41
Daftar Isi Daftar Isi.............................................................. ................................................................. .......1 Skenario......................................................... ................................................................. ............ 2 Kata Sulit............................................................ ................................................................. ........ 3 Pertanyaan....................................................... ................................................................. .......... 3 Brain Storming......................................................... ................................................................. ...4 Hipotesa......................................................... ................................................................. .............7 Learning Objective........................................................ ...............................................................8 Pembahasan 1. Memahami dan Menjelaskan cairan dan Larutan………………………………………………………………………... 9 1.1. Definisi cairan dan larutan 1.2. Jenis cairan dan larutan 1.3. Fungsi cairan dan Larutan 1

WRAP UP SK 1 FIX.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Daftar Isi

Daftar Isi......................................................................................................................................1

Skenario...................................................................................................................................... 2

Kata Sulit..................................................................................................................................... 3

Pertanyaan.................................................................................................................................. 3

Brain Storming.............................................................................................................................4

Hipotesa.......................................................................................................................................7

Learning Objective.......................................................................................................................8

Pembahasan

1. Memahami dan Menjelaskan cairan dan Larutan………………………………………………………………………... 9

1.1. Definisi cairan dan larutan

1.2. Jenis cairan dan larutan

1.3. Fungsi cairan dan Larutan

1.4. Faktor yang Mempengaruhi Kelarutan

2. Memahami dan Menjelaskan Keseimbangan cairan dalam tubuh………………………………………………. 14

2.1. Mekanisme keseimbangan

2.2. Kompartmen keseimbangan cairan tubuh(kadar)

2.3. Input output

3. Memahami dan Menjelaskan Dehidrasi……………………….…………..…………………………………………………19

3.1. Definisi Dehidrasi

3.2. Jenis dehidrasi

3.3. Faktor dan gejala dehidrasi

3.4. Manifestasi Klinis dehidrasi

3.5. Penatalaksanaan Dehidrasi

4. Gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh…………………………………………………………………….….23

4.1. Hiponatremi & Hipernatremi, Hipokalemi & Hiperkalemi

4.2. Definisi

4.3. Etiologi

4.4. Manifestasi Klinis

1

Page 2: WRAP UP SK 1 FIX.docx

5. Etika minum dalam Islam…………………………………………………………………………………………………………….24

5.1 Dalil

5.2 Tatalaksana

Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 28

Skenario

Kekurangan cairan

Seorang remaja 19 tahun dibawa ke IGD RS YARSI kaarena lemas saat mengikuti orientasi

pengenalan kampus. Pada pemeriksaan: kesadaran komposmentis, tampak sakit sedang, lemas,

bibir dan lidah kering, kekuatan ekstremitas berkurang. Sebelum dibawa ke UGD rumah sakit,

tim darurat medis telah memberikan larutan pengganti cairan tubuh. Di RS,penderita segera

diberikan infus cairan. Hasil pemeriksaanlaboratorium menununjukan kadar natrium: 138 mEq/L

(normal= 135-147 mEq/L), kalium: 2,9 mEq/L (normal= 3,5-5,5 mEq/L) dan klorida: 103

mEq/L. (normal= 100-106 mEq/L) pasien dianjurkan untuk rawat inap dan minum sesuai

dengan etika islam

2

Page 3: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Kata Sulit

1. Komposmentis :kesadaran Sepenuhnya Baik pada dirinya sendiri maupun lingkunganya

2. Cairan Tubuh :Cairan sel di dalam tubuh yang memiliki fungsi fisiologis tertentu

3. Larutan :Campuran yang bersifat homogen dalam molekul,ion atau atom. Dari

dua zat atau lebih

4. Infus :Memasukan Cairan tertentu ke dalam tubuh

5. Nilai meq :Jumlah satuan ion yang di butuhkan untuk menetralkan muatan

elektron ion

6. Natrium :Kation utama di cairan ekstraseluler

7. Klorida :Anion utama di cairan Ekstraseluler

8. Kalium :Kation utama di cairan Intraseluler

9. Larutan pengganti cairan tubuh: Infus, Minuman isotonik

Pertanyaan

1. Sebutkan apa saja Gejala dari kekurangan cairan selain merasa lemas, bibir dan lidah

kering?

2. Sebutkan komposisi cairan dalam tubuh manusia?

3. Jelaskan bagaimana mekanisme tubuh saat kekurangan Cairan?

4. Faktor dan penyebab apa saja yang dapat mempengaruhi kekurangan cairan?

5. Sebutkan etika minum dalam islam?

6. apa dampak yang ditimbulkan dari kekurangan cairan tubuh?

7. Bagaimana Cara pencegahan dan penangganan dehidrasi?

8. Apa saja Jenis-jenis tingkatan Dehidrasi?

9. Apa saja yang mempengaruhi kebutuhan cairan & elektrolit dari dalam tubuh?

10. Apakah peran kalium dan Natrium dalam tubuh?

11. Bagaimana Cairan elektrolit tubuh dikatakan seimbang?

Brain Storming

1 Gejala dehidrasi

1) Dehirasi ringan :yang ditandai oleh mulut dan bibir kering turgor kulit normal,

tenggorokan kering dan sakit kepala.

3

Page 4: WRAP UP SK 1 FIX.docx

2) Dehidrasi sedang :yang ditandai oleh mengantuk, pusing, otot lemah, mata kering, haus

urin sedikit dan berwarna gelap/kuning tua, demam

3) Dehidrasi berat: urin gelap, hipotensi, ekstremitas dingin, kram otot, lemah, lidah

bengkak, nadi cepat, mata cekung, menggigil, penurunan fungsi ginjal

pingsan

2 komposisi cairan dalam tubuh manusia:

Kompartemen Intrasel:

Cairan Intrasel (intracellular fluid) adalah cairan yang terdapat dala sel tubuh. Volume Cairan

Intrasel sekitar 30% berat badan atau 60% dari jumlah air tubuh total. Kandungan air di

intrasel lebih banyak dari ekstrasel dan persentae voluma CIS pada anak lebih kecil daripada

dewasa. CIS berperan dalam preses replikasi dan sebagai cadangan air untuk

mempertahankan volume dan osmolalitas ekstrasel

Kompartemen Ekstrasel :

CES adalah cairan diluar sel.CES dibagi menjadi 3 bagian:

Interstisial : cairan disekitar sel. Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial.

Intravaskular : cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah.

Transelular : cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh

3 mekanisme tubuh saat kekurangan Cairan

saat tubuh mendeteksi kekurangan dengan 3 cara:

1) baroreseptor terdapat di aorta dan sinus

2) Osmoresepto terdapat di hipotalamus

3) Volume reseptor terdapar di atrium jantung

Apabila kekurangan cairan: memberi sinyal kepada hipofisis, mengaktifkan ADH

sehingga untuk mengeluarkan sedikit urin

Apabila Kelebihan Cairan: Hormon ADH non aktif sehingga urin keluar banyak

Aktifin hormon antipretin sehingga ekskrsi cairan banyak

4 Faktor dan penyebab yang dapat mempengaruhi kekurangan cairan

Kekurangan asupan air

4

Page 5: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Kekurangan zat natrium dalam tubuh

Latihan yang berlebihan yang tidak dibarengi asupan makanan

Sinar panas matahari

Diet keras

Obat-obatan yang di gunakan terlalu lama contoh: pemberian obat deuretika yang panjang

Luka bakar yang dapat mengakibatkan seseorang kehilangan banyak cairan tubuh

5 etika minum dalam islam:

1. Memakan makanan yang halal dan baik

2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan

3. Makan dan minum sambil duduk

4. Membaca bismillah sebelum makan dan minum

5. Makan dan minum menggunakan tangan kanan

6. Makan dengan tiga jari

7. Memungut makanan yang jatuh

8. Tidak mencela makanan

9. Tidak boleh bernafas dan meniup wadah

10. Tidak makan dan minum secara berlebihan

6 Penyakit yang ditimbulkan dari kekurangan cairan elektrolit adalah

Hipovolemi: adalah situasi darurat dimana terdapat kekurangan cairan dan darah

yang parah yang membuat jantung tidak bisa memompa cukup darah ke

organ-organ tubuh.

Hiponatremia: adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah

adalah rendah abnormal. 

Hipokalemia: adalah rendahnya kadar kalium didalam darah kita bisa menyebabkan

kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan.

5

Page 6: WRAP UP SK 1 FIX.docx

7 Cara pencegahan dehidrasi

Mengkonsumsi air mineral minimal 8 gelas atau 2 liter perhari

Menjaga aktivitas agar teratur

Hindari minuman yang berkafein dan alkhol

Hindari merokok

Penangganan dehidrasi:

Dehidrasi ringan: Mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas atau 2 L perhari Pemeriksaan fisik

dan turgol kulit

Dehidrasi berat: Infus (penanggan penyakit sebelumnya)

8 Klasifikasi Dehidrasi

1. Dehidrasi Ringan (jika penurunan cairan tubuh 5 persen dari berat badan)

2. Dehidrasi Sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen dari berat

badan)

3. Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen dari berat badan)

9 yang mempengaruhi kebutuhan cairan & elektrolit dari dalam tubuh:

Aktifitas, usia, jenis kelamin, berat badan, suhu lingkungan, stress

10 Apakah peran kalium dan Natrium dalam tubuh?

Sintesa protein, kontraksi otot, transport cairan, mengobati penyakit tertentu sindrom edisen,

diare, trauma.

11 Cairan elektrolit tubuh dikatakan seimbang

Jumlah cairan atau asupan yang masuk = jumlah cairan yang keluar

6

Page 7: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Hipotesa

Kekurangan cairan dapat disebabkan oleh aktifitas yang berlebih, kurangnya asupan cairan dan

penyakit tertentu. Hal ini dapat terlihat dari kondisi fisik dan dari hasil pemeriksaan lab yang

penanggananya dengan pemberian larutan elektrolit dan rawat inap serta minum sesuai dengan

kaidah islam

7

Page 8: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Learning Objective

SASARAN BELAJAR

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan tentang Larutan dan Cairan dalam TubuhLO. 1. 1. Definisi Larutan dan CairanLO. 1. 2. Klasifikasi Larutan dan CairanLO. 1. 3. Fungsi Larutan dan CairanLO. 1. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Larutan dan Cairan

LI. 2. Memahami dan Menjelaskan tentang Keseimbangan CairanLO. 2. 1. Mekanisme Pergerakan Cairan dalam TubuhLO. 2. 2. Kompartemen Cairan dalam TubuhLO. 2. 3. Sumber-sumber Cairan (Input & Output)

LI.3. Memahami dan menjelaskan tentang DehidrasiLO. 3. 1. Definisi DehidrasiLO. 3. 2. Jenis-jenis DehidrasiLO. 3. 3. Faktor dan penyebab DehidrasiLO. 3. 4. Manifestasi klinis DehidrasiLO. 3. 5. Penatalaksanaan Dehidrasi

LI. 4. Memahami dan Menjelaskan tentang Keseimbangan ElektroitLO.4.1.Hiponatremi & Hipernatremi, Hipokalemi & HiperkalemiLO.4.2. DefinisiLO.4.3. EtiologiLO.4.4. Manifestasi Klinis

LI. 5. Memahami dan Menjelaskan Kaidah Minum dalam Etika IslamLO. 5. 1. Dalil mengenai Kaidah Minum dalam Etika IslamLO. 5. 2. Tata laksana Kaidah Minum berdasarkan Etika Islam

8

Page 9: WRAP UP SK 1 FIX.docx

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan tentang Larutan dan Cairan dalam Tubuh

LO 1.1. Definisi Larutan dan Cairan

o CAIRAN: Bahan yang langsung mengalir secara alamiah, bukan padat atau gas.

(Sukmariah,M,.& Kamianti, A.1990. Kimia Kedokteran.Jakarta: Binarupa Aksara).

Sementara cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air(pelarut) dan zat

tertentu (zat terlarut). Cairan sangat di perlukan dalam rangka menjaga kondisi

tubuh tetap sehat. Cairan didalam tubuh sebanyak 60% dari bedan badan atau 2/3

dari berat badan. (Mima & Swearingen 1995)

o LARUTAN: Campuran yang bersifat homogeny antara molekul, atom ataupun ion dari

dua zat atau lebih.

Larutan adalah suatu campuran homogeny satu zat atau kebih yang

tersebar secara molecular dalam jumlah medium pelarut secukupnya.

(Kamus Kedokteran Dorland edisi 29).

LO. 1. 2. Klasifikasi Larutan dan Cairan 1. Bedasarkan jenis Kandunganya

Jenis-jenis cairan:

Cairan ekstraseluler (CES) sekitar 20% dari berat badan pada dewasa normal. Terdiri dari : 

Cairan InterstisialTerdapat diruang antarsel, membentuk 4/5 dari seluruh bagian CES atau sekitar 15 % ·

Cairan Intravaskuler/Plasma adalah bagian darah nonseluler dan terus- menerus berhubungan dengan cairan interstisial melalui celah membrane kapiler.   

Cairan Intraseluler (CIS) Merupakan cairan yang membentuk dari cairan tubuh total sekitar40% dari berat badan total pada pria rata-rata.

Semua pertukaran H2O dan konstituen lain antara CIS dan lingkungan eksternal harus melalu CES. Sebanyak 2/3 dari volume total air dalam tubuh berada didalam sel dan 1/3 diluar sel. CES terdiri dari plasma yang berada dalam pembulu darah dan cairan jaringan (Interstisial). Air dapat berpindah dari intrasel ke ekstrasel dan sebalikya. Oleh sebab itu perubahan volume CES dapat

9

Page 10: WRAP UP SK 1 FIX.docx

mempengaruhi volume cairan intrasel. Kalium dan fosfat adalah elektrolit utama pada CIS, Natrium dan Klorida adalah elektrolit utama CES.

2. Bedasarkan Jenis-jenis larutan:

1. Berdasarkan kejenuhan, larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Larutan tak jenuh Larutan, tak jenuh adalah larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang dari yangdiperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang partikel-partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi (masih bisamelarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi < Ksp berarti larutan belum jenuh (masih dapat larut).

b. Larutan jenuh, Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut danmengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain,larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zatdengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.

c. Larutan sangat jenuh (lewat jenuh), Larutan sangat jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung lebih banyak solute daripada yangdiperlukan untuk larutan jenuh. Atau dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).

2. Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute

dibanding solvent.

b. Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding solvent

3. Berdasarkan daya hantar listrik, larutan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Larutan Elektrolit, Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dibedakan atas :

Elektrolit Kuat, Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yangkuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubahmenjadi ion-ion (α = 1). Elektrolit Kuat terdiri dari:

o Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.

10

Page 11: WRAP UP SK 1 FIX.docx

o Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH,KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.

o Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain ·

Elektrolit Lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: 0 < α < 1. Elektrolit Lemah terdiri dari:

o Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain

o Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain.o Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan

lain-lain. b. Larutan non-elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik,karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak berion). Tergolong ke dalam jenis ini misalnya larutan urea, glukosa, sukrosa, alkhohol, dsb. Derajat ionisasi larutan non-elektrolit α=0 f. Berdasarkan kemampuan menyerap larutan non-elektrolit dibagi menjadi:

Larutan ideal yaitu larutan yang memenuhi Hukum Roult. Pada larutan ideal tidak terjadi penyerapan atau pelepasan kalor pada saat pencampuran larutan.

Larutan tak ideal yaitu larutan yang tidak memenuhi hukum Roult. Larutan tak ideal ini dapat dibagi dua yaitu: · Larutan yang mengalami pelepasan kalor pada saat pencampuran sehinggamerupakan larutan yang mengalami penyimpangan positif dari hukum Roult.

LO. 1. 3. Fungsi Larutan dan Cairanfungsi cairan :1. Mengatur suhu tubuh2.  Membuang racun dan sisa makanan3. Melancarkan peredaran darah4. mengatur struktur dan fungsi kulit5. mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke

sel – sel  tubuh.6.  Pelarut universal

   Senyawa bergerak lbh cepat dan mudah   Berperan dlm reaksi kimia   Glucosa larut dalam blood dan masuk ke sel

11

Page 12: WRAP UP SK 1 FIX.docx

LO. 1. 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Larutan dan Cairan

Faktor yang mempengaruhi kelarutan:1. Suhu2. Sifat solute dan solven3. Tekanan4. Pengadukan5. Ukuran zat terlarut

Faktor yang mempengaruhi cairan:1. Sel-sel lemak2. Usia3. Jenis Kelamin

Faktor yang mempengaruhi kelarutan :

1. SuhuPemanasan pelarut dapat mempercepat larutnya zat terlarut. Pelarut

dengan suhu yang lebih tinggi akan lebih cepat melarutkan zat terlarut dibandingkan pelarut dengan suhu lebih rendah. Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut menjadi lebih efektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi. Kebanyakan benda padat sulit larut bila suhu pelarutnya rendah. Sebaliknya, benda padat lebih mudah larut bila suhu pelarutnya tinggi.

2. Sifat solute dan solventnyaSolute akan mudah larut pada solven yang memiliki sifat yang sama

dengan solutenya. Solute polar akan mudah larut pada solven polar,sedangkan solute non polar akan mudah larut pada solven non polar.

3. TekananTekanan sangat berpengaruh pada gas, diatur oleh hukum Henry C=Kp,

contohnya pada minuman soda. Untuk fase padat cair,tekanan tidak berubah.

4. PengadukanPengadukan menyebabkan partikel-partikel antara zat terlarut dengan

pelarut akan semakin sering untuk bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin cepat.

12

Page 13: WRAP UP SK 1 FIX.docx

5. Ukuran zat terlarutZat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah melarut dibanding

dengan zat terlarut yang berukuran besar,karena permukaan sentuh antara zat terlarut dengan pelarut semakin banyak. Akibatnya zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepat larut daripada zat terlarut berukuran besar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi cairan:

1. Sel-sel lemakMengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan

lemak tubuh.

2. UsiaSesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatan usia. Bayi

premature, mungkin mengandung air sebanyak 80% dari berat badannya. Sedangkan bayi yang lahir cukup bulan kira-kira 70% dari berat badannya. Dengan usia 6 bulan sampai 1 tahun, air tubuh menurun kira-kira 60%, dengan sedikit reduksi lebih lanjut selama masa kanak-kanak. Lansia dapat mengandung 45% sampai 55% air dari berat badannya.

3. Jenis kelamin

Wanita mempunyai air tubuh yang kurang proporsional, karena lebih banyak mengandung lemak tubuh. Sebaliknya, pada pria jumlah air pada tubuhnya lebih banyak dari wanita, karena lemak pada tubuhnya yang tidak terlalu banyak.

13

Page 14: WRAP UP SK 1 FIX.docx

LI. 2. Memahami dan Menjelaskan tentang Keseimbangan CairanLO. 2. 1. Mekanisme Pergerakan Cairan dalam Tubuh

Terdapat dua factor yang diatur untukmempertahankan keseimbangan cairan ditubuh yaitu : volume CES dan osmolaritas CES. Keduanya bergantung juga pada jumlah reltif NaCl dan H2O di tubuh.

Volume CES harus diatur untuk membantu mempertahan kan tekanan darah. Pemeliharaan keseimbangan garam sangat penting dalama regulasi jangka panjang CES. Osmolaritas CES harus diatur untuk mencegah membengkaknya atau menciutnya sel.  

Penurunan volume CES menyebabkan penurunan tekanan darah arteri karena berkurangnya volume plasma dan berlaku pula sebaliknya. Mekanisme kompensasi bermain untuk secara transien menyesuaikan tekanan darah sampai volume CES dipulihkan ke normal.

Gambaran jangka pendek untuk mempertahankan tekanan darah adalah refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan resistensi peripheral untuk menyesuaikan tekanan darah dalam arah

14

Page 15: WRAP UP SK 1 FIX.docx

yang benar melalui efek system saraf otonom pada jantung dan pembuluh darah. Curah jantung dan resistensi perifer total meningkat untuk meningkatkan tekanan darah yang menurun dan berlaku sebaliknya.

 

Perpindahan cairan berlangsung secara temporer dan otomatis antara plasma dan cairan interstitium akibat perubahan keseimbangan tekanan hidrostatik dan osmotic yang bekerja melalui dinding kapiler yang timbul ketika volume plasma menyimpang dari normal. Penurunan volume plasma darah dikompensasi secara parsial oleh perpindahan cairan keluar dari kompartemen interstitium menuju pembuluh darah , memperbesar volume plasma dengan mengorbankan kompartemen interstitium. Ketika volume plasma terlalu besar, banyak dari cairan ini berpindah ke dalam kompartemen interstitium. Jika volume plasma kurang adekuat maka tekanan darah akan tetap rendah meskipun kuat atau besarnya tekanan jantung memompa, pembuluh darah berkontriksi atau cairan interstitium pindah ke pembuluh darah.

 

Regulasi jangka panjang tekanan darah dilakukan oleh mekanisme haus yang masing masing mengatur jumlah urin dan asupan cairan. Pusat haus ada di hipotalamus dekat dengan penghasil vasopressin. Pusat control hipotalamus mengatur sekresi vasopressin dan pengeluaran urin serta rasa haus. Sekresi vasopressin dan rasa haus dirangsang oleh deficit H2O bebas yang ditekan oleh kelebihan H2O bebas. Sinyal eksiratorik utama untuk sekresi vasopressin dan rasa haus berasal dari osmoreseptor hipotalamus. Osmoreseptor ini mengontrol osmolaritas cairan disekeliling mereka dan selanjutnya mencerminkan konsentrasi keseluruhan lingkungan cairan internal. Osmolaritas meningkat, kebutuhan akan konservasi H2O bertambah sekrasi vasopressin dan rasa haus diaktifkan dan mengakibatkan reabsorbsi H2O di tubulus distal dan koligentes meningkat, pengeluarah urin berkurang, H2O dihemat dan asupan air dirangsang. Efek ini memulihkan simpanan air yang berkurang sehingga kondisi ini hipertonik ,ereda dengan kondisi zat terlarut yang normal lagi.

Peran dari reseptor volume atrium kiri adalah sebagai penerima sinyal rasa haus dan perangang sekresi vasopressin yang terdapat di atrium kiri, memantau tekanan darah yang mengalir yang mencerminkan volume CES. Saat pendarahan, reseptor volume atrium kiri secara refleks merangsang sekresi vasopressin dan meningkatkan rasa haus.  Vasopressin yang diicu oleh penurunan mencolok volume CES dan tekanan arteri disirkulasi menimbulkan vasokonstriksi pada arteriol. Denagn membantu memperbesar CES dan volume plasma dan meningkatkan resistensi perifer total, vasopressin membantu mengatasi penurunan tekanan darah yang memicu sekresi vasopressin.

Peran angiotensin adalah ketika renin-angiotensin-aldosteron diaktifkan untuk menghemat Na, angiotensin II merangang sekresi aldosterone dan merangsang rasa haus dan sekresi vasopressin.

Kontrol keseimbangam garam sangat penting untuk mengatur volume CES. Natrium dan anion menentukan lebih dari 90% aktivitas osmotic CES. Saat menahan garam, ginjal akan menahan H2O Karena H2O mengikuti Na secara osmotis. Larutan garam yang ditahan isotonic. Semakin

15

Page 16: WRAP UP SK 1 FIX.docx

banyak garam di CES maka makin bnayak H2O di CES. Konsentrasi garam tidak berubah karena H2O mengikuti garam untuk mempertahankan konsentrasi normal garam. 

Sebagai kesimpulan, pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit diperankan oleh system saraf dan sistem endokrin. Sistem saraf mendapat informasi adanya perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit melali baroreseptor di arkus aorta dan sinus karotiikus, osmoreseptor di hypothalamus, dan volumereseptor atau reseptor regang di atrium. Sedangkan dalam sistem endokrin, hormon-hormon yang berperan saat tubuh mengalami kekurangan cairan adalah Angiotensin II, Aldosteron, dan Vasopresin/ ADH dengan meningkatkan reabsorbsi natrium dan air. Sementara, jika terjadi peningkatan volume cairan tubuh, maka hormone atripeptin (ANP) akan meningkatkan ekskresi volume natrium dan air

LO. 2. 2. Kompartemen Cairan dalam Tubuh

Kompartemen Cairan dalam TubuhCairan tubuh didistribusi antara dua kompartemen cairan utama yaitu CIS dan CES.

1. Cairan Intraselular (CIS)CIS adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Kompartemen CIS membentuk sekitar dua pertiga dari cairan tubuh total. Namun pada bayi, hanya setengah dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular.

2. Cairan Ekstraseluler (CES)CES adalah cairan di luar sel. Sepertiga sisa dari H2O total tubuh yang terdapat di kompartemen CES dapat dibagi lagi menjadi plasma dan cairan interstitium. Plasma membentuk sekitar seperlima dari volume CES , adalah bagian cair dari darah. Cairan interstititum mewakili emapt perlima dari volume CES adalah cairan di ruang antar sel. Cairan ini merendam dan melakukan pertukaran antar sel.

Dua kategori minor yang masuk dalam kompartemen CES adalah cairan limfe dan cairan trans-sel. Limfe ada;ah cairang yang cairan yang dikembalikan dari cairan interstitium ke plasma melalui system pembuluh limfe. Cairan trans-sel terdiri dari sejumlah volume cairan khusus kecil, yang semuanya disekresi oleh sel specific ke dalam rongga tubuh tertentu untuk melakukan fungsi khusus. Cairannya mencakup cairan serebrospinal, cairan intraokulus, cairan sinovium, cairan pericardium,intrapleura dan peritoneum serta getah pencernaan. Cairan cairan ini tidak bermakna dalam membentuk H2O tubuh total, akan tetapi gangguan cairan local seperti ini akan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh.

Cairan CES lain adalah Cairan intravascular (CIV). Cairan ini terkandung di pembuluh darah. Rata-rata volume darah orang dewasa skeitar 5-6 L,3 L dari jumlah tersbut adalah plasma sedangkan sisanya adalah eritrosit, leukosit dan trombosit.

Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Pada bayi prematur jumlahnya sebesar 80% dari berat badan, bayi normal sebesar 70-75% dari berat badan, sebelum pubertas

16

Page 17: WRAP UP SK 1 FIX.docx

sebesar 65-70% dari berat badan, orang dewasa sebesar 50-60% dari berat badan. Cairan dalam tubuh dibagi dalam dua kompartemen utama yaitu cairan intrasel dan cairan ekstrasel. Cairan intrasel adalah cairan yang terdapat dalam sel tubuh. Volume cairan intrasel sebesar 60% dari cairan tubuh total. Kandungan air intrasel lebih banyak dari ekstrasel. Cairan intrasel berperan pada proses menghasilkan, menyimpan, dan penggunaan energi serta perbaikan sel. Sedangkan cairan ekstrasel adalah cairan yang terdapat diluar sel tubuh. Cairan ekstrasel terdiri dari: cairan interstisium atau cairan antar sel yang berada di antara sel-sel, cairan intravaskular yang berada dalam pembuluh darah yang merupakan bagian air dalam plasma darah, dan cairan trans sel yang berada dalam rongga-rongga khusus. Volume cairan ekstrasel sebesar 40% dari cairan tubuh total. Cairan ekstrasel berperan sebagai pengantar semua keperluan sel dan sebagai pengangkut CO₂, sisa metabolisme, bahan toksik atau bahan yang telah mengalami detoksifikasi dari sekitar lingkungan sel.

Kompartemen Jumlah % Berat Badan % Jumlah CairanVolume intraselular 24,0 L 33 60Volume ekstraselular 16.0 L 22 40Volume interstisium 11.2 L 15.4 28Volume plasma 3.2 L 4.4 8Volume transelular 1.6 L 2.2 4

LO. 2. 3. Sumber-sumber Cairan (Input & Output)

Intake cairan normal pada orang dewasa sehat memasukan cairan 90% intake cairan perhari (2500cc) dengan 10% didapatkan dari metabolisme.Output cairan normal:

Sumber output cairan tubuh

1. UrineProses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius

merupakan proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.

2. IWL (Insesible Water Loss) IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme

difusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat.

3. Keringat

17

Page 18: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.

4. FecesPengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).

18

PEMASUKAN AIR PENGELUARAN AIR

Jalur Jumlah (ml/hari) Jalur Jumlah (ml/hari)

Asupan cairan 1250 Kehilangan tak disadari (dari paru dan kulit yang tidak berkeringat)

900

H2O dalam makanan

1000 Keringat 100

H2O yang diproduksi oleh metabolisme

350 Tinja 100

Urin 1500

Total pemasukkan 2600 Total pengeluaran 2600

PEMASUKAN GARAM PENGELUARAN GARAM

Jalur Jumlah (g/hari) Jalur Jumlah (g/hari)

Ingesti 10,5 Pengeluaran obligatorik melalui kerinat dan tinja

0,5

Ekskresi terkontrol di urin

10,0

Pemasukan total 10,5 Pengeluaran total 10,5

Page 19: WRAP UP SK 1 FIX.docx

LI.3. Memahami dan menjelaskan tentang Dehidrasi

LO. 3. 1. Definisi Dehidrasi

Dehidrasi secara umum adalah kehilangan kompartemen-kompartemen tubuh. Berkurangnya cairan intrasel mengakibatkan air berpindah dari intraseluler ke ekstraseluler. Pengurangan air pada kasus dehidrasi terjadi pada ekstraseluler dan intraseluler, dan keluarnya air tidak disertai keluarnya natrium. Berbeda dengan hipovalemia, walaupun keduanya sama-sama mengalami pengurangan volume di ekstraseluler namun hipovalemia memiliki kadar natrium normal karena keluarnya air disertai dengan keluarnya kalium. Dan pengurangan air pada hipovalemia hanya terjadi pada ekstraseluler.

LO. 3. 2. Jenis-jenis Dehidrasi

Klasifikasi Dehidrasi

1. Dehidrasi isotonic : kehilangan air dan jumlah Na dlm jumlah yg sama. Kadar Na serum (135-145 mmol/L) osmolaritas efektif serum (270-285 mosmol/L)

2. Dehidrasi hipotonik : Kehilangan Na lbh besar dari jumalh air. Kadar Na serum (<135 mmol/L) osmolaritas efektif serum (>270 mosmol/L)

3. Dehidrasi hipertonik : kehilangan air lbh besar dari jml Na. Kadar Na serum (>145 mmol/L) osmolaritas efektif serum (>285 mosmol/L)

Jenis Dehidrasi

1. Dehidrasi ringan = penurunan cairan 5% dari berat badan2. Dehidrasi sedang = penurunan cairan 5%-10% dari berat badan3. Dehidrasi barat = penurunan cairan >10% dari berat badan

LO.3.3 Gejala Dehidrasi

Derajat dehidrasi seseorang berdasarkan deficit berat badan dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Dehidrasi ringan (defisit < 5% BB)Keadaan umum, keadaan kesadaran baik, rasa haus meningkat, sirkulasi darah nadi normal, pernapasan biasa, mata agak cekung, tugor biasa, dan kencing biasa.

19

Page 20: WRAP UP SK 1 FIX.docx

2. Dehidrasi sedang (defisit 5-10% BB)Keadaan umum, gelisah, rasa haus sedikit lebih meningkat, sirkulasi nadi cepat (120-140), pernapasan agak cepat, mata cekung, tugor agak berkurang, kencing sedikit.

3. Dehidrasi berat (defisit > 10% BB)Keadaan umum, apatis/koma, rasa haus sangat meningkat, sirkulasi nadi cepat (>140), pernapasan kussmaul (cepat dan dalam), mata sangat cekung sekali, tugor kurang sekali, kencing tidak ada.(ilmu penyakit dalam halaman:552)

Sedangkan dehidrasi pada anak-anak :

1. Mulut dan lidah kering2. Tidak keluar air mata saat menangis3. Popok tidak basah selama lebih dari 3 jam4. Perut, mata, pipi cekung5. Demam6. Lesu atau rewel7. Kulit tidak kembali seperti semula ketika dicubit kemudian dilepaskan

Sedangkan dari pemeriksaan labolatorium yang menunjukkan kelainan antara lain:

1. Peningkatan hematrocit2. Peningkatan kadar protein serum3. Na+ serum normal (biasanya)

LO 3.4 Manifestasi Klinis

Gejala atau tanda dehidrasi yaitu haus, gelisah, denyut jantung meningkat.

LO. 3. 5. Penatalaksanaan Dehidrasi

Penanganan dan terapi Dehidrasi

Terapi klinik dehidrasi bertujuan untuk :

1. Mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi.

2. Mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung.

3. Mencegah kehilangan cairan lanjutan.

20

Page 21: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Salah satu faktor penting dalam terapi klinis dehidrasi yaitu menentukan tingkat dehidrasi

penderita. Dehidrasi ringan biasanya cukup dengan mengkomsumsi banyak cairan ditambah

dengan pemberian Cairan Rehidrasi oral (CRO) atau ORALIT. CRO diberikan sebanyak15-20

ml/kgBB/jam. Untuk mengganti cairan yang hilang. Makanan tidak perlu dibatasi karena

pemberian makanan akan mempercepat penyembuhan

Sedangkan pada dehidrasi sedang dan dehidrasi berat penderita harus segera dibawa ke Rumah

Sakit untuk mendapat cairan rehidrasi melalui infus(intravena). Selain itu untuk memudahkan

pengobatan terhadap penyebab dehidrasi seperti diare, muntah-muntah dan penyebab lainnya.

Keadaan penderita harus sesering mungkin di evaluasi.

LI.4 Memahami dan Menjelaskan tentang Keseimbangan Elektroit

LO. 4. 1. Hipo&Hiper Kalemi dan Natremi

i) Hiponatremia

Berkurangnya kadar natrium dalam darah disebabkan oleh sekresi berlebihan melalui kulit,

GI tract, dan ginjal. Dapat juga disebabkan ekskresi ADH berlebih mengakibatkan air

disimpan dan terjadi pengenceran sodium.

ii) Hipernatremia

Peningkatan kadar natrium dalam serum darah disebabkan oleh peningkatan sekresi

aldosteron atau kortisol, dan peningkatan konsumsi natrium.

iii) Hipokalemia

Penurunan kadar kalium dalam serum darah yang disebabkan oleh terganggunya fungsi

ginjal dan jika terjadi ekskresi kalium terus-menerus tanpa asupan melalui makanan maupun

cairan intravena akan menyebabkan hipokalemia.

iv) Hiperkalemia

Meningkatnya kadar kalium dalam serum darah disebabkan oleh infeksi pada ginjal sehingga

pengeluaran urin menurun.

21

Page 22: WRAP UP SK 1 FIX.docx

LO.4.2.  Definisi keseimbangan elektrolit

 Kondisi inbalance elektrolit di dalam tubuh diakibatkan asupan dan pengeluaran elektrolit tidak seimbang.

Hipokalemia adalah rendahnya kadar kalium didalam darah. Kalium sebagai elektrolit yang berperan penting pada fungsi syaraf dan sel otot, terutama fungsi sel otot jantung.Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

Hiponatremia didefinisikan sebagai konsentrasi natrium dalam serum berkisar antara 135-145 mmol/l atau kurang dari 135 mml/L

LO.4.3.  Etiologi keseimbangan elektrolit

1. Etiologi Hiponatremiaa. Asupan makanan

rendahnya kadar Na di makanan kurang dari 135 mEq/Lasupan air yang berlebihan : mengakibatkan pengenceran cairan ekstraselanoreksia nervosapemberian infus Dekstrosa 5 % yang berkepanjangan

b. Keluarnya natrium dari saluran pencernaan muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna operasi saluran cerna bulimia kehilangan potassium

c. Keluarnya natrium dari ginjal gangguan tubulus ginjal : tidak respon terhadap ADH → pengeluaran

Na, Cl dan air diuretik

d. Pengaruh hormone ADH menyebabkan peningkatan reabsorbsi air dari tubulus distal →

cairan ekstraselular menjadi lebih banyak mengandung air → kadar Na berkurang

e. Penurunan hormon adreno-kortikal : penyakit kelenjar adrenal (Addison) → produksi hormon adreno-

kortikal berkurang → pengeluaran Na dan retensi K

2 Etiologi Hipokalemiaa. Asupan makanan

rendahnya kadar K di makanan kurang dari 3.5 mEq/L malnutrisi, kelaparan, diet yang tidak seimbang anoreksia nervosa alkoholisme

b. Keluarnya kalium dari saluran pencernaan muntah, diare, aspirasi dari saluran cerna

22

Page 23: WRAP UP SK 1 FIX.docx

operasi saluran cerna, fistula saluran cerna bulimia

c. Keluarnya kalium dari ginjal fase diuresis (poliuria) gagal ginjal akut diuretik, terutama diuretik yang tidak hemat kalium hemodialisis, peritoneal dialisis

d. Pengaruh hormon penggunaan steroid, terutama kortison dan aldosteron dapat

meningkatkan ekskresi kalium dan retensi natrium stress, menyebabkan peningkatan produksi steroid di dalam tubuh penggunaan licorice (mengandung asam gliserat) yang berlebihan,

memiliki efek seperti aldosterone. Gangguan fungsi selular

trauma, kerusakan jaringan, luka bakar, operasi menyebabkan banyak kalium yang dilepaskan ke dalam cairan intra

vaskularf. Redistribusi kalium

alkalosis metabolik, menarik kalium masuk ke dalam sel insulin, menarik glukosa dan kalium ke dalam sel

LO. 4. 4. Manifestasi klinis keseimbangan elektrolithypokalemia:a CNS dan neuromuskular; lelah, tidak enak badan, reflek tendon dalam menghilang. b Pernapasan; otot-otot pernapasan lemah, napas dangkal (lanjut) c Saluran cerna; menurunnya motilitas usus besar, anoreksia, mual mmuntah. d Kardiovaskuler; hipotensi postural, disritmia, perubahan pada EKG. e Ginjal;poliuria,nokturia. (Price & Wilson, 2006, hal 344)

Hiponatremia dengan penurunan volume CES : peka rangsangm ketakutan, pusing, perubahan kepribadian, hipotensi postural,termor, kejang dsbHiponatremia dengan CES normal atau meningkat : sakit kepala, malas,apatis, kelemahan, edema, kram otot dsb.

LO. 5. 1. Dalil mengenai Kaidah Minum dalam Etika Islam

1. Meniatkan minum untuk dapat beribadah kepada Allah agar bernilai pahala. Segala perkara yang mubah dapat bernilai pahala jika disertai dengan niat untuk beribadah. Wahai ibu, maka niatkanlah aktivitas minum kita dengan niat agar dapat beribadah kepada Allah. Dan janganlah lupa memberitahukan anak tentang hal ini.

23

Page 24: WRAP UP SK 1 FIX.docx

2. Memulai minum dengan membaca basmallah. Diantara sunnah Nabi adalah mengucapkan basmallah sebelum minum. Hal ini berdasarkan hadits yang memerintahkan membaca ‘bismillah’ sebelum makan. Bacaan bismillah yang sesuai dengan sunnah adalah cukup dengan bismillah tanpa tambahan ar-Rahman dan ar-Rahim.

Dari Amr bin Abi Salamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wahai anakku, jika engkau hendak makan ucapkanlah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang berada di dekatmu.” (HR Thabrani dalam Mu’jam Kabir)

Dalam silsilah hadits shahihah, 1/611 Syaikh al-Albani mengatakan, “Sanad hadits ini shahih menurut persyaratan Imam Bukhari dan Imam Muslim)Wahai ibu, jangan lupa untuk mengingatkan anak-anak kita untuk membaca ‘bismillah’ ketika hendak minum, agar setan tidak ikut serta menikmati makanan dan minuman yang sedang kita konsumsi.

3. Minum dengan tangan kanan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Jika salah seorang dari kalian hendak makan, hendaklah makan dengan tangan kanan. Dan apabila ingin minum, hendaklah minum dengan tangan kanan. Sesungguhnya setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim)Ajarkanlah pada si kecil untuk selalu menggunakan tangan kanan ketika makan dan minum. Seringkali si kecil lupa meskipun telah kita ajari, apalagi ketika menyantap makanan ringan (snack) bersama teman mainnya. Nah, saat kita melihatnya, ingatkanlah ia. Janganlah bosan dan merasa jemu untuk mengingatkan anak kita. Insyaa Allah jika kita melakukannya dengan ikhlas mengharap ridha Allah, Allah akan mengganti usaha kita tersebut dengan pahala.

4. Tidak bernafas dan meniup air minum. Termasuk adab ketika minum adalah tidak bernafas dan meniup air minum. Ada beberapa hadits mengenai hal ini:Dari Abu Qatadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian minum maka janganlah bernafas dalam wadah air minumnya.” (HR. Bukhari no. 5630 dan Muslim no. 263)

Dari Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk bernafas atau meniup wadah air minum.” (HR. Turmudzi no. 1888 dan Abu Dawud no. 3728, hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani).Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam Nawawi mengatakan, “Larangan bernafas dalam wadah air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang jatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.

24

Page 25: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Dalam Zaadul Maad IV/325 Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat larangan meniup minuman karena hal itu menimbulkan bau yang tidak enak yang berasal dari mulut. Bau tidak enak ini bisa menyebabkan orang tidak mau meminumnya lebih-lebih jika orang yang meniup tadi bau mulutnya sedang berubah. Ringkasnya hal ini disebabkan nafas orang yang meniup itu akan bercampur dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas dalam wadah air minum dan meniupinya.

5. Bernafas tiga kali ketika minum.Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau mengatakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum sebanyak tiga kali.” Dan beliau bersabda, “Hal itu lebih segar, lebih enak dan lebih nikmat.”

Anas mengatakan, “Oleh karena itu ketika aku minum, aku bernafas tiga kali.” (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028). Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah tersebut dari mulut terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah air minum adalah satu hal yang terlarang sebagaimana penjelasan di atas.

6. Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Dari Abu Hurairah, beliau berkata, “Rasulullah melarang minum langsung dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air minum yang lainnya.” (HR Bukhari no. 5627).

Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko hukumnya adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan hukumnya makruh. Ketahuilah wahai para ibu muslimah, yang sesuai dengan adab islami adalah menuangkan air tersebut ke dalam gelas kemudian baru meminumnya.Dari Kabsyah al-Anshariyyah, beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau minum dari mulut qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu.” (HR. Turmudzi no. 1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air. Untuk mengkompromikan dengan hadits-hadits yang melarang, al-Hafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani mengatakan, “Hadits yang menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air itu berlaku dalam kondisi terpaksa.” Mengompromikan dua jenis hadits yang nampak bertentangan itu lebih baik daripada menyatakan bahwa salah satunya itu mansukh (tidak berlaku).”(Fathul Baari, X/94)

7. Minum dengan posisi duduk.Terdapat hadits yang melarang minum sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum sambil berdiri, maka hendaklah ia berusaha untuk memuntahkannya.” (HR. Ahmad no 8135)

25

Page 26: WRAP UP SK 1 FIX.docx

Namun disamping itu, terdapat pula hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri. Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)Dalam hadits yang pertama Rasulullah melarang minum sambil berdiri sedangkan hadits kedua adalah dalil bolehnya minum sambil berdiri. Kedua hadits tersebut adalah shahih. Lalu bagaimana mengkompromikannya?

Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Minum sambil berdiri tidaklah haram akan tetapi melakukan hal yang kurang utama.

8. Menutup bejana air pada malam hari.Biasakan diri kita untuk menutup bejana air pada malam hari dan jangan lupa mengajarkan anak kita tentang hal ini. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Abdillah, ia berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda,

“Tutuplah bejana-bejana dan wadah air. Karena dalam satu tahun ada satu malam, ketika ituturun wabah, tidaklah ia melewati bejana-bejana yang tidak tertutup, ataupun wadah air yang tidak diikat melainkan akan turun padanya bibit penyakit.” (HR. Muslim)

9. Puas dengan minuman yang ada dan tidak mencelanya.Ajarkan pula kepada anak, bahwa kita tidak boleh mencela makanan walaupun kita tidak menyukainya.

10. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam bejana perak dan emas …”

11. Memakan makanan dan minuman yang halal.Saudariku, hendaknya kita memilih makanan yang halal. Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal lagi baik. Allah Ta’ala telah berfirman,

26

Page 27: WRAP UP SK 1 FIX.docx

بما ي إن صالحا واعملوا بات الطي من كلوا سل الر ها أي ياعليم تعملون

“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)

ن� ف د�و د� ع� ن د �ا ن إ�� ع� د� د�ن إ��ن إ� � ن ٱل ن� ن� ع� إن د�وا� د� �ع نوٱ ب�ا ي ن" ب$ا لن� ن& د� � ن ٱل د� د� ن' ن) ن( ن �ا إ* د�وا� د,Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. (Q.S An-Nahl Ayat 114)

Hadits Tirmidzi 1722

معمر عن عروبة أبي بن سعيد عن عون بن جعفر حدثنا قال حمن الر عبد بن الله عبد حدثناع- د, ع.ا ن ع� ن/ ع� د, د� ن& ن.� ن- ن, ن.� ن�0 إ�� ن1 ن'ا ن� � ن ن2 نو إ� ع ن� ن3 د� � ن �ل ن �ى ن5 إ� � ن �ل ن1 د2و ن( � ن ن.� إ� إ6 ن.� ع7 ن3 م� إل ن2ا ع7 ن3 ي9 �إ ع: ; د �ل ع7 ن3

إ� إل ن�ا إ> إ6 د= �ن ع> ن� نو إ� إل ن�ا إ> إ6 د- د, ع.ا ن� ن� ن<ا ع < ن �ل � ن إ�ا ن/ إ� إن إ� ن إ6 ع= �ن ع> ن عل نو إ� إن إ� ن إ6Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dgn tangan kanannya & juga minum dgn tangan kanannya. Sebab, setan makan & minum dgn tangan kirinya. [HR. Tirmidzi No.1722].

قائما - ١٧٥ منكم أحد يشربن ال“Sungguh janganlah salah seorang dari kamu minum sambil berdiri.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim (6/110-111)

LO. 5. 2. Tata laksana Kaidah Minum berdasarkan Etika Islam

1. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perakRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan dan minum. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara

kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ (dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka

27

Page 28: WRAP UP SK 1 FIX.docx

DAFTAR PUSTAKA

FKUI. 2012. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam Basa, 3th ed.

Horne, M. M. and Swearingen, P. L. 2001. Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa. Buku Kedokteran EGC.

Irawan A. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit, dan Mineral, Vol. 1. Polton Sprots Science and Performance Lab.

Marks, Dawn B. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC.

Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, 4th ed. Jakarta: Erlangga.

Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, 6th ed. Jakarta: EGC.

Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC.

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/publication/fluidbalance.pdf diakses pada tanggal 14 Februari 2016

http://staff.unud.ac.id/~suarsana/wp-content/uploads/2010/03/Slide-Kuliah-Mineral.pdf diakses pada tanggal 14 Februari 2016

http://muslimah.or.id/aqidah/adab-makan-dan-minum.html diakses 14 Februari 2016

28

Page 29: WRAP UP SK 1 FIX.docx

29