FMIPA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 1
FORMULASI SIRUP DEKSTROMETORPAN DAN UJI STABILITAS FISIK
DENGAN VARIASI KADAR PVP (POLIVINYLPIRROLIDON)
Elisa Cynthia A., Anisa Nur Fazzri, Arindhita Putri M., Winda Dwi A., Wildan Yusuf M.
Laboratorium Teknologi Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia, Sleman, DIY, Indonesia.
ABSTRACT
Background: Polyvinilpyrrolidone (PVP) is widely used in pharmaceutical preparations as
coating agent, suspending agent, stabilizer, and viscosity-enhancing agent. Syrup dosage
formulations created with PVP concentration variation to determine the effect of PVP on
the stability of syrup.
Objective : Make the dextromethorphan syrup formulations and knowing the influence of
PVP (Polivinylpirrolidon) concentration variation in syrup dextromethorphan stability.
Methods: Created two series of formulations levels with 3% and 4% concentration of PVP.
Test was conducted on the organoleptic (color, smell, precipitation), viscosity, pH, pour
rate and the particle size.
Results: The results obtained in the second test formula organoleptic (color, odor,
sediment) is stable and homogeneous particle size. The pour rate results of formula 1 and
formula 2 start from the processing time until week 2 are 10.48 s/5ml , 10.30 s/5ml, 10.23
s/5ml and 15.03 s/5ml, 13.3 s/5ml, 10.83 s/5ml. The pH test results of formula 1 and
formula 2 start from the processing time until week 2 are 5.21, 5.38, 5.29 and 5.20, 5.36,
5.23. The viscosity test results of formula 1 and formula 2 start from the processing time
until week 2 are 68.7 cP, 53.8 cP, 60.9 cP and 59.9 cP, 80.7cP, 75 cP.
Conclusion: The formula 1 with 3% concentration of PVP is better than formula 2 with 4%
concentration of PVP.
Keywords: Dextromethorphan, PVP, stability test.
FMIPA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2
ABSTRAK
Latar Belakang : Polyvinilpyrrolidone (PVP) banyak digunakan dalam sediaan farmasi
sebagai agen penyalut, agen pensuspensi, penstabilisasi, dan agen peningkat viskositas.
Dibuat formulasi sediaan sirup dengan variasi kadar PVP untuk mengetahui pengaruh PVP
terhadapa stabilitas sirup.
Tujuan : Membuat formulasi sirup dekstromethorphan serta mengetahui stabilitas sirup
dekstromethorphan dengan variasi kadar PVP (Polivinylpirrolidon).
Metode : Dibuat dua seri kadar formulasi pertama yaitu kadar PVP 3%, formulasi kedua
kadar PVP 4%. Uji yang dilakukan meliputi organoleptis (warna, bau, pengendapan),
viskositas, pH, daya tuang, dan ukuran partikel.
Hasil : Hasil yang diperoleh pada kedua formula uji organoleptis (warna, bau, sedimentasi)
stabil dan ukuran partikel homogen. Hasil uji daya tuang formula 1 dan formula 2 pada
minggu ke 0 sampai 2 adalah 10,48 detik/5ml, 10,30 detik/5ml, 10,23 detik/5ml dan 15,03,
detik/5ml 13,3 detik/5ml, 10,83 detik/5ml. Hasil uji ph formula 1 dan formula 2 pada
minggu ke 0 sampai 2 adalah 5,21, 5,38, 5,29 dan 5,20, 5,36, 5,23. Hasil uji viskositas
formula 1 dan formula 2 pada minggu ke 0 sampai 2 yaitu 68,7 cP, 53,8 cP, 60,9 cP dan
59,9 cP, 80,7 cP, 75 cP.
Kesimpulan : Formula 1 dengan kadar PVP 3% lebih baik daripada formula 2 dengan kadar
PVP 4%.
Kata Kunci : Dekstrometorfan, PVP, Uji stabilitas.
FMIPA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 3
PENDAHULUAN
Batuk merupakan penyakit umum yang di
derita oleh masyarakat. Meskipun batuk
tidak mematikan, namun batuk sangat
mengganggu kenyamanan penderita. Batuk
bukan penyakit yang dapat sembuh dengan
sendirinya, tetapi perlu adanya
pengobatanan untuk pemulihan kondisi
penderita. Untuk mengobati batuk, terdapat
berbagai bentuk sediaan farmasi.
Diantaranya adalah sirup.
Dektrometorphan merupakan salah satu
obat batuk antitusif yang banyak di
gunakan(elisa). Dalam penelitian dilakukan
uji stabilitas fisik meliputi uji pH, uji
sedimentasi, uji organoleptis, uji ukuran
partikel dan uji daya tuang. Tujuan
dilakukannya uji organoleptis untuk
mengetahui stabilitas tampilan fisik dari
sediaan. Uji viskositas dan uji daya tuang
dilakukan untuk mengetahui kekentalan dan
kecepatan daya tuang.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat
formulasi sirup dekstrometorfan dan untuk
mengetahui stabilitas sirup dekstrometrofan
dengan variasi kadar PVP. Dimana PVP
sendiri merupakan polimer yang larut
dalam air yang terbuat dari monomer N-
vinyl pyrrolidone. PVP larut dalam air dan
pelarut polar lainnya(2)
. Dalam sediaan
kering, PVP berupa serpihan bubuk
higroskopis, mudah menyerap hingga 40%
dari berat dalam air di atmosfer.
Dekstrometorpan stabil dalam pH sedian
5,2 - 6,5(11)
. pH dari PVP sekitar 3-7.
Dalam larutan, PVP memiliki sifat
pembasahan yang sangat baik dan mudah
membentuk lapisan. Hal ini membuat PVP
baik dijadikan pelapis atau aditif untuk
pelapis. Polimer PVP digunakan sebagai
expander plasma darah dan juga bahan
pengikat dalam banyak tablet farmasi(3)
.
Fungsi dari PVP yang bermacam-macam
diantaranya sebagai agen pensuspensi,
penstabilisasi, agen peningkat viskositas
dalam sediaan topikal dan oral baik itu
berbentuk suspensi atau larutan. Dalam
formulasi ini digunakan fungsi dari PVP
yaitu sebagai agen pensuspensi dalam sirup.
Dalam sediaan ini dibuat dua seri kadar
PVP untuk meneliti pengaruh PVP terhadap
kestabilan sediaan sirup dekstrometrofan.
METODOLOGI
Alat : Seperangkat alat gelas, waterbath,
neraca analitik, viskometer brookfield, pH
meter, dan mikroskop.
Bahan : Dekstrometorfan HBr, Sukrosa,
povidone (Kollidon K25), Polyethylene
FMIPA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 4
Glycol 400, Natrium Benzoat, NA CMC,
Asesulfam, Kalium, Sodium Sakarin,
Perasa, Asam Sitrat, Sodium Sitrat Dihidrat,
Aquades.
Desain Formulasi Sirup
Bahan
Gram per 120 ml
Formula
1
Formula
2
Dekstrometorfan
HBr 0.36 0.36
Sukrosa 72 72
Povidone (Kollidon
K25) 3.6 4.8
Polyethylene Glycol
400 0.3 0.3
Natrium Benzoat 0.24 0.24
Asesulfam Kalium 0.96 0.96
Sodium Sakarin 0.156 0.156
Perasa 0.36 0.36
Asam Sitrat 0.768 0.768
Sodium Sitrat
Dihidrat 3.192 3.192
Aquades Ad100
ml
Ad 100
ml
Na CMC 0.9 0.9 Tabel 1. Desain formulasi sirup Dekstrometorfan
METODE
Pembuatan fase A : terdiri dari campuran
sukrosa dan sodium benzoate, kemudian
dipanaskan. Setelah itu didinginkan sampai
suhu 30o c.
Pembuatan fase B : terdiri dari campuran
PEG dan air yang dicampur hingga
homogen. Kemudian ditambahkan
dekstrometorfan .
Pembuatan fase C yang terdiri dari
campuran fase A dan B.
Pembuatan fase D : terdiri dari campuran
povidon polivinil priolidon (PVP) dengan
fase C.
Pembuatan fase E : terdiri dari asam sitrat
dan sodium sitrat dihidrat.
Pembuatan fase F : terdiri dari sakarin
sodium dan asesulfam K.
Pembuatan fase G : terdiri dari campuran
fase D, fase E, dan fase F. Setelah terbentuk
campuran yang homogen, ditambahkan
perasa. Kemudian ditambahkan air sampai
volume yang dibutuhkan. Setelah itu
ditambahkan Na CMC.
UJI STABILITAS FISIK
Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan untuk
mengetahui tampilan fisik dari sedian sirup
yang dibuat.
Uji Ukuran Partikel
Uji ukuran partikel dilakukan untuk
mengetahui ukuran partikel dari sediaan
sirup yang dibuat.
Uji Viskositas
Uji viskositas dilakukan untuk mengetahui
viskositas atau kekentalan sediaan sirup
dengan menggunakan viskometer
brookfield.
FMIPA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 5
5,21
5,38
5,29
5,2
5,37
5,23
5,1
5,2
5,3
5,4
UJI pH
pHFormula 1
pHFormula 2
Uji Daya Tuang
Uji daya tuang dilakukan untuk mengetahui
kecepatan daya tuang dari sediaan sirup
yang dibuat.
Uji pH
Uji pH dilakukan untuk mengetahui
kesetabilan pH dari sediaan sirup yang
dibuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan pada formulasi sirup dekstrometorpan dengan variasi kadar PVP
(polyvinilpyrrolidone) berturut- berturut sebanyak 3% dan 4%.
Hasil uji organoleptis formula 1 dan formula 2 pada minggu ke 0 sampai ke 2 ditunjukkan
pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 . Tabel uji organoleptis sirup Dekstrometorfan
Formula 1 dan formula 2 tidak
menunjukkan adanya perubahan pada
warna dan bau. Warna tetap merah dan
aroma stroberi kedua formula juga tetap
dari minggu ke-0 hingga minggu ke-2. Uji
sedimentasi pada kedua formula
menunjukkan tidak ada pengendapan yang
terjadi. Uji organoleptis membuktikan
bahwa secara fisik sirup yang dibuat sudah
stabil.
Hasil uji pH pada formula 1 dan 2 dari
minggu ke 0 sampai minggu ke 2
ditunjukkan pada grafik 1.1.
Minggu
Ke Formula Bau Warna Sedimentasi
0 1 Aroma Stroberi Merah Tidak Ada
2 Aroma Stroberi Merah Tidak Ada
1 1 Aroma Stroberi Merah Tidak Ada
2 Aroma Stroberi Merah Tidak Ada
2 1 Aroma Stroberi Merah Tidak Ada
2 Aroma Stroberi Merah Tidak Ada
Grafik 1.1. Grafik uji pH sirup Dekstrometorfan
FMIPA UII Page 6
68,7
53,8
60,9
59,9
80,7
75
020406080
100
UJI VISKOSITAS
viskositasFormula 1
ViskositasFormula 2
Uji pH pada formulasi 1 dan formulasi 2
menunjukkan hasil yang relatif stabil.
Namun formulasi 1 memiliki kestabilan
yang lebih tinggi daripada formulasi 2.
Hasil uji pH pada kedua formula sesuai
dengan kestabilan pH dekstrometorfan dan
PVP. Hal ini menunjukkan penambahan
PVP tidak akan mempengaruhi pH dari
dekstrometorpan karena keduanya masih
berada dalam rentang pH yang sama.
Hasil uji viskositas formula 1 dan formula 2
pada minggu ke 0 sampai minggu ke 2
ditunjukkan pada grafik 1.2.
Grafik 1.2. Grafik uji viskositas sirup
Dekstrometorfan
Hasil uji viskositas formula 1 dan formula 2
menunjukkan ketidakstabilan viskositas
terlihat dari hasil yang berubah-ubah tiap
minggunya. Namun formula 1 memiliki
hasil pada tiap replikasi yang tidak jauh
berbeda, sedangkan formula 2 hasil tiap
replikasinya berbeda cukup jauh.
Hasil uji daya tuang formula 1 dan formula
2 pada minggu ke 0 sampai minggu ke 2
ditunjukkan pada grafik 1.3.
Grafik 1.3. Hasil uji daya tuang sirup
Dekstrometorfan
Uji daya tuang yang dilakukan pada
formula satu menunjukkan hasil yang stabil
karena waktu daya tuang yang dibutuhkan
relative stabil dari minggu ke-0 sampai
minggu ke-2 yaitu sekitar 10 detik untuk
tiap replikasi per 5 ml. Sedangkan untuk
formula 2 relatif tidak stabil karena tiap
minggu waktu yang dibutuhkan semakin
berkurang yang menunjukkan bahwa
formula dua setiap minggunya semakin
encer.
Hasil uji ukuran partikel formula 1 dan
formula 2 pada minggu ke 0 sampai minggu
ke 2 ditunjukkan pada gambar 1.1 dan 1.2.
10,48
10,3
10,23 15,03
13,3 10,83
0
5
10
15
20
Mingguke 0
Mingguke 1
Mingguke 2
UJI DAYA TUANG
viskositasFormula 1
ViskositasFormula 2
FMIPA UII Page 7
Gambar 1.1. Hasil uji mikroskop formula 1 sirup
Dekstrometorfan
Gambar 1.2. Hasil uji mikroskop formula 2 sirup
Dekstrometorfan
Hasil menunjukan bahwa sediaan yang
dibuat telah homogen karena pada hasil uji,
partikel tidak terlihat.
KESIMPULAN
Variasi dengan kadar PVP 3%
menunjukkan hasil uji stabilitas fisik yang
lebih baik bila dibandingkan dengan variasi
kadar PVP 4%.
DAFTAR PUSTAKA
1. Muchid,A.,Umar, F., Supardi, S., dkk.,
2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas
dan Bebas Terbatas, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 19.
2. F. Haaf, A. Sanner and F. Straub ,1985,
Polymers of N-Vinylpyrrolidone:
Synthesis, Characterization and
Uses.,Polymer Journal, 17 (1): 143–152.
3. Voigt, Rudolf, 1995, Buku Pelajaran
Teknologi Farmasi, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta ,392-393.
Minggu 0 Minggu 2 Minggu 1
Minggu 1 Minggu 0 Minggu 2
FMIPA UII Page 8
Recommended