i
STATUS MUTU AIR SUMUR GALI DI DUSUN – DUSUN SEKITAR TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH NGRONGGO SALATIGA
[KAJIAN BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM
(Cd2+
) DAN SENG (Zn2+
)]
A STATUS OF DIG WATER WELLS QUALITY IN THE VILLAGES AROUND
NGRONGGO CONTROLL LANDFILL SITE, SALATIGA
[STUDY BASED ON HEAVY METAL CADMIUM (Cd2+
) AND ZINC (Zn2+
)]
Oleh
Niko
NIM: 652011001
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika guna
memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains
Program Studi Kimia
Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015
2
iii
iv
1
STATUS MUTU AIR SUMUR GALI DI DUSUN – DUSUN SEKITAR TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH NGRONGGO SALATIGA
[KAJIAN BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT KADMIUM (Cd2+
) DAN
SENG (Zn2+
)]
A STATUS OF DIG WATER WELLS IN THE VILLAGES AROUND NGRONGGO
CONTROLL LANDFILL SITE, SALATIGA
[STUDY BASED ON HEAVY METAL CADMIUM (Cd2+
) AND ZINC (Zn2+
)]
Niko*, A.Ign. Kristijanto**, dan Sri Hartini**
*Mahasiswa Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Matematika
**Dosen Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
Jln. Diponegoro no. 52-60 Salatiga 50711 Jawa Tengah – Indonesia
ABSTRACT
Study on the status of dig water wells quality in the villages around TPA (landfill) Ngronggo
Salatiga has been conducted between July until December 2014. The purpose of this study are Firstly, to
determine the status of water quality of dig water wells in the villages around TPA Ngronggo Salatiga
using STORET method. Secondly, to determine the concentration of heavy metals zinc (Zn2+
) and
Cadmium (Cd2+
) of dig water wells in the villages around TPA Ngronggo Salatiga. Water well samples
are taken by disproportional stratification sampling and the data of heavy metals (Zn and Cd), physico-
chemical parameters and bacteriological, rescpectively, were analyzed using STORET method according
to the Decree of Environment Minister No. 115/2003. The water status is compared water quality
classification and criteria using first-class quality standards according to the Government Regulation No.
82/2001. The status of dig water wells quality were analyzed by PCA (Principal Component Analysis)
The results of this study showed that the status of water quality wells in 12 villages around the TPA
Ngronggo were bad. This result indicated that the residents’ access to clean water in 12 villages was not
qualified to be consumed. The content of heavy metal (Zn & Cd) showed that as many as 42 of the 88
water wells (47.72%) of water wells had been contaminated Cd2+
and as many as 88 of the 88 water wells
(100%) had been polluted Zn2+
. This results showed that the application of the controlled landfill system
did not able to reduce and overcome groundwater contamination which occurred in the villages around
the TPA Ngronggo Salatiga.
Keywords: heavy metals, STORET, TPA Ngronggo, water wells
2
PENDAHULUAN
TPA Ngronggo berada di Kelurahan Kumpul rejo, Kecamatan Argomulyo Kota
Salatiga merupakan satu-satunya TPA yang ada di Kota Salatiga. Menurut Pramusinta
(2013) TPA ini mempunyai kapasitas seluas 5,3 Ha dan menampung sampah sebanyak 326
m3 atau 82 ton per hari sehingga pada tahun 2013 luas lahan yang tertimbun sampah
mencapai 3,2 Ha. Bertambahnya jumlah sampah di TPA Ngronggo berdampak pada
meningkatnya jumlah air lindi. Pada tahun 1994 hingga akhir tahun 2011 TPA Ngronggo
menggunakan sistem terbuka (open dumping), yaitu sampah dibuang begitu saja tanpa ada
perlakuan apapun. Sehingga air lindi dapat dengan mudah merembes ke dalam tanah dan
mencemari air tanah dan aliran air tanah di sekitarnya. Salah satu penyusun komposisi air
lindi adalah senyawa logam berat (Van Harling, 2008).
Sampai sejauh ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai dampak dari open
dumping TPA Ngronggo terhadap kondisi fisik lingkungan dan kandungan logam berat
terhadap kualitas air tanah. Van Harling (2008) melaporkan bahwa pada radius kurang
maupun lebih 1 kilometer dari TPA Ngronggo semua tercemar bakteri Escherichia coli
(E.coli.) Astuty (2010) juga melaporkan bahwa Indeks Pencemaran logam berat Cd2+
dan
Zn2+
dalam air sumur di dusun – dusun sekitar TPA Ngronggo telah melebihi baku mutu
untuk semua cuplikan di semua arah (Utara, Timur, Timur Laut, dan Barat). Kemudian
Wibowo (2008) melaporkan bahwa pada radius kurang atau lebih 1 km konsentrasi Cd2+
berkisar antara 0,001 – 0,018 mg/L di sumur – sumur sekitar TPA Ngronggo. Hasil
penelitian Awang (2011) menunjukkan Zn2+
dalam air sumur di sekitar TPA Ngronggo
adalah sebesar 0,49 – 0,51 mg/L. Lebih lanjut hasil penelitian Anu (2012) pada tahun 2011
konsentrasi Cd2+
dalam air sumur di sekitar TPA Ngronggo adalah sebesar 0,001 – 0,008
mg/L.
Mulai tahun 2012 teknik pengelolaan sampah yang digunakan di TPA ini sudah
menggunakan sistem controlled landfill (Suara Merdeka, 2012). Pada sistem ini, sampah
yang telah tertimbun ditutup dengan lapisan tanah sehingga air lindi tidak meresap ke
dalam air tanah (Manvi, 2006). Dengan diterapkannya sistem ini diharapkan dapat
mengurangi tingkat pencemaran dan meningkatkan kualitas air tanah. Untuk itu penelitian
3
tentang status mutu air perlu dilakukan untuk mengetahui air sumur gali di sekitar TPA
Ngronggo melebihi baku mutu atau tidak. Salah satu cara penentuan status mutu air dapat
menggunakan Metode STORET. Metode ini menggunakan sistem nilai dari US-EPA
(Environmental Protection Agency) (Matahelumual, 2007). Klasifikasi mutu air yang
dihasilkan dikelompokkan dalam empat kelas mulai dari kelas yang memenuhi baku mutu
sampai tercemar berat.
Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan status mutu air sumur gali di dusun – dusun sekitar TPA Ngronggo
Salatiga menggunakan metode STORET.
2. Menentukan konsentrasi logam berat Seng (Zn2+
) dan Kadmium (Cd2+
) dalam air
sumur gali di dusun – dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga.
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Lingkungan, Program Studi Kimia,
Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Bahan
Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel air sumur yang
diambil dari lokasi pemukiman penduduk di dalam desa di sekitar TPA. Bahan - bahan
kimiawi yang digunakan antara lain: alkali iodida, zincover, sulfaver, DPD free chlorine,
Lactose Broth (LB), Brilliant Green Lactose Broth (BGLB), MnSO4, H2SO4, HgSO4,
Na2S2O3, K2Cr2O7, AgSO4, indikator ferroin, indikator amilum, dan indikator metil orange.
Bahan kimia tersebut merupakan bahan kimiawi PA (E-Merck, Germany).
Piranti
Piranti yang digunakan antara lain pH meter (HANNA Instrument, 9812), peralatan
refluks, Spektrofotometer HACH DR/EL 2000, dan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)
Perkin Elmer 3110.
4
Metode
Lokasi Pengambilan Sampel
Sampel air sumur diambil dari 12 dusun di sekitar TPA Ngronggo Salatiga sesuai
dengan arah mata angin. Di arah Utara dusun Ngemplak dan Slumut; arah Timur: Salam;
arah Timur Laut: Tetep, Tetepwates, Randuacir, dan Promasan; arah Tenggara: Ploso,
Sugihwaras dan Kembang; dan arah Barat Laut: Belon dan Ngronggo (Gambar 1).
Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Air Dusun – Dusun
Di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga
5
Cuplikan sumur di dusun-dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga diambil dengan
metode cuplikan contoh disproportional stratified dan jumlah cuplikan sumur disajikan
dalam Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Cuplikan Sumur Dari 12 Dusun di Sekitar TPA Ngronggo Salatiga
Arah dari TPA Dusun Jumlah Cuplikan Sumur
Barat laut
Belon 6
Ngronggo 10
Timur Salam 4
Utara Ngemplak
Slumut
6
4
Timur Laut
Tetep
Tetepwates
Promasan
Randuacir
10
10
10
8
Tenggara
Ploso
Sugihwaras
Kembang
10
8
2
Cara Pengambilan Sampel
Botol yang akan digunakan untuk mengambil sampel dicuci terlebih dahulu dengan
menggunakan deterjen, setelah bersih dicuci kembali dengan HNO3 3 – 5 M, kemudian
dibilas dengan air ledeng dan akuades. Dari setiap sumur, diambil sampel air sebanyak 1
liter lalu diasidifikasi dengan menambahkan HNO3 sampai pH ≤ 2, hal ini berlaku untuk
sampel logam berat. Setelah ditutup rapat kemudian disimpan dalam almari es untuk
selanjutnya dipakai dalam pengukuran konsentrasi Seng dan Cadmium. Sampel air yang
telah ditimbang dimasukkan ke dalam botol gelas atau plastik dan langsung didinginkan
segera khususnya untuk pengukuran parameter pendukung.
6
Penentuan Konsentrasi Cd, Zn, bakteriologis, dan Parameter Fisiko-Kimiawi
Parameter logam berat dan data pendukung serta piranti disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2. Parameter Fisiko-Kimiawi dan Bakteriologis Serta Metode / Piranti
Parameter Metode / Piranti
Fisikawi
Suhu (oC)
DHL (µs/cm)
TDS (mg/L)
Termometer
Conductivity / TDS-meter YK-2001 CT
Conductivity / TDS-meter YK-2001 CT
Kekeruhan (FTU) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Warna (PtCo) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Kimiawi
pH
Conductivity / TDS-meter YK-2001 CT
Alkalinitas (mg CaCO3/L) Digital Titrator
BOD5 (mg/L) Titrasi (Alaerts dan Santika, 1987)
COD (mg/L)
Cl2 (mg/L)
SO42-
(mg/L)
Titrasi (Alaerts dan Santika, 1987)
Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Zn2+
(mg/L)
Cd2+
(mg/L)
Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Perkin Elmer AAS 3110
Bakteriologis
Total Koliform
MPN (Most Probable Number) (Randa, 2012)
Keterangan :Parameter kimiawi dilakukan uji presisi, akurasi, dan standarisasi
7
Penentuan Status Mutu Air dengan Metode STORET (Matahelumual, 2007)
Penentuan status mutu badan air dengan metode STORET dilakukan dengan cara
membandingkan data hasil pengukuran dengan baku mutu yang sesuai dengan kelas air.
Jika hasil pengukuran memenuhi baku mutu air maka diberi skor 0 namun jika hasil
pengukuran tidak memenuhi baku mutu air maka diberi skor sesuai Tabel 3.
Tabel 3. Skor untuk metode STORET
Jumlah Percontoh Nilai Parameter
Fisika Kimia Biologi
< 10 Maksimum -1 -2 -3 Minimum -1 -2 -3 Rata-rata -3 -6 -9
≥ 10
Maksimum -2 -4 -6 Minimum -2 -4 -6 Rata-rata -6 -12 -18
Jumlah negatif dari seluruh parameter dihitung lalu ditentukan status mutunya dari
jumlah skor yang didapat dengan menggunakan kriteria menjadi 4 status (Matahelumual,
2007) :
Status A : baik sekali, skor = 0 memenuhi baku mutu
Status B : baik, skor = -1 s.d -10 cemar ringan
Status C : sedang, skor = -11 s.d -30 cemar sedang
Status D : buruk, skor = ≤ -31 cemar berat
ANALISA DATA
Data kandungan logam berat (Zn dan Cd), fisiko – kimiawi dan bakteriologis air sumur
dianalisis dengan metode STORET (Matahelumual, 2007) kemudian dibandingkan
klasifikasi dan kriteria mutu air menggunakan baku mutu kelas satu sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 82/2001.Tebaran mutu status mutu air sumur gali selanjutnya dianalisis
dengan PCA (Principal Component Analysis) (MATLAB).
8
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan Status Mutu Air Sumur Gali di 12 Dusun Sekitar TPA
Hasil pengukuran parameter fisiko-kimiawi dan bakteriologis air sumur gali diolah
dengan menggunakan metode STORET sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
No.115/2003. Hasil pengukuran air 88 sumur gali di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo
disajikan pada Tabel 4 (dan Lampiran 1).
Tabel 4. Nilai Status Mutu air di Dusun – Dusun Sekitar TPA
Dusun Status Nilai STORET
Ploso Buruk -82
Kembang Buruk -43
Sugihwaras Buruk -41
Salam Buruk -43
Randuacir Buruk -51
Tetep Buruk -90
Tetepwates Buruk -86
Promasan Buruk -86
Slumut Buruk -43
Ngemplak Buruk -43
Belon Buruk -35
Ngronggo Buruk -94
Dari Tabel 4 terlihat bahwa nilai status mutu air 88 sumur gali yang tersebar di 12
dusun sekitar TPA Ngronggo berdasarkan STORET berkisar antara -35 sampai dengan -94.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status mutu air 88 sumur gali di 12 dusun sekitar TPA
Ngronggo berstatus buruk.
Parameter yang berpengaruh terhadap mutu air sumur gali di dusun – dusun
tersebut adalah total coliform. Hasil analisis total coliform dalam air ke 88 sumur gali yang
tersebar di 12 dusun berkisar antara 200 –7.800 MPN/100 ml dan angka ini berada jauh di
atas baku mutu yang ditetapkan, yaitu 100 MPN/100ml. Hasil ini menunjukkan bahwa
semua air sumur gali yang tersebar di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo tercemar bakteri
coliform. Bakteri coliform salah satunya E.coli merupakan mikroba penyebab gejala diare,
9
demam, kram perut, dan muntah-muntah (Bambang dkk., 2014). Hal ini menunjukkan
bahwa akses penduduk terhadap air bersih di 12 dusun tersebut masih belum layak.
Berkaitan dengan total coliform hasil nilai BOD5 (Biological Oxygen Demand)
menunjukkan bahwa 18 air sumur gali telah melebihi baku mutu BOD yang ditetapkan
yaitu 2 mg/L. Hasil ini menunjukkan kehadiran bakteri coliform sebanyak 20,45 % (18 dari
88) dalam air sumur gali di 12 dusun yang berstatus buruk di sekitar TPA Ngronggo.
Hasil Pengujian Parameter Fisiko-Kimiawi
Seluruh hasil pengukuran konsentrasi Zn2+
, Cd2+
dan parameter fisiko-kimiawi
terhadap 88 air sumur gali disajikan dalam Lampiran 1. Hasil pengukuran dibandingkan
dengan baku mutu sesuai Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001.
Dari parameter kimiawi, terlihat nilai pH dari 81 air sumur gali masih berada dalam
rentang baku mutu yang ditetapkan yaitu 6-9, sedangkan sisanya berada di bawah baku
mutu. Kandungan BOD5 dari 70 air sumur berada di bawah baku mutu yang ditetapkan
yaitu 2 mg/L. Sedangkan18 air sumur yang lain berada di atas baku mutu. Anu (2012)
melaporkan bahwa kandungan BOD5 berkisar antara 0 – 2,95 mg/L. Nilai BOD5 yang
tinggi menunjukkan bahwa di dalam air sumur tersebut terdapat banyak jumlah bahan –
bahan organik yang diuraikan secara biologis. Nilai COD (Chemical Oxygen Demand) dari
88 air sumur gali berkisar antara 8 – 984 mg/L. Hasil penelitian Anu (2012) menunjukkan
bahwa nilai COD berkisar antara 11,66 – 43,06 mg/L. Besarnya nilai COD yang melebihi
baku mutu menunjukkan tingginya jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi
zat-zat organik dalam sampel air secara kimia (Sunarto & Setyaningsih, 2005).
Hasil Pengukuran Kandungan Logam Berat Cd2+
dan Zn2+
Hasil pengukuran logam berat Cd2+
dan Zn2+
disajikan dalam Lampiran 1.
Sedangkan data jumlah sumur yang memiliki kandungan Cd2+
dan Zn2+
di atas baku mutu
disajikan dalam Tabel 5 berikut :
10
Tabel 5 menunjukkan bahwa sebanyak 42 dari 88 air sumur (47,72%) telah tercemar Cd2+
.
Nilai Cd2+
tertinggi berada di Dusun Ngronggo dengan kandungan tertinggi yaitu 0,052
mg/L. Dibandingkan dengan penelitian Anu (2012) yang melaporkan bahwa nilai
kandungan Cd2+
air sumur mempunyai rentang yang berkisar antara 0,001 – 0,008 mg/L.
Untuk kandungan logam berat Zn2+
terlihat pada Tabel 5 bahwa sebanyak 88 dari 88 air
sumur (100 %) telah tercemar Zn2+
yang berkisar antara 0,09 - 0,88 mg/L. Hasil ini tidak
jauh berbeda dengan penelitian Astuty (2010) yang melaporkan bahwa kandungan Zn2+
dalam air sumur berkisar antara 0,1 – 0,86 mg/L. Dalam air sumur ini Zn2+
ditemukan
dalam jumlah besar diikuti dengan keberadaan Cd2+
yang kecil. Hal ini didukung oleh
Astuty (2010) yang menyatakan bahwa dalam kompetisinya, bentuk terhidrasi ion Zn2+
(aq)
relatif lebih stabil daripada bentuk terhidrasi ion Cd2+
(aq).
Hasil penelitian kandungan logam berat Zn2+
dan Cd2+
sesudah diterapkan sistem
controlled landfill menunjukkan bahwa pencemaran air tanah masih meningkat. Besar
kemungkinan kandungan logam berat ini disebabkan karena kondisi air tanah yang sudah
terlebih dahulu tercemar logam Zn2+
dan Cd2+
ketika TPA Ngronggo masih menggunakan
Tabel 5. Jumlah Sumur Yang Tercemar Logam Berat Cd2+
dan Zn2+
Dusun Cd2+
Zn2+
Banyak Sampel
Ploso 6 10 10
Kembang 2 2 2
Sugihwaras 4 8 8
Salam 3 4 4
Randuacir 3 8 8
Tetep 1 10 10
Tetepwates 2 10 10
Promasan 4 10 10
Slumut 3 4 4
Ngemplak 2 6 6
Belon 2 6 6
Ngronggo 10 10 10
Total 42 (47,72 %) 88 (100 %) 88
11
sistem Open Dumping dari awal didirikan pada tahun 1994 hingga akhir 2012. Hasil ini
menunjukkan bahwa penerapan sistem controlled landfill belum dapat mengurangi dan
mengatasi pencemaran air tanah yang terjadi di dusun - dusun sekitar TPA Ngronggo
Salatiga.
Keterkaitan antara beberapa parameter sangat diperlukan untuk dianalisis sehingga
dapat terlihat korelasi dari setiap parameter. Hal ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan statistik PCA (Principal Component Analysis). Analisa PCA digunakan untuk
menentukan komponen yang paling berperan kemudian digunakan untuk
menginterpretasikan seluruh data analisa. Pada penelitian ini ada 16 variabel yang
digunakan untuk menentukan komponen yang paling berperan yaitu : jarak dari TPA,
kedalaman sumur, suhu, TDS, DHL, warna, turbiditas, pH, alkalinitas, BOD, COD, Cl2,
SO42-
, Zn2+
, Cd2+,
dan total koliform. Hasil analisa PCA disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Hasil analisa PCA 16 Variabel Terhadap Mutu Air Sumur
12
Dari Gambar 2 terlihat bahwa parameter yang berperan dan memiliki korelasi yang
cukup besar adalah jarak dengan logam berat (Zn2+
dan Cd2+
) yang memiliki arah vektor
berlawanan yang berarti berkorelasi negatif. Sedangkan parameter seng dengan kadmium
memiliki arah vektor searah yang berarti berkorelasi positif. Hasil ini didukung dengan
hasil analisis korelasi berganda antara jarak dari TPA dengan logam berat yang disajikan
dalam Tabel 6.
Tabel 6. Korelasi Berganda antara Logam Berat dan Jarak dari TPA
Jarak Seng Kadmium
Jarak 1,000
Seng -0,522 1,000
Kadmium -0,654 0,636 1,000
Dari Tabel 6 terlihat bahwa konsentrasi Zn2+
dan Cd2+
berkorelasi negatif dengan
jarak. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin jauh jarak terhadap sumber cemaran TPA
Ngronggo maka semakin berkurang kandungan logam berat Zn2+
dan Cd2+
. Hasil ini sesuai
dengan penelitian Indriati (2012) melaporkan bahwa semakin jauh jarak sumur dengan
TPA sampah, maka akan semakin berkurang kadar Zn2+
pada air sumur gali. Sedangkan
korelasi antara logam Zn2+
dengan Cd2+
menunjukkan korelasi positif . Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi konsentrasi Zn2+
ada kecenderungan diikuti dengan kenaikan
konsentrasi Cd2+
. Hasil ini sesuai dengan penelitian Astuty (2010) yang melaporkan bahwa
konsentrasi Zn2+
yang semakin tinggi ada kecenderungan kenaikan konsentrasi Cd2+
.
KESIMPULAN
1. Status mutu air 88 sumur gali di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga dengan
metode STORET semuanya berstatus buruk.
2. Dari 88 air sumur gali di 12 dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga semua air sumur
tercemar logam berat Zn2+
. Sedangkan sebanyak 42 dari 88 air sumur telah tercemar
logam berat Cd2+
.
13
SARAN
Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Indeks Pencemaran terhadap air sumur
di dusun – dusun sekitar TPA Ngronggo. Selain itu keadaan musim pada penelitian perlu
dipantau sehingga dapat diketahui apakah ada pengaruh terhadap kualitas air
DAFTAR PUSTAKA
Alaerts, G. dan S.S Santika. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional : Surabaya.
Anu, O., 2012. Kualitas Air Sumur dan Indeks Pencemaran Kadmium [Cd(II)] dan
Tembaga [Cu(II)] di Dusun – dusun Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Sampah Ngronggo, Salatiga. Skripsi. Program Studi Kimia/S1. Universitas Kristen
Satya Wacana : Salatiga.
Astuty, W, W., 2010. Kualitas Air Sumur dan Indeks Asupan Berdasarkan Kandungan
Kadmium (Cd2+
) dan Seng (Zn2+
) di Dusun – Dusun Sekitar Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah Ngronggo, Salatiga. Skripsi. Program Studi Kimia/S1.
Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.
Awang, W.W., 2011. Pola Sebaran Air Lindi Dan Indeks Asupan Masyarakat Berdasarkan
Kandungan Timbal (Pb) dan Seng (Zn) di Dusun – Dusun Sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Ngronggo, Salatiga. Skripsi. Program Studi Kimia/S1.
Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.
Bambang, A.G., Fatimawali., dan Novel, S.K., 2014. Analisis Cemaran Bakteri Coliform
dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Isi Ulang dari Depot di Kota Manado.
Indriati, H., 2012. Analisis Kandungan Logam Berat Besi (Fe) dan Seng (Zn) Pada Air
sumur Gali di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Jurnal Saintika, Vol 12
(2): 165.
Matahelumual, B.C., 2007. Penentuan Status Mutu Air Dengan Sistem Storet di Kecamatan
Bantar Gebang. Jurnal Geologi Indonesia, Vol 2 No. 2 Juni 2007: 113-118 :
Bandung.
Manvi, S.P.H., 2006. Efektivitas Pelaksanaan Pembuangan Sampah Kota Bukit Tinggi Ke
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Regional Kota Payakumbuh Menurut Undang –
Undang No 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Universitas
Muhammadiyah : Sumatera Barat.
14
Pramusinta, 2013. Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kota Salatiga. Pemerintah Kota
Salatiga Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang : Salatiga.
Randa, M.S., 2012. Analisis Bakteri Coliform (Fekal dan Non Fekal) Pada Air Sumur Di
Komplek Roudi Manokwari. Universitas Negeri Papua : Papua.
Suara Merdeka, 2012. Sistem Control Landfill TPA Ngronggo dioperasikan. Suara
Merdeka.com (Diunduh tanggal 6 Oktober 2014 jam 17.31 WIB).
Sunarto, A.A.P & Setyaningsih, R., 2005. Kualitas Air Tanah di Sekitar Aliran Sungai Pepe
Surakarta.
Van Harling, V.N., 2008. Kualitas Air Tanah Berdasarkan Kandungan Tembaga [Cu(II)],
Mangan [Mn(II)] dan Seng [Zn(II)], di Dusun – Dusun Sekitar Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah Ngronggo, Salatiga. Skripsi. Program Studi Kimia/S1.
Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.
Wibowo, E.M.S., 2008. Pola Sebaran Timbal [Pb(II)], Kadmium [Cd(II)], dan Nikel
[Ni(II)] Dalam Air Tanah di Dusun – dusun Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Ngronggo, Salatiga. Skripsi. Program Studi Kimia/S1. Universitas
Kristen Satya Wacana : Salatiga.
15
Parameter fisikawi Parameter kimiawi Parameter
bakteriologis
Dusun NP Jarak KD
Suhu TDS DHL Warna Turbidity pH
Alkalinitas BOD5 COD Cl2 Zn2+ Cd2+ SO42-
(m) (m) (oC) (mg/L) (µS/cm) (PtCo) (FTU) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (MPN/100ml)
Ploso 1 1.489 15,2
28 140 290 0 0 6,1 53,42 0,3 8 0,2 0,27 0,009 17 2.100
(RW-VI) 2 1.476 13,3
29 90 180 0 0 6,3 56,45 0,9 64 0,18 0,23 0,008 14 200
3 1.422 12,4
28,5 110 290 0 0 6,3 55,44 0,2 32 0,21 0,26 0,01 11 700
4 1.368 12,8
28,5 70 140 30 4 6,4 56,45 0,4 128 0,06 0,19 0,009 4 1.100
5 1.341 13,2
28 90 180 0 0 6,3 56,45 0,2 24 0,09 0,23 0,011 6 1.100
6 1.261 10,4
28 60 120 0 0 6,4 55,44 0,8 32 0,07 0,19 0,013 3 200
7 1.237 13,7
28 70 140 0 0 6,3 53,42 0,4 64 0,03 0,16 0,011 0 700
8 1.218 9,7
28 60 120 12 1 6,2 53,42 1,3 16 0,06 0,18 0,012 2 2.800*
9 1.215 12,4
28 100 210 0 0 6,1 50,40 0,7 56 0,15 0,24 0,018 4 700
10 1.159 15,9 28 70 140 18 3 6,2 52,42 1,9 48 0,11 0,31 0,023 0 200
Kembang 11 1.046 15,7
29 80 170 28 5 6,5 57,46 1,3 8 0,1 0,22 0,018 8 200
(RW-VII) 12 939 10,3 29 70 150 3 1 6,3 56,45 0,3 40 0,09 0,23 0,025 3 200
Sugihwaras 13 1.207 21
29 120 240 0 0 6,3 53,42 1 40 0,07 0,24 0,011 3 700
(RW-V) 14 1.245 17,5
29 90 200 0 0 6,2 51,41 1,4 80 0,03 0,26 0,008 1 1.100
15 1.315 17,2
27 90 190 0 0 6,3 53,42 1,2 16 0 0,21 0,007 0 1.100
16 1.288 14,2
26,5 130 270 0 0 6,3 53,42 0,5 8 0,05 0,32 0,005 0 200
17 1.256 15,9
27 110 220 0 0 6,2 50,40 1,9 88 0,09 0,28 0,007 2 200
18 1.180 17,9
26,5 110 220 0 3 6,1 51,41 1,2 16 0,04 0,29 0,012 0 700
19 1.087 15,6
27 220 460 31 4 6,2 51,41 1,8 40 0,12 0,53 0,021 16 1.300
20 1.127 14,1 27 190 390 0 0 6,1 51,41 1,7 16 0,07 0,42 0,017 4 200
Salam 21 724 9,8
30 130 270 0 0 6,1 55,44 0,2 16 0,12 0,22 0,009 0 1.500
(RW-I) 22 698 13,2
30 160 330 0 0 6,6 58,46 0,1 24 0,09 0,21 0,011 0 200
23 657 9,3
30 160 320 1 3 6,6 56,45 1,8 80 0,08 0,29 0,019 11 700
24 671 15,2 30 160 340 0 0 6,3 53,42 0,7 16 0,06 0,27 0,017 9 200
Randuacir 25 805 15,7
28 100 220 0 0 6,4 56,45 0,3 16 0,06 0,36 0,008 0 200
(RW-II) 26 885 13,3
28 110 220 0 0 5,8 44,35 0,4 8 0,05 0,39 0,01 1 1.100
27 832 15,1
28 90 190 0 0 5,9 43,34 1,5 72 0,03 0,68 0,018 0 700
28 845 15,4
28 100 210 0 0 5,7 40,32 2,2 120 0,05 0,76 0,016 0 700
29 1.049 13,9
28 90 190 0 0 5,6 43,34 0,3 8 0,04 0,26 0,011 2 200
30 1.060 15
28,5 80 170 0 0 5,7 42,34 0,8 72 0,05 0,24 0,007 1 700
31 1.226 12,8
28 80 170 0 1 5,7 43,34 0,5 112 0,07 0,24 0,009 4 1.100
32 1.280 13,6 27,5 80 180 0 0 5,8 43,34 1,4 96 0,09 0,22 0,006 7 200
Total Koliform
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Parameter Fisiko-Kimiawi dan Bakteriologis Air Sumur Gali di Dusun – Dusun Sekitar TPA Ngronggo
16
Parameter fisikawi Parameter kimiawi
Dusun NP Jarak KD
Suhu TDS DHL Warna Turbidity pH
Alkalinitas BOD5 COD Cl2 Zn2+ Cd2+ SO42-
(m) (m) (oC) (mg/L) (µS/cm) (PtCo) (FTU) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (MPN/100ml)
Tetep 33 2.052 10,5
27 100 210 31 1 6,9 60,48 1,3 80 0,2 0,18 0,01 7 1.100
(RW-III) 34 1.985 10,7
27 100 200 4 0 6,7 58,46 1,7 72 0,19 0,21 0,008 12 700
35 2.012 10,4
27 150 300 10 0 6,9 59,47 8,3 968 0,16 0,32 0,003 5 7.800*
36 1.999 11,9
26 140 280 0 0 6,8 59,47 7,9 824 0,12 0,36 0,002 1 6.300*
37 1.972 12,8
27,5 90 180 93 16 6,9 60,48 2,3 296 0,06 0,19 0,007 2 200
38 1.932 13
26 90 190 24 10 6,9 57,46 2,2 248 0,08 0,23 0.008 0 200
39 1.865 14,9
27 110 220 20 3 6,8 59,47 0,2 16 0,03 0,19 0,006 7 1.100
40 1.824 14,3
27,5 100 210 23 1 6,9 59,47 0,3 64 0,06 0,17 0,009 11 200
41 1.784 9,3
27 90 180 0 1 6,9 58,46 1,6 88 0,02 0,11 0,01 2 200
42 1.744 9,2 27 80 170 0 0 6,7 56,45 1,8 104 0 0,08 0,011 5 700
Tetepwates 43 2.018 13,3
25,5 170 350 4 1 6,4 56,45 3,2 88 0,13 0,29 0,009 7 1.100
(RW-VI) 44 1.918 13,1
25 160 330 7 2 6,4 56,45 2,9 72 0,09 0,26 0,007 17 700
45 1.945 14,6
25 110 220 15 0 6,4 57,46 1,8 80 0,05 0,35 0,007 6 700
46 1.838 14,2
25 100 210 8 0 6,3 56,45 2,1 104 0,04 0,31 0,01 9 700
47 1.771 18,3
25,5 160 330 20 0 6,2 54,43 4,5 16 0,11 0,09 0,009 2 200
48 1.792 15,2
25 160 320 0 0 6,3 55,44 4,3 8 0,09 0,14 0,006 0 700
49 1.757 18,8
25 130 260 0 0 6,3 55,44 2,7 32 0,06 0,16 0,001 5 200
50 1.765 19,7
25,5 120 240 0 0 6,3 54,43 2,2 56 0,05 0,18 0,003 1 1.100
51 1.704 13,5
25 90 190 63 8 6,4 57,46 2 344 0,02 0,21 0,016 7 6.700*
52 1.650 12,2 25 100 200 29 10 6,2 53,42 1,5 168 0,05 0,15 0,023 3 200
Promasan 53 1.449 9,6
25,5 100 210 0 0 6,8 56,45 1,6 24 0,15 0,18 0,006 11 200
(RW-II) 54 1.382 13,8
25 100 200 0 0 6,7 58,46 1,9 8 0,12 0,15 0,009 3 700
55 1.328 12,6
25 60 130 18 3 6,6 56,45 2,7 48 0,02 0,25 0,007 2 200
56 1.478 14,8
25 70 140 6 1 6,7 57,46 2,5 24 0,03 0,23 0,01 0 1.100
57 1.527 9,9
25 130 260 0 0 6,7 57,46 1,1 8 0,22 0,18 0,009 5 1.100
58 1.288 13,4
25,5 120 250 0 0 6,6 55,44 0,7 32 0,17 0,15 0,008 1 200
59 1.033 16,5
25,5 130 270 0 0 6,6 57,46 1 32 0,26 0,22 0,011 3 200
60 864 17,9
26 120 240 0 0 6,4 56,45 1,3 8 0,19 0,18 0,016 0 700
61 791 15,8
25 90 180 0 0 6,4 56,45 1,1 16 0,15 0,22 0,014 6 1700
62 765 14,6 25 90 190 0 1 6,5 56,45 1,5 8 0,13 0,25 0,019 5 1100
Slumut 63 1.274 12,6
26 80 170 0 0 6,8 58,46 1,1 96 0,08 0,32 0,009 3 1.100
(RW-III) 64 1.248 14,7
26 100 180 0 0 6,8 59,47 0,8 64 0,09 0,26 0,013 1 700
65 1.234 10,3
26 60 140 183 35 6,8 59,47 1,9 32 0 0,23 0,011 0 4.600*
66 1.221 10,4 27 70 160 56 17 6,8 60,48 2 56 0,01 0,42 0,028 5 3.100*
Total Koliform
Parameter Bakteriologis
Lampiran 1. (Lanjutan)
17
Parameter fisikawi Parameter kimiawi Parameter
bakteriologis
Dusun NP Jarak KD
Suhu TDS DHL Warna Turbidity
pH
Alkalinitas BOD5 COD Cl2 Zn2+ Cd2+ SO42-
(m) (m) (oC) (mg/L) (µS/cm) (PtCo) (FTU) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
(MPN/100ml)
Ngemplak 67 1.113 13,2
25 90 180 4 0 6,6 57,46 0,8 88 0,03 0,21 0,008 3 200
(RW-IX) 68 1.062 12,3
25,5 80 170 2 1 6,4 56,45 0,9 104 0,05 0,26 0,019 0 200
69 1.108 12,5
26 90 180 0 0 6,3 56,45 0,8 24 0,03 0,23 0,01 1 700
70 1.073 11,3
25 140 290 11 0 6,6 54,43 0,7 72 0,02 0,29 0,015 11 2.800*
71 1.020 12,2
25 150 310 4 0 6,4 53,42 0,6 112 0,11 0,32 0,007 9 1.300
72 1.006 11,3 25 160 320 0 0 6,5 57,46 0,8 104 0,15 0,27 0,006 16 700
Belon 73 877 13,2
25,5 90 180 1 0 6,7 57,46 0,9 8 0,02 0,14 0,013 3 200
(RW-X) 74 899 12,3
26 80 170 0 0 6,7 58,46 1,2 32 0,07 0,17 0,008 9 200
75 818 12,5
25 60 130 15 2 6,8 54,43 1,1 80 0,05 0,26 0,016 0 700
76 850 11,3
25 70 140 5 0 6,6 55,44 1,7 72 0,02 0,21 0,002 0 200
77 947 12,2
25,5 170 340 0 0 6,7 57,46 1,1 80 0,06 0,39 0,008 2 200
78 1.070 11,3 26 160 320 0 0 6,8 58,46 1,5 104 0,08 0,33 0,009 7 200
Ngronggo 79 376 10,3
26 80 170 2 2 6,9 60,48 1,7 968 0,12 0,83 0,052 0 200
(RW-IV) 80 362 10,1
26 80 160 0 0 6,9 61,49 1,6 816 0,14 0,88 0,048 1 1.700
81 443 12,5
26 170 340 21 4 6,9 60,48 0,9 984 0,23 0,63 0,031 6 3.400*
82 499 12,5
26,5 160 320 19 1 7,2 61,49 1,3 424 0,26 0,65 0,033 10 700
83 408 12,8
26 170 350 0 0 7,1 62,50 2,8 24 0,25 0,57 0,046 3 6.300
84 394 13,7
26 160 330 0 0 7 62,50 2,7 8 0,21 0,61 0,047 0 700
85 569 14,5
26 210 420 38 5 6,9 60,48 0,5 280 0,29 0,29 0,037 0 1.100
86 537 15,8
27 200 400 17 7 7.1 62,50 0,9 88 0,26 0,23 0,042 2 200
87 673 17,2
26,5 80 170 2 0 7,2 62,50 3,1 24 0,15 0,33 0,038 8 1.100
88 751 17,5 26 90 180 0 0 7,2 63,50 3,7 40 0,13 0,31 0,022 6 700
BM
1000
6-9
2 10 600 0.05 0.01 400 100
Lampiran 1. (Lanjutan)
Total koliform
18
2a. Nilai Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Sampel Air Sumur Gali di
Dusun Ploso Sekitar TPA Ngronggo.
Ket: * Baku Mutu PP 82/2001 Kelas Satu; (-) Tidak Ada Baku Mutu
2b. Nilai Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Sampel Air Sumur Gali di
Dusun Kembang Sekitar TPA Ngronggo.
Ket: * Baku Mutu PP 82/2001 Kelas Satu; (-) Tidak Ada Baku Mutu
Parameter Baku
Mutu*
Hasil Skor
Maks Min Rata-
rata
Fisikawi
DHL (µs/cm) (-) 290 120 181 -
Kekeruhan (FTU) (-) 4 0 0,8 -
Suhu (0C) (-) 29 28 28,2 -
TDS (mg/L) 1000 140 60 86 0
Warna (PtCo) (-) 30 0 6 -
Kimiawi
pH 6-9 6,4 6,1 6,26 0
Alkalinitas
(mg/L) (-)
56,448 50,4 54,331 -
BOD5 (mg/L) 2 1,9 0,2 0,71 0
COD (mg/L) 10 128 8 47,2 -16
Cl2 (mg/L) 600 0,21 0,03 0,116 0
SO42-
(mg/L) 400 17 0 6,1 0
Zn2+
(mg/L)
0,05 0,31 0,16 0,226 -20
Cd2+
(mg/L)
0,01 0,023 0,008 0,012 -16
Bakteriologis
Total Koliform
(MPN/ml) 100 2800 200 980 -30
Total -82
Kelas D (Buruk)
Parameter Baku
Mutu*
Hasil Skor
Maks Min Rata-
rata
Fisikawi
DHL (µs/cm) (-) 170 150 160 -
Kekeruhan (FTU) (-) 5 1 3 -
Suhu (0C) (-) 29 29 29 -
TDS (mg/L) 1000 80 70 75 0
Warna (PtCo) (-) 28 3 15,5 -
Kimiawi
pH 6-9 6,5 6,3 6,4 0
Alkalinitas
(mg/L) (-)
57,456 56,448 56,952 -
BOD5 (mg/L) 2 1,3 0,3 0,8 0
COD (mg/L) 10 40 8 24 -8
Cl2 (mg/L) 600 0,1 0,09 0,095 0
SO42-
(mg/L) 400 8 3 5,5 0
Zn2+
(mg/L)
0,05 0,23 0,22 0,225 -10
Cd2+
(mg/L)
0,01 0,025 0,018 0,022 -10
Bakteriologis
Total Koliform
(MPN/ml) 100 200 200 200 -15
Total -43
Kelas D (Buruk)
Lampiran 2. Contoh perhitungan nilai STORET di dusun Ploso dan Kembang
19
Lampiran 3. Standarisasi, Presisi dan Akurasi Parameter Kimiawi Standarisasi
Standarisasi
COD
Diketahui volume titrasi FAS adalah
1. 25.6 ml
2. 25.8 ml
3. 25.7 ml
Volume rata – rata : 25.7 ml
Normalitas FAS :
:
: 0.0973 N
BOD5
Diketahui volume titrasi Na2S2O3 adalah
1. 20.4 ml
2. 20.6 ml
3. 20.5 ml
Volume rata – rata : 20.5 ml
Normalitas Na2S2O3 :
:
: 0.0244 N
Alkalinitas
Diketahui volume titrasi NaOH adalah
1. 1.8 ml
2. 1.7 ml
3. 1.9 ml
Volume rata – rata : 1.8 ml
Normalitas H2SO4 :
:
: 0.018 N
Presisi Akurasi
Cl2 SO4 Cd Zn
Larutan 0.2 100 0.05 0.5
U1 0.17 96 0.042 0.47
U2 0.19 89 0.045 0.45
U3 0.17 90 0.046 0.49
Rata2 0.18 91.67 0.04 0.47
Akurasi % 88.33 91.67 88.67 94.00
20
Lampiran 4. MATLAB PCA
VAR=['Jarak ' 'Kedalaman ' 'suhu ' 'TDS ' 'DHL ' 'Warna ' 'Kekeruhan ' 'pH ' 'Alkalinitas ' 'BOD ' 'COD ' 'Klorida ' 'Seng ' 'Cadmium ' 'Sulfat ' 'Total Koliform'];
SAMPEL=[]; for i=1:9 SAMPEL=[SAMPEL;['V000' num2str(i)]]; end for i=10:88 SAMPEL=[SAMPEL;['V00' num2str(i)]]; end [fn,ph]=uigetfile('*.txt','Ambil data'); D=load([ph fn]); %figure(1) %boxplot(D,'orientation','horizontal','labels',VAR); % LOOP BEGIN HERE OK=1; while OK [coefs,scores,variances,t2] = princomp(D); vektor=sqrt(coefs(:,1).^2+coefs(:,2).^2); stdvektor=std(vektor(:,1)); H=find(vektor>=0*max(vektor)); % MISKIN=[4 5 7 17 29]; % KAYA=[33 20 32 34 19]; figure(1) pp=plot(scores(:,1),scores(:,2),'ko','markersize',22); xx=xlabel('1st Principal Component'); yy=ylabel('2nd Principal Component'); tt=title([fn ' scores']); set([xx yy tt],'fontsize',20); for i=1:length(scores(:,1)) te=text(scores(i,1),scores(i,2),num2str(i)); set(te,'fontsize',18,'HorizontalAlignment','center'); end % for k=1:5 % i=MISKIN(k); % j=KAYA(k); % te=text(scores(i,1),scores(i,2),KAB(i,:)); % set(te,'fontsize',18,'HorizontalAlignment','left','color','r'); % te=text(scores(j,1),scores(j,2),KAB(j,:));
21
Lampiran 4. (Lanjutan)
% set(te,'fontsize',18,'HorizontalAlignment','left'); % end %gg=gname(KAB); %set(gg,'fontsize',20); fp=fn; fp(end-3:end)=[]; fp=[fp 'a.png']; %print(fp,'-dpng') figure(2) bb=biplot(coefs(H,1:2),'varlabels',VAR(H,:)); title([fn ' coefs']) fp=fn; fp(end-3:end)=[]; fp=[fp 'b.png']; print(fp,'-dpng') % report pscores=sqrt(scores(:,1).^2+scores(:,2).^2); [psort,Ipsort]=sort(pscores,1,'descend'); ikab=[1:35]'; kuadran=zeros(35,1); for i=1:35 if (scores(i,1)>=0)&(scores(i,2)>=0) kuadran(i)=1; elseif (scores(i,1)>=0)&(scores(i,2)<0) kuadran (i)=2; elseif (scores(i,1)<0)&(scores(i,2)<0) kuadran(i)=3; else kuadran(i)=4; end end % clc % disp(fn); % disp(['Kabupaten scores(1) scores(2) jarak_origin kuadran']) % for j=1:35 % i=Ipsort(j); % fprintf('%10s \t %3.0f \t %3.0f \t %3.0f \t %1d
\n',KAB(i,:),scores(i,1), scores(i,2), pscores(i), kuadran(i) ); % end % pcoefs=sqrt(coefs(:,1).^2+coefs(:,2).^2); % vkuadran=zeros(40,1); % for i=1:40 % if (coefs(i,1)>=0)&(coefs(i,2)>=0) % vkuadran(i)=1; % elseif (coefs(i,1)>=0)&(coefs(i,2)<0) % vkuadran (i)=2; % elseif (coefs(i,1)<0)&(coefs(i,2)<0) % vkuadran(i)=3; % else % vkuadran(i)=4; % end % end % [Vsort,IVsort]=sort(pcoefs,1,'descend');
22
Lampiran 4. (Lanjutan)
% %
disp('___________________________________________________________________
________________________') % disp([' Variable coefs(1)
coefs(2) panjang_vektor kuadran']) % for j=1:40 % i=IVsort(j); % %disp([VAR(i,:) num2str([coefs(i,1) coefs(i,2) pcoefs(i)
vkuadran(i)])] ); % fprintf('%50s \t %6.4f \t
%6.4f \t %6.4f \t
%1d\n',VAR(i,:), coefs(i,1),
coefs(i,2), pcoefs(i), vkuadran(i)
); % end ihapus=find(vektor==max(vektor)); ihapus=ihapus(1); disp(['Akan dihapus variabel '
VAR(ihapus,:) ', kemudian hitung
ulang??']); D(:,ihapus)=[]; VAR(ihapus,:)=[]; [mx,mx,mb]=ginput(1); if mb==1 OK=1; else OK=0; end %OK=input('Ulangi? yes=1,no=0:'); end
23
24
Untuk itu penelitian tentang status
mutu air perlu dilakukan untuk mengetahui air
sumur gali di sekitar TPA Ngronggo melebihi
baku mutu atau tidak. Salah satu cara
penentuan status mutu air adalah
menggunakan Metode STORET yang
menggunakan sistem nilai dari US-EPA
(Environmental Protection Agency) [5].
Klasifikasi mutu air yang dihasilkan
dikelompokkan dalam empat kelas mulai dari
kelas yang memenuhi baku mutu sampai
tercemar berat.
Berdasarkan latar belakang di atas,
maka penelitian ini bertujuan :
Menentukan status mutu air sumur gali di
dusun – dusun sekitar TPA Ngronggo Salatiga
menggunakan metode STORET.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di
Laboratorium Kimia Lingkungan, Program
Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika,
Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
antara bulan Juli sampai Desember 2014.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan antara lain :
sampel air sumur gali yang diambil dari
pemukiman penduduk di dusun - dusun sekitar
TPA. Sedangkan bahan kimia yang digunakan
antara lain : IKI, MnSO4, H2SO4, HgSO4,
Na2S2O3, K2Cr2O7, EDTA, AgSO4, buffer pH
10, indikator ferroin, indikator EBT, dan
indikator metil orange. Bahan kimiawi tersebut
merupakan bahan kimiawi PA (E-Merck,
Germany). Piranti yang digunakan antara lain :
pH meter (HANNA Instrument, 9812),
peralatan refluks, dan Spektrofotometer HACH
DR/EL 2000.
Lokasi Pengambilan Sampel
Sampel air sumur diambil dari 12
dusun di sekitar TPA Ngronggo Salatiga
sesuai dengan arah mata angin. Di arah Utara
dusun Ngemplak dan Slumut; arah Timur:
Salam; arah Timur Laut: Tetep, Tetepwates,
Randuacir, dan Promasan; arah Tenggara:
Ploso, Sugihwaras dan Kembang; dan arah
Barat Laut: Belon dan Ngronggo (Gambar 1).
Cuplikan sumur di dusun-dusun sekitar
TPA Ngronggo Salatiga diambil dengan
metode cuplikan contoh stratifikasi
disproportional dan jumlah cuplikan sumur
masing – masing dusun disajikan dalam Tabel
1.
Penentuan Parameter Fisiko-Kimiawi
dan Bakteriologis
Parameter fisiko-kimiawi dan
bakteriologis serta metode atau piranti
disajikan dalam Tabel 2.
Penentuan Status Mutu Air dengan
Metode STORET [5]
Penentuan status mutu badan air
dengan metode STORET dilakukan dengan
cara membandingkan data hasil pengukuran
dengan baku mutu yang sesuai dengan kelas
air. Jika hasil pengukuran memenuhi baku
mutu air maka diberi skor 0 namun jika hasil
pengukuran tidak memenuhi baku mutu air
akan diberi skor tertentu Tabel 3.
Analisa Data
Data parameter fisiko-kimiawi dan
bakteriologis dianalisis dengan metode
STORET [5] kemudian dibandingkan
25
klasifikasi dan kriteria mutu air menggunakan
baku mutu kelas satu sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 82/2001.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penentuan Status Mutu Air Sumur Gali
di 12 Dusun Sekitar TPA
Hasil pengukuran parameter fisiko-kimiawi
air sumur gali diolah dengan menggunakan
metode STORET sesuai Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.115/2003. Hasil
pengukuran air 88 sumur gali di 12 dusun
sekitar TPA Ngronggo disajikan pada Tabel 4
(dan Lampiran 1).
Berdasarkan ketentuan sistem STORET
yang dikeluarkan EPA (Environmental
Protection Agency) maka mutu air
diklasifikasikan ke dalam empat kelas, yaitu:
[5]
- Kelas A : Baik Sekali (Skor = 0)
- Kelas B : Baik (Skor = -1 sampai
dengan -10)
- Kelas C : Sedang (Skor = -11 sampai
dengan -30)
- Kelas D : Buruk (Skor ≥ -31)
Dari Tabel 4 terlihat bahwa nilai status
mutu air 88 sumur gali yang tersebar di 12
dusun sekitar TPA Ngronggo berdasarkan
STORET berkisar antara -23 sampai dengan -
66. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
status mutu air dari 88 sumur di 12 dusun
sekitar TPA Ngronggo 58 sumur gali di 6
dusun berstatus buruk dan sisanya 30 sumur
gali 6 dusun berstatus sedang.
Parameter fisiko-kimiawi dan
bakteriologis yang berpengaruh terhadap mutu
air sumur gali di dusun – dusun tersebut
adalah total coliform. Hasil analisis total
coliform dalam air ke 88 sumur gali yang
tersebar di 12 dusun berkisar antara 200 –
7.800 MPN/100 ml. Total coliform berada jauh
di atas baku mutu yang ditetapkan, yaitu 100
MPN/100ml. Hasil ini menunjukkan bahwa
semua air sumur gali yang tersebar di 12
dusun sekitar TPA Ngronggo tercemar bakteri
coliform. Bakteri coliform salah satunya E.coli
merupakan mikroba penyebab gejala diare,
demam, kram perut, dan muntah-muntah [8].
Nilai total coliform tinggi dalam air sumur
karena ada beberapa sumur relatif dekat
dengan kamar mandi atau wc. Nilai total
coliform tinggi juga menunjukkan tingginya
tingkat risiko kehadiran bakteri – bakteri
patogen lain [9].
Berkaitan dengan total coliform hasil nilai
BOD5 (Biological Oxygen Demand)
menunjukkan bahwa 18 air sumur gali di 6
dusun berstatus buruk telah melebihi baku
mutu BOD yang ditetapkan yaitu 2 mg/L. Hasil
ini menunjukkan kehadiran bakteri coliform
(lebih dari 30 %) dalam air 58 sumur gali di 6
dusun yang berstatus buruk di sekitar TPA
Ngronggo. Sedangkan persen cemaran
bakteri coliform dalam air sumur gali di 6
dusun berstatus buruk berkisar antara 12,5 %
- 70 %.
KESIMPULAN
Status mutu air 88 sumur gali di 12 dusun
sekitar TPA Ngronggo Salatiga dengan
metode STORET menunjukkan 58 sumur gali
di 6 dusun berstatus buruk dan hanya 30
sumur gali di 6 dusun yang sisanya berstatus
sedang. Hasil ini menunjukkan bahwa akses
26
penduduk terhadap air bersih di 12 dusun
tersebut masih belum layak
DAFTAR RUJUKAN
[1] Pramusinta, 2013. Kebijakan
Pengelolaan Sampah Di Kota
Salatiga. Pemerintah Kota Salatiga
Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang :
Salatiga.
[2] Van Harling, V.N., 2008. Kualitas Air
Tanah Berdasarkan Kandungan
Tembaga [Cu(II)], Mangan [Mn(II)] dan
Seng [Zn(II)], di Dusun – Dusun
Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Ngronggo, Salatiga.
Skripsi. Program Studi Kimia/S1.
Universitas Kristen Satya Wacana :
Salatiga.
[3] Suara Merdeka, 2012. Sistem Control
Landfill TPA Ngronggo dioperasikan.
Suara.Merdeka.com (Diunduh tanggal
6 Oktober 2014 jam 17.31 WIB).
[4] Osaki, K., Kashiwada,S., Tatarazako
N., & Ono, Y., 2006. Toxicity testing of
Leachate From Waste Landfills Using
Medaka (Oryzias Latipes) fer
Monitoring Environtmental Savety.
Enviromental Monitoring and
Assessment, 73 – 84.
[5] Matahelumual, B.C., 2007. Penentuan
Status Mutu Air Dengan Sistem Storet
di Kecamatan Bantar Gebang. Jurnal
Geologi Indonesia, Vol 2 No. 2 Juni
2007: 113-118 : Bandung.
[6] Alaerts, G. dan S.S Santika. 1987.
Metode Penelitian Air. Usaha Nasional
: Surabaya.
[7] Randa, M.S., 2012. Analisis Bakteri
Coliform (Fekal dan Non Fekal) Pada
Air Sumur Di Komplek Roudi
Manokwari. Universitas Negeri Papua :
Papua.
[8] Bambang, A.G., Fatimawali., dan Novel,
S.K., 2014. Analisis Cemaran Bakteri
Coliform dan Identifikasi Escherichia
coli pada Air Isi Ulang dari Depot di
Kota Manado.
[9] Entjang, I. 2003. Mikrobiologi dan
Parasitologi untuk Akademi
Keperawatan dan Sekolah Tenaga
Kesehatan yang Sederajat. Bandung:
Citra Adtya Bakti.
27
Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel Air Sumur Dusun – Dusun Di Sekitar TPA Ngronggo, Salatiga
28
Tabel 1. Jumlah Cuplikan Sumur Dari 12 Dusun di Sekitar TPA
Ngronggo Salatiga
Arah dari
TPA Dusun
Jumlah Cuplikan
Sumur
Timur Salam 4
Utara Slumut
Ngemplak
4
6
Barat Laut Belon
Ngronggo
6
10
Timur Laut
Tetep
Tetepwates
Promasan
Randuacir
10
10
10
8
Tenggara
Ploso
Sugihwaras
Kembang
10
8
2
Tabel 3. Skor untuk metode STORET
Tabel 2. Parameter Fisiko-Kimiawi dan Bakteriologis Serta Metode /
Piranti
Parameter Metode / Piranti
Fisikawi Suhu (
oC)
DHL (µs/cm) TDS (mg/L)
Termometer Conductivity / TDS-meter YK-2001 CT Conductivity / TDS-meter YK-2001 CT
Kekeruhan (FTU) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000 Warna (PtCo) Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Kimiawi
pH
Conductivity / TDS-meter YK-2001 CT Alkalinitas (mg CaCO3/L) Digital Titrator (HACH DR/EL 2000) BOD5 (mg/L) Titrasi [6] COD (mg/L) Cl2 (mg/L) SO4
2- (mg/L)
Titrasi [6] Spektrofotometer HACH DR/EL 2000 Spektrofotometer HACH DR/EL 2000
Bakteriologis
Total Koliform MPN (Most Probable Number) [7]
Tabel 4. Nilai Status Mutu air di Dusun – Dusun Sekitar TPA
Dusun Status Nilai STORET
Ploso Buruk -46
Kembang Sedang -23
Sugihwaras Sedang -23
Salam Sedang -25
Randuacir Buruk -33
Tetep Buruk -66
Tetepwates Buruk -62
Promasan Buruk -50
Slumut Sedang -25
Ngemplak Sedang -25
Belon Sedang -23
Ngronggo Buruk -54
Jumlah Percontoh
Nilai Parameter
Fisika Kimia Biologi
< 10 Maksimum -1 -2 -3 Minimum -1 -2 -3 Rata-rata -3 -6 -9
≥ 10
Maksimum -2 -4 -6
Minimum -2 -4 -6 Rata-rata -6 -12 -18
29
Total koliform
Parameter fisikawi Parameter kimiawi
Dusun No Jarak Kd
Suhu TDS DHL Warna Turbidity pH
Alkalinitas BOD5 COD Cl2 SO42-
(m) (m) (oC) (mg/L) (µS/cm) (PtCo) (FTU) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (MPN/100ml)
Ploso 1 1.489 15,2
28 140 290 0 0 6,1 53,42 0,3 8 0,2 17 2.100
(RW-VI) 2 1.476 13,3
29 90 180 0 0 6,3 56,45 0,9 64 0,18 14 200
3 1.422 12,4
28,5 110 290 0 0 6,3 55,44 0,2 32 0,21 11 700
4 1.368 12,8
28,5 70 140 30 4 6,4 56,45 0,4 128 0,06 4 1.100
5 1.341 13,2
28 90 180 0 0 6,3 56,45 0,2 24 0,09 6 1.100
6 1.261 10.4
28 60 120 0 0 6,4 55,44 0,8 32 0,07 3 200
7 1.237 13,7
28 70 140 0 0 6,3 53,42 0,4 64 0,03 0 700
8 1.218 9,7
28 60 120 12 1 6,2 53,42 1,3 16 0,06 2 2.800*
9 1.215 12,4
28 100 210 0 0 6,1 50,40 0,7 56 0,15 4 700
10 1.159 15,9 28 70 140 18 3 6,2 52,42 1,9 48 0,11 0 200
Kembang 11 1.046 15,7
29 80 170 28 5 6,5 57,46 1,3 8 0,1 8 200
(RW-VII) 12 939 10,3 29 70 150 3 1 6,3 56,45 0,3 40 0,09 3 200
Sugihwaras 13 1.207 21
29 120 240 0 0 6,3 53,42 1 40 0,07 3 700
(RW-V) 14 1.245 17,5
29 90 200 0 0 6,2 51,41 1,4 80 0,03 1 1.100
15 1.315 17,2
27 90 190 0 0 6,3 53,42 1,2 16 0 0 1.100
16 1.288 14,2
26,5 130 270 0 0 6,3 53,42 0,5 8 0,05 0 200
17 1.256 15,9
27 110 220 0 0 6,2 50,40 1,9 88 0,09 2 200
18 1.180 17,9
26,5 110 220 0 3 6,1 51,41 1,2 16 0,04 0 700
19 1.087 15,6
27 220 460 31 4 6,2 51,41 1,8 40 0,12 16 1.300
20 1.127 14,1 27 190 390 0 0 6,1 51,41 1,7 16 0,07 4 200
Salam 21 724 9,8
30 130 270 0 0 6,1 55,44 0,2 16 0,12 0 1.500
(RW-I) 22 698 13,2
30 160 330 0 0 6,6 58,46 0,1 24 0,09 0 200
23 657 9,3
30 160 320 1 3 6,6 56,45 1,8 80 0,08 11 700
24 671 15,2 30 160 340 0 0 6,3 53,42 0,7 16 0,06 9 200
Randuacir 25 805 15,7
28 100 220 0 0 6,4 56,45 0,3 16 0,06 0 200
(RW-II) 26 885 13,3
28 110 220 0 0 5,8 44,35 0,4 8 0,05 1 1.100
27 832 15,1
28 90 190 0 0 5,9 43,34 1,5 72 0,03 0 700
28 845 15,4
28 100 210 0 0 5,7 40,32 2,2 120 0,05 0 700
29 1.049 13,9
28 90 190 0 0 5,6 43,34 0,3 8 0,04 2 200
30 1.060 15
28,5 80 170 0 0 5,7 42,34 0,8 72 0,05 1 700
31 1.226 12,8
28 80 170 0 1 5,7 43,34 0,5 112 0,07 4 1.100
32 1.280 13,6 27,5 80 180 0 0 5,8 43,34 1,4 96 0,09 7 200
Parameter bakteriologis
Lampiran 1. Hasil Pengukuran Parameter Fisiko-Kimiawi dan Bakteriologis Air Sumur Gali di Dusun – Dusun Sekitar TPA Ngronggo
30
Lampiran 1. (Lanjutan)
31
Lampiran 1. (Lanjutan)
Parameter fisikawi Parameter kimiawi Parameter
Bakteriologis
Dusun No Jarak Kd
Suhu TDS DHL Warna Turbidity
pH
Alkalinitas BOD5 COD Cl2 SO42-
Total
koliform
(m) (m) (oC) (mg/L) (µS/cm) (PtCo) (FTU) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
(MPN/100ml)
Ngemplak 67 1.113 13,2
25 90 180 4 0 6,6 57,46 0,8 88 0,03 3 200
(RW-IX) 68 1.062 12,3
25,5 80 170 2 1 6,4 56,45 0,9 104 0,05 0 200
69 1.108 12,5
26 90 180 0 0 6,3 56,45 0,8 24 0,03 1 700
70 1.073 11,3
25 140 290 11 0 6,6 54,43 0,7 72 0,02 11 2.800*
71 1.020 12,2
25 150 310 4 0 6,4 53,42 0,6 112 0,11 9 1.300
72 1.006 11,3 25 160 320 0 0 6,5 57,46 0,8 104 0,15 16 700
Belon 73 877 13,2
25,5 90 180 1 0 6,7 57,46 0,9 8 0,02 3 200
(RW-X) 74 899 12,3
26 80 170 0 0 6,7 58,46 1,2 32 0,07 9 200
75 818 12,5
25 60 130 15 2 6,8 54,43 1,1 80 0,05 0 700
76 850 11,3
25 70 140 5 0 6,6 55,44 1,7 72 0,02 0 200
77 947 12,2
25,5 170 340 0 0 6,7 57,46 1,1 80 0,06 2 200
78 1.070 11,3 26 160 320 0 0 6,8 58,46 1,5 104 0,08 7 200
Ngronggo 79 376 10,3
26 80 170 2 2 6,9 60,48 1,7 968 0,12 0 200
(RW-IV) 80 362 10,1
26 80 160 0 0 6,9 61,49 1,6 816 0,14 1 1.700
81 443 12,5
26 170 340 21 4 6,9 60,48 0,9 984 0,23 6 3.400*
82 499 12,5
26,5 160 320 19 1 7,2 61,49 1,3 424 0,26 10 700
83 408 12,8
26 170 350 0 0 7,1 62,50 2,8 24 0,25 3 6.300
84 394 13,7
26 160 330 0 0 7 62,50 2,7 8 0,21 0 700
85 569 14,5
26 210 420 38 5 6,9 60,48 0,5 280 0,29 0 1100
86 537 15,8
27 200 400 17 7 7,1 62,50 0,9 88 0,26 2 200
87 673 17,2
26,5 80 170 2 0 7,2 62,50 3,1 24 0,15 8 1100
88 751 17,5 26 90 180 0 0 7,2 63,50 3,7 40 0,13 6 700
Keterangan: Kd : kedalaman sumur
32
Lampiran 2. Contoh perhitungan nilai STORET di dusun Ploso dan Kembang
2a. Nilai Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Sampel Sumur Gali di Dusun Ploso Sekitar TPA Ngronggo.
Ket: * Baku Mutu PP 82/2001 Kelas Satu; (-) Tidak Ada Baku Mutu
2b. Nilai Status Mutu Air dengan Metode STORET pada Sampel Sumur Gali di Dusun Kembang Sekitar TPA Ngronggo
Ket: * Baku Mutu PP 82/2001 Kelas Satu; (-) Tidak Ada Baku Mutu
Parameter Baku Mutu*
Hasil Skor
Maks Min Rata-rata
Fisikawi
DHL (µs/cm) (-) 290 120 181 - Kekeruhan (FTU) (-) 4 0 0,8 - Suhu (
0C) (-) 29 28 28,2 -
TDS (mg/L) 1000 140 60 86 0 Warna (PtCo) (-) 30 0 6 - Kimiawi pH 6-9 6,4 6,1 6,26 0 Alkalinitas (mg/L) (-) 56,448 50,4 54,331 - BOD5 (mg/L) 2 1,9 0,2 0,71 0 COD (mg/L) 10 128 8 47,2 -16 Cl2 (mg/L) 600 0,21 0,03 0,116 0 SO4
2- (mg/L) 400 17 0 6,1 0
Bakteriologis Total Koliform (MPN/ml)
100 2800 200 980 -30
Total -46
Kelas D (Buruk)
Parameter Baku Mutu*
Hasil Skor
Maks Min Rata-rata
Fisikawi
DHL (µs/cm) (-) 170 150 160 - Kekeruhan (FTU) (-) 5 1 3 - Suhu (
0C) (-) 29 29 29 -
TDS (mg/L) 1000 80 70 75 0 Warna (PtCo) (-) 28 3 15,5 - Kimiawi pH 6-9 6,5 6,3 6,4 0 Alkalinitas (mg/L) (-) 57,456 56,448 56,952 - BOD5 (mg/L) 2 1,3 0,3 0,8 0 COD (mg/L) 10 40 8 24 -8 Cl2 (mg/L) 600 0,1 0,09 0,095 0 SO4
2- (mg/L) 400 8 3 5,5 0
Bakteriologis Total Koliform (MPN/ml)
100 200 200 200 -15
Total -23
Kelas C (Sedang)
33