12
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN AJARAN 2011/2012 Eny Kustiyah Ariviani Dewi ABSTRACT The objectives of the research are (1) to reveal the type of error in Economic Management Students of Batik Islamic University of Surakarta in the second semester, (2) to get to know the role of error in second language learning. The method of the research is descriptive qualitative. The sources of data are derived from the students’ thematic composition, books, scientific journals, and virtual sources. While the type of data are text consist of words, phrases, clauses, and sentences. The present researcher uses note taking to collect the data. The use of error analysis theory will help for a comprehensible understanding. This study has examined the types of error in Economic Management students of Batik Islamic University in the second semester. Whereas the types of error in this study are omission, addition, misformation, and misordering. It has also discoverd the source of error whether interference, intralingual or development error. This study finds the significant role of error in the second language learning by giving remedial lesson. The finding moves further that error analysis becomes the bridge of the relationship between teacher and student.The study has also discovered that error analysis becomes part of language learning evaluation. Key words: error, omission, addition, misformation, misordering, interference, intralingual, the role of error A. Pendahuluan Bahasa adalah alat komunikasi. Manusia belajar bahasa mulai dari mendengarkan suara, lalu berkembang mengerti arti tiap katanya, dan dilanjutkan ke arah yang lebih komplek berkenaan dengan aturan dalam bahasa yang menggabungkan kata-kata tersebut ke dalam satu kesatuan unit kalimat. Aturan seperti ini dalam istillah tradisional disebut tata bahasa (the grammar of language). Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan Clark and Clark (1977: 5), “A grammar then, a system of rules.” Proses mengenal tata bahasa tersebut merupakan suatu pembelajaran. Pada hakikatnya, pebelajaran adalah sebuah - proses yanag melibatkan kekeliruan atau error. Dalam hal pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Inggris, kekeliruan seringkali dilakukan oleh para pembelajar (learners). Bertolak dari hal inilah, maka penelitian ini berfokus pada bahasa Inggris yaitu bahasa kedua (second language) yang kebetulan juga merupakan salah satu bahasa internasional. Hal inilah yang menjadi perhatian pengajar bahasa kedua ketika memberikan materi kepada pembelajar. Kekeliruan yang dilakukan oleh para mahasiswa Manajemen ini menimbulkan rasa ingin tahu di benak pengajar sehingga pengajar bahasa kedua ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN AJARAN 2011/2012 1026 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012

237-94-1-SM analisis eror

  • Upload
    didi

  • View
    8

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bahasa

Citation preview

Page 1: 237-94-1-SM analisis eror

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER

DUA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK

SURAKATA TAHUN AJARAN 2011/2012

Eny Kustiyah

Ariviani Dewi

ABSTRACT

The objectives of the research are (1) to reveal the type of error in Economic

Management Students of Batik Islamic University of Surakarta in the second semester, (2)

to get to know the role of error in second language learning.

The method of the research is descriptive qualitative. The sources of data are derived from

the students’ thematic composition, books, scientific journals, and virtual sources. While

the type of data are text consist of words, phrases, clauses, and sentences. The present

researcher uses note taking to collect the data. The use of error analysis theory will help for

a comprehensible understanding.

This study has examined the types of error in Economic Management students of

Batik Islamic University in the second semester. Whereas the types of error in this study are

omission, addition, misformation, and misordering. It has also discoverd the source of

error whether interference, intralingual or development error. This study finds the significant

role of error in the second language learning by giving remedial lesson.

The finding moves further that error analysis becomes the bridge of the relationship between

teacher and student.The study has also discovered that error analysis becomes part of

language learning evaluation.

Key words: error, omission, addition, misformation, misordering, interference, intralingual,

the role of error

A. Pendahuluan

Bahasa adalah alat komunikasi. Manusia

belajar bahasa mulai dari mendengarkan

suara, lalu berkembang mengerti arti tiap

katanya, dan dilanjutkan ke arah yang lebih

komplek berkenaan dengan aturan dalam

bahasa yang menggabungkan kata-kata

tersebut ke dalam satu kesatuan unit

kalimat. Aturan seperti ini dalam istillah

tradisional disebut tata bahasa (the

grammar of language).

Hal ini sesuai dengan apa yang

diungkapkan Clark and Clark (1977: 5),

“A grammar then, a system of rules.”

Proses mengenal tata bahasa tersebut

merupakan suatu pembelajaran. Pada

hakikatnya, pebelajaran adalah sebuah -

proses yanag melibatkan kekeliruan atau

error. Dalam hal pembelajaran bahasa,

khususnya bahasa Inggris, kekeliruan

seringkali dilakukan oleh para pembelajar

(learners).

Bertolak dari hal inilah, maka penelitian

ini berfokus pada bahasa Inggris yaitu

bahasa kedua (second language) yang

kebetulan juga merupakan salah satu

bahasa internasional. Hal inilah yang

menjadi perhatian pengajar bahasa kedua

ketika memberikan materi kepada

pembelajar. Kekeliruan yang dilakukan

oleh para mahasiswa Manajemen ini

menimbulkan rasa ingin tahu di benak

pengajar sehingga pengajar bahasa kedua

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

1026 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012

Page 2: 237-94-1-SM analisis eror

merasa perlu mencari tahu sumber

kekeliruan tersebut, mengidentifikasi

kekeliruan itu, mendeskripsikan,

mengklasifikasikan, dan menganalisanya.

Seringnya terjadi error dalam proses

pembelajaran bahasa kedua ini

menimbulkan satu pertanyaan tentang

mengapa para pembelajar membuat

kekeliruan yang sama secara terus

menerus, bahkan ketika pengajar bahasa

sudah membetulkan atau mengoreksi

kekeliruannya.

Para peneliti dan pengajar bahasa

meyadari bahwa kekeliruan yang dibuat

seseorang dalam proses pembelajaran

bahasa kedua ini perlu dianalisis dengan

teliti, sebab didalamnya terdapat kunci

untuk memahami proses pemerolehan

bahasa (language acquisition process) atau

proses pembelajaran bahasa (language

learning process).

Analisis error ini sesungguhnya

berfokus pada kemampuan dan kreatifitas

pembelajar dalam membangun bahasa

kedua. Analisa error ini menjadi bagian

dari Applied Linguistic atau Linguistik

Terapan. Dari uraian diatas, penulis

tertarik untuk mengkaji kekeliruan (error)

yang ada di fakultas Ekonomi Jurusan

Manajemen Semester 2 Universitas Islam

Batik tahun akademik 2011/2012.

Adapun tujuan penelitian ini adalah (1)

Untuk mengungkapkan tipe error yang

dilakukan oleh mahasiswa Ekonomi

Manajemen Universitas Islam Batik

Surakarta, dan (2) Untuk mengetahui

peranan analisa error dalam pembelajaran

bahasa kedua.

Selanjutnya, penelitian ini diharapkan

memberikan kontribusi untuk peneliti

khususnya guna mendapatkan informasi

detil mengenai proses pembelajaran bahasa

kedua yang bersinggungan erat dengan

sumber kekeliruan, penyebab terjadinya

kekelirun, dan solusi mengatasi kekeliruan

yang sering dilakukan oleh pembelajar

bahasa kedua. Manfaat lain yang dapat

diperoleh yaitu penelitian ini diharapkan

memberikan gambaran bahwa error

making mejadi ciri khas dalam proses

pembelajaran bahasa kedua.

B. Tinjauan Pustka

Tinjauan pustaka yang mendasari analisa

penelitian ini meliputi kesalahan dan

kekeliruan, identifikasi error, deskripsi

error, koreksi error.

1. Kesalahan (mistake) dan Kekeliruan

(error)

Kekeliruan (error) adalah fenomena

yang umun terjadi dalam proses

pembelajaran bahasa. Istilah kekeliruan

atau error akan dipergunakan

bergantian dalam tulisan ini. Brown

berpendapat bahwa analisa kekeliruan

(error analysis) bisa dilakukan karena

fakta menyebutkan tentang pembelajar

(learners) yang seringkali membuat

kekeliruan terutama pada mereka yang

tengah belajar bahasa kedua (second

language). Adapun kekeliruan ini dapat

diobservasi, dianalisa, dan

diklasifikasikan guna mengungkapkan

sistem pembelajaran yang sedang

berjalan dan bertujuan untuk

menganalisa bahasa pembelajar.

Sebelum sampai pada pembahasan

yang lebih detail, kiranya perlu penulis

jelaskan terlebih dahulu dua istilah yang

serupa tapi tak sama yaitu kesalahan

atau mistake dan kekeliruan atau yang

disebut error.

a. Kesalahan (Mistake)

Menurut Richard (1997), penyebab

kesalahan adalah kurangnya

perhatian, ketidak hatian, dan

beberapa aspek performance.

Namun, seseorang bisa mengoreksi

sendiri kesalahan yang dibuatnya

ketika ada yang mengingatkan.

b. Kekeliruan (Error)

Sementara kekeliruan atau error

terjadi karena penggunaan fitur-fitur

bahasa yang menunjukkan

ketidaksempurnaan dalam -

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

1027 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012

Page 3: 237-94-1-SM analisis eror

pembelajaran bahasa. Ellis (1997)

merekomendasikan dua cara untuk

membedakan kekelirun dan

kesalahan; yang pertama adalah

dengan cara mengecek konsistensi

dari performance pembelajar dan

yang kedua yaitu dengan cara

memberikan pertanyaan pancingan

dalam rangka menyadarkan

kekeliruan yang telah dibuatnya

sehingga pembelajar diharapkan

mampu mengoreksi kekeliruannya.

Ketika pembelajar tidak mampu

mengoreksi kesalahannya sendiri,

maka hal itu disebut kekeliruan

namun jika ternyata pembelajar

tersebut mampu mengoreksi sendiri

maka hal itu disebut kesalahan.

2. Identifikasi Error

Kekeliruan didalam suatu kalimat

acapkali ditemukan dalam

pembelajaran bahasa kedua. Oleh

karena itu, ada dua syarat yang harus

dipenuhi agar suatu kalimat bebas dari

kekeliruan; benar secara gramatikal,

dan bisa diterima. Benar secara

gramatikal berarti kalimat tersebut

tidak melenceng dari standar aturan

tata bahasa.

Selain itu, menurut Chomsky

(1965:10), acceptable are those “that

are perfectly natural and immediately

comprehensible without paper-and-

pencil analysis, and in no way bizarre

or outlandish.” Terjemahan bebas

penulis bahwa pendapat Chomsky

tentang keberterimaan adalah kalimat

yang sepenuhnya alami dan lekas

dimengerti oleh kedua belah pihak

tanpa analisa ilmiah. Berikut adalah

tabel identifikasi error:

grammatical Acceptable Free from error

grammatical Unaceptable Erroneous

ungrammatical Acceptable Erroneous

ungrammatical Unacceptable Erroneous

Sedangkan seorang ahli bahasa lain

yakni James memberikan kontribusi

perihal prosedur menjalankan analisa

error yang diperkenlkan dengan istilah

algoritma James seperti berikut:

a Koleksi data

b Identifikasi error

c Pernyataan tentang tipe error yang

sering terjadi

d Identifikasi area kesulitan dalam

bahasa target

e Terapi atau remidi

f Analisa sumber error

g Penemuan bukti nyata dari penyebab

terjadinya error

3. Deskripsi error

Error (kekeliruan) terjadi di

banyak aspek seperti di dalam fonem,

morfem, kata, kalimat dan bahkan

paragrap. Perbedaan kategori untuk

mendiskripsikan error telah

diklasifikasikan oleh Pit Corder sebagai

berikut:

a). Pre-sistematik

Kekeliruan terjadi sebelum

pembelajar bahasa menyadari aturan

atau tata bahasa standar dari bahasa

tersebut.

b).Sistematik

Kekeliruan terjadi setelah

pembelajar mengenal sistem dalam

bahasa tersebut namun kekeliruan

masih saja terjadi karena pembelajar

tidak dapat menjelaskan dan

mengoreksi kekeliruannya.

c). Post-sistematik

Kekeliruan terjadi ketika pembelajar

telah mengenal sepenuhnya sistem

dan aturan dalam bahasa tersebut.

Post-sistematik ini masih dibagi lagi

menjadi tiga grup, yaitu

interference, intralingual, dan

develoment error.

1) Interference

Interference mengacu pada

kekeliruan yang disebabkan oleh

pengaruh bahasa ibu.

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1028

Page 4: 237-94-1-SM analisis eror

2) Intralingual

Intralingual mengacu pada

kekeliruan yang bersumber dari

struktur tata bahasa target itu

sendiri atau bahasa kedua.

3) Development error

Perkembangan kekeliruan ini

mengacu pada usaha pembelajar

membuat hipotesa bahasa yang

tengah dipelajari. Dengan

demikian, ada empat tipe

kekeliruan (error) yaitu

ommission, addition,

misformation, dan misordering

error.

(a) Omission (ketiadaan salah

satu unsur bahasa)

Omission adalah tipe

kekeliruan yang bercirikan

adanya ketiadaan salah satu

unsur bahasa yang seharusnya

muncul dalam suatu

penggunaan bahasa yang baik

dan benar. Omission

mencakup nouns, verbs,

adjectives and adverbs, the

article, verb auxiliaries dan

preposition.

(b) Addition (penambahan unsur

bahasa)

Addition adalah tipe

kekeliruan yang bercirikan

penambahan unsur bahasa

yang seharusnya tidak muncul

dalam penggunaan bahasa

tersebut. Terdapat tiga tipe

addition: tanda baca ganda,

regularisasi, dan tambahan

simpel seperti contoh di

bawah ini:

(c)Misformation (kesalahan

formasi)

Misformation merujuk pada

kekeliruan bentuk struktur

atau morfem. Ada tiga tipe

misformation: regularization

(regularisasi) seperti catched,

writted, mans, childs), archi-

forms seperti this/that/these/

those, dan alternating forms

seperti he untuk she, they

untuk us, her untuk she.

(d) Misordering (kekeliruan

dalam penempatan morfem)

Misordering bercirikan

ketidakakuratan penempatan

morfem dalam suatu

ungkapan.

4. Mengoreksi kekeliruan (error

correction)

Penelitian ini berguna untuk membantu

mengatasi problematika error dalam

pembelajaran bahasa kedua. Salah satu

tujuan melakukan penelitian analisa

error adalah mengidentifikasi prinsip-

prinsip bahasa guna membantu

mengoreksi kekeliruan secara efektif

(James, 1988).

Dalam analisa error, pengajar bahasa

kedua bisa memberikan berbagai

macam tipe koreksi. Mengoreksi error

dalam pembelajaran bahasa kedua

merupakan sesuatu yang wajar terjadi

dalam proses pembelajaran. Sementara

itu, communicative approach yang

menitikberatkan pada kefasihan

ataupun feedback (umpan balik).

Lyster dan Ranta (1997:38)

mengungkapkan enam tipe umpan balik

yang berbeda sebagai berikut:

1. Koreksi eksplisit

Pengajar berperan aktif memberikan

koreksi sejelas-jelasnya kepada para

pembelajar sehingga mereka tahu

mana yang benar dan yang salah dari

ide atau gagasan yang elah mereka

ungkapkan.

2.Koreksi implisit

Koreksi implisit, biasa disebut recast

juga menuntut peran aktif pengajar

untuk mengoreksi secara implisit baik

sebagian atau keseluruhan gagasan

yang mereka ungkapkan.

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

1029 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012

Page 5: 237-94-1-SM analisis eror

3. Permintaan klarifikasi

Pengajar menggunakan kalimat

klarifikasi untuk mengoreksi seperti,

“Excuse me?, atau Pardon?”

4. Umpan balik metalinguistik

Pengajar mempersiapkan pertanyaan

atau komentar berkaitan dengan

ungkapan yang ada.

5. Elisitasi

Pengajar merumuskan kembali

ungkapan yang baik dan benar sesuai

dengan tata bahasa.

6. Pengulangan

Pengajar mengoreksi ungkapan

tersebut dengan cara mengulangnya

kembali dan memfokuskan intonasi

pada kekeliruan tersebut.

Istilah mengoreksi kekeliruan (error

correction) dikemukakan oleh James

(1998: 236-237) yang membaginya

menjadi tiga yaitu,

1. Menginformasikan kekeliruan para

pembelajar lalu membiarkan

pembelajar mengoreksi sendiri

kekeliruannya. Hal ini juga disebut

umpan balik (feedback) yang

berfungsi untuk mengingatkan jikalau

ungkapan mereka itu benar atau salah.

2. Mempersiapkan informasi yang

mengarah pada revisi dan koreksi dari

kekeliruan dengan komentar yang

lebih spesifik.

3. Mempersiapkan informasi yang

memberikan kesempatan kepada

pembelajar untuk merevisi kekeliruan.

Selanjutnya, perkembangan koreksi

kekeliruan (error correction) masih terus

berlanjut sampai sekarang. Namun

demikian, sebagian ahli bahasa

berseberangan dengan teori error

correction, diantaranya Krashen (1982)

yang menyatakan bahwa koreksi

kekeliruan tidak begitu meyakinkan untuk

pemerolehan bahasa kedua.

Dalam hal koreksi kekeliruan,

Krashen menyarankan bahwa anak-anak

tidak menerima umpan balik yang negatif

(negative feedback) dalam proses

pembelajaran bahasanya. Pandangan ini

didukung oleh O’Grady, Dobrovolsky, dan

Katamba (1996) yang menyatakan bahwa

orang dewasa seringkali mengoreksi tata

bahasa anak dan memujinya meskipun

pada kenyataannya salah.

Meski demikian, Krashen mendapat

tentangan dari Corder (1982) yang

mewakili perbedaan gagasan sebelumnya.

Dia meyakini bahwa koreksi kekeliruan

memegang peran yang signifikan di dalam

pembelajaran bahasa kedua. Sebaliknya,

Corder percaya bahwa koreksi akan

membawa anak atau pembelajar mengenal

lebih baik lagi bahasa yang tengah mereka

pelajari. Terlepas dari perbedaan itu, error

analisis terbukti berperan dalam

pembelajaran bahasa kedua.

C. Metode

Metode penelitian ini terdiri dari tipe

penelitian, tipe data dan sumber data,

teknik mengumpulkan data, dan teknik

menganalisa data

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe

deskriptif kualitatif dengan penekanan

pada Linguistik Terapan (Applied

Linguistic) karena datanya diambil dari

karangan bertema tertentu.

2. Tipe data dan sumber data

Tipe data adalah teks atau dokumen

seperti kata, frase, anak kalimat,

kalimat, dialog, narasi dan sebagainya.

Sementara sumber data utama adalah

karangan bahasa Inggris dengan tema

“My Favorite Place” dari mahasiswa

semester 2 Ekonomi Manajemen

UNIBA Tahun Akademik 2011/2012.

Sementara data-data lain diambil dari

buku-buku, jurnal, artikel maupun

sumber-sumber virtual.

3. Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan note taking, merupakan

bagian dari menulis dokumen dari

paragrap atau esai yang akan

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1030

Page 6: 237-94-1-SM analisis eror

didokumentasikan dalam lembaran

riset. Maka dari itu penting kiranya

mengkritisi teks yang akan di analisa

dan kemudian membuat keputusan

tentang apa yang akan dan tidak akan

dipergunakan dalam analisa data.

4. Teknik menganalisa data

Teknik analisa data dalam penelitian ini

akan menggunakan algoritma James

seperti dalam deskripsi error yang telah

dibahas sebelumnya.

D. Hasil dan Pembahasan

Menurut Corder (1967) “errors are

visible proof that learning is taking place.”

Analisa error dalam pemerolehan bahasa

kedua merupakan perbandingan antara

error dalam target language dan dalam

target language itu sendiri. Dengan kata

lain, Error analisis dalam “wajah baru”.

Berkenaan dengan analisa error

seperti dijelaskan diatas, peneliti

memfokuskan pada suatu karangan

bertema “My Favorite Place” yang ditulis

oleh mahasiswa Ekonomi Manajemen

semester dua Universitas Islam Batik

Surakarta Tahun Akademik 2011/2012.

Terdapat 40 mahasiswa yang menjadi

participant dalam penelitian ini sehingga

datanya adalah karangan personal.

Dalam proses analisa ini, penulis

menggunakan Algoritma James yang

tersaji dalam urutan sebagai berikut:

1. Koleksi data

2. Identifikasi error

3. Pernyataan tentang tipe error yang sering

terjadi

4. Identifikasi area kesulitan dalam bahasa

target

5. Remidi

6. Analisa sumber error

7. Penemuan bukti nyata dari penyebab

terjadinya error

Sesuai dengan klasifikasi

error yang diusulkan oleh Corder,

maka peneliti akan menganalisa tipe

error yang terdiri dari omission,

addition, misformation, dan

misordering. Adapun presentasi dari

error analisis mengikuti langkah-

langkah berikut ini:

1. Pertama, pengenalan strategi

taxonomi error yang bisa

diwujudkan dalam cetak tebal

ataupun cetak miring.

2. Kedua, penyajian contoh kalimat

yang terdapat dalam karangan

mahasiswa

3. Ketiga, analisa error

4. Keempat, mencari tahu penyebab

terjadinya error

Dalam analisa ini, peneliti

akan mengklasifikasi tiap kalimat ke

dalam tipe error, menganalisa error

dan akhirnya mencari tahu

penyebabnya.

1.Klasifikasi Kalimat dalam Tipe Error

A. Omission

B. Addition

C. Misordering

D. Misformation

2. Error Analisis

Sub bahasan ini membahas

perihal deskripsi error dan error

analisis yang disajikan dalam sebuah

tabel. Berikut ini adalah cuplikan

dari sebagian analisa error.

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

1031 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012

Page 7: 237-94-1-SM analisis eror

Deskripsi Error Analisis

a Ommission of

Noun I want to see beautiful building in Bali

and very happy.

I want to see Sanur Beach and I want to

see tourism and take the picture with

them.

I am very happy can see so beautiful Bali

island.

There are many place that have more

historical story.

Dalam kalimat yang bercetak miring

ini, mahasiswa mengabaikan unsur

Subject, “I am” Sumber kekeliruan ini

adalah tata bahasa target atau disebut

intralingual. Maksudnya, mahasiswa

telah mengenal struktur bahasa target

akan tetapi belum memehami

penyebutan kembali Subyek “I am”.

Kalimat ini mengabaikan Noun yang

mengikuti Adjective “tourism”

sehingga seharusnya ditulis “tourism

resort” dikarenakan adjective tidak bisa

berdiri sendiri. Kemungkinan

kekeliruan ini termasuk dalam

intralingual.

Tidak jauh berbeda, kalimat ini juga

mengabaikan unsure Subyek “I” Perlu

penyebutan kembali subyek “I” karena

diikuti oleh Modal “can” Kekeliruan

ini termasuk dalam interference.

.Dalam kalimat ini, mahasiswa

seharusnya menambah “s” sehingga

menjadi “places” karena didahului oleh

“many” yang mengisyaratkan jamak.

Kekeliruan ini karena pengaruh bahasa

ibu. Dalam bahasa ibu si penulis

kalimat, bentuk jamak tidak ditambah

“s” akan tetapi ditulis lagi sama persis

menggunakan tanda baca “–“.

Verb I want to see Ka’bah and Kuba Mosque

besides take a walk and go around while

enjoy a view scenery.

The next, I want to holiday and enjoy

I want to see snow, I want enjoy air fresh

and cool.

I’ve ever see Buckingham Palace in a

picture.

Verb bercetak miring dalam kalimat ini

memerlukan tambahan “ing” karena

didahului oleh “while” yang berfungsi

untuk menggabungkan dua aktifitas

sekaligus sehingga menjadi “

enjoying.” Kekeliruan ini termasuk

dalam intralingual.

Mahasiswa kurang memahami hukum

“to infinitive” seperti tercermin dalam

kalimat ini. Seharusnya ada

penambahan “have” yang menengahi

keduanya sehingga menjadsi “to have a

holiday” Sumber kekeliruan adalah tata

bahasa target.

Mahasiswa bermaksud menggunakan

present perfect tense, akan tetapi verb 3

yang ditulis keliru. Seharusnya “ I’ve

ever seen.” Kekeliruan ini termasuk

intralingual.

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1032

Page 8: 237-94-1-SM analisis eror

Article I can meet with artist or desainer.

Because I want to make happy my family

and want to see view in Mecca city.

Because we know that Columbia

University is second best university in

the world.

As I know it is classic city.

Ketiadaan article “an” dan “a” dalam

kalimat ini menunjukkan kurangnya

pemahaman terhadap tata bahasa target

sehinnga kekeliruan termasuk

intralingual. Penambahan article “an”

dam “an artist” karena adanya vowel

diawal kata, sedangkan penambahan

article “a” pada “a designer” karena

adanya consonant pada awal kata.

Kalimat ini mengabaikan article “the.”

Penggunaan article “the” diperlukan

karena pemandangannya jelas merujuk

pada satu tempat yaitu Mecca sehingga

harus ditulis “see the view” Kekeliruan

ini termasuk intralingual.

Serupa dengan kalimat diatas,

kekeliruan terletak pada peniadaan

article “the”yang mesti ditulis “is the

second.” Keharusan penambahan

article “the” dalam kalimat ini karena

kalimat ini bertipe superlative. Jadi

sumber kekeliruan masih intralingual

Seperti dalam kalimat diatas, ketiadaan

article “a” juga terdapat dalam kalimat

ini. Noun yang merujuk pada satu

tempat tertentu mengharuskan

pemakaian article “a” sehingga

menjadi “ a classic city.” Berarti

sumber kekeliruannya intralingual.

Preposition If I can go to some countries, I want to

go Spain.

I want to eat Arabian food, example

Kebuli Rice and drinking of zam zam

water.

Besides I want take a walk and go

around.

Kata bercetak miring ini seharusnya

menjadi “go to Spain” karena

menunjuk pada satu tempat. Kekeliruan

ini termasuk dalam intralingual.

Kata “example” tidak bisa berdiri

sendiri dalam kalimat sehingga harus

didahului “for” karena hal itu

merupakan aturan tata bahasa target.

Ketiadaan preposition “for” ini

termasuk dalam intralingual.

Serupa dengan kalimat sebelumnya,

mahasiswa mengabaikan preposition

“to” yang seharusnya ditulis “go to

Paris” karena aturan tata bahasa target

yang kurang dipahami. Penggunaan

huruf capital dalam penulisan tempat

juga kurang dipahami. Kekeliruan ini

termasuk dalam intralingual.

b Addition

I want to study symbology at there, like

Professor Robert Langdon in “The

Penambahan preposition “at” dalam

kata bercetak miring di kalimat ini

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

1033 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012

Page 9: 237-94-1-SM analisis eror

c Misformati

on

I would like to visit Barcelona spain.

Beside that, I want to see the campus

which for take pictures of Harry Potter.

Misformation dalam kalimat ini

terletak pada penggunaan huruf kecil

pada nama Negara, Spain. Seharusnya

tanda baca pada awal nama Negara

ditulis dengan huruf capital sesuai

dengan aturan tata bahasa target.

Kekeliruan ini termasuk dalam

intralingual.

Kata bercetak miring “beside that” ini

jelas terpengaruh oleh bahasa ibu, yang

berarti “beside=disamping, that=itu,

jadi kalau digabungkan dalam bahasa

ibu si penulis menjadi “disamping itu.”

Jadi kekeliruannya masuk dalam

interference. Adapun dalam tata bahasa

target, “disamping itu” adalah

“besides.”

d Misorderin

g

I want to see Pyramid, Spink, mummy

Firaun.

It’s just that I want to first visit.

Why I would like to visit Italy, because

people Italy very like with language in

place, so tourist very like in Rome and

millan city.

I want to see Eiffel panorama nearly

with somebody who special for me.

And gratitude for all God-give beauty.

Misordering “mummy Firaun” jelas

terpengaruh pada interference. Jika

diartikan berarti “mumi Firaun.”

Struktur model ini adalah struktur

bahasa Indonesia, sedangkan struktur

bahasa Inggris berlaku sebaliknya. Jadi

seharusnya ditulis “Pharaoh mummy”

Kata bercetak miring “first visit”

berstruktur bahasa Indonesia seperti

kalimat sebelumnya. Jadi seharusnya

mahasiswa menulis “visit first.”

Intralingual adalah sumber kekeliruan.

Formasi “people Italy” masih

berstruktur bahasa Indonesia. Jika

diartikan menjadi orang-orang Itali.

Penguasaan vocabulary yang kurang

menjadi kendala kekeliruan dalam

penulisan kalimat ini sehingga mesti

berubah menjadi “Italian” yang berarti

orang Itali. Maka kekeliruan ini

termasuk dalam interference.

Kalimat “Eiffel panorama nearly”

tidak bermakna dalam bahasa target.

Pola kalimat ini ditulis berstruktur

bahasa Indonesia yang kurang lebih

berarti “panorama Eiffel dari jarak

dekat.” Jika dirubah ke dalam bahasa

taget menjadi “Eiffel panorama

closely.” Karena berpola bahasa

Indonesia, maka sumber kekeliruan ini

adalah interference.

Mahasiswa bermaksud

mengungkapkan suatu ide dalam

kalimat ini yang jika diartikan menjadi

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1034

Page 10: 237-94-1-SM analisis eror

Dari keseluruhan analisa diatas,

maka error yang terjadi dalam

pembelajaran bahasa kedua oleh

mahasiswa semester dua Ekonomi

Manajemen UNIBA dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Terdapat 50 kalimat yang bertipe

error omission.

Adapun ommision terbagi lagi

menjadi beberapa sub yaitu error

Noun berjumlah 8 kalimat, error Verb

berjumlah 26 kalimat, error article

berjumlah 7 kalimat, dan error

Preposition berjumlah 10 kalimat.

Sumber error Omission terjadi karena

dua hal yaitu interference dan

intralingual.

b. Ada 38 kalimat yang bertipe error

addition.

Error addition menemati urutan

ketiga. Addition bisa dipengaruhi oleh

interference dan intralingual.

c. Sedangkan 53 kalimat bertipe error

Misformation

Urutan kedua pembuatan error

ditempat oleh Misformation.

Sebagian besar kekeliruan ini terjadi

dalam ranah interference.

d. Adapun error Misordering terdapat

24 kalimat

Urutan error yang terakhir ditempati

oleh Misordering. Sebagian besar

kekeliruan ini terjadi karena

interference.

Error yang banyak ditemukan

dalam karangan mahasiswa semester dua

ini menunjukkan pentingnya suatu riset

yang berfokus pada error analisis karena

terjadinya error membuktikan bahwa

proses pembelajaran tengah dan masih

berlangsung atau disebut juga refleksi dari

proses kognitif dalam penerimaan bahasa

target. Riset seperti ini sangat berguna

untuk para pengajar bahasa kedua guna

mengetahui kemajuan dan kesulitan -

pembelajar bahasa kedua. Jika tipe dan

sumber error telah diketahui, maka salah

satu cara untuk memperbaiki error adalah

remidiasi (remedial lesson). Pengajar

bahasa kedua bisa menunjukkan error yang

dibuat oleh pembelajar bahasa dan

memberikan koreksi sehingga mereka tahu

mana yang salah dan mana yang benar.

Koreksi yang dilakukan oleh pengajar

bahasa kedua secara berulang-ulang akan

memberikan efek kognitif kepada

pembelajar bahasa kedua sehingga mereka

akan dapat mengoreksi sendiri error yang

mereka buat.

E. Kesimpulan dan Saran

Dari analisa diatas, peneliti akan

menguraikan kesimpulan dan saran

sebagai berikut:

a. Kesimpulan

Dalam kesimpulan ini, penulis sepakat

dengan Corder yang menyatakan akan

pentingnya peranan error dalam

pembelajaran bahasa kedua. Karangan

mahasiswa semester dua Ekonomi

Manajemen UNIBA ini memuat sekian

banyak error yang dipengaruhi oleh baik

interference maupun intralingual.

Adapun kesimpulan yang dapat peneliti

tawarkan dalam penelitian ini adalah

pertama, tipe error terbanyak ada pada

Misformation, yaitu tipe error yang

terjadi karena pengaruh bahasa ibu.

Seringkali pembelajar bahasa kedua

“terjebak” dalam tata bahasa ibu akan

tetapi ditulis dalam bahasa Inggris

sehingga bisa dikatakan “bahasa Inggris

ala Indonesia.”

Kedua, tipe Omission, berkenaan dengan

ketiadaan salah satu unsur bahasa seperti

Noun, Verb, Article, Adverb, Adjective

dan Preposition. Kekeliruan tipe ini

terjadi karena pembelajar kurang teliti

dalam mengekspresikan ide dan

gagasannya ke dalam bentuk tulisan -

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

1035 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012

Page 11: 237-94-1-SM analisis eror

sehingga melewati hal-hal detail yang

menjadi aturan baku dalam tata bahasa

target.

Ketiga, tipe error Addition yang

menempati urutan ketiga terjadi karena

pemahaman yang kurang dalam aturan

tata bahasa target sehingga menambah-

nambah yang seharusnya tidak perlu

ditulis. Tipe error terakhir adalah

Misordering yang berkaitan dengan

formasi parts of spech dalam suatu

kalimat maupun struktur tenses bahasa

target.

Akhirnya, analisa error menurut

hemat peneliti penting dilakukan karena

para pengajar bahasa kedua bisa

menjadikan analisa error ini sebagai

bagian dari evaluasi pembelajaran. Hal

ini penting untuk mengetahui kemajuan

para peserta didiknya atau mahasiswanya

beserta kesulitan dan kendala yang

mereka hadapi dalam pembelajaran

bahasa kedua. Error analisis juga cocok

untuk dijadikan strategi yang efektif

untuk ukuran remidiasi dalam

pembelajaran bahasa kedua. Penelitan

error analisis juga berguna untuk

pengajar bahasa kedua untuk pembuatan

sillabus yang sesuai dengan kebutuhan

siswa/mahasiswa. Jadi, semua sumber-

sumber error dan tipe error yang telah

dianalisa sebelumnya memainkan

peranan penting dalam pengajaran

bahasa kedua.

b. Saran

Saran yang dapat peneliti tawarkan untuk

para pembaca untuk penelitian

selanjutnya adalah penelitian yang

berkenaan dengan Interlanguage.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, H Douglas. 2004. Principles ofLanguage Learning and Teaching.London: Longman

Chomsky, Noam. 1965. Aspect of Theory ofSyntax. Cambridge: MIT Press

Corder, S Pit. 1981. Error Analysis andInterlanguage. Oxford. OxfordUniversity Press

Corder, S Pit. 1982. Error Analysis and

Interlanguage. London: Oxford

University Press

Corder, S. P. 1973. Introducing applied

linguistics. Middlesex: Penguin.        

Corder, S. P. 1971. Idiosyncratic dialects and

error analysis. IRAL 9(2), 147-

160.        

Corder, S. P. (1967). The significance of

learners’ errors. Reprinted in J.C.

Richards (ed.) (1974, 1984) Error

Analysis: Perspectives on second

language acquisition, pp. 19-27.

[Originally in International Review of

Applied Linguistics, 5(4)] London:

Longman.      

Darus, Saadiyah. “Error Analysis of the

Written English Essays of Secondary

School Students in Malaysia: A Case

Study” European Journal of Social

Siences. Vol.8, N. 3, 2009 

Dulay, H.C., & Burt, M.K. 1972. Error

analysis: Perspectives on second

language acquisition. London:

Longman.        

Ellis, R. 1997. Second Language Acquisition.

Oxford, Oxford University Press

James, Carl. 1989. Errors in Language

Learning and Use: Exploring Error

Analysis. London: Longman

Krashen, Steven. 1982. Principles and

Practice in Second Language

Acquisition. Englewood Cliffs, NJ:

Prentice Hall

Krashen, S., & Pon, P. (1975). An error

analysis of an advanced ESL learner:

The importance of the Monitor.

Working Papers on Bilingualism, 7,

125-129.        

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1036

Page 12: 237-94-1-SM analisis eror

Lyster and Ranta. 1997. Corrective Feedback

and Learner Uptake: Negotiation of

Form in Communicative ESL

Classrooms. Studies in Second

Language Acquisition. 19:37-66

Meisel, Jurgen M. 2011. First and Second

Language Acquisition: Parallels and

Differnces. New York. Cambridge

University Press.

Ning, MI.”Implications of Interlanguage

Error Analysis and Research on English

Language Testing and Teaching”

Higher Education of Social Science.

Vol.2, No. 2, 2012, pp.4-7

O’Grady, William; Dobrovolsky, Michael and

Katamba, Francis. 1996.

Contemporary Linguistics: An

Introduction. Cambridge: C.U.P

Richards,Jack C. 1977. Error Analysis:

Perspective on Second Language

Acquisition. London: Longman

Richards, J.C. 1971. “Error analysis and

second language strategies” Language

Sciences, 17, 12-22.    

Sattayathan, Anchalee and Pongrat

Tatnapinyowong. “Analysis of Error in

Paragraph Writing in English by First

Year Medical Sttudents from the Four

Medical school at Mahidol University”

Silpakorn University International

Journal, Vol.8: 17-38, 2008    

ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN

AJARAN 2011/2012

GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1037