7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
1/17
Perencanaan Audit
SPAP Standar Kedua berbunyi : Pekerjaan harusdirencanakan sebaik-baiknya dan jika menggunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya.
Tiga Alasan auditor merencanakan audit dengan baik
:
1. Memperoleh bukti yang cukup kompeten
2. Menjaga agar biaya audit yang dikeluarkan tetap
wajar3. Menghindari kesalahpahaman dengan klien
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
2/17
Hal yang harus di pertimbangkan oleh auditor dalam
perencanaan audit
a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usahatersebut dan industri dimana satuan usaha tersebutberoperasi didalamnya.
b. Kebijakan danprosedur akuntansi satuan usaha tersebut.
c.Metode yang digunakan oleh satuan usaha tersebut dalammengolah informasi akuntansi.
d. Penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan.
e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuktujuan audit.
f. Pos laporan keuangan yang mungin memerlukanpenyesuaian.
g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan ataupengubahan pengujian audit.
h. Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan
kepada pemberi tugas.
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
3/17
Resiko audit yang dapat diterima (Acceptable AuditRisk) :
Ukuran untuk menilai seberapa besar kesediaan
auditor untuk menerima bahwa laporan keuanganmungkin saja disajikan dengan kesalahan penyajianyang material setelah proses audit diselesaikan dan
pendapat wajar tanpa syarat telah dinyatakan.
Resiko Bawaan (Inherent Risk) : Ukuran penilaian auditor atas kemungkinan adanya
kesalahan penyajian yang material atas akun sebelummempertimbangkan efektifitas pengendalian intern.
Menilai Resiko Audit yang dapat diterima dan ResikoBawaan :
Bagian penting dari perencanaan karena penilaiantersebut mempengaruhi jumlah bukti audit yang harusdikumpulkan dan penugasan staf yang lebih
berpengalaman dan pelaksanaan audit
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
4/17
Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Awal Audit
Perencanaan awal melibatkan 4 Hal, yaitu :
1. Auditor harus memutuskan apakah akan menerima seorang klien baruatau melanjutkan pelayanan klien yang ada
2. Auditor harus mengidentifikasikan mengapa klien menginginkan ataumembutuhkan audit
3. Auditor memperoleh pemahaman klien tentang cara penugasan untuk
menghindari kesalahpahaman4. Staf untuk penugasan dipilih, termasuk bila dibutuhkan spesialis audit
Penerimaan dan Kelangsungan Kerja Sama dengan Klien
Harus mempertimbangkan tanggungjawab hukum dan profesi KAPdalam menentukan klien yang layak
Investigasi Klien Baru
Sebelum menerima klien baru, KAP menginvestigasi perusahaanuntuk menentukan akseptibilitas, prospek klien dalam komunitas
bisnisnya, stabilitas keuangan dan hubungannya dengan KAPsebelumnya
Klien Lama
KAP setiap tahun mengevaluasi kliennya untuk menentukan apakahada alasan untuk menghentikan proses audit mereka
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
5/17
Mengidentifikasikan berbagai alasan klien meminta penugasan audit
Sesuai dengan dua faktor yang mempengaruhi resiko akseptibilitasaudit : siapakah yang akan menjadi pengguna laporan keuangan danapa maksud menggunakan laporan keuangan
Memperoleh kesepahaman dengan klien Pemahaman yang jelas yang akan dijalankan harus dimiliki klien dan
KAP. PSA 05 (SA 310)
kesepakatan antara KAP dan pihak klien untuk melaksanakan jasaaudit serta jasa lainnya yang terkait dengan audit
Menyusun Strategi Audit Secara Keseluruhan Memilih staf bagi penugasan audit
Audit harus dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pelatihanteknis yang memadai dan keahlian sebagai seorang auditor.
Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar
Audit klien membutuhkan pengetahuan khusus harus berkonsultasidengan spesialis
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
6/17
Memahami Bisnis dan Industri Klien
Sifat bisnis dan industri klien mempengaruhi resiko bisnis
klien dan resiko salah saji material dalam laporan keuangan Faktor yang meningkatkan pentingnya pemahaman akan
bisnis dan industri klien :
Teknologi informasi menghubungkan perusahaan kliendengan pelanggan dan pemasok besar
Klien telah meluaskan operasional ke seluruh dunia Teknologi informasi mempengaruhi proses internal,
memperbaiki mutu san ketapatan waktu dari informasoakuntansi
Pentingnya modal manusia (human capital) dan aktiva
tidak berwujud telah meningkatkan kerumitan akuntansi Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik dari
bisnis dan industri klien untuk memberikan pelayananbernilai tambah untuk klien
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
7/17
Industri dan Lingkungan Eksternal
Terdapat resiko inheren yang umumnya dimiliki olehsemua klien dalam sejumlah industri tertentu
Banyak industri yang memiliki persyaratan akuntansi yang
unik yang harus dipahami auditor untuk mengevaluasiapakah laporan keuangan klien sudah sesuai dengan PABU
Operasi dan proses bisnis
Auditor harus memahami sumber utama pendapatan,pelanggan dan pemasok kunci, sumber keuangan dan
informasi tentang pihak terkait yang bisa menunjukkan arearesiko bisnis klien
Mengunjungi pabrik dan kantor
Mengamati kegiatan perusahaan secara langsung danmembantu auditor untuk mengidentifikasi resiko inheren
Mengidentifikasi pihak terkait Perusahaan afiliasi, pemegang saham utama dariperusahaan klien atau pihak lainnya yang berhubungandengan klien dimana salah satu dari kedua belah pihak itudapat mempengaruhi manajemen atau kebiajakan
operasional pihak lainnya
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
8/17
Manajemen dan kepemerintahan
Manajemen membuat strategi dan proses bisnis yang diikuti olehbisnis klien
Struktur organisasi klien, efektivitas dewan direksi dan komite audit
Anggaran Dasar (corporate charter) Anggaran Rumah Tangga (by laws)
Notulen rapat
Tujuan dan strategi klien
Strategi merupakan Pendekatan yang diikuti oleh entitas untuk
mencapai tujuan organisasi Tujuan Klien :
Pelaporan keuangan yang bisa diandalkan
Efektivitas dan efesiensi operasi
Pemenuhan hukum dan peraturan
Ukuran dan prestasi
Meliputi indikator prestasi kunci yang digunakan manajemen untuk
mengukur kemajuan terhadap tujuan
Pengukuran kinerja meliputi analisis rasio dan benchmarking
terhadap pesaing kunci
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
9/17
Menilai Resiko Bisnis Klien
Risiko bisnis klien adalah risiko dimana kliengagal dalam mencapai tujuan bisnisnya.
Risiko ini dapat timbul dari berbagai faktor
yang mempengaruhi klien dan
lingkungannnya. Contoh: kompetitor,
teknologi baru, kondisi industri, dan
regulatory environment
Perhatian utama terletak pada kemungkinan
salah saji material dalam LK klien
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
10/17
Melaksanakan Prosedur Analitis Awal
Bagian penting untuk memahami bisnis kliendan penilaian resiko
Dilakukan dengan membandingkan antararasio klien dengan benchmark industri ataupesaing sebagai indikasi kinerja
Tujuan utama ialah mendapatkan sebuahpemahaman tentang bisnis dan industri klien
yang akan digunakan untuk menilai resikobisnis klien dan resiko salah saji materialdalam laporan keuangan
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
11/17
Prosedur Analitis
Prosedur analitik adalah evaluasi terhadap informasi
keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yangmasuk akal antara data keuangan yang satu dengan datakeuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan datanonkeuangan
Prosedur Analitik diatur dalam SPAP PSA No. 22 (SA Seksi
329) Prosedur Analitik digunakan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Membantu auditor dalam merencanakan sifat, saat, danlingkup prosedur audit lainnya.
2. Sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti
tentang asersi tertentu yang berhubungan dengan saldoakun atau jenis transaksi dan
3. Sebagai review menyeluruh informasi keuangan padatahap review akhir audit.
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
12/17
Prosedur Analitis dapat dilakukan pada setiapfase selama sebuah penugasan kerjaberlangsung :
1. Prosedur analitis diperlukan dalam faseperencanaan untuk membantu menentukansifat, keluasan dan waktu dalam prosedur
pengauditan.2. Prosedur analitis sering kali dilakukan dalam
fase pengujian audit sebagai pengujiansubstantif untuk mendukung saldo-saldo kun.
3. Prosedur analitis juga diperlukan selamafase penyelesaian audit.
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
13/17
Lima Jenis Prosedur Analitis
Dalam setiap kasus auditor membandingkan dataklien dengan hal-hal berikut ini :
1. Data indutri
2. Data yang sama diperiode sebelumnya
3. Hasil ekspektasi yang ditentukan oleh klien
4. Hasil ekspektasi yang ditentukan oleh auditor
5. Ekspektasi hasil dengan menggunakan data non
keuangan
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
14/17
Membandingkan data klien dan industri.
Sebuah bantuan untuk memahami bisnis klien dan indikasi darikemungkinan kegagalan keuangan .
Kelemahan rasio industri yaitu adanya perbedaan diantara sifat
informasi keuangan klien dan perusahaan membentuk total industri.
Membandingkan data klien dengan data periode sama yang sebelumnya
Membandingkan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah disesuaikan dalamkolom terpisah dari lembar kerja neraca saldo tahun ini.
Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang sama untuktahun sebelumnya.
Digunakan bila tidak ada perubahan yang signifikan dalam operasionalklien di tahun ini.
Menghitung hubungan rasio dan persentase untuk dibandingkandengan tahun sebelumnya.
Memasukkan beberapa rasio dan perbandingan internal untukmenunjukkan keluasan penggunaan analis rasio.
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
15/17
Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukanklien.
Data klien dibandingkan dengan anggaran.
Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran itu adalah rencana yangrealistis.
Kemungkinan bahwa informasi keuangan saat ini telah diubah olehkaryawan klien untuk menyesuaikan dengan anggaran.
Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang telah ditentukanauditor.
Auditor menghitung saldo dugaan untuk dibandingkan dengan saldo
sebenarnya. Auditor membuat sebuah perhitungan tentang apakah saldo akun itu
seharusnya dengan menghubungkannya dengan neraca lajur lainnyaatau akun laporan pemasukan atau rekening dengan membuat sebuah
proyeksi berdasarkan pada suatu tren historis.
Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang menggunakan
data non keuangan. Fokus utama dalam penggunaan data non keuangan adalah
keakuratan data itu sendiri.
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
16/17
Rasio-Rasio Keuangan Umum
Kemampuan membayar utang jangka pendek
Menggunakan tingkat likuiditas yang wajar supaya dapat membayarutang saat jatuh tempo, ukurannya :
Rasio Kas untuk mengevaluasi kemampuan membayar utangdengan segera
Rasio Lancar (current ratio) untuk membutuhkan pengubahanaktiva seperti persediaan dan piutang dagang menjadi kas
sebelum utang dibayar Rasio Paling Lancar (quick ratio) untuk perbedaan dengan rasio
lancar adalah masuknya persediaan ke dalam aktiva lancar untukrasio lancar
Rasio Aktivitas Likuiditas
Digunakan jika perusahaan tidak memiliki uang tunai, maka untuk
membayar utangnya adalah waktu yang dibutuhkan perusahaanuntuk merubah aktiva lancar yang kurang cair menajdi uang tunai
Rasio Aktivitas untuk Piutang Dagang dan Persediaan
Rasio perputaran piutang dagang untuk menilai kewajaran daricadangan untuk akun yang tidak tertagih
Rasio perputaran persediaan untuk mengidentifikasikan keusangan
persediaan potensial
7/29/2019 Perencanaan Audit & Prosedur Analitis
17/17
Kemampuan memenuhi kewajiban utang jangka panjang
Kemampuan untuk menghimpun modal untuk perluasan disebutRasio Utang terhadap Modal Sendiri
Kemampuan untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga ialah
kemampuan perusahaan membuat aliran kas yang positif dari operasi Rasio Profitabilitas
Kemampuan perusahaan menghasilkan uang tunai untuk pembayarankewajiban, perluasan dan deviden
Rasio Pendapatan per Saham
Persentase Keuntungan Kotor (Gross Profit Percent) yaitubagian dari penjualan yang tersedia untuk menutupi semuapengeluaran dan keuntungan setelah dikurangi biaya produk.
Margin Keuntungan (Profit Margin) yaitu mirip dengan marginkeuntungan kotor tetapi telah dikurangi baik biaya barang terjualmaupun pengeluaran operasi
Tingkat Pengembalian atas Aktiva memperlihatkankemampuan perusahaan untuk
TIngkat Pengembalian atas Modal menghasilkan keuntunganatas setiap aktiva&modal