TUGASKAPITA SELEKTA BIOLOGI
MANAGING THE INQUIRY CLASSROOM: PROBLEM AND SOLUTION
Karangan Anton E. Lawson
Oleh:
1. SARMADI (A2C11000..?..)
2. NANA CITRAWATI LESTARI (A2C110009)
Dosen Pengajar:Dr. H. MUHAMMAD ZAINI, M.Pd.
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARMASIN
2010
MANAGING THE INQUIRY CLASSROOM: PROBLEM AND SOLUTION
(Pengelolaan Kelas Inkuiri: Masalah dan Pemecahannya)
Sebutan reformasi/perbaikan kurikulum pada pendidikan menengah dan
sarjana menekankan pada kebutuhan cara investigasi yang melibatkan para siswa
aktif terlibat dalam inkuiri. Misalnya, National Science Foundation yang
disponsori oleh beberapa ilmuwan, ahli matematika, dan insinyur
merekomendasikan bahwa tujuan dari program-program baru pada kegiatan
pembukaan-penutupan yang meningkatkan keterampilan observasi dan penemuan,
pembentukan hipotesis, ujian dan evaluasi (Division of Undergraduate Science,
Engineering, and Mathematics Education, 1990). Senada dengan hal itu,
American Assosiation of Science (1990) merekomendasikan bahwa ilmu harus
diajarkan sebagai ilmu praktis (ilmu yang dipraktekkan).
Banyak dari pembelajaran “How-To-Do-It” dipublikasikan pada jurnal ini
sebagai contoh sempurna bagaimana implementasi/penerapan dari inkuiri terbuka
dengan penekanan pada generasi hipotesis dan test. Sebagai contoh, Johnson
(1998) menyajikan sebuah pembelajaran inkuiri aktif pada pernapasan seluler.
Favero (1998) menggunakan pembelajaran terbuka/bebas pada keripik kentang
“pencelupan ganda” untuk memperkenalkan metode latihan. Serta Maret dan
Rissing (1998) menggunakan sebuah pendekatan siklus pembelajaran dengan
tahap instruksional pada eksplorasi, pengantar dan aplikasi konsep untuk
memperkenalkan konsep seleksi alam dan penyimpangan genetik.
Meskipun upaya-upaya departemen kita pada perubahan/perbaikan
kurikulum mewujudkan tujuan dari “mengajar sains/ilmu pengetahuan itu seperti
mempraktekkan ilmu pengetahuan”, dan beberapa kursus/pelatihan menggunakan
metodologi siklus pembelajaran dalam mengajar, kami menemukan banyak dari
lulusan baru asisten pengajar yang sedikit yang berpengalaman dalam mengajar
inkuiri. Oleh karena itu, ketika mereka pertama kali mencoba mengajar inkuiri,
mereka sering mengalami masalah manajemen kelas. Tujuan dari artikel ini
adalah untuk mendeskripsikan dengan singkat bagaimana beberapa dari masalah
tersebut telah diidentifikasi dan untuk memberikan solusi pemecahannya.
Menemukan Masalah-masalah Manajemen Kelas
Setiap semester kami menawarkan sebuah program pelatihan biologi non
major (tidak utama) yang mengerahkan/mendaftarkan lebih dari 700 siswa
(sebelumnya diuraikan dalam Lawson, Rissing & Faeth, 1990). Pelatihan (kursus)
merupakan cara tradisional yang terdiri dari 50 menit perkuliahan dan 2 jam
praktek (praktikum) setiap minggu. Perkuliahan disampaikan oleh profesor atau
guru besar yang berpengalaman sedangkan praktikum dibimbing oleh asisten
pengajar yang kurang berpengalaman. Pelatihan non-tradisional pada satu jalur,
tapi mungkin memisahkan diri dari sejumlah pelatihan/kursus pengantar berfokus
pada inkuiri. Siswa pertama menemukan topik praktek baru dan dasar inkuiri
(daftar judul diperlihatkan pada Tabel 1). Kemudian topik dibahas lebih dalam
selama perkuliahan. Dengan kata lain, prakten dan dasar inkuiri didesain untuk
menggabungkan eksplorasi dan tahap pengenalan hubungan dari siklus
pembelajaran selama perkuliahan digabungkan tahap aplikasi konsep. Aspek non
tradisional lain dari pelatihan adalah penggunanaan test penalaran ilmiah (lihat
Lawson 1994 atau hubungi pengarang untuk menyalin) sebagai tes sebelum dan
sesudah (pretest dan postest) untuk memonitor efektivitas saat menghasilkan
perolehan jawaban/penalaran.
Tabel 1. Judul lab/praktik dan dasar inkuiri ditunjukkan oleh asisten pengajar.
Apa yang dapat disimpulkan dari struktur hewan? Sepintar apakah hewan? Apa yang diberitahukan fosil tentang kehidupan masa lampau? Bagaimana spesies berkembang? Apa yang menyebabkan terjadinya variasi intra spesifik? Apa yang menjadi karakteristik manusia? Apa cara tumbuhan beradaptasi agar dapat bertahan hidup di Gurun
Pasir? Apa variabel-variabel yang mempengaruhi kecepatan fotosintesis? Bagaimana lingkungan dapat mempengaruh penyebaran organisme? Apa variabel-variabel yang mempengaruhi lintasan molekul melalui sel
membran? Bagaimana cara naiknya air pada pembuluh vaskuler tumbuhan? Bagaimana suatu pembakaran lilin dapat menyebabkan naiknya air?
Selama beberapa semester, 10 asisten pengajar baru yang menyelesaikan
semester pertama mereka memandu laboratorium dan bidang inkuiri diminta
untuk membuat daftar masalah manajemen kelas yang dialami selama satu
semester tersebut. Mereka kemudian mengurutkan masing-masing masalah sesuai
tingkat kesukaran/kesulitan (bukan masalah, masalah ringan, masalah sedang, dan
masalah berat, dan masalah sangat berat). Identifikasi masalah dan rata-rata
urutan/tingakatan sesuai tingkat kesukaran disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2.
Beberapa Pelajar: Tidak cukup berpartisipasi (masalah berat) Tidak tahu bagaimana memulai metode inkuiri (masalah berat hingga
sedang) Tidak hati-hati (teliti) dan tidak melihat inkuiri sebagai hal relevan
untuk kehidupan mereka (masalah berat hingga sedang) Tidak mendengarkan (masalah sedang) Kurangnya pengetahuan dasar untuk inkuiri (masalah sedang) Bicara pada waktu yang tidak tepat (masalah sedang) Mempunyai sikap yang buruk dan mengganggu (masalah sedang) Berbuat kurang baik dan ingin kredit extra/penghargaan lebih (masalah
sedang) Tidak mau berpikir sendiri, mereka hanya ingin tahu jawaban yang
benar (masalah sedang) Bosan dan kurang memperhatikan (masalah sedang hingga ringan) Bergaul selama lab (masalah sedang hingga ringan) Berpartisipasi/mengambil bagian terlalu besar (masalah sedang hingga
ringan) Mereka tidak membersihkan sendiri (masalah sedang hingga ringan) Menyontek dan menjiplak pekerjaan orang lain (masalah sedang hingga
ringan) Datang lambat dan pulang cepat (masalah ringan)
Memecahkan Masalah
Berikut beberapa tips yang disarankan untuk menyelesaikan masalah.
1. Beberapa siswa tidak cukup berpartisipasi (masalah berat).
Ada tiga hal yang perlu diingat ketika siswa terlibat dalam inkuiri.
Pertama, buatlah kelompok kerja tetap sekecil mungkin diberikan materi dan
tugas. Secra umum, siswa harus bekerja berdua dalam tim, karena tiga atau lebih
anggota memberikan peluang besar pada anggota kelompok untuk tidak
berpartisipasi. Kedua, menentukan waktu awal mengenai berapa lama waktu yang
diperlukan siswa untuk menyelesaikan tuganya (misalnya membuat explorasi
awal, desain dan melakukan penelitian, serta analisis plot dan data) dan
memberitahukan mereka petunjuk waktu sebelum mereka mulai. Ketika siswa
mengetahui berapa lama mereka mempunyai waktu untuk menyelesaikan tugas,
mereka dapat lebih terpacu untuk menyelesaikan tugas mereka dengan baik dan
fokus pada tugas. Sayangnya, membuat manajemen waktu yang efektif
memerlukan ketegasan dan pengalaman yang baik. Namun demikian, berusahalah
untuk menguasai waktu kelas sebisa mungkin. Secara umum, rencanakan berbagai
kegiatan dan rencakan lebih dari yang kamu harapkan selesai untuk menghindari
masalah pada siswa dengan tidak meninggalkan saat sisa waktu intruksional.
Ketiga, selalu memantau kemajuan siswa dari proses praktikum, melihat, dan
mendengarkan. Jika suatu kelompok mengalami kesulitan dalam memulai,
berhenti dan tawarkan bantuan isyarat/sugesti/saran/petunjuk pertanyaan, tapi
tidak ada batasan petunjuk untuk berpikir. Juga jika satu atau lebih kelompok
selesai cepat, berikan pertanyaan tambahan atau tugas “yang kamu rahasiakan”
sehingga kelompok yang lebih cepat tersebut tetap sibuk hingga kelompok yang
lambat selesai. Ini juga membantu ketika ingin memberika siswa penilaian kerja
jadi mereka harus menyelesaikan dan menanganinya.
Selama diskusi kelas, cara terbaik untuk mendorong partisipasi adalah
dengan menggunakan teknik-teknik interogasi yang efektif. Meskipun pertanyaan
yang spesifik jadi bermacam-macam, pada intinya semua pertanyaan-pertanyaan
semacam itu disajikan pada Gambar 1. Seperti yang Anda lihat, pertanyaan-
pertanyaan dirancang untuk memprovokasi siswa melakukan pengamatan dengan
hati-hati, untuk menimbulkan pertanyaan yang disebabkan, dan untuk
menghasilkan dan menguji beberapa hipotesis.
Apa yang Anda amati?Apa pola yang Anda temukan?Apa pertanyaan yang diajukan?
Gambar 1. Pertanyaan-pertanyaan kunci yang muncul selama proses inkuiri
Gambar 2. Prosedur bertanya yang benar untuk meningkatkan beberapa respon berpikir siswa
Apa yang mungkin menjadi penyebabnya?Apa penyebab lain yang dapat Anda pikirkan?
Bagaimana hasil yang kamu dapat dibandingkan dengan apa yang diharapkan?
Bagaimana kamu menguji kemungkinan-alternatif hipotesa?Bukti apa yang akan Anda butuhkan?
Apakah setiap hipotesis dan test yang direncanakan sesuai harapan?Apa hasil prediksi?
Apakah hipotesis diterima-tidak diterima?Apa kesimpulan yang dapat diambil?
Berikan kata yang berlawanan dengan pertanyaan
Gunakan Waktu Tunggu I
Dengarkan respon siswa
Gunakan Waktu Tunggu II
Panggil nama siswa secara acak
Secara acak memanggil siswa lain, dan seterusnya
Menggunakan teknik efektif bertanya memerlukan perencanaan yang hati-
hati dan banyak praktek. Perencanaan hati-hati melibatkan identifikasi di awal,
menentukan pertanyaan pasti, kapan harus memuji mereka, dan hanya cara
berkata pada mereka. Pada berbagai titik selama pertanyaan Anda akan perlu
memberikan pertanyaan yang berbeda sesuai dengan yang diungkapkan
(pertanyaan yang berbeda adalah pertanyaan "terbuka" dengan beberapa jawaban
yang wajar dan ketika berhenti sebentar (4-5 detik akan lakukan) untuk
memberikan siswa waktu untuk berpikir tentang jawaban yang mungkin (disebut
Wait Time I-see, Rowe 1973). Pertanyaan konvergen (dengan hanya satu jawaban
yang benar) tidak mendorong banyak pemikiran dan partisipasi siswa karena
siswa tahu ataupun tidak tahu jawaban yang benar. Setelah Anda mengajukan
pertanyaan divergen yang baik, gunakan bungkus pengocok kartu, masing-masing
dengan nama siswa, secara acak meminta siswa untuk merespon. Setelah siswa
menjawab, jeda lagi (Waktu Tunggu II). Ini menandakan bahwa Anda
memberikan respon pertimbangan secara hati-hati-bahkan jika Anda telah
mendengar beberapa kali tanggapan yang sama sebelumnya atau yang dirasa tidak
masuk akal. Mengikuti momenmu dengan pertimbangan cermat, balas dengan
mengatakan sesuatu seperti, "Itu ide yang menarik" atau "Itu mungkin saja. Saya
tidak terpikir hal itu”. Pastikan untuk tidak memberitahu siswa bahwa dia “Benar”
atau “Salah" karena hal itu adalah sinyal bahwa Anda berburu untuk satu jawaban
yang “Benar", daripada mencoba untuk mendapatkan mahasiswa untuk berpikir
sendiri.
Jika siswa yang Anda maksud tidak mampu atau tidak mau memberikan
jawaban, respon dengan mengatakan sesuatu seperti: “Tidak apa-apa. Saya akan
kembali kepada Anda nanti, agar Anda memiliki lebih banyak waktu untuk
berpikir". Strategi ini umumnya bekerja dengan baik. Siswa seperti ini seringkali
datang dengan jawaban dalam waktu singkat dan disimpan di tangan mereka
sampai mereka diminta menjawab. Ketika mereka melakukannya, Anda harus
memanggil mereka dan menerima masukan mereka.
Selanjutnya, gunakan kartu untuk memilih secara acak siswa lain untuk
merespon inisial pertanyaan atau untuk mengomentari ide siswa pertama, dan
selanjutnya. Lanjutkan prosedur ini (ringkasan pada Gambar 2) sampai didapat
beberapa komentar. Pada poin ini kamu dapat memberikan tawaran ide tambahan
kepada siswa.
2. Beberapa siswa tidak tahu bagaimana memulai metode inkuiri (masalah berat
hingga sedang)
Masalah ini mungkin berasal dari ketidakjelasan dan/atau
ketidaklengkapan instruktur menyampaikan pengantar. Karena siswa tidak diberi
"buku masak” petunjuk bagaimana cara inkuiri, mereka harus mengerti dengan
jelas mengenai tujuan sebelum memulai suatu tugas tertentu (misalnya mencari
bahan untuk meningkatkan lima pertanyaan deskriptif dan lima pertanyaan kausal:
menghasilkan setidaknya tiga hipotesis untuk menjawab pertanyaan sebab akibat
X; merancang dan melakukan tes dari tiga hipotesa yang terdaftar di papan tulis,
data grafik dan pasca grafik di papan tulis). Kegagalan untuk membuat tujuan
yang jelas sering menyebabkan kebingungan, maka perlu menghabiskan waktu
tambahan untuk membantu kelompok memulai pekerjaan. Namun, jika setelah
dilakukan upaya terbaik Anda dalam memberikan kata pengantar yang jelas dan
meminta siswa untuk mulai, Anda masih menemukan bahwa beberapa kelompok
berebut, Anda harus menghentikan kelas dan menjaga diskusi dengan ide-ide dari
beberapa kelompok yang membuat kemajuan yang baik dapat dibagi dan/atau
Anda dapat menawarkan bantuan kolektif. Lihat juga poin 5, 7 dan 8 di bawah.
3. Beberapa siswa tidak hati-hati (teliti) dan tidak melihat inkuiri sebagai hal
relevan untuk kehidupan mereka (masalah berat hingga sedang)
Kuncinya di sini adalah mengakui bahwa banyak pertanyaan yang
diajukan oleh pertanyaan (contoh: Mengapa sel menyusut dalam air garam?
Bagaimana air naik pada tumbuhan vaskular? Bagaimana karakteristik variasi
antar spesies?) sebenarnya tidak secara langsung relevan dengan kehidupan
sehari-hari siswa. Tapi kebanyakan, jika tidak semua, dari konsep ilmiah tertanam
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini secara tidak langsung relevan (contoh
seleksi alam bakteri untuk beberapa obat telah mengakibatkan bakteri resistan
yang dapat menyebabkan kematian; fotosintesis menyediakan semua makanan
misalnya oksigen). Tunjukkan hubungan-hubungan langsung pada waktu yang
tepat untuk melakukannya, biasanya di akhir pertanyaan.
Yang menarik dan penting, baik atau tidak siswa melihat pertanyaan
spesifik yang relevan tak ada hubungannya dengan apakah mereka "suka" atau
"tidak suka". Sebaliknya, sebagian besar siswa menyukai pertanyaan yang
menghimpun menantang, tapi tidak pertanyaan yang banyak. Sebagai contoh,
sebagian besar siswa menyukai inkuiri (penyelidikan) pembakaran lilin karena
menimbulkan tantangan, namun pertanyaan menantang (contoh: Mengapa
kenaikan air di silinder terbalik?). Pertanyaannya menjadi menantang karena
siswa segera menemukan bahwa tidak dapat menjawab dengan apa yang awalnya
tampak seperti jawaban yang jelas (contoh nyala oksigen yang dikonsumsi dan
menciptakan sebuah vakum parsial). Akibatnya, penyelidikan membakar lilin
menyediakan misteri intelektual yang sangat nyata dan siswa bagaikan ilmuwan
profesional yang "dibangkitkan" oleh misteri intelektual tersebut. Jadi, kunci
untuk membuat siswa mau dan termotivasi adalah dengan memastikan bahwa
mereka memahami pertanyaan, mereka menghasilkan berbagai jawaban yang
masuk akal, dan miliki beberapa ide tentang bagaimana cara menguji mereka. Hal
ini juga membantu untuk mengingatkan siswa bahwa pola berpikir yang
digunakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ilmiah juga digunakan dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupan sehari-hari, juga dalam bidang
profesional yang mereka ikuti suatu hari nanti.
4. Beberapa siswa tidak mendengarkan (masalah sedang)
Rentang perhatian kebanyakan siswa adalah sangat singkat. Jadi
rencanakan kata pengantar Anda dengan hati-hati. Pastikan tidak membuang-
buang waktu yang anda miliki. Komentar Anda harus singkat dan to the point
(langsung ke intinya). Jangan menghabiskan waktu yang berlebihan, membuat
pengumuman umum, dan/atau pergi setelah atau sebelum tugas. Umumnya siswa
jauh lebih baik memperhatikan setelah mereka terlibat dalam suatu kegiatan
eksplorasi karena diskusi dapat berpusat di sekitar pengalaman bersama mereka.
Kuncinya adalah pertama-tama membuat siswa melakukan sesuatu dan yang
kedua membicarakannya. Ingat bahwa tahap eksplorasi siklus belajar selalu
mendahului fase pengenalan istilah.
5. Beberapa siswa mempunyai dasar pengetahuan yang kurang untuk inkuiri
(masalah sedang)
Solusi untuk masalah ini terletak sampai batas tertentu dalam urutan
program. Idealnya, pengetahuan yang diperoleh selama satu inkuiri, sebelumnya
dari kuliah, atau dari bacaan, berfungsi sebagai latar belakang yang diperlukan
untuk pertanyaan inkuiri berikutnya. Misalnya, dalam penyelidikan/inkuiri
berjudul, "Apa variabel yang mempengaruhi bagian molekul melalui membran
sel?", siswa mempelajari tentang proses osmosis. Akibatnya, dalam penyelidikan
berikutnya berjudul, “Bagaimana naiknya air pada tumbuhan vaskular?”, Siswa
menggunakan konsep osmosis untuk menghasilkan hipotesis naiknya air.
Strategi lain untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menggunakan
kata pengantar Anda untuk memberikan latar belakang pengetahuan yang
diperlukan. Polaritas molekul air memainkan peran penting dalam naiknya air
pada jaringan tumbuhan. Akibatnya, jika konsep polaritas molekul belum
diperkenalkan sebelumnya, Anda perlu memperkenalkan itu. Memperkenalkan
bagian ini secara hati-hati ketika praktek dan bantu mereka menyediakan beberapa
informasi yang disampaikan. Jadi, Anda perlu membaca perkenalan ini dengan
hati-hati sebelum mempraktekannya dan menggunakannya untuk membantu
mempersiapkan pengenalan Anda, tujuan dan daftar bahan sebelum
mempraktekannya. Seringlah melihat bahan yang tersedia tentang semua yang
dibutuhkan siswa untuk memberikan ide-ide apa yang harus dilakukan.
Ketika Anda tiba pada titik selama penyelidikan bila Anda perlu untuk
memperoleh hipotesis pelajar, Anda entah bagaimana harus mengirimkan pesan
bahwa Anda tidak mencari jawaban yang "benar". Sebaliknya Anda mencari
siswa yang kreatif dan menghasilkan berbagai kemungkinan jawaban. Pastikan
untuk memberikan pertanyaan yang berbeda seperti, "Apa yang mungkin menjadi
penyebab ini dan itu?" atau "Apa kemungkinan lain yang dapat Anda pikirkan?"
bukan dengan mengajukan pertanyaan konvergen seperti, "Apa sebabnya?". Dan
ketika siswa menghasilkan sebuah hipotesis "parsial" yaitu ketika dia
menunjukkan bagian dari penjelasan tetapi tidak secara jelas menggunakan ini
sebagai kesempatan secara detail, atau mengundang siswa lain untuk
melakukannya (ini juga dapat dilakukan secara efektif selama selama tahap
eksplorasi berlangsung). Rincian tersebut akan menjadi penting kemudian, ketika
siswa berupaya untuk menguji hipotesis mereka (sulit, jika bukan tidak mungkin
untuk menguji sebuah hipotesis yang ambigu). Tapi hati-hati untuk tidak bersikap
menkritik terhadap hipotesis siswa pada saat ini dan tidak membiarkan siswa
lainnya menkritiknya. Dengan kata lain, jangan biarkan komentar seperti,
"hipotesis itu tidak benar karena ini dan itu." Mencoba untuk menentukan
hipotesis mana mungkin benar atau salah selama generasi hipotesis tidak hanya
menyebabkan proses tersendat, hal itu juga membuat siswa menjadi kurang
bersedia untuk menghasilkan hipotesis tambahan karena takut dikritik (Clark
1958). Juga perlu diingat bahwa Anda dapat menghasilkan satu atau lebih
hipotesis sendiri. Ini sangat penting ketika siswa gagal menghasilkan yang "tepat".
Namun, jika Anda merasa perlu atau menghasilkan hipotesis yang "benar/tepat",
pastikan bahwa Anda menawarkan satu atau lebih "yang tidak benar" yang juga
(yaitu pepatah pengalih perhatian). Pada semua biaya, Anda harus menghindari
siswa memberi kesan bahwa hipotesis Anda akhirnya akan berubah "benar".
Strategi lain yang sangat baik untuk digunakan kapan pun siswa yang
berjuang untuk memberikan hipotesis adalah dengan menghentikan diskusi kelas
dan meminta mereka untuk mengadakan diskusi antara masing-masing siswa
duduk di meja lab untuk menghasilkan beberapa hipotesis. Bahkan, strategi ini
meminta siswa untuk memberikan sumbangan saran kecil "secara kooperatif"
karya kelompok dalam situasi lain juga (contoh mengidentifikasi pertanyaan
kunci kausal, merancang percobaan, berasal prediksi, memutuskan cara terbaik
untuk menganalisis dan menyajikan data, memutuskan apa yang harus
cocnclusions ditarik, memikirkan cara spesifik kesimpulan/konsep bisa diterapkan
dalam konteks yang baru), jadi bersiaplah untuk membuat diskusi kapan pun
siswa membutuhkan lebih banyak waktu untuk berpikir.
Mungkin ini saat yang tepat untuk menyebutkan elemen kunci lain
instruksi penyelidikan. Sebagian besar tentu tujuannya adalah untuk memiliki
siswa menghasilkan dan menguji beberapa hipotesis dan akhirnya memutuskan
kebenaran "relatif" atau "kepalsuan" masing-masing. Namun demikian, jika dara
kelas tidak meyakinkan, Anda harus menghindari godaan untuk memberitahu
siswa "benar" jawab pada akhir sebagai melakukannya merongrong proses dan
siswa akan menjadi peserta tidak bersedia di pertanyaan masa depan. Sebaliknya,
mereka hanya akan menunggu Anda untuk menceritakan hal yang "benar"
menjawab. Memerintahkan siswa "benar" jawaban mereka juga memberikan
kesan menyesatkan ilmu pengetahuan seperti memperkuat gagasan palsu bahwa
pengetahuan ilmiah yang datang dari pemerintah, bukan dari panjang dan
biasanya sulit pengujian dan pengujian ulang alternatif. Umumnya, adalah jauh
lebih baik untuk meninggalkan siswa dengan pertanyaan daripada dengan jawaban
berasal dari cara dogmatis.
Di sisi lain, beberapa siswa menjadi terlalu frustrasi dengan proses
penyelidikan jika mereka merasa bahwa kemajuan sedang dibuat tidak memadai.
Jika Anda merasakan rasa frustrasi siswa banyak, Anda dapat mencoba
mengakhiri penyelidikan dengan mengatakan sesuatu seperti, "Walaupun data
kami tidak memungkinkan kita menarik kesimpulan perusahaan, data yang
dikumpulkan oleh orang lain (contoh siswa lain, ilmuwan X dan Y) sangat
mendukung hipotesis satu dan tidak mendukung hipotesis dua. "Juga perlu diingat
bahwa waktu yang digunakan untuk melakukan ulangan dan uji hipotesis ad hoc
sering dipergunakan dengan baik.
6. Beberapa siswa berbicara pada waktu yang tidak tepat (masalah sedang)
Tidak ada guru yang suka memiliki siswa yang bicara saat dia berusaha
untuk menjelaskan di kelas. Untuk menghindari masalah ini, jangan mulai
berbicara sampai semua orang tenang dan Anda memiliki perhatian semua orang.
Permintaan sopan seperti "Boleh saya minta perhatian Anda?" adalah sangat tepat.
Setelah semua orang diam, Anda dapat memulainya. Sekarang jika siswa tidak
sopan mulai berbicara, maka akan jelas bagi semua orang bahwa dia menyela
Anda. Tinjauan sekilas pada siswa tak sopan seharusnya cukup untuk
menghentikan bicara, jika tidak, dengan tenang berjalan dan berdiri di samping
siswa yang tidak sopan tersebut sambil terus menjelaskan di kelas. Jika ini tidak
berhasil, Anda perlu meminta siswa untuk diam. Tapi ingat untuk berbicara
dengan tenang dan dengan suara rendah. Anda tidak ingin siswa tahu bahwa
mereka dapat membuat Anda kehilangan “ketenangan” Anda.
7. Beberapa siswa mempunyai sikap yang buruk dan mengganggu (masalah
sedang)
Sikap buruk dan mengganggu dapat memiliki beberapa penyebab. Sering
terjadi ketika pertanyaan yang terlalu menantang atau tidak cukup menantang.
Secara umum, lebih terarah dan pertanyaan kurang abstrak harus terlebih dahulu
membutuhkan siswa yang lebih inisiatif, kemampuan rasional yang lebih maju
dan berpikir lebih abstrak (Leonard 1989). Juga, diberikan penekanan pada
penalaran ilmiah dalam instruksi penyelidikan, dan diberi berbagai macam
tingkatan pengembangan kemampuan intelektual awal siswa (misalnya
kemampuan awal mereka untuk alasan ilmiah), sangat penting untuk menawarkan
tugas yang menantang kepada siswa di setiap tingkat perkembangan. Sebagai
contoh, selama penyelidikan berjudul, "seberapa cerdas binatang?", beberapa
siswa akan tertantang dengan mencoba untuk melakukan percobaan terkontrol
untuk menguji respon isopoda terhadap cahaya. Bagaimanapun, selain akan
menemukan ini terlalu mudah dan membosankan. Jadi, mereka perlu ditantang
dengan tugas yang lebih sulit seperti merancang dan melakukan percobaan untuk
mengetahui apakah isopoda dapat berkomunikasi.
Karena itu, Anda harus menggunakan skor siswa pada pretest penalaran
siswa agar memberitahukan Anda perbedaan dalam keterampilan penalaran dan
menggunakan pengetahuan ini untuk mengajukan tantangan sesuai dengan
kemampuan masing-masing siswa. Anda juga dapat memasangkan seseorang
yang lebih terampil untuk menjadi "rekan" instruktur untuk membantu orang lain
lebih memahami alasan di balik pertanyaan. Seseorang yang kurang terampil ini
tidak akan menjadi satu-satunya yang memperoleh manfaat dari instruksi rekan
seperti itu karena berusaha untuk mengajarkan sesuatu kepada orang lain adalah
cara terbaik untuk menjelaskan pemikiran dan meningkatkan sikap seseorang.
8. Beberapa siswa berbuat kurang baik dan ingin kredit tambahan (masalah
sedang). Umumnya,
Di masa lalu mereka, banyak siswa telah dihargai hanya untuk mengetahui
jawaban yang benar bukan untuk berfikir dan mengetahui bagaimana
mendapatkan jawaban yang benar. Guru-guru mereka hanya memberi mereka
jawaban yang benar dan siswa hanya memberi mereka kembali kuis dan ujian dan
semua orang senang. Jadi secara alamiah, banyak siswa beranggapan bahwa jika
mengetahui jawaban yang benar maka semua yang akan berhasil dalam program
ini. Jadi kuncinya di sini adalah untuk memastikan bahwa kuis dan ujian
memerlukan berfikir. Dengan kata lain, sangat penting untuk mempunyai pikiran
yang baik merangsang quis dan ujian dan untuk memastikan bahwa siswa
menyadari dua titik kunci awal: Pertama, mereka perlu tahu bahwa tugas
instruktur adalah untuk tidak memberikan jawaban. Sebaliknya, tugas instruktur
adalah untuk membantu meningkatkan pertanyaan menarik dan menantang dan
untuk memberikan para siswa materi dan arahan tentang bagaimana cara untuk
mencari jawaban. Dan kedua, mereka perlu tahu bahwa pekerjaan siswa bukan
hanya untuk menceritakan jawaban yang "benar". Sebaliknya, sebagai seorang
siswa, mereka harus menjadi orang yang mampu dalam menghasilkan beberapa
alternatif jawaban, merancang dan melakukan cara menguji beberapa alternatif
jawaban dan menggunakan bukti dan logika untuk membangun argumen
meyakinkan untuk beberapa jawaban dan terhadap orang lain. Tentu saja, ini juga
membantu jika Anda dapat menunjukkan bahwa intelektual siswa tersebut jauh
lebih menyenangkan, dan jauh lebih bermanfaat, daripada praktik pembelajaran
yang lebih umum “masuk telinga satu dan keluar dari telinga lainnya”.
9. Beberapa siswa tidak mau berpikir sendiri, mereka hanya ingin tahu jawaban
yang benar (masalah sedang)
Secara umum, menawarkan kesempatan untuk kredit ekstra hanya dapat
memberikan siswa cara untuk menghindari tujuan program utama (yaitu untuk
menjadikan mereka seseorang yang lebih sempurna secara ilmiah). Hal ini juga
mengharuskan adanya penilaian tambahan untuk instruktur. Untuk alasan ini,
kredit tambahan seharusnya tidak menjadi pilihan. Jika Anda memberitahu siswa
pada awal semester bahwa kredit tambahan bukanlah pilihan, masalah harusnya
dapat dihilangkan.
10. Beberapa siswa bosan dan kurang memperhatikan (masalah sedang hingga
ringan)
Siswa yang masuk kelas mengetahui bahwa instruktur secara acak
memanggil siswa yang kemungkinan akan tetap terlibat dan waspada. Jadi
pastikan untuk menggunakan kartu Anda. Juga perlu diingat bahwa instruktur
yang membosankan akan membuat siswa bosan. Jadi salah satu kuncinya adalah
dengan bertindak dan bersuara antusias, bahkan ketika Anda tidak bersemangat.
Peran utama dari instruktur dalam pengaturan inkuiri adalah menjadi rekan si
penyelidik. Anda harus menjadi rekan penyelidik yang antusias! Sebuah humor
kecil juga membantu. Studi telah menemukan bahwa humor tidak hanya
memperbaiki iklim kelas, dia juga menaikkan kreatifitas berpikir ilmiah (Isen et
al, 1982).
11. Beberapa siswa bergaul selama lab (masalah sedang hingga ringan)
Beberapa sosialisasi tidak dapat dihindari dan bahkan bermanfaat karena
memberi kontribusi pada hubungan kerja yang positif. Masalah muncul ketika
siswa bersosialisasi, saat mereka harus bertanya. Jadi berjalan saat praktikum dan
lihat dan dengarkan apa yang siswa lakukan dan katakan. Hal ini tidak hanya
memberikan kesempatan untuk berisikap sopan dalam memberitahu siswa untuk
mengatakan "tugas", itu juga memberikan isyarat bahwa Anda sedang memantau
kegiatan mereka, sehingga mereka harus segera bekerja.
12. Beberapa siswa berpartisipasi/mengambil bagian terlalu besar (masalah
sedang hingga ringan)
Meskipun di atas berpartisipasi umumnya tidak sama seperti di bawah
partisipasi, itu juga bisa merugikan. Tidak mengherankan, solusinya hampir sama
dengan solusi untuk masalah partisipasi di bawah. Alih-alih panggilan hanya pada
siswa yang mengangkat tangan mereka, menggunakan kartu Anda untuk
memanggil siswa secara acak. Ini tidak berarti bahwa Anda tidak boleh meminta
siswa mengangkat tangan mereka. Tapi itu dimaksudkan agar Anda tidak perlu
terus mendengar ide-ide yang berlebihan lebih dari siswa yang ingin pengecualian
pada orang lain.
13. Beberapa siswa tidak membersihkan sendiri (masalah sedang hingga ringan)
Untuk mengatasi masalah ini pastikan untuk mengumumkan kebijakan
secara jelas pada awal semester dan mematuhinya. Sebagai contoh, Anda dapat
memutuskan untuk memungkinkan siswa untuk bekerja sampai waktu yang
ditetapkan selama praktikum dan kemudian meminta mereka semua untuk
berpartisipasi dalam pembersihan laboratorium dengan satu atau dua siswa
ditugaskan untuk menghapus papan tulis. Kemudian pastikan siapa pun tidak ada
yang keluar sampai laboratorium dibersihkan. Masalah timbul terutama karena
kurangnya peraturan kebersihan dan/atau hukuman bagi yang tidak konsisten.
14. Beberapa siswa menyontek dan menjiplak pekerjaan orang lain (masalah
sedang hingga ringan)
Menjiplak/menyontek pada kuis dan ujian dapat dikurangi dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan esai terbuka (yang berlawanan dengan pilihan
ganda yang lebih mudah disalin dan pertanyaan benar/salah) dan/atau dengan
menciptakan dan menggunakan bentuk tes alternatif. Sayangnya, menilai
pertanyaan-pertanyaan esai dan menciptakan bentuk-bentuk tes alternatif tersebut
memakan waktu. Bagaimanapun, selain untuk mengurangi masalah menyalin,
pertanyaan esai relatif mudah untuk menciptakan dan seringkali memerlukan
perhatian lebih pada siswa.
Masalah yang lebih besar muncul ketika siswa diperbolehkan, bahkan
didorong untuk bekerja sama untuk menyelesaikan dalam tugas-tugas praktikum,
pekerjaan rumah dan laporan laboratorium, namun diminta untuk menyerahkan
tugas tersebut "dalam kata-kata sendiri". Tidak ada solusi mudah untuk masalah
ini. Mungkin hal terbaik untuk dilakukan adalah mencoba untuk membuat
kebijakan Anda sejak awal dan sering mengingatkan siswa sepanjang semester.
Ketika terjadi penjiplakan oleh satu siswa terhadap yang lain, bicaralah pada
siswa tentang masalah tersebut secepat mungkin dan beritahu mereka tentang
kekhawatiran Anda. Anda dapat meminta mereka untuk menulis ulang dan
mengirimkan kembali tugas untuk kredit. Jika masalah terus berlanjut, berikan
nilai nol. Jika masalah masih tetap ada, para siswa harus ditangani dengan lebih
sungguh-sungguh.
15. Beberapa siswa datang lambat dan pulang cepat (masalah ringan)
Kuncinya di sini adalah kebijakan mengumumkan kehadiran Anda di awal
dan secara konsisten mematuhinya sepanjang semester. Pelanggaran harus dicatat
dan siswa yang melanggar harus dibuat sadar bahwa masalah yang telah mereka
buat harus mereka bayar/tanggung sendiri. Pada awalnya siswa harus diberikan
beberapa kelonggaran jika terjadi peristiwa tak terduga yang mungkin
memerlukan suatu keterlambatan atau keberangkatan cepat. Namun, pelanggaran
yang terus berulang harus diberikan konsekuensi semakin serius.
Kesimpulan
Maksud dari saran-saran di atas (rinkasan pada Tabel 3) adalah untuk
membantu guru baru untuk menangani metode inkuiri dengan masalah-masalah
tak terelakkan yang timbul. Secara jelas hal ini merupakan sebuah cara tepat untuk
mengingatnya sebagai suatu usaha untuk memandu siswa melakukan inkuiri
dengan sukses. Mengembangkan kemampuan mengajar sangat membutuhkan
keterampilan praktek dan komitmen. Tapi ketika kemampuaan mengajar itu telah
diperoleh, kelas inkuiri menjadi suatu tempat yang sangat menggairahkan dan
berharga dan kemampuan berpikir dari siswa inkuiri dapat digunakan jauh
melebihi batasan kelas itu.
Ucapan Terima kasih
Materi ini didasarkan pada penelitian yang didukung oleh National
Science Foundation dari hibah/bantuan No. DUE 9453610. Setiap pendapat,
penemuan, dan kesimpulan atau saran dinyatakan dalam publikasi dari penulis dan
tidak selalu mencerminkan pandangan dari National Science Foundation.
Tabel 3. Tips mengajar untuk mengelola kelas inkuiri Mempertahankan kelompok kerja sekecil mungkin. Memberi tahu siswa tentang seberapa banyak waktu yang mereka punya
untuk menyelesaikan setiap tugas. Merencanakan banyak kegiatan dari waktu yang dimiliki. Memonitor kemajuan siswa. Menyiapkan pertanyaan kunci untuk meningkatkan dan merencanakan
cara/waktu untuk menaikkan mereka. Secara acak memanggil siswa untuk menanggapi. Menggunakan waktu tunggu I dan II. Menerima dengan ikhlas semua tanggapan siswa. Mempertahankan Menjaga diskusi kelas ketika kelompok-kelompok sedang bergelut
Menyampaikan faktor-faktor yang berhubungan dengan aplikasi konsep. Mengucapkan pertanyaan secara jelas. Mengingatkan siswa tentang pentingnya melibatkan pola penalaran
dalam inkuiri. Menjaga diskusi setelah kegiatan explorasi. Mengurutkan intruksi/perintah sehingga selanjutnya inkuiri disajikan
sebagai pengaplikasian konsep. Gunakan kererangan pengantar untuk memberikan kunci latar belakang
pengetahuan. Berikan kata yang bebeda dari pertanyaan untuk memulai generasi
hipotesis siswa. Tidak membiarkan hipotesis kita dikritik sampai semua digenerasikan. Generasi sendiri beberapa hipotesis. Ketika diperlukan, sediakan waktu untuk diskusi kelompok kecil. Jangan memberitahu murid hipotesis yang “ benar ” Jangan memulai berbicara sampai kelas tenang. Tetap tenang setiap saat. Pastikan bahwa bahan memenuhi berbagai tingkat kesulitan. Pergunakan pretest untuk menyiagakan kamu dengan tingkat
keterampilan penalaran murid yang bervariasi. Gabungkan beberapa tingkat kemampuan penalaran untuk membentuk
kelompok kerja yang efektif. Pastikan bahwa kuis dan ujian memerlukan pemikiran. Jangan memnerikan kredit ekstra. Menjadi seorang investigator yang bersemangat. Mempergunakan pertanyaan essay dan/atau bentuk test lainnya. Memberikan kebebasan dan kebijakan kehadiran dan dukung mereka.
Daftar Referensi
American Association for the Advancement of Science. (1990). The Liberal Art of Science: Agenda for Action. Washington, DC: American Association for the Advancement of Science.
Clark, C.H. (1958). Brainstorming: How to Create Successful Ideas. North Hollywood, CA: Willshire Book Co.
Division of Undergraduate Science, Engineering, and Mathematics Education. (1990). Report of the National Science Foundation Workshop on Undergraduate Laboratory Development. Washington, DC: National Science Foundation.
Favero, T. (1998). Double dipping for research: An introduction to the scientific method. The American Biology Teacher, 60(7), 524–525.
Isen, A.M., Means, B., Patrick, R. & Nowicki, G. (1982). Some factors influencing decision-making and risk-taking. In M.S. Clark & S.T. Fiske (Eds.), Affect and Cognition. Hillsdale, NJ: Erlbaum.
Johnson, M. (1998). Learning about cellular respiration: An active approach illustrating the process of scientific inquiry. The American Biology Teacher, 60(9), 685–689.
Lawson, A.E. (1994). Biology: A Critical Thinking Approach-Teacher’s Guide. Menlo Park, CA: Addision-Wesley.
Lawson, A.E., Rissing, S.W. & Faeth, S.H. (1990). An innovative inquiry approach to non-majors’ biology. Journal of College Science Teaching, 19(6), 340–346.
Leonard, W.H. (1989). An experimental test of an extended discretion laboratory approach for university level biology. Journal of Research in Science Teaching, 26, 79–91.
Maret, T.J. & Rissing, S.W. (1998). Exploring genetic drift & natural selection through a simulation activity. The American Biology Teacher, 60(9), 681–683.
Rowe, M.B. (1973). Teaching Science as Continuous Inquiry. New York: McGraw-Hill.