Upload
leminh
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIFITAS NASIONAL XXII (TKMPN) &TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIFITAS NASIONAL XXII (TKMPN) &TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIFITAS NASIONAL XXII (TKMPN) &TEMU KARYA MUTU & PRODUKTIFITAS NASIONAL XXII (TKMPN) &
INTERNATIONAL QUALITY & INTERNATIONAL QUALITY & INTERNATIONAL QUALITY & INTERNATIONAL QUALITY & PRODUCTIVITY CONVENTION 2018 (IQPC) PRODUCTIVITY CONVENTION 2018 (IQPC) PRODUCTIVITY CONVENTION 2018 (IQPC) PRODUCTIVITY CONVENTION 2018 (IQPC)
BATAM, 27 BATAM, 27 BATAM, 27 BATAM, 27 –––– 30 NOVEMBER 201830 NOVEMBER 201830 NOVEMBER 201830 NOVEMBER 2018
LESSON LEARNED SKANDINAVIAN WELFARE STATE MODEL DENMARK
PROF DR H BOMER PASARIBU SH SE MS(DUTA BESAR)
KETUA TIM KERJA LEMBAGA PRODUKTIFITAS NASIONAL (LPN)DIREKTUR CENTER FOR HUMAN DEVELOPMENT STUDIES (CHDS)
GURU BESAR PASCA SARJANA SEKOLAH BISNIS & PWD IPB BOGOR
PROF BOMER PASARIBU SH SE MS/ 2018; email: [email protected]
KASTRUP AIRPORT, COPENHAGEN, DENMARK
PROF BOMER PASARIBU SH SE MS/ 2018; email: [email protected]
`
3
PAPARAN PAPARAN PAPARAN PAPARAN LPN : LPN : LPN : LPN :
MENBANGUN GERAKAN MENBANGUN GERAKAN MENBANGUN GERAKAN MENBANGUN GERAKAN
NASIONAL PENINGKATAN NASIONAL PENINGKATAN NASIONAL PENINGKATAN NASIONAL PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING
(GNP2DS)(GNP2DS)(GNP2DS)(GNP2DS)
KEMNAKER
PROF BOMER PASARIBU SH, SE, MS.PROF BOMER PASARIBU SH, SE, MS.PROF BOMER PASARIBU SH, SE, MS.PROF BOMER PASARIBU SH, SE, MS.
KETUA TIM KERJA LEMBAGA PRODUKTIFITAS NASIONALKETUA TIM KERJA LEMBAGA PRODUKTIFITAS NASIONALKETUA TIM KERJA LEMBAGA PRODUKTIFITAS NASIONALKETUA TIM KERJA LEMBAGA PRODUKTIFITAS NASIONAL
STANDAR KOMPETENSISTASTANDAR KOMPETENSISTA
Pokok BahasanPokok BahasanPokok BahasanPokok Bahasan
EKSISTENSI LEBAGA PRODUKTIVITAS NASIONAL (LPN)
PENGERTIAN DAN KONSEPSI PRODUKTIVITAS
GERAKAN NASIONAL PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN DAYA SAING (GNP2DS)
RENCANA AKASI GERAKAN NASIONAL PENINGKATAN PRODUKTIVITAS & DAYA SAING
KEMNAKE
R
LEMBAGA PRODUKTIVITAS NASIONAL
KEDUDUKAN
Lembaga Produktivitas Nasional merupakan lembaga non struktural yang
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden.
TUGAS
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden dalam perumusan
kebijakan nasional di bidang produktivitas dan peningkatan produktivitas
dalam rangka penguatan daya saing nasional.
FUNGSI
1. Pengembangan budaya produktif dan etos kerja;
2. Pengembangan jejaring informasi peningkatan produktivitas;
3. Pengembangan sistem dan teknologi peningkatan produktivitas;
4. Peningkatan kerja sama di bidang produktivitas dengan
lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi Internasional
ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN LPN
KETUA
(Merangkap Anggota)
:::: MenteriMenteriMenteriMenteri Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga KerjaKerjaKerjaKerja dandandandan TransmigrasiTransmigrasiTransmigrasiTransmigrasi R.IR.IR.IR.I
WAKIL KETUA
(Merangkap Anggota)
: Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi, Fiskal dan Moneter – Kemenko Perekonomian
SEKRETARIS
(Merangkap Anggota)
: Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas – Kemenakertrans
ANGGOTA : 1. Dirjen Tanaman Pangan – Kementerian Pertanian
2. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian - Kemtan
3. Dirjen Bina Produksi Kehutanan Kementerian Kehutanan
4. Dirjen Perikanan Tangkap – Kementerian Kelautan dan Perikanan
5. Dirjen Ketenagalistrikan – Kem Energy dan SumberdayaMineral
6. Dirjen Mineral dan Batubara – Kem. Energy dan SumberdayaMineral
7. Dirjen Industri Kecil danMenengah – Kementerian Perindustrian
8. Dirjen Perdagangan DalamNegeri – Kementerian Perdagangan
9. Irjen PemberdayaanMasyarakat dan desa – Kementerian DalamNegeri
10. Dirjen Perhubungan Darat – Kementerian Perhubungan
11. Dirjen Perhubungan Laut – Kementerian Perhubungan
12. Kepala Badan Penelitihan dan Pengembangan – Kem. Pek. Umum
13. Dirjen Pendidikan Tinggi - Kemdiknas
14. DirjenManajemen Pendidikan Dasar - Kemdiknas
15. Dirjen Bina Hubujngan Industrial - Kemankertrans
Kepres No.50/200516.16.16.16. DirjenDirjenDirjenDirjen Bina Bina Bina Bina PenenpatanPenenpatanPenenpatanPenenpatan Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga KerjaKerjaKerjaKerja ---- KemakertransKemakertransKemakertransKemakertrans
17. Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata – Kem. Par dan Ek Kreatif
18. Deputi Pengembangan SDM – Kementerian Koperasi dan UKM
19. Deputi Bid. SumberdayaManusia Aparatur – Kemenpan dan R B
20. Deputi Bid Ekonomi – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nas
15. Direktur Otoritas Jasa Keuangan – Kementerian Keuangan
PENGERTIAN PRODUKTIVITAS
Definisi Ekonomis(nilai tambah) :
Kemampuan bagaimana agar perolehan hasil yang dicapai
(output) adalah yang sebesar-besarnya, dengan pengorbanan
sumber daya yang digunakan(input) adalah yang sekecil-
kecilnya
Definisi Teknis-Matematis
Perbandingan antara Output (hasil yang diperoleh – berupa barang atau jasa) dengan
Input (seluruh sumber daya yang digunakanuntuk menghasilkan output seperti
manpower, machinery, material & money)
Definisi Filosofis :
Sikap mental yang selalumemandang bahwa mutukehidupan hari ini haruslebih baik dari harikemarin dan hari esokharus lebih baik dari hariini
P = O/I
KONSEPSI PRODUKTIVITAS
PRODUKTIF, berarti ::
� EFISIEN - Dayaguna
� EFEKTIF – Hasilguna
� BERKUALITAS
Suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan
masukan (Input) yang direncanakan dengan
penggunaan masukan yang sebenarnya terjadi
Suatu ukuran dalam membandingkan realisasi
pencapaian target baik dari segi kuantitas
maupun waktu
Ukuran yang menyatakan tercapainya
persyaratan, spesifikasi, standar dan atau
harapan konsumen
PRODUKTIVITAS adalah : Nilai Tambah ( P = O/I )
MemproduksiMemproduksiMemproduksiMemproduksi::::
� LebihLebihLebihLebih MurahMurahMurahMurah
� LebihLebihLebihLebih BerkualitasBerkualitasBerkualitasBerkualitas
� LebihLebihLebihLebih CepatCepatCepatCepat
Peningkatan Produktivitas
1. Kurangi input, dengan catatan
output tetap, atau
2. Input tetap, namun output yang
dihasilkan bertambah, atau
3. Kurangi input dan sekaligus
menambah output
4. Tingkatkan input dan output,
dengan catatan pertambahan
output lebih besar dari
pertambahan input, atau
5. Turunkan input dan output,
dengan catatan penurunan input
lebih besar dari penurunan otput
Sesuai dengan kondisinya,
produktivitas dapat ditingkatkan
dengan 5 cara:
ILUSTRASI INDEKS PRODUKTIVITAS
SKENARIO PENINGKATAN
PRODUKTIVITASINPUT OUTPUT INDEKS
KONDISI
PERUSAHAAN
Posisi awal 100 120 1,2 -
Input berkurang – 0utput tetap 80 120 1,5Pasar terbatas
(Survival)
Input berkurang – Output bertambah 90 135 1,5
Pasar terbuka
Input terbatas
(Recovery)
Input tetap – Output bertambah 100 150 1,5Pasar terbuka
(Development)
Input bertambah –Output bertambah
dengan pertambahan Input < Output110 165 1,5
Pasar terbuka
Input terbuka
(Expansion)
Input berkurang – Output berkurang
dengan pengurangan input > Output80 104 1,3
Pasar terbatas
Input terbatas
(SOS)
PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN
PENGEMBANGAN INOVASI
(Sosial Dan Teknologi)
PENGEMBANGAN BUDAYA PRODUKTIF
PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA
MANUSIA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
STRTAEGI DASAR
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
•Auditing
•Promotion
•Agitation
AWARENESS
•Involvent
•Tools & Methode
•Investment
•Incentive
IMPROVEMENT
•Measurement
•Monitoring
•Istitutionalize
MAINTENANCE
COMPATITIVENESS
Continuous Productivity Improvement Model
COMMITMENT CAPABILITY CONTINUITY
P R O D U K T I V I T A S
LINGKUP PRODUKTIVITAS
PRODUKTIVITAS TOTAL FAKTOR
Sinergitas seluruh faktor produksi dalam menghasilkan output produksi. TFP mencermikan tingkat efektifitas dan efisensi manajemen produksi
PRODUKTIVITAS PARSIAL
Produktoivitas setiap faktor produksi dalam menghasilkan output produksi. Produktivitas Parsial mencerminkan kinerja suatu faktor produksi
1
2
METODE PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
L E
V E
L
NASIONAL
DAERAH
PRS/ORG
INDIVIDU
SUDAHKAH KITA BEKERJA SECARA PRODUKTIF ??
6. Meningkatkan
Produktivitas Rakyat
dan Daya Saing
di Pasar
Internasional
GambaranGambaranGambaranGambaran UmumUmumUmumUmumPerkembanganPerkembanganPerkembanganPerkembangan ProduktivitasProduktivitasProduktivitasProduktivitas Global Global Global Global
Indeks Daya Saing Global Beberapa Negara, 2017-2018
Sumber: The Global Competitiveness Report 2017-2018
Berdasarkan The Global Competitiveness Report
2017-2018, skor indeks daya saing global
Indonesia pada tahun 2017 sebesar 4,7. Capaian
ini mengantarkan Indonesia pada posisi 36 di
antara 137 negara. Di tingkat ASEAN, Indonesia
berada pada posisi keempat diantara sembilan
negara ASEAN yang tercatat dalam The Global
Competitiveness Report 2017-2018. Daya saing
Indonesia masih kalah dibanding Singapura,
Malaysia, dan Thailand. Namun demikian, daya
saing Indonesia masih unggul dibanding Brunei
Darussalam, Vietnam, Filipina, Kamboja, dan
Laos.
12 Pilar 12 Pilar 12 Pilar 12 Pilar DayaDayaDayaDaya SaingSaingSaingSaing Global Indonesia, 2017Global Indonesia, 2017Global Indonesia, 2017Global Indonesia, 2017----2018201820182018
Pilar daya saing global Indonesia yang
menunjukkan performa yang cukup
signifikan adalah kondisi makroekonomi
dan ukuran pasar. Skor kedua pilar ini
mencapai 5,7 dari skala 1 hingga 7.
Sementara itu, pilar yang menunjukkan
performa kurang bagus adalah efisiensi
pasar tenaga kerja dan penerapan
teknologi. Skor kedua pilar hanya
mencapai 3,9 dari skala 1 hingga 7.
Sumber: The Global Competitiveness Report 2017-2018
4.4 4.5 4.6 4.5 4.5 4.7
2012-2013 2013-2014 2014-2015 2015-2016 2016-2017 2017-2018
Perkembangan Skor Indeks Daya Saing Global Indonesia,
2012-2018
Sumber: The Global Competitiveness Report 2017-2018
Meskipun efisiensi pasar tenaga kerja dan penerapan teknologi belum
optimal pada 2017-2018, secara umum indeks daya saing global
Indonesia mengalami peningkatan selama periode 2012-2018.
Tercatat skor pada 2017-2018 merupakan skor paling tinggi yang
pernah dicapai Indonesia. Peningkatan skor ini tentu mengindikasikan
bahwa daya saing Indonesia semakin meningkat.
-1.0
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0Growth Accounting: Sources of Growth
TFP (%) Capital (%) Labor (%) Growth (%)
Growth (%)Growth (%)Growth (%)Growth (%) TFP (%)TFP (%)TFP (%)TFP (%) Capital (%)Capital (%)Capital (%)Capital (%) Labor (%)Labor (%)Labor (%)Labor (%)
Q1-2011 6.5 1.1 3.2 2.2
Q2-2011 6.3 2.1 3.3 0.9
Q3-2011 6.0 3.1 3.3 -0.4
Q4-2011 5.9 2.4 3.3 0.3
Q1-2012 6.1 1.9 3.4 0.9
Q2-2012 6.2 1.2 3.4 1.6
Q3-2012 5.9 0.2 3.4 2.4
Q4-2012 5.9 0.9 3.4 1.6
Q1-2013 5.5 1.2 3.5 0.8
Q2-2013 5.6 1.6 3.5 0.5
Q3-2013 5.5 1.9 3.5 0.1
Q4-2013 5.6 1.6 3.5 0.5
Q1-2014 5.1 0.8 3.4 1.0
Q2-2014 4.9 0.7 3.4 0.9
Q3-2014 4.9 0.8 3.3 0.8
Q4-2014 5.0 0.8 3.3 1.0
Q1-2015 4.8 0.4 3.3 1.1
Q2-2015 4.7 0.9 3.2 0.6
Q3-2015 4.8 1.5 3.2 0.1
Q4-2015 5.2 2.0 3.2 0.0
Q1-2016 4.9 1.8 3.2 -0.1
Q2-2016 5.2 1.3 3.2 0.7
Q3-2016 5.0 0.3 3.1 1.6
Q4-2016 4.9 0.3 3.1 1.6
Q1-2017 5.0 0.3 3.1 1.6
Q2-2017 5.0 0.7 3.1 1.2Sumber: BPS, diolah 19
Total Factor Productivity Indonesia Masih Rendah
Masalah Utama dalam Melakukan Bisnis di Indonesia, 2017
Sumber: World Economic Forum (WEF) dalam Executive Opinion Survey 2017
6.75
8.81
10.21
11.59
17.13
18.50
20.16
26.39
30.04
31.30
31.69
63.32
74.39
79.33
97.64
113.02
133.92
Kamboja
Banglades
Myanmar
Vietnam
India
Pakistan
Filipina
Indonesia
China
Thailand
Sri Lanka
Malaysia
Korea Selatan
Jepang
Taiwan
Hong Kong
Singapura
PRODUKTIVITAS TENGA KERJA DI BEBERAPA NEGARA ASIA 2017
(Dalam US$ 000,00)
Sumber : The Conference Board Total Economy Database, 2017
INDUSTRIAL REVOLUTION TIMELINE
TANTANGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0
10 pekerjaan yang akan hilang dalam 10
tahun ke depan:
1. Tukang pos
2. Staf Kredit
3. Dosen (online learning)
4. Kasir
5. Travel agent
6. Teller bank
7. Agen asuransi
8. Telemarketing
9. Pustakawan
10.Pekerja restoran siap saji
Persiapan Revolusi Industri 4.0
• Identifikasi perubahan kompetensi
yang dibutuhkan industri dan
memfasilitasi pelatihan SDM untuk
pengembangan kompetensi sesuai
kebutuhan industri
• Kompetensi inti yang diperlukan:
Sensors, IT based Production,
Virtuality
• Pengembangan infrastruktur penunjang
industri 4.0
power supply, internet band-width, data
center, logistic 4.0, industrial policy
Revolusi 1.0
mekanisasi proses
produksi, peralihan
penggunaan tenaga
hewan dan manusia
menjadi mesin
Revolusi 2.0
penerapan konsep
produksi massal,
mulai pengenalan
standar
Revolusi 3.0
produksi massal
menjadi
kustomisasi massal
dan otomasi
produksi
Revolusi 4.0
Pemanfaatan
teknologi digital
terintegrasi pada
setiap rantai nilai
untuk maks. efisiensi
Lampiran Penyiapan SDM Menghadapi Industri 4.0 (3)
Statistik Risiko Otomatisasi Pekerjaan Di Indonesia Akibat Perkembangan Teknologi (Industri 4.0)
24
Top 3 Sectors With High Risk Automation Top 3 Sectors With Medium Risk Automation Top 3 Sectors With Low Risk Automation
Perdagangan Ritel dan Grosir
Buruh Konstruksi
Hotel dan Restoran
Pertambangan
Transportasi dan Penyimpanan
Aktivitas rumah tangga
Edukasi dan Pengembangan
Kesehatan dan kegiatan sosial
Kesenian, hiburan dan rekreasi
91,1%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko tinggi
terkena otomatisasi
80,8%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko tinggi
terkena otomatisasi
77,9%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko tinggi
terkena otomatisasi
83,4%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko menengah
terkena otomatisasi
88,3%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko rendah
terkena otomatisasi
73,0%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko menengah
terkena otomatisasi
68,7%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko menengah
terkena otomatisasi
67,1%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko rendah
terkena otomatisasi
46,7%Pekerjaan di sektor ini
memiliki resiko rendah
terkena otomatisasi
PENINGKAAN PRODUKTIVITAS BERKESINAMBUNGANKUNCI PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL DI ERA GLOBAL
ANCAMAN PELUANGDAYA SAINGDAYA SAINGDAYA SAINGDAYA SAING
PRODUKTIVITAS
NASIONAL
� PENGANGGURA
� KEMISKINAN
� KESENJANGAN
� PERTUMBUHAN
� KESEJAHTERAAN
� PEMERATAAN
GLOBALISASI
WTO AFTA
APEC
GERAKAN NASIONAL GERAKAN NASIONAL GERAKAN NASIONAL GERAKAN NASIONAL
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
DAN DAYA SAINGDAN DAYA SAINGDAN DAYA SAINGDAN DAYA SAING
KEBIJAKAN, STRATEGI
PROGRAM GNP2DSSDM GNP2DS
KELEMBAGAAN
GNP2DS
MembangunMembangunMembangunMembangun
GERAKAN PRODUKTIVITAS
NASIONAL
Gerakan NasionalPeninghkatanProduktivitas
(GNP2DS) adalahupaya seluruh
komponen bangsayang dilakukan secaraterencana, terstruktur,
sistimatis danberkelanjutan dalam
rangka meningkatkanproduktivitas nasional,
kesejahteraan dandaya saing bangsa
Indonesia
Apakah Itu ???
INPUT
A - I - M
OUTPUT
SUB SISTEM
PEMBINAAN
PROD.
PERUSA
HAAN
PROD.
PEMERIN
TAH
PROD.
MASYA
RAKAT
PROD
NAS
SISTEM PENINGKATAN RODUKTIVITAS NASIONAL
(Sispronas)
SUB SISTEM
PELAKSANAAN
�Inovasi
� SDM
�Budaya
�Manajemen
SEKTOR
EKONOMI
LPN LPP LPK/K
SASARAN GNP2DS
1 Tercapainya tingkat pertumbuhan ekonomi sampai dengan 6 % pada tahun
2020 dan sebesar 7 % pada tahun 2025;
2 Tercapainya peningkatan peran produktivitas total dan produktivitas
tenaga kerja dalam pembentukan pertumbuhan ekonomi sebagaimana
dimaksud pada butir 1;
3 Tercapainya penurunan tingkat pengangguran sampai dengan 5 % - 4 %
pada tahun 2020 dan dan sebesar 3 % - 4 % pada tahun 2025;
4 Tercapainya penurunan tingkat kemiskinan sampai dengan 6 % - 5 % pada
tahun 2020 dan sebesar 3 % - 4 % pada tahun 2025;
5 Tercapainya penurunan tingkat kesenjangan pendapatan dengan indeks
Gini di bawah 0.41 % pada tahun 2020 dan sebesar 0,34 % pada tahun
2025;
6 Tercapainya peningkatan peran daerah luar jawa dalam pembentukan PDB
nasional menjadi 45 % - 47 % pad tahun 2020 dan sebesar 48 % - 50 %
pada tahun 2025;
7 Tercapainya pergeseran dominasi (shifting up) sumber pertumbuhan
ekonomi dari “Factor Driven” menjadi “Efficiency Driven” pada tahun 2020 dan menjadi “Innovation Driven” pada tahun 2025.
8 Tercapainya peningkatan daya saing nasional dalam peringkat daya saing
WEB menjadi peringkat ke 30 pada tahun 2020 dan peringkat ke 25 pada
tahun 2025.
GERAKAN NASIONAL PENINGKATAN PRODUKTIVAS DAN DAYA SAING GERAKAN NASIONAL PENINGKATAN PRODUKTIVAS DAN DAYA SAING GERAKAN NASIONAL PENINGKATAN PRODUKTIVAS DAN DAYA SAING GERAKAN NASIONAL PENINGKATAN PRODUKTIVAS DAN DAYA SAING
KEBIJAKAN GNP2DS
STRATEGI GNP2DS
1. Pengembangan
SistemManajemen dan
Birokrasi
2. Pengembangan dan Inovasi
Teknologi
3. Peningkatan Kualitas Sunber
Daya Manusia
4. Pengembangan Budaya
Produktif
GNP2DS dilaksanakan sebagai upaya
bersama seluruh komponen bangsa di
sektor pemerintah, dunia usaha,
masyarakat, lembaga pendidikan dan
pelatihan serta profesi, melalui
pengembangan jejaring kelembagaan
yang terstruktur dari tingkat
penggerakan, pembinaan
danpelaksanaan
1111 Program Perbaikan Sistem dan Manajemen dengan fokus sasaran pada:
a. Harmonisasi regulasi;
b. Penyederhanaan birokrasi;
c. Perbaikan tatakelola;
d. Transparansi pelayanan.
2 Program Pengembangan Inovasi dan Rekayasa dengan fokus sasaran pada:
a. Peningkatan relevansi dan kualitas penelitihan dan pengembangan;
b. Pengembangan teknologi dan rekayasa social;
c. Peningkatan dan Pengembangan hak paten.
3 Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dengan fokus sasaran pada:
a. Peningkatan integritas, kreatifitas dan kewirausahaan;
b. Peningkatan kompetensi, profesionalitas, serta pembelajaran sepanjang hayat;
c. Peningkatan gizi, kesehatan, kesejahteraan dan keselamatan kerja.
4 Program Pengembangan Budaya Produktif dengan fokus sasaran pada:
a. Pengembangan disiplin kerja;
b. Pengembangan motivasi dan ethos kerja;
c. Pengembangan kerjasama tim (team work);
d. Pengembangan sikap keterbukaan dan perbaikan berkesinambungan
5 Program Pengembangan Jejaring Kelembagaan GNP2DS dng fokus sasaran pada:
a. Perluasan kelembagaan dan jejaring pelayanan peningkatan produktivitas di tingkat
nasional, sektoral dan daerah, yang meliputi lembaga-lembaga pemerintah, dunia
usaha, masyarakat dan asosiasi profesi serta lembaga pendidikan dan pelatihan.
b. Peningkatan kapasitas dan kredibilitas kelembagaan dan jejaring layanan
peningkatan produktivitas di tingkat nasional, sektoral dan daerah sebagaimana
dimaksud butir a.
PENATAAN BIROKRASI
DAN MANAJEMEN
INOVASI
TEKNOLOGI
PENINGKATAN
KUALITAS SDM
PENGEMBANGAN
BUDAYA PRODUKTIF
2
3
4
Factor Factor Factor Factor
DrivenDrivenDrivenDriven
Innovation Innovation Innovation Innovation
DrivenDrivenDrivenDriven
Efficiency Efficiency Efficiency Efficiency
DrivenDrivenDrivenDriven
AIMAwareness
Improvement
Maintenance
Pahami pentingnya produktivitas
Tingkatkan produktivitas
Dipelihara, ditingkatkan
dan dilembagakan
menjadi budaya
STRAYEGI & PROGRAM
1
PENDEKATAN IMPLEMENTASI
PRODUKTI
VITAS DAN
DAYA
SAING
NASIONAL
FOKUS AREA KPI
Fokus Area 1 : …………
Fokus Area 2 : …………
Fokus Area 3 : …………
Fokua Area X : …………
MATRIKS PELAKSANAAN GNP2DS
REGULATOR & PEMBINA ILMU & TEKNOLOGI, SDM, BUDAYA PRODUKTIF
?? ? ? ???? ??
AWARENESS
( A )
IMPROVEMENT
( I )
MAINTANANCE
( M )
Regulasi & Kebijakan
Kerangka Kelembagaan dan Pendanaan
GNP2DS
GNP2DS
P
E
N
E
R
A
P
A
N
OPERASIONALISASI GNP2DS PADA SEKTOR/BIDANG UASAHA
r
KEM/
LEMB
IMPROVENET AREAIMPROVENET AREAIMPROVENET AREAIMPROVENET AREA
FOKUS AREAFOKUS AREAFOKUS AREAFOKUS AREAPRODUCTPRODUCTPRODUCTPRODUCT PROCESSPROCESSPROCESSPROCESS
PEOPLE & PEOPLE & PEOPLE & PEOPLE &
CULTURECULTURECULTURECULTURE
POLICY & POLICY & POLICY & POLICY &
MGMMGMMGMMGM
KONSTRUKSI
TRANSPORTASI
PARIWISATA
INDUSTRI
KELISTRIKAN
PERDAGANGAN
UKM
DUKUNGAN : DUKUNGAN : DUKUNGAN : DUKUNGAN : RegulasiRegulasiRegulasiRegulasi, , , , KebijakanKebijakanKebijakanKebijakan, Program, , Program, , Program, , Program, AnggaranAnggaranAnggaranAnggaran
PEMERINTAH BISNIS AKADEMISI KOMUNITAS
RENCANA AKSI SEKTORAL GNP2DS
NO
FOKUS AREA ISU SENTRAL PROGRAM AKSI KPIPENGGERA
K
1
2
3