Click here to load reader
View
80
Download
10
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Tensis ECU
DAFTAR ISI
DAFTAR ISIi
DAFTAR LAMPIRANiv
DAFTAR GAMBARv
DAFTAR TABELvi
DAFTAR LISTING KODEvii
Bab I Pendahuluan1
I.1Latar Belakang Masalah1
I.2Perumusan Masalah3
I.3Tujuan Tesis4
I.4Ruang Lingkup dan Batasan Masalah4
I.5Metodologi Penelitian4
I.6Sistematika Penulisan5
Bab II Tinjauan Pustaka6
II.1Engine Control Unit (ECU)6
II.1.1Komponen ECU7
II.1.2Cara Kerja ECU9
II.1.2.1Langkah Input ECU9
II.1.2.2Langkah Proses ECU11
II.1.2.3Langkah Output ECU12
II.2Onboard Diagnostics (OBD)13
II.2.1Protokol Komunikasi OBD-II14
II.2.2Mode Operasi OBD-II dan Parameter IDs (PIDs)14
II.2.3Format Pesan OBD-II16
II.2.4Pembacaan Respon OBD-II17
II.2.5OBD-II Drive Cycle18
II.2.6Pembacaan Pesan Kesalahan (DTC)19
Bab III Analisis dan Perancangan Sistem21
III.1Analisis Kebutuhan Sistem21
III.1.1Deskripsi Kebutuhan Sistem21
III.1.2Sekenario Pengunaan Sistem23
III.1.2.1Pengunaan Saat Kendaraan Berjalan23
III.1.2.2Pengunaan Saat Kendaraan Berhenti23
III.1.3Diagram Alir Sekenario Pengunaan Sistem24
III.1.4Spesifikasi Detil Sistem25
III.1.4.1Spesifikasi Antarmuka Utama Sistem25
III.1.4.2Spesifikasi Antarmuka Awal27
III.1.4.3Spesifikasi Antarmuka Menu Diagnostics29
III.1.4.3.1Spesifikasi Antarmuka Submenu DTC30
III.1.4.3.2Spesifikasi Antarmuka Submenu Grafik32
III.1.4.4Spesifikasi Antarmuka Menu Engine33
III.1.4.5Spesifikasi Antarmuka Menu Fuel34
III.1.4.5.1Spesifikasi Antarmuka Submenu Informasi Dasar34
III.1.4.5.2Spesifikasi Antarmuka Submenu Tekanan36
III.1.4.6Spesifikasi Antarmuka Menu Intake Manifold36
III.1.4.7Spesifikasi Antarmuka Menu Exhaust37
III.1.4.8Spesifikasi Antarmuka Menu O2 Sensor38
III.1.4.8.1Spesifikasi Antarmuka Submenu Keberadaan Sensor O239
III.1.4.8.2Spesifikasi Antarmuka Submenu Tegangan dan Konsentrasi O2................40
III.1.4.9Spesifikasi Antarmuka Power Mode40
III.2Perancangan Sistem41
III.2.1Lingkungan Pengembangan Sistem42
III.2.2Arsitekur Keseluruhan Sistem43
III.2.3Rancangan Komponen Sistem43
III.2.3.1Rancangan Komponen Antarmuka44
III.2.3.2Rancangan Komponen Model45
III.2.3.2.1Komponen Basis Data45
III.2.3.2.2Komponen Model RxTx46
III.2.3.2.3Komponen Manajemen Berkas PID yang Didukung47
Bab IV Konstruksi, Hasil, dan Evaluasi49
IV.1Konstruksi Perangkat Lunak49
IV.1.1Pengembangan Secara Waterfall51
IV.1.2Pengembangan Secara Iteratif52
IV.2Hasil Pengembangan53
IV.2.1Arsitektur Keseluruhan Sistem53
IV.2.2Lapisan Antarmuka Sistem55
IV.2.2.1Paket gui55
IV.2.2.2Paket gui.controls59
IV.2.2.3Paket gui.components60
IV.2.3Lapisan Model Sistem62
IV.2.3.1Kelas OBDDB62
IV.2.3.2Kelas OBDModel62
IV.2.3.3Kelas SupportedPIDFile63
IV.2.4Lapisan Utilitas Sistem63
IV.2.4.1Paket lib.helper63
IV.2.4.2Paket lib.serial64
IV.3Evaluasi Hasil66
IV.3.1Komunikasi Sistem dengan ECU66
IV.3.2Kelengkapan Perintah OBD-II yang Didukung66
IV.3.3Akurasi Informasi pada Sistem67
IV.3.4Evaluasi Performa Sistem69
IV.3.4.1Prosedur Pengujian69
IV.3.4.2Lingkungan Pengujian70
IV.3.4.3Hasil Pengujian Performa Sistem71
Bab V Kesimpulan dan Saran74
V.1Kesimpulan74
V.2Saran74
Daftar Pustaka76
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Daftar PID dan Cara PembacaannyaA-1
A. 1 Daftar PIDA-1
A. 2 Pembacaan Respon Perintah PIDA-14
A. 2. 1 Pembacaan Respon Mode 01 PID 00A-14
A. 2. 2 Pembacaan Respon Mode 01 PID 01A-15
A. 2. 3 Pembacaan Respon Mode 01 PID 03A-17
A. 2. 4 Pembacaan Respon Mode 01 PID 12A-18
A. 2. 5 Pembacaan Respon Mode 01 PID 1CA-18
A. 2. 6 Pembacaan Respon Mode 01 PID 41A-19
A. 2. 7 Pembacaan Respon Mode 01 PID 51A-19
A. 2. 8 Pembacaan Respon Mode 01 PID 78 dan 79A-20
A. 2. 9 Pembacaan Respon Mode 03A-21
Lampiran B. Daftar DTCB-1
B. 1 Kategorisasi DTCB-1
B. 2 Daftar DTC P (Powertrain)B-2
B. 3 Daftar DTC B (Body)B-54
B. 4 Daftar DTC C (Chasis)B-56
B. 5 Daftar DTC U (Network)B-60
DAFTAR GAMBAR
Gambar I1 ECU Mercedes Benz CLK W2081
Gambar I2 Port Koneksi OBD-II2
Gambar II1 Komponen ECU7
Gambar II2 Pesan Kesalahan ECU8
Gambar II3 Sensor Vakum pada Mesin10
Gambar II4 Diagram Pengkabelan Hubungan Sensor Vakum dengan ECU11
Gambar II5 Rancangan ISC Sederhana12
Gambar II6 Format Pesan OBD16
Gambar II7 Format Pesan CAN OBD17
Gambar II8 Kalkulasi Response untuk Perintah Permintaan RPM Mesin18
Gambar II9 Kalkulasi untuk Perintah Permintaan Temperatur Mesin18
Gambar II10 Contoh Format DTC20
Gambar III1 Hubungan Antara Sistem ke ECU Melalui ELM32722
Gambar III2 Diagram Alir Sekenario Pengunaan Sistem24
Gambar III3 Rancangan Antarmuka Utama Sistem25
Gambar III4 Rancangan Antarmuka Awal Sistem27
Gambar III5 Rancangan Antarmuka Pengecekan PID28
Gambar III6 Rancangan Antarmuka Utama Menu Diagnostics29
Gambar III7 Rancangan Antarmuka Submenu DTC31
Gambar III8 Rancangan Antarmuka Submenu Grafik32
Gambar III9 Rancangan Antarmuka Menu Engine33
Gambar III10 Rancangan Antarmuka Submenu Informasi Dasar Bahan Bakar35
Gambar III11 Rancangan Antarmuka Submenu Tekanan Bahan Bakar36
Gambar III12 Rancangan Antarmuka Menu Intake Manifold37
Gambar III13 Rancangan Antarmuka Menu Exhaust38
Gambar III14 Rancangan Antarmuka Submenu Keberadaan Sensor Oksigen39
Gambar III15 Rancangan Antarmuka Submenu Tegangan dan Konsentrasi Oksigen40
Gambar III16 Rancangan Antarmuka Power Mode41
Gambar III17 Arsitektur Keseluruhan Sistem43
Gambar III18 Class Diagram Komponen Antarmuka Sistem44
Gambar III19 Rancangan Basis Data Penyimpanan DTC dan PID46
Gambar III20 Class Diagram Abstraksi SerialPort47
Gambar III21 Diagram Kelas dari SupportedBinaryFile48
Gambar IV1 Gambaran Alur Proses Pengembangan51
Gambar IV2 Diagram Paket Sistem54
Gambar IV3 Diagram Kelas pada Paket thesis.bert.gui55
Gambar IV4 Hubungan Antara Komponen dalam Paket thesis.bert.gui57
Gambar IV5 Diagram Kelas pada Paket thesis.bert.gui.controls60
Gambar IV6 Diagram Kelas pada Paket thesis.bert.gui.components61
Gambar IV7 Diagram Kelas dari BinaryHelper64
Gambar IV8 Interaksi Objek, Serial, SerialListener, dan Serial Port65
Gambar IV9 Urutan Langkah Pengiriman Perintah Menu Grafik pada Sistem68
Gambar IV10 Tampilan Jeda Waktu Pada Grafik69
Gambar IV11 Ringkasan Performa Sistem Secara Keseluruhan73
DAFTAR TABEL
Tabel II1 Jenis DTC Sesuai Standar SAE20
Tabel IV1 Kegunaan dari Setiap Paket dalam Sistem54
Tabel IV2 Perbandingan Jeda Waktu Rata-Rata Port Serial68
Tabel IV3 Lingkungan Pengujian Sistem70
Tabel IV4 Performa Memori pada Sistem71
DAFTAR LISTING KODE
Listing IV1 Pengiriman Kode Secara Sirkular58
Listing IV2 Pemanggilan communicator Secara Periodik59
Listing IV3 Definisi Tabel DTCDetails pada Sistem62
vii
Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup dan batasan masalah, tujuan, metodologi, serta sistematikan pembahasan dari tesis ini.
Latar Belakang Masalah
Untuk mendapatkan performa yang optimal, pada umumnya sistem kendaraan (mobil) kerap kali menggunakan unit kontrol khusus yang dikenal dengan Engine Control Unit (ECU). Selain berperan sebagai unit kontrol, ECU bahkan seringkali berperan sebagai otak dari sebuah mobil - melakukan optimasi performa sesuai keadaan dan kontrol terhadap banyak bagian dari mobil.
Gambar I1 ECU Mercedes Benz CLK W208
ECU memberikan manfaat yang sangat besar kepada pengguna maupun manufaktur mobil. Pengguna mendapatkan performa mesin yang optimal, sementara manufaktur mendapatkan kontrol penuh terhadap mesin dan keseluruhan mobil. Sayangnya, pengunaan ECU juga memberikan dampak negatif, terutama kepada bengkel mobil independen yang tidak bekerja sama dengan manufaktur: perbaikan dan diagnosa kerusakan dalam mobil tidak lagi dapat dilakukan dengan manual, tetapi harus melalui pembacaan data digital ECU. Hal ini tentu menyebabkan kesulitan bagi bengkel karena perbaikan maupun deteksi kerusakan tidak lagi dapat dilakukan dengan cara klasik (melihat kerusakan di dalam mesin / badan mobil) melainkan harus menggunakan sistem komputer (yang belum tentu diberikan oleh manufaktur kepada bengkel).
Kesulitan bengkel untuk bersaing dengan manufaktur mobil ini telah ditanggapi oleh Uni Eropa dengan menerbitkan regulasi mengenai praktek anti-kompetisi dalam pasar bebas (European Union, 2010). Dengan regulasi ini, manufaktur mobil tidak boleh melakukan penguncian terhadap ECU yang digunakan oleh mobil yang dibangun. Tujuan akhir dari regulasi ini adalah untuk memberikan jalan bagi bengkel agar tidak bergantung pada manufaktur mobil dalam melakukan reparasi mobil.
Gambar I2 Port Koneksi OBD-II
Regulasi dari Uni Eropa tersebut kemudian diikuti dengan perangkat diagnosa ECU standar, EOBD (European On-Board Diagnostic), yang lebih dikenal dengan nama OBD-II (Gambar I2) di Amerika Serikat dan negara lainnya. OBD-II harus diterapkan pada seluruh kendaraan yang beredar di Eropa dan Amerika, sehingga seluruh kendaraan pada Eropa dan Amerika dapat dipastikan