29
DIABETES MELLITUS OLEH : Dr. Dra. Nurhaedar Jafar, Apt,M.Kes PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

DIABETES MELLITUS

OLEH :Dr. Dra. Nurhaedar Jafar, Apt,M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU GIZIFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN 2004

Page 2: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

Peran Masyarakat dalam Mengendalikan Diabetes Melitus

I. Pendahuluan

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan gangguan

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar

glukosa darah dan urin.1 Saat ini, diabetes melitus menjadi penyakit dengan angka

kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit

yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan

meningkatnya jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia yang berada di urutan ke- 4

setelah negara India, China dan Amerika dengan jumlah Diabetesi sebesar 8,4 juta

orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di tahun 20302.

Dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pendeita diabetes, maka perlu adanya

kesadaran dari masyarakat terhadap pentingnya peran dari masyarakat untuk peduli

terhadap masalah ini. Maka dari itu, tujuan penulisan makalah ini akan memberikan

pengetahuan tentang diabetes serta cara untuk mengendalikannya, dengan harapan

agar tingkat kematian penderita diabetes dapat berkurang.

II. Mekanisme terjadinya diabetes

Diabetes melitus secara umum terjadi karena adanya proses patogenesis. Ini

bersamaan dengan rusaknya autoimun pada sel beta di pankreas yang menyebabkan

berkurangnya produksi insulin hingga menjadi abnormal yang menghasilkan

Page 3: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

resistensi terhadap kerja insulin. Dasar dari ketidaknormalan metabolisme

karbohidrat, lemak dan protein pada penderita diabetes merupakan akibat dari

berkurangnya kerja insulin pada jaringan. Berkurangnya hasil kerja insulin adalah

dari tidak cukupnya sekresi insulin dan / atau kurangnya respon jaringan terhadap

insulin dalam jalur kompleks kerja hormon. Penurunan sekresi insulin dan resistensi

kerja insulin sering terjadi pada pasien yang sama, dan itu menjadi tidak jelas apa

kelainannya, jika hanya salah satu saja, penybabnya adalah hiperglikemia.

Gejala hiperglikemia meliputi poluiria, polidipsia, penurunan berat badan,

kadang dengan polipagia, dan penglihatan kabur. Melambatnya pertumbuhan dan

kerentanan terhadap infeksi tertentu juga dapat menyertai penderita hiperglikemia

kronik. Bahayanya, ancaman hidup dari akibat diabetes adalah hiperglikemia dengan

ketoasidosis atau sindrom hiperosmolar nonketotik.

Komplikasi jangka panjang dari diabetes meliputi retinopati dengan potensi

hilangnya penglihatan; nefropati yang menyebabkan gagal ginjal; neuropati perifer

dengan risiko ulkus kaki, amputasi, dan sendi Charcot, dan neuropati otonom yang

menyebabkan gejala gastrointestinal, Genitourinari, kardiovaskuler dan disfungsi

seksual. Glikasi protein jaringan dan makromolekul lainnya serta kelebihan produksi

senyawa poliol dari glukosa adalah salah satu mekanisme berpikir untuk

menghasilkan kerusakan jaringan dari hiperglikemia kronis. Pasien dengan diabetes

memiliki peningkatan komplikasi atherosklerosis, pembuluh darah perifer, dan

penyakit serebrovaskular. Hipertensi, kelainan metabolisme lipoprotein, dan penyakit

Page 4: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

periodontal sering ditemukan pada penderita diabetes. Dampak emosional dan sosial

diabetes dan tuntutan terapi dapat menyebabkan disfungsi psikososial yang signifikan

pada pasien dan keluarganya3.

III. Definisi

Dalam pengetiannya diabetes melitus merupakan gangguan kronik pada

metabolisme karbohidrat, protein dan lemak akibat ketidakcukupan sekresi insulin

dan resistensi insulin pada jaringan yang dituju.4 Diabetes melitus dibedakan menjadi

dua, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. Ada perbedaan diantara

keduanya. Pasien yang menderita diabetes tipe 1 adalah jika tubuh sepenuhnya tidak

memproduksi insulin sedangkan pasien yang menderita diabetes tipe 2 adalah jika

tubuhnya masih dapat memproduksi insulin, namun insulin yang dihasilkan tidak

cukup atau sel lemak dan otot tubh menjadi kebal terhadal insulin. Hanya 5-10% dari

penderita diabetes merupakan penderitan jenis diabetes melitus tipe 1, sedangkan

sisanya adalah penderita diabetes melitus tipe 25.

Page 5: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

IV. Etiologi

Dalam menentukan jenis diabetes, dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Jenis Etiologi dan Tahapannya3Tingkatan

Tingkatan/

Tipe

Normoglicemia Hiperglicemia

Gula darah

normal

Gangguan

toleransi

glukosa

atau

Diabetes Melitus

Tanpa

memerlukan

insulin

Memerlukan

insulin

untuk

kontrol

Memerlukan

insulin

untuk

bertahan

hidup

Tipe 1*

Tipe 2

*Setelah penyajian dalam ketoasidosis, pasien tersebut dapat kembali ke

normoglicemia tanpa memerlukan terapi secara terus menerus.

V. Peran dalam masyarakat

Kondisi diabetes memang tergantung pada individu masing-masing. Namun

untuk dapat mengendalikan diabetes dengan baik, peran pasien untuk patuh dan

disiplin melakukan diet dan olah raga dengan benar juga mempengaruhi tingkat

diabetes.

Page 6: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

VI. Patuhi nasehat dokter

Jika telah ditetapkan positif terkena diabetes, sebaiknya berkonsultasi dengan

dokter dan mengikuti anjuran dokter dengan penuh disiplin. Dokter akan menentukan

status pasien, apakah masih bisa di atasi dengan obat atau sudah harus menggunakan

insulin. Walaupun belum sepenuhnya dapat dicegah atau disembuhkan, namun

setidaknya dapat dihambat perkembangan gula darahnya.

Karena diabetes tidak dapat disembuhkan, maka harus dilakukan kontrol

secara rutin. Untuk itu diperlukan pemeriksakan darah dan urine ke laboratorium,

agar dapat melihat perkembangan pengobatan yang sudah dijalani. Jika ditetapkan

harus menggunakan obat, penyesuaian dosis obat perlu dilakukan karena setiap orang

mempunyai karakteristik gejala penyakit yang berbeda.

Konsultasi dahulu dengan dokter bila akan melakukan penghentian obat.

Jangan meminum obat lain tanpa izin dokter karena mungkin dapat terjadi kelebihan

dosis obat, atau kontraindikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, harus menaati dosis

obat diberikan dokter.

VII. Disiplin minum obat

Minum obat yang diresepkan dokter secara teratur sesuai dengan aturan

pemakaiannya tanpa mencampurnya dengan obat lain. Dalam proses pengobatan, bisa

juga dilakukan dengan menggunakan cara penyembuhan lain (alternatif) sebagai

Page 7: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

terapi pendukung, asal yang tidak berpengaruh pada kerja obat yang diberikan dokter,

misalnya akupresur dan refleksologi.

VIII. Bertanggung jawab pada diri sendiri

Pasien dapat lebih bertanggung jawab atas kesembuhan diri sendiri. Dengan

mencari informasi mengenai segala sesuatu yang menyangkut diabetes dapat

membantu menyadari apa yang sedang dialami pasien. Selain itu juga dapat

mengikuti perkembangan pengobatan terbaru, termasuk pengobatan alternatif yang

mungkin akan diperlukan, serta mengubah gaya hidup dan jaga disiplin diri untuk

mengontrol penyakit ini.

Lakukan pula pemeriksaan kesehatan umum secara berkala, misalnya setahun

sekali. Dan yang paling penting, periksa kesehatan kaki secara teratur untuk

mengetahui tanda-tanda cedera yang perlu segera diatasi sebelum menjadi parah.

IX. Diet

Diet adalah awal dari usaha untuk mengendalikan diabetes. Mengikuti diet

rendah gula seumur hidup adalah sesuai dengan anjuran dokter atau ahli gizi. Bila

kelebihan berat badan, turunkan berat badan Anda secara bertahap melalui cara yang

benar.

Kunci diet diabetes adalah memilih karbohidrat yang aman. Semua

karbohidrat halus (misalnya gula tepung halus, roti manis, biskuit, permen, sirop dan

Page 8: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

minuman ringan) harus dihindari dan diganti dengan makanan lengkap (yaitu buah,

sayuran, kacang, biji, dan makanan lainnya yang belum diproses) yang efektif untuk

memperbaiki resistensi insulin.

Memilih karbohidrat yang aman

Memilih sumber karbohidrat yang aman bagi penderita diabetes adalah

memilih bahan makanan yang mengandung senyawa karbohidrat kompleks, yang

dapat melepaskan glukosa darah secara bertahap, agar tidak terjadi lonjakan kadar

gula darah dengan tiba-tiba setelah makan.

Di dalam tubuh, karbohidrat kompleks, misalnya nasi atau roti yang berserat,

harus diurai terlebih dahulu menjadi rantai tunggal sebelum diserap ke dalam aliran

darah. Sedangkan karbohidrat sederhana, misalnya gula pasir, sirup, permen, es krim,

jeli atau minuman ringan bergula, akan langsung masuk ke dalam aliran darah,

sehingga kadar gula darah meningkat dengan cepat.

Karena lebih lambat diserap oleh tubuh, lebih dianjurkan untuk

mengkonsumsi karbohidrat berserat yang terdapat dalam sayuran, kacang-kacangan,

dan buah yang tidak terlalu manis. Buah yang disarankan adalah pepaya, apel,

semangka, salak, kedondong, dan sebagainya. Sedangkan buah yang terlalu manis,

misalnya durian, anggur, rambutan, nanas, jeruk manis, sawo, dan nangka, sebaiknya

dihindarkan.

Page 9: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

Pola diet diabetes

Masih belurn diketahui dengan pasti penyebab mengapa jika berat badan

penderita diabetes naik, maka efisiensi insulinnya akan menurun. Sekurang-

kurangnya, sekitar 80 persen penderita diabetes yang munculnya setelah usia dewasa

adalah karena kegemukan. Karena itu, diet yang tepat untuk mengendalikan dan,

bahkan.untuk mencegah agar tidak terkena diabetes adalah yang bertujuan menjaga

agar berat badan tidak menjadi berlebihan.

Kurangi asupan kalori kalorinya

Dengan mengurangi asupan kalori, maka akan menurunkan kadar gula dalam

darah, namun kekurangan gula pun dapat berbahaya. Maka dari itu pola diet diabetes

harus disesuaikan. Komposisi makanan untuk diet pada orang barat adalah

karbohidrat 40-50 persen, lemak 30-35 persen, dan protein 20-25persen. Sedangkan

untuk orang timur (indonesia) komposisinya adalah karbohidrat 68 persen, lemak 20

persen, dan protein l2 persen.

Namun dengan komposisi makanan bagi orang barat masih tinggi, maka

makanannya harus diimbangi dengan banyak serat dan rendah kolesterol. Ini dapat

membantu memperbaiki kerusakan sel beta pankreas. Tingginya serat dalam sayuran

akan memperlambat penyerapan glukosa ke dalam pembuluh darah, dan sekaligus

menekan kadar kolesterol darah.

Page 10: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

Kurangi Iemak

Makanan yang dengan kadar lemak tinggi (daging) dapat meningkatkan kadar

kolesterol, yang selain membuat kerja insulin menjadi tidak efisien, juga

mempertinggi risiko penyakit jantung. Untuk diperlukan pengurang konsumsi lemak

hingga 30 persen.

Makanlah karbohidrat kompleks

Selain mengurangi kalori dan lemak, dalam porsi diet juga harus mencakup

lebih banyak padi-padian, kentang dan karbohidrat kompleks lainnya. Walaupun

semua makanan itu penuh dengan glukosa, tetapi tidak langsung diserap, sehingga

tidak akan meningkatkan gula darah secara berarti.

Karbohidrat kompleks memerlukan waktu lebih lama untuk dipecah lebih

dahulu menjadi glukosa, untuk bisa digunakan tubuh. Karbohidrat kompleks

melepaskan glukosa secara bertahap dalam waktu yang lama ke pembuluh darah

Anda, sehingga tidak peningkatan kadar gula secara mendadak pada pembuluh darah.

Hilangkan semua yang manis

Gula pasir dan es krim adalah penyebab masalah besar bagi penderita

diabetes. Berbeda dengan karbohidrat kompleks, gula murni langsung diserap ke

Page 11: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

pembuluh darah. Insulin tidak sempat lagi menahannya atau harus bekerja lembur

mengaturnya.

Namun jika harus makan makanan yang manis, pastikan bahannya tidak

seluruhnya terdiri dari gula pasir atau gula buah yang sederhana. Kombinasi protein,

lemak, dan karbohidrat kompleks dapat menolong memperlambat penyerapan gula

sederhana tersebut oleh tubuh.

X. Olahraga

Olahraga dan diet adalah kombinasi yang ampuh untuk mengontrol diabetes.

Selain dapat mengontrol kadar gula darah (karena membuat insulin bekerjal ebih

efektif), olahraga juga membantu menurunkan berat badan, memperkuat jantung, dan

mengurangi stres. Olah raga dapat dilakukan secara teratur.

Diet yang tepat dan olahraga yang teratur dapat mengurangi gejala diabetes

tipe II, hingga taraf penderitanya tidak perlu lagi tergantung pada obat. Dan untuk

diabetes tipe I, selain untuk mengontrol kadar gula darah, olahraga juga dapat

meningkatkan efek insulin yang digunakan. Karena itu, diperlu makanan tambahan

sebelum atau selama berolahraga untuk mencegah perubahan kadar gula darah secara

mendadak. Untuk berolahraga, penderita diabetes tipe I harus mengikuti nasehat

dokter agar tidak terjadi efek yang tidak diinginkan.

Page 12: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

Pedoman Untuk Olahraga Diabetes

Olahraga yang dipilih sebaiknya yang disenangi dan dapat meningkatkan

kesehatan dan kebugaran, serta melibatkan otot-otot besar (kaki, tangan, dan bahu).

Ikutilah prinsif FITT (frekuensi, intensitas, tempo, dan tipe) berikut:

1. Frekuensi

Lakukan 3-5 kali seminggu dengan teratur. Lebih baik bila seang sehari dipakai untuk

istirahat memulihkan kembali ketegangan otot.

2. Intensitas

Pilih jenis olahraga yang bersifat ringan hingga sedang, yaitu yang menghasilkan 60-

70 persen detak jantung maksimum atau MHR (Maximum Heart Rate).

Perhitungannya adalah (220-umur) dikalikan dengan faktor keamanan (60-70 Persen).

3. Tempo

Lamanya berolahraga adalah sekitar 30 sampai 60 menit.

4. Tipe

Jenis olahraga yang baik adalah aerobik yang bersifat daya tahan, karena dapat

memperkuat otot jantung dan pembuluh darah. Misalnya jalan, joging, bersepeda dan

berenang.

Page 13: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

Untuk setiap kali berolahraga, tahap-tahapan yangharus dilakukan, yaitu:

1. Pemanasan (warming up)

Tahapan ini untuk mempersiapkan berbagai sistem tubuh sebelum memasuki latihan

yang sebenarnya. Selain menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut jantung untuk

mendekati intensitas latihan, juga untuk mencegah cedera.Lakukan pemanasan

selama 5 sampai l0 rnenit.

2. Latihan inti (conditioning)

Usahakan target batasan latihan Anda tercapai agar diperoleh manfaatnya, tetapi

jangan berlebihan. Lakukan selama 30 sampai 60 rnenit.

3. Pendinginan (cooling down)

Selesai latihan inti, jangan langsung berhenti. Lakukan pendinginan untuk mencegah

terjadinya penimbunan zat-zat racun akibat gangguan metabolisrne tubuh sewaktu

berolahraga. Salah satu racun tersebut adalah asam laktat, hasil pembakaran glukosa

tanpa oksigen untuk energi tambahan bagi tubuh.

Pendinginan juga menurunkan kembali darah yang tcrkumpul di otot yang aktif. Agar

tidak terasa nyeri atau menjadi pusing. Lakukan pendinginan selama 5 sampai l0

menit.

Page 14: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

4. Peregangan (stretching)

Lakukan gerakan tambahan setelah pendinginan untuk melemaskan kembali otot.

Senam Khusus Diabetes

Khusus untuk penderita diabetes tipe 1 ataupun tipe 2 yang berat dianjurkan untuk

melakukan senam diabetes.

1. Latihan berdiri di atas jari kaki

Lakukan tanpa sepatu.

- Berdiri berpegangan pada punggung kursi.

- Angkat dan turunkan tubuh dengan berdiri di atas ujung jari kaki. (jinjit)

- Ulangi sanrpai 20 kali.

2. Menekuk lutut

- Pegang punggung kursi dengan sebelah tangan.

- Tekuk lutut dalam-dalam dengan punggung tetap lurus.

- Ulangi sebanyak 5 kali, lalu pada latihan berikutnya tingkatkan pelan-pelan

hingga menjadi 10 kali.

3. Menggoyang-goyangkan kaki

- Berdirilah dekat meja. Tangan yang sebelah berpegangan pada pinggir meja.

- Satu kaki diletakkan di atas tumpukan buku tebal atau bangku pendek,

sehingga kaki lain menjadi tergantung.

Page 15: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

- Gerakkan kaki yang tergantung itu ke dcpan dan ke belakang sampai l0 kali.

Ganti dengan kaki yang sebelahnya dengan membalik posisi berpegangan pada meja.

4. Mendorong dinding

- Letakkan kedua telapak tangan di dinding.

- Jauhkan letak kaki dari dinding dengan kedua telapak kaki tetap menempel di

lantai.

- Tekuk kedua lengan l0 kali dengan selalu menjaga agar punggung dan lutut

tetap lurus dan tungkai tidak terangkat. Renggangkan urat achilles (pada tumit kaki)

dan otot betis.

- Setiap kali menekuk lengan, pertahankan posisi tersebut selama 10 detik.

Menggelindingkan bola dengan kaki

- Duduklah di atas kursi dengan pungung tegak, kedua kaki diletakan di atas

bola.

- Cengkeramlah bola dengan jari kami.

- Kemudian lepaskan cengkeramannya.

- UIangi beberapa kali untuk setiap kaki.

XI. Kontrol Gula Darah

Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula darah dilakukan setiap tahun

bagi mereka yang berusia di atas 45 tahun.

Page 16: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

Tabel 2. Kontrol Gula DarahPemeriksaan Kadar gula darah penderita diabetesKadar gula darah normal

Pemeriksaan Kadar gula darah penderita diabetes

Kadar gula darah normal

Sebelum makan (puasa) 90-13090-130 Di bawah 110Di bawah 110

Setelah makan 120-160

Dua jam setelah makan 110-150 Di bawah 140

Sebelum tidur Di bawah 120

Sebelum melakukan kontrol, yang harus dilakukan adalah memperbanyak

makan makanan yang mengandung karbohidrat selama 3 hari sebelum kontrol.

Konsumsi paling sedikit 150 gram setiap hari, atau kira-kira sama dengan 2 piring

nasi (58 gram) dan 2 iris roti (34 gram). Karhohidrat akan memberi reaksi pada

pankreas untuk memproduksi insulin agar bisa dideteksi dengan akurat.

Pemeriksaan dilakukan paling baik adalah pada saat setelah melakukan puasa

selama 12 jam sebelum lemakukan pengambila darah.

Yang harus dihindari saat melakukan kontrol adalah stres atau sakit, karena

kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara berlebihan.

Olahraga berat juga harus dihindari sehari sebelumnya, karena dapat menurunkan

angka pengukurannya untuk sementara. Pengerahan tenaga fisik yang berat akan

membakar lebih banyak glukosa untuk energi.

Page 17: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

XII. Menurunkan Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan. Seseorang

dikatakan kelebihan berat badan cenderung akan mengalami diabetes. Namun untuk

menentukan kelebihan berat atau tidaknya seseorang dapat diukur dengan cara

menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) atau BMI (Body mass Index) dengan rumus:

BMI = berat badan (kilogram = kg) dibagi dengan tinggi badan dikuadratkan (meter

kuadrat=m2).

Dengan rumus: maka bila hasilnya:

- BMI kurang dari 20: tipe kurang berat badan.

- BMI antara 20-24: tipe berat badan normal.

- BMI antara 25-29: tipe gemuk atau sedikit kelebihan beart badan.

- BMI lebih dari 30: tipe sangat gemuk atau obesitas yang beresiko terkena

diabetes5.

XIII. Kesimpulan

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan diabetes. Namun

yang paling penting adalah kesadaran masyarakat untuk berperan dan peduli terhadap

kesehatan. Untuk itu masyarakat harus bertanggung jawab pada dirinya sendiri untuk

menjaga dirinya agar tetap sehat.

Page 18: repository.unhas.ac.id › bitstream › handle › 123456789 › 2675... · Web view repository.unhas.ac.idPendahuluan Diabetes melitus merupakan suatu penyakit degeneratif dengan

Daftar Pustaka

1. Widijanti A, Wismono MT, Wivina RD. Variasi pemeriksaan glukosa darah

dengan glukosameter. Medika Jurnal Kedokteran Indonesia 2009; 5: 316-9

2. Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI.

Diabetes melitus dapat dicegah. Diunduh dari

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1314-diabetes-melitus-

dapat-dicegah.html, 15 November 2010

3. The Expert Committee on The Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.

Report of the expert committee on the diagnosis and classification of diabetes

mellitus. Diabetes Care 2002; 25 suppl 1: 5-20

4. Dorland’s medical dictionary. 29th ed. Jakarta: EGC; 2006. Diabetes mellitus;

602-3

5. Tim Redaksi VitaHealth. Diabetes. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005;

3: 39-60