1a. Ignition System

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    1/40

    PENGAPIAN KONVENSIONALPENGAPIAN KONVENSIONAL

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    2/40

    SISTIM PENGAPIAN ( Ignition System )SISTIM PENGAPIAN ( Ignition System )

    Pada motor bensin, campuranPada motor bensin, campuran

    udara dan bahan bakar yangudara dan bahan bakar yang

    dikompresikan didalam silinderdikompresikan didalam silinder

    harus dibakar untukharus dibakar untuk

    menghasilkan tenagamenghasilkan tenaga

    Sistim pengapian berfungsi untukSistim pengapian berfungsi untuk

    mengawali pemengawali pembakar mbakar anan 

    campuran udara dan bensincampuran udara dan bensin

    didalam ruang bakar pada akhirdidalam ruang bakar pada akhir

    langkah kompresi.langkah kompresi.

    Sistim pengapian yang digunakanSistim pengapian yang digunakanadalah pengapian listrik, dimanaadalah pengapian listrik, dimana

    untuk mengahuntuk mengahaasilkan percikansilkan percikan

    api digunakan tenaga listrikapi digunakan tenaga listrik

    sebagai pemercik apisebagai pemercik api

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    3/40

    KOMPONEN SISTIM PENGAPIAN

    Baterai :

    Sebagai sumber tenaga listrik

    Fuse :

    Sebagai pengaman arus listrik

    Ignition Sit!" :

    Untuk memutuskan dan menghubungkan

    aliran listrik dari baterai ke koil

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    4/40

    Ignition #oi$ :

    Untuk mempertinggi tegangan listrik dari 12 volt

    menjadi 2!.!!! " #!.!!! $olt %

     &gar dapat mempertinggi tegangan listrik, pada ignition

    coil terdapat 2 kumparan

    ' Kum%aran Primer  .  ( )enciptakan medan magnet

      ( Penampang kawatnya besar 

      ( *umlah gulungan sedikit +( -!! gulungan %

    ' Kum%aran Se&un'er .

      ( )erubah induksi menjadi tegangan tinggi

      ( Penampang kawat kecil  ( *umlah gulungan banyak +( #!.!!! gulungan %

    IGNITION #OIL Koi$ Penga%ian

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    5/40

    IGNITION #OIL IT* +ESISTO+

    F,NGSI +ESISTO+ : 

    Untuk mengurangi penurunan tegangan pada

    Secundary oil pada saat putaran mesin tinggi

    Untuk menstabilkan arus yang masuk ke kumparan

    primer 

    A-A . T/PE +ESISTO+ :

    1. /0ternal resistor 

    2. nternal resistor 

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    6/40

    IGNITION #OIL IT* +ESISTO+

    E0TE+NAL +ESISTO+ T/PE

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    7/40

    IGNITION #OIL IT* +ESISTO+

    INTEG+ATE- +ESISTO+ T/PE

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    8/40

    +ESISTO+

    Fungsi resistor :

    oil tanpa rersistor, nilai tahanan gulungan primer besar, sehingga membutuhkan waktulama agar arus yang masuk ke gulungan primer mencukupi untuk pembentukan medan

    magnet.

    oil yang dilengkapi dengan resistor, nilai tahanan pada gulungan primer menjadi lebih

    kecil akibatnya arus yang masuk ke gulungan primer dapat segera mencukupi untuk

    pembentukan medan magnet.

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    9/40

    +ESISTO+

    Putaran mesin dan tegangan pada primary coil

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    10/40

    OPENE- MAGNETI# PAT* #OIL

    A'a . !ara untu& menai&&an

    tegangan %a'a gu$ungan

    se&un'er 

    1. 3engan menambah jumlah

    gulungan, akibatnya koil menjadi

    lebih besar dan berat2. 3engan menaikkan tegangan

    maupun arus input akan

    menyebabkan koil menjadi cepat

    panas.

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    11/40

    #LOSE- MAGNETI# PAT* #OIL

    oil jenis ini biasanya dipergunakan pada mobil yang dilengkapi dengan igniter

    pointless ignition %oil jenis clossed magnetic path dengan inti besi model tertutup, dapat

    meningkatkan medan magnet pada inti besinya. Sehingga walaupun jumlah

    gulungan kawat tebaganya sama opened magnetic path % tetapi outputnya

    menjadi jauh lebih besar 

     &kibatnya berat dan besarnya koil dapat dikurangi

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    12/40

    #LOSE- MAGNETI# PAT* #OIL PA-A -AI*ATS,

    Pemeri&saan :

     & 4 Positif baterai dari kunci kontak 56 %

    7 4 6egatif koil ke platina %

    4 3ari kunci kontak posisi starter melaui diode.

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    13/40

    -IO-E

    Pada saat di starter, arus dari baterai lebih banyak mengalir ke motor

    starter, sehingga tegangan baterai akan drop dan mengurangi arus yangmengalir ke kumparan primer. &kibatnya tegangan tingi secondary coil

    rendah, bunga api pada busi lemah dan menjadikan mesin sulit hidup.

    8una mencegah kejadian seperti itu, pada saat posisi start arus yang

    mengalir ke kumparan primer di by pass tanpa melewati resistan, sehingga

    arus yang mengalir ke kumparan primer mencukupi

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    14/40

    -IST+IB,TO+

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    15/40

    KONTAK PEM,T,S ( PLATINA B+EAKE+ POINT )

    Fungsi :

    Untuk memutuskan

    dan menghubungkan

    arus yang mengalir ke

    kumparan pimer, agarterjadi tegangan

    induksi pada

    kumparan sekunder.

    KONTAK PEM,T,S

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    16/40

    KONTAK PEM,T,S ( PLATINA B+EAKE+ POINT )

    Su'ut %enga%ian :

    Sudut putar cam distributor dan saat platina mulai membuka 7 %

    sampai mulai membuka pada tonjolan berikutnya %

    S,-,T PENGAPIAN

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    17/40

    S,-,T -EEL ( -EEL ANGLE )

    Su'ut 'e$$ :

    Sudut cam distributor pada saat platina mulai

    menutup & % sampai platina mulai membuka %

    Pengaru" su'ut 'e$$ :

    Su'ut 'e$$ 1esar '  elah platina kecil'  &rus yang mengalir ke primer koil terlalu lama'  emagnetan pada coil jenuh'  Platina panas

    Su'ut 'e$$ &e!i$

    ' elah platina lebar '  &rus yang mengalir ke primer koil terlalu singkat' emagnetan pada coil tidak tercapai maksimum' 9egangan induksi kumparan sekunder kurang

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    18/40

    #ON-ENSE+

    F,NGSI #ON-ENSE+ :

    )encegah mengurangi terjadinya loncatan bunga api listrik pada platina,

    dengan cara menyerap arus induksi : menstabilkan pengapian

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    19/40

    #ON-ENSE+

    KAPASITAS #ON-ENSE+

    apasitas dari kondenser dapat di

    identifikasi dengan warna

    kabelnya

    ;ijau !,1< )icro =arad

    uning !,22 )icro =arad

    7iru !,2> )icro =aradPutih !,2? )icro =arad

    F,NGSI #ON-ENSE+ :)encegah terjadinya

    loncatan bunga api listrik

    pada platina, dengan cara

    menyerap arus induksi

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    20/40

    GOVE+NO+ A-VAN#E+

    #A+A KE+2A :

    Pada saat mesin berputar pada

    putaran tinggi. )aka fly weight

    akan mengembang berdasarkan

    gaya centrifugal akibat dari

    kecepatan berputarnya as

    distributor.

    Pada saat fly weight

    mengembang akan mendorong

    cam plate untuk bergeser

    beberapa derajat mendahului as

    distributor. &kibatnya amlobe

    akan terbawa bergeser dan

    menyebabkan timing pembukaan

    platina menjadi maju

    PEMA2, SAAT PENGAPIAN

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    21/40

    Fungsi :

    Untuk memajukan saat pengapian

    berdasarkan putaran mesin

    PEMA2, SAAT PENGAPIAN

    GOVE+NO+ A-VAN#E+

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    22/40

    Fungsi :

    Untuk memajukan saat pengapian

    sesuai dengan besarnya beban mesin

    atau berdasarkan kevacuman dalam

    ruang silinder 

    #ara &er3a 4a!uum a'4an!er :

    Pada saat beban rendah atau menengah,

    kecepatan pembakaran rendah karena

    campuran udara dan bahan bakar kurus.

     &kibatnya pembakaran campuran udara

    dan bahan bakar menjadi lambat.

     &gar tekanan pembakaran maksimum

    didapat pada 1!o sesudah 9)& maka

    timing pengapian harus dimajukan

    PEMA2, SAAT PENGAPIAN

    VA#,,M A-VAN#E+

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    23/40

    VA#,,M A-VAN#E+

    PEMA2, SAAT PENGAPIAN

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    24/40

    PEMA2, SAAT PENGAPIAN

    -O,BLE VA#,,M A-VAN#E+

    Fungsi :

    Untuk menurunkan kadar ; dalam gas buang pada saat mesin dalam keadaan

    stasioner idling %

    #atatan :

    Pada saat kita memeriksa atau menyetel timing pengapian maka selang vacuum

    secondary sub % harus kita lepaskan.

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    25/40

    Ni$ai %anas Busi :

    Suatu inde0 harga % yang menunjukkan jumlah

    panas yang dapat 3ipindahkan oleh busi

    Busi %anas :7usi yang relatif sulit untuk membuang panas

    yang diterima

    Busi 'ingin :

    7usi yang dengan cepat sekali membuang panas

    B,SI SP+AK PL,G

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    26/40

      SPA+K PL,G

    A5 Busi 'engan +esistor @oncatan bunga api listrik busi,

    )enghasilkan electromagnetis. 3an

    dapat menyebabkan gangguan pada

    peralatan electronic. Sehingga peralatan

    electronic tersebut menjadi tidak dapat

    berfungsi.

    7usi jenis ini mempunyai tahanan dariceramic yang dapat mencegah terjadinya

    penyebab gangguan.

    B5 Busi %$atinum

    7usi jenis ini menggunakan platinum pada

    elektrode tengah dan massa

    )enjadikan usia pemakaian busi lebih lama

    A pengapiannya lebih baik

    #5 Busi Iri'ium

    7usi jenis ini menggunakan ridium pada elektrode tengah dan Platinum electrode

    massa

    )enjadikan usia pemakaian busi lebih lama A performancenya lebih baik

    +esistor 

    Groun'

    E$e!tro'e

    #enter

    E$e!tro'e

    #enter 

    E$e!tro'e

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    27/40

    Kon'isi Norma$ :'  solator berwarna kuning atau coklat muda'  Puncak isolator bersih, berwarna coklat muda atau

    abu " abu %

    Kon'isi Ter1a&ar :'  /lectrode terbakar. Pada permukaan kaki isolator ada

    partikel " partikel kecil mengkilap yang menempel'  solator berwarna putih atau kuning

    Penye1a1 :'  6ilai oktan terlalu rendah'  ampuran terlalu kurus'  nocking'  Saat pengapian terlalu awal'  9ype busi terlalu panas

    B,SI SP+AK PL,G

    KON-ISI B,SI

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    28/40

    B,SI SP+AK PL,G

    KON-ISI B,SI

    Ber&era& &arena o$i :

    aki isolator elektroda sangat kotor, warna coklat

    oli mesin

    Penyebab B

    ' Cing piston aus' 7ush penghantar katup katup aus'  &da penghisapan oli melalui sistim ventilasi

    karter blow by gass %

    Ber&era& &ar1on :

    aki isolator elektroda rumah busi berkerak jelaga

    Penyebab B'  ampuran terlalu kaya karburator banjir %'  9ype busi terlalu dingin

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    29/40

    SAAT PENGAPIAN

    Saat pengapian adalah saat

    busi mengeluarkan bunga

    api untuk memulai

    pembakaran, diukur dalam

    derajat poros engkol.

    Syarat %em1a&aran :

    )ulai dari saat pengapian

    sampai proses pembakaran

    berakhir dibutuhkan waktu

    tertentu +( 2 milli detik %

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    30/40

    G+AFIK PEMBAKA+AN PA-A MOTO+ BENSIN

    1. Saat pengapian

    2. )ulai pembakaran bahan bakar 

    #. 9ekanan maksimum pembakaran

    -. &khir pembakaran

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    31/40

    SISTIM PENGAPIAN ELEKT+ONIK

    ekurangan pada sistim

    pengapian konvensional

    dibandingkan pengapian

    elektronik B' 7erkurangnya tegangan tinggi

    ignition coil pada saat putarantinggi,

    ' )emerlukan perawatan secara

    periodik karena platina akan

    menjadi habis karena terbakar

    oleh adanya loncatan bunga api

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    32/40

    SISTIM PENGAPIAN ELEKT+ONIK

    Sistim pengapian elektronik B

    Pada sistim pengapian elektronik bekerja tanpa menggunakan sistim mekanis

    Sebagai pengganti platina digunakan satu rangkaian transistor  Igniter  %

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    33/40

    KOMPONEN S/STEM PENGAPIAN F,LL T+ANSISTO+

    -I-ALAM -IST+IB,TO+

    Pada sistim pengapian full transistor didalam distributor

    terdapat B

    65 SIGNAL +OTO+

    7erupa rotor yang terpasang pada poros

    distributor dan berputar sesuai dengan

    putaran poros distributor, dan memilikitonjolan sesuai dengan jumlah silinder

    mesin

    .5 SIGNAL GENE+ATO+

    7erupa gulungan yang disebut pick(up coil,

    yang menghasilkan tegangan induksi karena

    adanya perubahan flu0 magnet pada saat

    signal rotor berputar 

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    34/40

    KOMPONEN S/STEM PENGAPIAN F,LL T+ANSISTO+

    75 IGNITO+

    Cangkaian elektronik yang berfungsi untuk

    meutus dan menghubungkan arus lisktrik

    pada primary koil

    85 PI#K 9 ,P #OIL

    8enerator yang berfungsi untuk menghasilkan arus maupun tegangan

    untuk mengaktifkan ignitor.

    5 MAGNET PE+MANEN

    Sebagai sumber induksi

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    35/40

    #A+A KE+2A SIGNAL GENE+ATO+

    8ambar 7. aki rotor mendekati mendekati inti pick(up coil B kemagnetan membesar ke arah

    positif + %

    8ambar . aki rotor lurus dengan inti pick(up coil B kemagnetan pada inti ma0imum tegangan 4 !

    8ambar 3. aki rotor menjauhi inti pick(up coil B kemagnetan membesar ke arah negatif ( %

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    36/40

    KESIMP,LAN GE+AKAN +OTO+

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    37/40

    IGNITE+

    Igniter ter'iri 'ari 7 1agian utama :'  Switching circuit , medeteksi signal pengapian dari pick(up coil'  3riving circuit, memperkuat signal, memutus dan menghubungkan arus primer '  5ver voltage circuit atau protective circuit, pengaman kelebihan tegangan

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    38/40

    P+INSIP KE+2A +ANGKAIAN

    K,N#I KONTAK ON MESIN MATI :

    Pada titik ;P

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    39/40

    P+IPSIP KE+2A +ANGKAIAN

    MESIN *I-,P ( = PE+IO-E POSITIF ) :*ika mesin berputar, signal rotor pada distributor berputar, akibatnya pada pick(up coil

    dibangkitkan tegangan. Pada saat dibangkitkan tegangan positif pada pick(up koil, tegangan

    tersebut akan ditambahkan pada tegangan yang sudah ada pada titik ;P

  • 8/16/2019 1a. Ignition System

    40/40

    P+INSIP KE+2A +ANGKAIAN

    MESIN *I-,P ( = PE+IO-E NEGATIF ) :

    Pada saat dibangkitkan tegangan negatif pada pick(up koil, tegangan tersebut akan

    ditambahkan pada tegangan yang sudah ada pada titik ;P