68
Harun Achmad

Bahan ngajar tumbang new harun 3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Harun Achmad

Page 2: Bahan ngajar tumbang new harun 3

DEFINITIONMOSBY DENTAL DICTIONARY, 2008

GROWTH IS DEFINED AS AN INCREASE IN SIZE DEVELOPMENT IS DEFINED AS A PROGRESSION TOWARD MATURITY. THUS THE TERMS ARE USED TOGETHER TO DESCRIBE THE COMPLEX PHYSICAL, MENTAL, AND EMOTIONAL PROCESSES ASSOCIATED WITH THE “GROWING UP” OF CHILDREN.

Page 3: Bahan ngajar tumbang new harun 3

MOYERS, 1988GROWTH MAY BE DEFINED AS THE NORMAL CHANGES IN AMOUNT OF LIVING SUBSTANCE.

GROWTH IS THE QUANTITATIVE ASPECT OF BIOLOGIC DEVELOPMENT AND IS MEASURED IN UNITS OF INCREASE PER UNIT OF TIME, FOR INSTANCE, INCHES PER YEAR OR GRAMS PER DAY. SUCH AS BONES AND TEETH.

GROWTH MAY RESULT IN INCREASES OR DECREASES IN SIZE, CHANGE IN FORM OR PROPORTION, COMPLEXITY, TEXTURE, AND SO FORTH. GROWTH IS CHANGE IN QUANTITY.

Page 4: Bahan ngajar tumbang new harun 3

DEVELOPMENT REFERS TO ALL THE NATURALLY OCCURING UNINDIRECTIONAL CHANGES IN THE LIFE OF AN INDIVIDUAL FROM ITS EXISTENCE AS A SINGLE CELL TO ITS ELABORATION AS A MULTIFUNCTIONAL UNIT TERMINATING IN DEATH.

IT ENCOMPASSEES THE NORMAL SEQUENTIAL EVENTS BETWEEN FERTILIZATION AND DEATH.

THE TERM “MULTIFUNCTIONAL UNIT” EMPHASIZES THE ELABORATION OF MULTIPLE FUNCTIONS RATHER THAN MULTIPLE CELLULARITY.

Page 5: Bahan ngajar tumbang new harun 3

GROWTH AND DEVELOPMENT PERIOD

1. PRENATAL / INTRA UTERINA) EMBRIO PERIODB) FETUS PERIOD - EARLY FETUS PERIOD - LATE FETUS PERIOD

MOERSINTOWARTI, 2002

Page 6: Bahan ngajar tumbang new harun 3

2. POSTNATALA) NEONATAL PERIOD (0-28 DAYS)B) INFANCY PERIOD - EARLY INFANCY PERIOD (1-12 MONTHS) - LATE INFANCY PERIOD (1-2 YEARS)

3. PRESCHOOL (2-6 YEARS)

4. SCHOOL AGE / PREPUBERTY (F: 6-10 YEARS, M: 8-12 YEARS)

5. ADOLESCENCE (F: 10-18 YEARS, M: 12-20 YEARS)

Page 7: Bahan ngajar tumbang new harun 3

POSTNATAL GROWTH PERIODS

INFANCY FIRST POSTNATAL YEARS OF

LIFE

CHILDHOOD:1.EARLY PHASE 1-6 YEARS

2.MIDDLE PHASE 6-10 YEARS

3.LATE PHASE 10-15 OR 16 YEARS

ADOLESENCE:MALE 14 – 20 YEARS

FEMALE 13 – 20 YEARSBISHARA, 2001

Page 8: Bahan ngajar tumbang new harun 3
Page 9: Bahan ngajar tumbang new harun 3

VARIATION OF SYSTEMIC GROWTH

SCAMMON’S BASIC GROWTH CURVE

1.THE LYMPHOID CURVE 2.THE NEURAL CURVE

3.THE GENERAL CURVE4.THE GENITAL CURVE

Page 10: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Tumbuh kembang kraniofasial post natal

• Tulang kepala

Neuro kranium

Viscero kranium

Dasar tempat otak Basis kranii

Atap otak calvaria kranii

Pada bayi, tulang Calvaria dipisahkan oleh jaringan ikat fibrosa Sutura

Fontonella

Page 11: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Frontal boneAnterior fontanel Parietal bonePosterior fontanel Posterior fontanelMastoid fontanelTemporal boneSphenoid fontanelMandibleSphenoid boneZygomatic boneMaxillaOccipital bone

Page 12: Bahan ngajar tumbang new harun 3
Page 13: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Tulang Kranium

Pertumbuhan Cranium merupakan indikator pertumbuhan otak

Pada Antropometri pengukuran lingkar kepala dipakai sebagai petunjuk pertumbuhan otak

Tumbuh kembang otak sangat menentukan kecerdasan seseorang

Otak berkembang meningkatkan aktifitas fisik dan mental

Page 14: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Jumlah tulang kranial pada bayi dan dewasa tidak sama

Beberapa tulang pada waktu dewasa merupakan satu tulang, sedangkan pada bayi terdiri dari

beberapa tulang yang terlepas satu sama lain

Beberapa istilah yang perlu diketahui menyangkut pertumbuhan tulang

-Periosteal - Resorpsi

-Endosteal - Kanseleus

-Syncondrosis - Sutura

-Aposisi - Fontonella

Page 15: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Basis Cranii dibentuk oleh Kartilago Pertumbuhan berlangsung sepanjang

- Sphenoethmoidale

- Sphenooccipitale

- Inter occipitale

- Occipitale

Pertumbuhan enchondral sampai usia 25 tahun

Kranium bertambah panjang dan mendorong mandibula ke depan

Page 16: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pertumbuhan wajah ditentukan : - Ras

- Jenis kelamin

- Genetik

- Usia

Pertumbuhan berlangsung sepanjang sutura yang menghubungkan tulang wajah dan kranii

- Sutura frontonasalis

- Sutura frontomaksillaris

- Sutura zygomaticotemporalis

- Sutura palatinus

Tulang Wajah

Page 17: Bahan ngajar tumbang new harun 3
Page 18: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Maksila

-Maksila merupakan bagian dari tulang kranium

S.Sphenooccipitalis

S.SphenoethmoidalisS.FrontomaxillarisS.ZygomaticomaxillarisS.ZygomaticotemporalisS.Palatina

Pertumbuhan maksila bergerak : - ke depan

- ke bawah

Pertumbuhan enchondral dari basis cranii septum nasalis

Maksila

Page 19: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Maksila Maksilla proper

Pre maksilla

Pertumbuhan maksilla ke arah lebar / tranversal ditentukan oleh sutura-sutura

- Pertumbuhan S. Palatina mediana

- Pertumbuhan S. Zygomaticolakrimalis

- Sutura pada tulang - tulang hidung

- Processuss pterigoideus

Page 20: Bahan ngajar tumbang new harun 3
Page 21: Bahan ngajar tumbang new harun 3

PERTUMBUHAN MAKSILA

Remodell ing maksila

Aposisi tulang pada dinding posterior tuberositas maksila

Panjang lempeng maksila di posterior

Resorpsi pada permukaan dalam tuberositas maksila

&

Lempeng kortikal bergerak ke arah belakang dan untuk memperbesar ruangan rongga udara

Page 22: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Remodell ing Lengkung Atas Rahang atas diperluas ke posterior dengan cara aposisi tulang pada permukaan luar kortikal tuberositas maksila dan resorpsi pada lempeng dalam. Hal ini menyebabkan fossa pterygopalatina dan pteryomaxillary fissure (PTM) untuk bergerak ke posterior (PTM diilustrasikan sebagai teardrop terbalik,seperti pada sefalogram).

Kiri: Fossa Pterygopalatina terletak antara lempeng pterygoid dan tuberositas maksila (Enlow, 1982).

Page 23: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Primary dan secondary displacement maxil laReferensi bidang vertical = garis PTMReferensi bidang horizontal = bidang oklusal fungsional

Kiri : Pertumbuhan panjang maksila dan pergeseran ke anterior secara simultan (primary displacement). Keduanya berubah mengambil tempat dengan jumlah yang sama.

Kanan : Secondary displacement maksila dihasilkan dari pembesaran middle cranial fossa.

Page 24: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Primary displacement kompleks nasomaxil laryStruktur tulang tumbuh ke atas dan ke belakang {<=) karena proses

deposisi dan resorpsi. Secara simultan seluruh kompleks nasomaxillary berpindah Ke depan. «=>) oki diperlukan ruangan untuk aposisi tulang yang dihasilkan sekitar permukaan artikularis. Primary displacement sllu

mengambil tempat berlawanan arah dgn vektor pertumbuhan tulang.

Kanan : secara diagramatik memperlihatkan peristiwa selama primary displacement Tulang diremodeling dan berpindah pada arah yang

berlawanan secara simultan (Enlow, 1982)

Page 25: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Secondary displacement kompleks nasomaxil laryProses ini tidak berhubungan dengan pertumbuhan tulang itu

sendiri. Tipe displacement ini dimulai dengan pembesaran tulang dari Jaringan lunak sekitarnya. Hal ini berefek dalam

meneruskan/mentransfer dari tulang ke tulang dan berkembang pada daerah yang relatif jauh. Secondary displacement kompleks nasomaxillary disebabkan oleh pertumbuhan middle cranial fossa

dan lobus temporalis dan arahnya ke depan dan ke bawah (=>)kanan : secara diagramatik memperlihatkan secondary

displacement tulang berpindah tanpa mengalami remodeling (Enlow 1982).

Page 26: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pada waktu bayi dilahirkan, mandibula sangat kecil dan terdiri dari 2 bagian yang sama,

dihubungkan dengan jaringan fibrosa

Mandibula tumbuh dan berkembang melalui kartilago, periosteal dan endosteal

Pada 6 bulan pertama setelah lahir, kartilago berubah menjadi tulang dengan cara aposisi

permukaan, dan tumbuh kearah atas, belakang dan luar sesuai eksistensi tulang

Mandibula

Page 27: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Kondilus terjadi atas kartilagohialin yang ditutupi oleh jaringan pengikat fibrosa yang tebal dan padat

Pertumbuhan mandibula keanterior sangat cepat, sehingga pada waktu bayi dilahirkan, posisi dagu

lebih ke posterior daripada maksila, dengan bertambahnya umur maka hubungannya menjadi

harmonis

Lebar mandibula mengikuti kondilaris mandibula dan berhubungan dengan tulang kranial

PERTUMBUHAN MANDIBULA

Page 28: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Perpindahan MandibularPertumbuhan kartilago mandibula merupakan

penyebab perpindahan mandibula.

Kanan: Berdasarkan teori pertumbuhan yang lain, perpindahan mandibula merupakan proses yang utama dan hasil dari pembesaran jaringan lunak. Pertumbuhan kondilus merupakan proses yang kedua dan bersifat adaptasi, dan membangun hubungan perpindahan mandibula pada TMJ (Enlow, 1982).

Page 29: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Remodeling mandibularMandibula berelongasi ke posterior

berkaitan dengan resorpsi dan remodeling batas anterior ramus.

Kiri : Korpus mandibula memanjang dalam jumlah yang sama dengan pembesaran lengkung maksila dimana strukturnya sama (Enlow, 1982).

Page 30: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Perpindahan primer mandibulaKanan:Elongasi korpus mandibula dan perpindahan mandibula ke

anterior berlangsung secara simultan.Kiri: Proses ini distimulasi oleh pertumbuhan posterior kondilus dan

batas posterior ramus. Ramus kembali ke lebar sebenamya oleh deposisi tulang dengan aktivitas yang sama antara deposisi di posterior dan resorpsi di anterior

Page 31: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Perpindahan Sekunder MandibulaKiri : Mandibula berpindah ke depan dan ke bawah akibat

pembesaran basis kranial tengah. Seperti pertumbuhan fossa kranial tengah yang lebih ke anterior kondilus. Perpindahan ke depan mandibula tidak seperti maksila. Jadi fase ini berakhir meskipun kedua struktur berelongasi dalam jumlah yang sama dengan hubungan maksilomandibula kelas II.

Pertumbuhan bagian tengah basis kranial juga menuntun perpindahan sekunder mandibula, yang menyerupai maksila

Page 32: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pertumbuhan Horisontal Ramus Ramus, yang merupakan struktur pertumbuhan spesifik

yang sama dengan fossa kranial tengah. digeser ke posterior sampai dimensi horisontalnya berhubungan dengan fossa kranial tengah. Perumbuhan simultan kondilus yang secara diagonal mengarah ke atas dan ke belakang, menyebabkan pergeseran mandibula ke depan pada saat yang sama.

Kanan : Kompensasi untuk ketidaksesuaian dalam arah sagital antara rahang atas dan rahang bawah dan perpindahan bidang oklusal ke bawah.

Page 33: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Sebagai perluasan fossa kranial tengah sebagian besar mengarah ke depan, sebagai contoh pembesaran terlokalisir di anterior kondilus dan ramus, perpindahan sekunder tidak membawa mandibula sejauh perpindahan maksila kedepan.

Ketidakseimbangan ini diakibatkan pertumbuhan horisontal ramus, yang menuntun hubungan anatomi yang normal antara lengkung maksila dan mandibula.

Jadi. pertumbuhan ramus sama dengan pertumbuhan fossa kranial tengah.

Page 34: Bahan ngajar tumbang new harun 3

HUNTER – ENLOW

Komponen masing-masing bagian tengkorak kepala berkembang dalam arah

yang berbeda

Interaksi secara langsung

Tujuan : mengkompensasi variasi

aktivitas pertumbuhan

Growth Equivalent bekerja dalam arah yang berbeda

Gangguan

Kelainan Craniofacial

Page 35: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Basis cranii bagian anterior (a), spheno-occipital complex (b), nasomaxillary complex (c) dan mandibulla (d) merupakan komponen yang bersifat individual dari tengkorak kepala.

Elongasi anterior basis cranii (x) dihubungkan dengan pembesaran nasomaxillary complex yang sesuai. Perkembangan selanjutnya dalam arah posterior (g) dan perpindahan tempat ke anterior (f) pada saat yang sama.

Page 36: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pertumbuhan sinkondrosis spheno-

occipital (m,k) membentuk growth

equivalent untuk nasopharynx (p) dan

ramus mandibula (d). Ramus tumbuh

dalam arah posterior (g) dan seluruh

mandibula bergeser ke depan (z).

Proses ini mengkompensasi

hubungan sagital lengkung

mandibula terhadap porusi

nasomaxillary complex.

Pemanjangan vertical dari clivus

dan ramus (b dan d) membentuk

growth equivalent untuk

perkembangan vertical

nasomaxillary complex (c).

Page 37: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Hipotesis tentang pertumbuhan

Sicher, 1952

Scott, 1967

Moss & Salentijn, 1969

Osteogenesis dari chondrocranium dan

desmocranium murni dikendalikan oleh genetik,

dan sutura merupakan struktur jaringan yang

dominan

Faktor primer yang mengontrol pertumbuhan kraniofasial : kartilago dan periosteal

Melokalisasi fungsi kontrol untuk osteogenesis

craniofacial pada jaringan lunak sekitarnya lebih

baik dari pada jaringan keras

Page 38: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Cranial Synchondroses

Facial Cartilage tissue

Sutures

Periosteum

Genetic Influence

Local Influence

Primary Growth

Secondary Growth

Mekanisme kontrol yang mengatur pertumbuhan

tulang fasial

Kumpulan parameter yang paling penting

Page 39: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Kondrogenesis

EndoChondralOsifikasi

IntramembranOsifikasi

Intrinsic Genetic Factors

Local Epigenetic Factors

General Epigenetic Factors

Local Environtmental Factors

General Environmental Factors

Page 40: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Osifikasi Intramembran

Osifikasi langsung

karena sel asal tulang

bersatu dan

membentuk jaringan

tulang setempat tanpa

didahului pembentukan

model tulang rawan

Osifikasi Endokondral

Osifikasi tidak langsung karena terjadi dalam suatu model tulang rawan yang telah dibentuk sebelumnya

Page 41: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Osteogenesis → dipengaruhi Fungsional Lokal

Moss, 1982

Hubungan timbal balik

Functional Cranial Analysis

Etiologi dan Penilaian Maloklusi

Tiap komponen kranial

terdiri dari :

MATRIKS FUNGSIONAL

UNIT SKELETAL

Matriks Periosteal

Matriks Kapsular

Mikroskeletal

Makroskeletal

Page 42: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Matriks kapsular1 = matriks kapsular neurokranial2 = matriks kapsular orofasialGambar diagram matriks kapsular neurocranial dan orofasial. Matiks kapsular neurocranial ditunjukkan oleh massa neural yang dibentuk oleh otak, leptomeninges, dan cairan serebrospinal.Matiks kapsular orofasial dibentuk oleh oral, nasal dan functioning space pharyng.(Moss dan Salentijn, 1969)

Page 43: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Unit skeletal mandibulaMandibula merupakan contoh dari

unit macroskeletal dan terdiri dari

condylar, coronoid, angularis,

alveolar dan unit microskeletal basal.

Otot temporalis merupakan matriks

periosteal dari unit coronoid

sedangkan otot masseter dan otot

ptreygoid medialis merupakan

matriks periosteal dari prosesus

angularis. Gigi geligi mempengaruhi

unit alveolar dan pembuluh darah

sedangkan saraf dari canalis

mandibular berpengaruh pada unit

basalis. (Moss, 1982)

Page 44: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Matriks Kapsular →

Menggunakan pengaruh langsung pada unit Makroskeletal dan komponen kranial fungsional

Matriks Periosteal →

Mengubah bentuk dan ukuran dari hubungan unit Mikroskeletal

Moss, 1973

Transformasi : Perubahan Ukuran dan bentuk

selama pertumbuhan

Translasi : Perubahan dalam posisi ruang

Page 45: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pergeseran Kortikal

Resorpsi Aposisi

Ketebalan tulang akan konstan

Prinsip pertumbuhan

pergeseran

Page 46: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pergeseran Kortikal Pembentukan tulang lamellar di atas permukaan endosteal dan resorpsi permukaan periosteal, menyebabkan seluruh korteks mengalami pergeseran. Jika kedua permukaan bergeser pada tingkat yang sama, ukuran tulang akan dipertahankan. Pewarnaan yang asimetris di sekilar sel tulang, nampak pada gambar yang menunjukkan arah dari pergeseran (ditandai pada interval 1 minggu menggunakan 7 warna yang berbeda, fluoresense dengan menarik UV)

Page 47: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pergeseran soket alveolar se lama pertumbuhan Resorpsi tulang alveolar pada permukaan yang berhadapan dengan pergeseran dan aposisi pada permukaan alveolar. Dengan ini, gigi mempertahankan posisinya dalam tulang alveolar selama proses pergerakan tulang pada pertumbuhan Karena itu, penting bahwa lokasi proses resorpsi dan aposisi alveolar adalah sama dan terjadi dalam arah yang berlawanan dengan proses periosteal dan endosteal.Pewarnaan yang pekat pada dentin (lapis demi lapis yang ditandai oleh pewarnaan yang berbeda) disebabkan oleh proses pertumbuhan selanjutnya dari insisif.

Akar gigi

Periodontalspace

deposisi

resorpsi

Page 48: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Deposisitulang

Perpindahan Dalam posisi

relatif relokasi

Remodell ingtulang

Aposisi

Resorpsi

KemampuanDalam

menyesuaikan Diri Terhadap

bebanfisiologis

Page 49: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Remodeling adalah proses pembentukan dan penambahan ukuran sebagai konsekwensi relokasi progresif

Remodelling merupakan aktifitas pertumbuhan differensial yang diperlukan untuk pembentukan tulang, yang melibatkan deposisiDan resorpsi secara simultan pada semua permukaan dalam dan

Luar seluruh tulang

Perubahan regional

Dimensi

Proporsi

Penyesuaian regional terhadap fungsi Perkembangan tulang dan variasi pertumbuhan Jaringan lunak

Page 50: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Empat macam remodel ing pada jaringan tulang

1. Remodeling biokimia yang melibatkan deposisi dan pembuangan ion-ion secara terus menerus untuk mem pertahankan homeostasis mineral2. Remodeling pertumbuhan, penambahan yang konstan pada tulang selama masa anak-anak3. Remodeling Haversion, proses rekonstruksi kortikal ketika tulang vaskuler primer diganti4. Regenerasi dan rekonstruksi tulang selama dan setelah keadaan patologis atau trauma.

•Pertumbuhan tulang •Vaskularisasi

•Anaka-anak •Remaja

Page 51: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Relokasi dan remodelingAkibat aposisi tulang (+) dan resorpsi (-). Sebagai hasil dari proses pertumbuhan

tahap demi tahap, daerah hitam mengalami translokasi dari batas posterior menjadi batas anterior ramus, tanpa merubah posisinya.

Kiri: Superposisi untuk menunjukkan proses pertumbuhan ramus. Bagian-bagian kepala kondilar berubah menjadi leher kondilus selama proses relokasi. Potongan

melalui a) dan b) menunjukkan perubahan-perubahan remodeling lokal yang diperlukan untuk menyesuaikan bentuk dan ukuran struktur-struktur terhadap posisi

relatifnya yang baru (Enlow, 1982).

Page 52: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Relokasi dan remodeling mandibula selama pertumbuhan

Proses remodeling ramus terjadi di posterior. Body mandibula bertambah panjang akibat remodeling ramus, yang secara

simultan bergerak ke arah belakang (Enlow. 1968).

Page 53: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Perpindahan primer dan pertumbuhan tulang

Dua mekanisme pertumbahan dasar yang saling berkaitan.

Dimulai pada posisi :(1) seluruh mandibula bergerak

ke bawah dan ke depan (2) menjauhi articular joints, akibat pertumbuhan jaringan

lunak di sekitarnya.Gerakan translator ini

menstimulasi pelebaran dan remodeling

(3) kondilus dan rami yang sejajar dengan perpindahan. Proses pertumbuhan tulang diarahkan ke atas dan ke

belakang dalam jumlah yang sama dcngan perpindahan

mandibula. Perubahan akibat kombinasi proses-proses

tersebut terlihat pada (4) (Ten Cate. 1980).

Page 54: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pada A, Model berada dari posisi P ke P’. Hal ini dapat terjadi melalui dua proses dasar : pertumbuhan langsung kortikal (drift) (B) atau displacement (C). Kedua proses ini menghasilkan pergerakkan berulang yang berbeda langsung secara terus menerus.

Page 55: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Tulang tulang wajah dan tengkorak banyakYang mempunyai konfigurasi ‘’V’’ atau regio

Regio yang berbentu ‘’V’’

Berguna dalam memahami deposisi dan resorpsi pada remodeling yang rumit selama

Pertumbuhan, dalam arah panjang

Hasil proses pertumbuhan :

1. Penambahan lebar ukuran keseluruhan daerah yang berbentuk ‘ ’V’’2. Gerakan seluruh struktur ‘ ’V’’ ke arah ujungnya yang melebar3. Relokasi kontinyu

Page 56: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Prinsip ‘ ’V’’ Ekspansi vert ical Kiri: Menurut konsep pertumbuhan ini, tulang dideposisikan pada permukaan dalam

dari tulang yang berbentuk "V", dan diresorpsi pada permukaan luar. Maka, "V" bergerak dari ujungnya yang sempit (arah panah) dan melebar dalam ukuran

keseluruhan.Kanan: Potongan longitudinal melalui prosesus koronoid kanan dan kiri. Prosesus

tersebut membesar selama pertumbuhan sesuai dengan prinsip "V". Tulang dideposisi pada permukaan lingual dan diresorpsi dari permukaan bukal. Struktur bertambah

panjang, ujung-ujung prosesus koronoid menjadi lebih divergen, dan tulang basalnya menjadi konvergen (Enlow, 1963)

Page 57: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Prinsip “V” Ekspansi horisontal Mandibula diperlihatkan dari atas, termasuk potongan horisontal melalui

dasar dari prosesus coronoid. Tulang terdeposisi pada permukaan lingual dari struktur mandibula sampai pd permukaan ramus. maka, prosesus koronoid

begerak dan tulang terdeposisi pd permukaan bagian dalam kearah belakang, dan bagian posterior dari mandibula mengalami pelebaran

( Enlow, 1982). Kiri: Btk Mandibular, anak umur 5 tahun dan dewasa dipandang dari atas.

Page 58: Bahan ngajar tumbang new harun 3

‘’Sisi-sisi tulang yang menghadap arah pertumbuhan Mengalami deposisi dan sisi yang berlawanan akan

Mengalami resorpsi’’

Proses ini berlangsung pada permukaan tulang Kontralateral sehingga lempeng kortikal mengikuti

Jalannya pertumbuhan

Arah pertumbuhan tidak sama untuk semua daerah tulang karena t iap regio dari suatu struktur mempunyai pola pertumbuhan spesifik sendiri . Arah

pertumbuhan yang terbal ik dapat menyebabkan ter jadinya proses deposisi dan resorpsi tulang secara langsung berdekatan satu sama lain pada korteks

yang sama

Page 59: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Prinsip permukaan+ = Deposisi tulang- = Resorpsi tulangDaerah ‘’ X ‘’ pada permukaan luar tulang dan ‘’B’’ pada permukaan dalam berada dalam pertumbuhan (→) dan mengalami deposisi. Daerah ″A″dan ″Y″ mengalami resorpsi dalam arah yang berlawanan (Enlow, 1982)

Page 60: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Arah pertumbuhan daerah individual mandibula

Warna merah = Deposisi tulangWarna biru = Resorpsi tulang

Kanan : Panah-panah yang menuju tulang menunjukkan permukaan tulang periosteal yang tidak searah terhadap arah pertumbuhan dan

oleh karena itu bersifat resorpsif. Panah yang keluar dari tulang menunjukkan permukaan periosteal yang menghadap arah

pertumbuhan dan bersifat deposisif.Kiri : Gambaran Mandibula Dewasa

Page 61: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pertumbuhan tulang langsung dengan proses deposisiDan resopsi pada permukaan tulang, yang menyebabkan Lempeng kortikal bergeser

Perubahan tempat dari keseluruhan tulang karena Pertumbuhan tulangnya sendiri atau ekspansiStruktur-struktur sebelahnya

Semua pertumbuhan tulang adalah gabungan dari dua proses dasar, yaitu Deposisi dan reposisi.

Pertumbuhan tersebut diatur oleh daerah pertumbuhan (Growth Field) Yang terdiri dari jaringan lunak yang

tertanam dalam tulang.

Page 62: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Dua jenis pergerakan pertumbuhan yang dapat dilihatSelama pembesaran tulang kraniofasial :

• Cortical drift atau pergerakan pertumbuhan pergerakan pertumbuhan kearah deposit-drift• Displacement atau Perpindahan tempat pergerakan dari keseluruhan tulang sebagai satu unit

Page 63: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pertumbuhan tulang dikontrol oleh apa yang disebut tempat-tempat pertumbuhan. Tempat-tempat ini tersebar dengan pola karakteristik seperti mosaik

melalui permukaan, baik aktivitas aposisi atau resorpsi

Tempat-tempat pertumbuhan berfungsi sebagai pacemaking function dimana dikontrol oleh jaringan lunak yang berdekatan. Tiap pertambahan panjang tulang dimulai dengan perpindahan tempat-tempat pertumbuhan di dalam membran jaringan ikat masing-masing (misalnya periosteum dan endosteum, sutura-

sutura, ligamen periodontal dll.) Jaringan lunak yang mengelilingi menentukan perubahan bagian-bagian tulang di

bawahnya.

Page 64: Bahan ngajar tumbang new harun 3

•Semua permukaan, dalam dan luar dari setiap tulang ditutupi oleh pola yang tidak teratur dari

daerah pertumbuhan (Growth fields) yang terdiri dari bermacam-macam jaringan lunak

membran osteogenik atau kartilago

•Tulang tidak tumbuh dengan sendirinya, tetapi tulang tumbuh oleh lingkungan jaringan lunak

pada daerah pertumbuhan

•Hal yang menentukan pertumbuhan tulang terletak pada tulang yang terdapat jaringan

lunak, otot,, mukosa, pembuluh darah, syaraf, jaringan ikat, otak dan lain-lain.

Page 65: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Beberapa daerah pertumbuhan mempunyai aturan tertentu pada pertumbuhan tulang khusus yaitu sisi pertumbuhan, Hal ini termasuk

•Kondilus mandibula•Tuberositas maksilaris•Sinkondrosisi dari dasar otak•Sutura dan prosesus alveolaris

Page 66: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Susunan tempat-tempat pertumbuhanTempat-tempat yang berwarna merah = aposisi tulang Tempat-tempal yang berwarna biru = resorpsi tulang

Page 67: Bahan ngajar tumbang new harun 3

Pusat-pusat pertumbuhanIstilah ini sering digunakan untuk menerangkan tempat-tempat

pertumbuhan yang sangat aktif dimana cukup signifikan untuk proses pertumbuhan seperti sutura-sutura cranium dan wajah, kondilus

mandibularis, tuberositas maksilaris. dan synchondrosisi basis cranii.Meskipun pertumbuhan tulang tidak hanya terjadi pada daerah-daerah ini

saja Semua tempat-tempat pertumbuhan baik pada permukaan dalam maupun permukaan luar tulang juga berperan aktif dlm proses ini

Page 68: Bahan ngajar tumbang new harun 3