5
NAMA : FAIROS TRIADY FAISAL NIM : 0804102010003 M. KULIAH : METALURGI SERBUK TUGAS KE-3 METAL POWDER TREATMENT Sumber: Upadhyaya, G. S. 2002. “Powder Metallurgy Technology”. Cambridge International Science Publishing: England. P: 31-41 1. Annealing Biasanya serbuk logam setelah diproduksi dikirim ke fabrikator untuk di-mixing. Sebelum dimixing, serbuk logam harus menerima perlakuan panas yaitu proses annealing (pelunakan). Tujuan dari annealing adalah: 1) untuk menghaluskan serbuk 2) untuk mereduksi sejumlah oksigen, karbon atau bahkan nitrogen yang tersisa pada serbuk. Annealing dapat dilakukan di atmosphere furnace atau vacuum furnace. Pembentukannya dapat dilakukan pada tipe bath maupun tipe continuous. Temperatur annealing dijaga agar tetap sserendah mungkin untuk memimalisasi sintering. Pada umumnya konstruksi dari dapur untuk annealing sama dengan teknologi untuk sintering perbedaannya hanya terletak pada temperatur kerja dimana temperatur sintering lebih tinggi jika dibandingkan dengan temperatur annealing.

Metalurgi serbuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metalurgi serbuk

NAMA : FAIROS TRIADY FAISALNIM : 0804102010003M. KULIAH : METALURGI SERBUKTUGAS KE-3

METAL POWDER TREATMENTSumber: Upadhyaya, G. S. 2002. “Powder Metallurgy Technology”. Cambridge International Science Publishing: England. P: 31-41

1. Annealing

Biasanya serbuk logam setelah diproduksi dikirim ke fabrikator untuk di-mixing. Sebelum dimixing, serbuk logam harus menerima perlakuan panas yaitu proses annealing (pelunakan). Tujuan dari annealing adalah:

1) untuk menghaluskan serbuk2) untuk mereduksi sejumlah oksigen, karbon atau bahkan nitrogen yang tersisa

pada serbuk.

Annealing dapat dilakukan di atmosphere furnace atau vacuum furnace. Pembentukannya dapat dilakukan pada tipe bath maupun tipe continuous. Temperatur annealing dijaga agar tetap sserendah mungkin untuk memimalisasi sintering. Pada umumnya konstruksi dari dapur untuk annealing sama dengan teknologi untuk sintering perbedaannya hanya terletak pada temperatur kerja dimana temperatur sintering lebih tinggi jika dibandingkan dengan temperatur annealing.

Gambar 1. Tipe box, dapur untuk operasi sintering manual (P: 87)

Page 2: Metalurgi serbuk

a. Batch-Type Furnaces

Gambar 2. Dapur sintering tipe Bell yang menggambarkan kebutuhan dasar, tangki dan memanaskan bell (P:88)

b. Continuous Sintering Furnace

Gambar 3. Skematik dari sebuah dapur sintering dengan conveyor belt (p:88)

.2. Powder Mixing

Proses ini biasanya berbeda dengan proses yang dikenal dengan istilah “blending” karena proses blending hanya dilakukan untuk satu komponen operasi sedangkan mixing melibarkan lebih dari satu tipe serbuk. Misalnya melakukan proses mixing dari lubricant solid denngan serbuk logam atau serbuk dari beberapa jenis logam lainnya. Terkadang pemberian zat tambah seperti lubricant dapat sebaik menambahkan paduan misalnya grapit dalam serbuk besi.

Variabel yang mempengaruhi dalam proses mixing serbuk adalah:1. Tipe mixer

Page 3: Metalurgi serbuk

2. Volume mixer3. Geometri mixer4. Luas permukaan inner pada mixer5. Material pembangun dan pengerjaan akhir permukaan dari mixer6. Volume serbuk dalam mixer sebelum di-mixing7. Volume serbuk dalam mixer sesudah di-mixing8. Rasio volume komponen serbuk9. Rasio volume mixer untuk serbuk10. Karakteristik dari komponen serbuk11. Tipe,lokasi, dan jumlah pembebanan dan pengosongan peralatan12. Kecepatan rotasi dari mixer13. Waktu mixing14. Temperatur mixing15. Media mixing (gas atau liquid)16. Kelembaben ketika mixing di udara.

Effesiensi mixing terbaik terjadi ketika volume serbuk lebih dari 50 % - 60 % dari volume mixer. Waktu optimum mixing boleh dilakukan antara 5 hingga 30 menit tetapi hal ini dapat ditentukan hanya oleh pengalaman dengan prmberian campuran terntentu dalam sebuah mixer tertentu.

Tipe dari Mixer

Banyak jenis dari mixer tapi yang umum digunakan untuk serbuk logam adalah Double Cone Mixer dan V-Mixer. This consists of vertical cylinders with conicalends, which rotate about a horizontal axis. This rotation imparts a continuousrolling motion which spreads and folds the powders as they movein and out of the conical area. This action thoroughly mixes the powderswith little or no change in the size and shape of the individual particles.Figure 4.2 shows the double cone mixer flow pattern.V-Mixer: This is constructed by joining two cylinders of equal lengthinto a ‘V’. As the ‘V’ rotates about its horizontal axis, the powder charge

splits and refolds. Figure 4.2 illustrates the V-mixer flow pattern3. Particle Size Reduction4. Granulation5. Coating on Metal Powders