UTS Eksplorasi Geotermal

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    1/24

     

    UTS EKSPLORASI

    GEOTHERMAL

    Teknik Geofisika ITS

    OLEH

    Hafidz Dezulfakar 37-07

    Muhammad Ghazalli 37-12

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    2/24

    Soal UTS: Eksplorasi Geothermal

    Dosen: Dr. Widya Utama, DEA

    Jurusan: Teknik Geofisika, FTSP  –  ITS

    ------------------------------------------------

    1. 

    Sebutkan, tunjukkan dalam peta wilayah potensi geotermal di Jawa Timur?

    Gambar 1. Peta potensi daerah Panas Bumi di Jawa Timur

    a.  Bagaimana karakteristik wilayah potensi tersebut?

    Salah satu daerah yang terdapat potensi geothermal adalah Blawan yang terletak di

    Kompleks Gunung Ijen. Keberadaan panas bumi dilokasi ini ditandai oleh keberadaan mata air

     panas. Berdasarkan data ESDM pada januari 2012 potensi panas bumi di blawan ijen

    diperkirakan sebesar 110 MW. Gunung Ijen merupakan salah satu gunung api Kuarter yang

    memiliki aktivitas sedang sampai tinggi. Dalam sejarah letusannya Gunung Ijen pernah

    mengalami letusan sangat besar, sehingga terbentuk kaldera dengan diameter hampir 15 km.

    Di bagian utara kaldera Ijen (Blawan) terdapat batuan tua seperti breksi, lava dan basaltik-tuf.

    Bagian dalam kaldera didominasi oleh batuan muda akibat aktivitas gunung Ijen yaitu tuf,

     breksi dan lava. Sehingga dapat disimpulkan pada daerah Blawan tersebut adanya pertemuan

    dua jenis batua vulkanik yaitu vulkanik tua yaitu bagian utara dan vulkanik muda dibagianselatan dan ada sedikit sedimen bekas sisa danau kaldera kuno, dimana reservoir bisa jadi

    merupakan batuan vulkanik tua yang telah terdeformasi sehingga banyak rekahan dan

    caprocknya merupakan batuan vulanik mida yang masih belum banyak terjadi deformasi.

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    3/24

     

    Gambar 2. Peta geologi daerah ijen

    Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Ika Karlina dkk dengan menggunakan

    metode geolistrik resistivitas di dapat 21 sumber mata air panas yang tersebar pada daerah

     patahan di blawan dengan ph netral dimana menandakan daerah tersebut memang memiliki

     potensi panas bumi. Selain itu dari hasil penelitian Raehanayati dkk dengan menggunakan

    metode gayaberat didapat bahwa pada daerah yang memiliki manifestasi air panas didominasi

    oleh batuan ρ1 karena memiliki nilai densitas paling rendah yang berada pada daerah Blawan.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa reservoir panasbumi daerah Blawan-Ijen didominasi oleh

     batuan yang memiliki porositas tinggi (densitas rendah) dan tingkat permeabilitasnya tinggi

    dengan jumlah volume sebesar 101.20 juta m3.

    Dari gambar citra yang di download www.geomapsrl.it   juga dapat disimpulkan bahwadaerah blawan memiliki potensi panas bumi dengan adanya sumber airpanas yang dapat dilihat

     pada gambar berikut yang ditandai oleh lingkaran merah dimana adanya keberadaan air yang berwarna biru.

    Gambar 3. Citra aster daerah ijen

    Pada daerah blawan tersebut juga dapat dilihat geomorfologinya dimana banyak

     patahan besar yang ditandai dengan garis yang berwarna merah dimana bias merupakat tempat

    http://www.geomapsrl.it/http://www.geomapsrl.it/http://www.geomapsrl.it/http://www.geomapsrl.it/

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    4/24

    resapan air maupun sebagai keluarnya maifestasi hidrotermal seperti yang ditunjukkan oleh

    gambar berikut:

    Gambar 4. Citra satelit yang menandakan patahan

     b. 

    Apakah sudah ada wilayah potensi yang berproduksi,di Jawa Timur? Dimana?Kenapa?

    Sampai saat ini belum ada wilayah potensi panasbumi di Jawa Timur yang berproduksi, baru ada beberapa WKP panas bumi yang telah dilakukan eksplorasi. Salah satu kendalaadalah pencarian investor yang berminat untuk menanamkan modal pada salah satu daerah

     potensial panas bumi di jawa timur, hal ini telah diusahakan oleh pemerintah untuk berkerjasama dengan pihak asing seperti contoh kerjasama dengan Selandia Baru yang sedangdiusahakan oleh Presiden Jokowi dan dengan perusahaan Hitay Renewable Energy yangtelah melakukan eksplorasi daerah panas bumi di daerah Bromo. Faktor lain adalah sulitnyamasalah perizinan di bagian regulasi yang diberlakukan. Hal ini semoga dapat teratasidengan adanya Undang-Undang (UU) baru mengenai panas bumi yaitu UU Nomor 21Tahun 2014.

    2.  Ambil sebuah wilayah prospek potensi geothermal di Jawa Timur, selain wilayah yang

    sudah anda tunjukkan di nomor 1 dan dengan memperhatikan jawaban nomor 2 di atas:

    a.  Berikan tahap pengembangan wilayah potensi geothermal untuk daerah tersebut?

    Preliminary Survey Geothermal Potential 

    Arjuno Welirang

    Nama Daerah: Arjuno WelirangTemperatur Manifestasi: 50.00 - 140.00oC

    Geotermometer: 260.00oCPulau: Jawa

    Provinsi: Jawa Timur

    Posisi Bujur: 112o29'12.00" - 112o37'39.00" 

    Posisi Lintang: 7o37'56.00" - 7o49'51.00"  Cadangan Terduga: 280

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    5/24

     

    Berdasarkan data yang didapatkan dari bappenas.geothermal.go.id diketahui telah

    dilakukan survey rinci pada daerah Arjuno-Wellirang, yaitu survey geologi, geokimia,

    geolistrik, gaya berat, geomagnet, dan magnetotellurik.

    Hasil survey geologi menyebutkan tatanan tektonik daerah Arjuno Welirang berada

     pada jalur magmatik Jawa Bagian Selatan dengan susunan berupa batuan vulkanik Kuarter.

    Hasil statigrafi menyebutkan bahwa daerah penyelidikan terdiri dari 18 (delapan belas) satuan

     batuan, yang semuanya berupa batuan vulkanik dengan umur absolut batuan berkisar 200.000

    tahun lalu (Lab.PSG,2010) hasil dari baruan pada lava andesit welirang II. Diketahui juga

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    6/24

     bahwa sumber panas kemungkinan diakibatkan oleh aktivitas vulkanik terakhir pada komplek

    Arjuno –  Welirang dengan batuan penudung (caprock) diperkirakan berada pada daerah alterasi

    Gunung Pundak dan pada batuan lava andesit muda produk Gunung Welirang dan reservoir

    diperkirakan berada pada satuan Arjuno –  Welirang tua (lava dan piroklastik).

    Pada kompleks gunung ini juga telah dilakukan survey Geomagnet yang menghasilkankontur anomali magnet. Hal ini mengindikasikan adanya zona struktur ring fractures dibagian

    tenggara, serta daerah subsiden dibagian barat daya daerah penyelidikan

    Mata air panas Pedusan 1, 2 dan mata airpanas Gembor terletak pada sesar F.3 dan

    F.4 dekat dengan titik B.700 dan titik A.2750 berlokasi pada daerah transisi antara

    anomali magnet rendah dan sedang, hal tersebut mengindikasikan telah terjadi

     proses demagnetisasi (ubahan) akibat proses hidrotermal dibawah permukaan

    ataupun disebabkan oleh adanya batuan piroklastik. Anomali Bouguer memperlihatkan pola

    umum rendah di utara dan timur yang diinterpretasikan sebagai sedimen vulkanik, relatif

    sedang di bagian tengah yang diduga berkaitan dengan lava andesit produk gunungapi komplekArjuno-Welirang dan cendrung semakin tinggi ke arah baratdaya menunjukkan keberadaan

    gunungapi Anjasmoro.

    Selanjutnya adalah survey gaya berat. Hasil anomali sisa (residual) memeperlihatkan

    respon sedimen vulkanik dengan anomali rendah di bagian utara dengan nilai rendah akibat

    ubahan di utara AP. Padusan dan sekitar Gunung Punda yang membuka ke arah puncak

    Welirang.

    Analisis anomali sisa menunjukkan beberapa struktur geologi daerah Arjuno-Welirang

    seperti sesar berarah hampir utara-selatan (F1), indikasi aliran erupsi samping Gunung Punda

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    7/24

    dan Bulak (F3,F4 dan F5), zona ‘ring fracture’ yang membuka ke puncak Welirang (F6), sesar

     berarah baratlaut-tenggara (F7) dan 2 sesar berarah barat-timur (F8 dan F9).

    Struktur geologi yang berperan sebagai pengontrol munculnya manifestasi panas bumi

    di daerah ini adalah sesar berarah barat timur untuk AP. Coban (F8) dan AP Cangar (F9) dan

    sesar berarah baratlaut-tenggara (F7) untuk AP Padusan dengan sumber panasnya dari komplekGunungapi Arjuno-Welirang.

    Kemudian adalah survey Magnetotellurik, menghasilkan tahanan jenis rendah yang

    tersebar di sekitar fumarol Gunung Welirang melebar ke utara melewati mata air panas Padusan

    dan membuka ke sebelah barat dan baratdaya melalui mata air panas Cangar dan mata air panas

    Coban. Tahanan jenis rendah yang diinterpretasikan sebagai batuan penudung ini tersebar dari

    mulai permukaan hingga kedalaman sekitar 3000 meter dengan ketebalan antara 1000 meter

    hingga 2500 meter. Reservoir panas bumi diperkirakan berada di bawah batuan penudung

    yangtersebar di bagian tengah antara fumarol Gunung Welirang, mata air panasCangar, mata

    air panas Coban, dan mata air panas Padusan. Puncak dari reservoir ini berada pada kedalaman

    sekitar 1500 meter dansemakin mendalam ke arah utara dan baratdaya yang dapat

    mencapaikedalaman sekitar 2500 meter.

    Daerah prospek panas bumi berada di sebelah barat dan baratdaya puncak Gunung

    Welirang (bagian tengah antara fumarol Gunung Welirang, mata air panas Cangar, mata air

     panas Coban, dan mata air panas Padusan) dengan luas sekitar 20 km2.

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    8/24

     

    Preliminary study yang telah dilakukan akan menghasilkan data potensi panas bumi

    seperti berikut.

    Dimana daerah prospek dilambangkan dengan warna biru dimana berhimpitan dengan

    daerah dengan anomali MT yang bernilai resis rendah yaitu lebih kecildari 10 m ohm. Dapat

     juga dilihat pada daerah prospek terdapatnya patahan yang melewati dataran tinggi ke daerah

     prospek dimana dapat didentifikasikan sebagai area resapan.

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    9/24

     b.  Berikan uraian pekerjaan teknis pada tahap Survei Pendahuluan?

    Kegiatan Eksplorasi Pendahuluan (Reconnaisance Survey)

    Eksplorasi pendahuluan (reconnaisance survey) dilakukan untuk mencari daerah

     prospek panas bumi, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi dilihat dari kenampakannya dipermukaan, serta untuk mendapatkan gambaran mengenai

    geologi regional didaerah tersebut.

    a.  Studi Literatur

    Langkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

    adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-laporan hasil survei yang pernah dilakukan

    sebelumnya di daerah yang akan diselidiki, guna mendapat gambaran mengenai regional

    geology, lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan, volcanic phenomena, geologi

    dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan kemudian menetapkan tempat-tempat yangakan disurvei.

    b.  Survei Lapangan

    Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batuan,

     penyebaran batuan, struktur geologi, jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah tersebut

     beserta karakteristiknya, mengambil sampel fluida melakukan pengukuran temperatur, pH dan

    kecepatan air.

    c.  Analisa dan Interpretasi Data

    Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk mendapatkan

    gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah tersebut. Dari kajian data

    geologi, hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek, yaitu daerah yang menunjukkan

    tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi. Dari hasil analisis dan interpretasi data juga dapat

    diperkirakan jenis reservoir, temperatur reservoir, asal sumber air, dan jenis batuan reservoir  

    d.  Spekulasi Besar Sumberdaya Panasbumi

    Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari penyebaran manifestasi permukaan

    dan pelamparan struktur geologinya secara global, tetapi selama ini hanya ditentukan dengancara statistik (rata-rata luas prospek).

    e.  Usulan Untuk Eksplorasi Lanjut

    Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

    dikembangkan selanjutnya apakah survei rinci perlu dilakukan atau tidak. Apabila tidak maka

    daerah yang diteliti ditinggalkan.

    c.  Berikan uraian pekerjaan teknis pada tahap Eksplorasi?

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    10/24

    Eksplorasi

    Tujuan dari survei lanjut adalah:

    Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

     bawah permukaan.-  Mengidentifikasi daerah yang “diduga” mengandung potensi panas bumi

    Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

     batuan, struktur geologi, daerah alterasi hidrothermal, geometri cadangan panas bumi,

    hidrologi, sistim panas bumi, temperatur reservoir, potensi sumberdaya serta potensi listriknya.

    a.  Survei Geologi Lanjut

    Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

    maupun secara vertikal, struktur geologi, tektonik dan sejarah geologi dalam kaitannya dengan

    terbentuknya suatu sistim panas bumi termasuk memperkirakan luas daerah prospek dansumber panasnya.

    b.  Survei Geokimia Lanjut

    Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh manifestasi panas

     permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistim dan temperatur reservoir,

    asal sumber air, karakterisasi fluida dan sistim hidrologi dibawah permukaan.

    c.  Survei Geofisika

    Ada beberapa jenis survei geofisika, yaitu:

      Survei resistivity

      Survei gravity

      Survei magnetic

      Survei Macro Earth Quake (MEQ)

      Survei aliran panas

      Survei Self Potential

    Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivity

    konfigurasi Schlumberger, gravity dan magnetik karena peralatannya mudah didapat dan biayanya murah.

    Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk di survei

    lebih detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu Magnetotelluric (MT) atau Control Source

    Audio magnetotelluric (CSAMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan kedalaman yang

     jauh lebih dalam.

    d.  Analisa dan Interpretasi Data

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    11/24

      Model sistim panas bumi harus mengikutsertakan karakteristik lithologi, stratigrafi,

    hidrologi atau pola sirkulasi fluida, perkiraan sumber panas dan temperatur dalam reservoir

    serta sistim panasbuminya.

    Model harus dibuat mulai dari permukaan hingga kedalaman 1-4 km. Selain itu dari

     pengkajian data dapat diperkirakan besarnya potensi sumberdaya (resources), cadangan

    (recoverable reserve) dan potensi listrik panas bumi di daerah yang "diduga" mengandung

     panas bumi.

    e.  Pemboran Eksplorasi

    Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

    mengandung energi panas bumi. Biasanya di dalam satu prospek dibor 3-5 sumur eksplorasi.

    Kedalaman sumur eksplorasi umumnya dibor hingga kedalaman 1000-3000 meter.

    Setelah pemboran selesai, dilakukan pengujian sumur. Seperti berikut:

    -  Uji hilang air (water loss test)

    Uji permeabilitas total (gross permeability test)

    -  Uji panas (heating measurements)

    -  Uji produksi (discharge/output test)

    -  Uji transien (transient test)

    Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi/data yang lebih

     persis mengenai:

    Jenis dan sifat fluida produksi- 

    Kedalaman reservoir

    -  Jenis reservoir

    -  Temperatur reservoir

    -  Sifat batuan reservoir

    Laju alir massa fluida, enthalpy dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala sumur

    -  Kapasitas produksi sumur (dalam MW)

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    12/24

     

    3.  Lihat UU Panas Bumi, terkait dengan hal-hal yang diatur dalam UU Panas Bumi

    tersebut dan tahapan pengembangan potensi geotermal:a.

     

    Bagaimana relasi resiko dan nilai investasinya pada setiap tahap?

    Menurut undang undang nomer 27 tahun 2003 tahapan penembangan geothermaldibagi menjadi empat tahap yaitu tahap survey pendahuluan, eksplorasi, study kelayakan danexploitasi. Resiko terbesar ialah dalam tahap survey pendahuluan dikarenakan sedikitnya datayang tersedia sehingga tingkapt kepastianya sangat rendah. Pada tahapan exlporasi dan studi

    kelayakan tingkat resikonya semakin rendah dikarenakan oleh data yang didapat semakin banyak sehingga tingkat kepastianya semakin tinggi. Untuk tahapan akhir yaitu ekploitasimemiliki resiko yang paling rendah karena semua data eksplorasi dan studi kelayakan sudahdidapat sehingga tingkat kepastianya menjadi lebih tinggi. Akan tetapi nilai investasinya akan

     berbanding terbalik dengan besarnya resiko untuk setiap tahapanya. Untuk tahapan survey pendahuluan memiliki nilai investasi yang paling kecil karena hanya membutuhkan studisurvey secara umum dan luas dan belum rinci dimana memerlukan investasi sekitar 7.7USdolar per kW.

    Untuk tahapan eksplorasi nilai investasi semakin meningkat karena semakin banyaknyadan lebih rincinya studi yang dilakukan.dimana memerlukan investasi sekitar 2.25 US$ per

    kW. Nilai studi kelayakan memiliki investasi lebih besar yaitu sekitar 77 US$ per kW. Dannilai investasi pada tahap exploitasi memiliki nilai yang paling besar dikarenakan banyaknyafasilitas yang dibangun seperti pemboran sumur produksi, system pengelolaan uap, pembangkitlistrik dan tranmisi, dimana total nilai investasinya sebesar 2620 US$ per kW. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa untuk setiap tahapan dari awal hingga akhir memiliki resiko yang semakinrendah tetapi berkebalikan dengan nilai investasinya yang semakin tenggi untuk setiaptahapannya seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut:

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    13/24

     

     b. 

    Apa hambatan utama pengembangan investasi potensi geotermal?Hambatan utama dalam suatu proyek panas bumi (pada waktu eksplorasi dan awal

     pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan tidakditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau sumberenergi yang ditemukan tidak bernilai komersial. Dimana nantinya lembaga Keuangan tidakakan memberikan pinjaman dana untuk pengembangan lapangan sebelum hasil pemboran dan

     pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat sumber energi panas bumi

    yang mempunyai potensi yang cukup menarik dari segi ekonomi.

    c. 

    Hambatan teknis? Berikan contoh. Bagamana penyelesaiannya?Hambatan yang berkaitan dengan permasalahan teknis seperti terjadinya korosi

    didalam sumur dan didalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan danmenyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk meningkatkan kapasitas PLTP.hambatan lainnya adalah kemungkinan penurunan laju dan temperature fluida produksi(enthalpy), kenaikan tekanan injeksi, perubahan kandungan kimia fluida terhadap waktu, yangmengakibatkan berkurangnya keuntungan atau bahkan hilangnya keuntungan bila penurunan

     produksi terlalu cepat.Penyelesaianya:

    Melaksanakan simulasi atau pemodelan untuk meramalkan kinerja reservoir dan sumurterhadap waktu sehingga dapat mengontrol nilai entalphi, kandungan kimia dan tekanan injeksiyang akan berpengaruh dalam tingkat produksi dan pengembangan lanjutan dari suatulapangan.

    d.  Hambatan non teknis? Berkan contoh. Bagaimana penyelesaiannya?Hambatan dalam Regulasi 

    Sebagian besar wilayah panas bumi berada di kawasan hutan lindung dan konservasiyang berada di bawah kewenangan Kementerian Kehutanan, dan bukan di bawah KementerianESDM, sehingga menyebabkan dualisme perizinan. Kondisi tumpang tindihnya prosedur

     perizinan di antara kedua kementerian tersebut membuat pengembang dihadapkan pada

    ketidakpastian perizinan. Masalah tersebut juga ditambah dengan belum adanya target waktu

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    14/24

     penyelesaian proses perizinan. Hal tersebut menyebabkan lambatnya penyelesaian proses perijinan.

    Penyelesaianya:Penyelesaianya berupa dukungan pemerintah berupa Nota kesepahaman Kementerian

    Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terkait

     penyelesaian tumpang tindih perizinan pengusahaan panas bumi di kawasan hutan produksi,kawasan hutan lindung, dan kawasan konversi. Dengan adanya nota kesepahaman tersebut kanmempermudah dan mempercepat proses perizinan terkait kegiatan eksplorasi dan eksploitasi

     panas bumi tanpa mengorbankan prinsip kesinambungan ekosistem dan perlindungan sumberalam hayati.

    e.  Hambatan keekonomian? Bagaimana perhitungan sederhana keekonomiannya?

    Hambatan Pasar

    Pasar tenaga listrik merupakan pasar monopoli yang memiliki hanya satu pihak pembeli,

    yaitu PLN. Bila diserahkan ke mekanisme pasar dan PLN dalam hal ini merupakan satu-satunya pembeli, maka pihak pengembang tidak akan dapat memperoleh harga pembelian yang wajarsecara komersial. Tender pembelian listrik sendiri dilakukan oleh pemerintah daerah dan

     pemerintah pusat tanpa melibatkan PLN. Dalam hal ini PLN baru membeli listrik panas bumi biladitugaskan oleh pemerintah.

    Penyelesaianya:Untuk memberikan kepastian adanya pembeli listrik kepada pengembang swasta yang telah

    memenangkan lelang panas bumi dan siap memproduksi listrik, pemerintah melalui KementerianESDM memberikan penugasan kepada PLN untuk membeli listrik tersebut sebagaimana diaturdalam Permen ESDM Nomor 02 Tahun 201137. PLN wajib membeli tenaga listrik dari pembangkitlistrik tenaga panas bumi yang dibangun pengembang sesuai dengan harga hasil lelang WKP.

    Untuk itu pemerintah menetapkan harga patokan pembelian listrik oleh PLN  –   yang harganyasudah ditentukan saat lelang - paling tinggi US$ 9.70 sen/kWh. Untuk harga lelang di atas batasatas tersebut dimungkinkan melalui proses negosiasi antara pengembang dengan PLN.

    4.  Lengkapi tabel eksplorasi geothermal dibawah ini, lengkapi dengan gambar yang

    sesuai:

    Caprock

    a. 

    Fenomena yang diamati permukaan b.  Fenomena bawah permukaan (model)

    Model penampang yang menunjukkan suatu caprock yang ditandai dengan nilai resistivitasyang rendah.

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    15/24

     

    c. 

    Metode eksplorasi: variable yang diukur, parameter yang dicariDalam penentuan caprock geothermal digunakan metode magnetotelurik. Dimana diukur

    nilai resistivitasnya, caprock memiliki nilai resistivitas yang rendah dan impermeable jikadibandingkan dengan reservoir.

    d. 

    Orde besaran dan satuan variable pengukuran Nilai resistivitas kurang dari 10 ohm m.e.

     

    Orde besaran dan satuan parameter geothermal Nilai permeabilitas yang rendah mendekati 0 mD. Permeabilitas biasanya dinyatakan dalam

    satuan mD (mili Darcy).

    Sourcerocka.

     

    Fenomena yang diamati permukaanAdanya Kaldera yang menandakan adanya aktivitas magma. Adanya sumber air panas pada

    daerah yang tidak berasosiasi dengan vuklanik yang menandakan adanya sourcerock berupacekungan sedimen dalam sekitar 3km.

     b.  Fenomena bawah permukaan (model)Model source rock yang merupakan instrusi magama pada strato vulkanik muda dimanasuhu intuksi sekitar 850 - 1050 ◦C. seperti yang ditunjukan pada model dibawah ini.

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    16/24

     Model sourcerock yang tidak berasosiasi dengan vuklakin dimana sourcerock berupa

    cekungan sedimen dalam yang memiliki suhu tinggi.

    c. 

    Metode eksplorasi: variable yang diukur, parameter yang dicariDigunkan metode geomagnet dimana diukur nilai suscepsibilitasnya, suscepsibilitas yang

    rendah menandakan batuan tersebut memiliki suhu yang tinggi dikarenakan sifat magnetnyayang hilang karena suhu tinggi.

    d.  Orde besaran dan satuan variable pengukuran Nilai susceptibilitasnya kurang dari k = 0,0022c.g.se.  Orde besaran dan satuan parameter geothermalParameter yang didapat ialah volume dari sourcrock dalam km^3 serta suhunya dalam

    derjat celcius. Untuk sourcrock instruksi magma pada vulkanik muda memiliki suhu sekitar850 - 1050 ◦C.

    Reservoir dan fluida

    Fenomena yang diamati permukaan, sertakan gambar (foto, denah, diagram etc).

    tunjukkan batas-batas delinasinya.

    a.  Mata air panas atau hangat

    Bila air tersebut berasal dari reservoar panasbumi maka air tersebut hampir selalu

     bersifat netral. Disamping itu air tersebut umumnya jemih dan berwarna kebiruan.

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    17/24

      Bila air tersebut berasal dari air tanah yang menjadi panas karena pemanasan oleh uap

     panas maka air yang terdapat di dalam kolam air panas umumnya bersifat asam. Sifat asam ini

    disebabkan karena tejadinya oksidasi H2 didalam uap panas. Kolam air panas yang bersifat

    asam (acid pools) umumnya berlumpur dan kehijau-hijauan. Kolam air panas yang bersifat

    asam mungkin saja terdapat diatas suatu reservoar air panas.

     b.  Telaga air panas

    Telaga air panas pada dasamya juga kolam air panas, tetapi lebih tepat dikatakan telaga

    karena luasnya daerah permukaan air. Umumnya istilah telaga dipakai bila luas permukaannya

    lebih dari 100 m2. Telaga air panas sangat jarang terdapat di alam karena telaga air panas terjadi

    karena hydrothermal eruption yang sangat besar. Contohnya adalah danau Waimangu di New

    Zealand. Bila didalam telaga terjadi konveksi, temperatur pada umumnya tidak berubah

    terhadap kedalaman. Telaga air panas dapat terjadi di daerah dimana terdapat reservoar

    dominasi air ataupun didaerah dimana terdapat reservoar dominasi uap

    c.  Fumarole

    Hampir semua fumarole yang merupakan manifestasi permukaan dari sistim dominasi

    air memancarkan uap panas basah. Temperatur uap umumnya tidak lebih dari 100oC. Fumarole

     jenis ini sering disebut fumarole basah (wet fumarole). Di daerah dimana terdapat sistim

    dominasi uap dapat dijumpai wet fumarole juga dry fumarole, yaitu fumarole yang

    memancarkan uap bertemperatur tinggi, yaitu sekitar 100-150oC. Fumarole jenis ini sangat

     jarang dijumpai di alam, salah satu contohnya adalah fumarole di Ketetahi (NZ). Kecepatan

    fumarole jenis ini umumnya sangat tinggi (>100 mis).

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    18/24

    d. 

    Geyser

    Geyser didefinisikan sebagai mata air panas yang menyembur ke udara secara

    intermitent (pada selang waktu tak tentu) dengan ketinggian air sangat beraneka ragam, yaitu

    dari kurang dari satu meter hingga ratusan meter. Selang waktu penyemburan air (erupsi)

     jugaberaneka ragam, yaitu dari beberapa detik hingga beberapa hari. Lamanya air menyembur

    ke pemukaan juga sangat beraneka ragam, yaitu dari beberapa detik hingga beberapa jam.

    Geyser merupakan manifestasi permukaan dari sistim dominasi air.

    e. 

    Silika sinter

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    19/24

    Silika sinter adalah endapan silika di permukaan yang berwarna keperakan. Umumnya

    dijumpai disekitar mata air panas dan lubang geyser yang menyemburkan air yang besifat

    netral. Apabila laju aliran air panas tidak terlalu besar umumnya disekitar mata air panas

    tersebut terbentuk teras-teras silika yang berwarna keperakan (silica sinter teraces atau sinter

     platforms). Silika sinter merupakan manifestasi pernukaan dari sistim panasbumi yangdidominasi air.

    Fenomena bawah permukaan yang terkait (berikan bentuk model reservoir yang

    terkait dengan fenomena di pemukaan).

    a. 

    Mata air panas yang bersifat asam biasanya merupakan manifestasi permukaan

    dari suatu sistim panasbumi yang didominasi uap. Sedangkan mata air panas yang

     bersifat netral biasanya merupakan manifestasi permukaan dari suatu sistim panasbumi

    yang didominasi air, umumnya jenuh dengan silica.

    Metode eksplorasi: variabel yang diukur, parameter yang dicari.

    Magnetotellurik: Resistivitas (Tahanan Jenis), permeabilitas dan kedalaman reservoir.

    Orde besaran dan satuan variable pengukuran.

    a) kelompok resistiviti rendah < 75 -100 Ωm, 

     b) kelompok resistiviti sedang 75 -200 Ωm 

    c) kelompok resistiviti tinggi > 100 - >200 Ωm. 

    Orde besaran dan satuan parameter geothermal.

    Target pekerjaan pada tahap Survei Pendahuluan.

    Survei lapangan: Jenis-jenis manifestasi

    Citra Satelit: Persebaran topografi, persebaran manifestasi, dan penampang regional

    Target pekerjaan pada tahap Eksplorasi.

    Survei Geologi: Lokasi reservoir, karakteristik reservoir berdasarkan struktur geologi,

    tektonik dan sejarah geologi.

    Survei Geokimia: Suhu reservoir, fluida yang dominan.

    Survei Geofisika: Gravity untuk mengetahui persebaran reservoir dan MT untuk mengetahui

    kedalaman reservoir.

    Sumur Eksplorasi: Cutting dan coring untuk mengetahui karakteristik reservoir. Jenis dan

    sifat fluida produksi, kedalaman reservoir, jenis reservoir, temperature reservoir, sifat batuan

    reservoir, lajur air massa fluida, dan kapasitas produksi sumur (MW).

    Target pekerjaan pada tahap Feasibility Study.

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    20/24

    Potensi sumur dan kinerjanya, sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensible gas,

    memperkirakan sifat korosifias air dan analisa keekonomian.

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    21/24

     

    Data karateristik reservoir untuk perancangan pembangkit listrik tenaga panas

    bumi (PLTP).

    a. 

    Fasa fluida yang dominan pada reservoir.

    Fluida Uap Kering -> SIKLUS UAP KERING (DIRECT DRY STEAM CYCLE)

    Fluida dua fasa (fasa uap dan cair) -> SIKLUS UAP HASIL PEMISAHAN (SEPARATED

    STEAM CYCLE)

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    22/24

     

     b.  Suhu fluida pada reservoir.

    f. 

    Buat rancangan sederhana tentang sebuah modul praktikum eksplorasi geothermal.

    Praktikum Eksplorasi Geothermal

    Latar belakangReservoir pada system geothermal memiliki porositas berupa rekahan dimana

    merupakan porositas sekunder akibat aktivita tektonik. Prositas tersebut diisi oleh fluida yangterakumulasi di reservoir tersebut. Reservoir yang terisi oleh fluida air akan memiliki nilairesistivitas yang berbeda dengan reservoir yang tidak terisi oleh air. Oleh karena itu dilakukan

     praktikum dengan mengukur resistivitas batuan hasil coring yang telah dilakukan perekahanagar memiliki porositas sekunder dan membandingkan nilai resistivitasnya antara reseroar

    yang terisi air dengan yang tidak terisi air.

    TujuanTujuan praktikum ini adalah mengetahui karakteristik nila resistivitas batuan yang

    memiliki porositas sekunder yang terisi oleh air dan yang tidak terisi oleh air. Dimanamerepersentasikan reservoir geothermal.

    Metodologi

    Alat dan Bahan

    1. 

    Sample coring batuan Gneiss2.  Alat penekan batuan

    3. 

    Alat pengukur resistivitas coring

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    23/24

    4.  Fluida (air)

    Skema alat

    Cara kerja

    1.  Persiapan alat dan bahan

    2.  Simulasi current regulator  dengan Proteus

    3. 

    Merangkai current regulator  

    4.  Rangkai alat seperti skema kerja

    5.  Ukur arus keluaran hingga mendekati kontan

    6. 

    Lilitkan 2 kabel tembaga pada batuan dan atur jaraknya

    7. 

    Ukur beda potensial pada kabel tembaga dengan Voltmeter

    8.  Ulangi pengukuran pada sample core yang telah ditekan sehingga memiliki rekahan

    (simulasi reservoir geothermal) kering dan sample core yang basah (terisi fluida air).

    9.  Pengolahan data

    --------------------------

  • 8/19/2019 UTS Eksplorasi Geotermal

    24/24

    Daftar Pustaka

    Setiawan Sigit, 2011, Analisa terhadap Prospek, Kendala, dan Dukungan Kebijakan.

    Saptadji, Nenny Miryani Saptadji. 2009. Teknik Panas Bumi. Penerbit ITB.

    UU RI nomor 27 tahun 2003 Tentang Panas Bumi.

    Saptadji, Nenny Miryani. 2009. Karakterisasi Reservoir Panas Bumi. ITB.

    Kasbani. Tipe Sistem Panas Bumi di Indonesia dan Estimasi Potensi Energinya.

    Geothermal.itb.ac.id/sekilas_tentang_panas_bumi. Diakses 5 April 2015.