5/28/2018 Referat Endometriosis
1/17
ReferatEndometriosisPembimbing:dr. Gede Sridhyana, sp.OG
Oleh:Mufidatun Kasanah
5/28/2018 Referat Endometriosis
2/17
BAB IPENDAHULUAN
Endometriosis : salah satu penyakit jinak ginekologis, penyebabpatogenesisnya belum diketahui secara pasti. para ahli sepak
bahwa pertumbuhan endometriosis sangat dipengaruhi oleh h
steroid, terutama estrogen juga sepakat bahwa nyeri pelvic, n
maupun infertilitas erat kaitannya dengan endometriosis (Baz
2008).
20-60% wanita endometriosisinfertil
80% wanita infertil+nyeri pelvik/nyeri haidendimetriosis
5/28/2018 Referat Endometriosis
3/17
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium masih berfungsi berada di luar cavum uteri (Prawihardjo, 2007).
definisi
Endometriosis jarang pada orang negro lebih sering didapatkan padwanita-wanita dari golongan sosio-ekonomi tinggi.
wanita yang belum menikah pada usia muda, dan yang tidak mempubanyak anak
endometriosispenyakit wanita usia reproduksi (Wikojosastro, 200
Epidemiologi
5/28/2018 Referat Endometriosis
4/17
Anatomi
organ berdinding teba
cekung yang mirip bua
terletak diantara VU d
pelvis wanita. Ukuran n
cm berat 30-40 gr, pd m
berat 75-100 gr. (P
5/28/2018 Referat Endometriosis
5/17
Ligamentum (penyangga)
1. Pada uterus
- lig. Rotundum sinistra &
- lig. cardinale sinistra & d
(Mackenrodt)
- lig. Sakro Uterinum sinis
2. pada Tuba Fallopi
- lig. Latum sinistra & dex
3. pada Ovarium:
- lig. ovarii proprium
- lig. infundibulo-pelvikumSuspensorium ovarii)
5/28/2018 Referat Endometriosis
6/17
Etiologi
Endometriosis
Teori Sampson(regurgitasi)
Teori D(fak
imuno
Teori Halban(Penyebaran
secara limfogen)
Teori RobertMeyer
(metaplasia)
5/28/2018 Referat Endometriosis
7/17
Manifestasi klinis
Khas: nyeri pelvik siklik, hingga mengganggu kegiatan sehari-hari dmemerlukan pengobatan untuk menghilangkan nyeri (letak nyeri terga
letak endometriosis), polimenorea, infertilitas (Baziad, 2008)
5/28/2018 Referat Endometriosis
8/17
Faktor re
-Usia
-peningkatan jumlah lemak tubuh perifer
-gangguan haid (polimenore, menoragi, dan berkurangnya p
-wanita yang ibu dan saudara perempuannya pernah mende
endometriosis
-orgasme saat menstruasi-Faktor genetik berperan 6-9 kali lebih banyak dengan riway
keluarga terdekat menderita endometriosis (Wood, 2008)
5/28/2018 Referat Endometriosis
9/17
Diagnosis
dismenorea Dispareuni
Nyeri saat defekasi
Polimenorea
Tidak dapat melakukankegiatan sehari-hari
anamnesis
Inspeksi : (bekas OP, lesimudah berdarah dindingvagina & porsio)
bimanual : (di parametriumteraba massa kistik yang nyerisaat ditekan.)
Palpasi rektovagina : (adaatau tidaknya nodulendometriosis yang sangatnyeri)
Pada endometriosisekstrapelvis (nyeri atau terabamassa diluar pelvis denganpola yang bersiklus) (RCOG,2008)
Pemeriksaan fisikdan ginekologi
Lab : tidak ada darah datau air kenwaktu haid petunjuk teendometriorectosigmo
Gynecolog
atautransrepertama yamempunyacukup baik
CT-Scan, ddigunakan sebagai kotambahan sdiagnosis
gold standa(mahal) Umendometriosecara tidapada laparo(Baziad, 20endometrio
Labo
p
5/28/2018 Referat Endometriosis
10/17
Klasifikasi endometriosis
Penilaian berdasarkan ukuran, lokasi, dan kedalaman invasi,
keterlibatan ovarium dan densitas dari perlekatannya derajat
endometriosis, menurut American Fertility Society, yaitu nilai
1-4 adalah minimal (stadium I), 5-15 : ringan (stadium II).
16-40 : sedang (stadium III) dan >40 : berat (stadium IV)
5/28/2018 Referat Endometriosis
11/17
Diagnosis banding
Adenomiosis uteri
Kista ovarium
Hemorrhagic atau torsion dari ovarian cyst
Kehamilan Ektopik
Appendicitis
diverticulitis
Radang pelvic dengan tumor adneksKarsinoma
Salpingitis
Infeksi saluran kemih kronik
5/28/2018 Referat Endometriosis
12/17
Tatalaksana
Kehamilanendometriosis memang berkurang pada wdan sesudah kehamilan karena regresi endometrium dasarang-sarang endometriumjangan terlalu lama menperkawinan dan mempunyai anak
Pencegahan
Kontrol nyeriNSAID
HormonalKonservatif
laparotomi
laparoskopi operatif.dapat dilakukan eksisi lesendometriosis dengan menggunakan laser (CO2).ini disebut vaporasi lesi endometriosis
Pembedahan
5/28/2018 Referat Endometriosis
13/17
Prinsip pertama menciptakan
lingkungan hormon yang rendah
estrogen dan asiklik (Andrew, 2007)
Analog GnRH
Inhibisi aromatase
Pil kontrasepsi
(Estrogen-
progestogen)
pseudopregnacy
Prinsip kedua yaitu menciptakan
lingkungan hormon yang tinggi
androgen atau tinggi progestogen
(progesterone sintetik) yang secara
langsung menyebabkan atrofi jaringan
endometriosis
Androgen
Progestogen (Danazol)
5/28/2018 Referat Endometriosis
14/17
Komplikasi
Gangguan fertilitas sekunder pada distorsi pelvis
Thromboemboli sekunder pada penggunaan kontraseptif oral
Osteoporosis sekunder sampai hipoestrogenic, efek dari penggunaan Ganalog
Prognosis
Prognosis baik (dapat hamil spontan) pada : a. endometriosis dengan inf
tanpa perlengketan dan kelainan anatomik, b. endometriosis sedang mapaska pengobatan hormonal/bedah
Perlu ditekankan pengobatan endometriosis hanya bersifat mengurangi dan tidak menghilangkan penyakitAngka rekurensi endometriosis dilacukup tinggi yaitu mencapai 29-51% setelah pengobatan hormonal dan 7setelah bedah konservatif.
5/28/2018 Referat Endometriosis
15/17
Ringkasan
Endometriosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang masih
berfungsi terdapat di luar kavum uteri.
Endometriosiswanita yang belum menikah pada usia muda, dan yang tidak
mempunyai banyak anak. penyakit wanita usia reproduksi, namun telah ditemuka
endometriosis pada usis remaja dan pascamenopause.
Etiologi : Teori Sampson (regurgitasi), Teori Robert Meyer (metaplasia), Teori Dm
(faktor imunologik), penyebaran secara limfogen
Diagnosis: dismenore, polimenorea, dispareuni, nyeri saat defekasiinspeksi
spekulum, palpasi rectovagina Gynecologic transvaginal atautransrectal usgStandart : laparoskopi
Tatalaksana: pencegahan, konservatif (kontrol nyeri, hormonal), pembedahanPrognosis : baik untuk obati infertil, tapi masih bisa terjadi rekurensi
5/28/2018 Referat Endometriosis
16/17
DAFTAR PUSTAKA Andrew, Anti, Archie et all. Endometriosis. In: (Lange) Current Diagnosis & Treatment Obstetrics
Ed. 10th. Amerika: The McGraw-Hill Companies. 2007.
Cunningham, Shorge, Schaffer, et all. Endometriosis. In: Williams Gynecology, Chapter 10. China: Hill Companies. 2008.
Wiknjosastro H, Abdul Bari Saifuddin, Triatmojo Rachimhadhi. Endometriosis. Dalam: Buku Ajar Kandungan, edisi ke 2, 2007. Jakarta; Balai Penerbit FKUI. 2007: 78, 95-6,314-27.
Baziad A. Endometriosis. Dalam: Endokrinologi Ginekologi, edisi ke 3. Jakarta; Media Aesculapius 1-31.
Mochtar R. Anatomi Alat-Alat Kandungan. Dalam: Sinopsis Obstetri, edisi 2. Jakarta: EGC. 1998
Berek J. Endometriosis. In: Berek & Novak's Gynecology, Ed. 14th, Chapter 29. California: LippincWilkins. 2007.
RCOG. The investigation and management of endometriosis. Green-top Guideline. 2008;24:1-14
Haas D, Chvatal R, Habelsberger A, Wurm P, Schimetta W, Oppelt P. Comparison of revised AmeSociety and ENZIAN staging: a critical 34 evaluation of classifications of endometriosis on the baspatient population. Fertil Steril. 2011;95(5):1574.
5/28/2018 Referat Endometriosis
17/17
TERIMAKASIH