WRAP UP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 8

Citation preview

  • 5/20/2018 WRAP UP

    1/23

    1

    LO 1 Memahami dan Menjelaskan Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi

    1.1 Tahap-Tahap

    Dasar proses pertumbuhan dan perkembangan baik pada gigi desidui maupun pada gigi

    permanen adalah sama. Perkembangan gigi dapat dipelajari dengan membaginya menjaditahapan yang berbeda berdasarkan bentuk yang akan terjadi selama perkembangan ataupun

    berdasarkan perubahan fisiologi yang terjadi.Berdasarkan perubahan bentuk yang terjadi,

    perkembangan gigi dibagi menjadi:1

    1. Bud stage

    2. Cap stage

    3. Bell stage

    4.

    Advanced bell stage

    Berdasarkan perubahan fisiologi yang terjadi, perkembangan gigi dibagi menjadi:1

    1. Inisiasi

    2.

    Proliferasi3.

    Morfodifferensiasi dan Histodifferensiasi

    4. Aposisi

    5.

    Kalsifikasi

    6. Erupsi

    7.

    Atrisi dan Resorpsi

    1. Tahap Inisiasi (bud stage)Bukti dari adanya perkembangan gigi dapat diobservasi pada minggu keenam

    embrionik. Sel-sel pada lapisan basal dari epitel oral akan berproliferasi lebih cepat dari pada

    sel-sel sekitarnya. Hasil dari proliferasi ini adalah penebalan dari epitel di bagian yang

    nantinya akan menjadi lengkung rahang yang meluas sepanjang semua margin bebas dari

    rahang. Penebalan ini disebut primordium dari bagian ektoderm gigi dan yang nantinya

    disebut lamina dental. Pada waktu yang sama, sepuluh pembengkakan bulat atau ovoid terjadi

    di setiap rahang pada posisi yang nantinya ditempati oleh gigi desidui. Invasi epitel pertama

    ke dalam mesenkim dari rahang yang akan membentuk gigi dan menyerupai benih disebut

    sebagai organ enamel.1

    Sel-sel tertentu dari lapisan basal mulai berproliferasi pada waktu yang lebih cepat

    dari sel di sekitarnya. Sel-sel yang berproliferasi ini mengandung semua kemampuan

    pertumbuhan dari gigi. Waktu perkembangan gigi berbeda pada gigi anterior dan posterior.

    Gigi anterior berkembang lebih cepat daripada gigi posterior. Gigi molar permanen, sepertipada gigi desidui, tumbuh dari lamina dental. Gigi insisivus, kaninus, dan premolar permanen

    berkembang dari benih gigi desidui sebelumnya. Kehilangan kongenital dari gigi adalah hasil

    dari kekurangan dalam inisiasi atau penghambatan dalam proliferasi dari sel. Adanya gigi

    supernumary adalah hasil dari proses buding yang berlanjut dari organ enamel.2

    Inisiasi (tahap bud)

    www.doktergigikita.com

    http://www.doktergigikita.com/http://www.doktergigikita.com/http://www.doktergigikita.com/
  • 5/20/2018 WRAP UP

    2/23

    2

    2. Tahap Proliferasi (cap stage)Proliferasi dari sel berlanjut selama tahap cap. Karena pertumbuhan yang terus

    berlanjut, akan terjadi perubahan dalam hal ukuran dan proporsi dari benih gigi yang sedang

    berkembang dimana akan menuju pada pembentukan organ enamel yang berbentuk cap.

    Invaginasi yang dangkal terjadi pada permukaan yang dalam dari benih. Pada tahap ini, organ

    enamel memiliki tiga lapisan, enamel knot, dan enamel cord. Tiga lapisan itu adalah epitelenamel luar, epitel enamel dalam, dan retikulum stelata. Sel periferal dari cap kemudian akan

    membentuk epitel enamel dalam dan luar. Papila dental menunjukkan perkembangan benih

    kapiler yang aktif.2

    Proliferasi (tahap cap)

    www.doktergigikita.com

    Pada epitel enamel luar mengandung sel kuboid yang menutupi konveksitas enamel.

    Pada epitel enamel dalam mengandung sel columnar yang panjang. Retikulum stelata

    memiliki sel poligonal di tengah diantara epitel enamel dalam dan luar. Retikulum ini

    cenderung memisahkan ketika cairan interseluler dihasilkan sehingga membentuk retikulum

    yang bercabang. Lapisan ini bertindak sebagai bantalan yang mendukung dan melindungi sel

    pembentuk enamel yang lemah. Enamel knot merupakan kumpulan sel yang padat di bagian

    tengah dari organ enamel. Enamel cord merupakan perpanjangan vertikal dari enamel knotyang meluas ke epitel enamel luar.2

    Seperti pada defisiensi yang terjadi di bagian inisiasi, defisiensi dari proliferasi

    berakibat dalam kegagalan dari benih gigi untuk berkembang dan kurang dari jumlah gigi

    yang normal. Proliferasi yang berlebihan dari sel dapat menghasilkan sisa-sisa epitel. Sisa ini

    dapat inaktif ataupun menjadi aktif dikarenakan hasil dari iritasi atau stimulus. Jika sel-sel

    menjadi terdifferensiasi sebagian atau terpisah dari organ enamel pada tahap differensiasi

    sebagiannya, diperkirakan bahwa fungsi sekretori menjadi umum terhadap semua sel epitel

    dan akan berkembang sebuah kista. Jika sel-sel menjadi terdifferensiasi secara total atau

    terlepas dari organ enamel, sel tersebut akan menghasilkan enamel dan dentin dimana

    berdampak pada odontoma atau gigi supernumery. Derajat dari differensiasi dari sel

    menentukan apakah sebuah kista, odontoma, atau gigi supernumery yang akan berkembang.2

    3. Tahap Histodifferensiasi dan Morfodifferensiasi (bell stage)

    Pada tahap ini sel menjalani perubahan morfologi dan fungsional dan mendapatkan

    potensi pertumbuhan aposisi. Fase ini mencapai perkembangan tertinggi dalam tahap bell

    tepat sebelum mulainya pembentukan enamel dan dentin.Epitel berlanjut berinvaginasi dan

    semakin dalam sampai organ enamel terbentuk menjadi bentuk bel . Selama tahap ini terdapat

    proses differensiasi dari sel papila dental menjadi odontoblas dan sel-sel dari epitel enamel

    dalam menjadi ameloblast.2

    http://www.doktergigikita.com/http://www.doktergigikita.com/http://www.doktergigikita.com/
  • 5/20/2018 WRAP UP

    3/23

    3

    Tahap Histodifferensiasi & Morfodifferensiasi (tahap bell)

    www.doktergigikita.com

    - Epitel enamel dalam, terbentuk dari satu lapisan dari sel kolumnar yang panjang

    yang disebut sebagai ameloblast

    - Stratum intermedium, mengandung sel squamous. Lapisan ini penting untuk

    pembentukan enamel bersama dengan epitel enamel dalam.

    -

    Retikulum stelata, berbentuk bintang dan mensekresikan glikosaminoglikan.

    -

    Epitel enamel luar, bentuk sel pipih menjadi bentuk kuboidal.

    Histodifferensiasi menandakan akhir dari tahap proliferasi karena sel-sel kehilangan

    kemampuan untuk memperbanyak diri. Gangguan dalam differensiasi dari sel-sel formatif

    dari benih gigi menyebabkan terjadinya struktur yang abnormal dari dentin atau enamel. Satu

    contoh klinis dari kegagalan ameloblas untuk berdifferensiasi dengan tepat adalah

    amelogenesis imperfekta. Kegagalan dari odontoblas untuk berdifferensiasi dengan tepat,

    dengan hasil struktur dentin menjadi abnormal, menyebabkan dentinogenesis imperfekta.2

    Pada tahap morfodifferensiasi sel formatif tersusun untuk membentuk bentuk dan

    ukuran dari gigi. Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks. Pola morfologi dari gigi menjadi

    terbentuk ketika epitel enamel dalam disusun sehingga batas antara epitel enamel danodontoblas membentuk dentinoenamel junction. Gangguan dan penyimpangan dalam

    morfodifferensiasi menyebabkan bentuk dan ukuran yang abnormal dari gigi.2

    Sel perifer dari papila dental berdifferensiasi menjadi odontoblast yang akan

    membentuk dentin. Kantung gigi awalnya menunjukkan susunan sirkular dari seratnya

    menyerupai struktur kapsul dan nantinya ketika perkembangan akar berlanjut, akan

    berdifferensiasi menjadi serat periodontal. Pada tahap akhir dari tahap bell, bagian servikal

    dari organ enamel memberikan perkembangan ke akar epitel sheath of hertwig. Epitel enamel

    dalam dan luar akan bertemu pada pinggir dari zona junctional organ enamel yang disebut

    sebagai loop servikal.2

    4. Tahap AposisiAposisi adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi. Pertumbuhan

    aposisi dari enamel dan dentin adalah pengendapan yang berlapis-lapis dari matriks

    ekstraseluler. Pertumbuhan aposisi ditandai oleh pengendapan yang teratur dan berirama

    dari bahan ekstraseluler yang tidak mempunyai kemampuan sendiri untuk pertumbuhan

    yang akan datang.3

    5. Tahap KalsifikasiKalsifikasi terjadi dengan pengendapan garam-garam kalsium anorganik selama

    pengendapan matriks. Kalsifikasi dimulai selama pengendapan matriks oleh endapan darisuatu nidus kecil, selanjutnya nidus garam-garam kalsium anorganik bertambah besar

    http://www.doktergigikita.com/http://www.doktergigikita.com/http://www.doktergigikita.com/
  • 5/20/2018 WRAP UP

    4/23

    4

    oleh tambahan lapisan-lapisan yang pekat. Apabila kalsifikasi terganggu, butir kalsium

    individu di dalam dentin tidak menyatu, dan tertinggal sebagai butir kalsium dasar yang

    terpisah di dalam daerah matriks eosinofilik tersendiri yang tidak terkalsifikasi.3

    Aposisi dan Kalsifikasi

    www.doktergigikita.com

    6. Tahap Erupsi

    Erupsi gigi berhubungan erat dengan perkembangan akar. Setelah mahkota gigi

    terbentuk sempurna dan pembentukan email dan dentin mencapai bakal pertemuan

    sementum-email, maka dimulailah pembentukan akar gigi. Di sini organa email

    memegang peranan penting karena organa email membentuk selubung akar epitel dari

    Hertwig (Hertwigs epithelial root sheath) yang akan menentukan bentuk akar gigi dan

    merangsang pembentukan dentin. Selubung ini hanya terdiri dari epitel email dalam dan

    epitel email luar, tanpa stratum intermedium maupun stelata retikulum.4

    Selubung ini pada bagian apeks mempunyai bentuk seperti diafragma, yang

    disebut juga diafragma epitel. Pada gigi berakar satu, diafragma epitel mempunyai

    lubang tunggal, yang memandu pembentukan akar, saluran akar dan foramen apikal.

    Pada gigi berakar ganda, diafragma menonjol pada dua/tiga lubang. Pada gigi berakar

    banyak, diafragma epitel akan memandu pembentukan furkasi, akar, saluran akar dan

    foramen apikal.4

    Letak dari diafragma epitel relatif tetap selama pertumbuhan gigi. Proliferasi sel

    epitel tidak terjadi ke arah bawah, tapi ke arah mahkota gigi sehingga mahkota gigi akan

    terdorong naik. Sel-sel epitel ini merangsang sel-sel jaringan ikat pada papilla dentis

    untuk berdiferensiasi menjadi odontoblas dan membentuk dentin. Segera setelah selapisdentin terbentuk, selubung ini akan pecah akibat invasi sel-sel jaringan ikat pada sakus

    dentis. Hal ini memungkinkan sel-sel jaringan ikat itu berhubungan langsung dengan

    dentin dan berdiferensiasi menjadi sementoblas. Sementoblas kemudian meletakkan

    lapisan sementum pada permukaan dentin.4

    Pembentukan dan penghancuran selubung yang terjadi secara cepat ini

    mengakibatkan sukar untuk melihat selubung Hertwig dalam bentuk lapisan yang

    kontinu pada permukaan akar. Sisa-sisa selubung yang tidak hilang akan tampak sebagai

    pulau-pulau epitel pada membran periodontium dan disebut sisa-sisa epitel dari

    Malassez.4

    http://www.doktergigikita.com/http://www.doktergigikita.com/http://www.doktergigikita.com/
  • 5/20/2018 WRAP UP

    5/23

    5

    Berikut ini adalah faktor-faktor yang berperan dalam erupsi gigi :5

    a. Penambahan panjang akar gigi. Erupsi dimulai pada saat akar mulai terbentuk.

    Pemanjangan akar menyebabkan terjadinya penambahan jarak antara mahkota dan

    ujung akar yang sedang tumbuh. Bila ujung akar yang sudah tumbuh disangga oleh

    tulang di bawahnya maka mahkota gigi akan terdorong ke arah rongga mulut karenaterbentuknya tulang baru hasil aposisi yang diletakkan diantara ujung akar yang

    sedang berkembang dengan tulang penyangga dibawahnya.

    b. Pertumbuhan pulpa gigi selama foramen apikal masih terbuka lebar. Gigi-gigi

    bergerak dari soketnya seirama dengan denyutan arteri sehingga perubahan volume

    secara lokal dapat menghasilkan sedikit gerakan gigi. Mekanisme ini biasanya

    dipengaruhi oleh aktivitas hormonal yang mengatur baik tekanan darah maupun

    cairan jaringan.

    c. Deposisi sementum pada permukaan akar.

    d.

    Kontraksi sel-sel yang tersusun oblik pada ligamen periodontal juga dapat mendorong

    gigi dari soketnya

    e.

    Resorbsi tulang oleh sel-sel osteoklast pada pintu alveolus, sehingga jalan menjadilebih bebas.

    f. Pembentukan tulang baru secara aposisi oleh sel-sel osteoblast pada dinding alveolus.

    g.

    Penambahan tinggi dan pertumbuhan lapisan-lapisan gigi seperti tinggi ruang pulpa,

    dentin serta tulang di dasar alveolus yang terus bertambah sejak neonatus.

    h.

    Tekanan mastikasi dan tekanan otot yang disalurkan ke arah gigi.

    Pembentukan Akar4

    Pembentukan Akar Ganda4

  • 5/20/2018 WRAP UP

    6/23

    6

    Saat panjang akar telah tercapai, foramen apikal akan mengecil sesuai dengan

    lebar dari diafragma epitel dan dipersempit lagi dengan adanya perletakan dentin dan

    sementum pada apeks gigi. 4

    Pada proses pembentukan akar ini, juga dapat terbentuk saluran akar tambahan

    (accesory canal). Hal ini diakibatkan oleh adanya kerusakan pada selubung akar sehinggagagal dalam menginduksi pembentukan dentin pada tempat tersebut.4

    Kategori erupsi dapat dibedakan dalam tiga fase, yaitu :4

    a. Fase pra-erupsi

    Mulai pembentukan akar gigi dan gigi terdorong ke permukaan rongga mulut,

    masih dalam kubah tulang.

    b. Fase erupsi pra fungsional

    Pembentukan akar terus berjalan sampai dengan -2/3 bagian dan gigi menembus

    gingiva.

    c.

    Fase erupsi fungsional

    Bila gigi erupsi sudah mencapai gigi antagonisnya.

    Tabel Erupsi Gigi6

  • 5/20/2018 WRAP UP

    7/23

    7

    7. Atrisi dan Resorpsi

    Atrisi

    Atrisi adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyatakan hilangnya suatu substansi gigi

    secara bertahap pada permukaan oklusal dan proksimal gigi karena proses mekanis yangterjadi secara fisiologis akibat pengunyahan. Atrisi gigi ini dapat terjadi pada insisal, oklusal

    dan proksimal dari gigi. Atrisi sangat sering terjadi pada permukaan atas gigi akibat

    kebiasaan mengunyah yang salah dan kebiasaan menggerakkan gigi yang berulang-ulang.

    Selain itu gangguan ini dapat pula disebabkan oleh kebiasaan mengisap tembakau, menggigit

    kuku, mengunyah sirih, atau menggunakan tusuk gigi yang berlebihan. Penyebab lainnya

    dalah kebiasaan yang disebut bruxism, yaitu menggeser-geser gigi atau mengerat-ngerat gigi

    sehinngga terdengar bunyi yang mengilukan. Biasanya hal ini dilakukan tanpa disadari

    misalnya pada saat tidur. Juga kebiasaan mengkonsumsi makanan yang keras akan

    mempercepat terjadinya keausan.7

    Resorpsi

    Resorpsi adalah proses asimilasi bagian struktur yang dibentuk oleh organisme,

    dimana terjadi perusakan jaringan gigi yang telah mengalami demineralisasi oleh osteoklas.Kondisi ini berkaitan dengan proses fisiologis atau patologis dimana telah terjadi kehilangan

    jaringan seperti dentin, sementum atau tulang alveolar. Resorpsi dapat terjadi pada gigi

    sulung maupun gigi permanen. Berdasarkan resorpsi patologis menurut etiologinya terbagi

    atas dua tipe, yaitu resorpsi internal dan resorpsi eksternal, keadaan tersebut bergantung pada

    bagian permukaan gigi yang teresorpsi. Resorpsi internal ialah resorpsi yang berawal dari

    dalam gigi. Resorpsi ini merupakan suatu proses idiopatik dimana jaringan pulpa meresorpsi

    dinding saluran pulpa akibatnya bias terjadi perforasi, resorpsi yang terjadi lebih sering

    didapati pada gigi sulung dibandingkan pada gigi permanen dan dianggap sebagai bentuk

    reaksi yang tidak diinginkan.8

  • 5/20/2018 WRAP UP

    8/23

    8

    Resorpsi internal jarang terjadi, namun dapat muncul pada setiap gigi, baik gigi yang

    telah direstorasi ataupun gigi yang bebas karies. Defeknya biasa terdapat dimana saja didalam

    saluran akar. Bila hal tersebut terjadi pada ruang pulpa dinamakan pink spot karena pulpa

    yang membesar terlihat melalui mahkota. Resorpsi akar eksternal adalah akibat inflamasi lesi

    periapikal, lamina duranya menghilang disekitar apeks.

    8

    LI 1.2 Periode

    Gigi Susu

    Ketika seorang ibu sedang mengandung, benih gigi susu atau gigi sulung telah mulaidibentuk ketika bayi di dalam kandungan itu berusia 1,5 sampai 2 bulan, sedangkan benih

    gigi permanen mulai dibentuk pada usia kehamilan adalah 8-9 bulan. 9

    Namundaripenelitian lain ada pula yang menemukan bahwa pada usia kehamilan 1,5

    bulan itu bak benih gigi susu maupun gigi dewasa sudah terbentuk. Benih-benih gigi itu

    masing-masing berada dalam satu kantongan (folikel) benih gigi yang berada di dalam

    kantongan baru mahkotanyasaja, akarnya belum terbentuk. Bila bayi tersebut lahir maka

    perlahan-lahan akan terbentuk akar gigi. Gigi susu atau gigi sulung terlebih dahulu.9

    Akar gigi tersebut tumbuh mulai dari leher gigi ke bawah (untuk rahang atas tentunya

    juga keatas). Sambil tumbuh tersebut ia mendorong mahkota itu kearah permukaan tulang

    rahang didalam ruang mulut. Sampai akhirnya pada waktu bayi berumur sekitar 6 bulan,

    PERIODE

    GIGI SUSU

    6 BULAN-30 BULAN

    GIGI CAMPURAN

    6 TAHUN-12 TAHUN

    GIGI PERMANENT

    6 TAHUN-21

    TAHUN

  • 5/20/2018 WRAP UP

    9/23

    9

    maka gigi akan ada yang mulai muncul di dalam rongga mulut. Keadaan tumbuhnya atau

    munculnya gigi di atas/luar gusi di dalam rongga mulut itu disebut erupsi.9

    Tentang waktu pertumbuhan gigi kadang-kadang terjadi perbedaan, umumnya bayi mulai

    tumbuh giginya ketika berumur 6 bulan. Tetapi adakalanya yang tumbuh erupsipada usia

    9 bulan. Itu bukan berarti bayi yang tumbuh giginya pada usia 6 bulan lebih pintar. Tentutidak demikian. Hal itu biasa saja, dan juga bukan berarti yang gigi susunya mula itumbuh

    erupsi usia 9 bulan itu, kurang sehat, tidak. Keduanya samasaja, yang pertama kali

    tumbuh adalah dua gigiseri pertama bawah disusul dua gigi seri atas. Setelah itu dua gigi

    seri sampingnya atas dan bawah boleh dikatakan bersamaan. Gigi geraham pertama lebih

    dulu tumbuhnya dari pada gigi taring.9

    Lengkapnya lihat tabel di bawah ini:

    pdgicabwngr.blogspot.com

    www.studiodentaire.com

    Pada umur antara 2,5 3 tahun maka lengkaplah gigisulung itu sebanyak 20 buah.Dengan demikian sejak umur ini anak tersebut sudah siap mengunyah makanan dengan

    sempurna dari pada sebelumnya. Jadi timbulnya gigi di dalam mulut itu tidak berurutan,tetapiberselang-seling sesuai dengan fungsi dari gigi itu sendiri terhadap pencernaan di

  • 5/20/2018 WRAP UP

    10/23

    10

    dalam tugas pengunyahan sesuai dengan usia bayi atau anak terhadap kemampuan

    seluruh alat pencernaan terhadap sifat kekerasan bahan makanan yang dimakan.9

    Gigi CampuranMasa gigi bercampur dimulai saat molar pertama permanen muncul di dalam mulut,

    biasanya sampai gigi sulung terakhir tanggal. Ini terjadi pada umur 11 atau 12 tahun.Gigi permanen di rahang maksila tahapan erupsinya berbeda dari mandibula. 9

    Urutan erupsi gigi maksila adalah :10

    a. Molar pertama

    b.

    Insisif central

    c. Insisif Lateral

    d.

    Premolar pertama

    e. Premolar KeduaKaninus

    f. Molar Kedua dan

    g.

    Molar Ketiga.

    Urutan erupsi gigi mandibula adalah :10

    a.

    Molar pertama

    b. Insisif central

    c.

    Insisif Lateral

    d. Kaninus

    e. Premolar Pertama

    f. Premolar Kedua

    g. Molar Kedua

    h. Molar Ketiga

    Sejak tidak adanya premolar pada masa gigi sulung, molar sulung langsung

    digantikan oleh premolar permanen. Jika banyak gigi sulung hilang sebelum gigi

    permanen siap untuk menggantikannya, beberapa gigi posterior bergeser kedepan dan

    menyebabkan hilangnya space dalam rongga mulut. Ini mungkin disebabkan oleh gigi

    yang berjejalan atau berdesakan atau bisa juga karena kesalahan letak dari erupsi gigi

    permanen dan biasanya berlanjut menjadi maloklusi. Orthodontic adalah pengobatan yang

    diperlukan untuk keadaan ini pada individu yang menginginkan gigi yang rata dan rapi.10

    Gigi Permanent

    Gigi sulung tersebut akan bertahan sampai umur 6 tahun. Sesuai dengan kemampuanalat pencernaan makanan anak yang makin meningkat umurnya maka sejak umur 6 tahun

    itu mulai terjadilah pergantian-pergantian gigi dari gigi sulung ke gigi dewasa (periode

    campuran). Pergantian dari gigi sulung ke gigi dewasa ini pun tidak berurutan mulai dari

    gigi seri pertama, kedua dan seterusnya sampai ke belakang, namun juga berselang-

    seling. Berikut adalah jadwal erupsi gigi-gigi itu.11

    Jadwal pergantian / masa erupsi gigi dewasa atau gigi tetap:11

    Gigi rahang atas:

    1. Gigi seri pertama umur 7-8 tahun

    2.

    Gigi seri kedua umur 8-9 tahun3. Gigi taring umur 11-12 tahun

  • 5/20/2018 WRAP UP

    11/23

    11

    4. Gigi premolar satu umur 10-11 tahun

    5.

    Gigi premolar dua umur 10-12 tahun

    6. Gigi molar satu umur 6-7 tahun

    7.

    Gigi molar dua umur 12-13 tahun

    8. Gigi molar tiga umur 17-21 tahun

    Gigi rahang bawah:

    1. Gigi seripertama umur 6-7 tahun

    2.

    Gigi serikedua umur 7-8 tahun

    3. Gigi taring umur 9-10 tahun

    4. Gigi premolar satu umur 10-12 tahun

    5. Gigi premolar dua umur 11-12 tahun

    6.

    Gigi molar satu umur 6-7 tahun

    7. Gigi molar dua umur 11-13 tahun

    8. Gigi molar tiga umur 17-21 tahun

    Rahang atas dan bawah gigi orang dewasa10

    pdgicabwngr.blogspot.com

  • 5/20/2018 WRAP UP

    12/23

    12

    Tabel waktu pembentukan email pada gigi sulung dan gigi permanent sebagai

    berikut:

    pdgicabwngr.blogspot.com

    Tabel perkembangan kronologis gigi sulung dan gigi permanent :

  • 5/20/2018 WRAP UP

    13/23

    13

    dentosca.wordpress.com

    Waktu penting bagi erupsi gigi berikut ini : 11

    1. Edentulus

    Dari lahir hingga kurang lebih 6 bulan: tidak terlihat adanya gigi dalam rongga mulut

    2. Hanya terdapat gigi sulung

    Usia 6 bulan hingga 2 tahun (kurang lebih): seluruh gigi sulung mulai erupsidalam rongga mulut dalam periode ini

    Usia 2 hingga 6 tahun (kurang lebih): ke-20 gigi sulung sudah muncul; belum

    terlihat adanya gigi permanen dalam rongga mulut

    3.

    Gigi Campuran Usia kurang lebih 6 tahun: gigi permanen mulai muncul, berawal dengan gigi

    molar pertama (disebut juga gigi molar 6 tahun) di sebelah distal gigi molar

    keduasulung. Kemudian diikuti dengan hilangnya gigi insisif sentral bawah, yang

    digantikan dengan segera oleh gigi sentral permanen.

    Usia 6 hingga 9 tahun: kedelapan gigi insisif permanen menggantikan gigi insisifsulung yang telah terlepas.

    Usia 9 hingga 12 tahun: keempat gigi kaninus permanen dan kedelapan premolar

    menggantikan gigi kaninus dan molar sulung.

    Usia 12 tahun: molar kedua (disebut juga gigi molar 12 tahun) muncul distal dari

    gigi molar pertama permanen.

  • 5/20/2018 WRAP UP

    14/23

    14

    4. Hanya terdapat gigi permanen

    Setelah usia 12 tahun: erupsi gigi molar kedua, terlihat ke-28 gigi permanen dalamrongga mulut, danseluruh gigisulung telah hilang tergantikan.

    Usia 17 hingga 21 tahun: molar ketiga (jika ada) muncul.

    Lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel dibawah ini :11

    No Periode Usia Keterangan

    1 Edentulus Dari lahir hingga 6 bulanBelum terlihat ada gigi di

    rongga mulut

    2Hanya terdapat gigi

    sulung 6 bulan hingga 2 tahun

    (kurang lebih)

    Seluruh gigi sulung sudah

    mulai erupsi

    2 hingga 6 tahun (kuran

    lebih)

    Ke-20 gigi sulung sudahmuncul; belum terlihat ada gigi

    permanen

    3 Gigi Campuran 6 tahun

    Gigi molar satu permanen

    muncul di sebelah distal gigi

    desidui molar kedua; kemudian

    gigi insisif sentral bawah

    tanggal, digantikan oleh gigi

    sentral permanen

    6 hingga 9 tahun

    Kedelapan gigi insisif

    permanen menggantikan

    gigisulung yang sudah terlepas

    9 hingga 12 tahun

    Keempat gigi kaninus

    permanen dan kedelapan

    premolar menggantikan gigi

    kaninus dan molar sulung

    12 tahun Molar kedua muncul

    4Hanya terdapat gigi

    permanen Setelahusia 12 tahun

    Ke-28 gigi permanen sudah

    tumbuh, tidak ada lagi gigi

    sulung

    17 hingga 21 tahun Molar ketiga (jik aada) muncul

  • 5/20/2018 WRAP UP

    15/23

    15

    LI 1.3 Faktor-Faktor

    Faktor lokal:2, 12

    1. Mukosa gingiva yang menebal.

    2.

    Kehilangan ruangan akibat tanggal dini gigi susu.3. Posisi abnormal, biasanya ditemukan pada gigi molar tiga bawah dan kaninus rahang

    atas.

    4.

    Gigi berjejal, ruang yang tidak cukup merupakan faktor penyebab umum kelambatan

    erupsi, terutama gigi molar tiga rahang bawah.

    5.

    Gigi berlebih yang menempati ruang untuk gigi normal.

    6. Kista dentigerus yang menyebabkan pergeseran dan mencegah gigi untuk erupsi.

    7.

    Retensi gigi susu.

    8. Resorpsi akar gigi susu yang lambat akibat infeksi periapeks, meskipun jarang terjadi

    dapat menghalangi erupsi gigi tetap.

    9.

    Jarak gigi ke tempat erupsi.

    10.

    Malformasi gigi.11.

    Persistensi gigi desidui.

    12. Trauma terhadap benih gigi.

    13.

    Gigi sulung yang tanggal sebelum waktunya.

    Faktor sistemik:2,12

    1. Faktor genetik

    Faktor genetik dapat mempengaruhi kecepatan waktu erupsi gigi. Faktor genetik

    mempunyai pengaruh terbesar dalam menentukan waktu dan urutan erupsi gigim

    termasuk proses kalsifikasi. Pengaruh faktor genetik terhadap erupsi gigi adalah

    sekitar 78%.

    2. Faktor nutrisi

    Agar nutrisinya cukup, seseorang harus mendapat beberapa zat gizi penting

    karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Salah satu moneral yang

    bermanfaat untuk kesehatan gigi adalah flouride.

    Flouride dan karies gigi adalah dua masalah potensial yang berkaitan dengan nutrisi

    yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi. Flouride tergabung ke dalam gigi yang

    sedang terbentuk, termasuk ditahap-tahap awal perkembangan.

    Adapun pengaruh gizi terhadap tulang yang dapat berdampak secara tidak

    langsung terhadap gigi, yaitu kalsium. Keterlambatan waktu erupsi gigi dapatdipengaruhi oleh faktor kekurangan nutrisi, seperti vitamin D dan gangguan kelenjar

    endokrin.

    Makanan sangat berpengaruh terhadap gigi dan mulut, pengaruh ini dibagi 2 yaitu:

    a. Isi makanan yang menghasilkan energi

    Misalnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin serta mineral-mineral. Unsur-unsur

    tersebut diatas berpengaruh pada masa pra-erupsi serta pasca erupsi dari gigi

    geligi.

    b. Fungsi mekanis makanan yang dimakan

    Makanan-makanan yang bersifat membersihkan gigi.

  • 5/20/2018 WRAP UP

    16/23

    16

    3. Pengaruh hormonal

    Waktu erupsi gigi anak perempuan lebih cepat dibandingkan dengan anak laki-laki

    disebabkan faktor hormon yaitu estrogen yang berperan dalam pertumbuhan dan

    perkembangan pada waktu anak perempuan mencapai pubertas.

    4.

    Faktor penyakitGangguan pada erupsi dapat disebabkan oleh penyakit sistemik dan beberapa sindrom

    sepertiDown syndrome, Cleidocranial dysostosis,Hypothyroidism,Hypopituitarism.

    LO 2 Memahami dan Menjelaskan Kelainan- Kelainan

    LI 2.1 Kelainan Tumbuh Kembang Gigi

    Anomali gigi dapat diklasifikasikan berdasarkan:4

    1.

    Anomali jumlah:4

    a. Hipodonsia

    Kegagalan perkembangan satu atau dua benih gigi relatif umum terjadi dan sering kali

    bersifat herediter. Ada beberapa sindrom yang disertai hipodonsia yang paling umum adalah

    sindrom down (mongolisme).

    Hipodonsia 2 2 (15 thn). Dirawat dengan bridge

    dianaherpika.blogspot.com

    b.

    Anodontia ( tidak tumbuhnya gigi)

    Kegagalan perkembangan seluruh gigi (anodonsia) jarang ditemukan, anodonsia

    berkaitan dengan penyakit sistemis, displasia ektodermal anhidrotik herediter yang

    merupakan suatu kelainan perkembangan ektodermal dan umumnya diturunkan sebagai sex-linked.Anodonsia mempunyai dampak terhadap perkembangan psikologis karenan adanya

    penyimpangan estetis yang ditimbulkannya dan menyebabkan gangguan pada fungsi

    pengunyahan dan bicara.

    Penderita Anodontia

    dianaherpika.blogspot.com

  • 5/20/2018 WRAP UP

    17/23

    17

    c. Gigi berlebih (supernumerary teeth)

    Gigi yang berkembang dalam jumlah lebih dari normal. Gigi berlebih umum ditemukan

    sebagai akibat perkembangan berlebih dari dental lamina dengan penyebab yang tidak

    diketahui. Gigi supernumerari dapat ditemukan pada setiap rahang. Berdasarkan lokasinya

    gigi berlebih dapat dibagi yaitu : Mesiodens

    Lokasinya di dekat garis median diantara kedua gigi insisivus sentralis terutama pada

    gigi tetap rahang atas. Jika gigi ini erupsi biasanya ditemukan di palatal atau diantara

    gigi-gigi insisivus sentralis dan paling sering menyebabkan susunan yang tidak teratur

    dari gigi-gigi insisivus sentralis. Gigi ini dapat juga tidak erupsi sehingga

    menyebabkan erupsi gigi insisivus satu tetap terlambat, malposisi atau resobsi akar

    gigi gigi insisivus didekatnya.

    Laterodens

    Laterodens berada di daerah interproksimal atau bukal dari gigi-gigi selain insisivus

    sentralis.

    DistomolarLokasinya di sebelah distal gigi molar tiga.

    Gigi mesio dens rahang atas Gigi para molar rahang atas

    2. Anomali besar:4

    a. Mikrodonsia

    Gigi yang memiliki ukuran lebih kecil daripada ukuran normal, dimana gigi tersebut

    terdapat gigi yang normal.

    dentias.blogspot.com

  • 5/20/2018 WRAP UP

    18/23

    18

    b. Makrodonsia

    Gigi yang memiliki ukuran lebuh kecil daripada ukuran normal, terdapat dirahang

    normal dan tidak berlaku pada kasusu mikrognation (rahang kecil) dengan gigi

    ukuran normal.

    dentalsolutionlilianmeneguetti.blogspot.com

    3.

    Anomali bentuk:4

    a. Germinasi (gigi terbelah):

    Gigi yang besar karna satu benih gigi berkembang membentuk dua gigi. Gigi kembar

    ini biasanya menyebabkan terpisahnya mahkota gigi secara menyeluruh atau sebagian

    melekat pada satu akar dengan satu saluran akar.

    b.

    Fusi

    Gigi yang besar (makrodonsia) dengan satu mahkota besar yang terdiri atas persatuan

    mahkota-mahkota dan akar-akar. Akar umumnya memiliki dua saluran akar karena

    satu gigi dibentuk oleh dua benih gigi yang terpisah.

    c. Dens invaginatus (denss in dente)

    poliferasi epitel odontogenetik yang termasuk kedalam papila gigi.

    Kelainan dalam Bentuk Tabel:13

    Gangguan Tahap dan

    deskripsi

    Faktor etiologi Ramifikasi klinis

    Anodontia Tahap inisiasi

    kehilangan satu atau

    beberapa gigi

    Herediter, disfungsi

    endokrin, penyakit

    sistemik, terpapar

    radiasi yang

    berlebihan

    Dapat menyebabkan

    gangguan pada oklusi dan

    masalah estetis. Dapat

    membutuhkan gigi tiruan

    penuh atau sebagian dan

    atau implan untuk

    menggantikan gigi

    Gigi supernumerari Tahap inisiasi

    perkembangan dari

    satu atau lebih gigi

    berlebih

    herediter Terjadi umumnya

    diantara sentral maksila,

    distal atau molar ketiga,

    dan bagian premolar.

    Dapat menyebabkan

  • 5/20/2018 WRAP UP

    19/23

    19

    crowded, kegagalan

    dalam erupsi normal,

    gangguan oklusi.

    Makrodonsia/mikrod

    onsia

    Bud stageukuran

    gigi yang abnormal

    (besar/kecil)

    Hereditar dalam

    bentuk yang

    terlokalisir. Fungsi

    endokrin bagus

    Umumnya terjadi pada

    insisivus lateral maksila

    permanen dan molar

    ketiga

    Dens in dente Cap stageorgan

    enamel invaginasi ke

    dalam papila dental

    Herediter Umumnya terjadi pada

    insisivus lateral maksila

    permanen. Dapat

    memiliki pit lingual yang

    dalam dan memerlukan

    perawatan endodonti

    Geminasi Cap stagesatu

    benih membelah

    menjadi dua

    Herediter Gigi berakar satu yang

    besar dengan satu pulpa

    dan mengalami twinning

    di mahkota. Dapat

    menyebabkan masalah

    penampilan dan ruang.

    Fusi Cap stage

    gabungan dari dua

    benih gigi yang

    berdekatan

    Tekanan dalam satu

    area

    Tampak seperti satu gigi

    yang besar yang memiliki

    dua pulpa. Terdapat

    jumlah gigi yang kurang

    yang menyebabkan

    masalah penampilan dan

    ruang.

  • 5/20/2018 WRAP UP

    20/23

    20

    Hipoplasia enamel Tahap aposisi dan

    maturasi

    perkembangan yang

    salah dari enameldari gangguan yang

    melibatkan

    ameloblast

    Lokal, sistemik,

    herediter

    Dapat menyebabkan

    perubahan warna intrinsik

    pada enamel dan pitting.

    Kemungkinan terjadiperubahan ketebalan

    enamel. Dapat

    menyebabkan masalah

    fungsional dan estetis.

    LI 2.2 Memahami dan Menjelaskan Kelainan Erupsi Gigi

    Kelainan erupsi (natal teeth)4

    Banyak istilah yang digunakan untuk menerangkan gangguan waktu erupsi gigi sulung

    yang erupsi sebelum waktunya, seperti istilah gigi kongenital, gigi fetal, gigi predesidui atau

    gigi precoks. Massler dan Savara (1950) menggunakan istilah gigi natal dan neonatal.

    Definisi Gigi Natal adalah gigi yang telah erupsi/telah ada dalam mulut pada waktu bayi

    dilahirkan. Definisi Gigi Neonatal adalah gigi yang erupsi selama masa neonatal yaitu dari

    lahir sampai bayi berusia 30 hari. Erupsi normal gigi insisivus sulung bawah dimulai pada

    usia 6 bulan, jika gigi sulung erupsi semasa 3-6 bulan kehidupan disebut gigi predesidui. Gigi

    ini merupakan gigi sulung yang erupsinya prematur, jadi tidak termasuk gigi supernumerary

    atau gangguan pertumbuhan lainnya.

    Etiologia. Posisi benih yang superfisial (dekat ke permukaan)

    b. Bertambahnya proses erupsi gigi selama atau setelah anak mengalami demam.

    c. Keturunan

    d. Akibat sifilis kongenital

    e. Gangguan kelenjar endokrin

    f.

    Defisiensi makanan

    Gigi natal ( ; 2 hari)

    Erupsi Ektopik Gigi Molar Pertama Tetap14

    Yaitu erupsinya gigi molar pertama tetap yang keluar dari posisinya dilengkung

    rahang, mendorong molar dua sulung sehingga terjadi resorpsi sebagian atau

    seluruhnya dari molar dua sulung. Resorpsi terjadi di sebelah distal molar sulung.

  • 5/20/2018 WRAP UP

    21/23

    21

    Faktor-Faktornya Meliputi :14

    a.

    Faktor lokal

    Ukuran gigi sulung dan gigi tetap lebih besar dari normal

    Ukuran gigi molar dua sulung dan gigi molar satu tetap lebih besar dari normal

    Ukuran rahang lebih kecil dari normal

    Angulasi/jalan erupsi molat satu tetap tidak normal

    Erupsi dini molar satu tetap

    Kurangnya pertumbuhan tulang pada regio tuberositasb. Faktor Herediter

    Erupsi ini ternyata sering dijumpai diantara saudara kandung dibanding populasi

    umum akibat yang ditimbulkan. Pada awalnya pasien tidak mempunyai keluhan,

    namun bila proses ini terus berlanjut sehingga resobsi akar gigi tetangganya semakin

    parah, dapat menyebabkan infeksi pulpa. Akibatnya pasien akan merasa sakit dan

    tidak enak.

    Erupsi gigi tetap yang tertunda Meskipun keterlambatan erupsi gigi dapat

    dihubungkan dengan keadaan tertentu misalnya sindrome down, keterlambatan erupsigigi yang terlokalisir lebih sering pada gigi tetap dibandingkan gigi sulung.

    Beberapa penyebabnya :14

    1.

    Gigi Insisivus

    Disebabkan resorpsi yang terlambat dari gigi insisivus sulung akibat trauma atau

    kematian pulpa, dilaserasi mahkota gigi yang akan erupsi, dens supernumerari yang

    berada dijalan gigi yang akan erupsi atau disebabkan kehilangan gigi sulung yang dini

    sehingga terjadi penebalan jaringan dan gigi sukar erupsi.

    2. Gigi Kaninus

    Disebabkan jalur erupsi gigi kaninus tidak sebagaimana mestinya, mengalami

    penyimpangan. Sering terjadi pada rahang atas.3. Gigi premolar

    Adanya impaksi (tekanan) kearah gigi-gigi lain disebabkan angulasi abnormal

    (sehingga gigi yang akan erupsi mengalami penyimpangan). Dapat juga disebabkan

    gigi berjejal, resobsi yang terlambat dari gigi molar sulung atau terpendamnya molar

    sulung sehingga premolar tidak dapat erupsi.

    4. Gigi Molar

    Adanya impaksi kearah lain.

    5. Ankylosis teeth

    Suatu kondisi dimana akar gigi menyatu dengan tulang alveolar disekitarnya.

    Etiologinya adalah Adanya infeksi (abses) atau rangsangan kronis pada jaringan yang

    mengelilingi akar gigi.6. Persistensi

    Suatu kondisi dimana gigi sulung tidak tanggal, sementara benih gigi permanen

    sudaherupsi (terjadi penumpukan).

    7. Dilaceration

    Suatu kondisi dimana bentuk gigi bengkok atau melengkung akibat penggunaan

    pertumbuhan pada waktu proses pembentukan dan pertumbuhan gigi.

  • 5/20/2018 WRAP UP

    22/23

    22

    LO 3 Memahami dan Menjelaskan Persistensi

    LI 3.1 Etiologi Persistensi

    Persistensi gigi adalah suatu keadaan gigi susu masih berada di mulut / belum lepas,

    tetapi gigi tetap yang akan menggantikannya sudah tumbuh. Pada keadaan persistensi,terkadang gigi susu juga tidak goyang. Hal ini bisa kita temukan pada gigi mana saja, tetapi

    seringkali orang tua menemukan gigi depan rahang bawah yang terlihat bertumpuk.15

    sutarlidentalhealthy.blogspot.com

    Beberapa faktor penyebab persistensi pada gigi yaitu: 15

    Resorpsi akar gigi susu yang lambat Hal ini bisa dikarekanakan gangguan nutrisi,

    hormonal atau gigi berlubang besar dengan indikasi perawatan saraf yang tidakdirawat.

    Posisi abnormal benih gigi tetap / arah tumbuh gigi tetap tidak searah dengan arah

    tumbuh gigi susu yang akan digantikannya.

    Ketidakcukupan tempat bagi gigi tetap yang akan tumbuh menggantikan gigi susu.

    Dengan demikian gigi tetap mengarah kepada tempat yang kosong, bisa di depan atau

    belakang gigi susunya.

    LI 3.2 Fisiologi

    Mekanisme persistensi dilihat dari factor penyebab persistensi tersebut seperti faktorhormonal seperti gigi geligi anak perempuan yang kebanyakan lebih mudah terkena

    persistensi dibanding gigi geligi anak laki-laki selain itu persistensi pada umumnya juga

    diderita anak-anak dengan berat badan yang lebih berat dibanding anak yang lebih kurus.

    Mekanisme persistensi juga dipengaruhioleh faktor luar misalnya kurang sadarnya seorang

    anak atau orang tua anak untuk segera mencabut gigi anak yang memiliki tanda-tanda akan

    tanggal sehingga gigi permanen mengalami maloklusi.15

    LI 3.3 Dampak yang Ditimbulkan15

    Estetik tidak bagus

    Berkurangnya fungsional gigi

    Mastkasinya tidak sempurna

  • 5/20/2018 WRAP UP

    23/23

    23

    Meningkatkan terkena karies karena susah dibersihkan

    Menumpuknya plaque dan kalkulus

    LI 3.4 Cara Mengatasi15

    Mencabut gigi sulung Pada saat gigi permanen erupsimengalami mal oklusi sebaiknya melakukan perawatan

    ortodontik, karenamaloklusi dapat menyebabkan posisi kontak gigi yang tidak baik

    serta gangguan antar rahang atas dan bawah.