Upload
muhammad-luthfan
View
300
Download
4
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
FERMENTATION BY MOLDS
Vindhya Tri Widayanti, STP, MP
Mold, what is it?
Microscopic fungi (living, naturally occuring
organism)
The kingdom fungi includes mushrooms,
yeast, and mold
“Mold” and “Fungus or fungi” can be used
interachangeably
Does not have chlorophyll
Present in almost every comercial building/
public building/ school/ home/ foods
What does Mold need to grow?
Ubiquitous microorganism present in ambient
air
Nutrient source such as organic substrates,
cellulose fibers, wood products
Water/ moisture source
Oxygen
Proper temperature and relative humidity
Type of Molds
There are over 30,000 known species of mold
Known allergens
Molds -> mycotoxins
Disease – mycotoxicosis
Common “toxigenic” species in buildings include
Pennicillium
Aspergillus
Cladosporium
Chaetomium
Stachybotrys
Karakteristik fisiologis
Kandungan air
Pada umumnya jamur benang lebih tahan
terhadap kekeringan dibanding khamir atau
bakteri. Namun demikian, batasan (pendekatan)
kandungan air total pada makanan yang baik
untuk pertumbuhan jamur dapat diestimasikan,
dan dikatakan bahwa kandungan air dibawah 14-
15% pada biji-bijian atau makanan kering dapat
mencegah atau memperlambat pertumbuhan
jamur
Karakteristik fisiologis
Suhu
Kebanyakan jamur termasuk dalam kelompokmesofilik, yaitu dapat tumbuh pada suhu normal. Suhu optimum untuk kebanyakan jamur sekitar250 – 300C, namun beberapa tumbuh baik padasuhu 350 – 370C atau lebih, misalnya padaspesies Aspergillus. Sejumlah jamur termasukdalam psikrotrofik, yaitu yang dapat tumbuh baikpada suhu dingin, dan beberapa masih dapattumbuh pada suhu dibawah pembekuan(-50 s/d 100C). Hanya beberapa yang mampu tumbuhpada suhu tinggi (termofilik).
Karakteristik fisiologis
Kebutuhan Oksigen dan Derajat Keasaman
Jamur benang biasanya bersifat aerob, yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Kebanyakan jamur dapat tumbuh pada interval pH yang luas (pH 2,0 – 8,5), walaupun pada umumnyajamur lebih suka pada kondisi asam.
Kebutuhan Makanan (Nutrisi)
Jamur pada umumnya mampu menggunakanbermacam-macam makanan, dari yang sederhanasampai yang kompleks. Kebanyakan jamur memilikibermacam-macam enzim hidrolitik, yaitu amylase, pektinase, proteinase, dan lipase.
Karakteristik fisiologis
Senyawa Penghambat
Beberapa jamur memproduksi senyawa
penghambat bagi mikrobia lain, contihnya
Penicillium chrysogenum dengan produksi
penisilinnya, Aspergillus clavatus, klavasin.
Beberapa komponen kimia bersifat mikostatik,
menghambat pertumbuhan jamur (misalnya asam
sorbet, propionate, asetat) atau bersifat fungisida
yang mematikan jamur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Fermentasi Kapang
Nutrisi.
pH optimal
Suhu
Udara
Konsentrasi inokulum
dll
Aplikasi Kapang dalam
Fermentasi
Aspergillus niger.
Jamur ini digunakan dalam pembuatan asam
sitrat. Asam sitrat merupakan salah satu asam
organic yang banyak digunakan dalam bidang
pangan, misalnya pada pembuatan permen dan
minuman kemasan. Jamur ini sering
mengontaminasi makanan, misalnya roti tawar.
Aplikasi Kapang dalam
Fermentasi
Rhizopus oryzae.
Jamur ini penting pada pembuatan tempe.
Aktivitas jamur Rhizopus menjadikan nutrisi pada
tempe siap dikonsumsi manusia. Aktivitas enzim
yang dihasilkan menjadikan protein terlarut
meningkat. Produk tempe kini juga telah
dikembangkan menjadi produk isoflavon yang
penting bagi kesehatan.
Aplikasi Kapang dalam
Fermentasi
Neurospora sitophila.
Jamur ini merupakan sumber beta karoten padafermentasi tradisional. Produk oncom yang dikenal di jawa barat adalah hasil fermentasi yang dilakukan oleh Neurospora sitophila. Produksispora untuk sumber beta karoten yang dapatdisubstitusikan pada makanan juga telah diteliti. Selain mampu memberikan asupan, beta karotenjuga merupakan sumber warna yang cukupmenarik.
Aplikasi Kapang dalam
Fermentasi
Monascus purpureus.
Jamur ini dikalangan mikrobiologi jarang dikenalkarena produk yang dihasilkan. Mulai petama jamurini di jawa namun menjadi produk utama Cina dengannama angkak. Angkak adalah fermentasi pada beras. Jamur ini menghasilkan pewarna alami yang padaumumnya digunakan pada masakan Cina. Sekarangini telah ditemukan zat aktif pada angkak yang dapatmembantu kesehatan dan telah dikemas dalambentuk kapsul.
Aplikasi Kapang dalam
Fermentasi
Penicillium sp.
Jamur ini paling terkenal karena kemampuannyamenghasilkan antibiotika yang disebut penisilin. Sejak pertama kali dikenal terus digunakansampai sekarang. Jamurpenghasil antibiotikasaat ini telah banyak diketahui sehingga ragamatibiotika pun semakin banyak. Selain itupembuatan antibiotika, spesies yang lain jugadigunakan dalam pembuatan keju khusus.
KECAP
Definisi
Kecap cairan kental
yang mengandung protein
yang diperoleh dari
perebusan kedelai yang
telah diragikan, ditambah
gula aren, garam, dan
rempah2.
Types of Soy Sauce
Chinese Soy Sauce
Sweet Soy Sauce
Japanese Soy Sauce (Sweet Shoyu)
Thin Soy Sauce
Vietnamese Soy Sauce
(xì dầu)
BAHAN BAKU
Kedelai
Kandungan protein 40 – 44% (keunggulan sebagai sumber protein)
Senyawa antigizi antitripsin, asam fitat, oligosakarida (harus dihilangkan/ diinaktifkan)
Garam
20-24% NaCl
To kill off Apergillus Oryzae/Sojae fungi and its spores
Adds a salty taste
Mekanisme menghambat kontaminan, pembusuk
atau proteolitik (dengan kadar garam 6%), menghambat
patogen (kadar garam 10 – 12%)
Leuconostoc dan Lactobacillus tumbuh cepat
Tepung tapioka
Daya serap terhadap air tinggi = sebagaipengental pada kecap manis
Tepung tapioka terbuat dari ketela pohon dengantahap pengolahan sbb;
Pengupasan penghancuran ekstraksipenyaringan pengendapan pengeringan tepung tapioka
Gula Aren
Sebagai pemberi rasa, flavor, dan warna
Adalah gula hasil pemekatan nira aren denganpanas hingga Ka-nya sangat rendah (<6%) sehingga saat dingin produk mengeras
Proses pembuatan ;
Nira dipanaskan hingga kental dicetak didinginkan gula aren
Starter yang digunakan
1. Aspergillus oryzae
2. Rhizopus oligosporus
3. Pedoicoccus soyae
1. Aspergillus oryzaeKlasifikasi ;
Kingdom :Fungi
Division :Ascomycota
Class :Eurotiomycetes
Order :Eurotiales
Family :Trichocomaceae
Genus :Aspergillus
Species :A. oryzae
Mempunyai stolon dan rizoid. Bentuknya seperti payung berwarna abukekuningan. Suhu optimumnya 36 – 450C
Diisolasi dari banyak substrat,seperti : tanah , tanaman busuk, bahan makanan, kotoran hewan
2. Rhizopus oligosporus
Klasifikasi ;
Kingdom :Fungi
Division :Zygomycota
Class :Zygomycetes
Order :Mucorales
Family :Mucoraceae
Genus :Rhizopus
Species :R. oligosporus
Spora menghasilkan mycelia putih berbulu halus, menghasilkan zat pembunuh kuman yang menghambat pertumbuhan gram positif seperti S.aureus dan Bacillus
3. Pedoicoccus soyae
Merupakan bakteri gram positif yang berbentuk mikrococi yang ditemukan pada daging yang di curing.
Tumbuh optimum pada suhu 300C dan pH 4,7 -5,1, menghasilkan aktivitas katalase yang lemah.
ukuran koloni ±2 mm.
Bersifat fakultatif aerob dan mikroaerofilik serta homofermentatif
METODE FERMENTASI
METODE HIDROLISIS FERMENTASI
METODE PEMBUATAN
KECAP
Cara Fermentasi
Mutu lebih baik menghasilkan aroma yg lebih enak
(Enie, 1980)
Terdiri dari 2 tahap;
1. Fermentasi 1 (kapang)
- perendaman dan pemasakan untuk
mengurangi dan menghilangkan antigizi
- Dihasilkan KOJI
- Fermentasi 72 jam, suhu 20-30 ºC
Koji Overview
1. Cooked soybeans and roasted wheat at 50/50
conc. (40% moisture content)
2. Inoculated with Aspergillus Sojae/Oryzae
3. Incubation within the perforated vats
4. Salt solution is added
Aspergillus Sojae/Oryzae
Release enzymes to digest material
Material is absorbed by hyphae
Types of Enzyme produced during Koji
Fermentation
Amylolytic, Proteolytic, Peptidolytic, and Lypolytic
enzymes
Reproduces by sporulation
Purpose of Koji Fermentation
1. Maximize enzyme production
2. Prevent denaturation of the enzymes
3. Avoid the presence of undesirable micro-
organisms
4. Minimize the utilisation of nutrients by the Koji
molds
2. Fermentasi II (Larutan Garam)
- Kedelai hasil fermentasi I direndam larutan garam
- Aktivitas enzim kapang menurun dan digantikan oleh bakteri
- BAL menghidrolisis protein dan karbohidrat serta menurunkan pH dari 6,7 5
- Reaksi yang terjadi :
C6H12O6 —> 2 C2H5OH —> 2 CH3COOH + H2O + Energi (glukosa) asam asetat
C6H12O6 -——--> 2 C2H5OCOOH + Energiasam laktat
- Terjadi peningkatan total nitrogen dan asam amino
Brine Fermentation
3
2
5 months ~ 6 months
Perbandingan 1 : 2 (koji : Brine)
Terjadi penguraian oleh enzim-enzim yang
terbentuk selama pembuatan koji
3
3
Brine Fermentation
3 Stages in Brine Fermentation
1. Protein and starch hydrolysis
2. Culture of lactic acid bacteria and pH
reduction
3. Growth of yeasts and alcohol fermentation
Brine Fermentation Stage 1.
Protein and Starch Hydrolysis
Brine Fermentation Stage 2.
• Culture of Lactic Acid Bacteria and pH Reduction– Pediococcus bacteria (osmofilik)
Growing in a 24% salt solution, T = 15 °C
Anaerobic
– Initial pH value: 6.5 – 7.0
C6H12O6 CH3CHOHCOOH + C2H5OH + CO2
Glucose Lactic acid Ethanol Carbon
dioxide
– Final pH value : ~ 5.0
Pediococcus
Brine Fermentation Stage 3.
• Growth of Yeasts and Alcohol Fermentation
– Saccharomyces rouxii• Growing in a 24% salt solution, T = 15 °C
• Anaerobic
– Reactions (T = 28 °C)
Amino acid Alcohol + Water
Maillard reaction:
Amino acid + Glucose HEMF
– pH akhir : 4,7-4,8 dgn kadar garam 18%, kadaralkohol 2,5%
S. rouxii
S. rouxii
Cara Hidrolisis
- Dengan penambahan asam atau enzim (misal HCldan papain)
- Proses pembuatan kecap cara hidrolisis ;
kedelai dibersihkan dan direbus T 1000C, t 75’(1:1) didinginkan hingga T 700Cdiatur pH sampai5ditambah asam asetatditambah enzimpapaindiiinkubasi pada T 700Chidrolisis denganmenaikkan T hingga 1000C,10 menitditambah bumbu& gula merahdipekatkandidinginkan
- Efek : warna kecap yang dihasilkan lebih gelap/ hitamserta bau dan rasa yang tidak menyenangkan (walaupunaroma kecap tetap muncul) terutama bila hidrolisis dilakukan pada temperatur yang tinggi
DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN KECAP
Biji kedelai
Perendaman 10 – 12 jam
Perebusan 3 – 4 jam
Penirisan dan pendinginan
Fermentasi I (koji) 3 hari
Pengeringan dan penghilangan miselia jamur
Fermentasi II (moromi) lebih dari 2 bulan
Perebusan dan ekstraksibumbu dan gula
Penyaringan
Kecap
Larutan garam 20%
How to Make Soy Sauce?
1. Cook dried organic soy beans until soft.
How to Make Soy Sauce?
2. Mix soy beans with flour in the ratio of 4:3
(beans : flour)
Tujuan mengurangi kelembaban kedelai, sehinggapertumbuhan bakteri terhambat
How to Make Soy Sauce?
3. Knead the beans and flour to
make a loaf.
How to Make Soy Sauce?
4. Cut the loaf into disks and cover the
basket with the disks.
How to Make Soy Sauce?
5 . Cover the basket with cloth and leave for
a week to allow mould to grow.
6. Soak the fermented disks into a brine.
Leave under the sun.
PENGENDALIAN PROSES
Temperatur optimum pertumbuhan jamur 15 – 30 0C
Konsentrasi garam hipertonik, seleksi mikroba danmenghambat kontaminan
Lama fermentasi pembentukan enzim
pH asam
oksigen, kelembapan
Nutrisi sumber karbon dan nitrogen harus cukupuntuk pertumbuhan m.o terutama BAL
Metabolit pencegahan pertumbuhan yang berlebihan
KRITERIA MUTU AKHIR Syarat Mutu Kecap Manis dan Kecap Asin
Parameter Kecap Manis Kecap Asin
Bau, rasa, warna Normal Normal
Garam Maksimal 10% Minimal 10%
Sakarosa Minimal 20% Maksimal 10%
Protein Minimal 2% Minimal 3%
Reaksi Lakmus Tidak alkali Tidal alkali
Zat Pewarna Negatif Negatif
Asam Benzoat/
garam
Maksimal 250
mg/kg
Maksimal 250
mg/kg
Bahan berbahaya Negatif Negatif
ANGKAK
Sejarah & Perkembangan
Nama angkak diduga berasal dari jenis kapang ("jamur") yang dimanfaatkan sebagai biang fermentasi, yakni Monascus
Angkak adalah produk fermentasi yang berasal dari negara China
Pembuatan pertama dilakukan oleh Dinasti Ming yang berkuasa pada abad ke-14 sampai abad ke-17 (1368–1644 )
Pada waktu itu angkak digunakan sebagai obat untuk melancarkan pencernaan dan sirkulasi darah
Etnis Cina mempunyai kebiasaan mencampurkan angkak agar perut nyaman setelah makan dan masakan berwarna merah lebih menarik
Penduduk Taiwan memilih meminumnya dalam bentuk anggur beras
Th 1977, jepang meneliti khasiatangkak yang berpengaruh padakolesterol dalam darah
Dalam perkembangannya, negara-negara Taiwan, Jepang, Korea, danHongkong memroduksi angkak untukdimanfaatkan sebagai pewarna alamimakanan
Perkembangan terakhir, angkak dibuatdlm bentuk bubuk yg telah banyakdigunakan di negara Asia & komunitasChina di Amerika Utara sbg pewarnaikan & industri minuman
WHAT IS ANGKAK…?
NAMA LAIN : Fung khiuk, Cholestin TM, Hong qu, Hung – chu,
Monascus, Red koji, Red leaven,Red Rice,Xue Zhi Kang,
Zhi tai (dlm bentuk bubuk)
Ange-kakin or Hong-qu [China]. Bheni-koji [Japan], commonly known as Red Yeast Rice in some English speaking countries.
Angkak merupakan produk hasil fermentasi dengan substrat beras yang menghasilkan warna merah karena aktifitas kapang Monascus purpureus
angkak dapat pula dibuat dari bahan-bahan sumber karbon lain seperti gadung, kentang, ganyong, suweg, ubi jalar, dan tapioka tetapi intensitas warna yang dihasilkan tidak sebaik pada beras
Mikroorganisme..???
Scientific classification
Monascus purpureus
Kingdom
Division
Class
Order
Family
Genus
Species
Fungi
Ascomycota
Eurotiomycetidae
Incertae sedis
Monascaceae
Monascus
M. purpureus
Monascus purpureus..!!!
Monascus adalah kapang yang menggunakan berbagai komponen makanan dari yang sederhana sampai yang kompleks
mampu memproduksi enzim-enzim seperti α-amilase, ß-amilase, glukoamilase, lipase, protease, glukosidase dan ribonuklease
membentuk koloni yang menyebar dan berwarna merah atau ungu.
Suhu pertumbuhan untuk Monascus berada dalam kisaran 25ºC – 32º C (mesofilik)
pH yang sesuai untuk pertumbuhannya adalah sekitar 6,5
bersifat aerobik
Lanj….
PROSES PEMBUATAN
ANGKAKberas sortasi pencucian penirisan
inokulasi pemasakan (steaming)
inkubasi (fermentasi)
Angkak penggilingan angkak bubuk
Angkak siap dikonsumsi sterilisasi
Reaksi proses fermentasi
Enzim amilase dari
kapang Monascus purpureus
pati glukosa
Monascus purpureus berkembang biak cepat
pigmen merah ungu
PENGENDALIAN PROSES
Pengendalian Bahan Baku
“Beras”Bahan baku beras dipilih berdasarkan kandungan zat-zat gizi dari bahan yang digunakan
Beras yang digunakan dalam pembuatan angkak adalah beras pera karena memiliki kadar amilosa tinggi, tetapi rendah amilopektin
InokulumMonascus purpureus
Monascus sp ini harus dibiarkan tumbuh atau diinkubasi selama 5-7 hari di dalam alat pengocok dengan kecepatan 100 rpm pada suhu ruang
Media bibit cendawan harus diperbaharui setiap 3 bulan sekali. Hal ini untuk menjaga bibit tetap asli tanpa kontaminasi dari mikroorganisme lain
Pengendalian Proses FermentasiDengan menjaga faktor-faktor pertumbuhan kapang Monascus purpureus
Suhu inkubasi yang digunakan selama proses fermentasi yaitu 25o-32o CpH yang digunakan selama proses yaitu 6,5 untuk memacu terbentuknya pigmen merah
Waktu inkubasi selama 3-6 hari perlu diperhatikan
Ruangan tempat pemberian larutan cendawan harus steril
KRITERIA MUTU AKHIR
Warna
Beras yang semula putih setelah difermentasi oleh kapang Monascus purpureus akan berubah warna menjadi merah gelap. Warna angkak yang dihasilkan berwarna merah keunguan.
Kadar air Kadar air yang dikandung oleh angkak berkisar antara 5-10 %.
Karakteristik umum dari angkak menurut Suwanto (1988) adalah sebagai berikut:
Kadar airKadar patiTotal NProtein kasarLemak kasarAbu
5-10 %53-60 %2,4-2,6 %15-16 %6-7 %0,9-1 %
Pigmen Angkak
Komponen utama pigmen angkak terdiri dari monaskorubin dan rubropunktatinyang berwarna jingga, monaskorubramindan rubropunktamin yang berwarna merah serta monaskin dan ankaflavinyang berwarna kuning
Monaskorubramin merupakan pigmen yang paling banyak dihasilkan.
meningkatkan jumlah trombosit
pada penderita demam berdarah
menurunkan tekanan darah
sebagai pewarna alami makanan
sebagai pembangkit rasa makanan.
untuk mempercepat metabolisme
dan penyerapan lipoprotein
kolesterol berdensitas rendah
dalam darah.
KHASIAT ANGKAK
TERIMAKASIH