Upload
mettaferdy-ferdianfamily
View
23
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Metamizole-Associated Adverse Events: A Systematic Review and Meta-Analysis
Kötter T, Costa BR, Fässler M, Blozik E, Linde K, Jüni P, et alPLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Ferdy Ferdian, drPenilai: Dr. Rachmat Sumantri, dr, SpPD-KHOM
Pembimbing: Teddy Sihite, dr, SpPD, SpJP
Pembacaan jurnal16 Juni 2015
Latar belakang• Metamizol, dypyrone atau lebih dikenal di
Indonesia dgn nama metampiron atau antalgin (Novalgin ® Analgin ® ) merupakan suatu analgetika yang dipakai secara luas di seluruh dunia
• Obat ini digunakan secara luas untuk mengatasi nyeri post op, nyeri kolik, nyeri kanker, migrain dan lain sebagainya.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Latar belakang• Penggunaan metamizol ditanggapi scr beragam di
dunia. Sebagian besar negara Eropa & Amerika Latin menjadikannya sbg analgetika nonopioid lini pertama & kadang obat tersebut diperdagangkan secara bebas di apotik
• Sedangkan beberapa negara memband-nya seperti di Amerika, Inggris dan India dengan alasan resiko terjadinya agranulositosis.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
• Dipyrone (Novalgin) is a readily available, relatively cheap and highly efficacious analgesic that is widely prescribed in Africa, Europe and South America.
• This drug first went under the hammer as being “unacceptably toxic’’ in 1974 after the International Agranulocytosis and Aplastic Anemia Study (IAAS) but significant methodological flaws in the study led to widespread criticism and the drug was reluctantly unbanned in 1995 but as a ‘prescription only’ medication. Further studies led to more controversies regarding its association with agranulocytosis and it was again withdrawn from the market in 1999
Latar belakang
Latar belakang• Walaupun telah digunakan lebih dari 90 tahun, resiko
dan bahaya penggunaan metamizole belum terdokumentasi dengan baik
• Sebelumnya sudah terdapat tiga studi cochrane yang mengatakan bahwa metamizol efektif sebagai anti nyeri jangka pendek tetapi tidak secara khusus membahas masalah keamanan obat tersebut.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Latar belakang• Metaanalisis ini bertujuan untuk
memberikan informasi terkini tentang keamanan metamizol dalam penggunaannya sebagai analgetika.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Metodologi penelitian
• CENTRAL, MEDLINE, EMBASE, CINAHL database• Studi dimulai dari awal – Februari 2014• Inklusi : RCT, Penggunaan metamizol vs analgetika
lain/plasebo, untuk segala indikasi, keluaran yang sesuai dengan inklusi penelitian.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Metodologi penelitian
• Keluaran penelitian– Keluaran primer• Efek samping yang timbul selama penelitian
– Keluaran sekunder• Efek samping serius• Penghentian obat terkait efek samping serius.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Metodologi penelitian
• Analisa statistik– Heterogenitas ditentukan dengan DerSimonian
dan Laird variance– Ditentukan RR (Relative Risk) gabungan– Hasil akan ditampilkan berupa forrest plot – Signifikan P <0.05.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Hasil penelitian• 8242 artikel ditemukan• 79 RCT dimasukkan
berdasarkan kriteria inklusi dengan total sampel 3716 pasien.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Penggunaan metimazole bila dibandingkan dengan plaseboMetimazole TIDAK berbeda bermakna dengan plasebo dalam hal efek samping RR 0.96 (95% confidence interval (CI) 0.73 to 1.25)) efek samping serius RR 1.93 (95% CI 0.18 to 20.6) angka dropout dan efek samping per organ
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Penggunaan metimazole bila dibandingkan dengan parasetamolMetimazole TIDAK berbeda bermakna dengan parasetamol dalam hal Kejadian efek samping RR 1.08 (95% CI 0.69 to 1.68) Tidak terdapat kejadian efek samping serius
Penggunaan metimazole bila dibandingkan dengan parasetamolKejadian efek samping kardiovaskular metimazole berbeda bermakna dengan parasetamol RR 3.48 (95% CI 1.07 to 11.27) (p=0.038)Atau dengan kata lainPenggunaan metimazol mempunyai risiko 3.48 kali lebih besar terkena efek samping kardiovaskular bila dibanding parasetamol
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Penggunaan metimazole bila dibandingkan dengan aspirinMetimazole TIDAK berbeda bermakna dengan aspirin dalam hal Kejadian efek samping RR 0.80 (95% CI 0.44 to 1.45) Tidak terdapat kejadian efek samping serius
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Penggunaan metimazole bila dibandingkan dengan NSAIDMetimazole TIDAK berbeda bermakna dengan NSAID dalam hal Kejadian efek samping RR 0.91 (95% CI 0.79 to 1.05) Kejadian efek samping serius RR 0.85 (95% CI 0.41 to 1.74)
Penggunaan metimazole bila dibandingkan dengan NSAIDKejadian efek samping neurologis metimazole berbeda bermakna dengan NSAID RR 0.75 (95% CI 0.57 to 0.99) Penggunaan metimazol mempunyai risiko 0.75 kali lebih besar terkena efek samping neurologis bila dibanding NSAID
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Penggunaan metimazole bila dibandingkan dengan opioidMetimazole berbeda secara bermakna dengan opioid dalam hal Kejadian efek samping RR 0.79 (95% CI 0.65 to 0.96)(p=0.016) Tidak terdapat kejadian efek samping seriusPenggunaan metimazol mempunyai risiko 0.79 kali lebih besar terkena efek samping bila dibanding opioid
Diskusi
• Metaanalisis ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan efek samping obat metamizol bila dibandingkan dengan plasebo atau analgesia lain. Metamizol memiliki efek samping lebih sedikit bila dibandingkan opioid. 1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Diskusi• Metamizol memiliki efek samping neurologis yang
lebih sedikit bila dibandingkan NSAID• Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal efek
samping gastrointestinal dan kardiovaskular pada metamizol bila dibandingkan dengan NSAID
• Efek samping gastrointestinal serius paling banyak pada penggunaan diclofenac dan aspirin.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Diskusi• Dalam metaanalisis ini tidak ditemukan adanya
laporan agranulositosis• Hedenmalm et al, 2002 melaporkan angka kejadian
agranulositosis pada pemberian metimazol yaitu 1 kasus per 1431 resep
• Kramer et al, 1988 melaporkan 9 kasus per 1 juta kasus pemberian metimazol.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Diskusi
• Metaanalisis ini merupakan metaanalisis terbaru yang melibatkan RCT dalam jumlah paling banyak dan sampel terbesar, bila dibandingkan dengan tiga studi cochrane sebelumnya yang tidak mengidentifikasi dan menganalisis efek samping obat metamizol. 1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Kesimpulan• Metamizol merupakan analgetika yang aman untuk
digunakan dalam setting rumah sakit / jangka pendek• masih terdapat keterbatasan informasi keamanan
untuk penggunaan jangka menengah dan jangka panjang metimazol
• dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk meneliti keamanan pemberian obat dalam setting rawat jalan.1
1 Kotter et al, 2015, PLoS ONE 10(4): e0122918. doi:10.1371
Critical appraisalAre the results of this meta-analysis valid?• Is this a meta-analysis of randomized trials?
– Ya. Peneliti hanya memasukan penelitian RCT• Does it describe a comprehensive and detailed search for relevant trials ?
– Ya. Peneliti melakukan pencarian dari database PubMed, Cochrane library, database. Tidak ada batasan bahasa dalam pencarian.
– Pencarian dilakukan dari awal – Juni 2013. Pencarian juga dilakukan terhadap referensi artikel dan review-review sebelumnya
• Were the individual studies assessed for validity ? – Peneliti menggunakan Cochrane Collaboration tool untuk menilai risiko bias dari
masing-masing studi dan bias di antara studi
PENELITIAN INI VALID
Critical appraisalIs the valid results of this study important?• Are the results consistent across studies ?
– Tidak. Tidak semua studi mendukung terapi trombolitik pada moderate PE bila dibandingkan dengan antikoagulan, namun setelah dilakukan metaanalisis didapatkan hasil bahwa terapi trombolitik dapat menurunkan kematian secara keseluruhan dan rekurensi PE
• What is the magnitude of the treatment effect ? – Terapi trombolitik pada moderate PE bila dibandingkan dengan terapi
antikoagulan, terapi trombolitik dapat menurunkan angka kematian secara keseluruhan dan rekurensi terjadinya PE secara signifikan (1.94% vs 5.87%, Odds Ratio (OR) 0.37, 95% CI 0.21–0.66, P for heterogeneity = 0.49)
• How precise is the treatment effect ?– 95% confident interval CI 0.21– 0.66. CI memiliki rentang nilai yang sempit
Critical appraisalAre the valid result of this study applicable to our patients?• Is our patient so different from those in the study that its results cannot apply?
– Tidak, populasi studi dengan moderate PE• Is the treatment feasible in our setting ?
– Ya, pemberian trombolitik dapat dilakukan di RSHS • What are our patient’s potential benefits and harms from the therapy?
– Pemberian terapi trombolitik dipertimbangkan pada penderita moderate highrisk PE, karena dapat menurunkan angka kematian dan rekurensi PE. Pemberian terapi trombolitik meningkatkan resiko perdarahan sehingga penggunaannya harus tetap berhati hati
PENELITIAN INI DAPAT DITERAPKAN
Sekian
Metamizole
Metamizole's legal status by country
Terimakasih atas atensinyaPassion is what gets u started
discipline is what keeps u going