86877432 Analisa Kasus Bailout General Motors

  • Upload
    huraibi

  • View
    233

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    Analisa Kasus Bailout General Motors, Amerika Serikat

    I. Latar Belakang

    General Motors juga dikenal dengan GM adalah produsen mobil yang

    berpusat di Amerika Serikat. General Motors Group terdiri dari berbagai

    merk kendaraan bermotor ternama termasuk Buick, Cadillac, Chevrolet,

    Daewoo, GMC, Haolden, Hummer, Oldsmobile, Opel, Pontiac, Saturn, Saab

    dan Vauxhall. General Motors merupakan produsen kendaraan terbesar di

    dunia dari segi penjualan tahunan. Pada tahun 2001, GM menjual 8,5 juta

    kendaraan melalui seluruh cabangnya yang penjualan terbesarnya berasal

    dari penjualan tipe SUV. Hal ini lah yang membuat GM tetap melakukan

    investasi besar-besaran pada tipe SUV, walaupun pesaing pesaing mereka

    seperti Toyota dan Honda memilih untuk memasarkan kendaraan bermotor

    dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika harga minyak dunia naik yang

    mengakibatkan harga jual kendaraan ikut naik, sehingga konsumen lebih

    memilih untuk membeli kendaraan dengan ukuran lebih kecil yang harganya

    lebih murah serta lebih irit bbm. Hal ini mengakibatkan penurunan penjualan

    SUV yang signifikan dan ikut diperparah dengan terjadinya badai kathrina

    pada tahun 2005 yang mengakibatkan harga minyak solar melonjak naik.

    GM mencoba mengatasi hal ini dengan memproduksi kendaraan elektrik

    yaitu EV1, namun penjualan EV1 tidak sebagus penjualan SUV yang

    memaksa GM menghentikan pembuatan EV1. Di lain pihak kompetitor

    mereka (Honda dan Toyota) sukses dengan penjualan kendaraan hybrid.

    Semua permasalahan ini terakumulasi den membuat GM mengalami

    kerugian mencapai 80 milyar US Dollar pada akhir 2008. Dengan banyak

    analis yang memperkirakan GM akan bangkrut, Rick Wagoner selaku CEO

    GM mengajukan permohanan bailout pada 2008 melalui TARP yang

    diperuntukan bagi instusi finansial swasta yang mengalami kesulitan

    finansial.

    II. Landasan Teori

    1 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    1. John Locke

    John Locke (1632-1704), seorang filsuf politik asal Inggris, dianggap sebagai

    pengembang gagasan bahwa manusia memilki natural right atas kebebasan dan

    natural right atas properti pribadi. Locke berpendapat bahwa jika tidak ada

    pemerintahan, manusia akan berada dalam state of nature. Dalam state of

    nature ini setiap individu memiliki kedudukan politik yang sama dan bebas

    dari segala kendala selain law of nature. State of nature juga menjelaskan hal-

    hal berikut:

    Semua manusia mempunyai kebebasan dan kedudukan yang sama.

    Setiap manusia memiliki raga dan tenaga kerjanya sendiri, dan apapun

    yang ia campurkan kedalam tenaga kerjanya.

    Kenikmatan manusia dalam hidup, kebebasan, dan properti adalah

    tidak aman dan tidak terjamin.

    Manusia setuju untuk membentuk pemerintahan dengan tujuan

    melindungi dan mengamankan hak mereka untuk hidup, kebebasan,

    dan properti.

    Pandangan Locke tentang hak atas properti pribadi memiliki pengaruh kuat

    atas institusi Amerika atas properti sebagaimana tertuang dalam Fifth

    Amandement to the U.S. Constitution bahwa pemerintah tidak dapat

    memberikan atau membuat hak atas properti pribadi.

    2. Adam Smith

    Adam smith ( 1723-1790) merupakan fathers of modern economics, adalah

    pencetus argumen utilitarian pasar bebas. Menurut Smith ketika seorang individu

    di bebaskan untuk memenuhi kebutuhannya dalam pasar yang bebas, maka

    individu tersebut pasti akan menuju kesejahteraan umum di tuntun oleh invisible

    hand.

    2 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    Invisible hand merupakan kompetisi pasar. Dalam pasar yang kompetitif untuk

    menarik konsumen, produsen tidak hanya akan memberikan apa kebutuhan dari

    konsumen, tapi juga akan berupaya untuk memberikan harga termurah bagi

    konsumen. Untuk mendapatkan keuntungan, maka produsen akan menekan

    biaya-biaya pengeluarannya. Smith juga menyatakan bahwa, jika suatu barang

    tidak cukup untuk memenuhikebuathan konsumen, maka harga barang tersebut

    akan naik secara otomatis sampai ke titik yg disepakati. Smith menyebut hal ini

    sebagai natural price. Dalam teorinya Smith mengatakan bahwa tidak

    diperlukannnya campur tangan pihak ketiga atau pemerintah dalam pasar, jika hal

    ini terjadi maka akan banyak menimbulkan kerugian-kerugian. Contoh nya dalam

    kasus Abbotts, ketika pemerintah Thailand mengintervensi maka proyek

    pembuatan obat HIV dari Abbotts tidak berkelanjutan.

    Kririk terhadap Adam Smith

    Kritik paling umum mengenai pendapat adam smith adalah teory utilitarian

    tersebut berdasarkan pada teory-teori yangtdak realistis. Argumen pertama yakni,

    mengasumsikan bahwa kekuatan-kekuatan impersonal persediaan dan permintaan

    akan mendorong turunnya harga sampai pada tingkat paling rendah karena

    penjual sangat banyak dan masing-masing usaha bisnis ukurannya sedemikian

    kecil sehingga tidak ada satupun penjual yang mampu mengendalikan harga

    sebuah produk, hal ini tidak akan terjadi jika pada satu barang yang di monopoli

    oleh suatu perusahaan besar. Perusahaan tersebut akan tetap meminimalkan biaya

    tapi tidak menurunkan harga jual. Kedua dari sisi pemanfaatan sumber daya,

    Smith mengatakan setiap produsen yang membayar semua sumber daya yang

    digunakan untuk meminimasi biaya dan memaksimalkan profit. Tapi pada

    kondisi nyata hal ini tidak terjadi, contohnya ketika perusahaan membuang

    limbah ke sungai, perusahaan tidak membayar kompensasi dari sumber daya

    yang mereka gunakan. Ketiga, analisis Smith salah mengasumsikan bahwa

    manusia hanya tertmotivasi oleh keinginan alami untuk mendapatkan

    keuntungan.

    3 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    3. Karl Marx

    Karl Marx (1818-1883) merupakan kritikus paling keras dan paling

    berpengaruh terhadap sistem property pribadi, pasar bebas, dan

    perdagangan bebas. Dalam pandangan Marx, perangkat produksi

    (productive property) haruslah bertujuan sosial: dalam artian hasil yang

    didapat menjadi milik seluruh pelaku usaha (mulai dari pemilik sampai

    dengan pekerja) dan haruslah memenuhi kebutuhan dari semua pihak

    dalam perusahaan tanpa adanya eksploitasi para pekerja. Menurut Marx

    perangkat produksi seharusnya janganlah menjadi milik pribadi, akan

    tetapi setiap orang yang terlibat dalam usaha tersebut haruslah ikut

    menikmati hasil yang didapat, sehingga terjadi hubungan yang

    bekesinambungan dan saling menguntungkan antar pemilik-pekerja dan

    pekerja-sesama pekerja.

    4. Utilitarianism, Justice, Rights dan Caring Prespective

    Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa

    tindakan dan kebijakan perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya

    yang dibebankan pada masyarakat.

    4 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    Keadilan distributif adalah keadilan yang berkaitan dengan aspek sosial.

    Sedangkan keadlian retributif adalah keadilan pada seseorang terhadap

    tindakan yang dilakukannya. Keadilan kompensatori berkaitan dengan

    pemberian kompensasi pada seseorang atas kerugian yang didapatkannya.

    Hak negatif dapat digambarkan dari fakta bahwa hak yang termasuk di

    dalamnya dapat didefinisikan sepenuhnya dalam kaitannya dengan kewajiban

    orang lain untuk tidak ikut campur dalam aktivitas tertentu dari orang yang

    memiliki hak tersebut. Hak positif tidak hanya memberikan kewajiban negatif

    namun juga mengimplikasikan bahwa pihak lain memiliki kewajiban positif

    pada si pemilik hak untuk memberikan apa yang dia perlukan untuk dengan

    bebas mencari kepentingannya.

    Caring

    III. Rumusan Masalah

    1. Bagaimana pandangan Locke, Smith dan Marx terhadap kasus ini ?

    2. Jelaskan ideologi yang diterapkan oleh Joseph Stiglitz (dalam surat

    pernyataan untuk US Congress yang ditandatangani oleh 100 ekonom),

    Bob Corker (Resolusi partai republik terhadap bailout GM), Robert

    Higgs dan Michael Winther ?

    3. Menurut pandangan Anda, apakah bailout GM harus terjadi? Jelaskan

    mengapa dan mengapa tidak. Apakah bailout etis dalam keterkaitannya

    dengan utilitarianism, justice, rights dan caring ?

    4. Dalam peniliaan Anda, apakah keputusan pemerintah untuk mengambil

    61 % kepemilikan GM merupakan keputusan yang baik atau buruk?

    Jelaskan menurut teori Locke, Smith dan Marx.

    IV. Analisa Masalah

    5 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    1. Analisa bailout General Motors berdasarkan teori sistem

    perekonomian

    A. Pandangan Locke

    Proses bailout yang terjadi pada General Motors di tahun 2008

    terbukti membuat banyak kalangan terhenyak. Sistem perekonomian

    Amerika Serikat yang menganut sistem pasar bebas, seolah

    mengalami pergeseran ketika General Motors diambil alih

    kepemilikannya oleh negara. Hal ini sangat bersebrangan dengan

    teori-teori yang dikemukakan oleh John Locke yang memandang

    bahwa setiap manusia memiliki hak alami atas hidup, kebebasan, dan

    properti. Implikasi teori-teori Locke tergambar jelas pada sistem

    pasar bebas bahwa tidak boleh ada campur tangan pemerintah atas

    kebebasan setiap individu untuk melakukan pertukaran atas tenaga

    kerja dan properti mereka yang dilakukan secara sukarela. Hanya

    swasta yang dapat melakukan pertukaran ekonomi dan pemerintah

    berada diluar pasar (tidak mempunyai hak untuk melakukan

    pertukaran ekonomi). Dalam kasus ini kebijakan bailot jelas

    merupakan intervensi pemerintah yang menggunakan dana publik

    (wajib pajak) atau disebut dengan TARP untuk menyelamatkan

    perusahaan swasta (General Motors).

    B. Pandangan Smith

    Bailout merupakan bantuan pemerintah terhadap perusahan-perusahan

    untuk melunasi kewajiban mereka yang bertujuan untuk

    mengantisipasi dampak negatif jika persusahaan tersebut bangkrut.

    Bailout sendiri biasanya terjadi pada perusahaan yg bergeral di bidang

    financial. Salah satu bailout yang banyak menjadi bahan pembicaraan

    adalah bailout pada perusahaan automotive General Motor. Menurut

    pandangan Adam Smith ketika seorang individu di bebaskan untuk memenuhi kebutuhannya dalam pasar yang bebas, maka individu tersebut

    pasti akan menuju ke sejahteraan umum di tunutun oleh invisible hand

    6 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    dalam kasus bailot General Motor, seharusnnya pemerintah tidak

    turut serta dalam kegiatan perekonomian. Karena seluruh kegiatan

    perekonomian diserahkan pada pasar bebas. Jika pemerintah turut

    campur dalam kegiatan perekonomian maka akan menimbulkan

    kerugian-kerugian dari pada benefit yang dihasilkan.

    C. Pandangan Marx

    Dalam sudut pandang Marx yang menjunjung tinggi paham

    sosialisme, yaitu kesamaan hak antara kaum borjuis (pemilik

    perangkat produksi) dengan kaum buruh (pekerja). Ada penegasan

    secara tegas bahwa hubungan antara kaum pemilik perangkat

    produksi dan kaum pekerja merupakan sebuah hubungan kerja sama

    yang saling menguntungkan.

    Berbeda dengan paham kapitalis yang terdapat pada kasus ini,

    menurut Marx sosialisme bertujuan perubahan bentuk masyarakat

    dengan menjadikan perangkat produksi (tanah, peralatan, bangunan,

    dsb.) menjadi milik bersama dan pembagian hasil secara merata. Hal

    ini dapat menjamin akan mewujudkan keadilan secara keseluruhan.

    Dalam hubungannhya dengan kasus bailout GM, pemerintah

    bertindak sebagai pemilik perangkat produksi dan GM sebagai

    masyarakat pekerja penghasil produksi. Terjadi hubungan timbal

    balik yang saling menguntungkan anatara pemerintah dan pihak

    GM.

    Pemerintah memberi pinjaman dengan pertimbangan hasil penjualan

    GM nantinya akan dapat dikembalikan ke pihak pemerintah sebagai

    pemberi pinjaman, sedangkan pihak GM sendiri tidaklah bangkrut

    dan perusahaan tetap berjalan tanpa ada pihak yang dirugikan.

    2. Ideologi para pakar terkait bailout General Motors

    7 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota

    kelompok sosial tertentu. Michael Winther dalam artikelnya mengomentari

    bailoout yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat pada General Motors.

    Socialism is characterized and defined by either of two qualities: Government

    ownership or control of capital, or forced pooling and redistribution of

    wealth. GM adalah produsen kendaraan bermotor yang merupakan bidang

    bisnis yang produktif, oleh karena itu kebijakan pemerintah melakukan

    bailout terhadap GM merupakan indikasi dari sebuah sistem perekonomian

    sosialis yang tentunya berlawanan dengan sistem perekonomian kapitalis

    (pasar bebas) yang dianut oleh Amerika Serikat. Joseph Stiglitz

    mengemukakan bahwa setiap pelaku bisnis harus berani untuk mengambil

    resiko untuk meraih keuntungan serta berani menganggung kerugian.

    Menurutnya bailout merupakan bentuk faham sosialis bagi kaum berada,

    sehingga bailout terhadap GM yang dilakukan oleh pemerintah tidak lah

    tepat, pemerintah seharusnya membiarkan GM mengatasi permasalahan

    finansial yang mereka hadapi. Menurut Bob Corker kebijakan bailout yang

    dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat adalah peringatan bagi setiap

    warga Amerika Serikat yang menganut sistem pasar bebas. Hal ini dapat

    berbahaya bagi sistem perekonomian Amerika Serikat, karena dengan

    terjadinya bailout mendorong sistem perekonomian Amerika Serikat

    selangkah mendekati sistem perekonomian sosialis. Robert Higgs

    memandang bahwa kebijakan bailout yang dilakukan pemerintah Amerika

    Serikat selain membantu menyelamatkan sekaligus juga mengubah faham

    ekonomi Amerika Serikat menjadi sosialis.

    3. Ethical issue terkait bailout General Motors

    A. Utilitrianism

    Berdasarkan prinsip utilitarianism, kebijakan bailout yang dilakukan

    oleh Amerika Serikat tidak sesuai dikarenakan biaya yang

    dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat tidak sebanding

    dengan manfaat ekonomi yang didapatkan oleh pemerintah Amerika

    Serikat. Dana yang dikeluarkan sebagian besar berasal dari pajak

    yang merupakan salah satu pendapatan negara.

    8 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    B. Justice

    Dilihat dari keadilan distributif, kebijakan bailout yang diakukan

    oleh pemerintah terhadap GM tidak sesuai karena pada mulanya

    aliran dana untuk bailout (TARP) hanya diperuntukan bagi institusi

    finansial swasta, sedangkan GM adalah produsen kendaraan

    bermotor. Sehingga kebijakan ini dapat membuka peluang bagi

    perusahaan lain (diluar institusi finansial) melakukan hal yang sama

    seperti apa yang terjadi pada GM.

    C. Rights

    Dari prespektif rights, pihak perusahaan (dalam hal ini GM) berhak

    mengajukan permintaan bantuan dana dari pihak-pihak yang

    berpotensi untuk membantu menyelesaikan masalah finansial yang

    mereka hadapi (pemerintah Amerika Serikat).

    D. Caring Prespective

    Dari caring prespective, kebijakan bailout GM merupakan

    kebijakan yang tepat. Dengan membuat GM terhindar dari

    kepailitan, membuat semua pihak yang berada dalam lingkup GM

    sebagai produsen kendaraan bermotor terbesar di Amerika Serikat

    dalam hal ini karyawan dari GM tetap mendapatkan hal yang

    seharusnya mereka dapatkan (pekerjaan dan penghasilan).

    4. Penilaian terhadap kepemilikan GM oleh pemerintah Amerika

    Serikat

    Menurut kelompok kami, kepemilikan saham GM sebesar 61% oleh

    pemerintah Amerika Serikat adalah tidak benar. Hal ini dikarenakan

    pemerintah seharusnya bertujuan untuk membatu dan mendukung

    warganya tanpa ada tujuan untuk mengambil keuntungan dari bailout

    tersebut (bertujuan komersil atau mencari keuntungan). Hal ini sesuai

    dengan teori John Locke yang mengatakan only a free private

    9 Business Ethics

  • The Business System : Government, Markets, And International Trade 2012

    enterprise exchange economy, in which government must leave

    individuals free to exchange their labor and their property as they

    voluntaruly choose yang berarti hanya pihak swasta (individu) yang

    dapat melakukan kegiatan perekonomian dan pemerintah tidak dapat

    terlibat di dalam kegiatan perekonomian. Oleh karena itu kepemilikan

    pemerintah Amerika Serikat atas GM dapat dikatakan bahwa pemerintah

    Amerika Serikat meakukan intervensi pada kegiatan perekonomian dan

    dapat berujung pada monopoli yang dilakukan permerintah atas industri

    kendaraan bermotor. Hal ini jelas tidak benar dalam sudut pandang

    Locke yang menganut sistem pasar bebas.

    V. Referensi

    10 Business Ethics