Upload
didi
View
8
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bahasa
Citation preview
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER
DUA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKATA TAHUN AJARAN 2011/2012
Eny Kustiyah
Ariviani Dewi
ABSTRACT
The objectives of the research are (1) to reveal the type of error in Economic
Management Students of Batik Islamic University of Surakarta in the second semester, (2)
to get to know the role of error in second language learning.
The method of the research is descriptive qualitative. The sources of data are derived from
the students’ thematic composition, books, scientific journals, and virtual sources. While
the type of data are text consist of words, phrases, clauses, and sentences. The present
researcher uses note taking to collect the data. The use of error analysis theory will help for
a comprehensible understanding.
This study has examined the types of error in Economic Management students of
Batik Islamic University in the second semester. Whereas the types of error in this study are
omission, addition, misformation, and misordering. It has also discoverd the source of
error whether interference, intralingual or development error. This study finds the significant
role of error in the second language learning by giving remedial lesson.
The finding moves further that error analysis becomes the bridge of the relationship between
teacher and student.The study has also discovered that error analysis becomes part of
language learning evaluation.
Key words: error, omission, addition, misformation, misordering, interference, intralingual,
the role of error
A. Pendahuluan
Bahasa adalah alat komunikasi. Manusia
belajar bahasa mulai dari mendengarkan
suara, lalu berkembang mengerti arti tiap
katanya, dan dilanjutkan ke arah yang lebih
komplek berkenaan dengan aturan dalam
bahasa yang menggabungkan kata-kata
tersebut ke dalam satu kesatuan unit
kalimat. Aturan seperti ini dalam istillah
tradisional disebut tata bahasa (the
grammar of language).
Hal ini sesuai dengan apa yang
diungkapkan Clark and Clark (1977: 5),
“A grammar then, a system of rules.”
Proses mengenal tata bahasa tersebut
merupakan suatu pembelajaran. Pada
hakikatnya, pebelajaran adalah sebuah -
proses yanag melibatkan kekeliruan atau
error. Dalam hal pembelajaran bahasa,
khususnya bahasa Inggris, kekeliruan
seringkali dilakukan oleh para pembelajar
(learners).
Bertolak dari hal inilah, maka penelitian
ini berfokus pada bahasa Inggris yaitu
bahasa kedua (second language) yang
kebetulan juga merupakan salah satu
bahasa internasional. Hal inilah yang
menjadi perhatian pengajar bahasa kedua
ketika memberikan materi kepada
pembelajar. Kekeliruan yang dilakukan
oleh para mahasiswa Manajemen ini
menimbulkan rasa ingin tahu di benak
pengajar sehingga pengajar bahasa kedua
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
1026 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012
merasa perlu mencari tahu sumber
kekeliruan tersebut, mengidentifikasi
kekeliruan itu, mendeskripsikan,
mengklasifikasikan, dan menganalisanya.
Seringnya terjadi error dalam proses
pembelajaran bahasa kedua ini
menimbulkan satu pertanyaan tentang
mengapa para pembelajar membuat
kekeliruan yang sama secara terus
menerus, bahkan ketika pengajar bahasa
sudah membetulkan atau mengoreksi
kekeliruannya.
Para peneliti dan pengajar bahasa
meyadari bahwa kekeliruan yang dibuat
seseorang dalam proses pembelajaran
bahasa kedua ini perlu dianalisis dengan
teliti, sebab didalamnya terdapat kunci
untuk memahami proses pemerolehan
bahasa (language acquisition process) atau
proses pembelajaran bahasa (language
learning process).
Analisis error ini sesungguhnya
berfokus pada kemampuan dan kreatifitas
pembelajar dalam membangun bahasa
kedua. Analisa error ini menjadi bagian
dari Applied Linguistic atau Linguistik
Terapan. Dari uraian diatas, penulis
tertarik untuk mengkaji kekeliruan (error)
yang ada di fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen Semester 2 Universitas Islam
Batik tahun akademik 2011/2012.
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1)
Untuk mengungkapkan tipe error yang
dilakukan oleh mahasiswa Ekonomi
Manajemen Universitas Islam Batik
Surakarta, dan (2) Untuk mengetahui
peranan analisa error dalam pembelajaran
bahasa kedua.
Selanjutnya, penelitian ini diharapkan
memberikan kontribusi untuk peneliti
khususnya guna mendapatkan informasi
detil mengenai proses pembelajaran bahasa
kedua yang bersinggungan erat dengan
sumber kekeliruan, penyebab terjadinya
kekelirun, dan solusi mengatasi kekeliruan
yang sering dilakukan oleh pembelajar
bahasa kedua. Manfaat lain yang dapat
diperoleh yaitu penelitian ini diharapkan
memberikan gambaran bahwa error
making mejadi ciri khas dalam proses
pembelajaran bahasa kedua.
B. Tinjauan Pustka
Tinjauan pustaka yang mendasari analisa
penelitian ini meliputi kesalahan dan
kekeliruan, identifikasi error, deskripsi
error, koreksi error.
1. Kesalahan (mistake) dan Kekeliruan
(error)
Kekeliruan (error) adalah fenomena
yang umun terjadi dalam proses
pembelajaran bahasa. Istilah kekeliruan
atau error akan dipergunakan
bergantian dalam tulisan ini. Brown
berpendapat bahwa analisa kekeliruan
(error analysis) bisa dilakukan karena
fakta menyebutkan tentang pembelajar
(learners) yang seringkali membuat
kekeliruan terutama pada mereka yang
tengah belajar bahasa kedua (second
language). Adapun kekeliruan ini dapat
diobservasi, dianalisa, dan
diklasifikasikan guna mengungkapkan
sistem pembelajaran yang sedang
berjalan dan bertujuan untuk
menganalisa bahasa pembelajar.
Sebelum sampai pada pembahasan
yang lebih detail, kiranya perlu penulis
jelaskan terlebih dahulu dua istilah yang
serupa tapi tak sama yaitu kesalahan
atau mistake dan kekeliruan atau yang
disebut error.
a. Kesalahan (Mistake)
Menurut Richard (1997), penyebab
kesalahan adalah kurangnya
perhatian, ketidak hatian, dan
beberapa aspek performance.
Namun, seseorang bisa mengoreksi
sendiri kesalahan yang dibuatnya
ketika ada yang mengingatkan.
b. Kekeliruan (Error)
Sementara kekeliruan atau error
terjadi karena penggunaan fitur-fitur
bahasa yang menunjukkan
ketidaksempurnaan dalam -
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
1027 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012
pembelajaran bahasa. Ellis (1997)
merekomendasikan dua cara untuk
membedakan kekelirun dan
kesalahan; yang pertama adalah
dengan cara mengecek konsistensi
dari performance pembelajar dan
yang kedua yaitu dengan cara
memberikan pertanyaan pancingan
dalam rangka menyadarkan
kekeliruan yang telah dibuatnya
sehingga pembelajar diharapkan
mampu mengoreksi kekeliruannya.
Ketika pembelajar tidak mampu
mengoreksi kesalahannya sendiri,
maka hal itu disebut kekeliruan
namun jika ternyata pembelajar
tersebut mampu mengoreksi sendiri
maka hal itu disebut kesalahan.
2. Identifikasi Error
Kekeliruan didalam suatu kalimat
acapkali ditemukan dalam
pembelajaran bahasa kedua. Oleh
karena itu, ada dua syarat yang harus
dipenuhi agar suatu kalimat bebas dari
kekeliruan; benar secara gramatikal,
dan bisa diterima. Benar secara
gramatikal berarti kalimat tersebut
tidak melenceng dari standar aturan
tata bahasa.
Selain itu, menurut Chomsky
(1965:10), acceptable are those “that
are perfectly natural and immediately
comprehensible without paper-and-
pencil analysis, and in no way bizarre
or outlandish.” Terjemahan bebas
penulis bahwa pendapat Chomsky
tentang keberterimaan adalah kalimat
yang sepenuhnya alami dan lekas
dimengerti oleh kedua belah pihak
tanpa analisa ilmiah. Berikut adalah
tabel identifikasi error:
grammatical Acceptable Free from error
grammatical Unaceptable Erroneous
ungrammatical Acceptable Erroneous
ungrammatical Unacceptable Erroneous
Sedangkan seorang ahli bahasa lain
yakni James memberikan kontribusi
perihal prosedur menjalankan analisa
error yang diperkenlkan dengan istilah
algoritma James seperti berikut:
a Koleksi data
b Identifikasi error
c Pernyataan tentang tipe error yang
sering terjadi
d Identifikasi area kesulitan dalam
bahasa target
e Terapi atau remidi
f Analisa sumber error
g Penemuan bukti nyata dari penyebab
terjadinya error
3. Deskripsi error
Error (kekeliruan) terjadi di
banyak aspek seperti di dalam fonem,
morfem, kata, kalimat dan bahkan
paragrap. Perbedaan kategori untuk
mendiskripsikan error telah
diklasifikasikan oleh Pit Corder sebagai
berikut:
a). Pre-sistematik
Kekeliruan terjadi sebelum
pembelajar bahasa menyadari aturan
atau tata bahasa standar dari bahasa
tersebut.
b).Sistematik
Kekeliruan terjadi setelah
pembelajar mengenal sistem dalam
bahasa tersebut namun kekeliruan
masih saja terjadi karena pembelajar
tidak dapat menjelaskan dan
mengoreksi kekeliruannya.
c). Post-sistematik
Kekeliruan terjadi ketika pembelajar
telah mengenal sepenuhnya sistem
dan aturan dalam bahasa tersebut.
Post-sistematik ini masih dibagi lagi
menjadi tiga grup, yaitu
interference, intralingual, dan
develoment error.
1) Interference
Interference mengacu pada
kekeliruan yang disebabkan oleh
pengaruh bahasa ibu.
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1028
2) Intralingual
Intralingual mengacu pada
kekeliruan yang bersumber dari
struktur tata bahasa target itu
sendiri atau bahasa kedua.
3) Development error
Perkembangan kekeliruan ini
mengacu pada usaha pembelajar
membuat hipotesa bahasa yang
tengah dipelajari. Dengan
demikian, ada empat tipe
kekeliruan (error) yaitu
ommission, addition,
misformation, dan misordering
error.
(a) Omission (ketiadaan salah
satu unsur bahasa)
Omission adalah tipe
kekeliruan yang bercirikan
adanya ketiadaan salah satu
unsur bahasa yang seharusnya
muncul dalam suatu
penggunaan bahasa yang baik
dan benar. Omission
mencakup nouns, verbs,
adjectives and adverbs, the
article, verb auxiliaries dan
preposition.
(b) Addition (penambahan unsur
bahasa)
Addition adalah tipe
kekeliruan yang bercirikan
penambahan unsur bahasa
yang seharusnya tidak muncul
dalam penggunaan bahasa
tersebut. Terdapat tiga tipe
addition: tanda baca ganda,
regularisasi, dan tambahan
simpel seperti contoh di
bawah ini:
(c)Misformation (kesalahan
formasi)
Misformation merujuk pada
kekeliruan bentuk struktur
atau morfem. Ada tiga tipe
misformation: regularization
(regularisasi) seperti catched,
writted, mans, childs), archi-
forms seperti this/that/these/
those, dan alternating forms
seperti he untuk she, they
untuk us, her untuk she.
(d) Misordering (kekeliruan
dalam penempatan morfem)
Misordering bercirikan
ketidakakuratan penempatan
morfem dalam suatu
ungkapan.
4. Mengoreksi kekeliruan (error
correction)
Penelitian ini berguna untuk membantu
mengatasi problematika error dalam
pembelajaran bahasa kedua. Salah satu
tujuan melakukan penelitian analisa
error adalah mengidentifikasi prinsip-
prinsip bahasa guna membantu
mengoreksi kekeliruan secara efektif
(James, 1988).
Dalam analisa error, pengajar bahasa
kedua bisa memberikan berbagai
macam tipe koreksi. Mengoreksi error
dalam pembelajaran bahasa kedua
merupakan sesuatu yang wajar terjadi
dalam proses pembelajaran. Sementara
itu, communicative approach yang
menitikberatkan pada kefasihan
ataupun feedback (umpan balik).
Lyster dan Ranta (1997:38)
mengungkapkan enam tipe umpan balik
yang berbeda sebagai berikut:
1. Koreksi eksplisit
Pengajar berperan aktif memberikan
koreksi sejelas-jelasnya kepada para
pembelajar sehingga mereka tahu
mana yang benar dan yang salah dari
ide atau gagasan yang elah mereka
ungkapkan.
2.Koreksi implisit
Koreksi implisit, biasa disebut recast
juga menuntut peran aktif pengajar
untuk mengoreksi secara implisit baik
sebagian atau keseluruhan gagasan
yang mereka ungkapkan.
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
1029 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012
3. Permintaan klarifikasi
Pengajar menggunakan kalimat
klarifikasi untuk mengoreksi seperti,
“Excuse me?, atau Pardon?”
4. Umpan balik metalinguistik
Pengajar mempersiapkan pertanyaan
atau komentar berkaitan dengan
ungkapan yang ada.
5. Elisitasi
Pengajar merumuskan kembali
ungkapan yang baik dan benar sesuai
dengan tata bahasa.
6. Pengulangan
Pengajar mengoreksi ungkapan
tersebut dengan cara mengulangnya
kembali dan memfokuskan intonasi
pada kekeliruan tersebut.
Istilah mengoreksi kekeliruan (error
correction) dikemukakan oleh James
(1998: 236-237) yang membaginya
menjadi tiga yaitu,
1. Menginformasikan kekeliruan para
pembelajar lalu membiarkan
pembelajar mengoreksi sendiri
kekeliruannya. Hal ini juga disebut
umpan balik (feedback) yang
berfungsi untuk mengingatkan jikalau
ungkapan mereka itu benar atau salah.
2. Mempersiapkan informasi yang
mengarah pada revisi dan koreksi dari
kekeliruan dengan komentar yang
lebih spesifik.
3. Mempersiapkan informasi yang
memberikan kesempatan kepada
pembelajar untuk merevisi kekeliruan.
Selanjutnya, perkembangan koreksi
kekeliruan (error correction) masih terus
berlanjut sampai sekarang. Namun
demikian, sebagian ahli bahasa
berseberangan dengan teori error
correction, diantaranya Krashen (1982)
yang menyatakan bahwa koreksi
kekeliruan tidak begitu meyakinkan untuk
pemerolehan bahasa kedua.
Dalam hal koreksi kekeliruan,
Krashen menyarankan bahwa anak-anak
tidak menerima umpan balik yang negatif
(negative feedback) dalam proses
pembelajaran bahasanya. Pandangan ini
didukung oleh O’Grady, Dobrovolsky, dan
Katamba (1996) yang menyatakan bahwa
orang dewasa seringkali mengoreksi tata
bahasa anak dan memujinya meskipun
pada kenyataannya salah.
Meski demikian, Krashen mendapat
tentangan dari Corder (1982) yang
mewakili perbedaan gagasan sebelumnya.
Dia meyakini bahwa koreksi kekeliruan
memegang peran yang signifikan di dalam
pembelajaran bahasa kedua. Sebaliknya,
Corder percaya bahwa koreksi akan
membawa anak atau pembelajar mengenal
lebih baik lagi bahasa yang tengah mereka
pelajari. Terlepas dari perbedaan itu, error
analisis terbukti berperan dalam
pembelajaran bahasa kedua.
C. Metode
Metode penelitian ini terdiri dari tipe
penelitian, tipe data dan sumber data,
teknik mengumpulkan data, dan teknik
menganalisa data
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe
deskriptif kualitatif dengan penekanan
pada Linguistik Terapan (Applied
Linguistic) karena datanya diambil dari
karangan bertema tertentu.
2. Tipe data dan sumber data
Tipe data adalah teks atau dokumen
seperti kata, frase, anak kalimat,
kalimat, dialog, narasi dan sebagainya.
Sementara sumber data utama adalah
karangan bahasa Inggris dengan tema
“My Favorite Place” dari mahasiswa
semester 2 Ekonomi Manajemen
UNIBA Tahun Akademik 2011/2012.
Sementara data-data lain diambil dari
buku-buku, jurnal, artikel maupun
sumber-sumber virtual.
3. Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan note taking, merupakan
bagian dari menulis dokumen dari
paragrap atau esai yang akan
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1030
didokumentasikan dalam lembaran
riset. Maka dari itu penting kiranya
mengkritisi teks yang akan di analisa
dan kemudian membuat keputusan
tentang apa yang akan dan tidak akan
dipergunakan dalam analisa data.
4. Teknik menganalisa data
Teknik analisa data dalam penelitian ini
akan menggunakan algoritma James
seperti dalam deskripsi error yang telah
dibahas sebelumnya.
D. Hasil dan Pembahasan
Menurut Corder (1967) “errors are
visible proof that learning is taking place.”
Analisa error dalam pemerolehan bahasa
kedua merupakan perbandingan antara
error dalam target language dan dalam
target language itu sendiri. Dengan kata
lain, Error analisis dalam “wajah baru”.
Berkenaan dengan analisa error
seperti dijelaskan diatas, peneliti
memfokuskan pada suatu karangan
bertema “My Favorite Place” yang ditulis
oleh mahasiswa Ekonomi Manajemen
semester dua Universitas Islam Batik
Surakarta Tahun Akademik 2011/2012.
Terdapat 40 mahasiswa yang menjadi
participant dalam penelitian ini sehingga
datanya adalah karangan personal.
Dalam proses analisa ini, penulis
menggunakan Algoritma James yang
tersaji dalam urutan sebagai berikut:
1. Koleksi data
2. Identifikasi error
3. Pernyataan tentang tipe error yang sering
terjadi
4. Identifikasi area kesulitan dalam bahasa
target
5. Remidi
6. Analisa sumber error
7. Penemuan bukti nyata dari penyebab
terjadinya error
Sesuai dengan klasifikasi
error yang diusulkan oleh Corder,
maka peneliti akan menganalisa tipe
error yang terdiri dari omission,
addition, misformation, dan
misordering. Adapun presentasi dari
error analisis mengikuti langkah-
langkah berikut ini:
1. Pertama, pengenalan strategi
taxonomi error yang bisa
diwujudkan dalam cetak tebal
ataupun cetak miring.
2. Kedua, penyajian contoh kalimat
yang terdapat dalam karangan
mahasiswa
3. Ketiga, analisa error
4. Keempat, mencari tahu penyebab
terjadinya error
Dalam analisa ini, peneliti
akan mengklasifikasi tiap kalimat ke
dalam tipe error, menganalisa error
dan akhirnya mencari tahu
penyebabnya.
1.Klasifikasi Kalimat dalam Tipe Error
A. Omission
B. Addition
C. Misordering
D. Misformation
2. Error Analisis
Sub bahasan ini membahas
perihal deskripsi error dan error
analisis yang disajikan dalam sebuah
tabel. Berikut ini adalah cuplikan
dari sebagian analisa error.
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
1031 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012
Deskripsi Error Analisis
a Ommission of
Noun I want to see beautiful building in Bali
and very happy.
I want to see Sanur Beach and I want to
see tourism and take the picture with
them.
I am very happy can see so beautiful Bali
island.
There are many place that have more
historical story.
Dalam kalimat yang bercetak miring
ini, mahasiswa mengabaikan unsur
Subject, “I am” Sumber kekeliruan ini
adalah tata bahasa target atau disebut
intralingual. Maksudnya, mahasiswa
telah mengenal struktur bahasa target
akan tetapi belum memehami
penyebutan kembali Subyek “I am”.
Kalimat ini mengabaikan Noun yang
mengikuti Adjective “tourism”
sehingga seharusnya ditulis “tourism
resort” dikarenakan adjective tidak bisa
berdiri sendiri. Kemungkinan
kekeliruan ini termasuk dalam
intralingual.
Tidak jauh berbeda, kalimat ini juga
mengabaikan unsure Subyek “I” Perlu
penyebutan kembali subyek “I” karena
diikuti oleh Modal “can” Kekeliruan
ini termasuk dalam interference.
.Dalam kalimat ini, mahasiswa
seharusnya menambah “s” sehingga
menjadi “places” karena didahului oleh
“many” yang mengisyaratkan jamak.
Kekeliruan ini karena pengaruh bahasa
ibu. Dalam bahasa ibu si penulis
kalimat, bentuk jamak tidak ditambah
“s” akan tetapi ditulis lagi sama persis
menggunakan tanda baca “–“.
Verb I want to see Ka’bah and Kuba Mosque
besides take a walk and go around while
enjoy a view scenery.
The next, I want to holiday and enjoy
I want to see snow, I want enjoy air fresh
and cool.
I’ve ever see Buckingham Palace in a
picture.
Verb bercetak miring dalam kalimat ini
memerlukan tambahan “ing” karena
didahului oleh “while” yang berfungsi
untuk menggabungkan dua aktifitas
sekaligus sehingga menjadi “
enjoying.” Kekeliruan ini termasuk
dalam intralingual.
Mahasiswa kurang memahami hukum
“to infinitive” seperti tercermin dalam
kalimat ini. Seharusnya ada
penambahan “have” yang menengahi
keduanya sehingga menjadsi “to have a
holiday” Sumber kekeliruan adalah tata
bahasa target.
Mahasiswa bermaksud menggunakan
present perfect tense, akan tetapi verb 3
yang ditulis keliru. Seharusnya “ I’ve
ever seen.” Kekeliruan ini termasuk
intralingual.
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1032
Article I can meet with artist or desainer.
Because I want to make happy my family
and want to see view in Mecca city.
Because we know that Columbia
University is second best university in
the world.
As I know it is classic city.
Ketiadaan article “an” dan “a” dalam
kalimat ini menunjukkan kurangnya
pemahaman terhadap tata bahasa target
sehinnga kekeliruan termasuk
intralingual. Penambahan article “an”
dam “an artist” karena adanya vowel
diawal kata, sedangkan penambahan
article “a” pada “a designer” karena
adanya consonant pada awal kata.
Kalimat ini mengabaikan article “the.”
Penggunaan article “the” diperlukan
karena pemandangannya jelas merujuk
pada satu tempat yaitu Mecca sehingga
harus ditulis “see the view” Kekeliruan
ini termasuk intralingual.
Serupa dengan kalimat diatas,
kekeliruan terletak pada peniadaan
article “the”yang mesti ditulis “is the
second.” Keharusan penambahan
article “the” dalam kalimat ini karena
kalimat ini bertipe superlative. Jadi
sumber kekeliruan masih intralingual
Seperti dalam kalimat diatas, ketiadaan
article “a” juga terdapat dalam kalimat
ini. Noun yang merujuk pada satu
tempat tertentu mengharuskan
pemakaian article “a” sehingga
menjadi “ a classic city.” Berarti
sumber kekeliruannya intralingual.
Preposition If I can go to some countries, I want to
go Spain.
I want to eat Arabian food, example
Kebuli Rice and drinking of zam zam
water.
Besides I want take a walk and go
around.
Kata bercetak miring ini seharusnya
menjadi “go to Spain” karena
menunjuk pada satu tempat. Kekeliruan
ini termasuk dalam intralingual.
Kata “example” tidak bisa berdiri
sendiri dalam kalimat sehingga harus
didahului “for” karena hal itu
merupakan aturan tata bahasa target.
Ketiadaan preposition “for” ini
termasuk dalam intralingual.
Serupa dengan kalimat sebelumnya,
mahasiswa mengabaikan preposition
“to” yang seharusnya ditulis “go to
Paris” karena aturan tata bahasa target
yang kurang dipahami. Penggunaan
huruf capital dalam penulisan tempat
juga kurang dipahami. Kekeliruan ini
termasuk dalam intralingual.
b Addition
I want to study symbology at there, like
Professor Robert Langdon in “The
Penambahan preposition “at” dalam
kata bercetak miring di kalimat ini
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
1033 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012
c Misformati
on
I would like to visit Barcelona spain.
Beside that, I want to see the campus
which for take pictures of Harry Potter.
Misformation dalam kalimat ini
terletak pada penggunaan huruf kecil
pada nama Negara, Spain. Seharusnya
tanda baca pada awal nama Negara
ditulis dengan huruf capital sesuai
dengan aturan tata bahasa target.
Kekeliruan ini termasuk dalam
intralingual.
Kata bercetak miring “beside that” ini
jelas terpengaruh oleh bahasa ibu, yang
berarti “beside=disamping, that=itu,
jadi kalau digabungkan dalam bahasa
ibu si penulis menjadi “disamping itu.”
Jadi kekeliruannya masuk dalam
interference. Adapun dalam tata bahasa
target, “disamping itu” adalah
“besides.”
d Misorderin
g
I want to see Pyramid, Spink, mummy
Firaun.
It’s just that I want to first visit.
Why I would like to visit Italy, because
people Italy very like with language in
place, so tourist very like in Rome and
millan city.
I want to see Eiffel panorama nearly
with somebody who special for me.
And gratitude for all God-give beauty.
Misordering “mummy Firaun” jelas
terpengaruh pada interference. Jika
diartikan berarti “mumi Firaun.”
Struktur model ini adalah struktur
bahasa Indonesia, sedangkan struktur
bahasa Inggris berlaku sebaliknya. Jadi
seharusnya ditulis “Pharaoh mummy”
Kata bercetak miring “first visit”
berstruktur bahasa Indonesia seperti
kalimat sebelumnya. Jadi seharusnya
mahasiswa menulis “visit first.”
Intralingual adalah sumber kekeliruan.
Formasi “people Italy” masih
berstruktur bahasa Indonesia. Jika
diartikan menjadi orang-orang Itali.
Penguasaan vocabulary yang kurang
menjadi kendala kekeliruan dalam
penulisan kalimat ini sehingga mesti
berubah menjadi “Italian” yang berarti
orang Itali. Maka kekeliruan ini
termasuk dalam interference.
Kalimat “Eiffel panorama nearly”
tidak bermakna dalam bahasa target.
Pola kalimat ini ditulis berstruktur
bahasa Indonesia yang kurang lebih
berarti “panorama Eiffel dari jarak
dekat.” Jika dirubah ke dalam bahasa
taget menjadi “Eiffel panorama
closely.” Karena berpola bahasa
Indonesia, maka sumber kekeliruan ini
adalah interference.
Mahasiswa bermaksud
mengungkapkan suatu ide dalam
kalimat ini yang jika diartikan menjadi
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1034
Dari keseluruhan analisa diatas,
maka error yang terjadi dalam
pembelajaran bahasa kedua oleh
mahasiswa semester dua Ekonomi
Manajemen UNIBA dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Terdapat 50 kalimat yang bertipe
error omission.
Adapun ommision terbagi lagi
menjadi beberapa sub yaitu error
Noun berjumlah 8 kalimat, error Verb
berjumlah 26 kalimat, error article
berjumlah 7 kalimat, dan error
Preposition berjumlah 10 kalimat.
Sumber error Omission terjadi karena
dua hal yaitu interference dan
intralingual.
b. Ada 38 kalimat yang bertipe error
addition.
Error addition menemati urutan
ketiga. Addition bisa dipengaruhi oleh
interference dan intralingual.
c. Sedangkan 53 kalimat bertipe error
Misformation
Urutan kedua pembuatan error
ditempat oleh Misformation.
Sebagian besar kekeliruan ini terjadi
dalam ranah interference.
d. Adapun error Misordering terdapat
24 kalimat
Urutan error yang terakhir ditempati
oleh Misordering. Sebagian besar
kekeliruan ini terjadi karena
interference.
Error yang banyak ditemukan
dalam karangan mahasiswa semester dua
ini menunjukkan pentingnya suatu riset
yang berfokus pada error analisis karena
terjadinya error membuktikan bahwa
proses pembelajaran tengah dan masih
berlangsung atau disebut juga refleksi dari
proses kognitif dalam penerimaan bahasa
target. Riset seperti ini sangat berguna
untuk para pengajar bahasa kedua guna
mengetahui kemajuan dan kesulitan -
pembelajar bahasa kedua. Jika tipe dan
sumber error telah diketahui, maka salah
satu cara untuk memperbaiki error adalah
remidiasi (remedial lesson). Pengajar
bahasa kedua bisa menunjukkan error yang
dibuat oleh pembelajar bahasa dan
memberikan koreksi sehingga mereka tahu
mana yang salah dan mana yang benar.
Koreksi yang dilakukan oleh pengajar
bahasa kedua secara berulang-ulang akan
memberikan efek kognitif kepada
pembelajar bahasa kedua sehingga mereka
akan dapat mengoreksi sendiri error yang
mereka buat.
E. Kesimpulan dan Saran
Dari analisa diatas, peneliti akan
menguraikan kesimpulan dan saran
sebagai berikut:
a. Kesimpulan
Dalam kesimpulan ini, penulis sepakat
dengan Corder yang menyatakan akan
pentingnya peranan error dalam
pembelajaran bahasa kedua. Karangan
mahasiswa semester dua Ekonomi
Manajemen UNIBA ini memuat sekian
banyak error yang dipengaruhi oleh baik
interference maupun intralingual.
Adapun kesimpulan yang dapat peneliti
tawarkan dalam penelitian ini adalah
pertama, tipe error terbanyak ada pada
Misformation, yaitu tipe error yang
terjadi karena pengaruh bahasa ibu.
Seringkali pembelajar bahasa kedua
“terjebak” dalam tata bahasa ibu akan
tetapi ditulis dalam bahasa Inggris
sehingga bisa dikatakan “bahasa Inggris
ala Indonesia.”
Kedua, tipe Omission, berkenaan dengan
ketiadaan salah satu unsur bahasa seperti
Noun, Verb, Article, Adverb, Adjective
dan Preposition. Kekeliruan tipe ini
terjadi karena pembelajar kurang teliti
dalam mengekspresikan ide dan
gagasannya ke dalam bentuk tulisan -
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
1035 GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012
sehingga melewati hal-hal detail yang
menjadi aturan baku dalam tata bahasa
target.
Ketiga, tipe error Addition yang
menempati urutan ketiga terjadi karena
pemahaman yang kurang dalam aturan
tata bahasa target sehingga menambah-
nambah yang seharusnya tidak perlu
ditulis. Tipe error terakhir adalah
Misordering yang berkaitan dengan
formasi parts of spech dalam suatu
kalimat maupun struktur tenses bahasa
target.
Akhirnya, analisa error menurut
hemat peneliti penting dilakukan karena
para pengajar bahasa kedua bisa
menjadikan analisa error ini sebagai
bagian dari evaluasi pembelajaran. Hal
ini penting untuk mengetahui kemajuan
para peserta didiknya atau mahasiswanya
beserta kesulitan dan kendala yang
mereka hadapi dalam pembelajaran
bahasa kedua. Error analisis juga cocok
untuk dijadikan strategi yang efektif
untuk ukuran remidiasi dalam
pembelajaran bahasa kedua. Penelitan
error analisis juga berguna untuk
pengajar bahasa kedua untuk pembuatan
sillabus yang sesuai dengan kebutuhan
siswa/mahasiswa. Jadi, semua sumber-
sumber error dan tipe error yang telah
dianalisa sebelumnya memainkan
peranan penting dalam pengajaran
bahasa kedua.
b. Saran
Saran yang dapat peneliti tawarkan untuk
para pembaca untuk penelitian
selanjutnya adalah penelitian yang
berkenaan dengan Interlanguage.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, H Douglas. 2004. Principles ofLanguage Learning and Teaching.London: Longman
Chomsky, Noam. 1965. Aspect of Theory ofSyntax. Cambridge: MIT Press
Corder, S Pit. 1981. Error Analysis andInterlanguage. Oxford. OxfordUniversity Press
Corder, S Pit. 1982. Error Analysis and
Interlanguage. London: Oxford
University Press
Corder, S. P. 1973. Introducing applied
linguistics. Middlesex: Penguin.
Corder, S. P. 1971. Idiosyncratic dialects and
error analysis. IRAL 9(2), 147-
160.
Corder, S. P. (1967). The significance of
learners’ errors. Reprinted in J.C.
Richards (ed.) (1974, 1984) Error
Analysis: Perspectives on second
language acquisition, pp. 19-27.
[Originally in International Review of
Applied Linguistics, 5(4)] London:
Longman.
Darus, Saadiyah. “Error Analysis of the
Written English Essays of Secondary
School Students in Malaysia: A Case
Study” European Journal of Social
Siences. Vol.8, N. 3, 2009
Dulay, H.C., & Burt, M.K. 1972. Error
analysis: Perspectives on second
language acquisition. London:
Longman.
Ellis, R. 1997. Second Language Acquisition.
Oxford, Oxford University Press
James, Carl. 1989. Errors in Language
Learning and Use: Exploring Error
Analysis. London: Longman
Krashen, Steven. 1982. Principles and
Practice in Second Language
Acquisition. Englewood Cliffs, NJ:
Prentice Hall
Krashen, S., & Pon, P. (1975). An error
analysis of an advanced ESL learner:
The importance of the Monitor.
Working Papers on Bilingualism, 7,
125-129.
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1036
Lyster and Ranta. 1997. Corrective Feedback
and Learner Uptake: Negotiation of
Form in Communicative ESL
Classrooms. Studies in Second
Language Acquisition. 19:37-66
Meisel, Jurgen M. 2011. First and Second
Language Acquisition: Parallels and
Differnces. New York. Cambridge
University Press.
Ning, MI.”Implications of Interlanguage
Error Analysis and Research on English
Language Testing and Teaching”
Higher Education of Social Science.
Vol.2, No. 2, 2012, pp.4-7
O’Grady, William; Dobrovolsky, Michael and
Katamba, Francis. 1996.
Contemporary Linguistics: An
Introduction. Cambridge: C.U.P
Richards,Jack C. 1977. Error Analysis:
Perspective on Second Language
Acquisition. London: Longman
Richards, J.C. 1971. “Error analysis and
second language strategies” Language
Sciences, 17, 12-22.
Sattayathan, Anchalee and Pongrat
Tatnapinyowong. “Analysis of Error in
Paragraph Writing in English by First
Year Medical Sttudents from the Four
Medical school at Mahidol University”
Silpakorn University International
Journal, Vol.8: 17-38, 2008
ANALISA ERROR PADA KETERAMPILAN MENULIS MAHASISWA SEMESTER DUA
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKATA TAHUN
AJARAN 2011/2012
GEMA, Th. XXIV/43/Agustus 2011 - Januari 2012 1037