47
Aggregate Demand - I Model IS - LM

4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

IS-LM

Citation preview

Page 1: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Aggregate Demand - I

Model IS - LM

Page 2: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

I shall argue that the postulate of the classical theory are applicable to a special case only and not to the general case ..... Moreover, the characteristics of the special case assumed by the classical theory happen not to be those of the economic society in which we actually live, with the result that its teaching is mis leading and disastrous if we attempt to apply it to the facts of experience …

John Maynard Keynes (The General Theory)

Page 3: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Agregate Demand

PengangguranPendapatan

Agregate Supply Pendapatan

Modal

Tenaga Kerja

Teknologi

Disputes

Page 4: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Agregate Demand

Agregate Supply

Agregate Demand & Agregate Supply

Jangka Pendek Jangka Panjang

Harga Kaku Harga Flexibel

Pendapatan??

Page 5: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Aggregate Demand Model = IS - LM Model merupakan interpretasi dari Teori Keynes

Tujuan dari Model IS – LM adalah utk mem perlihatkan faktor apa yg menentukan pen dapatan nasional pd suatu tingkat harga tertentu.

Model IS – LM bisa memperlihatkan faktor apa yg menyebabkan perubahan income dlm jangka pendek ketika tingkat harga tetap krn dlm jangka pendek semua harga sgt kaku / tdk mudah berubah (Sticky Price)

Model IS – LM juga bisa memperlihatkan penyebab bergeser nya Kurva permintaan agregat

Page 6: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

The General Theory of Employment, Interest and

Money(1936)

Permintaan Agregat (Aggregate Demand) yg rendah bertanggung jawab thd rendahnya pendapatan dan tingginya pengangguran yg menjadi karakteristik kemerosotan ekonomi

Asumsi Teori Klasik (Adam Smith) itu keliru krn meng asumsikan bhw hanya Penawaran Agregat (Aggre gate Supply) yaitu modal, tenaga kerja dan teknologi yg menentukan Pendapatan Nasional

Page 7: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Ekonom Moderen berusaha meng gabungkan pandangan Klasik dan Keynes dgn Model Permintaan Agregat (Aggregate Demand) dan Penawaran Agregat (Aggregate Supply)

Dlm jangka panjang harga bersifat fleksibel dan Penawaran Agregat menentukan pendapatan

Dlm jangka pendek harga bersifat kaku (sticky) shg perubahan Permintaan Agregat akan mem pengaruhi pendapatan

Oleh krn nya Identifikasi variabel2 yg bisa mengge ser kurva permintaan agregat dan yg menyebab kan fluktuasi dlm pendapatan nasional menjadi sgt penting

Page 8: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Apakah pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat baik dgn Kebijakan Moneter maupun dgn Kebijakan Fiskal ???

Model permintaan agregat yg dikembang kan merupakan interpretasi dari Teori Keynes yaitu Model IS-LM

Page 9: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Rumahtangga

Pasar Brg & Jasa

Aliran Sirkuler Uang Melalui Perekonomian

Pemerintah

Perusahaan

Pasar Uang

Pasar Faktor Produksi

Pendapatan Perusahaan

Tabungan Masyarakat/Publik

Pembayaran Faktor Produksi

Konsumsi

Pajak

Tabungan Perorangan

Pendapata

n

Bel

anja

Pe

mer

inta

h

Joint Equilibrium

Page 10: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Menerangkan hubungan antara tingkat harga umum dlm perekonomian dan pembelanjaan yg akan dilakukan dlm perekonomian

Aggregate Demand Curve Kurva Permintaan Agregat

(AD)a curve that shows the quantity of goods and services that households, firms, the government, and the customers abroads want to buy at each price level (Mankiw)In other words

Page 11: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

AD1

AD2

AD3

Y1 Y3Y2

Price level, P

Income, Output, Y

Tingkat Harga Tetap (SRAS)

Pergeseran Permintaan Agregat

Page 12: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Perpotongan Keynesian

Teori Preferensi Likuiditas

Kurva IS

Kurva LM

Kurva Permintaan Agregat

Model IS-LM

Kurva Penawaran Agregat

Penjelasan tentang

Fluktuasi Ekonomi

Jangka Pendek

Model Penawaran Agregat dan Permintaan

Agregat

Teori Fluktuasi Jangka Pendek

Page 13: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Keynesian Cross menggambarkan per bedaan antara pengeluaran aktual (actual expenditure) dan pengeluaran yg direncanakan (planned expenditure) serta menunjukkan bgm pendapatan Y ditentukan utk tingkat investasi yg direncanakan I dan kebijakan fiskal G dan T.

The Keynesian Cross

Page 14: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Elemen Keynesian Cross1. Fungsi Konsumsi

(Consumption Function)

𝑪=𝑪 (𝒀 −𝑻 )❑

2. Var Kebijakan Pemerintah (Govt Policy Variables)

𝑮=𝑮 𝑻=𝑻3. Investasi yg direncanakan (Planned Investment = exogenous)

𝑰=𝑰4.Pengeluaran yg

direnc (Planned Expenditure)

𝑬=𝑪 (𝒀 −𝑻 )+𝑰+𝑮5. Pengeluaran Aktual (Real GDP = Actual Expenditure)

𝒀Kondisi Equilibrium

𝒀=𝑬Pengeluaran Aktual =Pengeluaran yg

direncanakan

Page 15: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Contoh Penghitungan Equilibrium Keynesian

Cross

C = 10 + 0.6 (Y – T)

Misalkan kondisi ekonomi dlm suatu perekonomian adalah sbb :

G = 12 T = 4 I = 8E = C + I + GE = 10 + 0.6 (Y – 4) + 8 + 12 = 10 + 0.6 Y – (0.6 x 4) + 8 + 12Y = 10 + 0.6 Y – (0.6 x 2.4) + 8 + 12E = Y , maka

Y – 0.6 Y = 10 – (0.6 x 2.4) + 8 + 12 = (1 – 0.6) Y𝐘=

𝟏𝟏−𝟎 .𝟔 [𝟏𝟎− (𝟎 .𝟔𝐱𝟒 )+𝟖+𝟏𝟐 ]

𝐘=𝟏

𝟏−𝐌𝐏𝐂 [𝑪𝑨− (𝐌𝐏𝐂𝐱𝐓 )+𝐈+𝐆]

Page 16: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

• C = CA + MPC × (Y – T) • E = C + I + G

= CA + MPC × (Y – T) + I + G

= CA + (MPC × Y) – (MPC × T) + I + G

• Bila equilibrium E = Y maka : • Y = CA + (MPC × Y) – (MPC × T)

+ I + G. • Y – (MPC × Y) = CA – (MPC × T)

+ I + G. • (1 – MPC) × Y = CA – (MPC × T)

+ I + G.

CA = autonomous consumption.

Page 17: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

])([11 GITMPCCMPC

Y A

TMPCMPCGIC

MPCY A

1

][11

Spending Multiplier

Tax Multiplier

Maka secara kuantitatif pengaruh dari guncang an (shock) dan kebijakan yg diambil pemerintah (tax,misalnya) mempengaruhi Y sbb :

Page 18: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Grafik Pengeluaran yg direncanakan (planned

expenditure)

income, output, Y

E

planned

expenditure

E =C +I +G

MPC1

Page 19: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Grafik Kondisi Equilibrium

45º

E

planned

expenditure

income, output, Y

E =Y

Page 20: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Grafik Keynesian Cross

Equilibrium

income

income, output, Y

E

planned

expenditure

E =C +I +G

E =Y

Page 21: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Grafik bila G meningkat

Y

E

E =C +I +G1

E =C +I +G2

E =Y Pd Y1, terjadi

unplanned drop in inventory mengakibatkan s income naik…

YE1 = Y1 E2 = Y2

G

Page 22: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Penyelesaian utk Y

Y C I G Kondisi equilibrium Y C I G Kondisi dlm perubahan C G Krn I eksogenus

MPC Y G Krn C = MPC Y

(1 MPC) Y G

11 MPC

Y G

Page 23: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Government Purchases MultiplierDefinisi : Pertambahan pd income

diperoleh dari $1 kenaikan pd G atau bila G naik sebesar $1 maka income akan naik secara proporsional

Pd model ini government purchase multiplier adalah :

11 MPC

YG

Contoh : Jika MPC = 0.8, maka 1 5

1 0.8

YG

Kenaikan G secara lsg me nyebabkan income naik se banyak2 nya 5kali !

Page 24: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Why the multiplier is greater than 1• Awalnya bila terjadi kenaikan dlm G maka

akan menye babkan kenaikan yg sama pd Y: shg Y = G.

• Tetapi Y C Y C Y

• Shg dampak akhir thd income adalah lbh besar dari income sebelumnya atau initial G.

Page 25: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Pasar Barang dan Kurva IS

Page 26: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Pasar Brg adalah pasar yg mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Pasar brg sering diistilahkan dgn sektor riil

Kurva IS adalah kurva yg menghubungkan antara suku bunga (i atau r) dgn pendapat an nasional (Y) yg menunjukan tingkat ke seimbangan pd pasar brg

Model dasar yg menunjukkan hubungan tsb dpt dilihat dari perpotongan Keynesian (Keynesian Cross).

Page 27: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

The Keynesian Cross

Keynes menyatakan dlm teorinya bhw pendapatan total suatu perekonomian dlm jangka pendek sgt di tentukan oleh pengeluaran yg direncanakan oleh Rt, Pelaku Usaha dan Pemerintah

Semakin banyak org ingin membelanjakan uangnya semakin banyak pula brg dan jasa yg dpt dijual oleh perusahaan produsen

Semakin banyak perusahaan bisa menjual brg, sema kin banyak pula pilihan output yg akan diproduksi, dan semakin banyak pula buruh (TK) yg akan dipekerjakan (misal di sewa)

Keynes meyakini bgt masalah utama yg dihadapi selama krisis (depresi) ekonomi adalah ketidakmam puan org utk utk belanja

Page 28: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Keynesian Cross menggambarkan perbedaan antara pengeluaran aktual (actual expenditure) dan pengeluaran yg direncanakan (planned expenditure) serta menunjukkan bgm penda patan Y ditentukan utk tingkat investasi yg di rencanakan I dan kebijakan fiskal G dan T.

Pengeluaran aktual adalah jumlah uang yg dikeluar kan rt , perusahaan, dan pemerintah atas brg dan jasa, yg nilainya sama dgn produk domestik bruto (PDB).

Pengeluaran yang direncanakan adalah jumlah uang yang akan dikeluarkan rumah tangga, peru sahaan, dan pemerintah atas barang dan jasa.

Page 29: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Pengeluaran yg direncanakan pada perekonomian tertutup:

PE = C + I + G

PE = Pengeluaran yg direncanakan

C = Jumlah Konsumsi

I = Investasi yg direncanakan G = Belanja Pemerintah

Page 30: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Fungsi Konsumsi

Komponen Keynesian Cross

C = C (Y – T)

Investasi yg direncanakan exogenous

Y = Pendapatan Total ; T = Pajak ; Y – T = Disposable Income

𝑰=𝑰 Variabel Kebijakan Fiskal 𝑮=𝑮

𝑻=𝑻 Persamaan Pengeluaran yg direncanakan :

𝐏𝐄=𝐂 (𝐘−𝐓 )+𝐈+𝐆

Page 31: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Pengeluaran yang direncanakan (PE)

Pendapatan, output, Y

1$

MPC

𝐏𝐄=𝐂

(𝐘−𝐓 )+𝐈+

𝐆

Pengeluaran yg direncanakan :

Page 32: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Ekuilibrium Perekonomian Pengeluaran aktual = Pengeluaran yang

direncanakan Y = PEPengeluaran yang

direncanakan (PE)

Pengeluaran actu

al, Y =

PE

Pengeluaran yg direncanakan

PE = C + I + G

Pendapatan, output, YPendapatan ekuilibrium

450

A

Page 33: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Penyesuaian Menuju Ekuilibrium dalam Keynesian Cross

Pengeluaran yang direncanakan (E)

Pendapatan, output, Y

Penurunan persediaan yg tdk di rencanakan menyebabkan pen dapatan naik

Akumulasi persediaan yg tdk diren canakan menyebabkan pendapatan turun

Pengeluaran actual

Pengeluaran yang direncanakan

Pendapatan ekuilibrium

Y1Y2

Y2

PE2

PE1

Y1

Page 34: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Keseimbangan pasar barang-jasa tercapai bila pena waran brg dan jasa telah sama dengan permintaan. Pada kondisi keseimbangan, total produksi sama dengan total pengeluaran.

Y = AE

C + S = C + I Atau keseimbangan pasar barang-jasa tercapai

bila S = I Karena tabungan dipengaruhi oleh pendapatan,

S = f(Y) dan investasi dipengaruhi oleh tingkat bunga I = f(r), maka kita dapat mengkombinasi kan keduanya.

Page 35: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Penurunan Kurva IS Untuk menurunkan kurva IS dibutuhkan dua kurva

keseimbangan yaitu kurva Keynesian Cross (gambar c) dan kurva permintaan investasi (gambar a).

Pada kuva c kondisi keseimbangan tercapai pada titik E1, dimana output keseimbangan Y*1 yg merupa kan perpotongan kurva AE1 dengan kurva diagonal (Y = C + S).

Tingkat pengeluaran agregat AE1 adalah konsumsi ditambah Investasi, pd saat tingkat bunga adalah r1.

Pada kurva a tingkat bunga r1 besarnya permintaan investasi adalah I1. Karena itu kombinasi antara ting kat bunga dan tingkat pendapatan kesimbangan yg memungkinkan pasar brg-jasa berada dlm keseim bangan adalah titik F1 pada kurva b.

Page 36: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

r

r1

r2

I1 I2I 0 Y*1

Y*1

Y = C + S

AE1 = C + I(r1) + GE1

Y

Y

F1

Kurva a Kurva c

I

a. Investment Function c. Kurva IS

b. Keynesian Cross

Expenditure

Income, Output, Y

Income, Output, Y

Kurva b

r

Page 37: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Sekarang perhatikan kembali gambar di atas. Seandai nya tingkat suku bunga turun ke r2, permintaan inves tasi meningkat ke I2.

Terjadi pertambahan investasi sebesar I2-I1 . Jika di perhatikan gambar c penambahan investasi ini meng geser kurva AE ke atas (AE1 ke AE2) dimana AE2 = C + I2

Pergeseran AE mengubah titik keseimbangan (E1 ke E2). Akibat selanjutnya output keseimbangan menjadi Y2. Dgn demikian kombinasi tingkat bunga dan output keseimbangan yg memungkinkan pasar brg dan jasa berada dlm keseimbangan adalah titik F2 pada gambar b. Karena semua fungsi persamaan adalah linear, maka titik F1 dan F2 dpt dihubungkan utk membentuk kurva IS.

Page 38: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Kombinasi tingkat bunga dan output kesimbangan, di luar kurva IS, akan menyebabkan pasar barang dan jasa tdk berada dlm keseimbangan. Dalam arti akan terjadi kelebihan permintaan (excess demand) atau kelebihan penawaran (excess supply).

Yang dimaksud kelebihan permintaan adalah keingin an investasi (permintaan) lebih besar dari keinginan menabung (penawaran). Sebaliknya dgn kelebihan penawaran yaitu keinginan menabung lebih besar dari permintaan investasi

Kurva IS berikut menunjukkan kondisi kelebihan permintaan (daerah di bawah kurva IS) sedang kan daerah diatas kurva IS menunjukkan kelebih an penawaran.

Page 39: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Keseimbangan Pasar Barang & JasaKurva IS Perekonomian 2 Sektor

Keseimbangan pasar brg & jasa akan tercapai jika total produksi = total pengeluaran

Y = AE C + S = C + I Jadi keseimbangan psr brg & jasa tercapai

bila : S = I , krn tabungan dipengaruhi oleh tkt pendapatan, S = f (Y) dan investasi dipengaruhi oleh tkt bunga, I = f (r)

Maka tingkat bunga ( r ) dpt dikombinasikan dgn pendapatan pd tkt ekuilibrium (Y) yg memungkinkan psr brg & jasa berada dlm keseimbangan, yg digambarkan dlm kurva IS

Page 40: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

S = I Y - C = I Y = C + I

𝑪=𝑪𝟎+𝒃𝒀 𝑰=𝑰𝟎+𝒆𝒓

𝒀=𝑪𝟎+𝒃𝒀+ 𝑰𝟎+𝒆𝒓(𝟏−𝒃 )𝒀=𝑪𝟎+𝑰𝟎+𝒆𝒓

𝒀=𝑪𝟎− 𝑰𝟎−𝒆𝒓

𝟏−𝒃Fungsi IS model ekonomi dua sektor

Page 41: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

𝑪=𝟒𝟎+𝟎 ,𝟔𝒀𝑰=𝟖𝟎−𝟒𝒓

𝒀=𝑪𝟎−𝑰𝟎−𝒆𝒓

𝟏−𝒃

Fungsi IS

Bila diketahui :

Bgm bentuk persamaan fungsi IS ?

𝒀=𝟒𝟎+𝟖𝟎−𝟒𝒓𝟏−𝟎 ,𝟔

𝒀=𝟏𝟐𝟎−𝟒𝒓

𝟎 ,𝟒 𝒀=𝟑𝟎𝟎−𝟏𝟎𝒓

Page 42: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Bagaimana Kebijakan Fiskal Menggeser Kurva

IS ?• Pada tingkat bunga berapa pun, tingkat pendapatan yang mendorong menuju ekuilibrium

• Tingkat pendapatan tergantung pada belanja pemerintah G dan pajak T.

• Ketika kebijakan fiskal berubah, kurva IS bergeser.

• Perubahan kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa akan menggeser kurva IS ke kanan, begitu pula sebaliknya.

Page 43: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Kenaikan belanja pemerintah menggeser kurva IS kekanan.

• Kenaikanbelanjapemerintahmeningkatkanpengeluaran yang direncanakan.

• Untuktingkatbungaberapapun, pergeserankeatasdalampengeluaran yang direncanakansebesar ΔG menyebabkankenaikanpendapatan Y sebesarΔG/(1-MPC) sehinggakurva IS bergeserkekanansebesarjumlahini.

Page 44: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Interpretasi dana pinjaman dari kurva IS

• Identitas penghitungan pendapatan nasionalY-C-G=I

S=I

• Untuk melihat bagaimana pasar untuk dana pinjaman memproduksi kurva IS, maka

Y – C (Y - T) – G = I (r)• Tingkat bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan

penawaran dan permintaan terhadap pinjaman.

Page 45: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Grafik

r1r2

r1

r2

Y1 Y2 Y1 Y2

TingkatBunga,r Tingkat

Bunga,r

Pendapatan,Output, Y

Investasi,Tabungan,I,dan S

S(Y1)S(Y2)

2,..yangMenyebabkanTingkat bungaturun

1, ..KenaikanPendapatMeningkatkan,Tabungan,…

3. Kurva IS meringkasPerubahanini.…

A. Pasar Dana Pinjaman B. Kurva IS

Page 46: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Penjelasan• A). Kenaikanpendapatandari Y1 ke Y2 menaikkan

tabungan dan mengurangi tingkat bunga yang menyeimbangkan penawaran danpermintaan terhadap dana pinjaman.

• B).Tingkatbungaturunmenyebabkaninvestasinaikmenyebabkanpendapatanjugameningkat.

Page 47: 4. Aggregate Demand Satu Kurva is - Lm (1)

Arigatou gozaimasu