18
Winarni, S. Kep., Ns. MKM

Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Winarni, S. Kep., Ns. MKM

Page 2: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Konsep dan prinsip “Patient safety” Patient Safety adalah isu terkini, global, penting (high profile), dalam Pelayanan RS, (2000) WHO memulai Program Patient Safety th 2004 : “Safety is a fundamental principle of patient care and a critical component of quality management.” (World Alliance for Patient Safety, Forward Programme WHO,2004) KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KKP- RS) dibentuk PERSI, pd tgl 1 Juni 2005 MENTERI KESEHATAN bersama PERSI & KKP-RS telah mencanangkan Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit pd Seminar Nasional PERSI tgl 21 Agustus 2005,

Page 3: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Keselamatan Pasien diatur dlm :

- UU No. 29 Tahun 2004 Ttg Praktik

Kedokteran, Pasal 2.

- UU No. 36 Tahun 2009 Ttg Kesehatan,

Pasal 5 (2), Pasal 19, Pasal 54.

- UU No. 44 Tahun 2009 Ttg Rumah Sakit,

Pasal 13 (3), Pasal 32 (e),(n) dan Pasal 43.

- Permenkes No.1691 Thn 2011 Ttg

Keselamatan Pasien.

Tujuan “Patient safety” adalah

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS

2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakat; 3. Menurunnya KTD di RS

4. Terlaksananya program-program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan KTD.

Page 4: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Tujuan “Patient safety” adalah 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS

2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakat;

3. Menurunnya KTD di RS

4. Terlaksananya program-program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan KTD.

Page 5: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit

adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman,dan

diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera.

Termasuk di dalamnya: mengukur risiko;

identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap

pasien; pelaporan dan analisis insiden;

kemampuan untuk belajar dan

menindaklanjuti insiden serta menerapkan

solusi untuk mencegah, mengurangi serta

meminimalkan risiko.

Page 6: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Gerakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit dicanangkan oleh Menteri Kesehatan pada Seminar Nasional PERSI pada tanggal 21 Agustus 2005, di Jakarta Convention Centre Jakarta.

Bulan Agustus 2005 Departemen Kesehatan R.I.

mencanangkan Gerakan Moral Nasional Keselamatan Pasien di Rumah Sakit (GMN-KPRS) sebagai tonggak awal bagi penerapan patient safety di Indonesia

Page 7: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial
Page 8: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Insiden adalah setiap kejadian yg tidak disengaja

dan kondisi yg mengakibatkan

atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dpt

dicegah pd pasien, terdiri dari Kejadian Tidak

Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian

Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera.

Page 9: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.

Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.

Page 10: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.

Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden.

Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius.

Page 11: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Komponen pasien safety 1. Identifikasi pasien dengan benar

2. Tingkatkan komunikasi efektif

3. Tingkatkan keamanan untuk pemberian obat yang berisiko tinggi

4. Eliminasi salah sisi, salah pasien, salah prosedur operasi

5. Reduksi risiko infeksi nosokomial

6. Reduksi risiko pasien cedera dari jatuh

Page 12: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Sasaran Keselamatan Pasien meliputi

tercapainya bbrp hal :

a. Ketepatan identifikasi pasien;

b. Peningkatan komunikasi yang efektif;

c. Peningkatan keamanan obat yang perlu

diwaspadai;

d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,

tepat-pasien operasi;

e. Pengurangan risiko infeksi terkait

pelayanan kesehatan;

f. Pengurangan risiko pasien jatuh.

Page 13: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Langkah langkah pelaksanaan “Patient safety” (RS Propinsi, Kab.,Puskesmas)

1. membangun kesadaran akan nilai keselamatan

pasien;

2. memimpin dan mendukung staf;

3. mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;

4. mengembangkan sistem pelaporan;

5. melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;

6. belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien;

7. mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien.

Page 14: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

a. Di Rumah Sakit 1. Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien

Rumah Sakit, dengan susunan organisasi sebagai berikut: Ketua: dokter, Anggota: dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.

2. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden

3. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia

4. Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.

5. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan.

Page 15: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

b. Di Provinsi/Kabupaten/Kota 1. Melakukan advokasi program keselamatan pasien

ke rumah sakit-rumah sakit di wilayahnya

2. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit.

3. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit

Page 16: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

c. Di Pusat 1. Membentuk komite keselamatan pasien Rumah

Sakit dibawah Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia

2. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

3. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan.

4. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatanpasien.

Page 17: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Standar Keselamatan Pasien 1. Hak pasien.

2. Mendidik pasien dan keluarga.

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan.

4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.

6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien.

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.

Page 18: Winarni, S. Kep., Ns. MKMstikes-istara.ac.id/upload/files/Management Patient Safety.pdf · KTC adalah insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera. Kondisi Potensial

Kriteria monitoring dan evaluasi “Patient safety” MONITORING DAN EVALUASI a. Di Rumah sakit Pimpinan Rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi pada unit-

unit kerja di rumah sakit, terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja

b. Di propinsi Dinas Kesehatan Propinsi dan PERSI Daerah melakukan monitoring

dan evaluasi pelaksanaan Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit di wilayah kerjanya

c. Di Pusat 1. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan monitoring

dan evaluasi pelaksanaan Keselamatan Pasien Rumah Sakit di rumah sakit-rumah sakit

2. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu kali.