22
To be a good doctor Pinky Isnoviana

To be a good doctor

Embed Size (px)

DESCRIPTION

a

Citation preview

Page 1: To be a good doctor

To be a good doctor

Pinky Isnoviana

Page 2: To be a good doctor

Dokter yang baik

Skill,smart dan beretika

Page 3: To be a good doctor

skill

Kuliah Dm

pengalaman

smart

update ilmu ( kodeki psl 17)

(UU No.29/2004 psl 51

Page 4: To be a good doctor

Beretika

Paham tentang Kaidah dasar etika

Page 5: To be a good doctor

Beneficence Nonmaleficence

Justice Otonomi

4 box metode

Teori totalitas Double effect

tindakan

Page 6: To be a good doctor

Ethical decicision making

Ethical desicion making : 1. Identifikasi bukti-bukti berdasarkan 4 kotak

metode (4 boxes methods)2. Mengurai konflik etik3. Mendalami pengambilan keputusan4. Bertindak dan evaluasi tindakan

(sumber, Jonsen et al, 2002)

Page 7: To be a good doctor

Identifikasi bukti-bukti berdasarkan metode 4 kotak (4 boxes methods)

Indikasi medis Pertimbangan Pasien

Masalah medis pasienTujuan pengobatan yang akan dicapaiKemungkinan keberhasilan pengobatanResiko pengobatan selanjutnya

Pertimbangan pasien dalam memberikan keputusanApakah pasien mempunyai kemampuan untuk memutuskan sendiriApakah ada harapan pasien

Kualitas Hidup Pertimbangan Kontekstual

Melihat pertimbangan kehudupan pasien secara menyeluruh mental dan fisikMelihat perkembangan hidup pasien setelah pengobatan

Melihat dalam pengambilam keputusan harus melibatkan orang-orang lain atau pihak ketiga.Melihat pertimbangan ekonomi , sosial, dan budaya pasien

Page 8: To be a good doctor

Pemaparan Kasus

Laki-laki umur 42 tahun datang ke UGD, dengan kondisi luka-luka pada anggota gerak atas dan bawah. Hasil Pemeriksaan didiagnosa Fraktur 1/3 bawah tibia kanan dengan multiple V. Laceratum dan V. Excoriatum.

Pasien dirawat inap dan dikonsulkan ke dokter orthopedi dan traumatologi. Perawat menjelaskan hasil konsultasi dengan dokter spesialis bahwa pasien harus dioperasi pemasangan plat and srew . Pasien belum mengambil keputusan dikarenakan biaya.

Page 9: To be a good doctor

Pemaparan Kasus

Perawat melakukan konsultasi ulang dengan dokter spesialis, dengan memberitahukan bahwa pasien belum dapat memutuskan untuk mau dioperasi.

Dokter spesialis menyarankan pasien untuk pulang dan tidak perlu dirawat serta tidak memberikan pengobatan selanjutnya setelah pasien pulang

Page 10: To be a good doctor

Identifikasi Masalah

• Apakah ada prinsisp-prinsip bioetik yang dilanggar oleh dokter umum dan dokter spesialis pada kasus ini ?

• Apakah tindakan perawat dibenarkan dalam memberikan penjelasan tindakan selanjutnya oleh dokter spesialis ?

• Apakah pihak rumah sakit membenarkan tindakan dokter spesialis memulangkan pasien tanpa tindakan pengobatan selanjutnya ?

Page 11: To be a good doctor

Analisis kritis HELP berdasar Ethical Decision Making

Ethical desicion making : 1. Identifikasi bukti-bukti berdasarkan 4 kotak

metode (4 boxes methods)2. Mengurai konflik etik3. Mendalami pengambilan keputusan4. Bertindak dan evaluasi tindakan (sumber, Jonsen et al, 2002)

Page 12: To be a good doctor

Identifikasi bukti-bukti berdasarkan metode 4 kotak (4 boxes methods)

Indikasi medis Pertimbangan Pasien

-Luka robek dan lecet pada anggota ferak atas dan bawah-patah tulang kering kaki kanan-Pemsangan plat dan srew merupakan terapi yang tepat-Pasien dapat beraktifitas kembali

-Pasien mempunyai kompetensi untuk mengambil keuputusan dengan beberapa pertimbangan dari keluarga dan pihak ketiga-Pasien berharap dapat segera ditangani -Ketidakpastian pasien terhadap tindakan berikutnya

Kualitas Hidup Pertimbangan Kontekstual

-Pasien menjadi tulang punggung hidup keluarga.-Kesembuhan yang cepat menjadi harapan pasien maupun keluarga-Ketidakjelasan hidup keluaraga bila pasien menjalani pengobatan yang lama

-Dalam memtutuskan tindakan pasien harus melihat pertimbangan keluaraga dan kemampuan pihak ketiga.- Kemampuan pasien dan keluarga baik secara ekonomi dan sosial untuk kelangsungan pengobatan

Page 13: To be a good doctor

Mengurai konflik etik

Autonomy• Pasien memiliki kompetensi untuk mengambil

keputusan• Informasi yang tidak adekuat atau disesuaikan

dengan kompetensi pasien maupun tenaga medis (informed consent, dalam Beuchamp and Childress 2001)

• Tidak mengikuti hukum yang telah ditetapkan oleh pemerintah, UU no 29 Praktek kedokteran tahu 2004

Page 14: To be a good doctor

Mengurai konflik etik

Nonmaleficence• Tindakan dokter umum sesuai dengan

kompetensi dan memberikan penjelasan tentang tindakan selajutnya

• Saran tindakan selanjutnya dari dokter spesialis sudah tepat

• Saran dokter speialis memulangkan pasien tanpa obat tidak mengikuti prinsip etik (Beuchamp dan Childress 2001)

Page 15: To be a good doctor

Mengurai konflik etik

Beneficience• Tindakan pasien di ruang UGD , berindak sesuai

prinsip Beneficience.• Saran dokter untuk tidak memulangkan pasien

dan tidak memberikan pengobatan selanjutnya bertentangan dengan prinsip beneficience .

• Bertentangan dengan Permenkes 517 (2007) dan perkonsil no.1 pasal 14 ayat 2 dan 3

Page 16: To be a good doctor

Mengurai konflik etik

Justice• Dokter spesialis telah menerapkan persamaan

perlakuan pada tindakan medis untuk kasus fraktur tibia.

• Dokter spesialis tidak memberikan informasi secara langsung kepada pasien, sehingga pasien mendapat perlakuan yang berbeda

• Keputusan dokter untuk memulangkan pasien adalah tindakan yang sangat jauh dari keadilan

Page 17: To be a good doctor

Pilihan-pilihan tindakanTindakan Keuntungan KelemahanRawat inap Pasien dapat

terhindar dari cedera dan nyeri biala pasien dapat istirahat total tanpa banyak bergerak

Pasien membutuhkan biaya yang besar bila rawat inap dalam jangka waktu lama

Page 18: To be a good doctor

Pilihan-pilihan tindakan

Tindakan Keuntungan KelemahanSaran operasi Pasien dapat

ditangani dengan tindakan yang tepat dan waktu pemulihan cepat

Pasien membutuhkan biaya besar untuk operasi dan paska operasi

Page 19: To be a good doctor

Pilihan-pilihan tindakan

Tindakan Keuntungan KelemahanPemulangan pasien tanpa obat

Pasien dapat segera pulang dan akan berobat ke pengobatan alternatif

Pasien tidak cepat sembuh atau mendapat cacat permanen

Page 20: To be a good doctor

Keputusan tindakan dan evaluasi

• Kehadiran dokter spesialis untuk memberikan informasi yang adekuat sesuai kompetensi pasien

• Reward dari institusi RS bagi tenaga dokter yang meluangkan waktu untuk memperhatikan kepentingan pasien

• Pengayaan bagi tenaga medis dan non medis yang berkesinambungan dan berkelanjutan

Page 21: To be a good doctor

Kesimpulan• Pelanggaran prinsip-prinsip bioetik dan hukum

masih sering terjadi, dan malahan menjadi hal yang biasa dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat.

• Rumah sakit memiliki aturan yang jelas terutama pemihakan kepada pasien atau masyarakat tanpa melupakan konstribusi tenaga medis

• Kasus-kasus yang memperlihatkan pelanggaran bioetik dan hukum menjadi pembelajaran bersama dan rutin dikaji oleh RS, seperti pembahasan kasus-kasus medis yang menarik atau bermasalah

Page 22: To be a good doctor

Rekomendasi

Pembelajaran yang sangat penting adalah ;• Prinsip bioetik dan hukum menjadi jiwa setiap

tindakan yang dilakukan seorang dokter• Rumah sakit sebagai tempat pelayanan

kesehatan harus menerapkan prinsip-prinsip bioetik dan hukum dalam pelayanan pada masyarakat

• Belajar dan mengkaji kasus-kasus bioetik dapat memperkaya cara berpikir dan bertindak dalam pelayanan dan pengobatan pada pasien