II.4. BATU BARA ( COAL )
• KLASIFIKASI BATU BARA• KLASIFIKASI BATU BARA
– Peat C <<, H & O >>
– Lignite ( Brown Coal )
– Sub Bituminous Rank semakin
– Bituminous tinggi
– Semi Anthracite
– Anthracite C >>, H & O <<
II.4.1. Analisa Kimia Batubara
• Analisa Ultimat : % C, H, N, S, P, As, Cl dan Abu
• Analisa Proksimat :
– % Carbon padat ( Fixed Carbon )
– % Air lembab ( Moisture )
– % Zat terbang ( Volatile matters )– % Zat terbang ( Volatile matters )
– % Abu ( Ash )
Abu → oksida2 anorganik yang tak terbakar : SiO₂, Al₂O₃, Fe₂O₃, CaO, MgO dsb
Air lembab → berasal dari pencucian batubara, air yang terserap secara kapiler, air hidrat
Zat terbang → gas-gas yang mudah terbakar, tar, amonia
II.4.2. Sifat Umum Batubara
• Semakin tinggi rank Batubara →– Semakin banyak mengandung C
– Kandungan air lembab dan zat terbang semakinrendah
– Nilai kalori semakin tinggi– Nilai kalori semakin tinggi
• Batubara mudah terbakar spontan danmeninggalkan Abu
• Coking Coal adalah jenis batubara yang memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahanbaku Kokas Metalurgi ( Metallurgical Coke ), umumnya dari jenis batubara Bituminous
II.4.3. Sumber Daya dan Penambangan
Batubara
RANK JUMLAH ( TON ) LOKASI
Bituminous s/d
Anthracite
12.303.000.000 Sumatra ( Ombilin, Bengkulu )
Kalimantan ( Barito, Kutai,
Pasir, Tarakan )
Lignite s/d Sub
Bituminous
16.975.000.000 Sumatra ( Meulaboh, Ombilin,
Bukit Asam )
Penambangan Batubara :
– Tambang terbuka ( Open pit mining / Stripping )
– Tambang bawah tanah ( Underground Mining )
Bituminous Bukit Asam )
Kalimantan ( Barito, Kutai,
Pasir, Asam-asam )
Indonesia bagian timur
TOTAL 29.278.000.000
Penambangan Batubara
II.4.4. Pencucian dan Benefisiasi
Batubara
O
• Pencucian dan benefisiasiBatubara untuk :
– Memisahkan material pengotor
– Mengurangi kadar Abu,Pdan S
RAW COAL
CRUSHING
U
T
C
dan S
– Meningkatkan Nilai Kalori
– Mengendalikan Ash fusibility
– Memperbaiki sifat-sifatbatubara untuk dibuatKokas
SIZING
CLEANING
DEWATERING
WASHED
COAL
Peralatan Pencucian / Benefisiasi
Batubara
OPERASI PERALATAN
CRUSHING Mine Breaker , Bradford Breaker , Roll Crusher ,
Impact Crusher
SIZING Grizzly , Vibrating Screen , Classifier , Cyclone
CLEANING Jig , Sink & Float , Cyclone Process , Shaking CLEANING Jig , Sink & Float , Cyclone Process , Shaking
Table , Froth Flotation
DEWATERING Screen , Centrifuge , Vacuum Filter , Thermal
Dryer
II.5. KOKAS ( COKE )
• Batubara kurang kuat menahan beban tinggi dan abrasi
• Batubara perlu dibuat Kokas ( Coke ) melalui prosesCarbonisasi ( proses distilasi destruktif batubara pada T 900⁰ - 1095⁰C ) sehingga diperoleh residu yang kayakandungan C ( Kokas ) → bersifat tahan beban tinggi danabrasiabrasi
• Tahapan proses Carbonisasi :– Primary breakdown T < 700⁰C
– Secondary thermal reaction ( reaksi termik antara produk-produk → sintesa & degradasi, T > 700⁰ )
– Pelepasan Hidrogen dari residu
Selama proses Carbonisasi 20 – 35 % berat batubara
berubah menjadi uap dan gas
II.5.1. PROSES PEMBUATAN KOKAS
NON RECOVERY PROCESS
• Menggunakan dapurBeehive oven
• Udara ( gas Oksigen ) diinjeksikan kedalam dapur
RECOVERY PROCESS
• Menggunakan dapur Horizontal atau vertical flue oven
• Tidak diinjeksikan udara
• Gas dan uap hasil prosesCarbonisasi dialirkan kedalam
diinjeksikan kedalam dapuruntuk membakar gas-gas hasil proses Carbonisasi
• Panas hasil pembakarandimanfaatkan untuk prosesCarbonisasi
• Menimbulkan polusi
Carbonisasi dialirkan kedalamunit2 Recovery → Tar, Ammonia liquor, Light oil sebagai produksamping
• Gas yang keluar dari unit recovery terakhir adalah Coke Oven Gas ( COG ) → dimanfaatkan sebagai bahanbakar proses Carbonisasi
DAPUR PEMBUAT KOKAS ( COKE OVEN )
Coke Oven
II.6. GAS ALAM ( NATURAL GAS )
• Biasanya berasosiasi dengan minyak bumi
• Mengandung 70 – 90 % CH₄ ( methan ) dan 0 – 20 % Prophan
• Gas alam kering berasal dari sumur gas.
• Gas alam basah berasal dari sumur pengeboran minyak bumi
• Cadangan gas alam di Indonesia ~ 137,8 TCF.
• Sumber gas alam : Aceh, Riau ( Kondur ), Sumsel ( Grisik, • Sumber gas alam : Aceh, Riau ( Kondur ), Sumsel ( Grisik, Pagardewa ), Banten ( Maxus ), Jabar, Jateng ( Muria ), Kaltim
( Badak ), Natuna
• Gas alam digunakan sebagai :– Sumber gas reduktor ( C dan H )
– Bahan bakar ( incl. Flame cutting, Scarfing )
– Bahan baku industri pupuk dan petrokimia
• Gas alam dicairkan sebagai LNG ( Liquified Natural Gas )
II.7. BATU KAPUR ( LIMESTONE ) DAN
DOLOMITE
LIMESTONE ( CaCO₃ )
• Digunakan sebagai Flux ( bahanpengikat kotoran pada prosespembuatan besi-baja )
• Cadangan 10.607.000.000 ton
• Lokasi Sumber : Sumatra ( Aceh
DOLOMITE ( Ca,Mg )( CO₃ )₂
• Digunakan sebagai Flux
• Cadangan 1.200.000.000 ton
• Lokasi sumber : Aceh • Lokasi Sumber : Sumatra ( Aceh
besar, Bohorok, Padang Pariaman, Indarung, Baturaja, Ogan Komering Ulu ). Jawa
( Cibinong, Jampang tengah, Tagogapu, Palimanan, Tasik, Cilacap, Ajibarang, Rembang, Tuban, Gresik ). Kalimantan ( GnAngah, Gn Tinung, Barito tengah). Sulawesi ( Pangkajene, Kolaka ). Papua ( Teminabua )
• Lokasi sumber : Aceh
( Tamiang ), Sumbar ( Bukit
Daras, Bukit Maniah ), Jatim
( Gresik, Tuban ), Madura
( Bangkalan )