Download pdf - Week 5 Jar Test

Transcript
  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    1/46

    Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 0

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    2/46

    Aplikasi?

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 1

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    3/46

    Pengadukan

    Suatu aktivitas operasi pencampuran dua atau lebih zat agar

    diperoleh hasil campuran yang homogen.

    Pada media fase cair, pengadukan ditujukan untukmemperoleh keadaan yang turbulen (bergolak).

    Aplikasi pengadukan:

    Proses fisika seperti pelarutan bahan kimia dan prosespengentalan (thickening),

    Proses kimiawi seperti koagulasi-flokulasi dan disinfeksi,

    Proses biologis untuk mencampur bakteri dan air limbah.

    2

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    4/46

    Koagulasi-Flokulasi

    Koagulasi

    Proses destabilisasi koloid dan partikel dalam air denganmenggunakan bahan kimia (disebut koagulan) yangmenyebabkan pembentukan inti gumpalan (presipitat).

    Proses koagulasi hanya dapat berlangsung bila ada

    pengadukan.

    3

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    5/46

    Koagulasi-Flokulasi (2)

    Flokulasi

    Proses penggabungan inti flok sehingga menjadi flokberukuran lebih besar.

    Proses flokulasi hanya dapat berlangsung bila adapengadukan.

    Pemberian energi agar terjadi tumbukan antar partikeltersuspensi dan koloid agar terbentuk gumpalan (flok)sehingga dapat dipisahkan melalui proses pengendapan danpenyaringan.

    4

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    6/46

    Partikel Solids

    Partikel solid dalam air dapat berupa partikel

    bebas/diskrit dan koloid dengan ukuran sangat kecilyaitu10-7mm-10-1 mm.

    Beberapa partikel tidak dapat diendapkan secaralangsung

    Partikel dan koloid umumnya bermuatan listrik samayang menyebabkan tumbukan antar partikel (terjadigerak Brown) berakibat terjadinya suatu partikel

    yang sangat stabil.

    5

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    7/46

    Mengapa perlu koagulan?

    Mengapa perlu proses koagulasi-flokulasi

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 6

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    8/46

    Partikel Solids (2)

    7

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    9/46

    Koagulasi-Flokulasi

    Air baku untuk air bersih berasal dari sungai, danau,

    dan sebagainya.

    Kekeruhan disebabkan oleh partikel-partikel kecil dankoloid yang berukuran 10 nm sampai 10 m (kwarts,

    tanah liat, ganggang, dll)

    Kekeruhan dapat dihilangkan dengan membubuhkanbahan kimia dengan sifat-sifat tertentu disebut

    flokulan.

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 8

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    10/46

    Prinsip Koagulasi-Flokulasi

    1. Partikel-partikel kecil ini terlalu ringan

    2. Partikel-partikel tersebut tidak dapat menyatu,bergabung dan menjadi partikel yang lebih besar danberat, karena muatan elektris pada permukaanelektrostatis antara partikel satu dengan yang lain.

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 9

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    11/46

    Koloid

    Partikel yang tidak dapat mengendap secara alami karena

    adanya stabilitas koloid. Stabilitas koloid terjadi karena:

    gaya tarik van der waal's

    gaya tolak /repulsive elektrostatik

    Koagulasi bertujuan mengurangi stabilitas koloid (prosesdestabilisasi) melalui penambahan bahan kimia denganmuatan berlawanan.

    10

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    12/46

    Koloid (2)

    Pada koagulasi akan terjadi :

    Penurunan tegangan permukaan (zeta potensial) melalui prosesnetralisasi muatan dan adsorpsi.

    Presipitasi dari koagulan akan menyapu koloid

    Adsorpsi dan pembentukan jembatan antar partikel.

    11

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    13/46

    Jenis dan metode pengadukan..?

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 12

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    14/46

    Jenis Pengadukan

    Kecepatan pengadukan

    Pengadukan cepat

    Pengadukan lambat

    Metoda pengadukan

    Pengadukan mekanis,

    Pengadukan hidrolis

    Pengadukan pneumatis.

    13

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    15/46

    Pengadukan Cepat

    Tujuan:

    untuk menghasilkan turbulensi air sehingga dapatmendispersikan bahan kimia yang akan dilarutkan dalam air.

    Secara umum, gradien kecepatan berkisar antara 100 hingga1000 per detik selama 5 hingga 60 detik.

    14

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    16/46

    Pengadukan Cepat (2)

    Untuk proses koagulasi-flokulasi:

    Waktu detensi = 20 - 60 detik

    G = 1000 - 700 detik-1

    Untuk penurunan kesadahan (pelarutan kapur/soda):

    Waktu detensi = 20 - 60 detik

    G = 1000 - 700 detik-1

    Untuk presipitasi kimia (penurunan fosfat, logam berat,dll)

    Waktu detensi = 0,5 - 6 menit G = 1000 - 700 detik-1

    15

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    17/46

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    18/46

    Pengadukan Lambat

    Tujuan: menghasilkan gerakan air secara perlahan

    sehingga terjadi kontak antar partikel untukmembentuk gabungan partikel berukuran besar.

    Digunakan pada proses flokulasi, untuk pembesaraninti gumpalan.

    Gradien kecepatan diturunkan secara perlahan-lahanagar gumpalan yang telah terbentuk tidak pecah lagidan berkesempatan bergabung dengan yang lainmembentuk gumpalan yang lebih besar.

    17

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    19/46

    Pengadukan Lambat (2)

    Penggabungan inti gumpalan sangat tergantung pada

    karakteristik f lok dan nilai gradien kecepatan. Secara umum, pengadukan dilakukan pada gradien

    kecepatan kurang dari 100 per detik selama 10 hingga60 menit.

    18

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    20/46

    Pengadukan Lambat (3)

    Untuk proses koagulasi-flokulasi:

    Waktu detensi = 15 - 45 menit G = 10 - 75 detik-1

    GT = 48.000 - 210.000

    Untuk air sungai:

    Waktu detensi = minimum 20 menit

    G = 10 - 50 detik-1

    Untuk air waduk/reservoir:

    Waktu = 30 menit

    G = 10 - 75 detik-1

    19

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    21/46

    Pengadukan Lambat (4)

    Untuk air keruh: Waktu dan G lebih rendah

    Bila menggunakan garam besi sbg koagulan: G tidak lebih dari 50 detik-1

    Untuk flokulator 3 kompartemen: G kompartemen 1 : nilai terbesar G kompartemen 2 : 40 % dari G komp. 1

    G kompartemen 3 : nilai terkecil

    Untuk penurunan kesadahan (pelarutan kapur/soda):

    Waktu detensi = minimum 30 menit G = 10 - 50 detik-1

    20

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    22/46

    Pengadukan Lambat (5)

    Untuk presipitasi kimia (penurunan fosfat, logam berat,

    dll) Waktu detensi = 15 - 30 menit

    G = 20 - 75 detik-1

    GT = 10.000 - 100.000

    Pengadukan lambat dilakukan dengan cara antara lain:

    a. Pengadukan mekanis

    b. Pengadukan hidrolis

    21

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    23/46

    Fungsijar test?

    Metode.?

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 22

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    24/46

    Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 2303/05/2012

    Penentuan dosis optimum: unit proses koagulasi

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    25/46

    Penentuan dosis optimum: unit proses koagulasi

    flokulasi dan sedimentasi

    Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 24Koagulasi Flokulasi Sedimentasi

    03/05/2012

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    26/46

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 25

    -

    - -

    - -

    - -

    - -

    - -

    - - -

    Al3+ - Al3+

    - -

    Al3+ Al3+

    - -

    Al3+ Al3+

    - -

    Al3+ - Al3+

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    27/46

    Dengan pembubuhan flokulan maka stabilitas partikel

    terganggu karena:- Molekul Al+ pada tawas menempel pada permukaan koloid

    dan mengubah muatan elektrisnya koloid biasanyabermuatan negatif (pada pH 5 sampai 8)

    - Mengendap sebagai flok Al (OH)3 yang dapat mengurungkoloid dan mengendapPaling Efisien

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 26

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    28/46

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 27

    Koagulasi SedimentasiFlokulasi

    Pengadukan cepat

    Flash Mix

    100 rpm, 1 menit

    Pengadukan lambat

    Slow Mix

    30 rpm, 15 menit 0 rpm, 30 menit

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    29/46

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 28

    2243232342

    61832318. COOHCaSOOHAlHCOCaOHSOAl

    Tawas

    Alkalinitas alami

    Flok

    Kerugian: menurunkan pH, bersifat korosif pada logam

    HOHAlOHAl 3332

    3

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    30/46

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 29

    OHCaSOOHAlOHCaOHSOAl24322342

    1832318.

    243232342

    318323318. COOHNaSOOHAlOHCONaOHSOAl

    Soda ash untuk menaikkan alkalinitas

    Kapur jenuh untuk menaikkan alkalinitas

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    31/46

    Hubungan Kekeruhan dan Alkalinitas

    Kekeruhan Alkalinitas Dosis Koagulan

    Tinggi Rendah Sedikit

    Tinggi Tinggi Banyak

    Rendah Tinggi Sedang(perlu penambahan kekeruhan)

    Rendah Rendah Harus ditambah

    kekeruhan

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 30

    l

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    32/46

    KetelitianKesalahan-kesalahan disebabkan oleh:

    - Sampel yang tidak representatif untuk badan air yang diperiksa.- Sampel yang tidak diaduk membuat zat tersuspensi yang berattertinggal di bawah, sehingga pada saat air baku dituangkandalam 6 beker glass, hanya beker terakhir yang mendapatkancairan dengan zat tersuspensi yang berada di bagian sebelah

    bawah sampel.- Perbedaan nilai pH

    - Saat pembubuhan flokulan ke dalam jar test tidak bersamaan

    - Pengambilan sampel yang telah diolah melalui proses flokulasiuntuk dianalisa mengenai zat tersuspensi, dsb, tidak bersamaan

    untuk masing-masing beker.

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 31

    S l

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    33/46

    Pengawetan Sampel

    Waktu pengawetan paling lambat 1 hari, karena setelah 1

    hari dapat terjadi flokulasi sendiri dari zat-zat tersuspensitanpa pembubuhan flokulan, sehingga sampel tidakberlaku.

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 32

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    34/46

    Contoh hasil analisis sampel air

    Turbidity air baku = 51,7 NTU

    pH air baku = 7,44

    Beker 1 2 3 4 5 6

    Alum (mg/L) 0 10 20 30 40 50

    pH 7,41 6,41 6,00 6,28 6,23 6,11

    Turbidity (NTU) 51,6 17,3 5,11 3,40 4,54 5,10

    Beker 1 2 3 4 5 6

    Alum (mg/L) 0 5 10 15 20 25

    Polimer (mg/L) 0 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

    pH 7,41 7,11 7,01 6,98 6,93 6,93

    Turbidity (NTU) 51,60 11,20 5,44 3,55 2,56 3,48

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 33

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    35/46

    Hitunglah berapajumlah koagulan yang harus

    dilarutkan dalam air setiap pembuatan larutan alum,jika suatu IPA yang mengolah 100 L/s air,memerlukan dosis alum 50 mg/L. Koagulandilarutkan setiap 8 jam sekali. Kemurnian alum 60%.

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 34

    Kebutuhan koagulan

    = (50 mg/L / 60%) x 100 L/s x 8 jam x 3600 s/jam x 10-6

    = 240 kg

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    36/46

    Berapa kebutuhan air untuk melarutkan larutan alum 240

    kg, dengan konsentrasi larutan alum 5%, jika berat jenisalum 1,05 kg/L

    Volume alum = 240 kg / (1,05 kg/L) = 228,6 L

    Volume larutan = 228,6 L / 5% = 4571,4 L

    Jadi kebutuhan air pelarut = 4571,4 L - 228,6 L = 4342,8 L

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 35

    bi l b h ki i

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    37/46

    Debit larutan bahan kimia

    Maka debit koagulan yang harus dibubuhkan ke dalam IPAM

    = 4.571.400 mL / (8 jam x 3600 s/jam)= 158,7 mL/s

    Cara pembubuhan bisa dengan dosing pump atau pembubuh

    aliran konstan

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 36

    T u g a s:

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    38/46

    Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 37

    T u g a s:1. Buat grafik hubungan konsentrasi alum dengan

    dengan pH dan kekeruhan.2. Cari konsentrasi alum optimum untuk menurunkan

    kekeruhan.

    3. Apa hubungan konsentrasi alum dengan pH?

    4. Tuliskan reaksi yang membuktikan pH turun.

    5. Apa penyebab kekeruhan naik kembali saatkonsentrasi alum ditambah?

    6. Apa pengaruh penambahan polimer pada proseskoagulasi-flokulasi-sedimentasi?

    03/05/2012

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    39/46

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 38

    Syarat umum koagulan

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    40/46

    Syarat umum koagulan

    Trivalent cation

    Secara umum koloid pada air permukaan adalah bermuatannegatif, maka kation diperlukan untuk proses netralisasimuatan.

    Valensi tiga adalah yang paling efektif

    Non toxic Producesafe water

    Insoluble in the neutral pH range

    Koagulan diharapkan mengendap jika dibubuhkan dalamdosis besar pada sekitar pH netral tidak ada yang tersisapada air

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 39

    Coagulant aids

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    41/46

    Coagulant aids Tipe coagulant aids

    pH adjuster Asam dan basa digunakan untuk mengatur pH agar proses koagulasi danflokulasi terjadi pada rentang optimal Asam sulfuric acid Basa lime Ca(OH)2 atau soda Na2CO3

    Activated silica Ditambahkan ke air agar air dalam kondisi stabil/memiliki muatan negatif pada

    permukaan koloid Dapat begabung dengan koloid dengan muatan positif (Al atau Fe) sehingga

    floc lebih besar, lebih berat pengendapan lebih cepat Digunakan pada pengolahan air dengan konsentrasi warna tinggi tetapi

    turbidity rendah

    Clays Fungsi mirip dengan activated silica

    Polymers Dapat memiliki muatan negatif (anionic), positif (cationic), positif-negatif

    (polyamphotype) atau tidak bermuatan (nonionic) Membentuk floc lebih besar

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 40

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    42/46

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 41

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    43/46

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 42

    Contoh soal

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    44/46

    Contoh soal Berdasarkan standar pengukuran fosfat, nilai konsentrasi akurat yang dapat

    dibaca oleh spektrofotometer adalah 0.15-1.3 mg/L. Jumlah sampel yangdigunakan sebesar 25 mL setiap analisis fosfat.

    a. Sampel air sungai di daerah pertanian ABS 1,5b. Sampel air PAM ABS 0.03c. Sampel limbah industri ABS 2.3Berapa konsentrasi sampel tersebut? Apa yang harus dilakukan?

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 43

    Konsentrasi ABS

    mg/L

    0.0 0

    0.15 0.2

    0.3 0.4

    0.5 0.6

    0.7 0.95

    1.0 1.4

    1.2 1.6

    1.3 1.8

    y = 1.3801x - 0.0197R = 0.9971

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    1.4

    1.6

    1.8

    2

    0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4

    Contoh soal

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    45/46

    Contoh soal

    Berdasarkan standar pengukuran fosfat, nilai konsentrasiakurat yang dapat dibaca oleh spektrofotometer adalah0.15-1.3 mg/L. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 25mL setiap analisis fosfat.

    a. Sampel air sungai di daerah pertanian dianalisis

    b. Sampel air PAM ditambah larutan stock sebesar 25 mLdengan konsentrasi 0.3 mg/L dibaca denganspektrofotometer sebesar: ABS 0,22

    c. Sampel limbah industri diencerkan dengan labu ukur 250

    mL dengan menggunakan sampel sebanyak 50 mL,menghasilkan bacaan spektrofotometer ABS 0,67

    Berapa konsentrasi sampel tersebut?

    03/05/2012 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 44

    Lets Have a Great Sem!

  • 8/3/2019 Week 5 Jar Test

    46/46

    Let s Have a Great Sem!

    45Environmental Laboratory - Department ofEnvironmental Engineering - ITS

    03/05/2012


Recommended