TUGAS DETSKOP LAY OUT MAJALAH

Preview:

DESCRIPTION

RE DESIGN LAY OUT MAJALAH LOKAL

Citation preview

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

1

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII2

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

3

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII4

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

5

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII6

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

7

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII8

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

9

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII10

DISCUS BARUDENGAN HARGAFANTASTISOleh: Alvin Surya

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

11

DIS

CU

S

Jika di dalam dunia perikanan koi dan arwana ada yang harganya mencapai puluhan juta rupiah, di dunia discus juga ada beberapa strain yang mencapai harga tersebut.

Ikan yang du bandrol dengan harga selangit ini ialah ikan -

ikan jenis baru yang dikembangkan oleh para peternak dis-cus di mancanegara,

ALBINO BULLDOG C H E C K E R B O A R D

dan ALBINO BULLDOG BLUEDIAMOND adalah se-

bagian dari strain discus yang dibandrol oleh pemiliknya 12 juta

rupiah untuk ikan berukuran 2,5 inch. S e - dangkan BULLDOG LEOPARD

SNAKE dibandrol dengan harga sekitar 10 juta ru-piah. Ikan-ikan tersebut merupakan hasil breeder Malaysia.

Sedotan dari bg berasal dari lembaran kertas yang digulungkan pada sebatang pen-sil. Agar kuat air, gulungan tersebut dice-lupkan ke dalam parafin. Pada tahun 1889, Stone mematenkan temuannya dan mendiri-kan pabrik sedotan Stone Straw Company. Kemudian bahan sedotan berkembang lagi yaitu dengan menggunakan bahan plastik polypropylene. Sampai saat itu sedotan den-gan pipa lurus yang ada, barulah setelah ta-hun 1930-an, sedotan tekuk ditemukan oleh Joseph B. Friedman dari San Fransisco. Kini baik sedotan pipa lurus maupun sedo-tan yang dapat ditekuk banyak digunakan orang sebagai media untuk meminum berb-agai minuman.

Bahan dasar sedotan tersebut meru-pakan salah satu bahan yang sulit dihan-curkan dan membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami. Menggunakan sedotan berarti me-

Pada jaman sekarang, penggunaan sedotan untuk menikmati minuman sudah merupakan hal yang hampir pasti dilakukan, terutama jika kita pergi makan atau minum di restoran atau café. Bahkan ada beberapa restoran yang menyediakan setumpuk sedo-tan di mejanya. Hal tersebut memang disen-gaja karena untuk beberapa tujuan tertentu. Sedotan difungsikan untuk menikmati minuman dingin, karena jika diminum lang-sung dari gelas pasti yang terasa cuma din-ginnya es yang mengambang di permukaan minuman itu sendiri, sedangkan jus kental semakin cenderung rasanya lebih nyaman diminum dengan sedotan. Selain itu biasan-ya para wanita, juga menggunakan sedotan agar lipstick pada bibirnya tetap awet wa-laupun sesudah minum (tidak terhapus oleh air). Empat atau Lima ribu tahun yang lalu, orang-orang Sumeria sudah menggunakan sedotan dari bahan rumput jerami. Sedo-tan tesebut digunakannya untuk meminum bir. Saat itu bir masih bercampur dengan sisa-sisa proses fermentasi sehingga untuk meminumnya harus menggunakan sedotan jerami. Namun, dengan sedotan jerami, sisa rasa rumput yang tidak enak masih terasa di lidah. Empat atau Lima ribu

tahun yang lalu, orang-orang Su-

meria sudah menggunakan sedotan dari bt jn tesebut digu-nakannya dosisa

rumput.

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII12

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

13

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII14

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

15

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII16

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

17

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII18

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

19

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII20

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

21

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII22

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

23

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII24

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

25

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII26

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

27

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII28

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

29

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII30

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

31

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII32

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

33

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII34

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

35

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII36

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

37

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII38

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

39

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII40

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

41

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII42

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

43

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII44

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

45

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII46

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

47

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII48

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

49

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII50

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

51

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII52

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

53

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII54

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

55

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII56

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

57

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII58

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

59

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII60

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

61

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII62

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

63

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII64

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

65

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII66

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

67

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII68

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

69

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII70

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

71

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII72

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

73

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII74

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

75

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII76

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

77

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII78

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

79

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII80

APRIL 2009d’fishes Edisi XVIII

81

d’fishesAPRIL 2009

Edisi XVII82