Upload
reynald8
View
295
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
1/35
WRAP UP
Skenario 1
Sulit Menggerakkan Sendi Siku
Disusun oleh
KELOMPOK B 11
Ketua : Rezki Ramadhan (1102013247)
Sekertaris : Reynaldi Fattah (1102013246)
Anggota : Rhea Renata A.S (1102012243)
Rezky Dwiputra Felani (1102013248)
Rian Nurdiasyah (1102013249)
Riesha Amanda Fitria (1102013250)Rindayu Yusticia I.P (1102013251)
Risa Apriliani (1102013252)
Rizka Kurnia G (1102013253)
Rizki Fauzi R (1102013254)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2013/2014
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
2/35
DAFTAR ISI
Skenario 1 ...........1
Definisi Sendi.....................................................................................................................2
Klasifikasi Sendi................................................................................................................2
Anatomi Persendian...................................................................................................8
Kinesiologi Persendian.................................................................................................... 17
Definisi Asam Urat...........................................................................................................18
Metabolisme Asam Urat.................. 19
Definisi Arthritis Gout......................................... 23
Epidemiologi Arthritis Gout.....................23
Etiologi Arthritis Gout. .....23
Patofisiologi Arthritis Gout......24
Manifestasi klinis Arthritis Gout.......................26
Diagnosis Arthritis Gout................................................................27
Diagnosis Banding Arthritis Gout........................................................ 28
Penatalaksanaan Arthritis Gout................................. ...29
Pencegahan Arthritis Gout...................... ..31
Komplikasi Arthritis Gout........................ .....32
Prognosis Arthritis Gout........................................32
Daftar Pustaka................................................................................................................... 33
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
3/35
1
SKENARIO 1
SULIT MENGGERAKKAN SENDI SIKU
Seorang laki-laki 45 tahun, datang ke RSUD dengan keluhan terdapat benjolan disiku kanan
sejak 2 bulan ini. Benjolan dirasakan nyeri dan berdenyut serta mengganggu rentang gerak(range of movement / ROM). Riwayat pernah bengkak kemerahan pada metatarsophalangeal I
dialami 5 bulan yang lalu dan berkurang setelah meminum obat anti nyeri. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan tophus pada sekitar olecranon bentuk bulat dengan diameter 8 cm. Hasil
pemeriksaan laboratorium didapati hyperurecemia. Dokter memberikan nonsteroid anti inflamasi
drug (NSAID) dan uricosuric pada pasien tersebut disarankan untuk dilakukan pemeriksaan
radiologi.
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
4/35
2
LI.1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Persendian
LO.1.1 Definisi
Sistem muskuloskeletal pada manusia terdiri dari tulang, otot dan persendian (dibantuoleh
tendon, ligamen dan tulang rawan). Sistem ini memungkinkan Anda untuk duduk,berdiri,berjalan atau melakukan kegiatan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Selainsebagai penunjangdan pembentuk tubuh, tulang juga berfungsi sebagai pelindung organ dalam. Tempat pertemuan
2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh.
Tanpa persendian, Anda tidak mungkin bisa melakukan berbagai gerakan. Sedangkan yang berfungsimenarik tulang pada saat Anda bergerak adalah otot, yang merupakan jaringan elastik yang kuat.
LO.1.2 Klasifikasi
EKSTREMITAS ATAS
a. Articulatio Glenohumeralis
Tulang : Caput humeri dengan gleinoidalis sertalabrum gleinoidale
Jenis Sendi : Art. Sphreoidea , bersumbu tiga
Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, RotasiMedialis,Rotasi Lateralis
b. Articulatio Cubiti (Articulatio humero ulnaris & art. Humeroradialis)
Tulang: Incissura throclearis ulna, trochlea humeri danantara fovea caput
articularis radii dan capitulum humeri .
Gerak Sendi : Fleksi dan ekstensi.
-Otot- otot Shunt : Otot yang mempunyai origo dekat dengan sendi daninsertio jauh
dari sendi (contoh : M. Brachioradialis).
-Otot- otot Spurt : Otot yang mempunyai origo jauh dari sendi dan insertiodekat
dengan sendi (contoh : M. Biceps brachii)Otot- otot shunt lebih berfungsi sebagai
stabilitator daripada rotator, sedangkanotot- otot spurt lebih berfungsi sebagai rotator
daripada stabilisator.
c. Articulatio Radio ulnaris Proximalis
Tulang : Incissura radialisulna dan caput radii
Gerak sendi: throchoidea atau pivot
d.Articulatio Radio Ulnaris distalis
Tulang : Incissura ulnaris radii dan capitulum ulnae
Jenis sendi: trochoidea
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
5/35
3
Gerak sendi : pronasi dan supinasi
e. Articulatio Radiocarpalis
Tulang : Bagian distal Os. Radius dan ossacarpalesproximalis kecuali os
piriforme
Gerak sendi: Fleksi, ekstensi,Abduksi ulnaris
f. Articulatio carpometacarpales
Articulatio carpometacarpales I
Tulang: Antara Metacarpales 1 dan trapezium
Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, oposisi dan reposisi
Articulatio carpometacarpales II
Tulang: Antara Metacarpale IIV dengan Os. Carpideretan distalis
Gerak sendi: Geser
g.Articulatio Metacarpophalangealis
Art. Metacarpophalangealis I
Tulang : Antara Os metacarpal I dan phalanx I
Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, sedikit abduksi dan adduksi
Art. Metacarpophalangealis II sampai V
Tulang: Antara OS metacarpal II dan V dengan PhalanxII dan V
Gerak sendi: Fleksi, ekstesi, abduksi, adduksi dan sirkumdiksih.Articulationes interphalangealis
Tulang: Antar phalanges
Gerak sendi: Fleksi dan ekstensi
EKSTREMITAS BAWAH
a. Articulatio inferioris liberi (articulatio coxae)
Tulang : Acetabulum dan caput femuri
Gerak sendi: Fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, endorotasi,eksorotasi
b. Articulatio genus
Tulang : Condylus medialis femoris dan condylusmedialis tibiae
Gerak sendi : Fleksi, ekstensi , rotasi medialis, fleksi lateralis.
c. Articulatio tibio fibularis
Tulang: Facies articularis fibularis dengan faciesarticularis capitis fibulae
Gerak sendi: Gesekan ke atas dan ke bawah
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
6/35
4
d. Articulatio talocrulalis
Tulang: Antara trochleatali dan lengkung yang dibentuk oleh maleoli ossa cruris
Gerak sendi: Plantar Flexi, Dorsi Flexi, Inversio and Eversio
e.
Articulatio Pedis
Articulatio talocalcanea
Tulang: Os talus dan Os calcaneus
Gerak sendi: gliding
Articulatio talocalcaneonavicularis
Tulang: Os talus, Os calcaneus dan Os cuboideum
Gerak sendi: Geser dan rotasi
Articulatio calcaneocuboidea Tulang: Os calcaneus dan Os cuboideum
Gerak sendi: Geser dan sedikit rotasi
Articulatio tarsometatarsales
Tulang: Os tarsi dan Os metatarsi
Geraksendi: Plana
Articulatio Metatarsophalangeales
Tulang: Os metatarsi dan Os phalangeales
Gerak sendi: fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi
Articulationes Interphalangeales Pedis
Tulang: Inter phalangeales
Gerak sendi : fleksi dan ekstensi
Klasifikasi Persendian
http://2.bp.blogspot.com/-yAMzggptPZE/Ti1E4hm1jyI/AAAAAAAAAoI/RtF9siQnk5s/s1600/macam+sendi.gif8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
7/35
5
1. Synarthrosis
Sendi yang tidak bergerak sama sekali. Sendi ini dipersatukan oeh jaringan ikat
padat fibrosa. Salah satu contohnya sutura, yang tidak bersifat permanen karena
dapat digantikan nantinya oleh tulang dikemudian hari, disebut sinostosis. Jika
sendi pada tulang dipersatukan dengan dengan lebih banyak jaringan fibrosa,
disebut syndesmosis. Contohnya sydesmosis radio-ulnaris dan tibio-ulnaris.
Macam yang ketiga yaitugamphosis, sendi yang terbatas hanya pada gigi dalam
maksila dan mandibula. Ada yang bernama synchondrosis, diantara tulang
terdapat tulang rawan. Contoh: symphysis pubis dan symphysis
manubriosternalis.n Schindelysis, satu tulang yang masuk ke dalam celah tulang
seperti pada reostrum sphenoidale masuk ke dalam Os vomer.
2.
AmpiarthosisSendi yang bergeraknya sedikit. Contohnya adalah sendi di antara badan-badan
vertebra yang berdekatan, seperti Art. Sacroiliaca. Contoh lain adalah tulang rusuk.
3. Diarthrosis
Sendi yang dapat bergerak bebas. Merupakan sendi yang terdapat rongga diantara
kedua tulang. Pada articulation synovialis terdapat: Cartilago articularis, Cavitas
articularis, Discus articularis, Meniscus articularis, Labrum articulare, Capsula
articularis, Membrana fibrosa, Membaran synovialis, Plica synovialis, Villi
synovialis, Synovia, Ligamenta terdiri dari: Ligamentum extracapsularis,
Ligamentum capsularis, dan Ligamentum intracapsularis. Dapat dikelempokkanmenjadi:
a. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah.
Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
b. Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
c. Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh:
hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
d. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang
datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
e.
Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi
siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
Articulatio diarthrosis dapat dibagi atas:
Berdasarkan jumlah tulang yang bersendi:
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
8/35
6
a.art. Simplex: terdiri dari satu sendi
b. art. Compsita: terdiri lebih dari satu sendi
Berdasarkan bentuk permukaan sendi:
a. Arthroidea (gliding)disebut juga sendi luncur: persendian yang memungkinkan
gerak rotasi pada satu bidang datar. Kepala sendi dan lekuk sendi rata. Contoh:
art. Intercapales, art. Intertarsales, art. Sternoclavicularis, hubungan tulang
pergerlangan kaki.
b. Ginglymus (hing) disebut juga sendi engsel: persendian yang memungkinkan
gerakan satu arah. Antara permukaan konveks dan konkaf. Contoh: art. Cubiti,
art. Talocrurales, art. Interphalanges, sendi siku antara tulang lengan atas dan
tulang hasta .
c. Pivot (trochoidea) permukaan sendi vertical. Contoh: art. Atlanto axialis, art.
Trochoidea (radioulnaris proksimalis)
d. Ellipsoidea (condyloidea) disebut juga sendi putar: persendian yang
memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Permukaan sendi berbentuk elip.
Contoh: art. Radiocarpal, hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I
(atlas).
http://4.bp.blogspot.com/-DNjBXxrDIXQ/Ti1G8sZxOLI/AAAAAAAAAoU/1VtqaE6WXFs/s1600/Sendi+Putar.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-bWyrGAa4Dp4/Ti1F8darbmI/AAAAAAAAAoM/VlJFdXfwvz4/s1600/sendi+engsel.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-vGApk-YCoUg/Ti1NZ9DbYOI/AAAAAAAAAoc/M9ZXeTYJJ2o/s1600/Sendi+Luncur.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-DNjBXxrDIXQ/Ti1G8sZxOLI/AAAAAAAAAoU/1VtqaE6WXFs/s1600/Sendi+Putar.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-bWyrGAa4Dp4/Ti1F8darbmI/AAAAAAAAAoM/VlJFdXfwvz4/s1600/sendi+engsel.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-vGApk-YCoUg/Ti1NZ9DbYOI/AAAAAAAAAoc/M9ZXeTYJJ2o/s1600/Sendi+Luncur.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-DNjBXxrDIXQ/Ti1G8sZxOLI/AAAAAAAAAoU/1VtqaE6WXFs/s1600/Sendi+Putar.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-bWyrGAa4Dp4/Ti1F8darbmI/AAAAAAAAAoM/VlJFdXfwvz4/s1600/sendi+engsel.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-vGApk-YCoUg/Ti1NZ9DbYOI/AAAAAAAAAoc/M9ZXeTYJJ2o/s1600/Sendi+Luncur.jpg8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
9/35
7
E. Spheroidea (a ball and socket)Disebut juga sendi peluru: persendian yang
memungkinkan pergerakan ke segala arah. Kepala sendi seperti bentuk bola
masuk kedalam lekuk sendi yang dalam. Contoh: art. Coxae, hubungan tulang
lengan atas dengan tulang belikat.
e.
Sellaris (saddle) disebut juga sendi pelana: persendian yang memungkinkanbeberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah. Kepala sendi dan lekuk
sendi seperti orang duduk diatas plana kuda. Contoh: antara trapezium dan
metacarpal, hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
Berdasarkan jumlah sumbu gerak:
a. Bersumbu satu: art. Interphalanx, art. Talocruralis.
b. Bersumbu dua:art. Radiocarpalis
c. Bersumbu tiga:art. Glenohumerale, art. Coxae.
Macam-macam Gerak Sendi
1. Ekstensi :gerak meluruskan
2. Fleksi :gerak menekuk, membengkok
3.
Abduksi :gerak menjauhi badan4. Adduksi :gerak mendekati badan
5. Depresi :gerak menurunkan
6. Elevasi :gerakmengangkat
7. Supinasi : gerak menengadahkan tangan
8. Pronasi : menelungkupkan tangan
9. Inversi :gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh
http://2.bp.blogspot.com/-SYOqoYBd5Uo/Ti1Gk8v8HaI/AAAAAAAAAoQ/uhNmRUvvEec/s1600/sendi+pelana.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-iNTbF-D_PnQ/Ti1Nu6LgzCI/AAAAAAAAAog/hNw6Y6L9FDE/s1600/Sendi+Peluru.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-pi1ZEFQ4V60/Ti1OA0hfYEI/AAAAAAAAAok/Rn1OcnmKUEU/s1600/Sendi+Elipsoid.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-SYOqoYBd5Uo/Ti1Gk8v8HaI/AAAAAAAAAoQ/uhNmRUvvEec/s1600/sendi+pelana.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-iNTbF-D_PnQ/Ti1Nu6LgzCI/AAAAAAAAAog/hNw6Y6L9FDE/s1600/Sendi+Peluru.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-pi1ZEFQ4V60/Ti1OA0hfYEI/AAAAAAAAAok/Rn1OcnmKUEU/s1600/Sendi+Elipsoid.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-SYOqoYBd5Uo/Ti1Gk8v8HaI/AAAAAAAAAoQ/uhNmRUvvEec/s1600/sendi+pelana.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-iNTbF-D_PnQ/Ti1Nu6LgzCI/AAAAAAAAAog/hNw6Y6L9FDE/s1600/Sendi+Peluru.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-pi1ZEFQ4V60/Ti1OA0hfYEI/AAAAAAAAAok/Rn1OcnmKUEU/s1600/Sendi+Elipsoid.jpg8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
10/35
8
10.Eversi :gerak memiringkan telapak kaki ke arah luar
Gerak berputar dibidang transversal, dapat berupa :
1. Endorotasi :gerak berputar dari lateral ke medial
2. Eksorotasi :gerak berputar medial ke lateral.
3.
Laterofleksi : gerak flexi ke arah samping
4. Sirkumdiksi :gabungan dari gerakan rotasi fleksi, laterofleksi, dan
ekstensi
Dasar-dasar gerak sendi
a. Sistem pengungkit (lever system) semakin pendek lengan bawah semakin
kuat untuk mendorong, berarti lengan bawah yang pendek baik untuk
mendorong.
b. Sistem pengungkit II kaki yang pendek akan lebih menguntungkan terutama
tuber calcanei yang panjang.c.
Sistem pengungkit III ukuran lengan gaya tidak dapat dirubah, sebaliknya
lengan beban dapat dirubah.
LO.1.3 Anatomi Persendian
1.3.1 anatomi makroskopis
Ekstremitas Superior
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
11/35
9
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
12/35
10
Nama Sendi Jenis Sendi Gerakan
Sendi bahu
Articulatio humeri
Sendi Peluru
(Articulatio
spheroidea)
Fleksi
Ekstensi
Abduksi
Adduksi
Rotasi medial
Rotasi lateral
Sendi Siku
Articulatio Cubiti
a.
Articulation humeroulnarisb. Articulation humeroradialis,
Articulation radioulnaris proximalis
c. Articulation radioulnaris proximalis
Sendi engsel
(Ginglymus)
Sendi Peluru
(Articulatio
spheroidea)
Articulatio trochoidea
Fleksi
Ekstensi
Fleksi
Ekstensi
Rotasi
Pronasi
Supinasi
Articulatio radioulnaris distalis Articulatio trochoidea Pronasi
supinasi
Sendi pergelangan tangan :
Articulatio radiocarpalis
Articulatio mediocarpalis
Articulatio ellipsoidea
Sendi engsel
(ginglymus)
Abduksi ulnaris
Abduksi radialis
Fleksi palmar
Ekstensi dorsal
Sendi ibu jari
Articulatio carpometacarpalis pollicis Sendi pelana
(articulatio sellaris)
Abduksi
Adduksi
Oposisi
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
13/35
11
reposisi
Articulatio metacarpophalangeae Sendi peluru
(articulation
sphreoideae)
Fleksi
Ekstensi
Abduksi
adduksi
Articulatio interphalangeae manus Sendi engsel
(ginglymus)
Fleksi
ekstensi
EKSKREMITAS INFERIOR
Nama sendi Tipe sendi Pergerakan
Panggul (articulation coxae) Articulatio sphroidea Fleksi
Ekstensi
Adduksi
Abduksi
Rotasi medial
Rotasi lateral
Lutut (articulatio genus) Sendi engsel dan putar
(articulation
trochoginglymus)
Fleksi
Ekstensi
Rotasi medial
Rotasi lateral
Tibiofibular atas (articulatio
tibiofibularis)
Sendi kaku (amphiarthtrosis) Pergeseran terbatas
kearah transversal dan
vertikal
Tibiofibularis bawah (syndesmosis
tibiofibularis)
Syndemosis (articulation
fibrosa)
Menopang
pergelangan malleolus
Pergelangan kaki (articulation Sendi engsel (ginglymus) Plantar fleksi
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
14/35
12
talocruralis) dorsofleksi
Talotarsal (articulation talotarsalis)
a. Articulatiotalocalcaneonavicularis (bagian
anterior)
b. Articulatio subtalaris (bagianposterior)
Sendi peluru
Sendi putar
Elevas tepi medial
kaki (supinasi)
Elevasi tepi lateralkaki (pronasi)
Articulatio tarsi transversa (sendi
CHOPART)
a. Articulation
talocalcaneonavicularis
b. Articulation calcaneocuboidea
Amphiarthrosis Plantar,dorsal dan
rotasi terbatas,
menopang arcus
longitudinalis pedis
Sendi antartarsal
a. Articulatio cuneonavicularis
b. Articulatio intercuneiformesc. Articulatio cunecuboidea
Amphiarthrosis Gerakan perubahan
bentuk kaki saat
menapak
Articulatio tarsometatarsales ( Sendi
LISFRANC)
Amphiarthrosis Plantar dan dorsal
yang terbatas kaki
bagian depan
Articulatio intermetatarsales Amphiarthrosis Gerakan rotasi terbatas
kaki bagian depan
Articulatio metatarsophalangeae Sendi peluru Fleksi,ekstensi,abduksi
(jari membuka)
Adduksi (jari
bersentuhan)
Articulatio interphalange pedis Sendi engsel (ginglymus) Fleksi
Ekstensi jari-jari kaki
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
15/35
13
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
16/35
14
1.3.2 mikroskopis
Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat dibagi menjdai
tiga tipe, yaitu :
1. Sendi fibrosa
2.
Sendi kartilaginosa3. Sendi synovial
Memiliki rongga sendi dan permukaannya dilapisi oleh kartilago hialin. Kapsul sendi
membungkus tendontendon yang melintasi sendi, tidak meluas tetapi terlipat
sehingga dapat bergerak penuh. Sinovium menghasilkan cairan synovial yangberwarna kekuningan, bening tidak membeku, dan mengandung lekosit. Asam
hialuronidase bertanggung jawab atas viskositas cairan synovial dan disintesis oleh
pembungkus synovial. Cairan synovial mempunyai fungsi sebagai sumber nutrisi bagi
rawan sendi. Jenis sendi synovial adalah :
Ginglimus : fleksi dan ekstensi, monoaxis
Selaris : fleksi dan ekstensi, biaxial
Globid : fleksi dan ekstensi, rotasi sinkond multi axial
Trochoid : rotasi, mono axis
Ellipsoid : fleksi, ekstensi, lateral fleksi, sirkum fleksi, milti axis.
Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan synovial pada saat bergerak terjadi tekananyang mengakibtkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan
kedepan, ciran bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali ke
belakang.(price, 2005; Azizi, 2004)
Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit
dan matriks. Matriks tulang rawan terdiri ats sabutsabut protein yang terbenam didalam bahan dasar amorf. Berdasakan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang
rawan, yaitu :
1. Tulang rawan hialin, yang terdapat terutama pada dinding saluran pernafasan dan
ujungujung persendian.
2. Tulang rawan elastic misalnya pada epiglottis, aurikulam dan tuba auditiva.3. Tulang rawan fibrosa yang terdapat pada annulus fibrosus, diskus invertebralis,
simfisis pubis dan inesersio tendotulang. Kartilago hialin menutupi bagian tulang
yang menanggung beban pada sendi synovial. Rawan sendi tersusun oleh kolagen tipeII dan proteoglikan yang sangat hidrofilik sehingga memungkinkan rawan tersebut
mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban yang kuat. Perubahan
susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau
penambahan usia.
Secara fisiologis sendi yang dilumasi cairan sinovial pada saat bergerak terjadi tekanan
yangmengakibatkan cairan bergeser ke tekanan yang lebih kecil. Sejalan dengan gerakan ke
depan,cairan bergeser mendahului beban ketika tekanan berkurang cairan kembali
ke belakang.(Price, 2005; Azizi, 2004)
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
17/35
15
.Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit,
danmatriks. Matrriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam
bahandasar amorf. Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu :
Tulang terdiri dari sel, serat, dan substansi dasar. Serat dan substansi dasar
membentuk matrix. Fungsi Matrix adalah untuk meningkatkan daya rentang dan elasititasdan menyesuaikan jaringan terhadap kebutuhan mekanik matrix mengandung serat kolagen
atau elastis. Berdasarkan komposisi matrix ada 3 macam tulang rawan yaitu:
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
18/35
16
1. Tulang rawan hyaline
Ciri-ciri :
Terdapat pada : permukaan sendi, ujung sterna iga, septum nasal, laring, cicintrakea,bronchi
Konsistensi lunak, agakelastis
Warna kebiru-biruan- Bahan dasar homogeny
2. Tulang rawan elastis :
Ciri-ciri :
Terdapat pada : telinga luar, tuba auditiva, epiglotis
Warna kekuning-kuningan
Lebih fleksibel dan elastis
Bahan dasar terdapat anyaman sabut-sabut elastic dalam berbagai arah terutama di sekitarkondrosit, sabut ini kemudian melanjutkan diri keperikandrium
Kondrosit, tudung sel tulang rawan dan kelompok isogen seperti pada tulang rawan hyaline
3. Tulang rawan fibrokartilago :
Ciri-ciri :
Terdapat pada: discus intervetebralis, simpysis pubis, discus inter-art
Kondrosit dan tudung sel tulang rawan seperti pada tulang hyaline
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
19/35
17
Kelompok isogen hanya sedikit, karena bahan antar sel agak padat
Kemungkinan sel membelah diri sedikit
Terdapat bahan sabut kolagen berbagai arah
Merupakan peralihan antara jaringan ikat fibrilair dengan jaringan tulang rawan
Komponen komponen tulang rawan
MatriksKomponen penting dari matriks kartilago adalah kondronektin,sebuah makromolekulyang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks. Matriks kartilago yang tepat
,mengelilingi setiap kondrosit banyak mengandung glikosaminoglikan dan sedikit
kolagen.
Perikondrium
perikondriumadalahpembungkustulangsendi. Terdapatpadatulangrawanhialindanelastis
kecuali pada tulangrawanfibrokartilago. Terdiri dari dua lapisan : lapisan fibrosa dan
lapisan khondrogenik
Kondrosit
Pada tepian kartilago hyalin, kondrosit muda berbentuk lonjong, dengan sumbu panjang paraleldengan permukaan. Lebih ke dalam bentuknya bulat, dan dapat berkelompok hingga 8 sel,
kesemuanya adalah hasil dari pembelahan mitosis dari kondrosit. Kelompok demikian disebut
dengan kelompok isogen
LO.1.5 Kinesiologi
Sistem gerak tubuh manusia dibagi berdasarkan bidang dan sumbu geraknya, dansendimerupakan salah satu sumbu gerak yang paling utama.
Bidang dan sumbu gerak
Pada tubuh manusia terdapat bidang khayal, yakni :
a. Bidang Frontal , bidang yang membagi tubuh mausia menjadi bagian depandan belakang, dan memiliki sumbu gerak sagital.
b. Bidang Sagital, membagi tubuh manusia menjadi bagian sisi kiri dan sisi kanan serta
memiliki sumbu gerak frontal.c. Bidang Transversal, membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah, serta memiliki
sumbu gerak vertikal.
Macam- macam gerak sendi :a. Fleksi, gerakan yang mendekatkan bagian tulang yang membentuk sendi.
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
20/35
18
b. Ekstensi, gerak berlawanan arah dengan fleksi.
c. Abduksi, gerak arah sisi atau menjauhi bidang sagital.
d. Adduksi, gerak yang berlawanan arah dengan abduksi (mendekati bidang sagital).e. Gerak berputar dalam bidang transversal pada ekstremitas dapat berupa :
Endorotasi , Gerak berputar dari lateralanteriormedial.
Eksorotasi , Gerak berputar dari medialanteriorlateral .Laterofleksi, Gerak Fleksi ke arah samping (menuju lateral).Sikumdiksi, Gabungan gerak rotasi yang terdiri dari fleksilaterofleksidan ekstensi
f. Elevasi, gerak menaikkan alat gerak sebagian atau keseluruhan
g. Depresi, gerak menurunkan alat gerak sebagian atau keseluruhan
LI.2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Asam Urat
LO.2.1 Definisi
Yang dimaksud dengan asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal
dari makanan yang kita konsumsi. Ini juga merupakan produk samping dari pemecahan
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
21/35
19
sel-sel yang sudah tua dalam sel darah. Senyawa turunan purimina ini memiliki rumus
kimia C5H4N4O3. Berwarna kristal putih, dan memiliki massa molar 168 g/mol. Nama
lain dari asam urat adalah 2,6,8 Tryoxinepurine dandengan nama IUPAC 7,9-dyhidro-1H-Purine-2,6,8(3H)-tritone. Asam urat bersifat sebagai asam lemak.
Kadar normal:
Pria = 3.57 mg/dl
Wanita = 2.66 mg/dl
LO.2.2 Metabolisme
Asam urat merupakan hasil metabolisme purin pada manusia dan kera besar. Basa purin disusun
oleh 2cincin yang berfusi yaitu cincin segi 6-pirimidin dan cincin segi-5 imidazol. Ada 5 basa
purin yang penting,yaitu adenin, guanin, hipoxantin, xantin, dan asam urat.Biosintesis purin
dimulai dari:
Pembentukan 5-fosforibosil-1-pirofosfat (PRPP) dari ribosa 5-fosfat yang dikatalisis
oleh enzinPRPP-sintase. Kemudian, PRPP akan bereaksi dengan glutamin membentuk fosforibosil-amin
Berikutnya akan terjadi serangkaian reaksi hingga terbentuknya basa purin yang
pertama yaitu,asam inosinat (Inosin Monofosfat, IMP
IMP akan mengalami oksidasi dan aminasi sehingga terbentulah asam adenilat (adenosin-
monofosfat, AMP) yang merupakan cikal bakal adenin dan asam guanilat yang
merupakan cikalbakal guanosin
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
22/35
20
Produksi asam urat tergantung pada metabolime nukleotida purin dan fungsi enzim
xantin-oksidase yang banyak terdapat dalam hati. Diduga metabolit purin diangkut ke
hati danmengalami oksidasi menjadi asam urat
Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh. Tubuh menyediakan 85% senyawa purin untukkebutuhan setiap hari. Artinya kebutuhan purin dari makanan hanya 15%. Konsumsi alkohol,
telur, ikan sarden, dan jeroan-hati, jantung, babat, limpa-meningkatkan kadar asam urat. Itu
akibat kerja enzim Hipoksantin untuk mengolah purin kian berat. Akibatnya banyak sisa asam
urat di dalam darah, berbentuk butiran, dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkannyeri. Asam urat berlebih berpadu dengan natrium dan membentuk kristal natrium urat.
KATABOLISME PURIN
Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein)
Enzim proteolitik --------di usus
Asam nukleat
Nuklease (DNAase & RNAase-
di getah pankreas
Nukleotida
Polinukleotidase = fosfoesterase---di usus
Mononukleotida
Nukleotidase & fosfatase
Nukleosida
Fosforilase ----------- usus
Basa purin & pirimidin
Guanin Adenosin
Xantin Inosin Hipoxantin
Asam uratAbsorpsi di usus
Ekskresi sebagai asam urat di urin.
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
23/35
21
Adenosin Inosin Hiposantin Santin Asam Urat
Guanosin Guanin Santin Asam Urat
Xantin oksidase adalah enzim yang merubah santin asam urat, enzim tsb banyak terdapat di:
hati, ginjal, usus halusPenyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadipenimbunan dibawah kulit berbentuk tophi
Metabolisme Asam UratPatofisiologi
Asam urat adalah hasil akhir asam nukleat atau hasil akhir metabolismezat purin yang
merupakan salah satu protein dalam sel tubuh. Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia
pembentuk DNA. Saat DNA dihancurkan, purin pun akan dikatabolisme. Hasil buangan berupaasam urat. Kadar asam urat di darah tergantung usia dan jenis kelamin. Anak-anak normalnya
3,4-4,0 mg/dl; laki-laki dewasa 6,8 mg/dl; wanita pramenopause 6,0 mg/dl.
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan(salvage pathway).
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursornonpurin. Substrat awalnya adalah ribosa-5-fosfat, yang diubahmelalui serangkaian zat
antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asamguanilat, asam adenilat). Jalur ini
dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan terdapat beberapa enzimyang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosil pirofosfat (PRPP) sintetase dan amido
fosforibosil transferase (amido-PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik
oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan
yang berlebihan.
2. Jalur penghematan adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin
bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat
perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin)berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam
urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim:hipoxantin guanin fosforibosil transferase
(HGPRT) dan adenine fosforibosil transferase (APRT)
Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau
penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urata dalah produk akhir metabolisme
purin. Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolism (pembentukan
dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik
2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkancellular turnover ) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim atau
mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
24/35
22
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat dalam
tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah sehingga
cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendidalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum
diketahui dengan jelas.
Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini
bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran
sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik danleukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim
lisosom yang destruktif.
2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendiakan melakukan
aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1,IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di
samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan
protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan. Penimbunan kristal urat danserangan yang berulang akan menyebabkan terbentuknya endapan seperti kapur putih
yang disebut tofi/tofus (tophus) ditulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut
endapan akan memicu reaksi peradangan granulomatosa, yang ditandai dengan massa
urat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa bendaasing. Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium, erosi
tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk di
tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan Kristal asam uratdalam tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropatigout.
Ekskresi Asam Urat
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi secara bebas oleh
glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagiankecil asam urat yang diresorpsikemudian diekskresikan di nefron distal dandikeluarkan melalui urin.Ekskresi netto asam urat
total pada manusia normal adalah 400-600 mg/24 jam. Ekskresi ginjal asam urat siang hari lebih
besar dibanding malam hari (Rodwell, 1995).
Dua jalur utama sekresi asam urat yaitu melalui urikolisis dan ginjal. Urikolisis terjadi di dalam
usus oleh enzim bakteri dalam intestinal denganmengekspresikan 1/3 jumlah total asam urat.
Ginjal akan mengekskresikansisanya (Wyngaarden, 1982)
Ekskresi asam urat melalui ginjal tergantung pada kandungan purin dalammakanan. Diet rendah
purin dapat menurunkan kadar asam urat hingga 0,8mg/100 ml. Di lain pihak, konsumsi
makanan kaya purin akan mengakibatkanekskresi urin bisa mencapai 1000mg/hr tanpamengubah jumlah asam urat, uratyg mengalami urikolisis (Keller and Colombo, 1981).
LI.3. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Arthritis Gout
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
25/35
23
LO.3.1 Definisi
Suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat, sehingga kristal
asam urat yang berlebihan akan menumpuk di jaringan tubuh. Gout ditandai dengan
peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dan menyebabkan inflamasi (radang) padapersendian (artritis). Gout kronik (jangka panjang) dapat menyebabkan penumpukan
asam urat didalam dan sekitar persendian, menurunkan fungsi ginjal dan membentuk
batu ginjal. Terdapat, gout :
1. PrimerPembentukan asam urat tubuh berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat.
2. Sekunder
Pembentukan asam urat berlebihan atau ekskresi asam urat berkurang akibat prosespenyakit lain atau pemakaian obat tertentu.
Masalah timbul jika berbentuk kristal-kristal monosodium urat monohidrat pada
sendi-sendi dan jaringan sekitarnya.Kristal-kristal berbentuk jarum inimengakibatkan reaksi peradangan yang menimbulkan nyeri hebat. Jika tidak diobati,
endapan kristal akan menyebabkan kerusakan hebat pada sendi dan jaringan lunak.
LO.3.2 Epidemiologi
Gout merupakan penyakit dominan pada pria dewasa. Sebagaimana
yangdisampaikan olehHippocrates bahwa gout jarang pada pria sebelum masa
remaja(adolescens) sedangkan pada perempuan jarang sebelum
menopause.Prevalensi gout bertambah dengan meningkatnya taraf hidup.Di
Indonesia belum banyak publikasiepidemiologi tentang gout.Pada tahun 1935
seorangdokter kebangsaan Belanda bernamaVan der Horst telah melaporkan 15
pasien arthritis goutdengan kecacatan (lumpuh padaanggota gerak) dari suatudaerah di Jawa Tengah. Suatu studymendapatkan lebih dari 1% dari populasi
dengan kadar asam urat kurang dari 7 mg/100 ml pernah mendapat serangan
arthritisgout akut.
LO.3.3 Etiologi
Penyebab timbulnya gejala artritis akut adalah reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosium urat monohidrat.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya Gout:
1) Umur
Umumnya pada usia pertengahan ke atas, tetapi gejala bisa lebih awal jika
terdapat factor herediter.
2) Jenis kelamin
Lebih sering terjadi pada pria dengan perbandingan 20;1
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
26/35
24
3) Iklim
Lebih banyak ditemukan pada daerah dengan suhu yang lebih tinggi.
4) Herediter
Faktor herediter dominan autosomal sangat berperan dan sebanyak 25%
disertai adanya hiperurikemi.
5) Keadaan-keadaan yang meyebabkan timbulnya hiperurikemi.
LO.3.4 Patofisiologi
Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan
metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi:
1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal
3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang
meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defekenzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan)
4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat
dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah
sehingga cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak
terdapat di sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga
saat ini masih belum diketahui.
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
27/35
25
Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui
beberapa cara:
1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a.
Komplemen ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan
(sendi dan membran sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran
radikal bebas toksik dan leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofilmenyebabkan keluarnya enzim lisosom yang destruktif.
2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akanmelakukan aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator
proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan
memperkuat respons peradangan, di samping itu mengaktifkan sel sinovium dansel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan
cedera jaringan.
http://sectiocadaveris.files.wordpress.com/2009/12/inflamasi-akibat-penimbunan-asam-urat.jpg8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
28/35
26
Penimbunan kristal urat dan serangan yang berulang akan menyebabkan
terbentuknya endapan seperti kapur putih yang disebut tofi/tofus (tophus) di
tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut endapan akan memicu reaksi
peradangan granulomatosa, yang ditandai dengan massa urat amorf (kristal)
dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa benda asing.Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium, erosi
tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk
di tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam
urat dalam tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.
LO.3.5 Manifestasi Klinis
Panas, kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang tipikal dan tiba-tiba. Padaserangan akut penderita gout dapat menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang
biasanya bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan. Seiring
berjalannya waktu serangan artritis gout akan timbul lebih sering dan lebih lama.
Pasien dengan gout meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal.Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di
luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar
ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah
belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).
Manifestasi klinis penyakit gout terdiri dari 3 tahapan, yaitu:
1. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut
Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangantersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 57 hari.
Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau
kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan
pemeriksaan lanjutan.
2. Tahap artritis gout interkritikal
http://sectiocadaveris.files.wordpress.com/2009/12/gouty-arthritis.jpg8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
29/35
27
Pada tahap ini penderita tidak merasakan adanya gangguan. Namun, apabila di
lakukan pengambilan cairan sendi, makan didapati kristal urat. Hal ini menandakan
bahwa peradangan tetap berlanjut meski asimptomatik. Apabila tidak ditangani denganbaik, maka akan lebih sering terjadi serangan akut yg lebih berat dan dapat berrlanjut
menjadi stadium menahun dengan pembentukan tofi.
3. Tahap artritis gout akut intermiten.Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala,
penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas.
Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antaraserangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan
makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.
4. Tahap artritis gout kronik bertofusTahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih.
Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang
disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapuryang merupakan deposit dari kristal monosodium urat.
Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang disekitarnya.
Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak
dapat menggunakan sepatu lagi.
LO.3.6 Diagnosis
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pada pemeriksaan lab yang dilakukan pada penderita gout didapatkan :
kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( >6 mg% ). Kadar asam urat
normal dalam serum pria 8 mg% dan pada wanita 7mg%. Sampai saat ini,
pemeriksaan kadar asam urat terbaik dilakukan dengan cara enzimatik.
Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dan LED yang meninggi
sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga tinggi (500mg%/liter per 24jam).
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
X-Ray
Penemuan pada fase awal gout dimulai pada jaringan lunak. Penemuan
yang khas adalah pembengkakan yang tidak simetris disekitar sendi yang terkena.Penemuan lain yang dapat terjadi pada fase awal gout adalah edema pada jaringan
lunak disekitar sendi. Pada penderita yang mengalami episode gout yang multiple
pada sendi yang sama, terdapat gambaran area berkabut yang opak yang dapatdilihat pada pemeriksaan radiologi film datar.
Fase lanjut dari gout, terjadi perubahan awal pada tulang. Pada umumnya,perubahan awal pada area sendi metatarsophalangeal. Purubahan awal pada
umumnya terjadi di luar sendi atau pada daerah juxta artikularis. Pada fase lanjut
ini biasanya ditemukan gambaran lesi luar, yang kemudian bisa menjadi sklerotikkarena peningkatan ukurannya.
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
30/35
28
Pada fase akhir gout, ditemukan tanda topus pada banyak persendian
tulang. Terjadinya perubahan lain pada gambaran radiografi film datar pada
stadium akhir adalah jarak persendian yang menyempit yang sangat menyakitkan.Tanda deformitas juga dapat terjadi karena efek dari penyakit pada fase akhir.
Kalsifikasi pada jaringan lunak ditemukan juga pada fase akhir gout.
CT ScanDapat digunakan pada efek dari gout pada area yang sulit divisualisasikan
dengan radiogradi filam datar.
MRI
Penggunaan MRI pada pemeriksaan gout bukanlah studi yang efektif, dan
tidak pernah dilaporkan. Walaupun pemeriksaan MRI merupakan studi yang
sangat potensial di masa yang akan datang.
LO.3.7 Diagnosis Banding
Pseudogout
Kristal kalsium pirofosfat di dalam kartilago sendi. Kadang-kadang, terjadi arthritis
akut dan ini dapat menyerupai gout yang asli. Penyebab deposit pirofosfat tidak
diketahui. Ini sangat banyak berhubungan dengan umur dan lebih sering pada usia
lanjut. Pirofosfat diendapkan pada daerah kartilago yang mengalami kerusakan
sebelumnya, ini hanya ditemukan pada sebagian kasus.
Osteoarthritis
Osteoartritis merupakan penyakit degeneratif kronis dari sendi-sendi. Pada penyakit
initerjadi penurunan fungsi tulang rawan terutama yang menopang sebagian dari berat
badan dan seringkali pada persendian yang sering digunakan. Sering dianggap juga
sebagai konsekuensidari perubahan-perubahan dalam tulang dengan lanjutnya usia.
Penyakit ini biasa terjadi padaumur 50 tahun ke atas dan pada orang kegemukan
(obesitas), tetapi bisa juga disebabkan olehkecelakaan persendian .
Rheumatoid arthritis
Rheumatoid arthritis merupakan bentuk arthritis yang serius, disebabkan oleh
peradangan kronis yang bersifat progresif, yang menyangkut persendian. Ditandaidengan sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan, pergelangan
tangan, siku, dan lutut. Tanda lainnya yaitu persendian terasa kaku terutama pada pagi
hari, rasa letih dan lemah, otot-otot terasa kejang, persendian terasa panas dan
kelihatan merah dan mungkin mengandung cairan.
Infeksius arthritis
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
31/35
29
infeksi dari satu atau lebih sendi-sendi oleh mikroorganisme. Paling umum, septic
arthritis mempengaruhi suatu sendi tunggal, namun adakalanya lebih banyak sendi-
sendi yang dilibatkan. Sendi-sendi yangterpengaruh sedikit banyak bervariasi
tergantung pada mikroba yang menyebabkan infeksi danfaktor-faktor risiko.
LO.3.8 Penatalaksanaan
NSAID:
Obat antiinflamasi (anti radang) non steroid, atau yang lebih dikenal dengan sebutan
NSAID(Non Steroidal Anti-inflammatory Drugs) adalahsuatu golongan obat yang
memiliki khasiatanalgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan anti-inflamasi
(anti radang).Istilah"non steroid" digunakan untuk membedakan jenis obat-obatan ini
dengan steroid, yang jugamemiliki khasiat serupa.NSAID bukan tergolong obat-obatan
jenis narkotika.
Farmakokinetik :
Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1
(cyclooxygenase-1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2).Enzim cyclooxygenase ini berperan
dalam memacu pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari arachidonic acid.
Prostaglandin merupakanmolekul pembawa pesan pada proses inflamasi (radang).
NSAID dibagi lagi menjadi beberapa golongan, yaitu:
Golongan salisilat (diantaranya aspirin/asam asetilsalisilat, metil salisilat,
magnesiumsalisilat, salisil salisilat, dan salisilamid),
Golongan asam arilalkanoat (diantaranya diklofenak, indometasin,proglumetasin,dan oksametasin),
Golongan profen/asam 2-arilpropionat (diantaranya ibuprofen, alminoprofen,fenbufen,indoprofen, naproxen, dan ketorolac),
Golongan asam fenamat/asam n-arilantranilat (diantaranya asam mefenamat,
asamflufenamat, dan asam tolfenamat),
Golongan turunan pirazolidin (diantaranya fenilbutazon, ampiron, metamizol, danfenazon),
Golongan oksikam (diantaranya piroksikam, dan meloksikam),
Golongan penghambat cox-2 (celecoxib, lumiracoxib),
Golongan sulfonanilida (nimesulide), serta
Golongan lain (licofelone dan asam lemak omega 3).
Indikasi:
Secara umum, NSAID diindikasikanuntuk merawat gejala penyakit berikut:
rheumatoidarthritis, osteoarthritis, encok akut, nyeri haid, migrain dan sakit kepala, nyeri
setelah operasi,nyeri ringan hingga sedang pada luka jaringan, demam, ileus, dan renal
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
32/35
30
colic. Sebagian besar NSAID adalah asam lemah, dengan pKa 3-5, diserap baik pada
lambung dan usus halus. NSAID juga terikat dengan baik pada protein plasma (lebih dari
95%), pada umumnyadengan albumin.Hal ini menyebabkan volume distribusinya
bergantung pada volume plasma. NSAID termetabolisme di hati oleh proses oksidasi dan
konjugasi sehingga menjadizat metabolit yang tidak aktif, dan dikeluarkan melalui urin
atau cairan empedu.
Efek samping :
NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman, namun ada 2 macam efek
sampingutama yang ditimbulkannya, yaituefek samping pada saluran pencernaan (mual,
muntah,diare, pendarahan lambung, dan dispepsia) serta efek samping pada ginjal
(penahanan garamdan cairan, dan hipertensi). Efek samping ini tergantung pada dosis
yang digunakan.Obat initidak disarankan untuk digunakan oleh wanita hamil, terutama
pada trimester ketiga. Namun parasetamol dianggap aman digunakan oleh wanita hamil ,
namun harus diminum sesuaiaturan karena dosis tinggi dapat menyebabkan keracunanhati.
Urikosurik :
Obat-obat urikosurik dapatmeningkatkan ekskresi asam urat dengan menghambat
reabsorpsiasam urat oleh tubulus ginjal.Supaya agen-agen urikosurik bekerja dengan
efektif, makadibutuhkan fungsi ginjal yang memadai. Pada keadaan ini perlu dilakukan
test fungsi ginjal(Clearence creatinin test). Pada ginjal normal nilai clearence crealinintest adalah 115-120ml/mt.
Probenesid dan Sulfinpirazan adalah dua jenis agen urikosurik yang sering digunakan.
Jikaseorang pasien menggunakan agen urikosurik, maka ia memerlukan masukan
cairansekurang-kurangnya 1500 ml/hari agar dapat meningkatkan ekskresi asam urat.
Semua produk aspirin harus di hindari, karena menghambat kerja urikosurik dari obat-
obatan itu.
Obat urikosurik adalah obat yang dapat mempengaruhi kadar asam urat misalnya
probenesid,alupurinol dan sulfinipirazon. Obat yang mempengaruhi kadar asam urat tidak
bergunamengatasi serangan klinis malah kadang-kadang meningkatkan frekuensi
serangan pada awalterapi. Obat ini dapat meningkatkan eksresi asam urat dengan
menghambat reabsorpsi asamurat oleh tubulus ginjal.Supaya agen-agen urikosurik
bekerja dengan efektif, makadibutuhkan fungsi ginjal yang memadai. Pada keadaan ini
perlu dilakukan test fungsi ginjal(creatinin test). Pada ginjal normal nilai clearance
crealinin test adalah 115-120 ml/mt.
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
33/35
31
Efek samping:
Probenesid : Efek samping probenesid yang paling sering ialahgangguan saluran
cerna, nyeri kepala dan reaksi alergi
Sulfinipirazon : gangguan cerna.
Agranulositosis. Sulfunipirazon tidak boleh diberikan pada pasien dengan riwayat ulkus peptic.
LO.3.9 Pencegahan
Menghindari menkomsumsi makanan berkadar purin tinggi secara berlebihan
Tidak meminum alkohol
Mengurangi kegemukan
Pengaturan diet
Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin. Padahal walau tinggikolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak padausia pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan pembentuk otak, jaringan
saraf, hormon steroid, garam-garaman empendu dan membran sel.Orang yang kesehatannya baik
hendaknya tidak makan berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat,
sebaiknya membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya,membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.
Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung purin tinggi.Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:
Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan)adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin,
herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan)adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-
kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun
pepaya, kangkung.
Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram
makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl dengan tidak
mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk mengonsmsi bahanmakanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak
minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asamurat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin
memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus
berlanjut.
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
34/35
32
LO.3.10 Komplikasi
Gout berulang.Beberapa orang mungkin tidak pernah mengalami tanda-tanda dan
gejala gout lagi. Tetapi yang lain mungkin mengalami beberapa kali gout setiap tahun.Obat-obatan dapat membantu mencegah serangan gout pada orang dengan gout berulang.
Goutlanjutan.Gout yang tidak diobati dapat menyebabkan deposito untuk membentuk
kristal urat di bawah kulit yang disebut nodul tophi (TOE-fi). Tophi atau tofus dapat
berkembang di beberapa daerah seperti jari, tangan, kaki, siku atau tendon Achilles di
sepanjang bagian belakang pergelangan kaki Anda.Tofus biasanya tidak menyakitkan,
tetapi mereka dapat menjadi bengkak dan sakit selama serangan gout.
Batu ginjal. Kristal Urat dapat mengumpulkan dalam saluran kemih penderita gout,
menyebabkan batu ginjal.Obat dapat membantu mengurangi risiko batu ginjal.
LO.3.11 Prognosis
Serangan akut gout biasanya akan berlangsung selama 3 sampai 10 hari
("Pertanyaan dan Jawaban Tentang Gout"). Pengobatan harus dimulai segera
setelah gejala muncul. Serangan kedua terjadi pada 62% individu dalam 1 tahun
setelah serangan awal, pada 78% dari individu 2 tahun setelah onset awal, dan
pada 93% dari individu 10 tahun setelah serangan pertama (Miller); Setelah
serangan kedua, seumur hidup penggunaan obat untuk meningkatkan ekskresi
asam urat dan memblokir produksi asam urat biasanya efektif. Jika tidak diobati,
asam urat dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan kerusakan sendi parah yangmungkin memerlukan pembedahan rekonstruktif dari sendi yang terkena.
8/10/2019 Wrap Up Skenario 1 Muskulo B-11
35/35
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta :
FKUI
Leeson, C.Roland. Anthony A. Paparo. (1996). Buku Ajar Histologi Ed V. Jakarta:
EGC
Mansjoer,Arif, dkk. (2001).Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 Jilid 1. Jakarta : FKUI
Murray,Robert.K, dkk. (2009).Biokimia Harper Edisi 27. Jakarta : EGC
Putz,R.Pabst. (2002). Sobotta : atlas anatomi manusia ed.22. jilid 1 & 2. Jakarta :
EGC
Sudoyo AW,dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi V Jilid III. Jakarta :Interna Publishing
Syamsir,HM.(2011). Gerak Tubuh Manusia. Jakarta : FKUY