07. HIPOTESIS PENELITIAN

20/04/23 Materi-VII-www.sanaky.com 1

HIPOTESIS PENELITIAN


DEDUKSI

INDUKSI

INTERPRETASI

TEORI-TEORI

HIPOTESIS

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS

KESIMPULAN

LANGKAH-LANGKAHMERUMUSKAN HIPOTESIS

GENERALISASI


PHILOSOPHY

GRAND THEORY

MIDDLE THEORY

THEORY

CONCEPT

PROPOSITION HYPOTHESES VARIABLE INDICATOR

OPERATIONALDEFINITION

HIPOTESIS


DINYATAKAN SECARA EKSPLISIT ANGGAPAN - ANGGAPAN – SITUASI DIAKUAINYA BENAR DAN TAK AKAN DIUJI KEBENARANNYA OLEH PENELITI

DIPERLUKAN SEBAGAI PEMBATAS KONDISI – BERKAITAN DENGAN LINGKUP PERMASALAHAN PENELITIAN

ASUMSI

BENTUK DEKLARATIF TENTANG KECENDERUNGAN HUBUNGAN ANTAR VARIABLE PREDICTOR DGN VARIABLE CRITERIA

HIPOTESIS NOL [Ho] DAN HIPOTESIS ALTERNATIF [Ha]

HIPOTESIS

16


PERMASALAHAN PENELITIAN

KERANGKA TEORITIK

PERUMUSAN HIPOTESIS NIHIL DAN ALTERNATIF

HIPOTESISKONSEPTUAL

HIPOTESISOPERASIONAL

HIPOTESISSTATISTIK

Ho Ha

MEMPERTIMBANGKAN ASUMSI, DISTRIBUSI SKOR, PENGUKURAN DATA, JUMLAH SAMPEL, DSB

MENENTUKAN TEKNIK UJI STATISTIK YANG TEPAT SEKALIGUS ATURAN KEPUTUSANNYA

MENGANALISIS DATA DENGAN PERHITUNGAN STATISTIK YGAN SESUAI

MENARIK KESIMPULAN STATISTIK DAN KONSEPTUALISASI NYA SESUAI PERMASALAHAN PENELITIAN YANG AKAN DIJAWAB

PERUMUSAN HIPOTESIS


SECARA UMUM JAWABAN SEMENTARA THD MASALAH PENELITIAN YG SECARA TEORITIS DIANGGAP PALING MUNGKIN ATAU PALING TINGGI TINGKAT KEBENARANNYA

SECARA TEKNIS PERNYATAAN MENGENAI KEADAAN POPULASI YG AKAN DIUJI KEBENARANNYA MELALUI DATA YG DIPEROLEH DARI SAMPEL PENELITIAN

SECARA STATISTIK MERUPAKAN PERNYATAAN KEADAAN PARAMETER YG AKAN DIUJI MELALUI STATISTIK SAMPEL

DI DLM HIPOTESIS TERKANDUNG SUATU “RAMALAN” – KETEPATAN RAMALAN TERGANTUNG PENGUASAAN PENELITI ATAS KETEPATAN LANDASAN TEORI DAN GENERALISASI YANG TELAH DIPEROLEH DARI SUMBER - SUMBER ACUAN KETIKA MELAKUKAN TELAAH PUSTAKA.

HIPOTESIS

JENIS-JENIS PERUMUSAN

HIPOTESIS

SYARAT-SYARAT

PERUMUSAN HIPOTESIS

DINYATAKAN SEBAGAI HUBUNGAN ANTARA VARIABEL

DINYATAKAN DLM KALIMAT DEKLARATIF ATAU KALIMAT PERNYATAAN

MENYATAKAN BESARAN, PERBEDAAN ATAU HUBUNGAN ANTAR UBAHAN

PERTANYAAN SINGKAT, JELAS, TIDAK MENGUNDANG PENAFSIRAN GANDA

DAPAT DIUJI KEBENARANNYA SECARA EMPIRIK [TESTABLE]

NIHIL ATAU HIPOTESIS NOL [Ho] VS ALTERNATIF ATAU HIPOTESIS KERJA [Ha]

BESARAN, PERBEDAAN, ASOSIATIF DIREKSIONAL VS NON-DEREKSIONAL MAYOR VS MINOR KONSEPTUAL VS OPERASIONAL VERBAL VS STATISTIK


MANFAAT PERUMUSAN HIPOTESIS

MENGARAHKAN FOKUS PENELITIAN

MENGARAHKAN PROSES PENGUMPULAN DATA DI LAPANGAN

MEMUDAHKAN SISTEMATIKA ANALISIS DATA

MERUPAKAN ALAT MENGEMBANGKAN TEORI KEILMUAN

MENGARAHKAN PENELITIAN SELANJUTNYA

APAKAH SETIAP PENELITIAN MEMILIKI HIPOTESIS ?

PENELITIAN DESKRIFTIF : BERTUJUAN MENYAJIKAN GAMBARAN MENGENAI GEJALA YANG DITELITI “ TIDAK MEMERLUKAN HIPOTESIS”

PENELITIAN EKSPLORASI : BERTUJUAN MEMPEROLEH DATA DASAR JUGA BERSIFAT DESKRIPTIF, “TIDAK MEMERLUKAN HIPOTESIS”

HIPOTESIS NIHIL ATAU

HIPOTESIS NOL [Ho]

DAN HIPOTESIS ALTERNATIF

ATAU HIPOTESIS KERJA [Ha]

HIPOTESIS NOL [Ho] MENYATAKAN ADANYA HUBUNGAN ATAU KORELASI VARIABEL-VARIABEL PENELITIAN HIPOTESIS KERJA [Ha] MENYATAKAN TDK ADANYA HUBUNGAN ATAU KORELASI VARIABEL - VARIABEL PENELITIAN UJI STATISTIK MENERIMA Ha YG BERARTI MENOLAK Ho RUMUSAN HIPOTESISI DPT DINYATAKAN DLM Ha ATAU Ho PADA UMUMNYA PENELITI CENDERUNG MERUMUSKAN HIPOTEISIS Ha


HIPOTESIS BESARAN [MAGNITUDE]

PENGHASILAN BURUH HARIAN DI DAERAH “TERTENTU” TDK KURANG DARI RP. 3.000 PERHARI

KONSUMSI LISTRIK MASYARAKAT PEDESAAN SETIAP BULANNYA TDK LEBIH DARI 100 KWH PERUNIT KELUARGA

DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI NEGERI 10% ADALAH KELUARGA VETERAN YANG BERHAK MENDAPAT KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN SPP

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK PEMBANDING BERKISAR ANTARA 1-1,5 SD

DENGAN TINGKAT INFLASI SEPERTI SEKARANG, LAJU PERTUMBUHAN INDUSTRI PAKAIAN JADI AKAN MENCAPAI 6 -8%

HIPOTESIS KORELASIONAL ASOSIATIF

ADA HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI SISWA DENGAN PEMBAWAAN DALAM PERGAULAN BAIK DIMENSI VERTIKAL MAUPUN HORIZONTAL

TDK ADA KORELASI ANTARA BESARNYA INCOME PER CAPITA SUATU NEGARA DGN TINGKAT PATRIOTISME RAKYATNYA.

MOTIVASI INTERNAL DIDUGA MEMPUNYAI PERANAN YG LEBIH DOMINAN DLM MENUMBUHKAN DISIPLIN BELAJAR DIBADINGKAN DGN MOTIVASI EKSTERNAL

TERDAPAT HUBUNGAN LINEAIR ANTARA PRESTASI BELAJAR DGN DORONGAN ORANG TUA, MOTIVASI BERPRESTASI DAN BIMBINGAN GURU THD MURID

PENGARUH LANGSUNG ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KERJAAN ANAKNYA TIDAK BERARTI [NON-SIGNIFIKAN] JIKA PENGALAMAN BEKERJA DIKENDALIKAN

INTENSITAS KETERLIBATAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR AKAN BERPENGARUH POSETIF TERHADAP PENGUASAAN PENGETAHUAN PENGEM BANGAN SIKAP DAN PENINGKATAN KETERAMPILAN

HIPOTESIS TENTANG

PERBEDAAN

ADA PERBEDAAN DLM MOTIVASI MELANJUTKAN STUDI ANTARA GURU YANG MEMPUNYAI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN SARJANA DAN SARMUD

TIDAK ADA PERBEDAAN RERATA LAMA STUDI DI PASCA SARJANA ANTARA MAHASISWA DARI PROGRAM STUDI YANG BERBEDA

MAHASISWA YANG BERIKATAN DINAS MEMILIKI MINAT YANG LEBIH TINGGI UTK DITEMPATKAN DI LUAR JAWA DIBANDINGKAN DGN MAHASISWA YANG TDK BERIKATAN DINAS

ADA PERBEDAAN ANTARA ANAK LAKI-LAKI DAN ANAK PEREMPUAN USIA MTP DLM HAL SIKAP MENGHADAPAI LAWAN JENIS, SEDANG DI KALANGAN ANAK USIA SLTA PERBEDAAN SIKAP TERSEBUT AKAN SEMAKIN KECIL

ADA PERBEDAAN TINGKAT KORELASI ANTARA BESARNYA PENGHSILAN DGN KEBIASAAN REKREASI DI TINJAU DARI BERBAGAI JENJANG PENDIDIKAN

DENGAN TINGKAT MOTIVASI YANG SAMA,KARYAWAN YG BELUM MENGIKUTI TRAINING AKAN MAMPU MENCAPAI PRODUKTIVITAS YANG SAMA DGN KARYAWAN YANG SUDAH MENGIKUTI TRAINING


MERUPAKAN SUATU PERNYATAAN YANG JELAS SINGKAT DAN TIDAK MEMPUNYAI BANYAK INTERPRETASI

MENYATAKAN HUBUNGAN ANTAR DUA VARIABEL ATAU LEBIH

DAPAT DIUJI SECARA LANGSUNG [VARIABELNYA DAPAT SECARA OPERASIONAL DIOBSERVASI]

HIPOTESISI

MEMFOKUSKAN PERMASALAHAN IDENTIFIKASI DATA YG RELEVAN INDIKATOR PESAN PENELITIAN MENJELASKAN GEJALA PEDOMAN PENYIMPULAN STIMULASI PENELITIAN SELANJUTNYA

KARAKTERISTIK PERUMUSAN

PASANGAN ANTARA [Ho] DAN [ Ha] MERUPAKAN LAWAN – MENENTUKAN DAERAH PENERIMAAN DAN PENOLAKAN PENOLAKAN HIPOTESIS

DIKENAL DGN DAERAH KRITIS UJI HIPOTESIS DAERAH PENOLAKAN DIGAMBARKAN SBG :

BERDAMPAK PADA PENERIMAAN ATAU PENOLAKAN HIPOTESIS

HIPOTESIS DINYATAKAN DGN [Ho] SEDANGKAN ALATERNATIFNYA DINYATAKAN DENGAN [Ha]

ADA DUA MACAM PILIHAN

DAERAH PENERIMAAN [H]

DAERAH PENOLAKAN

[H]½ α

DAERAH PENOLAKAN [H]

½ α

UJIA DUA ARAH

DAERAH PENERIMAAN [H]

DAERAH PENOLAKAN

α

UJI SATU ARAH 1

DAERAH PENOLAKAN DAERAH

PENERIMAAN [H]

UJI SATU ARAH 2

LANGKAH- PENGUJIN HIPOTESIS


TERIMA TERIMA KASIHKASIH


KONSEP:KONSEP: ISTILAH DAN DEFINISI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN ISTILAH DAN DEFINISI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN SECARA ABSTRAK: KEJADIAN, KEADAAN, KELOMPOK ATAU INDIVIDU SECARA ABSTRAK: KEJADIAN, KEADAAN, KELOMPOK ATAU INDIVIDU YANG MENJADI PUSAT PERHATIAN ILMU SOSIAL [MASRI&EFFENDI, YANG MENJADI PUSAT PERHATIAN ILMU SOSIAL [MASRI&EFFENDI, 1989].1989]. ADA DUA JENIS KONSEP :ADA DUA JENIS KONSEP : PERTAMA,PERTAMA, KONSEP-KONSEP YANG JELAS HUBUNGANNYA KONSEP-KONSEP YANG JELAS HUBUNGANNYA DENGAN FAKTA ATAU REALITAS YANG DENGAN FAKTA ATAU REALITAS YANG MEWAKILI; MEWAKILI; KEDUA,KEDUA, KONSEP-KONSEP YANG LEBIH ABSTRAK ATAU KONSEP-KONSEP YANG LEBIH ABSTRAK ATAU LEBIH KABUR HUBUNGANNYA DENGAN FAKTA LEBIH KABUR HUBUNGANNYA DENGAN FAKTA ATAU REALITAS.ATAU REALITAS.

CONTOH: CONTOH: FUNGSI LATENT; FUNGSI MANIFEST, DEBIROKRATISASI, FUNGSI LATENT; FUNGSI MANIFEST, DEBIROKRATISASI,

KEKERABATAN, MORTALITAS, FERTILITAS, PARTISIPASI KEKERABATAN, MORTALITAS, FERTILITAS, PARTISIPASI POLITIK DAN SEBAGAINYA.POLITIK DAN SEBAGAINYA.

PERANAN : PERANAN : KONSEP PADA DASARNYA UNTUK MENGHUBUNGKAN KONSEP PADA DASARNYA UNTUK MENGHUBUNGKAN

ANTARA DUNIA TEORI DENGAN DUNIA OBSERVASI, ANTARA ANTARA DUNIA TEORI DENGAN DUNIA OBSERVASI, ANTARA ABSTRAKSI DAN REALITAS.ABSTRAKSI DAN REALITAS.


DALAM BENTUK YANG LEBIH UMUM ADA BEBERAPA DALAM BENTUK YANG LEBIH UMUM ADA BEBERAPA KONSEP YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN KONSEP YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN REALITAS SOSIAL POLITIK: REALITAS SOSIAL POLITIK:

MISALNYA, KITA KENAL KONSEP KARL D. JACKSON, YANG MISALNYA, KITA KENAL KONSEP KARL D. JACKSON, YANG MENCOBA MENJELASKAN BIROKRASI PADA MASA ORDE MENCOBA MENJELASKAN BIROKRASI PADA MASA ORDE BARU YANG IA SEBUT DENGAN DENGAN KONSEP BARU YANG IA SEBUT DENGAN DENGAN KONSEP ““BUREAUCRATIC POLITYBUREAUCRATIC POLITY” YANG BERAKAR PADA BUDAYA. ” YANG BERAKAR PADA BUDAYA. DEMIKIAN JUGA KONSEP HAROLD CROUCH TENTANG DEMIKIAN JUGA KONSEP HAROLD CROUCH TENTANG “NEO-PATRIMONIALISM” UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA “NEO-PATRIMONIALISM” UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA SISTEM POLITIK PADA WAKTU ITU (ORBA) LEBIH SISTEM POLITIK PADA WAKTU ITU (ORBA) LEBIH MENYERUPAI NEGARA PATRIMONIAL DARIPADA SUATU MENYERUPAI NEGARA PATRIMONIAL DARIPADA SUATU POLITY YANG MODEREN.DEMIKIAN JUGA KONSEP POLITY YANG MODEREN.DEMIKIAN JUGA KONSEP RICHARD ROBINSON TENTANG “BUREACRATIC RICHARD ROBINSON TENTANG “BUREACRATIC CAPITALISM”. DEMIKIAN JUGA KONSEP GEERTZ TENTANG CAPITALISM”. DEMIKIAN JUGA KONSEP GEERTZ TENTANG “RELIGIOUSNESS” DAN “RELIGIOUS-MINDEDNESS” DALAM “RELIGIOUSNESS” DAN “RELIGIOUS-MINDEDNESS” DALAM UPAYA PENJELASKAN GERAKAN RADIKALISASI UPAYA PENJELASKAN GERAKAN RADIKALISASI KEAGAMAAN ATAU TERJADINYA PROSES SEKULARISASI KEAGAMAAN ATAU TERJADINYA PROSES SEKULARISASI DAN JUGA TENTANG POLITIK ALIRAN YANG KINI CAIR DAN JUGA TENTANG POLITIK ALIRAN YANG KINI CAIR DENGAN ADANYA KUALISI DENGAN ADANYA KUALISI KEBANGSAAN ITUKEBANGSAAN ITU..


KONSEP RELIGIUSITAS GLOCK DAN STARKKONSEP RELIGIUSITAS GLOCK DAN STARK KETERLIBATAN RITUAL (KETERLIBATAN RITUAL (RITUAL INVOLVEMENTRITUAL INVOLVEMENT), YAITU ), YAITU

TINGKATAN SEJAUHMANA SESEORANG MENGERJAKAN TINGKATAN SEJAUHMANA SESEORANG MENGERJAKAN KEWAJIBAN RITUAL DI DALAM AGAMA MEREKA.KEWAJIBAN RITUAL DI DALAM AGAMA MEREKA.

KETERLIBATAN IDEOLOGIS (KETERLIBATAN IDEOLOGIS (IDEOLOGICAL INVOLVEMENTIDEOLOGICAL INVOLVEMENT), ), YAITU TINGKATAN SEJAUHMANA SESEORANG MENERIMA YAITU TINGKATAN SEJAUHMANA SESEORANG MENERIMA HAL-HAL YANG BERSIFAT DOGMATIK TERHADAP HAL-HAL YANG BERSIFAT DOGMATIK TERHADAP AGAMANYA.AGAMANYA.

KETERLIBATAN INTELEKTUAL (KETERLIBATAN INTELEKTUAL (INTELECTUAL INTELECTUAL INVOLVEMENTINVOLVEMENT),), YANG YANG MENGGAMBARKAN SEBERAPA JAUH MENGGAMBARKAN SEBERAPA JAUH SESEORANG MENGETAHUI TENTANG AJARAN AGAMANYA.SESEORANG MENGETAHUI TENTANG AJARAN AGAMANYA.

KETERLIBATAN PENGALAMAN (KETERLIBATAN PENGALAMAN (EXPERIENTIAL EXPERIENTIAL INVOLVEMENTINVOLVEMENT), YANG MENUNJUKKAN APAKAH ), YANG MENUNJUKKAN APAKAH SESEORANG PERNAH MENGALAMI PENGALAMAN SESEORANG PERNAH MENGALAMI PENGALAMAN SPEKTAKULAR YANG MERUPAKAN KEAJAIBAN YANG SPEKTAKULAR YANG MERUPAKAN KEAJAIBAN YANG DATANGNYA DARI TUHAN.DATANGNYA DARI TUHAN.

KETERLIBATAN SECARA KONSEKUEN (KETERLIBATAN SECARA KONSEKUEN (CONSEQUENTIAL CONSEQUENTIAL INVOLVEMENTINVOLVEMENT), YAITU TINGKATAN SEJAUHMANA ), YAITU TINGKATAN SEJAUHMANA PERILAKU SESEORANG KONSEKUEN DENGAN AJARAN PERILAKU SESEORANG KONSEKUEN DENGAN AJARAN AGAMANYA.AGAMANYA.


Proposisi:Proposisi:Hubungan logis antara dua konsep disebut proposisi. Proposisi biasanyaHubungan logis antara dua konsep disebut proposisi. Proposisi biasanya disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menunjukkan hubungan disajikan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menunjukkan hubungan antar dua konsep.antar dua konsep.

Beberapa contoh proposisi:Beberapa contoh proposisi: proposisi Harris dan Todaro (1969) yang proposisi Harris dan Todaro (1969) yang banyak digunakan dalam studi mobilitas penduduk berbunyai: banyak digunakan dalam studi mobilitas penduduk berbunyai: ”proses migrasi ditentukan oleh perbedaan upah”. Proposisi Jaccard ”proses migrasi ditentukan oleh perbedaan upah”. Proposisi Jaccard dan Davidson menyatakan “niat menggunakan kontrasepsi modern dan Davidson menyatakan “niat menggunakan kontrasepsi modern bervariasi menurut status sosial-ekonomi”. Dst.bervariasi menurut status sosial-ekonomi”. Dst.

Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi, yaitu aksioma atau Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi, yaitu aksioma atau postulat, dan teorem. Aksioma atau postulat adalah proposisi yang postulat, dan teorem. Aksioma atau postulat adalah proposisi yang kebenarannya tidak perlu dipertanyakan lagi, sehingga tidak perlu kebenarannya tidak perlu dipertanyakan lagi, sehingga tidak perlu lagi diuji. Misalnya, “perilaku manusia adalah fungsi lagi diuji. Misalnya, “perilaku manusia adalah fungsi kepentingannya”; “perilaku manusia selalu terikat pada norma kepentingannya”; “perilaku manusia selalu terikat pada norma sosial” dst. Sedangkan teorem adalah proposisi yang diredukdi dari sosial” dst. Sedangkan teorem adalah proposisi yang diredukdi dari aksiomaaksioma..


Contoh-contoh proposisi yang lebihContoh-contoh proposisi yang lebih

umumumum:: Apabila modernisasi teknologi dan pertumbuhan Apabila modernisasi teknologi dan pertumbuhan

ekonomi berlangsung terus, maka ketimpangan ekonomi berlangsung terus, maka ketimpangan pendapatan dan kekayaan pada awalnya meningkat pendapatan dan kekayaan pada awalnya meningkat tajam, kemudian menurun tajam, dan selanjutnya tajam, kemudian menurun tajam, dan selanjutnya tercapai keseimbangan yang relatif stabil (Berger, 1986)tercapai keseimbangan yang relatif stabil (Berger, 1986)

Apabila struktur pengawasan dan pengadilan sangat Apabila struktur pengawasan dan pengadilan sangat lemah, maka korupsi akan terus berkembangan secara lemah, maka korupsi akan terus berkembangan secara kolektif dan semakin sistemik.kolektif dan semakin sistemik.


HIPOTESISHIPOTESIS

PERNYATAAN DUGAAN (PERNYATAAN DUGAAN (CONJECTURALCONJECTURAL) TENTANG HUBUNGAN ) TENTANG HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL ATAU LEBIH. HIPOTESIS SELALU ANTARA DUA VARIABEL ATAU LEBIH. HIPOTESIS SELALU MENGAMBIL BENTUK KALIMAT PERNYATAAN MENGAMBIL BENTUK KALIMAT PERNYATAAN ((DECLARATIVEDECLARATIVE), DAN MENGHUBUNG KAN SECARA UMUM ), DAN MENGHUBUNG KAN SECARA UMUM MAUPUN KASUS–VARIABEL YANG SATU DENGAN YANG LAIN.MAUPUN KASUS–VARIABEL YANG SATU DENGAN YANG LAIN.

ADA DUA KRETERIA UNTUK HIPOTESIS DAN PERNYATAAN ADA DUA KRETERIA UNTUK HIPOTESIS DAN PERNYATAAN HIPOTESIS YANG BAIK:HIPOTESIS YANG BAIK:1. HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN TENTANG RELASI1. HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN TENTANG RELASI ANTARA VARIABEL-VARIABEL.ANTARA VARIABEL-VARIABEL.

2. HIPOTESIS MENGANDUNG IMPLIKASI-IMPLIKASI2. HIPOTESIS MENGANDUNG IMPLIKASI-IMPLIKASI YANG JELAS UNTUK PENGUJIAN HUBUNGAN-YANG JELAS UNTUK PENGUJIAN HUBUNGAN- HUBUNGAN YANG DINYATAKAN ITU.HUBUNGAN YANG DINYATAKAN ITU.

17


HIPOTESISHIPOTESIS HIPOTESA PADA DASARNYA MERUPAKAN JAWABAN HIPOTESA PADA DASARNYA MERUPAKAN JAWABAN

SEMENTARA ATAS SEMENTARA ATAS RESEARCH QUESTION RESEARCH QUESTION YANG TELAH YANG TELAH DIRUMUSKAN. DIRUMUSKAN.

TIDAK SEMUA TIDAK SEMUA RESEARCH QUESTION RESEARCH QUESTION MEMBUTUHKAN MEMBUTUHKAN HIPOTESA. HIPOTESA.

HIPOTESA HANYA RELEVAN UNTUK MENJAWAB HIPOTESA HANYA RELEVAN UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN PERTANYAAN “WHY”“WHY” DAN DALAM BEBERAPA HAL DAN DALAM BEBERAPA HAL PERTANYAAN TENTANG PERTANYAAN TENTANG “HOW”,“HOW”, TETAPI TIDAK RELEVAN TETAPI TIDAK RELEVAN UNTUK PERTANYAAN UNTUK PERTANYAAN “WHAT”.“WHAT”. HIPOTESA HANYA HIPOTESA HANYA RELEVAN KETIKA PENELITIAN ITU SEDANG MENGUJI RELEVAN KETIKA PENELITIAN ITU SEDANG MENGUJI TEORI [VERIFIKASI.TEORI [VERIFIKASI.

ADA DUA HIPOTETIS : ADA DUA HIPOTETIS : PENELITIAN PENELITIAN KUANTITATIFKUANTITATIF HIPOTESIS ITU MERUPAKAN HIPOTESIS ITU MERUPAKAN

PERTANYAAN ATAU PERNYATAAN YANG TERDIRI DARI DUA PERTANYAAN ATAU PERNYATAAN YANG TERDIRI DARI DUA VARIABEL ATAU LEBIH YANG UNTUK DIUJI. VARIABEL ATAU LEBIH YANG UNTUK DIUJI.

DALAM PENELITIAN DALAM PENELITIAN KUALITATIFKUALITATIF HIPOTESA ITU LEBIH HIPOTESA ITU LEBIH BERFUNGSI SEBAGAI PETUNJUK JALAN. HIPOTESIS MENJADI BERFUNGSI SEBAGAI PETUNJUK JALAN. HIPOTESIS MENJADI ARAH YANG HARUS DITEMPUH DALAM PENGUMPULAN, ARAH YANG HARUS DITEMPUH DALAM PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA.

8


MEMBERI TUJUAN YANG TEGAS BAGI MEMBERI TUJUAN YANG TEGAS BAGI PENELITIAN.PENELITIAN.

MEMBANTU DALAM MENENTUKAN ARAH, MEMBANTU DALAM MENENTUKAN ARAH, DALAM PEMBATASAN RUANG LINGKUP DALAM PEMBATASAN RUANG LINGKUP PENELITIAN DENGAN MEMILIH FAKTA-PENELITIAN DENGAN MEMILIH FAKTA-FAKTA YANG MENJADI POKOK FAKTA YANG MENJADI POKOK PENELITIAN DAN MENENTUKAN FAKTA-PENELITIAN DAN MENENTUKAN FAKTA-FAKTA YANG RELEVAN.FAKTA YANG RELEVAN.

MENGHINDARI SUATU PENELITIAN YANG MENGHINDARI SUATU PENELITIAN YANG TIDAK TERARAH DAN TIDAK BERTUJUAN. TIDAK TERARAH DAN TIDAK BERTUJUAN.

FUNGSI HIPOTESA ANTARA LAINFUNGSI HIPOTESA ANTARA LAIN


TERIMA TERIMA KASIHKASIH

Documents

07. HIPOTESIS PENELITIAN