Upload
fatimatuz-zahroh
View
119
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Fisiologi Sistem tubuh II
Citation preview
5/28/2018 Vital Sign
1/25
1
BAB I
DASAR TEORI
Tanda-tanda vital/vital sign merupakan indikator dari status kesehatan
(menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural & endokrin tubuh).
Pengukuran tandatanda vital memberikan data dasar untuk mengetahui respon terhadap
stress fisiologi / psikologi, respon terapi medis & keperawatan, perubahan fisiologis. Hal
ini sangat penting sehingga disebut TANDA VITAL. Tanda-tanda vital utama meliputi
empat tanda utama, yaitu :
1. Tekanan darah
2. Denyut nadi (kecepatan, irama, kualitas)
3. Pernafasan (kecepatan, kedalaman dan irama)
4. Suhu tubuh
5. Berat Badan (BB) serta Tinggi Badan (TB)
A. Pengukuran Tekanan DarahTekanan darah merupakan tenaga yang digunakan oleh darah dalam
setiap satuan daerah diding pembuluh darah. Tekanan darah tergantung pada
luaran kardiak, volume darah yang diejeksi oleh ventrikel permenit, dan tahanan
pembuluh darah perifer. Kecepatan jantung, kontraktilitas dan volume darahtotal,
yang tergantung pada kadar natrium, mempengaruhi luaran jantung (cardiac
output). Viskositas darah arteri dan elastisistas dinding mempengaruhi tahanan
pembuluh darah vaskular.
Tekanan darah mempunyai dua komponen: sitolik dan diastolik. Tekanandarah sistolik menggambarkan tekanan maksimum pada arteri ketika kontraksi
ventrikel kiri (atau sistol), dan diatur oleh volume stroke (atau volume darah yang
dipompa keluar pada setiap denyut jantung). Tekanan darah diastolik adalah
tekanan saat istirahat yaitu tekanan dari darah antar kontraksi ventrikel atau dapat
dikatakan tekanan paling rendah ketika jantung istirahat dan sedang terjadi
pengisian darah. Satuan darah adalah mmHg (millimeter air raksa).
5/28/2018 Vital Sign
2/25
2
Tujuan obyektif utama mengidentifikasi, memberikan terapi dan
memantau tekanan darah pasien adalah untuk menurunkan resiko penyakit
kardiovaskuler serta angka kesakitan dan kematian yang terkait. Oleh karena itu,
pengukuran tekanan darah yang akurat sangat penting, karena pengukuran ini
menjadi dasar keputusan klinis yang vital, misalnya untuk menyesuaikan terapi
antihipertensi untuk pasien.
Pada dasarnya cara pengukuran tekanan darah ada dua macam, yaitu :
a. Cara langsung
Merupakan cara pengukuran yang paling tepat untuk menentukan tekanan
darah, yaitu dengan menggunakan jarum atau kanula yang dimasukkan ke dalam
pembuluh darah untuk dihubungkan dengan monometer.
b. Cara tak langsung
Menggunakan alat manometer. Macam manometer bermacam-macam
seperti : tensimeter terbuka (tensimeter air raksa); tensi meter tertutup
(sphygmomanometer/tensimeter pegas); tensimeter pegas/elektrik. Tensimeter
terdiri dari manset hawa, pompa karet, skrup, klep dan manometer air raksa
(manometer terbuka) atau manometer anaeroid (manometer tertutup). Selain cara
tersebut, cara pengukuran tidak langsung dapat pula digunakan tensimeter
elektronik/digital, yang dapat dipasang dip aha, lengan atas, pergelangan tangan,
kepala atau di jari tangan.
Lazimnya pengukuran dilakukan pada A. Brachialispada lengan atas atau
A.Femoralis pada tungkai atas. Panjang manset di syaratkan selebar kira-kira 2-3
lingkar bagian tersebut. Teknik pengukuran dengan manometer ada dua cara,
yaitu :
a. Palpasi, hanya dapat menentukan systole.
b. Auskultasi dengan bantuan stetoskop. Dengan cara ini dapat diukur
tekanan systole maupun diastole. Sedang pada tensimeter elektronik,
selain dapat mengukur systole dan diastole juga dapat mengukur
kontraksi jantung atau denyut nadi.
.
Tabel 1. Klasiifikasi Tekanan darah Pada Orang Dewasa
5/28/2018 Vital Sign
3/25
3
Kategori Sistole Diastole
Hipotensi < 90 mmHg < 60 mmHgOptimal < 120 mmHg < 80 mmHg
Normal < 130 mmHg < 85 mmHg
Normal tinggi 130139 mmHg 8589 mmHg
Stadium 1
(hipertensi ringan)
140159 mmHg 9099 mmHg
Stadium 2
(hipertensi sedang)
160179 mmHg 100109 mmHg
Stadium 3
(hipertensi berat)
180209 mmHg 110 - 119 mmHg
Stadium 4 > 210 mmHg > 120 mmHg
Keadaan tekanan darah yang lebih rendah dari normal disebut hipotensi
sedangkan tekanan darah lebih tinggi disebut hipertensi. Tekanan darah normal
dewasa muda adalah 120/80 mmHg (berdasarkan suatu konvensi nilai atas adalah
nilai tekanan systole dan nilai yang dibawah adalah tekanan diastole).
Faktorfaktor yang mempengaruhi tekanan darah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi
tekanan darah.
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi
terhadap aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah
meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka
makin tinggi tekanan darah.
5/28/2018 Vital Sign
4/25
4
- Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun
dan berusaha menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh
aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin vasokontriksi
perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah
karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh
O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur
emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah
B. Denyut Nadi (Heart Rate)
Denyut nadi adalah jumlah kontraksi jantung permenit. Ketika jantung
berdenyut. jantung memompa darah melalui aorta dan pembuluh darah perifer.
Pemompaan ini menyebabkan darah menekan dinding arteri, menciptakan
gelombang tekanan seiring dengan denyut jantung yang pada perifer terasa
sebagai denyut/detak nadi. Nadi merupakan salah satu indikator status sirkulasi.
Nadi diatur oleh sistem saraf otonom. Denyut nadi ini dapat diraba/palpasi untuk
menilai kecepatan jantung, ritme dan fungsinya. Pemeriksaan denyut nadi
meliputi irama dan kekuatan kontraksinya. Denyut nadi pada dewasa muda
normal adalah 60 - 100 kali per menit. Pengukuran yang paling tepat untuk denyut
nadi adalah Arteri karotis dan Arteri brakhialis karena lebih dekat dengan aorta
sehingga lebih kecil disortasinya. Denyut nadi ini dapat meningkat saat berolah
raga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun keatas pada umumnya
memiliki denyut nadi lebih cepat dari laki-laki. Olahragawan pada saat istirahat
dapat memiliki denyut mendekati 40 kali per menit. Keadaan ini dianggap normal
untuk olahragawan..
5/28/2018 Vital Sign
5/25
5
Faktor yang mempengaruhi nadi :
a)
Latihan fisik akan meningkatkan RR.b) Suhu meningkat maka nadi akan meningkat.
c) Emosi, nyeri akut dan ansietas meningkatkan stimulasi
simpatik,mempengaruhi frekuensi jantung.
d) Obat, Obat kronotopik positif (epineprin akan meningkatkan nadi).
e) Peradarahan, kehilangan darah akan meningkatkan stimulasi simpatik
sehingga meningkatkan nadi.
f) Perubahan postur tubuh, dari berbaring ke duduk kemudian berdiri akan
meningkatkan nadi.
g) Gangguan paru, penyakit mengakibatkan oksigenasi buruk sehingga nadi
meningkat.
C. Frekuensi Nafas
Respirasi/ pernafasan adalah jumlah pernafasan/ inspirasi per menit.
Pernafasan pada umumnya mempunyai kecepatan yang lebih rendah dan tidak
teratur dibandingkan denyut nadi, oleh karena itu prnhitungan frekuensi nafas
hendaknya dilakukan dalam satu menit untuk menghindari kesalahan. Selain
kecepatan/frekuensi nafas, dalam pemeriksaan nafas hendaknya diperhatikanpola-pola pernafasan (dada, perut, mulut, hidung), usaha nafas (berkaitan dengan
ada sumbatan atau tidak), penggunaan otot-otot tambahan, dan volume nafas
(pendek/dalam). Pengukuran dilakukan ketika orang coba dalam keadaan istirahat,
dengan menghitung berapa kali jumlah dada terangkat per menit. Jumlah respirasi
normal pada orang dewasa adalah 15-20 x/menit ketika istirahat. Kecepatan
rspirasi dapat meningkat pada kondisi demam, sakit atau kondisi kesehatan lain.
D. Suhu Tubuh
Untuk menjaga fungsi metabolisme normal, suhu tubuh secara umum
diatur oleh hipotalamus agar selalu berada pada rentang suhu yang sempit.
Produksi panas, yang terjadi sebagai bagian dari metabolisme dan ketika
berolahraga, diseimbangkan dengan hilangnya panas terutama melaui penguapan
keringat.
Pengukuran suhu tubuh merupakan bagian rutin pada hampir semua
penilaian klinis, karena dapat menggambarkan tingkat keparahan penyakit
5/28/2018 Vital Sign
6/25
6
(misalnya, infeksi). Suhu tubuh dapat dicatat dalam derajat Celcius atau derajat
Fahrenheit.
Suhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda. Suhu pada tubuh bagian dalam
adalah yang paling tinggi, dan semakin keluar semakin rendah. Selain itu, suhu
tubuh dapat terjadi variasi dalam sehari, yaitu mencapai 0,6oC (1oF), tertinggi
pada jam 8.00 - 11.00 dan terendah pada jam 4.00 - 6.00 pagi. Selain itu, suhu
seseorang dapat bervariasi tergantung pada jenis kelamin, aktivitas yang baru
dilakukan, konsumsi makanan dan minuman, saat siklus menstruasi, dll. Secara
normal suhu tubuh manusia adalah 36,5oC (97,8oF) - 37,2oC (99oF) sesuai dengan
The American Medical Association.
Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1. Melalui oral / mulut
Pengukuran suhu dapat dilakukan melalui rongga mulut dengan
thermometer klasik / air raksa atau dengan thermometer modern (thermometer
digital). Suhu oral = 36,8oC + 0,35oC (98,3 + 0,5oF)
2. Melalui rectal / anus
Pengukuran suhu dapat dilakukan melalui rectal / anus, menggunakan
thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu melalui anus normal adalah
37,2oC + 0,3oC (99,0 + 0,5oF). pengukuran suhu rectal cenderung 0,5oC + 0,7oF
lebih tinggi dari pemeriksaan melalui mulut.
3. Melalui aksial / ketiak
Pengukuran suhu dapat dilakukan melalui aksial / ketiak, menggunakan
thermometer air raksa digital. Pengukuran suhu dengan cara ini cenderung 0,6oC
(1oF) dibawah suhhu tubuh melalui mulut.
4. Melalui telinga
Pengukuran suhu dapat dilakukan melalui telinga, menggunakan
thermometer khusus yang biasa mencatat suhu tubuh dengan cepat melalui
silinder telinga. Pengukuran dengan cara ini dapat menunjukkan temperatur inti
tubuh (suhu organ-organ internal).
Suhu tubuh ini dapat berubah semakin atau semakin rendah. Perubahan
suhu yang semakin tinggi dapat disebabkan karena demam (fever). Demam adalah
5/28/2018 Vital Sign
7/25
7
suhu tubuh yang diatas normal (di atas 98,6oF per rektal). Hal ini disebabkan
karena adanya abnormal proses dalam tubuh. Perbedaan suhu tubuh ini sangat
tergantung pada macam penyakit yang mempengaruhinya. Sedang, perubahan ke
suhu lebih rendah disebut hipotermia (dibawah 95oF).
Pada wanita, sekresi progesterone pada saat ovulasi hingga saat menstruasi
mengakibatkan peningkatan suhu tubuh 0,5C. Olahraga yang sedang sampai
berat juga meningkatkan suhu tubuh.
Pada anak-anak, variasi suhu normal lebih lebar karena mekanisme
pengaturan panasnya masih belum matang. Sejalan dengan pertambahan usia,
suhu rata-rata tubuh menurun dari 37,2C (99,0F) pada anak-anak menjadi 37C
(98,6C) pada dewasa dan menjadi 36C pada orang lanjut usia.
E. Berat dan Tinggi Badan
Tinggi badan seseorang menunjukkan latar belakang genetik dan rutin
digunakan untuk mengevaluasi proporsi tubuh. Tinggi badan juga dapat
dibandingkan dengan hasil pengukuran sebelumnya untuk melihat ada tidaknya
penurunan densitas tulang atau osteoporosis, di mana tinggi badan akan menurun
sejalan dengan progresi penyakit. Ukur tinggi badan dengan cara meminta pasien
berdiri tegak, tanpa sepatu, bersandar pada bagian permukaan vertikal yang datar
dari suatu alat pengukur, misalnya tiang pada alat penimbang berat badan.
Letakkan garis pengukur pada kepala dan lihat berapa angka pada tiang pengukur
tinggi badan. Tinggi badan dapat dicatat dalam satuan centimeter atau inci.
Berat badan seseorang menunjukkan status nutrisi dan status kesehatan
secara umum dan paling baik diukur dengan alat timbang badan terstandarisasi.
Pasien harus melepas sepatu dan pakaian luarnya yang berat sebelum berdiri di
alat timbang. Jika diperlukan pengukuran berat badan serial, maka sebaiknya
dilakukan penimbangan pada waktu/jam yang sama setiap hari dan pasien
mengenakan pasien yang sama/mirip. Berat badan dapat dinyatakan dalam pound
atau kilogram. Berat badan sering kali diperbandingkan dengan berat badan ideal.
a. Berat badan ideal wanita
BBideal max wanita = Tinggi Badan (TB)110
5/28/2018 Vital Sign
8/25
8
BBideal min wanita = BBideal max(BBideal max x 10%)
b. Berat badan ideal pria
BBideal maxpria = Tinggi badan (TB)110
BBideal minpria = BBideal max(BBideal max x 10%)
Selain itu, pengukuran TB dan BB dapat juga digunakan untuk
mengetahui indeks Massa Tubuh = IMT (Body Mass Index = BM) yang dapat
digunakan untuk memprediksi kesehatan penderita.
IMT/BMI = BB(kg) / TB2 (m2) ; perhitungan dirujuk pada klasifikasi IMT
Klasifikasi IMT/BMI (Classification od Overweight and Obesity by BMI,
Waist Circumference, and Associated Risk, WHO, 1997) :
BB sangat kurus (kurus beresiko) = IMT < 18,5 kg/m2
BB kurang (kurus) = IMT < 18,5 kg/m2
BB normal = 18,5 - 24,9 kg/m2
BB berlebih (agak gemuk) = 25,0 - 29,9 kg/m2
Obesitas klas 1 (gemuk) = 30,0 - 34,9 kg/m2
Obesitas klas 2 (sangat gemuk) = 35,0 - 39,9 kg/m2
Ekstrem Obes / Obesitas klas 3 (amat sangat gemuk) = > 40,0 kg/ m2
5/28/2018 Vital Sign
9/25
9
BAB II
HASIL PENGAMATAN
A. TABEL HASIL PENGAMATAN
1. PENGUKURAN TEKANAN DARAH
1.1 PENGUKURAN TEKANAN DARAH
1.2 PENGUKURAN SIKAP TUBUH
ORA
NGPARAMETER
SPHYGMOMANOMETER ANEROID DIGITAL
I II IIIRERA
TA
I II IIIRERA
TA
I II IIIRERA
TA
Ke-1
Tangan kanan100/
60
95
/65
90
/6095/60
110
/70
95
/65
90
/6095/65
105
/66
107/
52
104/
53
98.6/
57
Tangan kiri90/6
0
95/
65
100/
60
95/
61.6
95/
60
90
/62
90/
65
91.6/
62.8
99/
50
99/
51
94/
56
97.3/
55.6
Ke-2
Tangan kanan110/
51
110
/60
110/
62
110/
58.3
110
/60
110/
64
108
/66
108.3/
63.3
114
/64
117/
59
120/
57
117/
50
Tangan kiri112/
72
110/
68
112/
74
111.3/
71.3
110
/70
108
/68
106
/68
108
/68.6
112
/60
106/
57
108/
53
108/
56.6
ORA
NG
PARAME
TER
BERBARING DUDUK BERDIRI
I II III RERATA I II IIIRERA
TAI II III
RERAT
A
Ke-1
Tangankanan
105/66
97/52
94/53
98.67/57 90/60
85/48
90/48
88.3/52
101/62
101/64
104/63
102/63
Tangan
kiri
99/
51
99/6
0
94/5
6
97.3/
55.67
97/
51
92/5
2
99/
51
96/51.
3
97/
63
93/
59
88/
67
92.67/
63
Ke-2
Tangan
kanan
114
/64
117/
59
120/
57117/60
110
/71
105
/66
111/
69
108.6/
68.6
114
/77
117/
75
112/
72
112.6/
74.6
Tangan
kiri
112
/60
106/
57
107/
58
108.6/
56.6
115
/78
108/
71
104/
71
109/
73.3
110
/82
110/
77
109/
77
109.67/7
8.6
5/28/2018 Vital Sign
10/25
10
1.3 PENGARUH LATIHAN
ORANG PARAMETER NADI(KALI/MENIT)
SISTOLE(mmHg)
DIASTOLE(mmHg)
Ke-1
Sebelum 86 120 80
3 menit 82 128 84
6 menit 76 126 84
9 menit 80 124 82
11 menit 86 120 80
Ke-2
Sebelum 76 100 80
3 menit 82 125 70
6 menit 77 120 70
9 menit 85 110 60
11 menit 84 100 70
1.4 PENGARUH STRESS: Cold Pressure Test
ORANG PARAMETERSISTOLE
(mmHg)
DIASTOLE
(mmHg)
Ke-1
Pra-stress 120 70
30 detik 100 60
60 detik 90 55
Ke-2
Pra-stress 110 60
30 detik 110 60
60 detik 120 70
5/28/2018 Vital Sign
11/25
11
2. PENGUKURAN DENYUT NADI
ORANG
COBA
JENIS
KELAMIN
DENYUT NADI/MENIT
A. Radius A. Brachialis A. Carotis
1 P 90 78 95
2 P 88 80 94
3 L 92 86 90
4 L 91 84 91
3. PENGUKURAN FREKUENSI NAFAS
ORANG
COBA
JENIS
KELAMIN
FREKUENSI
(Naik Turun Dada/Menit)PENGAMATAN
1 P 23 Kontraksi Otot Leher
2 P 20 Kontraksi Otot Leher
3 L 25 Kontraksi Otot Leher
4 L 24 Kontraksi Otot Leher
4. PENGUKURAN SUHU TUBUH
ORANG
COBA
JENIS
KELAMIN
SUHU TUBUH(oC)
MULUT KETIAK
1 P 35.7 34.4
2 P 35.7 36.5
3 P 37.4 35.6
4 P 35.6 36.5
5/28/2018 Vital Sign
12/25
12
5. PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN
ORANG
COBA
JENIS
KELAMIN
BERATBADAN
(kg)
TINGGIBADAN
(cm)
BB IDEALIMT KLASIFIKASI
MIN MAK
1 L 54 171 54.9 61 18.47 Normal
2 L 53 169 53.1 59 18.56 Normal
3 P 66 157 42.3 47 26.78 Gemuk
4 P 46 154 39.6 44 19.40 Normal
5/28/2018 Vital Sign
13/25
13
B. PERTANYAAN DAN JAWABAN
2.1Percobaan Pengukuran Tekanan Darah
1. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter
konvensional dengan digital?
Jawab : Ada
2. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan pada lengan kanan
dan kiri?
Jawab : Ada
3. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran darah dilakukan dengan tensimeter
konvensional dan digital?
Jawab : Ada
4. Apakah ada perbedaan hasil pengukuran A. Radialis, A. Karotis, dan A.
Bracialis?
Jawab : Ada
5. Apakah ada perbedaan tekanan darah yang diukur dengan perbedaan posisi?
Jelaskan mengapa?
Jawab : Ada, karena posisi tubuh mempengaruhi tekanan darah. Posisi tubuh
berhubungan dengan efek gravitasi. Pada kondisi berbaring, gaya gravitasi
mempengaruhi seluruh tubuh secara uniform. Pada posisi tegak, selain akibat
kontraksi jantung, pembuluh darah di bawah jantung mendapat beban
tambahan akibat perbedaan tinggi tingkat jantung dan pembuluh. Karena
peningkatan tekanan ini, darah mengumpul dalam pembuluh pengumpul
venosa di ekstremitas bawah sehingga isi sekuncup berkurang.
6. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi tekanan darah?
Jawab :
Faktor-faktor yang menentukan tekanan darah adalah :
- Faktor Fisiologis :
a. Kelenturan dinding arteri
b. Volume darah, semakin besar volume darah maka semakin tinggi
tekanan darah.
5/28/2018 Vital Sign
14/25
14
c. Kekuatan gerak jantung
d. Viscositas darah, semakin besar viskositas, semakin besar resistensi
terhadap aliran.
e. Curah jantung, semakin tinggi curah jantung maka tekanan darah
meningkat
f. Kapasitas pembuluh darah, makin basar kapasitas pembuluh darah maka
makin tinggi tekanan darah.
- Faktor Patologis:
a. Posisi tubuh : Baroresepsor akan merespon saaat tekanan darah turun
dan berusaha menstabilankan tekanan darah
b. Aktivitas fisik : Aktivitas fisik membutuhkan energi sehingga butuh
aliran yang lebih cepat untuk suplai O2 dan nutrisi (tekanan darah naik)
c. Temperatur : menggunakan sistem renin-angiontensin vasokontriksi
perifer
d. Usia : semakin bertambah umur semakin tinggi tekan darah
(berkurangnya elastisitas pembuluh darah )
e. Jenis kelamin : Wanita cenderung memiliki tekanan darah rendah
karena komposisi tubuhnya yang lebih banyak lemak sehingga butuh
O2 lebih untuk pembakaran
f. Emosi : Emosi Akan menaikan tekanan darah karena pusat pengatur
emosi akan menset baroresepsor untuk menaikan tekanan darah
7. Jelaskan kemungkinan yang dapat terjadi di bidang kedokteran gigi jika pada
penderita tidak dilakukan pengukuran tanda-tanda vital lebih dahulu?
Jawab : Akan terjadi pendarahan yang berlebihan apabila tidak dilakukan
pengecekan terlebih dahulu. Contohnya pada penderita hipertensi yang tidak
diketahui sebelumnya oleh dokter gigi ketika mengadakan ekstraksi gigi,
akan mengalami pendarahan yang berlebihan dikarenakan vasodilatasi pada
pembuluh darah.
5/28/2018 Vital Sign
15/25
15
2.2. Percobaan Pengukuran Denyut Nadi
1. Mengapa mahasiswa kedokteran gigi harus mengukur denyut nadi sebelum
melakukan tindakan operatif?
Karena pada bidang kedokteran gigi, sebelum seorang dokter gigi
melakukan tindakan operatif, mereka harus melakukan anastesi terlebih dahulu
dan sebelum tindakan anastesi dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik
termasuk pengukuran denyut nadi yang bertujuan untuk mengetahui apakah
pasien dalam kondisi normla atau tidak normal (misalnya menderita penyakit
jantung atau hipertensi). Apabila tekanan darah tinggi, tindakan operatif tidak bisa
dilakukan, karena apabila seseorang tekanan darahnya tinggi, aliran darah juga
tinggi sehingga jika dilakukan tindakan operatif akan timbul pendarahan yang
hebat, dan tidak menutup kemungkinan akan mengalami syok.
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi denyut nadi?
Aktivitas fisik,posisi tubuh,suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang
sedang dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Denyut nadi dapat
meningkat saat berolahraga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun ke
atas umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari pada laki- laki.
3. Apakah ada perbedaan pengukuran denyut nadi pada berbagai posisi tubuh?
Jelaskan mengapa!
Ada. Posisi tubuh mempengaruhi denyut nadi dan tekanan darah karena
terkait dengan perbedaan gravitasi dan jumlah otot yang berkontraksi. Ketika
seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih sedikit dibandingkan saat
ia sedang duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan saat orang berbaring, atrium
kanan berada pada sekitar setengah antara tempat tidur dan sternum , dengan
demikian, jika lengan sedang beristirahat di tempat tidur, maka posisinya akan
berada di bawah permukaan jantung.
Efek gravitasi pada tubuh berkurang membuat lebih banyak darah
mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah. Jika darah yang kembali ke
jantung lebih banyak, maka tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap
5/28/2018 Vital Sign
16/25
16
denyutnya. Hal ini berarti denyut jantung yang diperlukan per menitnya untuk
memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit.
Namun detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang
kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin menyebabkan
adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi
duduk atau berbaring ke posisi berdiri.
4. Mengapa saat bekerja denyut nadi meningkat?
Karena pada saat bekerja terjadi peningkatan metabolisme selsel otot
sehingga aliran darah meningkat untuk memindahkan zatzat makanan dari
darah yang dibutuhkan jaringan otot. Semakin tinggi aktivitas maka semakin
meningkat metabolisme otot sehingga curah jantung akan meningkat untuk
mensuplai kebutuhan zat makanan melalui peningkatan aliran darah.
Peningkatan curah jantung akan meningkatkan frekuensi denyut jantung
yang akan meningkatkan denyut nadi pada akhirnya.
5. Bagaimana cara menentukan denyut nadi maksimal dan optimal?
Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan
pada saat melakukan aktivitas maksimal.untuk menentukan denyut nadi maksimal
digunakan rumus 220-umur.Cara yang aman adalah mengukur denyut nadi
maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung berdasarkan
rumusan:
DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar
lemak 60-70 persen DNM.
Contoh:
DN maksimal = 220usia
DN optimal = 80% x DN maksimal
DN minimal = 60% x DN maksimal
5/28/2018 Vital Sign
17/25
17
2.4 Percobaan Pengukuran Suhu Tubuh
1. Mengapa pengukuran suhu tubuh di ketiak berbeda? Berapa perbedaannya?
Jelaskan!
Jawab :
Angka pada termometer pada pengukuran suhu tubuh di ketiak lebih rendah
sekitar 0,3 derajat celcius. Hal tersebut dikarenakan kelembapan di daerah ketiak
lebih tinggi sehingga menurunkan suhu tubuh inti.
2. kapan harus melakukan pengukuran suhu tubuh di rongga mulut atau
pengukuran di bagian tubuh yang lain?
Jawab :
1. Pengukuran rongga mulut dilakukan ketika :
- klien bernafas dengan hidung bukan dengan mulut
- klien tidak mengalami bedah oral, trauma oral, riwayat epilepsi, atau
gemetar akibat kedinginan
- tidak boleh dilakukan pada bayi, anak kecil, anak yang sedang
menangis atau klien konfusi, tidak sadar atau tidak kooperatif dan
Risiko terpapar cairan tubuh
Pengukuran ketiak dilakukan pada :
- bayi, anak kecil ,anak yang sedang menangis atau klien konfusi, tidak
sadar atau tidak kooperatif
2.5 Percobaan Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
1. Apakah pengukuran TB dan BB diperlukan di bidang kedokteran gigi? Jelaskan
untuk apa?
Jawab :
Pengukuran fisik tinggi dan berat badan diperlukan untuk mengetahui Indeks
Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien. Selain
itu, melalui IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian IMT pasien. Apakah
pasien termasuk berat badan normal, berat badan kurang, obesitas kelas 1, dan
sebagainya. Indikator berat badan dan tinggi badan (wasting status) adalah
5/28/2018 Vital Sign
18/25
18
merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk menggambarkan status gizi
saat ini. Lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang
dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama
sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam
hubungannya dengan bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat
berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pengukuran tinggi
badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan
yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon metabolik.
Salah satu contoh hormon metabolik adalah hormon yang mengatur metabolisme
kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.
2. Apakah akibat jika seseorang termasuk kurus beresiko dan apa pula akibat bagi
yang terlalu gemuk? Jelaskan!
Jawab :
Ada beberapa masalah kesehatan yang dapat dialami oleh orang
yang memiliki IMT kurang dari normal, yaitu:
1. OsteoporosisOsteoporosis adalah penipisan jaringan tulang atau hilangnya kepadatan tulang
seiring dengan waktu. Berat badan yang rendah menyebabkan tekanan yang
diterima oleh tulang juga kecil, padahal, tekanan pada tulang berfungsi
meningkatkan kepadatan tulang.
2. AnemiaKebanyakan orang yang terlalu kurus sering mengalami kelelahan
sepanjang waktu. Kekurangan energi dan fatigue atau kelemahan adalah
merupakan gejala khas anemia. Anemia adalah penyakit yang terjadi saat tubuh
mengalami kekurangan sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab
untuk transportasi oksigen menuju organ. Apabila sel darah merah kurang, maka
oksigen yang diangkut menuju organ tubuh juga tidak memadai. Sehingga organ
tubuh mengalami kekurangan oksigen, dan munculah gejala anemia.
3. Rendahnya sistem imun
5/28/2018 Vital Sign
19/25
19
Sistem imun tubuh membutuhkan cukup sumber energi untuk dapat
berfungsi dengan baik. Dan energi tersebut didapatkan dari makanan yang masuk
ke tubuh kita. Bagi penderita anoreksia, karena energi yang masuk sedikit, maka
sel-sel tubuh kurang maksimal dalam menghasilkan sistem imun. Sehingga orang
yang terlalu kurus gampang terserang penyakit flu, bahkan dapat menjadi lebih
parah, seperti kanker, yang dimulai dengan aktivitas sel yang abnormal.
Kegemukan juga beresiko mengakibatkan beberapa gangguan kesehatan,
seperti:
1. Problem persendian
Semakin gemuk seseorang, maka beban tulang akan semakin berat.
Karena menyangga beban di luar porsi, maka akan muncul gangguan sendi. Yang
sering didengar adalah penyakit rematik walaupun tidak semua gangguan sendi
adalah rematik.
2. Masalah dengan kesehatan jantung
Pada orang gemuk, tentu metabolisme bergerak lebih dinamis dengan
beban lebih, karena semakin berat bebannya, otomatis jantung berdenyut lebih
cepat, bekerja lebih banyak dan pada gilirannya tentu saja akan terkompensasi
oleh tubuh secara alamiah. Dalam hal kompensasinya tak dapat lagi ditolerir oleh
tubuh maka tak pelak lagi akan menimbulkan gangguan jantung serius. Gangguan
jantung ini dikenal dengan dekompensasi kordis. Kasus ini ditemukan banyak
pada orang gemuk yang tidak banyak pergerakannya.
3. Hipertensi
Pada kegemukan, apalagi yang kurang bergerak, pembuluh darah sering
mengalami atherosclerosis atau pengapuran sehingga menyempit yang
menyebabkan naiknya tekanan darah.
4. Diabetes Melitus
Orang gemuk cenderung mengalami penurunan hormon insulin. Ini
membuat gula darah naik dan akan meracuni seluruh tubuh. Gangguan lain adalah
terjadinya perubahan pada pembuluh darah kecil, termasuk yang menuju ke penis.
Salah satu akibat dari perubahan inilah yang menjadi penyebab utama gangguan
seksual retrogade ejaculation (ejakulasi ke belakang), yaitu semprotan sperma
5/28/2018 Vital Sign
20/25
20
menuju kandung kemih, bukannya keluar secara normal. Tentu saja penderita
kelainan ini tidak akan bisa membuahi pasangannya. Untungnya kasus ini sehari-
hari ditemukan tidak terlalu banyak.
5/28/2018 Vital Sign
21/25
21
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengukuran Tekanan Darah
Pengukuran Tekanan darah dapat dilakukan dengan cara langsung dan tak
langsung. Pada percobaan kali ini penentuan tekanan darah dilakukan dengan cara
tak langsung menggunakan aneroid, sphygmomanometer dan tensimeter digital.
Disini terlihat bahwa perbedaan hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan
dengan menggunakan tangan kanan dan tangan kiri bila diukur dengan
menggunakan tensimeter arenoid, sphygmomanometer jugs tensimeter digital
tidak menunjukkan perbedaan yang begitu mencolok. Rata-rata tekanan darah
orang pertama di tangan kanan adalah 96,2/60,67, sedangkan pada tangan kiri
adalah 94,63/60. Tekanan darah orang kedua setelah dirata-rata adalah
111,76/57,2 pada tangan kanan dan 109,1/65,5 pada tangan kiri.
Pengukuran tekanan darah juga dilakukan dengan berbagai sikap tubuh, antara
lain berbaring, duduk dan berdiri. Dari hasil pengukuran terlihat tekanan darah
pada sikap tubuh duduk lebih rendah dari sikap tubuh berdiri maupun berbaring.
Perbedaan terjadi dikarenakan ada efek gravitasi bumi.
Ketika seseorang berbaring, maka jantung akan berdetak lebih
sedikitdibandingkan saat ia sedang duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan saat
orang berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan berkurang yang membuat
lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah.
Jika darahyang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampu
memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti denyut jantung
yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhkan darah, oksigen dan
nutrisi akan menjadi lebih sedikit.
Detak jantung akan meningkat saat seseorang berdiri, karena darah yang
kembali ke jantung akan lebih sedikit. Kondisi ini yang mungkin
menyebabkanadanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang
bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri.
5/28/2018 Vital Sign
22/25
22
Posisi duduk membuat tekanan darah cenderung stabil. Hal inidikarenakan pada
saat duduk sistem vasokonstraktor simpatis terangsang dansinyal-sinyal saraf pun
dijalarkan secara serentak melalui saraf rangka menuju keoto t -
o to t r an g k a tu b u h , t e ru tama o to t -o to t ab d o men .
Pengukuran dilakukan pada A. Brachialis lengan kanan dan kiri. Tidak
terlihat perbedaan mencolok tekanan darah antara tangan kanan dan tangan kiri.
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah, yaitu posisi tubuh,
aktivitas fisik, temperature, usia, jenis kelamin, dan usia. Penting dilakukannya
pengukuran tekanan darah ini sebelum dilakukan proses operasional karena akan
terjadi pendarahan yang berlebihan apabila tidak dilakukan pengecekan terlebih
dahulu. Contohnya pada penderita hipertensi yang tidak diketahui sebelumnya
oleh dokter gigi ketika mengadakan ekstraksi gigi, akan mengalami pendarahan
yang berlebihan dikarenakan vasodilatasi pada pembuluh darah.
B. Pengukuran Denyut Nadi
Pengukuran denyut nadi lazimnya dilakukan pada A. Radialis dekat
pergelangan tangan, A. Brachialis dan A. Carotis tepat dibawah angulusmandibular. Pada saat bekerja, denyut nadi meningkat karena pada saat
melakukan aktivitas kerja, maka akan semakin besar metabolisme dalam suatu
organ, maka makin besar aliran darahnya. Hal ini akan dikopensasi jantung
dengan mempercepat denyutnya dan memperbesar banyaknya aliran darah yang
dipompakan dari jantung ke seluruh tubuh sehingga denyut nadi juga akan
meningkat. Jumlah denyut nadi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain
aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu di sekitar tubuh, ukuran tubuh, obat yang sedang
5/28/2018 Vital Sign
23/25
23
dikonsumsi, sakit, trauma, emosi, umur, jenis kelamin. Denyut nadi dapat
meningkat saat berolahraga, sakit, trauma dan emosi. Wanita berumur 12 tahun ke
atas umumnya memiliki denyut nadi lebih cepat dari pada laki- laki.
Denyut nadi maksimal adalah maksimal denyut nadi yang dapat dilakukan
pada saat melakukan aktivitas maksimal. Untuk menentukan denyut nadi
maksimal digunakan rumus 220-umur. Cara yang aman adalah mengukur denyut
nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung
berdasarkan rumusan:
DNM = 220 - Umur, kemudian dikalikan dengan intensitas membakar
lemak 60-70 persen DNM.
Bagi dokter gigi, sebelum melakukan tindakan operatif, penting untuk
melakukan pengukuran denyut nadi karena sebelum seorang dokter gigi
melakukan tindakan operatif, mereka harus melakukan anastesi terlebih dahulu
dan sebelum tindakan anastesi dilakukan, perlu dilakukan pemeriksaan fisik
termasuk pengukuran denyut nadi yang bertujuan untuk mengetahui apakah
pasien dalam kondisi norma atau tidak normal (misalnya menderita penyakit
jantung).
C. Pengukuran Suhu Tubuh
Sesuai dasar teori, suhu tubuh setiap bagian tubuh berbeda-beda. Dimana
suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi daripada suhu tubuh bagian luar.
Pengukuran suhu tubuh ini dapat dilakukan dengan menggunakan thermometer air
raksa maupun thermometer digital. Pengukuran dilakukan pada bagian aksian
(ketiak) dan oral (mulut). Menurut teori, pengukuran suhu pada bagian
aksial/ketiak cenderung lebih rendah 0,6oC (1oF) disbanding pengukuran suhu
melalui oral/ mulut. Namun setelah dilakukan perhitungan, hasil yang didapat
tidak menunjukkan kesesuaian dengan teori. Suhu tubuh yang diukur melalui oral
sebesar 35,7oC sedangkan suhu tubuh yang diukur melalui aksial sebesar 34, 4oC.
Perbedaan selisih 1,3oC. Melampaui teori.
5/28/2018 Vital Sign
24/25
24
D. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
Pengukuran fisik Tinggi Badan dan Berat Badan sagat diperlukan dalam
memperoleh informasi yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan
dengan hormonal metabolic. Pengukuran ini diperlukan untuk mengetahui Indeks
Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan pasien. Selain
itu, melalui IMT dapat diketahui pula pengklasifikasian IMT pasien. Apakah
pasien termasuk berat badan normal, berat badan kurang, obesitas kelas 1, dan
sebagainya. Indikator berat badan dan tinggi badan (wasting status) adalah
merupakan indikator yang terbaik digunakan untuk menggambarkan status gizi
saat ini. Lebih sensitif serta spesifik sebagai indikator defisit massa tubuh yang
dapat terjadi dalam waktu singkat atau dalam periode waktu yang cukup lama
sebagai akibat kekurangan makan atau terserang penyakit infeksi. Dalam
hubungannya dengan bidang kedokteran gigi, penyakit infeksi ini dapat
berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut. Selain itu, pengukuran tinggi
badan dan berat badan sangat diperlukan dalam memperoleh informasi tambahan
yang menegakkan diagnosis, terutama yang berkaitan dengan hormon metabolik.
Salah satu contoh hormon metabolik adalah hormon yang mengatur metabolisme
kalsium yang juga berkaitan dengan gigi.
5/28/2018 Vital Sign
25/25
25
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengukuran tanda-tanda vital sangat diperlukan untuk pemeriksaan sebagian
besar fungsi dasar tubuh. Pengukuran ini meliputi pengukuran tekanan darah,
denyut nasi, pernafasan, suhu tubu, berat badan dan tinggi badan.
2. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
dengan digital, sphygmomanometer, arenoid. Yang dapat dilakukan di di
arteri brachialis, karotis, dan fascialis
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah yaitu, aktivitas fisik, jenis
kelamin dan suhu.
4. Semakin berat aktivitas tubuh , semakin cepat curah jantung karena adanya
vasodilatasi di otot rangka dan jantung serta vasokontriksi di arteriol pada
organ-organ tersebut dan menyebabkan aliran darah ke saluran pencernaan
dan ginjal berkurang.berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
setelahexerciselebih tinggi dibandingkan saat berdiri, tekanan darah saat
berdiri lebih tinggi daripada saat duduk, saat duduk tekanan darah lebih tinggi
dari pada berbaring.
5. Pernafasan normal pada orang dewasa adalah 15-20 kali/menit saat istirahat;
untuk suhu tubuh normal adalah 36.5-37.2 derajat celcius yang dapat
dilakukan dengan melalui oral, rektal, aksial, dan telinga; sedangkan pada
TB-BB untuk mengetahui indeks masa tubuhnya adalah BB/TB2dengan BB
normalnya adalah 18.5-24.9 kg/m2
6. Pengukuran tinggi badan dan berat badan diperlukan untuk mengetahui
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang digunakan untuk memprediksi kesehatan
pasien.