68
ANNUAL REPORT 2003 LAPORAN TAHUNAN 2003 Seize the day Shape the future Gapailah hari ini Demi masa depan making a difference

Annual report2003

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Annual report2003

ANNUAL REPORT 2003

LAPORAN TAHUNAN 2003

SAMPOERNA FOUNDATIONPLAZA BAPINDO, MANDIRI TOWER 18th FLOORJL. JEND. SUNDIRMAN KAV. 54-55JAKARTA 12190 INDONESIATELP. +62 21 5266287 FAX. +62 21 5266656www.sampoernafoundation.org

SA

MP

OE

RN

A FO

UN

DATIO

NS

EIZE

THE

DAY S

HA

PE

THE

FUTU

RE

GE

PAILA

H H

AR

I INI D

EM

I MA

SA

DE

PAN

AN

NU

AL R

EP

OR

T 20

03

LAP

OR

AN

TAH

UN

AN

20

03

Seize the dayShape the future

Gapailah hari iniDemi masa depan

m a k i n g a d i f f e r e n c e

Page 2: Annual report2003

CONTENTSEducation Problems in Indonesia 3

About Sampoerna Foundation 11

Vision and Mission 12

Our Programs 14

Letter from the Founder 16

Message from the Management 20

Meet the Board 23

2003 Operational Highlights 26

Financial Statements 41

DAFTAR IS IBerbagai Masalah Pendidikan di Indonesia 3

Tentang Sampoerna Foundation 11

Visi dan Misi Kami 12

Program-Program Kami 14

Surat dari Pendiri 16

Sepatah Kata dari Manajemen 20

Dewan Pengurus 23

Sekilas Operasional 2003 26

Laporan Keuangan 41 AN EPIGRAM DESIGN

Page 3: Annual report2003

1

One of the largest countries by population in the world,Indonesia has among the highest population densities,especially on its main island of Java. Its population was214,374,100 in 2003, spread across almost 17,000islands. (Source: Central Bureau of Statistics – 2003)Salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak didunia, kepadatan penduduk di Indonesia merupakan yangtertinggi di dunia, terutama di pulau Jawa. PopulasiIndonesia mencapai 214.374.100 jiwa pada tahun 2003,tersebar di hampir 17.000 pulau. (Sumber: Badan PusatStatistik – 2003)

Page 4: Annual report2003
Page 5: Annual report2003

3

EDUCATION PROBLEMS

IN INDONESIA

In August 2003, Heriyanto, a sixth-grader fromGarut, West Java, hanged himself in an attemptedsuicide. His parents had been unable to afford theRp 2,500 (about 30 US cents) fee requested byhis school for extracurricular activities. Although hislife was saved, and he finally regained consciousnessafter several weeks in a coma, Heriyanto sufferedsubstantial permanent brain damage.

The economic crisis affecting Indonesia since1997 has put education beyond the reach of mostpeople living below the poverty line. For low-income families, even financing their children’sbasic education has become a costly proposition.Increasingly, parents are being forced to sacrificetheir children’s future simply to make ends meet.

Data from the Indonesian Government’sCentral Bureau of Statistics (BPS) paints a soberingpicture of the state of Indonesian educationtoday. The figure on the following page (Figure 1)shows how many school-age children do not havethe chance to receive an education.

Most Indonesians understand the importanceof education, and over 92% of children do attendelementary school. However, school attendancedeclines sharply by Junior High School, andslumps still further by Senior High School. Less

BERBAGAI MASALAH PENDIDIKAN

DI INDONESIA

Pada Agustus 2003, Heriyanto, siswa kelas VISD asal Garut, Jawa Barat, berusaha mengakhirihidupnya dengan menggantung diri. Orangtuanyatak mampu memberinya Rp 2.500 (setara 30 sendolar AS) untuk membayar uang ekstrakurikulerdi sekolah. Meskipun nyawanya berhasildiselamatkan dan Heriyanto kembali sadar setelahsekian minggu mengalami koma, ia menderitakerusakan otak permanen.

Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak1997 telah membuat pendidikan tak terjangkaubagi kebanyakan masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan. Bagi keluarga yangberpenghasilan rendah, membiayai anak-anakmereka di sekolah dasar saja sudah makanbiaya. Semakin banyak orangtua yang terpaksamengorbankan masa depan anak-anak mereka,demi memenuhi kebutuhan hidup.

Data Biro Pusat Statistik (BPS) memperlihatkangambaran menyedihkan tentang wajah pendidikanIndonesia saat ini. Tampak dalam tabel di halamanberikut (Gambar 1) jumlah anak usia sekolah yangtidakmemiliki kesempatan untuk mengenyampendidikan.

Kebanyakan masyarakat Indonesia telahmenyadari pentingnya pendidikan. Ini terlihat

The vast majority of Indonesian citizens have onlycompleted part of the nine-year compulsory educationprogram, with 33.42% only completing elementary schooland a further 16.65% only completing junior high school.Only 16.17% complete Senior High School (includingvocational high school) and a tiny percentage (3.39%)are higher education graduates (academy and university).(Source: Central Bureau of Statistics – 2003)

Kebanyakan penduduk Indonesia hanya menyelesaikansebagian dari wajib belajar sembilan tahun. 33,42%menamatkan sekolah dasar dan 16,65% menyelesaikansekolah menengah pertama. Hanya 16,17% menamatkansekolah menengah atas dan hanya sedikit sekali (3,39%)yang berhasil menyelesaikan studi perguruan tinggi (akademidan universitas). (Sumber: Badan Pusat Statistik – 2003)

Left: Some students from Ciletuh Public Elementary School in Sukabumi, West Java participate in a drawing competitionduring the 2003 Annual Gathering. Kiri: Sebagian siswa dari SDN Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat tengah mengikuti lombamenggambar pada acara Petemuan Tahunan 2003.

Page 6: Annual report2003

4

than 10% of the country’s young people continueon to college – and a mere 3% actually graduate.

Why, then, do so many Indonesian youthsdrop out? In the vast majority of cases, it is simplya question of money (see Figure 2):

The Education Index (EI), developed by theUnited Nations Development Program (UNDP), isbased on the enrollment rate for children aged 7to 18 years and the percentage of adult illiteracy.The low enrollment rate for school-age childrenin Indonesia has had a negative impact on thecountry’s EI. On the EI scale, Indonesia ranksamong the lowest ranked countries in the region,pointing to an urgent need for educational reformin Indonesia (see Figure 3).

To address this issue, the Indonesiangovernment plans to reform the education systemat the primary and secondary levels. Each changein the system, however, results in a significantfinancial consequence. Moreover, the success ofreform is closely linked to the state bureaucracy,education management and the availability ofcompetent teachers. The decentralization ofgovernment in the country over the past four years

dari 92% anak-anak yang belajar di SekolahDasar. Namun, persentase anak-anak yang belajarsemakin menurun pada tingkat Sekolah MenengahPertama dan Sekolah Menengah Atas. Lebih jauhlagi, kurang dari 10% generasi muda yangmelanjutkan studi ke perguruan tinggi – dan hanyasekitar 3% yang berhasil menamatkan kuliahnya.

Lalu, mengapa banyak generasi mudaIndonesia yang putus sekolah? Kebanyakanmereka mengatakan, alasan utamanya ialahtidak mempunyai uang (lihat Gambar 2).

Indeks Pendidikan yang dikembangkanoleh United Nations Development Program(UNDP) didasarkan pada tingkat partisipasianak-anak usia 7-18 tahun dan persentase orangdewasa yang buta huruf. Rendahnya tingkatpartisipasi anak-anak di Indonesia menyebabkandampak negatif terhadap Indeks Pendidikannegeri ini. Menurut skala Indeks Pendidikan,Indonesia menempati peringkat paling bawah diantara sejumlah negara di kawasan AsiaTenggara. Ini menunjukkan kebutuhan mendesakakan perbaikan pendidikan di Indonesia (lihatGambar 3).

As of 2003, Indonesia’s illiteracy rate was 10.21%,with the majority of illiterate people found in the olderage bracket (44 years and over). (Source: Central Bureauof Statistics – 2003)

Tahun 2003, tingkat buta huruf di Indonesia 10,21%dengan mayoritas orang yang buta huruf berusia lanjut(44 tahun ke atas). (Sumber: Badan Pusat Statistik – 2003)

92.6

63.5

40.6

8.6

Net Enrollment Ratio of Indonesia, 2003Angka Partipasi Murni, 2003

Elementaryschool

SD

Junior highschoolSMP

Senior highschoolSMA

Highereducation

Pendidikantinggi

Source: National Socioeconomic Survey, Central Bureau of StatisticsSumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, Badan Pusat Statistik

Reasons given by children ages 7 - 18 yearsfor not completing education 2003Alasan anak usia 7 - 18 tahum tidak

menyelesaikan studi 2003

Source: National Socioeconomic Survey, Central Bureau of StatisticsSumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional, Badan Pusat Statistik

67.0%

8.7%2.6%

15.8%

1.2%4.7%

Lack of fundsKekurangan dana

OthersLain-lain

Hate schoolTidak suka sekolah

MarriedMenikah

DisabilityCacat

Must workHarus bekerja

Figure 1 Figure 2

Right: Sampoerna Foundation scholars preparing book shelves for the Ciletuh Public Elementary School in Sukabumi,West Java during 2003 Annual Gathering. Kanan: Para penerima beasiswa Sampoerna Foundation membuat rak buku untuk

SDN Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat dalam bakti sosial acara Pertemuan Tahunan 2003.

Page 7: Annual report2003
Page 8: Annual report2003
Page 9: Annual report2003

7

has only compounded the logistical difficulties ofeffecting a nationwide curriculum/system change.

Take, for instance, the introduction of the newnational “competence-based curriculum”. Torefine the 1994 curriculum, the Ministry ofEducation not only mandated a minimum periodof study but also emphasized “competence-based” learning and performance. This curriculumchange is hardly a revolutionary step, but itimpacts many aspects of the educationalprocess, including costs, human resources andmanagement. Funds must be found to cover the

Guna menangani masalah tersebut, pemerintahIndonesia merencanakan perbaikan sistempendidikan di tingkat dasar dan menengah.Namun, setiap perubahan sistem membawakonsekuensi finansial yang signifikan. Tambahanpula, keberhasilan perbaikan itu sangat berkaitandengan birokrasi pemerintah, manajemenpendidikan, dan ketersediaan guru-guru yangkompeten. Selama empat tahun penerapandesentralisasi pemerintahan, hanya mengurusimasalah logistik dalam yang berkaitan denganpenerapan perubahan sistem/kurikulum secaranasional.

Ambil contoh, misalnya, pengenalan terhadapkurikulum baru yang berbasis kompetensi. Untukmenyempurnakan kurikulum 1994, DepartemenPendidikan Nasional tidak hanya menentukanperiode minimal studi, tetapi juga menekankanpembelajaran dan kinjerja yang “berbasiskompetensi.” Perubahan kurikulum ini sulitdikatakan sebagai perubahan revolusioner, namunmempengaruhi banyak aspek proses pendidikan,termasuk biaya, sumber daya manusia, danmanajemen. Dibutuhkan dana untuk menutupibiaya penyusunan dan penyebaran perubahankurikulum ini kepada para guru, belum lagi danauntuk buku-buku pedoman dan perangkatpembelajaran. Keluarga-keluarga yang tidakmampu terpaksa harus mengeluarkan uang lagi

There are many reasons children aged 7-18 cannot attendschool, or drop out. However, the major factor is the lackof funds for tuition (67%); second highest was “otherreasons” (15.8%), followed by children having to work tosupport themselves or their families (8.7%).(Source: Central Bureau of Statistics – 2003)

Ada banyak alasan anak usia 7-18 tahun tidak bersekolahatau putus sekolah. Alasan utama ialah ketiadaan uang(67%); alasan tertinggi kedua ialah “alasan lain” (15,8%),diikuti oleh alasan anak-anak harus bekerja untukmenunjang keluarga atau mereka sendiri (8,7%).(Sumber: Badan Pusat Statistik – 2003)

Source: UNDP – Human Development Report, 2003

Education Index UNDP 2003 Asean Member

90%

89%

88%

87%

83%

83%

80%

Philippines

Brunei

Thailand

Singapore

Malaysia

Vietnam

Indonesia

Figure 3

Left to right: Fitri Murdiana, student of Institute of Technology Bandung Graduate Program, 2003 Intake, Noviyanti UtamiHadi & Zacky Novaldi Undergraduate students at University of Padjadjaran Bandung, 2002 Intake. Dari kiri ke kanan: FitriMurdiana, mahasiswa program Magister Manajemen – Institut Teknologi Bandung tahun program 2003, Noviyanti UtamiHadi & Zacky Novaldi, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran – Bandung tahun program 2002.

Page 10: Annual report2003

8

untuk membeli buku-buku pelajaran baru.Belakangan ini tumbuh sejumlah lembaga

pendidikan asing untuk memenuhi kebutuhanakan pendidikan. Namun, sekolah-sekolah yangberkualitas tinggi dan mahal ini hanya dapatdinikmati oleh mereka yang memiliki uang.Sebaliknya, mereka yang miskin mau tak maumengenyam sistem pendidikan pemerintah.Sungguh sebuah kenyataan yang pahit menyak-sikan yang terjadi di Indonesia saat ini, di manasekolah-sekolah berkualitas tinggi menjadi hakprerogatif bagi segelintir kelompok masyarakatyang eksklusif dan beruntung.

Apakah kita akan berdiam diri dan membiarkankisah Heriyanto terulang lagi? Dapatkah kitamenerlantarkan potensi intelektual bangsa ini, karenaterbentur masalah-masalah yang kelihatannyatidak tertanggulangi?

Sampoerna Foundation yakin, Indonesia akanmencapai sukses dalam skala internasionalmelalui akses universal terhadap pendidikanberkualitas tinggi. Pendidikan adalah kunciuntuk menghasilkan intelektual kelas dunia danketerampilan etika, agar tercipta generasi pemimpinbisnis dan pemerintahan, yang memampukanmereka memimpin negeri ini dan ekonominyadalam beberapa dekade ke depan.

cost of formulating and disseminating the changeto teachers, and guidebooks and teaching aidsmust be provided. Economically disadvantagedfamilies will also be forced to spend more moneyon new textbooks.

A growing number of foreign educationinstitutions have been established to fulfil thisneed. However, these high-quality, expensiveschools can only be attended by the ‘haves’; the‘have-nots’ must get by in the much poorer-qualitygovernment education system. The sad truth isthat in Indonesia today, high-quality schools arethe prerogative of an exclusive and fortunate few.

Must we sit idly by and allow Heriyanto’s storyto be repeated indefinitely? Can we really affordto let the intellectual potential of the nation stagnateas a result of seemingly insurmountable problems?

Sampoerna Foundation believes that Indonesiawill only succeed internationally through universalaccess to high quality education. Education is keyto imparting world-class intellectual andethical skills to the emerging generation ofbusiness and government leaders, enabling themto lead the country and its economy in thedecades to come.

As of 2002 according to Ministry of National Educationdata, the number of children in the educational age rangesfor elementary, junior high and high schools was 38,368,947,with the number of teachers reaching 2,005,143. It isestimated that 41% of Indonesian teachers are under-qualified based on Ministerial Ruling Republic of IndonesiaNo. 034/U/2003 governing educational requirements forteachers. (Source: Ministry of National Education – 2002)

Sesuai data Departemen Pendidikan Nasional tahun 2002,jumlah anak usia sekolah dari SD hingga SMA mencapai38.368.947 siswa, sementara jumlah guru 2.005.143orang. Diperkirakan 41% guru-guru di Indonesia tidakmemenuhi kualifikasi yang ditetapkan Keputusan MenteriPendidikan Nasional RI no. 034/U/2003 tentangpersyaratan guru. (Sumber: Departemen PendidikanNasional – 2002)

Right: Irhan Farhan, Undergraduate student at Padjadjaran University – Bandung, 2002 Intake and Nurman Numeiri,Graduate Student Padjadjaran University – Bandung, 2002 Intake during 2003 Annual Gathering at Ciletuh Public

Elementary School in Sukabumi, West Java. Kanan: Irhan Farhan, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran –Bandung tahun program 2002 dan Nurman Numeiri, mahasiswa program Magister Manajemen Universitas Padjadjaran

pada acara Pertemuan Tahunan 2003.

Page 11: Annual report2003
Page 12: Annual report2003
Page 13: Annual report2003

11

The total number of schools is 181,665, with a total of1,207,580 classrooms. However, 46.38% of the classesare in either mild disrepair (28.12%) or severe disrepair(18.25%). (Source: Ministry of National Education – 2002)

Jumlah sekolah di Indonesia ada 181.665 dengan1.207.580 kelas. Namun 46,38% kelas mengalamikerusakan, baik kerusakan ringan (28,12%) ataukerusakan berat (18,25%). (Sumber: DepartemenPendidikan Nasional – 2002)

ABOUT SAMPOERNA FOUNDATION

Sampoerna Foundation was founded onMarch 1, 2001 through a generous gift fromPutera Sampoerna and the publicly listed company,PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. TheFoundation is a non-profit organization dedicatedto improving the educational environment inIndonesia and to providing financially deservingchildren with a proven record of academicexcellence with the opportunity to continuetheir schooling.

Programs and activities are fashioned aroundthe belief that education is a prerequisite forIndonesia’s social and political stability.

Sampoerna Foundation’s scholarship programsgo a step further than other programs. In additionto providing appropriate financial support, theyare also specifically designed to instill characterin the recipients. These recipients may one daybecome leaders in their communities and championsof a better nation.

In all of its programs and activities, SampoernaFoundation always strives to make a difference.

TENTANG SAMPOERNA FOUNDATION

Sampoerna Foundation didirikan pada 1 Maret2001 atas inisiatif Putera Sampoerna dan perusahaanpublik, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.Yayasan ini merupakan organisasi nirlaba yangmengabdi untuk peningkatan kualitas pendidikandi Indonesia, serta memberi kesempatan bagigenerasi muda yang kurang mampu secara finansialtetapi memiliki kemampuan akademik yangcemerlang, agar dapat melanjutkan sekolah.

Berbagai program dan kegiatan dirancangselaras dengan keyakinan bahwa pendidikanmerupakan prasyarat bagi terciptanya kestabilansosial dan politik di Indonesia.

Program-program beasiswa SampoernaFoundation selangkah lebih maju dibandingkanprogram-program beasiswa lainnya. Selain memberidukungan finansial yang sesuai, program-programSampoerna Foundation juga dirancang khususuntuk membentuk karakter para penerima beasiswa.Mereka mungkin suatu hari kelak menjadi pemimpin-pemimpin di dalam komunitas mereka danmenjadi pelopor-pelopor bangsa yang lebih baik.

Dalam setiap program dan kegiatannya,Sampoerna Foundation selalu berusaha untukmenciptakan pembaruan.

Left: Budi Purwanto, Bandung Institute of Technology, Graduate Program, 2003 Intake during Regional Social Activity inBandung, West Java. Kiri: Budi Purwanto, mahasiswa program Magister Manajement, Institut Teknologi Bandung, tahunprogram 2003 pada kegiatan sosial regional.

Page 14: Annual report2003

12

According to data from the Ministry of National Education,in 2002 the total number of high school students reached5,051.640, or only 13.27% of the total number ofstudents enrolled in primary and secondary education.(Source: Ministry of National Education – 2002)

Menurut data Departemen Pendidikan Nasional tahun2002, jumlah siswa Sekolah Menengah Atas mencapai5.051.640 siswa atau hanya 13,27% dari jumlah siswayang menekuni pendidikan di SD dan SMP. (Sumber:Departemen Pendidikan Nasional – 2002)

OUR VISION AND MISSION

The vision of Sampoerna Foundation is tomake a meaningful material contribution to thebetterment of Indonesia’s future through theimprovement of the country’s educational system.We will take an active role in stimulating andleading broader private sector involvement inimproving the country’s educational system.

Sampoerna Foundation is working towards:• An educational system that welcomes all

Indonesians, regardless of social standing orfinancial need;

• Schools that are led and staffed byhighly qualified and personally motivatedadministrators and teachers;

• A national curriculum that is personallyenriching and vocationally relevant to everystudent of every ability;

• Classrooms and lecture halls that areequipped with appropriate resources toadvance and enhance learning;

• An educational experience that providesevery student with the intellectual, technicaland ethical skills required for survival intoday’s modern environment.

VISI DAN MISI KAMI

Visi Sampoerna Foundation adalah memberisumbangsih nyata yang berarti demi masa depanIndonesia yang lebih baik melalui peningkatansistem pendidikan di negeri ini. Kami akanberperan aktif dalam mendorong dan memeloporiketerlibatan sektor swasta yang lebih luas dalampeningkatan sistem pendidikan di Tanah Air.

Sampoerna Foundation berkarya demiterciptanya:• Sistem pendidikan yang memberi kesempatan

kepada setiap warganegara Indonesia, tanpamemandang status sosial dan biaya pendidikan.

• Sekolah yang dipimpin dan dikelola parapendidik yang sangat kompeten dan memilikimotivasi yang kuat.

• Kurikulum pendidikan nasional yangmemperkaya wawasan dan keterampilanyang relevan bagi setiap pelajar denganbakatnya masing-masing.

• Ruang kelas yang dilengkapi dengan berbagaisarana pendidikan yang diperlukan untukmeningkatkan dan memajukan kualitaspengajaran.

• Pengalaman memperoleh pendidikan yangmemberi bekal intelektualitas, keterampilanteknis, dan etika yang dibutuhkan para pelajaragar dapat bertahan dalam lingkungan modernsaat ini.

Right: Scholars during 2003 Annual Gathering.Kanan: Penerima beasiswa pada acara Pertemuan Tahunan 2003.

Page 15: Annual report2003
Page 16: Annual report2003

14

our programs

Education is an essential component of human resource development.Improving the quality of education leads to the creation of higher-qualityhuman resources and accelerates the process of national development.

In its initial phase, Sampoerna Foundation programs grant scholarshipsto outstanding, financially deserving, young men and women. This enablesthem to continue their education and also provides them with additionaltraining designed to enhance their leadership capabilities.

Sampoerna Foundation believes that the study of management and business is especially important in the modern world. Such studies provideyoung people entering the marketplace with the tools they need tosurvive and prosper, and to bring about a more economically just andprosperous society.

Sampoerna Foundation also provides scholarships in the area of appliedscience and engineering. Candidates for these scholarships are recruitedthrough the annual National Science Olympiad. Scholarships to study atleading local universities are granted to winners of the national event.Indonesian gold medalists at the International Science Olympiad will receiveSampoerna Foundation scholarships for overseas undergraduate studies.

Sampoerna Foundation also understands that academic achievementmust be complemented by the development of fundamental moral values,including integrity, kindness, tolerance, humbleness and social responsibility.This emphasis is one of the key differences between Sampoerna Foundationand other scholarship-granting institutions. Sampoerna Foundation doesnot simply provide financial support, it also takes steps to nurture and fosterethical and social values. To that end Sampoerna Foundation conductsongoing professional and personal development programs for its scholarshiprecipients and scholarship alumni.

Successful scholarship candidates must demonstrate both academicexcellence and financial need. Sampoerna Foundation upholds a non-

Pendidikan adalah salah satu komponen utama dalam pengembangansumber daya manusia. Peningkatan kualitas pendidikan akan menciptakansumber daya manusia yang berkualitas lebih baik dan mempercepat prosespembangunan nasional.

Sampoerna Foundation memberi beasiswa kepada generasi muda – laki-laki dan perempuan – yang berprestasi, namun membutuhkan dukunganfinansial. Beasiswa ini memungkinkan mereka melanjutkan pendidikannya,serta memberi mereka pelatihan tambahan yang dirancang untukmeningkatkan kecakapan kepemimpinan mereka.

Sebagai tahap awal, Sampoerna Foundation meyakini, bidang studi man-ajemen dan bisnis sangat penting dalam dunia modern. Bidang studi inimembekali generasi muda untuk memasuki dunia kerja dengan perangkatyang mereka butuhkan agar dapat bertahan dan sukses, serta menciptakankeadilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sampoerna Foundation juga menyediakan beasiswa di bidang ilmupengetahuan terapan dan perekayasaan. Para kandidat untuk programbeasiswa ini direkrut melalui Olimpiade Sains Nasional setiap tahun.Beasiswa untuk menekuni studi di beberapa universitas negeri terkemuka didalam negeri diberikan kepada para pemenang medali emas di perhelatanini. Sementara peraih medali emas asal Indonesia di Olimpiade SainsInternasional akan memperoleh beasiswa Sampoerna Foundation untukstudi tingkat sarjana (S1) di luar negeri.

Sampoerna Foundation juga memahami, prestasi akademik harusdilengkapi dengan pengembangan nilai-nilai moral dasar seperti integritas,budi pekerti, toleransi, kesederhanaan, dan tanggung jawab sosial. Penekananterhadap nilai-nilai tersebut adalah salah satu ciri yang membedakanSampoerna Foundation dengan institusi pemberi beasiswa lainnya.

Tidak semata memberi dukungan finansial, Sampoerna Foundation jugamemelihara dan memupuk nilai-nilai etika dan sosial. Untuk itu diselenggarakan

program-program kami

Page 17: Annual report2003

15

discrimination policy, actively promoting diversity and multiculturalism in itsselection of scholarship recipients.

The Foundation understands that in order to make a significant contributionto the nation’s education sector, it must expand its activities beyond provisionof scholarships. With this in mind, Sampoerna Foundation will embark onthe second phase of its programs. While continuing to support scholarships,this phase will also include teacher’s infrastructure and institutionaldevelopment programs.

berbagai program pengembangan profesional dan pribadi bagi para penerimabeasiswa dan alumni.

Para kandidat penerima beasiswa yang berhasil harus menunjukkanprestasi akademik prima dan kebutuhan akan dukungan finansial.Sampoerna Foundation menerapkan kebijakan non-diskriminatif, secaraaktif menjunjung keanekaragaman dan multikultural dalam proses seleksipara penerima beasiswa.

Sampoerna Foundation memahami bahwa untuk dapat memberikansumbangsih nyata dalam sektor pendidikan, kegiatannya harus diperluas.Berdasarkan pemikiran ini, Sampoerna Foundation akan mengembangkankegiatan-kegiatannya, termasuk pendanaan untuk program-program, agardapat meningkatkan sistem pendidikan di Indonesia.

Sampoerna Foundation does notsimply provide financial support,it also takes steps to nurture andfoster ethical and social values.Tidak semata memberikan dukunganfinansial, Sampoerna Foundationjuga memelihara dan memupuknilai-nilai etika dan sosial.

Page 18: Annual report2003

16

Page 19: Annual report2003

17

When we established Sampoerna Foundation, the first question weasked ourselves was, “What is the most urgent problem that Indonesia needto solve?”

Initially, the problems that came to mind were the obvious ones. Thethings we see around us every day in our big cities. Endemic poverty.Homeless children. Polluted water. Inadequate public health care.Environmental destruction. The plight of the elderly.

When the list ran to several pages, we stopped and took our bearings. Weasked ourselves, “Is there something that all these problems have in common?Is there some action we can take that will simultaneously have a positiveimpact on all of them?”

We found that many of Indonesia’s social ills are, indeed, linked to amore fundamental issue – a shortage of effective leadership in businessand government.

By ‘effective leadership’, we mean something very specific. There are threemain qualities that make someone an ‘effective’ leader.

The first quality is expertise: the knowledge and experience required toget the job done. Effective leaders require many types of expertise. Technicalexpertise is about the nuts-and-bolts aspect of getting a job done.Managerial expertise is about organizing and inspiring people to worktogether to reach a common goal. Visionary expertise is about knowing howto set the right goals and priorities.

The second quality is dedication: an unshakable commitment to the welfareof the community and the nation. Leaders cannot endure, at least not forlong, if their actions do not contribute in some meaningful way to the greatergood. At a minimum, this means that progress must be shared fairly with allthe people who make it possible and that the welfare of future generationsshould not be compromised for short-term gains.

letter fromthe founder

Ketika kami mendirikan Sampoerna Foundation, pertanyaan pertamayang kami tanyakan kepada diri kami sendiri ialah, “Masalah paling gentingapa yang perlu diselesaikan di Indonesia saat ini?”

Awalnya, masalah-masalah yang melintas dalam benak adalah yangnyata. Hal-hal yang kita lihat di sekitar kita setiap hari di kota-kota besar.Kemiskinan di mana-mana. Anak-anak jalanan. Pencemaran air. Pelayanankesehatan umum yang belum memadai. Perusakan lingkungan. Kaum manulayang menyedihkan.

Ketika daftar ini mencapai beberapa lembar, kami berhenti dan mencobamenyimpulkan. Kami bertanya lagi, “Apakah ada suatu kesamaan dalamsemua masalah tersebut? Adakah tindakan yang dapat diambil, agar secaraberkelanjutan dapat memberi dampak positif terhadap semua masalah itu?”

Kami menemukan, banyak penyakit sosial di Indonesia sebenarnyaberkaitan dengan hal yang lebih mendasar - kurangnya kepemimpinan efektifdalam bisnis dan pemerintahan.

‘Kepemimpinan efekt if’ yang kami maksudkan memiliki arti sangatspesifik. Ada tiga ciri khas utama yang membuat seseorang menjadi pemimpinyang ‘efektif.’

Ciri khas pertama ialah keahlian: pengetahuan dan pengalaman yangdiperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Para pemimpin yang efektifmembutuhkan berbagai macam keahlian. Keahlian teknis menyangkut caramenyelesaikan pekerjaan. Keahlian manajemen berkisar tentangpengorganisasian dan menyemangati orang lain untuk bekerjasama mencapaitujuan bersama. Keahlian visioner adalah kemampuan menyusun sasarandan prioritas yang tepat.

Ciri khas kedua ialah pengabdian: komitmen yang tak tergoyahkan bagikesejahteraan masyarakat dan bangsa. Para pemimpin tidak akan langgeng,paling tidak hanya bertahan sebentar, jika tindakan-tindakan mereka tidak

surat daripendiri

Page 20: Annual report2003

18

The third quality is morality: high principles in all of one’s actions.Leaders must be honest, fair and impartial at all times. They must be willingto make personal sacrifices when their private interests are at odds withhigher moral and ethical obligations. We have only to look at recent eventsin our own country to understand what happens when leaders lack this quality.

I have heard it said that great leaders are born, not made. I do not adhereto this view. Great leaders, like all of us, begin their lives as children.Personality and character are very much a product of youthful experience.And, as far as I can fathom, the most important experience each of us hasduring our formative years is our education... or our lack thereof.

With this understanding, the mission of Sampoerna Foundation becameclear to us. The first step towards eliminating Indonesia’s social and economicills must begin with creating effective leaders. This in turn requires aneducation system that imparts expertise, commitment and ethical values tothe entire youth of the nation: male or female, urban or rural, rich or poor.

We decided to use Sampoerna Foundation’s limited resources as a catalystfor change; to provide young people with the intellectual and moral toolsthey need to help themselves achieve a greater well-being.

In its start-up phase, Sampoerna Foundation is concentrating onsecondary and university-level scholarships for financially deserving students.Our immediate objective is to help alleviate the disenfranchisement of majorelements of our nation’s youth and to create citizens who can make a positivesocial and economic contribution to their families and their nation. By providingdisadvantaged students with an education, we literally create opportunitiesfor them where no opportunities existed before.

We not only expect Sampoerna Foundation scholars to become thenation’s future leaders; we also expect them to embrace and practice thehighest ethical and moral principles. We expect them to make a life-long

memberi sumbangsih berarti untuk sesuatu yang lebih besar. Setidaknya,hal ini berarti kemajuan harus dibagikan secara adil dengan semua orangyang membantu perwujudannya dan kesejahteraan generasi yang akandatang tidak boleh dikompromikan untuk pencapaian jangka pendek.

Ciri khas ketiga ialah moralitas: Menjunjung tinggi prinsip-prinsip dalamsemua tindakannya. Para pemimpin harus bersikap jujur, bersih, dan adilsepanjang waktu. Mereka harus bersedia berkorban, ketika kepentinganpribadi mereka bertentangan dengan kewajiban moral dan etika yang lebihtinggi. Kita bisa menyaksikan yang terjadi di negeri kita belakangan ini,untuk dapat memahami apa yang akan terjadi jika para pemimpin tidakmemiliki ciri khas ketiga ini.

Saya telah mendengar ungkapan yang mengatakan, para pemimpinbesar dilahirkan bukan diciptakan. Saya kurang sependapat dengan pan-dangan ini. Para pemimpin besar, sama seperti kita, memulai kehidupannyasebagai kanak-kanak. Kepribadian dan karakter adalah produk utama pen-galaman semasa muda. Dan sejauh pengertian saya, pengalaman palingpenting yang kita masing-masing alami selama tahun-tahun formatif kitaialah pendidikan kita.... atau kekurangan kita dalam hal itu.

Dengan pemahaman ini, misi Sampoerna Foundation menjadi jelas bagikita. Langkah pertama untuk memberantas penyakit sosial dan ekonomiIndonesia harus dimulai dengan menciptakan pemimpin-pemimpin yangefektif. Untuk ini dibutuhkan sistem pendidikan yang mencakup keahlian,komitmen, dan nilai-nilai etika bagi generasi muda bangsa: laki-laki atauperempuan, di perkotaan atau pedesaan, kaya atau miskin.

Kami memutuskan untuk menggunakan sumber daya SampoernaFoundation yang terbatas sebagai katalisator perubahan; membekali kaummuda dengan perangkat intelektual dan moral yang mereka butuhkan untukmembantu diri mereka sendiri mencapai kesejahteraan yang lebih besar.

We not only expect Sampoerna Foundationscholars to become the nation’s future leaders;we also expect them to embrace and practicethe highest ethical and moral principles.

Kami tidak hanya berharap para penerimabeasiswa Sampoerna Foundation dapat menja-di pemimpin-pemimpin masa depan bangsa;Kami juga mengharapkan mereka memperolehdan mempraktikan prinsip-prinsip moral danetika yang paling tinggi. – Putera Sampoerna

Page 21: Annual report2003

19

commitment to the well-being of their community and their nation. This is whywe require them to participate in a series of programs designed to impart theskills and motivation they will need to honour this commitment.

Looking further into the future, we envision that Sampoerna Foundationwill also become increasingly involved in efforts to reform and improveschool curriculum at the primary, secondary and university levels.Additionally, it will also focus on the quality and qualifications of our teachers.

Today, those Indonesians who are fortunate enough to graduate fromhigh school or university often find themselves inadequately prepared forthe rigors of the modern marketplace. The content and pace of learning in ourschools must be adjusted to realistically reflect the nation’s needs. Teachersmust do more than lead recitations and rote learning: they must kindleenthusiasm, inspire diligence, nurture independent thinking, and provideethical and moral direction.

In summary, we at Sampoerna Foundation are committed to therevitalization of the educational system in Indonesia and to helping to makehigh-quality education available to all of our nation’s young people.

These are not easy goals to attain. We realize that we will not be able toachieve them alone. For this reason, we are also committed to inspiring othersto work together towards the same vision.

I invite you to join us in our concern... and to help Sampoerna Foundationattain what we believe are truly noble goals...

PUTERA SAMPOERNA

Founding Benefactor / PatronSampoerna FoundationPendiri / PembinaSampoerna Foundation

Sejak awal Sampoerna Foundation telah berkonsentrasi pada pemberianbeasiswa tingkat pendidikan menengah dan universitas bagi siswa-siswayang membutuhkan dukungan finansial. Tujuan jangka pendek kami ialahmembantu mengurangi hilangnya hak-hak utama generasi muda kita sertamenciptakan masyarakat yang dapat memberi sumbangsih sosial danekonomi yang positif bagi keluarga dan bangsa mereka. Dengan memberibekal pendidikan kepada para siswa tidak mampu, secara nyata kita menciptakanpeluang-peluang bagi mereka yang sebelumnya tidak ada sama sekali.

Kami tidak hanya berharap para penerima Sampoerna Foundation dapatmenjadi pemimpin-pemimpin masa depan bangsa; kami juga mengharapkanmereka memperoleh dan mempraktikkan prinsip-prinsip moral dan etikayang paling tinggi. Kami berharap mereka memberi komitmen seumur hidupbagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa mereka. Ini sebabnya mengapakami mengharuskan mereka berpartisipasi dalam serangkaian programyang dirancang untuk menambah keterampilan dan motivasi yang merekabutuhkan untuk menghargai komitmen ini.

Memandang lebih jauh ke depan, kami mendambakan SampoernaFoundation dapat meningkatkan keterlibatannya dalam upaya-upaya untukmemperbaiki dan meningkatkan kurikulum sekolah di tingkat dasar,menengah, dan universitas. Selain itu, Sampoerna Foundation juga akanberfokus pada kualitas dan kualifikasi guru-guru kita.

Dewasa ini, orang-orang Indonesia yang telah menamatkan pendidikansekolah menengah atau universitas seringkali menemukan diri mereka tidakmemiliki persiapan yang cukup untuk menghadapi persaingan dalamdunia kerja modern. Materi dan langkah pembelajaran di sekolah-sekolahkita hendaknya disesuaikan terhadap kebutuhan nyata bangsa. Paraguruharus melakukan lebih dari sekadar menghafal pelajaran: mereka harusmembangkitkan antusiasme, menginspirasikan ketekunan, memupukpemikiran idependen, serta memberi arahan etika dan moral.

Secara ringkas, kami di Sampoerna Foundation berkomitmen untukmerevitalisasi sistem pendidikan di Indonesia dan membantu agar pendidikanberkualitas tinggi dapat dijangkau semua generasi muda bangsa kita.

Tentu saja ini bukan tujuan yang mudah dicapai. Kami sadar, kami tidakdapat mencapainya sendirian. Karena itu, kami juga berkomitmen memberiinspirasi bagi pihak-pihak lain untuk bekerjasama dengan visi yang sama.

Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan kami dalam keprihatinanini... dan membantu Sampoerna Foundation mencapai apa yang kami yakinisebagai tujuan yang sangat mulia.....

Page 22: Annual report2003

20

Page 23: Annual report2003

21

message from themanagement

We are pleased to report that the past year has been a very positive periodof growth and transformation for Sampoerna Foundation. We began the yearby defining three main organizational objectives, and over the past twelvemonths we have come a long way towards achieving them.

First, we made substantial progress towards focusing more onSampoerna Foundation’s activities in secondary and tertiary education inIndonesia. As part of this effort, we began formulating a strategic masterplan that will serve as a coordinating framework for specific activities, andwe clearly delineated several core programs that will underpin our long-range goals.

Second, we took ambitious steps to formalize and systemize SampoernaFoundation’s day-to-day processes and procedures. This will ensure that ourefforts and expenditures will yield maximum benefit for both grant recipientsand our nation. The results of some of this work can be seen in the specificreports contained elsewhere in this document.

Finally, we intensified Sampoerna Foundation’s relationships with otherorganizations and individuals who share key goals and objectives, both inIndonesia and around the world. Several important alliances have beenforged or renewed, expanding the reach of our programs and increasing thesocial impact of our grants. We have also appointed a formal representativein the United States who will act as an ‘on-the-ground’ presence forSampoerna Foundation scholars and for those in the U.S. who would like tosupport the Foundation’s vision and goals.

We are delighted with the progress that Sampoerna Foundation hasmade over the past year. In the short span of twelve months, the Foundationhas increased the kinds and amounts of assistance provided in support ofeducation in Indonesia. We have made major strides towards becoming a

Kami bangga dapat melaporkan bahwa tahun lalu merupakan periodepertumbuhan dan transformasi sangat positif bagi Sampoerna Foundation.Kami mengawali tahun dengan mendefinisikan tiga tujuan utama organisasidan selama dua belas bulan berikutnya kami berupaya mencapaitujuan tersebut.

Pertama, kami membuat kemajuan substansial untuk lebih berfokuspada kegiatan-kegiatan Sampoerna Foundation yang berkaitan denganpendidikan menengah dan pendidikan tinggi di Indonesia. Sebagai bagianupaya ini, kami mulai dengan merancang rencana strategis utama yang akandipakai sebagai kerangka koordinasi untuk kegiatan-kegiatan yang lebihspesifik, dan kami menjabarkan dengan jelas sejumlah program inti yangakan menopang sasaran jangka panjang kami.

Kedua, kami bersemangat mengambil langkah-langkah untukmemformalisasi dan membuat sistem proses dan prosedur kerja SampoernaFoundation sehari-hari. Hal ini akan memastikan upaya-upaya kami danbiaya yang dikeluarkan akan memberi manfaat maksimal baik bagi parapenerima beasiswa maupun bangsa kami. Sebagian hasil kerja ini dapatdisimak dalam laporan spesifik yang ada di buku tahunan ini.

Akhirnya, kami mengintensifkan hubungan Sampoerna Foundation denganberbagai organisasi dan individu yang memiliki sasaran dan tujuan utamayang sama, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Beberapa kemitraanpenting telah dibentuk atau diperbarui, memperluas pencapaian program-program kami, dan meningkatkan dampak sosial bantuan finansial yangkami berikan. Kami juga mengangkat perwakilan formal di Amerika Serikatyang akan menjadi tanda kehadiran Sampoerna Foundation bagi parapenerima beasiswa di sana, serta bagi khalayak di Amerika Serikat yangingin mendukung visi dan sasaran Sampoerna Foundation.

sepatah kata darimanajemen

From left to right Dari kiri ke kanan: Elan Merdy, Michelle Sampoerna, Niken Rachmad and Tjandra Bachtiar

Page 24: Annual report2003

22

mature and internationally respected institution. Nonetheless, thereremains much work to be done. We will continuously strive to achieve ourvision and mission, and improve our own performance in 2004 and beyond.

EXECUTIVES

PENGURUS

MICHELLE SAMPOERNA

Executive Director of Sampoerna FoundationFormerly Manager of communications at PT Hanjaya Mandala Sampoerna,and Director of Sampoerna Jones Designs.Direktur Eksekutif Sampoerna FoundationSebelumnya adalah Manajer Komunikasi PT Hanjaya Mandala SampoernaTbk. dan Direktur Sampoerna Jones Designs.

ELAN MERDY

Operations and Finance Director of Sampoerna FoundationFormerly Manager of Business and Financial Consulting Division at ArthurAndersen-Prasetio Strategic Consulting.Direktur Operasional dan Keuangan Sampoerna FoundationSebelumnya Manajer Divisi Konsultasi Bisnis dan Keuangan di ArthurAndersen-Prasetio Strategic Consulting.

NIKEN K. RACHMAD

Sampoerna Foundation Director Head of Corporate Communications for the Sampoerna family of companies.Formerly Managing Director of Ogilvy PR, Indonesia.Direktur Sampoerna FoundationPimpinan Corporate Communication untuk keluarga dan perusahaanSampoerna. Sebelumnya Direktur Pelaksana Ogilvy PR, Indonesia.

TJANDRA BACHTIAR

Sampoerna Foundation DirectorCorporate Secretary for PT HM Sampoerna Tbk. Lecturer at the University ofIndonesia in management control systems and management accounting.Direktur Sampoerna FoundationCorporate Secretary PT HM Sampoerna Tbk.; Pengajar di UniversitasIndonesia untuk mata kuliah sistem pengendalian manajemen danmanajemen akuntansi.

Kami gembira dengan kemajuan yang dicapai Sampoerna Foundationselama tahun silam. Dalam kurun waktu singkat selama dua belas bulan,Sampoerna Foundation telah meningkatkan jenis dan besar bantuan yangdiberikan guna mendukung pendidikan di Indonesia. Kami telah membuatlangkah penting untuk menjadi institusi yang matang dan dihormati secarainternasional. Namun, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.Kami akan terus berjuang mencapai visi dan misi kami, serta meningkatkankinerja kami di tahun 2004 dan selanjutnya.

Page 25: Annual report2003

23

meet the boarddewan pegurus

The Foundation’s charter defines a structure and sets clear responsibilitiesand accountabilities for both strategic and day-to-day management. • Patrons devise policy and make key decisions.• Supervisors provide guidance and oversight on strategically important

issues.• Executives, led by an Executive Director, manage the operation of the

Foundation.Sampoerna Foundation operates transparently within strict financial

guidelines to ensure that programs are implemented effectively andefficiently within allocated budgets. The Foundation is audited by Ernst &Young and a publicly available annual report provides comprehensivedetails of the Foundation’s operations and finance activities.

Since its inception, Sampoerna Foundation has provided scholarships tomore than 9,200 students across the Indonesian archipelago, ranging fromhigh school to university, including overseas study in MBA programs.Currently, Sampoerna Foundation scholars are enrolled in prestigiousinstitutions in the United States such as Wharton, Kellogg, Michigan andIndiana universities.

Peraturan Sampoerna Foundation menjabarkan struktur serta|menetapkan tanggung jawab dan kewenangan bagi manajemen strategismaupun operasional.• Pembina menentukan kebijakan dan membuat keputusan-keputusan

penting.• Pengawas memberi bimbingan dan pengawasan terhadap hal-hal strategis

yang penting. • Pengurus, yang dipimpin oleh Direktur Eksekutif, menjalankan operasional

yayasan.Sampoerna Foundation beroperasi secara transparan dengan pedoman

keuangan yang ketat, guna menjamin program-program diterapkan secaraefektif dan efisien sesuai anggaran yang dialokasikan. PembukuanSampoerna Foundation diperiksa oleh Ernst & Young dan hasilnyadipublikasikan melalui laporan tahunan yang memuat data terperincitentang aktivitas operasional dan keuangan.

Page 26: Annual report2003

JOHN A. PRASETIO, SE PATRONPEMBINAChairman of Prasetio Utomo (an affiliate of Ernst & Young International); head of the Department of Investment; member of the NationalEconomic Recovery Committee of the Indonesian Chamber of Commerce and Industry; member of the Board of the Pacific BasinEconomic Council, the World Wide Fund for Nature, the Red Cross Foundation and the Expert Council of Public Companies in Indonesia;member of the Board of Commissioners of PT. Bimantara Citra. Pimpinan Prasetio Utomo (afiliasi Ernst and Young International); Kepala Departemen Investasi; Anggota Komite Pemulihan EkonomiNasional dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia; Anggota Dewan Pacific Basin Economic Council, World Wide Fund for Nature,Yayasan Palang Merah, dan Dewan Ahli Perusahaan Publik di Indonesia; Anggota Dwan Komisaris PT Bimantara Citra.

DR. NURCHOLIS MADJID PATRONPEMBINAMember of the National Commission for Human Rights; member of the Advisory Board of ICMI (Indonesian Association of MuslimIntellectuals); Chairman of Paramadina Foundation and Rector of Paramadina University, Jakarta; author of books and publications onIslam, humanism, and the intellectual community.Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia; anggota Dewan Penasihat Ikatan Cedekiawan Muslim Indonesia (ICMI); Ketua YayasanParamadina dan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta; penulis sejumlah buku dan publikasi bertema Islam dan kemanusiaan, sertakomunitas intelektual.

DRS. EKA DHARMAJANTO KASIHSUPERVISORPENGAWASCommissioner of PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.; director of a number of businesses within the Sampoerna group, includingManaging Director of Sampoerna International Finance Company in the Netherlands. Komisaris PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.; Direktur sejumlah divisi usaha dalam kelompok Sampoerna, termasuk DirekturPelaksana Sampoerna International Finance Company di Belanda.

ARIEF TARUNAKARYA SUROWIDJOJO, SH, L.LM PATRONPEMBINASenior lecturer at the Faculty of Law at University of Indonesia; Director of the Capital Market Continuing Legal Education Program;Indonesian Editor of the Asia Business Law Review; Founder and member of the Board of Trustees of the Indonesian Transparency Society(MTI); founder and Chairperson of the Indonesian Law and Policy Study Center (PSHKI); founder and member of the Board of theIndonesian Institute for Corporate Governance; founder and member of the Board of Trustees of Transparency International Indonesia;member of the Board of Trustees of the Indonesian World Wildlife Fund for Nature. Pengajar senior di Fakultas Hukum Universitas Indonesia; Direktur Program Pendidikan Hukum Pasar Modal Lanjutan; RedakturIndonesia di penerbitan Asia Business Law Review; Pendiri dan Anggota Dewan Komisaris Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI);Pendiri dan Ketua Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHKI); Pendiri dan Anggota Dewan Indonesian Institute for CorporateGovernance; Pendiri dan Anggota Dewan Komisaris Transparency International Indonesia; Anggota Dewan Komisaris World WildlifeFund for Nature Indonesia.

Page 27: Annual report2003

25

MARZUKI USMAN, SE, MA. SUPERVISORPENGAWASMinister of Tourism (1998-1999); State Minister for Investment (1999); Minister of Forestry (2001); member of the People’s ConsultativeAssembly (1997-1998 and 1999-2001); member of the International Advisory Board, Centre for Tropical Forest Conservation.Menteri Pariwisata (1998-1999); Menteri Negara untuk Investasi (1999); Menteri Kehutanan (2001); anggota Dewan PertimbanganAgung (1997-1998 dan 1999-2001); anggota Dewan Penasihat Internasional, Pusat Konservasi Hutan Tropis Internasional.

DR. HEINRICH SEEMANNADVISOR – EUROPEHas a lifetime of experience working for educational improvement in his native Germany, Dr. Seemann held various high-ranking education-related government positions. In his capacity as German Ambassador to Indonesia in the mid-1990s, Dr. Seemann put education at theforefront of his concerns. Dr. Seemann memiliki pengalaman yang luas dalam pembangunan sektor pendidikan. Beliau pernah memegang berbagai jabatan pentingyang berkaitan dengan pendidikan di pemerintahan Jerman. Pada pertengahan tahun 1990-an, beliau menjabat sebagai Duta BesarJerman untuk Indonesia.

JOHN N. MEEKSSENIOR ADVISOR – UNITED STATESHas many years of residence in Indonesia, including as volunteers in humanitarian cause. His familiarity with Indonesia and dedicationto others will enable him to assist Sampoerna Foundation MBA scholars at U.S. universities. He will also be the point of contact in theUnited States for any parties interested in learning more about the Foundation’s vision, mission and programs.Memiliki pengalaman menetap di Indonesia, termasuk sebagai relawan untuk kegiatan kemanusiaan. Pengetahuannya tentangIndonesia serta dedikasinya pada sesama menjadikan beliau orang yang tepat untuk membantu para penerima beasiswa SampoernaFoundation di Amerika Serikat. Beliau juga menjadi sumber informasi bagi para pihakdi Amerika Serikat yang tertarik untuk mengetahuilebih banyak mengenai visi, misi dan program Sampoerna Foundation.

Page 28: Annual report2003
Page 29: Annual report2003

27

2003 operationalhighlights

The total number of secondary schools able to accept studentswas 12,307, or about 6.77% of the total number of schoolsin Indonesia from elementary school through high school.Based on those statistics, each school is able toaccommodate 410 students, but only has on average30 teachers. (Source: Ministry of National Education – 2002)

Jumlah sekolah menengah yang dapat menampung siswasebanyak 12.307 atau sekitar 6,77% dari seluruh sekolah diIndonesia tingkat SD hingga SMA. Berdasarkan statistiktersebut, setiap sekolah mampu menampung 410 siswa,namun hanya memiliki rata-rata 30 guru. (Sumber:Departemen Pendidikan Nasional – 2002)

sekilas operasional2003

Left: Senior high school scholars and graduate scholars at plenary session during 2003 Annual Gathering. Kiri: Penerima beasiswa tingkat SMA dan S2pada sidang pleno dalam acara Pertemuan Tahunan 2003.

Page 30: Annual report2003

28

Tahun 2003, Sampoerna Foundation memiliki empat program beasiswayang berbeda, menyediakan bantuan finansial kepada para siswa yangmembutuhkan di seluruh Indonesia. Program-program ini didesain untukmembantu para siswa dari sekolah menengah atas hingga mereka yangakan menekuni studi pascasarjana.

Jumlah penerima beasiswa yang didukung Sampoerna Foundation saatini mencapai 9.110 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), 40 mahasiswatingkat sarjana (S1), 95 mahasiswa pascasarjana dalam negeri (S2), dan 5mahasiswa pascasarjana di Amerika Serikat.

Meskipun kegiatan utama Sampoerna Foundation adalah memberikanbeasiswa kepada para siswa sekolah menengah dan perguruan tinggi yangmembutuhkan dukungan finansial, namun kami senantiasa mencari peluang-peluang strategis lain. Pada bulan September, Sampoerna Foundationberperan sebagai sponsor dalam ajang Olimpiade Sains Nasional, di manapara pelajar terbaik dan tercerdas Indonesia menunjukkan kebolehanmereka dalam bidang fisika, matematika, kimia, biologi, dan ilmu komputer.Para pemenang akan menerima beasiswa untuk studi tingkat sarjana (S1) dibeberapa universitas negeri ternama di Indonesia. Di antara para pesertaolimpiade sains tahun ini, ada tujuh penerima beasiswa SMA SampoernaFoundation, mewakili provinsi Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah,Kalimantan Timur, dan Maluku Utara.

Selama semester pertama 2003, Sampoerna Foundation membuatlangkah signifikan dalam mencapai sasaran-sasarannya.

Kegiatan promosi dan kunjungan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, danSurabaya memperlihatkan minat yang tinggi dari publik. Acara open housedi setiap kota tersebut dihadiri lebih dari 300 peserta. Sampoerna Foundationjuga berpartisipasi dalam pameran pendidikan di Universitas Gadjah Mada.

Pada bulan Juni, Sampoerna Foundation memilih tiga penerima beasiswabaru yang akan belajar di sekolah bisnis terkenal di Amerika Serikat. Mereka

In 2003, Sampoerna Foundation ran four different scholarship programsin parallel, providing financial assistance for deserving students acrossIndonesia. These programs were designed to assist students from the highschool level to those enrolled in graduate studies.

The total number of scholars supported by Sampoerna Foundation nowstands at 9,110 Senior High School scholars, 40 undergraduates, 95 localgraduate scholars, and 5 graduate students in the United States.

Although Sampoerna Foundation’s major activities consist of disbursingscholarships to financially deserving secondary and tertiary students, weare continually searching for other strategic opportunities. In September,Sampoerna Foundation assumed a sponsorship role with the NationalScience Olympiad, where the best and the brightest of Indonesia’s youthcompete for honors in the fields of physics, mathematics, chemistry, biology,and computer sciences. Winners will receive scholarships for undergraduatestudy at top universities in Indonesia. Among the participants at this year’sevent were seven scholars from the Sampoerna Foundation’s Senior HighSchool scholarship program, representing the provinces of Bengkulu, WestJava, Central Java and North Moluccas.

During the first semester of 2003, Sampoerna Foundation made significantstrides towards achieving its targets.

Promotion and outreach activities in Jakarta, Bandung, Yogyakarta, andSurabaya drew high levels of interest from the public. The open house ineach city was attended by more than 300 participants. SampoernaFoundation also participated in the education exhibition held at GadjahMada University.

In June, Sampoerna Foundation selected three new scholars for placementat leading business schools in the USA. The successful students arrived inthe USA in mid-August 2003. They are now pursuing their studies at KelloggSchool of Management – Northwestern University, University of Michigan

“ I learned about Sampoerna Foundation ScholarshipProgram from a teacher at school. I realized that if Iwanted to secure a scholarship, I had to study hard.I was overjoyed to learn that my name was on thescholarship recipient list. The scholarship means somuch to my family and I. Through the assistance ofthe scholarship, I have eased the burden on myparents to pay for my education.”

Rika MutiasariSampoerna Foundation High School Scholar SMUN 6 Lamjabat Meuraksa Nangroe Aceh Darussalam2001 Intake

“ Saya mengetahui tentang program beasiswa SampoernaFoundation dari seorang guru. Saya sadar, kalau sayaingin mendapat beasiswa, saya harus giat belajar.Saya begitu gembira ketika mengetahui nama sayatercantum dalam daftar para penerima beasiswa.Beasiswa ini sangat berarti buat saya dan keluarga.Dengan adanya bantuan dana beasiswa, saya dapatmeringankan beban orangtua saya untuk membiayaipendidikan.”

Rika MutiasariPenerima Beasiswa SMA Negeri SampoernaFoundationSMAN 6 Lamjabat MeuraksaNangroe Aceh DarussalamAngkatan 2001

Page 31: Annual report2003

29

Business School and Kelley Business School – University of Indiana.Our in-house quarterly publication, Ajar magazine, aimed at tertiary

scholars and alumni, obtained a new layout and format. Ajar aims toencourage Sampoerna Foundation scholars and alumni to be aware of andresponsive to the latest issues in Indonesia, as well as to strengthen thebond between the Foundation, its scholars and alumni. Ajar also serves as acommunication tool to promote Sampoerna Foundation’s mission, its beliefsand philosophies, and to raise public awareness of the educational situationin Indonesia.

To strengthen the recruitment promotions, the Foundation producedposters for senior high school, undergraduate and graduate scholarshipprograms. In support of the open houses conducted in Jakarta, Bandung,Yogyakarta, and Surabaya, Sampoerna Foundation disseminated pressreleases to major national and local media. The Foundation

The Foundation also participated in “Bincang Pagi”, (MorningDiscussion) a live Metro TV talk show program which aired on 30 June.

In August 2003, John Meeks was appointed Sampoerna Foundation’sSenior Advisor. John will be responsible for promoting the SampoernaFoundation in the United States, and will serve as its principal point ofcontact in North America. An important part of John’s work will involve seekingout and engaging those who would like to learn more about theFoundation’s vision, mission and programs.

Also in September, the Foundation launched Siswa newsletter, a newcommunication tool to reach its huge base of senior high school scholars.Siswa, which will be published quarterly, aims to strengthen the bondbetween the Foundation and its secondary level scholars.

tiba di Amerika Serikat pada pertengahan Agustus 2003. Mereka saat initengah menekuni studi di Kellogg School of Management – NorthwesternUniversity, University of Michigan Business School, dan Kelley BusinessSchool – University of Indiana.

Publikasi internal kami yang terbit setiap tiga bulan, majalah Ajar,ditujukan bagi para penerima beasiswa tingkat perguruan tinggi dan alumni,muncul dengan format dan desain baru. Ajar dimaksudkan untukmendorong para penerima beasiswa dan alumni Sampoerna Foundationagar peduli dan responsif terhadap perkembangan terkini di Indonesia, disamping memperkuat ikatan antara Sampoerna Foundation dengan parapenerima beasiswa dan alumninya. Ajar juga menjadi perangkat komunikasiuntuk mempromosikan misi Sampoerna Foundation, keyakinan danfilosofinya, serta meningkatkan kesadaran publik terhadap situasi pendidikandi Indonesia.

Guna memperkuat promosi untuk perekrutan para penerima beasiswa,Sampoerna Foundation menerbitkan poster untuk setiap program beasiswaSMA, S1, dan S2. Sebagai dukungan terhadap acara open house di Jakarta,Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, Sampoerna Foundation menyebarkansiaran pers di media cetak nasional dan lokal. Sampoerna Foundation jugaberpartisipasi dalam acara Bincang Pagi yang disiarkan langsung oleh MetroTV pada 30 Juni.

Pada Agustus 2003, John Meeks diangkat Sampoerna Foundation sebagaiPenasihat Senior. John akan bertanggung jawab mempromosikanSampoerna Foundation di Amerika Serikat dan menjadi kontak utama diAmerika Utara. Salah satu tugas penting John ialah mencari dan membinahubungan dengan mereka yang ingin mengenal lebih jauh tentang visi, misi,dan program Sampoerna Foundation.

“ I am very grateful to be one of the recipients of aSampoerna Foundation scholarship to study management.I could hardly believe my eyes when I read the e-mailnotifying me of my acceptance. The scholarship isextremely important to me; my family no longer has toworry about tuition payments, and I have theresponsibility of fulfilling its requirements. I lookforward to participating in social programs organizedby Sampoerna Foundation, in my goal to become abetter person.”

Novrita Endah PutriantiUndergraduate Scholar, Management StudyGadjah Mada University2002 Intake

“ Saya sangat senang menjadi salah satu penerimabeasiswa Sampoerna Foundation untuk menekunistudi manajemen. Sukar mempercayai mata saya,ketika saya membaca e-mail pemberitahuan tentangpenerimaan beasiswa. Tentu saja beasiswa ini sangatpenting bagi saya, karena keluarga tidak perlu lagimencemaskan biaya pendidikan. Saya harus bertanggungjawab memenuhi semua persyaratan beasiswa ini.Saya ingin berpartisipasi dalam program-programsosial yang diadakan Sampoerna Foundation, agarsaya dapat menjadi individu yang lebih baik.”

Novrita Endah PutriantiPenerima Beasiswa S1, Bidang Studi ManajemenUniversitas Gadjah MadaAngkatan 2002

Page 32: Annual report2003
Page 33: Annual report2003

31

SCHOLARSHIP PROGRAMS

Public Senior High School Scholarship Program Sampoerna Foundation’s first and largest scholarship program supports

deserving high school students. In 2001, Sampoerna Foundation made acommitment to the Ministry of Education to provide 9,000 secondaryscholarships over a period of three years. This program provides academicallygifted young Indonesians, with proven financial need, with the opportunityto complete high school.

In December 2003, the Foundation exceeded this target by awardingscholarships to 9,110 senior high school students attending 1,382 publicschools nationwide.

In the next three years, the Foundation will continue its commitment tothe Ministry of Education by providing 3,000 scholarships per annum topublic senior high school students.

The geographic distribution of our scholars is shown in Figure 4:

Scholarship recipients received financial assistance of Rp 30,000 permonth for a maximum period of three years. This amount will be reviewedeach year to reflect possible changes in tuition fees.

In 2004, Sampoerna Foundation will establish a cooperative agreementwith Bank Rakyat Indonesia to facilitate distribution of individual grantsthrough its national network. Funds will be transferred to each scholar’sbank account each semester.

Continuation of the scholarship award is based on satisfactory academicachievement, as reported by the scholars’ respective schools each semester.

Local Undergraduate in Economics Scholarship ProgramData from the National Socioeconomic Survey carried out in 2003

revealed that only 8.6% of high school students pursue undergraduatestudies. This sad and sobering fact spurred Sampoerna Foundation to providea comprehensive undergraduate university scholarship program that willmake a meaningful difference to the nation. Sampoerna Foundation currentlyprovides full scholarships to outstanding and financially deserving youngIndonesians pursuing undergraduate degrees in economics, managementand business-related fields at leading universities in Indonesia.

In 2003, 20 additional scholarships were granted, bringing the total numberof undergraduate scholars supported by Sampoerna Foundation to 40. The

Pada bulan September, Sampoerna Foundation meluncurkan newsletterSiswa, sebuah perangkat komunikasi baru untuk menjangkau para penerimabeasiswa SMA. Siswa, yang akan dipublikasikan setiap tiga bulan, bertujuanuntuk memperkuat ikatan antara Sampoerna Foundation dengan parapenerima beasiswa tingkat sekolah menengahnya.

PROGRAM-PROGRAM BEASISWA

Program Beasiswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)Program ini merupakan program beasiswa Sampoerna Foundation pertama

dan terbesar yang diberikan kepada para pelajar Sekolah Menengah AtasNegeri (SMAN) yang secara finansial kurang mampu. Tahun 2001,Sampoerna Foundation menjalin kerjasama dengan Departemen PendidikanNasional untuk menyediakan 9.000 beasiswa selama tiga tahun. Program inimemberi peluang kepada generasi muda Indonesia yang berprestasiakademis cemerlang namun secara finansial kurang mampu untukmenyelesaikan pendidikan di SMAN.

Pada Desember 2003, Sampoerna Foundation berhasil melampaui targetitu dengan memberi beasiswa kepada 9.110 pelajar di 1.382 SMAN seluruhIndonesia.

Dalam tiga tahun mendatang, Sampoerna Foundation akan melanjutkankomitmennya dengan Departemen Pendidikan Nasional untuk menyediakan3.000 beasiswa setiap tahun bagi para siswa SMAN.

Penyebaran geografis para penerima beasiswa kami tampak dalam tabelberikut (lihat Gambar 4).

Para penerima beasiswa menerima bantuan finansial sebesar Rp 30.000per bulan selama maksimal tiga tahun. Jumlah ini akan ditinjau kembalitahun depan mengingat kemungkinan perubahan dalam uang sekolah.

Pada tahun 2004, Sampoerna Foundation akan menjalin kerjasama denganBank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memfasilitasi pendistribusian beasiswaSMAN ini melalui jaringan nasional yang dimiliki BRI. Dana beasiswa akanditransfer ke dalam rekening setiap penerima beasiswa per semester.Kelanjutan pemberian beasiswa ini berdasarkan prestasi akademik yangmemuaskan, seperti dilaporkan oleh pihak sekolah kepada SampoernaFoundation setiap semester.

Program Beasiswa Sarjana (S1) bidang Ekonomi di Dalam NegeriData Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2003 menunjukkan, hanya

8,6% lulusan SMA yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Kenyataanyang menyedihkan ini membuat Sampoerna Foundation merancang programbeasiswa yang akan menciptakan pembaruan berarti bagi bangsa.Sampoerna Foundation saat ini menyediakan beasiswa penuh bagi generasimuda Indonesia yang berprestasi cemerlang namun membutuhkan dukunganfinansial, untuk menekuni pendidikan S1 di bidang ekonomi, manajemen,dan yang berkaitan dengan bisnis pada universitas-universitas negeriterkemuka di Indonesia.

Pada tahun 2003 telah diberikan 20 beasiswa tambahan, sehingga jumlahbeasiswa yang diberikan oleh Sampoerna Foundation menjadi 40. Parapenerima beasiswa memulai kuliahnya pada tahun akademik 2003/2004 dibidang ekonomi pada empat universitas, yaitu Universitas Indonesia(Jakarta), Universitas Padjadjaran (Bandung), Universitas Gadjah Mada(Yogyakarta), dan Universitas Airlangga (Surabaya).

Figure 4

Left: Petrus Endria Effendhie, Undergraduate student at Airlangga University, 2002 Intake during a regional social activity in Surabaya.Kiri: Petrus Endria Effendhie, mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga, tahun program 2002 pada kegiatan sosial regional di Surabaya.

Page 34: Annual report2003

32

scholars will commence their studies in the 2003/2004 academic year atfive different institutions: the University of Indonesia (Jakarta), PadjadjaranUniversity (Bandung), Gadjah Mada University (Yogyakarta) and AirlanggaUniversity (Surabaya).

Local Graduate of Management Scholarship ProgramWithout detracting from the value of other fields of study, Sampoerna

Foundation believes that management and business studies are especiallyrelevant in the current economic environment. For this reason, SampoernaFoundation provides full scholarships for up to 30 outstanding youngIndonesians per annum so they may pursue graduate studies in managementor business (Magister Manajemen) at pre-approved business schools inIndonesia for up to two years.

In November 2003 29 graduate students received scholarships fromSampoerna Foundation, bringing the total number of scholarships disbursedto 95. These scholars are majoring in business and economics at six differentinstitutions: the University of Indonesia (Jakarta); the Indonesian Institutefor Management Development/IPMI (Jakarta); Padjadjaran University(Bandung); Bandung Institute of Technology (Bandung); Gadjah MadaUniversity (Yogyakarta); Airlangga University (Surabaya).

Starting in the 2005 academic year, Sampoerna Foundation will focusthis program solely on the MM (Magister Management/Indonesian MBA)degree, instead of Master of Science in Management (MSi). This decisionwas made based upon the Foundation’s view on the importance of appliedknowledge and skills.

Overseas MBA Scholarship ProgramAs stated previously Sampoerna Foundation believes that highly qualified,

competent individuals with backgrounds in economics, business and

Program Beasiswa Pascasarjana (S2) Manajemen di Dalam NegeriTanpa mengurangi makna bidang studi lainnya, Sampoerna Foundation

meyakini ilmu manajemen dan bisnis sangat relevan dengan kondisi ekonomisaat ini. Oleh karena itu, Sampoerna Foundation menyediakan beasiswapenuh bagi maksimal 30 generasi muda Indonesia berprestasi untuk dapatmelanjutkan studi pascasarjananya di bidang manajemen atau bisnis(Magister Manajemen) di sekolah-sekolah bisnis yang direkomendasikan diIndonesia selama dua tahun.

Pada November 2003, sebanyak 29 mahasiswa pascasarjana menerimabeasiswa dari Sampoerna Foundation, sehingga jumlah penerima beasiswamenjadi 95 orang. Para penerima beasiswa ini menekuni kuliah di bidangbisnis dan ekonomi pada enam institusi, yaitu Universitas Indonesia(Jakarta), Institut Pengembangan Manajemen Indonesia/IPMI (Jakarta),Universitas Padjajaran (Bandung), Institut Teknologi Bandung (Bandung),Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta), dan Universitas Airlangga (Surabaya).

Mulai tahun akademik 2005, Sampoerna Foundation akan memfokuskanprogram ini hanya pada Magister Manajemen (MM), bukan lagi pada Masterof Science dalam bidang Manajemen (MSi). Keputusan ini diambilberdasarkan pandangan Sampoerna Foundation tentang pentingnyapengetahuan dan keterampilan terapan.

Program Beasiswa Studi MBA di Luar NegeriSampoerna Foundation percaya, individu yang berkualitas tinggi dan

kompeten pada bidang ekonomi, bisnis dan manajemen, sangat pentingartinya bagi pengembangan ekonomi Indonesia. Program Beasiswa StudiMBA Luar Negeri Sampoerna Foundation ini dirancang untuk membantumengembangkan para calon pemimpin perusahaan Indonesia di masadatang. Sampoerna Foundation menyediakan kesempatan kepada maksimallima orang mahasiswa Indonesia untuk menekuni pendidikan MBA di sekolah

“ The selection process was very competitive, but I sawfrom the beginning that it was fair. On a personallevel, the program has given me the chance to broadenmy perspective and opened up new possibilitiesthrough studying for an MM in Technology at ITB.During my previous seven years working in engineering,I did not feel any connection to the subjects I hadstudied at university – they were foreign to me. Now,I am taking subjects which are new to me but whichwill be helpful in problem solving in the future. I hopemy experience in marketing as well as the knowledgeI have acquired will stand me in good stead whenI start my own business.”

Ali Akbar Mustafa Master of Management ScholarBandung Institute of Technology2003 Intake

“ Proses seleksi sangat kompetitif, tapi saya melihatsejak awal proses ini adil. Bagi saya pribadi, programini telah memberi saya kesempatan untuk memperluaswawasan dan membuka peluang-peluang baru, melaluipendidikan di MM-ITB. Selama tujuh tahun bekerja dibidang perekayasaan, saya sama sekali tidak merasakanadanya keterkaitan dengan subjek-subjek yang telahsaya pelajari di universitas – semua terasa asing bagisaya. Sekarang saya menekuni studi manajemen yangmerupakan bidang baru buat saya, tapi tentu akanmembantu saya dalam menyelesaikan masalah-masalah di kemudian hari. Saya berharap, pengalamansaya dalam bidang pemasaran dan pengetahuan sayaakan menjadi bekal yang bermanfaat, ketika sayaakan memulai usaha saya sendiri kelak.”

Ali Akbar MustafaPenerima Beasiswa Magister ManajemenInstitut Teknologi BandungAngkatan 2003

Page 35: Annual report2003

33

“ Receiving a scholarship from Sampoerna Foundationto study overseas at one of the world’s top five businessschools has been a significant step in my career path.I believe that my MBA education will equip me withthe knowledge and tools for the workplace thatwill allow me to analyze business problems in a morecomprehensive and structured way. I also believe thatthe interaction with students from different backgroundsand experiences will provide me a new perspective onmy own country, particularly the opportunities andchallenges it faces.”

Nadia ChiarinaOverseas Master of Business Administration(MBA) ScholarWharton School of Business University of Pennsylvania, USA2002 Intake

“ Menerima beasiswa Sampoerna Foundation untukstudi di salah satu dari lima sekolah bisnis ternama didunia, merupakan langkah signifikan dalam perjalanankarier saya. Saya percaya, pendidikan MBA akanmembekali saya dengan pengetahuan dan perangkatyang dibutuhkan di dunia kerja, sehingga memampukansaya menganalisa masalah-masalah bisnis dengancara yang lebih komprehensif dan terstruktur. Sayajuga yakin, interaksi dengan para mahasiswa dariberbagai latar belakang dan pengalaman, akanmemberi saya perspektif baru tentang negara kita,terutama peluang dan tantangan yang dihadapi.”

Nadia ChiarinaPenerima Beasiswa MBA Luar NegeriWharton School of BusinessUniversity of Pennsylvania, USAAngkatan 2002

management are crucial for Indonesia’s economic development. TheSampoerna Foundation Overseas MBA Scholarship Program is designed tohelp groom Indonesia’s business leaders for the future. SampoernaFoundation provides up to five financially deserving Indonesian studentswith the opportunity to pursue a Master’s in Business Administration degreeat top-ranked overseas business schools for a maximum of two years.

In 2003, seven prospective candidates have been selected for this programand have submitted applications to top-tier business schools in the UnitedStates. They are competing for four Sampoerna Foundation overseasscholarships, for the 2004/2005 and 2005/2006 academic years.

Lamtiurida Hutabarat and Nadia Chiarina, two Sampoerna Foundationscholars from the 2001 intake currently completing their degrees at KelloggBusiness School – Northwestern University and Wharton School of Business– University of Pennsylvania respectively, have been interviewed by severalmultinational corporations for posts in Indonesia. They will complete theirstudies in mid-2004 and return home shortly thereafter.

Three Sampoerna Foundation MBA scholars from the 2002 intake arecurrently pursuing their studies: Edwin Utama at Kellogg School of Management– Northwestern University, Adi Iskandar at the University of Michigan BusinessSchool – Ann Arbor and Yulius at Kelley Business School, University of Indiana.

We received positive feedback regarding all our scholars. A representativereport we recently received commented on one of our scholars currentlyattending the Kelley MBA program. The report was from an administrator atIndiana University who wrote: “He is a fantastic fit for the Kelley MBAProgram. He is doing a wonderful job both academically & professionally.Having interacted with him in my own classroom, I can tell you that he is awonderful contributor to our case discussions. I am very impressed with thecontributions he makes on a regular basis.”

bisnis terbaik di luar negeri untuk masa studi maksimal 2 tahun.Pada 2003, tujuh kandidat diseleksi dan telah mendaftar pada sekolah-

sekolah bisnis terbaik di Amerika Serikat. Mereka bersaing untuk mendapatkanempat beasiswa Sampoerna Foundation untuk studi MBA di luar negeripada tahun akademik 2004/2005 dan 2005/2006.

Para penerima beasiswa studi MBA Sampoerna Foundation tahun 2001,yang saat ini tengah menyelesaikan pendidikannya di Kellog School ofManagement – Northwestern University dan Wharton Business School –University of Pennsylvania, telah diwawancarai oleh beberapa perusahaanmultinasional untuk ditempatkan di Indonesia. Mereka akan menyelesaikanpendidikannya pada pertengahan 2004 dan kembali ke Tanah Air.

Tiga penerima beasiswa Sampoerna Foundation tahun 2002 saat ini tengahmendalami pendidikannya di Kellog School of Management – NorthwesternUniversity, University of Michigan Business School – Ann Arbor dan KelleyBusiness School – University of Indiana.

Kami menerima tanggapan positif tentang semua penerima beasiswakami. Belum lama ini kami menerima laporan mengenai salah satu penerimabeasiswa kami yang tengah mengikuti program MBA di Kelley. Laporan yangberasal dari administrator di Indiana University menuliskan, “Anak inisangat hebat untuk Program MBA Kelley. Ia menunjukkan kinerja yang baiksecara akademik maupun profesional. Setelah berinteraksi dengannyadi kelas, saya dapat mengatakan kepada Anda, ia kontributor yangmengagumkan dalam diskusi-diskusi studi kasus. Saya sangat terkesan.”

Page 36: Annual report2003

34

SPECIAL PROGRAM

National Science OlympiadThe National Science Olympiad is an annual event held by the

Directorate General of Primary and Secondary Education, Ministry ofNational Education. This event is designed to stimulate the academic abilitiesof gifted high school students and to create a healthy, competitive environmentfor academic achievement in the field of science. The competition encompassesfive major disciplines: Chemistry, Mathematics, Informatics/ComputerScience, Physics and Biology. Students initially participate in school-specificcompetitions. Winners progress through semi-finals at district/municipalityand provincial levels to the national finals event. All national winners aretrained as potential participants for the International Science Olympiad.

In 2003, as part of its effort to support the best and brightest students inIndonesia, Sampoerna Foundation agreed to provide 25 scholarships annuallyfor gold medal winners of the National Science Olympics. Recipients can usethese scholarships for undergraduate study at pre-approved local universitiesin any field of applied sciences or business/management. SampoernaFoundation will also support Indonesian gold medalists at the internationalevent with scholarships for overseas undergraduate studies.

ALUMNI

Since the 3rd Quarter of 2003, much time, thought and effort have beenput into planning programs and activities for graduating SampoernaFoundation scholars. This has culminated in the decision to establish theSampoerna Foundation Alumni Center. The department’s objectives are toprovide a forum for the alumni to develop both professional and personalqualities, foster a lasting mutual relationship between the alumni and theFoundation, and to work together with the alumni to improve the educationsector in our country.

Sampoerna Foundation Alumni Association (SFAA) will also be formed in2004. This is a separate organization, formed and fully managed by thealumni. The association serves as a channel for alumni networking and forthe exchange of information and opportunities. We hope that by being anactive member, an alumnus will be able to get to know their fellow alumnibetter, allowing networking and better cooperation.

The alumni association will open its memberships to graduates from theLocal Undergraduate Program, Local Graduate Program, Overseas GraduateProgram, and Senior High School Program. Currently, we have over 30 alumni,and by the end of the year we will have 1,332 graduates, most of them comingfrom the senior high school program. By the end of 2005, the number willmore than double.

SCHOLAR ACTIVITIES

Annual GatheringThe Annual Gathering is an important event for both the scholars and

Sampoerna Foundation. It is designed to provide an opportunity to cometogether, gain a better understanding of the Foundation’s values, and fostercharacter, leadership qualities, social awareness and a strong sense of family.It strengthens the bond among all members of Sampoerna Foundation’s“big family”.

PROGRAM KHUSUS

Olimpiade Sains NasionalOlimpiade Sains Nasional adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, DepartemenPendidikan Nasional. Kegiatan ini dirancang untuk mendorong kemampuanakademik para siswa sekolah yang berbakat dan meningkatkan iklim kompetisiakademik yang sehat khususnya di bidang ilmu pengetahuan. Kompetisi inimeliputi lima disiplin ilmu, yaitu Kimia, Matematika, Informatika/IlmuKomputer, Fisika dan Biologi.

Pertama kali, para pelajar mengikuti kompetisi di setiap sekolah. Parapemenang dari kompetisi ini kemudian mengikuti babak semi final ditingkat kabupaten dan provinsi, serta babak final di tingkat nasional. Semuapemenang tingkat nasional akan dilatih sebagai calon peserta OlimpiadeSains Internasional.

Sebagai bagian dari usaha untuk mendukung para pelajar Indonesiaterbaik ini, pada tahun 2003 Sampoerna Foundation menyediakan 25 beasiswaper tahun kepada para peraih medali emas tingkat SMA. Para penerimabeasiswa dapat menggunakan beasiswa ini untuk meneruskan pendidikankesarjanaan di bidang ilmu pengetahuan terapan, atau bisnis/manajemenpada universitas-universitas negeri yang direkomendasikan. SampoernaFoundation juga akan mendukung para pemenang medali emas asalIndonesia yang bertarung di arena Olimpiade Sains Internasional denganmenyediakan beasiswa untuk studi tingkat sarjana di luar negeri.

ALUMNI

Sejak kuartal ketiga tahun 2003, banyak waktu, pemikiran, dan upayatelah dicurahkan untuk merancang program dan kegiatan bagi para penerimabeasiswa Sampoerna Foundation yang telah menamatkan studi. Semuabermuara pada keputusan untuk mendirikan Sampoerna Foundation AlumniCenter. Tujuan departemen ini ialah menyediakan suatu forum bagi alumniuntuk mengembangkan kualitas profesional dan pribadi mereka, membinakelestarian hubungan timbal-balik antara alumni dengan SampoernaFoundation, serta bekerjasama dengan alumni untuk mengembangkan sektorpendidikan di Tanah Air.

Sampoerna Foundation Alumni Association (SFAA) akan dibentuk tahun2004. Ini merupakan organisasi terpisah, didirikan dan dikelola penuh olehalumni. Asosiasi akan menjadi sarana penghubung alumni serta ajangpertukaran informasi dan peluang karier. Kami berharap, dengan menjadianggota yang aktif, alumnus dapat lebih mengenal rekan-rekannya,memungkinkan terciptanya jejaring dan kerjasama lebih baik.

Anggota asosiasi alumni terbuka untuk lulusan program beasiswa S1, S2di dalam dan luar negeri, maupun lulusan SMA. Saat ini kami etlah memilikilebih dari 30 alumni. Pada akhir 2004, alumni kami akan mencapai 1.332orang, kebanyakan mereka berasal dari program beasiswa SMA. Pada akhir2005, jumlah ini akan lebih dari berlipat ganda.

PERTEMUAN TAHUNAN

Pertemuan Tahunan adalah salah satu kegiatan penting bagi para penerimabeasiswa maupun Sampoerna Foundation. Kegiatan ini dirancang untukmemberi kesempatan berkumpul, meningkatkan pemahaman yang lebih

Right: Scholars preparing for social activity during 2003 Annual Gathering.Kanan: Penerima beasiswa sedang bersiap untuk kegiatan bakti sosial pada Pertemuan Tahunan 2003.

Page 37: Annual report2003
Page 38: Annual report2003

36

Attendance at the annual gathering is mandatory for all university-levelscholars from the cities of Jakarta, Bandung, Yogyakarta and Surabaya. Thethree-day event is a venue where scholars can share their experiences andbuild a network of contacts with their counterparts from other universitiesand cities. They also develop personal skills through training and discussions.In addition, a communal outreach activity is also incorporated into the event.

The 2003 annual gathering included a professional and personaldevelopment program, motivational seminars, sharing and discussionforums, as well as outbound activities and a social outreach project wherescholars helped renovate an elementary school in a village near the locationof the Annual Gathering.

Regional Social ActivitiesBeing a Sampoerna Foundation Scholar entails much more than maintaining

good academic standing. The Foundation also encourages scholars to developsocial sensitivity and awareness about the needs of the community.

In Bandung, 13 local undergraduate and graduate scholars attendingPadjadjaran University and the Indonesian Institute of Technology (ITB)organized a visit to a local orphanage for the blind. The students helpedclean the orphanage and donated a Braille machine, 30 walking sticks anda guitar. They also initiated a reading program that they plan to continue ona regular basis.

In Yogyakarta, 16 scholars renovated and donated books to a library at ahalfway house for street children. In Surabaya, Sampoerna Foundationscholars, along with peers invited from the Indonesia Australia LanguageFoundation (IALF), held a training session to teach handicraft skills toorphans and marginalized children. In Jakarta, scholarship recipients taughtstreet children how to generate income from T-shirt printing.

By involving scholars in these social activities, the Foundation ensuresthat they not only excel academically but are also sensitive and committed

baik tentang nilai-nilai Sampoerna Foundation, membina karakter, kualitaskepemimpinan, kepedulian sosial, dan suasana kekeluargaan yang erat.Kegiatan ini semakin mempererat ikatan anggota keluarga besar SampoernaFoundation.

Pertemuan Tahunan ini wajib diikuti semua penerima beasiswa tingkatuniversitas dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Kegiatan yangdiadakan selama tiga hari ini merupakan ajang bagi para penerima beasiswauntuk membagi pengalaman mereka dan membangun jaringan persahabatandengan rekan-rekan mereka dari universitas dan daerah lain. Di sini, merekajuga membangun keterampilan pribadi melalui pelatihan dan diskusi.Sebagai tambahan, dalam kegiatan ini juga dilakukan bakti sosial untukmasyarakat sekitar.

Acara Pertemuan Tahunan 2003 meliputi program pengembangan pribadidan profesi, seminar tentang motivasi, forum diskusi dan berbagi, jugakegiatan luar ruang dan sosial. Pada acara bakti sosial, para penerima beasiswamembantu memperbaiki fasilitas salah satu SD Negeri yang letaknyaberdekatan dengan tempat penyelenggaraan Pertemuan Tahunan.

Kegiatan Sosial RegionalMenjadi penerima beasiswa Sampoerna Foundation lebih dari sekadar

mempertahankan prestasi akademik yang baik. Sampoerna Foundationjuga mendorong para penerima beasiswanya untuk mengembangkankepekaan dan kepedulian terhadap orang-orang di sekitar mereka yangmembutuhkan bantuan.

Para penerima beasiswa memberi usulan atau gagasan tentang bantuanyang akan diberikan kepada komunitas tertentu yang membutuhkan, kemudianmembuat rencana merealisasi bantuan tersebut, dan mengorganisasikegiatan sosial setiap tiga bulan di kota tempat mereka menuntut ilmu.

Di Bandung, sebanyak 13 penerima beasiswa S1 dan S2 SampoernaFoundation yang menekuni studi di Universitas Padjadjaran dan Institut

“ The day before I graduated, a multinational companythat is the global leader in its field recruited me.Working for a world-class company is a new challengefor me, an opportunity to enhance my skills base andlearn from experienced professionals. I am grateful forall I have achieved, and I will continue to add to myqualifications in order to keep up with this rapidlychanging world. The biggest challenge is to find outhow I can contribute to our beloved nation. So to myfellow scholars, I hope that we can work together toachieve our dreams and build a better Indonesia.”

Dicky Adinda Sukarmadji, MMAlumniMagister ManagementUniversity of Indonesia, Jakarta2001 Intake, Graduated on 20 September 2002

“ Sebelum saya diwisuda, sebuah perusahaan multinasionalyang ternama di bidangnya merekrut saya. Bekerjadi perusahaan kelas dunia merupakan tantanganbaru buat saya, peluang untuk meningkatkanketerampilan saya dan belajar dari para profesionalyang berpengalaman. Saya bersyukur untuk segalayang telah saya capai, dan saya akan terus mengasahdiri agar dapat mengikuti lajunya perubahan di duniaini. Tantangan terbesar saya ialah mencari tahu apayang dapat saya sumbangkan bagi bangsa tercinta.Karena itu, rekan-rekan penerima beasiswa, sayaberharap kita dapat bekerjasama untuk mencapaiimpian kita dan membangun Indonesia yang lebih baik.”

Dicky Adinda Sukarmadji, MMAlumniMagister Manajemen Universitas Indonesia, JakartaAngkatan 2001, lulus pada 20 September 2002

Page 39: Annual report2003

37

to solving the social and economic problems faced by their neighbors insurrounding communities and the nation as a whole.

NEW PROGRAMS FOR 2004

Sampoerna Foundation is embarking on a number of exciting new programsin 2004 in its continuing effort to enhance the quality of education inIndonesia, and to ensure that graduates of the system are bright, intelligentand competent individuals.

• Fulbright-Sampoerna Foundation Master of Business Administration(MBA) Scholarship ProgramSampoerna Foundation is the first local Indonesian partner of theAmerican Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), the administratorof the Fulbright program in Indonesia. The collaboration, signed onJanuary 14, 2004, will provide two academically gifted Indonesian studentsper year with scholarships to pursue MBA studies at leading businessschools in the USA for a maximum duration of two years. The program isexpected to commence in the third quarter 2005.

• Junior High School Scholarship Program Sampoerna Foundation is also expanding its commitment to education inIndonesia by providing scholarships for Junior High School students. Incooperation with the Directorate General of Primary and SecondaryEducation, Sampoerna Foundation plans to support a total of 1,000Junior High School students from economically disadvantaged familiesin the academic year 2004/2005. They will receive monthly financialassistance for a maximum period of three years, dependent on maintainingsatisfactory academic achievement.

Teknologi Bandung (ITB) mengunjungi panti tunanetra. Mereka membersihkanpanti dan menyumbang alat tulis Braille, 30 tongkat untuk berjalan, dansebuah gitar. Mereka juga membacakan sejumlah buku untuk para penyandangtunanetra di sana, yang menurut rencana akan menjadi kegiatan rutin.

Di Yogyakarta, 16 penerima beasiswa merenovasi dan menyumbangkansejumlah buku bacaan ke perpustakaan di rumah singgah bagi anak-anakjalanan. Di Surabaya, para penerima beasiswa Sampoerna Foundationbersama-sama dengan beberapa siswa dan guru Indonesia AustraliaLanguage Foundation (IALF), menggelar pelatihan keterampilan membuatketupat bagi para yatim piatu dan anak-anak miskin. Sementara di Jakarta,para penerima beasiswa mengajarkan anak-anak jalanan cara menyablonuntuk memperoleh penghasilan.

Dengan melibatkan para penerima beasiswa dalam berbagai kegiatansosial, Sampoerna Foundation ingin memastikan, mereka bukan hanyaberprestasi cemerlang, tapi jugaa memiliki kepekaan dan komitmen untukmenyelesaikan masalah-masalah sosial dan ekonomi yang dialamimasyarakat sekitarnya dan bangsa secara keseluruhan.

PROGRAM-PROGRAM BARU TAHUN 2004

Sampoerna Foundation akan memulai sejumlah program baru di tahun2004 sebagai kelanjutan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan diIndonesia, serta memastikan para lulusannya adalah individu-individu yangcerdas dan kompeten.

• Program Beasiswa Studi MBA Fulbright-Sampoerna FoundationSampoerna Foundation adalah mitra lokal pertama bagi AmericanIndonesian Exchange Foundation (AMINEF), administrator programFulbright di Indonesia. Kesepakatan kerjasama yang ditandatangani

“ As an independent non-profit institution, SampoernaFoundation has spread awareness of the importance ofeducation for the country’s youth by granting scholarshipsto young, academically outstanding students.

In a developing country such as Indonesia, we cannotfully depend on the government to overcome all theproblems in the education sector. The support andparticipation of the entire members of the communityare required to assist in the process of developing theintellectual life of the Indonesian nation.”

Sri Sultan Hamengku Buwono XGovernor of Special Region of Yogyakarta, also thetraditional leader of the Sultanate of Yogyakarta

“ Sebagai lembaga nirlaba yang independen, SampoernaFoundation telah menebar kepedulian terhadapkelanjutan pendidikan anak bangsa melalui pemberianbeasiswa bagi generasi muda Indonesia yang berprestasi.

Di negara sedang berkembang seperti Indonesia,kita tidak dapat sepenuhnya mengandalkanPemerintah dalam mengatasi berbagai masalah dibidang pendidikan. Diperlukan dukungan dan partisipasisegenap warga masyarakat untuk turut sertamencerdaskan kehidupan bangsa.”

Sri Sultan Hamengku Buwono XGubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,Sultan dari Kesultanan Yogyakarta

Page 40: Annual report2003

38

• Teacher ProgramRecognizing the importance of educators in motivating students to excel,Sampoerna Foundation’s Teacher Training Program aims to improve theteaching quality of selected primary and secondary public school teachersfrom four major cities. The training program will be a series of coursesconducted over a one-year period, covering various areas of teaching,and include a project at its conclusion.

• Institutional DevelopmentTo address the various issues affecting the quality of Indonesian graduatestudents (specifically from graduate business schools), SampoernaFoundation is considering embarking on a program tailored to institutionaldevelopment. Sampoerna Foundation believes that the most effectivemeans will be the establishment of a comprehensive pilot graduatebusiness school that shares its expertise and knowledge with othergraduate business schools.

• International Science Olympiad In its continuing support for the National Science Olympiad, in 2004Sampoerna Foundation will also be involved in supporting theInternational Science Olympiad. Winners from the national olympiadwill be trained to be sent to represent Indonesia at this prestigiousinternational event.

pada 14 Januari 2004 akan membuka peluang studi setiap tahun kepadadua mahasiswa Indonesia yang berprestasi cemerlang untuk menekunistudi MBA di sekolah-sekolah bisnis terkemuka di Amerika Serikat, selamamaksimal dua tahun. Program ini diharapkan mulai berjalan pada kuartalketiga 2005.

• Program Beasiswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)Sampoerna Foundation juga memperluas komitmennya bagi kemajuanpendidikan di Indonesia dengan menyediakan beasiswa untuk parasiswa Sekolah Menengah Pertama. Bekerjasama dengan DirektoratJenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Sampoerna Foundationberencana memberi dukungan setiap tahun kepada 1.000 siswa SMPNyang berasal dari keluarga tak mampu, mulai dari tahun akademik2004/2005. Mereka akan menerima bantuan finansial setiap bulanselama maksimal tiga tahun, tergantung pada keberhasilan merekamempertahankan prestasi akademik yang memuaskan.

• Program GuruMenyadari pentingnya peran para pendidik dalam memotivasi parasiswa agar berprestasi, Program Pelatihan Guru Sampoerna Foundationbertujuan meningkatkan kualitas pengajaran para guru pilihan darisejumlah sekolah dasar dan sekolah lanjutan di empat kota besar.Program pelatihan berupa serangkaian kursus yang diadakan selamasatu tahun, mencakup berbagai bidang pengajaran termasuktugas akhir.

• Pengembangan KelembagaanUntuk menangani beraneka masalah yang mempengaruhi kualitas paralulusan pascasarjana Indonesia (terutama lulusan sekolah bisnis),

“ I fully share and support the vision of SampoernaFoundation that only through universal access toschooling and through high-quality education canIndonesia impart first-class intellectual and ethicalstandards to emerging generations of business andgovernment leaders who will lead the country. Therecan be no doubt that building a strong nation dependslargely on quality education and qualified humanresources. Investment in human resources is thereforethe best investment in our future. I believe that thisvision of Sampoerna Foundation needs to be sharedand supported by local and multinational corporationsinvolved in Indonesia.”

Abdurahman Wahid4th President of the Republic of Indonesia

“ Saya sangat mendukung visi Sampoerna Foundation,bahwa hanya melalui akses universal terhadap sekolahdan melalui pendidikan yang berkualitas tinggi,Indonesia dapat menghasilkan intelektual kelas duniadan standar etika, agar tercipta generasi pemimpin bisnisdan pemerintahan yang akan memimpin negeri ini.Tidak diragukan lagi, membangun bangsa yang kuatsangat bergantung pada pendidikan yang berkualitasdan sumber daya manusia yang kompeten. Karena itu,investasi dalam sumber daya manusia adalah investasiterbaik bagi masa depan kita. Saya yakin, visiSampoerna Foundation ini perlu dibagikan dandidukung oleh perusahaan-perusahaan lokal danmultinasional yang ada di Indonesia.”

Abdurahman Wahid4th President of the Republic Indonesia

Page 41: Annual report2003

39

Sampoerna Foundation mempertimbangkan untuk merancang suatuprogram khusus untuk pengembangan kelembagaan. SampoernaFoundation yakin, cara yang paling efektif ialah mendirikan sebuahsekolah bisnis percontohan yang dapat membagi pengalaman danpengetahuan dengan sekolah-sekolah bisnis lain.

• Olimpiade Sains InternasionalSebagai kelanjutan dukungan terhadap Olimpiade Sains Nasional,Sampoerna Foundation juga akan terlibat dalam Olimpiade SainsInternasional. Para pemenang Olimpiade Sains Nasional akan dilatihuntuk mewakili Indonesia dalam ajang kompetisi internasional yangbergengsi ini.

“ ...As a member of the civil society, SampoernaFoundation has shown it is one of the rapidly growingnon-profit organizations in Indonesia. Its focus on thedevelopment of Indonesian people through educationis a commendable effort that has to be followed andsupported by many, particularly financially-ableindividuals and corporations.”

Arief T. Surowidjojo SH. L.LMBoard of Advisor Sampoerna Foundation

“ .... Sebagai bagian dari masyarakat sipil, SampoernaFoundation termasuk salah satu organisasi nirlabayang tumbuh pesat di Indonesia. Fokus SampoernaFoundation pada pengembangan masyarakatIndonesia melalui pendidikan merupakan usaha yangpatut dipuji, yang sebaiknya diikuti dan didukung olehbanyak pihak, terutama individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang memiliki kemampuan finansial.”

Arief T. Surowidjojo, S.H., L.LMDewan Penasihat Sampoerna Foundation

Page 42: Annual report2003

Eka Rosmitalia, Graduate student at Padjadjaran University, 2003 Intake, during regional social activity in Bandung. Eka Rosmitalia, mahasiswa programMagister Manajemen di Universitas Padjadjaran, tahun program 2003 pada acara sosial regional di Bandung.

Page 43: Annual report2003

financial statementswith Independent Auditors’ Report

Years Ended December 31, 2003 And 2002

C O N T E N T SIndependent Auditors’ Report 42

Statements of Financial Position 43

Statements of Activities 44

Statements of Cash Flows 45

Notes to Financial Statements 46

D A F TA R I S I

Laporan Auditor Independen 52

Laporan Posisi Keuangan 53

Laporan Aktivitas 54

Laporan Arus Kas 55

Catatan atas Laporan Keuangan 56

laporan keuanganDengan Laporan Auditor Independen

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2003 dan 2002

41

Page 44: Annual report2003

42

Independent Auditors’ Report

Report No. RPC-2189

The Patrons, Supervisors and ExecutivesYayasan Sampoerna

We have audited the statements of financial position of Yayasan Sampoerna (the Foundation) as of December 31, 2003 and 2002, and the related statementsof activities and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Foundation’s executives. Our responsibility isto express an opinion on these financial statements based on our audits.

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Accountants. Those standards require that weplan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includesexamining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accountingprinciples used and significant estimates made by executives, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our auditsprovide a reasonable basis for our opinion.

In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of Yayasan Sampoerna as of December31, 2003 and 2002, and the results of its activities and its cash flows for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principlesin Indonesia.

Prasetio, Sarwoko & Sandjaja

Drs. Bangkit KuncoroPublic Accountant License No. 98.1.0067

March 17, 2004

The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of activities and cash flows in accordance with accounting principles and practices

generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied

in Indonesia.

Page 45: Annual report2003

43

Notes 2003 2002

ASSETS

CURRENT ASSETSCash and cash equivalents 2, 3 30,247,601,226 16,697,909,488Other current assets 32,996,604

Total Current Assets 30,280,597,830 16,697,909,488

NON-CURRENT ASSETSInvestment in government bond 2, 4 10,701,000,000 -Office equipment – net of accumulated

depreciation of Rp10,573,721 107,446,684 -

Total Non-Current Assets 10,808,446,684 -

TOTAL ASSETS 41,089,044,514 16,697,909,488

LIABILITIES AND NET ASSETS

CURRENT LIABILITIESOther payable - 2,105,000Taxes payable 96,105,115 5,319,975Accrued expenses 88,768,069 93,905,030

Total Current Liabilities 184,873,184 101,330,005

NET ASSETS 5Unrestricted 40,904,171,330 16,596,579,483

TOTAL LIABILITIES AND NET ASSETS 41,089,044,514 16,697,909,488

YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Page 46: Annual report2003

44

Notes 2003 2002

REVENUES 2Contributions 6 33,639,326,200 19,846,075,334Interest income 2,110,533,212 159,517,808

Total Revenues 35,749,859,412 20,005,593,142

EXPENSES AND LOSSES 2Scholarship Expenses

Graduate 7, 12 4,165,919,677 2,024,890,949High school 8, 12 2,400,438,400 659,480,000Undergraduate 12 313,431,255 205,890,060Post graduate 12 15,050,000 11,005,414

Program support expenses 9, 12 1,611,600,009 507,174,663Management and general expenses 10, 12 2,435,001,745 1,505,648,283Others 4 500,826,479 43,525,398

Total Expenses 11,442,267,565 4,957,614,767

INCREASE IN NET ASSETS 24,307,591,847 15,047,978,375

NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR 16,596,579,483 1,548,601,108

NET ASSETS AT END OF YEAR 40,904,171,330 16,596,579,483

YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF ACTIVITIES

Years Ended December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Page 47: Annual report2003

45

Notes 2003 2002

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIESCash receipts from:

Contributions 6 33,044,894,700 19,846,075,334Interest income 2,110,533,212 159,517,808

Cash payments for:Scholarship programs (6,853,439,332) (2,901,266,423)Program support 9 (1,569,494,309) (507,174,663)Professional services (453,953,698) (1,136,416,430)Suppliers and employees (1,111,683,031) (429,295,753)Other operating activities (354,145,399) (62,644,443)

Net Cash Provided by Operating Activities 24,812,712,143 14,968,795,430

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIESInvestment in government bond 4 (11,145,000,000) -Acquisitions of office equipment (118,020,405) -

Cash Used in Investing Activities (11,263,020,405) -

NET INCREASE INCASH AND CASH EQUIVALENTS 13,549,691,738 14,968,795,430

CASH AND CASH EQUIVALENTSAT BEGINNING OF YEAR 16,697,909,488 1, 729,114,058

CASH AND CASH EQUIVALENTSAT END OF YEAR 3 30,247,601,226 16,697,909,488

Non-cash activities:Contributions in kind 594,431,500 -

YAYASAN SAMPOERNASTATEMENTS OF CASH FLOWS

Years Ended December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

The accompanying notes form an integral part of these financial statements.

Page 48: Annual report2003

46

1. GENERAL

Yayasan Sampoerna (the Foundation) was established in Indonesia on March 1, 2001 based on Notarial Deed No. 1 of Sutjipto, S.H. The Deed ofEstablishment was published in Supplement No. 161 of State Gazette No. 64 dated August 10, 2001. The Articles of Association has been amendedseveral times, most recently by Notarial Deed No. 68 of Sutjipto, S.H., dated September 15, 2003, to comply with Law No. 16 Year 2001 regarding the“Foundation”. As of the date of independent auditor’s report, the amendment is still in the process of registration with the Department of Justice of theRepublic of Indonesia. Based on the latest amendment of Articles of Association, the initial net worth (kekayaan bersih) of the Foundation is Rp28.8billion consisting of contributions from PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) of Rp27.0 billion and contributions from Putera Sampoerna of Rp1.8billion, respectively.

The scope of activities of the Foundation comprises of, among others, education and research including providing scholarship and supporting socialactivities. The Foundation awards qualified students under its Scholarship Programs for Post Graduate Studies, Graduate Studies (Local and Overseas),Undergraduate Studies and High School. The Foundation is domiciled in Jakarta.

The main donor of the Foundation is PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) that is committed to contribute at a maximum of 2% of its net incomeeach year.

As of December 31, 2003, the members of the Foundation’s Patrons, Supervisors and Executives based on the amendment of Articles of Association asnotarized by Notarial Deed No. 79 of Sutjipto, S.H. dated May 20, 2003, are as follows:

Patrons Supervisors Executives

Putera Sampoerna*) Eka Dharmajanto Kasih*) Jacqueline Michelle SampoernaArief T. Surowidjojo Marzuki Usman Niken K. RachmadJohn A. Prasetio Tjandra BachtiarNurcholis Madjid

*) HMS’ commissioners

In addition, on the same Notarial Deed, the boards approved the change in titles of the following:

1. Board of Advisors into Patrons2. Board of Supervisors into Supervisors3. Board of Management into Executives

As of December 31, 2002, the members of the Foundation’s Patrons, Supervisors and Executives based on the Deed of Establishment asnotarized by Notarial Deed No. 1 of Sutjipto, S.H. dated March 1, 2001, are as follows:

Board of Advisors Board of Supervisors Board of Management

Putera Sampoerna*) Eka Dharmajanto Kasih*) Jacqueline Michelle SampoernaArief T. Surowidjojo Marzuki Usman Niken K. RachmadJohn A. Prasetio Phang Cheow Hock*) Tjandra BachtiarNurcholis MadjidDorojatun Kuntjoro Jakti

*) HMS’ commissioners

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

Page 49: Annual report2003

47

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Basis of Financial StatementsThe Foundation adopted the accounting policies and presented the financial statements based on the Statement of Financial Accounting Standards(PSAK) No. 45, “Financial Reporting for Non-Profit Organizations”, and the principles and practices generally accepted in Indonesia.

The financial statements have been prepared on the historical cost basis of accounting, except for investment in government bond that isstated at fair value. These financial statements are prepared using accrual basis, except for the statements of cash flows.

The statements of cash flows present the receipts and payments of cash and cash equivalents classified into operating and investing activities usingthe direct method.

The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.

Cash and Cash EquivalentsTime deposits with maturities of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are considered as “CashEquivalents”

Transactions with Related PartiesThe Foundation has transactions with an entity that is regarded as having special relationship as defined under Statement of Financial AccountingStandards (PSAK) No. 7, “Related Party Disclosures”.

Prepaid ExpensesPrepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.

Office EquipmentOffice equipment is stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method over the estimateduseful lives of the assets that are four years.

Investment in Government BondInvestment in government bond is stated at fair value. Unrealized gain or loss on such investment is reported in the statement of activities as increaseor decrease in unrestricted net assets unless their use is temporarily or permanantly restricted by explicit donor stipulations or by law.

Revenue and Expense RecognitionRevenue from donors is recognized upon receipts of contributions, and is considered as unrestricted contributions. Expenses are recognized asincurred.

Foreign Currency Transactions and BalancesTransactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah amounts at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. Atthe date of statements of financial position, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the BankIndonesia’s middle rate of exchange at such date. The resulting gains or losses are credited or charged to operations of the current year.

For December 31, 2003 and 2002, the rate of exchange used was Rp8,465 and Rp8,940 to US$1, respectively, computed by taking theaverage transactions exchange rates of Bank Indonesia as of December 31, 2003 and 2002, respectively.

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

Page 50: Annual report2003

48

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

Income TaxIn accordance with Income Tax Law No. 17 Year 2000, donations and contributions not related to business, ownership or control betweenrelated parties are not subject to income tax. Contributions received from donors by the Foundation are not subject to income tax as confirmed by aletter from the Directorate General of Taxation No. S-729/PJ.42/2001 dated November 29, 2001.

Use of EstimatesThe preparation of the financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires executives to make estimations andassumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might bebased on amounts, which differ from those estimates.

3. CASH AND CASH EQUIVALENTS

This account consists of:

2003 2002Cash on hand

In US Dollar 4,867,375 8,940,000In Rupiah 18,909,365 -

Cash in bankIn US Dollar

ABN Amro Bank N.V. 709,976,988 425,805,495ABN Amro Bank N.V., Singapore 63,557,336 -

In RupiahPT Bank Central Asia Tbk. 586,481,608 -ABN Amro Bank N.V. 411,791,092 263,163,993

Cash equivalentsIn Rupiah

Time deposits ABN Amro Bank N.V. 12,250,000,000 16,000,000,000PT Bank Bukopin 10,000,000,000 -

Overnight deposits – ABN Amro Bank N.V. 6,202,017,462 -

Total 30,247,601,226 16,697,909,488

The cash equivalents bear annual interest rates as follows:

2003 2002(%) (%)

Time deposits 5.1 - 12.0 12.0Overnight deposits 4.3 - 7.3 -

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

Page 51: Annual report2003

49

4. INVESTMENT IN GOVERNMENT BOND

In June 2003, the Foundation purchased a government bond, FR0002, with nominal value of Rp10 billion at the rate of 111.45%. As of December 31,2003, the bond was stated at fair value that was based on the recap bond rate published by Bank Indonesia on December 30, 2003. Unrealized lossamounting to Rp444 million incurred due to the decrease in the fair value of the bond is presented in the 2003 statement of activities.

The bond bears interest rate of 14% per annum and is due on June 15, 2009. In 2003, the Foundation received interest income (net of tax) of Rp511 millionfor six months period.

5. NET ASSETS

The donors of the Foundations have placed no restrictions on the usage of their contributions and thus, the Foundation’s Net Assets are allclassified as “Unrestricted”.

6. CONTRIBUTIONS

The details of this account are as follows:2003 2002

In Rupiah 30,206,655,440 18,677,420,000In US Dollar 2,838,239,260 1,168,655,334In Kind 594,431,500 -

Total 33,639,326,200 19,846,075,334

The Foundation’s revenue is mainly derived from contributions of HMS of Rp30.0 billion and Rp18.5 billion in 2003 and 2002, respectively (Note 1).

7. GRADUATE SCHOLARSHIP EXPENSES

Expenses on graduate scholarship comprise of expenses on program as follows:

2003 2002

Local 2,302,875,836 1,329,910,099Overseas 1,863,043,841 694,980,850

Total 4,165,919,677 2,024,890,949

a. Local Graduate Scholarships Program

This account mainly comprises of tuition fee, books and research costs, cost of living and other related expenses of the scholars underthis program.

As of December 31, 2003 and 2002, the Foundation has 40 and 30 scholars, respectively, under this program.

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

Page 52: Annual report2003

50

7. GRADUATE SCHOLARSHIP EXPENSES (continued)

b. Overseas Graduate Scholarships Program

This account mainly comprises of tuition fee, books and research costs, cost of living and other related expenses of the scholars underthis program.

As of December 31, 2003 and 2002, the Foundation has 5 and 2 scholars, respectively, under this program.

Scholar applicants eligible for scholarships under the local and overseas Graduate Scholarships Programs are the ones who meet the general requirementsand pass all stages of selection process such as university entrance test (and GMAT and TOEFL for overseas graduate program), psychological test andinterview. The psychological test and interview are conducted by an independent professional appointed by the Foundation.

8. HIGH SCHOOL SCHOLARSHIP EXPENSES

This account represents tuition fees, books and allowances and related expenses of the scholars under high school scholarship program incooperation with the Ministry of National Education (Depdiknas) (Note 11a). Under this program, Depdiknas provides information about thestudents in need of financial support to continue their secondary education (high school). Then, the Foundation will select and award thescholarship to the deserving and outstanding students based on their academic records.

As of December 31, 2003 and 2002, the Foundation has about 9,110 and 3,200 scholars, respectively, all over Indonesia under this program. To distributethe scholarship grants to high school scholars, the Foundation entered an agreement with PT Pos Indonesia (Note 11b).

9. PROGRAM SUPPORT EXPENSES

This account represents indirect expenses inccurred to support the Foundation’s scholarship programs. The details of this account are as follows:

2003 2002

Program promotion 417,251,983 259,144,230Program support compensation 347,017,300 -Scholar support program 274,103,406 108,172,733Annual event 273,909,750 90,990,200National science olympic 170,317,070 -Program merchandise 128,660,500 48,867,500Others 340,000 -

Total 1,611,600,009 507,174,663

In 2002, salaries and other fringe benefit were paid by HMS.

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

Page 53: Annual report2003

51

10. MANAGEMENT AND GENERAL EXPENSES

Management and general expenses consist of:2003 2002

Rental and service charge 590,167,235 -Salaries and other fringe benefits 511,729,829 -Professional fees 481,888,198 1,069,001,510Traveling 253,141,216 104,216,769Advertising and promotion 157,404,075 104,253,535Office supplies 100,765,250 38,683,380Others 339,905,942 189,493,089

Total 2,435,001,745 1,505,648,283

In 2002, salaries and other fringe benefit were paid by HMS.

11. AGREEMENTS

a. Ministry of National Education

On May 29, 2001, the Foundation entered into an agreement with the Ministry of National Education (Depdiknas), whereby the Foundation is committed to grant scholarships to 3,000 students with financial difficulties each year to help them complete their secondary education (high school). The Foundation will provide Rp30,000 per month to each student for tuition fees and books allowances.

The Foundation will grant scholarship for three consecutive academic year starting 2001/2002 until 2003/2004. Each grant will cover a three-year high school education of selected students. The agreement is valid for five years and is terminated upon payment of the third phase scholarships at the end of academic year of 2005/2006.

b. PT Pos Indonesia

On July 17, 2001, the Foundation entered into cooperation agreement with PT Pos Indonesia in relation to the High School Scholarship Program granted by the Foundation in cooperation with Depdiknas. The agreement provides that PT Pos Indonesia will administer thedistribution of the scholarship funds to the students all over Indonesia, and to provide report on payments made to the students through PT PosIndonesia’s website for at least a month after the payments. The Foundation is charged Rp8,000 for each payment made to the students.

12. RECLASSIFICATIONS OF ACCOUNTS

Certain accounts in the 2002 financial statements have been reclassified to confirm with the presentation of accounts in the 2003 financial statements.

13. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS

The Executives of the Foundation is responsible for the preparation of these financial statements that where completed on March 17, 2004.

YAYASAN SAMPOERNANOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

Years Ended December 31, 2003 And 2002(Expressed in Rupiah)

Page 54: Annual report2003

52

Laporan Auditor Independen

Laporan No. RPC-2189

Pembina, Pengawas dan PengurusYayasan Sampoerna

Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan Yayasan Sampoerna (Yayasan) tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan aktivitas dan laporanarus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab pengurus Yayasan. Tanggung jawab kami terletakpada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakandan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan,atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsipakuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh pengurus, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan YayasanSampoerna tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta hasil aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Prasetio, Sarwoko & Sandjaja

Drs. Bangkit KuncoroNIAP 98.1.0067

17 Maret 2004

Page 55: Annual report2003

53

Catatan 2003 2002

AKTIVA

AKTIVA LANCARKas dan setara kas 2, 3 30.247.601.226 16.697.909.488Aktiva lancar lainnya 32.996.604 -

Jumlah Aktiva Lancar 30.280.597.830 16.697.909.488

AKTIVA TIDAK LANCARInvestasi dalam obligasi pemerintah 2, 4 10.701.000.000 -Peralatan kantor – setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp10.573.721 107.446.684 -

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 10.808.446.684 -

JUMLAH AKTIVA 41.089.044.514 16.697.909.488

KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH

KEWAJIBAN LANCARHutang lain-lain - 2.105.000Hutang pajak 96.105.115 5.319.975Beban masih harus dibayar 88.768.069 93.905.030

Jumlah Kewajiban Lancar 184.873.184 101.330.005

AKTIVA BERSIH 5Tidak terikat 40.904.171.330 16.596.579.483

JUMLAH KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH 41.089.044.514 16.697.909.488

YAYASAN SAMPOERNALAPORAN POSISI KEUANGAN31 Desember 2003 dan 2002

(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 56: Annual report2003

54

Catatan 2003 2002

PENDAPATAN 2Sumbangan 6 33.639.326.200 19.846.075.334Penghasilan bunga 2.110.533.212 159.517.808

Jumlah Pendapatan 35.749.859.412 20.005.593.142

BEBAN DAN KERUGIAN 2Beban beasiswa

Pasca sarjana 7, 12 4.165.919.677 2.024.890.949Sekolah Menengah Umum 8, 12 2.400.438.400 659.480.000Sarjana 12 313.431.255 205.890.060Doktoral 12 15.050.000 11.005.414

Beban dukungan program 9, 12 1.611.600.009 507.174.663Beban manajemen dan umum 10, 12 2.435.001.745 1.505.648.283Lain-lain 4 500.826.479 43.525.398

Jumlah Beban 11.442.267.565 4.957.614.767

KENAIKAN AKTIVA BERSIH 24.307.591.847 15.047.978.375

AKTIVA BERSIH AWAL TAHUN 16.596.579.483 1.548.601.108

AKTIVA BERSIH AKHIR TAHUN 40.904.171.330 16.596.579.483

YAYASAN SAMPOERNALAPORAN AKTIVITAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 57: Annual report2003

55

Catatan 2003 2002

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari:

Sumbangan 6 33.044.894.700 19.846.075.334Penghasilan bunga 2.110.533.212 159.517.808

Pembayaran untuk:Program beasiswa (6.853.439.332) (2.901.266.423)Dukungan program 9 (1.569.494.309) (507.174.663)Honorarium tenaga ahli (453.953.698) (1.136.416.430)Pemasok dan karyawan (1.111.683.031) (429.295.753)Aktivitas operasional lainnya (354.145.399) (62.644.443)

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 24.812.712.143 14.968.795.430

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIInvestasi dalam obligasi pemerintah 4 (11.145.000.000) -Perolehan peralatan kantor (118.020.405) -

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (11.263.020.405) -

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 13.549.691.738 14.968.795.430

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 16.697.909.488 1.729.114.058

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3 30.247.601.226 16.697.909.488

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:Sumbangan dalam bentuk barang 6 594.431.500 -

YAYASAN SAMPOERNALAPORAN ARUS KAS

Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002(Dinyatakan dalam Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 58: Annual report2003

56

1. UMUM

Yayasan Sampoerna (Yayasan) didirikan di Indonesia pada tanggal 1 Maret 2001 berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 1. Akta pendirian tersebuttelah diumumkan dalam Berita Negara No. 64, Tambahan No. 161 tanggal 10 Agustus 2001. Anggaran Dasar Yayasan telah mengalami beberapa kaliperubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto S.H., No. 68 tanggal 15 September 2003 sehubungan dengan penyesuaian terhadap Undang-undangNo. 16 Tahun 2001 tentang “Yayasan”. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perubahan tersebut masih dalam proses dicatatkan padaDepartemen Kehakiman Republik Indonesia. Berdasarkan perubahan terakhir Anggaran Dasar, jumlah kekayaan bersih awal Yayasan adalah sebesarRp28,8 miliar yang terdiri atas sumbangan dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) sebesar Rp27,0 miliar dan sumbangan dari PuteraSampoerna sebesar Rp1,8 miliar.

Kegiatan Yayasan meliputi, antara lain, menyelenggarakan pendidikan dan penelitian termasuk penyediaan beasiswa dan mendukung kegiatan-kegiatan sosial. Yayasan memberikan Program Beasiswa bagi para pelajar yang memenuhi syarat untuk Pendidikan Doktoral, Pendidikan Pasca Sarjana(Lokal dan Luar Negeri), Pendidikan Sarjana dan Sekolah Menengah Umum. Yayasan berkedudukan di Jakarta.

Donatur utama dari Yayasan adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMS) yang berkomitmen untuk memberikan sumbangan sebanyak-banyaknya 2% dari laba bersih HMS setiap tahun.

Pada tanggal 31 Desember 2003, susunan Pembina, Pengawas dan Pengurus Yayasan berdasarkan perubahan Anggaran Dasar yang diaktakan denganAkta Notaris Sutjipto, S.H., No. 79 tanggal 20 Mei 2003, adalah sebagai berikut:

Pembina Pengawas Pengurus

Putera Sampoerna*) Eka Dharmajanto Kasih*) Jacqueline Michelle SampoernaArief T. Surowidjojo Marzuki Usman Niken K. RachmadJohn A. Prasetio Tjandra BachtiarNurcholis Madjid

*) Komisaris HMS

Selain itu, dalam Akta Notaris yang sama, Dewan menyetujui perubahan istilah-istilah berikut ini:

1. Dewan Pembina menjadi Pembina2. Dewan Pengawas menjadi Pengawas3. Manajemen menjadi Pengurus

Pada tanggal 31 Desember 2002, susunan Dewan Pembina, Dewan Pengawas dan Manajemen Yayasan berdasarkan Akta Pendirian yang diaktakandengan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 1 tanggal 1 Maret 2001 adalah sebagai berikut:

Dewan Pembina Dewan Pengawas Manajemen

Putera Sampoerna*) Eka Dharmajanto Kasih*) Jacqueline Michelle SampoernaArief T. Surowidjojo Marzuki Usman Niken K. RachmadJohn A. Prasetio Phang Cheow Hock*) Tjandra BachtiarNurcholis MadjidDorojatun Kuntjoro Jakti

*) Komisaris HMS

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 Desember 2003 dan 2002(Dinyatakan dalam Rupiah)

Page 59: Annual report2003

57

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Dasar Penyusunan Laporan KeuanganYayasan menerapkan kebijakan-kebijakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)No. 45, “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba”, dan prinsip serta praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk investasi dalam obligasi pemerintah yang dinyatakansebesar nilai wajar. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali laporan arus kas.

Laporan arus kas menyajikan dan mengelompokan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi dan investasi denganmenggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.

Kas dan Setara KasDeposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan pinjaman diklasifikasikansebagai “Setara Kas”.

Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan IstimewaYayasan melakukan transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Biaya Dibayar Di MukaBiaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya.

Peralatan KantorPeralatan kantor dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurusberdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yaitu empat tahun.

Investasi dalam Obligasi PemerintahInvestasi dalam obligasi pemerintah dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi dalam investasi tersebut diakuidalam laporan aktivitas sebagai kenaikan atau penurunan dari aktiva bersih tidak terikat kecuali penggunaannya terikat secara temporer atau permanenoleh persyaratan eksplisit dari donatur atau berdasarkan hukum.

Pengakuan Pendapatan dan BebanPendapatan dari donatur diakui pada saat penerimaan sumbangan, dan dianggap sebagai sumbangan tidak terikat. Beban diakui pada saat terjadinya.

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisikeuangan, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesiayang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uangasing, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat yang digunakan masing-masing adalah Rp8.465 dan Rp8.940,dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002.

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 Desember 2003 dan 2002(Dinyatakan dalam Rupiah)

Page 60: Annual report2003

58

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

Pajak PenghasilanSesuai dengan Undang-undang Pajak Penghasilan No. 17 Tahun 2000, sumbangan dan kontribusi yang tidak terkait dengan usaha, kepemilikan ataupengendalian antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dikenakan pajak penghasilan. Sumbangan yang diterima Yayasan dari paradonatur tidak dikenakan pajak penghasilan sebagaimana ditegaskan dalam surat dari Direktorat Jenderal Pajak No. S-729/PJ.42/2001 tanggal 29Nopember 2001.

Penggunaan EstimasiPenyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan pengurus untuk menetapkanestimasi dan asumsi-asumsi yang berpengaruh pada jumlah yang dilaporkan di dalamnya. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuatestimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dengan jumlah estimasi.

3. KAS DAN SETARA KAS

Akun ini terdiri dari:

2003 2002

KasDolar Amerika Serikat 4.867.375 8.940.000Rupiah 18.909.365 -

BankDolar Amerika Serikat

ABN AMRO Bank N.V. 709.976.988 425.805.495ABN AMRO Bank N.V., Singapura 63.557.336 -

RupiahPT Bank Central Asia Tbk. 586.481.608 -ABN AMRO Bank N.V. 411.791.092 263.163.993

Setara kasRupiah

Deposito berjangkaABN AMRO Bank N.V. 12.250.000.000 16.000.000.000PT Bank Bukopin 10.000.000.000 -

Overnight deposits – ABN AMRO Bank N.V. 6.202.017.462 -

Jumlah 30.247.601.226 16.697.909.488

Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut:

2003 2002(%) (%)

Deposito berjangka 5,1 - 12,0 12,0Overnight deposits 4,3 - 7,3 -

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 Desember 2003 dan 2002(Dinyatakan dalam Rupiah)

Page 61: Annual report2003

59

4. INVESTASI DALAM OBLIGASI PEMERINTAH

Pada bulan Juni 2003, Yayasan membeli obligasi pemerintah, FR0002, dengan nilai nominal Rp10 miliar dengan harga sebesar 111,45%. Pada tanggal31 Desember 2003, obligasi tersebut dinyatakan sebesar nilai wajar berdasarkan nilai pasar obligasi yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia padatanggal 30 Desember 2003. Kerugian yang belum terealisasi sebesar Rp444 juta yang timbul karena penurunan nilai wajar obligasi disajikan dalamlaporan aktivitas tahun 2003.

Suku bunga dari obligasi tersebut adalah 14% per tahun dan obligasi akan jatuh tempo pada tanggal 15 Juni 2009. Pada tahun 2003, Yayasan menerimapenghasilan bunga (setelah dikurangi pajak) sebesar Rp511 juta untuk periode enam bulan.

5. AKTIVA BERSIH

Para donatur Yayasan tidak membatasi penggunaan sumbangan mereka dan oleh karena itu, Aktiva Bersih Yayasan dikelompokkan sebagai “Tidak Terikat”.

6. SUMBANGAN

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2003 2002

Dalam Rupiah 30.206.655.440 18.677.420.000Dalam Dolar Amerika Serikat 2.838.239.260 1.168.655.334Dalam bentuk barang 594.431.500 -

Jumlah 33.639.326.200 19.846.075.334

Pendapatan Yayasan terutama berasal dari sumbangan HMS masing-masing sebesar Rp30,0 miliar dan Rp18,5 miliar pada tahun 2003 dan 2002(Catatan 1).

7. BEBAN BEASISWA PASCA SARJANA

Beban beasiswa pasca sarjana terdiri dari pengeluaran untuk program berikut ini:

2003 2002

Lokal 2.302.875.836 1.329.910.099Luar Negeri 1.863.043.841 694.980.850

Jumlah 4.165.919.677 2.024.890.949

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 Desember 2003 dan 2002(Dinyatakan dalam Rupiah)

Page 62: Annual report2003

60

7. BEBAN BEASISWA PASCA SARJANA (lanjutan)

a. Program Beasiswa Pasca Sarjana Lokal

Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan biaya penelitian, biaya hidup dan biaya terkait lainnya dari para peserta program ini.

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Yayasan memiliki masing-masing 40 dan 30 peserta program ini.

b. Program Beasiswa Pasca Sarjana Luar Negeri

Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan biaya penelitian, biaya hidup dan biaya terkait lainnya dari para peserta program ini.

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Yayasan memiliki masing-masing 5 dan 2 peserta program ini.

Para pemohon yang memenuhi syarat untuk menerima beasiswa dalam Program Beasiswa Pasca Sarjana lokal dan luar negeri merupakan para pemohonyang telah memenuhi persyaratan umum dan telah melalui seluruh tahapan proses seleksi seperti ujian masuk perguruan tinggi (dan GMAT sertaTOEFL untuk program pasca sarjana luar negeri), tes psikologis dan wawancara. Tes psikologis dan wawancara dilakukan oleh tenaga ahli independenyang ditunjuk oleh Yayasan.

8. BEBAN BEASISWA SEKOLAH MENENGAH UMUM

Akun ini terutama terdiri dari uang sekolah, buku-buku dan uang saku serta biaya terkait lainnya dari para peserta program beasiswa sekolah menengahumum berdasarkan kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) (Catatan 11a). Berdasarkan program ini, Depdiknas memberikaninformasi mengenai para pelajar yang membutuhkan dukungan keuangan untuk melanjutkan pendidikan sekunder (sekolah menengah umum).Kemudian, Yayasan akan memilih dan memberikan beasiswa kepada para pelajar yang berhak dan berprestasi berdasarkan catatan akademis mereka.

Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Yayasan memiliki masing-masing 9.110 dan 3.200 peserta program ini dari seluruh Indonesia. Untuk membagikanbeasiswa kepada para pelajar sekolah menengah umum, Yayasan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Pos Indonesia (Catatan 11b).

9. BEBAN DUKUNGAN PROGRAM

Akun ini merupakan biaya tidak langsung yang timbul untuk mendukung program beasiswa Yayasan. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2003 2002

Promosi program 417.251.983 259.144.230Gaji dan tunjangan lainnya 347.017.300 -Program dukungan pelajar 274.103.406 108.172.733Acara tahunan 273.909.750 90.990.200Olimpiade ilmiah nasional 170.317.070 -Barang promosi sehubungan dengan program 128.660.500 48.867.500Lain-lain 340.000 -

Jumlah 1.611.600.009 507.174.663

Pada tahun 2002, gaji dan tunjangan lainnya dibayarkan oleh HMS.

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 Desember 2003 dan 2002(Dinyatakan dalam Rupiah)

Page 63: Annual report2003

61

10. BEBAN MANAJEMEN DAN UMUM

Beban manajemen dan umum terdiri dari:

2003 2002

Beban sewa dan jasa 590.167.235 -Gaji dan tunjangan lainnya 511.729.829 -Honorarium tenaga ahli 481.888.198 1.069.001.510Perjalanan dinas 253.141.216 104.216.769Iklan dan promosi 157.404.075 104.253.535Perlengkapan kantor 100.765.250 38.683.380Lain-lain 339.905.942 189.493.089

Jumlah 2.435.001.745 1.505.648.283

Pada tahun 2002, gaji dan tunjangan lainnya dibayarkan oleh HMS.

11. PERJANJIAN-PERJANJIAN

a. Departemen Pendidikan Nasional

Pada tanggal 29 Mei 2001, Yayasan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), dimana Yayasanmenyatakan komitmennya untuk memberikan beasiswa kepada 3.000 pelajar yang mengalami kesulitan keuangan setiap tahun untuk membantumereka menyelesaikan pendidikan sekunder mereka (sekolah menengah umum). Yayasan akan memberikan Rp30.000 per bulan kepada setiappelajar untuk biaya sekolah dan uang buku.

Yayasan akan memberikan beasiswa untuk tiga tahun akademis secara berturut-turut dimulai sejak tahun 2001/2002 hingga 2003/2004. Setiap pemberianbeasiswa akan mencakup tiga tahun pendidikan sekolah menengah atas bagi pelajar-pelajar yang terpilih. Perjanjian ini berlaku untuk jangkawaktu lima tahun dan akan berakhir pada saat dilakukannya pembayaran beasiswa tahap ketiga pada akhir tahun akademis 2005/2006.

b. PT Pos Indonesia

Pada tanggal 17 Juli 2001, Yayasan menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam kaitannya dengan Program BeasiswaSekolah Menengah Umum yang diberikan oleh Yayasan bekerjasama dengan Depdiknas. Perjanjian tersebut mengatur bahwa PT Pos Indonesiaakan melakukan pembagian dana beasiswa kepada para pelajar di seluruh Indonesia, dan untuk menyampaikan laporan pembayaran kepada parapelajar melalui situs web PT Pos Indonesia sekurang-kurangnya satu bulan setelah pembayaran tersebut. Yayasan dibebani biaya sebesar Rp8.000untuk setiap pembayaran yang dilakukan kepada para pelajar.

12. REKLASIFIKASI AKUN

Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2002 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun-akun dalam laporan keuangan tahun 2003.

13. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Pengurus Yayasan bertanggung jawab dalam mempersiapkan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 17 Maret 2004.

YAYASAN SAMPOERNACATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 Desember 2003 dan 2002(Dinyatakan dalam Rupiah)

Page 64: Annual report2003

62

This page has been intentionally left blank.

Page 65: Annual report2003

63

This page has been intentionally left blank.

Page 66: Annual report2003

64

This page has been intentionally left blank.

Page 67: Annual report2003

CONTENTSEducation Problems in Indonesia 3

About Sampoerna Foundation 11

Vision and Mission 12

Our Programs 14

Letter from the Founder 16

Message from the Management 20

Meet the Board 23

2003 Operational Highlights 26

Financial Statements 41

DAFTAR IS IBerbagai Masalah Pendidikan di Indonesia 3

Tentang Sampoerna Foundation 11

Visi dan Misi Kami 12

Program-Program Kami 14

Surat dari Pendiri 16

Sepatah Kata dari Manajemen 20

Dewan Pengurus 23

Sekilas Operasional 2003 26

Laporan Keuangan 41 AN EPIGRAM DESIGN

Page 68: Annual report2003

ANNUAL REPORT 2003

LAPORAN TAHUNAN 2003

SAMPOERNA FOUNDATIONPLAZA BAPINDO, MANDIRI TOWER 15th FLOORJL. JEND. SUDIRMAN KAV. 54-55JAKARTA 12190 INDONESIATELP. +62 21 5266287 FAX. +62 21 5266656www.sampoernafoundation.org

SA

MP

OE

RN

A FO

UN

DATIO

NS

EIZE

THE

DAY S

HA

PE

THE

FUTU

RE

GE

PAILA

H H

AR

I INI D

EM

I MA

SA

DE

PAN

AN

NU

AL R

EP

OR

T 20

03

LAP

OR

AN

TAH

UN

AN

20

03

Seize the dayShape the future

Gapailah hari iniDemi masa depan

m a k i n g a d i f f e r e n c e