A08atr

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 A08atr

    1/88

    PERSEPSI DAN AKTIVITAS PENGUNJUNG AGROWISATA

    KEBUN BUAH DI TAMAN WISATA MEKARSARI BOGOR  

    Oleh:

    RATNA TRISEPTYANTI

    A34204039

    PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP

    FAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2008

  • 8/18/2019 A08atr

    2/88

      2

    RINGKASAN

    RATNA TRISEPTYANTI. Persepsi dan Aktivitas Pengunjung Agrowisata

    Kebun Buah di Taman Wisata Mekarsari Bogor. (Di bawah bimbingan Aris

    Munandar).Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu obyek rekreasi agrowisata buah

    dengan luas kawasan 264 ha yang terbagi menjadi beberapa zona. Dalam tiap

    zona terdapat beragam fasilitas dan kegiatan wisata yang diharapkan dapat

    memenuhi kebutuhan pengunjung Taman Wisata Mekarsari. Diharapkan jika

    kebutuhan pengunjung terpenuhi maka persepsi pengunjung dapat sesuai dengan

    tujuan yang ingin dicapai oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari. Oleh karena

    itu evaluasi sisi demand obyek rekreasi menurut persepsi pengunjung perlu

    dilakukan untuk meningkatkan kualitas supply tersebut.

    Metode yang digunakan dalam pengolahan data dilakukan dengan metode

    survey dengan teknik analisis deskriptif dan teknik sampling terhadap pengunjung

    Taman Wisata Mekarsari, khusunya pengunjung pada paket wisata Green Land

    Tour . Penelitian ini merupakan tinjauan deskriptif untuk mempelajari persepsi dan

    aktivitas pengunjung di Kebun Wisata Buah Taman Wisata Mekarsari, serta

    mempelajari sejauh mana informasi atau pengetahuan dan pengalaman yang

    mereka dapatkan dari kegiatan agrowisata tersebut. Jenis aktivitas yang akan

    dibahas di penelitian ini adalah aktivitas yang tertangkap kamera saat responden

     berada di tiap wahana buah yang dikunjungi di Green Land Tour   serta persepsi

    responden terhadap tiap wahana agrowisata, yakni Wahana Buah Melon, Salak,

    dan Belimbing.

    Dari hasil yang didapat, jenis rombongan dan tingkat pendidikan

     berpengaruh terhadap jenis aktivitas yang dilakukan, sedangkan usia tidak terlalu

     berpengaruh terhadap jenis aktivitas yang mereka lakukan. Kepuasan pengunjung

    akan fasilitas di wahana buah masih kurang. Hal ini terlihat dari jumlah fasilitas

    yang belum dapat memenuhi kebutuhan pengunjung serta terdapat

     penyalahgunaan fungsi salah satu fasilitas. 

    Program interpretasi yang disediakan oleh pihak pengelola masih kurang

     baik, sehingga pengunjung hanya sedikit mendapatkan informasi mengenai

    tanaman buah selama mengikuti paket Green Land Tour. Namun dari paket Green

  • 8/18/2019 A08atr

    3/88

      3

     Land Tour  pengunjung dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas

    ekosistem lingkungan sekitar rumah mereka dengan menanam satu bibit pohon

    yang menjadi souvenir dari paket tersebut.

    Persepsi pengunjung akan wahana buah cenderung baik, namun mereka

    masih merasa kurang nyaman akibat udara yang panas meskipun mereka merasa

    kebun buah terlihat rindang dengan tanaman. Dengan memperhitungkan persepsi,

     preferensi, serta aktivitas pengunjung Taman Wisata Mekarsari, khususnya

     pengunjung Green Land Tour , maka diharapkan dapat menjadi masukan bagi

     pengelola Taman Wisata Mekarsari untuk memperbaiki mutu pelayanannya. Dari

    mutu pelayanan yang baik, maka akan timbul kepuasan pengunjung.

  • 8/18/2019 A08atr

    4/88

      4

    PERSEPSI DAN AKTIVITAS PENGUNJUNG AGROWISATA

    KEBUN BUAH DI TAMAN WISATA MEKARSARI BOGOR

    Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

     pada Program Studi Arsitektur Lanskap

    Fakultas Pertanian Institut Petanian Bogor

    Oleh:

    Ratna Triseptyanti

    A34204039

    PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAPFAKULTAS PERTANIAN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2008

  • 8/18/2019 A08atr

    5/88

      5

    LEMBAR PENGESAHAN

    Judul : PERSEPSI DAN AKTIVITAS PENGUNJUNG

    AGROWISATA KEBUN BUAH DI TAMAN WISATA

    MEKARSARI BOGOR Nama : RATNA TRISEPTYANTI

     NRP : A34204039

    Menyetujui,

    Dosen Pembimbing

    Dr. Ir. Aris Munandar, MS.

     NIP. 131 284 867

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Pertanian

    Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr.

     NIP. 131 124 019

    Tanggal Lulus : ............................

  • 8/18/2019 A08atr

    6/88

      6

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis bernama Ratna Triseptyanti  dan dilahirkan di Bogor pada

    tanggal 10 September 1986 dari ayah bernama Sutrisno dan ibu bernama Yuliaty.

    Penulis merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara.

    Pada tahun 1998 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri Polisi I Bogor.

    Tahun 2001 penulis lulus dari Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri I Bogor

    kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri I Bogor. Setelah

    lulus pada tahun 2004, penulis diterima menjadi Mahasiswi Institut Pertanian

    Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Arsitektur Lanskap melalui jalur USMI.

    Penulis juga pernah menjadi asisten pada mata kuliah Rekayasa Tapak.

    Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam kegiatan kemahasiswaan,

    dengan menjadi panitia di beberapa acara yang diadakan di dalam dan di luar

    kampus. Selain aktif di dalam kegiatan kemahasiswaan, penulis juga pernah

    terlibat dalam beberapa kegiatan proyek.

  • 8/18/2019 A08atr

    7/88

    KATA PENGANTAR

    Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan

    karunia-Nya sehingga studi penulis dapat terselesaikan dengan skripsi yang berjudul ‘ Persepsi dan Aktivitas Pengunjung Agrowisata Kebun Buah di Taman

    Wisata Mekarsari Bogor’. Skripsi tersebut disusun sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Arsitektur

    Lanskap, Fakultas Pertanian IPB.

    Keberhasilan studi ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, dan

     pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

    1.  Dr. Ir. Aris Munandar, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

    membimbing penulis selama penyusunan skripsi.

    2.  Ir. Indung Siti Fatimah, MSi sebagai dosen pembimbing akademik.

    3.  Kasie Diklat Taman Wisata Mekarsari, Bpk. Edwin serta asistennya Mbak

     Nina.

    4. 

    Semua dosen, staf administrasi, dan pegawai Departemen Arsitektur Lanskap

    IPB.

    5.  Kedua orang tua, Bapak, Mama, Mas Fian, dan Mas Dita atas segala bantuan,

    doa, dan semangat.

    6. 

    Dimas Ario Nugroho untuk kesabaran, semangat, dan bantuannya selama ini.

    7. 

    Semua teman-teman Lanskap 41 atas kebersamaan dan kenangan yang tak

    terlupakan.

    8. 

    Rekan-rekan mahasiswa dan alumni angkatan 38, 39, 40, 42, dan 43

    Departemen Arsitektur Lanskap.

    9. 

    Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu penulis

    menyelesaikan studi.

    Semoga apa yang tertuang dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

    yang membutuhkan.

    Bogor, Desember 2008

    Penulis

  • 8/18/2019 A08atr

    8/88

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR....................................................................................... iDAFTAR ISI...................................................................................................... ii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ iv

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vi

    BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 

    1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1

    1.2. 

    Tujuan Studi ................................................................................................ 2

    1.3. Kegunaan Studi ........................................................................................... 2

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3 

    2.1. 

    Agrowisata .................................................................................................. 3

    2.1.1.  Definisi Agrowisata .......................................................................... 3

    2.1.2.  Tujuan dan Manfaat Agrowisata ....................................................... 4

    2.1.3. 

    Jenis Agrowisata ............................................................................... 4

    2.1.4.  Lanskap Agrowisata .......................................................................... 6

    2.1.5.  Ruang Lingkup Agrowisata .............................................................. 6

    2.2. 

    Rekreasi ...................................................................................................... 7

    2.3. 

    Wisatawan ................................................................................................... 8

    2.4. Persepsi, Kepuasan, dan Motivasi Pengunjung .......................................... 9

    BAB 3. METODOLOGI  ..................................................................................  12 

    3.1. 

    Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 12

    3.2. 

    Kearangka Pikir Penelitian .......................................................................... 13

    3.3. Metode Penelitian ....................................................................................... 14

    3.4. Analisis Data ............................................................................................... 18

    3.4.1. 

    Uji Analisis Chi-Square .................................................................... 19

    3.4.2.  Semantic Differential (Semantik Diferensial) ................................... 20

    BAB 4. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN ....................................  22 

    4.1. 

    Latar Belakang dan Sejarah Singkat Taman Wisata Mekarsari .................. 22

    4.2. Kondisi Umum Taman Wisata Mekarsari .................................................. 23

    4.2.1. 

    Lokasi dan Aksesibilitas ................................................................... 23

    4.2.2. 

    Zonasi Taman Wisata Mekarsari ...................................................... 244.2.3.  Keadaan Iklim Taman Wisata Mekarsari .......................................... 26

    4.2.4. 

    Kondisi Geografis Taman Wisata Mekarsari .................................... 26

    4.2.5. 

    Topografi Taman Wisata Mekarsari ................................................. 27

    4.2.6.  Hidrologi Taman Wisata Mekarsari .................................................. 27

    4.2.7. 

    Vegetasi pada Taman Wisata Mekarsari ........................................... 27

    4.2.8. 

    Potensi Pemandangan Taman Wisata Mekarsari .............................. 28

    4.3. Konsep Taman Wisata Mekarsari .............................................................. 28

  • 8/18/2019 A08atr

    9/88

      iii

    4.4. Obyek Menarik di Taman Wisata Mekarsari ............................................. 29

    4.5. 

    Pengunjung Taman Wisata Mekarsari ........................................................ 32

    4.6. Paket Wisata di Taman Wisata Mekarsari .................................................. 33

    4.7. 

    Paket Wisata Green Land Tour   .................................................................. 36

    BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 37 

    5.1. 

    Latar Belakang Responden ......................................................................... 37

    5.2. Preferensi .................................................................................................... 39

    5.3. Aktivitas Pengunjung ................................................................................. 44

    5.3.1. 

    Aktivitas Pengunjung Berdasarkan Jenis Rombongan ..................... 44

    5.3.2.  Aktivitas Pengunjung Berdasarkan Usia ........................................... 47

    5.3.3.  Aktivitas Pengunjung Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................... 48

    5.4. 

    Pengetahuan Pengunjung Mengenai Buah-buahan .................................... 51

    5.5. 

    Persepsi Pengunjung Mengenai Wahana Buah .......................................... 57

    BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 60 

    6.1. 

    Kesimpulan ............................................................................................... 606.2.

     

    Saran ........................................................................................................... 61

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 62 

    LAMPIRAN ...................................................................................................... 65

  • 8/18/2019 A08atr

    10/88

    DAFTAR TABEL

    No Halaman

    1. 

    Jenis dan cara memperoleh data ................................................................... 162.

     

    Preferensi responden terhadap fasilitas di wahana buah

    (dalam persen) .............................................................................................. 39

    3.  Jenis buah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari ................................. 52

    4. 

    Kadar pengetahuan responden mengenai tanaman buah di Taman Wisata

    Mekarsari sebelum mengikuti Green Land Tour (dalam persen) ................ 53

    5. 

    Intensitas informasi yang didapat responden mengenai tanaman buah

    di Taman Wisata Mekarsari selama mengikuti paket Green Land Tour

    (dalam persen) .............................................................................................. 54

  • 8/18/2019 A08atr

    11/88

    DAFTAR GAMBAR

    No Halaman

    6. 

    Peta lokasi Taman Wisata Mekarsari ........................................................... 127.

     

    Kerangka pikir penelitian ............................................................................. 14

    8. 

    Sample frame responden .............................................................................. 16

    9. 

    Kerangka analisis penelitian ........................................................................ 19

    10. 

    Zonasi Taman Wisata Mekarsari ................................................................. 24

    11. Pola daun lamtoro gung ............................................................................... 30

    12. 

    Danau Cipicung ............................................................................................ 30

    13. Gerbang Candi Bentar .................................................................................. 31

    14. 

    Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari) ......................................................... 3215.

     

    Plaza Air Mancur ......................................................................................... 32

    16. Grafik jumlah pengunjung Taman Wisata Mekarsari .................................. 33

    17. 

    Latar belakang responden ............................................................................ 38

    18. Area bermain di wahana buah ...................................................................... 40

    19. 

    Tempat duduk di wahana buah .................................................................... 40

    20. Shelter  di wahana buah ................................................................................ 41

    21. a. Kios penukaran voucher ........................................................................... 42

     b. Kios penjualan buah ................................................................................. 42

    22. 

    a. Toilet ........................................................................................................ 44

     b. Papan informasi buah ............................................................................... 44

    c. Bus keliling kebun buah ........................................................................... 44

    23. 

    Grafik aktivitas pengunjung berdasarkan jenis rombongan

    (dalam persen) .............................................................................................. 45

    24. Grafik aktivitas pengunjung berdasarkan usia (dalam persen) .................... 47

    25. Grafik aktivitas pengunjung berdasarkan tingkat pendidikan

    (dalam persen) .............................................................................................. 49

    26. a. Belajar ...................................................................................................... 50

     b. Bermain .................................................................................................... 50

    c. Piknik ....................................................................................................... 50

    d. Outbond  .................................................................................................... 50

    27. Profil penilaian persepsi pengunjung terhadap wahana buah ...................... 57

  • 8/18/2019 A08atr

    12/88

    DAFTAR LAMPIRAN

    No Halaman

    28. 

    Kuesioner ..................................................................................................... 6629.

     

    Data Curah Hujan Rata-rata Bulanan Taman Wisata Mekarsari ................. 72

    30. 

    Peta Wisata Taman Wisata Mekarsari ......................................................... 73

    31. 

    Peta Aksesibilitas Taman Wisata Mekarsari ................................................ 74

    32. 

    Data Hasil Observasi Jenis Aktivitas Berdasarkan Kelompok

    Rombongan Pengunjung (dalam persen) ...................................................... 75

    33. 

    Data Hasil Observasi Jenis Aktivitas Berdasarkan Usia

    Pengunjung (dalam persen) .......................................................................... 75

    34. 

    Data Hasil Observasi Jenis Aktivitas Berdasarkan Tingkat

    Pendidikan Pengunjung (dalam persen) ....................................................... 7635.

     

    Jadwal Panen Buah ...................................................................................... 76

  • 8/18/2019 A08atr

    13/88

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu obyek rekreasi agrowisata buah

    dengan luas kawasan 264 ha yang terbagi menjadi beberapa zona. Dalam tiap

    zona terdapat beragam fasilitas dan kegiatan wisata yang diharapkan dapat

    memenuhi kebutuhan pengunjung Taman Wisata Mekarsari. Untuk pengelolaan

    Taman Wisata Mekarsari diperlukan suatu sistem manajemen yang handal dan

    sumberdaya manusia yang handal pula agar tujuan awal pembentukan tetap

    terjaga. Oleh karena itu dibentuklah PT. Mekar Unggul Sari pada tanggal 14 April

    1994 sebagai pengelola Taman Wisata Mekarsari yang merupakan obyek

    agrowisata pilihan, pusat pendidikan dan penelitian, serta pusat pelestarian plasma

    nutfah tanaman hortikultura. Tujuan awal pembangunan Taman Wisata Mekarsari

    adalah sebagai pusat pelestarian  plasma nutfah  hortikultura/buah-buahan

    Indonesia (tropis) dan dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian, pendidikan,

     budidaya, dan wisata (Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995). Bila dilihat kondisi

    saat ini, sekilas fungsi Taman Wisata Mekarsari terlihat hanya sebagai tempat

    rekreasi umum yang banyak dikunjungi oleh masyarakat. Oleh karena itu suatu

    evaluasi perlu dilakukan.

    Taman Wisata Mekarsari terdiri dari beberapa zona rekreasi yang memiliki

    keunikan tersendiri pada tiap zona. Zona-zona tersebut adalah Family Walk ,

    Green Land , Central Park , Mediteran, Water Park , dan Festival Point . Pada zona

    Green Land terlihat beberapa kekurangan dan penyalahgunaan fasilitas.

    Diharapkan kualitas zona Green Land   ini dapat diperbaiki jika kebutuhan

     pengunjung terpenuhi dan persepsi pengunjung sesuai dengan tujuan yang ingin

    dicapai oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari. Oleh karena itu evaluasi sisi

    demand obyek rekreasi menurut persepsi pengunjung perlu dilakukan untuk

    meningkatkan kualitas supply tersebut.

    Persepsi, menurut Effendy (1984) adalah penginderaan terhadap kesan

    yang timbul dari lingkungannya. Menurut Grilick dalam Porteous (1977), semakin

    tinggi pendidikan seseorang maka persepsinya akan semakin baik. Sarwono

  • 8/18/2019 A08atr

    14/88

      2

    (1992) juga menyatakan masalah estetika lingkungan dipengaruhi pula oleh

    kesukaan ( preference). Zonasi yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari dan

    fasilitas yang terdapat di dalamnya menyebabkan timbulnya persepsi yang

     berbeda-beda bagi pengunjung dalam menilai aspek-aspek tertentu. Persepsi

    tersebut memberikan pendapat mengenai fasilitas maupun aktivitas rekreasi dan

    wisata di Taman Wisata Mekarsari serta hal-hal yang dapat ditambahkan untuk

    meningkatkan kualitas pelayanan wisata Taman Wisata Mekarsari.

    1.2. Tujuan Studi

    Tujuan dari studi untuk mengetahui persepsi dan aktivitas pengunjung di

    Taman Wisata Mekarsari adalah untuk (1) mempelajari hubungan jenis kegiatan

    rekreasi berdasarkan dengan jenis rombongan, usia, dan tingkat pendidikan pengunjung pada wahana-wahana yang telah disediakan oleh pihak manajemen,

    (2) mempelajari tingkat pemanfaatan fasilitas oleh pengunjung, (3) mengevaluasi

    kualitas fasilitas yang disediakan oleh pihak pengelola Taman Wisata Mekarsari

    yang ditujukan untuk peningkatan kenyamanan pengunjung, dan (4) menyusun

    strategi/ rencana pengembangan Taman Wisata Mekarsari.

    1.3. Kegunaan Studi

    Hasil studi diharapkan dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan

     bagi pihak pengelola Taman Wisata Mekarsari untuk pengembangan atau

    revitalisasi Taman Wisata Mekarsari di masa mendatang dengan lebih

    memperhatikan kecenderungan permintaan pengunjung.

    Bagi arsitek lansekap, hasil studi ini merupakan masukan untuk

    melakukan redesain Taman Wisata Mekarsari atau membuat perencanaan Taman

    Wisata buah lain yang lebih tanggap terhadap kebutuhan penggunanya.

  • 8/18/2019 A08atr

    15/88

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Agrowisata 

    2.1.1. Definisi Agrowisata

    Menurut Arifin (2001) agrowisata adalah salah satu bentuk kegiatan wisata

    yang dilakukan di kawasan pertanian dan aktivitas di dalamnya seperti persiapan

    lahan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan hasil panen sampai

    dalam bentuk siap dipasarkan dan bahkan wisatawan dapat membeli produk

     pertanian tersebut sebagai oleh-oleh. Agrowisata tersebut ikut melibatkan

    wisatawan dalam kegiatan-kegiatan pertanian. 

    Agrowisata dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara pariwisata dan

    kegiatan pertanian dimana pengunjung dapat mengunjungi kebun, peternakan atau

    kilang anggur untuk membeli produk, menikmati pertunjukan, mengambil bagian

    aktivitas, makan suatu makanan atau melewatkan malam bersama di suatu areal

     perkebunan atau taman (Farmstop, 2008). Dalam definisi yang lain, Tirtawinata

    dan Fachruddin (1996) menjelaskan bahwa agrowisata merupakan suatu upaya

    dalam rangka menciptakan produk wisata baru (diversifikasi).

    Agrowisata merupakan suatu bentuk kegiatan pariwisata yang

    memanfaatkan lokasi atau kawasan dan sektor pertanian mulai dari awal sampai

    dengan produk pertanian dalam berbagai sistem, skala, dan bentuk sebagai objek

    wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pemahaman, pengalaman,

    rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian (Deptan, 2008).

    Menurut Asosiasi Wisata Agro Indonesia dalam Aryanto (2006),

    agrowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat spesifik, dimana

     pengunjung dapat menikmati keindahan dan keunikan alam sekaligus menikmati

     produk agro atau dapat tinggal di lingkungan pertanian, terlibat dalam proses

     produksi yang kesemuanya dilakukan untuk dapat mengalami, menikmati,

    mempelajari, dan menghayati bagian dari kehidupan keseharian yang berlangsung

    di suatu lingkungan pertanian.

  • 8/18/2019 A08atr

    16/88

      4

    2.1.2. Tujuan dan Manfaat Agrowisata

    Tujuan dari agrowisata adalah untuk memperluas pengetahuan,

     pengalaman rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian. Pengembangan

    agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalam memanfaatkan lahan, dapat

    meningkatkan pendapatan petani, serta melestarikan sumber daya lahan, serta

    memelihara budaya maupun teknologi lokal yang umumnya telah sesuai dengan

    kondisi lingkungan alaminya (Deptan, 2008). Pengembangan agrowisata pada

    gilirannya akan menciptakan lapangan pekerjaan, karena usaha ini dapat

    menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan, sehingga dapat menahan atau

    mengurangi arus urbanisasi yang saat ini semakin pesat.

    Tirtawinata dan Fachruddin (1996) menyatakan bahwa agrowisata dapat

    memberikan manfaat sebagai berikut :1.

     

    Meningkatkan konservasi lingkungan

    2. 

    Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam

    3. 

    Memberikan nilai rekreasi

    4.  Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan

    5.  Mendapatkan keuntungan ekonomi

    2.1.3. Jenis Agrowisata

    Pembangunan dan pengembangan agrowisata mempunyai tujuan ganda

    yaitu membantu meningkatkan perolehan devisa negara dan membantu

    meningkatkan pendapatan petani serta masyarakat sekitar. Di pihak lain

    agrowisata dapat menambah jenis dan variasi produk pariwisata Indonesia.

    Pengembangan agrowisata dapat diarahkan menjadi agrowisata ruangan tertutup,

    ruangan terbuka atau kombinasi antara keduanya. Pengembangan agrowisata

    tertutup dapat berupa koleksi alat pertanian yang khas dan bernilai sejarah atau

    naskah sejarah penggunaan lahan dan pengolahan pertanian. Agrowisata ruang

    terbuka dapat berupa penataan lahan yang khas dan sesuai dengan kapabilitas dan

    tipologi lahan untuk mendukung suatu sistem usaha tani yang efektif dan

     berkelanjutan. Komponen utama pengembangan agrowisata terbuka adalah flora

    dan fauna yang dipelihara, maupun liar, pemandangan alam yang indah di sekitar

    kawasan, proses budidaya dan pasca panen serta atraksi pertanian lokal yang unik.

  • 8/18/2019 A08atr

    17/88

      5

    Agrowisata ruangan terbuka dapat dilakukan dalam dua versi/pola, yaitu alami

    dan buatan ( Deptan, 2008). 

    1. 

    Agrowisata Ruangan Terbuka Alami

    Agrowisata ruangan terbuka alami dilakukan pada areal dimana kegiatan yang

    dilakukan dalam obyek wisata tersebut adalah murni kegiatan pertanian sehari-

    hari yang biasa dilakukan tanpa rekayasa apapun. Atraksi-atraksi yang

    ditampilkan adalah usaha pertanian yang dilakukan petani setempat yang dapat

    lebih ditonjolkan tetapi tidak mengurangi nilai estetika alaminya. Fasilitas

     pendukung kenyamanan wisatawan tetap disediakan selama tidak bertentangan

    dengan kultur alami yang ada.

    2. 

    Agrowisata Ruangan Terbuka Buatan

    Kawasan agrowisata ruangan terbuka buatan ini dapat didesain pada kawasan-kawasan yang spesifik, namun belum dikuasai atau disentuh oleh masyarakat adat.

    Tata ruang peruntukan lahan diatur sesuai dengan daya dukungnya dan komoditas

     pertanian yang dikembangkan memiliki nilai jual untuk wisatawan. Atraksi-

    atraksi yang akan dijadikan objek wisata pun dapat disusun sedemikian rupa

    sehingga menghasilkan atraksi yang menarik. Dalam pengembangan agrowisata

    ruang terbuka campur tangan dalam pengaturan alam dan usaha pertanian yang

    dilakukan sangat dominan. Fasilitas pendukung untuk agrowisata ini tetap

    disediakan asal tidak mengganggu ekosistem alaminya. Fungsi manajemen dapat

    dijalankan oleh suatu pengelola namun untuk atraksi pertanian tetap dijalankan

     petani lokal.

    Bila dilihat dari pengertian di atas, maka Taman Wisata Mekarsari

    merupakan agrowisata ruangan terbuka buatan. Taman Wisata Mekarsari

    memiliki paket-paket wisata yang menawarkan berbagai kegiatan agrowisata,

    dimana pengunjung mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai agro.

    Dari studi ini diharapkan persepsi pengunjung dapat menggambarkan keadaan

    yang sebenarnya dari Taman Wisata Mekarsari. Persepsi tersebut akan menjadi

    masukan bagi pihak pengelola untuk mempertahankan atau memperbaiki fasilitas

    dan kegiatan wisata yang ada terutama pada paket Green Land Tour , sehingga

     pengunjung akan merasa lebih nyaman dalam melakukan aktivitasnya.

  • 8/18/2019 A08atr

    18/88

      6

    2.1.4. Lanskap Agrowisata 

    Lanskap agrowisata adalah sebuah lanskap pertanian berupa lahan

     pertanian, fasilitas pertanian, dan pengolahan hasil pertanian yang telah

    dimodifikasi oleh tangan-tangan manusia untuk kepentingan ekonomi dan rekreasi

    serta memanfaatkan pemandangan lanskap alaminya dengan meminimalkan

     perusakan lingkungan yang akan terjadi. Pemandangan lanskap alami tersebut

    dapat berupa kebun, taman koleksi, taman bunga, ladang, sawah, pekarangan,

     peternakan, danau, laut, dan pegunungan.

    Beberapa syarat lanskap agrowisata dikemukakan Nasrullah yang diacu

    dalam Khairul (1997), yaitu :

    1. 

    Tertata dengan indah

    2. 

    Berproduksi tinggi3.

     

    Dilengkapi sarana penunjang yang baik

    4. 

    Terdapat kebun pembibitan

    5. 

    Memperhatikan lingkungan

    6.  Memperhatikan keselamatan dan kemudahan-kemudahan.

    Lanskap yang berasal dari kombinasi pengolahan tanah untuk panen,

     pakan ternak (hijauan) dan penanaman pohon di area yang berkontur dapat

    menarik sejumlah wisatawan domestik dan internasional. Daerah demikian

    dipertimbangkan untuk menjadi lokasi ideal untuk menguji pontensi agrowisata

    (salah satu pasar berbasis mekanisme pelayanan lingkungan) sebagai penghargaan

    terhadap manfaat lanskap yang berkontribusi dalam menurunkan kemiskinan

    (Sakuyama, 2006). 

    2.1.5. Ruang Lingkup Agrowisata

    Tirtawinata dan Fachruddin (1996) menjelaskan ruang lingkup dan potensi

    agrowisata yang dapat dikembangkan di Indonesia meliputi bidang sebagai

     berikut :

    1.  Kebun raya. Obyek wisata berupa kebun raya memiliki kekayaan berupa

    tanaman yang berasal dari berbagai spesies. Daya tarik yang dapat ditawarkan

    kepada wisatawan mencakup kekayaan flora yang ada, keindahan

  • 8/18/2019 A08atr

    19/88

      7

     pemandangan di dalamnya dan kesegaran udara yang memberikan rasa

    nyaman.

    2. 

    Perkebunan. Kegiatan usaha perkebunan meliputi perkebunan tanaman keras

    dan tanaman lainnya yang dilakukan oleh perkebunan swasta nasional

    maupun asing, BUMN, dan perkebunan rakyat. Berbagai kegiatan obyek

    wisata perkebunan dapat berupa pra produksi (pembibitan), produksi, dan

     pasca produksi (pengolahan dan pemasaran).

    3.  Tanaman pangan dan hortikultur. Lingkup kegiatan wisata tanaman pangan

    meliputi usaha tanaman padi dan palawija serta hortikultur yakni bunga, buah

    sayur, dan jamu-jamuan. Berbagai proses kegiatan mulai dari pra panen, pasca

     panen berupa pengolahan hasil, sampai kegiatan pemasarannya dapat

    dijadikan obyek agrowisata.4.

     

    Perikanan. Ruang lingkup kegiatan wisata perikanan dapat berupa kegiatan

     budi daya perikanan sampai proses pasca panen. Daya tarik perikanan sebagai

    sumberdaya wisata diantaranya pola tradisional dalam perikanan serta

    kegiatan lain, misalnya memancing ikan.

    5.  Peternakan. Daya tarik peternakan sebagai sumberdaya wisata antara lain pola

     beternak, cara tradisional dalam peternakan serta budidaya hewan ternak.

    Obyek agrowisata di Taman Wisata Mekarsari berupa tanaman pangan

    dan hortikultura, khususnya buah. Diharapkan pengunjung Taman Wisata

    Mekarsari mendapatkan pengetahuan mengenai tanaman buah yang ada di Taman

    Wisata Mekarsari.

    2.2. Rekreasi

    Salah satu kegiatan utama yang dilakukan dalam suatu obyek wisata adalah

    kegiatan rekreasi. Pada awal perkembangannya, kegiatan wisata ini selalu identik

    dengan kegiatan rekreasi, tetapi dalam perkembangan selanjutnya kegiatan

    rekreasi bukan lagi merupakan hal utama dan satu-satunya tetapi berkembang

     berbagai kegiatan lainnya seperti edukasi, kultural, historikal atau nostalgia

     bahkan berbelanja, dan lain-lainnya. Rekreasi merupakan penggunaan waktu

    luang untuk suatu hal yang menyenangkan dan dapat mengembangkan

    kemampuan seseorang untuk sesuatu yang baru dan lebih memuaskan. Aktivitas

  • 8/18/2019 A08atr

    20/88

      8

    rekreasi dapat berbentuk rekreasi fisik berupa aktivitas yang berhubungan dengan

    fisik dan rekreasi psikis yang melibatkan pikiran, perasaan dan kenyamanan

    (Nurisjah, 2004). Laurie (1986) membedakan rekreasi menurut kegiatannya

    menjadi rekreasi aktif dan pasif. Rekreasi aktif membutuhkan banyak energi untuk

    melakukan kegiatannya, sedangkan rekreasi pasif merupakan rekreasi yang

    dilakukan seseorang untuk menghilangkan keletihan fisik setelah bekerja keras

    sehingga rekreasi ini hanya memerlukan energi sedikit.

    Di paket Green Land Tour , kegiatan rekreasi yang sebaiknya

    dikembangkan adalah jenis rekreasi aktif. Rekreasi aktif tersebut dapat dilakukan

     jika fasilitas yang disediakan pihak pengelola memenuhi kebutuhan pengunjung.

    Jenis rekreasi aktif yang dapat dikembangkan pada paket ini adalah kegiatan

     jalan-jalan, bermain dan berfoto.

    2.3. Wisatawan

    Wisatawan adalah orang-orang yang berlibur, yang mengadakan

     perjalanan wisata untuk menambah pengetahuan dan mengurangi ketegangan

     pikiran. Jenis liburan yang dipilih sangat dipengaruhi oleh jabatan dan tingkat

     pendapatannya (Spillane, 1993). Hal tersebut sejalan dengan Soesetyo (1994)

    yang menyatakan bahwa wisatawan adalah pengunjung objek pariwisata dengan

    motivasi tertentu seperti memperoleh kesenangan, pengetahuan, observasi dan

     penelitian.

    Menurut Tim LPPM IPB dalam Soesetyo (1994) terdapat beberapa

    komponen utama yang harus diperhatikan mengenai keberadaan pengunjung

    objek pariwisata, yaitu :

    1. 

    Kecenderungan peningkatan jumlah pengunjung.

    2. 

    Keinginan pengunjung, termasuk saran-saran dari pengunjung.

    3.  Keanekaragaman pengunjung, baik umur, pendidikan dan sosial-ekonomi-

     budaya masyarakat.

    Sebagian besar pengunjung Taman Wisata Mekarsari adalah wisatawan

    lokal. Pada paket Green Land Tour sebagian besar pengunjungnya adalah

    kelompok kecil (keluarga).

  • 8/18/2019 A08atr

    21/88

      9

    2.4. Persepsi, Kepuasan, dan Motivasi Pengunjung

    Manusia  dibekali penciptanya indera untuk memberikan penilaian

    (termasuk membandingkan) terhadap apa yang dilihatnya atau yang dirasakannya.

    Manusia pun pada dasarnya dibekali kemampuan untuk memaknai obyek yang

    tertangkap oleh inderanya dan memprosesnya sesuai kebutuhan, itulah persepsi

    (Kumurur, 2003). Porteous (1977) menjelaskan bahwa persepsi adalah suatu

    gambaran, pengertian serta interpretasi seseorang mengenai suatu obyek, terutama

     bagaimana orang tersebut menghubungkan informasi itu dengan dirinya dan

    lingkungan dimana ia berada.

    Menurut Grilick dalam Porteous (1977), semakin tinggi pendidikan

    seseorang maka persepsinya akan semakin baik. Suatu persepsi seseorang akan

    ruang tergantung kepada ukuran usia dan latar belakang budaya, suasana pikiran, pengalaman-pengalaman masa lalu, dan pengharapan-pengharapannya (Todd,

    1987). Sedangkan menurut Brockman dan Merriem (1973), faktor-faktor yang

    mempengaruhi persepsi, yaitu : 1) jenis kelamin dan umur; 2) latar belakang

    kebudayaan; 3) pendidikan; 4) pekerjaan; 5) asal/ tempat tinggal; 6) status

    ekonomi; 7) waktu luang; dan 8) kemampuan fisik dan intelektual.

    Setiap manusia menginderakan objek di lingkungannya. Ia memproses

    hasil penginderannya dan timbul makna atau persepsi tentang objek tersebut pada

    diri manusia bersangkutan. Jika persepsi itu berada dalam batas-batas optimal,

    maka individu berada dalam keadaan seimbang dan akan memberikan perasaan-

     perasaan yang menyenangkan. Sebaliknya, jika objek dipersepsikan di luar batas-

     batas optimal, maka individu akan mengalami stres (Sarwono, 1992). Pengunjung

    dalam berekreasi akan memberikan penilaian terhadap keindahan lingkungan/

    estetika lingkungan (Sarwono, 1992). Estetika lingkungan tersebut dipengaruhi

    oleh beberapa faktor, yaitu :

    1.  Kompleksitas; berapa banyak ragam komponen yang membentuk suatu

    lingkungan. Makin banyak ragamnya, makin positif penilaian yang diberikan.

    2.  Keunikan; seberapa jauh lingkungan mengandung komponen yang unik, yang

    tidak ada di tempat lain, yang baru atau yang sebelumnya tidak terlihat.

    3.  Ketidaksenadaan; seberapa jauh suatu faktor tidak cocok dengan

    lingkungannya.

  • 8/18/2019 A08atr

    22/88

      10

    4.  Kejutan; seberapa jauh kenyataan yang ada tidak sesuai dengan harapan.

    Sarwono (1992) juga menyatakan masalah estetika lingkungan

    dipengaruhi pula oleh kesukaan ( preference). Beberapa faktor yang menentukan

    kesukaan diantaranya seperti :

    1. 

    Keteraturan; semakin teratur maka semakin disukai.

    2.  Tekstur; semakin lembut maka semakin disukai.

    3. 

    Keakraban dengan lingkungan; semakin akrab dengan lingkungan (sering

    dikunjungi) maka lingkungan tersebut semakin disukai dibandingkan dengan

    lingkungan yang asing.

    4. 

    Keluasan ruang pandang; semakin luas ruang pandang maka semakin disukai.

    5. 

    Kemajemukan rangsang; semakin banyak elemen yang terdapat dalam

     pemandangan, semakin disukai.6.

     

    Misteri atau kerahasiaan yang tersembunyi dalam pemandangan; semakin

     banyak misteri, makin disukai.

    Motivasi merupakan dorongan, hasrat dan kebutuhan sebagai latar

     belakang yang melandasi kelakuan manusia. Adapun faktor-faktor yang

    mempengaruhi motivasi adalah kebutuhan manusia, tujuan dan persepsi seseorang

    atau sekelompok orang (Herujitno, 1988). Sedangkan motivasi pengunjung/

    wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan adalah untuk memenuhi atau

    memuaskan beberapa kebutuhan dan permintaan. Biasanya wisatawan tertarik

     pada suatu lokasi karena ciri khas tertentu.

    Kepuasan pengunjung dapat dilihat secara kuantitatif dan kualitatif. Secara

    kuantitatif dapat terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang ke kawasan

    tersebut dan melalui penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dengan baik. Secara

    kualitatif, kepuasan pengunjung dapat diperoleh dengan manajemen yang baik

    melalui pengoperasian dan pemeliharaan kawasan rekreasi dengan menggunakan

    standar setinggi mungkin (Sternloff, 1984). Wahab (1988) menyatakan bahwa

    selain jumlah pengunjung terdapat aspek lain yang lebih menentukan keberhasilan

    suatu kawasan rekreasi yaitu kepuasan pengunjung.

    Pada studi ini akan diketahui apakah pengunjung Taman Wisata Mekarsari

    merasa puas dengan kegiatan berwisata mereka. Kepuasan pengunjung tersebut

    dinilai dari pendapat mereka mengenai fasilitas yang disediakan oleh pengelola.

  • 8/18/2019 A08atr

    23/88

      11

    Bila fasilitas yang disediakan pengelola sudah memenuhi kebutuhan permintaan

     pengunjung, maka pengunjung akan merasa nyaman dalam melakukan

    kegiatannya. Dari rasa nyaman tersebut maka akan timbul kepuasan bagi

     pengunjung.

  • 8/18/2019 A08atr

    24/88

    BAB 3

    METODOLOGI

    3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

    Studi ini dilaksanakan selama empat bulan dimulai dari bulan Maret 2008

    sampai dengan Juli 2008. Pengambilan data dilaksanakan selama hampir dua

     bulan dimulai dari bulan Juni 2008 hingga Juli 2008. Studi ini dilaksanakan di

    Taman Wisata Mekarsari yang beralamat di Jl. Raya Cileungsi-Jonggol Km.03

    Bogor.

    Gambar 1. Peta Lokasi Taman Wisata Mekarsari

    Gambar 1. Peta Lokasi Taman Wisata Mekarsari

    Tanpa Skala

  • 8/18/2019 A08atr

    25/88

      13

    3.2. Kerangka Pikir Penelitian

    Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu tempat agrowisata buah yang

    memiliki luas lahan 264 ha dan memiliki berbagai macam paket wisata yang

    memudahkan pengunjung dalam memilih kegiatan berwisata. Salah satu paket

    yang disediakan adalah paket wisata Green Land Tour yang merupakan wisata

    yang dirancang khusus untuk mengajak pengunjung berwisata di tengah kebun

     buah yang sedang panen. Pengunjung yang mengikuti paket wisata Green Land

    Tour  juga dapat belajar mengenai tanaman buah yang terdapat di Taman Wisata

    Mekarsari dari para pemandu selama mereka mengikuti kegiatan tersebut.

    Saat ini sebagian besar pengunjung yang datang ke Taman Wisata

    Mekarsari bertujuan untuk rekreasi semata. Hal tersebut membuat tujuan awal dari

    Taman Wisata Mekarsari sebagai salah satu tempat agrowisata buah dan pelestarian plasma nutfah bergeser. Diperlukan suatu pengembangan paket wisata

    Green Land Tour agar pengunjung kembali tertarik untuk berwisata di tengah

    kebun buah bersamaan dengan mendapatkan pengetahuan mengenai tanaman

     buah yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari. Oleh karena itu diperlukan suatu

    analisis yang dapat membuat tujuan awal Taman Wisata Mekarsari kembali

    seperti semula.

    Analisis yang dilakukan pada penelitian ini merupakan hasil pengolahan

    evaluasi sisi demand obyek rekreasi menurut persepsi pengunjung Taman Wisata

    Mekarsari, khususnya pengunjung pada paket wisata Green Land Tour   yang

     bertujuan untuk meningkatkan kualitas supply tersebut. Terdapat empat hal yang

    dianalisis, yaitu preferensi pengunjung terhadap fasilitas yang telah disediakan

    oleh pengelola, aktivitas pengunjung selama mengikuti paket wisata Green Land

    Tour , interpretasi buah yang disediakan oleh pengelola, dan persepsi pengunjung

    terhadap Wahana Melon, Salak, dan Belimbing.

    Dari hasil analisis keempat masalah tersebut maka dapat dihasilkan suatu

    rencana perbaikan paket wisata dan kualitas lanskap yang sesuai dengan

    keinginan pengunjung. Hasil perencanaan perbaikan paket wisata dan kualitas

    lanskap tersebut diharapkan dapat mengembalikan tujuan awal Taman Wisata

    Mekarsari sebagai tempat agrowisata buah dan pusat pelestarian  plasma nutfah 

    (Gambar 2).

  • 8/18/2019 A08atr

    26/88

      14

     

    Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian

    3.3. Metode Penelitian 

    Metode yang digunakan dalam pengolahan data dilakukan dengan metode

    survey dengan teknik analisis deskriptif dan teknik sampling terhadap pengunjung

    Taman Wisata Mekarsari, khususnya pengunjung pada paket wisata Green Land

    Tour . Penelitian ini merupakan tinjauan deskriptif untuk mempelajari persepsi

    dan aktivitas pengunjung di Kebun Wisata Buah Taman Wisata Mekarsari, serta

    mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan (knowledge) dan

     pengalaman yang mereka dapatkan dari kegiatan agrowisata tersebut serta

    mengevaluasi kualitas fasilitas yang ada pada berbagai wahana.

    Taman Wisata Mekarsari

    Green Land Tour

    Mengembalikan ke tujuan awal, agrowisata

     buah dan pelestarian plasma nutfah

    Fasilitas

    Rencana perbaikan paket wisata

    dan kualitas lanskap

    Aktivitas Interpretasi Buah Persepsi

    Pengembangan paket wisata

    Green Land Tour

    Kurang sesuai dengan tujuan awal,

    rekreasi semata

    Analisis

  • 8/18/2019 A08atr

    27/88

      15

    Jenis aktivitas yang dibahas di penelitian ini adalah aktivitas yang

    tertangkap kamera saat responden berada di tiap wahana buah yang dikunjungi di

     paket wisata Green Land Tour   serta persepsi responden terhadap tiap wahana

    agrowisata, yakni Wahana Melon, Salak, dan Belimbing.

    Secara teknis proses penelitian dilakukan sebagai berikut:

    1.  Membagi wahana berdasarkan area yang terdapat di paket wisata Green Land

    Tour  Taman Wisata Mekarsari, yaitu Wahana Melon, Salak, dan Belimbing.

    Ketiga Wahana tersebut merupakan Wahana yang disediakan oleh pihak

     pengelola dengan beragam fasilitas di dalamnya yang diharapkan dapat

    menunjang aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung.

    2. 

    Membagi kuesioner kepada responden berdasarkan jenis rombongan, usia, dan

    tingkat pendidikan. Jenis rombongan dibagi ke dalam 3 jenis, yaitusendiri/berdua, rombongan kecil (keluarga), dan rombongan besar (RT,

    sekolah, perusahaan, dll). Jenis usia pengunjung dibagi ke dalam 3 kelompok,

    yaitu 10-30 thn, 31-40 thn, >40 thn. Tingkat pendidikan dibagi ke dalam 5

    kelompok, yaitu SD, SMP, SMA, Akademi, dan Sarjana (S1, S2, S3).

    Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap

     persiapan, tahap pengumpulan data, dan tahap analisis data.

    1.  Tahap Persiapan

    Tahap ini meliputi penentuan lokasi penelitian, pembuatan usulan penelitian,

     permhonan izin penelitian kepada pihak Taman Wisata Mekarsari, serta

     persiapan survey (pembuatan kuesioner).

    2.  Tahap Pengumpulan Data

    Tahap ini meliputi pengumpulan 2 jenis data, yakni data primer dan data

    sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan survey lapang dan

     pengambilan sampel melalui wawancara dan kuesioner kepada pengunjung

    Green Land Tour Taman Wisata Mekarsari serta wawancara dengan pihak

     pengelola Taman Wisata Mekarsari. Pengumpulan data sekunder dilakukan

    dengan pengambilan data iklim yang mewakili Taman Wisata Mekarsari ke

    BMG.

  • 8/18/2019 A08atr

    28/88

      16

    3.  Tahap Analisis Data

    Tahap ini meliputi penganalisisan data dari kuesioner (Lampiran 1) yang

    disebarkan kepada 60 pengunjung. Responden yang diambil pada penelitian

    ini adalah pengunjung yang mengikuti paket wisata Green Land Tour .

    Penentuan banyaknya jumlah responden adalah berdasarkan metode analisis

    yang digunakan pada penelitian ini, dimana jumlah responden tersebut sudah

    dapat mewakili keseluruhan pengunjung Taman Wisata Mekarsari

    Gambar 3. Sample Frame Responden

    Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdiri dari data primer

    dan data sekunder. Data primer yang diperoleh berupa gambaran umum lokasiserta aktivitas pengunjung Taman Wisata Mekarsari berupa foto dan data yang

    diperoleh melalui wawancara kepada 60 responden untuk mengisi kuesioner. Data

    sekunder yang diperoleh meliputi sejarah Taman Wisata Mekarsari, kondisi

    umum Taman Wisata Mekarsari (TWM), data pengunjung, serta data iklim. Jenis

    dan cara memperoleh data dapat dilihat pada Tabel 1.

    Tabel 1. Jenis dan Cara Memperoleh Data

    No. Jenis Data Data yang Diperoleh Cara Memperoleh

    Data

    1 Data Primer a. Kuesioner Wawancara denganresponden

    • 

    Identitas Responden Hasil wawancara

    • Preferensi responden terhadap

    fasilitas di Green Land Tour

    Tabulasi sederhana

    • 

    Pengetahuan buah responden Tabulasi sederhana

    • 

    Aktivitas Pengunjung Uji analisis Chi-Square

    Pengunjung TWM

    Pengunjung selainGreen Land Tour  

    264.495/bulan

    Pengunjung Green Land Tour

    Sampel   Non Sampel 

  • 8/18/2019 A08atr

    29/88

      17

    No. Jenis Data Data yang Diperoleh Cara Memperoleh

    Data

    • 

    Penilaian karakter lanskap wahana

     buah

    Studi semantic

    differential 

     b. Data visual, berupa foto wahana Observasi lapang

    dan aktivitas pengunjung

    2 Data Sekunder a. Sejarah TWM Studi pustaka

     b. Kondisi umum TWM Studi pustaka

    c. Data pengunjung Studi pustaka

    d. Iklim BMG

    Untuk pengumpulan datanya dilakukan dalam dua tahap, yaitu wawancara

    ke pihak pengelola Taman Wisata Mekarsari dan penyebaran kuesioner kepada

     pengunjung paket wisata Green Land Tour . Dalam melakukan wawancara dan

    kuesioner kepada pengunjung, penilaiannya meliputi :

    1. 

    Identitas responden.

    2.  Preferensi responden terhadap fasilitas yang tersedia di paket Green Land

    Tour   Taman Wisata Mekarsari. Skala pengukuran yang dipakai berupa

     persentase sederhana dari penilaian responden. 

    3. 

    Pengetahuan responden terhadap jenis buah yang terdapat di Taman Wisata

    Mekarsari. Pada kuesioner disisipkan bab yang menanyakan mengenai

     pengetahuan responden akan buah-buahan yang terdapat di Taman Wisata

    Mekarsari. Bab tersebut terdiri dari dua jenis pertanyaan, yaitu pengetahuan pengunjung tentang buah-buahan tersebut serta sejauh mana informasi yang

    mereka dapatkan selama mengikuti kegiatan di Green Land Tour . 

    4.  Lembar penilaian semantik diferensial (semantic differential). Penilaian

    semantik diferensial terdapat dalam kuesioner dengan bobot nilai 1-5

    (Lampiran 1). Lembar tersebut bertujuan untuk mengetahui persepsi

    responden terhadap karakter lanskap wahana buah yang ada. 

    Daftar pertanyaan bersifat semi terbuka yang disebar kepada pengunjung

    Taman Wisata Mekarsari yang mengikuti paket wisata ”Green Land Tour ” untuk

    mendapatkan data tentang :

    1. 

    Tujuan responden berwisata.

    2. 

    Pendapat responden tentang kondisi tiap wahana buah ditinjau dari fasilitas.

    3. 

    Keinginan responden terhadap penggunaan fasilitas dalam tiap wahana.

  • 8/18/2019 A08atr

    30/88

      18

    4.  Pemanfaatan fasilitas oleh responden.

    5.  Keinginan dan pendapat responden terhadap fasilitas yang disediakan.

    6. 

    Aktivitas yang dilakukan responden di tiap wahana.

    7.  Pengetahuan yang didapat responden dari mengikuti kegiatan ”Green Land

    Tour ”.

    8.  Persepsi responden terhadap Wahana buah Melon, Salak, dan Belimbing.

    Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan mengikuti rangkaian

    kegiatan dalam paket wisata Green Land Tour . Pemilihan responden dalam

     penelitian ini dengan menggunakan sampel purposif ( purposive sampling),

    dimana responden yang diambil adalah responden yang mengikuti paket wisata

    Green Land Tour . Sesuai dengan namanya, pemilihan didasarkan pada alasan atau

    tujuan tertentu. Dengan demikian, peneliti secara sengaja mengambil argumentasiyang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Eriyanto, 2007).

    3.4. Analisis Data 

    Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan analisis data kuesioner

    responden. Pengolahan dan analisis data kuesioner responden dilakukan dalam

     beberapa tahap, yakni untuk membahas mengenai preferensi responden terhadap

    fasilitas yang telah disediakan oleh pengelola Taman Wisata Mekarsari;

    keragaman jenis aktivitas responden berdasarkan jenis rombongan, usia, dan

    tingkat pendidikan responden; pengetahuan responden terhadap jenis buah yang

    terdapat di Taman Wisata Mekarsari; serta persepsi responden terhadap wahana

    kebun wisata buah Taman Wisata Mekarsari (Gambar 4).

    Pada kuesioner bagian aktivitas, responden menentukan aktivitas yang

    dapat mereka lakukan di tiap wahana yang dikunjungi dalam Green Land Tour .

    Wahana tersebut adalah Wahana Melon, Wahana Salak, Wahana Belimbing,

    Danau Cipicung, dan Sabut Kelapa Outbond . Akivitas ini dilihat dari jenis

    rombongan, usia, dan latar belakang pendidikan responden. Jenis aktivitas yang

    disajikan dalam kuesioner terbagi ke dalam 2 jenis, yakni aktivitas aktif dan

    aktivitas pasif yang urutannya diacak. Aktivitas aktif yang disajikan adalah

     bermain, memetik buah, berfoto ( photo hunting), dan outbond . Aktivitas pasif

    yang disajikan dalam kuesioner adalah belajar, menikmati pemandangan, piknik,

  • 8/18/2019 A08atr

    31/88

      19

    serta pertemuan skala besar dan kecil. Penilaian tersebut dilakukan dengan

    menggunakan Uji analisis Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari uji

    tersebut akan terlihat apakah modus yang dipilih berhubungan dengan jenis

    aktivitas para pengunjung di Taman Wisata Mekarsari, khususnya pengunjung

    yang mengikuti paket wisata Green Land Tour .

    Gambar 4. Kerangka Analisis Penelitian

    3.4.1. Uji Analisis Chi-Square

    Uji analisis Chi-Square adalah salah satu uji statistik non-parametrik yang

    sering dipakai. Uji ini biasa dipakai pada kasus dimana akan diuji apakah

    frekuensi yang diamati (data observasi) berbeda secara nyata ataukah tidak

    dengan frekuensi yang diharapkan (expected value).

    Pengembangan Green Land Tour

    Fasilitas

    Rencana perbaikan paket wisata

    dan kualitas lanskap

    Aktivitas Interpretasi Buah Persepsi

    Uji analisis

    Chi-Square

    Tabulasi

    sederhana

    (frekuensi)

    Semantik

    Diferensial

    Tabulasi

    sederhana

    (frekuensi)

    Kebutuhan

    fasilitas oleh

     pengunjung

    Kebutuhan

    fasilitas oleh

     pengunjung

    Kualitas

    SDM

    Kualitas

    wahana

  • 8/18/2019 A08atr

    32/88

      20

      Kegunaan utama dari Uji Chi-Square adalah :

    1.  Test Independensi, yaitu uji untuk menentukan apakah ada hubungan antara

    dua faktor.

    2.  Test Proporsi, yaitu uji untuk mengetahui perbedaan proporsi populasi

    terhadap populasi lainnya.

    3.  Test ’Goodness of Fit’, yaitu uji untuk melihat apakah ada persesuain antara

    distribusi data suatu sampel dengan distribusi teoritis tertentu.

    Rumus yang digunakan dalam Uji Chi-Square ini adalah :

    ( )2

    2

    1

    k  j j

     j  j

    O E  x

     E =

    −=∑  

    Dimana :  x2 = Chi-square  E  j = frekuensi yang diharapkan

    O j = frekuensi hasil observasi

    Uji Chi-Square ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan hubungan

    antara jenis aktivitas yang dilakukan oleh responden dengan jenis rombongan,

    usia, dan latar belakang pendidikan. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan

    uji analisis tersebut dapat diketahui fasilitas yang sebaiknya diperbaiki atau

    ditambah untuk lebih dapat memenuhi kegiatan/aktivitas pengunjung.

    3.4.2. Semantic Differential (Semantik Diferensial) 

    Semantik Diferensial atau teknik beda semantik merupakan suatu cara

     pengukuran makna kata. Teknik beda semantik dapat dimanfaatkan sebagai salah

    satu sarana pengukuran psikologis dalam berbagai aspek, seperti dalam bidang

    kepribadian, sikap, komunikasi, dan sebagainya.

    Metode semantik diferensial ini pada prinsipnya memberi skor pada

    sejumlah kriteria berupa kata sifat dengan antonimnya. Kriteria yang dipilih untuk

    studi ini adalah yang dapat menggambarkan karakter wahana kebun wisata buah

    yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari. Responden diminta menilai wahana

    tersebut dengan memberi skor 0-2 untuk perbandingan karakter tersebut. Contoh

    dari bentuk kuesioner adalah sebagai berikut :

    TERANG GELAP

    TEDUH GERSANG

    2 1 0 1 2

  • 8/18/2019 A08atr

    33/88

      21

      Nilai 0 menunjukkan bahwa wahana tersebut tidak sesuai dengan karakter

    sama sekali. Nilai 1 menunjukkan bahwa wahana tersebut sesuai dengan karakter,

    sedangkan nilai 2 sangat sesuai.

    Skor penilaian diberi bobot nilai 1-5 dari kiri ke kanan dan dihitung nilai

    rataan yang diberikan responden untuk tiap kriteria dengan rumus :

    Dimana :ij

     x = rataan bobot nilai yang diberikan responden terhadap wahana i

    untuk kriteria j

    ij x  = bobot nilai yang diberikan tiap responden untuk wahana i kriteria j

    n = jumlah total responden

    i = wahana {1,2,3}

     j = kriteria {1,2,3,...,11}

    Rataan bobot nilai yang diperoleh akan diplotkan sehingga persepsi berupa

    kata sifat yang dapat menggambarkan karakter visual wahana yang ada dapat

    diketahui. Hasil rataan penilaian tersebut akan dianalisis dengan uji lanjut t-

    student dengan tingkat kepercayaan 95%. Dari analisis tersebut dapat diketahui

    apakah terdapat perbedaan karakter lanskap yang signifikan antar wahana buah.

    1

     j

    ij

    iij

     x

     xn

    ==

  • 8/18/2019 A08atr

    34/88

  • 8/18/2019 A08atr

    35/88

      23

    4.2. Kondisi Umum Taman Wisata Mekarsari

    4.2.1. Lokasi dan Aksesibilitas

    Taman Wisata Mekarsari yang dikelola oleh PT. Mekar Unggul Sari

    secara geografis terletak pada koordinat 06º 35’ LS dan 106º 52’ BT. Sedangkan

    secara administratif pemerintahan lokasinya terletak di Jl. Raya Cileungsi –

    Jonggol Km. 3 Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

    meliputi Desa Mekarsari, Desa Dayeuh, Desa Cileungsi Kidul, dan Desa Mampir.

    Taman Wisata Mekarsari berbatasan dengan jalan raya Cileungsi-Jonggol di

    sebelah Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan persawahan penduduk dan

    sebelah Timur dan Barat berbatasan dengan pemukiman penduduk. Jarak Taman

    Wisata Mekarsari dari kota-kota sekitarnya, yaitu:

    30 km arah Tenggara Jakarta.- 

    20 km arah Selatan Bekasi.

    40 km arah Timur Laut Bogor.

    10 km arah Tenggara Cibubur.

    Aksesibilitas ke Taman Wisata Mekarsari sangat mudah karena dapat diakses

    melalui jalan Tol Cibubur dan Tol Gunung Putri. Taman Wisata Mekarsari

     berlokasi tidak begitu jauh dari Kota Wisata Cibubur yang juga merupakan tempat

    rekreasi karena terdapat kota Cina di dalamnya.

    Taman Wisata Mekarsari terletak di pinggir jalan sehingga memudahkan

     pengunjung untuk mencapainya, baik dengan kendaraan pribadi maupun

    kendaraan umum. Jalur yang dapat dilalui dengan kendaraan umum adalah :

    - Jakarta (UKI) : K56 jurusan UKI - Cileungsi lalu lanjut naik angkot

     jurusan Cileungsi-Jonggol.

    - Jakarta (Kp.Rambutan) : Kowanbisata jurusan Kp.Rambutan-Jonggol.

    - Bogor : Kowanbisata Jurusan Bogor-Jonggol.

    - Bekasi : Kowanbisata Jurusan Bekasi-Jonggol

    Untuk menuju lokasi penelitian atau obyek-obyek rekreasi yang terdapat di

    Taman Wisata Mekarsari, pengunjung menggunakan kereta pengunjung yang

    telah disediakan oleh Taman Wisata Mekarsari.

  • 8/18/2019 A08atr

    36/88

      24

    4.2.2. Zonasi Taman Wisata Mekarsari

    Zonasi yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari mengikuti desain pola

    yang ada. Bila dilihat tampak atas, maka akan terlihat pola daun lamtoro gung

    ( Leucaena leucocephala) pada desain Taman Wisata Mekarsari. Digunakan pola

    daun lamtoro gung karena daun tersebut merupakan simbol tanaman serbaguna,

    sebagai penyubur dan pelestari lingkungan dan pemenuh kebutuhan jasmaniah

    maupun rohaniah (Yayasan Purna Bhakti Pertiwi, 1995).

    (Sumber : PT. Mekar Unggul Sari, 2007)

    Gambar 5. Zonasi Taman Wisata Mekarsari

    Taman Wisata Mekarsari terbagi menjadi 6 zona, yaitu Family Walk ,

    Green Land , Central Park ,  Mediteran, Water Park , dan Festival Point . Adapun

     pembagiannya sebagai berikut :

    1. 

    Family Walk , terbagi ke dalam 7 wahana :

    • 

    Garden Center  yang terletak di areal depan Taman Wisata Mekarsari.

    • 

    Country Side yang berupa wahana rekreasi bernuansa pedesaan.

    • 

    Family Garden yang dikelilingi oleh kebun sayur dan buah.•  Teater Dewi Sri yang menyajikan film 3 Dimensi.

    • 

    Menara Pandang, dimana pengunjung dapat melihat keseluruhan Taman

    Wisata Mekarsari.

  • 8/18/2019 A08atr

    37/88

      25

    •  Kids Fun Valley yang merupakan wahana bermain anak dengan suasana

    alam.

    •  Danau Wiratama yang dikelilingi hamparan kebun buah.

    2. 

    Green Land , terbagi ke dalam 4 wahana :

    • 

    Kebun Wisata Buah yang dirancang khusus untuk pengunjung berwisata

    edukatif di tengah kebun buah yang sedang panen. Merupakan wahana

    utama bagi pengunjung yang mengikuti paket wisata Green Land Tour.

    •   Nursery yang merupakan pusat pembibitan segala tanaman yang terdapat

    di Taman Wisata Mekarsari.

    •  Taman Ziarah, terdapat kuburan unik yang panjangnya + 17 meter.

    • 

    Taman Konservasi Rusa Tutul, dimana pengunjung dapat menyaksikan

    kehidupan rusa tutul dari dekat serta memberi makan secara langsung.

    3. 

    Central Park , terbagi ke dalam 4 area :

    • 

    Plaza Air Mancur yang terletak di depan gedung kantor pengelola dengan

    desain lamtoro gung.

    • 

    Bangunan Air Terjun, merupakan gedung kantor pengelola dan terletak di

    tengah-tengah Taman Wisata Mekarsari.

    •  Camping Ground   merupakan area berkemah yang dikelilingi dengan

    kebun buah.

    • 

    Taman Piknik yang sangat luas dan merupakan tempat untuk gathering.

    4.   Mediteran, terbagi ke dalam 2 area :

    •  Taman Mediteran yang merupakan taman bernuansa Timur Tengah.

    • 

    Rumah Pohon yang bernuansa alami dan dikelilingi oleh kebun buah.

    5. 

    Water Park , terbagi ke dalam 5 wahana :

    • 

    Taman Lotus merupakan sebuah taman air yang dihiasi warna-warni

     bunga lotus yang mengapung di permukaan danau.•  Wisata Air di Danau Cipicung yang luas dan alami.

    •  Taman Gathering  merupakan areal outdoor   yang luas diantara kebun

     buah-buahan.

  • 8/18/2019 A08atr

    38/88

      26

    •  Sabut Kelapa Outbond , dimana pengunjung dapat menikmati permainan

    Outbound High Ropes dan Low Ropes.

    •  Pulau Mekarsari yang eksotis dan terletak di tengah Danau alami

    Cipicung.

    6.  Festival Point , terbagi ke dalam 3 wahana :

    •  Panggung Musik

    •  Festival

    •  Pameran dan Bazaar

    Zonasi tersebut baru diresmikan pada tahun 2007, sebelumnya zonasi pada

    Taman Wisata Mekarsari berupa blok-blok, yaitu blok A-E. Perubahan zonasi

    tersebut bertujuan agar Taman Wisata Mekarsari dapat menjadi salah satu obyek

    wisata yang berkelas internasional.

    4.2.3. Keadaan Iklim Taman Wisata Mekarsari

    Taman Wisata Mekarsari relatif beriklim panas dengan suhu udara harian

    minimum 20,8°C dan maksimum 30,8°C. Suhu maksimum tertinggi terjadi pada

     bulan Oktober dan suhu minimum terendah pada bulan Juli. Laurie (1984)

    menyatakan bahwa suhu udara yang ideal untuk kenyamanan manusia adalah

     berkisar antara 10°C-26,7°C. Terlihat bahwa suhu udara di Taman Wisata

    Mekarsari sudah melewati ambang batas kenyamanan yang dirasakan manusia

    terutama pada bulan Juli yang merupakan terjadinya suhu maksimum.

    Kelembaban udara di Taman Wisata Mekarsari cukup tinggi, yakni 80-

    91%. Menurut Laurie (1984), kelembaban nisbi yang ideal di daerah tropis

     berkisar antara 40-75%. Kelembaban udara yang tinggi memberikan rasa ketidak

    nyamanan bagi aktivitas manusia.

    Taman Wisata Mekarsari memiliki curah hujan yang sangat tinggi, yaitu

    2.000-3.000 mm/tahun (Lampiran 2). Berdasarkan segitiga Schmidth & Ferguson,

    Taman Wisata Mekarsari masuk ke dalam tipe iklim A.

    4.2.4. Kondisi Geografis Taman Wisata Mekarsari

    Tanah di kawasan agrowisata Taman Wisata Mekarsari pada umumnya

     berjenis latosol dengan bahan induk tuff volkan/vulkanik. Tanah ini mempunyai

  • 8/18/2019 A08atr

    39/88

      27

    sifat fisik yaitu tanah berwarna coklat sampai kemerahan, tekstur sedang sampai

     berat, struktur remah sampai gembur, dan daya infiltrasi tergolong lambat sampai

    sedang.

    Secara kimiawi kadar bahan organik tanah ini rendah (tidak lebih dari

    2%), memiliki reaksi masam dengan kandungan N, P, dan Ca rendah, K dan Na

    sedang, kadang-kadang terjadi akumulasi unsur-unsur tertentu seperti Al, Mn, dan

    Fe. KTK tanah ini tergolong tinggi, dan secara umum kesuburan tanah tergolong

    sedang dengan pH 4-6.

    4.2.5. Topografi Taman Wisata Mekarsari

    Bentuk topografi kawasan agrowisata Taman Wisata Mekarsari secara

    umum relatif datar hingga bergelombang dengan kemiringan lahan bervariasi dari0-8 %. Dengan keadaan topografi seperti itu maka kegiatan wisata di Taman

    Wisata Mekarsari dapat bervariasi dan tergolong aman. Taman Wisata Mekarsari

    terletak pada ketinggian 70 – 80 meter di atas permukaan laut.

    4.2.6. Hidrologi Taman Wisata Mekarsari

    Di Taman Wisata Mekarsari terdapat Danau Cipicung yang merupakan

    danau alami dengan luas sekitar 20 ha. Danau Cipicung mengalami pendalaman

    dengan cara pengerukan sehingga kedalamannya mencapai 3 meter. Danau

    Cipicung berfungsi sebagai sumber air untuk irigasi bagi pertanian sekitar dan

    obyek wisata bagi pengunjung Taman Wisata Mekarsari.

    4.2.7. Vegetasi pada Taman Wisata Mekarsari

    Taman Wisata Mekarsari memiliki banyak jenis dan varietas tanaman,

    khususnya buah-buahan. (1) Areal Kebun Buah berisi 43 famili tanaman, 143

    spesies, dan 407 varietas; (2) Areal Lansekap yang mengoleksi sekitar 40 famili

    tanaman dengan 99 spesies; (3) Rumah Plastik 12 unit yang menampung tanaman

    hidroponik, tabulampot, dan Melati Susunwangi dengan luas 3000 m2 per unit; (4)

    Kebun Sayur dan Sawah yang terdiri dari aneka sayur-sayuran, palawija, padi

    darat (gogo), dan padi sawah; serta (5) Nursery sebagai pusat pembibitan tanaman

     buah dan tanaman hias.

  • 8/18/2019 A08atr

    40/88

      28

    Taman Wisata Mekarsari memiliki jenis buah musiman dan non musiman.

    Untuk tanaman buah musiman diantaranya adalah abiu, asam selong, bisbul,

    coklat, durian, jambu air, jambu bol, kecapi, kepel, kopi, maja, manggis, mundar,

    mundu, nangka, rambutan, dan sawo duren. Tanaman buah non-musiman

    diantaranya adalah melon, nanas, salak, belimbing, lengkeng, dan jambu biji.

    4.2.8. Potensi Pemandangan Taman Wisata Mekarsari

    Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu kawasan agrowisata yang

    memiliki keindahan lanskap serta banyak keunikan dalam desainnya. Paket wisata

    Green Land Tour adalah sebuah paket wisata yang menawarkan perjalanan

    mengelilingi kebun-kebun buah di Taman Wisata Mekarsari. Potensi

     pemandangan yang dapat dilihat oleh wisatawan Green Land Tour adalah :1.

     

    Utara : Daerah penerimaan yang terdiri dari Graha Krida Sari, gedung

    teater Dewi Sri, serta menara pandang.

    2. 

    Selatan : Bangunan Air Terjun dan Plaza Air Mancur.

    3.  Barat : Persawahan di luar pagar batas Taman Wisata Mekarsari

    4.  Timur : Danau Cipicung dan Taman Lotus.

    Tiap pemandangan tersebut memiliki keunikan yang berbeda dengan

    tempat wisata lain. Spillane (1994) mengemukakan, pengunjung biasanya tertarik

    ke suatu lokasi karena ciri-ciri khas tertentu seperti keindahan alam, iklim,

    kebudayaan, atau aksesibilitas.

    4.3. Konsep Taman Wisata Mekarsari

    Sebagai tempat wisata, Taman Wisata Mekarsari memiliki konsep dalam

    kegiatan wisatanya yang dikenal dengan konsep 4 Si (PT Mekar Unggul Sari),

    yaitu :

    1. 

    Konservasi 

    Taman Wisata Mekarsari merupakan tempat pelestarian  plasma nutfah 

    (keanekaragaman hayati) tumbuhan, khususnya buah-buahan. Setiap jenis

    tumbuhan yang dilestarikan di Taman Wisata Mekarsari mempunyai

    keistimewaan masing-masing untuk menunjang lingkungan hidup.

  • 8/18/2019 A08atr

    41/88

  • 8/18/2019 A08atr

    42/88

      30

    1.  Paths (jalur)

    Jalur sirkulasi ( paths) di dalam Taman Wisata Mekarsari berbentuk daun

    lamtoro gung (Gambar Lampiran 4) yang merupakan pola lansekap

    keseluruhan Taman Wisata Mekarsari. Di dalam Taman Wisata Mekarsari

    terdapat 5 buah bentuk pola daun lamtoro gung yang diklasifikasikan menjadi

    6 zona.

    Gambar 6. Pola Daun Lamtoro Gung

    2. 

     Districts (zona/wilayah)

    Terdapat 6 zona di Taman Wisata Mekarsari, diantaranya adalah water park

    yang didominasi oleh Danau Cipicung. Danau Cipicung merupakan danau

    alami yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari. Luas danau ini adalah 20 ha.

    Danau Cipicung merupakan salah satu obyek wisata yang menarik bagi

     pengunjung karena terdapat fasilitas rekreasi di dalamnya, yakni sepeda air

    dan kapal motor. Danau Cipicung dilengkapi jembatan gantung yang berwarna

    hijau yang memberikan  point of interest tersendiri bagi danau. Di sekeliling

    danau terdapat Sabut Kelapa Outbond , taman gathering, dan taman lotus.

    Gambar 7. Danau Cipicung

  • 8/18/2019 A08atr

    43/88

      31

    3.   Landmarks (tanda)

    • 

    Gerbang Candi Bentar

    Merupakan gerbang utama Taman Wisata Mekarsari dan juga gerbang

    selamat datang. Pengunjung wisata tidak masuk melalui gerbang Candi

    Bentar melainkan melalui gerbang tiket. Gerbang ini memiliki arsitektur

    khas Bali dengan ketinggian mencapai 17 meter. Ornamen-ornamen yang

    terdapat di sisi kiri dan kanan gerbang menceritakan bagaimana

     pentingnya menanam buah-buahan untuk keperluan sehari-hari pada jaman

    dulu.

    Gambar 8. Gerbang Candi Bentar

    •  Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari) 

    Merupakan kantor pengelola Taman Wisata Mekarsari. Bentuk Puri Tirto

    sari menyerupai bukit yang dilengkapi dengan air terjun dan tanaman hias

     bunga yang menjuntai di balkonnya. Falsafah dari bangunan air terjun

    adalah bilamana suatu bukit terpelihara oleh kehadiran tanaman yang

    cukup, maka bukit tersebut dapat memberikan sumber kehidupan berupa

    air abadi bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, dimana air abadi

    tersebut dilambangkan dengan air terjun.

    Puri Tirto Sari terdiri dari 8 lantai yang dilengkapi dengan ruang mesin

     pada lantai 7 dan bak air pada lantai 8. bangunan ini memiliki bentuk yangsangat artistik dengan lekukan-lekukan yang tidak teratur dan dilengkapi

    dengan tanaman hias bunga yang menjulur dari tiap balkon. Air terjun

    mengalir dari lantai 8 ke dalam kolam yang terdapat di depan bangunan.

  • 8/18/2019 A08atr

    44/88

      32

     

    Gambar 9. Bangunan Air Terjun (Puri Tirto Sari)

    • 

    Plaza Air Mancur

    Terletak di depan bangunan Air Terjun. Di tengah plaza terdapat kolam

    dengan air mancur. Pola dari plaza air mancur ini adalah seperti daun

    lamtoro gung.

    Gambar 10. Plaza Air Mancur

    4.5. Pengunjung Taman Wisata Mekarsari

    Taman Wisata Mekarsari berdiri sejak tahun 1995 dengan nama Taman

    Buah Mekarsari, namun pada tahun 2004 berganti nama menjadi Taman Wisata

    Mekarsari dengan mengusung konsep yang lebih baik. Hal itu terbukti dengan

     peningkatan jumlah pengunjung dari tahun ke tahun setelah Taman Wisata

    Mekarsari mengalami keterpurukan akibat resesi ekonomi yang melanda negaraIndonesia yang dapat dilihat pada Gambar 11. Selama masa keterpurukan tersebut

    hingga saat ini tidak terjadi alih pengelolaan. Pengelolaan tetap dipegang oleh PT.

    Mekar Unggul Sari dengan direktur utama Siti H. Rukmana dan general manager  

    saat ini adalah Hari Tanjung, SIK, MM.

  • 8/18/2019 A08atr

    45/88

      33

      Konsep yang diusung Taman Wisata Mekarsari saat ini adalah rekreasi

    dikelilingi kebun buah tropis yang menakjubkan, belajar, dan bermain yang

    dikenal sebagai 4si. Misi dari Taman Wisata Mekarsari saat ini adalah

    meningkatkan daya tarik wisata Taman Wisata Mekarsari melalui mutu dan nilai

     pelayanan, wahana wisata, dan entertainment . Dengan mengusung konsep dan

    misi tersebut, maka Taman Wisata Mekarsari dapat meningkatkan kembali

     pamornya dan menarik banyak pengunjung. Namun pada kenyataannya saat ini

     pengunjung yang berwisata ke Taman Wisata Mekarsari lebih memilih berekreasi

    di areal yang bukan dikhususkan untuk kegiatan agrowisata, yakni di sekitar

    Danau Cipicung.

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800

    900

    1000

    96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06

    Tahun

       J  u  m   l  a   h   P  e  n  g  u  n   j  u  n  g   (   d  a   l  a  m   r

       i   b  u   )

     (Sumber : PT. Mekar Unggul Sari, 2007)

    Gambar 11. Grafik Jumlah Pengunjung Taman Wisata Mekarsari

    4.6. Paket Wisata di Taman Wisata Mekarsari

    Taman Wisata Mekarsari dibuka untuk umum sebagai obyek wisata pada

    hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB.

    Untuk hari Senin Taman Wisata Mekarsari hanya dibuka untuk kegiatan non-

    wisata karena pada hari itu Taman Wisata Mekarsari melakukan kegiatan

     pembersihan kebun, sarana, serta fasilitas yang ada pada Taman Wisata

    Mekarsari. Taman Wisata Mekarsari juga tutup pada hari ulang tahunnya yang

     jatuh pada tanggal 14 Oktober, karena pada hari itu seluruh karyawan berekreasi

    ke tempat lain. Harga tiket masuk untuk dewasa sebesar Rp.10.000, sedangkan

  • 8/18/2019 A08atr

    46/88

      34

    harga tiket anak-anak (2-6 tahun) berbeda-beda, yaitu pada hari Selasa-Jumat

    sebesar Rp.10.000 dan untuk hari Sabtu, Minggu, dan hari libur sebesar Rp.9.000.

    Harga tiket tersebut belum termasuk wahana/wisata yang berada di Taman Wisata

    Mekarsari. Pengunjung dapat langsung mendatangi pusat informasi di Graha

    Krida Sari untuk mengambil paket wisata yang ingin mereka nikmati. Untuk

     beberapa paket wisata yang disediakan di Taman Wisata Mekarsari harus

    dilakukan pemesanan terlebih dahulu, kecuali untuk paket Green Land Tour  dan

     Local Tour .

    Paket wisata yang ditawarkan di Taman Wisata Mekarsari sangat beragam

    dan menarik. Paket tersebut dapat memudahkan pengunjung dalam memilih

    kegiatan yang akan mereka lakukan di Taman Wisata Mekarsari. Paket tersebut

    diantaranya adalah :1.

     

    Paket  Back to The Green World  yaitu berwisata ke kebun melon, salak, dan

     belimbing. Dilanjutkan pengalaman menanam, membuat media tanam, dan tur

    nursery.

    2.  Paket  Atmosphere Fiesta  yaitu berwisata di alam terbuka dan tur keliling

    kebun.

    3.  Paket Tour of Environment   yaitu wisata edukasi peduli lingkungan dengan

     judul mengolah hasil alam menjadi bermanfaat.

    4. 

    Paket  Rare Plant Adventure  yaitu jalan sehat atau bersepeda mengelilingi

    koleksi tanaman langka Mekarsari, tur keliling kebun, dan mengamati

    ekosistem kebun.

    5.  Paket The Tropical Camp yaitu bersahabat dengan alam di tengah Mekarsari

    ditemani api unggun, belajar menganyam, tur keliling kebun, dan mengamati

    ekosistem kebun.

    6. 

    Paket Smart Adventure yaitu wisata edukasi alam dan tanaman sambil

     berekreasi.

    7. 

    Paket The Bamboo’s Life  yaitu mengenal koleksi tanaman bambu dengan

     berbagai varietasnya serta mengupas manfaatnya.

    8. 

    Paket B-Day On Park yaitu penyelenggaraan acara pesta perayaan ulang tahun

     bersama kerabat dekat di tengah taman buah.

  • 8/18/2019 A08atr

    47/88

      35

    9.  Paket Company Gathering yaitu paket bagi pengunjung yang ingin berkumpul

    di taman acara tematik yang berkapasitas luas.

    10. 

    Paket Play ’n Play  yaitu tur keliling kebun yang dikemas dalam program

     belajar dan bermain yang seru, bermain beragam permainan berwawasan

    lingkungan dan budaya, serta adu ketangkasan di alam terbuka.

    11. Hebring Package yaitu kumpul bersama untuk acara arisan dalam nuansa

    taman.

    12. Paket Paddy Village yaitu berwisata kembali ke tradisi bangsa dan menikmati

    suasana alam pedesaan.

    13. 

    Paket Kids Adventure  yaitu observasi aneka ragam koleksi tanaman

    Mekarsari, pengenalan kehidupan alam pedesaan, berkunjung ke  Baby Zoo,

    mengenal aneka keunikan tanaman langka, serta belajar budidaya dan manfaat bambu.

    14. 

    Paket  Green Land Tour   merupakan wisata yang dirancang khusus untuk

    mengajak pengunjung berwisata di tengah kebun buah yang sedang panen.

    Kebun Wisata Buah Taman Wisata Mekarsari memberikan nuansa wisata

    yang edukatif bagi pengunjung dengan menyaksikan langsung kondisi buah

    segar yang masih ada di pohonnya.

    15. Paket Local Tour bagi pengunjung yang datang tanpa pemesanan sebelumnya

    dan hanya disediakan pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Paket

     Local Tour  terdiri dari 3 paket wisata, yaitu:

    a. 

    Tropical Exotic yaitu berwisata mengenal keunikan tanaman Markisa dan

    membuat jus Markisa, bersepeda menyusuri kebun koleksi tanaman

    langka, dan berkreasi di taman nuansa padang pasir sambil membuat

    terarium.

     b. 

    Paddy Legend yaitu tur museum alat pertanian modern, atraksi menanam

     padi di sawah dan memandikan kerbau, serta belajar dan berkreasi dengan

     bambu.

    c.  Smart Cultivation  yaitu petualangan cinta tanaman. Pengunjung dapat

    memilih program budidaya yang disediakan yaitu program menanam

    (tanaman sayuran, tanaman buah, tanaman hias, atau anggrek), program

  • 8/18/2019 A08atr

    48/88

      36

     perbanyakan (cangkok, okulasi, sambung, dan stek), atau program

    terarium.

    Selain paket wisata di atas, Taman Wisata Mekarsari juga menyediakan

     berbagai atraksi/wahana lain bagi pengunjung yang tidak mau membeli paket-

     paket tersebut. Wahana lain yang disediakan yaitu wisata kanal di tengah Taman

    Wisata Mekarsari, wisata perahu bebek mengelilingi danau yang luas, Sabut

    Kelapa Outbond , wahana Rusa Tutul, menara pandang, bangunan air terjun,

    Country Side, Kids Fun Valley, serta Family Garden ( Baby Zoo, kolam pancing,

     berkuda, petik sayur, dan kincir angin). Kendaraan yang disediakan untuk

     berkeliling bagi pengunjung yaitu kereta keliling, sepeda tandem, dan tuk tuk .

    Taman Wisata Mekarsari juga menyediakan toko buah dan sayuran segar, Garden

    Center   bagi pengunjung yang ingin membeli aneka bibit dan tanaman buahunggul atau tanaman hias yang cantik, serta toko cinderamata yang menjual

    cinderamata bertema buah-buahan dan Taman Wisata Mekarsari.

    4.7. Paket Wisata Green Land Tour

    Paket wisata Green Land Tour  merupakan wisata yang dirancang khusus

    untuk mengajak pengunjung berwisata di tengah kebun buah yang sedang panen.

    Pengunjung dapat melihat secara langsung buah-buahan yang masih bergantungan

    di pohonnya dan jika tertarik untuk membeli, pengunjung dapat membeli buah-

     buahan yang tersedia langsung di kebunnya. Tidak hanya kegiatan memetik atau

     berbelanja buah, pengunjung dapat mempelajari cara pembudidayaan tanaman

     buah lengkap dengan tips pemanenan buah langsung dari para petugas kebun yang

    selalu siap membantu serta mendapatkan informasi edukatif mengenai sistem

    hidroponik tanaman melon, cara mengawinkan bunga salak, cara membungkus

     buah belimbing, dan lain sebagainya. Di Green Land Tour pengunjung juga dapat

    mengunjungi taman konservasi  Deer Park  dengan atraksi memberi makan Rusa

    Tutul. Kebun Wisata Buah Taman Wisata Mekarsari memberikan nuansa wisata

    yang edukatif bagi pengunjung dengan menyaksikan langsung kondisi buah segar

    yang masih ada di pohonnya.

  • 8/18/2019 A08atr

    49/88

    BAB 5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Taman Wisata Mekarsari merupakan suatu kawasan agrowisata yang

    menawarkan wisata di tengah kebun buah. Salah satu paket yang ditawarkan di

    Taman Wisata Mekarsari yaitu Green Land Tour  yang menyajikan suatu kegiatan

    agrowisata yang edukatif. Pengunjung selain dapat melakukan aktivitas aktif

    maupun pasif, mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai buah-buahan

    yang terdapat di Taman Wisata Mekarsari.

    5.1. Latar Belakang Responden

    Penelitian mengenai persepsi dan aktivitas pengunjung agrowisata Taman

    Wisata Mekarsari (TWM) melibatkan 60 pengunjung paket Green Land Tour  

    sebagai responden dari berbagai golongan usia, jenis rombongan, dan latar

     belakang tingkat pendidikan yang berbeda. Berdasarkan rekapitulasi keragaman

    identitas responden pada kuesioner bagian pertama, ternyata responden

     berdasarkan jenis rombongan paling banyak adalah rombongan kecil, yakni 50%,

    lalu responden yang datang sendiri/berdua yakni 33% dan responden yang datang

    dengan rombongan besar yakni 17% (Gambar 9A). Berdasarkan usia, responden

    yang paling banyak adalah yang berusia 10-22 thn (37%), lalu 23-40 thn (33%),

    dan >40 thn (30%) (Gambar 9B). Berdasarkan tingkat pendidikan responden

    dengan pendidikan terakhir sarjana paling banyak yaitu 46%, SMA 42%, akademi

    7%, SMP 3%, dan SD 2% (Gambar 9C).

    Bila dibandingkan dengan hasil penelitian Nurulianti (1996) di Taman

    Mini Indonesia Indah (TMII) maka terdapat persamaan dan perbedaan kriteria

     pengunjung antara Taman Wisata Mekarsari (TWM) dan Taman Mini Indonesia

    Indah. Di TMII sebagian besar pengunjung bila dilihat dari faktor usia adalah

     pengunjung dewasa muda, sama halnya denga pengunjung di TWM yang

    sebagian besar adalah pengunjung dengan usia 10-22 tahun. Bila berdasarkan

    tingkat pendidikan terakhir, pengunjung di TMII sebagian besar adalah

     pengunjung dengan tingkat pendidikan SMA dan sederajat, sedangkan di TWM

    adalah pengunjung dengan tingkat pendidikan sarjana. Perbedaan tersebut dapat

  • 8/18/2019 A08atr

    50/88

      38

    dikarenakan obyek-obyek yang ditawarkan dari kedua tempat wisata tersebut yang

     berbeda. Mappiare (1983) menyatakan sosial ekonomi seseorang akan

    mempengaruhi pola rekreasi. Hasan (1989) mengemukakan perubahan status

     pekerjaan mempunyai pengaruh kuat pada pola hidup seseorang. Semakin tinggi

     pendidikan seseorang maka akan semakin selektif orang tersebut dalam memilih

    kegiatan rekreasinya.

     A. BERDASARKAN JENIS ROMBONGAN

    33%

    50%

    17%

    Sendiri/ berdua Rombongan kecil Rombongan besar 

     

    B. BERDASARKAN USIA

    37%

    33%

    30%

    10-22 thn 23-40 thn >40 thn

     

    C. BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

    2%   3%

    42%

    7%

    46%

    SD SMP SMA Akademi Sarjana (S1, S2, S3)

     

    Gambar 12. Latar Belakang Responden (dalam persen)

  • 8/18/2019 A08atr

    51/88

      39

    5.2. Preferensi terhadap Fasilitas 

    Pada kuesioner bagian penilaian preferensi, responden menentukan

    fasilitas yang perlu ditambah atau diperbaiki di tiap wahana buah. Fasilitas yang

    telah disediakan oleh pengelola di tiap wahana adalah taman (welcome area),

    tempat duduk, area bermain, shelter , musholla, toilet, kios penukaran voucher,

    kios penjualan buah, tempat sampah, dan papan informasi mengenai komoditi di

    tiap wahana. Fasilitas yang dijabarkan dalam kuesioner hanya sebagian, yakni

    fasilitas yang dominan terlihat. Fasilitas-fasilitas tersebut adalah tempat duduk,

    area bermain, shelter , kios penukaran voucher dan penjualan buah, serta taman

    kecil (welcome area).

    Tabel 2. Preferensi responden terhadap fasilitas di wahana buah (dalam

     persen)

    Fasilitas Preferensi Pengunjung (%)

    Tempat Duduk 22.06

    Area Bermain 23.19

    Shelter 16.48

    Kios Penukaran Voucher 12.90

    Kios Penjualan Buah 11.07

    Taman Kecil (wlcome area) 14.30

    Dari diagram preferensi dapat dilihat fasilitas yang menurut responden

     paling perlu untuk diperbaiki atau ditambah dalam wahana buah adalah area

     bermain yang terdapat di welcome area tiap wahana buah. Area bermain existing 

    (Gambar 13) dalam wahana buah berukuran sangat kecil dan permainannya hanya

    sedikit, yakni ayunan, papan luncur, dan jungkat-jungkit, sedangkan pemakai dari

    area tersebut tidak hanya anak kecil, namun juga orang dewasa terkadang

    memainkannya. Hal tersebut diduga karena orang dewasa hanya mempunyai

    sedikit waktu untuk bermain, sehingga saat berekreasi di Taman Wisata Mekarsari

    mereka tidak mau melewatkan kesempatan untuk bermain. Sejalan dengan

    Haryono (1978) yang menyatakan bahwa rekreasi hanya dilakukan pada waktusenggang. Area bermain di Wahana Melon cukup banyak jumlahnya karena

    Wahana Melon memiliki beberapa taman (welcome area), namun tiap kunjungan

    ke wahana tersebut hanya mengunjungi 1 taman, sehingga kebutuhan pengunjung

    akan area bermain tidak terpenuhi bila keadaan sedang sangat ramai, contohnya

  • 8/18/2019 A08atr

    52/88

      40

    adalah bila hari libur. Untuk di Wahana Salak dan Belimbing pun sama halnya

    dengan di Wahana Melon.

    Gambar 13. Area Bermain di Wahana Buah

    Dari tabel juga terlihat bahwa permintaan responden terhadap tempat

    duduk sangat tinggi. Tidak jarang banyak pengunjung yang tidak dapat duduk

    ketika wahana tersebut dalam keadaan ramai, sehingga mereka menunggu di

    dalam bus. Tempat duduk pada wahana buah (Gambar 14) dipakai pengunjung

    untuk makan-makan, istirahat, serta menunggu hingga keberangkatan ke wahana

    selanjutnya. Namun demikian, peletakan tempat duduk di wahana kebun wisata

     buah Taman Wisata Mekarsari sudah cukup baik, karena berada dekat dengan

    ruang aktivitas gerak pengunjung.

    Gambar 14. Tempat Duduk di Wahana Buah

     Nugroho (2003) dalam penelitiannya mengatakan bahwa keberadaan

     bangku taman di Pasar Seni Jaya Ancol (PSJA) keberadaannya memberikan

    kenyamanan yang cukup bagi pengunjung. Hal tersebut dikarenakan pengunjung

    di PSJA terbagi menjadi dua, yakni pengunjung dengan kelompok umur 13-19

    tahun yang lebih banyak melakukan rekreasi aktif sehingga keberadaan tempat

    duduk tidak begitu terpakai oleh mereka dan pengunjung dengan kelompok umur

  • 8/18/2019 A08atr

    53/88

      41

    >20 tahun yang datang ke PSJA untuk beristirahat sambil menikmati

     pemandangan sehingga keberadaan tempat duduk terpakai oleh mereka.

    Shelter di tiap wahana buah kurang begitu terpakai (Gambar 15) karena

    lokasinya pada taman yang tidak strategis. Kebanyakan shelter  tersebut berada di

     pinggir-pinggir taman, sedangkan konsentrasi aktivitas gerak pengunjung adalah

    di tengah taman. Pada shelter   terdapat tempat duduk yang dapat dipakai oleh

     pengunjung, namun