View
5
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R
(PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW)
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS VIII
MADRASAH TSANAWIYAH LABORATORIUM
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh
UMMATUN NAFI’AH
NIM TB.151061
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R
(PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW)
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS VIII
MADRASAH TSANAWIYAH LABORATORIUM
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Strata Satu (S1) dalam Bidang Pendidikan Biologi
Oleh
UMMATUN NAFI’AH
NIM TB.151061
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
PERSEMBAHAN
Segala puji dan syukur kupersembahkan bagi sang penggenggam langit dan bumi
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayat, taufik, serta inayah-Nya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Maha suci allah yang telah mengabulkan semua do‟a serta harapan saya
yang telah saya panjatkan dihadapan-Nya hingga pada saat ini
saya telah merasakan kenikmatan berkat rahmat-Nya.
Kepada kedua orang tua saya yang tercinta (Bapak Ahmad Karsan) dan (Ibu
Seniwati) yang selalu mendukung saya, membimbing saya, merawat saya,
memotivasi saya dan selalu mendo‟akan yang terbaik untuk saya.
Terimakasih yang tak terhingga saya ucapkan kepada kedua malaikat tak bersayap
yang kasih sayangnya tak akan pernah bisa untuk saya membalasnya. Dalam
mendidik tak akan mampu untuk dibalas kasih sayang, kesabaran, keikhlasan
perjuangan dengan tetesan keringat, jerih payahnya demi anaknya agar dapat
menempuh dan menyelesaikan masa studi di
Universitas Islam Negeri Suthan Thaha Saifuddin Jambi.
Kakak dan adik saya yang sangat saya sayangi Muhammad Wahib Hambali
dan Ratna Wulandari, serta keluarga besar saya terimakasih kalian telah mendoakan
dan memberi dukungan kepada saya untuk terus maju
sampai bisa menjadi yang diharapkan.
Pembimbing saya (Ibu Dr. Risnita, M.Pd dan Ibu Nanda Gusriani, M.Pd.) yang selalu
meluangkan waktu untuk saya bisa bimbingan dengan ibu, memberikan motivasi,
nasehat, kritikan yang membangun, yang telah sabar membimbing saya hingga saya
bisa menyelesaikan skripsi saya. Terimakasih atas segala jasa ibu.
Sahabat-sahabat tercinta
Keluarga blok AL12 (Atik, Leha, Puti, Alfi)
Dan keluarga Cemara (Meka, Kiki, Resha)
serta teman-teman yang lainnya yang tak bisa disebut satu persatu
terimakasih atas semua dukungan, dan motivasi
yang telah membantu sampai terselesaikannya skripsi ini,
tanpa kalian semua saya tidak akan bisa melewati semua masalah
yang saya hadapi selama ini.
Dan semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan skrisi ini. Saya ucapkan
terimakasih semoga allah SWT membalas semua kebaikan kalian.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang
Maha „Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas
iradahnya hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi
Muhammad SAW, pembawa risalah pencerahan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Tadris Biologi pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penyelesaian skripsi ini telah banyak melibatkan pihak yang telah memberikan
motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini penulis
menyampaikan terimakasih atas penghargaan kepada :
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA sebagai Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN
Sukthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita, S.Pt., M.Pd sebagai Ketua Program Studi Tadris Biologi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ibu Dr. Risnita, M.Pd, dan Ibu Nanda Gusriani, M.Pd, sebagai dosen pembimbing
I dan II yang telah banyak memberikan bimbingan dan sumbangan pemikiran
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Ibu Devie Novallyan, M.Pd dan bapak Nanang Nofriadi, M.Pd, sebagai dosen
validator I dan II yang telah banyak memberikan bimbingan dan sumbangan
pemikiran.
6. Bapak dan ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan penulis.
7. Bapak Dr. Mahmud MY, S.Ag, M.Pd sebagai kepala sekolah Madrasah
Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan
kepada penulis dalam memperoleh data dilapangan.
ABSTRAK
Nama
Program Studi
Judul
:
:
:
Ummatun Nafi‟ah
Tadris Biologi
Pengaruh Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap Hasil Belajar IPA
kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota Jambi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh penggunaan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil
belajar biologi siswa MTs Laboratorium Kota Jambi. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain posttest only control group design.
Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda untuk ranah kognitif,
lembar angket untuk ranah afektif dan lembar angket untuk ranah psikomotor. Dari
hasil perhitungan didapat nilai rata-rata kelas eksperimen aspek kognitif sebesar
76,53, aspek afektif 76,78, dan aspek psikomotor sebesar 58,87. Sedangkan untuk
kelas kontrol nilai rata-rata aspek kognitif sebesar 68,88, aspek afektif sebesar 69,6
dan aspek psikomotor sebesar 54,46. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan
bahwa, aspek kognitif t(hitung) t(tabel) yaitu 2,55 2,00, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar kognitif siswa. Aspek afektif
dengan nilai t(hitung) t(tabel) yaitu 2,25 2,00, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar afektif siswa. aspek psikomotor dengan
nilai t(hitung) t(tabel) yaitu 2,41 2,00, artinya terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) terhadap hasil belajar psikomotor siswa. Berdasarkan data tersebut, dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil
belajar biologi pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa MTs Laboratorium
Kota Jambi.
Kata kunci : Strategi Pembelajaran PQ4R, Hasil Belajar
ABSTRACT
Name : Ummatun Nafi‟ah
Study Program : Biology Education
The Title : The effects of Learning Strategies PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) Learning Outcomes VIII grade
Madrasah Tsanawiyah Laboratory of Jambi City
The purpose of this study was to examine the effect of the use of PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) learning strategy to improve the biology
learning outcomes of student MTs Laboratorium in Jambi City. This research is a
quantitative study using the posttest only control group design. The instuments of
data collection used multiple choise tests for cognitive domains and questionnaire
sheets for affective and questionnaire sheets for psychomotor domains. From the
collection of data obtained, the calculation results obtained by the average value of
the experimental class cognitive aspects of 76.53, affective aspects of 76.78, and
psychomotor aspects of 58.87. Whereas for the control class the average cognitive
aspects value was 68.88, affective aspects were 69.6, and psychomotor aspects were
54.46. Based on the results of data analisys, it was found that, cognitive aspects t0 tt were 2.55 2.00, it shows that there is a significant influence on the use of PQ4R learning strategy on the cognitive aspects. affective aspects with values t0 tt were 2.25 2.00, it shows that there is a significant influence on the use of PQ4R learning strategy on the affective aspects. And psychomotor aspects t0 tt were 2.41 2.00, it shows that there is a significant influence on the use of PQ4R learning strategy on
the psychomotor aspects. Based on this data, it shows that there is a significant
influence on the use of PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
learning strategy in improve the biology learning outcomes of student MTs
Laboratorium in Jambi City.
Keyword: PQ4R Learning Strategy, Learning Outcomes
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERSETUJUAN SKRIPSI PEMBIMBING I .................................................. ii
PERSETUJUAN SKRIPSI PEMBIMBING II ................................................ iii
PERSEMBAHAN ................................................................................................ iv
PERNYATAAN ORISINALITAS ..................................................................... v
MOTTO ............................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 4 C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 4 D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4 E. Tujuan dan Kegiatan Penelitian ................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori ......................................................................................... 7 1. Strategi Pembelajaran.......................................................................... 7 2. Hasil Belajar ........................................................................................ 11 3. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ............................................ 13 4. Penelitian Relevan ............................................................................... 13
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 14 C. Hipotesis ................................................................................................... 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................. 17 B. Pendekatan Dan Desain Penelitian............................................................ 17 C. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel .............................................. 18
1. Populasi ............................................................................................... 18 2. Teknik Pengambilan Sampel............................................................... 18
D. Variabel-Variabel Dan Perlakuan Penelitian ............................................ 19 E. Instrumen Penelitian.................................................................................. 19 F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 23 G. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 28 B. Pembahasan ............................................................................................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 52 B. Saran .......................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2 Kerangka berfikir .................................................................. 14
Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 32
Gambar 4.2 Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 37
Gambar 4.3 Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................. 41
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Nilai ulangan harian kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah
Laboraorium Kota Jambi .......................................................... 2
Tabel 3.1. Desain Penelitian....................................................................... 17
Tabel 3.2. Jumlah Populasi Penelitian ....................................................... 17
Tabel 3.3. Kriteria interpretasi nilai Cohen‟s ............................................. 25
Tabel 4.1. jadwal penelitian proses pembelajaran di sekolah .................... 27
Tabel 4.2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen ...................................................................... 30
Tabel 4.3. Hasil uji homogenitas ranah kohnitif ........................................ 32
Tabel 4.4. Hasil uji normalitas ranah kogniif ............................................. 33
Tabel 4.5. Uji “t” Tes hasil belajar ranah kognitif siswa ......................... 33
Tabel 4.6. Hasil belajar ranah afektif siswa kelas kontrol dan kelas
Eksperimen ................................................................................ 35
Tabel 4.7. Hasil uji homogenitas ranah afektif ......................................... 37
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Ranah Afektif ........................................ 38
Tabel 4.9. Uji “t” Tes Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa ......................... 39
Tabel 4.10. Hasil belajar ranah psikomotorik siswa kelas kontrol
dan kelas eksperimen ............................................................... 40
Tabel 4.11. Hasil uji homogenitas ranah psikomotorik .............................. 43
Tabel 4.12. Hasil uji normalitas ranah psikomotorik .................................. 44
Tabel 4.13. Uji “t” Tes Hasil Belajar Ranah psikomotorik Siswa ............. 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji Normalitas Populasi .......................................................... 53
Lampiran 2 Uji Homogenitas Populasi ........................................................ 60
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................. 66
Lampiran 4 Lembar Soal Sebelum Di Validasi .......................................... 102
Lampiran 5 Kunci Jawaban Soal Sebelum Divalidasi ................................ 107
Lampiran 6 Lembar Validasi Soal .............................................................. 108
Lampiran 7 Lembar Angket (Afektif) ......................................................... 111
Lampiran 8 Lembar Validasi Angket Psikomotor ...................................... 113
Lampiran 9 Lembar Validasi RPP .............................................................. 116
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas ................................................................. 119
Lampiran 11 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 121
Lampiran 12 Hasil Uji Kesukaran............................................................... 123
Lampiran 13 Hasil Uji Daya Beda .............................................................. 124
Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Validasi ................................................... 127
Lampiran 15 Soal Setelah Validasi Data .................................................... 128
Lampiran 16 Kunci Jawaban Soal Setelah Di Validasi .............................. 132
Lampiran 17 Lembar Angket (Afektif) ....................................................... 133
Lampiran 18 Lembar Angket (Psikomotor) ................................................ 136
Lampiran 19 Data Hasil Belajar .................................................................. 138
Lampiran 20 Hasil Uji Normalitas .............................................................. 142
Lampiran 21 Hasil Uji Homogenitas .......................................................... 163
Lampiran 22 Hasil Uji “T” .......................................................................... 178
Lampiran 23 Hasil Uji Effect Size .............................................................. 187
Lampiran 24 Dokumentasi Penelitian ......................................................... 191
Lampiran 25 Daftar Riwayat Hidup ............................................................ 195
Lampiran 26 Tabel Distribusi F .................................................................. 196
Lampiran 27 Tabel Z .................................................................................. 197
Lampiran 28 Tabel Uji Liliefors ................................................................. 198
Lampiran 29 Tabel Uji “t” Untuk Uji Hipotesis ......................................... 199
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia membulatkan tekadnya untuk mengembangkan budaya
belajar yang menjadi prasyarat budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
Namun dalam mengembangkan budaya belajar tersebut perlu upaya untuk
mewujudkannya. Dengan kata lain, persoalan belajar sebagai budaya yang akan
dikembangkan, tidak bisa dipisahkan dengan pemaknaan hakikat manusia baik yang
belajar maupun yang membelajarkan (Slameto, 2003, hal. 1).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu peubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam ineraksi dengan lingkungannya. Menurut Syaiful (2002,
hal. 6) Kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal-
balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Keberadaan peran dan fungsi
guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru bukan hanya sekedar
penyampai materi saja, melainkan lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
pembelajaran. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar
gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar dilaksanakan. Oleh
karena itu, guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif dan juga
menarik sehingga kompetensi siswa dapat dicapai dengan baik.
Kompetensi siswa adalah kemampuan siswa yang dihasilkan selama
mengikuti pembelajaran, artinya seberapa jauh siswa menyerap materi yang
disampaikan guru, seberapa persen tujuan yang telah ditetapkan guru dapat dkuasai
siswa, dan seberapa baik siswa mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan,
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya dan kinerja yang ditunjukkannya dalam
memecahkan masalah-masalah belajar (Komariah, 2010, hal. 65).
Menurut Mardiyan (2012, hal. 8) menyatakan bahwa tercapainya kompetensi
siswa dalam proses belajar mengajar merupakan tolak ukur keberhasilan pembelajara
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Keberhasilan ini dapat dilihat dari dua indikator yaitu keaktifan siswa selama proses
belajar mengajar dan hasil belajar yang didapat siswa pada akhir pembelajaran.
Indikator keaktifan diantaranya siswa antusias dalam pembelajaran, menjawab
pertanyaan yang diajukan guru, mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan
membuat hasil pekerjaannya di depan kelas. Sementara itu, hasil belajar siswa tidak
hanya didapat dari tugas dan nilai ulangan hariannya saja. Akan tetapi juga didapat
dari penilaian sikap dan keterampilan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan peneliti
dengan guru IPA pada jumat, 15 Februari 2019 di Madrasah Tsanawiyah
Laboratorium Kota Jambi penulis menemukan permasalahan pada pembelajaran IPA
Terpadu yaitu rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimun (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70, yang dapat
dilihat dari hasil rata-rata ulangan harian yang diuraikan dalam Tabel 1.1 sebagai
berikut.
Tabel 1.1
Nilai Ulangan Harian Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Laboraorium Kota
Jambi
No. Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata-rata
1.
2.
3.
4.
5.
VIII A
VIII B
VIII C
VIII D
VIII E
28
30
30
28
29
55.46
55.27
51.43
51.84
52.45
Sumber : data dokumentasi hasil belajar ulangan harian siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
Laboratorium Kota Jambi.
Dari Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa khususnya mata
pelajaran IPA Terpadu masih tergolong sangat rendah. Rendahnya hasil belajar siswa
dalam proses pembelajaran tidak lepas dari cara guru menyampaikan materi
pembelajaran cenderung masih menggunakan metode ceramah. Hal ini menyebabkan
siswa beranggapan bahwa pelajaran IPA Terpadu sangat membosankan sehingga
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
membuat siswa kurang terlibat aktif (pasif) dalam proses pembelajaran. Pasifnya
siswa merupakan masalah dalam proses pembelajaran karena guru jadi tidak
mengetahui apakah siswa diam karena telah mengerti pelajaran yang diajarkan atau
belum. Hal ini dikarenakan keaktifan merupakan salah satu indikasi penilaian proses
belajar mengajar. Sudjana menyatakan bahwa penilaian proses belajar mengajar
terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar (Yenny dkk, 2017, hal. 244).
Keaktifan siswa sering dikaitkan dengan hasil belajar yang dicapai siswa.
Oleh karena itu guru harus bisa menciptakan suasana belajar yang dapat
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi yang dapat
membuat siswa terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan
menggunakan srategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review). Pembelajaran PQ4R merupakan sebuah singkatan dari Preview (siswa
membaca cepat dan siswa menemukan ide pokok bacaan), Question (siswa membuat
pertanyaan sendiri), Read (siswa diminta untuk membaca secara detail bacaan),
Reflect (menghafal, tetapi cobalah untuk memahami informasi yang dipresentasikan),
Recite (mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-
butir penting menjawab pertanyaan-pertanyaan), dan Review(siswa membaca catatan
singkat intisari yang telah dibuat siswa).
Strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) ini digunakan untuk membantu siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Karena keterampilan pokok utama yang harus dikembangkan dan
dikuasai oleh para siswa adalah membaca buku pelajaran dan bacaan tambahan
lainnya sehingga siswa dapat mengingat dan memahami apa yang dipelajari. Strategi
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) merupakan turunan dari
strategi elaborasi. Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu diharapkan dengan
menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) dalam proses pembelajaran IPA akan meningkakan keaktifan siswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
mengikuti kegiatan belajar sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa (Indah
dkk, 2015 hal. 42).
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi
Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap
Hasil Belajar IPA kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Kota
Jambi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas peneliti
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dilihat pada nilai rata-rata ulangan harian yang
belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 70.
2. Guru masih menggunakan metode ceramah.
3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran karena beranggapan bahwa
mata pelajaran IPA terpadu sangat membosankan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari perluasan dari pembahasan yang akan diteliti, peneliti
membatasi pembahasan yang akan dikaji sebagai berikut:
1. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite Review)
2. Mengukur hasil belajar siswa pada ranah kognitif yang meliputi pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application) dan
analisis (analysis)
3. Mengukur hasil belajar siswa pada ranah afektif berupa penerimaan
(receiving) yaitu mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan
memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat dan responsive
(responding) dalam hal ini siswa terlibat secara efektif.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Mengukur hasil belajar siswa pada ranah psikomotor berupa manipulasi yaitu
menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan
melalui latihan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) mempengaruhi hasil belajar
IPA kelas VIII MTs Laboratorium Kota Jambi?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan strategi
pembelajarn PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dengan
yang tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review).
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :
a. KegunaanTeoritis
Bertambahnya khazanah keilmuan yang berkaitan dengan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).
b. Manfaat Praktis
1) Bagi guru
a) Mampu menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan
pembelajaran dan mampu mengatasi permasalahan tersebut.
b) Mampu menumbuhkan suasana pembelajaran yang kondusif dan
meningkatkan kemandirian siswa.
2) Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman peneliti untuk terjun ke bidang pendidikan
3) Bagi Sekolah
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa sehingga prestasi belajar siswa
meningkat.
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Syaiful (2002, hal. 25) secara umum strategi mempunyai
pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan mengajar,
strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan pendidik dan anak
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
yang telah digariskan.
Strategi pembelajaran yang dipilih oleh pendidik selayaknya
didasarkan pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi, dan
lingkungan yang akan dihadapinya. Pemilihan strategi pembelajaran
umumnya bertolak dari (a) rumusan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan, (b) analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang
dihasilkan (c) jenis materi pembelajaran yang akan dikombinasikan. Ketiga
elemen yang dimaksud, selanjutnya disesuaikan dengan media pembelajaran
atau sumber belajar yang tersedia dan mungkin digunakan (Hamzah, 2014,
hal. 7).
Menurut Yatim (2009, hal. 131) menyatakan bahwa strategi
pembelajaran adalah siasat pendidik dalam mengefektifkan,
mengefesiensikan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara peserta
didik dengan komponen pembelajaran dalam suatu kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pengajaran.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Pengertian Strategi Pembelajaran Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review (PQ4R).
Strategi pembelajaran PQ4R merupakan salah satu bagian dari strategi
elaborasi. Strategi ini digunakan untuk membantu peserta didik mengingat apa
yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar di kelas yang
dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku. Dengan keterampilan
membaca itu setiap peserta didik akan dapat memasuki dunia keilmuan yang
penuh pesona, memahami khasanah kearifan yang banyak hikmat dan
mengembangkan berbagai keterampilan lainnya yang amat berguna untuk
kelak mencapai sukses dalam hidup (Trianto, 2014, 178).
Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan
yang luas, gerbang kearifan yang dalam, serta keahlian di masa yang akan
datang. Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses interaktif antara dan
pikiran. Sebagai proses interaktif keberhasilan membaca akan dipengaruhi
oleh berbagai faktor pengetahuan yang melatar belakangi strategi membaca.
Salah satu strategi yang paling banyak dikenal untuk membantu peserta didik
untuk memahami dan mengaitkan materi yang mereka baca adalah strategi
PQ4R (Trianto, 2007, hal. 147).
c. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi pembelajaran PQ4R
adalah sebagai berikut:
1) Preview (Menemukan ide-ide pokok)
Fokus Preview adalah peserta didik menemukan ide-ide pokok yang
dikembangkan dalam bahan bacaan. Pelacakan ide pokok dilakukan dengan
membiasakan peserta didik membaca selintas dan cepat bahan bacaan.
Bagian-bagian yang bisa dibaca misal bab pengantar, daftar isi, topik maupun
sub topik, judul dan sub judul atau ringkasan pada akhir suatu bab.
Penelusuran ide pokok dapat juga dilakukan dengan membaca satu atau dua
kalimat setiap halaman dengan cepat. Singkatnya melalui Preview peserta
didik telah mempunyai gambaran mengenai hal yang dipelajarinya.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2) Question (Bertanya)
Peserta didik merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk dirinya
sendiri. Pertanyaan dapat dikembangkan dari yang sederhana menuju
pertanyaan kompleks. Pertanyaan itu meliputi apa, siapa, dimana, kapan,
mengapa dan bagaimana atau 5W+1H (What, Who, Where, When, Why Dan
How (Agus, 2015, hal. 122).
3) Read (Membaca)
Peserta didik membaca secara detail dari bahan bacaan yang
dipelajarinya. Pada tahap ini peserta didik diarahkan mencari jawaban
terhadap semua pertanyaan yang telah dirumuskannya.
4) Reflect (Memahami Isi Bacaan)
Selama membaca pesera didik tidak hanya cukup mengingat atau
menghafal, namun yang terpenting adalah mereka berdialog dengan apa yang
dibacanya. Mereka mencoba memahami apa yang dibacanya. Caranya,
(1) Menghubungkan apa yang sudah dibacanya dengan hal-hal yang telah
diketahui sebelumnya.
(2) Mengaitkan subtopik-subtopik di dalam teks dengan konsep-konsep.
(3) Mengaitkan hal yang dibacanya dengan kenyataan yang dihadapinya
(Agus, 2015, hal. 123).
5) Recite (Menceritakan)
Pada langkah kelima ini peserta didik diminta untuk merenungkan
(mengingat) kembali informasi yang telah dipelajari dengan menyatakan
butir-butir penting dengan menanyakan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Peserta didik dapat melihat kembali catatan yang telah dibuat dengan
menggunakan kata-kata yang telah ditonjolkan dalam bacaan. Berdasarkan
catatan-catatan yang telah dibuat pada langkah terdahulu dan berlandaskan
ide-ide yang ada pada peserta didik.maka mereka diminta membuat intisari
dari bacaan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
6) Review (Menyimpulkan)
Pada langkah terakhir ini peserta didik diminta untuk membuat
rangkuman atau merumuskan intisari dari bahan yang telah dibacanya.
Terpenting pada tahap ini peserta didik mampu merumuskan kesimpulan
sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukannya (Trianto,
2014 hal. 180).
d. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review)
a) Kelebihan
Menurut Edi & Febrianda (2017, hal. 107) strategi pembelajaran PQ4R
memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
1) Sangat tepat digunakan dalam pengajaran pengetahuan yang bersifar
deklaratif berupa konsep-konsep, defenisi, kaidah-kaidah dan
pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
2) Dapat membantu peserta didik yang daya ingatannya lemah untuk
menghafal konsep-konsep pelajaran.
3) Strategi ini mudah digunakan ketika peserta didik harus mempelajari
materi yang bersifat menguji pengetahuan kognitif.
4) Mampu membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan
proses bertanya dan mengomunikasikan pengetahuannya.
5) Strategi ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena
memberikan kesempatan mengembangkan diri, diharapkan mampu
memecahkan masalah sendiri dengan menemukan dan bekerja
sendiri.
6) Dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas.
b) Kelemahan
Menurut Wawat (2012, hal. 19) strategi pembelajaran PQ4R juga
memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku peserta didik (buku
paket) tidak tersedia di sekolah.
2) Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan jumlah peserta didik
yang terlalu besar karena bimbingan pendidik tidak maksimal
terutama dalam merumuskan pertanyaan.
3) Dalam mengimplikasikannya memerlukan waktu yang panjang
sehingga guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah
proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik
pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan siswa sehingga lebih baik dari
sebelumnya. Hasil belajar digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui sejauh
mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar yang sudah dilakukan.
Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai
apakah siswa sudah menguasai ilmu yang sudah dipelajari atas bimbingan guru
sesuai dengan tujuan yang dirumuskan (Pudyo, 2018, hal. 7).
Sementara itu Taksonomi Bloom berpendapat bahwa tujuan pendidikan
yang hendak dicapai digolongkan atau dibedakan menjadi 3 bidang adalah
sebagai berikut:
a. Bidang kognitif terdiri dari 6 perilaku yaitu mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, menilai, dan menciptakan.
1) Mengingat: menjelaskan jawaban faktual, menguji ingatan, pengenalan
2) Memahami : menerjemahkan, menjabarkan, menafsirkan,
menyederhanakan, dan membuat perhitungan
3) Menerapkan: memahami kapan menerapkan, mengapa menerapkan, dan
mengenali pola penerapan ke dalam situasi baru, tidak biasa da agak
berbeda atau berlainan.
4) Menganalisis: memecahkan ke dalam bagian, bentuk dan pola
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5) Menilai: berdasarkan kriteria dan menyatakan mengapa ?
6) Menciptakan: menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola
yang sebelumnya kurang jalan.
b. Bidang afektif terdiri dari 5 perilaku yaitu penerimaan, responsif, penilaian,
organisasi dan karakterisasi.
1) Penerimaan: mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan
memberikan respon terhadap stimulasi yang tepat
2) Responsif: dalam hal ini siswa terlibat secara efektif
3) Nilai: mengacu kepada nilai atau pentingnya menterikatkan diri pada
objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima,
menolak atau tidak menghiraukan.
4) Organisasi : mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda
yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik
internal mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.
5) Karakterisasi: mengacu kepada karakter dan daya hidup seseorang,
c. Bidang psikomotor terdiri dari 5 jenis prilaku yaitu meniru, manipulasi,
presisi, artikulasi, naturalisas
1) Meniru: terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan
2) Manipulasi: menekankan perkembangan kemampuan mengikuti
pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan yang menetapkan suatu
penampilan melalui latihan.
3) Ketetapan: memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih
tinggi dalam penampilan.
4) Artikulasi: menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan
membuat urutan yang tepat dan mencapai yang diharapkan atau
konsistensi internal diantara gerakan-gerakan yang berbeda.
5) Naturalisasi: menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit
mengeluarkan energi fisik maupun psikis (Gunawan, 2012, hal. 98).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengeahuan Alam (IPA) merupakan suatu kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas
pada gejala-gejala alam. Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh
adanya kumpulan fakta saja tetapi juga munculnya metode ilmiah yang terwujud
melalui suatu rangkaian kerja ilmiah nilai dan sikap ilmiah sejalan dengan
pengertian tersebut.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam penerapannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmuah.pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri
dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh
pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar (Nurtanto, 2012, hal. 54)
Mata pelajaran yang penting dan erat kaitannya dengan kehidupan umat
manusia. Mata pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang
mempunyai fungsi, tujuan dan ruang lingkup tersendiri, serta mempunyai peran
yang luas dalam semua aktivitas kehidupan manusia. Kegiatan-kegiatan manusia
dalam memenuhi kebutuhannya tidak terlepas dan berkaitan erat dengan IPA
melalui pembelajaran IPA siswa akan memperoleh bekal pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri
terhadap fenomena dan perubahan-perubahan dilingkungan sekitar dirinya,
disamping memenuhi keperluan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi (Mahyaeni, 2018, hal. 77).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Menurut Nuraini (2009, hal. 62) menyatakan bahwa keberhasilan
pembelajaran IPA ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kemampuan guru dan
kemampuan siswa itu sendiri dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA.
Mengingat pentingnya pembelajarn IPA, maka perlu diupayakan persiapan-
persiapan pembelajaran yang cukup matang, diantaranya menyiapkan tujuan
pembelajaran, materi atau bahan ajar, siswa yang menerima pelajaran, guru,
strategi atau metode yang tepat, situasi, evaluasi, serta pengelolaan kelas yang
baik yang dilaksanakan oleh guru maupun siswa di dalam kelas.
4. Penelitian yang Relevan
1. Metri Jayanti (2013) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh strategi
belajar PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap
hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD 13 Pemecutan. Hasil yang
didapat dari penelitian di atas adalah hasil belajar meningkat dengan
menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) (Inggit, 2014, hal. 33).
2. Afrinawati (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “pengaruh strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite Review)
terhadap hasil belajar siswa (Quasi Eksperimen di SMA Darul Maarif). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengaruh hasil belajar siswa dengan strategi
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite Review) dalam rata-rata post
test sebesar 61,88 lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata post test yang
hanya sebesar 46.
3. Maya istanti (2008) dalam penelitiannya yang berjudul penerapan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite Review) pada
materi biologi siswa kelas X SMA N 1 Banyudono. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite Review) disertai penggunaan Still Picture dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Arif Sandro Dermawan (2011) dalam penelitiannya yang berjudul
“implementasi metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite
Review) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa”. Hasil
penelitian yang didapat menunjukkan adanya peningkatan pada aktivitas dan
hasil belajar siswa.
5. Latifa aryeni shoffa (2012) dalam penelitiannya dengan judul “pengaruh
metode pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite
Review) terhadap hasil belajar fisika (Quasi Eksperimen di SMP Bakti idhata
Jakarta selatan). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada hasil
belajar siswa.
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan kesimpulan untuk mengetahui adanya
hubungan antara variabel-variabel yang ada dalam penelitian. Berdasarkan
observasi terdapat hasil belajar siswa rendah yang disebabkan oleh pemahaman
siswa yang kurang terhadap materi pokok yang diajarkan dan juga metode
pembelajaran yang masih monoton seperti metode ceramah. Oleh karena iu
diperlukan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Salah satunya adalah strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review).
Pada penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan kelas kontrol tidak
menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) kemudian kedua kelas diberi postest dan diperoleh hasil belajar
lalu hasil belajar tersebut akan dianalisis dan diambil kesimpulan. Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat pada Gambar 1.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 1. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2017, hal. 47). Adapun
hipotesis dari penelitian ini yaitu :
Ha: Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas VIII MTs Laboratorium Kota Jambi.
Proses Pembelajaran
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Menggunakan strategi
pembelajaran PQ4R
Menggunakan strategi
pembelajaran konvensional
Tes Tes
Hasil Belajar
Analisis Pengaruh
Siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Laboratorium Kota Jambi yang
beralamat diJalan Arif Rahman Hakim, Kecamatan Telanaipura Kota jambi.
Waktu pelaksanaan dilakukan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2018/2019.
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif bersifat general, jenis
metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimen. Metode
penelitian yang bersifat eksperimen yaitu metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu.
Desain yang digunakan adalah rancangan Post-test only Control Design.
Fungsi utama Post-test adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta
didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan baik secara individu maupun
kelompok serta untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik dan yang belum dikuasainya, yaitu hasil belajar ranah
kognitif, afektif dan psikomotor (Mulyasa, 2002, hal.17).
Menurut Sugiyono (2017, hal. 112) mengatakan dalam desain ini terdapat
2 kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama
diberi perlakuan X dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang diberi
perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi
perlakuan disebut kelompok kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment)
adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya pengaruh treatment
dianalisis dengan uji beda. Pakai statistik t-test misalnya, kalau terdapat
perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelas Perlakuan Post-test
R1
R2
X O
O
Keterangan
R1 : Subjek/sampel kelas perama yang diberi perlakuan (treatment)
R2 : Subjek/sampel kelas kedua yang tidak diberi perlakuan (control)
X : Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite Review)
O : Post-test
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017 hal. 117).
Populasi dalam peneliian ini adalah siswa-siswi kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
Laboratorium Kota Jambi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Penelitian
No. Kelas Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1. VIII A 13 15 28
2. VIII B 17 13 30
3. VIII C 14 16 30
4. VIII D 13 15 28
5. VIII E 15 14 29 Sumber : Guru mata pelajaran IPA terpadu kelas VIII MTs Laboratorium Kota Jambi
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Adapun
teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster
Random Samplin (Sugiyono, 2017, hal 120)
Teknik Cluster Random Sampling ini memilih sampel bukan didasarkan
pada individual, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah atau kelompok
subjek yang secara alami berkumpul bersama (Sukardi, 2011, hal. 61)
Sampel dapat diambil jika keadaan subjek dalam populasi benar-benar
homogeny. Apabila subjek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak
boleh diperlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boleh
digeneralisasikan). Dalam penelitian ini dibutuhkan dua kelas yaitu kelas
eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dan kelas control yang
dalam pembelajarannya menggunakan strategi pembelajaran sebagaimana
biasanya yang digunakan oleh guru mata pelajaran IPA Terpadu. Agar dapat
mendapatkan sampel yang representative, maka perlu dilakukan uji homogenitas
varians populasi dengan uji barlet dan melakukan uji normalitas dengan uji
liliofor. Setelah diketahui populasi berdistribusi normal dan bervarian homogen,
maka digunakan teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik
Cluster Random Sampling untuk menentukan kelas sampel dengan melakukan
pengambilan secara acak, yang terpilih pertama yaitu kelas VIII B sebagai kelas
eksperimen dan yang terpilih kedua yaitu kelas VIII C sebagai kelas kontrol.
D. Variabel-variabel dan Perlakuan Penelitian
1. Variabel terikat
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam pada siswa-siswi kelas VIII MTs
Laboratorium Kota Jambi.
2. Variabel bebas
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian sebagai alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah
diolah. Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang sesuai dengan hipotesis yang
telah peneliti buat, instrumen yang peneliti ambil untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini antara lain, tes tertulis, kuesioner (angket) dan dokumentasi.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang
bersifat komprehensif, yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau
kelompok (Majid, 2014, hal. 68-69). Menurut Arikunto (2013: 193) tes
merupakan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar pada aspek kognitif
kedua kelas sampel adalah soal pilihan ganda.
2. Kuesioner (Angket)
Kuesionner (angket) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2017, hal. 142). Penilaian ini menggunakan
angket berbentuk checklist dengan jumlah item pernyataan sebanyak 20 butir
pernyataan aspek afektif dan 10 butir pernyataan aspek psikomotor serta
membutuhkan satu orang observer guna melihat aspek keterampilan atau
psikomotor siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan data sekunder yang disimpan dalam bentuk
dokumen atau file, buku, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Teknik ini
peneliti gunakan untuk memperoleh data jumlah siswa/i. dan nama-nama
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
siswa/i dan yang terpenting dokumentasi nilai nilai-nilai ujian siswa yang
berhungan dengan judul proposal yang peneliti buat (Wawat, 2012, hal. 24)
4. Kalibrasi instrumen
a. Validitas
Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu evaluasi.
Suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut
valid) jika teknik evaluasi atau tes itu dapat mengukur apa yang sebenarnya
akan diukur (Purwanto, 2010, hal.23).
Arikunto (2013, hal. 59) menegaskan sebuah tes dikatakan memiliki
validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki
kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang
digunakan untuk mengetahui kesejajaran dalam penelitian ini adalah teknik
korelasi product moment dengan angka kasar, dengan rumus sebagai
berikut:
𝑟𝑥𝑦 = ∑ (∑ (∑
√[ ∑ (∑ ] [ ∑ (∑ ]
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dua variabel yangdikorelasikan
N = Jumlah sampel
X = Skor dari setiap butir item
Y = Skor total
X = Jumlah skor butir item
Ʃ y = Jumlah skor total
Kriteria pengukuran validitas soal adalah :
0,80
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
0,00
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Keterangan:
P = Indeks kesukaran.
B = Banyak siswa yang menjawab soal dengan benar.
Js = Jumlah seluruh siswa peserta tes.
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
2) Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
3) Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
d. Daya Pembeda
Daryanto (2007, hal. 33) mengatakan daya beda soal adalah
kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang
berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampua rendah. Rumus untuk
mencari indeks daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
D =
-
Keterangan:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal
itudengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
Klasifikasi daya pembeda:
D : 0,00 – 0,20 = jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 = cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 = baik (good)
D : 0,70 – 1,00 = baik sekali (excellent)
F. Teknik Analisis Data
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah
jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah ataumenguji hipotesis
yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik
analisis datamenggunakan metode statistik yang sudah tersedia (Sugiyono, 2017,
hal. 333)
1. Uji Normalitas
a) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar (X1,X2,X3…..)
b) Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan mengunakan rata-
rata tunggal.
c) Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan standar deviasi
tunggal.
d) Menghitung Z dengan rumus:
Zi = ̅
e) Menentukan nilai tabel Z (melihat lampiran tabel Z) berdasarkan nilai Z,
dengan mengabaikan nilai negatifnya.
f) Menentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarka tabel Z (tulis
dengan symbol F (zi) yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel Z apabila nilai
zi negatif (-) dan 0,5 + nilai tabel Z apabila nilai Zi positif (+)
g) Menghitung frekuensi komulatif nyatan dari masing-masing nilai Z untuk
setiap baris dan sebut dengan S (zi) kemudian dibagi dengan jumlah number
of cases(N) sampel.
h) Menentukan nilai Lhitung dibandingkan dengan nilai Ltabel (tabel nilai kritis uji
liliefors) dalam hal ini taraf signifikan yang digunakan sebesar 5% (0,05).
Apabila Lhitung < Ltabel, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal (Sudjana, 2005, hal. 466-567).
2. Uji homogenitas
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah objek (tiga
sampel atau lebih) yang diteliti mempunyai varian yang sama.
Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan skor tertinggi dan terendah
Skor tertingi (H)
Skor terendah (L)
b. Menentukan rentangan (R)
R = H – L + 1
c. Menentukan banyak kelas
K = 1 + 3,33 log n
d. Menentukan panjang kelas
I =
e. Mencari nilai rata-rata
̅= ∑
f. Menentukan nilai standar deviasi
S = √ (
(
g. Mencari nilai varian terbesar dan terkecil
Fhitung=
h. Bandingkan Fhitungdengan nilai Ftabeldengan nilai α = 0,05 derajat kebebasan
(db) = n-1, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika Fhitung Ftabel tidak homogen
Jika Fhitung Ftabelhomogeny
3. Uji “t” test
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis komparasional
dengan menggunakan “t” test untuk sampel besar yang tidak saling
berhubungan. Rumus perhitungan “t” test adalah:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
t0 =
keterangan :
t0 = t observasi atau t hasil perhitungan
M1 = mean kelompok 1 pada variabel X
M2 = mean kelompok II dari variabel Y
SEm1 – m2 = standar error perbedaan dua mean sampel
Interpretasi :
Jika thitung >ttabel maka Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang signifikan
(terdapat perbedaan yang signiikan)
Jika thitung >ttabelmaka Ho diterima, berartin tidak terdapat pengaruh yang
signifikan (tidak ada perbedaan yang signifikan) (sudjono, 2015, hal. 346-353).
4. Ukuran efek (Effect Size)
Setelah berhasil menguji hipotesis dengan taraf signifikan tertentu, maka
bahasan selanjutnya adalah ukuran efek. Ukuran efek adalah besarnya efek
yang ditimbulkan oleh parameter yang diuji dalam pengujian hipotesis selain
itu, dalam hal ini akan dilihat seberapa besar efek pengaruh strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
terhadap hasil belajar dengan menggunakan rumus Cohen’s sebagai berikut:
Ds = t0 √
Keterangan :
ds = besar pengaruh perlakuan yang diberikan
nA = jumlah sampel kelas kontrol
nB = jumlah sampel kelas eksperimen
t0 = hasil uji “t”
dengan kriteria nilai Cohen‟s seperti pada Tabel 3.3 berikut ini
Tabel 3.3
Kriteria interpretasi nilai Cohen’s
Cohen’s Standard Effect size Persentage (%)
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tinggi 2,0 97,7
1,9 97,1
1,8 96,4
1,7 95,5
1,6 94,5
1,5 93,3
1,4 91,9
1,3 90
1,2 88
1,1 86
1,0 84
0,9 82
0,8 79
Sedang 0,7 76
0,6 73
0,5 69
Rendah 0,4 66
0,3 62
0,2 58
0,1 54
0,0 50
Kriteria yang diusulkan oleh Cohen‟s tentang besar kecilnya ukuran efek
adalah sebagai berikut:
0 < d < 0,4 efek rendah
0,5< d < 0,7 efek sedang
D > 0,8 efek tinggi
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan
populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel penelitian (statistik), jadi maksudnya adalah taksiran
keadaan populasi melalui data sampel (Sugiyono, 2014, hal. 160). Hipotesis yang
diuji dalam penelitian ini adalah uji dua pihak sebagai berikut (Sudjana, 2012,
hal. 247).
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Ha: Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite Review) berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
VIII MTs Laboratorium Kota Jambi.
Ho: Penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite Review) tidak berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa
kelas VIII MTs Laboratorium Kota Jambi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan di MTs Laboratorium Kota Jambi. Penelitian ini
dilakukan selama 3 kali pertemuan, dengan 2 kali pertemuan dalam minggu awal
penelitian dan 1 kali dalam minggu selanjutnya. Setelah selesai melakukan
proses pembelajaran selama 3 kali pertemuan, siswa diberikan tes di akhir
perlakuan (ulangan harian) pada pertemuan ke-3 dalam 2 jam pelajaran terakhir,
untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal pada materi
sistem ekskresi pada manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada dua kelas, yaitu
kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol.
Kelas eksperimen adalah kelas VIII B (30 orang) yang menerapkan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
sedangkan kelas kontrol adalah kelas VIII C (30 orang) yang tidak menerapkan
strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
dan menggunakan strategi konvensional dengan menggunakan metode ceramah.
Adapun jadwal pembelajaran yang telah dilakukan penulis dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Jadwal Penelitian Proses Pembelajaran
Pertemuan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pertama Selasa, 30 April 2019 Kamis, 9 Mei 2019
Kedua Selasa, 7 Mei 2019 Jumat, 10 Mei 2019
Ketiga Rabu, 8 Mei 2019 Kamis, 16 Mei 2019
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa tes dan
angket. Sebelum dilaksanakan tes hasil belajar pada kelas sampel, terlebih dahulu
dilakukan validasi dan uji coba soal tes hasil belajar pada kelas uji coba. Pada
tahap validasi soal ini dilakukan 30 siswa dan dosen sebagai validator yang
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
merupakan seorang yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Setelah selesai
diuji cobakan, maka hasil uji coba tersebut dianalisis terlebih dahulu untuk
mendapatkan butir-butir soal yang dapat digunakan. Berdasarkan uji coba yang
telah dilakukan dengan n = 30 dan taraf antara 5% diperoleh r tabel = 0,361
sehingga butir soal dikatakan valid jika r hitung > 0,361. Dari hasil uji coba 35 soal
objektif, 25 butir soal dinyatakan valid dan 10 butir soal dinyatakan tidak valid.
Soal yang tidak valid tidak digunakan dalam instrumen tes. Perhitungan lengkap
untuk validasi soal dapat dilihat pada Lampiran 10.
Reliabilitas soal perhitungannya menggunakan metode Kt-21. Adapun r11
0,6667> 0,3388 (lihat pada Lampiran 11) yang menunjukkan bahwa instrumen
tes dinyatakan valid dan reliabilitas serta dapat dijadikan sebagai alat
pengumpulan data dalam penelitian.
Tingkat kesukaran instrumen butir-butir soal berdasarkan hasil uji coba
instrumen yang telah dilakukan mendapatkan hasil yaitu 9 soal dengan kategori
rendah, 16 soal dengan kategori sedang dan tidak ada soal dengan kategori sukar.
Perhitungan lengkap untuk tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Lampiran
12.
Selanjutnya untuk uji daya pembeda butir-butir soal berdasarkan hasil uji
coba instrumen yang telah dilakukan mendapatkan hasil yaitu ada 10 soal
dengan klasifikasi daya beda jelek, 20 soal memiliki klasifikasi daya beda cukup
dan 5 soal memiliki daya beda baik. Perhitungan lengkap untuk daya beda soal
dapat dilihat pada Lampiran 13.
Berdasarkan uji validitas, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran dan uji
daya beda soal, maka soal yang digunakan sebagai soal post test dalam penelitian
sebanyak 25 soal. Selanjutnya setelah selesai materi pokok bahasan sistem
ekskresi pada manusia pada kelas sampel, penelitian memberikan 25 soal tes
objektif tersebut setelah proses pembelajaran berakhir.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Setelah data hasil tes siswa didapat, peneliti melakukan perhitungan data
yang dikumpulkan. Hasil perhitungan data digunakan untuk menjawab rumusan
masalah.
a. Signifikan Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Recite, Reflect, Review) Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa
Signifikasi hasil belajar biologi siswa dari kelas Kontrol (kelas yang tidak
menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) dalam proses pembelajarannya akan tetapi menerapkan metode
ceramah, Tanya jawab serta diskusi biasa, dan kelas eksperimen (kelas yang
menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Recite,
Reflect, Review).
1) Hasil Belajar Ranah Kognitif
Hasil belajar ranah kognitif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Ukuran Penetapan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
1. Nilai tertinggi 86 91
2. Nilai terendah 40 54
3. Nilai range 47 38
4. Nilai mean 67,8 76,53
5. Nilai median 71 77
6. Nilai modus 60 74
7. Nilai standar deviasi 14,41 11,56
8. Nilai standar eror 2,14 2,67
Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai tertinggi dari kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol, yaitu 91
dan 86. Kemudian nilai terendah dari kelas eksperimen lebih besar
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
dibandingkan dengan nilai terendah dari kelas kontrol, yaitu 54 dan 40.
Selanjutnya nilai rata-rata dari kelas eksperimen lebih besar dibandingkan
dengan nilai dari kelas kontrol, yaitu 76,53 dan 67,8. Untuk nilai standar
deviasi dari kelas eksperimen juga lebih kecil dibandingkan dari kelas kontrol
yaitu 11,56 dan 14,41. Selain itu juga nilai standar error dari kelas eksperimen
juga lebih lebih kecil dibandingkan dari kelas kontrol, yaitu 2,14 dan 2,67. Jadi
nilai yang lebih dominan lebih besar adalah nilai kelas eksperimen, maka hasil
belajar siswa yang menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Recite, Reflect, Review) lebih baik dibandingkan hasil belaja
biologi siswa yang tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Recite, Reflect, Review). Selain itu untuk hasil kedua kelas
sampel juga dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini:
Gambar 4.1. Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Kognitif Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar
kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbandingan yang
cukup tinggi yaitu 76,53 untuk kelas eksperimen dan 67,8 untuk kelas kontrol.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada strategi pembelajaran
62
64
66
68
70
72
74
76
78
kelas eksperimen kelas kontrol
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil
belajar siswa pada ranah kognitif.
2) Uji Homogenitas Ranah Kognitif
Hasil perhitungan uji homogenitas data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut: perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 21). Hasil
uji homogenitas ranah kognitif kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Homogenitas Ranah Kognitif
No. Statistik Nilai
1. S2
eksperimen 123,43
2. S2 kontrol 214,65
3. Fhitung 1,73
4. Ftabel 1,84
5. Perbandingan 1,73 6. Kesimpulan Fhitung Ftabel, maka kedua sampel
penelitian bervarians homogeny
Berdasarkan Tabel 4.3 uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil
perhitungan varians kelas eksperimen = 138,61 sedangkan varians kelas kontrol
248,71. Dengan membandingkan fhitung dengan ftabel diperoleh fhitung = 1,73 dengan
db pembilang = n– 1= 30 – 1 = 29 (untuk varians besar) dan dbpenebut = n – 1 = 30 – 1
= 29 (untuk varians kecil), taraf signifikan (α) = 0,05 maka diperoleh ftabel = 1,84.
Hasil tersebut memberikan interpretasi bahwa fhitung < ftabel atau 1,73 < 1,84 maka
varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah homogen.
3) Uji Normalitas Ranah Kognitif
Hasil uji normalitas (Lampiran 20) posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Ranah Kogniif
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
No. Statistik Nilai Posttest
Eksperimen Kontrol
1. N 30 30
2. ̅ 76,53 67,8 3. SD 11,56 14,41
4. Lhitung 0,106 0,137
5. Ltabel 0,161 0,161
Xhitung Xtabel, maka kedua sampel 6. Kesimpulan Berdistribusi Normal
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas diperoleh, hasil belajar siswa kelas eksperimen
adalah Xhitung < Xtabel atau 0,106 < 0,161. Hasil belajar siswa kelas kontrol adalah
Xhitung < Xtabel atau 0,137 < 0,161. Maka kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi Normal.
4) Hasil Uji “t” Ranah Kognitif
Signifikan atau tidaknya penggunaan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Recite, Reflect, Review) dapat di ukur dengan
menggunakan analisis parametrik dengan rumus test “t”. Untuk perhitungannya
dapat dilihat pada Lampiran 24. Hasil uji “t” dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Uji “t” Tes Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa
No. Nilai posttest siswa kelas
eksperimen
Nilai posttest siswa kelas
control
1. M1 = 76,53 M2 = 67,8
2. SEM1 = 2,14 SEM2 = 2,67
3. SEM1-M2 = 3,42
4. t0 = 2,55
5. Db = 58
6. T tabel 5% = 2,00
7. Kesimpulan 2,55 > 2,00, Ha diterima H0 ditolak
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas. Nilai “t” yang peneliti peroleh melalui
perhitungan (t0 – 2,55) adalah lebih besar dari ttabel pada taraf signifikan 5% ,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2,55 > 2,00, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan mean yang signifikan antara kelas yang
menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) dan yang tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa MTs Laboratorium Kota Jambi pada ranah kognitif.
5) Uji Effect Size Ranah Kognitif
Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran 23), didapatkan Effect Size
perlakuan yang diberikan adalah 0,6. Kriteria yang diusulkan oleh Cohen’s
tentang besar kecilnya ukuran efek adalah sebagai berikut:
0 d 0,4 efek rendah
0 0,7 efek sedang
d 0,8 efek tinggi
Berdasarkan kriteria dari Cohen’s tersebut, maka pada penelitian ini
diperoleh besarnya effect size perlakuan yang diberikan adalah 0,7 dengan
persentase 73%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang cukup
tinggi dan dari pengaruh strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) terhadap hasil belajar siswa pada aspek kognitif.
b. Signifikan Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap Hasil Belajar Afektif
Siswa
Signifikansi hasil belajar afektif siswa dari kelas kontrol (kelas yang tidak
menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review)) dan kelas eksperimen (kelas yang menerapkan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review))
menggunakan angket yang diberikan kepada dua kelas tersebut.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
1) Hasil Belajar Ranah Afektif
Hasil belajar ranah afektif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No. Ukuran Penetapan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
1. Nilai tertinggi 80 90
2. Nilai terendah 56 58
3. Nilai range 25 33
4. Nilai mean 69,6 73,87
5. Nilai median 71 74
6. Nilai modus 68 76
7. Nilai standar deviasi 7,12 7,33
8. Nilai standar error 1,32 1,36
Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai tertinggi dari kelas eksperimen
lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol, yaitu 90 dan 80.
Kemudian, nilai terendah dari kelas eksperimen sama dengan nilai terendah kelas
kontrol, yaitu 58 dan 56. Selanjutnya nilai rata-rata dari kelas eksperimen lebih
besar dibandingkan nilai kelas kontrol, yaitu 73,87 dan 69,6. Untuk nilai standar
deviasi dari kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dari kelas kontrol, yaitu
7,33 dan 7,12. Selain itu juga nilai standar error dari kelas eksperimen juga lebih
besar dibandingkan dari kelas kontrol, yaitu 1,36 dan 1,32. Jadi, berdasarkan
nilai yang diperoleh, maka hasil belajar siswa yang menerapkan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) lebih
baik dibandingkan hasil belajar biologi siswa yang tidak menerapkan strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review). Selain
itu untuk hasil kedua kelas juga dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini:
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 4.2. Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Afektif Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar
afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbandingan yang
cukup tinggi yaitu 73,87 untuk kelas eksperimen dan 69,6 untuk kelas kontrol.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada strategi pembelajaran
PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) terhadap hasil
belajar siswa pada ranah afektif.
2) Hasil Uji Homogenitas Ranah Afektif
Hasil perhitungan uji homogenitas data ranah afektif pada penelitian
ini adalah sebagai berikut (perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran
21). Hasil uji normalitas ranah afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Hasil Uji Homogenitas Ranah Afektif
No. Statistik Nilai
1. S2
eksperimen 55,70
2. S2
kontrol 52,52
67
68
69
70
71
72
73
74
75
kelas eksperimen kelas kontrol
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Fhitung 0,106
4. Ftabel 1,84
5. Perbandingan 1,106 1,84 Fhitung Ftabel , maka kedua sampel Penelitian bervarians homogeny
6. Kesimpulan
Berdasarkan Tabel 4.7 uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil
perhitungan varians kelas eksperimen = 55,70 sedangkan varians kelas kontrol
52,52. Dengan membandingkan fhitung dengan ftabel diperoleh fhitung = 1,106
dengan dbpembilang = n – 1 = 30-1 = 29 (untuk varians besar) dan dbpenyebut = n –
1 = 30-1 = 29 (untuk varians kecil), taraf signifikan (α) = 0,05 maka diperoleh
ftabel= 1,84. Hasil tersebut memberikan interpretasi bahwa fhitung < ftabel atau
1,106< 1,84 maka varians-varians dalam populasi ang diteliti adalah
homogen.
3) Uji Normalitas Ranah Afekif
Uji normalitas ranah afektif juga menggunakan uji Liliefors.
(perhiungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 20). Hasil uji normalitas
ranah afektif kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.8
berikut ini:
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Ranah Afektif
No. Statisik Nilai
Eksperimen Kontrol
1. N 30 30
2. ̅ 73,87 69,6 3. SD 7,33 7,12
4. Lhitung 0,119 0,082
5. Ltabel 0,161 0,161
Xhitung Xtabel, maka kedua sampel 6. Kesimpulan Berdistribusi Normal
Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh, hasil belajar ranah afektif siswa
kelas eksperimen adalah Xhitung < Xtabel atau 0,119 < 0,161.Hasil belajar siswa
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
kelas kontrol adalah Xhitung < Xtabel atau 0,082 < 0,161.Maka kelas eksperimen
dan kelas kontrol berdistribusi Normal.
4) Hasil Uji “t” Ranah Afektif
Signifikan atau tidaknya penggunaan strategi pembelajaran PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) dapat di ukur dengan
menggunakan analisis parametrik dengan rumus “t”. Untuk perhitungannya
dapat dilihat pada Lampiran 22. Hasil uji “t” dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Uji “t” Tes Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa
No. Nilai siswa kelas
eksperimen
Nilai siswa kelas control
1. M1 = 73,87 M2 = 69,6
2. SEM1 = 1,36 SEM2 = 1,32
3. SEM1-M2 = 1,89
4. t0 = 2,25
5. Db = 58
6. Ttabel 5% = 2,00
7. Kesimpulan 2,25 > 2,00, Ha diterima Ho ditolak
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, nilai “t” yang peneliti peroleh melalui
perhitungan (t0 = 2,25) adalah lebih besar dari ttabel pada taraf signifikan 5%,
2,25 > 2,00, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan mean yang signifikan antara kelas yang diterapkan
strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite,
Review) dan yang tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review). Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa penggunaan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa MTs
Laboratorium Kota Jambi pada ranah afektif.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
5) Uji Effect Size Ranah Afektif
Berdasarkan hasil perhitungan (Lampiran 23), didapatkan Effect Size
perlakuan yang diberikan adalah 0,6. Kriteria yang diusulkan oleh Cohen’s
tentang besar kecilnya ukuran efek adalah sebagai berikut:
0 d 0,4 efek rendah
0 0,7 efek sedang
d 0,8 efek tinggi
Berdasarkan kriteria dari Cohen’s tersebut, maka pada penelitian ini diperoleh
besarnya Effect Size perlakuan yang diberikan adalah 0,7 dengan persentase
73%. Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang cukup besar dan dari
pengaruh strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) terhadap hasil belajar siswa pada aspek afektif.
c. Signifikan Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review) Terhadap Hasil Belajar
Psikomotorik Siswa
Signifikan hasil belajar psikomotorik siswa dari kelas kontrol (kelas yang
tidak menggunakan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, Review)) dan kelas eksperimen (kelas yang menggunakan
strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review))
menggunakan angket yang dinilai oleh guru terhadap kedua kelas tersebut.
1) Hasil Belajar Ranah Psikomotorik
Hasil belajar ranah psikomotorik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen
dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen.
No. Ukuran Penetapan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
1. Nilai tertinggi 64 69
2. Nilai terendah 40 44
3. Nilai range 25 25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4. Nilai mean 54,47 58,93
5. Nilai median 60 54
6. Nilai modus 68 54
7. Nilai standar deviasi 6,3 7,78
8. Nilai standar error 1,16 1,44
Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai tertinggi dari kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan nilai tertinggi dari kelas kontrol, yaitu 69
dan 64. Kemudian, nilai terendah dari kelas eksperimen sama dengan nilai
terendah kelas kontrol, yaitu 44 dan 40. Selanjutnya nilai rata-rata dari kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan nilai kelas kontrol, yaitu 58,93 dan 54,57.
Untuk nilai standar deviasi dari kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dari
kelas kontrol, yaitu 7,78 dan 6,3. Selain itu juga nilai standar error dari kelas
eksperimen juga lebih besar dibandingkan dari kelas control, yaitu 1,44 dan 1,16.
Jadi, berdasarkan nilai yang diperoleh, maka hasil belajar siswa yang
menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite Review) lebih baik dibandingkan hasil belajar biologi siswa yang tidak
menerapkan strategi pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review). Selain itu untuk hasil kedua kelas sampel juga dapat dilihat pada
gambar 4.3 berikut ini:
Gambar 4.3. Rata-Rata Hasil Belajar Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
kelas eksperimen kelas kontrol
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan gambar 4.3 terlihat bahwa nilai rata-rata hasil belajar
psikomotor kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbandingan yang
cukup tinggi yaitu 58,93 untuk kelas eksperimen dan 54,47 untuk kelas
kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pada strategi
pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review)
terhadap hasil belajar siswa pada ranah psikomotor.
2) Hasil Uji Homogenitas Ranah Psikomotor
Hasil perhitungan uji homogenitas data ranah psikomotor pada penelitian
ini adalah sebagai berikut (perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 21).
Hasil uji normalitas ranah psikomotor kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11
Hasil Uji Homogenitas Ranah Psikomotor
No. Statistik Nilai
1. S2
eksperimen 62,55
2. S2
kontrol 41,01
3. Fhitung 1,52
4. Ftabel 1,84
5. Perbandingan
Kesimpulan 1,52 1,84
Fhitung Ftabel , maka kedua sampel Penelitian bervarians homogeny
6.
Berdasarkan Tabel 4.11 uji homogenitas menunjukkan bahwa hasil
perhitungan varians kelas eksperimen = 62,55 sedangkan varians kelas kontrol
41,01. Dengan membandingkan fhitung dengan ftabel diperoleh fhitung = 1,52
dengan dbpembilang = n – 1 = 30-1 = 29 (untuk varians besar) dan dbpenyebut = n – 1
= 30-1 = 29 (untuk varians kecil), taraf signifikan (α) = 0,05 maka diperoleh
ftabel= 1,84. Hasil tersebut memberikan interpretasi bahwa fhitung < ftabel atau
1,52< 1,84 maka varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah homogen.
3) Uji Normalitas Ranah psikomotor
Uji normalitas ranah psikomotorik juga menggunakan uji Liliefors.
(perhiungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 20). Hasil uji normalitas
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
ranah psikomo
Recommended