208
Laporan Tahunan 2009 Annual Report Reborn to be World-Class Airport

to be World-Class Airport

  • Upload
    votruc

  • View
    218

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Laporan Tahunan 2009 Annual Report

Reborn to be World-Class Airport

Daftar Isi

Tem

a Th

eme

1

Laporan Direksi Report from the Board of Directors 26

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 20

Peristiwa Penting 2009 2009 Important Events 18

Penghargaan Awards 17

Tonggak Sejarah Milestone 10

Penilaian Tingkat Kesehatan Health Rating 9

Ikhtisa

r Keuangan Financial H

ighlights 8

Wilayah

Kerja W

orking Area

6

Sekilas

Peru

saha

an C

ompany i

n Brie

f 4

Strateg

i Per

usah

aan C

ompa

ny S

trateg

y 3

Visi

& M

isi V

ision

& M

ission

2

Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services 40

Jasa Aeronautika Aeronautical Services 36

Pengembangan Bandara Airport Development 52

Sumber Daya Manusia Human Resources 56

Struktur Organisasi Organizational Structure 62Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 64

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 70

Manajemen Risiko Risk Management 110Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis 118

Informasi Perusahaan Corporate Information 137

Tanggung Jawab atas Pelaporan Tahunan 2009 Responsibility for 2009 Annual Report 138

Laporan Keuangan Financial Statement 139

Pengembangan Usaha Business Development 48

Introduction

Operational Review

Management

Discussion & Analysis

Governance Report

Our Services

Contents

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 1

Tahun 2009 adalah Tahun Pembaharuan melalui perluasan kapasitas serta peningkatan dan peresmian fasilitas baru di bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II. Melalui beragam program pengembangan, kami berfokus menampilkan citra bandara yang aman, nyaman, efisien dengan kualitas layanan sesuai kebutuhan masyarakat serta setaraf dengan bandara kelas dunia.

Reborn to be World-Class Airport2009 was a Year of Revitalizing, as Angkasa Pura II expanded the capacity of its airports, improved existing airport infrastructure and brought new airport facilities into operation. Through a variety of development programs, we aim at creating an image of safety, comfort and efficiency at our airports, providing customers with quality services on par with the best of world-class airports anywhere.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 20092

Visi & MisiVision & Mission

Visi

Misi

Vision

Mission

Menjadi pengelola bandar udara bertaraf internasional yang mampu bersaing di kawasan regional.

Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis.

To be an international-class airport management company with high competitiveness regionally.

Managing airport services and air traffic services with a priority to flight safety and customer satisfaction, in the effort of creating optimum benefit for shareholders, business partners, employees, the community, and the environment, by firmly holding to business ethics.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 3

Strategi PerusahaanCompany Strategy

Sasaran Perusahaan

Sasaran perusahaan untuk periode tahun 2009–2013 adalah:

• Tercapainyapengembangankegiatanbisnisyangmenjadi fokus Angkasa Pura II serta peningkatan produktivitas kegiatan usaha Angkasa Pura II

• Tercapainyakepuasanpenggunajasamelaluipelayananprima yang didukung dengan jaminan Service Level Agreement (SLA) dan Service Level Guarantee (SLG) serta ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan pengguna jasa

• TerseIenggaranyaperbaikanberkeIanjutandalamproses bisnis yang berlandaskan mutu dan sesuai dengan harapan pengguna jasa

• Terciptanyapengembanganleadership system untuk mewujudkan efektifitas kepemimpinan sebagai role model

• Terwujudnyaorganisasiyangsesuaidenganfungsipengelolaan bisnis bandara dan didukung oleh SDM yang berkinerja tinggi dan kompeten sesuai fokus bisnis Angkasa Pura II

• TerjaIinnyaintegrasijaringan/networking antar instansi dan bandara lainnya

Strategi Pengembangan Perusahaan

Strategi pengembangan perusahaan untuk mewujudkan sasaran yang telah ditetapkan mencakup antara lain:

Business Focus, yaitu:• Memacupeningkatanpendapatan• Mengendalikanbiayadanmeningkatkandayaserap

investasi • Melakukanintensifikasibidangusaha• Mewujudkansegmentasidanoptimalisasiusaha

Customer Service & Care, yaitu:• MemenuhistandarLevel of Service (safety, security &

services)• MenerapkanService Level Agreement dan Service

Level Guarantee• Memenuhiketersediaankapasitaspelayanan

Operations Excellence, yaitu:• Regulatory compliance• MengembangkanTotal Airport Management System• Mengembangkansistemdanprosedur

Leadership Effectiveness, yaitu:• MelakukanpenyelarasanVisi,Misi,dansasaranjangka

panjang• Menerapkanperformance excellence criteria

HR Effectiveness, yaitu:• Melakukanevaluasidanperbaikansistemmanajemen

SDM • MengembangkanHR Plan & Roadmap SDM• Pendidikandanpelatihan• Memperbaikisistempenilaiankinerjakaryawan

Total Logistic Network, yaitu: • Membangunaliansistrategisdenganmitrakerja

dan mitra usaha dalam rangka mewujudkan biaya transportasi yang kompetitif dan efisien

• Membangunkerjasamadalampenyediaanjaringankomunikasi, duty free, fuel supply, power supply

Company Objectives

Company objectives for the period of 2009-2013 are:

• ThedevelopmentofcorebusinessactivitiesofAngkasaPura II and increased productivity of its business activities

• Thesatisfactionofairportserviceusersthroughexcellent services supported by commitment to Service Level Agreement (SLA) and Service Level Guarantee (SLG) as well as the availability of facilities and infrastructure needed by airport service users

• Continuousimprovementtobusinessprocessesonthe basis of quality to meet the expectations of airport service users

• Developmentofaleadershipsystemtowardsaneffective leadership by role model

• Creationofanorganizationsuitabletotheairportmanagement business and supported by high-performing human capital with competences suitable to the core business of Angkasa Pura II

• Developmentofintegratednetworkingamonginstitutions and other airports

Company Development Strategy

Company development strategy to achieve the desired company objectives includes the following aspects:

Business Focus, namely:• Todriverevenuegrowth• Tocontrolexpensesandimproveinvestmentcapability• Tointensifyitsbusinessactivities• Tocreatebusinesssegmentationandoptimizing

Customer Service & Care, namely:• TocomplywithLevelofServicestandards(safety,

security & services)• ToimplementServicelevelAgreementandService

Level Guarantee• Toguaranteeavailabilityofservicecapacity

Operations Excellence, namely:• Regulatorycompliance• DevelopmentofTotalAirportManagementSystem• Developmentofsystemsandprocedures

Leadership Effectiveness, namely:• Torealignthecompany’sVision,Mission,andLong-

Term objectives• Toimplementcriteriaforperformanceexcellence

HREffectiveness,namely:• ToevaluateandimprovethemanagementofHuman

Resources• TodevelopanHRPlanandHRRoadmap• Trainingandeducation• Toimprovetheemployeeperformanceassessment

system

Total Logistic Network, namely:• Todevelopstrategicallianceswithworkingpartners

and business partners in order to create efficient and competitive transportation costs

• Developcooperationintheprovisionofcommunications networks, duty free, fuel supply, and power supply

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 20094

Angkasa Pura II merupakan perusahaan pengelola

jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas

penerbangan di kawasan Barat Indonesia,

yang 100% sahamnya dimiliki Pemerintah.

Pengabdian Angkasa Pura II berawal pada 13

Agustus 1984, sejak dipercaya untuk mengelola

dan mengusahakan Pelabuhan Udara Jakarta

Cengkareng (kini bernama Bandara Internasional

Jakarta Soekarno-Hatta) dan Bandara Halim

Perdanakusuma.

Angkasa Pura II terlahir dengan nama Perum

Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984.

Tanggal 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah

Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum

Angkasa Pura II dan tanggal 17 Maret 1992 melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992

berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Kini sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas

Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 tanggal 18 November

2008 resmi menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Selama 25 tahun, Angkasa Pura II telah mengalami

berbagai perubahan dan kemajuan di bidang bisnis

bandara. Hal ini terlihat dari peningkatan fasilitas

dan pelayanan di 12 bandara yang dikelolanya

yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim

Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan),

Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping)

Angkasa Pura II is a company that provides airport

services and air traffic services in the Western

Indonesia airspace, with 100% shareownership

bytheGovernmentoftheRepublicofIndonesia.

The history of Angkasa Pura II begun on 13 August

1984 when it was entrusted to manage and operate

the Jakarta Cengkareng Airport (present day

Jakarta Soekarno-Hatta International Airport) and

the Halim Perdanakusuma Airport.

Angkasa Pura II was established under the name

of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng by

virtueofGovernmentRegulationNo.20Year1984.

On 19 May 1986, its name was changed to Perum

Angkasa Pura II by virtue of Government regulation

No.26Year1986,andsubsequentlyon17March

1992,itsstatuswaschangedtoa‘Persero’

(state-owned limited liability company) by virtue of

GovernmentRegulationNo.14Year1992.Lastly,

on 18 November 2008, the name was changed to

PT Angkasa Pura II (Persero) as covered in Notary

DeedNo.38Year2008ofNotarySilviaAbbas

Sudrajat, SH, SpN.

In 25 years, Angkasa Pura II has been through

many changes and achieves great progress in the

airport business. This should be evident from the

service and facility improvements made at twelve

major airports under its management, namely the

Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma

(Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak),

Sekilas PerusahaanCompany in Brief

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 5

dahulu Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II

(Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru),

Husein Sastranegara (Bandung), Sultan

Iskandarmuda(BandaAceh),RajaHajiFisabilillah

(Tanjung Pinang) dahulu Kijang, Sultan Thaha

(Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang). Selain

itu Angkasa Pura II juga melayani jasa penerbangan

untukwilayahudara(FlightInformationRegion/

FIR)Jakarta.

Seiring dengan pertumbuhan industri angkutan

udara Indonesia yang meningkat pesat, Angkasa

Pura II selalu mengedepankan pelayanan yang

terbaik bagi pengguna jasa bandara. Bandara

yang dikelola Angkasa Pura II selalu memperoleh

penghargaan Prima Pratama dari Departemen

PerhubunganRIuntukkategoriTerminal

Penumpang Bandara.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang handal

Angkasa Pura II telah berhasil meraih beberapa

penghargaan, diantaranya sebagai The Best BUMN

in Logistic Sector dari Kementerian Negara BUMN

RI(2004-2006),The Best I in Good Corporate

Governance (2006), Juara I Annual Report Award

2007 kategori BUMN Non-Keuangan Non-Listed,

dan sebagai BUMN Terbaik dan Terpercaya

dalam bidang Good Corporate Governance pada

Corporate Governance Perception Index 2007

Award. Di akhir tahun 2009, kembali Angkasa Pura

II berhasil meraih penghargaan sebagai 1st The

Best Non Listed Company dari Anugerah Business

Review 2009 dan juga sebagai The World 2nd Most

On Time Airport untuk Bandara Soekarno-Hatta

dari Forbestraveller.com.

Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajibannya

memberikan dividen kepada negara sebagai

pemegang saham dan turut membantu

meningkatkan kesejahteraan dan kepedulian

terhadap karyawan dan keluarganya serta

masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara

melalui program Corporate Social Responsibility.

Minangkabau (Ketaping) formerly Tabing, Sultan

Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan

Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara

(Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh),

RajaHajiFisabilillah(TanjungPinang)formerly

Kijang, Sultan Thaha (Jambi) and Depati Amir

(Pangkal Pinang). Angkasa Pura II also provides

flight management services for the Jakarta Flight

InformationRegion(JakartaFIR).

Angkasa Pura II strives at all times to provide

the best services to airport users, in line with the

fast growth of the air transportation industry in

Indonesia. The airports under its management

regularly receive the Prima Pratama Award in

the Airport Passenger Terminal category from

theMinistryofTransportationoftheRepublicof

Indonesia.

As a well-known State-Owned Enterprise (SOE),

AngkasaPuraIIhadbeenrecognizedastheBest

SOE in Logistics Sector by the State Ministry of

SOE for three consecutive years (2004-2006),

the Best I in Good Corporate Governance (2006),

the1stRankintheAnnualReportAward2007in

the category of Non-Financial Non-Listed SOE,

and as Best and Trusted SOE in Good Corporate

Governance in the Corporate Governance

Perception Index 2007 Award. By the end of 2009,

Angkasa Pura II has added other accolades to its

name including as the 1st rank of Best non Listed

Company from Anugerah Business review 2009

andastheWorld’s2ndMostonTimeAirportfrom

Forbestraveller.com for the Soekarno-Hatta Airport.

Angkasa Pura II has always fulfilled its

responsibility with regards to dividend contribution

to the State as shareholder, and has actively

participated in the efforts to improve the welfare

of its employees and their families, as well as

communities and the environment around its

airportsthroughitsCorporateSocialResponsibility

programs.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 20096

Pengendalian lalu lintas udara yang saat ini

mencapai 1.400 per hari dengan sistem otomasi

yang dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II

(Persero) lebih dikenal dengan JAATS (Jakarta

Automated Air Traffic Control System) mampu

menjangkau keseluruh wilayah udara yang menjadi

tanggung jawabnya.

To date, flight traffic control has reached 1,400

flights per day, and with the automated system

developed by PT Angkasa Pura II (Persero), better

known as JAATS (Jakarta Automated Air Traffic

Control System), is able to cover all the airspace of

its responsibility.

Wilayah KerjaWorking Area

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 7

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

WilayahudaraIndonesiaterbagidalam2FIR

(Flight Information Region) yaitu Jakarta dan Ujung

Pandang.Dari2FIRinidibentuklahJakartaACC

dan Ujung Pandang ACC. Jakarta ACC (Area

Control Centre) dibagi dalam beberapa sektor. Hal

ini dibentuk untuk mengakomodasi ruang udara

yang sangat luas, dengan tujuan meningkatkan

keselamatan penerbangan.

Indonesianairspaceisdividedinto2FIR(Flight

InformationRegion),namelyJakartaFIRandUjung

PandangFIR.Fromthe2FIR,JakartaACCand

Ujung Pandang ACC were established. Jakarta

ACC (Area Control Centre) is divided into several

sectors. It is formed to accommodate a vast air

space, with the aim of improving flight safety.

Soekarno-Hatta Airport

Husein Sastranegara Airport

Polonia Airport

Halim Perdanakusuma Airport

Sultan Syarif Kasim II Airport

Sultan Thaha Airport

Supadio Airport

Depati Amir Airport

SM Badaruddin II Airport

Sultan Iskandar Muda Airport

Minangkabau Airport

RajaHajiFisabilillahAirport

JakartaFIR UjungPandangFIR

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 20098

Pendapatan (Dalam Miliar Rupiah)

Revenues (In Billion Rupiah)

Biaya (Dalam Miliar Rupiah)

Expenses (In Billion Rupiah)

Aeronautika 2.109Aeronautical

Usaha 1.656Operating

Non-Aeronautika 596Non-Aeronautical

Di Luar Usaha 148Non-Operating

Di Luar Usaha 261Non-Operating

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Perbandingan Selama Lima Tahun Terakhir 2005-2009Comparative In The Last Five Years 2005-2009

(Dalam Miliar Rupiah - In Billion Rupiah)

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi Indonesia Numerical notations in all tables and graphics are in Indonesian

2005 2006 2007 2008 2009NERACA BALANCE SHEETSASET ASSETSAset Lancar 1.220.269 1.497.878 2.480.214 2.763.344 3.132.263 Total Current Assets

Piutang Usaha 280.859 284.676 326.547 333.200 216.818 Accounts Receivable

Aset Tetap 1.734.968 3.279.468 3.224.943 3.787.860 4.015.672 Fixed Assets

Aset Lain-lain 298.037 312.727 308.528 422.893 745.146 Other assets

JUMLAH ASET 3.553.147 5.391.387 6.340.232 7.307.683 8.234.120 TOTAL ASSETS

PASSIVA LIABILITIESKewajiban Jangka Pendek 219.731 290.754 350.951 363.968 524.666 Current Liabilities

Kewajiban Pajak Tangguhan - - 33.144 7.344 23.356 Deferred Tax Liabilities

Kewajiban Jangka Panjang 10.260 7.232 10.248 132.414 215.165 Long-Term Debts

Dana Titipan THT 33.777 40.588 56.916 68.370 9.111 Retiree Welfare Program Fund

Ekuitas 3.218.341 3.453.712 4.216.258 6.811.301 7.494.288 Equity

JUMLAH PASSIVA 3.553.147 5.391.387 6.340.232 7.307.683 8.234.120 TOTAL LIABILITIES

LAPORAN LABA/RUGI STATEMENTS OF INCOMEPENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUEPendapatan Aeronautika 1.361.391 1.466.829 1.572.988 1.714.367 2.109.615 Aeronautical Revenue

Pendapatan Non-Aeronautika 348.988 402.935 464.655 524.907 596.771 Non-Aeronautical Revenue

Pendapatan Kargo 20.124 37.250 39.093 Cargo Revenue

JUMLAH PENDAPATAN 1.710.379 1.869.764 2.057.767 2.276.524 2.745.479 TOTAL REVENUE

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESBeban Pegawai 460.864 551.493 610.475 631.885 690.867 Employee Expenses

Beban Pemeliharaan dan Persediaan 110.918 117.717 130.651 148.926 179.769 Maintenance and Inventory Expenses

Beban Sewa 145.245 182.469 188.275 190.373 213.274 Rent Expenses

Beban Umum dan Aset Dibiayakan 165.737 179.646 264.605 280.028 298.448 General Expenses and Asset Expended

Beban Piutang Tak Tertagih 28.661 24.283 27.040 57.457 9.684 Doubtful Accounts Expense

Beban Penyusutan dan Amortisasi 157.202 219.825 214.608 211.862 264.383 Depreciation and Amortization Expenses

JUMLAH BEBAN USAHA 1.068.627 1.275.433 1.435.654 1.520.531 1.656.425 TOTAL OPERATING EXPENSES

LABA USAHA 641.752 594.331 622.113 755.993 1.089.054 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA NON-OPERATING INCOME (EXPENSES)Pendapatan Diluar Usaha 129.591 144.764 167.248 285.229 261.377 Non-Operating Income

Beban Diluar Usaha 37.502 97.151 44.338 (91.543) (148.353) Non-Operating Expenses

JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) DILUAR USAHA 92.089 47.613 122.910 193.686 113.023 TOTAL NON OPERATING INCOME (EXPENSES)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 634.392 640.535 736.097 949.679 1.202.077 PROFIT BEFORE TAX

PENGHASILAN/BEBAN PAJAK TAX EXPENSESPajak Kini (214.202) (194.814) (210.971) (261.995) (321.255) Current Income Tax

Pajak Tangguhan (2.364) (10.573) (26.538) (15.891) (16.012) Deferred Income Tax

LABA (RUGI) SETELAH PAJAK 417.826 435.148 498.588 671.794 864.810 NET PROFIT AFTER TAX

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 9

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Penilaian Tingkat Kesehatan Health Rating

Tingkat kesehatan PT Angkasa Pura II (Persero) dinilai dengan

mengacuSuratKeputusanMenteriBUMNNo.KEP-100/

MBU/2002tanggal4Juni2002tentangPenilaianTingkat

Kesehatan BUMN.

No. UraianBobotWeight

Realisasi 2009Actual 2009

Tahun 2008Year 2008 Uraian

DescriptionNo.

NilaiValue

SkorScore

NilaiValue

SkorScore

I. Aspek Keuangan Financial Aspects I.

1. ROE 15 13,32 13,50 11,82 12,00 ROE 1.

2. ROI 10 18,11 10,00 14,20 8,00 ROI 2.

3. Rasio Kas 3 444,76 3,00 596,58 3,00 Cash Ratio 3.

4. Rasio Lancar 4 597,00 3,00 764,41 4,00 Current Ratio 4.

5. Koleksi Periode 4 29 4,00 53 4,00 Collection Periode 5.

6. Perputaran Persediaan 4 2 4,00 2 4,00 Inventory Turnover 6.

7. Perputaran Aset (TATO) 4 37 2,00 36 1,00 Asset Turnover 7.

8. TMS terhadap TA 6 73,99 4,25 90,61 3,50 TMS on TA 8.

Total Aspek Keuangan 50 43,75 39,50 Total Financial Aspects

II. Aspek Operasional Operational Aspects II.

1. Break Down of Separation (BOS) 3,63 12 12 Break Down of Separation (BOS) 1.

2. Waktu Respon PKP-PK <3 8 8 Response Time PKP-PK 2.

5. Waktu Izin 43’50” 6 6 Clearance Time 5.

6. SAP 0% 9 9 SAP 6.

Total Aspek Operasional 35 35 35 Total Operational Aspects

III. Aspek Administrasi Administrative Aspects III.

1. Laporan Perhitungan Tahunan 3 Maret 2009 3 3 Annual Account Reports 1.

2. RKAP 3 Oktober 2009 3 3 RKAP 2.

3. Laporan Periodik 3 <30 hari 3 2 Periodic Reports 3.

4. Kinerja PUKK Performance PUKK 4.

4.1. * Efektifitas Penyaluran Dana 3 93,75% 3 95,19 3 * Disbursement Effectiveness 4.1.

4.2. * Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman 3 89,69% 3 82,43 3 * Collectibility of loan disbursement 4.2.

Total Aspek Administrasi 15 15 14 Total Administrative Aspects

Total Skor 93,75 88,50 Total Score

Kualifikasi AA AA Qualification

Tingkat Kesehatan Sehat Sehat Health Level

Berkaitan dengan pencapaian skor tingkat kesehatan, terlihat

bahwa pencapaian Angkasa Pura II pada tahun 2009 sebesar

93,75, lebih tinggi dari pencapaian tahun 2008 sebesar 88,50.

Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya sebagian besar indikator

keuangan.

The health rating of PT Angkasa Pura II (Persero) is evaluated

withreferencetoDecreeoftheMinisterofSOENo.KEP-100/

MBU/2002dated4June2002onHealthRatingforSOEs.

With regards to the total score for the health rating, Angkasa

Pura II in 2009 managed to achieve a score of 93.75. This was

higher than the score achieved in 2008 of 88.50. The increase

in total score was due mainly to improvements in most of of the

financial indicators.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200910

13 Agustus 1984Pendirian Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20/1984.

1 Oktober 1984Operasi terbatas berdasarkan instruksi Dirjen. Perhubungan Udara Telex No. 4641/1 tanggal 26 Juli 1984 dan No. AK. 4672 tanggal 2 Agustus 1984.

18 Desember 1984Serah terima pembangunan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng dari kontraktor utama kepada Pemerintah Republik Indonesia.

2 Januari 1985Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.6/OT.002/Phb-85.

16 - 31 Maret 1985Pemindahan Operasi Penerbangan berjadwal dari Bandar Udara Kemayoran dan Halim Perdanakusuma ke Pelabuhan Bandar Udara Jakarta Cengkareng.

1 April 1985Pengoperasian secara penuh Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng dan pengalihan manajemen Bandar Udara Halim Perdanakusuma dari Perum Angkasa Pura ke Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng.

8 Juni 1985Sesuai Keputusan Presiden No. 51 tahun 1985, pelaksanaan tugas pelayanan di daerah lingkungan kerja Bandar Udara Soekarno – Hatta Jakarta, dilaksanakan oleh Administrator Bandar Udara.

3 Juli 1985Penggantian nama Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno – Hatta, berdasarkan Keputusan Presiden No. 54/1985.

5 Juli 1985Peresmian Pembukaan Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno – Hatta oleh Presiden Soeharto.

19 Mei 1986Perubahan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26/1986.

17 Juli 1986Penggantian Direktur Umum Perum Angkasa Pura II dari Ir. Karno Barkah kepada Marsekal Pertama TNI AU Soewarta berdasarkan Keputusan Presiden No. 143/M/1986.

14 Maret 1987Penetapan kembali Organisasi dan Tata Kerja Perum Angkasa Pura II berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. SK.21/OT.001/Phb-87.

29 Pebruari 1988Pengalihan Pelayanan Keselamatan Lalu Lintas Udara di bandara-bandara yang diusahakan oleh Perusahaan Umum ke dalam Perum Angkasa Pura I dan II berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.19 tahun 1988.

29 Juni 1988Penggantian Direktur Operasi dan Teknik dari Ir. Soedjarwo kepada Ir. Togi Siregar berdasarkan Keputusan Presiden No. 171/M/1988.

13 August 1984Establishment of the Public Corporation (Perum) Cengkareng Jakarta Airport, based on Government Regulation No. 20/1984.

1 October 1984Limited operation at the instruction of the Director General of Air Transportation, Telex No. 4641/1 dated July 26, 1984 and No. AK. 4672 dated August 2, 1984.

18 December 1984Handover of the construction of Jakarta Cengkareng Airport from the main contractor to the Government of the Republic of Indonesia.

2 January 1985Establishment of Organization and Work Procedures of Perum Jakarta Cengkareng Airport based on Decree of Ministry of Transportation no. KM.6/OT.002/Phb-85.

16 - 31 March 1985Transfer of Scheduled Flight Operations from Kemayoran Airport and Halim Perdanakusuma Airport to Jakarta Cengkareng Airport.

1 April 1985Full operation of the Jakarta Cengkareng Airport and transfer of management of Halim Perdanakusuma Airport from Perum Angkasa Pura to Perum Jakarta Cengkareng Airport.

8 June 1985In accordance with Presidential Decree No. 51 Year 1985, the provision of service in the work area of Soekarno-Hatta Airport in Jakarta is to be provided by the Airport Administrator.

3 July 1985Jakarta Cengkareng Airport was renamed Soekarno-Hatta Jakarta International Airport, pursuant to Presidential Decree No. 54/1985.

5 July 1985Official inauguration of Jakarta International Airport Soekarno-Hatta by President Soeharto.

19 May 1986Change of name of Perum Jakarta Cengkareng Airport to become Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No. 26/1986.

17 July 1986Replacement of the Director of Perum Angkasa Pura II Ir. Karno Barkah by First Air Marshal Soewarta pursuant to Presidential Decree No. 143/M/1986.

14 March 1987Determination of Organization and Work Procedure of Perum Angkasa Pura II, based on Decree of Ministry of Transportation no. SK.21/OT.001/Phb-87.

29 February 1988Transfer of Air Traffic Safety Services at airports operated by Public Company to Perum Angkasa Pura I and Perum Angkasa Pura II based on Decree of Ministry of Transportation no. KM.19 1988.

29 June 1988Replacement of Director of Operations and Technical Ir. Soedjarwo by Ir. Siregar TOGI pursuant to Presidential Decree No. 171/M/1988.

Tonggak SejarahMilestone

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 11

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

8 Juli 1988Penggantian Direktur Administrasi dan Keuangan dari Drs. W. Haryono kepada Drs. Ridwan Gani berdasarkan Keputusan Presiden No. 156/M/1988.

30 Maret 1989Pemisahan dan Pengalihan Kekayaan Negara pada SENOPEN Jakarta untuk dijadikan penyertaan Modal Negara ke dalam Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No.4/1989.

8 Pebruari 1991Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan SENOPEN Palembang serta Bandara Supadio Pontianak ke dalam Modal Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10/1991.

1 April 1991Serah Terima Pemilikan dan Pengoperasian Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sentra Operasi Keselamatan Penerbangan Palembang dan Bandara Supadio Pontianak dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada Perum Angkasa Pura II.

16 Agustus 1991Penetapan kembali Organisasi dan Tata Kerja Perum Angkasa Pura II berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.64/1991.

19 Pebruari 1992Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Halim Perdanakusuma ke dalam Modal Perum Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7/1992.

17 Maret 1992Pengalihan bentuk Perusahaan Umum menjadi Perseroan (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14/1992.

11 Mei 1992Peresmian pembukaan Terminal II oleh Presiden Soeharto, pengoperasiannya telah dilaksanakan sejak tanggal 11 Februari 1992.

10 Nopember 1992Pengangkatan angota-anggota Direksi PT (Persero) Angkasa Pura II:1. Direktur Utama : H. Chusjairi, SE2. Direktur Operasi : A. T. E. Liando3. Direktur Teknik : Ir. Asrul Rapani4. Direktur Keuangan : Drs. Ridwan M. Gani5. Direktur Personalia dan Umum : Tarjun AdulBerdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1180/KMK.016/1992.

2 Januari 1993Pendirian PT (Persero) Angkasa Pura II berdasarkan Akte Notaris Muhani Salim, SH, No. 3 tanggal 2 Januari 1993.

1 Januari 1994PT (Persero) Angkasa Pura II mendapat tugas mengelola Bandar Udara Polonia Medan dari Direktorat Jendral Perhubungan Udara, berdasarkan Surat Menteri Keuangan No. 5-33/MK/1994 tanggal 22 Januari 1994.

8 July 1988Replacement Director of Administration and Finance Drs. W. Haryono by Drs. Ridwan Gani pursuant to Presidential Decree No. 156/M/1988.

30 March 1989Separation and Transfer of State Assets in SENOPEN Jakarta to become the State Equity Participation in Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No.4/1989.

8 February 1991Additional State Equity Participation at Sultan Mahmud Badaruddin II Airport and SENOPEN Palembang and Supadio Airport - Pontianak to the equity capital of Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No. 10/1991.

1 April 1991Transfer of Ownership and Operation of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang, Palembang Flight Safety Operations Center and Supadio Airport Pontianak from the Directorate General of Air Transportation to Perum Angkasa Pura II.

16 August 1991Determination of Organization and Work Procedure of Perum Angkasa Pura II, based on Decree of Ministry of Transportation no. KM.64/1991.

19 February 1992Additional State Equity Participation at Halim Perdanakusuma Airport into Perum Angkasa Pura II, based on Government Regulation No. 7 / 1992.

17 March 1992Change of status of Public Enterprise (Perum) into Company (Persero) Angkasa Pura II, based on Government Regulation No. 14/1992.

11 May 1992Official inauguration of Terminal II by President Soeharto, which has been in operations since February 11, 1992.

10 November 1992Appointment of members of the Board of Directors of PT (Persero) Angkasa Pura II:1. President Director : H. Chusjairi, SE2. EVP of Operations : A. T. E. Liando3. EVP of Engineering : Ir. Asrul Rapani4. EVP of Finance : Drs. Ridwan M. Gani5. EVP of Personnel and General Affairs : Tarjun AdulBased on Decree of the Minister of Finance No. 1180/KMK.016/1992.

2 January 1993Establishment of PT (Persero) Angkasa Pura II based Notary Deed No.3 of Muhani Salim, SH dated January 2, 1993.

1 January 1994PT (Persero) Angkasa Pura II is given the task of managing the Polonia Airport in Medan from the Directorate General of Air transportation, based on Letter of the Minister of Finance No. 5-33/MK/1994 dated January 22, 1994.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200912

9 April 1994PT (Persero) Angkasa Pura II mendapat tugas mengelola Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein Sastranegara Bandung dan Blang Bintang Banda Aceh serta Senopen Pekanbaru dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan Surat Menteri Keuangan No.5-33/MK.016/1994 dan Surat Menteri Perhubungan A.278/AU.001/SKJ/1994.

30 Agustus 1994Penambahan penyertaan Modal Negara di Bandara Polonia Medan ke dalam Modal PT (Persero) Angkasa Pura II mulai tanggal 1 Januari 1994, Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein Sastranegara Bandung dan Blang Bintang Banda Aceh terhitung mulai tanggal 1 April 1994 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.26/1994.

21 Desember 1994Serah Terima Pemilikan dan Pengoperasian Bandara Blang Bintang Banda Aceh, Simpang Tiga Pekanbaru, Tabing Padang, Husein Sastranegara Bandung dan SENOPEN Pekanbaru dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kepada PT (Persero) Angkasa Pura II.

12 Januari 1995Pergantian Direktur Operasi dari A.T.E Liando kepada Ir. Yayoen Wahyoe dan Miskul Firdaus, SE sebagai Direktur Keuangan menggantikan Drs. Ridwan Gani, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.50/KMK.016/1995.

11 Mei 1995Perubahan nama Bandar Udara Blangbintang – Banda Aceh menjadi Bandar Udara “Sultan Iskandarmuda” berdasarkan Keputusan Menteri Perhubugan Nomor KM 20 Tahun 1995 tanggal 11 Mei 1995.

10 Agustus 1995Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Polonia Medan ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No.24 Tahun 1995, Lembaran Negara RI Nomor 45 Tahun 1995.

4 Januari 1996Pengangkatan Dewan Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura II:1. IB Yogyanto : Komisaris Utama2. Hotma Tobing : Komisaris3. Drs. Karsono Suryowibowo : Komisaris4. Ir. Kuswito : Komisaris5. Ir. Ismedajar : KomisarisBerdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 15/KMK.016/1996.

9 Januari 1998Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Supadio Pontianak, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Tabing Padang, Bandara Simpang Tiga Pekanbaru, Bandara Polonia Medan, Bandara Sultan Iskandarmuda Banda Aceh, Bandara Husein Sastranegara Bandung ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No. 10 Tahun 1998, Lembaran Negara RI Nomor 12 Tahun 1998.

23 Juni 1998Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II :1. Miskul Firdaus : Direktur Utama2. A Fadil Wahab : Direktur Keuangan3. Mulyono DS : Direktur Operasi4. Yayoen Wahyoe : Direktur Teknik5. Joni Sutjahjono : Direktur Personalia dan UmumBerdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Nomor : KEP-015/M-PBUMN/1998.

9 April 1994PT (Persero) Angkasa Pura II is given the task of managing Pekanbaru Simpang Tiga Airport, Tabing Padang, Bandung Husein Sastranegara and Blang Bintang Banda Aceh and Senopen Pekanbaru from the Directorate General of Air Transportation based on Letter of the Minister of Finance No.5-33/MK.016/1994 and Letter of the Minister of Transportation A.278/AU.001/SKJ/1994.

30 August 1994Additional State Equity Participation in the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II of Medan Polonia Airport effective on January 1, 1994, Pekanbaru Simpang Tiga Airport, Tabing Padang, Bandung Husein Sastranegara and Blang Bintang Banda Aceh airports commencing 1 April 1994 under Government Regulation No. 26/1994.

21 December 1994Transfer of Ownership and Operation of Blang Bintang Banda Aceh Airport, Pekanbaru Simpang Tiga, Tabing Padang, Bandung Husein Sastranegara and SENOPEN Pekanbaru from the Directorate General of Air transportation to PT (Persero) Angkasa Pura II.

12 January 1995Replacement of Director of Operations A.T.E. Liando by Ir. Yayoen Wahyoe and Miskul Firdaus, SE as the Director of Finance to replace Drs. Ridwan Gani, based on the Decree of the Minister of Finance No.50/KMK.016/1995.

11 May 1995Change of name of Blangbintang Airport - Banda Aceh to “Sultan Iskandarmuda” Airport based on Decree of the Minister of Transportation No. KM 20 Year 1995 dated May 11, 1995.

10 August 1995Additional State Equity Participation in Polonia Airport Medan into the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP No.24 Year 1995, State Gazette No. 45 Year 1995.

4 January 1996Appointment of the Board of Commissioners of PT (Persero) Angkasa Pura II:1. IB Yogyanto : President Commissioner2. Hotma Tobing : Commissioner3. Drs. Karsono Suryowibowo : Commissioner4. Ir. Kuswito : Commissioner5. Ir. Ismedajar : CommissionerBased on the Decree of the Minister of Finance No. 15/KMK.016/1996.

9 January 1998Additional State Equity Participation in Soekarno-Hatta Airport, Supadio Airport, Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang, Tabing Airport Padang, Simpang Tiga Airport Pekanbaru, Polonia Airport Medan, Sultan Iskandarmuda Airport Banda Aceh, and Husein Sastranegara Airport Bandung, into the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP No. 10 Year 1998, State Gazette No. 12 Year 1998.

23 June 1998Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II:1. Miskul Firdaus : President Director2. A Fadil Wahab : EVP of Finance3. Mulyono DS : EVP of Operations4. Yayoen Wahyoe : EVP of Engineering5. Joni Sutjahjono : EVP of Personnel and General AffairsBased on the Decree of the Minister of State for Administrative Reform of SOE No: KEP-015/M-PBUMN/1998.

Tonggak Sejarah Milestone

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 13

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

24 Agustus 1998Pengangkatan Dewan Komisaris PT (Persero) Angkasa Pura II :1. Marsda (Purn) Hartono Martodirejo : Komisaris Utama2. IB Jogyanto : Komisaris3. Fachri Zainuddin : Komisaris4. Marsda (Purn) Zainal Abidin, SE : Komisaris5. Darwin Silalahi : KomisarisBerdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Nomor: KEP-045/M-PBUMN/1988.

4 September 1998Manajemen Kantor Cabang Utama PT (Pesero) Angkasa Pura II Bandar Udara Soekarno-Hatta terbentuk melalui Keputusan Direksi Nomor KEP. 470/OM.00/1998 – APII.

18 Nopember 1999Perubahan nama Bandar Udara Simpang Tiga – Pekanbaru menjadi Bandar Udara “Sultan Syarif Kasim II” berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor SK.2/AU.106/PHB.99 tanggal 18 November 1999).

22 Maret 2000Serah Terima Operasi Bandara Kijang Tanjung Pinang dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kepada PT (Persero) Angkasa Pura II, dan menjadi bandara yang ke sepuluh yang dikelola oleh PT (Persero) Angkasa Pura II.

10 Mei 2001Wafatnya Direktur Utama PT (Persero) Angkasa Pura II, Miskul Firdaus, SE.

14 Mei 2001Penunjukkan Ir. Yayoen Wahyoe (Direktur Teknik PT AP II) sebagai Pelaksana Harian Direktur Utama PT Angkasa Pura II oleh Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II sesuai Surat Penunjukkan Nomor : DKOM.173/OM.40/AP II/2001.

30 Juni 2001Penambahan Penyertaan Modal Negara RI di Bandara Kijang Tanjung Pinang, Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandara Supadio Pontianak, bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Bandara Sultan Iskandarmuda Banda Aceh, Bandara Husein Sastranegara Bandung ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Angkasa Pura II berdasarkan PP No.53 Tahun 2001, Lembaran Negara RI Nomor 95 Tahun 2001.

18 Pebruari 2002Pengangkatan Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto berdasarkan Surat Keputusan Meneg BUMN No. KEP-61/M-BUMN/2002.

25 Pebruari 2002Pelantikan Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto oleh Komisaris Utama PT Angkasa Pura II.

22 Maret 2002Peresmian Gedung 600 Kantor Pusat PT Angkasa Pura II oleh Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi RI.

22 Oktober 2002Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II Periode tahun 2002-2006 melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-148/M-BUMN/2002, yaitu :1. Jannes Hutagalung : Komisaris Utama2. Sri Hardini : Komisaris3. Sudirman : Komisaris4. Letjen. TNI Amir Sembiring : Komisaris5. Muwardi P Simatupang : Komisaris

24 August 1998Appointment of the Board of Commissioners of PT (Persero) Angkasa Pura II:1. Marsda (Purn) Hartono Martodirejo : President Commissioner2. IB Jogyanto : Commissioner3. Fachri Zainuddin : Commissioner4. Marsda (Purn) Zainal Abidin, SE : Commissioner5. Darwin Silalahi : CommissionerBased on the Decree of the Minister of State for Administrative Reform of SOE No: KEP-045/M-PBUMN/1988.

4 September 1998The Management at Main Branch Office of PT (Persero) Angkasa Pura II, Soekarno-Hatta Airport is formed through the Board of Directors Decision No. KEP. 470/OM.00/1998 - APII.

18 November 1999Change of name of Simpang Tiga Airport - Pekanbaru to become “Sultan Syarif Kasim II” Airport based on Decree of Ministry of Transportation No. SK.2/AU.106/PHB.99 November 18, 1999).

22 March 2000Transfer of operations of Kijang Airport Tanjung Pinang from the Directorate General of Air Transportation to PT (Persero) Angkasa Pura II, and became the tenth airports managed by PT (Persero) Angkasa Pura II.

10 May 2001The passing away of the President Director of PT (Persero) Angkasa Pura II, Miskul Firdaus, SE.

14 May 2001The appointment of Ir. Yayoen Wahyoe (Technical Director of PT AP II) as Acting President Director of PT Angkasa Pura II by the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II, pursuant to Letter of Appointment No: DKOM.173/OM.40/AP II/2001.

30 June 2001Additional State Equity Participation in Kijang Airport Tanjung Pinang, Jakarta Soekarno-Hatta Airport, Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang, Supadio Airport Pontianak, Sultan Sharif Kasim II Airport Pekanbaru, Sultan Iskandarmuda Airport Banda Aceh, and Husein Sastranegara Airport Bandung, into the equity capital of PT (Persero) Angkasa Pura II based on PP No.53 Year 2001, State Gazette No. 95 Year 2001.

18 February 2002Appointment of Edie Haryato as President Director of PT Angkasa Pura II based on the Decree of State Minister of SOE No. KEP-61/M-BUMN/2002.

25 February 2002Inauguration of the President Director of PT Angkasa Pura II, Edie Haryoto, by the President Commissioner of PT Angkasa Pura II.

22 March 2002Inauguration of the Central Office Building 600 PT Angkasa Pura II by the Ministry of Transportation and Telecommunications of Indonesia.

22 October 2002Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II for 2002-2006 Period through Decree of the State Minster of SOE No: KEP-148/M-BUMN/2002, namely:1. Jannes Hutagalung : President Commissioner2. Sri Hardini : Commissioner3. Sudirman : Commissioner4. Letjen. TNI Amir Sembiring : Commissioner5. Muwardi P Simatupang : Commissioner

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200914

5 Nopember 2003Penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Pembangunan Jaringan Angkutan Kereta Api Dari dan Ke Bandara Soekarno-Hatta antara PT (Persero) Angkasa Pura II, PT Kereta Api (Persero) dan PT (Persero) Industri Kereta Api, Roos Diatmoko.

9 Januari 2004Peresmian penggunaan Terminal Khusus Haji Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Agama RI, Said Agil Husin Al Munawar dan Menteri Perhubungan RI, Agum Gumelar.

10 Maret 2004Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II periode 2004-2009 oleh Menteri Negara BUMN: 1. Edie Haryoto : Direktur Utama 2. I Gusti Made Dhordy : Direktur Operasi & Teknik3. Sumiat Tulis Pranowo : Direktur Komersial & Pengembangan Usaha4. I Gusti Putu Mustika : Direktur Keuangan5. Endang Dwi Suryani : Direktur Personalia & UmumSesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-25/MBU/2004 tanggal 10 Maret 2004.

22 April 2004Perubahan Struktur Organisasi PT Angkasa Pura II berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP.222/OM.001/AP II-2004.

8 September 2004Wafatnya Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, IGP Mustika, dalam usia 53 tahun.

29 Nopember 2004Pengoperasian wisma peristirahatan PT AP II di kawasan Pacet Cimacan Jawa Barat.

6 Mei 2005Peresmian Gedung Community Center Bandara Soekarno-Hatta.

7 Juli 2005 Penyerahan Sertifikat Operasi Bandara bagi 5 (lima) bandara PT Angkasa Pura II (Bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Syarif Kasim II, dan Sultan Mahmud Badaruddin II).

12 Juli 2005Pengoperasian Bandara Internasional Minangkabau di Padang Provinsi Sumatera Barat berdasarkan Keputusan Menteri Nomor: KM 40 Tahun 2005.

21 Juli 2005Penyerahan Sertifikat Operasi Bandara bagi 5 (lima) bandara PT Angkasa Pura II lainnya (Bandara Internasional Minangkabau, Polonia, Kijang, Supadio, dan Sultan Iskandarmuda).

11 Agustus 2005Pemancangan tiang pertama pembangunan Terminal Penumpang di Bandara Sultan Iskandarmuda, Banda Aceh, oleh Pj Gubernur Nanggroe Aceh Drussalam, Komisaris PT Angkasa Pura II dan Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II.

25 Agustus 2005Peresmian penggunaan Bandara Internasional Minangkabau, Ketaping, Sumatera Barat, oleh Presiden RI.

5 November 2003Signing of MoU on Development of Railway Transport Network to and from the Soekarno-Hatta Airport between PT (Persero) Angkasa Pura II, PT Kereta Api (Persero) and PT (Persero) Industri Kereta Api, Roos Diatmoko.

9 January 2004Inauguration of the operation of Special Hajj Terminal Soekarno-Hatta Airport by Minister for Religious Affairs, Said Agil Husin Al Munawar and Minister of Transportation, Agum Gumelar.

10 March 2004Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II for 2004-2009 period by the State Minister of SOE:1. Edie Haryoto : President Director2. I Gusti Made Dhordy : EVP of Operations & Engineering3. Sumiat Tulis Pranowo : EVP of Commercial & Business Development4. I Gusti Putu Mustika : EVP of Finance 5. Endang Dwi Suryani : EVP of Personnel & General AffairsBased on Decree of State Minister of SOE No: KEP-25/MBU/2004 dated March 10, 2004.

22 April 2004Changes in Organizational Structure of PT Angkasa Pura II based on the Board of Directors Decision No: KEP.222/OM.001/AP II-2004.

8 September 2004The passing away of the Finance Director of PT Angkasa Pura II, IGP Mustika, at the age of 53.

29 November 2004Operations of PT AP II resort in the Pacet Cimacan region, West Java.

6 May 2005Inauguration of Community Center Building at Soekarno-Hatta Airport.

7 July 2005 Delivery of Airport Operating Certificate for 5 (five) airports under PT Angkasa Pura II (Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, Husein Sastranegara, Sultan Syarif Kasim II, and Sultan Mahmud Badaruddin II).

12 July 2005Operation of Minangkabau International Airport in Padang, West Sumatra Province based on Decree of the Ministry Number: KM 40 Year 2005.

21 July 2005Delivery of Airport Operating Certificate for 5 (five) other airports under PT Angkasa Pura II (Minangkabau International Airport, Polonia, Kijang, Supadio, and Sultan Iskandarmuda).

11 August 2005Breaking gground ceremony of the construction of passenger terminal building at Sultan Iskandarmuda Airport, Banda Aceh, by the Acting Governor of Nanggroe Aceh Drussalam, Commissioner of PT Angkasa Pura II and Operations and Technical Director of PT Angkasa Pura II.

25 August 2005Inauguration of the use of Minangkabau International Airport, Ketaping, West Sumatera, by the President of the Republic of Indonesia.

Tonggak Sejarah Milestone

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 15

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

20 September 2005Perubahan nama Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM.56 Tahun 2005.

27 September 2005 Peresmian Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, oleh Presiden RI.

13 Desember 2005PT Angkasa Pura II menerima penghargaan “BUMN Terbaik 2005” kategori Infrastruktur, Konstruksi, Perhubungan dan Kawasan Industri dalam pemilihan yang diselenggarakan oleh Harian Investor Daily Indonesia.

28 Maret 2006Pengangkatan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Tommy Soetomo menggantikan IGP Mustika. Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor Kep-43/MBU/2006 tanggal 28 Maret 2006.

7 April 2006Pelantikan Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Tommy Soetomo oleh Sekretaris Kementerian Negara BUMN, Said Didu sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-43/MBU/2006 tanggal 28 Maret 2006.

29 Juni 2006Peletakan batu pertama Pembangunan Bandara Baru Medan – Kuala Namu oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

10 Agustus 2006Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II, Drs. Suratto Siswidihardjo menggantikan Muwardi P Simatupang. Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-86/MBU/2006 tanggal 10 Agustus 2006.

29 Agustus 2006Peresmian TKI Lounge di Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

28 September 2006Penandatanganan Akta Pendirian PT Railink antara PT (Persero) Angkasa Pura II dengan PT Kereta Api Indonesia di Hotel JW Marriot, Jakarta.

1 Januari 2007Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang dan Bandara Sultan Thaha, Jambi resmi dikelola Angkasa Pura II sesuai Berita Acara Serah Terima Operasi (BASTO) antara Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Iksan Tatang dan Direktur Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto.

29 Agustus 2007Peresmian Patung Proklamator Soekarno-Hatta di Kawasan Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,di Tangerang.

30 Agustus 2007Pencanangan Bandara Soekarno-Hatta sebagai bandara pertama yang menerapkan konsep Eco-Airport (bandara yang ramah lingkungan) oleh Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Energi dan Teknologi, di Hotel Pangeran Beach, Padang Sumatera Barat.

26 September 2007Bandara Kota Tanjungpinang yang semula Bandara Kijang resmi menjadi Raja Haji Fisabilillah, sesuai Keputusan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 295a Tahun 2007.

20 September 2005Change of name of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang based on Decree of the Minister of Transportation No. KM.56 Year 2005.

27 September 2005 Inauguration of the Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang International Airport by the President of the Republic Indonesia.

13 December 2005PT Angkasa Pura II received the award “Best SOE in 2005” in the category of Infrastructure, Construction, Transportation and Industrial Area in the a survey conducted by the Investor Daily Indonesia daily.

28 March 2006Appointment of Finance Director of PT Angkasa Pura II, Tommy Soetomo Mustika to replace IGP Mustika based on Decree of the State Minister of SOE No. Kep-43/MBU/2006 dated March 28, 2006.

7 April 2006Inauguration of the Finance Director of PT Angkasa Pura II, Tommy Soetomo by the Secretary of the Ministry of State Enterprises, Said Didu based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-43/MBU/2006 dated March 28, 2006.

29 June 2006Breaking ground ceremony of the construction of new airport at Kuala Namu - Medan by the Vice-President, Jusuf Kalla.

10 August 2006Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II, Drs. Suratto Siswidihardjo to replace Muwardi P Simatupang based on Decision of State Minister of SOE No: KEP-86/MBU/2006 dated August 10, 2006.

29 August 2006Inauguration of TKI Lounge at Soekarno-Hatta Airport by Susilo Bambang Yudhoyono, President of the Republic of Indonesia.

28 September 2006The signing of the Deed of Establishment of PT Railink between PT (Persero) Angkasa Pura II and PT Kereta Api Indonesia at Hotel JW Marriot, Jakarta.

1 January 2007Depati Amir Airport, Pangkal Pinang and Sultan Taha Airport, Jambi, became officially managed by Angkasa Pura II based on Report of Transfer of Operations (BASTO) between the Director General of Air Transportation, M. Iksan Tatang and President Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto.

29 August 2007Inauguration of the Statue of Independence Proclaimers at the Soekarno-Hatta Airport by President Susilo Bambang Yudhoyono, in Tangerang.

30 August 2007Launching of the Soekarno-Hatta International Airport as the first airport to apply the concept of Eco-Airport (environmentally friendly airport) by the Advisor to the Minister of Transportation Division of Energy and Technology, Prince Beach Hotel, Padang, West Sumatra.

26 September 2007Tanjungpinang city airport which was originally Kijang Airport officially became Raja Haji Fisabilillah Airport based on Decision of Governor of Riau Islands No. 295a Year 2007.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200916

Tonggak Sejarah Milestone

8 Nopember 2007Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II: 1. Tirta Hidayat sebagai Anggota Dewan Komisaris2. Mohammad Iksan Tatang sebagai Anggota Dewan Komisaris3. Suyatno Harun sebagai Anggota Dewan KomisarisSesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-256/MBU/2007 tanggal 8 November 2007.

22 Desember 2007“Soekarno-Hatta Going Green” Pencanangan Hutan Raya Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Negara BUMN, Sofyan A. Djalil sebagai wujud kepedulian Angkasa Pura II dalam menghijaukan kembali alam Indonesia, di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

8 Januari 2008Pengangkatan Komisaris Utama PT Angkasa Pura II, Sutanto. Sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : KEP-10/MBU/2008 tanggal 8 Januari 2008.

22 April 2008Pengangkatan Direksi PT Angkasa Pura II :1. Rinaldo J Aziz sebagai Wakil Direktur Utama2. Robert Daniel Waloni sebagai Direktur Komersial dan

Pengembangan Usaha, menggantikan S. Tulus Pranowo3. Sumiyat Tulus Pranowo sebagai Direktur Operasi dan TeknikSesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-70/MBU/2008 tanggal 28 April 2008.

23 September 2008Pencanangan Program Bersih Bandara “Clean Airport Action” dan Peresmian Fasilitas Umum Di Bandara Soekarno-Hatta oleh Menteri Perhubungan, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata dan Gubernur Banten, dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna jasa bandara.

2 Pebruari 2009Pengangkatan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II, Herman Prayitno menggantikan Sutanto. Sesuai Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-23/MBU/2009 tanggal 2 Februari 2009.

28 April 2009Peresmian Eco & Modern Terminal, Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Menteri Perhubungan, Gubernur Banten dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II.

16 Juli 2009Ground Breaking Pembangunan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal didampingi Gubernur Riau, Walikota Pekanbaru, dan Direktur Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto.

27 Juli 2009Peresmian Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

13 Agustus 2009Ulang Tahun Perak Angkasa Pura II.

20 Agustus 2009Peresmian Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan Gedung Terminal Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang oleh Gubernur Kepulauan Riau, didampingi Walikota Tanjung Pinang dan Wakil Direktur Utama.

8 November 2007Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II:1. Tirta Hidayat as a Member of the Board of Commissioners2. Mohammad Iksan Tatang as a Member of the Board of

Commissioners3. Suyatno Harun as a Member of the Board of CommissionersBased on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-256/MBU/2007 November 8, 2007.

22 December 2007“Soekarno-Hatta Going Green” launching of the forest area at Soekarno-Hatta International Airport by Minister for State Enterprises Sofyan A. Djalil as a form of concern of Angkasa Pura II in natural re-greening of Indonesia, Soekarno-Hatta Airport, Tangerang.

8 January 2008Appointment of President Commissioner of PT Angkasa Pura II, Sutanto, based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-10/MBU/2008 dated January 8, 2008.

22 April 2008Appointment of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II:1. Rinaldo A Aziz as Deputy President Director2. Robert Daniel Waloni as EVP of Commercial and Business

Development, replacing S. Tulus Pranowo3. Sumiyat Tulus Pranowo as EVP of Operations and EngineeringBased on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-70/MBU/2008 April 28, 2008.

23 September 2008Launching of Clean Airport Program “Clean Airport Action” and inauguration of public facilities at Soekarno-Hatta Airport by Minister of Transportation, Minister of Culture and Tourism and the Governor of Banten, in order to provide the best service for users of airport services.

2 February 2009Appointment of the Board of Commissioners of PT Angkasa Pura II, Herman Prayitno to replace Sutanto, based on Decree of the State Minister of SOE No: KEP-23/MBU/2009 dated February 2, 2009.

28 April 2009Inauguration of Eco & Modern Terminal, Terminal 3 at Soekarno-Hatta International Airport by President Susilo Bambang Yudhoyono, accompanied by Minister of Transportation, the Governor of Banten and the President Director of PT Angkasa Pura II.

16 July 2009Ground Breaking ceremony of the development of Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru by the Minister of Transportation Jusman Syafii Djamal accompanied by Governor of Riau, Mayor of Pekanbaru, and President Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto.

27 July 2009Inauguration of Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh by President Susilo Bambang Yudhoyono.

13 August 2009Silver Anniversary of Angkasa Pura II.

20 August 2009Ground breaking ceremony of the construction of terminal building at Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang by the Governor of Riau Islands accompanied by the Mayor of Tanjung Pinang and Deputy President Director.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 17

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Penghargaan Awards

Anugerah Business Review 20091st The Best Non Listed Company

Piagam Penghargaan WebsitePeringkat III Penghargaan Website Kategori untuk BUMN Jasa Non Listed

PKBL BUMN Award 2009 Nominasi Mitra Teladan

Piagam Penghargaan Anugerah Business Review 2009Perusahaan Non Tbk (Non Listed) Terbaik

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II memperoleh beberapa penghargaan baik di lingkup domestik maupun internasional, sebagai hasil kerja keras serta komitmen Manajemen dan seluruh karyawan selama ini untuk senantiasa meningkatkan kinerja di seluruh aspek operasional Angkasa Pura II.

Dari dalam negeri, Angkasa Pura II berhasil meraih peringkatpertamaBusinessReviewAwardsdarimajalahBusinessReviewuntukkategoriperusahaannon-listed.MasihdarimajalahBusinessReview,AngkasaPuraIIjuga memperoleh peringkat ke-4 untuk GCG Terbaik dan peringkat ke-4 untuk Pemasaran Terbaik. Seluruh penghargaan tersebut mencerminkan keberhasilan Angkasa Pura II dalam melakukan pengelolaan bandara secara profesional.

Angkasa Pura II juga menerima Bandara Award 2009 di berbagai klasifikasi yang dinilai sebagai cerminan dari kualitas pelayanan yang diberikan kepada pengguna jasa bandara oleh operator bandara di seluruh Indonesia. Penghargaan diberikan kepada Bandara Soekarno-Hatta Terminal 2 dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (klasifikasi informasi), Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 dan Bandara Husein Sastranegara (klasifikasi kenyamanan), Bandara Soekarno-Hatta Terminal 2 (klasifikasi keamanan), Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 dan Bandara Husein Sastranegara (klasifikasi kebersihan), serta Bandara Sultan Iskandar Muda dan Bandara Minangkabau (klasifikasi khusus). Sementara itu, predikat juara umum diraih oleh Bandara Soekarno-Hatta.

Di lingkup internasional, situs perjalanan internasional Forbestraveler.com menetapkan Bandara Soekarno-Hatta di peringkat ke-2 diantara bandara-bandara dunia dalam hal on time performance, dengan skor 86,7% untuk ketepatan waktu rata-rata keberangkatan dan kedatangan pesawat di bandara. Berdasarkan data dari Airport Council International (ACI), Forbestraveler.com memeringkat bandara dengan ketepatan waktu terbaik sebagai berikut: Haneda Airport Tokyo (94%), Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (86,7%), Narita International Airport Tokyo (86%), Incheon International Airport Seoul (84,8%), Svarnabhumi Airport Bangkok (84,4%), Kuala Lumpur International Airport (83,8%), Phoenix International Airport (83,2%), Detroit Metropolitan Wayne County Airport (83%) dan George Bush International Airport (82,3%).

In 2009, Angkasa Pura II received several awards from domestic institutions as well as in the international scope, reflecting the hard work and commitment of the Management and employees of Angkasa Pura II in continuously improving performance in all operational aspects.

In the domestic front, Angkasa Pura II was awarded firstrankattheBusinessReviewAwardsconductedbyBusinessReviewmagazineinthenon-listedcompanycategory.FromBusinessReviewmagazine,AngkasaPuraII also received awards fro 4th rank in Best GCG category and 4th rank in Best Marketing category. These awards reflect successful efforts by Angkasa Pura II in delivering professional airport management services.

In addition, Angkasa Pura II received the Bandara Award 2009 in the various classification evaluated as a reflection of service quality level to airport services users by airport administrators throughout Indonesia. Awards were given to Soekarno-Hatta Airport Terminal 2 and Sultan Mahmud Badaruddin II Airport (classification information), Soekarno-Hatta Airport Terminal 3 and Husein Sastranegara Airport (classification comfort), Soekarno-Hatta Airport Terminal 2 (classification security), Soekarno-Hatta Airport Terminal 3 and Husein Sastranegara Airport (classification cleanliness), and Sultan Iskandar Muda Airport and Minangkabau Airport (classification special category). Meanwhile, Soekarno-Hatta Airport was ranked as overall winner.

In the international scope, a website for international travel, Forbestraveler.com, has placed the Soekarno-HattaAirportat2ndrankamongtheworld’sairportsinterms of on time performance, with an average score of 86,7% for on time departure and arrival of aircrafts at the airport. Based on data from Airport Council International (ACI), Forbestraveler.com has made a ranking of most on time airports in the world as follow: Haneda Airport Tokyo (94%), Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (86,7%), Narita International Airport Tokyo (86%), Incheon International Airport Seoul (84,8%), Svarnabhumi Airport Bangkok (84,4%), Kuala Lumpur International Airport (83,8%), Phoenix International Airport (83,2%), Detroit Metropolitan Wayne County Airport (83%) and George Bush International Airport (82,3%).

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200918

11-13 PebruariRapatKerjaPerusahaanTahun2009, dengan tema “25 Tahun Angkasa Pura II Maju Selaras”, di Banana Inn, Bandung.

Work Meeting of the Company in 2009, with the theme “25 YearsAngkasaPuraIIMovingForward Harmoniously,” at Banana Inn Bandung.

22 Pebruari

Angkasa Pura II memperoleh Nominasi Mitra Binaan Terbaik dari Kementerian BUMN, di Jakarta Convention Center, Jakarta.

Angkasa Pura II received the Nomination of Best SME Partners of the Ministry of SOE, at Jakarta Convention Center, Jakarta.

25 PebruariPeluncuran Duta Bandara - Mobile Customer Care di Terminal 2 D Bandara Soekarno-Hatta sebagai bagian dari Program Clean Airport Action yang bertujuan untuk mensosialisasikan kebersihan dan kenyamanan di Bandara Soekarno-Hatta sekaligus memberikan pelayanan kepada calon penumpang pesawat udara.

Launching of Airport Ambassador - Mobile Customer Care at Terminal 2D Soekarno-Hatta Airport as part of the Clean Airport Action Program that aim to promote cleanliness and comfort at the Soekarno-Hatta Airport at the same time providing services to prospective passengers.

25 PebruariPisah Kenal Komisaris Utama Angkasa Pura II, Sutanto yang digantikan Herman Prayitno, di Hotel Borobudur, Jakarta.

Welcoming and Good Bye ceremony of the President Commissioner of Angkasa Pura II from Sutanto to Herman Prayitno, at Hotel Borobudur, Jakarta.

12 Maret Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta memperoleh gelar sebagai Venue yang “Gak Banyak Omong Tapi Prestasinya Mencorong”, penghargaan yang diberikan dari sebuah perusahaan rokok kepada lokasi/tempatberprestasi.

Terminal 1 Soekarno-Hatta Airport earned the distinction as “The Venue with Less Talk and Manny Achievement”, an award given from a tobaccocompanytothelocation/placeofachievement.

28 April Peresmian Eco & Modern Terminal, Terminal 3BandaraSoekarno-HattaolehPresidenRISusiloBambangYudhoyono,didampingiMenteriPerhubungan, Gubernur Banten dan Direktur Utama Angkasa Pura II.

Inauguration of Eco & Modern Terminal, Terminal 3 of Soekarno-Hatta International Airport by President SusiloBambangYudhoyono,accompaniedbyMinister of Transportation, the Governor of Banten and the President Director of Angkasa Pura II.

16 Juli Ground Breaking Pembangunan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal didampingi Gubernur Riau,WalikotaPekanbarudanDirektur Utama Angkasa Pura II.

Ground Breaking ceremony of development of Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru by the Minister of Transportation Jusman Syafii Djamal accompanied by Governor ofRiau,PekanbaruMayorandPresident Director of Angkasa Pura II.

27 Juli Peresmianmodernfoodhall,RedCornerolehDirekturUtama Angkasa Pura II, Edie Haryoto didampingi Direktur KomersialdanPengembanganUsaha,RobertD.Waloni,sebagai salah satu bentuk peningkatan kenyamanan bagi pengguna jasa bandara, di Terminal 1A Bandara Soekarno-Hatta.

InaugurationofRedCornermodernfoodhallbythePresidentDirector of Angkasa Pura II, Edie Haryoto accompanied by the DirectorofCommercialandBusinessDevelopment,RobertD. Waloni, as one form of increased convenience for users of airport services, in Terminal 1A Soekarno-Hatta Airport.

Peristiwa Penting 20092009 Important Events

9 JuniPenandatanganan Nota Kesepahaman antara Direktur Utama Angkasa Pura II, Edie Haryoto dan Gubernur Banten,RatuAtutChosiyahtentangKerjasamaPengembangan dan Pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta, di Auditorium Gedung 600 Kantor Pusat Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta.

Signing of Memorandum of Understanding between the President Director of Angkasa Pura II, Edie Haryoto and GovernorofBanten,RatuAtutChosiyahonCooperationin the Development and Management of Soekarno-Hatta Airport, at the Auditorium Hall, Building 600, Head Office of Angkasa Pura II Soekarno-Hatta Airport.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 19

13 AgustusUlang Tahun Perak Angkasa Pura II.

Silver Anniversary of Angkasa Pura II.

6 Agustus Peresmian Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh oleh PresidenRISusiloBambangYudhoyono.

Inauguration of the Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh by PresidentSusiloBambangYudhoyono.

7 Oktober Angkasa Pura II sebagai Pemenang III Penghargaan Website dengan Marketing Communication Terbaik Kategori BUMN Jasa Non Listed dalam Penganugerahan yang diselenggarakan Kementerian BUMN 2009.

Angkasa Pura II as III Winner Award for Best Website with Marketing Communication Services category Non Listed SOE award ceremony held by the Ministry of SOE in 2009.

24 November Angkasa Pura II sebagai 1st The Best Non Listed Company dalam acara AnugerahBusinessReview2009, di Hotel Borobudur, Jakarta.

Angkasa Pura II as a 1st The Best Non Listed Company Award in the AnugerahBusinessReview2009 event, at Hotel Borobudur, Jakarta.

23 Desember Penyerahan Apresiasi kepada salah satu mitra kerja Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, yang telah mendukung Bandara Soekarno-Hatta sehingga berhasil memperoleh predikat sebagai “The World 2nd Most On Time Airport”darisitus/majalah forbestraveller.com, diserahkan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar didampingiDirekturUtamaAngkasaPuraII,diHotelRitzCarlton,Jakarta.

Appreciation to a partner of Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, which has supported the Soekarno-Hatta Airport to achieve the distinction as 2nd palce “TheWorld’sMostOnTimeAirport”fromwebsie/magazineforbestraveller.com, submitted by the State Minister of SOE, Mustafa Abubakar accompaniedbythePresidentDirectorofAngkasaPuraII,attheRitzCarltonHotel, Jakarta.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

20 Agustus Peresmian Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan GedungTerminalBandaraRajaHajiFisabilillah,TanjungPinangolehGubernurKepulauanRiau,didampingiWalikota Tanjung Pinang dan Wakil Direktur Utama.

Ground breaking ceremony of the construction of terminalbuildingatRajaHajiFisabilillahAirport,TanjungPinangbyRiauIslandsGovernor,accompaniedbytheMayor of Tanjung Pinang and Deputy President Director.

30 SeptemberBandara yang dikelola Angkasa Pura II memperoleh Penghargaan Sapta Pesona Toilet Umum Bersih Bandara Internasional dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu Bandara Soekarno-Hatta untuk Kategori Bintang 3; Bandara Husein Sastranegara, Minangkabau, Sultan Mahmud Badaruddin II dan Halim Perdanakusuma untuk Kategori Bintang 2; serta Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk Kategori Bintang 1, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Airports managed Angkasa Pura II received the Sapta Pesona Award for Clean Public Toilets at International Airport from the Ministry of Culture and Tourism, namely Soekarno-Hatta Airport to category 3 Stars; Airport Husein Sastranegara, Minangkabau, airfare and Halim Perdanakusuma II to Category Stars 2; and Sultan Syarif Kasim II Airport to Category Stars 1, at the Sapta Pesone Building, Jakarta.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200920

Laporan Dewan KomisarisReport from the Board of Commissioners

Melihat pada kinerja dan prestasi yang telah dicapai di tahun 2009, Dewan Komisaris merasa optimis akan prospek Angkasa Pura II pada tahun-tahun mendatang.

Suratto SiswodihardjoKomisarisCommissioner

Tirta HidayatKomisarisCommissioner

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 21

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

If the performance and achievements in 2009 are of any measure, the Board of Commissioners is confident of the prospects of Angkasa Pura II in the years to come.

Suyatno HarunKomisarisCommissioner

Herman PrayitnoKomisaris UtamaPresident Commissioner

M. Iksan TatangKomisarisCommissioner

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200922

DenganmengucapkanpujidansyukurkehadiratTuhanYang

Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya, kami berbesar

hati dapat melaporkan kepada pemegang saham dan para

stakeholder bahwa pada tahun 2009 Angkasa Pura II kembali

memperlihatkan kinerja yang baik dengan membukukan laba

bersihsebesarRp1.202miliar.Pencapaianiniadalah49%di

atastargetyangditetapkandalamRencanaKerjadanAnggaran

Perusahaan untuk tahun 2009. Selain itu, Angkasa Pura II juga

telah mencapai banyak kemajuan yang menggembirakan pada

tahun tersebut dalam hal pengembangan fasilitas dan kapasitas

bandara serta peningkatan kualitas pelayanan secara umum.

Sepanjang tahun 2009, Dewan Komisaris secara konsisten

telah mengawasi dan mengarahkan pelaksanaan strategi

usaha serta kebijakan operasional oleh Direksi dan manajemen

Angkasa Pura II. Hal ini dilakukan melalui berbagai rapat

rutin seperti rapat internal Dewan Komisaris, rapat Dewan

Komisaris dengan Direksi, serta rapat-rapat Komite Audit dan

KomiteManajemenRisiko.Selainitu,programkerjaDewan

Komisaris pada tahun 2009 juga mencakup kunjungan kerja

ke kantor cabang dan bandara di lingkungan Angkasa Pura

II untuk melihat langsung kondisi yang ada di lapangan,

seperti proses kerja yang berjalan dan kesesuaian prosedur

yang diterapkan untuk menjaga integritas, keterbukaan

dan profesionalisme Angkasa Pura II. Melalui Komite Audit

dan bersama-sama dengan Manajemen Angkasa Pura II,

melakukan seleksi Kantor Akuntan Publik dalam rangka audit

umum, audit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta

Evaluasi Pencapaian Key Performance Indicator tahun 2009.

Untuk meningkatkan kapabilitas pengelolaan risiko, pada tahun

2009KomiteManajemenRisikobersamadenganManajemen

Angkasa Pura II telah menyusun risk profile sebagai acuan

untuk mengantisipasi rsiko yang mungkin terjadi terkait dengan

bisnis Angkasa Pura II. Secara keseluruhan, Dewan Komisaris

berpendapat bahwa Direksi dan manajemen Angkasa Pura II

sepanjang tahun 2009 telah memperlihatkan kinerja yang baik

sesuai dengan komitmen yang telah disepakati dalam kontrak

manajemen antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan

Direksi.

Dewan Komisaris terutama ingin menggarisbawahi beberapa

pencapaian penting di tahun 2009 oleh Angkasa Pura II,

antara lain penyelesaian pembangunan infrastuktur Bandara

Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh dan Terminal 3 Bandara

Soekarno-Hatta, kerja sama operasi dengan mitra usaha untuk

meningkatkan akuntabilitas dan transparansi transaksi bisnis

di Bandara Soekarno-Hatta, serta pencanangan program

Eco Airport untuk mengembangkan Bandara Soekarno-Hatta

dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang

sebagai bandara masa depan yang ramah lingkungan. Dewan

Komisaris juga berbesar hati melihat kemajuan nyata dalam

penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)

Giving praise to God the Almighty for His blessings and

guidance, the Board of Commissioners is pleased to report to the

shareholders and stakeholders that Angkasa Pura II in 2009 has

again succeeded to show excellent performance. Our net income

ofRp1,202billionfortheyearexceededby49%thenetincome

targetassetoutintheCompany’sBudgetandWorkPlanforthe

year 2009. In addition, Angkasa Pura II also recorded much more

encouraging progress during that year in terms of improvement

in airport facilities and development of airport capacity as well as

service quality improvement in general.

Throughout 2009, the Board of Commissioners has consistently

discharge its function to supervise and direct the implementation

of business strategies and operational policies by the Board of

Directors and Management of Angkasa Pura II. This was carried

out through internal meetings of the Board of Commissioners,

meetings between the Board of Commissioners and the Board

ofDirectors,andmeetingsoftheAuditCommitteeandtheRisk

Management Committee. In addition, our work programs during

the year also involved official visits to branch offices and airports

under Angkasa Pura II in order to observe personally the conditions

in the field, such as existing work processes or the adequacy of

procedures that ensure integrity, transparency and professionalism

within Angkasa Pura II. Through the Audit Committee and together

with the Management of Angkasa Pura II, conducted the selection

of the Public Acountant Firm to perform the general audit, the

audit on Partnership and Community Development Program, and

evaluation on the achievement of Key Performance Indicators in

2009. To improve the capability for risk management, in 2009 the

RiskmanagementCommitteetogetherwiththeManagementof

Angkasa Pura II has established the risk profile as a reference in

order to better anticipate any probable risk arising in relation to

the business activities of Angkasa Pura II. Overall, the Board of

Commissioners is satisfied with the performance shown by the

Board of Directors and the Management of Angkasa Pura II, in

accordance with the commitments set out in the management

contract between the shareholders, the Board of Commissioners

and the Board of Directors.

The Board of Commissioners would particularly like to mention a

number of key achievements in 2009 by Angkasa Pura II. These

include the completion of infrastructure works at Sultan Iskandar

Muda Airport – Banda Aceh and construction of Terminal 3

building at Soekarno-Hatta Airport, operational arrangements with

strategic partners to improve the accountability and transparency

of business transactions at Soekarno-Hatta Airport, and the

Eco-Airport program to develop the Soekarno-Hatta Airport and

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport – Palembang as modern,

environmentally friendly airports. The Board of Commissioners

is also pleased to see some real progress being made in the

implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices

Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 23

di lingkungan Angkasa Pura II, sebagaimana terlihat dari

peningkatan nilai yang dicapai dalam penilaian GCG oleh

pihak independen untuk tahun 2009, dibandingkan penilaian

sebelumnya di tahun 2007.

Ke depan, Dewan Komisaris melihat adanya tantangan yang

cukup berat bagi Angkasa Pura II dalam mempertahankan

dan meningkatkan pertumbuhan usaha. Hal ini khususnya

terkait dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 1

Tahun 2009 tentang penerbangan, yang membuka persaingan

bisnis bandara bagi perusahaan swasta, serta kecenderungan

pesatnya peningkatan jumlah pengguna jasa bandara dan

transportasi udara dari tahun ke tahun. Dewan Komisaris

percaya bahwa Direksi dan manajemen Angkasa Pura II

telah berada pada jalur yang tepat dalam mengantisipasi

perkembangan ke depan, melalui fokus pada pembangunan

dan pengembangan infrastuktur bandara serta perbaikan

dan penambahan fasilitas yang ada di bandara. Kesemua

ini akan berujung pada peningkatan kualitas pelayanan,

kenyamanan dan keselamatan penerbangan bagi kepuasan

seluruh pengguna jasa bandara, dan dengan demikian

diharapkan dapat menjawab kritik dari berbagai pihak selama

ini menyangkut aspek pelayanan di beberapa bandara di

lingkungan Angkasa Pura II.

Dalam kesempatan ini, perkenankan saya mengucapkan

terima kasih kepada pendahulu saya, Bapak Sutanto, atas

sumbangsihnya selama menjabat sebagai Komisaris Utama

Angkasa Pura II sebelum pengunduran dirinya pada bulan Februari

2009. Tidak terdapat perubahan lain dalam komposisi Dewan

Komisaris maupun Direksi Angkasa Pura II pada tahun 2009.

Menutup sambutan singkat ini, saya mewakili Dewan Komisaris

mengucapkan terima kasih kepada pemegang saham atas

dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada kami untuk

menjalankan fungsi pengawasan dan pengarahan terhadap

pengelolaan Angkasa Pura II. Kami juga menyampaikan

penghargaan yang tinggi kepada Direksi dan seluruh jajaran

karyawan atas dedikasi dan kerja keras mereka untuk

memajukan Angkasa Pura II. Melihat pada kinerja dan prestasi

yang telah dicapai di tahun 2009, kami optimis bahwa Angkasa

Pura II akan mampu meningkatkan kinerja dan mencapai

percepatan pertumbuhan usaha yang lebih maksimal pada

tahun-tahunmendatang.SemogaTuhanYangMahaEsa

senantiasa membimbing langkah-langkah kita semua ke depan.

Komisaris Utama

President Commissioner

Herman Prayitno

at Angkasa Pura II, as shown from our scoring at the GCG

assessment by an independent auditor in 2009, as compared

with the result in the previous assessment in 2007.

Going forward, the Board of Commissioners foresees some

considerable challenges for Angkasa Pura II to sustain

and increase growth. This is particularly true in view of the

enactmentofLawNo.1Year2009onAviation,whichmadethe

airport business open as well to the private sector players, as

well as the continuing upward trends in the number of airport

service users and air transportation users each year. In this

regards, the Board of Commissioners believes that the Board

of Directors and management of Angkasa Pura II is on the right

track in anticipation of future developments, through its focus

on the development and construction of airport and airport

infrastructure as well as expansion of existing airport facilities.

Ultimately, all of these initiatives will result in higher level of

service quality, convenience and safety of flight operations

for the benefit of all airport service users. Hopefully, this will

go a long way in answer of various criticisms being made at

present regarding the quality of services in a number of airports

managed by Angkasa Pura II.

I would like to take this opportunity to thank my predecessor,

Mr. Sutanto, for his valuable services during his tenure as

President Commissioner of Angkasa Pura II prior to his

resignation in February 2009. There were no other changes in

the composition of the Board of Commissioners as well as the

Board of Directors of Angkasa Pura II in 2009.

In closing, I would like to, on behalf of the Board of

Commissioners, convey our sincere gratitude to the

shareholders for the support and vote of confidence given to

us to supervise and direct the management of Angkasa Pura

II. The Board of Commissioners would also like to express

the highest of appreciation to the Board of Directors and all

employees that have shown dedication and hard work in

support of the progress of Angkasa Pura II. If the performance

and achievements in 2009 are of any measure, the Board of

Commissioners is confident that Angkasa Pura II will be able

to improve its performance and achieve greater growth in the

years to come. May God the Almighty gives His blessings

always for all our endeavors going forward.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200924

Herman Prayitno

Komisaris Utama

Lahirpadatahun1951diYogyakarta.Menjabatsebagai

Komisaris Utama PT Angkasa Pura II sejak tahun 2009.

Mengawali karier sebagai Gubernur Akademi Angkatan

Udara (2001-2002), Panglima Komando Operasi AU I,

Asisten Personil Kepala Staf TNI AU (2003), Komandan

Sekolah TNI (2003-2004), Wakil Kepala Staf TNI AU

(2004-2006), dan Kepala Staf TNI AU (2006-2007). Aktif

sebagai Ketua Perhimpunan Purnawirawan Angkatan

Udara(PPAU)sampaisekarang.LulusAKABRITNIAU

tahun 1973, selanjutnya mengikuti Pendidikan Sekbang

dilantik tahun 1976 dan Kursus Para Dasar Khusus lulus

tahun 1998. Dalam pendidikan umum, meraih gelar S1

Ilmu Politik dari Universitas Terbuka pada tahun 1996

dilanjutkan dengan Magister Manajemen tahun 2001.

Suyatno Harun

Komisaris

Lahir tahun 1957 di Jakarta. Menjabat sebagai Komisaris

PT Angkasa Pura II (Persero) sejak tahun 2007.

Pernah menjabat posisi penting di Pusdiklatwas BPKP

sebagai Kepala Subbid Sarana Bidang Pembinaan

Diklat (1992-1995), Kepala Subbid Penyelenggaraan

Diklat Pusdiklatwas BPKP (1995-1997), Kepala Bidang

PengawasanBUMN/BUMDIBPKPPerwakilanBali

(1997-2000),KepalaBidangPengawasanBUMN/BUMDI

BPKP Perwakilan Sumatera Selatan (2000-2001), Kepala

Bagian Tata Usaha Biro Umum BPKP (2001-2002), Kepala

Bagian Tata Laksana Biro Kepegawaian dan Organisasi

BPKP (2002-2003), Auditor Ahli Madya BPKP (2003),

KepalaPerwakilanBPKPLuarNegeridiBerlin/Atase

KeuanganpadaKBRIBerlin(2003-2005),DirekturBMN

II di Departemen Keuangan (2007-2009), dan selanjutnya

menjadi Direktur Penilaian Kekayaan Negara (2009-

sekarang). Menyelesaikan Diploma IV di STAN jurusan

Akuntansi tahun 1986 dan menyelesaikan Pasca Sarjana

jurusan Professional Accounting di University of Hartford,

Connecticut, USA tahun 1991.

M. Iksan Tatang

Komisaris

Lahir di Bandung, Jawa Barat tahun 1952. Menjabat

sebagai Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak

tahun 2007. Pernah menjabat sebagai Kasi Landasan

Kanwil Ditjen Perhubungan Udara tahun (1984-1986),

Kasi Konstruksi Ditjen Perhubungan Udara tahun (1986-

1987), Kepala Bandar Udara Tabing Padang (1989-1990),

Kepala Bidang Perhubungan Kanwil XIV Departemen

Perhubungan Bali (1990-1994), Kepala Bandara Hang

Nadim Batam (1994-1998), Direktur Keselamatan

Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

(1998-2002), Direktur Teknik Bandara Udara Direktorat

President Commissioner

Bornin1951inYogyakarta.ServedasPresident

Commissioner of PT Angkasa Pura II sejak tahun 2009.

Started his career as Governor of the Air Force Academy

(2001-2002), Panglima Komando Operasi AU I, Personnel

Assistant to the Chief of Staff of the Air Force (2003),

Commander of TNI School (2003-2004), Deputy Chief of Staff

Air Force (2004-2006), and Chief of Staff Air Force (2006-

2007). Active as Chairman of the Association of Air Force

Retirees(PPAPU)uptothepresent.Graduatedfromthe

Air Force Academy in 1973, and next attended Pendidikan

Sekbang, graduated in 1976, and Kursus Para Dasar Khusus,

graduated in 1998. He had a Bachelor degree in Political

Sciences from Universitas Terbuka in 1996, and Magister

Management degree in 2001.

Commissioner

Born in 1957 in Jakarta. Served as Commissioner of

PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007. Previously

served as Head of Subbid Sarana Bidang Pembinaan

Diklat at Pusdiklatwas BPKP (1992-1995), Head of Subbid

Penyelenggaraan Diklat at Pusdiklatwas BPKP (1995-

1997),HeadofBidangPengawasanBUMN/BUMDIat

BPKPBaliRepresentativeOffice(1997-2000),Headof

BidangPengawasanBUMN/BUMDIatBPKPSouth

SumateraRepresentativeOffice(2000-2001),Headof

Bagian Tata Usaha Biro Umum at BPKP (2001-2002), Head

of Bagian Tata Laksana Biro Kepegawaian dan Organisasi

at BPKP (2002-2003), Auditor Ahli Madya at BPKP

(2003),HeadofBerlinRepresentativeOfficeofBPKP

and Financial Attache at Indonesian Embassy in Berlin

(2003-2005), Director of BUMN II at the Ministry of Finance

(2007-2009), and as Director for State Asset Assessment

(2009-present). Completed his Diploma IV study at STAN

in Accounting in 1986, and his post-graduate study in

Professional Acounting at the University of Hartford,

Connecticut, USA, in 1991.

Commissioner

Born in 1952 in Bandung, West Java. Served as

Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007.

Previously served as Kasi Landasan (1984-1986) and Kasi

Konstruksi (1986-1987) at the Directorate General of Air

Transportation, Head of Tabing Airport, Padang (1989-

1990), Head of Transportation Section at Kanwil XIV, Bali,

the Ministry of Transportation (1990-1994), Head of Hang

Nadim Airport, Batam (1994-1998), the Director for Flight

Safety at the Directorate General of Air Transportation

(1998-2002), Director of Airport Engineering at the

Directorate General of Air Transportation (2002-2005), as

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profiles

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 25

Jenderal Perhubungan Udara (2002-2005), Direktur

Jenderal Perhubungan Udara (2005-2007), menjabat

sebagai Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan

(2007-2009) selanjutnya menjabat sebagai Sekretaris

Jenderal Departemen Perhubungan tahun 2009.

Menyelesaikan pendidikan formal dan memperoleh gelar

SarjanaTeknik/Insinyurtahun1977.

Suratto Siswodihardjo

Komisaris

Lahir pada tahun 1946 di Solo, Jawa Tengah. Menjabat

sebagai Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak

tahun 2006. Pernah menjabat sebagai Kasi Sospol Mabes

AU(1990-1992),AnggotaDPRD-DKIFraksiABRIsebagai

Wakil Ketua Komisi D (1992-1998), dan Ketua Umum

INKOPAU Jakarta (1998-2001). Pernah menjabat sebagai

Komisaris PT Sweet Indo Lampung dan Komisaris

PT Indo Lampung Perkasa (1998-2000), Komisaris Bank

BUKOPIN (2001-2002), Dewan Audit Bank BUKOPIN

(2001), Komisaris PT Prosys Engineers International (2005).

Kini aktif dalam kegiatan sosial, menjabat sebagai Ketua

UmumdiGerakanPeduliSesama,YayasanPuriCikeas

(YPC)danGerakanNasionalKepedulianSosial(GNKS).

Lulus Akabri Bagian Udara tahun 1969 dan menerima

gelar Sarjana Sosial dari Universitas Jakarta pada tahun

1992.

Tirta Hidayat

Komisaris

Lahir di Banda Aceh tahun 1959. Menjabat sebagai

Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero) sejak tahun 2007.

Pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan

Pengkajian Ekonomi Makro Bappenas (1993-1998), Kepala

Biro Ketenagakerjaan dan Penciptaan Lapangan Kerja

(1998-2000), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan

Departemen Tenaga Kerja (2000-2002), Staf Pengajar

di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Komisaris

di Bank Permata, Komisaris PT Pelabuhan Indonesia

III – Tanjung Perak Surabaya, dan menjabat sebagai

Deputi Seswapres Bidang Ekonomi (2007-sekarang).

Menyelesaikan Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia

tahun 1985. Memperoleh gelar Master of Science (1987)

dan gelar Doctor of Philosophy in Economics Cornell

University,NewYork(1991).

the Director General of Air Transportation (2005-2007),

and as Inspector General at the Ministry of Transportation

(2007-2009) and next served as Secretary General of the

Ministry of Transportation since 2009. Completed his

education in 1977 with a Bachelor degree in Engineering.

Commissioner

Born in 1946 in Solo, Central Java. Served as

Commissioner of PT Angkasa Pura II (Persero) since

2006. Previously served as Kasi Sospol at the Air Force

Headquarters(1990-1992),memberofDPRD-DKIfromthe

Armed Forces faction as Deputy Chairman of Commission

D (1992-1998), and Chairman of INKOPAU Jakarta

(1998-2001). Served as Commissioner of PT Sweet Indo

Lampung and PT Indo Lampung Perkasa (1998-2000),

Commissioner of Bank BUKOPIN (2001-2002), the Audit

Council of Bank BUKOPIN (2001), and Commissioner of

PT Prosys Engineers International (2005). Currently active

in social and charitable activities, being the Chairman of

GerakanPeduliSesama,YayasanPuriCikeas(YPC)and

Gerakan Nasional Kepedulian Sosial (GNKS). Graduated

from the Military Academy for the Air Force in 1969

and obtained a Bachelor degree in Social Studies from

Universitas Jakarta in 1992.

Commissioner

Born in 1959 in Banda Aceh. Served as Commissioner

of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2007. Previously

served as Head of Biro Perencanaan dan Pengkajian

Ekonomi Makro at Bappenas (1993-1998), Head of Biro

Ketenagakerjaan dan Penciptaan Lapangan Kerja at the

MinistryofLabour(1998-2000)HeadofR&DBureauat

the Ministry of Labour (2000-2002), lecturer at the Faculty

of Economics, Universitas Indonesia, Commissioner of

Bank Permata, Commissioner of PT Pelabuhan Indonesia

III – Tanjung Perak, Surabaya, and Deputy Seswapres for

Economics (2007-present). Obtained a bachelor degree

in Economics from Universitas Indonesia in 1985, a MSc.

degreeinEconomicsfromCornellUniversity,NewYork,

USA, in 1987, and a Phd. degree in Economics from the

same institution in 1991.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200926

Laporan DireksiReport from the Board of Directors

Angkasa Pura II terbukti mampu menjawab ekspektasi untuk mewujudkan perbaikan kinerja yang lebih nyata ke arah pencapaian visi dan misi perusahaan.

Rinaldo J. AzizWakil Direktur UtamaDeputy President Director

Tommy SoetomoDirektur KeuanganEVP of Finance

Edie HaryotoDirektur UtamaPresident Director

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 27

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II has proven itself capable of meeting the higher demand for performance improvements in line with the Company’s vision and mission statements.

Robert D. WaloniDirektur Komersial & Pengembangan UsahaEVP of Commercial & Business Development

S. Tulus PranowoDirektur Operasi & TeknikEVP of Operations & Engineering

Endang Dwi SuryaniDirektur Personalia & UmumEVP of Personnel & General Affairs

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200928

Pemegang saham yang terhormat,

Tahun 2009 telah dicanangkan sebagai ‘Tahun

KelahiranKembali’–AnIconReborn–bagi

PT Angkasa Pura II (Persero). Tema tersebut

merupakan pencerminan dari adanya harapan serta

ekspektasi yang lebih besar terhadap Angkasa

Pura II untuk mewujudkan perbaikan kinerja

yang lebih nyata ke arah pencapaian visi dan

misi perusahaan. Dalam kaitan tersebut, Direksi

berbesar hati dapat melaporkan bahwa Angkasa

Pura II mampu mencapai hasil-hasil yang dapat

dibanggakan selama tahun 2009 tersebut.

Dari sisi kinerja keuangan, Angkasa Pura II berhasil

membukukan peningkatan laba usaha dan laba

bersih sebesar masing-masing 44,0% dan 28,7%,

menjadiberturut-turutRp1.098,1miliardan

Rp864,8miliar,padatahun2009.Pencapaianlaba

tersebut didukung oleh kenaikan pada seluruh

komponen pendapatan usaha yaitu pendapatan

aeronautika yang meningkat 23,0% menjadi

Rp2.109,6miliar,pendapatannon-aeronautika

yangnaik13,7%menjadiRp596,8miliardan

pendapatan dari layanan kargo yang tumbuh 4,9%

menjadiRp39,1miliar.Dengankinerjasertaposisi

keuangan yang solid, Angkasa Pura II meraih

peringkat‘AA’(Sehat)dengantotalnilai93,75

sesuai kriteria penilaian kinerja keuangan untuk

Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sepanjang tahun 2009, Angkasa Pura II juga

telah mencapai banyak kemajuan di aspek

pengembangan dan pembangunan bandara

maupun peningkatan pelayanan, sehingga mampu

meningkatkan kenyamanan, keamanan, ketertiban

dan keselamatan di bandara demi kepentingan

pengguna jasa bandara. Berbagai proyek

pengembangan bandara telah dapat diselesaikan

sesuai target pada tahun tersebut, antara lain

proyek peningkatan kapasitas di Bandara Sultan

Iskandar Muda – Banda Aceh dan pembangunan

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dengan

desain bandara modern yang ramah lingkungan.

Proyek-proyek tersebut juga memiliki arti penting

bagi Angkasa Pura II karena keseluruhannya

Esteemed shareholders,

The year 2009 has been designated as a year of

‘AnIconReborn’forPTAngkasaPuraII(Persero).

This theme reflects the greater expectations on

Angkasa Pura II as well as higher demand for

demonstrable performance improvements in line

withtheCompany’svisionandmissionstatements.

In this regards, the Board of Directors is pleased to

report that in 2009, Angkasa Pura II has been able

to achieve results that we can all be proud of.

In terms of financial performance, Angkasa Pura II

managed to book increases of 44.0% and 28.7%

in operating profit and net income, respectively,

toreachRp1,098.1billionandRp864.8billion,

respectively, in 2009. The increase in the

Company’sbottomlinereflectedthegrowthinallof

ouroperatingrevenuecomponents.Revenuesfrom

aeronauticalservicesgrew23.0%toRp2,109.6

billion, non-aeronautical revenues rose 13.7%

toRp596.8billion,whilerevenuesfromcargo

servicesincreased4.9%toRp39.1billion.Witha

solid performance and financial position, Angkasa

PuraIIwasrated‘AA’(Healthy)withatotalscoreof

93.75 points in the criteria for financial performance

assessment for State-Owned Enterprises (SOE).

Throughout 2009, Angkasa Pura II was also able to

record encouraging progress and achievement in

aspects of airport development as well as service

level, and thus was able to improve the comfort,

security, public order and safety level at airports

for the benefit of users of airport services. Several

airport development projects have been completed

as scheduled in that year, including the airport

capacity improvement project at Sultan Iskandar

Muda Airport – Banda Aceh and the construction

of the modern, environmentally friendly Terminal 3

building at Soekarno-Hatta Airport. These projects

also have a special significance for Angkasa Pura

II, being the first such projects in the 25-year

history of the Company to be funded entirely

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 29

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

dibiayai dari arus kas sendiri dengan bahan tenaga

lokal, yang mana hal ini merupakan prestasi

pertama selama 25 tahun berdirinya perusahaan.

Program perbaikan, renovasi dan penambahan

kapasitas bandara, bersama dengan upaya-upaya

peningkatan pelayanan secara keseluruhan,

mampu menjawab berbagai kritik dari para pihak

yang berkepentingan menyangkut kekurangan

yang dirasakan di bandara-bandara yang dikelola

oleh Angkasa Pura II dan khususnya di Bandara

Soekarno-Hatta.

Dengan berbagai pencapaian keuangan maupun

non-keuangan tersebut, Angkasa Pura II secara

keseluruhan telah berhasil memenuhi target dan

program kerja yang telah ditetapkan pemegang

saham untuk tahun 2009 dalam bentuk kontrak

manajemen antara Direksi, Dewan Komisaris dan

Kementerian BUMN sebagai wakil pemegang

saham Angkasa Pura II. Komitmen pada kontrak

manajemen tersebut diharapkan dapat memacu

pelaksanaan program-program kerja yang lebih

terarah dan pencapaian yang lebih realistis sesuai

jadwal dan target yang telah ditentukan bersama.

Untuk itu, Angkasa Pura II senantiasa melakukan

evaluasi terhadap kinerja perusahaan khususnya

pada sisi operasional, sehingga dapat mengukur

kemajuan yang dicapai, mengetahui kelemahan

dan kekurangan yang ada, dan merancang upaya-

upaya perbaikannya.

Hasil dari kerja keras Manajemen dan seluruh

jajaran karyawan Angkasa Pura II tersebut juga

diakui oleh masyarakat dan berbagai kalangan di

luar perusahaan, seperti tercermin pada berbagai

penghargaan yang berhasil diraih oleh Angkasa

Pura II selama tahun 2009. Bandara Soekarno-

Hatta menempati peringkat kedua dunia sebagai

Most On Time Airport versi Majalah Forbestraveller.

Angkasa Pura II juga meraih peringkat pertama

Best Non-Listed Company pada ajang Anugerah

BusinessReview2009,dansebagaiJuaraIII

Website dengan Marketing Communication Terbaik

2009 untuk kategori BUMN Jasa Non-Listed dari

Kementerian BUMN.

through internally generated cash flows, while

also using local or domestic skills and resources.

Work programs in the repair, maintenance and

renovation of airport facilities and airport capacity

enhancements, along with efforts to improve

overall service quality, have done much to answer

a variety of criticism by our stakeholders regarding

the deficiencies in airports under the management

of Angkasa Pura II and especially at the Soekarno-

Hatta Airport.

With all these achievements in terms of financial

as well as non-financial aspects, Angkasa Pura

II has been able to meet the overall target and

work program as determined by the shareholders

for the year 2009, and set out in a management

contract signed between the Board of Directors,

the Board of Commissioners, and the Ministry of

SOE representing the shareholders of Angkasa

Pura II. A firm commitment by the parties involved

in the management contract should serve to

facilitate the implementation of well-directed work

programs and the achievement of more realistic

targets and schedules agreed to. As such, Angkasa

Pura II constantly evaluates its performance and

particularly its operational performance, in order to

measure progress, discover any weaknesses and

deficiencies, and create solutions for improvement.

The excellent results arising from the hard work of

the Management and all employees at Angkasa

PuraIIhavebeenrecognizedbythegeneralpublic

and external parties, as shown by a variety of

awards received by Angkasa Pura II in 2009. The

Soekarno-Hatta Airport won second place in the

global ranking for Most On Time Airport in a poll

byForbestravellerMagazine.AngkasaPuraIIalso

won first place for Best Non-Listed Company in

theAnugerahBusinessReview2009survey,and

third place for Website with the Best Marketing

Communications 2009 in the category of non-listed

service SOEs from the Ministry of SOE.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200930

Tentunya banyak kendala yang harus diatasi oleh

Angkasa Pura II di balik pencapaian berbagai

penghargaan tersebut. Pengguna jasa bandara

antara lain sering mengeluhkan tentang kurangnya

fasilitas umum di bandara. Menanggapi berbagai

kritik tersebut, Manajemen kemudian melakukan

renovasi dan penambahan fasilitas umum bandara

seperti toilet umum, musholla dan shelter bis.

Dalam hal ini, Manajemen dan jajaran di bawahnya

telah memiliki komitmen bersama untuk segera

menindaklanjuti dan mengatasi permasalahan

di lapangan khususnya yang terkait dengan

operasional bandara.

Berbagai prestasi yang telah dicapai oleh Angkasa

Pura II selama ini tidak terlepas dari kontribusi

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Angkasa Pura II secara konsisten telah melakukan

upaya-upaya yang terarah dan berkesinambungan

untuk mempersiapkan SDM yang kapabel dan

profesional sesuai kebutuhan, terutama yang

berhubungan dengan kompetensi di bidang

operasional bandara, lalu-lintas udara, teknologi

informasi, dan kompetensi sejenis yang diperlukan

dalam bisnis kebandarudaraan modern. Selain itu,

Angkasa Pura II juga terus mendorong penerapan

praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)

sesuai dengan yang telah disepakati antara Dewan

Komisaris dan Direksi sebagai salah satu upaya

untuk memperbaiki kinerja perusahaan, dimana

dari hasil assessment yang dilakukan oleh Auditor

Independen bahwa GCG Angkasa Pura II untuk

tahun 2009 mencapai skor 80,63.

Penerapan tata kelola perusahaan di Angkasa

Pura II antaralain dapat dilihat pada implementasi

program e-procurement, yaitu pelaksanaan tender

pengadaan barang dan jasa dengan memanfaatkan

Teknologi Informasi melalui internet secara online,

sehingga proses tender berlangsung secara

transparan. Contoh lain adalah pelaksanaan

job tender terkait dengan formasi jabatan di

perusahaan, yang telah dilakukan secara fair

dan transparan tanpa membedakan satu dengan

yang lainnya melaluimekanisme yang sesuai

dengan prosedur dan peraturan yang berlaku di

perusahaan.

Of course, Angkasa Pura II has had to overcome

a lot of obstacles before earning the right to those

awards. For instance, there are lots of complaints

from airport services users about the inadequacy

of public facilities at airports. In response, the

Management has engaged in airport renovation

programs including the installation of additional

public facilities such as lavatories, prayer rooms

and bus shelters. The Management and the

respective personnel in the chain of command have

a commitment for prompt follow-up action to solve

obstacles in the field, especially those related to

the operation of airport.

A quality human capital has contributed much

to the successes of Angkasa Pura II over the

years. Angkasa Pura II has consistently engaged

in focused and continuing efforts to develop a

capable and professional human capital that

meetstheCompany’sneeds,relatedtovarious

competences in airport operations, air traffic

services, information technology, and such other

competences as required by the modern airport

services business. In addition, Angkasa Pura II is

also consistent in promoting the implementation

of Good Corporate Governance (GCG) practices,

which has been agreed upon by the Board of

Commissioners and the Board of Directors as

oneofthemeanstoimprovetheCompany’s

performance. A GCG assessment by independent

auditors showed a score of 80.63 points for

Angkasa Pura II in 2009.

The practice of good corporate governance at

Angkasa Pura II is evident among ther things in

the implementation of the e-procurement program,

which allows the process for the procurement

of goods and services to be conducted in a

transparent manner using Information Technology

in an online tender via Internet. Another example

is the job tender related to available job formations

in the company.The mechanism for job tender

has been made fair and transparent with equal

treatment of the involved personnel, in line with

prevailing company rules and regulations.

Laporan Direksi Report from the Board of Directors

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 31

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Ke depan, Angkasa Pura II menghadapi beberapa

tantangan yang tidak dapat dikatakan ringan.

Banyak upaya masih harus dilakukan untuk

meningkatkan daya tarik Bandara Soekarno-

Hattasebagaisalahsatu‘IndonesiaGateway’

dalam era kebijakan Open Sky di kawasan Asia

Tenggara. Angkasa Pura II juga dituntut untuk

lebih jeli mencari dan mengembangkan peluang

bisnis di bidang non-aeronautika, sebagai

antisipasi menghadapi deregulasi sektor aviasi

sesuai Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang

Penerbangan, dan khususnya rencana pemisahan

fungsi penyedia layanan Lalu-Lintas Udara (ATS) di

bawah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

tersendiri.

Namun demikian, melihat pada apa yang telah

kita capai bersama di tahun 2009, Direksi merasa

optimis bahwa Angkasa Pura II akan mampu

mengatasi berbagai tantangan tersebut dengan

baik. Direksi mengucapkan terima kasih kepada

Dewan Komisaris, seluruh jajaran karyawan

Angkasa Pura II, mitra usaha dan pihak-pihak lain

yang telah berperan dan mendukung terwujudnya

tahun 2009 sebagai tahun kelahiran kembali

bagi Angkasa Pura II. Dengan dedikasi serta

kerja keras, Angkasa Pura II akan mampu meraih

prestasi dan kinerja yang semakin baik di tahun-

tahun mendatang dalam upayanya untuk terus

menciptakan dan meningkatkan nilai tambah bagi

pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.

Direktur Utama

President Director

Edie Haryoto

Angkasa Pura II is facing considerable challenges

going forward. A lot of work still needs to be done

to improve the attractiveness of Soekarno-Hatta

Airportasoneof‘IndonesiaGateway’inorderto

become more competitive within the Open Sky

policy in Southeast Asia region. Angkasa Pura

II also need greater efforts to seek and develop

opportunities in non-aeronautical services and

businesses, in anticipation of the aviation sector

deregulationassetsoutinLawNo.1Year2009on

Aviation, and particularly plans for the separation

of the Air Traffic Services (ATS) function, to be

provided under a separate State-Owned Enterprise.

However, all our achievements together in 2009

should encourage us to be optimistic in the ability

of Angkasa Pura II to rise above its challenges. The

Board of Directors would like to thank the Board of

Commissioners, all the employees of Angkasa Pura

II, our business partners, and all other stakeholders

that have contributed their part in making 2009 as

theyearof‘AnIconReborn’forAngkasaPuraII.

With dedication and hard work, Angkasa Pura II

will no doubt be able to improve and reach even

greater performance and achievements in the

coming years, and in so doing, continuing to create

and add value for its shareholders and for the

public and society in general.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200932

Edie Haryoto

Direktur Utama

Lahirtahun1952diYogyakarta,JawaTengah.

Bergabung di PT Angkasa Pura II (Persero) sejak

tahun 2002 sebagai Direktur Utama dan diangkat

kembali tahun 2004 hingga sekarang. Sebelum

bergabung dengan PT Angkasa Pura II (Persero)

pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan

PERUMKA(1988)danDirekturUtamaPTKAI

(1999). Lulus S1 Akuntansi Universitas Gadjah

MadaYogyakarta(1978)danmemperolehS2

Magister Manajemen Institut Teknologi Bandung

(2000). Mengikuti pelatihan Indonesia Executive

Program, Strategic Management Cause General

Electric, Cottonville, USA (1995), Modernising

Public Sector Structures and Strategic, LAN,

Monash University, Australia.

Rinaldo J. Aziz

Wakil Direktur Utama

Lahir tahun 1954 di Batusangkar, Sumatera Barat.

Mulai bergabung dengan PT Angkasa Pura II

(Persero) pada tahun 2008. Pernah menduduki

posisi penting pada beberapa bank di Indonesia

sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan

(1998) dan Direktur Utama (2001) PT Aerowisata.

Lulus S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

(1982) dan memperoleh gelar Master di Golden

Gate University, San Franscisco (1987).

Robert D. Waloni

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha

Lahir tahun 1954 di Manado, Sulawesi Utara.

Bergabung dengan PT Angkasa Pura II (Persero)

sejak tahun 2008. Pernah menjabat beberapa kali

pada posisi penting di PT Garuda Indonesia dan

PT Gapura Angkasa sebelum menjadi Executive

Vice President Operations & Marketing (2004) dan

President & CEO PT Gapura Angkasa (2007). Lulus

Bachelor of Science in Management, Universitas

SamRatulangi(1980).MengikutiWinningBusiness

Plan di London (1991), Airlines Alliances di London

(1997).

President Director

Bornin1952inYogyakarta,CentralJava.Joined

PT Angkasa Pura II (Persero) as President Director

in 2002 and was re-appointed in 2004 up to

the present. Prior to joining PT Angkasa Pura

II (Persero), he served as Director of Finance

atPERUMKA(1988)andPresidentDirector

of PT KAI (1999). Obtained a Bachelor degree

in Accounting from Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta(1978)andaMasterdegreeinMagister

Management from Institut Teknologi Bandung

(2000). Attended the Indonesia Executive Program,

Strategic Management Cause at General Electric in

Cottonville, USA (1995), Modernising Public Sector

Structures and Strategic, LAN, Monash University,

Australia.

Deputy President Director

Born in 1954 in Batusangkar, West Sumatera.

Joined PT Angkasa Pura II (Persero) in 2008.

Previously held important positions at several banks

before appointed as Director of Finance (1988)

and as President Director (2001) at PT Aerowisata.

Graduated with a Bachelor degree in Economics

from Universitas Indonesia (1982) and a Master

degree from Golden Gate University, San Francisco

(1987).

EVP Commercial and Business Development

Born in 1954 in Manado, North Sulawesi. Joined

PT Angkasa Pura II (Persero) since 2008. Previously

held several important positions at PT Garuda

Indonesia and PT Gapura Angkasa, before

appointed as EVP Operations & Marketing (2004)

and President & CEO of PT Gapura Angkasa

(2007). Obtained a Bachelor of Science degree

inManagementfromUniversitasSamRatulangi

(1980). Attended the Winning Business Plan in

London (1991), Airlines Alliances in London (1997).

Profil DireksiBoard of Directors Profiles

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 33

S. Tulus Pranowo

Direktur Operasi dan Teknik

Lahir tahun 1956 di Temanggung, Jawa Tengah.

Bergabung di PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai

TeknisiRadioPenerbangandiBandaraKemayoran

setamatdariPendidikanDasarTeknikRadiodi

PLP Curug, Tangerang (1976). Sejak itu meniti karir

dan menjabat di beberapa posisi penting sebelum

menjadi Direktur Komersial dan Pengembangan

Usaha PT Angkasa Pura II (Persero) (2004-2008)

dan sebagai Direktur Operasi dan Teknik pada

tahun 2008 hingga sekarang. Lulus Manajemen

Informatika STMIK Gunadarma, Depok (1994)

dan Magister Manajemen dari Universitas

GadjahMada,Yogyakarta(2005).Luluspelatihan

Managemen Eksekutif Bandara Angkatan I (2000),

ManagementinPrivatizedAirportCompany,

Netherland Aviation Academy, Belanda (2001).

Tommy Soetomo

Direktur Keuangan

Lahir tahun 1960 di Cimahi, Jawa Barat. Menjabat

sebagai Direktur Keuangan PT Angkasa Pura

II (Persero) sejak tahun 2006. Sebelumnya

pernah menjabat beberapa posisi penting pada

beberapa bank di Indonesia serta mendapatkan

penghargaan Superior Performance pada Advance

Bank Management Program Asian Institute of

Management Manila (1989). Menjabat sebagai

Staf Khusus Menteri pada Kementrian Negara

BUMN (2005). Lulus S1 Akutansi dari Universitas

Padjadjaran, Bandung (1986).

Endang Dwi Suryani

Direktur Personalia dan Umum

Lahir pada tahun 1954 di Manado – Sulawesi

Utara. Lulus Bachelor of Science in Management,

UniversitasSamRatulangi(1980).Mengikuti

Airlines Alliances di London (1997). Pernah

menjabat beberapa posisi penting di PT Garuda

Indonesia dan PT Gapura Angkasa sebelum

menjadi Executive Vice President Operations &

Marketing (2004) dan President & CEO PT Gapura

Angkasa (2007). Mulai bergabung dengan Angkasa

Pura II pada tahun 2008 hingga sekarang.

EVP Operations and Engineering

Born in 1956 in Temanggung, Central Java.

Joined PT Angkasa Pura II (Persero) as flight radio

technician at Kemayoran Airport after finishing

BasicTraininginRadioEngineeringatPLPCurug,

Tangerang (1976). Since then he has pursued his

career serving in various important positions before

appointed as EVP, Commercial and Business

Development (2004-2008) and as EVP, Operations

and Engineering in 2008 up to the present.

Obtained a degree in Informatics Management

from STMIK Gunadarma, Depok (1994) and a

Magister Management degree from Universitas

GadjahMada,Yogyakarta(2005).Attendedthe

Airport Executive Management Training batch I

(2000),ManagementinPrivatizedAirportCompany,

Netherland Aviation Academy, Belanda (2001).

EVP Finance

Born in 1960 in Cimahi, West Java. Served as EVP,

Finance of PT Angkasa Pura II (Persero) since 2006.

Previously held important posts at several banks in

Indonesia, and got the Superior Performance award

at the Advanced Bank Management Program, Asian

Institute of Management, Manila (1989). Served as

Special Ministerial Staff at the State Ministry for State-

Owned Enterprise (2005). Graduated with a degree in

Accountancy from Universitas Padjadjaran, Bandung

(1986).

EVP Personnel and General Affairs

Born in 1957 in Batang, Central Java. Started

her career at PT Angkasa Pura II (Persero) as

Information Officer at Halim Perdanakusuma

Airport (1978). Previously served as Head of Sub-

DirectorateHRDevelopment(1999)forfouryears,

before appointed as EVP Personnel and General

Affairs at Angkasa Pura II in 2004 up to the present.

Graduated with a degree in Law from Universitas

Muhammadiyah, Jakarta (1986) and a degree in

Magister Management from Universitas Gadjah

Mada,Yogyakarta(2005).

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200934

Our ServicesJasa AeronautikaJasa Non-Aeronautika

Aeronautical ServicesNon-Aeronautical Services

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 35

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200936

Jasa AeronautikaAeronautical Services

Angkasa Pura II terus meningkatkan kualitas pelayanan Lalu Lintas Udara baik dari sisi fasilitas, prosedur kerja maupun kapabilitas personil, guna menjaga citra sebagai perusahaan pengelola bandara kelas dunia.

Angkasa Pura II constantly strives to improve the quality of its Air Traffic Services in terms of facilities, work procedures and personnel capabilities, thus maintaining its image as a world-class airport operator.

Bagi sebuah organisasi atau perusahaan, citra yang positif

merupakan suatu atribut yang sangat penting yang mampu

memberi dampak yang baik bagi perusahaan di mata publik

dan melanggengkan jalannya perusahaan ke depan. Sebagai

sebuah perusahaan penyedia jasa kebandaraudaraan

dan pelayanan lalu lintas udara, Angkasa Pura II memiliki

kepentingan untuk menjaga citra positif dari sisi kualitas

layanan dan keselamatan penerbangan.

Unit Air Traffic Services (ATS) merupakan unit kerja yang

bertanggung jawab atas aspek pelayanan lalu lintas udara di

A positive image is a very important attribute for an

organizationorcorporation,asitcontributeseffectivelyto

a good reputation for the company in the eyes of the public

and helps ensure its continuing existence. As a provider of

airport services and air traffic services, Angkasa Pura II is very

concerned about preserving a positive image especially in

terms of service quality level and flight safety.

The Air Traffic Services (ATS) work unit is responsible

for the provision of air traffic services at the airports and

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 37

bandara dan wilayah udara yang berada di bawah

tanggung jawab Angkasa Pura II, yang mencakup

hampir setengah dari wilayah udara Indonesia.

Dalam melaksanakan fungsi pelayanan lalu lintas

udara, Angkasa Pura II terikat pada berbagai

peraturan maupun standar yang relevan baik yang

berlaku secara internasional (International Civil

AviationOrganization/ICAO)maupunnasional

(Departemen Perhubungan – Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara).

Berbagai regulasi tersebut dimaksudkan untuk

mengakomodasi perkembangan yang terus terjadi di

industri penerbangan sehingga aspek keselamatan

penerbangan dapat senantiasa terjaga dan semakin

ditingkatkan. Pada tahun 2009, Kementerian

PerhubunganRItelahmengeluarkanbeberapa

peraturan terkait keselamatan penerbangan,

diantaranya adalah Civil Aviation Safety Regulation

(CASR)Part69(Air Traffic Services Personnel

Licensing, Rating, Training and Proficiency

Requirements),CASRPart170(Air Traffic Rules),

CASRPart171(Aeronautical Telecommunication

Service and Radio Navigation Service Providers),

danCASRPart172(Air Traffic Service Providers).

Pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dijabarkan

lebih lanjut melalui Peraturan Direktur Jenderal

Perhubungan Udara dalam bentuk Advisory Circular

(AC) antara lain AC 69-01 (Guidance Material and

Procedures of Air Traffic Controller License and

Ratings), AC 170-02 (Manual of Air Traffic Services

Operational Procedures), dan AC 171-05 (Guidance

Material of Aeronautical Telecommunication Service

and Radio Navigation Service Providers).

FlightInformationRegionunderthecontrol

of Angkasa Pura II, covering almost half of

Indonesia’sairspace.Intheprovisionofairtraffic

services, Angkasa Pura II is bound to comply

with a variety of regulations and other relevant

standards, whether issued by international bodies

(InternationalCivilAviationOrganization/ICAO)

or domestic regulators (Ministry of Transports –

Directorate General of Air Transportation).

The various regulations are necessary to

accommodate continuing developments in the

aviation industry, in order to maintain and further

enhance the required level of flight safety. In

2009,theMinistryofTransportsoftheRepublicof

Indonesia issued several new regulations related

to flight safety. These include the Civil Aviation

SafetyRegulation(CASR)Part69(AirTraffic

ServicesPersonnelLicensing,Rating,Training

andProficiencyRequirements),CASRPart170

(AirTrafficRules),CASRPart171(Aeronautical

TelecommunicationServiceandRadioNavigation

ServiceProviders),andCASRPart172(AirTraffic

Service Providers). The implementation of these

regulations are further described and regulated

by decree of the Directorate General of Air

Transportation in the form of Advisory Circular (AC),

which include AC 69-01 (Guidance Material and

Procedures of Air Traffic Controller License and

Ratings),AC170-02(ManualofAirTrafficServices

Operational Procedures), and AC 171-05 (Guidance

Material of Aeronautical Telecommunication

ServiceandRadioNavigationServiceProviders).

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

“We follow strict procedures concerning our work activities at the airport, so as to ensure the security and safety of flight operations”

Kami mengikuti prosedur yang ketat dalam melakukan aktivitas kerja di bandara, sehingga keamanan dan keselamatan penerbangan dapat terjamin“ “

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200938

Program kerja unit ATS Angkasa Pura II pada

tahun 2009 antara lain mencakup aspek Air

Traffic Services Standardization, pembinaan Air

Traffic Services Operations, dan pelaksanaan

program Air Traffic Services Quality Assurance.

Program-program kerja tersebut bertujuan

untuk memastikan bahwa operasional unit ATS

dapat berlangsung dengan efektif dan efisien

sehingga memberikan kontribusi optimal kepada

Angkasa Pura II berupa peningkatan kinerja

fungsi pelayanan keselamatan penerbangan

dan peningkatan kinerja unit sesuai KPI (Key

Performance Indicator) yang ditetapkan.

Pada saat bersamaan, Angkasa Pura II juga

memberikan perhatian pada upaya-upaya

peningkatan kompetensi personil ATS melalui

program-program pendidikan dan pelatihan

berkesinambungan. Berbagai program

pendidikan dan pelatihan tersebut ditujukan untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

personil non-sertifikasi, meningkatkan kinerja

personil dengan kualifikasi ATS termasuk melalui

kursus-kursus penyegaran untuk mengikuti

perkembangan terakhir di bidangnya, serta untuk

mengurangi kesenjangan yang ada menyangkut

tingkat pengetahuan dan keterampilan masing-

masing personil ATS.

Diantara berbagai program pelatihan yang

diadakan adalah:

1. Approach/Area Control Non Radar

2. Approach/Area Control Surveillance Radar

3. Aviation English Proficiency Check

4. ATC and AIS Supervisory Training Program

5. Advanced Procedures of Air Navigation –

Operations

6. Team Resources Management

7. Safety Coordinator Threat & Error Management

8. Refresher Program

Initiatives conducted the ATS Unit at Angkasa

Pura II in 2009 involved, among other things,

aspectsofAirTrafficServicesStandardization,the

development of Air Traffic Services Operations,

and the implementation of Air Traffic Services

Quality Assurance programs. These initiatives were

meant to ensure effective and efficient operational

activities of the ATS unit, thereby contributing

optimally to Angkasa Pura II in terms of improved

flight safety performance level as well as increased

performance for the work unit in line with the

established Key Performance Indicators.

At the same time, Angkasa Pura II also focused

on efforts to enhance the competences of its

ATS personnel through continuous training and

education programs. The comprehensive training

and education programs are intended to improve

the knowledge and skills of non-certified personnel,

to enhance the performance of personnel with

ATS qualifications including through the provision

of refresher courses to keep up with the latest

developments in its field, and also to help reduce

the existing gap among individual ATS personnel

with regards to their respective skills and

knowledge.

Among the variety of training programs conducted

were:

1. Approach/AreaControlNonRadar

2. Approach/AreaControlSurveillanceRadar

3. Aviation English Proficiency Check

4. ATC and AIS Supervisory Training Program

5. Advanced Procedures of Air Navigation –

Operations

6. TeamResourcesManagement

7. Safety Coordinator Threat & Error Management

8. RefresherProgram

Jasa Aeronautika Aeronautical Services

“From a passenger’s point of view, what we need most of all is comfort and efficiency during our stay at the airport, including on-time flight schedules”

Dari sisi penumpang, kami terutama membutuhkan kenyamanan dan efisiensi selama berada di bandara, termasuk ketepatan waktu penerbangan“ “

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 39

Personil pemandu lalu lintas udara (Air Traffic

Controller) merupakan salah satu elemen dari

sistem pelayanan lalu lintas udara, yang terkait

langsung dengan keselamatan penerbangan.

Oleh karenanya, pembinaan terhadap personil

ATC dilakukan secara berkelanjutan, sehingga

tingkat pengetahuan, keterampilan dan

pengalamannya dapat dipertahankan dan terus

ditingkatkan. Pelaksanaan sistem licensing and

rating merupakan salah satu bentuk pembinaan

berkelanjutan tersebut. Sistem licensing and rating

dimaksudkan untuk mempertahankan tingkat

kompetensi yang memadai bagi petugas ATC

sehingga mampu melaksanakan tugas-tugasnya

sesuai dengan standar internasional.

Kewajiban terkait dengan sertifikasi (licensing)

personilATCdiaturolehberbagaiketentuan/

peraturan yang ada, baik dari ICAO maupun regulator

domestik (Menteri Perhubungan). Pelaksanaannya

dilakukan secara berkala setiap 2 (dua) tahun sekali

dalam bentuk ujian tertulis. Selain dari ujian untuk

mempertahankan sertifikasi, para petugas pemandu

lalu lintas udara Angkasa Pura II juga diwajibkan

mengikuti ujian kecakapan (performance check)

tertulis maupun praktik serta ujian kesehatan (medical

examination) setiap enam bulan sekali.

Dengan terus mengupayakan peningkatan kualitas

pelayanan baik dari sisi fasilitas, prosedur kerja

maupun kompetensi personil, Angkasa Pura

II mampu terus melaksanakan misinya untuk

mengelola jasa pelayanan lalu lintas udara yang

mengutamakan keselamatan penerbangan dan

kepuasan pelanggan pengguna jasa bandara.

The function carried out by Air Traffic Controller

(ATC) personnel represents an element of air traffic

services that is directly related to the aspect of

flight safety. Accordingly, Angkasa Pura II engaged

in continuing development of its ATC personnel

in order to maintain and further improve their

knowledge, skills and experience. This continuing

development is undertaken through, among other

things, the implementation of a licensing and

rating system. The licensing and rating system

ensures that all ATC personnel can maintain an

adequate level of competences at all times in

order to perform their duties and functions with the

prescribed level of international standards.

The mandatory requirements in terms of ATC

personnel licensing and certification are governed

through a variety of regulations issued by the

ICAO as well as domestic regulator (the Ministry

of Transports). Certification is conducted regularly

once every 2 (two) years in the form of written

exams. In addition to taking certification exams, air

traffic controller personnel are also required to take

written and hands-on performance checks as well

as medical examination once every six months.

Through such efforts to improve the quality of its

services in terms of work facilities and procedures

as well as personnel competences, Angkasa Pura

II is able to continue with its mission to provide air

traffic services with an emphasis on flight safety

and the satisfaction of users of airport services.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200940

Jasa Non-AeronautikaNon-Aeronautical Services

Beragam jasa penunjang kegiatan bandara mempunyai perannya masing-masing yang penting dalam memenuhi kebutuhan pengguna jasa bandara, termasuk aspek keamanan dan keselamatan serta kenyamanan penumpang selama berada di lingkungan bandara.

A variety of airport support services each contribute a vital element towards fulfilling the need of airport service users, including in aspects of safety and security as well as the comfort of passengers during their stay at the airport.

Keamanan dan Keselamatan BandaraPelayanan pengamanan bandara merupakan salah satu

aspek yang sangat penting dalam penyelenggaraan jasa

kebandarudaraan, guna mengantisipasi setiap bentuk

ancaman dan gangguan keamanan yang dapat berdampak

pada keamanan dan keselamatan operasional penerbangan di

sebuah bandara. Untuk itu, Angkasa Pura II secara konsisten

mengupayakan perbaikan terus menerus terhadap fasilitas

pengamanan bandara baik dari sisi organisasi, sumber daya

manusia, peralatan maupun prosedur operasi.

Airport Safety and Security Airport safety and security services represent a very important

aspect in the business of airport services in order to anticipate

all kinds of security threats and disturbances that may affect

the safety and security of flight operations in an airport.

Accordingly, Angkasa Pura II strives consistently for continuing

improvements in airport safety and security facilities in terms

oforganizationstructure,humanresources,safetyandsecurity

equipment and operation procedures.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 41

Salah satu inisiatif penting yang dilakukan Angkasa

Pura II di tahun 2009 adalah revitalisasi struktur

organisasi unit kerja pengamanan bandara di

Bandara Soekarno-Hatta untuk mengakomodasi

perkembangan kebutuhan dan kondisi yang

ada. Dengan struktur yang lebih responsif dan

mandiri, unit kerja pengamanan akan dapat lebih

efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan

pengamanan di Bandara Soekarno-Hatta.

Angkasa Pura II juga melakukan penggantian dan

penambahan peralatan dan fasilitas pengamanan

diseluruhbandarayangdikelola,peralatanX-Ray

untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through

dan handheld metal detector, sistem CCTV, pagar

perimeter dan lain-lain.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II juga telah

menambah jumlah personil keamanan sesuai

dengan tuntutan tugas-tugas operasional

pengamanan bandara yang semakin meningkat.

Dalam hal ini, Angkasa Pura II bekerja sama

dengan TNI dan Polri untuk menyediakan dan

melatih personil yang diperlukan. Keseluruhan

upaya ini diharapkan akan dapat menciptakan

kondisi bandara yang aman, tertib dan nyaman

serta dapat membantu kelancaran operasional

penerbangan di bandara-bandara yang dikelola

oleh Angkasa Pura II.

Pelayanan PKP-PK Pelayanan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan

dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) merupakan

salah satu elemen terpenting dalam penanganan

suatu kecelakaan pesawat udara, yang umumnya

diikuti dengan kebakaran, baik yang terjadi di

bandara maupun wilayah sekitarnya. Angkasa

Pura II senantiasa mengupayakan perbaikan

dan peningkatan kelengkapan fasilitas, personil

dan prosedur operasi pelayanan PKP-PK guna

menjamin terpenuhinya response time yang telah

ditentukan.

An important initiative undertaken by Angkasa

PuraIIin2009wastheorganizationrevitalization

of the airport security work units at the Soekarno-

Hatta Airport in order to accommodate ongoing

developments and existing conditions. The new

organizationstructureisbothmoreresponsive

as well as independent, thus allowing for an

effective improvement in the quality of airport

security services at the Soekarno-Hatta Airport.

Angkasa Pura II also engage in the replacement

and procurement of additional security equipment

and facilities at all its airports, including X-ray

equipment for baggage and cargo check, walk-

through and handheld metal detectors, CCTV

systems, perimeter fences, and others.

In 2009, Angkasa Pura II has also increased the

number of airport security personnel to meet the

higher demands in the conduct of airport security

operations. The recruitment and training of these

additional personnel are undertaken in cooperation

with the Indonesian Armed Forces and the National

Police. All of these initiatives are intended to help

create a secure, safe and orderly condition at the

airports, as well as contribute to a smooth flight

operations at all airports managed by Angkasa

Pura II.

Flight Accident – Fire Fighting (PKP-PK) ServicesThe provision of Flight Accident and Fire Fighting

(PKP-PK) services represents a vital element in the

handling of a flight accident occurring at an airport

or its immediate surrounding areas, which usually

also involves a fire. To ensure the fulfillment of the

required response time in such events, Angkasa

Pura II consistently strives to improve the quality

and quantity of PKP-PK equipment and personnel

as well as the adequacy of routine procedures in the

provision of flight accident and fire fighting services.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200942

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II melakukan

peremajaan maupun penggantian atas beberapa

kendaraan operasional PKP-PK seperti foam

tender, rescue invention vehicle (rapid car),

ambulan dan commando car, sesuai dengan

persyaratan airport category dari tiap bandara

yang dikelola. Pemenuhan jumlah personil PKP-

PK serta peningkatan kompetensi mereka juga

menjadi salah satu agenda kerja Angkasa Pura II

di tahun 2009 dalam rangka mempertahankan dan

meningkatkan kapabilitas pelayanan PKP-PK di

bandara.

Layanan Penanggulangan Gawat DaruratPenyelenggaraan latihan penanggulangan gawat

darurat merupakan salah satu ketentuan wajib

dalam rangka memastikan kesiapan suatu bandara

menghadapi kemungkinan terjadinya kecelakaan

pesawat udara, sehingga dapat mencegah atau

meminimalkan timbulnya kerugian jiwa maupun

material. Pada tahun 2009, Angkasa Pura II

mengadakan latihan penanggulangan gawat

darurat dalam skala besar sebanyak empat kali

In 2009, Angkasa Pura II has upgraded or replaced

some of the PKP-PK operational vehicles such

as foam tenders, rescue invention vehicles

(rapid car), ambulances, and command cars, to

comply with the airport category requirements of

each respective airport under its management.

Throughout 2009, Angkasa Pura II also strives

to maintain the required number of PKP-PK

personnel as well as to continually enhance their

competences, in order to maintain and further

improve the quality of PKP-PK services at its

airports.

Airport Emergency Services Exercises in the provision of airport emergency

services are a mandatory requirement in order to

ensure that an airport is fully prepared to cope

with the possibility of an aircraft accident, and

thereforetoavoidorminimizelossesinhuman

life or material in such events. In 2009, Angkasa

Pura II conducted a total of four large-scale

airportemergencyexercises,namelyatRajaHaji

Fisabillilah Airport – Tanjung Pinang, Sultan Syarif

Kasim II Airport – Pekanbaru, Sultan Thaha Airport

Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

“With a modern concept in commercial space and the support of advanced information technology, I can manage my business at the airport far more easily”

Konsep ruang komersial yang modern dan ditunjang oleh teknologi informasi canggih membuat saya lebih mudah mengelola bisnis saya di bandara“ “

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 43

yaitudiBandaraRajaHajiFisabillilah–Tanjung

Pinang, Bandara Sultan Syarif Kasim II –

Pekanbaru, Bandara Sultan Thaha – Jambi dan

Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang. Skenario

utama dalam latihan-latihan tersebut umumnya

menyangkut kecelakaan pesawat udara yang

kemudian terbakar dan terdapat ledakan, sehingga

memerlukan pelayanan PKP-PK, paramedis dan

lain-lain dalam penanganannya. Latihan-latihan

tersebut berguna untuk memastikan tingkat

kesiapan bandara dalam menanggulangi suatu

kejadian kecelakaan pesawat udara, mencakup

kinerja pelayanan PKP-PK maupun koordinasi

dari berbagai unsur dan instansi yang tergabung

dalam Airport Emergency Committee (AEC) sesuai

prosedur standar yang telah dikembangkan dalam

Airport Emergency Plan (AEP).

Pelayanan Operasi Bandara Pelayanan operasi bandara ditujukan khususnya

untuk melayani penumpang pesawat udara yang

berangkat atau tiba di bandara. Permasalahan

utama yang dihadapi disini adalah kondisi over

capacity terminal penumpang di hampir seluruh

bandara yang dikelola Angkasa Pura II, dimana

areal ruang terminal dan fasilitas di dalamnya

semakin tidak memadai untuk melayani jumlah

penumpang yang terus meningkat setiap tahun.

Selain melalui pembangunan terminal baru atau

perluasan areal terminal yang ada, Angkasa

Pura II dalam tahun-tahun terakhir ini fokus

melakukan berbagai upaya lain dalam rangka

mempertahankan dan meningkatkan kualitas

pelayanan di bandara.

Pada tahun 2009, di Terminal 2 Bandara Soekarno-

Hatta telah dilakukan sentralisasi screening

check point. Perubahan ini telah memberikan

tambahan ruangan di terminal dan memudahkan

proses pemeriksaan, sehingga menambah

kapasitas terminal dan sekaligus memperlancar

– Jambi, and Depati Amir Airport – Pangkal Pinang.

At each place, the primary exercise scenario

involves the occurrence of an aircraft accident,

followed by fire and explosions, which require the

provision of PKP-PK services, paramedics and

other emergency services. The exercises serve to

measure the level of readiness of the respective

airport in the handling of an aircraft accident. Such

aircraft accident involves the provision of PKP-

PK services, as well as well-coordinated efforts

among the various elements or agencies in the

Airport Emergency Committee (AEC), to perform

their functions in accordance with the standard

procedures established in the Airport Emergency

Plan (AEP).

Airport Operational Services Airport operational services are directed at airplane

passengers embarking or dis-embarking at an

airport. In this regards, Angkasa Pura II is currently

facing an acute problem of over capacity at

almost all of its airports, whereby the capacity of

passenger terminal buildings and its associated

facilities have become more and more inadequate

in the face of the continuing increase each year

in the number of passenger served. Angkasa

Pura II has initiated a number of projects for the

construction of new terminal buildings or the

enlargement of existing passenger terminals. In

addition, Angkasa Pura II in recent years also

undertook efforts intended to maintain and improve

passenger services at its airports.

In 2009, Angkasa Pura II undertook the

centralizationofpassengerscreeningcheckpoints

at Terminal 2 Soekarno-Hatta Airport. This initiative

has resulted in more areas being freed up as

well as simplifying the passenger check process,

thus effectively increasing the terminal capacity

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200944

arus penumpang. Di Bandara Soekarno-

Hatta dan beberapa bandara lain juga telah

dilakukan penambahan dan perbaikan garbarata,

penggantian kursi di ruang tunggu keberangkatan,

penambahan dan perbaikan toilet dan konter

check-in, penambahan troli bagasi, dan lain-lain.

Selain itu, berbagai kegiatan perbaikan fasilitas

publik dan kondisi terminal secara umum telah

juga dilakukan untuk mewujudkan kebersihan,

kenyamanan dan keindahan bandara demi

kepentingan para pengguna jasa bandara.

Pelayanan Penerbangan Haji Aktivitas pelayanan penerbangan haji berlangsung

pada bulan Desember 2009 untuk melayani

pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji

pada musim haji tahun 1430 H. Tercatat sejumlah

85.968 orang jemaah haji yang diangkut dari

bandara Angkasa Pura II dan terbagi dalam 207

kelompok terbang (kloter) telah dilayani melalui

lima bandara yaitu Soekarno-Hatta, Polonia,

Sultan Iskandar Muda, Minangkabau dan Sultan

Mahmud Badaruddin II. Aktivitas penerbangan

haji memberikan tuntutan tersendiri terkait

penyediaan fasilitas yang dibutuhkan di masing-

masing bandara tersebut. Namun demikian,

dengan senantiasa belajar dari pengalaman

setiap tahun untuk memperbaiki kekurangan

yang ada, pelayanan angkutan jemaah haji pada

tahun 2009 di bandara-bandara Angkasa Pura II

dapat berlangsung dengan baik dan lancar sesuai

harapan.

Pelayanan TKI Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah sebagian dari

para pengguna jasa bandara Angkasa Pura II.

Namun demikian, penanganan keberangkatan dan

kedatangan TKI memerlukan upaya ekstra yang

sedikit berbeda dari pelayanan bagi kebanyakan

penumpang biasa lainnya. Hal ini disebabkan

karena para TKI tersebut umumnya membutuhkan

lebih banyak bantuan dan perlindungan agar

dapat merasa nyaman dan aman selama berada di

bandara. Upaya ini terlihat khususnya di Bandara

Soekarno-Hatta yang melayani bagian terbesar

dari keberangkatan dan kedatangan TKI, melalui

penyediaan lounge khusus TKI dan gedung

terminal pendataan TKI tersendiri. Di bandara-

bandara lain, Angkasa Pura II juga memberikan

perhatian khusus dan layanan ekstra bagi

kepentingan para TKI.

while making for a more efficient passenger flow.

Meanwhile, at Soekarno-Hatta and other airports,

Angkasa Pura II has also conducted installation

of more aerobridges, replacement of chairs in the

boarding lounges, added new public toilets and

check-in counters, new baggage trolleys, and other

such facilities. These and other improvements in

public facilities and airport condition in general

have resulted in cleaner and more comfortable

airports for the benefits of all airport service users.

Hajj Pilgrimage Flights The annual hajj pilgrimage flights occurred during

December 2009 serving the embarkation and

disembarkation of hajj pilgrims for the 1430 H hajj

pilgrimage season. A total of 85,968 hajj pilgrims

were served in airports under Angkasa Pura II, in

a total of 207 flights through five airports, namely

the Soekarno-Hatta Airport, Polonia Airport, Sultan

Iskandar Muda Airport, Minangkabau Airport and

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport. As usual,

these hajj pilgrimage flights presented its own

unique demands in terms of the additional needed

facilities at the respective airports. However, by

learning from past experiences each year in order

to rectify any weaknesses and shortcomings,

Angkasa Pura II has been able to conduct the 2009

hajj pilgrimage flights in a satisfactory manner in

line with expectations.

Migrant Worker Services Indonesian migrant workers or TKIs represent

some of the regular airport service users at

Angkasa Pura II airports. However, the embarkation

and disembarkation of TKIs involve special and

extra efforts compared to services provided to

other types of passengers, due mostly to the fact

that these TKIs usually requires extra help as well

as more protection to ensure their safety and

comfort during their time at the airport. As most of

the embarkation and disembarkation of TKIs are

handled at the Soekarno-Hatta Airport, Angkasa

Pura II has provided a special TKI lounge as well as

a separate TKI processing terminal at the airport.

Special care and extra services are also provided

at Angkasa Pura II other airports for the benefit of

these TKIs.

Jasa Non-Aeronautika Non-Aeronautical Services

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 45

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Pelayanan Kargo Sejak tahun 2007, pengoperasian terminal kargo

dan pelayanan kargo telah dilakukan oleh unit

bisnis strategis di masing-masing bandara yang

dikelola oleh Angkasa Pura II. Dengan cara ini,

Angkasa Pura II dapat lebih leluasa menerapkan

prosedur dan standar yang diperlukan guna

memastikan kualitas pelayanan kargo dan terutama

aspek kelancaran, keamanan dan keselamatan

operasional penerbangan. Sejauh ini hasilnya telah

dapat terlihat dari tingkat kepuasan konsumen

maupun mitra kerja yang terlibat dalam kegiatan

usaha kargo udara, yang pada gilirannya tercermin

pada peningkatan pendapatan Angkasa Pura II dari

pelayanan kargo.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura juga telah

menyelesaikan proyek peningkatan kapasitas

pergudangan kargo di Bandara Sultan Syarif

Kasim II, Bandara Sultan Iskandar Muda, dan

Bandara Supadio untuk mengakomodasi terus

meningkatnya volume kargo yang melewati ketiga

bandara tersebut.

Cargo Services Since 2007, the operation of cargo terminals and

provision of cargo services have been handled

by a separate strategic business unit at each of

Angkasa Pura II airports. This allows Angkasa Pura

II more flexibility in implementing the standards

and procedures necessary to ensure the quality of

cargo services and especially in terms of efficient,

safe and secure flight operations. So far, this

initiative has shown positive results, as reflected

in the satisfaction level of customers as well as

various business partners involved in the provision

of air cargo services. In turn, this has also reflected

in greater revenues for Angkasa Pura II from cargo

services.

In 2009, Angkasa Pura II has completed several

projects of cargo warehouse capacity expansion

at the Sultan Syarif Kasim II Airport, Sultan

Iskandar Muda Airport and Supadio Airport, to

accommodate the continuing increase of air cargo

volumes passing through those three airports.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200946

Operational ReviewPengembangan UsahaPengembangan BandaraSumber Daya ManusiaTanggung Jawab Sosial Perusahaan

Business DevelopmentAirport DevelopmentHuman ResourcesCorporate Social Responsibility

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 47

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200948

Arah strategis ini juga sejalan dengan kecenderungan

yang semakin mengemuka di kalangan bandara-

bandara besar di dunia dalam pengembangan konsep

Airport City dan Aerotropolis. Dalam konsep tersebut,

sebuah bandara tidak hanya berfungsi sebagai

prasarana transportasi, namun juga berperan sebagai

motor pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitarnya

melalui pengembangan berbagai kegiatan bisnis dan

industri di dalam kawasan bandara.

Angkasa Pura II melihat peluang untuk mengembangkan

konsep serupa di beberapa bandara besarnya sebagai

bagiandariRencanaJangkaPanjangPerusahaan

(RJPP).Untukitu,AngkasaPuraIImulaimerintiskerja

sama usaha dengan mitra strategis dalam rangka

pengembangan kegiatan bisnis yang termasuk dalam

kategori jasa terkait bandara. Terdapat berbagai peluang

kerja sama seperti pengembangan kawasan komersial

terpadu, hotel, restoran dan gedung perkantoran.

This strategic direction is also in line with the current

prevalenceamongtheworld’smajorairportstowards

the development of the concept of Airport City and

Aerotropolis. In that concept, an airport serves not

only as a transportation infrastructure, but also as an

engine of economic growth for the surrounding areas by

promoting the development of various businesses and

industries within the airport grounds.

Angkasa Pura II is also keen to develop a similar

concept at a number of its major airports, already

accommodated as part of its Long Term Company

Plan(RJPP).Accordingly,AngkasaPuraIIhasstarted

to initiate various business arrangements with strategic

partners to develop business opportunities in airport-

related services. Opportunities for business cooperation

include the development of an integrated commercial

areas, hotels, restaurants, and office spaces.

Momentum deregulasi industri penerbangan di Indonesia melalui pemberlakuan UU Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 serta kebijakan ASEAN Single Aviation Market telah mendorong Angkasa Pura II untuk lebih fokus pada kegiatan pengembangan bisnis bandara yang dapat meningkatkan arus pendapatan non-aeronautika.

The momentum for the deregulation of the aviation industry in Indonesia through the enactment of Law No. 1 Year 2009 on Aviation as well as the ASEAN Single Aviation Market policy has driven Angkasa Pura II to focus more on development of airport business that can contribute to non-aeronautical revenues.

Pengembangan UsahaBusiness Development

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 49

Sepanjang tahun 2009, Angkasa Pura II melakukan

serangkaian upaya revitalisasi kegiatan usaha dan

pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas

pelayanan maupun kinerja keuangan perusahaan.

Komersialisasi Terminal 3 Bandara Soekarno-HattaPembangunan Terminal 3 memberikan kesempatan

kepada Angkasa Pura II untuk mulai menerapkan

strategi pemasaran baru bagi komersialisasi terminal

penumpang di bandara. Strategi ini antara lain

mencakupaspekplacementzoning(penataanruang

komersialdalambeberapazonastrategis),product

mixing (komposisi produk yang dijual berdasarkan

survei kebutuhan konsumen) dan downtown pricing

(kebijakan harga jual yang harus mendekati harga

produk sejenis di pusat kota).

Electronic Point of SalesAngkasa Pura telah menerapkan aplikasi Electronic

PointofSales(e-POS)danCashRegisterOnline(CROL)

untuk mencatat seluruh transaksi penjualan mitra usaha

di Bandara Soekarno-Hatta. Dengan kelengkapan

fitur-fitur yang dimiliki, sistem ini memberikan manfaat

bagi mitra usaha berupa kecepatan transaksi dan

kemudahan penghitungan inventory, sementara bagi

Angkasa Pura II dapat lebih mudah mengawasi jumlah

transaksi penjualan yang terjadi.

RedCornerdiTerminal1A Bandara Soekarno-HattaPada tahun 2009 Angkasa Pura II mengembangkan

fasilitasmodernfoodhallbernamaRedCornersesuai

dengan lokasinya yang berada di sudut Terminal 1A.

Fasilitas yang dilengkapi teknologi e-POS dan free WiFi

ini menyediakan aneka produk makanan, mini market,

ATM, toilet dan musholla dalam satu lokasi. Melihat

besarnya animo pengunjung, Angkasa Pura II akan

mengembangkan konsep sejenis di Terminal 1C dan

bandara-bandara lainnya.

Pemasaran Angkasa Pura II mengembangkan sistem aplikasi

SMART(SistemManajemenRuangTerpadu)guna

memudahkan akses publik pada informasi lokasi

dan status ruang usaha di terminal penumpang di

bandara. Mitra usaha juga dapat melakukan promosi

bisnismelaluiSMART,situswebperusahaan,dan

media majalah bandara. Sebagai bagian dari strategi

pemasaran yang proaktif, Angkasa Pura II mengadakan

acara Airlines Gathering dan Stakeholder Gathering

sebagai forum pertukaran informasi mengenai potensi

dan peluang pengembangan usaha di bandara.

Throughout 2009, Angkasa Pura II engaged in several

businessrevitalizationinitiativesaswellasnewproduct

development in order to improve the level of service

quality as well as its financial performance.

CommercializationofTerminal3Soekarno-Hatta Airport The development of the new Terminal 3 provided an

opportunity for Angkasa Pura II to implement new

marketingstrategiesinthecommercializationof

passenger terminal at the airport. These strategies

involveaspectsofplacementzoning(placementof

commercialspacesintoseveralstrategiczones),

product mixing (product composition based on

consumer need surveys), and downtown pricing

(product price to approximate price of similar product

sold downtown).

Electronic Point of Sales Angkasa Pura II has implemented the Electronic

PointofSales(e-POS)andCashRegisterOnline

(CROL)applicationstorecordallsalestransactionsby

commercial partners at Soekarno-Hatta Airport. With its

comprehensive features, the system provides benefit

for commercial partners in terms of fast transaction

time and convenient inventory updates, while providing

Angkasa Pura II with easier supervision of all sales

transactions.

RedCorneratTerminal1A Soekarno-Hatta AirportIn 2009, Angkasa Pura II developed a modern food hall

facilitycalledtheRedCorner,locatedappropriately

in a corner of the Terminal 1A building. The facility

comes complete with e-POS technology and free

WiFi, providing a variety of food stalls, a mini market,

ATM, toilet and prayer room facilities in one location.

Receivingenthusiasticresponsefromvisitors,Angkasa

Pura II plans to develop similar facilities at Terminal 1C

and at its other airports as well.

Marketing AngkasaPuraIIdevelopedtheSMART(Sistem

ManajemenRuangTerpadu)applicationsystemto

facilitate access to information on location and status

of commercial spaces available at passenger terminal

at airports. Business partners could also promote their

businessthroughSMART,attheCompany’sofficial

website, and at airport news bulletin. As part of a

proactive marketing strategy, Angkasa Pura regularly

conduct Airlines Gathering and Stakeholder Gathering

as a forum for the exchange of information concerning

business development opportunities at its airports.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200950

Pangsa Pasar PerusahaanSebagai bagian dari perencanaan pengembangan

bisnis, Angkasa Pura II melakukan Marketing Survey

dan Customer Satisfaction Survey secara berkala.

Respondensurveydiprioritaskanpadapangsapasar

potensial perusahaan yang terkait langsung dengan

rencana pengembangan bisnis. Pangsa pasar

terbesar Angkasa Pura II adalah penumpang pesawat

udara yang dapat dikelompokkan lebih jauh menjadi

penumpang domestik, penumpang internasional,

penumpang berangkat, penumpang datang dan

penumpang transit. Selain penumpang, pangsa

pasarpotensiallainnyaadalahpengantar/penjemput

penumpang, maskapai penerbangan, dan korporasi

dan perusahaan yang berkantor di bandara-bandara

Angkasa Pura II.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II melayani lebih dari

50 juta penumpang di ke-12 bandaranya, dengan

sekitar 37 juta penumpang dilayani oleh Bandara

Soekarno-Hatta. Para penumpang yang berangkat

dan datang tersebut adalah pangsa pasar untuk

meningkatkan pendapatan usaha Angkasa Pura II.

Salah satu contoh pendapatan usaha yang terkait

langsung dengan penumpang berangkat adalah

Passenger Service Charge (PSC) yang merupakan

kompensasi atas penyediaan fasilitas publik di dalam

kawasan bandara.

Kerja Sama BisnisPada tahun 2009, Angkasa Pura II meningkatkan

kerja sama bisnis dengan PT Pertamina (Persero)

untuk pelayanan pengisian bahan bakar pesawat

udara di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara

Polonia Medan.

Kerja sama bisnis juga telah dijalin dengan

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) dalam

pengembangan konsep Cyber Airport di seluruh

bandara Angkasa Pura II, menyusul implementasi

konsep tersebut di Bandara Soekarno-Hatta. Kerja

sama tersebut mencakup penyediaan fasilitas Free

Wi-Fi untuk akses Internet dan aplikasi e-POS untuk

CashRegisterOnline.

Angkasa Pura II juga bekerja sama dengan BUMN

di bidang konstruksi PT Adhi Karya (Persero) dan

PT Waskita Karya (Persero), masing-masing untuk

pembangunan Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta

dan terminal penumpang di Bandara Kualanamu

Medan.

Company Market ShareAs part of planning for business development,

Angkasa Pura II conduct periodic Marketing Survey

and Customer Satisfaction Survey. The respondents

in such surveys are selected among the potential

company market share that is directly related

to business development planning activity. The

largest market share of Angkasa Pura II is airplane

passengers, which can be further grouped into

different categories comprising domestic passengers,

international passengers, departing passengers,

arriving passengers, and transit passengers. Aside

from airplane assengers, other potential market share

include airport visitors, the various airlines, as well as

corporations and businesses with offices located at

the airports of Angkasa Pura II.

Throughout 2009, Angkasa Pura II served more than

50 million passengers in its 12 airports, with some

37 million served by the Soekarno-Hatta Airport.

These numbers represent departing and arriving

passengers, both of which are market share that

can contribute to increased operating revenues

of Angkasa Pura II. An example of operating

revenues directly related to departing passengers

is income from Passenger Service Charge, which is

a compensation for public facilities provided within

airport grounds.

Business Cooperation In 2009, Angkasa Pura II has expanded its business

cooperation with PT Pertamina (Persero) for the

provision of aircraft refueling services at Soekarno-

Hatta Airport and Polonia Airport, Medan.

Angkasa Pura II has also entered into business

cooperation with PT Telekomunikasi Indonesia

(Persero) in the development of Cyber Airport

concept at its airports, following its initial

implementation at the Soekarno-Hatta Airport. The

cooperation includes the provision of free WiFi for

Internet access and e-POS application for the Cash

RegisterOnlinesystem.

In addition, Angkasa Pura has ongoing business

cooperation in construction works with PT Adhi Karya

(Persero) and PT Waskita Karya (Persero) for the

construction of Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport

and the passenger terminal building at Kualanamu

Airport, Medan, respectively.

Pengembangan Usaha Business Development

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 51

RencanakeDepan1. Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta

sebagai Indonesia Gateway

Untuk meningkatkan daya saing Bandara

Soekarno-Hatta di kawasan regional, Angkasa

Pura II merencanakan program peningkatan

kapasitas dan kemudahan transfer penumpang

internasional-domestik dengan membangun

koridor penghubung antara Terminal 2 dan

Terminal 3 yang disebut Skylink. Selain sebagai

jalur transfer penumpang, Skylink akan menjadi

lokasi komersial untuk hotel dan lounge yang

akan memberikan tambahan pendapatan bagi

Angkasa Pura II. Skylink diharapkan dapat

mulai beroperasi pada tahun 2011.

2. Pengembangan New Cargo Center

di Bandara Soekarno-Hatta

Sebagai langkah awal dari proyek pengembangan

New Cargo Center di Bandara Soekarno-Hatta,

Angkasa Pura II pada tahun 2009 telah melakukan

studi banding ke Bandara Internasional Hong

Kong sebagai bandara dengan pelayanan kargo

terbesar dan terbaik di kawasan Asia-Pasifik.

New Cargo Center merupakan suatu kawasan

kargo modern berstandar internasional yang akan

dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 50

hektar dan direncanakan dapat mulai beroperasi

pada tahun 2016.

Perusahaan Afiliasi Untuk mengoptimalkan peluang usaha maupun aset

yang dimiliki, Angkasa Pura II melakukan aliansi dan

kerjasama dengan mitra strategis dalam bentuk

penyertaan saham pada beberapa perusahaan

patungan/afiliasisepertidibawahini:

Nama PerusahaanName of Company

Bidang UsahaLine of Business

Persentase KepemilikanOwnership Percentage

PT Gapura AngkasaJasa ground handling dan pergudanganGround handling and warehousing services

31,25%

PT Angkasa Pura SchipholJasa konsultasi bandara, manajemen komersial dan TIAirport, commercial management and IT consultation

50%

PT Purantara Mitra Angkasa DuaJasa boga pesawat udaraIn-flight catering service

5,38%

PTRailinkKereta api bandaraAirport railroad

40%

PT Garuda IndonesiaPenerbanganAirline

2,82%

SampaisaatiniPTRailinkmasihbelumdapatmengoperasikan Kereta Bandara Soekarno-Hatta akibat tertundanya proses tender oleh Pemerintah. Sementara menunggu proses tersebut, Angkasa Pura II tengah mengupayakan alternatif pengoperasian Kereta Bandara Kualanamu di Medan, Sumatera Utara.

Future Plans 1. Development of Soekarno-Hatta Airport as an

Indonesia Gateway

To improve the competitiveness of Soekarno-

Hatta Airport in the region, Angkasa Pura II has

plans for a capacity enhancement program that

will also benefit the flow of international-domestic

passengers through the construction of a corridor

linking Terminal 2 and Terminal 3 buildings, to

be called the Skylink. In addition to serving as a

passenger transfer passageway, the Skylink will

also function as a commercial area for hotels and

lounges that will provide additional income for

Angkasa Pura II. The Skylink is expected to be

operational in 2011.

2. Development of New Cargo Center

at Soekarno-Hatta Airport

As a preliminary step in the development of

New Cargo Center facility at Soekarno-Hatta

Airport, Angkasa Pura II in 2009 conducted a

comparison study with Hong Kong International

Airport, known as the airport with the largest

and best cargo services in the Asia-Pacific

region. The New Cargo Center is intended as a

modern, international standard cargo terminal

build in several stages covering a total area of

50 hectares, and is planned to begin commercial

operations in 2016.

Affiliated Companies Inordertocapitalizeonavailablebusiness

opportunities as well as existing company assets,

Angkasa Pura II conducts business alliances with

strategic partners in the form of equity participation in

a number of joint venture and affiliated companies:

Uptonow,PTRailinkhasnotbeenabletooperate

theSoekarno-HattaAirportRailwayduetodelays

in the tender process by the Government. In the

meantime, while waiting for the tender process,

Angkasa Pura II is considering the development

ofKualanamuAirportRailwayinMedan,North

Sumatera, as an alternative project.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200952

Pengembangan bandara merupakan salah

satu aspek yang penting dalam rangka

mempertahankan dan meningkatkan kemampuan

Angkasa Pura II untuk memberikan pelayanan

terbaik bagi pengguna jasa bandara.

Dari tahun ke tahun, aktivitas beberapa bandara

di bawah kelolaan Angkasa Pura II terus

memperlihatkan kenaikan cukup pesat baik dari sisi

pergerakan pesawat, penumpang, maupun kargo.

Hal ini tentunya memberikan tuntutan tersendiri

bagi Angkasa Pura II untuk mempersiapkan

kapasitas bandara yang memadai, baik guna

mengakomodasi kenaikan tersebut ataupun untuk

mengantisipasi kenaikan lebih lanjut di masa

mendatang.

Aktivitas Pengembangan Bandara di Tahun 2009

1. Bandara Soekarno-Hatta

Pembangunan Pier 1 di Terminal 3 Bandara

Soekarno-Hatta telah selesai pada tahun

2009 dan sejak tanggal 28 April 2009 telah

resmi beroperasi melayani rute penerbangan

domestik. Dengan kapasitas 4 juta penumpang

per tahun, keberadaan Terminal 3 Pier 1

tersebut telah sangat membantu mengatasi

permasalahan kekurangan kapasitas di

Bandara Soekarno-Hatta sehingga menurunnya

tingkat pelayanan akibat kenaikan jumlah

penumpang pesawat udara yang melalui

Bandara Soekarno-Hatta dapat dihindari.

2. Bandara Sultan Iskandar Muda

Pekerjaan pengembangan Bandara Sultan

Iskandar Muda di Banda Aceh dilakukan sejak

tahun 2005 mencakup pemindahan lokasi

terminal penumpang dan fasilitas penunjang

operasional bandara, perpanjangan landas

pacu, dan perluasan apron. Keseluruhan

pekerjaan telah selesai pada tahun 2009,

dimana terminal penumpang baru tersebut

telah resmi beroperasi sejak tanggal 6 Agustus

2009.

Airport development is an important element within

the overall effort of Angkasa Pura II in order to

maintain and to further improve its capability to

provide the best of services to all airport service

users.

Over the years, activities at airports under the

management of Angkasa Pura II have shown a

marked tendency to increase in terms of aircraft

movements, passenger movements, and volume

of cargo. This placed additional demands on the

part of Angkasa Pura II to prepare more adequate

airport capacity, both to accommodate ongoing

increases as well as in anticipation of further

increases in the coming years.

Airport Development Activities in 2009

1. Soekarno-Hatta Airport

Construction of Pier 1 at Terminal 3 of the

Soekarno-Hatta Airport has been completed

in 2009, and the facility has been formally

opened for operation in 28 April 2009 to serve

domestic flights. Capable of handling 4 million

passengers a year, the operation of Terminal 3

Pier 1 has done much to solve the problem of

over-capacity at the Soekarno-Hatta Airport,

and help avoid service level deterioration due

to the increasing number of passengers going

through the Soekarno-Hatta Airport.

2. Sultan Iskandar Muda Airport

Infrastructure development works at Sultan

Iskandar Muda Airport at Banda Aceh were

started in 2005, involving the relocation of the

passenger terminal and airport operational

support buildings, the lengthening of runways,

and enlargement of the aircraft park apron.

The entire works have been completed in

2009, with the new passenger terminal building

officially in service since 6 August 2009.

Pengembangan BandaraAirport Development

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 53

3. Bandara Sultan Syarif Kasim II

Perluasan kapasitas Bandara Sultan Syarif

Kasim II di Pekanbaru diperlukan guna

mengakomodasi pesatnya pertumbuhan jumlah

penumpang. Pekerjaan pengembangan berupa

pembangunan gedung terminal penumpang

yang baru serta fasilitas parkir kendaraan telah

dimulai pada tahun 2009 dan direncanakan

dapat mulai beroperasi tahun 2011.

4. BandaraRajaHajiFisabillilah

Aktivitas pergerakan penumpang di Bandara

RajaHajiFisabillilahTanjungpinangtercatat

meningkat sangat signifikan, dari hanya sekitar

12.000 penumpang di tahun 2005 sampai

lebih dari 170.000 penumpang pada tahun

2009. Untuk itu, Angkasa Pura II pada tahun

2009 mulai membangun sebuah terminal

penumpang baru seluas 4.500 m2, yang

diharapkan selesai dan dapat beroperasi pada

tahun 2011.

5. Bandara Baru Medan

Pembangunan bandara baru di Medan dimulai

sejak tahun 2007 untuk menggantikan fungsi

Bandara Polonia yang dianggap tidak lagi

memadai untuk mengakomodasi pertumbuhan

di masa mendatang mengingat keterbatasan

lahan untuk pengembangan, kondisi fasilitas

serta lokasinya di tengah-tengah kota. Bandara

baru Medan berlokasi di Kabupaten Deli

Serdang, Sumatera Utara, sekitar 30 kilometer

dari kota Medan.

3. Sultan Syarif Kasim II Airport

Capacity expansion at Sultan Syarif

Kasim II Airport at Pekanbaru is needed to

accommodate the rapid increase in passenger

movements in that airport. The project,

involving the construction of a new passenger

terminal building and vehicle parking space,

was started in 2009 and is planned for

completion for operations by the year 2011.

4. RajaHajiFisabillilahAirport

PassengermovementsatRajaHajiFisabillilah

Airport in Tanjung Pinang recorded a very

significant increase from only about 12,000

passengers served in 2005, to reach more than

170,000 passengers during 2009. To cope with

this increase, Angkasa Pura II has started the

construction of a new, 4,500 sqm passenger

terminal building in 2009, with a planned

completion and operational date in 2011.

5. New Airport for Medan

Work started in 2007 to build a new airport for

Medan, to replace the present Polonia Airport,

which is no longer adequate to accommodate

future growth in view of its limitations in terms

of restricted lands for expansion, the conditions

of existing facilities, and its unfavorable

location in the middle of the city. The new

airportislocatedinDeliSerdangResidence,

North Sumatra, approximately 30 kilometers

from Medan.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200954

RencanaPengembanganBandaraTahun 2010Angkasa Pura II telah mempersiapkan sejumlah

proyek pengembangan bandara yang akan

dilaksanakan di tahun 2010 dan sesudahnya.

Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan

kualitas pelayanan yang lebih baik lagi

kepada pengguna jasa bandara maupun untuk

mengantisipasi terus meningkatnya pergerakan

pesawat, penumpang maupun kargo di tahun-

tahun mendatang.

1. Bandara Soekarno-Hatta - Tangerang

- Pembangunan gudang kargo lini 1 dan lini

2 dengan total luas 21.000 m2, merupakan

upaya peningkatan kapasitas gudang kargo

yang dimaksudkan untuk menampung dan

mengantisipasi lonjakan angkutan kargo

yang selalu terjadi setiap tahunnya.

- Sentralisasi check-in area di Terminal 1,

adalah strategi operasi untuk meningkatkan

kapasitas terminal yang pada akhirnya

dapat meningkatkan level of service

sebagaimana yang diharapkan para

pengguna jasa bandara.

2. Bandara Husein Sastranegara - Bandung

- Perluasan terminal penumpang,

dimaksudkan untuk menambah kapasitas

terminal karena kondisi eksisting kurang

memadai untuk melayani jumlah penumpang

yang ada.

3. Bandara Depati Amir – Pangkal Pinang

- Pembangunan terminal penumpang

baru, merupakan solusi untuk memenuhi

kebutuhan operasional penerbangan yang

semakin meningkat di Bandara Depati Amir

sekaligus meningkatkan pelayanan bagi para

pengguna jasa bandara.

Airport Development Plans for 2010 Angkasa Pura II already has plans for several

projects in airport development to be carried

out in 2010 and subsequent years. These

airport development initiatives are intended

to improve the quality of airport services to

airport service users as well as to anticipate

the continuing increases in aircraft movement,

passenger movement and cargo volumes in the

coming years.

1. Soekarno-Hatta Airport – Tangerang

- Construction of Line 1 and Line 2 cargo

warehouses with 21,000 sqm of floor

area, representing efforts to increase

the capacity of warehouses in order to

accomodate and anticipate the yearly

increase in cargo tarffic

- Centralizationofcheck-inareasin

Terminal 1 representing an operational

strategy to increase terminal capacity,

which would result in improved level

of service as increasingly expected by

airport services users.

2. Husein Sastranegara Airport – Bandung

- Enlargement of passenger terminal

building in order to increase the

capacity of the terminal as it is no

longer adequate to serve the number

of passengers that went through the

airport.

3. Depati Amir Airport – Pangkal Pinang

- Construction of new passenger terminal

as a solution to the increasing need

of flight operations at the Depati Amir

Airport as well as to improve the level of

service toairport services users.

Airport Development

Pengembangan Bandara Airport Development

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 55

4. Bandara Sultan Thaha - Jambi

- Pembangunan terminal penumpang baru,

adalah kegiatan menyiapkan terminal

baru sebagai pengganti yang lama

guna menjawab kebutuhan operasional

penerbangan yang semakin meningkat

di Bandara Sultan Thaha sekaligus untuk

meningkatkan pelayanan bagi para

pengguna jasa bandara.

- Perpanjangan landas pacu menjadi 2.220

meter dari semula 1.800 meter adalah

untuk memenuhi ketentuan keselamatan

penerbangan bagi berbagai jenis pesawat

yang saat ini beroperasi disana.

5. Bandara Supadio - Pontianak

- Perluasan terminal penumpang,

dimaksudkan untuk menambah kapasitas

terminal agar dapat menampung lonjakan

penumpang yang terjadi dan meningkatkan

pelayanan kepada para penumpang

pesawat.

- Perluasan terminal kargo, merupakan

kegiatan lanjutan dari pengembangan yang

telah berjalan pada tahun 2009.

6. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II -

Palembang

- Perluasan terminal penumpang berupa

penambahan area seluas 10.000 m2

dimaksudkan untuk menambah kapasitas

terminal agar dapat menampung

lonjakan penumpang yang terjadi dan

mempertahankan level of service yang

dipersyaratkan

- Perluasan kapasitas apron untuk

menampung sekitar 10 pesawat dengan

tujuan agar dapat menampung jumlah

pergerakan pesawat yang setiap tahunnya

selalu meningkat.

4. Sultan Thaha Airport – Jambi

- Construction of new passenger terminal as

a solution to the increasing need of flight

operations at the Sultan Thaha Airport

as well as to improve the level of service

toairport services users.

- Lengthening of the runway to 2,220 meters

from 1,800 meters previously, in order to

comply with flight safety regulations with

regards to the types of aircraft handled at the

airport.

5. Supadio Airport – Pontianak

- Enlargement of passenger terminal to

increase the capacity of the terminal in order

to accomodate the increase in passenger

traffic as well as to improve the level of

service to airline passengers

- Enlargement of cargo terminal, in

continuation of construction work ongoing

since 2009.

6. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport –

Palembang

- Expansion of existing passenger terminal

with 10,000 sqm additional area to increase

the capacity of the terminal in order to

accomodate the increase in passenger traffic

and maintain the required level of service.

- Expansion of aircraft apron to accommodate

approximately 10 aircrafts in order to

accomodate the increase in aircraft

movements experienced each year.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200956

Angkasa Pura II terus mengupayakan

pengembangan basis SDM yang tepat baik dari

sisi kecukupan jumlah maupun kompetensi, serta

untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Dalam hal ini, setiap karyawan memperoleh

perlakuan dan kesempatan yang sama, mencakup

beberapa hal seperti berikut:

• mendapatkanhakdanperlindunganhukum

• mendapatkanhakpendapatanyangsamasesuai

dengan fungsi kerja dan kelas jabatan

• kesempatanyangsamauntukpengembangan

karir dengan mengikuti berbagai program

pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan

potensi dan kompetensi dalam fungsi kerjanya

• kesetaraanhakdalampromosikekelasjabatan

yang lebih tinggi sesuai rumpun jabatannya, dan

• kesetaraanhakpromosidalamhalterjadiseleksi

jabatan manajerial sesuai persyaratan yang telah

ditentukan dalam Keputusan Direksi.

Jumlah karyawan Angkasa Pura II tercatat

sebanyak 4.683 orang per akhir Desember 2009,

dibandingkan dengan 4.701 orang di tahun 2008.

Angkasa Pura II strives consistently to develop

a human resources base that suited its needs

in terms of number of personnel as well as their

competences, and to improve the welfare of

employees. In this regards, each employee receives

equitable treatment and opportunity, covering the

following various aspects:

• therighttoprotectionunderthelaw

• therighttoreceivethesamecompensationin

accordance with their work function and grade

• equalopportunityforcareerdevelopmentthrough

participation in various training and education

programs to improve their work potential and

competences in their respective functions

• equalrighttobepromotedtoahighergradein

accordance with their job grade category, and

• equalrightforjobpromotioninamanagerialpost

selection in accordance with the requirements

established in Decree of the Board of Directors.

As at end of December 2009, Angkasa Pura II

has a total headcount of 4,701 personnel, as

compared to 4,683 personnel a year earlier in

Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam memungkinkan terselenggaranya layanan kebandaraudaraan dan lalu lintas udara yang efektif sesuai dengan kebutuhan maupun ekspektasi yang terus meningkat dari para pengguna jasa bandara.

The aspect of human resources is vital element in the provision of effective airport and air traffic services, amidst the continually increasing needs as well as expectations of airport service users.

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 57

Sementara itu, rasio rata-rata jumlah karyawan

terhadap formasi pada tahun 2009 adalah sebesar

77%, akibat adanya perubahan organisasi dan

formasi di beberapa kantor wilayah Angkasa

Pura II. Kekurangan personil pada fungsi-fungsi

administrasi dan pendukung dipenuhi melalui pola

Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) maupun

outsourcing pekerjaan dengan pihak penyedia jasa

tenaga kerja.

Berdasarkan tingkat jabatan dalam organisasi,

karyawan dibagi menjadi dua bagian yaitu

karyawantingkatmanajerial/setaramanajer(kelas

jabatan 1 sampai dengan 9) dan tingkat pelaksana

(kelas jabatan 10 sampai dengan 16). Khusus untuk

personil di fungsi Air Traffic Controller (ATC), tingkat

jabatan ditetapkan sampai dengan kelas jabatan

6. Membandingkan data antara tahun 2008 dan

2009, terlihat peningkatan jumlah karyawan tingkat

pelaksana di kelas jabatan 10, 11 dan 12, akibat

banyaknya jumlah karyawan yang memperoleh

kenaikan tingkat dari kelas jabatan 13, 14 dan 15.

Angkasa Pura II juga terus berupaya untuk

meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki dari

aspek tingkat pendidikan karyawan. Hal ini

dilakukan antara lain melalui:

• rekrutmenkaryawanbarudengantingkat

pendidikan lebih tinggi namun dengan jumlah lebih

sedikit bila dibandingkan karyawan yang pensiun

(negative growth) untuk fungsi-fungsi pendukung

• mengikutkankaryawanpadaprogram

pendidikan formal tingkat Diploma II sampai

Diploma IV, sebagai persyaratan kompetensi

untuk mendapatkan Sertifikasi Kecakapan

Personil (SKP) bagi karyawan yang bertugas di

unit-unit operasi.

2008. However, the average ratio of personnel to

available formations in 2009 was 77%, mainly due

tochangesinorganizationstructureandemployee

formation at a number of Angkasa Pura II regional

offices. The resulting personnel shortage in

administrative and support functions is being filled

through a system of part-time work as well as by

using outsourcing personnel supplied by external

manpower agencies.

Basedonemployeegradesintheorganization,

employees of Angkasa Pura II are grouped into

managerial level employees (grade 1 up to grade

9) and staff level employees (grade 10 up to

grade 16). Personnel in the Air Traffic Controller

(ATC) function have grade levels of up to grade

6. A comparison of employee data between 2008

and 2009 shows an increase in the number of

personnel in grades 10, 11 and 12, due to a large

number of promotions of personnel from grades

13, 14 and 15.

Angkasa Pura II also continues to improve the

quality of its human resources in terms of their

formal educational background. This is undertaken

through:

• newhiresofpersonnelwithhigherformal

educational background in a lesser number

than the number of retired personnel (negative

growth) to fill formations in support functions

• sendingexistingpersonneltoattendformal

education programs at Diploma II and up to

Diploma IV levels, as a pre-requisite for the

Personnel Competence Certification (SKP) for

personnel in operations units.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Jumlah Karyawan Berdasarkan Kelas JabatanNumber of Employees Based on Position

20082009

1 2 3 4 5

1.000

800

600

400

200

0

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 DPB

2 3 5 5

38 35 15 15 12 11

115

106

69 66

289

284

273

258

265

273

525 56

9

683

855

846

777

919

859

552

515

76 47 17 5

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200958

Pengembangan Kompetensi Karyawan Angkasa Pura II terikat pada berbagai ketentuan

internasional maupun nasional mengenai

kompetensi karyawan, khususnya untuk

fungsi-fungsi yang bersifat wajib (mandatory)

berkaitan dengan keamanan dan keselamatan

penerbangan. Untuk itu, kebijakan pengembangan

SDM diarahkan pada pemenuhan jumlah dan

tingkat kompetensi karyawan pada fungsi-fungsi

mandatory tersebut, sementara menempuh

kebijakan negative growth untuk fungsi-fungsi

pendukung seperti telah diuraikan di atas.

Pengembangan SDM juga diarahkan untuk

mempersiapkan kader-kader pemimpin dalam

rencana suksesi perusahaan.

Employee Competence Development Angkasa Pura II is bound by international as

well as domestic regulations on employee

competences requirements, especially with regards

to mandatory functions related to flight safety and

security aspects. Accordingly, human resources

development policies at Angkasa Pura II are

directed towards fulfilling the required number of

personnel in mandatory functions, while exercising

a negative growth policy for support functions,

as has been described earlier above. Human

resources development is also directed to prepare

futureleadershipcadreswithintheCompany’s

succession system.

Sumber Daya Manusia Human Resources

Jumlah Karyawan Berdasarkan KomposisiNumber of Employees Based on Composition

150%

100%

50%

0%

PST

98%

BSH

74%

PLM

80%

PDG

98%

MES

69%

HLM

78%

PNK

74%

PKU

89%

BDO

66%

BTJ

74%

RHF

68%

PGK

75%

DJB

91%

Total

77%

Jumlah Karyawan Berdasarkan PendidikanNumber of Employees Based on Education

20082009

SD SLTP SLTA D2 D3

3.000

2.500

2.000

1.500

1.000

500

0

S1 S2

89 74

201

198

2.60

92.

608

496

477

808

834

429

419

69 73

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 59

Kebijakan pengembangan SDM tersebut

diwujudkan melalui berbagai jenis program

pendidikan dan pelatihan. Karyawan di

fungsi-fungsi mandatory (operasi dan teknik)

diikutsertakan pada pelatihan teknis, pendidikan

formal tingkat Diploma, dan kursus-kursus

penyegaran, terutama sebagai persyaratan untuk

memperoleh Sertifikat Kecakapan Personil (SKP)

sesuai tugas-tugas mereka. Di tingkat manajerial,

kaderisasi pimpinan dilakukan melalui program-

program pelatihan manajerial berjenjang dan

pendidikan formal tingkat Strata 2. Selain itu,

karyawan Angkasa Pura II juga memperoleh

kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan

substantif berupa seminar, lokakarya dan

simposium mengenai berbagai materi subyek

termasuk team building dan pembinaan karakter.

The policies for human resources development

are implemented through a variety of training and

educational programs. Personnel in mandatory

functions (in operations and technical areas) are

sent to attend technical training programs, Diploma

level formal education programs, and regular

refresher courses, mainly as a pre-requisite to

obtaining the necessary Personnel Competence

Certification (SKP) needed in their jobs. At

the managerial level, leadership succession is

undertaken through a series of managerial training

courses and opportunities to obtain a Strata 2

degree in formal education. In addition, employees

of Angkasa Pura II can also attend seminars,

workshops and symposium on a wide variety of

subjects, including team building and character

building.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Diklat FormalFormal Training

D2 83%D2

D3 4%D3

S2 13%S2

Diklat ManajerialManagerial Training

Pembekalan Manajer 53%Mentoring Manager

Man. Bandara 26%Airport Mgt.

Man. Eksekutif 21%Executive Mgt.

Diklat SubstantifSubstantive Training

Dalam Negeri 93%Domestic

Luar Negeri 7%Overseas

Diklat TeknisTechnical Training

Operasi 70%Operations

Teknik 19%Technical

Administrasi 11%Administrative

Rekruitmen Tahun 2009Recruitment in 2009

Rekruitmen Tahun 2008Recruitment in 2008

Operasi 82%Operations

Operasi 64%Operations

Teknik 7%Technical

Teknik 21%Technical

Administrasi 10%Administrative

Administrasi 15%Administrative

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200960

Sumber Daya Manusia Human Resources

Sepanjang tahun 2009 tercatat sejumlah 3.302

karyawan telah diikutsertakan pada berbagai

prrogram pendidikan dan pelatihan di dalam dan

luar negeri, baik yang diadakan oleh Angkasa Pura

II maupun oleh institusi lain. Untuk tahun 2010

telah direncanakan beberapa program pendidikan

untuk karyawan seperti pendidikan manajerial,

formal, teknis, substantif baik di dalam maupun

luar negeri, serta berbagai kursus penyegaran atau

perpanjangan STKP.

Kesejahteraan Karyawan Aspek kesejahteraan karyawan juga menjadi

perhatian Angkasa Pura II agar karyawan dapat

merasa aman dan nyaman dalam bekerja, yang

selanjutnya dapat memotivasi mereka untuk terus

meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja.

Selain penghasilan bulanan berupa gaji, insentif

prestasi dan tunjangan transportasi, karyawan

juga memperoleh berbagai tunjangan lain seperti

tunjangan kesejahteraan keluarga untuk membantu

pendidikanputra/putrikaryawan,tunjanganhari

raya(THR)untukmembantumenutupkebutuhan

saat hari raya keagamaan, tunjangan cuti untuk

membantu karyawan menikmati cuti, dan bantuan

uang duka bila karyawan atau keluarganya

mengalami musibah meninggal dunia. Angkasa

Pura II secara teratur juga menyelenggarakan

kursus-kursus penyegaran, acara Open House,

siraman rohani dan acara-acara sosial lainnya

yang dapat diikuti oleh karyawan dan anggota

keluarganya.

Bentuk kesejahteraan karyawan lain di Angkasa

Pura II adalah program jaminan hari tua yang

meliputi:

• Pembayaransekaligus(lumpsump)padasaat

pensiun dari program Jamsostek dari Pemerintah

• PembayaranmanfaatpensiunbulanandariDana

Pensiun Angkasa Pura II (Dapenda)

• Asuransikesehatanuntukpensiunandengan

isteri/suami

• TunjanganPerumahanAkhirMasaTugassebesar

minimalRp30jutadanmaksimalRp40juta,dan

• BantuanKembalikeTempatMenjalaniPensiun

bagi mereka yang ingin pensiun di tempat

tertentu sepanjang masih di Indonesia.

Throughout 2009, a total of 3,302 employees have

attended a variety of training and educational

programs in and outside the country, both internally

as well as in cooperation with external institutions.

For 2010, a number of educational programs

have been prepared, comprising managerial

training, formal education, technical training, and

substantive training in the country or overseas, as

well as a variety of refresher courses or extension

of STKP.

Employee Welfare Angkasa Pura II also considers aspects of

employee welfare to make employees feel secure

and comfortable in their jobs, which in return will

serve to motivate those employees towards higher

achievements and productivity in work.

Aside from monthly compensation package

of salaries, work incentives and transportation

benefits, employees also receive other fringe

benefits including family welfare benefit to help with

the education of children of employees, religious

festivitybenefit(THR)tohelpcoveradditional

needs during religious festivities, leave allowance

to help employees enjoy their work leave, and

condolence money to help in the event of the

passing away of an employee or family member.

Regularly,AngkasaPuraIIalsoorganizesrefresher

courses, open house, religious events, and other

social events and gatherings for employees and

their family members.

Angkasa Pura II also provides employee benefits

through its retirement-age welfare program

comprising:

• LumpsumpaymentfromtheGovernment-

sponsored Jamsostek program at the time of

retirement

• MonthlypensionbenefitpayablebytheAngkasa

Pura II Pension Fund (Dapenda)

• Medicalinsurancecoverageforretireesandtheir

spouses

• EndofEmploymentHousingBenefitofRp30

millionminimumandRp40millionmaximum

• RetirementRelocationAssistanceprogramfor

retirees wishing to spend retirement in a specific

location within the territory of Indonesia.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 61

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Kesejahteraan karyawan dalam ruang lingkup

kerjanya juga bergantung pada aspek komunikasi

yang baik dan terciptanya hubungan yang

harmonis antara Manajemen perusahaan dan

karyawan, sehingga hak-hak karyawan dapat lebih

terjamin dan aspirasi mereka dapat disalurkan

dengan baik sesuai etika perusahaan dan

aturan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Aspek

hubungan industrial di Angkasa Pura II tersebut

dilaksanakan melalui keberadaan serikat pekerja

yaitu Serikat Karyawan Angkasa Pura II (Sekarpura

II). Sampai dengan saat ini, Sekarpura II menjalin

hubungan dengan Manajemen dalam forum

tripartit yang menjunjung tinggi independensi

unuk memperjuangkan kesejahteraan karyawan.

Sekarpura II juga telah menghasilkan produk

berupa Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang

mengatur hak dan kewajiban karyawan kepada

Perusahaan dan sebaliknya. Dokumen PKB yang

mengikat pihak Manajemen Angkasa Pura II dan

Sekarpura II diperbaharui setiap 2 (dua) tahun

sekali untuk mengakomodasi perkembangan dan

kondisi terkini, terakhir melalui PKB yang disyahkan

melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan

Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial

KetenagakerjaanNo.KEP.22/PHIJSK/PKKAD/2008

tanggal 11 Maret 2008, berlaku untuk periode

2008-2009.

Pada tahun 2009, total biaya yang dikeluarkan

untuk pendidikan dan pelatihan serta kesejahteraan

karyawantercatatsebesarRp690.866.548.000.

A conducive working environment for employees

also depends on good communication and

harmonious relations between the Management

and employees, so as to protect the right of

employees as well as to communicate employee

aspirations in the proper manner in line with

company ethics and the rules of the Collective

labor Agreement (PKB). Aspects of industrial

relations at Angkasa Pura II are handled through

the official employee union (Serikat Karyawan

Angkasa Pura II – Sekarpura II). Up to now,

Sekarpura II has maintained good relations with the

Management in tri-party dialog forum that upholds

the principle of independence in striving to achieve

better welfare for employees. Sekarpura II has also

produced the Collective Labor Agreement (PKB) as

a formal document that laid the rules governing the

right and responsibility of employees towards the

Company, and vice versa. The PKB document is

binding for both the Management of Angkasa Pura

II and the Sekarpura II, and is updated every 2 (two)

years to accommodate the latest developments

and change of condition. The last PKB in effect

was ratified by Decree of the Director General of

IndustrialRelationandWorkerSocialWelfareNo.

KEP.22/PHIJSK/PKKAD/2008dated11March

2008, which covers the period of 2008-2009.

In 2009, total funds expended for employee tarining

and education and for employee welfare amounted

toRp690,866,548,000.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200962

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Board of Commissioners

Branches

BOC Secretary

EVP Operations & Engineering

Operations & Engineering Directorate

Commercial & Business Development Directorate

Chief of Auction

Chief of Corporate Safety & Risk

Vice President of Airport Services

Vice President of Air Traffic

Services

Vice President of Electronic & Electrical

Mech Engineering

Vice President of Civil

Engineering

Vice President of Aviation Business

Vice President of Airport Business

Vice President of Property

& Subsidiary Business Dev.

EVP Commercial & Business Development

President Director

Deputy President Director

Chief of SME – CD

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 63

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Audit Committee

Personnel & General Affairs Directorate

FinanceDirectorate

EVP Finance

Head of Internal Auditors

Corporate Secretary

Head of Research, Dev. Planning & IT

Head of Legal Affairs

Vice President of Budgeting

Vice President of Accounting

Vice President of Treasury

Vice President of Human Resources

Development

Vice President of Human Resources

Administration

Vice President of General

Affairs

EVP Personnel & General Affairs

Board of Directors

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200964

Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara

(BUMN), Angkasa Pura II mengemban amanat

untuk berpartisipasi langsung membantu upaya

Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat melalui berbagai aktivitas dalam

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Pelaksanaan PKBL diatur dalam Peraturan Menteri

NegaraBUMNNo.PER.05/MBU/2007tanggal

27 April 2007, dan dibiayai melalui penyisihan

sebagian keuntungan perusahaan setiap tahunnya.

Program Kemitraan ditujukan untuk membantu

pengembangan sektor usaha kecil dan menengah

(UKM) di berbagai daerah di sekitar wilayah

operasional Angkasa Pura II, dengan cara

menyalurkan pinjaman modal kerja dengan bunga

ringan ataupun memberikan bantuan hibah

kepada pengusaha UKM sebagai Mitra Binaan.

Para Mitra Binaan tersebut tersebar di 10 provinsi

di Indonesia, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam,

Stand mitra binaan Angkasa Pura II turut serta dalam pameran Inacraft 2009 di Jakarta Convention Center, Jakarta.Foster partner of Angkasa Pura II participated in Inacraft 2009 in Jakarta Convention, Jakarta.

As a State-Owned Enterprise (SOE), Angkasa

Pura II carries an obligatory duty of participating

in efforts by the Government of Indonesia to

improve the welfare of the people through the

implementation of the Partnership and Community

Development Program (PKBL). The actual

implementation of PKBL is regulated by Decree of

theMinisterofSOENo.PER.05/MBU/2007dated

27 April 2007, and is funded by setting aside part

ofthecompany’sprofitseachyear.

The Partnership program is directed in support

of the development of small and medium scale

businesses (SME) in various regions where

Angkasa Pura II has its operations, through the

provision of low-interest loans for working capital

purposes and a variety of grants to SMEs as

Partners. At present, these Partners are located

in 10 provinces throughout Indonesia, namely in

NanggroeAcehDarussalam,NorthSumatra,Riau,

Pelaksanaan program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) merupakan wujud komitmen Angkasa Pura II untuk dapat memberikan kontribusi yang berimbang antara manfaat ekonomi, manfaat sosial, dan manfaat lingkungan hidup.

The implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs is a manifestation of Angkasa Pura II commitment towards balancing its contribution in terms of economic, social and environmental benefits to society.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 65

SumateraUtara,Riau,KepulauanRiau,Sumatera

Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, DKI

Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II menyalurkan

bantuanpinjamanmodalkerjasenilaitotalRp19

miliar, atau efektivitas penyaluran dana sebesar

92,19% dari anggaran yang dialokasikan untuk

tahun tersebut. Pinjaman tersebut diberikan

kepada sejumlah 835 Mitra Binaan di berbagai

sektor, yaitu perdagangan (530), jasa (149), industri

(129), perikanan (8), peternakan (8), pertanian (5),

dan lain-lain (6). Pengembalian pinjaman tercatat

sebesarRp12.807.827.395yangmencerminkan

tingkat kolektibilitas sebesar 89,69%. Selain itu,

penagihan terhadap piutang bermasalah yang

dilakukan melalui pengiriman surat atau kunjungan

monitoring kepada debitur menghasilkan angsuran

pengembaliansebesarRp853.700.260.

Bantuan hibah dalam rangka Program Kemitraan

diberikan dalam bentuk penyelenggaraan

program-program pelatihan kewirausahaan bagi

Mitra Binaan dalam kerja sama dengan berbagai

lembaga profesi maupun perguruan tinggi, serta

dengan mensponsori para Mitra Binaan untuk

mengikuti kegiatan pameran dagang dalam rangka

memperluas jangkauan pemasaran bagi produk-

produk mereka. Pada tahun 2009, hibah dana

untuk program pelatihan Mitra Binaan adalah

sebesarRp204.770.900danuntukkeikutsertaan

dalampameransebesarRp750.312.780,atautotal

sebesarRp955.083.680.

Sementara itu, Angkasa Pura II juga

menyelenggarakan program Bina Lingkungan

yang ditujukan untuk membantu peningkatan

kesejahteraan sosial masyarakat, terutama melalui

bantuan pengadaan fasilitas umum dan sarana

ibadah, bantuan pendidikan dan kesehatan

masyarakat, program pelestarian lingkungan serta

bantuan bagi korban bencana alam.

Angkasa Pura II juga berupaya berkontribusi

pada pelestarian seni dan budaya Indonesia.

Secara berkala, misalnya, Angkasa Pura II

menyelenggarakan pentas seni karawitan di

terminal penumpang Bandara Soekarno-Hatta.

Pertunjukan wayang kulit atau kesenian daerah

lainnya digelar sebagai bagian dari perayaan hari

jadi Angkasa Pura II di masing-masing bandara,

yang melibatkan dan dapat dinikmati oleh

masyarakat di sekitar bandara.

RiauIslands,WestSumatra,SouthSumatra,West

Kalimantan, DKI Jakarta, West Java, and Banten.

Throughout 2009, Angkasa Pura II disbursed a

totalofRp19billioninworkingcapitalloans,

which represented an effective disbursement rate

of 92.19% of the total allocated budget for the

year. These loans were disbursed to some 835

SME Partners in various industry sectors, namely

in trading (530), services (149), manufacture (129),

fisheries (8), animal husbandry (8), agriculture (5),

and other sectors (6). Loan repayments amounted

toRp12,807,827,395givingacollectabilityrate

of 85%. In addition, collection on non-performing

loans carried out through written notification or

monitoring visit to the respective debtors has also

resulted in partial loan repayments of

Rp853,700,260.

The Partnership program also provides grants

in the form of entrepreneurship training courses

for SME Partners with the cooperation of various

universities and professional associations, as

well as for sponsorships for the SME Partners to

participate in various trade exhibitions in order

to help expand the markets for their products.

In 2009, grants allocated for training courses for

SMEPartnersamountedtoRp204,770,900,while

funds for sponsorship in various trade exhibitions

amountedtoRp750,312,780,foratotalamountof

Rp955,083,680.

Meanwhile, Angkasa Pura II also engaged in

a Community Development program with the

aim of helping improve the social welfare of

communities, mainly through assistance for the

provision of public facilities and places of worship,

support for education and healthcare, programs

in environmental preservation, and assistance for

natural disaster victims.

Angkasa Pura II also strive to contribute to the

preservationofIndonesia’straditionalartsand

culture. For example, Angkasa Pura II regularly

held traditional musical performances at the

passenger terminal building at Soekarno-Hatta

Airport. Meanwhile, shadow puppet shows or other

forms of local arts were performed as part of the

celebration of Angkasa Pura II anniversary in the

airports under its management, which involved and

can be enjoyed by the local communities.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200966

Pada tahun 2009, total dana yang disalurkan

oleh Angkasa Pura II bagi aktivitas program Bina

LingkunganadalahsebesarRp3,91miliar.Alokasi

terbesar adalah untuk bantuan bidang pendidikan

dan kesehatan sebesar masing-masing sebesar

Rp1.272.347.500danRp1.288.819.750,disusul

oleh bantuan pengadaan sarana ibadah

Rp836.739.750,pengadaanfasilitasumum

Rp378.037.600,bantuankorbanbencanaalam

Rp213.166.000danprogrampenghijauan

Rp4.100.000.

Pengelolaan Lingkungan BandaraAktivitas operasional sebuah bandara dapat

berpengaruh secara cukup signifikan pada

kondisi lingkungan fisik di wilayah bandara itu

sendiri maupun areal di sekitarnya, terutama

dari timbulnya kemungkinan pencemaran udara,

emisi CO2, kebisingan dan getaran, kontaminasi

terhadap air dan tanah, penanganan limbah

dan sampah. Selain itu, aspek non-fisik seperti

dampak sosial, ekonomi, kesehatan dan budaya

masyarakat sekitar juga merupakan faktor yang

harus dijaga kualitasnya sebagai bagian dari

pengelolaan lingkungan suatu bandara.

Pada tingkat yang paling dasar, aspek pengelolaan

lingkungan di sebuah bandara dilakukan sesuai

standar yang ditetapkan oleh Kementerian

LingkunganHidupRI,yangmensyaratkan

disiapkannya dokumen Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan(AMDAL)danRencanaPengelolaan

Lingkungan(RKL)sertaRencanaPemantauan

Lingkungan(RPL)sebelumpembangunan

bandara. Setelah bandara mulai beroperasi, upaya

pengelolaan dan pelestarian lingkungan dilakukan

sesuaidenganRKLdanRPLyangtelahdisusun,

dan hasilnya dilaporkan setiap semester kepada

Kementerian Lingkungan Hidup dan Direktorat

Jenderal Perhubungan Udara.

Angkasa Pura II disbursed a total amount of

Rp3.91billionforvariousactivitiesinthe

Community Development program in 2009. The

largest amounts were allocated in support of

educationandhealthcareofRp1,272,347,500and

Rp1,288,819,750,respectively.Nextwere

Rp836,739,750thatwasallocatedforthe

constructionofplacesofworship,Rp378,037,600

allocated to construction of public facilities,

Rp213,166,000fordisasterreliefassistance,and

Rp4,100,000fortreere-plantingprograms.

Management of Airport EnvironmentThe operational activities of an airport may have a

quite significant impact on the physical condition

of the environment at the airport or its immediate

surrounding areas, mainly from the possibility

of air pollution, CO2 emissions, excessive noise

and vibrations, ground and water contamination,

and from the handling of garbage and waste. In

addition, the impact may include non-physical

aspects as well such as conditions in the social,

economic, health and culture of communities

in surrounding areas, which is also part of the

management of airport environment.

In its most basic form, the management of

airport environment is undertaken according

to standards established by the Ministry of

Environment of the republic of Indonesia, which

requires the preparation of Environmental Impact

Study (AMDAL) document as well as documents

ofEnvironmentalManagementPlan(RKL)and

EnvironmentalMonitoringPlan(RPL)priorto

the construction of an airport. After the airport

becomes operational, environmental management

isundertakeninaccordancewiththeRKLand

RPL,andresultsarereportedeachsemesterto

the Ministry of Environment and the Directorate

General of Air Transportation.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 67

Lebih jauh, Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara telah mengembangkan apa yang disebut

sebagai konsep eco-airport sejak tahun 2007.

Konsep ini mengacu pada upaya pengelolaan

bandara yang ramah lingkungan untuk mengurangi

atau mencegah dampak negatif dari kegiatan

operasional bandara terhadap lingkungan hidup,

serta untuk menghemat berbagai sumber daya

yang digunakan dalam operasional bandara melalui

penerapanprinsipRe-cycle,Re-usedanReduce.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara kemudian

telahmengeluarkanPeraturanNo.SKEP/124/

VI/2009tentangPedomanPelaksanaanBandar

UdaraRamahLingkunganyangberfungsisebagai

acuan bagi setiap proyek pengembangan yang

dilakukan di bandara di Indonesia.

Pada tahun 2009, dua dari bandara yang dikelola

oleh Angkasa Pura II yaitu Bandara Soekarno-

Hatta dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin

II telah ditetapkan sebagai bandara perintis

penerapan eco-airport, dimana akan dibentuk

sebuah eco-airport council di masing-masing

bandara tersebut untuk memantau pelaksanaan

pengelolaan lingkungan di bandara dan wilayah

sekitarnya. Di tahun-tahun mendatang, Angkasa

Pura II akan melanjutkan penerapan konsep eco-

airport ini di seluruh bandara yang dikelolanya,

sehingga dapat lebih efektif berkontribusi pada

pelestarian lingkungan dan pengurangan dampak

efek pemanasan global.

In addition, the Directorate General of Air

Transportation has also developed the so-called

eco-airport concept since 2007. This concept

refers to efforts at developing and managing

airports in an environmentally friendly manner

to reduce or eliminate the negative impact of

the operational activities of an airport to the

environment as well as to preserve various

resources used in airport operations through the

implementationofRe-cycle,Re-useandReduce

principle. In that regards, the Directorate General

ofAirTransportationhasissuedRegulationNo.

SKEP/124/VI/2009onGuidelinesfortheOperation

of Environmentally Friendly Airports, which

provides the guidelines for airport development

projects at all airports in Indonesia.

In 2009, two airports under the management

of Angkasa Pura II, namely the Soekarno-Hatta

Airport and the Sultan Mahmud Badaruddin II

Airport, have been designated as pioneer eco-

airport projects, involving the establishment of

an eco-airport council at the respective airport to

supervise the management of airport environment

and the surrounding areas. In the coming years,

Angkasa Pura II will expand the eco-airport

concept to include all the airports under its

management. In so doing, Angkasa Pura II will

contribute more effectively to efforts in environment

preservation and reduction of the impact of global

warming.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200968

Governance ReportTata Kelola PerusahaanManajemen Risiko

Good Corporate GovernanceRisk Management

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 69

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200970

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang

baik (Good Corporate Governance - GCG) di

Angkasa Pura II dirintis sejak tahun 2002, seiring

diberlakukannya Keputusan Menteri Badan Usaha

MilikNegaraNo.Kep–117/M-MBU/2002tanggal

1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik GCG

pada BUMN. Angkasa Pura II kemudian melakukan

assessment penerapan GCG oleh konsultan

independen untuk pertama kalinya pada tahun

2003, dengan skor 65,35.

Selanjutnya, sebagai bentuk komitmen antara

Dewan Komisaris dan Direksi, Angkasa Pura

II menerbitkan dokumen formal Pedoman

Pelaksanaan GCG melalui Keputusan Bersama

Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2004

yaituSuratKeputusanNo.KEP.258.1/GCG/X/

APII-2004danSuratKeputusanKEP.484.1/KS.005/

APII-2004. Dokumen ini disosialisasikan ke seluruh

Kantor Cabang sebagai acuan standar dalam

menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam kegiatan

usaha Angkasa Pura II. Kemajuan dari tindak

lanjut penerapan GCG tersebut kemudian dikaji

melaluiReviewPenerapanGCGolehkonsultan

The implementation of Good Corporate

Governance (GCG) in Angkasa Pura II has been

started since 2002, with the Decree of the Minister

ofStateOwnedEnterprisesNo.Kep–117/M-

MBU/2002dated1August2002concerning

the Implementation of GCG Practices in State

Owned Enterprises. In 2003, for the first time,

Angkasa Pura II conducted an assessment on

the implementation of GCG by an independent

consultant and scored 65.35.

In 2004, representing a commitment between

the Board of Commissioners and the Board

of Directors, Angkasa Pura II published

the formal document of Guidelines of GCG

Implementation through Joint Decree of the

Board of Commissioners and Directors, namely

DecreeLetterNo.KEP.258.1/GCG/X/APII-2004

andKEP.484.1/KS.005/APII-2004.Thisdocument

wassocializedtoallBranchOfficesasstandard

of reference for the implementation of GCG

principles in the business operations of Angkasa

Pura II. The progress of the follow-up of the GCG

implementationwasevaluatedintheReviewon

Penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkungan Angkasa Pura II pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kinerja maupun citra perusahaan yang positif.

The implementation of Good Corporate Governance practices in Angkasa Pura II eventually will improve corporate performance and build positive corporate image.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 71

independen pada tahun 2006, yang menghasilkan

skor 74,83.

Seiring dengan berkembangnya Perusahaan,

pada tahun 2007 dipandang perlu mengadakan

penyempurnaan terhadap Pedoman Pelaksanaan

GCG melalui Keputusan Bersama Dewan

KomisarisdanDireksiNo.KEP.448/UM.004/X/

APII-2007danKEP.02.03.01/00/10/2007.461,

serta dicanangkannya Komitmen Bersama

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan tentang

Pelaksanaan GCG dan Pedoman Perilaku di

lingkungan Angkasa Pura II.

Untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi

penerapan GCG terhadap praktik terbaik yang

menjadi acuan maupun untuk mengidentifikasi

bidang-bidang yang memerlukan perbaikan (areas

of improvement) terhadap Pedoman Pelaksanaan

GCG, Angkasa Pura II secara rutin setiap dua

tahun sekali melaksanakan assessment terhadap

penerapan GCG. Assessent ini dilakukan oleh

konsultan independen dari Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan

menggunakan tolok ukur (kriteria) yang telah

disepakati bersama antara Kementerian BUMN

dan BPKP, yang ditetapkan pada tanggal 19

Oktober 2006. Kriteria tersebut mencakup lima

aspek, yaitu Hak dan Tanggung Jawab Pemegang

Saham/RUPS,KebijakanGCG,PenerapanGCG

atas Organ Komisaris, Komite Komisaris, Direksi,

Satuan Pengawas Intern (SPI) dan Sekretaris

Perusahaan, Pengungkapan Informasi (Disclosure),

dan Komitmen. Penilaian pada kelima aspek

tersebut dilakukan pada 50 indikator dan 160

parameter.

Pada assessment penerapan GCG di Angkasa

Pura II oleh tim independen dari BPKP pada tahun

2007, Angkasa Pura II memperoleh skor 77,70

dengan predikat BAIK. Assessment selanjutnya

dilakukan pada tahun 2009, juga oleh BPKP,

berdasarkan metode dan prosedur assessment

seperti yang tertuang dalam lampiran Surat Menteri

BUMNNo.S-168/MBU/2008tanggal27Juni2008

perihal Assessment Program GCG di BUMN. Pada

assessment ini, Angkasa Pura II mencapai skor

80,63 dengan kategori BAIK.

GCG Implementation by an independent consultant

in 2006 with a score of 74.83.

In line with developments within the Company, in

2007 it was felt necessary to revise the Guidelines

of GCG Implementation through the Joint Decree

of the Board of Commissioners and Board of

DirectorsNo.KEP.448/UM.004/X/APII-2007and

No.KEP.02.03.01/00/10/2007.461,alongwiththe

launching of the Shared Commitment between the

Board of Commissioners, Directors and Employee

regarding the GCG implementation and Code of

Conduct in Angkasa Pura II.

To get the picture of the condition of GCG

implementation on the best practices, which

was used as reference; and to identify the fields

that need improvement (areas of improvement)

regarding the Guidelines of GCG Implementation,

every two years Angkasa Pura II conducts a

routine assessment on GCG implementation. This

assessment was brought about by independent

consultant from the Finance and Development

Supervisory Body (BPKP) using criteria that has

been agreed by both the Minister of State Owned

Enterprises and BPKP, which was decided on

19 October 2006. The criteria comprises of five

aspectsnamelyRightandResponsibilityof

Shareholders/GeneralMeetingofShareholders,

GCG Policy, GCG Implementation on the Organ

of Commissioners, Commissioners Committee,

Directors, Internal Auditor (SPI) and Corporate

Secretary, Disclosure of Information, and

Commitment. The assessment on those five

aspects was done on 50 indicators and 160

parameters.

In the assessment on GCG implementation in

Angkasa Pura II, done by independent team from

BPKP in 2007, Angkasa Pura II scored 77.70 with

predicate “Excellent”. The next assessment in

2009, also by BPKP, based on assessment method

and procedure stipulated in the Attachment of the

Minister of State Owned Enterprises Letter No.

S-168/MBU/2008dated27June2008concerning

Assessment on GCG Program in State Owned

Enterprises. In this assessment, Angkasa Pura II

scored 80.63 with predicate “Excellent”.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200972

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Nilai yang dicapai untuk setiap aspek yang dinilai

adalah sebagai berikut:

NoAspek Governance

Governance Aspects

BobotWeight

(%)

Capaian AktualActual

Achievement(%)

%Capaian

Achievement

1. HakdanTanggungJawabPemegangSahamRUPSRightsandResponsibilitiesofShareholdersMeeting

9 6,53 72,56

2. Kebijakan GCG GCG Policy 8 7,61 95,15

3. Penerapan GCG GCG Implementation

a. Dewan Komisaris Board of Commissioners 27 20,30 75,19

b. Komite Komisaris Commissioners Committee 6 5,10 85,00

c. Direksi Board of Directors 27 20,80 77,04

d. Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit 3 2,73 91,00

e. Sekretaris Perusahaan Company Secretary 3 2,70 90,00

Sub Jumlah Penerapan GCG Sub Total GCG Implementation

66 51,63 78,23

4. Pengungkapan Informasi Information Disclosure 7 6,51 92,97

5. Komitmen Commitment 10 8,35 83,50

Total 100 80,63 80,63

Berbagai upaya lain telah dilakukan dalam rangka

peningkatan kualitas penerapan GCG di Angkasa

Pura II, termasuk:

1. Penandatanganan Kontrak Management (KM)

antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris

dan Direksi;

2. Penandatanganan KM antara Direktur Utama

dengan Para Direktur;

3. Penandatanganan KM antara Direktur dengan

Vice President dan General Manager;

4. Penandatanganan Pakta Integritas Dewan

Komisaris dan Direksi;

5. Penandatangan Pakta Integritas Pejabat yang

baru dilantik;

6. Penandatangan Pakta Integritas oleh rekanan

perusahaan;

7. PembentukanunitRiskManagement;

8. Melaksanakan penyempurnaan cascading KPI

korporat;

9. Melaksanakan penyempurnaan cascading KPI

Individu untuk seluruh karyawan Angkasa Pura

II;

10. Melaksanakan survey kepuasan pelanggan,

pemasok dan karyawan;

11. Melaksanakan penerimaan karyawan baru

secara terbuka melalui website Angkasa Pura II

(www.angkasapura2.co.id);

The scores of each aspect were as follow:

Other efforts done by Angkasa Pura II in order

to improve the quality of GCG implementation,

include:

1. The signing of Management Contract

(MC) between Shareholders, The Board of

Commissioners and Directors;

2. The signing of Management Contract (MC)

between President Director and other Directors;

3. The signing of Management Contract (MC)

between Director and Vice President and

General Manager;

4. The signing of Integrity Pact of The Board of

Commissioners and Directors;

5. The signing of Integrity Pact of newly appointed

Officials;

6. The signing of Integrity Pact by business

partners;

7. TheformationofRiskManagementunit;

8. Conducting improvement on the cascading of

corporate KPI;

9. Conducting improvement on the cascading of

Individual KPI for Angkasa Pura II employee;

10. Conducting survey on customer satisfaction,

supplier and employee;

11. Conducting open recruitment for new

employee through Angkasa Pura II website

(www.angkasapura2.co.id);

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 73

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

12. Melaksanakan seleksi terbuka untuk mengisi

jabatan yang kosong setingkat Assistant

Manager/KepalaDinas(jobtender);

13. Menyampaikan informasi tentang perusahaan

secara terbuka dan terpercaya melalui website

Angkasa Pura II;

14. Penyempurnaan proses pengadaan barang

dan jasa melalui Keputusan Direksi Nomor:

KEP.390/PL.10/APII-2001menjadiPP20/

Tahun 2009;

15. Penyempurnaan beberapa regulasi di bidang

operasional maupun komersial

16.PenyusunanRencanaJangkaPanjang

Perusahaan tahun 2009-2013

Keseriusan Angkasa Pura II dalam menerapkan

GCG telah membuahkan hasil yang

membanggakan. Tahun 2006 Angkasa Pura II

berhasil meraih penghargaan sebagai The Best I

in GCG dalam BUMN & CEO BUMN Award. Tahun

2008 berhasil memperoleh predikat “Juara I Annual

ReportAward2007kategoriBUMNNon-Keuangan

Non-Listed” dan sebagai “BUMN Terbaik dan

Terpercaya di bidang Good Corporate Governance”

dalam Corporate Governance Perception Index

2007 Award. Tahun 2009 menjadi 1st The Best Non

ListedCompanydalamAnugerahBusinessReview.

RapatUmumPemegangSahamRapatUmumPemegangSaham(RUPS)

merupakan organ tertinggi dalam perusahaan

yang memegang segala wewenang yang tidak

diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris,

termasuk antara lain kewenangan untuk

mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan

Komisaris dan Direksi.

RUPSmerupakanforumbagiDewan

Komisaris dan Direksi untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas

dankinerjanyakepadaPemegangSaham,dan/

atau menyampaikan hal-hal lain yang memerlukan

persetujuanRUPS.

Pada tahun 2009, Angkasa Pura II

menyelenggarakan2(dua)kaliRUPS,yaitu

pada tanggal 29 Januari 2009 dengan agenda

PengesahanRencanaKerjadanAnggaran

Perusahaan Tahun 2009, dan pada tanggal

15 Juni 2009 dengan agenda Pengesahan

Pertanggungjawaban Laporan Manajemen Tahun

Buku 2008.

12. Conducting open selection to fill vacant

positionsatthelevelofAssistantManager/

Heads of Department (job tender);

13. Conveying corporate information openly and

trustable through Angkasa Pura II website;

14. Improving the process of procurement using

theDirector’sDecisionNumber:KEP.390/

PL.10/APII-2001,changesintoPP20/year

2009;

15. Improving several operational regulations as

well as commercial operational;

16. Drawing Corporate Long Term Plan of 2009-

2013

The seriousness of Angkasa Pura II in implementing

GCG has resulted in encouraging achievements.

In 2006 Angkasa Pura II was awarded as The Best

I in GCG in BUMN & CEO BUMN Award. In 2008,

awarded with predicate “1st Winner of 2007 Annual

ReportAwardforthecategoryofNon-Financial

Non-Listed State Owned Enterprises” and as

“the Best and the Most Trustworthy State Owned

Enterprises in Good Corporate Governance” during

the Corporate Governance Perception Index 2007

Award. In 2009 named as the 1st The Best Non

ListedCompanyinBusinessReviewAward.

General Meeting of ShareholdersThe General Meeting of Shareholders (GMS) is

the highest organ within the Company having all

authorities which are not delegated to the Board of

Directors and the Board of Commissioners, which

include the authority to appoint and to discharge

the member of the Board of Commissioners and

Board of Directors.

The GMS is the forum for the Board of

Commissioners and Board of Directors to report

to the Shareholders and to be accounted for their

conductandperformance,and/ortosubmitother

matters which need the approval of the GMS.

In 2009, Angkasa Pura II conducted 2 (two) GMS,

on 29th of January 2009 with the agenda of

RatificationoftheCorporateBudgetof2009,and

on15thofJune2009withtheagendaofRatifying

ManagementReportfortheFiscalYearof2008.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200974

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan

keduatertinggisetelahRUPSyangmemiliki

kedudukan independen. Dewan Komisaris

bertanggung jawab melakukan pengawasan

serta memberikan nasihat kepada Direksi dalam

menjalankan kegiatan kepengurusan perusahaan,

termasukdalampelaksanaanRencanaJangka

PanjangdanRencanaKerjadanAnggaranTahunan

perusahaan.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

1. Memberikan pendapat dan saran secara

tertuliskepadaRUPSmengenairencana

pengembangan perusahaan, rencana kerja,

anggaran perusahaan, dan rencana lainnya.

2. Memberikan pendapat dan saran secara

tertuliskepadaRUPSmengenaimasalah

strategis.

3. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan

anggaran tahunan, serta menyampaikan

penilaian dan pendapatnya di dalam berbagai

rapat yang diikutinya.

4. Mengikuti perkembangan perusahaan, dan

segeramelaporkankepadaRUPSdengan

disertai saran langkah tindak lanjut yang harus

ditempuh dalam hal perusahaan menunjukan

gejala kemunduran.

5. Memberikan pendapat serta saran kepada

Direksi mengenai persoalan-persoalan yang

dianggap penting bagi kelancaran pengurusan

perusahaan.

6. Meneliti dan menelaah laporan manajemen

termasuk laporan tahunan yang disiapkan

oleh Direksi. Apabila laporan tersebut telah

dipandang memadai dan mencerminkan

informasi yang obyektif, Komisaris

menandatangani laporan tersebut sebagai

bentukpertanggungjawabankepadaRUPS.

7. Mengadakan komunikasi dan bertukar

informasi dengan para pemangku kepentingan

(stakeholders) dalam rangka meningkatkan

pemahaman atas esensi permasalahan

manajerial dan operasional yang dihadapi

perusahaan.

8. Menjalin komunikasi yang efektif dengan

Direksi dan jajaran manajemen dalam rangka

meningkatkan pemahaman atas isu-isu strategis

yang sedang dan yang diperkirakan akan

dihadapi perusahaan; serta menindaklanjuti

isu-isu yang ditemukan oleh para Komisaris atau

yang dimunculkan oleh Direksi.

The Board of Commissioners The Board of Commissioners is the second highest

organ within the Company next to GMS, and is

independent. The Board of Commissioners has

the duty of conducting supervisory and providing

recommendation for Directors in managing the

Company, including the execution of Corporate

Long Term Plan and Annual Plan.

TheDutiesandResponsibilitiesoftheBoardof

Commissioners

1. Providing written opinion and advices for GMS

concerning the plan for company development,

work plan, budget plan, and other plan.

2. Providing written opinion and advices for GMS

concerning strategic matters.

3. Supervising the execution of Work Plan and

Annual Budget, and providing judgment and

opinion in every meeting they attend.

4. TomonitorCompany’sgrowth,and

immediately report to GMS, along with

recommendation for the follow up in case of

Company’ssetback.

5. Providing opinion and recommendation for the

Directors concerning matters that are crucial

for the management of the Company.

6. Toexamineandtoanalyzemanagement

report including annual report prepared

by the Directors. If the report is sufficient

and has reflected objective information,

the Commissioners signed it as for of

accountability to GMS.

7. Conducting communication and information

exchange with all stakeholders in order to

improve understanding on the essence of

managerial and operational matters faced by

the Company.

8. Conducting effective communication with the

Board of Directors and the management in

order to improve understanding on strategic

issues which is and will be faced by the

Company, and to follow up any issues found by

the Commissioners or Directors.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 75

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

9. Mengkaji dan menyetujui skema remunerasi

untuk para Direktur.

10. Mengkaji, menilai, menyetujui atau menolak,

serta memantau kerjasama strategis yang

dilakukan Perusahaan dengan pihak ketiga.

Kerjasama strategis adalah kerjasama untuk

menjalankan suatu kegiatan bisnis dengan

jangka waktu pelaksanaan lebih dari 2 (dua)

tahun atau pelaksanaan suatu proyek utama

(major project) yang menimbulkan biaya

modal (capital expenditure) yang besar.

Batasan besarnya biaya modal minimal dari

suatu proyek yang dianggap strategis, akan

ditetapkan bersama oleh Komisaris dan Direksi

serta akan dikaji ulang dan disesuaikan secara

periodik.

11. Mengusulkan calon-calon auditor eksternal

yang diajukan oleh Komite Audit setelah

melalui proses seleksi sesuai dengan ketentuan

yangberlakukepadaRUPS.

12. Komisaris berkewajiban membahas dan

mengajukan rekomendasi tentang pemanfaatan

laba bersih perusahaan dan pembagian

dividen interim maupun dividen final dengan

mempertimbangkan kemampuan perusahaan

untuk bertumbuh kembang yang bertumpu

pada sumber dana internal.

13. Memastikan bahwa risiko dan potensi krisis

dapat diidentifikasikan secara dini dan dikelola

dengan baik.

14. Memastikan bahwa prinsip-prinsip Tata Kelola

Perusahaan yang baik telah dipatuhi secara

konsisten.

15. Komisaris berkewajiban untuk merencanakan

dan mempertanggungjawabkan kinerjanya

dengan cara:

a. Menyusun pembagian tugas di antara

anggota Komisaris sesuai dengan keahlian

dan pengalaman masing-masing anggota

Komisaris;

b. Menyusun program kerja dan target kinerja

Komisaris tiap tahun serta mekanisme

review terhadap kinerja Komisaris;

c. Menyusun mekanisme penyampaian

informasi dari Komisaris kepada pemangku

kepentingan;

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasKomisariskepadaRUPS.

9. Toanalyzeandtoapprovetheschemeof

remuneration for the Directors.

10.Toanalyze,tojudge,toapproveordisapprove,

and to monitor strategic collaboration

between Company and third parties. Strategic

collaboration is the collaboration to conduct

business in more than 2 years of period or

conducting major project with huge capital

expenditure. The minimum capital expenditure

of a project to be considered as a strategic

project is decided by the Commissioners and

the Directors, and is subjected to a periodic

review and adjustment.

11. Providing the GMS with candidates of external

auditor given by the Audit Committee following

the selection process in accordance with the

prevailing rules.

12. Commissioners are obliged to discuss and

to come up with recommendation on the

appropriation of net income and the distribution

of interim dividend or final dividend by putting

into account the capability of the Company to

grow based on internal source of fund.

13. Ensuring that any risks and crisis potential can

be early identified and well managed.

14. Ensuring that the principles of GCG have been

complied consistently.

15. Commissioners are obliged to plan and to

account for their performance by:

a. Establishing the division of duties among

Commissioners according to the expertise

and experience of each Commissioner;

b. Setting up program and performance target

of the Commissioner every year and the

mechanism of reviewing Commissioner

performance;

c. Formulating the mechanism of submitting

information from Commissioner to

Stakeholders;

d. To be accountable for the task as

Commissioner to GMS.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200976

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Komposisi Keanggotaan Dewan Komisaris

Keanggotaan Dewan Komisaris Angkasa Pura II

terdiri dari 5 (lima) orang yaitu seorang Komisaris

Utama dan 4 (empat) orang Komisaris, yang

diangkat melalui Keputusan Kementerian Negara

BUMNberdasarkanRUPS.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan

UsahaMilikNegaraNo.KEP-86/MBU/2006

tanggal10Agustus2006danKEP.256/MBU/2007

tanggal 8 November 2007 tentang Pemberhentian

dan Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura

II,sertaKEP-23/MBU/2009tanggal2Februari

2009 tentang Pengangkatan Komisaris Utama

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura

II, maka susunan Dewan Komisaris Angkasa Pura II

adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama Herman Prayitno President Commissioner

Komisaris Suratto Siswodihardjo Commissioner

Komisaris Tirta Hidayat Commissioner

Komisaris M. Iksan Tatang Commissioner

Komisaris Suyatno Harun Commissioner

Pembagian Tugas Dewan Komisaris

Untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam

melakukan pengawasan dan memberikan

pengarahan kepada Direksi secara efektif dan

efisien, Dewan Komisaris melalui Keputusan

DewanKomisarisNo.KEP.479/OM.006/APII-2008

tanggal 12 Desember 2008 telah menetapkan

pembagian tugas sebagai berikut:

No Nama Name Jabatan Position Tugas Duty

1. Herman Prayitno Komisaris UtamaPresident Commissioner

Mengkoordinir semua pelaksanaan tugas dan kegiatan pengawasan Dewan Komisaris serta memberikan arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan.

To coordinate all task and supervising activities of the Board of Commissioners and to give direction for the Directors concerning the management of the Company.

2. Suyatno Harun Anggota Komisaris Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Keuangan, Akuntansi dan Audit.

Conducting supervision and providing direction for the DirectorsinmanagingCompany’sFinance,Accounting,and Audit.

3. M. Iksan Tatang Anggota KomisarisCommissioner Members

Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Operasi, Teknik, Teknologi Informasi dan Kebijakan ManajemenRisiko.

Conducting supervision and providing direction for the DirectorsinmanagingCompany’sOperation,Technique,InformationTechnologyandRiskManagementPolicies.

The Composition of the Board of Commissioners

The Board of Commissioners of Angkasa Pura II

comprises of 5 (five) persons, namely President

Commissioner and 4 (four) Commissioners, which

were appointed with the Decision of Minister of

State Owned Enterprises based on GMS.

Based on the Decision Letter of the Minister of

StateOwnedEnterprisesNo.KEP-86/MBU/2006

dated10August2006andKEP.256/MBU/2007

dated 8 November 2007 concerning the Dismiss

and the Appointment of Members of the Board

of Commissioners of the PT Angkasa Pura II,

andKEP-23/MBU/2009dated2February2009

concerning the Appointment of the President

Commissioner of PT Angkasa Pura II, the Board of

Commissioners Angkasa Pura II are as follow:

The Division of Duties among the Board of

Commissioners

To effectively and efficiently perform their duty of

supervising and providing direction for Directors,

the Board of Commissioners through the Decision

oftheBoardofCommissionersNo.KEP.479/

OM.006/APII-2008dated12December2008has

decided the division of duties as follow:

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 77

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

4. Suratto Siswodihardjo Anggota KomisarisCommissioner Members

Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Pengembangan Usaha, Komersial dan Hukum.

Conducting supervision and providing direction for the DirectorsinmanagingCompany’sBusinessDevelopment,Commerce and Law.

5. Tirta Hidayat Anggota KomisarisCommissioner Members

Melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Perusahaan Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kebijakan Nominasi & RemunerasidanGoodCoorporateGovernance(GCG).

Conducting supervision and providing direction for the Directors inmanagingCompany’sHumanResourceEmpowerment,Nomination&RemunerationPolicyandGoodCorporateGovernance (GCG).

Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas-

tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris

Dewan Komisaris, yang antara lain bertugas

membantu mempersiapkan bahan rapat Dewan

Komisaris, mengumpulkan bahan dan informasi

yang relevan, serta melakukan koordinasi dengan

Sekretaris Perusahaan mengenai hal-hal yang

berkaitan dengan Dewan Komisaris dan Direksi.

RapatDewanKomisaris

RapatinternalDewanKomisarismerupakanforum

dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan

keputusan Dewan Komisaris secara kolektif. Selain

itu, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat

gabungan dengan Direksi untuk membahas kinerja

Angkasa Pura II.

Selama tahun 2009, telah diselenggarakan 9

(sembilan) kali rapat internal Dewan Komisaris dan

9 (sembilan) rapat gabungan Dewan Komisaris dan

Direksi, dengan tingkat kehadiran masing-masing

anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:

NamaName

RapatDewanKomisarisBoard of Commissioners Meeting

RapatKomisarisdanDireksiBoC and BoD Meeting

JumlahRapatTotal Meeting

9JumlahRapatTotal Meeting

9

Komisaris Commissioner

Sutanto - 2

Herman Prayitno 9 7

Suyatno Harun 8 7

M. Iksan Tatang 8 6

Suratto Siswodihardjo 8 6

Tirta Hidayat 8 6

Pelatihan Bagi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Angkasa Pura II di tahun 2009

mengikuti berbagai pelatihan, seminar, konferensi

di dalam dan luar negeri baik sebagai peserta

In performing its duty, the Board of Commissioners

is assisted by the Secretary if the Board of

Commissioners, who is tasked to help preparing

the material for the Board of Commissioners

meeting, collecting relevant material and

information, and to conduct coordination with

Corporate Secretary on things related to the Board

of Commissioners and Directors.

The Board of Commissioners Meetings

Internal meeting of the Board of Commissioners

is the forum and mechanism where the Board of

Commissioners making decision collectively. Aside

of that, the Board of Commissioners also conduct

join meetings with the Directors discussing the

performance of Angkasa Pura II.

During 2009, the Board of Commissioners conducted

9 (nine) internal meetings and 9 (nine) join meeting

between the Board of Commissioners and Directors,

with level of attendance of each member of the Board

of Commissioners as follow:

Training for the Board of Commissioners

In 2009, the Board of Commissioners Angkasa

Pura II attended several training, seminar,

conference in and abroad, as participants or

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200978

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

maupun sebagai pembicara, diantaranya Aviation

Security Conference di Hongkong, IIA International

Conference 2009 & On Site Learning di Brisbane,

Australia, dan From State-Owned to World-Class

Competitors di Manila, Filipina.

RemunerasiDewanKomisaris

Anggota Dewan Komisaris berhak untuk

mendapatkan remunerasi dan fasilitas sesuai

dengan peraturan Menteri Negara BUMN Nomor

PER-02/MBU/2009tanggal27April2009dan

PER-03/MBU/2009tanggal19Oktober2009

tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,

Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN

yangjumlahdanjenisnyaditetapkandalamRisalah

RapatRUPSPTAngkasaPuraII(Persero)Nomor:

RIS-31/D3-MBU/2009tanggal15Juni2009

tentang Persetujuan Laporan Tahunan, Pengesahan

Perhitungan Tahunan dan Penggunaan Laba Bersih

Tahun Buku 2008.

Ditetapkan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2009,

remunerasi Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan

Komisaris adalah sebagai berikut : Komisaris Utama

40%, anggota Komisaris 36% dan Sekretaris

Dewan Komisaris 15%, dari Direktur Utama. Jumlah

remunerasi Direktur Utama ditetapkan sebesar

Rp63.500.000perbulan.

Direksi Sesuai Anggaran Dasar Angkasa Pura II bahwa

Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang

berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk

kepentingan Perseroaan dan sesuai dengan maksud

dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan

baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang

segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-

pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan,AnggaranDasardan/atau

KeputusanRapatPemegangSaham.

Kewenangan dan Kewajiban Direksi

Berdasarkan Anggaran Dasar PT Angkasa Pura

II (Persero), kewenangan dan kewajiban Direksi

adalah sebagai berikut:

a. Direksi berwenang untuk:

1. Menetapkan kebijakan kepengurusan

Perseroan.

as speaker, among others are Aviation Security

Conference in Hong Kong, IIA International

Conference 2009 & On Site Learning in Brisbane,

Australia, and From State-Owned to World-Class

Competitors in Manila, Filipina.

RemunerationfortheBoardofCommissioners

Member of the Board of Commissioners are entitled

to receive remuneration and facilities in accordance

withtheRegulationoftheMinisterofStateOwned

EnterpriseNoPER-02/MBU/2009dated27April

2009andPER-03/MBU/2009dated19October2009

concerningtheGuidancefortheRemunerationfor

Directors, the Board of Commissioners, and Audit

Committee of State Owned Enterprises, in which the

amount and the type was stipulated in the Minutes of

Meeting of the GMS of PT Angkasa Pura II (Persero)

Number:RIS-31/D3-MBU/2009dated15June

2009concerningApprovaloftheAnnualReport,

RatificationofAnnualAccountandtheAppropriation

oftheNetIncomefortheFiscalYearof2008.

Effective since 1 January 2009, the remuneration

for the Board of Commissioners and the Secretary

of the Board of Commissioners are as follow:

President Commissioner 40%, Commissioner 36%

and Secretary of the Board of Commissioners 15%,

fromthatofthePresidentDirector.Remuneration

forthePresidentDirectorisRp63,500,000per

month.

Board of Directors In accordance with the Articles of Association of

Angkasa Pura II, the Board of Directors is tasked

to perform all actions related to the management

of the Company, for the interest of the Company,

and according to the intentions and the objectives

of the Company, and to represent the Company

in and outside the Court of Law, in all matter and

events, with limitations as stipulated by the Law,

theArticlesofAssociationand/ortheDecisionof

the Shareholders Meeting.

Authority and Duties of the Board of Directors

Based on the Articles of Association of PT Angkasa

Pura II (Persero), the authority and duties of the

Board of Directors are as follow:

a. TheDirectorsareauthorizedto:

1. ToestablishCompany’spolicyof

management.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 79

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

2. Mengatur penyerahan kekuasan Direksi

kepada seorang atau beberapa orang

anggota Direksi untuk mengambil

keputusan atas nama Direksi atau mewakili

Perseroan di dalam dan di luar pengadilan.

3. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi

kepada seorang atau beberapa orang

pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri

maupun bersama-sama atau kepada orang

lain, untuk mewakili Perseroan di dalam

dan di luar pengadilan.

4. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang

Kepegawaian Perseroan termasuk

penetapan gaji, pensiun atau jaminan

hari tua dan penghasilan lain bagi

pekerja Perseroan berdasarkan peraturan

perundangan-undangan yang berlaku,

dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun

atau jaminan hari tua dan penghasilan lain

bagi pekerja yang melampaui kewajiban

yang ditetapkan peraturan perundang-

undangan, harus mendapat persetujuan

terlebihdahuludariRUPS.

5. Mengangkat dan memberhentikan

pekerja Perseroan berdasarkan peraturan

Kepegawaian Perseroan dan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

6. Mengangkat dan memberhentikan

Sekretaris Perseroan.

7. Melakukan segala tindakan dan perbuatan

lainnya mengenai pengurusan maupun

pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat

Perseroandenganpihaklaindan/ataupihak

laindan/ataupihaklaindenganperseroan,

serta mewakili perseroan di dalam dan di luar

pengadilan tentang segala kejadian, dengan

pembatasan-pembatasan sebagaimana

diatur dalam peraturan perundang-

undangan,AnggaranDasardan/atau

KeputusanRapatUmumPemegangSaham.

b. Direksi berkewajiban untuk:

1. Mengusahakan dan menjamin

terlaksananya usaha dan kegiatan

Perseroan sesuai dengan maksud dan

tujuan serta kegiatan usahanya.

2. MenyiapkanpadawaktunyaRencana

JangkaPanjangPerusahaan,Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan

perubahannya serta menyampaikannya

kepada Dewan Komisaris dan Pemegang

Saham untuk mendapatkan pengesahan

RapatUmumPemegangSaham.

2. To arrange the delegation of authority to

member/softheBoardofDirectorsto

make decision on behalf of the Board of

Directors or representing the Company in

and outside of the Court of Law.

3. To arrange the delegation of authority of

theBoardofDirctorstoemployee/softhe

Company, individually and collectively, or to

other people, to represent the Company in

and outside of the Court of Law.

4. To formulate the regulation for Company

Staffing, including the determination of

salary, pension or retirement benefit, and

other income for the employee, based on

the prevailing rules, under the condition

that the determination of salaries, pension

or retirement benefit and other income for

employee that exceeded the amounts as

established by prevailing regulations should

have the prior approval of the GMS.

5. ToappointandtodismissCompany’s

employeebasedonCompany’sRegulation

and other regulations.

6. To appoint and to dismiss the Corporate

Secretary.

7. To conduct any other actions and other

deeds related to the management and

ownershipofCompany’sproperties,to

bindtheCompanywithotherpartiesand/

or other parties with the Company, and

to represent the Company in and out of

the Court of Law, in all events, within the

limits as stipulated by the Law, Articles of

Associationand/ortheDecisionofGeneral

Meeting of Shareholders.

b. The Board of Directors is responsible for:

1. Making every effort to ensure the

Company’sbusinessesandactivitiesruns

according to the intention and objective of

the Company.

2. Preparing Long Term Plan, Work Plan, and

Budget, and the changes, and reporting

it to the Board of Commissioners and

Shareholders to have approval from the

GMS.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200980

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

3. MemberikanpenjelasankepadaRapat

Umum Pemegang Saham mengenai

RencanaJangkaPanjangPerusahaandan

RencanaKerjadanAnggaranPerusahaan.

4. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar

Khusus,RisalahRapatUmumPemegang

Saham,danRisalahRapatDireksi.

5. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud

pertanggungjawaban pengurusan Perseroan,

serta dokumen keuangan perseroan

sebagaimana dimaksud dalam Undang-

undang tentang Dokumen Perusahaan.

6. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan

Standar Akuntansi Keuangan dan

menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk

diaudit.

7. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk

LaporanKeuangankepadaRapatUmum

Pemegang Saham untuk disetujui dan

disahkan, serta laporan mengenai hak-

hak Perseroan yang tidak tercatat dalam

pembukuan antara lain sebagai akibat

penghapusbukuan piutang.

8. MemberikanpenjelasankepadaRapat

Umum Pemegang Saham mengenai Laporan

Tahunan.

9. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba

RugiyangtelahdisahkanolehRapatUmum

Pemegang Saham kepada Menteri yang

membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

10. Menyampaikan laporan perubahan susunan

Pemegang Saham, Direksi dan Dewan

Komisaris kepada Menteri yang membidangi

Hukum dan HAM.

11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar

Khusus,RisalahRapatUmumPemegang

Saham,RisalahRapatDewanKomisarisdan

RisalahRapatDireksi,LaporanTahunandan

dokumen keuangan perseroan dan dokumen

perseroan lainnya.

12. Menyimpan di tempat kedudukan perseroan

Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,

RisalahRapatUmumPemegangSaham,

RisalahRapatDewanKomisarisdan

RisalahRapatDireksi,LaporanTahunan

dan dokumen keuangan perseroan serta

dokumen perseroan lainnya.

13. Menyusun sistem akuntansi sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan dan

berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian

intern, terutama fungsi pengurusan,

pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.

3. Giving explanation to GMS concerning

Company’sLongTermPlanandWorkPlan

and Budget.

4. Making list of Shareholders, Special List,

Minutes of GMS, and Minutes of Directors

Meeting.

5. MakingAnnualReportasformof

responsibility in managing the Company,

and documents of corporate finance

as stipulated in the Law of Corporate

Documents.

6. PreparingFinancialReportbasedonthe

Standard of Financial Accounting and

submitting it to Public Accountant for audit.

7. ProvidingGMSwithAnnualReport,

includingFinancialReport,tobeapproved

and ratified, and report on unlisted

Company’srights,amongothersasthe

consequence of debt write.

8. Providing GMS with explanation on Annual

Report.

9. Submitting Balance Sheet and Profit-Loss

FinancialReportratifiedbyGMStothe

MinisterofLawandHumanRights,in

compliance with the prevailing rules.

10. Submitting report on the change of the

composition of Shareholders, Directors and

the Board of Commissioners the Minister of

LawandHumanRights.

11. Keeping list of Shareholders, Special List,

Minutes of GMS, Minutes of Board of

Commissioners meeting and Minutes of

DirectorsMeetings,AnnualReportand

document of company finance and other

document.

12.KeepinginCompany’sheadquarterList

of Shareholders, Special List, Minutes of

GMS, Minutes of Board of Commissioners

meeting and Minutes of Directors Meetings,

AnnualReportanddocumentofcompany

finance and other document.

13. Setting up accounting system in

compliance with the Standard of Finance

Accounting and based on the principles

of internal control, especially on the

function of administration, record, filing and

supervision.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 81

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

14. Memberikan laporan berkala menurut cara

dan waktu sesuai dengan ketentuan yang

berlaku, serta laporan lainnya setiap kali

dimintaolehDewanKomisarisdan/atau

Pemegang Saham.

15. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan

lengkap dengan perincian dan tugasnya.

16. Memberikan penjelasan tentang segala hal

yang ditanyakan atau yang diminta anggota

Dewan Komisaris dan para Pemegang

Saham.

17. Menyusun dan menetapkan blue print

organisasi Perseroan.

18. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya

sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam

Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh

RapatUmumPemegangSahamberdasarkan

peraturan perundang-undangan.

Keanggotaan Direksi

Keanggotaan Direksi Angkasa Pura II terdiri dari

seorang Direktur Utama yang bertindak sebagai Ketua

merangkap Anggota Direksi, seorang Wakil Direktur

Utama yang bertindak sebagai Wakil Ketua merangkap

Anggota Direksi dan 4 (empat) orang Direktur sebagai

Anggota Direksi, yang masing-masing memimpin

Direktorat Operasi dan Teknik, Direktorat Komersial

dan Pengembangan Usaha, Direktorat Keuangan, dan

Direktorat Personalia dan Umum.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan

UsahaMilikNegaraNomorKEP-25/MBU/2004

tanggal10Maret2004,KEP-43/MBU/2006tanggal

28Maret2006danKEP-70/MBU/2008tentang

Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-

anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero)

PTAngkasaPuraII,sertaKEP-54/MBU/2009

tanggal 10 Maret 2009 tentang Perpanjangan

Sementara Masa Tugas Anggota-Anggota Direksi

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura

II, maka susunan Direksi Angkasa Pura II adalah

sebagai berikut:

Direktur Utama Edie Haryoto President Director

Wakil Direktur Utama Rinaldo J. Aziz Deputy President Director

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha

Robert Daniel Waloni EVP of Commercial and Business Development

Direktur Keuangan Tommy Soetomo EVP of Finance

Direktur Operasi dan Teknik S. Tulus Pranowo EVP of Operations and Engineering

Direktur Personalia dan Umum Endang Dwi Suryani EVP of Personnel and General Affairs

14. Submitting frequent report, in the order

and time in compliance with the prevailing

rules, and other reports every time required

bytheBoardofCommissionersand/or

Shareholders.

15.SettingupthecompositionofCompany’s

organization,completewithdetailsand

task.

16. Providing explanation on everything asked

or required by the Board of Commissioners

and Shareholders.

17. Setting up and establishing the blue print of

Company’sorganization.

18. Performing other duties in compliance

with the rules stipulated in the Articles

of Association and the decision of GMS,

based on the prevailing rules.

Member of the Board of Directors

The Board of Directors of Angkasa Pura II

comprises of a President Director as the Chairman

and Member of the Board, a Vice President Director

who also Vice Chairman and Member of the Board

Directors and 4 (four) Directors as Member of the

Board, who each of them lead the Directorate of

Operation and Technique, Directorate of Commerce

and Business Development, Directorate of Finance,

and Directorate of Personnel and General Affairs.

Based on the Decision Letter of the Minister of

StateOwnedEnterprisesNoKEP-25/MBU/2004

dated10March2004,KEP-43/MBU/2006dated

28March2006andKEP-70/MBU/2008concerning

the Dismiss and Appointment of the Member of the

Board of Director of PT Angkasa Pura II, and KEP-

54/MBU/2009dated10March2009concerning

the Temporary Extension of Tenure of the Directors

of PT Angkasa Pura II, the composition of the

Directors of Angkasa Pura II are as follow:

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200982

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Pembagian Tugas Direksi

Dalam rangka pelaksanaan yang efektif dari tugas,

wewenang dan kewajiban Direksi dalam mengelola

Angkasa Pura II, maka berdasarkan Keputusan

DireksiNomor:KEP.01.01/04/2009.3tanggal30

April 2009 disusun pembagian tugas Direksi,

sebagai berikut:

No Nama Name Jabatan Position Tugas & Wewenang Duty & Powers

1. Edie Haryoto Direktur UtamaPresident Director

Tugas Task:a. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan

senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahan;

To lead and to manage the Company in accordance with the objective of the Company and always strive to promote efficiency and effectiveness of the Company;

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan;

Toputintocustody,maintainandmanageCompany’sproperties;

c. Menjalankan tugas pokok Perusahaan sesuai Anggaran Dasar dan melaksanakan tugaslainsesuaikebijakanyangditetapkanRUPS;

To perform duties in accordance with the Articles of Association and to perform other duties in accordance with the decision made by GMS;

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur dan mengendalikan tugas pengawasan intern dan para kepala unit pelaksana lainnya;

TocoordinatetheimplementationofDirectors’policybyotherDirectorsandtocontrolthe task of internal audit and heads of other units;

e. Mengkoordinasikan tugas-tugas lain atas nama Direksi yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

To coordinate other tasks on behalf of the Board of Directors as stipulated in the Articles of Association.

Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan serta menyiapkan rolling

planRJPPdanRJPPKoporasi;

Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargets,andpreparingtherollingplan of Long Term Plan, and Corporate Long Term Plan;

b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPS;

To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS;

c. Mengembangkan bisnis pelayanan jasa bandara dan kegiatan bisnis usaha lainnya yang terkait dengan perusahaan;

Developing the business of airport services and other related services;

d. Mengkoordinir atas pelaksanaan tugas Internal Auditor, Planning and Information Technology, Air Traffic Services, Direktorat Pengembangan Usaha dan Komersial untuk bidang Investasi (termasuk asset), Direktorat Personalia dan Umum untuk bidang Pengembangan SDM;

To coordinate the implementation of the tasks of the Internal Auditor, Planning and Information Technology, Air Traffic Services, the Directorate of Business Development and Commerce for investment (including asset), Directorate Personnel and General AffairforHumanResourceDevelopment;

e. Bertindak mewakili Direksi di dalam melakukan hubungan hukum dengan pihak luar dan melaksanakan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

RepresentingtheBoardofDirectorsinengagingwithexternalpartiesandotherauthorities as stipulated in the Articles of Association.

Division of Duties among Directors

In order to effectively conduct the tasks, authorities

and duties of the Directors in managing Angkasa

Pura II, based on the Directors Decision Number:

KEP.01.01/04/2009.3dated30April2009,the

division of duties among Directors, are as follow:

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 83

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

2. Rinaldo J. Aziz Wakil Direktur UtamaDeputy President Director

Tugas Task:a. Memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan

senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahan;

ToleadandtomanagetheCompanyinaccordancewiththeCompany’sobjectivesandalwaysstrivetoimprovetheCompany’sefficiencyandtheeffectiveness;

b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan;

To put under custody, to maintain and to manage Corporate properties;

c. Menjalankan tugas pokok Perusahaan sesuai Anggaran Dasar dan melaksanakan tugaslainsesuaikebijakanyangditetapkanRUPS;

To perform tasks in accordance with the Articles of Association and other tasks as decided by GMS.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur dan mengendalikan tugas pengawasan intern dan para kepala unit pelaksana lainnya;

TocoordinatetheimplementationofDirectors’policybyotherDirectorsandtocontrolthe task of internal audit and heads of other units;

e. Mengkoordinasikan tugas-tugas lain atas nama Direksi yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

To coordinate other tasks on behalf of the Board of Directors as stipulated in the Articles of Association.

Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan serta menyiapkan rolling

planRJPPdanRJPPKoporasi;

Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargets,andpreparingtherollingplan of Long Term Plan, and Corporate Long Term Plan;

b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPS;

To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS;

c. Mengembangkan bisnis pelayanan jasa bandara dan kegiatan bisnis usaha lainnya yang terkait dengan perusahaan;

Developing the business of airport services and other related services.

d. Mengkoordinir atas pelaksanaan tugas Corporate Secretary, Legal Affairs, Corporate Safety&Risk,AirportServices,DirektoratPengembanganUsahadanKomersialuntukbidangPendapatanRutin(AeronautikadanNonAeronautika),DirektoratKeuanganuntuk bidang Eksploitasi, Direktorat Personalia dan Umum untuk bidang Administrasi dan Umum;

To coordinate the implementation of the tasks of the Corporate Secretary, Legal Affairs, CorporateSafety&Risk,AirportServices,theDirectorateofBusinessDevelopmentandCommerceforRoutineIncome(AeronauticandNonAeronautic),DirectorateofFinance for Exploitation, Directorate Personnel and General Affair for Administration and General Affairs;

e. Bertindak mewakili Direksi di dalam melakukan hubungan hukum dengan pihak luar dan melaksanakan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

RepresentingtheBoardofDirectorsinengagingwithexternalpartiesandotherauthorities as stipulated in the Articles of Association.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200984

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

3. Robert Daniel Waloni Direktur Komersial dan Pengembangan UsahaEVP of Commercial and Business Development

Tugas Task:a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Komersial dan

Pengembangan Usaha sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;

To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Commerce and Business Development in accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;

b. Bersama Direktur Utama, Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan AnggaranDasardanmelaksanakankebijakanyangditetapkanolehRUPSdibidangkomersial dan pengembangan usaha, sebagai bagian dari tugas Direksi.

Together with the President Director, Vice President Director and other Directors performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the commercialandbusinessdevelopmentsectoraspartoftheDirector’sduties.

Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk

masterplan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang komersial dan pengembangan usaha;

Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargetsinformofMasterPlan,and the rolling plan related to commerce and business development;

b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPSuntukbidangkomersialdanpengembanganusaha;

To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS for commerce and business development.

c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan komersial dan pengembangan usaha untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.

Establishing the plan, implementation, and control of the commercial and business development activities to support the implementation of strategy and achieving the Company objectives.

4. Tommy Soetomo Direktur KeuanganEVP of Finance

Tugas Task:a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Keuangan sesuai dengan

strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;

To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Finance in accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;

b. Bersama Direktur Utama, dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan melaksanakankebijakanyangditetapkanolehRUPSdibidangkeuangankorporasi,sebagai bagian dari tugas Direksi.

Together with the President Director, Vice President Director and other Directors performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the commercialandbusinessdevelopmentsectoraspartoftheDirector’sduties.

Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk

masterplan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang keuangan korporat;

Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargetsinformofMasterPlan,and the rolling plan related to corporate finance;

b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPSuntukbidangkeuangankorporat;

To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS for corporate finance;

c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen keuangan korporat untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.

Establishing the plan, implementation, and control of the corporate finance activities to support the implementation of strategy and achieving the Company objectives.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 85

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

5. S. Tulus Pranowo Direktur Operasi dan TeknikEVP of Operations and Engineering

Tugas Task:a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Operasi dan

Teknik sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;

To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Operational and Technique in accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;

b. Bersama Direktur Utama, Wakil Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan AnggaranDasardanmelaksanakankebijakanyangditetapkanolehRUPSdibidangoperasi dan teknik, sebagai bagian dari tugas Direksi.

Together with the President Director, Vice President Director and other Directors performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the commercialandbusinessdevelopmentsectoraspartoftheDirector’sduties.

Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk master

plan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang operasional dan teknik;

Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargetsinformofMasterPlan,and the rolling plan related to operational and technique;

b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPSuntukbidangoperasidanteknik;

To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS for operational and technique;

c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta memastikan standar kualitas pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.

Establishing the plan, implementation, control, and ensuring the standard of quality of airport services and air traffic services activities to support the implementation of strategy and achieving the Company objectives .

6. Endang Dwi Suryani Direktur Personalia dan UmumEVP of Personnel and General Affairs

Tugas Task:a. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan tugas Direktorat Operasi dan

Teknik sesuai dengan strategi dan tujuan Perusahaan serta senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas di segala bidang;

To lead and to control the implementation of the task of the Directorate of Personnel and General Affairs in accordance with the strategy and the objectives of the Company and always strive to leverage the efficiency and effectiveness in every sector;

b. Bersama Direktur Utama, dan anggota Direksi lainnya melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus Perusahaan sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan melaksanakankebijakanyangditetapkanolehRUPSdibidangkeuangankorporasi,sebagai bagian dari tugas Direksi.

Together with the President Director, Vice President Director and other Directors performing the task and duties as the managers of the Company in accordance with the Articles of Association and implementing the policies decided by GMS in the commercialandbusinessdevelopmentsectoraspartoftheDirector’sduties.

Wewenang Authorities:a. Menetapkan program kerja, strategi, dan sasaran perusahaan dalam bentuk master

plan dan rolling plan yang berkaitan dengan bidang Personalia dan Umum;

Establishingworkprogram,strategy,andcompany’stargetsinformofMasterPlan,and the rolling plan related to Personnel and General Affairs;

b. Mengkoordinir pelaksanaan Program Kerja Perusahaan melalui kontrak manajemen sesuaihasilRUPSuntukbidangPersonaliadanUmum;

To coordinate the implementation of Company Work Program through management contract in accordance with the result of GMS for Personnel and General Affairs;

c. Menetapkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian manajemen Personalia dan Umum untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi.

Establishing the plan, implementation, and control of the personnel and general affairs activities to support the implementation of strategy and achieving the Company objectives.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200986

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

RapatDireksi

RapatDireksimerupakanforumdansekaligus

mekanisme bagi pengambilan keputusan Direksi

secara kolektif. Direksi juga mengadakan rapat

koordinasi dengan para Vice President setingkat

untuk membahas kinerja Angkasa Pura II.

Selama tahun 2009, Direksi mengadakan rapat

sebanyak 25 (dua puluh lima) kali dimana 16 (enam

belas) kali rapat diantaranya merupakan rapat

koordinasi Direksi dan 9 (sembilan) rapat selanjutnya

merupakan rapat Dewan Komisaris dengan Direksi.

Penjabaran frekuensi rapat adalah sebagai berikut:

NamaName

RapatKoordinasi(Direksi)Coordination Meeting (BoD)

RapatDireksidenganKomisarisBoD and BoC Meeting

JumlahRapatTotal Meeting

16JumlahRapatTotal Meeting

9

Direksi Board of Directors

Edie Haryoto 16 9

Rinaldo J. Aziz 15 9

Robert Daniel Waloni 14 9

Tommy Soetomo 12 8

S. Tulus Pranowo 13 8

Endang Dwi Suryani 13 9

Pelatihan Bagi Direksi

Pada tahun 2009, Direksi mengikuti beberapa

aktivitas studi banding, pelatihan, seminar

dansejenisnya,antaralainHumanResources

Best Practice Seminar - Dubai, Studi Banding

ke Bandara Stockholm – Swedia, Asia Pacific

Infrastucture & Transportation Conference

–Hongkong,KonferensiMaximizingNon

AeronauticalRevenueThroughAirportService–

Kualalumpur, Konferensi International Asia Aviation

Cooperation New Delhi – India.

RemunerasiDireksi

Anggota Direksi berhak untuk mendapatkan

remunerasi dan fasilitas sesuai dengan

peraturanMenteriNegaraBUMNNomorPER-

02/MBU/2009tanggal27April2009tentang

Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi,

Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas

BUMN, sebagaimana telah diubah melalui

PER-03/MBU/2009tanggal19Oktober2009

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

NegaraBUMNNomorPER-02/MBU/2009.

Jumlah dan jenis remunerasi bagi Direkasi

ditetapkandalamRisalahRapatRUPSAngkasa

PuraIINomor:RIS-31/D3-MBU/2009tanggal

Director Meeting

Director meeting is the forum as well as the

mechanism for Directors to make collective

decision. The Directors also conducted

Coordination Meeting with Vice Presidents to

discuss the performance of Angkasa Pura II.

During the year 2009, the Directors held 25 (twenty

five) meetings in which 16 (sixteen) meetings

wereDirectors’CoordinationMeetingsandthe

other 9 (nine) were meetings between the Board

of Commissioners and Directors. The meeting

frequency can be described as follow:

Training for Directors

In 2009, the Directors attended a number of

activities of comparative study, training, seminar

andthelikes,amongothersareHumanResources

Best Practice Seminar - Dubai, Comparative

Study to Stockholm Airport – Sweden, Asia Pacific

Infrastructure & Transportation Conference –

HongKong,theConferenceonMaximizingNon

AeronauticalRevenueThroughAirportService–

Kuala Lumpur, the International Conference of Asia

Aviation Cooperation New Delhi – India.

RemunerationfortheDirectors

Member of the Board of Directors are entitled to

receive remuneration and facilities in accordance

withtheRegulationofMinisterofStateOwned

EnterprisesNoPER-02/MBU/2009dated27April

2009concerningGuidanceforRemuneration

of Directors, The Board of Commissioners, and

Audit Committee of State Owned Enterprises, and

amendedbyPER-03/MBU/2009dated19October

2009concerningtheAmendmentoftheRegulation

ofMinisterofStateOwnedEnterprisesNoPER-

02/MBU/2009.ThetheAmountandthetypeof

remuneration for the Directors was stipulated in the

Minutes of Meeting of the GMS of Angkasa Pura II

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 87

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

15 Juni 2009 tentang Persetujuan Laporan

Tahunan, Pengesahan Perhitungan Tahunan dan

Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2008.

Ditetapkan sejak tanggal 1 Januari 2009,

remunerasi Direksi adalah sebagai berikut : Direktur

UtamaRp63.500.000,-perbulan,WakilDirektur

Utama 95% dari Direktur Utama dan anggota

Direksi 90% dari Direktur Utama.

Komite di Tingkat Komisaris Dewan Komisaris telah membentuk 2 (dua)

komite di tingkat Komisaris untuk membantu

pelaksanaan fungsi pengawasannya, yaitu Komite

AuditdanKomiteManajemenRisiko.Sedangkan

pembentukanKomiteNominasidanRemunerasi

untuk saat ini belum dirasakan perlu, dan tugas

dan fungsinya untuk sementara dilakukan oleh

Komite Audit secara ad-hoc.

Komite Audit Komite Audit dibentuk untuk menunjang efektivitas

pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, terutama yang

berhubungan dengan fungsi pengawasan terhadap

tata kelola Angkasa Pura II. Ini mencakup pengawasan

terhadap proses pelaporan keuangan, proses

audit atas laporan keuangan, evaluasi atas fungsi

pengawasan internal dan kinerja Audit Internal, serta

kepatuhan terhadap peraturan dan perundangan-

undangan yang ada. Komite Audit dibentuk oleh dan

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Keanggotaan Komite Audit

Keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II terdiri

dari seorang Ketua yang juga adalah anggota

Dewan Komisaris Angkasa Pura II dan anggota

komite profesional independen yang berasal

dari luar Angkasa Pura II. Anggota profesional

independen tersebut tidak memiliki kaitan dengan

Manajemen baik dalam hal kepemilikan maupun

kegiatan usaha Angkasa Pura II, sehingga dapat

memberikan penilaian yang obyektif.

Anggota Komite Audit bertugas untuk periode

masa jabatan selama 2 (dua) tahun, dan diangkat

serta diberhentikan melalui Surat Keputusan

Dewan Komisaris. Pada tahun 2009 terjadi

penggantian dan perubahan komposisi anggota

Komite Audit dari periode sebelumnya (2007-

Number:RIS-31/D3-MBU/2009dated15June2009

concerningtheApprovaloftheAnnualRepost,the

RatificationofAnnualAccountandtheAppropriation

oftheNetIncomefortheFiscalYearof2008.

Effective since 1 January 2009, the remuneration for

the Board of Directors are as follow: the President

DirectorreceivesRp63,500,000,-permonth,

Vice President Director receives 95% from that of

President Director and Member of the Board of

Directors receive 90% from that of President Director.

Committees under the Board of Commissioners The Board of Commissioners has established 2

(two) committees at the board level to assist the

implementation of its oversight function, namely

theAuditCommitteeandRiskManagement

Committee. While the formation of the Nomination

andRemunerationCommitteeforthetimebeing

has not been felt necessary, which temporarily its

duties and functions have been performed ad-hoc

by the Audit Committee.

Audit CommitteeThe Audit Committee was established to support the

affectivityoftheBoardofCommissioners’functions,

particularly those related to governance oversight

function of Angkasa Pura II. This includes monitoring

of the financial reporting process, audit of the

financial statements, evaluation of the function of

internal control and internal audit performance, as

well as compliance with the prevailing regulations

and laws. The Audit Committee is appointed by and

responsible to the Board of Commissioners.

Audit Committee Member

Membership of the Audit Committee of Angkasa

Pura II consists of a Chairman who is also

a member of the Board of Commissioners

of Angkasa Pura II and other independent

professional committee members from outside the

Company. The independent professional members

have no connection with the management in terms

of ownership or business activities in Angkasa Pura

II, which can provide an objective assessment.

Term of office of member of the Audit Committee

is 2 (two) years, and appointed and dismissed

by a Decree of the Board of Commissioners. In

2009, there were replacements and changes

in the composition of the Audit Committee

members from the previous period (2007-2009).

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200988

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

2009). Mengingat adanya tambahan tugas dan

fungsiKomiteNominasidanRemunerasiyang

untuk sementara akan dilaksanakan oleh Komite

Audit secara ad-hoc, maka anggota Komite Audit

periode 2009-2011 ditambah menjadi 3 (tiga)

orang, dari semula 2 (dua) orang.

Dengan demikian, komposisi keanggotaan Komite

Audit selama tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Sampai dengan 20 Agustus 2009:

Ketua (dan Komisaris) Suyatno Harun Chairman (and Commissioner)

Anggota (Independen) Agung Suprananto Member (Independent)

Anggota (Independen) Israful Hayat Member (Independent)

Per akhir Desember 2009:

Ketua (dan Komisaris) Suyatno Harun Chairman (and Commissioner)

Anggota (Independen) Lalu Hendri Yujana Member (Independent)

Anggota (Independen) Bambang Priyatna Member (Independent)

Anggota (Independen) Budi Prayitno Member (Independent)

Profil Singkat Anggota Komite Audit

LaluHendriYujana

Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009. Banyak

terlibat dalam Tim BUMN bidang infrastruktur

dan peraturan perundangan-undangan, antara

lain sebagai Koordinator Tim Kerja penyusunan

pedoman pengelolaan barang milik Negara.

Dosen Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

tahun 1988 – sekarang, dosen Program Magister

Manajemen, Universitas Pancasila Jakarta,

1995 – sekarang, dosen Program Pasca Sarjana

Magister Akuntansi, Universitas Muhammadiyah

Jakarta, 2001 – sekarang, Komisaris PT Satria

Bali Tama Hotel Sofitel International Bali. Penulis

beberapa buku, diantaranya “Pajak Penghasilan”

(Gramedia Pustaka Utama, 2003) dan “Akuntansi

Pemerintahan dan Pembukuan Bendaharawan

Sistem Baru” (FE UI, 1992). Lulus Program S3

Manajemen Bisnis bidang Akuntansi, Universitas

Padjadjaran, Bandung, tahun 2005.

Bambang Priyatna

Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009. Dosen

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) 1992 –

sekarang,instrukturdiYayasanPendidikanInternal

Auditor(YPIA)1998–sekarang,anggotaKomite

Audit PT Pembangunan Perumahan (Persero)

2005 – 2007, anggota Komite Audit PT PDSI 2008

– sekarang. Tenaga Ahli untuk Sosialisasi LHKPN

Given the additional duties and functions of the

NominationandRemunerationCommitteewhich

will temporarily held by the Audit Committee on

an ad-hoc, the 2009-2011 members of the Audit

Committee was increased to 3 (three) members

from previously only 2 (two) members.

Thus, the composition of the Audit Committee

membership during the year 2009 is as follows:

Until 20 August 2009:

Brief Profile of Members of Audit Committee

LaluHendriYujana

Member of the Audit Committee since August 2009.

Involved in SOE Team for infrastructure and laws

and regulations, such as the Work Team Coordinator

in the formulation of guidelines for the management

ofState’sassets.LectureratStateAccounting

College (STAN) in 1988 – present, lecturer in the

Magister Management Program, Universitas

Pancasila Jakarta, 1995 – present, lecturer at Post

Graduate Program for Magister in Accounting,

Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2001 –

present, Commissioner of PT Satria Bali Tama

Hotel Sofitel International Bali. Author of several

books, including “Pajak Penghasilan” (Gramedia

Pustaka Utama, 2003) and “Akuntansi Pemerintahan

dan Pembukuan Bendaharawan Sistem Baru”

(FE UI, 1992). Graduated from the PhD Program,

Accounting in Business Management, Universitas

Padjadjaran, Bandung, 2005.

Bambang Priyatna

Member of the Audit Committee since August

2009. Lecturer at the State Accounting College

(STAN)1992–present,instructoratYayasan

PendidikanInternalAuditor(YPAI)1998–present,

member of Audit Committee of PT Pembangunan

Perumahan (Persero) 2005 -2007, member of

Audit Committee of PT PDSI 2008 – present.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 89

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

dan Gratifikasi, Komite Pemberantasan Korupsi

(KPK) 2005 – 2008. Direktur, Institute of Social

Moral Management Education & Development

(ISMMED) 2005 – sekarang. Aktif menjadi

pembicara pada berbagai seminar, antara lain

tentang Peningkatan Fungsi Internal Auditor Dalam

Menunjang Terciptanya GCG serta Optimalisasi

Peran Widyaiswara Dalam Pemberantasan

Korupsi. Lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara,

memperoleh gelar Master di bidang Akuntansi dari

University of Illinois, Urbana Champaign, AS.

Budi Prayitno

Anggota Komite Audit sejak Agustus 2009.

Mengawali karir sebagai Staf Khusus Kadit Kespen

1994 – 2002, Kepala Seksi Pelayanan Lalu Lintas

Penerbangan 2007 – 2008, Kepala Bagian Kerja

Sama Luar Negeri, Sekretaris Jenderal Departemen

Perhubungan 2008 – sekarang. Lulusan

Universitas Diponegoro, Semarang, jurusan Hukum

Internasional tahun 1991, dan program S2 bidang

Manajemen Transportasi Udara di Ecole National

del’AviationCivile,Perancis.

Agung Suprananto – Anggota Komite Audit Lama

Anggota Komite Audit dari tahun 2006 sampai

Agustus 2009. Pernah menjabat Direktur Keuangan

PT Intama Artha Indonusa tahun 1999-2001

dan Direktur Pengembangan Organisasi, Ikatan

Akuntan Indonesia, pada tahun yang sama.

Memiliki pengalaman dalam pemeriksaan profesi

akuntan publik dan pematauan pelaksanaan audit

khusus oleh Kantor Akuntan Publik terhadap

BUMN. Lulus Diploma IV Sekolah Tinggi Akuntansi

Negara (STAN) pada tahun 1991.

Israfulhayat – Anggota Komite Audit Lama

Anggota Komite Audit dari tahun 2006 sampai

Agustus 2009. Menjabat sebagai Kepala Sub

Bagian Peraturan Perundang-undangan,

Bagian Hukum, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara, Departemen Perhubungan,

tahun 2002 sampai sekarang. Pernah menjadi

Kepala Bidang Tata Usaha di Bandara Hasanuddin,

Ujung Pandang, tahun 2009, dan Kepala Bagian

Penyusunan Peraturan Undang-Undang, Biro

Hukum, tahun 2009 hingga sekarang. Lulus

Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta, Padang,

tahun 1993. Mengikuti berbagai pelatihan di bidang

Peraturan Undang-Undang, Kontrak Bisnis dan

Hukum Udara.

ExpertStaffforocializationofLHKPNand

Gratification, Corruption Eradication Committee

(KPK) 2005 -2008, Director, Institute of Social

Moral Management Education & Development

(ISMMED) 2005 – present. Active as speakers at

seminarsincludingonEffectiveRoleofInternal

AuditorTowardsGCGandOptimizingtheRoleof

Widyaiswara in Corruption Eradication. A graduate

of the State Accounting College, and obtained

a MSc degree in Accounting from University of

Illinois, Urbana Champaign, USA.

Budi Prayitno

Member of the Audit Committee since August 2009.

Started his career as Special Staff to Kadit Kespen

1994 – 2002, Section Head, Flight Traffic Services

2007 – 2008, and Bureau Head of Overseas

Cooperation, Secretary General of the Ministry of

Transportation 2008 – present. Graduated from

Universitas Diponegoro, Semarang, in International

Law in 1991, and obtained a Master degree in Air

Transportation Management from Ecole National de

l’AviationCivile,France.

Agung Suprananto –Member of Previous Audit

Committee

Member of the Audit Committee from 2006 until

August 2009. Previously served as Director of

Finance, PT Intama Artha Indonusa in 1999-2001 and

DirectorofOrganizationDevelopment,Indonesian

Accountants Association, in the same years. Have

work expereince in public accountant audit profession

and the monitoring of special audit on SOE by Public

Accountant Firm. A Diploma IV graduate of the State

Accounting College (STAN) in 1991.

Israfulhayat – Member of Previous Audit Committee

Member of the Audit Committee from 2006 until

August 2009. Serves as Head of Sub-Section of

LawandRegulations,LegalSection,Secretariat

of the Directorate General of Air Transportation,

Minitry of Transportation, from 2002 until present.

Previously served as Head of Administration

Section at Hasanuddin Airport, Ujung Pandang,

in2009,andasHeadofLawandRegulation

Formulation, Legal Bureau, from 2009 until present.

Graduated from the Facuilty of Law, Uiversitas

Bung Hatta, Padang, in 1993. Attended various

coursesinLawandRegulations,Business

Contracts, and Air law.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200990

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugasnya,

Komite Audit Angkasa Pura II telah dilengkapi

dengan Piagam Komite Audit, yang antara lain

memuat uraian tujuan, tugas, tanggung jawab dan

kewenangan Komite Audit.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit mencakup:

1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan

efektivitas sistem pengendalian internal dan

efektivitas pelaksanaan tugas ekternal auditor

dan internal auditor;

2. Menilai pelaksanaan kegiatan dan hasil audit

yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern

maupun auditor eksternal;

3. Memberikan rekomendasi mengenai

penyempurnaan sistem pengendalian

manajemen serta pelaksanaannya;

4. Memastikan telah terdapat prosedur review

yang memuaskan terhadap segala informasi

yang dikeluarkan Angkasa Pura II;

5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas

Dewan Komisaris lainnya;

6. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai

AngkasaPuraII,sertaRencanaJangkaPanjang,

RencanaKerjadanAnggaranAngkasaPuraII,

Laporan Manajemen, dan informasi lainnya;

7. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan yang

berhubungan dengan kegiatan Angkasa Pura II;

8. Melakukan penelaahan atas pengaduan yang

berkaitan dengan Angkasa Pura II;

9. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal,

termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan

dan penugasan yang telah dilaksanakan;

10. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit

eksternal termasuk di dalamnya perencanaan

audit dan jumlah auditornya.

Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya tersebut,

Komite Audit menjalin komunikasi yang efektif

denganDewanKomisaris,Direksi/Manajemen,

auditor eksternal maupun Auditor Internal. Komite

Audit memberikan laporan berkala kepada Dewan

Komisaris mengenai pelaksanaan tugas dan hasil

kerjanya.

DutiesandResponsibilitiesoftheAuditCommittee

As a guide in performing its duties, the Audit

Committee of Angkasa Pura II has been equipped

with the Audit Committee Charter, which contains of

its objectives, duties, responsibilities, and authority

of the Audit Committee.

Duties and responsibilities of the Audit Committee

include:

1. To assist the Board of Commissioners in

ensuring the effectiveness of internal control

system and effective functioning of the external

auditors and internal auditors;

2. To assess the activities implementation and

audit results conducted by the Internal Audit

and external auditors;

3. To provide recommendations on improving

management control system and its

implementation;

4. To ensure review procedures satisfactory to all

information released by the Angkasa Pura II;

5. To identify all matters that need attention from

the Board of Commissioners and other duties of

the Board of Commissioners;

6. To review all information on Angkasa Pura

II, long-term plan, work plan and budget of

Angkasa Pura II, management reports, and

other information;

7. To review the compliance with the prevailing

laws and regulations related to the activities of

Angkasa Pura II;

8. To review any complaint related to the Angkasa

Pura II;

9. To assess the adequacy of internal audit

functions, including number of auditors, annual

work plans and assignments that have been

implemented;

10. To assess the implementation of external audit

including audit planning and number of auditors.

In exercising their duties, the Audit Committee

has established effective communications with

theBoardofCommissioners,BoardofDirectors/

Management, external auditors and the Internal

Auditor. The Audit Committee provides periodic

reports to the Board of Commissioners concerning

the tasks and their work results.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 91

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

RapatKomiteAudit

Sepanjang tahun 2009, Komite Audit

menyelenggarakan 16 (enam belas) kali rapat, baik

rapat internal Komite Audit maupun rapat-rapat

denganDewanKomisaris,Direksi/Manajemen,

auditor eksternal dan Auditor Internal.

No.

Jumlah Kehadiran Total Attendance

Suyatno Harun (Ketua Chaiman)

Agung Suprananto(Anggota Member)

Israful Hayat(Anggota Member)

1. 1 1 -

2. 1 1 1

3. 1 1 1

4. 1 1 1

5. 1 1 1

6. - 1 1

7. 1 1 1

8. 1 1 -

9. 1 1 1

10. 1 1 1

11. - 1 -

9 11 8

Kehadiran anggota Komite Audit yang baru:

No.

Jumlah KehadiranTotal Attendance

Suyatno Harun (Ketua Chaiman)

Lalu Hendri(Anggota Member)

Bambang P.(Anggota Member)

Budi P.(Anggota Member)

1. 1 1 1 1

2. 1 - 1 1

3. 1 1 1 1

4. - 1 1 1

5. 1 1 1 -

4 4 5 4

Laporan Kegiatan Komite Audit di Tahun 2009

Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah

melakukan berbagai program kerja dan aktivitas

sebagai berikut:

1. Memberikan rekomendasi-rekomendasi

kepada Dewan Komisaris;

2. ReviewprogramkerjaInternalAuditor;

3. Bersama Internal Auditor, Unit Accounting

dan Budgeting melaksanakan persiapan

pelaksanaan seleksi Pengadaan Jasa KAP

untuk Audit Umum dan Audit PKBL Angkasa

Pura II tahun buku 2009;

Audit Committee Meeting

During 2009, the Audit Committee held 16 (sixteen)

meetings, both internal meetings of the Audit

Committee and the meetings with the Board of

Commissioners,BoardofDirectors/Management,

external auditors, and the Internal Auditor.

The presence of a new member of the Audit Committee:

AuditCommitteeReportin2009

Over the course of 2009, the Audit Committee has

conducted a variety of programs and activities as

follows:

1. Provided recommendations to the Board of

Commissioners;

2. ReviewedworkprogramoftheInternalAuditors;

3. Together with the Internal Auditor, the Accounting

and Budgeting Unit carried out preparations for

the selection of Public Accountant Offices for

General Audit and Partnership and Community

Development Program Audit of 2009 Angkasa

Pura II year book;

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200992

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

4. Melaksanakan proses pengadaan jasa Audit

Umum dan Audit PKBL Angkasa Pura II tahun

2009;

5. Melakukan seleksi anggota Komite Audit yang

baru untuk periode 2009-2011;

6. Memantau pelaksanaan Audit Umum dan Audit

PKBLolehKAPPieters,UyaysdanRekan;

7. ReviewataspelaksanaanAuditUmumdan

Audit PKBL oleh KAP Pieters, Uyays dan

Rekan;

8. Review/mengevaluasiataslaporanInternal

Auditor tahun 2008;

9. Menyusun Program Kerja Komite Audit tahun

2010;

10. Memantau proses pelaksanaan audit oleh

Internal Auditor di kantor-kantor cabang

Angkasa Pura II dengan melakukan kunjungan

kerja ke kantor-kantor cabang Angkasa Pura II;

11. Mengevaluasi Piagam Komite Audit;

12.TurutsertadalamperumusanRJPP

perusahaan;

13. Mengikuti berbagai seminar baik dalam

maupun luar negeri yang terkait dengan audit.

KomiteManajemenRisikoKomiteManajemenRisikobertugasmembantu

Dewan Komisaris dengan memberikan pendapat

professional dan independen terkait dengan fungsi

dan tugas Dewan Komisaris dalam melakukan

pemantauan, pengawasan dan penilaian atas

efektivitas manajemen risiko.

KomiteManajemenRisikodibentukdengantujuan

untuk meyakinkan bahwa perusahaan akan dapat

terus beroperasi secara berkelanjutan, termasuk

saat terjadi kejadian yang luar biasa. Selain itu

KomiteManajemenRisikobertugasmelakukan

penilaian secara berkala dan memberikan

rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang

risiko usaha dan mitigasi risiko usaha.

Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas, tanggung jawab dan kedudukan Komite

ManajemenRisiko,termasukhubungan

kelembagaan dengan fungsi-fungsi penanggung

jawab pelaksanaan manajemen risiko di Angkasa

Pura II, diatur dalam Piagam Komite Manajemen

RisikoyangditandatanganiolehKomisarisUtama

dan Direktur Utama.

4. Carried out the procurement process for

General Audit and Partnership and Community

Development Program Audit of 2009 Angkasa Pura

II year book;

5. Selected new member of the Audit Committee for

the period 2009-2011;

6. Monitored the implementation of General Audit and

Partnership and Community Development Program

Audit conducted by Pieter, Uways & Partners;

7. ReviewedtheimplementationofGeneralAuditand

Partnership and Community Development Program

Audit conducted by Pieter, Uways & Partners;

8. Reviewedandevaluatedonthe2008Internal

Auditor reports;

9. Prepared for the 2010 Audit Committee Work

Program;

10. Monitored the audit implementation process by the

Internal Auditor in Angkasa Pura II branch offices,

through a site visit to the branch offices of Angkasa

Pura II;

11. Evaluated the Audit Committee Charter;

12. Participated in the formulation of the Company

Long-Term Plan;

13. Attended various seminars both inside and outside

the country related to the audit.

RiskManagementCommitteeRiskManagementCommitteeisresponsibletoassist

the Board of Commissioners in providing professional

and independent advices associated with its

functions and duties of the Board of Commissioners

in monitoring, supervision, and assessment of the

effectiveness of risk management.

RiskManagementCommitteewasestablishedto

ensurethatthesustainabilityoftheCompany’s

operations including during times of extraordinary

circumstances.TheRiskManagementCommittee

also has the duty of conducting periodic evaluations

and providing recommendations to the Board f

Commissioners with regards to business risks and

risk mitigation measures related to business risk.

DutiesandResponsibilities

Duties,responsibilities,andpositionsoftheRisk

Management Committee, including institutional

relations with the functional units responsible

for the implementation of risk management at

AngkasaPuraIIisdefinedintheRiskManagement

Committee Charter signed by the President

Commissioner and President Director.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 93

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen

Risikomeliputi:

1. Memberikan masukan kepada Dewan

Komisaris dalam menyusun dan memperbaiki

kebijakan manajemen risiko yang berkaitan

dengan pengendalian risiko di bidang

pengelolaan asset, liabilities, financial,

investasi, teknik dan operasional perusahaan;

2. Melakukan diskusi terkait manajemen risiko

denganUnitCorporateSafety&Riskdanatau

unit lain;

3. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model

dan validitas data yang digunakan untuk

mengukur risiko;

4. Melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan

Komisaris tentang kesesuaian antara kebijakan

dengan pelaksanaan manajemen risiko;

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan tugas Unit Corporate Safety &

Risk;

6. MelakukanevaluasiatasProfileRisiko;

7. Melakukan evaluasi terhadap Sistem

PengendalianRisiko(RiskControlSystem).

Keanggotaan

KeanggotaanKomiteManajemenRisikoAngkasa

Pura II terdiri dari seorang Ketua yang juga anggota

Dewan Komisaris dan 3 (tiga) orang profesional dari

luar Angkasa Pura II. Per akhir Desember 2009,

komposisikeanggotaanKomiteManajemenRisiko

Angkasa Pura II adalah sebagai berikut:

Ketua (dan Komisaris) M. Iksan Tatang Chairman (and Commissioner)

Anggota Sugiyanto Member

Anggota Henry BL Toruan Member

Anggota Syamsu Rizal Member

ProfilSingkatAnggotaKomiteManajemenRisiko

Henry BL Toruan

Lahir tahun 1956 di Pematang Siantar, Sumatera

Utara.MenjadianggotaKomiteManajemenRisiko

sejak tahun 2007. Kepala Bidang Perencanaan

dan Kebijakan Obligasi, Pusat Manajemen Obligasi

Negara, Departemen Keuangan 2000 – 2002,

Asisten Deputi VI urusan Kerja Sama Ekonomi

bidang Perekonomian 2002 – sekarang. Lulus

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1984,

memperoleh gelar Master bidang Akuntansi dari

Wheatherhead School of Management, Case

DutiesandresponsibilitiesoftheRiskManagement

Committee:

1. To provide recommendations to the Board

of Commissioners for the formulation and

improvementofriskmanagementpolicies’,

related to the control of risks in aspects of

asset and liability management, financial,

investment, engineering, and operations of the

Company;

2. To conduct discussions related to risk

managementwiththeCorporateSafety&Risk

Unit or other units;

3. To evaluate the accuracy of models and the

validity of data used in measuring risks;

4. To report to the Board of Commissioners

regarding the evaluation on the alignment

of risk management policies and its

implementation;

5. To monitor and evaluate the work of the

CorporateSafety&RiskUnit;

6. ToevaluatetheCompany’sRiskProfile;and

7. ToevaluatetheCompany’sRiskControl

Systems.

Membership

MembershipoftheRiskManagementCommittee

of Angkasa Pura II consists of a Chairman who is

also a member of the Board of Commissioners and

3 (three) professional from outside Angkasa Pura

II. At the end of December 2009, the membership

compositionoftheRiskManagementCommittee

of Angkasa Pura II is as follows:

BriefProfileofMembersofRiskManagement

Committee

Henry BL Toruan

Born 1956 in Pematang Siantar, North Sumatera.

MemberoftheRiskManagementCommitteesince

2007. Head of Bonds Planning and Policies, Center

for State Bonds Management, Ministry of Finance

2000 – 2002, Deputy Assistant VI for Economic

Cooperation in the Economy 2002 –present.

Graduated from the State Accounting College in

1984, obtained a Master degree in Accounting

from Wheatherhead School of Management, Case

WesternReserveUniversity,Clevelend,Ohio,

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200994

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

WesternReserveUniversity,Clevelend,Ohio,AS,

tahun 1991, gelar Master bidang Ekonomi dari

University of Colorado, Boulder, Colorado, AS,

tahun 1993, dan gelar Doktor di bidang Ekonomi

dari institusi yang sama tahun 1996.

Sugijanto

Lahir tahun 1945 di Mojokerto, Jawa Timur.

MenjadianggotaKomiteManajemenRisiko

sejak 2007. Pernah menjabat Pejabat Sekretaris

Badan Akuntansi Keuangan Negara 2003 – 2004,

Direktur Pengelolaan Kas Negara, Direktorat

Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan

2004 -2005. Lulus dari Institut Ilmu Keuangan,

Departemen Keuangan, jurusan Akuntansi, tahun

1974, memperoleh gelar Magister Manajemen,

STIW IPWI BPKP, tahun 1999. Mengikuti

Workshop Corporate Governance in Banks dari

RiskManagementCenterIndonesiadanKomite

Nasional Kebijakan Governance di Denpasar, Bali,

tahun 2006.

SyamsuRizal

Lahir tahun 1969 di Bandung, Jawa Barat. Anggota

KomiteManajemenRisikosejaktahun2007.

Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Seksi

Program dan Standarisasi Prasarana Bandar

Udara, Direktorat Bandar Udara, Departemen

Perhubungan. Memperoleh gelar Sarjana di bidang

Teknik Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung

tahun 1993 dan S2 di bidang Urban Design dari

institusi yang sama tahun 1997.

RapatKomiteManajemenRisiko

Selamatahun2009,KomiteManajemenRisiko

menghadiri 7 (tujuh) kali rapat baik rapat internal

komite maupun rapat dengan unit-unit terkait di

Angkasa Pura II, dengan tingkat kehadiran sebagai

berikut:

No.

Jumlah KehadiranTotal Attendance

M. Iksan Tatang (Ketua Chaiman)

Sugijanto(Anggota Member)

Hendry Toruan(Anggota Member)

Syamsu Rizal(Anggota Member)

1. 1 1 1 1

2. - 1 1 1

3. 1 1 1 1

4. 1 1 1 1

5. 1 1 1 1

6. - 1 1 1

7. - 1 - 1

4 7 6 7

USA, in 1991, Master degree in Economics from

University of Colorado, Boulder, Colorado, USA,

in 1993, and a PhD degree in Economics from the

same institution in 1996.

Sugijanto

Born 1945 in Mojokerto, East Java. Member of

theRiskManagementCommitteesince2007.

Previously served as Acting Secretary of Badan

Akuntansi Keuangan Negara 2003 – 2004, Director

of State Treasury Management, Directorate General

of Treasury, Ministry of Finance 2004 – 2005.

Graduated from Institut Ilmu Keuangan, Ministry of

Finance, in Accountancy in 1974 and obtained a

Magister of Management degree from STIW IPWI

BPKP, in 1999. Attended a Workshop of Corporate

GovernanceforBanksconductedbyRisk

Management Center Indonesia and the National

Committee on Governance Policy at Denpasar,

Bali, in 2006.

SyamsuRizal

Born 1969 in Bandung, West Java. Member of

theRiskManagementCommitteesince2007.

Currently also serves as Section head of Airport

InfrastructureStandardizationandProgram,

Directorate of Airport, Ministry of Transportation.

Obtained a Bachelor degree in Architectural

Engineering from Institut Teknologi Bandung in

1993 and a Master degree in Urban Design from

the same institution in 1997.

RiskManagementCommitteeMeetings

Overthecourseof2009,theRiskManagement

Committee held 7 (seven) meetings, including

internal committee meetings and other meetings

with relevant units in Angkasa Pura II, with

attendance as follows:

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 95

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

LaporanKegiatanKomiteManajemenRisikodi

tahun 2009

Selamatahun2009,KomiteManajemenRisiko

melakukan kegiatan sebagai berikut:

1. Memberikan rekomendasi-rekomendasi

kepada Dewan Komisaris;

2. BersamaunitCorporateRiskManagement

(CRM)danAuditInternalmelaksanakan

penyusunanProfilRisikoAngkasaPuraII;

3. MembantuunitCRMuntukmelaksanakan

reviewatasProfilRisikoSafetyandSecurity

2009danpembuatanProfilRisikoSafetyand

Security 2010;

4. MemonitorsosialisasiProfilRisikokekantor-

kantor cabang;

5. Melakukan kunjungan ke kantor-kantor cabang

untuk peningkatan risiko awareness;

6. Mengikuti berbagai seminar dan workshop;

7. Menyusun Program Kerja Komite Manajemen

Risikotahun2010;

Audit Internal

Struktur Organisasi Internal Auditor

Unit Internal Auditors merupakan unit kerja

yang berfungsi melaksanakan pemeriksaan atau

pengawasan serta menilai efektivitas mekanisme

pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaan

kebijakan perusahaan. Unit Internal Auditors

dibentuk oleh dan bertanggung jawab langsung

kepada Direktur Utama, dan memberikan

rekomendasi kepada Direktur Utama tentang solusi

pemecahan dari hasil temuan audit.

Unit Internal Auditors Angkasa Pura II

memposisikan diri sebagai mitra, konsultan dan

katalis. Sebagai mitra, unit Internal Auditors

mempunyai kedudukan yang sama dengan unit

RiskManagementCommitteeActivityReportin

2009

During2009,theRiskManagementCommittee

performed the following tasks:

1. Provided recommendations to the Board of

Commissioners;

2. TogetherwiththeCorporateRiskManagement

(CRM)unitandInternalAudit,formulatedthe

InternalAuditRiskProfileofAngkasaPuraII;

3. HelpedCRMunittoreviewofthe2009Safety

andSecurityRiskProfileanditsproduction;

4. MonitoredofRiskProfilesocializationinthe

branch offices;

5. Visited to branch offices to increase risk

awareness;

6. Attended various seminars and workshops;

7. Formulatedthe2010RiskManagement

Committee Work Program.

Internal Audit

OrganizationChartInternalAuditor

Internal Audit Unit is a functional unit responsible

for the implementation of inspection or monitoring

and evaluating the effectiveness of control

mechanisms, management, and execution of

company policy. The Internal Audit Unit was

established by and directly responsible to the

President Director, and provides recommendations

to the President Director regarding solutions from

audit findings.

Internal Audit Unit of Angkasa Pura II positions

itself as a partner, consultant and catalyst. As a

partner, the Internal Audit has the same position as

other work units towards the achievement of the

Head of Internal Auditors

Supervisor of Operations & Engineering Auditor

Supervisor of Commercial & Business Development Auditor

Supervisor of Special Affairs Auditor

Supervisor of Personnel & General Affairs Auditor

Supervisor of Finance & SME - CD Auditor

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200996

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

kerja lain dalam mencapai tujuan organisasi.

Sebagai konsultan,Internal Auditors memberi

masukan dalam proses penyusunan kebijakan,

sistem dan prosedur, dengan melakukan review,

kajian dan memberikan saran perbaikan setelah

melalui diskusi dengan unit kerja yang terkait

secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai

katalis, Internal Auditors mempunyai peran sebagai

media penghubung antara risk owner (audittee)

dengan unit pembina, terutama dengan Direksi.

Internal Auditors melaksanakan tugasnya melalui

evaluasi pengendalian internal, pemeriksaan

keuangan, pemeriksaan ketaatan, pemeriksaan

operasional, pemeriksaan manajemen,

pemeriksaan kontrak, pemeriksaan sistem

informasi, pengembangan kualitas internal, dan

hubungan dengan entitas luar.

Tugas dan tanggung jawab Internal Auditors

meliputi:

1. Menilai kinerja unit kerja dan melakukan

pemantauan untuk memberikan informasi dini

kepada Direktur Utama bila terjadi penurunan

kinerja;

2. Menguji dan menilai kehandalan, kelengkapan

dan penggunaan dari pengendalian akuntansi,

keuangan dan pengendalian lainnya;

3. Memberikan masukan bagi efektivitas

penerapan sistem pengendalian mutu

dan peningkatan yang diperlukan dengan

menjadikan sasaran mutu unit kerja sebagai

salah satu kriteria dalam melakukan audit;

4. Meningkatkan kualitas keterbukaan laporan

keuangan;

5. Menilai kualitas pelaksanaan tugas para

pelaksana dan menegakkan disiplin organisasi

dan pengendalian untuk mencegah kecurangan

dan penyimpangan;

6. Mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang

akan diaudit, mengevaluasi serta menilai

tingkat risiko kegiatan-kegiatan tersebut

termasuk dalam kaitannya dengan biaya dan

jadwal audit;

7. Melakukan audit pada semua unit kerja

perusahaan untuk meyakinkan bahwa semua

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan

prinsip ekonomis, efisien dan efektif;

8. Meyakinkan bahwa perusahaan telah

mengidentifikasi dan mengelola risiko-risiko

yang dihadapi perusahaan dengan baik;

9. Meyakinkan bahwa perusahaan telah mematuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Company’sobjectives.Asconsultant,theInternal

Audit provides inputs on policy, system and

procedure formulating processes, by carrying out

reviews, studies, and suggestions for improvement,

following direct as well as indirect discussion with

the respective work unit. As catalyst, the Internal

Audit functions as an intermediary between the

risk owner (audittee) and the supervising unit,

especially the Board of Directors.

The Internal Audit implements their duties through

the evaluation of internal control, financial audit,

compliance audit, operations audit, management

audit, contract audit, information systems audit,

development of internal quality, and relationships

with external entities.

Duties and responsibilities of Internal Audit include:

1. To assess and monitor the performance of

work units, as an early warning system to

inform the President Director in the event of a

decline in performance;

2. Toanalyzeandevaluatethereliability,

adequacyandutilizationofaccountingcontrol,

financial control and other control mechanism;

3. To provide input towards the effective

implementation of internal control systems and

their improvements, using the quality targets

of the work units as a criteria for audit work on

the respective units;

4. To improve the quality of information disclosure

in financial statements;

5. To assess the quality of work of field staff, and

enforceorganizationaldisciplineandcontrolto

prevent frauds and deviations;

6. To identify activities to be audited, and to

evaluate and assess the risk level of those

activities including in consideration of audit

costs and scheduling;

7. To perform an audit on all work units of the

company to ensure that all activities are carried

out in an economical, efficient and effective

manner;

8. To ensure that the company has properly

identified and managed its risk exposures;

9. To ensure that the company has complied with

all relevant laws and regulations;

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 97

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

10. Memastikan bahwa semua unit kerja telah

mematuhi kebijakan-kebijakan dan prosedur

perusahaan;

11. Melakukan tugas lain yang diberikan Komisaris

yang berkaitan dengan fungsi Komisaris dalam

fungsi sebagai pengawasan;

12. Mengkoordinir pemantauan pelaksanaan

tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksanaan

dan memastikan tindakan yang tepat telah

dilakukan oleh unit kerja;

13. Melakukan audit khusus (special review) pada

unit kerja yang diperlukan berdasarkan arahan

Direktur Utama;

14. Memfasilitasi audit keuangan yang dilakukan

oleh Auditor Eksternal;

15. Memonitor dan menilai kecukupan

pelaksanaan tindak lanjut laporan hasil audit

Internal Auditors dan Auditor Eksternal serta

melaporkannya kepada Direktur Utama;

16. Memfasilitasi penerapan praktik GCG di

lingkungan perusahaan dan menyediakan

informasidan/ataulaporanpemeriksaan

kepada pihak-pihak yang membutuhkan atas

ijin Direktur Utama.

Dalam menjalankan tugasnya Internal Auditors

berpedoman kepada kode etik, standar profesi

audit, Piagam Internal Auditors, dan peraturan

lainnya yang berkaitan dengan Internal Auditors

dan senantiasa menjunjung tinggi prinsip-prinsip

objektivitas, kerahasiaan, ketelitian dan kehati-

hatian. Kualitas hasil audit senantiasa dijaga

dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:

1. Perencanaan audit dan pengendalian

anggaran;

2. Penilaian kualitas pengendalian internal;

3. Pelaksanaan pengawasan;

4. Pemantauan pengendalian mutu audit;

5. Pemantauan tindak lanjut hasil audit.

Internal Auditors bersama fungsi terkait melakukan

internal control assessment berbasis risiko yang

akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan

rencana perbaikan proses bisnis, metodologi dan

prosedur audit.

Internal Auditors melakukan pemantauan secara

intensif atas pelaksanaan tindak lanjut dari temuan

hasil audit Internal Auditors dan Auditor Eksternal

dan melaporkan kepada Direktur Utama dan

Komisaris melalui Komite Audit secara berkala.

10. To ensure that all work units have complied

withthecompany’spoliciesandprocedures;

11. To undertake other duties as assigned by

the Board of Commissioners related to

the supervisory function of the Board of

Commissioners;

12. To coordinate the monitoring of follow-up

action on audit findings and to ensure that the

appropriate measures have been taken by the

work unit;

13. To conduct a special review on work units

as necessary based on the direction of the

President Director;

14. To facilitate the process of financial audit by

external auditors;

15. To monitor and assess the adequacy of follow-

up measures on the audit findings by Internal

Audit and external auditors, and to make a

report to the President Director; and

16. To facilitate the implementation of GCG

practices within the company, and to provide

informationand/orinspectionreportstosuch

other parties that requested them, with the

permission of the President Director.

In carrying out its duties, Internal Audit is guided

by code of ethics, auditing norms, the Internal

Audit Charter, and other regulations pertaining to

Internal Audit, as well as upholds the principles

of objectivity, confidentiality, meticulousness, and

prudence. The quality of audit work has been

maintained by considering these aspects:

1. Audit work plan and budget control plan;

2. Quality assessment on internal control;

3. Implementation of control supervision;

4. Monitoring of audit quality control;

5. Monitoring of follow-up actions on audit

findings.

Internal Audit, together with the related functions,

conduct a risk-based internal control assessment

that will be used as a basis in formulating plans

for the improvement of business processes,

methodologies and audit procedures.

Internal Audit conducts intensive monitoring on

the implementation of follow-up measures of audit

findings by Internal Audit and external auditors,

and submits regular reports to the President

Directors and the Board of Commissioners through

the Audit Committee.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 200998

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Semua Internal Auditors diwajibkan mengikuti

pelatihan-pelatihan profesional untuk melengkapi

sertifikasi guna memenuhi standar yang dibutuhkan

Angkasa Pura II. Head of Internal Auditors dan

Supervisor Internal Auditors memperoleh pelatihan

di bidang profesi dan manajerial yang memadai

agar dapat mengelola satuan yang dipimpinnya

dengan baik.

Laporan Kegiatan Internal Auditor tahun 2009

Sepanjang tahun 2009, Internal Auditor telah

melaksanakan aktivitas penugasan audit yang telah

ditetapkandalamRencanaKerjaAuditTahunan

pada 12 Kantor Cabang Angkasa Pura II, sebagai

berikut:

No.BandaraAirport

PelaksanaanImplementation

Ketua TimTeam Leader

TemuanFinding

1. Sultan Thaha-Jambi 02 Feb-13 Feb. ‘09 Mulyadi 20

2. SSK II-Pekanbaru 16 Feb-27 Feb. ‘09 Arif Darmawan 21

3. SMB II-Palembang 23 Feb-06 Mar. ‘09 Sri Eviyanti 35

4. Halim PK-Jakarta 23 Mar-03 Apr. ‘09 Arif Darmawan 14

5. Depati Amir-Pk. Pinang 13 Apr-24 Apr. ‘09 Harto 19

6. Husein SN-Bandung 27 Apr-08 Mei ‘09 Sri Eviyanti 15

7. RHF-TanjungPinang 11 Mei-15 Mei ‘09 Arif Darmawan 8

8. Supadio-Pontianak 25 Mei-05 Juni ‘09 Mulyadi 19

9. Polonia-Medan 06 Jul-17 Jul ‘09 Mulyadi 14

10. Soekarno-Hatta 21 Jul-21 Agst ‘09 Arif Darmawan 23

11. BIM-Padang 19 Okt.-30 Okt ‘09 Sri Eviyanti 21

12. SIM Aceh 19 Okt -30 Okt ‘09 JuzakHR 24

Hasil temuan audit dari aktivitas di atas dapat

dirinci sesuai bidang kegiatannya sebagai berikut:

NoBandaraAirport

Ops & Eng Comm. Finance PGAJumlah Temuan

Number of Findings

1. Sultan Thaha-Jambi 6 3 8 3 20

2. SSK II-Pekanbaru 9 4 5 3 21

3. SMB II-Palembang 17 5 7 6 35

4. Halim PK-Jakarta 4 8 2 0 14

5. Depati Amir-P.Pinang 8 5 6 0 19

6. Husein SN-Bandung 4 3 4 4 15

7. RHF-TanjungPinang 2 2 3 1 8

8. Supadio-Pontianak 10 2 4 3 19

9. Polonia-Medan 4 2 7 1 14

10. Soekarno-Hatta 8 5 9 1 23

11. BIM-Padang 10 5 5 1 21

12. SIM-Aceh 13 4 4 3 24

Jumlah Total 95 48 64 26 233

All internal auditors are required to attend

professional training towards professional

certifications to comply with standards required by

Angkasa Pura II. The Head of Internal Audit and

Supervisor of Internal Audit also receive adequate

training in profession and managerial skills to

ensure the capability of managing the Internal Audit

unit.

AcvtivityReportofInternalAuditorin2009

Throughout 2009, Internal Auditor conducted audit

assignments as established in the Annual Audit

Work Program on 12 Branch Offices of Angkasa

Pura II, as follow:

The findings from the activities described above

can be broken down according to the field of

activity as follows:

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 99

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Temuan hasil audit telah diserahkan kepada

masing-masing Kantor Cabang yang bersangkutan

untuk mendapatkan Komentar Pejabat dan

RekomendasiAuditor.KomentarPejabat

disampaikan paling lambat 14 hari setelah

pembahasan DTS dalam dokumen Berita Acara

Kesepakatan Penyampaian Komentar Pejabat.

Selanjutnya, diterbitkan Laporan Hasil Audit (LHA)

yang ditandatangani oleh Kepala Internal Auditor

untuk disampaikan kepada Direktur Utama.

Untuk menindaklanjuti rekomendasi Internal

Auditor, Direktur Utama mengeluarkan Instruksi

Pelaksanaan Tindak Lanjut yang ditujukan

kepada para Kepala Cabang maupun para Kepala

Unit Kerja di Kantor Pusat. Tembusan Instruksi

Pelaksaaan Tindak Lanjut disampaikan pada

Kepala Internal Auditor yang akan memantau

pelaksanaan tindak lanjut.

Profil Singkat Kepala Internal Auditor

Djoko Santoso

Lahir tahun 1956 di Wonogiri, Jawa Tengah.

Menjabat sebagai Kepala Internal Auditor sejak

tahun 2007. Sebelumnya menjabat sebagai

Kepala Bagian Informatika tahun 2001 dan

Direktur Utama PT Angkasa Pura Schiphol

tahun 2004. Menyelesaikan pendidikan di PLP

Curug, Tangerang, tahun 1981, memperoleh

gelar S1 dari Universitas Terbuka tahun 1981

dan Universitas Mercubuana tahun 1999 dan

gelar Magister Manajemen dari Universitas

GadjahMada,Yogyakarta,tahun2004.Mengikuti

berbagai seminar dan konferensi seperti Executive

Development Program di Jakarta dan Advanced

AuditSkillPlanning&RiskBasedAssurancedi

Thailand.

The audit findings have been submitted to the

respective Branch Offices in order to initiate the

Opinion of Officer in Charge and the Auditor

Recommendations.TheOpinionofOfficerin

Charge is submitted at least 14 days after the

discussion of DTS and recorded in the Statement

of Submission of Opinion from Officer in Charge.

Next,anAuditFindingReport(LHA)isproduced

and signed by the Head of Internal Auditor for

submission to the President Director.

To follow-up on the recommendations of Internal

Auditor, the President Director issued Instruction for

Follow-Up to the respective Head of Branch Office

as well as Head of Work Unit at the Head Office. A

copy of the Instruction for Follow-Up is submitted

to the Head of Internal Auditor who will monitor the

implementation of the follow-up measures.

Brief Profile of Head of Internal Auditor

Djoko Santoso

Born 1956 in Wonogiri, Central Java. Serves as

Head of Internal Auditor since 2007. Previously

served as Head of Informatics Section in 2001

and president Director of PT Angkasa Pura

Schiphol in 2004. Completed his education at PLP

Curug, Tangerang, in 1981, obtained a Bachelor

degree from Universitas terbuka in 1981 and from

Universitas Mercubuana in 1999, and a Magister

Management degree from Universitas Gadjah

mada,Yogyakarta,in2004.Attendedvarious

seminars and professional conferences including

the Executive Development Program in Jakarta and

theAdvancedAuditSkillPlanning&RiskBased

Assurance in Thailand.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009100

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Auditor Eksternal Auditor Eksternal atau Akuntan Publik melakukan

audit atas laporan keuangan perusahaan untuk

memberikan pendapat yang independen dan

objektifmengenaikewajaran,ketaatazasandan

kesesuaian laporan keuangan perusahaan dengan

Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Seleksi Auditor Eksternal dilaksanakan melalui

proses pelelangan sesuai dengan kebijakan

perusahaan di bidang pengadaan barang dan jasa.

AuditorEksternalditetapkandalamRUPSdan

diikatdengankontrak/perjanjianyangmemuathak

dan kewajiban masing-masing pihak.

Tahun 2009, Angkasa Pura II menunjuk Kantor

AkuntanPublik(KAP)Pieter,Uways&Rekansebagai

Auditor Eksternal untuk melaksanakan Jasa Audit

Umum dan Audit Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan atas Laporan Keuangan tahun Buku 2009

serta Evaluasi Key Performace Indicator dengan biaya

sebesarRp725.205.000selama1(satu)periodeaudit.

Laporan Audit ditandatangani oleh Pieter Solang, CPA

selakuRekanPimpinantanggal30Maret2010dengan

IzinAkuntanPublikNo.98.1.0370danIzinUsahaKAP

No.KEP-389/KM.6/2003.

Opini KAP atas Laporan Keuangan Angkasa

Pura II untuk tahun buku 2009 yaitu wajar tanpa

pengecualian dan Tingkat Kesehatan Perusahaan

tahun 2009 termasuk dalam kategori AA (SEHAT)

dengan skor 93,75 dari aspek keuangan,

operasional dan administrasi. Untuk skor tingkat

pencapaian Key Performance Indicator Perusahaan

tahun 2009 adalah sebesar 90,58.

Tahun 2008, Angkasa Pura II menunjuk Kantor

Akuntan Publik (KAP) Paul Hadiwinata, Hidajat,

Arsono&RekansebagaiAuditorEksternaluntuk

melaksanakan Jasa Audit Umum dan Audit Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan atas Laporan

Keuangan tahun Buku 2008 dengan biaya sebesar

Rp610.000.000,-.LaporanAuditditandatanganioleh

PaulHadiwinataselakuRekanPimpinan.Dantahun

2007, menunjuk KAP Doli, Bambang, Sudarmadji

& Dadang sebagai Auditor Eksternal untuk

melaksanakan Jasa Audit dan Evaluasi Laporan

Keuanngan tahun buku 2007 dengan biaya sebesar

Rp470.000.000,-.LaporanAuditditandatanganioleh

DoliDiaparySiregarselakuRekanPimpinan.

External Audit The External Auditor or Public Accountant

performsafinancialreportauditontheCompany’s

financial statements and provides and objective

and independent opinion regarding the fairness,

accuracyandcomplianceoftheCompany’s

financial statements with the accepted Financial

Accounting Standards in Indonesia as well as other

applicable laws and regulations.

External Auditor selection is carried out through a

tender process in accordance with company policy

in the areas of procurement of goods and services.

External auditors set out in the AGM and be bound

bythecontract/agreementwhichincludesthe

rights and obligations of each party.

In 2009, Angkasa Pura II appointed the Public

Accountant Office (KAP) Pieter, Uways & Partner as

External Auditor to perform a General audit on the

Financial Statements for fiscal 2009 and an audit

on the Partnership and Community Development

program for fiscal 2009 as well as Key Performance

IndicatorEvaluationforafeeofRp725,205,000for

1(one)auditperiod.TheAuditReportwassigned

by Pieter Solang, CPA as Managing Partner on 30

March 2010, with Public Accountant License No.

98.1.0370 and Public Accountant Firm Business

LicenseNo.KEP-389/KM.6/2003.

The KAP gave a fair opinion to the 2009 Financial

Statements of Angkasa Pura II. The Company

achieved a rating of AA (Healthy) in the company

soundness assessment in 2009 in terms of

financial, operating, and administrative aspects,

with a total score of 93.75. Meanwhile, in terms of

Key Performance Indicators (KPI), the Company in

2009 achieved 90.58% of target.

In 2008, Angkasa Pura II appointed KAP Paul

Hadiwinata, Bambang, Hidajat, Arsono & Partner

as external auditor to perform general audit and the

partnership and community development program

audit of financial statements for fiscal 2008 with a

feeofRp610,000,000.AuditReportwassigned

by Paul Hadiwinata as Managing Partner. In 2007,

KAP Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang was

appointed to conduct audit and evaluation on the

Financial Statements of fiscal year 2007 with a fee

ofRp470,000.000.AuditReportwassignedby

Doli Diapary Siregar as Managing Partner

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 101

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Internal Auditors melaksanakan koordinasi dan

memfasilitasi pelaksanaan tugas Auditor Eksternal

untuk terciptanya kelancaran pelaksaan tugas.

Komite Audit memantau efektivitas pelaksanaan

tugas dan mereview kinerja Auditor Eksternal.

Sekretaris Perusahaan

Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan

Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai liaison

officer antara Direksi dengan Manajemen, Dewan

Komisaris dan Pemegang Saham, sebagai

wakil perusahaan dalam berhubungan dengan

stakeholders yang berkaitan dengan perusahaan,

serta menjadi juru bicara perusahaan kepada publik.

Sekretaris Perusahaan diangkat, diberhentikan dan

bertanggungjawablangsungoleh/kepadaDirektur

Utama dan melaporkan kegiatannya kepada Direktur

Utama secara berkala.

Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan

termasuk:

1. Berkaitan dengan Pemegang Saham

a. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Pra

RUPS;

b. Melakukan perencanaan dan

penyelenggaraanRUPSbaikyangbersifat

tahunan maupun yang bersifat luar biasa

atau pertemuan lainnya dengan Pemegang

Saham;

c. Membuat dan mendokumentasikan

risalahRUPSyangmencantumkan

dinamika rapat dan perbedaan pendapat

serta menyediakannya bila diminta oleh

Pemegang Saham;

d. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham baik

perusahaan, anak perusahaan maupun

afiliasinya.

The Internal Audit unit coordinates and facilitates

the work of the external auditor to create a

harmonious audit work. The Audit Committee

monitors the effectiveness of audit work and

evaluates the performance of the external auditor.

Corporate Secretary

OrganizationChartCorporateSecretary

Corporate Secretary serves as a liaison officer

between the Board of Directors and the management,

the Board of Commissioners and the shareholders,

as the representative of the Company in dealing

with stakeholders that are related to the Company,

as well as serves as a spokesperson on behalf of

the Company to the public. Corporate Secretary is

appointed,dismissedandisdirectlyresponsibleby/to

the President Director and reports its activities to the

President Director on a regular basis.

Duties and responsibilities of Corporate Secretary

include:

1. With respect to the shareholders

a. To coordinate the pre GMS activities;

b. ToplanforandtoorganizetheGMS,

annual as well as extraordinary GMS, or

other meetings with the Shareholders;

c. To prepare and to document the minutes

of the GMS, noting all the proceedings as

well as difference in opinion, and to provide

them if required by the Shareholders;

d. TopreparetheRegisterofShareholdersof

the company, its subsidiaries and affiliate

companies.

Corporate Secretary

Board of CommissionersSecretary

Public RelationManager

InstitutionalRelationsManager

Boars of Directors Secretary Manager

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009102

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap

perundang-undangan

a. Memastikan bahwa perusahaan mematuhi

ketentuan tentang persyaratan keterbukaan

dan pengungkapan yang berlaku dalam

laporan tahunan;

b. Menyeleksi jenis-jenis informasi yang

relevan untuk dipublikasikan atau

diedarkan di internal maupun eksternal

perusahaan;

c. Mengkoordinasikan kepatuhan atas

pelaksanaan GCG di lingkungan

perusahaan.

3. Berkaitan dengan stakeholders

a. Menjadi penghubung antara Direksi dengan

pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan

terhadap perusahaan;

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat

dan pihak lain atas setiap permintaan

informasi yang berkaitan dengan kondisi

perusahaan;

c. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan

perusahaan yang melibatkan pihak

eksternal yang bertujuan untuk membentuk

citra (image) perusahaan;

d. Melakukan koordinasi atas program-

programCSRperusahaan;

e. Mengelola dan memutahirkan informasi

dalam website perusahaan melalui

koordinasi dengan unit fungsional terkait.

4. Sebagai fungsi Sekretariat Perusahaan

a. MengkoordinasikanRapatPemegang

Saham, Komisaris dan Direksi ataupun

rapat dengan pihak lainnya terkait hal

strategis perusahaan;

b. Mempersiapkan undangan, jadwal,

agenda, materi dan risalah rapat yang

menggambarkan dinamika rapat dan

proses pengesahan risalah rapat serta

mendistribusikannya kepada pihak-pihak

terkait;

c. Mendokumentasikan risalah rapat dan

menyediakannya bila diperlukan oleh

Komisaris atau Direksi;

d. Melakukan koordinasi dengan kantor cabang

perihal informasi yang berkaitan dengan

kondisi kantor cabang terkini;

e. Mengirimkan laporan manajemen dan laporan

lainnya kepada Pemegang Saham dan

Komisaris secara berkala.

2. With respect to issues of regulatory compliance

a. To ensure that the company has complied

with transparency and information

disclosure requirements in the annual

report of the company;

b. To sort out the relevant information for

internal as well as external publication or

circulation;

c. To coordinate issues of compliance to GCG

implementation within the company.

3. With respect to stakeholders

a. To liaise between the Board of Directors

and other stakeholders of the company;

b. To serve the public and other parties

regarding any request for information

related to the condition of the company;

c. Toprepareandorganizecompanyactivities

involving external parties with a view

towards developing the corporate image;

d. Tocoordinatethecompany’sCSR

programs;

e. To maintain and update the information

inthecompany’swebsitethrough

coordination with the related functional

units.

4. With respect to the Corporate Secretariat

function

a. To coordinate meetings of the

Shareholders, Commissioners and

Directors or meetings with other parties

related to strategic issues concerning the

company;

b. To prepare the notice, schedule, agenda,

materials and minutes of meetings, noting

the proceedings and ratification of the

minutes of meetings, and its distribution to

the relevant parties;

c. To document the minutes of meetings

and provide them if requested by

Commissioners or Directors;

d. To coordinate with branch offices regarding

information related to the latest condition in

branch offices;

e. To submit regular management reports

and other necessary reports to the

Shareholders and Commissioners.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 103

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Kegiatan Sekretaris Perusahaan tahun 2009, antara

lain:

• MenyiapkanpelaksanaanRUPSPengesahan

RencanaKerjadanAnggaranPerusahaanTahun

2009,danRUPSPengesahanPertanggungjawaban

Laporan Manajemen Tahun Buku 2008, serta

mendokumentasikannya.

• Menyampaikaninformasiperusahaandalam

kegiatan publikasi dan promosi secara transparan

dan bertanggung jawab melalui media perusahaan

dan media massa lokal dan nasional.

• Menjalinhubunganyangharmonisdenganpihak

media.

• Menjalinhubunganyangharmonisdenganinstansi-

instansi pemerintah, non pemerintah, dan lembaga

sosial kemasyarakatan.

• Melaksanakankoordinasiprogram-programCSR

perusahaan.

• Menyiapkanpelaksanaanacara-acaraperusahaan.

• MenyiapkanpelaksanaanRapatDireksidan

mendokumentasikan risalah rapatnya.

Profil Singkat Sekretaris Perusahaan

Sudaryanto

Lahir pada tahun 1956 di Kebumen – Jawa tengah.

Lulus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

DR.Moestopo(Beragama)Jakartapadatahun

1988 dan memperoleh gelar Master of Science dari

Universitas Indonesia pada tahun 2002. Pernah

menduduki sejumlah jabatan penting diantaranya

yaitu Sekretaris Dewan Komisaris pada tahun 2002

dan Kepala Bidang Umum PT Angkasa Pura II

(Persero) Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta

pada tahun 2004. Menjabat sebagai Corporate

Secretary sejak tahun 2006 sampai sekarang.

Pernah mengikuti berbagai seminar dan konferensi

di dalam negeri diantaranya yaitu Marcus Evans

2nd Annual Corporate Governance Conference,

Indonesian Society of Commissioners di Jakarta

danForumHimpunanBUMNdiYogyakarta.

Activities of the Company Secretary in 2009, among

others:

• PreparingtheGeneralMeetingofShareholdersfor

the ratification of 2009 Work Plan and Budget, and

General Meeting of Shareholders for the ratification

ofManagementAccountabilityReportfortheFiscal

Yearof2008,andmakingdocumentation.

• Providingcorporateinformationthroughpublication

and promotion, in transparence and responsible

manner using corporate, local, and national mass

media.

• Maintainingharmoniousrelationwithmediaparties.

• Maintainingharmoniousrelationwithgovernment

institutions,NGOs,andsocialorganizations.

• CoordinatingcorporateCSRprograms.

• Preparingcorporateevents.

• Preparingthedirectorsmeetingandmaking

documentation on the minutes of meeting.

Brief Profile Corporate Secretary

Sudaryanto

Born in 1956 in Kebumen – Central Java.

Graduated from the Faculty of Social and Political

ScienceofDRMoestopoUniversity(Religious)

Jakarta in 1988, and obtained a Master of

Science degree from Indonesia University in

2002. Previously held several important positions

including as Secretary of the Board in 2002

and Head of General Affairs at Soekarno-Hatta

Airport branch office in 2004, before promoted

to the post of Corporate secretary in 2006 up to

the present. Participated in a variety of seminars

and conferences in the country, including the

Marcus Evans 2nd Annual Corporate Governance

Conference, Indonesian Society of Commissioners

in Jakarta, and Forum for SOE Association in

Yogyakarta.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009104

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Etika Perusahaan Pada tahun 2007, Angkasa Pura II menerbitkan

buku Pedoman Perilaku (Code of Conduct)

yang telah disosialisasikan ke seluruh karyawan

Angkasa Pura II. Buku Pedoman Perilaku yang

memuat pernyataan komitmen seluruh karyawan

Angkasa Pura II tersebut juga telah ditandatangani

oleh seluruh karyawan pada tahun 2008 sebagai

komitmen pribadi untuk mematuhi Code of

Conduct yang didokumentasikan di Unit Corporate

Secretary.

Angkasa Pura II memiliki komitmen yang kuat

terhadap pemangku kepentingan (stakeholders),

yang meliputi :

1. Komitmen terhadap Pemegang Saham, dengan

memberikan nilai perusahaan yang terbaik dari

aspek financial dan non financial; memberikan

laporan yang lengkap, akurat dan tepat waktu;

serta menerapkan tata kelola perusahaan yang

baik;

2. Komitmen terhadap Pelanggan, dalam rangka

menjaga reputasi, integritas, dan kredibilitas

perusahaan serta meningkatkan keharmonisan

hubungan perusahaan dengan para pelanggan;

3. Komitmen terhadap insan Angkasa Pura II,

dalam rangka mewujudkan hubungan yang

berkualitas, adil serta dapat mendorong

intensitas dan kualitas partisipasi insan

Angkasa Pura II perusahaan akan

memperlakukan insan Angkasa Pura II sebagai

anggota perusahaan dengan adil (fair);

4. KomitmenterhadapPemasok/Supplier,

perusahaan mengelola hubungan dengan jujur

danfairdalamberbisnisdenganpemasok/

supplier;

5. Komitmen terhadap Mitra Usaha, hubungan

antara perusahaan dengan mitra usaha

dilandasi prinsip kesetaraan, transparan, serta

etika bisnis;

6. Komitmen terhadap Mitra Kerja, dengan

senantiasa melakukan kordinasi untuk menjaga

kepentingan perusahaan dan memberikan

akses secara proporsional untuk kelancaran

pelaksanaan tugas mitra kerja;

7. Komitmen terhadap Anak perusahaan dan

Perusahaan Afiliasi, dengan senantiasa

melakukan pembinaan dan memberikan

penghargaan serta menjaga kemandirian

(independensi) anak perusahaan dan

perusahaan afiliasi dalam mengembangkan

usaha secara keseluruhan;

Company Ethics In2007,AngkasaPuraIIpublishedthecompany’s

codeofconduct,whichhasbeensocializedtoall

employees of Angkasa Pura II. The book of code of

conduct includes a commitment of all employees

of Angkasa Pura II and has also been signed by all

employees in 2008 as a personal commitment to

comply with the code of conduct, as documented

in the Corporate Secretary Unit.

Angkasa Pura II has a firm commitment to

upholding the interests of its stakeholders,

comprising the following:

1. Commitment to the Shareholder, to create

the best value for the company in terms of

financial and non-financial aspects; provide

comprehensive, accurate, and timely reports;

and implement good corporate governance

practices;

2. Commitment to Customers, in order to

maintain company reputation, integrity

and credibility, as well as in enhancing the

relationship between the company and its

customers;

3. Commitment to Employees of Angkasa Pura II,

in which the company strives to treat all of its

employees in a fair manner in order to create

a relationship that will promote the quality

and intensity of employee engagement in the

company;

4. Commitment to Suppliers, in which the

company engage in a fair and honest business

relationship with it suppliers;

5. Commitment to Business Partners, in which

the relationship between the company and

its business partners is based on fairness,

transparency and good business ethics;

6. Commitment to Work Partners, through good

coordination to protect the interests of the

company while providing proportional access

to facilitate the duties of work partners;

7. Commitment to Subsidiaries and Affiliates,

through direction and appreciation while

maintaining the independency of subsidiaries

and affiliates to develop their businesses;

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 105

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

8. Komitmen terhadap Pemerintah, dengan

menjalankan bisnis secara profesional dengan

memperhatikan dan mematuhi peraturan

perundang-undangan, dan kebijakan

pemerintah yang terkait dengan aktivitas

usaha perusahaan dan berperilaku etis dalam

berhubungan dengan instansi pemerintah;

9. Komitmen terhadap Masyarakat dan

Lingkungan, dengan mewujudkan tanggung

jawab sosial perusahaan sebagai wujud Good

CorporateCitizenship

Pedoman perilaku ini menjadi pedoman bersikap

dan bertindak dalam melaksanakan tugas-

tugas perusahaan. Setiap pelanggaran terhadap

pedoman perilaku dan ketentuan-ketentuan

pelanggaran disiplin perusahaan yang berlaku,

yang dapat secara langsung maupun tidak

langsung mengakibatkan kerugian keuangan

maupun non keuangan bagi perusahaan,

merupakan tindakan indisipliner sehingga patut

dikenakan sanksi sesuai tingkat pelanggarannya.

Direksi bertanggung jawab atas penegakan

etika dan perilaku di lingkungan Angkasa Pura II.

Untuk menjaga efektivitas pelaksanaan dibentuk

tim Kelompok Pemeriksa Pelanggaran Disiplin

Karyawan (KP2DK). Setiap karyawan Angkasa

Pura II berkewajiban untuk melaporkan kepada tim

KP2DK di masing-masing wilayah kerjanya apabila

mengetahui adanya indikasi maupun terjadinya

pelanggaran terhadap panduan perilaku ini.

Komitmen dan konsistensi seluruh karyawan

Angkasa Pura II dalam menerapkan pedoman

perilaku ini akan menciptakan suasana yang

kondusif bagi pencapaian visi dan misi perusahaan.

Media Penyebaran Informasi Perwujudan aspek transparansi sebagai bagian

dari praktik GCG di Angkasa Pura II dilakukan salah

satunya melalui kegiatan penyebaran informasi

kepada pemegang saham dan masyarakat.

Informasi yang disampaikan meliputi informasi

umum perusahaan, program-program perusahaan

dankejadian/acarakhususyangperludiketahui

publik. Transparansi informasi tersebut diharapkan

dapat menjaga dan meningkatkan pengetahuan,

pemahaman dan persepsi positif publik terhadap

kebijakan dan operasional usaha yang dilakukan

Angkasa Pura II.

8. Commitment to the Government, by

conducting business in a professional manner,

complying with applicable laws, regulations

and government policies related to the

company’sbusinessactivities,andethical

conduct in relationships with government

institutions;

9. Commitment to Society and the Environment,

through the implementation of corporate social

responsibility in the interest of Good Corporate

Citizenship.

This code of conduct has become a standard

guideline regulating the behavior and action

of each personnel in performing duties of the

Company. Any violation of the code of conduct and

theapplicablecompany’sdisciplinaryregulations,

which might directly or indirectly lead to financial

and non financial losses for the Company, is

adisciplinaryactionthatshouldbepenalized

according to the level of the infraction.

The Board of Directors is responsible to the

enforcement of ethics and behavior within the

Angkasa Pura II. To maintain the effectiveness of

its implementation, the Company has formed an

Employee disciplinary Committee (KP2DK). Each

employee is obliged to report to KP2DK team in his

or her respective working areas whenever they are

aware of any indication or a guide to the breach of

this behavior.

Commitment and consistency of all employees of

Angkasa Pura II in implementing the code of conduct

would create a conducive environment to the

achievementoftheCompany’svisionandmission.

Information Disclosure The aspect of transparency as part of GCG

practices at Angkasa Pura II is manifested among

other things through information disclosure

activities to shareholders and the public.

Information disclosed includes general information

about the Company, work programs, and

company events or other information of interest

to the public. The information disclosure policy is

expected to maintain and help improve the level

of understanding, knowledge and perception by

the general public concerning the policies and

business activities undertaken by Angkasa Pura II.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009106

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Penyampaian informasi kepada masyarakat

dilakukan melalui web site perusahaan www.

angkasapura2.co.id dan kepada pemegang saham

melalui portal Kementerian BUMN. Informasi

perusahaan juga disampaikan melalui media

masa cetak dan elektronik dengan kegiatan press

release, press conference maupun press tour.

Program-programdankejadian/acaraperusahaan

yang sudah diungkapkan antara lain adalah

perbaikan fasilitas umum di Bandara Soekarno-

Hatta, kegiatan Duta Bandara di Bandara

Soekarno-Hatta, kemajuan pembangunan

Bandara Kualanamu, pembangunan Bandara

Sultan Iskandar Muda, pembangunan terminal

penumpangdiBandaraRajaHajiFisabilillahdan

Bandara Sultan Syarif Kasim II, serta rencana

pengoperasian sampai pada peresmian Terminal 3

Bandara Soekarno-Hatta.

Daftar kegiatan penyampaian informasi selama

tahun 2009:

Kegiatan penyampaian informasiInformation delivery activities

KejadianEvent

Up date data perusahaan di portal Kementerian BUMN dan web site perusahaan www.angkasapura2.co.idUp-date corporate data on the portal web site Ministry of SOEs and companies www.angkasapura2.co.id

Setiap hariEvery day

Menerbitkan majalah internal “Bandara”Internalmagazinepublishes“Airport”

Setiap 3 bulanEvery 3 months

Menerbitkan buletin internal “Baling-baling”Issued an internal bulletin “Baling-baling”

Setiap bulanEvery month

Menerbitkan buku laporan tahunan perusahaanPublishesbookscompany’sannualreport

1 kali1 times

Menerbitkan buku laporan manajemen kepada pemegang sahamPublishes books management reports to shareholders

1 kali1 times

Menerbitkan buku statistik angkutan udaraAir transport statistics published books

1 kali1 times

Press tour ke wilayah kerja perusahaan (Soekarno-Hatta, Medan, Aceh, Pekanbaru, Padang dan Palembang)Press tour to the working area of the company (Soekarno-Hatta Airport, Medan, Aceh, Pekanbaru, Padang and Palembang)

9 kali9 times

Siaran persPress releases

16 kali16 times

Konferensi persPress conference

9 kali9 times

Iklan pelelanganAuction Ads

35 kali35 times

Information disclosure to the public is undertaken

throughtheCompany’sofficialwebsiteatwww.

angkasapura2.co.id as well as through the

Ministry of SOE web portal. In addition, company

information is also disseminated in print and

electronic mass media through activities in press

releases, press conferences or press tours.

Information about company programs or events

that have been disclosed includes the improvement

to public facilities at Soekarno-Hatta Airport,

activites of the Airport Ambassador at Soekarno-

Hatta Airport, progress of the development of

Kualanamu Airport, developments at Sultan

Iskandar Muda Airport, construction of passenger

terminalbuildingsatRajaHajiFisabillilahAirport

and Sultan Syarif kasim II Airport, and the planned

operation and official inauguration of Terminal 3 at

Soekarno-Hatta Airport.

List of activities to deliver information for the year

2009:

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 107

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Daftar siaran pers selama tahun 2009:

NoJudulTitle

TanggalDate

1 Satgas Wanita Awasi Kebersihan di Bandara Soekarno HattaWatch Women Hygiene Task Force at the Soekarno Hatta

21/01/2009

2 Penyesuaian Tarif PJP2UTariff Adjustment PJP2U

17/02/2009

3 DutaBandaraBer-RollerBlade,MemastikanBandaraBersihdanNyamanAirportAmbassadorBer-RollerBlade,EnsureCleanandComfortableAirport

25/02/2009

4 Penyuluhan Peningkatan Mutu Pelayanan Frontliner, Mitra Usaha, Mitra Kerja di Bandara Soekarno-HattaCounseling Services Quality Improvement frontliner, Business Partners,Partners at the Soekarno-Hatta Airport

11/03/2009

5 AviationSafety,SecurityandServicesReforms 19/03/2009

6 Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Mulai BeroperasiTerminal 3 of Soekarno-Hatta Airport Starts Operations

14/04/2009

7 Persiapan Peresmian Terminal 3 Bandara Soekarno-HattaPreparation Inauguration of Terminal 3 of Soekarno-Hatta Airport

27/04/2009

8 Terminal3BandaraSoekarno-HattaDiresmikanOlehPresidenSBYTerminal3ofSoekarno-HattaAirportInauguratedbyPresidentSBY

28/04/2009

9 Kinerja Angkasa Pura II Tahun 2009PerformanceoftheYear2009AngkasaPuraII

23/06/2009

10 Bandara Sultan Syarif Kasim II Mulai DibangunSultan Syarif Kasim II Airport Built Start

16/07/2009

11 BandaraSultanIskandarMudaDiresmikanPresidenRepublikIndonesiaSultanIskandarMudaAirportInauguratedPresidentoftheRepublicofIndonesia

06/08/2009

12 BandaraInternasionalRajaHajiFisabilillahMulaiDibangunRajaHajiFisabilillahAirportStartsBuilt

20/08/2009

13 Bandara Internasional Minangkabau Normal KembaliMinangkabauInternationalAirportRealReturn

01/10/2009

14 Bebas Tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di Bandar Udara Internasional MinangkabauTariff-Free Airplane Passenger Services (PJP2U) Minangkabau International Airport

04/10/2009

15 PT Angkasa Pura (Persero) Bandara Soekarno-Hatta akan segera dilengkapi dengan CUSS Kiosk (Common Use Self Service- Kiosk)PT Angkasa Pura II (Persero) Soekarno-Hatta International Airport will soon be equipped with Kiosk CUSS (Common Use Self-Service Kiosk)

08/10/2009

16 Apresiasi PT Angkasa Pura II (Persero) Kepada MitraAppreciation of PT Angkasa Pura II (Persero) To Partner

23/12/2009

Berdasarkan analisa terhadap pemberitaan mengenai

Angkasa Pura II di media masa cetak nasional selama

tahun 2009, diperoleh hasil sebagai berikut:

Berita Jumlah Total

% News

Positif 457 53,33 Positive

Netral 216 25,20 Neutral

Negatif 184 21,47 Negative

Jumlah 857 100 Total

List of press releases during the year 2009:

An analysis of media coverage of Angkasa Pura II

in the national print mass media throughout 2009

yielded the following results:

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009108

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Komitmen dan Kontijensi Dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap

penumpang dan pengguna jasa bandara, Angkasa

Pura II juga melakukan kontrak kerja sama komersial

dengan pihak ketiga. Kerja sama tersebut antara lain

di sisi darat berupa pengelolaan executive lounge,

pemanfaatan nursery room, kegiatan department

store, pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi, serta

penyediaan ruangan untuk duty free shop, money

changer, dan restoran. Sedangkan kerja sama untuk

mendukung pengusahaan bandara di sisi udara antara

lain pengelolaan stasiun pengisian bahan bakar minyak

bagi pesawat udara dan pengelolaan bus apron. Selain

itu dalam rangka mendukung program pemerintah

untuk meningkatkan pariwisata Indonesia, Angkasa

Pura II telah membuat Nota Kesepahaman (MoU)

dengan Pemerintah Daerah Provinsi Banten antara

lainuntukprogramreklamekampanye‘VisitIndonesia’

dan promosi pariwisata Provinsi Banten bekerja sama

dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan

Dinas Pariwisata Provinsi Banten.

Untuk mengimbangi peningkatan pertumbuhan

penumpang yang sangat cepat, Angkasa Pura II

melakukan pembangunan dan pengembangan

yang memerlukan investasi, diantaranya adalah

pembangunan bandara baru Kualanamu di Medan,

serta pengembangan Bandara Sultan Syarif Kasim II

Pekanbaru, Bandara Sultan Thaha Jambi, Bandara

DepatiAmirPangkalPinang,danBandaraRajaHaji

Fisabilillah Tanjung Pinang. Angkasa Pura II telah

menganggarkan dana untuk investasi pembangunan

dan pengembangan bandara kurang lebih berjumlah

Rp1.628.101.975.000(satutrilyunenamratusdua

puluh delapan milyar seratus satu juta sembilan ratus

tujuhpuluhlimaribuRupiah).

Commitment and Contingencies In the interest of service improvement for the benefit of

passengers and airport service users, Angkasa Pura II

also engaged in a variety of commercial contracts with

third parties. Commercial cooperation in the land-side

includes the operation of executive airport lounges,

utilizationofnurseryrooms,departmentstoreactivity,

utiliztionoftelecommunicationinfrastructure,and

provision of space for duty-free shops, money changer,

and restaurants. Meanwhile, commercial cooperation

in support of airport business in the air-side includes

the operation of aircraft refueling stations and the

operation of apron bus. In addition, in support of

Government’stourisminitiativesinIndonesia,Angkasa

Pura II has signed a Memorandum of Understanding

(MoU) with the regional government of Banten

Province, among others for advertisement program

relatedto‘VisitIndonesia’campaignandpromotion

of tourism in Banten Province, in cooperation with

the Ministry of Culture and Tourism and the Tourism

Agency of Banten Province.

To accomodate the vary rapid increase in the

number of airline passengers, Angkasa Pura II has

invested in a number of airport construction and

development projects, including the construction of

the new Kualanamu Airport, Medan and a variety of

development projects at Sultan Syarif Kasim Airport

Pekanbaru, Sultan Thaha Airport Jambi, Depati Amir

AirportPangkalPinang,andRajaHajiFisabillilah

Airport Tanjung Pinang. The total budget for these

investments in airport construction and development

projects amounted to approximately

Rp1,628,101,975,000(Rupiahonetrillionsixhundred

twenty eight billion one hundred and one million and

nine hundred seventy five thousand).

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 109

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor

1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, maka kegiatan

pengusahaan kebandarudaraan harus disesuaikan

dengan ketentuan Undang-Undang tersebut antara

lain tentang tatanan kebandarudaraan nasional,

pengaturan tentang kawasan keselamatan operasi

penerbangan, dan pengelolaan lingkungan hidup

antara lain dengan pengaturan tentang kawasan

kebisingan dan rencana tata ruang kawasan bandara.

Dalam perjalanan pengusahaan Angkasa Pura II,

terdapat risiko hukum yang harus dihadapi baik

karena kegiatan operasional pengusahaan maupun

karena aset berupa tanah antara lain perkara tanah di

Bandara Soekarno-Hatta, perkara tanah di Bandara

Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, dan perkara tanah di

Bandara Supadio Pontianak.

Salah satu contoh permasalahan hukum gugatan

pihak ketiga terhadap tanah milik Angkasa Pura II di

Bandara Soekarno-Hatta atas tanah seluas 113.940

m2 melalui Pengadilan Negeri Tangerang pada tahun

2009, gugatan tersebut telah ditolak oleh Pengadilan

Negeri Tangerang dan dimenangkan oleh Angkasa

Pura II berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri

TangerangNomor78/PDT.G/2009/PN.TNG.

WiththeenactmentofLawNo.1Year2009on

Aviation, various activities in the operation of

airports must also be realigned with the stipulations

contained in the Legislation. These among others

includetheorganizationofairportoperation,rules

governingthezoneofsafetyforflightoperations,

and the management of airport environment such as

stipulationsonnoisezoningandzoningplanforairport

areas.

In its business growth, Angkasa Pura II has to deal

with various legal risks, due to its operational Activities

or assets, such as land lawsuit in Soekarno-Hatta

Airport, land lawsuit in Sultan Syarif Kasim II Airport

Pekanbaru, and land lawsuit in Supadio Airport

Pontianak.

Oneexampleofthirdparty’slawsuitonthe113.940

m2 land owned by Angkasa Pura II in Soekarno-Hatta

airport, through the District Court of Tangerang in

2009. The lawsuit was denied by the District Court of

Tangerang and was won by Angkasa Pura II with the

DecisionoftheDistrictCourtofTangerangNumber78/

PDT.G/2009/PN.TNG.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009110

Angkasa Pura II menghadapi beberapa risiko yang

melekat pada aktivitasnya sebagai perusahaan

pengelola bandara dan penyedia jasa lalu lintas udara.

Secara umum, risiko tersebut dapat dibagi menjadi

risiko yang berpengaruh terhadap manusia, aset

perusahaan, lingkungan, dan reputasi perusahaan.

Secara khusus sesuai karakteristiknya, risiko dapat

berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan,

kegagalan operasi bandara, kegagalan layanan dan

ketidakpatuhan pada regulasi. Berbagai risiko tersebut

ditangani melalui upaya pencegahan risiko, mitigasi

risiko, ataupun pengalihan risiko.

KebijakanManajemenRisikoPelaksanaan manajemen risiko di lingkungan

Angkasa Pura II dilakukan dengan mengacu pada

RiskManagementStandardAS/NZS4360/2004.

Pokok-pokok kebijakan manajemen risiko Angkasa

Pura II sebagaimana tertuang dalam Corporate Safety

Manual,Doc-SMS.02/XI/2005.Corpadalahsebagai

berikut:

a. Manajemen risiko adalah suatu penerapan

kebijakan, prosedur dan praktek kerja

yang dilakukan secara sistematis untuk

mengidentifikasi, menganalisa, menilai dan

memonitor risiko;

Angkasa Pura II faces certain risks inherent in

the conduct of its activities as an airport operator

and provider of air traffic services. These risks

can be grouped in general into risks that affect

human lives, company assets, the environment,

and company reputation. According to its specific

characteristics, risks can arise in the form of failure

in flight operations, failure in airport operations,

failure in service delivery, and from non-compliance

with regulations. These risks are handled through

measures that comprise of efforts to prevent risk,

effort to mitigate risks, and efforts to transfer risks.

RiskManagementPolicyThe implementation of risk management at

AngkasaPuraIIisundertakenwithreferencetoRisk

ManagementStandardAS/NZS4360/2004.The

basic elements in the risk management policy of

Angkasa Pura II as described in the Corporate Safety

Manual,Doc-SMS.02/XI/2005.Corpisasfollow:

a. Riskmanagementistheimplementationof

policies, procedures and work practices in a

systematicmannertoidentify,analyze,assess

and monitor risks;

Manajemen risiko merupakan bagian terpadu dari implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang efektif di lingkungan Angkasa Pura II.

Risk management constitutes an integral part of the implementation of effective Good Corporate Governance (GCG) practices within Angkasa Pura II.

Manajemen RisikoRisk Management

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 111

b. Proses manajemen risiko dalam aktivitas lapangan

Angkasa Pura II adalah bagian paling mendasar

serta sangat menentukan dalam penyusunan dan

perancangan program keselamatan;

c. Segala risiko berkait dengan faktor keselamatan

jiwa harus dikelola seoptimal mungkin mengingat

dampaknya yang sangat luas bagi pengguna jasa

maupun bagi keberlanjutan bisnis Angkasa Pura II.

Dalam dokumen tersebut tersirat bahwa Angkasa Pura

II masih memfokuskan pengelolaan risiko pada aktivitas

operasional yang berfokus pada unsur Safety, Security,

Service & Compliance. Namun dalam perkembangannya,

pengelolaan risiko Angkasa Pura II telah memperluas

cakupan fungsinya meliputi aspek-aspek bisnis

perusahaan lainnya, yaitu aspek keuangan, aspek

hukum, aspek komersial, aspek sumber daya manusia

dan sebagainya. Ini diwujudkan melalui pembentukan

unitBusinessRiskManagementdanperubahanunit

CorporateSafety&RiskmenjadiunitCorporateRisk

Management. Dengan demikian, program-program

ManajemenRisikojugadiarahkanuntukmencaripeluang

bisnis dan tindakan terhadap risiko yang ada, dan menjadi

tantangan bagi Angkasa Pura II dalam pencapaian misi

dan sasaran utama perusahaan.

KerangkaManajemenRisikoAngkasaPura II Pengoperasian bandara semakin diwarnai oleh adanya

peningkatan persaingan, tuntutan dari pengguna jasa

terhadap kualitas pelayanan, serta tuntutan untuk

menerapkan standar regulasi yang lebih baik. Kondisi ini

menuntut Angkasa Pura II untuk mengoptimalkan sumber

daya yang ada. Dalam kaitannya dengan manajemen

risiko, maka dibutuhkan suatu kerangka kerja yang

komprehensif dalam pengidentifikasian dan pengelolaan

risiko, agar dapat melindungi Angkasa Pura II dalam

mencapai sasaran dan strategi bisnis dengan lebih efektif.

Kerangka kerja ini dikembangkan dengan tujuan:

• MemungkinkanAngkasaPuraIIuntukmengelolarisiko

secara proaktif dengan pendekatan yang sistematis

dan terstruktur, serta secara berkesinambungan

memperbaiki setiap proses bisnis untuk mengurangi

profil risiko perusahaan, dengan demikian dapat

mempertahankan kondisi yang lebih aman untuk semua

pemangku kepentingan (stakeholder);

• Menjaminbahwatelahadastrategiuntuk

mengendalikan risiko dan memaksimalkan peluang;

• Menanamkanprosesmanajemenrisikosebagai

bagian yang terintegrasi dalam proses perencanaan

perusahaan pada level strategis maupun level

operasional;

b. Riskmanagementprocessesintheoperational

activities of Angkasa Pura II are a basic and vital

element in the design and formulation of safety

programs;

c. All risks associated with the safety of human lives

shall be managed in an optimum manner in view of its

very considerable impact on airport services users as

well as to the business continuity of Angkasa Pura II.

Implicit in the document is that Angkasa Pura II still

focuses on managing the risks inherent in its operational

activities in terms of aspects of safety, Security, Service

& Compliance. However, in due course of development,

Angkasa Pura II has expanded the scope of its risk

management function to also include other aspects as

well, such as financial aspect, legal aspect, commercial

aspect, human resources aspect, and others. This is

manifested through the establishment of the Business

RiskManagementunit,whiletheCorporateSafety&Risk

unitwasrenamedtotheCorporateRiskManagement

unit. As such, risk management initiatives are also

directed towards available business opportunities and

mitigation of its associated risks, representing a challenge

for Angkasa Pura II in achieving its vision and mission

statements.

RiskManagementFrameworkatAngkasaPura IIThe airport business today has become subject to

increased competition, higher demands for service

quality from airport services users, and strict regulatory

requirement to implement better standards. This condition

compelsAngkasaPuraIItooptimizeitsavailable

resources. With regards to risk management, it creates

a demand for a comprehensive framework to properly

identify and manage risks, in order to protect the interests

of Angkasa Pura II in the effective achievement of its

strategies and business objectives.

The framework was developed with the aim of:

•EnablingAngkasaPuraIItomanageriskinaproactive

manner through a systematic and structured approach,

and to continuously improve its business processes in

order to reduce its risk profile, and therefore maintain

a more secure condition for the benefit of all its

stakeholders;

•Ensuringaneffectivestrategytomitigaterisksand

maximizeopportunities;

•Instillingriskmanagementprocessesasanintegral

part of the corporate planning processes at both the

strategic as well as operational levels;

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009112

• Membantumenciptakanbudayawaspadaterhadap

risiko dari perspektif strategis, operasional, dan individu;

• Memberikankredibilitaspadaprosesbisnisdan

meningkatkan perhatian manajemen terhadap

pengelolaan, pengawasan, pelaporan dan pengkajian

pada risiko yang teridentifikasi dan secara terus

menerus mempertimbangkan risiko baru yang mungkin

timbul;

• Memberikanpemahamantentangkebutuhansetiap

individu akan manajemen risiko dan meluruskan strategi

perusahaan dalam melakuan penilaian risiko (risk

assessment) dari strategi “top down” menjadi strategi

“bottom up”.

ProsesManajemenRisikoProses manajemen risiko di Angkasa Pura II terdiri dari:

Memahami Konteks

Meliputi pemahaman dan penilaian hubungan setiap unit

pelayanan di lingkungan Angkasa Pura II dengan pihak

luar perusahaan, lingkungan internal perusahaan, dan

lingkungan manajemen risiko dimana tahapan proses

pengelolaan risiko terjadi, serta memahami tujuan yang

harus dicapai oleh unit pelayanan sebagaimana fungsi

dan otoritas yang telah diberikan perusahaan. Dalam

hal ini termasuk menetapkan kriteria penilaian pada saat

menganalisa risiko apakah suatu risiko dapat diterima atau

tidak.

IdentifikasiRisiko

Identifikasi risiko dilakukan dengan melibatkan unit-unit

pelayanan sebagai pemilik risiko, dimana setiap unit

pelayanan menentukan risiko-risiko yang signifikan yang

ada di wilayah kerjanya.

AnalisaRisiko

Setelah risiko yang signifikan teridentifikasi, maka setiap

unit pelayanan dengan bimbingan dari unit Corporate

RiskManagementmelakukananalisaterhadaprisiko-

risiko tersebut, untuk menentukan kategori risiko

berdasarkan dampaknya yang dibagi dalam 4 (empat)

kategori dampak, yaitu: dampak terhadap manusia, aset,

lingkungan dan reputasi.

EvaluasiRisiko

Setelah di analisa berdasarkan kategori dampak, maka

langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian terhadap

risiko-risiko yang telah teridentifikasi, yang tersusun dalam

bentuk matrik risiko, dalam hal ini dalam 3 (tiga) tingkatan

penilaian, yaitu High, Medium dan Low.

•Helpingtocreateacultureofriskawarenessintermsof

strategic, operational, and individual perspectives;

•Providingcredibilitytobusinessprocessesand

increasing management focus on the management,

supervision, reporting and reviews of risks that have

been identified, while also continuously considering all

possible new risk factors;

•Instillinganunderstandingfortheneedofrisk

management for each individual and to re-align the

company’sstrategyconcerningriskassessmentfroma

‘topdown’approachintoa‘bottomup’approach.

RiskManagementProcessesRiskmanagementprocessesatAngkasaPuraIIcomprise

of:

UnderstandingRiskContext

This involves the understanding and assessment of the

relations between each of the service units at Angkasa

Pura II and external parties, internal parties, and the

risk management environment where the various risk

management processes occur, and to comprehend the

objectives of the respective service unit according to its

function and authority established by the Company. This

also includes the determination of assessment criteria in

analyzingwhetheraparticularriskisacceptableornot

acceptable.

RiskIdentification

Riskidentificationprocessinvolvestheparticipationof

service units as risk owner, whereby each service unit

determines the significant risks at its area of operations.

RiskAnalysis

Following the identification of significant risk factors,

eachserviceunitwiththeguidanceoftheCorporateRisk

Management unit conducts an analysis on the identified

risks, where risks are grouped into 4 (four) risk categories

based on its possible impact, namely impact on people,

asset, environment and reputation.

RiskEvaluation

Following the risk category grouping, the next step

is to assess all of the risks that have been identified

within a risk matrix that resulted in 3 (three) levels of risk

assessment, namely High, medium and Low risk.

Manajemen Risiko Risk Management

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 113

PengelolaanRisiko

Setiap unit pelayanan menyusun pengendalian

terhadap risiko yang telah teridentifikasi, sehingga

tidak ada risiko yang tidak dikelola dengan baik.

Dalam hal terdapat risiko yang pengendaliannya tidak

efisien bila dilakukan oleh perusahaan maka risiko

tersebut diupayakan dialihkan kepada pihak lain (risk

transfer).

MonitordanReviewRisiko

UnitCorporateRiskManagementsecaraterus

menerus melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan manajemen risiko yang ada di setiap

kantor cabang.

KonsultasidanKomunikasiRisiko

Setiap hasil aktivitas manajemen risiko selalu

dikonsultasikan dan dikomunikasikan kepada

pemangku kepentingan (stake holder).

RisikoyangdihadapiAngkasaPuraII

Secara umum risiko yang dihadapi Angkasa Pura II

dikelompokkan pada:

• RisikoterhadapManusia

• RisikoterhadapAset

• RisikoterhadapLingkungan

• RisikoterhadapReputasi

Dan secara khusus risiko, dikelompokan pada:

• RisikoKegagalanOpersionalPenerbangan

• RisikoKegagalanOperasiBandarUdara

• RisikoKegagalanPelayanan

• RisikoKetidak-patuhanpadaRegulasi

RiskManagement

Each service unit develops processes to mitigate and

manage the risks that have been identified, ensuring

that all possible risks have been covered. In the event

that particular risk mitigation is deemed inefficient to

be undertaken internally, the risk is then transferred to

external parties.

RiskMonitoringandReview

TheCorporateRiskManagementunitcontinuously

monitors the implementation of risk management

processes at each branch office.

RiskConsultationandCommunications

The results of all risk management activities are

consulted and communicated to the respective

stakeholders.

RisksfacedbyAngkasaPuraII

In general risks faced by Angkasa Pura II were

classified as:

• HumanRisk

• AssetRisk

• EnvironmentalRisk

• ReputationRisk

In particular the risks are classified as:

• FlightFailureRisk

• AirportFailureRisk

• ServiceFailureRisk

• IncomplianceRisk

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Corporate Risk

OperationalRisk

•AirTrafficRisk•AirportRisk•CommercialRisk•OtherServices

Risk

HazardsIdentification

•Safety•Security•Services•Compliances•OtherCompany

Objectives

High

Medium

Low

VeryReliable

Reliable

Unreliable

Very Unreliable

RiskManagementTool(using BowtleXP & Other

Tools)

BusinessRisk

•FinancialRisk•LegalRisk•Human

ResourcesRisk•ReputationalRisk•OtherRisk

Risk Identification

•RiskAnalysis•RiskEvaluation•RiskTreatment

Risk Assessment

Risk Ranking

Residual Risk

Risk Control Ranking

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009114

Penanganan risiko meliputi:

• Mencegahrisiko(RiskPrevention)

• Mengurangidampakrisiko(RiskMitigation)

• Mentransferrisiko(RiskTransfer)

RisikoTeridentifikasi

Risiko-risikoyangteridentifikasidikelompokanke

dalam 4 (empat) aspek yaitu Safety, Security, Service

dan Compliance. Dan hasil identifikasi risiko tahun

2009 diperoleh sebagai berikut:

Aspek Jumlah NumberofRisk Aspect

Keselamatan 68 Safety

Keamanan 29 Security

Layanan 91 Service

Pemenuhan 11 Compliance

TotalRisiko 199 RiskTotal

PengelolaandanPengendalianRisikoKegiatan operasional sehari-hari oleh unit-

unit pelayanan di lingkungan Angkasa Pura II

senantiasa memperhitungkan risiko dan cara-

cara pengendaliannya. Aktivitas pengelolaan dan

pengendalian risiko yang dilaksanakan meliputi hal-hal

sebagai berikut:

•Kepatuhanpadaregulasidanpenerapanprosedur

operasi

Sebagai penyelenggara bisnis bandar udara,

Angkasa Pura II terikat dengan aturan-aturan

yang diterapkan oleh organisasi penerbangan

internasional (ICAO) maupun Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara untuk menjamin terciptanya

penerbangan yang memenuhi unsur safety dan

security. Untuk itu Angkasa Pura II terus berupaya

agar dalam penyelenggaraan kegiatan bisnis

perusahaan selalu memenuhi ketentuan dan

regulasi yang berlaku. Setiap unit pelayanan di

lingkungan Angkasa Pura II telah memiliki prosedur

operasi standar dalam melaksanakan kegiatannya,

agar semua kegiatan operasi dan pelayanan

terlaksana secara sistematis dan terstandarisasi.

Salah satu langkah untuk mengawasi proses ini

adalah dilaksanakannya Safety Audit secara rutin

dan penerapan Safety Management System di

seluruh bandara yang dikelola Angkasa Pura II.

• Pemeliharaanfasilitasdanpeningkatan

kualitas pelayanan

Keberhasilan kegiatan usaha Angkasa Pura

II sangat dipengaruhi oleh kehandalan dan

ketersediaan fasilitas. Untuk itu, unit-unit pelayanan

Riskhandlingincludes:

• RiskPrevention

• RiskMitigation

• RiskTransfer

IdentifiedRisks

Identified risks are grouped into 4 (four) aspects,

namely Safety, Security, Service and Compliance

aspects. In 2009, identified risks are as follow:

ManagementandMitigationofRiskIn its day-to-day operational activities, each service

unit within Angkasa Pura II has considered the

possible risks and their mitigation. Activities in the

management and mitigation of risks involve the

following aspects:

• Compliancewithregulationsandestablished

operating procedures

As an airport operator, Angkasa Pura II is bound

to comply with a variety of regulations issued

bytheInternationalCivilAviationOrganization

(ICAO) as well as the Directorate General of Air

Transportation, in order to ensure the safety

and security of flight operations. Accordingly,

Angkasa Pura II continues to strive to align all of

its operational activities with the relevant rules and

regulations. Each service unit within Angkasa Pura

II has established the necessary standard operating

procedures in the conduct of its activities, in order

to ensure that all service and operational activities

areundertakeninasystematicandstandardized

manner. An important element in this process is

by conducting regular Safety Audit as well as the

implementation of a Safety Management System at

all airports under Angkasa Pura II.

• Facilitymaintenanceandservicequality

improvement

The successful outcome of business activities by

Angkasa Pura II depends largely on the availability

and reliability of airport facilities. Accordingly, the

Manajemen Risiko Risk Management

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 115

selalu melaksanakan pemeliharaan fasilitas sesuai

prosedur yang berlaku, sebagai upaya untuk mencegah

terjadinya kegagalan operasi akibat penurunan kualitas

peralatan dan fasilitas yang akan berdampak pada

terganggunya pencapaian tujuan perusahaan. Selain

itu Angkasa Pura II secara terus menerus berupaya

meningkatkan kualitas pelayanan dengan melakukan

peremajaan terhadap fasilitas yang dimilikinya.

• Pelatihan

Salah satu unsur penting untuk mengurangi risiko

terjadinya kegagalan dalam memberikan pelayanan

terhadap pengguna jasa adalah terciptanya personil

yang berkualitas dan sadar akan risiko. Beberapa

pelatihan telah diberikan kepada personil di lingkungan

operasi dan teknik terkait dengan unsur keselamatan

dan pengelolaan risiko, diantaranya: Threat & Error

ManagementTraining,RiskManagementforExecutives,

Training for Safety Coordinator, dan lain-lain.

• Asuransi

Untuk menghadapi dan mencegah timbulnya tuntutan

hukum terhadap perusahaan akibat dari kelalaian

dalam memberikan pelayanan kepada pengguna

jasa, Angkasa Pura II telah mengasuransikan seluruh

pelayanannya dalam bentuk Airport Liabilities

Insurance. Selain itu seluruh calon penumpang

yang melalui bandara di lingkungan Angkasa Pura II

telah dilindungi oleh asuransi PJP2U terhadap risiko

kecelakaan selama berada di lingkungan bandara.

Sedangkan untuk melindungi perusahaan dari kerugian

akibat kerusakan dan kehilangan asset, Angkasa Pura II

telah mengasuransikan seluruh asetnya.

ResidualRisk(Risikoyangtersisa)Sampai dengan saat ini, pengendalian risiko yang

disiapkan mencapai jumlah 3.334 kegiatan dan telah

mampu mengurangi risiko hingga 70%, seperti terlihat

pada grafik di bawah ini:

service units engage in routine procedures of facility

maintenance in an effort to avoid the occurrence of

operational failure due to defects of equipment and

facilities that will have its impact on the achievement of

thecompany’sobjectives.Inaddition,AngkasaPuraII

also continues to strive to improve its service quality by

the periodic upgrading of airport facilities.

• Training

The availability of quality personnel with a risk

awareness culture is an important element in the

effort to reduce the risk of failing to provide services

to service users. A number of training programs

are available for personnel in the operations and

technical areas related to aspects of safety and

risk management. These include Threat & Error

ManagementTraining,RiskManagementfor

Executives, Training for Safety Coordinator, and others.

• Insurance

To anticipate and avoid the occurrence of legal

proceedings against the company due to negligence

in the provision of airport services to service users,

Angkasa Pura II has taken an Airport Liabilities

Insurance to cover all its services. In addition,

passengers coming and going through all airports

under Angkasa Pura II are covered by PJP2U insurance

coverage in the event of accident occurring during

their stay at the airports. Meanwhile, Angkasa Pura II

has also insured all its physical assets to protect the

Company from loss or damage to its assets.

ResidualRisksTo date, risk mitigation processes are undertaken

involving a total of 3,334 activities, and have been able

to reduce risk up to 70% as can be seen in the following

graph:

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

150%

100%

50%

0%

Safety Security Service Compliance

68%

29%

91%

11%

26%

12%

15%

8%

Risiko TeridentifikasiRisk Identified

Risiko TersisaRemaining Risks

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009116

Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 117

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009118

Karena perekonomian Indonesia relatif stabil, begitu pula kondisi keamanannya, maka terdapat pertumbuhan penerbangan yang secara keseluruhan dapat memenuhi target anggaran dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Since the Indonesian economic was relatively stable, and so was the security condition, there was a growth in aircraft and passenger movements which are within the targeted figures and eventually improving business performance.

Tinjauan UmumPengelolaan perusahaan tahun buku 2009

berpedomanpadakeputusanRapatUmum

PemegangSahamtentangPengesahanRencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan PT Angkasa Pura

II (Persero) Tahun 2009 tanggal 31 Januari 2009.

Secara umum, kondisi ekonomi dunia tahun 2009

masih mengalami krisis, namun perekonomian

Indonesia masih relatif stabil dan dapat

meningkatkan kinerja perusahaan. Kondisi

keamanan dalam negeri yang cukup stabil

mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke

Indonesia yang berpengaruh juga pada pergerakan

arus penumpang dan pesawat udara. Dengan

demikian pertumbuhan penerbangan secara

keseluruhan dapat memenuhi target anggaran. Dari

sisi pendapatan secara umum dapat melampaui

target yang dipenuhi, terutama dari pendapatan

aeronautika karena adanya kenaikan PSC dan

selisih kurs PJP Internasional.

Dari sisi beban, secara umum manajemen berhasil

mengendalikan hingga dapat terealisir di bawah

targetRKAP,sekalipunbebanconsumeable

supplies di atas target akibat dioperasikannya

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dan terminal

baru bandara Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh.

Dengan demikian laba sebelum pajak tahun 2009

mencapai 49% di atas target yang ditetapkan

Pemegang Saham.

Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Tarif PenerbanganFaktor utama yang menentukan tarif penerbangan

adalah harga minyak dunia, dimana selama tahun

2009 cenderung stabil pada kisaran USD 60-80

per barel sehingga tidak terjadi fluktuasi tarif yang

tajam yang berujung pada peningkatan pemakaian

moda transportasi udara.

Overview The management of the Company in fiscal 2009 is

guided by the resolutions of the General Meeting of

ShareholdersontheRatificationofWorkPlanand

BudgetofPTAngkasaPuraII(Persero)Year2009

on 31 January 2009.

While the overall global economic condition

throughout 2009 was still overshadowed by the

crisis,Indonesia’seconomywasrelativelystable

and business performance was improving. A

stable domestic security condition proved to be

an incentive for tourism and in turn reflected on

aircraft and air passenger movements. Accordingly,

overall growth in aircraft and passenger

movements are within the targeted figures. In terms

of overall revenues, targets have been exceeded,

mainly through the contributions of aeronautical

revenues due to the increase in PSC and the

foreign exchange difference of International PJP.

In terms of expenses, the Management has been

successful in containing expenses below the

targeted budget, although consumable supplies

expenses exceeded the target due to the operation

of Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport and the

new terminal building at Sultan Iskandar Muda

Airport – Banda Aceh. Income before tax in 2009

was therefore 49% above the target set by the

Shareholders.

FactorswhichEffectontheFlightRateThe main factors that determine the flight rate

istheworld’soilprices,whichtendtobestable

during 2009 in the range of USD 60-80 per barrel.

Within this range, there were no major fluctuations

in rates that might result in the increased use of air

transportation modes.

Diskusi & Analisis ManajemenManagement Discussion & Analysis

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 119

Other factors that also determine the flight rate

istheRupiahexchangerate,whichcontinued

to strengthen during 2009 in line with the global

economic recovery and the improved foreign

investors’confidencetoinvestinIndonesia.Inthe

endofDecember2009,theRupiahwasclosedat

Rp9404perUSDlevel.

Moreover, additional number of aircrafts conducted

by several airlines in 2009 was also one of the

factors determining the flight fare.

2009 Performance Overview Conditions and developments that have significant

impact on company performance in 2009 can be

described as follow:

Aircraft traffic

Air Transportation Statistics in 2009

Faktor lainnya yang juga sangat menentukan

tarifpenerbanganadalahnilaitukarRupiahyang

terus menguat selama tahun 2009 sejalan dengan

mulai pulihnya kondisi perekonomian global serta

membaiknya kepercayaan investor asing untuk

berinvestasi di Indonesia. Pada akhir Desember

2009,nilaitukarRupiahditutuppadalevel

Rp9.404perUSD.

Selain itu, penambahan armada pesawat pada

sejumlah maskapai selama tahun 2009 juga

merupakan salah satu faktor menentu tarif

penerbangan.

Tinjauan Kinerja 2009Beberapa kondisi dan kejadian penting yang

berpengaruh cukup signifikan terhadap pencapaian

kinerja tahun 2009 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Trafik pesawat terbang

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009

BandaraAirport

KodeCode

InternasionalInternational

DomestikDomestic Sub Total

Sub TotalLokalLocal

JumlahTotalDatang

ArrivalBerangkatDeparture

DatangArrival

BerangkatDeparture

Soekarno-Hatta CGK 24.072 24.798 111.136 112.871 272.877 - 272.877

Polonia MES 5.351 5.321 19.687 19.724 50.083 200 50.283

S.Syarif Kasim II PKU 1.136 1.143 8.802 8.754 19.835 1.520 21.355

Supadio PNK 201 200 7.481 7.484 15.366 4.040 19.406

S.M.Badaruddin II PLM 544 544 7.146 7.146 15.380 384 15.764

Minangkabau PDG 1.079 1.078 6.263 6.272 14.692 20 14.712

Husein S. BDO 1.406 1.405 1.301 1.299 5.411 2.299 7.710

Halim P. HLP 1.320 1.325 7.544 7.732 17.921 5.990 23.911

Sultan Thaha DJB - - 3.634 3.636 7.270 - 7.270

Depati Amir PGK - - 4.273 4.278 8.551 - 8.551

R.H.Fisabilillah TNJ - - 1.694 1.743 3.437 - 3.437

S. I. Muda BTJ 457 447 2.345 2.355 5.604 144 5.748

JUMLAH 35.566 36.261 181.306 183.294 436.427 14.597 451.024

71.827 364.600 436.427 14.597 451.024

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009120

• Domesticflights

Domestic aircraft traffic in 2009 amounted to

365,988 movements, an increase of 6.83%

compared to 342,591 movements in 2008 (a

decline of 3.31% in comparing 2008 with 2007).

This growth was below target due to a number

of inactive airlines as well as due to the impact

of floods in Jakarta in February 2009. The use of

aerobridges was less than optimum due to the

relocation of Air Asia and Mandala Airlines flight

operations at the Soekarno-Hatta Airport from

Terminal 1C to Terminal 3 building.

• Penerbangandomestik

Tahun 2009 pergerakan pesawat domestik

sebanyak 365.988 pergerakan, tumbuh

6,83% dibandingkan tahun 2008 sebanyak

342.591 pergerakan, menurun 3,31% (tahun

2008 dibandingkan tahun 2007). Pertumbuhan

tersebut tidak mencapai yang dianggarkan

akibat dari adanya perusahaan penerbangan

yang tidak mengoperasikan pesawatnya dan

akibat banjir di Jakarta pada bulan Pebruari

2009. Kurang maksimalnya penggunaan

garbarata akibat perpindahan penerbangan Air

Asia dan Mandala Airlines dari Terminal 1C ke

Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta.

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Pergerakan Pesawat - korporasi per bulanAircraft Movement - corporations per month

45.000

40.000

35.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

0Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Distribusi per BandaraDistribution per Airport

CGK 60,50%MES 11,15%PKU 4,73%PNK 4,30%PLM 3,50%PDG 3,26%

BDO 1,71%HLP 5,30%DJB 1,61%PGK 1,90%TNJ 0,76%BTJ 1,27%

37.5

07

32.9

64 37.5

35

35.6

60

37.7

05

37.5

68

39.1

08

37.1

82

36.7

75 41.0

82

37.4

94

40.4

44

2005 2006 2007 2008 2009

PesawatAircraft

450.000 10,00%

8,00%

6,00%

4,00%

2,00%

0,00%

-2,00%

-4,00%

-6,00%

400.000

350.000

300.000

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

59.908 61.722 60.315 68.318 71.827

397.401 371.265 372.253 364.479 379.190

8,71% -5,24% 2,97% 0,05% 4,21%

InternasionalInternational

DomestikDomestic

0

Komposisi 2009Composition 2009

Internasional International

Domestik Domestic

PertumbuhanGrowth

84%

16%

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 121

• International/regionalflights

Aircraft traffic international flights in 2009

amounted to 71,578 movements, an increase

of 4.70% compared to 68,364 movements

in 2008 (an increase of 10.76% in comparing

2008 with 2007). The growth in international

traffic production was due to additional aircrafts

operated by a number of international airlines

during the year.

Passenger traffic

Air Transportation Statistics in 2009

• Penerbanganinternasional/regional

Tahun 2009 pergerakan pesawat internasional

sebanyak 71.578 pergerakan, tumbuh

4,70% dibandingkan tahun 2008 sebanyak

68.364 pergerakan, tumbuh 10.76% (tahun

2008 dibandingkan tahun 2007). Beberapa

perusahaan penerbangan internasional

menambah jumlah operasi pesawatnya sehingga

berdampak pada meningkatnya jumlah trafik

internasional.

Trafik penumpang

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009

BandaraAirport

KodeCode

InternasionalInternational

DomestikDomestic Sub Total

Sub Total

TransitTransit Total

TotalDatangArrival

BerangkatDeparture

DatangArrival

BerangkatDeparture

InternasionalInternational

DomestikDomestic

Soekarno-Hatta CGK 3.754.318 3.828.316 14.457.487 13.323.473 35.363.594 65875 1714250 37.143.719

Polonia MES 471.345 461.649 1.767.128 2.073.018 4.773.140 0 183201 4.956.341

S.Syarif Kasim II PKU 56.126 57.304 920.220 929.884 1.963.534 64 14286 1.977.884

Supadio PNK 11.468 10.155 775.892 784.416 1.581.931 0 0 1.581.931

S.M.Badaruddin II PLM 47310 46405 854846 862009 1810570 0 252 1810822

Minangkabau PDG 89.235 81.592 827.550 823.962 1.822.339 4551 16918 1.843.808

Husein S. BDO 141.903 131.883 125.744 128.061 527.591 0 56 527.647

Halim P. HLP 4.245 4.246 89.004 93.767 191.262 0 0 191.262

Sultan Thaha DJB - - 397.880 407.256 805.136 0 0 805.136

Depati Amir PGK - - 475.918 482.899 958.817 0 362 959.179

R.H.Fisabilillah TNJ - - 76.669 79.268 155.937 0 1662 157.599

S. I. Muda BTJ 44.802 44.581 233.486 251.823 574.692 0 0 574.692

JUMLAH 4.620.752 4.666.131 21.001.824 20.239.836 50.528.543 70.490 1.930.987 52.530.020

9.286.883 41.241.660 50.528.543 2.001.477 52.530.020

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Penumpang (dalam ribuan)

Passengers (in thousands)

50.000

45.000

40.000

35.000

30.000

25.000

20.000

15.000

10.000

5.000

7.100 7.515 8.289 8.750 9.357

32.564 36.114 38.366 37.531 43.173

7,04% 10,16% 10,08% -0,80% 13,50%

InternasionalInternational

DomestikDomestic

02005 2006 2007 2008 2009

Komposisi 2009Composition 2009

Internasional International

Domestik Domestic

PertumbuhanGrowth

82%

18%

16,00%

14,00%

12,00%

10,00%

8,00%

6,00%

4,00%

2,00%

0,00%

-2,00%

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009122

• Penumpangdomestik

Tahun 2009 pergerakan penumpang domestik

sebanyak 40.785.088 orang, tumbuh 13,52%

dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun

1,74% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007).

Pertumbuhan penumpang tersebut dikarenakan

pulihnya perekonomian nasional dan turunnya

tarif penerbangan domestik.

• Penumpanginternasional

Tahun 2009 pergerakan penumpang

internasional sebanyak 9.216.880 orang, tumbuh

7,16% dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun

5,63% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007).

Pertumbuhan penumpang tersebut dikarenakan

pulihnya krisis ekonomi dan meningkatnya

pariwisata nasional.

Trafik kargo

Distribusi jumlah pergerakan per bulan sepanjang

tahun 2009 menunjukkan bahwa pergerakan

pesawat maupun penumpang mengalami

peningkatan di bulan Juli, Oktober, dan Desember

yang merupakan puncak (peak). Sebagai catatan

jumlah pergerakan pada musim lebaran 2009

ternyata lebih rendah dari pergerakan di 3 bulan

tersebut. Juli merupakan musim liburan sekolah

dan Desember adalah musim liburan akhir tahun.

Sedangkan bulan Oktober adalah bulan dimana

terjadinya bencana gempa bumi di Padang.

Kegiatan bantuan dan mobilisasi orang pada bulan

tersebut telah mendorong jumlah pergerakan

pesawat, penumpang dan kargo.

• Domesticpassengers

In 2009, domestic passenger movements

amounted to 40,785,088 people, a growth of

13.52% compared to 2008 (a decline of 1.74%

in comparing 2008 with 2007). The growth in

passenger movements was due to improving

domestic economy condition and a reduction in

domestic airfares.

• Internationalpassengers

In 2009, international passenger movements

amounted to 9,216,880 people, a growth of

7.16% compared to 2008 (a decline of 5.63%

in comparing 2008 with 2007). The growth in

passenger movements was due to the recovery

of global economies and growth of domestic

tourist industry.

Cargo traffic

The distribution of total number of movement

per month during the year 2009 showed that the

aircraft movement and passenger movement

tend to increase in July, October, and December

is the peak. Noted that the number of movement

during lebaran season of 2009 was lower than that

of those 3 months. July was the school holiday

season and December is the end of year holiday

season. While in October was the month when the

earthquake in Padang occurred. The activities for

aiddonationandpersonnelmobilizationduring

that month have pushed the number of aircraft,

passenger, and cargo movement.

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Pergerakan Penumpang - korporasi per bulan (dalam ribuan)

Passengers Movement - corporations per month (in thousands)

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Distribusi per BandaraDistribution per Airport

CGK 70,71%MES 9,44%PKU 3,77%PNK 3,01%PLM 3,45%PDG 3,51%

BDO 1,00%HLP 0,36%DJB 1,53%PGK 1,83%TNJ 0,30%BTJ 1,09%

3.95

2

3.47

0

4.23

3

3.91

2 4.35

6

4.60

9

4.87

6

4.46

0

4.20

7 4.85

7

4.55

6 5.04

2

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 123

Air Transportation Statistics in 2009Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009

BandaraAirport

KodeCode

InternasionalInternational

DomestikDomestic Total

TotalDatangArrival

BerangkatDeparture

DatangArrival

BerangkatDeparture

Soekarno-Hatta CGK 102.199.867 114.556.611 66.467.952 149.955.157 433.179.587

Polonia MES 1.366.621 2.305.837 19.891.662 11.273.097 34.837.217

S.Syarif Kasim II PKU 232.108 29.528 8.582.856 2.548.379 11.392.871

Supadio PNK 2.175 3.016 6.614.637 2.819.681 9.439.509

S.M.Badaruddin II PLM 47251 71403 6112765 1889083 8120502

Minangkabau PDG 1.558.267 345.126 6.941.496 3.555.824 12.400.713

Husein S. BDO - 62.770 67.363 509.060 639.193

Halim P. HLP 409.552 619.621 80.166 222.813 1.332.152

Sultan Thaha DJB - - 2.849.617 1.499.538 4.349.155

Depati Amir PGK - - 3.373.545 1.085.302 4.458.847

R.H.Fisabilillah TNJ - - 1.009.195 314.801 1.323.996

S. I. Muda BTJ 12.472 3.427 2.143.185 566.127 2.725.211

JUMLAH 105.828.313 117.997.339 124.134.439 176.238.862 524.198.953

223.825.652 300.373.301 524.198.953

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Pergerakan Kargo - korporasi per bulan (dalam ribuan Kg)

Cargo Movement - corporations per month (in thousands Kg)

60.000

50.000

40.000

30.000

20.000

10.000

0Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des

Distribusi per BandaraDistribution per Airport

CGK 82,64%MES 6,65%PKU 2,17%PNK 1,80%PLM 1,55%PDG 2,37%

BDO 0,12%HLP 0,25%DJB 0,83%PGK 0,85%TNJ 0,25%BTJ 0,52%

43.1

87

39.9

57 43.8

40

40.0

25

43.3

89

43.3

80

41.5

08

43.1

34

36.9

05

50.1

02

47.2

41 51.5

31

Kargo (dalam ribuan Kg)

Cargo (in thousands Kg)

350.000

300.000

250.000

200.000

150.000

100.000

50.000

168.267 199.539 267.083 255.581 223.826

243.699 253.129 284.592 316.528 300.373

5,90% 10,12% 23,37% 3,70% -8,37%

InternasionalInternational

DomestikDomestic

02005 2006 2007 2008 2009

Komposisi 2009Composition 2009

Internasional International

Domestik Domestic

PertumbuhanGrowth

57%

43%

25,00%

20,00%

15,00%

10,00%

5,00%

0,00%

-5,00%

-10,00%

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009124

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

• Domesticcargo

In 2009, domestic cargo movements amounted

to 299,538 tons, a decline of 5.5% compared

to 2008 (a growth of 11.37% in comparing 2008

with 2007). The growth in domestic cargo was

due to increased domestic passenger traffic.

• Internationalcargo

In 2009, movement s of international cargo

amounted to 223,956 tons, a decline of 14.80%

compared to 2008 (a decline of 1.58% in

comparing 2008 with 2007). The decline in

international cargo movements was due to the

decline in international trans-shipping of goods.

The distribution of movement per airport showed

that Soekarno-Hatta Airport (CGK) still dominates

with 60% for aircraft and nearly 71% for corporate

passenger throughout 2009 or increased by 9.8%

and 15.21% compared to that of the previous year.

In 2009 the movement of corporate air cargo

decreased by minus 8.37%, a contrast to the

growth of aircraft, which was 4.21% and passenger

of 13.49%. The amount of unloaded cargo,

which was more than 524 thousand ton, was still

dominated by Soekarno-Hatta Airport (CGK) by

82.61%, while the peak occurred in October and

December.

• Kargodomestik

Tahun 2009 pergerakan kargo domestik

sebanyak 299.538 ton, menurun 5,5%

dibandingkan tahun 2008, yaitu tumbuh

11,37% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007).

Pertumbuhan kargo domestik dikarenakan trafik

penumpang domestik yang meningkat.

• Kargointernasional

Tahun 2009 pergerakan kargo internasional

sebanyak 223.956 ton, menurun 14,80%

dibandingkan tahun 2008, yaitu menurun

1,58% (tahun 2008 dibandingkan tahun 2007).

Penurunan kargo internasional dikarenakan

menurunnya lalu lintas barang internasional.

Distribusi jumlah pergerakan per bandara

menunjukkan bahwa Bandara Soekarno-Hatta

(CGK) masih mendominasi 60% untuk pesawat

dan hampir 71% untuk jumlah penumpang

korporasi sepanjang tahun 2009 atau mengalami

kenaikan 9,8% dan15,21% dibandingkan dengan

tahun sebelumnya.

Dalam tahun 2009 pergerakan kargo udara

secara korporasi mengalami penurunan minus

8,37%, sangat kontras bila dibandingkan dengan

pertumbuhan pesawat sebesar 4,21% dan

penumpang sebesar 13,49%. Dari jumlah kargo

yang dibongkar-muat sebesar lebih dari 524 ribu

ton tetap didominasi oleh Bandara Soekarno-Hatta

(CGK) sebesar 82,61%, sementara peak terjadi

pada bulan Oktober dan Desember.

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 - Perbandingan 2008/2009Air Transportation Statistics Total Year 2009 - 2008/2009 Comparison

BandaraAirport

KodeCode

PesawatAircraft

PenumpangPassengers

Kargo (Kg)Cargo (Kg)

2008 2009 Chg (%) 2008 2009 Chg (%) 2008 2009 Chg (%)

Soekarno-Hatta CGK 250.173 272.877 9,08 32.240.936 37.143.719 15,21 472.385.059 433.179.587 -8,30

Polonia MES 52.922 50.283 -4,99 4.816.900 4.956.341 2,89 38.772.706 34.837.217 -10,15

S.Syarif Kasim II PKU 21.914 21.355 -2,55 1.834.311 1.977.884 7,83 12.838.572 11.392.871 -11,26

Supadio PNK 17.461 14.712 -15,74 1.390.622 1.843.808 32,59 9.226.979 12.400.713 34,40

S.M.Badaruddin II PLM 15.794 19.406 22,87 1.611.206 1.581.931 -1,82 9.215.794 9.439.509 2,43

Minangkabau PDG 12.754 15.764 23,60 1.653.401 1.810.822 9,52 12.269.846 8.120.502 -33,82

Husein S. BDO 5.911 3.437 -41,85 359.260 157.599 -56,13 686.167 1.323.996 92,96

Halim P. HLP 32.609 7.710 -76,36 213.291 527.647 147,38 2.774.895 639.193 -76,97

Sultan Thaha DJB 6.194 7.270 17,37 670.366 805.136 20,10 4.417.281 4.349.155 -1,54

Depati Amir PGK 7.064 23.911 238,49 791.356 191.262 -75,83 5.325.453 1.332.152 -74,99

R.H.Fisabilillah TNJ 3.318 5.748 73,24 130.943 574.692 338,89 940.315 2.725.211 189,82

S. I. Muda BTJ 6.683 8.551 27,95 568.653 959.179 68,68 3.256.002 4.458.847 36,94

JUMLAH 432.797 451.024 4,21 46.281.245 52.530.020 13,50 572.109.069 524.198.953 -8,37

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 125

Rupiahexchangerate

Inthe2009WorkPlanandBudgettheRupiah

exchangeratewassetatUSD1,00=Rp9,400,the

same as the exchange rate used for the accounts

at 31 December 2009.

Increase in interest rates

In the 2009 Work Plan and Budget the interest rate

forRupiahandforUSDweresetat7%and4.25%,

respectively, while the actual rates were around 7%

and 3.75%, respectively. Interest income was also

derived from portfolio investments, contributing a

significant amount of interest income under non-

operational income.

Service level improvement

The growth in aircraft and passenger movements

demanded a corresponding improvement in

service quality, due to higher expectations by

service users as well as tight supervision from

service quality monitoring institutions. Service level

improvement at airports was undertaken through

better maintenance of public toilets and parking

Statistik Angkutan Udara Secara Total Tahun 2009 - Perkembangan Angkutan Udara 5 Tahun TerakhirAir Transportation Statistics Total Year 2009 - Development of Air Transport Last 5 Years

2005 Chg 2006 Chg 2007 Chg 2008 Chg 2009 Chg Avg. Chg

PesawatAircraft

InternasionalInternational

59.951 1,51% 61.722 2,95% 60.315 -2,28% 68.318 13,27% 71.827 5,14% 4,12%

DomestikDomestic

351.025 8,06% 336.275 -4,20% 354.308 5,36% 344.240 -2,84% 364.600 5,91% 2,46%

Sub JumlahSub Total

410.976 7,05% 397.997 -3,16% 414.623 4,18% 412.558 -0,50% 436.427 5,79% 2,67%

LokalLocal

32.321 35,35% 22.088 -31,66% 17.944 -18,76% 20.239 12,79% 14.597 -27,88% -6,03%

JumlahTotal

443.297 8,71% 420.085 -5,24% 432.567 2,97% 432.797 0,05% 451.024 4,21% 2,14%

PenumpangPassengers

InternasionalInternational

6.927.902 5,13% 7.354.363 6,16% 8.139.803 10,68% 8.605.209 5,72% 9.286.883 7,92% 7,12%

DomestikDomestic

29.903.801 7,76% 32.994.386 10,34% 36.566.912 10,83% 35.936.157 -1,72% 41.241.660 14,76% 8,39%

Sub JumlahSub Total

36.831.703 7,25% 40.348.749 9,55% 44.706.715 10,80% 44.541.366 -0,37% 50.528.543 13,44% 8,14%

Transit InternasionalInternational Transit

172.120 -18,66% 160.595 -6,70% 149.045 -7,19% 144.709 -2,91% 70.490 -51,29% -17,35%

Transit DomestikDomestic Transit

1.472.448 5,69% 1.875.028 27,34% 1.799.284 -4,04% 1.595.170 -11,34% 1.930.987 21,05% 7,74%

JumlahTotal

38.476.271 7,04% 42.384.372 10,16% 46.655.044 10,08% 46.281.245 -0,80% 52.530.020 13,50% 7,99%

Kargo (Kg)Cargo (Kg)

InternasionalInternational

168.267.146 -3,55% 199.538.922 18,58% 267.083.267 33,85% 255.580.778 -4,31% 223.825.652 -12,42% 6,43%

DomestikDomestic

237.813.941 13,79% 247.629.005 4,13% 284.591.894 14,93% 316.528.291 11,22% 300.373.301 -5,10% 7,79%

JumlahTotal

406.081.087 5,90% 447.167.927 10,12% 551.675.162 23,37% 572.109.069 3,70% 524.198.953 -8,37% 6,94%

NilaitukarRupiah

DalamRKAPtahun2009ditetapkankursmata

uangUSD1.00=Rp9.400,dimanasamadengan

kurs pembukuan per 31 Desember 2009.

Peningkatan suku bunga

DalamRKAPtahun2009diasumsikantingkat

sukubungaRupiahsebesar7%danUSD

sebesar 4,25%, sementara realisasi berkisar 7%

dan 3,75%. Kontribusi pendapatan suku bunga

juga diperoleh dari portofolio, hingga dapat

meningkatkan pendapatan di luar usaha pada

pendapatan bunga yang cukup signifikan.

Perbaikan pelayanan

Peningkatan pergerakan pesawat dan penumpang

mengharuskan peningkatan pelayanan, karena

adanya tuntutan pengguna jasa bandar udara dan

lembaga pengawas mutu pelayanan atas kualitas

pelayanan yang lebih baik. Peningkatan pelayanan

kepada pengguna jasa bandara telah dilakukan

antara lain dengan perbaikan fasilitas toilet, parkir,

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009126

spaces, construction of new terminal buildings,

and other developments in facility or infrastructure

related to aspects of safety, security, services and

compliance.

Financial

Balance Sheets

Comparative Balance Sheet in 2009 and 2008

(InmillionsRupiah)

pembangunanterminaldanfasilitas/infrastruktur

lainnya yang terkait dengan safety, security,

services dan compliance.

Keuangan

Neraca

Perbandingan Neraca tahun 2009 dan 2008

(dalamjutaanRupiah)

Uraian 2009 2008 % Description

ASET ASSETS

Kas dan setara kas 2.185.119 1.937.317 112,79 Cash and cash equivalents

Surat berharga 148.361 234.037 63,39 Marketable securities

Piutang usaha 216.817 333.200 65,07 Accounts receivable

Piutang lain-lain 258.055 17.915 1440,41 Other receivables

Persediaan 14.904 14.714 101,29 Inventory

Biaya dibayar dimuka 27.042 19.198 140,86 Prepaid expense

Pajak dibayar dimuka 141.232 71.435 197,71 Prepaid tax

Pendapatan yang masih harus diterima 140.731 135.526 103,84 Accrued revenues

Penyertaan 341.038 333.586 102,23 Investments

Aset tetap 4.015.672 3.787.860 106,01 Fixed assets

Aset lain-lain 745.145 422.892 176,20 Others asset

JUMLAH ASET 8.234.120 7.307.683 112,68 TOTAL ASSETS

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Biaya masih harus dibayar 224.660 139.621 160,91 Accrued expenses

Hutang pembelian aset tetap 14.185 12.254 115,76 Payables on purchase of fixed asset

Hutang dana pensiun 4.872 3.537 137,75 Payables to pension fund

Hutang lain-lain 92.719 63.826 145,27 Others payable

Pendapatan diterima dimuka 86.287 68.883 125,27 Unearned income

Hutang pajak 101.943 75.847 134,41 Taxes payable

Kewajiban pajak tangguhan 23.356 7.344 318,03 Defered tax liabilities

Hutang jaminan 12.618 11.601 108,77 Guarantee payables

Dana titipan program THT 9.111 68.370 13,33 Temporary fund deposit on old age welfare program (THT)

Pendapatan yang ditangguhkan 122.196 - - Deferred revenue

Kewajiban imbalan pasca kerja 47.885 45.098 106,18 Post employment benefit

Modal saham 1.900.000 1.900.000 100,00 Capital

Modal disetor lainnya 2.145.166 2.133.167 100,56 Other paid-in capital

Penyertaan modal Pemerintah 118.955 118.955 100,00 Governments investment capital

Laba ditahan 2.067 22.470 9,20 Retainedearnings

Laba tahun berjalan 864.810 671.794 128,73 Profit for the year

Cadangan umum 2.463.290 1.964.915 125,36 General reserve

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.234.120 7.307.683 112,68 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 127

Total assets

- Cash and cash equivalents increased by 12.79%

due to a re-adjustment in Passenger Service

Charge (PSC) rates since April 2009, which

impacted on the amount of idle cash.

- Accounts receivable declined by 34.93% mainly

due to the transfer of PT Garuda Indonesia

receivables to the other receivables account.

Consequently, other receivables increased to

Rp258.05billion,fromRp17.91billionin2008.

- Prepaid tax increased by 97.71% due to the

pre-payment of VAT in Appeal for 2005 and 2006

periods.

- Investments grew by 2.23% due to the increase

in equity cumulative net gain in PT Gapura

Angkasa.

- Fixed assets increased by 6.01% due to

additional investments in building assets.

- Other assets grew by 76.20% due to the

increase in non-operating assets.

Liabilities and Equity

- Accrued expenses rose by 60.91% due to

increases in employee expenses and contract

expenses.

- Payables on purchase of fixed assets grew by

15.76% due to additional payables to PT Adhi

Karya related to the project for the construction

of Terminal 3 building at Soekarno-Hatta Airport.

- Other payables rose 45.27% due to increases in

Non-TaxStateRevenue(PNBP)totheMinistryof

Transportation and other short-term payables.

- Unearned income increased by 25.27% due to

the increase in rent income and income from

advertisement space.

- Taxes payable rose by 34.41% due to an

increase in Income Tax PPh 25.

- General reserves grew by 25.36% due to the

reclassification of 2008 net income, offset by

dividend payment and funds for Partnership and

Community Development Program.

Aset

- Kas dan setara kas naik 12,79% dikarenakan

penyesuaian pendapatan aeronautika yaitu

Passenger Service Charge (PSC) pada bulan

April 2009, hal ini berpengaruh pada idle cash.

- Piutang usaha turun 34,93% dikarenakan

pengalihan piutang usaha PT Garuda

Indonesia ke piutang lain-lain, sehingga hal ini

mengakibatkan piutang lain-lain tahun 2008

sebesarRp17,91miliarmeningkatmenjadi

Rp258,05miliar.

- Pajak dibayar dimuka naik 97,71% akibat

adanya pembayaran uang muka PPN Banding

2005 dan 2006.

- Penyertaan naik 2,23% dikarenakan naiknya

bagian laba bersih kumulatif PT Gapura

Angkasa.

- Aset tetap naik 6,01% dikarenakan

bertambahnya investasi pada bangunan gedung.

- Aset lain-lain naik 76,20% dikarenakan kenaikan

pada aset non operasional.

Kewajiban dan Ekuitas

- Biaya yang masih harus dibayar naik 60,91%

dikarenakan untuk pengeluaran biaya pegawai

dan biaya kontrak.

- Hutang pembelian aset tetap naik 15,76%

dikarenakan hutang kepada PT Adhi Karya yang

merupakan retensi dari proyek pembangunan

Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta,

- Hutang lain-lain naik 45,27% dikarenakan

hutang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Departemen Perhubungan dan hutang jangka

pendek lainnya.

- Pendapatan diterima dimuka naik 25,27%

dikarenakan meingkatnya pendapatan sewa

ruang dan pemasangan reklame.

- Hutang pajak naik 34,41% dikarenakan

bertambahnya Pajak Penghasilan pasal 25.

- Cadangan umum naik 25,36% dikarenakan

reklasifikasi laba tahun 2008 setelah dikurangi

pembayaran dividen dan pendanaan untuk

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009128

Statement of Income

Actual Profit-Loss for the year 2009 to 2008 Actual

(InmillionsRupiah)

Operating revenues of Angkasa Pura II in fiscal

2009amountedtoRp2.74trillion,whichinclude

a certain amount of accounts receivable with an

aging schedule within 29 days.

Funding in support of airport activities rely fully

on funds generated by internal cash flows. Up

until now, Angkasa Pura II does not have debts

incurred to fund either its investment or operational

activities.

OperatingRevenues

Angkasa Pura II generates operating revenues

consisting of Aeronautical revenues and Non

AeronauticalRevenues.Aeronauticalrevenues

consists of domestic revenues and international

revenues. Domestic aeronautical revenues and non

aeronauticalrevenuesaredenominatedinRupiah

currency, while international aeronautical revenues

are denominated in US Dollar currency, except for

Laba-Rugi

RealisasiLaba-Rugitahun2009terhadapRealisasi

2008

(dalamjutaanRupiah)

Uraian Realisasi 2009 Realisasi 2008 Description

PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES

Pendapatan aeronautika 2.109.615 1.714.367 Aeronautic

Pendapatan non aeronautika 596.771 524.907 Non aeronautic

Pendapatan kargo 39.093 37.250 Cargo

Jumlah pendapatan usaha 2.745.479 2.276.524 Total operating revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban pegawai 690.867 631.885 Employee expenses

Beban pemeliharaan 150.556 124.829 Maintenance expenses

Beban persediaan 29.213 24.097 Inventory expenses

Beban sewa 213.274 190.373 Rentalexpenses

Beban umum 291.399 275.886 General expenses

Beban aktiva dibiayakan 7.049 4.142 Financed assets expenses

Beban piutang tak tertagih 9.684 57.457 Bad debts expenses

Beban penyusutan 238.316 195.773 Depreciation expenses

Beban amortisasi 26.067 16.090 Amortizationexpenses

Jumlah beban usaha 1.656.425 1.520.531 Total operating expenses

LABA USAHA 1.089.054 755.993 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)

Pendapatan lain-lain 261.377 285.229 Other income

Beban di luar usaha (78.726) (91.543) Other expense

Net off selisih kurs (69.627) - Net off foreign exchange

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain 113.023 193.686 Total other Income (Expenses)

LABA SEBELUM PAJAK 1.202.077 949.679 PROFIT BEFORE TAX

PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX

Pajak kini (321.255) (261.995) Current tax

Pajak tangguhan (16.012) (15.891) Deferred tax

Jumlah beban (penghasilan) pajak (337.267) (277.886) Total tax expense (income)

LABA BERSIH 864.810 671.794 NET PROFIT

Pendapatan usaha Angkasa Pura II pada tahun

buku2009tercatatsebesarRp2,74trilyun,dimana

sebagian pendapatan tersebut berupa piutang

usaha dengan tingkat kolektibilitas 29 hari.

Pendanaan untuk kegiatan-kegiatan bandara

sepenuhnya menggunakan kemampuan arus kas

internal. Sampai dengan saat ini, Angkasa Pura II

tidak mempunyai hutang untuk pendanaan investasi

maupun operasional perusahaan.

Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha Angkasa Pura II terdiri dari

Pendapatan Aeronautika dan Pendapatan Non

Aeronautika. Pendapatan Aeronautika terdiri

dari pendapatan domestik dan pendapatan

internasional. Pendapatan aeronautika domestik

dan pendapatan non aeronautika diterima dalam

matauangRupiah,sedangkanpendapatan

aeronautika internasional diterima dalam mata uang

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 129

PassengerServicesRevenue(PJP2U).Theamount

of revenues depends on production volume or

sales as well as on the tariffs for the respective

services. For revenues denominated in US Dollar

currency, the amount of revenues also depends on

the currency exchange rate between US Dollar and

Rupiah.

AeronauticalRevenues

Aeronautical revenues consist of landing services

revenue, flight services revenue including overflying

revenue, passenger services revenue, revenues

from aviobridge usage, and revenues from counter

usage.RevenuesfromFlightServices,and

especially revenues from Overseas Flight Services,

also includes a reconciliation of amounts of income

from Flight Services shared with PT Angkasa

Pura I (Persero).

(inthousandsRupiah)

Dollar Amerika, kecuali Pendapatan Pelayanan

Penumpang Pesawat Udara (PJP2U). Jumlah

pendapatan yang diterima dipengaruhi oleh volume

produksi atau penjualan serta tarif masing-masing

jasa. Khusus untuk pendapatan yang diterima

dalam mata uang Dollar Amerika juga dipengaruhi

oleh kurs nilai tukar Dollar Amerika terhadap

Rupiah.

Pendapatan Aeronautika

Pendapatan aeronautika terdiri dari pendapatan

jasa pendaratan, pendapatan jasa pelayanan

penerbangan termasuk lintas udara, pendapatan

jasa pelayanan penumpang, pendapatan

pemakaian garbarata dan pendapatan pemakaian

konter. Di dalam pendapatan Jasa Pelayanan

Penerbangan, khususnya Jasa Pelayanan

Penerbangan Luar Negeri, termasuk di dalamnya

hasil rekonsiliasi pembagian pendapatan Jasa

Pelayanan Penerbangan yang dilayani bersama

dengan PT Angkasa Pura I (Persero).

(dalamribuanRupiah)

NoUraian

Description

2008 2009

(Disajikan kembali) (Restated)

AnggaranBudget

DiauditAudited

(1) (2) (3) (4) (5)

a. Bea Pendaratan Customs Landing:

1. Dalam Negeri Domestic 49.569.913 55.612.340 56.710.922

2. Luar Negeri International 257.193.974 264.883.154 275.880.041

Jumlah Total a. 306.763..887 320.495.494 332.590.963

b. Pelayanan Penerbangan Flight Services:

1. Dalam Negeri Domestic 36.085.920 32.648.000 34.730.014

2. Luar Negeri International 210.618.144 143.852.301 204.704.340

3. Lintas Udara Airborne 204.589.641 198.679.121 195.850.736

Jumlah Total b. 451.293.705 375.179.422 435.285.090

c. Pelayanan Penumpang Passenger Service:

1. Dalam Negeri Domestic 435.547.719 561.347.001 624.768.197

2. Luar Negeri International 415.106.210 546.762.000 601.635.774

Jumlah Total c. 850.653.929 1.108.139.001 1.226.403.971

d. Pemakaian Aviobridge Use aviobridge:

1. Dalam Negeri Domestic 8.243.806 8.248.579 8.203.469

2. Luar Negeri International 42.110.813 44.653.179 44.742.361

Jumlah Total d. 50.354.620 52.901.758 52.945.831

e. Pemakaian Konter Usage Counter:

1. Dalam Negeri Domestic 27.055.249 29.224.000 30.445.955

2. Luar Negeri International 28.245.380 28.445.845 31.943.220

Jumlah Total e. 55.300.629 57.669.845 62.389.175

Jumlah Total 1.714.366.769 1.914.385.520 2.109.615.030

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009130

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Overall, aeronautical revenues in 2009 exceeded

both the target set for the year as well as the

realizedamountsin2008,elaboratedasfollow:

• Revenuesfromlandingservicesarehigher

comparedto2009targetaswellasrealized

amount in 2008 due to increased production

volume, mostly attributable to the opening of

new routes as well as changes in type of aircraft

used by airlines.

• Revenuesfromflightservicesarelower

comparedtorealizedamountin2008,duetothe

changeinthetariffforNonTaxStateRevenue

(PNBP) effective since Februari 2009.

• Overflyingrevenuesarelowercomparedto2009

targetaswellasrealizedamountin2008,due

to termination of some flight routes, such as

Emirate flights in Kuala Lumpur – Dubai route

that stopped flying since March 2009, and to

the relocation of flight routes, such as Tiger Air

flights in Singapore – India routes that were

relocated to Malaysia region.

• Revenuesfrompassengerservicesarehigher

comparedto2009targetaswellasrealized

amount in 2008, primarily due to a rate

adjustment for Passenger Service Charge (PSC)

effective since April 2009.

• Revenuesfromcounterusagearehigher

comparedto2009targetaswellasrealized

amount in 2008 due to the increase in sales

production.

• Revenuesfromaviobridgeusagearehigher

comparedto2009targetaswellasrealized

amount in 2008 due to the increase in passenger

traffic.

The income from PJP4U, overflying, PJP2U and

counter exceeded the target, mainly due to the

adjustmentofthetariffofPSC/PJP2UsinceMarch

2009 and the currency difference on International PJP.

Inoverall,therealizationofaeronauticalrevenue

was above the target. The increase of aeronautical

revenue of 2009 compare with that of 2008.

Secara keseluruhan, realisasi pendapatan

aeronautika pada tahun 2009 tercapai diatas target

dan diatas realisasi tahun 2008, dengan keterangan

sebagai berikut:

• Pendapatanjasapendaratanlebihtinggi

dibandingkan target 2009 maupun realisasi

2008 akibat meningkatnya produksi, yang

terutama disebabkan oleh pembukaan rute-rute

penerbangan baru dan perubahan tipe pesawat

oleh maskapai penerbangan.

• Pendapatanjasapelayananpenerbanganlebih

rendah dibandingkan realisasi tahun 2008 akibat

perubahan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak

(PNBP) yang diberlakukan sejak Februari 2009.

• Pendapatanjasapenerbanganlintaslebih

rendah dibandingkan target 2009 maupun

realisasi tahun 2008, terutama akibat

dihentikannya rute operasional pesawat, seperti

penerbangan Emirat rute Kuala Lumpur – Dubai

yang berhenti sejak Maret 2009, dan akibat

perpindahan rute pesawat, seperti penerbangan

Tiger Air pindah ke wilayah Malaysia untuk rute

Singapura – India.

• Pendapatanjasapelayananpenumpanglebih

tinggi dari target tahun 2009 maupun realisasi

tahun 2008, terutama disebabkan adanya

penyesuaian tarif Passenger Service Charge

(PSC) pada bulan April 2009.

• Pendapatanpemakaiankonterlebihtinggi

dibandingkan target 2009 maupun realisasi

tahun 2008 akibat meningkatnya jumlah produksi

penjualan.

• Pendapatanpemakaiangarbaratalebihtinggi

dibandingkan target 2009 maupun realisasi

tahun 2008 akibat peningkatan pada trafik

penumpang.

Pendapatan PJP4U, overflying, PJP2U dan counter

melampauitargetRKA,utamanyapadaakibat

penyesuaiantarifPSC/PJP2UsejakMaret2009

dan selisih kurs PJP Internasional.

Secara keseluruhan realisasi pendapatan

aeronautika tercapai di atas target. Peningkatan

pendapatan aeronautika di tahun 2009 bila

dibandingkan dengan pendapatan pada tahun

2008.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 131

NonAeronauticalRevenues

Non-aeronautical revenues comprise of various

rent income, parking services, utilities, and other

non-aeronautical revenues. Other non aeronautical

revenues include income from waving gallery, use

of data link, ground handling services, warehousing

services, Arinc, marshalling, extend, use of CUTE,

executive lounge facilities, and others.

(inthousandsRupiah)

Overall, non-aeronautical revenues exceeded their

targets, elaborated as follow:

• Warehouserentrevenuesamountedto88%of

target in 2009 due to:

- duty-free warehouse area not yet completely

sold

- return of Hall B and Hall C areas

Pendapatan Non Aeronautika

Pendapatan non aeronautika terdiri dari

pendapatan sewa, parkir, utilitas dan pendapatan

non aeronautika lain-lain. Pendapatan non

aeronautika lain-lain antara lain berupa pendapatan

wavinggallery/peron,pemakaiandatakabel,

ground handling, jasa pergudangan, Arinc,

marshalling, extend, pemakaian CUTE, fasilitas

executive lounge, dan lain-lain.

(dalamribuanRupiah)

UraianDescription

2008 2009

DiauditAudited

AnggaranBudget

DiauditAudited

(1) (2) (3) (5)

b. Jasa Non Aeronautika Non-Aeronautical Services

Sewa-sewa Rent-Lease:

SewaRuangRentRoom 117.301.676 139.394.739 126.545.994

Sewa Gudang RentWarehouse 18.749.123 20.056.768 17.859.434

Sewa Tanah RentLand 17.907.114 19.174.154 21.008.257

Sewa Tanah Diperkeras Land Lease Lardened 8.830.259 10.043.181 10.811.111

TempatReklamePlace Advertisement 46.450.794 63.707.608 54.802.791

Konsesi Concession 145.395.071 142.994.409 181.198.608

Trough Put 27.087.894 27.168.000 33.425.504

Parkir Kendaraan Vehicle Parking:

Parkir Mobil Car Parking 48.457.135 56.880.224 53.244.851

Parkir Motor Motorcycle Parking 5.398.848 6.462.913 6.230.251

53.855.984 63.343.137 59.475.103

Keperluan Utilities:

Pemakaian Listrik 47.491.040 56.365.248 49.302.932

Pemakaian Air 11.609.219 11.618.459 11.827.750

Pemakaian Telepon 4.428.382 5.667.464 2.184.391

STV/KabelData/NonAeroLainnya 25.800.684 18.767.343 28.329.066

Jumlah Non Aeronautika 524.907.240 578.300.509 596.770.941

c. Jasa Kargo:

Jasa Pelayanan Kargo 37.250.414 37.632.436 39.093.019

Jumlah b + c 562.157.653 615.932.945 635.863.960

Secara keseluruhan, pendapatan non aeronautika

tercapai di atas target anggaran, dengan

keterangan sebagai berikut:

• Pendapatansewagudangtercapai88%dari

target 2009 disebabkan oleh:

- belum terjualnya seluruh ruang gudang duty-

free

- dikembalikannya Hall B dan Hall C

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009132

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

• Hardenedlandrentrevenuesamountedto95%

of target in 2009 due to:

- termination of rent for common use areas in

Soekarno-Hatta Airport since August 2009

- Not all hardened land areas intended for sale

to airlines and airport ground handling have

been sold

• Advertisementspacerentrevenuesarebelow

target due to a mistake in production figure

statedinRKAP2009forSoekarno-HattaAirport,

and advertisement spaces at several airports

that have not been sold yet.

• Telephonerentrevenuesdeclineddueto

payments by business partners at most airports

being made directly to PT Telkom, as well as due

to increased use of alternative communication

equipment (cellular phone).

Inoverall,therealizationofaeronauticalrevenue

was above the target.

Operating Expenses

(InmillionsRupiah)

• Pendapatansewatanahdiperkerastercapai

95% dari target 2009 disebabkan oleh:

- dihentikannya sewa kade (fasilitas untuk

umum) di Bandara Soekarno-Hatta sejak

Agustus 2009

- belum terjualnya seluruh lahan diperkeras

yang disiapkan untuk dijual kepada maskapai

penerbangan dan ground handling di bandara

• Pendapatanruangreklametidakmencapai

target akibat kesalahan dalam mencatat produksi

padaRKAP2009bandaraSoekarno-Hatta,

dan belum terjualnya seluruh titik reklame pada

beberapa bandara.

• Pendapatansewateleponmenurundisebabkan

adanya pembayaran dari mitra usaha langsung

kepada PT Telkom di hampir seluruh bandara,

serta semakin banykanya alternatif alat

komunikasi yang digunakan (telepon selular dan

lain-lain).

Secara keseluruhan pendapatan non aeronautika

tercapai di atas target anggaran.

Beban Usaha

(dalamjutaanRupiah)

UraianDescription

2008 2009

(Disajikan kembali) (Restated)

AnggaranBudget

DiauditAudited

(1) (2) (3) (4)

Beban Usaha Pokok Basic Operating Expenses

- Pegawai Employee 631.885 690.677 690.867

- Perbekalan Supplies 24.097 30.315 29.213

- Keperluan Utilities 190.373 219.880 213.274

- Pemeliharaan Maintenance 124.829 177.305 150.556

- Umum General 275.886 302.455 291.399

- Consumeable Supplies 4.142 4.527 7.049

-PiutangRagu-raguDoubtful Accounts 57.457 46.253 9.684

- Penyusutan Shrinkage 195.773 240.600 238.316

- Amortisasi Amortization 16.090 28.351 26.067

Jumlah Total 1.520.531 1.740.363 1656.425

Beban di Luar Usaha Expenses in Foreign Enterprises 91.543 228.173 148.354

Total Beban Total Expenses 1.612.074 1.968.537 1.804.779

Pos Luar Biasa Extraordinary Items - - -

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 133

Overall, operating expenses were successfully kept

under control, elaborated as follows:

• Theincreaseinemployeeexpenseswasdue

mainly to adjustments in transportation benefit,

production incentive and IHK that resulted in an

increase of merit benefit in accordance to the

CLA. The Management is conducting a study to

relate employee salary increases to employee

productivity.

• Generalexpensesandexpensedassets

increased due to the increase in Land and

Building Tax following the reclassification

of Sales Value of Tax Object into a higher

classification

• Expensesforconsumablesuppliesexceeded

the target due to the operation of Terminal 3 at

Soekarno-Hatta Airport and the new terminal at

Sultan Iskandar Muda Airport – Banda Aceh.

•Baddebtexpenseswaslowerthanthetargetdue

to receivable of PT Garuda Indonesia (Persero),

formerly accounted for under provision for bad

debt expenses, was converted into loan from

shareholders.

In overall, the expenses were under control.

Cooperation with SOEsBased on the document of Land Use Agreement No.

PJJ.04.04.03/00/11/2009/269dated6November

2009 between PT Pertamina (Persero) and Angkasa

Pura II, Pertamina received several plots of land on

which would be constructed the following facilities:

• AircraftRefuelingStation(DPPU)facility.

• Satellite1andSatellite2facilities

• TelukNaga(DesaMuara)pipelineextendingto

the perimeter fence at Desa Belimbing.

Angkasa Pura II has an agreement with PT

Pertamina (Persero) concerning the charge

of Throughput Fee over the provision of

aircraft refueling services at airports under the

management of Angkasa Pura II, as covered in

AgreementNo.PJJ.12.01.01/00/05/2009/098

signed on 7 May 2009.

Secara keseluruhan, beban usaha tetap dapat

dikendalikan, dengan penjelasan sebagai berikut:

• Kenaikanbebanpegawaidikarenakanadanya

penyesuaian uang transport dan insentif

produksi serta IHK yang berpengaruh pada

kenaikan tunjangan prestasi berdasarkan

perjanjian PKB. Manajemen telah melaksanakan

kajian untuk mengkaitkan kenaikan penghasilan

pegawai dengan produktivitasnya.

• Bebanumumdanasetdibiayakannaik

disebabkan oleh kenaikan Pajak Bumi dan

Bangunan akibat Nilai Jual Obyek Pajak naik ke

kelas yang lebih tinggi.

• Bebanconsumablesuplliesterealisasidiatas

target anggaran akibat pengoperasian Terminal

3 Bandara Soekarno-Hatta dan terminal baru di

Bandara Sultan Iskandar Muda – Banda Aceh.

• Bebanpiutangragu-raguterealisirdibawah

target akibat piutang PT Garuda Indonesia

(Persero) yang semula dianggarkan dalam

cadangan piutang ragu-ragu dialihkan menjadi

pinjaman pemegang saham.

Secara keseluruhan beban usaha dapat

dikendalikan.

Kerjasama dengan BUMNBerdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Tanah No.

PJJ.04.04.03/00/11/2009/269tanggal6Nopember

2009 antara PT Pertamina (Persero) dengan Angkasa

Pura II, Pertamina menerima beberapa bidang tanah

dimana akan dibangun fasilitas sebagai berikut:

• FasilitasDepoPengisianPesawatUdara(DPPU).

• FasilitasSatelit1danSatelit2

• FasilitasJalurPipaTelukNaga(DesaMuara)

sampai dengan Pagar Perimeter Desa Belimbing.

Angkasa Pura II mengadakan perjanjian dengan

PT Pertamina (Persero) mengenai pengenaan

Throughput Fee atas penyelenggaraan pelayanan

pengisian bahan bakar pesawat udara di

bandar udara yang dikelola oleh Angkasa Pura

II, sebagaiman diatur dalam Perjanjian No.

PJJ.12.01.01/00/05/2009/098yangditandatangani

tanggal 7 Mei 2009.

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009134

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Overseas CooperationBusinesscooperationwithARINCandAeroThaiin

the provision of VHF Data Link services generated

revenuesofRp1,147,056,902in2009,anincrease

of26%fromrevenuesofRp910,641,669in2008.

Equity Participation in Subsidiaries

1. PT Angkasa Pura Schiphol (APS)

PT APS originally provided airport consultation

services, and has now expanded into other

businesses including advertisement and airport

lounge management. Angkasa Pura II holds

50% shareholdings in PT APS. As of year-end

2009, PT APS is still showing accumulated

lossesamountedtoapproximatelyRp1.9

billion (unaudited).

Company Status: Operated

2. PT Gapura Angkasa

Engaged in the provision of ground handling

services, with 31.25% equity participation by

Angkasa Pura II. In 2009, dividend income

received from net income of fiscal 2008

amountedtoRp6.89million.Netincomeafter

tax (unaudited) as of year-end 2009 amounted

toapproximatelyRp23billion.

Company Status: Operated

3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD)

Engaged in the provision of in-flight catering

services, starting its operation in July 2003.

Equity participation by Angkasa Pura II,

accounted for as compensation for land rent,

has declined from year-end 2006 to 5.38%.

As of year-end 2009, PT PMAD is still showing

accumulatedlossesofapproximatelyRp6.674

billion.

Company Status: Operated

4. PTRailink

Engaged in the development of operation of

airport railway services. Angkasa Pura II has

made a cash equity participation equivalent to

a40%shareholding.PTRailinkispreparing

to submit a tender for the operations of

airport railway at Soekarno-Hatta Airport and

Kualanamu Airport – Medan. As of year-end

2009,PTRailinkbookedanetincomeaftertax

(unaudited)ofRp617million.

Company Status: Operated

Kerjasama Luar NegeriKerjasamadenganArincdanAEROTHAIuntuk

pengelolaan VHF Data Link, diperoleh pendapatan

sebesarRp1.147.056.902ataumeningkat26%

dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar

Rp910.641.669.

PenyertaanSaham/AnakPerusahaan

1. PT Angkasa Pura Schiphol (APS)

Pada awalnya PT APS bergerak di bidang jasa

konsultasi bandara, saat ini sudah menambah

jenis usaha yang dapat dikerjasamakan,

diantaranya usaha periklanan dan pengelolaan

lounge. Penyertaan saham Angkasa Pura II

sebesar 50%. Sampai dengan akhir tahun

2009, PT APS masih mengalami kerugian

yangdiperkirakanmencapaiRp1,9miliar

(unaudited).

Status Perusahaan : Beroperasi

2. PT Gapura Angkasa

Bergerak dalam bidang usaha ground handling

services, dengan penyertaan saham Angkasa

Pura II sebesar 31,25%. Dalam tahun 2009

diperoleh dividen atas laba tahun buku 2008

sebesarRp6,89juta.Sementaralababersih

setelah pajak (unaudited) sampai dengan akhir

tahun2009diperkirakanmencapaiRp23miliar.

Status Perusahaan : Beroperasi

3. PT Purantara Mitra Angkasa Dua (PMAD)

Bergerak dalam pelayanan flight catering,

perusahaan telah mulai beroperasi mulai bulan

Juli 2003. Penyertaan Angkasa Pura II yang

merupakan kompensasi atas sewa tanah, sejak

akhir tahun 2006 menurun menjadi sebesar

5,38%. Sampai dengan akhir tahun 2009

kerugian PT PMAD diperkirakan mencapai

Rp6,674miliar.

Status Perusahaan : Beroperasi

4. PTRailink

Bergerak dalam bidang usaha pembangunan

dan pengelolaan KA Bandara. Penyertaan

saham Angkasa Pura II berupa uang tunai

sebesar40%.PTRailinkdalampersiapan

mengikuti tender pengelolaan kereta api

di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara

Kualanamu - Medan. Sampai dengan akhir

tahun2009,PTRailinkmemperolehlababersih

setelahpajak(unadited)sebesarRp617juta.

Status Perusahaan : Beroperasi

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 135

5. PT Garuda Indonesia (Persero)

Engaged in the airline business, in which

Angkasa Pura II has 2.475% equity

participation. As of the date of the report of the

Public Accountant Firm, the audited financial

report of PT Garuda Indonesia (Persero) as at

31 December 2009 is not yet available.

Company Status: Operated

As of 31 December 2009, all of these subsidiary

companies are in operational status.

Dividend Policy

Each year, Angkasa Pura II distributes dividends

for shareholder, the amount of which is determined

by the GMS. In 2009, the Company proposed to

distributedividendsamountingtoRp181,610

million, representing a dividend payout ratio of 21%

outofnetincomeofRp864,810millionin2009.

In2008,AngkasaPuraIIdistributedRp173,050

million in dividends, representing a dividend payout

ratioof25%outofnetincomeofRp692,197

million in 2008.

Total dividends declared for the years 2008 and

2009 and the payout ratio:

5. PT Garuda Indonesia (Persero)

Bergerak dalam bidang maskapai

penerbangan, dimana penyertaan saham

Angkasa Pura II sebesar 2,475%. Sampai

dengan tanggal laporan Kantor Akuntan

Publik, laporan keuangan PT Garuda Indonesia

(Persero) per 31 Desember 2009 yang diaudit

belum diterima.

Status Perusahaan : Beroperasi

Per tanggal 31 Desember 2009, seluruh anak

perusahaan tersebut memiliki status beroperasi.

Kebijakan Dividen

Angkasa Pura II setiap tahun memberikan dividen

kepada pemegang saham, yang jumlahnya

ditentukandalamRUPS.Untuktahun2009,

Perseroan mengusulkan pembagian dividen

sebesarRp181.610juta,ataurasiopembayaran

dividen sebesar 21% dari laba bersih tahun 2009

sebesarRp864.810juta.Padatahun2008,dividen

yangdibagikanadalahsebesarRp173.050juta,

atau rasio pembayaran dividen sebesar 25% dari

lababersihtahun2008sebesarRp692.197juta.

Jumlah dividen yang dibagikan untuk tahun 2008

dan 2009 dan payout ratio:

(dalamjutaanRupiah) (inmillionsRupiah)

UraianDescription

Realisasi2008Real2008

Usulan 2009Proposed 2009

JumlahTotal

%Jumlah

Total%

DividenDividend

173.050 25,00 181.610 21,00

CadanganReserve

498.375 72,00 657.256 76,00

KemitraanPartnership

6.924 1,00 8.648 1,00

Bina LingkunganCommunity Development

13.848 2,00 17.296 2.00

Laba yang DibagiShared profits

692.197 100 864.810 100

Introduction Our Services Operational Review Governance Report Management Discussion & Analysis

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009136

Diskusi & Analisis Manajemen Management Discussion & Analysis

Subsequent Events

On 11 January 2010, Angkasa Pura II received

DecisionLetterofTaxCourtNo.Put.21026/

PP/M.III/16/2009onthegrantingoftheappeal

submitted by Angkasa Pura II against the SKLB

No.08/207/05/051/07concerningthepaymentfor

Domestic VAT for tax year 2005. The Tax Court has

ruled that the reimbursement of prepaid taxes and

tax over-payment in the total amount of

Rp65,336,124,568shallbebookedaspayment

ofPrepaidVATSKPKBNo.80/207/06/051/08

for tax year 2006, on which the Company has

made an appeal to the Tax Court through Letter

of the Board of Directors of Angkasa Pura II No.

05.05/00/12/2009/035dated11December2009.

Other Material Information Disclosure

• Withregardstodebtservicingability,upto

December 2009, there were no long-term debt of

significant amounts incurred by Angkasa Pura II.

• In2009,therewerenomaterialtransactions

related to business expansion, divestment,

acquisition or debt and equity capital

restructuring.

• In2009,therewerenomaterialtransactions

with a conflict of interest or transactions with

affiliates.

• In2009,AngkasaPuraIIstillusetheexisting

accounting policies, and there was no changes

in accounting policies that may have a significant

impact on the assets or revenues of Angkasa

Pura II.

• In2009,therewerenochangesinlawsor

regulations that resulted in a significant impact

on Angkasa Pura II.

Kejadian Setelah Tanggal Neraca

Pada tanggal 11 Januari 2010 Angkasa Pura II

menerima Surat Keputusan Pengadilan Pajak No.

Put.21026/PP/M.III/16/2009yangberisiditerimanya

permohonan banding yang diajukan Angkasa

PuraIIterhadapSKLBNo.08/207/05/051/07atas

pembayaran PPN Dalam Negeri tahun 2005. Oleh

Pengadilan Pajak, pengembalian uang muka dan

kelebihan pembayaran tersebut yang seluruhnya

berjumlahRp65.336.124.568dipindahbukukan

untuk pembayaran Uang Muka SKPKB PPN No.

80/207/06/051/08tahunpajak2006,yangsaatini

sedang diajukan permohonan banding ke Pengadilan

Pajak melalui surat Direksi Angkasa Pura II No.

05.05/00/12/2009/035tertanggal11Desember2009.

Pengungkapan Informasi Material Lain

• Terkaitdengankemampuanmembayarhutang,

sampai dengan Desember 2009, Angkasa Pura II

tidak memiliki hutang jangka panjang dalam jumlah

yang signifikan.

• Padatahun2009,tidakterdapattransaksiyang

material dalam rangka ekspansi usaha, divestasi,

akuisisi atau restrukturisasi hutang atau modal.

• Padatahun2009,tidakterdapattransaksi

material yang mengandung benturan

kepentingan dan transaksi dengan pihak afiliasi.

• Padatahun2009,AngkasaPuraIImasih

menggunakan kebijakan akuntansi yang lama,

sehingga tidak terdapat perubahan dalam

kebijakan akuntansi yang dapat berpengaruh

signifikan pada aset maupun pendapatan

Angkasa Pura II.

• Padatahun2009,tidakadaperubahan

peraturan ataupun perundang-undangan yang

berpengaruh signifikan pada Angkasa Pura II.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 137

Untuk memperoleh Laporan Tahunan Angkasa

Pura II 2009 dan informasi lainnya, dapat

menghubungi Sekretaris Perusahaan di Kantor

Pusat PT Angkasa Pura II.

PT Angkasa Pura IIJakarta International Airport Soekarno-HattaBuilding600,POBox1001/BUSHJakarta 19120, IndonesiaTel. : (62-21) 550 5079, 550 5074Fax. : (62-21) 550 2141Homepage: www.angkasapura2.co.id

Jakarta International Airport Soekarno-Hatta

Building601,POBox1001/BUSH

Jakarta 19120

Tel. : (62-21) 550 7300

Fax. : (62-21) 550 6823

E-mail : [email protected]

Halim Perdanakusuma Airport

Terminal Building, 2nd Fl.

Jakarta 13610

Tel. : (62-21) 809 1108

Fax. : (62-21) 809 3351

E-mail : [email protected]

Husein Sastranegara Airport

Husein Sastranegara Airport

Bandung 40001

Tel. : (62-22) 604 1222

Fax. : (62-22) 603 3971

E-mail : [email protected]

Polonia Airport

Polonia Airport

Medan 20157

Tel. : (62-61) 456 5777

Fax. : (62-61) 456 1800

E-mail : [email protected]

Sultan Iskandar Muda Airport

Sultan Iskandar Muda Airport

Banda Aceh 23372

Tel. : (62-651) 213 41

Fax. : (62-651) 635 352

E-mail : [email protected]

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport

Palembang 30761

Tel. : (62-711) 411 778

Fax. : (62-711) 411 840

E-mail : [email protected]

Supadio Airport

Supadio Airport,

Pontianak 78381

Tel. : (62-561) 721 560

Fax. : (62-561) 721 212

E-mail : [email protected]

Sultan Syarif Kasim II Airport

Sultan Syarif Kasim II Airport

Pekanbaru 28284

Tel. : (62-761) 674 694

Fax. : (62-761) 674 827

E-mail : [email protected]

Minangkabau Airport

Minangkabau Airport, Ketaping

Padang Pariaman 25171

Tel. : (62-751) 819123

Fax. : (62-751) 819040

E-mail : [email protected]

Kijang Airport

Kijang Airport

Tanjung Pinang 29125

Tel. : (62-771) 442 434

Fax. : (62-771) 410 34

E-mail : [email protected]

Sultan Thaha Airport

Sultan Thaha Airport, Jambi

Tel. : (62-741) 572 344

Fax. : (62-741) 572 244

Depati Amir Airport

Depati Amir Airport, Bangka

Pangkal Pinang

Tel. : (62-717) 421 041

Fax. : (62-717) 421 042

To obtain a copy of Angkasa Pura II 2009 Annual

Reportandotherinformation,pleasecontact

Corporate Secretary at Head Office of PT Angkasa

Pura II.

Kantor Pusat

Alamat-Alamat Kantor Cabang

Head Office

Branch Office Addresses

Informasi PerusahaanCorporate Information

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009138

Kami Direksi dan Komisaris PT Angkasa

Pura II (Persero), menyatakan telah menyetujui

dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi

Laporan Tahunan Angkasa Pura II tahun 2009.

The Board of Directors and Board of

Commissioners of PT Angkasa Pura II (Persero)

hereby gives its approval and takes full

responsibility over the validity of the contents of the

2009AnnualReport.

DireksiBoard of Directors

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Herman PrayitnoKomisaris Utama

President Commissioner

Edie HaryotoDirektur Utama

President Director

Tommy SoetomoDirektur Keuangan

EVP of Finance

S. Tulus PranowoDirektur Operasi & Teknik

EVP of Operations and Engineering

Suratto SiswodihardjoKomisaris

Commissioner

M. Iksan TatangKomisaris

Commissioner

Rinaldo J. AzizWakil Direktur Utama

Deputy President Director

Endang Dwi SuryaniDirektur Personalia & Umum

EVP of Personnel & General Affairs

Robert D. WaloniDirektur Komersial & Pengembangan UsahaEVP of Commercial & Business Development

Tirta HidayatKomisaris

Commissioner

Suyatno HarunKomisaris

Commissioner

Tanggung Jawab Pelaporan KeuanganResponsibility for Financial Reporting

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 139

Laporan KeuanganFinancial Reporting

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009140

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 141

LAPORAN AUDITOR INDEPENDENDAN LAPORAN KEUANGAN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIRPADA 31 DESEMBER 2009 DAN 2008

INDEPENDENT AUDITOR’S REPORTAND THE FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEARS ENDEDDECEMBER 31, 2009 AND 2008

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 145

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

CatatanNotes

2009 2008(disajikan kembali)

(Restated)

Rp Rp

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 2e, 4 2.185.119.290.152 1.937.317.150.437 Cash and cash equivalents

Surat berharga 2f, 2q, 5 148.361.187.442 234.037.141.408 Marketable securities

Piutang usaha (setelah dikurangi cadangan piutang ragu-ragu sebesar Rp 103.557.401.893 untuk tahun 2009 dan Rp 223.146.459.729 untuk tahun 2008) 2g, 2h, 6 216.817.562.744 333.200.258.371

Accounts receivable (net allowance for doubtful accounts amounting to Rp 103,557,401,893 in 2009 and Rp 223,146,459,729 in 2008)

Piutang lain-lain 7 258.055.193.766 17.915.404.960 Other receivables

Persediaan 2i, 8 14.904.294.989 14.714.870.189 Inventory

Biaya dibayar dimuka 9 27.042.838.269 19.198.087.988 Prepaid expense

Pajak dibayar dimuka 10 141.231.654.183 71.435.177.264 Prepaid tax

Pendapatan yang masih harus diterima 11 140.731.485.748 135.525.908.425 Accrued revenues

Jumlah aset lancar 3.132.263.507.293 2.763.343.999.042 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Penyertaan 2f, 2q, 12 341.038.255.305 333.586.108.600 Investments

Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.213.866.477.700 untuk tahun 2009 dan Rp 1.978.742.393.996 untuk tahun 2008) 2j, 2k, 13 4.015.671.907.861 3.787.860.018.282

Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp 2,213,866,477,700 in 2009 and Rp 1,978,742,393,996 for the year 2008)

Aset lain-lain 2m, 14 745.145.841.295 422.892.727.079 Others asset

Jumlah aset tidak lancar 5.101.856.004.461 4.544.338.853.961 Total non-current assets

JUMLAH ASET 8.234.119.511.754 7.307.682.853.003 TOTAL ASSETS

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NERACA31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BALANCE SHEETS

December 31, 2009with Comparative Figures for 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009146

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

CatatanNotes

2009 2008(disajikan kembali)

(Restated)

Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK SHORT TERM LIABILITIES

Biaya masih harus dibayar 15 224.659.978.748 139.620.731.344 Accrued expenses

Hutang pembelian aset tetap 16 14.185.193.579 12.254.258.972 Payables on purchase of fixed asset

Hutang dana pensiun 17 4.872.171.851 3.536.850.228 Payables to pension fund

Hutang lain-lain 18 92.719.128.731 63.826.466.555 Others payable

Pendapatan diterima dimuka 19 86.286.826.317 68.882.551.416 Unearned income

Hutang pajak 20 101.943.140.563 75.847.060.195 Taxes payable

Jumlah kewajiban jangka pendek 524.666.439.789 363.967.918.710 Total short term liabilities

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

Kewajiban pajak tangguhan 35 23.356.484.766 7.344.488.727 Defered tax liabilities

Hutang jaminan 21 12.618.095.988 11.600.904.838 Guarantee payables

Dana titipan program THT 22 9.110.606.176 68.370.339.852 Temporary fund deposit on old age welfare program (THT)

Pendapatan yang ditangguhkan 23 122.194.749.925 - Deferred revenue

Kewajiban imbalan pasca kerja 24 47.885.100.104 45.098.218.898 Post employment benefit

Jumlah kewajiban jangka panjang 215.165.036.959 132.413.952.315 Total long term liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal saham Capital

Modal dasar sebesar 7.600.000 lembar saham, ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 1.900.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar saham 1, 25 1.900.000.000.000 1.900.000.000.000

Authorized capital of 7,600,000 shares, issued and fully paid of 1,900,000 shares with par value of

Rp 1,000,000 per share

Modal disetor lainnya 2.145.166.313.058 2.133.167.141.520 Other paid-in capital

Penyertaan modal Pemerintah 118.955.039.293 118.955.039.293 Governments investment capital

Jumlah modal 4.164.121.352.351 4.152.122.180.813 Total capital

Laba ditahan 2.066.743.595 22.469.687.391 Retained earnings

Laba tahun berjalan 864.809.725.490 671.793.879.194 Profit for the year

Cadangan umum 2.463.290.213.570 1.964.915.234.580 General reserve

Jumlah ekuitas 7.494.288.035.006 6.811.300.981.978 Total equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8.234.119.511.754 7.307.682.853.003 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NERACA (lanjutan)31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)BALANCE SHEETS (continued)

December 31, 2009with Comparative Figures for 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 147

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

CatatanNotes

2009 2008(disajikan kembali)

(Restated)

Rp Rp

PENDAPATAN USAHA OPERATING REVENUES

Pendapatan aeronautika 2b, 26 2.109.615.029.843 1.714.366.769.123 Aeronautic

Pendapatan non aeronautika 596.770.940.761 524.907.240.056 Non aeronautic

Pendapatan kargo 39.093.019.445 37.250.413.617 Cargo

Jumlah pendapatan usaha 2.745.478.990.049 2.276.524.422.796 Total operating revenues

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSES

Beban pegawai 2b, 27 690.866.548.580 631.884.609.911 Employee expenses

Beban pemeliharaan dan persediaan 2b, 28 179.768.927.934 148.925.940.544 Maintenance and inventory expenses

Beban sewa 2b, 29 213.273.903.068 190.372.984.102 Rental expenses

Beban umum dan aktiva dibiayakan 2b, 30 298.448.806.329 280.028.125.016 General expenses and financed assets

Beban piutang tak tertagih 2b, 31 9.684.061.053 57.456.809.932 Bad debts expenses

Beban penyusutan dan amortisasi 2b, 32 264.383.101.459 211.862.532.768 Depreciation and amortization expenses

Jumlah beban usaha 1.656.425.348.423 1.520.531.002.273 Total operating expenses

LABA USAHA 1.089.053.641.627 755.993.420.523 OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)

Pendapatan lain-lain 33 261.377.082.554 285.229.211.255 Other income

Beban lain-lain 34 (148.353.777.268) (91.543.147.054) Other expense

Jumlah pendapatan (beban) lain-lain 113.023.305.285 193.686.064.201 Total other Income (Expenses)

LABA SEBELUM PAJAK 1.202.076.946.912 949.679.484.724 PROFIT BEFORE TAX

PAJAK PENGHASILAN INCOME TAX

Pajak kini 35 (321.255.225.383) (261.994.667.715) Current tax

Pajak tangguhan (16.011.996.039) (15.890.937.815) Deferred tax

Jumlah beban (penghasilan) pajak (337.267.221.422) (277.885.605.530) Total tax expense (income)

LABA BERSIH 864.809.725.490 671.793.879.194 NET PROFIT

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)LAPORAN LABA RUGIUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)STATEMENT OF INCOME

For the year ended December 31, 2009with Comparative Figures for 2008

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009148

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

CatatanNotes

ModalNotes

Cadangan UmumNotes

Saldo LabaNotes

Jumlah EkuitasNotes

Saldo per 31 Desember 2007 3.772.769.526.004 1.591.935.417.733 520.096.504.238 5.884.801.447.975 Balance as of December 31, 2007

Pembagian laba Perusahaan dari laba tahun 2007 36 Profit distribution for 2007

Dividen - - (124.647.000.000) (124.647.000.000) Dividend

Bina Lingkungan - - - - Community development

Tantiem - - - - Production bonus

Cadangan umum - 372.979.816.847 (372.979.816.847) - General reserves

- 372.979.816.847 (497.626.816.847) (124.647.000.000)

Tambahan modal disetor lainnya 379.352.654.809 - - 379.352.654.809 Other additional paid-in capital

Laba bersih - - 671.793.879.194 671.793.879.194 Net Profit

Saldo per 31 Desember 2008 4.152.122.180.813 1.964.915.234.580 694.263.566.585 6.811.300.981.978 Balance as of December 31, 2008

Pembagian laba Perusahaan dari laba tahun 2008 36 - - Profit Distribution for 2008

Dividen - - (173.050.000.000) (173.050.000.000) Dividend

Program Kemitraan - - (6.923.948.000) (6.923.948.000) Partnership Program

Bina Lingkungan - - (13.847.896.000) (13.847.896.000) Community development

Cadangan umum - 498.374.978.990 (498.374.978.990) - General reserves

- 498.374.978.990 (692.196.822.990) (193.821.844.000)

Tambahan modal disetor lainnya 25 11.999.171.538 - - 11.999.171.538 Other additional paid-in capital

Laba bersih - - 864.809.725.490 864.809.725.490 Net Profit

Saldo per 31 Desember 2009 4.164.121.352.351 2.463.290.213.570 866.876.469.085 7.494.288.035.006 Balance as of December 31, 2008

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFor the year ended December 31, 2009

with Comparative Figures for 2008

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 149

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

CatatanNotes

2009 2008(disajikan kembali)

(Restated)

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

LABA BERSIH 864.809.725.490 671.793.879.194 NET PROFIT

Ditambah (dikurangi) pos-pos yang tidak mempengaruhi kas: Add (less) items not affecting cash flows:

Beban penyusutan 238.316.217.459 195.772.670.892 Depreciation

Beban amortisasi 26.066.884.000 16.089.861.876 Amortization

Beban penyisihan 9.684.061.053 57.456.809.932 Depletion

(Keuntungan) kerugian atas penjualan aktiva tetap - (198.009.600) (Gain) loss on sale of fixed assets

1.138.876.888.002 940.915.212.294

Ditambah (dikurangi) dengan: Add (less) with:

Penurunan (kenaikan) Decrease (increase)

Piutang usaha 106.698.634.574 (72.026.221.697) Account receivables

Piutang lain-lain (240.139.788.806) 2.956.500.580 Other receivables

Persediaan (189.424.800) 901.328.111 Inventories

Biaya dibayar dimuka (7.844.750.281) (2.876.969.710) Prepaid expenses

Pajak dibayar dimuka (69.796.476.919) 46.773.186.943 Prepaid taxes

Pendapatan yang masih harus diterima (5.205.577.323) 11.286.517.094 Accrued revenues

Kenaikan (penurunan) Increase (decrease)

Kewajiban pajak tangguhan 16.011.996.039 20.166.968.787 Deferred tax assets/liabilities

Biaya yang masih harus dibayar 85.039.247.404 26.901.382.103 Accrued expenses

Hutang dana pensiun 1.335.321.623 (1.589.991.606) Payables pension fund

Hutang titipan program THT (59.259.733.676) 11.454.098.082Temporary fund deposit

on old age welfare program (THT)

Hutang lain-lain 28.892.662.176 (62.104.602.866) Other payables

Pendapatan diterima dimuka 16.996.014.901 6.998.323.642 Unearned income

Hutang pajak 26.096.080.368 22.471.952.435 Taxes payables

Kewajiban imbalan pasca kerja 2.786.881.206 3.826.488.129 Taxes payables

Pendapatan ditangguhkan 122.194.749.925 - Taxes payables

Jumlah kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 1.162.492.724.413 956.054.172.321 Net cash provided from operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Investasi jangka pendek 85.675.953.966 38.163.912.194 Investments

Penyertaan (7.452.146.705) (7.039.131.897) Investments

Aset tetap (647.933.324.022) (494.663.856.974) Fixed assets

Biaya ditangguhkan (85.951.517.667) (40.717.312.556) Deferred charges

Aset non operasional (260.046.741.419) (89.737.167.823) Non operating assets

Jumlah kas bersih untuk aktivitas investasi (915.707.775.847) (593.993.557.056) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Hutang jaminan yang akan diperhitungkan 1.017.191.150 1.352.623.148 Accountable guarantee payables to be compensated

Jumlah kas dari (untuk) aktivitas pendanaan 1.017.191.150 1.352.623.148 Net cash provided from financing activities

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 247.802.139.716 363.413.238.413 Net Increase (decrease) in cash and cash equivalents

Kas dan setara kas awal tahun 1.937.317.150.437 1.573.903.912.024 Cash and cash equivalents at the beginning of the year

Kas dan setara kas akhir tahun 2.185.119.290.152 1.937.317.150.437 Cash and cash equivalents at the end of the year

Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas Activities not affecting cash flow

Perolehan aset dalam kontruksi dengan kredit 1.930.934.607 - Acquisition of assets under construction with a credit

Penambahan aset KSO (408.260.000) - The addition of a joint operation assets

Bantuan Pemerintah yang belum ditentukan statusnya 11.999.171.538 379.352.654.809 Government assistance is not yet determined the status

Saldo laba di cadangan untuk cadangan umum 498.374.978.990 372.979.816.847 Retained earnings in reserve to general reserve

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.See the accompanying notes to financial statements which form an integral part of these financial statements.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)LAPORAN ARUS KASUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the year ended December 31, 2009with Comparative Figures for 2008

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009150

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

11

1. Informasi Umum

a. Pendirian Perseroan a. Company's Establishment

b. Maksud dan Tujuan b. Goals and Objectives

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. General

PT Angkasa Pura II (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara di

Lingkungan Departemen Perhubungan. Perseroan sebelumnya bernama

Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang didirikan berdasarkan

Peraturan Pemerintah (PP) N0. 20 Tahun 1984. Perubahan nama dari

Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa

Pura II dilakukan berdasarkan PP No. 26 tahun 1986. Selanjutnya,

dengan PP No. 14 tahun 1992, Perum Angkasa Pura II. Berdasarkan

Rapat Umum pemegang Saham tanggal 31 Juli 2008 nama Perseroan

semula PT (Persero) Angkasa Pura II disesuaikan menjadi PT Angkasa

Pura II (Persero).

PT Angkasa Pura II (Persero) is a State Owned Enterprise (SOE) of the

Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia. Formerly, the

name of the company was Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng

that was established based on the Government Regulation (PP) No 20

year 1984. Later, the Company's name was changed to Perum Angkasa

Pura II based on the Government Regulation (PP) No 26 year 1986.

Furthermore, through the Government Regulation (PP) No 14 year 1992,

the Company's status was changed to PT. (Persero) Angkasa Pura II.

Then based on, general shareholder's meeting dated July 31, 2008 the

Company's name was changed from PT (Persero) Angkasa Pura II to PT

Angkasa Pura II (Persero).

Perseroan didirikan berdasarkan akta No. 3 tanggal 2 Januari 1993 dari

Muhani Salim, SH., notaris di Jakarta. Anggaran Dasar perseroan telah

mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta no. 38

tanggal 18 Nopember 2008 dari Silvia Abbas Sudrajat, SH., notaris di

Tangerang, mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan.

Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-

AH.01.10-06567.

The Company was established based on notarial deed No 3 dated

January 2, 1993 of Muhani Salim, SH, notary in Jakarta. The Articles of

Association have been amended for several times, the lastest

amendment was based on notarial deed No 38 dated November 18,

2008 of Silvia Abbas Sudrajat, SH, notary in Tangerang, regarding

changes in the composition of the board of the Company. These

amendments were approved by the Minister of Justice and Human Rights

Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-06567.

Sesuai dengan 3 Anggaran Dasar Perseroan Maksud dan tujuan

didirikannya Perseroan adalah sebagai berikut :

According to the article 3 of the Company's Articles of association, the

goals and objectives of the Company's establishment are as follows :

"Melakukan usaha dibidang jasa kebandarudaraan, pelayanan lalu lintas

penerbangan serta kebandarudaraan, pelayanan lalu lintas penerbangan

serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan

untuk menghasilkan barang dan / atau jasa yang bermutu tinggi dan

berdaya saing kuat untuk mendapatkan / mengejar keuntungan guna

meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip

Perseroan Terbatas."

"Doing business in airport services, airline traffic services and using the

Company's human resources with optimal results, which resulting good

quality services and can compete with other companies to gain profit as

well as increase the company's value based on limited liability principles."

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat

Melaksanakan kegiatan sebagai berikut :

To achieve such goals and objectives, the Company conducts the

following activities :

Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk

kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan

penyimpanan pesawat udara.

Providing and developing facilities that support the activities of

landing, taking off, parking, and hangar services,

Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal

untuk kegiatan pelayanan angkutan penumpang kargo dan pos.

Providing and developing terminal facilities to serve passengers,

cargo and postage transportation,

Penyediaan pengusahaan dan pengembangan jasa pelayanan

penerbangan.

Providing and developing airline services,

Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika,

navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan.

Providing and developing facilities of electronics, navigation,

electricity, water and waste treatment installation,

Penyediaan lahan untuk bangunan lapangan dan kawasan industri

serta gedung-gedung bangunan yang berhubungan dengan

kelancaran angkutan udara.

Providing land for field, building and industrial estate, and that

connected to the acceleration of buildings supporting air transport

activities,

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 151

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. Informasi Umum (Lanjutan)

b. Maksud dan Tujuan (Lanjutan)

6. 6.

7. 7.

8. 8.

9. 9.

c. Tempat dan Kedudukan Perseroan c. Location

1. 1.

2. 2. Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta

3. 3. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang

4. 4. Supadio Airport, Pontianak

5. 5. Polonia Airport, Medan

6. 6. Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru

7. 7. Minangkabau Airport, Padang

8. 8. Sultan Iskandar Muda Airport, Banda Aceh

1. General (Continued)

b. Goals and Objectives (Continued)

Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan yang berkaitan

dengan kebandarudaraan dan pelayanan penerbangan.

Conducting training and education related to air transportation and

airline service,

Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung menunjang

kegiatan penerbangan yang meliputi penyediaan hanggar pesawat

udara, perbengkelan pesawat udara, pergudangan, jasa boga

pesawat udara, jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi,

jasa penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa pengawasan

muatan, komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan jasa

pengamanan, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat

udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar

pesawat udara.

Providing services that directly support airport activities, covering

airplane hangar, airplane repair workshop, warehouse, catering for

airplane passengers, passengers' services, cargo and postage

handling services, cargo supervision services, airplane

communication and operation, security services, airplane

maintenance and repair services, providing and distribution services

of airplane fuel,

Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau tidak

langsung menunjang kegiatan bandar udara yang meliputi jasa

penyediaan penginapan / hotel, jasa penyediaan toko, penyediaan

restoran dan bar (café), jasa penempatan kendaraan bermotor/parkir,

jasa perawatan pada umumnya (kegiatan jasa yang melayani

pembersihan dan pemeliharaan gedung dan kantor di bandar udara),

jasa penyediaan otomatisasi pelaporan keberangkatan penerbangan.

Providing services that directly or indirectly support airport activities

covering provision of inn / hotel, shops, restaurants and café,

parking, maintenance in general (service activities, cleaning and

maintenance services for buildings and offices at the airport),

providing automatic reporting of airplane departures,

Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi penjualan

bahan bakar dan pelumas kendaraan bermotor di bandar udara, jasa

pelayanan pengangkutan barang, penumpang di terminal

kedatangan dan pemberangkatan jasa pelayanan pos, jasa

pelayanan telekomunikasi, jasa tempat bermain dan rekreasi, jasa

aluan wisata, agen perjalanan, bank untuk pelayanan jasa

perbankan di bandara udara, penukaran uang, jasa pelayanan

angkutan darat, penitipan barang, jasa advertensi, first class lounge,

business class lounge dan VIP room, hairdresser and beauty salon,

jasa agrobisnis, nursery, asuransi, jasa penyediaan ruangan,

vending machine, jasa pengolahan limbah buang, jasa pelayanan

kesehatan, jasa penyediaan kawasan industri, jasa lainnya yang

secara langsung atau tidak langsung menunjang kegiatan bandar

udara.

Supporting services of other airport activities, covering the sale of

fuel and motor oil in airport, luggage loading services, passengers in

arrival and departure terminals, postage services,

telecommunication services, playground and recreation services,

tour services, travel agent, bank for banking services at the airport,

money exchange, land transportation services, luggage deposit,

advertisement services, first class lounge, business class lounge

and VIP room, hairdresser and beauty salon, agribusiness services,

nursery, insurance, provision from room services, vending machine,

waste treatment services, health services, industrial estate services,

other services that directly or indirectly support the airport activities.

Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara Soekarno-

Hatta, Tangerang, Propinsi Banten. Perseroan mempunyai cabang-

cabang yang masing-masing berkedudukan di bandara yang dikelola

Perseroan, sebagai berikut :

The Company's Head Office is located at Soekarno - Hatta airport,

Tangerang, Banten Province, The Company owns branches, which are

located at the airports managed by the Company, as follows :

Bandar Udara International Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten Soekarno - Hatta International Airport,Tangerang, Banten

Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta

Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II,Palembang

Bandar Udara Supadio, Pontianak

Bandar Udara Polonia, Medan

Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru

Bandar Udara International Minangkabau, Padang

Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009152

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. Informasi Umum (Lanjutan) 1. General (Continued)

c. Tempat dan Kedudukan Perseroan (Lanjutan) c. Location (Continued)

9. 9. Husein Sastranegara Airport, Bandung

10. 10. Raja Haji Fisabililah Airport, Tanjung Pinang

11. 11. Sultan Thaha Airport, Jambi

12. 12. Depati Amir Airport, Pangkal Pinang

d. Susunan Pengurus Perseroan d. Board of Commissioners and Directors

Dewan Komisaris Board of Commisioners

Komisaris Utama Sutanto President Commissioner

Suratto Siwodiharjo

Moch . Iksan Tatang

Suyatno Harun

Tirta Hidayat

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama Edie Haryoto President Director

Wakil Direktur Utama Rinaldo J. Azis Vice President Director

Direktur Operasional dan Teknik Sumiyat Tulus Pranowo Director of Operation & Engineering

Direktur Komersial dan

Pengembangan Usaha Robert Daniel Waloni

Direktur Keuangan Tommy Soetomo Director of Finance

Direktur Personalia dan umum Endang Dwi Suryani Director of Personnel & General Affair

e. Modal e. Capital

Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandung

Bandar Udara Kijang/Raja Haji Fisabillah, Tanjung Pinang

Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi

Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang

Berdasarkan akta nomer 23 tanggal 30 Maret 2009 dari Silvia Abbas

Sudrajat, SH., notaris di Kabupaten Tangerang, susunan Dewan

Komisaris dan Dewan Direksi sebagai berikut :

Based on notarial deed No 23 dated March 30, 2009 of Silvia Abbas

Sudrajat, SH Notary in Tangerang, the Company's Board of

Commissioners and Directors are as follows :

2009 2008

Herman Prayitno

Suratto Siswodiharjo

Moch. Iksan Tatang

Suyatno Harun

Tirta Hidayat

Edie Haryoto

Rinaldo J. Azis

Sumiyat Tulus Pranowo

Director of Commercial &

Business DevelopmentRobert Daniel Waloni

Tommy Soetomo

Endang Dwi Suryani

Berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 19 dari H.

Harjono Moekiran, SH., notaris di Jakarta tanggal tanggal 21 Juli 1998,

pemegang saham telah memutuskan dan menyetujui Penurunan Modal

Dasar Perseroan dari Rp 8.845.000.000.000 menjadi 7.600.000.000.000

dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp

1.769.000.000.000 menjadi Rp 1.900.000.000.000.

Based on the Company's Deed of Amendment No. 19 of H. Harjono

Moekiran, SH., Notary in Jakarta dated July 21, 1998, shareholders have

decided and agreed on the Decrease of Authorized Capital from Rp

8,845,000,000,000 to 7,600,000,000,000 and increased its issued and

paid up capital of Rp 1,769,000,000,000 to Rp 1,900,000,000,000.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 153

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

1. Informasi Umum (Lanjutan)

f. Jumlah karyawan f. Number of Employees

Formasi karyawan Employee Formation

Karyawan Angkasa Pura I diperbantukan ke Angkasa Pura II Employees of Angkasa Pura I assigned for Angkasa Pura II

Karyawan ditugaskaryakan Employees assigned

Karyawan masa percobaan Employees in probation period

Karyawan Depati Amir dan Sultan Thaha Employees of Depati Amir and Sultan Thaha

Pegawai Negeri Sipil diperbantukan Civil government employees assigned

Karyawan Perseroan Company's employees

Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Angkasa Pura I Employees of Angkasa Pura II assigned for Angkasa Pura I

Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Angkasa Pura Schipol Employees of Angkasa Pura II assigned for Angkasa Pura Schipol

Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke Dana Pensiun Employees of Angkasa Pura II assigned for Dana Pensiun

Karyawan Angkasa Pura II diperbantukan ke PT Gapura Angkasa Employees of Angkasa Pura II assigned for PT Gapura Angkasa

Total

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting 2. Summary of Significant Accounting Policies

a. Dasar penyajian laporan keuangan a. Basis of Consolidated Financial Statements Presentation

b. Pengakuan Pendapatan dan Beban b. Revenue and Expense Recognition

1. General (Continued)

Jumlah karyawan Perseroan per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-

masing adalah :

Number of the Company's employees as of December 31, 2009 and

2008 consist of :

2009 2008

5 5

258 276

0 0

229 253

453 453

3726 3695

2 2

0 3

4 6

6 8

Jumlah 4683 4701

Perseroan menganut kebijakan akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang diterapkan

secara konsisten dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

The Company applied accounting policies in accordance with the generally

accepted accounting principles in Indonesia. The accounting policy applied

consistently can be summarized as follows :

Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep harga

perolehan (acquisition cost) sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu disusun

berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan

akuntansi masing-masing akun tersebut. Angka yang disajikan dalam

laporan keuangan adalah dalam Rupiah.

The financial statements are prepared on acquisition cost method

complying with the generally accepted accounting principles and

reporting practices in Indonesia, except for certain accounts which are

measured on the basis described in the related accounting policies. The

reporting currency used in the preparation of the financial statements is

the Indonesian Rupiah (Rp).

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.

Laporan arus kas mengelompokkan penerimaan dan pembayaran ke

dalam kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan.

The statements of cash flows are prepared using indirect methods with

classifications of cash flows into operating, investing and financing

activities.

Pendapatan usaha dari aktivitas aeronautika diakui pada saat jasa

diserahkan kepada pelanggan. Pendapatan usaha dari aktivitas jasa non

aeronautika persewaan tanah dan bangunan konsesi diakui sesuai

dengan periode yang sudah berjalan pada tahun yang bersangkutan.

Pendapatan atas penggunaan fasilitas peralatan Perseroan oleh

pelanggan dan pendapatan jasa non aeronautika lainnya diakui pada

saat fasilitas tersebut digunakan pada saat jasa diserahkan. Pendapatan

persewaan tanah dan bangunan yang diterima di muka atas periode yang

belum berjalan dicatat sebagai pendapatan diterima di muka. Pendapatan

lainnya diakui atas dasar akrual. Penghasilan bunga diakui atas dasar

proporsi waktu, pokok dan tingkat bunga yang berlaku, sedangkan beban

dicatat pada saat terjadi dan diakui sesuai dengan kemanfaatannya pada

tahun yang bersangkutan.

Aeronautic revenue is recognized when the service is rendered to

customers. Non-Aeronautic revenue including land and building rental, is

recognized on the elapsed time for the current year (accrued). Revenue

resulting from utilization of the Company's facilities by customers and

from other Non-Aeronautic services are recognized when such facilities

are used and services are rendered. Income from land and building rental

received in advance are recorded as unearned revenue. Other revenues

are recognized on accrual basis. Interest income is recognized based on

the proportion of period, principal value and prevailing interest rate.

Expenses are recorded when they occured and are recognized as its

usefulness in the current year.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009154

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

15

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

c. Transaksi Dalam Mata Uang Asing c. Foreign Currencies Transactions

d. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa d. Transactions With Related Parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan Istimewa adalah : Related parties consist of the following :

1. 1.

2. Perseroan asosiasi (associated companies) 2. Associated Companies

3. 3.

4. 4.

5. 5.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku

pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca aset dan kewajiban

moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah

berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal

tersebut. Laba atau rugi yang terjadi akan dikreditkan atau dibebankan

pada Laporan Laba Rugi periode berjalan.

Transaction in foreign currencies are recorded at their rates prevailing

when transactions are made. At balance sheet date, all monetary assets

and liabilities in foreign currencies are converted into Rupiah using Bank

Indonesia's middle rate prevailing at that date. Gains or losses resulting

from such conversion are charged or credited into the current year profit

and loss statement of the current year.

Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

masing-masing sebesar Rp 9.400 dan Rp 10.950 setiap USD 1 (Satu

Dolar Amerika Serikat).

Bank Indonesia's middle rate prevailing on December 31, 2009 and 2008

is Rp 9,400 and Rp 10,950 for USD 1 respectively.

Perseroan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara

(intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada

dibawah pengendalian bersama, dengan Perseroan (termasuk

holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

Companies that directly or indirectly, through one or more

intermediaries, control or are controlled by, or under common control

with the company (including holding companies, subsidiaries, and

fellow subsidiaries);

Perseroan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak

langsung, suatu kepentingan hak suara di Perseroan yang

berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari

perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga

dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau

dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksi dengan

Perseroan);

Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting

powers of the company that gives them significant influence over the

company, and close members of the family of any such individuals

(close members of the family are those who can influence or be

influenced by such individuals, in their transaction with the

company);

Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan

tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan

mengendalikan kegiatan Perseroan, yang meliputi anggota dewan

komisaris, direksi dan manajer dari Perseroan serta anggota

keluarga dekat orang-orang tersebut dan;

Key management personnel who have the authority and

responsibility for planning, directing and controlling the company's

activities, including commissioners, directors and managers of the

company and close members of their families and;

Perseroan, dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara

dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap

orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4) atau setiap orang

tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas Perseroan tersebut. Ini

mencakup Perseroan-perseroan yang dimiliki anggota dewan

komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perseroan dan

Perseroan-perseroan yang mempunyai anggota manajemen kunci

yang sama dengan Perseroan.

Companies in which a substantial interest in the voting power is

owned directly or indirectly, by any person described in (3) and (4) or

over which such a person is able to exercise significant influence.

This includes companies owned by commissioners, directors or

major shareholders, of the company and companies which have a

common member of key management as the company.

Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal

sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam

laporan keuangan.

All transactions with related parties, whether or not made by similar term

and conditions as those done with third parties, are disclosed in the

Financial Statements.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 155

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

e. Kas dan setara kas e. Cash and Cash Equivalents

f. Investasi f. Investments

! Deposito Berjangka ! Time Deposits

! Efek-efek ! Securities

1. 1.

2. 2.

3. 3.

Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito

berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal

penempatan tidak digunakan sebagai jaminan hutang serta tidak dibatasi

penggunaannya.

Cash and Cash Equivalents consist of cash on hand and in banks and

unrestricted time deposits with maturities of three months or less since

placement date.

Deposito berjangka terdiri dari deposito wajib dan deposito biasa

yang dinyatakan sebesar nilai nominal.

Time deposits consist of the compulsory deposits and common

deposits, and are stated at nominal value.

Efek-efek terdiri dari obligasi, saham dan investasi dalam unit

penyertaan reksadana.

Securities consist of bonds, stocks, and mutual funds investment.

Efek-efek diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat

pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai

PSAK No. 50 tentang "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" sebagai

berikut :

Securities are classified based on management intention at the

purchasing date in accordance with PSAK No 50 concerning

"Accounting for certain investments in Securities", on the following

classifications :

Diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba dan

rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai

wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan,

Investment in trading securities are stated at fair value.

Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair

value are reflected in the current operation,

Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan sebesar nilai wajar.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan

atau penurunan nilai wajar disajikan sebagai komponen ekuitas.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan tersebut

dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan pada

saat realisasi,

Available for sale securities are stated at fair value. Unrealized

gains or losses from the increase or decrease in fair value are

presented as part of equity. Unrealized gains or losses are

recognized in profit and loss upon realization,

Dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan

yang disesuaikan dengan amortisasi premi dan atau diskonto

yang belum diamortisasi. Jika ada kemungkinan Perseroan tidak

dapat memperoleh kembali seluruh jumlah biaya perolehan yang

seharusnya diterima sehubungan dengan persyaratan perjanjian

efek hutang, maka penurunan yang bersifat permanen dianggap

telah terjadi. Jika penurunan nilai wajar dinilai sebagai penurunan

permanen, biaya perolehan efek individual harus diturunkan

sebesar nilai wajarnya dan jumlah penurunan nilai tersebut diakui

dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Held to maturity are stated at cost which are adjusted for the

unamortized premiums or discount. There is a possibility that the

company will be unable to fully recover the cost of debt securities

according to securities contract condition, then a permanent

decline of value is considered has been occured. If the decline of

fair value is considered as permanent decline, the cost basis of

the individual investment is written down to its fair value and the

amount of the write down is recognized as realized loss in the

current period.

Investasi dalam unit penyertaan reksadana disajikan sebesar nilai wajar

yaitu nilai Aset bersih dari reksadana pada tanggal neraca. Pendapatan

dari investasi dalam unit penyertaan reksadana meliputi dividen yang

diperoleh dari reksadana, keuntungan dari penjualan unit penyertaan,

keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai

Aset bersih dari unit penyertaan tersebut.

Investments on the unit of mutual funds are stated at their fair values,

which represent the net Asset values of the mutual fund as per balance

sheet date. Income from the unit of mutual funds consists of dividends of

mutual finds, gain on sale of unit of mutual funds and unrealized gain or

loss on the changes in the net Asset value of the unit of mutual funds.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009156

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

17

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

f. Investasi (Lanjutan) f. Investments (Continued)

g. Piutang g. Receivables

h. Penyisihan piutang ragu-ragu h. Allowance for Doubtful Accounts

1. 1.

2. 2.

3. 3.

i. Persediaan i. Inventory

j. Aset tetap j. Fixed Assets

Investasi dalam efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reserve

repo)dicatat sebesar harga jual kembali disepakati dikurangi dengan

selisih antara harga beli dan harga jual yang disepakati (pendapatan

yang ditangguhkan). Selisih antara harga beli dan harga jual kembali

yang disepakati tersebut diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan

bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga dibeli kembali.

Investments in securities purchased with resell arrangement (reverse

repo) are stated at the agreed resale price net of the difference between

purchase price and the agreed resale price is amortized and recognized

as interest income over the period, commencing from the date these

securities are sold until repurchased.

Penyisihan kerugian disajikan sebagai pengurangan dari akun efek-efek. Allowance for possible losses are presented as a deduction for securities

account.

Piutang disajikan sebesar jumlah bruto piutang diikuti dengan penyisihan

untuk piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat

diterima. Saldo kredit piutang individual jika jumlahnya material disajikan

dalam kelompok kewajiban.

Receivables are presented at their gross amounts and provided

allowance for doubtful accounts or estimates of uncollectible receivables.

Credit balance of individual receivables is presented under liability

classification when the amount is material.

Penyisihan piutang yang diragukan atau taksiran jumlah yang tidak dapat

diterima, dihitung pada akhir periode (akhir tahun buku) dengan

ketentuan sebagai berikut :

Allowance for doubtful accounts or estimates of uncollectible receivables

is determined at the end of the period (end of book year) based on the

following condition :

Piutang yang berumur 1 sampai dengan 2 tahun disisihkan sebesar

25%.

Allowance for receivable outstanding for one to two years is 25%.

Piutang yang berumur 2 sampai dengan 3 tahun disisihkan sebesar

50%.

Allowance for receivable outstanding for two to three years is 50%.

Piutang yang berumur lebih dari 3 tahun disisihkan sebesar 100%. Allowance for receivable outstanding for more than three years is

100%.

Persediaan disajikan dalam neraca sebesar harga pokok/perolehan atau

nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah yang bersangkutan meliputi

seluruh biaya yang secara langsung atau tidak langsung terjadi untuk

mendapatkan persediaan tersebut. Penilaian pemakaian persediaan

ditentukan dengan metode FIFO (first in first out).

Inventory is presented at its acquisition cost, which includes all direct or

indirect expenses, and its consumption is determined based on FIFO

method (First In First Out).

Perseroan memilih model biaya dalam kebijakan akuntansi Aset tetap

dimana Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehan, setelah

dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan

dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method)

berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis Aset tetap sebagai berikut

:

The Company has chosen the cost model for its accounting policies of

fixed Assets, which are stated at their acquisition cost net of their

accumulated depreciation. Fixed Assets except for land, are depreciating

using straight line method based on their estimated useful lifes, as

follows :

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 157

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

j. Aset tetap (Lanjutan) j. Fixed Assets (Continued)

Jenis Aset Tetap Type of Fixed Assets

Bangunan Lapangan Fields Construction

Bangunan Gedung Building

Peralatan Terminal dan Gedung Terminal and Building Equipment

Instalasi dan Jaringan Installation and Networking

Peralatan : Equipments :

Alat Bantu Navigasi Navigation Supporting Equipments

Pengangkutan Transportation

Kantor Office

Lain-lain Others

Instalasi Pompa Bensin Gas Station Installation

Umur

Useful life

10-80 tahun (years)

20-40 tahun (years)

15 tahun (years)

5-15 tahun (years)

10-15 tahun (years)

5 tahun (years)

5-15 tahun (years)

5-15 tahun (years)

10 tahun (years)

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Land is stated at the acquisition cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi

pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat

atau memberikan manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam

bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standart

kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau

yang dijual dikeluarkan dari kelompok Aset tetap berikut akumulasi

penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan Aset tetap

tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang

bersangkutan.

Maintenance and repair expenses are charged to profit and loss

statement when they occur. All of which extend the useful life of the Asset

or result in increased economic benefits such as increase in capacity and

improvement in the quality of output or standard of performance are

capitalized. When Assets are retired or otherwise disposed of, their

carrying values and related accumulated depreciation are removed from

the accounts. Gains or losses resulting from the sale of fixed Assets are

charged of credited to profit and loss statement in the current year.

Aset tetap dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan,

termasuk didalamnya biaya pinjaman yang terjadi selama masa

pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk

pembangunan Aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan

dipindahkan ke masing-masing Aset tetap pada saat selesai dan siap

digunakan. Kebijakan untuk melakukan penilaian kembali Aset tetap,

hanya dilakukan dengan persetujuan dan atau berdasarkan kebijakan

pemerintah. Aset yang masih dalam tahap pembangunan dicatat dalam

perkiraan Aset dalam konstruksi sedangkan bunga pinjaman yang

ditimbulkan selama masa konstruksi akan dipertimbangkan sebagai

harga perolehan.

Construction in progress are stated at their acquisition costs including

interest of the loan during construction used to finance the construction.

Accumulated cost will be transferred to the respective fixed Assets when

they are completed and ready for use. Revaluation of fixed Assets is only

conducted based on the government policy. Construction in progress is

recorded in Asset under construction account while the interest of

borrowing cost during construction is accounted for at acquisition cost.

Keputusan Direksi No. KEP 474/KU.20/2002-APII tanggal 17 Desember

2002 tentang Pedoman Akuntansi Keuangan, menetapkan batas biaya

yang dapat dikapitalisasi adalah biaya per unitnya melebihi Rp

10.000.000 (sepuluh juta rupiah). Pengeluaran untuk Aset termaksud

yang harganya Rp 10.000.000 ke bawah, dibebankan langsung biaya

pada saat terjadinya, tetapi Perseroan menyelenggarakan catatan ekstra

kompatibel untuk alat pengawasannya.

Based on the Board of Director's Decision Letter No KEP

474/KU.20/2002-AP II dated December 17, 2002, concerning Financial

Accounting Policy, it was stated the minimum expenditure that could be

capitalized when cost per unit exceeds Rp 10,000,000 (ten million

rupiah). Expenditure for such Asset less than Rp 10,000,000 is charged

directly as incurred, but the Company conducts an extra compatible note

as a control.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009158

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

k. Kerjasama Operasi dan Aset Kerjasama Operasi k. Joint Operation and Joint Operation Assets

Kerjasama Operasi (KSO)-Build, Transfer and Operate (BTO). Joint operation asets (KSO) - Build, Transfer and Operate (BTO).

l. Penurunan Nilai dari Aset Tetap l. Impairment of Fixed Assets

m. Biaya Hukum Perolehan Hak atas Tanah m. Legal Costs for Landrights Acquisition

n. Biaya Tangguhan n. Deferred Charges

Kerjasama Operasi (KSO) - Build, Operate and Transfer (BOT). Joint operation (KSO) - Build, Operate, and Transfer (BOT).

Kerjasama operasi (KSO) dengan pola BOT merupakan KSO dengan

pihak ketiga untuk membangun, mengoperasikan dan menyerahkan aset

KSO. Aset KSO dikelola oleh investor yang mendanai pembangunannya

sampai akhir masa konsesi. Perseroan menerima kompensasi

berdasarkan persentase yang telah disepakati dengan investor. Di akhir

masa konsesi, investor akan menyerahkan aset KSO beserta hak

pengelolaannya kepada pemilik aset. Jangka waktu masa konsesi adalah

berkisar antara 20 sampai 25 tahun.

Joint operation (KSO) with the BOT pattern represents a joint operation

with third parties to develop, operate and deliver the joint operation

Assets. Assets managed by the joint operation investors who finance the

construction until the end of the concession. The Company receives

compensation based on the percentage agreement with the investors. At

the end of the concession period, investors will submit its Asset and its

management rights to the Asset owner. The concession period is valid for

20 to 25 year.

Aset KSO BTO merupakan Aset tanah Perseroan dalam perjanjian KSO

yang digunakan oleh investor untuk membangun aset KSO. Tanah

tersebut tidak dapat digunakan, atau dialihkan kepemilikannya oleh

Perseroan selama masa konsesi dan akan diserahkan kembali oleh

investor kepada Perseroan pada akhir masa konsesi.

The joint operation Asset BTO represents land Asset owned by the

Company in the KSO agreements used by investors to build KSO Assets.

The land can not be used, nor its ownership is transferred by the

Company during the period of the concession and will be returned to the

Company by investors at the end of the concession.

Setiap tanggal neraca Perseroan menelaah ada atau tidaknya indikasi

penurunan nilai Aset.

At balance sheet date, the Company reviews whether there is any

indication of Assets impairment or not.

Aset tetap dan Aset tidak lancar lainnya, termasuk Aset tak berwujud

ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat

penurunan nilai atau apakah telah terjadi perubahan keadaan yang

mengindikasikan bahwa nilai tercatat Aset tersebut tidak dapat diperoleh

kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara

nilai tercatat Aset dengan nilai yang diperoleh kembali dari Aset tersebut.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi diantara

harga jual neto dan nilai pakai Aset. Dalam rangka menguji penurunan

nilai, Aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus

kas terpisah.

Fixed Assets and other non-current Assets, including intangible Assets,

are reviewed for impairment losses or changes in circumstances

indicating that the carrying amount of the Assets and the recoverable

amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the

differences between the carrying amount of the Assets and the

recoverable amount. The recoverable amount is determined as the

higher of net selling price or value in use. In order to test the impairment

value, Assets are classified into the smallest unit that provide a separate

cash flows.

Jumlah biaya hukum yang material yang berkaitan dengan perolehan hak

atas tanah dikapitalisasi dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas

tanah tersebut.

Material amounts of expenses related to the legal processing of land

rights are capitalized and amortized over their useful lives.

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan pelapisan ulang (overlay) landasan

dan bangunan lapangan lainnya ditangguhkan dan diamortisasi dengan

metode garis lurus selama masa manfaat yaitu 10 tahun untuk konstruksi

rigid dan 4 tahun untuk konstruksi fleksibel.

Expenses related to overlay of landing road and other field construction

are deferred and amortized over ten years for rigid construction and four

years for flexible construction using straight line method.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 159

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

20

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

2. Kebijakan Akuntansi Yang Penting (Lanjutan) 2. Summary of Significant Accounting Policies (Continued)

o. Penyisihan atau kewajiban diestimasi o. Provisions

! !

! !

! Jumlahnya dapat diestimasi secara handal. ! The amount has been reliably estimated.

p. Pajak Penghasilan p. Income Tax

q. Imbalan Pasca Kerja q. Post Employment Benefit

r. Dividen r. Dividends

Penyisihan atau kewajiban diestimasi untuk restorasi lingkungan, biaya

restrukturisasi dan tuntutan hukum diakui ketika :

Provisions for estimate liabilities of environmental restoration,

restructuring cost and legal claims cost are recognized when :

Perseroan mempunyai kewajiban hukum atau konstruksi di masa kini

sebagai akibat dari kejadian di masa lalu;

The Company has a present legal or constructive obligation as a

result of past events;

Terdapat kemungkinan diatas 50% bahwa akan ada arus keluar

sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban tersebut;

There is a probable over 50% of expenses outflow in order to fulfill

the obligation;

Pajak penghasilan pada laporan laba rugi ditentukan berdasarkan laba

kena pajak dalam tahun yang bersangkutan. Pajak penghasilan atas

pendapatan dari persewaan tanah dan / atau bangunan, ditentukan

berdasarkan penghasilan kena pajak sesuai dengan Peraturan yang

berlaku.

Income tax in the statement of income is determined based on taxable

income for current year. Income tax resulting from land or building rental

is determined based on taxable income, complying with the effective tax

regulation.

Perseroan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk

seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun

Angkasa Pura II (DPAP2). Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung

berdasarkan penghasilan dasar pensiun (PhDP) dan masa kerja

karyawan. Pendanaan DPAP2 terutama berasal dari kontribusi pemberi

kerja sebesar 27,59% dan karyawan 5% dari PhDP. Biaya jasa kini diakui

sebagai beban periode berjalan. Biaya jasa lalu, koreksi aktuaria dan

dampak perubahan asumsi bagi peserta pensiun yang masih aktif

diamortisasi selama estimasi kerja rata-rata karyawan sebagaimana

ditentukan oleh aktuaris.

The Company provides defined pension benefit plan for all of its

permanent employees. The program is managed by the Dana Pensiun of

Angkasa Pura II (DPAP2). This pension benefit that will be paid is

calculated based on the basic income of the pension (PhDP) and the

employment period of the employees. The financing of DPAP2 mainly

derives from the contributions from the employer at 27.59% and

employees at 5% of the PhDP. Current service cost is recognized as

expenses for the current year. Past service cost, actuary correction and

the effect of assumption alteration to the active pension members are

amortized based on the estimation of the average employment period as

determined by the actuary.

Perseroan juga menyelenggarakan Program Tunjangan Hari Tua (THT)

yang pendanaannya diserahkan kepada PT Asuransi Jiwasraya dan PT

Asuransi Bumiputera. Manfaat imbalan pasca kerja yang diperoleh

melalui program dana pensiun dan program THT ternyata telah melebihi

manfaat imbalan pasca kerja berdasarkan UU No.13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan, sehingga Perseroan tidak perlu lagi mencadangkan

kewajiban imbalan pasca kerja pada akhir tahun.

The Company conducts old age welfare program (THT) of which the fund

is submitted to PT Asuransi Jiwasraya and PT Asuransi Bumiputera. The

post employment benefit provided from the pension program and THT

exceed the amount stated in the labor Law No 13 year 2003, therefore

the Company does not provide allowance for post employment benefit at

the end of the year.

Disamping itu Perseroan juga menyelenggarakan Program Pemberian

Tunjangan Perumahan Akhir Masa Tugas. Program tersebut tidak

didanai, oleh karena itu dilakukan pencadangan imbalan pasca kerja

untuk program tersebut pada akhir tahun.

The Company also conducts housing allowance program at the end of

employment period. The program is unfunded, therefore the Company

provides allowance of post employment benefit for the program at the

end of year.

Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan diakui

sebagai sebuah kewajiban dalam laporan keuangan pada periode ketika

dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan.

Dividends distributions to the Company's shareholders are recognized as

a liability in the financial statements in the period in which the dividend is

approved by the Company's shareholders.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009160

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

21

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

3. Penyajian kembali Laporan Keuangan 3. Restatement of Financial Statements

Laporan terdahulu Disajikan kembali

Prior report Restated

NERACA BALANCE SHEET

Aset Asset

Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciation

Pajak dibayar di muka Prepaid taxes

Kewajiban dan Ekuitas Liabilities and Equity

Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities

Kewajiban imbalan pasca kerja Post-employment benefit liabilities

Saldo laba Retained earnings

LAPORAN LABA RUGI INCOME STATEMENT

Beban penyusutan Depreciation expenses

Beban pegawai Personnel expenses

Beban umum dan aset dibiayakan general expenses and expensed assets

Laba bersih Net income

Penghasilan (beban) pajak Deferred revenue (expense)

Beban pajak tangguhan Deferred tax expenses

Pada tahun 2009 Perseroan melakukan penyesuaian atas akun-akun yang

berhubungan dengan Laporan Keuangan tahun 2008. Sesuai dengan PSAK

25, maka untuk tujuan komparatif dilakukan penyajian kembali atas Laporan

Keuangan tahun 2008, sebagai berikut :

In the year 2009 the Company made an adjustment to the accounts relating

to the Financial Statements for the year 2008. In accordance with PSAK 25,

then for comparative purposes, the restatement of financial statements for

the year 2008 is made, as follows:

2008

1.978.809.975.055 1.978.742.393.996

90.286.535.081 71.435.177.264

8.047.958.261 7.344.488.727

43.475.718.898 45.098.218.898

713.966.373.809 694.263.566.585

194.942.105.779 195.772.670.892

636.542.109.911 631.884.609.911

254.896.767.199 280.028.125.016

692.394.832.590 671.793.879.194

16.594.407.349 15.890.937.815

Penjelasan mengenai penyajian kembali atas masing-masing akun tersebut

dapat dilihat pada catatan 10, 13, 24, 32 dan 35.

A description of the restatement of each of these accounts can be seen in notes

10, 13, 24, 32 and 35.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 161

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. Kas Dan Setara Kas 4. Cash And Cash Equivalents

Kas : Cash and Cash Equivalent:

Rupiah Rupiah

USD USD

Bank : Cash in Banks:

Rupiah Rupiah

USD USD

Deposito berjangka : Time Deposit :

Rupiah Rupiah

USD USD

Jumlah kas dan setara kas Total

Tingkat bunga deposito berjangka - Rupiah Time Deposit Interest Rate - Rupiah

Tingkat bunga deposito berjangka - USD Time Deposit Interest Rate - USD

Kas : Cash on Hand:

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah kas Total Cash on Hand

Bank : Cash in Banks :

Rupiah : Rupiah :

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

PT Bank BNI PT Bank BNI

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

Bank Nagari Bank Nagari

Citibank Citibank

Bank Bukopin Bank Bukopin

PT Bank Jabar PT Bank Jabar

Jumlah dipindahkan Total Carried Forward

2009 2008

150.853.182 245.710.190

114.743.166 144.827.352

265.596.348 390.537.542

25.692.974.733 19.067.313.314

18.435.969.071 23.349.299.581

44.128.943.804 42.416.612.895

407.960.000.000 32.850.000.000

1.732.764.750.000 1.861.660.000.000

2.140.724.750.000 1.894.510.000.000

2.185.119.290.152 1.937.317.150.437

7% - 9,25% 6,75% - 13,25%

3,75% - 4,25% 3,50% - 4,50%

Rincian kas dan setara kas kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai

berikut :

Details of cash and cash equivalents in head office and its branches are as

follows:

82.820.700 81.776.850

116.140.182 114.987.175

9.478.399 11.358.257

6.096.079 3.783.318

2.017.500 888.000

14.004.800 69.816.394

1.913.422 33.059.573

20.198.394 16.333.472

1.198.819 43.418.798

4.765.736 4.396.000

442.516 6.085.041

2.546.286 2.343.064

3.973.515 2.291.600

265.596.348 390.537.542

7.260.035.372 9.766.860.299

1.671.313.810 3.340.613.398

7.367.107.292 2.658.639.003

2.473.908.026 2.172.607.496

428.912.687 431.660.689

4.222.966.298 417.749.717

2.268.731.248 279.182.712

25.692.974.733 19.067.313.314

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009162

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

23

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

4. Kas Dan Setara Kas (Lanjutan) 4. Cash And Cash Equivalents (Continued)

Jumlah Pindahan Total Carried forward

Bank : Cash in Banks :

USD : USD :

Citibank Citibank

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

BRI BRI

PT Bank BNI PT Bank BNI

Jumlah bank Total Cash in Banks

Deposito berjangka (kantor pusat) Time Deposits (Head Office) :

Rupiah : Rupiah :

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

PT Bank Bukopin PT Bank Bukopin

PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

PT Bank BNI PT Bank BNI

PT Bank Jabar PT Bank Jabar

PT Bank Mega Syariah PT Bank Mega Syariah

PT Bank Niaga PT Bank Niaga

PT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

USD : USD :

PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

PT Bank BNI PT Bank BNI

PT BRI PT BRI

Jumlah deposito berjangka Total Time Deposits

Jumlah kas dan setara kas Total Cash and Cash Equivalents

Bank : Cash in Banks :

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah bank Total cash in banks

5. Surat Berharga 5. Marketable Securities

Obligasi yang diperdagangkan Marketable bonds

Unit Penyertaan Reksadana Mutual funds

Saham yang diperdagangkan di bursa efek Securities for trading in Stock Exchange

Jumlah surat berharga Total marketable securities

25.692.974.733 19.067.313.314

655.915.738 10.601.588.739

15.657.731.998 8.638.592.202

502.914.288 -

1.619.407.047 4.109.118.640

44.128.943.804 42.416.612.895

568.600.000.000 504.600.000.000

308.965.000.000 453.940.000.000

427.400.000.000 318.100.000.000

278.500.000.000 298.600.000.000

83.500.000.000 159.200.000.000

55.799.750.000 97.220.000.000

- 20.000.000.000

10.000.000.000 10.000.000.000

- 16.425.000.000

266.960.000.000 16.425.000.000

141.000.000.000 -

2.140.724.750.000 1.894.510.000.000

2.185.119.290.152 1.937.317.150.437

Rincian saldo bank kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of cash in banks of head office and its branch offices as of December

31, 2009 and 2008 are as follows :

2009 2008

32.408.583.209 32.493.987.041

4.311.060.192 3.276.879.674

11.443.249 13.139.000

103.373.804 1.000.000

3.520.986.265 2.647.896.525

37.029.730 36.459.807

3.304.728.064 2.827.295.024

24.166.581 612.526.579

22.884.774 306.475.342

302.627.422 141.500.216

82.060.514 59.453.687

44.128.943.804 42.416.612.895

2009 2008

95.259.567.400 175.924.492.500

43.223.670.042 54.795.608.908

9.877.950.000 3.317.040.000

148.361.187.442 234.037.141.408

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 163

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

24

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

5. Surat Berharga (Lanjutan) 5. Marketable Securities (Continued)

a. Obligasi yang diperdagangkan a. Details of marketable bonds

Obligasi PGN Euro Finance Ltd Bonds of PGN Euro Finance Ltd

Obligasi a/n Medco (USD) Bonds of Medco (USD)

Obligasi a/n Bond

Republic of Indonesia RI seri 2014

Syariah Negara (SBSN) IFR 0001 Syariah Negara (SBSN) IFR 0001

Obligasi PLN IX Seri A tahun 2007 Bonds of PLN IX Seri A tahun 2007

Obligasi Pemerintah FR0028 Bonds of Pemerintah FR0028

Obligasi Perum Pegadaian XII Seri A Bonds of Perum Pegadaian XII Seri A

Obligasi Danareksa II Tahun 2007 Bonds of Danareksa II Tahun 2007

Obligasi Indosat VI Seri A th. 2008 Bonds of Indosat VI Seri A th, 2008

Obligasi Jasa Marga XIII Seri R Tahun Bonds of Jasa Marga XIII Seri R Tahun 2007

Obligasi Mobile 8 I Tahun 2007 Bonds of Mobile-8 I Tahun 207

Obligasi Bakrieland dev. Seri A th. 2008 Bonds of Bakrieland dev, Seri A th, 2008

Obligasi Indofood IV th. 2007 Bonds of Indofood IV Tahun 2007

Obligasi Astra Sedaya Finance IX Seri E Bonds of Astra Sedaya Finance IX Seri E

Obligasi Syariah Ijarah PLN II Bonds of Syariah Ijarah PLN II

Jumlah obligasi yang diperdagangkan Total marketable bonds

b. Unit Penyertaan Reksadana b. Mutual Funds

Reksadana PS. Uang Sidana Kas Maxima

Reksadana Schroder D.T II Mutual Funds of Schroder D,T II

Reksadana Mandiri Investa Berimbang Mutual Funds of Mandiri Investa Berimbang

Reksadana Mandiri Investa Aktif Mutual Funds of Mandiri Investa Aktif

Reksadana IPB Syariah Mutual Funds of IPB Syariah

Reksadana Syariah Batasa Kombinasi Mutual Funds of Syariah Batasa Kombinasi

Reksadana Paramita Platinum Mutual Funds of Paramita Platinum

Jumlah unit penyertaan reksadana Total Mutual Funds

c. Saham yang diperdagangkan di Bursa Efek c. Securities for Trading in Stock Exchange

Saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.Jumlah Surat Berharga Total Marketable Securities

Tingkat Bunga : Bonds Interest :

Tingkat bunga obligasi - Rupiah Bonds interest rate - Rupiah

Tingkat bunga obligasi - Dollar Amerika Bonds interest rate - US Dollar

2009 2008

- 55.058.242.500

16.446.240.000 22.173.750.000

Bonds of Republic of Indonesia RI Seri

2014 Bonds- 19.710.000.000

20.800.000.000 18.600.000.000

8.572.840.000 10.075.000.000

9.892.000.000 9.000.000.000

7.148.439.900 7.000.000.000

4.950.000.000 5.512.500.000

5.075.350.000 5.000.000.000

5.225.592.500 5.000.000.000

2.714.645.000 4.895.000.000

4.355.000.000 4.430.000.000

4.617.000.000 4.250.000.000

3.700.000.000 3.700.000.000

1.762.460.000 1.520.000.000

95.259.567.400 175.924.492.500

2009 2008

Mutual Funds of PS.Uang Sidana

Kas Maxima20.000.000.000 20.082.851.996

- 19.992.399.073

9.791.875.660 6.413.743.118

4.685.345.901 2.797.664.137

4.456.182.480 2.312.405.104

2.232.840.000 1.661.040.000

2.057.426.001 1.535.505.480

43.223.670.042 54.795.608.908

2009 2008

Shares of Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk9.877.950.000 3.317.040.000

148.361.187.442 234.037.141.408

Semua surat berharga tersebut diatas dinilai berdasarkan nilai wajar efek

yang ditentukan dari nilai pasar yang tersedia pada Bursa Efek Indonesia

per 31 Desember 2009.

All securities are value based on fair value which is determined from the

effects of market value available on the Indonesia Stock Exchange as of

December 31, 2008.

2009 2008

10,125% - 11,80% 10,01% - 12,38%

8,75% 6,75% - 8,75%

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009164

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. Piutang Usaha 6. Accounts Receivable

Piutang usaha : Accounts receivable :

Aeronautika Aeronautic

Non Aeronautika Non Aeronautic

Piutang PPN Keluaran Prepaid VAT - Output

Sub jumlah Sub Total

Cadangan penyisihan piutang tak tertagih : Allowance for doubtful accounts :

Saldo awal cadangan piutang usaha Beginning balance

Pembentukan selama tahun berjalan Reserve for current year

Pengurangan selama tahun berjalan Deduction for the current year

Saldo akhir cadangan piutang usaha Ending balance

Jumlah bersih Total Receivables - Net

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut : Details of aging schedule are as follows :

Lancar Current

Lewat jatuh tempo Maturity :

Antara 1 sampai 2 tahun 1 - 2 years

Antara 2 sampai 3 tahun 2 - 3 years

Lebih 3 tahun More than 3 years

Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih Net of allowance for doubtful accounts

Jumlah bersih Total receivables - net

2009 2008

132.277.491.537 362.259.539.849

169.347.269.180 171.118.649.958

18.750.203.920 22.968.528.293

320.374.964.637 556.346.718.100

(223.146.459.729) (165.689.649.797)

(9.684.061.053) (57.456.809.932)

129.273.118.889 -

(103.557.401.893) (223.146.459.729)

216.817.562.744 333.200.258.371

2009 2008

178.753.623.454 220.407.267.940

39.794.649.472 84.704.987.544

22.027.269.088 98.528.499.548

79.799.422.623 152.705.963.068

320.374.964.637 556.346.718.100

(103.557.401.893) (223.146.459.729)

216.817.562.744 333.200.258.371

Cadangan penyisihan piutang tak tertagih mengalami pengurangan selama

tahun berjalan yang terdiri dari; pengalihan pencadangan piutang usaha PT

Garuda Indonesia (Persero) sebesar Rp 123.429.040.329 menjadi

Pendapatan Yang Ditangguhkan dikarenakan direklasifikasi ke piutang lain-

lain sesuai dengan perjanjian Konversi Hutang Dagang Menjadi Pinjaman

Pemegang Saham antara Perseroan dengan PT Garuda Indonesia (Persero)

dan pelunasan Piutang Usaha yang telah dicadangkan sebesar Rp

8.639.760.918.

Allowance for bad debts is experiencing an deduction, including diverting

balance of account receivable of PT Garuda Indonesia (Persero) amounting

Rp 123,429,040,329 to deferred revenue due to the reclassification to other

receivables in accordance with the Debt Conversion Agreement Trade Become

Shareholder Loans between the Company and PT Garuda Indonesia (Persero)

and the settlement of Accounts Receivable that have been reserved amounting

to Rp 8,639,760,918.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 165

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. Piutang Usaha (Lanjutan) 6. Account receivable (Continued)

PT. Garuda Indonesia (Persero) Garuda Indonesia (Persero), PT

Purantara Mitra Angkasa Purantara Mitra Angkasa

Singapore Airlines Singapore Airlines

Lion Air Lion Air

Cathay Pacific Airways Cathay Pacific Airways

Merpati Nusantara A/L Merpati Nusantara A/L

Gapura Angkasa Gapura Angkasa

Air Asia Air Asia

PT. Jasa Angkasa Semesta Jasa Angkasa Semesta, PT

PT. Wahana Dirgantara Wahana Dirgantara, PT

Angkasa Citra Saran / ACS Angkasa Citra Saran / ACS

Malaysia Airlines System Malaysia Airlines System

Emirat Arab Emirat Arab

Perum Telekomunikasi Perum Telekomunikasi

Korean Airlines Korean Airlines

Mandara Jasindo Sena Mandara Jasindo Sena

Pertamina Pertamina

PT. Adam Air Adam Air, PT

PT. Metro batavia Metro batavia, PT

PT. Jatayu Jatayu, PT

Dewata Agung Wibawa Dewata Agung Wibawa

Sanggraha Daksa Mitra Sanggraha Daksa Mitra

Macau Eagle Macau Eagle

PT. Inti Dufree Promosindo Inti Dufree Promosindo, PT

Silk Air Silk Air

Java Jet Jeppesen Java Jet Jeppesen

Thai Internatianal A/W Thai Internatianal A/W

KLM Royal Dutch Airlines KLM Royal Dutch Airlines

PT. Level Delapan Utama Level Delapan Utama, PT

Unex Inti Indonesia Unex Inti Indonesia

PT. Indonesia Airlines Indonesia Airlines, PT

Air India Air India

PT. GMF Aero Asia GMF Aero Asia, PT

Griya Kaya Kreasi Graha Griya Kaya Kreasi Graha

Yemen Airways Yemen Airways

Air Lanca, Ltd Air Lanca, Ltd

Air Nuigini Air Nuigini

PT. Profita garda Kencana Profita garda Kencana, PT

Qatar Airways Qatar Airways

PT. Mitra Karsa Media Mitra Karsa Media, PT

Value Air Value Air

Jetstar Airways Jetstar Airways

Lufthansa GA Lufthansa GA

Qantas Airways Qantas Airways

Tiger Airways Tiger Airways

Eva Air Eva Air

Gulf Air Company Gulf Air Company

Bank Central Asia (BCA) Bank Central Asia (BCA)

China Airlines China Airlines

PT. Plasma Inti Media Plasma Inti Media, PT

Pertamina/Yos Sudarso Pertamina/Yos Sudarso

Lain-lain Others

Jumlah piutang usaha Total account receivables

Rincian piutang per debitur per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai

berikut :

Details of accounts receivable as of December 31, 2009 and 2008 are as

follows :

2009 2008

18.453.184.756 251.312.628.303

18.191.465.457 16.617.408.909

10.872.079.628 16.380.607.797

10.631.033.176 9.103.238.770

9.545.537.742 8.157.117.407

8.904.256.792 8.804.312.696

8.720.558.972 4.173.927.773

8.179.697.821 9.376.409.119

8.002.921.128 8.909.962.046

7.744.228.001 3.979.207.800

5.579.225.725 2.577.185.417

5.254.857.525 1.149.973.231

4.627.552.987 2.545.454.718

4.421.884.764 3.014.725.553

3.995.508.553 1.483.554.444

3.904.066.009 1.244.776.315

3.886.292.505 1.657.147.544

3.837.165.438 4.553.384.542

3.707.167.475 1.369.476.478

3.663.859.386 4.491.853.810

3.542.877.971 7.182.129.108

3.194.308.959 2.931.140.354

3.009.790.136 2.041.843.762

2.928.507.284 2.969.865.112

2.724.986.636 2.870.301.008

2.395.902.080 2.790.971.040

2.206.199.275 2.201.578.410

2.132.210.558 2.761.818.535

2.001.711.634 2.724.545.380

1.784.877.632 1.497.625.747

1.778.404.967 1.872.840.034

1.739.609.018 1.156.201.521

1.559.735.899 11.420.237.128

1.554.323.071 1.681.873.936

1.545.582.745 1.626.780.275

1.443.836.037 1.524.237.919

1.376.792.244 1.603.816.497

1.186.805.517 1.186.805.417

1.151.507.222 1.840.717.647

1.138.352.337 1.139.773.717

1.104.887.656 1.526.649.876

1.098.739.492 2.183.230.053

1.081.763.029 1.174.608.977

1.047.016.161 4.473.837.864

920.211.718 1.354.415.136

792.790.039 1.123.115.141

382.725.946 1.668.172.945

344.380.525 1.079.266.033

57.675.851 66.066.900

3.600.000 1.553.645.352

- 9.668.519.160

121.022.309.160 114.547.735.444

320.374.964.637 556.346.718.100

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009166

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

6. Piutang Usaha (Lanjutan) 6. Account receivable (Continued)

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Adam Air PT Adam Air

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Dikurangi : Penyisihan piutang tak tertagih Less : Allowance for doubtful accounts

Jumlah bersih Total receivables - net

Pada tanggal 27 Mei 2009 telah disepakati untuk dilakukan restukturisasi

Hutang Dagang PT Garuda Indonesia (Persero) melalui Perjanjian Konversi

Hutang Dagang Menjadi Pinjaman Pemegang Saham, yaitu sebesar USD

21,052,103.19. PT Garuda Indonesia (Persero) akan melakukan pembayaran

pokok dan bunga berdasarkan jadwal pembayaran yang telah disepakati

yang terbagi dalam 7 (tujuh) tahap (Lihat catatan no. 6).

It has been agreed on May 27, 2009 to restructurize PT Garuda Indonesia

(Persero)'s account payable into shareholder's Loan, amounting to USD

21,052,103.19. PT Garuda Indonesia (Persero) will make the initial payment

and the interest based on the payment schedule that has been agreed upon

that's been divided into 7 (Seven) steps (see notes No 6).

PT Adam Air telah dinyatakan pailit pada tanggal 18 Maret 2008. Tagihan

yang diajukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) selanjutnya disampaikan

kepada tim kurator PT Adam Skyconnection Airlines (dalam Pailit). Saldo PT

Adam Air per 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp 3.837.165.438, atas

saldo ini telah dilakukan penyisihan sebesar 100%.

PT Adam Air was declared bankrupt on March 18, 2008. The invoice submitted

by PT Angkasa Pura II (Persero) will be submited to the Curator team of PT

Adam Skyconnection Airlines (in bankruptcy). PT Adam Air's balance per

December 31, 2009 amounting Rp 3,837,165,438, on this balance has been

provided 100% allowance for uncollectible amount.

Rincian piutang kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of accounts receivables in the head office and branch offices are as

follows :

2009 2008

15.299.021.484 19.030.951.731

226.505.167.986 456.977.763.392

13.384.190.552 10.361.744.950

5.298.300.727 5.177.500.585

2.607.924.052 2.495.385.112

40.831.090.903 48.313.699.448

4.857.291.404 4.120.693.657

6.764.822.768 5.289.566.672

1.376.164.163 1.890.429.287

2.056.616.468 1.415.456.580

220.697.088 225.260.087

670.315.191 495.937.478

503.361.850 552.329.121

320.374.964.637 556.346.718.100

(103.557.401.893) (223.146.459.729)

216.817.562.744 333.200.258.371

Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan

pada akhir tahun, manajemen perseroan berpendapat bahwa penyisihan

piutang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak

tertagihnya piutang tersebut.

Based on the review of the status of the individual receivable at the end of the

year, The Company's management believes that the allowance for doubtful

account is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 167

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

7. Piutang lain-lain 7. Other Receivables

Piutang kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Loan to PT Garuda Indonesia (Persero)

Piutang kepada PT Angkasa Pura Schiphol Loan to PT Angkasa Pura Schipol

Piutang Pegawai Loan to Employee

Lain-lain Others

Jumlah Total

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Angkasa Pura Schiphol PT Angkasa Pura Schiphol

2009 2008

215.526.169.453 -

11.383.101.561 12.381.887.700

3.526.020.253 3.253.193.443

27.619.902.499 2.280.323.817

258.055.193.766 17.915.404.960

Piutang kepada PT Garuda Indonesia (Persero) merupakan hasil konversi

hutang usaha menjadi pinjaman pemegang saham berdasarkan perjanjian

no. PJJ.05.04/00/05/2009/104 yang telah disepakati pada tanggal 27 Mei

2009. Pembayaran tahap pertama telah dilaksanakan pada tanggal 6 Juli

2009 yaitu USD 210,521,03 atau 1% dari keseluruhan pinjaman pokok dan

pembayaran terakhir akan jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2015.

Sedangkan bunganya menggunakan tarif LIBOR (London Inter Bank Offer

Rate) periode 3 (tiga) bulan ditambah 0,9% yang dibayarkan setiap akhir

periode 3 (tiga) bulan yaitu setiap tanggal 27 Agustus, 27 November, 27

Pebruari dan 27 Mei (lihat catatan no. 5).

Accounts receivable from PT Garuda Indonesia (Persero) is the conversion of

accounts payable to shareholders loan based on the agreement no.

PJJ.05.04/00/05/2009/104 agreed on May 27, 2009. The first payment was

held on July 6, 2009 is EUR 210,521,03 or 1% of the total outstanding principal

and the last payment is due on December 30, 2015. While the interest rates at

LIBOR (London Inter Bank Offer Rate) period 3 (three) months plus 0.9%

which is payable at end of period 3 (three) months, which is at each of August

27, 27 November, 27 February and 27 May (see note no. 5).

Piutang kepada PT Angkasa Pura Schiphol merupakan pemberian pinjaman

untuk proyek pengembangan dan pengoperasian automated border passage

system (electronic immigration system) sebesar USD 1,130,766 berjangka

waktu selama 5 tahun (periode 2 Maret 2007 sampai dengan 2 Maret 2013

dengan tingkat bunga 6% per tahun. Saldo piutang tersebut per 31 Desember

2009 berjumlah Rp 11.383.101.561 yang terdiri dari piutang pokok sebesar

Rp 10.629.200.401 dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo per 2 Maret

2009 sebesar Rp 753.901.160 atau setara dengan USD 263,257.08.

Accounts receivable from PT Angkasa Pura Schiphol representing loans for

project development and operation of the automated border passage system

(electronic Immigration system) amounted to USD 1,130,766 for a term of 5

years (the period March 2, 2007 until March 2, 2013 with interest rate of 6%

per year. Balance accounts receivable as of December 31, 2009 amounted to

Rp 11,383,101,561 which consists of receivables amounting to Rp

10,629,200,401 and interest on loans that had matured as of March 2, 2009

amounted to Rp 753,901,160 or equivalent to USD 263,257.08

Pada saldo lain-lain sebesar Rp 27.619.902.499 terdapat uang muka

pembayaran Deviden interm tahun 2009 sebesar Rp 25.000.000.000 yang

dibayarkan berdasarkan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara no.

S-785/MBU/2009 tanggal 19 Oktober 2009.

In other outstanding amounting to Rp 27,619,902,499 including advances

interm year 2009 Dividend payment amounting to Rp 25,000,000,000, payable

by letter of the State Minister for State Owned Enterprises no. S-

785/MBU/2009 dated October 19, 2009.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009168

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

29

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

8. Persediaan 8. Inventories

Pemeliharaan elektronika Electronic Maintenance

Pemeliharaan listrik dan air Electricity and water maintenance

Pemeliharaan peralatan mekanikal & AC Mechanical tools and AC maintenance

Keperluan PKP PK PKP-PK Purposes

Transportation vehicles,

Alat angkut, alat-alat berat kendaraan PKP-PK heavy machines PKP-PK

Keperluan elektronika Electronic purposes

Keperluan ATK dan cetakan umum Office supplies and printing matters

Keperluan listrik dan air Utilities

Pemeliharaan bangunan Building maintenance

Keperluan bahan bakar pelumas Fuel and lubricant

Keperluan mekanik dan AC Mechanical and AC purposes

Keperluan kebengkelan Workshop purposes

Keperluan lain-lain Others

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

2009 2008

5.206.911.148 5.422.401.649

4.193.481.280 3.894.236.606

1.955.155.222 2.095.875.584

1.095.671.635 1.151.416.185

543.009.101 569.042.589

431.803.586 516.109.436

627.735.297 393.527.832

181.130.550 259.740.800

106.468.000 150.718.000

428.972.389 98.110.291

53.717.300 77.990.300

72.430.080 73.493.280

7.809.400 12.207.637

14.904.294.989 14.714.870.189

Rincian persediaan kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut : Details of the Inventories in the head office and branch offices are as follows :

2009 2008

110.343.900 108.049.972

7.608.450.703 7.682.208.839

615.852.105 473.796.705

192.612.608 135.496.598

184.877.166 144.913.258

1.203.600.487 1.222.461.062

486.847.546 546.967.412

176.530.763 91.515.638

201.852.077 194.825.287

71.219.500 87.583.693

4.002.815.992 4.007.236.650

45.906.642 16.111.475

3.385.500 3.703.600

14.904.294.989 14.714.870.189

Perseroan tidak mengasuransikan persediaan yang dimiliki terhadap

kemungkinan risiko kebakaran dan risiko lainnya.

The Company does not insure the inventories against a possible risks of fire

and other risks.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir

tahun, manajemen Perseroan berpendapat bahwa penyisihan untuk

persediaan barang rusak, barang usang tidak diperlukan.

Based on the review of the conditons of inventories at the end of year, the

Company's management believes that allowance for damage and obsolete

inventory is not necessary.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 169

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

9. Biaya dibayar di muka 9. Prepaid Expenses

Biaya umum General

Biaya pegawai Employees

Biaya persediaan Inventory

Biaya pemeliharaan Maintenance

Lain-lain Others

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

10. Pajak dibayar di muka 10. Prepaid Taxes

SKPLB 00068/406/05/051/07 tahun 2006

SKPLB No. 08/207/05/051/07 tahun 2005

Advance VAT in 2005

Advance VAT in 2006

SKPLB No. 023/206/04/051/06 tahun 2004

SKPLB No. 0131/207/03/051/05 tahun 2003

Pajak Penghasilan pasal 21 tahun 2004 Income tax article 21 in 2004

Jumlah Total

2009 2008

14.295.671.805 10.674.458.474

10.668.278.026 7.587.269.645

385.852.950 431.843.570

524.629.008 98.369.600

1.168.406.480 406.146.699

27.042.838.269 19.198.087.988

Rincian biaya dibayar di muka kantor pusat dan cabang-cabang sebagai

berikut :

Details of Prepaid expenses in the head office and branch offices are as

follows :

2009 2008

8.974.529.447 10.621.403.166

5.675.893.828 3.788.736.665

574.249.465 425.579.859

554.998.607 493.302.737

239.336.379 297.099.173

6.526.747.033 1.548.084.226

775.726.504 529.163.267

1.399.175.214 294.794.000

490.707.384 372.670.826

1.005.401.770 335.279.088

317.743.644 155.616.693

292.589.242 187.277.742

215.739.753 149.080.546

27.042.838.269 19.198.087.988

2009 2008

Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun

2007

Overpayment on Corporate Income tax

of 2007- 15.186.315.174 Tax assesment of overpayment

(SKPLB) No 00068/406/05/051/07 in

200644.765.486.207 44.765.486.207

Tax assesment of overpayment

(SKPLB) No 08/207/05/051/07 in 200510.518.373.513 10.518.373.513

Uang muka PPN Banding tahun 2005 9.982.792.093 -

Uang muka PPN Banding tahun 2006 75.000.000.000 - Tax assesment of overpayment

(SKPLB) No 023/206/04/051/06 tahun

2004300.000.000 300.000.000 Tax assesment of overpayment

(SKPLB) No 0131/207/03/051/05 tahun

2003500.000.000 500.000.000

165.002.370 165.002.370

141.231.654.183 71.435.177.264

Pada tanggal 28 Juni 2007, KPP BUMN telah melakukan pemindahbukuan

sebesar Rp 10.518.373.513 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

PPh badan tahun 2005, dan pada tanggal 12 Agustus 2008 pemindahbukuan

sebesar Rp 44.765.486.207 dari Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

PPh Badan tahun 2006 dikarenakan Perseroan memperoleh Surat Ketetapan

Pajak Kurang Bayar (SKPKB) No. 08/207/05/051/07 atas PPN Dalam Negeri

tahun 2005. Perseroan mengajukan banding kepada pengadilan pajak atas

SKKB PPN tersebut melalui surat no. 05.05/00/10/2008/189 tanggal 23

Oktober 2008 dan melakukan pembayaran tunai sebesar Rp 9.982.792.093

On June 28, 2007, KPP BUMN has transferred an amount of Rp

10,518,373,513 from Letter Tax Overpayment (SKPLB) corporate income tax

year 2005, and on August 12, 2008 amounting to Rp 44,765,486,207 the

transfer of Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB ) corporate income

tax in 2006 is because the Company received tax assessments (SKPKB)

No. Domestic 08/207/05/051/07 of VAT in 2005. The Company filed an

appeal to the tax court for VAT SKKB through letter no.

05.05/00/10/2008/189 dated October 23, 2008 and made cash payments

amounting to Rp 9,982,792,093

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009170

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

31

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

10. Pajak dibayar di muka (Lanjutan) 10. Prepaid Taxes (Continued)

11. Pendapatan yang masih harus diterima 11. Accrued Revenues

Jasa Aeronautika Aeronautic service

Jasa Non Aeronautika Non-Aeronautic service

Jasa Kargo Cargo service

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

12. Penyertaan 12. Investments

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Angkasa Pura Schiphol PT Angkasa Pura Schiphol

PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa

PT Railink Indonesia PT Railink Indonesia

Jumlah Total

Pada tanggal 10 September 2009 untuk melengkapi 50% dari jumlah pajak

yang terutang, yaitu Rp 65.266.651.813 sebagai persyaratan pengajuan

banding.

On September 10, 2009 for completing 50% of the amount of tax payable,

namely Rp 65,266,651,813 as requirements for filing an appeal.

Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN No.

80/207/06/051/08 tahun pajak 2006 sebesar Rp 146.194.367.207. Atas SKKB

tersebut Perseroan telah mengajukan banding melalui surat No

05.05/00/12/2009/035 tanggal 11 Desember 2009, dan melakukan

pembayaran tunai berjumlah Rp 75.000.000.000, yaitu sebagai persyaratan

mengajukan banding.

The Company received a tax assessment (SKPKB) VAT No.

80/207/06/051/08 fiscal year 2006 amounting to Rp 146,194,367,207.

Because of the SKKB, the company has filed an appeal through the letter

No 05.05/00/12/2009/035 dated December 11, 2009, and made cash

payments totaling Rp 75,000,000,000, namely as a condition of appeal.

Terdapat penyajian kembali atas saldo uang muka pajak tahun 2008, yang

disebabkan hasil pemeriksaan atas uang muka pajak tahun 2007 pada tahun

2009 yang tidak diakui sebagai pengurang pajak badan untuk tahun 2007.

There are a restatement of prepaid tax for the year 2008, which is caused

by the result of the review of prepaid tax year 2007 in the year 2009 that are

not recognized as a reduction of corporate tax for the year 2007.

2009 2008

96.847.015.806 98.991.168.136

43.861.999.842 36.475.176.048

22.470.100 59.564.241

140.731.485.748 135.525.908.425

Rincian pendapatan yang masih harus diterima kantor pusat dan cabang-

cabang sebagai berikut :

Details of accrued revenues in the head office and branch offices are as

follows :

2009 2008

7.015.704.587 10.875.243.976

125.602.864.933 115.235.265.683

944.522.242 2.003.822.937

1.790.481.753 2.138.667.861

455.075.815 329.468.522

2.907.637.857 2.446.479.863

475.078.216 264.092.353

472.568.088 1.461.553.984

40.515.326 21.848.636

411.511.743 199.952.047

51.625.194 17.130.908

328.729.692 321.256.724

235.170.302 211.124.931

140.731.485.748 135.525.908.425

2009 2008

201.817.000.000 201.817.000.000

- -

PT Purantara Mitra Angkasa Pura - - PT Purantara Mitra Angkasa Pura

95.937.045.868 89.043.931.940

43.284.209.437 42.725.176.660

341.038.255.305 333.586.108.600

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 171

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)

Investasi pada PT Gapura Angkasa Investment in PT Gapura Angkasa

Nilai perolehan Acquisition value

Bagian laba bersih kumulatif Equity in cummulative net gain

Dividen Dividend

Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 Equity in net gain (losses) in 2008

Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 Equity in net gain (losses) in 2009

Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year

Investasi pada PT Angkasa Pura Schiphol Investment in PT Angkasa Pura Schiphol

Nilai perolehan Acquisition value

Bagian laba (rugi) bersih kumulatif Equity in cummulative net gain

Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 Equity in net gain (losses) in 2008

Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 Equity in net gain (losses) in 2009

Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 31,25% saham-saham yang

dikeluarkan oleh PT Gapura Angkasa, Perseroan yang bergerak dalam

bidang ground handling services.

Represents Company's direct ownership interest of 31.25% shares of PT

Gapura Angkasa, which core business is ground handling services.

Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008

67.200.000.000 67.200.000.000

22.906.431.940 14.550.523.376

(1.062.500.000) (1.062.500.000)

- 8.355.908.564

6.893.113.928 -

95.937.045.868 89.043.931.940

Sampai dengan laporan ini selesai, Laporan Keuangan PT Gapura Angkasa

per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima.

Until this report is complete, the audited Financial Statements of PT Gapura

Angkasa per December 31, 2009, have not been received.

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 50% saham-saham yang dikeluarkan

oleh PT Angkasa Pura Schiphol, sebesar USD 1,500,000 dengan kurs Rp

2.308 atau setara dengan Rp 3.462.000.000, sesuai dengan persetujuan

Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S.688/M.K.016/1995 tanggal 27

Nopember 1995. PT Angkasa Pura Schiphol bergerak dalam bidang jasa

konsultan penerbangan.

Represents Company's direct ownership interest of 50% shares of PT

Angkasa Pura Schiphol amounting to USD 1,500,000, with exchange rate of

Rp 2,308 or equivalent to Rp 3,462,000,000, as approved by the Minister of

Finance of The Republic of Indonesia in his Decision Letter No

S.668/M.K.016/1995, PT Angkasa Pura Schiphol core business is flight

consultant services.

Kepengurusan (manajemen) PT Angkasa Pura Schiphol merupakan

kepengurusan bersama antara PT Angkasa Pura II (Persero) dengan

Schiphol / management Service BV sesuai dengan akta notaris Sutjipto, SH.,

No. 90 tanggal 8 Apil 1996.

PT Angkasa Pura I (Persero) Schiphol's management is under joint

management of Schiphol Management Service BV and the Company as

stipulated in the notarial deed No 90 dated April 8, 1996 of Sutjipto, SH.

Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008

3.462.000.000 3.462.000.000

(1.434.429.911) (591.245.413)

(2.027.570.089) (843.184.498)

- (2.027.570.089)

- -

Nilai tercatat penyertaan PT Angkasa Pura II pada awal tahun telah nihil dan

berdasarkan Laporan Keuangan 2009 (tidak diaudit), bagian kerugian PT

Angkasa Pura II (Persero) adalah sebesar Rp 1.942.128.325. Sampai dengan

laporan keuangan ini selesai, Laporan Keuangan PT Angkasa Pura Schiphol

per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima.

Carrying value of investments of PT Angkasa Pura II at the beginning of the

year has been nil and based on Financial Statements 2009 (unaudited), the

loss of PT Angkasa Pura II (Persero) is Rp 1,942,128,325. Until the financial

statements is completed, the audited Financial Statements of PT Angkasa

Pura Schiphol per December 31, 2009, have not been received.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009172

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)

Investasi pada PT Garuda Indonesia (Persero) Investment in PT Garuda Indonesia (Persero)

Nilai perolehan Acquisition value

Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year

Investasi pada PT Purantara Mitra Angkasa Dua Investment in PT Purantara Mitra Angkasa Dua

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT

Angkasa Pura II (Persero) No. RIS -02/MBU/2008 tanggal 27 Juni 2008,

pemegang saham (pemerintah) menyetujui pelaksanaan konversi sertifikat

obligasi wajib konversi menjadi 201.817 lembar saham biasa dengan nominal

@Rp 1.000.000 yang dilakukan pada tanggal 1 Nopember 2006.

According to Extraordinary General Meeting of Shareholders of PT Angkasa

Pura II (Persero) No RIS-02/MBU/2008 dated June 27, 2008 the shareholder

(Government) had approved the conversion of mandatory Convertible Bonds

into 210,817 shares of common stock with par value of Rp 1,000,000 each

which was done on November 1, 2006.

Pada tanggal 11 Maret 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) telah menerima

asli surat kolektif saham sejumlah 201.817 saham dengan nomor urut

0007950813 sampai dengan 0008152629 yang seluruhnya bernilai nominal

Rp 201.817.000.000 yang dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 9 Pebruari

2009 untuk dan atas nama PT Garuda Indonesia (Persero).

On March 11, 2009, PT Angkasa Pura II (Persero) has received share

collective letter of 210,817 shares from No 0007950813 until 0008152629

with a par value of Rp 210,817,000,000 issued in Jakarta on February 9,

2009 for and under the name PT Garuda Indonesia (Persero).

Berdasarkan keputusan para pemegang saham di luar rapat umum

pemegang saham PT Garuda Indonesia (Persero) No. BA.477/HK.09.01/2009-

DU tanggal 28 Desember 2009. Para pemegang saham PT Garuda Indonesia

(Persero) menyetujui untuk mengeluarkan 967.869 lembar saham baru dalam

simpanan dengan nominal Rp 1.000.000 dalam rangka mengkonversi sisa

dari pokok Obligasi Wajib Konversi senilai kurang lebih 95% atau sebesar Rp

967.869.000.000 menjadi Saham Hasil Konversi yang diambil bagian oleh

Bank Mandiri.

Based on the decision of the shareholders outside the general meeting of

shareholders of PT Garuda Indonesia (Persero) No. BA.477/HK.09.01/2009-

DU dated December 28, 2009. The shareholders of PT Garuda Indonesia

(Persero) agreed to issue 967,869 new shares with a nominal deposit of Rp

1,000,000 in order to convert the remainder of the principal Convertible

Bonds amounting to approximately 95%, or Rp 967,869,000,000 to

Conversion Shares that has been taken by Bank Mandiri.

Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008

201.817.000.000 201.817.000.000

201.817.000.000 201.817.000.000

Sampai dengan laporan ini selesai, Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia

(Persero) per 31 Desember 2009 yang diaudit belum diterima.

Until this report is complete, the audited Financial Statements of PT Garuda

Indonesia (Persero) per December 31, 2009, have not been received.

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 20% saham-saham yang dikeluarkan

PT Purantara Mitra Angkasa Dua sebesar Rp 5.253.280.125, merupakan

kompensasi sewa tanah selama periode 11 (sebelas) tahun 3 (tiga) bulan

dilaksanakan di muka sebagai setoran sesuai dengan perjanjian sewa tanah

No. SPSW.02.1.A/TU.308/AP II-2002-APII.

Represents Company's direct ownership interest at 20% shares of PT

Purantara Mitra Angkasa Dua amounting to Rp 5,253,280,125, which is a

compensation for land rental for the period of 11 (eleven) years and 3 (three)

months paid-in advance as a payment of PT Angkasa Pura II (Persero)

according to land rental agreement No SPSW.02.1.A/TU.308/2002-APII.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 173

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

34

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

12. Penyertaan (Lanjutan) 12. Investments (Continued)

Nilai perolehan Acquisition value

Bagian laba (rugi) bersih kumulatif Equity in cummulative net gain (losses)

Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year

Investasi pada PT Railink Indonesia Investment in PT Railink Indonesia

Nilai perolehan Acquisition value

Bagian laba (rugi) bersih kumulatif Equity in cummulative net gain (losses)

Bagian laba (rugi) tahun buku 2008 Equity in net gain (losses) in 2007

Bagian laba (rugi) tahun buku 2009 Equity in net gain (losses) in 2008

Nilai tercatat akhir tahun Carrying Amount At The End of The Year

Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008

5.253.280.125 5.253.280.125

(5.253.280.125) (5.253.280.125)

- -

Nilai tercatat penyertaan PT Angkasa Pura II (Persero) pada awal tahun telah

nihil dan berdasarkan Laporan Keuangan 2009 (tidak diaudit), bagian

kerugian PT angkasa Pura II (Persero) adalah sebesar Rp 1.334.999.525.

Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan PT Purantara Mitra

Angkasa Dua per 31 Desember 2009 yang diaudit belum diterima.

Carrying value of investments of PT Angkasa Pura II (Persero) at the

beginning of the year has been nil and based on Financial Statements 2009

(unaudited), the loss of PT Angkasa Pura II (Persero) is Rp 1,942,128,325. Up

to this report is completed, the audited financial statements of PT Purantara

Mitra Angkasa II for the year ended December 31, 2008 have not been

received.

Merupakan kepemilikan Perseroan atas 40% saham-saham yang dikeluarkan

PT Railink Indonesia sebesar Rp 40.000.000.000. PT Railink Indonesia

merupakan Perseroan Joint Venture (patungan) antara Perseroan dengan PT

Kereta Api Indonesia yang bertugas untuk mengelola kegiatan usaha kereta

api bandara, yang dibentuk berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan antara

Perseroan dengan Kereta Api Indonesia No. SPKS.023.1/KS.006.2006-APII

dan nomor 98/HK/UM/2006 tanggal 14 Agustus 2006.

Represents Company's direct ownership interest of 40% shares of PT Railink

Indonesia amounting to Rp 40,000,000,000, PT Railink Indonesia is joint

venture company owned by PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api

Indonesia, conducting its business in managing train and airport under joint

venture agreement between PT Angkasa Pura II (Persero) and PT Kereta Api

Indonesia No SPKS.023.1/KS.006.2006-APII and No 98/HK/UM/2006 dated

August 14, 2006.

Nilai investasi per 31 Desember 2009 dan 2008 dinyatakan sebagai berikut : The value of investment as of December 31, 2009 and 2008 is as follows :

2009 2008

40.000.000.000 40.000.000.000

2.667.200.788 2.014.383.238

- 710.793.422

617.008.649 -

43.284.209.437 42.725.176.660

Sampai dengan laporan ini selesai, laporan keuangan PT Railink Indonesia

per 31 Desember 2009 yang diaudit, belum diterima.

Up to this report is completed, the audited financial statements of PT Railink

Indonesia for the year ended December 31, 2008 have not been received.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009174

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. Aset Tetap 13. Fixed Assets

Jenis Aset tetap Type of Fixed Assets

Nilai Tercatat Carrying value

Kepemilikan langsung Direct ownership

Tanah Land

Bangunan dan lapangan Field construction

Bangunan Gedung Building

Peralatan terminal dan gedung Terminal & building equipment

Instalasi dan jaringan Networking & installation

Alat bantu navigasi Navigation equipment

Alat pengangkutan Transportation equipment

Alat-alat kantor Office equipment

Perlatan bengkel Workshop tools

Lain-lain Others

Aset tetap kerjasama operasi Fixed Assets of joint operation

Aset tetap dalam konstruksi Construction in progress

Jumlah nilai tercatat Total carrying value

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung Direct ownership

Bangunan dan lapangan Field construction

Bangunan Gedung Building

Peralatan terminal dan gedung Terminal & building equipment

Instalasi dan jaringan Networking & installation

Alat bantu navigasi Navigation equipment

Alat pengangkutan Transportation equipment

Alat-alat kantor Office equipment

Perlatan bengkel Workshop tools

Lain-lain Others

Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation

Aset tetap kerjasama operasi Fixed Assets of joint operation

Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation

Nilai buku Book value

2009

Saldo Saldo

1 Jan 2009 Penambahan Pengurangan 31 Des 2009

Balance Jan 1, 2009 Addition Deduction Balance Dec 31, 2009

336.545.315.314 1.977.149.182 - 338.522.464.496

1.312.932.734.121 131.826.467.530 2.902.023.835 1.441.857.177.816

1.044.850.184.009 356.926.188.174 5.186.625.287 1.396.589.746.896

843.919.402.418 63.891.249.975 76.133.410.041 831.677.242.352

845.161.234.976 86.837.580.606 1.409.756.619 930.589.058.963

719.849.248.104 79.488.639.896 69.625.222.509 729.712.665.491

179.118.569.677 26.441.781.853 3.715.476.592 201.844.874.938

81.428.506.023 42.084.341.606 759.656.633 122.753.190.996

3.374.275.847 429.000.000 24.456.434 3.778.819.413

86.341.633.899 63.344.507.628 82.906.161.628 66.779.979.899

5.453.521.104.388 853.246.906.451 242.662.789.578 6.064.105.221.261

29.257.216.961 408.260.000 - 29.665.476.961

283.824.090.929 - 148.056.403.590 135.767.687.339

5.766.602.412.278 853.655.166.451 390.719.193.168 6.229.538.385.561

235.310.386.290 33.656.146.302 274.506.088 268.692.026.504

313.043.793.996 33.006.494.230 2.420.869.297 343.629.418.929

393.469.482.873 55.841.847.916 5.592.540.357 443.718.790.432

419.237.329.829 74.927.934.671 184.719.530 493.980.544.970

360.736.495.282 72.661.246.726 42.110.364.879 391.287.377.129

119.438.800.559 13.948.011.644 2.188.780.232 131.198.031.971

68.761.834.885 11.938.527.844 428.191.742 80.272.170.987

1.670.854.360 604.052.839 36.430.987 2.238.476.212

65.317.450.801 3.689.560.902 12.743.613.966 56.263.397.737

1.976.986.428.875 300.273.823.075 65.980.017.078 2.211.280.234.872

1.755.965.121 830.277.707 - 2.586.242.828

1.978.742.393.996 301.104.100.782 65.980.017.078 2.213.866.477.700

3.787.860.018.282 4.015.671.907.861

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 175

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

36

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. Aset Tetap (Lanjutan) 13. Fixed Assets (Continued)

Jenis Aset tetap Type of Fixed Assets

Nilai Tercatat Carrying value

Kepemilikan langsung Direct ownership

Tanah Land

Bangunan dan lapangan Field construction

Bangunan Gedung Building

Peralatan terminal dan gedung Terminal & building equipment

Instalasi dan jaringan Networking & installation

Alat bantu navigasi Navigation equipment

Alat pengangkutan Transportation equipment

Alat-alat kantor Office equipment

Perlatan bengkel Workshop tools

Lain-lain Others

Aset tetap kerjasama operasi Fixed Assets of joint operation

Aset tetap dalam konstruksi Construction in progress

Jumlah nilai tercatat Total carrying value

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Kepemilikan langsung Direct ownership

Bangunan dan lapangan Field construction

Bangunan Gedung Building

Peralatan terminal dan gedung Terminal & building equipment

Instalasi dan jaringan Networking & installation

Alat bantu navigasi Navigation equipment

Alat pengangkutan Transportation equipment

Alat-alat kantor Office equipment

Perlatan bengkel Workshop tools

Lain-lain Others

Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation

Aset tetap kerjasama operasi Fixed Assets of joint operation

Jumlah akumulasi penyusutan Total accumulated depreciation

Nilai buku Book value

2008

Saldo Saldo

1 Jan 2008 Penambahan Pengurangan 31 Des 2008

Balance Jan 1, 2008 Addition Deduction Balance Dec 31, 2008

334.509.923.080 2.035.392.234 - 336.545.315.314

1.020.720.433.782 292.212.300.339 - 1.312.932.734.121

1.015.385.848.330 29.464.335.679 - 1.044.850.184.009

843.919.402.418 - - 843.919.402.418

747.402.100.090 97.759.134.886 - 845.161.234.976

622.506.259.137 97.342.988.967 - 719.849.248.104

164.134.937.365 14.983.632.312 - 179.118.569.677

73.878.700.851 7.549.805.172 - 81.428.506.023

1.388.412.578 1.985.863.269 - 3.374.275.847

86.341.633.899 - - 86.341.633.899

4.910.187.651.530 543.333.452.858 - 5.453.521.104.388

29.257.216.961 - - 29.257.216.961

85.175.205.092 198.648.885.837 - 283.824.090.929

5.024.620.073.583 741.982.338.695 - 5.766.602.412.278

190.299.490.919 45.010.895.371 - 235.310.386.290

290.030.112.672 23.013.681.324 - 313.043.793.996

381.652.387.452 11.817.095.421 - 393.469.482.873

408.031.297.078 11.206.032.751 - 419.237.329.829

278.657.669.863 82.078.825.419 - 360.736.495.282

109.994.368.296 9.444.432.263 - 119.438.800.559

57.995.958.193 10.765.876.692 - 68.761.834.885

718.490.588 952.363.772 - 1.670.854.360

65.317.450.801 - - 65.317.450.801

1.782.697.225.862 194.289.203.013 - 1.976.986.428.875

1.170.643.414 585.321.707 1.755.965.121

1.783.867.869.276 194.874.524.720 1.978.742.393.996

3.240.752.204.307 3.787.860.018.282

Kenaikan akumulasi penyusutan untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing

sebesar Rp 238.316.217.459 dan 195.772.670.892, perbedaan tersebut

disebabkan adanya reklasifikasi harga perolehan dan akumulasi penyusutan

dari hasil pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan

(BPKP) terhadap aset tetap Perseroan pada tahun 2008.

Increase in accumulated depreciation for the years 2009 and 2008

respectively amounting to Rp 238,316,217,459 and 195,772,670,892, the

difference was due to reclassification of cost and accumulated depreciation

from the results of the Financial and Development Supervisory Agency

(BPKP) against the assets of the Company in 2008.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009176

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

13. Aset Tetap (Lanjutan) 13. Fixed Assets (Continued)

Aset KSO Joint Operation Assets

Build, Operate, Transfer (BOT) Build, Operate, Transfer (BOT)

PT Sanggraha Daksa Mitra PT Sanggraha Daksa Mitra

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia

PT Mandara Jasindo Sena PT Mandara Jasindo Sena

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

Koperasi Satya Ardhia Satya Ardhia Cooperation

Build, Transfer, Operate (BTO) Build, Transfer, Operate (BTO)

PT Wahana Dirgantara PT Wahana Dirgantara

PT Garuda Angkasa PT Garuda Angkasa

PT Birotika Semesta PT Birotika Semesta

PT Dharma Bandar Mandala PT Dharma Bandar Mandala

Jumlah Total

Aset dalam Konstruksi Construction in progress

Bangunan gedung dalam pengadaan Building in progress

Bangunan lapangan dalam pengadaan Field construction in progress

Tanah dalam Pengadaan Land in progress

Alat bantu navigasi dalam pengadaan Navigation equipment in progress

Instalasi dan jaringan dalam pengadaan Network & installation in progress

Alat-alat terminal dan gedung dalam pengadaan Terminal & building equipment in progress

Lain-lain Aset dalam pengadaan Others in progress

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Raja Haji Fisabililah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

Aset KSO merupakan aset tanah Perusahaan yang dikelola oleh investor

dalam rangka kerjasama operasi dan bangunan serta fasilitas yang dibangun

oleh investor yang telah ditransfer kepada Perseroan dalam rangka

kerjasama operasi (BTO), dengan pola kerjasama per 31 Desember 2009 dan

2008 sebagai berikut :

Joint assets represents the Company's lands managed by the investors in the

framework of joint operations and buildings and facilities built by investors who

have been transferred to the Company within the framework of joint operations

(BTO), with a pattern of cooperation as of December 31, 2009 and 2008 as

follows:

2009 2008

1.982.182.417 1.982.182.417

575.850.000 575.850.000

291.497.414 291.497.414

151.688.850 151.688.850

408.260.000 -

13.097.219.110 13.097.219.110

7.968.685.000 7.968.685.000

2.843.130.000 2.843.130.000

2.346.964.170 2.346.964.170

29.665.476.961 29.257.216.961

Aset KSO diatas belum termasuk Aset yang bersifat tambahan atas interior,

renovasi yang melekat pada bangunan terminal dan sekitarnya atas sewa

dan konsesi. Pada tahun 2009 Aset tetap telah diasuransikan kepada PT

Asuransi Jasindo dengan nilai pertanggungan sebesar Rp

5.249.955.000.000. Manajeman Perseroan beranggapan bahwa

pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi risiko kerugian yang akan

terjadi.

Joint operation Assets stated above excluded additional Assets of the interior,

renovation attached to the surrounding of the terminal building on lease and

concession, in 2009 fixed Asset has been insured to PT Asuransi Jasindo with

insurance coverage amounting to Rp 5,249,955,000,000. Management

believes that the amount is sufficient to cover the risk of loss that will occur.

2009 2008

55.920.517.634 209.350.150.892

50.154.455.814 39.734.438.244

1.409.924.318 5.076.512.818

4.038.636.364 2.280.284.225

5.932.121.727 1.086.325.818

9.933.392.231 471.533.768

8.378.639.251 25.824.845.164

135.767.687.339 283.824.090.929

Rincian Aset dalam konstruksi kantor pusat dan cabang-cabang sebagai

berikut :

Details of construction in progress in the head office and branch offices are as

follows :

2009 2008

7.493.091.750 5.055.649.931

69.142.659.557 192.174.072.604

413.893.136 2.465.860.364

1.409.924.318 3.099.363.636

- 1.046.848.105

15.358.264.545 2.440.047.043

12.946.616.908 2.316.947.274

4.720.510.909 66.010.452.062

5.694.979.595 1.497.954.545

11.840.037.683 7.371.934.230

6.747.708.937 344.961.135

135.767.687.339 283.824.090.929

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 177

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

14. Aset lain-lain 14. Other Assets

Uang jaminan listrik dan air Electricity and water deposits

Biaya yang ditangguhkan - Overlay Deferred charges - Overlay

Biaya perolehan Acquisition cost

Akumulasi amortisasi Accumulated amortization

Bersih Net

Aset non operasional Non operating Assets :

Proyek Kualanamu Kualanamu project

Dana THT THT (old age welfare) program fund

Tanah eks pool PPD Land ex PPD

Aset non operasional lainnya Others

Jumlah Aset non operasional Total non operating Assets

Jumlah Total

Dana THT THT (old age welfare)

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Proyek Kualanamu Kualanamu Project

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

15. Biaya yang masih harus dibayar 15. Accrued Expenses

Biaya pegawai Employee expenses

Biaya kontrak Contract expenses

Biaya sewa Rental expenses

Biaya umum Rental expenses

Biaya pemeliharaan Maintenance expenses

Biaya Persediaan Inventory expenses

Aset yang dibebankan Paid Assets

Lain-lain Others

Jumlah Total

2009 2008

4.659.187.660 2.337.448.530

149.512.424.944 63.560.907.277

(42.156.745.877) (16.089.861.877)

107.355.679.067 47.471.045.400

170.749.253.174 222.084.894.087

6.150.815.092 63.224.964.136

56.088.006.568 56.088.006.568

400.142.899.734 31.686.368.358

633.130.974.568 373.084.233.149

745.145.841.295 422.892.727.079

Dana THT per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 6.150.815.092 dan

63.224.964.136, merupakan dana titipan THT Kumpulan Karyawan PT

Angkasa Pura II (Persero) yang ditempatkan pada bank mandiri Cabang

Soekarno-Hatta rekening nomor 1160000070665. (lihat catatan 21).

This program fund for the years ended December 31, 2009 and 2008

amounting to Rp 6,150,815,092 and Rp 63,224,964,136, represents temporary

deposit of old age welfare program fund of the employees Association of PT

Angkasa Pura II (Persero) which is placed at PT Bank Mandiri, Soekarno-Hatta

branch a/c No 1160000070665. (See note 21)

Rincian Aset lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang sebagai berikut : Details of other Assets in the head office and branch offices are as follows :

2009 2008

65.018.865.344 120.404.667.242

5.502.281.168 4.023.577.164

11.006.295.774 14.412.985.822

39.782.796.710 20.190.677.381

13.116.920.333 1.956.951.591

190.762.583.934 20.962.029.385

22.595.529.828 7.644.163.691

4.944.405.902 4.948.383.170

386.083.931.288 222.084.894.087

1.001.614.371 786.189.322

2.124.419.674 901.374.890

3.206.196.970 4.576.833.334

745.145.841.295 422.892.727.079

2009 2008

100.618.608.024 70.009.967.321

78.303.486.819 32.939.485.893

18.524.884.646 16.656.706.402

14.079.901.826 8.569.141.200

6.943.448.545 6.248.607.628

3.804.131.056 3.547.280.299

856.103.000 247.990.550

1.529.414.832 1.401.552.051

224.659.978.748 139.620.731.344

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009178

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

16. Hutang pembelian Aset tetap 16. Payables On Fixed Asset Purchase

PT Adhi Karya PT Adhi Karya

LPPM ITB Bandung LPPM ITB Bandung

Combina Costraco Combina Costraco

PT Dekorindo S.N PT Dekorindo S.N

PT Indotasik Graha Utama PT Indotasik Graha Utama

Sultan Avant Permana Sultan Avant Permana

PT Citac LTD PT Citac LTD

PT Sinar Cempaka Raya PT Sinar Cempaka Raya

PT Rohde Schwartz IND PT Rohde Schwartz IND

PT Mobilindo Sumber Karya PT Mobilindo Sumber Karya

PT Waskita Karya PT Waskita Karya

PT Surya Putra PT Surya Putra

PT Lubuk Minturun KP PT Lubuk Minturun KP

LPPM ITB Bandung LPPM ITB Bandung

PT Elektrindo Nusantara PT Elektrindo Nusantara

PT Asaba Computer Cebtre PT Asaba Computer Cebtre

PT Jaya Trade Indonesia PT Jaya Trade Indonesia

PT Dassindo Internusa Semesta PT Dassindo Internusa Semesta

CV Menara Alam Sakti CV Menara Alam Sakti

PT Dharma Dimensi PT Dharma Dimensi

Lain-lain Others

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

17. Hutang dana pensiun 17. Payables Pension Fund

Hutang iuran pensiun Pension contribution payables

Hutang iuran THT THT contribution payables

Jumlah Total

2009 2008

10.962.194.983 -

688.636.364 -

360.892.000 -

322.727.272 -

201.931.818 -

192.780.727 -

177.603.709 -

169.092.727 -

157.000.000 -

- 3.384.240.000

- 1.909.090.909

- 1.046.590.910

- 897.717.273

- 688.636.364

- 680.385.494

- 546.779.983

- 352.000.000

- 339.204.545

- 268.181.818

- 132.849.499

952.333.979 2.008.582.177

14.185.193.579 12.254.258.972

Rincian hutang pembelian Aset tetap kantor pusat dan cabang-cabang adalah

sebagai berikut :Details of payables on fixed Asset purchase in the head office and branch

offices are as follows :

2009 2008

1.938.501.264 6.004.828.591

11.131.287.710 1.361.187.636

13.245.135 25.795.543

160.472.027 160.472.027

54.497.900 54.497.900

641.234.181 1.965.741.593

49.204.818 1.927.272.727

35.712.863 -

161.037.681 754.462.955

14.185.193.579 12.254.258.972

Hutang kepada PT Adhi Karya per 31 Desember 2009 sebesar Rp

10.962.194.983 merupakan retensi dari proyek pengadaan Aset tetap

pembangunan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Dan telah dilunasi pada

tanggal 24 Pebruari 2010.

Payables to PT Adhi Karya as of December 31, 2009 amounting to Rp

10,962,194,983 represent retention from the deferred fixed Assets project,

building of terminal 3 Soekarno-Hatta Airport And the payables has been

settled on February 24, 2010.

2009 2008

2.102.921.116 2.116.223.953

2.769.250.734 1.420.626.275

4.872.171.851 3.536.850.228

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 179

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

18. Hutang lain-lain 18. Other Payables

Titipan debitur Debtors temporary deposit

Uang titipan lainnya Other temporary deposits

Hutang BMG BMG's payable

PT Angkasa Pura I (Persero) PT Angkasa Pura I (Persero)

Hutang jangka pendek lainnya Other current payables

Jumlah Total

PPN KMK 575 tahun 2005 PPN KMK 575 year 2005

Koperasi karyawan Employees cooperation

Parkir distribusi parkir PEMDA

PNBP Dep. Hub. PNBP Dep. Hub.

Pas bandara Airport pass

Lain-lain Others

Jumlah Total

19. Pendapatan yang diterima di muka 19.Unearned Income

Sewa ruang Space rental

Pemasangan reklame Advertising

Sewa tanah Land rental

Konsesi dan pas Concession and pass

Pendapatan insidentil Incidental income

Pemakaian listrik Electricity

Sewa telepon Telephone

Lain-lain Others

Jumlah Total

2009 2008

30.750.881.470 28.025.390.704

40.669.452.059 25.395.305.847

5.042.143.823 4.994.200.332

2.720.048.379 1.559.569.672

13.536.603.000 3.852.000.000

92.719.128.731 63.826.466.555

Titipan debitur per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 30.750.881.470

dan Rp 28.025.390.704 merupakan setoran debitur yang tidak teridentifikasi.

Debtors temporary deposits for the years ended December 31, 2009 and 2008

amounting to Rp 30,750,881,470 and Rp 28,025,390,704 represent

unidentified debtors payment.

Uang titipan lainnya sebesar Rp 40.669.452.059 dan Rp 25.395.305.847,

terdiri dari :

Other temporary deposits amounting to Rp 40,669,452,059 and Rp

25,395,305,847, are as follows :

2009 2008

13.901.432.410 13.901.432.410

2.322.101.653 3.907.033.786

1.582.708.361 3.082.881.077 Parking distribution to PEMDA

(Regional Government)

11.298.244.800 - 2.252.814.436 2.248.684.000

9.312.150.400 2.255.274.574

40.669.452.059 25.395.305.847

Hutang kepada PT Angkasa Pura I (Persero) timbul dari konsekuensi Surat

Keputusan Bersama antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan Perseroan

Nomor SP.104/HK.10.5/2005-DU dan SPKS.052/KM.006/2005-AP II tentang

pelaksanaan pungutan jasa penerbangan luar negeri oleh PT Angkasa Pura I

(Persero) dan Perseroan.

Debt to PT Angkasa Pura I (Persero) arises from the Mutual Agreement

between PT Angkasa Pura I (Persero) and PT Angkasa Pura II (Persero) No

SP.104/HK.10.5/2005-DU and SPKS,052/KM.006/2005-AP II concerning the

execution of overseas air transportation service collection by PT Angkasa Pura

I (Persero) and the Company.

Berdasarkan PP No. 6 tahun 2009 tanggal 16 Januari 2009 terhadap

pendapatan jasa penerbangan PT Angkasa Pura II (Persero) dikenakan tarif

PNBP untuk Direktorat Jendral Perhubungan Udara sebesar 10% untuk PJP

Internasional dan 15% untuk PJP Domestik. Yang mulai berlaku satu bulan

sejak dikeluarkan Peraturan Pemerintah tersebut.

Based on PP No. 6 of 2009 dated January 16, 2009 to income of aviation

services of PT Angkasa Pura II (Persero) charged at non-tax revenues to the

Directorate General of Civil Aviation of 10% for International PJP and 15% for

Domestic PJP. Which will be applied one month after the regulation was

issued.

2009 2008

53.267.823.085 43.534.185.699

25.264.041.910 13.724.552.894

4.406.690.942 6.298.039.865

2.220.217.187 4.045.197.912

899.838.441 946.860.943

123.921.315 295.503.336

812.867 5.225.000

103.480.569 32.985.767

86.286.826.317 68.882.551.416

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009180

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

41

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

19. Pendapatan yang diterima di muka (Lanjutan) 19.Unearned Income (Continued)

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

20. Hutang pajak 20. Taxes Payable

Pajak Penghasilan Income tax :

Pasal 21 Article 21

Pasal 23 Article 23

Pajak Penghasilan pasal 25 Income tax article 25

(bulan desember terhutang) (Payables for December)

Pajak penghasilan 29 Income tax article 29

Pajak Pertambahan Nilai Value added tax

PPN Masukan VAT In

PPN Keluaran VAT Out

PPN-bersih VAT - Net

Jumlah Total

21. Hutang Jaminan 21. Guarantee Payables

Sewa ruang Space rental

Instalasi listrik dan air Electricity and water installation

Sewa air Water rental

Sewa tanah Land rental

Konsesi Concession

Lain-lain Others

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

Rincian pendapatan yang diterima di muka kantor pusat dan cabang-cabang

sebagai berikut :

Details of unearned income in the head office and branch offices are as follows

:

2009 2008

78.692.695.820 64.254.591.899

708.343.660 9.225.457

2.410.716.649 2.043.953.960

581.264.056 211.620.711

1.310.380.436 624.120.000

628.072.147 529.421.202

3.609.000 - 442.320.069 162.245.633

845.414.069 580.964.530

19.638.818 22.141.835

445.053.623 258.398.189

199.317.971 185.868.000

86.286.826.317 68.882.551.416

2009 2008

1.536.718.613 26.970.035.090

3.036.882.961 1.196.624.105

14.793.721.501 13.854.909.941

81.223.347.727 23.286.032.160

(53.268.682.876) (18.039.764.856)

54.621.152.636 28.579.223.755

1.352.469.760 10.539.458.899

101.943.140.563 75.847.060.195

2009 2008

10.127.461.165 9.257.949.575

1.502.011.924 1.245.671.606

- 144.776.258

85.850.400 88.345.900

83.226.000 44.616.000

819.546.499 819.545.499

12.618.095.988 11.600.904.838

Rincian hutang jaminan kantor pusat dan cabang-cabang sebagai berikut : Details of guarantee payables in the head office and branch offices are as

follows :

2009 2008

13.014.250 13.014.250

8.873.994.918 8.137.036.128

1.456.079.649 1.317.326.649

1.555.507.398 1.618.163.488

285.139.917 277.434.417

359.580.104 166.720.154

32.676.459 32.676.459

5.083.293 5.083.293

37.020.000 33.450.000

12.618.095.988 11.600.904.838

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 181

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

42

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

22. Dana Titipan Program Tunjangan Hari Tua (THT) 22. Temporary Deposit of Old Age Welfare Program Fund (THT)

23. Pendapatan yang ditangguhkan 23. Deferred Income

24. Kewajiban imbalan pasca kerja 24. Post Employment Benefit

a. a. Post employment benefits expense

Current service expense

Interest expense

Unrecognized (Gain) loss Actuarial

Past service expense - Non Vested

Past service expense - VestedTotal of employee benefits expense

b. Kewajiban imbalan kerja karyawan b. Employee benefit liabilities

Jumlah kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut : Total employee benefit liabilities are as follows:

Present value of defined benefit liabilities

Unrecognized (Gain) loss Actuarial

Past service expense not yet recognizedLiability recognized in Balance Sheet

c. Mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut : c. Mutation in employee benefit liabilities are as follows:

Net liabilities at the beginning of period

cost of the current year

Payment of employee benefitsNet liabilities at the end of period

Per 31 Desember 2009 dan 2008 sebesar Rp 9.110.606.175 dan Rp

68.370.339.852 merupakan sisa Dana Titipan Tunjangan Hari Tua karyawan

PT Angkasa Pura II (Persero) yang belum diserahkan kepada pihak ketiga,

yaitu PT Asuransi Jiwasraya sebagai pengelola dana THT karyawan yang

perjanjiannya telah diadakan sejak tahun 2003. Dana tersebut disimpan pada

PT Bank Mandiri Cabang Soekarno-Hatta rekening no. 1160000070665. Pada

tanggal 28 Januari 2009 telah dibayar premi PSL dan kekurangan premi

bulanan untuk Januari 2008 sampai Juni 2008 akibat perubahan manfaat dari

paket gaji ke gaji dasar Asuransi THT Kumpulan karyawan PT Angkasa Pura

II (Persero) sebesar Rp 58.488.347.146.

As of December 31, 2009 and 2008 amounting to Rp 9,110,606,175 and Rp

68,370,339,852 is the remainder of Old Age Welfare Fund of the employee of

PT Angkasa Pura II (Persero), which has not been submitted to a third party,

namely PT Asuransi Jiwasraya, as fund manager of the old age welfare that

the agreement has been held since 2003. The funds are kept in PT Bank

Mandiri Branch Soekarno-Hatta account no. 1160000070665. On January 28,

2009 the premium PSL has been paid and lack of monthly premiums for

January 2008 until June 2008 due to changes in the benefits of a package of

basic salary to the salaries of employees Group Insurance of old age welfare

PT Angkasa Pura II (Persero) amounting to Rp 58,488,347,146.

Pendapatan yang ditangguhkan sebesar 122.194.749.925 merupakan

pendapatan yang akan diperoleh dari penerimaan pembayaran Piutang PT

Garuda Indonesia (Persero) yang merupakan konversi piutang usaha PT

Garuda Indonesia (Persero) yang telah dicadangkan 100% menjadi

pemberian pinjaman berdasarkan perjanjian no. PJJ.05.04/00/05/2009/104

(lihat catatan no. 6).

Deferred income amounting to Rp 122,194,749,925, to be received from

payment of account receivables of PT Garuda Indonesia (Persero), which is

the conversion of PT Garuda Indonesia (Persero)'s account receivables that

have been reserved a 100% loan based on agreement no.

PJJ.05.04/00/05/2009/104 (see note no. 6).

Pencadangan terhadap program tabungan perumahan akhir masa tugas yang

belum didanai dan menjadi beban saat jatuh tempo pembayaran,

berdasarkan laporan Aktuaris Bestama Aktuaria No. 076/APII/EP/II/2010

tanggal 22 Pebruari 2010 adalah sebagai berikut :

Allocation of housing savings programs at the end of the task that has not

been funded and became an expense on the maturity date, based on the

Actuary report No. 076/APII/EP/II/2010 of Bestama Actuaries, dated February

22, 2010 is as follows:

Beban imbalan pasca kerja karyawan

Rekonsiliasi beban imbalan kerja karyawan yang diakui di laporan laba

rugi :

Reconciliation of employee benefit expense recognized in the income

statement:

2009 2008

Biaya jasa kini 2.840.870.285 2.867.157.732

Biaya bunga 5.071.604.747 4.745.424.223

(Keuntungan) kerugian Aktuaria yang belum diakui - - Biaya jasa lalu yang diakui - Non Vested 871.406.174 871.406.174

Biaya jasa lalu yang diakui - Vested - - Jumlah beban imbalan kerja karyawan 8.783.881.206 8.483.988.129

2009 2008

Nilai kini kewajiban imbalan pasti 51.012.892.167 50.716.047.468

Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui 1.983.245.335 364.615.002

Biaya jasa masa lalu yang belum diakui (5.111.037.398) (5.982.443.572)

Kewajiban yang diakui di Neraca 47.885.100.104 45.098.218.898

2009 2008

Kewajiban bersih awal periode 45.098.218.898 41.271.730.769

Biaya tahun berjalan 8.783.881.206 8.483.988.129

Pembayaran imbalan kerja (5.997.000.000) (4.657.500.000)

Kewajiban bersih akhir periode 47.885.100.104 45.098.218.898

Terdapat penyajian kembali atas saldo kewajiban imbalan kerja untuk tahun

2008, yang disebabkan perbedaan jumlah pembayaran imbalan kerja untuk

tahun 2008 dan aktuaris telah merubah perhitungannya untuk tahun 2008

dalam laporan aktuaris tersebut diatas.

There are a restatement of the balance of benefits liability for the year 2008,

which was caused by differences in the amount of benefit payments for the

year 2008 and actuaries have changed the calculations for the year 2008 in

the actuarial reports of the above.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009182

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

43

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. Ekuitas 25. Capital

Modal dasar Authorized capital

Modal belum ditempatkan Unissued capital

Modal ditempatkan dan disetor Issued and paid - up capital

Modal disetor lainnya Additional paid - up capital

Penyertaan modal Pemerintah Government's capital investment

Jumlah Total

i. Modal ditempatkan i. Issued and Paid - up Capital

Uraian Description

Negara Republik Indonesia The Republic of Indonesia

Jumlah Total

ii. Modal disetor lainnya ii. Other Paid-in Capital

Cadangan modal tahun 1998 Capital reserve in 1998

Bantuan Pemerintah yang belum Unappropriated Government's grant

ditentukan statusnyaJumlah Total

a. Cadangan modal tahun 1998 a. Capital reserve in 1998

Cadangan modal Capital reserve

PP No. 26 tahun 1994 Government Regulation No 26 in 1994

PP No. 10 tahun 1998 Government Regulation No 10 in 1998

Jumlah Tambahan Penyertaan Modal Total additional capital investment

Saldo Modal disetor lainnya

pada awal tahun 1998 Other paid-in capital balance in 1998 :

Digunakan untuk setoran modal

pada tahun 1998 Used for capital in 1998

Cadangan modal tahun 1998 Capital reserve in 1998

Jumlah Total

2009 2008

7.600.000.000.000 7.600.000.000.000

(5.700.000.000.000) (5.700.000.000.000)

1.900.000.000.000 1.900.000.000.000

2.145.166.313.058 2.133.167.141.520

118.955.039.293 118.955.039.293

4.164.121.352.351 4.152.122.180.813

Sesuai akta No. 3 Anggaran Dasar Perseroan dari Muhani, SH., notaris di

Jakarta, tanggal 2 Januari 1993, Modal Dasar Perseroan adalah sebesar

Rp 8.845.000.000.000 terbagi atas 8.845.000 lembar saham yang terdiri

dari 1.769.000 Saham Prioritas dan 7.076.000 Saham Biasa. Dari modal

dasar Perseroan tersebut, telah ditempatkan dan disetor penuh secara

tunai oleh pemegang saham sebesar Rp 1.769.000.000.000 yang

seluruhnya merupakan Saham Prioritas.

Based on the Company's articles of association No 3 dated January 2, 1993 of

Muhani Salim SH, Notary in Jakarta, the Company's authorized capital

amounting to Rp 8,845,000,000,000 comprising 8,845,000 shares, consist of

1,769,000 preferred stocks, and 7,076,000 common stocks. From the total

amount of the shares, Rp 1,769,000,000,000 which entirely consists of

preferred stocks, has been paid by share holders.

Berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 19 dari H.

Harjono Moekiran, SH., notaris di Jakarta tanggal tanggal 21 Juli 1998,

pemegang saham telah memutuskan dan meyetujui Penurunan Modal

Dasar Perseroan dari Rp 8.845.000.000.000 menjadi 7.600.000.000.000

dan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh dari Rp

1.769.000.000.000 menjadi Rp 1.900.000.000.000, dengan komposisi

sebagai berikut :

Based on the amendment of the Company's articles of Association No 19

dated July 21, 1998 of H. Harjono Moekiran, SH, Notary in Jakarta, the

authorized capital is decreased from Rp 8,845,000,000,000 to Rp

7,600,000,000,000 and the paid-in capital is increased from Rp

1,769,000,000,000 to Rp 1,900,000,000,000. The composition of paid-in

capital is as follows :

Lembar saham Persentase Jumlah

Shares Percentage Total

1.900.000 100 1.900.000.000.000 1.900.000 100 1.900.000.000.000

2009 2008

81.099.573.644 81.099.573.644

2.064.066.739.414 2.052.067.567.876

2.145.166.313.058 2.133.167.141.520

2009 2008

177.103.463.570 177.103.463.570

Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah

berdasarkan :

Government's Additional

investment based on :

83.308.265.552 83.308.265.552

91.150.231.722 91.150.231.722

174.458.497.274 174.458.497.274

351.561.960.844 351.561.960.844

(351.561.960.844) (351.561.960.844)

81.099.573.644 81.099.573.644

81.099.573.644 81.099.573.644

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 183

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

44

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)

b. b. Unappropriated Government's Grant

1. Bandara Sultan Mahmud 1.

Badaruddin II-Palembang

2. Fasilitas Elektronika dan Listrik di 2.

Bandara Supadio-Pontianak

3. Fasilitas Elektronika dan Listrik di 3.

Bandara Husein Sastranegara-Bandung

4. Fasilitas Penunjang Lainnya di 4.

Bandara Husein Sastranegara-Bandung

5. Bandara Internasional 5.

Minangkabau-Padang

6. Bandara Sultan Mahmud 6.

Badaruddin II-Palembang

7. Bandara Depati Amir-Bangka 7.

8. Bandara Sultan Thaha-Jambi 8.

9. Fasilitas Keamanan 9.

Bandara Soekarno-Hatta-Jakarta

10. Fasilitas Keamanan Bandara Polonia-Medan 10.

11. Pekerjaan Badan Rekonstruksi dan 11.

Rehabilitasi NAD-NIAS

12. Pengembangan Bandar Udara 12.

Pusat Jakarta pada Bandar Udara

Husein Sastranegara-Bandung

Jumlah Total

Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan Statusnya (BPYBDS)

BPYBDS merupakan aset Pemerintah eks Proyek Ditjen

Perhubungan Udara yang telah diserahterimakan pada Persero.

Pada tahun 2009 terdapat perubahan nilai BPYBDS sebesar Rp

11.999.171.538 yang disebabkan koreksi Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada Bandara Internasional

Minangkabau sebesar minus Rp 10.000.000 dan pada Bandara

Sultan Mahmud Badaruddin II sebesar plus Rp 12.009.171.538

sehingga rincian Bantuan Pemerintah yang Belum Ditentukan

Statusnya (BPYBDS) adalah sebagai berikut :

Unappropriated government's grant represents governmental Assets from Ex-

projects of Directorate General of Air Transportation transferred to the

Company. In the year 2009 there are changes in the Unappropriated

Governments Grant value amounting to Rp 11,999,171,538 which is caused by

the correction of Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) at

Minangkabau International Airport amounting to minus Rp 10,000,000 and at

the Sultan Mahmud Badaruddin II Airport amounting to plus Rp

12,009,171,538, with the following details :

2009 2008

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport-Palembang 63.564.716.173 63.564.716.173

Electronic and Electricity in SupadioAirport - Pontianak 6.349.493.728 6.349.493.728

Electronic and Electricity in HuseinSastranegara Airport - Bandung 1.123.733.251 1.123.733.251

Other Supporting Facilities in HuseinSastranegara Airport - Bandung 1.894.000.000 1.894.000.000

Minangkabau International Airport -Padang 957.198.633.855 957.208.633.855

Sultan Mahmud Badaruddin II Airport-Palembang 860.655.027.501 848.645.855.963

29.513.144.090 29.513.144.090 Depati Amir Airport - Bangka

26.110.147.231 26.110.147.231 Sultan Thaha Airport - Jambi

Security Facility in Soekarno-HattaAirport - Jakarta 18.801.412.311 18.801.412.311

4.684.083.358 4.684.083.358 Security Facility in Polonia Airport-MedanTask of Reconstruction andRehabilitation Board NAD - NIAS 82.899.042.916 82.899.042.916

Development of Jakarta Centre Airportto Husein Sastranegara Airport -Bandung 11.273.305.000 11.273.305.000

2.064.066.739.414 2.052.067.567.876

Aset nomor 1 sampai 3 telah diaudit oleh Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan DKI Jakarta I

sesuai Laporan Hasil Audit Nomor LAP-592/PW09/4/2003 tanggal 9

Januari 2004. Proses penetapan status aset butir 1 sampai 3

tersebut diatas saat ini masih dalam proses mendapat persetujuan

Presiden Republik Indonesia untuk ditetapkan sebagai Tambahan

Penyertaan Modal Negara ke dalam Modal Saham Perseroan

melalui Penerbitan peraturan Pemerintah. Permohonan persetujuan

Presiden Republik Indonesia tersebut telah diajukan melalui Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor S-176/MK.02/2004 tanggal 9

Juni 2004.

Assets in point 1 to 3 have been audited by the Finance and Development

Supervisory Agency (BPKP), Jakarta I Regional Reoresentative Office as

stated in the Audit Report No LAP-592/PW09/4/2003 dated January 9, 2004.

The status determination of the Assets in point 1 to 3 is still on the process of

approval from the president of the Republic of Indonesia to be determined as

the Government's Additional Capital Investment to the Authorized Capital of PT

Angkasa Pura II (Persero), there Government Regulation. This approval

request has been proposed through the Minister of Finance of the Republic of

Indonesia in his Letter No S-176/MK.02/2004 dated June 9, 2004.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Operasi Bandar Udara

Internasional Minangkabau di Padang, Propinsi Sumatera barat

kepada Perseroan, Nomor AU/3186/KU.298/05 dan Nomor

BA.DU.035/PL.04/2005-AP.II tanggal 21 Juli 2005, dilakukan serah

terima operasi Bandar Udara Internasional Minangkabau dari

Dephub.

Based on the record of transfer of Operation the Minangkabau Airport in

Padang, West Sumatera to the Company No AU/3186/KU.298/05 and No

BA.DU/035/PL.04/2005-APII dated July 21, 2005, the operation of

Minangkabau International Airport has been transferred from the Ministry of

Transportation Republic of Indonesia to the Company. Based on audit by.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009184

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

45

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)

Kepada Perseroan. Berdasarkan Hasil Audit BPKP Perwakilan

Propinsi DKI Jakarta II sesuai nomor S-2906/PW.30/4/2008 tanggal

15 Juli 2008 diperoleh Nilai Final Hasil Pelaksanaan Kegiatan pada

Satker Pengembangan Bandar Udara Ketaping Padang Sumatera

Barat sebesar Rp 957.208.633.855, namun hingga saat ini belum

ada kejelasan dari pemerintah mengenai kejelasan status

kepemilikan aset yang digunakan dalam pengoperasian Bandara

Internasional Minangkabau dimaksud.

The Finance and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II

Regional Representative Office as stated in audit report No S-

2906/PW.30/4/2008 dated July 15, 2008 with a final value of The Working

Performance of Unit in Charge for the Development of the Airport of Ketaping

Padang, West Sumatera amounting to Rp 957,208,633,855, however, up to

the audit report date, the ownership status of Assets used in the operation of

Minangkabau International Airport is still unclear from the Government.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Sementara hasil Proyek

Satuan Kerja Pengembangan Bandar Udara Sultan Mahmud

Badaruddin II Palembang untuk dipergunakan dalam tugas - tugas

operasional PT Angkasa Pura II (Perseroan), Nomor 356/P.101/P-

SMB/X/2005 dan Nomor CSMB.2358/KU.106/2005-APII tanggal 5

Oktober 2005, telah diadakan serah terima sementara Hasil Proyek

Satuan Kerja Pengembangan Bandar Udara Sultan Mahmud

badarruddin II Palembang kepada Perseroan. Berdasarkan Hasil

Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II sesuai Nomor S-

4121/PW.30/4/2008 tanggal 23 Oktober 2008 dan dikoreksi melalui

LHA-3225/PW30/4/2009 tanggal 21 Juli 2009 diporoleh Nilai Final

Hasil Audit atas Aset BPYBDS Sultan Mahmud Badarudin II

Palembang sebesar Rp 860.655.027.501.

Based on the record of temporary transfer of project result of working unit in

charge for development of Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang to

be used in the operations of PT Angkasa Pura II (Persero). No 356/P.101/P-

SMB/X/2005 and No CSMB.2358/KU.106/2005-APII dated October 5, 2005,

there has been a temporary transfer upon the project results of the work unit in

charge for development of the Airport of Sultan Mahmud Badaruddin II

Palembang to PT Angkasa Pura II (Persero). Based on audit of the Finance

and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II Regional Office as

stated in audit report No S-4121/PW.30/4/2008 dated October 23, 2008, and

corrected by LHA-3225/PW30/4/2009 dated July 21, 2009. Final value of the

working performance of unit in charge for the development of Sultan Mahmud

Badaruddin II Airport Palembang amounting to Rp 860,655,027,501.

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Peralatan Keamanan

Bandar Udara untuk dipergunakan dalam tugas-tugas operasional

PT Angkasa Pura II (Perseroan) No. AU.872/KU/2007 dan No.

BAC.12.03/00/03/2007/302 tanggal 1 Maret 2007, Perseroan

menerima pelimpahan (serah terima) sementara sejumlah peralatan

keamanan bandar udara yang ditempatkan di Cabang Bandara

Soekarno-Hatta dan Cabang Bandara Polonia dengan nilai masing-

masing sebesar Rp 18.801.412.311 dan Rp 4.684.083.358. Nilai

dimaksud sesuai Laporan Hasil Audit BPKP perwakilan Propinsi DKI

Jakarta II Nomor LHA-5431/PW.30/4/2007 tanggal 19 Desember

2007. Penetapan status kepemilikan peralatan-peralatan keamanan

bandar udara dimaksud akan dilaksanakan sesuai ketentuan

peraturan perundangan yang berlaku.

Based on the record of Transfer Airport Security Equipment used in the

operation of PT Angkasa Pura II (Persero) No. AU.872/KU/2007. and No.

BAC.12.03/00/03/2007/302 March 1, 2007, the Company received the

temporary transfer of a number of airport security equipment placed in the

Soekarno-Hatta Airport and Polonia Airport branch offices amounting to Rp

18,801,412,311 and Rp 4,684,083,358. The value based on Audit Report of the

Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) Jakarta Regional

Office No LHA-5431/PW.30/4/2007 dated December 19, 2007. The ownership

status of the said airport security equipment will be legalized in accordance

with the prevailing rules and regulations.

Pada tahun 2007, terdapat 2 Bandara yang bergabung dengan PT

Angkasa Pura II (Persero), yaitu Cabang Depati Amir dan Cabang

Bandara Sultan Thaha. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima

Pengoperasian/Pengelolaan Sementara Bandara Udara Depati Amir

Propinsi Bangka Belitung dan Bandara Sultan Thaha di Propinsi

Jambi kepada Perseroan, No. AU/871/KU.81/2007 dan No.

bac.02.07/00/02/2007/015 tanggal 1 Maret 2007, telah diadakan

serah terima pengoperasian dan pengelolaan sementara Bandar

Udara Depati Amir-Bangka Belitung dan Bandar Udara Sultan Thaha-

Jambi kepada Perseroan. Berdasarkan laporan hasil

In 2007, there were two airports joining with PT Angkasa Pura II (Persero),

which are Depati Amir Airport and Sultan Thaha Airport Branch Offices. Based

on the record of Temporary Operation Transfer of Depati Amir Airport in

Bangka Belitung and Sultan Thaha Airport in Jambi to the Company No

AU/871/KU.81/2007 and No. BAC.02.07/00/02/2007/015 dated March 1, 2007,

the operations of Depati Amir Airport-Bangka Belitung and Sultan Thaha

Airport-Jambi are transferred to PT Angkasa Pura II (Persero). The audit report

of the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP), Jakarta II

Regional Representative Office No LHA-3910/PW.30/4/2008, dated September

23, 2008 with a final value of assets in Depati Amir Airport

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 185

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

46

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

25. Ekuitas (Lanjutan) 25. Capital (Continued)

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta International Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badaruddin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabilillah Airport

Jumlah Total

audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II Nomor LHA-

3910/PW.30/4/2008 tanggal 23 September 2008 Diperoleh Nilai Final

Aset Bandar Udara Depati Amir dan Bandar Udara Sultan Thaha

masing-masing sebesar Rp 29.513.144.090 dan Rp 26.110.147.231.

and Sultan Thaha Airport Amounting to Rp 29,513,144,090 and Rp

26,110,147,231.

Nilai Aset Hasil Proyek Pengembangan Bandar Udara Pusat Jakarta

pada Bandar Udara Husein Sastranegara untuk dipergunakan dalam

tugas-tugas operasional PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor

349/BA-DTBU/XI/2006 tanggal 1 Nopember 2006 berdasarkan

Laporan Hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi DKI Jakarta II Nomor

LHA-3910/PW.30/4/2008 tanggal 23 September 2008 adalah

sebesar Rp 11.273.305.000.

Asset value of Development of Jakarta Centre Airport to Husein Sastranegara

Project will be used by PT Angkasa Pura II (Persero) operational tasks, No

349/BA-DTBU/XI/2006 on November 1, 2006 based on the results of the audit

report of BPKP DKI Jakarta II Regional Representative Office No LHA-

3910/PW.30/4/2008 on September 23, 2008 amounting to Rp 11,273,305,000.

Pekerjaan Badan Rekonstruksi dan rehabilitasi NAD-NIAS sebesar

Rp 82.899.042.916. Berdasarkan Ketetapan Direktur Jenderal

Perbendaharaan Departemen Keuangan Republik Indonesia tentang

Tata Cara Pelaporan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan

Statusnya Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

Nomor PER-10/PB/2007 tanggal 7 Maret 2007, ditetapkan bahwa

Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan Statusnya, sesuai

dengan prinsip substance over form Standar Akuntansi Pemerintah,

maka Barang Milik Negara yang digunakan oleh BUMN diperlakukan

sebagai unsur modal, dan dilaporkan dalam neraca sebagai ekuitas

pemerintah pada BUMN dengan pengungkapan yang memadai.

Ketetapan ini berlaku tanggal 1 Januari 2007, sehingga sejak tanggal

1 Januari 2007 akun Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditentukan

Statusnya oleh Perseroan dicatat sebagai Modal Disetor Lainnya dan

belum dilakukan audit oleh BPKP.

Task of Reconstruction and Rehabilitation Board NAD-NIAS amounting to Rp

82,899,042,916. Based on decision of Treasury General Director of Finance

Department of the Republic of Indonesia regarding the Reporting rules of

Government grant which status has not been determined for Government

Financial Statements preparation under No PER-10/PB/2007 dated March 7,

2007, it was determined that the unappropriated Governmental grant,

according to substance over form of the Government accounting standards

that state owned property which is used by State Owned Enterprises is treated

as capital and will be reported in balance sheet as a Government equity in

State Owned Enterprises with adequate disclosures. These provisions applied

since January 1, 2007, the account of unappropriated Government grant is

recorded by the Company substance over form of the as other paid-in Capital.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 53 tanggal 30 Juni 2001

telah ditetapkan penambahan Modal Negara Republik Indonesia ke

dalam Modal saham PT Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp

118.955.039.293, dengan rincian sebagai berikut :

Based on the Government Regulation No 53 dated June 30, 2001 the

Government's additional capital to the Company's equity amounting to Rp

118,955,039,293, with the following details as follows :

2009 2008

51.003.189.899 51.003.189.899

1.583.000.000 1.583.000.000

6.485.718.646 6.485.718.646

3.566.000.000 3.566.000.000

5.440.763.020 5.440.763.020

3.697.500.998 3.697.500.998

47.178.866.730 47.178.866.730

118.955.039.293 118.955.039.293

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009186

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

47

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. Pendapatan Usaha 26. Operating Revenues

Aeronautika : Aeronautics :

Jasa pendaratan Landing services

Jasa Penempatan Locating services

Jasa Pelayanan Penerbangan Flight services

Jasa Penerbangan Lintas Over-flying services

Jasa Parking Surcharge Parking surcharge services

Jasa Pelayanan Penumpang Passenger services

Jasa Counter Counter

Pemakaian Aviobridge Aviobridge

Jumlah Sub total

Non Aeronautika : Non Aeronautics :

Sewa ruangan Space rental

Konsesi Concession

Pas Pelabuhan Airport pass

Parkir kendaraan Parking services

Sewa tanah Land rental

Utilitas Utilities

Pemasangan reklame Advertising

AMACS AMACS

Lainnya Others

Jumlah Sub Total

Kargo Cargo

Jasa gudang kargo Cargo services

Jumlah Total

Aeronautika : Aeronautics :

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Sub Total

2009 2008

312.099.906.828 289.734.563.255

13.108.608.815 10.789.438.884

239.434.354.055 246.704.063.717

195.850.735.657 204.589.641.120

7.382.447.556 6.239.884.898

1.226.403.971.384 850.653.928.758

60.880.290.379 55.300.628.941

54.454.715.168 50.354.619.550

2.109.615.029.843 1.714.366.769.123

144.433.427.789 136.050.799.565

181.198.607.707 172.482.964.620

7.988.590.833 12.703.466.039

59.475.102.854 53.855.983.656

31.819.367.923 26.737.372.397

63.315.073.284 63.528.641.262

54.802.791.274 46.450.794.320

1.479.745.802 1.038.119.939

52.258.233.296 12.059.098.258

596.770.940.761 524.907.240.056

39.093.019.445 37.250.413.617

2.745.478.990.049 2.276.524.422.796

Rincian pendapatan usaha kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai

berikut :

Details of operating revenues in the head office and branch offices are as follows

:

2009 2008

1.709.373.887.137 1.373.262.096.555

15.777.174.674 16.113.594.138

51.527.018.308 42.210.834.685

30.920.235.264 25.954.051.873

141.697.434.593 125.176.427.533

43.529.582.250 37.686.017.714

48.489.281.247 38.648.540.629

17.477.626.410 14.244.135.951

25.022.474.948 15.991.547.881

6.023.442.177 5.770.373.336

9.680.603.863 9.526.201.396

10.096.268.971 9.782.947.432

2.109.615.029.843 1.714.366.769.123

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 187

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

48

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

26. Pendapatan Usaha (Lanjutan) 26. Operating Revenues (Continued)

Non Aeronautika : Non Aeronautics :

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Sub Total

Kargo : Cargo

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Jumlah Sub Total

Jumlah Total

1.357.949.508 910.641.669

496.413.329.999 433.582.456.117

18.168.470.205 21.874.552.073

12.586.471.603 11.216.433.268

6.616.698.991 5.955.224.496

24.624.387.807 21.282.930.887

14.391.439.849 11.675.205.047

9.757.329.096 8.793.444.290

3.425.416.945 2.412.258.036

2.265.151.877 1.753.832.306

473.973.429 282.588.544

2.852.151.732 2.058.951.198

3.838.169.721 3.108.722.125

596.770.940.761 524.907.240.056

24.850.365.986 22.853.435.081

2.788.246.386 2.952.058.872

2.078.516.100 1.577.234.071

3.890.599.231 3.978.581.108

2.133.866.685 2.314.585.664

2.686.664.837 3.137.962.186

188.370.278 178.736.307

180.911.287 186.138.860

292.153.655 71.681.468

3.325.000 - 39.093.019.445 37.250.413.617

2.745.478.990.049 2.276.524.422.796

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Departemen Perhubungan Direktorat

Jendral Perhubungan Udara Nomer ADSH/69/KA.301/II/2009 mengenai

Pelaksanaan Penerbitan atau Perijinan Pas Pekerja, terhitung mulai tanggal

16 Pebruari 2009 Penerbitan Pas Pekerja Bandara dilaksanakan oleh

Pemerintah melalui Kantor Administrasi Bandar Udara Internasional Jakarta

Soekarno - Hatta.

In accordance with the Ministry of Transportation Directorate General of Civil

Aviation Number ADSH/69/KA.301/II/2009 on the implementation of issuing

or Worker Licensis Pass , effective February 16, 2009 Issuance of Pas

Airport Workers as conducted by the Government through the Administrative

Office of the Jakarta International Airport Soekarno - Hatta.

Tarif Jasa Pelayanan Penumpang Udara untuk dalam dan luar negeri

mengalami perubahan. Yaitu perubahan tarif Jasa Pelayanan Penumpang

Udara untuk dalam negeri, perubahan berdasarkan SK Direksi Nomor,

KEP.15.01.01/02/2009, yang berlaku mulai tanggal 15 Maret 2009 dan

perubahan tarif Jasa Pelayanan Penumpang Udara untuk luar negeri

berdasarkan SK Direksi Nomor KEP.15.01.01/02/2009.1, yang mulai berlaku

mulai tanggal 1 Maret 2009.

Air Passenger Service tariff for domestic and international experienced some

changes. Namely tariff changes to the Air Passenger Service in the country,

changes based on the Decree of Directors Number, KEP.15.01.01/02/2009,

which began on March 15, 2009 and changes in rates for Air Passenger

Service based overseas SK KEP Directors. 15.01.01/02/2009.1, which take

effect starting on March 1, 2009.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009188

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

49

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

27. Beban pegawai 27. Employee Expenses

Gaji dan upah Salary and wages

Tunjangan : Allowances :

Merit Marriage

Bonus Bonus

Pension and THT

Beban pensiun dan THT (old age welfare fund) expense

Pajak Pengahsilan Income tax

Pengobatan Medical

Transportasi Transportation

Perumahan Housing

Khusus Special

Cuti pegawai Leave allowance

Uang lembur Overtime

Beban pendidikan/diklat Education/training

Pangan Meal

Seragam Uniform

Lainnya Others

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

28. Beban pemeliharaan dan persediaan 28. Maintenance and Inventory Expenses

Pemeliharaan kebersihan Maintenance

Bangunan lapangan dan tanah Field construction and land

Instalasi dan jaringan Installation and networking

Bangunan gedung Building

Alat bantu navigasi Navigation equipment

Peralatan terminal dan gedung Terminal and building equipment

Alat-alat pengangkutan Transportation equipment

Peralatan bengkel dan kantor Workshop tools and office equipment

Aset tetap lainnya Other fixed Assets

Sub jumlah Sub Total

Beban persediaan Inventory expenses

Jumlah Total

2009 2008

99.508.303.614 94.517.044.921

163.093.193.012 165.639.617.529

106.809.480.000 85.502.762.780

47.754.888.969 48.953.535.079

34.336.897.751 42.904.455.513

44.025.553.170 37.722.708.878

47.119.429.596 29.965.686.012

22.559.512.000 22.524.865.000

21.419.976.361 20.011.462.157

19.658.560.703 19.328.472.865

19.795.543.910 16.258.616.708

17.824.533.477 14.523.989.267

23.448.691.055 14.138.365.236

9.560.342.093 7.006.910.209

13.951.642.869 12.886.117.757

690.866.548.580 631.884.609.911

Rincian beban pegawai kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai

berikut :

Details of employee expenses in the head office and branch offices are as

follows :

2009 2008

226.875.764.692 211.278.650.778

247.767.107.444 224.674.338.132

20.764.910.739 19.004.132.326

23.657.479.626 21.687.510.362

16.926.215.444 15.085.316.595

58.058.996.008 52.736.356.701

22.594.057.025 20.331.895.601

22.454.583.491 22.336.930.744

12.084.871.335 10.419.771.676

11.956.760.432 11.653.918.358

7.248.411.563 6.006.089.307

11.174.657.312 9.178.055.487

9.302.733.470 7.491.643.844

690.866.548.580 631.884.609.911

2009 2008

38.794.890.913 32.267.642.469

25.554.959.008 23.938.091.903

24.912.766.468 19.813.911.423

19.282.728.341 15.826.591.486

19.360.052.483 15.785.827.855

13.573.221.868 9.575.109.078

6.971.378.445 5.935.067.602

1.148.991.918 1.243.658.393

956.913.450 443.423.198

150.555.902.895 124.829.323.407

29.213.025.039 24.096.617.137

179.768.927.934 148.925.940.544

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 189

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

50

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

28. Beban pemeliharaan dan persediaan (Lanjutan) 28. Maintenance and Inventory Expenses (Continued)

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

29. Beban Sewa 29. Rental Expenses

Listrik Electricity

Air Water

Saluran Komunikasi Telecommunication line

Telepon Telephone

Lainnya Others

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

Rincian beban pemeliharaan dan persediaan kantor pusat dan cabang-

cabang adalah sebagai berikut :

Details of maintenance and inventory expenses in the head office and branch

offices are as follows :

2009 2008

9.107.594.037 7.067.506.298

109.509.074.375 95.697.218.643

8.705.568.641 6.446.404.209

7.923.009.446 5.182.739.787

3.198.672.250 2.786.430.188

15.333.386.075 13.256.493.091

5.772.898.018 5.127.987.977

5.241.542.387 5.811.178.793

5.086.935.627 1.871.138.976

3.442.720.642 1.690.964.883

1.798.198.528 1.408.342.837

2.111.862.003 839.051.074

2.537.465.907 1.740.483.788

179.768.927.934 148.925.940.544

2009 2008

171.790.019.938 152.206.575.062

20.424.729.073 17.989.827.065

10.873.171.322 8.235.306.041

5.833.802.735 7.660.383.207

4.352.180.000 4.280.892.727

213.273.903.068 190.372.984.102

Rincian beban sewa kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai berikut

:

Details of rental expenses in the head office and branch offices are as follows :

2009 2008

2.216.681.707 2.031.467.225

169.872.252.818 146.758.935.376

7.187.220.633 9.183.078.830

6.520.573.075 6.850.640.706

1.789.686.318 1.809.360.013

11.378.022.544 10.511.619.104

2.936.297.859 2.745.957.410

5.890.260.370 6.351.996.296

1.174.797.717 835.366.768

1.032.642.693 816.739.326

473.373.994 405.642.716

1.747.013.405 1.110.694.374

1.055.079.935 961.485.958

213.273.903.068 190.372.984.102

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009190

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

51

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

30. Beban umum dan Aset dibiayakan 30. General Expenses and Financed Asset

Pajak bumi dan bangunan Land and building tax

Beban pajak lainnya Other tax expenses

Beban keamanan Security expenses

Gaji direksi dan komisaris Directors and commissioners salary

Beban outsourcing Outsourcing expenses

Perjalanan dinas Travel allowance

Beban penagihan Collection expenses

Beban Common use check-in Common use check-in expenses

Asuransi, astek dan jamsostek Insurance, Astek and Jamsostek

Kendaraan/mobilitas di Bandara Vehicle/mobility at the airport

Rapat dinas Official meetings

Jasa konsultan Consultants

Iklan dan promosi Advertising and promotion

Kewajiban imbalan pasca kerja Post employment benefit expenses

Beban umum lainnya Others

Sub jumlah Sub total

Aset dibayarkan Financed Asset

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

31. Beban piutang tak tertagih 31. Bad Debts Expenses

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

2009 2008

73.971.211.106 59.543.479.037

3.210.618.561 46.831.184.829

21.201.036.692 20.987.997.359

32.144.656.565 21.973.585.787

28.544.147.305 21.456.884.508

18.791.593.614 14.995.679.455

11.694.051.583 11.270.050.098

7.842.316.034 8.562.105.130

23.666.636.405 8.010.433.514

4.003.690.152 7.685.097.522

6.517.174.536 5.548.996.892

9.783.266.324 4.481.280.621

6.239.299.083 4.382.831.555

8.783.881.206 8.483.988.129

35.005.833.454 31.672.751.034

291.399.412.622 275.886.345.470

7.049.393.707 4.141.779.546

298.448.806.329 280.028.125.016

Rincian beban umum dan Aset dibiayakan kantor pusat dan cabang-cabang

adalah sebagai berikut :

Details of general expenses and financed Asset in the head office and branch

offices are as follows :

2009 2008

103.107.508.805 123.417.209.016

125.111.286.645 100.316.028.059

6.368.561.820 3.539.123.451

5.777.901.648 4.333.722.124

3.697.416.887 3.254.046.419

29.789.414.711 25.958.224.673

5.978.255.671 3.891.373.155

7.172.183.606 7.053.397.954

3.098.614.684 2.221.284.997

2.051.587.047 2.226.453.939

1.716.982.077 912.578.958

1.800.902.555 1.177.514.691

2.778.190.172 1.727.167.580

298.448.806.329 280.028.125.016

2009 2008

6.335.262.051 54.065.806.368

525.507.295 516.721.969

177.335.467 81.589.165

126.598.606 32.959.974

1.022.517.531 1.571.253.472

120.086.114 139.238.529

1.296.365.690 905.108.852

45.381.631 51.426.762

23.767.015 86.148.476

11.239.653 -

- 3.656.889

- 2.899.476

9.684.061.053 57.456.809.932

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 191

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

52

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

32. Beban penyusutan dan amortisasi 32. Depreciation and Amortization Expenses

Beban penyusutan Depreciation expenses

Beban amortisasi Amortization expenses

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

33. Pendapatan lain-lain 33. Other Income

Bunga deposito dan jasa giro

Pendapatan selisih kurs -bersih Gains on foreign currency translation - net

Bunga obligasi Bond interest

Bagian laba bersih anak Perseroan Subsidiaries - net profit

Pendapatan investasi jangka pendek Short term investment

Pendapatan insidentil Incidental income

Pendapatan denda Penalty income

Pendapatan lelang Auction income

Keuntungan penjualan Aset tetap Gains on sale of fixed Assets

Lain-lain Others

Jumlah Total

2009 2008

238.316.217.459 195.772.670.892

26.066.884.000 16.089.861.876

264.383.101.459 211.862.532.768

Rincian beban penyusutan kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai

berikut :

Details of depreciation and amortization expenses in the head office and

branch offices are as follows :

2009 2008

7.894.930.658 7.302.735.049

83.784.800.988 66.758.691.725

2.986.068.514 2.443.257.637

49.233.471.810 49.105.148.784

5.041.709.272 4.824.144.591

12.416.575.271 11.340.786.161

4.219.325.426 3.943.084.337

56.117.881.811 39.220.349.762

8.186.459.706 3.069.594.000

2.009.878.246 1.913.104.112

1.220.468.662 1.260.328.477

2.087.321.190 1.932.260.455

3.117.325.905 2.659.185.802

238.316.217.459 195.772.670.892

Terdapat penyajian kembali atas beban penyusutan tahun 2008 yang

dikarenakan pemeriksaan oleh Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) terhadap aset perseroan pada tahun 2008.

There are a restatement of depreciation expense in 2008 due to examination

by the Finance and Development Supervisory Agency (BPKP) against the

Company's assets in the year 2008.

2009 2008

Interest income on time deposits and

demand deposit205.707.159.167 147.907.857.360

- 77.127.904.613

14.872.927.468 33.690.059.583

10.801.677.914 9.707.326.987

15.765.098.640 4.415.438.495

2.385.161.171 3.597.236.975

1.640.840.343 1.847.538.186

1.715.949.517 1.763.605.917

- 198.009.600

8.488.268.333 4.974.233.539

261.377.082.554 285.229.211.255

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009192

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

53

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

33. Pendapatan Lain-Lain (Lanjutan) 33. Other Income (Continued)

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

34. Beban lain-lain 34. Other Expenses

Tax expense on demand

Beban pajak jasa giro/deposito deposits / time deposits

Kerugian penempatan reksadana Loss on placement of mutual fund

Beban Bina Lingkungan Environment development expenses

Kerugian penurunan nilai obligasi Loss on impairment of Bonds

Kerugian penurunan nilai saham Loss on impairment of Shares

Bagian rugi bersih anak Perseroan Subsidiaries - net loss

Beban Penyimpanan surat berharga Securities safekeeper's expense

Beban pembinaan (pegel) Education and training expenses

Beban selisih kurs-bersih Foreign exchange-net expenses

Lain-lain Others

Jumlah Total

Kantor Pusat Head Office

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Soekarno-Hatta Airport

Bandara Halim Perdanakusuma Halim Perdanakusuma Airport

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Sultan Mahmud Badarudin II Airport

Bandara Supadio Supadio Airport

Bandara Polonia Polonia Airport

Bandara Sultan Syarif Kasim II Sultan Syarif Kasim II Airport

Bandara Internasional Minangkabau Minangkabau Airport

Bandara Sultan Iskandar Muda Sultan Iskandar Muda Airport

Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara Airport

Bandara Raja Haji Fisabilillah Raja Haji Fisabililah Airport

Bandara Sultan Thaha Sultan Thaha Airport

Bandara Depati Amir Depati Amir Airport

Jumlah Total

Rincian pendapatan lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang adalah

sebagai berikut :

Details of other income in the head office and branch offices are as follows :

2009 2008

254.749.063.722 237.445.405.290

2.899.060.443 42.159.806.100

387.092.626 547.258.388

534.545.608 1.138.058.525

245.708.289 245.975.286

736.264.939 2.943.889.947

502.382.797 209.750.379

640.367.059 1.981.524

175.282.199 85.560.586

171.402.940 111.898.685

124.944.857 54.173.789

101.840.525 163.355.426

109.126.549 122.097.330

261.377.082.554 285.229.211.255

2009 2008

43.445.207.978 31.515.450.925

- 15.511.544.714

- 14.958.000.000

5.896.682.600 6.963.651.712

- 6.292.620.000

- 2.027.570.089

217.205.905 201.214.852

- 200.102.590

69.627.467.806 - 29.167.212.979 13.872.992.172

148.353.777.268 91.543.147.054

Rincian beban lain-lain kantor pusat dan cabang-cabang adalah sebagai

berikut :

Details of other expenses in the head office and branch offices are as follows :

2009 2008

107.249.264.222 84.715.849.474

31.952.736.352 2.643.071.232

736.219.863 415.642.453

756.810.708 392.674.059

292.421.766 212.312.173

3.898.946.642 1.446.944.645

812.774.185 219.852.735

752.085.421 320.320.638

481.837.261 247.656.004

500.363.325 192.988.799

120.524.207 347.867.083

172.097.770 227.239.653

627.695.546 160.728.106

148.353.777.268 91.543.147.054

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 193

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

54

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. Taksiran Pajak Penghasilan 35. Estimated Income Tax

Perhitungan penghasilan bukan final Non final income tax

Pajak penghasilan final Final income tax

(Persewaan tanah dan bangunan serta konsesi) (land and building rental and concession)

Jumlah Total

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax

Perbedaan temporer : Temporary difference :

Penyusutan Aset tetap Depreciation

Amortisasi Amortization

Penyisihan piutang tak tertagih Allowance for bad debts

Kewajiban imbalan pasca kerja Post employment benefits

Subjumlah Sub total

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Permanent difference :

Beban pegawai Personnel expenses

Beban umum General expenses

Beban lain-lain Others

Penghasilan bunga Interest income

Pendapatan sewa tanah/bangunan/konsesi Land/building Rental/concession income

Beban berhubungan dengan persewaan Expenses related to rental

Aset tetap yang masa manfaat satu tahun Fixed Assets with one year useful life

Kerugian (pendapatan) yang bukan merupakan objek pajak Non taxable losses (gains)

Bagian laba anak Perseroan Minority interest of subsidiaries

Subjumlah Sub total

Laba kena pajak Taxable profit

pembulatan Rounded off

10% x Rp 50.000.000 10% x Rp 50,000,000

15% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50,000,000

30% x Rp 824.379.228.000 30% x Rp 824,379,228,000

28% x Rp 1.062.886.088.000 28% x Rp 1,062,886,088,000

Jumlah pajak penghasilan Total income tax

Pajak Penghasilan Final Final income tax

Dikurangi pajak dibayar di muka Less prepaid taxes

PPh final Final income tax

PPh pasal 22 Income tax article 22

PPh pasal 23 Income tax article 23

PPh pasal 25 Income tax article 25

Jumlah pajak dibayar di muka Total prepaid taxes

Kurang bayar pajak tahun berjalan Under payment of tax in current year

2009 2008

304.721.791.080 247.326.268.400

16.533.434.303 14.668.399.315

321.255.225.383 261.994.667.715

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan

laba kena pajak adalah sebagai berikut :

Reconciliation between net profit before income tax as per income

statements and taxable income is as follows :

2009 2008

1.202.076.946.912 949.679.484.724

(67.387.604.164) (130.519.066.354)

(4.757.587.188) (166.875.777)

9.684.061.053 57.456.809.932

2.786.881.206 3.826.488.129

(59.674.249.092) (69.402.644.070)

29.356.565.851 23.697.832.291

34.301.508.960 45.968.084.404

67.107.069.976 71.983.105.264

(237.100.176.902) (186.013.355.438)

(175.813.175.712) (162.788.171.963)

238.757.198.525 155.928.315.468

5.287.045.280 3.106.334.660

(5.204.944.695) -

(10.801.677.914) (7.679.756.898)

(54.110.586.631) (55.797.612.212)

1.088.292.111.189 824.479.228.442

1.088.292.111.000 824.479.228.000

5.000.000

7.500.000

247.313.768.400

304.721.791.080 -

304.721.791.080 247.326.268.400

16.533.434.303 14.668.399.315

321.255.225.383 261.994.667.715

(16.533.434.303) (14.668.399.315)

(1.738.130) -

(45.972.047.211) (57.781.316.948)

(177.524.658.012) (166.258.919.292)

(240.031.877.656) (238.708.635.555)

81.223.347.727 23.286.032.160

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009194

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

55

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

35. Taksiran Pajak Penghasilan (Lanjutan) 35. Estimated Income Tax (Continued)

Calculation on deferred tax Assets (liabilities) is as follows :

Penyusutan Aset tetap Depreciation

Amortisasi biaya ditangguhkan Deferred amortization expenses

Penyisihan piutang tak tertagih Allowance for bad debts

Kewajiban imbalan pasca kerja Post employment benefit

Penyusutan Aset tetap Depreciation

Amortisasi biaya ditangguhkan Deferred amortization expenses

Penyisihan piutang tak tertagih Allowance for bad debts

Kewajiban imbalan pasca kerja Post employment benefit

36. Dividen tunai dan cadangan 36. Cash Dividend and Reserve

• •

• •

• •

• •

• •

• •

Perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan adalah sebagai berikut :

Pendapatan

(dibebankan) pada

laporan laba rugiEfek ubah tarif

Income (credited to

income statement) The effect of rate charges

2008 2009

(74.496.052.328) (18.868.529.166) (8.986.037.925) (102.350.619.419)

41.718.944 (1.332.124.413) 5.006.273 (1.285.399.196)

55.786.614.932 2.711.537.095 6.694.393.792 65.192.545.819

11.323.229.725 2.459.486.738 1.304.271.567 15.086.988.030

(7.344.488.727) (15.029.629.746) (982.366.293) (23.356.484.766)

Pendapatan

(dibebankan) pada

laporan laba rugiEfek ubah tarif

Income (credited to

income statement)

The effect of rate charges

2007 2008

(48.714.276.350) (32.588.238.333) 6.806.462.355 (74.496.052.328)

172.741.650 (41.718.944) (89.303.762) 41.718.944

44.706.464.558 14.364.202.483 (3.284.052.109) 55.786.614.932

12.381.519.230 1.005.297.032 (2.063.586.537) 11.323.229.725

8.546.449.088 (17.260.457.762) 1.369.519.947 (7.344.488.727)

Terdapat penyajian kembali atas saldo kewajiban pajak tangguhan 2008,

yang disebabkan perubahan beban penyusutan dan beban imbalan kerja

untuk tahun 2008.

There are a restatement of depreciation expense in 2008 due to the

changes on depreciation expenses and employment benefit expenses for

the year 2008.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Angkasa

Pura II (Persero) No. RIS-31/D3-MBU/2009 ditetapkan penggunaan laba

usaha tahun buku 2008 sebesar Rp 692.394.832.590 setelah dikurangi laba

penjualan aset tetap sebesar Rp 198.009.600 menjadi sebesar Rp

692.196.822.990 sebagai berikut :

Based on the minutes of Shareholders' General Meeting of PT Angkasa Pura II

(Persero) No RIS-31/D3-MBU/2009 it was stated that the use of operating

profit on the 2008 book year amounting to Rp 692,394,832,590 net of sales of

fixed Assets amounting to Rp 198,009,600 to Rp 692,196,822,990 as follows :

25% atau sebesar Rp 173.050.000.000 dibagikan sebagai dividen tunai

kepada pemegang saham.

25% or equivalent to Rp 173,050,000,000 is distributed as cash dividend to

shareholders,

1% atau sebesar Rp 6.923.948.000 dibagikan sebagai tambahan dana

Kemitraan.

1% or equivalent to Rp 6,923,948,000 is distributed as additional

Partnership funds,

2% atau sebesar Rp 13.847.896.000 dibagikan sebagai tambahan dana

Bina Lingkungan.

2% or equivalent to Rp 13,847,896,000 is distributed as additional funds for

Community Development

72% atau sebesar Rp 498.374.978.990 digunakan untuk Cadangan

umum.

72% or equivalent to Rp 498,374,978,990 is used as General reserve.

Dalam berita acara Rapat Umum Pemegang Tahunan Pemegang Saham No.

RIS-31/D3-MBU/2008 ditetapkan penggunaan laba usaha tahun buku 2007

sebesar Rp 498.587.661.291 setelah dikurangi laba penjualan Aset tetap

sebesar Rp 960.844.444 menjadi sebesar Rp 497.626.816.847 sebagai

berikut :

In the minutes of Shareholders' General Meeting No RIS-31/D3-MBU/2008 it

was stated that the use of operating profit on the 2007 book year amounting to

Rp 498,587,661,291 net of sales of fixed Assets amounting to Rp 960,844,444

to Rp 497,626,816,847 as follows :

25,05% atau sebesar Rp 124.647.000.000 dibagikan sebagai dividen

tunai kepada pemegang saham.

25.05% or equivalent to Rp 124,647,000,000 is distributed as cash dividend

to shareholders,

74,95% atau sebesar Rp 372.979.816.847 digunakan untuk cadangan

umum.

74.95% or equivalent to Rp 372,979,816,847 is used as general reserve.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 195

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

56

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

37. Informasi penting lainnya 37. Other Significant Information

Program Pensiun Pension Plan

Tingkat kematian : Tabel mortalita Indonesia Tahun 1949 Mortality rate : Indonesia Mortality Table year 1949

Umur Pensiun Normal : 56 tahun Normal pension age : 56 years

Kenaikan PhDP : 1,5% setahun Salary increase : 1.5% per annum

Tingkat Bunga Aktuaria : 10% setahun Interest rate : 10% per annum

Biaya pengelolaan : 5% dari PhDP Management costs : 5% of basic retirement income

Perhitungan manfaat pensiun : 2,5% x masa kerja x PhDP Pension benefit :

Metode Aktuaris : Benefit Cost Method Actuary method : Benefit Cost Method

38. Transaksi hubungan istimewa 38. Related Parties Transaction

a. a.

b. b.

c. c.

d. d.

Dana Pensiun Angkasa Pura II (DPAP2) merupakan kelanjutan dari Yayasan

Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura (YDP-BAP) yang akta pendiriannya

telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat

Keputusan No S-694/MK-13/1989 tanggal 2 Juni 1989. Dalam rangka

penyesuaian dengan Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992,

Perseroan telah menetapkan peraturan DPAP2 dengan Keputusan Direksi

No. KAP.549.4/KP.308/AP2-98 tanggal 6 Oktober 1998. Peraturan Dana

Pensiun ini telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia

dengan Surat Keputusan No. KEP 391/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember

1999 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 96

tanggal 30 Nopember 1999, Tambahan No. 53.

Pension fund of PT Angkasa Pura II (Persero) was established with the name

of Yayasan Dana Pensiun Bersama Angkasa Pura (YDP-BAP), which was

legalized by the Minister of Finance Republic Of Indonesia through his

Decision Letter No S-694/MK-13/1989 dated June 2, 1989. Complying with the

regulation of Pension Fund No 11 of the year 1992, the Company have

stipulated DPAP2 regulation through the Decision Letter No

KAP.549.4/KP.308/AP2-98 dated October 6, 1998. The regulation of Pension

Fund has been legalized by the Minister of Finance Republic of Indonesia

through his Decision Letter No. KEP 391/KM.17/1999 dated November 15,

1999 and was published in the State Gazette No 96 dated November 30,

1999, Supplement No 53.

Berdasarkan peraturan DPAP2, Perseroan menyelenggarakan program

pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan yang telah berusia 18 tahun

atau telah menikah. Manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan

Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) dan masa kerja karyawan.

Complying with the DPAP2 regulation, the Company applies fixed benefit

pension plan for employees who are 18 years old or are married. The pension

will be computed based on the basic retirement income and working period in

the Company.

Pendanaan DPAP2 terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja sebesar

27,59% dan karyawan sebesar 5% dari PhDP.

Financing of DPAP2 is mainly derived from contribution of the Company at

27.59% and of employees at 5% of their basic retirement income.

Aset dana pensiun terutama terdiri dari bank dan deposito berjangka, saham

dan obligasi.

Assets of pension fund mainly consist of cash in banks and time deposits,

stocks and bonds.

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat dan

pensiun oleh Bestama Aktuaria, aktuaris independen, adalah sebagai berikut :

Main assumptions that are used to determine post employment benefit by

Bestama Actuary, an independent actuary, are as follows :

2.5% x working period x basic retirement income

Dalam kegiatan usahanya, Perseroan melakukan transaksi tertentu dengan

pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut :

In the course of its business, the Company conducts transactions with related

parties as follows :

Perseroan menempatkan dana pada Bank Pemerintah dengan

persyaratan dan tingkat bunga normal sebagaimana berlaku untuk

nasabah bank pihak ketiga.

The Company deposits an amount of fund in the governmental Banks with

normal conditions and interest rate commonly applied to third parties,

Perseroan membeli obligasi, wesel tagih dan efek dibeli dengan janji jual

kembali yang diterbitkan oleh BUMN lain.

The Company bought bonds, promissory notes, and marketable securities

with resell arrangement issued by other State Owned Enterprises (SOE),

Sebagian pekerjaan Aset tetap Perseroan dilaksanakan oleh BUMN lain. Several construction projects are conducted by other State Owned

Enterprises,

Sejak tanggal 24 Agustus 1998, Perseroan mengadakan kesepakatan

bersama dengan PT Angkasa Pura I (Persero) mengenai pembagian

pendapatan jasa pelayanan penerbangan International (route charge)

dan jasa penerbangan lintas.

Starting from August 24, 1998, the Company entered into agreement with PT

Angkasa Pura I (Persero) concerning profit sharing of International flight

(route charges) and overflying services.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009196

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

57

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

38 Transaksi hubungan istimewa (Lanjutan) 38. Related Parties Transaction (Continued)

Aset Assets

Piutang usaha Accounts receivable :

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Purantara Mitra Angkasa Dua PT Purantara Mitra Angkasa Dua

PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa

Dharma Wanita Dharma Wanita

Jumlah piutang usaha Total accounts receivable

Piutang non usaha Other receivable

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Angkasa pura Schiphol PT Angkasa pura Schiphol

Jumlah Aset Total Assets

Kewajiban Liabilities

Hutang lain-lain Other payable :

PT Angkasa Pura I PT Angkasa Pura I

Jumlah hutang lain-lain Total other payable

Guarantee payables to be compensated :

PT Garuda Indonesia (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero)

PT Gapura Angkasa PT Gapura Angkasa

Jumlah hutang jaminan yang akan

diperhitungkan

Jumlah kewajiban Total Liabilities

Pihak yang mempunyai

No hubungan istimewa istimewa Perseroan Related parties

1 PT Garuda Indonesia (Persero) Perseroan Afiliasi Jasa Penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero)

2 PT Purantara Mitra Angkasa Dua Perseroan Afiliasi Sewa tanah PT Purantara Mitra Angkasa Dua

3 PT Gapura Angkasa Perseroan Afiliasi PT Gapura Angkasa

4 Dharma Wanita Perseroan Afiliasi Kantin Dharma Wanita

5 PT Angkasa Pura Schiphol Perseroan Afiliasi Konsultan penerbangan PT Angkasa Pura Schiphol

6 PT Angkasa Pura I Perseroan Afiliasi Jasa Penerbangan PT Angkasa Pura I

39. Perikatan 39. Commitments

a. a.

Saldo yang berhubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa pada tanggal neraca adalah sebagai berikut :

Balance connected to related parties on balance sheet date is as follows :

Persentase terhadap total Aset / kewajiban

Jumlah Percentage of Total Assets/LiabilitiesTotal

2009 2008 2009 2008

18.453.184.756 251.312.629.302 0,22 3,39

18.191.465.457 16.617.408.909 0,22 0,22

8.720.558.972 4.089.240.252 0,11 0,05

20.446.325 23.559.287 0,00 0,00

45.385.655.509 272.042.837.750 0,55 3,66

215.526.169.453 - 2,61

11.383.101.561 10.650.684.954 0,14 0,14

272.294.926.522 282.693.522.704 3,30 3,80

2.720.048.379 1.559.569.672 0,36 0,02

2.720.048.379 1.559.569.672 0,36 0,02

Hutang jaminan yang akan diperhitungkan :

60.070.000 60.070.000 0,01 0,00

28.489.500 29.119.500 0,00 0,00

Total guarantee payables to be compensated 88.559.500 89.189.500 0,01 0,00

2.808.607.879 1.648.759.172 0,37 0,02

Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang

mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

Details type of relationship and transaction with related parties as follows :

Sifat hubungan

Nature of relationshipsTransaksi Transaction

Affiliated Company Airline service

Affiliated Company Land rental

Ground handling service Affiliated Company Ground handling

service

Affiliated Company Canteen

Affiliated Company Airline consultant

Affiliated Company Air traffic service

Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pemanfaatan lahan

Bandara Soekarno-Hatta seluas 150.000 m! dengan PT Mandara Jasindo

Sena (MJS). MJS menggunakan lahan tersebut untuk membangun dan

mengusahakan fasilitas hotel, balai sidang dan perkantoran.

The Company entered into an agreement with PT Mandara Jasindo Sena

(MJS) to utilize land in Soekarno-Hatta International Airport of approximately

150,000 sqm. MJS uses the land for building, and providing facilities such as

hotel, convention hall and office space.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 197

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

58

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

i. i.

ii. ii.

iii. iii.

b. b.

Tahap pertama meliputi lahan seluas 50.000 m! untuk jangka waktu

30 tahun yang berakhir Maret 2021. Perseroan memperoleh

kompensasi sebesar Rp 10,8 milyar. Perseroan juga memperoleh

konsesi sebesar prosentase tertentu dari pendapatan bersih atas

operasi komersial dari fasilitas, terhitung sejak dimulainya operasi

komersial dari fasilitas.

The first stage includes land of approximately 50,000 sqm, with period of

30 years, up to March 2021. The Company receives compensation

amounting to Rp 10.8 Billion. The Company also receives concession up

to certain percentage from total net income of commercial facility

operation, starting from commercial facility operation is open,

Tahap kedua meliputi lahan seluas 100.000 m! untuk jangka waktu

30 tahun yang berakhir tanggal 8 Pebruari 2026. Perseroan

memperoleh kompensasi yang setiap lima tahun meningkat mulai

dari Rp 600 hingga Rp 3.226,94 per m! per bulan atau seluruhnya

sebesar Rp 58.765.800.000. Perseroan juga memperoleh

pendapatan konsesi sebesar prosentase tertentu dari pendapatan.

The second stage includes land of approximately 100,000 sqm, with

tenor of 30 years, due on February 8, 2026. Company receives

compensation every 5 years increasing from Rp 600 to Rp 3,226.94 per

sqm per month or in total amounting to Rp 58,765,800,000. The

Company also receives concession at certain percentage from total

revenue,

Pada akhir periode perjanjian, MJS akan mengembalikan lahan

tersebut dan mengalihkan kepemilikan seluruh fasilitas yang telah

dibangun diatas lahan tersebut kepada Perseroan.

In the final stage of agreement period, MJS will return the land and

transfer the ownership of facilities built on that land to the Company.

Sehubungan dengan terjadinya krisis ekonomi sejak tahun 1997 sampai

dengan 2003. PT MJS terkena dampak dari krisis ekonomi tersebut dan

PT MJS tidak dapat memenuhi ketentuan dalam perjanjian kerjasama

pemanfaatan tanah, untuk mengembangkan lahan 100.000 m! yang telah

disebutkan dalam perjanjian sebelumnya.

In connection with the economic crisis from 1997 to 2003. PT MJS is

affected by the economic crisis and PT MJS can not meet the provisions in

the agreement of the use of land, to develop 100,000 sqm of land that has

been mentioned in previous agreements.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut maka PT Angkasa Pura II

melalui surat Direksi PT Angkasa Pura II Nomor 15.02.01/00/10/2007/004

tanggal 4 Oktober 2007 telah membatalkan Perjanjian SPKL.01 yang

menyangkut lahan seluas 100.000 m!.

By considering these conditions, PT Angkasa Pura II through the letters of

Directors of PT Angkasa Pura II Number 15.02.01/00/10/2007/004 dated

October 4, 2007 has canceled SPKL.01 agreement concerning the land area

of 100,000 sqm

Berdasarkan Berita Acara Penyerahan Lahan dan sertifikat Hak Guna

Bangunan Nomor 15.02.01/00/05/2008/101, tanggal 21 Mei 2008. PT

Mandara Jasindo Sena menyerahkan fisik lahan seluas 100.000 m! dan 4

(empat) buah sertifikat Hak Guna Bangunan kepada PT Angkasa Pura II

dengan perincian sebagaimana tercantum dalam Gambar Lokasi Kontrak

Tanah Hotel Sheraton pada lampiran Surat Perjanjian Kerjasama

Pemanfaatan Lahan Nomor SPKS.21/TU.208/APII-96 tanggal 1 Maret

1996.

Under the Official Report of Land and Hak Guna Bangunan certificate

Number 15.02.01/00/05/2008/101, dated May 21, 2008. PT Mandara

Jasindo Sena handed physical land area of 100,000 sqm and 4 (four) titles

to PT Angkasa Pura II, with details as set out in Figure Location of Land

Hotel Sheraton in appendix Land Use Letter Agreement No. SPKS.21/TU.

208/APII-96 dated March 1, 1996.

Pelepasan Hak Atas Tanah Tersebut telah disyahkan melalui Akte Notaris

Mohammad Taufiq,SH. Notaris di Tangerang Nomor 04 tanggal 16 April

2009.

Disposal of land rights had been legalized by Notary Mohammad Taufiq, SH.

Notary in Tangerang No. 04 dated 16 April 2009.

Perseroan mengadakan perjanjian penggunaan tanah di Bandara

Soekarno-Hatta seluas 1.020.000 m! dengan PT sanggraha Daksamitra

(SDM). Perseroan menyewakan tanah tersebut kepada SDM untuk

dikelola sebagai fasilitas usaha : Lapangan golf, taman niaga dan pusat

pertokoan internasional berikut fasilitas penunjangnya. Perjanjian ini

berlaku untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak fasilitas usaha

beroperasi secara komersial dan dapat diperpanjang. Perseroan

memperoleh kompensasi atas penggunaan tanah tersebut sebagai

berikut :

The Company entered into an agreement with PT Sanggraha Daksa Mitra

(SDM) to use land in Soekarno-Hatta International Airport of approximately

1,020,000 sqm. Company rents the land to be managed by PT SDM for

facilities such as : golf course, commercial facilities and international stores

and the supporting facilities. This agreement is valid for 20 years starting

from when the commercial facilities are open, and may be extended. The

Company receives compensation for land utilization as follows :

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009198

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

59

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

Kompensasi per tahun (USD)

Compensation per year (USD)

Tahun ke 1-2 (USD 0,20/m! per tahun) 204.000 1st-2nd year (USD 0.20/sqm per year 0

Tahun ke 3-5 (USD 0,26/m! per tahun) 265.200 3rd-5th year (USD 0.26/sqm per year)

Tahun ke 6-10 (USD 0,34/m! per tahun) 346.800 6th-10th year (USD 0.34/sqm per year)

Tahun ke 11-sampai perjanjian berakhir (USD 0,44/m! per tahun) 448.000 11th-end of agreement (USD 0.44/sqm per year)

Tahun Persentase (%)

Year Percentage (%)

- 1-3 5

- 3-8 6

- 8-20 7

c. c.

• Lahan yang dimanfaatkan seluas 236.865 m!. • Land used is 236,865 sqm.

• •

• •

• •

Perseroan juga memperoleh pendapatan konsesi yang dihitung

berdasarkan jumlah pendapatan kotor dengan prosentase sebagai berikut

:

The Company also receives concession revenues calculated based on

gross income with percentage as follows :

Pada akhir periode perjanjian, PT SDM wajib mengembalikan tanah

tersebut kepada Perseroan dan Perseroan wajib membayar kepada PT

SDM sebesar nilai pasar yang wajar dari bangunan gedung serta

kelengkapannya yang melekat termasuk infrastruktur yang terdapat di

pusat pertokoan dan taman niaga.

At the end of agreement period, PT SDM is obliged to return the land to the

Company, and the Company is obliged to pay to PT SDM the amount of fair

market value for buildings and their supporting facilities, including equipment

in the stores and commercial facilities infrastructure.

Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Lahan/Tanah No. S/PERJ/DZ-

3018/2008 atau PJJ.15.02.01/00/02/2008/022 tanggal 15 Pebruari 2008

antara PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero).

Adapun isi perjanjian sebagai berikut :

Based on agreement to utilize land No DS/PERJ/DZ-3018/2008 or

PJJ.15.02.01/00/02/2008/022 dated February 15, 2008 between PT

Angkasa Pura II (Persero) with PT Garuda Indonesia (Persero). Details of

agreement are as follows :

Tujuan pemanfaatan lahan untuk administrasi perkantoran,

penunjang kegiatan operasional penerbangan berikut fasilitas

penunjangnya.

Land used in purpose to administrative office, flight operations supporting

activities and supporting facilities.

Jangka waktu perjanjian 1 Januari 2007 sampai dengan 31

Desember 2011.

An agreement is valid from January 1, 2007 to December 31, 2011.

Kompensasi pemanfaatan lahan sampai dengan 25.000 m! sebesar

Rp 1.000 permeter persegi per bulan sehingga jumlah kompensasi

setiap bulan adalah Rp 25.000.000. Luas lahan 25.001 m! sampai

dengan 100.000 m! sebesar Rp 795 per meter persegi perbulan

sehingga jumlah kompensasi setiap bulan adalah Rp 59.625.000.

Sedangkan luas lahan 100.001 m! sampai dengan 400.000 m!

sebesar Rp 490 per meter persegi per bulan sehingga jumlah

kompensasi setiap bulan sebesar Rp 67.063.850. Total kompensasi

pemanfaatan lahan sebesar Rp 151.688.850. Pembayaran

kompensasi dilaksanakan 1 bulan di muka.

Compensation to utilize land approximately of 25,000 sqm amounting to

Rp 1,000 per square meter a month, hence accumulated compensation a

month amounting to Rp 25,000,000. Land of approximately 25,001 sqm

to 100,000 sqm amounting to Rp 795 per square meter a month. Total

compensation for a month amounting to Rp 59,625,000. Land of

approximately 100,001 sqm to 400,000 sqm amounting Rp 490 per

square meter a month. Total compensation for a month amounting to Rp

67,063,850. Total compensation to utilize land amounting to Rp

151,688,850. Compensation payments are paid 1 month in advance.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 199

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

60

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

d. d.

• Lahan yang dimanfaatkan seluas 900.000 m!. • Land used of approximately 900,000 sqm,

• •

• •

• •

» »

» »

• •

Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan tanah dan konsesi usaha PT

Angkasa Pura II (Persero) dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero

Asia, dengan nomor perjanjian PJJ.15.06/00/01/2008/008 atau No.

GMF/PERJ/DT-3011/2008 tanggal 25 Januari 2008, telah disepakati :

PT Angkasa Pura II (Persero) entered into agreement with PT Garuda

Maintenance Facility Aero Asia, based on agreement letter

PJJ.15.06/00/01/2008/008 or No GMF/PERJ/DT-3011/2008 dated January

25, 2008 as follows :

Pemanfaatan lahan digunakan untuk usaha aircraft maintenance. Land is being used for aircraft maintenance,

Jangka waktu perjanjian 14 Juli 2005 sampai dengan tanggal 31

Desember 2011.

Agreement is valid from July 14, 2005 to December 31, 2011,

Tarif kompensasi pemanfaatan tanah per meter persegi per bulan

sebagai berikut :

Compensation rate for land utilization per square meter a month is as

follows :

Terhitung mulai tanggal 14 Juli 2005 sampai dengan tanggal

31 Desember 2006 tarif per meter persegi per bulan sebesar

Rp 165, sehingga jumlah kompenssi setiap bulannya adalah

Rp 148.500.000.

Starting from July 14, 2005 until December 31, 2006 rate per square

meter a month amounting Rp 165, total compensation every month

amounting to Rp 148,500,000.

Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31

Desember 2011, tarif per meter persegi per bulan

menggunakan pola degresive,yaitu luas tanah sampai

dengan 25.000 m! sebesar Rp 2.000 per meter persegi per

bulan sehingga jumlah kompensasi setiap bulan Rp

50.000.000. Luas tanah 25.001 sampai dengan 100.000 m!

sebesar Rp 1.200 per meter persegi per bulan sehingga

jumlah kompensasi setiap bulan sebesar Rp 90.000.000. Luas

tanah 100.001 sampai dengan 400.000 m! sebesar Rp 625

per meter persegi per bulan sehingga jumlah kompensasi

setiap bulan sebesar Rp 187.500.000. Luas tanah 400.001

sampai dengan 750.000 m! sebesar Rp 536 per meter persegi

per bulan sehinga jumlah kompensasi setiap bulan sebesar

Rp 187.600.000. Dan luas tanah 750.001 Sampai dengan

1.000.000 m! sebesar Rp 405 per meter persegi per bulan

sehingga jumlah kompensasi setiap bulan sebesar Rp

60.750.000. Sehingga total kompensasi pemanfaatan tanah

setiap bulan sebesar Rp 575.850.000.

Starting from January 1. 2007 until December 31, 2011 rate per

square meter a month is using degresive pattern which considered

that land with approximately of 25,000 sqm amounting to Rp 2,000

per sqm per month, total compensation per month amounting to Rp

50,000,000, land approximately of 25,001 to 100,000 sqm

amounting to Rp 1,200 per square meter per month, total

compensation every month amounting to Rp 90,000,000. Land

approximately of 100,001 to 400,000 sqm amounting to Rp 625 per

square meter per month, total compensation amounting to Rp

187,500,000. Land approximately of 400,001 to 750,000 sqm

amounting to Rp 536 per square meter per month, and

compensation every month amounting to Rp 187,600,000, and land

with approximately of 750,001 to 1,000,000 sqm amounting to Rp

405 per square meter per month.Total compensation every month

amounting to Rp 60,750,000. Therefore total land utilization

compensation every month amounting to Rp 575,850,000.

Pembayaran kompensasi pemanfaatan tanah adalah terhitung mulai

tanggal 14 Juli 2005 sampai dengan 31 Desember 2006 dibayar 1

bulan di muka, sedangkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007

sampai dengan 31 Desember 2011 dibayar 3 bulan di muka.

The payment of land utilization compensation is starting from July 14,

2005 to December 31, 2006 will pay one month in advance, meanwhile

starting from January 1, 2007 to December 31, 2011 the payment will be

settled 3 months in advance.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009200

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

61

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

e. e.

• •

• •

• Fasilitas peralatan parkir kendaraan seluas 2.584 m!. • Parking facility approximately 2,584 sqm

• Ruangan perkantoran dalam gudang seluas 340 m!. • Office space in warehouse area approximately 340 sqm

• •

» »

» »

» »

» »

• •

• •

Berdasarkan perjanjian Sewa Gudang dan Pemanfaatan Tanah

No.SPKS.049/KM.102/2005-AP II tanggal 22 Nopember 2005 antara Pt

Wahana Dirgantara dengan PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun isi

perjanjian sebagai berikut :

Based on the agreement of warehouse rental and land utilization No

SPKS.049/KM.102/2005-AP II dated November 22, 2005 between PT

Wahana Dirgantara and PT Angkasa Pura II (Persero). The agreement is as

follows :

Fasilitas gudang seluas 2.292 m! ditambah ruangan perkantoran

didalamnya.

Warehouse facility approximately 2,292 sqm with office space thereon.

Fasilitas bongkar muat barang (staging area) seluas 2.664 m!. Staging area facility for loading and unloading activities approximately

2,664 sqm.

Tanah tersebut terletak dan berlokasi di belakang gudang PT Pos

Indonesia Area kargo Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno-

Hatta (Bandara).

The land was placed at the backyard of PT Pos Indonesia cargo area at

Soekarno - Hatta International Airport,

Sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan kompensasi

pemanfaatan tanah untuk tempat bongkar muat barang (staging

area) diatur sebagai berikut :

Warehouse rental, office space rental and land utilization compensation

to be used as staging area for loading and unloading activities are

arranged as follows :

Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp 16.960 per m!/bulan dan

ditinjau setiap 2 tahun.

Warehouse rental amounting to Rp 16,960 per sqm/month and

subject to review every 2 years.

Sewa ruangan perkantoran (ruangan dalam gedung yang

digunakan untuk kegiatan adminstrasi / perkantoran) seluas

340 m! ditetapkan sebesar Rp 70.000 per-m! / bulan dan

ditinjau setiap 2 tahun.

Office space rental (space inside warehouse that are used for office

or administration activities) approximately 340 sqm is determined at

Rp 70,000 per-sqm/month and subject to review every 2 years,

Besaran kompensasi pemanfaatan tanah untuk tempat

bongkar muat barang (staging area) ditetapkan sebesar Rp

10.000 per-m! / bulan dan ditinjau setiap 2 tahun.

The land utilization compensation used for staging area for loading

and unloading activities is determined at Rp 10.000 per-sqm/month

and subject to review every 2 years.

Pembayaran sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan

kompensasi pemanfaatan tanah setiap 6 bulan dibayar di

muka.

Payment of warehouse rental, office space rental and land utilization

compensation is settled 6 (six) months in advance.

Selain membayar sewa gudang, sewa ruangan perkantoran dan

kompensasi pemanfaatan tanah, diwajibkan pula untuk membayar

konsesi usaha sebesar 8% dari total pendapatan kotor setiap

bulannya, dengan jaminan minimum omzet bruto sebesar Rp

150.000.000 setiap bulannya. Besarnya konsesi sesuai tersebut

belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang besarnya

sesuai ketentuan peraturan perpajakan.

Besides payments of warehouse rental, office space rental and land

utilization compensation, PT WD is also required to pay business

concession payment of 8% from total gross income every month, with

minimum gross revenues guarantee amounting to Rp 150,000,000 every

month. The business concession payment excluded value added tax

(VAT) which amount is in accordance with tax regulations.

PT Wahana Dirgantara diwajibkan membayar uang kesanggupan

(surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa gudang, sewa ruangan

perkantoran dan kompensasi pemanfaatan tanah atau sebesar Rp

179.000.000. yang dibayarkan sekaligus selambat-lambatnya 14 hari

kalender setelah dikeluarkan surat ijin prinsip atau sebelum

perjanjian ini ditandatangani.

PT Wahana Dirgantara is supposed to pay surcharge payment, which is

2 month fees of warehouse rental, office space rental and land utilization

compensation amounting to Rp 179,000,000 and will be paid all at once

at least 14 days after principal permit issued or before this agreement is

signed.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 201

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

62

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39 Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

• •

• •

f. f.

Periode Perjanjian Kompensasi per tahun (Rp) Agreements period

Compensation per year (Rp)

Pertama Rp 10.000/m! perbulan 169.344.000 First Rp 10,000 sqm per month

Kedua Rp 15.000/m! perbulan 254.016.000 Second Rp 15,000 sqm per month

Ketiga Rp 22.500/m! perbulan 381.024.000 Third Rp 22,500 sqm per month

Keempat Rp 33.750/m! perbulan 571.536.000 Fourth Rp 33,750 sqm per month

g. g.

• •

• •

» »

» »

Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan akan berakhir

setelah 5 tahun.

The agreement is valid since the date of signing and will expire after 5

years.

Biaya pembangunan jalan akses menuju ke lokasi gudang serta

biaya terkait dengan pembangunan, termasuk biaya rancang

bangun, perizinan dan lain sebagainya dengan standar biaya yang

disepakati setinggi-tingginya sebesar Rp 13.097.219.110.

The entire cost of road access to the warehouse location and the related

costs with the construction, including the cost of project design, licenses

and others with the standard fee at mutual agreement amounting to Rp

13,097,219,110.

Perseroan mengadakan perjanjian pemanfaatan tanah di Bandara

Soekarno-Hatta dengan PT Birotika Semesta/DHL seluas 1.411,20 m!.

Tanah tersebut dimanfaatkan untuk mendirikan bangunan gudang dan

kantor yang disepakati dengan harga Rp 2.843.130.000. Bangunan

tersebut akan digunakan untuk kegiatan usaha jasa pengurusan

transportasi dan jasa pengiriman ekspres. Perjanjian ini berlaku untuk

jangka waktu 5 tahun sejak berita acara pengoperasian bangunan

tersebut ditandatangani dan dapat diperpanjang sebanyak 3 (tiga)

periode (15 tahun) yang berakhir pada tahun 2019.

The Company entered into an agreement with PT Birotika Semesta/DHL to

utilize land at Soekarno - Hatta International Airport of approximately

1,411.20 sqm. The land is used to build warehouse and office building as

agreed at the price of Rp 2,843,130,000. The building will be used for DHL's

activities such as transportation and express delivery services. The

agreement is valid for 5 years since the minutes of building operation was

signed and it could be extended for 3 periods (15 years), maturity in 2019.

Perseroan memperoleh kompensasi atas pemanfaatan tanah tersebut

dari DHL sebagai berikut :

The company receives compensation for land utilization from DHL as follows

:

Perseroan juga memperoleh pendapatan konsesi sebesar 5% dari

operating cost sebesar Rp 150.000.000 sampai dengan 30 September

2002 dan mulai 1 Oktober 2002 sampai dengan 30 September 2004

sebesar Rp 233.000.000. Pada akhir periode perjanjian, bangunan

berikut dengan perlengkapannya yang didirikan oleh DHL diserahkan

kepemiliknya kepada Perseroan tanpa ganti rugi.

The Company also receives concession income of 5% of operating cost

amounting to Rp 150,000,000 up to September 30, 2002 and starting from

October 1, 2002 to September 30, 2004 amounting to Rp 233,000,000. At

the end of the agreement period, the ownership status of the building and its

equipment, built by DHL, will be handed over to the Company without any

compensation.

Berdasarkan Perjanjian sewa ruangan No SPSW.021/KM.102/2005-AP II

tanggal 8 Agustus 2005 antara PT Gapura Angkasa dengan PT Angkasa

Pura II (Persero). Adapun isi perjanjian adalah sebagai berikut :

Based on space rental agreement No SPSW.021/KM.102/2005-AP II dated

August 8, 2005 between PT Gapura Angkasa and PT Angkasa Pura II

(Persero) it was stated as follows :

PT Angkasa Pura II (Persero) menyerahkan sebidang tanah yang

selanjutnya dibangun fasilitas gudang seluas 3.000 m! ditambah

ruangan perkantoran didalamnya yang terletak dan berlokasi antara

gudang 510 dan 520 area kargo Bandar Udara International Jakarta

Soekarno-Hatta (Bandara).

PT Angkasa Pura II (Persero) handed over a part of land that will be built

as warehouse facilities approximately 3,000 sqm with addition

approximately 3,000 sqm office space located between 510 and 520 area

cargo at Soekarno - Hatta International Airport.

Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur sebagai berikut : Warehouse rental and office space rental, is set as follows :

Sewa gudang seluas 3.000 m! ditetapkan sebesar Rp 16.960

per-m!/bulan, dan ditinjau setiap 2 tahun.

Warehouse rental approximately of 3,000 sqm amounting to Rp

16,960 per-sqm/month and subject to review every 2 years.

Sewa ruangan perkantoran (ruang dalam gudang yang

digunakan untuk kegiatan administrasi / perkantoran) seluas

700 m! ditetapkan sebesar Rp 70.000 per-m!/bulan, dan

ditinjau setiap 2 tahun.

Office space rental include space inside warehouse that is used for

office and administration activities is approximately of 700 sqm is

stated at Rp 70,000 per-sqm/month and subject to review every 2

years.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009202

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

63

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39. Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

» »

• •

• •

• •

• •

h. h.

• PT DBM menerima sebidang tanah yang akan dibangun : • PT DBM receives a land that will be built for :

» »

» Ruang perkantoran dalam gudang seluas 200 m!. » Office inside the warehouse area approximately of 200 sqm.

• •

» »

» »

» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » Rental rate subject to review every 2 years.

• •

» Tahun I sebesar Rp 200.000.000 per bulan; » 1st year is amounting to Rp 200,000 per month;

» Tahun II sebesar Rp 300.000.000 per bulan; » 2nd year is amounting to Rp 300,000 per month;

» Tahun III sebesar Rp 350.000.000 per bulan; » 3rd year is amounting to Rp 350,000 per month;

» Tahun IV sebesar Rp 400.000.000 per bulan; » 4th year is amounting to Rp 400,000 per month;

» Tahun V sebesar Rp 450.000.000 per bulan. » 5th year is amounting to Rp 450,000 per month.

• •

Pembayaran sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran

dilaksanakan setiap 3 bulan dibayar di muka.

Payments of Warehouse rental and office space rental is settled 3

months in advance.

Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran,

diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha sebesar 5% dari

total pendapatan kotor (omzet bruto) setiap bulannya, dengan

jaminan minimum omzet bruto sebesar Rp 600.000.000 setiap

bulannya.

Besides payment of warehouse rental and office space rental, DHL is

also required to pay 5% of gross income every month as business

concession payment, with minimum guarantee gross income every

month amounting to Rp 600,000,000.

PT Gapura Angkasa diwajibkan membayar uang kesanggupan

(surcharge) sebesar 2 bulan nilai sewa gudang dan sewa ruangan

perkantoran atau sebesar Rp 200.000.000 yang dibayarkan

sekaligus sebelum perjanjian ditandatangani.

PT Gapura Angkasa is required to pay surcharge payment for 2 month

rental of warehouse rental, office space rental and land utilization

compensation amounting to Rp 200,000,000 that should be paid all at

once before this agreement is signed.

Perjanjian berlaku 5 tahun terhitung sejak penyelesaian

pembangunan fisik.

The agreement is valid since the date of signing and will expire after 5

years.

Biaya pembangunan fasilitas/bangunan gudang dan biaya

pembangunan jalan akses menuju ke lokasi gudang serta biaya yang

terkait dengan pembangunan, termasuk biaya rancang bangu,

perizinan dan lain sebagainya, dengan standar biaya yang disepakati

setinggi-tingginya sebesar Rp 7.968.685.000. Kompensasi atas

seluruh biaya pembangunan fasilitas / bangunan gudang

dikompensasikan dengan sewa gudang.

The entire cost of access road to the warehouse location and the related

costs with construction, such as cost of project design, licenses, and

others with the standard fee at mutual agreement amounting to Rp

7,968,685,000. Compensation for the entire cost of construction of the

facility / warehouse buildings is compensated with warehouse rental

offset.

Berdasarkan Perjanjian Sewa Gudang dan Pemanfaatan Tanah No.

SPSW.026/KM.102/2005-AP II tanggal 25 Oktober 2005 antara PT

Dharma Bandar Mandala (PT DBM) dengan PT Angkasa Pura II

(Persero). Isi perjanjian sebagai berikut :

Based on agreement of warehouse rental and land utilization No

SPSW.026/KM.102/2005/AP II dated October 25,2005 between PT Dharma

Bandar Mandala (PT DBM) and PT Angkasa Pura II (Persero), it was stated

as follows :

Fasilitas gudang seluas 678,4 m! (84,8 m x 8 m) ditambah

ruangan perkantoran didalamnya.

Warehouse facility approximately of 678,4 sqm (84.8 m x 8 m) and

addition of space to be used as office inside the warehouse.

Sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran diatur sebagai berikut : Rental warehouse and office rental are set as follows :

Sewa gudang ditetapkan sebesar Rp 25.000 per-m!/bulan. Warehouse rental amounting to Rp 25,000 per-sqm/month.

Sewa ruangan perkantoran ditetapkan sebesar Rp 90.000 per

m!/bulan.

Rental of office space amounting to Rp 90,000 per-sqm/month.

Selain membayar sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran, PT

DBM diwajibkan pula untuk membayar konsesi usaha sebesar 8%

dari total pendapatan kotor setiap bulannya, dengan jaminan

minimum omzet bruto sebagai berikut :

PT DBM is also required to pay the business concession fee of 8% from

the total gross income every month, with a minimum guarantee gross

revenues as follows :

PT DBM diwajibkan membayar uang kesanggupan (surcharge )

sebesar 2 bulan nilai sewa gudang dan sewa ruangan perkantoran

sebesar Rp 70.000.000 yang dibayarkan sekaligus selambatnya 1

minggu setelah ijin prinsip keluar.

PT DBM is required to pay surcharge payment for 2 month rental

warehouse and rental of office space amounting to Rp 70,000,000 that

should be paid all at once at least 1 week after the principle permits

released.

Angkasa Pura II 2009 Annual Report 203

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

64

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

39 Perikatan (Lanjutan) 39. Commitments (Continued)

• •

• •

i. i.

• Fasilitas Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU). • Airplane Charging Depo Facility (DPPU).

» Luas lahan yang disewa 78.600 m!. » Land rented approximately 78,600 sqm.

» »

» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.

• Fasilitas Satelit 1 dan Satelit 2 • Satellite 1 and Satellite 2 Facilities

» Luas lahan yang disewa 9.942 m!. » Land rented approximately 9,942 sqm.

» »

» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.

• •

» Luas lahan yang disewa 100.330 m!. » Land rented approximately 100,330 sqm.

» »

» Tarif sewa ditinjau setiap 2 tahun. » The rate of the rent is subject to review every 2 years.

• •

j. j.

• Besarnya Throughput fee yang disepakati. • The amount of agreed Throughput fee is as follows :

» »

» »

k. k.

Jangka waktu perjanjian 5 tahun sejak tanggal ditandatangani

perjanjian.

The agreement period is valid for 5 years since the agreement is signed.

Seluruh biaya pembangunan fasilitas/bangunan dan biaya yang

terkait dengan pembangunan tersebut, termasuk biaya rancang

bangun, perizinan dan lain sebagainya menjadi tanggung jawab PT

DBM, dengan standar biaya yang disepakati setinggi-tingginya

sebesar Rp 2.346.964.170.

The entire cost of facilities/buildings and related cost with the

construction, including design cost, licenses and others will be done by

PT DBM with maximum agreed upon standard charge amounting to Rp

2,346,964,170.

Berdasarkan Perjanjian Pemanfaatan Tanah No.

PJJ.04.04.03/00/11/2009/269 tanggal 6 Nopember 2009 antara PT

Pertamina (Persero) dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PT Pertamina

menerima beberapa bidang tanah yang akan dibangun fasilitas sebagai

berikut :

Based on the agreement of land utilization No PJJ.04.04.03/00/11/2009/269

dated November 6, 2009 between PT Pertamina (Persero) and PT Angkasa

Pura II (Persero). PT Pertamina will receive land to be used to build facilities

as follows :

Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 2.500 per m!/bulan, total

sewa per bulan Rp 196.500.000.

Rate of Land rental is set at Rp 2,500 per-sqm/month,

Total rent per month amounting to Rp 196,500,000.

Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 2.500 per m!/bulan, total

sewa per bulan Rp 24.885.000.

Rate of Land rental is set at Rp 2,500 per-sqm/month, Total rent per

month amounting to Rp 24,885,000.

Fasilitas Jalur Pipa Teluk Naga (Desa Muara) sampai dengan Pagar

Perimeter Desa Belimbing.

Pipe line of Teluk Naga (Muara Village) to perimeter fence of Belimbing

Village.

Sewa lahan ditetapkan sebesar Rp 5.000 per m!/bulan, total

sewa per bulan Rp 50.165.000.

Rate of Land rental is set at Rp 5,000 per-sqm/month, Total rent per

month amounting to Rp 50,165,000.

Perjanjian berlaku 5 tahun yaitu : sejak tanggal 1 Januari 2009

sampai dengan tanggal 31 Desember 2013.

The agreement period is valid for 5 years, since January 1, 2009 until

December 31, 2013.

Selain perjanjian sewa lahan untuk fasilitas tersebut diatas PT Angkasa

Pura II (Persero) juga mengadakan perjanjian dengan PT Pertamina.

Yaitu pengenaan Throughput Fee atas penyelenggaraan pelayanan

pengisian bahan bakar pesawat udara di bandar udara yang dikelola oleh

PT Angkasa Pura II melalui Perjanjian No. PJJ.12.01.01/00/05/2009/098

yang ditandatangani tanggal 7 Mei 2009.

Besides the agreement of land utilization for building facilities, PT Angkasa

Pura II (Persero) also made an agreement with PT Pertamina (Persero),

which is the establishment of Throughput fee for the organizing of airplane

refueling services at airports managed by PT Angkasa Pura II (Persero)

through agreement No PJJ.12.01.01/00/05/2009/098 which is signed on May

7, 2009.

Untuk Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Throughput fee

penerbangan domestik adalah Rp 30 per liter. Sedangkan

untuk penerbangan Internasional adalah US$ cent 0.30 per

liter.

At Soekarno-Hatta Airport, Tangerang, the Throughput fee for

domestic flight is Rp 30 per liter. Whereas for International flight is

US cent 0.30 per liter.

Untuk Bandara Polonia Medan, Throughput fee penerbangan

domestik dan Internasional adalah Rp 7 per liter.

At Polonia Airport, Medan, The Throughput fee for domestic and

international flight is Rp 7 per liter.

Sehubungan dengan aktivitas normalnya, Perseroan mengadakan

perjanjian persewaan tanah, bangunan beserta fasilitasnya dan perjanjian

konsesi dengan para pihak yang melakukan aktivitas usaha di lingkungan

Bandara yang dikelola Perseroan.

In the normal course of its business, the Company entered into rental

agreements of land and building, along with its facilities, and concession

agreement with respective parties who perform their commercial activities at

the Airport managed by the Company.

Angkasa Pura II Laporan Tahunan 2009204

65

PT ANGKASA PURA II (Persero) PT ANGKASA PURA II (Persero)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2009

DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2008 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

40 Kejadian setelah tanggal neraca 40. Subsequent Events

41 Penyelesaian Laporan Keuangan 41. Completion of Financial Statements

Pada tanggal 11 Januari 2010 Perseroan menerima surat keputusan dari

pengadilan pajak No. Put.21026/PP/M.III/16/2009 yang berisi diterimanya

Banding yang diajukan Perseroan terhadap SKLB No. 08/207/05/051/07 atas

PPN Dalam Negeri tahun 2005. Oleh pengadilan pajak pengembalian uang

muka dan kelebihan pembayaran tersebut yang seluruhnya berjumlah Rp

65.336.124.568 dipindahbukukan untuk pembayaran Uang Muka SKPKB

PPN no. 80/207/06/051/08 tahun pajak 2006 yang pada saat ini sedang

diajukan Banding ke Pengadilan Pajak melalui surat Direksi No.

05.05/00/12/2009/035 tanggal 11 Desember 2009.

On January 11, 2010 the Company received a decision letter from the tax

court No. Put.21026/PP/M.III/16/2009 containing an appeal that is filed by

the Company against SKLB No. 08/207/05/051/07 of VAT in 2005. By the tax

court, the refund of the excess payment to the amount of Rp 65,336,124,568

was transferred for the payment of Advance tax assessment no.

80/207/06/051/08 fiscal year 2006 which is currently submitted to the Court

of Tax Appeals Board letter No. 05.05/00/12/2009/035 dated December 11,

2009.

Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas penyusunan Laporan

Keuangan yang telah diuraikan di muka dan diselesaikan pada tanggal 30

Maret 2010.

Company management is responsible for the preparation of the financial

statements that have been outlined in advance and completed on March 30,

2010.

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009dengan Angka Pembanding Tahun 2008

(Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT ANGKASA PURA II (PERSERO)NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (continued)

For the years ended on December 31, 2009with Comparative Figures for Year 2008

(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)

PT Angkasa Pura II

Head Office:Jakarta International AirportSoekarno - HattaBuilding 600, PO BOX 1001/ BUSHJakarta 19120 Indonesia

Tel : (62-21) 550 5079, 550 5074Fax : (62-21) 550 2141www.angkasapura2.co.id

Laporan Tahunan 2009 Annual Report