Effectiveness of Gloves and Infection Control in Dentistry: Student and Provider
Perspectives
Marisa Intanries 041.214.117
Meitsalisa Sufi M 041.214.118
Michael Teguh W 041.214.125
Pembimbing: Prof. Dr. drg. Tri Erri Astoeti, M.Kes
Journal Reading Modul 12
Pendahuluan
Tenaga kesehatan rentan tertular penyakit menular sewaktu melayani pasien jika tidak melakukan kontrol infeksi secara tepat
Penyedia layanan kesehatan gigi berada pada risiko tinggi seperti saat melakukan tindakan dengan instrumen tajam & kecepatan tinggi & akses yang terbatas pada lingkungan terdapat saliva & darah
Tindakan pencegahan: penggunaan APD sebagai kontrol terhadap kulit & membran mukosa hal ini menyebabkan penggunaan sarung tangan lateks secara luas digunakan dalam praktik dokter gigi
Penggunaan sarung tangan lateks , namun mengakibatkan munculnya reaksi lateks yang merugikan. Bahan lain: vinil & nitril cara mencegah reaksi alergi terhadap lateks
Sebuah penelitian: penggunaan sarung tangan vinil secara signifikan lebih ↓ dibandingkan lateks & nitril terhadap perlindungan proteksi, daya tahan & ketahanan terhadap sobekan
Sarung tangan nitril memiliki elastisitas yang ↓ dibandingkan lateks mengakibatkan berkurangnya ketangkasan motorik halus. Elastisitas yang kurang kelelahan operator ketika menggunakan sarung tangan dalam jangka waktu yang lama
Tidak ada pedoman untuk memilih sarung tangan berdasarkan jenis bahan dari pabrik. Penyedia layanan untuk jenis sarung tangan ditentukan : faktor alergi, kenyamanan, ketangkasan, & biaya
Saat ini, tidak ada pedoman yang jelas memilih jenis sarung tangan untuk prosedur tertentu. Seorang tenaga kesehatan mungkin secara sembarangan memilih jenis sarung tangan tertentu berdasarkan persepsi mereka atas kenyamanan /
ketersediaan sarung tangan di ruang praktek
Semua tenaga kesehatan gigi memiliki pengetahuan & kesadaran: pedoman & kebijakan pencegahan & prosedur post-exposure. Adanya infeksi, mutasi, & resistensi mikroorganisme
Apakah dokter gigi dan perawat gigi telah
melakukan keputusan yang tepat terhadap
kontrol infeksi???
TUJUAN PENELITIANMenilai mahasisawa kedokteran gigi dan mahasiswa perawat gigi , mahasiswa pascasarjana, dan dokter gigi tentang pilihan dental gloves mereka dan alasan pilihan mereka tersebut
menggali keyakinan / pengetahuan responden, sikap & perilaku profesional mereka tentang penggunaan sarung tangan
METODE Kelompok 1 (University of Michigan School of Dentistry)
198 mhs kedok. gigi
Mhs th ke-2 = 65 mhs
Mhs th ke-3 =75 mhs
Mhs th ke-4 = 58 mhs
46 mhs perawat gigi
Mhs th ke-3 = 25 mhs
Mhs th ke-4 = 21 mhs
Kelompok 2 (University of Michigan School of Dentistry)
35 mhs pascasarjana kedokteran gigi•37.1% laki-laki•62.9% perempuan
Kelompok 3
Dokter gigi
20 laki-laki
8 perempuan
Perawat gigi
51 perempuan
Data dikumpulkan: survei
anonim
yang dikelola
sendiri
Formulir
persetujuan &
survei
dibagikan kesemua mahasiswa dikelas
semua
profesional dikelas CE
program /
pertemuan profesional untuk memastikan anonimitas
Pengisian dilakukan ± 5 menit
• Survei ini dilakukan oleh sekelompok kecil ahli yang mewakili responden (2 dokter gigi, 1 perawat gigi, 1 mahasiswa kedokteran gigi dan 1 scientist)
Hasil
tabel 1
"Apakah Anda lebih memilih untuk memakai jenis gloves tertentu?,"
96,4 % (drg) 92,2 % (perawat gigi) mereka lebih memeilih gloves tertentu.
79.2 % (mhs kedok.gigi) 76% (perawat gigi)77,1 %(mhs pascasarjana) memilih kualitas yang lebih rendah
Tabel 2
Untuk pertanyaan ke-2 “alasan
mengapa mereka memilih jenis sarung tangan
tertentu”
"kenyamanan" adalah alasan yang
paling sering mengapa mereka lebih menyukai
sarung tangan jenis tertentu
"biaya" adalah alasan yang paling
sering jadi pertimbangan.
Tabel 3
”Apakah sarung tangan yang berbeda
memberikan perlindungan yang
sama?"
“apa sarung tangan dapat mencegah masuknya bakteri dan virus melalui bahan dari sarung
tangan"
“berapa lama sarung tangan dapat memberikan
perlindungan”
Jika anda terlibat dalam prosedur selama 3 jam,
berapa kali anda mengganti
sarung tangan?
32.6% (mahasiswa) &
36% (profesional) mengganti
setelah 1 jam
35.3% (mhs pascasarjana)
mengganti setelah 30 menit
Bagaiman cara untuk mengerjakan pasien yang terkena penyakit cold sore?• 54,3%(mhs), 57.6% (mhs pascasarjana), 29,8%
(profesional) memilih untuk menunda pengobatan
Bagaimana cara untuk mengerjakan pasien yang dalam masa penyembuhan dari penyakit cold sore?• 50,2%(mhs), 28.6%(mhs pascasarjana), 38.5%
(profesional) memilih untuk melanjutkan treatment seperti biasa
Apakah responden memiliki preferensi
sarung tangan?
• Mahasiswa senior >> memiliki preferensi sarung tangan >> mendukung keterampilan & fleksibilitas motorik
• Preferensi dipengaruhi tempat menempuh pendidikan
96.4 92.2
74.1
91.4
76 76.2 77.1
Responden yang memiliki preferensi sarung tangan (%)
Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
sarung tangan
Profesional Mahasiswa pascasarjana Mahasiswa0
10
20
30
40
50
60
70
80 77.2
62.9 65.7
40.5 37.1
21.2
KenyamananFungsi proteksi
Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
sarung tangan
• Harga
• Penjual
• Reaksi alergi
• Sedikit responden yang memperhatikan fungsi proteksi dalam memilih sarung tangan kurangnya pemahaman
Profesional Mahasiswa pascasarjana Mahasiswa36
38
40
42
44
46
48
50
48.7
41.2
48.3
Responden yang menganggap fungsi proteksi setiap sarung tangan sama
(%)
Berdasarkan bahannya, jenis sarung tangan apa
yang terbaik?Sebanyak 83% profesional; 33,3% mahasiswa pascasarjana; 19,4% mahasiswa menganggap
bahan vinil terbaik
Jenis sarung tangan berdasarkan bahannya
Vinil kemampuan proteksi paling rendah
LateksNitril
(+)reaksi alergi <<
(-)elastisitas << fleksbilitas <<penggunaan yang lama cepat lelah
Apakah responden yakin bahwa sarung tangan mereka telah
memberikan perlindungan secara menyeluruh?
Kualitas proteksi dipengaruhi oleh:
• Bahan sarung tangan
• Lama penggunaan
• Jenis tindakan
Profesional Mahasiswa pascasarjana Mahasiswa0
10
20
30
40
50
60
30.425.7
50.8
22.828.6
24.4
YakinTidak yakin
Apakah responden tahu setelah berapa lama penggantian sarung
tangan harus dilakukan?
32.5
31.4
31
5.1
Profesional (tidak tahu) Mahasiswa pascasarjana (tidak tahu)Mahasiswa (tidak tahu) Responden (tahu)
Penggantian sarung tangan
Profesional Mahasiswa pascasarjana Mahasiswa0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
22.7 23.5
32.2
4041.2
36
Tidak mengganti Mengganti setelah 1/2 jam
• Responden yang tidak mengganti sarung tangan berisiko terjadi penularan bagi diri mereka & pasien
• Pengetahuan (sarung tangan) berkaitan tindakan responden (kontrol infeksi)
Bagaimana prosedur yang benar dalam merawat
pasien dengan penyakit infeksius?
• 100 juta kasus virus herpes labialis terjadi/tahun
• 20% - 45% prevalensi rekurensi dari populasi orang dewasa di AS (termasuk responden)
• 29,8% melakukan prosedur perawatan yang benar menunda perawatan karena lesi tidak berbahaya
• Jika kondisi akut, kasus parah (HIV, TB) dirawat dengan proteksi lebih sarung tangan dua lapis
• Mengurangi kontaminasi mencuci tangan saat penggantian sarung tangan yang baru secara berkala
• Pasien menunjukkan penyembuhan dari herpes labialis menunda perawatan infeksius
• Beragamnya pemahaman responden pengetahuan yang didapat semasa pendidikan >> pengendalian infeksi kualitas pengajar
• Peningkatan upaya pendidikan berfokus peningkatan kesadaran, kemampuan, & pengetahuan mahasiswa membiasakan diri bertindak secara profesional
KesimpulanPendidik dokter gigi & perawat gigi mendidik mahasiswanya berlatih secara professional, komprehensif, & konsisten mengenai kontrol infeksi.
Pendidik harus waspada & memiliki pengetahuan tentang praktik yang baik mendidik mahasiswa menerapkan praktik yang baik untuk melindungi pasien & dirinya.
Mengajarkan pendidik & mahasiswa tentang efektivitas sarung tangan terhadap kontrol infeksi harus menjadi prioritas & berbagai jenis sarung tangan memiliki efektivitas kontrol pelindung yang bervariasi.
Penggunaan sarung tangan tidak menjamin perlindungan 100% & tidak bisa mengantikan cuci tangan dalam mencegah penyakit menular
Manipulasi mekanik & kimia membahayakan sarung tangan penting sering mengganti sarung tangan sewaktu melakukan prosedur.