15
69 UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH PANDEMI COVID-19 DILINGKUNGAN MASJID BAITURROHIM DUSUN GUMUKREJO RT 002 RW 011 DESA KARANGSONO, BANGSALSARI - JEMBER 2020 Mukaromah Ach. Saikhu Aminullah Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah Kencong [email protected] Abstract This research was conducted with the aim of knowing and analyzing the problems experienced by parents whose children are educated at the elementary school level in Gumukrejo Village Karangsono village related to the long distance learning system during the pandemic, prolonged school holidays that raise concerns, unrest of parents and their children towards the decline of the spirit and interest of children's learning. Therefore, this research was conducted as a form of efforts to re-instill the spirit and interest of children's learning in the midst of the Covid-19 pandemic through the group's learning guidance system. Nevertheless, there is a need for maximum cooperation support from both the guardians and the local community who synergize with each other. This research is a type of qualitative research with descriptive analysis methods. Through the strategy and the steps, the group's learning guidance program can run properly and optimally as expected, in the result that the interest in learning will be realized through a high spirit in group learning, interesting learning methods, reward systems, and so on. With the group's tutoring program, it is hoped that students will return to their primary duties as students. Keyword: learning interests, pandemics Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisa permasalahan yang dialami oleh para orang tua yang anaknya mengenyam pendidikan di jenjang Sekolah Dasar di Dusun Gumukrejo Desa Karangsono terkait dengan sistem pembelajaran jarak jauh di masa pandemi, liburnya sekolah yang berkepanjangan sehingga menimbulkan kekhawatiran, keresahan para orang tua dan anaknya terhadap menurunnya semangat dan minat belajar anak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan sebagai wujud upaya untuk menanamkan kembali semangat dan minat belajar anak di tengah-tengah masa pandemi Covid-19 melalui sistem bimbingan belajar kelompok. Namun demikian, sangat diperlukan adanya dukungan kerjasama yang maksimal baik dari para walimurid dan masyarakat setempat yang saling bersinergi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisa deskriptif. Melalui strategi dampingan dan langkah-langkahnya, maka progam bimbingan belajar kelompok ini dapat berjalan dengan baik dan optimal sebagaimana yang diharapkan, pada hasilnya minat belajar akan terwujud melalui adanya semangat yang tinggi dalam belajar kelompok, metode pembelajaran yang menarik, sistem reward, dan sebagainya. Dengan adanya progam bimbingan belajar kelompok harapannya agar siswa kembali bersemangat dalam melaksanakan tugas utama sebagai pelajar. Kata kunci: minat belajar, pandemi Pendahuluan Virus Corona (Covid-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh corona virus yang baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019. WHO mengumumankan bahwa Virus Corona ini termasuk pandemi global yang harus diselesaikan bersama-sama karena sudah meluas di setiap negara. Pada awal Maret 2020 Indonesia menghadapi pandemi Virus Corona (Covid-19), hingga

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

69

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH PANDEMI COVID-19

DILINGKUNGAN MASJID BAITURROHIM DUSUN GUMUKREJO RT 002 RW 011 DESA

KARANGSONO, BANGSALSARI - JEMBER 2020

Mukaromah

Ach. Saikhu

Aminullah

Institut Agama Islam Al-Falah As-Sunniyyah Kencong

[email protected]

Abstract

This research was conducted with the aim of knowing and analyzing the problems experienced by parents

whose children are educated at the elementary school level in Gumukrejo Village Karangsono village

related to the long distance learning system during the pandemic, prolonged school holidays that raise

concerns, unrest of parents and their children towards the decline of the spirit and interest of children's

learning. Therefore, this research was conducted as a form of efforts to re-instill the spirit and interest of

children's learning in the midst of the Covid-19 pandemic through the group's learning guidance system.

Nevertheless, there is a need for maximum cooperation support from both the guardians and the local

community who synergize with each other. This research is a type of qualitative research with descriptive

analysis methods. Through the strategy and the steps, the group's learning guidance program can run

properly and optimally as expected, in the result that the interest in learning will be realized through a high

spirit in group learning, interesting learning methods, reward systems, and so on. With the group's tutoring

program, it is hoped that students will return to their primary duties as students.

Keyword: learning interests, pandemics

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisa permasalahan yang dialami oleh

para orang tua yang anaknya mengenyam pendidikan di jenjang Sekolah Dasar di Dusun Gumukrejo Desa

Karangsono terkait dengan sistem pembelajaran jarak jauh di masa pandemi, liburnya sekolah yang

berkepanjangan sehingga menimbulkan kekhawatiran, keresahan para orang tua dan anaknya terhadap

menurunnya semangat dan minat belajar anak. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan sebagai wujud upaya

untuk menanamkan kembali semangat dan minat belajar anak di tengah-tengah masa pandemi Covid-19

melalui sistem bimbingan belajar kelompok. Namun demikian, sangat diperlukan adanya dukungan

kerjasama yang maksimal baik dari para walimurid dan masyarakat setempat yang saling bersinergi.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode analisa deskriptif. Melalui strategi

dampingan dan langkah-langkahnya, maka progam bimbingan belajar kelompok ini dapat berjalan dengan

baik dan optimal sebagaimana yang diharapkan, pada hasilnya minat belajar akan terwujud melalui adanya

semangat yang tinggi dalam belajar kelompok, metode pembelajaran yang menarik, sistem reward, dan

sebagainya. Dengan adanya progam bimbingan belajar kelompok harapannya agar siswa kembali

bersemangat dalam melaksanakan tugas utama sebagai pelajar.

Kata kunci: minat belajar, pandemi

Pendahuluan

Virus Corona (Covid-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh corona virus

yang baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di

Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019. WHO mengumumankan bahwa Virus Corona ini

termasuk pandemi global yang harus diselesaikan bersama-sama karena sudah meluas di setiap

negara. Pada awal Maret 2020 Indonesia menghadapi pandemi Virus Corona (Covid-19), hingga

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

70

saat ini masa pandemi Corona Virus Diseae yang berkepanjangan berdampak sangat besar terhadap

seluruh aktifitas manusia di segala bidang termasuk dunia pendidikan.

Dampak Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah pusat maupun daerah harus

mengeluarkan berbagai himbauan, peraturan dan kebijakan yang diberikan kepada masyarakat di

seluruh Indonesia. Sangat disesali ketika himbauan tersebut masih diabaikan oleh sejumlah orang,

virus ini sangat mudah menyebar dan menyerang sistem kekebalan tubuh dengan cepat bahkan

banyak merenggut korban jiwa. Solusi yang diberikan tanggapan pemerintah terhadap Covid-19

untuk meniadakan pembelajaran di sekolah diganti dengan sistem belajar daring guna

mengantisipasi dan mencegah penularan Covid-19.

Namun demikian, kebijakan yang dilakukan pemerintah bagi praktisi dunia pendidikan untuk

“mengurangi kegiatan termasuk belajar di sekolah dan bekerja dari rumah” masih saja

menimbulkan gejolak dalam pelaksanaannya. Salah satunya dalam proses pemberian tugas, tidak

sedikit para siswa dan orang tua terbebani dengan tugas yang banyak dan begitu memberatkan,

sehingga para orang tua banyak yang komplain dengan berbagai faktor dan alasan mulai dari faktor

ekonomi, kendala sinyal handphone, tidak punya pulsa data untuk online, dan sebagainya.

sedangkan dilain sisi guru memegang amanah mengajar mengikuti sistem kurikulum yang

ditetapkan oleh pemerintah dengan fasilitas seadanya dan tidak bisa dipungkiri banyak pula tugas

guru yang tidak tersampaikan secara maksimal.

Sistem pembelajaran daring seharusnya guru bisa memberikan aktifitas bermakna yang dapat

menstimulus otak sehingga apabila kembali kepada aktifitas normal seperti semula siswa telah siap

untuk memulai kembali pembelajaran di sekolah. Termasuk sedikit memberikan wawasan singkat

tentang bahaya dan antisipasi pencegahan penularan Covid-19 kepada siswa dan orang tua,

sehingga dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh/ secara online pendidikan di Indonesia

dapat berlanjut siswa dapat belajar dengan tenang di rumah dan guru dapat memberikan materi

pembelajaran dengan baik.

Pada akhirnya, kondisi seperti ini menuntut orang tua harus mampu berperan lebih maksimal

lagi dalam mengontrol, membimbing, mengarahkan, dan ikut berpartisipasi secara aktif terkait

perkembangan belajar dan perilaku anak. Melihat kondisi seperti ini, penulis ingin meneliti dan

mengamati beberapa masalah yang dialami oleh masyarakat khususnya wali murid yang anaknya

mengenyam pendidikan tingkat SD di lingkungan Masjid Baiturrohim Dusun Gumukrejo Desa

Karangsono, setelah kami telusuri dari hasil observasi dan wawancara ternyata ada beberapa

masalah diantaranya, yaitu: Tidak adanya aktivitas proses belajar mengajar di sekolah dikarenakan

pandemi sehingga anak tidak bisa mengatur waktu belajar dengan teratur, dan hampir tidak ada jeda

antara waktu belajar dan bermain. Anak-anak semakin malas belajar karena kurangnya pengarahan

dan perhatian orang tua dalam belajar termasuk minimnya kontrol dari guru dan orang tua.

Adapun melalui program kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan sistem belajar

kelompok ini, penulis ingin mengajak dan mengembalikan kesadaran masyarakat untuk

mewujudkan kembali semangat belajar demi meningkatkan minat belajar anak khususnya mereka

yang sedang menempuh pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar/sederajat. Tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini di antaranya adalah :

1. Mengembalikan semangat anak untuk belajar

Belajar dari rumah dengan sistem bimbingan kelompok ini dilakukan sebagai salah satu

upaya dan solusi alternatif untuk memberikan semangat kembali bagi anak-anak agar tetap bisa

belajar aktif dan kreatif meskipun akses belajar mereka terbatas. Bimbingan belajar kelompok

ini untuk memadukan pengalaman anak selama belajar di sekolah dengan realita aktifitas

mereka di rumah. Dengan adanya belajar kelompok anak-anak tetap bisa berdiskusi,

bersosialisasi, mengerjakan tugas dan menyelesaikan persoalan secara bersama-sama dengan

melalui bimbingan secara intensif dengan kondisi dan situasi yang santai namun tetap fokus

pada materi dan tugas belajarnya. Selain itu, belajar kelompok ini dilakukan untuk sedapat

mungkin memaksimalkan dan mengisi waktu anak dengan aktifitas yang bermanfaat sehingga

mereka memiliki porsi waktu belajar yang seimbang dan cukup tentunya tanpa

mengesampingkan waktu bermainnya.

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

71

2. Meningkatkan SDM anak

Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam program ini adalah untuk meningkatkan

SDM anak, minimal kami bisa memberikan kontribusi positif dan bermanfaat terhadap

kemandirian belajar anak, melalui pembiasaan sikap disiplin, berani bertanya dan

berkomunikasi, jujur dan mau menghargai orang lain, memupuk dan menumbuhkan tradisi

silaturrahmi dan kepedulian sosial, mandiri dan bertanggung jawab.

3. Memiliki bekal ilmu apabila sekolah masuk kembali

Experience is the Best Teacher, pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru

yang terbaik. Dalam hal ini belajar dari rumah dalam situasi pandemi Covid-19 setidaknya

telah menjadi bahan renungan, refleksi belajar dan evaluasi terutama bagi kedua orang tua

siswa. Mungkin dengan belajar di rumah orang tua bisa lebih memusatkan perhatian dan

kepeduliannya terhadap perkembangan jiwa, minat dan motivasi belajar serta prestasi anaknya,

tanpa ada tekanan dan unsur keterpaksaan.

Pada hakikatnya menuntut ilmu tidak terbatas hanya di ruang kelas saja, oleh karena itu

adanya kegaiatan belajar kelompok ini menurut kami adalah momen yang paling tepat untuk

memberikan suntikan semangat belajar kepada anak-anak untuk membuka cakrawala ilmu dan

wawasan pengetahuan yang lebih luas, dengan kegiatan belajar kelompok ini pula anak-anak

bisa belajar dari lingkungan di luar sekolah.

Ada beberapa faktor dan alasan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca mengenai

pelaksanaan kegiatan belajar kelompok untuk meningkatkan minat belajar anak, yaitu :

1. Anak malas belajar dikarenakan libur pandemi

Selama anak-anak belajar di sekolah perkembangannya akan terpantau langsung oleh

guru, sedangkan orang tua memberikan umpan balik dan respon terhadap semua materi

pelajaran yang didapatkan anak di sekolah. Tanggung jawab transfer of knowledge dibebankan

sepenuhnya kepada guru, sebaliknya dalam kondisi pandemi global seperti saat ini orang tua

pun dituntut harus mampu berperan lebih maksimal lagi dalam mengontrol perkembangan

belajar dan tingkah laku anak sepenuhnya. Maka diakui atau tidak, saat pandemi seperti ini

seolah guru memasrahkan sepenuhnya urusan tanggung jawab dan waktu belajar anak

dibebankan kepada orang tua semua. Diliburkannya sekolah karena kondisi pandemi membuat

anak-anak kehilangan banyak waktu belajar yang pada mulanya mereka masuk sekolah dengan

jadwal terstruktur, sebagai akibatnya mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah

sehingga guru kurang mengontrol anak-anak dari jara dekat.

Sebagaimana hal ini diungkapkan oleh Dwi Sunar Prasetyono (2008: 173) : “Bagi anak

kecil, belajar membaca merupakan permainan, seperti ketika anak belajar berjalan atau

berbicara. Oleh karena itu dalam kesempatan emas ini, ciptakan suasana belajar yang gembira

dan rileks sehingga anak tidak merasa tertekan”.

Oleh karena itu, melalui kegiatan belajar kelompok ini tujuannya untuk mengembalikan

semangat belajar anak serta menciptakan suasana belajar yang nyaman tanpa tertekan.

2. Lingkungan yang tidak mendukung dalam pendidikan

Minat dan motivasi belajar anak dipengaruhi oleh dua lingkungan yang saling berkaitan,

yaitu lingkungan keluarga (faktor tingkah laku dan keseharian orang tua) dan lingkungan

sekolah. Kondisi masa pandemi Covid-19 memaksa anak harus belajar secara mandiri di

rumah, cepat atau lambat akan membuat anak-anak bosan, belajar pun juga semakin tidak

kondusif karena kurang kontrol dan perhatian dari gurunya, maka situasi inilah yang

menggugah kesadaran kami untuk melakukan dampingan dalam program layanan bimbingan

belajar kelompok.

Keberhasilan anak dalam pendidikannya sangat bergantung pada peran keluarga dalam

memberikan sumbangan bagi keberhasilan pendidikan, hal ini karena di lingkungan keluarga

proses pendidikan pertama terjadi. Sikap orang tua, perilaku, cara membimbing dan

mengarahkan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. (Dwi, 2008: 92).

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

72

3. Adanya pengaruh Teknologi Digital dan kurangnya kontrol orang tua

Seiring dengan perkembangan zaman, setiap anak dituntut untuk mengenal dan

memahami sistem pembelajaran berbasis digital. Mereka akan dapat membuka dan melihat

akses apapun yang mereka mau, bahkan apapun yang disukainya, maka inilah yang menjadi

tugas dan tanggung jawab kita sebagai guru/ pendidik termasuk orang tua agar pengaruh dunia

IT menjadi teknologi yang tepat guna. Tugas mulia kita harus mampu mengontrol

mengarahkan anak-anak dalam menggunakan alat itu untuk hal-hal yang positif dan

bermanfaat.

Beberapa kondisi yang ditemukan oleh peneliti di antaranya adalah :

1. Kesibukan orang tua sehari-hari sehingga mengurangi waktu untuk mengontrol dan

memotivasi anak dalam belajar

Masyarakat yang tinggal di pedesaan pada umumnya lebih mengutamakan urusan

pekerjaan sehari-hari/mencari nafkah dibanding mengurus kebutuhan belajar anak,

sehingga sangat minim sekali waktunya untuk membimbing dan memantau belajar anak.

2. Libur yang berkepanjangan di Masa Pandemi kegiatan dan waktu anak kurang terpantau

Masa pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berdampak terhadap kurangnya

aktifitas belajar di sekolah sehingga kegiatan belajar anak kurang terpantau terutama oleh

guru karena tidak ada jadwal mata pelajaran secara rutin sebagaimana di kelas.

3. Minimnya pengetahuan yang dimiliki para orang tua

Pengetahuan dan wawasan orang tua yang heterogen dan faktor lingkungan

keluarga sangat berpengaruh terhadap kegiatan dan minat belajar anak. Maka bisa

dipastikan jika pengetahuan orang tua minim maka akan berakibat terhadap kurangnya

kepedulian dan perhatian mereka terhadap aktifitas belajar anak.

Setelah program kegiatan kelompok belajar kami diterima dan direspon oleh orang tua

dan masyarakat maka mulailah secara bertahap menampakkan hasilnya, yaitu :

1. Mengembalikan semangat belajar anak seperti halnya mereka belajar di sekolah

Program kegiatan bimbingan belajar secara berkelompok ini berupaya dan

mencoba untuk membangun kembali semangat dan antusias anak-anak untuk tetap belajar

meskipun terbatas ruang dan waktu.

2. Meningkatkan rasa percaya diri kepada anak untuk mampu berkomunikasi, belajar

mandiri, tanggung jawab, santun, tangguh dan berani serta mampu menghargai waktu.

Membuat anak mandiri dan percaya diri bukan perkara yang mudah, oleh karena itu

melalui kegiatan yang sederhana ini kami mencoba dan berupaya membuat mereka sadar

diri tentang pentingnya berteman, menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri,

berkomunikasi dan sebagainya

3. Membekali anak-anak dengan ilmu dan berbagai pengalaman belajar yang menarik

Program kegiatan yang kami laksanakan berupaya untuk memberikan penguatan

dan pengalaman belajar yang lebih menarik, menyenangkan, sederhana dan tidak membuat

mereka jenuh.

Kajian teori

Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

aktivitas atau kegiatan. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas dan memperhatikan itu

secara konsisten dengan rasa senang. (Slameto, 1995: 20).

Minat merupakan suatu kondisi yang mencerminkan adanya hubungan antara sesuatu yang

diamati atau dialami dengan keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata lain ada kecenderungan

apa yang dilihat dan diamati seseorang merupakan sesuatu yang berhubungan dengan keinginan dan

kebutuhannya. Minat belajar adalah kecenderungan hati untuk belajar agar mendapatkan informasi,

pengetahuan, kecakapan melalui usaha, pengajaran atau pengalaman. Minat belajar adalah

kecenderungan yang mengarahkan siswa terhadap bidang-bidang yang ia sukai dan ditekuni tanpa

adanya keterpaksaan dari siapapun untuk meningkatkan kualitasnya dalam hal pengetahuan,

keterampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi, logika berpikir, komunikasi, dan kreativitas.

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

73

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu

ketertarikan terhadap suatu pelajaran yang kemudian mendorong individu untuk mempelajari dan

menekuni pelajaran tersebut. Keberhasilan proses kegiatan belajar dan pembelajaran selain

dipengaruhi oleh faktor guru juga dipengaruhi oleh faktor siswa itu sendiri. Tingkah laku siswa

ketika mengikuti proses pembelajaran dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa tersebut

terhadap pembelajaran atau sebaliknya, ia merasa tidak tertarik dengan pembelajaran tersebut.

Ketertarikan siswa inilah yang sering dikenal dengan istilah minat.

Secara umum dijelaskan bahwa untuk mengoptimalkan belajar anak-anak dengan baik dan

pas, minimal menjalankan tiga tahapan yakni persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pelaksanaan

tahapan ini tidak boleh dibalik atau salah satu ada yang terlewatkan agar penerapan cara belajar

dapat berhasil optimal. (Ibay, 2017: 92)

Tahap persiapan merupakan tahapan yang harus direncanakan secara matang sejak awal

sebelum aktivitas belajar dimulai, karena tahap ini sangat menentukan berhasil atau tidaknya anak-

anak dalam belajar. Jika pada tahapan awal tanpa ada perencanaan yang matang maka bisa

dipastikan belajarnya tidak akan lancar dan kondusif. Tahapan awal/persiapan ini biasanya juga

didukung oleh beberapa faktor internal dan eksternal yang meliputi persiapan diri siswa, adanya

minat belajar atau tidak, membangun spirit dan kondisi anak-anak dengan memperhatikan faktor

pendukung (situasi, benda, orang tua) dan lingkungan yang dapat mempengaruhinya.

Peranan orang tua sebagai faktor pendukung sangatlah penting, dengan adanya jalinan

komunikasi terhadap anak maka pemenuhan segala kebutuhan untuk belajar menjadi lebih mudah.

Yang kedua adalah tahap pelaksanaan, pada tahap ini meliputi proses belajar yang akan dialami

oleh anak-anak itu sendiri. disinilah akan terlihat cara belajar mereka dengan pola masing-masing.

Tahap terakhir adalah evaluasi, pada tahap ini pendidik harus bisa mengidentifikasi anak yang

memiliki kecerdasan tertentu di antara beberapa teman kelompok belajarnya.

Konsep belajar dari rumah tidak selamanya mudah, bisa saja tujuan dan aktivitas yang

diarahkan oleh guru melalui berbagai model dan metode “daring” bekerja sama dengan orang

tua/wali murid mungkin kurang maksimal dan tidak sepenuhnya diserap materinya oleh anak-anak

dalam hal ini para peserta didik. Oleh karena itu harapan besar kita bersama adalah bagaimana

caranya belajar dari rumah mampu menumbuhkembangkan pola pikir anak agar tetap menjadi

pembelajaran yang berkualitas secara proporsional sesuai dengan kebutuhan dan minat anak,

mampu dan bisa menarik perhatian peserta didik/siswa. Karenanya setiap proses pembelajaran

harus mampu memberikan sebuah kesan yang menyenangkan, menarik perhatian siswa,

membangkitkan semangat dan minat siswa untuk belajar. Dengan adanya minat anak-anak yang

tinggi untuk belajar, ini akan menjadi langkah awal mereka dalam mendorong eksplorasi belajar

yang lebih baik. Yang lebih penting adalah bagaimana cara mengajak anak-anak memahami dan

mempelajari materi dengan cara yang ringan, sederhana, santai namun tetap serius dan fokus dalam

belajar. Sehingga ada relevansi antara materi yang dipelajari dengan kebutuhan anak, serta

keterkaitannya dengan kehidupan mereka sehari-hari (konstektual).

Program bimbingan belajar kelompok memiliki harapan besar pada nantinya agar mampu

menambah daya tarik dan minat siswa untuk lebih semangat dan antusias yang tinggi lagi dalam hal

belajar, upaya selanjutnya adalah membangkitkan rasa percaya diri dalam diri anak, meyakinkan

bahwa mereka telah memilih konten dan kegiatan positif dan bermanfaat serta sudah bersedia

untuk menggunakan waktunya untuk lebih semangat lagi belajar, mempelajari materi dengan baik,

memecahkan masalah yang mungkin ditemui melalui sistem bimbingan belajar kelompok, serta

meyakinkan kepada anak-anak tentang potensi yang mereka miliki, apresiasi usaha dan pencapaian

anak atas setiap proses pembelajaran yang dilakukan.

Masa Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap proses dan sistem pembelajaran pada

anak-anak mulai dari tingkat dasar bahkan sampai perguruan tinggi. Sebagai pendidik perlu

adanya upaya maksimal dan langkah alternatif yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan

pembelajaran baik itu yang dilakukan secara luring maupun daring. Situasi dan kondisi di masa

pandemi membatasi akses pendidikan untuk bisa bertatap muka, sehingga diakui atau tidak tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai akan semakin kurang maksimal dengan berbagai alasan dan faktor.

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

74

Salah satu upaya sistem pembelajaran yang umumnya dilakukan secara luring di tengah masa

pandemi adalah melalui adanya kegiatan pembelajaran dengan cara bimbingan kelompok belajar.

hal ini dilakukan untuk menjadikan kegiatan belajar agar tetap efektif dan efisien.

Bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu

individu agar dapat mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan kemampuan, bakat,

minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan

kelompok ditujukan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi

diri siswa. (Romlah, 2001:90).

Bimbingan kelompok adalah kegiatan kelompok diskusi yang menunjang perkembangan

pribadi dan perkembangan sosial masing-masing individu dalam kelompok, serta meningkatkan

mutu kerjasama dalam kelompok untuk aneka tujuan yang bermakna bagi partisipan. (Winkel, Sri

Hastuti, 2006: 67).

Layanan bimbingan kelompok dapat diartikan suatu upaya bimbingan yang dilakukan melalui

situasi, proses dan kegiatan kelompok. Sasaran bimbingan kelompok adalah individu-individu

dalam kelompok agar individu yang diberikan bimbingan mendapatkan pemahaman diri,

penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam menuju perkembangan optimal.

Adapun tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar mendapat

penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar dengan efisien

sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai perkembangan yang optimal. (Abu,

Widodo, 2013: 111).

Layanan bimbingan belajar kelompok yang diprioritaskan untuk siswa usia sekolah dasar

menjadi salah satu langkah awal tujuan kami untuk membantu menjawab keluhan orang tua dalam

menghadapi kondisi masa pandemi yang berdampak terhadap kurangnya minat dan waktu belajar

bagi anak-anak, belajar dari rumah belum tampak adanya peningkatan mutu belajar secara

signifikan bila tanpa adanya bimbingan dan materi secara langsung dari guru mata pelajaran

sebagaimana kegiatan pembelajaran saat tata muka di kelas.

Selama pandemi Covid-19 pembelajaran di pendidikan formal (sekolah) dilakukan secara

online, sedangkan kita tahu tidak semua peserta didik mempunyai fasilitas yang cukup untuk

menunjang kegiatan pembelajaran tersebut. Belum lagi orang tua siswa yang tidak bisa

mendampingi anak karena harus bekerja atau merasa tidak mampu memahami pelajaran tersebut.

Dunia pendidikan harus kembali mengajarkan cara belajar (Learning How to Learn),

bukan Learning What to Learn (belajar tentang sesuatu). Semua ini tercermin dari isi pembelajaran

daring ini di mana awalnya para guru masih berkutat tentang konten atau materi yang dibuat untuk

memberi tahu peserta didik daripada membiarkan mereka untuk mencari tahu sendiri.

Jika para pendidik dan orangtua memahami bahwa keterampilan-keterampilan tersebut yang

dibutuhkan untuk dikembangkan dalam diri para peserta didik dalam menghadapi tantangan di abad

ke-21 ini, maka model pembelajaran dapat diarahkan agar bermuara ke sana. Misalnya selama masa

belajar di rumah ini peserta didik dapat diarahkan untuk mencari pemecahan masalah yang

berhubungan dengan Covid-19. Solusinya bisa dari sisi kesehatan, pangan, sosial, ekonomi, dan lain

sebagainya. Kita semua akan dikagetkan dengan kreativitas dan inovasi generasi penerus bangsa

yang selama ini tidak diberi kesempatan karena waktu belajarnya habis untuk diberi tahu belajar

apa.

Keberhasilan pembelajaran daring perlu adanya kerjasama sinergis antara guru, sekolah,

orang tua, dan peserta didik. Sekolah perlu menaruh kepedulian kepada orang tua peserta didik yang

tidak mampu membeli kuota atau tidak memiliki ponsel memadai dengan memfasilitasi, agar

pembelajaran daring bisa berjalan optimal.

Bimbingan kelompok belajar merupakan bagian terpenting bagi peserta didik, mengingat pada

saat ini peserta didik dituntut untuk bisa berkompetensi. Oleh karena itu siswa diharapkan

mengikuti bimbingan kelompok belajar sebagai alat untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Selain itu, manfaat dari adanya layanan bimbingan kelompok belajar adalah dapat membuat siswa

semakin kreatif pada kegiatan belajar mengajar, dan dapat meningkatkan prestasi pada sekolahnya.

Maka sangat penting bagi peserta didik untuk mengikuti bimbingan ini, agar mereka mampu

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

75

bersaing dengan tuntutan zaman pada saat ini. Manfaat lain yang bisa dirasakan adalah tersedianya

kondisi belajar yang nyaman, terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, dan siswa dapat

mereduksi kemungkinan kesulitan belajar.

Metode penelitian

Dalam sebuah penelitian strategi dibutuhkan sebagai salah satu pendekatan yang dilakukan

oleh seorang peneliti mulai dari tahap perencanaan (awal), pelaksanaan program (proses), hingga

tahap akhir atau evaluasi. Adapun dalam strategi dampingan ini penulis ingin memberitahukan

bagaimana progam kegiatan belajar kelompok dapat dilaksanakan. Adapun strategi yang digunakan

penulis dalam melaksanakan progam kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan minat

belajar anak di tengah masa pandemi, yaitu :

1. Mengidentifikasi problem orang tua terhadap anak di lingkungan sekitar masjid Baiturrohim

Sebelum kami melangkah pada program kegiatan belajar kelompok, terlebih dahulu kami

mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi orang tua dan anak mengapa minat belajar anak-

anak berkurang, terlebih lagi ketika masa pandemi ini berlarut-larut dan anak-anak juga tidak

kunjung masuk sekolah secara normal.

Langkah awal yang kami lakukan sebelum mengadakan program kegiatan bimbingan

kelompok belajar bagi anak-anak usia 6-11 tahun yang mengenyam pendidikan di sekolah dasar

adalah mencari tahu problem dan keluhan apa yang sedang dihadapi oleh orang tua dan anak

terkait sistem belajar dari rumah secara door to door, setelah memperoleh beberapa data kami

menyimpulkan bahwa : (1). Sekolah libur karena situasi pandemi Covid-19 ternyata sangat

berdampak terhadap aktifitas belajar siswa, (2). Sistem pembelajaran jarak jauh (daring) tidak

seluruhnya bisa dijangkau oleh siswa terutama mereka yang ekonomi keluarganya kurang

mampu, (3). Guru tidak sepenuhnya bisa mengontrol tugas siswa karena tanggung jawab

sepenuhnya dibebankan kepada orang tua ketika anak ada di rumah, sebaliknya orang tua juga

tidak mungkin waktu sepenuhnya bisa mendampingi belajar anak.

2. Sosialiasi kegiatan kelompok belajar

Langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan program kegiatan kelompok belajar ini serta

berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat, guru ngaji, perwakilan takmir dan pengurus

Masjid Baiturrohim Dusun Gumukrejo Desa Karangsono, termasuk orang tua dari anak-anak

yang setiap sore mengantarkan putra-putrinya mengaji di Masjid Baiturrohim. Meyakinkan

kepada orang tua tentang pentingnya belajar dan bahwa belajar bisa kapan dan di mana saja

tanpa terbatas oleh waktu dan tempat.

Untuk meningkatkan minat belajar anak di tengah masa pandemi melalui kegiatan

kelompok belajar, ada beberapa trik dan model pembelajaran menarik yang kami lakukan di

antaranya adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan lomba cepat tanya jawab

Adu cepat merupakan sebuah kompetisi antar murid untuk meningkatkan motivasi belajar

dengan cara memberikan penghargaan bagi yang menang, penghargaan bisa berupa banyak hal,

salah satunya adalah nilai tambahan. (Lubis, Ari, Endah, 2016: 125).

Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan membuat lomba cepat tanya jawab.

Cara ini dilakukan untuk melatih dan menstimulus otak anak, seberapa cepat mereka dalam

menyerap materi pembelajaran yang sudah kami jelaskan. Misalnya : mengenalkan metode

perkalian, penjumlahan dan pengurangan dengan cara yang cepat dan mudah tanpa alat bantu

hitung.

Suatu hari ketika kami membahas perkalian pada mata pelajaran matematika trik sederhana

dan paling mudah yang dilakukan adalah dengan menggunakan jari tangan sebagai media/alat

hitung atau istilah ini dikenal dengan jarimatika, menugaskan siswa adu cepat dalam membuat

kotak atau tabel perkalian sederhana. Lain waktu, ketika kami membahas mata pelajaran bahasa

indonesia cukup dengan menyebutkan simbol atau kategori-kategori tertentu yang memancing

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

76

anak-anak untuk menyebutkan nama dari simbol atau benda itu. Dan cara ini biasanya kami

terapkan untuk anak-anak yang duduk di kelas satu sampai kelas tiga.

2. Belajar menggunakan tebak kata

Istilah kata-kata tertentu yang bisa digunakan dalam pertanyaan untuk menarik minat

belajar anak, misalnya dengan membuat contoh kalimat : “Saya adalah mamalia, saya bisa hidup

di air dan di darat, siapakah saya ?”. Dengan membuat kalimat pertanyaan/ tebak kata seperti itu,

kita akan mengajak anak-anak berpikir untuk mencari jawaban, kira-kira hewan apa yang

termasuk ke dalam kelompok mamalia yang bisa hidup di air dan di darat. Cara belajar dengan

menggunakan tebak kata ini sangat efektif untuk memancing pikiran anak-anak mencari tahu

tentang jenis dan kelompok hewan, keterkaitan kategori hewan yang satu dan hewan yang lain.

Cara belajar dengan menggunakan tebak kata ini dilakukan menarik perhatian anak-anak

dalam proses belajar agar tidak tegang serta mengantisipasi metode pembelajaran yang monoton.

metode ini lebih cocok diterapkan pada anak-anak yang duduk di kelas empat dan lima.

Kata berkait merupakan permaianan untuk penyegaran pembelajaran agar tidak

membosankan. Permainan tanpa alat ini bisa dilakukan dimana saja dengan prosedur yang sangat

mudah. (Lubis, Ari, Endah, 2016: 31).

3. Memberikan reward bagi yang berprestasi

Salah satu metode yang kami gunakan untuk membangkitkan dan menarik minat belajar

anak adalah dengan memberikan mereka apresiasi/ atau bentuk penghargaan sebagai pengakuan

bukti prestasi walaupun sifatnya sederhana.

Reward bisa dalam bentuk ucapan, pujian, bisa juga berupa snack/ makanan ringan,

tambahan nilai dan lain sebagainya. Reward berupa penghormatan ada dua macam, yang

pertama berbentuk semacam penobatan, yaitu anak yang mendapat penghormatan diumumkan

dan ditampilkan dihadapan teman sekelas, termasuk satu sekolah atau mungkin dihadapan orang

tua murid. Penghormatan kedua berbentuk pemberian kekuasaan untuk melakukan sesuatu,

misalnya siswa yang mendapat nilai tertinggi saat mengerjakan soal latihan dipilih sebagai ketua

kelompok diskusi.

Pujian merupakan salah satu bentuk reward yang paling mudah dilakukan. Pujian dapat

berupa kata-kata, seperti: bagus, baik,bagus sekali, dan sebagainya. Selain pujian berupa kata-

kata, pujian dapat juga berupa isyarat atau pertanda, misalnya dengan menunjukkan ibu jari

(jempol), dengan menepuk bahu siswa, dengan tepuk tangan, dan sebagainya. Metode seperti ini

kami praktikkan untuk siswa yang duduk di kelas lima dan enam, dimana mereka sudah mulai

bisa dan mau diajak untuk berdiskusi kelompok, dan rata-rata mereka sudah mau kalau ditunjuk

untuk menjadi ketua atau koordinator kelompok, maupun menyampaikan pendapat pribadinya

atau mewakili kelompoknya.

Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan di lingkunagn Masjid Baturrohim Dusun

Gumukrejo Desa Karangsono Kecamatan Bangsalsari, kami menemukan problem para orang tua

yang tinggal di sekitar masjid tersebut. Dari awal melakukan observasi dan sosialiasi tentang

program kegiatan belajar kelompok ini kami mendengarkan keluh kesah orang tua tentang belajar

siswa secara jarak jauh yang kurang kondusif sehingga anak-anak pun tidak bisa membagi

waktunya untuk belajar dan bermain. Kondisi seperti ini malah diperparah dengan anak-anak yang

lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain/aktifitas yang kurang bermanfaat dikarenakan

minat belajar mereka mulai menurun. Maka dengan adanya problem seperti itu kami berupaya

melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dengan program bimbingan belajar kelompok

kepada anak-anak usia sekolah dasar untuk kembali membangkitkan dan meningkatkan minat

belajar mereka. Tujuan kami dalam program ini adalah untuk lebih menekankan minat belajar anak,

karena pengaruh masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan mereka belajar dari rumah/ sistem

jarak jauh serta meminimalisir anak-anak dari kegiatan yang kurang bermanfaat.

Mengawali sosialisasi kegiatan belajar kelompok secara door to door dari rumah ke rumah

yaitu dengan cara mendatangi orang tua dan anak-anak, alhamdulillah telah mendapatkan sambutan

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

77

yang positif terutama dari pihak orang tua. Mereka merasa terbantu apabila kegiatan belajar

kelompok ini bisa berjalan secara lebih intensif, karena seperti diketahui oleh pihak orang tua

kegiatan belajar jarak jauh yang diprogramkan oleh sekolah selama masa pandemi belum berjalan

dengan normal itupun satu minggu sekali anak-anak datang ke sekolah.

Adapun kendala awal yang kami temukan dalam proses pembelajaran melalui bimbingan

kelompok ini, anak-anak banyak yang diam, malu tidak berani bertanya, pembelajaran berlangsung

secara pasif, dan mereka masih kurang percaya diri. Program bimbingan kelompok belajar yang

kami lakukan kurang lebih berlangsung selama 35 hari berjalan dengan lancar meskipun pada

awalnya ada 3 anak yang berhenti karena kurangnya motivasi dan pemahaman dari orang tua.

Namun demikian seiring waktu berjalan, anak-anak yang mengikuti bimbingan kelompok belajar

semakin hari jumlahnya semakin bertambah banyak. Mulai dari 10 sampai mencapai 40 anak.

Melalui kegiatan bimbingan belajar kelompok ini anak-anak akan mendapatkan pengalaman

belajar dari lingkungan, media ataupun buku yang dibaca dan dipelajarinya, diskusi kelompok,

tanya jawab, termasuk kegiatan layanan bimbingan kelompok belajar ini juga bisa menjadi salah

satu acuan dan upaya yang baik guna meningkatkan pemahaman dan minat belajar anak di tengah

masa pandemi yang berkepanjangan, anak-anak tidak canggung dan malu untuk bertanya dan bebas

mengemukakan pendapat maupun ide karena mereka bercengkerama dengan teman sebaya dan

lingkungan akrabnya sehari-hari di rumah dalam situasi yang santai dan tidak formal tidak seperti

halnya di lingkungan sekolah. Dimana dengan adanya kegiatan ini anak-anak akan diasah ilmu dan

pengetahuannya setiap hari. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan belajar kelompok ini dilaksanakan

secara terjadwal setiap pagi dari jam 8.00 – 10.00 WIB dari hari Senin-Sabtu dengan sistem sifting.

Mereka yang mengikuti program kegiatan belajar kelompok ini terdiri dari anak-anak kelas I

sampai dengan kelas V dengan jadwal secara bergantian, sedangkan kelas VI mereka mengikuti les

dari wali kelas/guru mata pelajarannya masing-masing.

Adapun rincian jadwal kegiatan kelompok belajarnya adalah sebagai berikut :

Hari Kelas Kegiatan Belajar

Senin IV, V Tebak Kata, Tanya Jawab

Selasa I, II, III, IV Tanya Jawab, Diskusi Kelompok Belajar

Rabu II, III, V Tebak Kata

Kamis I, II, IV, V Lomba Cepat Tanya Jawab

Jum’at I, II, III, IV Diskusi Kelompok Belajar

Sabtu I, III, V Tebak Kata, Lomba Cepat Tanya Jawab

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Bimbingan Kelompok Belajar

Pembahasan dan Diseminasi

Setelah menyelesaikan program pengabdian masyarakat berbasis riset ini, penulis menarik

suatu kesimpulan bahwa minat belajar merupakan sebuah kecenderungan yang mengarahkan siswa

terhadap bidang-bidang yang disukai dan ditekuni tanpa adanya keterpaksaan dari siapapun untuk

meningkatkan kualitasnya dalam hal pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, minat, apresiasi,

logika berpikir, komunikasi, dan kreativitas. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat belajar

anak-anak terlebih lagi dalam kondisi pandemi perlu didukung oleh metode pembelajaran yang

menarik, dukungan penuh dari orang tua, dan pengaturan waktu belajar yang tepat. Salah satu upaya

yang kami gunakan untuk tetap meningkatkan minat belajar anak di tengah-tengah kondisi pandemi

ini adalah melalui sistem belajar kelompok.

Ada beberapa hal yang kami lakukan dalam kegiatan belajar kelompok agar membuat anak-

anak senang dan rindu untuk belajar bersama kami, di antaranya adalah : (1). Membuat mereka

senang dengan belajar kelompok, karena disini anak-anak bisa bertukar pikiran, berani

mengemukakan pendapat dan menemukan ide, berdiskusi dengan teman sebaya, tanya jawab dan

sebagainya, (2). Dengan belajar kelompok sekaligus mengajarkan kepada anak-anak tentang

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

78

pentingnya silaturrahmi, mandiri dan bertanggung jawab, (3). Menggunakan metode pembelajaran

yang sederhana dan menarik sesuai dengan tingkat usianya, (4). Memberikan reward atau apresiasi

nilai kepada anak-anak sebagai umpan balik dari proses belajarnya.

Gambar 1.

Kegiatan diskusi secara berkelompok

Gambar 2.

Melakukan bimbingan intensif pada kegiatan belajar kelompok

Gambar 3.

Siswa menunjukkan tugas mandirinya kepada teman

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

79

Dari ketiga gambar tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwasannya tugas belajar akan

menjadi lebih kondusif apabila dikerjakan secara berkelompok. Pertama, sebagaimana ditunjukkan

pada gambar ke satu banyak nilai positif yang bisa didapatkan dari sistem belajar kelompok,

diantaranya anak-anak lebih cenderung mau untuk bertukar pikiran, berkomunikasi dan berdiskusi

dengan teman sekelompoknya, mencari jawaban dan memecahkan masalah secara bersama lalu

membuat kesepakatan dan kesimpulan. Permasalahan dan kesulitan yang dihadapi akan

diselesaikan secara bersama-sama, Dalam kegiatan belajar kelompok anak-anak lebih memiliki rasa

tanggung jawab dan kerjasama yang tinggi dibanding dengan belajar secara individu, umumnya

mereka akan membentuk koordinator atau ketua kelompok dan pembagian tugas sesuai dengan

kapasitasnya masing-masing, karena secara tidak langsung dalam hal ini anak-anak sambil belajar

berorganisasi/membentuk organisasi kecil walaupun sifatnya sederhana.

Kedua, sebagaimana yang tampak pada gambar kedua bahwa kegiatan belajar kelompok

dalam prosesnya harus mendapatkan bimbingan belajar secara intensif dari kami sebagai tenaga

pembimbing belajar mereka. Hal ini paling tidak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman mereka tentang materi yang sudah kami jelaskan. Ketiga, secara bertahap anak-anak

mulai berani untuk menunjukkan kemampuannya untuk bisa tampil percaya diri dan bisa

menyelesaikan tugasnya secara mandiri dan ditunjukkan kepada teman-temannya di depan kelas,

seperti yang ditunjukkan pada gambar yang ketiga.

Mengawali kegiatan belajar kelompok yang perlu diperhatikan adalah perlunya memahami

kemampuan setiap individu dalam hal ini anak-anak. Misalnya ketika nanti anak-anak menghadapi

tugas untuk menyelesaikan soal harus ada satu orang yang dijadikan koordinator untuk bisa

memandu dan memimpin teman-temannya agar tugas dapat terlaksanakan/bisa diselesaikan dengan

baik. Dalam artian kami sebagai pembimbing disini harus jeli terhadap perbedaan sikap dan

karakter anak-anak dalam belajar.

Sistem belajar kelompok yang kami laksanakan ini bermanfaat sekali bagi para siswa dan

orang tua salah satunya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap

bahan belajar yang diberikan guru di sekolah. Tujuan tersebut jelas akan bermanfaat bagi siswa

peserta diskusi kelompok, manfaatnya antara lain :

a) Meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan

guru di sekolah.

b) Melatih kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan baik,

c) Menumbuhkembangkan rasa sosial di antara sesama siswa.

d) Mengembangkan sikap dan kerja sama dalam sebuah komunitas atau tim.

e) Menjadi ajang saling berbagi ilmu pengetahuan.

f) Mengasah kemampuan siswa untuk berdiskusi dan berdebat secara sehat.

Perlu diketahui bahwa kemampuan satu murid dengan murid lainnya dalam memahami suatu

pelajaran biasanya berbeda-beda. Ada murid yang dapat memahami materi lebih cepat

dibandingkan murid lainnya. Sebaliknya, ada juga murid yang pemahamannya cenderung lebih

lambat. Dengan belajar secara berkelompok inilah, kami bisa mengidentifikasi murid yang cepat

menyerap materi, mereka bisa langsung belajar ke materi berikutnya tanpa harus menunggu murid-

murid lainnya paham. Jika ada beberapa anak yang cenderung lebih pelan dalam menguasai materi,

tentu tidak perlu takut ketinggalan penjelasan. Anak-anak bisa lebih memperdalam pemahamannya

terlebih dahulu sebelum lanjut ke materi berikutnya.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

80

Sebagai murid yang biasa belajar di kelas, mungkin bagi sebagian anak akan mengalami

kesulitan untuk beradaptasi jika kegiatan belajarnya dipindah ke rumah. Salah satunya bisa jadi

dikarenakan intensitas tatap muka dengan guru yang menurun. Untuk mengatasi hal tersebut,

mereka bisa belajar bareng melalui buku paket yang dipinjami dari sekolah, buku lembar kerja

siswa, diskusi secara berkelompok, sehingga anak-anak tidak ketinggalan materi pelajaran. Konten-

konten buku juga disesuaikan dengan kurikulum yang ada, jadi anak-anak tidak perlu khawatir

ketinggalan pelajaran meski harus belajar di rumah. Meyakinkan kepada anak-anak harus tetap giat

belajar di rumah meskipun minimnya pendampingan seorang guru. Di satu sisi ini dapat menjadi

kendala terutama buat anak-anak yang merasa lebih mudah menguasai materi jika diterangkan

secara langsung. Namun di sisi lain hal ini juga dapat menjadi kesempatan buat anak-anak untuk

melakukan eksperimen metode belajar. Siapa tahu mereka malah lebih mudah menguasai materi

jika belajar di tempat yang tenang dan dalam keadaan yang santai dan tidak formal seperti di raung

kelas. Jadikan keadaan ini sebagai sebuah kesempatan, bukan sebagai halangan.

Kalau biasanya anak-anak jam tujuh pagi sudah harus duduk di kelas, maka belajar kelompok

disini memberikan banyak kesempatan untuk mengatur sendiri kapan sebaiknya anak-anak belajar.

Jika hubungan anak-anak dengan orang tuanya selama ini kurang baik, maka menggunakan waktu

bersama dengan belajar kelompok ini dapat menjadi salah satu solusi untuk

memperbaikinya. Terkadang, sekolah tidak dapat menyediakan segala hal yang dibutuhkan oleh

muridnya. Misalkan siswa lebih mudah dalam memahami pelajaran jika kamu belajar sambil

mendengarkan musik klasik tetapi hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh sekolah karena

kebanyakan murid lebih nyaman belajar dalam suasana yang tenang. Kebutuhan khusus anak

tersebut dapat dipenuhi saat menjalani kegiatan belajar di rumah.

Pemerintah memang belum mengumumkan apakah siswa di Indonesia harus memindahkan

kegiatan belajarnya dari sekolah ke rumah. Meski demikian, tidak ada salahnya anak-anak dalam

hal ini para peserta didik bersiap sedia. Ada sekian manfaat yang bisa mereka peroleh jika kebijakan

tersebut ditetapkan, mereka bisa memanfaatkan kegiatan belajar kelompok sebagai teman belajar

tentunya, serta memanfaatkan waktu yang banyak untuk melatih kemampuan.

Adapun kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan minat belajar anak agar

berhasil dengan efektif dan efisien, yang kami terapkan adalah sebagai berikut :

a) Setelah materi pelajaran dijelaskan kepada anak-anak, maka untuk mengawali belajar

kelompok yang baik kami memilih satu anak sebagai koordinator kelompok yang dirasa paling

cocok untuk bergabung dalam satu kelompok yang terdiri dari 3-5 orang, dengan anggota yang

tidak terlalu banyak diharapkan lebih fokus dalam berdiskusi.

b) Tentukan dan sepakati bersama, kapan, di mana dan apa yang akan dibahas serta apa yang

perlu dipersiapkan untuk keperluan belajar kelompok. Hal ini penting dilakukan agar semua

anggota dapat mempersiapkan diri akan materi yang akan didiskusikan.

c) Setelah berkumpul secara bergilir tetapkan siapa pimpinan kelompok yang akan mengatur

diskusi dan siapa penulis yang akan mencatat hasil diskusi.

d) Menciptakan suasana belajar yang serius tapi santai.

e) Rumuskan pertanyaan atau permasalahan yang akan dipecahkan bersama dan batasi ruang

lingkupnya agar pembahasan tidak menyimpang.

f) Bahas dan pecahkan setiap persoalan satu persatu sampai tuntas. Memberikan kesempatan

kepada setiap anggota untuk berpendapat, lalu kaji bersama manakah yang paiing tepat.

g) Bila terdapat persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau tidak ada kesepakatan antar anggota,

tangguhkan saja kemudian minta pendapat guru pembimbing. Kemudian melanjutkan ke

persoalan yang lain.

h) Kesimpulan hasil diskusi dicatat penulis, lalu dibagikan kepada anggota kelompok untuk

dipelajari lebih lanjut di rumah masing-masing.

Selanjutnya penulis memberi informasi kepada pembaca bahwa dalam melakukan Pengabdian

Masyarakat Berbasis Riset, ada beberapa hal yang dilakukan penulis agar progam pengabdian ini

kedepannya agar bisa dicontoh oleh orang lain, yakni :

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

81

1. Mencari partner yang tepat

Upaya untuk meningkatkan minat belajar anak melalui kegiatan belajar kelompok di

tengah masa pandemi seperti saat ini bukan perkara yang mudah. Karenanya program kegiatan

ini dalam praktiknya membutuhkan waktu, tempat, media dan personil/partner yang tepat.

Dalam praktiknya, belajar kelompok membutuhkan ketelatenan, kesabaran yang luar biasa,

sehingga sudah barang tentu kita membutuhkan rekanan/ partner yang bisa membantu dan

diajak kerjasama demi lancarnya kegiatan yang dimaksud sehingga pada akhirnya akan

menghasilkan dampak yang positif terutama untuk meningkatkan minat belajar siswa. Partner

yang dimaksud disini misalnya guru, ustadz yang mengajar ngaji anak-anak tersebut.

2. Dukungan dan kepedulian orang tua dan masyarakat yang saling bersinergi

Kegiatan belajar kelompok merupakan bagian kecil dari proses pendidikan, maka

sepenuhnya menjadi tanggung jawab orang tua agar meluangkan sedikit waktunya bersama

masyarakat mendukung dan memberikan apresiasi terhadap upaya peningkatan minat belajar

anak di tengah kondisi pandemi global. Caranya adalah memberikan kesempatan dan porsi

waktu belajar bagi anak, mengingatkan, membimbing dan mendampingi anak.

3. Perlu lokasi yang strategis, akses yang mudah dijangkau oleh orang tua dan anak-anak, dan

jadwal belajar kelompok

Faktor jumlah penduduk dan tradisi masyarakat juga memberikan pengaruh terhadap

pelaksanaan program kegiatan belajar kelompok yang kami selenggarakan. Oleh karena itu,

kami memilih tempat belajar kelompok sesuai dengan keinginan orang tua dan tokoh

masyarakat setempat, termasuk mengatur waktu belajar kelompok dengan tepat

4. Memberikan bimbingan yang inovatif dan kreatif agar anak tidak bosan

Kegiatan layanan bimbingan kelompok belajar ini kami lakukan sesuai dengan

perkembangan jiwa anak-anak, kemampuan dan kemauan belajar serta disesuaikan dengan

media yang ada. Strategi yang digunakan dalam pemberian layanan bimbingan kelompok

belajar bisa melalui : sistem bimbingan klasikal, bimbingan kelompok dengan memanfaatkan

teknik diskusi, role playing. Materi layanan yang akan diberikan mencakup materi-materi yang

dapat membantu siswa memiliki pemahaman mengenai pentingnya minat dan motivasi belajar

sehingga dengan adanya minat dan motivasi belajar yang tinggi, maka ada keinginan untuk

semakin meningkatkan minat dan prestasi belajar.

Bimbingan kelompok sangat efektif untuk memperoleh informasi dari individu, untuk

menerima dukungan sosial, mengembangkan makna dari permasalahan yang ada, memperoleh

keterampilan, dan berperilaku yang adaptif dengan cara mengatasi permasalahan yang ada.

Kaitannya dengan hal tersebut, maka bimbingan kelompok dalam meningkatkan minat belajar

siswa sekolah dasar, perlu dirancang dan dibuat misalnya bisa melalui permainan kelompok

yang sesuai dengan tujuan yang ingin diharapkan.

5. Memberikan reward bagi yang berprestasi, dan menunjukkan perubahan yang signifikan

selama mengikuti program tersebut.

Reward yang dimaksud di sini adalah tanda penghargaan baik berupa hadiah dan pujian

atau penghormatan yang berhubungan dengan kegiatan proses belajar. reward tidak diberikan

kepada semua siswa, akan tetapi diberikan secara khusus untuk siswa yang memiliki potensi

paling baik dan unggul di anatara teman-temannya sehingga adanya reward ini dapat digunakan

untuk memotivasi dan menumbuhkan semangat minat belajar siswa menjadi lebih tinggi lagi.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa di dalam melakukan sebuah penelitian perlu

mengetahui tentang pentingnya belajar dan cara meningkatkan minat belajar, yang perlu

diperhatikan adalah bagaimana cara siswa mendapatkan materi pelajaran yang cukup sebagaimana

yang diharapkan walaupun anak-anak harus dihadapkan dengan kondisi dan situasi masa pandemi

global, melalui proses belajar dengan sistem belajar kelompok yang kami selenggarakan secara sift

harapan besar kami anak-anak dapat memanfaatkan waktunya dengan baik selama masa pandemi

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

82

untuk tetap belajar dan meningkatkan minat belajarnya, selanjutnya di rumah pun anak-anak akan

didampingi oleh orang tua mereka.

Pelaksanaan kegiatan PkM-BR di Dusun Gumukrejo Desa Karangsono, Kecamatan

Bangsalsari berlangsung dari tanggal 29 Juli sampai tanggal 1 September 2020 dapat disimpulkan

bahwa kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan lancar meskipun dengan tempat dan waktunya

yang terbatas, adanya program kegiatan ini memberikan awal pengalaman belajar yang baik untuk

anak-anak dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Terbukti mereka lebih mandiri dan

bertanggung jawab dalam belajar, mau menghargai waktu, tidak malu untuk bertanya, mau

berkomunikasi secara aktif dan sebagainya. Dengan harapan besar mudah-mudahan program

kegiatan ini bisa berkelanjutan dalam jangka panjang dan mendapatkan dukungan dari semua pihak.

Saran

Setelah melakukan pengabdian masyarakat berbasis riset ini, ada beberapa saran yang

disampaikan penulis kepada pembaca yaitu :

Masa Pandemi seharusnya tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk tetap belajar demi meraih

prestasi dan masa depan yang gemilang, hanya saja banyak waktu yang terbuang sia-sia untuk

aktifitas yang kurang bermanfaat. Oleh karena itu, dalam menyikapi masa pandemi global ini guru

dan orang tua harus bijak memanfaatkan tenaga dan waktu, media dan fasilitas yang tepat guna,

termasuk agar lebih memiliki perhatian penuh kepada anak-anaknya.

Dan progam pengabdian ini memunculkan beberapa saran kepada :

1. Orang tua

Mengajak dan menyadarkan kepada orang tua tentang pentingnya belajar, dan ilmu

pengetahuan akan didapatkan hanya dengan semangat dan kemauan yang keras, tidak patah

semangat meskipun aral melintang, termasuk faktor pandemi global. Anak belajar dari rumah

adalah tantangan bagi orang tua dan anak. kegiatan yang telah berlangsung sejak awal pandemi

ini ternyata perlahan membuat sebagian orang tua mulai merasa kewalahan, terbebani oleh dua

peran dan tanggung jawab ganda. Orang tua harus bisa menjaga semangat belajar anak sampai

kendor, sesekali temani anak saat waktunya belajar, karena cara ini bisa membuat anak menjadi

lebih semangat dalam belajar karena merasa orang tua memberikan perhatian. Orang tua harus

bisa menahan segala emosi. Pahami kondisi anak yang mungkin bosan dengan pandemi ini

sehingga membuatnya harus melewati proses belajarnya dari rumah seperti saat ini. Hindari

memaksa anak untuk terus belajar, berikan waktu untuk anak agar memiliki porsi istirahat yang

cukup bilamana mereka lelah sehingga ada jeda waktu anak-anak bisa belajar dengan tenang

dan tetap fokus. Berikanlah bacaan atau referensi yang bermanfaat, alangkah baiknya jika

memenuhi rumah dengan bahan bacaan sehingga ini bisa mendorong anak untuk ingin tahu dan

mencari jawaban lewat sumber informasi terbaik.

2. Masyarakat Dusun Gumukrejo – Desa Karangsono

Masyarakat akan maju jika generasi mudanya mau merubah keadaan dan berubah menjadi

pribadi yang lebih baik. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset

ini hendaknya masyarakat mengerti dan memahami bahwa kegiatan kami bukan hanya untuk

kepentingan mahasiswa saja tetapi kepentingan masyarakat desa setempat, sehingga

masyarakat harus lebih antusias dan dengan tangan terbuka menerima dan mau mengikuti

bahkan membantu berbagai kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa dimana mahasiswa hanya

bertindak sebagai motivator yang membantu memecahkan masalah dan membantu membangun

desa dan SDM desa Karangsono.

3. Teman-teman pembaca

Tetap semangat menjalankan tugas dan tanggung jawab dalam pengabdian kepada masyarakat

berbasis riset, karena progam ini banyak memberikan bekal pengalaman dan pelajaran yang

berharga kepada kita sekaligus sebagai langkah awal tentang cara hidup dan beradaptasi

bersama orang lain.

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK DI TENGAH …

83

Referensi

Grafura, Lubis. Wijayanti, Ari. Armi, Endah. 2016. 40 Seni Manajemen Kelas. Yogyakarta: AR-

RUZZ Media

Prasetyono, Dwi Sunar. 2008. Rahasia Mengajarkan Gemar Membaca pada anak sejak usia dini.

Yogyakarta: THINK

Romlah, Tatiek. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: UPG UNM PRESS

Slameto, 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Toyyibah, Ibay. 2017. Cara Belajar Gue Bangeet. Yogyakarta: Elex Media Komputindo

Winkel W.S dan M.M Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi