Upload
votruc
View
218
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Daftar Isi
Tem
a Th
eme
1
Laporan Direksi Report from the Board of Directors 26
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 20
Peristiwa Penting 2009 2009 Important Events 18
Penghargaan Awards 17
Tonggak Sejarah Milestone 10
Penilaian Tingkat Kesehatan Health Rating 9
Ikhtisa
r Keuangan Financial H
ighlights 8
Wilayah
Kerja W
orking Area
6
Sekilas
Peru
saha
an C
ompany i
n Brie
f 4
Strateg
i Per
usah
aan C
ompa
ny S
trateg
y 3
Visi
& M
isi V
ision
& M
ission
2
Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services 40
Jasa Aeronautika Aeronautical Services 36
Pengembangan Bandara Airport Development 52
Sumber Daya Manusia Human Resources 56
Struktur Organisasi Organizational Structure 62Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 64
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 70
Manajemen Risiko Risk Management 110Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis 118
Informasi Perusahaan Corporate Information 137
Tanggung Jawab atas Pelaporan Tahunan 2009 Responsibility for 2009 Annual Report 138
Laporan Keuangan Financial Statement 139
Pengembangan Usaha Business Development 48
Introduction
Operational Review
Management
Discussion & Analysis
Governance Report
Our Services
Contents
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 1
Tahun 2009 adalah Tahun Pembaharuan melalui perluasan kapasitas serta peningkatan dan peresmian fasilitas baru di bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Melalui beragam program pengembangan, kami berfokus menampilkan citra bandara yang aman, nyaman, efisien dengan kualitas layanan sesuai kebutuhan masyarakat serta setaraf dengan bandara kelas dunia.
Reborn to be World-Class Airport2009 was a Year of Revitalizing, as Angkasa Pura II expanded the capacity of its airports, improved existing airport infrastructure and brought new airport facilities into operation. Through a variety of development programs, we aim at creating an image of safety, comfort and efficiency at our airports, providing customers with quality services on par with the best of world-class airports anywhere.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 20092
Visi & MisiVision & Mission
Visi
Misi
Vision
Mission
Menjadi pengelola bandar udara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan regional.
Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis.
To be an international-class airport management company with high competitiveness regionally.
Managing airport services and air traffic services with a priority to flight safety and customer satisfaction, in the effort of creating optimum benefit for shareholders, business partners, employees, the community, and the environment, by firmly holding to business ethics.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 3
Strategi PerusahaanCompany Strategy
Sasaran Perusahaan
Sasaran perusahaan untuk periode tahun 2009–2013 adalah:
• Tercapainyapengembangankegiatanbisnisyangmenjadi fokus Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas kegiatan usaha Angkasa Pura II
• Tercapainyakepuasanpenggunajasamelaluipelayananprima yang didukung dengan jaminan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pengguna jasa
• TerseIenggaranyaperbaikanberkeIanjutandalamproses bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa
• Terciptanyapengembanganleadership system untuk mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role model
• Terwujudnyaorganisasiyangsesuaidenganfungsipengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis Angkasa Pura II
• TerjaIinnyaintegrasijaringan/networking antar instansi dan bandara lainnya
Strategi Pengembangan Perusahaan
Strategi pengembangan perusahaan untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan mencakup antara lain:
Business Focus, yaitu:• Memacupeningkatanpendapatan• Mengendalikanbiayadanmeningkatkandayaserap
investasi • Melakukanintensifikasibidangusaha• Mewujudkansegmentasidanoptimalisasiusaha
Customer Service & Care, yaitu:• MemenuhistandarLevel of Service (safety, security &
services)• MenerapkanService Level Agreement dan Service
Level Guarantee• Memenuhiketersediaankapasitaspelayanan
Operations Excellence, yaitu:• Regulatory compliance• MengembangkanTotal Airport Management System• Mengembangkansistemdanprosedur
Leadership Effectiveness, yaitu:• MelakukanpenyelarasanVisi,Misi,dansasaranjangka
panjang• Menerapkanperformance excellence criteria
HR Effectiveness, yaitu:• Melakukanevaluasidanperbaikansistemmanajemen
SDM • MengembangkanHR Plan & Roadmap SDM• Pendidikandanpelatihan• Memperbaikisistempenilaiankinerjakaryawan
Total Logistic Network, yaitu: • Membangunaliansistrategisdenganmitrakerja
dan mitra usaha dalam rangka mewujudkan biaya transportasi yang kompetitif dan efisien
• Membangunkerjasamadalampenyediaanjaringankomunikasi, duty free, fuel supply, power supply
Company Objectives
Company objectives for the period of 2009-2013 are:
• ThedevelopmentofcorebusinessactivitiesofAngkasaPura II and increased productivity of its business activities
• Thesatisfactionofairportserviceusersthroughexcellent services supported by commitment to Service Level Agreement (SLA) and Service Level Guarantee (SLG) as well as the availability of facilities and infrastructure needed by airport service users
• Continuousimprovementtobusinessprocessesonthe basis of quality to meet the expectations of airport service users
• Developmentofaleadershipsystemtowardsaneffective leadership by role model
• Creationofanorganizationsuitabletotheairportmanagement business and supported by high-performing human capital with competences suitable to the core business of Angkasa Pura II
• Developmentofintegratednetworkingamonginstitutions and other airports
Company Development Strategy
Company development strategy to achieve the desired company objectives includes the following aspects:
Business Focus, namely:• Todriverevenuegrowth• Tocontrolexpensesandimproveinvestmentcapability• Tointensifyitsbusinessactivities• Tocreatebusinesssegmentationandoptimizing
Customer Service & Care, namely:• TocomplywithLevelofServicestandards(safety,
security & services)• ToimplementServicelevelAgreementandService
Level Guarantee• Toguaranteeavailabilityofservicecapacity
Operations Excellence, namely:• Regulatorycompliance• DevelopmentofTotalAirportManagementSystem• Developmentofsystemsandprocedures
Leadership Effectiveness, namely:• Torealignthecompany’sVision,Mission,andLong-
Term objectives• Toimplementcriteriaforperformanceexcellence
HREffectiveness,namely:• ToevaluateandimprovethemanagementofHuman
Resources• TodevelopanHRPlanandHRRoadmap• Trainingandeducation• Toimprovetheemployeeperformanceassessment
system
Total Logistic Network, namely:• Todevelopstrategicallianceswithworkingpartners
and business partners in order to create efficient and competitive transportation costs
• Developcooperationintheprovisionofcommunications networks, duty free, fuel supply, and power supply
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 20094
Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola
jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas
penerbangan di kawasan Barat Indonesia,
yang 100% sahamnya dimiliki Pemerintah.
Pengabdian Angkasa Pura II berawal pada 13
Agustus 1984, sejak dipercaya untuk mengelola
dan mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta
Cengkareng (kini bernama Bandara Internasional
Jakarta Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim
Perdanakusuma.
Angkasa Pura II terlahir dengan nama Perum
Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984.
Tanggal 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum
Angkasa Pura II dan tanggal 17 Maret 1992 melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992
berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
Kini sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas
Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 tanggal 18 November
2008 resmi menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).
Selama 25 tahun, Angkasa Pura II telah mengalami
berbagai perubahan dan kemajuan di bidang bisnis
bandara. Hal ini terlihat dari peningkatan fasilitas
dan pelayanan di 12 bandara yang dikelolanya
yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim
Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan),
Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping)
Angkasa Pura II is a company that provides airport
services and air traffic services in the Western
Indonesia airspace, with 100% shareownership
bytheGovernmentoftheRepublicofIndonesia.
The history of Angkasa Pura II begun on 13 August
1984 when it was entrusted to manage and operate
the Jakarta Cengkareng Airport (present day
Jakarta Soekarno-Hatta International Airport) and
the Halim Perdanakusuma Airport.
Angkasa Pura II was established under the name
of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng by
virtueofGovernmentRegulationNo.20Year1984.
On 19 May 1986, its name was changed to Perum
Angkasa Pura II by virtue of Government regulation
No.26Year1986,andsubsequentlyon17March
1992,itsstatuswaschangedtoa‘Persero’
(state-owned limited liability company) by virtue of
GovernmentRegulationNo.14Year1992.Lastly,
on 18 November 2008, the name was changed to
PT Angkasa Pura II (Persero) as covered in Notary
DeedNo.38Year2008ofNotarySilviaAbbas
Sudrajat, SH, SpN.
In 25 years, Angkasa Pura II has been through
many changes and achieves great progress in the
airport business. This should be evident from the
service and facility improvements made at twelve
major airports under its management, namely the
Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma
(Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak),
Sekilas PerusahaanCompany in Brief
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 5
dahulu Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II
(Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru),
Husein Sastranegara (Bandung), Sultan
Iskandarmuda(BandaAceh),RajaHajiFisabilillah
(Tanjung Pinang) dahulu Kijang, Sultan Thaha
(Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang). Selain
itu Angkasa Pura II juga melayani jasa penerbangan
untukwilayahudara(FlightInformationRegion/
FIR)Jakarta.
Seiring dengan pertumbuhan industri angkutan
udara Indonesia yang meningkat pesat, Angkasa
Pura II selalu mengedepankan pelayanan yang
terbaik bagi pengguna jasa bandara. Bandara
yang dikelola Angkasa Pura II selalu memperoleh
penghargaan Prima Pratama dari Departemen
PerhubunganRIuntukkategoriTerminal
Penumpang Bandara.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang handal
Angkasa Pura II telah berhasil meraih beberapa
penghargaan, diantaranya sebagai The Best BUMN
in Logistic Sector dari Kementerian Negara BUMN
RI(2004-2006),The Best I in Good Corporate
Governance (2006), Juara I Annual Report Award
2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed,
dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya
dalam bidang Good Corporate Governance pada
Corporate Governance Perception Index 2007
Award. Di akhir tahun 2009, kembali Angkasa Pura
II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The
Best Non Listed Company dari Anugerah Business
Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most
On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta
dari Forbestraveller.com.
Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajibannya
memberikan dividen kepada negara sebagai
pemegang saham dan turut membantu
meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian
terhadap karyawan dan keluarganya serta
masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara
melalui program Corporate Social Responsibility.
Minangkabau (Ketaping) formerly Tabing, Sultan
Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan
Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara
(Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh),
RajaHajiFisabilillah(TanjungPinang)formerly
Kijang, Sultan Thaha (Jambi) and Depati Amir
(Pangkal Pinang). Angkasa Pura II also provides
flight management services for the Jakarta Flight
InformationRegion(JakartaFIR).
Angkasa Pura II strives at all times to provide
the best services to airport users, in line with the
fast growth of the air transportation industry in
Indonesia. The airports under its management
regularly receive the Prima Pratama Award in
the Airport Passenger Terminal category from
theMinistryofTransportationoftheRepublicof
Indonesia.
As a well-known State-Owned Enterprise (SOE),
AngkasaPuraIIhadbeenrecognizedastheBest
SOE in Logistics Sector by the State Ministry of
SOE for three consecutive years (2004-2006),
the Best I in Good Corporate Governance (2006),
the1stRankintheAnnualReportAward2007in
the category of Non-Financial Non-Listed SOE,
and as Best and Trusted SOE in Good Corporate
Governance in the Corporate Governance
Perception Index 2007 Award. By the end of 2009,
Angkasa Pura II has added other accolades to its
name including as the 1st rank of Best non Listed
Company from Anugerah Business review 2009
andastheWorld’s2ndMostonTimeAirportfrom
Forbestraveller.com for the Soekarno-Hatta Airport.
Angkasa Pura II has always fulfilled its
responsibility with regards to dividend contribution
to the State as shareholder, and has actively
participated in the efforts to improve the welfare
of its employees and their families, as well as
communities and the environment around its
airportsthroughitsCorporateSocialResponsibility
programs.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 20096
Pengendalian lalu lintas udara yang saat ini
mencapai 1.400 per hari dengan sistem otomasi
yang dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II
(Persero) lebih dikenal dengan JAATS (Jakarta
Automated Air Traffic Control System) mampu
menjangkau keseluruh wilayah udara yang menjadi
tanggung jawabnya.
To date, flight traffic control has reached 1,400
flights per day, and with the automated system
developed by PT Angkasa Pura II (Persero), better
known as JAATS (Jakarta Automated Air Traffic
Control System), is able to cover all the airspace of
its responsibility.
Wilayah KerjaWorking Area
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 7
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
WilayahudaraIndonesiaterbagidalam2FIR
(Flight Information Region) yaitu Jakarta dan Ujung
Pandang.Dari2FIRinidibentuklahJakartaACC
dan Ujung Pandang ACC. Jakarta ACC (Area
Control Centre) dibagi dalam beberapa sektor. Hal
ini dibentuk untuk mengakomodasi ruang udara
yang sangat luas, dengan tujuan meningkatkan
keselamatan penerbangan.
Indonesianairspaceisdividedinto2FIR(Flight
InformationRegion),namelyJakartaFIRandUjung
PandangFIR.Fromthe2FIR,JakartaACCand
Ujung Pandang ACC were established. Jakarta
ACC (Area Control Centre) is divided into several
sectors. It is formed to accommodate a vast air
space, with the aim of improving flight safety.
Soekarno-Hatta Airport
Husein Sastranegara Airport
Polonia Airport
Halim Perdanakusuma Airport
Sultan Syarif Kasim II Airport
Sultan Thaha Airport
Supadio Airport
Depati Amir Airport
SM Badaruddin II Airport
Sultan Iskandar Muda Airport
Minangkabau Airport
RajaHajiFisabilillahAirport
JakartaFIR UjungPandangFIR
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 20098
Pendapatan (Dalam Miliar Rupiah)
Revenues (In Billion Rupiah)
Biaya (Dalam Miliar Rupiah)
Expenses (In Billion Rupiah)
Aeronautika 2.109Aeronautical
Usaha 1.656Operating
Non-Aeronautika 596Non-Aeronautical
Di Luar Usaha 148Non-Operating
Di Luar Usaha 261Non-Operating
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Perbandingan Selama Lima Tahun Terakhir 2005-2009Comparative In The Last Five Years 2005-2009
(Dalam Miliar Rupiah - In Billion Rupiah)
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Indonesia Numerical notations in all tables and graphics are in Indonesian
2005 2006 2007 2008 2009NERACA BALANCE SHEETSASET ASSETSAset Lancar 1.220.269 1.497.878 2.480.214 2.763.344 3.132.263 Total Current Assets
Piutang Usaha 280.859 284.676 326.547 333.200 216.818 Accounts Receivable
Aset Tetap 1.734.968 3.279.468 3.224.943 3.787.860 4.015.672 Fixed Assets
Aset Lain-lain 298.037 312.727 308.528 422.893 745.146 Other assets
JUMLAH ASET 3.553.147 5.391.387 6.340.232 7.307.683 8.234.120 TOTAL ASSETS
PASSIVA LIABILITIESKewajiban Jangka Pendek 219.731 290.754 350.951 363.968 524.666 Current Liabilities
Kewajiban Pajak Tangguhan - - 33.144 7.344 23.356 Deferred Tax Liabilities
Kewajiban Jangka Panjang 10.260 7.232 10.248 132.414 215.165 Long-Term Debts
Dana Titipan THT 33.777 40.588 56.916 68.370 9.111 Retiree Welfare Program Fund
Ekuitas 3.218.341 3.453.712 4.216.258 6.811.301 7.494.288 Equity
JUMLAH PASSIVA 3.553.147 5.391.387 6.340.232 7.307.683 8.234.120 TOTAL LIABILITIES
LAPORAN LABA/RUGI STATEMENTS OF INCOMEPENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUEPendapatan Aeronautika 1.361.391 1.466.829 1.572.988 1.714.367 2.109.615 Aeronautical Revenue
Pendapatan Non-Aeronautika 348.988 402.935 464.655 524.907 596.771 Non-Aeronautical Revenue
Pendapatan Kargo 20.124 37.250 39.093 Cargo Revenue
JUMLAH PENDAPATAN 1.710.379 1.869.764 2.057.767 2.276.524 2.745.479 TOTAL REVENUE
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESBeban Pegawai 460.864 551.493 610.475 631.885 690.867 Employee Expenses
Beban Pemeliharaan dan Persediaan 110.918 117.717 130.651 148.926 179.769 Maintenance and Inventory Expenses
Beban Sewa 145.245 182.469 188.275 190.373 213.274 Rent Expenses
Beban Umum dan Aset Dibiayakan 165.737 179.646 264.605 280.028 298.448 General Expenses and Asset Expended
Beban Piutang Tak Tertagih 28.661 24.283 27.040 57.457 9.684 Doubtful Accounts Expense
Beban Penyusutan dan Amortisasi 157.202 219.825 214.608 211.862 264.383 Depreciation and Amortization Expenses
JUMLAH BEBAN USAHA 1.068.627 1.275.433 1.435.654 1.520.531 1.656.425 TOTAL OPERATING EXPENSES
LABA USAHA 641.752 594.331 622.113 755.993 1.089.054 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA NON-OPERATING INCOME (EXPENSES)Pendapatan Diluar Usaha 129.591 144.764 167.248 285.229 261.377 Non-Operating Income
Beban Diluar Usaha 37.502 97.151 44.338 (91.543) (148.353) Non-Operating Expenses
JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA 92.089 47.613 122.910 193.686 113.023 TOTAL NON OPERATING INCOME (EXPENSES)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 634.392 640.535 736.097 949.679 1.202.077 PROFIT BEFORE TAX
PENGHASILAN/BEBAN PAJAK TAX EXPENSESPajak Kini (214.202) (194.814) (210.971) (261.995) (321.255) Current Income Tax
Pajak Tangguhan (2.364) (10.573) (26.538) (15.891) (16.012) Deferred Income Tax
LABA (RUGI) SETELAH PAJAK 417.826 435.148 498.588 671.794 864.810 NET PROFIT AFTER TAX
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 9
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Penilaian Tingkat Kesehatan Health Rating
Tingkat kesehatan PT Angkasa Pura II (Persero) dinilai dengan
mengacuSuratKeputusanMenteriBUMNNo.KEP-100/
MBU/2002tanggal4Juni2002tentangPenilaianTingkat
Kesehatan BUMN.
No. UraianBobotWeight
Realisasi 2009Actual 2009
Tahun 2008Year 2008 Uraian
DescriptionNo.
NilaiValue
SkorScore
NilaiValue
SkorScore
I. Aspek Keuangan Financial Aspects I.
1. ROE 15 13,32 13,50 11,82 12,00 ROE 1.
2. ROI 10 18,11 10,00 14,20 8,00 ROI 2.
3. Rasio Kas 3 444,76 3,00 596,58 3,00 Cash Ratio 3.
4. Rasio Lancar 4 597,00 3,00 764,41 4,00 Current Ratio 4.
5. Koleksi Periode 4 29 4,00 53 4,00 Collection Periode 5.
6. Perputaran Persediaan 4 2 4,00 2 4,00 Inventory Turnover 6.
7. Perputaran Aset (TATO) 4 37 2,00 36 1,00 Asset Turnover 7.
8. TMS terhadap TA 6 73,99 4,25 90,61 3,50 TMS on TA 8.
Total Aspek Keuangan 50 43,75 39,50 Total Financial Aspects
II. Aspek Operasional Operational Aspects II.
1. Break Down of Separation (BOS) 3,63 12 12 Break Down of Separation (BOS) 1.
2. Waktu Respon PKP-PK <3 8 8 Response Time PKP-PK 2.
5. Waktu Izin 43’50” 6 6 Clearance Time 5.
6. SAP 0% 9 9 SAP 6.
Total Aspek Operasional 35 35 35 Total Operational Aspects
III. Aspek Administrasi Administrative Aspects III.
1. Laporan Perhitungan Tahunan 3 Maret 2009 3 3 Annual Account Reports 1.
2. RKAP 3 Oktober 2009 3 3 RKAP 2.
3. Laporan Periodik 3 <30 hari 3 2 Periodic Reports 3.
4. Kinerja PUKK Performance PUKK 4.
4.1. * Efektifitas Penyaluran Dana 3 93,75% 3 95,19 3 * Disbursement Effectiveness 4.1.
4.2. * Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman 3 89,69% 3 82,43 3 * Collectibility of loan disbursement 4.2.
Total Aspek Administrasi 15 15 14 Total Administrative Aspects
Total Skor 93,75 88,50 Total Score
Kualifikasi AA AA Qualification
Tingkat Kesehatan Sehat Sehat Health Level
Berkaitan dengan pencapaian skor tingkat kesehatan, terlihat
bahwa pencapaian Angkasa Pura II pada tahun 2009 sebesar
93,75, lebih tinggi dari pencapaian tahun 2008 sebesar 88,50.
Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya sebagian besar indikator
keuangan.
The health rating of PT Angkasa Pura II (Persero) is evaluated
withreferencetoDecreeoftheMinisterofSOENo.KEP-100/
MBU/2002dated4June2002onHealthRatingforSOEs.
With regards to the total score for the health rating, Angkasa
Pura II in 2009 managed to achieve a score of 93.75. This was
higher than the score achieved in 2008 of 88.50. The increase
in total score was due mainly to improvements in most of of the
financial indicators.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200910
13 Agustus 1984Pendirian Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20/1984.
1 Oktober 1984Operasi terbatas berdasarkan instruksi Dirjen. Perhubungan Udara Telex No. 4641/1 tanggal 26 Juli 1984 dan No. AK. 4672 tanggal 2 Agustus 1984.
18 Desember 1984Serah terima pembangunan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng dari kontraktor utama kepada Pemerintah Republik Indonesia.
2 Januari 1985Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.6/OT.002/Phb-85.
16 - 31 Maret 1985Pemindahan Operasi Penerbangan berjadwal dari Bandar Udara Kemayoran dan Halim Perdanakusuma ke Pelabuhan Bandar Udara Jakarta Cengkareng.
1 April 1985Pengoperasian secara penuh Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng dan pengalihan manajemen Bandar Udara Halim Perdanakusuma dari Perum Angkasa Pura ke Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng.
8 Juni 1985Sesuai Keputusan Presiden No. 51 tahun 1985, pelaksanaan tugas pelayanan di daerah lingkungan kerja Bandar Udara Soekarno – Hatta Jakarta, dilaksanakan oleh Administrator Bandar Udara.
3 Juli 1985Penggantian nama Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno – Hatta, berdasarkan Keputusan Presiden No. 54/1985.
5 Juli 1985Peresmian Pembukaan Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno – Hatta oleh Presiden Soeharto.
19 Mei 1986Perubahan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26/1986.
17 Juli 1986Penggantian Direktur Umum Perum Angkasa Pura II dari Ir. Karno Barkah kepada Marsekal Pertama TNI AU Soewarta berdasarkan Keputusan Presiden No. 143/M/1986.
14 Maret 1987Penetapan kembali Organisasi dan Tata Kerja Perum Angkasa Pura II berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. SK.21/OT.001/Phb-87.
29 Pebruari 1988Pengalihan Pelayanan Keselamatan Lalu Lintas Udara di bandara-bandara yang diusahakan oleh Perusahaan Umum ke dalam Perum Angkasa Pura I dan II berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.19 tahun 1988.
29 Juni 1988Penggantian Direktur Operasi dan Teknik dari Ir. Soedjarwo kepada Ir. Togi Siregar berdasarkan Keputusan Presiden No. 171/M/1988.
13 August 1984Establishment of the Public Corporation (Perum) Cengkareng Jakarta Airport, based on Government Regulation No. 20/1984.
1 October 1984Limited operation at the instruction of the Director General of Air Transportation, Telex No. 4641/1 dated July 26, 1984 and No. AK. 4672 dated August 2, 1984.
18 December 1984Handover of the construction of Jakarta Cengkareng Airport from the main contractor to the Government of the Republic of Indonesia.
2 January 1985Establishment of Organization and Work Procedures of Perum Jakarta Cengkareng Airport based on Decree of Ministry of Transportation no. KM.6/OT.002/Phb-85.
16 - 31 March 1985Transfer of Scheduled Flight Operations from Kemayoran Airport and Halim Perdanakusuma Airport to Jakarta Cengkareng Airport.
1 April 1985Full operation of the Jakarta Cengkareng Airport and transfer of management of Halim Perdanakusuma Airport from Perum Angkasa Pura to Perum Jakarta Cengkareng Airport.
8 June 1985In accordance with Presidential Decree No. 51 Year 1985, the provision of service in the work area of Soekarno-Hatta Airport in Jakarta is to be provided by the Airport Administrator.
3 July 1985Jakarta Cengkareng Airport was renamed Soekarno-Hatta Jakarta International Airport, pursuant to Presidential Decree No. 54/1985.
5 July 1985Official inauguration of Jakarta International Airport Soekarno-Hatta by President Soeharto.
19 May 1986Change of name of Perum Jakarta Cengkareng Airport to become Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No. 26/1986.
17 July 1986Replacement of the Director of Perum Angkasa Pura II Ir. Karno Barkah by First Air Marshal Soewarta pursuant to Presidential Decree No. 143/M/1986.
14 March 1987Determination of Organization and Work Procedure of Perum Angkasa Pura II, based on Decree of Ministry of Transportation no. SK.21/OT.001/Phb-87.
29 February 1988Transfer of Air Traffic Safety Services at airports operated by Public Company to Perum Angkasa Pura I and Perum Angkasa Pura II based on Decree of Ministry of Transportation no. KM.19 1988.
29 June 1988Replacement of Director of Operations and Technical Ir. Soedjarwo by Ir. Siregar TOGI pursuant to Presidential Decree No. 171/M/1988.
Tonggak SejarahMilestone
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 11
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
8 Juli 1988Penggantian Direktur Administrasi dan Keuangan dari Drs. W. Haryono kepada Drs. Ridwan Gani berdasarkan Keputusan Presiden No. 156/M/1988.
30 Maret 1989Pemisahan dan Pengalihan Kekayaan Negara pada SENOPEN Jakarta untuk dijadikan penyertaan Modal Negara ke dalam Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No.4/1989.
8 Pebruari 1991Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan SENOPEN Palembang serta Bandara Supadio Pontianak ke dalam Modal Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10/1991.
1 April 1991Serah Terima Pemilikan dan Pengoperasian Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sentra Operasi Keselamatan Penerbangan Palembang dan Bandara Supadio Pontianak dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Perum Angkasa Pura II.
16 Agustus 1991Penetapan kembali Organisasi dan Tata Kerja Perum Angkasa Pura II berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.64/1991.
19 Pebruari 1992Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Halim Perdanakusuma ke dalam Modal Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1992.
17 Maret 1992Pengalihan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perseroan (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14/1992.
11 Mei 1992Peresmian pembukaan Terminal II oleh Presiden Soeharto, pengoperasiannya telah dilaksanakan sejak tanggal 11 Februari 1992.
10 Nopember 1992Pengangkatan angota-anggota Direksi PT (Persero) Angkasa Pura II:1. Direktur Utama : H. Chusjairi, SE2. Direktur Operasi : A. T. E. Liando3. Direktur Teknik : Ir. Asrul Rapani4. Direktur Keuangan : Drs. Ridwan M. Gani5. Direktur Personalia dan Umum : Tarjun AdulBerdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1180/KMK.016/1992.
2 Januari 1993Pendirian PT (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Akte Notaris Muhani Salim, SH, No. 3 tanggal 2 Januari 1993.
1 Januari 1994PT (Persero) Angkasa Pura II mendapat tugas mengelola Bandar Udara Polonia Medan dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara, berdasarkan Surat Menteri Keuangan No. 5-33/MK/1994 tanggal 22 Januari 1994.
8 July 1988Replacement Director of Administration and Finance Drs. W. Haryono by Drs. Ridwan Gani pursuant to Presidential Decree No. 156/M/1988.
30 March 1989Separation and Transfer of State Assets in SENOPEN Jakarta to become the State Equity Participation in Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No.4/1989.
8 February 1991Additional State Equity Participation at Sultan Mahmud Badaruddin II Airport and SENOPEN Palembang and Supadio Airport - Pontianak to the equity capital of Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No. 10/1991.
1 April 1991Transfer of Ownership and Operation of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang, Palembang Flight Safety Operations Center and Supadio Airport Pontianak from the Directorate General of Air Transportation to Perum Angkasa Pura II.
16 August 1991Determination of Organization and Work Procedure of Perum Angkasa Pura II, based on Decree of Ministry of Transportation no. KM.64/1991.
19 February 1992Additional State Equity Participation at Halim Perdanakusuma Airport into Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No. 7 / 1992.
17 March 1992Change of status of Public Enterprise (Perum) into Company (Persero) Angkasa Pura II, based on Government Regulation No. 14/1992.
11 May 1992Official inauguration of Terminal II by President Soeharto, which has been in operations since February 11, 1992.
10 November 1992Appointment of members of the Board of Directors of PT (Persero) Angkasa Pura II:1. President Director : H. Chusjairi, SE2. EVP of Operations : A. T. E. Liando3. EVP of Engineering : Ir. Asrul Rapani4. EVP of Finance : Drs. Ridwan M. Gani5. EVP of Personnel and General Affairs : Tarjun AdulBased on Decree of the Minister of Finance No. 1180/KMK.016/1992.
2 January 1993Establishment of PT (Persero) Angkasa Pura II based Notary Deed No.3 of Muhani Salim, SH dated January 2, 1993.
1 January 1994PT (Persero) Angkasa Pura II is given the task of managing the Polonia Airport in Medan from the Directorate General of Air transportation, based on Letter of the Minister of Finance No. 5-33/MK/1994 dated January 22, 1994.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200912
9 April 1994PT (Persero) Angkasa Pura II mendapat tugas mengelola Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein Sastranegara Bandung dan Blang Bintang Banda Aceh serta Senopen Pekanbaru dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan Surat Menteri Keuangan No.5-33/MK.016/1994 dan Surat Menteri Perhubungan A.278/AU.001/SKJ/1994.
30 Agustus 1994Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Polonia Medan ke dalam Modal PT (Persero) Angkasa Pura II mulai tanggal 1 Januari 1994, Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein Sastranegara Bandung dan Blang Bintang Banda Aceh terhitung mulai tanggal 1 April 1994 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.26/1994.
21 Desember 1994Serah Terima Pemilikan dan Pengoperasian Bandara Blang Bintang Banda Aceh, Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein Sastranegara Bandung dan SENOPEN Pekanbaru dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kepada PT (Persero) Angkasa Pura II.
12 Januari 1995Pergantian Direktur Operasi dari A.T.E Liando kepada Ir. Yayoen Wahyoe dan Miskul Firdaus, SE sebagai Direktur Keuangan menggantikan Drs. Ridwan Gani, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.50/KMK.016/1995.
11 Mei 1995Perubahan nama Bandar Udara Blangbintang – Banda Aceh menjadi Bandar Udara “Sultan Iskandarmuda” berdasarkan Keputusan Menteri Perhubugan Nomor KM 20 Tahun 1995 tanggal 11 Mei 1995.
10 Agustus 1995Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Polonia Medan ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No.24 Tahun 1995, Lembaran Negara RI Nomor 45 Tahun 1995.
4 Januari 1996Pengangkatan Dewan Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura II:1. IB Yogyanto : Komisaris Utama2. Hotma Tobing : Komisaris3. Drs. Karsono Suryowibowo : Komisaris4. Ir. Kuswito : Komisaris5. Ir. Ismedajar : KomisarisBerdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 15/KMK.016/1996.
9 Januari 1998Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Supadio Pontianak, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Tabing Padang, Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, Bandara Polonia Medan, Bandara Sultan Iskandarmuda Banda Aceh, Bandara Husein Sastranegara Bandung ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No. 10 Tahun 1998, Lembaran Negara RI Nomor 12 Tahun 1998.
23 Juni 1998Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II :1. Miskul Firdaus : Direktur Utama2. A Fadil Wahab : Direktur Keuangan3. Mulyono DS : Direktur Operasi4. Yayoen Wahyoe : Direktur Teknik5. Joni Sutjahjono : Direktur Personalia dan UmumBerdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Nomor : KEP-015/M-PBUMN/1998.
9 April 1994PT (Persero) Angkasa Pura II is given the task of managing Pekanbaru Simpang Tiga Airport, Tabing Padang, Bandung Husein Sastranegara and Blang Bintang Banda Aceh and Senopen Pekanbaru from the Directorate General of Air Transportation based on Letter of the Minister of Finance No.5-33/MK.016/1994 and Letter of the Minister of Transportation A.278/AU.001/SKJ/1994.
30 August 1994Additional State Equity Participation in the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II of Medan Polonia Airport effective on January 1, 1994, Pekanbaru Simpang Tiga Airport, Tabing Padang, Bandung Husein Sastranegara and Blang Bintang Banda Aceh airports commencing 1 April 1994 under Government Regulation No. 26/1994.
21 December 1994Transfer of Ownership and Operation of Blang Bintang Banda Aceh Airport, Pekanbaru Simpang Tiga, Tabing Padang, Bandung Husein Sastranegara and SENOPEN Pekanbaru from the Directorate General of Air transportation to PT (Persero) Angkasa Pura II.
12 January 1995Replacement of Director of Operations A.T.E. Liando by Ir. Yayoen Wahyoe and Miskul Firdaus, SE as the Director of Finance to replace Drs. Ridwan Gani, based on the Decree of the Minister of Finance No.50/KMK.016/1995.
11 May 1995Change of name of Blangbintang Airport - Banda Aceh to “Sultan Iskandarmuda” Airport based on Decree of the Minister of Transportation No. KM 20 Year 1995 dated May 11, 1995.
10 August 1995Additional State Equity Participation in Polonia Airport Medan into the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP No.24 Year 1995, State Gazette No. 45 Year 1995.
4 January 1996Appointment of the Board of Commissioners of PT (Persero) Angkasa Pura II:1. IB Yogyanto : President Commissioner2. Hotma Tobing : Commissioner3. Drs. Karsono Suryowibowo : Commissioner4. Ir. Kuswito : Commissioner5. Ir. Ismedajar : CommissionerBased on the Decree of the Minister of Finance No. 15/KMK.016/1996.
9 January 1998Additional State Equity Participation in Soekarno-Hatta Airport, Supadio Airport, Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang, Tabing Airport Padang, Simpang Tiga Airport Pekanbaru, Polonia Airport Medan, Sultan Iskandarmuda Airport Banda Aceh, and Husein Sastranegara Airport Bandung, into the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP No. 10 Year 1998, State Gazette No. 12 Year 1998.
23 June 1998Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II:1. Miskul Firdaus : President Director2. A Fadil Wahab : EVP of Finance3. Mulyono DS : EVP of Operations4. Yayoen Wahyoe : EVP of Engineering5. Joni Sutjahjono : EVP of Personnel and General AffairsBased on the Decree of the Minister of State for Administrative Reform of SOE No: KEP-015/M-PBUMN/1998.
Tonggak Sejarah Milestone
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 13
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
24 Agustus 1998Pengangkatan Dewan Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura II :1. Marsda (Purn) Hartono Martodirejo : Komisaris Utama2. IB Jogyanto : Komisaris3. Fachri Zainuddin : Komisaris4. Marsda (Purn) Zainal Abidin, SE : Komisaris5. Darwin Silalahi : KomisarisBerdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Nomor: KEP-045/M-PBUMN/1988.
4 September 1998Manajemen Kantor Cabang Utama PT (Pesero) Angkasa Pura II Bandar Udara Soekarno-Hatta terbentuk melalui Keputusan Direksi Nomor KEP. 470/OM.00/1998 – APII.
18 Nopember 1999Perubahan nama Bandar Udara Simpang Tiga – Pekanbaru menjadi Bandar Udara “Sultan Syarif Kasim II” berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK.2/AU.106/PHB.99 tanggal 18 November 1999).
22 Maret 2000Serah Terima Operasi Bandara Kijang Tanjung Pinang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT (Persero) Angkasa Pura II, dan menjadi bandara yang ke sepuluh yang dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura II.
10 Mei 2001Wafatnya Direktur Utama PT (Persero) Angkasa Pura II, Miskul Firdaus, SE.
14 Mei 2001Penunjukkan Ir. Yayoen Wahyoe (Direktur Teknik PT AP II) sebagai Pelaksana Harian Direktur Utama PT Angkasa Pura II oleh Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II sesuai Surat Penunjukkan Nomor : DKOM.173/OM.40/AP II/2001.
30 Juni 2001Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Kijang Tanjung Pinang, Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Supadio Pontianak, bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Sultan Iskandarmuda Banda Aceh, Bandara Husein Sastranegara Bandung ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No.53 Tahun 2001, Lembaran Negara RI Nomor 95 Tahun 2001.
18 Pebruari 2002Pengangkatan Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto berdasarkan Surat Keputusan Meneg BUMN No. KEP-61/M-BUMN/2002.
25 Pebruari 2002Pelantikan Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto oleh Komisaris Utama PT Angkasa Pura II.
22 Maret 2002Peresmian Gedung 600 Kantor Pusat PT Angkasa Pura II oleh Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi RI.
22 Oktober 2002Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II Periode tahun 2002-2006 melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-148/M-BUMN/2002, yaitu :1. Jannes Hutagalung : Komisaris Utama2. Sri Hardini : Komisaris3. Sudirman : Komisaris4. Letjen. TNI Amir Sembiring : Komisaris5. Muwardi P Simatupang : Komisaris
24 August 1998Appointment of the Board of Commissioners of PT (Persero) Angkasa Pura II:1. Marsda (Purn) Hartono Martodirejo : President Commissioner2. IB Jogyanto : Commissioner3. Fachri Zainuddin : Commissioner4. Marsda (Purn) Zainal Abidin, SE : Commissioner5. Darwin Silalahi : CommissionerBased on the Decree of the Minister of State for Administrative Reform of SOE No: KEP-045/M-PBUMN/1988.
4 September 1998The Management at Main Branch Office of PT (Persero) Angkasa Pura II, Soekarno-Hatta Airport is formed through the Board of Directors Decision No. KEP. 470/OM.00/1998 - APII.
18 November 1999Change of name of Simpang Tiga Airport - Pekanbaru to become “Sultan Syarif Kasim II” Airport based on Decree of Ministry of Transportation No. SK.2/AU.106/PHB.99 November 18, 1999).
22 March 2000Transfer of operations of Kijang Airport Tanjung Pinang from the Directorate General of Air Transportation to PT (Persero) Angkasa Pura II, and became the tenth airports managed by PT (Persero) Angkasa Pura II.
10 May 2001The passing away of the President Director of PT (Persero) Angkasa Pura II, Miskul Firdaus, SE.
14 May 2001The appointment of Ir. Yayoen Wahyoe (Technical Director of PT AP II) as Acting President Director of PT Angkasa Pura II by the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II, pursuant to Letter of Appointment No: DKOM.173/OM.40/AP II/2001.
30 June 2001Additional State Equity Participation in Kijang Airport Tanjung Pinang, Jakarta Soekarno-Hatta Airport, Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang, Supadio Airport Pontianak, Sultan Sharif Kasim II Airport Pekanbaru, Sultan Iskandarmuda Airport Banda Aceh, and Husein Sastranegara Airport Bandung, into the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP No.53 Year 2001, State Gazette No. 95 Year 2001.
18 February 2002Appointment of Edie Haryato as President Director of PT Angkasa Pura II based on the Decree of State Minister of SOE No. KEP-61/M-BUMN/2002.
25 February 2002Inauguration of the President Director of PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto, by the President Commissioner of PT Angkasa Pura II.
22 March 2002Inauguration of the Central Office Building 600 PT Angkasa Pura II by the Ministry of Transportation and Telecommunications of Indonesia.
22 October 2002Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II for 2002-2006 Period through Decree of the State Minster of SOE No: KEP-148/M-BUMN/2002, namely:1. Jannes Hutagalung : President Commissioner2. Sri Hardini : Commissioner3. Sudirman : Commissioner4. Letjen. TNI Amir Sembiring : Commissioner5. Muwardi P Simatupang : Commissioner
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200914
5 Nopember 2003Penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Pembangunan Jaringan Angkutan Kereta Api Dari dan Ke Bandara Soekarno-Hatta antara PT (Persero) Angkasa Pura II, PT Kereta Api (Persero) dan PT (Persero) Industri Kereta Api, Roos Diatmoko.
9 Januari 2004Peresmian penggunaan Terminal Khusus Haji Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Agama RI, Said Agil Husin Al Munawar dan Menteri Perhubungan RI, Agum Gumelar.
10 Maret 2004Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II periode 2004-2009 oleh Menteri Negara BUMN: 1. Edie Haryoto : Direktur Utama 2. I Gusti Made Dhordy : Direktur Operasi & Teknik3. Sumiat Tulis Pranowo : Direktur Komersial & Pengembangan Usaha4. I Gusti Putu Mustika : Direktur Keuangan5. Endang Dwi Suryani : Direktur Personalia & UmumSesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-25/MBU/2004 tanggal 10 Maret 2004.
22 April 2004Perubahan Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP.222/OM.001/AP II-2004.
8 September 2004Wafatnya Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, IGP Mustika, dalam usia 53 tahun.
29 Nopember 2004Pengoperasian wisma peristirahatan PT AP II di kawasan Pacet Cimacan Jawa Barat.
6 Mei 2005Peresmian Gedung Community Center Bandara Soekarno-Hatta.
7 Juli 2005 Penyerahan Sertifikat Operasi Bandara bagi 5 (lima) bandara PT Angkasa Pura II (Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Syarif Kasim II, dan Sultan Mahmud Badaruddin II).
12 Juli 2005Pengoperasian Bandara Internasional Minangkabau di Padang Provinsi Sumatera Barat berdasarkan Keputusan Menteri Nomor: KM 40 Tahun 2005.
21 Juli 2005Penyerahan Sertifikat Operasi Bandara bagi 5 (lima) bandara PT Angkasa Pura II lainnya (Bandara Internasional Minangkabau, Polonia, Kijang, Supadio, dan Sultan Iskandarmuda).
11 Agustus 2005Pemancangan tiang pertama pembangunan Terminal Penumpang di Bandara Sultan Iskandarmuda, Banda Aceh, oleh Pj Gubernur Nanggroe Aceh Drussalam, Komisaris PT Angkasa Pura II dan Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II.
25 Agustus 2005Peresmian penggunaan Bandara Internasional Minangkabau, Ketaping, Sumatera Barat, oleh Presiden RI.
5 November 2003Signing of MoU on Development of Railway Transport Network to and from the Soekarno-Hatta Airport between PT (Persero) Angkasa Pura II, PT Kereta Api (Persero) and PT (Persero) Industri Kereta Api, Roos Diatmoko.
9 January 2004Inauguration of the operation of Special Hajj Terminal Soekarno-Hatta Airport by Minister for Religious Affairs, Said Agil Husin Al Munawar and Minister of Transportation, Agum Gumelar.
10 March 2004Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II for 2004-2009 period by the State Minister of SOE:1. Edie Haryoto : President Director2. I Gusti Made Dhordy : EVP of Operations & Engineering3. Sumiat Tulis Pranowo : EVP of Commercial & Business Development4. I Gusti Putu Mustika : EVP of Finance 5. Endang Dwi Suryani : EVP of Personnel & General AffairsBased on Decree of State Minister of SOE No: KEP-25/MBU/2004 dated March 10, 2004.
22 April 2004Changes in Organizational Structure of PT Angkasa Pura II based on the Board of Directors Decision No: KEP.222/OM.001/AP II-2004.
8 September 2004The passing away of the Finance Director of PT Angkasa Pura II, IGP Mustika, at the age of 53.
29 November 2004Operations of PT AP II resort in the Pacet Cimacan region, West Java.
6 May 2005Inauguration of Community Center Building at Soekarno-Hatta Airport.
7 July 2005 Delivery of Airport Operating Certificate for 5 (five) airports under PT Angkasa Pura II (Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Syarif Kasim II, and Sultan Mahmud Badaruddin II).
12 July 2005Operation of Minangkabau International Airport in Padang, West Sumatra Province based on Decree of the Ministry Number: KM 40 Year 2005.
21 July 2005Delivery of Airport Operating Certificate for 5 (five) other airports under PT Angkasa Pura II (Minangkabau International Airport, Polonia, Kijang, Supadio, and Sultan Iskandarmuda).
11 August 2005Breaking gground ceremony of the construction of passenger terminal building at Sultan Iskandarmuda Airport, Banda Aceh, by the Acting Governor of Nanggroe Aceh Drussalam, Commissioner of PT Angkasa Pura II and Operations and Technical Director of PT Angkasa Pura II.
25 August 2005Inauguration of the use of Minangkabau International Airport, Ketaping, West Sumatera, by the President of the Republic of Indonesia.
Tonggak Sejarah Milestone
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 15
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
20 September 2005Perubahan nama Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM.56 Tahun 2005.
27 September 2005 Peresmian Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, oleh Presiden RI.
13 Desember 2005PT Angkasa Pura II menerima penghargaan “BUMN Terbaik 2005” kategori Infrastruktur, Konstruksi, Perhubungan dan Kawasan Industri dalam pemilihan yang diselenggarakan oleh Harian Investor Daily Indonesia.
28 Maret 2006Pengangkatan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Tommy Soetomo menggantikan IGP Mustika. Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor Kep-43/MBU/2006 tanggal 28 Maret 2006.
7 April 2006Pelantikan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Tommy Soetomo oleh Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Said Didu sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-43/MBU/2006 tanggal 28 Maret 2006.
29 Juni 2006Peletakan batu pertama Pembangunan Bandara Baru Medan – Kuala Namu oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
10 Agustus 2006Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II, Drs. Suratto Siswidihardjo menggantikan Muwardi P Simatupang. Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-86/MBU/2006 tanggal 10 Agustus 2006.
29 Agustus 2006Peresmian TKI Lounge di Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
28 September 2006Penandatanganan Akta Pendirian PT Railink antara PT (Persero) Angkasa Pura II dengan PT Kereta Api Indonesia di Hotel JW Marriot, Jakarta.
1 Januari 2007Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang dan Bandara Sultan Thaha, Jambi resmi dikelola Angkasa Pura II sesuai Berita Acara Serah Terima Operasi (BASTO) antara Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Iksan Tatang dan Direktur Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto.
29 Agustus 2007Peresmian Patung Proklamator Soekarno-Hatta di Kawasan Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,di Tangerang.
30 Agustus 2007Pencanangan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara pertama yang menerapkan konsep Eco-Airport (bandara yang ramah lingkungan) oleh Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Energi dan Teknologi, di Hotel Pangeran Beach, Padang Sumatera Barat.
26 September 2007Bandara Kota Tanjungpinang yang semula Bandara Kijang resmi menjadi Raja Haji Fisabilillah, sesuai Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 295a Tahun 2007.
20 September 2005Change of name of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang based on Decree of the Minister of Transportation No. KM.56 Year 2005.
27 September 2005 Inauguration of the Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang International Airport by the President of the Republic Indonesia.
13 December 2005PT Angkasa Pura II received the award “Best SOE in 2005” in the category of Infrastructure, Construction, Transportation and Industrial Area in the a survey conducted by the Investor Daily Indonesia daily.
28 March 2006Appointment of Finance Director of PT Angkasa Pura II, Tommy Soetomo Mustika to replace IGP Mustika based on Decree of the State Minister of SOE No. Kep-43/MBU/2006 dated March 28, 2006.
7 April 2006Inauguration of the Finance Director of PT Angkasa Pura II, Tommy Soetomo by the Secretary of the Ministry of State Enterprises, Said Didu based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-43/MBU/2006 dated March 28, 2006.
29 June 2006Breaking ground ceremony of the construction of new airport at Kuala Namu - Medan by the Vice-President, Jusuf Kalla.
10 August 2006Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II, Drs. Suratto Siswidihardjo to replace Muwardi P Simatupang based on Decision of State Minister of SOE No: KEP-86/MBU/2006 dated August 10, 2006.
29 August 2006Inauguration of TKI Lounge at Soekarno-Hatta Airport by Susilo Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia.
28 September 2006The signing of the Deed of Establishment of PT Railink between PT (Persero) Angkasa Pura II and PT Kereta Api Indonesia at Hotel JW Marriot, Jakarta.
1 January 2007Depati Amir Airport, Pangkal Pinang and Sultan Taha Airport, Jambi, became officially managed by Angkasa Pura II based on Report of Transfer of Operations (BASTO) between the Director General of Air Transportation, M. Iksan Tatang and President Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto.
29 August 2007Inauguration of the Statue of Independence Proclaimers at the Soekarno-Hatta Airport by President Susilo Bambang Yudhoyono, in Tangerang.
30 August 2007Launching of the Soekarno-Hatta International Airport as the first airport to apply the concept of Eco-Airport (environmentally friendly airport) by the Advisor to the Minister of Transportation Division of Energy and Technology, Prince Beach Hotel, Padang, West Sumatra.
26 September 2007Tanjungpinang city airport which was originally Kijang Airport officially became Raja Haji Fisabilillah Airport based on Decision of Governor of Riau Islands No. 295a Year 2007.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200916
Tonggak Sejarah Milestone
8 Nopember 2007Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II: 1. Tirta Hidayat sebagai Anggota Dewan Komisaris2. Mohammad Iksan Tatang sebagai Anggota Dewan Komisaris3. Suyatno Harun sebagai Anggota Dewan KomisarisSesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-256/MBU/2007 tanggal 8 November 2007.
22 Desember 2007“Soekarno-Hatta Going Green” Pencanangan Hutan Raya Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Negara BUMN, Sofyan A. Djalil sebagai wujud kepedulian Angkasa Pura II dalam menghijaukan kembali alam Indonesia, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
8 Januari 2008Pengangkatan Komisaris Utama PT Angkasa Pura II, Sutanto. Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-10/MBU/2008 tanggal 8 Januari 2008.
22 April 2008Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II :1. Rinaldo J Aziz sebagai Wakil Direktur Utama2. Robert Daniel Waloni sebagai Direktur Komersial dan
Pengembangan Usaha, menggantikan S. Tulus Pranowo3. Sumiyat Tulus Pranowo sebagai Direktur Operasi dan TeknikSesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-70/MBU/2008 tanggal 28 April 2008.
23 September 2008Pencanangan Program Bersih Bandara “Clean Airport Action” dan Peresmian Fasilitas Umum Di Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Perhubungan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Gubernur Banten, dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa bandara.
2 Pebruari 2009Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II, Herman Prayitno menggantikan Sutanto. Sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-23/MBU/2009 tanggal 2 Februari 2009.
28 April 2009Peresmian Eco & Modern Terminal, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Menteri Perhubungan, Gubernur Banten dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II.
16 Juli 2009Ground Breaking Pembangunan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal didampingi Gubernur Riau, Walikota Pekanbaru, dan Direktur Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto.
27 Juli 2009Peresmian Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
13 Agustus 2009Ulang Tahun Perak Angkasa Pura II.
20 Agustus 2009Peresmian Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan Gedung Terminal Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang oleh Gubernur Kepulauan Riau, didampingi Walikota Tanjung Pinang dan Wakil Direktur Utama.
8 November 2007Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II:1. Tirta Hidayat as a Member of the Board of Commissioners2. Mohammad Iksan Tatang as a Member of the Board of
Commissioners3. Suyatno Harun as a Member of the Board of CommissionersBased on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-256/MBU/2007 November 8, 2007.
22 December 2007“Soekarno-Hatta Going Green” launching of the forest area at Soekarno-Hatta International Airport by Minister for State Enterprises Sofyan A. Djalil as a form of concern of Angkasa Pura II in natural re-greening of Indonesia, Soekarno-Hatta Airport, Tangerang.
8 January 2008Appointment of President Commissioner of PT Angkasa Pura II, Sutanto, based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-10/MBU/2008 dated January 8, 2008.
22 April 2008Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II:1. Rinaldo A Aziz as Deputy President Director2. Robert Daniel Waloni as EVP of Commercial and Business
Development, replacing S. Tulus Pranowo3. Sumiyat Tulus Pranowo as EVP of Operations and EngineeringBased on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-70/MBU/2008 April 28, 2008.
23 September 2008Launching of Clean Airport Program “Clean Airport Action” and inauguration of public facilities at Soekarno-Hatta Airport by Minister of Transportation, Minister of Culture and Tourism and the Governor of Banten, in order to provide the best service for users of airport services.
2 February 2009Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II, Herman Prayitno to replace Sutanto, based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-23/MBU/2009 dated February 2, 2009.
28 April 2009Inauguration of Eco & Modern Terminal, Terminal 3 at Soekarno-Hatta International Airport by President Susilo Bambang Yudhoyono, accompanied by Minister of Transportation, the Governor of Banten and the President Director of PT Angkasa Pura II.
16 July 2009Ground Breaking ceremony of the development of Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru by the Minister of Transportation Jusman Syafii Djamal accompanied by Governor of Riau, Mayor of Pekanbaru, and President Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto.
27 July 2009Inauguration of Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh by President Susilo Bambang Yudhoyono.
13 August 2009Silver Anniversary of Angkasa Pura II.
20 August 2009Ground breaking ceremony of the construction of terminal building at Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang by the Governor of Riau Islands accompanied by the Mayor of Tanjung Pinang and Deputy President Director.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 17
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Penghargaan Awards
Anugerah Business Review 20091st The Best Non Listed Company
Piagam Penghargaan WebsitePeringkat III Penghargaan Website Kategori untuk BUMN Jasa Non Listed
PKBL BUMN Award 2009 Nominasi Mitra Teladan
Piagam Penghargaan Anugerah Business Review 2009Perusahaan Non Tbk (Non Listed) Terbaik
Pada tahun 2009, Angkasa Pura II memperoleh beberapa penghargaan baik di lingkup domestik maupun internasional, sebagai hasil kerja keras serta komitmen Manajemen dan seluruh karyawan selama ini untuk senantiasa meningkatkan kinerja di seluruh aspek operasional Angkasa Pura II.
Dari dalam negeri, Angkasa Pura II berhasil meraih peringkatpertamaBusinessReviewAwardsdarimajalahBusinessReviewuntukkategoriperusahaannon-listed.MasihdarimajalahBusinessReview,AngkasaPuraIIjuga memperoleh peringkat ke-4 untuk GCG Terbaik dan peringkat ke-4 untuk Pemasaran Terbaik. Seluruh penghargaan tersebut mencerminkan keberhasilan Angkasa Pura II dalam melakukan pengelolaan bandara secara profesional.
Angkasa Pura II juga menerima Bandara Award 2009 di berbagai klasifikasi yang dinilai sebagai cerminan dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa bandara oleh operator bandara di seluruh Indonesia. Penghargaan diberikan kepada Bandara Soekarno-Hatta Terminal 2 dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (klasifikasi informasi), Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 dan Bandara Husein Sastranegara (klasifikasi kenyamanan), Bandara Soekarno-Hatta Terminal 2 (klasifikasi keamanan), Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 dan Bandara Husein Sastranegara (klasifikasi kebersihan), serta Bandara Sultan Iskandar Muda dan Bandara Minangkabau (klasifikasi khusus). Sementara itu, predikat juara umum diraih oleh Bandara Soekarno-Hatta.
Di lingkup internasional, situs perjalanan internasional Forbestraveler.com menetapkan Bandara Soekarno-Hatta di peringkat ke-2 diantara bandara-bandara dunia dalam hal on time performance, dengan skor 86,7% untuk ketepatan waktu rata-rata keberangkatan dan kedatangan pesawat di bandara. Berdasarkan data dari Airport Council International (ACI), Forbestraveler.com memeringkat bandara dengan ketepatan waktu terbaik sebagai berikut: Haneda Airport Tokyo (94%), Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (86,7%), Narita International Airport Tokyo (86%), Incheon International Airport Seoul (84,8%), Svarnabhumi Airport Bangkok (84,4%), Kuala Lumpur International Airport (83,8%), Phoenix International Airport (83,2%), Detroit Metropolitan Wayne County Airport (83%) dan George Bush International Airport (82,3%).
In 2009, Angkasa Pura II received several awards from domestic institutions as well as in the international scope, reflecting the hard work and commitment of the Management and employees of Angkasa Pura II in continuously improving performance in all operational aspects.
In the domestic front, Angkasa Pura II was awarded firstrankattheBusinessReviewAwardsconductedbyBusinessReviewmagazineinthenon-listedcompanycategory.FromBusinessReviewmagazine,AngkasaPuraII also received awards fro 4th rank in Best GCG category and 4th rank in Best Marketing category. These awards reflect successful efforts by Angkasa Pura II in delivering professional airport management services.
In addition, Angkasa Pura II received the Bandara Award 2009 in the various classification evaluated as a reflection of service quality level to airport services users by airport administrators throughout Indonesia. Awards were given to Soekarno-Hatta Airport Terminal 2 and Sultan Mahmud Badaruddin II Airport (classification information), Soekarno-Hatta Airport Terminal 3 and Husein Sastranegara Airport (classification comfort), Soekarno-Hatta Airport Terminal 2 (classification security), Soekarno-Hatta Airport Terminal 3 and Husein Sastranegara Airport (classification cleanliness), and Sultan Iskandar Muda Airport and Minangkabau Airport (classification special category). Meanwhile, Soekarno-Hatta Airport was ranked as overall winner.
In the international scope, a website for international travel, Forbestraveler.com, has placed the Soekarno-HattaAirportat2ndrankamongtheworld’sairportsinterms of on time performance, with an average score of 86,7% for on time departure and arrival of aircrafts at the airport. Based on data from Airport Council International (ACI), Forbestraveler.com has made a ranking of most on time airports in the world as follow: Haneda Airport Tokyo (94%), Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (86,7%), Narita International Airport Tokyo (86%), Incheon International Airport Seoul (84,8%), Svarnabhumi Airport Bangkok (84,4%), Kuala Lumpur International Airport (83,8%), Phoenix International Airport (83,2%), Detroit Metropolitan Wayne County Airport (83%) and George Bush International Airport (82,3%).
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200918
11-13 PebruariRapatKerjaPerusahaanTahun2009, dengan tema “25 Tahun Angkasa Pura II Maju Selaras”, di Banana Inn, Bandung.
Work Meeting of the Company in 2009, with the theme “25 YearsAngkasaPuraIIMovingForward Harmoniously,” at Banana Inn Bandung.
22 Pebruari
Angkasa Pura II memperoleh Nominasi Mitra Binaan Terbaik dari Kementerian BUMN, di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Angkasa Pura II received the Nomination of Best SME Partners of the Ministry of SOE, at Jakarta Convention Center, Jakarta.
25 PebruariPeluncuran Duta Bandara - Mobile Customer Care di Terminal 2 D Bandara Soekarno-Hatta sebagai bagian dari Program Clean Airport Action yang bertujuan untuk mensosialisasikan kebersihan dan kenyamanan di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus memberikan pelayanan kepada calon penumpang pesawat udara.
Launching of Airport Ambassador - Mobile Customer Care at Terminal 2D Soekarno-Hatta Airport as part of the Clean Airport Action Program that aim to promote cleanliness and comfort at the Soekarno-Hatta Airport at the same time providing services to prospective passengers.
25 PebruariPisah Kenal Komisaris Utama Angkasa Pura II, Sutanto yang digantikan Herman Prayitno, di Hotel Borobudur, Jakarta.
Welcoming and Good Bye ceremony of the President Commissioner of Angkasa Pura II from Sutanto to Herman Prayitno, at Hotel Borobudur, Jakarta.
12 Maret Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta memperoleh gelar sebagai Venue yang “Gak Banyak Omong Tapi Prestasinya Mencorong”, penghargaan yang diberikan dari sebuah perusahaan rokok kepada lokasi/tempatberprestasi.
Terminal 1 Soekarno-Hatta Airport earned the distinction as “The Venue with Less Talk and Manny Achievement”, an award given from a tobaccocompanytothelocation/placeofachievement.
28 April Peresmian Eco & Modern Terminal, Terminal 3BandaraSoekarno-HattaolehPresidenRISusiloBambangYudhoyono,didampingiMenteriPerhubungan, Gubernur Banten dan Direktur Utama Angkasa Pura II.
Inauguration of Eco & Modern Terminal, Terminal 3 of Soekarno-Hatta International Airport by President SusiloBambangYudhoyono,accompaniedbyMinister of Transportation, the Governor of Banten and the President Director of Angkasa Pura II.
16 Juli Ground Breaking Pembangunan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal didampingi Gubernur Riau,WalikotaPekanbarudanDirektur Utama Angkasa Pura II.
Ground Breaking ceremony of development of Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru by the Minister of Transportation Jusman Syafii Djamal accompanied by Governor ofRiau,PekanbaruMayorandPresident Director of Angkasa Pura II.
27 Juli Peresmianmodernfoodhall,RedCornerolehDirekturUtama Angkasa Pura II, Edie Haryoto didampingi Direktur KomersialdanPengembanganUsaha,RobertD.Waloni,sebagai salah satu bentuk peningkatan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara, di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta.
InaugurationofRedCornermodernfoodhallbythePresidentDirector of Angkasa Pura II, Edie Haryoto accompanied by the DirectorofCommercialandBusinessDevelopment,RobertD. Waloni, as one form of increased convenience for users of airport services, in Terminal 1A Soekarno-Hatta Airport.
Peristiwa Penting 20092009 Important Events
9 JuniPenandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto dan Gubernur Banten,RatuAtutChosiyahtentangKerjasamaPengembangan dan Pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta, di Auditorium Gedung 600 Kantor Pusat Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta.
Signing of Memorandum of Understanding between the President Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto and GovernorofBanten,RatuAtutChosiyahonCooperationin the Development and Management of Soekarno-Hatta Airport, at the Auditorium Hall, Building 600, Head Office of Angkasa Pura II Soekarno-Hatta Airport.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 19
13 AgustusUlang Tahun Perak Angkasa Pura II.
Silver Anniversary of Angkasa Pura II.
6 Agustus Peresmian Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh oleh PresidenRISusiloBambangYudhoyono.
Inauguration of the Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh by PresidentSusiloBambangYudhoyono.
7 Oktober Angkasa Pura II sebagai Pemenang III Penghargaan Website dengan Marketing Communication Terbaik Kategori BUMN Jasa Non Listed dalam Penganugerahan yang diselenggarakan Kementerian BUMN 2009.
Angkasa Pura II as III Winner Award for Best Website with Marketing Communication Services category Non Listed SOE award ceremony held by the Ministry of SOE in 2009.
24 November Angkasa Pura II sebagai 1st The Best Non Listed Company dalam acara AnugerahBusinessReview2009, di Hotel Borobudur, Jakarta.
Angkasa Pura II as a 1st The Best Non Listed Company Award in the AnugerahBusinessReview2009 event, at Hotel Borobudur, Jakarta.
23 Desember Penyerahan Apresiasi kepada salah satu mitra kerja Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, yang telah mendukung Bandara Soekarno-Hatta sehingga berhasil memperoleh predikat sebagai “The World 2nd Most On Time Airport”darisitus/majalah forbestraveller.com, diserahkan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar didampingiDirekturUtamaAngkasaPuraII,diHotelRitzCarlton,Jakarta.
Appreciation to a partner of Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, which has supported the Soekarno-Hatta Airport to achieve the distinction as 2nd palce “TheWorld’sMostOnTimeAirport”fromwebsie/magazineforbestraveller.com, submitted by the State Minister of SOE, Mustafa Abubakar accompaniedbythePresidentDirectorofAngkasaPuraII,attheRitzCarltonHotel, Jakarta.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
20 Agustus Peresmian Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan GedungTerminalBandaraRajaHajiFisabilillah,TanjungPinangolehGubernurKepulauanRiau,didampingiWalikota Tanjung Pinang dan Wakil Direktur Utama.
Ground breaking ceremony of the construction of terminalbuildingatRajaHajiFisabilillahAirport,TanjungPinangbyRiauIslandsGovernor,accompaniedbytheMayor of Tanjung Pinang and Deputy President Director.
30 SeptemberBandara yang dikelola Angkasa Pura II memperoleh Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Bandara Internasional dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu Bandara Soekarno-Hatta untuk Kategori Bintang 3; Bandara Husein Sastranegara, Minangkabau, Sultan Mahmud Badaruddin II dan Halim Perdanakusuma untuk Kategori Bintang 2; serta Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk Kategori Bintang 1, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Airports managed Angkasa Pura II received the Sapta Pesona Award for Clean Public Toilets at International Airport from the Ministry of Culture and Tourism, namely Soekarno-Hatta Airport to category 3 Stars; Airport Husein Sastranegara, Minangkabau, airfare and Halim Perdanakusuma II to Category Stars 2; and Sultan Syarif Kasim II Airport to Category Stars 1, at the Sapta Pesone Building, Jakarta.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200920
Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners
Melihat pada kinerja dan prestasi yang telah dicapai di tahun 2009, Dewan Komisaris merasa optimis akan prospek Angkasa Pura II pada tahun-tahun mendatang.
Suratto SiswodihardjoKomisarisCommissioner
Tirta HidayatKomisarisCommissioner
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 21
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
If the performance and achievements in 2009 are of any measure, the Board of Commissioners is confident of the prospects of Angkasa Pura II in the years to come.
Suyatno HarunKomisarisCommissioner
Herman PrayitnoKomisaris UtamaPresident Commissioner
M. Iksan TatangKomisarisCommissioner
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200922
DenganmengucapkanpujidansyukurkehadiratTuhanYang
Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya, kami berbesar
hati dapat melaporkan kepada pemegang saham dan para
stakeholder bahwa pada tahun 2009 Angkasa Pura II kembali
memperlihatkan kinerja yang baik dengan membukukan laba
bersihsebesarRp1.202miliar.Pencapaianiniadalah49%di
atastargetyangditetapkandalamRencanaKerjadanAnggaran
Perusahaan untuk tahun 2009. Selain itu, Angkasa Pura II juga
telah mencapai banyak kemajuan yang menggembirakan pada
tahun tersebut dalam hal pengembangan fasilitas dan kapasitas
bandara serta peningkatan kualitas pelayanan secara umum.
Sepanjang tahun 2009, Dewan Komisaris secara konsisten
telah mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan strategi
usaha serta kebijakan operasional oleh Direksi dan manajemen
Angkasa Pura II. Hal ini dilakukan melalui berbagai rapat
rutin seperti rapat internal Dewan Komisaris, rapat Dewan
Komisaris dengan Direksi, serta rapat-rapat Komite Audit dan
KomiteManajemenRisiko.Selainitu,programkerjaDewan
Komisaris pada tahun 2009 juga mencakup kunjungan kerja
ke kantor cabang dan bandara di lingkungan Angkasa Pura
II untuk melihat langsung kondisi yang ada di lapangan,
seperti proses kerja yang berjalan dan kesesuaian prosedur
yang diterapkan untuk menjaga integritas, keterbukaan
dan profesionalisme Angkasa Pura II. Melalui Komite Audit
dan bersama-sama dengan Manajemen Angkasa Pura II,
melakukan seleksi Kantor Akuntan Publik dalam rangka audit
umum, audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta
Evaluasi Pencapaian Key Performance Indicator tahun 2009.
Untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan risiko, pada tahun
2009KomiteManajemenRisikobersamadenganManajemen
Angkasa Pura II telah menyusun risk profile sebagai acuan
untuk mengantisipasi rsiko yang mungkin terjadi terkait dengan
bisnis Angkasa Pura II. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris
berpendapat bahwa Direksi dan manajemen Angkasa Pura II
sepanjang tahun 2009 telah memperlihatkan kinerja yang baik
sesuai dengan komitmen yang telah disepakati dalam kontrak
manajemen antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan
Direksi.
Dewan Komisaris terutama ingin menggarisbawahi beberapa
pencapaian penting di tahun 2009 oleh Angkasa Pura II,
antara lain penyelesaian pembangunan infrastuktur Bandara
Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh dan Terminal 3 Bandara
Soekarno-Hatta, kerja sama operasi dengan mitra usaha untuk
meningkatkan akuntabilitas dan transparansi transaksi bisnis
di Bandara Soekarno-Hatta, serta pencanangan program
Eco Airport untuk mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta
dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang
sebagai bandara masa depan yang ramah lingkungan. Dewan
Komisaris juga berbesar hati melihat kemajuan nyata dalam
penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
Giving praise to God the Almighty for His blessings and
guidance, the Board of Commissioners is pleased to report to the
shareholders and stakeholders that Angkasa Pura II in 2009 has
again succeeded to show excellent performance. Our net income
ofRp1,202billionfortheyearexceededby49%thenetincome
targetassetoutintheCompany’sBudgetandWorkPlanforthe
year 2009. In addition, Angkasa Pura II also recorded much more
encouraging progress during that year in terms of improvement
in airport facilities and development of airport capacity as well as
service quality improvement in general.
Throughout 2009, the Board of Commissioners has consistently
discharge its function to supervise and direct the implementation
of business strategies and operational policies by the Board of
Directors and Management of Angkasa Pura II. This was carried
out through internal meetings of the Board of Commissioners,
meetings between the Board of Commissioners and the Board
ofDirectors,andmeetingsoftheAuditCommitteeandtheRisk
Management Committee. In addition, our work programs during
the year also involved official visits to branch offices and airports
under Angkasa Pura II in order to observe personally the conditions
in the field, such as existing work processes or the adequacy of
procedures that ensure integrity, transparency and professionalism
within Angkasa Pura II. Through the Audit Committee and together
with the Management of Angkasa Pura II, conducted the selection
of the Public Acountant Firm to perform the general audit, the
audit on Partnership and Community Development Program, and
evaluation on the achievement of Key Performance Indicators in
2009. To improve the capability for risk management, in 2009 the
RiskmanagementCommitteetogetherwiththeManagementof
Angkasa Pura II has established the risk profile as a reference in
order to better anticipate any probable risk arising in relation to
the business activities of Angkasa Pura II. Overall, the Board of
Commissioners is satisfied with the performance shown by the
Board of Directors and the Management of Angkasa Pura II, in
accordance with the commitments set out in the management
contract between the shareholders, the Board of Commissioners
and the Board of Directors.
The Board of Commissioners would particularly like to mention a
number of key achievements in 2009 by Angkasa Pura II. These
include the completion of infrastructure works at Sultan Iskandar
Muda Airport – Banda Aceh and construction of Terminal 3
building at Soekarno-Hatta Airport, operational arrangements with
strategic partners to improve the accountability and transparency
of business transactions at Soekarno-Hatta Airport, and the
Eco-Airport program to develop the Soekarno-Hatta Airport and
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport – Palembang as modern,
environmentally friendly airports. The Board of Commissioners
is also pleased to see some real progress being made in the
implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 23
di lingkungan Angkasa Pura II, sebagaimana terlihat dari
peningkatan nilai yang dicapai dalam penilaian GCG oleh
pihak independen untuk tahun 2009, dibandingkan penilaian
sebelumnya di tahun 2007.
Ke depan, Dewan Komisaris melihat adanya tantangan yang
cukup berat bagi Angkasa Pura II dalam mempertahankan
dan meningkatkan pertumbuhan usaha. Hal ini khususnya
terkait dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 1
Tahun 2009 tentang penerbangan, yang membuka persaingan
bisnis bandara bagi perusahaan swasta, serta kecenderungan
pesatnya peningkatan jumlah pengguna jasa bandara dan
transportasi udara dari tahun ke tahun. Dewan Komisaris
percaya bahwa Direksi dan manajemen Angkasa Pura II
telah berada pada jalur yang tepat dalam mengantisipasi
perkembangan ke depan, melalui fokus pada pembangunan
dan pengembangan infrastuktur bandara serta perbaikan
dan penambahan fasilitas yang ada di bandara. Kesemua
ini akan berujung pada peningkatan kualitas pelayanan,
kenyamanan dan keselamatan penerbangan bagi kepuasan
seluruh pengguna jasa bandara, dan dengan demikian
diharapkan dapat menjawab kritik dari berbagai pihak selama
ini menyangkut aspek pelayanan di beberapa bandara di
lingkungan Angkasa Pura II.
Dalam kesempatan ini, perkenankan saya mengucapkan
terima kasih kepada pendahulu saya, Bapak Sutanto, atas
sumbangsihnya selama menjabat sebagai Komisaris Utama
Angkasa Pura II sebelum pengunduran dirinya pada bulan Februari
2009. Tidak terdapat perubahan lain dalam komposisi Dewan
Komisaris maupun Direksi Angkasa Pura II pada tahun 2009.
Menutup sambutan singkat ini, saya mewakili Dewan Komisaris
mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham atas
dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk
menjalankan fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap
pengelolaan Angkasa Pura II. Kami juga menyampaikan
penghargaan yang tinggi kepada Direksi dan seluruh jajaran
karyawan atas dedikasi dan kerja keras mereka untuk
memajukan Angkasa Pura II. Melihat pada kinerja dan prestasi
yang telah dicapai di tahun 2009, kami optimis bahwa Angkasa
Pura II akan mampu meningkatkan kinerja dan mencapai
percepatan pertumbuhan usaha yang lebih maksimal pada
tahun-tahunmendatang.SemogaTuhanYangMahaEsa
senantiasa membimbing langkah-langkah kita semua ke depan.
Komisaris Utama
President Commissioner
Herman Prayitno
at Angkasa Pura II, as shown from our scoring at the GCG
assessment by an independent auditor in 2009, as compared
with the result in the previous assessment in 2007.
Going forward, the Board of Commissioners foresees some
considerable challenges for Angkasa Pura II to sustain
and increase growth. This is particularly true in view of the
enactmentofLawNo.1Year2009onAviation,whichmadethe
airport business open as well to the private sector players, as
well as the continuing upward trends in the number of airport
service users and air transportation users each year. In this
regards, the Board of Commissioners believes that the Board
of Directors and management of Angkasa Pura II is on the right
track in anticipation of future developments, through its focus
on the development and construction of airport and airport
infrastructure as well as expansion of existing airport facilities.
Ultimately, all of these initiatives will result in higher level of
service quality, convenience and safety of flight operations
for the benefit of all airport service users. Hopefully, this will
go a long way in answer of various criticisms being made at
present regarding the quality of services in a number of airports
managed by Angkasa Pura II.
I would like to take this opportunity to thank my predecessor,
Mr. Sutanto, for his valuable services during his tenure as
President Commissioner of Angkasa Pura II prior to his
resignation in February 2009. There were no other changes in
the composition of the Board of Commissioners as well as the
Board of Directors of Angkasa Pura II in 2009.
In closing, I would like to, on behalf of the Board of
Commissioners, convey our sincere gratitude to the
shareholders for the support and vote of confidence given to
us to supervise and direct the management of Angkasa Pura
II. The Board of Commissioners would also like to express
the highest of appreciation to the Board of Directors and all
employees that have shown dedication and hard work in
support of the progress of Angkasa Pura II. If the performance
and achievements in 2009 are of any measure, the Board of
Commissioners is confident that Angkasa Pura II will be able
to improve its performance and achieve greater growth in the
years to come. May God the Almighty gives His blessings
always for all our endeavors going forward.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200924
Herman Prayitno
Komisaris Utama
Lahirpadatahun1951diYogyakarta.Menjabatsebagai
Komisaris Utama PT Angkasa Pura II sejak tahun 2009.
Mengawali karier sebagai Gubernur Akademi Angkatan
Udara (2001-2002), Panglima Komando Operasi AU I,
Asisten Personil Kepala Staf TNI AU (2003), Komandan
Sekolah TNI (2003-2004), Wakil Kepala Staf TNI AU
(2004-2006), dan Kepala Staf TNI AU (2006-2007). Aktif
sebagai Ketua Perhimpunan Purnawirawan Angkatan
Udara(PPAU)sampaisekarang.LulusAKABRITNIAU
tahun 1973, selanjutnya mengikuti Pendidikan Sekbang
dilantik tahun 1976 dan Kursus Para Dasar Khusus lulus
tahun 1998. Dalam pendidikan umum, meraih gelar S1
Ilmu Politik dari Universitas Terbuka pada tahun 1996
dilanjutkan dengan Magister Manajemen tahun 2001.
Suyatno Harun
Komisaris
Lahir tahun 1957 di Jakarta. Menjabat sebagai Komisaris
PT Angkasa Pura II (Persero) sejak tahun 2007.
Pernah menjabat posisi penting di Pusdiklatwas BPKP
sebagai Kepala Subbid Sarana Bidang Pembinaan
Diklat (1992-1995), Kepala Subbid Penyelenggaraan
Diklat Pusdiklatwas BPKP (1995-1997), Kepala Bidang
PengawasanBUMN/BUMDIBPKPPerwakilanBali
(1997-2000),KepalaBidangPengawasanBUMN/BUMDI
BPKP Perwakilan Sumatera Selatan (2000-2001), Kepala
Bagian Tata Usaha Biro Umum BPKP (2001-2002), Kepala
Bagian Tata Laksana Biro Kepegawaian dan Organisasi
BPKP (2002-2003), Auditor Ahli Madya BPKP (2003),
KepalaPerwakilanBPKPLuarNegeridiBerlin/Atase
KeuanganpadaKBRIBerlin(2003-2005),DirekturBMN
II di Departemen Keuangan (2007-2009), dan selanjutnya
menjadi Direktur Penilaian Kekayaan Negara (2009-
sekarang). Menyelesaikan Diploma IV di STAN jurusan
Akuntansi tahun 1986 dan menyelesaikan Pasca Sarjana
jurusan Professional Accounting di University of Hartford,
Connecticut, USA tahun 1991.
M. Iksan Tatang
Komisaris
Lahir di Bandung, Jawa Barat tahun 1952. Menjabat
sebagai Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak
tahun 2007. Pernah menjabat sebagai Kasi Landasan
Kanwil Ditjen Perhubungan Udara tahun (1984-1986),
Kasi Konstruksi Ditjen Perhubungan Udara tahun (1986-
1987), Kepala Bandar Udara Tabing Padang (1989-1990),
Kepala Bidang Perhubungan Kanwil XIV Departemen
Perhubungan Bali (1990-1994), Kepala Bandara Hang
Nadim Batam (1994-1998), Direktur Keselamatan
Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
(1998-2002), Direktur Teknik Bandara Udara Direktorat
President Commissioner
Bornin1951inYogyakarta.ServedasPresident
Commissioner of PT Angkasa Pura II sejak tahun 2009.
Started his career as Governor of the Air Force Academy
(2001-2002), Panglima Komando Operasi AU I, Personnel
Assistant to the Chief of Staff of the Air Force (2003),
Commander of TNI School (2003-2004), Deputy Chief of Staff
Air Force (2004-2006), and Chief of Staff Air Force (2006-
2007). Active as Chairman of the Association of Air Force
Retirees(PPAPU)uptothepresent.Graduatedfromthe
Air Force Academy in 1973, and next attended Pendidikan
Sekbang, graduated in 1976, and Kursus Para Dasar Khusus,
graduated in 1998. He had a Bachelor degree in Political
Sciences from Universitas Terbuka in 1996, and Magister
Management degree in 2001.
Commissioner
Born in 1957 in Jakarta. Served as Commissioner of
PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007. Previously
served as Head of Subbid Sarana Bidang Pembinaan
Diklat at Pusdiklatwas BPKP (1992-1995), Head of Subbid
Penyelenggaraan Diklat at Pusdiklatwas BPKP (1995-
1997),HeadofBidangPengawasanBUMN/BUMDIat
BPKPBaliRepresentativeOffice(1997-2000),Headof
BidangPengawasanBUMN/BUMDIatBPKPSouth
SumateraRepresentativeOffice(2000-2001),Headof
Bagian Tata Usaha Biro Umum at BPKP (2001-2002), Head
of Bagian Tata Laksana Biro Kepegawaian dan Organisasi
at BPKP (2002-2003), Auditor Ahli Madya at BPKP
(2003),HeadofBerlinRepresentativeOfficeofBPKP
and Financial Attache at Indonesian Embassy in Berlin
(2003-2005), Director of BUMN II at the Ministry of Finance
(2007-2009), and as Director for State Asset Assessment
(2009-present). Completed his Diploma IV study at STAN
in Accounting in 1986, and his post-graduate study in
Professional Acounting at the University of Hartford,
Connecticut, USA, in 1991.
Commissioner
Born in 1952 in Bandung, West Java. Served as
Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007.
Previously served as Kasi Landasan (1984-1986) and Kasi
Konstruksi (1986-1987) at the Directorate General of Air
Transportation, Head of Tabing Airport, Padang (1989-
1990), Head of Transportation Section at Kanwil XIV, Bali,
the Ministry of Transportation (1990-1994), Head of Hang
Nadim Airport, Batam (1994-1998), the Director for Flight
Safety at the Directorate General of Air Transportation
(1998-2002), Director of Airport Engineering at the
Directorate General of Air Transportation (2002-2005), as
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profiles
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 25
Jenderal Perhubungan Udara (2002-2005), Direktur
Jenderal Perhubungan Udara (2005-2007), menjabat
sebagai Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan
(2007-2009) selanjutnya menjabat sebagai Sekretaris
Jenderal Departemen Perhubungan tahun 2009.
Menyelesaikan pendidikan formal dan memperoleh gelar
SarjanaTeknik/Insinyurtahun1977.
Suratto Siswodihardjo
Komisaris
Lahir pada tahun 1946 di Solo, Jawa Tengah. Menjabat
sebagai Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak
tahun 2006. Pernah menjabat sebagai Kasi Sospol Mabes
AU(1990-1992),AnggotaDPRD-DKIFraksiABRIsebagai
Wakil Ketua Komisi D (1992-1998), dan Ketua Umum
INKOPAU Jakarta (1998-2001). Pernah menjabat sebagai
Komisaris PT Sweet Indo Lampung dan Komisaris
PT Indo Lampung Perkasa (1998-2000), Komisaris Bank
BUKOPIN (2001-2002), Dewan Audit Bank BUKOPIN
(2001), Komisaris PT Prosys Engineers International (2005).
Kini aktif dalam kegiatan sosial, menjabat sebagai Ketua
UmumdiGerakanPeduliSesama,YayasanPuriCikeas
(YPC)danGerakanNasionalKepedulianSosial(GNKS).
Lulus Akabri Bagian Udara tahun 1969 dan menerima
gelar Sarjana Sosial dari Universitas Jakarta pada tahun
1992.
Tirta Hidayat
Komisaris
Lahir di Banda Aceh tahun 1959. Menjabat sebagai
Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak tahun 2007.
Pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan
Pengkajian Ekonomi Makro Bappenas (1993-1998), Kepala
Biro Ketenagakerjaan dan Penciptaan Lapangan Kerja
(1998-2000), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Tenaga Kerja (2000-2002), Staf Pengajar
di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Komisaris
di Bank Permata, Komisaris PT Pelabuhan Indonesia
III – Tanjung Perak Surabaya, dan menjabat sebagai
Deputi Seswapres Bidang Ekonomi (2007-sekarang).
Menyelesaikan Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia
tahun 1985. Memperoleh gelar Master of Science (1987)
dan gelar Doctor of Philosophy in Economics Cornell
University,NewYork(1991).
the Director General of Air Transportation (2005-2007),
and as Inspector General at the Ministry of Transportation
(2007-2009) and next served as Secretary General of the
Ministry of Transportation since 2009. Completed his
education in 1977 with a Bachelor degree in Engineering.
Commissioner
Born in 1946 in Solo, Central Java. Served as
Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) since
2006. Previously served as Kasi Sospol at the Air Force
Headquarters(1990-1992),memberofDPRD-DKIfromthe
Armed Forces faction as Deputy Chairman of Commission
D (1992-1998), and Chairman of INKOPAU Jakarta
(1998-2001). Served as Commissioner of PT Sweet Indo
Lampung and PT Indo Lampung Perkasa (1998-2000),
Commissioner of Bank BUKOPIN (2001-2002), the Audit
Council of Bank BUKOPIN (2001), and Commissioner of
PT Prosys Engineers International (2005). Currently active
in social and charitable activities, being the Chairman of
GerakanPeduliSesama,YayasanPuriCikeas(YPC)and
Gerakan Nasional Kepedulian Sosial (GNKS). Graduated
from the Military Academy for the Air Force in 1969
and obtained a Bachelor degree in Social Studies from
Universitas Jakarta in 1992.
Commissioner
Born in 1959 in Banda Aceh. Served as Commissioner
of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007. Previously
served as Head of Biro Perencanaan dan Pengkajian
Ekonomi Makro at Bappenas (1993-1998), Head of Biro
Ketenagakerjaan dan Penciptaan Lapangan Kerja at the
MinistryofLabour(1998-2000)HeadofR&DBureauat
the Ministry of Labour (2000-2002), lecturer at the Faculty
of Economics, Universitas Indonesia, Commissioner of
Bank Permata, Commissioner of PT Pelabuhan Indonesia
III – Tanjung Perak, Surabaya, and Deputy Seswapres for
Economics (2007-present). Obtained a bachelor degree
in Economics from Universitas Indonesia in 1985, a MSc.
degreeinEconomicsfromCornellUniversity,NewYork,
USA, in 1987, and a Phd. degree in Economics from the
same institution in 1991.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200926
Laporan DireksiReport from the Board of Directors
Angkasa Pura II terbukti mampu menjawab ekspektasi untuk mewujudkan perbaikan kinerja yang lebih nyata ke arah pencapaian visi dan misi perusahaan.
Rinaldo J. AzizWakil Direktur UtamaDeputy President Director
Tommy SoetomoDirektur KeuanganEVP of Finance
Edie HaryotoDirektur UtamaPresident Director
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 27
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II has proven itself capable of meeting the higher demand for performance improvements in line with the Company’s vision and mission statements.
Robert D. WaloniDirektur Komersial & Pengembangan UsahaEVP of Commercial & Business Development
S. Tulus PranowoDirektur Operasi & TeknikEVP of Operations & Engineering
Endang Dwi SuryaniDirektur Personalia & UmumEVP of Personnel & General Affairs
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200928
Pemegang saham yang terhormat,
Tahun 2009 telah dicanangkan sebagai ‘Tahun
KelahiranKembali’–AnIconReborn–bagi
PT Angkasa Pura II (Persero). Tema tersebut
merupakan pencerminan dari adanya harapan serta
ekspektasi yang lebih besar terhadap Angkasa
Pura II untuk mewujudkan perbaikan kinerja
yang lebih nyata ke arah pencapaian visi dan
misi perusahaan. Dalam kaitan tersebut, Direksi
berbesar hati dapat melaporkan bahwa Angkasa
Pura II mampu mencapai hasil-hasil yang dapat
dibanggakan selama tahun 2009 tersebut.
Dari sisi kinerja keuangan, Angkasa Pura II berhasil
membukukan peningkatan laba usaha dan laba
bersih sebesar masing-masing 44,0% dan 28,7%,
menjadiberturut-turutRp1.098,1miliardan
Rp864,8miliar,padatahun2009.Pencapaianlaba
tersebut didukung oleh kenaikan pada seluruh
komponen pendapatan usaha yaitu pendapatan
aeronautika yang meningkat 23,0% menjadi
Rp2.109,6miliar,pendapatannon-aeronautika
yangnaik13,7%menjadiRp596,8miliardan
pendapatan dari layanan kargo yang tumbuh 4,9%
menjadiRp39,1miliar.Dengankinerjasertaposisi
keuangan yang solid, Angkasa Pura II meraih
peringkat‘AA’(Sehat)dengantotalnilai93,75
sesuai kriteria penilaian kinerja keuangan untuk
Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sepanjang tahun 2009, Angkasa Pura II juga
telah mencapai banyak kemajuan di aspek
pengembangan dan pembangunan bandara
maupun peningkatan pelayanan, sehingga mampu
meningkatkan kenyamanan, keamanan, ketertiban
dan keselamatan di bandara demi kepentingan
pengguna jasa bandara. Berbagai proyek
pengembangan bandara telah dapat diselesaikan
sesuai target pada tahun tersebut, antara lain
proyek peningkatan kapasitas di Bandara Sultan
Iskandar Muda – Banda Aceh dan pembangunan
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dengan
desain bandara modern yang ramah lingkungan.
Proyek-proyek tersebut juga memiliki arti penting
bagi Angkasa Pura II karena keseluruhannya
Esteemed shareholders,
The year 2009 has been designated as a year of
‘AnIconReborn’forPTAngkasaPuraII(Persero).
This theme reflects the greater expectations on
Angkasa Pura II as well as higher demand for
demonstrable performance improvements in line
withtheCompany’svisionandmissionstatements.
In this regards, the Board of Directors is pleased to
report that in 2009, Angkasa Pura II has been able
to achieve results that we can all be proud of.
In terms of financial performance, Angkasa Pura II
managed to book increases of 44.0% and 28.7%
in operating profit and net income, respectively,
toreachRp1,098.1billionandRp864.8billion,
respectively, in 2009. The increase in the
Company’sbottomlinereflectedthegrowthinallof
ouroperatingrevenuecomponents.Revenuesfrom
aeronauticalservicesgrew23.0%toRp2,109.6
billion, non-aeronautical revenues rose 13.7%
toRp596.8billion,whilerevenuesfromcargo
servicesincreased4.9%toRp39.1billion.Witha
solid performance and financial position, Angkasa
PuraIIwasrated‘AA’(Healthy)withatotalscoreof
93.75 points in the criteria for financial performance
assessment for State-Owned Enterprises (SOE).
Throughout 2009, Angkasa Pura II was also able to
record encouraging progress and achievement in
aspects of airport development as well as service
level, and thus was able to improve the comfort,
security, public order and safety level at airports
for the benefit of users of airport services. Several
airport development projects have been completed
as scheduled in that year, including the airport
capacity improvement project at Sultan Iskandar
Muda Airport – Banda Aceh and the construction
of the modern, environmentally friendly Terminal 3
building at Soekarno-Hatta Airport. These projects
also have a special significance for Angkasa Pura
II, being the first such projects in the 25-year
history of the Company to be funded entirely
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 29
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
dibiayai dari arus kas sendiri dengan bahan tenaga
lokal, yang mana hal ini merupakan prestasi
pertama selama 25 tahun berdirinya perusahaan.
Program perbaikan, renovasi dan penambahan
kapasitas bandara, bersama dengan upaya-upaya
peningkatan pelayanan secara keseluruhan,
mampu menjawab berbagai kritik dari para pihak
yang berkepentingan menyangkut kekurangan
yang dirasakan di bandara-bandara yang dikelola
oleh Angkasa Pura II dan khususnya di Bandara
Soekarno-Hatta.
Dengan berbagai pencapaian keuangan maupun
non-keuangan tersebut, Angkasa Pura II secara
keseluruhan telah berhasil memenuhi target dan
program kerja yang telah ditetapkan pemegang
saham untuk tahun 2009 dalam bentuk kontrak
manajemen antara Direksi, Dewan Komisaris dan
Kementerian BUMN sebagai wakil pemegang
saham Angkasa Pura II. Komitmen pada kontrak
manajemen tersebut diharapkan dapat memacu
pelaksanaan program-program kerja yang lebih
terarah dan pencapaian yang lebih realistis sesuai
jadwal dan target yang telah ditentukan bersama.
Untuk itu, Angkasa Pura II senantiasa melakukan
evaluasi terhadap kinerja perusahaan khususnya
pada sisi operasional, sehingga dapat mengukur
kemajuan yang dicapai, mengetahui kelemahan
dan kekurangan yang ada, dan merancang upaya-
upaya perbaikannya.
Hasil dari kerja keras Manajemen dan seluruh
jajaran karyawan Angkasa Pura II tersebut juga
diakui oleh masyarakat dan berbagai kalangan di
luar perusahaan, seperti tercermin pada berbagai
penghargaan yang berhasil diraih oleh Angkasa
Pura II selama tahun 2009. Bandara Soekarno-
Hatta menempati peringkat kedua dunia sebagai
Most On Time Airport versi Majalah Forbestraveller.
Angkasa Pura II juga meraih peringkat pertama
Best Non-Listed Company pada ajang Anugerah
BusinessReview2009,dansebagaiJuaraIII
Website dengan Marketing Communication Terbaik
2009 untuk kategori BUMN Jasa Non-Listed dari
Kementerian BUMN.
through internally generated cash flows, while
also using local or domestic skills and resources.
Work programs in the repair, maintenance and
renovation of airport facilities and airport capacity
enhancements, along with efforts to improve
overall service quality, have done much to answer
a variety of criticism by our stakeholders regarding
the deficiencies in airports under the management
of Angkasa Pura II and especially at the Soekarno-
Hatta Airport.
With all these achievements in terms of financial
as well as non-financial aspects, Angkasa Pura
II has been able to meet the overall target and
work program as determined by the shareholders
for the year 2009, and set out in a management
contract signed between the Board of Directors,
the Board of Commissioners, and the Ministry of
SOE representing the shareholders of Angkasa
Pura II. A firm commitment by the parties involved
in the management contract should serve to
facilitate the implementation of well-directed work
programs and the achievement of more realistic
targets and schedules agreed to. As such, Angkasa
Pura II constantly evaluates its performance and
particularly its operational performance, in order to
measure progress, discover any weaknesses and
deficiencies, and create solutions for improvement.
The excellent results arising from the hard work of
the Management and all employees at Angkasa
PuraIIhavebeenrecognizedbythegeneralpublic
and external parties, as shown by a variety of
awards received by Angkasa Pura II in 2009. The
Soekarno-Hatta Airport won second place in the
global ranking for Most On Time Airport in a poll
byForbestravellerMagazine.AngkasaPuraIIalso
won first place for Best Non-Listed Company in
theAnugerahBusinessReview2009survey,and
third place for Website with the Best Marketing
Communications 2009 in the category of non-listed
service SOEs from the Ministry of SOE.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200930
Tentunya banyak kendala yang harus diatasi oleh
Angkasa Pura II di balik pencapaian berbagai
penghargaan tersebut. Pengguna jasa bandara
antara lain sering mengeluhkan tentang kurangnya
fasilitas umum di bandara. Menanggapi berbagai
kritik tersebut, Manajemen kemudian melakukan
renovasi dan penambahan fasilitas umum bandara
seperti toilet umum, musholla dan shelter bis.
Dalam hal ini, Manajemen dan jajaran di bawahnya
telah memiliki komitmen bersama untuk segera
menindaklanjuti dan mengatasi permasalahan
di lapangan khususnya yang terkait dengan
operasional bandara.
Berbagai prestasi yang telah dicapai oleh Angkasa
Pura II selama ini tidak terlepas dari kontribusi
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Angkasa Pura II secara konsisten telah melakukan
upaya-upaya yang terarah dan berkesinambungan
untuk mempersiapkan SDM yang kapabel dan
profesional sesuai kebutuhan, terutama yang
berhubungan dengan kompetensi di bidang
operasional bandara, lalu-lintas udara, teknologi
informasi, dan kompetensi sejenis yang diperlukan
dalam bisnis kebandarudaraan modern. Selain itu,
Angkasa Pura II juga terus mendorong penerapan
praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
sesuai dengan yang telah disepakati antara Dewan
Komisaris dan Direksi sebagai salah satu upaya
untuk memperbaiki kinerja perusahaan, dimana
dari hasil assessment yang dilakukan oleh Auditor
Independen bahwa GCG Angkasa Pura II untuk
tahun 2009 mencapai skor 80,63.
Penerapan tata kelola perusahaan di Angkasa
Pura II antaralain dapat dilihat pada implementasi
program e-procurement, yaitu pelaksanaan tender
pengadaan barang dan jasa dengan memanfaatkan
Teknologi Informasi melalui internet secara online,
sehingga proses tender berlangsung secara
transparan. Contoh lain adalah pelaksanaan
job tender terkait dengan formasi jabatan di
perusahaan, yang telah dilakukan secara fair
dan transparan tanpa membedakan satu dengan
yang lainnya melaluimekanisme yang sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku di
perusahaan.
Of course, Angkasa Pura II has had to overcome
a lot of obstacles before earning the right to those
awards. For instance, there are lots of complaints
from airport services users about the inadequacy
of public facilities at airports. In response, the
Management has engaged in airport renovation
programs including the installation of additional
public facilities such as lavatories, prayer rooms
and bus shelters. The Management and the
respective personnel in the chain of command have
a commitment for prompt follow-up action to solve
obstacles in the field, especially those related to
the operation of airport.
A quality human capital has contributed much
to the successes of Angkasa Pura II over the
years. Angkasa Pura II has consistently engaged
in focused and continuing efforts to develop a
capable and professional human capital that
meetstheCompany’sneeds,relatedtovarious
competences in airport operations, air traffic
services, information technology, and such other
competences as required by the modern airport
services business. In addition, Angkasa Pura II is
also consistent in promoting the implementation
of Good Corporate Governance (GCG) practices,
which has been agreed upon by the Board of
Commissioners and the Board of Directors as
oneofthemeanstoimprovetheCompany’s
performance. A GCG assessment by independent
auditors showed a score of 80.63 points for
Angkasa Pura II in 2009.
The practice of good corporate governance at
Angkasa Pura II is evident among ther things in
the implementation of the e-procurement program,
which allows the process for the procurement
of goods and services to be conducted in a
transparent manner using Information Technology
in an online tender via Internet. Another example
is the job tender related to available job formations
in the company.The mechanism for job tender
has been made fair and transparent with equal
treatment of the involved personnel, in line with
prevailing company rules and regulations.
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 31
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Ke depan, Angkasa Pura II menghadapi beberapa
tantangan yang tidak dapat dikatakan ringan.
Banyak upaya masih harus dilakukan untuk
meningkatkan daya tarik Bandara Soekarno-
Hattasebagaisalahsatu‘IndonesiaGateway’
dalam era kebijakan Open Sky di kawasan Asia
Tenggara. Angkasa Pura II juga dituntut untuk
lebih jeli mencari dan mengembangkan peluang
bisnis di bidang non-aeronautika, sebagai
antisipasi menghadapi deregulasi sektor aviasi
sesuai Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan, dan khususnya rencana pemisahan
fungsi penyedia layanan Lalu-Lintas Udara (ATS) di
bawah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
tersendiri.
Namun demikian, melihat pada apa yang telah
kita capai bersama di tahun 2009, Direksi merasa
optimis bahwa Angkasa Pura II akan mampu
mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan
baik. Direksi mengucapkan terima kasih kepada
Dewan Komisaris, seluruh jajaran karyawan
Angkasa Pura II, mitra usaha dan pihak-pihak lain
yang telah berperan dan mendukung terwujudnya
tahun 2009 sebagai tahun kelahiran kembali
bagi Angkasa Pura II. Dengan dedikasi serta
kerja keras, Angkasa Pura II akan mampu meraih
prestasi dan kinerja yang semakin baik di tahun-
tahun mendatang dalam upayanya untuk terus
menciptakan dan meningkatkan nilai tambah bagi
pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.
Direktur Utama
President Director
Edie Haryoto
Angkasa Pura II is facing considerable challenges
going forward. A lot of work still needs to be done
to improve the attractiveness of Soekarno-Hatta
Airportasoneof‘IndonesiaGateway’inorderto
become more competitive within the Open Sky
policy in Southeast Asia region. Angkasa Pura
II also need greater efforts to seek and develop
opportunities in non-aeronautical services and
businesses, in anticipation of the aviation sector
deregulationassetsoutinLawNo.1Year2009on
Aviation, and particularly plans for the separation
of the Air Traffic Services (ATS) function, to be
provided under a separate State-Owned Enterprise.
However, all our achievements together in 2009
should encourage us to be optimistic in the ability
of Angkasa Pura II to rise above its challenges. The
Board of Directors would like to thank the Board of
Commissioners, all the employees of Angkasa Pura
II, our business partners, and all other stakeholders
that have contributed their part in making 2009 as
theyearof‘AnIconReborn’forAngkasaPuraII.
With dedication and hard work, Angkasa Pura II
will no doubt be able to improve and reach even
greater performance and achievements in the
coming years, and in so doing, continuing to create
and add value for its shareholders and for the
public and society in general.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200932
Edie Haryoto
Direktur Utama
Lahirtahun1952diYogyakarta,JawaTengah.
Bergabung di PT Angkasa Pura II (Persero) sejak
tahun 2002 sebagai Direktur Utama dan diangkat
kembali tahun 2004 hingga sekarang. Sebelum
bergabung dengan PT Angkasa Pura II (Persero)
pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan
PERUMKA(1988)danDirekturUtamaPTKAI
(1999). Lulus S1 Akuntansi Universitas Gadjah
MadaYogyakarta(1978)danmemperolehS2
Magister Manajemen Institut Teknologi Bandung
(2000). Mengikuti pelatihan Indonesia Executive
Program, Strategic Management Cause General
Electric, Cottonville, USA (1995), Modernising
Public Sector Structures and Strategic, LAN,
Monash University, Australia.
Rinaldo J. Aziz
Wakil Direktur Utama
Lahir tahun 1954 di Batusangkar, Sumatera Barat.
Mulai bergabung dengan PT Angkasa Pura II
(Persero) pada tahun 2008. Pernah menduduki
posisi penting pada beberapa bank di Indonesia
sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan
(1998) dan Direktur Utama (2001) PT Aerowisata.
Lulus S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(1982) dan memperoleh gelar Master di Golden
Gate University, San Franscisco (1987).
Robert D. Waloni
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Lahir tahun 1954 di Manado, Sulawesi Utara.
Bergabung dengan PT Angkasa Pura II (Persero)
sejak tahun 2008. Pernah menjabat beberapa kali
pada posisi penting di PT Garuda Indonesia dan
PT Gapura Angkasa sebelum menjadi Executive
Vice President Operations & Marketing (2004) dan
President & CEO PT Gapura Angkasa (2007). Lulus
Bachelor of Science in Management, Universitas
SamRatulangi(1980).MengikutiWinningBusiness
Plan di London (1991), Airlines Alliances di London
(1997).
President Director
Bornin1952inYogyakarta,CentralJava.Joined
PT Angkasa Pura II (Persero) as President Director
in 2002 and was re-appointed in 2004 up to
the present. Prior to joining PT Angkasa Pura
II (Persero), he served as Director of Finance
atPERUMKA(1988)andPresidentDirector
of PT KAI (1999). Obtained a Bachelor degree
in Accounting from Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta(1978)andaMasterdegreeinMagister
Management from Institut Teknologi Bandung
(2000). Attended the Indonesia Executive Program,
Strategic Management Cause at General Electric in
Cottonville, USA (1995), Modernising Public Sector
Structures and Strategic, LAN, Monash University,
Australia.
Deputy President Director
Born in 1954 in Batusangkar, West Sumatera.
Joined PT Angkasa Pura II (Persero) in 2008.
Previously held important positions at several banks
before appointed as Director of Finance (1988)
and as President Director (2001) at PT Aerowisata.
Graduated with a Bachelor degree in Economics
from Universitas Indonesia (1982) and a Master
degree from Golden Gate University, San Francisco
(1987).
EVP Commercial and Business Development
Born in 1954 in Manado, North Sulawesi. Joined
PT Angkasa Pura II (Persero) since 2008. Previously
held several important positions at PT Garuda
Indonesia and PT Gapura Angkasa, before
appointed as EVP Operations & Marketing (2004)
and President & CEO of PT Gapura Angkasa
(2007). Obtained a Bachelor of Science degree
inManagementfromUniversitasSamRatulangi
(1980). Attended the Winning Business Plan in
London (1991), Airlines Alliances in London (1997).
Profil DireksiBoard of Directors Profiles
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 33
S. Tulus Pranowo
Direktur Operasi dan Teknik
Lahir tahun 1956 di Temanggung, Jawa Tengah.
Bergabung di PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai
TeknisiRadioPenerbangandiBandaraKemayoran
setamatdariPendidikanDasarTeknikRadiodi
PLP Curug, Tangerang (1976). Sejak itu meniti karir
dan menjabat di beberapa posisi penting sebelum
menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan
Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) (2004-2008)
dan sebagai Direktur Operasi dan Teknik pada
tahun 2008 hingga sekarang. Lulus Manajemen
Informatika STMIK Gunadarma, Depok (1994)
dan Magister Manajemen dari Universitas
GadjahMada,Yogyakarta(2005).Luluspelatihan
Managemen Eksekutif Bandara Angkatan I (2000),
ManagementinPrivatizedAirportCompany,
Netherland Aviation Academy, Belanda (2001).
Tommy Soetomo
Direktur Keuangan
Lahir tahun 1960 di Cimahi, Jawa Barat. Menjabat
sebagai Direktur Keuangan PT Angkasa Pura
II (Persero) sejak tahun 2006. Sebelumnya
pernah menjabat beberapa posisi penting pada
beberapa bank di Indonesia serta mendapatkan
penghargaan Superior Performance pada Advance
Bank Management Program Asian Institute of
Management Manila (1989). Menjabat sebagai
Staf Khusus Menteri pada Kementrian Negara
BUMN (2005). Lulus S1 Akutansi dari Universitas
Padjadjaran, Bandung (1986).
Endang Dwi Suryani
Direktur Personalia dan Umum
Lahir pada tahun 1954 di Manado – Sulawesi
Utara. Lulus Bachelor of Science in Management,
UniversitasSamRatulangi(1980).Mengikuti
Airlines Alliances di London (1997). Pernah
menjabat beberapa posisi penting di PT Garuda
Indonesia dan PT Gapura Angkasa sebelum
menjadi Executive Vice President Operations &
Marketing (2004) dan President & CEO PT Gapura
Angkasa (2007). Mulai bergabung dengan Angkasa
Pura II pada tahun 2008 hingga sekarang.
EVP Operations and Engineering
Born in 1956 in Temanggung, Central Java.
Joined PT Angkasa Pura II (Persero) as flight radio
technician at Kemayoran Airport after finishing
BasicTraininginRadioEngineeringatPLPCurug,
Tangerang (1976). Since then he has pursued his
career serving in various important positions before
appointed as EVP, Commercial and Business
Development (2004-2008) and as EVP, Operations
and Engineering in 2008 up to the present.
Obtained a degree in Informatics Management
from STMIK Gunadarma, Depok (1994) and a
Magister Management degree from Universitas
GadjahMada,Yogyakarta(2005).Attendedthe
Airport Executive Management Training batch I
(2000),ManagementinPrivatizedAirportCompany,
Netherland Aviation Academy, Belanda (2001).
EVP Finance
Born in 1960 in Cimahi, West Java. Served as EVP,
Finance of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2006.
Previously held important posts at several banks in
Indonesia, and got the Superior Performance award
at the Advanced Bank Management Program, Asian
Institute of Management, Manila (1989). Served as
Special Ministerial Staff at the State Ministry for State-
Owned Enterprise (2005). Graduated with a degree in
Accountancy from Universitas Padjadjaran, Bandung
(1986).
EVP Personnel and General Affairs
Born in 1957 in Batang, Central Java. Started
her career at PT Angkasa Pura II (Persero) as
Information Officer at Halim Perdanakusuma
Airport (1978). Previously served as Head of Sub-
DirectorateHRDevelopment(1999)forfouryears,
before appointed as EVP Personnel and General
Affairs at Angkasa Pura II in 2004 up to the present.
Graduated with a degree in Law from Universitas
Muhammadiyah, Jakarta (1986) and a degree in
Magister Management from Universitas Gadjah
Mada,Yogyakarta(2005).
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200934
Our ServicesJasa AeronautikaJasa Non-Aeronautika
Aeronautical ServicesNon-Aeronautical Services
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200936
Jasa AeronautikaAeronautical Services
Angkasa Pura II terus meningkatkan kualitas pelayanan Lalu Lintas Udara baik dari sisi fasilitas, prosedur kerja maupun kapabilitas personil, guna menjaga citra sebagai perusahaan pengelola bandara kelas dunia.
Angkasa Pura II constantly strives to improve the quality of its Air Traffic Services in terms of facilities, work procedures and personnel capabilities, thus maintaining its image as a world-class airport operator.
Bagi sebuah organisasi atau perusahaan, citra yang positif
merupakan suatu atribut yang sangat penting yang mampu
memberi dampak yang baik bagi perusahaan di mata publik
dan melanggengkan jalannya perusahaan ke depan. Sebagai
sebuah perusahaan penyedia jasa kebandaraudaraan
dan pelayanan lalu lintas udara, Angkasa Pura II memiliki
kepentingan untuk menjaga citra positif dari sisi kualitas
layanan dan keselamatan penerbangan.
Unit Air Traffic Services (ATS) merupakan unit kerja yang
bertanggung jawab atas aspek pelayanan lalu lintas udara di
A positive image is a very important attribute for an
organizationorcorporation,asitcontributeseffectivelyto
a good reputation for the company in the eyes of the public
and helps ensure its continuing existence. As a provider of
airport services and air traffic services, Angkasa Pura II is very
concerned about preserving a positive image especially in
terms of service quality level and flight safety.
The Air Traffic Services (ATS) work unit is responsible
for the provision of air traffic services at the airports and
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 37
bandara dan wilayah udara yang berada di bawah
tanggung jawab Angkasa Pura II, yang mencakup
hampir setengah dari wilayah udara Indonesia.
Dalam melaksanakan fungsi pelayanan lalu lintas
udara, Angkasa Pura II terikat pada berbagai
peraturan maupun standar yang relevan baik yang
berlaku secara internasional (International Civil
AviationOrganization/ICAO)maupunnasional
(Departemen Perhubungan – Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara).
Berbagai regulasi tersebut dimaksudkan untuk
mengakomodasi perkembangan yang terus terjadi di
industri penerbangan sehingga aspek keselamatan
penerbangan dapat senantiasa terjaga dan semakin
ditingkatkan. Pada tahun 2009, Kementerian
PerhubunganRItelahmengeluarkanbeberapa
peraturan terkait keselamatan penerbangan,
diantaranya adalah Civil Aviation Safety Regulation
(CASR)Part69(Air Traffic Services Personnel
Licensing, Rating, Training and Proficiency
Requirements),CASRPart170(Air Traffic Rules),
CASRPart171(Aeronautical Telecommunication
Service and Radio Navigation Service Providers),
danCASRPart172(Air Traffic Service Providers).
Pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dijabarkan
lebih lanjut melalui Peraturan Direktur Jenderal
Perhubungan Udara dalam bentuk Advisory Circular
(AC) antara lain AC 69-01 (Guidance Material and
Procedures of Air Traffic Controller License and
Ratings), AC 170-02 (Manual of Air Traffic Services
Operational Procedures), dan AC 171-05 (Guidance
Material of Aeronautical Telecommunication Service
and Radio Navigation Service Providers).
FlightInformationRegionunderthecontrol
of Angkasa Pura II, covering almost half of
Indonesia’sairspace.Intheprovisionofairtraffic
services, Angkasa Pura II is bound to comply
with a variety of regulations and other relevant
standards, whether issued by international bodies
(InternationalCivilAviationOrganization/ICAO)
or domestic regulators (Ministry of Transports –
Directorate General of Air Transportation).
The various regulations are necessary to
accommodate continuing developments in the
aviation industry, in order to maintain and further
enhance the required level of flight safety. In
2009,theMinistryofTransportsoftheRepublicof
Indonesia issued several new regulations related
to flight safety. These include the Civil Aviation
SafetyRegulation(CASR)Part69(AirTraffic
ServicesPersonnelLicensing,Rating,Training
andProficiencyRequirements),CASRPart170
(AirTrafficRules),CASRPart171(Aeronautical
TelecommunicationServiceandRadioNavigation
ServiceProviders),andCASRPart172(AirTraffic
Service Providers). The implementation of these
regulations are further described and regulated
by decree of the Directorate General of Air
Transportation in the form of Advisory Circular (AC),
which include AC 69-01 (Guidance Material and
Procedures of Air Traffic Controller License and
Ratings),AC170-02(ManualofAirTrafficServices
Operational Procedures), and AC 171-05 (Guidance
Material of Aeronautical Telecommunication
ServiceandRadioNavigationServiceProviders).
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
“We follow strict procedures concerning our work activities at the airport, so as to ensure the security and safety of flight operations”
Kami mengikuti prosedur yang ketat dalam melakukan aktivitas kerja di bandara, sehingga keamanan dan keselamatan penerbangan dapat terjamin“ “
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200938
Program kerja unit ATS Angkasa Pura II pada
tahun 2009 antara lain mencakup aspek Air
Traffic Services Standardization, pembinaan Air
Traffic Services Operations, dan pelaksanaan
program Air Traffic Services Quality Assurance.
Program-program kerja tersebut bertujuan
untuk memastikan bahwa operasional unit ATS
dapat berlangsung dengan efektif dan efisien
sehingga memberikan kontribusi optimal kepada
Angkasa Pura II berupa peningkatan kinerja
fungsi pelayanan keselamatan penerbangan
dan peningkatan kinerja unit sesuai KPI (Key
Performance Indicator) yang ditetapkan.
Pada saat bersamaan, Angkasa Pura II juga
memberikan perhatian pada upaya-upaya
peningkatan kompetensi personil ATS melalui
program-program pendidikan dan pelatihan
berkesinambungan. Berbagai program
pendidikan dan pelatihan tersebut ditujukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
personil non-sertifikasi, meningkatkan kinerja
personil dengan kualifikasi ATS termasuk melalui
kursus-kursus penyegaran untuk mengikuti
perkembangan terakhir di bidangnya, serta untuk
mengurangi kesenjangan yang ada menyangkut
tingkat pengetahuan dan keterampilan masing-
masing personil ATS.
Diantara berbagai program pelatihan yang
diadakan adalah:
1. Approach/Area Control Non Radar
2. Approach/Area Control Surveillance Radar
3. Aviation English Proficiency Check
4. ATC and AIS Supervisory Training Program
5. Advanced Procedures of Air Navigation –
Operations
6. Team Resources Management
7. Safety Coordinator Threat & Error Management
8. Refresher Program
Initiatives conducted the ATS Unit at Angkasa
Pura II in 2009 involved, among other things,
aspectsofAirTrafficServicesStandardization,the
development of Air Traffic Services Operations,
and the implementation of Air Traffic Services
Quality Assurance programs. These initiatives were
meant to ensure effective and efficient operational
activities of the ATS unit, thereby contributing
optimally to Angkasa Pura II in terms of improved
flight safety performance level as well as increased
performance for the work unit in line with the
established Key Performance Indicators.
At the same time, Angkasa Pura II also focused
on efforts to enhance the competences of its
ATS personnel through continuous training and
education programs. The comprehensive training
and education programs are intended to improve
the knowledge and skills of non-certified personnel,
to enhance the performance of personnel with
ATS qualifications including through the provision
of refresher courses to keep up with the latest
developments in its field, and also to help reduce
the existing gap among individual ATS personnel
with regards to their respective skills and
knowledge.
Among the variety of training programs conducted
were:
1. Approach/AreaControlNonRadar
2. Approach/AreaControlSurveillanceRadar
3. Aviation English Proficiency Check
4. ATC and AIS Supervisory Training Program
5. Advanced Procedures of Air Navigation –
Operations
6. TeamResourcesManagement
7. Safety Coordinator Threat & Error Management
8. RefresherProgram
Jasa Aeronautika Aeronautical Services
“From a passenger’s point of view, what we need most of all is comfort and efficiency during our stay at the airport, including on-time flight schedules”
Dari sisi penumpang, kami terutama membutuhkan kenyamanan dan efisiensi selama berada di bandara, termasuk ketepatan waktu penerbangan“ “
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 39
Personil pemandu lalu lintas udara (Air Traffic
Controller) merupakan salah satu elemen dari
sistem pelayanan lalu lintas udara, yang terkait
langsung dengan keselamatan penerbangan.
Oleh karenanya, pembinaan terhadap personil
ATC dilakukan secara berkelanjutan, sehingga
tingkat pengetahuan, keterampilan dan
pengalamannya dapat dipertahankan dan terus
ditingkatkan. Pelaksanaan sistem licensing and
rating merupakan salah satu bentuk pembinaan
berkelanjutan tersebut. Sistem licensing and rating
dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat
kompetensi yang memadai bagi petugas ATC
sehingga mampu melaksanakan tugas-tugasnya
sesuai dengan standar internasional.
Kewajiban terkait dengan sertifikasi (licensing)
personilATCdiaturolehberbagaiketentuan/
peraturan yang ada, baik dari ICAO maupun regulator
domestik (Menteri Perhubungan). Pelaksanaannya
dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun sekali
dalam bentuk ujian tertulis. Selain dari ujian untuk
mempertahankan sertifikasi, para petugas pemandu
lalu lintas udara Angkasa Pura II juga diwajibkan
mengikuti ujian kecakapan (performance check)
tertulis maupun praktik serta ujian kesehatan (medical
examination) setiap enam bulan sekali.
Dengan terus mengupayakan peningkatan kualitas
pelayanan baik dari sisi fasilitas, prosedur kerja
maupun kompetensi personil, Angkasa Pura
II mampu terus melaksanakan misinya untuk
mengelola jasa pelayanan lalu lintas udara yang
mengutamakan keselamatan penerbangan dan
kepuasan pelanggan pengguna jasa bandara.
The function carried out by Air Traffic Controller
(ATC) personnel represents an element of air traffic
services that is directly related to the aspect of
flight safety. Accordingly, Angkasa Pura II engaged
in continuing development of its ATC personnel
in order to maintain and further improve their
knowledge, skills and experience. This continuing
development is undertaken through, among other
things, the implementation of a licensing and
rating system. The licensing and rating system
ensures that all ATC personnel can maintain an
adequate level of competences at all times in
order to perform their duties and functions with the
prescribed level of international standards.
The mandatory requirements in terms of ATC
personnel licensing and certification are governed
through a variety of regulations issued by the
ICAO as well as domestic regulator (the Ministry
of Transports). Certification is conducted regularly
once every 2 (two) years in the form of written
exams. In addition to taking certification exams, air
traffic controller personnel are also required to take
written and hands-on performance checks as well
as medical examination once every six months.
Through such efforts to improve the quality of its
services in terms of work facilities and procedures
as well as personnel competences, Angkasa Pura
II is able to continue with its mission to provide air
traffic services with an emphasis on flight safety
and the satisfaction of users of airport services.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200940
Jasa Non-AeronautikaNon-Aeronautical Services
Beragam jasa penunjang kegiatan bandara mempunyai perannya masing-masing yang penting dalam memenuhi kebutuhan pengguna jasa bandara, termasuk aspek keamanan dan keselamatan serta kenyamanan penumpang selama berada di lingkungan bandara.
A variety of airport support services each contribute a vital element towards fulfilling the need of airport service users, including in aspects of safety and security as well as the comfort of passengers during their stay at the airport.
Keamanan dan Keselamatan BandaraPelayanan pengamanan bandara merupakan salah satu
aspek yang sangat penting dalam penyelenggaraan jasa
kebandarudaraan, guna mengantisipasi setiap bentuk
ancaman dan gangguan keamanan yang dapat berdampak
pada keamanan dan keselamatan operasional penerbangan di
sebuah bandara. Untuk itu, Angkasa Pura II secara konsisten
mengupayakan perbaikan terus menerus terhadap fasilitas
pengamanan bandara baik dari sisi organisasi, sumber daya
manusia, peralatan maupun prosedur operasi.
Airport Safety and Security Airport safety and security services represent a very important
aspect in the business of airport services in order to anticipate
all kinds of security threats and disturbances that may affect
the safety and security of flight operations in an airport.
Accordingly, Angkasa Pura II strives consistently for continuing
improvements in airport safety and security facilities in terms
oforganizationstructure,humanresources,safetyandsecurity
equipment and operation procedures.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 41
Salah satu inisiatif penting yang dilakukan Angkasa
Pura II di tahun 2009 adalah revitalisasi struktur
organisasi unit kerja pengamanan bandara di
Bandara Soekarno-Hatta untuk mengakomodasi
perkembangan kebutuhan dan kondisi yang
ada. Dengan struktur yang lebih responsif dan
mandiri, unit kerja pengamanan akan dapat lebih
efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan
pengamanan di Bandara Soekarno-Hatta.
Angkasa Pura II juga melakukan penggantian dan
penambahan peralatan dan fasilitas pengamanan
diseluruhbandarayangdikelola,peralatanX-Ray
untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through
dan handheld metal detector, sistem CCTV, pagar
perimeter dan lain-lain.
Pada tahun 2009, Angkasa Pura II juga telah
menambah jumlah personil keamanan sesuai
dengan tuntutan tugas-tugas operasional
pengamanan bandara yang semakin meningkat.
Dalam hal ini, Angkasa Pura II bekerja sama
dengan TNI dan Polri untuk menyediakan dan
melatih personil yang diperlukan. Keseluruhan
upaya ini diharapkan akan dapat menciptakan
kondisi bandara yang aman, tertib dan nyaman
serta dapat membantu kelancaran operasional
penerbangan di bandara-bandara yang dikelola
oleh Angkasa Pura II.
Pelayanan PKP-PK Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan
dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) merupakan
salah satu elemen terpenting dalam penanganan
suatu kecelakaan pesawat udara, yang umumnya
diikuti dengan kebakaran, baik yang terjadi di
bandara maupun wilayah sekitarnya. Angkasa
Pura II senantiasa mengupayakan perbaikan
dan peningkatan kelengkapan fasilitas, personil
dan prosedur operasi pelayanan PKP-PK guna
menjamin terpenuhinya response time yang telah
ditentukan.
An important initiative undertaken by Angkasa
PuraIIin2009wastheorganizationrevitalization
of the airport security work units at the Soekarno-
Hatta Airport in order to accommodate ongoing
developments and existing conditions. The new
organizationstructureisbothmoreresponsive
as well as independent, thus allowing for an
effective improvement in the quality of airport
security services at the Soekarno-Hatta Airport.
Angkasa Pura II also engage in the replacement
and procurement of additional security equipment
and facilities at all its airports, including X-ray
equipment for baggage and cargo check, walk-
through and handheld metal detectors, CCTV
systems, perimeter fences, and others.
In 2009, Angkasa Pura II has also increased the
number of airport security personnel to meet the
higher demands in the conduct of airport security
operations. The recruitment and training of these
additional personnel are undertaken in cooperation
with the Indonesian Armed Forces and the National
Police. All of these initiatives are intended to help
create a secure, safe and orderly condition at the
airports, as well as contribute to a smooth flight
operations at all airports managed by Angkasa
Pura II.
Flight Accident – Fire Fighting (PKP-PK) ServicesThe provision of Flight Accident and Fire Fighting
(PKP-PK) services represents a vital element in the
handling of a flight accident occurring at an airport
or its immediate surrounding areas, which usually
also involves a fire. To ensure the fulfillment of the
required response time in such events, Angkasa
Pura II consistently strives to improve the quality
and quantity of PKP-PK equipment and personnel
as well as the adequacy of routine procedures in the
provision of flight accident and fire fighting services.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200942
Pada tahun 2009, Angkasa Pura II melakukan
peremajaan maupun penggantian atas beberapa
kendaraan operasional PKP-PK seperti foam
tender, rescue invention vehicle (rapid car),
ambulan dan commando car, sesuai dengan
persyaratan airport category dari tiap bandara
yang dikelola. Pemenuhan jumlah personil PKP-
PK serta peningkatan kompetensi mereka juga
menjadi salah satu agenda kerja Angkasa Pura II
di tahun 2009 dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kapabilitas pelayanan PKP-PK di
bandara.
Layanan Penanggulangan Gawat DaruratPenyelenggaraan latihan penanggulangan gawat
darurat merupakan salah satu ketentuan wajib
dalam rangka memastikan kesiapan suatu bandara
menghadapi kemungkinan terjadinya kecelakaan
pesawat udara, sehingga dapat mencegah atau
meminimalkan timbulnya kerugian jiwa maupun
material. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II
mengadakan latihan penanggulangan gawat
darurat dalam skala besar sebanyak empat kali
In 2009, Angkasa Pura II has upgraded or replaced
some of the PKP-PK operational vehicles such
as foam tenders, rescue invention vehicles
(rapid car), ambulances, and command cars, to
comply with the airport category requirements of
each respective airport under its management.
Throughout 2009, Angkasa Pura II also strives
to maintain the required number of PKP-PK
personnel as well as to continually enhance their
competences, in order to maintain and further
improve the quality of PKP-PK services at its
airports.
Airport Emergency Services Exercises in the provision of airport emergency
services are a mandatory requirement in order to
ensure that an airport is fully prepared to cope
with the possibility of an aircraft accident, and
thereforetoavoidorminimizelossesinhuman
life or material in such events. In 2009, Angkasa
Pura II conducted a total of four large-scale
airportemergencyexercises,namelyatRajaHaji
Fisabillilah Airport – Tanjung Pinang, Sultan Syarif
Kasim II Airport – Pekanbaru, Sultan Thaha Airport
Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services
“With a modern concept in commercial space and the support of advanced information technology, I can manage my business at the airport far more easily”
Konsep ruang komersial yang modern dan ditunjang oleh teknologi informasi canggih membuat saya lebih mudah mengelola bisnis saya di bandara“ “
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 43
yaitudiBandaraRajaHajiFisabillilah–Tanjung
Pinang, Bandara Sultan Syarif Kasim II –
Pekanbaru, Bandara Sultan Thaha – Jambi dan
Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang. Skenario
utama dalam latihan-latihan tersebut umumnya
menyangkut kecelakaan pesawat udara yang
kemudian terbakar dan terdapat ledakan, sehingga
memerlukan pelayanan PKP-PK, paramedis dan
lain-lain dalam penanganannya. Latihan-latihan
tersebut berguna untuk memastikan tingkat
kesiapan bandara dalam menanggulangi suatu
kejadian kecelakaan pesawat udara, mencakup
kinerja pelayanan PKP-PK maupun koordinasi
dari berbagai unsur dan instansi yang tergabung
dalam Airport Emergency Committee (AEC) sesuai
prosedur standar yang telah dikembangkan dalam
Airport Emergency Plan (AEP).
Pelayanan Operasi Bandara Pelayanan operasi bandara ditujukan khususnya
untuk melayani penumpang pesawat udara yang
berangkat atau tiba di bandara. Permasalahan
utama yang dihadapi disini adalah kondisi over
capacity terminal penumpang di hampir seluruh
bandara yang dikelola Angkasa Pura II, dimana
areal ruang terminal dan fasilitas di dalamnya
semakin tidak memadai untuk melayani jumlah
penumpang yang terus meningkat setiap tahun.
Selain melalui pembangunan terminal baru atau
perluasan areal terminal yang ada, Angkasa
Pura II dalam tahun-tahun terakhir ini fokus
melakukan berbagai upaya lain dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelayanan di bandara.
Pada tahun 2009, di Terminal 2 Bandara Soekarno-
Hatta telah dilakukan sentralisasi screening
check point. Perubahan ini telah memberikan
tambahan ruangan di terminal dan memudahkan
proses pemeriksaan, sehingga menambah
kapasitas terminal dan sekaligus memperlancar
– Jambi, and Depati Amir Airport – Pangkal Pinang.
At each place, the primary exercise scenario
involves the occurrence of an aircraft accident,
followed by fire and explosions, which require the
provision of PKP-PK services, paramedics and
other emergency services. The exercises serve to
measure the level of readiness of the respective
airport in the handling of an aircraft accident. Such
aircraft accident involves the provision of PKP-
PK services, as well as well-coordinated efforts
among the various elements or agencies in the
Airport Emergency Committee (AEC), to perform
their functions in accordance with the standard
procedures established in the Airport Emergency
Plan (AEP).
Airport Operational Services Airport operational services are directed at airplane
passengers embarking or dis-embarking at an
airport. In this regards, Angkasa Pura II is currently
facing an acute problem of over capacity at
almost all of its airports, whereby the capacity of
passenger terminal buildings and its associated
facilities have become more and more inadequate
in the face of the continuing increase each year
in the number of passenger served. Angkasa
Pura II has initiated a number of projects for the
construction of new terminal buildings or the
enlargement of existing passenger terminals. In
addition, Angkasa Pura II in recent years also
undertook efforts intended to maintain and improve
passenger services at its airports.
In 2009, Angkasa Pura II undertook the
centralizationofpassengerscreeningcheckpoints
at Terminal 2 Soekarno-Hatta Airport. This initiative
has resulted in more areas being freed up as
well as simplifying the passenger check process,
thus effectively increasing the terminal capacity
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200944
arus penumpang. Di Bandara Soekarno-
Hatta dan beberapa bandara lain juga telah
dilakukan penambahan dan perbaikan garbarata,
penggantian kursi di ruang tunggu keberangkatan,
penambahan dan perbaikan toilet dan konter
check-in, penambahan troli bagasi, dan lain-lain.
Selain itu, berbagai kegiatan perbaikan fasilitas
publik dan kondisi terminal secara umum telah
juga dilakukan untuk mewujudkan kebersihan,
kenyamanan dan keindahan bandara demi
kepentingan para pengguna jasa bandara.
Pelayanan Penerbangan Haji Aktivitas pelayanan penerbangan haji berlangsung
pada bulan Desember 2009 untuk melayani
pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji
pada musim haji tahun 1430 H. Tercatat sejumlah
85.968 orang jemaah haji yang diangkut dari
bandara Angkasa Pura II dan terbagi dalam 207
kelompok terbang (kloter) telah dilayani melalui
lima bandara yaitu Soekarno-Hatta, Polonia,
Sultan Iskandar Muda, Minangkabau dan Sultan
Mahmud Badaruddin II. Aktivitas penerbangan
haji memberikan tuntutan tersendiri terkait
penyediaan fasilitas yang dibutuhkan di masing-
masing bandara tersebut. Namun demikian,
dengan senantiasa belajar dari pengalaman
setiap tahun untuk memperbaiki kekurangan
yang ada, pelayanan angkutan jemaah haji pada
tahun 2009 di bandara-bandara Angkasa Pura II
dapat berlangsung dengan baik dan lancar sesuai
harapan.
Pelayanan TKI Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah sebagian dari
para pengguna jasa bandara Angkasa Pura II.
Namun demikian, penanganan keberangkatan dan
kedatangan TKI memerlukan upaya ekstra yang
sedikit berbeda dari pelayanan bagi kebanyakan
penumpang biasa lainnya. Hal ini disebabkan
karena para TKI tersebut umumnya membutuhkan
lebih banyak bantuan dan perlindungan agar
dapat merasa nyaman dan aman selama berada di
bandara. Upaya ini terlihat khususnya di Bandara
Soekarno-Hatta yang melayani bagian terbesar
dari keberangkatan dan kedatangan TKI, melalui
penyediaan lounge khusus TKI dan gedung
terminal pendataan TKI tersendiri. Di bandara-
bandara lain, Angkasa Pura II juga memberikan
perhatian khusus dan layanan ekstra bagi
kepentingan para TKI.
while making for a more efficient passenger flow.
Meanwhile, at Soekarno-Hatta and other airports,
Angkasa Pura II has also conducted installation
of more aerobridges, replacement of chairs in the
boarding lounges, added new public toilets and
check-in counters, new baggage trolleys, and other
such facilities. These and other improvements in
public facilities and airport condition in general
have resulted in cleaner and more comfortable
airports for the benefits of all airport service users.
Hajj Pilgrimage Flights The annual hajj pilgrimage flights occurred during
December 2009 serving the embarkation and
disembarkation of hajj pilgrims for the 1430 H hajj
pilgrimage season. A total of 85,968 hajj pilgrims
were served in airports under Angkasa Pura II, in
a total of 207 flights through five airports, namely
the Soekarno-Hatta Airport, Polonia Airport, Sultan
Iskandar Muda Airport, Minangkabau Airport and
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport. As usual,
these hajj pilgrimage flights presented its own
unique demands in terms of the additional needed
facilities at the respective airports. However, by
learning from past experiences each year in order
to rectify any weaknesses and shortcomings,
Angkasa Pura II has been able to conduct the 2009
hajj pilgrimage flights in a satisfactory manner in
line with expectations.
Migrant Worker Services Indonesian migrant workers or TKIs represent
some of the regular airport service users at
Angkasa Pura II airports. However, the embarkation
and disembarkation of TKIs involve special and
extra efforts compared to services provided to
other types of passengers, due mostly to the fact
that these TKIs usually requires extra help as well
as more protection to ensure their safety and
comfort during their time at the airport. As most of
the embarkation and disembarkation of TKIs are
handled at the Soekarno-Hatta Airport, Angkasa
Pura II has provided a special TKI lounge as well as
a separate TKI processing terminal at the airport.
Special care and extra services are also provided
at Angkasa Pura II other airports for the benefit of
these TKIs.
Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 45
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Pelayanan Kargo Sejak tahun 2007, pengoperasian terminal kargo
dan pelayanan kargo telah dilakukan oleh unit
bisnis strategis di masing-masing bandara yang
dikelola oleh Angkasa Pura II. Dengan cara ini,
Angkasa Pura II dapat lebih leluasa menerapkan
prosedur dan standar yang diperlukan guna
memastikan kualitas pelayanan kargo dan terutama
aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan
operasional penerbangan. Sejauh ini hasilnya telah
dapat terlihat dari tingkat kepuasan konsumen
maupun mitra kerja yang terlibat dalam kegiatan
usaha kargo udara, yang pada gilirannya tercermin
pada peningkatan pendapatan Angkasa Pura II dari
pelayanan kargo.
Pada tahun 2009, Angkasa Pura juga telah
menyelesaikan proyek peningkatan kapasitas
pergudangan kargo di Bandara Sultan Syarif
Kasim II, Bandara Sultan Iskandar Muda, dan
Bandara Supadio untuk mengakomodasi terus
meningkatnya volume kargo yang melewati ketiga
bandara tersebut.
Cargo Services Since 2007, the operation of cargo terminals and
provision of cargo services have been handled
by a separate strategic business unit at each of
Angkasa Pura II airports. This allows Angkasa Pura
II more flexibility in implementing the standards
and procedures necessary to ensure the quality of
cargo services and especially in terms of efficient,
safe and secure flight operations. So far, this
initiative has shown positive results, as reflected
in the satisfaction level of customers as well as
various business partners involved in the provision
of air cargo services. In turn, this has also reflected
in greater revenues for Angkasa Pura II from cargo
services.
In 2009, Angkasa Pura II has completed several
projects of cargo warehouse capacity expansion
at the Sultan Syarif Kasim II Airport, Sultan
Iskandar Muda Airport and Supadio Airport, to
accommodate the continuing increase of air cargo
volumes passing through those three airports.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200946
Operational ReviewPengembangan UsahaPengembangan BandaraSumber Daya ManusiaTanggung Jawab Sosial Perusahaan
Business DevelopmentAirport DevelopmentHuman ResourcesCorporate Social Responsibility
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200948
Arah strategis ini juga sejalan dengan kecenderungan
yang semakin mengemuka di kalangan bandara-
bandara besar di dunia dalam pengembangan konsep
Airport City dan Aerotropolis. Dalam konsep tersebut,
sebuah bandara tidak hanya berfungsi sebagai
prasarana transportasi, namun juga berperan sebagai
motor pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitarnya
melalui pengembangan berbagai kegiatan bisnis dan
industri di dalam kawasan bandara.
Angkasa Pura II melihat peluang untuk mengembangkan
konsep serupa di beberapa bandara besarnya sebagai
bagiandariRencanaJangkaPanjangPerusahaan
(RJPP).Untukitu,AngkasaPuraIImulaimerintiskerja
sama usaha dengan mitra strategis dalam rangka
pengembangan kegiatan bisnis yang termasuk dalam
kategori jasa terkait bandara. Terdapat berbagai peluang
kerja sama seperti pengembangan kawasan komersial
terpadu, hotel, restoran dan gedung perkantoran.
This strategic direction is also in line with the current
prevalenceamongtheworld’smajorairportstowards
the development of the concept of Airport City and
Aerotropolis. In that concept, an airport serves not
only as a transportation infrastructure, but also as an
engine of economic growth for the surrounding areas by
promoting the development of various businesses and
industries within the airport grounds.
Angkasa Pura II is also keen to develop a similar
concept at a number of its major airports, already
accommodated as part of its Long Term Company
Plan(RJPP).Accordingly,AngkasaPuraIIhasstarted
to initiate various business arrangements with strategic
partners to develop business opportunities in airport-
related services. Opportunities for business cooperation
include the development of an integrated commercial
areas, hotels, restaurants, and office spaces.
Momentum deregulasi industri penerbangan di Indonesia melalui pemberlakuan UU Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 serta kebijakan ASEAN Single Aviation Market telah mendorong Angkasa Pura II untuk lebih fokus pada kegiatan pengembangan bisnis bandara yang dapat meningkatkan arus pendapatan non-aeronautika.
The momentum for the deregulation of the aviation industry in Indonesia through the enactment of Law No. 1 Year 2009 on Aviation as well as the ASEAN Single Aviation Market policy has driven Angkasa Pura II to focus more on development of airport business that can contribute to non-aeronautical revenues.
Pengembangan UsahaBusiness Development
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 49
Sepanjang tahun 2009, Angkasa Pura II melakukan
serangkaian upaya revitalisasi kegiatan usaha dan
pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas
pelayanan maupun kinerja keuangan perusahaan.
Komersialisasi Terminal 3 Bandara Soekarno-HattaPembangunan Terminal 3 memberikan kesempatan
kepada Angkasa Pura II untuk mulai menerapkan
strategi pemasaran baru bagi komersialisasi terminal
penumpang di bandara. Strategi ini antara lain
mencakupaspekplacementzoning(penataanruang
komersialdalambeberapazonastrategis),product
mixing (komposisi produk yang dijual berdasarkan
survei kebutuhan konsumen) dan downtown pricing
(kebijakan harga jual yang harus mendekati harga
produk sejenis di pusat kota).
Electronic Point of SalesAngkasa Pura telah menerapkan aplikasi Electronic
PointofSales(e-POS)danCashRegisterOnline(CROL)
untuk mencatat seluruh transaksi penjualan mitra usaha
di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan kelengkapan
fitur-fitur yang dimiliki, sistem ini memberikan manfaat
bagi mitra usaha berupa kecepatan transaksi dan
kemudahan penghitungan inventory, sementara bagi
Angkasa Pura II dapat lebih mudah mengawasi jumlah
transaksi penjualan yang terjadi.
RedCornerdiTerminal1A Bandara Soekarno-HattaPada tahun 2009 Angkasa Pura II mengembangkan
fasilitasmodernfoodhallbernamaRedCornersesuai
dengan lokasinya yang berada di sudut Terminal 1A.
Fasilitas yang dilengkapi teknologi e-POS dan free WiFi
ini menyediakan aneka produk makanan, mini market,
ATM, toilet dan musholla dalam satu lokasi. Melihat
besarnya animo pengunjung, Angkasa Pura II akan
mengembangkan konsep sejenis di Terminal 1C dan
bandara-bandara lainnya.
Pemasaran Angkasa Pura II mengembangkan sistem aplikasi
SMART(SistemManajemenRuangTerpadu)guna
memudahkan akses publik pada informasi lokasi
dan status ruang usaha di terminal penumpang di
bandara. Mitra usaha juga dapat melakukan promosi
bisnismelaluiSMART,situswebperusahaan,dan
media majalah bandara. Sebagai bagian dari strategi
pemasaran yang proaktif, Angkasa Pura II mengadakan
acara Airlines Gathering dan Stakeholder Gathering
sebagai forum pertukaran informasi mengenai potensi
dan peluang pengembangan usaha di bandara.
Throughout 2009, Angkasa Pura II engaged in several
businessrevitalizationinitiativesaswellasnewproduct
development in order to improve the level of service
quality as well as its financial performance.
CommercializationofTerminal3Soekarno-Hatta Airport The development of the new Terminal 3 provided an
opportunity for Angkasa Pura II to implement new
marketingstrategiesinthecommercializationof
passenger terminal at the airport. These strategies
involveaspectsofplacementzoning(placementof
commercialspacesintoseveralstrategiczones),
product mixing (product composition based on
consumer need surveys), and downtown pricing
(product price to approximate price of similar product
sold downtown).
Electronic Point of Sales Angkasa Pura II has implemented the Electronic
PointofSales(e-POS)andCashRegisterOnline
(CROL)applicationstorecordallsalestransactionsby
commercial partners at Soekarno-Hatta Airport. With its
comprehensive features, the system provides benefit
for commercial partners in terms of fast transaction
time and convenient inventory updates, while providing
Angkasa Pura II with easier supervision of all sales
transactions.
RedCorneratTerminal1A Soekarno-Hatta AirportIn 2009, Angkasa Pura II developed a modern food hall
facilitycalledtheRedCorner,locatedappropriately
in a corner of the Terminal 1A building. The facility
comes complete with e-POS technology and free
WiFi, providing a variety of food stalls, a mini market,
ATM, toilet and prayer room facilities in one location.
Receivingenthusiasticresponsefromvisitors,Angkasa
Pura II plans to develop similar facilities at Terminal 1C
and at its other airports as well.
Marketing AngkasaPuraIIdevelopedtheSMART(Sistem
ManajemenRuangTerpadu)applicationsystemto
facilitate access to information on location and status
of commercial spaces available at passenger terminal
at airports. Business partners could also promote their
businessthroughSMART,attheCompany’sofficial
website, and at airport news bulletin. As part of a
proactive marketing strategy, Angkasa Pura regularly
conduct Airlines Gathering and Stakeholder Gathering
as a forum for the exchange of information concerning
business development opportunities at its airports.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200950
Pangsa Pasar PerusahaanSebagai bagian dari perencanaan pengembangan
bisnis, Angkasa Pura II melakukan Marketing Survey
dan Customer Satisfaction Survey secara berkala.
Respondensurveydiprioritaskanpadapangsapasar
potensial perusahaan yang terkait langsung dengan
rencana pengembangan bisnis. Pangsa pasar
terbesar Angkasa Pura II adalah penumpang pesawat
udara yang dapat dikelompokkan lebih jauh menjadi
penumpang domestik, penumpang internasional,
penumpang berangkat, penumpang datang dan
penumpang transit. Selain penumpang, pangsa
pasarpotensiallainnyaadalahpengantar/penjemput
penumpang, maskapai penerbangan, dan korporasi
dan perusahaan yang berkantor di bandara-bandara
Angkasa Pura II.
Pada tahun 2009, Angkasa Pura II melayani lebih dari
50 juta penumpang di ke-12 bandaranya, dengan
sekitar 37 juta penumpang dilayani oleh Bandara
Soekarno-Hatta. Para penumpang yang berangkat
dan datang tersebut adalah pangsa pasar untuk
meningkatkan pendapatan usaha Angkasa Pura II.
Salah satu contoh pendapatan usaha yang terkait
langsung dengan penumpang berangkat adalah
Passenger Service Charge (PSC) yang merupakan
kompensasi atas penyediaan fasilitas publik di dalam
kawasan bandara.
Kerja Sama BisnisPada tahun 2009, Angkasa Pura II meningkatkan
kerja sama bisnis dengan PT Pertamina (Persero)
untuk pelayanan pengisian bahan bakar pesawat
udara di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara
Polonia Medan.
Kerja sama bisnis juga telah dijalin dengan
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) dalam
pengembangan konsep Cyber Airport di seluruh
bandara Angkasa Pura II, menyusul implementasi
konsep tersebut di Bandara Soekarno-Hatta. Kerja
sama tersebut mencakup penyediaan fasilitas Free
Wi-Fi untuk akses Internet dan aplikasi e-POS untuk
CashRegisterOnline.
Angkasa Pura II juga bekerja sama dengan BUMN
di bidang konstruksi PT Adhi Karya (Persero) dan
PT Waskita Karya (Persero), masing-masing untuk
pembangunan Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta
dan terminal penumpang di Bandara Kualanamu
Medan.
Company Market ShareAs part of planning for business development,
Angkasa Pura II conduct periodic Marketing Survey
and Customer Satisfaction Survey. The respondents
in such surveys are selected among the potential
company market share that is directly related
to business development planning activity. The
largest market share of Angkasa Pura II is airplane
passengers, which can be further grouped into
different categories comprising domestic passengers,
international passengers, departing passengers,
arriving passengers, and transit passengers. Aside
from airplane assengers, other potential market share
include airport visitors, the various airlines, as well as
corporations and businesses with offices located at
the airports of Angkasa Pura II.
Throughout 2009, Angkasa Pura II served more than
50 million passengers in its 12 airports, with some
37 million served by the Soekarno-Hatta Airport.
These numbers represent departing and arriving
passengers, both of which are market share that
can contribute to increased operating revenues
of Angkasa Pura II. An example of operating
revenues directly related to departing passengers
is income from Passenger Service Charge, which is
a compensation for public facilities provided within
airport grounds.
Business Cooperation In 2009, Angkasa Pura II has expanded its business
cooperation with PT Pertamina (Persero) for the
provision of aircraft refueling services at Soekarno-
Hatta Airport and Polonia Airport, Medan.
Angkasa Pura II has also entered into business
cooperation with PT Telekomunikasi Indonesia
(Persero) in the development of Cyber Airport
concept at its airports, following its initial
implementation at the Soekarno-Hatta Airport. The
cooperation includes the provision of free WiFi for
Internet access and e-POS application for the Cash
RegisterOnlinesystem.
In addition, Angkasa Pura has ongoing business
cooperation in construction works with PT Adhi Karya
(Persero) and PT Waskita Karya (Persero) for the
construction of Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport
and the passenger terminal building at Kualanamu
Airport, Medan, respectively.
Pengembangan Usaha Business Development
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 51
RencanakeDepan1. Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta
sebagai Indonesia Gateway
Untuk meningkatkan daya saing Bandara
Soekarno-Hatta di kawasan regional, Angkasa
Pura II merencanakan program peningkatan
kapasitas dan kemudahan transfer penumpang
internasional-domestik dengan membangun
koridor penghubung antara Terminal 2 dan
Terminal 3 yang disebut Skylink. Selain sebagai
jalur transfer penumpang, Skylink akan menjadi
lokasi komersial untuk hotel dan lounge yang
akan memberikan tambahan pendapatan bagi
Angkasa Pura II. Skylink diharapkan dapat
mulai beroperasi pada tahun 2011.
2. Pengembangan New Cargo Center
di Bandara Soekarno-Hatta
Sebagai langkah awal dari proyek pengembangan
New Cargo Center di Bandara Soekarno-Hatta,
Angkasa Pura II pada tahun 2009 telah melakukan
studi banding ke Bandara Internasional Hong
Kong sebagai bandara dengan pelayanan kargo
terbesar dan terbaik di kawasan Asia-Pasifik.
New Cargo Center merupakan suatu kawasan
kargo modern berstandar internasional yang akan
dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 50
hektar dan direncanakan dapat mulai beroperasi
pada tahun 2016.
Perusahaan Afiliasi Untuk mengoptimalkan peluang usaha maupun aset
yang dimiliki, Angkasa Pura II melakukan aliansi dan
kerjasama dengan mitra strategis dalam bentuk
penyertaan saham pada beberapa perusahaan
patungan/afiliasisepertidibawahini:
Nama PerusahaanName of Company
Bidang UsahaLine of Business
Persentase KepemilikanOwnership Percentage
PT Gapura AngkasaJasa ground handling dan pergudanganGround handling and warehousing services
31,25%
PT Angkasa Pura SchipholJasa konsultasi bandara, manajemen komersial dan TIAirport, commercial management and IT consultation
50%
PT Purantara Mitra Angkasa DuaJasa boga pesawat udaraIn-flight catering service
5,38%
PTRailinkKereta api bandaraAirport railroad
40%
PT Garuda IndonesiaPenerbanganAirline
2,82%
SampaisaatiniPTRailinkmasihbelumdapatmengoperasikan Kereta Bandara Soekarno-Hatta akibat tertundanya proses tender oleh Pemerintah. Sementara menunggu proses tersebut, Angkasa Pura II tengah mengupayakan alternatif pengoperasian Kereta Bandara Kualanamu di Medan, Sumatera Utara.
Future Plans 1. Development of Soekarno-Hatta Airport as an
Indonesia Gateway
To improve the competitiveness of Soekarno-
Hatta Airport in the region, Angkasa Pura II has
plans for a capacity enhancement program that
will also benefit the flow of international-domestic
passengers through the construction of a corridor
linking Terminal 2 and Terminal 3 buildings, to
be called the Skylink. In addition to serving as a
passenger transfer passageway, the Skylink will
also function as a commercial area for hotels and
lounges that will provide additional income for
Angkasa Pura II. The Skylink is expected to be
operational in 2011.
2. Development of New Cargo Center
at Soekarno-Hatta Airport
As a preliminary step in the development of
New Cargo Center facility at Soekarno-Hatta
Airport, Angkasa Pura II in 2009 conducted a
comparison study with Hong Kong International
Airport, known as the airport with the largest
and best cargo services in the Asia-Pacific
region. The New Cargo Center is intended as a
modern, international standard cargo terminal
build in several stages covering a total area of
50 hectares, and is planned to begin commercial
operations in 2016.
Affiliated Companies Inordertocapitalizeonavailablebusiness
opportunities as well as existing company assets,
Angkasa Pura II conducts business alliances with
strategic partners in the form of equity participation in
a number of joint venture and affiliated companies:
Uptonow,PTRailinkhasnotbeenabletooperate
theSoekarno-HattaAirportRailwayduetodelays
in the tender process by the Government. In the
meantime, while waiting for the tender process,
Angkasa Pura II is considering the development
ofKualanamuAirportRailwayinMedan,North
Sumatera, as an alternative project.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200952
Pengembangan bandara merupakan salah
satu aspek yang penting dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
Angkasa Pura II untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi pengguna jasa bandara.
Dari tahun ke tahun, aktivitas beberapa bandara
di bawah kelolaan Angkasa Pura II terus
memperlihatkan kenaikan cukup pesat baik dari sisi
pergerakan pesawat, penumpang, maupun kargo.
Hal ini tentunya memberikan tuntutan tersendiri
bagi Angkasa Pura II untuk mempersiapkan
kapasitas bandara yang memadai, baik guna
mengakomodasi kenaikan tersebut ataupun untuk
mengantisipasi kenaikan lebih lanjut di masa
mendatang.
Aktivitas Pengembangan Bandara di Tahun 2009
1. Bandara Soekarno-Hatta
Pembangunan Pier 1 di Terminal 3 Bandara
Soekarno-Hatta telah selesai pada tahun
2009 dan sejak tanggal 28 April 2009 telah
resmi beroperasi melayani rute penerbangan
domestik. Dengan kapasitas 4 juta penumpang
per tahun, keberadaan Terminal 3 Pier 1
tersebut telah sangat membantu mengatasi
permasalahan kekurangan kapasitas di
Bandara Soekarno-Hatta sehingga menurunnya
tingkat pelayanan akibat kenaikan jumlah
penumpang pesawat udara yang melalui
Bandara Soekarno-Hatta dapat dihindari.
2. Bandara Sultan Iskandar Muda
Pekerjaan pengembangan Bandara Sultan
Iskandar Muda di Banda Aceh dilakukan sejak
tahun 2005 mencakup pemindahan lokasi
terminal penumpang dan fasilitas penunjang
operasional bandara, perpanjangan landas
pacu, dan perluasan apron. Keseluruhan
pekerjaan telah selesai pada tahun 2009,
dimana terminal penumpang baru tersebut
telah resmi beroperasi sejak tanggal 6 Agustus
2009.
Airport development is an important element within
the overall effort of Angkasa Pura II in order to
maintain and to further improve its capability to
provide the best of services to all airport service
users.
Over the years, activities at airports under the
management of Angkasa Pura II have shown a
marked tendency to increase in terms of aircraft
movements, passenger movements, and volume
of cargo. This placed additional demands on the
part of Angkasa Pura II to prepare more adequate
airport capacity, both to accommodate ongoing
increases as well as in anticipation of further
increases in the coming years.
Airport Development Activities in 2009
1. Soekarno-Hatta Airport
Construction of Pier 1 at Terminal 3 of the
Soekarno-Hatta Airport has been completed
in 2009, and the facility has been formally
opened for operation in 28 April 2009 to serve
domestic flights. Capable of handling 4 million
passengers a year, the operation of Terminal 3
Pier 1 has done much to solve the problem of
over-capacity at the Soekarno-Hatta Airport,
and help avoid service level deterioration due
to the increasing number of passengers going
through the Soekarno-Hatta Airport.
2. Sultan Iskandar Muda Airport
Infrastructure development works at Sultan
Iskandar Muda Airport at Banda Aceh were
started in 2005, involving the relocation of the
passenger terminal and airport operational
support buildings, the lengthening of runways,
and enlargement of the aircraft park apron.
The entire works have been completed in
2009, with the new passenger terminal building
officially in service since 6 August 2009.
Pengembangan BandaraAirport Development
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 53
3. Bandara Sultan Syarif Kasim II
Perluasan kapasitas Bandara Sultan Syarif
Kasim II di Pekanbaru diperlukan guna
mengakomodasi pesatnya pertumbuhan jumlah
penumpang. Pekerjaan pengembangan berupa
pembangunan gedung terminal penumpang
yang baru serta fasilitas parkir kendaraan telah
dimulai pada tahun 2009 dan direncanakan
dapat mulai beroperasi tahun 2011.
4. BandaraRajaHajiFisabillilah
Aktivitas pergerakan penumpang di Bandara
RajaHajiFisabillilahTanjungpinangtercatat
meningkat sangat signifikan, dari hanya sekitar
12.000 penumpang di tahun 2005 sampai
lebih dari 170.000 penumpang pada tahun
2009. Untuk itu, Angkasa Pura II pada tahun
2009 mulai membangun sebuah terminal
penumpang baru seluas 4.500 m2, yang
diharapkan selesai dan dapat beroperasi pada
tahun 2011.
5. Bandara Baru Medan
Pembangunan bandara baru di Medan dimulai
sejak tahun 2007 untuk menggantikan fungsi
Bandara Polonia yang dianggap tidak lagi
memadai untuk mengakomodasi pertumbuhan
di masa mendatang mengingat keterbatasan
lahan untuk pengembangan, kondisi fasilitas
serta lokasinya di tengah-tengah kota. Bandara
baru Medan berlokasi di Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara, sekitar 30 kilometer
dari kota Medan.
3. Sultan Syarif Kasim II Airport
Capacity expansion at Sultan Syarif
Kasim II Airport at Pekanbaru is needed to
accommodate the rapid increase in passenger
movements in that airport. The project,
involving the construction of a new passenger
terminal building and vehicle parking space,
was started in 2009 and is planned for
completion for operations by the year 2011.
4. RajaHajiFisabillilahAirport
PassengermovementsatRajaHajiFisabillilah
Airport in Tanjung Pinang recorded a very
significant increase from only about 12,000
passengers served in 2005, to reach more than
170,000 passengers during 2009. To cope with
this increase, Angkasa Pura II has started the
construction of a new, 4,500 sqm passenger
terminal building in 2009, with a planned
completion and operational date in 2011.
5. New Airport for Medan
Work started in 2007 to build a new airport for
Medan, to replace the present Polonia Airport,
which is no longer adequate to accommodate
future growth in view of its limitations in terms
of restricted lands for expansion, the conditions
of existing facilities, and its unfavorable
location in the middle of the city. The new
airportislocatedinDeliSerdangResidence,
North Sumatra, approximately 30 kilometers
from Medan.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200954
RencanaPengembanganBandaraTahun 2010Angkasa Pura II telah mempersiapkan sejumlah
proyek pengembangan bandara yang akan
dilaksanakan di tahun 2010 dan sesudahnya.
Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan
kualitas pelayanan yang lebih baik lagi
kepada pengguna jasa bandara maupun untuk
mengantisipasi terus meningkatnya pergerakan
pesawat, penumpang maupun kargo di tahun-
tahun mendatang.
1. Bandara Soekarno-Hatta - Tangerang
- Pembangunan gudang kargo lini 1 dan lini
2 dengan total luas 21.000 m2, merupakan
upaya peningkatan kapasitas gudang kargo
yang dimaksudkan untuk menampung dan
mengantisipasi lonjakan angkutan kargo
yang selalu terjadi setiap tahunnya.
- Sentralisasi check-in area di Terminal 1,
adalah strategi operasi untuk meningkatkan
kapasitas terminal yang pada akhirnya
dapat meningkatkan level of service
sebagaimana yang diharapkan para
pengguna jasa bandara.
2. Bandara Husein Sastranegara - Bandung
- Perluasan terminal penumpang,
dimaksudkan untuk menambah kapasitas
terminal karena kondisi eksisting kurang
memadai untuk melayani jumlah penumpang
yang ada.
3. Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang
- Pembangunan terminal penumpang
baru, merupakan solusi untuk memenuhi
kebutuhan operasional penerbangan yang
semakin meningkat di Bandara Depati Amir
sekaligus meningkatkan pelayanan bagi para
pengguna jasa bandara.
Airport Development Plans for 2010 Angkasa Pura II already has plans for several
projects in airport development to be carried
out in 2010 and subsequent years. These
airport development initiatives are intended
to improve the quality of airport services to
airport service users as well as to anticipate
the continuing increases in aircraft movement,
passenger movement and cargo volumes in the
coming years.
1. Soekarno-Hatta Airport – Tangerang
- Construction of Line 1 and Line 2 cargo
warehouses with 21,000 sqm of floor
area, representing efforts to increase
the capacity of warehouses in order to
accomodate and anticipate the yearly
increase in cargo tarffic
- Centralizationofcheck-inareasin
Terminal 1 representing an operational
strategy to increase terminal capacity,
which would result in improved level
of service as increasingly expected by
airport services users.
2. Husein Sastranegara Airport – Bandung
- Enlargement of passenger terminal
building in order to increase the
capacity of the terminal as it is no
longer adequate to serve the number
of passengers that went through the
airport.
3. Depati Amir Airport – Pangkal Pinang
- Construction of new passenger terminal
as a solution to the increasing need
of flight operations at the Depati Amir
Airport as well as to improve the level of
service toairport services users.
Airport Development
Pengembangan Bandara Airport Development
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 55
4. Bandara Sultan Thaha - Jambi
- Pembangunan terminal penumpang baru,
adalah kegiatan menyiapkan terminal
baru sebagai pengganti yang lama
guna menjawab kebutuhan operasional
penerbangan yang semakin meningkat
di Bandara Sultan Thaha sekaligus untuk
meningkatkan pelayanan bagi para
pengguna jasa bandara.
- Perpanjangan landas pacu menjadi 2.220
meter dari semula 1.800 meter adalah
untuk memenuhi ketentuan keselamatan
penerbangan bagi berbagai jenis pesawat
yang saat ini beroperasi disana.
5. Bandara Supadio - Pontianak
- Perluasan terminal penumpang,
dimaksudkan untuk menambah kapasitas
terminal agar dapat menampung lonjakan
penumpang yang terjadi dan meningkatkan
pelayanan kepada para penumpang
pesawat.
- Perluasan terminal kargo, merupakan
kegiatan lanjutan dari pengembangan yang
telah berjalan pada tahun 2009.
6. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II -
Palembang
- Perluasan terminal penumpang berupa
penambahan area seluas 10.000 m2
dimaksudkan untuk menambah kapasitas
terminal agar dapat menampung
lonjakan penumpang yang terjadi dan
mempertahankan level of service yang
dipersyaratkan
- Perluasan kapasitas apron untuk
menampung sekitar 10 pesawat dengan
tujuan agar dapat menampung jumlah
pergerakan pesawat yang setiap tahunnya
selalu meningkat.
4. Sultan Thaha Airport – Jambi
- Construction of new passenger terminal as
a solution to the increasing need of flight
operations at the Sultan Thaha Airport
as well as to improve the level of service
toairport services users.
- Lengthening of the runway to 2,220 meters
from 1,800 meters previously, in order to
comply with flight safety regulations with
regards to the types of aircraft handled at the
airport.
5. Supadio Airport – Pontianak
- Enlargement of passenger terminal to
increase the capacity of the terminal in order
to accomodate the increase in passenger
traffic as well as to improve the level of
service to airline passengers
- Enlargement of cargo terminal, in
continuation of construction work ongoing
since 2009.
6. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport –
Palembang
- Expansion of existing passenger terminal
with 10,000 sqm additional area to increase
the capacity of the terminal in order to
accomodate the increase in passenger traffic
and maintain the required level of service.
- Expansion of aircraft apron to accommodate
approximately 10 aircrafts in order to
accomodate the increase in aircraft
movements experienced each year.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200956
Angkasa Pura II terus mengupayakan
pengembangan basis SDM yang tepat baik dari
sisi kecukupan jumlah maupun kompetensi, serta
untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Dalam hal ini, setiap karyawan memperoleh
perlakuan dan kesempatan yang sama, mencakup
beberapa hal seperti berikut:
• mendapatkanhakdanperlindunganhukum
• mendapatkanhakpendapatanyangsamasesuai
dengan fungsi kerja dan kelas jabatan
• kesempatanyangsamauntukpengembangan
karir dengan mengikuti berbagai program
pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan
potensi dan kompetensi dalam fungsi kerjanya
• kesetaraanhakdalampromosikekelasjabatan
yang lebih tinggi sesuai rumpun jabatannya, dan
• kesetaraanhakpromosidalamhalterjadiseleksi
jabatan manajerial sesuai persyaratan yang telah
ditentukan dalam Keputusan Direksi.
Jumlah karyawan Angkasa Pura II tercatat
sebanyak 4.683 orang per akhir Desember 2009,
dibandingkan dengan 4.701 orang di tahun 2008.
Angkasa Pura II strives consistently to develop
a human resources base that suited its needs
in terms of number of personnel as well as their
competences, and to improve the welfare of
employees. In this regards, each employee receives
equitable treatment and opportunity, covering the
following various aspects:
• therighttoprotectionunderthelaw
• therighttoreceivethesamecompensationin
accordance with their work function and grade
• equalopportunityforcareerdevelopmentthrough
participation in various training and education
programs to improve their work potential and
competences in their respective functions
• equalrighttobepromotedtoahighergradein
accordance with their job grade category, and
• equalrightforjobpromotioninamanagerialpost
selection in accordance with the requirements
established in Decree of the Board of Directors.
As at end of December 2009, Angkasa Pura II
has a total headcount of 4,701 personnel, as
compared to 4,683 personnel a year earlier in
Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam memungkinkan terselenggaranya layanan kebandaraudaraan dan lalu lintas udara yang efektif sesuai dengan kebutuhan maupun ekspektasi yang terus meningkat dari para pengguna jasa bandara.
The aspect of human resources is vital element in the provision of effective airport and air traffic services, amidst the continually increasing needs as well as expectations of airport service users.
Sumber Daya ManusiaHuman Resources
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 57
Sementara itu, rasio rata-rata jumlah karyawan
terhadap formasi pada tahun 2009 adalah sebesar
77%, akibat adanya perubahan organisasi dan
formasi di beberapa kantor wilayah Angkasa
Pura II. Kekurangan personil pada fungsi-fungsi
administrasi dan pendukung dipenuhi melalui pola
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) maupun
outsourcing pekerjaan dengan pihak penyedia jasa
tenaga kerja.
Berdasarkan tingkat jabatan dalam organisasi,
karyawan dibagi menjadi dua bagian yaitu
karyawantingkatmanajerial/setaramanajer(kelas
jabatan 1 sampai dengan 9) dan tingkat pelaksana
(kelas jabatan 10 sampai dengan 16). Khusus untuk
personil di fungsi Air Traffic Controller (ATC), tingkat
jabatan ditetapkan sampai dengan kelas jabatan
6. Membandingkan data antara tahun 2008 dan
2009, terlihat peningkatan jumlah karyawan tingkat
pelaksana di kelas jabatan 10, 11 dan 12, akibat
banyaknya jumlah karyawan yang memperoleh
kenaikan tingkat dari kelas jabatan 13, 14 dan 15.
Angkasa Pura II juga terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki dari
aspek tingkat pendidikan karyawan. Hal ini
dilakukan antara lain melalui:
• rekrutmenkaryawanbarudengantingkat
pendidikan lebih tinggi namun dengan jumlah lebih
sedikit bila dibandingkan karyawan yang pensiun
(negative growth) untuk fungsi-fungsi pendukung
• mengikutkankaryawanpadaprogram
pendidikan formal tingkat Diploma II sampai
Diploma IV, sebagai persyaratan kompetensi
untuk mendapatkan Sertifikasi Kecakapan
Personil (SKP) bagi karyawan yang bertugas di
unit-unit operasi.
2008. However, the average ratio of personnel to
available formations in 2009 was 77%, mainly due
tochangesinorganizationstructureandemployee
formation at a number of Angkasa Pura II regional
offices. The resulting personnel shortage in
administrative and support functions is being filled
through a system of part-time work as well as by
using outsourcing personnel supplied by external
manpower agencies.
Basedonemployeegradesintheorganization,
employees of Angkasa Pura II are grouped into
managerial level employees (grade 1 up to grade
9) and staff level employees (grade 10 up to
grade 16). Personnel in the Air Traffic Controller
(ATC) function have grade levels of up to grade
6. A comparison of employee data between 2008
and 2009 shows an increase in the number of
personnel in grades 10, 11 and 12, due to a large
number of promotions of personnel from grades
13, 14 and 15.
Angkasa Pura II also continues to improve the
quality of its human resources in terms of their
formal educational background. This is undertaken
through:
• newhiresofpersonnelwithhigherformal
educational background in a lesser number
than the number of retired personnel (negative
growth) to fill formations in support functions
• sendingexistingpersonneltoattendformal
education programs at Diploma II and up to
Diploma IV levels, as a pre-requisite for the
Personnel Competence Certification (SKP) for
personnel in operations units.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Jumlah Karyawan Berdasarkan Kelas JabatanNumber of Employees Based on Position
20082009
1 2 3 4 5
1.000
800
600
400
200
0
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 DPB
2 3 5 5
38 35 15 15 12 11
115
106
69 66
289
284
273
258
265
273
525 56
9
683
855
846
777
919
859
552
515
76 47 17 5
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200958
Pengembangan Kompetensi Karyawan Angkasa Pura II terikat pada berbagai ketentuan
internasional maupun nasional mengenai
kompetensi karyawan, khususnya untuk
fungsi-fungsi yang bersifat wajib (mandatory)
berkaitan dengan keamanan dan keselamatan
penerbangan. Untuk itu, kebijakan pengembangan
SDM diarahkan pada pemenuhan jumlah dan
tingkat kompetensi karyawan pada fungsi-fungsi
mandatory tersebut, sementara menempuh
kebijakan negative growth untuk fungsi-fungsi
pendukung seperti telah diuraikan di atas.
Pengembangan SDM juga diarahkan untuk
mempersiapkan kader-kader pemimpin dalam
rencana suksesi perusahaan.
Employee Competence Development Angkasa Pura II is bound by international as
well as domestic regulations on employee
competences requirements, especially with regards
to mandatory functions related to flight safety and
security aspects. Accordingly, human resources
development policies at Angkasa Pura II are
directed towards fulfilling the required number of
personnel in mandatory functions, while exercising
a negative growth policy for support functions,
as has been described earlier above. Human
resources development is also directed to prepare
futureleadershipcadreswithintheCompany’s
succession system.
Sumber Daya Manusia Human Resources
Jumlah Karyawan Berdasarkan KomposisiNumber of Employees Based on Composition
150%
100%
50%
0%
PST
98%
BSH
74%
PLM
80%
PDG
98%
MES
69%
HLM
78%
PNK
74%
PKU
89%
BDO
66%
BTJ
74%
RHF
68%
PGK
75%
DJB
91%
Total
77%
Jumlah Karyawan Berdasarkan PendidikanNumber of Employees Based on Education
20082009
SD SLTP SLTA D2 D3
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
S1 S2
89 74
201
198
2.60
92.
608
496
477
808
834
429
419
69 73
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 59
Kebijakan pengembangan SDM tersebut
diwujudkan melalui berbagai jenis program
pendidikan dan pelatihan. Karyawan di
fungsi-fungsi mandatory (operasi dan teknik)
diikutsertakan pada pelatihan teknis, pendidikan
formal tingkat Diploma, dan kursus-kursus
penyegaran, terutama sebagai persyaratan untuk
memperoleh Sertifikat Kecakapan Personil (SKP)
sesuai tugas-tugas mereka. Di tingkat manajerial,
kaderisasi pimpinan dilakukan melalui program-
program pelatihan manajerial berjenjang dan
pendidikan formal tingkat Strata 2. Selain itu,
karyawan Angkasa Pura II juga memperoleh
kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan
substantif berupa seminar, lokakarya dan
simposium mengenai berbagai materi subyek
termasuk team building dan pembinaan karakter.
The policies for human resources development
are implemented through a variety of training and
educational programs. Personnel in mandatory
functions (in operations and technical areas) are
sent to attend technical training programs, Diploma
level formal education programs, and regular
refresher courses, mainly as a pre-requisite to
obtaining the necessary Personnel Competence
Certification (SKP) needed in their jobs. At
the managerial level, leadership succession is
undertaken through a series of managerial training
courses and opportunities to obtain a Strata 2
degree in formal education. In addition, employees
of Angkasa Pura II can also attend seminars,
workshops and symposium on a wide variety of
subjects, including team building and character
building.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Diklat FormalFormal Training
D2 83%D2
D3 4%D3
S2 13%S2
Diklat ManajerialManagerial Training
Pembekalan Manajer 53%Mentoring Manager
Man. Bandara 26%Airport Mgt.
Man. Eksekutif 21%Executive Mgt.
Diklat SubstantifSubstantive Training
Dalam Negeri 93%Domestic
Luar Negeri 7%Overseas
Diklat TeknisTechnical Training
Operasi 70%Operations
Teknik 19%Technical
Administrasi 11%Administrative
Rekruitmen Tahun 2009Recruitment in 2009
Rekruitmen Tahun 2008Recruitment in 2008
Operasi 82%Operations
Operasi 64%Operations
Teknik 7%Technical
Teknik 21%Technical
Administrasi 10%Administrative
Administrasi 15%Administrative
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200960
Sumber Daya Manusia Human Resources
Sepanjang tahun 2009 tercatat sejumlah 3.302
karyawan telah diikutsertakan pada berbagai
prrogram pendidikan dan pelatihan di dalam dan
luar negeri, baik yang diadakan oleh Angkasa Pura
II maupun oleh institusi lain. Untuk tahun 2010
telah direncanakan beberapa program pendidikan
untuk karyawan seperti pendidikan manajerial,
formal, teknis, substantif baik di dalam maupun
luar negeri, serta berbagai kursus penyegaran atau
perpanjangan STKP.
Kesejahteraan Karyawan Aspek kesejahteraan karyawan juga menjadi
perhatian Angkasa Pura II agar karyawan dapat
merasa aman dan nyaman dalam bekerja, yang
selanjutnya dapat memotivasi mereka untuk terus
meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja.
Selain penghasilan bulanan berupa gaji, insentif
prestasi dan tunjangan transportasi, karyawan
juga memperoleh berbagai tunjangan lain seperti
tunjangan kesejahteraan keluarga untuk membantu
pendidikanputra/putrikaryawan,tunjanganhari
raya(THR)untukmembantumenutupkebutuhan
saat hari raya keagamaan, tunjangan cuti untuk
membantu karyawan menikmati cuti, dan bantuan
uang duka bila karyawan atau keluarganya
mengalami musibah meninggal dunia. Angkasa
Pura II secara teratur juga menyelenggarakan
kursus-kursus penyegaran, acara Open House,
siraman rohani dan acara-acara sosial lainnya
yang dapat diikuti oleh karyawan dan anggota
keluarganya.
Bentuk kesejahteraan karyawan lain di Angkasa
Pura II adalah program jaminan hari tua yang
meliputi:
• Pembayaransekaligus(lumpsump)padasaat
pensiun dari program Jamsostek dari Pemerintah
• PembayaranmanfaatpensiunbulanandariDana
Pensiun Angkasa Pura II (Dapenda)
• Asuransikesehatanuntukpensiunandengan
isteri/suami
• TunjanganPerumahanAkhirMasaTugassebesar
minimalRp30jutadanmaksimalRp40juta,dan
• BantuanKembalikeTempatMenjalaniPensiun
bagi mereka yang ingin pensiun di tempat
tertentu sepanjang masih di Indonesia.
Throughout 2009, a total of 3,302 employees have
attended a variety of training and educational
programs in and outside the country, both internally
as well as in cooperation with external institutions.
For 2010, a number of educational programs
have been prepared, comprising managerial
training, formal education, technical training, and
substantive training in the country or overseas, as
well as a variety of refresher courses or extension
of STKP.
Employee Welfare Angkasa Pura II also considers aspects of
employee welfare to make employees feel secure
and comfortable in their jobs, which in return will
serve to motivate those employees towards higher
achievements and productivity in work.
Aside from monthly compensation package
of salaries, work incentives and transportation
benefits, employees also receive other fringe
benefits including family welfare benefit to help with
the education of children of employees, religious
festivitybenefit(THR)tohelpcoveradditional
needs during religious festivities, leave allowance
to help employees enjoy their work leave, and
condolence money to help in the event of the
passing away of an employee or family member.
Regularly,AngkasaPuraIIalsoorganizesrefresher
courses, open house, religious events, and other
social events and gatherings for employees and
their family members.
Angkasa Pura II also provides employee benefits
through its retirement-age welfare program
comprising:
• LumpsumpaymentfromtheGovernment-
sponsored Jamsostek program at the time of
retirement
• MonthlypensionbenefitpayablebytheAngkasa
Pura II Pension Fund (Dapenda)
• Medicalinsurancecoverageforretireesandtheir
spouses
• EndofEmploymentHousingBenefitofRp30
millionminimumandRp40millionmaximum
• RetirementRelocationAssistanceprogramfor
retirees wishing to spend retirement in a specific
location within the territory of Indonesia.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 61
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Kesejahteraan karyawan dalam ruang lingkup
kerjanya juga bergantung pada aspek komunikasi
yang baik dan terciptanya hubungan yang
harmonis antara Manajemen perusahaan dan
karyawan, sehingga hak-hak karyawan dapat lebih
terjamin dan aspirasi mereka dapat disalurkan
dengan baik sesuai etika perusahaan dan
aturan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Aspek
hubungan industrial di Angkasa Pura II tersebut
dilaksanakan melalui keberadaan serikat pekerja
yaitu Serikat Karyawan Angkasa Pura II (Sekarpura
II). Sampai dengan saat ini, Sekarpura II menjalin
hubungan dengan Manajemen dalam forum
tripartit yang menjunjung tinggi independensi
unuk memperjuangkan kesejahteraan karyawan.
Sekarpura II juga telah menghasilkan produk
berupa Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang
mengatur hak dan kewajiban karyawan kepada
Perusahaan dan sebaliknya. Dokumen PKB yang
mengikat pihak Manajemen Angkasa Pura II dan
Sekarpura II diperbaharui setiap 2 (dua) tahun
sekali untuk mengakomodasi perkembangan dan
kondisi terkini, terakhir melalui PKB yang disyahkan
melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
KetenagakerjaanNo.KEP.22/PHIJSK/PKKAD/2008
tanggal 11 Maret 2008, berlaku untuk periode
2008-2009.
Pada tahun 2009, total biaya yang dikeluarkan
untuk pendidikan dan pelatihan serta kesejahteraan
karyawantercatatsebesarRp690.866.548.000.
A conducive working environment for employees
also depends on good communication and
harmonious relations between the Management
and employees, so as to protect the right of
employees as well as to communicate employee
aspirations in the proper manner in line with
company ethics and the rules of the Collective
labor Agreement (PKB). Aspects of industrial
relations at Angkasa Pura II are handled through
the official employee union (Serikat Karyawan
Angkasa Pura II – Sekarpura II). Up to now,
Sekarpura II has maintained good relations with the
Management in tri-party dialog forum that upholds
the principle of independence in striving to achieve
better welfare for employees. Sekarpura II has also
produced the Collective Labor Agreement (PKB) as
a formal document that laid the rules governing the
right and responsibility of employees towards the
Company, and vice versa. The PKB document is
binding for both the Management of Angkasa Pura
II and the Sekarpura II, and is updated every 2 (two)
years to accommodate the latest developments
and change of condition. The last PKB in effect
was ratified by Decree of the Director General of
IndustrialRelationandWorkerSocialWelfareNo.
KEP.22/PHIJSK/PKKAD/2008dated11March
2008, which covers the period of 2008-2009.
In 2009, total funds expended for employee tarining
and education and for employee welfare amounted
toRp690,866,548,000.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200962
Struktur OrganisasiOrganization Structure
Board of Commissioners
Branches
BOC Secretary
EVP Operations & Engineering
Operations & Engineering Directorate
Commercial & Business Development Directorate
Chief of Auction
Chief of Corporate Safety & Risk
Vice President of Airport Services
Vice President of Air Traffic
Services
Vice President of Electronic & Electrical
Mech Engineering
Vice President of Civil
Engineering
Vice President of Aviation Business
Vice President of Airport Business
Vice President of Property
& Subsidiary Business Dev.
EVP Commercial & Business Development
President Director
Deputy President Director
Chief of SME – CD
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 63
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Audit Committee
Personnel & General Affairs Directorate
FinanceDirectorate
EVP Finance
Head of Internal Auditors
Corporate Secretary
Head of Research, Dev. Planning & IT
Head of Legal Affairs
Vice President of Budgeting
Vice President of Accounting
Vice President of Treasury
Vice President of Human Resources
Development
Vice President of Human Resources
Administration
Vice President of General
Affairs
EVP Personnel & General Affairs
Board of Directors
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200964
Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Angkasa Pura II mengemban amanat
untuk berpartisipasi langsung membantu upaya
Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui berbagai aktivitas dalam
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Pelaksanaan PKBL diatur dalam Peraturan Menteri
NegaraBUMNNo.PER.05/MBU/2007tanggal
27 April 2007, dan dibiayai melalui penyisihan
sebagian keuntungan perusahaan setiap tahunnya.
Program Kemitraan ditujukan untuk membantu
pengembangan sektor usaha kecil dan menengah
(UKM) di berbagai daerah di sekitar wilayah
operasional Angkasa Pura II, dengan cara
menyalurkan pinjaman modal kerja dengan bunga
ringan ataupun memberikan bantuan hibah
kepada pengusaha UKM sebagai Mitra Binaan.
Para Mitra Binaan tersebut tersebar di 10 provinsi
di Indonesia, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam,
Stand mitra binaan Angkasa Pura II turut serta dalam pameran Inacraft 2009 di Jakarta Convention Center, Jakarta.Foster partner of Angkasa Pura II participated in Inacraft 2009 in Jakarta Convention, Jakarta.
As a State-Owned Enterprise (SOE), Angkasa
Pura II carries an obligatory duty of participating
in efforts by the Government of Indonesia to
improve the welfare of the people through the
implementation of the Partnership and Community
Development Program (PKBL). The actual
implementation of PKBL is regulated by Decree of
theMinisterofSOENo.PER.05/MBU/2007dated
27 April 2007, and is funded by setting aside part
ofthecompany’sprofitseachyear.
The Partnership program is directed in support
of the development of small and medium scale
businesses (SME) in various regions where
Angkasa Pura II has its operations, through the
provision of low-interest loans for working capital
purposes and a variety of grants to SMEs as
Partners. At present, these Partners are located
in 10 provinces throughout Indonesia, namely in
NanggroeAcehDarussalam,NorthSumatra,Riau,
Pelaksanaan program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) merupakan wujud komitmen Angkasa Pura II untuk dapat memberikan kontribusi yang berimbang antara manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan manfaat lingkungan hidup.
The implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs is a manifestation of Angkasa Pura II commitment towards balancing its contribution in terms of economic, social and environmental benefits to society.
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 65
SumateraUtara,Riau,KepulauanRiau,Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, DKI
Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
Pada tahun 2009, Angkasa Pura II menyalurkan
bantuanpinjamanmodalkerjasenilaitotalRp19
miliar, atau efektivitas penyaluran dana sebesar
92,19% dari anggaran yang dialokasikan untuk
tahun tersebut. Pinjaman tersebut diberikan
kepada sejumlah 835 Mitra Binaan di berbagai
sektor, yaitu perdagangan (530), jasa (149), industri
(129), perikanan (8), peternakan (8), pertanian (5),
dan lain-lain (6). Pengembalian pinjaman tercatat
sebesarRp12.807.827.395yangmencerminkan
tingkat kolektibilitas sebesar 89,69%. Selain itu,
penagihan terhadap piutang bermasalah yang
dilakukan melalui pengiriman surat atau kunjungan
monitoring kepada debitur menghasilkan angsuran
pengembaliansebesarRp853.700.260.
Bantuan hibah dalam rangka Program Kemitraan
diberikan dalam bentuk penyelenggaraan
program-program pelatihan kewirausahaan bagi
Mitra Binaan dalam kerja sama dengan berbagai
lembaga profesi maupun perguruan tinggi, serta
dengan mensponsori para Mitra Binaan untuk
mengikuti kegiatan pameran dagang dalam rangka
memperluas jangkauan pemasaran bagi produk-
produk mereka. Pada tahun 2009, hibah dana
untuk program pelatihan Mitra Binaan adalah
sebesarRp204.770.900danuntukkeikutsertaan
dalampameransebesarRp750.312.780,atautotal
sebesarRp955.083.680.
Sementara itu, Angkasa Pura II juga
menyelenggarakan program Bina Lingkungan
yang ditujukan untuk membantu peningkatan
kesejahteraan sosial masyarakat, terutama melalui
bantuan pengadaan fasilitas umum dan sarana
ibadah, bantuan pendidikan dan kesehatan
masyarakat, program pelestarian lingkungan serta
bantuan bagi korban bencana alam.
Angkasa Pura II juga berupaya berkontribusi
pada pelestarian seni dan budaya Indonesia.
Secara berkala, misalnya, Angkasa Pura II
menyelenggarakan pentas seni karawitan di
terminal penumpang Bandara Soekarno-Hatta.
Pertunjukan wayang kulit atau kesenian daerah
lainnya digelar sebagai bagian dari perayaan hari
jadi Angkasa Pura II di masing-masing bandara,
yang melibatkan dan dapat dinikmati oleh
masyarakat di sekitar bandara.
RiauIslands,WestSumatra,SouthSumatra,West
Kalimantan, DKI Jakarta, West Java, and Banten.
Throughout 2009, Angkasa Pura II disbursed a
totalofRp19billioninworkingcapitalloans,
which represented an effective disbursement rate
of 92.19% of the total allocated budget for the
year. These loans were disbursed to some 835
SME Partners in various industry sectors, namely
in trading (530), services (149), manufacture (129),
fisheries (8), animal husbandry (8), agriculture (5),
and other sectors (6). Loan repayments amounted
toRp12,807,827,395givingacollectabilityrate
of 85%. In addition, collection on non-performing
loans carried out through written notification or
monitoring visit to the respective debtors has also
resulted in partial loan repayments of
Rp853,700,260.
The Partnership program also provides grants
in the form of entrepreneurship training courses
for SME Partners with the cooperation of various
universities and professional associations, as
well as for sponsorships for the SME Partners to
participate in various trade exhibitions in order
to help expand the markets for their products.
In 2009, grants allocated for training courses for
SMEPartnersamountedtoRp204,770,900,while
funds for sponsorship in various trade exhibitions
amountedtoRp750,312,780,foratotalamountof
Rp955,083,680.
Meanwhile, Angkasa Pura II also engaged in
a Community Development program with the
aim of helping improve the social welfare of
communities, mainly through assistance for the
provision of public facilities and places of worship,
support for education and healthcare, programs
in environmental preservation, and assistance for
natural disaster victims.
Angkasa Pura II also strive to contribute to the
preservationofIndonesia’straditionalartsand
culture. For example, Angkasa Pura II regularly
held traditional musical performances at the
passenger terminal building at Soekarno-Hatta
Airport. Meanwhile, shadow puppet shows or other
forms of local arts were performed as part of the
celebration of Angkasa Pura II anniversary in the
airports under its management, which involved and
can be enjoyed by the local communities.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200966
Pada tahun 2009, total dana yang disalurkan
oleh Angkasa Pura II bagi aktivitas program Bina
LingkunganadalahsebesarRp3,91miliar.Alokasi
terbesar adalah untuk bantuan bidang pendidikan
dan kesehatan sebesar masing-masing sebesar
Rp1.272.347.500danRp1.288.819.750,disusul
oleh bantuan pengadaan sarana ibadah
Rp836.739.750,pengadaanfasilitasumum
Rp378.037.600,bantuankorbanbencanaalam
Rp213.166.000danprogrampenghijauan
Rp4.100.000.
Pengelolaan Lingkungan BandaraAktivitas operasional sebuah bandara dapat
berpengaruh secara cukup signifikan pada
kondisi lingkungan fisik di wilayah bandara itu
sendiri maupun areal di sekitarnya, terutama
dari timbulnya kemungkinan pencemaran udara,
emisi CO2, kebisingan dan getaran, kontaminasi
terhadap air dan tanah, penanganan limbah
dan sampah. Selain itu, aspek non-fisik seperti
dampak sosial, ekonomi, kesehatan dan budaya
masyarakat sekitar juga merupakan faktor yang
harus dijaga kualitasnya sebagai bagian dari
pengelolaan lingkungan suatu bandara.
Pada tingkat yang paling dasar, aspek pengelolaan
lingkungan di sebuah bandara dilakukan sesuai
standar yang ditetapkan oleh Kementerian
LingkunganHidupRI,yangmensyaratkan
disiapkannya dokumen Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan(AMDAL)danRencanaPengelolaan
Lingkungan(RKL)sertaRencanaPemantauan
Lingkungan(RPL)sebelumpembangunan
bandara. Setelah bandara mulai beroperasi, upaya
pengelolaan dan pelestarian lingkungan dilakukan
sesuaidenganRKLdanRPLyangtelahdisusun,
dan hasilnya dilaporkan setiap semester kepada
Kementerian Lingkungan Hidup dan Direktorat
Jenderal Perhubungan Udara.
Angkasa Pura II disbursed a total amount of
Rp3.91billionforvariousactivitiesinthe
Community Development program in 2009. The
largest amounts were allocated in support of
educationandhealthcareofRp1,272,347,500and
Rp1,288,819,750,respectively.Nextwere
Rp836,739,750thatwasallocatedforthe
constructionofplacesofworship,Rp378,037,600
allocated to construction of public facilities,
Rp213,166,000fordisasterreliefassistance,and
Rp4,100,000fortreere-plantingprograms.
Management of Airport EnvironmentThe operational activities of an airport may have a
quite significant impact on the physical condition
of the environment at the airport or its immediate
surrounding areas, mainly from the possibility
of air pollution, CO2 emissions, excessive noise
and vibrations, ground and water contamination,
and from the handling of garbage and waste. In
addition, the impact may include non-physical
aspects as well such as conditions in the social,
economic, health and culture of communities
in surrounding areas, which is also part of the
management of airport environment.
In its most basic form, the management of
airport environment is undertaken according
to standards established by the Ministry of
Environment of the republic of Indonesia, which
requires the preparation of Environmental Impact
Study (AMDAL) document as well as documents
ofEnvironmentalManagementPlan(RKL)and
EnvironmentalMonitoringPlan(RPL)priorto
the construction of an airport. After the airport
becomes operational, environmental management
isundertakeninaccordancewiththeRKLand
RPL,andresultsarereportedeachsemesterto
the Ministry of Environment and the Directorate
General of Air Transportation.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 67
Lebih jauh, Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara telah mengembangkan apa yang disebut
sebagai konsep eco-airport sejak tahun 2007.
Konsep ini mengacu pada upaya pengelolaan
bandara yang ramah lingkungan untuk mengurangi
atau mencegah dampak negatif dari kegiatan
operasional bandara terhadap lingkungan hidup,
serta untuk menghemat berbagai sumber daya
yang digunakan dalam operasional bandara melalui
penerapanprinsipRe-cycle,Re-usedanReduce.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kemudian
telahmengeluarkanPeraturanNo.SKEP/124/
VI/2009tentangPedomanPelaksanaanBandar
UdaraRamahLingkunganyangberfungsisebagai
acuan bagi setiap proyek pengembangan yang
dilakukan di bandara di Indonesia.
Pada tahun 2009, dua dari bandara yang dikelola
oleh Angkasa Pura II yaitu Bandara Soekarno-
Hatta dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin
II telah ditetapkan sebagai bandara perintis
penerapan eco-airport, dimana akan dibentuk
sebuah eco-airport council di masing-masing
bandara tersebut untuk memantau pelaksanaan
pengelolaan lingkungan di bandara dan wilayah
sekitarnya. Di tahun-tahun mendatang, Angkasa
Pura II akan melanjutkan penerapan konsep eco-
airport ini di seluruh bandara yang dikelolanya,
sehingga dapat lebih efektif berkontribusi pada
pelestarian lingkungan dan pengurangan dampak
efek pemanasan global.
In addition, the Directorate General of Air
Transportation has also developed the so-called
eco-airport concept since 2007. This concept
refers to efforts at developing and managing
airports in an environmentally friendly manner
to reduce or eliminate the negative impact of
the operational activities of an airport to the
environment as well as to preserve various
resources used in airport operations through the
implementationofRe-cycle,Re-useandReduce
principle. In that regards, the Directorate General
ofAirTransportationhasissuedRegulationNo.
SKEP/124/VI/2009onGuidelinesfortheOperation
of Environmentally Friendly Airports, which
provides the guidelines for airport development
projects at all airports in Indonesia.
In 2009, two airports under the management
of Angkasa Pura II, namely the Soekarno-Hatta
Airport and the Sultan Mahmud Badaruddin II
Airport, have been designated as pioneer eco-
airport projects, involving the establishment of
an eco-airport council at the respective airport to
supervise the management of airport environment
and the surrounding areas. In the coming years,
Angkasa Pura II will expand the eco-airport
concept to include all the airports under its
management. In so doing, Angkasa Pura II will
contribute more effectively to efforts in environment
preservation and reduction of the impact of global
warming.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200968
Governance ReportTata Kelola PerusahaanManajemen Risiko
Good Corporate GovernanceRisk Management
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200970
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance - GCG) di
Angkasa Pura II dirintis sejak tahun 2002, seiring
diberlakukannya Keputusan Menteri Badan Usaha
MilikNegaraNo.Kep–117/M-MBU/2002tanggal
1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik GCG
pada BUMN. Angkasa Pura II kemudian melakukan
assessment penerapan GCG oleh konsultan
independen untuk pertama kalinya pada tahun
2003, dengan skor 65,35.
Selanjutnya, sebagai bentuk komitmen antara
Dewan Komisaris dan Direksi, Angkasa Pura
II menerbitkan dokumen formal Pedoman
Pelaksanaan GCG melalui Keputusan Bersama
Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2004
yaituSuratKeputusanNo.KEP.258.1/GCG/X/
APII-2004danSuratKeputusanKEP.484.1/KS.005/
APII-2004. Dokumen ini disosialisasikan ke seluruh
Kantor Cabang sebagai acuan standar dalam
menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan
usaha Angkasa Pura II. Kemajuan dari tindak
lanjut penerapan GCG tersebut kemudian dikaji
melaluiReviewPenerapanGCGolehkonsultan
The implementation of Good Corporate
Governance (GCG) in Angkasa Pura II has been
started since 2002, with the Decree of the Minister
ofStateOwnedEnterprisesNo.Kep–117/M-
MBU/2002dated1August2002concerning
the Implementation of GCG Practices in State
Owned Enterprises. In 2003, for the first time,
Angkasa Pura II conducted an assessment on
the implementation of GCG by an independent
consultant and scored 65.35.
In 2004, representing a commitment between
the Board of Commissioners and the Board
of Directors, Angkasa Pura II published
the formal document of Guidelines of GCG
Implementation through Joint Decree of the
Board of Commissioners and Directors, namely
DecreeLetterNo.KEP.258.1/GCG/X/APII-2004
andKEP.484.1/KS.005/APII-2004.Thisdocument
wassocializedtoallBranchOfficesasstandard
of reference for the implementation of GCG
principles in the business operations of Angkasa
Pura II. The progress of the follow-up of the GCG
implementationwasevaluatedintheReviewon
Penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkungan Angkasa Pura II pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kinerja maupun citra perusahaan yang positif.
The implementation of Good Corporate Governance practices in Angkasa Pura II eventually will improve corporate performance and build positive corporate image.
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 71
independen pada tahun 2006, yang menghasilkan
skor 74,83.
Seiring dengan berkembangnya Perusahaan,
pada tahun 2007 dipandang perlu mengadakan
penyempurnaan terhadap Pedoman Pelaksanaan
GCG melalui Keputusan Bersama Dewan
KomisarisdanDireksiNo.KEP.448/UM.004/X/
APII-2007danKEP.02.03.01/00/10/2007.461,
serta dicanangkannya Komitmen Bersama
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tentang
Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku di
lingkungan Angkasa Pura II.
Untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi
penerapan GCG terhadap praktik terbaik yang
menjadi acuan maupun untuk mengidentifikasi
bidang-bidang yang memerlukan perbaikan (areas
of improvement) terhadap Pedoman Pelaksanaan
GCG, Angkasa Pura II secara rutin setiap dua
tahun sekali melaksanakan assessment terhadap
penerapan GCG. Assessent ini dilakukan oleh
konsultan independen dari Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan
menggunakan tolok ukur (kriteria) yang telah
disepakati bersama antara Kementerian BUMN
dan BPKP, yang ditetapkan pada tanggal 19
Oktober 2006. Kriteria tersebut mencakup lima
aspek, yaitu Hak dan Tanggung Jawab Pemegang
Saham/RUPS,KebijakanGCG,PenerapanGCG
atas Organ Komisaris, Komite Komisaris, Direksi,
Satuan Pengawas Intern (SPI) dan Sekretaris
Perusahaan, Pengungkapan Informasi (Disclosure),
dan Komitmen. Penilaian pada kelima aspek
tersebut dilakukan pada 50 indikator dan 160
parameter.
Pada assessment penerapan GCG di Angkasa
Pura II oleh tim independen dari BPKP pada tahun
2007, Angkasa Pura II memperoleh skor 77,70
dengan predikat BAIK. Assessment selanjutnya
dilakukan pada tahun 2009, juga oleh BPKP,
berdasarkan metode dan prosedur assessment
seperti yang tertuang dalam lampiran Surat Menteri
BUMNNo.S-168/MBU/2008tanggal27Juni2008
perihal Assessment Program GCG di BUMN. Pada
assessment ini, Angkasa Pura II mencapai skor
80,63 dengan kategori BAIK.
GCG Implementation by an independent consultant
in 2006 with a score of 74.83.
In line with developments within the Company, in
2007 it was felt necessary to revise the Guidelines
of GCG Implementation through the Joint Decree
of the Board of Commissioners and Board of
DirectorsNo.KEP.448/UM.004/X/APII-2007and
No.KEP.02.03.01/00/10/2007.461,alongwiththe
launching of the Shared Commitment between the
Board of Commissioners, Directors and Employee
regarding the GCG implementation and Code of
Conduct in Angkasa Pura II.
To get the picture of the condition of GCG
implementation on the best practices, which
was used as reference; and to identify the fields
that need improvement (areas of improvement)
regarding the Guidelines of GCG Implementation,
every two years Angkasa Pura II conducts a
routine assessment on GCG implementation. This
assessment was brought about by independent
consultant from the Finance and Development
Supervisory Body (BPKP) using criteria that has
been agreed by both the Minister of State Owned
Enterprises and BPKP, which was decided on
19 October 2006. The criteria comprises of five
aspectsnamelyRightandResponsibilityof
Shareholders/GeneralMeetingofShareholders,
GCG Policy, GCG Implementation on the Organ
of Commissioners, Commissioners Committee,
Directors, Internal Auditor (SPI) and Corporate
Secretary, Disclosure of Information, and
Commitment. The assessment on those five
aspects was done on 50 indicators and 160
parameters.
In the assessment on GCG implementation in
Angkasa Pura II, done by independent team from
BPKP in 2007, Angkasa Pura II scored 77.70 with
predicate “Excellent”. The next assessment in
2009, also by BPKP, based on assessment method
and procedure stipulated in the Attachment of the
Minister of State Owned Enterprises Letter No.
S-168/MBU/2008dated27June2008concerning
Assessment on GCG Program in State Owned
Enterprises. In this assessment, Angkasa Pura II
scored 80.63 with predicate “Excellent”.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200972
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Nilai yang dicapai untuk setiap aspek yang dinilai
adalah sebagai berikut:
NoAspek Governance
Governance Aspects
BobotWeight
(%)
Capaian AktualActual
Achievement(%)
%Capaian
Achievement
1. HakdanTanggungJawabPemegangSahamRUPSRightsandResponsibilitiesofShareholdersMeeting
9 6,53 72,56
2. Kebijakan GCG GCG Policy 8 7,61 95,15
3. Penerapan GCG GCG Implementation
a. Dewan Komisaris Board of Commissioners 27 20,30 75,19
b. Komite Komisaris Commissioners Committee 6 5,10 85,00
c. Direksi Board of Directors 27 20,80 77,04
d. Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit 3 2,73 91,00
e. Sekretaris Perusahaan Company Secretary 3 2,70 90,00
Sub Jumlah Penerapan GCG Sub Total GCG Implementation
66 51,63 78,23
4. Pengungkapan Informasi Information Disclosure 7 6,51 92,97
5. Komitmen Commitment 10 8,35 83,50
Total 100 80,63 80,63
Berbagai upaya lain telah dilakukan dalam rangka
peningkatan kualitas penerapan GCG di Angkasa
Pura II, termasuk:
1. Penandatanganan Kontrak Management (KM)
antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris
dan Direksi;
2. Penandatanganan KM antara Direktur Utama
dengan Para Direktur;
3. Penandatanganan KM antara Direktur dengan
Vice President dan General Manager;
4. Penandatanganan Pakta Integritas Dewan
Komisaris dan Direksi;
5. Penandatangan Pakta Integritas Pejabat yang
baru dilantik;
6. Penandatangan Pakta Integritas oleh rekanan
perusahaan;
7. PembentukanunitRiskManagement;
8. Melaksanakan penyempurnaan cascading KPI
korporat;
9. Melaksanakan penyempurnaan cascading KPI
Individu untuk seluruh karyawan Angkasa Pura
II;
10. Melaksanakan survey kepuasan pelanggan,
pemasok dan karyawan;
11. Melaksanakan penerimaan karyawan baru
secara terbuka melalui website Angkasa Pura II
(www.angkasapura2.co.id);
The scores of each aspect were as follow:
Other efforts done by Angkasa Pura II in order
to improve the quality of GCG implementation,
include:
1. The signing of Management Contract
(MC) between Shareholders, The Board of
Commissioners and Directors;
2. The signing of Management Contract (MC)
between President Director and other Directors;
3. The signing of Management Contract (MC)
between Director and Vice President and
General Manager;
4. The signing of Integrity Pact of The Board of
Commissioners and Directors;
5. The signing of Integrity Pact of newly appointed
Officials;
6. The signing of Integrity Pact by business
partners;
7. TheformationofRiskManagementunit;
8. Conducting improvement on the cascading of
corporate KPI;
9. Conducting improvement on the cascading of
Individual KPI for Angkasa Pura II employee;
10. Conducting survey on customer satisfaction,
supplier and employee;
11. Conducting open recruitment for new
employee through Angkasa Pura II website
(www.angkasapura2.co.id);
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 73
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
12. Melaksanakan seleksi terbuka untuk mengisi
jabatan yang kosong setingkat Assistant
Manager/KepalaDinas(jobtender);
13. Menyampaikan informasi tentang perusahaan
secara terbuka dan terpercaya melalui website
Angkasa Pura II;
14. Penyempurnaan proses pengadaan barang
dan jasa melalui Keputusan Direksi Nomor:
KEP.390/PL.10/APII-2001menjadiPP20/
Tahun 2009;
15. Penyempurnaan beberapa regulasi di bidang
operasional maupun komersial
16.PenyusunanRencanaJangkaPanjang
Perusahaan tahun 2009-2013
Keseriusan Angkasa Pura II dalam menerapkan
GCG telah membuahkan hasil yang
membanggakan. Tahun 2006 Angkasa Pura II
berhasil meraih penghargaan sebagai The Best I
in GCG dalam BUMN & CEO BUMN Award. Tahun
2008 berhasil memperoleh predikat “Juara I Annual
ReportAward2007kategoriBUMNNon-Keuangan
Non-Listed” dan sebagai “BUMN Terbaik dan
Terpercaya di bidang Good Corporate Governance”
dalam Corporate Governance Perception Index
2007 Award. Tahun 2009 menjadi 1st The Best Non
ListedCompanydalamAnugerahBusinessReview.
RapatUmumPemegangSahamRapatUmumPemegangSaham(RUPS)
merupakan organ tertinggi dalam perusahaan
yang memegang segala wewenang yang tidak
diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris,
termasuk antara lain kewenangan untuk
mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
RUPSmerupakanforumbagiDewan
Komisaris dan Direksi untuk melaporkan dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
dankinerjanyakepadaPemegangSaham,dan/
atau menyampaikan hal-hal lain yang memerlukan
persetujuanRUPS.
Pada tahun 2009, Angkasa Pura II
menyelenggarakan2(dua)kaliRUPS,yaitu
pada tanggal 29 Januari 2009 dengan agenda
PengesahanRencanaKerjadanAnggaran
Perusahaan Tahun 2009, dan pada tanggal
15 Juni 2009 dengan agenda Pengesahan
Pertanggungjawaban Laporan Manajemen Tahun
Buku 2008.
12. Conducting open selection to fill vacant
positionsatthelevelofAssistantManager/
Heads of Department (job tender);
13. Conveying corporate information openly and
trustable through Angkasa Pura II website;
14. Improving the process of procurement using
theDirector’sDecisionNumber:KEP.390/
PL.10/APII-2001,changesintoPP20/year
2009;
15. Improving several operational regulations as
well as commercial operational;
16. Drawing Corporate Long Term Plan of 2009-
2013
The seriousness of Angkasa Pura II in implementing
GCG has resulted in encouraging achievements.
In 2006 Angkasa Pura II was awarded as The Best
I in GCG in BUMN & CEO BUMN Award. In 2008,
awarded with predicate “1st Winner of 2007 Annual
ReportAwardforthecategoryofNon-Financial
Non-Listed State Owned Enterprises” and as
“the Best and the Most Trustworthy State Owned
Enterprises in Good Corporate Governance” during
the Corporate Governance Perception Index 2007
Award. In 2009 named as the 1st The Best Non
ListedCompanyinBusinessReviewAward.
General Meeting of ShareholdersThe General Meeting of Shareholders (GMS) is
the highest organ within the Company having all
authorities which are not delegated to the Board of
Directors and the Board of Commissioners, which
include the authority to appoint and to discharge
the member of the Board of Commissioners and
Board of Directors.
The GMS is the forum for the Board of
Commissioners and Board of Directors to report
to the Shareholders and to be accounted for their
conductandperformance,and/ortosubmitother
matters which need the approval of the GMS.
In 2009, Angkasa Pura II conducted 2 (two) GMS,
on 29th of January 2009 with the agenda of
RatificationoftheCorporateBudgetof2009,and
on15thofJune2009withtheagendaofRatifying
ManagementReportfortheFiscalYearof2008.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200974
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan
keduatertinggisetelahRUPSyangmemiliki
kedudukan independen. Dewan Komisaris
bertanggung jawab melakukan pengawasan
serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam
menjalankan kegiatan kepengurusan perusahaan,
termasukdalampelaksanaanRencanaJangka
PanjangdanRencanaKerjadanAnggaranTahunan
perusahaan.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Memberikan pendapat dan saran secara
tertuliskepadaRUPSmengenairencana
pengembangan perusahaan, rencana kerja,
anggaran perusahaan, dan rencana lainnya.
2. Memberikan pendapat dan saran secara
tertuliskepadaRUPSmengenaimasalah
strategis.
3. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan
anggaran tahunan, serta menyampaikan
penilaian dan pendapatnya di dalam berbagai
rapat yang diikutinya.
4. Mengikuti perkembangan perusahaan, dan
segeramelaporkankepadaRUPSdengan
disertai saran langkah tindak lanjut yang harus
ditempuh dalam hal perusahaan menunjukan
gejala kemunduran.
5. Memberikan pendapat serta saran kepada
Direksi mengenai persoalan-persoalan yang
dianggap penting bagi kelancaran pengurusan
perusahaan.
6. Meneliti dan menelaah laporan manajemen
termasuk laporan tahunan yang disiapkan
oleh Direksi. Apabila laporan tersebut telah
dipandang memadai dan mencerminkan
informasi yang obyektif, Komisaris
menandatangani laporan tersebut sebagai
bentukpertanggungjawabankepadaRUPS.
7. Mengadakan komunikasi dan bertukar
informasi dengan para pemangku kepentingan
(stakeholders) dalam rangka meningkatkan
pemahaman atas esensi permasalahan
manajerial dan operasional yang dihadapi
perusahaan.
8. Menjalin komunikasi yang efektif dengan
Direksi dan jajaran manajemen dalam rangka
meningkatkan pemahaman atas isu-isu strategis
yang sedang dan yang diperkirakan akan
dihadapi perusahaan; serta menindaklanjuti
isu-isu yang ditemukan oleh para Komisaris atau
yang dimunculkan oleh Direksi.
The Board of Commissioners The Board of Commissioners is the second highest
organ within the Company next to GMS, and is
independent. The Board of Commissioners has
the duty of conducting supervisory and providing
recommendation for Directors in managing the
Company, including the execution of Corporate
Long Term Plan and Annual Plan.
TheDutiesandResponsibilitiesoftheBoardof
Commissioners
1. Providing written opinion and advices for GMS
concerning the plan for company development,
work plan, budget plan, and other plan.
2. Providing written opinion and advices for GMS
concerning strategic matters.
3. Supervising the execution of Work Plan and
Annual Budget, and providing judgment and
opinion in every meeting they attend.
4. TomonitorCompany’sgrowth,and
immediately report to GMS, along with
recommendation for the follow up in case of
Company’ssetback.
5. Providing opinion and recommendation for the
Directors concerning matters that are crucial
for the management of the Company.
6. Toexamineandtoanalyzemanagement
report including annual report prepared
by the Directors. If the report is sufficient
and has reflected objective information,
the Commissioners signed it as for of
accountability to GMS.
7. Conducting communication and information
exchange with all stakeholders in order to
improve understanding on the essence of
managerial and operational matters faced by
the Company.
8. Conducting effective communication with the
Board of Directors and the management in
order to improve understanding on strategic
issues which is and will be faced by the
Company, and to follow up any issues found by
the Commissioners or Directors.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 75
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
9. Mengkaji dan menyetujui skema remunerasi
untuk para Direktur.
10. Mengkaji, menilai, menyetujui atau menolak,
serta memantau kerjasama strategis yang
dilakukan Perusahaan dengan pihak ketiga.
Kerjasama strategis adalah kerjasama untuk
menjalankan suatu kegiatan bisnis dengan
jangka waktu pelaksanaan lebih dari 2 (dua)
tahun atau pelaksanaan suatu proyek utama
(major project) yang menimbulkan biaya
modal (capital expenditure) yang besar.
Batasan besarnya biaya modal minimal dari
suatu proyek yang dianggap strategis, akan
ditetapkan bersama oleh Komisaris dan Direksi
serta akan dikaji ulang dan disesuaikan secara
periodik.
11. Mengusulkan calon-calon auditor eksternal
yang diajukan oleh Komite Audit setelah
melalui proses seleksi sesuai dengan ketentuan
yangberlakukepadaRUPS.
12. Komisaris berkewajiban membahas dan
mengajukan rekomendasi tentang pemanfaatan
laba bersih perusahaan dan pembagian
dividen interim maupun dividen final dengan
mempertimbangkan kemampuan perusahaan
untuk bertumbuh kembang yang bertumpu
pada sumber dana internal.
13. Memastikan bahwa risiko dan potensi krisis
dapat diidentifikasikan secara dini dan dikelola
dengan baik.
14. Memastikan bahwa prinsip-prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang baik telah dipatuhi secara
konsisten.
15. Komisaris berkewajiban untuk merencanakan
dan mempertanggungjawabkan kinerjanya
dengan cara:
a. Menyusun pembagian tugas di antara
anggota Komisaris sesuai dengan keahlian
dan pengalaman masing-masing anggota
Komisaris;
b. Menyusun program kerja dan target kinerja
Komisaris tiap tahun serta mekanisme
review terhadap kinerja Komisaris;
c. Menyusun mekanisme penyampaian
informasi dari Komisaris kepada pemangku
kepentingan;
d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasKomisariskepadaRUPS.
9. Toanalyzeandtoapprovetheschemeof
remuneration for the Directors.
10.Toanalyze,tojudge,toapproveordisapprove,
and to monitor strategic collaboration
between Company and third parties. Strategic
collaboration is the collaboration to conduct
business in more than 2 years of period or
conducting major project with huge capital
expenditure. The minimum capital expenditure
of a project to be considered as a strategic
project is decided by the Commissioners and
the Directors, and is subjected to a periodic
review and adjustment.
11. Providing the GMS with candidates of external
auditor given by the Audit Committee following
the selection process in accordance with the
prevailing rules.
12. Commissioners are obliged to discuss and
to come up with recommendation on the
appropriation of net income and the distribution
of interim dividend or final dividend by putting
into account the capability of the Company to
grow based on internal source of fund.
13. Ensuring that any risks and crisis potential can
be early identified and well managed.
14. Ensuring that the principles of GCG have been
complied consistently.
15. Commissioners are obliged to plan and to
account for their performance by:
a. Establishing the division of duties among
Commissioners according to the expertise
and experience of each Commissioner;
b. Setting up program and performance target
of the Commissioner every year and the
mechanism of reviewing Commissioner
performance;
c. Formulating the mechanism of submitting
information from Commissioner to
Stakeholders;
d. To be accountable for the task as
Commissioner to GMS.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200976
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris
Keanggotaan Dewan Komisaris Angkasa Pura II
terdiri dari 5 (lima) orang yaitu seorang Komisaris
Utama dan 4 (empat) orang Komisaris, yang
diangkat melalui Keputusan Kementerian Negara
BUMNberdasarkanRUPS.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
UsahaMilikNegaraNo.KEP-86/MBU/2006
tanggal10Agustus2006danKEP.256/MBU/2007
tanggal 8 November 2007 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura
II,sertaKEP-23/MBU/2009tanggal2Februari
2009 tentang Pengangkatan Komisaris Utama
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura
II, maka susunan Dewan Komisaris Angkasa Pura II
adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama Herman Prayitno President Commissioner
Komisaris Suratto Siswodihardjo Commissioner
Komisaris Tirta Hidayat Commissioner
Komisaris M. Iksan Tatang Commissioner
Komisaris Suyatno Harun Commissioner
Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam
melakukan pengawasan dan memberikan
pengarahan kepada Direksi secara efektif dan
efisien, Dewan Komisaris melalui Keputusan
DewanKomisarisNo.KEP.479/OM.006/APII-2008
tanggal 12 Desember 2008 telah menetapkan
pembagian tugas sebagai berikut:
No Nama Name Jabatan Position Tugas Duty
1. Herman Prayitno Komisaris UtamaPresident Commissioner
Mengkoordinir semua pelaksanaan tugas dan kegiatan pengawasan Dewan Komisaris serta memberikan arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan.
To coordinate all task and supervising activities of the Board of Commissioners and to give direction for the Directors concerning the management of the Company.
2. Suyatno Harun Anggota Komisaris Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Keuangan, Akuntansi dan Audit.
Conducting supervision and providing direction for the DirectorsinmanagingCompany’sFinance,Accounting,and Audit.
3. M. Iksan Tatang Anggota KomisarisCommissioner Members
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Operasi, Teknik, Teknologi Informasi dan Kebijakan ManajemenRisiko.
Conducting supervision and providing direction for the DirectorsinmanagingCompany’sOperation,Technique,InformationTechnologyandRiskManagementPolicies.
The Composition of the Board of Commissioners
The Board of Commissioners of Angkasa Pura II
comprises of 5 (five) persons, namely President
Commissioner and 4 (four) Commissioners, which
were appointed with the Decision of Minister of
State Owned Enterprises based on GMS.
Based on the Decision Letter of the Minister of
StateOwnedEnterprisesNo.KEP-86/MBU/2006
dated10August2006andKEP.256/MBU/2007
dated 8 November 2007 concerning the Dismiss
and the Appointment of Members of the Board
of Commissioners of the PT Angkasa Pura II,
andKEP-23/MBU/2009dated2February2009
concerning the Appointment of the President
Commissioner of PT Angkasa Pura II, the Board of
Commissioners Angkasa Pura II are as follow:
The Division of Duties among the Board of
Commissioners
To effectively and efficiently perform their duty of
supervising and providing direction for Directors,
the Board of Commissioners through the Decision
oftheBoardofCommissionersNo.KEP.479/
OM.006/APII-2008dated12December2008has
decided the division of duties as follow:
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 77
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
4. Suratto Siswodihardjo Anggota KomisarisCommissioner Members
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Pengembangan Usaha, Komersial dan Hukum.
Conducting supervision and providing direction for the DirectorsinmanagingCompany’sBusinessDevelopment,Commerce and Law.
5. Tirta Hidayat Anggota KomisarisCommissioner Members
Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kebijakan Nominasi & RemunerasidanGoodCoorporateGovernance(GCG).
Conducting supervision and providing direction for the Directors inmanagingCompany’sHumanResourceEmpowerment,Nomination&RemunerationPolicyandGoodCorporateGovernance (GCG).
Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas-
tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris
Dewan Komisaris, yang antara lain bertugas
membantu mempersiapkan bahan rapat Dewan
Komisaris, mengumpulkan bahan dan informasi
yang relevan, serta melakukan koordinasi dengan
Sekretaris Perusahaan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan Dewan Komisaris dan Direksi.
RapatDewanKomisaris
RapatinternalDewanKomisarismerupakanforum
dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan
keputusan Dewan Komisaris secara kolektif. Selain
itu, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat
gabungan dengan Direksi untuk membahas kinerja
Angkasa Pura II.
Selama tahun 2009, telah diselenggarakan 9
(sembilan) kali rapat internal Dewan Komisaris dan
9 (sembilan) rapat gabungan Dewan Komisaris dan
Direksi, dengan tingkat kehadiran masing-masing
anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
NamaName
RapatDewanKomisarisBoard of Commissioners Meeting
RapatKomisarisdanDireksiBoC and BoD Meeting
JumlahRapatTotal Meeting
9JumlahRapatTotal Meeting
9
Komisaris Commissioner
Sutanto - 2
Herman Prayitno 9 7
Suyatno Harun 8 7
M. Iksan Tatang 8 6
Suratto Siswodihardjo 8 6
Tirta Hidayat 8 6
Pelatihan Bagi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Angkasa Pura II di tahun 2009
mengikuti berbagai pelatihan, seminar, konferensi
di dalam dan luar negeri baik sebagai peserta
In performing its duty, the Board of Commissioners
is assisted by the Secretary if the Board of
Commissioners, who is tasked to help preparing
the material for the Board of Commissioners
meeting, collecting relevant material and
information, and to conduct coordination with
Corporate Secretary on things related to the Board
of Commissioners and Directors.
The Board of Commissioners Meetings
Internal meeting of the Board of Commissioners
is the forum and mechanism where the Board of
Commissioners making decision collectively. Aside
of that, the Board of Commissioners also conduct
join meetings with the Directors discussing the
performance of Angkasa Pura II.
During 2009, the Board of Commissioners conducted
9 (nine) internal meetings and 9 (nine) join meeting
between the Board of Commissioners and Directors,
with level of attendance of each member of the Board
of Commissioners as follow:
Training for the Board of Commissioners
In 2009, the Board of Commissioners Angkasa
Pura II attended several training, seminar,
conference in and abroad, as participants or
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200978
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
maupun sebagai pembicara, diantaranya Aviation
Security Conference di Hongkong, IIA International
Conference 2009 & On Site Learning di Brisbane,
Australia, dan From State-Owned to World-Class
Competitors di Manila, Filipina.
RemunerasiDewanKomisaris
Anggota Dewan Komisaris berhak untuk
mendapatkan remunerasi dan fasilitas sesuai
dengan peraturan Menteri Negara BUMN Nomor
PER-02/MBU/2009tanggal27April2009dan
PER-03/MBU/2009tanggal19Oktober2009
tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN
yangjumlahdanjenisnyaditetapkandalamRisalah
RapatRUPSPTAngkasaPuraII(Persero)Nomor:
RIS-31/D3-MBU/2009tanggal15Juni2009
tentang Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan
Perhitungan Tahunan dan Penggunaan Laba Bersih
Tahun Buku 2008.
Ditetapkan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2009,
remunerasi Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut : Komisaris Utama
40%, anggota Komisaris 36% dan Sekretaris
Dewan Komisaris 15%, dari Direktur Utama. Jumlah
remunerasi Direktur Utama ditetapkan sebesar
Rp63.500.000perbulan.
Direksi Sesuai Anggaran Dasar Angkasa Pura II bahwa
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang
berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroaan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan
baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-
pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan,AnggaranDasardan/atau
KeputusanRapatPemegangSaham.
Kewenangan dan Kewajiban Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar PT Angkasa Pura
II (Persero), kewenangan dan kewajiban Direksi
adalah sebagai berikut:
a. Direksi berwenang untuk:
1. Menetapkan kebijakan kepengurusan
Perseroan.
as speaker, among others are Aviation Security
Conference in Hong Kong, IIA International
Conference 2009 & On Site Learning in Brisbane,
Australia, and From State-Owned to World-Class
Competitors in Manila, Filipina.
RemunerationfortheBoardofCommissioners
Member of the Board of Commissioners are entitled
to receive remuneration and facilities in accordance
withtheRegulationoftheMinisterofStateOwned
EnterpriseNoPER-02/MBU/2009dated27April
2009andPER-03/MBU/2009dated19October2009
concerningtheGuidancefortheRemunerationfor
Directors, the Board of Commissioners, and Audit
Committee of State Owned Enterprises, in which the
amount and the type was stipulated in the Minutes of
Meeting of the GMS of PT Angkasa Pura II (Persero)
Number:RIS-31/D3-MBU/2009dated15June
2009concerningApprovaloftheAnnualReport,
RatificationofAnnualAccountandtheAppropriation
oftheNetIncomefortheFiscalYearof2008.
Effective since 1 January 2009, the remuneration
for the Board of Commissioners and the Secretary
of the Board of Commissioners are as follow:
President Commissioner 40%, Commissioner 36%
and Secretary of the Board of Commissioners 15%,
fromthatofthePresidentDirector.Remuneration
forthePresidentDirectorisRp63,500,000per
month.
Board of Directors In accordance with the Articles of Association of
Angkasa Pura II, the Board of Directors is tasked
to perform all actions related to the management
of the Company, for the interest of the Company,
and according to the intentions and the objectives
of the Company, and to represent the Company
in and outside the Court of Law, in all matter and
events, with limitations as stipulated by the Law,
theArticlesofAssociationand/ortheDecisionof
the Shareholders Meeting.
Authority and Duties of the Board of Directors
Based on the Articles of Association of PT Angkasa
Pura II (Persero), the authority and duties of the
Board of Directors are as follow:
a. TheDirectorsareauthorizedto:
1. ToestablishCompany’spolicyof
management.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 79
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
2. Mengatur penyerahan kekuasan Direksi
kepada seorang atau beberapa orang
anggota Direksi untuk mengambil
keputusan atas nama Direksi atau mewakili
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan.
3. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi
kepada seorang atau beberapa orang
pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama atau kepada orang
lain, untuk mewakili Perseroan di dalam
dan di luar pengadilan.
4. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang
Kepegawaian Perseroan termasuk
penetapan gaji, pensiun atau jaminan
hari tua dan penghasilan lain bagi
pekerja Perseroan berdasarkan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku,
dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun
atau jaminan hari tua dan penghasilan lain
bagi pekerja yang melampaui kewajiban
yang ditetapkan peraturan perundang-
undangan, harus mendapat persetujuan
terlebihdahuludariRUPS.
5. Mengangkat dan memberhentikan
pekerja Perseroan berdasarkan peraturan
Kepegawaian Perseroan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
6. Mengangkat dan memberhentikan
Sekretaris Perseroan.
7. Melakukan segala tindakan dan perbuatan
lainnya mengenai pengurusan maupun
pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat
Perseroandenganpihaklaindan/ataupihak
laindan/ataupihaklaindenganperseroan,
serta mewakili perseroan di dalam dan di luar
pengadilan tentang segala kejadian, dengan
pembatasan-pembatasan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-
undangan,AnggaranDasardan/atau
KeputusanRapatUmumPemegangSaham.
b. Direksi berkewajiban untuk:
1. Mengusahakan dan menjamin
terlaksananya usaha dan kegiatan
Perseroan sesuai dengan maksud dan
tujuan serta kegiatan usahanya.
2. MenyiapkanpadawaktunyaRencana
JangkaPanjangPerusahaan,Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan
perubahannya serta menyampaikannya
kepada Dewan Komisaris dan Pemegang
Saham untuk mendapatkan pengesahan
RapatUmumPemegangSaham.
2. To arrange the delegation of authority to
member/softheBoardofDirectorsto
make decision on behalf of the Board of
Directors or representing the Company in
and outside of the Court of Law.
3. To arrange the delegation of authority of
theBoardofDirctorstoemployee/softhe
Company, individually and collectively, or to
other people, to represent the Company in
and outside of the Court of Law.
4. To formulate the regulation for Company
Staffing, including the determination of
salary, pension or retirement benefit, and
other income for the employee, based on
the prevailing rules, under the condition
that the determination of salaries, pension
or retirement benefit and other income for
employee that exceeded the amounts as
established by prevailing regulations should
have the prior approval of the GMS.
5. ToappointandtodismissCompany’s
employeebasedonCompany’sRegulation
and other regulations.
6. To appoint and to dismiss the Corporate
Secretary.
7. To conduct any other actions and other
deeds related to the management and
ownershipofCompany’sproperties,to
bindtheCompanywithotherpartiesand/
or other parties with the Company, and
to represent the Company in and out of
the Court of Law, in all events, within the
limits as stipulated by the Law, Articles of
Associationand/ortheDecisionofGeneral
Meeting of Shareholders.
b. The Board of Directors is responsible for:
1. Making every effort to ensure the
Company’sbusinessesandactivitiesruns
according to the intention and objective of
the Company.
2. Preparing Long Term Plan, Work Plan, and
Budget, and the changes, and reporting
it to the Board of Commissioners and
Shareholders to have approval from the
GMS.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200980
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. MemberikanpenjelasankepadaRapat
Umum Pemegang Saham mengenai
RencanaJangkaPanjangPerusahaandan
RencanaKerjadanAnggaranPerusahaan.
4. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar
Khusus,RisalahRapatUmumPemegang
Saham,danRisalahRapatDireksi.
5. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud
pertanggungjawaban pengurusan Perseroan,
serta dokumen keuangan perseroan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-
undang tentang Dokumen Perusahaan.
6. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan dan
menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk
diaudit.
7. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk
LaporanKeuangankepadaRapatUmum
Pemegang Saham untuk disetujui dan
disahkan, serta laporan mengenai hak-
hak Perseroan yang tidak tercatat dalam
pembukuan antara lain sebagai akibat
penghapusbukuan piutang.
8. MemberikanpenjelasankepadaRapat
Umum Pemegang Saham mengenai Laporan
Tahunan.
9. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba
RugiyangtelahdisahkanolehRapatUmum
Pemegang Saham kepada Menteri yang
membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Menyampaikan laporan perubahan susunan
Pemegang Saham, Direksi dan Dewan
Komisaris kepada Menteri yang membidangi
Hukum dan HAM.
11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar
Khusus,RisalahRapatUmumPemegang
Saham,RisalahRapatDewanKomisarisdan
RisalahRapatDireksi,LaporanTahunandan
dokumen keuangan perseroan dan dokumen
perseroan lainnya.
12. Menyimpan di tempat kedudukan perseroan
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
RisalahRapatUmumPemegangSaham,
RisalahRapatDewanKomisarisdan
RisalahRapatDireksi,LaporanTahunan
dan dokumen keuangan perseroan serta
dokumen perseroan lainnya.
13. Menyusun sistem akuntansi sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan dan
berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian
intern, terutama fungsi pengurusan,
pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
3. Giving explanation to GMS concerning
Company’sLongTermPlanandWorkPlan
and Budget.
4. Making list of Shareholders, Special List,
Minutes of GMS, and Minutes of Directors
Meeting.
5. MakingAnnualReportasformof
responsibility in managing the Company,
and documents of corporate finance
as stipulated in the Law of Corporate
Documents.
6. PreparingFinancialReportbasedonthe
Standard of Financial Accounting and
submitting it to Public Accountant for audit.
7. ProvidingGMSwithAnnualReport,
includingFinancialReport,tobeapproved
and ratified, and report on unlisted
Company’srights,amongothersasthe
consequence of debt write.
8. Providing GMS with explanation on Annual
Report.
9. Submitting Balance Sheet and Profit-Loss
FinancialReportratifiedbyGMStothe
MinisterofLawandHumanRights,in
compliance with the prevailing rules.
10. Submitting report on the change of the
composition of Shareholders, Directors and
the Board of Commissioners the Minister of
LawandHumanRights.
11. Keeping list of Shareholders, Special List,
Minutes of GMS, Minutes of Board of
Commissioners meeting and Minutes of
DirectorsMeetings,AnnualReportand
document of company finance and other
document.
12.KeepinginCompany’sheadquarterList
of Shareholders, Special List, Minutes of
GMS, Minutes of Board of Commissioners
meeting and Minutes of Directors Meetings,
AnnualReportanddocumentofcompany
finance and other document.
13. Setting up accounting system in
compliance with the Standard of Finance
Accounting and based on the principles
of internal control, especially on the
function of administration, record, filing and
supervision.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 81
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
14. Memberikan laporan berkala menurut cara
dan waktu sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, serta laporan lainnya setiap kali
dimintaolehDewanKomisarisdan/atau
Pemegang Saham.
15. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan
lengkap dengan perincian dan tugasnya.
16. Memberikan penjelasan tentang segala hal
yang ditanyakan atau yang diminta anggota
Dewan Komisaris dan para Pemegang
Saham.
17. Menyusun dan menetapkan blue print
organisasi Perseroan.
18. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh
RapatUmumPemegangSahamberdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Keanggotaan Direksi
Keanggotaan Direksi Angkasa Pura II terdiri dari
seorang Direktur Utama yang bertindak sebagai Ketua
merangkap Anggota Direksi, seorang Wakil Direktur
Utama yang bertindak sebagai Wakil Ketua merangkap
Anggota Direksi dan 4 (empat) orang Direktur sebagai
Anggota Direksi, yang masing-masing memimpin
Direktorat Operasi dan Teknik, Direktorat Komersial
dan Pengembangan Usaha, Direktorat Keuangan, dan
Direktorat Personalia dan Umum.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan
UsahaMilikNegaraNomorKEP-25/MBU/2004
tanggal10Maret2004,KEP-43/MBU/2006tanggal
28Maret2006danKEP-70/MBU/2008tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-
anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)
PTAngkasaPuraII,sertaKEP-54/MBU/2009
tanggal 10 Maret 2009 tentang Perpanjangan
Sementara Masa Tugas Anggota-Anggota Direksi
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura
II, maka susunan Direksi Angkasa Pura II adalah
sebagai berikut:
Direktur Utama Edie Haryoto President Director
Wakil Direktur Utama Rinaldo J. Aziz Deputy President Director
Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha
Robert Daniel Waloni EVP of Commercial and Business Development
Direktur Keuangan Tommy Soetomo EVP of Finance
Direktur Operasi dan Teknik S. Tulus Pranowo EVP of Operations and Engineering
Direktur Personalia dan Umum Endang Dwi Suryani EVP of Personnel and General Affairs
14. Submitting frequent report, in the order
and time in compliance with the prevailing
rules, and other reports every time required
bytheBoardofCommissionersand/or
Shareholders.
15.SettingupthecompositionofCompany’s
organization,completewithdetailsand
task.
16. Providing explanation on everything asked
or required by the Board of Commissioners
and Shareholders.
17. Setting up and establishing the blue print of
Company’sorganization.
18. Performing other duties in compliance
with the rules stipulated in the Articles
of Association and the decision of GMS,
based on the prevailing rules.
Member of the Board of Directors
The Board of Directors of Angkasa Pura II
comprises of a President Director as the Chairman
and Member of the Board, a Vice President Director
who also Vice Chairman and Member of the Board
Directors and 4 (four) Directors as Member of the
Board, who each of them lead the Directorate of
Operation and Technique, Directorate of Commerce
and Business Development, Directorate of Finance,
and Directorate of Personnel and General Affairs.
Based on the Decision Letter of the Minister of
StateOwnedEnterprisesNoKEP-25/MBU/2004
dated10March2004,KEP-43/MBU/2006dated
28March2006andKEP-70/MBU/2008concerning
the Dismiss and Appointment of the Member of the
Board of Director of PT Angkasa Pura II, and KEP-
54/MBU/2009dated10March2009concerning
the Temporary Extension of Tenure of the Directors
of PT Angkasa Pura II, the composition of the
Directors of Angkasa Pura II are as follow:
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200982
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pembagian Tugas Direksi
Dalam rangka pelaksanaan yang efektif dari tugas,
wewenang dan kewajiban Direksi dalam mengelola
Angkasa Pura II, maka berdasarkan Keputusan
DireksiNomor:KEP.01.01/04/2009.3tanggal30
April 2009 disusun pembagian tugas Direksi,
sebagai berikut:
No Nama Name Jabatan Position Tugas & Wewenang Duty & Powers
1. Edie Haryoto Direktur UtamaPresident Director
Tugas Task:a. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan
senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahan;
To lead and to manage the Company in accordance with the objective of the Company and always strive to promote efficiency and effectiveness of the Company;
b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan;
Toputintocustody,maintainandmanageCompany’sproperties;
c. Menjalankan tugas pokok Perusahaan sesuai Anggaran Dasar dan melaksanakan tugaslainsesuaikebijakanyangditetapkanRUPS;
To perform duties in accordance with the Articles of Association and to perform other duties in accordance with the decision made by GMS;
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur dan mengendalikan tugas pengawasan intern dan para kepala unit pelaksana lainnya;
TocoordinatetheimplementationofDirectors’policybyotherDirectorsandtocontrolthe task of internal audit and heads of other units;
e. Mengkoordinasikan tugas-tugas lain atas nama Direksi yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
To coordinate other tasks on behalf of the Board of Directors as stipulated in the Articles of Association.
Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan serta menyiapkan rolling
planRJPPdanRJPPKoporasi;
Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargets,andpreparingtherollingplan of Long Term Plan, and Corporate Long Term Plan;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPS;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS;
c. Mengembangkan bisnis pelayanan jasa bandara dan kegiatan bisnis usaha lainnya yang terkait dengan perusahaan;
Developing the business of airport services and other related services;
d. Mengkoordinir atas pelaksanaan tugas Internal Auditor, Planning and Information Technology, Air Traffic Services, Direktorat Pengembangan Usaha dan Komersial untuk bidang Investasi (termasuk asset), Direktorat Personalia dan Umum untuk bidang Pengembangan SDM;
To coordinate the implementation of the tasks of the Internal Auditor, Planning and Information Technology, Air Traffic Services, the Directorate of Business Development and Commerce for investment (including asset), Directorate Personnel and General AffairforHumanResourceDevelopment;
e. Bertindak mewakili Direksi di dalam melakukan hubungan hukum dengan pihak luar dan melaksanakan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
RepresentingtheBoardofDirectorsinengagingwithexternalpartiesandotherauthorities as stipulated in the Articles of Association.
Division of Duties among Directors
In order to effectively conduct the tasks, authorities
and duties of the Directors in managing Angkasa
Pura II, based on the Directors Decision Number:
KEP.01.01/04/2009.3dated30April2009,the
division of duties among Directors, are as follow:
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 83
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
2. Rinaldo J. Aziz Wakil Direktur UtamaDeputy President Director
Tugas Task:a. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan
senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahan;
ToleadandtomanagetheCompanyinaccordancewiththeCompany’sobjectivesandalwaysstrivetoimprovetheCompany’sefficiencyandtheeffectiveness;
b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan;
To put under custody, to maintain and to manage Corporate properties;
c. Menjalankan tugas pokok Perusahaan sesuai Anggaran Dasar dan melaksanakan tugaslainsesuaikebijakanyangditetapkanRUPS;
To perform tasks in accordance with the Articles of Association and other tasks as decided by GMS.
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur dan mengendalikan tugas pengawasan intern dan para kepala unit pelaksana lainnya;
TocoordinatetheimplementationofDirectors’policybyotherDirectorsandtocontrolthe task of internal audit and heads of other units;
e. Mengkoordinasikan tugas-tugas lain atas nama Direksi yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
To coordinate other tasks on behalf of the Board of Directors as stipulated in the Articles of Association.
Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan serta menyiapkan rolling
planRJPPdanRJPPKoporasi;
Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargets,andpreparingtherollingplan of Long Term Plan, and Corporate Long Term Plan;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPS;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS;
c. Mengembangkan bisnis pelayanan jasa bandara dan kegiatan bisnis usaha lainnya yang terkait dengan perusahaan;
Developing the business of airport services and other related services.
d. Mengkoordinir atas pelaksanaan tugas Corporate Secretary, Legal Affairs, Corporate Safety&Risk,AirportServices,DirektoratPengembanganUsahadanKomersialuntukbidangPendapatanRutin(AeronautikadanNonAeronautika),DirektoratKeuanganuntuk bidang Eksploitasi, Direktorat Personalia dan Umum untuk bidang Administrasi dan Umum;
To coordinate the implementation of the tasks of the Corporate Secretary, Legal Affairs, CorporateSafety&Risk,AirportServices,theDirectorateofBusinessDevelopmentandCommerceforRoutineIncome(AeronauticandNonAeronautic),DirectorateofFinance for Exploitation, Directorate Personnel and General Affair for Administration and General Affairs;
e. Bertindak mewakili Direksi di dalam melakukan hubungan hukum dengan pihak luar dan melaksanakan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
RepresentingtheBoardofDirectorsinengagingwithexternalpartiesandotherauthorities as stipulated in the Articles of Association.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200984
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
3. Robert Daniel Waloni Direktur Komersial dan Pengembangan UsahaEVP of Commercial and Business Development
Tugas Task:a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Komersial dan
Pengembangan Usaha sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;
To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Commerce and Business Development in accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;
b. Bersama Direktur Utama, Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan AnggaranDasardanmelaksanakankebijakanyangditetapkanolehRUPSdibidangkomersial dan pengembangan usaha, sebagai bagian dari tugas Direksi.
Together with the President Director, Vice President Director and other Directors performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the commercialandbusinessdevelopmentsectoraspartoftheDirector’sduties.
Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk
masterplan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang komersial dan pengembangan usaha;
Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargetsinformofMasterPlan,and the rolling plan related to commerce and business development;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPSuntukbidangkomersialdanpengembanganusaha;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS for commerce and business development.
c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersial dan pengembangan usaha untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.
Establishing the plan, implementation, and control of the commercial and business development activities to support the implementation of strategy and achieving the Company objectives.
4. Tommy Soetomo Direktur KeuanganEVP of Finance
Tugas Task:a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Keuangan sesuai dengan
strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;
To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Finance in accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;
b. Bersama Direktur Utama, dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan melaksanakankebijakanyangditetapkanolehRUPSdibidangkeuangankorporasi,sebagai bagian dari tugas Direksi.
Together with the President Director, Vice President Director and other Directors performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the commercialandbusinessdevelopmentsectoraspartoftheDirector’sduties.
Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk
masterplan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang keuangan korporat;
Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargetsinformofMasterPlan,and the rolling plan related to corporate finance;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPSuntukbidangkeuangankorporat;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS for corporate finance;
c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen keuangan korporat untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.
Establishing the plan, implementation, and control of the corporate finance activities to support the implementation of strategy and achieving the Company objectives.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 85
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
5. S. Tulus Pranowo Direktur Operasi dan TeknikEVP of Operations and Engineering
Tugas Task:a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Operasi dan
Teknik sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;
To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Operational and Technique in accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;
b. Bersama Direktur Utama, Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan AnggaranDasardanmelaksanakankebijakanyangditetapkanolehRUPSdibidangoperasi dan teknik, sebagai bagian dari tugas Direksi.
Together with the President Director, Vice President Director and other Directors performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the commercialandbusinessdevelopmentsectoraspartoftheDirector’sduties.
Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk master
plan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang operasional dan teknik;
Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargetsinformofMasterPlan,and the rolling plan related to operational and technique;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPSuntukbidangoperasidanteknik;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS for operational and technique;
c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta memastikan standar kualitas pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.
Establishing the plan, implementation, control, and ensuring the standard of quality of airport services and air traffic services activities to support the implementation of strategy and achieving the Company objectives .
6. Endang Dwi Suryani Direktur Personalia dan UmumEVP of Personnel and General Affairs
Tugas Task:a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Operasi dan
Teknik sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;
To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Personnel and General Affairs in accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;
b. Bersama Direktur Utama, dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan melaksanakankebijakanyangditetapkanolehRUPSdibidangkeuangankorporasi,sebagai bagian dari tugas Direksi.
Together with the President Director, Vice President Director and other Directors performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the commercialandbusinessdevelopmentsectoraspartoftheDirector’sduties.
Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk master
plan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang Personalia dan Umum;
Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargetsinformofMasterPlan,and the rolling plan related to Personnel and General Affairs;
b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPSuntukbidangPersonaliadanUmum;
To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS for Personnel and General Affairs;
c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen Personalia dan Umum untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.
Establishing the plan, implementation, and control of the personnel and general affairs activities to support the implementation of strategy and achieving the Company objectives.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200986
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
RapatDireksi
RapatDireksimerupakanforumdansekaligus
mekanisme bagi pengambilan keputusan Direksi
secara kolektif. Direksi juga mengadakan rapat
koordinasi dengan para Vice President setingkat
untuk membahas kinerja Angkasa Pura II.
Selama tahun 2009, Direksi mengadakan rapat
sebanyak 25 (dua puluh lima) kali dimana 16 (enam
belas) kali rapat diantaranya merupakan rapat
koordinasi Direksi dan 9 (sembilan) rapat selanjutnya
merupakan rapat Dewan Komisaris dengan Direksi.
Penjabaran frekuensi rapat adalah sebagai berikut:
NamaName
RapatKoordinasi(Direksi)Coordination Meeting (BoD)
RapatDireksidenganKomisarisBoD and BoC Meeting
JumlahRapatTotal Meeting
16JumlahRapatTotal Meeting
9
Direksi Board of Directors
Edie Haryoto 16 9
Rinaldo J. Aziz 15 9
Robert Daniel Waloni 14 9
Tommy Soetomo 12 8
S. Tulus Pranowo 13 8
Endang Dwi Suryani 13 9
Pelatihan Bagi Direksi
Pada tahun 2009, Direksi mengikuti beberapa
aktivitas studi banding, pelatihan, seminar
dansejenisnya,antaralainHumanResources
Best Practice Seminar - Dubai, Studi Banding
ke Bandara Stockholm – Swedia, Asia Pacific
Infrastucture & Transportation Conference
–Hongkong,KonferensiMaximizingNon
AeronauticalRevenueThroughAirportService–
Kualalumpur, Konferensi International Asia Aviation
Cooperation New Delhi – India.
RemunerasiDireksi
Anggota Direksi berhak untuk mendapatkan
remunerasi dan fasilitas sesuai dengan
peraturanMenteriNegaraBUMNNomorPER-
02/MBU/2009tanggal27April2009tentang
Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,
Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas
BUMN, sebagaimana telah diubah melalui
PER-03/MBU/2009tanggal19Oktober2009
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
NegaraBUMNNomorPER-02/MBU/2009.
Jumlah dan jenis remunerasi bagi Direkasi
ditetapkandalamRisalahRapatRUPSAngkasa
PuraIINomor:RIS-31/D3-MBU/2009tanggal
Director Meeting
Director meeting is the forum as well as the
mechanism for Directors to make collective
decision. The Directors also conducted
Coordination Meeting with Vice Presidents to
discuss the performance of Angkasa Pura II.
During the year 2009, the Directors held 25 (twenty
five) meetings in which 16 (sixteen) meetings
wereDirectors’CoordinationMeetingsandthe
other 9 (nine) were meetings between the Board
of Commissioners and Directors. The meeting
frequency can be described as follow:
Training for Directors
In 2009, the Directors attended a number of
activities of comparative study, training, seminar
andthelikes,amongothersareHumanResources
Best Practice Seminar - Dubai, Comparative
Study to Stockholm Airport – Sweden, Asia Pacific
Infrastructure & Transportation Conference –
HongKong,theConferenceonMaximizingNon
AeronauticalRevenueThroughAirportService–
Kuala Lumpur, the International Conference of Asia
Aviation Cooperation New Delhi – India.
RemunerationfortheDirectors
Member of the Board of Directors are entitled to
receive remuneration and facilities in accordance
withtheRegulationofMinisterofStateOwned
EnterprisesNoPER-02/MBU/2009dated27April
2009concerningGuidanceforRemuneration
of Directors, The Board of Commissioners, and
Audit Committee of State Owned Enterprises, and
amendedbyPER-03/MBU/2009dated19October
2009concerningtheAmendmentoftheRegulation
ofMinisterofStateOwnedEnterprisesNoPER-
02/MBU/2009.ThetheAmountandthetypeof
remuneration for the Directors was stipulated in the
Minutes of Meeting of the GMS of Angkasa Pura II
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 87
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
15 Juni 2009 tentang Persetujuan Laporan
Tahunan, Pengesahan Perhitungan Tahunan dan
Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2008.
Ditetapkan sejak tanggal 1 Januari 2009,
remunerasi Direksi adalah sebagai berikut : Direktur
UtamaRp63.500.000,-perbulan,WakilDirektur
Utama 95% dari Direktur Utama dan anggota
Direksi 90% dari Direktur Utama.
Komite di Tingkat Komisaris Dewan Komisaris telah membentuk 2 (dua)
komite di tingkat Komisaris untuk membantu
pelaksanaan fungsi pengawasannya, yaitu Komite
AuditdanKomiteManajemenRisiko.Sedangkan
pembentukanKomiteNominasidanRemunerasi
untuk saat ini belum dirasakan perlu, dan tugas
dan fungsinya untuk sementara dilakukan oleh
Komite Audit secara ad-hoc.
Komite Audit Komite Audit dibentuk untuk menunjang efektivitas
pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, terutama yang
berhubungan dengan fungsi pengawasan terhadap
tata kelola Angkasa Pura II. Ini mencakup pengawasan
terhadap proses pelaporan keuangan, proses
audit atas laporan keuangan, evaluasi atas fungsi
pengawasan internal dan kinerja Audit Internal, serta
kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan-
undangan yang ada. Komite Audit dibentuk oleh dan
bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Keanggotaan Komite Audit
Keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II terdiri
dari seorang Ketua yang juga adalah anggota
Dewan Komisaris Angkasa Pura II dan anggota
komite profesional independen yang berasal
dari luar Angkasa Pura II. Anggota profesional
independen tersebut tidak memiliki kaitan dengan
Manajemen baik dalam hal kepemilikan maupun
kegiatan usaha Angkasa Pura II, sehingga dapat
memberikan penilaian yang obyektif.
Anggota Komite Audit bertugas untuk periode
masa jabatan selama 2 (dua) tahun, dan diangkat
serta diberhentikan melalui Surat Keputusan
Dewan Komisaris. Pada tahun 2009 terjadi
penggantian dan perubahan komposisi anggota
Komite Audit dari periode sebelumnya (2007-
Number:RIS-31/D3-MBU/2009dated15June2009
concerningtheApprovaloftheAnnualRepost,the
RatificationofAnnualAccountandtheAppropriation
oftheNetIncomefortheFiscalYearof2008.
Effective since 1 January 2009, the remuneration for
the Board of Directors are as follow: the President
DirectorreceivesRp63,500,000,-permonth,
Vice President Director receives 95% from that of
President Director and Member of the Board of
Directors receive 90% from that of President Director.
Committees under the Board of Commissioners The Board of Commissioners has established 2
(two) committees at the board level to assist the
implementation of its oversight function, namely
theAuditCommitteeandRiskManagement
Committee. While the formation of the Nomination
andRemunerationCommitteeforthetimebeing
has not been felt necessary, which temporarily its
duties and functions have been performed ad-hoc
by the Audit Committee.
Audit CommitteeThe Audit Committee was established to support the
affectivityoftheBoardofCommissioners’functions,
particularly those related to governance oversight
function of Angkasa Pura II. This includes monitoring
of the financial reporting process, audit of the
financial statements, evaluation of the function of
internal control and internal audit performance, as
well as compliance with the prevailing regulations
and laws. The Audit Committee is appointed by and
responsible to the Board of Commissioners.
Audit Committee Member
Membership of the Audit Committee of Angkasa
Pura II consists of a Chairman who is also
a member of the Board of Commissioners
of Angkasa Pura II and other independent
professional committee members from outside the
Company. The independent professional members
have no connection with the management in terms
of ownership or business activities in Angkasa Pura
II, which can provide an objective assessment.
Term of office of member of the Audit Committee
is 2 (two) years, and appointed and dismissed
by a Decree of the Board of Commissioners. In
2009, there were replacements and changes
in the composition of the Audit Committee
members from the previous period (2007-2009).
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200988
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2009). Mengingat adanya tambahan tugas dan
fungsiKomiteNominasidanRemunerasiyang
untuk sementara akan dilaksanakan oleh Komite
Audit secara ad-hoc, maka anggota Komite Audit
periode 2009-2011 ditambah menjadi 3 (tiga)
orang, dari semula 2 (dua) orang.
Dengan demikian, komposisi keanggotaan Komite
Audit selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Sampai dengan 20 Agustus 2009:
Ketua (dan Komisaris) Suyatno Harun Chairman (and Commissioner)
Anggota (Independen) Agung Suprananto Member (Independent)
Anggota (Independen) Israful Hayat Member (Independent)
Per akhir Desember 2009:
Ketua (dan Komisaris) Suyatno Harun Chairman (and Commissioner)
Anggota (Independen) Lalu Hendri Yujana Member (Independent)
Anggota (Independen) Bambang Priyatna Member (Independent)
Anggota (Independen) Budi Prayitno Member (Independent)
Profil Singkat Anggota Komite Audit
LaluHendriYujana
Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009. Banyak
terlibat dalam Tim BUMN bidang infrastruktur
dan peraturan perundangan-undangan, antara
lain sebagai Koordinator Tim Kerja penyusunan
pedoman pengelolaan barang milik Negara.
Dosen Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
tahun 1988 – sekarang, dosen Program Magister
Manajemen, Universitas Pancasila Jakarta,
1995 – sekarang, dosen Program Pasca Sarjana
Magister Akuntansi, Universitas Muhammadiyah
Jakarta, 2001 – sekarang, Komisaris PT Satria
Bali Tama Hotel Sofitel International Bali. Penulis
beberapa buku, diantaranya “Pajak Penghasilan”
(Gramedia Pustaka Utama, 2003) dan “Akuntansi
Pemerintahan dan Pembukuan Bendaharawan
Sistem Baru” (FE UI, 1992). Lulus Program S3
Manajemen Bisnis bidang Akuntansi, Universitas
Padjadjaran, Bandung, tahun 2005.
Bambang Priyatna
Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009. Dosen
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) 1992 –
sekarang,instrukturdiYayasanPendidikanInternal
Auditor(YPIA)1998–sekarang,anggotaKomite
Audit PT Pembangunan Perumahan (Persero)
2005 – 2007, anggota Komite Audit PT PDSI 2008
– sekarang. Tenaga Ahli untuk Sosialisasi LHKPN
Given the additional duties and functions of the
NominationandRemunerationCommitteewhich
will temporarily held by the Audit Committee on
an ad-hoc, the 2009-2011 members of the Audit
Committee was increased to 3 (three) members
from previously only 2 (two) members.
Thus, the composition of the Audit Committee
membership during the year 2009 is as follows:
Until 20 August 2009:
Brief Profile of Members of Audit Committee
LaluHendriYujana
Member of the Audit Committee since August 2009.
Involved in SOE Team for infrastructure and laws
and regulations, such as the Work Team Coordinator
in the formulation of guidelines for the management
ofState’sassets.LectureratStateAccounting
College (STAN) in 1988 – present, lecturer in the
Magister Management Program, Universitas
Pancasila Jakarta, 1995 – present, lecturer at Post
Graduate Program for Magister in Accounting,
Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2001 –
present, Commissioner of PT Satria Bali Tama
Hotel Sofitel International Bali. Author of several
books, including “Pajak Penghasilan” (Gramedia
Pustaka Utama, 2003) and “Akuntansi Pemerintahan
dan Pembukuan Bendaharawan Sistem Baru”
(FE UI, 1992). Graduated from the PhD Program,
Accounting in Business Management, Universitas
Padjadjaran, Bandung, 2005.
Bambang Priyatna
Member of the Audit Committee since August
2009. Lecturer at the State Accounting College
(STAN)1992–present,instructoratYayasan
PendidikanInternalAuditor(YPAI)1998–present,
member of Audit Committee of PT Pembangunan
Perumahan (Persero) 2005 -2007, member of
Audit Committee of PT PDSI 2008 – present.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 89
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
dan Gratifikasi, Komite Pemberantasan Korupsi
(KPK) 2005 – 2008. Direktur, Institute of Social
Moral Management Education & Development
(ISMMED) 2005 – sekarang. Aktif menjadi
pembicara pada berbagai seminar, antara lain
tentang Peningkatan Fungsi Internal Auditor Dalam
Menunjang Terciptanya GCG serta Optimalisasi
Peran Widyaiswara Dalam Pemberantasan
Korupsi. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara,
memperoleh gelar Master di bidang Akuntansi dari
University of Illinois, Urbana Champaign, AS.
Budi Prayitno
Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009.
Mengawali karir sebagai Staf Khusus Kadit Kespen
1994 – 2002, Kepala Seksi Pelayanan Lalu Lintas
Penerbangan 2007 – 2008, Kepala Bagian Kerja
Sama Luar Negeri, Sekretaris Jenderal Departemen
Perhubungan 2008 – sekarang. Lulusan
Universitas Diponegoro, Semarang, jurusan Hukum
Internasional tahun 1991, dan program S2 bidang
Manajemen Transportasi Udara di Ecole National
del’AviationCivile,Perancis.
Agung Suprananto – Anggota Komite Audit Lama
Anggota Komite Audit dari tahun 2006 sampai
Agustus 2009. Pernah menjabat Direktur Keuangan
PT Intama Artha Indonusa tahun 1999-2001
dan Direktur Pengembangan Organisasi, Ikatan
Akuntan Indonesia, pada tahun yang sama.
Memiliki pengalaman dalam pemeriksaan profesi
akuntan publik dan pematauan pelaksanaan audit
khusus oleh Kantor Akuntan Publik terhadap
BUMN. Lulus Diploma IV Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara (STAN) pada tahun 1991.
Israfulhayat – Anggota Komite Audit Lama
Anggota Komite Audit dari tahun 2006 sampai
Agustus 2009. Menjabat sebagai Kepala Sub
Bagian Peraturan Perundang-undangan,
Bagian Hukum, Sekretariat Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan,
tahun 2002 sampai sekarang. Pernah menjadi
Kepala Bidang Tata Usaha di Bandara Hasanuddin,
Ujung Pandang, tahun 2009, dan Kepala Bagian
Penyusunan Peraturan Undang-Undang, Biro
Hukum, tahun 2009 hingga sekarang. Lulus
Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta, Padang,
tahun 1993. Mengikuti berbagai pelatihan di bidang
Peraturan Undang-Undang, Kontrak Bisnis dan
Hukum Udara.
ExpertStaffforocializationofLHKPNand
Gratification, Corruption Eradication Committee
(KPK) 2005 -2008, Director, Institute of Social
Moral Management Education & Development
(ISMMED) 2005 – present. Active as speakers at
seminarsincludingonEffectiveRoleofInternal
AuditorTowardsGCGandOptimizingtheRoleof
Widyaiswara in Corruption Eradication. A graduate
of the State Accounting College, and obtained
a MSc degree in Accounting from University of
Illinois, Urbana Champaign, USA.
Budi Prayitno
Member of the Audit Committee since August 2009.
Started his career as Special Staff to Kadit Kespen
1994 – 2002, Section Head, Flight Traffic Services
2007 – 2008, and Bureau Head of Overseas
Cooperation, Secretary General of the Ministry of
Transportation 2008 – present. Graduated from
Universitas Diponegoro, Semarang, in International
Law in 1991, and obtained a Master degree in Air
Transportation Management from Ecole National de
l’AviationCivile,France.
Agung Suprananto –Member of Previous Audit
Committee
Member of the Audit Committee from 2006 until
August 2009. Previously served as Director of
Finance, PT Intama Artha Indonusa in 1999-2001 and
DirectorofOrganizationDevelopment,Indonesian
Accountants Association, in the same years. Have
work expereince in public accountant audit profession
and the monitoring of special audit on SOE by Public
Accountant Firm. A Diploma IV graduate of the State
Accounting College (STAN) in 1991.
Israfulhayat – Member of Previous Audit Committee
Member of the Audit Committee from 2006 until
August 2009. Serves as Head of Sub-Section of
LawandRegulations,LegalSection,Secretariat
of the Directorate General of Air Transportation,
Minitry of Transportation, from 2002 until present.
Previously served as Head of Administration
Section at Hasanuddin Airport, Ujung Pandang,
in2009,andasHeadofLawandRegulation
Formulation, Legal Bureau, from 2009 until present.
Graduated from the Facuilty of Law, Uiversitas
Bung Hatta, Padang, in 1993. Attended various
coursesinLawandRegulations,Business
Contracts, and Air law.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200990
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugasnya,
Komite Audit Angkasa Pura II telah dilengkapi
dengan Piagam Komite Audit, yang antara lain
memuat uraian tujuan, tugas, tanggung jawab dan
kewenangan Komite Audit.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit mencakup:
1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan
efektivitas sistem pengendalian internal dan
efektivitas pelaksanaan tugas ekternal auditor
dan internal auditor;
2. Menilai pelaksanaan kegiatan dan hasil audit
yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern
maupun auditor eksternal;
3. Memberikan rekomendasi mengenai
penyempurnaan sistem pengendalian
manajemen serta pelaksanaannya;
4. Memastikan telah terdapat prosedur review
yang memuaskan terhadap segala informasi
yang dikeluarkan Angkasa Pura II;
5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas
Dewan Komisaris lainnya;
6. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai
AngkasaPuraII,sertaRencanaJangkaPanjang,
RencanaKerjadanAnggaranAngkasaPuraII,
Laporan Manajemen, dan informasi lainnya;
7. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Angkasa Pura II;
8. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang
berkaitan dengan Angkasa Pura II;
9. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal,
termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan
dan penugasan yang telah dilaksanakan;
10. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit
eksternal termasuk di dalamnya perencanaan
audit dan jumlah auditornya.
Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya tersebut,
Komite Audit menjalin komunikasi yang efektif
denganDewanKomisaris,Direksi/Manajemen,
auditor eksternal maupun Auditor Internal. Komite
Audit memberikan laporan berkala kepada Dewan
Komisaris mengenai pelaksanaan tugas dan hasil
kerjanya.
DutiesandResponsibilitiesoftheAuditCommittee
As a guide in performing its duties, the Audit
Committee of Angkasa Pura II has been equipped
with the Audit Committee Charter, which contains of
its objectives, duties, responsibilities, and authority
of the Audit Committee.
Duties and responsibilities of the Audit Committee
include:
1. To assist the Board of Commissioners in
ensuring the effectiveness of internal control
system and effective functioning of the external
auditors and internal auditors;
2. To assess the activities implementation and
audit results conducted by the Internal Audit
and external auditors;
3. To provide recommendations on improving
management control system and its
implementation;
4. To ensure review procedures satisfactory to all
information released by the Angkasa Pura II;
5. To identify all matters that need attention from
the Board of Commissioners and other duties of
the Board of Commissioners;
6. To review all information on Angkasa Pura
II, long-term plan, work plan and budget of
Angkasa Pura II, management reports, and
other information;
7. To review the compliance with the prevailing
laws and regulations related to the activities of
Angkasa Pura II;
8. To review any complaint related to the Angkasa
Pura II;
9. To assess the adequacy of internal audit
functions, including number of auditors, annual
work plans and assignments that have been
implemented;
10. To assess the implementation of external audit
including audit planning and number of auditors.
In exercising their duties, the Audit Committee
has established effective communications with
theBoardofCommissioners,BoardofDirectors/
Management, external auditors and the Internal
Auditor. The Audit Committee provides periodic
reports to the Board of Commissioners concerning
the tasks and their work results.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 91
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
RapatKomiteAudit
Sepanjang tahun 2009, Komite Audit
menyelenggarakan 16 (enam belas) kali rapat, baik
rapat internal Komite Audit maupun rapat-rapat
denganDewanKomisaris,Direksi/Manajemen,
auditor eksternal dan Auditor Internal.
No.
Jumlah Kehadiran Total Attendance
Suyatno Harun (Ketua Chaiman)
Agung Suprananto(Anggota Member)
Israful Hayat(Anggota Member)
1. 1 1 -
2. 1 1 1
3. 1 1 1
4. 1 1 1
5. 1 1 1
6. - 1 1
7. 1 1 1
8. 1 1 -
9. 1 1 1
10. 1 1 1
11. - 1 -
9 11 8
Kehadiran anggota Komite Audit yang baru:
No.
Jumlah KehadiranTotal Attendance
Suyatno Harun (Ketua Chaiman)
Lalu Hendri(Anggota Member)
Bambang P.(Anggota Member)
Budi P.(Anggota Member)
1. 1 1 1 1
2. 1 - 1 1
3. 1 1 1 1
4. - 1 1 1
5. 1 1 1 -
4 4 5 4
Laporan Kegiatan Komite Audit di Tahun 2009
Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah
melakukan berbagai program kerja dan aktivitas
sebagai berikut:
1. Memberikan rekomendasi-rekomendasi
kepada Dewan Komisaris;
2. ReviewprogramkerjaInternalAuditor;
3. Bersama Internal Auditor, Unit Accounting
dan Budgeting melaksanakan persiapan
pelaksanaan seleksi Pengadaan Jasa KAP
untuk Audit Umum dan Audit PKBL Angkasa
Pura II tahun buku 2009;
Audit Committee Meeting
During 2009, the Audit Committee held 16 (sixteen)
meetings, both internal meetings of the Audit
Committee and the meetings with the Board of
Commissioners,BoardofDirectors/Management,
external auditors, and the Internal Auditor.
The presence of a new member of the Audit Committee:
AuditCommitteeReportin2009
Over the course of 2009, the Audit Committee has
conducted a variety of programs and activities as
follows:
1. Provided recommendations to the Board of
Commissioners;
2. ReviewedworkprogramoftheInternalAuditors;
3. Together with the Internal Auditor, the Accounting
and Budgeting Unit carried out preparations for
the selection of Public Accountant Offices for
General Audit and Partnership and Community
Development Program Audit of 2009 Angkasa
Pura II year book;
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200992
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
4. Melaksanakan proses pengadaan jasa Audit
Umum dan Audit PKBL Angkasa Pura II tahun
2009;
5. Melakukan seleksi anggota Komite Audit yang
baru untuk periode 2009-2011;
6. Memantau pelaksanaan Audit Umum dan Audit
PKBLolehKAPPieters,UyaysdanRekan;
7. ReviewataspelaksanaanAuditUmumdan
Audit PKBL oleh KAP Pieters, Uyays dan
Rekan;
8. Review/mengevaluasiataslaporanInternal
Auditor tahun 2008;
9. Menyusun Program Kerja Komite Audit tahun
2010;
10. Memantau proses pelaksanaan audit oleh
Internal Auditor di kantor-kantor cabang
Angkasa Pura II dengan melakukan kunjungan
kerja ke kantor-kantor cabang Angkasa Pura II;
11. Mengevaluasi Piagam Komite Audit;
12.TurutsertadalamperumusanRJPP
perusahaan;
13. Mengikuti berbagai seminar baik dalam
maupun luar negeri yang terkait dengan audit.
KomiteManajemenRisikoKomiteManajemenRisikobertugasmembantu
Dewan Komisaris dengan memberikan pendapat
professional dan independen terkait dengan fungsi
dan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan
pemantauan, pengawasan dan penilaian atas
efektivitas manajemen risiko.
KomiteManajemenRisikodibentukdengantujuan
untuk meyakinkan bahwa perusahaan akan dapat
terus beroperasi secara berkelanjutan, termasuk
saat terjadi kejadian yang luar biasa. Selain itu
KomiteManajemenRisikobertugasmelakukan
penilaian secara berkala dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang
risiko usaha dan mitigasi risiko usaha.
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas, tanggung jawab dan kedudukan Komite
ManajemenRisiko,termasukhubungan
kelembagaan dengan fungsi-fungsi penanggung
jawab pelaksanaan manajemen risiko di Angkasa
Pura II, diatur dalam Piagam Komite Manajemen
RisikoyangditandatanganiolehKomisarisUtama
dan Direktur Utama.
4. Carried out the procurement process for
General Audit and Partnership and Community
Development Program Audit of 2009 Angkasa Pura
II year book;
5. Selected new member of the Audit Committee for
the period 2009-2011;
6. Monitored the implementation of General Audit and
Partnership and Community Development Program
Audit conducted by Pieter, Uways & Partners;
7. ReviewedtheimplementationofGeneralAuditand
Partnership and Community Development Program
Audit conducted by Pieter, Uways & Partners;
8. Reviewedandevaluatedonthe2008Internal
Auditor reports;
9. Prepared for the 2010 Audit Committee Work
Program;
10. Monitored the audit implementation process by the
Internal Auditor in Angkasa Pura II branch offices,
through a site visit to the branch offices of Angkasa
Pura II;
11. Evaluated the Audit Committee Charter;
12. Participated in the formulation of the Company
Long-Term Plan;
13. Attended various seminars both inside and outside
the country related to the audit.
RiskManagementCommitteeRiskManagementCommitteeisresponsibletoassist
the Board of Commissioners in providing professional
and independent advices associated with its
functions and duties of the Board of Commissioners
in monitoring, supervision, and assessment of the
effectiveness of risk management.
RiskManagementCommitteewasestablishedto
ensurethatthesustainabilityoftheCompany’s
operations including during times of extraordinary
circumstances.TheRiskManagementCommittee
also has the duty of conducting periodic evaluations
and providing recommendations to the Board f
Commissioners with regards to business risks and
risk mitigation measures related to business risk.
DutiesandResponsibilities
Duties,responsibilities,andpositionsoftheRisk
Management Committee, including institutional
relations with the functional units responsible
for the implementation of risk management at
AngkasaPuraIIisdefinedintheRiskManagement
Committee Charter signed by the President
Commissioner and President Director.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 93
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen
Risikomeliputi:
1. Memberikan masukan kepada Dewan
Komisaris dalam menyusun dan memperbaiki
kebijakan manajemen risiko yang berkaitan
dengan pengendalian risiko di bidang
pengelolaan asset, liabilities, financial,
investasi, teknik dan operasional perusahaan;
2. Melakukan diskusi terkait manajemen risiko
denganUnitCorporateSafety&Riskdanatau
unit lain;
3. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model
dan validitas data yang digunakan untuk
mengukur risiko;
4. Melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan
Komisaris tentang kesesuaian antara kebijakan
dengan pelaksanaan manajemen risiko;
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan tugas Unit Corporate Safety &
Risk;
6. MelakukanevaluasiatasProfileRisiko;
7. Melakukan evaluasi terhadap Sistem
PengendalianRisiko(RiskControlSystem).
Keanggotaan
KeanggotaanKomiteManajemenRisikoAngkasa
Pura II terdiri dari seorang Ketua yang juga anggota
Dewan Komisaris dan 3 (tiga) orang profesional dari
luar Angkasa Pura II. Per akhir Desember 2009,
komposisikeanggotaanKomiteManajemenRisiko
Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:
Ketua (dan Komisaris) M. Iksan Tatang Chairman (and Commissioner)
Anggota Sugiyanto Member
Anggota Henry BL Toruan Member
Anggota Syamsu Rizal Member
ProfilSingkatAnggotaKomiteManajemenRisiko
Henry BL Toruan
Lahir tahun 1956 di Pematang Siantar, Sumatera
Utara.MenjadianggotaKomiteManajemenRisiko
sejak tahun 2007. Kepala Bidang Perencanaan
dan Kebijakan Obligasi, Pusat Manajemen Obligasi
Negara, Departemen Keuangan 2000 – 2002,
Asisten Deputi VI urusan Kerja Sama Ekonomi
bidang Perekonomian 2002 – sekarang. Lulus
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1984,
memperoleh gelar Master bidang Akuntansi dari
Wheatherhead School of Management, Case
DutiesandresponsibilitiesoftheRiskManagement
Committee:
1. To provide recommendations to the Board
of Commissioners for the formulation and
improvementofriskmanagementpolicies’,
related to the control of risks in aspects of
asset and liability management, financial,
investment, engineering, and operations of the
Company;
2. To conduct discussions related to risk
managementwiththeCorporateSafety&Risk
Unit or other units;
3. To evaluate the accuracy of models and the
validity of data used in measuring risks;
4. To report to the Board of Commissioners
regarding the evaluation on the alignment
of risk management policies and its
implementation;
5. To monitor and evaluate the work of the
CorporateSafety&RiskUnit;
6. ToevaluatetheCompany’sRiskProfile;and
7. ToevaluatetheCompany’sRiskControl
Systems.
Membership
MembershipoftheRiskManagementCommittee
of Angkasa Pura II consists of a Chairman who is
also a member of the Board of Commissioners and
3 (three) professional from outside Angkasa Pura
II. At the end of December 2009, the membership
compositionoftheRiskManagementCommittee
of Angkasa Pura II is as follows:
BriefProfileofMembersofRiskManagement
Committee
Henry BL Toruan
Born 1956 in Pematang Siantar, North Sumatera.
MemberoftheRiskManagementCommitteesince
2007. Head of Bonds Planning and Policies, Center
for State Bonds Management, Ministry of Finance
2000 – 2002, Deputy Assistant VI for Economic
Cooperation in the Economy 2002 –present.
Graduated from the State Accounting College in
1984, obtained a Master degree in Accounting
from Wheatherhead School of Management, Case
WesternReserveUniversity,Clevelend,Ohio,
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200994
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
WesternReserveUniversity,Clevelend,Ohio,AS,
tahun 1991, gelar Master bidang Ekonomi dari
University of Colorado, Boulder, Colorado, AS,
tahun 1993, dan gelar Doktor di bidang Ekonomi
dari institusi yang sama tahun 1996.
Sugijanto
Lahir tahun 1945 di Mojokerto, Jawa Timur.
MenjadianggotaKomiteManajemenRisiko
sejak 2007. Pernah menjabat Pejabat Sekretaris
Badan Akuntansi Keuangan Negara 2003 – 2004,
Direktur Pengelolaan Kas Negara, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan
2004 -2005. Lulus dari Institut Ilmu Keuangan,
Departemen Keuangan, jurusan Akuntansi, tahun
1974, memperoleh gelar Magister Manajemen,
STIW IPWI BPKP, tahun 1999. Mengikuti
Workshop Corporate Governance in Banks dari
RiskManagementCenterIndonesiadanKomite
Nasional Kebijakan Governance di Denpasar, Bali,
tahun 2006.
SyamsuRizal
Lahir tahun 1969 di Bandung, Jawa Barat. Anggota
KomiteManajemenRisikosejaktahun2007.
Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Seksi
Program dan Standarisasi Prasarana Bandar
Udara, Direktorat Bandar Udara, Departemen
Perhubungan. Memperoleh gelar Sarjana di bidang
Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung
tahun 1993 dan S2 di bidang Urban Design dari
institusi yang sama tahun 1997.
RapatKomiteManajemenRisiko
Selamatahun2009,KomiteManajemenRisiko
menghadiri 7 (tujuh) kali rapat baik rapat internal
komite maupun rapat dengan unit-unit terkait di
Angkasa Pura II, dengan tingkat kehadiran sebagai
berikut:
No.
Jumlah KehadiranTotal Attendance
M. Iksan Tatang (Ketua Chaiman)
Sugijanto(Anggota Member)
Hendry Toruan(Anggota Member)
Syamsu Rizal(Anggota Member)
1. 1 1 1 1
2. - 1 1 1
3. 1 1 1 1
4. 1 1 1 1
5. 1 1 1 1
6. - 1 1 1
7. - 1 - 1
4 7 6 7
USA, in 1991, Master degree in Economics from
University of Colorado, Boulder, Colorado, USA,
in 1993, and a PhD degree in Economics from the
same institution in 1996.
Sugijanto
Born 1945 in Mojokerto, East Java. Member of
theRiskManagementCommitteesince2007.
Previously served as Acting Secretary of Badan
Akuntansi Keuangan Negara 2003 – 2004, Director
of State Treasury Management, Directorate General
of Treasury, Ministry of Finance 2004 – 2005.
Graduated from Institut Ilmu Keuangan, Ministry of
Finance, in Accountancy in 1974 and obtained a
Magister of Management degree from STIW IPWI
BPKP, in 1999. Attended a Workshop of Corporate
GovernanceforBanksconductedbyRisk
Management Center Indonesia and the National
Committee on Governance Policy at Denpasar,
Bali, in 2006.
SyamsuRizal
Born 1969 in Bandung, West Java. Member of
theRiskManagementCommitteesince2007.
Currently also serves as Section head of Airport
InfrastructureStandardizationandProgram,
Directorate of Airport, Ministry of Transportation.
Obtained a Bachelor degree in Architectural
Engineering from Institut Teknologi Bandung in
1993 and a Master degree in Urban Design from
the same institution in 1997.
RiskManagementCommitteeMeetings
Overthecourseof2009,theRiskManagement
Committee held 7 (seven) meetings, including
internal committee meetings and other meetings
with relevant units in Angkasa Pura II, with
attendance as follows:
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 95
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
LaporanKegiatanKomiteManajemenRisikodi
tahun 2009
Selamatahun2009,KomiteManajemenRisiko
melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Memberikan rekomendasi-rekomendasi
kepada Dewan Komisaris;
2. BersamaunitCorporateRiskManagement
(CRM)danAuditInternalmelaksanakan
penyusunanProfilRisikoAngkasaPuraII;
3. MembantuunitCRMuntukmelaksanakan
reviewatasProfilRisikoSafetyandSecurity
2009danpembuatanProfilRisikoSafetyand
Security 2010;
4. MemonitorsosialisasiProfilRisikokekantor-
kantor cabang;
5. Melakukan kunjungan ke kantor-kantor cabang
untuk peningkatan risiko awareness;
6. Mengikuti berbagai seminar dan workshop;
7. Menyusun Program Kerja Komite Manajemen
Risikotahun2010;
Audit Internal
Struktur Organisasi Internal Auditor
Unit Internal Auditors merupakan unit kerja
yang berfungsi melaksanakan pemeriksaan atau
pengawasan serta menilai efektivitas mekanisme
pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaan
kebijakan perusahaan. Unit Internal Auditors
dibentuk oleh dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama, dan memberikan
rekomendasi kepada Direktur Utama tentang solusi
pemecahan dari hasil temuan audit.
Unit Internal Auditors Angkasa Pura II
memposisikan diri sebagai mitra, konsultan dan
katalis. Sebagai mitra, unit Internal Auditors
mempunyai kedudukan yang sama dengan unit
RiskManagementCommitteeActivityReportin
2009
During2009,theRiskManagementCommittee
performed the following tasks:
1. Provided recommendations to the Board of
Commissioners;
2. TogetherwiththeCorporateRiskManagement
(CRM)unitandInternalAudit,formulatedthe
InternalAuditRiskProfileofAngkasaPuraII;
3. HelpedCRMunittoreviewofthe2009Safety
andSecurityRiskProfileanditsproduction;
4. MonitoredofRiskProfilesocializationinthe
branch offices;
5. Visited to branch offices to increase risk
awareness;
6. Attended various seminars and workshops;
7. Formulatedthe2010RiskManagement
Committee Work Program.
Internal Audit
OrganizationChartInternalAuditor
Internal Audit Unit is a functional unit responsible
for the implementation of inspection or monitoring
and evaluating the effectiveness of control
mechanisms, management, and execution of
company policy. The Internal Audit Unit was
established by and directly responsible to the
President Director, and provides recommendations
to the President Director regarding solutions from
audit findings.
Internal Audit Unit of Angkasa Pura II positions
itself as a partner, consultant and catalyst. As a
partner, the Internal Audit has the same position as
other work units towards the achievement of the
Head of Internal Auditors
Supervisor of Operations & Engineering Auditor
Supervisor of Commercial & Business Development Auditor
Supervisor of Special Affairs Auditor
Supervisor of Personnel & General Affairs Auditor
Supervisor of Finance & SME - CD Auditor
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200996
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
kerja lain dalam mencapai tujuan organisasi.
Sebagai konsultan,Internal Auditors memberi
masukan dalam proses penyusunan kebijakan,
sistem dan prosedur, dengan melakukan review,
kajian dan memberikan saran perbaikan setelah
melalui diskusi dengan unit kerja yang terkait
secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai
katalis, Internal Auditors mempunyai peran sebagai
media penghubung antara risk owner (audittee)
dengan unit pembina, terutama dengan Direksi.
Internal Auditors melaksanakan tugasnya melalui
evaluasi pengendalian internal, pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan ketaatan, pemeriksaan
operasional, pemeriksaan manajemen,
pemeriksaan kontrak, pemeriksaan sistem
informasi, pengembangan kualitas internal, dan
hubungan dengan entitas luar.
Tugas dan tanggung jawab Internal Auditors
meliputi:
1. Menilai kinerja unit kerja dan melakukan
pemantauan untuk memberikan informasi dini
kepada Direktur Utama bila terjadi penurunan
kinerja;
2. Menguji dan menilai kehandalan, kelengkapan
dan penggunaan dari pengendalian akuntansi,
keuangan dan pengendalian lainnya;
3. Memberikan masukan bagi efektivitas
penerapan sistem pengendalian mutu
dan peningkatan yang diperlukan dengan
menjadikan sasaran mutu unit kerja sebagai
salah satu kriteria dalam melakukan audit;
4. Meningkatkan kualitas keterbukaan laporan
keuangan;
5. Menilai kualitas pelaksanaan tugas para
pelaksana dan menegakkan disiplin organisasi
dan pengendalian untuk mencegah kecurangan
dan penyimpangan;
6. Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang
akan diaudit, mengevaluasi serta menilai
tingkat risiko kegiatan-kegiatan tersebut
termasuk dalam kaitannya dengan biaya dan
jadwal audit;
7. Melakukan audit pada semua unit kerja
perusahaan untuk meyakinkan bahwa semua
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
prinsip ekonomis, efisien dan efektif;
8. Meyakinkan bahwa perusahaan telah
mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko
yang dihadapi perusahaan dengan baik;
9. Meyakinkan bahwa perusahaan telah mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Company’sobjectives.Asconsultant,theInternal
Audit provides inputs on policy, system and
procedure formulating processes, by carrying out
reviews, studies, and suggestions for improvement,
following direct as well as indirect discussion with
the respective work unit. As catalyst, the Internal
Audit functions as an intermediary between the
risk owner (audittee) and the supervising unit,
especially the Board of Directors.
The Internal Audit implements their duties through
the evaluation of internal control, financial audit,
compliance audit, operations audit, management
audit, contract audit, information systems audit,
development of internal quality, and relationships
with external entities.
Duties and responsibilities of Internal Audit include:
1. To assess and monitor the performance of
work units, as an early warning system to
inform the President Director in the event of a
decline in performance;
2. Toanalyzeandevaluatethereliability,
adequacyandutilizationofaccountingcontrol,
financial control and other control mechanism;
3. To provide input towards the effective
implementation of internal control systems and
their improvements, using the quality targets
of the work units as a criteria for audit work on
the respective units;
4. To improve the quality of information disclosure
in financial statements;
5. To assess the quality of work of field staff, and
enforceorganizationaldisciplineandcontrolto
prevent frauds and deviations;
6. To identify activities to be audited, and to
evaluate and assess the risk level of those
activities including in consideration of audit
costs and scheduling;
7. To perform an audit on all work units of the
company to ensure that all activities are carried
out in an economical, efficient and effective
manner;
8. To ensure that the company has properly
identified and managed its risk exposures;
9. To ensure that the company has complied with
all relevant laws and regulations;
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 97
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
10. Memastikan bahwa semua unit kerja telah
mematuhi kebijakan-kebijakan dan prosedur
perusahaan;
11. Melakukan tugas lain yang diberikan Komisaris
yang berkaitan dengan fungsi Komisaris dalam
fungsi sebagai pengawasan;
12. Mengkoordinir pemantauan pelaksanaan
tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksanaan
dan memastikan tindakan yang tepat telah
dilakukan oleh unit kerja;
13. Melakukan audit khusus (special review) pada
unit kerja yang diperlukan berdasarkan arahan
Direktur Utama;
14. Memfasilitasi audit keuangan yang dilakukan
oleh Auditor Eksternal;
15. Memonitor dan menilai kecukupan
pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil audit
Internal Auditors dan Auditor Eksternal serta
melaporkannya kepada Direktur Utama;
16. Memfasilitasi penerapan praktik GCG di
lingkungan perusahaan dan menyediakan
informasidan/ataulaporanpemeriksaan
kepada pihak-pihak yang membutuhkan atas
ijin Direktur Utama.
Dalam menjalankan tugasnya Internal Auditors
berpedoman kepada kode etik, standar profesi
audit, Piagam Internal Auditors, dan peraturan
lainnya yang berkaitan dengan Internal Auditors
dan senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip
objektivitas, kerahasiaan, ketelitian dan kehati-
hatian. Kualitas hasil audit senantiasa dijaga
dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:
1. Perencanaan audit dan pengendalian
anggaran;
2. Penilaian kualitas pengendalian internal;
3. Pelaksanaan pengawasan;
4. Pemantauan pengendalian mutu audit;
5. Pemantauan tindak lanjut hasil audit.
Internal Auditors bersama fungsi terkait melakukan
internal control assessment berbasis risiko yang
akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan
rencana perbaikan proses bisnis, metodologi dan
prosedur audit.
Internal Auditors melakukan pemantauan secara
intensif atas pelaksanaan tindak lanjut dari temuan
hasil audit Internal Auditors dan Auditor Eksternal
dan melaporkan kepada Direktur Utama dan
Komisaris melalui Komite Audit secara berkala.
10. To ensure that all work units have complied
withthecompany’spoliciesandprocedures;
11. To undertake other duties as assigned by
the Board of Commissioners related to
the supervisory function of the Board of
Commissioners;
12. To coordinate the monitoring of follow-up
action on audit findings and to ensure that the
appropriate measures have been taken by the
work unit;
13. To conduct a special review on work units
as necessary based on the direction of the
President Director;
14. To facilitate the process of financial audit by
external auditors;
15. To monitor and assess the adequacy of follow-
up measures on the audit findings by Internal
Audit and external auditors, and to make a
report to the President Director; and
16. To facilitate the implementation of GCG
practices within the company, and to provide
informationand/orinspectionreportstosuch
other parties that requested them, with the
permission of the President Director.
In carrying out its duties, Internal Audit is guided
by code of ethics, auditing norms, the Internal
Audit Charter, and other regulations pertaining to
Internal Audit, as well as upholds the principles
of objectivity, confidentiality, meticulousness, and
prudence. The quality of audit work has been
maintained by considering these aspects:
1. Audit work plan and budget control plan;
2. Quality assessment on internal control;
3. Implementation of control supervision;
4. Monitoring of audit quality control;
5. Monitoring of follow-up actions on audit
findings.
Internal Audit, together with the related functions,
conduct a risk-based internal control assessment
that will be used as a basis in formulating plans
for the improvement of business processes,
methodologies and audit procedures.
Internal Audit conducts intensive monitoring on
the implementation of follow-up measures of audit
findings by Internal Audit and external auditors,
and submits regular reports to the President
Directors and the Board of Commissioners through
the Audit Committee.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200998
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Semua Internal Auditors diwajibkan mengikuti
pelatihan-pelatihan profesional untuk melengkapi
sertifikasi guna memenuhi standar yang dibutuhkan
Angkasa Pura II. Head of Internal Auditors dan
Supervisor Internal Auditors memperoleh pelatihan
di bidang profesi dan manajerial yang memadai
agar dapat mengelola satuan yang dipimpinnya
dengan baik.
Laporan Kegiatan Internal Auditor tahun 2009
Sepanjang tahun 2009, Internal Auditor telah
melaksanakan aktivitas penugasan audit yang telah
ditetapkandalamRencanaKerjaAuditTahunan
pada 12 Kantor Cabang Angkasa Pura II, sebagai
berikut:
No.BandaraAirport
PelaksanaanImplementation
Ketua TimTeam Leader
TemuanFinding
1. Sultan Thaha-Jambi 02 Feb-13 Feb. ‘09 Mulyadi 20
2. SSK II-Pekanbaru 16 Feb-27 Feb. ‘09 Arif Darmawan 21
3. SMB II-Palembang 23 Feb-06 Mar. ‘09 Sri Eviyanti 35
4. Halim PK-Jakarta 23 Mar-03 Apr. ‘09 Arif Darmawan 14
5. Depati Amir-Pk. Pinang 13 Apr-24 Apr. ‘09 Harto 19
6. Husein SN-Bandung 27 Apr-08 Mei ‘09 Sri Eviyanti 15
7. RHF-TanjungPinang 11 Mei-15 Mei ‘09 Arif Darmawan 8
8. Supadio-Pontianak 25 Mei-05 Juni ‘09 Mulyadi 19
9. Polonia-Medan 06 Jul-17 Jul ‘09 Mulyadi 14
10. Soekarno-Hatta 21 Jul-21 Agst ‘09 Arif Darmawan 23
11. BIM-Padang 19 Okt.-30 Okt ‘09 Sri Eviyanti 21
12. SIM Aceh 19 Okt -30 Okt ‘09 JuzakHR 24
Hasil temuan audit dari aktivitas di atas dapat
dirinci sesuai bidang kegiatannya sebagai berikut:
NoBandaraAirport
Ops & Eng Comm. Finance PGAJumlah Temuan
Number of Findings
1. Sultan Thaha-Jambi 6 3 8 3 20
2. SSK II-Pekanbaru 9 4 5 3 21
3. SMB II-Palembang 17 5 7 6 35
4. Halim PK-Jakarta 4 8 2 0 14
5. Depati Amir-P.Pinang 8 5 6 0 19
6. Husein SN-Bandung 4 3 4 4 15
7. RHF-TanjungPinang 2 2 3 1 8
8. Supadio-Pontianak 10 2 4 3 19
9. Polonia-Medan 4 2 7 1 14
10. Soekarno-Hatta 8 5 9 1 23
11. BIM-Padang 10 5 5 1 21
12. SIM-Aceh 13 4 4 3 24
Jumlah Total 95 48 64 26 233
All internal auditors are required to attend
professional training towards professional
certifications to comply with standards required by
Angkasa Pura II. The Head of Internal Audit and
Supervisor of Internal Audit also receive adequate
training in profession and managerial skills to
ensure the capability of managing the Internal Audit
unit.
AcvtivityReportofInternalAuditorin2009
Throughout 2009, Internal Auditor conducted audit
assignments as established in the Annual Audit
Work Program on 12 Branch Offices of Angkasa
Pura II, as follow:
The findings from the activities described above
can be broken down according to the field of
activity as follows:
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 99
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Temuan hasil audit telah diserahkan kepada
masing-masing Kantor Cabang yang bersangkutan
untuk mendapatkan Komentar Pejabat dan
RekomendasiAuditor.KomentarPejabat
disampaikan paling lambat 14 hari setelah
pembahasan DTS dalam dokumen Berita Acara
Kesepakatan Penyampaian Komentar Pejabat.
Selanjutnya, diterbitkan Laporan Hasil Audit (LHA)
yang ditandatangani oleh Kepala Internal Auditor
untuk disampaikan kepada Direktur Utama.
Untuk menindaklanjuti rekomendasi Internal
Auditor, Direktur Utama mengeluarkan Instruksi
Pelaksanaan Tindak Lanjut yang ditujukan
kepada para Kepala Cabang maupun para Kepala
Unit Kerja di Kantor Pusat. Tembusan Instruksi
Pelaksaaan Tindak Lanjut disampaikan pada
Kepala Internal Auditor yang akan memantau
pelaksanaan tindak lanjut.
Profil Singkat Kepala Internal Auditor
Djoko Santoso
Lahir tahun 1956 di Wonogiri, Jawa Tengah.
Menjabat sebagai Kepala Internal Auditor sejak
tahun 2007. Sebelumnya menjabat sebagai
Kepala Bagian Informatika tahun 2001 dan
Direktur Utama PT Angkasa Pura Schiphol
tahun 2004. Menyelesaikan pendidikan di PLP
Curug, Tangerang, tahun 1981, memperoleh
gelar S1 dari Universitas Terbuka tahun 1981
dan Universitas Mercubuana tahun 1999 dan
gelar Magister Manajemen dari Universitas
GadjahMada,Yogyakarta,tahun2004.Mengikuti
berbagai seminar dan konferensi seperti Executive
Development Program di Jakarta dan Advanced
AuditSkillPlanning&RiskBasedAssurancedi
Thailand.
The audit findings have been submitted to the
respective Branch Offices in order to initiate the
Opinion of Officer in Charge and the Auditor
Recommendations.TheOpinionofOfficerin
Charge is submitted at least 14 days after the
discussion of DTS and recorded in the Statement
of Submission of Opinion from Officer in Charge.
Next,anAuditFindingReport(LHA)isproduced
and signed by the Head of Internal Auditor for
submission to the President Director.
To follow-up on the recommendations of Internal
Auditor, the President Director issued Instruction for
Follow-Up to the respective Head of Branch Office
as well as Head of Work Unit at the Head Office. A
copy of the Instruction for Follow-Up is submitted
to the Head of Internal Auditor who will monitor the
implementation of the follow-up measures.
Brief Profile of Head of Internal Auditor
Djoko Santoso
Born 1956 in Wonogiri, Central Java. Serves as
Head of Internal Auditor since 2007. Previously
served as Head of Informatics Section in 2001
and president Director of PT Angkasa Pura
Schiphol in 2004. Completed his education at PLP
Curug, Tangerang, in 1981, obtained a Bachelor
degree from Universitas terbuka in 1981 and from
Universitas Mercubuana in 1999, and a Magister
Management degree from Universitas Gadjah
mada,Yogyakarta,in2004.Attendedvarious
seminars and professional conferences including
the Executive Development Program in Jakarta and
theAdvancedAuditSkillPlanning&RiskBased
Assurance in Thailand.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009100
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Auditor Eksternal Auditor Eksternal atau Akuntan Publik melakukan
audit atas laporan keuangan perusahaan untuk
memberikan pendapat yang independen dan
objektifmengenaikewajaran,ketaatazasandan
kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Seleksi Auditor Eksternal dilaksanakan melalui
proses pelelangan sesuai dengan kebijakan
perusahaan di bidang pengadaan barang dan jasa.
AuditorEksternalditetapkandalamRUPSdan
diikatdengankontrak/perjanjianyangmemuathak
dan kewajiban masing-masing pihak.
Tahun 2009, Angkasa Pura II menunjuk Kantor
AkuntanPublik(KAP)Pieter,Uways&Rekansebagai
Auditor Eksternal untuk melaksanakan Jasa Audit
Umum dan Audit Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan atas Laporan Keuangan tahun Buku 2009
serta Evaluasi Key Performace Indicator dengan biaya
sebesarRp725.205.000selama1(satu)periodeaudit.
Laporan Audit ditandatangani oleh Pieter Solang, CPA
selakuRekanPimpinantanggal30Maret2010dengan
IzinAkuntanPublikNo.98.1.0370danIzinUsahaKAP
No.KEP-389/KM.6/2003.
Opini KAP atas Laporan Keuangan Angkasa
Pura II untuk tahun buku 2009 yaitu wajar tanpa
pengecualian dan Tingkat Kesehatan Perusahaan
tahun 2009 termasuk dalam kategori AA (SEHAT)
dengan skor 93,75 dari aspek keuangan,
operasional dan administrasi. Untuk skor tingkat
pencapaian Key Performance Indicator Perusahaan
tahun 2009 adalah sebesar 90,58.
Tahun 2008, Angkasa Pura II menunjuk Kantor
Akuntan Publik (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat,
Arsono&RekansebagaiAuditorEksternaluntuk
melaksanakan Jasa Audit Umum dan Audit Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan atas Laporan
Keuangan tahun Buku 2008 dengan biaya sebesar
Rp610.000.000,-.LaporanAuditditandatanganioleh
PaulHadiwinataselakuRekanPimpinan.Dantahun
2007, menunjuk KAP Doli, Bambang, Sudarmadji
& Dadang sebagai Auditor Eksternal untuk
melaksanakan Jasa Audit dan Evaluasi Laporan
Keuanngan tahun buku 2007 dengan biaya sebesar
Rp470.000.000,-.LaporanAuditditandatanganioleh
DoliDiaparySiregarselakuRekanPimpinan.
External Audit The External Auditor or Public Accountant
performsafinancialreportauditontheCompany’s
financial statements and provides and objective
and independent opinion regarding the fairness,
accuracyandcomplianceoftheCompany’s
financial statements with the accepted Financial
Accounting Standards in Indonesia as well as other
applicable laws and regulations.
External Auditor selection is carried out through a
tender process in accordance with company policy
in the areas of procurement of goods and services.
External auditors set out in the AGM and be bound
bythecontract/agreementwhichincludesthe
rights and obligations of each party.
In 2009, Angkasa Pura II appointed the Public
Accountant Office (KAP) Pieter, Uways & Partner as
External Auditor to perform a General audit on the
Financial Statements for fiscal 2009 and an audit
on the Partnership and Community Development
program for fiscal 2009 as well as Key Performance
IndicatorEvaluationforafeeofRp725,205,000for
1(one)auditperiod.TheAuditReportwassigned
by Pieter Solang, CPA as Managing Partner on 30
March 2010, with Public Accountant License No.
98.1.0370 and Public Accountant Firm Business
LicenseNo.KEP-389/KM.6/2003.
The KAP gave a fair opinion to the 2009 Financial
Statements of Angkasa Pura II. The Company
achieved a rating of AA (Healthy) in the company
soundness assessment in 2009 in terms of
financial, operating, and administrative aspects,
with a total score of 93.75. Meanwhile, in terms of
Key Performance Indicators (KPI), the Company in
2009 achieved 90.58% of target.
In 2008, Angkasa Pura II appointed KAP Paul
Hadiwinata, Bambang, Hidajat, Arsono & Partner
as external auditor to perform general audit and the
partnership and community development program
audit of financial statements for fiscal 2008 with a
feeofRp610,000,000.AuditReportwassigned
by Paul Hadiwinata as Managing Partner. In 2007,
KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang was
appointed to conduct audit and evaluation on the
Financial Statements of fiscal year 2007 with a fee
ofRp470,000.000.AuditReportwassignedby
Doli Diapary Siregar as Managing Partner
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 101
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Internal Auditors melaksanakan koordinasi dan
memfasilitasi pelaksanaan tugas Auditor Eksternal
untuk terciptanya kelancaran pelaksaan tugas.
Komite Audit memantau efektivitas pelaksanaan
tugas dan mereview kinerja Auditor Eksternal.
Sekretaris Perusahaan
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai liaison
officer antara Direksi dengan Manajemen, Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham, sebagai
wakil perusahaan dalam berhubungan dengan
stakeholders yang berkaitan dengan perusahaan,
serta menjadi juru bicara perusahaan kepada publik.
Sekretaris Perusahaan diangkat, diberhentikan dan
bertanggungjawablangsungoleh/kepadaDirektur
Utama dan melaporkan kegiatannya kepada Direktur
Utama secara berkala.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan
termasuk:
1. Berkaitan dengan Pemegang Saham
a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Pra
RUPS;
b. Melakukan perencanaan dan
penyelenggaraanRUPSbaikyangbersifat
tahunan maupun yang bersifat luar biasa
atau pertemuan lainnya dengan Pemegang
Saham;
c. Membuat dan mendokumentasikan
risalahRUPSyangmencantumkan
dinamika rapat dan perbedaan pendapat
serta menyediakannya bila diminta oleh
Pemegang Saham;
d. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham baik
perusahaan, anak perusahaan maupun
afiliasinya.
The Internal Audit unit coordinates and facilitates
the work of the external auditor to create a
harmonious audit work. The Audit Committee
monitors the effectiveness of audit work and
evaluates the performance of the external auditor.
Corporate Secretary
OrganizationChartCorporateSecretary
Corporate Secretary serves as a liaison officer
between the Board of Directors and the management,
the Board of Commissioners and the shareholders,
as the representative of the Company in dealing
with stakeholders that are related to the Company,
as well as serves as a spokesperson on behalf of
the Company to the public. Corporate Secretary is
appointed,dismissedandisdirectlyresponsibleby/to
the President Director and reports its activities to the
President Director on a regular basis.
Duties and responsibilities of Corporate Secretary
include:
1. With respect to the shareholders
a. To coordinate the pre GMS activities;
b. ToplanforandtoorganizetheGMS,
annual as well as extraordinary GMS, or
other meetings with the Shareholders;
c. To prepare and to document the minutes
of the GMS, noting all the proceedings as
well as difference in opinion, and to provide
them if required by the Shareholders;
d. TopreparetheRegisterofShareholdersof
the company, its subsidiaries and affiliate
companies.
Corporate Secretary
Board of CommissionersSecretary
Public RelationManager
InstitutionalRelationsManager
Boars of Directors Secretary Manager
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009102
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap
perundang-undangan
a. Memastikan bahwa perusahaan mematuhi
ketentuan tentang persyaratan keterbukaan
dan pengungkapan yang berlaku dalam
laporan tahunan;
b. Menyeleksi jenis-jenis informasi yang
relevan untuk dipublikasikan atau
diedarkan di internal maupun eksternal
perusahaan;
c. Mengkoordinasikan kepatuhan atas
pelaksanaan GCG di lingkungan
perusahaan.
3. Berkaitan dengan stakeholders
a. Menjadi penghubung antara Direksi dengan
pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan
terhadap perusahaan;
b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat
dan pihak lain atas setiap permintaan
informasi yang berkaitan dengan kondisi
perusahaan;
c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan
perusahaan yang melibatkan pihak
eksternal yang bertujuan untuk membentuk
citra (image) perusahaan;
d. Melakukan koordinasi atas program-
programCSRperusahaan;
e. Mengelola dan memutahirkan informasi
dalam website perusahaan melalui
koordinasi dengan unit fungsional terkait.
4. Sebagai fungsi Sekretariat Perusahaan
a. MengkoordinasikanRapatPemegang
Saham, Komisaris dan Direksi ataupun
rapat dengan pihak lainnya terkait hal
strategis perusahaan;
b. Mempersiapkan undangan, jadwal,
agenda, materi dan risalah rapat yang
menggambarkan dinamika rapat dan
proses pengesahan risalah rapat serta
mendistribusikannya kepada pihak-pihak
terkait;
c. Mendokumentasikan risalah rapat dan
menyediakannya bila diperlukan oleh
Komisaris atau Direksi;
d. Melakukan koordinasi dengan kantor cabang
perihal informasi yang berkaitan dengan
kondisi kantor cabang terkini;
e. Mengirimkan laporan manajemen dan laporan
lainnya kepada Pemegang Saham dan
Komisaris secara berkala.
2. With respect to issues of regulatory compliance
a. To ensure that the company has complied
with transparency and information
disclosure requirements in the annual
report of the company;
b. To sort out the relevant information for
internal as well as external publication or
circulation;
c. To coordinate issues of compliance to GCG
implementation within the company.
3. With respect to stakeholders
a. To liaise between the Board of Directors
and other stakeholders of the company;
b. To serve the public and other parties
regarding any request for information
related to the condition of the company;
c. Toprepareandorganizecompanyactivities
involving external parties with a view
towards developing the corporate image;
d. Tocoordinatethecompany’sCSR
programs;
e. To maintain and update the information
inthecompany’swebsitethrough
coordination with the related functional
units.
4. With respect to the Corporate Secretariat
function
a. To coordinate meetings of the
Shareholders, Commissioners and
Directors or meetings with other parties
related to strategic issues concerning the
company;
b. To prepare the notice, schedule, agenda,
materials and minutes of meetings, noting
the proceedings and ratification of the
minutes of meetings, and its distribution to
the relevant parties;
c. To document the minutes of meetings
and provide them if requested by
Commissioners or Directors;
d. To coordinate with branch offices regarding
information related to the latest condition in
branch offices;
e. To submit regular management reports
and other necessary reports to the
Shareholders and Commissioners.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 103
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Kegiatan Sekretaris Perusahaan tahun 2009, antara
lain:
• MenyiapkanpelaksanaanRUPSPengesahan
RencanaKerjadanAnggaranPerusahaanTahun
2009,danRUPSPengesahanPertanggungjawaban
Laporan Manajemen Tahun Buku 2008, serta
mendokumentasikannya.
• Menyampaikaninformasiperusahaandalam
kegiatan publikasi dan promosi secara transparan
dan bertanggung jawab melalui media perusahaan
dan media massa lokal dan nasional.
• Menjalinhubunganyangharmonisdenganpihak
media.
• Menjalinhubunganyangharmonisdenganinstansi-
instansi pemerintah, non pemerintah, dan lembaga
sosial kemasyarakatan.
• Melaksanakankoordinasiprogram-programCSR
perusahaan.
• Menyiapkanpelaksanaanacara-acaraperusahaan.
• MenyiapkanpelaksanaanRapatDireksidan
mendokumentasikan risalah rapatnya.
Profil Singkat Sekretaris Perusahaan
Sudaryanto
Lahir pada tahun 1956 di Kebumen – Jawa tengah.
Lulus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
DR.Moestopo(Beragama)Jakartapadatahun
1988 dan memperoleh gelar Master of Science dari
Universitas Indonesia pada tahun 2002. Pernah
menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya
yaitu Sekretaris Dewan Komisaris pada tahun 2002
dan Kepala Bidang Umum PT Angkasa Pura II
(Persero) Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta
pada tahun 2004. Menjabat sebagai Corporate
Secretary sejak tahun 2006 sampai sekarang.
Pernah mengikuti berbagai seminar dan konferensi
di dalam negeri diantaranya yaitu Marcus Evans
2nd Annual Corporate Governance Conference,
Indonesian Society of Commissioners di Jakarta
danForumHimpunanBUMNdiYogyakarta.
Activities of the Company Secretary in 2009, among
others:
• PreparingtheGeneralMeetingofShareholdersfor
the ratification of 2009 Work Plan and Budget, and
General Meeting of Shareholders for the ratification
ofManagementAccountabilityReportfortheFiscal
Yearof2008,andmakingdocumentation.
• Providingcorporateinformationthroughpublication
and promotion, in transparence and responsible
manner using corporate, local, and national mass
media.
• Maintainingharmoniousrelationwithmediaparties.
• Maintainingharmoniousrelationwithgovernment
institutions,NGOs,andsocialorganizations.
• CoordinatingcorporateCSRprograms.
• Preparingcorporateevents.
• Preparingthedirectorsmeetingandmaking
documentation on the minutes of meeting.
Brief Profile Corporate Secretary
Sudaryanto
Born in 1956 in Kebumen – Central Java.
Graduated from the Faculty of Social and Political
ScienceofDRMoestopoUniversity(Religious)
Jakarta in 1988, and obtained a Master of
Science degree from Indonesia University in
2002. Previously held several important positions
including as Secretary of the Board in 2002
and Head of General Affairs at Soekarno-Hatta
Airport branch office in 2004, before promoted
to the post of Corporate secretary in 2006 up to
the present. Participated in a variety of seminars
and conferences in the country, including the
Marcus Evans 2nd Annual Corporate Governance
Conference, Indonesian Society of Commissioners
in Jakarta, and Forum for SOE Association in
Yogyakarta.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009104
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Etika Perusahaan Pada tahun 2007, Angkasa Pura II menerbitkan
buku Pedoman Perilaku (Code of Conduct)
yang telah disosialisasikan ke seluruh karyawan
Angkasa Pura II. Buku Pedoman Perilaku yang
memuat pernyataan komitmen seluruh karyawan
Angkasa Pura II tersebut juga telah ditandatangani
oleh seluruh karyawan pada tahun 2008 sebagai
komitmen pribadi untuk mematuhi Code of
Conduct yang didokumentasikan di Unit Corporate
Secretary.
Angkasa Pura II memiliki komitmen yang kuat
terhadap pemangku kepentingan (stakeholders),
yang meliputi :
1. Komitmen terhadap Pemegang Saham, dengan
memberikan nilai perusahaan yang terbaik dari
aspek financial dan non financial; memberikan
laporan yang lengkap, akurat dan tepat waktu;
serta menerapkan tata kelola perusahaan yang
baik;
2. Komitmen terhadap Pelanggan, dalam rangka
menjaga reputasi, integritas, dan kredibilitas
perusahaan serta meningkatkan keharmonisan
hubungan perusahaan dengan para pelanggan;
3. Komitmen terhadap insan Angkasa Pura II,
dalam rangka mewujudkan hubungan yang
berkualitas, adil serta dapat mendorong
intensitas dan kualitas partisipasi insan
Angkasa Pura II perusahaan akan
memperlakukan insan Angkasa Pura II sebagai
anggota perusahaan dengan adil (fair);
4. KomitmenterhadapPemasok/Supplier,
perusahaan mengelola hubungan dengan jujur
danfairdalamberbisnisdenganpemasok/
supplier;
5. Komitmen terhadap Mitra Usaha, hubungan
antara perusahaan dengan mitra usaha
dilandasi prinsip kesetaraan, transparan, serta
etika bisnis;
6. Komitmen terhadap Mitra Kerja, dengan
senantiasa melakukan kordinasi untuk menjaga
kepentingan perusahaan dan memberikan
akses secara proporsional untuk kelancaran
pelaksanaan tugas mitra kerja;
7. Komitmen terhadap Anak perusahaan dan
Perusahaan Afiliasi, dengan senantiasa
melakukan pembinaan dan memberikan
penghargaan serta menjaga kemandirian
(independensi) anak perusahaan dan
perusahaan afiliasi dalam mengembangkan
usaha secara keseluruhan;
Company Ethics In2007,AngkasaPuraIIpublishedthecompany’s
codeofconduct,whichhasbeensocializedtoall
employees of Angkasa Pura II. The book of code of
conduct includes a commitment of all employees
of Angkasa Pura II and has also been signed by all
employees in 2008 as a personal commitment to
comply with the code of conduct, as documented
in the Corporate Secretary Unit.
Angkasa Pura II has a firm commitment to
upholding the interests of its stakeholders,
comprising the following:
1. Commitment to the Shareholder, to create
the best value for the company in terms of
financial and non-financial aspects; provide
comprehensive, accurate, and timely reports;
and implement good corporate governance
practices;
2. Commitment to Customers, in order to
maintain company reputation, integrity
and credibility, as well as in enhancing the
relationship between the company and its
customers;
3. Commitment to Employees of Angkasa Pura II,
in which the company strives to treat all of its
employees in a fair manner in order to create
a relationship that will promote the quality
and intensity of employee engagement in the
company;
4. Commitment to Suppliers, in which the
company engage in a fair and honest business
relationship with it suppliers;
5. Commitment to Business Partners, in which
the relationship between the company and
its business partners is based on fairness,
transparency and good business ethics;
6. Commitment to Work Partners, through good
coordination to protect the interests of the
company while providing proportional access
to facilitate the duties of work partners;
7. Commitment to Subsidiaries and Affiliates,
through direction and appreciation while
maintaining the independency of subsidiaries
and affiliates to develop their businesses;
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 105
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
8. Komitmen terhadap Pemerintah, dengan
menjalankan bisnis secara profesional dengan
memperhatikan dan mematuhi peraturan
perundang-undangan, dan kebijakan
pemerintah yang terkait dengan aktivitas
usaha perusahaan dan berperilaku etis dalam
berhubungan dengan instansi pemerintah;
9. Komitmen terhadap Masyarakat dan
Lingkungan, dengan mewujudkan tanggung
jawab sosial perusahaan sebagai wujud Good
CorporateCitizenship
Pedoman perilaku ini menjadi pedoman bersikap
dan bertindak dalam melaksanakan tugas-
tugas perusahaan. Setiap pelanggaran terhadap
pedoman perilaku dan ketentuan-ketentuan
pelanggaran disiplin perusahaan yang berlaku,
yang dapat secara langsung maupun tidak
langsung mengakibatkan kerugian keuangan
maupun non keuangan bagi perusahaan,
merupakan tindakan indisipliner sehingga patut
dikenakan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya.
Direksi bertanggung jawab atas penegakan
etika dan perilaku di lingkungan Angkasa Pura II.
Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan dibentuk
tim Kelompok Pemeriksa Pelanggaran Disiplin
Karyawan (KP2DK). Setiap karyawan Angkasa
Pura II berkewajiban untuk melaporkan kepada tim
KP2DK di masing-masing wilayah kerjanya apabila
mengetahui adanya indikasi maupun terjadinya
pelanggaran terhadap panduan perilaku ini.
Komitmen dan konsistensi seluruh karyawan
Angkasa Pura II dalam menerapkan pedoman
perilaku ini akan menciptakan suasana yang
kondusif bagi pencapaian visi dan misi perusahaan.
Media Penyebaran Informasi Perwujudan aspek transparansi sebagai bagian
dari praktik GCG di Angkasa Pura II dilakukan salah
satunya melalui kegiatan penyebaran informasi
kepada pemegang saham dan masyarakat.
Informasi yang disampaikan meliputi informasi
umum perusahaan, program-program perusahaan
dankejadian/acarakhususyangperludiketahui
publik. Transparansi informasi tersebut diharapkan
dapat menjaga dan meningkatkan pengetahuan,
pemahaman dan persepsi positif publik terhadap
kebijakan dan operasional usaha yang dilakukan
Angkasa Pura II.
8. Commitment to the Government, by
conducting business in a professional manner,
complying with applicable laws, regulations
and government policies related to the
company’sbusinessactivities,andethical
conduct in relationships with government
institutions;
9. Commitment to Society and the Environment,
through the implementation of corporate social
responsibility in the interest of Good Corporate
Citizenship.
This code of conduct has become a standard
guideline regulating the behavior and action
of each personnel in performing duties of the
Company. Any violation of the code of conduct and
theapplicablecompany’sdisciplinaryregulations,
which might directly or indirectly lead to financial
and non financial losses for the Company, is
adisciplinaryactionthatshouldbepenalized
according to the level of the infraction.
The Board of Directors is responsible to the
enforcement of ethics and behavior within the
Angkasa Pura II. To maintain the effectiveness of
its implementation, the Company has formed an
Employee disciplinary Committee (KP2DK). Each
employee is obliged to report to KP2DK team in his
or her respective working areas whenever they are
aware of any indication or a guide to the breach of
this behavior.
Commitment and consistency of all employees of
Angkasa Pura II in implementing the code of conduct
would create a conducive environment to the
achievementoftheCompany’svisionandmission.
Information Disclosure The aspect of transparency as part of GCG
practices at Angkasa Pura II is manifested among
other things through information disclosure
activities to shareholders and the public.
Information disclosed includes general information
about the Company, work programs, and
company events or other information of interest
to the public. The information disclosure policy is
expected to maintain and help improve the level
of understanding, knowledge and perception by
the general public concerning the policies and
business activities undertaken by Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009106
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penyampaian informasi kepada masyarakat
dilakukan melalui web site perusahaan www.
angkasapura2.co.id dan kepada pemegang saham
melalui portal Kementerian BUMN. Informasi
perusahaan juga disampaikan melalui media
masa cetak dan elektronik dengan kegiatan press
release, press conference maupun press tour.
Program-programdankejadian/acaraperusahaan
yang sudah diungkapkan antara lain adalah
perbaikan fasilitas umum di Bandara Soekarno-
Hatta, kegiatan Duta Bandara di Bandara
Soekarno-Hatta, kemajuan pembangunan
Bandara Kualanamu, pembangunan Bandara
Sultan Iskandar Muda, pembangunan terminal
penumpangdiBandaraRajaHajiFisabilillahdan
Bandara Sultan Syarif Kasim II, serta rencana
pengoperasian sampai pada peresmian Terminal 3
Bandara Soekarno-Hatta.
Daftar kegiatan penyampaian informasi selama
tahun 2009:
Kegiatan penyampaian informasiInformation delivery activities
KejadianEvent
Up date data perusahaan di portal Kementerian BUMN dan web site perusahaan www.angkasapura2.co.idUp-date corporate data on the portal web site Ministry of SOEs and companies www.angkasapura2.co.id
Setiap hariEvery day
Menerbitkan majalah internal “Bandara”Internalmagazinepublishes“Airport”
Setiap 3 bulanEvery 3 months
Menerbitkan buletin internal “Baling-baling”Issued an internal bulletin “Baling-baling”
Setiap bulanEvery month
Menerbitkan buku laporan tahunan perusahaanPublishesbookscompany’sannualreport
1 kali1 times
Menerbitkan buku laporan manajemen kepada pemegang sahamPublishes books management reports to shareholders
1 kali1 times
Menerbitkan buku statistik angkutan udaraAir transport statistics published books
1 kali1 times
Press tour ke wilayah kerja perusahaan (Soekarno-Hatta, Medan, Aceh, Pekanbaru, Padang dan Palembang)Press tour to the working area of the company (Soekarno-Hatta Airport, Medan, Aceh, Pekanbaru, Padang and Palembang)
9 kali9 times
Siaran persPress releases
16 kali16 times
Konferensi persPress conference
9 kali9 times
Iklan pelelanganAuction Ads
35 kali35 times
Information disclosure to the public is undertaken
throughtheCompany’sofficialwebsiteatwww.
angkasapura2.co.id as well as through the
Ministry of SOE web portal. In addition, company
information is also disseminated in print and
electronic mass media through activities in press
releases, press conferences or press tours.
Information about company programs or events
that have been disclosed includes the improvement
to public facilities at Soekarno-Hatta Airport,
activites of the Airport Ambassador at Soekarno-
Hatta Airport, progress of the development of
Kualanamu Airport, developments at Sultan
Iskandar Muda Airport, construction of passenger
terminalbuildingsatRajaHajiFisabillilahAirport
and Sultan Syarif kasim II Airport, and the planned
operation and official inauguration of Terminal 3 at
Soekarno-Hatta Airport.
List of activities to deliver information for the year
2009:
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 107
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Daftar siaran pers selama tahun 2009:
NoJudulTitle
TanggalDate
1 Satgas Wanita Awasi Kebersihan di Bandara Soekarno HattaWatch Women Hygiene Task Force at the Soekarno Hatta
21/01/2009
2 Penyesuaian Tarif PJP2UTariff Adjustment PJP2U
17/02/2009
3 DutaBandaraBer-RollerBlade,MemastikanBandaraBersihdanNyamanAirportAmbassadorBer-RollerBlade,EnsureCleanandComfortableAirport
25/02/2009
4 Penyuluhan Peningkatan Mutu Pelayanan Frontliner, Mitra Usaha, Mitra Kerja di Bandara Soekarno-HattaCounseling Services Quality Improvement frontliner, Business Partners,Partners at the Soekarno-Hatta Airport
11/03/2009
5 AviationSafety,SecurityandServicesReforms 19/03/2009
6 Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Mulai BeroperasiTerminal 3 of Soekarno-Hatta Airport Starts Operations
14/04/2009
7 Persiapan Peresmian Terminal 3 Bandara Soekarno-HattaPreparation Inauguration of Terminal 3 of Soekarno-Hatta Airport
27/04/2009
8 Terminal3BandaraSoekarno-HattaDiresmikanOlehPresidenSBYTerminal3ofSoekarno-HattaAirportInauguratedbyPresidentSBY
28/04/2009
9 Kinerja Angkasa Pura II Tahun 2009PerformanceoftheYear2009AngkasaPuraII
23/06/2009
10 Bandara Sultan Syarif Kasim II Mulai DibangunSultan Syarif Kasim II Airport Built Start
16/07/2009
11 BandaraSultanIskandarMudaDiresmikanPresidenRepublikIndonesiaSultanIskandarMudaAirportInauguratedPresidentoftheRepublicofIndonesia
06/08/2009
12 BandaraInternasionalRajaHajiFisabilillahMulaiDibangunRajaHajiFisabilillahAirportStartsBuilt
20/08/2009
13 Bandara Internasional Minangkabau Normal KembaliMinangkabauInternationalAirportRealReturn
01/10/2009
14 Bebas Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di Bandar Udara Internasional MinangkabauTariff-Free Airplane Passenger Services (PJP2U) Minangkabau International Airport
04/10/2009
15 PT Angkasa Pura (Persero) Bandara Soekarno-Hatta akan segera dilengkapi dengan CUSS Kiosk (Common Use Self Service- Kiosk)PT Angkasa Pura II (Persero) Soekarno-Hatta International Airport will soon be equipped with Kiosk CUSS (Common Use Self-Service Kiosk)
08/10/2009
16 Apresiasi PT Angkasa Pura II (Persero) Kepada MitraAppreciation of PT Angkasa Pura II (Persero) To Partner
23/12/2009
Berdasarkan analisa terhadap pemberitaan mengenai
Angkasa Pura II di media masa cetak nasional selama
tahun 2009, diperoleh hasil sebagai berikut:
Berita Jumlah Total
% News
Positif 457 53,33 Positive
Netral 216 25,20 Neutral
Negatif 184 21,47 Negative
Jumlah 857 100 Total
List of press releases during the year 2009:
An analysis of media coverage of Angkasa Pura II
in the national print mass media throughout 2009
yielded the following results:
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009108
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Komitmen dan Kontijensi Dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap
penumpang dan pengguna jasa bandara, Angkasa
Pura II juga melakukan kontrak kerja sama komersial
dengan pihak ketiga. Kerja sama tersebut antara lain
di sisi darat berupa pengelolaan executive lounge,
pemanfaatan nursery room, kegiatan department
store, pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi, serta
penyediaan ruangan untuk duty free shop, money
changer, dan restoran. Sedangkan kerja sama untuk
mendukung pengusahaan bandara di sisi udara antara
lain pengelolaan stasiun pengisian bahan bakar minyak
bagi pesawat udara dan pengelolaan bus apron. Selain
itu dalam rangka mendukung program pemerintah
untuk meningkatkan pariwisata Indonesia, Angkasa
Pura II telah membuat Nota Kesepahaman (MoU)
dengan Pemerintah Daerah Provinsi Banten antara
lainuntukprogramreklamekampanye‘VisitIndonesia’
dan promosi pariwisata Provinsi Banten bekerja sama
dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan
Dinas Pariwisata Provinsi Banten.
Untuk mengimbangi peningkatan pertumbuhan
penumpang yang sangat cepat, Angkasa Pura II
melakukan pembangunan dan pengembangan
yang memerlukan investasi, diantaranya adalah
pembangunan bandara baru Kualanamu di Medan,
serta pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru, Bandara Sultan Thaha Jambi, Bandara
DepatiAmirPangkalPinang,danBandaraRajaHaji
Fisabilillah Tanjung Pinang. Angkasa Pura II telah
menganggarkan dana untuk investasi pembangunan
dan pengembangan bandara kurang lebih berjumlah
Rp1.628.101.975.000(satutrilyunenamratusdua
puluh delapan milyar seratus satu juta sembilan ratus
tujuhpuluhlimaribuRupiah).
Commitment and Contingencies In the interest of service improvement for the benefit of
passengers and airport service users, Angkasa Pura II
also engaged in a variety of commercial contracts with
third parties. Commercial cooperation in the land-side
includes the operation of executive airport lounges,
utilizationofnurseryrooms,departmentstoreactivity,
utiliztionoftelecommunicationinfrastructure,and
provision of space for duty-free shops, money changer,
and restaurants. Meanwhile, commercial cooperation
in support of airport business in the air-side includes
the operation of aircraft refueling stations and the
operation of apron bus. In addition, in support of
Government’stourisminitiativesinIndonesia,Angkasa
Pura II has signed a Memorandum of Understanding
(MoU) with the regional government of Banten
Province, among others for advertisement program
relatedto‘VisitIndonesia’campaignandpromotion
of tourism in Banten Province, in cooperation with
the Ministry of Culture and Tourism and the Tourism
Agency of Banten Province.
To accomodate the vary rapid increase in the
number of airline passengers, Angkasa Pura II has
invested in a number of airport construction and
development projects, including the construction of
the new Kualanamu Airport, Medan and a variety of
development projects at Sultan Syarif Kasim Airport
Pekanbaru, Sultan Thaha Airport Jambi, Depati Amir
AirportPangkalPinang,andRajaHajiFisabillilah
Airport Tanjung Pinang. The total budget for these
investments in airport construction and development
projects amounted to approximately
Rp1,628,101,975,000(Rupiahonetrillionsixhundred
twenty eight billion one hundred and one million and
nine hundred seventy five thousand).
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 109
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor
1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka kegiatan
pengusahaan kebandarudaraan harus disesuaikan
dengan ketentuan Undang-Undang tersebut antara
lain tentang tatanan kebandarudaraan nasional,
pengaturan tentang kawasan keselamatan operasi
penerbangan, dan pengelolaan lingkungan hidup
antara lain dengan pengaturan tentang kawasan
kebisingan dan rencana tata ruang kawasan bandara.
Dalam perjalanan pengusahaan Angkasa Pura II,
terdapat risiko hukum yang harus dihadapi baik
karena kegiatan operasional pengusahaan maupun
karena aset berupa tanah antara lain perkara tanah di
Bandara Soekarno-Hatta, perkara tanah di Bandara
Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dan perkara tanah di
Bandara Supadio Pontianak.
Salah satu contoh permasalahan hukum gugatan
pihak ketiga terhadap tanah milik Angkasa Pura II di
Bandara Soekarno-Hatta atas tanah seluas 113.940
m2 melalui Pengadilan Negeri Tangerang pada tahun
2009, gugatan tersebut telah ditolak oleh Pengadilan
Negeri Tangerang dan dimenangkan oleh Angkasa
Pura II berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri
TangerangNomor78/PDT.G/2009/PN.TNG.
WiththeenactmentofLawNo.1Year2009on
Aviation, various activities in the operation of
airports must also be realigned with the stipulations
contained in the Legislation. These among others
includetheorganizationofairportoperation,rules
governingthezoneofsafetyforflightoperations,
and the management of airport environment such as
stipulationsonnoisezoningandzoningplanforairport
areas.
In its business growth, Angkasa Pura II has to deal
with various legal risks, due to its operational Activities
or assets, such as land lawsuit in Soekarno-Hatta
Airport, land lawsuit in Sultan Syarif Kasim II Airport
Pekanbaru, and land lawsuit in Supadio Airport
Pontianak.
Oneexampleofthirdparty’slawsuitonthe113.940
m2 land owned by Angkasa Pura II in Soekarno-Hatta
airport, through the District Court of Tangerang in
2009. The lawsuit was denied by the District Court of
Tangerang and was won by Angkasa Pura II with the
DecisionoftheDistrictCourtofTangerangNumber78/
PDT.G/2009/PN.TNG.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009110
Angkasa Pura II menghadapi beberapa risiko yang
melekat pada aktivitasnya sebagai perusahaan
pengelola bandara dan penyedia jasa lalu lintas udara.
Secara umum, risiko tersebut dapat dibagi menjadi
risiko yang berpengaruh terhadap manusia, aset
perusahaan, lingkungan, dan reputasi perusahaan.
Secara khusus sesuai karakteristiknya, risiko dapat
berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan,
kegagalan operasi bandara, kegagalan layanan dan
ketidakpatuhan pada regulasi. Berbagai risiko tersebut
ditangani melalui upaya pencegahan risiko, mitigasi
risiko, ataupun pengalihan risiko.
KebijakanManajemenRisikoPelaksanaan manajemen risiko di lingkungan
Angkasa Pura II dilakukan dengan mengacu pada
RiskManagementStandardAS/NZS4360/2004.
Pokok-pokok kebijakan manajemen risiko Angkasa
Pura II sebagaimana tertuang dalam Corporate Safety
Manual,Doc-SMS.02/XI/2005.Corpadalahsebagai
berikut:
a. Manajemen risiko adalah suatu penerapan
kebijakan, prosedur dan praktek kerja
yang dilakukan secara sistematis untuk
mengidentifikasi, menganalisa, menilai dan
memonitor risiko;
Angkasa Pura II faces certain risks inherent in
the conduct of its activities as an airport operator
and provider of air traffic services. These risks
can be grouped in general into risks that affect
human lives, company assets, the environment,
and company reputation. According to its specific
characteristics, risks can arise in the form of failure
in flight operations, failure in airport operations,
failure in service delivery, and from non-compliance
with regulations. These risks are handled through
measures that comprise of efforts to prevent risk,
effort to mitigate risks, and efforts to transfer risks.
RiskManagementPolicyThe implementation of risk management at
AngkasaPuraIIisundertakenwithreferencetoRisk
ManagementStandardAS/NZS4360/2004.The
basic elements in the risk management policy of
Angkasa Pura II as described in the Corporate Safety
Manual,Doc-SMS.02/XI/2005.Corpisasfollow:
a. Riskmanagementistheimplementationof
policies, procedures and work practices in a
systematicmannertoidentify,analyze,assess
and monitor risks;
Manajemen risiko merupakan bagian terpadu dari implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang efektif di lingkungan Angkasa Pura II.
Risk management constitutes an integral part of the implementation of effective Good Corporate Governance (GCG) practices within Angkasa Pura II.
Manajemen RisikoRisk Management
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 111
b. Proses manajemen risiko dalam aktivitas lapangan
Angkasa Pura II adalah bagian paling mendasar
serta sangat menentukan dalam penyusunan dan
perancangan program keselamatan;
c. Segala risiko berkait dengan faktor keselamatan
jiwa harus dikelola seoptimal mungkin mengingat
dampaknya yang sangat luas bagi pengguna jasa
maupun bagi keberlanjutan bisnis Angkasa Pura II.
Dalam dokumen tersebut tersirat bahwa Angkasa Pura
II masih memfokuskan pengelolaan risiko pada aktivitas
operasional yang berfokus pada unsur Safety, Security,
Service & Compliance. Namun dalam perkembangannya,
pengelolaan risiko Angkasa Pura II telah memperluas
cakupan fungsinya meliputi aspek-aspek bisnis
perusahaan lainnya, yaitu aspek keuangan, aspek
hukum, aspek komersial, aspek sumber daya manusia
dan sebagainya. Ini diwujudkan melalui pembentukan
unitBusinessRiskManagementdanperubahanunit
CorporateSafety&RiskmenjadiunitCorporateRisk
Management. Dengan demikian, program-program
ManajemenRisikojugadiarahkanuntukmencaripeluang
bisnis dan tindakan terhadap risiko yang ada, dan menjadi
tantangan bagi Angkasa Pura II dalam pencapaian misi
dan sasaran utama perusahaan.
KerangkaManajemenRisikoAngkasaPura II Pengoperasian bandara semakin diwarnai oleh adanya
peningkatan persaingan, tuntutan dari pengguna jasa
terhadap kualitas pelayanan, serta tuntutan untuk
menerapkan standar regulasi yang lebih baik. Kondisi ini
menuntut Angkasa Pura II untuk mengoptimalkan sumber
daya yang ada. Dalam kaitannya dengan manajemen
risiko, maka dibutuhkan suatu kerangka kerja yang
komprehensif dalam pengidentifikasian dan pengelolaan
risiko, agar dapat melindungi Angkasa Pura II dalam
mencapai sasaran dan strategi bisnis dengan lebih efektif.
Kerangka kerja ini dikembangkan dengan tujuan:
• MemungkinkanAngkasaPuraIIuntukmengelolarisiko
secara proaktif dengan pendekatan yang sistematis
dan terstruktur, serta secara berkesinambungan
memperbaiki setiap proses bisnis untuk mengurangi
profil risiko perusahaan, dengan demikian dapat
mempertahankan kondisi yang lebih aman untuk semua
pemangku kepentingan (stakeholder);
• Menjaminbahwatelahadastrategiuntuk
mengendalikan risiko dan memaksimalkan peluang;
• Menanamkanprosesmanajemenrisikosebagai
bagian yang terintegrasi dalam proses perencanaan
perusahaan pada level strategis maupun level
operasional;
b. Riskmanagementprocessesintheoperational
activities of Angkasa Pura II are a basic and vital
element in the design and formulation of safety
programs;
c. All risks associated with the safety of human lives
shall be managed in an optimum manner in view of its
very considerable impact on airport services users as
well as to the business continuity of Angkasa Pura II.
Implicit in the document is that Angkasa Pura II still
focuses on managing the risks inherent in its operational
activities in terms of aspects of safety, Security, Service
& Compliance. However, in due course of development,
Angkasa Pura II has expanded the scope of its risk
management function to also include other aspects as
well, such as financial aspect, legal aspect, commercial
aspect, human resources aspect, and others. This is
manifested through the establishment of the Business
RiskManagementunit,whiletheCorporateSafety&Risk
unitwasrenamedtotheCorporateRiskManagement
unit. As such, risk management initiatives are also
directed towards available business opportunities and
mitigation of its associated risks, representing a challenge
for Angkasa Pura II in achieving its vision and mission
statements.
RiskManagementFrameworkatAngkasaPura IIThe airport business today has become subject to
increased competition, higher demands for service
quality from airport services users, and strict regulatory
requirement to implement better standards. This condition
compelsAngkasaPuraIItooptimizeitsavailable
resources. With regards to risk management, it creates
a demand for a comprehensive framework to properly
identify and manage risks, in order to protect the interests
of Angkasa Pura II in the effective achievement of its
strategies and business objectives.
The framework was developed with the aim of:
•EnablingAngkasaPuraIItomanageriskinaproactive
manner through a systematic and structured approach,
and to continuously improve its business processes in
order to reduce its risk profile, and therefore maintain
a more secure condition for the benefit of all its
stakeholders;
•Ensuringaneffectivestrategytomitigaterisksand
maximizeopportunities;
•Instillingriskmanagementprocessesasanintegral
part of the corporate planning processes at both the
strategic as well as operational levels;
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009112
• Membantumenciptakanbudayawaspadaterhadap
risiko dari perspektif strategis, operasional, dan individu;
• Memberikankredibilitaspadaprosesbisnisdan
meningkatkan perhatian manajemen terhadap
pengelolaan, pengawasan, pelaporan dan pengkajian
pada risiko yang teridentifikasi dan secara terus
menerus mempertimbangkan risiko baru yang mungkin
timbul;
• Memberikanpemahamantentangkebutuhansetiap
individu akan manajemen risiko dan meluruskan strategi
perusahaan dalam melakuan penilaian risiko (risk
assessment) dari strategi “top down” menjadi strategi
“bottom up”.
ProsesManajemenRisikoProses manajemen risiko di Angkasa Pura II terdiri dari:
Memahami Konteks
Meliputi pemahaman dan penilaian hubungan setiap unit
pelayanan di lingkungan Angkasa Pura II dengan pihak
luar perusahaan, lingkungan internal perusahaan, dan
lingkungan manajemen risiko dimana tahapan proses
pengelolaan risiko terjadi, serta memahami tujuan yang
harus dicapai oleh unit pelayanan sebagaimana fungsi
dan otoritas yang telah diberikan perusahaan. Dalam
hal ini termasuk menetapkan kriteria penilaian pada saat
menganalisa risiko apakah suatu risiko dapat diterima atau
tidak.
IdentifikasiRisiko
Identifikasi risiko dilakukan dengan melibatkan unit-unit
pelayanan sebagai pemilik risiko, dimana setiap unit
pelayanan menentukan risiko-risiko yang signifikan yang
ada di wilayah kerjanya.
AnalisaRisiko
Setelah risiko yang signifikan teridentifikasi, maka setiap
unit pelayanan dengan bimbingan dari unit Corporate
RiskManagementmelakukananalisaterhadaprisiko-
risiko tersebut, untuk menentukan kategori risiko
berdasarkan dampaknya yang dibagi dalam 4 (empat)
kategori dampak, yaitu: dampak terhadap manusia, aset,
lingkungan dan reputasi.
EvaluasiRisiko
Setelah di analisa berdasarkan kategori dampak, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap
risiko-risiko yang telah teridentifikasi, yang tersusun dalam
bentuk matrik risiko, dalam hal ini dalam 3 (tiga) tingkatan
penilaian, yaitu High, Medium dan Low.
•Helpingtocreateacultureofriskawarenessintermsof
strategic, operational, and individual perspectives;
•Providingcredibilitytobusinessprocessesand
increasing management focus on the management,
supervision, reporting and reviews of risks that have
been identified, while also continuously considering all
possible new risk factors;
•Instillinganunderstandingfortheneedofrisk
management for each individual and to re-align the
company’sstrategyconcerningriskassessmentfroma
‘topdown’approachintoa‘bottomup’approach.
RiskManagementProcessesRiskmanagementprocessesatAngkasaPuraIIcomprise
of:
UnderstandingRiskContext
This involves the understanding and assessment of the
relations between each of the service units at Angkasa
Pura II and external parties, internal parties, and the
risk management environment where the various risk
management processes occur, and to comprehend the
objectives of the respective service unit according to its
function and authority established by the Company. This
also includes the determination of assessment criteria in
analyzingwhetheraparticularriskisacceptableornot
acceptable.
RiskIdentification
Riskidentificationprocessinvolvestheparticipationof
service units as risk owner, whereby each service unit
determines the significant risks at its area of operations.
RiskAnalysis
Following the identification of significant risk factors,
eachserviceunitwiththeguidanceoftheCorporateRisk
Management unit conducts an analysis on the identified
risks, where risks are grouped into 4 (four) risk categories
based on its possible impact, namely impact on people,
asset, environment and reputation.
RiskEvaluation
Following the risk category grouping, the next step
is to assess all of the risks that have been identified
within a risk matrix that resulted in 3 (three) levels of risk
assessment, namely High, medium and Low risk.
Manajemen Risiko Risk Management
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 113
PengelolaanRisiko
Setiap unit pelayanan menyusun pengendalian
terhadap risiko yang telah teridentifikasi, sehingga
tidak ada risiko yang tidak dikelola dengan baik.
Dalam hal terdapat risiko yang pengendaliannya tidak
efisien bila dilakukan oleh perusahaan maka risiko
tersebut diupayakan dialihkan kepada pihak lain (risk
transfer).
MonitordanReviewRisiko
UnitCorporateRiskManagementsecaraterus
menerus melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan manajemen risiko yang ada di setiap
kantor cabang.
KonsultasidanKomunikasiRisiko
Setiap hasil aktivitas manajemen risiko selalu
dikonsultasikan dan dikomunikasikan kepada
pemangku kepentingan (stake holder).
RisikoyangdihadapiAngkasaPuraII
Secara umum risiko yang dihadapi Angkasa Pura II
dikelompokkan pada:
• RisikoterhadapManusia
• RisikoterhadapAset
• RisikoterhadapLingkungan
• RisikoterhadapReputasi
Dan secara khusus risiko, dikelompokan pada:
• RisikoKegagalanOpersionalPenerbangan
• RisikoKegagalanOperasiBandarUdara
• RisikoKegagalanPelayanan
• RisikoKetidak-patuhanpadaRegulasi
RiskManagement
Each service unit develops processes to mitigate and
manage the risks that have been identified, ensuring
that all possible risks have been covered. In the event
that particular risk mitigation is deemed inefficient to
be undertaken internally, the risk is then transferred to
external parties.
RiskMonitoringandReview
TheCorporateRiskManagementunitcontinuously
monitors the implementation of risk management
processes at each branch office.
RiskConsultationandCommunications
The results of all risk management activities are
consulted and communicated to the respective
stakeholders.
RisksfacedbyAngkasaPuraII
In general risks faced by Angkasa Pura II were
classified as:
• HumanRisk
• AssetRisk
• EnvironmentalRisk
• ReputationRisk
In particular the risks are classified as:
• FlightFailureRisk
• AirportFailureRisk
• ServiceFailureRisk
• IncomplianceRisk
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Corporate Risk
OperationalRisk
•AirTrafficRisk•AirportRisk•CommercialRisk•OtherServices
Risk
HazardsIdentification
•Safety•Security•Services•Compliances•OtherCompany
Objectives
High
Medium
Low
VeryReliable
Reliable
Unreliable
Very Unreliable
RiskManagementTool(using BowtleXP & Other
Tools)
BusinessRisk
•FinancialRisk•LegalRisk•Human
ResourcesRisk•ReputationalRisk•OtherRisk
Risk Identification
•RiskAnalysis•RiskEvaluation•RiskTreatment
Risk Assessment
Risk Ranking
Residual Risk
Risk Control Ranking
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009114
Penanganan risiko meliputi:
• Mencegahrisiko(RiskPrevention)
• Mengurangidampakrisiko(RiskMitigation)
• Mentransferrisiko(RiskTransfer)
RisikoTeridentifikasi
Risiko-risikoyangteridentifikasidikelompokanke
dalam 4 (empat) aspek yaitu Safety, Security, Service
dan Compliance. Dan hasil identifikasi risiko tahun
2009 diperoleh sebagai berikut:
Aspek Jumlah NumberofRisk Aspect
Keselamatan 68 Safety
Keamanan 29 Security
Layanan 91 Service
Pemenuhan 11 Compliance
TotalRisiko 199 RiskTotal
PengelolaandanPengendalianRisikoKegiatan operasional sehari-hari oleh unit-
unit pelayanan di lingkungan Angkasa Pura II
senantiasa memperhitungkan risiko dan cara-
cara pengendaliannya. Aktivitas pengelolaan dan
pengendalian risiko yang dilaksanakan meliputi hal-hal
sebagai berikut:
•Kepatuhanpadaregulasidanpenerapanprosedur
operasi
Sebagai penyelenggara bisnis bandar udara,
Angkasa Pura II terikat dengan aturan-aturan
yang diterapkan oleh organisasi penerbangan
internasional (ICAO) maupun Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara untuk menjamin terciptanya
penerbangan yang memenuhi unsur safety dan
security. Untuk itu Angkasa Pura II terus berupaya
agar dalam penyelenggaraan kegiatan bisnis
perusahaan selalu memenuhi ketentuan dan
regulasi yang berlaku. Setiap unit pelayanan di
lingkungan Angkasa Pura II telah memiliki prosedur
operasi standar dalam melaksanakan kegiatannya,
agar semua kegiatan operasi dan pelayanan
terlaksana secara sistematis dan terstandarisasi.
Salah satu langkah untuk mengawasi proses ini
adalah dilaksanakannya Safety Audit secara rutin
dan penerapan Safety Management System di
seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura II.
• Pemeliharaanfasilitasdanpeningkatan
kualitas pelayanan
Keberhasilan kegiatan usaha Angkasa Pura
II sangat dipengaruhi oleh kehandalan dan
ketersediaan fasilitas. Untuk itu, unit-unit pelayanan
Riskhandlingincludes:
• RiskPrevention
• RiskMitigation
• RiskTransfer
IdentifiedRisks
Identified risks are grouped into 4 (four) aspects,
namely Safety, Security, Service and Compliance
aspects. In 2009, identified risks are as follow:
ManagementandMitigationofRiskIn its day-to-day operational activities, each service
unit within Angkasa Pura II has considered the
possible risks and their mitigation. Activities in the
management and mitigation of risks involve the
following aspects:
• Compliancewithregulationsandestablished
operating procedures
As an airport operator, Angkasa Pura II is bound
to comply with a variety of regulations issued
bytheInternationalCivilAviationOrganization
(ICAO) as well as the Directorate General of Air
Transportation, in order to ensure the safety
and security of flight operations. Accordingly,
Angkasa Pura II continues to strive to align all of
its operational activities with the relevant rules and
regulations. Each service unit within Angkasa Pura
II has established the necessary standard operating
procedures in the conduct of its activities, in order
to ensure that all service and operational activities
areundertakeninasystematicandstandardized
manner. An important element in this process is
by conducting regular Safety Audit as well as the
implementation of a Safety Management System at
all airports under Angkasa Pura II.
• Facilitymaintenanceandservicequality
improvement
The successful outcome of business activities by
Angkasa Pura II depends largely on the availability
and reliability of airport facilities. Accordingly, the
Manajemen Risiko Risk Management
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 115
selalu melaksanakan pemeliharaan fasilitas sesuai
prosedur yang berlaku, sebagai upaya untuk mencegah
terjadinya kegagalan operasi akibat penurunan kualitas
peralatan dan fasilitas yang akan berdampak pada
terganggunya pencapaian tujuan perusahaan. Selain
itu Angkasa Pura II secara terus menerus berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan
peremajaan terhadap fasilitas yang dimilikinya.
• Pelatihan
Salah satu unsur penting untuk mengurangi risiko
terjadinya kegagalan dalam memberikan pelayanan
terhadap pengguna jasa adalah terciptanya personil
yang berkualitas dan sadar akan risiko. Beberapa
pelatihan telah diberikan kepada personil di lingkungan
operasi dan teknik terkait dengan unsur keselamatan
dan pengelolaan risiko, diantaranya: Threat & Error
ManagementTraining,RiskManagementforExecutives,
Training for Safety Coordinator, dan lain-lain.
• Asuransi
Untuk menghadapi dan mencegah timbulnya tuntutan
hukum terhadap perusahaan akibat dari kelalaian
dalam memberikan pelayanan kepada pengguna
jasa, Angkasa Pura II telah mengasuransikan seluruh
pelayanannya dalam bentuk Airport Liabilities
Insurance. Selain itu seluruh calon penumpang
yang melalui bandara di lingkungan Angkasa Pura II
telah dilindungi oleh asuransi PJP2U terhadap risiko
kecelakaan selama berada di lingkungan bandara.
Sedangkan untuk melindungi perusahaan dari kerugian
akibat kerusakan dan kehilangan asset, Angkasa Pura II
telah mengasuransikan seluruh asetnya.
ResidualRisk(Risikoyangtersisa)Sampai dengan saat ini, pengendalian risiko yang
disiapkan mencapai jumlah 3.334 kegiatan dan telah
mampu mengurangi risiko hingga 70%, seperti terlihat
pada grafik di bawah ini:
service units engage in routine procedures of facility
maintenance in an effort to avoid the occurrence of
operational failure due to defects of equipment and
facilities that will have its impact on the achievement of
thecompany’sobjectives.Inaddition,AngkasaPuraII
also continues to strive to improve its service quality by
the periodic upgrading of airport facilities.
• Training
The availability of quality personnel with a risk
awareness culture is an important element in the
effort to reduce the risk of failing to provide services
to service users. A number of training programs
are available for personnel in the operations and
technical areas related to aspects of safety and
risk management. These include Threat & Error
ManagementTraining,RiskManagementfor
Executives, Training for Safety Coordinator, and others.
• Insurance
To anticipate and avoid the occurrence of legal
proceedings against the company due to negligence
in the provision of airport services to service users,
Angkasa Pura II has taken an Airport Liabilities
Insurance to cover all its services. In addition,
passengers coming and going through all airports
under Angkasa Pura II are covered by PJP2U insurance
coverage in the event of accident occurring during
their stay at the airports. Meanwhile, Angkasa Pura II
has also insured all its physical assets to protect the
Company from loss or damage to its assets.
ResidualRisksTo date, risk mitigation processes are undertaken
involving a total of 3,334 activities, and have been able
to reduce risk up to 70% as can be seen in the following
graph:
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
150%
100%
50%
0%
Safety Security Service Compliance
68%
29%
91%
11%
26%
12%
15%
8%
Risiko TeridentifikasiRisk Identified
Risiko TersisaRemaining Risks
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009118
Karena perekonomian Indonesia relatif stabil, begitu pula kondisi keamanannya, maka terdapat pertumbuhan penerbangan yang secara keseluruhan dapat memenuhi target anggaran dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
Since the Indonesian economic was relatively stable, and so was the security condition, there was a growth in aircraft and passenger movements which are within the targeted figures and eventually improving business performance.
Tinjauan UmumPengelolaan perusahaan tahun buku 2009
berpedomanpadakeputusanRapatUmum
PemegangSahamtentangPengesahanRencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Angkasa Pura
II (Persero) Tahun 2009 tanggal 31 Januari 2009.
Secara umum, kondisi ekonomi dunia tahun 2009
masih mengalami krisis, namun perekonomian
Indonesia masih relatif stabil dan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Kondisi
keamanan dalam negeri yang cukup stabil
mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke
Indonesia yang berpengaruh juga pada pergerakan
arus penumpang dan pesawat udara. Dengan
demikian pertumbuhan penerbangan secara
keseluruhan dapat memenuhi target anggaran. Dari
sisi pendapatan secara umum dapat melampaui
target yang dipenuhi, terutama dari pendapatan
aeronautika karena adanya kenaikan PSC dan
selisih kurs PJP Internasional.
Dari sisi beban, secara umum manajemen berhasil
mengendalikan hingga dapat terealisir di bawah
targetRKAP,sekalipunbebanconsumeable
supplies di atas target akibat dioperasikannya
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan terminal
baru bandara Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh.
Dengan demikian laba sebelum pajak tahun 2009
mencapai 49% di atas target yang ditetapkan
Pemegang Saham.
Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Tarif PenerbanganFaktor utama yang menentukan tarif penerbangan
adalah harga minyak dunia, dimana selama tahun
2009 cenderung stabil pada kisaran USD 60-80
per barel sehingga tidak terjadi fluktuasi tarif yang
tajam yang berujung pada peningkatan pemakaian
moda transportasi udara.
Overview The management of the Company in fiscal 2009 is
guided by the resolutions of the General Meeting of
ShareholdersontheRatificationofWorkPlanand
BudgetofPTAngkasaPuraII(Persero)Year2009
on 31 January 2009.
While the overall global economic condition
throughout 2009 was still overshadowed by the
crisis,Indonesia’seconomywasrelativelystable
and business performance was improving. A
stable domestic security condition proved to be
an incentive for tourism and in turn reflected on
aircraft and air passenger movements. Accordingly,
overall growth in aircraft and passenger
movements are within the targeted figures. In terms
of overall revenues, targets have been exceeded,
mainly through the contributions of aeronautical
revenues due to the increase in PSC and the
foreign exchange difference of International PJP.
In terms of expenses, the Management has been
successful in containing expenses below the
targeted budget, although consumable supplies
expenses exceeded the target due to the operation
of Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport and the
new terminal building at Sultan Iskandar Muda
Airport – Banda Aceh. Income before tax in 2009
was therefore 49% above the target set by the
Shareholders.
FactorswhichEffectontheFlightRateThe main factors that determine the flight rate
istheworld’soilprices,whichtendtobestable
during 2009 in the range of USD 60-80 per barrel.
Within this range, there were no major fluctuations
in rates that might result in the increased use of air
transportation modes.
Diskusi & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 119
Other factors that also determine the flight rate
istheRupiahexchangerate,whichcontinued
to strengthen during 2009 in line with the global
economic recovery and the improved foreign
investors’confidencetoinvestinIndonesia.Inthe
endofDecember2009,theRupiahwasclosedat
Rp9404perUSDlevel.
Moreover, additional number of aircrafts conducted
by several airlines in 2009 was also one of the
factors determining the flight fare.
2009 Performance Overview Conditions and developments that have significant
impact on company performance in 2009 can be
described as follow:
Aircraft traffic
Air Transportation Statistics in 2009
Faktor lainnya yang juga sangat menentukan
tarifpenerbanganadalahnilaitukarRupiahyang
terus menguat selama tahun 2009 sejalan dengan
mulai pulihnya kondisi perekonomian global serta
membaiknya kepercayaan investor asing untuk
berinvestasi di Indonesia. Pada akhir Desember
2009,nilaitukarRupiahditutuppadalevel
Rp9.404perUSD.
Selain itu, penambahan armada pesawat pada
sejumlah maskapai selama tahun 2009 juga
merupakan salah satu faktor menentu tarif
penerbangan.
Tinjauan Kinerja 2009Beberapa kondisi dan kejadian penting yang
berpengaruh cukup signifikan terhadap pencapaian
kinerja tahun 2009 dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Trafik pesawat terbang
Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009
BandaraAirport
KodeCode
InternasionalInternational
DomestikDomestic Sub Total
Sub TotalLokalLocal
JumlahTotalDatang
ArrivalBerangkatDeparture
DatangArrival
BerangkatDeparture
Soekarno-Hatta CGK 24.072 24.798 111.136 112.871 272.877 - 272.877
Polonia MES 5.351 5.321 19.687 19.724 50.083 200 50.283
S.Syarif Kasim II PKU 1.136 1.143 8.802 8.754 19.835 1.520 21.355
Supadio PNK 201 200 7.481 7.484 15.366 4.040 19.406
S.M.Badaruddin II PLM 544 544 7.146 7.146 15.380 384 15.764
Minangkabau PDG 1.079 1.078 6.263 6.272 14.692 20 14.712
Husein S. BDO 1.406 1.405 1.301 1.299 5.411 2.299 7.710
Halim P. HLP 1.320 1.325 7.544 7.732 17.921 5.990 23.911
Sultan Thaha DJB - - 3.634 3.636 7.270 - 7.270
Depati Amir PGK - - 4.273 4.278 8.551 - 8.551
R.H.Fisabilillah TNJ - - 1.694 1.743 3.437 - 3.437
S. I. Muda BTJ 457 447 2.345 2.355 5.604 144 5.748
JUMLAH 35.566 36.261 181.306 183.294 436.427 14.597 451.024
71.827 364.600 436.427 14.597 451.024
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009120
• Domesticflights
Domestic aircraft traffic in 2009 amounted to
365,988 movements, an increase of 6.83%
compared to 342,591 movements in 2008 (a
decline of 3.31% in comparing 2008 with 2007).
This growth was below target due to a number
of inactive airlines as well as due to the impact
of floods in Jakarta in February 2009. The use of
aerobridges was less than optimum due to the
relocation of Air Asia and Mandala Airlines flight
operations at the Soekarno-Hatta Airport from
Terminal 1C to Terminal 3 building.
• Penerbangandomestik
Tahun 2009 pergerakan pesawat domestik
sebanyak 365.988 pergerakan, tumbuh
6,83% dibandingkan tahun 2008 sebanyak
342.591 pergerakan, menurun 3,31% (tahun
2008 dibandingkan tahun 2007). Pertumbuhan
tersebut tidak mencapai yang dianggarkan
akibat dari adanya perusahaan penerbangan
yang tidak mengoperasikan pesawatnya dan
akibat banjir di Jakarta pada bulan Pebruari
2009. Kurang maksimalnya penggunaan
garbarata akibat perpindahan penerbangan Air
Asia dan Mandala Airlines dari Terminal 1C ke
Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta.
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
Pergerakan Pesawat - korporasi per bulanAircraft Movement - corporations per month
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
0Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Distribusi per BandaraDistribution per Airport
CGK 60,50%MES 11,15%PKU 4,73%PNK 4,30%PLM 3,50%PDG 3,26%
BDO 1,71%HLP 5,30%DJB 1,61%PGK 1,90%TNJ 0,76%BTJ 1,27%
37.5
07
32.9
64 37.5
35
35.6
60
37.7
05
37.5
68
39.1
08
37.1
82
36.7
75 41.0
82
37.4
94
40.4
44
2005 2006 2007 2008 2009
PesawatAircraft
450.000 10,00%
8,00%
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%
-2,00%
-4,00%
-6,00%
400.000
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
59.908 61.722 60.315 68.318 71.827
397.401 371.265 372.253 364.479 379.190
8,71% -5,24% 2,97% 0,05% 4,21%
InternasionalInternational
DomestikDomestic
0
Komposisi 2009Composition 2009
Internasional International
Domestik Domestic
PertumbuhanGrowth
84%
16%
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 121
• International/regionalflights
Aircraft traffic international flights in 2009
amounted to 71,578 movements, an increase
of 4.70% compared to 68,364 movements
in 2008 (an increase of 10.76% in comparing
2008 with 2007). The growth in international
traffic production was due to additional aircrafts
operated by a number of international airlines
during the year.
Passenger traffic
Air Transportation Statistics in 2009
• Penerbanganinternasional/regional
Tahun 2009 pergerakan pesawat internasional
sebanyak 71.578 pergerakan, tumbuh
4,70% dibandingkan tahun 2008 sebanyak
68.364 pergerakan, tumbuh 10.76% (tahun
2008 dibandingkan tahun 2007). Beberapa
perusahaan penerbangan internasional
menambah jumlah operasi pesawatnya sehingga
berdampak pada meningkatnya jumlah trafik
internasional.
Trafik penumpang
Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009
BandaraAirport
KodeCode
InternasionalInternational
DomestikDomestic Sub Total
Sub Total
TransitTransit Total
TotalDatangArrival
BerangkatDeparture
DatangArrival
BerangkatDeparture
InternasionalInternational
DomestikDomestic
Soekarno-Hatta CGK 3.754.318 3.828.316 14.457.487 13.323.473 35.363.594 65875 1714250 37.143.719
Polonia MES 471.345 461.649 1.767.128 2.073.018 4.773.140 0 183201 4.956.341
S.Syarif Kasim II PKU 56.126 57.304 920.220 929.884 1.963.534 64 14286 1.977.884
Supadio PNK 11.468 10.155 775.892 784.416 1.581.931 0 0 1.581.931
S.M.Badaruddin II PLM 47310 46405 854846 862009 1810570 0 252 1810822
Minangkabau PDG 89.235 81.592 827.550 823.962 1.822.339 4551 16918 1.843.808
Husein S. BDO 141.903 131.883 125.744 128.061 527.591 0 56 527.647
Halim P. HLP 4.245 4.246 89.004 93.767 191.262 0 0 191.262
Sultan Thaha DJB - - 397.880 407.256 805.136 0 0 805.136
Depati Amir PGK - - 475.918 482.899 958.817 0 362 959.179
R.H.Fisabilillah TNJ - - 76.669 79.268 155.937 0 1662 157.599
S. I. Muda BTJ 44.802 44.581 233.486 251.823 574.692 0 0 574.692
JUMLAH 4.620.752 4.666.131 21.001.824 20.239.836 50.528.543 70.490 1.930.987 52.530.020
9.286.883 41.241.660 50.528.543 2.001.477 52.530.020
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Penumpang (dalam ribuan)
Passengers (in thousands)
50.000
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
7.100 7.515 8.289 8.750 9.357
32.564 36.114 38.366 37.531 43.173
7,04% 10,16% 10,08% -0,80% 13,50%
InternasionalInternational
DomestikDomestic
02005 2006 2007 2008 2009
Komposisi 2009Composition 2009
Internasional International
Domestik Domestic
PertumbuhanGrowth
82%
18%
16,00%
14,00%
12,00%
10,00%
8,00%
6,00%
4,00%
2,00%
0,00%
-2,00%
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009122
• Penumpangdomestik
Tahun 2009 pergerakan penumpang domestik
sebanyak 40.785.088 orang, tumbuh 13,52%
dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun
1,74% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007).
Pertumbuhan penumpang tersebut dikarenakan
pulihnya perekonomian nasional dan turunnya
tarif penerbangan domestik.
• Penumpanginternasional
Tahun 2009 pergerakan penumpang
internasional sebanyak 9.216.880 orang, tumbuh
7,16% dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun
5,63% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007).
Pertumbuhan penumpang tersebut dikarenakan
pulihnya krisis ekonomi dan meningkatnya
pariwisata nasional.
Trafik kargo
Distribusi jumlah pergerakan per bulan sepanjang
tahun 2009 menunjukkan bahwa pergerakan
pesawat maupun penumpang mengalami
peningkatan di bulan Juli, Oktober, dan Desember
yang merupakan puncak (peak). Sebagai catatan
jumlah pergerakan pada musim lebaran 2009
ternyata lebih rendah dari pergerakan di 3 bulan
tersebut. Juli merupakan musim liburan sekolah
dan Desember adalah musim liburan akhir tahun.
Sedangkan bulan Oktober adalah bulan dimana
terjadinya bencana gempa bumi di Padang.
Kegiatan bantuan dan mobilisasi orang pada bulan
tersebut telah mendorong jumlah pergerakan
pesawat, penumpang dan kargo.
• Domesticpassengers
In 2009, domestic passenger movements
amounted to 40,785,088 people, a growth of
13.52% compared to 2008 (a decline of 1.74%
in comparing 2008 with 2007). The growth in
passenger movements was due to improving
domestic economy condition and a reduction in
domestic airfares.
• Internationalpassengers
In 2009, international passenger movements
amounted to 9,216,880 people, a growth of
7.16% compared to 2008 (a decline of 5.63%
in comparing 2008 with 2007). The growth in
passenger movements was due to the recovery
of global economies and growth of domestic
tourist industry.
Cargo traffic
The distribution of total number of movement
per month during the year 2009 showed that the
aircraft movement and passenger movement
tend to increase in July, October, and December
is the peak. Noted that the number of movement
during lebaran season of 2009 was lower than that
of those 3 months. July was the school holiday
season and December is the end of year holiday
season. While in October was the month when the
earthquake in Padang occurred. The activities for
aiddonationandpersonnelmobilizationduring
that month have pushed the number of aircraft,
passenger, and cargo movement.
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
Pergerakan Penumpang - korporasi per bulan (dalam ribuan)
Passengers Movement - corporations per month (in thousands)
6.000
5.000
4.000
3.000
2.000
1.000
0Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Distribusi per BandaraDistribution per Airport
CGK 70,71%MES 9,44%PKU 3,77%PNK 3,01%PLM 3,45%PDG 3,51%
BDO 1,00%HLP 0,36%DJB 1,53%PGK 1,83%TNJ 0,30%BTJ 1,09%
3.95
2
3.47
0
4.23
3
3.91
2 4.35
6
4.60
9
4.87
6
4.46
0
4.20
7 4.85
7
4.55
6 5.04
2
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 123
Air Transportation Statistics in 2009Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009
BandaraAirport
KodeCode
InternasionalInternational
DomestikDomestic Total
TotalDatangArrival
BerangkatDeparture
DatangArrival
BerangkatDeparture
Soekarno-Hatta CGK 102.199.867 114.556.611 66.467.952 149.955.157 433.179.587
Polonia MES 1.366.621 2.305.837 19.891.662 11.273.097 34.837.217
S.Syarif Kasim II PKU 232.108 29.528 8.582.856 2.548.379 11.392.871
Supadio PNK 2.175 3.016 6.614.637 2.819.681 9.439.509
S.M.Badaruddin II PLM 47251 71403 6112765 1889083 8120502
Minangkabau PDG 1.558.267 345.126 6.941.496 3.555.824 12.400.713
Husein S. BDO - 62.770 67.363 509.060 639.193
Halim P. HLP 409.552 619.621 80.166 222.813 1.332.152
Sultan Thaha DJB - - 2.849.617 1.499.538 4.349.155
Depati Amir PGK - - 3.373.545 1.085.302 4.458.847
R.H.Fisabilillah TNJ - - 1.009.195 314.801 1.323.996
S. I. Muda BTJ 12.472 3.427 2.143.185 566.127 2.725.211
JUMLAH 105.828.313 117.997.339 124.134.439 176.238.862 524.198.953
223.825.652 300.373.301 524.198.953
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Pergerakan Kargo - korporasi per bulan (dalam ribuan Kg)
Cargo Movement - corporations per month (in thousands Kg)
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Distribusi per BandaraDistribution per Airport
CGK 82,64%MES 6,65%PKU 2,17%PNK 1,80%PLM 1,55%PDG 2,37%
BDO 0,12%HLP 0,25%DJB 0,83%PGK 0,85%TNJ 0,25%BTJ 0,52%
43.1
87
39.9
57 43.8
40
40.0
25
43.3
89
43.3
80
41.5
08
43.1
34
36.9
05
50.1
02
47.2
41 51.5
31
Kargo (dalam ribuan Kg)
Cargo (in thousands Kg)
350.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
168.267 199.539 267.083 255.581 223.826
243.699 253.129 284.592 316.528 300.373
5,90% 10,12% 23,37% 3,70% -8,37%
InternasionalInternational
DomestikDomestic
02005 2006 2007 2008 2009
Komposisi 2009Composition 2009
Internasional International
Domestik Domestic
PertumbuhanGrowth
57%
43%
25,00%
20,00%
15,00%
10,00%
5,00%
0,00%
-5,00%
-10,00%
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009124
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
• Domesticcargo
In 2009, domestic cargo movements amounted
to 299,538 tons, a decline of 5.5% compared
to 2008 (a growth of 11.37% in comparing 2008
with 2007). The growth in domestic cargo was
due to increased domestic passenger traffic.
• Internationalcargo
In 2009, movement s of international cargo
amounted to 223,956 tons, a decline of 14.80%
compared to 2008 (a decline of 1.58% in
comparing 2008 with 2007). The decline in
international cargo movements was due to the
decline in international trans-shipping of goods.
The distribution of movement per airport showed
that Soekarno-Hatta Airport (CGK) still dominates
with 60% for aircraft and nearly 71% for corporate
passenger throughout 2009 or increased by 9.8%
and 15.21% compared to that of the previous year.
In 2009 the movement of corporate air cargo
decreased by minus 8.37%, a contrast to the
growth of aircraft, which was 4.21% and passenger
of 13.49%. The amount of unloaded cargo,
which was more than 524 thousand ton, was still
dominated by Soekarno-Hatta Airport (CGK) by
82.61%, while the peak occurred in October and
December.
• Kargodomestik
Tahun 2009 pergerakan kargo domestik
sebanyak 299.538 ton, menurun 5,5%
dibandingkan tahun 2008, yaitu tumbuh
11,37% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007).
Pertumbuhan kargo domestik dikarenakan trafik
penumpang domestik yang meningkat.
• Kargointernasional
Tahun 2009 pergerakan kargo internasional
sebanyak 223.956 ton, menurun 14,80%
dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun
1,58% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007).
Penurunan kargo internasional dikarenakan
menurunnya lalu lintas barang internasional.
Distribusi jumlah pergerakan per bandara
menunjukkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta
(CGK) masih mendominasi 60% untuk pesawat
dan hampir 71% untuk jumlah penumpang
korporasi sepanjang tahun 2009 atau mengalami
kenaikan 9,8% dan15,21% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
Dalam tahun 2009 pergerakan kargo udara
secara korporasi mengalami penurunan minus
8,37%, sangat kontras bila dibandingkan dengan
pertumbuhan pesawat sebesar 4,21% dan
penumpang sebesar 13,49%. Dari jumlah kargo
yang dibongkar-muat sebesar lebih dari 524 ribu
ton tetap didominasi oleh Bandara Soekarno-Hatta
(CGK) sebesar 82,61%, sementara peak terjadi
pada bulan Oktober dan Desember.
Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 - Perbandingan 2008/2009Air Transportation Statistics Total Year 2009 - 2008/2009 Comparison
BandaraAirport
KodeCode
PesawatAircraft
PenumpangPassengers
Kargo (Kg)Cargo (Kg)
2008 2009 Chg (%) 2008 2009 Chg (%) 2008 2009 Chg (%)
Soekarno-Hatta CGK 250.173 272.877 9,08 32.240.936 37.143.719 15,21 472.385.059 433.179.587 -8,30
Polonia MES 52.922 50.283 -4,99 4.816.900 4.956.341 2,89 38.772.706 34.837.217 -10,15
S.Syarif Kasim II PKU 21.914 21.355 -2,55 1.834.311 1.977.884 7,83 12.838.572 11.392.871 -11,26
Supadio PNK 17.461 14.712 -15,74 1.390.622 1.843.808 32,59 9.226.979 12.400.713 34,40
S.M.Badaruddin II PLM 15.794 19.406 22,87 1.611.206 1.581.931 -1,82 9.215.794 9.439.509 2,43
Minangkabau PDG 12.754 15.764 23,60 1.653.401 1.810.822 9,52 12.269.846 8.120.502 -33,82
Husein S. BDO 5.911 3.437 -41,85 359.260 157.599 -56,13 686.167 1.323.996 92,96
Halim P. HLP 32.609 7.710 -76,36 213.291 527.647 147,38 2.774.895 639.193 -76,97
Sultan Thaha DJB 6.194 7.270 17,37 670.366 805.136 20,10 4.417.281 4.349.155 -1,54
Depati Amir PGK 7.064 23.911 238,49 791.356 191.262 -75,83 5.325.453 1.332.152 -74,99
R.H.Fisabilillah TNJ 3.318 5.748 73,24 130.943 574.692 338,89 940.315 2.725.211 189,82
S. I. Muda BTJ 6.683 8.551 27,95 568.653 959.179 68,68 3.256.002 4.458.847 36,94
JUMLAH 432.797 451.024 4,21 46.281.245 52.530.020 13,50 572.109.069 524.198.953 -8,37
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 125
Rupiahexchangerate
Inthe2009WorkPlanandBudgettheRupiah
exchangeratewassetatUSD1,00=Rp9,400,the
same as the exchange rate used for the accounts
at 31 December 2009.
Increase in interest rates
In the 2009 Work Plan and Budget the interest rate
forRupiahandforUSDweresetat7%and4.25%,
respectively, while the actual rates were around 7%
and 3.75%, respectively. Interest income was also
derived from portfolio investments, contributing a
significant amount of interest income under non-
operational income.
Service level improvement
The growth in aircraft and passenger movements
demanded a corresponding improvement in
service quality, due to higher expectations by
service users as well as tight supervision from
service quality monitoring institutions. Service level
improvement at airports was undertaken through
better maintenance of public toilets and parking
Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 - Perkembangan Angkutan Udara 5 Tahun TerakhirAir Transportation Statistics Total Year 2009 - Development of Air Transport Last 5 Years
2005 Chg 2006 Chg 2007 Chg 2008 Chg 2009 Chg Avg. Chg
PesawatAircraft
InternasionalInternational
59.951 1,51% 61.722 2,95% 60.315 -2,28% 68.318 13,27% 71.827 5,14% 4,12%
DomestikDomestic
351.025 8,06% 336.275 -4,20% 354.308 5,36% 344.240 -2,84% 364.600 5,91% 2,46%
Sub JumlahSub Total
410.976 7,05% 397.997 -3,16% 414.623 4,18% 412.558 -0,50% 436.427 5,79% 2,67%
LokalLocal
32.321 35,35% 22.088 -31,66% 17.944 -18,76% 20.239 12,79% 14.597 -27,88% -6,03%
JumlahTotal
443.297 8,71% 420.085 -5,24% 432.567 2,97% 432.797 0,05% 451.024 4,21% 2,14%
PenumpangPassengers
InternasionalInternational
6.927.902 5,13% 7.354.363 6,16% 8.139.803 10,68% 8.605.209 5,72% 9.286.883 7,92% 7,12%
DomestikDomestic
29.903.801 7,76% 32.994.386 10,34% 36.566.912 10,83% 35.936.157 -1,72% 41.241.660 14,76% 8,39%
Sub JumlahSub Total
36.831.703 7,25% 40.348.749 9,55% 44.706.715 10,80% 44.541.366 -0,37% 50.528.543 13,44% 8,14%
Transit InternasionalInternational Transit
172.120 -18,66% 160.595 -6,70% 149.045 -7,19% 144.709 -2,91% 70.490 -51,29% -17,35%
Transit DomestikDomestic Transit
1.472.448 5,69% 1.875.028 27,34% 1.799.284 -4,04% 1.595.170 -11,34% 1.930.987 21,05% 7,74%
JumlahTotal
38.476.271 7,04% 42.384.372 10,16% 46.655.044 10,08% 46.281.245 -0,80% 52.530.020 13,50% 7,99%
Kargo (Kg)Cargo (Kg)
InternasionalInternational
168.267.146 -3,55% 199.538.922 18,58% 267.083.267 33,85% 255.580.778 -4,31% 223.825.652 -12,42% 6,43%
DomestikDomestic
237.813.941 13,79% 247.629.005 4,13% 284.591.894 14,93% 316.528.291 11,22% 300.373.301 -5,10% 7,79%
JumlahTotal
406.081.087 5,90% 447.167.927 10,12% 551.675.162 23,37% 572.109.069 3,70% 524.198.953 -8,37% 6,94%
NilaitukarRupiah
DalamRKAPtahun2009ditetapkankursmata
uangUSD1.00=Rp9.400,dimanasamadengan
kurs pembukuan per 31 Desember 2009.
Peningkatan suku bunga
DalamRKAPtahun2009diasumsikantingkat
sukubungaRupiahsebesar7%danUSD
sebesar 4,25%, sementara realisasi berkisar 7%
dan 3,75%. Kontribusi pendapatan suku bunga
juga diperoleh dari portofolio, hingga dapat
meningkatkan pendapatan di luar usaha pada
pendapatan bunga yang cukup signifikan.
Perbaikan pelayanan
Peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang
mengharuskan peningkatan pelayanan, karena
adanya tuntutan pengguna jasa bandar udara dan
lembaga pengawas mutu pelayanan atas kualitas
pelayanan yang lebih baik. Peningkatan pelayanan
kepada pengguna jasa bandara telah dilakukan
antara lain dengan perbaikan fasilitas toilet, parkir,
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009126
spaces, construction of new terminal buildings,
and other developments in facility or infrastructure
related to aspects of safety, security, services and
compliance.
Financial
Balance Sheets
Comparative Balance Sheet in 2009 and 2008
(InmillionsRupiah)
pembangunanterminaldanfasilitas/infrastruktur
lainnya yang terkait dengan safety, security,
services dan compliance.
Keuangan
Neraca
Perbandingan Neraca tahun 2009 dan 2008
(dalamjutaanRupiah)
Uraian 2009 2008 % Description
ASET ASSETS
Kas dan setara kas 2.185.119 1.937.317 112,79 Cash and cash equivalents
Surat berharga 148.361 234.037 63,39 Marketable securities
Piutang usaha 216.817 333.200 65,07 Accounts receivable
Piutang lain-lain 258.055 17.915 1440,41 Other receivables
Persediaan 14.904 14.714 101,29 Inventory
Biaya dibayar dimuka 27.042 19.198 140,86 Prepaid expense
Pajak dibayar dimuka 141.232 71.435 197,71 Prepaid tax
Pendapatan yang masih harus diterima 140.731 135.526 103,84 Accrued revenues
Penyertaan 341.038 333.586 102,23 Investments
Aset tetap 4.015.672 3.787.860 106,01 Fixed assets
Aset lain-lain 745.145 422.892 176,20 Others asset
JUMLAH ASET 8.234.120 7.307.683 112,68 TOTAL ASSETS
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
Biaya masih harus dibayar 224.660 139.621 160,91 Accrued expenses
Hutang pembelian aset tetap 14.185 12.254 115,76 Payables on purchase of fixed asset
Hutang dana pensiun 4.872 3.537 137,75 Payables to pension fund
Hutang lain-lain 92.719 63.826 145,27 Others payable
Pendapatan diterima dimuka 86.287 68.883 125,27 Unearned income
Hutang pajak 101.943 75.847 134,41 Taxes payable
Kewajiban pajak tangguhan 23.356 7.344 318,03 Defered tax liabilities
Hutang jaminan 12.618 11.601 108,77 Guarantee payables
Dana titipan program THT 9.111 68.370 13,33 Temporary fund deposit on old age welfare program (THT)
Pendapatan yang ditangguhkan 122.196 - - Deferred revenue
Kewajiban imbalan pasca kerja 47.885 45.098 106,18 Post employment benefit
Modal saham 1.900.000 1.900.000 100,00 Capital
Modal disetor lainnya 2.145.166 2.133.167 100,56 Other paid-in capital
Penyertaan modal Pemerintah 118.955 118.955 100,00 Governments investment capital
Laba ditahan 2.067 22.470 9,20 Retainedearnings
Laba tahun berjalan 864.810 671.794 128,73 Profit for the year
Cadangan umum 2.463.290 1.964.915 125,36 General reserve
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.234.120 7.307.683 112,68 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 127
Total assets
- Cash and cash equivalents increased by 12.79%
due to a re-adjustment in Passenger Service
Charge (PSC) rates since April 2009, which
impacted on the amount of idle cash.
- Accounts receivable declined by 34.93% mainly
due to the transfer of PT Garuda Indonesia
receivables to the other receivables account.
Consequently, other receivables increased to
Rp258.05billion,fromRp17.91billionin2008.
- Prepaid tax increased by 97.71% due to the
pre-payment of VAT in Appeal for 2005 and 2006
periods.
- Investments grew by 2.23% due to the increase
in equity cumulative net gain in PT Gapura
Angkasa.
- Fixed assets increased by 6.01% due to
additional investments in building assets.
- Other assets grew by 76.20% due to the
increase in non-operating assets.
Liabilities and Equity
- Accrued expenses rose by 60.91% due to
increases in employee expenses and contract
expenses.
- Payables on purchase of fixed assets grew by
15.76% due to additional payables to PT Adhi
Karya related to the project for the construction
of Terminal 3 building at Soekarno-Hatta Airport.
- Other payables rose 45.27% due to increases in
Non-TaxStateRevenue(PNBP)totheMinistryof
Transportation and other short-term payables.
- Unearned income increased by 25.27% due to
the increase in rent income and income from
advertisement space.
- Taxes payable rose by 34.41% due to an
increase in Income Tax PPh 25.
- General reserves grew by 25.36% due to the
reclassification of 2008 net income, offset by
dividend payment and funds for Partnership and
Community Development Program.
Aset
- Kas dan setara kas naik 12,79% dikarenakan
penyesuaian pendapatan aeronautika yaitu
Passenger Service Charge (PSC) pada bulan
April 2009, hal ini berpengaruh pada idle cash.
- Piutang usaha turun 34,93% dikarenakan
pengalihan piutang usaha PT Garuda
Indonesia ke piutang lain-lain, sehingga hal ini
mengakibatkan piutang lain-lain tahun 2008
sebesarRp17,91miliarmeningkatmenjadi
Rp258,05miliar.
- Pajak dibayar dimuka naik 97,71% akibat
adanya pembayaran uang muka PPN Banding
2005 dan 2006.
- Penyertaan naik 2,23% dikarenakan naiknya
bagian laba bersih kumulatif PT Gapura
Angkasa.
- Aset tetap naik 6,01% dikarenakan
bertambahnya investasi pada bangunan gedung.
- Aset lain-lain naik 76,20% dikarenakan kenaikan
pada aset non operasional.
Kewajiban dan Ekuitas
- Biaya yang masih harus dibayar naik 60,91%
dikarenakan untuk pengeluaran biaya pegawai
dan biaya kontrak.
- Hutang pembelian aset tetap naik 15,76%
dikarenakan hutang kepada PT Adhi Karya yang
merupakan retensi dari proyek pembangunan
Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta,
- Hutang lain-lain naik 45,27% dikarenakan
hutang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Departemen Perhubungan dan hutang jangka
pendek lainnya.
- Pendapatan diterima dimuka naik 25,27%
dikarenakan meingkatnya pendapatan sewa
ruang dan pemasangan reklame.
- Hutang pajak naik 34,41% dikarenakan
bertambahnya Pajak Penghasilan pasal 25.
- Cadangan umum naik 25,36% dikarenakan
reklasifikasi laba tahun 2008 setelah dikurangi
pembayaran dividen dan pendanaan untuk
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009128
Statement of Income
Actual Profit-Loss for the year 2009 to 2008 Actual
(InmillionsRupiah)
Operating revenues of Angkasa Pura II in fiscal
2009amountedtoRp2.74trillion,whichinclude
a certain amount of accounts receivable with an
aging schedule within 29 days.
Funding in support of airport activities rely fully
on funds generated by internal cash flows. Up
until now, Angkasa Pura II does not have debts
incurred to fund either its investment or operational
activities.
OperatingRevenues
Angkasa Pura II generates operating revenues
consisting of Aeronautical revenues and Non
AeronauticalRevenues.Aeronauticalrevenues
consists of domestic revenues and international
revenues. Domestic aeronautical revenues and non
aeronauticalrevenuesaredenominatedinRupiah
currency, while international aeronautical revenues
are denominated in US Dollar currency, except for
Laba-Rugi
RealisasiLaba-Rugitahun2009terhadapRealisasi
2008
(dalamjutaanRupiah)
Uraian Realisasi 2009 Realisasi 2008 Description
PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES
Pendapatan aeronautika 2.109.615 1.714.367 Aeronautic
Pendapatan non aeronautika 596.771 524.907 Non aeronautic
Pendapatan kargo 39.093 37.250 Cargo
Jumlah pendapatan usaha 2.745.479 2.276.524 Total operating revenues
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Beban pegawai 690.867 631.885 Employee expenses
Beban pemeliharaan 150.556 124.829 Maintenance expenses
Beban persediaan 29.213 24.097 Inventory expenses
Beban sewa 213.274 190.373 Rentalexpenses
Beban umum 291.399 275.886 General expenses
Beban aktiva dibiayakan 7.049 4.142 Financed assets expenses
Beban piutang tak tertagih 9.684 57.457 Bad debts expenses
Beban penyusutan 238.316 195.773 Depreciation expenses
Beban amortisasi 26.067 16.090 Amortizationexpenses
Jumlah beban usaha 1.656.425 1.520.531 Total operating expenses
LABA USAHA 1.089.054 755.993 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Pendapatan lain-lain 261.377 285.229 Other income
Beban di luar usaha (78.726) (91.543) Other expense
Net off selisih kurs (69.627) - Net off foreign exchange
Jumlah pendapatan (beban) lain-lain 113.023 193.686 Total other Income (Expenses)
LABA SEBELUM PAJAK 1.202.077 949.679 PROFIT BEFORE TAX
PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX
Pajak kini (321.255) (261.995) Current tax
Pajak tangguhan (16.012) (15.891) Deferred tax
Jumlah beban (penghasilan) pajak (337.267) (277.886) Total tax expense (income)
LABA BERSIH 864.810 671.794 NET PROFIT
Pendapatan usaha Angkasa Pura II pada tahun
buku2009tercatatsebesarRp2,74trilyun,dimana
sebagian pendapatan tersebut berupa piutang
usaha dengan tingkat kolektibilitas 29 hari.
Pendanaan untuk kegiatan-kegiatan bandara
sepenuhnya menggunakan kemampuan arus kas
internal. Sampai dengan saat ini, Angkasa Pura II
tidak mempunyai hutang untuk pendanaan investasi
maupun operasional perusahaan.
Pendapatan Usaha
Pendapatan usaha Angkasa Pura II terdiri dari
Pendapatan Aeronautika dan Pendapatan Non
Aeronautika. Pendapatan Aeronautika terdiri
dari pendapatan domestik dan pendapatan
internasional. Pendapatan aeronautika domestik
dan pendapatan non aeronautika diterima dalam
matauangRupiah,sedangkanpendapatan
aeronautika internasional diterima dalam mata uang
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 129
PassengerServicesRevenue(PJP2U).Theamount
of revenues depends on production volume or
sales as well as on the tariffs for the respective
services. For revenues denominated in US Dollar
currency, the amount of revenues also depends on
the currency exchange rate between US Dollar and
Rupiah.
AeronauticalRevenues
Aeronautical revenues consist of landing services
revenue, flight services revenue including overflying
revenue, passenger services revenue, revenues
from aviobridge usage, and revenues from counter
usage.RevenuesfromFlightServices,and
especially revenues from Overseas Flight Services,
also includes a reconciliation of amounts of income
from Flight Services shared with PT Angkasa
Pura I (Persero).
(inthousandsRupiah)
Dollar Amerika, kecuali Pendapatan Pelayanan
Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Jumlah
pendapatan yang diterima dipengaruhi oleh volume
produksi atau penjualan serta tarif masing-masing
jasa. Khusus untuk pendapatan yang diterima
dalam mata uang Dollar Amerika juga dipengaruhi
oleh kurs nilai tukar Dollar Amerika terhadap
Rupiah.
Pendapatan Aeronautika
Pendapatan aeronautika terdiri dari pendapatan
jasa pendaratan, pendapatan jasa pelayanan
penerbangan termasuk lintas udara, pendapatan
jasa pelayanan penumpang, pendapatan
pemakaian garbarata dan pendapatan pemakaian
konter. Di dalam pendapatan Jasa Pelayanan
Penerbangan, khususnya Jasa Pelayanan
Penerbangan Luar Negeri, termasuk di dalamnya
hasil rekonsiliasi pembagian pendapatan Jasa
Pelayanan Penerbangan yang dilayani bersama
dengan PT Angkasa Pura I (Persero).
(dalamribuanRupiah)
NoUraian
Description
2008 2009
(Disajikan kembali) (Restated)
AnggaranBudget
DiauditAudited
(1) (2) (3) (4) (5)
a. Bea Pendaratan Customs Landing:
1. Dalam Negeri Domestic 49.569.913 55.612.340 56.710.922
2. Luar Negeri International 257.193.974 264.883.154 275.880.041
Jumlah Total a. 306.763..887 320.495.494 332.590.963
b. Pelayanan Penerbangan Flight Services:
1. Dalam Negeri Domestic 36.085.920 32.648.000 34.730.014
2. Luar Negeri International 210.618.144 143.852.301 204.704.340
3. Lintas Udara Airborne 204.589.641 198.679.121 195.850.736
Jumlah Total b. 451.293.705 375.179.422 435.285.090
c. Pelayanan Penumpang Passenger Service:
1. Dalam Negeri Domestic 435.547.719 561.347.001 624.768.197
2. Luar Negeri International 415.106.210 546.762.000 601.635.774
Jumlah Total c. 850.653.929 1.108.139.001 1.226.403.971
d. Pemakaian Aviobridge Use aviobridge:
1. Dalam Negeri Domestic 8.243.806 8.248.579 8.203.469
2. Luar Negeri International 42.110.813 44.653.179 44.742.361
Jumlah Total d. 50.354.620 52.901.758 52.945.831
e. Pemakaian Konter Usage Counter:
1. Dalam Negeri Domestic 27.055.249 29.224.000 30.445.955
2. Luar Negeri International 28.245.380 28.445.845 31.943.220
Jumlah Total e. 55.300.629 57.669.845 62.389.175
Jumlah Total 1.714.366.769 1.914.385.520 2.109.615.030
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009130
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
Overall, aeronautical revenues in 2009 exceeded
both the target set for the year as well as the
realizedamountsin2008,elaboratedasfollow:
• Revenuesfromlandingservicesarehigher
comparedto2009targetaswellasrealized
amount in 2008 due to increased production
volume, mostly attributable to the opening of
new routes as well as changes in type of aircraft
used by airlines.
• Revenuesfromflightservicesarelower
comparedtorealizedamountin2008,duetothe
changeinthetariffforNonTaxStateRevenue
(PNBP) effective since Februari 2009.
• Overflyingrevenuesarelowercomparedto2009
targetaswellasrealizedamountin2008,due
to termination of some flight routes, such as
Emirate flights in Kuala Lumpur – Dubai route
that stopped flying since March 2009, and to
the relocation of flight routes, such as Tiger Air
flights in Singapore – India routes that were
relocated to Malaysia region.
• Revenuesfrompassengerservicesarehigher
comparedto2009targetaswellasrealized
amount in 2008, primarily due to a rate
adjustment for Passenger Service Charge (PSC)
effective since April 2009.
• Revenuesfromcounterusagearehigher
comparedto2009targetaswellasrealized
amount in 2008 due to the increase in sales
production.
• Revenuesfromaviobridgeusagearehigher
comparedto2009targetaswellasrealized
amount in 2008 due to the increase in passenger
traffic.
The income from PJP4U, overflying, PJP2U and
counter exceeded the target, mainly due to the
adjustmentofthetariffofPSC/PJP2UsinceMarch
2009 and the currency difference on International PJP.
Inoverall,therealizationofaeronauticalrevenue
was above the target. The increase of aeronautical
revenue of 2009 compare with that of 2008.
Secara keseluruhan, realisasi pendapatan
aeronautika pada tahun 2009 tercapai diatas target
dan diatas realisasi tahun 2008, dengan keterangan
sebagai berikut:
• Pendapatanjasapendaratanlebihtinggi
dibandingkan target 2009 maupun realisasi
2008 akibat meningkatnya produksi, yang
terutama disebabkan oleh pembukaan rute-rute
penerbangan baru dan perubahan tipe pesawat
oleh maskapai penerbangan.
• Pendapatanjasapelayananpenerbanganlebih
rendah dibandingkan realisasi tahun 2008 akibat
perubahan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP) yang diberlakukan sejak Februari 2009.
• Pendapatanjasapenerbanganlintaslebih
rendah dibandingkan target 2009 maupun
realisasi tahun 2008, terutama akibat
dihentikannya rute operasional pesawat, seperti
penerbangan Emirat rute Kuala Lumpur – Dubai
yang berhenti sejak Maret 2009, dan akibat
perpindahan rute pesawat, seperti penerbangan
Tiger Air pindah ke wilayah Malaysia untuk rute
Singapura – India.
• Pendapatanjasapelayananpenumpanglebih
tinggi dari target tahun 2009 maupun realisasi
tahun 2008, terutama disebabkan adanya
penyesuaian tarif Passenger Service Charge
(PSC) pada bulan April 2009.
• Pendapatanpemakaiankonterlebihtinggi
dibandingkan target 2009 maupun realisasi
tahun 2008 akibat meningkatnya jumlah produksi
penjualan.
• Pendapatanpemakaiangarbaratalebihtinggi
dibandingkan target 2009 maupun realisasi
tahun 2008 akibat peningkatan pada trafik
penumpang.
Pendapatan PJP4U, overflying, PJP2U dan counter
melampauitargetRKA,utamanyapadaakibat
penyesuaiantarifPSC/PJP2UsejakMaret2009
dan selisih kurs PJP Internasional.
Secara keseluruhan realisasi pendapatan
aeronautika tercapai di atas target. Peningkatan
pendapatan aeronautika di tahun 2009 bila
dibandingkan dengan pendapatan pada tahun
2008.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 131
NonAeronauticalRevenues
Non-aeronautical revenues comprise of various
rent income, parking services, utilities, and other
non-aeronautical revenues. Other non aeronautical
revenues include income from waving gallery, use
of data link, ground handling services, warehousing
services, Arinc, marshalling, extend, use of CUTE,
executive lounge facilities, and others.
(inthousandsRupiah)
Overall, non-aeronautical revenues exceeded their
targets, elaborated as follow:
• Warehouserentrevenuesamountedto88%of
target in 2009 due to:
- duty-free warehouse area not yet completely
sold
- return of Hall B and Hall C areas
Pendapatan Non Aeronautika
Pendapatan non aeronautika terdiri dari
pendapatan sewa, parkir, utilitas dan pendapatan
non aeronautika lain-lain. Pendapatan non
aeronautika lain-lain antara lain berupa pendapatan
wavinggallery/peron,pemakaiandatakabel,
ground handling, jasa pergudangan, Arinc,
marshalling, extend, pemakaian CUTE, fasilitas
executive lounge, dan lain-lain.
(dalamribuanRupiah)
UraianDescription
2008 2009
DiauditAudited
AnggaranBudget
DiauditAudited
(1) (2) (3) (5)
b. Jasa Non Aeronautika Non-Aeronautical Services
Sewa-sewa Rent-Lease:
SewaRuangRentRoom 117.301.676 139.394.739 126.545.994
Sewa Gudang RentWarehouse 18.749.123 20.056.768 17.859.434
Sewa Tanah RentLand 17.907.114 19.174.154 21.008.257
Sewa Tanah Diperkeras Land Lease Lardened 8.830.259 10.043.181 10.811.111
TempatReklamePlace Advertisement 46.450.794 63.707.608 54.802.791
Konsesi Concession 145.395.071 142.994.409 181.198.608
Trough Put 27.087.894 27.168.000 33.425.504
Parkir Kendaraan Vehicle Parking:
Parkir Mobil Car Parking 48.457.135 56.880.224 53.244.851
Parkir Motor Motorcycle Parking 5.398.848 6.462.913 6.230.251
53.855.984 63.343.137 59.475.103
Keperluan Utilities:
Pemakaian Listrik 47.491.040 56.365.248 49.302.932
Pemakaian Air 11.609.219 11.618.459 11.827.750
Pemakaian Telepon 4.428.382 5.667.464 2.184.391
STV/KabelData/NonAeroLainnya 25.800.684 18.767.343 28.329.066
Jumlah Non Aeronautika 524.907.240 578.300.509 596.770.941
c. Jasa Kargo:
Jasa Pelayanan Kargo 37.250.414 37.632.436 39.093.019
Jumlah b + c 562.157.653 615.932.945 635.863.960
Secara keseluruhan, pendapatan non aeronautika
tercapai di atas target anggaran, dengan
keterangan sebagai berikut:
• Pendapatansewagudangtercapai88%dari
target 2009 disebabkan oleh:
- belum terjualnya seluruh ruang gudang duty-
free
- dikembalikannya Hall B dan Hall C
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009132
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
• Hardenedlandrentrevenuesamountedto95%
of target in 2009 due to:
- termination of rent for common use areas in
Soekarno-Hatta Airport since August 2009
- Not all hardened land areas intended for sale
to airlines and airport ground handling have
been sold
• Advertisementspacerentrevenuesarebelow
target due to a mistake in production figure
statedinRKAP2009forSoekarno-HattaAirport,
and advertisement spaces at several airports
that have not been sold yet.
• Telephonerentrevenuesdeclineddueto
payments by business partners at most airports
being made directly to PT Telkom, as well as due
to increased use of alternative communication
equipment (cellular phone).
Inoverall,therealizationofaeronauticalrevenue
was above the target.
Operating Expenses
(InmillionsRupiah)
• Pendapatansewatanahdiperkerastercapai
95% dari target 2009 disebabkan oleh:
- dihentikannya sewa kade (fasilitas untuk
umum) di Bandara Soekarno-Hatta sejak
Agustus 2009
- belum terjualnya seluruh lahan diperkeras
yang disiapkan untuk dijual kepada maskapai
penerbangan dan ground handling di bandara
• Pendapatanruangreklametidakmencapai
target akibat kesalahan dalam mencatat produksi
padaRKAP2009bandaraSoekarno-Hatta,
dan belum terjualnya seluruh titik reklame pada
beberapa bandara.
• Pendapatansewateleponmenurundisebabkan
adanya pembayaran dari mitra usaha langsung
kepada PT Telkom di hampir seluruh bandara,
serta semakin banykanya alternatif alat
komunikasi yang digunakan (telepon selular dan
lain-lain).
Secara keseluruhan pendapatan non aeronautika
tercapai di atas target anggaran.
Beban Usaha
(dalamjutaanRupiah)
UraianDescription
2008 2009
(Disajikan kembali) (Restated)
AnggaranBudget
DiauditAudited
(1) (2) (3) (4)
Beban Usaha Pokok Basic Operating Expenses
- Pegawai Employee 631.885 690.677 690.867
- Perbekalan Supplies 24.097 30.315 29.213
- Keperluan Utilities 190.373 219.880 213.274
- Pemeliharaan Maintenance 124.829 177.305 150.556
- Umum General 275.886 302.455 291.399
- Consumeable Supplies 4.142 4.527 7.049
-PiutangRagu-raguDoubtful Accounts 57.457 46.253 9.684
- Penyusutan Shrinkage 195.773 240.600 238.316
- Amortisasi Amortization 16.090 28.351 26.067
Jumlah Total 1.520.531 1.740.363 1656.425
Beban di Luar Usaha Expenses in Foreign Enterprises 91.543 228.173 148.354
Total Beban Total Expenses 1.612.074 1.968.537 1.804.779
Pos Luar Biasa Extraordinary Items - - -
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 133
Overall, operating expenses were successfully kept
under control, elaborated as follows:
• Theincreaseinemployeeexpenseswasdue
mainly to adjustments in transportation benefit,
production incentive and IHK that resulted in an
increase of merit benefit in accordance to the
CLA. The Management is conducting a study to
relate employee salary increases to employee
productivity.
• Generalexpensesandexpensedassets
increased due to the increase in Land and
Building Tax following the reclassification
of Sales Value of Tax Object into a higher
classification
• Expensesforconsumablesuppliesexceeded
the target due to the operation of Terminal 3 at
Soekarno-Hatta Airport and the new terminal at
Sultan Iskandar Muda Airport – Banda Aceh.
•Baddebtexpenseswaslowerthanthetargetdue
to receivable of PT Garuda Indonesia (Persero),
formerly accounted for under provision for bad
debt expenses, was converted into loan from
shareholders.
In overall, the expenses were under control.
Cooperation with SOEsBased on the document of Land Use Agreement No.
PJJ.04.04.03/00/11/2009/269dated6November
2009 between PT Pertamina (Persero) and Angkasa
Pura II, Pertamina received several plots of land on
which would be constructed the following facilities:
• AircraftRefuelingStation(DPPU)facility.
• Satellite1andSatellite2facilities
• TelukNaga(DesaMuara)pipelineextendingto
the perimeter fence at Desa Belimbing.
Angkasa Pura II has an agreement with PT
Pertamina (Persero) concerning the charge
of Throughput Fee over the provision of
aircraft refueling services at airports under the
management of Angkasa Pura II, as covered in
AgreementNo.PJJ.12.01.01/00/05/2009/098
signed on 7 May 2009.
Secara keseluruhan, beban usaha tetap dapat
dikendalikan, dengan penjelasan sebagai berikut:
• Kenaikanbebanpegawaidikarenakanadanya
penyesuaian uang transport dan insentif
produksi serta IHK yang berpengaruh pada
kenaikan tunjangan prestasi berdasarkan
perjanjian PKB. Manajemen telah melaksanakan
kajian untuk mengkaitkan kenaikan penghasilan
pegawai dengan produktivitasnya.
• Bebanumumdanasetdibiayakannaik
disebabkan oleh kenaikan Pajak Bumi dan
Bangunan akibat Nilai Jual Obyek Pajak naik ke
kelas yang lebih tinggi.
• Bebanconsumablesuplliesterealisasidiatas
target anggaran akibat pengoperasian Terminal
3 Bandara Soekarno-Hatta dan terminal baru di
Bandara Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh.
• Bebanpiutangragu-raguterealisirdibawah
target akibat piutang PT Garuda Indonesia
(Persero) yang semula dianggarkan dalam
cadangan piutang ragu-ragu dialihkan menjadi
pinjaman pemegang saham.
Secara keseluruhan beban usaha dapat
dikendalikan.
Kerjasama dengan BUMNBerdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Tanah No.
PJJ.04.04.03/00/11/2009/269tanggal6Nopember
2009 antara PT Pertamina (Persero) dengan Angkasa
Pura II, Pertamina menerima beberapa bidang tanah
dimana akan dibangun fasilitas sebagai berikut:
• FasilitasDepoPengisianPesawatUdara(DPPU).
• FasilitasSatelit1danSatelit2
• FasilitasJalurPipaTelukNaga(DesaMuara)
sampai dengan Pagar Perimeter Desa Belimbing.
Angkasa Pura II mengadakan perjanjian dengan
PT Pertamina (Persero) mengenai pengenaan
Throughput Fee atas penyelenggaraan pelayanan
pengisian bahan bakar pesawat udara di
bandar udara yang dikelola oleh Angkasa Pura
II, sebagaiman diatur dalam Perjanjian No.
PJJ.12.01.01/00/05/2009/098yangditandatangani
tanggal 7 Mei 2009.
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009134
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
Overseas CooperationBusinesscooperationwithARINCandAeroThaiin
the provision of VHF Data Link services generated
revenuesofRp1,147,056,902in2009,anincrease
of26%fromrevenuesofRp910,641,669in2008.
Equity Participation in Subsidiaries
1. PT Angkasa Pura Schiphol (APS)
PT APS originally provided airport consultation
services, and has now expanded into other
businesses including advertisement and airport
lounge management. Angkasa Pura II holds
50% shareholdings in PT APS. As of year-end
2009, PT APS is still showing accumulated
lossesamountedtoapproximatelyRp1.9
billion (unaudited).
Company Status: Operated
2. PT Gapura Angkasa
Engaged in the provision of ground handling
services, with 31.25% equity participation by
Angkasa Pura II. In 2009, dividend income
received from net income of fiscal 2008
amountedtoRp6.89million.Netincomeafter
tax (unaudited) as of year-end 2009 amounted
toapproximatelyRp23billion.
Company Status: Operated
3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD)
Engaged in the provision of in-flight catering
services, starting its operation in July 2003.
Equity participation by Angkasa Pura II,
accounted for as compensation for land rent,
has declined from year-end 2006 to 5.38%.
As of year-end 2009, PT PMAD is still showing
accumulatedlossesofapproximatelyRp6.674
billion.
Company Status: Operated
4. PTRailink
Engaged in the development of operation of
airport railway services. Angkasa Pura II has
made a cash equity participation equivalent to
a40%shareholding.PTRailinkispreparing
to submit a tender for the operations of
airport railway at Soekarno-Hatta Airport and
Kualanamu Airport – Medan. As of year-end
2009,PTRailinkbookedanetincomeaftertax
(unaudited)ofRp617million.
Company Status: Operated
Kerjasama Luar NegeriKerjasamadenganArincdanAEROTHAIuntuk
pengelolaan VHF Data Link, diperoleh pendapatan
sebesarRp1.147.056.902ataumeningkat26%
dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar
Rp910.641.669.
PenyertaanSaham/AnakPerusahaan
1. PT Angkasa Pura Schiphol (APS)
Pada awalnya PT APS bergerak di bidang jasa
konsultasi bandara, saat ini sudah menambah
jenis usaha yang dapat dikerjasamakan,
diantaranya usaha periklanan dan pengelolaan
lounge. Penyertaan saham Angkasa Pura II
sebesar 50%. Sampai dengan akhir tahun
2009, PT APS masih mengalami kerugian
yangdiperkirakanmencapaiRp1,9miliar
(unaudited).
Status Perusahaan : Beroperasi
2. PT Gapura Angkasa
Bergerak dalam bidang usaha ground handling
services, dengan penyertaan saham Angkasa
Pura II sebesar 31,25%. Dalam tahun 2009
diperoleh dividen atas laba tahun buku 2008
sebesarRp6,89juta.Sementaralababersih
setelah pajak (unaudited) sampai dengan akhir
tahun2009diperkirakanmencapaiRp23miliar.
Status Perusahaan : Beroperasi
3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD)
Bergerak dalam pelayanan flight catering,
perusahaan telah mulai beroperasi mulai bulan
Juli 2003. Penyertaan Angkasa Pura II yang
merupakan kompensasi atas sewa tanah, sejak
akhir tahun 2006 menurun menjadi sebesar
5,38%. Sampai dengan akhir tahun 2009
kerugian PT PMAD diperkirakan mencapai
Rp6,674miliar.
Status Perusahaan : Beroperasi
4. PTRailink
Bergerak dalam bidang usaha pembangunan
dan pengelolaan KA Bandara. Penyertaan
saham Angkasa Pura II berupa uang tunai
sebesar40%.PTRailinkdalampersiapan
mengikuti tender pengelolaan kereta api
di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara
Kualanamu - Medan. Sampai dengan akhir
tahun2009,PTRailinkmemperolehlababersih
setelahpajak(unadited)sebesarRp617juta.
Status Perusahaan : Beroperasi
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 135
5. PT Garuda Indonesia (Persero)
Engaged in the airline business, in which
Angkasa Pura II has 2.475% equity
participation. As of the date of the report of the
Public Accountant Firm, the audited financial
report of PT Garuda Indonesia (Persero) as at
31 December 2009 is not yet available.
Company Status: Operated
As of 31 December 2009, all of these subsidiary
companies are in operational status.
Dividend Policy
Each year, Angkasa Pura II distributes dividends
for shareholder, the amount of which is determined
by the GMS. In 2009, the Company proposed to
distributedividendsamountingtoRp181,610
million, representing a dividend payout ratio of 21%
outofnetincomeofRp864,810millionin2009.
In2008,AngkasaPuraIIdistributedRp173,050
million in dividends, representing a dividend payout
ratioof25%outofnetincomeofRp692,197
million in 2008.
Total dividends declared for the years 2008 and
2009 and the payout ratio:
5. PT Garuda Indonesia (Persero)
Bergerak dalam bidang maskapai
penerbangan, dimana penyertaan saham
Angkasa Pura II sebesar 2,475%. Sampai
dengan tanggal laporan Kantor Akuntan
Publik, laporan keuangan PT Garuda Indonesia
(Persero) per 31 Desember 2009 yang diaudit
belum diterima.
Status Perusahaan : Beroperasi
Per tanggal 31 Desember 2009, seluruh anak
perusahaan tersebut memiliki status beroperasi.
Kebijakan Dividen
Angkasa Pura II setiap tahun memberikan dividen
kepada pemegang saham, yang jumlahnya
ditentukandalamRUPS.Untuktahun2009,
Perseroan mengusulkan pembagian dividen
sebesarRp181.610juta,ataurasiopembayaran
dividen sebesar 21% dari laba bersih tahun 2009
sebesarRp864.810juta.Padatahun2008,dividen
yangdibagikanadalahsebesarRp173.050juta,
atau rasio pembayaran dividen sebesar 25% dari
lababersihtahun2008sebesarRp692.197juta.
Jumlah dividen yang dibagikan untuk tahun 2008
dan 2009 dan payout ratio:
(dalamjutaanRupiah) (inmillionsRupiah)
UraianDescription
Realisasi2008Real2008
Usulan 2009Proposed 2009
JumlahTotal
%Jumlah
Total%
DividenDividend
173.050 25,00 181.610 21,00
CadanganReserve
498.375 72,00 657.256 76,00
KemitraanPartnership
6.924 1,00 8.648 1,00
Bina LingkunganCommunity Development
13.848 2,00 17.296 2.00
Laba yang DibagiShared profits
692.197 100 864.810 100
Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009136
Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis
Subsequent Events
On 11 January 2010, Angkasa Pura II received
DecisionLetterofTaxCourtNo.Put.21026/
PP/M.III/16/2009onthegrantingoftheappeal
submitted by Angkasa Pura II against the SKLB
No.08/207/05/051/07concerningthepaymentfor
Domestic VAT for tax year 2005. The Tax Court has
ruled that the reimbursement of prepaid taxes and
tax over-payment in the total amount of
Rp65,336,124,568shallbebookedaspayment
ofPrepaidVATSKPKBNo.80/207/06/051/08
for tax year 2006, on which the Company has
made an appeal to the Tax Court through Letter
of the Board of Directors of Angkasa Pura II No.
05.05/00/12/2009/035dated11December2009.
Other Material Information Disclosure
• Withregardstodebtservicingability,upto
December 2009, there were no long-term debt of
significant amounts incurred by Angkasa Pura II.
• In2009,therewerenomaterialtransactions
related to business expansion, divestment,
acquisition or debt and equity capital
restructuring.
• In2009,therewerenomaterialtransactions
with a conflict of interest or transactions with
affiliates.
• In2009,AngkasaPuraIIstillusetheexisting
accounting policies, and there was no changes
in accounting policies that may have a significant
impact on the assets or revenues of Angkasa
Pura II.
• In2009,therewerenochangesinlawsor
regulations that resulted in a significant impact
on Angkasa Pura II.
Kejadian Setelah Tanggal Neraca
Pada tanggal 11 Januari 2010 Angkasa Pura II
menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No.
Put.21026/PP/M.III/16/2009yangberisiditerimanya
permohonan banding yang diajukan Angkasa
PuraIIterhadapSKLBNo.08/207/05/051/07atas
pembayaran PPN Dalam Negeri tahun 2005. Oleh
Pengadilan Pajak, pengembalian uang muka dan
kelebihan pembayaran tersebut yang seluruhnya
berjumlahRp65.336.124.568dipindahbukukan
untuk pembayaran Uang Muka SKPKB PPN No.
80/207/06/051/08tahunpajak2006,yangsaatini
sedang diajukan permohonan banding ke Pengadilan
Pajak melalui surat Direksi Angkasa Pura II No.
05.05/00/12/2009/035tertanggal11Desember2009.
Pengungkapan Informasi Material Lain
• Terkaitdengankemampuanmembayarhutang,
sampai dengan Desember 2009, Angkasa Pura II
tidak memiliki hutang jangka panjang dalam jumlah
yang signifikan.
• Padatahun2009,tidakterdapattransaksiyang
material dalam rangka ekspansi usaha, divestasi,
akuisisi atau restrukturisasi hutang atau modal.
• Padatahun2009,tidakterdapattransaksi
material yang mengandung benturan
kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.
• Padatahun2009,AngkasaPuraIImasih
menggunakan kebijakan akuntansi yang lama,
sehingga tidak terdapat perubahan dalam
kebijakan akuntansi yang dapat berpengaruh
signifikan pada aset maupun pendapatan
Angkasa Pura II.
• Padatahun2009,tidakadaperubahan
peraturan ataupun perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan pada Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 137
Untuk memperoleh Laporan Tahunan Angkasa
Pura II 2009 dan informasi lainnya, dapat
menghubungi Sekretaris Perusahaan di Kantor
Pusat PT Angkasa Pura II.
PT Angkasa Pura IIJakarta International Airport Soekarno-HattaBuilding600,POBox1001/BUSHJakarta 19120, IndonesiaTel. : (62-21) 550 5079, 550 5074Fax. : (62-21) 550 2141Homepage: www.angkasapura2.co.id
Jakarta International Airport Soekarno-Hatta
Building601,POBox1001/BUSH
Jakarta 19120
Tel. : (62-21) 550 7300
Fax. : (62-21) 550 6823
E-mail : [email protected]
Halim Perdanakusuma Airport
Terminal Building, 2nd Fl.
Jakarta 13610
Tel. : (62-21) 809 1108
Fax. : (62-21) 809 3351
E-mail : [email protected]
Husein Sastranegara Airport
Husein Sastranegara Airport
Bandung 40001
Tel. : (62-22) 604 1222
Fax. : (62-22) 603 3971
E-mail : [email protected]
Polonia Airport
Polonia Airport
Medan 20157
Tel. : (62-61) 456 5777
Fax. : (62-61) 456 1800
E-mail : [email protected]
Sultan Iskandar Muda Airport
Sultan Iskandar Muda Airport
Banda Aceh 23372
Tel. : (62-651) 213 41
Fax. : (62-651) 635 352
E-mail : [email protected]
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport
Palembang 30761
Tel. : (62-711) 411 778
Fax. : (62-711) 411 840
E-mail : [email protected]
Supadio Airport
Supadio Airport,
Pontianak 78381
Tel. : (62-561) 721 560
Fax. : (62-561) 721 212
E-mail : [email protected]
Sultan Syarif Kasim II Airport
Sultan Syarif Kasim II Airport
Pekanbaru 28284
Tel. : (62-761) 674 694
Fax. : (62-761) 674 827
E-mail : [email protected]
Minangkabau Airport
Minangkabau Airport, Ketaping
Padang Pariaman 25171
Tel. : (62-751) 819123
Fax. : (62-751) 819040
E-mail : [email protected]
Kijang Airport
Kijang Airport
Tanjung Pinang 29125
Tel. : (62-771) 442 434
Fax. : (62-771) 410 34
E-mail : [email protected]
Sultan Thaha Airport
Sultan Thaha Airport, Jambi
Tel. : (62-741) 572 344
Fax. : (62-741) 572 244
Depati Amir Airport
Depati Amir Airport, Bangka
Pangkal Pinang
Tel. : (62-717) 421 041
Fax. : (62-717) 421 042
To obtain a copy of Angkasa Pura II 2009 Annual
Reportandotherinformation,pleasecontact
Corporate Secretary at Head Office of PT Angkasa
Pura II.
Kantor Pusat
Alamat-Alamat Kantor Cabang
Head Office
Branch Office Addresses
Informasi PerusahaanCorporate Information
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009138
Kami Direksi dan Komisaris PT Angkasa
Pura II (Persero), menyatakan telah menyetujui
dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi
Laporan Tahunan Angkasa Pura II tahun 2009.
The Board of Directors and Board of
Commissioners of PT Angkasa Pura II (Persero)
hereby gives its approval and takes full
responsibility over the validity of the contents of the
2009AnnualReport.
DireksiBoard of Directors
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Herman PrayitnoKomisaris Utama
President Commissioner
Edie HaryotoDirektur Utama
President Director
Tommy SoetomoDirektur Keuangan
EVP of Finance
S. Tulus PranowoDirektur Operasi & Teknik
EVP of Operations and Engineering
Suratto SiswodihardjoKomisaris
Commissioner
M. Iksan TatangKomisaris
Commissioner
Rinaldo J. AzizWakil Direktur Utama
Deputy President Director
Endang Dwi SuryaniDirektur Personalia & Umum
EVP of Personnel & General Affairs
Robert D. WaloniDirektur Komersial & Pengembangan UsahaEVP of Commercial & Business Development
Tirta HidayatKomisaris
Commissioner
Suyatno HarunKomisaris
Commissioner
Tanggung Jawab Pelaporan KeuanganResponsibility for Financial Reporting
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 141
LAPORAN AUDITOR INDEPENDENDAN LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIRPADA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
INDEPENDENT AUDITOR’S REPORTAND THE FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDEDDECEMBER 31, 2009 AND 2008
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 145
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CatatanNotes
2009 2008(disajikan kembali)
(Restated)
Rp Rp
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2e, 4 2.185.119.290.152 1.937.317.150.437 Cash and cash equivalents
Surat berharga 2f, 2q, 5 148.361.187.442 234.037.141.408 Marketable securities
Piutang usaha (setelah dikurangi cadangan piutang ragu-ragu sebesar Rp 103.557.401.893 untuk tahun 2009 dan Rp 223.146.459.729 untuk tahun 2008) 2g, 2h, 6 216.817.562.744 333.200.258.371
Accounts receivable (net allowance for doubtful accounts amounting to Rp 103,557,401,893 in 2009 and Rp 223,146,459,729 in 2008)
Piutang lain-lain 7 258.055.193.766 17.915.404.960 Other receivables
Persediaan 2i, 8 14.904.294.989 14.714.870.189 Inventory
Biaya dibayar dimuka 9 27.042.838.269 19.198.087.988 Prepaid expense
Pajak dibayar dimuka 10 141.231.654.183 71.435.177.264 Prepaid tax
Pendapatan yang masih harus diterima 11 140.731.485.748 135.525.908.425 Accrued revenues
Jumlah aset lancar 3.132.263.507.293 2.763.343.999.042 Total current assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Penyertaan 2f, 2q, 12 341.038.255.305 333.586.108.600 Investments
Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.213.866.477.700 untuk tahun 2009 dan Rp 1.978.742.393.996 untuk tahun 2008) 2j, 2k, 13 4.015.671.907.861 3.787.860.018.282
Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 2,213,866,477,700 in 2009 and Rp 1,978,742,393,996 for the year 2008)
Aset lain-lain 2m, 14 745.145.841.295 422.892.727.079 Others asset
Jumlah aset tidak lancar 5.101.856.004.461 4.544.338.853.961 Total non-current assets
JUMLAH ASET 8.234.119.511.754 7.307.682.853.003 TOTAL ASSETS
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NERACA31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BALANCE SHEETS
December 31, 2009with Comparative Figures for 2008
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009146
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CatatanNotes
2009 2008(disajikan kembali)
(Restated)
Rp Rp
KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES
Biaya masih harus dibayar 15 224.659.978.748 139.620.731.344 Accrued expenses
Hutang pembelian aset tetap 16 14.185.193.579 12.254.258.972 Payables on purchase of fixed asset
Hutang dana pensiun 17 4.872.171.851 3.536.850.228 Payables to pension fund
Hutang lain-lain 18 92.719.128.731 63.826.466.555 Others payable
Pendapatan diterima dimuka 19 86.286.826.317 68.882.551.416 Unearned income
Hutang pajak 20 101.943.140.563 75.847.060.195 Taxes payable
Jumlah kewajiban jangka pendek 524.666.439.789 363.967.918.710 Total short term liabilities
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES
Kewajiban pajak tangguhan 35 23.356.484.766 7.344.488.727 Defered tax liabilities
Hutang jaminan 21 12.618.095.988 11.600.904.838 Guarantee payables
Dana titipan program THT 22 9.110.606.176 68.370.339.852 Temporary fund deposit on old age welfare program (THT)
Pendapatan yang ditangguhkan 23 122.194.749.925 - Deferred revenue
Kewajiban imbalan pasca kerja 24 47.885.100.104 45.098.218.898 Post employment benefit
Jumlah kewajiban jangka panjang 215.165.036.959 132.413.952.315 Total long term liabilities
EKUITAS EQUITY
Modal saham Capital
Modal dasar sebesar 7.600.000 lembar saham, ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 1.900.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar saham 1, 25 1.900.000.000.000 1.900.000.000.000
Authorized capital of 7,600,000 shares, issued and fully paid of 1,900,000 shares with par value of
Rp 1,000,000 per share
Modal disetor lainnya 2.145.166.313.058 2.133.167.141.520 Other paid-in capital
Penyertaan modal Pemerintah 118.955.039.293 118.955.039.293 Governments investment capital
Jumlah modal 4.164.121.352.351 4.152.122.180.813 Total capital
Laba ditahan 2.066.743.595 22.469.687.391 Retained earnings
Laba tahun berjalan 864.809.725.490 671.793.879.194 Profit for the year
Cadangan umum 2.463.290.213.570 1.964.915.234.580 General reserve
Jumlah ekuitas 7.494.288.035.006 6.811.300.981.978 Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.234.119.511.754 7.307.682.853.003 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NERACA (lanjutan)31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2009with Comparative Figures for 2008
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 147
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CatatanNotes
2009 2008(disajikan kembali)
(Restated)
Rp Rp
PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES
Pendapatan aeronautika 2b, 26 2.109.615.029.843 1.714.366.769.123 Aeronautic
Pendapatan non aeronautika 596.770.940.761 524.907.240.056 Non aeronautic
Pendapatan kargo 39.093.019.445 37.250.413.617 Cargo
Jumlah pendapatan usaha 2.745.478.990.049 2.276.524.422.796 Total operating revenues
BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES
Beban pegawai 2b, 27 690.866.548.580 631.884.609.911 Employee expenses
Beban pemeliharaan dan persediaan 2b, 28 179.768.927.934 148.925.940.544 Maintenance and inventory expenses
Beban sewa 2b, 29 213.273.903.068 190.372.984.102 Rental expenses
Beban umum dan aktiva dibiayakan 2b, 30 298.448.806.329 280.028.125.016 General expenses and financed assets
Beban piutang tak tertagih 2b, 31 9.684.061.053 57.456.809.932 Bad debts expenses
Beban penyusutan dan amortisasi 2b, 32 264.383.101.459 211.862.532.768 Depreciation and amortization expenses
Jumlah beban usaha 1.656.425.348.423 1.520.531.002.273 Total operating expenses
LABA USAHA 1.089.053.641.627 755.993.420.523 OPERATING INCOME
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)
Pendapatan lain-lain 33 261.377.082.554 285.229.211.255 Other income
Beban lain-lain 34 (148.353.777.268) (91.543.147.054) Other expense
Jumlah pendapatan (beban) lain-lain 113.023.305.285 193.686.064.201 Total other Income (Expenses)
LABA SEBELUM PAJAK 1.202.076.946.912 949.679.484.724 PROFIT BEFORE TAX
PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX
Pajak kini 35 (321.255.225.383) (261.994.667.715) Current tax
Pajak tangguhan (16.011.996.039) (15.890.937.815) Deferred tax
Jumlah beban (penghasilan) pajak (337.267.221.422) (277.885.605.530) Total tax expense (income)
LABA BERSIH 864.809.725.490 671.793.879.194 NET PROFIT
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)LAPORAN LABA RUGIUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)STATEMENT OF INCOME
For the year ended December 31, 2009with Comparative Figures for 2008
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009148
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CatatanNotes
ModalNotes
Cadangan UmumNotes
Saldo LabaNotes
Jumlah EkuitasNotes
Saldo per 31 Desember 2007 3.772.769.526.004 1.591.935.417.733 520.096.504.238 5.884.801.447.975 Balance as of December 31, 2007
Pembagian laba Perusahaan dari laba tahun 2007 36 Profit distribution for 2007
Dividen - - (124.647.000.000) (124.647.000.000) Dividend
Bina Lingkungan - - - - Community development
Tantiem - - - - Production bonus
Cadangan umum - 372.979.816.847 (372.979.816.847) - General reserves
- 372.979.816.847 (497.626.816.847) (124.647.000.000)
Tambahan modal disetor lainnya 379.352.654.809 - - 379.352.654.809 Other additional paid-in capital
Laba bersih - - 671.793.879.194 671.793.879.194 Net Profit
Saldo per 31 Desember 2008 4.152.122.180.813 1.964.915.234.580 694.263.566.585 6.811.300.981.978 Balance as of December 31, 2008
Pembagian laba Perusahaan dari laba tahun 2008 36 - - Profit Distribution for 2008
Dividen - - (173.050.000.000) (173.050.000.000) Dividend
Program Kemitraan - - (6.923.948.000) (6.923.948.000) Partnership Program
Bina Lingkungan - - (13.847.896.000) (13.847.896.000) Community development
Cadangan umum - 498.374.978.990 (498.374.978.990) - General reserves
- 498.374.978.990 (692.196.822.990) (193.821.844.000)
Tambahan modal disetor lainnya 25 11.999.171.538 - - 11.999.171.538 Other additional paid-in capital
Laba bersih - - 864.809.725.490 864.809.725.490 Net Profit
Saldo per 31 Desember 2009 4.164.121.352.351 2.463.290.213.570 866.876.469.085 7.494.288.035.006 Balance as of December 31, 2008
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFor the year ended December 31, 2009
with Comparative Figures for 2008
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 149
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
CatatanNotes
2009 2008(disajikan kembali)
(Restated)
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
LABA BERSIH 864.809.725.490 671.793.879.194 NET PROFIT
Ditambah (dikurangi) pos-pos yang tidak mempengaruhi kas: Add (less) items not affecting cash flows:
Beban penyusutan 238.316.217.459 195.772.670.892 Depreciation
Beban amortisasi 26.066.884.000 16.089.861.876 Amortization
Beban penyisihan 9.684.061.053 57.456.809.932 Depletion
(Keuntungan) kerugian atas penjualan aktiva tetap - (198.009.600) (Gain) loss on sale of fixed assets
1.138.876.888.002 940.915.212.294
Ditambah (dikurangi) dengan: Add (less) with:
Penurunan (kenaikan) Decrease (increase)
Piutang usaha 106.698.634.574 (72.026.221.697) Account receivables
Piutang lain-lain (240.139.788.806) 2.956.500.580 Other receivables
Persediaan (189.424.800) 901.328.111 Inventories
Biaya dibayar dimuka (7.844.750.281) (2.876.969.710) Prepaid expenses
Pajak dibayar dimuka (69.796.476.919) 46.773.186.943 Prepaid taxes
Pendapatan yang masih harus diterima (5.205.577.323) 11.286.517.094 Accrued revenues
Kenaikan (penurunan) Increase (decrease)
Kewajiban pajak tangguhan 16.011.996.039 20.166.968.787 Deferred tax assets/liabilities
Biaya yang masih harus dibayar 85.039.247.404 26.901.382.103 Accrued expenses
Hutang dana pensiun 1.335.321.623 (1.589.991.606) Payables pension fund
Hutang titipan program THT (59.259.733.676) 11.454.098.082Temporary fund deposit
on old age welfare program (THT)
Hutang lain-lain 28.892.662.176 (62.104.602.866) Other payables
Pendapatan diterima dimuka 16.996.014.901 6.998.323.642 Unearned income
Hutang pajak 26.096.080.368 22.471.952.435 Taxes payables
Kewajiban imbalan pasca kerja 2.786.881.206 3.826.488.129 Taxes payables
Pendapatan ditangguhkan 122.194.749.925 - Taxes payables
Jumlah kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 1.162.492.724.413 956.054.172.321 Net cash provided from operating activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Investasi jangka pendek 85.675.953.966 38.163.912.194 Investments
Penyertaan (7.452.146.705) (7.039.131.897) Investments
Aset tetap (647.933.324.022) (494.663.856.974) Fixed assets
Biaya ditangguhkan (85.951.517.667) (40.717.312.556) Deferred charges
Aset non operasional (260.046.741.419) (89.737.167.823) Non operating assets
Jumlah kas bersih untuk aktivitas investasi (915.707.775.847) (593.993.557.056) Net cash used in investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Hutang jaminan yang akan diperhitungkan 1.017.191.150 1.352.623.148 Accountable guarantee payables to be compensated
Jumlah kas dari (untuk) aktivitas pendanaan 1.017.191.150 1.352.623.148 Net cash provided from financing activities
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 247.802.139.716 363.413.238.413 Net Increase (decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun 1.937.317.150.437 1.573.903.912.024 Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun 2.185.119.290.152 1.937.317.150.437 Cash and cash equivalents at the end of the year
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Activities not affecting cash flow
Perolehan aset dalam kontruksi dengan kredit 1.930.934.607 - Acquisition of assets under construction with a credit
Penambahan aset KSO (408.260.000) - The addition of a joint operation assets
Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya 11.999.171.538 379.352.654.809 Government assistance is not yet determined the status
Saldo laba di cadangan untuk cadangan umum 498.374.978.990 372.979.816.847 Retained earnings in reserve to general reserve
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)LAPORAN ARUS KASUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)STATEMENTS OF CASH FLOWS
For the year ended December 31, 2009with Comparative Figures for 2008
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009150
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
1. Informasi Umum
a. Pendirian Perseroan a. Company's Establishment
b. Maksud dan Tujuan b. Goals and Objectives
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. General
PT Angkasa Pura II (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara di
Lingkungan Departemen Perhubungan. Perseroan sebelumnya bernama
Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang didirikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah (PP) N0. 20 Tahun 1984. Perubahan nama dari
Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa
Pura II dilakukan berdasarkan PP No. 26 tahun 1986. Selanjutnya,
dengan PP No. 14 tahun 1992, Perum Angkasa Pura II. Berdasarkan
Rapat Umum pemegang Saham tanggal 31 Juli 2008 nama Perseroan
semula PT (Persero) Angkasa Pura II disesuaikan menjadi PT Angkasa
Pura II (Persero).
PT Angkasa Pura II (Persero) is a State Owned Enterprise (SOE) of the
Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia. Formerly, the
name of the company was Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng
that was established based on the Government Regulation (PP) No 20
year 1984. Later, the Company's name was changed to Perum Angkasa
Pura II based on the Government Regulation (PP) No 26 year 1986.
Furthermore, through the Government Regulation (PP) No 14 year 1992,
the Company's status was changed to PT. (Persero) Angkasa Pura II.
Then based on, general shareholder's meeting dated July 31, 2008 the
Company's name was changed from PT (Persero) Angkasa Pura II to PT
Angkasa Pura II (Persero).
Perseroan didirikan berdasarkan akta No. 3 tanggal 2 Januari 1993 dari
Muhani Salim, SH., notaris di Jakarta. Anggaran Dasar perseroan telah
mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta no. 38
tanggal 18 Nopember 2008 dari Silvia Abbas Sudrajat, SH., notaris di
Tangerang, mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-
AH.01.10-06567.
The Company was established based on notarial deed No 3 dated
January 2, 1993 of Muhani Salim, SH, notary in Jakarta. The Articles of
Association have been amended for several times, the lastest
amendment was based on notarial deed No 38 dated November 18,
2008 of Silvia Abbas Sudrajat, SH, notary in Tangerang, regarding
changes in the composition of the board of the Company. These
amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-06567.
Sesuai dengan 3 Anggaran Dasar Perseroan Maksud dan tujuan
didirikannya Perseroan adalah sebagai berikut :
According to the article 3 of the Company's Articles of association, the
goals and objectives of the Company's establishment are as follows :
"Melakukan usaha dibidang jasa kebandarudaraan, pelayanan lalu lintas
penerbangan serta kebandarudaraan, pelayanan lalu lintas penerbangan
serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan
untuk menghasilkan barang dan / atau jasa yang bermutu tinggi dan
berdaya saing kuat untuk mendapatkan / mengejar keuntungan guna
meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas."
"Doing business in airport services, airline traffic services and using the
Company's human resources with optimal results, which resulting good
quality services and can compete with other companies to gain profit as
well as increase the company's value based on limited liability principles."
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat
Melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
To achieve such goals and objectives, the Company conducts the
following activities :
Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk
kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan
penyimpanan pesawat udara.
Providing and developing facilities that support the activities of
landing, taking off, parking, and hangar services,
Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal
untuk kegiatan pelayanan angkutan penumpang kargo dan pos.
Providing and developing terminal facilities to serve passengers,
cargo and postage transportation,
Penyediaan pengusahaan dan pengembangan jasa pelayanan
penerbangan.
Providing and developing airline services,
Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika,
navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan.
Providing and developing facilities of electronics, navigation,
electricity, water and waste treatment installation,
Penyediaan lahan untuk bangunan lapangan dan kawasan industri
serta gedung-gedung bangunan yang berhubungan dengan
kelancaran angkutan udara.
Providing land for field, building and industrial estate, and that
connected to the acceleration of buildings supporting air transport
activities,
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 151
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. Informasi Umum (Lanjutan)
b. Maksud dan Tujuan (Lanjutan)
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
c. Tempat dan Kedudukan Perseroan c. Location
1. 1.
2. 2. Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta
3. 3. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang
4. 4. Supadio Airport, Pontianak
5. 5. Polonia Airport, Medan
6. 6. Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru
7. 7. Minangkabau Airport, Padang
8. 8. Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh
1. General (Continued)
b. Goals and Objectives (Continued)
Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan yang berkaitan
dengan kebandarudaraan dan pelayanan penerbangan.
Conducting training and education related to air transportation and
airline service,
Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung menunjang
kegiatan penerbangan yang meliputi penyediaan hanggar pesawat
udara, perbengkelan pesawat udara, pergudangan, jasa boga
pesawat udara, jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi,
jasa penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa pengawasan
muatan, komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan jasa
pengamanan, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat
udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar
pesawat udara.
Providing services that directly support airport activities, covering
airplane hangar, airplane repair workshop, warehouse, catering for
airplane passengers, passengers' services, cargo and postage
handling services, cargo supervision services, airplane
communication and operation, security services, airplane
maintenance and repair services, providing and distribution services
of airplane fuel,
Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau tidak
langsung menunjang kegiatan bandar udara yang meliputi jasa
penyediaan penginapan / hotel, jasa penyediaan toko, penyediaan
restoran dan bar (café), jasa penempatan kendaraan bermotor/parkir,
jasa perawatan pada umumnya (kegiatan jasa yang melayani
pembersihan dan pemeliharaan gedung dan kantor di bandar udara),
jasa penyediaan otomatisasi pelaporan keberangkatan penerbangan.
Providing services that directly or indirectly support airport activities
covering provision of inn / hotel, shops, restaurants and café,
parking, maintenance in general (service activities, cleaning and
maintenance services for buildings and offices at the airport),
providing automatic reporting of airplane departures,
Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi penjualan
bahan bakar dan pelumas kendaraan bermotor di bandar udara, jasa
pelayanan pengangkutan barang, penumpang di terminal
kedatangan dan pemberangkatan jasa pelayanan pos, jasa
pelayanan telekomunikasi, jasa tempat bermain dan rekreasi, jasa
aluan wisata, agen perjalanan, bank untuk pelayanan jasa
perbankan di bandara udara, penukaran uang, jasa pelayanan
angkutan darat, penitipan barang, jasa advertensi, first class lounge,
business class lounge dan VIP room, hairdresser and beauty salon,
jasa agrobisnis, nursery, asuransi, jasa penyediaan ruangan,
vending machine, jasa pengolahan limbah buang, jasa pelayanan
kesehatan, jasa penyediaan kawasan industri, jasa lainnya yang
secara langsung atau tidak langsung menunjang kegiatan bandar
udara.
Supporting services of other airport activities, covering the sale of
fuel and motor oil in airport, luggage loading services, passengers in
arrival and departure terminals, postage services,
telecommunication services, playground and recreation services,
tour services, travel agent, bank for banking services at the airport,
money exchange, land transportation services, luggage deposit,
advertisement services, first class lounge, business class lounge
and VIP room, hairdresser and beauty salon, agribusiness services,
nursery, insurance, provision from room services, vending machine,
waste treatment services, health services, industrial estate services,
other services that directly or indirectly support the airport activities.
Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara Soekarno-
Hatta, Tangerang, Propinsi Banten. Perseroan mempunyai cabang-
cabang yang masing-masing berkedudukan di bandara yang dikelola
Perseroan, sebagai berikut :
The Company's Head Office is located at Soekarno - Hatta airport,
Tangerang, Banten Province, The Company owns branches, which are
located at the airports managed by the Company, as follows :
Bandar Udara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten Soekarno - Hatta International Airport,Tangerang, Banten
Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II,Palembang
Bandar Udara Supadio, Pontianak
Bandar Udara Polonia, Medan
Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
Bandar Udara International Minangkabau, Padang
Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009152
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. Informasi Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)
c. Tempat dan Kedudukan Perseroan (Lanjutan) c. Location (Continued)
9. 9. Husein Sastranegara Airport, Bandung
10. 10. Raja Haji Fisabililah Airport, Tanjung Pinang
11. 11. Sultan Thaha Airport, Jambi
12. 12. Depati Amir Airport, Pangkal Pinang
d. Susunan Pengurus Perseroan d. Board of Commissioners and Directors
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Komisaris Utama Sutanto President Commissioner
Suratto Siwodiharjo
Moch . Iksan Tatang
Suyatno Harun
Tirta Hidayat
Dewan Direksi Board of Directors
Direktur Utama Edie Haryoto President Director
Wakil Direktur Utama Rinaldo J. Azis Vice President Director
Direktur Operasional dan Teknik Sumiyat Tulus Pranowo Director of Operation & Engineering
Direktur Komersial dan
Pengembangan Usaha Robert Daniel Waloni
Direktur Keuangan Tommy Soetomo Director of Finance
Direktur Personalia dan umum Endang Dwi Suryani Director of Personnel & General Affair
e. Modal e. Capital
Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandung
Bandar Udara Kijang/Raja Haji Fisabillah, Tanjung Pinang
Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi
Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang
Berdasarkan akta nomer 23 tanggal 30 Maret 2009 dari Silvia Abbas
Sudrajat, SH., notaris di Kabupaten Tangerang, susunan Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi sebagai berikut :
Based on notarial deed No 23 dated March 30, 2009 of Silvia Abbas
Sudrajat, SH Notary in Tangerang, the Company's Board of
Commissioners and Directors are as follows :
2009 2008
Herman Prayitno
Suratto Siswodiharjo
Moch. Iksan Tatang
Suyatno Harun
Tirta Hidayat
Edie Haryoto
Rinaldo J. Azis
Sumiyat Tulus Pranowo
Director of Commercial &
Business DevelopmentRobert Daniel Waloni
Tommy Soetomo
Endang Dwi Suryani
Berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 19 dari H.
Harjono Moekiran, SH., notaris di Jakarta tanggal tanggal 21 Juli 1998,
pemegang saham telah memutuskan dan menyetujui Penurunan Modal
Dasar Perseroan dari Rp 8.845.000.000.000 menjadi 7.600.000.000.000
dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp
1.769.000.000.000 menjadi Rp 1.900.000.000.000.
Based on the Company's Deed of Amendment No. 19 of H. Harjono
Moekiran, SH., Notary in Jakarta dated July 21, 1998, shareholders have
decided and agreed on the Decrease of Authorized Capital from Rp
8,845,000,000,000 to 7,600,000,000,000 and increased its issued and
paid up capital of Rp 1,769,000,000,000 to Rp 1,900,000,000,000.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 153
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. Informasi Umum (Lanjutan)
f. Jumlah karyawan f. Number of Employees
Formasi karyawan Employee Formation
Karyawan Angkasa Pura I diperbantukan ke Angkasa Pura II Employees of Angkasa Pura I assigned for Angkasa Pura II
Karyawan ditugaskaryakan Employees assigned
Karyawan masa percobaan Employees in probation period
Karyawan Depati Amir dan Sultan Thaha Employees of Depati Amir and Sultan Thaha
Pegawai Negeri Sipil diperbantukan Civil government employees assigned
Karyawan Perseroan Company's employees
Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Angkasa Pura I Employees of Angkasa Pura II assigned for Angkasa Pura I
Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Angkasa Pura Schipol Employees of Angkasa Pura II assigned for Angkasa Pura Schipol
Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Dana Pensiun Employees of Angkasa Pura II assigned for Dana Pensiun
Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke PT Gapura Angkasa Employees of Angkasa Pura II assigned for PT Gapura Angkasa
Total
2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting 2. Summary of Significant Accounting Policies
a. Dasar penyajian laporan keuangan a. Basis of Consolidated Financial Statements Presentation
b. Pengakuan Pendapatan dan Beban b. Revenue and Expense Recognition
1. General (Continued)
Jumlah karyawan Perseroan per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-
masing adalah :
Number of the Company's employees as of December 31, 2009 and
2008 consist of :
2009 2008
5 5
258 276
0 0
229 253
453 453
3726 3695
2 2
0 3
4 6
6 8
Jumlah 4683 4701
Perseroan menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
secara konsisten dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
The Company applied accounting policies in accordance with the generally
accepted accounting principles in Indonesia. The accounting policy applied
consistently can be summarized as follows :
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep harga
perolehan (acquisition cost) sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut. Angka yang disajikan dalam
laporan keuangan adalah dalam Rupiah.
The financial statements are prepared on acquisition cost method
complying with the generally accepted accounting principles and
reporting practices in Indonesia, except for certain accounts which are
measured on the basis described in the related accounting policies. The
reporting currency used in the preparation of the financial statements is
the Indonesian Rupiah (Rp).
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.
Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan dan pembayaran ke
dalam kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan.
The statements of cash flows are prepared using indirect methods with
classifications of cash flows into operating, investing and financing
activities.
Pendapatan usaha dari aktivitas aeronautika diakui pada saat jasa
diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan usaha dari aktivitas jasa non
aeronautika persewaan tanah dan bangunan konsesi diakui sesuai
dengan periode yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan.
Pendapatan atas penggunaan fasilitas peralatan Perseroan oleh
pelanggan dan pendapatan jasa non aeronautika lainnya diakui pada
saat fasilitas tersebut digunakan pada saat jasa diserahkan. Pendapatan
persewaan tanah dan bangunan yang diterima di muka atas periode yang
belum berjalan dicatat sebagai pendapatan diterima di muka. Pendapatan
lainnya diakui atas dasar akrual. Penghasilan bunga diakui atas dasar
proporsi waktu, pokok dan tingkat bunga yang berlaku, sedangkan beban
dicatat pada saat terjadi dan diakui sesuai dengan kemanfaatannya pada
tahun yang bersangkutan.
Aeronautic revenue is recognized when the service is rendered to
customers. Non-Aeronautic revenue including land and building rental, is
recognized on the elapsed time for the current year (accrued). Revenue
resulting from utilization of the Company's facilities by customers and
from other Non-Aeronautic services are recognized when such facilities
are used and services are rendered. Income from land and building rental
received in advance are recorded as unearned revenue. Other revenues
are recognized on accrual basis. Interest income is recognized based on
the proportion of period, principal value and prevailing interest rate.
Expenses are recorded when they occured and are recognized as its
usefulness in the current year.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009154
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
c. Transaksi Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currencies Transactions
d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa d. Transactions With Related Parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan Istimewa adalah : Related parties consist of the following :
1. 1.
2. Perseroan asosiasi (associated companies) 2. Associated Companies
3. 3.
4. 4.
5. 5.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku
pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal
tersebut. Laba atau rugi yang terjadi akan dikreditkan atau dibebankan
pada Laporan Laba Rugi periode berjalan.
Transaction in foreign currencies are recorded at their rates prevailing
when transactions are made. At balance sheet date, all monetary assets
and liabilities in foreign currencies are converted into Rupiah using Bank
Indonesia's middle rate prevailing at that date. Gains or losses resulting
from such conversion are charged or credited into the current year profit
and loss statement of the current year.
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp 9.400 dan Rp 10.950 setiap USD 1 (Satu
Dolar Amerika Serikat).
Bank Indonesia's middle rate prevailing on December 31, 2009 and 2008
is Rp 9,400 and Rp 10,950 for USD 1 respectively.
Perseroan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara
(intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada
dibawah pengendalian bersama, dengan Perseroan (termasuk
holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
Companies that directly or indirectly, through one or more
intermediaries, control or are controlled by, or under common control
with the company (including holding companies, subsidiaries, and
fellow subsidiaries);
Perseroan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak
langsung, suatu kepentingan hak suara di Perseroan yang
berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga
dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksi dengan
Perseroan);
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting
powers of the company that gives them significant influence over the
company, and close members of the family of any such individuals
(close members of the family are those who can influence or be
influenced by such individuals, in their transaction with the
company);
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan
mengendalikan kegiatan Perseroan, yang meliputi anggota dewan
komisaris, direksi dan manajer dari Perseroan serta anggota
keluarga dekat orang-orang tersebut dan;
Key management personnel who have the authority and
responsibility for planning, directing and controlling the company's
activities, including commissioners, directors and managers of the
company and close members of their families and;
Perseroan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara
dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap
orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4) atau setiap orang
tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perseroan tersebut. Ini
mencakup Perseroan-perseroan yang dimiliki anggota dewan
komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perseroan dan
Perseroan-perseroan yang mempunyai anggota manajemen kunci
yang sama dengan Perseroan.
Companies in which a substantial interest in the voting power is
owned directly or indirectly, by any person described in (3) and (4) or
over which such a person is able to exercise significant influence.
This includes companies owned by commissioners, directors or
major shareholders, of the company and companies which have a
common member of key management as the company.
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal
sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam
laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made by similar term
and conditions as those done with third parties, are disclosed in the
Financial Statements.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 155
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
e. Kas dan setara kas e. Cash and Cash Equivalents
f. Investasi f. Investments
! Deposito Berjangka ! Time Deposits
! Efek-efek ! Securities
1. 1.
2. 2.
3. 3.
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito
berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal
penempatan tidak digunakan sebagai jaminan hutang serta tidak dibatasi
penggunaannya.
Cash and Cash Equivalents consist of cash on hand and in banks and
unrestricted time deposits with maturities of three months or less since
placement date.
Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa
yang dinyatakan sebesar nilai nominal.
Time deposits consist of the compulsory deposits and common
deposits, and are stated at nominal value.
Efek-efek terdiri dari obligasi, saham dan investasi dalam unit
penyertaan reksadana.
Securities consist of bonds, stocks, and mutual funds investment.
Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat
pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai
PSAK No. 50 tentang "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" sebagai
berikut :
Securities are classified based on management intention at the
purchasing date in accordance with PSAK No 50 concerning
"Accounting for certain investments in Securities", on the following
classifications :
Diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba dan
rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai
wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan,
Investment in trading securities are stated at fair value.
Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair
value are reflected in the current operation,
Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan
atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan tersebut
dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan pada
saat realisasi,
Available for sale securities are stated at fair value. Unrealized
gains or losses from the increase or decrease in fair value are
presented as part of equity. Unrealized gains or losses are
recognized in profit and loss upon realization,
Dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan
yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan atau diskonto
yang belum diamortisasi. Jika ada kemungkinan Perseroan tidak
dapat memperoleh kembali seluruh jumlah biaya perolehan yang
seharusnya diterima sehubungan dengan persyaratan perjanjian
efek hutang, maka penurunan yang bersifat permanen dianggap
telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar dinilai sebagai penurunan
permanen, biaya perolehan efek individual harus diturunkan
sebesar nilai wajarnya dan jumlah penurunan nilai tersebut diakui
dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Held to maturity are stated at cost which are adjusted for the
unamortized premiums or discount. There is a possibility that the
company will be unable to fully recover the cost of debt securities
according to securities contract condition, then a permanent
decline of value is considered has been occured. If the decline of
fair value is considered as permanent decline, the cost basis of
the individual investment is written down to its fair value and the
amount of the write down is recognized as realized loss in the
current period.
Investasi dalam unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai wajar
yaitu nilai Aset bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Pendapatan
dari investasi dalam unit penyertaan reksadana meliputi dividen yang
diperoleh dari reksadana, keuntungan dari penjualan unit penyertaan,
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai
Aset bersih dari unit penyertaan tersebut.
Investments on the unit of mutual funds are stated at their fair values,
which represent the net Asset values of the mutual fund as per balance
sheet date. Income from the unit of mutual funds consists of dividends of
mutual finds, gain on sale of unit of mutual funds and unrealized gain or
loss on the changes in the net Asset value of the unit of mutual funds.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009156
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
f. Investasi (Lanjutan) f. Investments (Continued)
g. Piutang g. Receivables
h. Penyisihan piutang ragu-ragu h. Allowance for Doubtful Accounts
1. 1.
2. 2.
3. 3.
i. Persediaan i. Inventory
j. Aset tetap j. Fixed Assets
Investasi dalam efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reserve
repo)dicatat sebesar harga jual kembali disepakati dikurangi dengan
selisih antara harga beli dan harga jual yang disepakati (pendapatan
yang ditangguhkan). Selisih antara harga beli dan harga jual kembali
yang disepakati tersebut diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan
bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali.
Investments in securities purchased with resell arrangement (reverse
repo) are stated at the agreed resale price net of the difference between
purchase price and the agreed resale price is amortized and recognized
as interest income over the period, commencing from the date these
securities are sold until repurchased.
Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurangan dari akun efek-efek. Allowance for possible losses are presented as a deduction for securities
account.
Piutang disajikan sebesar jumlah bruto piutang diikuti dengan penyisihan
untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat
diterima. Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material disajikan
dalam kelompok kewajiban.
Receivables are presented at their gross amounts and provided
allowance for doubtful accounts or estimates of uncollectible receivables.
Credit balance of individual receivables is presented under liability
classification when the amount is material.
Penyisihan piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat
diterima, dihitung pada akhir periode (akhir tahun buku) dengan
ketentuan sebagai berikut :
Allowance for doubtful accounts or estimates of uncollectible receivables
is determined at the end of the period (end of book year) based on the
following condition :
Piutang yang berumur 1 sampai dengan 2 tahun disisihkan sebesar
25%.
Allowance for receivable outstanding for one to two years is 25%.
Piutang yang berumur 2 sampai dengan 3 tahun disisihkan sebesar
50%.
Allowance for receivable outstanding for two to three years is 50%.
Piutang yang berumur lebih dari 3 tahun disisihkan sebesar 100%. Allowance for receivable outstanding for more than three years is
100%.
Persediaan disajikan dalam neraca sebesar harga pokok/perolehan atau
nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah yang bersangkutan meliputi
seluruh biaya yang secara langsung atau tidak langsung terjadi untuk
mendapatkan persediaan tersebut. Penilaian pemakaian persediaan
ditentukan dengan metode FIFO (first in first out).
Inventory is presented at its acquisition cost, which includes all direct or
indirect expenses, and its consumption is determined based on FIFO
method (First In First Out).
Perseroan memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi Aset tetap
dimana Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehan, setelah
dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan
dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis Aset tetap sebagai berikut
:
The Company has chosen the cost model for its accounting policies of
fixed Assets, which are stated at their acquisition cost net of their
accumulated depreciation. Fixed Assets except for land, are depreciating
using straight line method based on their estimated useful lifes, as
follows :
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 157
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
j. Aset tetap (Lanjutan) j. Fixed Assets (Continued)
Jenis Aset Tetap Type of Fixed Assets
Bangunan Lapangan Fields Construction
Bangunan Gedung Building
Peralatan Terminal dan Gedung Terminal and Building Equipment
Instalasi dan Jaringan Installation and Networking
Peralatan : Equipments :
Alat Bantu Navigasi Navigation Supporting Equipments
Pengangkutan Transportation
Kantor Office
Lain-lain Others
Instalasi Pompa Bensin Gas Station Installation
Umur
Useful life
10-80 tahun (years)
20-40 tahun (years)
15 tahun (years)
5-15 tahun (years)
10-15 tahun (years)
5 tahun (years)
5-15 tahun (years)
5-15 tahun (years)
10 tahun (years)
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at the acquisition cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi
pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat
atau memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam
bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standart
kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau
yang dijual dikeluarkan dari kelompok Aset tetap berikut akumulasi
penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan Aset tetap
tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang
bersangkutan.
Maintenance and repair expenses are charged to profit and loss
statement when they occur. All of which extend the useful life of the Asset
or result in increased economic benefits such as increase in capacity and
improvement in the quality of output or standard of performance are
capitalized. When Assets are retired or otherwise disposed of, their
carrying values and related accumulated depreciation are removed from
the accounts. Gains or losses resulting from the sale of fixed Assets are
charged of credited to profit and loss statement in the current year.
Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan,
termasuk didalamnya biaya pinjaman yang terjadi selama masa
pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk
pembangunan Aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing Aset tetap pada saat selesai dan siap
digunakan. Kebijakan untuk melakukan penilaian kembali Aset tetap,
hanya dilakukan dengan persetujuan dan atau berdasarkan kebijakan
pemerintah. Aset yang masih dalam tahap pembangunan dicatat dalam
perkiraan Aset dalam konstruksi sedangkan bunga pinjaman yang
ditimbulkan selama masa konstruksi akan dipertimbangkan sebagai
harga perolehan.
Construction in progress are stated at their acquisition costs including
interest of the loan during construction used to finance the construction.
Accumulated cost will be transferred to the respective fixed Assets when
they are completed and ready for use. Revaluation of fixed Assets is only
conducted based on the government policy. Construction in progress is
recorded in Asset under construction account while the interest of
borrowing cost during construction is accounted for at acquisition cost.
Keputusan Direksi No. KEP 474/KU.20/2002-APII tanggal 17 Desember
2002 tentang Pedoman Akuntansi Keuangan, menetapkan batas biaya
yang dapat dikapitalisasi adalah biaya per unitnya melebihi Rp
10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran untuk Aset termaksud
yang harganya Rp 10.000.000 ke bawah, dibebankan langsung biaya
pada saat terjadinya, tetapi Perseroan menyelenggarakan catatan ekstra
kompatibel untuk alat pengawasannya.
Based on the Board of Director's Decision Letter No KEP
474/KU.20/2002-AP II dated December 17, 2002, concerning Financial
Accounting Policy, it was stated the minimum expenditure that could be
capitalized when cost per unit exceeds Rp 10,000,000 (ten million
rupiah). Expenditure for such Asset less than Rp 10,000,000 is charged
directly as incurred, but the Company conducts an extra compatible note
as a control.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009158
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
k. Kerjasama Operasi dan Aset Kerjasama Operasi k. Joint Operation and Joint Operation Assets
Kerjasama Operasi (KSO)-Build, Transfer and Operate (BTO). Joint operation asets (KSO) - Build, Transfer and Operate (BTO).
l. Penurunan Nilai dari Aset Tetap l. Impairment of Fixed Assets
m. Biaya Hukum Perolehan Hak atas Tanah m. Legal Costs for Landrights Acquisition
n. Biaya Tangguhan n. Deferred Charges
Kerjasama Operasi (KSO) - Build, Operate and Transfer (BOT). Joint operation (KSO) - Build, Operate, and Transfer (BOT).
Kerjasama operasi (KSO) dengan pola BOT merupakan KSO dengan
pihak ketiga untuk membangun, mengoperasikan dan menyerahkan aset
KSO. Aset KSO dikelola oleh investor yang mendanai pembangunannya
sampai akhir masa konsesi. Perseroan menerima kompensasi
berdasarkan persentase yang telah disepakati dengan investor. Di akhir
masa konsesi, investor akan menyerahkan aset KSO beserta hak
pengelolaannya kepada pemilik aset. Jangka waktu masa konsesi adalah
berkisar antara 20 sampai 25 tahun.
Joint operation (KSO) with the BOT pattern represents a joint operation
with third parties to develop, operate and deliver the joint operation
Assets. Assets managed by the joint operation investors who finance the
construction until the end of the concession. The Company receives
compensation based on the percentage agreement with the investors. At
the end of the concession period, investors will submit its Asset and its
management rights to the Asset owner. The concession period is valid for
20 to 25 year.
Aset KSO BTO merupakan Aset tanah Perseroan dalam perjanjian KSO
yang digunakan oleh investor untuk membangun aset KSO. Tanah
tersebut tidak dapat digunakan, atau dialihkan kepemilikannya oleh
Perseroan selama masa konsesi dan akan diserahkan kembali oleh
investor kepada Perseroan pada akhir masa konsesi.
The joint operation Asset BTO represents land Asset owned by the
Company in the KSO agreements used by investors to build KSO Assets.
The land can not be used, nor its ownership is transferred by the
Company during the period of the concession and will be returned to the
Company by investors at the end of the concession.
Setiap tanggal neraca Perseroan menelaah ada atau tidaknya indikasi
penurunan nilai Aset.
At balance sheet date, the Company reviews whether there is any
indication of Assets impairment or not.
Aset tetap dan Aset tidak lancar lainnya, termasuk Aset tak berwujud
ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat
penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa nilai tercatat Aset tersebut tidak dapat diperoleh
kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara
nilai tercatat Aset dengan nilai yang diperoleh kembali dari Aset tersebut.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi diantara
harga jual neto dan nilai pakai Aset. Dalam rangka menguji penurunan
nilai, Aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus
kas terpisah.
Fixed Assets and other non-current Assets, including intangible Assets,
are reviewed for impairment losses or changes in circumstances
indicating that the carrying amount of the Assets and the recoverable
amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the
differences between the carrying amount of the Assets and the
recoverable amount. The recoverable amount is determined as the
higher of net selling price or value in use. In order to test the impairment
value, Assets are classified into the smallest unit that provide a separate
cash flows.
Jumlah biaya hukum yang material yang berkaitan dengan perolehan hak
atas tanah dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas
tanah tersebut.
Material amounts of expenses related to the legal processing of land
rights are capitalized and amortized over their useful lives.
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan pelapisan ulang (overlay) landasan
dan bangunan lapangan lainnya ditangguhkan dan diamortisasi dengan
metode garis lurus selama masa manfaat yaitu 10 tahun untuk konstruksi
rigid dan 4 tahun untuk konstruksi fleksibel.
Expenses related to overlay of landing road and other field construction
are deferred and amortized over ten years for rigid construction and four
years for flexible construction using straight line method.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 159
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)
o. Penyisihan atau kewajiban diestimasi o. Provisions
! !
! !
! Jumlahnya dapat diestimasi secara handal. ! The amount has been reliably estimated.
p. Pajak Penghasilan p. Income Tax
q. Imbalan Pasca Kerja q. Post Employment Benefit
r. Dividen r. Dividends
Penyisihan atau kewajiban diestimasi untuk restorasi lingkungan, biaya
restrukturisasi dan tuntutan hukum diakui ketika :
Provisions for estimate liabilities of environmental restoration,
restructuring cost and legal claims cost are recognized when :
Perseroan mempunyai kewajiban hukum atau konstruksi di masa kini
sebagai akibat dari kejadian di masa lalu;
The Company has a present legal or constructive obligation as a
result of past events;
Terdapat kemungkinan diatas 50% bahwa akan ada arus keluar
sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut;
There is a probable over 50% of expenses outflow in order to fulfill
the obligation;
Pajak penghasilan pada laporan laba rugi ditentukan berdasarkan laba
kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Pajak penghasilan atas
pendapatan dari persewaan tanah dan / atau bangunan, ditentukan
berdasarkan penghasilan kena pajak sesuai dengan Peraturan yang
berlaku.
Income tax in the statement of income is determined based on taxable
income for current year. Income tax resulting from land or building rental
is determined based on taxable income, complying with the effective tax
regulation.
Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk
seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun
Angkasa Pura II (DPAP2). Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung
berdasarkan penghasilan dasar pensiun (PhDP) dan masa kerja
karyawan. Pendanaan DPAP2 terutama berasal dari kontribusi pemberi
kerja sebesar 27,59% dan karyawan 5% dari PhDP. Biaya jasa kini diakui
sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan
dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif
diamortisasi selama estimasi kerja rata-rata karyawan sebagaimana
ditentukan oleh aktuaris.
The Company provides defined pension benefit plan for all of its
permanent employees. The program is managed by the Dana Pensiun of
Angkasa Pura II (DPAP2). This pension benefit that will be paid is
calculated based on the basic income of the pension (PhDP) and the
employment period of the employees. The financing of DPAP2 mainly
derives from the contributions from the employer at 27.59% and
employees at 5% of the PhDP. Current service cost is recognized as
expenses for the current year. Past service cost, actuary correction and
the effect of assumption alteration to the active pension members are
amortized based on the estimation of the average employment period as
determined by the actuary.
Perseroan juga menyelenggarakan Program Tunjangan Hari Tua (THT)
yang pendanaannya diserahkan kepada PT Asuransi Jiwasraya dan PT
Asuransi Bumiputera. Manfaat imbalan pasca kerja yang diperoleh
melalui program dana pensiun dan program THT ternyata telah melebihi
manfaat imbalan pasca kerja berdasarkan UU No.13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan, sehingga Perseroan tidak perlu lagi mencadangkan
kewajiban imbalan pasca kerja pada akhir tahun.
The Company conducts old age welfare program (THT) of which the fund
is submitted to PT Asuransi Jiwasraya and PT Asuransi Bumiputera. The
post employment benefit provided from the pension program and THT
exceed the amount stated in the labor Law No 13 year 2003, therefore
the Company does not provide allowance for post employment benefit at
the end of the year.
Disamping itu Perseroan juga menyelenggarakan Program Pemberian
Tunjangan Perumahan Akhir Masa Tugas. Program tersebut tidak
didanai, oleh karena itu dilakukan pencadangan imbalan pasca kerja
untuk program tersebut pada akhir tahun.
The Company also conducts housing allowance program at the end of
employment period. The program is unfunded, therefore the Company
provides allowance of post employment benefit for the program at the
end of year.
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan diakui
sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan pada periode ketika
dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan.
Dividends distributions to the Company's shareholders are recognized as
a liability in the financial statements in the period in which the dividend is
approved by the Company's shareholders.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009160
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3. Penyajian kembali Laporan Keuangan 3. Restatement of Financial Statements
Laporan terdahulu Disajikan kembali
Prior report Restated
NERACA BALANCE SHEET
Aset Asset
Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation
Pajak dibayar di muka Prepaid taxes
Kewajiban dan Ekuitas Liabilities and Equity
Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities
Kewajiban imbalan pasca kerja Post-employment benefit liabilities
Saldo laba Retained earnings
LAPORAN LABA RUGI INCOME STATEMENT
Beban penyusutan Depreciation expenses
Beban pegawai Personnel expenses
Beban umum dan aset dibiayakan general expenses and expensed assets
Laba bersih Net income
Penghasilan (beban) pajak Deferred revenue (expense)
Beban pajak tangguhan Deferred tax expenses
Pada tahun 2009 Perseroan melakukan penyesuaian atas akun-akun yang
berhubungan dengan Laporan Keuangan tahun 2008. Sesuai dengan PSAK
25, maka untuk tujuan komparatif dilakukan penyajian kembali atas Laporan
Keuangan tahun 2008, sebagai berikut :
In the year 2009 the Company made an adjustment to the accounts relating
to the Financial Statements for the year 2008. In accordance with PSAK 25,
then for comparative purposes, the restatement of financial statements for
the year 2008 is made, as follows:
2008
1.978.809.975.055 1.978.742.393.996
90.286.535.081 71.435.177.264
8.047.958.261 7.344.488.727
43.475.718.898 45.098.218.898
713.966.373.809 694.263.566.585
194.942.105.779 195.772.670.892
636.542.109.911 631.884.609.911
254.896.767.199 280.028.125.016
692.394.832.590 671.793.879.194
16.594.407.349 15.890.937.815
Penjelasan mengenai penyajian kembali atas masing-masing akun tersebut
dapat dilihat pada catatan 10, 13, 24, 32 dan 35.
A description of the restatement of each of these accounts can be seen in notes
10, 13, 24, 32 and 35.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 161
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. Kas Dan Setara Kas 4. Cash And Cash Equivalents
Kas : Cash and Cash Equivalent:
Rupiah Rupiah
USD USD
Bank : Cash in Banks:
Rupiah Rupiah
USD USD
Deposito berjangka : Time Deposit :
Rupiah Rupiah
USD USD
Jumlah kas dan setara kas Total
Tingkat bunga deposito berjangka - Rupiah Time Deposit Interest Rate - Rupiah
Tingkat bunga deposito berjangka - USD Time Deposit Interest Rate - USD
Kas : Cash on Hand:
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah kas Total Cash on Hand
Bank : Cash in Banks :
Rupiah : Rupiah :
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
PT Bank BNI PT Bank BNI
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
Bank Nagari Bank Nagari
Citibank Citibank
Bank Bukopin Bank Bukopin
PT Bank Jabar PT Bank Jabar
Jumlah dipindahkan Total Carried Forward
2009 2008
150.853.182 245.710.190
114.743.166 144.827.352
265.596.348 390.537.542
25.692.974.733 19.067.313.314
18.435.969.071 23.349.299.581
44.128.943.804 42.416.612.895
407.960.000.000 32.850.000.000
1.732.764.750.000 1.861.660.000.000
2.140.724.750.000 1.894.510.000.000
2.185.119.290.152 1.937.317.150.437
7% - 9,25% 6,75% - 13,25%
3,75% - 4,25% 3,50% - 4,50%
Rincian kas dan setara kas kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai
berikut :
Details of cash and cash equivalents in head office and its branches are as
follows:
82.820.700 81.776.850
116.140.182 114.987.175
9.478.399 11.358.257
6.096.079 3.783.318
2.017.500 888.000
14.004.800 69.816.394
1.913.422 33.059.573
20.198.394 16.333.472
1.198.819 43.418.798
4.765.736 4.396.000
442.516 6.085.041
2.546.286 2.343.064
3.973.515 2.291.600
265.596.348 390.537.542
7.260.035.372 9.766.860.299
1.671.313.810 3.340.613.398
7.367.107.292 2.658.639.003
2.473.908.026 2.172.607.496
428.912.687 431.660.689
4.222.966.298 417.749.717
2.268.731.248 279.182.712
25.692.974.733 19.067.313.314
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009162
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4. Kas Dan Setara Kas (Lanjutan) 4. Cash And Cash Equivalents (Continued)
Jumlah Pindahan Total Carried forward
Bank : Cash in Banks :
USD : USD :
Citibank Citibank
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
BRI BRI
PT Bank BNI PT Bank BNI
Jumlah bank Total Cash in Banks
Deposito berjangka (kantor pusat) Time Deposits (Head Office) :
Rupiah : Rupiah :
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
PT Bank Bukopin PT Bank Bukopin
PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia
PT Bank BNI PT Bank BNI
PT Bank Jabar PT Bank Jabar
PT Bank Mega Syariah PT Bank Mega Syariah
PT Bank Niaga PT Bank Niaga
PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat
USD : USD :
PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri
PT Bank BNI PT Bank BNI
PT BRI PT BRI
Jumlah deposito berjangka Total Time Deposits
Jumlah kas dan setara kas Total Cash and Cash Equivalents
Bank : Cash in Banks :
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah bank Total cash in banks
5. Surat Berharga 5. Marketable Securities
Obligasi yang diperdagangkan Marketable bonds
Unit Penyertaan Reksadana Mutual funds
Saham yang diperdagangkan di bursa efek Securities for trading in Stock Exchange
Jumlah surat berharga Total marketable securities
25.692.974.733 19.067.313.314
655.915.738 10.601.588.739
15.657.731.998 8.638.592.202
502.914.288 -
1.619.407.047 4.109.118.640
44.128.943.804 42.416.612.895
568.600.000.000 504.600.000.000
308.965.000.000 453.940.000.000
427.400.000.000 318.100.000.000
278.500.000.000 298.600.000.000
83.500.000.000 159.200.000.000
55.799.750.000 97.220.000.000
- 20.000.000.000
10.000.000.000 10.000.000.000
- 16.425.000.000
266.960.000.000 16.425.000.000
141.000.000.000 -
2.140.724.750.000 1.894.510.000.000
2.185.119.290.152 1.937.317.150.437
Rincian saldo bank kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of cash in banks of head office and its branch offices as of December
31, 2009 and 2008 are as follows :
2009 2008
32.408.583.209 32.493.987.041
4.311.060.192 3.276.879.674
11.443.249 13.139.000
103.373.804 1.000.000
3.520.986.265 2.647.896.525
37.029.730 36.459.807
3.304.728.064 2.827.295.024
24.166.581 612.526.579
22.884.774 306.475.342
302.627.422 141.500.216
82.060.514 59.453.687
44.128.943.804 42.416.612.895
2009 2008
95.259.567.400 175.924.492.500
43.223.670.042 54.795.608.908
9.877.950.000 3.317.040.000
148.361.187.442 234.037.141.408
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 163
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5. Surat Berharga (Lanjutan) 5. Marketable Securities (Continued)
a. Obligasi yang diperdagangkan a. Details of marketable bonds
Obligasi PGN Euro Finance Ltd Bonds of PGN Euro Finance Ltd
Obligasi a/n Medco (USD) Bonds of Medco (USD)
Obligasi a/n Bond
Republic of Indonesia RI seri 2014
Syariah Negara (SBSN) IFR 0001 Syariah Negara (SBSN) IFR 0001
Obligasi PLN IX Seri A tahun 2007 Bonds of PLN IX Seri A tahun 2007
Obligasi Pemerintah FR0028 Bonds of Pemerintah FR0028
Obligasi Perum Pegadaian XII Seri A Bonds of Perum Pegadaian XII Seri A
Obligasi Danareksa II Tahun 2007 Bonds of Danareksa II Tahun 2007
Obligasi Indosat VI Seri A th. 2008 Bonds of Indosat VI Seri A th, 2008
Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun Bonds of Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007
Obligasi Mobile 8 I Tahun 2007 Bonds of Mobile-8 I Tahun 207
Obligasi Bakrieland dev. Seri A th. 2008 Bonds of Bakrieland dev, Seri A th, 2008
Obligasi Indofood IV th. 2007 Bonds of Indofood IV Tahun 2007
Obligasi Astra Sedaya Finance IX Seri E Bonds of Astra Sedaya Finance IX Seri E
Obligasi Syariah Ijarah PLN II Bonds of Syariah Ijarah PLN II
Jumlah obligasi yang diperdagangkan Total marketable bonds
b. Unit Penyertaan Reksadana b. Mutual Funds
Reksadana PS. Uang Sidana Kas Maxima
Reksadana Schroder D.T II Mutual Funds of Schroder D,T II
Reksadana Mandiri Investa Berimbang Mutual Funds of Mandiri Investa Berimbang
Reksadana Mandiri Investa Aktif Mutual Funds of Mandiri Investa Aktif
Reksadana IPB Syariah Mutual Funds of IPB Syariah
Reksadana Syariah Batasa Kombinasi Mutual Funds of Syariah Batasa Kombinasi
Reksadana Paramita Platinum Mutual Funds of Paramita Platinum
Jumlah unit penyertaan reksadana Total Mutual Funds
c. Saham yang diperdagangkan di Bursa Efek c. Securities for Trading in Stock Exchange
Saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.Jumlah Surat Berharga Total Marketable Securities
Tingkat Bunga : Bonds Interest :
Tingkat bunga obligasi - Rupiah Bonds interest rate - Rupiah
Tingkat bunga obligasi - Dollar Amerika Bonds interest rate - US Dollar
2009 2008
- 55.058.242.500
16.446.240.000 22.173.750.000
Bonds of Republic of Indonesia RI Seri
2014 Bonds- 19.710.000.000
20.800.000.000 18.600.000.000
8.572.840.000 10.075.000.000
9.892.000.000 9.000.000.000
7.148.439.900 7.000.000.000
4.950.000.000 5.512.500.000
5.075.350.000 5.000.000.000
5.225.592.500 5.000.000.000
2.714.645.000 4.895.000.000
4.355.000.000 4.430.000.000
4.617.000.000 4.250.000.000
3.700.000.000 3.700.000.000
1.762.460.000 1.520.000.000
95.259.567.400 175.924.492.500
2009 2008
Mutual Funds of PS.Uang Sidana
Kas Maxima20.000.000.000 20.082.851.996
- 19.992.399.073
9.791.875.660 6.413.743.118
4.685.345.901 2.797.664.137
4.456.182.480 2.312.405.104
2.232.840.000 1.661.040.000
2.057.426.001 1.535.505.480
43.223.670.042 54.795.608.908
2009 2008
Shares of Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk9.877.950.000 3.317.040.000
148.361.187.442 234.037.141.408
Semua surat berharga tersebut diatas dinilai berdasarkan nilai wajar efek
yang ditentukan dari nilai pasar yang tersedia pada Bursa Efek Indonesia
per 31 Desember 2009.
All securities are value based on fair value which is determined from the
effects of market value available on the Indonesia Stock Exchange as of
December 31, 2008.
2009 2008
10,125% - 11,80% 10,01% - 12,38%
8,75% 6,75% - 8,75%
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009164
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. Piutang Usaha 6. Accounts Receivable
Piutang usaha : Accounts receivable :
Aeronautika Aeronautic
Non Aeronautika Non Aeronautic
Piutang PPN Keluaran Prepaid VAT - Output
Sub jumlah Sub Total
Cadangan penyisihan piutang tak tertagih : Allowance for doubtful accounts :
Saldo awal cadangan piutang usaha Beginning balance
Pembentukan selama tahun berjalan Reserve for current year
Pengurangan selama tahun berjalan Deduction for the current year
Saldo akhir cadangan piutang usaha Ending balance
Jumlah bersih Total Receivables - Net
Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut : Details of aging schedule are as follows :
Lancar Current
Lewat jatuh tempo Maturity :
Antara 1 sampai 2 tahun 1 - 2 years
Antara 2 sampai 3 tahun 2 - 3 years
Lebih 3 tahun More than 3 years
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih Net of allowance for doubtful accounts
Jumlah bersih Total receivables - net
2009 2008
132.277.491.537 362.259.539.849
169.347.269.180 171.118.649.958
18.750.203.920 22.968.528.293
320.374.964.637 556.346.718.100
(223.146.459.729) (165.689.649.797)
(9.684.061.053) (57.456.809.932)
129.273.118.889 -
(103.557.401.893) (223.146.459.729)
216.817.562.744 333.200.258.371
2009 2008
178.753.623.454 220.407.267.940
39.794.649.472 84.704.987.544
22.027.269.088 98.528.499.548
79.799.422.623 152.705.963.068
320.374.964.637 556.346.718.100
(103.557.401.893) (223.146.459.729)
216.817.562.744 333.200.258.371
Cadangan penyisihan piutang tak tertagih mengalami pengurangan selama
tahun berjalan yang terdiri dari; pengalihan pencadangan piutang usaha PT
Garuda Indonesia (Persero) sebesar Rp 123.429.040.329 menjadi
Pendapatan Yang Ditangguhkan dikarenakan direklasifikasi ke piutang lain-
lain sesuai dengan perjanjian Konversi Hutang Dagang Menjadi Pinjaman
Pemegang Saham antara Perseroan dengan PT Garuda Indonesia (Persero)
dan pelunasan Piutang Usaha yang telah dicadangkan sebesar Rp
8.639.760.918.
Allowance for bad debts is experiencing an deduction, including diverting
balance of account receivable of PT Garuda Indonesia (Persero) amounting
Rp 123,429,040,329 to deferred revenue due to the reclassification to other
receivables in accordance with the Debt Conversion Agreement Trade Become
Shareholder Loans between the Company and PT Garuda Indonesia (Persero)
and the settlement of Accounts Receivable that have been reserved amounting
to Rp 8,639,760,918.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 165
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. Piutang Usaha (Lanjutan) 6. Account receivable (Continued)
PT. Garuda Indonesia (Persero) Garuda Indonesia (Persero), PT
Purantara Mitra Angkasa Purantara Mitra Angkasa
Singapore Airlines Singapore Airlines
Lion Air Lion Air
Cathay Pacific Airways Cathay Pacific Airways
Merpati Nusantara A/L Merpati Nusantara A/L
Gapura Angkasa Gapura Angkasa
Air Asia Air Asia
PT. Jasa Angkasa Semesta Jasa Angkasa Semesta, PT
PT. Wahana Dirgantara Wahana Dirgantara, PT
Angkasa Citra Saran / ACS Angkasa Citra Saran / ACS
Malaysia Airlines System Malaysia Airlines System
Emirat Arab Emirat Arab
Perum Telekomunikasi Perum Telekomunikasi
Korean Airlines Korean Airlines
Mandara Jasindo Sena Mandara Jasindo Sena
Pertamina Pertamina
PT. Adam Air Adam Air, PT
PT. Metro batavia Metro batavia, PT
PT. Jatayu Jatayu, PT
Dewata Agung Wibawa Dewata Agung Wibawa
Sanggraha Daksa Mitra Sanggraha Daksa Mitra
Macau Eagle Macau Eagle
PT. Inti Dufree Promosindo Inti Dufree Promosindo, PT
Silk Air Silk Air
Java Jet Jeppesen Java Jet Jeppesen
Thai Internatianal A/W Thai Internatianal A/W
KLM Royal Dutch Airlines KLM Royal Dutch Airlines
PT. Level Delapan Utama Level Delapan Utama, PT
Unex Inti Indonesia Unex Inti Indonesia
PT. Indonesia Airlines Indonesia Airlines, PT
Air India Air India
PT. GMF Aero Asia GMF Aero Asia, PT
Griya Kaya Kreasi Graha Griya Kaya Kreasi Graha
Yemen Airways Yemen Airways
Air Lanca, Ltd Air Lanca, Ltd
Air Nuigini Air Nuigini
PT. Profita garda Kencana Profita garda Kencana, PT
Qatar Airways Qatar Airways
PT. Mitra Karsa Media Mitra Karsa Media, PT
Value Air Value Air
Jetstar Airways Jetstar Airways
Lufthansa GA Lufthansa GA
Qantas Airways Qantas Airways
Tiger Airways Tiger Airways
Eva Air Eva Air
Gulf Air Company Gulf Air Company
Bank Central Asia (BCA) Bank Central Asia (BCA)
China Airlines China Airlines
PT. Plasma Inti Media Plasma Inti Media, PT
Pertamina/Yos Sudarso Pertamina/Yos Sudarso
Lain-lain Others
Jumlah piutang usaha Total account receivables
Rincian piutang per debitur per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut :
Details of accounts receivable as of December 31, 2009 and 2008 are as
follows :
2009 2008
18.453.184.756 251.312.628.303
18.191.465.457 16.617.408.909
10.872.079.628 16.380.607.797
10.631.033.176 9.103.238.770
9.545.537.742 8.157.117.407
8.904.256.792 8.804.312.696
8.720.558.972 4.173.927.773
8.179.697.821 9.376.409.119
8.002.921.128 8.909.962.046
7.744.228.001 3.979.207.800
5.579.225.725 2.577.185.417
5.254.857.525 1.149.973.231
4.627.552.987 2.545.454.718
4.421.884.764 3.014.725.553
3.995.508.553 1.483.554.444
3.904.066.009 1.244.776.315
3.886.292.505 1.657.147.544
3.837.165.438 4.553.384.542
3.707.167.475 1.369.476.478
3.663.859.386 4.491.853.810
3.542.877.971 7.182.129.108
3.194.308.959 2.931.140.354
3.009.790.136 2.041.843.762
2.928.507.284 2.969.865.112
2.724.986.636 2.870.301.008
2.395.902.080 2.790.971.040
2.206.199.275 2.201.578.410
2.132.210.558 2.761.818.535
2.001.711.634 2.724.545.380
1.784.877.632 1.497.625.747
1.778.404.967 1.872.840.034
1.739.609.018 1.156.201.521
1.559.735.899 11.420.237.128
1.554.323.071 1.681.873.936
1.545.582.745 1.626.780.275
1.443.836.037 1.524.237.919
1.376.792.244 1.603.816.497
1.186.805.517 1.186.805.417
1.151.507.222 1.840.717.647
1.138.352.337 1.139.773.717
1.104.887.656 1.526.649.876
1.098.739.492 2.183.230.053
1.081.763.029 1.174.608.977
1.047.016.161 4.473.837.864
920.211.718 1.354.415.136
792.790.039 1.123.115.141
382.725.946 1.668.172.945
344.380.525 1.079.266.033
57.675.851 66.066.900
3.600.000 1.553.645.352
- 9.668.519.160
121.022.309.160 114.547.735.444
320.374.964.637 556.346.718.100
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009166
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6. Piutang Usaha (Lanjutan) 6. Account receivable (Continued)
PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Adam Air PT Adam Air
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih Less : Allowance for doubtful accounts
Jumlah bersih Total receivables - net
Pada tanggal 27 Mei 2009 telah disepakati untuk dilakukan restukturisasi
Hutang Dagang PT Garuda Indonesia (Persero) melalui Perjanjian Konversi
Hutang Dagang Menjadi Pinjaman Pemegang Saham, yaitu sebesar USD
21,052,103.19. PT Garuda Indonesia (Persero) akan melakukan pembayaran
pokok dan bunga berdasarkan jadwal pembayaran yang telah disepakati
yang terbagi dalam 7 (tujuh) tahap (Lihat catatan no. 6).
It has been agreed on May 27, 2009 to restructurize PT Garuda Indonesia
(Persero)'s account payable into shareholder's Loan, amounting to USD
21,052,103.19. PT Garuda Indonesia (Persero) will make the initial payment
and the interest based on the payment schedule that has been agreed upon
that's been divided into 7 (Seven) steps (see notes No 6).
PT Adam Air telah dinyatakan pailit pada tanggal 18 Maret 2008. Tagihan
yang diajukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) selanjutnya disampaikan
kepada tim kurator PT Adam Skyconnection Airlines (dalam Pailit). Saldo PT
Adam Air per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 3.837.165.438, atas
saldo ini telah dilakukan penyisihan sebesar 100%.
PT Adam Air was declared bankrupt on March 18, 2008. The invoice submitted
by PT Angkasa Pura II (Persero) will be submited to the Curator team of PT
Adam Skyconnection Airlines (in bankruptcy). PT Adam Air's balance per
December 31, 2009 amounting Rp 3,837,165,438, on this balance has been
provided 100% allowance for uncollectible amount.
Rincian piutang kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of accounts receivables in the head office and branch offices are as
follows :
2009 2008
15.299.021.484 19.030.951.731
226.505.167.986 456.977.763.392
13.384.190.552 10.361.744.950
5.298.300.727 5.177.500.585
2.607.924.052 2.495.385.112
40.831.090.903 48.313.699.448
4.857.291.404 4.120.693.657
6.764.822.768 5.289.566.672
1.376.164.163 1.890.429.287
2.056.616.468 1.415.456.580
220.697.088 225.260.087
670.315.191 495.937.478
503.361.850 552.329.121
320.374.964.637 556.346.718.100
(103.557.401.893) (223.146.459.729)
216.817.562.744 333.200.258.371
Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan
pada akhir tahun, manajemen perseroan berpendapat bahwa penyisihan
piutang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak
tertagihnya piutang tersebut.
Based on the review of the status of the individual receivable at the end of the
year, The Company's management believes that the allowance for doubtful
account is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 167
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7. Piutang lain-lain 7. Other Receivables
Piutang kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Loan to PT Garuda Indonesia (Persero)
Piutang kepada PT Angkasa Pura Schiphol Loan to PT Angkasa Pura Schipol
Piutang Pegawai Loan to Employee
Lain-lain Others
Jumlah Total
PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Angkasa Pura Schiphol PT Angkasa Pura Schiphol
2009 2008
215.526.169.453 -
11.383.101.561 12.381.887.700
3.526.020.253 3.253.193.443
27.619.902.499 2.280.323.817
258.055.193.766 17.915.404.960
Piutang kepada PT Garuda Indonesia (Persero) merupakan hasil konversi
hutang usaha menjadi pinjaman pemegang saham berdasarkan perjanjian
no. PJJ.05.04/00/05/2009/104 yang telah disepakati pada tanggal 27 Mei
2009. Pembayaran tahap pertama telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juli
2009 yaitu USD 210,521,03 atau 1% dari keseluruhan pinjaman pokok dan
pembayaran terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2015.
Sedangkan bunganya menggunakan tarif LIBOR (London Inter Bank Offer
Rate) periode 3 (tiga) bulan ditambah 0,9% yang dibayarkan setiap akhir
periode 3 (tiga) bulan yaitu setiap tanggal 27 Agustus, 27 November, 27
Pebruari dan 27 Mei (lihat catatan no. 5).
Accounts receivable from PT Garuda Indonesia (Persero) is the conversion of
accounts payable to shareholders loan based on the agreement no.
PJJ.05.04/00/05/2009/104 agreed on May 27, 2009. The first payment was
held on July 6, 2009 is EUR 210,521,03 or 1% of the total outstanding principal
and the last payment is due on December 30, 2015. While the interest rates at
LIBOR (London Inter Bank Offer Rate) period 3 (three) months plus 0.9%
which is payable at end of period 3 (three) months, which is at each of August
27, 27 November, 27 February and 27 May (see note no. 5).
Piutang kepada PT Angkasa Pura Schiphol merupakan pemberian pinjaman
untuk proyek pengembangan dan pengoperasian automated border passage
system (electronic immigration system) sebesar USD 1,130,766 berjangka
waktu selama 5 tahun (periode 2 Maret 2007 sampai dengan 2 Maret 2013
dengan tingkat bunga 6% per tahun. Saldo piutang tersebut per 31 Desember
2009 berjumlah Rp 11.383.101.561 yang terdiri dari piutang pokok sebesar
Rp 10.629.200.401 dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo per 2 Maret
2009 sebesar Rp 753.901.160 atau setara dengan USD 263,257.08.
Accounts receivable from PT Angkasa Pura Schiphol representing loans for
project development and operation of the automated border passage system
(electronic Immigration system) amounted to USD 1,130,766 for a term of 5
years (the period March 2, 2007 until March 2, 2013 with interest rate of 6%
per year. Balance accounts receivable as of December 31, 2009 amounted to
Rp 11,383,101,561 which consists of receivables amounting to Rp
10,629,200,401 and interest on loans that had matured as of March 2, 2009
amounted to Rp 753,901,160 or equivalent to USD 263,257.08
Pada saldo lain-lain sebesar Rp 27.619.902.499 terdapat uang muka
pembayaran Deviden interm tahun 2009 sebesar Rp 25.000.000.000 yang
dibayarkan berdasarkan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara no.
S-785/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2009.
In other outstanding amounting to Rp 27,619,902,499 including advances
interm year 2009 Dividend payment amounting to Rp 25,000,000,000, payable
by letter of the State Minister for State Owned Enterprises no. S-
785/MBU/2009 dated October 19, 2009.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009168
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8. Persediaan 8. Inventories
Pemeliharaan elektronika Electronic Maintenance
Pemeliharaan listrik dan air Electricity and water maintenance
Pemeliharaan peralatan mekanikal & AC Mechanical tools and AC maintenance
Keperluan PKP PK PKP-PK Purposes
Transportation vehicles,
Alat angkut, alat-alat berat kendaraan PKP-PK heavy machines PKP-PK
Keperluan elektronika Electronic purposes
Keperluan ATK dan cetakan umum Office supplies and printing matters
Keperluan listrik dan air Utilities
Pemeliharaan bangunan Building maintenance
Keperluan bahan bakar pelumas Fuel and lubricant
Keperluan mekanik dan AC Mechanical and AC purposes
Keperluan kebengkelan Workshop purposes
Keperluan lain-lain Others
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
2009 2008
5.206.911.148 5.422.401.649
4.193.481.280 3.894.236.606
1.955.155.222 2.095.875.584
1.095.671.635 1.151.416.185
543.009.101 569.042.589
431.803.586 516.109.436
627.735.297 393.527.832
181.130.550 259.740.800
106.468.000 150.718.000
428.972.389 98.110.291
53.717.300 77.990.300
72.430.080 73.493.280
7.809.400 12.207.637
14.904.294.989 14.714.870.189
Rincian persediaan kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of the Inventories in the head office and branch offices are as follows :
2009 2008
110.343.900 108.049.972
7.608.450.703 7.682.208.839
615.852.105 473.796.705
192.612.608 135.496.598
184.877.166 144.913.258
1.203.600.487 1.222.461.062
486.847.546 546.967.412
176.530.763 91.515.638
201.852.077 194.825.287
71.219.500 87.583.693
4.002.815.992 4.007.236.650
45.906.642 16.111.475
3.385.500 3.703.600
14.904.294.989 14.714.870.189
Perseroan tidak mengasuransikan persediaan yang dimiliki terhadap
kemungkinan risiko kebakaran dan risiko lainnya.
The Company does not insure the inventories against a possible risks of fire
and other risks.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir
tahun, manajemen Perseroan berpendapat bahwa penyisihan untuk
persediaan barang rusak, barang usang tidak diperlukan.
Based on the review of the conditons of inventories at the end of year, the
Company's management believes that allowance for damage and obsolete
inventory is not necessary.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 169
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9. Biaya dibayar di muka 9. Prepaid Expenses
Biaya umum General
Biaya pegawai Employees
Biaya persediaan Inventory
Biaya pemeliharaan Maintenance
Lain-lain Others
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
10. Pajak dibayar di muka 10. Prepaid Taxes
SKPLB 00068/406/05/051/07 tahun 2006
SKPLB No. 08/207/05/051/07 tahun 2005
Advance VAT in 2005
Advance VAT in 2006
SKPLB No. 023/206/04/051/06 tahun 2004
SKPLB No. 0131/207/03/051/05 tahun 2003
Pajak Penghasilan pasal 21 tahun 2004 Income tax article 21 in 2004
Jumlah Total
2009 2008
14.295.671.805 10.674.458.474
10.668.278.026 7.587.269.645
385.852.950 431.843.570
524.629.008 98.369.600
1.168.406.480 406.146.699
27.042.838.269 19.198.087.988
Rincian biaya dibayar di muka kantor pusat dan cabang-cabang sebagai
berikut :
Details of Prepaid expenses in the head office and branch offices are as
follows :
2009 2008
8.974.529.447 10.621.403.166
5.675.893.828 3.788.736.665
574.249.465 425.579.859
554.998.607 493.302.737
239.336.379 297.099.173
6.526.747.033 1.548.084.226
775.726.504 529.163.267
1.399.175.214 294.794.000
490.707.384 372.670.826
1.005.401.770 335.279.088
317.743.644 155.616.693
292.589.242 187.277.742
215.739.753 149.080.546
27.042.838.269 19.198.087.988
2009 2008
Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun
2007
Overpayment on Corporate Income tax
of 2007- 15.186.315.174 Tax assesment of overpayment
(SKPLB) No 00068/406/05/051/07 in
200644.765.486.207 44.765.486.207
Tax assesment of overpayment
(SKPLB) No 08/207/05/051/07 in 200510.518.373.513 10.518.373.513
Uang muka PPN Banding tahun 2005 9.982.792.093 -
Uang muka PPN Banding tahun 2006 75.000.000.000 - Tax assesment of overpayment
(SKPLB) No 023/206/04/051/06 tahun
2004300.000.000 300.000.000 Tax assesment of overpayment
(SKPLB) No 0131/207/03/051/05 tahun
2003500.000.000 500.000.000
165.002.370 165.002.370
141.231.654.183 71.435.177.264
Pada tanggal 28 Juni 2007, KPP BUMN telah melakukan pemindahbukuan
sebesar Rp 10.518.373.513 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
PPh badan tahun 2005, dan pada tanggal 12 Agustus 2008 pemindahbukuan
sebesar Rp 44.765.486.207 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
PPh Badan tahun 2006 dikarenakan Perseroan memperoleh Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 08/207/05/051/07 atas PPN Dalam Negeri
tahun 2005. Perseroan mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas
SKKB PPN tersebut melalui surat no. 05.05/00/10/2008/189 tanggal 23
Oktober 2008 dan melakukan pembayaran tunai sebesar Rp 9.982.792.093
On June 28, 2007, KPP BUMN has transferred an amount of Rp
10,518,373,513 from Letter Tax Overpayment (SKPLB) corporate income tax
year 2005, and on August 12, 2008 amounting to Rp 44,765,486,207 the
transfer of Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB ) corporate income
tax in 2006 is because the Company received tax assessments (SKPKB)
No. Domestic 08/207/05/051/07 of VAT in 2005. The Company filed an
appeal to the tax court for VAT SKKB through letter no.
05.05/00/10/2008/189 dated October 23, 2008 and made cash payments
amounting to Rp 9,982,792,093
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009170
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. Pajak dibayar di muka (Lanjutan) 10. Prepaid Taxes (Continued)
11. Pendapatan yang masih harus diterima 11. Accrued Revenues
Jasa Aeronautika Aeronautic service
Jasa Non Aeronautika Non-Aeronautic service
Jasa Kargo Cargo service
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
12. Penyertaan 12. Investments
PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Angkasa Pura Schiphol PT Angkasa Pura Schiphol
PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa
PT Railink Indonesia PT Railink Indonesia
Jumlah Total
Pada tanggal 10 September 2009 untuk melengkapi 50% dari jumlah pajak
yang terutang, yaitu Rp 65.266.651.813 sebagai persyaratan pengajuan
banding.
On September 10, 2009 for completing 50% of the amount of tax payable,
namely Rp 65,266,651,813 as requirements for filing an appeal.
Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN No.
80/207/06/051/08 tahun pajak 2006 sebesar Rp 146.194.367.207. Atas SKKB
tersebut Perseroan telah mengajukan banding melalui surat No
05.05/00/12/2009/035 tanggal 11 Desember 2009, dan melakukan
pembayaran tunai berjumlah Rp 75.000.000.000, yaitu sebagai persyaratan
mengajukan banding.
The Company received a tax assessment (SKPKB) VAT No.
80/207/06/051/08 fiscal year 2006 amounting to Rp 146,194,367,207.
Because of the SKKB, the company has filed an appeal through the letter
No 05.05/00/12/2009/035 dated December 11, 2009, and made cash
payments totaling Rp 75,000,000,000, namely as a condition of appeal.
Terdapat penyajian kembali atas saldo uang muka pajak tahun 2008, yang
disebabkan hasil pemeriksaan atas uang muka pajak tahun 2007 pada tahun
2009 yang tidak diakui sebagai pengurang pajak badan untuk tahun 2007.
There are a restatement of prepaid tax for the year 2008, which is caused
by the result of the review of prepaid tax year 2007 in the year 2009 that are
not recognized as a reduction of corporate tax for the year 2007.
2009 2008
96.847.015.806 98.991.168.136
43.861.999.842 36.475.176.048
22.470.100 59.564.241
140.731.485.748 135.525.908.425
Rincian pendapatan yang masih harus diterima kantor pusat dan cabang-
cabang sebagai berikut :
Details of accrued revenues in the head office and branch offices are as
follows :
2009 2008
7.015.704.587 10.875.243.976
125.602.864.933 115.235.265.683
944.522.242 2.003.822.937
1.790.481.753 2.138.667.861
455.075.815 329.468.522
2.907.637.857 2.446.479.863
475.078.216 264.092.353
472.568.088 1.461.553.984
40.515.326 21.848.636
411.511.743 199.952.047
51.625.194 17.130.908
328.729.692 321.256.724
235.170.302 211.124.931
140.731.485.748 135.525.908.425
2009 2008
201.817.000.000 201.817.000.000
- -
PT Purantara Mitra Angkasa Pura - - PT Purantara Mitra Angkasa Pura
95.937.045.868 89.043.931.940
43.284.209.437 42.725.176.660
341.038.255.305 333.586.108.600
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 171
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)
Investasi pada PT Gapura Angkasa Investment in PT Gapura Angkasa
Nilai perolehan Acquisition value
Bagian laba bersih kumulatif Equity in cummulative net gain
Dividen Dividend
Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 Equity in net gain (losses) in 2008
Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 Equity in net gain (losses) in 2009
Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year
Investasi pada PT Angkasa Pura Schiphol Investment in PT Angkasa Pura Schiphol
Nilai perolehan Acquisition value
Bagian laba (rugi) bersih kumulatif Equity in cummulative net gain
Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 Equity in net gain (losses) in 2008
Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 Equity in net gain (losses) in 2009
Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year
Merupakan kepemilikan Perseroan atas 31,25% saham-saham yang
dikeluarkan oleh PT Gapura Angkasa, Perseroan yang bergerak dalam
bidang ground handling services.
Represents Company's direct ownership interest of 31.25% shares of PT
Gapura Angkasa, which core business is ground handling services.
Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :
2009 2008
67.200.000.000 67.200.000.000
22.906.431.940 14.550.523.376
(1.062.500.000) (1.062.500.000)
- 8.355.908.564
6.893.113.928 -
95.937.045.868 89.043.931.940
Sampai dengan laporan ini selesai, Laporan Keuangan PT Gapura Angkasa
per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima.
Until this report is complete, the audited Financial Statements of PT Gapura
Angkasa per December 31, 2009, have not been received.
Merupakan kepemilikan Perseroan atas 50% saham-saham yang dikeluarkan
oleh PT Angkasa Pura Schiphol, sebesar USD 1,500,000 dengan kurs Rp
2.308 atau setara dengan Rp 3.462.000.000, sesuai dengan persetujuan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S.688/M.K.016/1995 tanggal 27
Nopember 1995. PT Angkasa Pura Schiphol bergerak dalam bidang jasa
konsultan penerbangan.
Represents Company's direct ownership interest of 50% shares of PT
Angkasa Pura Schiphol amounting to USD 1,500,000, with exchange rate of
Rp 2,308 or equivalent to Rp 3,462,000,000, as approved by the Minister of
Finance of The Republic of Indonesia in his Decision Letter No
S.668/M.K.016/1995, PT Angkasa Pura Schiphol core business is flight
consultant services.
Kepengurusan (manajemen) PT Angkasa Pura Schiphol merupakan
kepengurusan bersama antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan
Schiphol / management Service BV sesuai dengan akta notaris Sutjipto, SH.,
No. 90 tanggal 8 Apil 1996.
PT Angkasa Pura I (Persero) Schiphol's management is under joint
management of Schiphol Management Service BV and the Company as
stipulated in the notarial deed No 90 dated April 8, 1996 of Sutjipto, SH.
Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :
2009 2008
3.462.000.000 3.462.000.000
(1.434.429.911) (591.245.413)
(2.027.570.089) (843.184.498)
- (2.027.570.089)
- -
Nilai tercatat penyertaan PT Angkasa Pura II pada awal tahun telah nihil dan
berdasarkan Laporan Keuangan 2009 (tidak diaudit), bagian kerugian PT
Angkasa Pura II (Persero) adalah sebesar Rp 1.942.128.325. Sampai dengan
laporan keuangan ini selesai, Laporan Keuangan PT Angkasa Pura Schiphol
per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima.
Carrying value of investments of PT Angkasa Pura II at the beginning of the
year has been nil and based on Financial Statements 2009 (unaudited), the
loss of PT Angkasa Pura II (Persero) is Rp 1,942,128,325. Until the financial
statements is completed, the audited Financial Statements of PT Angkasa
Pura Schiphol per December 31, 2009, have not been received.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009172
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)
Investasi pada PT Garuda Indonesia (Persero) Investment in PT Garuda Indonesia (Persero)
Nilai perolehan Acquisition value
Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year
Investasi pada PT Purantara Mitra Angkasa Dua Investment in PT Purantara Mitra Angkasa Dua
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT
Angkasa Pura II (Persero) No. RIS -02/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008,
pemegang saham (pemerintah) menyetujui pelaksanaan konversi sertifikat
obligasi wajib konversi menjadi 201.817 lembar saham biasa dengan nominal
@Rp 1.000.000 yang dilakukan pada tanggal 1 Nopember 2006.
According to Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Angkasa
Pura II (Persero) No RIS-02/MBU/2008 dated June 27, 2008 the shareholder
(Government) had approved the conversion of mandatory Convertible Bonds
into 210,817 shares of common stock with par value of Rp 1,000,000 each
which was done on November 1, 2006.
Pada tanggal 11 Maret 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) telah menerima
asli surat kolektif saham sejumlah 201.817 saham dengan nomor urut
0007950813 sampai dengan 0008152629 yang seluruhnya bernilai nominal
Rp 201.817.000.000 yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 9 Pebruari
2009 untuk dan atas nama PT Garuda Indonesia (Persero).
On March 11, 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) has received share
collective letter of 210,817 shares from No 0007950813 until 0008152629
with a par value of Rp 210,817,000,000 issued in Jakarta on February 9,
2009 for and under the name PT Garuda Indonesia (Persero).
Berdasarkan keputusan para pemegang saham di luar rapat umum
pemegang saham PT Garuda Indonesia (Persero) No. BA.477/HK.09.01/2009-
DU tanggal 28 Desember 2009. Para pemegang saham PT Garuda Indonesia
(Persero) menyetujui untuk mengeluarkan 967.869 lembar saham baru dalam
simpanan dengan nominal Rp 1.000.000 dalam rangka mengkonversi sisa
dari pokok Obligasi Wajib Konversi senilai kurang lebih 95% atau sebesar Rp
967.869.000.000 menjadi Saham Hasil Konversi yang diambil bagian oleh
Bank Mandiri.
Based on the decision of the shareholders outside the general meeting of
shareholders of PT Garuda Indonesia (Persero) No. BA.477/HK.09.01/2009-
DU dated December 28, 2009. The shareholders of PT Garuda Indonesia
(Persero) agreed to issue 967,869 new shares with a nominal deposit of Rp
1,000,000 in order to convert the remainder of the principal Convertible
Bonds amounting to approximately 95%, or Rp 967,869,000,000 to
Conversion Shares that has been taken by Bank Mandiri.
Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :
2009 2008
201.817.000.000 201.817.000.000
201.817.000.000 201.817.000.000
Sampai dengan laporan ini selesai, Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia
(Persero) per 31 Desember 2009 yang diaudit belum diterima.
Until this report is complete, the audited Financial Statements of PT Garuda
Indonesia (Persero) per December 31, 2009, have not been received.
Merupakan kepemilikan Perseroan atas 20% saham-saham yang dikeluarkan
PT Purantara Mitra Angkasa Dua sebesar Rp 5.253.280.125, merupakan
kompensasi sewa tanah selama periode 11 (sebelas) tahun 3 (tiga) bulan
dilaksanakan di muka sebagai setoran sesuai dengan perjanjian sewa tanah
No. SPSW.02.1.A/TU.308/AP II-2002-APII.
Represents Company's direct ownership interest at 20% shares of PT
Purantara Mitra Angkasa Dua amounting to Rp 5,253,280,125, which is a
compensation for land rental for the period of 11 (eleven) years and 3 (three)
months paid-in advance as a payment of PT Angkasa Pura II (Persero)
according to land rental agreement No SPSW.02.1.A/TU.308/2002-APII.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 173
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)
Nilai perolehan Acquisition value
Bagian laba (rugi) bersih kumulatif Equity in cummulative net gain (losses)
Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year
Investasi pada PT Railink Indonesia Investment in PT Railink Indonesia
Nilai perolehan Acquisition value
Bagian laba (rugi) bersih kumulatif Equity in cummulative net gain (losses)
Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 Equity in net gain (losses) in 2007
Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 Equity in net gain (losses) in 2008
Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year
Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :
2009 2008
5.253.280.125 5.253.280.125
(5.253.280.125) (5.253.280.125)
- -
Nilai tercatat penyertaan PT Angkasa Pura II (Persero) pada awal tahun telah
nihil dan berdasarkan Laporan Keuangan 2009 (tidak diaudit), bagian
kerugian PT angkasa Pura II (Persero) adalah sebesar Rp 1.334.999.525.
Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan PT Purantara Mitra
Angkasa Dua per 31 Desember 2009 yang diaudit belum diterima.
Carrying value of investments of PT Angkasa Pura II (Persero) at the
beginning of the year has been nil and based on Financial Statements 2009
(unaudited), the loss of PT Angkasa Pura II (Persero) is Rp 1,942,128,325. Up
to this report is completed, the audited financial statements of PT Purantara
Mitra Angkasa II for the year ended December 31, 2008 have not been
received.
Merupakan kepemilikan Perseroan atas 40% saham-saham yang dikeluarkan
PT Railink Indonesia sebesar Rp 40.000.000.000. PT Railink Indonesia
merupakan Perseroan Joint Venture (patungan) antara Perseroan dengan PT
Kereta Api Indonesia yang bertugas untuk mengelola kegiatan usaha kereta
api bandara, yang dibentuk berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan antara
Perseroan dengan Kereta Api Indonesia No. SPKS.023.1/KS.006.2006-APII
dan nomor 98/HK/UM/2006 tanggal 14 Agustus 2006.
Represents Company's direct ownership interest of 40% shares of PT Railink
Indonesia amounting to Rp 40,000,000,000, PT Railink Indonesia is joint
venture company owned by PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api
Indonesia, conducting its business in managing train and airport under joint
venture agreement between PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api
Indonesia No SPKS.023.1/KS.006.2006-APII and No 98/HK/UM/2006 dated
August 14, 2006.
Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :
2009 2008
40.000.000.000 40.000.000.000
2.667.200.788 2.014.383.238
- 710.793.422
617.008.649 -
43.284.209.437 42.725.176.660
Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan PT Railink Indonesia
per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima.
Up to this report is completed, the audited financial statements of PT Railink
Indonesia for the year ended December 31, 2008 have not been received.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009174
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. Aset Tetap 13. Fixed Assets
Jenis Aset tetap Type of Fixed Assets
Nilai Tercatat Carrying value
Kepemilikan langsung Direct ownership
Tanah Land
Bangunan dan lapangan Field construction
Bangunan Gedung Building
Peralatan terminal dan gedung Terminal & building equipment
Instalasi dan jaringan Networking & installation
Alat bantu navigasi Navigation equipment
Alat pengangkutan Transportation equipment
Alat-alat kantor Office equipment
Perlatan bengkel Workshop tools
Lain-lain Others
Aset tetap kerjasama operasi Fixed Assets of joint operation
Aset tetap dalam konstruksi Construction in progress
Jumlah nilai tercatat Total carrying value
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan dan lapangan Field construction
Bangunan Gedung Building
Peralatan terminal dan gedung Terminal & building equipment
Instalasi dan jaringan Networking & installation
Alat bantu navigasi Navigation equipment
Alat pengangkutan Transportation equipment
Alat-alat kantor Office equipment
Perlatan bengkel Workshop tools
Lain-lain Others
Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation
Aset tetap kerjasama operasi Fixed Assets of joint operation
Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation
Nilai buku Book value
2009
Saldo Saldo
1 Jan 2009 Penambahan Pengurangan 31 Des 2009
Balance Jan 1, 2009 Addition Deduction Balance Dec 31, 2009
336.545.315.314 1.977.149.182 - 338.522.464.496
1.312.932.734.121 131.826.467.530 2.902.023.835 1.441.857.177.816
1.044.850.184.009 356.926.188.174 5.186.625.287 1.396.589.746.896
843.919.402.418 63.891.249.975 76.133.410.041 831.677.242.352
845.161.234.976 86.837.580.606 1.409.756.619 930.589.058.963
719.849.248.104 79.488.639.896 69.625.222.509 729.712.665.491
179.118.569.677 26.441.781.853 3.715.476.592 201.844.874.938
81.428.506.023 42.084.341.606 759.656.633 122.753.190.996
3.374.275.847 429.000.000 24.456.434 3.778.819.413
86.341.633.899 63.344.507.628 82.906.161.628 66.779.979.899
5.453.521.104.388 853.246.906.451 242.662.789.578 6.064.105.221.261
29.257.216.961 408.260.000 - 29.665.476.961
283.824.090.929 - 148.056.403.590 135.767.687.339
5.766.602.412.278 853.655.166.451 390.719.193.168 6.229.538.385.561
235.310.386.290 33.656.146.302 274.506.088 268.692.026.504
313.043.793.996 33.006.494.230 2.420.869.297 343.629.418.929
393.469.482.873 55.841.847.916 5.592.540.357 443.718.790.432
419.237.329.829 74.927.934.671 184.719.530 493.980.544.970
360.736.495.282 72.661.246.726 42.110.364.879 391.287.377.129
119.438.800.559 13.948.011.644 2.188.780.232 131.198.031.971
68.761.834.885 11.938.527.844 428.191.742 80.272.170.987
1.670.854.360 604.052.839 36.430.987 2.238.476.212
65.317.450.801 3.689.560.902 12.743.613.966 56.263.397.737
1.976.986.428.875 300.273.823.075 65.980.017.078 2.211.280.234.872
1.755.965.121 830.277.707 - 2.586.242.828
1.978.742.393.996 301.104.100.782 65.980.017.078 2.213.866.477.700
3.787.860.018.282 4.015.671.907.861
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 175
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. Aset Tetap (Lanjutan) 13. Fixed Assets (Continued)
Jenis Aset tetap Type of Fixed Assets
Nilai Tercatat Carrying value
Kepemilikan langsung Direct ownership
Tanah Land
Bangunan dan lapangan Field construction
Bangunan Gedung Building
Peralatan terminal dan gedung Terminal & building equipment
Instalasi dan jaringan Networking & installation
Alat bantu navigasi Navigation equipment
Alat pengangkutan Transportation equipment
Alat-alat kantor Office equipment
Perlatan bengkel Workshop tools
Lain-lain Others
Aset tetap kerjasama operasi Fixed Assets of joint operation
Aset tetap dalam konstruksi Construction in progress
Jumlah nilai tercatat Total carrying value
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan dan lapangan Field construction
Bangunan Gedung Building
Peralatan terminal dan gedung Terminal & building equipment
Instalasi dan jaringan Networking & installation
Alat bantu navigasi Navigation equipment
Alat pengangkutan Transportation equipment
Alat-alat kantor Office equipment
Perlatan bengkel Workshop tools
Lain-lain Others
Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation
Aset tetap kerjasama operasi Fixed Assets of joint operation
Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation
Nilai buku Book value
2008
Saldo Saldo
1 Jan 2008 Penambahan Pengurangan 31 Des 2008
Balance Jan 1, 2008 Addition Deduction Balance Dec 31, 2008
334.509.923.080 2.035.392.234 - 336.545.315.314
1.020.720.433.782 292.212.300.339 - 1.312.932.734.121
1.015.385.848.330 29.464.335.679 - 1.044.850.184.009
843.919.402.418 - - 843.919.402.418
747.402.100.090 97.759.134.886 - 845.161.234.976
622.506.259.137 97.342.988.967 - 719.849.248.104
164.134.937.365 14.983.632.312 - 179.118.569.677
73.878.700.851 7.549.805.172 - 81.428.506.023
1.388.412.578 1.985.863.269 - 3.374.275.847
86.341.633.899 - - 86.341.633.899
4.910.187.651.530 543.333.452.858 - 5.453.521.104.388
29.257.216.961 - - 29.257.216.961
85.175.205.092 198.648.885.837 - 283.824.090.929
5.024.620.073.583 741.982.338.695 - 5.766.602.412.278
190.299.490.919 45.010.895.371 - 235.310.386.290
290.030.112.672 23.013.681.324 - 313.043.793.996
381.652.387.452 11.817.095.421 - 393.469.482.873
408.031.297.078 11.206.032.751 - 419.237.329.829
278.657.669.863 82.078.825.419 - 360.736.495.282
109.994.368.296 9.444.432.263 - 119.438.800.559
57.995.958.193 10.765.876.692 - 68.761.834.885
718.490.588 952.363.772 - 1.670.854.360
65.317.450.801 - - 65.317.450.801
1.782.697.225.862 194.289.203.013 - 1.976.986.428.875
1.170.643.414 585.321.707 1.755.965.121
1.783.867.869.276 194.874.524.720 1.978.742.393.996
3.240.752.204.307 3.787.860.018.282
Kenaikan akumulasi penyusutan untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 238.316.217.459 dan 195.772.670.892, perbedaan tersebut
disebabkan adanya reklasifikasi harga perolehan dan akumulasi penyusutan
dari hasil pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
(BPKP) terhadap aset tetap Perseroan pada tahun 2008.
Increase in accumulated depreciation for the years 2009 and 2008
respectively amounting to Rp 238,316,217,459 and 195,772,670,892, the
difference was due to reclassification of cost and accumulated depreciation
from the results of the Financial and Development Supervisory Agency
(BPKP) against the assets of the Company in 2008.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009176
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. Aset Tetap (Lanjutan) 13. Fixed Assets (Continued)
Aset KSO Joint Operation Assets
Build, Operate, Transfer (BOT) Build, Operate, Transfer (BOT)
PT Sanggraha Daksa Mitra PT Sanggraha Daksa Mitra
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
PT Mandara Jasindo Sena PT Mandara Jasindo Sena
PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)
Koperasi Satya Ardhia Satya Ardhia Cooperation
Build, Transfer, Operate (BTO) Build, Transfer, Operate (BTO)
PT Wahana Dirgantara PT Wahana Dirgantara
PT Garuda Angkasa PT Garuda Angkasa
PT Birotika Semesta PT Birotika Semesta
PT Dharma Bandar Mandala PT Dharma Bandar Mandala
Jumlah Total
Aset dalam Konstruksi Construction in progress
Bangunan gedung dalam pengadaan Building in progress
Bangunan lapangan dalam pengadaan Field construction in progress
Tanah dalam Pengadaan Land in progress
Alat bantu navigasi dalam pengadaan Navigation equipment in progress
Instalasi dan jaringan dalam pengadaan Network & installation in progress
Alat-alat terminal dan gedung dalam pengadaan Terminal & building equipment in progress
Lain-lain Aset dalam pengadaan Others in progress
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
Aset KSO merupakan aset tanah Perusahaan yang dikelola oleh investor
dalam rangka kerjasama operasi dan bangunan serta fasilitas yang dibangun
oleh investor yang telah ditransfer kepada Perseroan dalam rangka
kerjasama operasi (BTO), dengan pola kerjasama per 31 Desember 2009 dan
2008 sebagai berikut :
Joint assets represents the Company's lands managed by the investors in the
framework of joint operations and buildings and facilities built by investors who
have been transferred to the Company within the framework of joint operations
(BTO), with a pattern of cooperation as of December 31, 2009 and 2008 as
follows:
2009 2008
1.982.182.417 1.982.182.417
575.850.000 575.850.000
291.497.414 291.497.414
151.688.850 151.688.850
408.260.000 -
13.097.219.110 13.097.219.110
7.968.685.000 7.968.685.000
2.843.130.000 2.843.130.000
2.346.964.170 2.346.964.170
29.665.476.961 29.257.216.961
Aset KSO diatas belum termasuk Aset yang bersifat tambahan atas interior,
renovasi yang melekat pada bangunan terminal dan sekitarnya atas sewa
dan konsesi. Pada tahun 2009 Aset tetap telah diasuransikan kepada PT
Asuransi Jasindo dengan nilai pertanggungan sebesar Rp
5.249.955.000.000. Manajeman Perseroan beranggapan bahwa
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang akan
terjadi.
Joint operation Assets stated above excluded additional Assets of the interior,
renovation attached to the surrounding of the terminal building on lease and
concession, in 2009 fixed Asset has been insured to PT Asuransi Jasindo with
insurance coverage amounting to Rp 5,249,955,000,000. Management
believes that the amount is sufficient to cover the risk of loss that will occur.
2009 2008
55.920.517.634 209.350.150.892
50.154.455.814 39.734.438.244
1.409.924.318 5.076.512.818
4.038.636.364 2.280.284.225
5.932.121.727 1.086.325.818
9.933.392.231 471.533.768
8.378.639.251 25.824.845.164
135.767.687.339 283.824.090.929
Rincian Aset dalam konstruksi kantor pusat dan cabang-cabang sebagai
berikut :
Details of construction in progress in the head office and branch offices are as
follows :
2009 2008
7.493.091.750 5.055.649.931
69.142.659.557 192.174.072.604
413.893.136 2.465.860.364
1.409.924.318 3.099.363.636
- 1.046.848.105
15.358.264.545 2.440.047.043
12.946.616.908 2.316.947.274
4.720.510.909 66.010.452.062
5.694.979.595 1.497.954.545
11.840.037.683 7.371.934.230
6.747.708.937 344.961.135
135.767.687.339 283.824.090.929
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 177
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. Aset lain-lain 14. Other Assets
Uang jaminan listrik dan air Electricity and water deposits
Biaya yang ditangguhkan - Overlay Deferred charges - Overlay
Biaya perolehan Acquisition cost
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization
Bersih Net
Aset non operasional Non operating Assets :
Proyek Kualanamu Kualanamu project
Dana THT THT (old age welfare) program fund
Tanah eks pool PPD Land ex PPD
Aset non operasional lainnya Others
Jumlah Aset non operasional Total non operating Assets
Jumlah Total
Dana THT THT (old age welfare)
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Proyek Kualanamu Kualanamu Project
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
15. Biaya yang masih harus dibayar 15. Accrued Expenses
Biaya pegawai Employee expenses
Biaya kontrak Contract expenses
Biaya sewa Rental expenses
Biaya umum Rental expenses
Biaya pemeliharaan Maintenance expenses
Biaya Persediaan Inventory expenses
Aset yang dibebankan Paid Assets
Lain-lain Others
Jumlah Total
2009 2008
4.659.187.660 2.337.448.530
149.512.424.944 63.560.907.277
(42.156.745.877) (16.089.861.877)
107.355.679.067 47.471.045.400
170.749.253.174 222.084.894.087
6.150.815.092 63.224.964.136
56.088.006.568 56.088.006.568
400.142.899.734 31.686.368.358
633.130.974.568 373.084.233.149
745.145.841.295 422.892.727.079
Dana THT per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 6.150.815.092 dan
63.224.964.136, merupakan dana titipan THT Kumpulan Karyawan PT
Angkasa Pura II (Persero) yang ditempatkan pada bank mandiri Cabang
Soekarno-Hatta rekening nomor 1160000070665. (lihat catatan 21).
This program fund for the years ended December 31, 2009 and 2008
amounting to Rp 6,150,815,092 and Rp 63,224,964,136, represents temporary
deposit of old age welfare program fund of the employees Association of PT
Angkasa Pura II (Persero) which is placed at PT Bank Mandiri, Soekarno-Hatta
branch a/c No 1160000070665. (See note 21)
Rincian Aset lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang sebagai berikut : Details of other Assets in the head office and branch offices are as follows :
2009 2008
65.018.865.344 120.404.667.242
5.502.281.168 4.023.577.164
11.006.295.774 14.412.985.822
39.782.796.710 20.190.677.381
13.116.920.333 1.956.951.591
190.762.583.934 20.962.029.385
22.595.529.828 7.644.163.691
4.944.405.902 4.948.383.170
386.083.931.288 222.084.894.087
1.001.614.371 786.189.322
2.124.419.674 901.374.890
3.206.196.970 4.576.833.334
745.145.841.295 422.892.727.079
2009 2008
100.618.608.024 70.009.967.321
78.303.486.819 32.939.485.893
18.524.884.646 16.656.706.402
14.079.901.826 8.569.141.200
6.943.448.545 6.248.607.628
3.804.131.056 3.547.280.299
856.103.000 247.990.550
1.529.414.832 1.401.552.051
224.659.978.748 139.620.731.344
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009178
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. Hutang pembelian Aset tetap 16. Payables On Fixed Asset Purchase
PT Adhi Karya PT Adhi Karya
LPPM ITB Bandung LPPM ITB Bandung
Combina Costraco Combina Costraco
PT Dekorindo S.N PT Dekorindo S.N
PT Indotasik Graha Utama PT Indotasik Graha Utama
Sultan Avant Permana Sultan Avant Permana
PT Citac LTD PT Citac LTD
PT Sinar Cempaka Raya PT Sinar Cempaka Raya
PT Rohde Schwartz IND PT Rohde Schwartz IND
PT Mobilindo Sumber Karya PT Mobilindo Sumber Karya
PT Waskita Karya PT Waskita Karya
PT Surya Putra PT Surya Putra
PT Lubuk Minturun KP PT Lubuk Minturun KP
LPPM ITB Bandung LPPM ITB Bandung
PT Elektrindo Nusantara PT Elektrindo Nusantara
PT Asaba Computer Cebtre PT Asaba Computer Cebtre
PT Jaya Trade Indonesia PT Jaya Trade Indonesia
PT Dassindo Internusa Semesta PT Dassindo Internusa Semesta
CV Menara Alam Sakti CV Menara Alam Sakti
PT Dharma Dimensi PT Dharma Dimensi
Lain-lain Others
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
17. Hutang dana pensiun 17. Payables Pension Fund
Hutang iuran pensiun Pension contribution payables
Hutang iuran THT THT contribution payables
Jumlah Total
2009 2008
10.962.194.983 -
688.636.364 -
360.892.000 -
322.727.272 -
201.931.818 -
192.780.727 -
177.603.709 -
169.092.727 -
157.000.000 -
- 3.384.240.000
- 1.909.090.909
- 1.046.590.910
- 897.717.273
- 688.636.364
- 680.385.494
- 546.779.983
- 352.000.000
- 339.204.545
- 268.181.818
- 132.849.499
952.333.979 2.008.582.177
14.185.193.579 12.254.258.972
Rincian hutang pembelian Aset tetap kantor pusat dan cabang-cabang adalah
sebagai berikut :Details of payables on fixed Asset purchase in the head office and branch
offices are as follows :
2009 2008
1.938.501.264 6.004.828.591
11.131.287.710 1.361.187.636
13.245.135 25.795.543
160.472.027 160.472.027
54.497.900 54.497.900
641.234.181 1.965.741.593
49.204.818 1.927.272.727
35.712.863 -
161.037.681 754.462.955
14.185.193.579 12.254.258.972
Hutang kepada PT Adhi Karya per 31 Desember 2009 sebesar Rp
10.962.194.983 merupakan retensi dari proyek pengadaan Aset tetap
pembangunan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Dan telah dilunasi pada
tanggal 24 Pebruari 2010.
Payables to PT Adhi Karya as of December 31, 2009 amounting to Rp
10,962,194,983 represent retention from the deferred fixed Assets project,
building of terminal 3 Soekarno-Hatta Airport And the payables has been
settled on February 24, 2010.
2009 2008
2.102.921.116 2.116.223.953
2.769.250.734 1.420.626.275
4.872.171.851 3.536.850.228
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 179
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. Hutang lain-lain 18. Other Payables
Titipan debitur Debtors temporary deposit
Uang titipan lainnya Other temporary deposits
Hutang BMG BMG's payable
PT Angkasa Pura I (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero)
Hutang jangka pendek lainnya Other current payables
Jumlah Total
PPN KMK 575 tahun 2005 PPN KMK 575 year 2005
Koperasi karyawan Employees cooperation
Parkir distribusi parkir PEMDA
PNBP Dep. Hub. PNBP Dep. Hub.
Pas bandara Airport pass
Lain-lain Others
Jumlah Total
19. Pendapatan yang diterima di muka 19.Unearned Income
Sewa ruang Space rental
Pemasangan reklame Advertising
Sewa tanah Land rental
Konsesi dan pas Concession and pass
Pendapatan insidentil Incidental income
Pemakaian listrik Electricity
Sewa telepon Telephone
Lain-lain Others
Jumlah Total
2009 2008
30.750.881.470 28.025.390.704
40.669.452.059 25.395.305.847
5.042.143.823 4.994.200.332
2.720.048.379 1.559.569.672
13.536.603.000 3.852.000.000
92.719.128.731 63.826.466.555
Titipan debitur per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 30.750.881.470
dan Rp 28.025.390.704 merupakan setoran debitur yang tidak teridentifikasi.
Debtors temporary deposits for the years ended December 31, 2009 and 2008
amounting to Rp 30,750,881,470 and Rp 28,025,390,704 represent
unidentified debtors payment.
Uang titipan lainnya sebesar Rp 40.669.452.059 dan Rp 25.395.305.847,
terdiri dari :
Other temporary deposits amounting to Rp 40,669,452,059 and Rp
25,395,305,847, are as follows :
2009 2008
13.901.432.410 13.901.432.410
2.322.101.653 3.907.033.786
1.582.708.361 3.082.881.077 Parking distribution to PEMDA
(Regional Government)
11.298.244.800 - 2.252.814.436 2.248.684.000
9.312.150.400 2.255.274.574
40.669.452.059 25.395.305.847
Hutang kepada PT Angkasa Pura I (Persero) timbul dari konsekuensi Surat
Keputusan Bersama antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan Perseroan
Nomor SP.104/HK.10.5/2005-DU dan SPKS.052/KM.006/2005-AP II tentang
pelaksanaan pungutan jasa penerbangan luar negeri oleh PT Angkasa Pura I
(Persero) dan Perseroan.
Debt to PT Angkasa Pura I (Persero) arises from the Mutual Agreement
between PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero) No
SP.104/HK.10.5/2005-DU and SPKS,052/KM.006/2005-AP II concerning the
execution of overseas air transportation service collection by PT Angkasa Pura
I (Persero) and the Company.
Berdasarkan PP No. 6 tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 terhadap
pendapatan jasa penerbangan PT Angkasa Pura II (Persero) dikenakan tarif
PNBP untuk Direktorat Jendral Perhubungan Udara sebesar 10% untuk PJP
Internasional dan 15% untuk PJP Domestik. Yang mulai berlaku satu bulan
sejak dikeluarkan Peraturan Pemerintah tersebut.
Based on PP No. 6 of 2009 dated January 16, 2009 to income of aviation
services of PT Angkasa Pura II (Persero) charged at non-tax revenues to the
Directorate General of Civil Aviation of 10% for International PJP and 15% for
Domestic PJP. Which will be applied one month after the regulation was
issued.
2009 2008
53.267.823.085 43.534.185.699
25.264.041.910 13.724.552.894
4.406.690.942 6.298.039.865
2.220.217.187 4.045.197.912
899.838.441 946.860.943
123.921.315 295.503.336
812.867 5.225.000
103.480.569 32.985.767
86.286.826.317 68.882.551.416
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009180
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. Pendapatan yang diterima di muka (Lanjutan) 19.Unearned Income (Continued)
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
20. Hutang pajak 20. Taxes Payable
Pajak Penghasilan Income tax :
Pasal 21 Article 21
Pasal 23 Article 23
Pajak Penghasilan pasal 25 Income tax article 25
(bulan desember terhutang) (Payables for December)
Pajak penghasilan 29 Income tax article 29
Pajak Pertambahan Nilai Value added tax
PPN Masukan VAT In
PPN Keluaran VAT Out
PPN-bersih VAT - Net
Jumlah Total
21. Hutang Jaminan 21. Guarantee Payables
Sewa ruang Space rental
Instalasi listrik dan air Electricity and water installation
Sewa air Water rental
Sewa tanah Land rental
Konsesi Concession
Lain-lain Others
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
Rincian pendapatan yang diterima di muka kantor pusat dan cabang-cabang
sebagai berikut :
Details of unearned income in the head office and branch offices are as follows
:
2009 2008
78.692.695.820 64.254.591.899
708.343.660 9.225.457
2.410.716.649 2.043.953.960
581.264.056 211.620.711
1.310.380.436 624.120.000
628.072.147 529.421.202
3.609.000 - 442.320.069 162.245.633
845.414.069 580.964.530
19.638.818 22.141.835
445.053.623 258.398.189
199.317.971 185.868.000
86.286.826.317 68.882.551.416
2009 2008
1.536.718.613 26.970.035.090
3.036.882.961 1.196.624.105
14.793.721.501 13.854.909.941
81.223.347.727 23.286.032.160
(53.268.682.876) (18.039.764.856)
54.621.152.636 28.579.223.755
1.352.469.760 10.539.458.899
101.943.140.563 75.847.060.195
2009 2008
10.127.461.165 9.257.949.575
1.502.011.924 1.245.671.606
- 144.776.258
85.850.400 88.345.900
83.226.000 44.616.000
819.546.499 819.545.499
12.618.095.988 11.600.904.838
Rincian hutang jaminan kantor pusat dan cabang-cabang sebagai berikut : Details of guarantee payables in the head office and branch offices are as
follows :
2009 2008
13.014.250 13.014.250
8.873.994.918 8.137.036.128
1.456.079.649 1.317.326.649
1.555.507.398 1.618.163.488
285.139.917 277.434.417
359.580.104 166.720.154
32.676.459 32.676.459
5.083.293 5.083.293
37.020.000 33.450.000
12.618.095.988 11.600.904.838
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 181
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. Dana Titipan Program Tunjangan Hari Tua (THT) 22. Temporary Deposit of Old Age Welfare Program Fund (THT)
23. Pendapatan yang ditangguhkan 23. Deferred Income
24. Kewajiban imbalan pasca kerja 24. Post Employment Benefit
a. a. Post employment benefits expense
Current service expense
Interest expense
Unrecognized (Gain) loss Actuarial
Past service expense - Non Vested
Past service expense - VestedTotal of employee benefits expense
b. Kewajiban imbalan kerja karyawan b. Employee benefit liabilities
Jumlah kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut : Total employee benefit liabilities are as follows:
Present value of defined benefit liabilities
Unrecognized (Gain) loss Actuarial
Past service expense not yet recognizedLiability recognized in Balance Sheet
c. Mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut : c. Mutation in employee benefit liabilities are as follows:
Net liabilities at the beginning of period
cost of the current year
Payment of employee benefitsNet liabilities at the end of period
Per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 9.110.606.175 dan Rp
68.370.339.852 merupakan sisa Dana Titipan Tunjangan Hari Tua karyawan
PT Angkasa Pura II (Persero) yang belum diserahkan kepada pihak ketiga,
yaitu PT Asuransi Jiwasraya sebagai pengelola dana THT karyawan yang
perjanjiannya telah diadakan sejak tahun 2003. Dana tersebut disimpan pada
PT Bank Mandiri Cabang Soekarno-Hatta rekening no. 1160000070665. Pada
tanggal 28 Januari 2009 telah dibayar premi PSL dan kekurangan premi
bulanan untuk Januari 2008 sampai Juni 2008 akibat perubahan manfaat dari
paket gaji ke gaji dasar Asuransi THT Kumpulan karyawan PT Angkasa Pura
II (Persero) sebesar Rp 58.488.347.146.
As of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 9,110,606,175 and Rp
68,370,339,852 is the remainder of Old Age Welfare Fund of the employee of
PT Angkasa Pura II (Persero), which has not been submitted to a third party,
namely PT Asuransi Jiwasraya, as fund manager of the old age welfare that
the agreement has been held since 2003. The funds are kept in PT Bank
Mandiri Branch Soekarno-Hatta account no. 1160000070665. On January 28,
2009 the premium PSL has been paid and lack of monthly premiums for
January 2008 until June 2008 due to changes in the benefits of a package of
basic salary to the salaries of employees Group Insurance of old age welfare
PT Angkasa Pura II (Persero) amounting to Rp 58,488,347,146.
Pendapatan yang ditangguhkan sebesar 122.194.749.925 merupakan
pendapatan yang akan diperoleh dari penerimaan pembayaran Piutang PT
Garuda Indonesia (Persero) yang merupakan konversi piutang usaha PT
Garuda Indonesia (Persero) yang telah dicadangkan 100% menjadi
pemberian pinjaman berdasarkan perjanjian no. PJJ.05.04/00/05/2009/104
(lihat catatan no. 6).
Deferred income amounting to Rp 122,194,749,925, to be received from
payment of account receivables of PT Garuda Indonesia (Persero), which is
the conversion of PT Garuda Indonesia (Persero)'s account receivables that
have been reserved a 100% loan based on agreement no.
PJJ.05.04/00/05/2009/104 (see note no. 6).
Pencadangan terhadap program tabungan perumahan akhir masa tugas yang
belum didanai dan menjadi beban saat jatuh tempo pembayaran,
berdasarkan laporan Aktuaris Bestama Aktuaria No. 076/APII/EP/II/2010
tanggal 22 Pebruari 2010 adalah sebagai berikut :
Allocation of housing savings programs at the end of the task that has not
been funded and became an expense on the maturity date, based on the
Actuary report No. 076/APII/EP/II/2010 of Bestama Actuaries, dated February
22, 2010 is as follows:
Beban imbalan pasca kerja karyawan
Rekonsiliasi beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba
rugi :
Reconciliation of employee benefit expense recognized in the income
statement:
2009 2008
Biaya jasa kini 2.840.870.285 2.867.157.732
Biaya bunga 5.071.604.747 4.745.424.223
(Keuntungan) kerugian Aktuaria yang belum diakui - - Biaya jasa lalu yang diakui - Non Vested 871.406.174 871.406.174
Biaya jasa lalu yang diakui - Vested - - Jumlah beban imbalan kerja karyawan 8.783.881.206 8.483.988.129
2009 2008
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 51.012.892.167 50.716.047.468
Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui 1.983.245.335 364.615.002
Biaya jasa masa lalu yang belum diakui (5.111.037.398) (5.982.443.572)
Kewajiban yang diakui di Neraca 47.885.100.104 45.098.218.898
2009 2008
Kewajiban bersih awal periode 45.098.218.898 41.271.730.769
Biaya tahun berjalan 8.783.881.206 8.483.988.129
Pembayaran imbalan kerja (5.997.000.000) (4.657.500.000)
Kewajiban bersih akhir periode 47.885.100.104 45.098.218.898
Terdapat penyajian kembali atas saldo kewajiban imbalan kerja untuk tahun
2008, yang disebabkan perbedaan jumlah pembayaran imbalan kerja untuk
tahun 2008 dan aktuaris telah merubah perhitungannya untuk tahun 2008
dalam laporan aktuaris tersebut diatas.
There are a restatement of the balance of benefits liability for the year 2008,
which was caused by differences in the amount of benefit payments for the
year 2008 and actuaries have changed the calculations for the year 2008 in
the actuarial reports of the above.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009182
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. Ekuitas 25. Capital
Modal dasar Authorized capital
Modal belum ditempatkan Unissued capital
Modal ditempatkan dan disetor Issued and paid - up capital
Modal disetor lainnya Additional paid - up capital
Penyertaan modal Pemerintah Government's capital investment
Jumlah Total
i. Modal ditempatkan i. Issued and Paid - up Capital
Uraian Description
Negara Republik Indonesia The Republic of Indonesia
Jumlah Total
ii. Modal disetor lainnya ii. Other Paid-in Capital
Cadangan modal tahun 1998 Capital reserve in 1998
Bantuan Pemerintah yang belum Unappropriated Government's grant
ditentukan statusnyaJumlah Total
a. Cadangan modal tahun 1998 a. Capital reserve in 1998
Cadangan modal Capital reserve
PP No. 26 tahun 1994 Government Regulation No 26 in 1994
PP No. 10 tahun 1998 Government Regulation No 10 in 1998
Jumlah Tambahan Penyertaan Modal Total additional capital investment
Saldo Modal disetor lainnya
pada awal tahun 1998 Other paid-in capital balance in 1998 :
Digunakan untuk setoran modal
pada tahun 1998 Used for capital in 1998
Cadangan modal tahun 1998 Capital reserve in 1998
Jumlah Total
2009 2008
7.600.000.000.000 7.600.000.000.000
(5.700.000.000.000) (5.700.000.000.000)
1.900.000.000.000 1.900.000.000.000
2.145.166.313.058 2.133.167.141.520
118.955.039.293 118.955.039.293
4.164.121.352.351 4.152.122.180.813
Sesuai akta No. 3 Anggaran Dasar Perseroan dari Muhani, SH., notaris di
Jakarta, tanggal 2 Januari 1993, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar
Rp 8.845.000.000.000 terbagi atas 8.845.000 lembar saham yang terdiri
dari 1.769.000 Saham Prioritas dan 7.076.000 Saham Biasa. Dari modal
dasar Perseroan tersebut, telah ditempatkan dan disetor penuh secara
tunai oleh pemegang saham sebesar Rp 1.769.000.000.000 yang
seluruhnya merupakan Saham Prioritas.
Based on the Company's articles of association No 3 dated January 2, 1993 of
Muhani Salim SH, Notary in Jakarta, the Company's authorized capital
amounting to Rp 8,845,000,000,000 comprising 8,845,000 shares, consist of
1,769,000 preferred stocks, and 7,076,000 common stocks. From the total
amount of the shares, Rp 1,769,000,000,000 which entirely consists of
preferred stocks, has been paid by share holders.
Berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 19 dari H.
Harjono Moekiran, SH., notaris di Jakarta tanggal tanggal 21 Juli 1998,
pemegang saham telah memutuskan dan meyetujui Penurunan Modal
Dasar Perseroan dari Rp 8.845.000.000.000 menjadi 7.600.000.000.000
dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp
1.769.000.000.000 menjadi Rp 1.900.000.000.000, dengan komposisi
sebagai berikut :
Based on the amendment of the Company's articles of Association No 19
dated July 21, 1998 of H. Harjono Moekiran, SH, Notary in Jakarta, the
authorized capital is decreased from Rp 8,845,000,000,000 to Rp
7,600,000,000,000 and the paid-in capital is increased from Rp
1,769,000,000,000 to Rp 1,900,000,000,000. The composition of paid-in
capital is as follows :
Lembar saham Persentase Jumlah
Shares Percentage Total
1.900.000 100 1.900.000.000.000 1.900.000 100 1.900.000.000.000
2009 2008
81.099.573.644 81.099.573.644
2.064.066.739.414 2.052.067.567.876
2.145.166.313.058 2.133.167.141.520
2009 2008
177.103.463.570 177.103.463.570
Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah
berdasarkan :
Government's Additional
investment based on :
83.308.265.552 83.308.265.552
91.150.231.722 91.150.231.722
174.458.497.274 174.458.497.274
351.561.960.844 351.561.960.844
(351.561.960.844) (351.561.960.844)
81.099.573.644 81.099.573.644
81.099.573.644 81.099.573.644
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 183
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)
b. b. Unappropriated Government's Grant
1. Bandara Sultan Mahmud 1.
Badaruddin II-Palembang
2. Fasilitas Elektronika dan Listrik di 2.
Bandara Supadio-Pontianak
3. Fasilitas Elektronika dan Listrik di 3.
Bandara Husein Sastranegara-Bandung
4. Fasilitas Penunjang Lainnya di 4.
Bandara Husein Sastranegara-Bandung
5. Bandara Internasional 5.
Minangkabau-Padang
6. Bandara Sultan Mahmud 6.
Badaruddin II-Palembang
7. Bandara Depati Amir-Bangka 7.
8. Bandara Sultan Thaha-Jambi 8.
9. Fasilitas Keamanan 9.
Bandara Soekarno-Hatta-Jakarta
10. Fasilitas Keamanan Bandara Polonia-Medan 10.
11. Pekerjaan Badan Rekonstruksi dan 11.
Rehabilitasi NAD-NIAS
12. Pengembangan Bandar Udara 12.
Pusat Jakarta pada Bandar Udara
Husein Sastranegara-Bandung
Jumlah Total
Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS)
BPYBDS merupakan aset Pemerintah eks Proyek Ditjen
Perhubungan Udara yang telah diserahterimakan pada Persero.
Pada tahun 2009 terdapat perubahan nilai BPYBDS sebesar Rp
11.999.171.538 yang disebabkan koreksi Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada Bandara Internasional
Minangkabau sebesar minus Rp 10.000.000 dan pada Bandara
Sultan Mahmud Badaruddin II sebesar plus Rp 12.009.171.538
sehingga rincian Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan
Statusnya (BPYBDS) adalah sebagai berikut :
Unappropriated government's grant represents governmental Assets from Ex-
projects of Directorate General of Air Transportation transferred to the
Company. In the year 2009 there are changes in the Unappropriated
Governments Grant value amounting to Rp 11,999,171,538 which is caused by
the correction of Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) at
Minangkabau International Airport amounting to minus Rp 10,000,000 and at
the Sultan Mahmud Badaruddin II Airport amounting to plus Rp
12,009,171,538, with the following details :
2009 2008
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport-Palembang 63.564.716.173 63.564.716.173
Electronic and Electricity in SupadioAirport - Pontianak 6.349.493.728 6.349.493.728
Electronic and Electricity in HuseinSastranegara Airport - Bandung 1.123.733.251 1.123.733.251
Other Supporting Facilities in HuseinSastranegara Airport - Bandung 1.894.000.000 1.894.000.000
Minangkabau International Airport -Padang 957.198.633.855 957.208.633.855
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport-Palembang 860.655.027.501 848.645.855.963
29.513.144.090 29.513.144.090 Depati Amir Airport - Bangka
26.110.147.231 26.110.147.231 Sultan Thaha Airport - Jambi
Security Facility in Soekarno-HattaAirport - Jakarta 18.801.412.311 18.801.412.311
4.684.083.358 4.684.083.358 Security Facility in Polonia Airport-MedanTask of Reconstruction andRehabilitation Board NAD - NIAS 82.899.042.916 82.899.042.916
Development of Jakarta Centre Airportto Husein Sastranegara Airport -Bandung 11.273.305.000 11.273.305.000
2.064.066.739.414 2.052.067.567.876
Aset nomor 1 sampai 3 telah diaudit oleh Badan Pengawas
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan DKI Jakarta I
sesuai Laporan Hasil Audit Nomor LAP-592/PW09/4/2003 tanggal 9
Januari 2004. Proses penetapan status aset butir 1 sampai 3
tersebut diatas saat ini masih dalam proses mendapat persetujuan
Presiden Republik Indonesia untuk ditetapkan sebagai Tambahan
Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham Perseroan
melalui Penerbitan peraturan Pemerintah. Permohonan persetujuan
Presiden Republik Indonesia tersebut telah diajukan melalui Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor S-176/MK.02/2004 tanggal 9
Juni 2004.
Assets in point 1 to 3 have been audited by the Finance and Development
Supervisory Agency (BPKP), Jakarta I Regional Reoresentative Office as
stated in the Audit Report No LAP-592/PW09/4/2003 dated January 9, 2004.
The status determination of the Assets in point 1 to 3 is still on the process of
approval from the president of the Republic of Indonesia to be determined as
the Government's Additional Capital Investment to the Authorized Capital of PT
Angkasa Pura II (Persero), there Government Regulation. This approval
request has been proposed through the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia in his Letter No S-176/MK.02/2004 dated June 9, 2004.
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Operasi Bandar Udara
Internasional Minangkabau di Padang, Propinsi Sumatera barat
kepada Perseroan, Nomor AU/3186/KU.298/05 dan Nomor
BA.DU.035/PL.04/2005-AP.II tanggal 21 Juli 2005, dilakukan serah
terima operasi Bandar Udara Internasional Minangkabau dari
Dephub.
Based on the record of transfer of Operation the Minangkabau Airport in
Padang, West Sumatera to the Company No AU/3186/KU.298/05 and No
BA.DU/035/PL.04/2005-APII dated July 21, 2005, the operation of
Minangkabau International Airport has been transferred from the Ministry of
Transportation Republic of Indonesia to the Company. Based on audit by.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009184
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)
Kepada Perseroan. Berdasarkan Hasil Audit BPKP Perwakilan
Propinsi DKI Jakarta II sesuai nomor S-2906/PW.30/4/2008 tanggal
15 Juli 2008 diperoleh Nilai Final Hasil Pelaksanaan Kegiatan pada
Satker Pengembangan Bandar Udara Ketaping Padang Sumatera
Barat sebesar Rp 957.208.633.855, namun hingga saat ini belum
ada kejelasan dari pemerintah mengenai kejelasan status
kepemilikan aset yang digunakan dalam pengoperasian Bandara
Internasional Minangkabau dimaksud.
The Finance and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II
Regional Representative Office as stated in audit report No S-
2906/PW.30/4/2008 dated July 15, 2008 with a final value of The Working
Performance of Unit in Charge for the Development of the Airport of Ketaping
Padang, West Sumatera amounting to Rp 957,208,633,855, however, up to
the audit report date, the ownership status of Assets used in the operation of
Minangkabau International Airport is still unclear from the Government.
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Sementara hasil Proyek
Satuan Kerja Pengembangan Bandar Udara Sultan Mahmud
Badaruddin II Palembang untuk dipergunakan dalam tugas - tugas
operasional PT Angkasa Pura II (Perseroan), Nomor 356/P.101/P-
SMB/X/2005 dan Nomor CSMB.2358/KU.106/2005-APII tanggal 5
Oktober 2005, telah diadakan serah terima sementara Hasil Proyek
Satuan Kerja Pengembangan Bandar Udara Sultan Mahmud
badarruddin II Palembang kepada Perseroan. Berdasarkan Hasil
Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II sesuai Nomor S-
4121/PW.30/4/2008 tanggal 23 Oktober 2008 dan dikoreksi melalui
LHA-3225/PW30/4/2009 tanggal 21 Juli 2009 diporoleh Nilai Final
Hasil Audit atas Aset BPYBDS Sultan Mahmud Badarudin II
Palembang sebesar Rp 860.655.027.501.
Based on the record of temporary transfer of project result of working unit in
charge for development of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang to
be used in the operations of PT Angkasa Pura II (Persero). No 356/P.101/P-
SMB/X/2005 and No CSMB.2358/KU.106/2005-APII dated October 5, 2005,
there has been a temporary transfer upon the project results of the work unit in
charge for development of the Airport of Sultan Mahmud Badaruddin II
Palembang to PT Angkasa Pura II (Persero). Based on audit of the Finance
and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II Regional Office as
stated in audit report No S-4121/PW.30/4/2008 dated October 23, 2008, and
corrected by LHA-3225/PW30/4/2009 dated July 21, 2009. Final value of the
working performance of unit in charge for the development of Sultan Mahmud
Badaruddin II Airport Palembang amounting to Rp 860,655,027,501.
Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Peralatan Keamanan
Bandar Udara untuk dipergunakan dalam tugas-tugas operasional
PT Angkasa Pura II (Perseroan) No. AU.872/KU/2007 dan No.
BAC.12.03/00/03/2007/302 tanggal 1 Maret 2007, Perseroan
menerima pelimpahan (serah terima) sementara sejumlah peralatan
keamanan bandar udara yang ditempatkan di Cabang Bandara
Soekarno-Hatta dan Cabang Bandara Polonia dengan nilai masing-
masing sebesar Rp 18.801.412.311 dan Rp 4.684.083.358. Nilai
dimaksud sesuai Laporan Hasil Audit BPKP perwakilan Propinsi DKI
Jakarta II Nomor LHA-5431/PW.30/4/2007 tanggal 19 Desember
2007. Penetapan status kepemilikan peralatan-peralatan keamanan
bandar udara dimaksud akan dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku.
Based on the record of Transfer Airport Security Equipment used in the
operation of PT Angkasa Pura II (Persero) No. AU.872/KU/2007. and No.
BAC.12.03/00/03/2007/302 March 1, 2007, the Company received the
temporary transfer of a number of airport security equipment placed in the
Soekarno-Hatta Airport and Polonia Airport branch offices amounting to Rp
18,801,412,311 and Rp 4,684,083,358. The value based on Audit Report of the
Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) Jakarta Regional
Office No LHA-5431/PW.30/4/2007 dated December 19, 2007. The ownership
status of the said airport security equipment will be legalized in accordance
with the prevailing rules and regulations.
Pada tahun 2007, terdapat 2 Bandara yang bergabung dengan PT
Angkasa Pura II (Persero), yaitu Cabang Depati Amir dan Cabang
Bandara Sultan Thaha. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima
Pengoperasian/Pengelolaan Sementara Bandara Udara Depati Amir
Propinsi Bangka Belitung dan Bandara Sultan Thaha di Propinsi
Jambi kepada Perseroan, No. AU/871/KU.81/2007 dan No.
bac.02.07/00/02/2007/015 tanggal 1 Maret 2007, telah diadakan
serah terima pengoperasian dan pengelolaan sementara Bandar
Udara Depati Amir-Bangka Belitung dan Bandar Udara Sultan Thaha-
Jambi kepada Perseroan. Berdasarkan laporan hasil
In 2007, there were two airports joining with PT Angkasa Pura II (Persero),
which are Depati Amir Airport and Sultan Thaha Airport Branch Offices. Based
on the record of Temporary Operation Transfer of Depati Amir Airport in
Bangka Belitung and Sultan Thaha Airport in Jambi to the Company No
AU/871/KU.81/2007 and No. BAC.02.07/00/02/2007/015 dated March 1, 2007,
the operations of Depati Amir Airport-Bangka Belitung and Sultan Thaha
Airport-Jambi are transferred to PT Angkasa Pura II (Persero). The audit report
of the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II
Regional Representative Office No LHA-3910/PW.30/4/2008, dated September
23, 2008 with a final value of assets in Depati Amir Airport
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 185
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta International Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badaruddin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabilillah Airport
Jumlah Total
audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II Nomor LHA-
3910/PW.30/4/2008 tanggal 23 September 2008 Diperoleh Nilai Final
Aset Bandar Udara Depati Amir dan Bandar Udara Sultan Thaha
masing-masing sebesar Rp 29.513.144.090 dan Rp 26.110.147.231.
and Sultan Thaha Airport Amounting to Rp 29,513,144,090 and Rp
26,110,147,231.
Nilai Aset Hasil Proyek Pengembangan Bandar Udara Pusat Jakarta
pada Bandar Udara Husein Sastranegara untuk dipergunakan dalam
tugas-tugas operasional PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor
349/BA-DTBU/XI/2006 tanggal 1 Nopember 2006 berdasarkan
Laporan Hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II Nomor
LHA-3910/PW.30/4/2008 tanggal 23 September 2008 adalah
sebesar Rp 11.273.305.000.
Asset value of Development of Jakarta Centre Airport to Husein Sastranegara
Project will be used by PT Angkasa Pura II (Persero) operational tasks, No
349/BA-DTBU/XI/2006 on November 1, 2006 based on the results of the audit
report of BPKP DKI Jakarta II Regional Representative Office No LHA-
3910/PW.30/4/2008 on September 23, 2008 amounting to Rp 11,273,305,000.
Pekerjaan Badan Rekonstruksi dan rehabilitasi NAD-NIAS sebesar
Rp 82.899.042.916. Berdasarkan Ketetapan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia tentang
Tata Cara Pelaporan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan
Statusnya Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
Nomor PER-10/PB/2007 tanggal 7 Maret 2007, ditetapkan bahwa
Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya, sesuai
dengan prinsip substance over form Standar Akuntansi Pemerintah,
maka Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN diperlakukan
sebagai unsur modal, dan dilaporkan dalam neraca sebagai ekuitas
pemerintah pada BUMN dengan pengungkapan yang memadai.
Ketetapan ini berlaku tanggal 1 Januari 2007, sehingga sejak tanggal
1 Januari 2007 akun Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan
Statusnya oleh Perseroan dicatat sebagai Modal Disetor Lainnya dan
belum dilakukan audit oleh BPKP.
Task of Reconstruction and Rehabilitation Board NAD-NIAS amounting to Rp
82,899,042,916. Based on decision of Treasury General Director of Finance
Department of the Republic of Indonesia regarding the Reporting rules of
Government grant which status has not been determined for Government
Financial Statements preparation under No PER-10/PB/2007 dated March 7,
2007, it was determined that the unappropriated Governmental grant,
according to substance over form of the Government accounting standards
that state owned property which is used by State Owned Enterprises is treated
as capital and will be reported in balance sheet as a Government equity in
State Owned Enterprises with adequate disclosures. These provisions applied
since January 1, 2007, the account of unappropriated Government grant is
recorded by the Company substance over form of the as other paid-in Capital.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tanggal 30 Juni 2001
telah ditetapkan penambahan Modal Negara Republik Indonesia ke
dalam Modal saham PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp
118.955.039.293, dengan rincian sebagai berikut :
Based on the Government Regulation No 53 dated June 30, 2001 the
Government's additional capital to the Company's equity amounting to Rp
118,955,039,293, with the following details as follows :
2009 2008
51.003.189.899 51.003.189.899
1.583.000.000 1.583.000.000
6.485.718.646 6.485.718.646
3.566.000.000 3.566.000.000
5.440.763.020 5.440.763.020
3.697.500.998 3.697.500.998
47.178.866.730 47.178.866.730
118.955.039.293 118.955.039.293
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009186
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. Pendapatan Usaha 26. Operating Revenues
Aeronautika : Aeronautics :
Jasa pendaratan Landing services
Jasa Penempatan Locating services
Jasa Pelayanan Penerbangan Flight services
Jasa Penerbangan Lintas Over-flying services
Jasa Parking Surcharge Parking surcharge services
Jasa Pelayanan Penumpang Passenger services
Jasa Counter Counter
Pemakaian Aviobridge Aviobridge
Jumlah Sub total
Non Aeronautika : Non Aeronautics :
Sewa ruangan Space rental
Konsesi Concession
Pas Pelabuhan Airport pass
Parkir kendaraan Parking services
Sewa tanah Land rental
Utilitas Utilities
Pemasangan reklame Advertising
AMACS AMACS
Lainnya Others
Jumlah Sub Total
Kargo Cargo
Jasa gudang kargo Cargo services
Jumlah Total
Aeronautika : Aeronautics :
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Sub Total
2009 2008
312.099.906.828 289.734.563.255
13.108.608.815 10.789.438.884
239.434.354.055 246.704.063.717
195.850.735.657 204.589.641.120
7.382.447.556 6.239.884.898
1.226.403.971.384 850.653.928.758
60.880.290.379 55.300.628.941
54.454.715.168 50.354.619.550
2.109.615.029.843 1.714.366.769.123
144.433.427.789 136.050.799.565
181.198.607.707 172.482.964.620
7.988.590.833 12.703.466.039
59.475.102.854 53.855.983.656
31.819.367.923 26.737.372.397
63.315.073.284 63.528.641.262
54.802.791.274 46.450.794.320
1.479.745.802 1.038.119.939
52.258.233.296 12.059.098.258
596.770.940.761 524.907.240.056
39.093.019.445 37.250.413.617
2.745.478.990.049 2.276.524.422.796
Rincian pendapatan usaha kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai
berikut :
Details of operating revenues in the head office and branch offices are as follows
:
2009 2008
1.709.373.887.137 1.373.262.096.555
15.777.174.674 16.113.594.138
51.527.018.308 42.210.834.685
30.920.235.264 25.954.051.873
141.697.434.593 125.176.427.533
43.529.582.250 37.686.017.714
48.489.281.247 38.648.540.629
17.477.626.410 14.244.135.951
25.022.474.948 15.991.547.881
6.023.442.177 5.770.373.336
9.680.603.863 9.526.201.396
10.096.268.971 9.782.947.432
2.109.615.029.843 1.714.366.769.123
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 187
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. Pendapatan Usaha (Lanjutan) 26. Operating Revenues (Continued)
Non Aeronautika : Non Aeronautics :
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Sub Total
Kargo : Cargo
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Jumlah Sub Total
Jumlah Total
1.357.949.508 910.641.669
496.413.329.999 433.582.456.117
18.168.470.205 21.874.552.073
12.586.471.603 11.216.433.268
6.616.698.991 5.955.224.496
24.624.387.807 21.282.930.887
14.391.439.849 11.675.205.047
9.757.329.096 8.793.444.290
3.425.416.945 2.412.258.036
2.265.151.877 1.753.832.306
473.973.429 282.588.544
2.852.151.732 2.058.951.198
3.838.169.721 3.108.722.125
596.770.940.761 524.907.240.056
24.850.365.986 22.853.435.081
2.788.246.386 2.952.058.872
2.078.516.100 1.577.234.071
3.890.599.231 3.978.581.108
2.133.866.685 2.314.585.664
2.686.664.837 3.137.962.186
188.370.278 178.736.307
180.911.287 186.138.860
292.153.655 71.681.468
3.325.000 - 39.093.019.445 37.250.413.617
2.745.478.990.049 2.276.524.422.796
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Departemen Perhubungan Direktorat
Jendral Perhubungan Udara Nomer ADSH/69/KA.301/II/2009 mengenai
Pelaksanaan Penerbitan atau Perijinan Pas Pekerja, terhitung mulai tanggal
16 Pebruari 2009 Penerbitan Pas Pekerja Bandara dilaksanakan oleh
Pemerintah melalui Kantor Administrasi Bandar Udara Internasional Jakarta
Soekarno - Hatta.
In accordance with the Ministry of Transportation Directorate General of Civil
Aviation Number ADSH/69/KA.301/II/2009 on the implementation of issuing
or Worker Licensis Pass , effective February 16, 2009 Issuance of Pas
Airport Workers as conducted by the Government through the Administrative
Office of the Jakarta International Airport Soekarno - Hatta.
Tarif Jasa Pelayanan Penumpang Udara untuk dalam dan luar negeri
mengalami perubahan. Yaitu perubahan tarif Jasa Pelayanan Penumpang
Udara untuk dalam negeri, perubahan berdasarkan SK Direksi Nomor,
KEP.15.01.01/02/2009, yang berlaku mulai tanggal 15 Maret 2009 dan
perubahan tarif Jasa Pelayanan Penumpang Udara untuk luar negeri
berdasarkan SK Direksi Nomor KEP.15.01.01/02/2009.1, yang mulai berlaku
mulai tanggal 1 Maret 2009.
Air Passenger Service tariff for domestic and international experienced some
changes. Namely tariff changes to the Air Passenger Service in the country,
changes based on the Decree of Directors Number, KEP.15.01.01/02/2009,
which began on March 15, 2009 and changes in rates for Air Passenger
Service based overseas SK KEP Directors. 15.01.01/02/2009.1, which take
effect starting on March 1, 2009.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009188
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. Beban pegawai 27. Employee Expenses
Gaji dan upah Salary and wages
Tunjangan : Allowances :
Merit Marriage
Bonus Bonus
Pension and THT
Beban pensiun dan THT (old age welfare fund) expense
Pajak Pengahsilan Income tax
Pengobatan Medical
Transportasi Transportation
Perumahan Housing
Khusus Special
Cuti pegawai Leave allowance
Uang lembur Overtime
Beban pendidikan/diklat Education/training
Pangan Meal
Seragam Uniform
Lainnya Others
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
28. Beban pemeliharaan dan persediaan 28. Maintenance and Inventory Expenses
Pemeliharaan kebersihan Maintenance
Bangunan lapangan dan tanah Field construction and land
Instalasi dan jaringan Installation and networking
Bangunan gedung Building
Alat bantu navigasi Navigation equipment
Peralatan terminal dan gedung Terminal and building equipment
Alat-alat pengangkutan Transportation equipment
Peralatan bengkel dan kantor Workshop tools and office equipment
Aset tetap lainnya Other fixed Assets
Sub jumlah Sub Total
Beban persediaan Inventory expenses
Jumlah Total
2009 2008
99.508.303.614 94.517.044.921
163.093.193.012 165.639.617.529
106.809.480.000 85.502.762.780
47.754.888.969 48.953.535.079
34.336.897.751 42.904.455.513
44.025.553.170 37.722.708.878
47.119.429.596 29.965.686.012
22.559.512.000 22.524.865.000
21.419.976.361 20.011.462.157
19.658.560.703 19.328.472.865
19.795.543.910 16.258.616.708
17.824.533.477 14.523.989.267
23.448.691.055 14.138.365.236
9.560.342.093 7.006.910.209
13.951.642.869 12.886.117.757
690.866.548.580 631.884.609.911
Rincian beban pegawai kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai
berikut :
Details of employee expenses in the head office and branch offices are as
follows :
2009 2008
226.875.764.692 211.278.650.778
247.767.107.444 224.674.338.132
20.764.910.739 19.004.132.326
23.657.479.626 21.687.510.362
16.926.215.444 15.085.316.595
58.058.996.008 52.736.356.701
22.594.057.025 20.331.895.601
22.454.583.491 22.336.930.744
12.084.871.335 10.419.771.676
11.956.760.432 11.653.918.358
7.248.411.563 6.006.089.307
11.174.657.312 9.178.055.487
9.302.733.470 7.491.643.844
690.866.548.580 631.884.609.911
2009 2008
38.794.890.913 32.267.642.469
25.554.959.008 23.938.091.903
24.912.766.468 19.813.911.423
19.282.728.341 15.826.591.486
19.360.052.483 15.785.827.855
13.573.221.868 9.575.109.078
6.971.378.445 5.935.067.602
1.148.991.918 1.243.658.393
956.913.450 443.423.198
150.555.902.895 124.829.323.407
29.213.025.039 24.096.617.137
179.768.927.934 148.925.940.544
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 189
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. Beban pemeliharaan dan persediaan (Lanjutan) 28. Maintenance and Inventory Expenses (Continued)
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
29. Beban Sewa 29. Rental Expenses
Listrik Electricity
Air Water
Saluran Komunikasi Telecommunication line
Telepon Telephone
Lainnya Others
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
Rincian beban pemeliharaan dan persediaan kantor pusat dan cabang-
cabang adalah sebagai berikut :
Details of maintenance and inventory expenses in the head office and branch
offices are as follows :
2009 2008
9.107.594.037 7.067.506.298
109.509.074.375 95.697.218.643
8.705.568.641 6.446.404.209
7.923.009.446 5.182.739.787
3.198.672.250 2.786.430.188
15.333.386.075 13.256.493.091
5.772.898.018 5.127.987.977
5.241.542.387 5.811.178.793
5.086.935.627 1.871.138.976
3.442.720.642 1.690.964.883
1.798.198.528 1.408.342.837
2.111.862.003 839.051.074
2.537.465.907 1.740.483.788
179.768.927.934 148.925.940.544
2009 2008
171.790.019.938 152.206.575.062
20.424.729.073 17.989.827.065
10.873.171.322 8.235.306.041
5.833.802.735 7.660.383.207
4.352.180.000 4.280.892.727
213.273.903.068 190.372.984.102
Rincian beban sewa kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut
:
Details of rental expenses in the head office and branch offices are as follows :
2009 2008
2.216.681.707 2.031.467.225
169.872.252.818 146.758.935.376
7.187.220.633 9.183.078.830
6.520.573.075 6.850.640.706
1.789.686.318 1.809.360.013
11.378.022.544 10.511.619.104
2.936.297.859 2.745.957.410
5.890.260.370 6.351.996.296
1.174.797.717 835.366.768
1.032.642.693 816.739.326
473.373.994 405.642.716
1.747.013.405 1.110.694.374
1.055.079.935 961.485.958
213.273.903.068 190.372.984.102
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009190
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. Beban umum dan Aset dibiayakan 30. General Expenses and Financed Asset
Pajak bumi dan bangunan Land and building tax
Beban pajak lainnya Other tax expenses
Beban keamanan Security expenses
Gaji direksi dan komisaris Directors and commissioners salary
Beban outsourcing Outsourcing expenses
Perjalanan dinas Travel allowance
Beban penagihan Collection expenses
Beban Common use check-in Common use check-in expenses
Asuransi, astek dan jamsostek Insurance, Astek and Jamsostek
Kendaraan/mobilitas di Bandara Vehicle/mobility at the airport
Rapat dinas Official meetings
Jasa konsultan Consultants
Iklan dan promosi Advertising and promotion
Kewajiban imbalan pasca kerja Post employment benefit expenses
Beban umum lainnya Others
Sub jumlah Sub total
Aset dibayarkan Financed Asset
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
31. Beban piutang tak tertagih 31. Bad Debts Expenses
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
2009 2008
73.971.211.106 59.543.479.037
3.210.618.561 46.831.184.829
21.201.036.692 20.987.997.359
32.144.656.565 21.973.585.787
28.544.147.305 21.456.884.508
18.791.593.614 14.995.679.455
11.694.051.583 11.270.050.098
7.842.316.034 8.562.105.130
23.666.636.405 8.010.433.514
4.003.690.152 7.685.097.522
6.517.174.536 5.548.996.892
9.783.266.324 4.481.280.621
6.239.299.083 4.382.831.555
8.783.881.206 8.483.988.129
35.005.833.454 31.672.751.034
291.399.412.622 275.886.345.470
7.049.393.707 4.141.779.546
298.448.806.329 280.028.125.016
Rincian beban umum dan Aset dibiayakan kantor pusat dan cabang-cabang
adalah sebagai berikut :
Details of general expenses and financed Asset in the head office and branch
offices are as follows :
2009 2008
103.107.508.805 123.417.209.016
125.111.286.645 100.316.028.059
6.368.561.820 3.539.123.451
5.777.901.648 4.333.722.124
3.697.416.887 3.254.046.419
29.789.414.711 25.958.224.673
5.978.255.671 3.891.373.155
7.172.183.606 7.053.397.954
3.098.614.684 2.221.284.997
2.051.587.047 2.226.453.939
1.716.982.077 912.578.958
1.800.902.555 1.177.514.691
2.778.190.172 1.727.167.580
298.448.806.329 280.028.125.016
2009 2008
6.335.262.051 54.065.806.368
525.507.295 516.721.969
177.335.467 81.589.165
126.598.606 32.959.974
1.022.517.531 1.571.253.472
120.086.114 139.238.529
1.296.365.690 905.108.852
45.381.631 51.426.762
23.767.015 86.148.476
11.239.653 -
- 3.656.889
- 2.899.476
9.684.061.053 57.456.809.932
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 191
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32. Beban penyusutan dan amortisasi 32. Depreciation and Amortization Expenses
Beban penyusutan Depreciation expenses
Beban amortisasi Amortization expenses
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
33. Pendapatan lain-lain 33. Other Income
Bunga deposito dan jasa giro
Pendapatan selisih kurs -bersih Gains on foreign currency translation - net
Bunga obligasi Bond interest
Bagian laba bersih anak Perseroan Subsidiaries - net profit
Pendapatan investasi jangka pendek Short term investment
Pendapatan insidentil Incidental income
Pendapatan denda Penalty income
Pendapatan lelang Auction income
Keuntungan penjualan Aset tetap Gains on sale of fixed Assets
Lain-lain Others
Jumlah Total
2009 2008
238.316.217.459 195.772.670.892
26.066.884.000 16.089.861.876
264.383.101.459 211.862.532.768
Rincian beban penyusutan kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai
berikut :
Details of depreciation and amortization expenses in the head office and
branch offices are as follows :
2009 2008
7.894.930.658 7.302.735.049
83.784.800.988 66.758.691.725
2.986.068.514 2.443.257.637
49.233.471.810 49.105.148.784
5.041.709.272 4.824.144.591
12.416.575.271 11.340.786.161
4.219.325.426 3.943.084.337
56.117.881.811 39.220.349.762
8.186.459.706 3.069.594.000
2.009.878.246 1.913.104.112
1.220.468.662 1.260.328.477
2.087.321.190 1.932.260.455
3.117.325.905 2.659.185.802
238.316.217.459 195.772.670.892
Terdapat penyajian kembali atas beban penyusutan tahun 2008 yang
dikarenakan pemeriksaan oleh Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) terhadap aset perseroan pada tahun 2008.
There are a restatement of depreciation expense in 2008 due to examination
by the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) against the
Company's assets in the year 2008.
2009 2008
Interest income on time deposits and
demand deposit205.707.159.167 147.907.857.360
- 77.127.904.613
14.872.927.468 33.690.059.583
10.801.677.914 9.707.326.987
15.765.098.640 4.415.438.495
2.385.161.171 3.597.236.975
1.640.840.343 1.847.538.186
1.715.949.517 1.763.605.917
- 198.009.600
8.488.268.333 4.974.233.539
261.377.082.554 285.229.211.255
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009192
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. Pendapatan Lain-Lain (Lanjutan) 33. Other Income (Continued)
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
34. Beban lain-lain 34. Other Expenses
Tax expense on demand
Beban pajak jasa giro/deposito deposits / time deposits
Kerugian penempatan reksadana Loss on placement of mutual fund
Beban Bina Lingkungan Environment development expenses
Kerugian penurunan nilai obligasi Loss on impairment of Bonds
Kerugian penurunan nilai saham Loss on impairment of Shares
Bagian rugi bersih anak Perseroan Subsidiaries - net loss
Beban Penyimpanan surat berharga Securities safekeeper's expense
Beban pembinaan (pegel) Education and training expenses
Beban selisih kurs-bersih Foreign exchange-net expenses
Lain-lain Others
Jumlah Total
Kantor Pusat Head Office
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport
Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport
Bandara Supadio Supadio Airport
Bandara Polonia Polonia Airport
Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport
Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport
Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport
Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport
Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport
Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport
Bandara Depati Amir Depati Amir Airport
Jumlah Total
Rincian pendapatan lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang adalah
sebagai berikut :
Details of other income in the head office and branch offices are as follows :
2009 2008
254.749.063.722 237.445.405.290
2.899.060.443 42.159.806.100
387.092.626 547.258.388
534.545.608 1.138.058.525
245.708.289 245.975.286
736.264.939 2.943.889.947
502.382.797 209.750.379
640.367.059 1.981.524
175.282.199 85.560.586
171.402.940 111.898.685
124.944.857 54.173.789
101.840.525 163.355.426
109.126.549 122.097.330
261.377.082.554 285.229.211.255
2009 2008
43.445.207.978 31.515.450.925
- 15.511.544.714
- 14.958.000.000
5.896.682.600 6.963.651.712
- 6.292.620.000
- 2.027.570.089
217.205.905 201.214.852
- 200.102.590
69.627.467.806 - 29.167.212.979 13.872.992.172
148.353.777.268 91.543.147.054
Rincian beban lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai
berikut :
Details of other expenses in the head office and branch offices are as follows :
2009 2008
107.249.264.222 84.715.849.474
31.952.736.352 2.643.071.232
736.219.863 415.642.453
756.810.708 392.674.059
292.421.766 212.312.173
3.898.946.642 1.446.944.645
812.774.185 219.852.735
752.085.421 320.320.638
481.837.261 247.656.004
500.363.325 192.988.799
120.524.207 347.867.083
172.097.770 227.239.653
627.695.546 160.728.106
148.353.777.268 91.543.147.054
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 193
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
54
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. Taksiran Pajak Penghasilan 35. Estimated Income Tax
Perhitungan penghasilan bukan final Non final income tax
Pajak penghasilan final Final income tax
(Persewaan tanah dan bangunan serta konsesi) (land and building rental and concession)
Jumlah Total
Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax
Perbedaan temporer : Temporary difference :
Penyusutan Aset tetap Depreciation
Amortisasi Amortization
Penyisihan piutang tak tertagih Allowance for bad debts
Kewajiban imbalan pasca kerja Post employment benefits
Subjumlah Sub total
Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Permanent difference :
Beban pegawai Personnel expenses
Beban umum General expenses
Beban lain-lain Others
Penghasilan bunga Interest income
Pendapatan sewa tanah/bangunan/konsesi Land/building Rental/concession income
Beban berhubungan dengan persewaan Expenses related to rental
Aset tetap yang masa manfaat satu tahun Fixed Assets with one year useful life
Kerugian (pendapatan) yang bukan merupakan objek pajak Non taxable losses (gains)
Bagian laba anak Perseroan Minority interest of subsidiaries
Subjumlah Sub total
Laba kena pajak Taxable profit
pembulatan Rounded off
10% x Rp 50.000.000 10% x Rp 50,000,000
15% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50,000,000
30% x Rp 824.379.228.000 30% x Rp 824,379,228,000
28% x Rp 1.062.886.088.000 28% x Rp 1,062,886,088,000
Jumlah pajak penghasilan Total income tax
Pajak Penghasilan Final Final income tax
Dikurangi pajak dibayar di muka Less prepaid taxes
PPh final Final income tax
PPh pasal 22 Income tax article 22
PPh pasal 23 Income tax article 23
PPh pasal 25 Income tax article 25
Jumlah pajak dibayar di muka Total prepaid taxes
Kurang bayar pajak tahun berjalan Under payment of tax in current year
2009 2008
304.721.791.080 247.326.268.400
16.533.434.303 14.668.399.315
321.255.225.383 261.994.667.715
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan
laba kena pajak adalah sebagai berikut :
Reconciliation between net profit before income tax as per income
statements and taxable income is as follows :
2009 2008
1.202.076.946.912 949.679.484.724
(67.387.604.164) (130.519.066.354)
(4.757.587.188) (166.875.777)
9.684.061.053 57.456.809.932
2.786.881.206 3.826.488.129
(59.674.249.092) (69.402.644.070)
29.356.565.851 23.697.832.291
34.301.508.960 45.968.084.404
67.107.069.976 71.983.105.264
(237.100.176.902) (186.013.355.438)
(175.813.175.712) (162.788.171.963)
238.757.198.525 155.928.315.468
5.287.045.280 3.106.334.660
(5.204.944.695) -
(10.801.677.914) (7.679.756.898)
(54.110.586.631) (55.797.612.212)
1.088.292.111.189 824.479.228.442
1.088.292.111.000 824.479.228.000
5.000.000
7.500.000
247.313.768.400
304.721.791.080 -
304.721.791.080 247.326.268.400
16.533.434.303 14.668.399.315
321.255.225.383 261.994.667.715
(16.533.434.303) (14.668.399.315)
(1.738.130) -
(45.972.047.211) (57.781.316.948)
(177.524.658.012) (166.258.919.292)
(240.031.877.656) (238.708.635.555)
81.223.347.727 23.286.032.160
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009194
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
55
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. Taksiran Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Estimated Income Tax (Continued)
Calculation on deferred tax Assets (liabilities) is as follows :
Penyusutan Aset tetap Depreciation
Amortisasi biaya ditangguhkan Deferred amortization expenses
Penyisihan piutang tak tertagih Allowance for bad debts
Kewajiban imbalan pasca kerja Post employment benefit
Penyusutan Aset tetap Depreciation
Amortisasi biaya ditangguhkan Deferred amortization expenses
Penyisihan piutang tak tertagih Allowance for bad debts
Kewajiban imbalan pasca kerja Post employment benefit
36. Dividen tunai dan cadangan 36. Cash Dividend and Reserve
• •
• •
• •
• •
• •
• •
Perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
Pendapatan
(dibebankan) pada
laporan laba rugiEfek ubah tarif
Income (credited to
income statement) The effect of rate charges
2008 2009
(74.496.052.328) (18.868.529.166) (8.986.037.925) (102.350.619.419)
41.718.944 (1.332.124.413) 5.006.273 (1.285.399.196)
55.786.614.932 2.711.537.095 6.694.393.792 65.192.545.819
11.323.229.725 2.459.486.738 1.304.271.567 15.086.988.030
(7.344.488.727) (15.029.629.746) (982.366.293) (23.356.484.766)
Pendapatan
(dibebankan) pada
laporan laba rugiEfek ubah tarif
Income (credited to
income statement)
The effect of rate charges
2007 2008
(48.714.276.350) (32.588.238.333) 6.806.462.355 (74.496.052.328)
172.741.650 (41.718.944) (89.303.762) 41.718.944
44.706.464.558 14.364.202.483 (3.284.052.109) 55.786.614.932
12.381.519.230 1.005.297.032 (2.063.586.537) 11.323.229.725
8.546.449.088 (17.260.457.762) 1.369.519.947 (7.344.488.727)
Terdapat penyajian kembali atas saldo kewajiban pajak tangguhan 2008,
yang disebabkan perubahan beban penyusutan dan beban imbalan kerja
untuk tahun 2008.
There are a restatement of depreciation expense in 2008 due to the
changes on depreciation expenses and employment benefit expenses for
the year 2008.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Angkasa
Pura II (Persero) No. RIS-31/D3-MBU/2009 ditetapkan penggunaan laba
usaha tahun buku 2008 sebesar Rp 692.394.832.590 setelah dikurangi laba
penjualan aset tetap sebesar Rp 198.009.600 menjadi sebesar Rp
692.196.822.990 sebagai berikut :
Based on the minutes of Shareholders' General Meeting of PT Angkasa Pura II
(Persero) No RIS-31/D3-MBU/2009 it was stated that the use of operating
profit on the 2008 book year amounting to Rp 692,394,832,590 net of sales of
fixed Assets amounting to Rp 198,009,600 to Rp 692,196,822,990 as follows :
25% atau sebesar Rp 173.050.000.000 dibagikan sebagai dividen tunai
kepada pemegang saham.
25% or equivalent to Rp 173,050,000,000 is distributed as cash dividend to
shareholders,
1% atau sebesar Rp 6.923.948.000 dibagikan sebagai tambahan dana
Kemitraan.
1% or equivalent to Rp 6,923,948,000 is distributed as additional
Partnership funds,
2% atau sebesar Rp 13.847.896.000 dibagikan sebagai tambahan dana
Bina Lingkungan.
2% or equivalent to Rp 13,847,896,000 is distributed as additional funds for
Community Development
72% atau sebesar Rp 498.374.978.990 digunakan untuk Cadangan
umum.
72% or equivalent to Rp 498,374,978,990 is used as General reserve.
Dalam berita acara Rapat Umum Pemegang Tahunan Pemegang Saham No.
RIS-31/D3-MBU/2008 ditetapkan penggunaan laba usaha tahun buku 2007
sebesar Rp 498.587.661.291 setelah dikurangi laba penjualan Aset tetap
sebesar Rp 960.844.444 menjadi sebesar Rp 497.626.816.847 sebagai
berikut :
In the minutes of Shareholders' General Meeting No RIS-31/D3-MBU/2008 it
was stated that the use of operating profit on the 2007 book year amounting to
Rp 498,587,661,291 net of sales of fixed Assets amounting to Rp 960,844,444
to Rp 497,626,816,847 as follows :
25,05% atau sebesar Rp 124.647.000.000 dibagikan sebagai dividen
tunai kepada pemegang saham.
25.05% or equivalent to Rp 124,647,000,000 is distributed as cash dividend
to shareholders,
74,95% atau sebesar Rp 372.979.816.847 digunakan untuk cadangan
umum.
74.95% or equivalent to Rp 372,979,816,847 is used as general reserve.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 195
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
56
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. Informasi penting lainnya 37. Other Significant Information
Program Pensiun Pension Plan
Tingkat kematian : Tabel mortalita Indonesia Tahun 1949 Mortality rate : Indonesia Mortality Table year 1949
Umur Pensiun Normal : 56 tahun Normal pension age : 56 years
Kenaikan PhDP : 1,5% setahun Salary increase : 1.5% per annum
Tingkat Bunga Aktuaria : 10% setahun Interest rate : 10% per annum
Biaya pengelolaan : 5% dari PhDP Management costs : 5% of basic retirement income
Perhitungan manfaat pensiun : 2,5% x masa kerja x PhDP Pension benefit :
Metode Aktuaris : Benefit Cost Method Actuary method : Benefit Cost Method
38. Transaksi hubungan istimewa 38. Related Parties Transaction
a. a.
b. b.
c. c.
d. d.
Dana Pensiun Angkasa Pura II (DPAP2) merupakan kelanjutan dari Yayasan
Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura (YDP-BAP) yang akta pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No S-694/MK-13/1989 tanggal 2 Juni 1989. Dalam rangka
penyesuaian dengan Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992,
Perseroan telah menetapkan peraturan DPAP2 dengan Keputusan Direksi
No. KAP.549.4/KP.308/AP2-98 tanggal 6 Oktober 1998. Peraturan Dana
Pensiun ini telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. KEP 391/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember
1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96
tanggal 30 Nopember 1999, Tambahan No. 53.
Pension fund of PT Angkasa Pura II (Persero) was established with the name
of Yayasan Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura (YDP-BAP), which was
legalized by the Minister of Finance Republic Of Indonesia through his
Decision Letter No S-694/MK-13/1989 dated June 2, 1989. Complying with the
regulation of Pension Fund No 11 of the year 1992, the Company have
stipulated DPAP2 regulation through the Decision Letter No
KAP.549.4/KP.308/AP2-98 dated October 6, 1998. The regulation of Pension
Fund has been legalized by the Minister of Finance Republic of Indonesia
through his Decision Letter No. KEP 391/KM.17/1999 dated November 15,
1999 and was published in the State Gazette No 96 dated November 30,
1999, Supplement No 53.
Berdasarkan peraturan DPAP2, Perseroan menyelenggarakan program
pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan yang telah berusia 18 tahun
atau telah menikah. Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan
Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) dan masa kerja karyawan.
Complying with the DPAP2 regulation, the Company applies fixed benefit
pension plan for employees who are 18 years old or are married. The pension
will be computed based on the basic retirement income and working period in
the Company.
Pendanaan DPAP2 terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja sebesar
27,59% dan karyawan sebesar 5% dari PhDP.
Financing of DPAP2 is mainly derived from contribution of the Company at
27.59% and of employees at 5% of their basic retirement income.
Aset dana pensiun terutama terdiri dari bank dan deposito berjangka, saham
dan obligasi.
Assets of pension fund mainly consist of cash in banks and time deposits,
stocks and bonds.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat dan
pensiun oleh Bestama Aktuaria, aktuaris independen, adalah sebagai berikut :
Main assumptions that are used to determine post employment benefit by
Bestama Actuary, an independent actuary, are as follows :
2.5% x working period x basic retirement income
Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :
In the course of its business, the Company conducts transactions with related
parties as follows :
Perseroan menempatkan dana pada Bank Pemerintah dengan
persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana berlaku untuk
nasabah bank pihak ketiga.
The Company deposits an amount of fund in the governmental Banks with
normal conditions and interest rate commonly applied to third parties,
Perseroan membeli obligasi, wesel tagih dan efek dibeli dengan janji jual
kembali yang diterbitkan oleh BUMN lain.
The Company bought bonds, promissory notes, and marketable securities
with resell arrangement issued by other State Owned Enterprises (SOE),
Sebagian pekerjaan Aset tetap Perseroan dilaksanakan oleh BUMN lain. Several construction projects are conducted by other State Owned
Enterprises,
Sejak tanggal 24 Agustus 1998, Perseroan mengadakan kesepakatan
bersama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) mengenai pembagian
pendapatan jasa pelayanan penerbangan International (route charge)
dan jasa penerbangan lintas.
Starting from August 24, 1998, the Company entered into agreement with PT
Angkasa Pura I (Persero) concerning profit sharing of International flight
(route charges) and overflying services.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009196
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38 Transaksi hubungan istimewa (Lanjutan) 38. Related Parties Transaction (Continued)
Aset Assets
Piutang usaha Accounts receivable :
PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Purantara Mitra Angkasa Dua PT Purantara Mitra Angkasa Dua
PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa
Dharma Wanita Dharma Wanita
Jumlah piutang usaha Total accounts receivable
Piutang non usaha Other receivable
PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Angkasa pura Schiphol PT Angkasa pura Schiphol
Jumlah Aset Total Assets
Kewajiban Liabilities
Hutang lain-lain Other payable :
PT Angkasa Pura I PT Angkasa Pura I
Jumlah hutang lain-lain Total other payable
Guarantee payables to be compensated :
PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)
PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa
Jumlah hutang jaminan yang akan
diperhitungkan
Jumlah kewajiban Total Liabilities
Pihak yang mempunyai
No hubungan istimewa istimewa Perseroan Related parties
1 PT Garuda Indonesia (Persero) Perseroan Afiliasi Jasa Penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero)
2 PT Purantara Mitra Angkasa Dua Perseroan Afiliasi Sewa tanah PT Purantara Mitra Angkasa Dua
3 PT Gapura Angkasa Perseroan Afiliasi PT Gapura Angkasa
4 Dharma Wanita Perseroan Afiliasi Kantin Dharma Wanita
5 PT Angkasa Pura Schiphol Perseroan Afiliasi Konsultan penerbangan PT Angkasa Pura Schiphol
6 PT Angkasa Pura I Perseroan Afiliasi Jasa Penerbangan PT Angkasa Pura I
39. Perikatan 39. Commitments
a. a.
Saldo yang berhubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa pada tanggal neraca adalah sebagai berikut :
Balance connected to related parties on balance sheet date is as follows :
Persentase terhadap total Aset / kewajiban
Jumlah Percentage of Total Assets/LiabilitiesTotal
2009 2008 2009 2008
18.453.184.756 251.312.629.302 0,22 3,39
18.191.465.457 16.617.408.909 0,22 0,22
8.720.558.972 4.089.240.252 0,11 0,05
20.446.325 23.559.287 0,00 0,00
45.385.655.509 272.042.837.750 0,55 3,66
215.526.169.453 - 2,61
11.383.101.561 10.650.684.954 0,14 0,14
272.294.926.522 282.693.522.704 3,30 3,80
2.720.048.379 1.559.569.672 0,36 0,02
2.720.048.379 1.559.569.672 0,36 0,02
Hutang jaminan yang akan diperhitungkan :
60.070.000 60.070.000 0,01 0,00
28.489.500 29.119.500 0,00 0,00
Total guarantee payables to be compensated 88.559.500 89.189.500 0,01 0,00
2.808.607.879 1.648.759.172 0,37 0,02
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :
Details type of relationship and transaction with related parties as follows :
Sifat hubungan
Nature of relationshipsTransaksi Transaction
Affiliated Company Airline service
Affiliated Company Land rental
Ground handling service Affiliated Company Ground handling
service
Affiliated Company Canteen
Affiliated Company Airline consultant
Affiliated Company Air traffic service
Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pemanfaatan lahan
Bandara Soekarno-Hatta seluas 150.000 m! dengan PT Mandara Jasindo
Sena (MJS). MJS menggunakan lahan tersebut untuk membangun dan
mengusahakan fasilitas hotel, balai sidang dan perkantoran.
The Company entered into an agreement with PT Mandara Jasindo Sena
(MJS) to utilize land in Soekarno-Hatta International Airport of approximately
150,000 sqm. MJS uses the land for building, and providing facilities such as
hotel, convention hall and office space.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 197
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)
i. i.
ii. ii.
iii. iii.
b. b.
Tahap pertama meliputi lahan seluas 50.000 m! untuk jangka waktu
30 tahun yang berakhir Maret 2021. Perseroan memperoleh
kompensasi sebesar Rp 10,8 milyar. Perseroan juga memperoleh
konsesi sebesar prosentase tertentu dari pendapatan bersih atas
operasi komersial dari fasilitas, terhitung sejak dimulainya operasi
komersial dari fasilitas.
The first stage includes land of approximately 50,000 sqm, with period of
30 years, up to March 2021. The Company receives compensation
amounting to Rp 10.8 Billion. The Company also receives concession up
to certain percentage from total net income of commercial facility
operation, starting from commercial facility operation is open,
Tahap kedua meliputi lahan seluas 100.000 m! untuk jangka waktu
30 tahun yang berakhir tanggal 8 Pebruari 2026. Perseroan
memperoleh kompensasi yang setiap lima tahun meningkat mulai
dari Rp 600 hingga Rp 3.226,94 per m! per bulan atau seluruhnya
sebesar Rp 58.765.800.000. Perseroan juga memperoleh
pendapatan konsesi sebesar prosentase tertentu dari pendapatan.
The second stage includes land of approximately 100,000 sqm, with
tenor of 30 years, due on February 8, 2026. Company receives
compensation every 5 years increasing from Rp 600 to Rp 3,226.94 per
sqm per month or in total amounting to Rp 58,765,800,000. The
Company also receives concession at certain percentage from total
revenue,
Pada akhir periode perjanjian, MJS akan mengembalikan lahan
tersebut dan mengalihkan kepemilikan seluruh fasilitas yang telah
dibangun diatas lahan tersebut kepada Perseroan.
In the final stage of agreement period, MJS will return the land and
transfer the ownership of facilities built on that land to the Company.
Sehubungan dengan terjadinya krisis ekonomi sejak tahun 1997 sampai
dengan 2003. PT MJS terkena dampak dari krisis ekonomi tersebut dan
PT MJS tidak dapat memenuhi ketentuan dalam perjanjian kerjasama
pemanfaatan tanah, untuk mengembangkan lahan 100.000 m! yang telah
disebutkan dalam perjanjian sebelumnya.
In connection with the economic crisis from 1997 to 2003. PT MJS is
affected by the economic crisis and PT MJS can not meet the provisions in
the agreement of the use of land, to develop 100,000 sqm of land that has
been mentioned in previous agreements.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka PT Angkasa Pura II
melalui surat Direksi PT Angkasa Pura II Nomor 15.02.01/00/10/2007/004
tanggal 4 Oktober 2007 telah membatalkan Perjanjian SPKL.01 yang
menyangkut lahan seluas 100.000 m!.
By considering these conditions, PT Angkasa Pura II through the letters of
Directors of PT Angkasa Pura II Number 15.02.01/00/10/2007/004 dated
October 4, 2007 has canceled SPKL.01 agreement concerning the land area
of 100,000 sqm
Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Lahan dan sertifikat Hak Guna
Bangunan Nomor 15.02.01/00/05/2008/101, tanggal 21 Mei 2008. PT
Mandara Jasindo Sena menyerahkan fisik lahan seluas 100.000 m! dan 4
(empat) buah sertifikat Hak Guna Bangunan kepada PT Angkasa Pura II
dengan perincian sebagaimana tercantum dalam Gambar Lokasi Kontrak
Tanah Hotel Sheraton pada lampiran Surat Perjanjian Kerjasama
Pemanfaatan Lahan Nomor SPKS.21/TU.208/APII-96 tanggal 1 Maret
1996.
Under the Official Report of Land and Hak Guna Bangunan certificate
Number 15.02.01/00/05/2008/101, dated May 21, 2008. PT Mandara
Jasindo Sena handed physical land area of 100,000 sqm and 4 (four) titles
to PT Angkasa Pura II, with details as set out in Figure Location of Land
Hotel Sheraton in appendix Land Use Letter Agreement No. SPKS.21/TU.
208/APII-96 dated March 1, 1996.
Pelepasan Hak Atas Tanah Tersebut telah disyahkan melalui Akte Notaris
Mohammad Taufiq,SH. Notaris di Tangerang Nomor 04 tanggal 16 April
2009.
Disposal of land rights had been legalized by Notary Mohammad Taufiq, SH.
Notary in Tangerang No. 04 dated 16 April 2009.
Perseroan mengadakan perjanjian penggunaan tanah di Bandara
Soekarno-Hatta seluas 1.020.000 m! dengan PT sanggraha Daksamitra
(SDM). Perseroan menyewakan tanah tersebut kepada SDM untuk
dikelola sebagai fasilitas usaha : Lapangan golf, taman niaga dan pusat
pertokoan internasional berikut fasilitas penunjangnya. Perjanjian ini
berlaku untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak fasilitas usaha
beroperasi secara komersial dan dapat diperpanjang. Perseroan
memperoleh kompensasi atas penggunaan tanah tersebut sebagai
berikut :
The Company entered into an agreement with PT Sanggraha Daksa Mitra
(SDM) to use land in Soekarno-Hatta International Airport of approximately
1,020,000 sqm. Company rents the land to be managed by PT SDM for
facilities such as : golf course, commercial facilities and international stores
and the supporting facilities. This agreement is valid for 20 years starting
from when the commercial facilities are open, and may be extended. The
Company receives compensation for land utilization as follows :
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009198
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)
Kompensasi per tahun (USD)
Compensation per year (USD)
Tahun ke 1-2 (USD 0,20/m! per tahun) 204.000 1st-2nd year (USD 0.20/sqm per year 0
Tahun ke 3-5 (USD 0,26/m! per tahun) 265.200 3rd-5th year (USD 0.26/sqm per year)
Tahun ke 6-10 (USD 0,34/m! per tahun) 346.800 6th-10th year (USD 0.34/sqm per year)
Tahun ke 11-sampai perjanjian berakhir (USD 0,44/m! per tahun) 448.000 11th-end of agreement (USD 0.44/sqm per year)
Tahun Persentase (%)
Year Percentage (%)
- 1-3 5
- 3-8 6
- 8-20 7
c. c.
• Lahan yang dimanfaatkan seluas 236.865 m!. • Land used is 236,865 sqm.
• •
• •
• •
Perseroan juga memperoleh pendapatan konsesi yang dihitung
berdasarkan jumlah pendapatan kotor dengan prosentase sebagai berikut
:
The Company also receives concession revenues calculated based on
gross income with percentage as follows :
Pada akhir periode perjanjian, PT SDM wajib mengembalikan tanah
tersebut kepada Perseroan dan Perseroan wajib membayar kepada PT
SDM sebesar nilai pasar yang wajar dari bangunan gedung serta
kelengkapannya yang melekat termasuk infrastruktur yang terdapat di
pusat pertokoan dan taman niaga.
At the end of agreement period, PT SDM is obliged to return the land to the
Company, and the Company is obliged to pay to PT SDM the amount of fair
market value for buildings and their supporting facilities, including equipment
in the stores and commercial facilities infrastructure.
Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Lahan/Tanah No. S/PERJ/DZ-
3018/2008 atau PJJ.15.02.01/00/02/2008/022 tanggal 15 Pebruari 2008
antara PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero).
Adapun isi perjanjian sebagai berikut :
Based on agreement to utilize land No DS/PERJ/DZ-3018/2008 or
PJJ.15.02.01/00/02/2008/022 dated February 15, 2008 between PT
Angkasa Pura II (Persero) with PT Garuda Indonesia (Persero). Details of
agreement are as follows :
Tujuan pemanfaatan lahan untuk administrasi perkantoran,
penunjang kegiatan operasional penerbangan berikut fasilitas
penunjangnya.
Land used in purpose to administrative office, flight operations supporting
activities and supporting facilities.
Jangka waktu perjanjian 1 Januari 2007 sampai dengan 31
Desember 2011.
An agreement is valid from January 1, 2007 to December 31, 2011.
Kompensasi pemanfaatan lahan sampai dengan 25.000 m! sebesar
Rp 1.000 permeter persegi per bulan sehingga jumlah kompensasi
setiap bulan adalah Rp 25.000.000. Luas lahan 25.001 m! sampai
dengan 100.000 m! sebesar Rp 795 per meter persegi perbulan
sehingga jumlah kompensasi setiap bulan adalah Rp 59.625.000.
Sedangkan luas lahan 100.001 m! sampai dengan 400.000 m!
sebesar Rp 490 per meter persegi per bulan sehingga jumlah
kompensasi setiap bulan sebesar Rp 67.063.850. Total kompensasi
pemanfaatan lahan sebesar Rp 151.688.850. Pembayaran
kompensasi dilaksanakan 1 bulan di muka.
Compensation to utilize land approximately of 25,000 sqm amounting to
Rp 1,000 per square meter a month, hence accumulated compensation a
month amounting to Rp 25,000,000. Land of approximately 25,001 sqm
to 100,000 sqm amounting to Rp 795 per square meter a month. Total
compensation for a month amounting to Rp 59,625,000. Land of
approximately 100,001 sqm to 400,000 sqm amounting Rp 490 per
square meter a month. Total compensation for a month amounting to Rp
67,063,850. Total compensation to utilize land amounting to Rp
151,688,850. Compensation payments are paid 1 month in advance.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 199
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)
d. d.
• Lahan yang dimanfaatkan seluas 900.000 m!. • Land used of approximately 900,000 sqm,
• •
• •
• •
» »
» »
• •
Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan tanah dan konsesi usaha PT
Angkasa Pura II (Persero) dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero
Asia, dengan nomor perjanjian PJJ.15.06/00/01/2008/008 atau No.
GMF/PERJ/DT-3011/2008 tanggal 25 Januari 2008, telah disepakati :
PT Angkasa Pura II (Persero) entered into agreement with PT Garuda
Maintenance Facility Aero Asia, based on agreement letter
PJJ.15.06/00/01/2008/008 or No GMF/PERJ/DT-3011/2008 dated January
25, 2008 as follows :
Pemanfaatan lahan digunakan untuk usaha aircraft maintenance. Land is being used for aircraft maintenance,
Jangka waktu perjanjian 14 Juli 2005 sampai dengan tanggal 31
Desember 2011.
Agreement is valid from July 14, 2005 to December 31, 2011,
Tarif kompensasi pemanfaatan tanah per meter persegi per bulan
sebagai berikut :
Compensation rate for land utilization per square meter a month is as
follows :
Terhitung mulai tanggal 14 Juli 2005 sampai dengan tanggal
31 Desember 2006 tarif per meter persegi per bulan sebesar
Rp 165, sehingga jumlah kompenssi setiap bulannya adalah
Rp 148.500.000.
Starting from July 14, 2005 until December 31, 2006 rate per square
meter a month amounting Rp 165, total compensation every month
amounting to Rp 148,500,000.
Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31
Desember 2011, tarif per meter persegi per bulan
menggunakan pola degresive,yaitu luas tanah sampai
dengan 25.000 m! sebesar Rp 2.000 per meter persegi per
bulan sehingga jumlah kompensasi setiap bulan Rp
50.000.000. Luas tanah 25.001 sampai dengan 100.000 m!
sebesar Rp 1.200 per meter persegi per bulan sehingga
jumlah kompensasi setiap bulan sebesar Rp 90.000.000. Luas
tanah 100.001 sampai dengan 400.000 m! sebesar Rp 625
per meter persegi per bulan sehingga jumlah kompensasi
setiap bulan sebesar Rp 187.500.000. Luas tanah 400.001
sampai dengan 750.000 m! sebesar Rp 536 per meter persegi
per bulan sehinga jumlah kompensasi setiap bulan sebesar
Rp 187.600.000. Dan luas tanah 750.001 Sampai dengan
1.000.000 m! sebesar Rp 405 per meter persegi per bulan
sehingga jumlah kompensasi setiap bulan sebesar Rp
60.750.000. Sehingga total kompensasi pemanfaatan tanah
setiap bulan sebesar Rp 575.850.000.
Starting from January 1. 2007 until December 31, 2011 rate per
square meter a month is using degresive pattern which considered
that land with approximately of 25,000 sqm amounting to Rp 2,000
per sqm per month, total compensation per month amounting to Rp
50,000,000, land approximately of 25,001 to 100,000 sqm
amounting to Rp 1,200 per square meter per month, total
compensation every month amounting to Rp 90,000,000. Land
approximately of 100,001 to 400,000 sqm amounting to Rp 625 per
square meter per month, total compensation amounting to Rp
187,500,000. Land approximately of 400,001 to 750,000 sqm
amounting to Rp 536 per square meter per month, and
compensation every month amounting to Rp 187,600,000, and land
with approximately of 750,001 to 1,000,000 sqm amounting to Rp
405 per square meter per month.Total compensation every month
amounting to Rp 60,750,000. Therefore total land utilization
compensation every month amounting to Rp 575,850,000.
Pembayaran kompensasi pemanfaatan tanah adalah terhitung mulai
tanggal 14 Juli 2005 sampai dengan 31 Desember 2006 dibayar 1
bulan di muka, sedangkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007
sampai dengan 31 Desember 2011 dibayar 3 bulan di muka.
The payment of land utilization compensation is starting from July 14,
2005 to December 31, 2006 will pay one month in advance, meanwhile
starting from January 1, 2007 to December 31, 2011 the payment will be
settled 3 months in advance.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009200
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)
e. e.
• •
• •
• Fasilitas peralatan parkir kendaraan seluas 2.584 m!. • Parking facility approximately 2,584 sqm
• Ruangan perkantoran dalam gudang seluas 340 m!. • Office space in warehouse area approximately 340 sqm
• •
» »
» »
» »
» »
• •
• •
Berdasarkan perjanjian Sewa Gudang dan Pemanfaatan Tanah
No.SPKS.049/KM.102/2005-AP II tanggal 22 Nopember 2005 antara Pt
Wahana Dirgantara dengan PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun isi
perjanjian sebagai berikut :
Based on the agreement of warehouse rental and land utilization No
SPKS.049/KM.102/2005-AP II dated November 22, 2005 between PT
Wahana Dirgantara and PT Angkasa Pura II (Persero). The agreement is as
follows :
Fasilitas gudang seluas 2.292 m! ditambah ruangan perkantoran
didalamnya.
Warehouse facility approximately 2,292 sqm with office space thereon.
Fasilitas bongkar muat barang (staging area) seluas 2.664 m!. Staging area facility for loading and unloading activities approximately
2,664 sqm.
Tanah tersebut terletak dan berlokasi di belakang gudang PT Pos
Indonesia Area kargo Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-
Hatta (Bandara).
The land was placed at the backyard of PT Pos Indonesia cargo area at
Soekarno - Hatta International Airport,
Sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan kompensasi
pemanfaatan tanah untuk tempat bongkar muat barang (staging
area) diatur sebagai berikut :
Warehouse rental, office space rental and land utilization compensation
to be used as staging area for loading and unloading activities are
arranged as follows :
Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp 16.960 per m!/bulan dan
ditinjau setiap 2 tahun.
Warehouse rental amounting to Rp 16,960 per sqm/month and
subject to review every 2 years.
Sewa ruangan perkantoran (ruangan dalam gedung yang
digunakan untuk kegiatan adminstrasi / perkantoran) seluas
340 m! ditetapkan sebesar Rp 70.000 per-m! / bulan dan
ditinjau setiap 2 tahun.
Office space rental (space inside warehouse that are used for office
or administration activities) approximately 340 sqm is determined at
Rp 70,000 per-sqm/month and subject to review every 2 years,
Besaran kompensasi pemanfaatan tanah untuk tempat
bongkar muat barang (staging area) ditetapkan sebesar Rp
10.000 per-m! / bulan dan ditinjau setiap 2 tahun.
The land utilization compensation used for staging area for loading
and unloading activities is determined at Rp 10.000 per-sqm/month
and subject to review every 2 years.
Pembayaran sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan
kompensasi pemanfaatan tanah setiap 6 bulan dibayar di
muka.
Payment of warehouse rental, office space rental and land utilization
compensation is settled 6 (six) months in advance.
Selain membayar sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan
kompensasi pemanfaatan tanah, diwajibkan pula untuk membayar
konsesi usaha sebesar 8% dari total pendapatan kotor setiap
bulannya, dengan jaminan minimum omzet bruto sebesar Rp
150.000.000 setiap bulannya. Besarnya konsesi sesuai tersebut
belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang besarnya
sesuai ketentuan peraturan perpajakan.
Besides payments of warehouse rental, office space rental and land
utilization compensation, PT WD is also required to pay business
concession payment of 8% from total gross income every month, with
minimum gross revenues guarantee amounting to Rp 150,000,000 every
month. The business concession payment excluded value added tax
(VAT) which amount is in accordance with tax regulations.
PT Wahana Dirgantara diwajibkan membayar uang kesanggupan
(surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa gudang, sewa ruangan
perkantoran dan kompensasi pemanfaatan tanah atau sebesar Rp
179.000.000. yang dibayarkan sekaligus selambat-lambatnya 14 hari
kalender setelah dikeluarkan surat ijin prinsip atau sebelum
perjanjian ini ditandatangani.
PT Wahana Dirgantara is supposed to pay surcharge payment, which is
2 month fees of warehouse rental, office space rental and land utilization
compensation amounting to Rp 179,000,000 and will be paid all at once
at least 14 days after principal permit issued or before this agreement is
signed.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 201
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
62
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39 Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)
• •
• •
f. f.
Periode Perjanjian Kompensasi per tahun (Rp) Agreements period
Compensation per year (Rp)
Pertama Rp 10.000/m! perbulan 169.344.000 First Rp 10,000 sqm per month
Kedua Rp 15.000/m! perbulan 254.016.000 Second Rp 15,000 sqm per month
Ketiga Rp 22.500/m! perbulan 381.024.000 Third Rp 22,500 sqm per month
Keempat Rp 33.750/m! perbulan 571.536.000 Fourth Rp 33,750 sqm per month
g. g.
• •
• •
» »
» »
Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan akan berakhir
setelah 5 tahun.
The agreement is valid since the date of signing and will expire after 5
years.
Biaya pembangunan jalan akses menuju ke lokasi gudang serta
biaya terkait dengan pembangunan, termasuk biaya rancang
bangun, perizinan dan lain sebagainya dengan standar biaya yang
disepakati setinggi-tingginya sebesar Rp 13.097.219.110.
The entire cost of road access to the warehouse location and the related
costs with the construction, including the cost of project design, licenses
and others with the standard fee at mutual agreement amounting to Rp
13,097,219,110.
Perseroan mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah di Bandara
Soekarno-Hatta dengan PT Birotika Semesta/DHL seluas 1.411,20 m!.
Tanah tersebut dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan gudang dan
kantor yang disepakati dengan harga Rp 2.843.130.000. Bangunan
tersebut akan digunakan untuk kegiatan usaha jasa pengurusan
transportasi dan jasa pengiriman ekspres. Perjanjian ini berlaku untuk
jangka waktu 5 tahun sejak berita acara pengoperasian bangunan
tersebut ditandatangani dan dapat diperpanjang sebanyak 3 (tiga)
periode (15 tahun) yang berakhir pada tahun 2019.
The Company entered into an agreement with PT Birotika Semesta/DHL to
utilize land at Soekarno - Hatta International Airport of approximately
1,411.20 sqm. The land is used to build warehouse and office building as
agreed at the price of Rp 2,843,130,000. The building will be used for DHL's
activities such as transportation and express delivery services. The
agreement is valid for 5 years since the minutes of building operation was
signed and it could be extended for 3 periods (15 years), maturity in 2019.
Perseroan memperoleh kompensasi atas pemanfaatan tanah tersebut
dari DHL sebagai berikut :
The company receives compensation for land utilization from DHL as follows
:
Perseroan juga memperoleh pendapatan konsesi sebesar 5% dari
operating cost sebesar Rp 150.000.000 sampai dengan 30 September
2002 dan mulai 1 Oktober 2002 sampai dengan 30 September 2004
sebesar Rp 233.000.000. Pada akhir periode perjanjian, bangunan
berikut dengan perlengkapannya yang didirikan oleh DHL diserahkan
kepemiliknya kepada Perseroan tanpa ganti rugi.
The Company also receives concession income of 5% of operating cost
amounting to Rp 150,000,000 up to September 30, 2002 and starting from
October 1, 2002 to September 30, 2004 amounting to Rp 233,000,000. At
the end of the agreement period, the ownership status of the building and its
equipment, built by DHL, will be handed over to the Company without any
compensation.
Berdasarkan Perjanjian sewa ruangan No SPSW.021/KM.102/2005-AP II
tanggal 8 Agustus 2005 antara PT Gapura Angkasa dengan PT Angkasa
Pura II (Persero). Adapun isi perjanjian adalah sebagai berikut :
Based on space rental agreement No SPSW.021/KM.102/2005-AP II dated
August 8, 2005 between PT Gapura Angkasa and PT Angkasa Pura II
(Persero) it was stated as follows :
PT Angkasa Pura II (Persero) menyerahkan sebidang tanah yang
selanjutnya dibangun fasilitas gudang seluas 3.000 m! ditambah
ruangan perkantoran didalamnya yang terletak dan berlokasi antara
gudang 510 dan 520 area kargo Bandar Udara International Jakarta
Soekarno-Hatta (Bandara).
PT Angkasa Pura II (Persero) handed over a part of land that will be built
as warehouse facilities approximately 3,000 sqm with addition
approximately 3,000 sqm office space located between 510 and 520 area
cargo at Soekarno - Hatta International Airport.
Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur sebagai berikut : Warehouse rental and office space rental, is set as follows :
Sewa gudang seluas 3.000 m! ditetapkan sebesar Rp 16.960
per-m!/bulan, dan ditinjau setiap 2 tahun.
Warehouse rental approximately of 3,000 sqm amounting to Rp
16,960 per-sqm/month and subject to review every 2 years.
Sewa ruangan perkantoran (ruang dalam gudang yang
digunakan untuk kegiatan administrasi / perkantoran) seluas
700 m! ditetapkan sebesar Rp 70.000 per-m!/bulan, dan
ditinjau setiap 2 tahun.
Office space rental include space inside warehouse that is used for
office and administration activities is approximately of 700 sqm is
stated at Rp 70,000 per-sqm/month and subject to review every 2
years.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009202
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
63
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)
» »
• •
• •
• •
• •
h. h.
• PT DBM menerima sebidang tanah yang akan dibangun : • PT DBM receives a land that will be built for :
» »
» Ruang perkantoran dalam gudang seluas 200 m!. » Office inside the warehouse area approximately of 200 sqm.
• •
» »
» »
» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » Rental rate subject to review every 2 years.
• •
» Tahun I sebesar Rp 200.000.000 per bulan; » 1st year is amounting to Rp 200,000 per month;
» Tahun II sebesar Rp 300.000.000 per bulan; » 2nd year is amounting to Rp 300,000 per month;
» Tahun III sebesar Rp 350.000.000 per bulan; » 3rd year is amounting to Rp 350,000 per month;
» Tahun IV sebesar Rp 400.000.000 per bulan; » 4th year is amounting to Rp 400,000 per month;
» Tahun V sebesar Rp 450.000.000 per bulan. » 5th year is amounting to Rp 450,000 per month.
• •
Pembayaran sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran
dilaksanakan setiap 3 bulan dibayar di muka.
Payments of Warehouse rental and office space rental is settled 3
months in advance.
Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran,
diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha sebesar 5% dari
total pendapatan kotor (omzet bruto) setiap bulannya, dengan
jaminan minimum omzet bruto sebesar Rp 600.000.000 setiap
bulannya.
Besides payment of warehouse rental and office space rental, DHL is
also required to pay 5% of gross income every month as business
concession payment, with minimum guarantee gross income every
month amounting to Rp 600,000,000.
PT Gapura Angkasa diwajibkan membayar uang kesanggupan
(surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa gudang dan sewa ruangan
perkantoran atau sebesar Rp 200.000.000 yang dibayarkan
sekaligus sebelum perjanjian ditandatangani.
PT Gapura Angkasa is required to pay surcharge payment for 2 month
rental of warehouse rental, office space rental and land utilization
compensation amounting to Rp 200,000,000 that should be paid all at
once before this agreement is signed.
Perjanjian berlaku 5 tahun terhitung sejak penyelesaian
pembangunan fisik.
The agreement is valid since the date of signing and will expire after 5
years.
Biaya pembangunan fasilitas/bangunan gudang dan biaya
pembangunan jalan akses menuju ke lokasi gudang serta biaya yang
terkait dengan pembangunan, termasuk biaya rancang bangu,
perizinan dan lain sebagainya, dengan standar biaya yang disepakati
setinggi-tingginya sebesar Rp 7.968.685.000. Kompensasi atas
seluruh biaya pembangunan fasilitas / bangunan gudang
dikompensasikan dengan sewa gudang.
The entire cost of access road to the warehouse location and the related
costs with construction, such as cost of project design, licenses, and
others with the standard fee at mutual agreement amounting to Rp
7,968,685,000. Compensation for the entire cost of construction of the
facility / warehouse buildings is compensated with warehouse rental
offset.
Berdasarkan Perjanjian Sewa Gudang dan Pemanfaatan Tanah No.
SPSW.026/KM.102/2005-AP II tanggal 25 Oktober 2005 antara PT
Dharma Bandar Mandala (PT DBM) dengan PT Angkasa Pura II
(Persero). Isi perjanjian sebagai berikut :
Based on agreement of warehouse rental and land utilization No
SPSW.026/KM.102/2005/AP II dated October 25,2005 between PT Dharma
Bandar Mandala (PT DBM) and PT Angkasa Pura II (Persero), it was stated
as follows :
Fasilitas gudang seluas 678,4 m! (84,8 m x 8 m) ditambah
ruangan perkantoran didalamnya.
Warehouse facility approximately of 678,4 sqm (84.8 m x 8 m) and
addition of space to be used as office inside the warehouse.
Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur sebagai berikut : Rental warehouse and office rental are set as follows :
Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp 25.000 per-m!/bulan. Warehouse rental amounting to Rp 25,000 per-sqm/month.
Sewa ruangan perkantoran ditetapkan sebesar Rp 90.000 per
m!/bulan.
Rental of office space amounting to Rp 90,000 per-sqm/month.
Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran, PT
DBM diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha sebesar 8%
dari total pendapatan kotor setiap bulannya, dengan jaminan
minimum omzet bruto sebagai berikut :
PT DBM is also required to pay the business concession fee of 8% from
the total gross income every month, with a minimum guarantee gross
revenues as follows :
PT DBM diwajibkan membayar uang kesanggupan (surcharge )
sebesar 2 bulan nilai sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran
sebesar Rp 70.000.000 yang dibayarkan sekaligus selambatnya 1
minggu setelah ijin prinsip keluar.
PT DBM is required to pay surcharge payment for 2 month rental
warehouse and rental of office space amounting to Rp 70,000,000 that
should be paid all at once at least 1 week after the principle permits
released.
Angkasa Pura II 2009 Annual Report 203
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
64
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39 Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)
• •
• •
i. i.
• Fasilitas Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU). • Airplane Charging Depo Facility (DPPU).
» Luas lahan yang disewa 78.600 m!. » Land rented approximately 78,600 sqm.
» »
» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.
• Fasilitas Satelit 1 dan Satelit 2 • Satellite 1 and Satellite 2 Facilities
» Luas lahan yang disewa 9.942 m!. » Land rented approximately 9,942 sqm.
» »
» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.
• •
» Luas lahan yang disewa 100.330 m!. » Land rented approximately 100,330 sqm.
» »
» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.
• •
j. j.
• Besarnya Throughput fee yang disepakati. • The amount of agreed Throughput fee is as follows :
» »
» »
k. k.
Jangka waktu perjanjian 5 tahun sejak tanggal ditandatangani
perjanjian.
The agreement period is valid for 5 years since the agreement is signed.
Seluruh biaya pembangunan fasilitas/bangunan dan biaya yang
terkait dengan pembangunan tersebut, termasuk biaya rancang
bangun, perizinan dan lain sebagainya menjadi tanggung jawab PT
DBM, dengan standar biaya yang disepakati setinggi-tingginya
sebesar Rp 2.346.964.170.
The entire cost of facilities/buildings and related cost with the
construction, including design cost, licenses and others will be done by
PT DBM with maximum agreed upon standard charge amounting to Rp
2,346,964,170.
Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Tanah No.
PJJ.04.04.03/00/11/2009/269 tanggal 6 Nopember 2009 antara PT
Pertamina (Persero) dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PT Pertamina
menerima beberapa bidang tanah yang akan dibangun fasilitas sebagai
berikut :
Based on the agreement of land utilization No PJJ.04.04.03/00/11/2009/269
dated November 6, 2009 between PT Pertamina (Persero) and PT Angkasa
Pura II (Persero). PT Pertamina will receive land to be used to build facilities
as follows :
Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 2.500 per m!/bulan, total
sewa per bulan Rp 196.500.000.
Rate of Land rental is set at Rp 2,500 per-sqm/month,
Total rent per month amounting to Rp 196,500,000.
Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 2.500 per m!/bulan, total
sewa per bulan Rp 24.885.000.
Rate of Land rental is set at Rp 2,500 per-sqm/month, Total rent per
month amounting to Rp 24,885,000.
Fasilitas Jalur Pipa Teluk Naga (Desa Muara) sampai dengan Pagar
Perimeter Desa Belimbing.
Pipe line of Teluk Naga (Muara Village) to perimeter fence of Belimbing
Village.
Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 5.000 per m!/bulan, total
sewa per bulan Rp 50.165.000.
Rate of Land rental is set at Rp 5,000 per-sqm/month, Total rent per
month amounting to Rp 50,165,000.
Perjanjian berlaku 5 tahun yaitu : sejak tanggal 1 Januari 2009
sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.
The agreement period is valid for 5 years, since January 1, 2009 until
December 31, 2013.
Selain perjanjian sewa lahan untuk fasilitas tersebut diatas PT Angkasa
Pura II (Persero) juga mengadakan perjanjian dengan PT Pertamina.
Yaitu pengenaan Throughput Fee atas penyelenggaraan pelayanan
pengisian bahan bakar pesawat udara di bandar udara yang dikelola oleh
PT Angkasa Pura II melalui Perjanjian No. PJJ.12.01.01/00/05/2009/098
yang ditandatangani tanggal 7 Mei 2009.
Besides the agreement of land utilization for building facilities, PT Angkasa
Pura II (Persero) also made an agreement with PT Pertamina (Persero),
which is the establishment of Throughput fee for the organizing of airplane
refueling services at airports managed by PT Angkasa Pura II (Persero)
through agreement No PJJ.12.01.01/00/05/2009/098 which is signed on May
7, 2009.
Untuk Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Throughput fee
penerbangan domestik adalah Rp 30 per liter. Sedangkan
untuk penerbangan Internasional adalah US$ cent 0.30 per
liter.
At Soekarno-Hatta Airport, Tangerang, the Throughput fee for
domestic flight is Rp 30 per liter. Whereas for International flight is
US cent 0.30 per liter.
Untuk Bandara Polonia Medan, Throughput fee penerbangan
domestik dan Internasional adalah Rp 7 per liter.
At Polonia Airport, Medan, The Throughput fee for domestic and
international flight is Rp 7 per liter.
Sehubungan dengan aktivitas normalnya, Perseroan mengadakan
perjanjian persewaan tanah, bangunan beserta fasilitasnya dan perjanjian
konsesi dengan para pihak yang melakukan aktivitas usaha di lingkungan
Bandara yang dikelola Perseroan.
In the normal course of its business, the Company entered into rental
agreements of land and building, along with its facilities, and concession
agreement with respective parties who perform their commercial activities at
the Airport managed by the Company.
Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009204
65
PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009
DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40 Kejadian setelah tanggal neraca 40. Subsequent Events
41 Penyelesaian Laporan Keuangan 41. Completion of Financial Statements
Pada tanggal 11 Januari 2010 Perseroan menerima surat keputusan dari
pengadilan pajak No. Put.21026/PP/M.III/16/2009 yang berisi diterimanya
Banding yang diajukan Perseroan terhadap SKLB No. 08/207/05/051/07 atas
PPN Dalam Negeri tahun 2005. Oleh pengadilan pajak pengembalian uang
muka dan kelebihan pembayaran tersebut yang seluruhnya berjumlah Rp
65.336.124.568 dipindahbukukan untuk pembayaran Uang Muka SKPKB
PPN no. 80/207/06/051/08 tahun pajak 2006 yang pada saat ini sedang
diajukan Banding ke Pengadilan Pajak melalui surat Direksi No.
05.05/00/12/2009/035 tanggal 11 Desember 2009.
On January 11, 2010 the Company received a decision letter from the tax
court No. Put.21026/PP/M.III/16/2009 containing an appeal that is filed by
the Company against SKLB No. 08/207/05/051/07 of VAT in 2005. By the tax
court, the refund of the excess payment to the amount of Rp 65,336,124,568
was transferred for the payment of Advance tax assessment no.
80/207/06/051/08 fiscal year 2006 which is currently submitted to the Court
of Tax Appeals Board letter No. 05.05/00/12/2009/035 dated December 11,
2009.
Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan Laporan
Keuangan yang telah diuraikan di muka dan diselesaikan pada tanggal 30
Maret 2010.
Company management is responsible for the preparation of the financial
statements that have been outlined in advance and completed on March 30,
2010.
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008
(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)
For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)