PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAPMOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TK
PERTIWI SUMBERREJO KOTAGAJAHLAMPUNG TENGAH
(Skripsi)
Oleh:
FRIDA CITRA CUACICHA
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG2016
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PLAYING CATCH THROWING THE BALL
THE GROSS MOTOR SKILL OF CHILDREN IN GROUP B
IN PERTIWI KINDERGARTEN SUMBERREJO
KOTAGAJAH CENTRAL LAMPUNG
By:
FRIDA CITRA CUACICHA
The aim of this reaearch is to figure out the influence of playing catch throwing
the ball towards the gross motor skills of the children in group B among Pertiwi
kindergarten Sumberrejo Kotagajah Central Lampung. The from of this research
was quantitative research, eksplanatif type, used causal assosiative method. In
sampling the data in this research used saturated sampling or the total amount
were 27 children consist of 13 males and 15 females. The data collecting
techniques used observation wich was the scoring rubrick form. The data analysis
techniques in this research used simple linear regression. The result of this study
show there is influence of playing catch throwing the ball towards the gross motor
skills.
Keywords: children, playing catch throwing the ball, gross motor skill.
ABSTRAK
PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP
MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI
SUMBERREJO KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Oleh:
FRIDA CITRA CUACICHA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bermain lempar tangkap bola
terhadap motorik kasar anak kelompok B di TK Pertiwi Sumberrejo Kotagajah
Kabupaten Lampung Tengah tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif, jenis eksplanatif menggunakan metode asosiatif kausal.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh atau total
dengan jumlah sampel 28 anak yang terdiri dari 13 laki-laki dan 15 perempuan.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berupa rubrik penilaian proses.
Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear
sederhana. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara
bermain lempar tangkap bola terhadap motorik kasar anak.
Kata kunci : anak, bermain lempar tangkap bola, motorik kasar
PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAPMOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TK
PERTIWI SUMBERREJO KOTAGAJAHLAMPUNG TENGAH
Oleh:
FRIDA CITRA CUACICHA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Fakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanProgram Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Jurusan Ilmu Pendidikan
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINIFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Frida Citra Cuacicha
dilahirkan di desa Sumberrejo pada tanggal 16 Juli 1993,
sebagai putri sulung dari tiga bersaudara pasangan bapak
Sugiyono dan ibu Sarmi. Pendidikan formal yang telah
ditempuh penulis antara lain: Sekolah Dasar Negeri 1
Sumberrejo Lampung Tengah, selesai pada tahun 2006.
SMP Negeri 2 Kotagajah Lampung Tengah pada tahun 2006 dan selesai tahun
2009. SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah tahun 2009 dan lulus pada
tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini melalui jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau jalur tes. Selama menyelesaikan
studinya, penulis juga aktif dalam organisasi Koperasi Mahasiswa Universitas
Lampung sebagai anggota. Pada tanggal 29 Juli 2015 penulis melaksanakan
Kuliah Kerja Nyata dan Program Pengalaman Lapangan di TK Negeri 1 Way
Tenong, Pekon Sukaraja, Lampung Barat. Demikianlah riwayat hidup penulis,
semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Dengan menyebut nama Allah Yang maha pengasih lagi maha pengyayang
PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nyasehingga karya sederhana ini dapat diselesaikan. Sholawat serta salam selalu terlimpah curahkan
kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW.
Dengan segala kecintaan dan kasih sayang kupersembahkan segelintir karya sederhana sebagaiperwujudan angan dan cita untuk orang-orang yang aku sayangi dalam hidupku:
Teruntuk Ayahanda Sugiyono dan Ibunda Sarmi tercinta yang telah membesarkan dan mendidikkudengan penuh kasih sayang dan segala butir doa terbaik yang mengalir tanpa henti.
Sosok yang yang senantiasa mendukung tekad dan kerja kerasku menujugerbang kesuksesan dunia dan akhiratku.
Untuk adik-adikku tecinta Firman Novrizal dan Fifi Silviana yang selalu memberikan motivasi,keceriaan dan semangat saat diri ini berada pada ambang kejenuhan
.Untuk sahabat hidupku yang telah memberikan banyak pelajaran tentang arti perjuangan dan
pengorbanan, serta seluruh keluarga besar dan teman-teman seperjuanganPendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang telah membantu, mendoakan, memberikanku
semangat serta dukungan yang tiada henti.
Teruntuk seseorang yang menjadi impian masa depanku, bukan cinta sehidup sematiku tapi cinta sehidupse-Syurgaku, dan bukan hanya teman hidupku tapi juga penyempurna agamaku.
Para dosen dan guru yang telah membimbingku dan mengajarkanku arti kehidupan.Almamaterku tercinta FKIP Universitas Lampung.
(Frida Citra Cuacicha)
MOTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan(QS: Al-Insyirah:5)
Dan bersabarlah, dan tidaklah ada kesabaranmu itu kecuali dari ALLAHSWT
(QS. An-Nahl:128)
Man Jadda, Wa Jada(Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil)
(Pepatah Arab)
Tidak semua usaha akan menjadi keberhasilan, tetapitidak ada keberhasilan tanpa usaha.
(Frida Citra Cuacicha)
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Bermain Lempar Tangkap Bola
Terhadap Motorik Kasar Anak Kelompok B di TK Pertiwi Sumberrejo Kotagajah
Lampung Tengah”. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah untuk Nabi
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke jalan yang diridhoi Allah.
Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan serta
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada:
1. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Penidikan
Universitas Lampung
2. Dr. Riswanti Rini, M.Si., Ketua jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen
dan karyawan Universitas Lampung.
3. Ari Sofia, S.Psi., M.A,Psi., Ketua program studi PG-PAUD pembimbing
akademik sekaligus Pembimbing 1 dalam skripsi ini, yang telah memberikan
motivasi, arahan, bimbingan, kritik dan saran pada penulis.
4. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Pembimbing 2 yang telah memberikan
kritik dan saran pada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Dr. Rochmiyati, M.Si selaku Pembahas yang telah sabar dalam membimbing
penulis dan memberikan saran serta dukungan dalam penyempurnaan skripsi
ini.
6. Bapak dan Ibu dosen PG-PAUD yang telah membantu dalam proses
perkuliahan, bimbingan, pembinaan, dan atas segala ilmu yang telah
diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan ibu staff Tata Usaha FKIP Unila yang telah membantu proses
terselesaikannya skripsi ini.
8. Mas Jaya dan Mbak Eva terimakasih atas pelayanannya di Kampus Panglima
Polim.
9. Kepala TK Pertiwi Sumberrejo Ibu Rohmini, S.Pd, Aud atas semua saran dan
bimbingannya.
10. Guru kelas B1 ibu Tuti beserta dewan guru yang telah membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini.
11. Kepada kedua orangtuaku tercinta (Bapak Sugiyono da Ibu Sarmi) yang selalu
memberikan doa, dukungan moril dan materi untuk kesuksesanku.
12. Kepada adikku tersayang Firman Novrizal dan Fifi Silviana yang telah
mendoakan dan memberikan semangat kepadaku.
13. Keluarga kecilku di kosan Tiwi, Nikma, Hasmah, adik kosan yang paling kece
badai Kun Hanifah dan Nindy terimakasih untuk kebersaamnya selama ini
yang selalu memberiku semangat, motivasi dan keceriaan, serta ibu Niah dan
pak Hasan selaku pemilik kosan.
14. Teman-teman seperjuangan selama perkuliahan Ajeng, Alifah, Dewi, Dhea,
Istikhomah, Tanti, Irma, annisa Nur dan Rizky
15. Teman-teman baru yang terjalin selama penyusunan skripsi ini Dwi, Tyas,
Putri, Anissa RM, Noerma, Ester, Novia, Naning, Ria, Cici, Lia, Kiki,
Maulida, Rika Afriani dan seluruh keluarga besar program studi PG-PAUD
2012 Universitas Lampung kelas A dan B atas kebersamaannya selama empat
tahun ini, yang tidak mungkin kusebutkan satu persatu.
16. Teman-teman KKN dan PPL Pekon Sukraja Way Tenong, Elvira Putri
Erlinda, Dhea Febriana, Erna Barus, Ni Komang Ritdia Ningsih, Miftahul
Aini, Mira Ardhi Yeni, Achmad Afrian Deni, Ahmad Tobrani dan Angga
Putra Kusuma.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
18. Almamaterku tercinta yang memberiku begitu banyak ilmu dan pengalaman
yang luar biasa.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan
akan tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, 15 Juni 2016
Penulis
Frida Citra CuacichaNPM 1213054037
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xviDAFTAR TABEL .......................................................................................... xviiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1B. Identifikasi Masalah........................................................................... 4C. Batasan Masalah ................................................................................ 4D. Rumusan Masalah.............................................................................. 4E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Hakikat Anak Usia Dini..................................................................... 7
1. Pengertian Anak Usia Dini .......................................................... 72. Karakteristik Anak Usia Dini....................................................... 8
B. Perkembangan Motorik...................................................................... 91. Motorik Kasar ............................................................................. 102. Motorik Halus ............................................................................. 11
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik ............ 13D. Tujuan Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini .................... 14E. Manfaat Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini .................. 15F. Hakikat Bermain ................................................................................ 16
1. Pengertian Bermain..................................................................... 162. Karakteristik Bermain................................................................. 173. Manfaat Bermain Bagi Anak ...................................................... 19
G. Lempar Tangkap Bola........................................................................ 211. Pengertian Melempar dan Menangkap Bola............................... 212. Bermain Lempar Tangkap Bola.................................................. 233. Langakah-Langkah Bermain Lempar Tangkap Bola.................. 24
H. Penelitian Relevan ............................................................................. 25I. Kerangka Pikir ................................................................................... 26J. Hipotesis ............................................................................................ 28
III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian................................................................................... 29B. Paradigma Penelitian ......................................................................... 29C. Setting Penelitian ............................................................................... 30D. Populasi dan Teknik Sampling .......................................................... 30E. Variabel Penelitian............................................................................. 31F. Definisi Variabel Konseptual dan Operasional ................................. 32
1. Definisi Konseptual dan Operasional Bermain Lempar TangkapBola (Variabel X)........................................................................ 32
2. Definisi Konseptual dan Operasional Motorik Kasar(Variabel X) ................................................................................ 32
G. Teknik Pengupulan Data.................................................................... 33H. Instrumen ........................................................................................... 33I. Teknik Analisis Data.......................................................................... 34
1. Uji Normalitas............................................................................. 362. Uji Linearitas .............................................................................. 363. Uji Hipotesis ............................................................................... 37
IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian ................................................................................... 38B. Pembahasan Hasil penelitian .............................................................. 45
V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ............................................................................................. 49B. Saran ................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 51
LAMPIRAAN................................................................................................. 53
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian.................................................................. 39
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Bagan Kerang Pikir................................................................................... 282. Paradigma Penelitian ................................................................................ 303. Rumus Persamaan Regresi Sederhana ...................................................... 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Blueprint Pengamatan Bermain Lempar Tangkap Bola ........................... 542. Kisi-kisi Penilaian ..................................................................................... 563. Rubrik Penilaian Proses ............................................................................ 564. Blueprint Pengamatan Proses Mototrik Kasar .......................................... 575. Kisi-kisi Penilaian ..................................................................................... 606. Permohonan Uji Validitas Instrumen........................................................ 617. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian ............................................. 678. Rubrik Penilaian Proses ............................................................................ 759. Rubrik Penilaian Proses Bermain Lempar Tangkap Bola ........................ 8310. Rubrik Penilaian Proses Motorik Kasar Anak .......................................... 9111. Rekkapitulasi Nilai Bermain Lempar Tangkap Bola................................ 9912. Rekapitulasi Nilai Motorik Kasar Anak ................................................... 10113. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Menggunakan Program SPSS 16
For Windows ............................................................................................. 10314. Uji Linieritas Menggunakan SPSS 16 ...................................................... 10315. Analisis Regresi Linier Sederhana dengan SPSS 16 ................................ 10416. Surat Izin Penelitian Pendahuluan ............................................................ 10517. Surat Izin Penelitian .................................................................................. 10618. Surat Basalan dari TK terkait dengan Izin Penelitian ............................... 10719. Foto-foto Penelitian .................................................................................. 108
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang mendasar melalui
pembinaan dan pengembangan potensi anak. Oleh sebab itu, pendidikan
anak usia dini hendaknya disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan
yang dilalui anak usia dini dan memberikan pembiasaan yang baik kepada
anak agar dapat menstimulasi perkembangannya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal 1, butir 14 menegaskan bahwa;
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan
yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Anak perlu dibimbing dalam segala hal, baik yang berhubungan dengan
aktivitas sosialnya, aktivitas moralnya, aktivitas komunikasinya dan
aktivitas motoriknya. Usia dini merupakan masa yang paling baik untuk
menanamkan nilai-nilai yang ada karena anak sedang berada pada tahap
pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun motorik. Pendidikan Anak
2
Usia Dini sangat penting bagi keluarga untuk menciptakan generasi sumber
daya manusia yang lebih baik.
Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik
anak dan sangat penting untuk dipelajari, karena perkembangan fisik akan
berpengaruh terhadap perilaku sehari-hari. Corbin dalam Sumantri
(2005:48) mengemukakan bahwa perkembangan motorik adalah perubahan
kemampuan gerak dari bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek
perilaku dan kemampuan gerak. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-
kanak, anak merupakan subyek yang harus mendapatkan perhatian untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangan motoriknya. Menurut Sujiono
(2010:1.13) pada dasarnya perkembangan motorik anak yang lebih dulu
berkembang adalah kemampuan motorik kasar dari pada kemampuan
motorik halus.
Aktivitas gerak yang dilakukan dengan bermain bagi anak usia dini
merupakan suatu hal yang menyenangkan. Bermain merupakan hal yang
sangat disenangi oleh anak usiia dini. Bermain dalam meningkatkan
kemampuan motorik kasar anak dapat dilakukan dengan berbagai macam
bentuk misalnya bermain peran makro, bermain kelereng, lari zig-zag, dan
lempar tangkap bola.
Lempar tangkap bola merupakan kegiatan bermain yang menggunakan bola
sebagai media. Kegiatan lempar tangkap bola ini seringkali diterapkan bagi
anak usia dini dengan tujuan untuk mengembangkan motorik kasar.
Penelitian ini menggunakan media bola kecil yang ringan dan tidak
3
memberatkan bagi anak dalam bermain lempar tangkap bola di TK Pertiwi
Sumberrejo, Kotagajah, Lampung Tengah pada kelompok B1. Media bola
kecil digunakan sebagai alat bantu untuk membantu mengembangkan
motorik kasar, media bola kecil juga berfungsi sebagai rangsangan agar anak
tertarik untuk melakukan aktivitas bermain.
Penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh (Magdelena, 2012)
dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui
bermain bola ring di TK Nurul Wathan Gurun Panjang Kabupaten Pesisir
Selatan. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa dengan bermain bola ring
dapat meningkatkan perkembangan motorik kasar pada anak.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di TK Pertiwi Sumberrejo,
Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 2 Januari 2016
penulis menemukan adanya beberapa masalah yaitu, anak masih mengalami
kesulitan dalam melakukan gerakan melempar bola, anak masih mengalami
kesulitan dalam melakukan gerakan menangkap bola, kurangnya
pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran dan masih rendahnya
kegiatan bermain yang melatih kemampuan motorik kasar anak.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang bermain lempar tangkap bola terhadap
motorik kasar anak di TK Pertiwi Sumberrejo, Kotagajah, Lampung
Tengah. Kegiatan ini diharapkan dapat menstimulasi perkembangan motorik
kasar anak.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan melempar
bola
2. Anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan menangkap
bola
3. Kurangnya pemanfaatan media dalam kegiatan pembelajaran
4. Kurangnya kegiatan bermain yang melatih kemampuan motorik kasar
anak
5. Kegiatan pembelajaran yang masih bersifat konvensional
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Hal ini disesuaikan dengan identifikasi masalah agar sesuatu yang
hendak dicapai dalam penelitian ini dapat terarah dengan baik, sehingga
peneliti membatasi masalah pada “Pengaruh Bermain Lempar Tangkap Bola
Terhadap Motorik Kasar Anak Kelompok B di TK Pertiwi Sumberrejo,
Kotagajah Lampung Tengah Tahun Ajaran 2015/2016”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dan identifikasi masalah dan batasan masalah di
atas, maka rumusan masalah yang akan di ajukan adalah “Apakah ada
pengaruh bermain lempar tangkap bola terhadap motorik kasar anak
5
kelompok B di TK Pertiwi Sumberrejo Kotagajah Lampung Tengah Tahun
Ajaran 2015/2016?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh bermain lempar tangkap bola terhadap motorik
kasar kelompok B di TK Pertiwi Sumberrejo, Kotagajah, Lampung Tengah
Tahun Ajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Secara teorotis manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat
memberikan kontribusi dalam metode pembelajaran dan dapat
menambahkan wawasan serta pengetahuan dalam bidang pendidikan
anak usia dini yang berkaitan dengan aktivitas bermain lempar tangkap
bola untuk meningkatkan motorik kasar anak usia 5-6 tahun.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pembelajaran bagi peneliti dalam membuat karya
ilmiah dan mempraktikan ilmu yang telah dipelajari selama
perkuliahan serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
6
bermain lempar tangkap bola terhadap motorik kasar anak kelompok
B di TK Pertiwi Sumberrejo, Kotagajah, Lampung Tengah.
Peneliti lainnya sebagai bahan masukan dan pembelajaran dalam
penelitian sejenis yang sedang dilakukan maupun yang akan
dilakukan.
b. Bagi Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Memberikan masukan yang dapat memotivasi dalam memberikan
kegiatan pembelajaran melalui bermain dan sebagai bahan evaluasi
serta rujukan dalam meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan
Anak Usia Dini.
c. Bagi Kepala Sekolah
Memberikan informasi dalam mengembangkan sarana dan prasarana
yang memadahi dalam menunjang proses kegiatan belajar mengajar
di Taman Kanak-kanak.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Anak Usia Dini
1. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu
proses pertumbuhan dan perkembangan. Usia dini merupakan masa
paling baik untuk memberikan rangsangan karena anak dapat merespon
dengan cepat. Menurut Mansur (2005:88) anak usia dini adalah kelompok
anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang
bersifat unik. Sedangkan menurut National association for the education
young children (Musfiroh, 2005:1) anak usia dini adalah anak yang
berada pada usia 0-8 tahun.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Depdiknas
(2004:3) bahwa;
Anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia dari lahir
0-8 tahun, anak yang berada pada proses pertumbuhan dan
perkembangan fisik (koordinasi motorik dasar dan halus),
intelegensi, sosial, emosional, bahasa dan komunikasi yang
khusus sesuai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang
dilalui anak.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini
adalah sosok individu yang sedang menjalani proses perkembangan
melalui pembinaan rangsangan pendidikan untuk membantu
8
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani bagi kehidupan
selanjutnya yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Anak usia dini
mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat cepat. Oleh
karena itu, rangsangan yang diberikan seharusnya dapat menunjang
seluruh aspek-aspek perkembangannya.
2. Karakteristik Anak Usia Dini
Anak usia dini merupakan sosok individu yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan serta memiliki karakteristik yang
berbeda dengan orang dewasa. Menurut Aisyah, dkk (2010: 1.4-1.9)
karakteristik anak usia dini antara lain;
a) Memiliki rasa ingin tahu yang besar,
b) Merupakan pribadi yang unik,
c) Suka berfantasi dan berimajinasi,
d) Masa paling potensial untuk belajar,
e) Menunjukkan sikap egosentris,
f) Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek,
g) Sebagai bagian dari makhluk sosial,
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukaan oleh Hartati (2005:
8-9) bahwa anak memiliki karakteristik secara umum misalnya rasa
ingin tahu yang besar, merupakan pribadi yang unik, suka berfantasi
dan berimajinasi, masa potensial untuk belajar dan memiliki rentan
daya konsetrasi yang pendek. Pendapat lain dikemukakan oleh
Bredecam dkk (Masitoh dkk, 2005:1.12-1.13) yang menyatakan bahwa
karakteristik anak adalah:
a) Anak bersifat unik
b) Anak mengekpresikan perilakunya secara relatif spontan
c) Anak bersifat aktif dan enerjik
d) Anak itu egosentris
9
e) Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap
banyak hal
f) Anak bersifat ekploratif dan berjiwa petualang
g) Anak umumnya kaya dengan fantasi
h) Anak masih mudah frustasi
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
setiap anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Anak
adalah sosok individu yang unik dengan rasa ingin tahu yang tinggi,
bersifat aktif dan suka berimajinasi, memiliki rasa egois yang besar
serta berjiwa petualang. Sesuai dengan karakteristik anak usia dini
maka setiap anak memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda-
beda pula.
B. Perkembangan Motorik
Proses perkembangan anak dapat diamati dari perkembangan motoriknya.
Perkembangan motorik sangat berkaitan dengan gerakan tubuh ketika anak
melakukan aktivitas. Menurut Hurlock (2013:150) bahwa;
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, otot syaraf dan otot yang
dikoordinasikan. Pengendalian tersebut berasal dari kegiatan masa
yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut terjadi,
anak akan tetap tidak berdaya.
Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ dan fungsi syaraf
atau otak. Seiring dengan berkembangnya periode usia, maka keterampilan
anak akan bertambah. Semakin anak berusia semakin terampil pula dalam
perubahan perilaku motoriknya.
10
Pendapat lain diungkapkan oleh Saputra (2005:114) bahwa;
Perkembangan motorik adalah suatu perubahan dalam perilaku motorik
yang memperlihatkan interaksi kematangan makhluk dan
lingkungannya. Pada manusia perkembangan motorik merupakan
perubahan kemampuan motorik dari bayi sampai dewasa yang
melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan motorik.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak
jasmani melalui pusat syaraf, otot syaraf dan otot yang dikoordinasikan.
Perkembangan motorik merupakan perubahan kemampuan motorik dari
bayi sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan
kemampuan motorik. Oleh sebab itu, anak belajar motorik agar terampil
menggerakkan anggota tubuh dengan beberapa pola gerakan. Perkembangan
motorik anak usia dini dibagi menjadi dua yaitu, perkembangan motorik
kasar dan perkembangan motorik halus.
1. Motorik Kasar
Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh seluruh anggota gerak
pada tuubuh. Menurut Samsudin (2008:15) motorik kasar adalah
aktivitas dengan menggunakan otot-otot besar, meliputi gerak dasar
lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Gerakan motorik kasar
merupakan bagian dari aktivitas yang mencakup keterampilan otot-otot
besar, gerakan ini lebih menuntut kekuatan fisik dan keseimbangan.
Sedangkan Menurut Saputra dan Rudyanto (2005:117) motorik kasar
adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot
besarnya. Kemampuan ini bisa anak lakukan guna meningkatkan
11
kualitas geraknya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sujiono (2010:1.17)
bahwa motorik kasar adalah gerakan yang membutuhkan koordinasi
sebagian besar bagian tubuh anak.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa motorik kasar
adalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas yang
membutuhkan koordinasi menggunakan otot-otot besarnya sebagai
dasar gerakannya. Pada masa usia dini atau masa kanak-kanak
merupakan masa yang paling tepat untuk mempelajari keterampilan
motorik jika dibandingkan dengan masa remaja dan dewasa. Pada
penelitian ini yang dimaksud dengan motorik kasar adalah kemampuan
yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh anak seperti tangan, dan
aktivitas otot kaki dalam menyeimbangkan tubuh serta kekuatan tangan
dan kaki saat melempar dan menangkap bola.
2. Motorik Halus
Motorik halus merupakan salah satu aspek perkembangan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja yang dilakukan oleh otot-
otot kecil. Menurut Rudyanto dan Saputra (2005:118) motorik halus
adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot
halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggenggam, menggambar
menyusun balok dan memasukkan kelereng.
Perkembangan motorik halus juga sangat penting, karena
perkembangan motorik anak akan berpengaruh terhadap kesiapan anak
12
dalam menulis. Pendapat lain diungkapkan oleh Sumantri (2005:143)
yang menyatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian
penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari dan tangan
yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan,
keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat
untuk mengerjakan suatu objek.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motorik halus
merupakan keterampilan dan pola gerakan yang memerlukan
kemampuan untuk mengkoordinasikan atau mengatur otot-otot
kecil/halus yang berkaitan dengan gerakan tangan dan mata. Adapun
perkembangan motorik anak dimulai dari perubahan kemampuan
motorik sejak bayi hingga dewasa yang melibatkan berbagai aspek
perilaku dan kemampuan motorik.
Pada penelitian ini perkembangan yang akan diamati adalah
perkembangan motorik kasar anak. Menurut Sujiono (2007:1.13),
Gerakan motorik kasar dalam perkembangannya lebih dulu berkembang
daripada motorik halus yang dapat terlihat saat anak sudah
menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum anak dapat
mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggunting dan meronce.
Oleh karena itu, mengingat pentingnya motorik kasar bagi anak usia
dini, maka pada penelitian ini ditekankan pada kemampuan motorik
kasar.
13
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Kasar
Motorik anak dapat berkembang dengan baik dan sempurna perlu dilakukan
stimulasi yang terarah dan terpadu. Menurut Rahyubi (2012:225)
mengemukakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan
motorik anak, antara lain adalah:
a) Perkembangan sistem syaraf
Sistem syaraf sangat berpengaruh dalam perkembangan motorik, karena
sistem syaraflah yang mengontrol aktivitas motorik pada tubuh
manusia.
b) Kondisi fisik
Perkembangan motorik erat kaitannya dengan fisik, maka kondisi fisik
tentu saja sangat berpengaruh pada perkembangan motorik seseorang.
Seseorang yang normal biasanya perkembangan motoriknya akan lebih
baik dibandingkan orang lain yang memiliki kekurangan fisik.
c) Motivasi yang kuat
Seseorang yang mempunyai motovasi kuat unuk menguasai
keterampilan motoriknya tertentu biasanya telah punya modal besar
untuk meraih prestasi. Apabila seseorang mampu melakukan suatu
aktivitas motorik dengan baik, maka kemungkinan besar dia akan
termotivasi untuk menguasai keterampilan motorik yang lebih luas.
d) Lingkungan yang kondusif
Perkembangan motorik seorang individu kemungkinan besar bisa
berjalan optimal jika lingkungan tempatnya beraktivitas mendukung
dan kondusif. Lingkungan dalam hal ini bisa berarti fasilitas, peralatan,
sarana dan prasarana.
e) Aspek psikologis
Aspek psikologis, psikis, dan kejiwaan tentu sangat berpengaruh pada
kemampuan motorik. Hanya seseorang yang kondisi psokologinya
baiklah yang mampu meraih keterampilan motorik yang baik pula.
f) Usia
Usia sangat berpengaruh pada aktivitas motorik seseorang. Seorang
bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua tentu punya karakteristik
keterampilan motorik yang berebeda pula.
Pada dasarnya laju perkembangan motorik dapat berkembang secara
optimal sesuai dengan tahap perkembangan usia anak. Adapun pendapat
menurut Hurlock (2013:154) sebagai kondisi yang mempengaruhi laju
perkembangan motorik anak antara lain: sifat dasar genetik, termasuk
14
bentuk tubuh dan kecerdasan mempunyai pengaruh yang menonjol terhadap
laju perkembangan motorik kasar.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi perkembangan motorik pada anak ada berbagai macam
yaitu, sistem syaraf, kondisi fisik, motivasi, genetik, termasuk bentuk tubuh
dan kecerdasan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap laju
perkembangan motorik. Selain itu juga lingkungan, usia serta aspek
psikologis seseorang juga dapat mempengaruhi perkembangan motorik
kasar pada anak.
D. Tujuan Pengembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini
Pembelajaran motorik atau pembelajaran gerak merupakan hal yang penting
dalam kehidupan manusia. Tujuan pengembangan motorik pada usia dini
agar kemampuan anak dalam melakukan gerakan motorik kasar dapat
berkembang optimal.
Depdiknas (2004:2 menjelaskan bahwa;
Pengembangan motorik kasar bertujuan untuk memperkenalkan dan
melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelola,
mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan
keterampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat menunjang
pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil. Sedangkan,
Menurut Samsudin (2008:11) menjelaskan bahwa;
Tujuan perkembangan motorik kasar adalah penguasaan keterampilan
yang tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas motorik
tertentu. Kualitas motorik terlihat dari seberapa jauh anak tersebut
mampu menampilkan tugas motorik yang diberikan dengan tingkat
keberhasilan tertentu.
15
Jika tingkat keberhasilan dalam melaksanakan motorik tinggi, berarti
motorik dilakukan efektif dan efisien. Pendapat lain diungkapkan oleh
Rudyanto dan Saputra (2005:115) bahwa tujuan pengembangan motorik
kasar adalah mampu meningkatkan keterampilan gerak, mampu memelihara
dan meningkatkan kebugaran jasmani, mampu menanamkan sikap percaya
diri, mampu bekerjasama, dan mampu berperilaku disiplin, jujur dan sportif.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pengembangan motorik kasar pada individu adalah agar seseorang mampu
dalam melakukan keterampilan gerak tubuh dan memelihara kebugaran
jasmani sehingga akan meningkatkan rasa percaya diri pada individu
tersebut. Perkembangan motorik anak terlihat dari sejauh mana anak
tersebut mampu menampilkan hasil kegiatan dengan tingkat keberhasilan
tertentu. Selain itu, perkembangan fisik yang baik dapat meningkatkan
perkembangan motorik kasarnya.
E. Manfaat Pengembangan Motorik Kasar pada Anak Usia Dini
Pengembangan motorik kasar pada anak usia dini perlu untuk dilakukan.
Ada banyak manfaat ketika anak melakukan latihan motorik kasar. Menurut
Depdiknas (2004:2) manfaat pengembangan motorik kasar pada anak TK
adalah sebagai berikut:
1. Melatih kelenturan dan koordinasi otot jari dan tangan
2. Memacu pertumbuhan dan pengembangan fisik/motorik, rohani dan
kesehatan anak
3. Membentuk, membangun dan memperkuat tubuh anak
4. Melatih keterampilan/ketangkasan gerak dan berpikir anak
5. Meningkatkan perkembangan emosional anak
16
6. Meningkatkan perkembangan sosial anak
7. Menumbuhkan perasaan menyenangi dan memahami manfaat
kesehatan pribadi.
Pendapat lain diungkapkan oleh Sujiono (2010:2.10) yang menjelaskan
bahwa;
Manfaat pengembangan motorik kasar pada anak adalah untuk
meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan
koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup
sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat,
sehat dan terampil.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
motorik kasar bermanfaat meningkatkan perkembangan sosial, emosional,
dan dapat melatih koordinasi otot jari tangan sehinga dapat menunjang
perkembangan jasmani dan rohani anak. Selain itu, pengembangan motorik
kasar pada anak usia dini juga bermanfaat bagi kekuatan fisiknya dalam
melatih pola gerakan yang lebih terarah.
F. Hakikat Bermain
1. Pengertian Bermain
Bermain merupakan kebutuhan bagi anak. Bermain bagi anak usia dini
merupakan proses belajar yang menyenangkan. Menurut Piaget dalam
Nurani (2010:34) bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri
seseorang. Sedangkan Menurut Furqon (2008:4) menyatakan bahwa
bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan sukarela, di
mana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya.
17
Kegiatan bermain memberikan kebebasan kepada anak untuk
berimajinasi, berekplorasi, dan menciptakan suatu bentuk kreativitas
dengan hal-hal yang menyenangkan. Hal ini sejalan dengan pendapat
Musfiroh (2005:2) bahwa bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan demi kesenangan secara sukarela, tanpa paksaan atau tekanan
dari pihak luar. Melalui bermain anak memiliki banyak kesempatan
bereksplorasi sehingga pemahaman tentang konsep maupun pengertian
dasar suatu pengetahuan dapat dipahami oleh anak dengan lebih mudah.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
bermain adalah aktivitas yang menyenangkan bagi anak usia dini yang
dilakukan dengan sukarela atau tanpa paksaan secara berulang-ulang
dan menimbulkan kepuasan. Bermain merupakan suatu kebutuhan bagi
anak yang dapat memberikan dampak yang positif untuk seluruh aspek
perkembangan anak. Melalui bermain dapat memberikan kesempatan
yang lebih banyak kepada anak untuk bereksplorasi sehingga
pemahaman tentang konsep maupun pengertian dasar suatu
pengetahuan dapat dipahami oleh anak dengan lebih mudah.
2. Karakteristik Bermain
Bermain memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan
seorang anak. Bermain merupakan kegiatan yang memiliki karakteristik
yang menonjol.
Ada beberapa karakteristik bermain menurut Hartati dalam Montolalu
(2009:2.4), antara lain:
18
a) Bermain dilakukan dengan sukarela.
b) Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan, mengasyikan,
dan menggairahkan.
c) Bermain dilakukan tanpa “iming-iming” apapun.
d) Bermain lebih mengutamakan aktivitas/kegiatan daripada tujuan.
Tujuan bermain adalah aktivitas itu sendiri.
e) Bermain menuntut partisipasi aktif baik fisik maupun psikis.
f) Kegiatan bermain yang bebas. Anak bebas membuat aturan sendiri
dan mengoperasikan fantasinya.
g) Bermain sifatnya spontan, sesuai dengan yang diinginkan saat itu.
h) Makna dan kesenangan bermain ditentukan oleh anak itu sendiri
yang sedang bermain.
Bermain harus dilakukan dalam situasi yang menyenangkan,
menggembirakan, dipenuhi rasa suka dan ceria. Karakteristik bermain
adalah kegiatan yang menyenangkan dan mengasyikkan. Bermain
dilakukan anak sesuai dengan kehendak hati dan sesuai harapan
mendatangkan kegembiraan dan keceriaan anak. Hal ini sejalan dengan
pendapat Susanna dkk (Magdelena: 2012) yang menyatakan bahwa
karakteristik bermain adalah berdasarkan motivasi instrinsik,
menimbulkan emosi positif, fleksibel, dan bebas memilih.
Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
karakteristik bermain bagi anak usia dini adalah kegiatan yang
fleksibel, membuat anak aktif, bersifat menyenangkan dan
mengasyikan, serta menimbulkan emosi positif. Bermain merupakan
dunia anak. Oleh karena itu, anak lebih menyukai kegiatan yang
dilakukan melalui bermain.
19
3. Manfaat Bermain Bagi Anak
Bermain bagi anak adalah suatu kegiatan yang serius, tetapi juga
mangasyikan, melalui aktivitas bermain, semua perkerjaannya dapat
terwujud. Menurut Montolalu dkk (2009:1.18) manfaat bermain bagi
anak adalah dapat memicu kreativitas, mengembangkan aspek fisik,
mencerdaskan otak, menanggulangi konflik, melatih empati, mengasah
pancaindra, media terapi, serta dapat melakukan penemuan.
Pendapat lain diungkapkan oleh Ismail (2006:18) yang menyatakan
bahwa manfaat bermain bagi anak adalah sebagai berikut:
a) Sarana untuk membawa anak ke alam bermasyarakat misalnya
dengan berinteraksi satu sama lain
b) Agar memperoleh kesempatan mengembangkan fantasi
c) Dapat melatih emosi
d) Untuk memperoleh kegembiraan, kesenangan, dan kepuasan
e) Melatih untuk menaati peraturan yang berlaku.
Bermain merupakan kegiatan yang digemari oleh anak karena mereka
dapat aktif untuk bergerak dan bebas berimajinasi. Menurut Hartley,
Frank dan Goldenson dalam Moeslichatoen (2004:33) sesuai dengan
pengertian bermain yang merupakan tuntutan dan kebutuhan bagi
perkembangan anak usia Taman Kanak-kanak, manfaat bermain bagi
anak adalah :
a. Menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa.
b. Untuk melakukan berbagai peran yang ada didalam kehidupan nyata
seperti guru mengajar di kelas, sopir mengendarai bus, petani
menggarap sawah, dan sebagainya.
c. Untuk mencerminkan hubungan dalam keluarga dan pengalaman
hidup yang nyata.
d. Untuk menyalurkan perasaan yang kuat seperti memukul-mukul
kaleng, menepuk-nepuk air, dan sebagainya.
20
e. Untuk kilas balik peran-peran yang biasa dilakukan seperti gosok
gigi, sarapan pagi, naik angkutan kota, dan sebagainya.
f. Mencerminkan pertumbuhan misalnya semakin bertambah tinggi
tubuhnya, semakin gemuk badannya, dan semakin dapat berlari
cepat.
g. Untuk memecahkan masalah dan mencoba berbagai penyelesaian
masalah seperti menghias ruangan, menyiapkan jamuan makanan,
pesta ulang tahun.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat bermain
pada anak adalah suatu kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai
potensi pada anak, baik potensi fisik, kognitif, bahasa, sosial, emosi,
kreativitas, dan pada akhirnya prestasi akademik. Selain itu, bermain
juga bermanfaat untuk mengembangkan rasa percaya diri, kemandirian,
dan keberanian untuk berinisiatif dalam melakukan ekplorasi.
Konsep bermain dalam penelitian ini adalah bermain lempar tangkap
bola terhadap motorik kasar anak di TK Pertiwi Sumberrejo, Kotagajah,
Lampung Tengah. Menurut Peraturan Menteri No. 137 Tahun 2014
bahwa perkembangan motorik kasar melempar dan menagkap bola
dapat dilakukan anak pada usia 4-5 tahun, akan tetapi pada
kenyataannya di TK Pertiwi Sumberrejo, Kotagajah, Lampung Tengah
bahwa kemampuan anak melempar dan menangkap bola pada usia 5-6
tahun masih rendah. Oleh karena itulah, peneliti memilih untuk meneliti
kemampuan motorik kasar anak melalui bermain lempar tangkap bola.
21
G. Lempar Tangkap Bola
1. Pengertian Melempar dan Menangkap Bola
Proses kegiatan melempar dan menangkap biasanya menggunakan bola
sebagai medianya. Menurut Sujiono (2010:27) melempar adalah
gerakan mengarahkan satu benda/bola yang dipegang dengan cara
mengayunkan tangan ke arah tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan
menggunakan kekuatan tangan dan lengan serta memerlukan koordinasi
beberapa unsur gerakan.
Otot tangan dan lengan merupakan kekuatan dalam melakukan kegiatan
lempar tangkap bola. Menurut Mardiana, Purwadi dan Satya
(2009:4.16) menyatakan bahwa melempar adalah membuang benda
yang ada di tangan untuk memindahkan benda/bola sejauh-jauhnya ke
arah yang diinginkan. Pendapat lain diungkapkan oleh Sumantri
(2005:87) melempar adalah gerakan mengarahkan satu benda/bola yang
dipegang dengan cara mengayunkan tangan ke arah tertentu. Gerakan
ini dilakkan dengan menggunakan tangan dan lengan serta memerlukan
koordinasi beberapa unsur gerakan misalnya, lengan dengan jari-jari
yang harus melepaskan benda yang dipegang pada saat yang tepat.
Berdasarkan paparan menurut beberapa ahli, maka dapat disimpulkan
bahwa melempar adalah gerakan yang dilakukan untuk mengarahkan
suatu benda/bola dengan mengayunkan tangan ke arah tertentu.
Gerakan melempar pada anak usia dini dapat berkembang secara
22
optimal seiring dengan perkembangan periode usia dan kematangan
otot fisiknya.
Gerakan menangkap dapat dilakukan anak usia dini dengan
menggunakan kedua tangannya. Definisi menangkap dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2008:1399) adalah memegang sesuatu yang
bergerak cepat dan lepas. Sedangkan Menurut Sujiono (2010:5.28)
menangkap adalah gerakan menengadahkan tangan sebatas perut yang
diarahkan untuk menghentikan suatu benda/bola yang melambung atau
menggulir didekatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
diungkapkan oleh Sumantri (2005:89) menangkap adalah gerakan
menekuk siku dan menarik siku ke samping badan untuk
menghenntikan suatu benda/bola yang melambung atau menggulir
didekatnya.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menangkap
adalah menghentikan suatu benda/bola yang melambung atau
menggulir yang berada didekatnya. Keterampilan melempar dan
menangkap pada anak akan semakin berkembang seiring dengan
kemampuannya untuk bergerak menyesuaikan posisi tubuh dan
tangannya sesuai dengan benda yang akan dilempar maupun
ditangkapnya, sehingga gerakan anak menjadi semakin lentur dan tidak
mengalami kekakuan. Pada penelitian ini benda yang digunakan dalam
bermain lempar tangkap adalah bola yang berukuran kecil.
23
2. Bermain Lempar Tangkap Bola
Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan bagi anak usia dini yang
dilakukan secara berulang-ulang dan menimbulkan kepuasan.
Sedangkan lempar tangkap adalah gerakan mengarahkan benda/bola
dengan cara mengayunkan tangan dan menghentikan suatu benda/bola
yang melambung atau menggulir. Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa bermain lempar tangkap bola adalah bentuk
kegiatan bermain yang menggunakan bola berukuran kecil dengan cara
melempar dan menangkap bola yang menggunakan kekuatan tangan
kanan dan kiri.
Menurut Montolalu (2009:739) lempar tangkap bola merupakan salah
satu permainan yang menggunakan bola sebagai media. Permainan
lempar tangkap bola ini seringkali diterapkan bagi anak usia dini
dengan tujuan dapat melatih motorik kasar. Media dalam permainan ini
adalah bola, baik bola berukuran kecil maupun besar. Pada penelitian
ini, media bola digunakan sebagai alat bantu dalam bermain lempar
tangkap. Bola yang digunakan berukuran kecil dan ringan, sehingga
tidak memberatkan bagi anak. Kesimpulannya bahwa bermain lempar
tangkap bola adalah bentuk kegiatan bermain yang menggunakan bola
berukuran kecil dengan cara melempar dan menangkap bola yang
menggunakan kekuatan tangan kanan dan kiri.
24
3. Langkah-langkah Bermain Lempar Tangkap Bola
Bagian ini menjelaskan langkah-langkah bermain lempar tangkap bola.
Kegiatan ini dilakukan anak dengan bantuan guru yakni pada saat
mempersiapkan keranjang, bola, dan rute sebelum bermain lempar
tangkap bola. Konsep bermain lempar tangkap bola dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan media bola yang berukuran kecil (bola
kasti).
Berikut penjelasan langkah persiapan dan langkah bermain yang akan
dilakukan:
a) Persiapan bermain dilakukan oleh guru
1. Guru menunjukkan alat bermain yang akan digunakan kepada
anak, yaitu keranjang dan bola kasti
2. Guru mengatur jarak start melempar dengan jarak sasaran sejauh
2 meter
3. Guru membagi anak menjadi 6 kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 4 anak, anak bebas dalam memilih
kelompoknya.
b) Aktivitas bermain dilakukan oleh anak
1. Melakukan pemanasan terlebih dahulu lalu mendemostrasikan
tentang bermain lempar tangkap bola ini
2. Masing-masing kelompok mendapatkan satu keranjang dan
membentuk barisan berbanjar
3. Mulai bermain lempar tangkap bola secara bergantian dan
berurutan
25
4. Masing-masing pasangan dapat melempar dan menangkap bola
sebanyak 5 kali
H. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Anggiat Marudut
Gultom (2014), dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Bermain
Lempar Tangkap Bola dan Menggambar Terhadap Kemampuan Motorik
Anak Usia Dini” . Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
metode penelitian eksperimen. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh bermain lempar tangkap bola dan menggambar
terhadap motorik anak. Subyek penelitian adalah anak kelompok B di TK
Dharma Wanita Persatuan Sukoharjo Pringsewu. Hasil penelitian
menunjukkan ada pengaruh bermain lempar tangkap bola dan
menggambar terhadap motorik anak.
2. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Lenvita Magdelena
(2012), pelaksanaan kegiatan pembelajaran kemampuan motorik kasar
anak melalui bermain bola ring di TK Nurul Wathan Gurun Panjang
Kabupaten Pesisir Selatan, yang telah dilakukan ternyata terbukti dapat
meningkatkan perkembangan motorik kasar pada anak, hal ini dapat
dilihat dari hasil yang diperoleh pada siklus I dan II yang terus
mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran peningkatan kemampuan motorik kasar melalui
bermain pada kondisi awal sebesar 4,17%, pada siklus I meningkat
26
menjadi 64%, dan pada siklus II meningkat menjadi 84% kemampuan
motorik kasar anak meningkat.
Berdasarkan penelitian relevan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada
penelitian pertama menggunakan bermain lempar tangkap bola dan bermain
dalam meningkatkan kemampuan motorik, sedangkan pada penelitian kedua
bermain bola ring untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar. Mengacu
pada penelitan di atas, maka pada penelitian ini peneliti menggunakan
bermain lempar tangkap bola sebagai kegiatan untuk meningkatkan motorik
kasar anak. Selain itu, waktu, tempat dan subyek penelitian yang akan
digunakan peneliti juga berbeda dengan penelitian sebelumnya.
I. Kerangka Pikir
Anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa.
Anak merupakan sosok individu yang unik, tidak dapat ditebak, selalu aktif
seolah-olah tak pernah berhenti untuk belajar. Pada masa inilah merupakan
masa yang potensial untuk menstimulasi seluruh aspek perkembangannya
sesuai dengan Peraturan Mentri No. 137 Tahun 2014 tentang Standar
Nasional Pendidikan Anak yang meliputi aspek nilai moral dan agama, fisik
motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional serta seni.
Perkembangan motorik merupakan kemampuan gerak, baik dari gerak
motorik halus (misalnya, melukis dan meronce) maupun gerak motorik
kasar (misalnya, merangkak, berjalan, berlari, melempar dan menangkap).
Motorik kasar merupakan kemampuan anak dalam melakukan aktivitas
27
yang membutuhkan koordinasi menggunakan otot-otot besarnya sebagai
dasar gerakannya. Kemampuan motorik kasar anak dilihat ketika anak
melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk mempertahankan
posisi tubuh saat melempar dan menangkap bola.
Pengembangan motorik kasar pada anak akan mudah dipahami apabila
pembelajaran yang dilakukan melalui aktivitas bermain yang menyenangkan
serta menggunakan media konkret agar dapat memberikan pengalaman yang
nyata dan memberikan manfaat bagi perkembangan fisik anak. Pada
penelitian ini bermain yang dipilih adalah lempar tangkap bola. Bermain
lempar tangkap bola adalah bentuk kegiatan bermain yang menggunakan
bola berukuran kecil dengan cara melempar dan menangkap bola yang
menggunakan kekuatan tangan kanan dan kiri.
Bermain merupakan sarana pembelajaran bagi anak usia dini. Menurut
Piaget dalam Nurani (2010:34) bermain adalah suatu kegiatan yang
dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan kesenangan/kepuasan bagi diri
seseorang. Berdasarkan pemikiran tersebut penulis merancang pelaksanaan
kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan motorik kasar anak melalui
bermain. Melalui bermain anak akan merasa lebih senang dan menikmati
kegiatan yang dilakukan sehingga dapat memberikan pembelajaran yang
bermakna. Pada penelitian ini bermain yang dipilih adalah lempar tangkap
bola. Melalui bermain lempar tangkap bola diduga akan berpengaruh
terhadap motorik kasar anak. Berdasarkan pemaparan di atas, maka
kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
28
Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir
J. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Menurut Sugiyono (2011:64) dikatakan sementara, karena
jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data. Adapun hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah
“ada pengaruh bermain lempar tangkap bola terdahap motorik kasar anak di
TK Pertiwi Sumberrejo Kotagajah Lampung Tengah Tahun Ajaran
2015/2016”.
Bermain Lempar
Tangkap Bola
(X)
Motorik Kasar
(Y)
29
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis eksplanatif dengan
metode asosiatif kausal. Asosiatif kausal dalam penelitian ini digunakan
untuk menjawab rumusan masalah. Menurut Sugiyono (2011:37)
asosiatif/hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat.
Hubungan sebab akibat terjadi karena ada variabel independen (variabel
yang mempengaruhi) dan variabel dependen yang (dipengaruhi). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah lempar tangkap bola, sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah motorik kasar.
B. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian kuantitatif dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu
gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab
akibat).
Menurut Sugiyono (2011:42) paradigma penelitian yaitu:
Pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan
diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan
masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik
analisis statistik yang akan digunakan.
30
Gambar 4. Pradigma Penelitian
Keterangan:
X = Bermain lempar tangkap bola
Y = Motorik kasar
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi Desa Sumberrejo, Kecamatan
Kotagajah, Kabupaten Lampung Tengah. TK Pertiwi Sumberrejo memiliki
2 ruang kelas yang terdiri dari satu ruang kelas kelompok A dan satu ruang
kelas kelompok B. Jumlah siswa keseluruhan adalah sebanyak 45 anak.
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.
Penelitian ini menggunakan sampel anak usia 5-6 tahun pada kelompok B.
D. Populasi dan Teknik Sampling
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2013:117) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah anak-
anak di TK Pertiwi Sumberrejo yang berjumlah 45 siswa.
X Y
31
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang mewakili dari populasi
tersebut untuk diteliti. Sedangkan teknik sampling adalah cara
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Pada
penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2011:85) purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan
sampel berdasarkan teknik ini dilihat dari karakteristik anak yang
mengalami permasalahan tentang motorik kasar yang masih rendah.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok B sebanyak 28 anak yang
terdiri dari laki-laki 13 dan perempuan 15
E. Variabel Penelitian
Menurut Arikunto (2013:99) variabel penelitian adalah obyek penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Pada penelitian ini
terdiri dari dua variabel, yaitu: variabel independen dan variabel dependen.
1. Variabel independen (Bermain Lempar Tangkap Bola)
Menurut Sugiyono (2011:39) Variabel independen (bebas) merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu bermain lempar tangkap bola (X).
32
2. Variabel dependen (Motorik Kasar)
Menurut Sugiyono (2011:39) variabel dependen (terikat) adalah variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motorik kasar (Y).
F. Definisi Variabel Konseptual dan Operasional
1. Definisi Konseptual dan Operasional Bermain Lempar Tangkap
Bola (Variabel X)
Definisi konseptual: bermain lempar tangkap bola adalah bentuk
kegiatan bermain yang menggunakan bola berukuran kecil dengan cara
melempar dan menangkap bola yang menggunakan kekuatan tangan
kanan dan kiri.
Definisi operasional: bermain lempar tangkap bola adalah kegiatan
bermain dengan mengguakan media bola yang meliputi: 1) Melempar
bola dengan menggunakan satu tangan, 2) Menangkap bola dengan
menggunakan dua tangan
2. Definisi Konseptual dan Operasional Motorik Kasar (Variabel Y)
Definisi konseptual: motorik kasar merupakan kemampuan anak dalam
melakukan aktivitas yang membutuhkan koordinasi yang menggunakan
otot-otot besarnya sebagai dasar gerakannya. Motorik kasar yang
berkaitan dengan bermain lempar tangkap bola adalah kemampuan
yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh anak seperti tangan, dan
aktivitas otot kaki dalam menyeimbangkan tubuh.
33
Definisi operasional: kemampuan yang membutuhkan koordinasi
bagian tubuh anak seperti tangan, dan aktivitas otot kaki dalam
menyeimbangkan tubuh yang meliputi:
1) Mempertahankan posisi tubuh saat melempar bola,
2) Mempertahankan posisi tubuh saat menangkap bola,
3) Berlari zig-zag sesuai garis rute sampai finish
G. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data. Teknik
pengumpulan data ini dilakukan sebelum memulai, saat proses penelitian
berlangsung dan sesudah penelitian dilakukan. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif. Menurut
Sugiyono (2013:310) Observasi Partisipatif adalah dimana dalam
penelitian ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari subjek yang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Melalui
observasi partisipatif peneliti ingin mengatahui secara langsung perilaku
anak yang menunjukkan adanya perkembangan motorik kasar saat bermain
lempar tangkap bola.
H. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen lembar observasi bentuk chek list.
Sanjaya, (2009:93) chek list merupakan daftar pedoman observasi yang
akan digunakan oleh peneliti untuk mengamati aspek apa saja yang akan
diobservasi. Kisi-kisi instrumen ini dikembangkan berdasarkan Peraturan
Mentri No. 137 Tahun 2014 pada aspek perkembangan motorik kasar anak
usia 5-6 tahun.
34
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut benar dan tepat untuk
mengukur aspek perkembangan anak. Menurut Sugiyono (2011:121)
instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu validitas isi (content Validity), validitas konstruk
(construct validity), dan pengujian validitas eksternal. Pada penelitian ini,
penulis menggunakan pengujian validitas isi, dimana dalam pengujiannya
dibantu dengan dua dosen Univeritas Lampung yaitu Nia Fatmawati, M.Pd
dan Devi Nawangsasi, M.Pd, dan hasil dari validasi ahli menunjukkan
bahwa instrumen sudah layak digunakan untuk penelitian. (Selanjutnya lihat
lampiran halaman 69).
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linier
sederhana untuk mengetahui pengaruh bermain lempar tangkap bola
terhadap motorik kasar anak dengan menggunakan bantuan program SPSS
16 For Window. Menurut Sugiyono (2013:261) regresi sederhana
didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel.
Demi mengetahui pengaruh bermain lempar tangkap bola terhadap motorik
kasar anak, maka peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana
dengan alasan bahwa penelitian ini hanya terdiri dari dua variabel, yaitu satu
variabel independen dan satu variabel dependen, jenis data yang digunakan
adalah data interval, selain itu karena jumlah sampel dalam penelitian ini
35
kurang dari 30 sehingga dapat menggunakan analisis regresi. Menurut Hair,
dkk (2009:172) menyatakan bahwa simple regression can be affective with
a sample of 20. Penjelasannya bahwa regresi sederhana dapat efektif dengan
ukuran sampel 20. Oleh sebab itu, pada penelitian ini sampel yang
digunakan berjumlah 28 anak sehingga dapat mengguakan analisis regresi
sederhana. Setelah dilakukan uji regresi sederhana menggunakan SPSS,
selanjutnya dapat dianalisis menggunakan rumus persamaan regresi
sederhana. Adapun rumus persamaan regresi linear sederhana adalah
sebagai berikut:
Gambar 5. Rumus Persamaan Regresi Sederhana
Keterangan:
= Subyek dalam variabel dependen yag diprediksikan
a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefesien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada variabel independen . bila (+) arah garis naik, dan bila (-) arah
garis turun.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
Menurut Sugiyono (2013:75) penggunaan statistik parametris bekerja
dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis
harus membentuk distribusi normal. Oleh karena itu, data yang diperoleh
36
selanjutkan akan dilakukan uji persyaratan normalitas terlebih dahulu dan
dilanjutkan dengan uji linearitas.
1. Uji Normalitas
Pada penelitian ini uji normalitas dilakukan mengggunakan bantuan
program SPSS 16 For windows, dapat dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
Buka program spss, klik variabel view di bagian pojok kiri bawah
Pada bagian Name tulis apa saja yang menjadi variabel X dan Y
(Metode dan Perilaku), pada decimal ubah semua menjadi 0
Klik data view, masukan data yang akan diiuji
Ubah data tersebut ke dalam unstandardized residual dengan cara
pilih menu analyze => regression => linear
Muncul kotak dialog dengan nama Linear Regression, selanjutnya
masukkan variabel X ke independen dan variabel Y ke dependen,
lalu klik Save
Akan muncul lagi kotak dialog dengan nama Linear
Regression:save, pada bagian Residual centang (v) unstandardized
kemudian klik Continue => Ok, maka akan muncul variabel baru
dengan nama RES-1, abaikan saja output yang muncul
Langkah selanjutnya pilih menu analyze => Non-parametic Test
=> I-Sample K-S
Muncul kotak dialog dengan nama One Sample Kolmogorov
Smirnov Test, selanjutnya masukkn variabel unstandardized
Residual ke kotak Test variabel list, pada Test Distribution centang
(v) normal
Langkah terkahir klik ok
2. Uji Linearitas
Menurut Sugiyono (2013:265) salah satu asumsi dari analisis regresi
adalah linearitas, maksudnya garis regresi antara X dan Y membentuk
garis linear atau tidak. Uji linearitas ini dilakukan menggunalan bantuan
program SPSS 16. Langkah-langkah uji Linearitas sebagai berikut:
Masukkan data ke dalam lembar kerja SPSS dengan menggunakan
nama variabel X dan Y
Analisis dilakukan dengan cara memilih menu berikut: Analyze =>
Compere Mean => Means
49
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
bermain lempar tangkap bola terhadap motorik kasar anak kelompok B di
TK Pertiwi Sumberrejo Kotagajah Lampung Tengah Tahun Pelajaran
2015/2016. Bermain lempar tangkap bola dapat berpengaruh terhadap
motorik kasar anak karena pada saat bermain anak memanfaatkan kekuatan
otot tangan yang meliputi melempar bola, menangkap bola dan
melambungkan bola. Kegiatan bermain lempar tangkap bola juga
memanfaatkan kekuatan otot kaki untuk menyeimbangkan badan saat
melempar, menangkap dan berlari zig-zag. Selain itu, dalam bermain lempar
tangkap bola anak perlu mengkoordinasi mata dan tangan untuk melempar
dan menangkap bola.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang diterapkan pada
saat pembelajaran menjadi lebih kreatif, inovaif dalam mendidik anak
50
melalui bermain lempar tangkap bola untuk mengembangkan motorik
kasar anak.
2. Bagi Kepala Sekoah
Sekolah diharapkan dapat menyediakan failitas bermain dan media yang
dapat menstimulasi perkembangan motorik kasar anak.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian mengenai kemampuan motorik kasar menggunakan metode
bermain lempar tangkap bola. Penelitian ini memiliki kekurangan pada
saat proses bermain misalnya, bermain lempar tangkap bola yang
dilakukan kurang menantang bagi anak. Oleh karena itu, motivasi bagi
peneliti selanjutnya untuk menambah metode bermain yang lebih kreatif
dan inovatif untuk meningkatkan dan mengembangkan motorik kasar
anak seperti dengan penambahan rintangan yang dilakukan anak secara
bertahap sehingga motorik kasar anak akan berkembang optimal.
51
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti., dkk. 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Uisa Dini. Persada: Jakarta.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT Rineka
Cipta: Jakarta.
.
Depdiknas. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.137. Direktorat
PAUD: Jakarta.
Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Taman Kanak-kanak & Rahdatul Athfal.
Balitbang Depdiknas: Jakarta.
Furqon, M.H. 2008. Mendidik Anak dengan Bermain (Buku Pegangan Guru
Penjas di Sekolah Dasar). Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Gultom, A., Marudut. 2014. Pengaruh Bermain Lempar Tangkap Bola dan
Menggambar Terhadap Kemampuan Motorik Anak Usia Dini.
Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Hair, J.F, Black, W.C, Babin, B.J, Anderson, R.E., dan Tatham, R. 2009.
Multivariete Data Analysis. Seventh Edition. Person Education. New
Jersey. Diakses dari.
Https://books.google.co.id/books?id=JIRaAAAAYAAJ&dq=hair%20dk
ktahun%2009&source=gbs_book_other_version. Pada tanggal 12 April
2016. Pukul 17.46 WIB.
Harlock, B, Elizabeth. 2013. Child Development. (Terjemahan: Med Meitasari
Tjandrasa dan Muchicah Zarkasih). Erlangga: Jakarta.
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. Depdiknas
Dirjen Dikti: Jakarta
Ismail, Andang. 2006). Education Games. Pilar Media: Jakarta.
Kurniawan, Albert. 2011. Serba-Serbi Analisis Statistik dengan Tepat dan Mudah.
Jasakom: Jakarta
Magdalena, Luvita. 2012. Peningkatan Motorik Kasar Anak Melalui Bermain
Bola Ring di TK Nurul Wathan Kabupaten Pesisir Selatan. Universitas
Negeri Padang: Padang. Diakses dari
52
Http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/viewFile/1684/1453.
pada Tanggal 16 Desember 2015. Pukul 19.57 WIB
Mardiana, A., Purwadi dan Wira, I. Satya. 2009. Pendidikan Jasmani Dan
Olahraga. Universitas Terbuka: Jakarta
Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta
Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. PT Rineka
Cipta: Jakarta.
Montolalu. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Universitas Terbuka: Jakarta.
Musfiroh, Tadkirotun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.
Jakarta: Depdiknas.
Nurani, Yuliani & Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.
PT. Indeks: Jakarta.
Rahyubi, Heri. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.
Referens: Bandung.
Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Prenada Media
Grup: Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Kencana: Jakarta
Saputra, M., Yudha dan Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untuk
Meningkatkan Keterampilan Motorik Anak TK. Depdiknas: Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Alfabeta: Jakarta.
_______. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Jakarta.
Sujiono, Bambang., dkk. 2007. Metode Pengembangan Fisik. Universitas
Terbuka: Jakarta.
_______. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Universitas Terbuka: Jakarta.
Sumantri, MS. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia
Dini. Depdiknas: Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai
Pustaka: Jakarta.
Undang-Undang Repuplik Indonesia, No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan
Nasional dan Penjelasannya. Sinar Grafika: Jakarta
51
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti., dkk. 2010. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan AnakUisa Dini. Persada: Jakarta.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT RinekaCipta: Jakarta.
.Depdiknas. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.137. Direktorat
PAUD: Jakarta.
Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Taman Kanak-kanak & Rahdatul Athfal.Balitbang Depdiknas: Jakarta.
Furqon, M.H. 2008. Mendidik Anak dengan Bermain (Buku Pegangan GuruPenjas di Sekolah Dasar). Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Gultom, A., Marudut. 2014. Pengaruh Bermain Lempar Tangkap Bola danMenggambar Terhadap Kemampuan Motorik Anak Usia Dini.Universitas Lampung: Bandar Lampung.
Hair, J.F, Black, W.C, Babin, B.J, Anderson, R.E., dan Tatham, R. 2009.Multivariete Data Analysis. Seventh Edition. Person Education. NewJersey. Diakses dari.Https://books.google.co.id/books?id=JIRaAAAAYAAJ&dq=hair%20dkktahun%2009&source=gbs_book_other_version. Pada tanggal 12 April2016. Pukul 17.46 WIB.
Harlock, B, Elizabeth. 2013. Child Development. (Terjemahan: Med MeitasariTjandrasa dan Muchicah Zarkasih). Erlangga: Jakarta.
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar pada Anak Usia Dini. DepdiknasDirjen Dikti: Jakarta
Ismail, Andang. 2006). Education Games. Pilar Media: Jakarta.
Kurniawan, Albert. 2011. Serba-Serbi Analisis Statistik dengan Tepat dan Mudah.Jasakom: Jakarta
Magdalena, Luvita. 2012. Peningkatan Motorik Kasar Anak Melalui BermainBola Ring di TK Nurul Wathan Kabupaten Pesisir Selatan. UniversitasNegeri Padang: Padang. Diakses dari
52
Http://ejournal.unp.ac.id/index.php/paud/article/viewFile/1684/1453.pada Tanggal 16 Desember 2015. Pukul 19.57 WIB
Mardiana, A., Purwadi dan Wira, I. Satya. 2009. Pendidikan Jasmani DanOlahraga. Universitas Terbuka: Jakarta
Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Pustaka Pelajar:Yogyakarta
Moeslichatoen, R. 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. PT RinekaCipta: Jakarta.
Montolalu. 2009. Bermain dan Permainan Anak. Universitas Terbuka: Jakarta.
Musfiroh, Tadkirotun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.Jakarta: Depdiknas.
Nurani, Yuliani & Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak.PT. Indeks: Jakarta.
Rahyubi, Heri. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.Referens: Bandung.
Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Prenada MediaGrup: Jakarta.
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Kencana: Jakarta
Saputra, M., Yudha dan Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untukMeningkatkan Keterampilan Motorik Anak TK. Depdiknas: Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Alfabeta: Jakarta.
_______. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta: Jakarta.
Sujiono, Bambang., dkk. 2007. Metode Pengembangan Fisik. UniversitasTerbuka: Jakarta.
_______. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Universitas Terbuka: Jakarta.
Sumantri, MS. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak UsiaDini. Depdiknas: Jakarta.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. BalaiPustaka: Jakarta.
Undang-Undang Repuplik Indonesia, No. 20 Tahun 2003. Sistem PendidikanNasional dan Penjelasannya. Sinar Grafika: Jakarta