INTERNATIONAL LAW: 100 WAYS IT SHAPES OUR LIVES
TUGAS HUKUM INTERNASIONAL
Oleh : Bagea Hafilah
NPM : 110110130096
Kelas : D
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2015
International Law: 100 Ways It Shapes Our Lives
Tugas Rangkuman Matakuliah Hukum Internasional
Oleh : Bagea Hafilah
NPM : 110110130096
Kelas : D
Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan
atau persoalan yang melintasi batas negara.1 Adapun Hukum Internasional terdiri dari aturan
dan prinsip-prinsip yang penerapannya berhubungan dengan pelaksanaan negara dan
organisasi internasional dalam hubungan internasional mereka dengan satu sama lain dan
dengan perorangan, kelompok minoritas dan perusahaan transnasional.2 Kendatipun
demikian, Hukum Internasional mengatur aktivitas dengan skala internasional agar hasilnya
dapat dirasakan oleh masyarakat umum.
Contoh paling sederhana yaitu keberadaan Greenwich Mean Time (GMT) yang
disepakati sebagai patokan utama ukuran waktu di seluruh dunia dalam Konferensi Garis
Bujur Internasional 1884, yang kemudian berubah nama menjadi “Universal Time” (UT) atau
Waktu Universal. Keberadaan Waktu Universal memungkinkan kita mengetahui jam dan
tanggal, salah satu komponen penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dengn adanya Konstitusi Perhimpunan Pos Sedunia pada tahun 1964,
mengirim surat kepada beragam orang di berbagai belahan dunia bukanlah hal yang mustahil.
Kita juga dapat saling menghubungi kerabat di luar negeri dengan adanya adanya jaringan
komunikasi internasional. Mengandarai mobil dengan nyaman pun dapat terwujud dengan
adanya standar keamanan yang didasari oleh Perjanjian Mengenai Pembentukan Peraturan
Teknis lobal untuk Kendaraan Beroda, Peralatan, dan Bagian-bagian yang Dapat Dilengkapi
dan/atau Digunakan di Kendaraan Beroda pada tahun 1998.
Kita bisa menggunakan peranti lunak yang sama dalam seluruh komputer di dunia
dengan tersedianya hak dalam mendistribusikan, hak cipta, dan hak sewa bagi para perancang
1 2
program komputer melalui Perjanjian Organisasi Hak Cipta Kekayaan Intelektual Dunia
tahun 1996. Dibuatnya Konvensi Organisasi Meteorologi Dunia tahun 1947 dan Konvensi
Telekomunikasi Internasional tahun 1932 memungkinkan kita mendapatkan ramalan cuaca
terkini terkait tujuan kita sebelum memulai perjalanan. Membawa pulang produk impor dari
bandara pun lebih mudah dengan adanya Komisi PBB untuk Perdagangan dan
Perkembangan.
Hukum Internasional dapat membentuk kehidupan kita pada bidang yang berbeda-beda,
bahkan pada kegiatan-kegiatan di waktu senggang sekalipun. Kita bisa menonton konser artis
dari luar negeri di Indonesia, menonton Olimpiade yang lebih adil dengan adanya Konvensi
Penentangan Penggunaan Doping dalam Olahraga, membaca buku Harry Potter serta
menikmati film-film James Bond dengan memberikan perlindungan bagi para penulis untuk
karya sastra mereka di berbagai negara,. Kita dapat mengunjungi situs sejarah dunia, seperti
Candi Borobudur dan Angkor Wat, melihat hewan-hewan langka terlindungi di kebun
binatang, mengunjungi pameran seni dari Museum Louvre di museum lokal, dan menonton
film dokumenter tentang kehidupan di Antartika.
Saat jauh dari rumah, manfaat Hukum Internasional tetap bisa dirasakan. Kita bisa
terbang ke berbagai negara hanya dengan paspor yang pertamakali distandarisasi oleh Liga
Bangsa-Bangsa. Terbang dengan pesawat dengan durasi yang lebih singkat pun dapat
dimungkinkan dengan adanya Persetujuan Transit Layanan Penerbangan tahun 1944.
Terbang pun lebih aman dengan adanya standar keamanan internasional, dalam penerbangan
bebas tindak pidana internasional dan terorisme.
Saat berada di luar negeri, kita tetap bisa mengendarai kendaraan bermotor secara legal
dengan adanya izin menyetir internasional, berdasarkan Konvensi PBB mengenai Lalu Lintas
Jalanan Internasional, dan memahami rambu-rambu jalanan yang telah distandarisasi dalam
Konvensi PBB tahun 1968 tentang Lalu Lintas Jalanan. Apabila terjadi kecelakaan ataupun
kehilangan bawaan dalam pesawat, kita bisa menuntut maskapai penerbangan terkait dengan
adanya Konvensi untuk Aturan-aturan Tertentu untuk Pengangkutan Internasional Melalui
Udara.
Hukum Internasional menjunjung tinggi kemerdekaan dengan melindungi orang-orang
dari tuntutan akibat berpendapat secara bebas, dan perlindungan dari hukuman penyiksaan
yang tidak berperikemanusiaan. Selain itu, adanya Konvensi PBB mengenai Hak Anak pada
tahun 1989 yang mendukung perlindungan dan perlakuan yang adil bagi anak-anak,
menjamin terbebasya anak-anak dari kekerasan dan eksploitasi. Kita juga bisa mengadopsi
anak-anak kelahiran negara lain secara aman dan adil dengan mengikuti Konvensi tentang
Perlindungan Anak dan Kooperasi Mengenai Adopsi Antarnegara pada tahun 1993.
Penyelesaian terkait sengketa hak asuh dan penculikan anak dapat dilakukan lebih mudah dan
konsisten dengan menciptakan infrastruktur yang sah bagi adopsi antarnegara, dan
mengharuskan pengakuan internasional terhadap hak asuh anak dalam negeri.
Dalam bidang kesehatan dan lingkungan, Hukum Internasional juga memiliki sejumlah
peran, seperti melindungi sumber alami dari obat-obatan yang dapat menyembuhkan, sebagai
hasil dari Konvensi Perdagangan Internasional tentang Spesies Langka Flora dan Fauna Liar
tahun 1973 dan Konvensi Keanekaragaman Hayati tahun 1992. Adanya Hukum Internasional
juga memungkinkan kita mendapatkan obat-obatan yang aman dan lebih murah, ataupun
mendapatkan akses untuk vaksin yang nantinya dapat menyelamatkan hidup. Adanya
Kerangka Konvensi Pengendalian Terhadap Tembakau tahun 2003 juga memungkinkan
adanya perlindungan terhadap efek berbahaya dari konsumsi tembakau. Wabah penyakit
mematikan seperti flu burung dapat dilawan dengan mengembangkan sistem pengawasan
global dan respon terhadap keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian
internasional.
Sebagai hasil dari ratusan perjanjian internasional yang bertujuan untuk
mengembangkan kualitas air minum, perlindungan terhadap pasokan air minum dan irigasi
juga dapat dilakukan. Efek berbahaya bagi kesehatan dari polusi udara lintas batas dapat
dikurangi dengan mengurangi emisi polutan dengan memperhatikan Konvensi dalam Polusi
Udara Lintas Batas Rangka Panjang tahun 1979. Dengan memperhatikan perjanjian-
perjanjian internasional terkait perlindungan terhadap lapisan ozon dan melakukan
penghapusan secara bertahap bagi bahan-bahan kimia yang dapat merusak lapisan ozon,
resiko kanker dan katarak akibat sinar ultraviolet pun dapat ditekan. Lingkungan kerja pun
bisa menjadi lingkungan yang sehat dan aman dengan memberlakukan standar kesehatan dan
keamanan di tempat kerja dengan memperhatikan konvensi terkait yang dibuat pada tahun
1981. Kerangka Konvensi PBB dalam Perubahan Iklim dan Protokol Kyoto tahun 1997 pun
turut membantu bumi ini untuk tetap menjadi tempat layak tinggal dengan melakukan
perlindungan terhadap perubahan iklim yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Hukum Internasional juga memiliki banyak peran dalam mewujudkan keamanan
publik. Meningkatkan pemberantasan terorisme dapat dilakukan dengan dibuatnya sejumlah
konvensi terkait, yang mana saat ini terdiri dari tiga belas instrumen hukum global yang telah
dinegosiasikan di bawah naungan PBB. Adanya Konvensi Jenewa untuk Ameliorasi Kondisi
Tentara Terluka di Lapangan tahun 1864 dan instrumen-instrumen terkait yang mendukung
penetapan dan operasi Palang Merah, memungkinkan kita melakukan kegiatan kemanusiaan
di organisasi tersebut. Sejumlah konvensi PBB mengenai kontrol terhadap narkotika juga
membantu mengurangi penyebaran dan penggunaan narkotikadan obat-obatan terlarang
beserta tindak kriminal terkait. Pelaku kejahatan tetap dapat tertangkap meskipun mereka
melarikan diri ke negara lain dengan adanya perjanjian ekstradisi.
Di dalam bidang komersial, peran-peran Hukum Internasional antara lain mewujudkan
perdagangan yang lebih lancar serta transaksi yang lebih jelas dengan penggunaan istilah
perdagangan dan definisi-definisi umum yang telah distandarisasi yang dinaungi oleh Majelis
Perdagangan Internasional dan disahkan oleh Komisi Hukum Perdagangan Internasional oleh
PBB, serta mencegah suatu negara lain dari subsidi ekspor yang kurang adil dan membuang
produk mereka dalam rangka mendapatkan akses ke pasar negara kita dengan menegakkan
revisi perjanjian umum tentang tarif dan perdagangan dan perjanjian perdagangan lainnya,
dan lain sebagainya.
Secara kasat mata, Hukum Internasional nampak tidak familiar bagi kita, namun
sebenarnya manfaat nyata dari keberadaan dan penegakannya terasa di kehidupan kita di
antara kegiatan sehari-hari.