KARYA TULIS ILMIAH
INOVASI DAN KEPEMIMPINAN YANG INOVATIF
Innovation and Innovative Leadership
Achmad Djuaeni Kadmasasmita STIA-LAN Bandung
Jl. Cimandiri No.14-38, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat
ABSTRACTThe background of this scientific article is bureaucracy of our current innovation and innovative leadership is still low. In line with this background, the purpose of this scientific article is to analyze the history of innovation, understanding of innovation, implementation, planning and implementation of innovation of our bureaucracy, and to build Innovative Leadership. The theory used, namely the theory of Joseph Schumpeter, Reinventing Government, and public management, which includes history, comprehension, application, and implementation of innovation as well as how to build Innovative leadership. The method used in this scientific article is a qualitative method, with the collection of information through a review of the literature on the theory and the factors that affect innovation and the theory build Innovative leadership. The findings and conclusions of this scientific article is to increase innovation Bureaucracy, is required : (1) Bureaucracy needs to understand and appreciate the innovation before practice Innovation ; (2) The bureaucracy needs to be aware of obstacles and effort in practicing Innovation ; (3) Bureaucracy must innovate and learn quickly face new challenges and ; (4) The bureaucracy should be able to build Innovative leadership.Keywords : innovation, entrepreneurs, innovative leadership
ABSTRAKLatarbelakangartikel ilmiahiniadalahBirokrasikitasaat ini inovasinyadankepemimpinaninovatifnyamasihrendah.Sejalandenganlatarbelakangtersebutmakatujuanartikelilmiahiniadalahuntukmenganalisissejarahinovasi, pemahaman inovasi, penerapan, perencanaan dan implementasi inovasi Birokrasi kita, serta untukmembangunKepemimpinanYang Inovatif.Teori yangdigunakan,yaitu teori JosephSchumpeter,ReinventingGovernment, danManajemen, Publik, yang mencakup sejarah, pemahaman, penerapan, dan implementasiInovasisertabagaimanamembangunkepemimpinanyangInovatif.Metodeyangdigunakandalamartikelilmiahiniadalahmetodekualitatif,denganpengumpulaninformasimelaluitinjauanpustakamengenaiteoridanfaktor-faktoryangmempengaruhiInovasidanmengenaiteorimembangunkepemimpinanyangInovatif.HasiltemuandansimpulandariartikelilmiahiniyaituuntukmeningkatkaninovasiBirokrasi,diperlukan:(1)Birokrasiperlumemahami danmenghayati Inovasi sebelummengamalkan Inovasi tersebut ; (2) Birokrasi perlumenyadarihambatandanupayadalammengamalkan Inovasi ; (3) Birokrasi harusmelakukan inovasi danbelajar cepatmenghadapitantanganbaruserta(4)BirokrasiharusmampumembangunkepemimpinanyangInovatif.Kata kunci : innovation, entrepreneurs, innovative leadership
49
INOVASIDANKEPEMIMPINANYANGINOVATIFAchmadDjuaeniK
KARYA TULIS ILMIAH
I. SEJARAH INOVASI : INOVASI DALAM ILMU EKONOMITeori Schumpeter : Peranan Pengusaha dalam Pembangunan
Teorinya mengenai pembangunan ekonomidikemukakan untuk pertama kalinya dalam salah satu bukunya yang terkenal, yaitu : The Theory of Economic Development,yangditerbitkandalamtahun1911danditulis dalam bahasa Jerman. Baru pada tahun 1934buku tersebut diterbitkan dalam bahasa Inggris.
Schumpeter berkeyakinan bahwa pembangunanekonomiterutamadiciptakanolehinisiatifdarigolonganpengusahayanginovatifataugolonganentrepreneur, yaitu golongan masyarakat yang mengorganisasidan menggabungkan faktor-faktor produksi lainnyauntuk menciptakan barang-barang yang diperlukanmasyarakat.Merekamerupakangolonganmasyarakatyang menciptakan inovasi atau pembaharuan dalamperekonomian. Pembaharuan-pembaharuan yangdapatdiciptakanolehparapengusahadapatdibedakandalambeberapabentuk, yaitu : (1)memperkenalkansuatu barang baru, (2) penggunaan cara baru dalammemproduksinkan sesuatu barang, (3) memperluaspasarsesuatubarangkedaerah-daerahyangbaru,(4)mengembangkan sumber bahan mentah yang baru, atau (5) mengadakan reorganisasi dalam sesuatuperusahaan atau industri.
Sedangkan para pengusaha terutama berusaha menciptakan pembaharuan dan perbaikan ataskegiatan-kegiatan ekonomi yang telah ada. Hanyaapabila pemimpin perusahaan melaksanakan pula pembaharuan-pembaharuan, mereka dapat digolongkan sebagai pengusaha yang inovatif atauentrepreneur.
Penemuan yang mereka ciptakan (invention)belum merupakan pembaharuan (innovation) dalammasyarakat dan belum merupakan pula pembangunan ekonomiselamabelumadausahauntukmenggunakanpenemuan tersebut dalam kegiatan untuk memproduksikan barang-barang yang diperlukanmasyarakat.Fungsiyangdemikiandilakukanolehparapengusaha.
Makamenurutpendapat Schumpeterpenemuanbaru, walaupun merupakan syarat yang perlu,tetapi merupakan syarat yang belum cukup untukmenciptakan pembaharuan dan pembangunanekonomi,baruterciptaapabilapenemuan-penemuanbaru yang terjadi digunakan oleh para pengusahauntukmenciptakanpembaharuan-pembaharuan.
Schumpeter melakukan investigasi terhadapdinamikadibalikperubahanekonomidanmenemukanunsure yang disebut “inovasi”. Aktor ekonomi yangmembawa inovasi tersebut disebut entrepreneur.
Jadi entrepreneur adalah pelaku ekonomi yang akanmembuat perubahan. Seorang entrepreneur akan mengarahkan usahanya untuk mencapai potensikeuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkin merekamengetahui apa yang mungkin atau tidak mungkinmereka lakukan.
Artinya seorang entrepreneur itu harus selalu mengetahuipengetahuan(atauinformasi)barudimanaorang banyak belum mengetahuinya. Kemudianpengetahuan atau informasi tersebut dimanfaatkanuntuk memperoleh keuntungan. Bukankah denganinovasi juga kita bisa mendapatkan pengetahuan,informasi,bahkanteknologibaru?II. PEMAHAMAN DAN PENGHAYATAN INOVASI : INNOVATION DAN ENTREPRENEUR
Invention is not innovation if it is stillborn-that is, if it is not used. An invention becomes an innovation only when it is applied to industrial processes.
WHO ?
1. Entrepreneurship is dynamic, risk-taking, creative, growth-oriented behavior
2. An entrepreneur is willing to pursue opprtunities in situations others view as problems or threats
Jurnal Inspirasi Volume 7 No. 2 Juni 2016 : 49-57
50
KARYA TULIS ILMIAH
INOVASIDANKEPEMIMPINANYANGINOVATIFAchmadDjuaeniK
Karakter-karakteryangmendukungmunculnyaseorangentrepreneuratauwirausahaberpeluangsukses:
1. Daya gerak (drive), seperti inisiatif, semangat,tanggungjawab,ketekunandankesehatan
2. Kemampuan berpikir (thinking ability), sepertigagasanasli,kreatif,kritisdananalitis
3. Kemampuan membina relasi (competency in human relation), seperti mudah bergaul(sociability),mempunyaitingkatemosiyangstabil(EQtinggi),ramah,sukamembantu(cheer fullness),kerja sama, penuh pertimbangan (consideration)danbijaksana(tactfulness)
4. Mampu menyampaikan gagasannya (communication skills),sepertiterbukadandapatmenyampaikan pesan secara lisan (bicara) atautulisan(memo)
5. Keahlian khusus (technical knowledge), sepertimenguasai proses produksi atau pelayanan yangdibidanginya, dan tahu dari mana mendapatkan informasiyangdiperlukanKarakteristik yang dimiliki seorang wirausaha
memenuhi syarat-syarat keunggulan bersaing bagi suatu perusahaan/organisasi, seperti : inovatif,kreatif, adaptif, dinamik, kemampuan berintegrasi,kemampuan mengambil risiko atau keputusan yangdibuat, integritas, daya juang dan kode etik niscayamewujudkanefektivitasperusahaan/organisasi.KunciSuksesParaWirausahawan
1. Motivasi, yaitu keinginan menjadi sosok yangberguna bagi masyarakat melalui prestasi kerja sebagaiwirausaha
2. Pengetahuan, yaitu keinginan belajar terus agar tidak menjadi usang dalam perubahan situasipersaingan usaha
3. Menjalani, yaitu keinginan berhasil yang didukung dengan perencanaan matang yang dipersiapkansecara realistis sesuai dengan kebutuhanmenghadapi persaingan dan kemampuan melaksanakannya.
WHO IS THE ENTREPRENEUR ?
ENTREPRENEURIAL STRATEGY
HAMBATAN DAN UPAYA DALAM MENGAMALKAN INOVASIChallenging The Myths About Entreprenur
Kebangkitan wirausaha muda Indonesia terasalambat. Sementara itu, Indonesia dihadapkan padamasihkaburnyavisisertarendahnyakomitmenbirokratdan pengambil kebijakan publik tentang pentingnyamembangunsemangatkewirausahaanmasyarakat.
Lembaga pendidikan semestinya berperanlebih banyak lagi untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan dan membentuk orang-orang yangtahanbantingdengansegalakesukaranyangdihadapiuntuk membangun kemandirian.
Tanpa semua itu, Indonesia hanya akanmenjadipasar yang besar bagi produk bangsa dan korporasiasing. Kekayaan berupa potensi sumber daya alamakan lebih banyak dinikmati bangsa lain, sementarabangsa Indonesia cukup puas mengonsumsi karyabangsa lain.
III.PENERAPANINOVASIDALAMADMINISTRASIPUBLIKJoseph Alois Schumpeter (1883-1950), dalam
bukunya The Theory of Economic Development(1911),menjelaskan pentingnya peranan inovasi sebagaiberikut :
51
KARYA TULIS ILMIAH
Schumpeter constructed a theoritical system to explain both business cycles and the theory of economic development. The key process in economic change is the introduction of innovation, and the central innovator is the entrepreneur.
Proses kunci dalam perubahan ekonomi adalahpengenalan inovasi dan pusat inovator adalahentrepreneur.Jean-BaptiseSay(1767-1832) A Treatise on Political Economy (1803)Say contributed to economic thought by emphasizing entrepreneurship as a fourth factor of production along with the more traditional ones of land, labor, and capital
JosephAloisSchumpeter(1883-1950)The Theory of Economic Development (1911)The key process in economic change is the introduction of innovation, and the central innovator is the entrepreneur.
Reinventing Government : How the Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public Sector David Osborne and Ted Gaebler. 1992. Addison Wesley Publishing Company : Canada.
DIKLAT. PIM. TK. II. PADA PKP2AILAN, JATINANGOR, 2014
Berdasarkan gambaran tersebut di atas, penerapan inovasi (yang ditentukan oleh Schumpeter 1911),dalamadministrasipublikbarupadatahun1992,danditerapkandalamDiklatPim.Tk. II padaPKP2AI LANJatinangor,padatahun2014,yaitu103tahunsetelahSchumpeter.
How The Entrepreneurial Spirit Is Transforming The Public Sector
a. Catalyctic governments : steering rather than rowing
b. ommunity-owned government : empowering rather than serving
c. Competitive government : injecting competition into service delivery
d. Mission-driven government : transforming rule driven organizations
e. Results-oriented government : funding outcomes not inputs
f. Customer driven government : meeting the needs of the customer, not the bureaucracy
g. Enterprising government : earning rather than spending
h. Anticipatory government : prevention rather than cure
i. Desentralized government : from hierarchy to participation and team work
j. Market-oriented government : leveraging change through the market Kewirausahaan di lingkungan organisasi
pemerintah mulai populer pada tahun 1992, ketikaDavidOsbornedanGaeblermempopulerkansepuluhprinsip menata ulang birokrasi pemerintahan(Reinventing the Government) yaitu pemerintahankatalis, pemerintahan milik masyarakat, pemerintahan yang kompetitif, pemerintahan yang digerakan olehmisi,pemerintahyangberorientasihasil,pemerintahanberorientasi pada pelanggan, pemerintahanentrepreneur,pemerintahanantisipatif,pemerintahandesentralisasidanpemerintahanberorientasipasar.
Terkaitdengankewirausahaanmakaperludisorotitiga hal. Pertama, Pemerintahan yang berorientasipelanggan; memenuhi kebutuhan pelanggan (bacarakyat),bukanbirokrat,denganmendengarkan suaradanaspirasirakyat,termasukkeluhandankritikpedasmerekasekalipun.Kedua,“Pemerintahentrepreneur”, ialah pemerintahan yang menghasilkan ketimbangmembelanjakan. Pesan penting yang tersirat dariprinsip ini, bahwa organisasi harus dijalankan dalamperspektif “investasi”. Menurut Osborne & Gaebler,istilah“investasi”tidakdimaknaisecarasempitsebagaicara“mendatangkanuang”,akantetapiharusdimaknaisebagai aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan“menyimpan”. Membelanjakan anggaran untuk organisasi, harus dalam kerangka investasi, kendatisecara langsung tidak menghasilkan uang. Karenaitu, hal yang amat prinsipil, pemimpin organisasiharusmampumenjadikansetiapbawahannya“sadarpendapatan”. Gaji atau insentif yang diberikan olehpemimpin organisasi harus mampu mendorongbawahannya untukmenghasilkan uang sebagaimanamereka mengeluarkan.
Ketiga,Pemerintahanberorientasipasardenganmendongkrak perubahanmelalui pasar. Intinya, carakerjabirokrasiharusdiubahdaripendekatanprogrammenuju pendekatan pasar, dari pendekatan instruksi menuju pendekatan insentif. Mekanisme pasar akanmencipatakan insentif yang menggerakan orangmembuatkeputusansendiridankarenanyacenderung
52
Jurnal Inspirasi Volume 7 No. 2 Juni 2016 : 49-57
KARYA TULIS ILMIAH
kompetitif di samping partisipatif. Ke depan, bentukpemerintahanberorientasipasarmerupakanalternatifyang sulit bisa ditawar karena cenderung responsifterhadapsegalabentukperubahandanketidakpastianyangakanmenjadiciriutamazamanini.
IV. PERENCANAAN INOVASI BIROKRASI :Republic Entrepreneur 2025 ?
Koordinasi Program Kewirausahaan dilandasiInstruksi Presiden nomor 3/2006, nomor 6/2007,
sertanomor5/2008;UpayapemberianPenghargaan,Standarisasi, Label dan Branding; Inkubator Bisnis; Pengembangan produk unggulan daerah ; One Village One Product (OVOP) ; Industri Kreatif danPengembanganModelModel Kewirausahaan.ModelModel Kewirausahaan mencakup : model DiklatTerapan, model Merit System, model Kemitraan,model Pengembangan Potensi yang masing-masingdidukung : penguatan peran PI-UMKM, programpembiayaan, promosi quick wins, serta programkerjasamainternasional.
KEWIRAUSAHAAN
MODEL DIKLAT TERAPAN 1. Inkubasi Bisnis 2. Paket Pelatihan
- Kewirausahaan - TOT(Training of
Trainers) - IndustriKreatif - BLK
3. PendidikanKompetensi - SoloTechnopark - PoliteknikBatam - SekolahBidan - SekolahBidan
4. Studi Perbandingan
MODEL MERIT SYSTEM 1. Kawasanoutsorcing
- PolaJababeka - KEK
2. Pengadaan/ProyekPemerintah/Int’l
2.PameranTetap 3. PemberianLokasiPemasaran 2. Packaging House
MODEL KEMITRAAN 1. PKBL(Program
KemitraandanBinaLingkungan)
2. CSR 3. Trading House 4. KolaborasiBisnis:
- PeritelModerndanUMKM
- PemasokdanIndustri
MODEL PENGEMBANGAN POTENSI
1. One Village One Product
2. Klasterindustry 3. KawasanTertentu
(Logistik,Wisata,Minapolitandll)
4. DaerahTertinggal 5. DesaMandiriEnerji 6. Pasar Perbatasan
Guna mencapai ambisi besar tersebut, proyekMasterplan PercepatandanPerluasanPembangunanEkonomi Indonesia (MP3EI) dinilai sebagai acuanterobosan untuk mempercepat, serta memperluaspembangunanekonomi2011–2025.Pemerintahterusmemperkenalkan 22 produk dari 6 koridor ekonomi,konektivitas nasional, pengembangan sumber dayamanusia,inovasisertateknologi.
Masterplan ini memiliki dua kata kunci, yaitupercepatan dan perluasan. Melalui Masterplan ini, diharapkan Indonesia mampu mempercepatpengembangan berbagai program pembangunanyang ada, terutama dalam mendorong peningkatannilai tambah sector-sektor unggulan ekonomi,pembangunan infrastruktur dan energi, serta pembangunan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan& teknologi. Percepatan pembangunanini diharapkan akan mendongkrak pertumbuhanekonomiIndonesiakedepannya.
Selain percepatan, Pemerintah juga mendorongperluasanpembangunanekonomiIndonesiaagarefekpositif dari pembangunan ekonomi Indonesia dapatdirasakan tidak saja di semua daerah di Indonesiatetapi juga oleh seluruh komponen masyarakat diseluruhwilayahNusantara.
Perencanaan Inovasi Birokrasi tersebut di atas,
dapat dijelaskan dalam Input Output Model sebagaiberikut :
Perencanaan Inovasi Birokrasi tersebut,belum didukung oleh kesiapan SDM Aparatur,yang berdasarkan penelitian para Birokrat masihmengandalkan fungsi otak kiri sebesar 68,59%, yangseharusnya untuk mensukseskan Inovasi Birokrasi,justrudibutuhkanfungsiotakkananyanglebihbesar.Hasil penelitian tersebut, dapat dijelaskan dalamgambardibawahini:
INPUT OUTPUT MODEL : INOVASI
53
INOVASIDANKEPEMIMPINANYANGINOVATIFAchmadDjuaeniK
KARYA TULIS ILMIAH
TENGAH:PENDENGARANDANPENGLIHATAN
NILAIKELULUSANPESERTADIKLAT.PIM.TK.IIPADAPKP2AILAN,JATINANGOR,2013FUNGSIOTAKKIRISEBESAR68,59%,FUNGSIOTAKKANANSEBESAR10,24%,DANFUNGSIOTAK
TENGAHSEBESAR21,17%
V. IMPLEMENTASI INOVASI BIROKRASI : INOVASI DI TANJUNG PRIOK
(HarianTempo,16Mei2016)Meski pemerintah sudah meluncurkan fasilitas
perizinan online ekspor-impor bernama IndonesiaNational Single Window sejak September 2015lalu, Zaldy merasa urusannya tak berubah menjadi gampang.“Rata-rata,urusanizinmasihdiatasempathari,”.
Keluhan ini pun sampai ke Menteri KoordinatorBidang Perekonomian, Darmin Nasution. Dia takmenampik penilaian bahwa seluruh paket deregulasidan debirokrasi yang telah dikeluarkan bersifatkemudahanperizinansemata.“Selamainibelumfokuskepersoalanprosedur,”.
Menurutdia,sebanyak5500laporanyangditerimaOmbudsman tahun lalu didominasi lambatnya
pelayanan. Selain lambat, hampir seluruh prosespelayanan “mengandung” pungutan liar.
Secaratotalada,ada lebihdari12ribuprosedur,yang terdiri atas peraturan presiden, pemerintah, menteri, dan kepala daerah yang seharusnya akan diurai selama lima tahun ke depan. Setidaknya saatiniKementerianDalamNegeritelahmemangkas1300peraturan daerah. Pemangkasan 2700 aturan lainnya menyusul Juli mendatang.
Karena itu pula, lembaga pemeringkat Standard and Poor’s (S&P)Global Ratings masih memberi nilai BB+(positive outlook)kepadaIndonesia.
Agar Lekas Naik KelasSejumlah pembenahan dilakukan pemerintah
untuk mengejar kenaikan peringkat dari lembaga pemeringkat dunia. Takmain-main, targetnya adalahpredikatlayakinvestasiatauinvestmentgrade.
54
Jurnal Inspirasi Volume 7 No. 2 Juni 2016 : 49-57
KARYA TULIS ILMIAH
Peringkat Indonesia Menurut S&P :• Tahunini:BB+(Positive Outlook)• Targettahundepan:BBB(Investment Grade)
Peringkat Kemudahan Berbisnis (Ease Of Do ing Business) Bank Dunia
• Tahunini:ke-109• Targettahundepan:ke-40–ke-100
Upaya Pembenahan• Mempercepatpembangunaninfrastruktur• Paketkebijakanihwalderegulasidandebirokrasi• Memperbanyak partisipasi dalam skema
perdaganganinternasional• Memperluas skema pembiayaaan pembangunan
INOVASI DI PERBANKAN :Perbankan Hadapi Masa Sulit
(HarianTempo,16Mei2016)Industri perbankan Indonesia bakal menghadapi
masasulittahunini.HasilsurveylembagapemeringkatStandard & Poor’s (S&P) dan S&P Global Ratings menyatakan bank-bank nasional tertekan olehperlambatanekonomidankinerjakredit yangburuk.
“Hingga akhir 2016 yang mencapai 2,9 persen,”demikianpernyataan S&Pdalam Laporan yangdirilisakhir pekan lalu.
INOVASI DAN KINERJA BIROKRASIBirokrasikitasaat inibelumberbasiskinerjaatau
kinerjanyamasihrendah.Haliniantaralaintercermindari:(1)Kemudahanberusaha:posisike109dari189negara,denganskor58,12dariskormaksimal100;(2)Rata-rata indeks efektivitas pemerintah peringkat ke85dengannilai0,01;dan(3)Dayasaing:peringkatke37 dari 140 negara.
DilainpihakmenurutdasSollen(konsepatauteoriyangada)birokrasiberbasiskinerjaadalah:
1. Birokrasiyangefektif,efisiendanekonomis2. Kinerja Birokrasi difokuskan pada upaya untuk
mewujudkanhasil3. Sistem manajemen kerja yang diharapkan berbasis
elektronik4. Birokrasimemiliki kontribusi yang jelas terhadap
kinerjasecarakeseluruhan5. Mewujudkantargetpemerintahkelasdunia(World
Class Government)pada20256. MampumenghadapimasyarakatEkonomiASEAN
Pendekatan Sistem Untuk Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja
55
INOVASIDANKEPEMIMPINANYANGINOVATIFAchmadDjuaeniK
KARYA TULIS ILMIAH
VI. KEPEMIMPINAN YANG INOVATIFMembangun Kepemimpinan Yang Inovatif
• SUMBER : SHIFTING TO A STRATEGY OF INNOVA-TION : THE KEY ROLE OF LEADERSHIP IN CONSUM-ER PACKAGED GOODS : PENNSTATE, 2012
• VERY LITTLE HAS BEEN WRITTEN ON INNOVATION LEADERS, THOSE INDIVIDUALS WHO LEAD A NEW PRODUCT OR SERVICE THROUGH IDEATION, DE-SIGN, DEVELOPMENT, MARKET LAUNCH AND IM-PLEMENTATION.
• THESE INNOVATION LEADERS WILL BE THE CATA-LYST FOR CHANGE BY BRINGING DIVERSE PARTS OF THE ORGANIZATION TOGETHER TO LAUNCH NEW PRODUCTS AND SERVICES
THE 7 STEPS TO INNOVATIVE
INTEGRITY, TENACITY, CURIOSITY, COURAGE AND HU-MILITY AS A DAY-TO-DAY VALUES SYSTEM
ARE WE DEVELOPING INNOVATIVE LEADERSHIP IN THE CLASSROOM ?TEN TOP TIPS FOR THE INNOVATIVE LEADER :1. HAVE A VISION FOR CHANGE2. FIGHT THE FEAR OF CHANGE
3. THINK LIKE A VENTURE CAPITALIST4. HAVE A DYNAMIC SUGGESTIONS SCHEME5. BREAK THE RULES6. GIVE EVERYONE TWO JOBS7. COLLABORATE8. WELCOME FAILURE9. BUILD PROTOTYPES10. BE PASSIONATESUMBER : http://www.lifehack.org/articles/work/ten-top tips-for-the-innovative-leader.html
Membangun Kepemimpinan yang Inovatif : Pengembangan Fungsi Otak Kanan
Di samping uraian di atas, untuk membangunkepemimpinan yang inovatif, dapat dilakukan secarabertahapmelaluipengembanganfungsiotakkanan.
Dalam awal-awal karier, sudah memiliki benih-benihmengembangkanfungsiotakkanan,antaralain:1. Tidak saja melakukan fungsi otak kiri, yaitu
analytical, tetapi sudah mulai melakukan fungsi otak kanan, yaitu creative dalam melaksanakan tugas.
2. Disampingmenggunakan fungsi otak kiri logical, beliaujugamulaimenggunakanfungsiotakkananimaginative atau mimpi.
3. Tidak saja melaksanakan tugas denganmenggunakan fungsi otak kiri repetitive, namun sudahmulaimencobamenggunakan fungsi otakkananintuitiveataunaluri(using his feelings).Dalampengembangankarierselanjutnya,semakin
mengembangkanfungsi-fungsiotakkanan,yaitu:1. Mengubah dari menggunakan fungsi otak kiri
precise, menjadi general dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
2. Mengubah dari menggunakan fungsi otak kiriorganizedmenjadilebihmenggunakanfungsiotakkanan yaitu conceptual.
3. Mengubah berpikir dari details menjadi big picture4. Mengubah dari menggunakan fungsi otak kiri
literal, menjadi lebih menggunakan fungsi otakkanan, yaitu figurative atau tampil beda.
VII. SIMPULAN DAN SARANVII.I SIMPULAN
Uraian temuan penulisan artikel ilmiah ini,berdasarkan hasil penelitian kepustakaan danpembahasannya, dapat disimpulkan :
Pertama, sejarah inovasi dimulai dalam IlmuEkonomi pada tahun 1911 oleh Schumpeter, daninovasi diterapkan dalam administrasi publik diAmerikaSerikatbarupadatahun1992yangselanjutnyaditerapkandi Indonesia, pada tahun 2014, yaitu 103tahunsetelahSchumpeter.
56
Jurnal Inspirasi Volume 7 No. 2 Juni 2016 : 49-57
KARYA TULIS ILMIAH
Kedua, perencanaan Inovasi Birokrasi, dimulaidenganmencanangkanRepublic Entrepreneur2025.
Ketiga, Implementasi Inovasi Birokrasi, baikinovasidiTanjungPriok,InovasidiPerbankan,maupunInovasi dalammeningkatkan kinerja Birokrasi,masihmenghadapi beberapa kendala.
Keempat, untuk membangun Birokrasi berbasiskinerja diperlukan :1. Mampu berpikir selangkah ke depan (untuk
antisipasimaupunmelihatpotensi)2. Evaluasikebijakandanprogram3. Melakukaninovasidanbelajarcepatmenghadapi
tantangan baru4. Harusmampuberpikirsecaraholistik,lintassektor,
dan out of the box.
VII.II SARAN Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka
disarankan untuk membangun Birokrasi berbasiskinerja, yaitu :1. Birokrasiyangefektif,efisiendanekonomis2. Kinerja Birokrasi difokuskan pada upaya untuk
mewujudkanhasil3. Sistem manajemen kerja yang diharapkan berbasis
elektronik4. Birokrasimemiliki kontribusi yang jelas terhadap
kinerjasecarakeseluruhan. VIII. SUMBERThe Evolution of Economic Thought Fourth Edition
Jacob Oser & Stanley L. Brue Copyright 1988,1975,1970,1963byHarcourtBraceJovanovich,IncOrlando,Florida
EKONOMIPEMBANGUNAN:PROSES,MASALAH,DANDASAR KEBIJAKAN SADONO SUKIRNO BIMAGRAFIKA.1982.
Reinventing Government : How the EntrepreneurialSpirit is Transforming the Public Sector DavidOsborneandTedGaebler.1992.AddisonWesleyPublishingCompany:Canada
MANAGEMENT : Leading & Collaborating in aCompetitive World Eight Edition. Thomas S.Batemen & Scott A. Snell. 2009. McGraw-HillIrwinCompanies,Inc:NewYork.
MANAGEMENT:EightEdition.JohnR.Schermerhorn,JR.2005.JohnWiley&Sons,Inc:NewYork
The Evolution of Economic Thought Fourth Edition.JacobOser&StanleyL.BrueHALAMAN127s/d130dan463s/d467.Copyright1988,1975,1970,1963byHarcourtBraceJovanovich,IncOrlando,Florida.
EKONOMIPEMBANGUNAN:PROSES,MASALAH,DANDASARKEBIJAKANSADONOSUKIRNOHALAMAN280s/d285BIMAGRAFIKA.1982.
Reinventing Government : How the EntrepreneurialSpiritisTransformingthePublicSectorHALAMAN25s/d310.DavidOsborneandTedGaebler.1992.AddisonWesleyPublishingCompany:Canada.
MANAGEMENT : Leading & Collaborating in aCompetitive World Eight Edition. Thomas S.Batemen & Scott A. Snell. 2009. McGraw-HillIrwinCompanies,Inc:NewYork.HALAMAN246s/d285dan608s/d638.
MANAGEMENT:EightEdition.JohnR.Schermerhorn,JR. 2005. John Wiley & Sons, Inc : New YorkHALAMAN230s/d253dan472s/d500.
W E B S I T E h t t p : / / www. n ew a n d i m p r o v e d .com/news le t te r /2025 .phphttp : / /www.centerdigitaled.com/policy/The-7-Elements-of-Innovative-Leadership.htmlhttp://www.lifehack.org/articles/work/ten-toptips-for-the-innovative-leader.html
Komunitas,MediaKomunikasiPendidikanWidyatama,Edisi VII / Januari 2013KoranTempo,16Mei2016
57
INOVASIDANKEPEMIMPINANYANGINOVATIFAchmadDjuaeniK