22
MANFAAT RATIFIKASI UNITED NATIONS CONVENTION ON BIOLOGICAL BIOLOGICAL DIVERSITY (UNCBD) BAGI NEGARA INDONESIA TUGAS Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah Keanekaragaman Hayati Dosen : Dr. Susanti Withaningsih, M.Si Oleh : KHAIRUDDIN 2501 2014 0022 KELAS BAPPENAS 2014 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PADJADJARAN B A N D U N G 2015

Tugas I 210.pdf

  • Upload
    dedehay

  • View
    23

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • MANFAAT RATIFIKASI UNITED NATIONS CONVENTION ON BIOLOGICAL BIOLOGICAL DIVERSITY (UNCBD) BAGI

    NEGARA INDONESIA

    TUGAS

    Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah

    Keanekaragaman Hayati

    Dosen : Dr. Susanti Withaningsih, M.Si

    Oleh :

    KHAIRUDDIN

    2501 2014 0022

    KELAS BAPPENAS 2014

    PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

    PROGRAM PASCASARJANA

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    B A N D U N G

    2015

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Konvensi Keanekaragaman Hayati adalah perjanjian multilateral untuk

    mengikat para pihak peserta konvensi dalam menyelesaikan permasalahan global

    khususnya masalah keanekaragaman hayati. Konvensi ini dilaksanakan pada tahun

    1993 dan sebanyak 152 negara, termasuk Indonesia, telah meratifikasi perjanjian

    tersebut. Jepang sebagai salah satu negara maju dan berpengaruh di dunia, tidak ikut

    serta meratifikasi konvensi tersebut. Hal ini disebabkan Jepang menyadari hanya

    mempunyai keanekaragaman hayati yang terbatas dan tidak sekaya negara-negara

    lain yang berada di daerah tropis. Walaupun begitu, pada kenyataannya justru

    Jepang mempunyai kesadaran lingkungan yang tinggi, khususnya dalam hal menjaga

    keberadaan keanekaragaman hayati di negaranya.

    Konvensi Keanekaragaman Hayati berbeda dengan konvensi lainnya yang

    menekankan pada target, namun lebih menekankan pada kekuatan politik yang

    mengikat masing-masing negara melalui kepala negara dalam bentuk kebijakan.

    Masing-masing negara wajib membuat dokumen pengelolaan keanekaragaman

    hayati. Khusus bagi negara berkembang, penyusunan dokumen pengelolaan

    keanekaragaman hayati tersebut dapat memperoleh hibah dana.

    Indonesia telah meratifikasi United Nations Convention on Biological

    Biological Diversity (UNCBD) dengan adanya Undang-Undang No. 5 Tahun 1994

    tentang Pengesahan UNCBD (Konvensi PBB mengenai Keanekaragaman Hayati).

    Melalui ratifikasi tersebut berarti Indonesia harus mematuhi hak dan kewajiban yang

    telah disepakati dalam konvensi tersebut. Di Indonesia, lembaga yang menangani

    Konvensi Keanekaragaman Hayati adalah Kementerian Lingkungan Hidup melalui

    Balai Kliring Keanekaragaman Hayati. Informasi mengenai segala sesuatu tentang

    Keanekaragaman Hayati di Indonesia dapat diakses melalui balai ini.

    Dalam melaksanakan tanggung jawab di atas Kementerian Lingkungan Hidup

    tidak dapat bekerja sendirian sehingga diperlukan koordinasi dan kerjasama dengan

    instansi terkait untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Indonesia, misalnya

    dengan LIPI, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, Kementerian ESDM,

    dan instansi lain yang terkait dengan pengelolaan sumber daya hayati.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 1

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    Indonesia sebagai negara yang telah meratifikasi KKH atau UNCBD tentunya

    memperoleh banyak keuntungan, terutama dalam bantuan alih teknologi, hibah

    dana maupun pinjaman lunak, kedaulatan sumberdaya genetik, serta pembagian

    keuntungan yang adil merata. Program dan kegiatan yang berkaitan dengan

    pelaksanaan IBSAP akan mendapat dukungan dari negara-negara maju yang telah

    meratifikasi konvensi tersebut. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara hotspot

    keanekaragaman hayati diharapkan mampu mempertahankan kehati yang dimiliki

    melalui pendidikan, pelatihan, dan alih teknologi yang dapat bekerjasama dengan

    organisasi dan negara yang kompeten sehingga nilai-nilai kehati juga dapat

    dipertahankan.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 2

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    BAB II

    ANALISIS PASAL DALAM UNCBD

    PASAL 1

    TUJUAN

    Tujuan dari Konvensi Keanekaragaman Hayati adalah konservasi

    keanekaragaman hayati, pemanfaatan berkelanjutan dari komponen-komponen

    keanekaragaman hayati dan pembagian keuntungan dari pemanfaatan sumber daya

    genetic secara adil dan merata

    PASAL 2

    PENGERTIAN

    "Keanekaragaman hayati" ialah keanekaragaman di antara mahluk hidup dari

    semua sumber termasuk diantaranya, daratan, lautan dan ekosistem akuatik lain serta

    kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya;

    mencakup keanekaragaman didalam species, antara species dan ekosistem.

    PASAL 3

    PRINSIP

    Sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan azas-azas hukum

    internasional setiap negara mempunyai hak berdaulat untuk memanfaatkan sumber-

    sumber dayanya sesuai dengan kebijakan pembangunan lingkungannya sendiri, dan

    tanggung jawab untuk menjamin bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam

    yurisdiksinya atau kendalinya tidak akan menimbulkan kerusakan terhadap

    lingkungan negara lain atau kawasan di luar batas yurisdiksi nasionalnya.

    Kemajuan moral suatu bangsa dapat dinilai bagaimana bangsa itu

    memperlakukan flora dan faunanya. Maka sudah sepatutnya semua pihak terutama

    yang mempunyai kaitan dengan kelestarian flora dan fauna untuk meningkatkan

    penerapan prinsip-prinsip kesejahteraan flora dan fauna di dalam pengelolaannya

    sehingga tercipta kelestarian kekayaan jenis flora dan fauna yang merupakan bagian

    dari keanekaragaman hayati. Apabila keanekaragaman hayati negara kita terus lestari,

    maka secara tidak langsung akan mengangkat derajat Republik Indonesia di mata

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 3

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    dunia. Dan tentunya, kita semua sebagai bangsa Indonesia akan berbangga atas

    prestasi bumi Indonesia dan bangga bahwa kita telah hidup di negara dengan

    kekayaan hayati yang luar biasa berlimpah.

    PASAL 4

    LINGKUP KEDAULATAN

    Mengakui hak-hak negara-negara lain, dan kecuali dengan tegas ditetapkan

    berbeda dalam konvensi ini, ketentuan-ketentuan dalam konvensi ini berlaku,

    terhadap masing-masing pihak:

    (a) Dalam hal komponen keanekaragaman hayati, ialah yang terdapat di dalam

    batas-batas yurisdiksi nasionalnya; dan

    (b) Dalam hal proses dan kegiatan, ialah yang dilaksanakan di bawah yurisdiksi atau

    pengendalinannya, di dalam atau di luar batas nasionalnya, tanpa

    memperhatikan tempat terjadinya akibat proses kegiatan tersebut.

    Indonesia dikenal sebagai megadiversity country yang memiliki

    keanekaragaman hayati dan Sumber Daya Genetik (SGD) yang besar dan merupakan

    salah satu dari 12 (dua belas) Pusat Keanekaragaman Hayati karena merupakan

    kawasan terluas di Pusat Indomalaya. Namun sayangnya, keanekaragaman hayati

    Indonesia tersebut terancam punah akibat kerusakan habitat, jenis asing invasif, serta

    pencurian sumber daya genetik Indonesia (biopiracy).

    Sebab itu, katanya, kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di lingkup

    kedaulatan negara harus dilindungi. Indonesia memiliki Undang-undang Nomor 11

    Tahun 2013 mengenai pengaturan Protokol Nagoya. Protokol Nagoya merupakan

    penjamin akses dan pembagian keuntungan terkait sumber daya genetik serta

    mengamanatkan supaya keanekaragaman hayati Indonesia tidak diambil oleh orang

    asing.

    PASAL 5

    KERJASAMA INTERNASIONAL

    Setiap pihak wajib bekerjasama dengan pihak-pihak lain, secara langsung, atau

    jika dirasa tepat, melalui organisasi internasional yang kompeten, dengan

    menghormati kawasan di luar yurisdiksi nasional dan hal-hal yang menjadi minat

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 4

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    bersama, untuk konservasi dan pemanfaatan secara berkelanjutan keanekaragaman

    hayati bila dimungkinkan dan dapat dilaksanakan.

    Bentuk kerjasama internasional haruslah menganut faham pembagian

    keuntungan yang adil, salah satunya adalah melalui transfer teknologi. Dalam akses

    terhadap transfer teknologi, diperlukan pihak yang menyediakan atau memfasilitasi

    akses dan transfer teknologi yang sesuai dengan negara penyedia. Akses dan transfer

    teknologi harus disertai dengan persyaratan adil dan paling menguntungkan,

    termasuk persyaratan konsesi dan preferensi.

    Para pihak/negara terkait harus mengambil langkah-langkah legislatif,

    administratif atau kebijakan yang diperlukan dengan tujuan agar negara-negara

    berkembang menyediakan sumberdaya, diberikan akses dan alih teknologi yang

    menggunakan sumberdaya, serta mendapatkan sektor swasta untuk memfasilitasi

    akses terhadap pengembangan bersama dan alih teknologi untuk kepentingan kedua

    lembaga pemerintah dan sektor swasta negara-negara berkembang.

    PASAL 6

    TINDAKAN UMUM BAGI KONSERVASI DAN PEMANFAATAN SECARA

    BERKELANJUTAN

    Untuk mengatasi berbagai kerusakan yang mengancam ekosistem dan

    keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, manusia melakukan berbagai

    tindakan. Tindakan tersebut meliputi penebangan hutan dengan terencana, reboisasi,

    pengendalian hama dengan hewan predator, dan berbagai usaha pelestarian lainnya.

    Penebangan hutan yang dilakukan dengan terencana (sistem tebang pilih) akan dapat

    mengurangi resiko bencana alam akibat penebangan liar. Penebangan tersebut

    kemudian diikuti dengan reboisasi atau penanaman kembali. Reboisasi merupakan

    suatu cara untuk melestarikan keanekaragaman hayati dengan menanam kembali

    berbagai jenis pohon. Dengan demikian, beberapa jenis tumbuhan tidak akan punah,

    meskipun pertumbuhannya memerlukan waktu yang lama. Selain reboisasi,

    pengendalian hama dengan hewan predator juga merupakan solusi menjaga

    kelestarian hayati. Pengendalian hama de ngan hewan predator lebih aman jika

    dibandingkan dengan penggunaanpestisida dan insektisida, karena tidak menggangu

    keseimbangan ekosistem.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 5

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    Adanya eksploitasi hutan tropis menjadi lahan pertanian dan penggundulan

    hutan, berdampak besar pada proses hilangnya sumber daya alam hayati. Indonesia

    memiliki daftar terpanjang jenis tumbuhan dan hewan yang terancam kepunahan.

    Sudah tercatat paling tidak, ada 126 jenis burung, 63 jenis hewan mamalia, dan 21

    jenis hewan melata yang dinyatakan terancam punah. Populasi kayu ramin menipis,

    kayu gaharu, dan kayu cendana terancam punah. Dengan menurunnya

    keanekaragaman hayati, manusia perlu melakukan upaya dan aktivitas yang dapat

    melestarikan dan mengembangkan keanekaragaman hayati.

    Strategi konservasi yang menyatakan bahwa sumberdaya alam yang kita miliki

    baik di darat, laut maupun di udara, yang berupa tanah, air mineral, flora, fauna

    termasuk plasma nutfah dan lain-lain harus dikelola dan dimanfaatkan secara

    berkelanjutan dengan tetap memelihara kelestarian kemampuan lingkungan hidup,

    sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan dan

    kesejahteraan baik bagi masa kini maupun bagi generasi mendatang.

    PASAL 7

    IDENTIFIKASI DAN PEMANTAUAN

    Identifikasi keanekaragaman hayati dilakukan untuk memperoleh data

    infentarisis kekayaan alam Indonesia yang sesungguhnya. Dengan adanya data ini,

    klaim-klaim dari negara asing akan keanekaan hayati di Indonesia dapat dihindari.

    Selain itu, dengan adanya data yang jelas mengenai keanekaan hayati Indonesia para

    peneliti dapat lebih mudah melakukan penelitian-penelitian lanjutan mengenai

    manfaat maupun jenis keanekaan hayati yang ada.

    Pemantauan digunakan oleh perusahaan-perusahaan pertambangan dan

    pemangku kepentingan untuk menilai efektivitas tindakan-tindakan pengelolaan

    keanekaragaman hayati, dan mengembangkan konservasi keanekaragaman hayati

    dan praktek kerja rehabilitasi yang lebih baik.

    Selain juga mengukur keadaan dan pemulihan spesies, komunitas dan

    ekosistem, pemantauan dibutuhkan untuk mendokumentasikan tindakan-tindakan

    pengelolaan seperti teknik-teknik pengelolaan air dan praktek-praktek rehabilitasi.

    Penyebab-penyebab dari setiap masalah yang terdeteksi pada pemantauan

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 6

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    berikutnya kemudian dapat ditentukan, dan prosedur-prosedur manajemen adaptif

    dapat dikembangkan dan diimplementasikan.

    Pemantauan dapat meliputi serangkaian pengukuran dan pengambilan contoh

    berulang dari indikator-indikator di seluruh tempat dan waktu, untuk menilai

    perubahan-perubahan dan membandingkannya dengan variabilitas alam.

    Pemantauan dapat dilaksanakan sendiri, oleh konsultan-konsultan luar, atau

    bekerjasama dengan lembaga-lembaga akademik atau kelompok-kelompok

    konservasi. Apa pun pendekatan yang digunakan, adalah penting agar prosedur-

    prosedurnya transparan dan standar pengendalian mutu yang tinggi dijaga.

    PASAL 8

    KONSERVASI IN-SITU

    Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara in-situ yaitu suatu upaya

    pelestarian sumber daya alam hayati di habitat atau tempat aslinya. Hal ini dilakukan

    dengan pertimbangan karakteristik tumbuhan atau hewan tertentu sangat

    membahayakan kelestariannya apabila dipindahkan ke tempat lainnya. Konservasi In

    Situ akan dapat membantu pengelolaan populasi jenis tertentu untuk

    mempertahankan sifat-sifat alami dari spesies yang dikelola. Konservasi in-situ,

    terutama untuk jenis-jenis hewan endemik Indonesia memiliki potensi menarik

    wisatawan asing maupun lokal melalui program ekowisata.

    PASAL 9

    KONSERVASI EX-SITU

    Pelestarian Keanekaragaman Hayati secara ek-situ yaitu suatu upaya

    pelestarian yang dilakukan dengan memindahkan ke tempat lain yang lebih cocok

    bagi perkembangan kehidupannya. Konservasi ex-situ merupakan pendamping

    kegiatan in-situ. Hal ini karena banyak terjadi berbagai permasalahan di lapangan

    sekaligus memberi peluang untuk memanfaatkan spesies secara lebih optimal. Dengan

    adanya upaya konservasi ex-situ, keanekaragaman hayati dan habitat alami tidak

    akan terancam akibat rasa keingin tahuan manusia.

    Banyak sekali keuntungan dari adanya kegiatan konservasi secara ex-situ,

    diantaranya adalah Tumbuhnya kemampuan restorasi apabila terjadi sesuatu

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 7

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    terhadap habitat in-situ serta bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat

    sekitar.

    PASAL 10

    PEMANFAATAN SECARA BERKELANJUTAN KOMPONEN-KOMPONEN

    KEANEKARAGAMAN HAYATI

    Pemanfaatan secara berkelanjutan komponen-komponen keanekaragaman

    hayati adalah suatu proses mengoptimalkan pemanfaatan dari sumber daya alam,

    sumber daya manusia, dengan menyerasikan sumber alam dengan pembangunan dan

    merupakan sebuah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk menjaga dan

    melindungi hasil alam agar tidak habis.

    Usaha untuk memperoleh manfaat yang setinggi-tingginya dari sumber-daya

    alam sering mengakibatkan menurunnya kemampuan sumberdaya alam yang

    bersangkutan bahkan terkadang dapat mengakibatkan kepunahan dari sumberdaya

    alam tersebut. Belum semua sumber plasma nutfah yang ada di sekitar kita dapat

    dimanfaatkan. Dengan usaha penelitian yang lebih baik di masa depan akan

    diketahui sumber plasma nutfah bagi manusia yang dikembangkan

    pemanfaatannya. Khususnya pada beberapa sumberdaya alam yang kini sudah

    diketahui manfaatnya namun masih belum dapat diolah atau dibudidayakan.

    Sampai saat ini masyarakat memanfaatkan sumberdaya alam dengan 2 cara

    yaitu:

    1. Memanfaatkan secara langsung sumberdaya alam hayati dari alam, sehingga

    kesinambungan ketersediaannya semata-mata diserahkan kepada alam. Cara

    pemanfaatan seperti ini hanya berjalan baik bila ada keseimbangan antara

    eksploitasi atau pengambilan dan kecepatan tumbuh untuk memperbanyak diri

    atau berkembang biak. Namun jika sebaliknya, maka tentu saja akan mengancam

    sumberdaya alam hayati.

    2. Memanfaatkan sumberdaya alam hayati dengan cara mengolah atau

    membudidayakannya. Pada cara ini kesinambungan ketersediaannya tidak hanya

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 8

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    semata-mata tergantung pada alam akan tetapi ada usaha dari manusia untuk

    menjaga dan memelihara kelestariannya.

    PASAL 11

    TINDAKAN INSENTIF

    Sejauh dan sesuai mungkin, setiap pihak wajib memberlakukan upaya-upaya

    yang layak secara ekonomi dan sosial yang merupakan insentif bagi konservasi dan

    pemanfaatan secara berkelanjutan komponen- komponen keanekaragaman hayati.

    PASAL 12

    PENELITIAN DAN PELATIHAN

    Indonesia bisa memiliki kesempatan untuk memperoleh bantuan dalam

    bidang pendidikan dan pelatihan alam hal konservasi keanekaragaman hayati.

    Dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan, sumber daya manusia Indonesia

    dapat terkembangkan dan mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari negara

    lain, terutama dalam bidang konservasi keanekaragaman hayati serta memiliki

    pengetahuan yang lebih luas mengenai pemanfaatan serta konservasi kehati yang ada

    di wilayah yuridisnya.

    PASAL 13

    PENDIDIKAN DAN KESADARAN MASYARAKAT

    Pendidikan dan kesadaran masyarakat merupakan modal dasar dalam

    meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia serta menjamin keterlibatan

    masyarakat dalam program konservasi. Partisipasi masyarakat akan mendukung

    terlaksananya program konservasi yang berkelanjutan.

    Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di suatu negara, diperlukan

    komponen penduduk yang berkualitas. Karena dari penduduk berkualitas itulah

    memungkinkan untuk bisa mengolah dan mengelola potensi sumber daya alam

    dengan baik, tepat, efisien, dan maksimal, dengan tetap menjaga kelestarian

    lingkungan. Sehingga harapannya terjadi keseimbangan dan keserasian antara jumlah

    penduduk dengan kapasitas dari daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 9

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    PASAL 14

    PENGKAJIAN DAMPAK DAN PENGURANGAN DAMPAK YANG MERUGIKAN

    Saat ini, banyak sekali kegiatan pembangunan yang bisa menyebabkan

    dampak negatif terhadap keberadaan keanekaragaman hayati, sehingga perlu

    dilakukan kajian dampak dan pengurangan dampak yang merugikan. Umumnya

    kerusakan dan kepunahan keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh: (1) Laju

    peningkatan populasi manusia dan konsumsi SDA yang tidak berkelanjutan; (2)

    Penyempitan spektrum produk yang diperdagangkan dalam bidang pertanian,

    kehutanan dan perikanan; (3) Sistem dan kebijaksanaan ekonomi yang gagal dalam

    memberi penghargaan pada lingkungan dan sumberdayanya; (4) Ketidakadilan

    dalam kepemilikan, pengelolaan dan penyaluran keuntungan dari penggunaan dan

    pelestarian sumberdaya hayati; (5) Kurangnya pengetahuan dan penerapan; (6)

    Sistem hukum dan kelembagaan yang mendorong eksploitasi.

    Sejak lama, telah terjadi perusakan hutan dan perairan, sehingga terjadi

    kepunahan keanekaragaman hayati. Binatang dan tumbuhan telah punah atau

    terancam punah atau menjadi langka. Berhubung dengan itu, perlu peran serta

    berbagai pihak untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati tersebut.

    Peran keanekaragaman hayati sangat penting untuk kelangsungan sistem jejaring

    kehidupan, yang menyediakan kesehatan, kemakmuran, pangan, energi dan jasa

    yang sangat vital, bagi kehidupan manusia.

    Beberapa metode dan alat yang tersedia dalam rangka melakukan kajian

    dampak dan mengurangi dampak yang merugikan, secara umum dapat

    dikelompokkan dalam konservasi in-situ, konservasi ek-situ, restorasi dan rehabilitasi,

    pengelolaan lansekap terpadu, serta formulasi kebijakan dan kelembagaan.

    PASAL 15

    AKSES PADA SUMBER DAYA GENETIK

    Sumberdaya hayati dalam konteks konvensi dibutuhkan atau digunakan untuk

    materi genetik yang terkandung di dalamnya dan tidak untuk atribut mereka yang

    lain. Negara berwenang untuk menentukan akses terhadap sumberdaya genetik dan

    memfasilitasi akses oleh pihak lainnya. Sedangkan apa yang merupakan

    penggunaannya diserahkan kepada kebijaksanaan dari pihak yang memasok

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 10

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    sumberdaya genetik. Walaupun demikian pihak penyedia juga tidak boleh

    melakukan pembatasan terhadap akses sumberdaya genetik yang bertentangan

    dengan tujuan konvensi.

    PASAL 16

    AKSES PADA TEKNOLOGI DAN ALIH TEKNOLOGI

    Indonesia memiliki akses yang lebih luas terhadap ahli-ahli serta tekhnologi

    yang belum dimilikinya tanpa harus takut kehilangan hak paten dan hak milik

    intelektual dari keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Kekayaan aneka flora dan

    fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

    Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan

    belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian keadaan ini masih dapat

    dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi

    berbagai bidang pengetahuan.

    Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu

    yang sangat berguna untuk kehidupan manusia. Masih banyak yang bisa dipelajari

    tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati secara lebih baik, bagaimana

    menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang terpakai, dan bagaimana untuk

    merehabilitasi ekosistem yang terdegradasi. Daerah alami menyediakan

    laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai perbandingan terhadap

    daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk penelitian yang

    berharga mengenai ekologi dan evolusi. Habitat yang tidak dialih fungsikan seringkali

    penting untuk beberapa pendekatan tertentu, menyediakan kontrol yang diakibatkan

    oleh perubahan mengenai sistem pelelolaan yang berbeda dapat diukur dan

    dilakukan.

    PASAL 17

    PERTUKARAN INFORMASI

    Informasi merupakan jendela dunia. Masuknya informasi dan teknologi serta sistem

    pengelolaan yang telah berhasil dari negara-negara maju akan sangat membantu

    Indonesia dalam mengembangkan potensi keanekaragaman hayati yang ada serta

    dapat membantu dalam pengembangan, pertukaran informasi dapat membantu

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 11

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    Indonesia dalam merumuskan kebijakan konservasi yang sesuai. Selain itu pertukaran

    informasi dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dengan

    membuka beragam sudut pandang yang berbeda dari beragam informasi baru yang

    diperoleh.

    PASAL 18

    KERJASAMA TEKNIS DAN ILMIAH

    Penyediaan sumber data dan informasi dalam Balai Kliring Keanekaragaman

    Hayati memerlukan kerjasama teknis dan ilmiah sebagai National Focal Point

    dengan:

    Lembaga ilmiah dan penelitian

    Para ahli di bidang keanekaragaman hayati

    Insitusi pemerintah dan non-pemerintah yang memiliki database keanekaragaman

    hayati

    Kelengkapan sumber data dan informasi bergantung kepada kesediaan pemilik

    data untuk bergabung dengan Balai Kliring Keanekaragaman Hayati melalui

    Sekretariat Balai Kliring Keanekaragaman Hayati. Dengan demikian setiap pihak yang

    terkait dapat saling berbagi informasi, pengalaman, dan pengetahuan.

    PASAL 19

    PENANGANAN BIOTEKNOLOGI DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

    Di kalangan ahli biologi, keanekaragaman hayati telah lama diketahui akan

    membawa manfaat besar. Oleh karena itu diadakanlah upaya pengungkapan potensi-

    potensi manfaatnya dalam bidang bioteknologi yang dikenal dengan Bioprospeksi.

    Bioprospeksi merupakan upaya untuk mencari kandungan kimiawi baru pada

    makhluk hidup (baik mikroorganisme, hewan dan tumbuhan) yang mempunyai

    potensi sebagai obat-obatan atau untuk tujuan komersial lainnya. Hari ini, dari 25

    perusahaan penjualan hasil farmasi dunia yang paling terkenal,10 diantaranya hasil

    bioprospeksi yang dijumpai pada hewan, tumbuhan atau mikro organisme (bakteri).

    Potensi-potensi bioprospeksi sebenarnya tidak hanya dijumpai di habitat alam (di

    hutan) saja, tetapi, jugIndonesia yang merupakan kawasan beriklim tropis

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 12

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    mengakibatkan segala makhluk beragam jenis dapat hidup dengan baik dan unik.

    Namun rahasia dan manfaatnya masih banyak yang belum terungkap. Sebagai

    contoh, dari hasil screening pada sampel tanah sawah pertanian dengan tanaman

    pokok padi IR64, diperoleh beberapa strain bakteria penghasil enzim phytase dan

    phosphatase, di antaranya marga Bacillus, Klebsiella, Enterobacter, Pantoea, dan

    bakteri-bakteri baru yang sama sekali belum dikenal secara taksonomi.

    Dengan semakin berkembangnya tekhnologi serta kebutuhan manusia,

    organisme hasil rekayasa genetika merupakan salah satu solusi yang dianggap mampu

    memecahkan beragam persoalan yang kini tengah dihadapi dunia. Terbukanya akses

    terhadap akses dan keuntungan organisme hasil rekayasa biotekhnologi tentu akan

    membuka keuntungan ekonomi bagi Indonesia di kemudian hari mengingat tingginya

    kebutuhan manusia terutama ilmu pengetahuan terhadap organisme hasil rekayasa

    genetika.

    PASAL 20

    SUMBER DANA

    Negara maju dapat juga menyediakan sumber-sumber dana dan pihak-pihak

    negara berkembang dapat diperolehnya menurut pelaksanaan konvensi

    keanekaragaman hayati melalui saluran-saluran bilateral, regional dan multilateral

    lain. Indonesia sendiri merupakan Negara berkembang yang anggaran

    pemerintahnya lebih fokus pada peningkataa pembangunan ekonomi dan penetasan

    kemiskinan, ini sangatlah membantu.

    PASAL 21

    MEKANISME PENDANAAN

    Secara umum, keanekaragaman hayati yang tinggi terdapat di hutan-hutan

    tropis dan mayoritas negara-negara dimana hutan tropis tersebut berada adalah

    negara berkembang dimana pertumbuhan ekonominya masih berada dibawah rata-

    rata pertumbuhan ekonomi global. Hal tersebut menyebabkan fokus pembangunan

    negara-negara tersebut lebih pada sektor ekonomi dan sosial masyarakatnya, seperti

    halnya di Indonesia.Sedangkan untuk alokasi pendanaan kegiatan konservasi

    keanekaragaman hayati masih belum cukup memadai.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 13

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    Konvensi Keanekaragaman Hayati berperan dalam mengakomodasi dan

    memberikan dukungan dana bagi Negara-negara berkembang untuk melakukan

    perlindungan, konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara

    berkelanjutan menjadi salah satu rencana strategi nasional berdasarkan potensi dan

    karakteristik masing-masing negaranya.

    PASAL 22

    HUBUNGAN DENGAN KONVENSI INTERNASIONAL YANG LAIN

    CBD mempunyai hubungan dengan konvensi internasional lain, seperti

    Ramsar (Konvensi tentang Lahan Basah), CITES (Konvensi tentang Perdagangan

    Spesies Langka), UNCLOS (Konvensi PBB tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

    Lautan) untuk keanekaragaman hayati laut, dan yang lainnya.

    PASAL 23

    KONFERENSI PARA PIHAK

    Memberikan keuntungan bagi negara berkembang seperti Indonesia untuk

    dapat belajar dalam implementasi ratifikasi/konvensi ini sehingga dapat

    meminimalisir kesalahan dalam implementasi kebijakan. Negara-negara lain,

    berkewajiban untuk berbagi dan memberikan nasihat ilmiah dan nasihat kebijakan

    dalam pelaksanaan konvensi ini.

    PASAL 24

    SEKRETARIAT

    Berfungsi sebagai pusat pelayanan dan fungsi pelaporan akan memudahkan

    negara anggota untuk mengakses berbagai informasi dan pelayanan yang diberikan

    sesuai protokol.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 14

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    PASAL 25

    BADAN PENDUKUNG UNTUK NASIHAT-NASIHAT ILMIAH, TEKNIS DAN

    TEKNOLOGIS

    Adanya badan pendukung akan memudahkan negara anggota dalam

    berkoordinasi dan membangun komunikasi antara negara serta melakukan kajian-

    kajian ilmiah dalam implementasi kebijakannya.

    PASAL 26

    L A P O R A N

    Laporan tentang progress yang telah pelaksanaan KKH dilakukan untuk

    memudahkan konvensi memutuskan kebijakan lain dalam menanggulangi berbagai

    masalah yang dihadapi oleh negara anggotanya. Bagi negara yang mempunyai data

    laporan yang lengkap juga akan mendapat bantuan dana internasional untuk

    kegiatan KKH.

    PASAL 27

    PENYELESAIAN SENGKETA

    Perselisihan yang muncul akibat kegagalan negara dalam memenuhi

    kewajibannya sesuai dengan traktat itu dapat diselesaikan melalui negosiasi antara

    para pihak, melalui mekanisme yang dibentuk oleh traktat itu sendiri, atau dengan

    membawanya ke Mahkamah Internasional di Den Haag.

    PASAL 28

    PENGESAHAN PROTOKOL

    Pengesahan protokol ini sangat menguntungkan Indonesia mengingat

    Indonesia merupakan salah satu negara terkaya ketiga di dunia atas sumber daya

    genetik dan merupakan negara terkaya nomor satu di dunia apabila kekayaan

    keanekaragaman hayati laut diperhitungkan. Selain itu, makhluk hidup di sekeliling

    kita di Indonesia ini sangat berharga karena jenis tanaman, hewan, buah-buahan,

    bahkan virus dan bakteri yang tidak terlihat, mempunyai nilai komersial yang tinggi.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 15

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    Begitu pula dengan pengetahuan tradisional seperti jamu-jamuan, ramuan herbal

    atau cara pengobatan tradisional lainnya.

    PASAL 29

    AMANDEMEN KONVENSI ATAU PROTOKOL

    Negara Indonesia memiliki hak sebagai anggota untuk mengusulkan

    amandemen terhadap isi dari konvensi. Namun usulan itu harus di musyawarahkan

    dan minimal harus disetujui oleh 2/3 anggota konvensi yang telah menandatanginya.

    PASAL 30

    PENGESAHAN DAN LAMPIRAN AMANDEMEN

    Lampiran merupakan bagian penjelasan dan data-data pendukung dari isi

    protokol, dimana prosedur dan langkah-langkahnya sudah disepakati bersama yang

    sudah terstandarisasi sehingga lebih memudahkan negara Indonesia dalam

    pelaksanaannya.

    PASAL 31

    HAK SUARA

    Indonesia sebagai anggota konvensi yang sudah meratifikasi memiliki hak

    suara. Sehingga apa yang diusulkan oleh Indonesia, akan dibawa kedalam mahkamah

    konvensi untuk dibahas apakah itu usulan amandemen maupun hal-hal lainnya yang

    berkaitan dengan isi dari Protokol.

    PASAL 32

    HUBUNGAN ANTARA KONVENSI DAN PROTOKOLNYA

    Negara yang sudah meratifikasi konvensi ini, termasuk Indonesia, berhak turut

    andil dalam memutuskan suatu kebijakan dalam konvensi ini. Sedangkan negara-

    negara yang belum meratifikasi konvensi ini, hanya diberikan kewenangan sebagai

    peninjau dalam setiap pertemuan konvensi dan tidak memiliki hak suara.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 16

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    PASAL 33

    PENANDATANGANAN

    Konvensi ini dibuka untuk penandatangannya di Rio de Jeniro oleh semua

    negara dan Organisasi kerjasama ekonomi regional dari tanggal 5 Juni 1992 sampai

    dengan 14 Juni 1992 dan di markas besar Perserikatan Bangsa-bangsa di New York

    dari tangal 15 Juni 1992 sampai dengan 4 Juni 1993.

    PASAL 34

    RATIFIKASI, PENERIMAAN ATAU PERSETUJUAN

    Negara yang sudah meratifikasi konvensi ini, termasuk Indonesia, wajib

    tunduk terhadap segala keputusan yang dikeluarkan dalam setiap pertemuannya.

    Oleh karena itu, walaupun pemerintahan berganti periode, Indonesia tetap mengacu

    kepada keputusan dari konvensi. Adapun keberatan/usulan amandemen yang akan

    diusulkan oleh pemerintahan periode baru, harus dibahas dulu dalam pertemuan lalu

    harus disetujui oleh 2/3 anggota.

    PASAL 35

    A K S E S I

    Konvensi ini bersfat terbuka terhadap negara-negara lain yang akan

    mengikutinya. Segala kewenangan negara-negara peserta konvensi telah diatur secara

    jelas sehingga memudahkan dalam langkah-langkah berikutnya.

    PASAL 36

    HAL BERLAKUNYA

    Konvensi ini berlaku pada hari kesembilan puluh sejak tanggal penyerahan

    instrumen ratifikasi penerimaan atau persetujuan yang ketiga puluh. Artinya, sudah

    berlaku di Indonesia dan sudan dijadikan Undang-Undang sehingga dijalankan

    sebagai fungsi regulasi di Indonesia.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 17

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    PASAL 37

    KEBERATAN-KEBERATAN (RESERVASI)

    Tidak ada keberatan yang dapat diajukan terhadap konvensi ini. Indonesia

    menganggap bahwa isi dari konvensi ini secara umum menguntungkan Indonesia,

    sehingga pada saat itu tidak perlu diajukan keberatan-keberatan terhadap isi dari

    konvensi ini.

    PASAL 38

    PENARIKAN DIRI

    Penarikan diri minimal dilakukan setelah 2 tahun dari konvensi. Oleh karena

    itu, dalam jangka waktu 2 tahun, Pemerintah Indonesia wajib mengikuti segala

    keputusan/prosedur yang telah diatur dalam konvensi ini. Dan dalam 2 tahun

    tersebut, akan dilihat perkembangannya, manfaatnya bagi Indonesia.

    PASAL 39

    PENGATURAN PENDANAAN INTERIM

    Dengan pengertian bahwa sudah direstrukturisasi sepenuhnya sesuai dengan

    Ketetapan 21, Global Environment Facility dari United Nations Development

    Programme. United Nations Environment Programme dan International Bank of

    Recontruction Development kan menjadi struktur kelembagaan yang dimaksud dalam

    pasal 21 secara sementara, untuk masa antara mulai diberlakukannya konvensi ini dan

    pertemuan pertama konferensi para pihak atau sampai konferensi para pihak

    mencantumkan struktur kelembagaan yang sesuai dengan pasal 21.

    PASAL 40

    PENGATURAN SEKRETARIAT INTERIM

    Sekretariat yang dibentuk oleh Direktur Eksekkutif United Nations

    Environment Programme ialah Sekretariat yang dimaksud dalam pasal 24 ayat (2),

    berlaku sementara untuk masa antara mulai berlakunya konvensi ini dan pertama

    konferensi para pihak.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 18

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    PASAL 41

    DEPOSITARI

    Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa akan menjalankan fungsi

    Depositari konvensi ini dan protokol-protokolnya.

    PASAL 42

    TEKS ASLI

    Naskah Asli konvensi ini yang ditulis baik dalam bahasa Arab, China, Inggris,

    Perancis, Rusia dan Spanyol sama otentiknya, dan harus ditempatkan pada Sekretariat

    Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 19

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    BAB III

    KESIMPULAN

    Konservasi sumber daya alam hayati dilakukan untuk menjaga agar tidak

    terjadinya kerusakan ataupun kepunahan, mengupayakan agar berbagai variasi gen

    dan jenis dapat dimanfaatkan serta mengupayakan agar penggunaan Sumber Daya

    Hayati dapat berdasarkan prinsip-prinsip konservasi hayati. Perlindungan yang

    dilakukan dengan mengatur undang-undang seperti penetapan kawan cagar alam

    yang dilindungi, taman nasional dan lain-lain sebagai kawasan yang harus dilindungi

    guna pelestarian keanekaragaman hayati yang ada di indonesia.

    Indonesia yang merupuakan negara mega-biodiversity sangat rentan dengan

    rusaknya keanekaragaman hayati karena banyaknya unsur-unsur yang ingin

    mendapatkan hasil untuk keperluan individu dan untuk mendapatkan keuntungan

    bagi indivisu yang secara tidak bertanggung jawab memanfaatkan keanekaragaman

    hayati di IndonesiaOleh karena itu, makanya setiap unsur wajib ikut menjaga dan

    melestarikan agar dapat menjadi modal utama untuk memajukan perkembangan

    negara.

    Keanekaragaman hayati merupakan modal dasar bagi setiap negara di dunia

    dalam bertahan hidup dan mengembangkan negaranya. Jika pemanfaatan

    keanekaragaman hayati tidak diatur secara bersama-sama, dikhawatirkan

    keanekaragaman hayati tersebut lama kelamaan akan mengalami degradasi dan pada

    akhirnya akan punah. Oleh karena itu, masyarakat dunia menyepakati untuk

    mengadakan Konvensi Keanekaragaman Hayati yang dilaksanakan pada Juni 1992 di

    Rio de Janeiro. Hasil dari konvensi keanekaragaman hayati yaitu berupa pasal-pasal

    yang mengatur konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati. Isi dari pasal

    tersebut sebagian besar menguntungkan bagi negara berkembang, khususnya

    Indonesia. Negara berkembang dapat mengakses keanekaragaman hayati dengan

    leluasa dan jika mengalami hambatan, maka negara maju dan organisasi internasional

    wajib membantunya. Namun pada kenyataannya, implementasi konvensi

    keanekaragaman hayati ini masih perlu banyak evaluasi.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 20

  • KHAIRUDDIN NPM. 2501 2014 0022

    REFERENSI

    Baiquni, H. 2007. Pengelolaan Kenaekaragaman Hayati. Australian Governmnet. Department of Industry Tuorism dan Resources. Australia.

    Hartati, D. 2012. Kajian Hukum Mengenai Akses dan Pembagian Keuntungan Pada Pemanfaatan Sumberdaya Genetik Kelautan dan Perikanan. Tesis. Fakultas Hukum, Program Pascasarjana, Peminatan Transnasional. Jakarta

    Nahdi, M.S. 2008. Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati Hutan Tropis Berbasis Masyarakat. Kaunia, Vol. IV, No. 2. Halaman: 159-172. Yogyakarta

    Suhartini, 2009. Peran Konservasi Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Pembangunan Yang Berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

    Yulia, dkk. 2013. Melindungi Keanekaragaman Hayati dalam Kerangka Protokol Nagoya. Jurnal Mimbar Hukum, Volume 25, Nomor 2. Aceh.

    Manfaat Ratifikasi UNCBD bagi Indonesia Halaman | 21

    Tugas I 210_COVERTugas I 210_ISI