Victoria Chemical

  • Upload
    rizal-b

  • View
    103

  • Download
    14

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis VC

Citation preview

FINANCIAL MANAGEMENT PAPERVictoria Chemicals plc (A) The Merseyside Project Disusun oleh : 1. Ahmad Rizal Solihudin2. Isnaini Seprianingsih3. Resha Rofifoh Utoro4. Tari Aristianti

MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2013

I. Case SummaryVictoria Chemicals adalah pesaing utama dalam industri kimia di seluruh dunia. Perusahaan ini memproduksi polypropylene, polimer yang digunakan dalam berbagai produk termasuk serat karpet, kemasan, dan suku cadang kendaraan bermotor. Dalam rangka untuk memenuhi permintaan, Victoria Chemical memiliki dua pabrik polypropylene yaitu di Merseyside dan Rotterdam. Perusahaan dibangun pada tahun 1967. Victoria Chemical memiliki 7 pesaing utama dalam produksi polypropylene di Eropa. Pada tahun 2007, Victoria Chemicals mengalami penurunan yang signifikan dalam kinerja keuangan dari tahun 2006. Perusahaan ini dibawah tekanan investor untuk meningkatkan kinerja keuangan karena pendapatannya jatuh 38 % dari 250 pence per saham menjadi 180 pence per saham dalam setahun.Penurunan nilai perusahaan karena teknologi yang digunakan di Merseyside sudah usang dibandingkan teknologi dengan pesaingnya yang lebih baru. Selain itu dibutuhkan tenaga kerja lebih banyak untuk proses produksi. Victoria Chemicals menimbulkan biaya produksi yang tinggi terutama karena ketergantungan tinggi pada tenaga kerja. Diantara tujuh pabrik polimer, Pabrik milik Victoria menjadi salah astu yang paling tidak efisien dengan biaya produksi per ton paling besar nomor dua setelah Mntecassino SpA yang memang lebih tua (1961).Morris meninjau secara detail mengenai operasi dan menemukan peluang yang besar untuk meningkatkan produksi polypropylene. Sebagai usaha untuk meningkatkan hasil operasi, manajer periode sebelumnya berpendapat bahwa ada peluang untuk mendesain penghematan energy dengan cara:1. Merelokasi dan memperbarui tangki mobil2. Memperbaiki tangki polimerisasi3. Merenovasi pabrik

Table 1: Perbandingan tujuh pabrik propylene terbesar di EropaPlant NamePlant LocationYear Plant BuiltPlant Annual Output (in metric tons)Product Cost per ton (indexed to low-cost producer)

CBTG A.G.Saabrun1981350,0001.00

Victoria ChemicalsLiverpool1967250,0001.09

Victoria ChemicalsRotterdam1967250,0001.09

Hosche A.G.Hamburg1977300,0001.02

Montecassino SpAGenoa1961120,0001.11

Saone-Poulet S.A.Marseille1972175,0001.07

Vaysol S.A.Antwerp1976220,0001.06

Next 10 Largest Plants450,0001.19

Nilai tambah dari proyek ini yaitu peningkatan efisiensi, Grewstock memproyeksikan nilai-nilai tersebut dengan menggunakan beberapa hal berikut : Mengurangi konsumsi energi , yang diasumsikan sama 1,25 % dari penjualan pada lima tahun pertama dan 0,75 % pada tahun 6-10 . Peningkatan marjin laba kotor hingga dari penjualan secara umum diluar dari penghematan konsumsi energi dari 11,5 menjadi 12,5 %. Proyek ini juga akan meningkatkan hasil output perusahaan sebanyak tujuh persen ( 7 % ) lebih besar dari hasil sebelum adanya proyek. Sebelum proyek, Victoria Kimia memproduksi 250.000 ton pelet polypropylene per tahun dengan harga GBP675 per ton . Tarif pajak yang digunakan dalam analisis adalah 30 % . Greystock juga berspekulasi bahwa setiap aset baru yang diperoleh akan terdepresiasi dalam 15 tahun . Penambahan kapasitas akan meningkatkan WIP Inventory sebesar 3%. Perusahaan menetapkan bahwa biaya overhead yaitu 3,5% tiap tahun dari nilai proyek. Selain itu, Grewstock meramalkan bahwa pada tahun pertama perusahaan akan menanggung biaya GBP 500000 untuk perawatan dan renovasi.Proyek ini diperkirakan mengakibatkan munculnya resiko/biaya bagi perusahaan, diantaranya adalah:1. Biaya proyek yang membutuhkan GBP 12 million2. Keseluruhan proses operasi akan berhenti selama 45 hari3. Pabrik yang berada di Rotterdam tidak mampu mencukupi, sehingga konsumen kemungkinan akan pindah ke kompetitor lainDalam penetapan suatu proyek, perusahaan menetapkan bahwa proyek yang diajukan harus memberikan nilai tambah atau memenuhi kategori-kategori yang sudah ditetapkan, yaitu:1. Produk atau pasar baru2. Produk atau pasar tambahan3. Efisiensi produksi4. Keamanan atau ingkunganMorris memasukkan proyek ini dalam kategori efisiensi produksi , dan harus memenuhi kriteria-kriteria kelayakan proyek sebelum disetujui . Kriteria meliputi :1. Dampak terhadap laba bersih per saham : Laba bersih harus positif bila dihitung sebagai pendapatan tahunan per saham ( EPS ), dengan menggunakan jumlah saham yang beredar di akhir tahun sebagai dasar perhitungan.2. Payback period: maksimum payback period adalah enam tahun.3. NPV : Nilai sekarang bersih dari semua arus kas masa depan harus menjadi positif.4. Internal rate of return : IRR harus lebih besar dari 10 %.

Proyek Merseyside, menurut Greystock, memenuhi semua empat kriteria untuk analisis kelayakan investasi dengan hasil sebagai berikut :1 . Nilai tambah rata-rata terhadap EPS GBP 0.0222 . Payback periode 3,8 tahun .3 . Net present value dari GBP10.6 juta4 . IRR sebesar 24,3 %II. Identifikasi MasalahDalam pembahasan internal perusahaan, proyek ini mendapat banyak kritik yang muncul dari divisi-divisi lain. Diantara kritik tersebut yaitu adanya faktor-faktor penting yang diabaikan dalam analisis kelayakan proyek ini. Selain itu, optimalisasi nilai tambah dari proyek ini pun mendapat kritik. Divisi TransportasiVictoria Chemical memiliki mobil tangki yang digunakan untuk mengangkut gas propylene dari empat kilang minyak di Inggris. Divisi transportasi merupakan sumber pengeluaran yang terbesar di perusahaan. Karena divisi transportasi bertanggung jawab atas keseluruhan proses pemindahan mulai dari bahan mentah, barang setengah jadi, hingga barang jadi. Perusahaan mengganti mobil tangki dengan armada baru berupa rolling stock untuk mengantisipasi pertumbuhan perusahaan. Pembelian armada baru pada tahun 2010 diestimasikan sebesar GBP 2 million dengan masa depresiasi 10 tahun. Pihak divisi transporasi beranggapan bahwa biaya itu harus masuk dalam proyek Marseyside namun Grewstock tidak menyetujuinya. Hal ini dikarenakan divisi transportasi dan Intermediate Chemical Group terpisah dalam pelapolan pertanggungjawaban terhadap CEO.Divisi ICG Sales And MarketingGreystock (pengawas Morris) mengasumsikan bahwa dengan adanya proyek, Victoria Chemical dapat menjual tambahan output dan mendapatkan efisiensi. Tetapi, perlu diketahui bahwa pasar polypropylene sangat kompetitif. Dalam kondisi resesi proyek dapat berakibat perusahaan harus menggeser kapasitas produksi di Rotterdam ke Liverpool karena adanya oversupply. Tapi pihak manajemen percaya bahwa biaya produksi yang rendah di Merseyside memungkinkan untuk bersaing dan mengambil pasar dari perusahaan kompetitor seperti Saone-Poulet atau Vaysol. Selain itu, resesi yang terjadi tidak akan bertahan dalam jangka panjang sehingga harga dan pasar akan tumbuh dengan baik.

Asisten Manajer PabrikTewitt (assistant Plant Manager) juga mengajukan untuk memperbarui lini produksi ethylene-propylene-copolymer rubber (EPC). Produk EPC merupakan varian karet sintetis dimana telah menjadi pioneer dari Victoria Chemical pada awal tahun 1960an dan telah terjual dalam jumlah besar di perusahaan ban Eropa. Renovasi EPC akan meningkatkan cashflow sebesar GBP25,000 dan menghasilkan NPV sebesar GBP750,000. Tewitt beragumen walaupun proyek EPC memiliki NPV negatif-GBP750,000 , proyek renovasi besar dengan NPV positif GBP 10,6 juta ( di bawah perhitungan asli ) dapat menyerap kerugian dari proyek EPC. Manfaat dari proyek EPC akan datang ketika resesi berakhir dan peningkatan volume dan harga terjadi. Grewstock menyatakan bahwa proyek EPC tidak harus dimasukkan dalam analisis karena lini produk ini tidak akan berdampak pada lini produk polypropylene. Biaya dan manfaat yang tidak relevan dengan analisis ini.

Treasury StaffPihak treasury staff menyampaikann bahwa penetapan Grewstock terhadap discounted rate dari proyek sebesar 10 % tidak mempertimbangkan faktor inflasi yang diperkirakan sebesar 3 % per tahun. Hal ini akan mengurangi real rate of return menjadi hanya 7%. Namun Greystock beragumen bahwa discount rate harus konsisten dengan manual capital budgeting yang sudah ditetapkan.Selain hal-hal diatas, kami menemukan beberapa hal yang bisa menjadi tinjauan analisis yaitu struktur organisasi dan sistem pelaporan yang akan mempengaruhi proses penilaian kinerja tiap divisi.

III. Analisis dan SolusiDalam menyelesaikan perbedaan pandangan dengan beberapa divisi, Greystock harus memberikan argumentasi yang tepat. Selain itu, dia harus meberikan perbaikan terhadap analisis kelayakan yang dibuatnya yang masih mengabaikan beberapa faktor untuk menghasilkan analisis yang lebih akurat terhadap kelayakan proyek ini.Divisi TransportasiPerusahaan mengganti mobil tangki dengan armada baru berupa rolling stock untuk mengantisipasi pertumbuhan perusahaan. Pembelian armada baru pada tahun 2010 diestimasikan sebesar GBP 2 million dengan masa depresiasi 10 tahun. Pihak divisi transporasi beranggapan bahwa biaya itu harus masuk dalam proyek Marseyside namun Grewstock tidak menyetujuinya. Hal ini dikarenakan divisi transportasi dan Intermediate Chemical Group terpisah dalam pelaporan pertanggungjawaban terhadap CEO. Apabila dilihat dari sistem yang dibuat perusahaan tentu argument Grewstock bisa dibenarkan. Proyek transportasi harus dilaksanakan secara terpisah dengan analisis kelayakan yang berbeda karena dianggap tidak mempunyai nilai biaya dan manfaat langsung terhadap proyek renovasi pabrik.Struktur organisasi dan pelaporan dalam perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Struktur yang tidak tepat mengakibatkan sinergi antardivisi kurang optimal kasus yagn terjadi diatas. Divisi ICG Sales And MarketingSebagai yang sudah dipaparkan diatas bahwa target utama dari proyek ini adalah penghematan dan efisiensi produksi yang analisis kelayakan yang digunakan menggunakan proyeksi penambahan kapasitas dan margin laba. Walaupun akhirnya proyek ini akan meningkatkan kapasitas produksi, manajemen yakin bahwa ini tidak akan mematikan pabrik yang lain (Rotterdam) sehingga kanibalisme tidak bisa dijadikan alasan untuk menolak proyek ini. Keyakinan Grewstock bisa didukung dengan argument sebagai berikut :1. Masalah utama VC adalah efisiensi produksi dimana pabrik masih menggunakan banyak tenaga kerja dengan dukungan teknologi yang rendah. Hal ini yang mengakibatkan perusahaan kalah dalam persaingan dengan pabrik yang lebih baru (modern). Apabila proyek ini tidak jalan tidak akan merubah keadaan tersebut.2. Efisiensi produksi bisa memberikan kelelasaan lebih bagi divisi marketing untuk menentukan harga dan bersaing dengan competitor di masa resesi ini. 3. Dalam jangka panjang resesi akan berakhir dan pasar pun terus tumbuh karena industri kimia menjadi penyokong industry-industri turunan lain seperti, Otomotif, peralatan rumah tangga, dll

Asisten Manajer EPCDalam usaha untuk meningkatkan efisiensi operasi, jelas usul untuk memasukkan jalur EPC kedalam proyek tidak mempunyai argument yang kuat. Hal ini dikarenakan proyek EPC memiliki NPV negative GBP750000. Meskipun proyek EPC memiliki potensi untuk menjadi lebih besar, produksi EPC belum cukup berhasil sejak awal dan mempunyai kontribusi sedikit terhadap total nilai pendapatan perusahaan. Selain itu, karena lini produk ini tidak akan berdampak pada lini produk polypropylene, biaya dan manfaat yang muncul dari proyek EPC tidak relevan dengan analisis kelayakan proyek Merseyside.Karena dua proyek ini dikatakan saling independen, sebenarnya proyek revitalisasi jalur EPC kemungkinan bisa dilaksanakan secara terpisah dan dengan tujuan yang masuk kategori selain efisiensi operasi. Apabila dilihat dengan tolak ukur kelayakan kategori untuk tujuan lain (Pengembangan produk differensiasi dan pasar), proyek ini memiliki nilai yang cukup bagus. Potensi manfaat dari proyek EPC yang akan datang ketika resesi berakhir dengan peningkatan kapasitas produksi dan harga bisa sangat menarik. Meskipun EPC tidak memiliki prosi yang besar dalam sumbangan pendapatan perusahaan, produk ini bisa dikembangkan. VC adalah pelopor industry produk ini, sehingga mempunyai potensi lebih untuk bersaing dengan competitor lain.

Persaingan InternalStruktur pelaporan dan program bonus telah menyebabkan kurangnya sinergi antara divisi. Ada konflik antara divisi Transportasi dan divisi produksi polypropylene. Divisi Transportasi dan Intermediate Chemicals Grup melaporkan kepada wakil presiden eksekutif secara terpisah sehingga berpotensi menimbulkan masalah padahal pada umumnya, divisi logistik dan divisi operasi melakukan pembuatan laporan perusahaan kepada seorang eksekutif secara tunggal. Masalah tambahan yang menjadi perhatian adalah bahwa bonus para manajer pabrik terikat dengan ukuran pabrik, yang belum tentu selalu berkorelasi positif dengan efisiensi dan margin keuntungan. Dalam sistem saat ini di VC, tidak ada evaluasi pasca proyek di tingkat korporat setelah keputusan investasi dibuat. Analisis pasca proyek memiliki dua tujuan utama yaitu pembaharuan ramalan dan peningkatan operasi. Seharusnya dalam prosedur penerimaan suatu proyek dan belanja modal harus ada analisis dan evaluasi berkelanjutan dari proyek tersebut untuk menilai apakah hasil proyek akurat sesuai perkiraan atau tidak dan dihasilkan penilaian terhadap keberhasilannya.

Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja merupakan hal penting dalam proses evaluasi dan pengendalian. Minimnya sasaran yang dapat diukur atau tidak adanya standar kinerja untuk memberikan hasil tepat, serta tidak validnya informasi yang diberikan adalah dua hal nyata dalam masalah pengendalian. Selain itu sistem organisasi dan pelaporan yang kurang baik akan menyulitkan penilaian terhadap kinerja tiap divisi. Jika tidak ada sasaran dan pengukuran yang tepat, maka keputusan keputusan yang berhubungan dengan operasional yang melibatkan berbagai divisi menjadi sangat sulit untuk dilakukan atau dengan kata lain membuat strategi berjalan sendirian. Hal inilah yang akan memunculkan konflik dan persaingan tidak sehat antardivisi. Penilaian kinerja berdasarkan economic value added (EVA) saat ini banyak digunakan perusahaan untuk mengukur kinerja divisi-divisi didalamnya. Konsep ini menitikberatkan pada penambahan nilai ekonomi terhadap perusahaan dari setiap proyek/investasi yang dilakukan. Secara mendasar, proyek ini membandingkan antara nilai tambah dari proyek dengan biaya modal. Penerapan konsep ini memerlukan pembentukan organisasi yang jelas peran dan tanggungjawabnya untuk meningkatkan akurasi penilaian.

Treasury StaffGrewstock menetapkan discounted rate dari proyek sebesar 10 % tidak mempertimbangkan faktor inflasi yang diperkirakan sebesar 3 % per tahun. Hal ini akan mengurangi real rate of return menjadi hanya 7%. Namun Greystock beragumen bahwa discount rate harus konsisten dengan manual capital budgeting yang sudah ditetapkan. Bagaimanapun juga Grewstock harus mempertimbangkan semua faktor dalam melakukan analisis terhadap kelayakan proyek. Pengabaian terhadap salah variabel-variabel tertentu akan mengurangi akurasi dari analisis. Dengan kata lain, Grewstock harus menambah variable inflasi (3%) kedalam analisis sehingga seharusnya perhitungan kelayakan proyek digunakan nilai discount rate sebesar 13%. (lampiran 2)Berikut adalah analisis untuk melihat apakah analisis dilakukan sudah akurat dan investasi proyek Merseyside layak untuk dilaksanakan:Earning Per Share (EPS)EPS dihitung sebagai rata-rata laba tahunan tambahan akibat dari dilaksanakannya proyek. Nilai EPS dihitung dengan pembagian total free cash flow per tahun dengan jumlah pemegang saham, setelah itu dirata-ratakan. Dalam rangka untuk menerima proyek ini, tambahan EPS maksimal yang dapat diperoleh adalah GBP 0.016 atau GBP 0.014 (discount rate 13%). Sunk CostDiantara koreksi dari beberapa analisis oleh pihak lain terhadap akurasi analisis kelayakan proyek ini adalah adanya sunk cost. Manajer pabrik sudah memasukkan biaya rekayasa awal GBP 500.000 yang telah digunakan selama sembilan bulan terakhir untuk studi efisiensi dan desain renovasi. Biaya ini sudah terjadi dan terlepas dari keputusan proyek. Disetujui maupun tidak, biaya ini harus ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu, biaya ini seharusnya tidak dipertimbangkan untuk analisis DCF.Dalam melakukan analisis kelayakan, grewstock mengabaikan satu variabel penting yaitu inflasi. Selain itu dai juga memasukkan sunk cost yang seharusnya tidak bisa diikutkan dalam analisis. Setelah sedikit melakukan perubahan, kami mencoba untuk melakukan analisis ulang terhadap kelayakan kasus ini.Discounted Payback PeriodDalam perhitungannya, kami memasukkan faktor discounted rate untuk memperhitungkan nilai waktu dari uang. Dari hasil analisis memperlihatkan bahwa proyek akan menemui titik impas setelah berjalan 5,3 tahun. Nilai ini lebih lama 1,5 tahun dari hasil analisis yang diperoleh perusahaan (3,8 tahun).NPVDiscounted rate menjadi faktor utama pembentukan nilai NPV. Penetapan nilai discounted rate sangat mempengaruhi hasil akhir dari peritungan NPV. Dalam menetapkannya kami memasukkan variabel inflasi, nilai discounted rate yang kami gunakan 13% (rate of return + inflasi). Nilai NPV yang kami peroleh GBP 7656710 berbeda cukup jauh dengan hasil analisis perusahaan (GBP 10,5 juta).IRRUntuk perhitungan IRR tidak banyak perubahan dari hasil analisis baru. Hal ini karena memang dalam perhitungan IRR tidak ada variabel discounted rate. Perbedaan yang muncul hanya akibat dari penghilangan variabel preliminary engineering cost. Nilai IRR dari analisis baru adalah 24,81%.Dari hasil analisis baru, Proyek Merseyside menurut kami memenuhi semua empat kriteria untuk analisis kelayakan investasi dengan hasil sebagai berikut :1 . Nilai tambah rata-rata terhadap EPS GBP 0.0142 . Payback periode 5,3 tahun.3 . Net present value dari GBP 7656710 4 . IRR sebesar 24,81 %IV. Kesimpulan

Terdapat berbagai masalah yang dihadapi Victoria Chemical terkait dengan keuangan dan operasi. Salah satu masalah utama adalah kenyataan bahwa pabrik di Merseyside membutuhkan tenaga kerja yang jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Victoria Chemical merencanakan suatu proyek yang bertujuan untuk penghematan energi dan peningkatan produktivitas. Analisis kelayakan yang disusun Grewstock terdapat beberapa kelemahan dan mengabaikan faktor-faktor yang sebenarnya sangat berpengaruh terhadap analisis dan dapat mengubah perhitungan NPV dan IRR yang akanberpengaruh terhadap akurasi analisis.Salah satu resiko dari proyek ini adalah tutupnya produksi selama 45 hari yang akan mengakibatkan kemungkinan beralihnya konsumen ke perusahaan pesaing. Victoria Chemical perlu menentukan seberapa besar benefit yang akan diperoleh perusahaan dibandingkan dengan kerugian yang timbul akibat kehilangan konsumen. Analisis yang dilakukan oleh perusahaan tidak mempertimbangkan resiko kehilangan konsumen. Akan tetapi, jika tidak melakukan renovasi, perusahaan terus beroperasi dengan biaya yang jauh lebih tinggi dari perusahaan pesaing. Pelaksanaan proyek akan bermanfaat bagi perusahaan dan harus diterapkan.Struktur organisasi dan sistem pelaporan termasuk program bonus telah menyebabkan kurangnya sinergi antara divisi dan pelanggaran etika. Ada konflik antara divisi Transportasi dan divisi produksi polypropylene. Divisi Transportasi dan Intermediate Chemicals Grup melaporkan kepada wakil presiden eksekutif secara terpisah sehingga berpotensi menimbulkan masalah.

Rekomedasi1. Perusahaan perlu untuk menyetujui rencana proyek tersebut. Namun, karena proyek membutuhkan banyak waktu dan biaya, maka diperlukan adanya kesepakatan bersama di semua divisi/department. Peninjauna kembali terhadap struktur organisasi perlu dilakukan untuk menciptakan efisiensi.2. Penilaian kinerja berdasarkan economic value added (EVA) saat ini banyak digunakan perusahaan untuk mengukur kinerja divisi-divisi didalamnya. Konsep ini menitikberatkan pada penambahan nilai ekonomi terhadap perusahaan dari setiap proyek/investasi yang dilakukan. Penetapan tolak ukur yang jelas dalam penilaian kinerja akan meningkatkan akurasi penilaian. Selain itu juga bisa untuk mengurangi konflik antar divisi.3. Potensi manfaat dari proyek EPC yang akan datang ketika resesi berakhir dengan peningkatan kapasitas produksi dan harga bisa sangat menarik. Meskipun EPC tidak memiliki prosi yang besar dalam sumbangan pendapatan perusahaan, produk ini bisa dikembangkan. Apabila dilihat dari sudut pandang tolak ukur kelayakan kategori tujuan proyek untuk pengembangan produk differensiasi dan pasar, proyek ini memiliki nilai yang cukup bagus.