ANNUAL REPORT2012
LAPORAN TAHUNAN 2012PT. TRISULA INTERNATIONAL Tbk.
To Create A Better Life For All
KILAS KINERJA 2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS 20121 Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights 5 GrafikIkhtisarKeuangan/ Financial Highlights Graphic
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIBOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REPORT6 Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners Report10 Laporan Direksi / Board of Directors Report
PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE14 Identitas Perusahaan / Company Identity14 Sekilas Perusahaan / Company in Brief16 Kegiatan Usaha / Line of Business19 Peristiwa Penting yang Terjadi di Tahun 2012 /SignificantEvents
in 201220 Struktur Organisasi / Orgnization Structure21 Visi,Misi,danFilosofiPerusahaan/ Vision, Mission, and
Company's Phylosophy22 ProfilDewanKomisaris/BoardofCommissioners'Profile24 ProfilDireksi/BoardofDirectors'Profile26 Sumber Daya Manusia / Human Resources 28 Komposisi Pemegang Saham / Shareholders Composition28 Anak Perusahaan dan Strukturnya / Subsidiaries and Its Structure32 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan / Capital Market
SupportingProffesionals
Daftar Isi Table of Contents
33 Wilayah Kerja dan Peta Operasional / Work Area and Operation Map
34 Pengembangan Usaha /BusinessDevelopment
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCCUSION AND ANALYSIS35 Tinjauan Umum /GeneralOverview36 Tinjauan Operasional /OperationalOverview37 Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan / Description of
Company;s Financial Performance38 Laporan Laba Rugi / Report of the Company's Income40 Rasio Keuangan / Financial Ratio42 Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
danTingkatSolvabilitas/ Capital Structure, Management PolicyCapitalStructureandSolvabilityRate
43 Aspek Pemasaran / Marketing Aspect46 UraianMengenaiKebijakanDividendanJumlahDividen/
DescriptionofDividend'sPolicyandTotalDividend47 InformasiMaterialMengenaiInvestasi,Ekspansi,
Divestasi,Akuisisi,atauRestrukturisasiUtang/Modal/MaterialDescriptionofInvesment,Expansion,Divesment,Acquisition, or Capital/Payment Restructuring
47 Kebijakan Akuntansi / Accounting Policy
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE48 Perkembangan GCG /GCGDevelopment48 Organ Tata Kelola Perusahaan / GCG Instruments48 Dewan Komisaris / Board of Commissioners50 Direksi / Board of Directors51 Teknologi Informasi / Information Technology53 Komite Audit / Audit Committee54 Komite Nominasi dan Remunerasi / Nomination and
Remuneration Committee55 Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary56 Audit Internal / Internal Audit57 Manajemen Risiko / Risk Management
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCORPORATE SOCIAL RESPONSBILITY62 CSR Pendidikan / CSR's Education62 Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan / Health,
Safety,andEnvironment
LAPORAN KEUANGANFINANCIAL REPORTLembar Pertanggungjawaban Laporan Tahunan / Statement of Responsibility of Annual Report
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
1
NERACA / BALANCE SHEET Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Uraian / Description 2012 2011 2010
ASET / ASSET
ASET LANCAR / CURRENT ASSET
Kas dan Setara Kas / CashandCashEquivalent 56.089.462.390 17.197.798.273 13.176.061.621
Piutang usaha/ AccountReceivables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related Parties
90.864.195.6962.585.800.159
48.808.634.202834.884.706
43.913.827.3461.624.381.624
Piutang lain-lain - Pihak ketiga/ OtherReceivables-ThirdParties 638.428.248 2.195.920.016 1.063.962.675
Persediaan - bersih/ NetInventory 110.011.958.638 91.589.506.440 74.911.746.277
Uang muka/ Down Payment 17.444.367.102 4.022.974.280 9.366.455.325
Pajak dibayar di muka/ Prepaid Tax 2.881.647.285 2.577.612.335 1.469.553.555
Biaya dibayar di muka/ Prepaid Cost 6.010.902.940 2.450.776.446 822.001.607
Jumlah Aset Lancar/ Total Current Asset 286.526.762.458 169.678.106.698 146.347.990.030
ASET TIDAK LANCAR/ Non-Current Asset
Aset pajak tangguhan - bersih/ Net- Deferred Tax Asset 427.243.299 467.549.953 1.027.786.899
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 80.370.102.344 pada tahun 2012, Rp 79.040.329.885 pada tahun 2011 dan Rp 73.516.523.494 pada tahun 2010/ Net of accumulated depreciation of Rp 80.370.102.344 in 2012, Rp 79.040.329.885 in 2011 and Rp 73.516.523.494 in 2010
71.267.277.531 65.237.468.561 63.584.326.971
Propertiinvestasi-setelahdikurangikumulasipenyusutansebesarRp 1.025.735.699 pada tahun 2012, Rp 224.816.014 pada tahun 2011 dan Rp 190.666.745 pada tahun 2010/ Investmentproperty-net accumulated depreciation of Rp 1.025.735.699 in 2012, Rp 224.816.014 in 2011 and Rp 190.666.745 in 2010
5.657.249.658 458.169.344 492.318.613
Uang jaminan/ Refundable deposits 1.855.109.188 668.427.149 446.853.567
Aset tidak lancar lainnya/ Other non-current asset 514.629.826 844.285.266 65.633.567
Beban emisi saham ditangguhkan/ Deferred shares issuance costs - 603.238.310 -
Jumlah Aset Tidak Lancar/ Total non-current assets 79.721.509.502 68.279.138.583 65.616.919.617
JUMLAH ASET/ TOTAL ASSETS 366.248.271.960 237.957.245.281 211.964.909.647
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
2
Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah
Uraian / Description 2012 2011 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS/ LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS/ LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK/ SHORT-TERM LIABILITIES
Hutang bank jangka pendek/ Short Term Bank Loans 57.517.475.405 59.687.176.435 63.497.604.455
Hutang usaha/ Trade Payables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related parties
29.094.556.7995.721.362.553
20.683.356.3802.377.560.621
20.004.792.2973.450.549.516
Hutang lain-lain/ Other Payables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related Parties
3.423.386.185354.467.830
1.671.866.785-
1.039.490.468-
Hutang pajak/ Taxes Payable 10.049.317.063 6.380.703.314 4.898.282.404
Beban masih harus dibayar/ Accrued Expenses 3.267.306.418 2.222.398.011 2.578.873.347
Pendapatan diterima di muka/ PrepaidRevenue 472.804.198 343.782.069 34.363.572
Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Long Term Liabilities with maturities of a year Hutang bank/ Bank Loans Hutang pembiayaan konsumen/ Consumer Financing Loans Hutang lain-lain/ Other Loans
2.783.284.9731.539.514.756
330.794.068
594.444.4441.422.431.838
-
-401.904.462
-
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/ Total Short Term Liabilities 114.554.270.248 95.383.719.897 95.905.860.521
LIABILITAS JANGKA PANJANG/ Long Term Liabilities
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Long-Term Liabilities with maturi-ties of a year Hutang bank/ Bank Loans Hutang pembiayaan konsumen/ Consumer Financing Loans Hutang lain-lain/ Other Loans
5.847.831.6321.286.390.510
413.492.487
2.350.000.0002.515.689.029
-
-663.611.488
-
Pendapatan diterima di muka/ PrepaidRevenue 904.399.131 - -
Liabilitas pajak tangguhan - bersih/ Net- Deferred Tax Liabilities 336.872.937 199.507.095 133.373.804
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang/ Long-Term Employees BenefitLiabilities
348.543.866 1.180.642.668 3.935.739.096
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang/ Total Long-Term Liabilities 9.137.530.563 6.245.838.792 4.732.724.388
JUMLAH LIABILITAS/ TOTAL LIABILITIES 123.691.800.811 101.629.558.689 100.638.584.909
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
3
Uraian / Description 2012 2011 2010
EKUITAS / EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK/ EQUITY ATTRIBUTABLE TO HOLDERS OF THE PARENT
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tahun 2012 dan 2011 serta Rp 1.000.000 per saham pada tahun 2010/CapitalShares-parvalueRp100persharein2012and2011 and Rp 1.000.000 per share in 2010
Modal dasar - 2.800.000.000 saham pada tahun 2012, 1.400.000.000 saham pada tahun 2011 dan 140.000 saham pada tahun 2010/ Authorized capital- 2.800.000.000 shares in 2012, 1.400.000.000 shares in 2011 and 1.400.000 shares in 2010
Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.000.000.000 saham pada tahun 2012, 700.000.000 saham pada tahun 2011 dan 35.000 saham pada tahun 2010/ Fully paid up capital- 1.000.000.000 shares in 2012, 700.000.000 shares in 2011 and 35.000 shares in 2010
100.000.000.000 70.000.000.000 35.000.000.000
Tambahan modal disetor - bersih / Net- Additional paid-in 54.410.000.000 - -
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Differenceinvalueofrestructuringtransactionsofentitiesunder common control
5.651.360.355 4.142.346.076 (177.975.480)
Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Equity pro-forma of restructuring transactions of entities under common control
- 26.003.180.147 55.166.201.065
Saldo laba/ Retained earningsTelah ditentukan penggunaannya/ Appropriated Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated
1.000.000.00028.461.966.479
1.000.000.0006.746.434.441
1.000.000.000535.547.596
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Total equity attributable to holders of the parent
189.523.326.834 107.891.960.664 91.523.773.181
KEPENTINGAN NONPENGENDALI/ NON-CONTROLLING INTERESTS
53.033.144.315 28.435.725.928 19.802.551.557
JUMLAH EKUITAS/ TOTAL EQUITY 242.556.471.149 136.327.686.592 111.326.324.738
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS/ TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
366.248.271.960 237.957.245.281 211.964.909.647
Dalam jutaan Rupiah
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
4
Uraian / Description 2012 2011
PENJUALAN BERSIH/ NET SALES 558.886.515.975 470.116.723.006
BEBAN POKOK PENJUALAN/ COST OF SALES (412.481.896.963) (367.696.725.183)
LABA KOTOR / GROSS PROFIT 146.404.619.012 102.419.997.823
Beban penjualan dan pemasaran / Cost of Sales and Marketing (35.767.230.444) (19.808.019.079)
Beban umum dan administrasi / GeneralandAdministrativeCost (51.792.006.528) (43.054.672.711)
Rugi selisih kurs / Foreign Exchange Loss (690.235.399) (1.774.949.100)
Pendapatan lain-lain/ Otherrevenues 4.470.652.205 2.735.452.285
LABA USAHA / Operating income 62.625.798.846 40.517.809.218
Pendapatan bunga/ Interest Income 1.144.364.902 199.279.638
Beban keuangan/ Finance Cost (4.037.047.268) (3.889.971.783)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN/ Profit before income tax 59.733.116.480 36.827.117.073
BEBAN PAJAK PENGHASILAN/ Cost of Income tax (15.340.081.922) (9.196.405.218)
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Profit for the year- after pro-forma adjustment
44.393.034.558 27.630.711.855
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Proforma adjustment (6.505.834.133) (11.475.650.639)
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Profit for the year- before pro-forma adjustment
37.887.200.425 16.155.061.216
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN/ OTHER COMPREHENSIVE INCOME - -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN/ TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
37.887.200.425 16.155.061.216
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA/ PROFIT FOR THE YEAR- AFTER PRO-FORMA ADJUSTMENT ATTRIBUTABLE TOPemilik entitas induk/ Holder of the parentKepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest
30.221.366.17114.171.668.387
17.686.537.4849.944.174.371
JUMLAH/ TOTAL 44.393.034.558 27.630.711.855
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMAYANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA/ PROFIT FOR THE YEAR- BEFORE PROFORMA ADJUSTMENT ATTRIBUTABLE TOPemilik entitas induk/ Holder of the parentKepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest
23.715.532.03814.171.668.387
6.210.886.8459.944.174.371
JUMLAH/ TOTAL 37.887.200.425 16.155.061.216
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKANKEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO HOLDER OF THE PARENT
27,82 11,57
LABA RUGI KOMPREHENSIF / COMPREHENSIVE INCOME Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
5
Grafik Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights Graphic
Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah
ASET LANCAR / CURRENT ASSETS
2010 20122011
320
280
240
200
160
120
80
40
0
146.347169.678
286.527
Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
EKUITAS/ EQUITY
2010 20122011
240
210
180
150
120
90
60
30
0
242.556
136.327111.326
Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
LIABILITAS/ LIABILITIES
2010 20122011
160
140
120
100
80
60
40
20
0
100.638 101.629
123.691
Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
LABA USAHA/ OPERATING PROFIT
2010 20122011
80
70
60
50
40
30
20
10
0
40.517
62.625
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
6
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi dalam mengelola Perusahaan telah berhasil dengan
baik, arahan Dewan Komisaris kepada Direksi adalah senantiasa
melaksanakan tight control operational dengan baik dan mencapai peluang
yang dapat diraih Perusahaan.
The Board of Commissioners has appraised the Board of Directors a
excellent performance in maintaining the Company. The guidance Board of
Commissioners provided to the Board of Directors was to conducting a tight
control operational continually and accomplishing an exceptional opportunity
for the Company to develop.
DEDIE SUHERLAN
Komisaris Utama | President Commisioners
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
7
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Pertama-tama, kami mengucap syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa bahwa kita semua telah melewati tahun 2012
dengan lancar dan baik. Sejarah mencatat bahwa tahun 2012
merupakan tahun yang penuh berkah dan tantangan bagi
perusahaan, di mana pada tahun ini PT Trisula International
resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya sudah
diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni
2012. Sesuai janji yang dibuat oleh manajemen Trisula, hasil
perolehan dana publik digunakan untuk pengembangan sektor
ritel yang dimiliki Trisula. Dengan resminya menyandang nama
PT Trisula International Tbk (Trisula), Trisula memastikan diri
untuk menjadi perusahaan yang ingin terus berkembang dan
menjadikan tempat untuk “To Create A Better Life For All” bagi
banyakinsan,sesuaidenganfilosofiyangdimiliki.
PENILAIAN TERHADAP KINERJA
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi sudah
mengelola Perseroan dengan baik dan sesuai dengan janjinya
dalam pengembangan segmen ritelnya. Terlihat pertumbuhan
pendapatan bersih ritel yang naik sebesar 40% dibandingkan
hasil tahun 2011, dan penambahan jumlah gerai dari 165-titik
penjualan menjadi 230-titik penjualan merupakan kinerja
yang patut diapresiasi untuk Direksi Trisula. Penambahan
merek baru G2000 dalam portofolio Trisula juga dibuktikan
bahwa manajemen Trisula sungguh berkomitmen untuk terus
mengembangkan segmen ritel ini.
Di sisi lain, penjualan ekspor Trisula di era kondisi ekonomi
global yang masih penuh dengan ketidakpastian, sekali lagi
Dewan Komisaris melihat hasil gemilang yang diberikan oleh
manajemen dengan mencapai 14% dibanding tahun 2011.
Apresiasi juga patut diberikan untuk Trisula yang fokus disetiap
bidang sehingga penanganan penjualan ekspor di kondisi
yang relative tidak sebaik domestik, Trisula masih bertahan
memberikan hasil yang cemerlang.
Dear distinguished Shareholders,
First of all, we would like to express our gratitude to God The
Almightythatwehavepassed2012smoothly.FortheCompany,
2012 is the year of prosperity as well as challenges, as in this
yearPTTrisulaInternationalhasofficiallybeenalimitedliability
whoseshareshavebeentradedatIndonesiaStockExchangeon
June 28, 2012. As the Company’s management has promised,
public fundingwill be used for development ofTrisula’s retail
industry.HavingofficiallytitledasPTTrisula InternationalTbk
(Trisula), Trisula prepared itself to continuously grow and “To
Create A Better Life For All” for people, which is in line with the
Company’s philosophy.
ASSESSMENT TOWARDS PERFORMANCE
Board of Commissioners has appraised Board of Directors
an excellent performance in developing theCompany’s retail
industry. It is recorded that the Company’s net income from
retail industryshowssignificant increaseby40%comparedto
thatof2011,andDirector’sachievementinaddingstores–from
165storesto230stores–deservesanappreciation.Additionof
a new brand,G2000 inTrisula’s portfolio proves thatTrisula’s
managementiscommittedtodevelopthisretailindustry.
Nevertheless, Board of Commissioners observes that despite
of the uncertain global economy, Trisula’s management gains
impressiveexportsalesamountedto14%increasecomparedto
thatofin2011.Trisuladeservesahighappreciationforfocusing
onallbusinesssectorssoasTrisulamaintainstogainimpressive
result despite the fact that export sales is not as good as
domestic sales.
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
8
PROSPEK USAHA
Dewan Komisaris menyadari bahwa untuk mampu menghadapi
tantangan lingkungan bisnis yang dinamis, kami harus belajar
dan berjuang untuk melakukan kinerja terbaik. Perseroan
memiliki manfaat besar sebagai Perusahaan Garmen yang
memiliki Aktivitas Ritel Produksi sekaligus sebagai Produsen
Garmen yang tidak ditemukan pada Perusahaan sejenis.
Guna meningkatkan kualitas kinerja Perusahaan, Dewan
Komisaris telah membentuk komite-komite yang membantu
tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam mengawasi
Perusahaan melalui sistem dan prosedur yang sudah ditentukan,
serta penyampaian laporan yang tepat waktu. Komite tersebut
terdiri dari Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
Dua komite ini bersama dengan Dewan Komisaris senantiasa
melakukan pengawasan atas pengurusan dan pengelolaan
Perseroan, terutama dalam menjamin akuntabilitas,
transparansi dan keadilan dalam pengambilan keputusan.
Komite Audit bersama dengan Sekretaris Perusahaan bekerja
keras untuk meningkatkan kepercayaan atas kebenaran dan
kehandalan informasi Perusahaan yang kami ungkap kepada
seluruh Pemengang Saham dan masyarakat.
Di masa mendatang, Trisula yakin bahwa potensi pasar industri
ritel akan terus meningkat mengingat tingkat pertumbuhan
ekonomi makro domestik yang sangat potensial dan
menjanjikan, disamping adanya corporate action yang bijaksana.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
Dalam tahun 2012 tidak ada perubahan dalam komposisi
anggota Dewan Komisaris. Namun saat laporan tahunan ini
dibuat, kami menerima berita meninggal dunia karena sakit
dari Bapak Liem Siau Bok yang menjabat sebagai Komisaris
Independen pada tanggal 13 Maret 2013.
Kami atas nama Dewan Komisaris, bersama seluruh jajaran
Direksi dan segenap karyawan Perseroan menyampaikan turut
berduka cita dan mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan
peran Bapak Liem Siau Bok bagi Perseroan selama ini.
BUSINESS PROSPECT
The Board of Commissioners realized in order to maintain the
businessinadynamicindustry,theyhavetocontinuelearning
and attempting the best performance. The Company has an
essential obligation as a Garment Company that has not only
ProductionRetailActivitybutalsoGarmentProductionwhichis
rarely found in similar other companies.
In order to upgrade the Company’s perfomance quality, the
BoardofCommissionershasformedseveralcommitteesdueto
help theBoardofDirectors’dutyand functions in supervising
the Company by agreed system and procedure and performing
an promptly reports. The committees formed are Audit
Committee and Nomination and Remuneration Committee.
ThesetwoalongwiththeBoardofDirectorsconductsupervision
to the Company’s management especially due to guarantee
its accountability, transparency and fairness in making any
decision. The Audit Committee along with the Corporate
Secretary uphold the Company’s integrity and honesty by
sharing its information to all shareholders and public.
Trisula believes the potential of retail industry market will
continually add up in the future in accordance with the
promising domestic macro economic growth, in addition to a
prudent corporate action.
CHANGE IN BOARD OF COMMISSIONERS
In 2013, there had been in changes applied in the structure of
the Board of Commissioners’ structure. Though at the time this
reportwasconstituted,wereceivedanobituaryonbehalfofMr.
Liem Siau Bok, the Company’s Independent Commissioner, who
passed away due to sickness on 13 March 2013.
The board of Commissioners, with Board of Directors and
the Company’s employees, conveys their condolences and
gratitude for the dedication and contribution of Mr. Liem Siau
Bok to the Company.
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
9
Adapun penggantian posisi Komisaris Independen, akan
dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2013.
APRESIASI
Sebagai penutup, Dewan Komisaris mengucapkan
penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
seluruh pelanggan, mitra kerja, dan Para Pemegang Saham atas
dukungan dan kepercayaan yang diberikan sepanjang tahun ini.
Kemudian Dewan Komisaris juga menyampaikan penghargaan
dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Direksi beserta
seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang konsisten
sepanjang tahun ini.
The change in Independent Commissioner’s position will be
conducted in General Meeting of Shareholders (RUPS) 2013.
APPRECIATION
At last, the Board of Commissioners deliver our highest
appreciation and gratitude to all of our customers, partners and
shareholders for the support and trust that have been given.
The Board of Commissioners express our highest appreciation
and gratitude to all of our Directors and employees for all of the
cooperation and dedication consistently through the year.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
DEDIE SUHERLAN
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners Report
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
10
Direksi senantiasa mengupayakan untuk membangun kinerja berdasarkan spirit
QCC (Quality, Care, and Commitment) guna
menciptakan kinerja terbaik yang diberikan kepada
pelanggan.
The Board of Directors continues to uphold performance on QCC (Quality, Care and Commitment)
spirit due to create the best service for customers.
TJHOI LISA TJAHJADI
Direktur Utama | President Director
Laporan Direksi
Board of Directors Report
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
11
Sepanjang tahun 2012, kondisi ekonomi global masih diwarnai
oleh kondisi yang masih penuh dengan ketidakpastian. Hal ini
mebawa pertumbuhan yang sangat lambat khususnya bagi
negara-negara kuat seperti USA, Eropa dan bahkan sudah
merambat ke China. Pertumbuhan ekonomi yang terhambat
ini telah membawa dampak buruk bagi sebagian negara
yang pasarnya sangat bergantung pada luar negeri, dan pada
akhirnya membawa tren negatif pada sektor ekonomi tertentu
di sebagian negara. Maka banyak perusahaan yang mengalihkan
market ekonominya pada pasar potensial dan menerapkan
kebijakan antisipatif guna menghadapi tren negatif ekonomi
dunia.
Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang lebih baik
dibandingkan banyak negara, yaitu berada di kisaran 6,2%.
Kenyataan ini telah memiliki daya tarik tersendiri dan membawa
Indonesiamenjadi zona investasi yangmenarik bagi investor
dalam maupun luar negeri dan secara khusus untuk sektor Ritel.
KEBIJAKAN STRATEGIS PERUSAHAAN
Menyikapi hal ini, Direksi memastikan untuk menerapkan
beberapa kebijakan strategis:
• Untukpasardomestik,Direksimengambil kebijakanyang
lebih agresif dan expansif antara lain seperti membuka
gerai-gerai baru, serta menambah assortment barang
dari setiap merek yang ada, bahkan menambah merek
baru dalam portfolio merek-merek yang dipasarkan oleh
Perseroan.
• Untuk portofolio penjualan luar negeri, Direksi mengambil
langkah preventif atas negara-negara yang lebih terpuruk
seperti Zona Eropa dan sekitarnya, dan lebih mengambil
langkah expansif untuk negara yang bertahan dan stabil
seperti Jepang dan Australia. Untuk negara besar seperti
Amerika, perusahaaan mengambil sikap waspada dan hati-
hati dengan memilih pelanggan yang lebih berkualitas, sambil
menunggu ekonomi negara tersebut kondusif dan stabil.
PENCAPAIAN DI TAHUN 2012
Pada bulan September tahun 2012, perusahaan berhasil
menambah 1 (satu) merek G2000 yang sangat dikenal di pasaran
During 2012, economy global was on uncertainty condition.
It effected the economy growth in powerful countries such
asUSA,EuropeandChina.The restainedbrought an adverse
impact to countries that depended on foreign market, as well
asaffectedanegativetrendincertaineconomysectors.Dueto
copewiththenegativeeconomygrowth,numerouscompanies
diverteditsmarkettoamorepotentialmarketandimplement
an anticipated policy.
Economy condition in Indonesia remains high on 6,2% which
reflectsanexceptionalgrowthincomparisonwithmanyother
countries. This will benefit Indonesia as investors’ appealing
targets, both from local and foreign, to particularly invest in
retail business.
COMPANY’S STRATEGIC POLICY
The Board of Directors upholds strategic policy as follows:
• Fordomesticmarket,theBoardofDirectorstookaggressive
andexpansivepolicysuchaslaunchingnewoutlets,adding
assortment from each brands and launching new brands in
the Company’s portfolio.
• Forforeignsales,TheBoardofDirectorstookpreventative
measures for degrading countries such as European
countries and too expansive measures for secured and
stable countries such as Japan and Australia. The Company
prevaricateddealwithAmericauntilitseconomicsituation
stableandcondusive.
ACHIEVEMENTS IN 2012
On September 2012, the Company succeeded in expanding
its brands by adding 1 (one) brand, G2000, which is popular in
Laporan DireksiBoard of Directors Report
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
12
regional dengan sistim bekerja sama dengan “principle G2000”
dariHongkong.Perusahaan jugaterusmengembangkantitik–
titik penjualan dan berhasil menambahkan dari jumlah 165 titik
penjualan menjadi 230 titik penjualan.
Trisula menerapkan kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan di
tahun 2012 adalah:
• Berinovasi dengan memperbaiki kualitas produk serta
tampilan gerai.
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di setiap
bagian terutama para “Sales Assistants” di setiap gerai dan
toko-toko perusahaan.
• MemperkuatSistimTeknologiInformasiuntukmemberikan
pengontrolan Inventory yang lebih baik serta informasi
perputaran barang yang lebih akurat sehingga dapat
membantu management untuk mengetahui lebih akurat
selera pasar atas produk yang dijual.
• Untuk pasar International, menempatkan sales-
representatives di USA, Australia, Singapore, Malaysia dan
Korea Selatan dengan tujuan untuk lebih dekat dengan
Customers, sehingga dapat memberikan pelayanan yang
lebih cepat dan memuaskan.
Hasil dari langkah-langkah tersebut diatas, Perusahaan dan
Entitas Anak berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 559
miliar meningkat sebesar Rp 89 miliar atau 19% dibandingkan
penjualan bersih tahun 2011 sebesar Rp. 470 miliar. Dan Laba
Bersih Entitas Induk (Perseroan) tercatat sebesar Rp. 30,2
miliar, naik sebesar 71% dibandingkan tahun sebelumnya yang
tercatat sebesar Rp 17,7 miliar.
Peningkatan tersebut merupakan kerja keras seluruh insan
Trisula atas konsistensinya dalam menerapkan strategi
pemasaran dengan baik.
PROSPEK USAHA
Perusahaan meyakini bahwa prospek usaha perusahaan
khususnya di segmen ritel domestik akan lebih baik. Hal
ini didasarkan pada beberapa fakta ekonomi yang dapat
meningkatkan kinerja Perusahaan di masa mendatang, antara
lain:
regional market with cooperation system named “principle
G2000”fromHongKong.TheCompanycommittodevelop its
sales point from 165 to 230 sales point.
Trisula executed policies performed in 2012 such as below:
• Innovating and improving products’ quality and stores’
appearance.
• Improving human resources’ quality especially in Sales
AssistantsineveryoutlettheCompanyowns.
• EnhancingTechnologyInformationSystemduetoconduct
abetter control on Inventory and Information so that the
Company is able to gain more accurate understanding on
customers’ preferences.
• For internationalmarket,Trisula has been assigning sales
representatives intheUSA,Australia,Singapore,Malaysia
and South Korea in order to provide a better and more
accurateserviceforitscustomers.
Result of the Company and Subsidiaries’ strategies is shown
in the Company’s net sales amounted to Rp. 559 billion or
increased by Rp. 89 billion or 19% compared to that of in 2011
whichwasRp.470billion.Inaddition,theCompany’sNetProfit
reached Rp. 30,2 billion, an increase of 71% compared of that of
thepreviousyearwhichwasRp.17,7billion.
TheincreaseremainseveryaspectoftheCompanycontribution
with their consistency in implementing a good marketing
strategy.
BUSINESS OULOOK
Trisula is in the opinion of a bright prospect in domestic retail
business. It is based on numerous economy facts that support
the Company performance such as follows:
Laporan DireksiBoard of Directors Report
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
13
• Pasar Domestik: ekonomi Indonesia di tahun 2013 masih
diperkirakan tumbuh di kisaran angka 6,5%. Dengan
adanya kenaikan UMK (Upah Minimum Kota) yang cukup
tinggi akan berdampak pada daya beli masyarakat yang
meningkat, sehingga akan memberikan dampak positif
untuk bisnis Retail di masa mendatang.
• Pasar International: Perusahaan meyakini Ekonomi USA
sudah mulai menunjukan titik terang dan hal ini akan
memberikan dampak positif bagi perusahaan yang sudah
memiliki rekor beberapa pelanggan loyal yang baik. Pasar
Jepang dan Australia yang cukup dikuasai oleh perusahaan
menjadikan pertahanan yang baik pula bagi perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga sudah mulai membuka pasar
baru untuk Korea Selatan yang cukup menjanjikan. Pada
akhirnyadenganmendiversifikasiresikopasar,perusahaan
yakin prospek usaha untuk pasar International di tahun 2013
ini masih tergolong baik.
PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI
Selama tahun 2012, tidak terdapat perubahan komposisi
anggota Direksi.
APRESIASI
Sebagai rangkaian penutup, kami atas nama seluruh jajaran
Direksi mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi tinggi
kepada Dewan Komisaris atas segala arahan yang diberikan
kepada Direksi. Penghargaan dan terima kasih juga disampaikan
pada Para Pemegang Saham, pelanggan, dan mitra kerja sama
atas dukungan, kerja sama dan kepercayaan yang telah terjalin
baik selama ini. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah berdedikasi
dalammencapai visi danmisi Perusahaanmelalui target dan
pencapaian tanpa kenal lelah.
• Domesticmarket:Indonesiaeconomyin2013ispredictedto
reach6,5%growth.WiththeCityMinimumWagesignificant
grow,public’spurchasingpowerwillincreaseandaffectthe
retailbusinessapositivetrendinthefuture.
• Internationalmarket:Trisulabelievestheeconomysituation
in the USA has started to show a bright prospect which
will have a good impact from theCompany that records
numerous loyal customers. Market in Japan and Australia
the Company enforce becomes a good defence for business
the Company possess. The Company has started to expand
a new promising market in South Korea. By diversing
the market risk, the Company believes its prospect in
international market in 2013 carries a bright prospect.
CHANGES OF BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
During 2012, there were no changes on the Board of Directors
member.
APRECIATION
At the end, we in the name of the Board of Directors express
our highest gratitude and appreciation to the Board of
Commissioners of all guidance provided. Gratitude and
appreciation is also we deliver to shareholders, customers
and partners for their support, cooperation and trust that has
beenconductedimpeccably.TheBoardofDirectorsdeliverits
highest gratitude and appreciation to all employees dedicated
theirworktoachievetheCompany’svisionandmissionthrough
accomplished targets.
Laporan DireksiBoard of Directors Report
Atas nama Direksi,
On behalf of the Board of Directors,
TJHOI LISA TJAHJADI
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
14
IDENTITAS PERUSAHAANNama Perusahaan : PT Trisula International Tbk
Alamat Kantor Pusat : Trisula Center
Jalan Lingkar Luar Barat Blok A no 1
Rawa Buaya, Cengkareng,
Jakarta 11740, Indonesia
Telp : +62 21 5835-7377
Faks : +62 21 5835-8033
Email : [email protected]
Website : www.trisula.co.id
Kegiatan Usaha : Bidang perdagangan pakaian jadi
(garmen), industri garmen,
dan industri tekstil
SEKILAS PERUSAHAANSebagai bagian dari group Trisula yang sudah berdiri sejak
tahun 1968 dan sangat dikenal dengan merek textile Bellini
dan Caterina, Perusahaan dibentuk khusus bergerak di sektor
ritel pada tahun 1994. Pada saat itu, kegiatan masih bersifat
divisi dari seluruh kegiatan group secara keseluruhan dengan
menghasilkan dan menjual produk celana merek JOBB.
Kemudian pada saat yang sama, Perusahaan juga memperoleh
kepercayaan dari pemilik merek Jack Nicklaus untuk memegang
lisensi pemasaran pakaian, celana dan aksesori untuk pasar
seluruh Indonesia.
Kegiatan ritel in terus berkembang dan produk2 JOBB dan
Jack Nicklaus masuk dalam Department Store dan Mal besar
di Indonesia. Untuk menunjang perkembangan ritel ini,
Perusahaan di dirikan secara independen dan pada tahun
2004, berdirilah badan hukum khusus bergerak di bidang Ritel
ini dengan menggunakan nama PT. Transindo Global Fashion.
Perdagangan merek JOBB juga terus dikembangkan bukan
menjadi merek yang hanya memiliki celana panjang saja,
namun menjadi satu merek yang memiliki sifat “Full Concept”
dengan kemeja, jas dan aksesorinya. Konsep tersebut dibentuk
untuk fokus pada konsep “OfficeWear”.Merek JackNicklaus
pun ditangani dengan baik dan terus berkembang dan membuat
pemilik merek merasa nyaman dengan hubungan yang terjalin
bersama Perusahaan dan terus memperpanjang lisensinya
sampai saat ini.
COMPANY IDENTITYCompany’s Name : PT Trisula International Tbk
HeadOfficeAddress : TrisulaCenter
Jalan Lingkar Luar Barat Blok A no 1
Rawa Buaya, Cengkareng,
Jakarta 11740, Indonesia
Telp : +62 21 5835-7377
Faks : +62 21 5835-8033
Email : [email protected]
Website : www.trisula.co.id
BusinessActivity : Clothing trading (garment), garment
industry and textile industry
COMPANY IN BRIEFAs a part of Trisula group which was established since 1968
and was known under the brand of Bellini and Caterina, the
Company was specially established in 1994 to be engaged in
retailbusiness.Atthattime,theCompany’sbusinessactivities
wasconductedunderadivisionofallgroup’sbusinessactivities,
by producing and selling pants with the brand of JOBB. At the
same time, the Company has successfully gained trust from
brand owner Jack Nicklaus to have the license to market its
clothes, pants and accessories in Indonesia.
Retail activities continued to develop and JOBB and Jack
Nicklaus products has been spread in big Department Stores
and Malls all over Indonesia. To support this retail business
development, the Company was independently established
under the name of PT Transindo Global Fashion in 2004. JOBB
brandhasbeendevelopedbyproducingnotonlypantsbutalso
shirts, suits and accessories with the basis of “Full Concept”. This
conceptwascreatedtobe focusedon“OfficeWear”concept.
Jack Nicklaus brand has been well handled and continued
to develop, influencing a good relationship between the
Company and the brand owner; and hence the license has been
continuously extending until now.
Profil Perusahaan
Company Profile
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
15
Melihat perkembangan yang pesat dan yakin akan prospek yang
baik di masa mendatang, pada tahun 2010, Perusahaan merubah
nama menjadi PT. Trisula International dan menyiapkan diri
untuk menjadi perusahaan terbuka. Dalam memperisapkan
diri menjadi Perusahaan terbuka, Perusahaan mengakuisisi
PT. Trimas Sarana Garment Industry dan PT. Trisula Garmindo
Manufacturing untuk lebih memperkaya kinerja Perusahaan
dibidang penjualan garmen ekspor. Pada akhirnya, terealisasilah
PT. Trisula International Tbk pada tanggal 28 Juni 2012, dengan
melepas sebanyak 300.000.000 lembar saham atau 30% dari
saham yang dimiliki. Penggunaan dana publik ditujukan untuk
terus mengembangkan sektor ritel dan juga mengakuisisi 50%
saham PT. Trisco Tailored Manufacturing yang sudah memiliki
kinerja yang baik.
Di tahun 2012, Perusahaan sudah memiliki 4 merek yang
dipasarkan yaitu JOBB, Jack Nicklaus, UniAisa dan Man Club.
Dengan berhasilnya menerima dana publik, Perusahaan terus
mengembangkan sayap ritel nya dengan menggandeng merek
G2000 dari Hongkong dengan membentuk usaha patungan
dengan G2000 Hk di tahun 2012 dengan nama PT. Triduaribu
Bersatu dengan tujuan guna memperluas pangsa pasar G2000
di Indonesia. Di perusahaan ini, Perusahaan menguasai 51%
saham. Hingga akhir Desember 2012, jumlah gerai penjualan
Perusahaan mencapai 230 titik penjualan yang terdiri dari 29
gerai dalam bentuk toko didalam Mal, dan sisanya gerai dalam
bentuk counter di department store seperti Debenhams,
Sarinah, Matahari, Centro, Sogo, Seibu, Metro, Keris Gallery,
dan Golden Truly.
Di masa mendatang, Trisula akan memperkuat bisnis ritel dengan
berupaya menambah minimal satu merek fashion. Penambahan
merek ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2013.
Having observed that retail business has potential future
business prospect, the Company changed its name to PT Trisula
International and prepared itself to be an open company. In
the process, the Company acquired PT Trimas Sarana Garment
Industry and PTTrisulaGarmindoManufacturing as an effort
to enrich the Company’s performance in garment export sales.
Eventually, PTTrisula InternationalTbk has been realized on
June 28, 2012 by releasing 300.000.000 shares or 30% of total
shares owned by the Company. The utilization of public fund was
inthepursuanceofcontinuouslydevelopingretailsectoraswell
as acquiring 50% shares of PT Trisco Tailored Manufacturing.
By 2012, the Company has 4 brands, which are JOBB, Jack
Nicklaus,UniAisaandManClub.Bysuccessfullyreceivingpublic
fund, theCompany is committed to continuously develop its
business retail by creating joint venture with G2000 brand
from Hongkong and establishing PT Tridusaribu Bersatu with
the purpose of expanding the market share G2000 brand in
Indonesia.TheCompanyowns51%sharesinthisjointventure
company. By the end of December 2012, the Company has 230
stores, comprising of 29 shops in Malls, and the rest the form
of counters in big department stores, such as in Debenhams,
Sarinah, Matahari, Centro, Sogo, Seibu, Metro, Keris Gallery
and Golden Truly.
In the future, Trisula will strengthen its business retail by adding
as least one fashion brand. It is targeted to be conducted in
2013.
Trisula merupakan perusahaan pertama yang bergerak dalam bidang industri tekstil Indonesia
yang berhasil mendapatkan ISO 9000.
Trisula represents the first company in Indonesia’s textile industry achieving ISO 9000.
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
16
KEGIATAN USAHADengan memiliki 4 (empat) anak perusahaan yang bergerak
di bidang ritel domestik dan ekspor garmen, bidang usaha
Perusahaan dapat di kategori kan sebagai berikut :
PERDAGANGAN ECERAN (RITEL)
Segmen ritel yang dijalankan oleh Trisula adalah memasarkan
produk-produk apparel dengan beberapa merek. Adapun
merek-merek yang dipasarkan saat ini adalah JOBB, Jack
Nicklaus, UniAsia, Man Club dan G2000. Pemasaran merek-
merek apparel ini dilakukan melalui jaringan distribusi yang
dimiliki oleh perusahaan hampir diseluruh kota besar di
Indonesia, seperti Jabotabek, Bandung, Surabaya, Medan,
Makasar, Balikpapan, dan sebagainya. Jaringan distribusi
merupakan titik-titik penjualan perusahaan melalui kerjasama
dengan pusat perdagangan modern, seperti Mal dan
Department Store. Pada akhir tahun 2012, Perusahaan sudah
memiliki sebanyak 230-titik penjualan dan perusahaan akan
terus mengembangkan titik-titik penjualan ini.
Dengan konsisten berkomitmen untuk kualitas dan pelayanan,
Trisula telah berhasil mendapatkan kepercayaan dari
department store besar, outlet ritel (mall) yang didirikan di
seluruh negeri.
INDUSTRI GARMENT
Melalui anak perusahaan, Trisula memiliki industry garmen
yang berkonsentrasi pada produksi pakaian jadi dengan
berbagai merek international, seperti Perry Ellis, Hart Schafner
& Marx, Hush Puppies, Eminent, Mizuno, dan sebagainya.
Adapun produk-produk tersebut di ekspor ke berbagai Negara
seperti USA, UK, Australia, Japan, Korea, dan negara-negara
di Asia Tenggara, seperti Singapore dan Malaysia. Selain itu,
Trisula juga sudah berperan sebagai produsen global yang
melayani permintaan Corporate Wear di Indonesia maupun
di manca Negara, seperti Singapore, Malaysia, Macau, dan
Australia.
LINE OF BUSINESSByhaving4(four)subsidiariesengagedinretaildomesticand
garment export, the Company’s business sectors are comprised
as follows:
RETAIL TRADE
RetailsegmentTrisulaownsmarketapparelproductsinvarious
brands. To date, these are the brands it markets are JOBB, Jack
Nicklaus, UniAsia, Man Club dan G2000. These apparel brands
marketing was conducted through distribution network by
companies all over Indonesia’s big cities such as Jabotabek,
Bandung, Surabaya, Medan, Makasar, Balikpapan, etc. The
network represents the Company’s outlet points in cooperation
with modern market centers such as Mal and Department
Stores. In the end of 2012, the Company already possessed 230
outletsandstilldeveloping.
With a consistent commitment to perform the best quality and
service,Trisulagainedcredibilityfromdepartmentstoresand
retailoutlet(mall)alloverthecountry.
GARMENT INDUSTRY
Through its subsidiary, Trisula owns garment industry
concentrated in clothing production in various international
brands such as Perry Ellis, Hart Schafner & Marx, Hush Puppies,
Eminent,Mizuno,etc.Eventhoughthoseproductsareexported
toseveralcountriessuchasUSA,UK,Australia,Japan,Korea,
Singapore and Malaysia. Trisula has a role as international
companyservingCorporateWearinIndonesiaandabroadsuch
as Singapore, Malaysia, Macau, dan Australia.
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
17
PRODUKProduk-produk dan merek-merek yang dipasarkan Perusahaan
yang tersebar di 230 titik penjualan hingga akhir Desember
2012 adalah sebagai berikut :
• JOBB, merek ini merupakan merek apparel Trisula yang
pertama. JOBB memiliki target pemasaran yang ditujukan
bagi eksekutif muda untuk kelompok usia 25-40. Terdiri
atas produk pakaian kantor, sasaran merek ini adalah
segmen kelas menengah kota-kota besar. JOBB sangat
dikenal dengan merek yang memiliki patern ukuran celana
yang dapat memberikan kenyamanan bagi pemakainya.
• JackNicklaus,merupakanmerekyangmenyandangnama
pegolf legendaris yang ditunjukan kepada kelas menengah
usia 30-45 tahun, merek ini terinspirasi oleh budaya
olahraga golf sebagai bagian dari gaya hidup. Gaya hidup
kelompok umur ini ditandai oleh selera yang matang, dan
desain produknya pun mencerminkan kematangan usia 30-
45 tahun.
PRODUCTS
The Company’s products and brands spread in 230 stores by the
end of December 2012 are comprising as follows:
• JOBBisthefirstTrisulaapparelbrand.JOBB’stargetmarket
isyoungexecutiveswiththeagerangingfrom25-40years
old. JOBB products are focused on office attire, with its
target market is urban middle-class communities. JOBB is
known as the brand of comfortable pant patterns.
• Jack Nicklaus, represents a legendary golfer’s name
targeted for 30-45 years old middle-class segment and is
inspired from golf culture as a lifestyle. The lifestyle of the
age range marked by a mature style.
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
18
• UniAsiamerek inimemasukipasargarmendengan fokus
pada pasar pegawai instansi pemerintah dan perusahaan
dengan kelompok usia 30-45 tahun. UniAsia juga terus
berkembang menjadi merek seragam bagi korporasi2 di
Indonesia
• ManClubmerupakanprodukTrisulayangmemasukidunia
retail dengan konsep young, smart and dynamic Men’s
Casual. Merek ini fokus kepada pasaran untuk kelompok
usia 25-35 tahun, dengan Polo Shirt, T-Shirt, serta kemeja,
chinos/denim, bermuda, jaket dan topi. Seluruh produk
menggunakan bahan berkualitas tinggi yang diseleksi
ketat dari beberapa supplier.
• G2000 adalah merek pakaian yang membidik pembeli
pria dan wanita kelas menengah atas, dengan fokus untuk
pakaian kantoran. Merek ini merupakan penambahan
portofolio produk yang telah dipasarkan Trisula.
• Corporate Apparel (Industri garmen seragam) menjadi
fokus Trisula lainnya dalam memfasilitasi kebutuhan
seragam sektor perbankan, penerbangan, perhotelan dan
resor, serta instansi pemerintahan.
• UniAsia, thebrandappeared in thegarmentmarketwith
the focusofgovernmentemployee’smarketbetween30-
45yearsold.UniAsiacontinuallydeveloptobetheuniform
brand for corporates in Indonesia.
• Man Club, represents Trisula’s product for young, smart
and dynamic men’s casual. The brand focused for men
aged 25-35 years old characterized with polo shirts, t-shirts,
shirts, chinos/ denim, bermuda (shorts), jackets and hats.
Everyproductaremadefromhighqualitymaterialstrictly
selected from suppliers.
• G2000isaclothingbrandtargetingtheuppermiddle-class
men and women business attire. The brand was another
portfolio Trisula sales.
• Corporate Apparel (uniform garment industry) became
the other focus of Trisula in facilitating uniform needs for
banking sector, aviation sector, hotel and resorts, and
govenments’agencies.
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
19
Peristiwa Penting Yang Terjadi Di Tahun 2012
Significant Events 2012
Perusahaan berhasil menggandeng
G2000 HongKong bekerja sama
membangun usaha patungan dan
mengembangkan pemasaran merek
G2000 di Indonesia
The Company succeeded
cooperating with G2000 HongKong
establishingajointventureand
developingG2000inIndonesia
Jack Nicklaus memberikan “Award
for Excellence” kepada Trisula
sebagai perusahaan yang mencetak
pertumbuhan penjualan terbesar
sepanjang tahun 2012
Jack Nicklaus awarded Trisula
“Award for Excellence” as the
highest sales growth company
during 2012
5
2 4
Perusahaan berhasil melantai di bursa
dengan tanggal listing perdana pada
tanggal 28 Juni 2012, dengan harga
perdana sebesar Rp 300.- per lembar
saham
The Company succeeded to join exchange
on prime date listing on June 28th, 2012
with an initial price of Rp 300.- a share
1
3 Perusahaan melakukan
akuisisi PT Trisco Tailored
Apparel Manufacturing di
bulan July 2012
The Company acquired
PT Trisco Tailored Apparel
Manufacturing in July 2012
Perusahaan berhasil menambahkan
titik penjualan sebanyak 65 lokasi
sepanjang tahun 2012. Hal ini tidak
termasuk titik-titik penjualan yang
bersifat promosi yang pada tahun
2012 mencapai sejumlah 43-titik.
The Company accomplished
expanding 65 outlets locations
during 2012. The addition did not
included promotion sales that
reached 43 points in 2012.
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
20
STRUKTUR ORGANISASI ORGANIZATION STRUCTURE
Presiden DirekturPresident Director
Tjhoi Lisa Tjahjadi
Direktur Pemasaran DomestikDomestic Marketing Director
Rudolf Simarmata
Direktur Pemasaran InternasionalInternational Marketing Director
Lalit Matai
General ManagerAdmin & Support
General ManagerSales & Marketing
Senior General
Manager
Direktur Keuangan & AdminFinancial Director & Admin
Tjhoi Lisa Tjahjadi / Yohanes Linero
Marketing Communication, Fit -Out
Sekertaris PerusahaanCorporate Secretary
Marcus Brotoatmodjo
Manajer Akuntasi & Keuangan
(Accounting & Finance Manager)
Bagian Personalia (Human Resources
Department)
Bagian Gudang(Warehouse Suppervisor)
Bagian IT(IT Department)
Manajer Merek Dagang (Brand Manager)
Marketing Team for International Market
Perancang(Designer)
Manajer Pengadaan Barang
(Merchandising Manager)
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dedie SuherlanLim Kwang TakLiem Siau Bok
Audit Internal
Internal Audit
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
21
VISI, MISI, DAN FILOSOFI PERUSAHAAN
TrisulaSpirit–QCCSpirit
Spirit : Quality, Care and Commitment
Philosophy : To create a better life for all
Vision : Tobeaverycompetitivecompany
Mission : Profitablegrowththroughcustomer
satisfaction and strong leadership
Tag-line : Keep the promise
LOGO
Warna biru: masing-masing garis warna biru yang membentuk
lingkaran melambangkan “Quality”, “Care”, dan “Commitment”
Warna kuning: melambangkan “To Create A Better Life For All),
dimana lingkaran bergulir dinamis ke atas untuk kehidupan
yang lebih baik.
VISION, MISSION AND CORPORATE’S PHYLOSOPHY
TrisulaSpirit–QCCSpirit
Spirit : Quality, Care and Commitment
Philosophy : To create a better life for all
Vision : Tobeaverycompetitivecompany
Mission : Profitablegrowththroughcustomer
satisfaction and strong leadership
Tag-line : Keep the promise
LOGO
Blue color – each blue line forms a circle reflects “Quality”,
“Care”, dan “Commitment”
Yellowrepresents–yellowreflects“ToCreateABetterLifeFor
All”, where a rolling circle dynamically to top for a better life.
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
22
DEDIE SUHERLAN
Komisaris Utama
President Commisioners
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Lahir
di Bandung pada tanggal 15 Desember
1965. Meraih gelar Associate Art Degree dari
Pasadena City College, Pasadena, USA pada
tahun 1984 dan Bachelor of Science dalam
bidangBusinessMarketingdariUniversityof
Southern California, USA pada tahun 1987. Di
tahun 1990, berpartisipasi dalam Training and
Textile Development in Suzukura Textile, Tocio
City, Japan.
Beliau memiliki pengalaman lebih dari 20
tahun dalam bidang industri tekstil dan
garmen di Indonesia. Beliau adalah orang
yang mencetus pengadaan merek JOBB,
Kaori, dan Accura pada tahun 1995, pencetus
perjanjian lisensi merek Jack Nicklaus Apparel
di Indonesia pada tahun 1994, dan pencetus
pendirian Just Jait Indonesia pada tahun 2006.
Beliau pernah menjabat sebagai Presiden
Direktur PT Trimas Sarana Garment Industry
pada tahun 1990 hingga 2003. Beliau juga
pernah menjabat sebagai Presiden Direktur
PT Trisula Textile Industries dan sebagai
Komisaris PT Southern Cross Textile Industry
masing-masing dijabat pada tahun 2003 –
2010dan2008–2011.
Jabatan yang saat ini diemban beliau
adalah sebagai Komisaris PT Batununggal
Perkasa, Direktur Trisula Corporation Pte Ltd,
Komisaris Utama Perseroan, serta sebagai
Presiden Direktur PT Trisula Garmindo
Manufactruring.
Indonesia citizen, 47 years old. Born on
December15th,1965inBandung.Receivedhis
bachelor degree in Associate Art Degree from
Pasadena City College, Pasadena, USA in 1984
and Bachelor of Science on Business Marketing
from University Southern California, USA in
1987. In 1990, he participated in Training an
dTextile Development in Suzukura Textile,
Tocio City, Japan.
He has experienced more than 20 years in
textile and garment industry in Indonesia.
He was the person initiated JOBB, Kaori and
Accura procurement in 1995, license Jack
Nicklaus Apparel agreement in Indonesia in
1994 and the establishment of Just Jait in
2006.
He worked as President Director of PT Trimas
Sarana Garment Industry in 1990 to 2003.
He was assigned as President Director of PT
Trisula Textile Industries in 2003 to 2010 and
as Commissioner of PT Southern Cross Textile
Industry in 2008-2011.
His career to date is the Commissioner of
PT Batununggal Perkasa, Director of Trisula
Corporation Ltd, President Commissioner of
the Company and President Director of PT
Trisula Garmindo Manufactruring.
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners Profile
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
23
Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Lahir
di Jakarta pada tanggal 9 Oktober 1957.
Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun
1980.
Beliau pernah menjabat sebagai Direktur di
beberapa Perusahaan antara lain Direktur PT
Trimex Sarana Trisula, Direktur PT Southern
Cross Textile Industry, Direktur Trisula
Corporation Pte Ltd, serta menjabat sebagai
Presiden Direktur PT Trisula Textile Industries.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Senior
Konsultan dan Pemegang saham PT
BAS, Komisaris PT Trisula Garmindo
Manufacturing, Direktur Utama PT Trisula
Insan Tiara, Presiden Direktur PT Trimas
Sarana Garment Industry, Komisaris PT
Trisula Textile Industries, Komisaris PT Mido
Indonesia, dan sebagai Komisaris PT Trisula
International Tbk.
Warga Negara Indonesia, 56 Tahun. Lahir
di Jakarta, 26 Desember 1956. Meraih gelar
Diploma Manajemen dari Akademi Sekretaris
dan Manajemen Indonesia (ASMI).
Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris
PT Duta Artistiksa Dinamika, Komisaris PT
Here Inti Upaya dan Komisari PT Empotium.
Saat ini jabatan yang tengah diemban beliau
antara lain sebagai Presiden Komisaris PT
Triwarsana, Komisaris PT Asia Kaolin Raya,
dan sebagai Komisaris Independen PT Trisula
International Tbk.
Indonesia citizen, 55 years old. Born in Jakarta,
October 9th, 1957. Received his bachelor
degree in Accountancy from Economy Faculty
ofUniversityofIndonesiain1980.
He was appointed as director in several
companies such as PT Trimex Sarana Trisula,
PT Southern Cross Textile Industry, Trisula
Corporation Pte Ltd, Trisula Corporation Pte
Ltd, and as President Director of PT Trisula
Textile Industries.
To date, he works as a Senior Consultant
and shareholder in PT BAS, Commissioner
of PT Trisula Garmindo Manufacturing,
President Director of PT Trisula Insan Tiara,
President Director of PT Trimas Sarana
Garment Industry, Commissioner of PT Trisula
Textile Industries, Commissioner of PT Mido
Indonesia, and Commissioner of PT Trisula
International Tbk.
Indonesia citizen, 56 years old. Born in Jakarta,
December 26th, 1956.ReceivedhisDiploma
degree in Management from Secretary and
Management Academy of Indonesia (ASMI).
He worked as Commissioner of PT Duta
Artistiksa Dinamika, Commissioner of PT
Here Inti Upaya and Commissioner of PT
Empotium. To date, he was assigned as
President Commissioner of PT Triwarsana,
Commissioner of PT Asia Kaolin Raya, and
Independent Commissioner of PT Trisula
International Tbk.
LIM KWANG TAK
Komisaris
Commisioners
LIEM SIAU BOK
Komisaris Independen
Independent Commisioners
ProfilDewanKomisarisBoardofCommissionersProfile
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
24
TJHOI LISA TJAHJADI
Direktur Utama
President Director
LALIT MATAI
Direktur Pemasaran
Internasional
International Marketing
Director
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 1962. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Trisula Inernational Tbk merangkap Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Bachelor dalam bidang Business Administration dariYorkUniversity,Toronto,Canada pada tahun 1985.
Beliau memiliki pengalaman selama 12 tahun di dunia perbankan sebagai Vice President di sebuah Bank Swasta Nasional. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Trisula Corporation Pte Ltd dan Komisaris di PT Transindo Global Fashion.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Orientex Marketing (M) Sdn Bhd, Komisaris PT Trimas Sarana Garment Industry, Komisaris PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan Direktur Utama PT Trisula International Tbk.
Warga Negara India, 43 Tahun Lahir di India pada tanggal 8 Juli 1969. Meraih gelar Bachelor dalam bidang Business Administration dari Delhi University, Indiapada tahun 1990 dan gelar Master dalam bidang Business Administration and Marketing dari Institue of Management Technology, Ghaziabad, India pada tahun 1992.
Beliau pernah menjabat sebagai Marketing Manager (Manajer Pemasaran) di PT Bali Nirwana Garment, Business DevelopmentManager (Manajer Pengembangan Bisnis) di PT Trimex Sarana Trisula, dan General Manager (Sales) (Manajer Umum Pemasaran) di Trans International Fashion Ltd.
Hingga saat ini beliau aktif menjabat sebagai Direktur Trans International Fashion Ltd, Komisaris TSC, Direktur Trisula Corporation Pte Ltd, Direktur Mido Uniform Pte Ltd, Direktur PT Trisula International Tbk.
Lalit Matai is a 43-year-old Indian citizen. He was born in India on July 8, 1969. He obtained his Bachelor degree in Business AdministrationfromDelhiUniversity,India,in1990. In 1992, he obtained his Master degree in Business Administration and Marketing from Intitue of Management Technologym Ghaziabad, India.
Prior to serving as International MarketingDirector, he was titled to various positions,such as Marketing Manager at PT Bali Nirwana Garment,BusinessDevelopmentManageratPT Trimex Sarana Trisula and General Manager (Sales) at Trans International Fashion Ltd.
Lalit Matai serves as Director at TransInternational Fashion Ltd., TSC Commissioner, Director at Trisula Corporation Pte Ltd., Director at Mido Uniforms Pte Ltd., and Director at PT Trisula International Tbk.
Profil Direksi
Board of Directors Profile
Indonesia citizen, 50 years old. Born in Jakarta on August 5th, 1962. Appointed as President Director of PT Trisula Inernational Tbk along with Financial Director Indonesia citizen. Received her Bachelor degree in BusinessAdministrationfromYorkUniversity,Toronto,Canada in 1985.
She was experienced in banking for 12 years asVicePresident inaNationalPrivateBank.She also was assigned as Director of Trisula Corporation Pte Ltd and Commissioner of PT Transindo Global Fashion.
To date, she was assigned as Director of Orientex Marketing (M) Sdn Bhd, Commissioner of PT Trimas Sarana Garment Industry, Commissioner of PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing and President Director of PT Trisula International Tbk.
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
25
RUDOLF SIMARMATA
Direktur Pemasaran
Domestik
Domestic Marketing Director
YOHANES LINERO
DirekturTidakTerafiliasi,
Direktur Operasional
Non-affiliatedDirector,
Operational Director
Warga Negara Indonesia, 41 Tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 26 September 1971. Meraih gelar Sarjana Jurusan Mekanisasi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia pada tahun 1995.
Beliau pernah menjabat sebagai Section Head Sales (Kepala Seksi Penjualan) di PT Motorollain Corporation, Operation Manager (Manajer Operasional) PT Busanagraha Rahayu, Brand dan Marketing Manager (Manajer Penjualan dan Operasional) PT Trimex Sarana Trisula, Direktur PT Transindo Global Fashion, dan Direktur Utama PT Transindo Global Fashion.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Pemasaran Domestik di PT Trisula International Tbk.
Rudolf Simarmata is a 41-year-old Indonesian citizen. He was born in Jakarta on September 26, 1971. He obtained his Bachelor degree in Agriculture Mechanism from Institut Pertanian Bogor in 1995.
He was assigned as Section Head Sales at PT Motorollain Corporation, Operation Manager PT Busanagraha Rahayu, Brand and Marketing Manager (Sales and Operational Manager) At PT Trimex Sarana Trisula, Director at PT Transindo Global Fashion, and President Director at PT Transindo Global Fashion.
Rudolf Simarmata is currently serving asDomestic Marketing Director at PT Trisula International Tbk.
Warga Negara Indonesia, 56 Tahun. Lahir di Tanjung Pinang pada tanggal 6 Nopember 1956. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas KatolikParahyangan pada tahun 1985.
Beliau pernah menjabat sebagai Kepala DivisiAdmin&KeuanganPTSouthernCrossTextile Industry, Direktur PT Trimex Sarana Trisula, Direktur Utama PT Trisenta Interior Manufacturing, Direktur PT Trisula Textile Industries, Direktur Utama PT Tritirta Inti Mandiri, Komisaris PT Tritirta Inti Mandiri, dan Komisaris Utama PT Chitose Indonesia Manufacturing.
Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Komisaris PT Sinarsakti Mandiri, serta Direktur tidak terafiliasi PT TrisulaInternational Tbk.
Yohanes Linero is a 56-year-old Indonesian citizen. He was born in Tanjung Pinang on November6, 1956.HeobtainedhisBachelordegree in Economic Accounting from UniversitasKatolikParahyanganin1985.
Before he was appointed as Non-affiliatedDirector of theCompany, he served asHeadDivisionofAdminandFinanceofPtSouthernCross Textile Industry, Director of PT Trimex Sarana Trisula, President Director of PT Trisenta Interior Manufacturing, Director of PT Trisula Textile Industries, President Director of PT Tritirta Inti Mandiri, and Chief Commissioner of PT Chitose Indonesia Manufacturing.
At the present time, he actively serves asCommissioner of PT Sinarsakti Mandiri and Non-affiliated Director of PT TrisulaInternational Tbk.
ProfilDireksiBoardofDirectorsProfile
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
26
Sumber Daya Manusia
Human Resource
PELATIHAN DAN PEMBINAAN SDM
Trisula mempunyai Spirit - Quality, Care, and Commitment (spirit
QCC) yang harus dipahami oleh seluruh SDM di Trisula. Oleh
karena itu, Perusahaan melakukan pelatihan dan pembinaan
karyawan sebagai media untuk memahami spirit QCC Trisula.
Selama tahun 2012, Trisula telah menyelenggarakan seminar
dan pelatihan untuk meningkatkan self of belongin karyawan
serta kepemimpinan. Sekaligus sebagai implementasi atas
prinsip-prinsip dalam tata kelola perusahaan yang baik. Seminar
dan pelatihan yang telah dilakukan antara lain:
• TrisulaLeadershipCoachingProgram
• PelatihanPerencanaandanPengendalianProduksi
• TeamBuilding
• PenanamanSpiritTrisula
• PelatihanKarakterKerja
Selain itu, Trisula juga melakukan pembinaan SDM yang telah
dilaksanakan, antara lain:
• Peningkatan disiplin karyawan dalam pencapaian target
penyelesaian pekerjaan baik secara kuantitas maupun
secara kualitas.
• Peningkatan rasa kebersamaan dari semua anggota
organisasi dengan tujuan keberhasilan dalam pencapaian
target usaha untuk memperoleh keuntungan yang
pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan
karyawan sehingga dapat tercapai apa yang diharapkan
oleh manajemen yaitu peningkatan rasa ikut memiliki
perusahaan.
• Pemberian insentif produksi dan penjualan sesuai
pencapaian hasil.
• Kesejahteraan karyawan program Jamsostek, Asuransi
Kesehatan
• Penyusunan daftar gaji karyawan yang sesuai dengan
kemampuan, latar belakang pendidikan, masa kerja,
minimal telah disesuaikan dengan ketentuan UMP
setempat.
HUMAN RESOURCES TRAININGS AND WORKSHOPS
Trisula has Spirit-Quality, Care and Commitment (spirit QCC)
that needs to be implemented by all human resources at Trisula.
Hence, trainings and workshops are critical and serve as the
employees’ media to fully-understand Trisula’s QCC.
During2012,Trisulahasheldseminarsandtrainingstoimprove
employees’ as well as managers’ sense of belonging. Those
trainings also serve as the implementation of theCompany’s
goodcorporategovernanceprinciples.TheCompany’shasheld
these following trainings and workshops:
• TrisulaLeadershipCoachingProgram
• TrainingofProduction’sPlanningandControl
• TeamBuilding
• TrisulaSpiritEmbodiment
• WorkCharacterTrainings
Other than those trainings, Trisula has also held several
workshops, such as:
• Improvementoftheemployees’disciplinarysensetofinish
works (both based on quantity and quality)
• Improvement of togetherness among the organization’s
members with the purpose to achieve business target
andgainmorerevenuewhich leadtothe improvementof
employees’ wealth so that the sense of owning the Company
canbeimproved
• Providing incentiveonproductionandsales inaccordance
withtheachievedresults
• Employees’WealthProgram,Jamsostek,Healthallowances
• Compositionofemployees’salarybasedontheireducational
background, work period, and regional minimum wage.
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
27
THE COMPANY’S TOTAL HUMAN RESOURCES AND ITS COMPOSITIONIn 2012, Human Resources of the Company and its subsidiaries
are 5230 persons. Trisula’s total employees and its composition
basedonmanageriallevels,educationalbackground,age,and
statusarecomparativelydepictedasfollows:
Composition of Company’s Employees Based on “Managerial
Levels
Tabel of the Company’s Employees Based on “Educational
Background”
THE COMPANY’S FOREIGN EMPLOYEESUntil this Annual Report has been issued, Trisula has 1 (one)
foreign employee, that is Lalit Matai, an India citizen, who
servesastheCompany’sInternationalMarketingDirector
KOMPOSISI DAN JUMLAH SDM
Di tahun 2012, total SDM Perseroan beserta Anak Perusahaan
sebanyak 5230 orang. Komposisi dan jumlah karyawan Trisula
berdasarkan jenjang manajemen, pendidikan, usia, serta status
secara komparatif dijabarkan sebagai berikut:
TABEL Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jenjang
Manajemen”
2012 2011 2010
Perseroan/Company
Direksi/Directors 7 5 3
Manajer/Managers 7 11 8
Staff/Staffs 47 59 41
NonStaff/Non-staffs 604 397 313
Total 665 472 365
TABEL Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang
Pendidikan”
2012 2011 2010
Perseroan/Company
Pasca Sarjana/Post-graduates 1 2 0
Sarjana/Bachelors 21 16 9
Diploma/Diplomas 11 10 12
SLTA/High school graduates 632 444 344
Total 665 472 365
TENAGA KERJA ASINGHingga Laporan Tahunan ini diterbitkan, Trisula telah
mempekerjakan 1 (satu) orang tenaga kerja asing, yaitu Lalit
Matai, Warga Negara India, sebagai Direktur Pemasaran
Internasional.
Sumber Daya ManusiaHuman Resource
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
28
PT Tritirta SaranadamaiPT Tritirta Saranadamai (TSD) was established on March 4,
1993. This subsidiary is engaged in construction business, trade,
industrialbusinessand service.TSD’sbusinessactivities focus
onrentalservicesandpropertymanagement.
By the end of December 2012, Trisula owns 98% ownership
shares of TSD with TSD’s total asset as per December 31, 2012
amounted to Rp. 20,2 billion.
PT. Karya Dwimanunggal Sejahtera (“KDS”)280.000.000 saham
PT. Trisula Intan Tiara (“TNT”)420.000.000 saham
Masyarakat300.000.000 saham
PT Tritirta Saranadamai PT Tritirta Saranadamai (TSD) didirikan pada tanggal 4
Maret 1993. Perusahaan ini fokus pada bisnis dalam bidang
pembangunan, perdagangan, perindustrian dan jasa. Kegiatan
usaha yang tengah dijalankan TSD adalah jasa penyewaan dan
manajemen properti.
Hingga akhir Desember 2012, Trisula memliki 98% atas
kepemilikan saham TSD dan total aset yang dimiliki Perusahaan
mencapai Rp 20,2 miliar.
Keterangan / Description
Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per sahamPar Value Rp 1.000.000 per shares
Jumlah SahamTotal Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp)Total Par Value (Rp)
%
Modal Dasar / Autorised Capital 19.300 19.300.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital- Perseroan / the Company- Kiky Suherlan / Kiky Suherlan
18.914386
18.914.000.000386.000.000
98,002,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total of Paid-Up Capital 19.300 19.300.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel - -
Anak Perusahaan dan strukturnya
Structures of Subsidiaries
Komposisi Pemegang Saham
Composition Of Shareholders
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
29
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
tanggal 6 Mei 2011 susunan Dewan Komisaris dan Direksi TSD
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Direksi / Directors
Komisaris / Commissioner: Widjaya Djohan Direktur / Director: YA Duhita Laksmiwati
Alamat Kantor:
Jl. Lingkar Luar Barat Blok A no 1,
Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat 11740
T: +62 21 58357377
F: +62 21 58358039
PT Trisula Garmindo Manufacturing PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) didirikan pada
tanggal 27 April 1999, Perusahaan ini memiliki fokus pada bisnis
dalam bidang industri pakaian jadi. TGM menjalankan kegiatan
usaha industri pakaian jadi termasuk dalam pemasaran di dalam
maupun di luar negeri.
Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham TGM
tanggal 19 Maret 2012, susunan anggota Komisaris dan Direksi
TGM adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Direksi / Directors
Komisaris / Commissioner: Lim Kwang Tak
Presiden Direktur / President Director : Dedie Suherlan
Direktur / Director : Apong Dedah Mustikawati
Direktur / Director : Kartono Budiman
Saat ini, Trisula memiliki 95% atas kepemilikan saham TGM dan
total aset TGM pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 83,3
miliar.
Keterangan / Description
Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per sahamPar Value Rp 1.000.000 per shares
Jumlah SahamTotal Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp)Total Par Value (Rp)
%
Modal Dasar / Authorised Capital 21.000 21.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital- Perseroan / the Company- TNT/TNT
19.9501.050
19.950.000.0001.050.000.000
95,005,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital 21.000 21.000.000.000 100,00
Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel - -
Composition of TSD’s Board of Commissioner and Directors
based on Resolution of General Shareholders Meeting on May
6, 2011, is depicted as follows:
OfficeAddress;
Jl. Lingkar Luar Barat Blok A no 1,
Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat 11740
T: +62 21 58357377
F: +62 21 58358039
PT Trisula Garmindo ManufacturingPT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) was established
on April 27, 1999. This subsidiary focuses its business on the
apparel business.TGM’s apparel business covers national and
international market.
Composition of TGM’s Board of Commissioners and Directors
based on Shareholders’ Circular Resolution on March 19, 2012
is depicted as follows:
At the present time, Trisula owns 95% ownership shares of TGM
withTGM’s total asset as per December 31, 2012 amounted to
Rp 83,3 billion.
Anak Perusahaan dan strukturnyaStructures of Subsidiaries
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
30
OfficeAddress:
Jl.KopoSoreangKm.11,5Bandung,WestJava,Indonesia
T: +62 22 - 589 6870
F: +62 22 - 589 3443
PT Trimas Sarana Garment IndustryPT Trimas Sarana Garment Industry (TMS) was established
on November 9, 1990.TMS focuses its business on garment
industry. Most of its products are for Japan export market.
TMS’ Board of Commissioners and Board of Directors based on
Circular Resolution as the Replacement of General Shareholders
Meeting on July 28, 2011 is depicted as follows:
At the present time, Trisula owns 95% ownership shares of TMS
and TMS’ total asset as per December 31, 2012 amounted to Rp
43,3 billion.
Officeaddress:
Jl.RayaKopoKm.7No.82Bandung,WestJava,Indonesia
T: +62 22 - 540 0488
F: +62 22 - 540 7505
Alamat Kantor:
Jl. Kopo Soreang Km. 11, 5 Bandung, Jawa Barat, Indonesia
T: +62 22 - 589 6870
F: +62 22 - 589 3443
PT Trimas Sarana Garment Industry PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS) didirikan pada
tanggal9November1990.FokusutamaTMSyaitumenjalankan
bisnis industri garmen dan mayoritas hasil produksinya untuk
pasaran ekspor Jepang. Berdasarkan Keputusan Sirkular
Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 28 Juli 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi dari
TMS adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Direksi / Directors
Komisaris / Commissioner : Tjhoi Lisa Tjahjadi
Presiden Direktur / President Director: Lim Kwang Tak
Direktur / Director : Harry Kurniadi
Direktur / Directors : Tomohiro Nagata
Saat ini, Trisula memiliki 95% atas kepemilikan saham TMS dan
total aset TMS pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 43,3
miliar.
Keterangan / Description
Nilai Nominal Rp 1.025.200.000,- per sahamPar Value Rp 1.025.200.000 per shares
Jumlah SahamTotal Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp)Total Par Value (Rp)
%
Modal Dasar / Authorised Capital 1.000 1.025.200.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital- Perseroan / the Company- TNT/TNT
95050
973.940.00051.260.000
95,005,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital 1.000 1.025.200.000 100,00
Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel - -
Alamat Kantor:
Jl. Raya Kopo Km. 7 No. 82 Bandung, Jawa Barat, Indonesia
T: +62 22 - 540 0488
F: +62 22 - 540 7505
Anak Perusahaan dan strukturnyaStructures of Subsidiaries
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
31
PT Trisco Tailored Apparel ManufactruingTrisula acquired 50% ownership shares of PT Trisco Tailored
Apparel Manufacturing (TSC) on July 2012 with acquisition
value of Rp 27 billion. Different with other subsidiaries, this
Subsidiary focuses on garment production with the orientation
in Corporate Wear or Uniform Wear. TSC’s products are supplied
to national and international corporate, specializing in Airlines,
BankingandGovernmentinstitutions.
As per December 31, 2012, TSC’s total asset amounted to Rp.
111,4 billion.
OfficeAddress
Address: Jl Raya Kopo Soreang Km 11, 5 Katapang-Soreang
Bandung 40971
T: +62 22 - 5897183
F:+6222–5897186
PT Trisco Tailored Apparel ManufacturingTrisula mengakuisisi 50% kepemilikan saham PT Trisco Tailored
Apparel Manufacturing (TSC) pada bulan Juli tahun 2012,
dengan nilai perolehan Rp 27 milyar. Berbeda dengan Entitas
Anak lainnya, Perusahaan ini fokus kepada produksi garmen
dengan orientasi pada ‘Corporate Wear’ atau ‘Uniform Wear”.
Adapun hasil produksi TSC dipasok ke korporasi-korporasi
di luar negeri maupun dalam negeri dengan melayani sektor
Airlines, Perbankan dan Instansi Pemerintah.
Total aset TSC Rp 111,4 milyar pada tanggal 31 Desember 2012.
Keterangan / Description
Nilai Nominal Rp 7.200.000,- per sahamPar Value Rp 7.200.000 per shares
Jumlah SahamTotal Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp)Total Par Value (Rp)
%
Modal Dasar / Authorised Capital 13.895 100.044.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital- PT. Trinico Indonesia / PT. Trinico Indonesia- Perseroan / the Company
2.7792.779
20.008.800.00020.008.800.000
50,0050,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital 5.558 40.017.600.000 100,00
Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel 8.337 60.026.400.000
Alamat Kantor
Alamat: Jl Raya Kopo Soreang Km 11, 5 Katapang-Soreang
Bandung 40971
T: +62 22 - 5897183
F:+6222–5897186
Anak Perusahaan dan strukturnyaStructures of Subsidiaries
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
32
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan
Capital market supporting proffessionals
Auditor Independen:
Kantor Akuntan Publik Anwar & Rekan
Permata Kuningan Building 5th Floor
Jl.KuninganMuliaKav.9C
Jakarta 12980 - Indonesia
P: + 62 21 - 83 780 750
F: + 62 21 - 83 780 735
Website: www.anwar-rekan.com
e-mail: [email protected]
Lembaga Penjamin Pelaksana Emisi Efek:
PT Sinarmas Sekuritas
BII Plaza, Tower III 5th Floor
Jln. M.H. Thamrim No. 51 Jakarta 10350
T: +62 21 - 392 5550
F: +62 21 - 392 5579
Website: www.sinarmassekuritas.co.id
e-mail: [email protected]
Independent Auditor:
PublicAccountantOfficeAnwar&Partners
Permata Kuningan Building 5th Floor
Jl.KuninganMuliaKav.9C
Jakarta 12980 - Indonesia
P: + 62 21 - 83 780 750
F: + 62 21 - 83 780 735
Website: www.anwar-rekan.com
e-mail: [email protected]
Underwriter:
PT Sinarmas Sekuritas
BII Plaza, Tower III 5th Floor
Jln. M.H. Thamrim No. 51 Jakarta 10350
T: +62 21 - 392 5550
F: +62 21 - 392 5579
Website: www.sinarmassekuritas.co.id
e-mail: [email protected]
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
33
Luar Negeri
InternationalCoverage
Jumlah Customers
Jumlah customers
USA 9
UK 4
EU 3
Japan 19
Aus 10
Korea 3
SE Asia 4
Dalam Negeri
NationalCoverage
jumlah toko & gerai
Total Stores and Kiosks
Jabodetabek 128
jawabarat/westjava 15
jawatengah/centraljava 20
jawatimur/eastjava 23
sumatera selatan/ south
sumatera
11
sumatera utara/ north sumatera 15
indonesia timur/ east Indonesia
region
17
USA
EU
AUS
JAPAN
ASIA
Wilayah Kerja dan Peta Operasional
Work and Operation Map Area
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
34
Guna menciptakan Perusahaan yang berkelanjutan, Trisula
senantiasa berupaya untuk mengembangkan bisnis dan
mencapai kesuksesan Perusahaan. Di masa mendatang, Trisula
telah mempersiapkan rencana pengembangan bisnis, antara
lain:
Dalam bidang pemasaran domestik,
• Melihatpotensipasardomestikyangsangatbesar,Trisula
terus melakukan pengembangan usaha melalui pembukaan
gerai-gerai dan mall baru di Department Store maupun di
kota-kota baru di Indonesia dengan target jumlah gerai
sebanyak 350 di akhir tahun 2015.
• SelainituTrisulajugaakanterusmeningkatkandesigndan
kualitas produk merek dan mutu pelayanan Sales Assistant
dari setiap merek di setiap gerai guna meningkatkan nilai
Brand Equity yang diperdagangkan Perusahaan terus
meningkat.
• Akuisisimerekbarudengantargetminimal1(satu)merek
baru di tahun 2013.
• Pengembangan anak perusahaan guna mendukung
kegiatan bisnis Trisula.
Dalam bidang pemasaran international, Trisula mengambil
sikap untuk waspada dan hati-hati terhadap ketidakpastian
ekonomi global dengan tetap mencermati peluang pasar
international yang ada.
Dalam bidang SDM, Trisula berkomitmen untuk meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas SDM melalui proses rekrutmen yang
baik, serta menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan
karyawanyangoptimal.Trisulaoptimisbahwasetiapindividudi
Perusahaan merupakan orang-orang yang memiliki kompetensi
sesuai dengan bidang masing-masing.
Investasi di bidang Teknologi Informasi (TI) dengan
menggandeng Microsoft senilai US$ 150 ribu guna memperbarui
sistem TI dengan membeli produk Microsoft Dynamics.
In order to create a sustainable company, Trisula is always
committed toexpand itsbusinessandachievesuccess. In the
future, Trisula has prepared business expansion plans, such as:
In domestic marketing,
• Recognizing potential domestic market, Trisula has been
developingitsbusinessbyopeningofstoresandnewmall
in Department Stores or other cities in Indonesia with the
target of 350 stores by the end of 2015.
• Besides,Trisulaiscommittedtoimproveitsbrand’sdesign
andqualityproductanditsstore’sSalesAssistantservicein
ordertoimprovetheCompany’sBrandEquity
• Acquisitionofnewbrandwiththetargetof1(one)brandin
2013
• Subsidiaries development to support Trisula’s business
activities
In international marketing, Trisula takes a prudent step in the
midst of uncertain global economy condition while still eyeing
for international business prospect.
In human resources management, Trisula is committed to
improve human resources’ capacity and capability through
well-managed recruitment process, trainings and optimal
employees’developmentprograms.Trisulaisoptimisticthatall
theCompany’sindividualshavetheirownareaofexpertise.
Investment in Information Technology through joint venture
with Microsoft which worth US$ 150.000 in order to upgrade the
Company’s IT system by purchasing Microsoft Dynamics.
Pengembangan Usaha
Business Development
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
35
TINJAUAN UMUMIndustri Ritel
Populasi Indonesia yang mencapai 240 juta penduduk selalu
menjadi dasar pertimbangan untuk setiap pengusaha yang
ingin terjun di industri Ritel. Namun bila dilihat kembali sejak
krisis Asia tahun 1998, Indonesia terkena dampak yang cukup
besar secara ekonomi maupun politik. Saat itu Pendapatan Per
Kapita (Gross Domestic Consumption) masih di bawah nilai USD
1,000 dan relatif masih rendah dibandingkan negara-negara
tetangga seperti Singapore dan Malaysia. Maka, sebagai negara
produsen dengan pendapatan tenaga kerja yang masih rendah
membuat daya beli masyarakatpun menjadi masih lemah. Di
tambahkan keadaan politik saat-saat itu yang masih belum
stabil, membuat industri Ritel menjadi kurang menarik bagi
parainvestordalammaupunluarnegeri.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan stabilitas
politik yang terus membaik, pertumbuhan ekonomi Indonesia
dalam 10 tahun terakhir mencatat rata-rata pertumbuhan
sebesar 4%-6% per tahun. Di tahun 2012, Pendapatan Per
Kapita mencapai USD 4,700, hal ini didukung oleh penduduk
kelas menengah yang terus bertambah diiringi dengan daya beli
masyarakat yang terus meningkat. Selain itu, menurut Badan
Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia yang masuk
dalam usia produktif 15-65 tahun sebanyak 70%.
Hal ini merupakan faktor penentu bagi industri Ritel di
Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan gemilang
bahkan sampai dengan dua digit % di beberapa tahun terakhir.
Dan pertumbuhan ekonomi ini telahmenarik investor dalam
dan luar negeri untuk masuk dan mengembangkan bisnis ritel
dalam negeri.
Industri TPT Nasional
Selama lebih dari 15 tahun terakhir, Industri TPT (Tekstil dan
Produk Tekstil) menjadi komoditas ekspor non migas yang
memberikan kontribusi terbesar bagi negara. Ekspor Indonesia
pada produk-produk yang dihasilkan oleh industri TPT ini dari
tahun ke tahun menunjukkan angka yang meningkat.
OVERVIEW Retail Industry
PopulationinIndonesia,whichhasreached240million,serves
asaconsiderationforeveryentrepreneurwhowantstostepinto
retail business. If we take a look back at 1998, Indonesian crisis
hasbadlyaffectedIndonesia’seconomicandpoliticalcondition.
At that time, Gross Domestic Consumption was still under
USD 1,000 which was relatively low compared to Singapore
andMalaysia.Thus, as Indonesia serves as themanufacturer
whose workers gained low income, Indonesian people’s buying
power was still low. This condition was worsened by Indonesia’s
political condition, making Retail industry less appealing for
bothnationalandinternationalinvestors.
In linewith the improvement in Indonesia’s economicgrowth
and political stability, it is recorded that Indonesia’s economic
growthforthepast10yearsisattheaverageof4%-6%peryear.
In 2012, Income Per Capita has amounted to USD 4,700, which is
supported by the growth of middle class people and their buying
power. Besides, according to Statistic Indonesia, percentage of
Indonesia’scitizeninthecategoryof15-65-year-oldproductive
age has reached 70%.
This marks as a crucial factor of Retail industry in Indonesia that
has shown significant growth up to twodigits% for the past
few years. This economic growth has drawn the attention from
nationalandinternationalinvestorstodevelopretailindustryin
Indonesia.
National TPT Industry
For more than 15 years, TPT (Textile and Textile Product)
Industry has served as non-fuel export commodity with the
biggest contribution to the country. Indonesia’s export through
TPTindustryhasshownsignificantgrowthyearbyyear.
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
36
Industri TPT senantiasa tumbuh sejalan dengan pertumbuhan
penduduk serta merupakan industri bisnis dengan skala global
yang senantiasa eksis, dinamis, dan berkembang. Industri
TPT melibatkan banyak pekerja dengan berbagai macam
kemampuan dan kompetensi agar produk yang dihasilkan
sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga industri ini banyak
menyerap tenaga kerja dan turut memberikan kontribusi besar
terhadap negara.
Industri TPT nasional sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar
yang terlihat dari trend permintaan yang cepat berubah, sensitif
terhadap harga, serta pendeknya jangka waktu pemesanan.
Meski demikian, Industri TPT dalam negeri mempunyai
potensi dan pangsa pasar yang cukup baik yang didukung
oleh kemampuan industri TPT dalam memberikan kontribusi
terhadap PDB, perolehan devisa negara, dan penyerapan
tenaga kerja. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara yang
memiliki potensi penyediaan bahan baku industri TPT yang
cukup besar, seperti limbah pertanian, bambu, dan sumber
serat lainnya.
Kontribusi yang diberikan oleh industri TPT membuktikan
bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi, Industri TPT mampu
bertahan dan berkontribusi bagi negara. Dengan demikian,
hal ini merupakan pangsa pasar yang harus diraih oleh Trisula
sebagai perusahaan yang bergerak di bidang indrustri Tekstil
dan Produk Tekstil.
TINJAUAN OPERASIONAL Keadaan ekonomi makro domestik yang cukup baik dan
stabil mendorong kenaikan konsumsi masyarakat secara
umum. Trisula melihat peluang ini dan dengan pengalaman
di segmen Ritel yang telah dimiliki sejak tahun 1995, Trisula
senantIasa mengembangkan sektor ritel dengan tetap fokus
pada pendistribusian produk apparel bermerek. Terkait
dengan bidang ini, Trisula telah mempunyai kapasitas dalam
penyediaan produk dan distribusi sehingga kemajuan ekonomi
makro Indonesia memberikan imbas positif kepada Trisula.
TPT industry sustainably grows in linewith the improvement
of population growth.TPT industry serves as a dynamic and
developing business industry in global scale. TPT industry is
involvingmanyworkers with various competencies so as the
product that they produce is in mutual accord with market
needs. This is the reason this industry needs many workers and
offersbigcontributiontothecountry.
NationalTPTindustryisinfluencedbymarket’sdynamicsshown
fromdemand trendwhich is rapidly changedandsensitive to
price,andtheshorterofordertime.Nevertheless,TPTindustry
is potential and has its own market share supported by TPT
capability to provide contribution to PDB (Gross Domestic
Income), the country’s foreign exchange and employment. In
addition,Indonesiahasthepotencytoproviderawmaterialsfor
TPT industry, such as agricultural wastes, bamboos, and other
fibroussources.
Contribution from TPT industry proves that in the midst of
uncertain global economic condition, TPT remains solid and
provides contribution to the country.Therefore,TPT industry
servesasamarketshare thatneeds tobeachievedbyTrisula
as a company which runs in Textile and Textile Product industry.
OPERATIONAL OVERVIEWThe conducive and stable condition of domestic macro
economy encourages the inclining consumption of general
community. Trisula managed to seize the opportunity and
with the experience it gains since 1995 in Retail segment,
Trisulaconsistentlydeveloptheretailsectionbystayingfocus
in the distribution of branded apparel products. Regarding this
section,Trisulapossessacapacityinprovidinganddistributing
the product, turning the inclining condition of Indonesian’s
macroeconomytobeanadvantageforTrisula.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
37
Hal ini dapat dilihat penjualan Ritel Domestik Trisula terus
mengalami pertumbuhan sebesar 18% di tahun 2010, 25%
di tahun 2011 dan 39% di tahun 2012. Dan Trisula akan terus
mengembangkan segmen ini karena yakin industri Ritel di
Indonesia memiliki masa depan yang cerah.
Di pasar International, Trisula sudah memiliki pengalaman
cukup lama dalam memproduksi dan mengekspor produknya
ke manca negara. Adapun ekspor atas produk-produk Trisula
cukup tersebar di beberapa negara besar seperti Amerika,
Inggris, Australia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura
dan Macau. Dari sekian jumlah negara pengimpor produk
Trisula, sekitar 70% secara merata tersebar di Amerika,
Jepang, dan Australia dan sebesar 30% tersebar di negara-
negara lainnya. Trisula senatiasa bijak dalam memilih negara
tujuan ekspor produk sampai ada penelitian pelanggan yang
berkualitas di negara yang terpilih guna melihat resiko pasar
yangterdiversifikasi.
Di tengah kondisi pasar International yang masih belum
cemerlang, Trisula masih bisa membukukan peningkatan
penjualan sebagai berikut:
2010–32%;
2011–24%;
2012–18%
URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAANEkonomi Indonesia yang tumbuh positif dikisaran 6,4%
berdampak baik bagi penjualan domestik Perusahaan, angka
pertumbuhan penjualan domestik yang diraih Perusahaan
menunjukan pertumbuhan pada kisaran 39%. Ekonomi
Global yang relatif belum stabil tidak berpengaruh signifikan
karena China sebagai negara produsen terbesar sedang
mengalami “Konsolidasi Internal” sehingga perusahaan dapat
menikmati perlimpahan order yang keluar dari China. Maka
terlihat peningkatan penjualan International Perusahaan juga
menunjukan pertumbuhan sebesar 14%.
This is visible in the inclininggrowthofDomesticRetail sales
of Trisula which consistently growing, such as 18% in 2010,
25% in 2011 and 39% in 2012.Trisulawill continually develop
the segment because of its belief of a bright future of Retail’s
industry.
In international market, Trisula had acquired quite a long
time experience in producing and exporting its products to
some countries. Specifically,Trisula is branching its export to
numerous big countries such as USA, England, Australia, Japan,
South Korea, Malaysia, Singapore and Macau. From these
numerous countries which import Trisula’s products, 70% is
equally spread in USA, Japan and Australia and 30% is spread
in other countries. Trisula is consistently wise in selecting the
destinationcountriesforitsproducts’export,evenconducting
aqualifiedconsumers’researchinthechosencountriestoview
thediversifiedmarkets.
In the middle of the currently bleak condition of International
market, Trisula was able to do bookkeeping with inclining sales
as listed below:
2010–32%;
2011–24%;
2012–18%
DESCRIPTION OF COMPANY’S FINANCIAL PERFORMANCEThe positively growing economic rate of Indonesia, which is
6,4%,isbringingapositiveimpacttotheCompany’sdomestic
sales,visibleinthenumberofdomesticsales’growthacquired
by the Company, which is 39%. The relatively unsteady
condition of global economy does not pose a damaging impact
since China, the biggest producer’s country, is experiencing an
“Internal Consolidation”, it lead the Company to experience the
orders coming out of China. This results in an increase in the
Company's International sale, showing a 14% growth.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
38
LAPORAN LABA RUGI
Pertumbuhan pendapatan bersih, beban dan laba Perseroan
ditampilkan dalam tabel di bawah ini:
Uraian / Description 2012 Audit / 2012’s Audit 2011 disajikan kembali / 2011 restated
Penjualan bersih / Net Sales 558.887 470.117
Beban pokok pendapatan / CostofRevenue 412.482 367.697
Beban usaha / Operating Expenses 83.779 61.902
Laba usaha / Operating Income 62.626 40.518
Laba bersih setelah dampak penyesuaian proforma
/ Net Income after the impact of performance’s
adjustment
44.393 27.631
Laba bersih - Entitas Pengendali 30.221 17.687
dalam jutaan rupiah / in million rupiah
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Penjualan Bersih
Penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012
mencapai Rp 558.887 juta, naik 93,92% dibandingkan dengan
penjualan tahun 2011 Rp 288.199 juta. Kenaikan ini disebabkan
oleh realisasi akuisisi TSC pada bulan Juli 2012 yang memberikan
kenaikanpenjualanyangsignifikan.Namunapabilamengikuti
PSAK yang mengharuskan penyajian kembali pada laporan
keuangan tahun 2011, maka penjualan bersih menunjukan
peningkatan sebesar Rp 88.770 juta atau 18,88%. Kenaikan
tersebut disebabkan oleh membaiknya pasaran domestik ritel,
pertumbuhan kinerja yang baik dari gerai-gerai yang ada, serta
dibukanya beberapa toko dan gerai hingga akhir tahun 2012.
Penjualan export juga menjunkukan peningkatan di pasaran
Jepang dan Australia.
Beban Pokok Pendapatan
Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012
mencapai Rp 412.482 juta, naik sebesar Rp 44.785 juta atau
12,18% dibandingkan dengan beban pokok penjualan tahun
2011 sebesar Rp 367.697 juta. Hal ini disebabkan oleh kontribusi
peningkatan penjualan dari masing-masing perusahaan
diikuti dengan biaya buruh yang meningkat setiap tahun pada
umumnya. Tetapi peningkatan jumlah ini tetap memberikan
REPORT OF THE COMPANY’S INCOME
The growth of net revenue, expenses and income of the
Company are listed in the table below:
* Financialreportof2011wasrepresentedtoreflectretrospectiveeffectfrom SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
Net Sales
Both Company and its subsidiaries’ net sales in 2012 amounted
to Rp 558.887 million, increased 93,92% compared to 2011 net
salesRp288.199million.Thesignificantincreasewasdrivenby
acquisition on TSC on June 2012. In pursuant with SFAS that
stipulates presentation of financial report in 2011, net sales
showed increase of Rp 88.770 million or 18.88%. The increase
wasaffectedbythedevelopmentofdomesticretail,thebetter
performanceofavailablestoresandtheexpansionofnewstores
in the end of 2012. Furthermore, trends in Japan and Australia
marketalsoshowedasignificantincreaseinexportsector.
Cost of Revenue
Both Company and its subsidiaries’ cost of revenue in 2012
amounted to Rp 412.482 million, an increase of Rp 44.785
million or 12,18% compared to last year’s of Rp 367.697 million.
Itiscontributedbysalescostandsalarycostthatdevelopeach
year.TheincreasealsoaffectedtheCompanygrossprofitthat
increased as Rp 146.405 million in 2012, an increase of Rp 43.985
million or 42,95% compared to last year’s of rp 102.420 million.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
39
perbaikan laba kotor yang membaik di tahun 2012 yaitu sebesar
Rp 146.405 juta, naik sebesar Rp 43.985 juta atau 42,95%
dibandingkan dengan laba kotor tahun 2011 sebesar Rp 102.420
juta. Persentase laba kotor pada tahun 2012 sebesar 26,2%,
mengalami kenaikan dari persentase laba kotor tahun 2011
sebesar 21,8%.
Beban Usaha
Beban usaha Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012 mencapai
Rp83.779juta,mengalamikenaikansignifikansebesarRp21.877
juta atau 35,34% dibandingkan dengan beban usaha tahun 2011
yang sebesar Rp 61.902 juta.
Kenaikan beban usaha Rp 21.877 juta tersebut disebabkan
oleh penambahan 65 titik penjualan berupa gerai dan toko
pada tahun 2012. Selain itu, ekspansi bisnis retail dengan
penambahan Brand baru yaitu G2000 memberikan kontribusi
kenaikan biaya operasional yang cukup besar. Kenaikan beban
usaha juga disebabkan oleh kenaikan biaya operasional sebagai
dampak atas ekspansi usaha industri garmen di pasaran Jepang
dan Australia pada tahun 2012.
LABA
Laba Usaha
Pada tahun 2012, Perseroan dan Entitas Anak berhasil
membukukan laba usaha sebesar Rp 62.626 juta naik sebesar
Rp22.108 juta atau 54,56% dibandingkan dengan laba usaha
pada tahun 2011 sebesar Rp 40.518 juta. Hal ini disebabkan oleh
kenaikan penjualan, perbaikan laba kotor, dan pengontrolan
biaya yang baik.
Laba Bersih
Laba bersih Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012 adalah
sebesar Rp 30.221 juta naik sebesar Rp 12.534 juta atau 70,87%
dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2011 sebesar Rp
17.687 juta setelah disajikan kembali. Hal ini disebabkan oleh
kinerja operasional Perseroan dan Entitas Anak yang semakin
baik dibandingkan dengan tahun 2011. Kinerja dari kegiatan
pasar domestik maupun international memberikan kontribusi
pada Laba Bersih yang membaik.
Percentageofgrossprofitin2012wasincreasedas26,2%from
last year’s as 21,8%.
Operating Expenses
Both Company and its subsidiaries’ operating expenses in 2012
amountedtoRp83.779million,asignificant increaseasofRp
21.877 million or 35,34% compared to last year’s operating
expenses of Rp 61.902 million.
The increase was driven by the expansion of 65 new stores
launched in 2012. Furthermore, the Company expanded a
new Brand which was G2000 that contributed a significant
increase. Another cause was also contributed by the Company’s
expansion in Japan and Australia in 2012.
PROFIT
Income of Operations
In 2012, both the Company and its subsidiaries recorded a solid
operation income as Rp 62.626 million, an increase of Rp 22.108
million or 54,56% compared to last year’s operation income of
Rp40.518million.Thiswasdrivenbysales increaseandgross
profit,alsoabettercontrolinfinanceperformance.
Net profit
Both the Company and its subsidiaries’ net profit in 2012
amounted to Rp 30.221 million, increased for Rp 12.534 million
or70,87%from lastyear’snetprofitofRp17.687million.This
was driven by solid operational performance of both the
Company and its subsidiaries. The situation of domestic and
international market was also contributed for the Company’s
netprofitincrease.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
40
RASIO KEUANGAN
1. Likuiditas
Rasio likuiditas adalah tingkat kemampuan Perusahaan untuk
memenuhi seluruh liabilitas jangka pendek yang diukur dengan
perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas jangka
pendek.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio likuiditas
Perseroan dan Entitas Anak masing-masing adalah sebesar
250,12% dan 177,89%. Aset lancar tahun 2012 tercatat sebesar
Rp 286.527 juta meningkat sebesar Rp 116.849 atau 68,86%
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 169.678 juta.
Sedangkan liabilitas jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak
tercatat sebesar Rp 114.554 juta meningkat sebesar Rp 19.170
atau 20,1% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 95.384
juta.
Keterangan/ Description31 Desember
2012 2011
Aset lancar/ Current Asset Liabilitas jangka pendek/ Current Liabilities
286.527114.554
169.67895.384
Rasio Likuiditas/ Liquidity Ratio 250,12% 177,89%
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
ARUS KAS
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas Operasi tahun 2012
sebesar Rp 3.685 juta, turun sekitar 74,35% dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp 14.372 juta. Arus kas dari kegiatan
operasi dan pinjaman bank akan menjadi andalan Perusahaan
untuk terus mendanai kegiatan operasi dan belanja modal
bisnis.
Arus kas bersih dariAktivitas operasi pada tahun 2012 terdiri
dari penerimaan kas dari pelanggan sekitar Rp 516.113 juta,
pembayaran kas kepada pemasok Rp 356.077 juta, pembayaran
kas kepada karyawan sekitar Rp 115.104 juta, pembayaran pajak
penghasilan Rp 12,039 juta, dan pembayaran untuk aktivitas
operasi lainnya sekitar Rp 29.109 juta.
FINANCIAL RATIO
1. Liquidity
Liquidity ratio is theCompany’s capability level to comply all
the short term liabilities which is measured by a comparison
between current assets and short term liabilities.
Dated December 31st, 2012 and 2011, each of the Company
and its subsidiaries’ liquidity ratio amounted to 250,12% and
177,89%. Current asset in 2012 was recorded as Rp 286.527
million, increased as Rp 116.849 or 68,86% compared to last
year’s ratio of Rp 169.678 million. Both the Company and its
subsidiaries’ current liabilities amounted to Rp 114.554 million
increased as Rp 19.170 million or 20,1% compared to last year’s
of Rp 95.384 million.
* Financialreportof2011wasrepresentedtoreflectretrospectiveeffectfrom SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
CASH FLOW
Cash Flow from Operating Activities
Net cash used for operating activities in 2012 amounted to
Rp 3.685 million, decreased as 74,35% compared to last year’s of
Rp14.372million.Cashflowfromoperatingactivitiesandbank
loans become the Company prominent mainstay to funding
operatingactivitiesandbusinesscapital.
Netcashflowfromoperatingactivities in2012consistedcash
received from customers of Rp 516.113 million, cash paid to
suppliers of Rp 356.077 million, cash paid to employees of
Rp 115.104 million, income tax payment of Rp 12.039 million
andothercashpaidtooperatingactivitiesofRp29.109million.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
41
Arus Kas untuk Aktivitas Investasi
Pada tahun 2012, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi adalah sebesar Rp 61.381 juta naik 48,05%
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp. 41.460 juta.
Kasbersihyangdigunakanuntukaktivitasinvestasiterdiridari
hasil penjualan aset tetap sebesar Rp 959 juta, perolehan aset
tetap Rp 20.041 juta, akuisisi TSC dari entitas sepengendali Rp
27.000 juta, dan penyertaan modal pada PT Triduaribu Bersatu
Rp15.300juta.Kasuntukaktivitasinvestasiterutamadigunakan
untuk perolehan aset tetap seperti untuk pembukaan gerai dan
toko serta untuk penambahan aset tidak lancar lainnya.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Pada tahun 2012, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan adalah sebesar Rp 96.588 juta. Sebagian besar dari
aktivitas pendanaan ini diperoleh dari penambahan setoran
modal yang diperoleh dari Penawaran Saham Perdana sebesar
Rp 90.000 juta bersih, sebelum dikurangi biaya-biaya emisi.
Tabel berikut menggambarkan informasi terkait arus kas
historikal Perseroan.
Keterangan/ Description31 Desember
2012 2011
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) AktivitasOperasi/NetCashfrom(for)OperatingActivitiesKasBersihyangDigunakanuntukAktivitasInvestasi/Net Cash UsedforInvestingActivitiesKas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan / Net Cash from (Used for) Financing
Activities
3.685
(61.381)
96.588
14.372
(41.460)
31.110
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali"
2. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas diukur dengan membandingkan laba bersih
terhadap jumlah ekuitas serta membandingkan laba bersih
terhadapaktiva(imbalhasilinvestasi).
Cash Flow Used for Investing Activities
In2012,netcashusedfor investingactivitiesamountedtoRp
61.381 million, an increase of 48,05% compared to last year’s
net cash of Rp 41.460 million.
Netcashusedforinvestingactivitiesconsistedofsalefromfixed
propertythatamountedtoRp959million,therevenuefromfixed
asset at Rp 20.041 million, the acquisition TSC from controlling
entity at Rp 27.000 million, and investment in PT Triduaribu
Bersatu at Rp 15.300million.Cash for investing activities was
used for acquisition of property and equipment such as launching
of new stores and adding of other non-current assets.
Cash Flow Used for Financing Activities
In 2012, cash flow from financing activities amounted to Rp
96.588million.Mostof thefinancingactivitiesderivedmainly
fromadditionalpaid-upcapitalofInitialOfferingofRp90.000
million before deducted by issuing costs.
Table below depicted information related to the Company
historicalcashflow.
* Financialreportof2011wasrepresentedtoreflectretrospectiveeffectfrom SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
2. Earnings Ratio
Earnings ratio is measured by comparing the net income to the
total equity and comparing the net income to the assets (return
on assets).
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
42
Imbal hasil ekuitas (Return On Equity) untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing
adalah sebesar 18,30%, dan 20,27%.
Keterangan/ Description31 Desember
2012 2011
LabaBersihSetelahDampakPenyesuaianProforma/NetProfitAfter
Pro-Forma Adjustment
44.393 27.631
Total Ekuitas/ Total Equity 242.556 136.328
Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) 18,30% 20,27%
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Imbalhasilinvestasi(ReturnOnAssets)untuktahun-tahunyang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-
masing adalah sebesar 12,12% dan 11,61%.
Keterangan/ Description31 Desember
2012 2011
LabaBersihSetelahDampakPenyesuaianProforma/NetProfitAfter
Pro Forma Adjustment
44.393 27.631
Total Aset/ Total Assets 366.248 237.957
Imbal Hasil Aset (Return on Asset) 12,12% 11,61%
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT SOLVABILITASSOLVABILITAS
Solvabilitasmenunjukkan kemampuan Perseroan dan Entitas
Anak dalam melunasi seluruh kewajibannya yang diukur dengan
membandingkan jumlah liabilitas konsolidasi terhadap jumlah
ekuitas konsolidasi (solvabilitas ekuitas) dan jumlah liabilitas
konsolidasi terhadap jumlah aset konsolidasi (solvabilitas aset).
Imbal hasil ekuitas (Return On Equity) untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-
masing adalah sebesar 18,30%, dan 20,27%.
* Financialreportof2011wasrepresentedtoreflectretrospectiveeffectfrom SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
Return on Assets for fiscal year 2012 and 2011 ending on
December 31st amounted to 12,12% and 11,61%.
* Financialreportof2011wasrepresentedtoreflectretrospectiveeffectfrom SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
CAPITAL STRUCTURE, MANAGEMENT POLICY OF CAPITAL STRUCTURE AND SOLVABILITY RATESOLVABILITY
Solvability reflects the capability of Company and its
subsidiaries' entity in paying its entire responsibility which is
measured by comparing the consolidated liability total with total
consolidatedequity (equity solvability) and total consolidated
liabilitytototalconsolidatedasset(assetssolvability).
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
43
Pada tahun 2012, Perusahaan mencatat kenaikan penjualan ritel 40,32% lebih besar
dibanding tahun 2011.
In 2012, the Company listed a raise in retail sales, increasing 40,32% more than 2011.
Solvabilitas ekuitas untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah
sebesar 51,00% dan 74,55%.
Keterangan/ Description31 Desember
2012 2011
Total Liabilitas 123.692 101.630
Total Ekuitas/ Total Equity 242.556 136.328
Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) 51,00% 74,55%
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
Solvabilitasasetuntuktahun-tahunyangberakhirpadatanggal
31 Desember 2012 dan 2011 sebesar 33,77% dan 42,71%
Keterangan/ Description31 Desember
2012 2011
Total Liabilitas 123.692 101.630
Total Aset/ Total Assets 366.248 237.957
Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) 33,77% 42,71%
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah
ASPEK PEMASARANPada tahun 2012, Perusahaan mencatat kenaikan penjualan ritel
40,32% lebih besar dibanding tahun 2011. Trisula berpendapat
bahwa kenaikan penjualan tersebut merupakan dampak positif
dari keadaan ekonomi makro domestik yang baik dan stabil
yang secara umum mendorong kenaikan konsumsi masyarakat.
Theequitysolvabilityfortheyearsendedon31December2012
and2011was51,00%and74,55%,respectively.
Theassetssolvabilityfortheyearsendedon31December2012
and2011was33,77%and42.71%,respectively.
MARKETING ASPECTIn 2012, the Company listed a raise in retail sales, increasing
40,32% more than 2011. Trisula believes the incline of sales
as a positive impact of the amicable and steady condition
of domestic macro economy which generally advancing the
community’s consumption.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
44
Trisula memiliki kapasitas dalam penyediaan produk dan
distribusi produk apparel bermerek sehingga mendapatkan
imbas positif. Trisula menyadari bahwa kebutuhan akan produk
bermerek untuk keperluan bekerja, seragam, dan life style
senantiasa meningkat, untuk itu Perusahaan harus mampu
memenuhi kebutuhan tersebut dengan maksimal.
Dalam mencapai aspek pemasaran yang terbaik, baik untuk
strategi pemasaran international maupun domestik, Trisula
senantiasa menerapkan Unique Selling Proposition, yang
berlandasanQuality,Service, andValue.Trisula yakin dengan
terus menggunakan strategi ini, Trisula akan selalu unggul di
kalangan kompetisi dunia usaha yang sejenis.
STRATEGI PEMASARAN DAN PANGSA PASAR
Internasional
Trisula memasarkan hasil produksi ke berbagai negara, kinerja
keuangan Perusahaan sekitar 84,25% berasal dari ekspor.
negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Trisula antara lain
Amerika, Eropa, Jepang, Australia serta Korea Selatan. Trisula
memiliki strategi pemasaran yang diterapkan melihat peluang
pasar yang ada di berbagai negara, antara lain:
• Ekonomi
Kecenderungan ekonomi di Amerika dan Eropa membuat
Trisula mengalihkan ekspor ke negara lain, seperti Australia
dan Jepang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang
stabil. Melalui kedua Negara ini, nilai ekspor yang dihasilkan
mencapai sekitar 50% dibandingkan dengan negara
lainnya. Strategi pemasaran yang dilakukan Trisula adalah
dengan memasuki middle and high segment, serta menjalin
hubungan baik dengan pelanggan di luar negeri.
• Company Advantage
Pada pasar luar negeri di tahun 2012, Trisula melihat bahwa
keuntungan Perusahaan terhadap eastern market memiliki
jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan western
market. Hal ini menjadi referensi bagi Perusahaan untuk
mengembangkan ekspor di eastern market.
Trisula is capable in providing and distributing the branded
apparel products hence it acquires positive impact. Trisula
realizes that the demand of branded products for working
purposes, uniform, and life style is consistently rising. In order
to comply with it, the Company shall be able to maximize its
ability.
In order to achieve the best aspect of marketing, both
international and domestic marketing strategies, Trisula
consistently conducts Unique Selling Proposition, which is
basedonQuality,Service,andValue.Trisula isdeterminative,
by consistently implementing this strategy, Trisula will also
consistently be the leader in similar business’ competition.
Marketing Strategy and Market Share
International
Trisulamarkets its products to various countries, and 84,25%
oftheCompany’sfinancialperformanceisoriginatedfromthe
export to Trisula’s export destination countries such as USA,
Europe continent, Japan, Australia and South Korea. Trisula
possessesmarketingstrategieswhichareimplementedtoview
themarketsavailableinvariouscountriessuchas:
• Economy
The centralization of economy in USA and Europe continent
turn Trisula’s export destination to other countries, such as
Australia and Japan whose economic growth are steady.
Through these two countries, the export value gained
reached 50% compared to other countries, The marketing
strategies conducted by Trisula are through entering the
middle and high segment, also establishing an amicable
relations with these foreign consumers.
• CompanyAdvantage
In 2012’s foreign market, Trisula found the Company’s
revenuewasmoresignificant ineasternmarketcompared
to western market. This fact became the referential fact for
theCompanytodevelopitsexportineasternmarket.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
45
Pada tahun 2012, Trisula sukses meningkatkan penjualan
produk dengan jenis casual, hal ini disebabkan kondisi
ekonomi global yang menurun dan konsumen cenderung
memilih produk semiformal terutama di Eropa dan Amerika.
Domestik
Pelayanan Gerai
Pada pasar domestik, Trisula memiliki 230 gerai yang terdiri
dari 28 gerai dalam bentuk ‘Stand Alone Shop’ di dalam Mal,
dan sisanya sebanyak 202 gerai di department store seperti
Debenhams, Sogo, Metro, Centro, Matahari, Sarinah dan
lain-lain. Penjualan yang dilakukan melalui gerai ini memiliki
strategi pemasaran fundamental yang harus ditetapkan, seperti
penyediaan produk yang berkwalitas dan model yang terkini,
pelayanan Sales Assistants yang ramah dan penataan gerai
yang menarik.
In 2012, Trisula managed to increase its products’ sales,
particularly the casual kind products. This is caused by
the steadily declining condition of global economy and
consumers tend to choose the semiformal products,
particularly in Europe continent and USA.
Domestic
Vendors’ Services
In domestic market, Trisula currently managed 230 vendors
consistof28vendorsinaformofstand-aloneshopinsidemalls,
andtherest202vendorsareinsidethedepartmentstoressuch
as Debenhams, Sogo, Metro, Centro, Matahari, Sarinah, and
other department stores. The sales conducted through these
vendors must be conducted through fundamental marketing
strategy’s implementation, such as providing the qualified
productsandtherecentmodels,theamicableserviceofsales
assistantsandtheattractivedisplayofvendors.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
46
Promosi Produk
Perusahaan juga melakukan promosi produk dan penawaran
harga spesial melalui berbagai media seperti media cetak
sertaaktifitaspromolainnya.Denganpromosiini,diharapkan
mampu menancapkan eksistensi produk-produk Trisula dan
mendekatkan produk-produk tersebut dengan konsumen.
Monitoring Market
Trisula senantiasa berupaya untuk memberikan produk
dengan value terbaik. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa
memonitor potensi pasar ritel sesuai dengan target dari masing-
masing produk dan membuka gerai baru sebagai upaya dalam
mengembangkan usaha sekaligus mempelajari kemungkinan
untuk menambah merk.
SDM Pemasaran
Trisula senantiasa meningkatkan keahlian SDM pemasaran
melalui proses rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan
SDM. Setiap SDM pemasaran Trisula harus memahami chain/
rantai atas proses order dan aspek penting dalam Perusahaan.
Diharapkan setiap individudiperusahaanadalahorang-orang
yang mempunyai kemampuan sesuai dengan bidang masin-
masing.
Di masa mendatang, Trisula akan menjalankan strategi
pemasaran yang sudah ada dan meningkatkan strategi yang
belummaksimaldenganmengevaluasistrategitersebutsecara
berkala.
URAIAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDENPada awal rencana Trisula untuk menjadi perusahaan terbuka,
melalui prospektusnya, Trisula sudah menyatakan dalam
kapasitas yang diizinkan, Trisula akan membagikan dividen
kepada Pemegang Saham dengan nilai maximum 25% dari Nilai
Laba Bersih setelah pajak. Namun melihat kinerja yang baik di
tahun 2012, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Trisula tidak
menutup kemungkinan untuk memberikan Dividen di atas
angka 25% dari Nilai Laba Bersihnya.
Product’s Promotion
The Company also conducted product’s promotions and
special price offers through various types of media such as
printedmediaandotherpromotion’sactivities.Throughthese
promotionactivities,Trisula’sproductsareexpectedtoestablish
their existence and become familiar to the consumers.
Market’s Monitoring
Trisula consistently tries to provide products with the best
value. Inorder toachieve thegoal, theCompanyconsistently
monitors the retail market’s potential in accordance with each
product’stargetandestablishesnewvendorsasaformofeffort
todevelopthebusinessandlearningthepossibilitiesofadding
new brands.
Marketing Human Resources
Trisula consistently increases its Human Resources (HR) trough
recruitment process, training, and HR’s development. Every
marketing HR shall possess an amicable comprehension of the
chainoforderprocessandvitalaspects intheCompany.Each
individual in theCompany is expected to be the peoplewith
capabilityinaccordancewiththeirfields.
In the future, Trisula will conduct the existing marketing strategy
and improvingother strategiesbyevaluating these strategies
periodically.
DESCRIPTION OF DIVIDEND’S POLICY AND TOTAL DIVIDENDAt the beginning of Trisula’s intention to be an open company,
through its prospectus, Trisula had stated in its permitted
capacity, Trisula will distribute the dividend to shareholders
with maximum 25% value from Net Income Value after
taxation.Nevertheless,consideringtheamicableperformance
in 2012, by the grace of Almighty God, Trisula is not closing the
opportunityofdistributingmorethan25%dividendfromitsNet
Income Value.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
47
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODALPerusahaan mengakuisi PT Trisco Tailored Apparel
Manufacturing (‘TSC”) dengan menggunakan sebagian dana
IPO gunameningkatkan penjualan yang signifikan. Dari hasil
akuisisi ini, Perseroan mencatat penjualan bersih konsolidasi
pada tahun 2012 sebesar Rp. 558 milyar dibandingkan dengan
tahun 2011 sebelum akuisisi TSC sebesar Rp. 288 miliar. Laba
bersih Perseroan secara konsolidasi sebesar Rp 30 milyar juga
mengalami penigkatan pada tahun 2012 apabila dibandingkan
dengan laba bersih konsolidasi tahun 2011 sebelum akuisisi TSC
yaiti sebesar Rp 8 milyar.
Perusahaan saat ini memiliki perbandingan struktur Utang/
Modal pada 1:2. Perusahaan memiliki kemampuan untuk
meningkatkan pinjaman demi meningkatkan kinerja
perusahaan dengan terus berkembang. Manajemen senantiasa
memastikan bahwa setiap pinjaman yang diperoleh, harus
menghasilkan pertumbuhan yang positif bagi perusahaan.
KEBIJAKAN AKUNTANSIPerusahaan menyusun laporan keuangan konsolidasian sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di
Indonesia. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian
Perusahaan adalah konsep biaya perolehan (historical
cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun.
MATERIAL DESCRIPTION OF INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION, OR CAPITAL/PAYMENT RESTRUCTURINGThe Company acquired PT Trisco Tailored Apparel manufacturing
byutilizingaportionofIPO’sfundtosignificantlyincreasethe
sales. From this acquisition, the Company listed a consolidated
net sales in 2012 amounted to Rp. 558 billion sales compared
to the result of previous year which was Rp. 288 billion.The
Company’sconsolidatednetprofithadalso increasedin2012,
whichwas30billioncomparedtotheconsolidatednetprofitin
2011 prior to TSC's acquisition which was Rp 8 billion.
The Company is currently possesses a capital/payment structure
comparison in 1:2. The company is capable to increase the loans
for the increasing performance of the Company by continually
developing. The Management is consistently ensuring the
positivedevelopmentoftheCompanygainedfromtheacquired
loans.
ACCOUNTING POLICYThe Company arranges the consolidated financial report
in accordance to the Financial Accounting Standard which
is applicable in general in Indonesia. The measurement of
consolidated financial report is the historical cost concept,
except some particular accounts arranged based on other
measurement, as described in the accounting policy of each
account.
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
48
PERKEMBANGAN GCGBagi Trisula, GCG merupakan prinsip-prinsip yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan
antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam
memberikan pertanggung-jawabannya kepada Pemegang
Saham. Prinsip-prinsip GCG menjadi perangkat standar yang
bertujuan untuk memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan
tanggung-jawab sosial perusahaan. Prinsip-prinsip GCG
tercermin yang diterapkan Trisula meliputi berbagai aspek,
antara lain:
• Transparency adalah keterbukaan dalam melaksanakan
proses pengambilan keputusan, dan informasi materiil dan
relevanmengenaiperusahaan.
• Accountability adalah pelaksanaan, kejelasan fungsi
dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif.
• Responsibility adalah kepatuhan perusahaan terhadap
peraturan dan undang-undang pemerintah yang dikelola
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan
dari pihak lain.
• Independency adalah suatu keadaan dimana perusahaan
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan
dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
• Fairnessadalahkeadilandankesetaraandalammemenuhi
hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAANDewan Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham dan bertanggung jawab kepada Pemegang Saham
dengan masa jabatan lima tahun. Dewan Komisaris terdiri dari
tiga orang anggota Komisaris, termasuk satu orang adalah
Komisaris Independen.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
GCG DEVELOPMENTFor Trisula, GCG is the principles which direct and control
the company to reach a balance between the powers and
the company’s authorities in providing its responsibilities to
shareholders. These GCG principles has become the standard
devices to repair the image, efficiency, effectiveness, and the
Company’ssocialresponsibility.TheGCGprinciplesreflectedin
multiple aspects conducted by Trisula are as listed below:
• Transparencyisthetransparencyinconductingtheprocess
ofdecision taking,andmaterialdescriptionand relevance
regarding the Company.
• Accountability istheconducting,function’sclarityandthe
organ’s responsibility hence the management of company
isconductedeffectively.
• Responsibility is the company’s compliance to the
government’s regulation and law which is managed
professionally without conflicting interest and pressure
from other parties.
• Independency is a state where theCompany is managed
professionallywithoutanyconflictinginterestandpressure
from any party which is not in accordance with the applicable
law and principles of healthy corporation.
• Fairness is the justice and fairness in accomplishing
the interest of stakeholders which appear based on the
applicable agreement and law.
GCG INSTRUMENTSBoard of Commissioners
Tasks and Responsibilities
Board of Commissioners is appointed by General Meeting
of Shareholders and being responsible to shareholders
with five years tenure of service. Board of Commissioners is
consisted of three Commissioners, including one Independent
Commissioner.
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
49
Commissioner’s tasks and responsibilities:
• Conducting the tasks, responsibilities and authorities in
accordance with the Company’s Articles of Association, law
and decisions of General Meeting of Shareholders
• Conducting supervisions of the Directors’ policies and
providingadvicestoDirectorsfortheinterestofCompany,
in accordance with the intention and purpose of Company.
• Implementingandensuringtheamicableriskmanagement
and GCG principles in each business activity of the
Company.
• Providingstrategicbriefing,andperformanceoptimization
from the Directors effectively and efficiently which is in
accordancewiththevisionandmissionoftheCompany.
• ProvidingadviceandmonitoringrelatedtotheCompany’s
target in the current year.
• Providing report in General Meeting of Shareholders in
condition of declining performance.
The Presence Frequencies of the meeting of Board of
Commissioners
In 2012, Board of Commissioners had conducted meeting for 3
times with 78% presence rate.
Tugas dan tanggung jawab Komisaris:
• Melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenang
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan,
peraturan perundang-undangan dan keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.
• Melaksakan pengawasan atas kebijakan Direksi dan
memberikan saran kepada Direksi guna kepentingan
Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
• Menerapkan dan memastikan manajemen risiko dan
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam
setiap kegiatan bisnis Perusahaan.
• Memberikanpengarahanstrategis,danoptimalisasikinerja
dari Direksi secara efektif dan efisien sejalan denganVisi
dan Misi Perusahaan.
• Memberikan advise dan monitor yang berkaitan dengan
target Perusahaan di tahun berjalan.
• MemberikanlaporandalamRUPSjikaadakecenderungan
kinerja yang menurun.
Frekuensi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat
sebanyak 3 kali dengan tingkat kehadiran sebesar 78%.
Nama / Name Jabatan / Position Kehadiran /Presence
Dedie Suherlan Komisaris Utama / President Commissioner 100%
Lim Kwang Tak Komisaris / Commissioner 100%
Liem Siau Bok Komisaris Independen / Independent Commissioner 33%
Bagi Trisula, GCG merupakan prinsip-prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan
antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada Pemegang Saham.
For Trisula, GCG is the principles which direct and control the company to reach a balance between the powers and the company’s authorities in
providing its responsibilities to shareholders.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
50
Direksi
Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan
masa jabatan lima tahun. Direksi bertanggung jawab atas
pengelolaan Perusahaan dengan mengedepankan prinsip
waspada dan hati-hati dalam penerapan tata kelola perusahaan
yang baik.
Tugas dan Tanggung Jawab
• Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
kepengurusan Perusahaan.
• Direksi bertanggung jawab dalam mengelola Perusahaan
sesuai dengan ketentuan dan tanggung jawabnya yang
telah diatur dalam anggaran dasar Perusahaan.
• Direksibertanggungjawabdalammengelolarisikodantata
kelola perusahaan dalam setiap kegiatan bisnis Perusahaan.
• Direksi menetapkan susunan organisasi dan tata kerja
Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris.
• Direksibertanggungjawabdalampengambilankeputusan
strategis Perusahaan dengan tidak mengesampingkan
budget di tahun berjalan, termasuk peraturan-peraturan
sebagai perusahaan terbuka.
• DireksimelakukanpertanggungjawabankepadaPemegang
Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham atas kinerja
Perusahaan.
• Direksi berhakmewakili Perusahaan di dalam dan di luar
pengadilan tentang kejadian-kejadian yang berkaitan
dengan Perusahaan.
• Direksi bertanggung jawab terhadap perbuatan hukum
untuk melakukan transaksi material dan harus mendapat
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang
sejalandenganvisidanmisiPerusahaan.
Frekuensi Kehadiran Rapat Direksi
Selama tahun 2012, direksi sudah mengadakan rapat sebanyak
5 kali.
Directors
Directors are appointed in General Meeting of Shareholders
with five-year tenure of service. Directors are responsible for
themanagementofCompanybyaffirmingvigilantandcautious
principles in the amicable implementation of the Company’s
GCG
Tasks and Responsibilities
• Directorsarecompletelyresponsiblefortheimplementation
of the Company’s management.
• Directors are responsible in managing the Company in
accordance with their responsibilities and regulation which
are listed in the Company’s Articles of Association.
• DirectorsareresponsibleinmanagingtherisksandGCGin
everybusinessaspectoftheCompany.
• Directors appointed the structureof organization and the
Company’s work procedures with the agreement from
Board of Commissioners.
• Directorsareresponsibleinstrategicdecisiontakingofthe
Company by not putting aside the budget in the current
year, including the regulation as an open company.
• DirectorsareconductingresponsibilitiesoftheCompany’s
performance to shareholders in General Meeting of
Shareholders.
• Directors are entitled to represent the Company inside
andoutside the court regarding the events related to the
Company.
• Directors are responsible for the legal actions to conduct
material transactions and must be under the agreement
of General Meeting of Shareholders which is in accordance
withthevisionandmissionoftheCompany
The Presence Frequencies of the Meeting of Directors
In 2012, Board of Directors had conducted 5 meetings.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
51
Nama / Name Jabatan / Position Kehadiran /Presence
Tjhoi Lisa Tjahjadi Direktur Utama / President Director 100%
Lalit Matai Direktur Pemasaran Internasional / International Marketing
Director100%
Rudolf Simarmata Direktur Pemasaran Domestik / Domestic Marketing Director 100%
Yohanes Linero DirekturTidakTerafiliasi,DirekturOperasional /Un-affiliated
Director, Operating Director80%
TEKNOLOGI INFORMASIPerkembangan ekonomi dunia semakin sulit untuk diprediksi,
Perusahaan mutlak membutuhkan sistem yang mampu
mendukung bisnis perusahaan guna memperlancar arus
informasi internal maupun eksternal. Teknologi Informasi (TI)
pada masa kini merupakan salah satu solusi penting kelancaran
bisnis perusahaan, intensitas penggunaan TI secara optimal
terbukti mampu menunjang kinerja dan memaksimalkan
strategi pemasaran perusahaan.
Bagi Trisula, penggunaan sistem TI menjadi penting sebagai
dorongan perusahaan untuk berkembang dan meraih pasar
yang lebih luas. Trisula percaya bahwa TI akan sangat membantu
bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat
waktu, dan tepat sasaran. Sehingga Perusahaan membutuhkan
TI yang akurat dan dapat mengikuti perkembangan bisnis
Perusahaan.
Tahun 2012, Trisula telah melakukan beberapa peningkatan TI
sertaefisiensisumberdayaTIdenganmemperbaikisistemyang
sesuai dengan bidang bisnis antara lain:
• Eksplorasitentangsistemaplikasi,
• OperasidaninfrastruktursistemTI,serta
• Mengetahuiprosessosialisasiprodukkepasar.
Sistem Teknologi Informasi yang menunjang kinerja perusahaan
dan telah dibangun Trisula adalah sistem aplikasi Enterprise
Resource Planning (ERP) dan pembelian produk Microsoft
Dynamics.
INFORMATION TECHNOLOGYThedevelopmentoftheworld’seconomyisconsistentlyharder
to predict. The Company absolutely in need of a system which
support the Company’s business to expedite the internal and
external information flow. Information Technology (IT) in
the present time is one of the vital solutions to support the
Company’s business. The intensity of IT’s utilization has been
proved in supporting the performance and maximizing the
Company’s marketing strategy optimally.
ForTrisula, the utilization of IT system becomes vital as the
advancement for the Company to develop and seize the
broadermarket.Trisulabelievesoftheassistanceof ITforthe
management to make proper, quick, and timely decision.
The implementation of high technology of IT is necessary for
supporting the Company’s business development. In 2012,
TrisulahasimproveditsIT’sefficiencythroughbusinesssystem
such as:
• Explorationonapplicationsystem,
• IToperationandinfrastructures,and
• Identifyingproducts’disseminationtothemarket.
Trisula has leveraged the use of IT system such as Enterprise
Resource Planning (ERP) products of Microsoft Dynamics.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
52
Penggunaan sistem TI menjadi penting sebagai dorongan perusahaan untuk berkembang dan meraih pasar yang lebih luas. Trisula percaya bahwa TI akan sangat membantu bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat
waktu, dan tepat sasaran.
The utilization of IT system becomes vital as the advancement for the Company to develop and seize the broader market. Trisula believes of the assistance of IT for the management to make proper, quick, and
timely decision.
Enterprise Resource Planning
ERP membantu Trisula dalam mengembangkan Perusahaan
dalam proses penjualan produk. Aplikasi ERP ini membantu
Trisula sehingga memiliki suatu sistem terintegrasi yang
menghubungkankegiatanpenjualan, inventori,produksiserta
keuangan dan akunting.
Produk Microsoft Dynamics
Tahun 2012, guna mengantisipasi pertumbuhan penjualan
yang semakin meningkat Trisula berencana untuk investasi
di bidang IT dengan menggandeng Microsoft. Kerja sama ini
bernama“KeepThePromise”bertujuanuntukmengefisienkan
danmengefektifkanpenjualanritelsehinggakonsumendapat
meninjau harga dan transaksi dengan cepat, tepat dan akurat.
Proyek ini diperkirakan selesai pada April 2013.
KOMITE AUDIT
Komposisi Komite Audit
Komite Audit mulai terbentuk pada tanggal 21 Desember 2012.
Susunan Komite Audit di tahun 2012 adalah sebagai berikut:
• LiemSiauBok,KetuaKomiteAudit
• MichellSuharli,Anggota
• OngPoHan,Anggota
Enterprise Resource Planning
TrisulaleveragesERPtomarketitsproduct.TheERPapplication
isasystemtointegratesalesactivities,inventories,production,
finance,andaccounting.
Products of Microsoft Dynamics
In 2012, in order to anticipate the Company’s sales growth,
Trisula planned to invest in IT by creating partnership with
Microsoft, namely “KeepThePromise”, that aims to improve
theefficiencyandeffectivenessofretailsalessothatcustomers
can make transactions in a quick, timely, and accurate manner.
It is estimated that the partnership will continue until April 2013.
AUDIT COMMITTEE
Composition of Audit Committee
Audit Committee was established on December 21, 2012.
The Composition of Audit Committee in 2012 is as follows:
• LiemSiauBok,HeadofAuditCommittee
• MichellSuharli,Member
• OngPoHan,Member
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
53
Roles and Responsibilities of Audit Committee
AuditCommitteeisresponsibleforprovidinginputtoBoardof
Commissioners regarding any report or others from Board of
Directors, furthermore identifying any matter that is of concern
to Board of Commissioners such as:
• Monitoring and evaluating audit’s work plan, its
implementation,andfindingstoassesstheadequacyofthe
Company’s internal control.
• DiscussingtheAnnualWorkPlanofInternalAuditUnit.
• Holding periodic meetings attended byAudit Committee
and Internal Audit Unit to discuss the audit findings,
particularly those that pose risk for the sustainability of the
Company.
• Evaluating report from external audit, Bapepam-LK, and
PublicAccountingFirmthatperformwithprevailingaudits
standards.
• Evaluating the conformance of financial statements with
the applicable accounting standards.
• Providingrecommendationconcerningtheappointmentof
Public Accountant and/or Public Accounting Firm to Board
of Commissioners and General Meetings of Shareholders.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai
laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan kepada Direksi,
serta mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris antara lain:
• Melakukanpemantauandanevaluasiatasperencanaandan
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil
audit. Hal ini dilakukan dalam rangka menilai kecukupan
pengendali internal Perusahaan.
• MelakukanPembahasanRencanaKerjaUnitAudit Internal
selama satu tahun.
• Menyelenggarakan pertemuan rutin antara Komite Audit
dengan Unit Audit Internal dalam rangka membahas
temuan audit terutama yang menanggung risiko yang
dapat memperngaruhi kelangsungan usaha Perusahaan.
• Mengevaluasi laporan hasil pemeriksaan audit eksternal,
Bapepam-LK maupun pelaksanaan audit oleh Kantor
Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku.
• Kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar
akuntansi yang berlaku.
• Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan
Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik kepada
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
Pemegang Saham.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
54
ProfilKomiteAudit
Liem Siau Bok
Profil Liem Siau Bok, telah disajikan dalam profil anggota
Dewan Komisaris
Michell Suharli
WargaNegaraIndonesia,lahirpadatanggal2November1977.
Beliau menyelesaikan pendidikan Pascasarjana dalam bidang
Ilmu Akuntasi di Universitas Trisakti dan merupakan lulusan
terbaik pada tahun 2004.
Mengawali karir sebagai Junior Auditor di lembaga akuntan
publik Paul Hadiwinata, Atmadja & Hidajat, beliau juga pernah
menjabat sebagai Senior Manager PT Centra Lingga Perkasa.
Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Managing Director di
lembaga konsultan bisnis managemen Winnindo Business
Consult, Partner di PT Leading Edge Aliance Kantor Akuntan
Publik Joachim Sulistyo & Rekan, Serta sebagai Anggota Komite
Audit PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
Ong Po Han
Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal
6 September 1964. Menempuh pendidikan S-1 ekonomi dan
S-2FinancediUniversitasAtmaJaya.Beliaupernahmenjabat
sebagai Senior Consultant, serta Partner di PT Bina Analisindo
Semesta. Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Management
Consultancy di PT Bina Analisindo Semesta serta sebagai Dosen
FinanceandAccountingdiUniversitasAtmaJaya.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Saat ini, Perusahaan belum memiliki Komite Nominasi dan
Remunerasi dan akan membentuk Komite tersebut di masa
yang akan datang.
ProfileofAuditCommittee
Liem Siau Bok
ProfileofLiemSiauBokhasbeenpresented in thesectionof
profileofmembersofBoardofCommissioners.
Michell Suhari
Indonesiancitizen,bornonNovember2,1977.Hecompletedhis
MagisterschoolofAccountinginUniversitasTrisaktiandwasan
Honors Student in 2004.
HebeganhiscareerasJuniorAuditorinpublicaccountingfirm
of Paul Hadiwinata, Atmadja & Hidajat. He was also a Senior
Manager at PT Centra Lingga Perkasa.
He is currently a Managing Director in management business
consultancy of Winnindo Business Consult, Partner at PT
Leading Edge Aliance Public Accounting Firm of Joachim
Sulistyo & Partner, and member of Audit Committee of PT Tirta
Mahakam Resources Tbk.
Ong Po Han
Indonesian citizen, 48 years old. Born in Jakarta on September
6, 1964. He obtained his Bachelor of Economics and took
FinanceforhisMasteratUniversitasAtmaJaya.HewasaSenior
Consulatant and Partner at PT Bina Analisindo Semesta. He is
currently a Management Consultancy at PT Bina Analisindo
SemestaandLecturerinFinanceandAccountingatUniversitas
Atma Jaya.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEEThe Company will establish Nomination and Remuneration
Committee in the future.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
55
SEKRETARIS PERUSAHAANProfilSekretarisPerusahaan
Marcus Brotoatmodjo
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 19 September
1964. Beliau Mendapatkan gelar Bachelor of Science dari
University of Southern California, USA pada tahun 1986.
Sebelum menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan,
beliau menjabat sebagai Direktur PT Tricom Jatimandiri (1994-
2000), Direktur Micro Research Business Solution (1998-2000),
Senior IT Manager Trisula Group (2000-2010), Komisaris PT
Tritirta Saranadamai (2008-2011), Wakil Direktur PT Trisula
Insan Tiara (2010-2011).
Saat ini, selain menjabat sebagai Corporate Secretary PT Trisula
International Tbk, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT
Trisula Insan Tiara, serta Direktur Orientex Marketing (M) Sdn
Bhd.
Tugas Sekretaris Perusahaan
Sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK no IX.1.4 dan BEI
no 1A, Perusahaan mengangkat Sekretaris Perusahaan dengan
tugas antara lain sebagai berikut:
• Memberikan pelayanan masyarakat atas setiap informasi
yang dibutuhkan Pemegang Saham berkaitan dengan
kondisi Perusahaan
• Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal.
• SebagaipenghubungantaraPerusahaandenganBapepam,
Investordanmasyarakat.
• Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk
mematuhi undang-undang yang berlaku.
• Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan
Paparan Publik.
• MenyiapkanLaporanTahunanuntukpemegangsaham.
CORPORATE SECRETARYProfileofCorporateSecretary
Marcus Brotoatmodjo
Indonesian citizen, born on September 19, 1964. He obtained his
BachelorofSciencefromUniversityofSouthernCalifornia,USA
in1986.PriortoservingastheCompany’sCorporateSecretary,
he was Director of PT Tricom Jatimandiri (1994-2000), Director
of Micro Research Business Solution (1998-2000), Senior of IT
Manager Trisula Group (2000-2010), Commissioner of PT Tritirta
Saranadamai (2008-2011), Vice of Director of PT Trisula Insan
Tiara (2010-2011).
Todate,besidesservingasaCorporateSecretaryofPTTrisula
International Tbk, he is working as Director of PT Trisula Insan
Tiara and of Orientex Marketing (M) Sdn Bhd.
Roles of Corporate Secretary
Pursuant to regulation of Bapepam-LK no IX.1.4 and BEI no
1A, the Company assigns the Corporate Secretary with the
following duties:
• Providing information to the Shareholders regarding the
Company’s condition.
• Keeping up with the development in capital market,
particularly concerning the regulation.
• BridgingtheCompanywithBapepam,Investor,andpublic.
• Giving advice to Board of Directors to comply with the
prevailingregulation.
• Holding General Meetings of Shareholders and Public
Expose.
• PreparingAnnualReportforshareholders.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
56
Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tahun 2012
Pada tahun 2012, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan
berbagai kegiatan yang terkait dengan tugas dan tanggung
jawabnya:
• Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas
Pasar Modal Tahun 2012:
• Kerjasama dengan anak perusahaan baru, yaitu PT
Triduaribu Bersatu, untuk melakukan pemasaran dan
penjualan produk usaha.
• Laporan penggunaan dana hasil Penawaran Umum,
danRevisi penggunaandana tersebut kepadaBEIdan
Bapepam - LK.
• Penyampaian susunan Komite Audit dan Komisaris
Independen kepada BEI dan Bapepam - LK, terkait
Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
• Menyelenggarakan Press Release terkait informasi
perusahaan yang patut diketahui oleh publik, seperti laba
perusahaan pada semester I yang tumbuh 310%, laporan
analyst Sinarmas Sekuritas, Akuisisi Perusahaan, dan
keuntungan Trisula yang naik hingga 41% di tahun 2012.
AUDIT INTERNALTugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
• Bersama Komite Audit menyusun dan melaksanakan
rencana audit yang telah dibahas dengan dan disetujui oleh
PresidenDirektur,dalamrangkamengujidanmengevaluasi
kecukupan dan efektivitas dari sistem yang dimiliki,
pengawasan internal dan kepatuhan seluruh unit kerja
terhadap prosedur dan pelaporan.
• Menjaminseluruhkegiatanyangmengandungrisikocukup
material diaudit secara periodic dalam jangka waktu yang
memadai.
• Menerbitkanlaporantemuandanrekomendasiberdasarkan
laporanauditkepadamanajemen.Temuanyangsignifikan
wajib dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
• Melaporkan kecukupan dan fungsi manajemen risiko,
kepatuhan dan fungsi pengendalian lainnya kepada
manajemen.
• Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai
ActivitiesofCorporateSecretaryin2012
Throughout 2012, the Corporate Secretary has performed their
duties such as:
• CorporateSecretary’sCorrespondencewithAuthorityfrom
Capital Market 2012:
• Partnership with new subsidiary, namely PT Triduaribu
Bersatu to market and sell its product.
• Submitting report on utilization of funds from Public
Offering,andRevisionofthereporttoBEIandBapepam-
LK.
• Reporting the composition of Audit Committee and
Independent Commissioners to BEI and Bapepam-LK,
responding to Regulation of Bapepam Number IX.I.5
concerning the Establishment and Guidelines of Audit
Committee Work.
• Holding Press Release to disseminate information to
public,suchastheCompany’sprofitinthesemesterIthat
grew to 310%, report of analyst of Sinarmas Sekuritas, the
Company’sAcquisition,andTrisula’sprofitthatgrewto41%
in 2012.
INTERNAL AUDITRoles and Responsibilities of Internal Audit
• In cooperation with Audit Committee, preparing and
implementing audit’s work plan that has gained approval
from President Director to assess and evaluate the
adequacy and effectiveness of the prevailing system, the
internal control, and the compliance of all work units to the
applicable procedures.
• Ensuringthatallactivitiesthatposehighriskinmaterialare
audited periodically in measurable time.
• Publishing report on findings and recommendation based
on audit report to management. Significant findings
are required to be reported to Board of Directors and
Commissioners.
• Reporting the adequacy, risk management, compliance,
and other controlling function to the management.
• Providing recommendation to the management on the
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
57
peningkatan ke arah lebih baik di seluruh kegiatan
perusahaan dan penerapan tata kelola perusahaan yang
baik.
Sepanjang tahun 2012, Audit Internal telah melakukan
pemeriksaan sebagai berikut:
• AuditUmum
Audit umum merupakan pelaksanaan audit yang dilakukan
atas seluruh kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan.
• AuditTeknologiInformasi
Audit TI adalah audit yang dilakukan atas sistem teknologi
informasi yang ada di Perusahaan.
• AuditKhusus
Audit Khusus merupakan audit yang dilakukan atas
pertimbangan tertentu berdasarkan tingkat urgensinya
atau atas permintaan stakeholder.
MANAJEMEN RISIKORisiko-risiko yang dihadapi Perusahaan
Perusahaansenantiasamemastikansetiapaktivitasdijalankan
oleh tim operasional, taat pada peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku dan penyajian laporan keuangan
yang dapat dipercaya. Trisula memahami bahwa setiap usaha
yang dijalankan memiliki risiko tersendiri yang tidak dapat
dihindarkan. Berikut ini dijelaskan risiko-risiko yang terkait
dengan bisnis Perusahaan, antara lain:
1. Risiko Persaingan Usaha Perdagangan Pakaian Jadi
(Garmen)
Trisula memiliki kompetitor dengan merek ternama baik
dalamlevelinternasionalmaupunnasionalyangmemenuhi
pasar ritel garmen di Indonesia. Hal ini menyebabkan
konsumen memiliki banyak pilihan untuk produk pakaian
jadi sehingga tercipta persaingan harga, kualitas, dan
pelayanan. Risiko ini menjadi pertimbangan utama
Perusahaan karena dapat menyebabkan penurunan
pendapatan dan perputaran persediaan barang yang
melambat jika tidak mampu memenuhi selera konsumen.
areas of improvement of theCompany’s activities and its
goodcorporategovernance.
Throughout2012,InternalAudithasevaluatedthefollowing:
• GeneralAudit
GeneralAuditisperformedforallbusinessactivitiesandthe
Company’s operations.
• AuditofInformationTechnology
IT Audit is performed for the Company’s information
technology system.
• SpecialAudit
Special Audit is performed on special purpose, based on
urgent needs or requirement from stakeholders.
RISK MANAGEMENTRisks Encountered by the Company
The Company continues to ensure the credible financial
statements and that any activity conducted by operational
team conforms to the applicable laws. Trisula is of the opinion
that business operation will entail risks. Risks that is potentially
posed to the Company’s business are:
1. Risk of Garment Competition
Indonesia’s garment retail market is entered by many
companies with good reputation in national and
internationallevel,markingastrongcompetitorforTrisula.
With many companies engaging in the business, Trisula will
competeinprice,quality,andservices.Theriskposeddue
to such competition is of concern to the Company as it can
decreasetheCompany’srevenueandinventories.Thisrisk
might also be encountered when the Company fails to meet
the customers’ satisfaction.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
58
2. Risiko Ketepatan Waktu
Ketidaktepatan waktu distribusi produk ke berbagai titik
penjualan dapat menyebabkan kegagalan Perusahaan
dalam memenuhi permintaan konsumen sehingga
Perusahaanakankehilanganloyalitaspelanggan.Padalevel
international, ketidaktepatan waktu dalam pengiriman
produk ekspor akan berdampak negatif pada hubungan
kerjasama dan timbulnya biaya denda (claim). Hal ini akan
berdampak buruk bagi pendapatan bersih Perusahaan.
3. Risiko Pemutusan Hubungan dengan Pemegang Lisensi
Risiko pemutusan hubungan dengan pemegang lisensi
berkaitan dengan perjanjian kepemilikan hak lisensi untuk
menjual dan memasarkan produk merek luar negeri yang
sifatnya harus diperbaharui secara berkala dalam jangka
waktu tertentu. Risiko ini terjadi apabila pada saat jatuh
tempo, pemegang lisensi tidak memperpanjang perjanjian
lisensi dengan Perusahaan. Hal ini akan berdampak buruk
bagi kinerja dan pendapatan Perseroan.
4. Risiko Kontrak dengan Department Store dan Mal
Department Store dan Mal merupakan salah satu titik
distribusi utama bagi Perusahaan dalam menjual dan
memasarkan produknya. Pemutusan hubungan kerja sama
Perusahaan dengan Department Store dan Mal merupakan
risiko yang sangat berpengaruh kepada kinerja Perseroan
secara keseluruhan.
5. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi, Politik dan Keamanan
Situasi politik dan keamanan yang tidak stabil dapat
mempengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi Mal
atau tempat-tempat perbelanjaan. Kondisi ekonomi di
negara pelanggan seperti Eropa, Amerika dan Jepang sangat
berpengaruh kepada kinerja Perusahaan yang berorientasi
ekspor. Perubahan Kondisi Ekonomi, Politik dan Keamanan
akan mengurangi job order Perusahaan ke negera tersebut.
Hal-hal ini akan berdampak pada pendapatan bersih dan
kinerja Perseroan yang menurun.
2. Risk of Punctuality
Unpunctuality in distributing products can lead to
customers’ dissatisfaction due to failure of meeting their
demands. In international market, the unpunctuality in
distributingexportproductswillbringnegativeimpactson
the partnership where claim can potentially be imposed.
ThiswilladverselyaffecttheCompany’snetincome.
3. Risk of Breach of Contract with License Holder
Risk of breach of contract with license holder is related
to license agreement on selling and marketing foreign
products. The license agreement is required to be renewed
periodically in a given period of time. This risk will be
encounteredifthelicenseholderisoverdueforprolongthe
contract,which thenwill negatively affect theCompany’s
performanceandrevenue.
4. Risk of Contract with Department Store and Mall
Department Store and Mal is the Company’s target market
todistributeitsproducts.Theseveranceofpartnershipwith
DepartmentStoreandMallisariskthatwillstronglyaffect
theCompany’soverallperformance.
5. Risk of Changes in Economic, Political, and Secure Condition
Theunstablepoliticalandsecureconditionwillaffectpublic
interesttovisitMalorshoppingcenter.Economiccondition
in customers’ country such as Europe, America, and Japan
willalsobring impactsontheCompany’sexportactivities.
Changes in economic, political, and secure condition will
cause the Company’s export downturn, resulting in the
decrease in the Company’s net income and performance.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
59
6. Risiko Perubahan Suku Bunga
Risiko Perubahan Suku Bunga terjadi apabila terdapat
peningkatan suku bunga atas hutang yang diterapkan
oleh bank. Maka akan mempengaruhi kinerja keuangan
Perseroan dimana biaya bunga akan mengurangi
pendapatan ataupun laba Perseroan.
7. Risiko Fluktuasi Kurs
Risiko ini terkait dengan beberapa transaksi penjualan dan
pengeluaran yang dilakukan dalam mata uang asing. Adanya
fluktuasi kurs dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan
karena pendapatan Perusahaan banyak didominasi dengan
mata uang asing seperti USD dan AUD. Namun pengeluaran
Perusahaan lebih didominasi oleh mata uang Rupiah.
8. Risiko Kegagalan/Keterlambatan Pembayaran
Keterlambatan pembayaran dapat terjadi pada saat
menghadapi ‘high season’ seperti lebaran dan tahun baru
dimana Perusahaan biasanya menyediakan inventory
yang lebih tinggi dari biasanya sehingga mengakibatkan
perputaran kas yang lebih ketat.
9. Risiko Kenaikan Biaya
Kenaikan biaya berdampak pada operational perusahaan
yang memiliki intensitas jumlah pekerja yang tinggi.
10. Risiko Tidak Tercapainya Mutu
Tingkat mutu Brand yang dipasarkan merupakan faktor
penting bagi Perusahaan. Kegagalan tidak tercapainya
mutu merupakan faktor yang harus dipertimbangkan.
Antisipasi Risiko Perusahaan
Guna mengantisipasi risiko usaha yang ada, Perusahaan
mengambil langkah-langkah antisipatif sebagai berikut:
1. Dalam menghadapi risiko persaingan usaha, perusahaan
membentuk tim yang kuat dan solid dengan kompetensi,
pengetahuan, dan berpengalaman di bidang garmen.
Perusahaan membentuk identitas yang jelas dari setiap
merek yang dipasarkan disertai dengan kontrol kualitas
yang dilakukan secara ketat untuk setiap merchandise dari
setiap brand. Setiap brand memiliki tim yang sangat fokus
6. Risk of Changes in Interest Rate
Risk of Changes in Interest Rate is posed when the Bank
increases the interest rate. This will result in the Company’s
financial performance, such as the decrease in the
Company’srevenue.
7. Risk of Fluctuation in Exchange Rate
The fluctuation of the exchange ratemay give impact to
the Company’s performance as majority of the income are
dominated with foreign currency like USD and AUD, while
majority of the expenses are in IDR.
8. Risk of Failure/Default
Risk of default might occur during high season such as
LebaranandNewYearwheretheCompanyusuallyprovides
more stocks than that at regular day, resulting in a more
strict cash circulation.
9. Risk of Cost Increase
The cost increase results in the Company’s operation which
hassignificantnumberofworkers.
10. Risk of Not Meeting Quality
The product quality is essential for the Company. Risk of Not
Meeting Quality shall also be taken into account.
Anticipation of the Company’s Risk
In order to anticipate the Company’s risk, the Company take
anticipator strategies such as:
1. In addressing the risk of business competition, the Company
forms solid and competent team who are well-experienced
in garment business. The Company creates clear identity
in each brand and maintains its quality in all merchandise
produced. Each brand is managed by a reliable team so that
theCompanyisoptimisticaboutitsproductsandservicesto
win the business competition.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
60
dalam penanganannya. Dengan demikian perusahaan yakin
atas produk dan pelayanannya dan selalu siap menghadapi
persaingan usaha.
2. Dalam menghadapi risiko ketepatan waktu, Perusahaan
membentuk tim di bagian merchandising, sourcing dan
designer. Tim ini bekerja sama dengan pabrik-pabrik yang
menjadi supplier dari Perusahaan, kerja sama ini terbukti
dapat menunjang kebutuhan Perusahaan dalam melakukan
penyediaan barang tepat waktunya khususnya di saat ‘High
Season’ antara lain: Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal dan
Tahun Baru serta Hari Raya Imlek. Hubungan dengan para
supplier sudah terbina selama lebih dari 5 tahun sehingga
Perusahaan juga memiliki loyalitas pemasok (supplier) yang
ingin bersama-sama berkembang dalam bisnis usaha ini.
3. Perusahaan sudah menjadi pemegang lisensi merek
Jack Nicklaus dan menjalankan distribusi penjualannya
di Indonesia lebih dari 15 tahun. Pasang surut hubungan
dengan Prinsipal sudah dinilai sangat baik dimana dalam
menjalankan usaha ini Perseroan selalu memegang prinsip
‘Mutual Benefit’ bagi kedua belah pihak. Hubungan
keterbukaan satu sama lain ini mengurangi risiko di
putuskannya hubungan antara prinsipal dan Perseroan.
4. Perusahaan menjalin hubungan kerja sama yang baik
dengan seluruh department store dan pusat perbelanjaan
terkemuka di seluruh Indonesia. Hal ini memudahkan
Perseroan dalam membuka titik penjualan baru melalui
gerai-gerai di department store maupun toko-toko di mal.
Kualitas dari setiap merek Perusahaan yang sudah diterima
luas di pasaran serta hubungan baik yang sudah terjalin lama
dengan pihak Mal dan department store telah mengurangi
risiko pemutusan kontrak dari Department Store dan Mal
5. Situasi Ekonomi Global, Politik dan Keamanan dalam negeri
merupakan faktor yang di luar pengendalian perusahaan.
Namun perusahaan dalam menjalankan usaha, selalu
menganut prinsip kehati-hatian khususnya dalam menjaga
Cash Flow perusahaan dengan baik, serta selalu menjaga
hubungan baik dengan relasi bisnis dan seluruh karyawan
2. To anticipate punctuality risk, the Company forms a
merchandising, sourcing, and designer team who will
cooperate with the Company’s suppliers. The cooperation
hasbeenproveneffectivetosupplytheinventoriesforthe
Company in the due date, particularly in the high season
such as in Idul Fitri, Christmas, New Year, and Chinese
NewYear.The cooperation with the suppliers to develop
itsbusinesshasbeenwellmaintainedforfiveyearsbythe
Company.
3. The Company has been legally a Jack Nicklaus’ license holder
anddistributed is products in Indonesia forover 15 years.
The Company has continued to maintain its partnership
and operated the business by givingmutual benefit.The
open relationship with the partners can mitigate the risk of
severanceofrelation.
4. The Company creates good partnership with many
prominent department stores and shopping centers in
Indonesia. This partnership enables the Company to widely
expand its distribution. The widely known quality product
of the Company and professional partnership with the
authorities from the Mall and department stores has been
proveneffectivetominimizetheriskofbreachofcontract.
5. Despite global economic and political condition that is
beyond the Company’s control, the Company continues
toapplyprudenceprinciplestomaintainitscashflow.The
Company also continuously establishes good relation to
business partners and all of its employees. This will help the
Company to address potential challenges.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
61
yang bekerja. Hal ini sangat membantu ketika perusahaan
harus menghadapi sesuatu faktor yang diluar pengendalian
perusahaan.
6. Perusahaan selalu berupaya menjalankan roda usaha
dengan prinsip ‘effcient and effective’. Hal ini sangat
membantu Perusahaan apabila terjadi kenaikan suku bunga
tidak dapat dihindari oleh perusahaan.
7. Perusahaan menjalankan usaha dalam kategori pasar
domestik dan international. Dengan demikian Perusahaan
memperoleh pendapatan dalam mata uang Rp. USD
maupun AUD. Hal ini sangat membantu menstabilisasikan
pendapatan perusahaan atas gejala mata uang yang
dihadapi. Diluar itu, Perusahaan juga memiliki FX line
di bank yang dapat sewaktu2 digunakan hanya untuk
melakukans ‘hedge’ transaksi kewajiban yang dibutuhkan.
8. Perusahaan memiliki tim administrasi keuangan yang baik
sehingga hal2 untuk pembayaran kewajiban diusahakan
untuk tidak mengalami keterlambatan. Hal ini dapat dilihat
dari hubungan baik dengan ‘suppliers’ yang terjalin cukup
lama dan baik.
9. Perusahaan selalu mengantisipasi kenaikan biaya
operasional setiap tahunnya dan berusaha untuk
memperbaiki Laba Kotor Usaha agar selalu dapat
menghadapikenaikan.Prinsip‘EfficientdanEffective’selalu
menjadi landasan dasar Perusahaan.
10. Dalam menentukan ‘supplier’, harus melewati seleksi yang
ketat bagi Perusahaan. Tujuan dari ketentuan ini adalah
untuk selalu menjaga agar Mutu dan Kualitas dari setiap
produk Perusahaan sungguh dapat terjaga.
6. The Company continues to exert its efforts to run the
business with “efficient and effective” principles. This
strategy will help the Company to deal with the increase in
interest rate.
7. The Company operates its business in domestic and
foreign sector.Therefore, theCompany gains its revenue
in both USD and AUD. This conduct will help the Company
to maintain the stability of its revenue. In addition, the
Company also has FX line in banks that can be used in any
time for ‘hedge’ in the required transaction.
8. TheCompanyhasestablishedfinancialadministrationteam
to anticipate the risk of default. The anticipatory strategy
has been proven effective, reflected in good relationship
between the Company and its suppliers.
9. The Company has continued to anticipate the increase in
operational costs occurred every year and will improve
its gross profit to successfully address the increase. The
“EfficientandEffective”principlesarealwaysupheldbythe
Company.
10. The Company strictly selects its suppliers to maintain and
ensure its product quality.
Tata Kelola PerusahaananGoodCorporateGovernance
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
62
CSR PendidikanTanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility (CSR)) adalah bentuk kontribusi Perusahaan
terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan. Trisula
meyadari bahwa setiap kegiatan bisnis dan operasional harus
menciptakan manfaat bagi stakeholder dan masyarakat di
lokasi Perusahaan. Manfaat yang diciptakan merupakan wujud
kepedulian terhadap masyarakat.
Trisula memiliki filosofi ”To Create A Better Life For All”
(menciptakan kehidupan yang lebih bagi semua nya), program
CSR Trisula menjadi wadah guna menciptakan dan mendorong
dampak yang positif melalui kegiatan pada lingkungan dan
masyarakat.
Sejalandenganfilosofitersebut,Trisulameyakinibahwamasa
depan bangsa Indonesia ada ditangan anak-anak sehingga
bentuk CSR Trisula fokus pada pendidikan anak-anak, terutama
yang kurang mampu. CSR Trisula mengambil bagian dalam
menunjang program beasiswa di perusahaan induk, TNT, bagi
anak-anak di seluruh Indonesia yang saat ini sudah mencapai
lebih dari 1.318 anak di Kalimantan, Jawa, Sumatera, Papua,
dan beberapa kota dan pulau lainnya. Trisula berkomitmen
untuk senantiasa meningkatkan program CSR setiap tahunnya
dengan menggandeng Yayasan yang berkompeten dan
memiliki komitmen di bidang sosial pendidikan.
Biaya Tanggung Jawab Sosial Perseroan (CSR) yang telah
dikeluarkan Perseroan pada tahun 2012 sampai dengan laporan
tahunan ini ditulis adalah lebih dari Rp 1,1 milliar.
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
merupakan upaya Perusahaan untuk menciptakan keselamatan
kerja karyawan serta meminimalisir dampak negatif terhadap
lingkungan. Dalam K3L ini, Trisula menerapkan sistem K3L
dengan prosedur-prosedur kerja yang dapat melindungi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
CSR’s EducationThe implementation of Corporate Social Responsibility program
is the Company’s commitment to contribute to economic
sustainability.Trisulaisfullyawarethateverybusinessactivities
arerequiredtodeliveraddedvaluetoshareholdersandpublic
in the vicinity of the Company’s area. This represents the
Company’scommitmenttoimprovepublicwelfare.
Trisula upholds the philosophy of “To Create A Better Life
ForAll”.Trisula’sCSRprogramwill help theCompany to give
positivecontributiontosociety.
In line with the philosophy, Trisula believes that Indonesia’s
future is strongly dependent to the condition of its young
generation. Therefore, Trisula’s CSR programs focuses on the
welfare of unfortunate children. As a subsidiary of TNT, Trisula
also takes part in its program of providing scholarship for
Indonesia’s students.The scholarship has beengiven to 1.318
students fromKalimantan, Java,Sumatera, Papua, and other
cities.TrisulaisalsocommittedtocontinuouslyimproveitsCSR
programeveryyearbyestablishingcooperationwithcompetent
institution that put concerns on social issues and education.
Expenses incurred for the Company’s CSR programs in 2012
as of the writing of this annual report was more than Rp 1,1
billion.
OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY, AND ENVIRONMENT
Occupational Health and Safety
The Company is committed to ensure the occupational health
andsafetyof itsemployeesandmitigatenegative impactson
the environment by upholding HSE principles.The Company
implements HSE system by work procedures that will help
ensuring the safety of employees and public in the Company’s
2012
Ann
ual R
epor
t •
Tri
sula
Inte
rnat
iona
l
63
karyawan, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat
sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Sosialisasi dan
pengawasan terhadap seluruh aspek K3L ini dilakukan secara
periodik dan komunikatif.
Aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang diciptakan
Perusahaan meliputi seluruh rangkaian usaha untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Komitmen Terhadap Lingkungan
Setiap kegiatan produksi Perusahaan terdapat limbah industri
garmen yang dihasilkan. Limbah garmen tersebut secara ilmiah
tidak membahayakan lingkungan sekitar Perusahaan, meski
demikian Perusahaan berinisiatif untuk melakukan daur ulang
terhadap limbah garmen tersebut.
Proses daur ulang limbah ini merupakan proyek K3L Trisula
dalam jangka panjang Perusahaan guna menciptakan
Perusahaan dengan standar ‘green’.
Trisula meyakini bahwa aspek K3L merupakan hak asasi dalam
bisnis yang wajib dipenuhi Perusahaan.
surroundings from accident at work. The HSE dissemination and
the monitoring process of HSE implementation is conducted
periodically.
TheCompany’s occupational health and safety aspects cover
any effort to create safe and convenient workplace for the
employees.
CommitmenttoEnvironment
Waste from the Company’s garment production has been
scientifically proven harmless for the environment near the
Company’sarea.Nevertheless,theCompanytakesinitiativesto
recycle the waste.
This recycle process is Trisula’s HSE long-term project to make
the Company conform to green standards.
Trisula is of the opinion that ensuring HSE is obligatory for the
Company.
Trisula meyakini bahwa masa depan bangsa Indonesia ada ditangan anak-anak sehingga bentuk CSR Trisula fokus pada
pendidikan anak-anak, terutama yang kurang mampu.
Trisula believes that Indonesia’s future is strongly dependent to the condition of its young generation. Therefore, Trisula’s CSR programs
focuses on the welfare of unfortunate children..
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ....................................................................................... 1 - 3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .......................................................................... 4 - 5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................................................................................... 6 - 10
Laporan Arus Kas Konsolidasian …............................................................................................... 11
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian............................................................................. 12 - 77
PORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan No. AR/L-052/13 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Trisula International Tbk Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Trisula International (“Perusahaan”) dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS), PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) dan PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC), Entitas Anak, tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 yang seluruhnya mencerminkan jumlah aset sekitar 88% dari jumlah aset konsolidasian tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010. Laporan keuangan tersebut seluruhnya diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya bertanggal 9 Maret 2011, 9 Maret 2011 dan 23 Februari 2012 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami, dan laporan dari auditor independen lain tersebut, memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan dari auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Trisula International Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 1d, 2e dan 4 atas laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan telah mengakuisisi saham PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC), Entitas Anak, dari entitas sepengendali. Transaksi akuisisi ini dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sehubungan dengan hal tersebut, laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 dan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 telah disajikan kembali guna mencerminkan dampak proforma bahwa seolah-olah transaksi akuisisi saham tersebut telah terjadi sejak tanggal paling awal dari periode komparatif yang disajikan. Kami telah mengaudit penyesuaian yang diterapkan untuk menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 terkait dengan penerapan retrospektif dari PSAK No. 38 (Revisi 2004) tersebut dan, menurut pendapat kami, penyesuaian tersebut wajar serta telah diterapkan dengan semestinya.
Di samping itu, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2c atas laporan keuangan konsolidasian, efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan beberapa Standar Akuntansi Keuangan, baru ataupun revisi, yang wajib untuk diterapkan sejak tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak telah diubah untuk menyesuaikan dengan ketentuan transisi dari masing-masing standar tersebut. KANTOR AKUNTAN PUBLIK ANWAR & REKAN Agustinus Sugiharto, CPA Izin Akuntan Publik No. AP. 0629 20 Maret 2013
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4)
Catatan 2012 2011 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2g,2h,2s,5,33,34 56.089.462.390 17.197.798.273 13.176.061.621 Piutang usaha 2g,2i,2s,6,33,34 Pihak ketiga 90.864.195.696 48.808.634.202 43.913.827.346 Pihak berelasi 2f,32 2.585.800.159 834.884.706 1.624.381.624 Piutang lain-lain - Pihak ketiga 2g,2i,33,34 638.428.248 2.195.920.016 1.063.962.675 Persediaan - bersih 2j,3,7 110.011.958.638 91.589.506.440 74.911.746.277 Uang muka 8 17.444.367.102 4.022.974.280 9.366.455.325 Pajak dibayar di muka 14a 2.881.647.285 2.577.612.335 1.469.553.555 Biaya dibayar di muka 2k,9 6.010.902.940 2.450.776.446 822.001.607
Jumlah Aset Lancar 286.526.762.458 169.678.106.698 146.347.990.030
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 2t,14e 427.243.299 467.549.953 1.027.786.899 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 80.370.102.344 pada tahun 2012, Rp 79.040.329.885 pada tahun 2011 dan Rp 73.516.523.494 pada tahun 2010 2l,2n,3,10 71.267.277.531 65.237.468.561 63.584.326.971 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.025.735.699 pada tahun 2012, Rp 224.816.014 pada tahun 2011 dan Rp 190.666.745 pada tahun 2010 2m,2n,3,11 5.657.249.658 458.169.344 492.318.613 Uang jaminan 2g,2i,33,34 1.855.109.188 668.427.149 446.853.567 Aset tidak lancar lainnya 514.629.826 844.285.266 65.633.567 Beban emisi saham ditangguhkan 1c,2o,2q - 603.238.310 -
Jumlah Aset Tidak Lancar 79.721.509.502 68.279.138.583 65.616.919.617
JUMLAH ASET 366.248.271.960 237.957.245.281 211.964.909.647
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4)
Catatan 2012 2011 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek 2g,12,33,34 57.517.475.405 59.687.176.435 63.497.604.455 Hutang usaha 2g,13,33,34 Pihak ketiga 29.094.556.799 20.683.356.380 20.004.792.297 Pihak berelasi 2f,32 5.721.362.553 2.377.560.621 3.450.549.516 Hutang lain-lain 2g,33,34 Pihak ketiga 3.423.386.185 1.671.866.785 1.039.490.468 Pihak berelasi 2f,32 354.467.830 - - Hutang pajak 3,14b 10.049.317.063 6.380.703.314 4.898.282.404 Beban masih harus dibayar 2g,15,33,34 3.267.306.418 2.222.398.011 2.578.873.347 Pendapatan diterima di muka 2r 472.804.198 343.782.069 34.363.572 Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2g,32,34 Hutang bank 16 2.783.284.973 594.444.444 - Hutang pembiayaan konsumen 17 1.539.514.756 1.422.431.838 401.904.462 Hutang lain-lain 18 330.794.068 - -
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 114.554.270.248 95.383.719.897 95.905.860.521
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2g,33,34 Hutang bank 16 5.847.831.632 2.350.000.000 - Hutang pembiayaan konsumen 17 1.286.390.510 2.515.689.029 663.611.488 Hutang lain-lain 18 413.492.487 - - Pendapatan diterima di muka 2r 904.399.131 - - Liabilitas pajak tangguhan - bersih 2t,14e 336.872.937 199.507.095 133.373.804 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 2p,3,19 348.543.866 1.180.642.668 3.935.739.096
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 9.137.530.563 6.245.838.792 4.732.724.388
JUMLAH LIABILITAS 123.691.800.811 101.629.558.689 100.638.584.909
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4)
Catatan 2012 2011 2010
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tahun 2012 dan 2011 serta Rp 1.000.000 per saham pada tahun 2010 Modal dasar - 2.800.000.000 saham pada tahun 2012, 1.400.000.000 saham pada tahun 2011 dan 140.000 saham pada tahun 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.000.000.000 saham pada tahun 2012, 700.000.000 saham pada tahun 2011 dan 35.000 saham pada tahun 2010 1c,20 100.000.000.000 70.000.000.000 35.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 1c,2q,21 54.410.000.000 - - Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 1d,2e,4 5.651.360.355 4.142.346.076 (177.975.480) Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 1d,2e,4 - 26.003.180.147 55.166.201.065 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 20 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 28.461.966.479 6.746.434.441 535.547.596
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 189.523.326.834 107.891.960.664 91.523.773.181 KEPENTINGAN NONPENGENDALI 2d 53.033.144.315 28.435.725.928 19.802.551.557
JUMLAH EKUITAS 242.556.471.149 136.327.686.592 111.326.324.738
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 366.248.271.960 237.957.245.281 211.964.909.647
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, Catatan 2012 2e dan 4)
PENJUALAN BERSIH 2f,2r,25,32 558.886.515.975 470.116.723.006 BEBAN POKOK PENJUALAN 2f,2r,26,32 (412.481.896.963) (367.696.725.183)
LABA KOTOR 146.404.619.012 102.419.997.823 Beban penjualan dan pemasaran 2r,27 (35.767.230.444) (19.808.019.079) Beban umum dan administrasi 2r,28 (51.792.006.528) (43.054.672.711) Rugi selisih kurs 2r (690.235.399) (1.774.949.100) Pendapatan lain-lain 2r,29 4.470.652.205 2.735.452.285
LABA USAHA 62.625.798.846 40.517.809.218 Pendapatan bunga 2r 1.144.364.902 199.279.638 Beban keuangan 2r,30 (4.037.047.268) (3.889.971.783)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 59.733.116.480 36.827.117.073 BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2t,14c (15.340.081.922) (9.196.405.218)
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 44.393.034.558 27.630.711.855 DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 1d,2e,4 (6.505.834.133) (11.475.650.639)
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 37.887.200.425 16.155.061.216 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 37.887.200.425 16.155.061.216
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, Catatan 2012 2e dan 4)
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA 1d,2d,2e,4 Pemilik entitas induk 30.221.366.171 17.686.537.484 Kepentingan nonpengendali 14.171.668.387 9.944.174.371
JUMLAH 44.393.034.558 27.630.711.855
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA 1d,2d,2e,4 Pemilik entitas induk 23.715.532.038 6.210.886.845 Kepentingan nonpengendali 14.171.668.387 9.944.174.371
JUMLAH 37.887.200.425 16.155.061.216
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 1d,20c,31 27,82 11,57
PT
TR
ISU
LA
INT
ER
NA
TIO
NA
L T
bk
DA
N E
NT
ITA
S A
NA
K
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NS
OL
IDA
SIA
N
Un
tuk
Tah
un
Yan
g B
erak
hir
Pad
a T
ang
gal
-tan
gg
al 3
1 D
esem
ber
201
2 D
an 2
011
(D
isaj
ikan
dal
am R
up
iah
, kec
ual
i din
yata
kan
lain
)
Liha
t Cat
atan
ata
s La
pora
n K
eua
nga
n K
onso
lidas
ian
yang
mer
upak
an b
agia
n ya
ng
tidak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keu
anga
n ko
nsol
idas
ian
seca
ra k
esel
uruh
an.
6
Ek
uit
as
Ya
ng
Dap
at
Dia
trib
us
ika
n K
ep
ad
a P
em
ilik
En
tita
s In
du
k
Pro
form
a
Sel
isih
Nila
i
E
kuit
as D
ari
Tra
nsa
ksi
T
ran
sak
si
Sal
do
Lab
a
T
amb
aha
n
Res
tru
ktu
ris
asi
Res
tru
ktu
ris
asi
M
od
al
En
tita
s
En
tita
s
T
elah
Dit
en
tuka
n
Bel
um
Dit
en
tuk
an
Kep
enti
ng
an
Jum
lah
M
od
al S
ah
am
D
iset
or
- B
ersi
h
Sep
eng
end
ali
Sep
eng
end
ali
Pen
gg
un
aan
nya
Pen
gg
un
aan
nya
Ju
mla
h
N
on
pen
gen
dal
i
E
kuit
as
Sal
do
1 J
anu
ari
2011
35.0
00.0
00.0
00
-
(1
77.9
75.4
80)
37
.732
.553
.467
1.00
0.00
0.00
0
53
5.54
7.59
6
74
.090
.125
.583
2.36
8.90
3.95
9
76
.459
.029
.542
Pen
yesu
aian
retr
ospe
ktif
se
hubu
ngan
deng
an tr
ansa
ksi
rest
rukt
uris
asi
entit
as
se
peng
enda
li
(Cat
atan
1d,
2e,4
)
-
-
-
17
.433
.647
.598
-
-
17.4
33.6
47.5
98
17
.433
.647
.598
34.8
67.2
95.1
96
Sal
do
1 J
anu
ari
2011
-
Dis
ajik
an
Kem
bal
i
35.0
00.0
00.0
00
-
(1
77.9
75.4
80)
55
.166
.201
.065
1.00
0.00
0.00
0
53
5.54
7.59
6
91
.523
.773
.181
19.8
02.5
51.5
57
11
1.32
6.32
4.73
8
P
enam
baha
n se
tora
n
mod
al s
aham
(Cat
atan
20b
)
3
5.00
0.00
0.00
0
-
-
-
-
-
35
.000
.000
.000
-
35.0
00.0
00.0
00
B
agia
n pe
nam
baha
n
seto
ran
mod
al
sa
ham
TS
C o
leh
pem
egan
g sa
ham
nonp
enge
nda
li
-
-
-
-
-
-
-
13.5
00.0
00.0
00
13
.500
.000
.000
(C
atat
an 1
d,2e
,4)
PT
TR
ISU
LA
INT
ER
NA
TIO
NA
L T
bk
DA
N E
NT
ITA
S A
NA
K
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NS
OL
IDA
SIA
N (
lan
juta
n)
Un
tuk
Tah
un
Yan
g B
erak
hir
Pad
a T
ang
gal
-tan
gg
al 3
1 D
esem
ber
201
2 D
an 2
011
(D
isaj
ikan
dal
am R
up
iah
, kec
ual
i din
yata
kan
lain
)
Liha
t Cat
atan
ata
s La
pora
n K
eua
nga
n K
onso
lidas
ian
yang
mer
upak
an b
agia
n ya
ng
tidak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keu
anga
n ko
nsol
idas
ian
seca
ra k
esel
uruh
an.
7
E
ku
ita
s Y
an
g D
apa
t D
iatr
ibu
sik
an
Ke
pa
da
Pe
mili
k E
nti
tas
Ind
uk
Pro
form
a
Sel
isih
Nila
i
E
kuit
as D
ari
Tra
nsa
ksi
T
ran
sak
si
Sal
do
Lab
a
T
amb
aha
n
Res
tru
ktu
ris
asi
Res
tru
ktu
ris
asi
M
od
al
En
tita
s
En
tita
s
T
elah
Dit
en
tuka
n
Bel
um
Dit
en
tuk
an
Kep
enti
ng
an
Jum
lah
M
od
al S
ah
am
D
iset
or
- B
ersi
h
Sep
eng
end
ali
Sep
eng
end
ali
Pen
gg
un
aan
nya
Pen
gg
un
aan
nya
Ju
mla
h
N
on
pen
gen
dal
i
E
kuit
as
Pen
yesu
aian
pro
form
a
da
ri tr
ansa
ksi
re
stru
ktur
isas
i
entit
as s
epen
gen
dali
(C
atat
an 1
d, 2
e, 4
)
-
-
-
10
.414
.650
.639
-
(11.
475.
650
.639
)
(1.0
61.0
00.
000)
-
(1.0
61.0
00.
000)
Laba
ber
sih
tahu
n 20
11-
sete
lah
dam
pak
pen
yesu
aian
prof
orm
a
-
-
-
-
-
17.6
86.5
37.4
84
17
.686
.537
.484
9.94
4.17
4.37
1
27
.630
.711
.855
Pem
balik
an a
kun
prof
orm
a ek
uita
s
dari
tran
saks
i
rest
rukt
uris
asi
en
titas
sepe
ngen
dali
-
ak
uisi
si s
aham
TM
S d
an T
GM
(Cat
atan
1d,
2e,
4)
-
-
-
(39.
577.
671
.557
)
-
-
(39.
577.
671
.557
)
-
(3
9.57
7.6
71.5
57)
PT
TR
ISU
LA
INT
ER
NA
TIO
NA
L T
bk
DA
N E
NT
ITA
S A
NA
K
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NS
OL
IDA
SIA
N (
lan
juta
n)
Un
tuk
Tah
un
Yan
g B
erak
hir
Pad
a T
ang
gal
-tan
gg
al 3
1 D
esem
ber
201
2 D
an 2
011
(D
isaj
ikan
dal
am R
up
iah
, kec
ual
i din
yata
kan
lain
)
Liha
t Cat
atan
ata
s La
pora
n K
eua
nga
n K
onso
lidas
ian
yang
mer
upak
an b
agia
n ya
ng
tidak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keu
anga
n ko
nsol
idas
ian
seca
ra k
esel
uruh
an.
8
E
ku
ita
s Y
an
g D
apa
t D
iatr
ibu
sik
an
Ke
pa
da
Pe
mili
k E
nti
tas
Ind
uk
Pro
form
a
Sel
isih
Nila
i
E
kuit
as D
ari
Tra
nsa
ksi
T
ran
sak
si
Sal
do
Lab
a
T
amb
aha
n
Res
tru
ktu
ris
asi
Res
tru
ktu
ris
asi
M
od
al
En
tita
s
En
tita
s
T
elah
Dit
en
tuka
n
Bel
um
Dit
en
tuk
an
Kep
enti
ng
an
Jum
lah
M
od
al S
ah
am
D
iset
or
- B
ersi
h
Sep
eng
end
ali
Sep
eng
end
ali
Pen
gg
un
aan
nya
Pen
gg
un
aan
nya
Ju
mla
h
N
on
pen
gen
dal
i
E
kuit
as
S
elis
ih y
ang
timb
ul
d
ari t
rans
aksi
rest
rukt
uris
asi
e
ntita
s
se
peng
enda
li -
ak
uisi
sah
am
T
MS
dan
TG
M
(C
atat
an1d
, 2e,
4)
-
-
4.
320.
321.
556
-
-
-
4.32
0.32
1.55
6
-
4.
320.
321.
556
D
ivid
en tu
nai T
MS
,
dan
TS
C, E
ntita
s
Ana
k
(Cat
atan
23)
-
-
-
-
-
-
-
(14
.811
.000
.000
)
(14.
811.
000
.000
)
Sal
do
31
Des
em
ber
20
11 -
Dis
ajik
an
kem
bal
i
7
0.00
0.00
0.00
0
-
4.14
2.34
6.07
6
26
.003
.180
.147
1.00
0.00
0.00
0
6.
746.
434.
441
107.
891.
960.
664
28.4
35.7
25.9
28
13
6.32
7.68
6.59
2
PT
TR
ISU
LA
INT
ER
NA
TIO
NA
L T
bk
DA
N E
NT
ITA
S A
NA
K
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NS
OL
IDA
SIA
N (
lan
juta
n)
Un
tuk
Tah
un
Yan
g B
erak
hir
Pad
a T
ang
gal
-tan
gg
al 3
1 D
esem
ber
201
2 D
an 2
011
(D
isaj
ikan
dal
am R
up
iah
, kec
ual
i din
yata
kan
lain
)
Liha
t Cat
atan
ata
s La
pora
n K
eua
nga
n K
onso
lidas
ian
yang
mer
upak
an b
agia
n ya
ng
tidak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keu
anga
n ko
nsol
idas
ian
seca
ra k
esel
uruh
an.
9
E
ku
ita
s Y
an
g D
apa
t D
iatr
ibu
sik
an
Ke
pa
da
Pe
mili
k E
nti
tas
Ind
uk
Pro
form
a
Sel
isih
Nila
i
E
kuit
as D
ari
Tra
nsa
ksi
T
ran
sak
si
Sal
do
Lab
a
T
amb
aha
n
Res
tru
ktu
ris
asi
Res
tru
ktu
ris
asi
M
od
al
En
tita
s
En
tita
s
T
elah
Dit
en
tuka
n
Bel
um
Dit
en
tuk
an
Kep
enti
ng
an
Jum
lah
M
od
al S
ah
am
D
iset
or
- B
ersi
h
Sep
eng
end
ali
Sep
eng
end
ali
Pen
gg
un
aan
nya
Pen
gg
un
aan
nya
Ju
mla
h
N
on
pen
gen
dal
i
E
kuit
as
Sal
do
31
Des
em
ber
20
11 -
Dis
ajik
an
Kem
bal
i
(lan
juta
n)
70.
000.
000.
000
-
4.14
2.34
6.07
6
26
.003
.180
.147
1.00
0.00
0.00
0
6.
746.
434.
441
107.
891.
960.
664
28.4
35.7
25.
928
136.
327.
686.
592
P
enam
baha
n se
tora
n
m
odal
sah
am
m
elal
ui p
enaw
ara
n
umum
per
dana
(Cat
atan
1c,
20d)
30
.000
.000
.000
54
.410
.000
.000
-
-
-
-
84
.410
.000
.000
-
84.4
10.0
00.0
00
S
elis
ih y
ang
timb
ul d
ari
tr
ansa
ksi
re
stru
ktur
isas
i
entit
as s
epen
gen
dali
-
ak
uisi
sah
am T
SC
(C
atat
an 1
d,2e
, 4)
-
-
1.50
9.01
4.27
9
-
-
-
1.
509.
014.
279
-
1.50
9.01
4.27
9
La
ba b
ersi
h ta
hun
2012
-
se
tela
h da
mpa
k
pe
nye
suai
an p
rofo
rma
-
-
-
-
-
30.2
21.3
66.1
71
30
.221
.366
.171
14.1
71.6
68.3
87
44
.393
.034
.558
Pen
yesu
aian
pro
form
a da
ri
tr
ansa
ksi r
estr
uktu
risas
i
entit
as s
epen
gen
dali
(C
atat
an 1
d,2e
, 4)
-
-
-
6.50
5.83
4.13
3
-
(6
.505
.83
4.13
3)
-
-
-
PT
TR
ISU
LA
INT
ER
NA
TIO
NA
L T
bk
DA
N E
NT
ITA
S A
NA
K
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
KO
NS
OL
IDA
SIA
N (
lan
juta
n)
Un
tuk
Tah
un
Yan
g B
erak
hir
Pad
a T
ang
gal
-tan
gg
al 3
1 D
esem
ber
201
2 D
an 2
011
(D
isaj
ikan
dal
am R
up
iah
, kec
ual
i din
yata
kan
lain
)
Liha
t Cat
atan
ata
s La
pora
n K
eua
nga
n K
onso
lidas
ian
yang
mer
upak
an b
agia
n ya
ng
tidak
terp
isah
kan
dari
lapo
ran
keu
anga
n ko
nsol
idas
ian
seca
ra k
esel
uruh
an.
10
E
ku
ita
s Y
an
g D
apa
t D
iatr
ibu
sik
an
Ke
pa
da
Pe
mili
k E
nti
tas
Ind
uk
Pro
form
a
Sel
isih
Nila
i
E
kuit
as D
ari
Tra
nsa
ksi
T
ran
sak
si
Sal
do
Lab
a
T
amb
aha
n
Res
tru
ktu
ris
asi
Res
tru
ktu
ris
asi
M
od
al
En
tita
s
En
tita
s
T
elah
Dit
en
tuka
n
Bel
um
Dit
en
tuk
an
Kep
enti
ng
an
Jum
lah
M
od
al S
ah
am
D
iset
or
- B
ersi
h
Sep
eng
end
ali
Sep
eng
end
ali
Pen
gg
un
aan
nya
Pen
gg
un
aan
nya
Ju
mla
h
N
on
pen
gen
dal
i
E
kuit
as
Div
iden
tuna
i -
P
erus
ahaa
n
(C
atat
an 2
4)
-
-
-
-
-
(2
.000
.00
0.00
0)
(2
.000
.00
0.00
0)
-
(2
.000
.00
0.00
0)
D
ivid
en tu
nai -
Ent
itas
Ana
k
(Cat
atan
24
)
-
-
-
-
-
-
-
(4.2
74.2
50.
000
)
(4.2
74.2
50.
000)
Bag
ian
seto
ran
mod
al
sa
ham
TD
B
ol
eh p
emeg
ang
saha
m
no
npen
gen
dali
(C
atat
an 1
d)
-
-
-
-
-
-
-
14.7
00.0
00.0
00
14
.700
.000
.000
Pem
balik
an a
kun
prof
orm
a ek
uita
s
dari
tran
saks
i
rest
rukt
uris
asi
entit
as
se
peng
enda
li -
ak
uisi
si s
aham
TS
C (
Cat
atan
1d,2
e, 4
)
-
-
-
(3
2.50
9.0
14.2
80)
-
-
(3
2.50
9.0
14.2
80)
-
(32.
509.
014
.280
)
Sal
do
31
Des
em
ber
2012
100.
000.
000.
000
54.4
10.0
00.0
00
5.
651.
360.
355
-
1.00
0.00
0.00
0
28
.461
.966
.479
189.
523.
326.
834
53.0
33.1
44.3
15
24
2.55
6.47
1.14
9
PT TRISULA INTERNATIONALTbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
11
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 516.113.460.293 467.666.838.369 Pembayaran kas kepada pemasok (356.077.142.835 ) (370.383.783.060) Pembayaran kas kepada karyawan (115.103.792.793 ) (70.332.287.637) Penerimaan dari: Pendapatan bunga 1.144.364.902 199.279.638 Pendapatan lain-lain 2.794.094.382 1.389.445.480 Pembayaran untuk: Pajak penghasilan (12.039.723.213) (6.514.757.339) Beban keuangan (4.037.047.268) (3.889.971.783) Aktivitas operasi lainnya (29.108.639.969) (3.762.786.716)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 3.685.573.499 14.371.976.952 ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap (Catatan 10) 959.557.000 3.229.015.158 Perolehan aset tetap (Catatan 10 dan 37) (20.041.496.778) (8.370.450.523) Penyertaan saham pada TDB (Catatan 1d) (15.300.000.000 ) - Akuisisi TSC dari entitas sepengendali (Catatan 1d) (27.000.000.000) (36.318.350.000)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (61.381.939.778) (41.459.785.365) ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Hasil penawaran umum perdana (Catatan 1c dan 20d) 90.000.000.000 - Penambahan setoran modal saham: Entitas Anak 14.700.000.000 13.500.000.000 Perusahaan (Catatan 20b) - 35.000.000.000 Hutang bank jangka panjang Penerimaan 6.377.364.749 3.000.000.000 Pembayaran (666.666.660) (55.555.556) Penerimaan dari hutang lain-lain - jangka panjang 744.286.556 - Pembayaran hutang pembiayaan konsumen (1.136.241.529) (1.110.233.049) Pembayaran dividen tunai (Catatan 24) (2.000.000.000) - Penurunan hutang bank jangka pendek (2.169.701.030) (3.810.428.020) Bagian pemegang saham nonpengendali atas dividen tunai Entitas Anak (4.274.250.000) (14.811.000.000) Pembayaran beban emisi saham (Catatan 21) (4.986.761.690) (603.238.310) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 96.588.030.396 31.109.545.065
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 38.891.664.117 4.021.736.652 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 17.197.798.273 13.176.061.621
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 56.089.462.390 17.197.798.273
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Trisula International (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Transindo Global Fashion berdasarkan Akta Notaris Achmad Bajumi, S.H., No. 38 tanggal 13 Desember 2004 yang kemudian diubah dengan Akta No. 26 dari Notaris yang sama tanggal 15 Februari 2005. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-14733 HT.01.01.TH.2005 tanggal 31 Mei 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 9315 tanggal 30 Agustus 2005.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 11 tanggal 6 Juli 2012, sehubungan dengan kepastian tentang jumlah saham yang diterbitkan oleh Perusahaan serta jumlah saham yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-29704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012 (lihat Catatan 1c dan 20d).
Perusahaan tergabung dalam Trisula grup di mana PT Trisula Insan Tiara merupakan entitas induk
terakhir (ultimate parent entity).
b. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara
lain menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pakaian jadi (garmen), industri garmen, industri tekstil serta usaha terkait lainya.
Perusahaan berkedudukan di Gedung Trisula Center, Jln. Lingkar Luar Barat Blok A No. 1, Jakarta
Barat dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2005. Perusahaan melakukan penjualan secara langsung melalui gerai penjualan (sales outlet) milik sendiri
dan secara konsinyasi melalui kerja sama dengan retailer di beberapa pusat perbelanjaan yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Manado, Surabaya, Bandung, Malang, Bali, Jambi, Palembang, Gorontalo, Yogyakarta, Bandar Lampung dan Makassar.
c. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui Surat No. S-7469/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa atas nama sejumlah 300.000.000 saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada harga penawaran Rp 300 per saham dengan disertai dengan penerbitan 75.000.000 Waran Seri 1. Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegangnya untuk membeli satu saham biasa atas nama pada harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017. Bila Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan hingga habis masa berlakunya, Waran Seri 1 tersebut menjadi kedaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi. Adapun masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 28 Desember 2012 dan akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017.
Pada tanggal 28 Juni 2012, seluruh saham Perusahaan dan Waran Seri 1 tersebut telah tercatat di BEI.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13
1. UMUM (lanjutan)
d. Struktur Entitas Anak
Ringkasan informasi tentang Entitas Anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut: Tahun Jumlah Aset Awal Sebelum Eliminasi Tempat Persentase Operasi Entitas Anak Kedudukan Bidang Usaha Kepemilikan Komersial 2012 2011 PT Tritirta Jakarta Penyewaan dan manajemen 98% 2008 20.198.593.117 20.057.048.386 Saranadamai properti (TSD) PT Trimas Sarana Bandung Industri garmen (ekspor) 95% 1991 43.266.162.658 32.071.485.258 Garment Industry (TMS) PT Trisula Garmindo Bandung Industri garmen (ekspor) 95% 1998 83.344.787.983 67.804.119.769 Manufacturing (TGM) PT Trisco Tailored Bandung Industri garmen (ekspor) 50% 2000 111.386.093.555 72.978.543.171 Apparel Manufacturing (TSC) PT Triduaribu Jakarta Perdagangan pakaian jadi 51% 2012 29.727.950.961 - Bersatu (TDB) *) dan alas kaki (impor) *) TDB didirikan pada tanggal 3 September 2012
Akuisisi Saham TSD
Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 98 lembar saham TSD yang mewakili 98% kepemilikan dari PT Tritirta Inti Mandiri, entitas sepengendali (under common control), dengan biaya perolehan sebesar Rp 3.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSD pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 2.822.024.520 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 177.975.480 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). Setelah akuisisi saham tersebut, pada tanggal yang sama, Perusahaan mengambil bagian dari penambahan setoran modal saham TSD yang disetor penuh sebesar Rp 15.944.000.000. Dengan demikian seluruh biaya perolehan atas saham TSD adalah sebesar Rp 18.944.000.000.
Akuisisi Saham TMS
Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TMS dari PT Trisula Textile Industries sebanyak 460 lembar saham (46%) dan dari Asia Restructuring Capital, Ltd., sebanyak 490 lembar saham (49%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 14.250.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TMS pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 14.373.277.896 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 123.277.896 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4).
Akuisisi Saham TGM
Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TGM dari PT Trisula Insan Tiara sebanyak 18.900 lembar saham (90%) dan dari PT Trisula Textile Industries sebanyak 1.050 lembar saham (5%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 21.007.350.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TGM pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 25.204.393.660 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 4.197.043.660 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4).
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14
1. UMUM (lanjutan)
d. Struktur Entitas Anak (lanjutan)
Akuisisi Saham TSC
Pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan mengakuisisi 50% kepemilikan saham TSC dari PT Trisula Insan Tiara sebanyak 2.779 lembar saham (50%) yang merupakan entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 27.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSC pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 28.509.014.279 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 1.509.014.279 yang seluruhnya juga dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4).
Penyertaan Saham TDB
Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 1, tanggal 3 September 2012, Perusahaan dan Trading 2000 Limited, Hong Kong, pihak ketiga, telah sepakat untuk mendirikan PT Triduaribu Bersatu (TDB) di mana dari jumlah modal ditempatkan TDB, Perusahaan telah mengambil bagian dan menyetor secara penuh sejumlah 153 saham atau senilai Rp 15.300.000.000. Jumlah penyertaan saham tersebut mencerminkan kepemilikan sebesar 51%.
e. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama : Dedie Suherlan Komisaris : Lim Kwang Tak Komisaris Independen : Liem Siau Bok
Dewan Direksi Direktur Utama : Tjhoi Lisa Tjahjadi Direktur : Lalit Matai Direktur : Rudolf Simarmata Direktur Tidak Terafiliasi : Yohanes Linero
Komite Audit Ketua : Liem Siau Bok Anggota : Michell Suharli Anggota : Ong Po Han
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi (selain dari Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi) merupakan personil manajemen kunci Perusahaan. Manajemen kunci memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah keseluruhan karyawan tetap yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing adalah 1.443 dan 1.529 orang (tidak diaudit).
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15
1. UMUM (lanjutan)
f. Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 20 Maret 2013.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun atas basis akrual. Laporan keuangan konsolidasian tersebut diukur berdasarkan biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu (seperti persediaan) yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang tersebut. Laporan arus kas konsolidasian tersebut disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) di mana arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah.
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali untuk hal-hal yang terkait dengan penerapan beberapa SAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2012. Perubahan SAK yang memiliki dampak signifikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah: PSAK No. 24 (Revisi 2010) tentang “Imbalan Kerja” yang memperkenalkan alternatif pengakuan
keuntungan (kerugian) aktuarial di mana seluruhnya dapat diakui melalui pendapatan komprehensif lainnya. PSAK revisi ini juga menambahkan beberapa ketentuan mengenai pengungkapan seperti antara lain, - persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program, - deksripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal
hasil aset program secara keseluruhan, - jumlah nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk tahun berjalan dan
empat tahun sebelumnya serta, - jumlah penyesuaian yang muncul atas aset dan liabilitas program untuk tahun berjalan dan
empat tahun sebelumnya.
Manajemen tetap memilih untuk menggunakan pendekatan koridor seperti tahun-tahun sebelumnya dalam pengakuan terhadap keuntungan (kerugian) aktuarial (lihat Catatan 2p).
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) PSAK No. 60 tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” yang menggabungkan dan
memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan atas instrumen keuangan. Prinsip utama dari PSAK baru ini adalah untuk mengungkapkan informasi yang memadai sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak terhadap kinerja dan posisi keuangan. PSAK baru ini juga menambahkan ketentuan mengenai pengungkapan risiko, manajemen risiko dan analisis sensitivitas untuk instrumen keuangan atas perubahan dari risiko-risiko yang terkait. Beberapa ketentuan baru lainnya adalah, - pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko keuangan, - penambahan pengungkapan untuk hal-hal yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif di
mana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan, - pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelompok aset dan liabilitas keuangan serta
pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak telah diubah dan beberapa pengungkapan juga telah ditambahkan untuk menyesuaikan dengan ketentuan transisi dari masing-masing SAK tersebut. Perubahan SAK yang relevan lainnya, yang juga berlaku efektif 1 Januari 2012, namun tidak memiliki dampak signifikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: - PSAK No. 10 (Revisi 2010) tentang "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing" yang menjelaskan
bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas serta bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
- PSAK No. 13 (Revisi 2011) tentang “Properti Investasi” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapannya dalam laporan keuangan.
- PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” yang menentukan perlakuan akuntansi untuk aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi Perusahaan dan Entitas Anak pada aset tetap dan perubahannya. Bahasan utama di dalam akuntansi terhadap aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, beban penyusutan dan kerugian penurunan nilai yang harus diakui.
- PSAK No. 26 (Revisi 2011) tentang Biaya Pinjaman" yang mengatur akuntansi untuk biaya
pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian.
- PSAK No. 30 (Revisi 2011) tentang “Sewa” yang mengatur mengenai klasifikasi dari setiap elemen
sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah, jika sewa meliputi tanah dan bangunan. Suatu aset sewa yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual dicatat sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009) tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
- PSAK No. 46 (Revisi 2010) tentang “Pajak Penghasilan” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk
konsekuensi pajak kini dan masa depan atas (a) pemulihan masa depan dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan (b) transaksi-transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Standar revisi ini juga terkait dengan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal atau kredit pajak yang belum dimanfaatkan serta penyajian dan pengungkapan pajak penghasilan di dalam laporan keuangan konsolidasian.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
- PSAK No. 50 (Revisi 2010) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan untuk saling hapus antara aset dan liabilitas keuangan. Prinsip di dalam PSAK ini melengkapi prinsip mengenai pengakuan dan pengukuran atas aset dan liabilitas keuangan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) dan PSAK No. 60.
- PSAK No. 55 (Revisi 2011) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset dan liabilitas keuangan serta kontrak untuk pembelian atau penjualan intrumen non-keuangan. Ketentuan mengenai penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (Revisi 2010) sedangkan mengenai pengungkapan diatur dalam PSAK No. 60.
- PSAK No. 56 (Revisi 2011) tentang “Laba Per Saham” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip penentuan dan penyajian laba per saham sehingga meningkatkan daya banding antar entitas yang berbeda dalam periode yang sama atau antara periode yang berbeda dalam entitas yang sama. PSAK revisi ini menekankan pada faktor penyebut dalam perhitungan laba per saham.
- ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah” yang mengatur mengenai perlakuan biaya pengurusan legal yang timbul dalam perolehan awal atau perpanjangan hak atas tanah.
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan, selaku entitas induk, dan seluruh Entitas Anak sebagai suatu entitas ekonomi tunggal (lihat Catatan 1d). Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, baik secara langsung atapun tidak langsung, lebih dari setengah (50%) kekuasaan suara pada entitas anak.
Entitas anak dikonsolidasian sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa, kecuali dinyatakan lain. Seluruh saldo, penghasilan dan beban intra perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari transaksi intra perusahaan dan dividen, dieliminasi secara penuh.
Kepentingan Nonpengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Seluruh laba rugi komprehensif konsolidasian diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas entitas anak namun tanpa kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai
tercatatnya; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan distribusi saham (jika ada); • mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya; • mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan;
• mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas sepengendali dan tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen lainnya yang dipertukarkan, sehingga aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan tersebut dicatat sesuai dengan nilai buku.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali, disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama, peristiwa kuasi reorganisasi, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi serta pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak ketiga.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Berdasarkan PSAK tersebut, (1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi dengan Perusahaan dan
Entitas Anak jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Perusahaan dan Entitas
Anak, (ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, atau (iii) merupakan personil manajemen kunci dari Perusahaan dan Entitas Anak ataupun entitas
induk dari Perusahaan
(2) Suatu entitas memiliki relasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini:
(i) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha yang sama,
(ii) Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak (atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha tersebut),
(iii) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama,
(iv) Satu entitas yang merupakan ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak serta entitas lain yang merupakan entitas asosiasi dari Perusahaan dan Entitas Anak,
(v) Entitas yang merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Jika Perusahaan dan Entitas Anak adalah penyelenggara program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak,
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas,
(vii) Entitas yang dipengaruhi secara signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) atau orang yang bersangkutan merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan di dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
g. Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
Pengakuan Awal Aset Keuangan
Aset keuangan diakui apabila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui pada tanggal transaksi yaitu tanggal ketika di mana Perusahaan dan Entitas Anak berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.
Pengukuran pada Saat Pengakuan Awal Aset Keuangan
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar, namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya akan langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pengukuran setelah Pengakuan Awal Aset Keuangan
Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada bagaimana aset keuangan tersebut dikategorikan yaitu:
(i) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini.
Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, termasuk selisih kurs, bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan non-
derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada).
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau aset keuangan yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga (3) kategori di atas. Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Perubahan nilai wajar dari aset keuangan diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya [kecuali untuk kerugian penurunan nilai, laba (rugi) selisih kurs dan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif] sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Aset Keuangan (lanjutan)
Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang meliputi akun kas dan setara kas, seluruh akun piutang dan uang jaminan dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Penghentian Pengakuan atas Aset Keuangan
Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan dan Entitas Anak telah, secara substansial, mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut telah memenuhi kriteria penghentian pengakuan.
Pada saat penghentian aset keuangan, selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari 1) pembayaran yang diterima (termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi liabilitas baru yang ditanggung) dan 2) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi. Liabilitas Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual
untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.
Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas tersebut.
Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengukur seluruh akun liabilitas keuangan, yang meliputi akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang bank jangka panjang, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan FVTPL.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan dan Entitas Anak saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penutupan di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan)
Estimasi Nilai Wajar (lanjutan)
Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.
h. Kas dan Setara Kas
Akun kas dan setara kas meliputi saldo kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.
i. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana dapat diestimasi secara andal. Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi beberapa indikasi seperti pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam memiliki kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data terobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, di mana termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau suatu kondisi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset keuangan. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan akun cadangan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan secara kolektif untuk aset lainnya. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan secara individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka rugi penurunan nilai yang lalu dipulihkan, baik secara langsung ataupun dengan menggunakan akun cadangan. Namun demikian pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan. Jumlah pemulihan aset keuangan tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
i. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan) Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal serta aset keuangan jangka pendek lainnya dicatat pada biaya perolehan. Penurunan yang signifikan atau berkepanjangan atas nilai wajar dari aset keuangan tersebut di bawah biaya perolehannya merupakan suatu bukti objektif penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
j. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Sedangkan nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya persediaan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Penyisihan penurunan nilai persediaan karena adanya keusangan, kerusakan dan cacat, ditentukan secara berkala berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto. Seluruh penurunan nilai persediaan di bawah nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan lainnya (jika ada) diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
k. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
l. Aset Tetap
Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian, biaya pinjaman dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Biaya perolehan juga termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur (kecuali tanah yang tidak disusutkan) sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
l. Aset Tetap (lanjutan)
Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan:
Tahun Bangunan dan prasarana 4 - 20 Mesin 4 - 8 Peralatan pabrik 4 - 8 Kendaraan 4 - 8 Peralatan kantor dan perabot 4 - 8
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut (jika ada) berlaku prospektif.
Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Sebagaimana diatur di dalam ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”, biaya hak legal atas tanah ketika tanah pertama kali diperoleh, baik dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Bangunan dan Hak Pakai, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
m. Properti Investasi
Properti investasi adalah properti (meliputi tanah, bangunan atau prasarana yang menjadi bagian dari tanah dan/atau bangunan) yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau kedua-duanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa; atau untuk tujuan administratif; atau untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Setelah pengakuan awal Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai (jika ada). Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi tersebut. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi yaitu 20 tahun.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
m. Properti Investasi (lanjutan)
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi kepada pihak lain. Sedangkan transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang "Penurunan Nilai Aset", pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan (recoverable amount) atas aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara 1) nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan 2) nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Sedangkan dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Penilaian yang dilakukan pada setiap tanggal pelaporan juga menguji apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika terdapat indikasi tersebut, maka manajemen mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya akan dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai yang terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
o. Beban Emisi Saham Ditangguhkan
Beban-beban yang berhubungan secara langsung dengan rencana penawaran umum perdana saham Perusahaan (lihat Catatan 1c dan 20c) ditangguhkan dan akan dikurangkan dengan akun tambahan modal disetor yang timbul dari selisih antara harga penawaran umum perdana dengan nilai nominal saham (lihat Catatan 2q).
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Perhitungan imbalan pasca kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi neto dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program (jika ada) pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini dibagi selama rata-rata sisa masa kerja ekspektasian dari para karyawan.
Selanjutnya, biaya jasa lalu dibebankan pada saat imbalan tersebut telah menjadi hak (vested) dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vest. Jika imbalan tersebut menjadi vest segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, biaya jasa lalu segera diakui. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan jumlah neto dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan (yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar aktif) ditambah keuntungan (dikurangi kerugian) yang belum diakui, dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui serta dikurangi nilai wajar aset program yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas secara langsung (jika ada).
q. Tambahan Modal Disetor
Akun tambahan modal disetor seluruhnya meliputi agio saham yang merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi saham. Biaya emisi saham merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan saham, dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh dan nilainya dapat diukur secara andal. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima.
Manajemen menerapkan kriteria spesifik berikut di mana pendapatan dari: - penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang dagangan kepada pelanggan, - penjualan ekspor diakui ketika barang dagangan telah dikapalkan, - penjualan konsinyasi melalui pihak ketiga diakui pada saat terjadinya penjualan dari pihak ketiga
tersebut, - jasa sewa diakui sesuai dengan masa sewa (garis lurus) sebagaimana disebutkan di dalam kontrak
sewa.
Seluruh penerimaan dari pelanggan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Diterima di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang fungsional (Rupiah) berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disajikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai kurs yang digunakan untuk konversi ke dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut:
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) 2012 2011
Dolar AS 9.670 9.068 Euro 12.810 11.739 Poundsterling 15.579 13.969 Dolar Hong Kong 1.247 1.167 Dolar Selandia Baru 7.931 7.006 Dolar Australia 10.025 9.203
t. Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan kepada) otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pajak kini diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas).
Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, serta atas kredit pajak dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang masih dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pajak tangguhan diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas).
Pajak Final
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5/2002 tanggal 23 Maret 2002, setiap pendapatan sewa atas tanah dan/atau bangunan merupakan objek dari pajak penghasilan final sebesar 10% dan beban yang berhubungan dengan kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan badan.
Perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas yang terkait dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset ataupun liabilitas pajak tangguhan.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
t. Pajak Penghasilan (lanjutan)
Pajak Final (lanjutan) Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.
u. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan selaku entitas induk selama tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
v. Segmen Operasi
Segmen operasi disajikan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang diberikan oleh para manajer segmen kepada pembuat keputusan operasional. Segmen operasi tersebut dikelola secara independen oleh tiap-tiap manajer yang bertanggungjawab atas kinerja dari masing-masing segmen operasi yang ada dalam lingkup wewenangnya. Sedangkan pembuat keputusan operasional adalah pihak yang melakukan penelaahan terhadap laporan segmen di mana laporan tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen.
3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Adanya ketidakpastian terkait dengan asumsi dan estimasi dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada periode pelaporan berikutnya.
Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Pertimbangan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan seluruh aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g dan 32).
Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi. Mata uang tersebut merupakan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa atau mata uang dari satu negara yang kekuatan persaingan dan pengaruhnya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat dalam menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari operasi Perusahaan dan Entitas Anak.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada tolak ukur yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi mengenai perkembangan masa depan yang ada saat ini dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya
Penyisihan Penurunan Nilai dan Keusangan Persediaan
Penyisihan penurunan nilai masing-masing persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan penurunan ditetapkan berdasarkan estimasi terbaik manajemen dan dievaluasi kembali serta disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi tersebut. Jumlah tercatat persediaan sebelum penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 110.586.849.883 dan Rp 91.772.480.820 (lihat Catatan 7). Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi
Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset berkisar antara 4 sampai dengan 20 tahun (lihat Catatan 2l dan 2m). Estimasi tersebut adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri sejenis. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset yang bersangkutan, dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 71.267.277.531 dan Rp 65.237.468.561 (lihat Catatan 10). Sedangkan jumlah tercatat properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 5.657.249.658 dan Rp 458.169.344 (lihat Catatan 11). Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang bergantung pada pemilihan asumsi aktuaria yang digunakan untuk menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut meliputi antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan sebelumnya yang memiliki pengaruh lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan (lihat Catatan 2p dan 19). Meskipun manajemen berkeyakinan bahwa asumsi pada tanggal pelaporan tersebut wajar dan telah sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas dan beban imbalan kerja jangka panjang. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 348.543.866 dan Rp 1.180.642.668 (lihat Catatan 19).
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29
3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan)
Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Entitas Anak selaku wajib pajak menghitung liabilitas perpajakannya secara self assessment berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Perhitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika sampai dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa daluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang terhutang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan jumlah tercatat tersebut dapat mempengaruhi jumlah tagihan pajak, hutang pajak, beban pajak dan aset pajak tangguhan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 10.049.317.063 dan Rp 6.380.703.314 (lihat Catatan 14b).
4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TSD dan pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TMS dan TGM (lihat Catatan 1d). Seluruh transaksi akuisisi tersebut dilakukan dengan pihak-pihak yang merupakan entitas sepengendali dan hubungan tersebut tidak bersifat sementara. Ringkasan dari transaksi akuisisi saham tersebut adalah sebagai berikut:
Bagian Atas Jumlah Tercatat Biaya Perolehan Aset Bersih Selisih
TSD 3.000.000.000 2.822.024.520 (177.975.480 ) TMS 14.250.000.000 14.373.277.896 123.277.896 TGM 21.007.350.000 25.204.393.660 4.197.043.660
Jumlah 38.257.350.000 42.399.696.076 4.142.346.076
Transaksi di atas merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan oleh karena itu dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Jumlah selisih yang timbul antara biaya perolehan dan bagian proporsional atas jumlah tercatat aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi tersebut yaitu sebesar Rp 4.142.346.076 seluruhnya diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011.
Pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan melakukan akusisi atas saham TSC (lihat Catatan 1d) dari pihak yang merupakan entitas sepengendali dengan ringkasan transaksi sebagai berikut:
Biaya perolehan 27.000.000.000 Bagian atas jumlah tercatat aset bersih TSC 28.509.014.279
Selisih 1.509.014.279
Dalam kaitannya dengan penerapan PSAK No. 38 di atas, seluruh transaksi akusisi saham TSC tersebut seolah-olah telah dilakukan sejak tanggal 1 Januari 2011. Laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disajikan kembali untuk mencerminkan dampak proforma transaksi akusisi saham TSC.
Guna mencerminkan dampak proforma tersebut, seluruh bagian atas laba bersih Entitas Anak sebelum tanggal akusisi dikonsolidasikan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di mana seluruhnya dicatat dan disajikan dalam akun “Dampak Penyesuaian Proforma”.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30
4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Berikut adalah ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebelum transaksi akuisisi saham TSC.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Sebelum Akuisisi TSC
2011 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 7.670.934.960 7.805.898.600 Piutang usaha 36.816.936.646 32.191.374.406 Piutang lain-lain 1.973.544.771 1.026.118.773 Persediaan - bersih 64.905.940.203 51.111.942.990 Uang muka 1.727.905.730 5.152.702.900 Pajak dibayar di muka 1.274.120.414 1.005.751.096 Biaya dibayar di muka 3.100.794.690 696.167.307
Jumlah Aset Lancar 117.470.177.414 98.989.956.072
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 89.326.351 246.455.176 Aset tetap - bersih 29.912.331.578 27.093.855.579 Properti investasi - bersih 16.494.747.171 17.507.258.344 Uang jaminan 675.927.149 446.853.567 Beban emisi saham ditangguhkan 603.238.310 -
Jumlah Aset Tidak Lancar 47.775.570.559 45.294.422.666
JUMLAH ASET 165.245.747.973 144.284.378.738
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31
4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Sebelum Akuisisi TSC
2011 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABLITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek 56.490.946.831 49.370.295.301 Hutang usaha 16.538.129.652 12.423.975.770 Hutang lain-lain 548.999.047 699.220.821 Hutang pajak 890.932.269 1.141.263.943 Pendapatan diterima di muka 343.782.070 34.363.574 Beban masih harus dibayar 1.410.705.597 1.409.051.369 Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 734.602.397 71.900.118
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 76.958.097.863 65.150.070.896
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.586.174.048 87.945.854 Liabilitas pajak tangguhan - bersih 199.507.095 133.373.804 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 1.180.642.668 2.453.958.642
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.966.323.811 2.675.278.300
JUMLAH LIABILITAS 80.924.421.674 67.825.349.196
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham 70.000.000.000 35.000.000.000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 4.142.346.076 (177.975.480) Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali - 37.732.553.467 Saldo laba 7.746.434.442 1.535.547.596
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 81.888.780.518 74.090.125.583 Kepentingan Nonpengendali 2.432.545.781 2.368.903.959
JUMLAH EKUITAS 84.321.326.299 76.459.029.542
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 165.245.747.973 144.284.378.738
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32
4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Setelah Akuisisi TSC
2011 2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 17.197.798.273 13.176.061.621 Piutang usaha 49.643.518.908 45.538.208.970 Piutang lain-lain 2.195.920.016 1.063.962.675 Persediaan - bersih 91.589.506.440 74.911.746.277 Uang muka 4.022.974.280 9.366.455.325 Pajak dibayar di muka 2.577.612.335 1.469.553.555 Biaya dibayar di muka 2.450.776.446 822.001.607
Jumlah Aset Lancar 169.678.106.698 146.347.990.030
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 467.549.953 1.027.786.899 Aset tetap - bersih 65.237.468.561 63.584.326.971 Properti investasi - bersih 458.169.344 492.318.613 Uang jaminan 668.427.149 439.353.567 Aset tidak lancar lainnya 844.285.266 73.133.567 Beban emisi saham ditangguhkan 603.238.310 -
Jumlah Aset Tidak Lancar 68.279.138.583 65.616.919.617
JUMLAH ASET 237.957.245.281 211.964.909.647
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33
4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Setelah Akuisisi TSC
2011 2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek 59.687.176.435 63.497.604.455 Hutang usaha 23.060.917.001 23.455.341.813 Hutang lain-lain 1.671.866.785 1.039.490.468 Hutang pajak 6.380.703.314 4.898.282.404 Beban masih harus dibayar 2.222.398.011 2.578.873.347 Pendapatan diterima di muka 343.782.069 34.363.572 Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.016.876.282 401.904.462
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 95.383.719.897 95.905.860.521
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 4.865.689.029 663.611.488 Liabilitas pajak tangguhan - bersih 199.507.095 133.373.804 Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 1.180.642.668 3.935.739.096
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 6.245.838.792 4.732.724.388
JUMLAH LIABILITAS 101.629.558.689 100.638.584.909
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham 70.000.000.000 35.000.000.000 Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 4.142.346.076 (177.975.480) Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 26.003.180.147 55.166.201.065 Saldo laba 7.746.434.441 1.535.547.596
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 107.891.960.664 91.523.773.181 Kepentingan Nonpengendali 28.435.725.928 19.802.551.557
JUMLAH EKUITAS 136.327.686.592 111.326.324.738
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 237.957.245.281 211.964.909.647
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34
4. TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2011
Sebelum Akusisi Setelah Akusisi TSC TSC
PENJUALAN BERSIH 288.199.231.881 470.116.723.006 BEBAN POKOK PENJUALAN (235.838.683.552 ) (367.696.725.183)
LABA KOTOR 52.360.548.329 102.419.997.823 Penjualan dan pemasaran (18.799.453.655 ) (19.808.019.079) Umum dan administrasi (19.669.683.506 ) (43.054.672.711) Pendapatan lain-lain 1.112.942.708 2.735.452.285 Beban lain-lain (810.616.691 ) (1.774.949.100)
LABA USAHA 14.193.737.185 40.517.809.218 Pendapatan bunga 41.281.972 199.279.638 Beban keuangan (3.075.731.302 ) (3.889.971.783)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 11.159.287.855 36.827.117.073 BEBAN PAJAK PENGHASILAN (2.789.641.097 ) (9.196.405.218)
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 8.369.646.758 27.630.711.855
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA (1.845.118.090 ) (11.475.650.639)
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA 6.524.528.668 16.155.061.216
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 6.524.528.668 16.155.061.216
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk 8.056.004.936 17.686.537.484 Kepentingan nonpengendali 313.641.822 9.944.174.370
JUMLAH 8.369.646.758 27.630.711.855
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk 6.210.886.846 6.210.886.845 Kepentingan nonpengendali 313.641.822 9.944.174.371
JUMLAH 6.524.528.668 16.155.061.216
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35
5. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Kas 300.879.164 202.347.085
Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 11.296.968.011 236.132.623 PT Bank OCBC NISP Tbk 1.955.356.753 7.711.552.506 PT Bank Permata Tbk 940.930.174 1.932.925.615 PT Bank Central Asia Tbk 573.940.579 117.260.787 PT Bank Resona Perdania 401.228.301 575.380.449 PT Bank Sinarmas Tbk 184.689.674 - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 125.726.695 218.966.686 PT Bank UOB Indonesia 103.908.077 34.948.346 PT Bank ICBC Indonesia 2.478.676 2.685.964 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1.745.000 - Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk 10.441.092.376 - PT Bank Resona Perdania 6.174.058.762 2.450.590.909 PT Bank OCBC NISP Tbk 4.925.562.839 2.284.081.210 PT Bank ICBC Indonesia 12.995.997 18.639.454 PT Bank Central Asia Tbk - 28.622.870 Dolar Australia PT Bank OCBC NISP Tbk 470.375.358 143.480.640 Euro PT Bank OCBC NISP Tbk 9.806.979 183.129 Sub-jumlah 37.620.864.251 15.755.451.188
Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk 13.000.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.750.000.000 1.240.000.000 PT Bank Permata Tbk 1.417.718.975 -
Sub-jumlah 18.167.718.975 1.240.000.000
Jumlah 56.089.462.390 17.197.798.273 Tingkat suku bunga deposito berjangka berkisar antara 5,5% - 8,50% per tahun pada tahun 2012 dan
berkisar antara 6,75% - 8,00% per tahun pada tahun 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak-pihak yang berelasi ataupun yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36
6. PIUTANG USAHA
a. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Pihak ketiga 90.864.195.696 48.808.634.202 Pihak berelasi (lihat Catatan 32) 2.585.800.159 834.884.706
Jumlah 93.449.995.855 49.643.518.908
b. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Dolar AS 72.436.186.562 38.717.932.748 Dolar Australia 11.195.349.076 4.583.930.272 Rupiah 9.638.187.794 6.292.188.111 Dolar Selandia Baru 180.272.423 49.467.777
Jumlah 93.449.995.855 49.643.518.908
c. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Lancar 47.804.857.825 33.287.035.906 Telah jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 17.231.868.231 13.711.940.281 31 - 60 hari 17.003.947.074 1.635.476.847 61 - 90 hari 5.281.674.572 182.508.575 Lebih dari 90 hari 6.127.648.153 826.557.299
Jumlah 93.449.995.855 49.643.518.908
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat adanya bukti objektif penurunan nilai atas piutang usaha dan bahwa seluruh saldo tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas piutang.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang usaha TMS dan TGM dijaminkan atas pinjaman dari PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 12).
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37
7. PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Barang jadi 45.618.613.330 36.947.768.947 Bahan baku 33.091.044.421 22.019.969.412 Bahan pembantu 16.325.730.859 16.948.607.712 Barang dalam proses 14.750.278.885 15.285.957.689 Suku cadang 801.182.388 570.177.060
Jumlah 110.586.849.883 91.772.480.820 Penyisihan penurunan nilai persediaan (574.891.245) (182.974.380)
Bersih 110.011.958.638 91.589.506.440
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo awal 182.974.380 182.974.380 Beban penyisihan penurunan nilai persediaan 430.993.363 - Penghapusan persediaan (39.076.498) -
Saldo akhir 574.891.245 182.974.380
Berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas keusangan dan penurunan nilai persediaan. Biaya persediaan yang diakui sebagai bagian dari beban pokok penjualan pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 218.607.514.282 dan Rp 242.059.676.115 (lihat Catatan 26). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan milik Perusahaan, TMS, TGM dan TSC digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 12).
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebanjiran, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan adalah sebagai berikut:
2012 2011
Rupiah 60.555.866.536 37.000.000.000 Dolar AS 5.589.446 7.848.392 Dolar Australia 2.434.821 9.781 Poundsterling 356.604 16.599 Euro 60.923 46.012 Dolar Hong Kong 4.883 4.947
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38
8. UANG MUKA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Pemasok - pihak ketiga 17.213.667.124 3.721.933.100 Pameran 77.800.000 270.241.993 Lain-lain 152.899.978 30.799.187
Jumlah 17.444.367.102 4.022.974.280
Uang muka yang dibayarkan kepada pemasok terkait dengan pembelian persediaan.
9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Sewa 5.832.054.121 2.286.522.098 Asuransi 178.848.819 164.254.348 Jumlah 6.010.902.940 2.450.776.446
10. ASET TETAP
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut:
2012
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi ke Akun Properti
Investasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Tanah 13.790.851.737 - - (3.408.100.000) 10.382.751.737Bangunan dan prasarana
47.569.639.284 1.076.700.000 - (2.591.900.000) 46.054.439.284
Mesin 68.530.830.125 12.053.533.557 6.859.332.016 - 73.725.031.666Peralatan pabrik 3.710.122.349 514.030.085 - - 4.224.152.434Kendaraan 3.810.633.662 373.786.363 119.500.000 - 4.064.920.025Peralatan kantor dan perabot
6.865.721.289 4.228.287.835 - - 11.094.009.124
Sub-jumlah
144.277.798.446
18.246.337.840
6.978.832.016
(6.000.000.000)
149.545.304.270
Aset dalam penyelesaian -
bangunan - 2.092.075.605 - - 2.092.075.605 Jumlah Biaya
Perolehan
144.277.798.446 20.338.413.445 6.978.832.016 (6.000.000.000) 151.637.379.875
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39
10. ASET TETAP (lanjutan)
2012 (lanjutan)
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi ke Akun Properti
Investasi
Saldo Akhir
Akumulasi
Penyusutan
Bangunan dan prasarana
16.139.854.005 2.374.647.626 - (637.175.417) 17.877.326.214
Mesin 53.980.122.693 4.274.471.361 6.431.426.547 - 51.823.167.507Peralatan pabrik 2.366.637.259 279.626.218 - - 2.646.263.477Kendaraan 1.507.157.468 673.173.556 119.500.000 - 2.060.831.024Peralatan kantor dan perabot
5.046.558.460 915.955.662 - - 5.962.514.122
Jumlah Akumulasi Penyusutan
79.040.329.885
8.517.874.423
6.550.926.547
(637.175.417)
80.370.102.344
Nilai Buku 65.237.468.561
71.267.277.531
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Tanah 13.790.851.737 - - - 13.790.851.737Bangunan dan Prasarana
45.860.268.559 1.709.370.725 - - 47.569.639.284
Mesin 65.088.262.559 7.450.600.963 4.008.033.397 - 68.530.830.125Peralatan pabrik 2.985.678.378 724.443.971 - - 3.710.122.349Kendaraan 3.242.244.864 1.736.695.909 1.168.307.111 - 3.810.633.662Peralatan kantor dan perabot
6.133.544.368 732.176.921 - - 6.865.721.289
Jumlah Biaya
Perolehan
137.100.850.465 12.353.288.489 5.176.340.508 - 144.277.798.446 Akumulasi
Penyusutan
Bangunan dan Prasarana
13.592.018.069 2.547.835.936 - - 16.139.854.005
Mesin 51.494.480.166 3.867.040.216 1.381.397.689 - 53.980.122.693Peralatan pabrik 2.145.700.652 220.936.607 - - 2.366.637.259Kendaraan 1.831.879.226 605.136.860 929.858.618 - 1.507.157.468Peralatan kantor dan perabot
4.452.445.381 594.113.079 - - 5.046.558.460
Jumlah Akumulasi Penyusutan
73.516.523.494
7.835.062.698
2.311.256.307
-
79.040.329.885
Nilai Buku 63.584.326.971
65.237.468.561
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40
10. ASET TETAP (lanjutan)
Penyusutan dibebankan pada beban usaha tahun berjalan dengan rincian sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Beban pokok penjualan (lihat Catatan 26) 5.662.156.355 5.380.238.962 Penjualan dan pemasaran (lihat Catatan 27) 365.008.847 76.517.965 Umum dan administrasi (lihat Catatan 28) 2.490.709.221 2.378.305.771 Jumlah 8.517.874.423 7.835.062.698 Perhitungan laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Hasil penjualan 959.557.000 3.229.015.158 Nilai buku 379.810.881 2.865.084.201 Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 29) 579.746.119 363.930.957
Pada tahun 2012, pengurangan aset tetap termasuk pengembalian mesin milik TMS dengan nilai buku Rp 48.094.588 kepada pemasok. Kerugian yang timbul dari pengembalian tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Lain-lain - Lain-lain” Pada tanggal 31 Desember 2012, akun aset dalam penyelesaian seluruhnya merupakan akumulasi biaya pembangunan bangunan pabrik TSC. Persentase jumlah tercatat aset dalam penyelesaian terhadap nilai kontrak adalah sekitar 30%. Bangunan pabrik tersebut diperkirakan akan selesai pada bulan Juni 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 12 dan 16) dan hutang jangka panjang lainnya (lihat Catatan 18) dengan ringkasan sebagai berikut: Kelompok Aset Dijaminkan kepada
Tanah PT Bank Resona Perdania, PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank UOB Indonesia
Mesin dan peralatan pabrik PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bumiputera Finance Seluruh kelompok aset tanah dan bangunan adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebanjiran, kerusuhan, kebakaran, sabotase dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebagai berikut:
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41
10. ASET TETAP (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Rupiah 145.962.655.707 85.331.863.531 Dolar AS 4.000.000 3.100.000
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 41.330.949.799 dan Rp 35.084.412.817.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
11. PROPERTI INVESTASI
Rincian dan mutasi properti investasi adalah sebagai berikut: 2012
Saldo Reklasifikasi Saldo Awal Penambahan Pengurangan dari Akun Akhir Aset Tetap
Biaya Perolehan Tanah - - - 3.408.100.000 3.408.100.000 Bangunan dan prasarana - - - 2.591.900.000 2.591.900.000 Apartemen 682.985.358 - - - 682.985.358
Jumlah Biaya Perolehan 682.985.358 - - 6.000.000.000 6.682.985.358
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana - 129.595.000 - 637.175.417 766.770.417 Apartemen 224.816.014 34.149.269 - - 258.965.283
Jumlah Akumulasi Penyusutan 224.816.014 163.744.269 - 637.175.417 1.025.735.700
Nilai Buku 458.169.344 5.657.249.658
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42
11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan Apartemen 682.985.358 - - 682.985.358 Akumulasi Penyusutan Apartemen 190.666.745 34.149.269 - 224.816.014
Nilai Buku 492.318.613 458.169.344
Penyusutan atas properti investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 163.744.269 dan Rp 34.149.269 yang dibebankan pada akun beban umum dan adminstrasi (lihat Catatan 28).
Reklasifikasi properti investasi pada tahun 2012 terkait dengan:
Tanah dan bangunan pabrik milik TMS yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Bandung dan disewakan kepada PT Nissiel Garment Manufacturer, pihak berelasi (lihat Catatan 32).
Tanah dan bangunan kantor milik TSD yang dikenal dengan nama Trisula Center yang berada di Rawa Buaya, Jakarta Barat. Reklasifikasi tersebut dilakukan mengingat 58,66 % dari bangunan kantor tersebut digunakan sendiri untuk kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2012, bulan Januari 2012, Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) atas properti investasi yang meliputi tanah dan bangunan pabrik milik TMS dan unit apartemen milik TSD masing-masing adalah sebesar Rp 13.296.656.000 dan Rp 1.634.175.000. Properti investasi berupa unit apartemen dengan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun No. 1472/XVI/3/Karet Tengsin adalah atas nama TSD. Nilai wajar dari properti investasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.560.000.000 sebagaimana dilaporkan oleh KJPP Felix Sutandar & Rekan, penilai independen, dengan laporan No. FSR/PV-FS/020122/2012 tanggal 1 Februari 2012.
Manajemen meyakini, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Pada tahun 2011, seluruh properti investasi telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
Properti investasi atas nama TMS digunakan jaminan hutang bank jangka pendek (lihat Catatan 12).
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
PT Bank Resona Perdania Letter of credit 18.132.973.581 17.108.256.275 Aksep ekspor valas 4.835.000.000 8.977.320.000 Demand Loan 1.934.000.000 - Sub-jumlah 24.901.973.581 26.085.576.275 PT Bank OCBC NISP Tbk Post import financing 21.056.305.580 14.386.385.533 Pre export financing 3.168.581.761 - Pinjaman Rekening Koran (PRK) Dolar AS 5.456.614.483 5.134.614.627 Pinjaman Tetap on Demand 1.934.000.000 3.627.200.000 Sub-jumlah 31.615.501.824 23.148.200.160 PT Bank UOB Indonesia Revolving Credit Facility (RCF) 1.000.000.000 10.000.000.000
PT Bank ICBC Demand loan - 453.400.000 Jumlah 57.517.475.405 59.687.176.435
PT Bank Resona Perdania (BRP)
a. TMS
Berdasarkan Akta Perubahan Pengakuan Hutang No. 39 tanggal 15 Juni 2011 dari Notaris Tien Norman Lubis, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat dari BRP tentang “Perubahan Perjanjian Kredit” No. 010396EFB dan 010397EFB tanggal 25 November 2012, TMS, Entitas Anak, memperoleh beberapa fasilitas kredit yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pembelian impor dengan ringkasan sebagai berikut:
Bunga Nama Fasilitas Maksimum Kredit per Tahun
Aksep Ekspor Valuta Asing I $AS 1.300.000 COLF+2% Aksep Ekspor Valuta Asing II $AS 700.000 COLF+2% Sight Letter of Credit $AS 700.000 COLF+2%
Berdasarkan perjanjian tersebut, jumlah maksimum fasilitas sight L/C apabila digunakan bersama-sama dengan fasilitas Kredit Aksep Ekspor Valuta Asing II adalah sebesar $AS 700.000.
Perusahaan telah mendapat persetujuan perpanjangan dari BRP atas seluruh fasilitas di atas sampai dengan tanggal 26 November 2013.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Resona Perdania (BRP) (lanjutan) a. TMS (lanjutan)
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan:
- Tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m2 dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10 dan 11),
- Piutang pihak ketiga TMS senilai $AS 750.000 (lihat Catatan 6), - Persediaan milik TMS dengan nilai sebesar $AS 750.000 (lihat Catatan 7). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain:
- Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset. - Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal.
Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., No. 66 tanggal 28 Juli 2011, TMS melakukan perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan susunan pengurus Perusahaan. Sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari Perusahaan perihal perubahan Anggaran Dasar tersebut.
b. TGM
Berdasarkan Perjanjian Kredit yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 00021BPL dan No.100135EFB, tanggal 26 November 2012, TGM telah memperoleh perpanjangan fasilitas Letter of Credit dan pinjaman aksep dari BRP dengan plafon gabungan sebesar $AS 2.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan dikenai bunga COLF+2,625%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10), persediaan milik TGM senilai Rp 16.000.000.000 (lihat Catatan 7) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara, pemegang saham Perusahaan (lihat Catatan 32).
Selain itu, berdasarkan Perjanjian Kredit (Non-Komitmen) No. 110040FLB tanggal 26 November
2012, TGM juga memperoleh fasilitas PVA Plafond dengan jumlah maksimum $AS 500.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan dikenai bunga COLF+2,75%. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha milik TGM senilai Rp 8.000.000.000 (lihat Catatan 6).
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain melakukan: - Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset. - Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal. Berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari TGM perihal perubahan Anggaran Dasar.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
a. TGM
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Perbankan No. 17 tanggal 15 Juni 2008 dari Notaris Wijaya Sunarman, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat No. 010/Comm/M-Bdg/01010/00674/YW/III/2012 tanggal 11 Mei 2012 yang kemudian dinyatakan dengan Akta Perubahan No. 21 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., TGM memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit dari NISP, yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pembelian impor, dengan ringkasan sebagai berikut:
Bunga Nama Fasilitas Maksimum Kredit Jangka Waktu per Tahun
PRK (Overdraft) Dolar AS $AS 1.000.000 15 Juni 2013 6% - 7% Fasilitas Kombinasi Dolar AS $AS 4.000.000 15 Juni 2013 5% Demand loan Dolar AS $AS 400.000 15 Juni 2013 6%
Fasilitas kombinasi di atas meliputi antara lain fasilitas kredit Post Import Financing (PIF), Letter of Credit dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Dari jumlah gabungan maksimum kredit $AS 4.000.000 tersebut.
Di samping itu, TGM juga memperoleh perpanjangan fasilitas Forex Line Dolar AS dan Pinjaman Rekening Koran dengan maksimum kredit masing-masing sebesar $AS 1.000.000 dan Rp 500.000.000 serta penambahan fasilitas Clean Nego dengan maksimum kredit $AS 2.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 15 Juni 2013 dan dapat diperpanjang kembali.
Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan:
- tanah dan bangunan seluas 14.117 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 15 atas nama TGM yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10);
- jaminan perusahaan dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan) (lihat Catatan 32);
- piutang, persediaan, aset tetap berupa mesin-mesin dan peralatan tekstil milik TGM (lihat Catatan 6, 7 dan 10).
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain mengubah Anggaran Dasar dan susunan pengurus.
Selain itu, TGM juga diwajibkan untuk memelihara rasio debt to equity maksimum 2,75X.
b. TSC
Berdasarkan Perjanjian Pemberian Kredit dari NISP, di mana terakhir telah dirubah dengan Perjanjian Pemberian Kredit No. 016/COMM/M-BDG/01010/00674/YW/V/2012 tanggal 20 Juni 2012, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut:
a. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar $AS 300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
b. Fasilitas Pre Export Financing dengan maksimum kredit sebesar $AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) (lanjutan)
b. TSC (lanjutan)
c. Fasilitas Past Importing Financing (SLC/ULC/UPAS/SKBDN) dengan maksimum kredit sebesar
$AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan L/C.
d. Fasilitas Forex Line dengan maksimum kredit sebesar $AS 3.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan hedging kurs.
Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan:
a. Tanah dan bangunan pabrik dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No.16 dan 38 yang terletak di Komplek Industri Trikencana, Kopo Soreang, KM 11,5, Bandung atas nama TSC dengan nilai sebesar Rp 25.225.000.000 (lihat Catatan 10).
b. Mesin-mesin garmen milik TSC dengan nilai sebesar Rp 17.727.000.000 (lihat Catatan 10). c. Persediaan milik TSC dengan nilai sebesar Rp 10.000.000.000 (lihat Catatan 7).
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TSC tanpa persetujuan tertulis dari NISP, tidak
diperkenankan untuk antara lain:
- merubah susunan pemegang saham dan pengurus, - merubah sifat dan kegiatan usaha, - melakukan konsolidasi, merger, dan akuisisi,
- menerima pinjaman dari pihak lain kecuali perjanjian yang telah ada sebelum perjanjian dilakukan,
- membubarkan perseroan dan/atau mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran kepada Pengadilan Niaga,
- mendapatkan fasilitas kredit baru dari bank lain dan/atau lembaga keuangan lainnya, - mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban perseroan berdasarkan perjanjian kredit kepada pihak lain.
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2010 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., yang telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Akta No. 37 tanggal 17 Juli 2012 dari Notaris Elisa Kurniati, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (lihat Catatan 16) dengan rincian sebagai berikut:
- Fasilitas Promissory Notes (PN) yang kemudian diubah menjadi fasilitas Revolving Credit Facility (RCF) dengan maksimum kredit sebesar Rp 17.800.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 20 April 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun.
- Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun. Seluruh saldo yang timbul dari fasilitas ini diakui sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang (lihat Catatan 16).
- Penambahan dalam bentuk Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar Rp 1.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 20 April 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank UOB Indonesia (UOB) (lanjutan)
Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan:
- tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 6.315 m2 dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 794/Ledeng atas nama Winiaty Suherlan (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Cidadap, Bandung,
- tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 125 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 670/Selapanjang Jaya atas nama Perusahaan yang berada di Kecamatan Neglasari, Tangerang (lihat Catatan 10),
- tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 620 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 641/Selapanjang Jaya atas nama Perusahaan yang berada di Kecamatan Neglasari, Tangerang (lihat Catatan 10),
- jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan) (lihat Catatan 32),
- persediaan milik Perusahaan dengan nilai sebesar Rp 20.000.000.000 (lihat Catatan 7).
Sehubungan dengan perjanjian kredit di atas, tanpa persetujuan tertulis dari UOB, Perusahaan tidak diperkenankan untuk antara lain:
- Membubarkan perseroan atau meminta dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang melalui Pengadilan Niaga.
- Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Perusahaan untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha perusahaan sehari-hari.
- Mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung (corporate guarantor) yang baru kepada pihak lain.
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) TMS Berdasarkan Akta Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., No. 173 dan 174 tentang Perjanjian Kredit dan Perjanjian Pembukaan Letter of Credit yang masing-masing bertanggal 26 Juli 2010 di mana kemudian telah diubah terakhir dengan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 098/ICBC-BDG/PTD/VII/2011/P1 dan No. 099/ICBC-BDG/LC/VII/2011/P1 yang masing-masing bertanggal 25 Juli 2011, TMS memperoleh fasilitas pinjaman tetap on demand dan fasilitas Sight Letter of Credit dengan maksimum kredit masing-masing sebesar $AS 1.000.000 dan $AS 500.000. Kedua fasilitas tersebut digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan dikenai bunga 6% per tahun (dapat berubah sewaktu-waktu).
Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yaitu hingga tanggal 26 April 2013 dan dapat diperpanjang kembali.
Pinjaman tersebut dijamin antara lain dengan: a. Tanah dengan luas keseluruhan 820 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 00105/Ciracas
atas nama Chandra Andriati (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur;
b. Tanah dengan luas keseluruhan 106.910 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 89/Ciracas atas nama PT Southern Cross Textile Industry (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur;
Sehubungan dengan perjanjian tersebut, TMS tanpa persetujuan tertulis dari ICBC tidak diperkenankan untuk antara lain:
a. Menjaminkan aset. b. Memperoleh pinjaman/memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. c. Mengubah Anggaran Dasar, susunan pengurus dan pemegang saham.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) (lanjutan)
TMS (lanjutan)
Selain hal tersebut diatas, TMS diwajibkan untuk menjaga rasio hutang terhadap modal dengan nilai maksimum 1,50X.
Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., No. 66 tanggal 28 Juli 2011, TMS melakukan perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan pengurus. Sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari ICBC, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari TMS perihal perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan pengurus serta pembagian dividen.
Seluruh fasilitas ini telah dilunasi pada tahun 2012.
13. HUTANG USAHA
a. Rincian hutang usaha berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Pihak ketiga 29.094.556.799 20.683.356.380 Pihak berelasi (lihat Catatan 32) 5.721.362.553 2.377.560.621
Jumlah 34.815.919.352 23.060.917.001
b. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Dolar AS 23.334.142.981 11.438.959.736 Rupiah 9.560.137.323 10.340.031.820 Dolar Australia 1.794.057.960 1.247.973.192 Euro 114.042.134 22.178.466 Poundsterling 13.130.449 11.773.787 Dolar Hong Kong 408.505 -
Jumlah 34.815.919.352 23.060.917.001
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49
13. HUTANG USAHA (lanjutan)
c. Sedangkan rincian akun hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Belum jatuh tempo 11.746.618.403 8.051.332.061 Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 11.553.842.430 5.650.377.342 31 - 60 hari 5.961.755.209 4.129.219.753 61 - 90 hari 943.722.881 2.196.673.834 Lebih dari 90 hari 4.609.980.429 3.033.314.011
Jumlah 34.815.919.352 23.060.917.001
Tidak ada jaminan khusus yang diberikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan
hutang usaha di atas.
14. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar di Muka Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
b. Hutang Pajak
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Perusahaan Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2) final 99.611.061 53.001.447 Pasal 21 62.634.898 27.771.926 Pasal 23 10.539.054 10.736.696 Pasal 25 45.498.665 55.323.271 Pasal 26 48.484.568 45.669.524 Pasal 29 1.471.058 4.843.639 Pajak Pertambahan Nilai 329.293.481 -
Sub-jumlah 597.532.785 197.346.503
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Entitas Anak Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2) final 23.641.452 109.115.362 Pasal 21 922.746.115 294.593.178 Pasal 23 97.559.522 11.455.782 Pasal 25 575.151.066 201.610.812 Pasal 26 18.302.682 - Pasal 29 7.814.383.441 5.013.175.996 Pajak Pertambahan Nilai - 553.405.681
Sub-jumlah 9.451.784.278 6.183.356.811
Jumlah 10.049.317.063 6.380.703.314
c. Beban Pajak Penghasilan
Rincian beban pajak penghasilan tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Pajak kini Perusahaan 741.741.250 546.739.250 Entitas Anak 14.420.668.176 8.023.295.731
Sub-jumlah 15.162.409.426 8.570.034.981
Pajak tangguhan 177.672.496 626.370.237
Jumlah 15.340.081.922 9.196.405.218
d. Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Laba sebelum beban pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 59.733.116.480 36.827.117.073 Dikurangi laba sebelum beban pajak penghasilan - Entitas Anak (57.211.164.267 ) (34.718.154.030) Pendapatan dividen dari Entitas Anak yang dieliminasi 5.570.750.000 4.750.000.000
Laba sebelum beban pajak penghasilan yang diatribusikan kepada Perusahaan 8.092.702.213 6.858.963.043
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
51
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Beda waktu Penyisihan penurunan nilai persediaan 324.981.387 66.542.475 Beban imbalan kerja karyawan 177.204.189 109.745.424 Pembayaran manfaat karyawan melalui program dana pesangon (119.423.250) (71.211.823)
Beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak 92.409.519 84.373.534 Pendapatan dividen yang bukan merupakan objek pajak penghasilan (5.570.750.000) (4.750.000.000) Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final (30.158.964) (111.455.486)
Taksiran penghasilan kena pajak - Perusahaan 2.966.965.094 2.186.957.167
Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan hutang pajak penghasilan Pasal 29 - Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) 2.966.965.000 2.186.957.000
Beban pajak penghasilan - kini 741.741.250 546.739.250
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 22 129.937.000 - Pasal 23 44.700.000 755.272 Pasal 25 565.633.192 541.140.339
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 740.270.192 541.895.611
Hutang pajak penghasilan Pasal 29 - Perusahaan 1.471.058 4.843.639
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan jumlah yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 59.733.116.480 36.827.117.073 Laba sebelum beban pajak penghasilan -
Entitas Anak (57.211.164.267) (34.718.154.030 )
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
52
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Penghasilan dividen dari Entitas Anak yang dieliminasi 5.570.750.000 4.750.000.000
Laba sebelum beban pajak penghasilan yang diatribusikan kepada Perusahaan 8.092.702.213 6.858.963.043
Beban pajak penghasilan badan yang dihitung pada tarif pajak yang berlaku 2.023.175.500 1.714.740.750
Pengaruh pajak atas beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan
secara pajak 23.102.380 21.093.352 Penghasilan yang telah dikenakan pajak
penghasilan bersifat final (1.400.227.241) (1.215.363.871) Penyesuaian lainnya 16.635.627 -
Beban pajak penghasilan Perusahaan 662.686.266 520.470.231 Entitas Anak 14.677.395.656 8.675.934.987
Beban pajak penghasilan konsolidasian 15.340.081.922 9.196.405.218
Jumlah taksiran penghasilan kena pajak di atas menjadi dasar dalam perhitungan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2012 dan 2011 yang disampaikan kepada Kantor Pajak. e. Pajak Penghasilan Tangguhan
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan Perusahaan 79.054.954 26.269.019 Entitas Anak 187.047.046 48.976.787
266.102.000 75.245.806 Beban Pajak Penghasilan Tangguhan Entitas Anak (443.774.496) (701.616.043) Bersih (177.672.496) (626.370.237)
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
53
14. PERPAJAKAN (lanjutan)
e. Pajak Penghasilan Tangguhan (lanjutan)
Sedangkan rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan yang seluruhnya timbul dari perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Aset Pajak Tangguhan - Bersih Perusahaan 168.381.313 89.326.351 Entitas Anak 258.861.986 378.223.602
Jumlah 427.243.299 467.549.953 Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih Entitas Anak (336.872.937) (199.507.095) 15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini merupakan beban yang masih harus dibayarkan atas:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Bonus 1.140.846.226 - Jaminan sosial tenaga kerja 456.989.849 177.575.319 Pengangkutan 437.294.141 406.092.766 Listrik, air dan telepon 376.038.912 291.531.536 Royalti (lihat Catatan 35) 234.000.000 - Promosi dan pemasaran 67.290.470 699.633.228 Komisi 41.250.000 104.237.224 Asuransi 16.888.695 163.351.442 Lain-lain 496.708.125 379.976.496
Jumlah 3.267.306.418 2.222.398.011
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
PT Bank OCBC NISP Tbk - Term Loan 1 (TL) 4.639.099.247 - PT Bank UOB Indonesia - Kredit Investasi Aset Tetap 2 (KIAT 2) 2.277.777.778 2.944.444.444 PT Bank Resona Perdania - Term Loan (TL) 1.714.239.580 -
Jumlah 8.631.116.605 2.944.444.444
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
54
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 2.783.284.973 594.444.444
Bagian jangka panjang 5.847.831.632 2.350.000.000
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
Berdasarkan surat penegasan persetujuan kredit dari (NISP) No. 016/COMM/M-BDG/01010/00674/YW/V/2012 tanggal 20 Juni 2012, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut:
a. Fasilitas kredit Term Loan (TL) 1 dengan maksimum kredit sebesar $AS 550.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 10 Juni 2016. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun.
b. Fasilitas kredit TL 2 dengan maksimum kredit sebesar $AS 600.000. Jangka waktu fasilitas 60 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun.
Seluruh fasilitas pinjaman di atas dikenakan pembatasan serta dijamin dengan jaminan yang sama seperti halnya hutang jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 12) ditambah dengan jaminan berupa mesin-mesin senilai Rp 5.800.000.000 (lihat Catatan 10).
PT Bank UOB Indonesia (UOB)
Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2011 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., dan telah diubah dengan Perjanjian Kredit No. 10/BRV/0134 tanggal 3 Desember 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000.000.000.
Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun. Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan jaminan dan memiliki pembatasan yang sama seperti halnya hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 12).
PT Bank Resona Perdania (BRP)
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 120018FLB tanggal 21 Februari 2012, TMS memperoleh Fasilitas Kredit Non Revolving dengan maksimum kredit sebesar $AS 225.000. Fasilitas ini digunakan untuk investasi.
Jangka waktu fasilitas sampai dengan 22 Februari 2015 dan dikenai bunga sebesar COLF + 2,375% per tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan mesin–mesin senilai $AS 288.286,13 atau setara dengan Rp 2.591.692.309 (lihat Catatan 10).
Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari BRP, tidak diperkenankan untuk antara lain:
- Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja ataupun pinjaman lainnya;
- Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain; - Membayar hutang dan/atau memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam
rangka menjalankan usaha sehari-hari; - Mengajukan permohonan pailit; - Membagikan dividen kepada pemegang saham; - Melakukan penggabungan usaha (merger) atau konsolidasi dan mengakuisisi perusahaan lain.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
55
17. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa perjanjian untuk pembiayaan kendaraan. Jangka waktu dari masing-masing perjanjian pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga efektif yang berkisar antara 7,55% hingga 11,76% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian pembayaran minimum di masa depan berdasarkan perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Sampai dengan satu tahun 1.660.099.480 1.651.836.988 Lebih dari satu tahun sampai dua tahun 1.229.092.279 1.536.844.201 Lebih dari dua tahun 90.649.194 1.052.440.124
Jumlah 2.979.840.953 4.241.121.313 Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo 153.935.687 303.000.446
Nilai sekarang atas pembayaran minimum 2.825.905.266 3.938.120.867
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 1.539.514.756 1.422.431.838
Bagian jangka panjang 1.286.390.510 2.515.689.029
Perjanjian pembiayaan di atas dijamin dengan kendaraan yang menjadi objek dari perjanjian yang bersangkutan di mana Perusahaan dan Entitas Anak tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas kendaraan tersebut sampai dengan perjanjian pembiayaan lunas.
18. HUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG
Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit No. CJ00353-11 tanggal 9 Februari 2012, TGM memperoleh fasilitas kredit dari PT Bumiputera Finance (pihak ketiga) untuk pembiayaan pembelian mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan Februari 2015 dengan tingkat bunga efektif yang berkisar antara 9% hingga 12%.
Rincian pembayaran minimum di masa depan dari perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut:
Sampai dengan satu tahun 352.909.261 Lebih dari satu tahun sampai dua tahun 341.103.738 Lebih dari dua tahun 83.434.211
Jumlah 777.447.210
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo 33.160.655
Nilai sekarang atas pembayaran minimum 744.286.555
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 330.794.068
Bagian jangka panjang 413.492.487
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56
18. HUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan)
Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin yang dimiliki oleh TGM senilai $AS 128.281 (lihat Catatan 10). TGM tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas mesin tersebut sampai dengan pinjaman tersebut dilunasi.
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang minimum yang diwajibkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Liabilitas tersebut diakui berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing bertanggal 31 Desember 2012 dan 2 Februari 2011 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
2012 2011
Umur pensiun normal (tahun) 55 55 Tingkat kenaikan gaji (per tahun) 6% 6% Tingkat bunga diskonto (per tahun) 7% 7% Tingkat pengunduran diri (per tahun) 6% sampai dengan usia 20 6% sampai dengan usia 20
dan berkurang secara linear dan berkurang secara linear sampai dengan 0% sampai dengan 0%
pada usia 52 pada usia 52 Hasil yang diharapkan dari aset program 7% 7% Tingkat mortalitas TMI 2011 TMI 2011
Perubahan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali
2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo awal tahun 6.627.858.962 4.578.674.143 Beban jasa kini 852.236.211 619.730.801 Beban bunga 530.228.718 457.867.416 Pembayaran iuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan (877.247.219) (71.211.823) Kerugian aktuarial 1.604.586.711 1.042.798.425
Saldo akhir tahun 8.737.663.383 6.627.858.962
Perubahan dari nilai wajar aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo awal tahun 5.235.636.448 - Iuran yang diterima 3.113.357.308 5.235.636.448 Pembayaran manfaat dari asuransi (757.823.969) - Hasil yang diharapkan dari aset program 366.494.551 - Kerugian aktuarial (74.263.445) -
Saldo akhir tahun 7.883.400.893 5.235.636.448
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Nilai kini liabilitas imbalan pasti 8.737.663.383 6.627.858.962 Nilai wajar aset program (7.883.400.893) (5.235.636.448)
854.262.490 1.392.222.514 Kerugian aktuarial yang belum diakui (505.718.624) (211.579.846)
Jumlah Liabilitas yang diakui dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 348.543.866 1.180.642.668
Komponen dari beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Biaya jasa kini 852.236.211 619.730.801 Biaya bunga 530.228.718 457.867.416 Hasil yang diharapkan dari aset program (366.494.551) 1.439.594.523 Kerugian aktuarial 1.384.711.378 34.559.103
Jumlah Beban Imbalan Kerja Karyawan 2.400.681.756 2.551.751.843
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo awal 1.180.642.668 3.935.739.096 Beban imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 28) 2.400.681.756 2.551.751.843 Pembayaran manfaat karyawan melalui program dana pesangon (3.232.780.558) (5.306.848.271)
Saldo Akhir 348.543.866 1.180.642.668
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
58
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)
Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini imbalan pasti dan penyesuaian yang timbul atas aset (liabilitas) program adalah sebagai berikut:
2012 2011 2010 2009 2008 Nilai kini
liabilitas imbalan pasti (8.737.663.383) (6.627.858.962) (4.578.674.143) (2.778.894.384) (2.321.662.831)
Nilai wajar aset program 7.883.400.893 5.235.636.448 - - -
Defisit (854.262.490) (1.392.222.514) (4.578.674.143) (2.778.894.384) (2.321.662.831)
Penyesuaian liabilitas program 676.575.989 (271.425.524) 523.828.043 (52.671.834) -
Penyesuaian aset program
(177.686.501) (1.663.648.038) - - -
Berdasarkan Perjanjian Penutupan Pesangon, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak (kecuali TSD dan TDB) telah mengalihkan sebagian tanggung jawab atas liabilitas minimum pembayaran imbalan pasca kerja jangka panjang, sebagaimana diatur di dalam Undang-undang, dengan mengikuti program asuransi dana pesangon (iuran pasti) yang diselenggarakan oleh PT AIA Financial, pihak ketiga. Jumlah iuran pasti yang dibayarkan selama tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 877.247.219 dan Rp 71.211.823.
20. MODAL SAHAM
Susunan Pemegang Saham
Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
2012
Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan (%) Jumlah
PT Trisula Insan Tiara 420.000.000 42,00 42.000.000.000 PT Karya Dwimanunggal Sejahtera 280.000.000 28,00 28.000.000.000 Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) 300.000.000 30,00 30.000.000.000
Jumlah 1.000.000.000 100,00 100.000.000.000
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
59
20. MODAL SAHAM (lanjutan)
Sedangkan rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
2011
Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan (%) Jumlah
PT Trisula Insan Tiara 420.000.000 60,00 42.000.000.000 PT Karya Dwimanunggal Sejahtera 280.000.000 40,00 28.000.000.000
Jumlah 700.000.000 100,00 70.000.000.000
Perubahan jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Saldo 1 Januari 2011 - setelah memperhitungkan dampak perubahan nilai nominal saham (lihat Catatan 20a) 350.000 saham
Penambahan modal saham (lihat Catatan 20b) 350.000 saham
Saldo 31 Desember 2011 700.000 saham Penambahan modal saham melalui penawaran umum perdana
(lihat Catatan 1c dan 20d) 300.000 saham
Saldo 31 Desember 2012 1.000.000 saham
a. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 2 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 2 Maret 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk mengubah nilai nominal saham dari semula Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
b. Pada tanggal 20 Juni 2011, sesuai dengan hasil keputusan RUPSLB yang telah dinyatakan dengan Akta No. 58 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar Rp 35.000.000.000 yang terbagi atas 350.000.000 saham menjadi sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara dan PT Karya Dwimanunggal Sejahtera masing-masing sebesar 210.000.000 saham dan 140.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 21.000.000.000 dan Rp 14.000.000.000.
Peningkatan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-34494.AH.01.02.Tahun2011 tanggal 8 Juli 2011.
c. Berdasarkan Berita Acara RUPSLB yang dinyatakan dengan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., No. 2 tanggal 1 Februari 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain:
- Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, - Menerbitkan saham baru dalam simpanan sebanyak-banyaknya 400.000.000 saham dengan nilai
keseluruhan Rp 40.000.000.000 melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat. - Menerbitkan waran, apabila dianggap perlu berdasarkan keputusan Direksi, sebanyak-banyaknya
100.000.000 lembar atau senilai Rp 10.000.000.000
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
60
20. MODAL SAHAM (lanjutan)
- Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Trisula International Tbk dan peningkatan modal dasar menjadi Rp 280.000.000.000 yang terbagi atas 2.800.000.000 dengan nilai nominal Rp 100).
Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-07845.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 15 Februari 2012.
d. Pada tanggal 6 Juli 2012, sesuai dengan Pernyataan Dewan Komisaris Sehubungan Dengan Penawaran Umum Terbatas PT Trisula International Tbk sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 11 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Dewan Komisaris Perusahaan telah menyatakan kepastian atas jumlah peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham menjadi sebesar Rp 100.000.000.000 yang terbagi atas 1.000.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara, PT Karya Dwimanunggal Sejahtera dan masyarakat masing-masing sejumlah 420.000.000 saham, 280.000.000 saham dan 300.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 42.000.000.000, Rp 28.000.000.000 dan Rp 30.000.000.000. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminstrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-29704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012.
Pengelolaan Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas guna mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola dan melakukan penyesuaian terhadap struktur permodalan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan kebutuhan bisnis. Dalam rangka memelihara dan mengelola struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan besaran dividen bagi pemegang saham, menerbitkan saham baru, melakukan penawaran umum (lihat Catatan 1c), membeli kembali saham yang beredar, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman ataupun menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Kebijakan manajemen adalah mempertahankan secara konsisten struktur permodalan yang sehat dalam jangka panjang guna mengamankan akses terhadap berbagai alternatif pendanaan pada biaya (cost of fund) yang wajar. Tidak ada ketentuan ataupun peraturan khusus yang ditetapkan bagi Perusahaan mengenai jumlah permodalan selain dari yang diatur di dalam Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007. Namun demikian, terkait dengan persyaratan di dalam fasilitas hutang bank, Perusahaan dimungkinkan untuk wajib memelihara rasio keuangan tertentu. Sebagaimana praktek yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio hutang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara hutang neto dengan modal. Hutang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas, termasuk dengan KNP. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
61
20. MODAL SAHAM (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali
2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Jumlah liabilitas 123.691.800.811 101.629.558.689 Dikurangi kas dan setara kas 56.089.462.390 17.197.798.273
Hutang neto 67.602.338.421 84.431.760.416
Jumlah ekuitas 242.556.471.149 136.327.686.592
Rasio hutang terhadap modal 0,28 0,62
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Pada tanggal 31 Desember 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut: Agio saham sehubungan dengan penawaran umum perdana (lihat Catatan 1c) 60.000.000.000 Dikurangi biaya emisi saham (5.590.000.000)
Bersih 54.410.000.000
22. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
Berdasarkan Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 2 Maret 2011 sebagaimana dinyatakan dengan Akta No. 1 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., telah menyetujui penyisihan cadangan wajib sejumlah Rp 1.000.000.000 dari saldo laba tanggal 31 Desember 2010.
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo Awal 28.435.725.928 19.802.551.557 Bagian kepentingan nonpengendali atas Laba tahun berjalan 14.171.668.387 9.944.174.371 Dividen tunai Entitas Anak (lihat Catatan 24) (4.274.250.000) - Dividen tunai TMS dan TSC (lihat Catatan 24) - (14.811.000.000) Bagian penambahan setoran modal saham TDB oleh pemegang saham nonpengendali 14.700.000.000 - Bagian penambahan setoran modal saham TSC oleh pemegang saham nonpengendali - 13.500.000.000
Saldo Akhir 53.033.144.315 28.435.725.928
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
62
24. DIVIDEN TUNAI
Perusahaan
Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham No. 23 tanggal 15 Februari 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 2.000.000.000 atau sebesar Rp 2 per saham.
Entitas Anak
Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 137 tanggal 30 Desember 2011 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 28 Desember 2011, para pemegang saham TSC telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun 2011 sebesar Rp 29.122.000.000 atau sebesar Rp 5.239.655 per saham yang berasal dari laba bersih sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 70 tanggal 30 April 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham TSC telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 8.000.000.000 atau sebesar Rp 1.439.366 per saham.
Pada 14 Oktober 2011, Sesuai keputusan RUPST, pemegang saham TMS menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2010 sebesar Rp 5.000.000.000 atau 5.000.000 per saham.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012 para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 2.700.000.000 atau sebesar Rp 2.700.000 per saham.
Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta No. 42 tanggal 19 Maret 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosihardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham TGM telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 745.000.000 atau sebesar Rp 35.476 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012 para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 1.800.000.000 atau sebesar Rp 85.714 per saham.
Berdasarkan Risalah Rapat umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 April 2012, para pemegang saham TSD telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 600.000.000 atau sebesar Rp 31.088 per saham.
25. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Penjualan produk pakaian jadi Ekspor 470.875.678.184 413.429.063.288 Lokal Konsinyasi 50.701.819.727 39.120.617.665 Non-konsinyasi 37.309.018.064 17.567.042.053
Jumlah 558.886.515.975 470.116.723.006
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
63
25. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Pelanggan dengan nilai penjualan yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama tahun berjalan adalah kepada Trans International Fashion Ltd dan Wisco Australia Pty dengan rata-rata nilai transaksi masing-masing sekitar 11% dan 17% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 17% dan 26% pada tanggal 31 Desember 2011.
26. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Bahan baku yang digunakan 218.607.514.282 242.059.676.115 Upah langsung 71.223.357.307 35.197.870.272 Beban jasa maklon dan biaya produksi tidak langsung lainnya 76.366.178.673 67.503.365.140 Penyusutan (lihat Catatan 10) 5.662.156.355 5.380.238.962
Jumlah biaya produksi tahun berjalan 371.859.206.617 350.141.150.489
Persediaan setengah jadi (lihat Catatan 7) Awal tahun 15.285.957.689 14.762.664.292 Akhir tahun (14.750.278.885) (15.285.957.689 )
Beban pokok produksi 372.394.885.421 349.617.857.092 Pembelian persediaan barang jadi - bersih 48.757.855.925 32.011.658.748
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 421.152.741.346 381.629.515.840 Persediaan barang jadi (lihat Catatan 7) Awal tahun 36.947.768.947 23.014.978.290 Akhir tahun (45.618.613.330) (36.947.768.947)
Beban pokok penjualan 412.481.896.963 367.696.725.183
Tidak ada pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama tahun berjalan.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
64
27. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Gaji dan tunjangan 11.569.180.211 7.477.046.297 Operasional gerai penjualan 8.625.014.854 5.334.280.783 Pengangkutan 8.221.889.441 2.148.364.567 Komisi 2.308.328.675 1.102.823.633 Promosi 1.824.394.991 1.320.141.049 Royalti (lihat Catatan 35) 1.639.893.550 1.016.800.215 Perlengkapan 418.651.797 390.012.855 Pemeliharaan dan perawatan 389.204.890 318.200.522 Penyusutan (lihat Catatan 10) 365.008.847 76.517.965 Perjalanan dinas 275.811.444 530.794.811 Jamuan dan sumbangan 21.399.972 9.640.370 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000) 108.451.772 83.396.012
Jumlah 35.767.230.444 19.808.019.079
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Gaji dan tunjangan 31.360.200.132 27.229.977.651
Perjalanan dinas 2.672.609.594 1.032.394.461
Penyusutan (lihat Catatan 10 dan 11) 2.654.453.490 2.412.455.040 Alat tulis dan perlengkapan kantor 2.641.590.990 1.816.223.505
Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 19) 2.400.681.756 2.551.757.843 Jamuan dan sumbangan 1.827.950.614 470.905.487 Informasi dan teknologi 1.606.897.046 722.737.703 Jasa profesional 1.510.225.778 1.281.863.535 Administrasi bank 1.494.621.581 1.123.308.297
Listrik, air dan telepon 891.647.185 1.864.147.689
Pemeliharaan dan perawatan 582.009.710 853.128.090 Asuransi 558.404.340 249.984.570
Pelatihan 541.255.917 907.789.036 Perizinan 241.300.686 128.563.670 Sewa 208.986.668 181.421.168 Pajak 23.885.258 86.339.360 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000) 575.285.783 141.675.606
Jumlah 51.792.006.528 43.054.672.711
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
65
29. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Sewa 1.967.470.787 1.577.864.385 Laba selisih kurs 1.144.906.281 - Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 10) 579.746.119 363.930.957 Lain-lain 778.529.018 793.656.943
Jumlah 4.470.652.205 2.735.452.285
30. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Bunga atas pinjaman bank 2.578.044.983 3.660.028.122 Bunga atas hutang pembiayaan konsumen 1.459.002.285 229.943.661
Jumlah 4.037.047.268 3.889.971.783
31. LABA PER SAHAM
Perhitungan laba per saham sebagaimana disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Laba tahun berjalan - sebelum dampak penyesuaian proforma yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk 23.715.532.038 6.210.886.845 Jumlah rata-rata tertimbang saham (lihat Catatan 2u dan 20) 852.459.016 536.986.301
Laba per Saham 27,82 11,57
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan efektif pada tahun 2013.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
66
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha utamanya, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi yang dilakukan pada persyaratan dan ketentuan sebagaimana pada umumnya. Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi tersebut diikhtisarkan sebagai berikut:
No Nama Pihak Sifat Relasi Jenis Transaksi
1. PT Trisula Insan Tiara Pemegang saham Sewa kantor (lihat Catatan 29 dan 20) 2. PT Karya Dwimanunggal Pemegang saham Sewa kantor Sejahtera (lihat Catatan 20 dan 29) 3. PT Trisula Textile Industries Entitas sepengendali Sewa kantor dan (lihat Catatan 12, 29 dan 26) pembelian persediaan 4. PT Tritirta Inti Mandiri Entitas sepengendali Penjualan dan sewa kantor (lihat Catatan 29)
5. PT Southern Cross Entitas sepengendali Penjamin hutang bank, Textile Industry sewa kantor dan (lihat Catatan 12 dan 26) pembelian persediaan
6. PT Nissiel Garment Entitas sepengendali Penjualan dan sewa pabrik Manufacturer (lihat Catatan 25) 7. PT Mido Indonesia Entitas sepengendali Penjualan (lihat Catatan 25) 8. PT Chitose Entitas sepengendali Sewa kantor Indonesia Manufacturing (lihat Catatan 29) 9. Chandra Andriati Direksi dari perusahaan Penjamin hutang bank (lihat Catatan 12) afiliasi 10. Winiaty Suherlan Anggota keluarga dekat Penjamin hutang bank (lihat Catatan 12) dari manajemen kunci Perusahaan
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
67
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi di atas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Piutang usaha (lihat Catatan 6) Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara 79.784.100 40.251.800 PT Karya Dwimanunggal Sejahtera 39.215.000 Entitas sepengendali PT Tritirta Inti Mandiri - 39.215.000 PT Mido Indonesia 2.434.501.059 632.133.732 PT Trisula Textile Industries 27.900.000 PT Southern Cross Textile Industry 4.400.000 4.400.000 PT Nissiel Garment Manufacturer - 117.733.299 PT Chitose Indonesia Manufacturing - 1.150.875
Jumlah 2.585.800.159 834.884.706
% terhadap jumlah aset 0,71% 0,35%
Hutang usaha (lihat Catatan 13) Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara 56.802.762 43.389.212 Entitas sepengendali PT Nissiel Garment Manufacturer 3.286.390.114 - PT Trisula Textile Industries 1.939.680.336 1.893.359.912 PT Southern Cross Textile Industry 438.489.341 440.811.497
Jumlah 5.721.362.553 2.377.560.621
% terhadap jumlah liabilitas 4,63% 2,34%
Hutang lain-lain Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara 261.537.130 - Entitas sepengendali PT Chitose Indonesia Manufacturing 92.930.700 -
Jumlah 354.467.830 -
% terhadap jumlah liabilitas 0,29% 0,00%
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
68
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Penjualan (lihat Catatan 25) Entitas sepengendali PT Mido Indonesia 5.699.636.756 1.531.137.291 PT Nissiel Garment Manufacturer 524.544.344 380.728.519
Jumlah 6.224.181.100 1.911.865.810
% terhadap jumlah penjualan bersih 1,11% 0,40%
Pembelian Entitas sepengendali PT Nissiel Garment Manufacturer 15.143.285.347 12.117.212.933 PT Trisula Textile Industries 8.559.136.785 3.134.242.362 PT Southern Cross Textile Industry 2.175.110.940 - PT Nissiel Garment Manufacturer - 730.169.980
Jumlah 25.877.533.072 15.981.625.275
% terhadap jumlah penjualan bersih 4,63% 3,40%
Imbalan kerja manajemen kunci
Dewan Komisaris Gaji dan imbalan jangka pendek 250.250.000 147.416.667
Dewan Direksi Gaji dan imbalan jangka pendek 1.536.707.000 1.007.420.667 Imbalan pasca kerja jangka panjang (lihat Catatan 2p dan 19) 30.015.021 21.167.147
Sub Jumlah 1.566.722.021 1.028.587.814
Jumlah 1.816.972.021 1.176.004.481
% terhadap jumlah beban usaha 3,51% 2,73%
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
69
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Aset Keuangan
Ringkasan aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang seluruhnya dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g) adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Kas dan setara kas 56.089.462.390 17.197.798.273 Piutang usaha 93.449.995.855 49.643.518.908 Piutang lain-lain 638.428.248 2.195.920.016 Uang jaminan 1.855.109.188 668.427.149
Jumlah aset keuangan 152.032.995.681 69.705.664.346
% terhadap jumlah aset 42% 29%
Aset keuangan, selain uang jaminan, seluruhnya merupakan aset lancar yang berjangka pendek di mana jumlah tercatat aset tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya. Uang jaminan sekalipun berjangka panjang namun dicatat sebesar biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal. Liabilitas Keuangan
Ringkasan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang seluruhnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Hutang bank jangka pendek 57.517.475.405 59.687.176.435 Hutang usaha 34.815.919.352 23.060.917.001 Hutang lain-lain 3.777.854.015 1.671.866.785 Beban masih harus dibayar 3.267.306.418 2.222.398.011 Liabilitas jangka panjang 12.201.308.426 6.882.565.311
Jumlah liabilitas keuangan 111.579.863.616 93.524.923.543
% terhadap jumlah liabilitas 90% 92%
Akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar seluruhnya merupakan liabilitas berjangka pendek sehingga jumlah tercatat dari akun-akun tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya. Jumlah tercatat dari akun liabilitas jangka panjang, yang meliputi hutang bank jangka panjang, hutang pembiayaan konsumen dan hutang jangka panjang lainnya juga telah mencerminkan nilai wajarnya mengingat bahwa seluruh liabilitas tersebut dikenakan suku bunga pasar.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
70
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak memiliki eksposur risiko dalam bentuk risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan dimaksudkan guna meminimumkan potensi dan dampak keuangan merugikan yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Dalam kaitannya dengan hal ini, manajemen tidak memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak:
a. Risiko Suku Bunga
Risiko ini merupakan risiko di mana arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan dari suku bunga pasar. Secara potensial, risiko ini timbul dari hutang bank, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, yang nilai tercatatnya mencerminkan masing-masing sekitar 53% dan 73% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Manajemen tidak memiliki kebijakan formal dalam bentuk lindung nilai atas risiko ini. Namun demikian, manajemen senantiasa memantau kecenderungan suku bunga pasar dan mengembangkan berbagai alternatif pembiayaan dengan cost of fund yang wajar. Dalam kurun waktu 24 bulan terakhir tidak terdapat fluktuasi perubahan suku bunga dalam rentang yang signifikan. Manajemen juga meyakini bahwa dalam 12 bulan mendatang keadaan yang serupa masih berlaku mengingat indikator-indikator makro ekonomi yang relatif stabil.
b. Risiko Mata Uang
Risiko mata uang adalah risiko di mana arus kas kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini timbul mengingat sebagian transaksi penjualan dan pembelian dilakukan dalam mata uang asing (di mana sebagian besar dalam mata uang Dolar AS). Keberadaan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing juga menimbulkan eksposur risiko mata uang bagi Perusahaan dan Entitas Anak. Ringkasan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, di mana sebagian besar dalam mata uang Dolar AS, pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012 2011
Mata Uang Asing Setara Rupiah Mata Uang Asing Setara Rupiah
Aset Moneter Kas dan setara kas Dolar AS 2.229.919 21.563.313.636 527.342 4.781.934.444 Euro 16 204.958 16 187.824 Dolar Australia 46.918 470.371.013 15.591 143.480.640 Piutang usaha Dolar AS 7.490.816 72.436.186.562 4.291.692 38.917.063.459 Dolar Australia 1.116.700 11.195.349.076 498.108 4.583.930.272 Dolar Selandia Baru 22.730 180.272.423 7.060 49.467.742 Piutang lain-lain Dolar AS 17.247 166.781.240 109.263 990.796.884 Uang jaminan Dolar AS 42.193 408.006.600 - -
Jumlah Aset Moneter 106.420.485.508 49.466.861.265
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
71
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b. Risiko Mata Uang (lanjutan) 2011
Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Mata Uang Asing Setara Rupiah Mata Uang Asing Setara Rupiah
Liabilitas Moneter Hutang bank jangka pendek Dolar AS 5.844.620 56.517.475.405 5.126.924 46.490.946.832 Hutang usaha Dolar AS 2.413.045 23.334.142.981 1.228.528 11.140.294.111 Euro 8.903 114.042.134 301 3.533.434 Poundsterling 843 13.130.449 1.111 15.517.479 Dolar Australia 178.952 1.794.057.960 135.303 1.245.152.221 Dolar Hong Kong 327 408.505 - Hutang lain-lain Dolar AS 89.868 869.023.560 8.452 76.642.736 Dolar Australia 381 3.819.671 - - Hutang bank jangka panjang Dolar AS 479.742 4.639.105.140 - - Hutang pembiayaan konsumen Dolar AS 187.382 1.811.983.940 253.846 2.301.875.528 Hutang jangka panjang lainnya Dolar AS 76.969 744.286.559 - -
Jumlah Liabilitas Moneter 89.841.476.304 61.273.962.341
Aset (Liabilitas) Moneter – Bersih 16.579.009.204 (11.807.101.076)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas Perusahaan dan Entitas Anak terhadap perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing. Tingkat sensitivitas di bawah ini mewakili penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada kurs mata uang asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Analisis tersebut menunjukkan dampak yang terjadi atas laba setelah pajak serta ekuitas Perusahaan dan Entitas Anak, di mana kurs mata uang asing menguat pada persentase tertentu terhadap Rupiah, dengan asumsi seluruh variabel lainnya konstan. Pada persentase yang sama, melemahnya kurs mata uang asing terhadap Rupiah, akan membawa dampak yang sama terhadap laba setelah pajak dan ekuitas, namun berlawanan arah dengan dampak menguatnya kurs mata uang asing.
2012
Dampak terhadap
Tingkat Sensitivitas Laba (Rugi) Ekuitas
Dolar AS Menguat 2,24% 111.888.867 111.888.867 Melemah (2,24%) (111.888.867) (111.888.867) Euro Menguat 2,48% 2.113.885 2.113.885 Melemah (2,48%) (2.113.885) (2.113.885)
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
72
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Mata Uang (lanjutan)
2012 (lanjutan)
Dampak terhadap
Tingkat Sensitivitas Laba (Rugi) Ekuitas
Poundsterling Menguat 2,99% 294.071 294.071 Melemah (2,99%) (294.071) (294.071) Dolar Australia Menguat 2,64% 195.415.949 195.415.949 Melemah (2,64%) (195.415.949) (195.415.949) Dolar Selandia Baru Menguat 3,27% 4.423.986 4.423.986 Melemah (3,27%) (4.423.986) (4.423.986) Dolar Hong Kong Menguat 2,28% 6.987 6.987 Melemah (2,28%) (6.987) (6.987)
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Dampak terhadap
Tingkat Sensitivitas Laba (Rugi) Ekuitas
Dolar Amerika Serikat Menguat (2,31%) (265.786.473) (265.786.473) Melemah 2,31% 265.786.473 265.786.473 Euro Menguat 1,69% 42.476 42.476 Melemah (1,69%) (42.476) (42.476) Dolar Australia Menguat 1,89% 49.376.374 49.376.374 Melemah (1,89%) (49.376.374) (49.376.374) Poundsterling Menguat 1,55% 180.440 180.440 Melemah (1,55%) (180.440) (180.440) Dolar Selandia Baru Menguat 3,10% 1.150.195 1.150.195 Melemah (3,10%) (1.150.195) (1.150.195)
Selain memanfaatkan fasilitas forex line dari bank, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki kebijakan formal lindung nilai untuk mengelola risiko ini. Namun, guna meminimalisir eksposur risiko yang ada, manajemen mengupayakan lindung nilai natural secara terbatas antara penjualan ekspor dan pembelian impor, saldo aset dan liabilitas moneter serta antara aliran arus kas masuk dan keluar dalam mata uang asing.
Manajemen senantiasa memantau perkembangan dan kecenderungan pergerakan kurs mata uang asing dalam basis harian serta memproyeksikan kesesuaian antara kebutuhan dan penagihan dalam mata uang asing hingga beberapa periode ke depan.
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
73
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak yang terikat dalam kontrak atas instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Eksposur risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak terutama terkait dengan penempatan (simpanan) dana di bank dan kredit (piutang) yang diberikan kepada pelanggan. Guna meminimumkan eksposur yang ada atas simpanan dana di bank, Perusahaan dan Entitas Anak hanya akan menempatkan dana pada bank yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik. Manajemen juga senantiasa memantau kesehatan bank serta mempertimbangkan keikutsertaan bank di dalam Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Terhadap eksposur yang terkait dengan dengan piutang, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan manajemen kredit dengan prinsip kehati-hatian di mana mencakup prosedur verifikasi kredit, pertimbangan atas kredibilitas pelanggan dan penetapan jaminan kredit. Manajemen juga senantiasa memantau kolektibilitas penagihan dan mengupayakan secara maksimum kebijakan zero bad debt.
Nilai maksimum dari eksposur risiko kredit yang terkait dengan piutang usaha adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas saldo piutang usaha.
d. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas (risiko pendanaan) adalah risiko di mana Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan memperoleh dana tunai dalam rangka memenuhi komitmennya atas instrumen keuangan. Tujuan pengelolaan terkait dengan risiko ini terutama adalah untuk menjaga tingkat kas dalam besaran yang memadai guna mendanai kebutuhan operasional dan menutup liabilitas (terutama liabilitas dalam jangka pendek). Pengelolaan kas mencakup proyeksi hingga beberapa periode ke depan, menjaga profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, memantau rencana dan realisasi arus kas, senantiasa mengupayakan penagihan kepada pelanggan secara tepat waktu, memastikan ketersediaan komitmen fasilitas kredit dan mengupayakan berbagai alternatif pendanaan.
Tabel berikut menyajikan ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:
2012
Kurang dari 1 sampai 2 sampai 1 tahun dengan 2 tahun dengan 5 tahun Jumlah
Hutang bank jangka pendek 57.517.475.405 - - 57.517.475.405 Hutang usaha 34.815.919.352 - - 34.815.919.352 Hutang lain-lain 3.777.854.015 - - 3.777.854.015 Beban masih harus dibayar 3.267.306.418 - - 3.267.306.418 Liabilitas jangka panjang 4.653.593.797 6.607.208.057 940.506.572 12.201.308.426
Jumlah 104.032.148.987 6.607.208.057 940.506.572 111.579.863.616
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
74
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d. Risiko Likuiditas (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Kurang dari 1 sampai 2 sampai 1 tahun dengan 2 tahun dengan 5 tahun Jumlah
Hutang bank jangka pendek 59.687.176.435 - - 59.687.176.435 Hutang usaha 23.060.917.001 - - 23.060.917.001 Hutang lain-lain 1.671.866.785 - - 1.671.866.785 Beban masih harus dibayar 2.222.398.011 - - 2.222.398.011 Liabilitas jangka panjang 2.016.876.282 3.921.244.594 944.444.435 6.882.565.311
Jumlah 88.659.234.514 3.921.244.594 944.444.435 93.524.923.543
35. PERJANJIAN PENTING
Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan dan Jack Nicklaus Apparel International/Far East (JNAI/FE) (pihak ketiga) mendatangani perjanjian “Jack Nicklaus Trademark License Agreement”. Perjanjian tersebut telah beberapa kali diubah, terakhir pada tanggal 9 September 2011. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan mendapatkan lisensi dari JNAI/FE untuk pemasaran dan penjualan produk dengan merk dagang “Jack Nicklaus” hingga tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperpanjang kembali. Sehubungan dengan itu, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi target penjualan minimum tahunan. Apabila Perusahaan tidak dapat memenuhi target penjualan minimum tersebut, pihak JNAI/FE dapat menghentikan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu.
Atas perjanjian ini, Perusahaan diharuskan untuk memberikan jaminan minimum pembayaran setiap tiga bulan kepada pihak JNAI/FE. Selain itu, Perusahaan juga membayar royalti pada jumlah tertentu kepada pihak JNAI/FE yang dihitung dari nilai penjualan bersih.
36. INFORMASI SEGMEN Manajemen mengidentifikasi informasi dan mengevaluasi kinerja berdasarkan jenis usaha yaitu dalam segmen retail dan garmen sebagai berikut:
PT
TR
ISU
LA
INT
ER
NA
TIO
NA
L T
BK
DA
N E
NT
ITA
S A
NA
K
CA
TA
TA
N A
TA
S L
AP
OR
AN
KE
UA
NG
AN
KO
NS
OL
IDA
SIA
N
Un
tuk
Tah
un
Yan
g B
erak
hir
Pad
a T
ang
gal
-tan
gg
al 3
1 D
esem
ber
201
2 D
an 2
011
(Dis
ajik
an d
alam
Ru
pia
h, k
ecu
ali d
inya
taka
n la
in)
75
36
. IN
FO
RM
AS
I SE
GM
EN
(la
nju
tan
)
2
012
Ret
ail
Gar
men
Ju
mla
h
Elim
inas
i
B
ersi
h
P
enju
alan
ber
sih
76
.736
.181
.382
492.
015.
210.
502
56
8.75
1.39
1.88
4
(9.8
64.8
75.9
09)
55
8.88
6.51
5.97
5
Beb
an p
okok
pen
jual
an
43
.738
.835
.131
376.
838.
372.
253
42
0.57
7.20
7.38
4
(8.0
95.3
10.4
21)
41
2.48
1.89
6.96
3
Laba
kot
or s
egm
en
32
.997
.346
.251
115.
176.
838.
249
14
8.17
4.18
4.50
0
(1.7
69.5
65.4
88)
14
6.40
4.61
9.01
2
Beb
an p
enju
alan
dan
pem
asar
an
(25.
143.
479.
103)
(1
2.69
9.66
9.46
0)
(37.
843.
148.
563)
2.
075.
918.
119
(3
5.76
7.23
0.44
4)
B
eban
um
um d
an a
dmin
istr
asi
(8.5
24.2
98.8
55)
(4
5.66
8.75
7.67
2)
(54.
193.
056.
527)
2.
401.
049.
999
(5
1.79
2.00
6.52
8)
P
enda
pata
n la
in-la
in
9.
747.
401.
175
3.
001.
403.
664
12
.748
.804
.839
(8.2
78.1
52.6
34)
4.
470.
652.
205
B
eban
lain
-lain
(21.
531.
194)
(6
68.7
04.2
05)
(6
90.2
35.3
99)
-
(6
90.2
35.3
99)
Laba
usa
ha s
egm
en
9.
055.
438.
274
59
.141
.110
.576
68.1
96.5
48.8
50
(5
.570
.750
.004
)
62.6
25.7
98.8
46
P
enda
pata
n ke
uang
an
1.
046.
434.
114
97
.930
.788
1.14
4.36
4.90
2
-
1.14
4.36
4.90
2
Beb
an k
euan
gan
(1
.418
.399
.190
)
(2.6
18.6
48.0
78)
(4
.037
.047
.268
)
-
(4.0
37.0
47.2
68)
Laba
seb
elum
beb
an p
ajak
pe
ngha
sila
n se
gmen
8.68
3.47
3.19
8
56.6
20.3
93.2
86
65
.303
.866
.484
(5.5
70.7
50.0
04)
59
.733
.116
.480
Beb
an p
ajak
pen
ghas
ilan
- be
rsih
(8
96.1
48.7
15)
(1
4.44
3.93
3.20
7)
(15.
340.
081.
922)
-
(1
5.34
0.08
1.92
2)
Laba
seb
elum
kep
entin
gan
nonp
enge
ndal
i
7.
787.
324.
483
42
.176
.460
.079
49.9
63.7
84.5
62
(5
.570
.750
.004
)
44.3
93.0
34.5
58
D
ampa
k pe
nyes
uaia
n pr
ofor
ma
-
-
-
(6.5
05.8
34.1
33)
(6
.505
.834
.133
)
Kep
entin
gan
nonp
enge
ndal
i
-
-
-
(1
4.17
1.66
8.38
7)
(14.
171.
668.
387)
L
aba
ber
sih
7.78
7.32
4.48
3
42.1
76.4
60.0
79
49
.963
.784
.562
(26.
248.
252.
524)
23
.715
.532
.038
Ase
t se
gm
en
23
8.67
5.39
7.74
9
237.
997.
044.
196
47
6.67
2.44
1.94
5
(110
.424
.169
.985
)
366.
248.
271.
960
L
iab
ilita
s se
gm
en
21
.207
.832
.428
116.
406.
788.
374
13
7.61
4.62
0.80
2
(13.
922.
819.
991)
12
3.69
1.80
0.81
1
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
76
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Retail Garmen Jumlah Eliminasi Bersih
Penjualan bersih 54.687.370.340 420.092.575.731 474.779.946.071 (4.663.223.065) 470.116.723.006 Beban pokok penjualan 31.721.284.173 340.780.130.203 372.501.414.376 (4.804.689.193) 367.696.725.183
Laba kotor segmen 22.966.086.167 79.312.445.528 102.278.531.695 141.466.128 102.419.997.823
Beban penjualan dan pemasaran (16.478.577.039) (3.329.442.040) (19.808.019.079) - (19.808.019.079) Beban umum dan administrasi (6.015.310.627) (39.448.665.081) (45.463.975.708) 2.409.302.997 (43.054.672.711) Pendapatan lain-lain 8.815.605.038 1.079.150.242 9.894.755.280 (7.159.302.995) 2.735.452.285 Beban lain-lain (86.434.955) (1.547.048.015) (1.633.482.970) (141.466.130) (1.774.949.100)
Laba usaha segmen 9.201.368.584 36.066.440.634 45.267.809.218 (4.750.000.000) 40.517.809.218
Pendapatan keuangan 19.764.519 179.515.119 199.279.638 - 199.279.638 Beban keuangan (1.139.443.252) (2.750.528.531) (3.889.971.783) - (3.889.971.783)
Laba sebelum beban pajak penghasilan segmen 8.081.689.851 33.495.427.222 41.577.117.073 (4.750.000.000) 36.827.117.073 Beban pajak penghasilan - bersih (896.001.212) (8.300.404.006) (9.196.405.218) - (9.196.405.218)
Laba sebelum kepentingan nonpengendali 7.185.688.639 25.195.023.216 32.380.711.855 (4.750.000.000) 27.630.711.855 Dampak penyesuaian proforma - - - (11.475.650.639) (11.475.650.639) Kepentingan nonpengendali - - - (9.944.174.371) (9.944.174.371)
Laba bersih 7.185.688.639 25.195.023.216 32.380.711.855 (26.169.825.010) 6.210.886.845 Aset segmen 121.395.370.509 172.854.148.198 294.249.518.707 (56.292.273.426) 237.957.245.281
Liabilitas segmen 23.525.129.662 80.195.352.455 103.720.482.117 (2.090.903.428) 101.629.578.689
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
77
37. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2011 Disajikan Kembali 2012 (lihat Catatan 1d,2e,4)
Reklasifikasi beban emisi saham ditangguhkan
ke tambahan modal disetor 603.238.310 - Penambahan aset tetap melalui hutang
pembiayaan konsumen (lihat Catatan 10 dan 17) 296.916.667 3.982.837.966
38. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN
Berdasarkan Perjanjian kredit dengan PT Bank UOB Indonesia No. 1056/ETB-BDG/XI/2012 tanggal 7 Februari 2013, pihak bank telah memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit (lihat Catatan 12 dan 16) sebagai berikut:
- Fasilitas Revolving Credit Facility (RCF) akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013 dan dikenai bunga 10,75% per tahun.
- Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 5 Mei 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran serta dikenai bunga 10,75% per tahun.
- Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013 dan dikenai bunga 10,75% per tahun.
39. PENERBITAN REVISI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
Pada tanggal 11 September 2012, DSAK-IAI telah menerbitkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. PSAK ini menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan juga sekaligus membatalkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Entitas Bisnis Entitas Sepengendali” yang telah disahkan pada tanggal 26 Januari 2012.
PSAK ini mengatur mengenai kombinasi bisnis di antara entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun entitas yang melepaskan bisnis. PSAK ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013.
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi mengenai penerapan PSAK ini dan belum dapat menentukan kemungkinan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan konsolidasian.
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
78
Lapo
ran
Tahu
nan
2012
• T
risu
la In
tern
atio
nal
64
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Trisula International Tbk.Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Trisula International Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Trisula International Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT Trisula International Tbk for 2012 is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report and Financial Report of the Company.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Dede SuherlanKomisaris Utama
President Commissioner
Tjhoi Lisa TjahjadiDirektur UtamaPresident Director
Lalit MataiDirektur Pemasaran Internasional
International Marketing Director
Rudolf SimarmataDirektur Pemasaran Domestik
Domestic Marketing Director
Yohanes LineroDirektur Tidak Terafiliasi, Direktur Operasional
Non-affiliated Director, Operational Director
Liem Siau BokKomisaris Independen
Independent Commisioners
Lim Kwang TakKomisaris
Commissioner
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
DireksiBoard of Directors
laporan tahunanannual report
2012
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk. Trisula Center
Jalan Lingkar Luar Barat Blok A No. 1Rawa Buaya, CengkarengJakarta 11740 - IndonesiaPhone: (+6221) 5835-7377
Fax: (+6221) 5835-8033Email: [email protected]
www.trisula.co.id
To Create A
Better Life For A
llP
T. TRIS
ULA
INTER
NA
TION
AL Tbk.