Upload
roynal-pasaribu
View
10
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI NO 773K-PDT-2008
Citation preview
5/28/2018 773K-PDT-2008
1/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 1 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
P U T U S A NNo. 773 K/Pdt/2008
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
M A H K A M A H A G U N G
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan
sebagai berikut dalam perkara :
PT RODIAL ERON, berkedudukan di Wisma
Aldiron Dirgantara 2nd Floor Suite 200 Jalan
Gatot Subroto Kav. 22 Jakarta Selatan, dalam
hal ini memberi kuasa kepada: SYAHRIR
SIREGAR, SH. Advokat berkantor di Jalan
Jend. Sudirman Kav. 26 Lt. 19, Jakarta
Selatan;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Terban-
ding;
m e l a w a n
1. Kapolri Jenderal Polisi Drs. SUROJO
BIMANTORO, bertempat tinggal di Jalan
Trunojoyo I No. 3, Jakarta Selatan;
2. PT KARTIKA DIRGANTARA PERKASA,
berkedudukan di Cideng Barat No. 76,
Jakarta Pusat;
Para Termohon Kasasi dahulu Tergugat dan
Turut Tergugat/para Pembanding;
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa
sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah
menggugat sekarang para Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat
dan Turut Tergugat di muka persidangan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan pada pokoknya atas dalil-dalil:
Bahwa Penggugat adalah pemenang sah tender ruislag (tukar
menukar) rumah dinas Polri yang terletak di Jalan Panglima Polim dan
Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sesuai Surat
Keputusan Kapolri No. Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993 (bukti
P-1);
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
5/28/2018 773K-PDT-2008
2/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 2 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
Bahwa sesuai dengan permintaan dari Kapolri pada waktu itu
Jenderal Polisi Drs. Koenarto serta untuk menunjukkan itikad baik dan
kesungguhan Penggugat, maka Penggugat telah melaksanakan
pembayaran uang pesangon kepada 24 Kepala Keluarga (KK) yang
tersebut dibawah ini:1. Ny. Sanusi Jalan Panglima Polim Raya No. 101, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan;
2. Sugiarto Tirtohutomo Jalan Panglima Polim Raya No. 103,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
3. YB. Anna Rosianingsih, SE. Jalan Panglima Polim Raya No. 105,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
4. Judi Muharijani Jalan Panglima Polim Raya No. 107, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan;
5. Drs. Cosmas Hartoyo Jalan Panglima Polim Raya No. 109,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
6. Drg. JW. Saras Jalan Panglima Polim Raya No. 111, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan;
7. Drs. H. Siswodoyo Jalan Panglima Polim Raya No. 113, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan;
8. Ny. Sugiati Hadi Rahmat Jalan Panglima Polim Raya No. 115,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
9. Diaz P. Moorkesid Jalan Panglima Polim Raya No. 117, KebayoranBaru, Jakarta Selatan;
10.Letkol. Pol. (Purn) R. Soekarno Dewono Jalan Panglima Polim
Raya No. 119, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
11.Ny. Supangat Jalan Panglima Polim Raya No. 121, Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan;
12.Ny. R.A. Soedarmiyati Jalan Panglima Polim Raya No. 123,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan;
13.Drs. R. Soekardjono Jalan Dharmawangsa I/2 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan;
14.Drs. Rahmat Subagio Jalan Dharmawangsa I/4 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan;
15.Drs. HS. Soehardi Jalan Dharmawangsa I/6 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan;
16.Drs. Soewardho Jalan Dharmawangsa I/8 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
5/28/2018 773K-PDT-2008
3/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 3 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
17.Drs. Parwedi Jalan Dharmawangsa I/10 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan;
18.Drs. Soenyoto/Sri Wahyuni Jalan Dharmawangsa I/12 Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan;
19.R. Mujito Jalan Dharmawangsa I/14 Kebayoran Baru, JakartaSelatan;
20.Drs. Muala, SH. Jalan Dharmawangsa I/16 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan;
21.Drs. Somala A. Jalan Dharmawangsa I/18 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan;
22.Drs. Marsoedi Jalan Dharmawangsa I/20 Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan;
23.Ny. Muslihat Wiradiputra Jalan Dharmawangsa I/22 Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan;
24.Ny. R.A. Sri Ariyati Jalan Dharmawangsa I/24 Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan;
Masing-masing a Rp 111.268.125,-/KK (seratus sebelas juta dua ratus
enam puluh delapan ribu seratus dua puluh lima rupiah)/KK sehingga
keseluruhannya berjumlah Rp 2.670.435.000,- (dua milyar enam ratus
tujuh puluh juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah) (bukti P-2 - 26);
Bahwa kemudian status Penggugat sebagai pemenang tender
dan pelaksana ruislag tersebut dikukuhkan dengan:a. Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan No. Skep/
1086/VIII/1997 tanggal 4 Agustus 1997 yang pada intinya berisi
tentang persetujuan tukar menukar tanah dan bangunan
Dephankam/ABRI cq. Polri di Jalan Panglima Polim Raya dan Jalan
Dharmawangsa I Jakarta dengan tanah, bangunan serta prasarana
penukarnya dari PT Rodial Eron (bukti P-27);
b. Surat Menteri Keuangan No. S-125/MK.03/1996 tanggal 8 Maret
1996 yang pada intinya berisi tentang permohonan tukar menukar
asset Dephankam/ABRI (bukti P-28);
c. Surat Pangab No. B/1313-04/102 Slog tanggal 28 April 1995 perihal
ijin prinsip ruislag tanah dan bangunan asrama Polri di Jakarta
(bukti P-29);
d. Surat Persetujuan Departemen Keuangan No. S.4983/A/54/1096
tanggal 16 Oktober 1996 mengenai persetujuan pelaksanaan tukar
menukar tanah dan bangunan Dephankam ABRI cq. Polri di 5 (lima)
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
5/28/2018 773K-PDT-2008
4/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 4 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
lokasi, yang salah satunya adalah tanah dan bangunan di Jalan
Panglima Polim Raya/Jalan Dharmawangsa I, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan (bukti P-30);
e. Surat Keputuan Ditjen Matfasjasa Dephankam No. Skep/09-1/1997
tanggal 29 Januari 1997 tentang Panitia Penaksir Tukar Menukardan Bangunan Dephankam/ABRI cq. Polri di Jalan Panglima Polim
Raya/Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
dengan tanah dan bangunan sarana penukarnya dari PT Rodial
Eron (bukti P-31);
f. Berita Acara Penilaian dan Panaksiran tanggal 13 Februari 1997
tentang Penilaian dan Penaksiran Harga Tanah dan Bangunan
Dephankam/ABRI cq. Polri di Jalan Panglima Polim Raya/Jalan
Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan tanah
dan bangunan Dephankam/ABRI cq Polri di Jalan Panglima Polim
Raya/Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
dengan tanah dan bangunan serta sarana penukarnya dari PT
Rodial Eron (bukti P-32);
Bahwa dalam perjalanannya asset pengganti yang sedianya
membangun Pusat Pendidikan Terpadu Polri di Sukabumi diganti
dengan membangun gedung Mabes Polri yang terbakar pada tahun
1996 (P-33) dan Penggugat telah melakukan kewajiban membangun
dari mulai fondasi sampai dengan struktur lantai 3, namun dikarenakanpada tahun 1997 terjadi krisis moneter yang luar biasa di mana nilai
konversi dollar Amerika terhadap mata uang rupiah sampai mencapai
lebih kurang Rp 15.000,-/1 US$ (bukti P-34), maka menghadapi
keadaan force mejeur tersebut Penggugat memberitahukan kondisi
sulit tersebut kepada Tergugat, namun dikarenakan Mabes Polri oleh
kedua belah pihak setuju dihentikan dan disepakati Mabes Polri
menginginkan bangunan tersebut cepat selesai, maka pembangunan
gedung Mabes Polri oleh kedua pihak setuju dihentikan dan disepakati
Mabes Polri mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan Penggugat
dalam rangka membangun fondasi dan struktur tersebut sebesar Rp
3.600.000.000,- (tiga milyar enam ratus juta rupiah), sehingga
persoalan hak dan kewajiban mengenai pembangunan gedung Mabes
Polri antara Penggugat dan Mabes Polri dinyatakan selesai oleh kedua
belah pihak, di lain pihak persoalan ruislag rumah dinas tersebut terus
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
5/28/2018 773K-PDT-2008
5/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 5 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
dilaksanakan/tidak dibatalkan dengan catatan ada perubahan asset
pengganti;
Bahwa kemudian dalam tenggang waktu tahun Oktober 1998-
Februari 2001 secara terus menerus dilakukan pembicaraan mengenai
tindak lanjut soal ruislag tersebut, yang mana dalam pembicaraantersebut Penggugat tetap menyatakan kesiapan dan kesediaannya
meneruskan pelaksanaan ruislag tersebut dan tetap menunggu
kepastian asset pengganti tetapi tiba-tiba pada tanggal 5 Februari 2001
terbit Surat Keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001, tentang
pembatalan skep Kapolri No. Pol.Skep/38/I/1993, tanggal 14 Januari
1993 tentang penunjukan pemenang pelelangan ruislag asset
Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 4 Agustus 1997 tentang
persetujuan tukar menukar tanah dan bangunan Dephankam/ABRI cq.
Polri di Jalan Panglima Polim Raya dan Jalan Dharmawangsa I
Kebayoran Baru Jakarta dengan tanah bangunan serta prasarana
penukarnya dari PT Rodial Eron dan surat Menkeu No. S-125/
MK.03/1996 tanggal 8 Maret 1996, tentang permohonan tukar menukar
asset Dephankam/ABRI (bukti P-36);
Bahwa dengan demikian nyata-nyata Tergugat telah bertindak
sewenang-wenang dan melampaui kewenangannya, karena
bagaimanapun Surat Keputusan Kapolri tentang hasil tender yang
sudah definitif (pasti) dan Surat Keputusan Menhankam serta SuratMenteri Keuangan yang bersamanya di luar lingkup kewenangan
Kapolri dibatalkan demikian saja oleh Tergugat, kiranya perbuatan
Tergugat tersebut sudah dapat digolongkan sebagai perbuatan
melawan hukum sebagaimana diatur Pasal 1365 KUHPerdata yang
merugikan Penggugat baik materiil, yaitu hilangnya uang pesangon
dan harga tanah yang menurut harga pasar dewasa ini diperhitungkan
Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) maupun immateriil yaitu
berupa hilangnya kesempatan berusaha dan terganggunya nama baik
Penggugat, yang dalam hal ini Penggugat konversi sama dengan
Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar rupiah);
Bahwa walaupun demikian setelah Tergugat mengeluarkan
surat keputusan dimaksud, Penggugat masih terus mencoba
meyakinkan Tergugat agar meninjau kembali surat keputusan yang
bersifat melanggar hukum tersebut (bukti P-37), bahkan setelah usaha-
usaha tersebut tidak dihiraukan, maka sekali lagi Penggugat berusaha
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
5/28/2018 773K-PDT-2008
6/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 6 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
mendesak Tergugat untuk meninjau kembali keputusannya tersebut
melalui somasi langsung (bukti P-38), maupun tidak langsung melalui
media masa (bukti P-39) tetapi usaha-usaha inipun nampaknya tidak
dipertimbangkan sebagaimana mestinya oleh Tergugat;
Bahwa lebih jauh dari sekedar mengeluarkan surat keputusandimaksud, ternyata Tergugat tanpa sepengetahuan dan persetujuan
Penggugat, telah melakukan kerja sama dengan pihak ketiga, yaitu
Turut Tergugat mengerjakan pembangunan rumah kantor (rukan)
Mediteranian Grand Panglima Polim bukan dengan sistim ruislag
padahal dalam pembicaraan dengan Penggugat selama ini Tergugat
menyatakan tanah tersebut akan dipakai sendiri oleh Mabes Polri,
sehingga di dalam hal ini Tergugat telah melakukan kebohongan
dengan cara memberikan informasi yang tidak benar pada Penggugat,
bahkan Turut Tergugat juga telah membongkar pagar seng di tanah
brandgang milik Penggugat tanpa seijin Penggugat;
Bahwa atas dasar kerugian materiil Rp 100.000.000.000,-
(seratus milyar rupiah) tersebut, Penggugat menuntut Tergugat untuk
membayar secara tunai dan sekaligus seluruh kewajiban tersebut
kepada Penggugat paling lambat 7 (tujuh) hari sejak putusan ini telah
berkekuatan hukum yang tetap (inkracht van gewijsde);
Bahwa untuk menjamin agar gugatan ini tidak menjadi sia-sia
dan dikhawatirkan Tergugat akan menjual dan atau mengalihkankepemilikan tanah tersebut pada pihak lain untuk melepaskan diri dari
kewajiban-kewajibannya kepada Penggugat, maka cukup beralasan
apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan meletakkan sita jaminan
(conservatoir beslag) dan keadaan status a quo atas ruislag tanah
rumah dinas Mabes Polri yang terletak di Jalan Panglima Polim Raya
dan Jalan Dharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang
saat ini sedang dibangun Rukan Mediterania Grand Panglima Polim;
Bahwa agar putusan ini dapat dilaksanakan secara efektif maka
Penggugat mohon agar Tergugat dan Turut Tergugat secara tanggung
renteng dihukum membayar uang paksa (dwangsom) kepada
Penggugat sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) perhari setiap
keterlambatan memenuhi isi putusan ini;
Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan bukti-bukti otentik
yang kebenarannya tidak diragukan lagi, maka Penggugat mohon
putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
5/28/2018 773K-PDT-2008
7/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 7 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
bantahan, banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya (uitvoerbaar
bij voorraad);
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon
kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar terlebih dahulu
meletakkan sita jaminan atas ruislag tanah Tergugat dan selanjutnyamenuntut kepada Pengadilan Negeri tersebut supaya memberikan
putusan yang dapat dijalankan lebih dahulu sebagai berikut:
1. Menyatakan menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk
seluruhnya;
2. Menyatakan sah demi hukum Skep Kapolri No. Skep/38/I/1993,
Skep Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 surat Menkeu No. S-
125/MK.03/1996 dan memulihkan kedudukan Penggugat sebagai
pemenang tender yang berhak atas tanah tersebut;
3. Menyatakan Tergugat dan Turut Tergugat telah melakukan
perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, sebagaimana
dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata dan menyatakan batal demi
hukum Skep Kapolri No. Skep/78/II/2001 tanggal 5 Februari 2001;
4. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat secara tanggung renteng
membayar seluruh kerugian materiil kepada Penggugat sebesar
Rp 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) dan kerugian
immateriil sebesar Rp 25.000.000.000,- (dua puluh lima milyar
rupiah) secara tunai dan sekaligus paling lambat 7 (tujuh) hari sejakputusan ini telah berkekuatan hukum yang tetap (inkracht van
gewjsde);
5. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat membayar uang paksa
(dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta
rupiah), setiap keterlambatan pelaksanaan putusan ini;
6. Meletakkan sita jaminan dan keadaan status a quo terhadap:
Tanah bekas rumah dinas Mabes Polri yang terletak di Jalan
Panglima Polim Raya dan Jalan Dharmawangsa I, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan serta menyatakan sah dan berharga sita jaminan
dan keadaan status quo tersebut;
7. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
walaupun ada upaya bantahan, banding, kasasi maupun upaya
hukum lainnya (uitvoerbbar bij voorraad);
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;
Atau:
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
5/28/2018 773K-PDT-2008
8/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 8 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
- Apabila Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat lain
Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Tergugat
mengajukan eksepsi dan rekonvensi yang pada pokoknya atas dalil-
dalil sebagai berikut:Dalam Eksepsi:
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang memeriksa dan
mengadili perkara ini berdasarkan alasan sebagai berikut:
A. KEWENANGAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARAI
PENGADILAN MILITER TINGGI (ABSOLUT KOMPETENSI).
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 4 UU No. 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara disebutkan :
"Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam
bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata
dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat
maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata
Usaha Negara "
Sedangkan ketentuan Pasal 265 UU No. 31 tahun 1997 tentang
Peradllan Militer menyebutkan:
"Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh suatu keputusan Tata Usaha Angkatan Bersenjata
dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan Militer Tinggiyang berwenang yang berisi tuntutan supaya Keputusan Tata
Usaha Angkatan Bersenjata yang disengketakan dinyatakan batal
atau tidak sah dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi
dan/atau rehabilitasi";
Bahwa yang menjadi pokok gugatan Penggugat dalam surat
gugatannya adalah jelas mengenai Surat Keputusan Kapolri
No. Pol.: Skep/78/II/2001 tanggal 5 Pebruari 2001 dan Surat
Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/38/I/1993 yang merupakan Surat
Keputusan Pejabat Tata Usaha Negara atau Pejabat Tata Usaha
Militer. Segala tindakan hukum tentang penerbitan, pencabutan dan
pembatalan Surat Keputusan Pejabat TUN sebagaimana yang
dimohonkan oleh para Penggugat sebagai badan hukum perdata
dalam Petitumnya adalah merupakan objek sengketa Pengadilan
Tata Usaha Negara/Tata Usaha Militer yang penyelesaiannya
melalui Pengadilan Tata Usaha Negara bagi Masyarakat Umum
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
5/28/2018 773K-PDT-2008
9/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 9 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
(Undang-Undang No. 5 Tahun 1986) atau melalui Pengadilan Militer
Tlnggi bagi keputusan pejabat yang dipersamakan atau berstatus
Militer, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 31 Tahun 1997
tentang Peradilan Militer yang juga mengatur Hukum Acara Tata
Usaha Militer, mengingat surat keputusan yang merupakan obyeksengketa dikeluarkan oleh Tergugat sebelum adanya Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
B. MASALAH KEBIJAKAN PEMERINTAH.
1) Bahwa berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik
Indonesia Nomor : MA/Pmb/0159/77 tanggal 21 Pebruari 1977
yang ditujukan kepada semua Ketua Pengadilan Tinggi,
Pengadilan Negeri dan Hakim di seluruh Indonesia, memberikan
petunjuk :
"Bahwa kebijakan penguasa tidak termasuk Kompetensi
Pengadilan untuk menilai. Surat Edaran Mahkamah Agung
tersebut juga dipertegas dengan pendapat dari EX TUADA
ULDATUN bapak Indroharto (AIm) tanggal 14 Maret 1983. dalam
tulisannya membahas soal "Perbuatan Melawan Hukum yang
dilakukan oleh Penguasa" dijelaskan bahwa dalam doktrin sudah
ada kebulatan pendapat bahwa hakim tidak dibenarkan
melakukan penilaian terhadap perbuatan penguasa, termasukdibidang kebijaksanaan di mana di dalamnya termasuk DOEL
MATIGHEID dari suatu perbuatan pemerintah.
2) Bahwa tindakan faktual pejabat pemerintah tersebut didasarkan
kepada kewenangan Diskresioner (Freic Ermessen) atau
kebijakan berdasarkan BELEIDS REGELS, merupakan ruang
lingkup kewenangan bebas yang ada di tangan pemerintah,
kewenangan mana tidak dapat dinilai/tidak tunduk dalam
kewenangan mengadili, badan peradilan.
3) Karena itu tindakan-tindakan Tergugat tersebut tidak termasuk
dalam pengertian perbuatan melawan hukum sebagaimanadiatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata yang murni terletak dalam
Hukum Perdata.
C.TENTANG KEDUDUKAN PASAL 1365 KUH PERDATA.
a. Bahwa kedudukan Pasal 1365 KUHPerdata terletak pada buku
ke III Titel pertama dalam persoalan "Verbintenis (perikatan)
yang lahir dari undang-undang". Pasal 1365 KUHPerdata
tersebut dalam lingkungan ketentuan "Verbintenis" yang lahir
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
5/28/2018 773K-PDT-2008
10/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 10 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
atas kekuasaan undang-undang termasuk Verbintenis yang
timbul dari ketentuan undang-undang sebagai kelanjutan atau
akibat dari perbuatan orang.
Perbuatan orang tersebut adalah perbuatan yang menimbulkan
Verbintenis (perikatan) yang lahir dari undang-undang
sebagaimana dimaksud dalam Burgelijk Wetboek. Demikian
pendapat Prof. Dr. Mr. Moh. Kosnoe dalam Varia Peradilan
Majalah Hukum tahun VI No : 61 Oktober 1990 haI 144-150.
b. Dengan demikian perbuatan melawan hukum yang didasarkan
kepada Pasal 1365 KUHPerdata adalah akibat dari adanya
Verbintenis/perikatan.
c. Bahwa perbuatan melawan hukum yang dikemukakan
Penggugat dalam gugatannya mengartikannya terlalu berlebihan
karena sebenarnya tidak adanya verbintenis/perikatan antara
Penggugat dengan Tergugat dalam bentuk perjanjian.
Bahwa maksud dari perbuatan melawan hukum berdasarkanPasal 1365 KUH Perdata tersebut hanya sebatas dalam lingkup
Verbintenis sebagaimana dimaksud dalam buku III KUHPerdata
tentang Perikatan baik yang timbul dari persetujuan ataupun
yang timbul dari undang-undang.
d. Putusan Mahkamah Agung No. 842.K/Pdt/1986 tanggal 23
Desember 1987 yang menurut catatan Prof. Z. Asikin
Kusumaatmadja dalam buku beberapa yurisprudensi perdata
terbitan Mahkamah Agung tahun 1991 pada halaman 48
dinyatakan :
"Perlu diperhatikan pula perbuatan melawan hukum (Pasal 1365
BW). Sesuai dengan pendapat sebagian penulis/yurisprudensi
ada dua pasal yang dapat dijadikan pedoman" :
- Pasal 1247 BW .. membayar biaya kerugian dan bunga yang
dapat diduga atau tidak diduga pada waktu perjanjian terjadi.
- Pasal 1248 BW .. membayar biaya kerugian dan bunga
hanya merupakan akibat yang langsung dan segera dan tidak
terlaksananya perjanjian dengan catatan bahwa bunga dalam
hal perbuatan melawan hukum tidak diperhitungkan.
- Dalam hal perbuatan melawan hukum hendaknya diperhatikan
bahwa kerugian merupakan unsur dari perbuatan melawan
hukum.
Dari penjelasan tersebut jelas disebutkan dasar hukum untuk
dapat dikabulkan suatu tuntutan ganti rugi, sebagai akibat
langsung tidak terlaksananya suatu perjanjian atau hubungan
hukum yang menimbulkan wanprestasi bila tidak dilaksanakan-
nya perjanjian tersebut.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa keberlakuan Pasal 1365 KUHPerdata tidak
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
5/28/2018 773K-PDT-2008
11/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 11 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
boleh diartikan secara berlebihan dengan dalih menuntut suatu
ganti rugi. Berdasarkan praktek peradilan sebagaimana termuat
dalam yurisprudensi Mahkamah Agung RI maka sudah
sepatutnya apabila Majelis Hakim menyatakan gugatan
Penggugat ditolak atau tidak diterima. Apalagi menggunakan
dalih Penerbitan Surat Keputusan Tergugat sebagai suatu
perbuatan melawan hukum.
D. GUGATAN KABUR.
a. Gugatan Penggugat tidak menjelaskan unsur-unsur yang harus
dipenuhi oleh seorang/Badan Hukum yang dapat dikualifisir telah
melakukan perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur
dalam pasat 1365 KUHPerdata.
Pasal tersebut mengharuskan adanya empat unsur yang harus ,
dipenuhi yaitu harus adanya perbuatan, melanggar, kesalahan
dan kerugian. Penggugat dalam gugatannya tidak menjelaskan
secara rinci dalam dalil-dalil gugatannya tentang perbuatan yangtelah dilakukan oleh Tergugat merupakan suatu perbuatan
melawan hukum atau tidak. Apakah sudah terbukti adanya suatu
penyalahgunaan wewenang atau tindakan sewenang-wenang
yang ditakutkan Tergugat, sehingga perbuatan Tergugat tersebut
dapat dikualifisir melawan hukum.
Berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung tanggal 21
Agustus 1974 Nomor: 565 K/Sip/1973 maka objek sengketa yang
tidak jelas dalil-dalil gugatannya harus dinyatakan tidak dapat
diterima.
b. Bahwa gugatan Penggugat tidak konsisten dan tumpang tindih,
Penggugat tidak menjelaskan secara rinci tentang siapa yang
digugat. Hal tersebut tertihat dalam gugatannya, Penggugat
sendiri tampak bingung untuk membedakan kapasitas Tergugat
selaku Pejabat/Institusi maupun kapasitas Tergugat selaku
pribadi. Tergugat mensomir Penggugat untuk tebih dutu
menentukan siapa Tergugatnya sebagaimana dimaksud dalam
surat gugatannya, "yang digugat KAPOLRI atau Jenderal Polisi
Drs. S BIMANTORO ?". Hal tersebut sudah merupakan petunjuk
bagi Majelis Hakim untuk menentukan bahwa gugatan
Penggugat adalah kabur.
c. Gugatan Penggugat tidak menjelaskan hubungan hukum yang
ada di antara para Tergugat berdasarkan yurisprudensi putusan
Mahkamah Agung Nomor: 415 K/Sip/1975 tanggal 20 Juli 1979
menyatakan bahwa : "Gugatan yang ditujukan lebih dari seorang
Tergugat yang di antara Tergugat-Tergugat tidak ada hubungan
hukumnya tidak dapat diadakan dalam satu gugatan tetapi
masing-masing Tergugat harus digugat tersendiri".
d. Bahwa kerugian yang dituntut oleh Penggugat tidak terperinci.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
5/28/2018 773K-PDT-2008
12/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 12 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
uraian kerugian tanpa adanya perincian secara jelas dalam
perkara perdata dianggap kabur sebagaimana yurisprudensi
Mahkamah Agung RI Nomor:
1) No. 492/K/Sip/1970 tanggal 21 September 1970.
2) No. 616/K/Sip/1973 tanggal 5 Juni 1975.
3) No. 1186/K/Sip/1973 tanggal 4 Mei 1976.
Untuk memperkuat alasan Tergugat. disampaikan beberapa
yurisprudensi yang berkaitan dengan suatu tuntutan ganti rugi
yang tidak dapat diterima :
1) Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 939 K/Sip/1973 yang
menyatakan: "tuntutan ganti rugi sebesar Rp 15.000,- (lima
belas ribu rupiah) sebagai pengeluaran ongkos-ongkos
karena tidak disertai rincian bukti-bukti yang jelas, maka
gugatan yang bersangkutan harus ditolak".
2) Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 550.K/Sip/1979 tanggal
3 September 1980 menyatakan : "Petitum tentang ganti rugidinyatakan tidak dapat diterima karena tidak mengadakan
perincian mengenai kerugian-kerugian yang dituntut.
3) Putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 19 K/Sip/1983
mengatakan : "Karena gugatan ganti rugi tidak terperinci, lagi
pula belum diperiksa oleh Judex Factie, gugatan ganti rugi
tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima".
Hal-hal tersebut di atas sesuai dengan Putusan Mahkamah
Agung dalam putusannya tanggal 16 Desember 1970 Nomor 492
K/Sip/1970, berpendapat bahwa gugatan yang tidak sempurna,
tidak jelas harus dinyatakan tidak dapat diterima.
E. GUGATAN KURANG PIHAK.
Bahwa dalam surat gugatannya Penggugat juga menuntut dalam
petitumnya untuk menyatakan bahwa Surat Keputusan Menhankam
No. Skep/1086/VIII/1997 dan Surat Menteri Keuangan No. S-
125/MK.03/1996 dinyatakan sah demi hukum. Oleh karena itu
Menhankam dan Menteri Keuangan RI harus turut serta didudukan
sebagai TERGUGAT.
Dari uraian seluruh eksepsi sebagaimana tersebut di atas, cukup
beralasan bagi Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk menyatakan untuk menolak gugatan Penggugat
seluruhnya atau setidak tidaknya menyatakan gugatan Penggugat
tidak dapat diterima.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 134 HIR Jo. 136 HIR, karena
Eksepsi yang diajukan oleh Tergugat sebagaimana diuraikan di
atas, terdapat hal-hal yang berhubungan dengan masalah tidak
berwenangnya Pengadilan untuk memeriksa dan mengadili perkara
ini (Kompetensi Absolut), maka seharusnya jawaban mengenai
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
5/28/2018 773K-PDT-2008
13/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 13 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
pokok perkara akan Tergugat disampaikan setelah adanya putusan
sela mengenai Eksepsi Absolut tersebut;
DALAM REKONVENSI:
1. Bahwa semua yang Penggugat Rekonvensi uraikan dalam bagian
konvensi di atas, mohon dipertimbangkan pula sebagai bagian yangtidak terpisahkan dari dalil-dalil gugatan rekonvensi.
2. Bahwa tindakan Tergugat Rekonvensi yang tidak dapat memenuhi
ketentuan Surat Keputusan Menhankam Nomor: Skep/1086/
VIll/1997, tanggal 4 Agustus 1997 dan tidak melaksanakan
pembangunan gedung Mabes Polri 5 lantai adalah Perbuatan
Melawan Hukum (Wanprestasi). Sehingga menimbulkan kerugian
baik secara materiil, selain dari pada itu perbuatan Tergugat
Rekonvensi bertentangan dengan kehormatan dan nama baik
Penggugat Rekonvensi apalagi dengan dilakukannya somasi olehTergugat Rekonvensi melalui Surat Kabar umum dan tidak
ditujukan langsung kepada Penggugat Rekonvensi sebagaimana
asas hukum perdata yang bersifat privat/pribadi.
3. Berdasarkan hal tersebut di atas sudah tepat dan jelas semua
unsur-unsur untuk dapat dikatakan Tergugat Rekonvensi telah
melakukan perbuatan melanggar hukum sebagaimana diatur dalam
Pasal1365 KUHPerdata.
4. Bahwa atas perbuatan melawan hukum Tergugat Rekonvensi telah
menimbulkan kerugian terhadap Penggugat Rekonvensi balk
secara Materiil maupun Immateriil sebagai berikut :
a. Kerugian Materiil yaitu :
Tidak terlaksananya pembangunan Gedung Mabes Polri
menimbulkan kerugian sebesar Rp. 58.165.030.000,- dengan
perincian sebagai berlkut :
Biaya penggantian/talangan Rp 3.545.853.313,-
Biaya Perencanaan Rp 1.279.584.077,-
Biaya Pelaksanaan Fisik Rp 48.903.427.885,-
Biaya Menejemen kontruksi Rp 1.084.796.052,-
Biaya Konsultan Rp 70.000.000,-
Biaya Tambahan kontruksi Rp 3.181.359.500,-
Jumlah Rp 58.165.030.827,-(dibulatkan lima puluh delapan milyard seratus enam puluh lima
juta tiga puluh ribu delapan ratus dua puluh tujuh rupiah).
b. Kerugian Immateriil yaitu :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
5/28/2018 773K-PDT-2008
14/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 14 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
Tidak adanya kepastian penyelesaian kelanjutan ruislag serta
terbengkalainya bagunan Mabes Polri selama 3 tahun,
Penggugat Rekonvensi menderita kerugian Immateriil tidak lebih
rendah dari Rp. 40.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah).
5. Bahwa agar tuntutan Penggugat Rekonvensi tidak ilusoir nantinya,dikarenakan adanya kekhawatiran yang didasarkan sangkaan yang
beralasan sebagai jaminan agar Tergugat Rekonvensi memenuhi
segala putusan perkara ini, maka Penggugat mohon agar
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa perkara ini
berkenan terlebih dahulu meletakkan sita jaminan (conservatoir
beslag) terhadap harta kekayaan milik Tergugat Rekonvensi berupa
barang bergerak maupun tidak bergerak yang terletak di Wisma
Aldiron Dirgantara Lt. II, ruang 200 JI. Jenderal Gatot Subroto Kav.
72 Jakarta.
6. Bahwa gugatan Penggugat Rekonvensi adalah mengenai ganti rugi
berdasarkan bukti-bukti yang sah, yang berdasarkan Pasal 180 HIR
putusannya dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada
bantahan, banding, kasasi ataupun perlawanan.
7. Bahwa agar Tergugat Rekonvensi mau melaksanakan putusan
perkara ini nantinya mohon agar Tergugat Rekonvensi dihukum
membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp
1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap harinya, setiap ia lalaimemenuhi isi putusan ini terhitung sejak putusan diucapkan sampai
dilaksanakan.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat
Rekonvensi mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
memberikan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu sebagai
berikut:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk
seluruhnya.
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan
melawan hukum.
3. Menghukum Tergugat Rekonpensi untuk membayar ganti rugi
materiil sejumlah Rp. Rp 58.165.030.000,- (lima puluh delapan
milyard seratus enam pluh lima juta tiga puluh ribu rupiah) dan ganti
rugi immaterial sejumlah Rp 40.000.000.000,- (empat puluh milyard.
rupiah) segera setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
5/28/2018 773K-PDT-2008
15/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 15 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
tetap.
4. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas harta kekayaan
milik Tergugat Rekonvensi berupa barang bergerak maupun tidak
bergerak, yang terletak di Wisma Aldiron Dirgantara Lt. II, ruang
200 JI. Jenderal Gatot Subroto Kav. 72 Jakarta.5. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terleblh dahulu
meskipun ada bantahan, banding, kasasi ataupun perlawanan.
6. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa
(dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta
rupiah) setiap harinya, setiap ia lalai memenuhi isi putusan ini
terhitung sejak putusan diucapkan sampai dilaksanakan.
- Apabila Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-
adilnya;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut, Turut Tergugat
mengajukan eksepsi dan rekonvensi yang pada pokoknya atas dalil-
dalil sebagai berikut:
Dalam Eksepsi:
1. Bahwa Turut Tergugat menolak dengan tegas dan keras atas
seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat, apalagi secara fakta hukum,
gugatan yang diajukan Penggugat dalam perkara ini adalah tanpa
didasarkan suatu alasan hukum yang sah.
2. Bahwa sebagai bukti gugatan Penggugat diajukan tanpa berdasaralasan hukum yang sah, terbukti sebagai berikut :
a. Tentang KEWENANGAN MENGADILI :
1. Bahwa mohon diperhatikan terlebih dahulu oleh Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, di mana secara fakta Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan tidak berwenang memeriksa dan
memutus perkara ini, mengingat hal-hal sebagaimana yang
terurai di bawah ini.
2. Bahwa Obyek gugatan Penggugat adalah mengenai Surat
Keputusan Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol.
Skep/78/II/200I tentang Pembatalan Surat Keputusan Tukar
Menukar Tanah dan Bangunan Polri di Jalan Panglima Polim
Raya dan Dharmawangsa I Jakarta, dengan Tanah dan
Bangunan Serta Prasarana Penukarnya dari PT Rodial Eron,
tanggal 05 Februari 2001.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
5/28/2018 773K-PDT-2008
16/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 16 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
3. Bahwa sesuai ketentuan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 89 Tahun 2000, Kepolisian Republik Indonesia
adalah merupakan Lembaga Pemerintahan/Badan Tata
Usaha Negara.
4. Bahwa oleh karenanya Surat Keputusan yang diterbitkanoleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia No. Pol.Skep/
78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 tersebut di atas, secara
fakta merupakan Produk Administratif yang bersifat konkret,
individual dan final.
5. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 50 jo. pasal 53 ayat 1
Undang- Undang No. 05 Tahun 1986, apabila ada badan
hukum atau perorangan yang dirugikan akibat Surat
Keputusan yang diterbitkan oleh Badan Tata Usaha Negara,
maka hal ini adalah merupakan kewenangan Pengadilan
Tata Usaha Negara.
6. Bahwa mengingat untuk Pembatalan suatu Surat Keputusan
Tata Usaha Negara adalah merupakan wewenang Peradilan
Tata Usaha Negara, maka Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara
ini.
b. Tentang KURANG PIHAK :
1. Bahwa selain hal tersebut di atas, secara fakta hukum pulagugatan Penggugat Kurang Para Pihak yang berperkara, di
mana Menteri Pertahanan Keamanan dan Menteri Keuangan
Republik Indonesia tidak ikut dijadikan para pihak yang
bersengketa dalam perkara ini.
2. Bahwa adapun Menteri Pertahanan Keamanan dan Menteri
Keuangan, harus di ikutkan sebagai pihak dalam perkara ini,
mengingat hal ini .berkaitan dengan petitum yang dimohon-
kan oleh Penggugat dan yang berkompeten terhadap
penunjukan pemenang tender pada saat itu.
3. Bahwa lebih lanjut apabila gugatan diajukan terhadap Turut
Tergugat, karena adanya hubungan sewa menyewa antara
Turut Tergugat dengan MABES POLRI, maka dalam hal ini
jelas pula para pihaknya tidak lengkap karena sebagai
Penyewa yang berdiri diatas tanah Polri tersebut, terdapat
banyak penyewa yang lebih dari 10 (sepuluh) subyek hukum,
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
5/28/2018 773K-PDT-2008
17/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 17 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
karenanya dalam perkara ini gugatan yang diajukan oleh
Penggugat kurang lengkap terhadap pihak-pihak yang
digugat.
c. Tentang TIDAK ADA HUBUNGAN HUKUM :
l. Bahwa antara Penggugat dengan Turut Tergugat samasekali TIDAK ADA HUBUNGAN HUKUM.
2. Bahwa dikarenakan antara Penggugat dengan Turut
Tergugat tidak ada hubungan hukum, maka secara fakta
gugatan Penggugat yang mengikut sertakan Turut Tergugat
dalam perkara ini telah terjadi kekeliruan, tegasnya
Penggugat Keliru mengajukan gugatan terhadap Turut
Tergugat (error in persona).
3. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, secara nyata
gugatan Penggugat tidak memenuhi persyaratan hukum
untuk mengajukan suatu gugatan, tegasnya syarat formil dari
suatu gugatan perdata tidak dipenuhi bahkan secara fakta
gugatan Penggugat adalah KURANG PARA PIHAK dan
KELIRU, maka wajar demi tertibnya Hukum Acara dan
berdasarkan azas peradilan cepat, ringan dan biaya murah,
atas gugatan Penggugat ditolak seluruhnya dan atau setidak-
tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
DALAM REKONVENSI :Gugatan Rekonvensi dari Turut Tergugat Konvensi:
Turut Tergugat Konvensi dalam gugatan Rekonvensi ini mohon disebut
sebagai Penggugat II Rekonvensi, dengan ini mengajukan gugatan
Rekonvensi terhadap Penggugat Konvensi yang untuk selanjutnya
disebut sebagai Tergugat Rekonvensi, dengan alasan-alasan sebagai
berikut :
1. Bahwa Penggugat Rekonvensi mohon dianggap atas segala apa
yang telah diuraikan tersebut di atas dalam eksepsi dan dalam
konpensi, mohon dianggap, tercatat ulang dalam gugatan
Rekonvensi ini dan merupakan bagian dari dalil-dalil Penggugat II
Rekonvensi dalam gugatan Rekonvensi ini.
2. Bahwa berdasar fakta hukum yang ada, secara nyata Penggugat II
Rekonvensi dengan Tergugat Rekonvensi tidak mempunyai
hubungan hukum secara langsung dengan Tergugat Rekonvensi,
dengan demikian terbukti tidak ada perbuatan melawan hukum
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
5/28/2018 773K-PDT-2008
18/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 18 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
yang dilakukan Penggugat II Rekonvensi terhadap Tergugat
Rekonvensi.
3. Bahwa selain hal tersebut di atas, secara fakta pula terbukti
Penggugat II Rekonvensi adalah seorang penyewa yang beritikat
baik yang harus diberikan perlindungan hukum kepadanya, di manaatas perjanjian sewa menyewa yang terjadi antara Penggugat II
Rekonvensi dengan Tergugat Konvensi dibuat secara sah menurut
hukum dan tidak bertentangan dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
4. Bahwa karenanya dasar/alasan hukum Tergugat Rekonvensi
mengajukan gugatannya dalam konvensi, jelas-jelas tidak didukung
oleh alat-alat bukti yang sah sebagaimana yang diharuskan oleh
undang-undang dan gugatan konpensi tersebut hanyalah semata-
mata adalah sekedar untuk mempermalukan dan mencemarkan
nama baik Penggugat II Rekonvensi dan menghambat
pembangunan atas obyek sengketa, yang mana jelas-jelas
perbuatan tersebut bersifat melawan hukum (onrechmatige daad).
5. Bahwa untuk hal mana secara fakta, Tergugat Rekonvensi telah
membuat Pengumuman/Somasi secara tidak benar pula di harian
Kompas tanggal 16 Oktober 2001 dan beberapa harian lainnya, di
mana akibat perbuatan Tergugat Rekonvensi tersebut, pihak
Penggugat II Rekonvensi sebagai seorang Pengusaha telahkehilangan banyak relasi.
6. Bahwa dikarenakan gugatan yang diajukan Tergugat Rekonvensi
secara tidak benar, telah dilontarkan pula secara tertulis
dipersidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang
pemeriksaannya secara terbuka untuk umum, hal mana berakibat
Penggugat Rekonvensi mengalami kerugian materiil maupun
inmateriil yang sangat besar sekali.
7. Bahwa karenanya berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung
No. 206 K/Sip/1955 tanggal 19 Januari 1957 Penggugat II
Rekonvensi berhak untuk menuntut ganti rugi kepada Tergugat
Rekonvensi yang dengan sengaja ingin merugikan Penggugat II
Rekonvensi.
8. Bahwa kerugian materiil dan inmateriil yang diderita oleh Penggugat
II Rekonvensi, antara lain dapat terperinci, sebagai berikut :
KERUGIAN MATERIIL :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
5/28/2018 773K-PDT-2008
19/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 19 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
- Bahwa atas 2 (dua) bidang tanah yang menjadi obyek sengketa
tersebut, secara fakta telah terbukti untuk dimanfaatkan oleh
Penggugat II Rekonvensi sebagai pertokoan, sesuai dengan
tujuan perjanjian sewa menyewa.
- Bahwa pada saat akan dilakukan pembangunan di atas tanahtersebut, .Tergugat Rekonvensi dengan sewenang-wenang dan
tanpa alas hak yang sah, telah mendirikan tiang pemancangan
tanpa seijin baik dari Tergugat Konvensi maupun Penggugat II
Rekonvensi.
- Bahwa selain hal tersebut, Tergugat Rekonvensi telah pula
melakukan pemberitaan secara tidak benar dibeberapa mass
media dan melakukan somasi pada harian Kompas tanggal 16
Oktober 2001, yang isi somasi Tergugat Rekonvensi tersebut
merupakan pemutar balikan fakta, sehingga berakibat calon
penyewa Penggugat II Rekonvensi membatalkan kontrak kerja
samanya.
- Bahwa akibat dari perbuatan Tergugat Rekonpensi tersebut di
atas, hal mana sangat berakibat kerugian materiil bagi
Penggugat II Rekonvensi yang sangat besar sekali, mengingat
apabila di atas tanah tersebut di sewa secara penuh oleh pihak
ketiga, maka Penggugat II Rekonvensi secara pasti mendapat
keuntungan tidak kurang dari sebesar Rp10.000.000.000,-(sepuluh milyard rupiah).
KERUGIAN IMMATERIlL :
- Bahwa akibat pemberitaan yang tidak benar oleh Tergugat
Rekonvensi di beberapa mass media, sehingga berakibat
Penggugat II Rekonvensi kehilangan kepercayaan baik dari para
relasi dagang dan lain-lainnya, dan atas hal ini sangat
merugikan Penggugat II Rekonvensi yang tidak dapat dinilai
dengan uang, dan secara pasti Penggugat II Rekonvensi
menderita kerugian apabila dinilai dengan uang tidak kurang dari
Rp 100.000.000.000,- (seratus milyard rupiah).
- Bahwa atas seluruh kerugian yang diderita oleh Penggugat II
Rekonvensi tersebut di atas, adalah wajar dan seharusnya di
bayar oleh Tergugat Rekonvensi selambat-lambatnya 8
(delapan) hari sejak putusan ini diucapkan dan harus dibayar
pula secara tunai dan sekaligus, mengingat sesuai dengan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
5/28/2018 773K-PDT-2008
20/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 20 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
ketentuan undang-undang, barang siapa yang merugikan orang
lain wajib mengganti kerugian tersebut, yang dalam hal ini
adalah Tergugat Rekonvensi.
- Bahwa untuk terjaminnya pembayaran ganti kerugian yang
diderita oleh Penggugat II Rekonvensi sebagaimana tersebut diatas, maka beralasan menurut Hukum Penggugat II Rekonvensi
mohon diletakkan sita jaminan terlebih dahulu, terhadap :
seluruh harta kekayaan milik Tergugat Rekonpensi baik barang
tetap maupun barang bergerak yang terletak di Wisma Aldiron
Dirgantara Lt. lI, Ruang 200, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav.
72, Jakarta, maupun atas harta kekayaan Tergugat Rekonpensi
lainnya yang akan ditunjuk kemudian.
- Bahwa selain hal tersebut, adalah wajar pula untuk menghukum
pihak Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa
sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) setiap harinya
atas keterlambatan melaksanakan putus dalam perkara ini, agar
Penggugat II Rekonvensi tidak dirugikan lebih jauh lagi.
- Bahwa oleh karena gugatan balik yang diajukan Penggugat II
Rekonvensi ini berdasarkan bukti-bukti yang sah dan otentik,
maka sudah selayaknya apabila Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan cq. Majelis Hakim Pemeriksa perkara perdata ini
berkenan kiranya memberikan putusan yang dapat dijalankanterlebih dahulu, walaupun ada upaya hukum verzet, banding
maupun kasasi (uitvoerbaar bij voorraad).
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat
Rekonvensi mohon agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
memberikan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu sebagai
berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat II Rekonvensi/Turut Tergugat
Konvensi untuk seluruhnya.
2. Menyatakan Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi melakukan
perbuatan melawan hukum.
3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan
dalam perkara rekonpensi ini.
4. Menyatakan batal demi hukum dan atau setidak-tidaknya
menyatakan batal serta tidak mempunyai kekuatan hukum yang
met:lgikat dan berlaku, atas surat-surat sebagai berikut :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
5/28/2018 773K-PDT-2008
21/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 21 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
a. Surat Keputusan Kapolri No.Pol.Skep/38/I/1993 tanggal 14
Januari 1993, tentang Penunjukan Pemenang Pelelangan
Terbatas Ruislag Asset Polri Jalan Panglima Polim Raya/Jalan
Dharmawangsa I. Kebayoran Baru Jakarta,
b. Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997, tentang Tukar Menukar
Tanah dan Bangunan Dephankam/ABRI Cq. Polri di Jalan
Panglima Polim Raya dan Jalan Dharmawangsa I Jakarta dengan
Tanah, Bangunan Serta Prasarana Penukarnya dari PT Rodial
Eron,
c. Surat Departemen Keuangan Republik Indonesia No. S-125/
MK.03/1996,
5. Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
dan berlaku, atas surat-surat sebagai berikut :
a. Surat Perjanjian Sewa Menyewa Tanah Milik Polri Jalan Panglima
Polim Raya dan Jalan Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, tanggal 29 Mei 2001,
b. Surat Perintah Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
No.Pol.Sprin/ 1182/V/2001 tanggal 28 Mei 2001,
c. Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia No.
Pol.Skep/989N/2001 tanggal 25 Mei 2001 tentang Sewa
Menyewa Tanah Aset Polri Jalan Panglima Polim Raya dan JalanDharmawangsa I Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan PT
Kartika Dirgantara Perkasa,
d. Surat Departemen Keuangan Republik Indonesia, sebagaimana
suratnya No. S-2003a/A/2001 tanggal 21 Mei 2001, perihal :
Pemanfaatan Tanah Kosong Milik Polri Dengan Cara Sewa
Menyewa,
e. Berita Acara tentang Penilaian dan Penaksiran Terhadap Tarif
Sewa Serta Jangka Waktu Penyewaan Atas Tanah Aset Polri
Jalan Panglima Polim Raya dan Dharmawangsa I Kebayoran
Baru, Jakarta Selatan, dalam Rangka Sewa Menyewa dengan PT
Kartika Dirgantara Perkasa, tanggal 28 Maret 2001,
f. Surat Keputusan Kepolisian Negara Republik Indonesia
No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 tentang
Pembatalan Surat Keputusan Tukar Menukar Tanah dan
Bangunan Polri di Jalan Panglima Polim Raya dan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
5/28/2018 773K-PDT-2008
22/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 22 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
Dharmawangsa I Jakarta Dengan Tanah dan Bangunan Serta
Prasarana Penukarnya dari PT Rodial Eron,
6. Menghukum Tergugat Rekonvensi membayar ganti rugi kepada
Penggugat II Rekonvensi, untuk kerugian Materiil sebesar Rp
10.000.000.000,- (sepuluh milyard rupiah) dan kerugian Inmateriilsebesar Rp 100.000.000.000,- (seratus milyard rupiah), yang
kesemuanya baru dibayar secara tunai dan sekaligus oleh Tergugat
Rekonvensi, selambat-lambatnya 8 (delapan) hari sejak putusan ini
diucapkan.
7. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp l00.000.000,- (seratus juta rupiah) untuk
setiap harinya, atas keterlambatan melaksanakan putusan dalam
perkara ini.
8. Menyatakan putusan dalam Rekonvensi ini dapat dilaksanakan
terlebih dahulu walaupun ada verzet, banding maupun kasasi
(uitvoerbar bij voorraad).
9. Menghukum Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi untuk
membayar biaya perkara yang timbul.
ATAU:
- Dalam peradilan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya.
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan telah mengambil putusan, yaitu putusan No. 540/Pdt.G/2001/PN.Jak.Sel. tanggal 20 Juni 2006 yang amarnya sebagai berikut:
DALAM KONVENSI:
Dalam Eksepsi:
- Menolak eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat untuk seluruhnya;
Dalam Pokok Perkara:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan sah demi hukum Skep Kapolri No. Skep/38/I/1993,
Skep Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 surat Menkeu No. S-
125/MK.03/1996 dan memulihkan kedudukan Penggugat sebagai
pemenang tender yang berhak atas tanah tersebut;
3. Menyatakan Tergugat dan Turut Tergugat telah melakukan
perbuatan melawan hukum terhadap Penggugat, sebagaimana
dimaksud Pasal 1365 KUHPerdata dan menyatakan batal demi
hukum Skep Kapolri No. Skep/78/II/2001 tanggal 5 Februari 2001;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
5/28/2018 773K-PDT-2008
23/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 23 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
4. Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat secara tanggung renteng
membayar seluruh kerugian materiil kepada Penggugat sebesar
Rp 8.926.433.294,- (delapan milyar sembilan ratus dua puluh enam
juta empat ratus tiga puluh tiga ribu dua ratus sembilan puluh empat
rupiah) dan kerugian immateriil sebesar Rp 2.000.000.000,- (duamilyar rupiah) secara tunai dan sekaligus paling lambat 7 (tujuh)
hari sejak putusan ini telah berkekuatan hukum yang tetap;
5. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya;
DALAM REKONVENSI:
- Menolak gugatan para Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:
- Menghukum Tergugat dan Turut Tergugat dalam Konvensi/para
Penggugat dalam Rekonvensi untuk membayar biaya yang timbul
dalam perkara ini secara tanggung renteng yang hingga putusan ini
diucapkan dianggarkan sebesar Rp 309.000,- (tiga ratus sembilan
rupiah);
Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan
Tergugat dan Turut Tergugat putusan Pengadilan Negeri tersebut telah
dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Jakarta dengan putusan No. 373/
Pdt/2002/PT.DKI. tanggal 3 Juli 2007 yang amarnya sebagai berikut:
- Menerima permohonan banding dari Pembanding I dan
Pembanding II semula Tergugat dan Turut Tergugat;- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal
20 Juni 2006 No. 540/Pdt.G/2001/PN.JAK.SEL. yang dimohon
banding tersebut;
MENGADILI SENDIRI:
DALAM KONVENSI:
DALAM EKSEPSI:
- Menolak eksepsi dari Tergugat dan Turut Tergugat;
DALAM POKOK PERKARA:
- Menolak gugatan Penggugat seluruhnya;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam
kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar
Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah);
DALAM REKONVENSI:
- Mengabulkan gugatan para Penggugat Rekonvensi/para Tergugat
Konvensi/Pembanding I dan Pembanding II untuk sebagian;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
5/28/2018 773K-PDT-2008
24/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 24 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
- Menyatakan sah dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
surat-surat sebagai berikut:
- Surat perjanjian sewa menyewa tanah milik Polri Jl. Panglima
Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I Kebayoran Baru Jakarta
Selatan tanggal 29 Mei 2001 (PB-1);- Surat Keputusan Kepolisian Negara RI No.Pol.Skep/989/V/2001
tanggal 25 Mei 2001 tentang sewa menyewa tanah aset Polri Jl
Panglima Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I Kebayoran Baru
Jakarta Selatan dengan PT KARTIKA DIRGANTARA PERKASA
(PB-7);
- Surat Departemen Keuangan RI sebagaimana suratnya No.S-
2003a/A/2001 tanggal 21 Mei 2001 perihal: Kemanfaatan tanah
kosong milik Polri dengan cara sewa menyewa (PB-6);
- Berita Acara tentang Penilaian dan Penaksiran terhadap tarif
sewa serta jangka waktu penyewaan atas tanah aset Polri Jl.
Panglima Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I Kebayoran Baru
Jakarta Selatan dalam rangka sewa menyewa dengan PT
KARTIKA DIRGANTARA PERKASA (PB-5);
- Surat Keputusan Kepolisian Negara RI No. Pol.Skep/78/II/ 2001
tanggal 5 Februari 2001 tentang Pembatalan surat keputusan
tukar menukar tanah dan bangunan Polri Jl. Panglima Polim
Raya dan Jl. Dharmawangsa I Kebayoran Baru Jakarta Selatandengan tanah dan bangunan serta prasarana penukaran dari PT
Rodial Eron;
- Menolak gugatan para Penggugat Rekonvensi/para Tergugat
Konvensi/para Pembanding untuk selain dan selebihnya;
- Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi/Terbanding
untuk membayar biaya perkara dalam Rekonvensi sejumlah nihil;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahu-
kan kepada Penggugat/Terbanding pada tanggal 07 Desember 2007
kemudian terhadapnya oleh Penggugat/Terbanding dengan
perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7
Desember 2007 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada
tanggal 7 Desember 2007 sebagaimana ternyata dari akte permohonan
kasasi No. 540/Pdt.G/2001/PN.JKT.Sel. yang dibuat oleh Panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, permohonan mana disertai dengan
memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
5/28/2018 773K-PDT-2008
25/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 25 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal tanggal 7
Desember 2007;
Bahwa setelah itu oleh Tergugat, Turut Tergugat/para
Pembanding yang pada tanggal 14 Desember 2007 dan tanggal 28
Desember 2007 telah diberitahu tentang memori kasasi dariPenggugat/Terbanding diajukan jawaban memori kasasi yang diterima
di Kepaniteran Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 28
Desember 2007 dan 8 Januari 2008;
Menimbang bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-
alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama,
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan
dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi
tersebut formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan yang diajukan
oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dalam memori kasasinya tersebut
pada pokoknya ialah:
Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan dengan
pertimbangan-pertimbangan dan amar putusan judex facti seluruhnya,
oleh karena judex fati telah salah menerapkan hukum atau peraturan
yang berlaku (misjudge) dan lalai dalam cara-cara mengadili menurut
syarat-syarat yang ditentukan peraturan perundang-undangan
(negligent);I. Dalam Konvensi:
- Bahwa bukan bermaksud untuk mengulang, pada pokoknya,
gugatan konvensi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi terhadap
Termohon Kasasi dalam gugatannya adalah perbuatan melawan
hukum yang telah dilakukan oleh Termohon Kasasi (vide Pasal
1365 KUHPerdata) atas penerbitan Surat Keputusan Kapolri
No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 (vide bukti P-
XXIV dan T-6) yang telah sewenang-wenang membatalkan Surat
Keputusan Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04
Agustus 1997 (bukan membatalkan Surat Keputusan Kapolri Skep
Kapolri No. Pol.Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993 vide bukti
P-1 dan Surat Menkeu No. S-125/MK/03/1996 tanggal 08 Maret
1996). Bahwa Surat Keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001
diterbitkan pada tanggal 05 Februari 2001 untuk membatalkan
Surat Keputusan Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997, padahal
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
5/28/2018 773K-PDT-2008
26/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 26 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
kewenangannya tersebut tidak ada, yaitu membatalkan surat
keputusan yang dikeluarkan oleh Instansi/pejabat yang lebih tinggi
kedudukan dari padanya berdasarkan hirarki kedudukan Kapolri
adalah setingkat di bawah kedudukan dari pada Departemen
Pertahanan dan Keamanan ic. Menteri Pertahanan dan Keamanan;Serta perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Turut
Termohon Kasasi yang telah membongkar pagar seng dan
menguasai tanah branggang milik Pemohon Kasasi di atas lahan
tanah yang sudah dikelola Pemohon Kasasi dalam rangka proses
ruislag tanah dengan pihak Polri. Bahwa di dalam proses
persidangan tingkat pertama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
pihak Turut Termohon Kasasi yang dahulu adalah pihak Turut
Tergugat sama sekali tidak pernah hadir di persidangan dan tidak
menyampaikan bukti-bukti dalam membantah gugatan Penggugat/
Pemohon Kasasi, namun kemudian tiba-tiba pada pemeriksaan
judex facti Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengajukan bukti-bukti
tentang sewa menyewa bidang tanah sengketa a quo (vide bukti
PB-1), sehingga terlihat indikasi Turut Termohon Kasasi dengan
sengaja beritikad tidak baik dalam berperkara yang membuat satu
kekebalan/imunitas yaitu: ada sewa menyewa di atas tanah
terperkara;
- Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan sekali denganpertimbangan judex facti yang hanya memberikan pertimbangan
dan perhatian pada keberatan yang diajukan Termohon Kasasi dan
Turut Termohon Kasasi saja, di mana hal tersebut sangatlah
bertentangan sekali dengan yurisprudensi Mahkamah Agung RI
No. 951 K/Sip/1973 tanggal 09 Oktober 1975 yang menyebutkan:
Cara pemeriksaan dalam tingkat banding yang seolah-olah tingkat
kasasi hanya meperhatikan keberatan-keberatan yang diajukan
oleh Pembanding adalah salah, seharusnya Hakim banding
mengulang memeriksa kembali perkara dalam keseluruhannya baik
mengenai fakta maupun mengenai pengetrapan hukumnya;
- Bahwa Pemohon Kasasi sangat berkeberatan dengan
pertimbangan judex facti yang sama sekali tidak mem-
pertimbangkan tuntutan ganti rugi yang pernah diajukan dengan
gugatan asal Penggugat/Pemohon Kasasi, sehingga cukup
beralasan kiranya Mahkamah Agung RI memberikan putusan untuk
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
5/28/2018 773K-PDT-2008
27/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 27 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
memerintahkan kembali Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
melakukan pemeriksaan tambahan perihal tersebut vide
yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 1375 K/Sip/1975 tanggal 27
November 1976;
- Bahwa Pemohon Kasasi sangat berkeberatan denganpertimbangan judex facti berturut-turut:
- alinea 1 halaman 9 baris kedua, yang berbunyi:
Bahwa Penggugat asli/Terbanding adalah pemenang tender
Ruislag (tukar menukar) Rumah Dinas Polri di Jl. Panglima
Polim Raya dan Jl. Dharmawangsa I, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, sesuai surat keputusan Kapolri Skep/38/I/1993 tanggal
14 Januari 1993;
- alinea 2 halaman 9, yang berbunyi:
Menimbang, bahwa asset pengganti yang sedianya
membangun Pusat Pendidikan Terpadu Polri di Sukabumi
diganti dengan membangun Gedung Mabes Polri yang terbakar
pada tahun 1996, berupa gedung lima tingkat;
- alinea 2 halaman 9 baris ketiga, yang berbunyi:
Bahwa karena Polri menginginkan bangunan cepat selesai,
maka atas persetujuan kedua belah pihak, pembangunan
dihentikan dan disepakati Mabes Polri mengembalikan uang
kepada Penggugat/Terbanding sebesar Rp 3.600.000.000,- (tigamilyar enam ratus juta rupiah);
- alinea 3 halaman 9, yang berbunyi:
Menimbang, bahwa kemudian terbit surat keputusan Kapolri
No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 tentang
pembatalan Skep Kapolri No. Pol.Skep/38/I/1993 tanggal 14
Januari 1993, juga Skep Menhankam No. Pol.Skep/1086/VIII/
1997 tanggal 04 Agustus 1997 dan surat Menkeu No. S-125/
MK/03/1996 tanggal 08 Maret 1996;
Bahwa turut-turutan pertimbangan tersebut disimpulkan oleh judex
facti tanpa memberikan dasar pertimbangan yang jelas dengan
gambaran alur pemikiran, sebagai berikut:
1. Bahwa Pemohon Kasasi dahulu adalah pihak pemenang tender
Ruislag rumah dinas Polri dengan asset pengganti yang semula
membangun Pusat Pendidikan Terpadu Mabes Polri di
Sukabumi dignti dengan membangun Gedung Mabes Polri;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
5/28/2018 773K-PDT-2008
28/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 28 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
2. Oleh karena bangunan Mabes Polri tidak selesai, Polri/
Termohon Kasasi membayar uang sebesar Rp 3.600.000.000,-
(tiga milyar enam ratus juta rupiah) kepada Pemohon Kasasi;
3. Kemudian Kapolri mengeluarkan surat keputusan membatalkan
skep yang semula ia terbitkan untuk Pemohon Kasasi sebagaipemenang tender Ruislag tanah Jl. Panglima Polim Raya dan Jl.
Dhamawangsa I;
4. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya
karena kegagalan pembangunan Gedung Mabes Polri itulah
maka judex facti menilai Pemohon Kasasi tidak mampu
melakukan ruislag, maka diterbitkanlah Surat Keputusan tentang
Pembatalan Surat Keputusan Tukar Menukar Tanah dan
Bangunan Polri di Jl. Panglima Polim Raya dan Jl.
Dhamawangsa I, Jakarta Selatan dengan Tanah dan Bangunan
serta Prasarana Penukarnya dari PT Rodial Eron;
5. Pertimbangan judex facti a quo tersebut di atas terlalu sangatlah
menyimpang dari fakta-fakta, apalagi tidak sesuai dengan yang
digariskan dalam Berita Acara serah terima No. RE-036/IX/1999
tertanggal 13 September 1999 vide bukti P-XXIII, sebagaimana
tertuang di dalam butir 3 nya menyebutkan: Pembangunan ini
adalah salah satu syarat dalam ruislag tanah Panglima Polim
yang tidak dibatalkan dan sesuai kesepakatan antara pihak PTRODIAL ERON dengan pihak MABES POLRI, kewajiban
pembangunan asset tersebut akan diganti/ditukar dengan
kewajiban pembangunan lainnya (yang akan di Adendumkan
kemudian);
Yang menunjuk tanah atau asset pengganti/penukar adalah
Termohon Kasasi di mana hingga saat ini belum ditentukan
lokasinya. Sebagai developer, Pemohon Kasasi menunggu
lokasi yang mana yang akan diruislag kemudian sebagai
pengganti;
6. Bahwa berdasarkan surat Berita Acara (butir 5 di atas) tersebut
sudah terang dan ditegaskan, bahwasanya kegagalan
pembangunan Mabes Polri tersebut bukanlah sebagai dasar
alasan untuk membatalkan Surat Keputusan Skep Menhankam
No. Pol.Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997 (vide
bukti P-XVIII). Pembangunan asset akan diganti/ditukar dengan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : [email protected]
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
5/28/2018 773K-PDT-2008
29/39
a
kamah
Agun
gRe
pu
kam
ahAgun
gRe
publik
Indon
esi
hAgu
ngRepub
likIndon
es
ikIndo
ne
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hal. 29 dari 39 hal.Put.No. 773 K/Pdt/2008
kewajiban pembangunan lainnya. Dengan demikian seharusnya
surat keputusan Kapolri Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari 1993
tentang penunjukan pemenang tender ruislag dinyatakan sah;
Bahwa dasar pertimbangan yang sangat sederhana yang
disebutkan dalam alinea 1 halaman 9 baris kedua, alinea 2 halaman9, alinea 2 halaman 9 baris ketiga dan alinea 3 halaman 9 putusan
tersebut adalah dasar pertimbangan yang salah dalam menerapkan
hukum dan peraturan yang berlaku, terlebih lagi Surat Keputusan
Kapolri No. Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari 2001 bukan
membatalkan surat tetapi hanya membatalkan Surat Keputusan
Menhankam No. Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997,
mohon periksa;
Bahwa surat keputusan Kapolri Skep/38/I/1993 tanggal 14 Januari
1993 tentang Penunjukan Pemenang Pelelangan Terbatas Ruislag
asset Polri Jl. Panglima Polim Raya dan Jl. Dhamawangsa I,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih tetap ada dan berlaku
keberadaannya, namun di dalam pertimbangan judex facti tidak
diuraikan keberadaannya serta di dalam diktum putusan tidak
dinyatakan masih berlaku atau tidak;
Mohon periksa pula isi pertimbangan judex facti alinea 3 halaman 9,
yang berbunyi: Menimbang, bahwa kemudian terbit surat
keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05 Februari2001 tentang pembatalan Skep Kapolri No. Pol.Skep/38/I/1993
tanggal 14 Januari 1993, juga Skep Menhankam No. Pol.Skep/
1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997 dan surat Menkeu No. S-
125/MK/03/1996 tanggal 08 Maret 1996, di mana berdasarkan
bukti surat keputusan Kapolri No. Pol.Skep/78/II/2001 tanggal 05
Februari 2001 hanya membatalkan Skep Menhankam No. Pol.
Skep/1086/VIII/1997 tanggal 04 Agustus 1997, tidak termasuk
membatalkan Surat Keputusan Skep Kapolri No. Pol.Skep/
38/I/1993 tanggal 14 Janu