Upload
arey-yorin
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 A08atr
1/88
PERSEPSI DAN AKTIVITAS PENGUNJUNG AGROWISATA
KEBUN BUAH DI TAMAN WISATA MEKARSARI BOGOR
Oleh:
RATNA TRISEPTYANTI
A34204039
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
8/18/2019 A08atr
2/88
2
RINGKASAN
RATNA TRISEPTYANTI. Persepsi dan Aktivitas Pengunjung Agrowisata
Kebun Buah di Taman Wisata Mekarsari Bogor. (Di bawah bimbingan Aris
Munandar).Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu obyek rekreasi agrowisata buah
dengan luas kawasan 264 ha yang terbagi menjadi beberapa zona. Dalam tiap
zona terdapat beragam fasilitas dan kegiatan wisata yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan pengunjung Taman Wisata Mekarsari. Diharapkan jika
kebutuhan pengunjung terpenuhi maka persepsi pengunjung dapat sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari. Oleh karena
itu evaluasi sisi demand obyek rekreasi menurut persepsi pengunjung perlu
dilakukan untuk meningkatkan kualitas supply tersebut.
Metode yang digunakan dalam pengolahan data dilakukan dengan metode
survey dengan teknik analisis deskriptif dan teknik sampling terhadap pengunjung
Taman Wisata Mekarsari, khusunya pengunjung pada paket wisata Green Land
Tour . Penelitian ini merupakan tinjauan deskriptif untuk mempelajari persepsi dan
aktivitas pengunjung di Kebun Wisata Buah Taman Wisata Mekarsari, serta
mempelajari sejauh mana informasi atau pengetahuan dan pengalaman yang
mereka dapatkan dari kegiatan agrowisata tersebut. Jenis aktivitas yang akan
dibahas di penelitian ini adalah aktivitas yang tertangkap kamera saat responden
berada di tiap wahana buah yang dikunjungi di Green Land Tour serta persepsi
responden terhadap tiap wahana agrowisata, yakni Wahana Buah Melon, Salak,
dan Belimbing.
Dari hasil yang didapat, jenis rombongan dan tingkat pendidikan
berpengaruh terhadap jenis aktivitas yang dilakukan, sedangkan usia tidak terlalu
berpengaruh terhadap jenis aktivitas yang mereka lakukan. Kepuasan pengunjung
akan fasilitas di wahana buah masih kurang. Hal ini terlihat dari jumlah fasilitas
yang belum dapat memenuhi kebutuhan pengunjung serta terdapat
penyalahgunaan fungsi salah satu fasilitas.
Program interpretasi yang disediakan oleh pihak pengelola masih kurang
baik, sehingga pengunjung hanya sedikit mendapatkan informasi mengenai
tanaman buah selama mengikuti paket Green Land Tour. Namun dari paket Green
8/18/2019 A08atr
3/88
3
Land Tour pengunjung dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas
ekosistem lingkungan sekitar rumah mereka dengan menanam satu bibit pohon
yang menjadi souvenir dari paket tersebut.
Persepsi pengunjung akan wahana buah cenderung baik, namun mereka
masih merasa kurang nyaman akibat udara yang panas meskipun mereka merasa
kebun buah terlihat rindang dengan tanaman. Dengan memperhitungkan persepsi,
preferensi, serta aktivitas pengunjung Taman Wisata Mekarsari, khususnya
pengunjung Green Land Tour , maka diharapkan dapat menjadi masukan bagi
pengelola Taman Wisata Mekarsari untuk memperbaiki mutu pelayanannya. Dari
mutu pelayanan yang baik, maka akan timbul kepuasan pengunjung.
8/18/2019 A08atr
4/88
4
PERSEPSI DAN AKTIVITAS PENGUNJUNG AGROWISATA
KEBUN BUAH DI TAMAN WISATA MEKARSARI BOGOR
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Program Studi Arsitektur Lanskap
Fakultas Pertanian Institut Petanian Bogor
Oleh:
Ratna Triseptyanti
A34204039
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAPFAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
8/18/2019 A08atr
5/88
5
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : PERSEPSI DAN AKTIVITAS PENGUNJUNG
AGROWISATA KEBUN BUAH DI TAMAN WISATA
MEKARSARI BOGOR Nama : RATNA TRISEPTYANTI
NRP : A34204039
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Aris Munandar, MS.
NIP. 131 284 867
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr.
NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus : ............................
8/18/2019 A08atr
6/88
6
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Ratna Triseptyanti dan dilahirkan di Bogor pada
tanggal 10 September 1986 dari ayah bernama Sutrisno dan ibu bernama Yuliaty.
Penulis merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara.
Pada tahun 1998 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Polisi I Bogor.
Tahun 2001 penulis lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri I Bogor
kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri I Bogor. Setelah
lulus pada tahun 2004, penulis diterima menjadi Mahasiswi Institut Pertanian
Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Arsitektur Lanskap melalui jalur USMI.
Penulis juga pernah menjadi asisten pada mata kuliah Rekayasa Tapak.
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan,
dengan menjadi panitia di beberapa acara yang diadakan di dalam dan di luar
kampus. Selain aktif di dalam kegiatan kemahasiswaan, penulis juga pernah
terlibat dalam beberapa kegiatan proyek.
8/18/2019 A08atr
7/88
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga studi penulis dapat terselesaikan dengan skripsi yang berjudul ‘ Persepsi dan Aktivitas Pengunjung Agrowisata Kebun Buah di Taman
Wisata Mekarsari Bogor’. Skripsi tersebut disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Arsitektur
Lanskap, Fakultas Pertanian IPB.
Keberhasilan studi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, dan
pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Aris Munandar, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis selama penyusunan skripsi.
2. Ir. Indung Siti Fatimah, MSi sebagai dosen pembimbing akademik.
3. Kasie Diklat Taman Wisata Mekarsari, Bpk. Edwin serta asistennya Mbak
Nina.
4.
Semua dosen, staf administrasi, dan pegawai Departemen Arsitektur Lanskap
IPB.
5. Kedua orang tua, Bapak, Mama, Mas Fian, dan Mas Dita atas segala bantuan,
doa, dan semangat.
6.
Dimas Ario Nugroho untuk kesabaran, semangat, dan bantuannya selama ini.
7.
Semua teman-teman Lanskap 41 atas kebersamaan dan kenangan yang tak
terlupakan.
8.
Rekan-rekan mahasiswa dan alumni angkatan 38, 39, 40, 42, dan 43
Departemen Arsitektur Lanskap.
9.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu penulis
menyelesaikan studi.
Semoga apa yang tertuang dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
yang membutuhkan.
Bogor, Desember 2008
Penulis
8/18/2019 A08atr
8/88
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................... iDAFTAR ISI...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2.
Tujuan Studi ................................................................................................ 2
1.3. Kegunaan Studi ........................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3
2.1.
Agrowisata .................................................................................................. 3
2.1.1. Definisi Agrowisata .......................................................................... 3
2.1.2. Tujuan dan Manfaat Agrowisata ....................................................... 4
2.1.3.
Jenis Agrowisata ............................................................................... 4
2.1.4. Lanskap Agrowisata .......................................................................... 6
2.1.5. Ruang Lingkup Agrowisata .............................................................. 6
2.2.
Rekreasi ...................................................................................................... 7
2.3.
Wisatawan ................................................................................................... 8
2.4. Persepsi, Kepuasan, dan Motivasi Pengunjung .......................................... 9
BAB 3. METODOLOGI .................................................................................. 12
3.1.
Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 12
3.2.
Kearangka Pikir Penelitian .......................................................................... 13
3.3. Metode Penelitian ....................................................................................... 14
3.4. Analisis Data ............................................................................................... 18
3.4.1.
Uji Analisis Chi-Square .................................................................... 19
3.4.2. Semantic Differential (Semantik Diferensial) ................................... 20
BAB 4. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN .................................... 22
4.1.
Latar Belakang dan Sejarah Singkat Taman Wisata Mekarsari .................. 22
4.2. Kondisi Umum Taman Wisata Mekarsari .................................................. 23
4.2.1.
Lokasi dan Aksesibilitas ................................................................... 23
4.2.2.
Zonasi Taman Wisata Mekarsari ...................................................... 244.2.3. Keadaan Iklim Taman Wisata Mekarsari .......................................... 26
4.2.4.
Kondisi Geografis Taman Wisata Mekarsari .................................... 26
4.2.5.
Topografi Taman Wisata Mekarsari ................................................. 27
4.2.6. Hidrologi Taman Wisata Mekarsari .................................................. 27
4.2.7.
Vegetasi pada Taman Wisata Mekarsari ........................................... 27
4.2.8.
Potensi Pemandangan Taman Wisata Mekarsari .............................. 28
4.3. Konsep Taman Wisata Mekarsari .............................................................. 28
8/18/2019 A08atr
9/88
iii
4.4. Obyek Menarik di Taman Wisata Mekarsari ............................................. 29
4.5.
Pengunjung Taman Wisata Mekarsari ........................................................ 32
4.6. Paket Wisata di Taman Wisata Mekarsari .................................................. 33
4.7.
Paket Wisata Green Land Tour .................................................................. 36
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 37
5.1.
Latar Belakang Responden ......................................................................... 37
5.2. Preferensi .................................................................................................... 39
5.3. Aktivitas Pengunjung ................................................................................. 44
5.3.1.
Aktivitas Pengunjung Berdasarkan Jenis Rombongan ..................... 44
5.3.2. Aktivitas Pengunjung Berdasarkan Usia ........................................... 47
5.3.3. Aktivitas Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 48
5.4.
Pengetahuan Pengunjung Mengenai Buah-buahan .................................... 51
5.5.
Persepsi Pengunjung Mengenai Wahana Buah .......................................... 57
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 60
6.1.
Kesimpulan ............................................................................................... 606.2.
Saran ........................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 62
LAMPIRAN ...................................................................................................... 65
8/18/2019 A08atr
10/88
DAFTAR TABEL
No Halaman
1.
Jenis dan cara memperoleh data ................................................................... 162.
Preferensi responden terhadap fasilitas di wahana buah
(dalam persen) .............................................................................................. 39
3. Jenis buah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari ................................. 52
4.
Kadar pengetahuan responden mengenai tanaman buah di Taman Wisata
Mekarsari sebelum mengikuti Green Land Tour (dalam persen) ................ 53
5.
Intensitas informasi yang didapat responden mengenai tanaman buah
di Taman Wisata Mekarsari selama mengikuti paket Green Land Tour
(dalam persen) .............................................................................................. 54
8/18/2019 A08atr
11/88
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
6.
Peta lokasi Taman Wisata Mekarsari ........................................................... 127.
Kerangka pikir penelitian ............................................................................. 14
8.
Sample frame responden .............................................................................. 16
9.
Kerangka analisis penelitian ........................................................................ 19
10.
Zonasi Taman Wisata Mekarsari ................................................................. 24
11. Pola daun lamtoro gung ............................................................................... 30
12.
Danau Cipicung ............................................................................................ 30
13. Gerbang Candi Bentar .................................................................................. 31
14.
Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari) ......................................................... 3215.
Plaza Air Mancur ......................................................................................... 32
16. Grafik jumlah pengunjung Taman Wisata Mekarsari .................................. 33
17.
Latar belakang responden ............................................................................ 38
18. Area bermain di wahana buah ...................................................................... 40
19.
Tempat duduk di wahana buah .................................................................... 40
20. Shelter di wahana buah ................................................................................ 41
21. a. Kios penukaran voucher ........................................................................... 42
b. Kios penjualan buah ................................................................................. 42
22.
a. Toilet ........................................................................................................ 44
b. Papan informasi buah ............................................................................... 44
c. Bus keliling kebun buah ........................................................................... 44
23.
Grafik aktivitas pengunjung berdasarkan jenis rombongan
(dalam persen) .............................................................................................. 45
24. Grafik aktivitas pengunjung berdasarkan usia (dalam persen) .................... 47
25. Grafik aktivitas pengunjung berdasarkan tingkat pendidikan
(dalam persen) .............................................................................................. 49
26. a. Belajar ...................................................................................................... 50
b. Bermain .................................................................................................... 50
c. Piknik ....................................................................................................... 50
d. Outbond .................................................................................................... 50
27. Profil penilaian persepsi pengunjung terhadap wahana buah ...................... 57
8/18/2019 A08atr
12/88
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
28.
Kuesioner ..................................................................................................... 6629.
Data Curah Hujan Rata-rata Bulanan Taman Wisata Mekarsari ................. 72
30.
Peta Wisata Taman Wisata Mekarsari ......................................................... 73
31.
Peta Aksesibilitas Taman Wisata Mekarsari ................................................ 74
32.
Data Hasil Observasi Jenis Aktivitas Berdasarkan Kelompok
Rombongan Pengunjung (dalam persen) ...................................................... 75
33.
Data Hasil Observasi Jenis Aktivitas Berdasarkan Usia
Pengunjung (dalam persen) .......................................................................... 75
34.
Data Hasil Observasi Jenis Aktivitas Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Pengunjung (dalam persen) ....................................................... 7635.
Jadwal Panen Buah ...................................................................................... 76
8/18/2019 A08atr
13/88
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu obyek rekreasi agrowisata buah
dengan luas kawasan 264 ha yang terbagi menjadi beberapa zona. Dalam tiap
zona terdapat beragam fasilitas dan kegiatan wisata yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan pengunjung Taman Wisata Mekarsari. Untuk pengelolaan
Taman Wisata Mekarsari diperlukan suatu sistem manajemen yang handal dan
sumberdaya manusia yang handal pula agar tujuan awal pembentukan tetap
terjaga. Oleh karena itu dibentuklah PT. Mekar Unggul Sari pada tanggal 14 April
1994 sebagai pengelola Taman Wisata Mekarsari yang merupakan obyek
agrowisata pilihan, pusat pendidikan dan penelitian, serta pusat pelestarian plasma
nutfah tanaman hortikultura. Tujuan awal pembangunan Taman Wisata Mekarsari
adalah sebagai pusat pelestarian plasma nutfah hortikultura/buah-buahan
Indonesia (tropis) dan dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian, pendidikan,
budidaya, dan wisata (Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995). Bila dilihat kondisi
saat ini, sekilas fungsi Taman Wisata Mekarsari terlihat hanya sebagai tempat
rekreasi umum yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Oleh karena itu suatu
evaluasi perlu dilakukan.
Taman Wisata Mekarsari terdiri dari beberapa zona rekreasi yang memiliki
keunikan tersendiri pada tiap zona. Zona-zona tersebut adalah Family Walk ,
Green Land , Central Park , Mediteran, Water Park , dan Festival Point . Pada zona
Green Land terlihat beberapa kekurangan dan penyalahgunaan fasilitas.
Diharapkan kualitas zona Green Land ini dapat diperbaiki jika kebutuhan
pengunjung terpenuhi dan persepsi pengunjung sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari. Oleh karena itu evaluasi sisi
demand obyek rekreasi menurut persepsi pengunjung perlu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas supply tersebut.
Persepsi, menurut Effendy (1984) adalah penginderaan terhadap kesan
yang timbul dari lingkungannya. Menurut Grilick dalam Porteous (1977), semakin
tinggi pendidikan seseorang maka persepsinya akan semakin baik. Sarwono
8/18/2019 A08atr
14/88
2
(1992) juga menyatakan masalah estetika lingkungan dipengaruhi pula oleh
kesukaan ( preference). Zonasi yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari dan
fasilitas yang terdapat di dalamnya menyebabkan timbulnya persepsi yang
berbeda-beda bagi pengunjung dalam menilai aspek-aspek tertentu. Persepsi
tersebut memberikan pendapat mengenai fasilitas maupun aktivitas rekreasi dan
wisata di Taman Wisata Mekarsari serta hal-hal yang dapat ditambahkan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan wisata Taman Wisata Mekarsari.
1.2. Tujuan Studi
Tujuan dari studi untuk mengetahui persepsi dan aktivitas pengunjung di
Taman Wisata Mekarsari adalah untuk (1) mempelajari hubungan jenis kegiatan
rekreasi berdasarkan dengan jenis rombongan, usia, dan tingkat pendidikan pengunjung pada wahana-wahana yang telah disediakan oleh pihak manajemen,
(2) mempelajari tingkat pemanfaatan fasilitas oleh pengunjung, (3) mengevaluasi
kualitas fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola Taman Wisata Mekarsari
yang ditujukan untuk peningkatan kenyamanan pengunjung, dan (4) menyusun
strategi/ rencana pengembangan Taman Wisata Mekarsari.
1.3. Kegunaan Studi
Hasil studi diharapkan dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan
bagi pihak pengelola Taman Wisata Mekarsari untuk pengembangan atau
revitalisasi Taman Wisata Mekarsari di masa mendatang dengan lebih
memperhatikan kecenderungan permintaan pengunjung.
Bagi arsitek lansekap, hasil studi ini merupakan masukan untuk
melakukan redesain Taman Wisata Mekarsari atau membuat perencanaan Taman
Wisata buah lain yang lebih tanggap terhadap kebutuhan penggunanya.
8/18/2019 A08atr
15/88
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Agrowisata
2.1.1. Definisi Agrowisata
Menurut Arifin (2001) agrowisata adalah salah satu bentuk kegiatan wisata
yang dilakukan di kawasan pertanian dan aktivitas di dalamnya seperti persiapan
lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen sampai
dalam bentuk siap dipasarkan dan bahkan wisatawan dapat membeli produk
pertanian tersebut sebagai oleh-oleh. Agrowisata tersebut ikut melibatkan
wisatawan dalam kegiatan-kegiatan pertanian.
Agrowisata dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara pariwisata dan
kegiatan pertanian dimana pengunjung dapat mengunjungi kebun, peternakan atau
kilang anggur untuk membeli produk, menikmati pertunjukan, mengambil bagian
aktivitas, makan suatu makanan atau melewatkan malam bersama di suatu areal
perkebunan atau taman (Farmstop, 2008). Dalam definisi yang lain, Tirtawinata
dan Fachruddin (1996) menjelaskan bahwa agrowisata merupakan suatu upaya
dalam rangka menciptakan produk wisata baru (diversifikasi).
Agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata yang
memanfaatkan lokasi atau kawasan dan sektor pertanian mulai dari awal sampai
dengan produk pertanian dalam berbagai sistem, skala, dan bentuk sebagai objek
wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman,
rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian (Deptan, 2008).
Menurut Asosiasi Wisata Agro Indonesia dalam Aryanto (2006),
agrowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat spesifik, dimana
pengunjung dapat menikmati keindahan dan keunikan alam sekaligus menikmati
produk agro atau dapat tinggal di lingkungan pertanian, terlibat dalam proses
produksi yang kesemuanya dilakukan untuk dapat mengalami, menikmati,
mempelajari, dan menghayati bagian dari kehidupan keseharian yang berlangsung
di suatu lingkungan pertanian.
8/18/2019 A08atr
16/88
4
2.1.2. Tujuan dan Manfaat Agrowisata
Tujuan dari agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan,
pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Pengembangan
agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, dapat
meningkatkan pendapatan petani, serta melestarikan sumber daya lahan, serta
memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan
kondisi lingkungan alaminya (Deptan, 2008). Pengembangan agrowisata pada
gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat
menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau
mengurangi arus urbanisasi yang saat ini semakin pesat.
Tirtawinata dan Fachruddin (1996) menyatakan bahwa agrowisata dapat
memberikan manfaat sebagai berikut :1.
Meningkatkan konservasi lingkungan
2.
Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam
3.
Memberikan nilai rekreasi
4. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan
5. Mendapatkan keuntungan ekonomi
2.1.3. Jenis Agrowisata
Pembangunan dan pengembangan agrowisata mempunyai tujuan ganda
yaitu membantu meningkatkan perolehan devisa negara dan membantu
meningkatkan pendapatan petani serta masyarakat sekitar. Di pihak lain
agrowisata dapat menambah jenis dan variasi produk pariwisata Indonesia.
Pengembangan agrowisata dapat diarahkan menjadi agrowisata ruangan tertutup,
ruangan terbuka atau kombinasi antara keduanya. Pengembangan agrowisata
tertutup dapat berupa koleksi alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau
naskah sejarah penggunaan lahan dan pengolahan pertanian. Agrowisata ruang
terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan
tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usaha tani yang efektif dan
berkelanjutan. Komponen utama pengembangan agrowisata terbuka adalah flora
dan fauna yang dipelihara, maupun liar, pemandangan alam yang indah di sekitar
kawasan, proses budidaya dan pasca panen serta atraksi pertanian lokal yang unik.
8/18/2019 A08atr
17/88
5
Agrowisata ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi/pola, yaitu alami
dan buatan ( Deptan, 2008).
1.
Agrowisata Ruangan Terbuka Alami
Agrowisata ruangan terbuka alami dilakukan pada areal dimana kegiatan yang
dilakukan dalam obyek wisata tersebut adalah murni kegiatan pertanian sehari-
hari yang biasa dilakukan tanpa rekayasa apapun. Atraksi-atraksi yang
ditampilkan adalah usaha pertanian yang dilakukan petani setempat yang dapat
lebih ditonjolkan tetapi tidak mengurangi nilai estetika alaminya. Fasilitas
pendukung kenyamanan wisatawan tetap disediakan selama tidak bertentangan
dengan kultur alami yang ada.
2.
Agrowisata Ruangan Terbuka Buatan
Kawasan agrowisata ruangan terbuka buatan ini dapat didesain pada kawasan-kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat adat.
Tata ruang peruntukan lahan diatur sesuai dengan daya dukungnya dan komoditas
pertanian yang dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan. Atraksi-
atraksi yang akan dijadikan objek wisata pun dapat disusun sedemikian rupa
sehingga menghasilkan atraksi yang menarik. Dalam pengembangan agrowisata
ruang terbuka campur tangan dalam pengaturan alam dan usaha pertanian yang
dilakukan sangat dominan. Fasilitas pendukung untuk agrowisata ini tetap
disediakan asal tidak mengganggu ekosistem alaminya. Fungsi manajemen dapat
dijalankan oleh suatu pengelola namun untuk atraksi pertanian tetap dijalankan
petani lokal.
Bila dilihat dari pengertian di atas, maka Taman Wisata Mekarsari
merupakan agrowisata ruangan terbuka buatan. Taman Wisata Mekarsari
memiliki paket-paket wisata yang menawarkan berbagai kegiatan agrowisata,
dimana pengunjung mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai agro.
Dari studi ini diharapkan persepsi pengunjung dapat menggambarkan keadaan
yang sebenarnya dari Taman Wisata Mekarsari. Persepsi tersebut akan menjadi
masukan bagi pihak pengelola untuk mempertahankan atau memperbaiki fasilitas
dan kegiatan wisata yang ada terutama pada paket Green Land Tour , sehingga
pengunjung akan merasa lebih nyaman dalam melakukan aktivitasnya.
8/18/2019 A08atr
18/88
6
2.1.4. Lanskap Agrowisata
Lanskap agrowisata adalah sebuah lanskap pertanian berupa lahan
pertanian, fasilitas pertanian, dan pengolahan hasil pertanian yang telah
dimodifikasi oleh tangan-tangan manusia untuk kepentingan ekonomi dan rekreasi
serta memanfaatkan pemandangan lanskap alaminya dengan meminimalkan
perusakan lingkungan yang akan terjadi. Pemandangan lanskap alami tersebut
dapat berupa kebun, taman koleksi, taman bunga, ladang, sawah, pekarangan,
peternakan, danau, laut, dan pegunungan.
Beberapa syarat lanskap agrowisata dikemukakan Nasrullah yang diacu
dalam Khairul (1997), yaitu :
1.
Tertata dengan indah
2.
Berproduksi tinggi3.
Dilengkapi sarana penunjang yang baik
4.
Terdapat kebun pembibitan
5.
Memperhatikan lingkungan
6. Memperhatikan keselamatan dan kemudahan-kemudahan.
Lanskap yang berasal dari kombinasi pengolahan tanah untuk panen,
pakan ternak (hijauan) dan penanaman pohon di area yang berkontur dapat
menarik sejumlah wisatawan domestik dan internasional. Daerah demikian
dipertimbangkan untuk menjadi lokasi ideal untuk menguji pontensi agrowisata
(salah satu pasar berbasis mekanisme pelayanan lingkungan) sebagai penghargaan
terhadap manfaat lanskap yang berkontribusi dalam menurunkan kemiskinan
(Sakuyama, 2006).
2.1.5. Ruang Lingkup Agrowisata
Tirtawinata dan Fachruddin (1996) menjelaskan ruang lingkup dan potensi
agrowisata yang dapat dikembangkan di Indonesia meliputi bidang sebagai
berikut :
1. Kebun raya. Obyek wisata berupa kebun raya memiliki kekayaan berupa
tanaman yang berasal dari berbagai spesies. Daya tarik yang dapat ditawarkan
kepada wisatawan mencakup kekayaan flora yang ada, keindahan
8/18/2019 A08atr
19/88
7
pemandangan di dalamnya dan kesegaran udara yang memberikan rasa
nyaman.
2.
Perkebunan. Kegiatan usaha perkebunan meliputi perkebunan tanaman keras
dan tanaman lainnya yang dilakukan oleh perkebunan swasta nasional
maupun asing, BUMN, dan perkebunan rakyat. Berbagai kegiatan obyek
wisata perkebunan dapat berupa pra produksi (pembibitan), produksi, dan
pasca produksi (pengolahan dan pemasaran).
3. Tanaman pangan dan hortikultur. Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan
meliputi usaha tanaman padi dan palawija serta hortikultur yakni bunga, buah
sayur, dan jamu-jamuan. Berbagai proses kegiatan mulai dari pra panen, pasca
panen berupa pengolahan hasil, sampai kegiatan pemasarannya dapat
dijadikan obyek agrowisata.4.
Perikanan. Ruang lingkup kegiatan wisata perikanan dapat berupa kegiatan
budi daya perikanan sampai proses pasca panen. Daya tarik perikanan sebagai
sumberdaya wisata diantaranya pola tradisional dalam perikanan serta
kegiatan lain, misalnya memancing ikan.
5. Peternakan. Daya tarik peternakan sebagai sumberdaya wisata antara lain pola
beternak, cara tradisional dalam peternakan serta budidaya hewan ternak.
Obyek agrowisata di Taman Wisata Mekarsari berupa tanaman pangan
dan hortikultura, khususnya buah. Diharapkan pengunjung Taman Wisata
Mekarsari mendapatkan pengetahuan mengenai tanaman buah yang ada di Taman
Wisata Mekarsari.
2.2. Rekreasi
Salah satu kegiatan utama yang dilakukan dalam suatu obyek wisata adalah
kegiatan rekreasi. Pada awal perkembangannya, kegiatan wisata ini selalu identik
dengan kegiatan rekreasi, tetapi dalam perkembangan selanjutnya kegiatan
rekreasi bukan lagi merupakan hal utama dan satu-satunya tetapi berkembang
berbagai kegiatan lainnya seperti edukasi, kultural, historikal atau nostalgia
bahkan berbelanja, dan lain-lainnya. Rekreasi merupakan penggunaan waktu
luang untuk suatu hal yang menyenangkan dan dapat mengembangkan
kemampuan seseorang untuk sesuatu yang baru dan lebih memuaskan. Aktivitas
8/18/2019 A08atr
20/88
8
rekreasi dapat berbentuk rekreasi fisik berupa aktivitas yang berhubungan dengan
fisik dan rekreasi psikis yang melibatkan pikiran, perasaan dan kenyamanan
(Nurisjah, 2004). Laurie (1986) membedakan rekreasi menurut kegiatannya
menjadi rekreasi aktif dan pasif. Rekreasi aktif membutuhkan banyak energi untuk
melakukan kegiatannya, sedangkan rekreasi pasif merupakan rekreasi yang
dilakukan seseorang untuk menghilangkan keletihan fisik setelah bekerja keras
sehingga rekreasi ini hanya memerlukan energi sedikit.
Di paket Green Land Tour , kegiatan rekreasi yang sebaiknya
dikembangkan adalah jenis rekreasi aktif. Rekreasi aktif tersebut dapat dilakukan
jika fasilitas yang disediakan pihak pengelola memenuhi kebutuhan pengunjung.
Jenis rekreasi aktif yang dapat dikembangkan pada paket ini adalah kegiatan
jalan-jalan, bermain dan berfoto.
2.3. Wisatawan
Wisatawan adalah orang-orang yang berlibur, yang mengadakan
perjalanan wisata untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketegangan
pikiran. Jenis liburan yang dipilih sangat dipengaruhi oleh jabatan dan tingkat
pendapatannya (Spillane, 1993). Hal tersebut sejalan dengan Soesetyo (1994)
yang menyatakan bahwa wisatawan adalah pengunjung objek pariwisata dengan
motivasi tertentu seperti memperoleh kesenangan, pengetahuan, observasi dan
penelitian.
Menurut Tim LPPM IPB dalam Soesetyo (1994) terdapat beberapa
komponen utama yang harus diperhatikan mengenai keberadaan pengunjung
objek pariwisata, yaitu :
1.
Kecenderungan peningkatan jumlah pengunjung.
2.
Keinginan pengunjung, termasuk saran-saran dari pengunjung.
3. Keanekaragaman pengunjung, baik umur, pendidikan dan sosial-ekonomi-
budaya masyarakat.
Sebagian besar pengunjung Taman Wisata Mekarsari adalah wisatawan
lokal. Pada paket Green Land Tour sebagian besar pengunjungnya adalah
kelompok kecil (keluarga).
8/18/2019 A08atr
21/88
9
2.4. Persepsi, Kepuasan, dan Motivasi Pengunjung
Manusia dibekali penciptanya indera untuk memberikan penilaian
(termasuk membandingkan) terhadap apa yang dilihatnya atau yang dirasakannya.
Manusia pun pada dasarnya dibekali kemampuan untuk memaknai obyek yang
tertangkap oleh inderanya dan memprosesnya sesuai kebutuhan, itulah persepsi
(Kumurur, 2003). Porteous (1977) menjelaskan bahwa persepsi adalah suatu
gambaran, pengertian serta interpretasi seseorang mengenai suatu obyek, terutama
bagaimana orang tersebut menghubungkan informasi itu dengan dirinya dan
lingkungan dimana ia berada.
Menurut Grilick dalam Porteous (1977), semakin tinggi pendidikan
seseorang maka persepsinya akan semakin baik. Suatu persepsi seseorang akan
ruang tergantung kepada ukuran usia dan latar belakang budaya, suasana pikiran, pengalaman-pengalaman masa lalu, dan pengharapan-pengharapannya (Todd,
1987). Sedangkan menurut Brockman dan Merriem (1973), faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu : 1) jenis kelamin dan umur; 2) latar belakang
kebudayaan; 3) pendidikan; 4) pekerjaan; 5) asal/ tempat tinggal; 6) status
ekonomi; 7) waktu luang; dan 8) kemampuan fisik dan intelektual.
Setiap manusia menginderakan objek di lingkungannya. Ia memproses
hasil penginderannya dan timbul makna atau persepsi tentang objek tersebut pada
diri manusia bersangkutan. Jika persepsi itu berada dalam batas-batas optimal,
maka individu berada dalam keadaan seimbang dan akan memberikan perasaan-
perasaan yang menyenangkan. Sebaliknya, jika objek dipersepsikan di luar batas-
batas optimal, maka individu akan mengalami stres (Sarwono, 1992). Pengunjung
dalam berekreasi akan memberikan penilaian terhadap keindahan lingkungan/
estetika lingkungan (Sarwono, 1992). Estetika lingkungan tersebut dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Kompleksitas; berapa banyak ragam komponen yang membentuk suatu
lingkungan. Makin banyak ragamnya, makin positif penilaian yang diberikan.
2. Keunikan; seberapa jauh lingkungan mengandung komponen yang unik, yang
tidak ada di tempat lain, yang baru atau yang sebelumnya tidak terlihat.
3. Ketidaksenadaan; seberapa jauh suatu faktor tidak cocok dengan
lingkungannya.
8/18/2019 A08atr
22/88
10
4. Kejutan; seberapa jauh kenyataan yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Sarwono (1992) juga menyatakan masalah estetika lingkungan
dipengaruhi pula oleh kesukaan ( preference). Beberapa faktor yang menentukan
kesukaan diantaranya seperti :
1.
Keteraturan; semakin teratur maka semakin disukai.
2. Tekstur; semakin lembut maka semakin disukai.
3.
Keakraban dengan lingkungan; semakin akrab dengan lingkungan (sering
dikunjungi) maka lingkungan tersebut semakin disukai dibandingkan dengan
lingkungan yang asing.
4.
Keluasan ruang pandang; semakin luas ruang pandang maka semakin disukai.
5.
Kemajemukan rangsang; semakin banyak elemen yang terdapat dalam
pemandangan, semakin disukai.6.
Misteri atau kerahasiaan yang tersembunyi dalam pemandangan; semakin
banyak misteri, makin disukai.
Motivasi merupakan dorongan, hasrat dan kebutuhan sebagai latar
belakang yang melandasi kelakuan manusia. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi adalah kebutuhan manusia, tujuan dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang (Herujitno, 1988). Sedangkan motivasi pengunjung/
wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan adalah untuk memenuhi atau
memuaskan beberapa kebutuhan dan permintaan. Biasanya wisatawan tertarik
pada suatu lokasi karena ciri khas tertentu.
Kepuasan pengunjung dapat dilihat secara kuantitatif dan kualitatif. Secara
kuantitatif dapat terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke kawasan
tersebut dan melalui penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dengan baik. Secara
kualitatif, kepuasan pengunjung dapat diperoleh dengan manajemen yang baik
melalui pengoperasian dan pemeliharaan kawasan rekreasi dengan menggunakan
standar setinggi mungkin (Sternloff, 1984). Wahab (1988) menyatakan bahwa
selain jumlah pengunjung terdapat aspek lain yang lebih menentukan keberhasilan
suatu kawasan rekreasi yaitu kepuasan pengunjung.
Pada studi ini akan diketahui apakah pengunjung Taman Wisata Mekarsari
merasa puas dengan kegiatan berwisata mereka. Kepuasan pengunjung tersebut
dinilai dari pendapat mereka mengenai fasilitas yang disediakan oleh pengelola.
8/18/2019 A08atr
23/88
11
Bila fasilitas yang disediakan pengelola sudah memenuhi kebutuhan permintaan
pengunjung, maka pengunjung akan merasa nyaman dalam melakukan
kegiatannya. Dari rasa nyaman tersebut maka akan timbul kepuasan bagi
pengunjung.
8/18/2019 A08atr
24/88
BAB 3
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Studi ini dilaksanakan selama empat bulan dimulai dari bulan Maret 2008
sampai dengan Juli 2008. Pengambilan data dilaksanakan selama hampir dua
bulan dimulai dari bulan Juni 2008 hingga Juli 2008. Studi ini dilaksanakan di
Taman Wisata Mekarsari yang beralamat di Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km.03
Bogor.
Gambar 1. Peta Lokasi Taman Wisata Mekarsari
Gambar 1. Peta Lokasi Taman Wisata Mekarsari
Tanpa Skala
8/18/2019 A08atr
25/88
13
3.2. Kerangka Pikir Penelitian
Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu tempat agrowisata buah yang
memiliki luas lahan 264 ha dan memiliki berbagai macam paket wisata yang
memudahkan pengunjung dalam memilih kegiatan berwisata. Salah satu paket
yang disediakan adalah paket wisata Green Land Tour yang merupakan wisata
yang dirancang khusus untuk mengajak pengunjung berwisata di tengah kebun
buah yang sedang panen. Pengunjung yang mengikuti paket wisata Green Land
Tour juga dapat belajar mengenai tanaman buah yang terdapat di Taman Wisata
Mekarsari dari para pemandu selama mereka mengikuti kegiatan tersebut.
Saat ini sebagian besar pengunjung yang datang ke Taman Wisata
Mekarsari bertujuan untuk rekreasi semata. Hal tersebut membuat tujuan awal dari
Taman Wisata Mekarsari sebagai salah satu tempat agrowisata buah dan pelestarian plasma nutfah bergeser. Diperlukan suatu pengembangan paket wisata
Green Land Tour agar pengunjung kembali tertarik untuk berwisata di tengah
kebun buah bersamaan dengan mendapatkan pengetahuan mengenai tanaman
buah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari. Oleh karena itu diperlukan suatu
analisis yang dapat membuat tujuan awal Taman Wisata Mekarsari kembali
seperti semula.
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini merupakan hasil pengolahan
evaluasi sisi demand obyek rekreasi menurut persepsi pengunjung Taman Wisata
Mekarsari, khususnya pengunjung pada paket wisata Green Land Tour yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas supply tersebut. Terdapat empat hal yang
dianalisis, yaitu preferensi pengunjung terhadap fasilitas yang telah disediakan
oleh pengelola, aktivitas pengunjung selama mengikuti paket wisata Green Land
Tour , interpretasi buah yang disediakan oleh pengelola, dan persepsi pengunjung
terhadap Wahana Melon, Salak, dan Belimbing.
Dari hasil analisis keempat masalah tersebut maka dapat dihasilkan suatu
rencana perbaikan paket wisata dan kualitas lanskap yang sesuai dengan
keinginan pengunjung. Hasil perencanaan perbaikan paket wisata dan kualitas
lanskap tersebut diharapkan dapat mengembalikan tujuan awal Taman Wisata
Mekarsari sebagai tempat agrowisata buah dan pusat pelestarian plasma nutfah
(Gambar 2).
8/18/2019 A08atr
26/88
14
Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian
3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pengolahan data dilakukan dengan metode
survey dengan teknik analisis deskriptif dan teknik sampling terhadap pengunjung
Taman Wisata Mekarsari, khususnya pengunjung pada paket wisata Green Land
Tour . Penelitian ini merupakan tinjauan deskriptif untuk mempelajari persepsi
dan aktivitas pengunjung di Kebun Wisata Buah Taman Wisata Mekarsari, serta
mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan (knowledge) dan
pengalaman yang mereka dapatkan dari kegiatan agrowisata tersebut serta
mengevaluasi kualitas fasilitas yang ada pada berbagai wahana.
Taman Wisata Mekarsari
Green Land Tour
Mengembalikan ke tujuan awal, agrowisata
buah dan pelestarian plasma nutfah
Fasilitas
Rencana perbaikan paket wisata
dan kualitas lanskap
Aktivitas Interpretasi Buah Persepsi
Pengembangan paket wisata
Green Land Tour
Kurang sesuai dengan tujuan awal,
rekreasi semata
Analisis
8/18/2019 A08atr
27/88
15
Jenis aktivitas yang dibahas di penelitian ini adalah aktivitas yang
tertangkap kamera saat responden berada di tiap wahana buah yang dikunjungi di
paket wisata Green Land Tour serta persepsi responden terhadap tiap wahana
agrowisata, yakni Wahana Melon, Salak, dan Belimbing.
Secara teknis proses penelitian dilakukan sebagai berikut:
1. Membagi wahana berdasarkan area yang terdapat di paket wisata Green Land
Tour Taman Wisata Mekarsari, yaitu Wahana Melon, Salak, dan Belimbing.
Ketiga Wahana tersebut merupakan Wahana yang disediakan oleh pihak
pengelola dengan beragam fasilitas di dalamnya yang diharapkan dapat
menunjang aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung.
2.
Membagi kuesioner kepada responden berdasarkan jenis rombongan, usia, dan
tingkat pendidikan. Jenis rombongan dibagi ke dalam 3 jenis, yaitusendiri/berdua, rombongan kecil (keluarga), dan rombongan besar (RT,
sekolah, perusahaan, dll). Jenis usia pengunjung dibagi ke dalam 3 kelompok,
yaitu 10-30 thn, 31-40 thn, >40 thn. Tingkat pendidikan dibagi ke dalam 5
kelompok, yaitu SD, SMP, SMA, Akademi, dan Sarjana (S1, S2, S3).
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pengumpulan data, dan tahap analisis data.
1. Tahap Persiapan
Tahap ini meliputi penentuan lokasi penelitian, pembuatan usulan penelitian,
permhonan izin penelitian kepada pihak Taman Wisata Mekarsari, serta
persiapan survey (pembuatan kuesioner).
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap ini meliputi pengumpulan 2 jenis data, yakni data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan survey lapang dan
pengambilan sampel melalui wawancara dan kuesioner kepada pengunjung
Green Land Tour Taman Wisata Mekarsari serta wawancara dengan pihak
pengelola Taman Wisata Mekarsari. Pengumpulan data sekunder dilakukan
dengan pengambilan data iklim yang mewakili Taman Wisata Mekarsari ke
BMG.
8/18/2019 A08atr
28/88
16
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini meliputi penganalisisan data dari kuesioner (Lampiran 1) yang
disebarkan kepada 60 pengunjung. Responden yang diambil pada penelitian
ini adalah pengunjung yang mengikuti paket wisata Green Land Tour .
Penentuan banyaknya jumlah responden adalah berdasarkan metode analisis
yang digunakan pada penelitian ini, dimana jumlah responden tersebut sudah
dapat mewakili keseluruhan pengunjung Taman Wisata Mekarsari
Gambar 3. Sample Frame Responden
Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer yang diperoleh berupa gambaran umum lokasiserta aktivitas pengunjung Taman Wisata Mekarsari berupa foto dan data yang
diperoleh melalui wawancara kepada 60 responden untuk mengisi kuesioner. Data
sekunder yang diperoleh meliputi sejarah Taman Wisata Mekarsari, kondisi
umum Taman Wisata Mekarsari (TWM), data pengunjung, serta data iklim. Jenis
dan cara memperoleh data dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis dan Cara Memperoleh Data
No. Jenis Data Data yang Diperoleh Cara Memperoleh
Data
1 Data Primer a. Kuesioner Wawancara denganresponden
•
Identitas Responden Hasil wawancara
• Preferensi responden terhadap
fasilitas di Green Land Tour
Tabulasi sederhana
•
Pengetahuan buah responden Tabulasi sederhana
•
Aktivitas Pengunjung Uji analisis Chi-Square
Pengunjung TWM
Pengunjung selainGreen Land Tour
264.495/bulan
Pengunjung Green Land Tour
Sampel Non Sampel
8/18/2019 A08atr
29/88
17
No. Jenis Data Data yang Diperoleh Cara Memperoleh
Data
•
Penilaian karakter lanskap wahana
buah
Studi semantic
differential
b. Data visual, berupa foto wahana Observasi lapang
dan aktivitas pengunjung
2 Data Sekunder a. Sejarah TWM Studi pustaka
b. Kondisi umum TWM Studi pustaka
c. Data pengunjung Studi pustaka
d. Iklim BMG
Untuk pengumpulan datanya dilakukan dalam dua tahap, yaitu wawancara
ke pihak pengelola Taman Wisata Mekarsari dan penyebaran kuesioner kepada
pengunjung paket wisata Green Land Tour . Dalam melakukan wawancara dan
kuesioner kepada pengunjung, penilaiannya meliputi :
1.
Identitas responden.
2. Preferensi responden terhadap fasilitas yang tersedia di paket Green Land
Tour Taman Wisata Mekarsari. Skala pengukuran yang dipakai berupa
persentase sederhana dari penilaian responden.
3.
Pengetahuan responden terhadap jenis buah yang terdapat di Taman Wisata
Mekarsari. Pada kuesioner disisipkan bab yang menanyakan mengenai
pengetahuan responden akan buah-buahan yang terdapat di Taman Wisata
Mekarsari. Bab tersebut terdiri dari dua jenis pertanyaan, yaitu pengetahuan pengunjung tentang buah-buahan tersebut serta sejauh mana informasi yang
mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan di Green Land Tour .
4. Lembar penilaian semantik diferensial (semantic differential). Penilaian
semantik diferensial terdapat dalam kuesioner dengan bobot nilai 1-5
(Lampiran 1). Lembar tersebut bertujuan untuk mengetahui persepsi
responden terhadap karakter lanskap wahana buah yang ada.
Daftar pertanyaan bersifat semi terbuka yang disebar kepada pengunjung
Taman Wisata Mekarsari yang mengikuti paket wisata ”Green Land Tour ” untuk
mendapatkan data tentang :
1.
Tujuan responden berwisata.
2.
Pendapat responden tentang kondisi tiap wahana buah ditinjau dari fasilitas.
3.
Keinginan responden terhadap penggunaan fasilitas dalam tiap wahana.
8/18/2019 A08atr
30/88
18
4. Pemanfaatan fasilitas oleh responden.
5. Keinginan dan pendapat responden terhadap fasilitas yang disediakan.
6.
Aktivitas yang dilakukan responden di tiap wahana.
7. Pengetahuan yang didapat responden dari mengikuti kegiatan ”Green Land
Tour ”.
8. Persepsi responden terhadap Wahana buah Melon, Salak, dan Belimbing.
Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan mengikuti rangkaian
kegiatan dalam paket wisata Green Land Tour . Pemilihan responden dalam
penelitian ini dengan menggunakan sampel purposif ( purposive sampling),
dimana responden yang diambil adalah responden yang mengikuti paket wisata
Green Land Tour . Sesuai dengan namanya, pemilihan didasarkan pada alasan atau
tujuan tertentu. Dengan demikian, peneliti secara sengaja mengambil argumentasiyang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Eriyanto, 2007).
3.4. Analisis Data
Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan analisis data kuesioner
responden. Pengolahan dan analisis data kuesioner responden dilakukan dalam
beberapa tahap, yakni untuk membahas mengenai preferensi responden terhadap
fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari;
keragaman jenis aktivitas responden berdasarkan jenis rombongan, usia, dan
tingkat pendidikan responden; pengetahuan responden terhadap jenis buah yang
terdapat di Taman Wisata Mekarsari; serta persepsi responden terhadap wahana
kebun wisata buah Taman Wisata Mekarsari (Gambar 4).
Pada kuesioner bagian aktivitas, responden menentukan aktivitas yang
dapat mereka lakukan di tiap wahana yang dikunjungi dalam Green Land Tour .
Wahana tersebut adalah Wahana Melon, Wahana Salak, Wahana Belimbing,
Danau Cipicung, dan Sabut Kelapa Outbond . Akivitas ini dilihat dari jenis
rombongan, usia, dan latar belakang pendidikan responden. Jenis aktivitas yang
disajikan dalam kuesioner terbagi ke dalam 2 jenis, yakni aktivitas aktif dan
aktivitas pasif yang urutannya diacak. Aktivitas aktif yang disajikan adalah
bermain, memetik buah, berfoto ( photo hunting), dan outbond . Aktivitas pasif
yang disajikan dalam kuesioner adalah belajar, menikmati pemandangan, piknik,
8/18/2019 A08atr
31/88
19
serta pertemuan skala besar dan kecil. Penilaian tersebut dilakukan dengan
menggunakan Uji analisis Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari uji
tersebut akan terlihat apakah modus yang dipilih berhubungan dengan jenis
aktivitas para pengunjung di Taman Wisata Mekarsari, khususnya pengunjung
yang mengikuti paket wisata Green Land Tour .
Gambar 4. Kerangka Analisis Penelitian
3.4.1. Uji Analisis Chi-Square
Uji analisis Chi-Square adalah salah satu uji statistik non-parametrik yang
sering dipakai. Uji ini biasa dipakai pada kasus dimana akan diuji apakah
frekuensi yang diamati (data observasi) berbeda secara nyata ataukah tidak
dengan frekuensi yang diharapkan (expected value).
Pengembangan Green Land Tour
Fasilitas
Rencana perbaikan paket wisata
dan kualitas lanskap
Aktivitas Interpretasi Buah Persepsi
Uji analisis
Chi-Square
Tabulasi
sederhana
(frekuensi)
Semantik
Diferensial
Tabulasi
sederhana
(frekuensi)
Kebutuhan
fasilitas oleh
pengunjung
Kebutuhan
fasilitas oleh
pengunjung
Kualitas
SDM
Kualitas
wahana
8/18/2019 A08atr
32/88
20
Kegunaan utama dari Uji Chi-Square adalah :
1. Test Independensi, yaitu uji untuk menentukan apakah ada hubungan antara
dua faktor.
2. Test Proporsi, yaitu uji untuk mengetahui perbedaan proporsi populasi
terhadap populasi lainnya.
3. Test ’Goodness of Fit’, yaitu uji untuk melihat apakah ada persesuain antara
distribusi data suatu sampel dengan distribusi teoritis tertentu.
Rumus yang digunakan dalam Uji Chi-Square ini adalah :
( )2
2
1
k j j
j j
O E x
E =
−=∑
Dimana : x2 = Chi-square E j = frekuensi yang diharapkan
O j = frekuensi hasil observasi
Uji Chi-Square ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan hubungan
antara jenis aktivitas yang dilakukan oleh responden dengan jenis rombongan,
usia, dan latar belakang pendidikan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan
uji analisis tersebut dapat diketahui fasilitas yang sebaiknya diperbaiki atau
ditambah untuk lebih dapat memenuhi kegiatan/aktivitas pengunjung.
3.4.2. Semantic Differential (Semantik Diferensial)
Semantik Diferensial atau teknik beda semantik merupakan suatu cara
pengukuran makna kata. Teknik beda semantik dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu sarana pengukuran psikologis dalam berbagai aspek, seperti dalam bidang
kepribadian, sikap, komunikasi, dan sebagainya.
Metode semantik diferensial ini pada prinsipnya memberi skor pada
sejumlah kriteria berupa kata sifat dengan antonimnya. Kriteria yang dipilih untuk
studi ini adalah yang dapat menggambarkan karakter wahana kebun wisata buah
yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari. Responden diminta menilai wahana
tersebut dengan memberi skor 0-2 untuk perbandingan karakter tersebut. Contoh
dari bentuk kuesioner adalah sebagai berikut :
TERANG GELAP
TEDUH GERSANG
2 1 0 1 2
8/18/2019 A08atr
33/88
21
Nilai 0 menunjukkan bahwa wahana tersebut tidak sesuai dengan karakter
sama sekali. Nilai 1 menunjukkan bahwa wahana tersebut sesuai dengan karakter,
sedangkan nilai 2 sangat sesuai.
Skor penilaian diberi bobot nilai 1-5 dari kiri ke kanan dan dihitung nilai
rataan yang diberikan responden untuk tiap kriteria dengan rumus :
Dimana :ij
x = rataan bobot nilai yang diberikan responden terhadap wahana i
untuk kriteria j
ij x = bobot nilai yang diberikan tiap responden untuk wahana i kriteria j
n = jumlah total responden
i = wahana {1,2,3}
j = kriteria {1,2,3,...,11}
Rataan bobot nilai yang diperoleh akan diplotkan sehingga persepsi berupa
kata sifat yang dapat menggambarkan karakter visual wahana yang ada dapat
diketahui. Hasil rataan penilaian tersebut akan dianalisis dengan uji lanjut t-
student dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari analisis tersebut dapat diketahui
apakah terdapat perbedaan karakter lanskap yang signifikan antar wahana buah.
1
j
ij
iij
x
xn
==
∑
8/18/2019 A08atr
34/88
8/18/2019 A08atr
35/88
23
4.2. Kondisi Umum Taman Wisata Mekarsari
4.2.1. Lokasi dan Aksesibilitas
Taman Wisata Mekarsari yang dikelola oleh PT. Mekar Unggul Sari
secara geografis terletak pada koordinat 06º 35’ LS dan 106º 52’ BT. Sedangkan
secara administratif pemerintahan lokasinya terletak di Jl. Raya Cileungsi –
Jonggol Km. 3 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat
meliputi Desa Mekarsari, Desa Dayeuh, Desa Cileungsi Kidul, dan Desa Mampir.
Taman Wisata Mekarsari berbatasan dengan jalan raya Cileungsi-Jonggol di
sebelah Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan persawahan penduduk dan
sebelah Timur dan Barat berbatasan dengan pemukiman penduduk. Jarak Taman
Wisata Mekarsari dari kota-kota sekitarnya, yaitu:
-
30 km arah Tenggara Jakarta.-
20 km arah Selatan Bekasi.
-
40 km arah Timur Laut Bogor.
-
10 km arah Tenggara Cibubur.
Aksesibilitas ke Taman Wisata Mekarsari sangat mudah karena dapat diakses
melalui jalan Tol Cibubur dan Tol Gunung Putri. Taman Wisata Mekarsari
berlokasi tidak begitu jauh dari Kota Wisata Cibubur yang juga merupakan tempat
rekreasi karena terdapat kota Cina di dalamnya.
Taman Wisata Mekarsari terletak di pinggir jalan sehingga memudahkan
pengunjung untuk mencapainya, baik dengan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum. Jalur yang dapat dilalui dengan kendaraan umum adalah :
- Jakarta (UKI) : K56 jurusan UKI - Cileungsi lalu lanjut naik angkot
jurusan Cileungsi-Jonggol.
- Jakarta (Kp.Rambutan) : Kowanbisata jurusan Kp.Rambutan-Jonggol.
- Bogor : Kowanbisata Jurusan Bogor-Jonggol.
- Bekasi : Kowanbisata Jurusan Bekasi-Jonggol
Untuk menuju lokasi penelitian atau obyek-obyek rekreasi yang terdapat di
Taman Wisata Mekarsari, pengunjung menggunakan kereta pengunjung yang
telah disediakan oleh Taman Wisata Mekarsari.
8/18/2019 A08atr
36/88
24
4.2.2. Zonasi Taman Wisata Mekarsari
Zonasi yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari mengikuti desain pola
yang ada. Bila dilihat tampak atas, maka akan terlihat pola daun lamtoro gung
( Leucaena leucocephala) pada desain Taman Wisata Mekarsari. Digunakan pola
daun lamtoro gung karena daun tersebut merupakan simbol tanaman serbaguna,
sebagai penyubur dan pelestari lingkungan dan pemenuh kebutuhan jasmaniah
maupun rohaniah (Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995).
(Sumber : PT. Mekar Unggul Sari, 2007)
Gambar 5. Zonasi Taman Wisata Mekarsari
Taman Wisata Mekarsari terbagi menjadi 6 zona, yaitu Family Walk ,
Green Land , Central Park , Mediteran, Water Park , dan Festival Point . Adapun
pembagiannya sebagai berikut :
1.
Family Walk , terbagi ke dalam 7 wahana :
•
Garden Center yang terletak di areal depan Taman Wisata Mekarsari.
•
Country Side yang berupa wahana rekreasi bernuansa pedesaan.
•
Family Garden yang dikelilingi oleh kebun sayur dan buah.• Teater Dewi Sri yang menyajikan film 3 Dimensi.
•
Menara Pandang, dimana pengunjung dapat melihat keseluruhan Taman
Wisata Mekarsari.
8/18/2019 A08atr
37/88
25
• Kids Fun Valley yang merupakan wahana bermain anak dengan suasana
alam.
• Danau Wiratama yang dikelilingi hamparan kebun buah.
2.
Green Land , terbagi ke dalam 4 wahana :
•
Kebun Wisata Buah yang dirancang khusus untuk pengunjung berwisata
edukatif di tengah kebun buah yang sedang panen. Merupakan wahana
utama bagi pengunjung yang mengikuti paket wisata Green Land Tour.
• Nursery yang merupakan pusat pembibitan segala tanaman yang terdapat
di Taman Wisata Mekarsari.
• Taman Ziarah, terdapat kuburan unik yang panjangnya + 17 meter.
•
Taman Konservasi Rusa Tutul, dimana pengunjung dapat menyaksikan
kehidupan rusa tutul dari dekat serta memberi makan secara langsung.
3.
Central Park , terbagi ke dalam 4 area :
•
Plaza Air Mancur yang terletak di depan gedung kantor pengelola dengan
desain lamtoro gung.
•
Bangunan Air Terjun, merupakan gedung kantor pengelola dan terletak di
tengah-tengah Taman Wisata Mekarsari.
• Camping Ground merupakan area berkemah yang dikelilingi dengan
kebun buah.
•
Taman Piknik yang sangat luas dan merupakan tempat untuk gathering.
4. Mediteran, terbagi ke dalam 2 area :
• Taman Mediteran yang merupakan taman bernuansa Timur Tengah.
•
Rumah Pohon yang bernuansa alami dan dikelilingi oleh kebun buah.
5.
Water Park , terbagi ke dalam 5 wahana :
•
Taman Lotus merupakan sebuah taman air yang dihiasi warna-warni
bunga lotus yang mengapung di permukaan danau.• Wisata Air di Danau Cipicung yang luas dan alami.
• Taman Gathering merupakan areal outdoor yang luas diantara kebun
buah-buahan.
8/18/2019 A08atr
38/88
26
• Sabut Kelapa Outbond , dimana pengunjung dapat menikmati permainan
Outbound High Ropes dan Low Ropes.
• Pulau Mekarsari yang eksotis dan terletak di tengah Danau alami
Cipicung.
6. Festival Point , terbagi ke dalam 3 wahana :
• Panggung Musik
• Festival
• Pameran dan Bazaar
Zonasi tersebut baru diresmikan pada tahun 2007, sebelumnya zonasi pada
Taman Wisata Mekarsari berupa blok-blok, yaitu blok A-E. Perubahan zonasi
tersebut bertujuan agar Taman Wisata Mekarsari dapat menjadi salah satu obyek
wisata yang berkelas internasional.
4.2.3. Keadaan Iklim Taman Wisata Mekarsari
Taman Wisata Mekarsari relatif beriklim panas dengan suhu udara harian
minimum 20,8°C dan maksimum 30,8°C. Suhu maksimum tertinggi terjadi pada
bulan Oktober dan suhu minimum terendah pada bulan Juli. Laurie (1984)
menyatakan bahwa suhu udara yang ideal untuk kenyamanan manusia adalah
berkisar antara 10°C-26,7°C. Terlihat bahwa suhu udara di Taman Wisata
Mekarsari sudah melewati ambang batas kenyamanan yang dirasakan manusia
terutama pada bulan Juli yang merupakan terjadinya suhu maksimum.
Kelembaban udara di Taman Wisata Mekarsari cukup tinggi, yakni 80-
91%. Menurut Laurie (1984), kelembaban nisbi yang ideal di daerah tropis
berkisar antara 40-75%. Kelembaban udara yang tinggi memberikan rasa ketidak
nyamanan bagi aktivitas manusia.
Taman Wisata Mekarsari memiliki curah hujan yang sangat tinggi, yaitu
2.000-3.000 mm/tahun (Lampiran 2). Berdasarkan segitiga Schmidth & Ferguson,
Taman Wisata Mekarsari masuk ke dalam tipe iklim A.
4.2.4. Kondisi Geografis Taman Wisata Mekarsari
Tanah di kawasan agrowisata Taman Wisata Mekarsari pada umumnya
berjenis latosol dengan bahan induk tuff volkan/vulkanik. Tanah ini mempunyai
8/18/2019 A08atr
39/88
27
sifat fisik yaitu tanah berwarna coklat sampai kemerahan, tekstur sedang sampai
berat, struktur remah sampai gembur, dan daya infiltrasi tergolong lambat sampai
sedang.
Secara kimiawi kadar bahan organik tanah ini rendah (tidak lebih dari
2%), memiliki reaksi masam dengan kandungan N, P, dan Ca rendah, K dan Na
sedang, kadang-kadang terjadi akumulasi unsur-unsur tertentu seperti Al, Mn, dan
Fe. KTK tanah ini tergolong tinggi, dan secara umum kesuburan tanah tergolong
sedang dengan pH 4-6.
4.2.5. Topografi Taman Wisata Mekarsari
Bentuk topografi kawasan agrowisata Taman Wisata Mekarsari secara
umum relatif datar hingga bergelombang dengan kemiringan lahan bervariasi dari0-8 %. Dengan keadaan topografi seperti itu maka kegiatan wisata di Taman
Wisata Mekarsari dapat bervariasi dan tergolong aman. Taman Wisata Mekarsari
terletak pada ketinggian 70 – 80 meter di atas permukaan laut.
4.2.6. Hidrologi Taman Wisata Mekarsari
Di Taman Wisata Mekarsari terdapat Danau Cipicung yang merupakan
danau alami dengan luas sekitar 20 ha. Danau Cipicung mengalami pendalaman
dengan cara pengerukan sehingga kedalamannya mencapai 3 meter. Danau
Cipicung berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi bagi pertanian sekitar dan
obyek wisata bagi pengunjung Taman Wisata Mekarsari.
4.2.7. Vegetasi pada Taman Wisata Mekarsari
Taman Wisata Mekarsari memiliki banyak jenis dan varietas tanaman,
khususnya buah-buahan. (1) Areal Kebun Buah berisi 43 famili tanaman, 143
spesies, dan 407 varietas; (2) Areal Lansekap yang mengoleksi sekitar 40 famili
tanaman dengan 99 spesies; (3) Rumah Plastik 12 unit yang menampung tanaman
hidroponik, tabulampot, dan Melati Susunwangi dengan luas 3000 m2 per unit; (4)
Kebun Sayur dan Sawah yang terdiri dari aneka sayur-sayuran, palawija, padi
darat (gogo), dan padi sawah; serta (5) Nursery sebagai pusat pembibitan tanaman
buah dan tanaman hias.
8/18/2019 A08atr
40/88
28
Taman Wisata Mekarsari memiliki jenis buah musiman dan non musiman.
Untuk tanaman buah musiman diantaranya adalah abiu, asam selong, bisbul,
coklat, durian, jambu air, jambu bol, kecapi, kepel, kopi, maja, manggis, mundar,
mundu, nangka, rambutan, dan sawo duren. Tanaman buah non-musiman
diantaranya adalah melon, nanas, salak, belimbing, lengkeng, dan jambu biji.
4.2.8. Potensi Pemandangan Taman Wisata Mekarsari
Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu kawasan agrowisata yang
memiliki keindahan lanskap serta banyak keunikan dalam desainnya. Paket wisata
Green Land Tour adalah sebuah paket wisata yang menawarkan perjalanan
mengelilingi kebun-kebun buah di Taman Wisata Mekarsari. Potensi
pemandangan yang dapat dilihat oleh wisatawan Green Land Tour adalah :1.
Utara : Daerah penerimaan yang terdiri dari Graha Krida Sari, gedung
teater Dewi Sri, serta menara pandang.
2.
Selatan : Bangunan Air Terjun dan Plaza Air Mancur.
3. Barat : Persawahan di luar pagar batas Taman Wisata Mekarsari
4. Timur : Danau Cipicung dan Taman Lotus.
Tiap pemandangan tersebut memiliki keunikan yang berbeda dengan
tempat wisata lain. Spillane (1994) mengemukakan, pengunjung biasanya tertarik
ke suatu lokasi karena ciri-ciri khas tertentu seperti keindahan alam, iklim,
kebudayaan, atau aksesibilitas.
4.3. Konsep Taman Wisata Mekarsari
Sebagai tempat wisata, Taman Wisata Mekarsari memiliki konsep dalam
kegiatan wisatanya yang dikenal dengan konsep 4 Si (PT Mekar Unggul Sari),
yaitu :
1.
Konservasi
Taman Wisata Mekarsari merupakan tempat pelestarian plasma nutfah
(keanekaragaman hayati) tumbuhan, khususnya buah-buahan. Setiap jenis
tumbuhan yang dilestarikan di Taman Wisata Mekarsari mempunyai
keistimewaan masing-masing untuk menunjang lingkungan hidup.
8/18/2019 A08atr
41/88
8/18/2019 A08atr
42/88
30
1. Paths (jalur)
Jalur sirkulasi ( paths) di dalam Taman Wisata Mekarsari berbentuk daun
lamtoro gung (Gambar Lampiran 4) yang merupakan pola lansekap
keseluruhan Taman Wisata Mekarsari. Di dalam Taman Wisata Mekarsari
terdapat 5 buah bentuk pola daun lamtoro gung yang diklasifikasikan menjadi
6 zona.
Gambar 6. Pola Daun Lamtoro Gung
2.
Districts (zona/wilayah)
Terdapat 6 zona di Taman Wisata Mekarsari, diantaranya adalah water park
yang didominasi oleh Danau Cipicung. Danau Cipicung merupakan danau
alami yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari. Luas danau ini adalah 20 ha.
Danau Cipicung merupakan salah satu obyek wisata yang menarik bagi
pengunjung karena terdapat fasilitas rekreasi di dalamnya, yakni sepeda air
dan kapal motor. Danau Cipicung dilengkapi jembatan gantung yang berwarna
hijau yang memberikan point of interest tersendiri bagi danau. Di sekeliling
danau terdapat Sabut Kelapa Outbond , taman gathering, dan taman lotus.
Gambar 7. Danau Cipicung
8/18/2019 A08atr
43/88
31
3. Landmarks (tanda)
•
Gerbang Candi Bentar
Merupakan gerbang utama Taman Wisata Mekarsari dan juga gerbang
selamat datang. Pengunjung wisata tidak masuk melalui gerbang Candi
Bentar melainkan melalui gerbang tiket. Gerbang ini memiliki arsitektur
khas Bali dengan ketinggian mencapai 17 meter. Ornamen-ornamen yang
terdapat di sisi kiri dan kanan gerbang menceritakan bagaimana
pentingnya menanam buah-buahan untuk keperluan sehari-hari pada jaman
dulu.
Gambar 8. Gerbang Candi Bentar
• Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari)
Merupakan kantor pengelola Taman Wisata Mekarsari. Bentuk Puri Tirto
sari menyerupai bukit yang dilengkapi dengan air terjun dan tanaman hias
bunga yang menjuntai di balkonnya. Falsafah dari bangunan air terjun
adalah bilamana suatu bukit terpelihara oleh kehadiran tanaman yang
cukup, maka bukit tersebut dapat memberikan sumber kehidupan berupa
air abadi bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, dimana air abadi
tersebut dilambangkan dengan air terjun.
Puri Tirto Sari terdiri dari 8 lantai yang dilengkapi dengan ruang mesin
pada lantai 7 dan bak air pada lantai 8. bangunan ini memiliki bentuk yangsangat artistik dengan lekukan-lekukan yang tidak teratur dan dilengkapi
dengan tanaman hias bunga yang menjulur dari tiap balkon. Air terjun
mengalir dari lantai 8 ke dalam kolam yang terdapat di depan bangunan.
8/18/2019 A08atr
44/88
32
Gambar 9. Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari)
•
Plaza Air Mancur
Terletak di depan bangunan Air Terjun. Di tengah plaza terdapat kolam
dengan air mancur. Pola dari plaza air mancur ini adalah seperti daun
lamtoro gung.
Gambar 10. Plaza Air Mancur
4.5. Pengunjung Taman Wisata Mekarsari
Taman Wisata Mekarsari berdiri sejak tahun 1995 dengan nama Taman
Buah Mekarsari, namun pada tahun 2004 berganti nama menjadi Taman Wisata
Mekarsari dengan mengusung konsep yang lebih baik. Hal itu terbukti dengan
peningkatan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun setelah Taman Wisata
Mekarsari mengalami keterpurukan akibat resesi ekonomi yang melanda negaraIndonesia yang dapat dilihat pada Gambar 11. Selama masa keterpurukan tersebut
hingga saat ini tidak terjadi alih pengelolaan. Pengelolaan tetap dipegang oleh PT.
Mekar Unggul Sari dengan direktur utama Siti H. Rukmana dan general manager
saat ini adalah Hari Tanjung, SIK, MM.
8/18/2019 A08atr
45/88
33
Konsep yang diusung Taman Wisata Mekarsari saat ini adalah rekreasi
dikelilingi kebun buah tropis yang menakjubkan, belajar, dan bermain yang
dikenal sebagai 4si. Misi dari Taman Wisata Mekarsari saat ini adalah
meningkatkan daya tarik wisata Taman Wisata Mekarsari melalui mutu dan nilai
pelayanan, wahana wisata, dan entertainment . Dengan mengusung konsep dan
misi tersebut, maka Taman Wisata Mekarsari dapat meningkatkan kembali
pamornya dan menarik banyak pengunjung. Namun pada kenyataannya saat ini
pengunjung yang berwisata ke Taman Wisata Mekarsari lebih memilih berekreasi
di areal yang bukan dikhususkan untuk kegiatan agrowisata, yakni di sekitar
Danau Cipicung.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06
Tahun
J u m l a h P e n g u n j u n g ( d a l a m r
i b u )
(Sumber : PT. Mekar Unggul Sari, 2007)
Gambar 11. Grafik Jumlah Pengunjung Taman Wisata Mekarsari
4.6. Paket Wisata di Taman Wisata Mekarsari
Taman Wisata Mekarsari dibuka untuk umum sebagai obyek wisata pada
hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB.
Untuk hari Senin Taman Wisata Mekarsari hanya dibuka untuk kegiatan non-
wisata karena pada hari itu Taman Wisata Mekarsari melakukan kegiatan
pembersihan kebun, sarana, serta fasilitas yang ada pada Taman Wisata
Mekarsari. Taman Wisata Mekarsari juga tutup pada hari ulang tahunnya yang
jatuh pada tanggal 14 Oktober, karena pada hari itu seluruh karyawan berekreasi
ke tempat lain. Harga tiket masuk untuk dewasa sebesar Rp.10.000, sedangkan
8/18/2019 A08atr
46/88
34
harga tiket anak-anak (2-6 tahun) berbeda-beda, yaitu pada hari Selasa-Jumat
sebesar Rp.10.000 dan untuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur sebesar Rp.9.000.
Harga tiket tersebut belum termasuk wahana/wisata yang berada di Taman Wisata
Mekarsari. Pengunjung dapat langsung mendatangi pusat informasi di Graha
Krida Sari untuk mengambil paket wisata yang ingin mereka nikmati. Untuk
beberapa paket wisata yang disediakan di Taman Wisata Mekarsari harus
dilakukan pemesanan terlebih dahulu, kecuali untuk paket Green Land Tour dan
Local Tour .
Paket wisata yang ditawarkan di Taman Wisata Mekarsari sangat beragam
dan menarik. Paket tersebut dapat memudahkan pengunjung dalam memilih
kegiatan yang akan mereka lakukan di Taman Wisata Mekarsari. Paket tersebut
diantaranya adalah :1.
Paket Back to The Green World yaitu berwisata ke kebun melon, salak, dan
belimbing. Dilanjutkan pengalaman menanam, membuat media tanam, dan tur
nursery.
2. Paket Atmosphere Fiesta yaitu berwisata di alam terbuka dan tur keliling
kebun.
3. Paket Tour of Environment yaitu wisata edukasi peduli lingkungan dengan
judul mengolah hasil alam menjadi bermanfaat.
4.
Paket Rare Plant Adventure yaitu jalan sehat atau bersepeda mengelilingi
koleksi tanaman langka Mekarsari, tur keliling kebun, dan mengamati
ekosistem kebun.
5. Paket The Tropical Camp yaitu bersahabat dengan alam di tengah Mekarsari
ditemani api unggun, belajar menganyam, tur keliling kebun, dan mengamati
ekosistem kebun.
6.
Paket Smart Adventure yaitu wisata edukasi alam dan tanaman sambil
berekreasi.
7.
Paket The Bamboo’s Life yaitu mengenal koleksi tanaman bambu dengan
berbagai varietasnya serta mengupas manfaatnya.
8.
Paket B-Day On Park yaitu penyelenggaraan acara pesta perayaan ulang tahun
bersama kerabat dekat di tengah taman buah.
8/18/2019 A08atr
47/88
35
9. Paket Company Gathering yaitu paket bagi pengunjung yang ingin berkumpul
di taman acara tematik yang berkapasitas luas.
10.
Paket Play ’n Play yaitu tur keliling kebun yang dikemas dalam program
belajar dan bermain yang seru, bermain beragam permainan berwawasan
lingkungan dan budaya, serta adu ketangkasan di alam terbuka.
11. Hebring Package yaitu kumpul bersama untuk acara arisan dalam nuansa
taman.
12. Paket Paddy Village yaitu berwisata kembali ke tradisi bangsa dan menikmati
suasana alam pedesaan.
13.
Paket Kids Adventure yaitu observasi aneka ragam koleksi tanaman
Mekarsari, pengenalan kehidupan alam pedesaan, berkunjung ke Baby Zoo,
mengenal aneka keunikan tanaman langka, serta belajar budidaya dan manfaat bambu.
14.
Paket Green Land Tour merupakan wisata yang dirancang khusus untuk
mengajak pengunjung berwisata di tengah kebun buah yang sedang panen.
Kebun Wisata Buah Taman Wisata Mekarsari memberikan nuansa wisata
yang edukatif bagi pengunjung dengan menyaksikan langsung kondisi buah
segar yang masih ada di pohonnya.
15. Paket Local Tour bagi pengunjung yang datang tanpa pemesanan sebelumnya
dan hanya disediakan pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Paket
Local Tour terdiri dari 3 paket wisata, yaitu:
a.
Tropical Exotic yaitu berwisata mengenal keunikan tanaman Markisa dan
membuat jus Markisa, bersepeda menyusuri kebun koleksi tanaman
langka, dan berkreasi di taman nuansa padang pasir sambil membuat
terarium.
b.
Paddy Legend yaitu tur museum alat pertanian modern, atraksi menanam
padi di sawah dan memandikan kerbau, serta belajar dan berkreasi dengan
bambu.
c. Smart Cultivation yaitu petualangan cinta tanaman. Pengunjung dapat
memilih program budidaya yang disediakan yaitu program menanam
(tanaman sayuran, tanaman buah, tanaman hias, atau anggrek), program
8/18/2019 A08atr
48/88
36
perbanyakan (cangkok, okulasi, sambung, dan stek), atau program
terarium.
Selain paket wisata di atas, Taman Wisata Mekarsari juga menyediakan
berbagai atraksi/wahana lain bagi pengunjung yang tidak mau membeli paket-
paket tersebut. Wahana lain yang disediakan yaitu wisata kanal di tengah Taman
Wisata Mekarsari, wisata perahu bebek mengelilingi danau yang luas, Sabut
Kelapa Outbond , wahana Rusa Tutul, menara pandang, bangunan air terjun,
Country Side, Kids Fun Valley, serta Family Garden ( Baby Zoo, kolam pancing,
berkuda, petik sayur, dan kincir angin). Kendaraan yang disediakan untuk
berkeliling bagi pengunjung yaitu kereta keliling, sepeda tandem, dan tuk tuk .
Taman Wisata Mekarsari juga menyediakan toko buah dan sayuran segar, Garden
Center bagi pengunjung yang ingin membeli aneka bibit dan tanaman buahunggul atau tanaman hias yang cantik, serta toko cinderamata yang menjual
cinderamata bertema buah-buahan dan Taman Wisata Mekarsari.
4.7. Paket Wisata Green Land Tour
Paket wisata Green Land Tour merupakan wisata yang dirancang khusus
untuk mengajak pengunjung berwisata di tengah kebun buah yang sedang panen.
Pengunjung dapat melihat secara langsung buah-buahan yang masih bergantungan
di pohonnya dan jika tertarik untuk membeli, pengunjung dapat membeli buah-
buahan yang tersedia langsung di kebunnya. Tidak hanya kegiatan memetik atau
berbelanja buah, pengunjung dapat mempelajari cara pembudidayaan tanaman
buah lengkap dengan tips pemanenan buah langsung dari para petugas kebun yang
selalu siap membantu serta mendapatkan informasi edukatif mengenai sistem
hidroponik tanaman melon, cara mengawinkan bunga salak, cara membungkus
buah belimbing, dan lain sebagainya. Di Green Land Tour pengunjung juga dapat
mengunjungi taman konservasi Deer Park dengan atraksi memberi makan Rusa
Tutul. Kebun Wisata Buah Taman Wisata Mekarsari memberikan nuansa wisata
yang edukatif bagi pengunjung dengan menyaksikan langsung kondisi buah segar
yang masih ada di pohonnya.
8/18/2019 A08atr
49/88
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu kawasan agrowisata yang
menawarkan wisata di tengah kebun buah. Salah satu paket yang ditawarkan di
Taman Wisata Mekarsari yaitu Green Land Tour yang menyajikan suatu kegiatan
agrowisata yang edukatif. Pengunjung selain dapat melakukan aktivitas aktif
maupun pasif, mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai buah-buahan
yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari.
5.1. Latar Belakang Responden
Penelitian mengenai persepsi dan aktivitas pengunjung agrowisata Taman
Wisata Mekarsari (TWM) melibatkan 60 pengunjung paket Green Land Tour
sebagai responden dari berbagai golongan usia, jenis rombongan, dan latar
belakang tingkat pendidikan yang berbeda. Berdasarkan rekapitulasi keragaman
identitas responden pada kuesioner bagian pertama, ternyata responden
berdasarkan jenis rombongan paling banyak adalah rombongan kecil, yakni 50%,
lalu responden yang datang sendiri/berdua yakni 33% dan responden yang datang
dengan rombongan besar yakni 17% (Gambar 9A). Berdasarkan usia, responden
yang paling banyak adalah yang berusia 10-22 thn (37%), lalu 23-40 thn (33%),
dan >40 thn (30%) (Gambar 9B). Berdasarkan tingkat pendidikan responden
dengan pendidikan terakhir sarjana paling banyak yaitu 46%, SMA 42%, akademi
7%, SMP 3%, dan SD 2% (Gambar 9C).
Bila dibandingkan dengan hasil penelitian Nurulianti (1996) di Taman
Mini Indonesia Indah (TMII) maka terdapat persamaan dan perbedaan kriteria
pengunjung antara Taman Wisata Mekarsari (TWM) dan Taman Mini Indonesia
Indah. Di TMII sebagian besar pengunjung bila dilihat dari faktor usia adalah
pengunjung dewasa muda, sama halnya denga pengunjung di TWM yang
sebagian besar adalah pengunjung dengan usia 10-22 tahun. Bila berdasarkan
tingkat pendidikan terakhir, pengunjung di TMII sebagian besar adalah
pengunjung dengan tingkat pendidikan SMA dan sederajat, sedangkan di TWM
adalah pengunjung dengan tingkat pendidikan sarjana. Perbedaan tersebut dapat
8/18/2019 A08atr
50/88
38
dikarenakan obyek-obyek yang ditawarkan dari kedua tempat wisata tersebut yang
berbeda. Mappiare (1983) menyatakan sosial ekonomi seseorang akan
mempengaruhi pola rekreasi. Hasan (1989) mengemukakan perubahan status
pekerjaan mempunyai pengaruh kuat pada pola hidup seseorang. Semakin tinggi
pendidikan seseorang maka akan semakin selektif orang tersebut dalam memilih
kegiatan rekreasinya.
A. BERDASARKAN JENIS ROMBONGAN
33%
50%
17%
Sendiri/ berdua Rombongan kecil Rombongan besar
B. BERDASARKAN USIA
37%
33%
30%
10-22 thn 23-40 thn >40 thn
C. BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
2% 3%
42%
7%
46%
SD SMP SMA Akademi Sarjana (S1, S2, S3)
Gambar 12. Latar Belakang Responden (dalam persen)
8/18/2019 A08atr
51/88
39
5.2. Preferensi terhadap Fasilitas
Pada kuesioner bagian penilaian preferensi, responden menentukan
fasilitas yang perlu ditambah atau diperbaiki di tiap wahana buah. Fasilitas yang
telah disediakan oleh pengelola di tiap wahana adalah taman (welcome area),
tempat duduk, area bermain, shelter , musholla, toilet, kios penukaran voucher,
kios penjualan buah, tempat sampah, dan papan informasi mengenai komoditi di
tiap wahana. Fasilitas yang dijabarkan dalam kuesioner hanya sebagian, yakni
fasilitas yang dominan terlihat. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah tempat duduk,
area bermain, shelter , kios penukaran voucher dan penjualan buah, serta taman
kecil (welcome area).
Tabel 2. Preferensi responden terhadap fasilitas di wahana buah (dalam
persen)
Fasilitas Preferensi Pengunjung (%)
Tempat Duduk 22.06
Area Bermain 23.19
Shelter 16.48
Kios Penukaran Voucher 12.90
Kios Penjualan Buah 11.07
Taman Kecil (wlcome area) 14.30
Dari diagram preferensi dapat dilihat fasilitas yang menurut responden
paling perlu untuk diperbaiki atau ditambah dalam wahana buah adalah area
bermain yang terdapat di welcome area tiap wahana buah. Area bermain existing
(Gambar 13) dalam wahana buah berukuran sangat kecil dan permainannya hanya
sedikit, yakni ayunan, papan luncur, dan jungkat-jungkit, sedangkan pemakai dari
area tersebut tidak hanya anak kecil, namun juga orang dewasa terkadang
memainkannya. Hal tersebut diduga karena orang dewasa hanya mempunyai
sedikit waktu untuk bermain, sehingga saat berekreasi di Taman Wisata Mekarsari
mereka tidak mau melewatkan kesempatan untuk bermain. Sejalan dengan
Haryono (1978) yang menyatakan bahwa rekreasi hanya dilakukan pada waktusenggang. Area bermain di Wahana Melon cukup banyak jumlahnya karena
Wahana Melon memiliki beberapa taman (welcome area), namun tiap kunjungan
ke wahana tersebut hanya mengunjungi 1 taman, sehingga kebutuhan pengunjung
akan area bermain tidak terpenuhi bila keadaan sedang sangat ramai, contohnya
8/18/2019 A08atr
52/88
40
adalah bila hari libur. Untuk di Wahana Salak dan Belimbing pun sama halnya
dengan di Wahana Melon.
Gambar 13. Area Bermain di Wahana Buah
Dari tabel juga terlihat bahwa permintaan responden terhadap tempat
duduk sangat tinggi. Tidak jarang banyak pengunjung yang tidak dapat duduk
ketika wahana tersebut dalam keadaan ramai, sehingga mereka menunggu di
dalam bus. Tempat duduk pada wahana buah (Gambar 14) dipakai pengunjung
untuk makan-makan, istirahat, serta menunggu hingga keberangkatan ke wahana
selanjutnya. Namun demikian, peletakan tempat duduk di wahana kebun wisata
buah Taman Wisata Mekarsari sudah cukup baik, karena berada dekat dengan
ruang aktivitas gerak pengunjung.
Gambar 14. Tempat Duduk di Wahana Buah
Nugroho (2003) dalam penelitiannya mengatakan bahwa keberadaan
bangku taman di Pasar Seni Jaya Ancol (PSJA) keberadaannya memberikan
kenyamanan yang cukup bagi pengunjung. Hal tersebut dikarenakan pengunjung
di PSJA terbagi menjadi dua, yakni pengunjung dengan kelompok umur 13-19
tahun yang lebih banyak melakukan rekreasi aktif sehingga keberadaan tempat
duduk tidak begitu terpakai oleh mereka dan pengunjung dengan kelompok umur
8/18/2019 A08atr
53/88
41
>20 tahun yang datang ke PSJA untuk beristirahat sambil menikmati
pemandangan sehingga keberadaan tempat duduk terpakai oleh mereka.
Shelter di tiap wahana buah kurang begitu terpakai (Gambar 15) karena
lokasinya pada taman yang tidak strategis. Kebanyakan shelter tersebut berada di
pinggir-pinggir taman, sedangkan konsentrasi aktivitas gerak pengunjung adalah
di tengah taman. Pada shelter terdapat tempat duduk yang dapat dipakai oleh
pengunjung, namun