28
THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND EXPORT SERVICES AT PT. KUMAITU CARGO Imam Jayadi SE, MM Abstract The author on this occasion concluded that the professionalism of employees to service at PT. Kumaitu Cargo is very important to provide more services to improve employee performance in the company. Improve the quality of employees into good referrals, maintaining good cooperation in terms of communication knowledge and skills. Train employees dare to do to meet the demands of the profession and realize the obligations that must be fulfilled during the running profession. The Theory of Professional Professionals means experts in the field. If a manager claims to be a professional then he should be able to show that he is an expert in his field. Professionalism Employee Professionalism of employees is determined by the level of ability of employees who tercemin through everyday behavior in corporate agencies. Understanding Services Based on the definition of service above can be concluded that the service is an activity undertaken by the organization or agency. Export is the sale of goods abroad by using the payment system, quality, quantity and other sales terms that have been approved by the exporter and importer Import is the process of purchasing foreign goods or services from one country to another Sample Sampling is done with the consideration that the population is very large in number, so it is not possible to examine the entire population. Operational independent variable independent (X) in this research is Professional. Variable from Professional (X) is Variable Free is variable that mempengarui or which cause of change. This Research Using Descriptive and Quantitative Statistics Analysis. Descriptive analysis is one statistical method to analyze data by way of describing or describing the data that have been collected, So based on data processing obtained from 30 respondents then the average Professionalism of employees to service with 10 indicators is 85% means Professionalism of employees in the service which is given to customers very well, should also be maintained. Data Analysis Level of Export and Import Service at PT. Kumaitu Cargo Discussion on how to analyze Service variables, to obtain data - data to be processed, explanation of recapitulation daa answer 30 respondents with 10 indicator services Export and Import. Thus it can be concluded that the formulation of a third problem is evident. This is because based on the calculation of correlation coefficient 0.69 means there is a relationship between Proesional to Export and Import Service At PT. Kumaitu Cargo. Conclusion Based on the data I studied and I got in the company of PT. Kumaitu Cargo, which engies in the field of freight services Export and Import for the professionalism of employees must be maintained. so that service to the customer to be better, so that work relation widespread and developed forward and beneficial to many people.

THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON

EMPLOYEE AND EXPORT SERVICES

AT PT. KUMAITU CARGO

Imam Jayadi SE, MM

Abstract

The author on this occasion concluded that the professionalism of employees to service at PT.

Kumaitu Cargo is very important to provide more services to improve employee performance

in the company. Improve the quality of employees into good referrals, maintaining good

cooperation in terms of communication knowledge and skills. Train employees dare to do to

meet the demands of the profession and realize the obligations that must be fulfilled during the

running profession.

The Theory of Professional Professionals means experts in the field. If a manager claims to be

a professional then he should be able to show that he is an expert in his field. Professionalism

Employee Professionalism of employees is determined by the level of ability of employees

who tercemin through everyday behavior in corporate agencies. Understanding Services Based

on the definition of service above can be concluded that the service is an activity undertaken

by the organization or agency. Export is the sale of goods abroad by using the payment system,

quality, quantity and other sales terms that have been approved by the exporter and importer

Import is the process of purchasing foreign goods or services from one country to another

Sample Sampling is done with the consideration that the population is very large in number, so

it is not possible to examine the entire population. Operational independent variable

independent (X) in this research is Professional. Variable from Professional (X) is Variable

Free is variable that mempengarui or which cause of change. This Research Using Descriptive

and Quantitative Statistics Analysis. Descriptive analysis is one statistical method to analyze

data by way of describing or describing the data that have been collected, So based on data

processing obtained from 30 respondents then the average Professionalism of employees to

service with 10 indicators is 85% means Professionalism of employees in the service which is

given to customers very well, should also be maintained. Data Analysis Level of Export and

Import Service at PT. Kumaitu Cargo Discussion on how to analyze Service variables, to obtain

data - data to be processed, explanation of recapitulation daa answer 30 respondents with 10

indicator services Export and Import. Thus it can be concluded that the formulation of a third

problem is evident. This is because based on the calculation of correlation coefficient 0.69

means there is a relationship between Proesional to Export and Import Service At PT. Kumaitu

Cargo.

Conclusion Based on the data I studied and I got in the company of PT. Kumaitu Cargo, which

engies in the field of freight services Export and Import for the professionalism of employees

must be maintained. so that service to the customer to be better, so that work relation

widespread and developed forward and beneficial to many people.

Page 2: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

ABSTRAK

PENGARUH PROFESIONALISME KERJA TERHADAP

PELAYANAN EKSPOR DAN IMPOR

PADA PT. KUMAITU CARGO

Imam Jayadi SE, MM

Peneliti dalam kesempatan ini menyimpulkan bahwa profesionalisme kerja karyawan terhadap

pelayanan di PT. Kumaitu Cargo sangatlah penting untuk memberikan pelayanan lebih untuk

meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. Meningkatkan kualitas karyawan menjadi

rujukan baik, memelihara kerjasama baik dalam hal komunikasi pengetahuan dan

keterampilan.

Profesional Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang manajer mengaku sebagai

seorang yang profesional maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidangnya.

Profesionalisme Pegawai Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan

pegawai yang tercemin melalui prilakunya sehari-hari dalam instansi perushaan. Pengertian

Pelayanan Berdasarkan defenisi pelayanan di atas dapatlah disimpulkan bahwa pelayanan

adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi. Ekspor adalah penjualan barang

ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat

penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir Impor adalah proses

pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain.

Sample Pengambilan sample dilaukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat

besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada.

Operasional variabel bebas independent (X) dalam penelitian ini adalah Profesional. Variabel

dari Profesional (X) adalah Variabel Bebas merupakan variabel yang mempengarui atau yang

menjadi sebab perubahanya. Penelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan

kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk menganalisis data dengan cara

mendepenelitiankan atau mengambarkan data yang sudah terkumpul, Jadi bedasarkan

pengolahan data yang di peroleh dari 30 responden maka rata- rata Profesionalisme kerja

karyawan terhadap pelayanan dengan 10 indikator adalah 85% artinya Profesionalisme kerja

karyawan dalam pelayanan yang di berikan kepada pelanggan sangat baik, perlu juga

dipertahankan. Analisis Data Tingkat Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo

Pembahasan mengenai bagaimana menganalisis variabel Pelayanan, untuk memperoleh data –

data yang akan diolah, penjelasan mengenai rekapitulasi daa jawaban 30 responden dengan 10

indikator pelayanan Ekspor dan Impor . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumusan

masalah yg ketiga terbukti.

Jadi bedasarkan pengolahan data yang di peroleh dari 30 responden maka rata- rata

Profesionalisme kerja karyawan terhadap pelayanan dengan 10 indikator adalah 85% artinya

Profesionalisme kerja karyawan dalam pelayanan yang di berikan kepada pelanggan sangat

baik, perlu juga dipertahankan. yang diperoleh dari 30 responden maka rata-rata indikator

kenyamanan adalah 80%, artinya Profesionalisme kerja karyawan dalam memberikan

kenyamanan pelayanan terhadap Pelanggan Pada PT. Kumaitu Cargo adalah merasa nyaman

dan sangat baik Nilai koefisien kolerasi 0,69 artinya terdapat hubungan antara Profesional

terhadap Pelayanan ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo.

Page 3: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Kesimpulanya bedasarkan data yang saya teliti dan saya dapatkan di perusahaan PT.

Kumaitu Cargo, yang bergerk di bidang Jasa pengiriman barang Ekspor dan Impor agar

profesionalisme kerja karyawan harus di pertahankan. sehingga pelayanan terhadap

pelanggan menjadi lebih baik, agar relasi kerja meluas dan berkembang dan bermanfaat

untuk orang banyak.

Page 4: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

PENDAHULUAN

Pengertian Profesi, Profesional dan Profesionalisme Kerja ini akan menjelaskan

tentang pengertian profesi, professional dan profesionalisme kerja. Melalui artikel ini

diharapakan dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang hal-hal yang terkait

profesi, professional, profesionalisme kerja.

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang

bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara

tetap/permanen". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi diartikan sebagai

"bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (seperti ketrampilan, kejuruan dan

sebagainya) tertentu." Dalam pengertian ini, dapat dipertegas bahwa profesi merupakan

pekerjaan yang harus dikerjakan dengan bermodal keahlian, ketrampilan dan spesialisasi

tertentu.

Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu

pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta

proses sertifikasidan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi

adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga

pendidik.

Definisi Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang dalam melaksanakan kegiatannya

membutuhkan ketrampilan atau keahlian khusus yang didapatkan dari penguasaan

pengetahuan dan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Nilai moral profesi :

1. Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi

2. Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi

3. Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi

Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi

mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar

karakteristik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi,

juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi. Secara umum karakteristik yang

terdapat pada profesi adalah :

1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan

mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang

berdasar padapengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.

Page 5: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para

anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.

Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi

anggotanya.

Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan

yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki

organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji

terutama pengetahuan teoretis.

Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti

pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis

sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui

pengembangan profesional juga dipersyaratkan.

Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya

mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.

Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis

mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.

Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan

prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.

Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa

campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi

yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.

Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat

dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter

berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.

Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang

tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap

sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.Pengertian

Profesi, Profesional, dan Profesionalisme Daftar Pustaka:

http://modulmakalah.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-profesi-profesional-dan.html.

Profesionalisme atau professionalisme merupakan kata keterangan yang secara garis

besar menunjuk kepada sifat profesi (tingkatannya). Di dalam profesionalisme itu

terdapat keterampilan, penilaian yang baik, dan perilaku sopan yang diharapkan dari

seseorang yang dilatih untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Di sinilah orang-orang

yang profesional akan sangat berbeda dengan orang-orang yang tidak profesional

Page 6: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

meskipun dalam pekerjaan yang sama atau bekerja dalam suatu ruang yang sama (faktor

profesionalisme). lihat pengertian profesional.

Berikut ciri-ciri profesionalisme:

1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai rujukan

yang baik.

2. Berusaha meningkatkan dan memelihara perilaku profesionalnya melalui perwujudan

perilaku profesional. Perwujudan itu dilakukan melalui berbagai cara misalnya dalam

hal penampilan, cara berbicara, penggunaan bahasa yang baik, sikap tubuh badan,

serta sikap hidupnya sehari-hari.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan profesional

yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan

keterampiannya.

Seorang guru yang memiliki profesionalisme akan tercermin dalam sikap mental serta

komitmenya terhadap perwujudan dan peningkatan kualitas professional melalui

berbagai cara dan strategi. Ia juga akan selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan

tuntutan perkembangan zaman sehingga keberadaannya senantiasa memberikan makna

profesional.

Hal ini yang menarik bagi peneliti adalah terjadi kasus atau masalah yang mempengaruhi

dalam Profesionalisme kerja dalam pelayanan Ekspor dan Impor dari perusahaan Freight

forwader kepada pihak pelanggan/consignee khususnya Shipment Less Container Load

(LCL). Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Internasional Freight forwader

adalah PT. Kumaitu Cargo ( Jakarta ) sebagai Objek penelitian karena peneliti Praktek

kerja lapangan (PKL) di PT. Kumaitu Cargo Divisi Plastik.

Tinjauan Pustaka

Profesional

Sebelum membahas sikap profesional, ada baiknya diketahui terlebih dahulu

makna profesional dan profesionalisme, dan akhirnya baru akan tercapai tindakan

profesional. Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang manajer mengaku

sebagai seorang yang profesional maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli

dalam bidangnya. Harus mampu menunjukkan kualitas yang tinggi dalam pekerjaanya.

Page 7: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Berbicara mengenai profesionalisme mencerminkan sikap seseorang terhadap

profesinya.

Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan

sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan

menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu

entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau

wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang

juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah

entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat

olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan

berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang.

Karyawan profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan

tugas sesuai juklak ( Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang

dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis

dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. Karena profesional adalah terkait dengan

pendapatan. https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi.

Istilah profesional itu berlaku untuk semua aparat mulai dari tingkat atas sampai

tingkat bawah. Profesionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan

keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan

masing-masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan antara kemampuan yang

dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan antara kemampuan

dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional.

Artinya keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin di

capai oleh sebuah organisasi. Menurut Kurniawan Agung, Trasnformasi Pelayanan

Publik, pembaruan, , Yogyakarta 2005, Hal 74.

Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan pegawai yang

tercemin melalui prilakunya sehari-hari dalam instansi perusahaan. Tingkat kemampuan

pegawai yang tinggi akan lebih cepat mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi

yang telah direncakan sebelumnya, sebaliknya apabila tingkat kemampuan pegawai

rendah kecenderungan tujuan organisasi yang akan dicapai akan lambat bahkan

menyimpang dari rencana semula. Ia mengemukakan bahwa tenaga kerja pada

hakikatnya mengandung aspek-aspek sebagai berikut:

Page 8: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

1. Aspek Potensial, bahwa setiap tenaga kerja memiliki potensi-potensi yang bersifat

dinamis, yang terus berkembang dan dapat dikembangkan. Potensi-potensi itu antara

lain: daya mengingat, daya berpikir, daya berkehendak, daya perasaan, bakat, minat,

motivasi, dan potensi-potensi lainnya.

2. Aspek Profesionalisme dan vokasional, bahwa setiap tenaga kerja memiliki

kemampuan dan keterampilan kerja atau kejujuran dalam bidang tertentu, dengan

kemampuan dan keterampilan itu, dia dapat mengabdikan dirinya dalam lapangan

kerja tertentu dan menciptakan hasil yang baik secara optimal.

3. Aspek Fungsional, bahwa setiap tenaga kerja melaksanakan pekerjanya secara tepat

guna, artinya dia bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam bidang yang sesuai,

misalnya seorang tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam bidang elektronik.

4. Aspek Operasional, bahwa setiap tenaga kerja dapat mendayagunakan kemampuan

dan keterampilanya dalam proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja yang

sedang ditekuninya.

5. Aspek Personal, bahwa setiap kerja harus memiliki sifat-sifat kepribadian yang

menunjang pekerjaannya, misalnya: sikap mandiri dan tangguh, bertanggung jawab,

tekun dan rajin.

6. Aspek Produktivitas, bahwa setiap tenaga kerja harus memilki motif berprestasi,

berupaya agar berhasil dan memberikan hasil dari pekarjaannya, baik kuantitas

maupun kualitas.

Profesionalisme menurut para ahli:

1. Profesionalisme menurut Agus Dwiyanto, ”Mengembalikan Kepercayaan

Publik Melalui Reformasi Birokrasi”, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

211 Hal 157 yaitu, “Paham atau keyakinan bahwa sikap dan tindakan aparatur

dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan selalu

didasarkan pada ilmu pengetahuan dan nilai-nilai profesi aparatur yang

mengutamakan kepentingan publik”.

2. Profesionalisme menurut Siagian “Administrasi Pembangunan, Bumi Aksara

Jakarta 2009, Hal 163. Profesionalisme adalah “Keandalan dan keahlian

dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang

tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh

pelanggan.

Page 9: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Profesionalisme aparatur dalam hubungannya dengan organisasi publik menurut Kurniawan

“Transformasi Pelayanan Publik, Pembaruan”, Yogyakarta, 2005 Hal 79. digambarkan

sebagai, “Bentuk kemampuan untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda,

memprioritaskan pelayanan, dan mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat atau disebut dengan istilah resposivitas”.

Karakteristik Profesionalisme

Menurut Mertin Jr Megatasi, Krisis Manusia di Perusahaan Jakarta : Gasindo.

Karakteristik profesionalisme 2008. aparatur sesuai dengan tuntutan good

governance, diantaranya adalah:

1. Equality

Perlakuan yang sama atas pelayanan yang diberikan. Hal ini didasarkan atas tipe

perilaku birokrasi rasional yang secara konsisten memberikan pelayanan yang

berkualitas kepada semua pihak tanpa memandang politik dan status sosialnya.

2. Equity

Perlakuan yang sama kepada masyarakat tidak cukup, selain itu juga perlakuan

yang adil. Untuk masyarakat yang Handal / pluralistik kadang-kadang

diperlukan perlakuan yang adil dan perlakuan yang sama.

3. Loyality

Kesetian kepada konstitusi hukum, pimpinan, bawahan, dan rekan kerja.

Berbagai jenis kesetiaan tersebut terkait suatu sama lain dan tidak ada kesetiaan

yang mutlak diberikan kepada satu jenis kesetiaan tertentu dengan mengabaikan

yang lainnya.

4. Accountability

Setiap aparat pemerintah harus siap menerima tanggung jawab atas apapun yang

ia kerjakan.

Pelayanan

Berdasarkan defenisi pelayanan di atas dapatlah disimpulkan bahwa pelayanan adalah

kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi yang ditujukan untuk kepentingan

masyarakat yang dapat berbentuk uang, barang, ide, atau gagasan ataupun surat-surat atas

dasar keikhlasan, rasa senang, jujur, mengutamakan rasa puas bagi yang menerima

layanan.

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri

mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai

Page 10: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

suatu produk. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang jasa, berikut pengeritan jasa menurut

beberapa ahli:

1. Valarie A. Zethaml dan Mary Jo Bitner dalam Lupiyoadi “Service Marketing”, 2011,

Hal 6. Memberikan batasan tentang jasa yakni jasa merupakan semua aktivitas

ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya

dihasilkan dan konsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya

kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.

2. Kotler dalam Lupiyoadi,”Manajemen Pemasaran Jasa”, 2011, Hal 6 .mendefinisikan

jasa sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak

kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau

sebaliknya.

3. Nasution “Metode Research Penelitian Ilmiah”, Jakarta, Bumi Aksara., 2004, Hal

6. Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk

dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama

dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya

kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang

dihadapi konsumen.

Dalam menentukan dimensi dalam penilaian kualitas jasa, terdapat suatu metode yang

menjadi acuan hingga saat ini. Dalam Lupiyoadi manajemen pemasaran jasa , edisi dua,

salemba empat Jakarta,2011, Hal 182 terdapat lima dimensi yaitu sebagai berikut:

1. Berwujud (tangible)

Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada

pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik

perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan

bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi

fasilitas fisik (contoh: gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan

peralatan yang digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.

2. Keandalan (reliability)

Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan

yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan

harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk

Page 11: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi

yang tinggi.

3. Ketanggapan (responsiveness)

Yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat

(responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang

jelas. Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang negative dalam kualitas

pelayanan.

4. Jaminan dan kepastian (assurance)

Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai

perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada

perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi

(communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi

(competence), dan sopan santun (courtesy)

5. Empati (empathy)

Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang

diberikan kepada para pelanggan dengan berupa memahami keinginan konsumen.

Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang

pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu

pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan

Jasa

Banyak para pakar pemasaran jasa yang telah mendefinisikan pengertian jasa. Adapun

pengertian jasa menurut para pakar sebagai berikut:

Menurut Kotler dalam Lupiyoadi , Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta Salemba, 2014,

Hal 7. “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak

kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.”

1. Intangibility

Jasa berbeda dengan barang. Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa,

diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki

dua pengertian yaitu:

a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.

b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami

Page 12: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

2. Inseparability

Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan.

Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan) mengingat pada

umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Dalam hubungan penyedia

jasa dan pelanggan ini, effektivitas individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur

penting.

3. Variability

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized out-put, artinya

banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa

tersebut dihasilkan.

4. Perishability

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dengan

demikian apabila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu

saja.

Menurut Griffin dalam Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran jasa berbasis Kopetensi,

Salemba Empat Jakarta 2016, Hal 7-8. menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut:

1.Intangibility (tidak berwujud).

Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.

Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen dalam

bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.

2.Unstorability (tidak dapat disimpan).

Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan.

Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat pada

umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.

Beberapa karakteristik yang membedakan pemasaran barang dengan pemasaran jasa

menurut Tjiptono, Fandy, Pemasaran Jasa, Edisi-1, Banyumedia, Malang 2005, adalah

sebagai berikut :

1. Intangibility (tidak berwujud), jasa berbeda dengan barang lain. Bila barang merupakan

suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman,

proses, kinerja atau usaha yang menyebabkan jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicuim,

didengar atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi.

Page 13: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

2. Inseperability (tidak terpisahkan), barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu

dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Varability/Heterogenity/Inconsistency (Keanekaragaman), jasa bersifat variabel karena

merupakan non-standardized output, artinya banyak variabel yang dibentuk, kualitas

dan jenis tergantung siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi.

Perishability (Tidak Tahan Lama), ini berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni atau kapasitas

jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja ketika tidak

dapat disimpan.

Ekspor dan Impor

Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran,

kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir

dan importir. Proses Ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang

atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang

secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim

maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.

Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan

pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara

penanganan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan

perdagangan yang berbeda-beda. Khusus Ekspor komoditas pertanian dan perikanan di

indonesia sebagaian besar tidak memiliki ketentuan dan syarat yang terlalu rumit bahkan

pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan untuk mengekspor hasil pertanian

dan perikanannya ke luar negeri.

Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain.

Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di

negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan

internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat manfaat

karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam

negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota. Tingkat Impor

dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan tarif

Page 14: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

(pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang

kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari

produknya. Demikianlah sebuah produk mungkin berharga terlalu tinggi dibandingkan

produk yang berasal dari dalam negeri. Ketika pemerintah asing menerapkan tarif,

kemampuan perusahaan asing untuk bersaing di Negara-negara itu dibatasi. Pemerintah

juga dapat menerapkan kuota.

Metodologi Penelitian

Pengambilan sample dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat

besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang

ada. Menurut Sugiyono, Teknik Penelitian, Hal 62, Jakarta 2013.“Sample adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Untuk penelitian ini

sample yang digunakan adalah pelanggan PT. Kumaitu Cargo sebanyak 30

koresponden. Sumber data yang di gunakan adalah Data Primer yaitu merupakan

pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian lapangan. Data primer peneliti di

peroleh langsung dari reponden berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner

serta pengamatan di perusahaan

Variabel Profesional

Profesional variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependent yaitu meliputi sebagai berikut :

Variabel

terikat (X)

Indikator variabel terikat Kuesioner

No.

Profesional 1. Aspek Potensial 1

2. Aspek Profesionalisme 2

3. Aspek fungsional 3

4. Aspek Operasional 4

5. Aspek Personal 5

6. Aspek Produktivitas 6

7. Memiliki Keterampilan 7

8. Memiliki Ilmu 8

Page 15: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

9. Memiliki Sikap Beorientasi 9

10. Memiliki Sikap Mandiri 10

Variabel Pelayanan

Operasional variabel bebas dependent dalam penelitian ini adalah pelayanan. Variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam

penelitian ini meliputi sebagai berikut :

Variabel

terikat (Y)

Indikator variabel terikat Kuesioner

No.

Pelayanan 1. Atas Keramahan 1

2. Atas Kemudahan 2

3. Atas Kecepatan 3

4. Atas Kemampuan 4

5. Atas Kebersihan 5

6. Atas Ketelitian 6

7. Atas Fasilitas 7

8. Atas Biaya 8

9. Atas Rasa Aman 9

10. Atas Rasa Nyaman 10

Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk memperoleh data – data yang valid dan

obyektif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Penelitian Pustaka

Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan mendapatkan data penunjang

kelengkapan informasi yang diperoleh dengan cara membaca buku referensi, majalah

ilmiah, jurnal, hasil penelitian yang relevan dan berbagai informasi dari sumber yng

telah ada.

2. Studi Lapangan

Page 16: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Metode pengumpulan data yang telah diperoleh dengan mendapatkan data primer

yang langsung dari survei lapangan atau data sekunder melalui angket yang diperoleh

dari pelanggan PT. Kumaitu Cargo, melalui :

a. Pemberian Kuesioner

Daftar pertanyaan – pertanyaan yang disusun secara tertulis yang ditujukan kepada

pelanggan PT. Kumaitu Cargo, mengenai pelayanan yang diberikan kepada

pelanggan.

b. Pengamatan Langsung (Observasi)

Pengamatan langsung dilakukan berupa mengamati akan kinerja pegawai dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggan Ekspor dan Impor PT. Kumaitu Cargo.

c. Wawancara

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan

sejumlah pertanyaan kepada responden.

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Analisis Uji Hipotesis

Merupakan analisa yang di gunakan alat untuk mengetahui signifikasi antara Variabel

X dengan Y . Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel (X) dalam

hal profesional terhadap variabel (Y) dalam hal pelayanan ekspor dan impor pada PT.

Kumaitu Cargo. Adapun tahap pengujiannya sebagai berikut :

1. Ho : µ = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y.

2. Hα : µ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara variabel X dan variabel Y.

3.Tentukan thit dengan rumus sebagai berikut :

Rumus :

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=r√𝑛−2

1−𝑟2

Page 17: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

3. Membandingkan thit dengan ttabel

a. Jika to ( thit ) < ttabel (tα) maka Ho : diterima, Hα : ditolak artinya tidak ada pengaruh

antara variabel X dan variabel Y.

b. Jika to ( thit ) > ttabel (tα) maka Ho : ditolak, Hα : diterima artinya ada pengaruh antara

variabel X dan variabel Y.

Hasil dan Pembahasan

Analisis Data Statistik Deskriptif Dan Kuantitatif

Penelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis

Deskriptif salah satu metode statistik untuk menganalisis data dengan cara

mendepenelitiankan atau mengambarkan data yang sudah terkumpul, tanpa memebuat

kesimpulan yang berlaku umum. Jadi statistik deskriptif digunakan hanya untuk

mendesktifkan data populasi/sample, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum

untuk populasi.

Dalam Menganalisis, digunakan kuisioner untuk memperoleh data-data yang akan

diolah untuk mengetahui keterkaitan kedua unsur tersebut. Kuisioner ini ditujukan

kepada Karyawan Pada PT. Kumaitu Cargo. Jumlah pertanyaan ini ditujukan kepada

karyawan seputar Profesionalisme kerja terhadap Pelayanan. Banyaknya Kuesioner yang

di berikan adalah sebanyak 30 responden sebagai populasi dan sempel yang berasal dari

Karyawan tahun 2017-2018. Dengan Karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, usia,

pendidikan, dan lama menjadi Karyawan dan Lama menjadi pelanggan. Data kami

peroleh dari responden terdiri dari 2 ( dua ) jenis data yaitu Variabel Profesionalisme (X)

dan Pelayanan (Y).

Dan hasil kuesioner yang telah diperoleh akan di kelompokan dalam bentuk tabulasi

aplikasi data SPSS. Selanjutnya diolah untuk mendapatkan perolehan hasil akhir

sehingga data terebut dapat dianalisis.

Page 18: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Responden Bedasarkan Jenis Kelamin

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.1 hasil jumlah responden jenis

kelamin laki-laki, 100% atau 30 responden, dan jenis kelamin perempuan 0% atau

tidak ada. Jadi bedasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa responden mayoritas

berjenis kelamin laki-laki yang terdapat di PT. Kumaitu Cargo.

Tabel

Responden Bedasarkan Usia

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.2 hasil responden Usia 17 – 25 Th , 0% /tidak

ada, usia 26 – 35 Th, 50 % atau 15 responden, usia 36 – 40 Th, 37 % atau 11 responden, dan

Laki - Laki

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 30 30 100% 100% 100%

Perempuan

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 0 100% 100% 100%

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 17 – 25 Th - - - 0%

26 – 35 Th 15 50% 50% 50%

36 – 40 Th 11 37% 37% 37%

40 – 50 Th 4 13% 13% 13%

Total 30 100% 100% 100%

Page 19: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Usia dan usia 40 – 50 yaitu 13 % atau 4 responden. Jadi bedasarkan perhitungan di atas di

ketahui mayoritas 26- 35 Th yang di uji oleh responden

Tabel

Responden Bedasarkan Pendidikan

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SLTA 6 20% 20% 20%

D3 16 53% 53% 53%

S1 8 27% 27% 27%

Total 30 100% 100% 100%

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.3 hasil jumlah responden pendididkan SLTA,

20% atau 6 responden, Akademi 53% atau 16 responden dan perguruan tinggi, 27% atau 8

responden mayoritas berpendidikan akademi di PT. Kumaitu Cargo.

Tabel

Responden Bedasarkan Masa Kerja

Masa Kerja

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 6 Bln – 1Th - - - -

1 – 2Th 4 13% 13% 13%

2 – 3Th 5 17% 17% 17%

3 - 4Th 9 30% 30% 30%

5 – 10Th 12 40% 40% 40%

Total 30 100% 100% 100%

Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Bedasarkan sumber data peneliti pada tabel 4.4 hasil jumlah responden lama menjadi

pelanggan, < 1Th, 0% atau tidak ada, lama menjadi pelanggan 1-2 Th, 13% atau 4 responden,

lama menjadi pelanggan 2-3 Th, 17% atau 5 responden, dan lama menjadi Karyawan 3 - 4Th,

30% atau 9 reponden, lama menjadi karyawan 5Th, 40 % atau 12 responden. Jadi bedasarkan

Page 20: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

perhitungan di atas diketahui bahwa responden mayoritas mempunyai lama menjadi karyawan

PT Kumaitu Cargo.

Rekapitulasi Data Profesionalisme Kerja Dari Responden

Resp Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4

2 4 5 3 5 5 5 3 3 4 4

3 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5

4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4

6 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3

8 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5

9 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3

10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

12 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4

13 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5

14 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4

15 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4

16 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3

17 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4

18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

19 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5

20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3

21 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3

22 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4

23 5 5 5 3 3 3 4 3 3 3

24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

25 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 21: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

27 5 5 4 4 5 4 3 3 3 3

28 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3

29 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3

30 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5

∑ 138 139 134 133 128 127 124 115 123 120

Skala Nilai Indikator Aspek Potensial

Potensial

Frequency Percent

Valid

Percent Cumulative Percent

Valid baik 12 40,0 40,0 40,0

sangat baik 18 60,0 60,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Tabel 4.1 Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23

Grafik Data Profesionalisme Kerja Karyawan Bedasarkan Jawaban Pelanggan

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Grafik Profesionalisme (x)

Page 22: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Tabel Rekapitulasi Data Pelayanan Ekspor dan Impor Dari Responden

Resp Indikator

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4

2 5 5 3 5 5 5 3 3 4 3

3 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4

6 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3

7 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4

8 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4

9 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

12 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3

13 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4

14 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4

15 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4

16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3

17 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4

18 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3

19 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4

20 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3

21 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3

22 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3

23 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3

24 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4

25 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3

26 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4

27 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3

28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3

Page 23: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

29 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3

30 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4

∑ 132 123 118 116 119 116 112 108 109 107

Grafik Data Pelayanan Ekspor dan Impor Bedasarkan Jawaban Pelanggan.

Tabel 4.21

Data Nilai Pengaruh Profesionalisme Kerja Terhadap Pelayanan Ekspor dan

Impor Pada PT. Kumaitu Cargo

Responden X Y 𝒙𝟐 𝒚𝟐 XY

1 46 43 2116 1849 1978

2 41 41 1681 1681 1681

3 44 45 1936 2025 1980

4 49 40 2401 1600 1960

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Page 24: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

5 45 45 2025 2025 2025

6 39 35 1521 1225 1365

7 39 39 1521 1521 1521

8 44 35 1936 1225 1540

9 36 38 1296 1444 1368

10 50 40 2500 1600 2000

11 50 40 2500 1600 2000

12 43 38 1849 1444 1634

13 46 43 2116 1849 1978

14 45 39 2025 1521 1755

15 46 43 2116 1849 1978

16 42 38 1764 1444 1596

17 43 38 1849 1444 1634

18 50 41 2500 1681 2050

19 45 44 2025 1936 1980

20 37 34 1369 1156 1258

21 37 33 1369 1156 1258

22 42 37 1764 1369 1554

23 37 34 1369 1156 1258

24 40 36 1600 1296 1440

25 46 37 2116 1369 1702

26 40 38 1600 1444 1520

Page 25: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

27 39 38 1521 1444 1482

28 35 33 1225 1089 1155

29 37 32 1369 1024 1184

30 48 43 2304 1849 2064

Jumlah 1281 1160 55283 45248 49861

Nilai Kolerasi

Correlations

x y

x Pearson Correlation 1 ,685**

Sig. (1-tailed) ,000

N 30 30

y Pearson Correlation ,685** 1

Sig. (1-tailed) ,000

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Hasil perhitungan kolerasi menunjukan bahwa hubungan antara Profesional

(Variabel X ) terhadap Pelayanan ( Variabel Y ) , bedasarkan hasil yang dicapai,

yaitu 0,69 atau 69% dan postsitif.

Coefficientsa

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95,0% Confidence

Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

1 (Constant) 14,624 4,857 3,011 ,005 4,675 24,572

X ,563 ,113 ,685 4,977 ,000 ,331 ,795

a. Dependent Variable: y

Page 26: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Jadi Hasil perhitungan di atas dapat diketahui besarnya hasil koefisien penentu

menunjukan bahwa hubungan antara Profesionalisme Kerja terhadap Pelayanan Ekspor

dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo ada hubunganya sebesar 48%.

Dari pengujian di atas menunjukan 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 5,8 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.02 dengan demikian Hₒ =

ditolak Hₐ = diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara Profesional terhadap

Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah yg ketiga

terbukti. Hal ini dikarenakan bedasarkan hasil perhitungan koefisien kolerasi

0,69 artinya terdapat hubungan antara Profesional terhadap Pelayanan Ekspor

dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo

Simpulan dan Saran

Simpulan

1. Bahwa Profesionalisme Kerja terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT.

Kumaitu Cargo, Peneliti membuktikan kuantitatif dengan 10 indikator, yaitu nilai

Rata - rata 85 % artinya sangat Baik dan Perlu di pertahankan.

2. Bahwa Pelayanan Ekspor dan Impor pada PT. Kumaitu cargo , Peneliti Membuktikan

secara Kuantitatif dengan 10 Indikator, yaitu nilai rata – rata 77% , Artinya perlu di

tingkatkan lebih baik lagi, dijaga dan dipertahankan.

3. Bahwa hubungan Profesionalisme Kerja Terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor Pada

PT. Kumaitu Cargo :

a. Hasil Koefisien kolerasi menunjukan bahwa Profesionalisme kerja terhadap

pelayanan Ekspor dan Impor bedasarkan hasil yang di capai yaitu 0,69 dapat

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2 Sig. F Change

1 ,685a ,469 ,450 2,735 ,469 24,769 1 28 ,000

a. Predictors: (Constant), x

Page 27: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

dikatakan bahwa ada hubungan yang “kuat”, artinya jika Profesionalisme Kerja di

tigkatkan maka tingkat Pelayanan akan leih meningkat.

b. Pengujian koefisien penentu, besarnya hasil koefisien penentu menunjukan bahwa

Profesionalisme Kerja terhadap Pelayanan yaitu sebesar 48%. Artinya

Profesionalisme kerja terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor sebesar 48%

sedangkan 52% dipengaruhi oleh faktor lainya yang belum diteliti peneliti.

Uji Hipotesis menunjukan 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 5,84 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.02 dengan demikian Hₒ=

ditolak dan Hₐ = diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara

Profesionalisme Kerja dan Pelayanan Ekspor dan Impor. Dengan demikian

bedasarkan hasil pengujian koefisien Kolerasi 0, 69 artinya terdapat hubungan

Profesionlisme Kerja terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu

Cargo.

Saran

Bedasarkan Hasil Penelitian ini, bahwa Profesionalisme Kerja Terhadap Pelayanan Ekspor

dan Impor yang tergolong sangat baik, dan mempunyai hubungan yang kuat, peneliti

mengharapkan bagi perusahaan dalam penelitian ini yaitu :

1. Agar Profesionalisme Kerja Karyawan Tetap di pertahankan , sehingga pelayanan

terhap pelanggan menjadi lebih baik lagi.

2. Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT . Kumaitu cargo. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dan masyarakat

3. Untuk menambah referensi karya ilmiah yang di harapkan dapat digunakan dan

bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat yang membaca serta dapat ditindak lanjuti

penelitian lebih luas dan mendalam

Daftar Pustaka

Mertin Jr, “Dalam Megatasi Krisis Manusia di Perusahaan”. Jakarta : Gasindo.

Karakteristik Profesionalisme. 2008.

Kotler dalam Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran Jasa”. Jakarta : Salemba, Empat

2014.

Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran jasa berbasis Kopetensi”. Jakarta : Salemba

Empat 2016.

Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa”. Edisi-1, Banyumedia. Malang : Jakarta Timur

2007.

Page 28: THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON EMPLOYEE AND … 1.pdfPenelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk

Lupiyoadi. R “Manajemen Pemaaran Jasa Berbasis Kopetensi”. Salemba Empat

Jakarta : 2013.

Lupiyoadi, “ Manajemen Pemasaran Jasa Hal 182 edisi dua”. Salemba Empat

Jakarta : 2011.

Jasfar, “Teori Kepuasan Pelanggan”. Salemba Jakarta : 2012.

Lupiyoadi Hal 228-229 Revisi “Teori Manajemen Kepuasan Pelanggan”. Salemba

Jakarta : 2014.

Kotler dan Amstrong Jasfar, “Sistem Manajemen Kepuasan Pelanggan”. Jilid II

Salemba Jakarta: 2012

Alfred Hutauruk, “Sistem dan Pelaksanaan Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa

di Indonesia Hal 68” . Erlangga : Jakarta 1983.

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”. Salemba Jakarta : 2007.

Sugiyono, “Teknik Penelitian Hal 62”. Salemba Jakarta : 2013.

Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnia “. Bandung 2008.

Achmadi dan Narbuko,” Penelitian Analisa Data Hal 156”. Jakarta 2009.

https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi.

http://www.definisipengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pelayanan.html.

http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-ekspor-impor-definisi.html.