View
221
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
39
Pemodelan Struktur Variabel Laten Antara Partisipasi Penyusunan
Anggaran terhadap Kinerja Manajerial Pada Kepuasan Kerja,
Komitmen Organisasi
Suryadi1)
1)Politeknik Negeri Malang
1)suryadipolinema@yahoo.com
Abtract
This study aimed to describe the dimensions of Managerial Performance (KM) which was
built by the Budget Drafting Variable Participation (PPA), Job satisfaction (KK) and
Organizational Commitment (KO) as an intervening variable. The study involved 58
personnel agencies Vocational College in East Java was chosen from 116 the amount of
data on 34 items of questions prepared than 4 variables (Brownel, Milani and Hohoney),
Nouri and Parker. This type of research is descriptive statistics and Analysis of Structural
Equation Model, measurement the Likert Scala 1-7. Through the preparation of the model
(mathematical) which is then used calculation phases and analyzed with the help of latent
variable models (part diagram) and logical analysis concluded: a. The direct effect of PPA
with KM strengthen Brownel, Milani and Hohoney; b. The indirect effect KK KM KM has
not been able to influence through families (not support) Seton and Liden; c. Indirect
Influence KM KO with significant support Nouri and Parker (positively related). So that the
problems posed and hipotesis on a receipt. There is a direct effect of the PPA with KM H1
(Direct) b. There is an indirect effect of H2 between KO with KM (Indirect) c. There is no
indirect influence H3 between PPA with KM through KK. Loading empirical evidence on
the results show that the dominant indicator variable bentukannya Kominten biggest
variable Organization.
In order to strengthen the participation of subordinates on the PPA to do one action on
families with a variable remuneration, recognition of achievement and Filling and
Information data the related units, giving confidence and increase skills through team
training in an effort to support the development of institutions Managerial Performance.
Keywords : Budget, Job Satisfaction, Commitment, Managerial Performance
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan dimensi Kinerja Manajerial (KM) yang dibangun
oleh Variabel Partisipasi Penyusun Anggaran(PPA), Kepuasan Kerja(KK) dan Komitmen
Organisasi(KO) sebagai variabel Intervening. Penelitian ini melibatkan 58 orang tenaga
instansi Perguruan Tinggi Vokasi di Jawa Timur terpilih dari jumlah 116 data dipersiapkan
atas 34 item pertanyaan daripada 4 variabel (Brownel, Milani dan Hohoney), Nouri dan
Parker. Jenis penelitian adalah Statistik diskriptif dan Analisis Struktural Equation Model
dengan pengukuran skala likert 1-7.
Melalui penyusunan Model (matematis) yang kemudian digunakan tahapan perhitungan
dan dianalisis dengan bantuan latent variabel model (part diagram) dan logical analysis
disimpulkan : a. Pengaruh langsung PPA dengan KM memperkuat Brownel, Milani dan
Hohoney; b. Pengaruh tidak langsung KK dengan KM belum mampu mempengaruhi KM
melalui KK (tidak mendukung) Seton dan Liden; c. Pengaruh Tidak Langsung KO dengan
KM siginifikan mendukung Nouri dan Parker (berhubungan positif). Sehingga
permasalahan yang diajukan dan diterimanya hiipotesis pada a. Terdapat pengaruh
langsung H1 antara PPA dengan KM (Direct) b. Terdapat pengaruh tidak langsung H2
antara KO dengan KM (Indirect) c. Tidak terdapat pengaruh tidak langsung H3 antara PPA
40 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50
dengan KM melalui KK. Bukti empiris pada hasil Loading menunjukkan bahwa variabel
indikator dominan bentukannya terbesar pada variabel Kominten Organisasi.
Guna penguatan partisipasi bawahan atas PPA dapat dilakukan salah satunya tindakan pada
Variabel KK dengan pemberian imbalan, pengakuan atas prestasi dan mengarsipan dan
mengimformasian data dari dan oleh unit terkait, pemberian kepercayaan serta tingkatkan
keahlian melalui tim pelatihan dalam usaha pengembangan lembaga untuk menunjang
Kinerja Manajerial.
Kata Kunci : Anggaran, Kepuasan, Komitmen, Kinerja Manajerial
Pendahuluan
Penelitian mengenai partisipasi pe-
nyusunan anggaran terhadap kinerja ma-
najerial masih menunjukkan hasil yang
bertentangan. Beberapa peneliti menun-
jukkan bukti bahwa partisipasi penyusu-
nan anggaran mempunyai efek positif
yang kuat terhadap kinerja manajerial
(Argyris, 1952; Becker dan Green, 1962
dan Leavitt, 1963). Peneliti lain juga me-
laporkan bahwa hubungan tersebut positif
(Merchant, 1981; Brownel 1982; Brow-
nell dan Melnnes, 1986; Frucot Shearon,
1991 dan Indriantoro, 1993). Sedangkan
yang menunjukkan hasil lain bahwa parti-
sipasi penyusunan anggaran mempenga-
ruhi kinerja secara tidak signifikan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Cherring-
ton dan Cherington, 1973; Milani, 1975;
Kenis 1979; Brownell dan Hirst, 1986.
Dan pendapat Stedry, 1960; Bryan dan
Locke, 1967, melaporkan bahwa partisi-
pasi penyusunan anggaran dan kinerja
mempunyai hubungan negatif.
Ketidakkonsistenan ini mendorong
peneliti untuk memeriksa variabel-varia-
bel yang terlibat agar bisa menghubung-
kan partisipasi penyusunan anggaran de-
ngan kinerja manajerial. Variabel yang
berperan serta dalam hubungan antara
partisipasi penyusunan anggaran dan ki-
nerja diantaranya motivasi (Brownell dan
Melnnes, 1986), peranan ambiguitas
(Brownell, 1988), Informasi yang berkai-
tan dengan pekerjaan (Kren, 1992).
Hasil diatas, bahwa partisipasi penyu-
sunan anggaran tidak hanya secara lang-
sung meningkatkan prestasi kerja tapi ju-
ga dapat melalui kepuasan kerja untuk
meningkatkan kinerja manajerial, terma-
suk juga partisipasi penyusunan anggaran
melalui komitmen dapat meningkatkan
kinerja manajerial. Dalam komitmen or-
ganisasi yang kuat didefinisikan sebagai
penerimaan terhadap tujuan organisasi
dan kemauan untuk mengerahkan segala
usaha atas nama perusahaan (Porter et al.,
1974; Angle dan Perry, 1981) seperti
yang dikutip Nouri dan Parker (1988).
Oleh sebab itu Organisasi harus bertang-
gungjawab untuk memastikan bahwa kar-
yawan menerima dukungan anggaran
yang memadai, dengan kecukupan angga-
ran dapat memperat hubungan kerja dan
kepuasan dengan organisasi dalam komit-
men organisasi unit kerja, dan komitmen
organisasi yang tinggi akan meningkat-
kan kinerja yang tinggi pula (Randall,
1990) dalam Nouri dan Parker (1998).
Pada penelitian ini akan menguji
kembali, replika dari variabel Partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kinerja
manajerial oleh Brownel (1928b),;
Browncil & Mclance (1982); Frucot Shu-
cot Shearon (1991); Nuori & Parker
(1998); dan Seield et.al (2000) dengan
hasil positif & signifikan, Sedangkan de-
ngan hasil yang tidak signifikan pendapat
dari Cherrington & Cherrington (1973);
Milani (1975); Kenis (1979; dan Hirst
(1986). Dan Juga menguji kembali atas
variabel partisipasi anggaran, komitmen
organisasi, kinerja manajerial oleh Yunita
(2007); Partisipasi penyusunan anggaran,
kinerja manajerial; kecukupan dan komit-
men organisasi variabel intervening oleh
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 41
Haryadi (2002); Kepuasan dan motivasi
terhadap kinerja karyawan dengan komit-
men sebagai variabel intervening oleh
Handayani Persepsi dukungan organisasi,
kepuasan kerja dan komitmen, (2007).
Serta Variabel yang lain seperti Variabel
Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Ki-
nerja Manajerial, Brownell (1982); Ke-
puasan Kerja dan Kinerja Manajerial Set-
ton dan Liden (1996); Komitmen Organi-
sasi dan Kinerja Manajerial Moncrief et
al (1997).
Berdasarkan latar belakang tersebut,
tujuan penelitian ini adalah untuk mene-
mukan bukti empiris bahwa partisipasi
penyusunan anggaran mempunyai penga-
ruh terhadap kinerja manajerial melalui
kepuasan kerja dan komitmen organisasi
sebagai variabel intervening.
Kajian Literatur
Integrasi Pendekatan
Idealnya dalam merancang desain
penelitian ada dua teori (keprilakuan dan
teori agen) Dalam mengintegrasikan me-
mang sangat sulit, biasanya hanya men-
dasarkan pada suatu teori dan mengabai-
kan lain (Ken 1997). Kemungkinan pene-
litian yang mendasarkan pada teori kepri-
lakuan mempunyai kelemahan karena ja-
rangnya variabel struktur penghargaan di-
masukkan pada model. Sebaliknya Frede-
rickson (1992) menyimpulkan bahwa teo-
ri agen yang mengabaikan faktor-faktor
keprilakuan harus diperhatikan secara
hati-hati.
Anggaran dan Kinerja manajerial
Anggaran merupakan pernyataan
mengenai apa yang diharapkan, direnca-
nakan atau diperkirakan terjadi dalam
periode tertentu pada masa yang akan da-
tang (Lowe, 1970). Anggaran juga meru-
pakan alat bagi manajer tingkat atas untuk
mengendalikan, mengkoordinasi-kan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi
kinerja, dan memotiasi bawahannya (Ke-
nnis 1979). Anggaran yang disusun me-
miliki peranan sebagai perencanaan yaitu
bahwa anggaran berisi tentang ringkasan
rencana keuangan organisasi di masa da-
tang dan sebagai penilaian kinerja yaitu
bahwa anggaran dipakai sebagai sistem
pengendalian untuk mengukur kinerja
manajerial (Schiff dan Lewin, 1970). Pro-
ses penyusunan angaran merupakan ke-
giatan yang penting dan kompleks, kare-
na anggaran memnpunyai dampak fung-
sional dan disfungsional terhadap sikap
dan perilaku anggota organisasi (Argyris
1952; Milani 1975).
Dampak tersebut ditunjukkan oleh
ada tidaknya fungsi angaran sebagai alat
pengendalian yang baik untuk memotiva-
si para anggota organisasi meningkatkan
kinerjanya.
Review Penelitian
Model teori seperti gambar 1, me-
nyajikan model hubungan antara partisi-
pasi penyusunan anggaran sebagai varia-
bel independen (Eksogen), dengan kiner-
ja manajerial sebagai variabel dependen
(Endogen), Dalam kepuasan kerja dan
komitmen organisasi sebagai variabel in-
tervening. Dimana tiap hubungan dalam
model penelitian ini, diberi label Hipote-
sis (Hn) Gambar 1
Model Penelitian
H 2
H 1
H 3
K E P UAS AN K E R J A
(K K J )
P AR TIS IP AS I
P E NY US UNAN
ANG G AR AN
(P P A)
K INE R J A
MANAJ E R IAL
(K MG )
K O MITME N
O R G ANIAS AI
(K O R )
Pengembangan Model Warren, White and Fuller (1994).
Gambar 1. Model Penelitian
Partisipasi Penyusunan Anggaran dan
Kinerja Manajerial
Pengaruh partisipasi penyusunan
anggaran pada kinerja manajerial meru-
pakan tema yang sangat menarik dalam
penelitian akuntansi manajemen (Lukka,
1988) dalam Supomo (1998). Beberapa
peneliti yang tertarik untuk meneliti pe-
42 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50
ngaruh partisipasi penyusunan anggaran
dan kinerja manajerial, diantaranya
Brownell (1982) yang menyebutkan ala-
sannya bahwa partisipasi pada umumnya
dinilai sebagai pendekatan manajerial
yang dapat meningkatkan kinerja anggota
organisasi, dan bahwa penelitian-peneliti-
an yang menguji hubungan antara kedua
variabel tersebut menunjukkan hasil yang
berbeda atau saling bertentangan. Brow-
nell (1982) dengan sampel 48 manajer
tingkat menengah pada perusahaan-peru-
sahaan manufaktur di San Fransisko, me-
ngukur partisipasi anggaran mengguna-
kan instrumen Milani (1975), dan mengu-
kur kinerja manajerial menggunakan ins-
trumen Mahoney et al. (1963) menemu-
kan hubungan positif dan signifikan an-
tara partisipasi anggaran dan kinerja. Se-
dangkan penelitian Brownel dan Melnnes
(1986) dengan 224 responden manajer
tingkat menengah pada perusahaan manu-
faktur dengan menggunakan instrument
yang sama juga menemukan hubungan
yang positif dengan menggunakan instru-
men yang sama juga menemukan hubu-
ngan yang positif antara kedua variabel
tersebut. Pengumpulan informasi pribadi
dalam proses penyusunan anggaran dari
manajer tingkat bawah dapat membuat
anggaran lebih akurat dan pencapaian
anggaran tersebut kemungkinan mengha-
silkan kinerja yang lebih baik tinggi dari
sudut pandang perusahaan (Waller,
1988). Perilaku manajerial itu dapat terja-
di karena partisipasi memberikan kesem-
patan pada bawahan untuk menjalankan
anggaran yang dapat dicapai dengan lebih
mudah bila dibandingkan tanpa partisipa-
si. Hipotesis adalah ; H1 = terdapat pe-
ngaruh antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial.
Kepuasan Kerja dan Kinerja
Manajerial Para ahli menyatakan bahwa apabila
seseorang telah terpenuhi semua kebutu-
han dan keinginannya oleh organisasi,
maka secara otomatis dengan penuh kesa-
daran mereka akan meningkatkan tingkat
komitmen. Pendapat dari Luthans (1995)
dan Ganzach (1998) yang menyatakan
bahwa variabel yang positif terhadap ke-
puasan kerja yaitu tipe pekerjaan itu sen-
diri, gaji atau bayaran, kesempatan men-
dapatkan promosi, atasan dan rekanan
kerja dapat terpenuhi, maka komitmen
terhadap organisasi akan timbul dengan
baik sehingga kepuasan akan berdampak
komitmen organisasi dan dengan sendiri-
nya komitmen akan memberikan andil
cukup besar terhadap kinerja manajerial.
Kepuasan kerja oleh Locke (1986)
dalam Suhartono dan Solichin (2006 : 3)
merupakan bentuk emosional positif yang
mencerminkan respon terhadap pengaruh
situasi kerja, penilaian kerja atau pengala-
man kerja. Sedangkan menurut Viener
(1982) dalam suhartono dan Solichin
(2006:4), kepuasan kerja didefinisikan se-
bagai suatu sikap yang mengarah pada
kondisi, segi atau aspek kerja. Setton dan
Liden (1996) menemukan bahwa motiva-
si kerja berperan sebagai variabel mode-
rating terhadap pengaruh positif antara
partisipasi penyusunan anggaran dan ki-
nerja manajerial. Dan hipotesis : H2 = ter-
dapat pengaruh tidak langsung antara ke-
puasan kerja dengan kinerja manajerial.
Komitmen Organisasi dan Kinerja
Manajerial
Hasil penelitian dari Harrison dan
Hubard (1998) menyatakan bahwa komit-
men mempengaruhi Outcome (keberhasi-
lan) organisasi. Kinerja karyawan dipe-
ngaruhi oleh komitmen organisasi. Kar-
yawan yang mempunyai keterlibatan
tinggi dalam bekerja tidak mempunyai
keinginan untuk keluar dari perusahaan
dan dalam hal ini merupakan modal dasar
untuk mendorong produktivitas yang
tinggi. Pendapat tersebut didukung oleh
Moncrief et al (1997) yang mengungkap-
kan bahwa komitmen karyawan terhadap
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 43
organisasi yang tinggi akan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Menurut Randal (1990) dalam Nouri
dan Parker (1998) bahwa konsep komit-
men organisasi dibedakan menjadi dua
yaitu komitmen organisasi efektif dan ko-
mitmen organisasi normatif atau berke-
lanjutan. Hubungan yang kuat ditunjuk-
kan oleh konsep komitmen organisasi
afektif. Dalam penelitian Nouri dan Par-
ker (1998) menggunakan konsep komit-
men organisasi afektif, dihubungkan de-
ngan kinerja manajerial menunjukkan hu-
bungan yang positif.Dan hipotesi : H3 =
terdapat pengaruh tidak langsung antara
komitmen organisasi dengan kinerja ma-
najerial.
Metodologi Penelitian
Kerangka Pemikiran
H1
H22H21
H31 H32
PPA
KK
KO
KM
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritis dan ke-
rangka berpikir tersebut, diajukan hipote-
sis penelitian :
1. Terdapat pengaruh antara partisipasi
penyusunan anggaran terhadap kiner-
ja manajerial.
2. Terdahap pengaruh tidak langsung
antara kepuasan kerja dengan kinerja
manajerial.
3. Terdapat pengaruh tidak langsung an-
tara komitmen organisasi dengan ki-
nerja manajerial.
Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan peneliti-
an studi kasus yang menggambarkan ana-
lisis pengaruh penyusunan anggaran ter-
hadap kinerja manajerial dengan variabel
kepuasan kerja dan komitmen organisasi
sebagai variabel intervening di Perguruan
Tinggi Tinggi Vokasi Malang.
Untuk menganalisis pengaruh antar
variabel digunakan metode Struktur
Equation Model pada pengukuran skala
likert 1-7.
Identifikasi dan Definisi operasional
Variabel
Identifikasi Variabel
Untuk mendukung kontruk variabel
dalam penelitian ini diklasifikasikan me-
nurut kontruk dependen dan independen
sebagai berikut:
a. Variabel Independen/Eksogen (Xn).
Variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen. Dalam
SEM (Stuctural Equation Modeling/
Pemodelan.
b. Variabel Dependen/Endogen (Y) se-
ring disebut variabel output, criteria,
konsekuen atau disebut variabel teri-
kat. Variabel terikat merupakan varia-
bel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.
Dalam SEM (Struktural Equation
Modeling / Pemodelan.
Definisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ada 4 variabel yang
akan diukur, yaitu Variabel Independen
adalah PPA (partisipasi penyusunan ang-
garan), variabel intervening diantaranya
adalah KK (kepuasan kerja) dan KO (ko-
mitmen organisasi) serta variabel depen-
den adalah KM (kinerja manajerial). Ins-
trumen atau pengukuran yang digunakan
pada penelitian ini berdasarkan pada
instrumen-instrumen yang dikembangkan
dan digunakan oleh peneliti-peneliti ter-
44 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50
dahulu dan telah diuji tingkat validitas
dan reliabilitasnya.
Reabilitas pengukuran ditentukan de-
ngan menghitung Cronbach alpa yang di-
pertimbangkan dapat diandalkan jika
Cronbach lebih tinggi dari 0,60 (Nunnal-
ly, 1994). Uji validitas dan realibitas ter-
hadap alat ukur tersebut diperlukan untuk
mengukur obyek yang diteliti. Reliabili-
tas menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat diandalkan atau dapat diperca-
ya.
Dengan reliabilitas dapat dilihat kon-
sistensi alat ukur dalam mengukur gejala
yang sama. Validitas mengukuran me-
nunjukkan kemanpuan alat ukur untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.
Walaupun pengukuran yang diguna-
kan dalam penelitian ini menggunakan
instrumen yang siap pakai dan telah diuji
reliablitas dan validitasnya oleh peneliti
sebelumnya. Hal ini dilakukan karena pe-
nelitian ini dilakukan pada lingkungan
dan waktu yang berbeda dengan peneli-
tian sebelumnya. Pengujian reliabilitas
dan validitas pengukuran dalam peneli-
tian ini ditentukan dengan menggunakan
Cronbach Alpha. Variabel-variabel yang
akan diukur tersebut diantaranya adalah :
Partisipasi dalam penyusunan angga-
ran
Partisipasi dalam penyusunan angga-
ran merupakan keterlibatan para pegawai
manajer dalam proses penyusunan pada
pusat pertanggungjawaban yang dipim-
pinnya. Instrumen partisipasi ada 6 item
pernyataan yang dikembangkan oleh
Fertakis (1967) dan Searfoss dan Mon-
czka (1973).
1. Kepuasan Kerja
Instrumen yang digunakan dalam pe-
nelitian ini diadopsi dari Job Descriptive
Indek (Smith, Kendal dan Hulin dalam
Luthan 2011) dengan 9 item pertanyaan
yaitu Variabel ini merupakan variabel in-
tervening dimana indikator yang diguna-
kan untuk mengukur kepuasan kerja dari
sikap pegawai terhadap pekerjaannya
yang timbul dari perasaan suka atau tidak
suka, senang atau tidak senang, puas atau
tidak puas..
2. Komitmen
Keinginan pegawai untuk tetap men-
jadi anggota organisasi yang ditandai de-
ngan bekerja keras demi organisasi dan
menerima nilai dan tujuan organisasi atau
Komitmen organisasi dalam hal ini meru-
pakan penerimaan dan kepercayaan akan
nilai dan tujuan organisasi. Dalam peneli-
tian ini komitmen organisasi diukur ada 9
item Mowday dkk (1977), dengan me-
ngacu pada penelitian Nouri dan Parket
(1998).
3. Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial merupakan ting-
kat kecakapan manager/kepala dalam me-
laksanakan aktivitas manajemen yang
meliputi perencanaan, pengkoordinasian,
investigasi, pengaturan, negosiasi, perwa-
kilan, pengawasan dan evaluasi. Pengu-
kuran variabel kinerja manajerial ada 9
item pertanyaan yang dikembangkan oleh
Mahoney et al., (1963)
Jenis, Sumber, dan Metode Pengum-
pulan Data
Survei dilakukan terhadap lembaga
pendidikan Tinggi Vokasi Di Jawa Timur
Kriteria responden di kelompokan pada
Responden para manajemen adalah mere-
ka sedang menjabat atau pernah menja-
bat, dan kelompok stakeholder.. Survei
dilakukan dengan interview dan pe-
nyebaran kuesioner. Metode pengambilan
sampel para manajemen menggunakan
purposive sampling dan responden stake-
holder menggunakan multistage area ran-
dom sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan metode penyerahkan lang-
sung dan atau inteview atas kuesioner ke-
pada 116 orang kepala/ kepala sub bagian
yang terkait. Dan jumlah data yang diper-
lukan 58 responden (Slovin) mendasar-
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 45
kan besarnya sample secara proporsional
random sampling.
Metode Analisis Data
Guna menganalisis data digunakan
dua alat analisis, sesuai dengan fungsi
masing-masing:
1. Statistik Deskriptif
Digunakan untuk menentukan rata-
rata skor empat variabel paada item-item
pertanyaan yang tersedia
2. Analisis Struktur Equation Model
Digunakan untuk menentukan sebe-
rapa pengaruh variabel-variabel dan per-
modelan pembentuk struktur laten.
Rumus Model SEM yang digunakan
Y(KM) = H1 + (H21XH22) + (H31XH32)
Dimana :
KM = Kinerja Manajerial
PPA/H1 = Partisipasi Penyusunan Angga-
ran
KK/H2 = Kepuasan Kerja
KO/H3 = Komitmen Organiasasi
Dasar Interpretasi
Rentang jawaban dari pengisian di-
mensi pertanyaan (tertutup) setiap varia-
bel yang diteliti, ditentukan kriteria tiga
kotak (three box method) (Ferdinand,
2006). Dalam ini rentang jawaban dimu-
lai dari 10 - 100 didapat rentang 90 dibagi
3 menghasilkan nilai sebesar 30 yang di-
gunakan dasar interpretasi nilai indeks,
yaitu :
a. Nilai 10,00 – 40,00 = rendah
b. Nilai 40,01 – 70,00 = sedang
c. Nilai 70,01 – 100,00 = Tinggi
Hasil Dan Pembahasan
Hasil Diskripsif Data Responden
Data diambil menggunakan angket
dengan menyebarkan 116 kuesioner dan
penyerahan langsung kepada kepala / pe-
ngelola atau setingkat kepala bagian serta
unit kerja. Penyebaran dilakukan mulai 1
Februari dan berakhir pada tanggal 1 Ma-
ret. Dari 100 kuesioner yang disebarkan /
diserahkan, 75% telah diterima kembali.
Namun ada beberapa kuesioner tidak da-
pat diproses karena pengisiannya tidak
lengkap. Hasil Distribusi menurut umur,
masa kerja dan Pengalaman Kerja atas 58
kuesioner (Solvin) dapat perlihatkan pada
tabel-tabel berikut :
Tabel 1
Distribusi Responden Menurut Umur
Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
29-34 1 1,72% 1,72% 1,72%
35-40 4 6,90% 6,90% 8,62%
41-46 12 20,69% 20,69% 29,31%
47-51 30 51,72% 51,72% 81,03%
52-57 11 18,97% 18,97% 100,00%
Total 58
Tabel 2
Distribusi Responden Menurut Masa
Kerja
Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
9-14 3 5,17% 5,17% 5,17%
15-20 26 44,83% 44,83% 50,00%
21-26 27 46,55% 46,55% 96,55%
27-32 2 3,45% 3,45% 100,00%
Total 58
Tabel 3
Distribusi Responden Menurut
Pengalaman Kerja
Umur Frequensi Persen Valid Persen Cumulasi Persen
3-4 30 51,72% 51,72% 51,72%
5-6 15 25,86% 25,86% 77,59%
7-8 7 12,07% 12,07% 89,66%
9-10 4 6,90% 6,90% 96,55%
11-12 1 1,72% 1,72% 98,28%
>15 1 1,72% 1,72% 100,00%
Total 58
Diskriptif Respon Terhadap Variabel
1. Hasil Partisipation Penyusunan
Anggaran
Variabel PPA ada 6 item pertanyaan,
semakin besar skor skala PPA semakin
tinggi keterlibatan unit kerja yang dilaku-
kan responden seperti tabel berikut :
46 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50
Tabel 4
Respon PPA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jml Index
PPA1 1 10 33 88 80 18 0 230 2,3
PPA2 0 2 36 88 95 18 7 246 2,46
PPA3 0 8 9 96 110 30 0 253 2,53
PPA4 1 4 24 68 110 42 7 256 2,56
PPA5 1 12 18 76 90 42 7 246 2,46
PPA6 0 6 33 92 65 42 7 245 2,45
Jumlah 3 42 153 508 550 192 28 1476 4,24
60,64%
Sumber data diolah : Skala Linkert
IndikatorTingkat Partisipasi Penyusunan Anggaran (Skala Linkert)Perhitungan
Perhitungan Indel/Jumlah Responden
2. Hasil Kepuasan Kerja
Variabel KK ada 10 item pertanyaan,
semakin besar indek skor KK semakin
tinggi kepuasan unit kerja yang dirasakan
responden seperti tabel berikut :
Tabel 5
Respon KA
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jml Index
KA1 0 4 21 52 105 66 28 276 2,76
KA2 0 6 45 36 100 54 14 255 2,55
KA3 0 6 3 72 120 66 7 274 2,74
KA4 0 2 9 56 120 84 14 285 2,85
KA5 0 6 39 64 95 30 14 248 2,48
KA6 0 6 42 68 70 60 0 246 2,46
KA7 0 6 30 100 80 24 0 240 2,40
KA8 0 4 33 104 65 36 0 242 2,42
KA9 0 8 33 72 100 24 7 244 2,44
KA10 0 4 6 48 140 78 7 283 2,83
Jumlah 0 48 255 624 855 444 84 2310 4,47
63,87%
Sumber data diolah : Skala Linkert
IndikatorTingkat Kepuasan Kerja(Skala Linkert) Perhitungan
Perhitungan Indel/Jumlah Responden
3. Hasil Komitmen Organisasi
Variabel KO ada 9 item pertanyaan,
semakin besar indek skor KK semakin
tinggi kepuasan unit kerja yang dirasakan
responden seperti tabel berikut :
Tabel 6
Respon KO
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jml Index
KO1 0 10 24 68 95 48 7 252 2,52
KO2 0 6 15 80 110 48 0 259 2,59
KO3 0 6 36 96 70 18 14 240 2,40
KO4 0 12 42 76 70 30 0 230 2,30
KO5 0 2 30 80 90 48 7 257 2,57
KO6 0 10 27 80 95 30 0 242 2,42
KO7 0 2 15 68 100 72 21 278 2,78
KO8 0 14 24 60 80 66 7 251 2,51
KO9 0 4 21 60 125 42 14 266 2,66
Jumlah 0 66 234 668 835 402 70 2275 4,36
62,26%
Sumber data diolah : Skala Linkert
Perhitungan Indel/Jumlah Responden
IndikatorTingkat Komitmen Organisasi (Skala Linkert) Perhitungan
4. Hasil Kinerja Manajerial
Variabel KK ada 9 item pertanyaan,
semakin besar indek skor KM semakin
tinggi kepuasan unit kerja dirasa kan res-
ponden seperti tabel berikut :
Tabel 7
Respon KM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jml Index
KM1 0 10 48 76 70 24 0 228 2,28
KM2 0 10 42 72 95 12 0 231 2,31
KM3 0 12 15 64 95 72 0 258 2,58
KM4 0 0 36 100 95 12 0 243 2,43
KM5 0 6 39 76 95 18 7 241 2,41
KM6 1 16 39 48 85 24 21 234 2,34
KM7 0 4 30 84 80 54 0 252 2,52
KM8 0 4 9 68 95 66 42 284 2,84
KM9 0 4 27 80 100 42 0 253 2,53
Jumlah 1 66 285 668 810 324 70 2224 4,26
60,86%
IndikatorPerhitunganTingkat Komitmen Organisasi(Skala Linkert)
Perhitungan Indel/Jumlah Responden
5. Hasil Kontruk Eksogen dan Endo-
gen
Gambar 3. Full Model Pengembangan
Warren, White & Fuller
Hasil Pengujian Hipotesis dan
Interpretasi
Setelah melalui proses analisis kon-
firmatori faktor dan analisis terhadap full
model dari SEM (Gb 3) keseluruhan mo-
del dapat diterima dengan baik. Berdasar-
kan hasil analisis terhadap indeks good-
ness of fit, model ini telah memenuhi kri-
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 47
teria yang disyaratkan yaitu untuk
CMIN/df = 1,6 sedangkan yang lain mar-
ginal diantaranya : Chi-Square = 812,
probabilitas = 0,00; GFI = 0.6; AGFI =
0,6; TLI = 0,7; CFI = 0,5; dan RMSEA =
0.10. Artinya model yang terbentuk be-
lum baik, Sedangkan pengujiaan hipote-
sis sebagai berikut :
Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis pertama (H1), terdapat pe-
ngaruh langsung antara PPA dengan KM.
Parameter estimasi antara PPA dengan
KM, yang dibentuk menghasilkan nilai
CR 1,96. Dapat dilihat bahwa nilai CR ±
1.96, sehingga hipotesis H1 diterima pada
tingkat signifikansi 5%. Dapat juga dili-
hat dari P-value. Dari penelitian ini di da-
pat P-value sebesar 0,1, oleh ka-rena P-
value lebih dari 0,05, maka hipotesis H1
diterima.
Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis kedua (H2), terdapat pe-
ngaruh tidak langsung antara KK terha-
dap KM. Parameter estimasi antara KK
terhadap KM secara tidak langusung,
yang dibentuk menghasilkan nilai CR 1,3.
Dapat dilihat bahwa nilai CR ± 1,96,
sehingga hipotesis H2 ditolak pada ting-
kat signifikansi 5%. Dapat juga dilihat
dari P-value. Dari penelitian ini di dapat
P-value sebesar 0,3, oleh karena P-value
lebih dari 0,05, maka hipoteis H2 ditolak.
Pengujian Hipotesis 3
Hipotesis ketiga (H3), terdapat pe-
ngaruh tidak langsung antara KO terha-
dap KM. Parameter estimasi antara KO
terhadap KM secara tidak langsung, yang
dibentuk menghasilkan nilai CR 2,7. Da-
pat dilihat bahwa hasil nilai CR ± 1,96,
sehingga hipotesis H3 diterima pada ting-
kat signifikansi 5%. Dapat juga dilihat
dari P-value. Dari penelitian ini di dapat
P-value sebesar 0,0, oleh karena P-value
kurang dari 0,05, maka hipoteis H3 diteri-
ma.
Tabel 8
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis Pernyataan Hipotesis Hasil Pengujian
H1 Terdapat pengaruh langsung antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial (Direct)
Diterima
H2 Terdapat pengaruh tidak langsung antara kepuasan kerja dengan
kinerja manajerial (Indirect)
Ditolak
H3 Terdapat pengaruh tidak langsung antara komitmen organisasi
dengan kinerja manajerial (Indirect)
Diterima
Pembahasan
Hipotesis H1 : terdapat pengaruh lang-
sung antara partisipasi penyusunan
anggaran dengan kinerja manajerial
(Direct)
Hasil hipotesis 1, menunjukkan bah-
wa PPA secara positif mempengaruhi
KM. Sehingga penelitin ini mendukug hi-
potesis 1 yang berarti keterlibatan unit
kerja kepala bagian di Pendidikan Vokasi
di Malang dalam PPA mempengaruhi
KM.
Dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh Brownel (1982) yang mengukur
PPA dengan menggunakan instrument
Milani (1975), dan untuk mengukur KM
menggunakan instrument (Hahoney et al,
1963) menemukan hubungan positif anta-
ra PPA dengan KM. Penelitian ini diper-
kuat oleh Brownel dan Mclnnes (1986)
dengan menggabungkan instrumen yang
sama. Hasil dari penelitian ini memberi-
kan bukti bahwa hasil penelitian yang su-
dah dilakukan oleh peneliti lain diperkuat
oleh peneliti. Sehingga hasil penelitian ini
memperkuat dari penelitian yang sudah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya ter-
bukti.
Hipotesis H2 : terdapat pengaruh tidak
langsung antara kepuasan kerja de-
ngan kinerja manajerial (Indirect)
Hasil hipotesis 2, menunjukkan inte-
raksi antara PPA dan KK dengan KM ti-
dak signifikan. Artinya KK tidak bisa
berperan sebagai variabel moderating /
intervening terhadap pengaruh PPA dan
KM.
48 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50
Penelitian Setton dan Liden (1996)
yang menemukan bahwa KK mampu ber-
tindak sebagai variabel moderating / in-
tervening terhadap pengaruh PPA dan
KM. Hasil penelitian ini tidak mendu-
kung hipotesis 2. Sehingga hasil peneli-
tian ini tidak mampu mendukung dari pe-
nelitian yang sudah dilakukan sebelum-
nya.
Hipotesis H3 : Terdapat pengaruh ti-
dak langsung antara komitmen organi-
sasi dengan kinerja manajerial (Indi-
rect)
Hasil hipotesis 3, menunjukkan inte-
raksi antara partisipasi penyusunan ang-
garan dan komitmen organisasi dengan
kinerja manajerial. Hal ini berarti komit-
men berperan sebagai variabel interve-
ning terhadap pengaruh partisipasi penyu-
sunan anggaran.
Peneliti yang telah melakukan hal
yang sama oleh Nouri dan Parker (1996)
yang menguji pengaruh KO terhadap hu-
bungan antara PPA dan senjangan angga-
ran menghasilkan kesimpulan pada saat
PPA tinggi dan KO yang tinggi cende-
rung mengurangi senjangan anggaran.
Sehingga akan mempengaruhi kineja ma-
najerial. Hasil penelitian ini memperkuat
dari hasil peneliti terdahulu. Sehingga ha-
sil penelitian ini mendukung hipotesis 3.
Analisis Pengaruh Variabel Eksogen
Terhadap Variabel Endogen
Analisis pengaruh yang pertama ada-
lah analisis pengaruh langsung. Adapun
hasil perhitungan komputasi terhadap
permodelan struktur variabel laten antara
PPA terhadap KMl dengan KK dan KO
sebagai variabel intervening dengan alat
bantu program AMOS didapat hasil :
Tabel 9
Struktural Equation Model Standardized FULL MODEL
Variabel Laten
Partisipasi
Penyusunan
Anggaran
Komitmen
Organisasi
Kepuasan Kerja Kinerja
Manajerial
Standardized Direct Estimated 0 0 0 0
Komitmen Organisasi 0 0 0 0
Kepuasan Kerja 0 0 0 0
Kinerja Manajerial 0.25 0.54 -0.24 0
Standardized Indirect Effect - Estimate
Komitmen Organisasi 0 0 0 0
Kepuasan Kerja 0 0 0 0
Kinerja Manajerial 0.15 0.6 -0.25 0
Standardized Total Effects - Estimataes
Komitmen Organisasi 0 0 0 0
Kepuasan Kerja 0 0 0 0
Kinerja Manajerial 0.4 1.14 -0.49
Sumber : Data yang diolah (Lampiran 10 )
Hasil ternyata pengaruh langsung
PPA terhadap KM sebesar 0,25 dan tidak
langsung 0,15 dengan total effek PPA
0,4; untuk pengaruh tidak langsung dari
KO mendapatkan estimasi 0,54 dan efek
tidak langsungnya adalah 0,6 sehingga to-
tal efek dari model terbentuk adalah 1,14;
sedangkan pengaruh tidak langsung sebe-
sar -0,25 dan pengaruh langsung -0,24
dengan total efek estimasi sebesar 0,49.
Berarti KO dan KM memberikan kontri-
busi yang paling besar yaitu 1,14, dan un-
tuk PPA sebesar 0,4, sedangkan KK
mempunyai sumbangan sebesar -0,49 (ti-
dak berpengaruh) pada KM.
Dalam permodelan SEM dengan tu-
juh langkah dihasilkan pengaruh total ef-
fect, total efek merupakan penjumlahan
pengaruh langsung dan tidak langsung.
Total pengaruhnya secara langsung antara
PPA terhadap KM dengan KK dan KO
adalah 0,40; 0,49 dan 1,14 sehingga KO
memberikan pengaruh terbesar terhadap
KM dibandingkan dengan KO sebagai
variabel intervening. Sehingga urutan pe-
ngaruh secara berurutan adalah (1) KO
(komitmen organisasi) sangat besar, (2)
KK (kepuasan kerja) dan (3) PPA (parti-
sipasi penyusunan anggaran) juga mem-
punyai pengaruh yang relatif besar.
Hasil Analisis Pengaruh
Setelah dilakukan pengujian hubu-
ngan kausalitas dari tiga hipotesis, hasil
menunjukkan 2 hipotesis diterima, dan
Suryadi, Permodelan Struktur Variabel.... 49
hipotesis H2 ditolak. Setelah dilakukan
pengujian goodness of fit, diperoleh hasil
bahwa model teoritis yang disampaikan
dinyatakan Kurang Baik.
Simpulan Dan Saran
Pengembangan menguji permodelan
struktur variabel laten antara PPA terha-
dap KM dengan KK dan KO sebagai va-
riabel intervening pada Perguruan Tinggi
Vokasi di Malang. Empat variabel adalah
PPA (Milani, 1975), KK (Weiss et al,
1967), KO (Porter et al. 1974), KM
(Kalbers dan Forgrty 1978) dengan anali-
sis Confirmatory Factor dan Full Model
dapat disimpulkan :
Simpulan mengenai Hipotesis 1
Pengaruh langsung yang disumbang-
kan antara PPA dengan KM mempunyai
hasil yang memperkuat dari penelitian se-
belumnya diantaranya Brownel (1972)
dengan instrumen Milani (1975), sedang-
kan instumen pengukuran KM menggu-
nakan instrument (Hahoney et. al. 1963)
cukup memadai. Variabel instrumen
pembentuknya dari indikator keterlibatan
PPA, penilaian tentang alasan, penyataan
pendapat, pengaruh pendapat, usulan pen-
dapat dan permintaan pendapat atasan,
sedangkan variabel kinerja manajerial da-
ri indikator : perencanaan, investigasi,
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
pemilihan staf, negosiasi, perwakilan dan
evaluasi memberikan pengaruh terhadap
KM, sehingga semakin tinggi PPA, maka
akan mempengaruhi KK.
Simpulan mengenai Hipotesis 2
Pengaruh tidak langsung yang di-
sumbangkan antara KK dengan KM
mempunyai hasil yang tidak signifikan.
Hal ini tidak mendukung peneliti Seton
dan Liden (1996). Sehingga hasil peneli-
tian ini belum mampu mempengaruhi
KM melalui KK.
Simpulan mengenai Hipotesis 3
Pengaruh tidak langsung yang di-
sumbangkan antara KO dengan KM
mempunyai hasil yang signifikan. Hal ini
mendukung peneliti Nouri dan Parker
(1996). Karena KO efektif akan berhu-
bungan positif dengan KM. Sehingga ba-
wahan yang memiliki komitmen tinggi
terhadap perusahaan akan berpikir positif
untuk memihak organisasi, sebab bawa-
han yang mempunyai komitmen tinggi
pada organisasi menginginkan tujuan or-
ganisasi berjalan sesuai dengan yang di-
rencanakan.
Simpulan mengenai masalah penelitian
Proses penganalisisan dilakukan ang-
ket atau kuesioner sebagai alat untuk me-
ngambil data daan telah diuji reliabilitas
dan validitasnya dengan hasil reliable dan
valid. Semua loading factor yang
merupakan ukuran diterima atau ditolak
variabel indikator sebagai indikator dari
suatu faktor mempunyai nilai di atas ≥
0,40. Hal ini berarti dari 34 item perta-
nyaan dalam variabel indikator yang di-
ajukan sebagai permodelan pembentuk
struktur variabel laten semuanya diterima
sebagai variabel indikator laten, karena
memenuhi taraf signifikansi yang ditetap-
kan pada taraf signifikansi 5%.
Permasalahan di ajukan dan diteri-
manya hipotesis (1) Terdapat pengaruh
langsung antara PPA dengan KM (di-
rect); (2) Terdapat pengaruh tidak lang-
sung antara KO dengan KM (indirect)
dan (3) Dan tidak diterimanya hipotesis
pengaruh tidak langsung antara PPA de-
ngan KK berarti : penelitian ini mem-
buktikan bahwa variabel KO sebagai va-
riabel intervening dan PPA mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap KM secara
penuh. Sedangkan Variabel KK tidak ber-
pengaruh signifikan karena tidak ada ke-
tidakkonsistensian antara beban kerja dan
pengharapan para pekerja.
Saran
Hal yang perlu diperhatikan untuk
meningkatkan PPA diantaranya adalah
melihat variabel indikator PPA,KJ,KO,
Besar loading variabel indikator merupa-
kan pentunjuk dari besarnya dominasi va-
50 Prosiding SNA MK, 28 September 2016, hlm.39-50
riabel indikator terhadap variabel bentu-
kannya. Ternyata loading yang terbesar
untuk KO adalah KO8 (kepedulian ter-
hadap pengembangan masa depan pada
instansi), KO2 (merasa bangga terhadap
sejawat untuk bekerja), KO5 (Kebang-
gaan atas pekerjaan / tugas).
Guna meningkatkan partisipasi bawa-
han agar lebih aktif dalam anggaran akhir
dapat dilakukan : a) Pemberian imbalan,
baik imbalan materi/ non materi; b) Pe-
ngakuan atas hasil sesuatu yang berman-
faat dan berguna; c) Penyediaan data/ in-
formasi yang diperlukan oleh unit terkait
dan akses mudah dan valid, d) Memberi-
kan kebebasan berekpresi, wujudkan ke-
dinamisan kinerja pegawai dalam PPA
dan diberi kesempatan untuk memengang
kendali, e) Tingkatkan keahlian karyawan
dengan melakukan training dan memberi-
kan wawasan tentang perubahan menuju
perkembangan. Daftar Pustaka Argyris, C. (1952) The Impact Budget On
People, The Controllership Foun-
dation, Inc. The Scroll of Business
and Public Administration, Cornell
University.
Brownell, Peter (October 1981). Partici-
pation in Budgeting, Locus of Con-
trol and Organizational Effective-
ness, The Accounting Review.
Brownell, Peter (1982). Participation in
Budgeting Process When It Works
and When It Doesn’t. Journal of
Accounting Literature.
Brownell, Peter, & Melnnes Morris
(October 1986). Budgetary Partici-
pation, Motivation, and Managerial
Performance, The Accounting Re-
view.
Chow, C.W., Cooper. J.C & Waller, W.S
(Januari 1988), Participative Bud-
geting : Effect of a Truth – Inducing
Pay Scheme and Information Asym-
metry on Slack and Performance,
The Accounting Review.
Chozali, Imam (2008) Structural Equa-
tion Modeling dalam Teori, Kon-
sep, dan Aplikasi dengan Program
Lisrel 8. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang
Chozali, Imam (2001) Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program
SPSS. Badan Penerbit Universitras
Diponegoro, Semarang.
Ferdinand, Augusty, (2000). Structural
Equation Modeling dalam Peneli-
tian Manajemen. Badan Penerbit
Universitras Diponegoro.
Milani, K (April 1973). The Relationship
of Participation in Budget Setting to
Industrial Supervisor Performance
and Attitudes : A Field Study. The
Accounting Review Volume 50
Nouri, H,, & Parker R.J. (1996). The
Effect of Organizational Commit-
ment on Relation Between Budge-
tary Participation and Budgetary
Slack. Behavioral Research in Ac-
counting
Nouri, H., Parker R.J. (1988). The Rela-
tionship Between Budget Participa-
tion and Job Performance The Ro-
les of Budget Adequary and Or-
ganizational Commitment. Accoun-
ting Organization and Society, Vo-
lume 23.
Warren. R.D, J.K. White, and WA Fuller.
1974.”An Error-In-Variable Analy-
sis of Managerial Role Perfor-
mance.”Journal of the American
Statistical Association 69.886-893.
Yunita (2006). Pengaruh Partisipasi Pe-
nyusunan Anggaran terhadap Ki-
nerja Manajerial : Komitmen Orga-
nisasi dan Kecukupan Anggaran se-
bagai Variabel Kontinjen. Universi-
tas Dian Nuswantoro, Semarang.
Recommended