142
Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report Sharing to Improve Quality of Life

Sustainability Report bank bjb 2013

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sustainability Report bank bjb 2013

Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

Sharing to ImproveQuality of Life

Page 2: Sustainability Report bank bjb 2013

Laporan Keberlanjutan

Sustainability Report

Kinerja Ekonomi

Economic Performance

Kinerja Sosial

Social Performance

Kinerja Lingkungan

Environmental Performance

Referensi Silang GRI

GRI Cross Reference

Daftar IsiContents

Sharing to Improve Quality of Life

Sharing to Improve Quality of Life

Tentang Laporan Ini

About This Report

Profil Organisasi

Organization Profile

Sekilas bank bjb

bank bjb in Brief

Identitas Perusahaan

Corporate Identity

Visi & Misi

Vision & Mission

Nilai-nilai Perusahaan

Corporate Values

Produk & Layanan bjb

Products & Services

Struktur Organisasi

Organization Structure

Jaringan Layanan

Network Services

Perjalanan Waktu

Milestones

Peristiwa Penting 2013

2013 Significant Events

Prestasi dan Pengakuan atas Kinerja Kami

Achievements and Recognitions

1

4

8

10

13

14

15

16

18

20

22

28

30

88

90

106

118

130

Sambutan Dewan Komisaris

Message from the Board of Commissioners

Sambutan Direktur Utama

Message from the President Director

Pelibatan Pemangku Kepentingan

Stakeholders Engagement

Tata Kelola Berkelanjutan

Sustainable Governance

Mengembangkan Manusia bjb

Developing bjb People

32

38

42

58

76

38

2 88

Page 3: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

1

Sharing to ImproveQuality of Life

Tekad bank bjb untuk melangkah ke depan dengan peningkatan kualitas

kinerja senantiasa diimbangi dengan komitmen untuk berpartisipasi lebih besar dalam peningkatan kualitas kehidupan di Indonesia melalui upaya-upaya tanggung

jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan, kesehatan masyarakat, serta

pelestarian lingkungan.

bank bjb’s determination to move forward by improving

performance quality is always balanced with commitment

to greater participation in improving the quality of life in

Indonesia through corporate social responsibility efforts in

the areas of education, public health and environmental

conservation.

Page 4: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

2

Page 5: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

3

bank bjb ingin membuka akses pendidikan seluas-luasnya, khususnya bagi anak-anak yang berasal dari kelompok masyarakat prasejahtera melalui program CSR di bidang pendidikan yang mencakup pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas dan penyediaan alat dan materi penunjang belajar-mengajar, beasiswa serta pengembangan kampung belajar bjb.

bank bjb would like to open the widest possible access to education, especially for children who come from disadvantaged communities through CSR programs in education that include the construction and rehabilitation of classrooms and provision of tools and supporting materials of teaching and learning, scholarships and development of bjb learning village.

bank bjb tergerak untuk berperan serta membantu menyediakan, memperbaiki dan meningkatkan sarana prasarana dan kualitas layanan kesehatan masyarakat melalui pembangunan puskesmas, pembangunan posyandu, pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus), pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah, bantuan alat stereotactic kepada Yayasan Kanker Indonesia serta pengadaan sarana air bersih.

bank bjb is willing to participate and help provide, renovate and improve facilities and quality of public health services through constructions of primary healthcare centers, integrated health service, MCK (bathing washing and toilet facilities), provision of medical equipment at Regional Public Hospital, stereotactic aid for Yayasan Kanker Indonesia as well as clean water facility.

Health02

bank bjb berusaha meminimalisasi dampak lingkungan akibat kegiatan operasional perusahaan melalui kebijakan-kebijakan bisnis yang memperhatikan aspek lingkungan, mendorong para mitra kerja/rekanan dan debitur untuk memperhatikan aspek lingkungan dan mencanangkan Gerakan bjb Lestari Bumi sebagai inisiatif pelestarian alam dan lingkungan bank bjb yang dilaksanakan secara berkelanjutan.

bank bjb strives to minimize environmental impact of the Company’s operations through business policies that take into account environmental aspects, encouraging business partners and debtors to concern about environmental aspects and launching bjb Sustainable Earth Movement as bank bjb’s natural and environmental conservation initiatives that are conducted in a sustainable manner.

Environment03

Education01

Dana CSR untuk Kesehatan 2013 (Rp Miliar)

CSR Fund for Health in 2013 (Rp Billion)

Rp7,23

Dana CSR untuk Pendidikan 2013 (Rp Miliar)

CSR Fund for Education in 2013 (Rp Billion)

Rp12,26

Dana CSR untuk Lingkungan Hidup 2013 (Rp Miliar)

CSR Fund for Environment in 2013 (Rp Billion)

Rp6,79

Page 6: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

4

Tentang Laporan Ini About This Report

[3.1] Periode Pelaporan/Reporting Period 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013January 1, 2013 – December 31, 2013

[3.2] Tanggal Laporan Terdahulu/Date of Previous Report

1 Januari 2012 – 31 Desember 2012January 1, 2012 – December 31, 2012

[3.3] Siklus Pelaporan/Reporting Cycle Tahunan/Annual

[3.4] Contact Point Bank bjbJl. Naripan No. 12 - 14Bandung 40111 – IndonesiaTel (62-22) 4234868Fax (62-22) [email protected]

[3.12] Tabel Index GRI/GRI Index Table Halaman 128/See page 128

[3.13] Pemeriksaan Laporan/Report Assurance Internal

Page 7: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

5

Pembaca yang terhormat,

bank bjb telah menerbitkan Laporan Keberlanjutan secara berkala

setiap tahun. Melalui Laporan Keberlanjutan ini, kami ingin

memberikan gambaran yang lebih rinci kepada para pemangku

kepentingan mengenai kinerja kami sepanjang tahun 2013 dalam

perspektif keberlanjutan.

Standar PelaporanLaporan ini disusun dengan mengacu pada Panduan Pelaporan

Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) dari Global

Reporting Initiative (GRI) Versi 3.1. Kami berusaha untuk mengikuti

kaidah pelaporan dalam GRI, yakni Kelengkapan (Completeness),

Keseimbangan (Balance), Kemampuan Diperbandingkan

(Comparability), Akurasi (Accuracy), dan prinsip Inklusif

(Inclusiveness). Penyusunan laporan dilengkapi dengan kode khusus

dengan huruf merah dalam tanda kurung pada paragraf dimaksud,

sebagai penanda dari setiap indikator GRI yang terpenuhi. Referensi

silang antara informasi yang tersaji dengan indikator GRI dapat

dilihat di halaman 130.

Penetapan Isi Laporan [3.5]Dalam laporan ini kami ingin memaparkan kinerja bank bjb di tiga

bidang, yakni ekonomi, lingkungan dan sosial. Pelaporan kinerja

tersebut disajikan dalam konteks keberlanjutan yang lebih luas,

mencakup inisiatif-inisiatif kami untuk mencapai keseimbangan

prinsip “triple bottom line”, yakni profit (menghasilkan laba untuk

pertumbuhan), people (memberdayakan sumber daya manusia)

dan planet (serasi dengan alam). Ruang lingkup pelaporan dititik-

beratkan pada kegiatan tanggung jawab sosial (corporate social

responsibility – CSR) dan pengembangan kualitas sumber daya

manusia (SDM) yang keduanya merupakan fokus utama kami dalam

mengembangkan inisiatif-inisiatif keberkelanjutan.

Kami menerapkan asas materialitas dalam menetapkan isi laporan,

yakni menyajikan isu-isu material yang relevan dan diperlukan oleh

pemangku kepentingan dalam membuat keputusan. Materialitas

aspek ditetapkan dengan melakukan evaluasi terhadap pemangku

kepentingan serta dampaknya bagi keberlanjutan usaha bank bjb.

Sebagian indikator GRI G3.1 tidak diungkapkan dalam laporan ini

karena dianggap tidak material atau tidak relevan dengan bisnis

perbankan. Di samping itu, terdapat pula indikator GRI yang tidak

dilaporkan karena data belum tersedia pada saat penyusunan

laporan ini. Kami akan berupaya memenuhi indikator tersebut pada

laporan-laporan mendatang.

Dear Valued Readers,

bank bjb bank issues Sustainability Report on an annual basis. With

this Sustainability Report, we would like to provide more detailed

representation to stakeholders on our performance during 2013 in

the perspective of sustainability.

Reporting Standards

This report was prepared with reference to Sustainability Reporting

Guidelines of Global Reporting Initiative (GRI) Version 3.1. We strove

to follow the GRI reporting principles, which are Completeness,

Balance, Comparability, Accuracy and Inclusiveness. The report was

prepared with specific code of red font in parentheses at the end of

the respective paragraph, as a marker of each GRI indicator being

met. Cross-references between presented information and GRI

indicators can be found on page 130.

Determination of Report Contents [3.5]

In this report we would like to describe bank bjb’s performance in

three aspects, namely economic, environmental and social aspects.

Performance reporting is presented in the broader context of

sustainability, including our initiatives to achieve balanced principle of

“triple bottom line”, which are profit (generating profit for growth),

people (empowering human resources) and planet (in harmony with

nature). The scope of the report is emphasized on corporate social

responsibility (CSR) activities and human resources (HR) development

both of which are our main focus in developing the sustainability

initiatives.

We applied materiality principle in determining contents of the report,

by presenting material and relevant issues required by stakeholders

in decision making. Materiality aspect is determined by evaluating

stakeholders and impact on the sustainability of bank bjb’s business.

Some of GRI G3.1 indicators are not disclosed in this report because

they are not material or relevant to banking business. In addition,

there are also GRI indicators that are not reported because the data

was not yet available at the time of preparation of this report. We will

attempt to meet these indicators in the next reports.

Page 8: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

6

Pemilihan topik laporan ini kami prioritaskan pada isu keberlanjutan

yang kami anggap material, yaitu mencakup partisipasi bank bjb

di bidang lingkungan hidup, kontribusi dalam pemberdayaan

ekonomi masyarakat serta peningkatan kualitas pendidikan dan

kesehatan. Di samping itu, kami juga melaporkan isu-isu lainnya

yang bersifat internal yang mempengaruhi penilaian dan keputusan

para pemangku kepentingan, yaitu yang terkait dengan aspek-aspek

etika dan integritas, sumber daya manusia, serta tanggung jawab

terhadap nasabah dan mitra kerja.

Batasan Laporan dan Teknik Pengukuran Data [3.6][3.7][3.8][3.9]Data dan informasi keberlanjutan yang disajikan dalam laporan ini

mencakup kinerja keberlanjutan bank bjb sebagai perusahaan induk

dan tidak termasuk data keberlanjutan dari masing-masing entitas

anak. Sedangkan data dan informasi keuangan telah mencakup

kinerja keuangan entitas anak sebagaimana tercantum dalam

Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember

2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,

Suherman & Surja (Anggota dari Ernst & Young Global).

Penyajian data kuantitatif dalam laporan ini sedapat mungkin

menggunakan data perbandingan dua tahun berturut-turut,

sehingga pembaca dapat melakukan analisis komparasi. Untuk

menggambarkan kinerja keuangan dan distribusi nilai ekonomi

bagi para pemangku kepentingan, kami menganalisis data laporan

keuangan yang tersedia menggunakan pedoman pelaporan

keberlanjutan GRI 3.1. Sedangkan untuk data non finansial atau data

keberlanjutan, kami menggunakan teknik dan satuan pengukuran

yang lazim secara internasional. Karena luasnya jaringan kantor bank

bjb, sebagian besar data yang digunakan dibatasi pada data yang

tersedia di Kantor Pusat, seperti data konsumsi listrik, BBM, air dan

sebagainya. Semua data yang dimuat didukung oleh dokumen yang

ada dan dapat diverifikasi oleh pemangku kepentingan yang ingin

melakukannya.

The topics selection for this report was prioritized on sustainability

issues that we consider material, including bank bjb’s participation in

environmental field, contribution to development of the community

and improvement of education and health quality. In addition,

we also report other internal issues that affect assessments and

decisions of stakeholders, which are associated with aspects of ethics

and integrity, human resources and responsibility to customers and

business partners.

Report Limitation and Data Measurement Techniques [3.6]

[3.7] [3.8] [3.9]

Sustainability data and information presented in this report include

sustainability performance of bank bjb as a holding company

and do not include sustainability data managed by the respective

subsidiaries. As for the financial data and information have covered

subsidiary entities as stated in the Consolidated Financial Statements

of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk and

Subsidiaries on December 31, 2013 audited by Public Accounting

Firm Purwantono, Suherman & Surja (Member of Ernst & Young

Global).

Presentation of quantitative data in this report wherever possible uses

the comparison data of two consecutive years, so that readers can

perform comparative analysis. To illustrate financial performance and

economic value distribution to stakeholders, we analyze available

financial statements data using sustainability reporting guidelines

GRI 3.1. As for nonfinancial data or sustainability data, we use data

measurement techniques and international measurement units. Due

to the vast office networks of bank bjb, most of the data used are

limited to available data at Head Office, such as consumption data

of electricity, fuel, water and so on. All presented data are supported

by existing documents and can be verified by stakeholders who wish

to do so.

Tentang Laporan Ini About This Report

Page 9: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

7

Perubahan Dengan Laporan Tahunan Sebelumnya [2.9][3.10][3.11]Kami berupaya meningkatkan kualitas pelaporan dari tahun ke

tahun sehingga kami melakukan beberapa penyempurnaan terkait

informasi yang disampaikan. Namun demikian, tidak ada hal-hal

yang mengharuskan kami menyatakan ulang (re-statement) atas

informasi yang telah disampaikan di tahun sebelumnya termasuk

asumsi dan teknik dalam mengkompilasi data yang ditampilkan.

Selama periode pelaporan juga tidak terdapat perubahan terhadap

struktur bisnis bank bjb termasuk perubahan atau penambahan

bidang usaha dan status kepemilikan.

Level Aplikasi GRI [3.12][3.13]Pada saat ini kami belum meminta pihak eksternal untuk melakukan

jasa penjaminan (assurance) atas kredibilitas pelaporan ini. Namun

kami menyatakan bahwa berdasarkan penilaian sendiri (self

assessment), laporan ini berada pada Tingkat Aplikasi B dalam

kerangka pelaporan GRI. Seperangkat pengungkapan telah

memenuhi persyaratan dalam tingkat aplikasi tersebut dan indeks

GRI telah disajikan dalam laporan ini secara memadai untuk

memudahkan pembaca mengetahui sejauh mana pedoman GRI

diaplikasikan dalam aktivitas yang dilaporkan.

Untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan kami di masa mendatang,

kami mengundang seluruh pemangku kepentingan; pegawai,

nasabah, pemegang saham dan pihak-pihak terkait lainnya, untuk

menyampaikan segala pertanyaan, umpan balik maupun kritik

melalui contact point yang tertera di atas.

Changes from Previous Annual Report [2.9] [3.10] [3.11]

We strive to improve reporting quality from year to year, so we did

some improvements related to the presented information. However,

there are no things that require us to perform re-statement for

information that has been submitted in previous years, including

assumptions and techniques in compiling the presented data. During

the reporting period there were also no changes to bank bjb’s

business structure including changes or additions to business field

and ownership status.

GRI Application Level [3.12] [3.13]

Currently, we have not requested any external party to provide

assurance service on the reporting credibility. However, we stated

that, based on our self-assessment, this report is at B Application

Level according to GRI reporting framework. A set of disclosures

have met the requirements in the respective application level and GRI

index are adequately presented in this report to facilitate the readers

to understand the extent of GRI guidelines applied in the reported

activities.

To improve our sustainability performance in the future, we invite

all stakeholders; employees, customers, shareholders and other

stakeholders, to convey any questions, feedbacks or critiques

through the contact points listed above.

Page 10: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

8

Profil Organisasi Organization Profile

[2.1] Nama OrganisasiOrganization Name

Nama PanggilanCall Name

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.

bank bjb

[2.4] Lokasi Kantor PusatHead OfficeLocation

Menara bank bjbJl. Naripan No. 12 – 14Bandung 40111 – IndonesiaTel: (62-22) 4234868Fax: (62-22) 4206099 e-mail: [email protected], [email protected] Call Center: 14049

[2.5] Jumlah dan Nama Negara OperasiNumber and Name of Country of Operation

1, Indonesia

[2.6] Kepemilikan dan Badan HukumOwnership and Legal Form

Perusahaan Terbatas Terbuka dimiliki oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (38,26%), Pemda Provinsi Banten (5,37%), Pemda Kota-Kabupaten se-Jawa Barat (23,61%), Pemda Kota-Kabupaten se-Banten (7,76%) dan Publik (25%)

Limited Liabilities Company owned by West Java Provincial Government (38,36%), Banten Provincial Government (5,37%), West Java Municipal Government (23,61%), Banten Municipal Government (7,76%) and Public (25%)

[2.7] Ruang Lingkup PasarMarket Coverage

Seluruh wilayah IndonesiaThroughout areas of Indonesia

Page 11: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

9

[2.8] Skala OrganisasiOrganization Scale

Jumlah PegawaiEmployees

Total Pendapatan Bunga BersihTotal Interest Income

LiabilitasLiablilities

Dana Syirkah TemporerTemporary Syrkah Fund

EkuitasEquity

Total AsetTotal Asset

Kuantitas produk atau jasa yang diberikanQuantity of product or services provided

6,395

Rp 4,782,144 juta | million

Rp 60,896,825 juta | million

Rp 3,343,143 juta | million

6,718,265 juta | million

70,958,233 juta | million

Per 31 Desember 2013 memiliki 5.425.354 nasabah yang terdiri dari 85,13% nasabah ritel, 7,04% nasabah korporasi, 0,40% nasabah pemerintah dan 7,43% nasabah institusional dan menyalurkan pinjaman kepada 781.636 debitur di seluruh daerah operasional bank bjb yang terdiri dari 43,9% debitur kredit konsumer, 40,2% debitur kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debitur kredit pensiun dan 12,2% debitur kredit mikro

As of December 31, 2013, bank bjb has 5,425,354 depositing customers, consisting of 85.13% retail customers,7.04% corporate customers, 0.40% government customers and 7.43$ institutional funding and has chanelled loans to 781,636 borrowers in all bank bjb’s operational areas consisting of 43,9% debtors of Consumer Credits, 40,2% debtors of kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debtors of pension credit and 12,2% debtors of micro credit

Page 12: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

10

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. yang

dikenal dengan nama bank bjb, adalah bank umum yang sahamnya

dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi

Banten, pemerintah kota/kabupaten se-Jawa Barat dan Banten, dan

publik.

Awal berdirinya bank bjb bermula dari NV DENIS (De Erste

Nederlansche Indische Shareholding), yang berkedudukan di

Bandung dan bergerak di bidang hipotek. Perusahaan ini merupakan

salah satu perusahaan milik Belanda yang dinasionalisasi berdasarkan

Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia (RI) Nomor 33 Tahun

1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda

yang dinasionalisasi.

Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah tersebut, Pemerintah

Provinsi Jawa Barat mendirikan “PT Bank Karja Pembangunan

Daerah Djawa Barat” dengan modal dasar dari kas daerah sebesar

Rp2.500.000, berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19

November 1960 juncto. Akta Perubahan No.152 tanggal 21 Maret

1961 dan Akta Perubahan No.84 tanggal 13 Mei 1961, keduanya

dibuat di hadapan Noezar, Notaris di Bandung. serta dikukuhkan

dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor

7/GKDH/BPD/61 tertanggal 20 Mei 1961 tentang Pembentukan

Perusahaan Daerah PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa

Barat.

Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang

Republik Indonesia No.13 Tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan

Pokok Bank Pembangunan Daerah, bentuk hukum Perseroan diubah

dari Perseroan Terbatas Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa

Barat menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berdasarkan

“Bank Jabar Banten” resmi berubah PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten, Tbk. known as bank bjb, is a commercial

bank owned by The Provincial Government West Java, Provincial

Government of Banten, all city and regency governments in West

Java and Banten, and the public.

The establishment of bank bjb initiated from NV DENIS (De Erste

Nederlansche Indische shareholding), which was based in Bandung,

engaged in mortgages and one of the Dutchowned companies

nationalized under Government Regulation (PP) of the Republic of

Indonesia (GoI) No. 33 of 1960 about the determination of Dutch

Companies in Indonesia.

As a follow-up of the regulation, the Government of West Java

Province established the “PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa

Barat” capital base of local cash amounting to Rp2,500,000, by Deed

125 dated November 19, 1960 in conjunction by Deed of notary

Noezar Number 152 Date March 21, 1961 and Number 184 dated

May 13, 1961 and confirmed by the Decree (SK), West Java Province

Governor No. 7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961 concerning

the establishment of regional PT Bank Karja Pembangunan Daerah

Djawa Barat.

To improve the legal status of the West Java Regional Development

Bank, Regional Regulation (Perda) No. 11/PDDPRD West Java

province/72 Date June 27, 1972 was issued concerning the Legal

Status of the Bank’s operations in West Java Regional Development

as a local company (PD) which is engaged in banking. In further

Sekilas bank bjb bank bjb in Brief

Page 13: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

11

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.11/PD-DPRD/1972 tanggal

27 Juni 1972 tentang Penyempurnaan Kedudukan Hukum Bank

Karja Pembangunan Daerah Djawa-Barat. Nama PD Bank Karja

Pembangunan Daerah Jawa Barat selanjutnya diubah menjadi BPD

Jabar sesuai Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 1/DP-040/PD/1978

Tanggal 27 Juni 1978. Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat

Keputusan Bank Indonesia No.25/84/KEP/DIR tanggal 2 November

1992 status BPD Jabar meningkat menjadi bank umum devisa.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1995, BPD Jabar

memiliki sebutan Bank Jabar dengan logo baru.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

No.22 Tahun 1998 tanggal 14 Desember 1998 tentang Perubahan

Bentuk Hukum Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dari

Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Bentuk hukum

Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat berubah yang semula

Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Perda tersebut

dituangkan lebih lanjut pada Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8

April 1999 juncto Akta Perbaikan Nomor 8 Tanggal 15 April 1999

keduanya dibuat di hadapan Popy Kuntari Sutresna, S.H., Notaris di

Bandung yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman RI

berdasarkan Surat Keputusan No.C2-7103.HT.01.01.TH.99 tanggal

16 April 1999, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor

Pendaftaran Perusahaan Kab/Kodya Bandung di bawah No.871/

BH.10.11/IV/99 tanggal 24 April 1999, serta telah diumumkan

dalam Berita Negara Republik Indonesia No.39 tanggal 14 Mei

1999, Tambahan No.2811, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari

Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). [2.6]

Untuk memenuhi meningkatnya kebutuhan masyarakat akan jasa

layanan perbankan yang berlandaskan syariah, sesuai dengan izin

BI Nomor 2/18/ DpG/DPIP Tanggal 12 April 2000 maka sejak tanggal

15 April 2000 Bank Jabar menjadi bank pembangunan daerah

pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu

memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan

sistem syariah.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 16

April 2001 menyetujui peningkatan modal dasar Bank Jabar menjadi

Rp1 triliun. Selanjutnya, berdasarkan hasil keputusan RUPS yang

diselenggarakan pada tanggal 14 April 2004 berdasarkan Akta

Nomor 10 Tanggal 14 April 2004, modal dasar Bank Jabar dinaikkan

dari Rp1 triliun menjadi Rp2 triliun. Melihat perkembangan prospek

usaha yang terus membaik, hasil RUPS tanggal 5 April 2006

menetapkan kenaikan modal dasar Bank Jabar dari Rp2 triliun

menjadi Rp4 triliun.

developments, the name of PD Regional Development Bank’s work

changed to BPD Jabar through the West Java Provincial Law No. 1/

DP-040/PD/1978 dated June 27, 1978. Along with the increased

activity and customer needs, in 1992 the status of BPD Jabar was

upgraded to a foreign exchange commercial bank based on the

Decree of Bank Indonesia (BI) Number 25/84/KEP/DIR on November

2, 1992. Furthermore, based on Regulation No. 11 of 1995, this

bank has the name of Bank Jabar with a new logo.

Pursuant to the West Java Provincial Decree No. 22 dated December

14, 1998 about the change of legal status of the Regional

Development Bank of West Java from a regional corporation to be a

limited liability company, the legal status of the Regional Development

Bank of West Java was changed to be a Limited Liability Company.

The regional government decree was later authorised by the Deed of

Establishment No. 4 dated April 8, 1999 juncto Deed of Amendment

No. 8 dated April 15, 1999, which were written before Popy Kuntari

Sutresna, Notary in Bandung as approved by the Ministry of Law

Republic of Indonesia by virtue of the Decree No. C2-7103.HT.01.01.

TH.99 dated April 16, 1999, registered in the Company Registry

Office No. 871/BH.10/11/IV/99 dated April 24, 1999, and announced

on State Gazette No. 39 dated May 14, 1999, supplemental No.

2811, the legal status Bank Jabar was changed from a Regional

Corporation to a Limited Liability Company. [2.6]

To meet public demand for services based on Sharia banking

principles, in accordance with the permission letter of BI No. 2/18/

DpG/DPIP on 12 April 2000, Bank Jabar became on April 15, 2000 the

first regional development bank in Indonesia to run a dual banking

system, which provides banking services with both conventional and

Sharia systems.

The result of the general meeting of shareholders (AGM) April 16,

2001 was to increase authorized capital of Bank Jabar to Rp1 trillion

for more flexibility to execute its business expansion. Furthermore,

based on resolution at the AGM held on April 14, 2004 by Act No.

10 on April 14, 2004, the authorized capital of the Bank Jabar was

increased from Rp1 trillion to Rp2 trillion. Seeing the development

of business prospects continuing to improve, the results of April

5, 2006 AGM set the authorized capital increase of Bank Jabar of

Rp2 trillion to Rp4 trillion.

Page 14: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

12

Pada bulan November 2007, sebagai tindak lanjut SK Gubernur

BI Nomor 9/63/kep.gbi/2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas

Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Menjadi Izin Usaha

Atas Nama PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,

dilaksanakan penggantian call name dari “Bank Jabar” menjadi

“Bank Jabar Banten”.

Sehubungan dengan kegiatan usaha perbankan syariah, Bank

Jabar Banten melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah

menjadi bank syariah dengan nama PT Bank Jabar Banten Syariah.

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas, PT Bank Jabar Banten

Syariah No.4 tanggal 15 Januari 2010, dibuat oleh Fathiah Helmi,

S.H., Notaris di Jakarta, bank bjb memiliki penyertaan sebanyak

1.980.000.000 (satu miliar sembilan ratus delapan puluh juta) saham

yang merupakan 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh

saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Anak

Perusahaan. Bank Jabar Banten Syariah memperoleh izin usaha dari

Bank Indonesia sesuai dengan Keputusan Gubernur Bank Indonesia

No.12/35/KEP.GBI/2010 tanggal 30 April 2010 Tentang Pemberian

Izin Usaha PT Bank Jabar Banten Syariah. [3.8]

Seiring dengan perkembangan jaringan kantor yang lebih luas maka

berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Pembangunan Jawa Barat dan Banten Nomor 26 tanggal 21 April

2010 dan sesuai Surat Bank Indonesia No. 12/78/APBU/Bd tanggal 30

Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta Surat Keputusan

Nomor 1337/SK/DI(R-PPN/2010 tanggal 5 Juli 2010, maka pada

tanggal 8 Agustus 2010 nama “Bank Jabar Banten” resmi berubah

menjadi “bank bjb”. [2.1]

In November 2007, following the issuance of Bank Indonesian

Governor Decree No. 9/63/kep.gbi/2007 on Amendment to Business

License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat had

a Business License on behalf of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten, renaming Bank Jabar to “Bank Jabar Banten”.

In relation to the Islamic banking business, the Company spun

off the Sharia business unit into a Sharia bank with the name

PT Bank Jabar Banten Syariah. Based on the Deed of Establishment

of Limited Liability Companies, PT Bank Jabar Banten Syariah No.4

dated January 15, 2010, made by Fathiah Helmi, SH, Notary in

Jakarta, bank bjb has an investment of 1,980,000,000 (one billion

nine hundred eighty million) shares representing 99% (ninety nine

percent) of all shares issued and fully paid shares in the Subsidiary.

Bank Jabar Banten Sharia has obtained a license from Bank Indonesia

in accordance with the Decision of the Governor of Bank Indonesia

No.12/35/KEP.GBI/2010 dated April 30, 2010 about Granting License

to PT Bank Jabar Banten Syariah. [3.8]

In line with the development of a wider service and based on the

results of Extraordinary General Meeting Shareholders of PT Bank

Pembangunan Jawa Barat dan Banten No. 26 dated April 21, 2010, in

accordance with the Letter of Bank Indonesia 12/78/APBU/Bd dated

June 30, 2010 regarding the Logo Amendment Plan and Decree

No. 1337/SK/DI (R-PPN/2010 dated July 5, 2010, the Company’s

name officially changed to “bank bjb” on August 8, 2010. [2.1]

Sekilas bank bjb bank bjb in Brief

Page 15: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

13

Nama Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. Name of Company

Nama Panggilan bank bjb Call Name

Kantor Pusat Menara bank bjb

Jl. Naripan No. 12-14

Bandung 40111

Head Office

Telepon +6222-4234868 Phone

Faksimili +6222-4206099 Facsimile

Didirikan 20 Mei/May 1961 Founded

Pemilik Pemda Provinsi Jawa Barat (38,26%), Pemda Provinsi Banten (5,37%), Pemda Kota-Kabupaten Se-Jawa Barat (23,61%), Pemda Kota-Kabupaten Se-Banten (7,76%) dan Publik (25%)

West Java Provincial Government (38.26%), Banten Provincial Government (5.37%), West Java Municipal Government (23.61%), Banten Municipal Government (7.76%) and Public (25%)

Shareholders

Jumlah Aktiva Rp 70,958 Triliun/Trillion Total Assets

Jumlah Jaringan Kantor 1 Kantor Pusat Head Office

62 Kantor Cabang Branch Offices

304 Kantor Cabang Pembantu Sub Branch Offices

266 Kantor Kas Cash Units

107 Payment Point Payment Points

11 Kas Mobil Keliling Mobile Cash Service

1.139 ATM bank bjb bank bjb ATMs

Office Network

Alamat Website http://www.bankbjb.co.id Website Adress

Alamat E-mail [email protected] or [email protected] E-mail Adress

Call Center 14049 Call Center

Identitas Perusahaan Corporate Identity

Page 16: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

14

VisionVisi

One of the 10 largest banks with high performance in Indonesia.

Menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia.

MissionMisi

• Mover and Motivator for Accelerating Provincial Economy.• Provincial Cash Depository.• A Source of Provincial Income.

• Penggerak dan Pendorong Laju Perekonomian di Daerah.

• Melaksanakan Penyimpanan Uang Daerah.• Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah.

Visi & Misi Vision & Mission

Page 17: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

15

G O S P I R I T

Service Excellence

Professionalism

Integrity

Respect

Intelligence

Trust

Corporate Values Perilaku Utama Main Behavior

Service Excellence 1. Ramah, tulus, kekeluargaan

2. Selalu memberikan pelayanan prima

1. Friendly, sincere, familiar

2. Always provide excellent service

Professionalism 3. Cepat, Tepat, Akurat

4. Kompeten dan bertanggung jawab

5. Memahami dan melaksanakan

ketentuan perusahaan

3. Quick, precise, accurate

4. Competent and responsible

5. Understand and follow company

provisions

Integrity 6. Konsisten, disiplin, dan penuh

semangat

7. Menjaga citra Bank melalui perilaku

terpuji dan menjunjung tinggi etika

6. Consistent, disciplined, and

exuberant

7. Keeping the image of the Bank

through ethical behavior and respect

Respect 8. Fokus pada nasabah

9. Peduli pada lingkungan

8. Focus on customer

9. Care for the environment

Intelligence 10. Selalu memberikan solusi yang

terbaik

11. Berkeinginan kuat untuk

mengembangkan diri

12. Menyukai perubahan positif

10. Always give best solution

11. Strong desire to develop themselves

12. Like positive change

Trust 13. Menumbuhkan Transparansi,

Kebersamaan dan Kerja sama yang

sehat

14. Menjaga rahasia bank dan

perusahaan

13. Growing transparency, togetherness,

and good relationships

14. Protect Bank and company

information

Nilai-nilai Perusahaan [4.8] Corporate Values [4.8]

Page 18: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

16

Dalam mencapai visi, misi dan fungsinya, bank bjb melakukan

kegiatan usaha yang meliputi:

Penghimpunan DanaPenghimpunan dana yang dilakukan diarahkan kepada dana-dana

ritel/perorangan disamping mempertahankan nasabah korporasi

maupun instansi dan departemen terkait. Penghimpunan dana

dilakukan melalui produk-produk sebagai berikut:

Giro• bjb Giro Rupiah

• bjb Giro Valas

• Tabungan

• Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)

• Tabungan bjb Tandamata Gold

• Tabungan bjb Tandamata Dollar

• Tabungan bjb Tandamata Bisnis

• Tabungan bjb Tandamata berjangka

• Tabungan bjb Tandamata Purnabhakti

• Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)

• TabunganKu

• Deposito

• bjb Deposito Berjangka

• bjb Deposito Suka-Suka

• bjb Deposito Valas

• bjb Deposito On Call

• bjb Deposito Diskonto

To achieve its vision, mission and functions, bank bjb conducts the

following business activities:

FundingCommitted funding directed towards retail funds/individuals in

addition to maintaining corporate customers as well as agencies and

related departments. Fund raising was done through the following

products:

Current Account • bjb Giro Rupiah

• bjb Giro Valas

• Tabungan

• Tabungan bjb Tandamata (Tabungan Anda Masa Datang)

• Tabungan bjb Tandamata Gold

• Tabungan bjb Tandamata Dollar

• Tabungan bjb Tandamata Bisnis

• Tabungan bjb Tandamata berjangka

• Tabungan bjb Tandamata Purnabhakti

• Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)

• TabunganKu

• Deposito

• bjb Deposito Berjangka

• bjb Deposito Suka-Suka

• bjb Deposito Valas

• bjb Deposito On Call

• bjb Deposito Diskonto

Produk & Layanan bjb [2.2] Products & Services [2.2]

Page 19: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

17

Fund DistributionsFunds are channelled through the following products:

1. Commercial Loans

a. bjb General Working Loan (KMKU)

b. bjb General Investment Loan (KIU)

c. bjb Construction Loan (KMKK)

d. bjb Main Micro loan

e. bjb Cinta Rakyat Loan

2. bjb Resi Gudang Loan

3. bjb Guna Bhakti Loan

4. bjb Cooperative Employee Loan

5. bjb KPR

6. bjb Loan to Cooperative

7. bjb Food security and energy loans

8. bjb Syndication Loan

9. Financing Company

Other banking services such as:

1. Mutual Funds

2. Bancassurance

3. Trade Finance & Services

4. Treasury Products

5. Remittances and Western Union

6. Collection

7. Online BPDnet

8. bjb Pension (Pension Fund)

9. Inter-Regional Transfer Clearing (Intercity Clearing)

10. Guarantee Bank (Bank Guarantee)

11. Safe Deposit Box Facilities (SDB)

12. Mobile Banking (M-ATM Bersama)

13. bjb Precious Service Priority

14. Weekend Banking Services

15. Mobile Cash Service

Penyaluran DanaPenyaluran dana dilakukan melalui produk-produk sebagai berikut:

1. Kredit Umum

a. bjb Kredit Modal Kerja Umum (KMKU)

b. bjb Kredit Investasi Umum (KIU)

c. bjb Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK)

d. bjb Kredit Mikro Utama

e. bjb Kredit Cinta Rakyat

2. bjb Kredit Resi Gudang

3. bjb Kredit Guna Bhakti (KGB)

4. bjb Kredit Koperasi Karyawan

5. bjb KPR

6. bjb Kredit Kepada Koperasi

7. bjb Kredit Ketahanan Pangan dan Energi

8. bjb Kredit Sindikasi

9. Perusahaan Pembiayaan

Jasa perbankan lainnya seperti:

1. Reksadana

2. Bancassurance

3. Trade Finance & Services

4. Produk Treasury

5. Kiriman Uang dan Western Union

6. Inkaso

7. BPDnet Online

8. bjb DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan)

9. Transfer Kliring Antar Wilayah (Intercity Clearing)

10. Jaminan Bank (Bank Garansi)

11. Fasilitas Safe Deposit Box (SDB)

12. Mobile Banking (M-ATM Bersama)

13. Layanan bjb Precious

14. Layanan Weekend Banking

15. Layanan Kas Mobil

Page 20: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

18

Struktur Organisasi [2.3] Organization Structure [2.3]

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

18

DIREKTUR TRESURI & INTERNATIONAL

TREASURY & INTERNATIONAL MANAGING DIRECTOR

ENTIS KUSHENDAR**

DIREKTUR KONSUMER CONSUMER

MANAGING DIRECTOR

ARIE YULIANTO

DIREKTUR UTAMA President Director

Bien Subiantoro

Divisi Kredit KonsumerDivision of

Consumer Loans

Pemimpin DivisiHead Division

Suartini

Divisi Korporasi & Komersial

Division of Corporate & Commercial Banking

Pemimpin DivisiHead Division

Ahmad Irfan

Divisi TresuriDivision of Treasury

Pemimpin DivisiHead Division

Fabianus Sudjatmoko

Unit Card CenterCard Center Unit

Pemimpin UnitHead Division

Moch. Barkah Setyadi

Divisi Penyelamatan & Penyelesaian Kredit

Division of Saving & Credit Settlement

Pemimpin DivisiHead Division

Rubyana Ramdhan

Divisi KPR & MortgageDivision of KPR & Mortgage

Pemimpin DivisiHead Division

Fermiyanti

Divisi MikroDivision of Micro Banking

Pemimpin DivisiHead Division

Beny Riswandi

Divisi InternasionalDivision of International

Pemimpin DivisiHead Division

Hindun Herdiyani (PYMT)

Unit Electronic BankingElectronic Banking Unit

Pemimpin UnitHead Division

Andre Rasyidin Pamuntjak

Divisi Institusional BankingDivision of Institutional Banking

Pemimpin DivisiHead Division

Sri Asri Wulandari

Divisi Dana & Jasa Konsumer

Division of Fund & Consumer Service

Pemimpin DivisiHead Division

Tedi Setiawan

Divisi Credit Risk ReviewerDivision of Credit

Risk Reviewer

Pemimpin DivisiHead Division

Hendi Rochendi

Divisi Manajemen Anak Perusahaan

Division of SubsidiariesCompanies Management

Pemimpin DivisiHead Division

Harta Purnama

DIREKTUR KOMERSIAL COMMERCIAL

MANAGING DIRECTOR

ACU KUSNANDAR**

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

General Meeting of Shareholders (GMS)

* Tidak Efektif menjabat sebagai Komisaris Utama berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 15/10/APBU/

Bd/Rahasia tanggal 6 Februari 2013. ** Tidak Efektif menjabat sebagai Direktur Perseroan berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 15/13/GBI/

DPIP/Rahasia tanggal 3 Juni 2013.*** Menunggu Fit & Proper Test Bank Indonesia

* Since the receipt of Bank Indonesia 15/10/APBU/Bd/Rahasia number on February 6, 2013, are no longer effective as Director Perrseroan.

** Since the receipt of the number 15/13/GBI/DPIP/Rahasia Bank Indonesia on June 3, 2013, are no longer effective as Director Perrseroan.

*** Waiting Fit & Proper Test Bank Indonesia.

Page 21: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

19

KOMITE AUDITAudit Committee

KOMITE REMUNERASI & NOMINASI

Remuneration & Nomination Committee

KOMITE PEMANTAU RISIKORisk Monitoring Committee

Kantor WilayahRegion Office

Kantor CabangBranch Office

DIREKTUR KEPATUHAN & MANAJEMEN RISIKO

COMPLIANCE & RISK MANAGEMENT MANAGING DIRECTOR

ZAENAL ARIPIN

DIREKTUR OPERASI OPERATIONS

MANAGING DIRECTOR

DJAMAL MUSLIM***

Divisi Internal AuditDivision of Internal Audit

Pemimpin DivisiHead Division

Ali Fajar Saleh

Divisi Teknologi Informasi Division of Information

Technology

Pemimpin DivisiHead Division

Johanes Parulian Tamba (PYMT)

Divisi Internal AuditDivision of Internal Audit

Pemimpin DivisiHead Division

Toto Susanto

Divisi Change Management Office Division of Change

Management Office

Pemimpin DivisiHead Division

Cecep Trisna

Divisi Jaringan & Layanan Division of Network

& Services

Pemimpin DivisiHead Division

Wawan Indrawan

Divisi Manajemen Risiko Division of Risk Management

Pemimpin DivisiHead Division

Agus Jajat Masoem

Divisi Operasional Division of Operational

Pemimpin DivisiHead Division

Adang A. Kunandar

Divisi Sumber Daya Manusia

Division of Human Capital

Pemimpin DivisiHead Division

Neneng Hayati

Divisi Pendidikan & Pelatihan

Division of Education & Training

Pemimpin DivisiHead Division

Rahmat

Divisi Hukum Division of Legal

Pemimpin DivisiHead Division

Yusuf Saadudin

Divisi Perencanaan Strategis Division of Strategic Planning

Pemimpin DivisiHead Division

Rudy Dhian Dwimaya

Divisi Umum Division of General

Administration

Pemimpin DivisiHead Division

Dadang Iskandar

Divisi Sekretaris Perusahaan

Division of Corporate Secretary

Pemimpin DivisiHead Division

Sofi Suryasnia

Divisi Pengendalian Keuangan

Division of Financial Control

Pemimpin DivisiHead Division

Agus Riswanto

Unit Administrasi Kredit & Bisnis Legal

Division of Financial Control& Legal Business

Pemimpin DivisiHead Division

Siswachyudi

Agus Ruswendi*Achmad BarabaMuhadiKlemi SubiyantoroRudhyanto MoodutoYayat Sutaryat

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

Komite Eksekutif & Risk Capital

Executive & Capital Committee

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

19

Page 22: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

20

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

20

Jaringan Layanan [2.4][2.5][2.7] Network Services [2.4][2.5][2.7]

bank bjb Branch Office

Kantor Cabang bank bjb

DKI JAKARTA

Kantor Cabang/Branch Office Wilayah/Region

CABANG RAWAMANGUN - CABANG DEVISA Jakarta Timur

CABANG KHUSUS JAKARTA Jakarta Pusat

CABANG KEBAYORAN BARU Jakarta Selatan

CABANG MANGGA DUA Jakarta Pusat

CABANG HASYIM ASHARI

(JAKARTA BARAT)

Jakarta Barat

CABANG RASUNA SAID Jakarta Selatan

CABANG S. PARMAN Jakarta Barat

CABANG DAAN MOGOT Jakarta Barat

CABANG SAHARJO Jakarta Selatan

BALI

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG DENPASAR Denpasar

SUMATERA UTARA

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG MEDAN Medan

RIAU

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG PEKANBARU Pekan Baru

CABANG BATAM Batam

KALIMANTAN SELATAN

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG BANJARMASIN Banjarmasin

SUMATERA SELATAN

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG PALEMBANG Palembang

LAMPUNG

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG BANDAR LAMPUNG Bandar Lampung

JAWA BARAT

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG UTAMA BANDUNG Bandung

CABANG CIMAHI Cimahi

CABANG SOREANG Bandung

CABANG SUMEDANG Sumedang

CABANG TAMANSARI Bandung

CABANG SUCI Bandung

CABANG BOGOR Bogor

CABANG DEPOK Depok

CABANG CIBINONG Bekasi

CABANG CIKARANG Bekasi

CABANG BEKASI Bekasi

CABANG PURWAKARTA Purwakarta

CABANG KARAWANG Karawang

CABANG CIANJUR Cianjur

CABANG SUKABUMI Sukabumi

CABANG GARUT Garut

CABANG SUBANG Subang

JAWA TENGAH

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG SEMARANG Semarang

CABANG TEGAL Tegal

CABANG SURAKARTA Surakarta

BANTEN

Kantor Cabang/Branch Office Wilayah/Region

CABANG TANGERANG Tangerang

CABANG SERANG Serang

CABANG CILEGON - BANK DEVISA Cilegon

CABANG PANDEGLANG Pandeglang

CABANG LABUAN Labuan

CABANG RANGKASBITUNG Rangkasbitung

CABANG BSD Tangerang Selatan

CABANG BALARAJA Tangerang

JAWA BARAT

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG TASIKMALAYA Tasikmalaya

CABANG MAJALENGKA Majalengka

CABANG CIAMIS Ciamis

CABANG CIREBON Cirebon

CABANG INDRAMAYU Indramayu

CABANG KUNINGAN Kuningan

CABANG PALABUHANRATU Pelabuhanratu

CABANG BANJAR Banjar

CABANG PADALARANG Padalarang

CABANG SUKAJADI Bandung

CABANG SUMBER Cirebon

CABANG BUAH BATU - CABANG

DEVISA

Bandung

CABANG MAJALAYA Bandung

CABANG JATINANGOR Sumedang

CABANG SINGAPARNA Tasikmalaya

Page 23: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

21

Sampai 31 Desember 2013, jaringan layanan bank bjb terdiri dari 62

Kantor Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 266 Kantor Kas, 107

Payment Point, 11 mobil kas dan 1.139 ATM.

As of December 31, 2013, bank bjb network of service comprises

62 Branch Offices, 304 Sub-Branch Offices, 266 Cash Offices, 107

Payment Points, 11 Mobile-Cash and 1,139 ATM.

JAWA TIMUR

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG SURABAYA Surabaya

SULAWESI SELATAN

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG MAKASSAR Makassar

KALIMANTAN TIMUR

Kantor Cabang/Branch Office Kota/City

CABANG BALIKPAPAN Balikpapan

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

21

Page 24: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

22

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

22

Berubah menjadi Perusahaan Daerah

(PD) Bank Kerja Pembangunan Daerah

Jawa Barat

Completion of the legal position and

changed to PD Bank Karja Pembangunan

Daerah Jawa Barat

bank bjb didirikan dengan nama PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa

Barat yang merupakan hasil

nasionalisasi bank “NV Denis” pada

masa pemerintahan Belanda

bank bjb established with the name

of PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa

Barat which was nationalized from NV DENIS, a Dutch

Company

Menerbitkan Obligasi untuk pertama

kalinya

Issued its first bond

Berubah dari PD menjadi Perseroan

Terbatas (PT)

Legal Status of Bank Jabar changed from PD into

a limited liability company (PT)

Memperoleh izin beroperasi sebagai Bank

Devisa

Had a license to become a

foreign exchange commercial bank

Berubah menjadi PD Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat

Changed the name to PD Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat

1972 1991 1999199219781961

Perjalanan Waktu Milestones

Page 25: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

23

Berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten

Changes in Operating License to become Business License on

behalf of PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat and Banten

• Peningkatan rating dari Pefindo menjadi peringkat idAA-

• Spin Off Unit Usaha Syariah

• IPO• Re-branding

• Increased rating from Pefindo to become idAA-

• Sharia Trade Unit• IPO• Re-branding

• Peringkat 2 Annual Report Award 2011

• Mendapat Peringkat Perusahaan Terpercaya dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2011

• Rebranding bjb Precious

• 2th Rank Annual Report Award 2011

• Awarded “Trusted” from Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2011

• Rebranding bjb Precious

Menerbitkan Obligasi VI

Issued VI Bond

Menerbitkan Obligasi VII

Issued VII Bond

Menjadi BPD pertama yang menjalankan

dua sistem perbankan, yaitu konvensional dan

syariah

Bank Jabar becomes the first BPD in Indonesia to run a dual banking system providing both

conventional and Sharia systems

2007 2010 20122000 2009 2011

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

23

Page 26: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

24

Perjalanan Waktu Milestones

NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) – 1915De Eerste Nederlandsche-Indische Spaarkas en Hyphoteekbank

(DENIS) merupakan salah satu bank tabungan dan hipotik di Hindia

Belanda yang berdiri berdasarkan Akta Pendirian No. 40 tanggal

15 September 1915.

Sejarah Pendirian – 1961Pendirian Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat diawali oleh

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 33 tahun

1960 tentang Penentuan Perusahaan di Indonesia Milik Belanda

yang dinasionalisasi. Salah satu perusahaan milik Belanda yang

berkedudukan di Bandung yang dinasionalisasi yaitu NV Denis

(De Erste Nederlansche Indische Shareholding) yang sebelumnya

bergerak di bidang bank hipotek. Sebagai tindak lanjut dari Peraturan

Pemerintah nomor 33 tahun 1960, Pemerintah Propinsi Jawa Barat

berdasarkan Akta Pendirian No.125 tanggal 19 November 1960

juncto Akta Nomor 152 tanggal 21 Maret 1961 dan Akta Nomor 84

tanggal 13 Mei 1961 seluruhnya dibuat Notaris Noezar dan sesuai

dengan Surat Keputusan Gubernur Propinsi Jawa Barat nomor

7/GKDH/BPD/61 tanggal 20 Mei 1961 mendirikan Perusahaan

Daerah ”PT Bank Karja Pembangunan Daerah Djawa Barat” dengan

modal dasar untuk pertama kali berasal dari Kas Daerah sebesar

Rp2.500.000,-.

NV Denis (De Erste Nederlansche Indische Shareholding) – 1915De Eerste Nederlandsche-Indische Spaarkas en Hyphoteekbank

(DENIS, 1915). DENIS said to be the first based on Act No. 40 dated

September 15, 1915, saving and hypoteek bank is in the East Indies.

Establishment – 1961The establishment of Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was

triggered by the Indonesian Government Regulation number 33 Year

1960 regarding the nationalisation of Dutch-owned companies in

Indonesia. One of the Dutch-owned companies based in Bandung

that was nationalised was NV Denis (De Erste Nederlansche Indische

Shareholding) which was previously engaged in mortgage banking.

As a follow-up of the Government Regulation number 33 Year 1960,

the Provincial Government of West Java by deed of establishment

No. 125 November 19, 1960 with Noezar Deed number 152 dated

March 21, 1961 and number 84 dated May 13, 1961 and confirmed

by the Decree of the Governor of West Java Province number

7/GKDH/BPD/61 dated May 20, 1961, established the ”PT Bank Karja

Pembangunan Daerah Djawa Barat” with authorized starting capital of

Rp2,500,000 from the regional government treasury.

Page 27: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

25

Perubahan Badan Usaha – 1978 Untuk menyempurnakan kedudukan hukum PT Bank Karja

Pembangunan Daerah Djawa Barat, dikeluarkan Peraturan Daerah

Propinsi Jawa Barat nomor 11/PD-DPRD/72 tanggal 27 Juni 1972

tentang kedudukan hukum Bank Karja Pembangunan Daerah

Djawa Barat sebagai Perusahaan Daerah yang berusaha di bidang

perbankan. Selanjutnya melalui Peraturan Daerah Propinsi Jawa

Barat nomor 1/DP-040/PD/1978 tanggal 27 Juni 1978, nama “PD

Bank Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat” diubah menjadi

“Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat”.

Peningkatan Aktivitas – 1992Pada tahun 1992 aktivitas Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat ditingkatkan menjadi Bank Umum Devisa berdasarkan Surat

Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 25/84/KEP/DIR tanggal

2 November 1992. Berdasarkan Perda Nomor 11 Tahun 1995 BPD

Jawa Barat mempunyai call name “Bank Jabar“ dengan logo baru.

Perubahan Bentuk Hukum – 1998 Dalam rangka mengikuti perkembangan perekonomian dan

perbankan, maka berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 1998 dan

Akta Pendirian Nomor 4 Tanggal 8 April 1999 berikut Akta Perbaikan

Nomor 8 Tanggal 15 April 1999 yang telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman RI tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar

diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT).

Changes of business entities - 1978To improve the legal position of the PT Bank Karja Pembangunan

Daerah Djawa Barat, the Provincial government issued regulation

number 11/PD-DPRD/72 dated June 27, 1972 regarding the legal

status of Bank Karya Pembangunan Daerah Djawa Barat as a local

enterprise in the banking sector. Furthermore, the name “PD Bank

Karja Pembangunan Daerah Jawa Barat” was changed to “Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat” by provincial regulation number

1/DP-040/PD/1978 dated June 27, 1978.

Increasing Activities - 1992In 1992 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat was upgraded to a

Commercial Bank based on the Decree of Bank Indonesia Number

25/84/KEP/DIR dated November 2, 1992, and based on Provincial

Regulation No. 11 Year 1995 the name was changed to “Bank

Jabar” with a new logo.

Change of Legal Status - 1998In order to follow the development of the economy and banking,

and based on Provincial Regulation No. 22 Year 1998 and the

Deed of Establishment No. 4 dated April 8, 1999 following further

amendment No. 8 dated April 15, 1999 dated on April 16, 1999

which was approved by the Minister of Justice of the Republic

of Indonesia, the legal status of Bank Jabar was changed from a

Regional enterprise (PD) to Limited Liability Company (PT).

Page 28: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

26

Perjalanan Waktu Milestones

Perluasan Bentuk Usaha – Dual Banking System 2000Dalam rangka memenuhi permintaan masyarakat akan jasa layanan

perbankan yang berlandaskan Syariah, maka sesuai dengan izin Bank

Indonesia No. 2/18/DpG/DPIP tanggal 12 April 2000, sejak tanggal

15 April 2000 Bank Jabar menjadi bank pembangunan daerah

pertama di Indonesia yang menjalankan dual banking system, yaitu

memberikan layanan perbankan dengan sistem konvensional dan

dengan sistem syariah.

Perubahan Nama dan Call Name Bank Jabar Banten - 2007Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPS-LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat tanggal 3

Juli 2007 di Bogor, sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur

Bank Indonesia No. 9/63/KEP.GBI/2007 tanggal 26 November

2007 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat menjadi Izin Usaha Atas Nama

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, serta SK

Direksi Nomor 1065/SK/DIR-PPN/2007 tanggal 29 November 2007,

maka nama Perusahaan berubah menjadi ”PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat dan Banten” dengan sebutan (call name) “Bank

Jabar Banten”.

Spin OffPemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah menjadi anak perusahaan

yang berdiri sendiri dengan nama “Bank Jabar Banten Syariah”

berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/35/KEP.

GBI/2010 tertanggal 30 April 2010 tentang Pemberian Izin Usaha

PT Bank Jabar Banten Syariah.

Berdasarkan Surat dari Ketua Bapepam dan LK No. S-5901/

BL/2010 Pada tanggal 29 Juni 2010 tentang Pemberitahuan

Efektifnya Pernyataan Pendaftaran Bank Jabar Banten melaksanakan

penawaran umum perdana saham dengan harga penawaran sebesar

Rp600,00 (enam ratus Rupiah) setiap saham yang dicatatkan dalam

Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2010.

Expanding Business Entity - Dual Banking System 2000In order to meet public demand for services based on Sharia

principles and in accordance with the consent of Bank Indonesia No.

2/18/DpG/DPIP dated April 12, 2000, Bank Jabar became the first

regional development bank running a dual banking system. Since

April 15, 2000 Bank Jabar has provided banking services within the

conventional and the Sharia systems.

Change of Name and Call Name Bank Jabar Banten - 2007Based on Results of the Extraordinary General Shareholders

Meeting held in Bogor on July 3, 2007 and in accordance with

the Decree of Governor of Bank Indonesia. 9/63/KEP.GBI/2007

dated November 26, 2007 the Bank’s name was changed from

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat to PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat and Banten in the Business License into

Business License on Behalf of PT Bank Regional Development

West Java and Banten, and Decree No. 1065/SK/DIR-PPN Directors

/2007 dated November 29, 2007, the Bank’s name changed to

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, renamed

“Bank Jabar Banten”.

Spin OffBank Jabar Banten sharia banking unit was spun off and became a

independent subsidiary called “Bank Jabar Banten Syariah” based on

the business license from Bank Indonesia and in accordance with the

Governor of Bank Indonesia Decree No.12/35/KEP.GBI/2010 dated

April 30, 2010 regarding business license for PT Bank Jabar Banten

Syariah.

On June 29, 2010, the bank bjb obtained Registration Statement

from the Chairman of Bapepam and LK based on Letter No. S-5901/

BL/2010 to carry out initial public offering (IPO) of shares at a nominal

value of Rp 600, which were listed on the Indonesia Stock Exchange

on July 8, 2010.

Page 29: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

27

Berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-

LB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Nomor

26 tanggal 21 April 2010, Surat Bank Indonesia No.12/78/APBU/

Bd tanggal 30 Juni 2010 perihal Rencana Perubahan Logo, serta

Surat Keputusan Direksi Nomor 1337/SK/DIR-PPN/2010 tanggal 5

Juli 2010, maka call name ”Bank Jabar Banten” telah resmi diubah

menjadi ”bank bjb” pada tanggal 2 Agustus 2010.

IPObank bjb merupakan bank pembangunan daerah pertama yang

mencatatkan saham perdananya (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tanggal 8 Juli 2010. bank bjb menawarkan saham kepada

publik sejumlah 2.424.072.500 lembar saham Seri B (termasuk

EMSA) dengan harga penawaran Rp600,- per saham dimana dana

yang diperoleh dari IPO sekitar Rp1,4 triliun. Pelepasan saham ke

masyarakat ini setara dengan 25% dari jumlah modal ditempatkan

dan disetor penuh.

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini

dipergunakan oleh bank bjb untuk penguatan modal perusahaan

dalam rangka mendukung ekspansi kredit, terutama sektor UMKM,

perluasan jaringan, dan pengembangan teknologi informasi.

Penawaran Umum Perdana Saham bank bjb memperoleh minat

yang relatif besar dari investor domestik maupun luar negeri. Dalam

Penawaran Umum kepada masyarakat tanggal 1, 2 dan 5 Juli 2010,

permintaan saham bank bjb mengalami oversubscribed sebesar 11,2

kali untuk porsi pooling.

Based on results of the Extraordinary General Meeting of Shareholders

of PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten No. 26

dated April 21, 2010, and in accordance with Bank Indonesia Letter

no.12/78/APBU/Bd dated June 30, 2010 regarding the planned

logo change and the Board of Directors Decree No. 1337/SK/DIR-

PPN/2010 dated July 5, 2010, the Bank has officially changed its

name into “bank bjb” on August 2, 2010.

IPObank bjb is a pioneer among regional development banks as the first

to conduct an IPO, on the Indonesian Stock Exchange (IDX) on July

8, 2010. bank bjb offered to the public of 2,424,072,500 Series B

shares, (including EMSA) at an offering price of Rp600 per share with

total proceeds from the IPO of about Rp1.4 trillion. Shares offered to

the public are equivalent to 25% of the total issued and fully paid

shares.

The funds from the Offering were used by bank bjb to strengthening

the Company’s capital to support loan expansion, especially in the

SME sector, expansion of networks and information technology

development. Future bank bjb plans include to focus growth in the

SME sector with the support of existing consumer sectors. bank bjb’s

Initial Public Offering obtained relatively large interest from both

domestic and foreign investors. In the Initial Public Offering of 1, 2

and 5 July 2010, the demand for bank bjb shares was oversubscribed

by 11.2 times in the pooling portion.

Page 30: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

28

2013 Significant EventsPeristiwa Penting 2013

> 19 Mei - May 19

Penyerahan CSR bank bjb pada HUT ke-52.

bank bjb submitted CSR in its 52nd Anniversary.

> 7 Juni - June 7

bank bjb alokasikan dana CSR untuk kegiatan khitanan massal se-Bandung Raya.

bank bjb allocated funds for CSR activity, namely mass circumcision for greater Bandung.

> 24 September - September 21

Investor Gathering ORI 010.

ORI 010 Investors Gathering.

> 22 Januari - January

bank bjb terus melanjutkan upaya aktif pemasaran di berbagai kota melalui kemitraan strategis.

bank bjb continues to actively conduct its marketing efforts in various cities through strategic partnerships.

> 4 Februari - February 4

bank bjb menggandeng Perbarindo Bali dalam penyaluran kredit Mikro.

bank bjb in collaboration with Perbarindo Bali in micro lending.

> 8 Maret - March 8

bank bjb menyelenggarakan Analyst Meeting 4Q-2012.

bank bjb held 4Q - 2012 Analyst Meeting.

> 21 September - September 21

bank bjb - Road to Jak Jazz’13.

bank bjb - Road to Jak Jazz’13.

> 4 September - September 4

bank bjb memperingati Hari Pelanggan Nasional.

bank bjb commemorated National Customer Day.

> 26-28 Juli - July 26-28

bank bjb Kembali menggelar Bazar Bulan Berkah bersama Waroeng bjb.

bank bjb again held holding “Bazar Bulan Berkah” and “Waroeng bjb”.

Page 31: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

29

> 20 Oktober - October 20

bank bjb – Jakarta International Jazz Festival 2013.

bank bjb – Jakarta International Jazz Festival 2013.

> 26 Oktober - October 26

bank bjb mengadakan penarikan undian Petik Hadiah bank bjb 2013.

bank bjb held drawing of Petik Hadiah bank bjb 2013.

> 13 Desember - December 13

Puncak Acara Undian Petik Hadiah bank bjb 2013.

bank bjb held the peak event of Petik Hadiah bank bjb 2013.

> 21 Desember - December 21

Lomba Foto bank bjb 2013.

bank bjb Photo Contest 2013.

> 22 Desember - December 22

bank bjb Service Excellence Award (BBSEA) 2013.

bank bjb Service Excellence Award (BBSEA) 2013.

> 8 November - November 8

bank bjb melanjutkan kerjasama dengan PT Waskita Karya.

bank bjb continued cooperation with PT Waskita Karya.

> 25 Desember - December 25

bank bjb kembali menyelenggarakan khitanan massal, operasi bibir sumbing, dan operasi katarak.

bank bjb held mass circumcision, cleft lip surgery, and cataract surgery.

Page 32: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

30

Achievements and Recognitions [2.10]

Prestasi dan Pengakuan atas Kinerja Kami [2.10]

Penghargaan “Acquirer Bank With The Highest Transaction Volume For Regional bank Category in 2013” Diberikan oleh PT Rintis Sejahtera Tanggal 29 Oktober 2013.

The “Acquirer Bank With The Highest Transaction Volume For Regional bank Category in 2013” award from PT Rintis Sejahtera on October 29, 2013.

Penghargaan “Pelaporan LHKPN tahun 2013”, diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tanggal 9 Desember 2013.

The “Reporting LHKPN 2013”, awarded by the Corruption Eradication Commission (KPK) on December 9, 2013.

Penghargaan “ Call Center Award 2013 for Service Excellence”, diberikan oleh Contact Center Service Excellence Award.

“Call Center Award 2013 for Service Excellence” given by Contact Center Service Excellence Award.

Penghargaan “ Pelaporan Gratifikasi Terbanyak tahun 2013”, diberikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tanggal 9 Desember 2013.

“Most Reports on Gratification Award in 2013”, by the Corruption Eradication Commission (KPK) on December 9, 2013.

Penghargaan “ Sangat Bagus Atas Kinerja Perusahaan tahun 2013”, diberikan oleh InfoBank pada tanggal 5 Juli 2013.

“Excellent Company Performance 2013”, awarded by Infobank on July 5, 2013.

1

3

2

4

5 6

Penghargaan “ Indonesia Banking Award, Best Performance Banking 2013”, diberikan oleh Tempo Media Group.

“Indonesian Banking Award, Best Performance Banking 2013”, awarded by Tempo Media Group.

Page 33: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

31

Penghargaan “Regional Strategic Partner 2013”, diberikan oleh Jamsostek.

“Regional Strategic Partners 2013”, awarded by Jamsostek.

Penghargaan “Bandung Service Excellence Award 2013”. Diberikan oleh MarkPlus Inc pada tanggal 29 Oktober 2013.

“Bandung Service Excellence Award 2013”. Awarded by MarkPlus Inc. on October 29, 2013.

7 8

Page 34: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

32

Dewan Komisaris sangat mendukung setiap aktivitas bank bjb dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) yang tepat sasaran, berkualitas dan memberikan dampak berkelanjutan.Board of Commissioners strongly supports every activity of bank bjb in an effort to improve the community’s welfare, particularly through Corporate Social Responsibility (CSR) programs that are appropriate, quality and have sustainable impacts.

Message from the Board of CommissionersSambutan Dewan Komisaris

Para Pemangku Kepentingan yang kami hormati,

Kondisi perekonomian global di tahun 2013 masih berjuang

untuk pulih dari imbas krisis sebelumnya. Dampak perlambatan

pertumbuhan negara-negara tujuan ekspor komoditas unggulan

Indonesia telah menurunkan nilai ekspor dan meningkatkan defisit

neraca berjalan. Kondisi diperburuk oleh isu tapering off di Amerika

Serikat sehingga terjadi aliran keluar modal asing dari Indonesia.

Kedua faktor ini berdampak pada tekanan nilai tukar Rupiah

terhadap Dolar AS, yang mengakibatkan Bank Indonesia menaikkan

suku bunga acuan hingga ke level 7,5%.

Kebijakan pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar

minyak (BBM) telah menyebabkan kenaikan harga bahan bakar yang

menyebabkan meningkatnya biaya transportasi dan logistik sehingga

pada akhirnya meningkatkan inflasi pada 2013 menjadi 8,4% (YoY).

Peran Pengawasan Dewan KomisarisPengawasan Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Direksi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku melalui rapat internal Dewan Komisaris maupun

rapat gabungan dengan Direksi. Dewan Komisaris mengarahkan,

memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank

pada Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi. Pada tahun 2013

Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak 55 kali dengan topik

yang relevan sehubungan pencapaian rencana kerja atau perihal

penting lainnya.

Dear Valued Stakeholders,

Global economic condition in 2013 was still struggling to recover

from impact of the previous crises. The impact of the growth

slowdown in export destination countries of Indonesia’s main

commodities lowered export values and increased current account

deficit. The condition was deteriorated by the issue of tapering off in

the United States resulting in foreign capital outflow from Indonesia.

Both of these factors affected the pressure on exchange rate of

Rupiah against U.S. Dollar, which triggered Bank Indonesia to raise

its referral interest rate up to 7.5%.

Government policy to reduce fuel subsidies led to the increase in fuel

prices and drove to increase transportation and logistics costs and

ultimately raised inflation rate in 2013 to 8.4% (YoY).

Supervisory Role of Board of CommissionersBoard of Commissioners’ supervision on Board of Directors’ duties

and responsibilities is conducted in accordance with the applicable

regulations through Board of Commissioners internal meetings and

joint meetings with Board of Directors. Board of Commissioners

directs, monitors and evaluates implementation of the Bank’s

strategic policies in Board of Commissioners’ meetings with Board

of Directors. In 2013 Board of Commissioners held 55 meetings with

relevant topics concerning progress of work plans or other crucial

matters.

Page 35: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

33

Klemi SubiyantoroKomisaris Independen

Independent

Commissioner

MuhadiKomisaris

Commissioner

Rudhyanto MoodutoKomisaris Independen

Independent

Commissioner

Achmad BarabaKomisaris Independen

Independent

Commissioner

Yayat SutaryatKomisaris Independen

Independent

Commissioner

Page 36: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

34

Dewan Komisaris telah memberikan arahan dan masukan untuk

menyempurnakan organisasi, proses bisnis dan peningkatan

kompetensi sumber daya manusia untuk mengantisipasi terjadinya

kenaikan rasio non-performing loan (NPL) akibat penurunan kualitas

kredit khususnya kredit mikro. Namun demikian, Dewan Komisaris

mendukung penuh orientasi penyaluran kredit bank bjb yang fokus

pada pengembangan usaha kecil, mikro dan koperasi (UKMK).

Dewan Komisaris juga telah menyarankan dan menyetujui rencana

bisnis bank tahun 2014 yang bernuansa konsolidatif dan prudent,

diantaranya tidak adanya ekspansi seperti pendirian kantor cabang

baru kecuali relokasi dan/atau peningkatan status kantor cabang.

Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau

Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi telah memantau dan

mengawasi perkembangan bank bjb secara menyeluruh. Setiap

komite telah memberikan banyak masukan bagi peningkatan

kualitas bank bjb sesuai lingkupnya masing-masing. Bidang utama

yang menjadi fokus komite-komite meliputi audit internal dan

eksternal, manajemen risiko, pelaporan keuangan dan transparansi,

pengelolaan sumber daya manusia dan praktik GCG yang sehat.

Kinerja EkonomiDewan Komisaris menilai, Direksi telah menerapkan strategi kebijakan

yang tepat dalam menyikapi perkembangan perekonomian yang

terjadi sehingga bank bjb mencatat pencapaian kinerja yang cukup

baik di tahun 2013. Bank membukukan pendapatan operasional

sebesar Rp 7,83 triliun atau meningkat 16,9% dari Rp 6,69 triliun

di tahun 2012. Beban operasional mencapai Rp 6,21 triliun atau

meningkat 15,9% dari Rp 5,36 triliun di tahun 2012. Hasilnya, laba

setelah pajak tumbuh 16,1% menjadi Rp 1,38 triliun dari Rp 1,19

triliun pada tahun 2012.

Penghimpunan dana masyarakat melalui giro meningkat 12,6%

dari Rp 14,53 triliun menjadi Rp 16,36 triliun, tabungan meningkat

35,4% dari Rp 8,69 triliun menjadi Rp 11,77 triliun, sedangkan

deposito yang merupakan sumber dana mahal turun 23,4% dari

Rp 24,32 triliun menjadi Rp 18,62 triliun. Dari sisi Bank, penurunan

ini disebabkan oleh strategi untuk menyeimbangkan struktur dana

masyarakat dengan biaya dana, agar pendapatan bunga bersih (Net

Interest Margin) dapat ditingkatkan.

Penyaluran dana kredit meningkat signifikan sebesar 28% dari

Rp 35,23 triliun menjadi Rp 45,11 triliun. Khusus untuk segmen

kredit mikro terjadi peningkatan sebesar 17,8% dari Rp 4,5 triliun

menjadi Rp 5,3 triliun. Peningkatan paling besar terjadi pada segmen

KPR yaitu sebesar 127,2% dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 3,9 triliun.

Board of Commissioners provides guidance and feedback to improve

the organization, business processes and enhanced competence

of human resources in anticipation of increasing non-performing

loan (NPL) ratio due to declining loan quality, especially micro loans.

Nevertheless, Board of Commissioners fully supports bank bjb’s

lending orientation that focuses on development of small and micro

enterprises and cooperatives (UKMK).

Board of Commissioners has also advised and approved the Bank’s

consolidative and prudent business plan for 2014, including omission

of expansion such as establishment of new branches except for

relocation and/or upgrade status of branch offices.

Board of Commissioners assisted by Audit Committee, Risk

Monitoring Committee and Remuneration and Nomination

Committee monitors and supervises overall development of bank

bjb. Each committee provides numerous inputs for improving quality

of bank bjb according to its respective scope. The committees’ main

areas of focus include internal and external audits, risk management,

financial reporting and transparency, human resource management

and sound GCG practices.

Economic PerformanceBoard of Commissioners believes, Board of Directors applied the

appropriate strategic policies in addressing current economic trend

so that bank bjb successfully recorded satisfactory performance

achievements in 2013. The Banks recorded operating income of Rp

7.83 trillion, an increase of 16.9% from Rp 6.69 trillion in 2012.

Operating expenses reached Rp 6.21 trillion, increased by 15.9%

from Rp 5.36 trillion in 2012. As a result, income after tax grew by

16.1% to Rp 1.38 trillion from Rp 1.19 trillion in 2012.

Public funds in current accounts increased by 12.6% from Rp 14.53

trillion to Rp 16.36 trillion, savings increased by 35.4% from Rp 8.69

trillion to Rp 11.77 trillion, while time deposits as high cost funds

decreased by 23.4% from Rp 24.32 trillion to Rp 18.62 trillion. From

the Bank’s perspective, the decline was due to strategy to balance

public funds structure of costs of funds, in order to improve Net

Interest Margin.

Disbursement of loans increased significantly by 28% from Rp 35.23

trillion to Rp 45.11 trillion. Particularly, micro loan segment increased

by 17.8% from Rp 4.5 trillion to Rp 5.3 trillion. The highest increase

was in mortgage segment of 127.2% from Rp 1.7 trillion to Rp 3.9

trillion.

Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners

Page 37: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

35

Kinerja SosialSejalan dengan salah satu misi bank bjb, kami ingin menjadi penggerak

dan pendorong laju perekonomian daerah. Diantaranya melalui

keterlibatan kami di dalam berbagai aspek sosial kemasyarakatan.

Dewan Komisaris sangat mendukung setiap aktivitas bank bjb dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama melalui

program-program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate

Social Responsibility – CSR) yang tepat sasaran, berkualitas dan

memberikan dampak berkelanjutan.

Menurut pandangan Dewan Komisaris, program-program CSR yang

fokus pada bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan

pemberdayaan masyarakat sudah merupakan langkah yang tepat. Di

bidang pendidikan, kami ingin membuka akses pendidikan seluas-

luasnya, khususnya bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga

prasejahtera. Dengan begitu, kita dapat mencetak generasi terbaik

yang akan membawa kemajuan bagi negeri ini.

Di bidang kesehatan, kami ingin meningkatkan kualitas kesehatan

masyarakat sebagai salah satu faktor utama bagi peningkatan

kesejahteraan masyarakat. bank bjb tergerak untuk berperan serta

membantu menyediakan, memperbaiki dan meningkatkan sarana

prasarana dan kualitas layanan kesehatan masyarakat.

Program-program pemberdayaan masyarakat dan sosial

kemasyarakatan mencakup peningkatan taraf hidup melalui

pengembangan potensi ekonomi dengan penerapan teknologi

tepat guna berbasis pangan lokal masyarakat, penyediaan sarana,

prasarana dan fasilitas umum yang memadai serta bantuan

rehabilitasi rumah tidak layak huni.

Social PerformanceIn line with one of bank bjb’s missions, we would like to be initiator

and accelerator of economy in the region among others through

our involvement in various social aspects. Board of Commissioners

strongly supports every activity of bank bjb in an effort to improve

the community’s welfare, particularly through Corporate Social

Responsibility (CSR) programs that are appropriate, quality and have

sustainable impacts.

Board of Commissioners believes, CSR programs that focus on

education, health, environment and community empowerment are

the right measures. In education, we would like to open the widest

possible access to education, especially for bright students who

come from underprivileged families. By doing so, we can build the

best generation that will develop the country.

In healthcare, we would like to improve the quality of public health

as one of the main factors for improvement of community’s welfare.

Bank bjb is willing to participate and help provide, renovate and

improve facilities and quality of public health services.

Community empowerment and social community programs include

improved standard of living through economic potential development

with application of appropriate technology based on community’s

local food, provision of adequate infrastructure and public facilities

as well as rehabilitation assistance for uninhabitable houses.

Page 38: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

36

Sambutan Dewan Komisaris Message from the Board of Commissioners

Kinerja LingkunganPemerintah Indonesia sudah berkomitmen untuk menurunkan

emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2020 sebagai

salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak negatif perubahan

iklim. Sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, bank bjb

mendukung program tersebut melalui Gerakan bjb Lestari Bumi

yang dicanangkan pada tahun 2011 dan terus dilaksanakan secara

berkelanjutan.

Dewan Komisaris mendukung upaya manajemen untuk

meminimalisasi dampak lingkungan akibat kegiatan operasional

perusahaan melalui kebijakan-kebijakan bisnis yang memperhatikan

aspek lingkungan. Melalui himbauan, sosialisasi dan kebijakan

internal, kami mengajak seluruh karyawan untuk melakukan efisiensi

konsumsi daya listrik, bahan bakar minyak (BBM), sumber daya air,

kertas dan sebagainya.

Upaya efisiensi penggunaan kertas yang telah dilakukan melalui

aktivitas kantor tanpa kertas (paperless office), secara bertahap perlu

diimplementasikan dalam kegiatan operasional perbankan. Melalui

berbagai sosialisasi, jumlah nasabah pengguna internet banking dan

mobile banking harus terus ditingkatkan sebagai upaya mengurangi

transaksi konvensional.

Environmental PerformanceThe Indonesian government has committed to reduce greenhouse

gas emissions (GRK) by 26% by 2020 as part of efforts to anticipate

negative impacts of climate change. As a responsible corporate

citizen, bank bjb supports the program through bjb Sustainable

Earth Movement launched in 2011 and continues to be implemented

in a sustainable manner.

Board of Commissioners supports management efforts to minimize

environmental impacts of the Company’s operations through business

policies that take into account environmental aspects. Through

encouragement, socialization and internal policies, we persuade

all employees to conduct consumption efficiency of electricity, fuel

(BBM), water resources, paper and so forth.

Effort for efficient paper use that has been done through paperless

office activities, needs to be implemented gradually in banking

operations. Through various socializations, the number of customers

using internet banking and mobile banking should be increased to

reduce conventional transactions.

Page 39: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

37

PenutupMenutup sambutan kami pada Laporan Keberlanjutan kali ini,

kami berharap laporan ini dapat memberikan gambaran yang

transparan dan akuntabel atas upaya yang telah kami lakukan untuk

memenuhi kewajiban dan tanggung jawab sosial kepada seluruh

pemangku kepentingan termasuk nasabah, karyawan, pemegang

saham, investor dan masyarakat luas. Kami terus mendorong

manajemen untuk melaksanakan program-program CSR secara

efektif dan berkesinambungan agar tercapai keseimbangan antara

kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan sebagai prasyarat menuju

pertumbuhan bisnis berkelanjutan sesuai dengan harapan seluruh

pemangku kepentingan.

Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada seluruh

pemangku kepentingan atas dukungan dan peran sertanya

membangun sinergi yang memberikan peningkatan nilai bagi semua

pihak. Kami selalu mengharapkan saran yang membangun dari para

pemangku kepentingan untuk kemajuan bank bjb.

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Closing RemarksClosing our remarks on this Sustainability Report, we hope this

report can provide a picture of transparent and accountable efforts

we have made to fulfill our obligation and social responsibility to

all stakeholders including customers, employees, shareholders,

investors and the public. We continue to encourage management

to implement effective and sustainable CSR programs in order to

achieve a balance between economic, social and environmental

performances as a prerequisite towards sustainable business growth

in accordance with expectations of all stakeholders.

Board of Commissioners would like to thank all stakeholders for their

supports and participations in building synergy that delivers increased

values for all parties. We always expect constructive suggestions

from stakeholders for development of bank bjb.

Page 40: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

38

Message from the President Director [1.1][1.2]Sambutan Direktur Utama [1.1][1.2]

Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,

Laporan Keberlanjutan 2013 bank bjb ini adalah laporan ketiga

yang kami terbitkan terpisah dari Laporan Tahunan bank bjb.

Melalui laporan ini kami ingin mengkomunikasikan kepada seluruh

pemangku kepentingan mengenai apa yang telah kami lakukan

sepanjang tahun 2013 dalam menyelaraskan kinerja aspek ekonomi,

sosial dan lingkungan agar upaya menjaga keberlanjutan usaha

bank bjb senantiasa sejalan dengan keberlanjutan kontribusi bagi

masyarakat dan lingkungan hidup di sekitar kami.

Misi bank bjb secara jelas menunjukkan bahwa bank bjb tidak

pernah melupakan komunitas di mana kami telah tumbuh dan

berkembang selama ini. Tolok ukur keberhasilan usaha bank bjb

juga dinilai dari perspektif peran dan tanggung jawab kami terhadap

masyarakat dan lingkungan hidup. Sudah selayaknya nilai ekonomi

yang kami peroleh, kami distribusikan kembali untuk memberikan

manfaat bagi upaya mencerdaskan generasi muda, meningkatkan

taraf hidup masyarakat, dan menjaga bumi tetap lestari.

Di tengah situasi ekonomi sepanjang tahun 2013 yang belum

membaik, kinerja bank bjb tetap tumbuh positif. bank bjb mencatat

pendapatan sebesar Rp 8,13 triliun, yang berasal dari pendapatan

bunga dan syariah dan pendapatan operasional lainnya. Meningkat

19,7% dibandingkan pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 6,79

triliun. Dari pencapaian tersebut sebesar Rp 4,51 triliun. (55%)

kami dikembalikan kepada penyandang dana baik sebagai dividen

untuk pemegang saham maupun bunga dan bagi hasil syariah

Dear Valued Stakeholders,

Sustainability Report 2013 of bank bjb is the third report that we have

issued separately from bank bjb’s Annual Report. Through this report

we would like to communicate to all stakeholders on what we have

done throughout the year 2013 to harmonize economic, social and

environmental performances so that bank bjb’s sustainability efforts

are always in line with sustainable contribution to the community

and environment around us.

bank bjb’s missions clearly indicate that bank bjb never ignores

the community where we have grown and developd up to now.

Benchmark of bank bjb’s business success is also assessed from the

perspective of our role and responsibility towards the community and

environment. It is appropriate that the economic value we obtained,

we distribute back to benefit efforts to educate young people,

improve people’s lives and keeping preservation of the earth.

In the midst of economic situation during 2013 that has not

recovered, bank bjb’s performance continued to grow positively.

bank bjb recorded income of Rp 8.13 trillion, which was derived

from interest and sharia income and other operating income.

Increased by 19.7% compared to income in 2012 which amounted to

Rp 6.79 trillion. Of this achievement amounting to Rp 4.51 trillion.

(55%) we returned to funding providers either as dividends to

shareholders and interests and sharia profit sharing for deposit

Tolok ukur keberhasilan usaha bank bjb juga dinilai dari perspektif peran dan tanggung jawab kami terhadap masyarakat dan lingkungan hidup. Sudah selayaknya nilai ekonomi yang kami peroleh, kami distribusikan kembali untuk memberikan manfaat bagi upaya mencerdaskan generasi muda, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan menjaga bumi tetap lestari.Benchmark of bank bjb’s business success is also assessed from the perspective of our role and responsibility towards the community and environment. It is appropriate that the economic value we obtained, we distribute back to benefit efforts to educate young people, improve people’s lives and keeping preservation of the earth.

Page 41: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

39

Djamal MuslimDirektur Operasi

Operations Managing

Director

Zaenal AripinDirektur Kepatuhan &

Manajemen Risiko

Compliance & Risk

Management

Managing Director

Bien SubiantoroDirektur Utama

President Director

Arie YuliantoDirektur Konsumer

Consumer Managing

Director

Page 42: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

40

Sambutan Direktur Utama [1.1][1.2] Message from the President Director [1.1][1.2]

bagi nasabah simpanan. Berikutnya, sebesar Rp 1,6 triliun (14,7%)

dikembalikan sebagai biaya pegawai, sebesar Rp 2,81 triliun sebagai

biaya operasional, Rp 376 miliar (17,9%) sebagai pembayaran pajak

ke negara serta sebesar Rp 74,1 miliar (0,9%) kami alokasikan untuk

masyarakat melalui program tanggung jawab sosial (Corporate

Social Responsibility/CSR).

Kami dengan serius merancang program-program pengembangan

masyarakat yang berfokus pada tiga pilar utama yaitu pendidikan,

kesehatan dan lingkungan. Tentu saja kami juga peduli dan tanggap

terhadap berbagai masalah kemanusiaan dan musibah bencana

alam. Aktivitas CSR bank bjb tidak hanya bersifat filantrofi, tetapi

harus mempunyai dampak berkelanjutan. Dengan demikian,

kehadiran bank bjb dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat

dan negeri ini.

Di bidang pendidikan, kami ingin membuka akses pendidikan seluas-

luasnya, khususnya di daerah-daerah terpencil yang belum memiliki

fasilitas belajar-mengajar dan infrastruktur sekolah yang memadai

serta anak-anak dari kalangan tidak mampu. Selain bantuan fisik,

bank bjb juga memberikan edukasi untuk mengoptimalkan fungsi

koperasi sekolah melalui budaya menabung serta penanaman

semangat kewirausahaan. bank bjb ingin turut serta dalam

membentuk generasi mendatang yang berkualitas. Merupakan

suatu kebanggaan tersendiri bahwa kami dapat berkontribusi pada

pembentukan generasi wirausaha yang mandiri di masa depan.

Di bidang kesehatan, bank bjb tergerak untuk membantu

menyediakan, memperbaiki dan meningkatkan sarana prasarana

dan kualitas layanan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2013, Bank

bjb merenovasi, melengkapi alat-alat kesehatan dan melakukan

pemeriksaan kesehatan serta pemberian makanan tambahan bagi

balita di 64 Puskesmas dan Posyandu di seluruh Indonesia. Selain itu,

kami juga melakukan kegiatan bakti sosial khitanan massal, operasi

celah bibir dan langit-langit serta operasi katarak yang dilaksanakan

serentak di Bandung, Semarang, Medan, Surabaya dan Makassar

serta pemberian bantuan mobil ambulans, mobil donor darah dan

berbagai perlengkapan rumah sakit.

Di bidang lingkungan yang mencakup pengembangan potensi

masyarakat dan pelestarian lingkungan, fokus kami adalah

mendorong peran serta masyarakat untuk menggali dan

memanfaatkan potensi yang mereka miliki untuk meningkatkan

kualitas hidup. Kami memberikan edukasi dan pendampingan dalam

menerapkan teknologi tepat guna berbasis pangan lokal untuk

memberdayakan potensi setempat menjadi produk olahan bernilai

tambah.

customers. Then, amounting to Rp 1.6 trillion (14.7%) was returned

as employee expenses, Rp 2.81 trillion as operating expenses,

Rp 376 billion (17.9%) as tax payments to the country as well as

Rp 74.1 billion (0.9%) allocated to the community through Corporate

Social Responsibility (CSR).

We seriously design community development programs that focus

on three main pillars: education, health and environment. Certainly

we are also concerned about and responsive to various humanitarian

issues and natural disasters. bank bjb’s CSR activities are not merely

philanthropic, but should have sustainable impact. Hence, the

presence of bjb bank can give positive value to the community and

the country.

In education sector, we would like to open the widest possible access

to education, especially in remote areas that do not have teaching

and learning facilities and adequate school infrastructure as well as

underprivileged children. In addition to physical assistance, bank bjb

also provides education to optimize cooperative function of schools

by encouraging saving culture and entrepreneurial spirit. bank bjb

would like to participate in shaping the next qualified generation. It

is a matter of pride that we can contribute to nurture independent

entrepreneurial generation in the future.

In health sector, bank bjb help provide, renovate and improve

infrastructure and the quality of public health services. In 2013, bank

bjb renovated, provided medical equipment, medical treatment and

supplementary feeding for children under five in 64 primary healthcare

centers and integrated health services throughout Indonesia. In

addition, we also held social activities such as mass circumcision, cleft

lip and cataract surgeries which were performed simultaneously in

Bandung, Semarang, Medan, Surabaya and Makassar and provision

of ambulance, blood donor vehicle and various hospital supplies.

In environmental sector that includes the community’s potential

development and environmental conservation, our focus is to

encourage public participation to explore and utilize their potential

to improve quality of life. We provide education and assistance in

applying appropriate local food-based technology to empower local

potential into processed products with value-added.

Page 43: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

41

Sebagai respon dan bentuk partisipasi dalam menanggulangi

perubahan iklim berskala global yang dilakukan bersama masyarakat

dunia, bank bjb ikut berupaya menjaga lingkungan hidup di sekitar

kita dengan langkah-langkah kecil namun nyata. Langkah kami dalam

mendukung pelestarian lingkungan dimulai dengan pencanangan

gerakan “bjb Lestari Bumi” pada tahun 2011 sebagai gerakan

pelestarian alam dan lingkungan bank bjb secara berkelanjutan.

Dalam berbagai kesempatan, kami mengajak keterlibatan semua

pemangku kepentingan termasuk mitra usaha, nasabah dan

masyarakat, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Kami

percaya, sekecil apapun usaha yang kita lakukan akan sangat berarti

bagi terwujudnya bumi yang layak bagi generasi mendatang.

Kami berusaha meminimalisasi dampak lingkungan akibat kegiatan

operasional perusahaan. Untuk melakukan kegiatan operasional

berwawasan lingkungan, kami membuat kebijakan-kebijakan bisnis

yang memperhatikan aspek lingkungan. Kami juga mendorong

debitur dan mitra kerja/rekanan untuk memperhatikan aspek

lingkungan. Salah satu kriteria dalam penilaian prospek usaha

debitur adalah upaya yang dilakukan debitur dalam mengelola

lingkungan hidup, khususnya debitur berskala besar yang memiliki

dampak penting terhadap lingkungan hidup. Dalam proses evaluasi

calon rekanan, kami mempertimbangkan kepatuhan calon rekanan

atas peraturan perundang-undangan terkait aspek ketenagakerjaan,

sosial dan lingkungan hidup.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada para pemegang

saham dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung

kegiatan usaha bank bjb selama ini. Kami sampaikan juga apresiasi

yang tinggi kepada seluruh pegawai yang telah bekerja keras untuk

mencapai kinerja terbaik. Ke depan, kami akan terus meningkatkan

kualitas dan cakupan program-program keberlanjutan agar

manfaatnya semakin dapat dirasakan langsung oleh para pemangku

kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat. Kami berharap, bank

bjb tetap berada di hati dan persepsi masyarakat dan terus tumbuh

sehingga dapat terus berkontribusi bagi kemajuan negeri ini.

Direksi

Board of Directors

As a response and participation in overcoming global climate change

together with the world community, bank bjb strives to preserve the

surrounding environment us with small but real steps. Our efforts

to support environmental conservation were started with “bjb

Sustainable Earth” launching in 2011 as bank bjb’s nature and

environmental conservation movement on an ongoing basis. On

many occasions, we invite involvement of all stakeholders including

business partners, customers and the community, according to

their respective capacities. We believe, no matter how small our

efforts they will be meaningful to realize a decent earth for future

generations.

We strive to minimize the environmental impact of the company’s

operations. To carry out environmentally sound operations, we create

business policies that take into account environmental aspects. We

also encourage debtors and business partners to pay attention to

environmental aspects. One of the criteria in assessing debtors’

business prospects is their efforts to manage the environment, in

particular for large-scale debtors who have significant impact on the

environment. In evaluation process of potential business partners,

we consider their compliance with laws and regulations related to

employment, social and environmental aspects.

Finally, we would like to thank the Shareholders and all stakeholders

who have supported bank bjb’s business over the years. We also

extend our appreciation to all employees who have worked hard to

achieve the best performance. Going forward, we will continue to

enhance quality and coverage of sustainability programs so that the

benefits can be enjoyed directly by all stakeholders and the entire

community. We hope, bank bjb remains in the hearts and perceptions

of the community to always contribute to the development of this

country.

Page 44: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

42

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

Bagi bank bjb, hubungan yang erat dan harmonis dengan para

pemangku kepentingan adalah hal utama yang harus dipelihara

untuk kesinambungan usaha jangka panjang. Oleh karena itu,

bank bjb terus mengembangkan berbagai sarana komunikasi

yang tepat dan berkualitas untuk mengetahui harapan para

pemangku kepentingan, sekaligus untuk menyampaikan program,

kebijakan ataupun produk perbankan yang telah dirancang atau

telah dilaksanakan untuk memenuhi harapan tersebut. Berbagai

mekanisme digunakan untuk meningkatkan intensitas dan kualitas

komunikasi, diantaranya melalui kegiatan Grup Investor Relations,

layanan bjb call 14049, Unit Customer Service Care, survei kepuasan

pelanggan (Customer Satisfaction Survey), pelaksanaan Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), program CSR dan forum-forum internal

yang melibatkan pegawai dan manajemen.

Hubungan dengan pemangku kepentingan tidak hanya untuk

kepentingan bisnis semata, tetapi juga memperhatikan tanggung

jawab sosial perusahaan serta kenyamanan dan kepuasan pegawai

dalam bekerja sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan

antara dimensi bisnis, dimensi sosial dan dimensi lingkungan.

Dimensi bisnis berorientasi pada pencapaian nilai Perseroan dan

kepuasan pelanggan, dimensi sosial menyangkut aspek etika usaha

dan tanggung jawab sosial terhadap komunitas, kesejahteraan

karyawan serta aspek sosial kemasyarakatan lainnya. Sedangkan

dimensi lingkungan diarahkan untuk selalu memperhatikan aspek

kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. [4.17]

For bank bjb, a close and harmonious relationship with stakeholders

is the main thing that must be maintained for long-term

sustainability. Therefore, bank bjb continues to develop various

appropriate and qualified communication means to understand

stakeholders’ expectations, as well as to deliver programs, policies

or banking products that are designed or implemented to meet

these expectations. Various mechanisms are used to increase

communication intensity and quality, among others through Investor

Relations Group activities, bjb call service 14049, Customer Service

Care Unit, Customer Satisfaction Survey, General Meeting of

Shareholders (GMS), CSR programs and internal forums involving

employees and management.

Relationship with stakeholders is not for business purposes only,

but is also concern about corporate social responsibility as well as

employees’ convenience and satisfaction at work in order to reach

balance and harmony between business, social and environmental

dimensions. Business dimension is oriented to the Company’s

business achievement and customer satisfaction value, social

dimension is related to business ethics aspect and social responsibility

to the community, employees’ welfare and other social aspects.

While environmental dimension is always directed to concern about

the aspect of environmental preservation and balance. [4.17]

Page 45: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

43

Kami telah mengidentifikasi 6 (enam) pemangku kepentingan utama

yang secara langsung terlibat dalam perjalanan usaha bank bjb,

yaitu; 1) Pemegang Saham, 2) Pegawai, 3) Nasabah, 4) Mitra Kerja,

5) Pemerintah, dan 6) Masyarakat.

Kami melakukan upaya-upaya pelibatan yang spesifik sesuai dengan

karakter masing-masing kelompok kepentingan, ketersediaan

waktu, dan kesesuaian dengan harapan dari masing-masing

kelompok kepentingan tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjalin

komunikasi yang efektif dengan masing-masing kelompok

pemangku kepentingan. [3.5]

Daftar Kelompok Pemangku Kepentingan [4.14][4.15][4.16]

KELOMPOK PEMANGKU KEPENTINGAN/

STAKEHOLDERS GROUPS

METODE PELIBATAN/METHODS OF ENGAGEMENT

FREKUENSI PERTEMUAN/FREQUENCY OF ENGAGEMENT

TOPIK UTAMA/KEY TOPICS

Pemegang Saham dan Investor

Stakeholders and Investors

• RUPS Tahunan• Laporan kinerja• tahunan dan Laporan Keuangan• Temu investor• Temu analis (Meeting & Conference Call)

• AGMS• Annual Report and Financial Report• Investor meeting/conference• Analyst meeting, conference call

• Satu tahun sekali• Tahunan dan per kuartal• Satu tahun sekali• Dilakukan sesuai kebutuhan

• Once a year• Annually and quarterly• Annually• As necessary

• Peningkatan nilai investasi melalui peningkatan kinerja Bank

• Perolehan dividen setiap akhir tahun buku• Akuntabilitas dan akurasi laporan keuangan• Transparansi laporan kondisi operasional• Penghargaan atas hak-hak pemegang saham

sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku

• Gaining increase investment value through the increase of Bank performance

• Earning dividends in the end of financial year• Accountability and accuracy of financial reports• Transparent information on operational

conditions • Respecting the shareholders’ rights according to

the prevailing rules and regulations

Pegawai

Employees

• Forum komunikasi manajemen dan pekerja (Lembaga Kerja Sama Bipartit/LKS Bipartit)

• Media komunikasi internal (Majalah “Go Spirit”)• Media penyampaian aspirasi (Forum Internet “bjb

Cafe”)• Serikat Pekerja (Sekar bank bjb)• Media Sosial twitter: @infobankbjb dan facebook:

[email protected]

• Management and employee communication forum (ex. Bipartite Cooperation Body)

• Internal media (“Go Spirit” bulletin)• Aspiration forum (“bjb Cafe” internet forum)• Through bank bjb Union• Social media Twitter and Facebook: @infobankbjb

and [email protected]

• Sesuai kebutuhan.• Sesuai kebutuhan• Bulanan

• As necessary• Monthly• As necessary• As necessary

• Perkembangan Bank dan sosialisasi kebijakan baru yang dikomunikasikan lewat e-mail, edaran dan media lainnya

• Kesejahteraan pegawai• Praktik non-diskriminasi• Suasana kerja yang kondusif, aman dan nyaman• Penghargaan atas hak-hak pekerja sesuai aturan

perundang-undangan yang berlaku

• Getting information and socialization regarding Bank development and new policies communicated through e-mails, newsletters and other media

• Employee welfare• Non-discrimination practice• Conducive, safe and comfortable working

atmosphere• Respecting workers’ rights according to the

prevailing rules and regulations

Nasabah

Customers

• Pertemuan dengan nasabah (Gathering)• Survey Kepuasan Nasabah• Call bjb 14049

• Customer gathering• Customer Satisfaction Survey• Call bjb 14049

• Empat kali setahun• Setahun kali setahun

• Quarterly• Once a year

• Keunggulan produk bank bjb• Pelayanan yang melebihi harapan• Penangan keluhan yang memuaskan

• Excellent products of bank bjb• Beyond expectation services• Satisfactory handling complaints

We have identified 6 (six) major stakeholders who are directly

involved in bank bjb’s business journey, namely; 1) Shareholders, 2)

Employees, 3) Customers, 4) Business Partners, 5) the Government

and 6) the Community.

We make efforts in specific engagement according to character

of each group of interests, time availability and conformity with

expectations of each respective group of interests. This aims to

establish effective communication with each stakeholders group.

[3.5]

List of Stakeholder Groups [4.14][4.15][4.16]

Page 46: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

44

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

KELOMPOK PEMANGKU KEPENTINGAN/

STAKEHOLDERS GROUPS

METODE PELIBATAN/METHODS OF ENGAGEMENT

FREKUENSI PERTEMUAN/FREQUENCY OF ENGAGEMENT

TOPIK UTAMA/KEY TOPICS

Mitra Kerja

Partners

• Proses pendaftaran rekanan• Pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan jasa• Penilaian kinerja rekanan

• Vendor registration process• Contract execution of goods and service

procurement• Vendor performance evaluation

• Pelaksanaan evaluasi rekanan• Penandatanganan kontrak kerja

dan evaluasi rutin pelaksanaan pekerjaan

• Penilaian kinerja rekanan

• Vendor evaluation• Contract signing and routine

evaluation on project progress• Supplier performance evaluation

• Proses pengadaan yang adil dan terbuka.• Seleksi dan evaluasi rekanan yang obyektif• Hubungan saling menguntungkan dan saling

menghormati hak dan kewajiban

• Fair and transparent procurement process• Objective vendor selection and evaluation process• Mutual benefit relationship and mutual respect of

the rights and obligations

Pemerintah dan OJK

Government and Financial Service Authority

• Koordinasi dan konsolidasi langsung dengan Instansi pusat dan daerah

• Antisipasi dan kepatuhan terhadap peraturan- peraturan yang menyangkut bisnis perbankan dan ketenagakerjaan

• Koordinasi dan Konsolidasi dengan regulator• Koordinasi dan Konsolidasi dengan assosiasi

seperti Perbanas, dll• Secara aktif memberi masukan terhadap

penyusunan Peraturan Pemerintah baik di Pusat maupun di daerah

• Memberikan pelaporan berkala kepada Instansi teknis/OJK, Pemerintah Pusat dan Daerah

• Coordination and consolidation directly with national and local agencies

• Anticipation and obedience the regulations concerning banking business and labor affair

• Coordination and consolidation with the associations such as Perbanas, etc

• Actively provides input to the government regulation preparation both in national and regional levels

• Report periodically to the regulators/OJK and Central Government

• Dilakukan setiap saat untuk menjaga kesinambungan bisnis bank bjb

• Mengikuti agenda rutin dan undangan sosialisasi yang ditentukan oleh Pemerintah/OJK

• Conducted at any time to maintain business continuity of bank bjb

• Following the regular agenda and invitation determined by the Government/OJK and others

• Terlaksananya kegiatan operasional usaha dengan baik dan optimal

• Terjalinnya hubungan yang harmonis dan konstruktif dengan regulator

• Bank dan seluruh pegawainya tunduk pada peraturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku

• Memastikan agar kepentingan Bank dapat terakomodir dalam peraturan regulator

• Business operations run smoothly and optimally• Harmonious and constructive relationship with

regulators• The Bank and its employees are subject to the

prevailing laws and regulations• Ensuring the Bank’s interest can be

accommodated in government regulations

Masyarakat

Communities

• Pelaksanaan program CSR• Pelaksanaan kegiatan filantrofi yang bermanfaat

bagi masyarakat• Tanggap bencana

• Implementarion of CSR programs• Implementation of philanthropic activities that

benefit the community• Disaster response

• Dilakukan sesuai kebutuhan

• Conducted according to the needs

• Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat bagi masyarakat

• Meminimalisasi potensi konflik yang mungkin terjadi dengan komunitas sekitar

• Berkembangnya kegiatan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat

• Establishment of harmonious relationship and giving benefit to the society

• Minimizing impact of the Company’s operations on environment

• Development of economic activities and increase of community welfare

Page 47: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

45

1. Shareholders Shareholders are stakeholders who have direct interest in the

Bank, through shareholding investment or injected capital.

Accordingly, shareholders are very concerned over operational

and financial performance of the Company which would directly

affect fluctuation of share price. Shareholders would certainly

like to enjoy the yields of their investments in each period, as

capital gain and dividend distribution.

Communication and engagement with shareholders are

performed regularly and consistently. Annual General Meeting

of Shareholders (GMS) is held once a year as a forum to report

on the Company’s overall performance, including corporate

social responsibility performance. Through discussion of the

meeting’s main agenda, shareholders (in GMS) can contribute to

determine the Company’s direction of its strategic development

and policies, including investment decisions and approval for the

amount of distributed dividends. [4.4]

In addition to GMS forum, the Bank also maintains a transparent

and intensive communication with shareholders through website,

quarterly or half-year performance reports, mass media, Annual

Report, investor relations activities and other communication

media.

a. Shareholders Structure

bank bjb’s shareholders structure consists of holders of

Class A shares which are Provincial Government of West

Java, Provincial Government of Banten, Governments of

Municipalities/Regencies in West Java Province, Governments

of Municipalities/Regencies in Banten as much as 75% of

total shares, and holders of Class B shares that were released

to public as much as 25% of total shares. Class A and class

B shares have rights, but as majority shareholders, class A

shareholders still have powerful controlling function in terms

of appointment/termination of Board of Commissioners and

Board of Directors, amendment to Articles of Association,

merger, consolidation and acquisition as well as dissolution

and liquidation of the Company. Class B shares are owned

by public individuals, employees and members of bank bjb

management individuals, cooperatives, foundations, pension

funds, insurance, mutual funds and foreign investors, both

individuals and business entities.

1. Pemegang Saham Pemegang saham adalah pemangku kepentingan yang

memiliki kepentingan langsung dengan Bank, melalui investasi

kepemilikan saham atau modal yang ditanamkannya. Dengan

demikian, para pemegang saham sangat berkepentingan

atas kinerja operasional dan keuangan Perseroan yang secara

langsung akan berpengaruh pada fluktuasi nilai saham.

Pemegang saham tentu ingin dapat menikmati hasil investasinya

dengan segera dalam setiap periode, berupa kenaikan harga

saham dan pembagian dividen.

Komunikasi dan pelibatan pemegang saham dilakukan dengan

secara rutin dan konsisten. Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS) Tahunan diselenggarakan satu kali dalam setahun sebagai

forum untuk melaporkan kinerja perusahaan secara keseluruhan,

termasuk kinerja tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui

pembahasan pokok-pokok agenda rapat ini, pemegang saham

(dalam RUPS) dapat ikut menetapkan arah perkembangan dan

kebijakan strategis perusahaan, termasuk keputusan investasi

dan menyetujui besaran dividen yang dibagikan. [4.4]

Selain melalui forum RUPS, Bank juga menjalin komunikasi

transparan dan intensif dengan para pemegang saham melalui

website, laporan kinerja triwulan atau semester, media massa,

penerbitan rutin Laporan Tahunan, kegiatan-kegiatan hubungan

investor dan media komunikasi lainnya.

a. Struktur Pemegang Saham

Struktur pemegang saham bank bjb adalah pemegang

saham seri A yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa

Barat, Pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota/

Kabupaten se-Jawa Barat, Pemerintah Kota/Kabupaten

se-Banten sebanyak 75%, dan pemegang saham seri B

yang merupakan pemegang saham publik sebanyak 25%

dari total saham. Saham seri A dan seri B memiliki hak,

tetapi sebagai pemehang saham mayoritas, pemegang

saham seri A tetap memiliki fungsi kontrol yang kuat

dalam hal pengangkatan/pemberhentian Dewan Komisaris

dan Direksi, perubahan Anggaran Dasar, penggabungan,

peleburan dan pengambilalihan serta pembubaran dan

likuidasi Perusahaan. Saham seri B dimiliki oleh masyarakat

perorangan, pegawai dan anggota manajemen bank bjb

sebagai pribadi, koperasi, yayasan, dana pensiun, asuransi,

reksadana, dan juga pemodal asing baik perorangan

maupun badan usaha.

Page 48: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

46

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

Komposisi kepemilikan saham bank bjb per 31 Desember

2013 adalah sebagai berikut:

PEMEGANG SAHAM/SHAREHOLDERS JUMLAH SAHAM/ TOTAL SHARE %

Pemerintah Provinsi Jawa BaratProvincial Government of West Java

3.709.994.733 38,26

Pemerintah Kota dan Kabupaten se-Jawa BaratCity and Regency Governments – West Java

2.289.395.681 23,61

Pemerintah Provinsi BantenProvincial Government of Banten

520.589.856 5,37

Pemerintah Kota Kabupaten se BantenCity and Regency Governments – Banten

752.238.396 7,76

Total saham yang dimiliki Pemerintah DaerahTotal shares held by Local Governments

7.272.218.666 75,00

UmumPublic

2.424.072.500 25,00

TOTAL 9.696.291.166 100,00

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten sebagai

Pemegang Saham Pengendali bank bjb telah memberikan

komitmen yang tinggi terhadap perkembangan bank

bjb. Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten (Giro Kas

Daerah) merupakan nasabah utama yang memberikan

kontribusi besar baik dari sisi dana, kredit maupun

ekuitas. Selain memiliki portofolio dana yang cukup besar

di bank bjb, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten

juga memberikan kontribusi bagi perkembangan kredit

konsumtif. Para pegawai pemerintah di kedua provinsi

tersebut dapat mengambil kredit dengan jaminan gaji yang

telah dikelola oleh bank bjb.

b. Hubungan Investor

Hubungan Investor (IR) adalah bentuk tanggung jawab Bank

untuk memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang

baik antara Bank dengan pemegang saham, masyarakat

dan konstituen lain. Grup Hubungan Investor bank bjb

yang merupakan bagian dari Divisi Corporate Secretary

berfungsi sebagai jembatan antara manajemen bank bjb

dengan investor dan analis dalam memperoleh informasi

tentang bank bjb. Melalui fungsi Hubungan Investor, bank

bjb berupaya menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang

baik terutama dalam hal keterbukaan dan transparansi atas

seluruh aktivitas Bank yang berdampak pada pemahaman

yang lebih baik akan kinerja perusahaan serta dalam hal

pengambilan keputusan berinvestasi.

Grup Hubungan Investor secara aktif melakukan rangkaian

komunikasi dengan komunitas pasar modal dan para

pemegang saham. Grup Hubungan Investor menyampaikan

Shareholders composition of bank bjb on December 31,

2013 is illustrated in the following diagram:

Provincial Governments of West Java and Banten as bank

bjb’s Controlling Shareholders have strong commitment to

bank bjb’s development. Provincial Governments of West

Java and Banten (Local Cash Current Account) are key

customers who made major contributions both in terms

of funding, lending and equities. Besides having quite large

funds portfolio in bank bjb, Provincial Governments of West

Java and Banten also contributed to consumer loans growth.

Government officials in both provinces can obtain loans their

salaries managed by bank bjb as collateral.

b. Investor Relations

Investor Relations (IR) is the Bank’s responsibility to allow

for high-quality two-way communication between the Bank

and shareholders, the community and other constituents.

Bank bjb’s Investor Relations Group as part of Corporate

Secretary Division which functions as a bridge between

bank bjb’s management and investors and analysts in

obtaining information regarding bank bjb. Through

Investor Relations function, bank bjb seeks to apply good

governance principles, particularly in terms of disclosure and

transparency of the Bank’s activities that have impact on

better understanding of the Company’s performance and in

terms of investment decision making.

Investor Relations Group is actively engaged in a series of

communications with the capital market community and

shareholders. Investor Relations Group conveys information,

Page 49: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

47

informasi, terutama yang bersifat material, secara tepat

waktu dan seimbang melalui berbagai sarana komunikasi

seperti email, situs web dan conference call. Untuk memenuhi

kewajiban keterbukaan informasi kepada Publik, Hubungan

Investor senantiasa melakukan pelaporan baik rutin maupun

insidentil kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa

Efek Indonesia sebagai Otoritas Pasar Modal. Selain itu,

juga dilakukan forum-forum pertemuan dengan analis dan

investor melalui pertemuan publik, temu analis, conference

call, kunjungan analis, kunjungan lapangan, partisipasi

dalam konferensi, non deal roadshow.

Kegiatan Hubungan Investor sepanjang tahun 2013

diantaranya adalah:

KEGIATAN/ EVENT FREKUENSI/FREQUENCY KEGIATAN/ EVENT

Korespondensi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)

119Correspondence with Financial Service Authority

(OJK) and Indonesia Stock Exchange (IDX)

Temu Analis/Investor pada Konferensi/Corporate Day

76Analyst Meeting/Conference/Corporate Daye

Temu Analis/Investor (one on one) 53 Analyst/Investor Meeting (one on one)

Converence Call 21 Converence Call

Site Visit 11 Site Visit

RUPS 1 GMS

Public Expose 1 Public Expose

Laporan Tahunan 1 Annual Report

Temu Analis 4 Analyst Meeting

Temu Investor pada Non Deal Roadshow 16 Investor Meeting on Non Deal Roadshow

2. Pegawai Sumber daya manusia merupakan aset utama bagi bank bjb.

Seluruh capaian prestasi dan kinerja Bank tercipta dan diraih

melalui dedikasi dan kerja keras seluruh pegawai kami. Pegawai

mempunyai harapan seperti suasana kerja yang kondusif, jenjang

karir dan penilaian kinerja yang jelas, remunerasi yang sesuai

kinerja, dan terjaminnya kesejahteraan. Untuk menyelaraskan

harapan pegawai dan kemampuan perusahaan, kami secara

rutin mengadakan pertemuan antara manajemen dengan

Serikat Karyawan sebagai wakil pegawai. Melalui Forum Bipartit

ini, dibahas seluruh persoalan menyangkut hubungan kerja dan

permasalahan kepegawaian. Intensitas pertemuan disesuaikan

dengan urgensi masalah untuk menjaga efisiensi dan efektivitas

forum.

3. Nasabah Kepercayaan dan kepuasan nasabah merupakan salah satu faktor

penentu keberlanjutan usaha bank bjb. Kepuasan nasabah

menciptakan loyalitas dan hubungan jangka panjang yang saling

menguntungkan. Untuk menjaga dan meningkatkan kepuasan

nasabah, kami berupaya keras memenuhi harapan nasabah

yang mencakup ragam layanan perbankan yang menjangkau

kebutuhan nasabah yang spesifik, jangkauan jaringan dan

kualitas layanan serta perlindungan nasabah.

especially material information, in a timely and balanced

manner through various means of communication such as

email, website and conference call. To meet the obligations

of disclosure to public, Investor Relations always submits

routine and incidental reports to Financial Services Authority

(OJK) and Indonesia Stock Exchange as Capital Market

Authority. In addition, meeting forums with analysts and

investors are organized in form of public meetings, analyst

meetings, conference call, analyst visits, onsite visits,

participation in conferences, non-deal roadshow.

Investor relations activities during 2013 among others are:

2. Employees Human resources are key assets for bank bjb. The entire

accomplishments and performance of the Bank are created and

achieved through dedication and hard work of all our employees.

Employees have expectations such as conducive working

atmosphere, clear career path and performance assessment,

performance-based remuneration and ensured welfare. To align

employees’ expectations and the Company’s capability, we

regularly hold meetings between management and Employees

Union as representative of employees. Through this Bipartite

Forum, all issues concerning employment relations and staffing

problems are discussed. Meeting intensity is adjusted according

to urgency of the problem to maintain the forum’s efficiency and

effectiveness.

3. Customers Customers’ confidence and satisfaction are determining factors

of bank bjb’s business continuity. Customer satisfaction creates

loyalty and long term mutually beneficial relationship. To

maintain and improve customer satisfaction, we strive to meet

customers’ expectations including various banking services that

address customers’ specific needs, network coverage, service

quality and customer protection.

Page 50: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

48

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

Sesuai dengan UU No.8/1999 mengenai Perlindungan Konsumen

bank bjb berkomitmen melindungi hak-hak nasabah, antara

lain, hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan

jujur atas produk-produk yang ditawarkan, hak supaya keluhan

mereka didengar dan perselisihan diselesaikan, dan hak untuk

mendapatkan pelayanan baik dengan cara yang adil dan tidak

diskriminatif. [PR3]

bank bjb memiliki kebijakan internal sebagai panduan untuk

publikasi dan promosi pemasaran sesuai dengan Kode Etik

Periklanan dan UU Perlindungan Konsumen. Dengan panduan

tersebut, kami memastikan bahwa seluruh kegiatan promosi dan

informasi produk telah sesuai dengan persyaratan. Pada tahun

2013 tidak terdapat tindakan pelanggaran atau ketidakpatuhan

terhadap peraturan baik mengenai penyediaan informasi

produk Bank maupun mengenai aktivitas pemasaran termasuk

periklanan, promosi dan sponsorship. [PR4][PR6][PR7]

A. PUSAT PENGADUAN KONSUMEN Sistem Pengaduan Konsumen merupakan salah satu bentuk

peningkatan perlindungan nasabah dalam rangka menjamin

hak-hak nasabah dalam berhubungan dengan Bank. Pengaduan

nasabah harus diselesaikan dengan baik untuk mencegah

potensi menjadi perselisihan atau sengketa yang pada akhirnya

akan dapat merugikan nasabah dan atau Bank. Saat ini bank

bjb telah memiliki sistem pengaduan konsumen yang terpadu

melalui beberapa saluran pengaduan seperti:

- Pengaduan secara lisan adalah Pengaduan yang diajukan

secara langsung termasuk melalui telepon termasuk melalui

sarana bjb call 14049. Pengaduan secara lisan wajib

diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja secara kumulatif

sejak tanggal penerimaan pengaduan. Jika diperlukan

perpanjangan waktu wajib diselesaikan paling lama 20 (dua

puluh) hari kerja sejak tanggal penerimaan pengaduan.

- Pengaduan secara tertulis yang diajukan melaui surat

termasuk sarana/media seperti e-mail, faksimili, website atau

sarana elektronik lainnya, serta media massa. Pengaduan

secara tertulis wajib diselesaikan paling lama 20 (dua puluh)

hari kerja sejak tanggal penerimaan pengaduan atau dapat

diperpanjang jangka waktunya sampai dengan paling

lama 20 (dua puluh) hari kerja berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan teknis tertentu.

Apabila ada perpanjangan waktu penyelesaian pengaduan

nasabah, wajib diberitahukan secara tertulis kepada nasabah

atau perwakilan nasabah yang mengajukan pengaduan.

Pemberitahuan secara tertulis mencantumkan alasan

In accordance with Law No.8/1999 concerning Consumer

Protection bank bjb is committed to protec customers’ rights,

among others, the rights to obtain correct, clear and honest

information regarding the offered products, the rights for their

complaints to be heard and resolved disputes and the rights to

get good service in a fair and non-discriminatory manner. [PR3]

Bank bjb has internal policy as a guide for publication and

marketing promotion according to Code of Advertising and

Consumer Protection Law. With these guidelines, we ensure

that all promotional activities and product information are

in compliance with the requirements. In 2013 there were no

violations or non-compliance with regulations concerning

provision of information regarding the Bank’s products and

marketing activities including advertising, promotion and

sponsorship. [PR4][PR6][PR7]

A. CONSUMER COMPLAINT CENTER Consumer Complaint System is one form of customer protection

improvement in order to ensure customers’ rights to connect with

the Bank. Customer complaints should be resolved properly to

prevent potential disputes that will be detrimental to customers

and or the Bank. Currently bank bjb has an integrated consumer

complaints system with various complaint channels such as:

- Verbal complaint is Complaint filed directly including by

phone via bjb call 14049. Verbal complaint should be

settled within at least 2 (two) working days from the date of

complaint receipt cumulatively. If time extension is necessary

should be completed within no later than 20 (twenty)

working days from the date of complaint receipt.

- Written complaint is submitted in writing through letters

including means / media such as e-mail, fax, website or other

electronic means, as well as mass media. Written complaint

should be completed within no later than 20 (twenty)

working days from the date of complaint receipt or the time

period can be extended up to a maximum of 20 (twenty)

working days based on certain technical considerations.

If extended time is required to settle customers’ complaints,

written notice should be given in writing to the customers or

customers’ representative who filed the complaints. The written

notice should state reason for time extension to settle the

Page 51: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

49

perpanjangan jangka waktu penyelesaian pengaduan. Kantor

Cabang yang menerima pengaduan nasabah berkewajiban

menyampaikan surat pemberitahuan perpanjangan waktu

penyelesaian pengaduan kepada nasabah serta berkoordinasi

dengan Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan karena hal

tersebut akan mempengaruhi pelaporan Bank Umum ke Bank

Indonesia terkait pengaduan nasabah yang dilakukan oleh Divisi

Jaringan dan Pengembangan Layanan setiap triwulan.

Kami memahami pentingnya menjaga dan melindungi privasi

nasabah. Menjaga kerahasiaan data nasabah mutlak dilakukan

demi menjaga reputasi Bank dan kepercayaan nasabah. Kami

melarang siapapun mengungkapkan data nasabah kepada

pihak luar, kecuali diwajibkan oleh hukum. Pada tahun 2013

tidak terdapat pengaduan nasabah yang terkait dengan

pelanggaran keleluasan pribadi (privacy) nasabah dan hilangnya

data nasabah. [PR8]

B. PENGEMBANGAN BUDAYA LAYANAN bank bjb memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi

tanggung jawab kepada konsumen dan nasabahnya. Oleh

karena itu, Bank menempatkan kepuasan nasabah sebagai

prinsip dasar dalam setiap pelayanannya.

Untuk mendukung upaya peningkatan kepuasan nasabah, Divisi

Jaringan dan Layanan melakukan evaluasi pelayanan melalui:

[PR5]

a. BSEM (Bank Service Excellence Monitoring).

b. External mystery shopping untuk mengukur performa

layanan dan memperoleh gambaran mengenai customer

experience terhadap actual service delivery dari layanan

bank bjb.

c. Self assessment.

d. Monitoring/pendampingan.

e. Customer satisfaction Index.

Pengembangan budaya layanan pada tahun 2013 diarahkan

kepada terciptanya services culture. Hal itu dilakukan melalui

implementasi Pengembangan Budaya Layanan di seluruh

outlet bank bjb, implementasi standarisasi aspek fisik

(Premises) di seluruh outlet bank bjb dan evaluasi implementasi

pengembangan budaya layanan di seluruh outlet bank bjb.

Standar ukuran yang digunakan adalah penilaian Bank Service

Excellent Monitoring (BSEM) versi MRI (Marketing Research

Indonesia). [4.9][PR6]

bank bjb telah menyusun pedoman standar pelayanan, road

map, dan blue print sebagai acuan dalam membangun budaya

layanan bank bjb. Road Map membangun budaya layanan

complaints. Branch Offices that receive customer complaints

should send extension notification to the customers regarding

complaint settlements and coordinate with Network and Services

Division because it will affect the reporting of Commercial Banks

to Bank Indonesia regarding customer complaints prepared by

Network and Services Division on a quarterly basis.

We understand the importance of maintaining and protecting

customer privacy. Maintaining confidentiality of customer data is

unquestionably done in order to maintain the Bank’s reputation

and customer confidence. We prohibit anyone to disclose

customer data to outside parties, unless required by law. In 2013

there were no customer complaints related to the violation of

customers’ personal privacy and lost customer data. [PR8]

B. SERVICES CULTURE DEVELOPMENT Bank bjb has strong commitment to fulfill responsibilities to its

customers. Therefore, the Bank puts customer satisfaction as a

fundamental principle in its services.

To support efforts to improve customer satisfaction, Network

and Services Division evaluates the services through: [PR5]

a. BSEM (Bank Service Excellence Monitoring).

b. External mystery shopping to measure the service

performance and to get a picture of the customer experience

in receiving actual service delivery of bank bjb.

c. Self assessment.

d. Monitoring/mentoring.

e. Customer satisfaction Index.

Services culture development in 2013 was directed to creation

of services culture. This was done through Services Culture

Development implementation across bank bjb’s outlets,

implementation of standardized Premises in all bank bjb’s outlets

and implementation evaluation of services culture development.

The used measurement standard is assessment of Bank Service

Excellent Monitoring (BSEM) MRI (Marketing Research Indonesia)

version. [4.9] [PR6]

Bank bjb has prepared guidelines for service standards, road

map and blue print as reference in building services culture of

bank bjb. Road Map building services culture was prepared in

Page 52: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

50

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

disusun berupa tahapan target yang harus dicapai selama tiga

tahun. Hal ini dijadikan pedoman dalam penyusunan inisiatif

strategis dan rencana kerja sebagai berikut:

a. Tahun 2012-2013 sebagai tahun “The Best Ten in Service”

dengan target menjadi 10 besar di antara bank umum

nasional di Indonesia dan 10 besar scoring index layanan

versi MRI.

b. Tahun 2013-2014 sebagai tahun “The Best Seven in Service”

dengan target menjadi 7 besar di antara bank umum

nasional di Indonesia dan 7 besar scoring index layanan versi

MRI.

c. Tahun 2014-2015 sebagai tahun “The Best Five in Service”

dengan target menjadi 5 besar di antara bank umum

nasional di Indonesia dan 5 besar scoring index layanan versi

MRI.

1. Penyempurnaan Buku dan Video Standar Layanan

2. Pembuatan System Aplikasi Service Measurement

3. Penyelesaian Buku Panduan Standarisasi Aspek Fisik (Aspek Premises)

4. Implementasi Pengembangan Budaya Layanan, termasuk aspek fisik pada 8 outlet pilot

5. Evaluasi Implementasi pada 8 outlet pilot

6. Program Quick Win Pencapaian 10 Besar MRI

1. Implementasi Pengembangan Budaya Layanan di seluruh outlet bank bjb

2. Implementasi standarisasi aspek fisik (premises) di seluruh outlet bank bjb

3. Evaluasi Implementasi Pengembangan Budaya Layanan diseluruh outlet bank bjb

4. Terciptanya service culture5. Program Quick Win

Pencapaian 7 Besar MRI

1. Sustainability Program Pengembangan Budaya Layanan

2. Sustainability Service Culture3. Perbaikan Business Process4. Program Quick Win

Pencapaian 5 Besar MRI

2012“The Best Ten In Service”

2013“The Best Ten In Service”

2014“The Best Ten In Service”

form of gradual targets to be achieved over the three years. It is

used as a guide in preparation of strategic initiatives and action

plans as follows:

a. 2012-2013 as “The Best Ten in Service” year with a target of

becoming among the top 10 national commercial banks in

Indonesia and top 10 service scoring index MRI version.

b. 2013-2014 as “The Best Seven in Service” year with a target

of becoming among the top 7 national commercial banks in

Indonesia and top 7 service scoring index MRI version.

c. 2014-2015 as “The Best Five in Service” year with a target

of becoming among the top 5 national commercial banks in

Indonesia and top 5 service scoring index MRI version.

Page 53: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

51

C. BBSEA (BANK BJB SERVICE EXCELLENCE AWARD)

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di seluruh outlet bank

bjb, Divisi Jaringan dan Layanan melakukan kegiatan apresiasi

atau penghargaan kepada pegawai, yaitu program BBSEA

(bank bjb Service Excellence Award). Kegiatan ini diadakan

rutin setiap tahun, sebagai bentuk penghargaan kepada para

frontliner (teller, customer service, satpam), dan supervisor.

Seleksi program BBSEA dilakukan mulai dari kantor cabang

masing-masing. Kemudian, seleksi tingkat wilayah yang

meliputi aspek soft competency (kemampuan berkomunikasi/

tes lisan dan kualitas data) dan hard competency (roleplay, tes

tulis, performance), dan seleksi tingkat nasional yang meliputi

pemberian training classical, table manner, tes roleplay, dan

persentase hasil benchmarking.

Pengumuman pemenang dilaksanakan pada acara

penganugerahan BBSEA. Selain penghargaan kategori frontliner

dan supervisor, juga diberikan penghargaan bagi back office

terbaik, cleaning service terbaik, cabang pelayanan terbaik

kategori Pemda dan Non-Pemda, serta KCP pelayanan terbaik.

4. Mitra Kerja Mitra kerja atau rekanan adalah salah satu pemangku

kepentingan dimana bank bjb ingin menjalin kerja sama saling

menguntungkan untuk tumbuh berkembang bersama. Untuk itu

kami ingin bekerja sama dengan mitra yang memiliki kredibilitas

dan kualitas kerja sesuai yang dipersyaratkan.

C. BBSEA (BANK BJB SERVICE EXCELLENCE AWARD)

To improve services quality in all bank bjb’s outlets, Network

and Services Division conducts appreciation or award activities

for employees, which is BBSEA (bank bjb Service Excellence

Award) program. This activity is held annually, as a form of

tribute to frontliners (teller, customer service, security guard) and

supervisors.

BBSEA selection program is conducted at each branch office.

Then, selection at regional level which includes soft competency

(ability to communicate/oral test and data quality) and hard

competency (roleplay, written test, performance) aspects, and

selection at national level which includes provisions of classical

training, table manner, roleplay test and benchmarking results

percentage.

Announcement of winners is held at BBSEA ceremony. In

addition to awards for frontliner and supervisor categories,

awards are also given to the best back office, the best cleaning

service, branch with the best service for Government and Non-

Government categories, as well as KCP with the best service.

4. Business Partners Business partners are stakeholders whom bank bjb would

like to establish mutually beneficial cooperation with to grow

together. Therefore we would like to work with partners who

have credibility and work quality as required.

Page 54: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

52

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

Jenis pekerjaan yang diserahkan kepada pihak ketiga diantaranya

adalah bidang pekerjaan konstruksi seperti kontraktor dan

konsultan pembangunan gedung (sipil dan mekanikal elektrikal),

furnitur dan interior serta perawatan gedung, pengadaan

barang, jasa konsultansi dan jasa lainnya. kesempatan menjadi

rekanan diumumkan secara terbuka di website Bank: www.

bankbjb.co.id.

bank bjb memiliki kebijakan yang mengharuskan calon

penyedia barang/jasa untuk mengajukan permohonan menjadi

rekanan untuk mendapatkan Surat Keterangan Terdaftar (SKT)

yang dikeluarkan oleh Divisi Umum. Untuk mendapatkan SKT,

calon rekanan harus memenuhi berbagai persyaratan teknis

dan dokumentasi, serta menjalani proses evaluasi dari berbagai

aspek seperti harga, kompetensi, fasilitas kerja, kemampuan

finansial, perijinan serta kepatuhan terhadap peraturan

ketenagakerjaan dan aturan hukum lainnya yang relevan. Calon

rekanan juga diwajibkan menandatangani Pakta Integritas yang

menyatakan tidak memiliki benturan kepentingan dan tidak

memiliki kepentingan ekonomi secara langsung, hubungan

asosiasi atau hubungan lainnya (baik pribadi ataupun keluarga)

dengan karyawan, Direksi, Komisaris maupun pemegang saham

pengendali.

Setiap permasalahan yang timbul dalam penyelesaian pekerjaan

didiskusikan, dikonsultasikan dan dituangkan dalam kesepakatan

kontraktual yang saling menghormati dan dijalankan

berdasarkan prinsip saling menguntungkan serta mendukung

kelancaran operasional. Bank berupaya memenuhi harapan

mitra kerja dengan menyelenggarakan proses pengadaan yang

adil dan transparan, pelaksanaan pembayaran tepat waktu, dan

proses evaluasi yang berdasarkan fakta dan data yang akurat.

Hingga akhir tahun 2013, Bank tidak pernah menerima sanksi

denda atas ketidakpatuhan hukum dan peraturan perundang-

undangan mengenai pengadaan barang dan jasa. [PR9]

Secara khusus kami tidak memiliki kebijakan untuk

mengutamakan rekanan lokal. Namun kami memiliki

pertimbangan untuk sedapat mungkin memanfaatkan potensi

lokal di mana kantor kami berada sepanjang memenuhi semua

persyaratan. Setiap rekanan akan melalui proses penilaian yang

sama termasuk evaluasi pelaksanaan pekerjaan (post review),

kunjungan ke tempat/domisili perusahaan rekanan dan evaluasi

berkala setiap tahunnya. [EC6]

Types of work assigned to third parties include construction

works such as building contractors and consultants (civil and

mechanical electrical), furniture and interior as well as building

maintenance, procurement, consulting services and other

services. Opportunity to become partner is publicly announced

on the Bank’s website: www.bankbjb.co.id.

Bank bjb has a policy that requires prospective goods/services

vendors to apply for partners to obtain Certificate of Registration

(SKT) issued by General Division. To obtain SKT, prospective

partners should fulfill various technical requirements and

documentation, as well as go through evaluation process on

various aspects such as price, competence, working facilities,

financial viability, licensing and compliance with labor laws and

other relevant laws. Prospective partners are also required to sign

Integrity Pact stating that they do not have conflict of interests

and do not have direct economic interest, associated relationship

or other relationships (either personal or family) with employees,

Directors, Commissioners or controlling shareholders.

Any problems that arise in work completion are discussed,

consulted and stated in the contractual agreement with mutual

respect which is performed based on mutual benefit principle and

support for smooth operation. The Bank seeks to meet business

partners’ expectations by organizing fair and transparent

procurement process, timely payment and evaluation process

based on accurate facts and data. By the end of 2013, there

were no financial penalties for non-compliance with laws and

regulations on procurement of goods and services imposed on

the Bank. [PR9]

In particular we do not have a policy to give priority to local

partners. However we have a consideration to the extent

possible utilize local potentials where our offices are located

as long as meeting all the requirements. Each partner is going

through the same assessment process including post review, visit

to the partner’s location/domicile and annual evaluation. [EC6]

Page 55: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

53

PENGHARGAAN TERHADAP HAK ASASI MANUSIAKami sangat memperhatikan aspek kemanusiaan dan pengakuan

terhadap hak asasi manusia (HAM). Namun demikian kami tidak

menyajikan informasi khusus terkait indikator aspek-aspek HAM.

Kami belum mencantumkan klausula mengenai HAM dalam

perjanjian/kontrak kerja dengan rekanan atau pihak lainnya karena

belum merupakan kelaziman dalam kontrak kerja yang berlaku

umum di Indonesia. [HR1][HR2]

Kami sangat menyadari bahwa dimanapun bank bjb beroperasi selalu

berhubungan dengan masyarakat sekitar yang memiliki karakteristik

berbeda-beda. Oleh karena itu, kami senantiasa meningkatkan

hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat yang kami

terapkan melalui pendekatan-pendekatan berikut:

1. Beradaptasi dengan perkembangan nilai-nilai budaya masyarakat

sekitar.

2. Berpartisipasi aktif dalam membantu pengembangan masyarakat

melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan.

Dengan pendekatan tersebut, sampai dengan akhir tahun 2013

tidak ada pengaduan keberatan dari masyarakat setempat terhadap

keberadaan bank bjb termasuk pelanggaran hak-hak masyarakat

asli. [HR9]

5. Kepatuhan terhadap Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Regulator

Hingga akhir tahun 2013, Bank Indonesia menjalankan

perannya untuk membina dan mengawasi perbankan di

Indonesia, baik dari sudut ekonomi perusahaan terutama

dengan jalan pengaturan dan penjagaan likuiditas dan

solvabilitas bank, maupun dari sudut moneter dengan jalan

pengaturan dan pengawasan terhadap pemberian kredit bank.

Selanjutnya, sesuai amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun

2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, terhitung tanggal 31

Desember 2013 Bank Indonesia telah mengalihkan fungsi

pengaturan dan pengawasan bank kepada Otoritas Jasa

Keuangan. Dengan demikian, pengawasan terhadap individual

bank (mikroprudensial) dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan

namun, pengawasan terhadap makroprudential tetap dilakukan

oleh Bank Indonesia berkoordinasi dengan Otoritas Jasa

Keuangan.

Kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia serta peraturan

perundang-undangan lain yang berlaku wajib dilaksanakan

oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh pegawai bank bjb.

Kepatuhan merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas

bisnis Bank, karena setiap kegagalan pelaksanaan kepatuhan

dapat menyebabkan risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko

lainnya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/2/

RESPECT FOR HUMAN RIGHTSWe are very concerned about humanitarian aspects and recognition

of human rights (Human Rights). However, we do not present specific

information related to indicators of human rights aspects. We have

not included a clause on human rights in work agreement/contract

with partners or other parties because it has not been customary in

generally accepted work contract in Indonesia. [HR1] [HR2]

We are well aware that wherever bank bjb operates the Bank is

always connected with the surrounding communities that have

different characteristics. Therefore, we continuously improve

harmonious relations with the local communities that we apply

through the following approaches:

1. Adapt to cultural values development of the surrounding

community.

2. Actively participate in assisting community development through

corporate social responsibility programs.

With these approach, until the end of 2013 there were no objection

complaints filed by the local community against bank bjb’s presence

including violations of the natives’ rights. [HR9]

5. Compliance with Government and Financial Services Authority as Regulators

By the end of 2013, Bank Indonesia to performs its role to foster

and oversee banks in Indonesia, both from corporate economic

perspective especially with regulation and maintenance of banks’

liquidity and solvency, as well as from monetary perspective with

regulation and supervision on banks’ lending. Furthermore, as

mandated by Law No. 21 of 2011 concerning Financial Services

Authority, commencing on December 31, 2013 Bank Indonesia

has transferred its banking regulation and supervision functions

to Financial Services Authority. Hence, supervision of individual

banks (mikroprudential) conducted by Financial Services

Authority is still performed by Bank Indonesia in coordination

with Financial Services Authority.

Compliance with Bank Indonesia Regulations and other

applicable laws and regulations must be performed by Board of

Commissioners, Board of Directors and all employees of bank bjb.

Compliance is an integral part of the Bank’s business activities,

because every failure can lead to compliance risk, reputation risk

and other risks. In accordance with Bank Indonesia Regulation

No. 13/2/PBI/2011 dated January 20, 2011 concerning

Page 56: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

54

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

PBI/2011 tanggal 20 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi

Kepatuhan Bank Umum, bank bjb melaksanakan budaya

kepatuhan dan memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan

bank.

INDIKATOR KEPATUHANDalam menjalankan usaha, bank bjb telah memenuhi ketentuan

Bank Indonesia yang terkait dengan aspek kecukupan modal,

pemenuhan ketentuan bidang perkreditan, pemeliharaan likuiditas,

serta penerapan program anti pencucian uang dan pencegahan

pendanaan terorisme sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:

Aspek KepatuhanPemenuhan

BankFulfillment Bank

Acuan

ReferenceCompliance Aspect

(Ketentuan) (provision)

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

(KPMM)

16.78% ≥ 8% Capital Adequacy Ratio (KPMM)

Pelampauan / Pelanggaran Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK)

Tidak ada

None

Tidak

diperkenankan

Not allowed

Exceedances/violations Lending Limit (BMPK)

Rasio Non Performing Loan (NPL) 2.73% ≤ 5% Ratio Non Performing Loan (NPL)

Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Primer 8.00% ≥ 8% Ratio Statutory (GWM) Primer

Rasio GWM Sekunder 10.49% ≥ 2.5% Ratio GWM Secondary

Rasio GWM dalam Valuta Asing 8.41% ≥ 8% Ratio GWM in Foreign Exchange

Rasio Posisi Devisa Neto (PDN) 1.20% ≤ 20% Ratio Net Open Position (PDN)

PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (PROGRAM APUPPT)Pelaksanaan Program Anti Pencucian uang dan Pencegahan

pendanaan Terorisme merupakan program yang dilaksanakan

secara berkesinambungan dalam rangka pemenuhan kewajiban

berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012

tanggal 28 Desember 2012 Tentang Penerapan Program Anti

Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank

Umum.

Selama Tahun 2013, penerapan Program APUPPT di bank bjb

dilakukan dengan aktivitas sebagai berikut: [SO4]

1. Melaksanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem

aplikasi sebagai alat bantu penerapan program APUPPT yang

dapat digunakan untuk mendeteksi transaksi keuangan yang

memenuhi kriteria sebagai transaksi yang wajib dilaporkan

kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)

Implementation of Commercial Bank Compliance, bank bjb

implements compliance culture and ensures implementation of

bank compliance function.

COMPLIANCE INDICATORSIn running business, bank bjb has complied with Bank Indonesia

regulations related to aspects of capital adequacy, lending regulatory

compliance, liquidity maintenance, as well as implementation of

anti-money laundering and combating the financing of terrorism, as

shown in the following table:

IMPLEMENTATION OF ANTI-MONEY LAUNDERING AND FINANCING OF TERRORISM (APUPPT PROGRAM)Implementation of Anti Money Laundering and Financing of Terrorism

is a program implemented on an ongoing basis in order to meet

the obligations according to Bank Indonesia Regulation No. 14/27/

PBI/2012 dated December 28, 2012 concerning Implementation of

Anti-Money Laundering and Financing of Terrorism for Commercial

Banks.

During 2013, implementation of APUPPT program at bank bjb was

done with the following activities: [SO4]

1. Developed and refined application system as a tool for

implementation of APUPPT program that can be used to detect

financial transactions which are qualified as transactions that

must be reported to Indonesian Financial Transaction Reports and

Analysis Center (PPATK) and identify customer risk classification

Page 57: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

55

dan mengidentifikasi pengelompokkan risiko nasabah dari sisi

APUPPT dan alat bantu dalam rangka pemantauan Pengkinian

Data Nasabah bank bjb.

2. Melaksanakan program pelatihan secara rutin baik pelatihan

secara regular yang diterapkan kepada calon pegawai baru

maupun pelatihan yang khusus kepada pegawai yang

berhubungan langsung dengan nasabah atau pegawai yang

posisisnya strategis dalam penerapan APUPPT. [SO4]

3. Melaporkan transaksi keuangan tunai yang nilainya masuk

kriteria APUPPT (5.133 laporan) dan transaksi keuangan

mencurigakan (49 laporan) kepada PPATK.

PERATURAN YANG MEMPUNYAI DAMPAK SIGNIFIKAN TERHADAP BANK TAHUN 2013Sepanjang tahun 2013, Bank Indonesia telah menerbitkan sejumlah

aturan perbankan yang mempengaruhi kinerja bank bjb secara

langsung maupun tidak langsung, diantaranya adalah:

1. Peraturan Bank Indonesia nomor 14/26/PBI/2012 tanggal 27

Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor

Berdasarkan Modal Inti. Peraturan ini telah mendorong bank bjb

untuk memperkuat modal intinya dalam mendukung operasional

bank. Hal tersebut didukung penuh oleh seluruh pemegang

saham dengan kesepakatan menurunkan Dividen Payout Ratio

dari 62,5% menjadi 56% sehingga modal inti bank bjb tahun

2013 menjadi sebesar Rp 5,43 triliun dan masuk dalam kategori

BUKU 3.

2. Ketentuan baru mengenai Loan To Value (LTV)/Financing To

Value (FTV) untuk Kredit Pemilikan Properti dan Kredit Konsumsi

Beragun Properti yang tertuang dalam Surat Edaran Eksternal

Bank Indonesia No. 15/40/DKMP tanggal 24 September 2013.

Ketentuan ini berlaku untuk Kredit/Pembiayaan Pemilikan

Properti (KPP/KPP iB), meliputi KPR/KPR iB, KPRS/KPRS iB,

KPRukan/KPRukan iB, dan KPRuko/KPRuko iB; dan Kredit/

Pembiayaan Konsumsi Beragun Properti (KKBP/KKBP iB). Dengan

adanya ketentuan baru tentang LTV tersebut, bank bjb telah

melakukan penyesuaian/review terhadap ketentuan-ketentuan

internal terkait produk bjb KPR & Mortgage.

3. Surat Edaran Ekstern Nomor 15/40/DKMP tanggal 24 September

2013 perihal Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang

Melakukan Pemberian Kredit atau Pembiayaan Pemilikan

Properti, Kredit atau Pembiayaan Konsumsi Beragun Properti,

dan Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor Berlaku: 30

September 2013. Dengan adanya surat edaran Bank Indonesia,

Bank wajib untuk melakukan penyesuaian ketentuan internal

bank dengan surat edaran Bank Indonesia. Surat edaran Bank

Indonesia ini juga berdampak pada penilaian risiko pemberian

pembiayaan kepemilikan properti oleh perusahaan.

from APUPPT perspective and tools to monitor bank bjb’s

Customer Data Updating.

2. Held routine training programs both regular training for

prospective new employees and special training for employees

who directly deal with customers or employees with strategic

positions in APUPPT implementation. [SO4]

3. Reported cash transactions with values regulated in APUPPT

criteria (5,133 reports) and suspicious financial transactions (49

reports) to PPATK.

REGULATIONS THAT HAVE A SIGNIFICANT IMPACT ON THE BANK IN 2013Throughout 2013, Bank Indonesia issued a number of banking

regulations that affected bank bjb’s performance directly or indirectly,

including:

1. Bank Indonesia Regulation No. 14/26/PBI/2012 dated December

27, 2012 on Banks’ Business Activities and Core Capital Based

Office Network. This regulation has encouraged bank bjb to

strengthen its core capital to support banking operations. This

was fully supported by all shareholders with agreement to lower

Dividend Payout Ratio from 62.5% to 56% so that bank bjb’s

core capital in 2013 was Rp 5.43 trillion and included in BOOK 3

category.

2. New regulation regarding Loan To Value (LTV)/Financing To Value

(FTV) for Property Loans and property-backed Consumer Loans

as contained in External Circular Letter of Bank Indonesia No.

15/40/DKMP dated September 24, 2013. This provision applies

to Property Loan/Financing (KPP/KPP iB), including KPR/KPR iB,

KPRS/KPRS iB, KPRukan/KPRukan iB and KPRuko/KPRuko iB;

and Property-Backed Consumer Loan/Financing (KKBP/KKBP

iB). With the new provisions of LTV, bank bjb had performed

adjustment/review of internal regulations related to bjb’s KPR &

Mortgage products.

3. External Circular Letter No. 15/40/DKMP dated September 24,

2013 concerning Application of Risk Management at Banks

that provide Property Credit or Financing, Property-Backed

Consumer Loans or Financing, as well as Automotive Loans

and Financing Effective: September 30, 2013. Given the Bank

Indonesia Circular Letter, the Bank should make adjustments to

its internal regulations according to the Bank Indonesia Circular

Letter. This Bank Indonesia Circular Letter also has an impact on

risk assessment of property financing provision by the Company.

Page 58: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

56

Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Engagement

4. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/15/DPNP

tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan Good Corporate

Governance Bagi Bank Umum, bank bjb telah melakukan self

assessment penerapan GCG selama tahun 2013. Berdasarkan

analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian, hasil

penilaian sendiri (self assessment) penerapan GCG bank bjb

tahun 2013 mendapat peringkat “Baik”.

SANKSI ADMINISTRATIF Hingga akhir tahun 2013, Bank tidak pernah menerima tindakan

hukum terhadap pelanggaran ketentuan anti-persaingan, anti-trust,

praktek monopoli. Bank juga tidak pernah menerima sanksi baik

berupa denda moneter maupun non-moneter terkait pelanggaran

hukum lainnya, peraturan dan prinsip kehati-hatian serta sanksi

terkait dengan kewajiban pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan

maupun Bank Indonesia. [SO7] [SO8]

Dalam skema hubungan industrial tripartit, pemerintah adalah salah

satu dari tiga pilar utama industri yakni pekerja, pengusaha sebagai

pemberi kerja, dan pemerintah sebagai regulator. Dalam skema

ini, pemerintah berkewajiban menjaga iklim usaha yang kondusif

dengan membuat peraturan ketenagakerjaan yang jelas dan adil

berdasarkan hukum dan perundang-undangan, yang menyerap

aspirasi dan melindungi kepentingan pekerja, pengusaha, dan

masyarakat.

Dukungan kebijakan pemerintah bagi terciptanya iklim usaha yang

kondusif akan memberikan benefit kepada pemerintah berupa

ketersediaan lapangan kerja, peningkatan pajak, serta meningkatnya

perekonomian makro.

6. Masyarakat Perkembangan usaha bank bjb menumbuhkan dampak

ekonomi di masyarakat secara luas. Bank secara aktif berupaya

mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi masyarakat dengan

merancang dan merealisasikan program-program tanggung

jawab sosial perusahaan (CSR) yang diselaraskan dengan potensi

yang dimiliki masyarakat setempat.

Program CSR direncanakan dan dilaksanakan pada setiap tahun

anggaran. Adapun luas cakupan dan jenis program disesuaikan

dengan kemampuan Bank maupun kesiapan masyarakat. Dalam

pelaksanaannya, bank bjb dapat menjalin kerja sama dengan

mitra usaha, pemerintah, universitas, dan lembaga swasta

yang berkompeten untuk mengembangkan kegiatan CSR yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun saat kami belum

memiliki data mengenai jumlah organisasi yang telah bersinergi

dengan bank bjb dalam melaksanakan program-program CSR.

[FS10]

4. In accordance with Bank Indonesia Circular Letter No. 15/15/

DPNP dated April 29, 2013 concerning Implementation of Good

Corporate Governance for Banks, bank bjb has performed self

assessment of GCG implementation during 2013. Based on

analysis of all assessment criteria/indicators, self-assessment

results of GCG implementation at bank bjb in 2013 was rated as

“Good”.

ADMINISTRATIVE SANCTIONSBy the end of 2013, there were no legal actions against violations

of anti-competition, anti-trust, monopoly practices imposed on the

Bank. There were also no sanctions in form of monetary or non-

monetary penalties related to violations of other laws, regulations and

prudential principle and sanctions related to reporting requirements

to Financial Services Authority and Bank Indonesia. [SO7] [SO8]

In tripartite industrial relation scheme, the government is one of

the three main industrial pillars which are workers, employers and

government as regulator. In this scheme, the government is obliged

to maintain conducive business climate by establishing clear and fair

employment regulations based on the laws and regulations, which

absorb aspirations and protect interests of workers, employers and

the community.

Government policy support for creation of conducive business climate

will provide benefit to the government in form of jobs availability,

increased taxes and improved macro economy.

6. Community Bank bjb’s business development fosters economic impact on

the community at large. The Bank actively seeks to encourage

economic activities growth of the community by designing and

realizing corporate social responsibility (CSR) programs which are

aligned with potentials of the local community.

CSR programs are planned and implemented in each fiscal year.

The broad scope and types of programs are tailored to capability

of the Bank and readiness of the community. In practice, bank bjb

can collaborate with business partners, the government, universities

and private institutions that are competent to develop CSR activities

according to the needs of the community. However currently we do

not have data on the number of organizations which have synergized

with bank bjb in implementing CSR programs. [FS10]

Page 59: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

57

KEANGGOTAAN DALAM ASOSIASI INDUSTRI DAN ORGANISASI LAINNYA [4.13]bank bjb ikut aktif sebagai anggota beberapa asosiasi profesional

dan organisasi lainnya. Tujuannya untuk memperluas jaringan bisnis,

menjalin komunikasi dan bagian dari upaya pelibatan pemangku

kepentingan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi

dalam menjalankan kegiatan operasional.

OrganisasiOrganization

Fokus OrganisasiOrganization Focus

Tahun bergabungYear of Joining

Peran/KedudukanRole/Position

Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas)

Organisasi bank-bank nasional Indonesia

Indonesian National Banks Association

2011Anggota

Member

Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda)

Wadah kerja sama antar bank pembangunan daerah seluruh Indonesia

Cooperation forum of Indonesia regional

development banks

1999

Anggota

Member

United Nations Environment Programme for Finance Intiative (UNEP FI)

Badan Internasional PBB untuk kerja sama sektor keuangan dan corporate sustainability

UN International Agency for the cooperation of

financial sector and corporate sustainability

2011

Anggota

Member

Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) organisasi perusahaan publik (emiten) yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Indonesian Public Companies Association which listed

in Indonesia Stock Exchange (IDX)

2010

Anggota

Member

MEMBERSHIP IN INDUSTRIAL ASSOCIATION AND OTHER ORGANIZATIONS [4.13]Bank bjb actively participates as member of several professional

associations and other organizations. The objective is to expand

business network, establish communication and part of stakeholders

engagement efforts in resolving any encountered problems in

carrying out its operations.

Page 60: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

58

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

Dalam perjalanan usahanya, bank bjb telah melalui berbagai

tantangan tak mudah di tengah lingkungan bisnis yang dinamis

dan semakin kompetitif. Namun kami meyakini, dengan konsistensi

menjalankan praktik-paktik tata kelola terbaik, bank bjb akan

tetap tumbuh secara berkelanjutan dan mencapai visi dan tujuan

perusahaan telah ditetapkan. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan

yang baik (GCG) sesuai kebijakan dan peraturan perundang-

undangan harus melekat dalam sikap, perilaku, pola pikir, dan cara

kerja setiap pegawai bank bjb sebagaimana terangkum dalam nilai-

nilai utama perusahaan yaitu Service Excellence, Professionalism,

Integrity, Respect, Intelligence, Trust (SPIRIT). Tata kelola yang baik

akan menyelaraskan perilaku perusahaan dengan harapan seluruh

pemangku kepentingan, yaitu nasabah, investor, pemegang saham,

dan masyarakat umum, termasuk pegawai serta pihak lainnya.

Tujuan bank bjb menerapkan praktik terbaik GCG diantaranya

adalah:

• Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara Pemegang

Saham, Dewan Komisaris,

• Direksi, pegawai, nasabah, masyarakat dan lingkungan.

• Mengelola sumber daya secara lebih efisien dan bertanggung

jawab.

• Mengelola risiko secara lebih baik.

• Meningkatkan pertanggungjawaban kepada pemangku

kepentingan.

• Mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan Bank.

• Memperbaiki budaya kerja Bank.

• Meningkatkan citra Bank (image) menjadi semakin baik.

In the course of its business, bank bjb has gone through various

challenges which were not easy in the middle of dynamic and

increasingly competitive business environment. However, we believe,

with consistency of the best governance practices, bank bjb will

continue to grow in a sustainable manner and achieve the Company’s

vision and goals that have been set. Good corporate governance

(GCG) practices which are aligned with policies and the applicable

laws and regulations should be inherent in attitude, behavior, point

of view and performance of each bank bjb’s employee as concluded

in the Company’s core values which are Service Excellence,

Professionalism, Integrity, Respect, Intelligence, Trust (SPIRIT). Good

governance will align corporate behavior with expectations of all

stakeholders, namely customers, investors, shareholders, and the

public, including employees and other parties.

Bank bjb’s purposes in implementing the best GCG practices among

others are:

• Control and direction of relationship between Shareholders,

Board of Commissioners, Board of Directors, employees,

customers, communities and the environment.

• More efficient and responsible resources management.

• Better risk management.

• Improved accountability to stakeholders.

• Prevention of of irregularities in the Bank’s management.

• The Bank’s work culture improvement.

• Better image of the Bank.

Page 61: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

59

STRUKTUR TATA KELOLAStruktur tata kelola bank bjb sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT)

secara garis besar terdiri dari tiga organ, yaitu Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambil keputusan

tertinggi bagi pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi. [4.1]

Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan

Direksi. Komisaris mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan

pengawasan serta memberikan saran terhadap pengelolaan

Bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan dan

pengelolaan Bank sehari-hari. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki

wewenang, tanggung jawab dan independensi yang jelas sesuai

fungsinya masing-masing sebagaimana diatur dalam Anggaran

Dasar dan peraturan perundang-undangan. Tidak ada anggota

Dewan Komisaris yang juga merangkap sebagai anggota Direksi.

[4.2]

Bank telah melengkapi perangkat kerja dan sarana yang dibutuhkan

bagi setiap organ dengan membentuk komite-komite di bawah

Dewan Komisaris, komite-komite di bawah Direksi serta Corporate

Secretary yang bertugas membantu Dewan Komisaris dan Direksi

dalam menjalankan fungsinya dan memberi saran sesuai lingkup

tugas masing-masing. [4.1]

1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) [4.4][4.7]

RUPS merupakan organ tertinggi di bank bjb, yang memegang

seluruh otoritas yang tidak dilimpahkan kepada Dewan Komisaris

ataupun Direksi. Pelaksanaan RUPS dilakukan melalui Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum

Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pada tahun 2013, bank

bjb telah menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPST pada tanggal 26

Maret 2013 dan tidak menyelenggarakan RUPSLB.

RUPS yang dilaksanakan setiap tahun mempunyai wewenang

untuk meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan

Direksi terkait dengan pengelolaan perusahaan, mengubah

anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Dewan

Komisaris dan Direksi, memutuskan pembagian tugas dan

wewenang Direktur dan lainnya. Melalui RUPS, para pemegang

saham dapat melakukan evaluasi kinerja Direksi dan Dewan

Komisaris dengan melihat capaian Bank atas target-target

kinerja di bidang ekonomi, sosial, lingkungan, dan parameter-

parameter lain mencakup pelayanan kepada pelanggan, persepsi

terhadap Bank, kepatuhan terhadap peraturan perundangan

dan sebagainya. [4.10]

GOVERNANCE STRUCTUREGovernance structure of bank bjb refers to Law No. 40 of 2007

concerning Limited Liability Companies (Company Law) broadly

consists of three elements, namely General Meeting of Shareholders

(GMS) as the highest decision-making forum for shareholders, Board

of Commissioners and Board of Directors. [4.1]

In general, banking activities are performed by Board of Commissioners

and Board of Directors. Board of Commissioners reviews policies,

supervises and provides advices on management of the Bank, while

Board of Directors leads implementation of the Bank’s policies and

day-to-day management. Board of Commissioners and Board of

Directors have clear authorities and responsibilities according to their

respective functions as stipulated in the Articles of Association and

the laws and regulations. No member of Board of Commissioners

holds concurrent position as member of Board of Directors. [4.2]

The Bank has completed working structure required for each organ

by forming committees under Board of Commissioners, committees

under Board of Directors and Corporate Secretary that assist Board of

Commissioners and Board of Directors in carrying out their functions

and provide advices within their respective scopes of duties. [4.1]

1. GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS) [4.4] [4.7]

GMS is the highest organ of bank bjb, which holds all authority

not delegated to Board of Commissioners or Board of Directors.

GMS is held in Annual General Meeting of Shareholders (AGMS)

and Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). In

2013, bank bjb held 1 (one) AGMS on March 26, 2013 and did

not hold EGMS.

AGMS is organized every year with authority to hold

accountability of Board of Commissioners and Board of Directors

related to management of the Company, amend the Articles of

Associations, appoint and terminate Board of Commissioners

and Board of Directors, determine allocation of duties and

authorities of Board of Directors and so forth. In AGMS,

shareholders can evaluate performance of Board of Directors

and Board of Commissioners by reviewing achievements of the

Bank’s performance targets in the areas of economic, social,

environmental and other parameters including customer services

to customers, the Bank’s image, compliance with the laws and

regulations and so on. [4.10]

Page 62: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

60

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

2. DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh pemegang

saham melalui RUPS. Proses pemilihan anggota Dewan

Komisaris melibatkan pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan

(fit and proper test), yang selain menguji aspek kompetensi

dan integritas, juga mencakup pengetahuan yang mendalam

terhadap masalah ekonomi, lingkungan dan sosial yang relevan.

[4.7]

Secara garis besar Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung

jawab secara kolegial untuk mengawasi jalannya usaha Bank,

memberikan nasihat kepada Direksi dan memastikan bahwa

Bank telah menerapkan GCG dalam operasinya pada seluruh

jenjang organisasi. Dewan Komisaris bertanggung jawab

untuk memastikan bahwa manajemen telah memiliki dan

melaksanakan suatu sistem kontrol keuangan dan kepatuhan

yang memadai agar operasional Bank dapat berjalan dengan

efektif dan efisien.

KOMPOSISI DEWAN KOMISARISBerdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

(RUPSLB) pada 27 September 2012, susunan Dewan Komisaris bank

bjb periode 2011 sampai dengan 2015 adalah sebagai berikut:

JabatanNamaName

Position

Komisaris Utama* Agus Ruswendi *President Commissioner

Komisaris Muhadi Commissoner

Komisaris Independen Achmad Baraba Independent Commissioner

Komisaris Independen Klemi Subiyantoro Independent Commissioner

Komisaris Independen Yayat Sutaryat Independent Commissioner

Komisaris Independen Rudhyanto Mooduto Independent Commissioner

Keterangan:* Semenjak diterimanya surat keputusan Fit and Proper Test Bank Indonesia nomor

15/10/APBU/Bd/Rahasia pada tanggal 6 Februari 2013, tidak lagi efektif menjadi Komisaris Utama.

bank bjb memiliki 4 (empat) orang Komisaris Independen atau lebih

dari 50% jumlah Komisaris. Keberadaan Komisaris Independen

selain untuk mewakili kepentingan pemegang saham minoritas,

juga sebagai upaya mencegah terjadinya pengambilan keputusan

yang mengandung benturan kepentingan. Terkait potensi benturan

kepentingan, Dewan Komisaris telah mengeluarkan Surat Keputusan

Dewan Komisaris Nomor 06/DK/2007 (syarat independensi angka

11), yaitu “Pengungkapan benturan kepentingan dicantumkan

dalam setiap risalah rapat Dewan Komisaris, paling kurang

mencakup nama anggota Dewan Komisaris yang memiliki benturan

kepentingan, masalah pokok benturan kepentingan dan dasar

pertimbangan pengambilan keputusan”. Demikian pula Direksi

telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 931/SK/DIR/2007, (Bab

3 perihal standar etika, prinsip umum etika Bank) tekait benturan

kepentingan. [4.6]

2. BOARD OF COMMISSIONERS Board of Commissioners are appointed and terminated by

shareholders in GMS. The selection process of Board of

Commissioners members involves fit and proper test, which in

addition to assessing competence and integrity aspects, also

including in-depth relevant knowledge of economy, environment

and social. [4.7]

Broadly speaking, Board of Commissioners collegially performs

and holds responsibility for overseeing the Bank’s business,

providing advice to Board of Directors and ensuring that the

Bank has implemented GCG in operations of all organization

levels. Board of Commissioners is responsible for ensuring that

management has and implements financial control system and

adequate compliance si that the Bank’s operations can be carried

out effectively and efficiently.

BOARD OF COMMISSIONERS’ COMPOSITIONBased on resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders

(EGMS) on September 27, 2012, Board of Commissioners of bank

bjb for the period from 2011 to 2015 is as follows:

Note:* Since the receipt of the Fit & Proper Test Decision Letter from Bank Indonesia no:

15/10/APBU/Bd/Rahasia dated 6 February 2013, no longer effectively served as President Commissioner.

Bank bjb has 4 (four) Independent Commissioners or more than

50% of total Board of Commissioners members. The existence of

Independent Commissioner in addition to representing the interests

of minority shareholders, is also an effort to prevent decision-making

with conflict of interests. Related to potential conflict of interests,

Board of Commissioners issued BOC Decree No. 06/DK/2007

(independence requirement point 11), mentioning “Disclosure

of conflict of interests is included in each minutes of meeting of

Board of Commissioners should at least state the name of Board

of Commissioners members with conflict of interests, core problem

related to conflict of interest and rationale of decision-making

consideration”. Similarly, Board of Directors issued Decree No. 931/

SK/DIR/2007, (Chapter 3 regarding ethical standards, the Bank’s

general principle of ethics) related to conflict of interests. [4.6]

Page 63: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

61

EVALUASI KINERJA DEWAN KOMISARIS [4.10]

Evaluasi kinerja anggota Dewan Komisaris difasilitasi oleh Komite

Nominasi dan Remunerasi dengan sistem self assessment atau

sistem lain yang ditetapkan oleh rapat Dewan Komisaris. Penilaian

kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria kehadiran

dalam rapat Dewan Komisaris, kehadiran dalam rapat Komite di

tingkat Dewan Komisaris, integritas serta hubungan anggota Dewan

Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris, dengan

Direksi dan pihak-pihak lain yang diatur dalam Anggaran Dasar dan

Peraturan Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia

yang berlaku.

KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS [4.1][4.9]

Dewan Komisaris memiliki komite-komite untuk mendukung

pelaksanaan fungsi pengawasan Dewan Komisaris terhadap

pengelolaan Bank. Berikut uraian singkat mengenai komite-

komite Dewan Komisaris untuk memberikan gambaran mengenai

mekanisme pengawasan organisasi oleh Dewan Komisaris.

A. Komite Audit Komite Audit bertugas untuk menelaah laporan keuangan

dan informasi keuangan lainnya untuk kepentingan para

pemangku kepentingan, menelaah hasil pencapaian, efektivitas,

dan obyektivitas seluruh proses audit internal dan eksternal,

mengevaluasi kebijakan Bank yang berhubungan dengan

kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang

berlaku, dan memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem

pengendalian internal Bank.

Ketua dan anggota Komite Audit terdiri dari 3 (tiga) orang

Komisaris Independen dan 3 (tiga) orang anggota Independen.

Nominasi untuk calon anggota Komite Audit harus melalui

kajian dari Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN). Kualifikasi

penugasan dan fungsi dari Komite Audit mengacu pada

peraturan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia serta Bank

Indonesia. Seluruh anggota komite audit bank bjb periode 2013

memiliki kedudukan yang independen terhadap bank bjb.

B. Komite Remunerasi dan Nominasi [4.7] Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi adalah memastikan

dilaksanakannya prinsip-prinsip GCG dalam kebijakan

remunerasi dan nominasi Bank. Terkait kebijakan remunerasi,

Komite melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan

memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, mengenai

kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk

disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Komite

juga merumuskan kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif

dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada

Direksi.

BOARD OF COMMISSIONERS PERFORMANCE EVALUATION [4.10]Performance evaluation of Board of Commissioners members is

facilitated by Nomination and Remuneration Committee with self

assessment system or any other system established by Board of

Commissioners meeting. Board of Commissioners performance

assessment is done based on certain criteria including attendance

in Board of Commissioners meetings, attendance in Committee

Meeting at Board of Commissioners level, integrity and relationships

with fellow members of Board of Commissioners, Board of directors

and other parties set forth in the Articles of Association, the laws and

regulations and applicable Bank Indonesia Regulations.

COMMITTEES OF BOARD OF COMMISSIONERS [4.1] [4.9]Board of Commissioners has committees to support its supervisory

function on management of the Bank. The following is brief

description of committees of Board of Commissioners to provide

an overview of organizational control mechanisms by Board of

Commissioners.

A. Audit Committee Audit Committee is responsible to review financial statements

and other financial information for the benefit of stakeholders,

review achievement results, effectiveness and objectivity of

the entire process of internal and external audits, evaluate the

Bank’s policies related to compliance with the applicable laws

and regulations and provide recommendation on improvement

of the Bank’s internal control system.

Chairman and members of Audit Committee consist of 3

(three) Independent Commissioners and 3 (three) Independent

members. Nomination for candidates of Audit Committee

members should be reviewed by Remuneration and Nomination

Committee (KRN). Qualifications assignments and functions

of Audit Committee are based on regulations of Bapepam-LK,

Indonesia Stock Exchange and Bank Indonesia. All members of

bank bjb’s audit committee for 2013 period had independent

position towards bank bjb.

B. Remuneration and Nomination Committee [4.7] The task of Nomination and Remuneration Committee is

to ensure implementation of GCG principles in the Bank’s

remuneration and nomination policies. Related to remuneration

policy, the Committee evaluates remuneration policy and

provides recommendations to Board of Commissioners and

Board of Directors, regarding remuneration policy for Board of

Commissioners and Board of Directors to be submitted to General

Meeting of Shareholders. The Committee also formulates

remuneration policy for executive officers and employees to be

submitted to Board of Directors.

Page 64: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

62

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

Terkait dengan kebijakan nominasi, Komite bertugas menyusun

dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur

pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan

Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada

Rapat Umum Pemegang Saham. Komite juga memberikan

rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/

atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan

kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan memberikan

rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi

anggota Komite.

Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 5 (lima)

orang terdiri dari 3 (tiga) orang Komisaris Independen, 1 (dua)

orang komisaris, 1 (satu) orang pejabat ex officio dari Pemimpin

Divisi SDM.

C. Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko (KPR) bank bjb dibentuk untuk

mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris dalam mengevaluasi pelaksanaan

kebijakan pengelolaan risiko, kecukupan infrastruktur dan

metodologi pengukuran risiko. Secara berkala, Komite

Manajemen Risiko melakukan penyempurnaan kebijakan dan

pedoman pengelolaan risiko agar dapat digunakan untuk dasar

pengambilan keputusan bisnis bank bjb. Ketua dan anggota

KPR terdiri dari 3 (tiga) orang Komisaris Independen, dan 2 (dua)

orang anggota independen.

3. DIREKSI Direksi diangkat dan diberhentikan oleh dan bertanggung

jawab kepada oleh pemegang saham melalui RUPS. Proses

pemilihan anggota Direksi melibatkan pelaksanaan uji kelayakan

dan kepatutan (fit and proper test), yang selain menguji aspek

kompetensi dan integritas, juga mencakup pengetahuan yang

mendalam terhadap masalah ekonomi, lingkungan dan sosial

yang relevan. [4.7]

Direksi sebagai organ Perseroan secara kolegial memiliki

wewenang serta bertugas dan bertanggung jawab untuk

mengelola Bank. Direksi harus memastikan bahwa manajemen

memiliki rencana kerja yang seimbang antara pertumbuhan

jangka panjang dan tujuan jangka pendek dalam rangka

memberi nilai tambah bagi pemegang saham dan pihak-pihak

lain yang terkait dengan Bank. Fungsi pengelolaan perusahaan

oleh Direksi mencakup 5 (lima) tugas utama yaitu kepengurusan,

manajemen risiko, pengendalian intern, komunikasi, dan

tanggung jawab sosial. Masing-masing Direktur dapat

melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan

pembagian tugas dan wewenangnya.

Related to nomination policy, the Committee prepares and

provides recommendations on systems and procedures of

appointment and/or replacement of members of Board of

Commissioners and Board of Directors to Board of Commissioners

to be submitted to General Meeting of Shareholders. The

Committee also provides recommendations on candidates for

members of Board of Commissioners and/or Board of Directors

to Board of Commissioners to be submitted to General Meeting

of Shareholders and recommends independent parties who will

be members of the Committee.

Members of Remuneration and Nomination Committee are 5

(five) persons consisting of 3 (three) Independent Commissioners,

1 (one) commissioner, 1 (one) ex officio officer from Head of HR

Division.

C. Risk Monitoring CommitteeRisk Monitoring Committee (KPR) of bank bjb was established

to support effectiveness of Board of Commissioners’ duties and

responsibilities in evaluating implementation of risk management

policies, adequacy of infrastructure and risk measurement

methodologies. Periodically, Risk Management Committee

refines risk management policies and guidelines so that can

be used for basis of bank bjb’s business decision-making.

Chairman and members of KPR consist of 3 (three) Independent

Commissioners and 2 (two) independent members.

3. BOARD OF DIRECTORSBoard of Directors is appointed and terminated by and

responsible to shareholders in GMS. The selection process of

Board of Directors members involves fit and proper test, which

in addition to assessing competence and integrity aspects, also

including in-depth relevant knowledge of economy, environment

and social. [4.7]

Board of Directors as the Company’s organ collegial has

authorities, duties and responsibilities to manage the Bank.

Board of Directors should ensure that management has balanced

work plan between long-term growth and short-term goals in

order to provide value added to shareholders and other parties

related to the Bank. Board of Directors’ corporate management

functions include 5 (five) main duties namely management,

risk management, internal control, communication and

social responsibility. Each Director may carry out duties and

make decisions in accordance with allocation of duties and

responsibilities.

Page 65: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

63

KOMPOSISI DIREKSIBerdasarkan Akta Nomor 130 tanggal 27 September 2012 Berita

Acara Rapat Umum Para Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten,Tbk menetapkan

Susunan Direksi per 31 Desember 2013 sebagai berikut:

JabatanNamaName

Position

Direktur Utama Bien Subiantoro President Director

Direktur Arie Yulianto Director

Direktur Entis Kushendar* Director

Direktur Zaenal Aripin Director

Direktur Acu Kusnandar** Director

Direktur Djamal Muslim*** Director

Keterangan:* Semenjak diterimanya surat Bank Indonesia nomor 15/10/APBU/Bd/Rahasia pada

tanggal 6 Februari 2013, tidak lagi efektif menjadi Direktur Perrseroan.** Semenjak diterimanya surat Bank Indonesia nomor 15/13/GBI/DPIP/Rahasia pada

tanggal 3 Juni 2013, tidak lagi efektif menjadi Direktur Perrseroan.*** Menunggu Fit & Proper Test Bank Indonesia.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 575/SK/DIR-CS/2012

tanggal 4 Oktober 2012 tentang Penetapan Susunan Direksi

mencabut Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor 530/SK/BOD-CS/2011 tanggal

26 September 2011 tentang Penetapan Susunan Board of Directors,

menetapkan susunan Direksi bank bjb sebagai berikut:

JabatanNamaName

Position

Direktur Utama Bien Subiantoro President Director

Direktur Tresuri dan Internasional Entis Kushendar* Treasury and International - Managing Director

Direktur Konsumer Arie Yulianto Consumer – Managing Director

Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Zaenal AripinCompliance and Risk Management – Managing

Director

Direktur Komersial Acu Kusnandar** Commercial – Managing Director

Direktur Operasi Djamal Muslim*** Operation – Managing Director

Keterangan:* Semenjak diterimanya surat Bank Indonesia nomor 15/10/APBU/Bd/Rahasia pada

tanggal 6 Februari 2013, tidak lagi efektif menjadi Direktur Perrseroan.** Semenjak diterimanya surat Bank Indonesia nomor 15/13/GBI/DPIP/Rahasia pada

tanggal 3 Juni 2013, tidak lagi efektif menjadi Direktur Perrseroan.*** Menunggu Fit & Proper Test Bank Indonesia.

BOARD OF DIRECTORS’ COMPOSITIONBased on Deed No. 130 dated September 27, 2012 on Minutes

of Extraordinary General Meeting of Shareholders, PT Bank

Pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk determined Board

of Directors per December 31, 2013 as follows:

Note:* Since the receipt of the letter from Bank Indonesia number: 15/10/APBU/Bd/Rahasia

dated February 6, 2013, no longer effectively served as Bank’s Director.** Since the receipt of the letter from Bank Indonesia number: 15/13/GBI/DPIP/Rahasia

dated June 3, 2013, no longer effectively served as Bank’s Director.*** Waiting for Fit & Proper Test conducted by Bank Indonesia.

Based on Decree of President Director of PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat and Banten Tbk No. 575/SK/DIR-CS/2012 dated

October 4, 2012 concerning Determination of Board of Directors

Structure which revoked Decree of Board of Directors of PT Bank

pembangunan Daerah Jawa Barat and Banten Tbk No. 530/SK/Bod-

CS/2011 dated September 26, 2011 concerning Determination of

Board of Directors Structure, stipulated structure of bank bjb;s Board

of Directors as follows:

Note:* Since the receipt of the letter from Bank Indonesia number: 15/10/APBU/Bd/Rahasia

dated February 6, 2013, no longer effectively served as Bank’s Director.** Since the receipt of the letter from Bank Indonesia number: 15/13/GBI/DPIP/Rahasia

dated June 3, 2013, no longer effectively served as Bank’s Director.*** Waiting for Fit & Proper Test conducted by Bank Indonesia.

Page 66: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

64

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

EVALUASI KINERJA DIREKSI

Evaluasi kinerja anggota Direksi dilakukan oleh Rapat Dewan

Komisaris dan/atau sistem lain yang ditetapkan oleh pemegang

saham. Penilaian kinerja Direksi dirumuskan oleh Komite Remunerasi

dan Nominasi serta ditetapkan oleh Dewan Komisaris setelah

didiskusikan dengan Direksi.

Aspek evaluasi diantaranya mencakup kinerja Direksi secara kolegial

terhadap pencapaian target Bank sesuai dengan Rencana Korporasi

dan Rencana Bisnis, pelaksanaan prinsip-prinsip GCG baik secara

individual maupun kolegial, pencapaian target dan anggaran

yang telah ditetapkan pada awal tahun anggaran, integritas serta

pengetahuan dan pemahaman anggota Direksi atas nilai-nilai, misi,

rencana strategis serta rencana usaha Bank, dan merefleksikan

pemahaman ini kepada isu-isu penting sepanjang tahun.

KOMITE-KOMITE DI BAWAH KOORDINASI DIREKSI [4.1]Dalam menjalankan tugasnya, Direksi bank bjb dibantu oleh

beberapa Komite Eksekutif yaitu:

A. Komite Manajemen Risiko [4.1] Tugas pokok Komite Manajemen Risiko diantaranya adalah

menyusun kebijakan manajemen risiko serta perubahannya,

termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan

pada saat terjadinya kondisi eksternal yang tidak normal.

Komite melakukan perbaikan dan penyempurnaan penerapan

Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun

insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal

dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan

dan profil risiko Bank dan hasil evaluasi terhadap efektivitas

penerapan tersebut.

B. Komite Kebijakan Kredit Tugas pokok Komite Kebijakan Kredit diantaranya adalah

merumuskan dan menetapkan permasalahan yang bersifat

signifikan dan material, meliputi penyusunan kebijakan kredit

beserta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan

penerapan termasuk strategi kebijakan kredit serta contingency

plan apabila terdapat kondisi yang tidak normal. Komite

menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang

menyimpang dari prosedur normal di bidang kredit, antara

lain keputusan pelampauan ekspansi kredit yang signifikan

dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan

sebelumnya.

BOARD OF DIRECTORS PERFORMANCE EVALUATIONPerformance evaluation of Board of Directors members is performed

by Board of Commissioners and / or other system established by

shareholders. Assessment of Board of Directors’ performance is

formulated by Nomination and Remuneration Committee and

determined by Board of Commissioners after discussion with Board

of Directors.

Evaluated aspects include among others collegial performance

evaluation of Board of Directors towards the Bank’s targeted

achievements according to Corporate Plan and Business Plan,

implementation of GCG principles both individually and collegially,

achievements of targets and the budget that have been set at

the beginning of fiscal year, integrity as well as knowledge and

understanding of Board of Directors members on the Bank’s values,

missions, strategic plans and business plans and reflection of this

understanding on important issues throughout the year.

COMMITTEES UNDER COORDINATION OF BOARD OF DIRECTORS [4.1]In performing its duties, bank bjb’s Board of Directors is assisted by

several Executive Committee as follows:

A. Risk Management Committee [4.1] The key task of Risk Management Committee among others is to

develop risk management policies and necessary amendments,

including risk management strategies and contingency plans in

the event of abnormal external conditions. The Committee refines

and improves Risk Management implementation periodically

and incidentally as a result of changing external and internal

conditions affecting the Bank’s capital adequacy and risk profile

and effectiveness evaluation results of the implementation.

B. Credit Policy Committee The key task of Credit Policy Committee among others is

to formulate and define significant and material problems,

including credit policies and necessary amendments, refinement

or improvement of implementation including credit policies

strategy and contingency plans in the event of abnormal external

conditions. The Committee determines matters related to

business decisions that deviate from normal procedures in credit,

among others, credit expansion decision which is significant

compared to the Bank’s predetermined business plan.

Page 67: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

65

C. Komite Pengarah Teknologi Informasi Tugas pokok Komite Pengarah Teknologi Informasi diantaranya

adalah menyusun rencana strategis TI (Information Technology

Strategic Plan) yang sesuai dengan rencana strategis kegiatan usaha

Bank. Dalam memberikan rekomendasi, komite memperhatikan

rencana pelaksanaan (roadmap) untuk mencapai kebutuhan TI

yang mendukung strategi bisnis Bank. Roadmap terdiri dari kondisi

saat ini (current state), kondisi yang ingin dicapai (future state) serta

langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai future state

seperti sumber daya yang dibutuhkan dan keuntungan/manfaat

yang akan diperoleh saat rencana diterapkan.

D. ALCO (Asset Liability Committee) ALCO (Asset Liability Committee) bertanggung jawab atas

pencapaian rentabilitas Bank sesuai dengan target keuntungan

(laba), pertumbuhan neraca dan beberapa ukuran rentabilitas

yang telah ditetapkan dalam anggaran. ALCO melakukan

rapat secara berkala minimum sebulan sekali untuk menilai,

merencanakan, dan mengambil langkah berupa kebijaksanaan

dan action plan untuk mengejar target rencana kerja dan

anggaran dengan realisasi yang terjadi serta usulan kemungkinan

perubahan anggaran.

E. Tim Peneliti dan Pertimbangan Masalah Kepegawaian (TPPMK)

TPPMK memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan

penelitian terhadap hasil temuan pengawasan/audit baik

internal maupun eksternal yang memerlukan tindak lanjut dalam

penetapan hukuman disiplin berdasarkan instruksi dari Direksi.

Tim memberikan saran/pertimbangan kepada Direksi mengenai

tindak lanjut penetapan hukuman disiplin kepada pegawai yang

terbukti lalai dan atau melanggar ketentuan-ketentuan yang

berlaku.

HUBUNGAN ANTARA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSISecara umum, hubungan kerja Direksi dengan Dewan Komisaris

diatur dalam Anggaran Dasar, Undang-Undang Perseroan Terbatas

(UUPT) serta peraturan Bank Indonesia (PBI) yang berlaku. Dewan

Komisaris dan Direksi memiliki mekanisme rapat gabungan untuk

membahas segala hal berkenaan dengan pelaksanaan pengelolaan

Bank termasuk kinerja manajemen dalam aspek ekonomi, lingkungan

dan sosial serta peluang pengembangan usaha dan risikonya. [4.9]

Sesuai dengan PBI, bank bjb telah sejak lama menerapkan pemisahan

tugas, fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris. Selain itu,

tidak terdapat hubungan keluarga baik horisontal maupun vertikal,

termasuk hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga,

C. Information Technology Steering Committee The key task of Information Technology Steering Committee

is to develop Information Technology Strategic Plan in

accordance with the Bank’s strategic business plans. In providing

recommendation, the Committee refers to roadmap to achieve

IT requirements that support the Bank’s business strategy. The

roadmap consists of current state, future state and actions to be

taken to achieve the future state such as required resources and

advantages/benefits obtained upon implementation.

D. ALCO (Asset Liability Committee) ALCO (Asset Liability Committee) is responsible for the Bank’s

profitability achievement in accordance with the targeted profit,

balance sheets growth and several profitability measurements

that have been set in the budget. Periodic ALCO meeting is

conducted at least once a month to assess, plan and take action

in form of policies and action plans to achieve targets of work

plan and budget with actual realization and proposed possible

changes in the budget.

E. Personal Issues and Considerations Research Team (TPPMK)

TPPMK has duty and responsibility to perform research on

findings of internal and external monitoring/audit that require

follow-up on determination of disciplinary action based on Board

of Directors’ instructions. The Team provides advice/opinion to

Board of Directors regarding follow-up on determination of

disciplinary action imposed on employee who is proven to be

negligent or violate the applicable regulations.

RELATIONSHIP BETWEEN BOARDS

In general, working relationship of Board of Commissioners with

Board of Directors is stipulated in the Articles of Association, the

Company Law (UUPT) and applicable Bank Indonesia Regulations

(PBI). Board of Commissioners and Board of Directors have joint

meeting mechanism to discuss all matters related to management

of the Bank, including management performance in economic,

environmental and social aspects as well as business development

opportunities and risks. [4.9]

In accordance with PBI, bank bjb has long been implementing

segregation of duties, functions and responsibilities of Board of

Directors and Board of Commissioners. In addition, there are no

family relationships both horizontally and vertically, including

Page 68: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

66

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

antara sesama anggota Direksi, atau antar anggota Direksi dengan

anggota Dewan Komisaris, atau sesama anggota Dewan Komisaris.

[4.2]

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI [4.5]

Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan

Direksi dihitung berdasarkan formula yang ditetapkan oleh RUPS.

Setiap anggota Komisaris dan Direksi berhak menerima sejumlah

kompensasi yang diberikan secara bulanan dan mendapatkan

tantiem tahunan berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan

dengan besaran yang ditentukan dalam RUPS. Dewan Komisaris dan

Direksi juga berhak mendapatkan tunjangan pada saat mereka telah

tidak lagi menjabat sebagai Dewan Komisaris ataupun Direksi.

Prosedur standar penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan

Direksi ditetapkan sebagai berikut:

a. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi

untuk menyusun rancangan usulan remunerasi.

b. Komite Nominasi dan Remunerasi dengan bantuan pihak

independen menyusun rancangan remunerasi berdasarkan

kondisi pasar pada industri sejenis dan kemampuan Bank.

c. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan

Komisaris mengenai remunerasi.

d. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan

Komisaris dan Direksi kepada RUPS.

e. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi.

Total remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisiaris pada tahun

2013 (gaji, THR, IPK dan tantiem) adalah sebesar Rp 18,65 miliar.

Sedangkan remunerasi Direksi pada tahun 2013 adalah sebesar

Rp 46,17 miliar ditambah fasilitas lain dalam bentuk natura senilai

Rp 740 juta.

Remunerasi Dewan KomisarisRemuneration of the Board of Commissioners

NoJenis Remunerasi dan Fasilitas LainRemuneration and Other Facilities

Jumlah Diterima dalam 1 TahunNumber of Received in 1 Year

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Orang/People Jutaan/Million Rupiah

1 Remunerasi/Remuneration

a. Imbalan Kerja (Gaji) Tahun 2013/Benefits (Salary) Year 2013

Januari - Februari/January - February 6 800

Maret - Juni/Maret - June 5 3.425

b. THR 5 520

c. IPK 6 801

d. Tantiem (Dihitung dari laba yang diperoleh)/

Tantiem (Calculated from the profits derived)

6 12.967

relations by marriage, to the third degree, among fellow members of

Board of directors, or between members of Board of Directors with

members of Board of Commissioners, or fellow members of Board of

Commissioners. [4.2]

REMUNERATIONS FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS [4.5]Remunerations for Board of Commissioners and Board of Directors

are calculated based on a formula set by GMS. Each member of

Board of Commissioners and Board of Directors is entitled to receive

monthly compensation and annual bonus based on performance

and the Company’s achievement with amounts determined in GMS.

Board of Commissioners and Board of Directors are also entitled to

receive allowances when they have no longer served as Board of

Commissioners or Board of Directors.

The standard procedures for determination of remunerations for

Board of Commissioners and Board of Directors are as follows:

a. Board of Commissioners requests Nomination and Remuneration

Committee to prepare draft remuneration proposal.

b. Nomination and Remuneration Committee assisted by

independent party prepares draft remuneration based on market

conditions of similar industry and the Bank’s capability.

c. Nomination and Remuneration Committee proposes draft

remuneration to Board Commissioners.

d. Board Commissioners proposes remunerations for members of

Board Commissioners and Board of Directors to GMS.

e. GMS determines remunerations for members of Board of

Commissioners and Board of Directors.

The total remuneration received by Board of Commissioners

in 2013 (salary, THR, IPK and bonus) was Rp 18.65 billion. While

remunerations for Board of Directors in 2013 was Rp 46.17 billion

plus other facilities in kind amounted to Rp 740 million.

Page 69: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

67

NoJenis Remunerasi dan Fasilitas LainRemuneration and Other Facilities

Jumlah Diterima dalam 1 TahunNumber of Received in 1 Year

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Orang/People Jutaan/Million Rupiah

Total 18.513

2 Fasilitas lain dalam bentuk natura/Other facilities in kind

a. Dapat dimiliki/Be owned

Pakaian Dinas/Clothing Department 5 137

Total 137

Jumlah/Total 18.650

Remunerasi DireksiRemuneration of Directors

No.Jenis Remunerasi dan Fasilitas LainType Remuneration and Other Facilities

Jumlah Diterima dalam 1 TahunNumber of Received in 1 Year

DireksiBoard of Directors

Orang/Person Jutaan/MiIlion Rupiah

1. Remunerasi/Remuneration

a. Imbalan Kerja (Gaji) Tahun 2013/2013 Employee Benefits (Salary)

Januari-Februari/January-February 6 1.832

Maret-Juni/March-June 5 3.146

Juli-Desember/July-December 4 3.973

b. THR 4 531

c. IPK 6 1.534

d. Tantiem/Tantiem (Dihitung dari laba yang diperoleh/Calculated

from the profits derived)

6 32.131

f. Penghargaan/Appreciation 1 2.378

g. Bekal Cuti/Leave Provisions 6 650

Total 46.175

2. Fasilitas lain dalam bentuk natura/Other facilities in kind

a. Dapat dimiliki/Be Owned

Pakaian Dinas/Uniform 4 110

TBR 5 630

Total 740

Jumlah 46.915

Page 70: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

68

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

UPAYA KAMI UNTUK TATA KELOLA YANG LEBIH BAIK [4.11]

CODE OF CONDUCTDalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan praktik-praktik

GCG maka corporate value bank bjb dijabarkan dalam bentuk code

of conduct (etika usaha dan tata perilaku) untuk menjadi acuan

perilaku bagi komisaris, direksi dan seluruh pegawai bank bjb

dalam mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan

perusahaan.

Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct

yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan dan

penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima gratifikasi

dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan. Maka

untuk melaksanakan standar etika dalam hal benturan kepentingan

sebagai salah satu wujud penerapan GCG, bank bjb menerapkan

Program Pengendalian Gratifikasi dengan menjalin kesepakatan

kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi. [4.6]

FUNGSI KEPATUHANKepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku

merupakan bagian tak terpisahkan dari aktivitas bisnis Bank, karena

setiap kegagalan pelaksanaan kepatuhan dapat menyebabkan risiko

kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko lainnya.

Fungsi Kepatuhan mencakup identifikasi tanggung jawab

kepatuhan, penilaian risiko kepatuhan, pengawasan, pemantauan,

dan pelaporan pelaksanaan kepatuhan Bank kepada Bank Indonesia

dan pihak terkait. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan tersebut,

bank bjb telah membentuk unit khusus, yaitu Divisi Kepatuhan dan

Hukum yang berada di bawah koordinasi Direktur Kepatuhan dan

Manajemen Risiko.

Sejalan dengan semakin meningkatnya kegiatan usaha bank bjb

hingga saat ini, kompleksitas kegiatan usaha Bank menjadi semakin

meningkat mengakibatkan tantangan dan eksposur risiko yang

dihadapi juga semakin besar. Maka diperlukan berbagai macam

upaya untuk memitigasi risiko tersebut. Pengelolaan risiko kepatuhan

yang baik dan tepat waktu diharapkan dapat meminimalisir dampak

risiko sedini mungkin. Dengan demikian peran dan Fungsi Kepatuhan

juga harus mampu mengelola Risiko Kepatuhan agar sejalan dengan

penerapan Manajemen Risiko yang telah berjalan di bank secara

keseluruhan. Untuk meningkatkan peran Fungsi Kepatuhan serta

Satuan Kerja Kepatuhan dalam pengelolaan risiko kepatuhan, pada

tanggal 29 Oktober 2013 telah dilakukan pemisahan antara Divisi

Kepatuhan dengan Divisi Hukum yang ditetapkan melalui Surat

Keputusan Direksi Nomor 667/SK/DIRPS/2013 Tanggal 29 Oktober

2013 Tentang Struktur Organisasi PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten, Tbk.

OUR EFFORTS FOR BETTER GOVERNANCE [4.11]

CODE OF CONDUCTIn realizing the commitment to implement GCG practices, bank bjb’s

corporate value is elaborated in form of business ethics and code

of conduct as reference to behavior of Board of Commissioners,

Board of Directors and all employees of bank bjb in managing the

Company in order to achieve its vision, missions and objectives.

One of ethical conducts contained in the code of conduct is ethical

standard to avoid conflict of interests and abuse of position and ethics

to not accept gratuities of any kind related to position. Therefore

to implement ethical standards in terms of conflict of interests as

an implementation of GCG, bank bjb conducts Gratuities Control

Program by establishing cooperative agreement with Corruption

Eradication Commission. [4.6]

COMPLIANCE FUNCTIONCompliance with the applicable laws and regulations is an integral

part of the Bank’s business activities, because every compliance

failure can lead to compliance risk, reputation risk and other risks.

Compliance functions include identification of compliance

responsibilities, compliance risk assessment, supervision, monitoring

and reporting of the Bank’s compliance with Bank Indonesia and

other related parties. In performing the compliance function, bank

bjb formed a special unit, namely Compliance and Legal Division

under coordination of Compliance and Risk Management Director.

In line with bank bjb’s increasing activities bjb until now, the Bank’s

complexity of business activities increases and leads to higher

challenges and risks exposures. It would require a wide range of

efforts to mitigate these risks. Good and timely compliance risk

management is expected to minimize risk impact as early as possible.

Hence Compliance role and function should also be able to manage

Compliance Risk in line with current implementation of the Bank’s

overall Risk Management. To improve the role of Compliance Function

and Compliance Unit in compliance risk management, on October

29, 2013 Compliance Division and Legal Division were segregated as

stipulated in BOD Decree No. 667/SK/DIRPS/2013 dated October 29,

2013 concerning Organizational Structure of PT Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk.

Page 71: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

69

KEGIATAN KEPATUHAN TAHUN 2013Kegiatan yang dilakukan Divisi Kepatuhan pada tahun 2013

diantaranya mencakup penyempurnaan Compliance Sheet bagi

bidang-bidang operasional dan non operasional, melakukan

pengkajian terhadap seluruh kebijakan dan prosedur terkait produk

dan jasa Bank, melakukan review atas ketentuan-ketentuan internal

yang telah diberlakukan, melakukan pelaksanaan pengelolaan

Gratifikasi dengan melakukan kordinasi dengan KPK dan memantau

pelaksanaan program pengendalian Gratifikasi dan Pelaporan/

Pengaduan Pelanggaran (WBS).

AUDIT INTERNALDivisi Audit Internal (DAI) merupakan bagian dari struktur

pengendalian internal dan merupakan segala bentuk kegiatan yang

berhubungan dengan audit dan pelaporan hasil audit mengenai

terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam

setiap tindakan manajemen Bank. Fungsi DAI adalah membantu

tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan

pengawasan/pengendalian intern serta berperan sebagai konsultan

bagi pihak-pihak intern yang membutuhkan, terutama yang

menyangkut ruang lingkup tugasnya.

Pelaksanaan fungsi audit intern bank yang efektif wajib memastikan

pemeriksaan dan penilaian atas kecukupan dan efektivitas struktur

pengendalian intern serta kualitas kinerja bank dalam rangka

menjaga dan mengamankan kegiatan usaha bank.

Sepanjang tahun 2013, Divisi Audit Internal (DAI) telah melakukan

pemeriksaan terhadap 31 Kantor Cabang, 1 Pemeriksaan Khusus

Kantor Cabang Pembantu, 3 proses Bisnis, 1 Divisi, 1 Kantor Wilayah

serta pemeriksaan terhadap 4 aplikasi teknologi informasi (Dana

Pensiun Lembaga Keuangan, Dana Pihak Ketiga, End User Computing

dan Security and Access) serta pemeriksaan khusus terhadap 1 Kantor

Cabang Pembantu dengan skala prioritas pemeriksaan pada unit

kerja yang memiliki profil risiko yang tinggi. Metodologi pemeriksaan

dilakukan dengan menggunakan risk based audit terutama kepada

area yang memiliki potensi risiko yang besar. [SO2]

Divisi Audit Internal didukung oleh 9 Pemimpin Grup yang telah

mimiliki pengalaman perbankan. Jumlah Pegawai Divisi Audit

Internal sampai dengan Desember 2013 sebanyak 41 orang. [SO3]

COMPLIANCE ACTIVITIES IN 2013Activities undertaken by Compliance Division in 2013 include

improvement of Compliance Sheet for operational and non-

operational areas, review of all policies and procedures related to the

Bank’s products and services, review of enacted internal provisions,

Gratification management by coordinating with Corruption

Eradication Commission and monitoring of Gratuities control

program and Whistle Blowing System (WBS).

INTERNAL AUDITInternal Audit Division (DAI) is part of internal control structure and

performs all kinds of activity related to audit and reporting of audit

results regarding control structure in a coordinated manner in each

management act of the Bank. DAI function is to assist President

Director and Board of Commissioners in monitoring/internal control

as well as serve as consultant to requesting internal parties, especially

those concerning the scope of their duties.

Effective mplementation of the Bank’s internal audit function should

ensure examination and assessment of adequacy and effectiveness

of internal control structure and quality of the Bank’s performance in

order to safeguard and secure its business activities.

Throughout 2013, Internal Audit Division (DAI) conducted

examination on 31 Branch Offices, 1 Special Investigation on 1 Sub-

Branch Office, 3 Business processes, 1 Division, 1 Regional Office

and examination on 4 information technology applications (Pension

Fund - Finance Institution, Third Party Fund, End User Computing

and Security and Access) as well as special investigation on one

Sub-Branch Office with examination priority scale on work unit that

has high risk profile. Examination methodology is risk based audit,

particularly on areas that have high risk potentials. [SO2]

Internal Audit Division is supported by 9 Group Leaders with banking

experience. The number of employees of Internal Audit Division until

December 2013 was 41 employees. [SO3]

Page 72: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

70

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (PROGRAM APUPPT)Pelaksanaan Program Anti Pencucian uang dan Pencegahan

pendanaan Terorisme merupakan program yang dilaksanakan

secara berkesinambungan dalam rangka pemenuhan kewajiban

berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012

tanggal 28 Desember 2012 Tentang Penerapan Program Anti

Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank

Umum.

Selama Tahun 2013, bank bjb telah melaksanakan pengembangan

dan penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat bantu penerapan

program APUPPT yang dapat digunakan untuk mendeteksi transaksi-

transaksi keuangan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi yang

wajib dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi

Keuangan, mengidentifikasi pengelompokan risiko nasabah dari sisi

APUPPT dan alat bantu dalam rangka pemantauan Pengkinian Data

Nasabah bank bjb.

bank bjb melaksanakan kegiatan sosialisasi melalui pendidikan dan

pelatihan APUPPT untuk pegawai diantaranya pendidikan untuk

frontliner, calon pegawai, Manajer Operasional, Pemimpin KCP.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman atas penerapan

program APUPPT di unit kerja terkait, meningkatkan pemahaman

atas risiko pencucian uang dan pendanaan terorisme. Program

pelatihan dilakukan secara rutin baik pelatihan secara regular yang

diterapkan kepada calon pegawai baru maupun pelatihan yang

khusus kepada pegawai yang berhubungan langsung dengan

nasabah atau pegawai yang posisisnya strategis dalam penerapan

APUPPT. [SO3]

Tabel: Pelatihan mengenai Anti Korupsi,Pencucian Uang dan Fraud

pada tahun 2013

Topik PelatihanTraining Topics

TanggalDate

Materi PelatihanTraining Material

TempatLocation

Fraud Detection Mind Mapping and Databse Management

2-4 Mei/May2013Pengertian tindak pidana perbankan, penanganan kasus tindak pidana perbankan

PublikPublic

APU-PPT 27-28 September 2013

Pengertian Tindak Pidana Pencucian UangUnderstanding the crime of Money Laundering

PublikPublic

Pengendalian GratifikasiGratification Control

Setiap Pelatihan Pengenalan Perbankan Calon Pegawai di tahun 2013

Integrated at Banking Introduction Training conducted for new employees in 2013

Pengertian pengendalian GratifikasiUnderstanding of gratification control

Inhouse

IMPLEMENTATION OF ANTI MONEY LAUNDERING AND FINANCING OF TERRORISM (APUPPT PROGRAM)Implementation of Anti Money Laundering and Financing of

Terrorism is a program implemented on an ongoing basis in order

to meet the obligations under Bank Indonesia Regulation No. 14/27/

PBI/2012 dated December 28, 2012 concerning Implementation of

Anti-Money Laundering and Financing of Terrorism for Commercial

Banks.

During 2013, bank bjb developed and refined application system as

a tool for implementation of APUPPT program that can be used to

detect financial transactions which are qualified as transactions that

must be reported to Indonesian Financial Transaction Reports and

Analysis Center (PPATK), identify customer risk classification from

APUPPT perspective and tools to monitor bank bjb’s Customer Data

Updating.

Bank bjb conducted socialization through APUPPT education and

training for employees including education for frontliner, prospective

employees, Operations Manager, KCP leader. The aim is to improve

understanding of APUPPT program implementation in related work

units, improve understanding of the risks of money laundering and

financing of terrorism. The training programs are routinely held both

regular training for prospective employees and special training for

employees who directly deal with customers or employees with

strategic positions in APUPPT implementation. [SO3]

Table: Training on Anti-Corruption, Money Laundering and Fraud in

2013.

Page 73: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

71

Statistik pelaksanaan program APUPPT selama tahun 2013 adalah

sebagai berikut :

Aktivitas Jumlah/Total Activities

Laporan Transaksi Keuangan Tunai 5.133 Laporan/Report Cash Financial Transaction Reports

Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan 49 Laporan/Report Suspicious Transaction Reports

Korespondensi dengan pihak Berwenang 100 Korespondensi/Correspondency Correspondence with the authorities

Pengkajian APUPPT 9 Kajian/Study assessment APUPPT

Pengisian Kuisioner Cross Border Correspondent Banking+

28 Korespondensi/ Correspondency Completion of Questionnaires Cross BorderCorrespondent Banking+

ASESMEN GCGPada tahun 2013 Bank melaksanakan Self Assessment Pelaksanaan

GCG selama tahun 2013 berdasarkan analisis terhadap seluruh

kriteria/indikator penilaian mencakup: a) Governance Structure,

b) Governance Process, dan c) Governance Outcome. Hasil Self

Asseesment Pelaksanaan GCG bank bjb memperoleh peringkat

“Baik”.

WHISTLE BLOWING SYSTEM [4.4][SO4]bank bjb telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran

(whistleblowing system/WBS) bank bjb. WBS dikelola oleh Divisi

Audit Internal yang telah memiliki Standar Operasional Prosedur

(SOP) Strategi Anti Fraud, yang berisi mekanisme pengaduan/

pengungkapan/penyingkapan tindakan fraud dan/atau tindak

pidana di bidang perbankan. SOP Strategi Anti Fraud menjamin

kerahasiaan dan perlindungan pengungkapan/pelaporan tindakan

fraud. Identitas pelapor dan pelaporan Fraud yang disampaikan

dijamin kerahasiannya oleh Bank dan Bank melindungi pelaor

dari segala bentuk ancaman, intimidasi, penundaan kenaikan

pangkat, pemecatan, gugatan hukum, pengrusakan harta benda,

tindakan fisik, hukuman atau tindakan tidak menyenangkan lainnya

dari terlapor, bank atau dari pihak lain selama pelapor menjaga

kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun.

Setiap pegawai yang mengetahui terjadinya indikasi fraud wajib

melaporkan kepada divisi Audit Internal c.q Unit Kerja Anti Fraud

atau Pemimpin Satuan Kerja masing masing disertai dengan bukti

permulaan yang cukup. Laporan indikasi tindakan fraud yang

diterima oleh pemimpin Satuan Kerja wajib disampaikan kepada

Divisi Audit Internal selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah

laporan tersebut diterima.

Laporan pengaduan yang diterima sampai dengan Desember 2013

adalah sebanyak 21 (dua puluh satu) laporan. Jumlah laporan

yang ditindaklanjuti sebanyak 14 (empat belas) dan seluruhnya

telah memiliki keputusan tetap berupa sanksi. Bank menegaskan

pemberian sanksi tegas berupa pemberhentian pegawai diikuti

Statistics of APUPPT program implementation during 2013 are as

follows:

GCG ASSESSMENTIn 2013 the Bank conducted Self Assessment of GCG Implementation

for 2013 based on analysis of all assessment criteria/indicators

including: a) Governance Structure, b) Governance Process and c)

Governance Outcome. Self Asseesment Results of bank bjb’s GCG

Implementation obtained “Good” rating.

WHISTLE BLOWING SYSTEM [4.4] [SO4]Bank bjb established Whistle Blowing System (WBS) of bank bjb.

WBS is managed by Internal Audit Division which has Anti Fraud

Strategy Standard Operating Procedures, stipulating mechanisms of

complaints/admissions/disclosures of banking fraud and/or criminal

acts. Anti Fraud Strategy SOP ensures confidentiality and protection

of disclosure/reporting of fraud action. The identity of whistle blower

and reported fraud are secured by the Bank and the Bank protects

whistle blower from all forms of threats, intimidations, delayed

promotions, terminations, lawsuits, property destructions, physical

actions, penalties or other unpleasant acts by reported party, the Bank

or other parties as long as the whistle blower protects confidentiality

of the reported cases to any party.

Any employee knowing indications of fraud must report to Internal

Audit division c.q Anti Fraud Unit or the respective Work Unit Leaders

accompanied by sufficient preliminary evidence. Fraud indication

report received by Work Unit leaders must submit to Internal Audit

Division no later than 3 (three) working days after upon receipt of

the report.

There were 21 (twenty one) complaint reports received up to

December 2013. The number of followed-up reports was 14

(fourteen) reports and all of them had obtained final decision in form

of sanctions. The Bank affirms strict sanctions in form of employment

termination followed by legal actions on found corruption, including

Page 74: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

72

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

dengan tindakan hukum memadai atas tindakan korupsi yang

ditemukan, termasuk proses hukum di pengadilan. Hal ini merupakan

bentuk komitmen Bank terhadap upaya pemberantasan tindak

pidana korupsi. [SO4]

JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) [SO4]Pengertian Fraud adalah mengacu kepada Surat Edaran Bank

Indonesia Nomor 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal

strategi anti fraud bagi Bank Umum. Jumlah penyimpangan internal

bank bjb yang terjadi selama tahun 2013 disajikan pada tabel

berikut:

Internal Fraud dalam 1 tahun Internal Fraud during 1 year

Jumlah kasus yang dilakukan oleh/Number of case committed by

Pengurus Management

Pegawai TetapPermanent Employee

Pegawai Tidak Tetap Non-Permanent Employee

Tahun Sebelumnya

Previous Year

Tahun BerjalanCurrent Year

Tahun Sebelumnya

Previous Year

Tahun Berjalan Current Year

Tahun Sebelumnya

Previous Year

Tahun Berjalan Current Year

Total Fraud - - 3 4 3*) -

Telah Diselesaikan Settled

- 3 - 3*) -

Dalam proses penyelesaiandi internal Bankin the process of settlement in the Bank’s internal

- - - 4 - -

Belum diupayakanPenyelesaian Settlement has not been pursued

- - - - - -

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukumHas been followed up through legal process

- - - - - -

PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (PPG)PPG mencakup dari pembuatan perangkat aturan tentang

pengendalian gratifikasi, pembentukan organisasi yang mengelola

pengendalian gratifikasi, kegiatan sosialisasi/diseminasi tentang

aturan pengendalian gratifikasi dan peningkatan kesadaran individu

dan organisasi tentang gratifikasi serta implementasi pengelolaan

pelaporan penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak

KPK.

Kegiatan sosialisasi/diseminasi PPG sebagai bagian dalam penerapan

GCG pada sepanjang tahun 2013 telah dilaksanakan kepada pihak

internal maupun pihak eksternal atas rekomendasi KPK. Dalam

kegiatan tersebut seluruh pegawai telah menandatangani kontrak

komitmen untuk tidak menerima atau memberikan gratifikasi dalam

bentuk apapun yang berhubungan kedudukan atau jabatannya.

legal proceedings in court. This is the Bank’s commitment to

corruption eradication. [SO4]

NUMBER OF INTERNAL FRAUD [SO4]Fraud definition refers to Bank Indonesia Circular Letter No. 13/28/

DPNP dated December 9, 2011 concerning anti-fraud strategy for

Commercial Banks. The number of bank bjb’s internal fraud that

occurred during 2013 is presented in the following table:

GRATIFICATION CONTROL PROGRAM (PPG)PPG covers preparation of regulatory tools for gratification control,

formation of organization that manages gratification control,

socialization/dissemination of gratification control rules and

awareness improvement of individuals and organizations about

gratification and reporting management of gratification receipt in

coordination with KPK.

PPG socialization/dissemination activities as part of GCG

implementation during 2013 were conducted to internal and external

parties based on KPK’s recommendation. In the event all employees

signed commitment contract to not accept or give gratification in

any form related to their titles or positions.

Page 75: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

73

Mekanisme Penanganan Pelaporan dan Pengendalian GratifikasiWhistleblowing Mechanism and Gratuity Control

PelaporWhistleblower

Review oleh Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)Review by UPG

Hadiah/FasilitasGratuity/Facility

AnalisaPenetapan Status

Status Determination

Data Base KPK

Rekapitulasilaporan GratifikasiRecap of Gratuity

Reports

Milik NegaraOwn by State

Milik PelaporOwn by Whistleblower

Analisa oleh KPKAnalyzed by KPK

Analisaoleh UPG

Analyzed by UPG

PenetapanKepemilikanOwnership

Determination

Milik InstansiOwn by Instance

Milik PelaporOwn by Whistleblower

Terkait JabatanPosition Related

Terkait Kedinasan Official Related

Sampai dengan Desember 2013 telah diterima sebanyak 815

laporan penerimaan gratifikasi yang nilainya setara dengan Rp 468

juta. Sebanyak 661 laporan setara Rp 357,5 juta dalam penanganan

UPG, sedangkan sebanyak 154 Laporan setara Rp 110,5 juta dalam

penanganan KPK.

Jumlah Pelaporan GratifikasiTotal Gratuities Reporting

Penanganan UPGHandled by UPG

Penanganan KPKHandled by KPK

661

154

815

Berdasarkan evaluasi dengan KPK, dalam penerapan PPG di

Lingkungan bank BUMN/D, pihak KPK akan melakukan koordinasi

dengan bank Indonesia dan menjadikan bank bjb sebagai contoh

penerapan PPG di sektor perbankan. Pada tahun 2013 KPK telah

memberikan penghargaan kepada bank bjb berupa penghargaan

Pelaporan Gratifikasi terbanyak tahun 2013 dan Pelaporan LHKPN

tahun 2013.

As of December 2013 there were 815 reports of gratification receipts

with total value of equivalent to Rp 468 million. A total of 661

reports worth equivalent to Rp 357.5 million were handled by UPG,

while 154 reports worth equivalent to Rp 110,5 million were handled

by KPK.

Based on evaluation with KPK, in PPG implementation in state-

owned/regionally-owned banks, KPK will coordinate with Bank

Indonesia and refer to bank bjb as an example of PPG implementation

in banking sector. In 2013 KPK awarded bank bjb with the most

Gratification Reports award in 2013 and LHKPN Reporting in 2013.

Page 76: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

74

Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Governance

CHANGE AGENT [SO3]bank bjb telah membentuk Change Agent sebagai salah satu upaya

menyelaraskan pertumbuhan bisnis yang dinamis yang didukung

dengan penerapan budaya perusahaan yang terbaik. Tugas dan

tanggung jawab Change Agent diantaranya adalah bertanggung

jawab dalam proses implementasi, monitoring, dan evaluasi

perubahan budaya pada unit kerjanya masing-masing.

Untuk menjalankan tugasnya, para Change Agent bank bjb

melakukan; a) sosialisasi, menularkan, dan mendorong implementasi

perubahan budaya di masing-masing unit kerja; b) menegur pegawai

yang tidak menerapkan budaya perusahaan bank bjb (berperilaku

negatif); c) memonitor implementasi perubahan budaya di unit

kerja masing-masing dengan mengisi form monitoring implementasi

budaya perusahaan; d) mengevaluasi implementasi perubahan

budaya dalam masing-masing unit kerja secara berkala dan kontinu (3

bulan sekali) serta e) menyampaikan laporan implementasi perubahan

budaya (hasil isian form monitoring) kepada change leader untuk

kemudian diteruskan kepada Divisi Change Management Office.

Mengingat tugas-tugas Change Agent tersebut, maka seorang

change Agent harus memiliki karekteristik dasar seperti dapat

menjadi role model dan motivator untuk meningkatkan kinerja, bisa

beradaptasi dengan berbagai ragam budaya dalam bekerja, bersikap

tanggung jawab sosial (tidak individual), memiliki kreativitas yang

tinggi, sanggup berinovasi dengan menghasilkan berbagai hal-hal

baru dan bersikap tegas.

KONTRIBUSI KEPADA PARTAI POLITIKSebagai badan usaha yang mandiri dan profesional, bank bjb

tidak berafiliasi dengan kelompok atau kekuatan politik tertentu.

Sebagaimana diatur di dalam Standar Tata Perilaku (Code of

Conduct) bahwa insan bjb bersikap netral terhadap semua parta

politik dengan cara:

- Tidak menggunakan fasilitas perusahaan untuk kepentingan

golongan/partai politik tertentu.

- Tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan

atau anggota legislatif.

- Tidak membawa, memperlihatkan, memasang serta

mengedarkan simbol, gambar dan ornamen partai politik di

lingkungan perusahaan.

Selama tahun 2013, bank bjb tidak pernah memberikan dukungan

maupun sumbangan untuk partai politik manapun. [SO6]

CHANGE AGENT [SO3]Bank bjb has established Change Agent as an effort to harmonize

the growth of dynamic business supported by implementation of the

best corporate culture. Duties and responsibilities of Change Agent

include responsibility for implementation, monitoring and evaluation

of cultural change at each work unit.

To carry out their duties, bank bjb’s Change Agents perform; a)

socialization, transmission and encouragement of cultural change

in each work unit; b) warning employee who does not apply bank

bjb’s corporate culture (negative behavior); c) monitoring of cultural

change in each work unit by filling form monitoring of corporate

culture; d) evaluation of cultural change within each work unit

periodically and continuously (every 3 months) and e) submission of

cultural change report (form monitoring results) to change leader to

be forwarded to Change Management Office Division.

Considering the duties of Change Agent, a change agent should

have basic characteristics such as ability to become role model and

motivator to improve performance, adapt to a wide range of cultural

diversity in the work, be socially responsible (not individually), have

high creativity, innovate by producing various new things and be

firm.

CONTRIBUTIONS TO POLITICAL PARTIESAs an independent and professional business entity, bank bjb

is not affiliated with particular political group or power. As set forth

in Code of Conduct that bjb people are neutral toward all political

parties by:

- Not using the Company’s facilities for the benefit of particular

political group/party.

- Not holding concurrent position as officials of political party or

legislative member.

- Not carrying, exhibiting, installing and distributing symbols,

images and ornaments of political party in the Company’s

environment.

During 2013, bank bjb never gave support and donation to any

political party. [SO6]

Page 77: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

75

PERMASALAHAN HUKUMHingga 31 Desember 2013, terdapat 12 (dua belas) perkara hukum

yang dihadapi bank bjb. Proses hukum tersebut mayoritas berkaitan

dengan masalah perbankan dengan ex nasabah. Seluruh proses

hukum tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan usaha dan

kondisi keuangan bank bjb. [SO8]

Bank bjb selalu menjunjung tinggi etika berbisnis dan selalu

mematuhi ketentuan hukum yang berlaku karena menyangkut

reputasi Bank dan kepercayaan masyarakat. Dengan komitmen

tersebut kami berharap dapat menjaga agar seluruh pegawai bank

bjb menghindari tindakan melanggar hukum dan terkena sanksi

hukum. Sepanjang tahun 2013 bank bjb tidak pernah menerima

sanksi, baik denda maupun hukuman lain sebagai akibat dari

ketidakpatuhan pada hukum. [PR9]

Uraian lebih lengkap mengenai pelaksanaan tata kelola perusahaan

yang baik dapat diperoleh dalam buku Laporan Tahunan bank bjb

2013 yang juga dapat diunduh melalui website bank bjb.

LEGAL CASESAs of December 31, 2013, there were 12 (twelve) legal cases involving

bank bjb. The majority of those legal cases were related to banking

issues with ex customers. The entire legal process had no impact on

bank bjb’s business activities and financial condition. [SO8]

Bank bjb always upholds business ethics and complies with the

applicable laws because they are related to the Bank’s reputation and

public trust. With this commitment we hope to maintain that all bank

bjb’s employees avoid unlawful acts and legal sanctions. Throughout

2013 there were no sanctions, in terms of fines and other penalties

resulting from non-compliance with the laws imposed on bank bjb.

[PR9]

Further description of good corporate governance implementation

can be found in bank bjb’s Annual Report 2013 which can also be

downloaded via bank bjb’s website.

Page 78: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

76

Mengembangkan Manusia bjb Developing bjb People

bank bjb meyakini bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

dengan menerapkan praktik-praktik terbaik secara konsisten akan

menghasilkan SDM yang berkualitas yang mampu meningkatkan

keunggulan bank bjb dalam industri jasa keuangan yang dinamis

dan terus berkembang cepat. Kami sangat menyadari bahwa

layanan prima bagi nasabah membutuhkan SDM yang yang fokus

pada layanan terbaik untuk nasabah dan mampu menawarkan solusi

yang tepat kepada nasabah.

Prioritas bisnis bank bjb telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank

tahun 2013 dimana bank bjb diarahkan untuk menjadi bank nasional

yang tumbuh berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas tinggi

dan unggul dalam bidang pelayanan. Dengan demikian, bank bjb

dapat tumbuh menjadi bank yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih

baik.

Rencana bisnis tersebut harus diimbangi dengan ketersediaan SDM

yang berkualitas, berintegritas serta mampu mendorong akselerasi

pertumbuhan Bank dan menciptakan nilai yang terus meningkat

secara berkelanjutan. Oleh karena itu, pengembangan kompetensi

dan keterampilan pegawai merupakan suatu keharusan.

Pengelolaan dan pengembangan SDM dilakukan melalui beberapa

upaya, yaitu:

a. Peningkatan peran dan fungsi Assessment Center yang

terintegrasi dengan training program academy untuk

meningkatkan kompetensi pegawai baik di posisi manajerial

maupun supporting.

Bank bjb believes that management of Human Resources (HR) by

applying the best practices consistently will generate quality HR

who are capable of enhancing bank bjb’s excellence in dynamic

and rapidly growing financial services industry. We are well aware

that excellent service to customers requires HR focusing on the best

services and offering appropriate solutions for customers.

Bank bjb’s business priorities set out in Business Plan 2013 drive

bank bjb to become continuously growing national bank with high

profitability level and excel in services. Hence, bank bjb can grow into

a larger, stronger and better bank.

The business plan must be balanced with availability of HR with

quality, integrity and ability to accelerate the Bank’s growth and create

sustainably increasing values. Therefore, employees’ competence

and skills development is a must.

Management and development of HR are performed through several

efforts, including:

a. Increasing role and function of integrated Assessment Center

with training program academy to improve employees’

competence in both managerial and supporting positions.

Page 79: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

77

b. Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan sesuai

dengan perkembangan bisnis bank.

c. Pengembangan sistem informasi SDM (Human Resources

Information System – HRIS) yang komprehensif dan terintegrasi

sehingga dapat memberikan peta kondisi pegawai yang ada saat

ini dan arah pengembangan pegawai yang harus dilakukan.

REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI YANG ADIL DAN TRANSPARAN Selaras dengan visi bank bjb menjadi 10 Bank Terbesar dan Sehat

di Indonesia, bank bjb sedang melakukan berbagai perubahan

organisasi dengan memperkuat daya saing di semua lini bisnisnya

serta memperluas jaringan usaha tidak hanya di wilayah Jawa Barat,

Banten dan DKI Jakarta melainkan ke seluruh wilayah Indonesia.

Untuk menjamin kelangsungan usaha Bank dalam menghadapi

persaingan dengan bank-bank lain, maka pemenuhan kebutuhan

SDM harus dilaksanakan melalui proses penerimaan pegawai yang

baik, jelas dan terarah sesuai dengan pedoman dasar perusahaan.

Dua tujuan utama rekrutmen pegawai adalah untuk memperoleh

pegawai yang berkualitas dan tepat waktu sesuai tuntutan pekerjaan

serta untuk menjamin kelangsungan usaha Bank jangka panjang

dalam menghadapi persaingan.

Proses rekrutmen dilakukan antara lain dengan cara sebagai berikut:

1. Rekrutmen online, yaitu melalui website bank bjb:

www.bankbjb.co.id. Pada website tersebut tersedia informasi

penerimaan calon pegawai lengkap dengan fasilitas untuk

melakukan pengisian data identitas diri bagi pelamar yang

langsung tersimpan di database Divisi Sumber Daya Manusia.

2. Filling system, yaitu pencarian kandidat melalui database

lamaran yang masuk secara langsung ke Divisi Sumber Daya

Manusia maupun ke website bank bjb.

3. Campus Hiring, yaitu pencarian kandidat melalui universitas/

perguruan tinggi sub-bagian kemahasiswaan/hubungan alumni/

career development center.

4. Job Fair/Career Days, yaitu pencarian kandidat melalui pameran/

bursa tenaga kerja yang diselenggarakan oleh lembaga yang

kredibel.

5. Iklan, yaitu pencarian kandidat melalui media massa baik cetak

maupun elektronik yang diumumkan di surat kabar atau secara

online di media yang kredibel.

bank bjb membuka kesempatan seluas-luasnya bagi setiap orang

yang memenuhi persyaratan untuk menjadi pegawai sesuai kualitas

individunya tanpa melihat faktor SARA (suku, agama, ras dan antar

golongan), gender dan status sosial. Secara umum, kami tidak

menyebutkan persyaratan gender dalam setiap iklan rekrutmen.

Dengan demikian, kami tidak melakukan identifikasi pegawai

b. Develop education and training programs in accordance with the

Bank’s business development.

c. Development of comprehensive and integrated Human

Resources Information System (HRIS) so as to provide a map of

the existing employee condition and direction of development to

be done.

FAIR AND TRANSPARENT EMPLOYEE RECRUITMENT AND PLACEMENTAligned with bank bjb’s vision to become the top 10 Largest and

Healthy Banks in Indonesia, bank bjb is undertaking organizational

changes by strengthening competitiveness in all business lines and

expanding business networks not only in the region of West Java,

Banten and DKI Jakarta but to all parts of Indonesia.

To ensure the Bank’s business continuity in facing competition with

other banks, fulfillment of HR needs should be carried out through

fine, clear and focused hiring process in accordance with the

Company’s basic guidelines. Two main goals of employee recruitment

is to obtain qualified employees in a timely manner according to

work demands to ensure the Bank’s long term business continuity in

facing competition.

The recruitment process is carried out among others in the following

ways:

1. Online recruitment, through bank bjb’s website: www.bankbjb.

co.id. The website provides recruitment information complete

with facility to fill data entry for applicant’s identity which will be

stored directly in Human Resources Division’s database.

2. Filling system, which is candidates searching through application

database that goes directly to Human Resources Division and

bank bjb’s website.

3. Campus Hiring, which is candidates searching through

universities/colleges, students/alumni relations/career

development center sub-department.

4. Job Fair/Career Days, which is candidates searching through

exhibitions/job expo organized by credible institutions.

5. Advertising, which is candidates searching through mass media,

both print and electronic published in newspapers or online in

credible media.

Bank bjb opens the widest opportunity for every person who meets

the requirements to be employees according to the individual’s

quality regardless of ethnic, religious, racial and inter-group (SARA),

gender and social status factors. In general, we do not mention

gender requirements in any recruitment advertising. Hence, we

do not identify employees by ethnic group or region of origin. We

Page 80: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

78

Mengembangkan Manusia bjb Developing bjb People

berdasarkan kelompok suku atau daerah asalnya. Kami memastikan

tidak melakukan praktik-praktik pembatasan ataupun diskriminasi

dalam bentuk apapun. [HR4]

Sejalan dengan prinsip kesetaraan dan anti diskriminasi, kami tidak

membuat kebijakan untuk mengutamakan calon pegawai dari

masyarakat lokal. bank bjb tidak memiliki ketentuan khusus yang

mengatur prioritas masyarakat lokal di sekitar kantor pusat dan

kantor cabang sebagai pegawai. Kebijakan penerimaan pegawai

menjadi wewenang kantor pusat dan jumlah pegawai baru yang

diterima bekerja disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan. Namun

demikian, karena iklan pengumuman rekrutmen terutama dimuat

di media lokal dan kegiatan di kampus-kampus terutama di sekitar

lokasi operasi Bank, seringkali kesempatan pertama didapat oleh

masyarakat setempat. [EC7]

Sesuai dengan prosedur penerimaan pegawai, proses rekrutmen

karyawan selama tahun 2013 telah dilakukan di seluruh jaringan

Kantor bank bjb yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Program

rekrutmen yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah:

- Rekrutmen fresh graduate Bank menjaring lulusan baru perguruan tinggi (fresh graduate)

dengan status pegawai non-pendidikan. Secara keseluruhan,

selama tahun 2013 Divisi SDM telah mengadakan rekrutmen

tenaga fresh graduate dan menjaring 1.536 calon pegawai

termasuk termasuk di antaranya, 490 orang tenaga alih daya

yang diangkat menjadi calon pegawai tetap melalui jalur

rekrutmen internal.

- Rekrutmen Individual Hire Untuk mendapatkan tenaga berpengalaman pada bidang

pekerjaan tertentu yang diselaraskan dengan kebutuhan

pencapaian kinerja Bank, pada tahun 2013 bank bjb telah

menjaring 29 tenaga individual hire.

DEMOGRAFI PEGAWAIJumlah pegawai bank bjb pada tahun 2013 adalah 6.395 orang,

meningkat 31% dibandingkan 4.881 orang pada tahun 2012.

Sebanyak 76% pegawai bank berusia 30 tahun ke bawah, dan

69% pegawai dengan masa kerja 5 tahun ke bawah. Pegawai

dengan latar belakang pendidikan Diploma dan Sarjana meningkat

33% dari 4.596 orang pada tahun 2012 menjadi 6.111 orang.

Hal ini menunjukkan bahwa bank bjb telah mempersiapkan

mekanisme suksesi kepemimpinan dengan baik. Bank melakukan

rekrutmen pegawai terutama fresh graduate untuk mengisi posisi

Junior Management yang disiapkan untuk menjadi ujung tombak

pertumbuhan bank bjb dan menjadi pemimpin Bank di masa depan.

ensure that we do not perform limitation or discrimination practices

of any kind. [HR4]

In line with equality and anti-discrimination principles, we do not

have policy for prioritizing prospective employees from the local

community. bjb bank has no specific provisions governing priorities

for the local communities around head office and branch offices as

employees. Recruitment policy is under authority of head office and

the number of new hired employees is adjusted to the Company’s

needs. However, since recruitment advertisement is published in local

media and campus activities especially in the Bank’s surrounding

areas of operation, it is often the first opportunity to come by the

local community. [EC7]

In accordance with the hiring procedures, employee recruitment

process in 2013 was carried out in the entire office network of bank

bjb spread across Indonesia. Recruitment programs conducted in

2013 are:

- Fresh graduates recruitment The Bank recruited fresh graduates with non-education employee

status. Overall, during 2013 Human Resources Division recruited

fresh graduates and 1,536 prospective employees including

among them, 490 outsourced employees who were hired as

permanent employees through internal recruitment.

- Individual Hire Recruitment To obtain experienced personnel in certain fields that are aligned

with the Bank’s needs for performance achievement, in 2013

bank bjb recruited 29 individual hires.

EMPLOYEE DEMOGRAPHICSThe number of bank bjb’s employees in 2013 was 6,395, an increase

of 31% compared to 4,881 employees in 2012. Approximately

76% of the Bank’s employees are aged under30 years and 69%

have service tenure of 5 years or less. Employees with education

background of Diploma and Bachelor increased 33% from 4,596

people in 2012 to 6,111 people. This indicates that bank bjb had

prepared leadership succession mechanism properly. The Bank

conducts employee recruitment, especially fresh graduates to fill

Junior Management positions that are prepared to become the

forefront of bank bjb’s growth and the Bank’s future leaders.

Page 81: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

79

Bidang usaha perbankan yang mensyaratkan jenjang pendidikan

minimal tertentu tidak membuka peluang terjadinya penggunaan

pekerja anak maupun pekerja di bawah umur. bank bjb tidak

mentolerir penggunaan pekerja anak dan pekerja di bawah umur,

termasuk pekerja outsourcing dan pekerja kontraktor/vendor sebagai

bentuk kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Namun demikian, kami belum melakukan audit khusus di

perusahaan mitra kerja terkait pekerja anak maupun kepatuhan mitra

kerja secara umum terhadap prinsip-prinsip perlindungan hak asasi

manusia (HAM) di perusahaannya. Saat ini proses seleksi mitra kerja/

pemasok/kontraktor dilakukan berdasarkan kriteria kemampuan dan

kondisi keuangan perusahaan yang sehat. [HR2][HR6]

REMUNERASI PEGAWAI Ketentuan remunerasi pegawai diatur melalui dalam Surat

Keputusan (SK) Direksi Nomor: 645/SK/DIR-SDM/2013 tanggal

8 Oktober 2013 tentang Perubahan Atas SK Direksi Nomor: 171/

SK/DIRSDM/2013 tentang Pedoman Pengelolaan Penghasilan dan

Fasilitas Kepegawaian, dan SK Direksi Nomor: 630/SK/DIR-SDM/2013

tanggal 10 Oktober 2013 tentang Pedoman Grading System dan

Single Salary. Secara keseluruhan besaran penghasilan yang diterima

pegawai bank bjb lebih besar dari upah minimum sektoral (UMS)

setempat. [EC5]

Remunerasi bagi pegawai terus ditingkatkan seiring dengan

pertumbuhan yang dicapai oleh Bank. Penetapan standar remunerasi

dilakukan berdasarkan analisa terhadap industri, tingkat inflasi serta

disesuaikan dengan tingkat kemampuan Bank. Besaran remunerasi

yang diterima masing-masing pegawai bisa berbeda disebabkan oleh

status kepegawaian, masa kerja dan juga adanya perbedaan jenis

tunjangan yang diterima oleh pegawai tetap dan calon (prospective).

Namun demikian, kami tidak mempunyai kebijakan membedakan

besaran gaji berdasarkan gender. [LA14]

Tabel berikut menyajikan rasio gaji tertinggi dan terendah untuk

pegawai dan Direksi serta Komisaris bank bjb: [4.5]

No.Keterangandalam juta Rupiah

TertinggiHighest

TerendahLower

Rasio/Ratio

Descriptionin million RupiahTertinggi

HighestTerendahLowest

1 Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah

50.000 2.800 17,857 1,00Employee Salary Ratio Highest

and Lowest

2 Rasio Gaji Direksi yang Tertinggi dan Terendah

130.000 104.000 1,25 1,00Salary ratio of Highest and

Lowest Directors

3 Rasio Gaji Komisaris yang Tertinggi dan Terendah

65.000 52.000 1,25 1,00Salary Ratio of Highest and

Lowest Commissioners

4 Rasio Gaji Direksi Tertinggi dan Pegawai Tertinggi

130.000 50.000 3,01 1,00Ratio Highest Directors and

Employees

Banking business sector that requires a certain minimum level of

education does not open possibility of the use of child labor or

under aged labor. Bank bjb does not tolerate the use of child labor

or under aged labor, including outsourced workers and employees

of contractors/vendors as a form of compliance with the applicable

laws and regulations. However, we have not conducted special audit

partner in partner companies related to child labor and partners’

compliance in general with protection of human rights (human

rights) in their companies. Currently the selection process of business

partners/suppliers/contractors is done based on capability criteria

and sound corporate financial condition. [HR2] [HR6]

EMPLOYEES REMUNERATIONProvisions of employee remuneration are regulated in BOD Decree

No: 645/SK/DIR-SDM/2013 dated October 8, 2013 concerning

Amendment to BOD Decree No: 171/SK/DIRSDM/2013 concerning

Guidelines for Income and Facility Management of Personnel and

BOD Decree No: 630/SK/DIR-SDM/2013 dated October 10, 2013

concerning Guidelines for Grading System and Single Salary. Overall

the amount of income received by bank bjb’s employee is larger than

the local sectoral minimum wage (UMS). [EC5]

Remuneration for employees is to be improved in line with the

growth achieved by the Bank. Determination of remuneration

standards is based on analysis of the industry, inflation rate and

adjusted to the Bank’s capability. The remuneration received by

each employee could be different due to employment status, service

tenure and also different types of benefits received by permanent

and prospective employees. However, we do not have a salary policy

that discriminates by gender. [LA14]

The following table presents ratio of the highest and the lowest

salaries of bank bjb’s employees and Directors and Commissioners:

[4.5]

Page 82: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

80

Mengembangkan Manusia bjb Developing bjb People

REWARD AND PUNISHMENT Reward & punishment diberikan berdasarkan penilaian kinerja

pegawai yang dilaksanakan oleh Bank pada setiap triwulan selama

1 tahun. Reward & punishment akan berpengaruh terhadap insentif

yang akan diterima oleh pegawai bersangkutan selama 1 tahun.

A. Reward [EC3] Bank memberikan reward sebagai bentuk penghargaan kepada

pegawai atas dedikasi yang diberikan kepada perusahaan. Sistem

reward disusun untuk memotivasi pegawai agar berkinerja lebih

baik lagi ke depannya. Diantara jenis reward yang diberikan

adalah:

]1. Penghargaan Masa Kerja bagi pegawai yang telah memiliki

masa kerja 15 tahun dan 25 tahun serta memenuhi kriteria

tertentu yang telah ditetapkan.

2. Jasa Produksi yang diberikan atas kinerja pegawai selama 1

(satu) tahun penuh atas laba perusahaan selama 1 tahun.

3. Indeks Prestasi Kinerja pegawai yang diberikan 3 (tiga) kali

dalam setahun berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan

pada triwulan tertentu.

Selain penghargaan yang dikaitkan dengan kinerja dan masa

kerja, Bank juga memberikan tunjangan/benefit di luar gaji

sebagai manfaat yang diterima pegawai tetap dan pegawai

tidak tetap/calon pegawai (Non-Permanent/prospective) yang

perinciannya sebagai berikut: [LA3]

Komponen

Status KepegawaianEmployee Status

ComponentPegawai Tetap

PermanentPegawai Tidak Tetap

Non-Permanent

Penghasilan √ √ Salary

Iuran DPLK √ x Premium for DPLK

Iuran DAPEN √ x Premium for DAPEN (Pension Fund)

JAMSOSTEK √ √ Labor Insurance

THT √ x Old Age Benefit

Asuransi Jiwa √ x Life Insurance

THR √ √ Holiday Allowance

Insentif √ √ Incentive

Jasa Produksi √ √ Bonus

Bekal Cuti √ x Leave Allowance

Biaya Pindah √ x Movement Cost Allowance

Fasilitas Olah Raga √ x Sport Facilities

Penghargaan Masa Kerja √ x Years of Service Award

Perjalanan Dinas √ √ Business Trip

Uang Duka √ √ Compassionate Allowance

Tunjangan Konjungtur/Uang Makan √ √ Conjuncture/Meal Allowance

Tunjangan Fungsional √ x functional Allowance

REWARD AND PUNISHMENTReward & punishment is given based on employee performance

assessment conducted by the Bank on a quarterly basis for 1 year.

Reward & punishment will affect incentives to be received by the

respective employee for 1 year.

A. Reward [EC3] The Banks provides reward as a token of appreciation to

employees for their dedication to the Company. Reward system

is structured to motivate employees to perform better in the

future. Among the types of given reward are:

1. Work Tenure Award, for employees with work period of 15

years and 25 years and meet certain criteria that have been

established.

2. Production Merit given to employees upon their 1 year

performance over the Company’s profit within 1 year.

3. Employee’s Performance Achievement Index given three (3)

times a year based on profits obtained by the Company in a

particular quarter.

In addition to rewards associated with performance and work

tenure, the Bank also provides allowances/benefits other than

salary as benefits received by permanent and Non-Permanent/

prospective employees with details as follows: [LA3]

Page 83: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

81

B. Punishment Punishment diberikan kepada para pegawai yang telah

melakukan fraud (kelalaian) dan penyimpangan aturan.

Berdasarkan tingkat pelanggaran dan tingkat kerugian yang

terjadi, Bank memberikan sanksi administratif berjenjang.

Perbuatan yang secara umum dikenakan sanksi administratif

adalah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan

Peraturan dan ketentuan perundang-undangan, meninggalkan

tugas atau kewajiban atau tidak melakukan perintah dinas/

jabatan yang diberikan serta menjalankan tugas tanpa kejujuran,

kesungguhan hati, teliti atau tertib.

Perbuatan pegawai yang dikenakan tuntutan ganti kerugian

adalah perbuatan-perbuatan sebagai berikut: [SO4]

1. Perbuatan Pegawai yang mengakibatkan kerugian

Perseroan.

2. Pegawai bertanggung jawab atas kerugian Perseroan yang

disebabkan karena perbuatannya sebagaimana dimaksud.

Tingkatan sanksi administrasi diatur dalam Surat Keputusan

Direksi Nomor: 696/SK/DIR-SDM/2013 tanggal 7 Oktober 2013

tentang Pedoman Sanksi Kepegawaian. Tingkat dan jenis sanksi

adalah sebagai berikut: [LA5]

1. Tingkat Sanksi Administratif Ringan, terdiri dari:

a. Peringatan I.

b. Peringatan II.

c. Peringatan III.

d. Pernyataan tidak puas.

2. Tingkat Sanksi Administratif Sedang, terdiri dari:

a. Penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu)

tahun.

b. Penundaan kenaikan pangkat/grade paling lama 1 (satu)

tahun. dan

c. Penurunan gaji sebesar 1 (satu) kali kenaikan gaji berkala

untuk paling lama 1 (satu) tahun.

3. Tingkat Sanksi Administratif Berat, terdiri dari:

a. Penurunan pangkat/grade setingkat lebih rendah.

b. Penurunan Jabatan.

c. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sebagai pegawai.

d. Pemberhentian tidak dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sebagai pegawai.

B. Punishment Punishment is given to employees who have conducted fraud

(negligence) and violations towards the applicable rules. Based

on the levels of violation and losses incurred, the Bank imposed

layered administrative sanctions. Acts that are generally subject

to administrative sanctions are acts contrary to the laws and

regulations, leaving duty or obligation or do not obey given

official order/position as well as performing duty without

honesty, sincerity, diligence or order.

Acts of an employee subjected to the claim for damages are as

follows: [SO4]

1. Personnel actions resulting in losses of the Company.

2. Employees are responsible for bank bjb’s losses caused by

their actions as referred to number 1.

The level and type of penalties are regulated in BOD Decree

No: 696/SK/DIR-SDM/2013 dated October 7, 2013 concerning

Guidelines for Employment Sanctions. The level and type of

penalties are as follows: [LA5]

1. Light Administrative Sanctions, consisting of:

a. Warning I.

b. Warning II.

c. Warning III.

d. Unsatisfied Statement.

2. Medium Administrative Sanctions, consisting of:

a. Delay of periodic salary increase to a maximum of 1

(one) year.

b. Delay of promotion to a maximum of 1 (one) year. and

c. Decrease in salary of 1 (one) time of periodic salary

increase for a maximum of 1 (one) year.

3. Heavy Administrative Sanctions, consisting of:

a. Degradation to one level of lower grade/rank.

b. Degradation of Position.

c. Honorable discharge without employee’s own request.

d. Dishonorable discharge without employee’s own

request.

Page 84: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

82

Mengembangkan Manusia bjb Developing bjb People

KESEMPATAN YANG SAMA DALAM PENGEMBANGAN KARIRSetiap pegawai yang telah memenuhi persyaratan memiliki peluang

yang sama untuk mengembangkan karirnya yang diidentifikasi

menggunakan metode assessment dan metode pengukuran lainnya

terkait dengan Personal Strength (Potensi dan Bakat), Tingkat

Kecukupan Kompetensi (Competency Fit), Hasil Kinerja (Performance)

dan Pengalaman Kerja. Hasil identifikasi pegawai atas paramater

dan kriteria tersebut akan menjadi sumber data dalam pengelolaan

talent pool dan pengembangan karir masing-masing pegawai.

Pegawai yang dinilai memiliki kompetensi untuk menempati posisi

manajerial diusulkan untuk menempati jabatan yang sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya.

Selama tahun 2013, Divisi SDM telah mengadakan 3 (tiga) kali

assessment untuk level officer, assistant, dan Officer Development

Program (ODP) yang diikuti oleh 547 pegawai atau 9% dari total

pegawai Bank. [LA12]

PENGEMBANGAN KOMPETENSIBank memberikan program-program pendidikan dan pelatihan

untuk meningkatkan kompetensi pegawai. Divisi pendidikan dan

pelatihan telah menyusun program pelatihan dalam bentuk Training

Program Academy yang mengatur program pelatihan pegawai

bank bjb yang disesuaikan dengan ketentuan sistem grading yang

telah ditetapkan oleh Divisi SDM berdasarkan kompetensi jabatan

(competency based).

Terdapat tiga kategori program pelatihan, yaitu:

1. Pelatihan utama yang menjadi syarat kenaikan grade seorang

pegawai bank bjb.

2. Pelatihan teknikal berdasarkan kompetensi sesuai unit kerja yang

diharapkan dapat meningkatkan kompetensi seorang pegawai

sesuai dengan job description pekerjaannya di lapangan.

3. Pelatihan soft skill yang diarahkan untuk pengembangan diri

pegawai.

Pada tahun 2013, Divisi Pendidikan dan Pelatihan telah

menyelenggarakan 948 program pendidikan dan pelatihan pegawai

yang diikuti oleh 19.529 peserta atau rata-rata setiap pegawai

menerima 3 (tiga) kali/jenis pelatihan. Peserta pelatihan terdiri dari

Direksi, pemimpin divisi, pemimpin cabang sampai dengan staf.

[LA10]

BIAYA PELATIHANAnggaran untuk pelatihan pegawai disesuaikan dengan program

perusahaan dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Jumlah anggaran dana pelatihan mengacu pada ketentuan Surat

Edaran Bank Indonesia No.31/24/UPPB perihal Penyediaan Dana

untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Bank Umum dan Surat

EQUAL OPPORTUNITIES IN CAREER DEVELOPMENT

Every employee who meets requirements has the same opportunity

to develop a career that is identified using assessment and other

measurement methods related to Personal Strength, Competency

Fit, Performance and Work Experience. The results of employee

identification using those parameters and criteria will be data

source in talent pool management and career development of each

employee. Employees who are considered to have the competence

to occupy managerial positions are proposed for in accordance with

their capabilities.

During 2013, Human Resources Division conducted 3 (three)

assessments for officer, assistant, and Officer Development Program

(ODP) levels, participated by 547 employees or 9% of the Bank’s total

employees. [LA12]

COMPETENCE DEVELOPMENTThe Bank provides educational and training programs to improve

employee competence. Education and training division prepared

training program in form of Training Program Academy governing

bank bjb’s employee training program that is adjusted to the

provisions of competence-based grading system established by HR

Division.

There are three categories of training programs, namely:

1. Core training which is a prerequisite for grade promotion of

bank bjb’s employees.

2. Competence-based technical training by work unit which is

expected to improve the competence of an employee according

to his/her job description on field.

3. Soft skills training for employees’ self-development.

In 2013, Education and Training Division organized 948 education

and training programs participated by 19,529 employee, or at

average every employee participated in 3 (three) times/types of

training. Training participants consist of Board of Directors, division

leaders, branch leaders and staff. [LA10]

TRAINING COSTThe budget for employee training is adjusted to the Company’s

programs by taking into account the applicable regulations. Total

training budget refers to provision of Bank Indonesia Circular Letter

No.31/24/UPPB concerning Provision of Fund for Human Resources

Development of Commercial Banks and Bank Indonesia Decree No.

Page 85: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

83

Keputusan Bank Indonesia nomor 31/310/KEP/DIR tanggal 31 Maret

1999 tentang Penyediaan Dana untuk Pengembangan Sumber

Daya Bank Umum bahwa penyediaan dana pendidikan sekurang-

kurangnya 5% dari anggaran pengeluaran SDM.

Sesuai dengan Rencana Bisnis Bank, anggaran pendidikan dan

pelatihan pegawai di tahun 2013 adalah sebesar Rp37,49 miliar,

yaitu 5% dari biaya SDM tahun 2012 sesuai ketentuan Bank

Indonesia. Ditambah dengan akumulasi sisa anggaran tahun-tahun

sebelumnya, maka proyeksi biaya pendidikan dan pelatihan tahun

2013 adalah sebesar Rp 69 miliar (dibulatkan). Realisasi biaya

pendidikan dan pelatihan tahun 2013 adalah sebesar Ro 48,47 miliar

atau 70,2% dari anggaran tersedia.

Proyeksi Anggaran Biaya Pendidikan dan Latihan Tahun 20132013 Training Budget Projections

Nilai

Biaya SDM per September 2012 562.331.207.631,00 HR Costs per September 2012

Rata-rata per Bulan 62.481.245.292,33 Average per Month

Proyeksi biaya SDM tahun 2012 749.774.943.508,00 Projected Cost of HR 2012

Persentase 5% Percentage

Proyeksi biaya Diklat tahun 2013 37.488.747.175,40 Projected cost of Training in 2013

Sisa Tahun-tahun sebelumnya 30.778.368.920,00 The rest of the previous years

Proyeksi Sisa Anggaran Tahun 2012 642.116.889,95 Projected Budget Surplus In 2012

Biaya Diklat Tahun 2013 68.909.232.985,35 Cost of Training in 2013

Kami mengakui dan menjunjung tinggi nilai-nilai HAM dan

berkomitmen untuk menerapkannya melalui nilai-nilai perusahaan,

standar tata perilaku (code of conduct) dan peraturan serta

kebijakan-kebijakan yang diberlakukan Bank. Pada tahun 2013

Bank menyelenggarakan beberapa pelatihan terkait aspek hak asasi

manusia (HAM) sebagai berikut: [HR3]

NONAMA PELATIHAN

TRAINING TITLE

TANGGAL PELAKSANAAN

DATE

MEKANISME PELATIHANMEKANISME PELATIHANTRAINING MECHANISM

BENTUK PELATIHAN

TRAINING TYPE

1 Seminar & Workshop Outsourcing 16 Oktober 201316 October 16,

2013

Menetapkan alur pekerjaan tenaga Alih DayaDefine the flowchart of outsourced worker

PublikPublic

2 Workshop kupas tuntas kemenakertrans No. 19 Tahun 2012 Tentang Syarat-Syarat Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan pada perusahaan lain/OutsourcingWorkshop to examine thoroughly the Regulation of Ministry of Manpower and Transmigration No. 19/2012 on Conditions of Outsourcing the Implementation of Work to Other Companies

30-31 januari2013January 30-31,

2013

Kewajiban para pihak membuat perjanjian tertulis,Persyaratan mendirikan perusahaan jasa tenaga KerjaThe obligations of the parties involved in a written agreement, Terms to establish manpower agency

PublikPublic

3 Workshop Nasional Ketenagakerjaan 13-14 Nopember 2013

November 13-14, 2013

Membuat administrasi upah yang baku/standar, melaksanakan hasil negosiasi atas tuntutan upah oleh pekerja/buruh dan atau SP/SBCreating standard wage administration, implementing the negotiation result over wage demands by workers/laborers and or Union

PublikPublic

31/310/KEP/DIR dated March 31, 1999 concerning Provision of Fund

for Development of Human Resources of Commercial Banks where

education fund of at least 5% should be provided from Human

Resources expenditure budget.

In accordance with the Bank’s business plan, budget for education

and training of employees in 2013 amounted to Rp 37.49 billion,

which was 5% of HR expenditure in 2012 as required by Bank

Indonesia. Added by accumulation of remaining budget from

previous years, the projected education and training cost in 2013

was Rp 69 billion (rounded). The realization of education and training

cost in 2013 amounted to Rp 48.47 billion or 70.2% of the available

budget.

We acknowledge and uphold human rights values and are

committed to implement them through corporate values, code of

conduct, regulations and policies imposed by the Bank. In 2013 the

Bank organized several trainings related to human rights aspects as

follows: [HR3]

We have not held special training for members of Security Unit

Page 86: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

84

Mengembangkan Manusia bjb Developing bjb People

Kami belum menyelenggarakan pelatihan khusus untuk anggota

Satuan Pengamanan (Satpam) mengenai kebijakan dan prosedur

terkait aspek hak asasi manusia (HAM). Sebagai salah satu unsur

frontliner yang bertemu langsung dengan nasabah, anggota Satpam

diberikan pelatihan tambahan mengenai cara melayani nasabah,

pengetahuan dasar mengenai produk, jenis transaksi dan formulir

transaksi yang dibutuhkan, agar dapat membantu dan menjawab

pertanyaan sederhana dari nasabah. [HR8]

PROGRAM MASA PERSIAPAN PENSIUN [LA11]Masa Persiapan Pensiun (MPP) pegawai bank bjb adalah masa 12

(dua belas) bulan sebelum jatuh waktu tanggal pensiun normal (55

tahun). Saat pegawai memasuki MPP, pegawai tersebut diijinkan

tidak melakukan aktivitas pekerjaan (tidak hadir/masuk kerja) kecuali

ditetapkan lain berdasarkan penugasan oleh Direksi. Pegawai yang

menjalani MPP masih mendapatkan penghasilan sesuai dengan

ketentuan pada Pedoman Penghasilan dan Fasilitas Kepegawaian

serta Pedoman Grading System dan Single Salary termasuk fasilitas

kesehatan yang ditanggung Bank sesuai dengan ketentuan. Fasilitas

iuran yang ditanggung kantor selama menjalani MPP adalah Iuran

Tunjangan Hari Tua (THT), Iuran Pensiun/DPLK, Iuran Jamsostek, Iuran

Asuransi Jiwa, Tunjangan Pajak, dan Tunjangan Zakat.

Pegawai dalam status MPP diberikan pelatihan yang disesuaikan

dengan minat pegawai bersangkutan agar saat pensiun normal

pegawai tersebut siap dan telah memiliki keahlian yang nantinya

dapat dikembangkan untuk berwirausaha atau aktivitas lainnya.

Pada tahun 2013 Bank menyelenggarakan pelatihan Dynamic

Entrepreneurship bagi para pegawai yang akan memasuki masa

pensiun. Materi pelatihan adalah mengenai pengelolaan keuangan

bagi wirausaha sebagai pembekalan berwirausaha setelah pensiun.

Pelatihan diselenggarakan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 26-

28 April dan 14-16 Juni 2013.

Hubungan IndustrialHak berserikat dan berkumpul disepakati dan dihormati bersama

dalam koridor hak dan kewajiban pegawai serta aturan perundang-

undangan yang berlaku. Sesuai dengan Undang-Undang

Ketenagakerjaan Nomor 13/2003 dan peraturan internasional, yaitu

ILO Convention 87 dan 98, pegawai bank bjb mempunyai kebebasan

untuk mendirikan organisasi sebagai wadah untuk menjembatani

hubungan industrial antara pegawai dan manajemen.

Pegawai bank bjb telah memiliki Serikat Pekerja dikenal dengan

Serikat Karyawan (Sekar) bank bjb. Sekar bank bjb telah terdaftar

pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bandung

dengan nomor bukti pencatatan: 250/Sekar.BJ/2007-CTT.221-

Disnaker/2007. Keberadaan Sekar bank bjb menjadi mitra Bank

dalam membangun iklim kerja dan lingkungan kerja yang baik

regarding policies and procedures related to relevant human rights

aspects. As one element of front liners who meet directly with

customers, security guard members are given additional training on

how to serve customers, basic knowledge about products, types of

transactions and required transaction forms, in order to assist and

answer simple questions from customers. [HR8]

PENSION PREPARATION PERIOD PROGRAM [LA11]Pension Preparation Period (MPP) of bank bjb’s employees is 12

(twelve) months prior to normal pension date (55 years). When an

employee enters MPP, the employee is not permitted to perform work

activities (does not come to work) unless otherwise determined based

on assignment by Board of Directors. Employee who undergoes MPP

still earns income in accordance with the provisions of Guidelines

for Employee Income and Facility and Guidelines for Grading System

and Single Salary including health facilities covered by the Bank in

accordance with the provisions. Insurance facilities covered by the

office during MPP are Benefits for Employees Reaching Pension Age

(THT), Pension Contribution, Social Security Contribution, Insurance

Contribution, Tax Benefit and Zakat Allowance.

Employees with MPP status are provided with training according to

interests of the respective employees so that at normal pension date

the employees are ready and have expertise that will be developed

for entrepreneurship or other activities.

In 2013, the Bank held Dynamic Entrepreneurship training for

employees who would reach pension age. The training material was

about financial management for entrepreneurs after retirement. The

training was held twice, on April 26-28, and June 14-16, 2013.

Industrial RelationsThe rights of association and assembly are agreed and honored in

the corridor of employees’ rights and obligations and the applicable

laws. In accordance with Labor Law No. 13/2003 and international

regulations, ILO Convention 87 and 98, bank bjb’s employees have

the freedom to establish organization as a forum to bridge industrial

relations between employees and management.

Bank bjb’s employees have established Labors Union known as

Employees Union (Sekar) bank bjb. Sekar bank bjb is registered at

Department of Manpower and Transmigration of Bandung City

with record number: 250/Sekar.BJ/2007-CTT.221-Disnaker/2007.

The existence of Sekar bank bjb as the Bank’s partners in building

conducive work climate and environment with due regard to rights

Page 87: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

85

dengan tetap memperhatikan hak dan kewajiban pegawai maupun

Bank sebagaimana diatur dalam Pejanjian Kerja Bersama (PKB).

PKB dengan segala ketentuan di dalamnya yang telah disusun dan

disahkan, secara langsung mengikat serta melindungi pegawai yang

menjadi anggota Serikat Karyawan. [LA4]

Selama periode pelaporan tidak ada kebijakan maupun tindakan

manajemen yang dapat mengancam keberadaan maupun kegiatan

Serikat Karyawan. Sebaliknya, bank bjb memberikan dukungan

dengan menyediakan fasilitas untuk segala kegiatan berorganisasi

Serikat Karyawan. [HR5]

WAKTU KERJAUntuk mencegah terjadinya praktik-praktik yang bisa digolongkan

sebagai bentuk pemaksaan bekerja, Perseroan telah memiliki

ketentuan tertulis yang mengatur waktu kerja, istirahat dan hari

libur. Waktu kerja normal ditetapkan lima hari kerja dalam seminggu

antara Senin sampai Jumat, dan waktu kerja lembur telah diatur

dalam ketentuan. Dalam keadaan tertentu, waktu kerja pegawai

dapat diatur menyimpang dari ketentuan tersebut. Namun hal

tersebut harus mendapat pengesahan pejabat yang berwenang

dan hanya diperbolehkan sepanjang tidak bertentangan dengan

peraturan ketenagakerjaan. [HR7]

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)bank bjb menjamin terlaksananya berbagai aspek perlindungan

pegawai terhadap risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Secara umum kami telah menyiapkan aturan dan prosedur yang

harus dipatuhi bersama terkait K3 dan menunjuk dua orang pegawai

di setiap Unit Bisnis baik di kantor pusat maupun di kantor cabang

sebagai perwakilan dalam K3. [LA6]

Setiap unit bisnis telah memiliki contingency plan untuk mengantisipasi

bila terjadi sesuatu yangi tidak diinginkan, apa saja yangmungkin

terjadi dan respon apa yang bisa dilakukan bila hal tersebut terjadi.

Disamping itu, penyuluhan atau sosialisasi pencegahan bahaya

kebakaran rutin diberikan. Setiap awal tahun di triwulan pertama

bank bjb rutin melakukan simulasi kebakaran, ancaman bom

(keamanan), sosialisasi mengenai masalah keamanan oleh pihak

Kepolisian serta sosialisasi kebersihan. Sepanjang tahun 2013 tidak

ada laporan mengenai kecelakaan kerja fatal yang terjadi. [LA7]

Pada tahun 2013, Bank mengadakan pelatihan terkait K3 dengan

materi diantaranya: Pengenalan K3, Peraturan Perundang-undangan

K3, Keselamatan Kerja, Sistem Manajemen K3 Permenaker/OHSAS

18001.

Selain keselamatan kerja, bank bjb juga memberikan perhatian atas

kesehatan kerja para pegawai. Sesuai ketentuan perusahaan bank

bjb memberikan fasilitas pemeriksaan kesehatan berkala (medical

and obligations of employees and the Bank as set out in Collective

Labor Agreement (PKB). PKB with all the provisions in it was prepared

and validated, directly binds and protects employees who are

members of Employees Union. [LA4]

During the reporting period there were no policies or management

actions that could threaten the existence and activities of Employees

Union. Instead, bank bjb gave support by providing facilities for all

organizational activities of Employees Union. [HR5]

WORKING TIMETo prevent practices that could be classified as work intimidation,

the Company has written provisions governing working time, breaks

and holidays. Normal working time is stipulated for five working days

of the week between Monday to Friday, and overtime has been set

in the provisions. In certain circumstances, employee working time

can be set to deviate from these provisions. However, it must be

approved by the competent authority and only allowed to the extent

not in conflict with the labor law. [HR7]

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (K3)Bank bjb guarantees the implementation of various aspects of

employee protection against health and safety (K3) risks. In general,

we have set up rules and procedures that must be complied with

related to K3 and appointed two employees in each Business Unit at

head office and branch offices as representatives in K3. [LA6]

Each business unit has contingency plan to anticipate undesirable

matters, what might happen and what response can be done when

it happens. In addition, dissemination of fire prevention is routinely

provided. At the beginning of every year in the first quarter bank

bjb routinely performs simulations of fire, bomb (security) threat,

dissemination of safety issues by the police and dissemination of

hygiene. Throughout 2013 there were no reports of fatal accidents

that occured. [LA7]

In 2013, the Bank held training related to K3 with materials such

as: Introduction to K3, K3 Legislation, Occupational Safety, K3

Management System Permenaker/OHSAS 18001.

In addition to occupational safety, bank bjb banks also gives attention

to the health of employees. Pursuant to corporate regulation bank

bjb provides periodic medical check-up facility for employees aged

Page 88: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

86

Mengembangkan Manusia bjb Developing bjb People

check-up) untuk para pegawai yang berusia 35 tahun ke atas. Selain

itu, bank bjb juga memberikan informasi mengenai kesehatan, pola

hidup, pola pikir dan pola makan sehat melalui berbagai media

internal. [LA8] [LA9]

35 years and above. Moreover, bank bjb also provides information on

health, lifestyle, mindset and healthy eating through various internal

media. [LA8] [LA9]

Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian [LA1]Employee by Employment Status [LA1]

No Status Kepegawaian/Employment Status Total

1 Pegawai Tetap/Permanent 3.086

2 Calon Pegawai/Prospective 3.309

Jumlah/Total 6.395

Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Manajemen dan Gender [LA1][LA13]Employees by Position and Gender [LA1][LA13]

No Jenjang Manajemen/Management Level Pria/Male Wanita/Female Total

1 Manajemen Puncak/Top Management 28 7 35

2 Manajemen Madya/Senior Management 162 49 211

3 Manajemen Lini/Junior Management 829 619 1.448

4 Staf dan Lainnya/Staff and Others 2.122 2.579 4.701

Jumlah/Total 3.141 3.254 6.395

Jumlah Pegawai Berdasarkan Kelompok Usia dan Gender [LA13]Employee by Age and Gender [LA13]

No Jenjang Usia/Age Level Pria/Male Wanita/Female Total

1 18 – 30 tahun/year 2.100 2.709 4.838

2 31 – 40 tahun /year 673 378 1.026

3 41 – 50 tahun /year 291 153 447

4 >50 tahun /year 75 16 84

Jumlah/Total 3.139 3.256 6.395

Page 89: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

87

Jumlah Pegawai Berdasarkan Pendidikan [LA13]Employee by Education Level [LA13]

No Jenjang Pendidikan/Education Total

1 S3/Doctoral 2

2 S2/Post Graduate 252

3 S1 dan Sederajat/Under Graduate 4.842

4 Diploma/Diploma 1.269

5 SMA dan Sederajat/High School 27

6 SMP/Junior High 1

7 SD/Elementary School 2

Jumlah/Total 6.395

Tingkat Turnover Pegawai 2012 - 2013 [LA2]Employee Turnover in 2012 – 2013 [LA2]

Alasan/Reason 2013 2012

Pensiun/Retiring 7 21

Meninggal Dunia/Pass Away 3 1

Mengundurkan Diri/Resign 138 70

Jumlah/Total 148 92

Persentase/Percentage 0,68% 1,9%

Page 90: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

88

Page 91: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

89

Laporan KeberlanjutanSustainability Report

Melalui Laporan Keberlanjutan, bank bjb ingin mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan mengenai apa yang telah kami lakukan sepanjang tahun 2013 dalam menyelaraskan kinerja aspek ekonomi, sosial dan lingkungan agar upaya menjaga keberlanjutan usaha bank bjb senantiasa sejalan dengan keberlanjutan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hidup di sekitar kami.Through Sustainability Report, bank bjb would like to communicate to all stakeholders on what we have done throughout the year 2013 to harmonize economic, social and environmental performances so that bank bjb’s sustainability efforts are always in line with sustainable contribution to the community and environment around us.

Page 92: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

90

Economic PerformanceKinerja Ekonomi

Meraih PertumbuhanBisnis Berkelanjutan

Reaching Sustainable Business Growth

Di tengah situasi ekonomi tahun 2013 yang masih berat, kinerja bank bjb tetap tumbuh positif yang menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan nasabah terhadap bank bjb semakin tinggi.

In the midst of economic situation in 2013 which was still difficult, bank bjb’s performance remained positive growth which indicates that the level of customer trust towards bank bjb became higher.

Page 93: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

91

Lebih dari 50 tahun bank bjb berada di tengah-tengah masyarakat,

melayani berbagai lapisan dengan produk jasa perbankan yang

sesuai dengan kebutuhan nasabah. Nasabah utama bank bjb terdiri

dari perorangan, karyawan, koperasi, BUMD, BUMN, beserta institusi

lainnya baik pemerintah maupun swasta.

Usaha bank bjb dimulai dengan mengoptimalkan potensi yang

ada di lingkungan terdekat, yakni wilayah Jawa Barat dan Banten,

kemudian sejalan dengan pengembangan usaha, Bank memperluas

cakupan wilayah operasi ke seluruh wilayah Indonesia. Kini bank bjb

memiliki 62 Kantor Cabang, 304 Kantor Cabang Pembantu, 266

Kantor Kas, 107 Payment Point, 11 mobil kas dan 1.139 ATM. [EC8]

Dengan berbagai produk untuk segmen-segmen consumer banking,

commercial banking dan Usaha Kecil, Mikro dan Menengah

(UMKM), corporate, treasury and capital market, transaction

services dan perbankan syariah, kini bank bjb memiliki 5.425.354

nasabah simpanan yang terdiri dari 85,13% nasabah ritel, 7,04%

nasabah korporasi, 0,40% nasabah pemerintah dan 7,43% nasabah

institusional.

Hingga akhir tahun 2013 bank bjb telah menyalurkan dana pinjaman

kepada 781.636 debitur di seluruh daerah operasional bank bjb

yang terdiri dari 43,9% debitur kredit konsumer, 40,2% debitur

kredit guna bhakti (KGB), 3,7% debitur kredit pensiun dan 12,2%

debitur kredit mikro.

More than 50 years bank bjb exists in the midst of the society, serving

various levels of society with banking products and services to suit

customers’ needs. Main customers of bank bjb consist of individuals,

employees, cooperatives, Regency Owned Enterprises, State Owned

Enterprises, including other institutions both public and private.

bank bjb’s business started with optimizing potential that existed in

the immediate neighborhood, the region of West Java and Banten,

then in line with business development, the Bank expanded the

operational coverage areas throughout Indonesia. Bank bjb now has

62 Branch Offices, 304 Sub Branch Offices, 266 Cash Units, 107

Payment Points, 11 Mobile Cash Service and 1,139 ATMs. [EC8]

With a range of products for consumer banking, commercial banking

and Small and Medium Enterprises (SME), corporate, treasury and

capital market, transaction services and sharia banking segments,

bank bjb now has 5,425,354 deposit customers consisting of retail

customers 85.13%, corporate customers 7.04%, government

customers 0.40% and institutional funding 7.43%.

By the end of 2013 bank bjb had chanelled loans to 781,636

borrowers in all bank bjb’s operational areas consisting of consumer

loan debtors 43.9%, Kredit Guna Bhakti (KGB) debtors 40.2%,

pension loan debtors 3.7% and micro credit debtors 12.2%.

Pertumbuhan laba bersih dari Rp 1,19 triliun di 2012 menjadi Rp 1,38 triliun di 2013Net income growth from Rp 1.19 trillion in 1012 to Rp 1.38 trillion in 2013

+15,3% Kenaikan alokasi investasi komunitas (CSR) dari Rp 59,22 miliar di 2012 menjadi Rp 74,09 miliar di 2013Increase in community investment allocation (CSR) from Rp 59.22 billion in 2012 to Rp 74.09 billion in 2013

+25,1%

Page 94: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

92

Economic PerformanceKinerja Ekonomi

KINERJA YANG TERUS BERTUMBUH [2.8]Di tengah situasi ekonomi tahun 2013 yang masih berat, kinerja

bank bjb tetap tumbuh positif. Laba bersih setelah pajak meningkat

15,34% dari tahun sebelumnya atau 105,52% dari target yang

dicanangkan. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata

kinerja perbankan nasional yang sekitar 15%.

Aset tumbuh menjadi Rp 70,96 triliun, jumlah tabungan tumbuh

34,92% (YoY) atau 113,85% dari target yang sudah ditetapkan

dan giro yang dihimpun mengalami kenaikan 12,86% (YoY) atau

136% dari target. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan

nasabah terhadap bank bjb semakin tinggi. Porsi simpanan nasabah

ritel saat ini mencapai 85,13% dari komposisi total nasabah bank

bjb.

Sedangkan pertumbuhan kredit mencapai 28,1% (YoY),

menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata

pertumbuhan perbankan nasional yang hanya sebesar 21,80%.

Salah satu faktor Pendorong pertumbuhan kredit adalah kredit

konsumer yang kenaikannya mencapai 27,5% (YoY).

Rasio kecukupan modal (CAR) bank bjb masih berada jauh di atas

ketentuan regulator. Hingga akhir 2013, posisinya mencapai 16,58%

atau 0,7% di atas target. Sedangkan tingkat pengembalian modal

yang dihasilkan oleh Perseroan (ROE) pada tahun 2013 mencapai

26,7%. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan target dan realisasi

tahun sebelumnya. Untuk pendapatan bunga bersih (NIM), bank

bjb berhasil membukukannya sebesar 8%, di atas target yang telah

ditetapkan.

CONTINUOUSLY GROWING PERFORMANCE [2.8]In the midst of economic situation in 2013 which was still difficult,

bank bjb’s performance remained positive growth. Net income after

tax increased by 15.34% from the previous year, or 105.52% of the

target. This achievement is much higher than average performance

of the national banking industry of about 15%.

Assets grew to Rp 70.96 trillion, the amount of saving accounts

increased 34.92% (YoY) or 113.85% of the target and demand

deposits collected increased 12.86% (YoY) or 136% of the target.

This suggests that the level of customer trust towards bank bjb

became higher. Current portion of retail customers reached 85.13%

of total composition of bank bjb’s customers.

Meanwhile loans growth reached 28.1% (YoY), showing higher

performance than average growth of national banking industry

of only 21.80%. One of the driving factors of loans growth was

consumer loans that increased by 27.5% (YoY).

The capital adequacy ratio (CAR) of bank bjb remained to be above

the regulatory provisions. By the end of 2013, the position reached

16.58% or 0.7% above the target. While the rate of return generated

by the Company (ROE) in 2013 reached 26.7%. This realization was

higher than the target and the realization of the previous year. For

net interest income (NIM), bank bjb managed to record 8%, above

the target.

5.425.345Nasabah SimpananDeposit Customers

781.636Debitur

Borrower

Page 95: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

93

DISTRIBUSI NILAI EKONOMISelama periode pelaporan, hasil kinerja ekonomi bank bjb yang

memberikan gambaran mengenai perolehan nilai ekonomi dan

pendistribusiannya kepada para pemangku kepentingan dapat

dilihat pada tabel berikut, yang disusun mengacu pada indikator

kinerja ekonomi berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan

Global Reporting Initiative/GRI versi 3.1.

Distribusi Nilai Ekonomi [EC1]

Economic Value Distribution [EC1]

Nilai Ekonomi yang Dihasilkan/Direct Value Generated 2013 2012

a. Pendapatan/Revenues Pendapatan Bunga dan Syariah dan Pendapatan Operasional Lainnya Interest and Sharia Income and Other Operating Income

8.590.246 7.126.048

Nilai Ekonomi yang Didistribusikan/Economic Value Distributed

b. Biaya Operasi/Operating cost Beban Umum dan Administrasi/General and Administrative Expenses

1.256.991 986.237

c. Manfaat dan Gaji karyawan/ Employee wages and benefits Beban Tenaga Kerja dan Tunjangan/Salaries and Employee Benefits

1.265.943 967.340

d. Pembayaran kepada penyandang dana/ Payments to providers of capital Dividen (tahun buku 2012 dan 2011) + Beban Bunga dan Bagi Hasil Syariah Dividend (fiscal year 2012 and 2011) + Interest Expense and Sharia Profit Sharing

4.014.689 3.732.484

e. Pembayaran untuk pemerintah (pajak)/Payments to Government (taxes) 376.536 319.195

f. Investasi Komunitas (CSR)/Community investments (CSR) 74.090 59.217

Jumlah Nilai Ekonomi yang Didistribusikan/Total Economic Value Distributed 6.988.249 6.064.473

Nilai Ekonomi yang Ditahan (a-b-c-d-e-f)/Economic Value Retained 1.601.997 1.061.575

Secara operasional, bank bjb membukukan nilai pendapatan sebesar

Rp 8,59 triliun yang berasal dari Pendapatan Bunga dan Syariah dan

Pendapatan Operasional Lainnya. Pencapaian ini 19,7% lebih tinggi

daripada pendapatan pada tahun 2012 sebesar Rp 7,13 triliun.

Bank mendistribusikan kembali perolehan nilai ekonomi hingga

sebesar Rp 6,99 triliun kepada para pemangku kepentingan.

Mayoritas (46,7%) didistribusikan kepada penyandang dana baik

sebagai dividen untuk pemegang saham maupun bunga dan bagi

hasil syariah bagi nasabah simpanan. Proporsi berikutnya adalah

pengeluaran pegawai (14,7%), biaya operasional (14,6%) pajak

(4,4%) dan investasi untuk masyarakat melalui CSR (0,9%).

Tabel distribusi nilai ekonomi di atas memberikan gambaran bahwa

kinerja Bank tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan kekayaan

para pemegang saham, namun juga memberikan manfaat bagi

para pemangku kepentingan lainnya. Penjelasan lengkap mengenai

kinerja keuangan bank bjb dapat dilihat pada Laporan Tahunan bank

bjb 2013.

DISTRIBUTION OF ECONOMIC VALUEDuring the reporting period, the results of bank bjb’s economic

performance which gave an overview of acquisition and distribution

of economic value to stakeholders can be seen in the following

table, compiled referring to economic performance indicators of

sustainability reporting guidelines by Global Reporting Initiative/GRI

version 3.1.

Operationally, bank bjb recorded income of Rp 8.59 trillion from

Interest and Sharia Income and Other Operating Income. This

achievement was 19.7% higher than income in 2012 which

amounted to Rp 7.13 trillion.

The Bank redistributed the acquired economic values of up to Rp

6.99 trillion to stakeholders. The majority (46.7%) was distributed

to funding providers either as dividends to shareholders and interest

and sharia profit sharing for deposit customers. The next proportion

was employee expenses (14.7%), operating expenses (14.6%)

taxation (4.4%) and investment for community through CSR (0.9%).

Distribution of economic value in the table above illustrates that

the Bank’s performance was not only intended to increase

shareholders’ wealth, but also to provide benefits for other

stakeholders. A complete description of bank bjb’s financial

performance can be seen on bank bjb’s 2013 Annual Report.

Page 96: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

94

Economic PerformanceKinerja Ekonomi

KONTRIBUSI UNTUK PEMERINTAHSetiap tahun bank bjb memberi kontribusi kepada negara berupa

pembayaran pajak. Pada tahun 2013, Bank membayar pajak sebesar

Rp 376,54 miliar sedangkan pada tahun 2012 pajak yang dibayarkan

sebesar Rp 319,19 miliar.

Struktur pemegang saham bank bjb terdiri pemegang saham seri A

yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Banten,

Pemerintah Kota/Kabupaten se-Jawa Barat, Pemerintah Kota/

Kabupaten se-Banten, dan pemegang saham seri B yaitu saham

yang dilepas ke publik sebanyak 25% dari total saham. Komposisi

kepemilikan saham bank bjb pada 31 Desember 2013 digambarkan

dalam diagram berikut:

bank bjb

Pemerintah Provinsi Jawa

Barat

West JavaProvincial

Government

38,26%

Pemerintah Kota/Kabupaten se- Jawa Barat

City Government/District of West Java

23,61%

Pemerintah Provinsi Banten

BantenProvincial

Government

5,37%

Pemerintah Kota/Kabupaten

se- Banten

City Government/District of Banten

5,17%

Lokal Perorangan

IndividualsLocal

3,90%

Lokal Institusi

Institutions Local

6,06%

InstitusiAsing

Foreign Institutions

1,78%

PeroranganAsing

Foreign Individuals

0,01%

Dengan demikian, hubungan bank bjb dengan pemerintah daerah

di Jawa Barat dan Banten (Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan

Kota) adalah sebagai pemilik modal/pemegang saham di bank bjb.

Sebagai pemegang saham, pemerintah daerah tersebut berhak

atas dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham setiap

tahunnya. Selain hubungan tersebut, Bank tidak menerima bantuan

apapun dari pemerintah baik berupa pembebasan pajak, subsidi,

hibah, insentif finansial maupun manfaat keuangan lainnya. [EC4]

CONTRIBUTIONS TO THE GOVERNMENTEvery year bank bjb contributes to the country in form of tax

payments. In 2013, the Bank paid taxes of Rp 376.54 billion while in

2012 paid taxes amounted to Rp 319.19 billion.

Bank bjb’s shareholder structure consists of Class A shareholders

which are Provincial Government of West Java, Provincial Government

of Banten, Governments of Municipalities/Regencies in West Java

Province, Governments of Municipalities/Regencies in Banten, and

holders of Class B share that were released to public as much as 25%

of total shares. Shareholders composition of bank bjb on December

31, 2013 is illustrated in the following diagram:

Hence, bank bjb’s relationship with local governments in West Java

and Banten (Provincial, Municipal and Regent) is capital owners/

shareholders in bank bjb. As shareholders, the local governments

are entitled to dividends distributed to shareholders each year. In

addition to this relationships, the Bank does not receive any donation

from the government in form of tax exemptions, subsidies, grants,

financial incentives or other financial benefits. [EC4]

Page 97: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

95

KONTRIBUSI PADA PEMERINTAH DAERAHbank bjb memberikan kontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) melalui pembayaran retribusi, pajak daerah dan pajak

iklan reklame, yang merupakan dampak tidak langsung dari kegiatan

usaha Bank. [EC9]

PERAN KAMI DALAM UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKATbank bjb mempunyai misi untuk menjadi penggerak dan pendorong

laju pembangunan daerah, melaksanakan penyimpanan uang

daerah, dan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah.

Untuk itu bank bjb memposisikan diri sebagai bank yang fokus

pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan perusahaan

yang mempekerjakan banyak karyawan. Dengan demikian, secara

langsung atau tidak langsung, bank bjb dapat memberikan

kontribusinya bagi masyarakat khususnya di Provinsi Jawa Barat dan

Banten.

Dukungan terhadap peningkatan ekonomi kerakyatan

diimplementasikan pada prioritas penyaluran dana kredit dan

pembiayaan ritel yang memberikan dampak multiplier kepada

seluruh sektor usaha kecil serta penyaluran kredit kepada debitur-

debitur binaan yang prospektif dengan tetap mengatur kesesuaian

penyaluran kredit konsumtif dan produktif secara bertahap.

Bagi bank bjb, segmen bisnis mikro merupakan salah satu andalan

dalam mengelola pertumbuhan kinerja. Segmen bisnis mikro selalu

mencapai performa positif, dengan total kredit mikro yang telah

disalurkan hingga akhir tahun 2013 mencapai Rp 5,35 triliun atau

8,25% dari total kredit yang disalurkan oleh bank bjb. Pertumbuhan

posisi kredit kelolaan Divisi Mikro dari Desember 2012 sampai

dengan Desember 2013 mencapai 17,77% atau sebesar Rp 808,78

miliar dari Rp 4,55 triliun menjadi Rp 5,35 triliun. Kontribusi terbesar

berasal dari skim Kredit Mikro Utama yang mencapai 26,19% atau

sebesar Rp 697,82 miliar. Sedangkan ekspansi kredit kelolaan Divisi

Mikro sepanjang tahun 2013 mencapai Rp 4,05 triliun dengan Run

Off Rp 3,24 Triliun. Sehingga, pertumbuhan netto tahunan (YoY)

mencapai Rp 808,86 miliar. Adapun pertumbuhan NoA (Number of

Account) Kelolaan Divisi Mikro dari Desember 2012 sampai dengan

Desember 2013 mencapai 13,91% atau sebesar 11.647 NoA. [2.8]

Untuk memperkuat pertumbuhan segmen bisnis mikro, bank bjb

terus memperbanyak keberadaan Waroeng bjb di berbagai titik

potensial sebagai outlet utama pemasaran. Keberadaan Waroeng

bjb di pusat usaha kecil diharapkan dapat menarik nasabah potensial

yang non bankable untuk mengembangkan usahanya melalui produk

kredit mikro bank bjb hingga menjadi wirausaha yang tangguh dan

meningkat skala usahanya.

CONTRIBUTIONS TO LOCAL GOVERNMENTSBank bjb contributes to increase in local revenue (PAD) through

payments of retributions, local taxes and billboard advertising taxes,

which are indirect impacts of the Bank’s business operations. [EC9]

OUR ROLE IN COMMUNITY DEVELOPMENT EFFORTSbjb bank has a mission to be initiator and accelerator of economy in

the region, conduct retention of regional money and become one of

the sources of local revenue. Therefore bank bjb positions itself as

a bank that focuses on micro, small and medium enterprises (SME)

and companies that employ many employees. Hence, directly or

indirectly, bank bjb can contribute to the community, especially in

West Java and Banten Provinces.

Support for improvement of people’s economy is implemented

in priority of loan disbursements and retail financing that have

multiplier impact on small business sector as well as lending to

prospective fostered debtors while keeping suitability of consumptive

and productive loans gradually.

For bank bjb, micro-business segment is one of the mainstays in

managing performance growth. Micro business segment always

achieves positive performance, with total micro-credit disbursed by

the end of 2013 reached Rp 5.35 trillion or 8.25% of total loans

channeled by banks bjb. Growth of loans position managed by Micro

Division from December 2012 to December 2013 reached 17.77% or

Rp 808.78 billion from Rp 4.55 trillion to Rp 5.35 trillion. The largest

contribution came from Main Micro Loan scheme which reached

26.19% or Rp 697.82 billion. While loans expansion managed by

Micro Division during 2013 reached Rp 4.05 trillion with Rp 3.24

trillion Run Off. Hence, the annual net growth (YoY) reached Rp

808.86 billion. The growth of NoA (Number of Accounts) managed

by Micro Division from December 2012 to December 2013 reached

13.91% or 11,647 NoA. [2.8]

To strengthen the growth of micro business segment, bank bjb

continues to expand the presence of Waroeng bjb at various potential

points as main marketing outlets. The existence of Waroeng bjb in

small business centers is expected to attract potential non-bankable

customers to develop their businesses with bank bjb’s microcredit

products to become robust entrepreneurs and increase the business

scales.

Page 98: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

96

Economic PerformanceKinerja Ekonomi

Beberapa produk kredit mikro bank bjb yang merefleksikan

keberpihakan kami pada usaha kecil dan pengembangan masyarakat

adalah sebagai berikut: [FS7]

1. Kredit Mikro Utama Kredit Mikro Utama dirancang untuk mendorong laju

perkembangan usaha sektor usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) sehingga diharapkan wirausaha sektor mikro akan

dapat berkembang menjadi usaha kecil dan menengah. Sasaran

Kredit Mikro Utama adalah segmen pasar kredit skala mikro yang

masih memiliki potensi untuk dibiayai dengan kredit, seperti

perorangan yang memiliki usaha di dalam sektor ekonomi

produktif, dan para pelaku usaha (pedagang) pada lokasi pasar

yang potensial, baik dari sisi usaha, lokasi dan kondisi pasar.

2. Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) KKPE adalah kredit investasi dan/atau modal kerja yang diberikan

dalam rangka mendukung pelaksanaan program ketahanan

pangan dan program pengembangan tanaman bahan baku

bahan bakar nabati. Target nasabah adalah petani, peternak,

pekebun, nelayan, pembudidaya ikan yang tergabung dalam

suatu kelompok tani dan atau koperasi yang bergerak dalam

bidang pengadaan pangan.

3. Kredit Usaha Rakyat (KUR) KUR adalah Kredit/Pembiayaan yang diberikan kepada UMKM di

bidang usaha yang produktif untuk tujuan Modal Kerja dan/atau

Investasi.

4. Kredit Cinta Rakyat Jawa Barat (KCR) Kredit Cinta Rakyat adalah kredit yang diberikan kepada pelaku

usaha perorangan mikro dan kecil dalam sektor ekonomi

produktif yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat untuk tujuan

modal kerja dan/atau investasi yang mengikuti program dana

bergulir dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sasaran penyaluran

Kredit Cinta Rakyat oleh Bank Pelaksana adalah pelaku usaha

mikro yang bergerak di sektor produktif, meliputi pertanian

tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan,

kehutanan, perindustrian, pertambangan rakyat dan sektor

lainnya.

Sampai saat ini kami belum memberlakukan persyaratan spesifik

pemberian pinjaman bagi debitur dan calon debitur yang dikaitkan

dengan aspek lingkungan dan sosial. Namun demikian, risiko

lingkungan dan sosial yang berpotensi muncul dari kegiatan

operasional debitur tercakup dalam proses identifikasi, analisa dan

evaluasi risiko kredit. [FS1][FS2][FS3]

Some of bank bjb’s micro-credit products that reflect our alignments

on small business and community development are as follows: [FS7]

1. Main Micro Loan Main Micro Loan is designed to encourage business growth of

micro, small and medium enterprises (SME) that are expected

for the micro entrepreneurs to be able to develop into small

and medium enterprises. The target of Main Micro Loan is loan

market segment with micro scale that still has potential to be

financed with loans, such as individuals who have businesses in

productive economic sectors, and business people (traders) on

potential market locations, both in terms of business, location

and market condition.

2. Food Security and Energy Loan (KKPE) KKPE is investment and/or working capital loan which is provided

in order to support implementation of food security and

development of biofuels crops programs. The target customers

are farmers, ranchers, gardeners, fishermen, fish farmers who

are members of farmer group or cooperative and engaged in

food procurement sector.

3. People’s Commerce Loan (KUR) KUR is Loan/Financing provided to SME in productive business

sectors for working capital and/or investment purposes.

4. West Java Cinta Rakyat Loan (KCR) Cinta Rakyat Loan is loan provided to individual micro and

small enterprises in productive economic sectors in West Java

Province for working capital and/or investment purposes who

engaged in revolving fund program of the Government of West

Java Province. The channeling target of Cinta Rakyat Loan by

the Executing Bank is micro entrepreneurs engaged in productive

sectors, including food crop, plantation, livestock, fishery,

forestry, industry, people mining and other sectors.

Until now we have not applied specific requirements for loan

channeling for debtors and potential debtors that are associated

with environmental and social aspects. However, environmental and

social risks that could potentially arise from debtors’ operations are

included in identification, analysis and evaluation processes of credit

risk. [FS1] [FS2] [FS3]

Page 99: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

97

KONTRIBUSI UNTUK MASYARAKATSejak tahun 2009, bank bjb mengalokasikan dana Tanggung Jawab

Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang berasal dari

penyisihan laba setelah pajak maksimal 5%. Jumlah dana CSR

ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan.

Dana CSR dikelola oleh Divisi Corporate Secretary dan Grup

CSR yang bertanggung jawab merancang dan melaksanakan

program-program CSR secara transparan dan berkualitas. Dalam

pelaksanaannya, bank bjb bekerja sama dengan pemerintah daerah

maupun mitra-mitra seperti yayasan, lembaga, organisasi maupun

perguruan tinggi. Seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan bank

bjb harus memberikan nilai tambah bagi penerima manfaat serta

tersebar ke berbagai sektor dan wilayah. Melalui CSR, bank bjb

ingin berperan mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan

kualitas hidup masyarakat serta mendorong pertumbuhan ekonomi

yang sehat dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup.

[EC8]

Proporsi kegiatan CSR bank bjb setiap tahun adalah sebesar

75% untuk alokasi Pemerintah Provinsi, Kota dan Kabupaten di

Jawa Barat dan banten, dan 25% untuk publik. Pada tahun 2013

ditetapkan anggaran CSR tahun berjalan sebesar 5% dari laba bersih

atau sebesar Rp 74,09 miliar. Alokasi Pemerintah Daerah tahun 2013

sebesar Rp 55,57 miliar dan alokasi publik sebesar Rp 18,52 miliar.

Realisasi penyaluran dana CSR tahun 2013 adalah sebesar Rp. 39,69

miliar yang terserap di Sektor Pendidikan (31%), Sektor Kesehatan

(18%) dan Sektor Lingkungan Hidup (51%). [EN30]

Penyaluran Dana CSR Per Sektor Tahun 2009

Tahun/YearPendidikanEducation

KesehatanHealth

Lingkungan HidupEnvironment

Total

2009 5.857.815.184 5.829.402.631 3.216.010.834 14.903.228.649

2010 11.980.253.749 6.452.183.490 10.603.352.328 29.035.789.567

2011 6.585.865.726 4.417.763.636 21.700.779.904 32.704.409.266

2012 29.973.970.400 4.092.376.748 17.885.825.899 51.952.173.047

2013 12.260.853.328 7.230.294.213 20.203.097.642 39.694.245.183

T O T A L 66.658.758.387 28.022.020.718 20.203.097.642 128.595.600.529

CONTRIBUTIONS TO COMMUNITYSince 2009, bank bjb allocates Corporate Social Responsibility (CSR)

which is derived from provision of income after tax for a maximum

of 5%. The amount of CSR fund is determined in Annual General

Meeting of Shareholders (GMS).

CSR fund is managed by Corporate Secretary Division and CSR

Group that are responsible to design and implement transparent

and quality CSR programs. In practice, banks bjb cooperates with

local governments and partners such as foundations, institutions,

organizations and universities. The entire CSR activities undertaken

by bank bjb should provide value added to beneficiaries and spread

to various sectors and regions. Through CSR, bank bjb would like

to participate in realizing social welfare, improving the community’s

quality of life and encouraging sound economic growth by taking

into account the environmental factor. [EC8]

The proportion of bank bjb’s CSR activities each year is 75%

allocated for the Provincial, Municipial and Regent Governments in

West Java and Banten and 25% for the public. In 2013 CSR budget

set for the year amounted to 5% of net income or Rp 74.09 billion.

Local Government allocation in 2013 amounted to Rp 55.57 billion

and public allocation of Rp 18.52 billion. CSR fund disbursement in

2013 was Rp 39.69 billion, which was absorbed in Education Sector

(31%), Health Sector (18%) and Environmental Sector (51%). [EN30]

Distribution of CSR Funds per Sector in 2009

Page 100: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

98

Economic PerformanceKinerja Ekonomi

MENDORONG KEMANDIRIAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAHUsaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sesuai Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang

bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dengan usaha kecil atau usaha besar, dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur

dalam undang-undang tersebut. Secara nasional, pelaku usaha

mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki jumlah yang sangat

besar, sekitar 57,89 juta unit dan terus bertumbuh seiring dengan

kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.

Usaha mikro umumnya tidak memiliki ijin usaha dan legalitas lainnya

termasuk NPWP, belum mempunyai tempat usaha yang menetap,

belum menerapkan administrasi keuangan walaupun yang sederhana

dan tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha

serta dikelola tanpa keterampilan bisnis yang memadai. Akibatnya,

usaha mikro sulit mendapatan akses ke perbankan.

Untuk mendorong laju perkembangan usaha sektor UMKM serta

sejalan dengan program bank bjb dalam percepatan peningkatan

kredit produktif, bank bjb telah memberikan dukungannya melalui

pemberian fasilitas kredit dengan persyaratan yang dapat terjangkau

kepada para pelaku usaha UMKM. Dimulai dari usaha mikro,

diharapkan tumbuh pengusaha yang tangguh, mandiri dan terus

meningkat skala usahanya dari mikro menjadi usaha kecil kemudian

menengah dan besar yang bankable.

Berikut adalah profil beberapa UMKM nasabah kredit mikro bank

bjb:

Muhtar Sunarya – Warung SembakoSejak tahun 2010, Muhtar Sunarya (60 tahun)

membuka warung sembako di Kampung Selaawi,

Desa Warnasari Kecamatan/Kabupaten Sukabumi.

Selain sembako, ia menjual makanan ringan,

minuman, barang-barang rumah tangga dan gas

elpiji 3 kg.

Harapannya untuk menambah dagangan yang

dibutuhkan pelanggannya akhirnya dapat terpenuhi setelah bank

bjb memberikan kredit senilai Rp 5 juta. Muhtar tidak menyangka

usaha kecil seperti dia bisa juga mendapat pinjaman bank, bahkan

dengan bunga yang tidak memberatkan. Sebelumnya, beberapa

kali proposalnya ditolak bank lain atau diberikan persyaratan yang

memberatkan. Ke depan, Muhtar ingin terus bermitra dengan bank

bjb dalam mengembangkan usahanya.

ENCOURAGING INDEPENDENCE OF MICRO, SMALL AND MEDIUM ENTERPRISESMicro, small and medium enterprises (SME) in accordance with the

Law No. 20 of 2008 is a productive economic business that stand

alone, carried by the individual or business entity that is not a

subsidiary or branch company owned by, controlled by, or be part

of either directly or indirectly small or large business, with total net

assets or annual sales revenue as stipulated in the law. Nationally,

the micro, small and medium enterprises (SME) have a very large

number, approximately 57.89 million units and continues to grow as

the growing needs of the community.

Micro business generally does not have business license and other

legal documents including NPWP (Tax Number), does not have

settled business location, does not apply financial administration

even the simple one and does not separate family and business

finances and is managed without adequate business skills. As a

result, microenterprise is difficult to get access to banking.

To encourage business growth of the SME sector and in line with

bank bjb’s program in accelerating the increase of productive loans,

bank bjb has provided its support through loan facilities channeling

with accessible requirements to SME entrepreneurs. Starting from

micro business, it is expected to develop strong and independent

enterpreneurs who continue to increase their business scale from

micro to small business then to medium and large that are bankable.

The following are profiles of some bank bjb’s SME micro loan

customers:

Muhtar Sunarya – Grocery ShopSince 2010, Muhtar Sunarya (60 years) has a grocery shop

in Selaawi Village, Warnasari Subdistrict, Sukabumi District/

Regency. In addition to groceries, he sells snacks, beverages,

household items and 3 kg LPG.

His hope is to increase salable inventory needed by his

customers finally fulfilled after bank bjb provided loan worth

Rp 5 million. Muhtar did not expect that small business as his

could obtain bank loan, even with interest that was not burdensome.

Previously, several times his proposal was rejected by other banks or

with burdensome requirements. Going forward, Muhtar would like

to continue to partner with bank bjb in developing his business.

Page 101: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

99

Sulaeman Faruk – Pedagang Ikan AsinSulaeman Faruk (25 tahun) berdagang ikan asin di Blok D63, Pasar

Induk Cianjur sejak tahun 2000. Sulaeman menjalankan usaha

keluarga yang dirintis ayahnya. Pada pertengahan 2012, Sulaeman

mengajukan bantuan modal ke bank bjb dan mendapatkan dana

Rp 13 juta sesuai yang diajukan. Informasi mengenai layanan bank

bjb diperoleh Sulaeman dari petugas lapangan bank bjb yang

memberikan penjelasan secara rinci mengenai skema pinjaman yang

tersedia di bank bjb sehingga ia tertarik untuk memanfaatkannya.

Tambahan modal dari bank bjb digunakan untuk memperluas

kiosnya sehingga dapat menampung dagangan lebih banyak.

Sulaeman pun mencoba memperluas usahanya dengan berdagang

kue yang dijalankan oleh istrinya. Kini omset penjualannya naik

dari Rp 2 juta menjadi Rp 3 juta per hari. Pelanggannya terdiri dari

perorangan hingga pedagang eceran. Dengan dukungan bank bjb,

Sulaeman telah berencana untuk membuka kios tambahan di Pasar

Induk.

Elis Elviyani – Usaha Alat Tulis Kantor (ATK)Elis Elviyanti (23 tahun) mulai berjualan alat tulis kantor (ATK) lima

tahun lalu. Dengan bantuan modal dari orang tuanya, Elis memasok

dagangannya ke lembaga-lembaga pendidikan dan perusahaan

di sekitar Kabupaten Sukabumi. Gudang di rumah orang tuanya

di Kampung Gentong, Desa Pasir Halang Kecamatan Sukaraja

Kabupaten Sukabumi dijadikannya tempat penyimpanan stok

dagangan yang ia beli di Jakarta dan Bandung.

Memasuki tahun 2013, permintaan pelanggannya semakin

meningkat tetapi Elis tidak mampu memenuhinya karena terkendala

keterbatasan modal. Elis pun rajin mencari informasi mengenai

produk perbankan yang sesuai dengan skala usahanya. Pada

akhirnya, ia memutuskan untuk mendatangi kantor bank bjb

terdekat untuk mengajukan proposalnya. Dengan proses yang

mudah dan cepat, Elis mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 40

juta. Dana tersebut ia gunakan untuk membangun kios di sekitar

rumahnya dan menambah stok barang. Setelah memiliki kios, Elis

dapat memajang barang dagangannya di kios sehingga pelanggan

lebih nyaman berbelanja.

Sebelum tahun 2013 omset Elis sekitar Rp 30 juta per bulan. Kini

omsetnya mencapai Rp 100 juta per bulan. Pemasaran produk ATK

Elis juga semakin luas, mencakup sejumlah kecamatan di Kabupaten

Sukabumi mulai dari Pelabuhan Ratu, Cibadak hingga Cicurug, serta

merambah ke Kabupaten Cianjur. Produk Elis seperti tempat pensil,

serutan, ballpoint, kertas dan buku dipesan oleh banyak perusahaan.

Elis optimis pelanggannya akan terus bertambah, karena ia merasa

selalu didampingi oleh bank bjb dalam menjalankan usahanya.

Sulaiman Faruk - Salted Fish TraderSulaiman Faruk (25 years) trades salted fish in Block D63, Cianjur

Central Market since 2000. Sulaiman runs family business that his

father pioneered. In mid-2012, Sulaiman applied for capital support

to bank bjb and obtained Rp 13 million as he requested. Sulaiman

obtained information regarding bank bjb services from bank bjb

officer who provided detailed explanation of available loan scheme

in bank bjb so he was keen to make use of it.

Additional capital from bank bjb was used to expand his stall so that

he could contain more merchandise. Sulaiman also strived to expand

his business by selling cakes run by his wife. Now his sales turnover

rose from Rp 2 million to Rp 3 million per day. His customers consist

of individuals and retail traders. With the support of bank bjb,

Sulaiman has planned to open additional stalls in the Central Market.

Elis Elviyani – Stationery Office Business (ATK)Elis Elviyanti (23 years) began selling office stationery (ATK) five

years ago. With the capital support from her parents, Elis supplies

her merchandise to educational institutions and companies around

Sukabumi Regency. She uses a warehouse at her parents’ house in

Kampung Gentong, Pasir Halang Village Sukaraja District Sukabumi

Regency as merchandise storage area that she buys in Jakarta and

Bandung.

Entering 2013, her customers’ demand increased but Elis was not

able to meet due to limited capital constraint. Elis was diligently

searching for information about banking products that match her

business scale. Finally, she decided to go to the nearest bank bjb’s

office to submit her proposal. With easy and quick process, Elis

obtained capital injection of Rp 40 million. She used the fund to build

kiosk near her house and increase inventory. After having kiosk, Elis

can display her merchandise so that customers are more comfortable

to shop.

Before 2013 Elis’ turnover was about Rp 30 million per month. Now

her turnover reaches Rp 100 million per month. The marketing of

Elis’ ATK products also increasingly widespread, covering several

districts in Sukabumi Regency ranging from Pelabuhan Ratu, Cibadak

to Cicurug, as well as reaching Cianjur Regency. Elis’ products such as

pencil cases, sharpeners, ballpoints, papers and books are ordered by

many companies. Elis is optimistic that her customers will continue

to grow, because she is always supported by bank bjb in running

her business.

Page 102: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

100

Economic PerformanceKinerja Ekonomi

Ai Sahipah – Pedagang SepatuAi Sahipah (41 tahun), sudah 25 tahun berdagang

sepatu di Pasar Ramayana, Cianjur. Semula ia bersama

suaminya, Iyan Sopian (49 tahun) hanya berdagang

kaki lima di emperan di kawasan pusat kota Cianjur.

Lokasi berdagangnya berpindah-pindah. Awal tahun

2000 Ai mendapat kesempatan membeli sebuah kios di

Pasar Ramayana. Di sana, usahanya terus berkembang

sehingga mampu menambah kiosnya hingga enam

unit. Seiring meningkatnya permintaan pelanggan, Ai mulai

membutuhkan tambahan modal. Pada tahun 2012 Ai mencoba

mengajukan kredit ke bank bjb dan tanpa kesulitan ia mendapatkan

bantuan modal senilai Rp 50 juta.

Ai mulai menambah varian produk dagangannya, tidak hanya sepatu

tetapi juga sandal dan tas. Volume barang dagangan Ai meningkat

hingga 25% dan omset penjualan rata-rata mencapai Rp 4 juta per

hari dari sebelumnya sekitar Rp 3 juta per hari dengan harga sepatu

berkisar dari Rp 35 ribu hingga Rp 250 ribu per pasang. Pembelinya

tidak hanya masyarakat Kota Cianjur saja, tetapi juga dari Cianjur

Selatan, Jakarta dan Cirebon. Kini Ai berencana menambah jumlah

kios sepatunya di jalan raya utama Cianjur. Dalam melebarkan

usahanya, Ai tetap memilih bank bjb sebagai mitra usahanya.

H. Wawan Ridwan – Pedagang Grosir DagingH. Wawan Ridwan adalah pedagang grosir daging

sapi di Pasar baru, Kota Bandung. Berawal dari profesi

sebagai tukang potong daging pada tahun 1976, sedikit

demi sedikit ia menabung sehingga dapat membuka

kios daging sendiri pada tahun 1978. Usahanya terus

berkembang bahkan sempat menguasai pasar daging

sapi di Kota Bandung di era 1990-an. Saat itu ia dapat

menjual daging sapi hingga 70 ekor sapi per hari.

Melalui kiosnya di lantai B-1 blok K-6 Pasar Baru, daging sapi H.

Wawan diambil oleh para pedagang eceran daging sapi di pasar-

pasar Kota Bandung.

Untuk menaungi usahanya, H. Wawan mendirikan CV Hegar Jaya

yang mencari pasokan sapi hingga ke Bali, Nusa Tenggara Timur

(NTT), bahkan hingga Australia melalui kerja sama dengan peternak

di sana. Impor daging sapi Australia tersebut sempat memberikan

pengalaman pahit bagi H. Wawan saat krisis moneter tahun 1997 –

1998 dimana kurs dollar melonjak dari Rp 2.500 mencapai Rp 7.500.

Saat itu H. Wawan menderita kerugian sampai Rp 3 miliar. Seluruh

harta bendanya habis dijual untuk menutup pembayaran kepada

peternak Australia dan usahanya terpuruk.

Ai Sahipah - Footwear TraderAi Sahipah (41 years), has been 25 years in footwear

trading in Ramayana Market, Cianjur. Initially she and her

husband, Iyan Sopian (49 years) only traded on sidewalk

in downtown area of Cianjur. Her trading location moved.

In early 2000 Ai got a chance to buy a kiosk in Ramayana

Market. There, her business grew so that she added six

kiosks. With the increasing demand of customers, Ai

needed additional capital. In 2012 Ai tried to apply for

loan to bank bjb and without difficulties she obtained capital support

worth Rp 50 million.

Ai began to add her merchandise variants, not only shoes but also

sandals and bags. Ai’s trading volume increased by 25% and the

average sales turnover reached Rp 4 million per day from the previous

Rp 3 million per day at shoes price ranging from Rp 35 thousand to

Rp 250 thousand per pair. The customers are not only the people of

Cianjur, but also from South Cianjur, Jakarta and Cirebon. Ai is now

planning to increase the number of her footwear kiosks on Cianjur

highway. In expanding her business, Ai still chooses bank bjb as her

business partner.

H. Wawan Ridwan – Wholesale Beef TraderH. Wawan Ridwan is a wholesale beef trader in New

Market, Bandung. Starting from his profession as a

butcher in 1976, little by little he saved so that he could

open his own beef kiosk in 1978. His business continued

to grow even had time to dominate the beef market in

Bandung in the 1990s. At that time he could sell up to

70 beef cattles per day. In his kiosk on B-1 floor block K-6

New Market, H. Wawan’s beef are ordered by beef retail

traders in Bandung markets.

To run his business, H. Wawan established CV Hegar Jaya seeking

cattle supplies from Bali, East Nusa Tenggara (NTT), even Australia

by cooperating with the breeders there. The Australian beef imports

gave bitter experience for H. Wawan during monetary crisis in 1997 -

1998 when dollar exchange rate soared from Rp 2,500 to Rp 7,500.

At that time H. Wawan suffered up to Rp 3 billion losses. His entire

property was sold to cover payments to Australian farmers and his

business slumped.

Page 103: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

101

Dengan modal seadanya dan semangat pantang menyerah, ia

mencoba bangkit dengan meminta dukungan bank bjb. bank bjb

yang menilai rekam jejak H. Wawan dan prospek usahanya yang

baik, tak ragu memberikan pinjaman modal usaha sehingga usaha H.

Wawan dapat kembali bangkit pada tahun 2000. Bertepatan dengan

pengembangan Pasar Baru menjadi pasar modern oleh Pemerintah

Kota Bandung, pendampingan dari bank bjb membuat CV Hegar

Jaya dapat kembali menjadi grosir dan pengecer daging besar.

Dengan dibantu 10 orang karyawan, omset CV Hegar Jaya mencapai

Rp 40 juta per hari dari penjualan daging tak kurang dari 5 ekor sapi

setiap harinya. Kesuksesan H. Wawan membuat ia dipercaya menjadi

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru Bandung (HP2B).

Menurut H. Wawan, berhubungan dengan bank bjb sangat mudah

karena petugas lapangan bank bjb selalu proaktif mendekati pedagan

dan siap memberi penjelasan yang mudah dipahami mengenai

layanan jasa bank bjb. “Pedagang kecil tidak lagi sungkan untuk

berurusan dengan bank karena bank bjb sangat aktif melakukan

pendekatan langsung ke sentra-sentra kegiatan ekonomi. Waroeng

bjb pun sudah ada di Pasar Baru ini...” kata H. Wawan.

Adhy Sunandar – Silver Rumah FotoBerani tampil beda, begitulah Adhy Sunandar (33 tahun)

dalam memulai usahanya. Berbekal pengalaman sebagai

pegawai studio foto dan percetakan pada tahun 2002,

dua tahun kemudian Adhy membuka kios percetakan

dan studio foto kecil di rumahnya di Cianjur. Tahun 2007

Adhy menyewa kios di dekat rumahnya yang dinamakan

“Silver Rumah Foto”. Adhy mulai mengembangkan

jasanya mulai dari cuci cetak foto, foto pernikahan, foto

keluarga dan pesta keluarga, termasuk juga menyediakan badut

sebagai layanan pelengkap jasa fotografinya.

Teknologi fotografi terus mengikuti perkembangan teknologi

yang berubah cepat yang berpengaruh pada kualitas foto. Untuk

memperbaharui peralatan, dibutuhkan investasi yang tidak sedikit.

Padahal, konsumen juga menuntut kualitas foto yang terbaik.

Beruntung Adhy memperoleh informasi mengenai kredit mikro bank

bjb dari media massa. Ia pun mencoba mengajukan pinjaman dan

tanpa kesulitan mendapat bantuan modal kerja sebesar Rp 25 juta

dari bank bjb Cabang Cianjur. Dengan dana tersebut Adhy dapat

membeli berbagai peralatan terbaru yang dibutuhkannya dan

mempercantik interior studio fotonya.

Dengan peralatan baru dan tampilan studio yang lebih menarik,

Silver Rumah Foto berhasil menarik konsumen lebih banyak dan

meningkatkan omzet. Jika sebelumnya omset Silver Rumah Foto

berkisar Rp 20 juta per bulan, kini dapat menghasilkan hingga

Rp 50 juta per bulan. Silver Rumah Foto juga menambah karyawannya

menjadi 11 orang yang berasal dari warga sekitar.

With minimum capital and resilient spirit, he strived to get up by

asking for support from bank bjb. Bank bjb considered H. Wawan’s

track record and business prospect was good, without hesitation

provided working capital loan so that H. Wawan’s business could

rise again in 2000. Coinciding with development of New Market as

modern market by the Government of Bandung City, support from

bank bjb helped CV Hegar Jaya become a big beef wholesaler and

retailer. Assisted by 10 employees, CV Hegar Jaya’s turnover reached

Rp 40 million per day from beef sales with not less than 5 beef

cattles each day. H. Wawan’s success caused he was trusted to be

the Chairman of Bandung New Market Traders Association (HP2B).

According to H. Wawan, dealing with bank bjb is very easy because

bank bjb’s officers always proactively approach the traders and are

ready to provide explanation that is easy to understand regarding

bank bjb’s services. “Small traders no longer hesitate to deal with

banks because bank bjb is very active in directly approaching the

centers of economic activities. Waroeng bjb also exists in this New

Market ... “said H. Wawan.

Adhy Sunandar - Silver Photo HouseDare to be different, so Adhy Sunandar (33 years)

started his business. With experience as an employee in

photo studio and printing in 2002, two years later Adhy

opened printing kiosk and small photo studio in his home

in Cianjur. In 2007 Adhy rented kiosk near his home

called “Silver Photo House”. Adhy started to develop

his services ranging from photo prints, wedding photos,

family photos and a family party photos, including

clowns as complementary for his photography services.

Photography technology continues to keep abreast of rapidly

changing technology which affects quality of the photos. To

rejuvenate equipment, it takes no small investment. In fact, consumers

also demand the best photo quality. Adhy was fortunate to obtain

information on micro loan of bank bjb from mass media. He the tried

to apply for loan and without difficulty obtained working capital of

Rp 25 million from bank bjb Cianjur Branch. With that fund Adhy

could buy various latest equipment that he needed and decorated

interior of his photo studio.

With new equipment and more attractive look of his studio, Silver

Photo House managed to attract more customers and increase

turnover. If the previous turnover of Silver Photo House was around

Rp 20 million per month, now it can generate up to Rp 50 million per

month. Silver Photo House also added employees to 11 people from

the local community.

Page 104: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

102

Economic PerformanceKinerja Ekonomi

Tak hanya memberikan modal kerja, bank bjb juga memberi

pendampingan berupa promosi bagi nasabah/mitra binaannya. Silver

Rumah Foto sering dilibatkan dalam berbagai acara yang diadakan

oleh bank bjb termasuk pameran. Kesempatan itu sangat efektif

mendatangkan pelanggan baru bagi Silver Rumah Foto dengan

cakupan lebih luas lagi. Tidak hanya berasal dari Cianjur saja, tetapi

juga dari Sukabumi, Jakarta hingga Bali.

Kini Adhy mulai melebarkan usahanya dengan membuka jasa event

organizer (EO). Ia juga sedang menyiapkan rencana bisnis yang lebih

besar dengan kebutuhan modal yang akan diajukan ke bank bjb.

“Dalam menjalankan usaha ini, saya akan terus bermitra dengan

bank bjb, tidak akan beralih ke bank lain...” kata Adhy. Komunikasi

dengan bank bjb terus dibina. Pegawai bank bjb kerap berkunjung

untuk memantau perkembangan usahanya dan bertukar pikiran

terkait bisnisnya. Pendekatan ini yang membuat Adhy terkesan.

“Sebagai pelaku usaha kecil, saya bangga bisa bermitra dengan

bank bjb”, kata Adhy.

Keberhasilan nasabah UMKM seperti Adhy Sunandar menjadi

motivasi bank bjb untuk terus mendorong penyaluran kredit mikro

secara tepat. Dari usaha skala mikro, dengan kredit modal usaha dan

pendampingan pemasaran dari bank bjb, nasabah mikro dapat terus

berkembang skala usahanya sehingga menjadi usaha yang layak

secara perbankan dan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak

lagi.

Toto Ismawan – Budidaya Lobster HiasToto Ismawan (64 tahun) awalnya hanya mencari

aktivitas pengisi masa pensiunnya dari Kepolisian di

tahun 2010. Toto mantap memilih usaha budidaya

lobster hias di rumahnya di Kampung Babakan

Nanggeleng, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan

Citamiang, Kota Sukabumi. Kecintaannya pada lobster

sudah dimulai sejak tahun 2000, saat masih aktif

berdinas. Dimulai dari memelihara lobster sebanyak

lima betina dan tiga jantan, dalam satu tahun jumlah lobsternya

berkembang pesat. Bahkan pertambahannya bisa mencapai ribuan

ekor per bulan. Padahal kegiatan ini hanya sampingan di sela-sela

kesibukannya sebagai Polisi.

Setelah pensiun, Toto mulai fokus mengembangkan usahanya.

Namun ia membutuhkan dana yang cukup besar untuk menambah

jumlah kolam dan memperbaiki sejumlah peralatan kolam. Setelah

mencoba menjajaki beberapa bank, akhirnya Toto memutuskan

pilihannya untuk bermitra dengan bank bjb. Saat itu Toto

mendapatkan modal kerja sebesar Rp 20 juta yang langsung cair

dalam waktu kurang dari satu minggu tanpa persyaratan yang rumit.

Not only providing working capital, bank bjb also gave assistance

in form of promotion for customers/fostered partners. Silver Photo

House are frequently involved in various events held by bank bjb

including exhibitions. The opportunity was very effective to bring

new customers to Silver Photo House with wider coverage. Not only

from Cianjur, but also from Sukabumi, Jakarta and Bali.

Adhy now begins to expand his business by opening event organizer

(EO) service. He is also preparing a business plan with bigger capital

needs to be proposed to bank bjb. “In carrying out this business, I will

continue to partner with bank bjb, I will not switch to other bank...”

said Adhy. Communication with bank bjb is continuously built. Bank

bjb’s employees often visit to monitor his business development and

exchange ideas related to his business. This approach impressed

Adhy. “As a small enterpreneur, I am proud to be partnering with

bank bjb”, said Adhy.

The success of SME customers like Adhy Sunandar becomes bank

bjb’s motivation to continue encouraging channeling of micro loans

appropriately. From micro-scale enterprises, with working capital

loans and marketing assistance from bank bjb, the micro customers

can continue to grow their business scales to be bankable and can

absorb more labors.

Toto Ismawan –Ornamental Lobster BreedingToto Ismawan (64 years) initially only looked for activities

during his retirement of Police in 2010. Toto was

determined to choose ornamental lobster breeding at his

home in Kampung Babakan Nanggeleng, Nanggeleng

Village, Citamiang District, Sukabumi City. Her love for

lobster has been started since 2000, when he was still in

active duty. Starting from breeding five female and three

male lobsters, within one year the number of lobsters

rapidly grew. The growth even could reach thousands per month.

In fact this was just his sideline in between his busy activity as a

policeman.

After retirement, Toto began to focus on developing his business.

However, he required substantial fund to increase the number of

ponds and repair some pond equipment. After approaching a few

banks, Toto finally decided to partner with bank bjb. At that time Toto

obtained working capital of Rp 20 million which was immediately

disbursed in less than one week without complicated requirements.

Page 105: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

103

Usaha Toto mulai meningkat pesat. Saat ini ia mampu memproduksi

hingga 12 ribu ekor per bulan. Padahal sebelumnya hanya sekitar

2.000 ekor per bulan. Omsetnya kini mencapai Rp 10 juta per

bulan dengan harga jual lobster antara Rp 1.000 hingga Rp

5.000 per ekor tegantung variasi warnanya. Lobster produksi

Toto dikenal mempunyai keunggulan pada ukurannya yang lebih

besar dan warnanya yang lebih indah. Hal ini karena Toto sangat

memperhatikan kualitas air, pakan dan kesehatan lobsternya.

Beberapa eksportir sudah melakukan pendekatan untuk menjalin

kerja sama pemasaran. Melalui kerja sama dengan eksportir dari

Bogor, lobster Toto sudah menyebar ke negara-negara ASEAN.

Tempat budidaya Toto juga kerap menjadi rujukan bagi berbagai

kegiatan pelatihan budidaya lobster hias yang diadakan oleh

Kementerian Kelautan dan Perikatan (KKP). Toto juga membuka

diri untuk siswa SMK yang hendak melakukan Praktek Kerja

Lapangan (PLK) di tempatnya. “Kami sangat terbuka untuk berbagi

ilmu dan pengalaman agar semakin banyak yang tertarik untuk

berwirausaha...” kata Toto.

Dengan dukungan bank bjb, Toto tak ragu untuk merencanakan

pengembangan usaha lebih lanjut. Ia akan mencoba budidaya

ikan gurame dan lele. “Saya yakin selain dukungan modal kerja

dengan bunga yang tidak memberatkan, bank bjb juga akan terus

memberikan pendampingan dan konsultasi untuk mendapat solusi

setiap persoalan bisnisnya. Kami tidak akan dilepas begitu saja oleh

bank bjb...” kata Toto.

Ujang Sukarya – Mochi KaswariUjang Sukarya (51 tahun), adalah pengusaha makanan oleh-oleh

mochi bermerek “Kaswari Bakat Jaya” di Sukabumi. Usahanya dirintis

pada tahun 2006 karena ia melihat tingginya minat wisatawan yang

datang ke Sukabumi untuk membeli mochi sebagai oleh-oleh khas

Sukabumi.

Selama dua tahun berjalan, dengan dibantu 5 orang pekerja, usaha

Ujang relatif lambat berkembang dengan omset di bawah Rp 100

juta per bulan. Kebutuhan modal menjadi kendala utama. Beberapa

bank yang dijajakinya menawarkan pinjaman dengan tingkat suku

bunga yang memberatkan. Hingga akhirnya Ujang tertarik untuk

mengajukan proposal ke bank bjb. Dalam waktu singkat, proposal

Ujang telah disetujui dan bantuan modal sebesar Rp 100 juta

langsung diterima.

Dengan dukungan modal tersebut, Ujang dapat memperluas

usahanya dengan membuka dua pabrik mochi yang berlokasi di Kota

Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi. Salah satu lokasi penjualannya

di Kawasan Warungkuara, Kabupaten Sukabumi, merupakan jalur

Toto’s business began to improve rapidly. Currently he is able to

produce up to 12 thousand lobsters per month. Whereas previously

only about 2,000 lobsters per month. His turnover has now reached

Rp 10 million per month with lobster selling price between Rp 1,000

and Rp 5,000 each depending on color variation. Toto’s lobsters are

known to have larger size and more beautiful color. This is because

Toto is very concerned about the quality of water, food and health

of his lobsters.

Some exporters have approached him to build marketing

collaboration. Through marketing collaboration with exporters

from Bogor, Toto’s lobsters have spread to ASEAN countries. Toto’s

cultivation location also often becomes reference for various training

activities on ornamental lobster breeding held by the Ministry of

Maritime and Fisherics Affairs (KKP). Toto also opens up for vocational

students who want to do Job Training (PKL) in his location. “We are

open to share knowledge and experience so that more and more

interested in entrepreneurship ...” said Toto.

With bank bjb’s support, Toto does not hesitate to plan for further

business development. He will try carp and catfish breeding. “I

believe that in addition to working capital support with low interest,

bank bjb will also continue to provide assistance and consultation

to obtain solution for any business problem. We will not be simply

released by bank bjb ...” said Toto.

Ujang Sukarya - Mochi KaswariUjang Sukarya (51 years), is a mochi entrepreneur using the brand

“Kaswari Bakat Jaya” in Sukabumi. His business was initiated in 2006

because he saw the high interest of tourists who came to Sukabumi

to buy mochi as unique souvenirs of Sukabumi.

For two years, assisted with of 5 workers, Ujang’s business grew

relatively slowly with turnover below Rp 100 million per month.

Capital requirement was a major constraint. Some banks that he

approached offered loans with burdensome interest rate. Until finally

Ujang was interested in submitting proposal to bank bjb. In a short

time, Ujang’s proposal was approved and capital support of Rp 100

million was accepted.

With the capital support, Ujang could expand his business by

opening two mochi factories located in Sukabumi City and Sukabumi

Regency. One of the sales locations in Warungkuara Area, Sukabumi

Regency, is major crossing path towards Pelabuhan Ratu tourism

Page 106: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

104

Economic PerformanceKinerja Ekonomi

perlintasan utama menuju tempat wisata Pelabuhan Ratu. Lokasi

lainnya yang berada di Kampung Kaswari dan Kenari merupakan

tempat yang sering dikunjungi wisatawan dari Jakarta dan Bandung.

Kini omset Ujang sudah mencapai Rp 250 juta per bulan.

Setelah pinjaman pertama dilunasi, pada tahun 2010 Ujang

mendapat pinjaman kedua sebesar Rp 100 juta. Dengan modal

tersebut usahanya menjadi lebih berkembang dan telah menyerap

tenaga kerja sebanyak 32 orang yang merupakan tetangganya.

Ayi Somantri – Budidaya Lele dan PatinAyi Somantri (42 tahun), warga Kampung Tanjungdsari Desa

Bojongsawah Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Ayi

memulai budadaya ikan patin dan lele kecil-kecilan sejak tahun

2006. Hasilnya hanya cukup untuk biaya hidup keluarga sehari-hari.

Dengan 12 kolam yang dimiliki, Ayi menghasilkan 2 ton ikan saat

panen.

Pada tahun 2012 Ayi mendapat bantuan kredit dari bank bjb sebesar

Rp 75 juta yang ia gunakan untuk memperluas area kolamnya menjadi

21 kolam lele dan patin. Produksinya meningkat menjadi 4 ton lele

dan patin setiap kali panen. Konsumennya berasal dari Sukabumi,

Bekasi dan Jakarta yang langsung mendatangi lokasi kolam Ayi. Kini

omsetnya mencapai Rp 20 juta per bulan dan ia optimis potensi

bisnisnya masih terbuka lebar. Ayi pun mulai merambah ke bisnis

pakan ikan yang sudah mempunyai pelanggan tetap yaitu warga

kampungnya yang tertarik terjun di usaha yang sama karena melihat

keberhasilan Ayi.

Ilham Cahya Lesmana – SHG FishingDi kalangan pehobi memancing ikan, Sohor Group (SHG) Fishing di

Sukabumi sudah dikenal sebagai produsen dan pemasok alat-alat

pancing berkualitas. Produknya sudah dipasarkan ke seluruh tanah

air. SHG Fishing didirikan pada tahun 1990 oleh empat bersaudara

yang dipimpin oleh Maman Kusmana di Desa Cibaraja, Kecamatan

Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Lokasi tersebut merupakan kawasan

pemasaran perikanan terbesar di Provinsi Jawa Barat.

Bisnis keluarga tersebut kini dijalankan oleh generasi kedua, yaitu

Ilham Cahya Lesmana (24 tahun). Dipimpin Ilham, SHG Fishing mulai

berkembang dengan strategi-strategi bisnis yang inovatif. Ilham

menerapkan sistem penjualan produk alat dan umpan pancingnya

secara online. Selain itu, Kualitas produk dan inovasi sistem

pengemasan juga mendorong meningkatkan penjualan SHG Fishing.

area. Other locations are in Kaswari and Kenari Villages which are

frequently visited by tourists from Jakarta and Bandung. Now Ujang’s

turnover has reached Rp 250 million per month.

After full repayment of the first loan, in 2010 Ujang obtained

the second loan of Rp 100 million. With the additional capital his

business is more developed and has absorbed 32 workers who are

his neighbors.

Ayi Somantri – Catfish BreedingAyi Somantri (42 years), is a resident of Kampung Tanjungsari

Bojongsawah Village Kebonpedes District, Sukabumi Regency. Ayi

started small catfish breeding in 2006. The result was just enough

for daily life cost of his family. With his 12 ponds, Ayi produces 2

tons of fish at harvest.

In 2012 Ayi obtained loan from bank bjb of Rp 75 million which he

used to expand the ponds area to 21 catfish ponds. His production

increased to 4 tons of catfish at each harvest. His customers come

from Sukabumi, Bekasi and Jakarta, who come directly to Ayi’s ponds

location. His turnover has now reached Rp 20 million per month

and he is optimistic that his business potential is still wide open. Ayi

began venturing into fish feed businesses that already has regular

customers who are his village residents interested in similar business

inspired by Ayi’s success.

Ilham Cahya Lesmana – SHG FishingAmong the fishing enthusiasts, Sohor Group (SHG) Fishing in

Sukabumi has been known as a manufacturer and supplier of quality

fishing equipment. Its products have been marketed throughout

the country. SHG Fishing was founded in 1990 by four brothers led

by Maman Kusmana in Cibaraja Village, Cisaat District, Sukabumi

Regency. The location is the largest marketing area of fisheries in

West Java Province.

The family business is now run by the second generation, namely

Ilham Cahya Lesmana (24 years). Led by Ilham, SHG Fishing began

to develop with innovative business strategies. Ilham implements

sales system of his fishing tool and bait products online. In addition,

product quality and innovative packaging system also encourage

increased sales of SHG Fishing.

Page 107: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

105

Improved quality and product packaging system certainly require

additional investment. In early 2012 SHG Fishing obtained capital

support from bank bjb of Rp 200 million with very competitive

interest rate. The capital was used to buy packaging machine for

fishing baits so that fishing baits are more durable. The result, if

previously SHG Fishing could only sell about 50 thousand of fishing

bait packs per month, after packaged by machine, the sales increased

to 100 thousand packs per month. His products are supplied

throuhout Indonesia supported by 74 semi franchise marketing

outlets. Turnover increased from Rp 100 million per month, to Rp

800 million – Rp 900 million per month. In addition to selling its

own-produced fishing equipment, SHG Fishing also sells imported

products with price ranging from Rp 5,000 to Rp 12 million per piece.

Bank bjb does not only provide capital, but also helps the marketing

by inviting SHG Fishing to participate in various SME exhibitions. By

doing so, SHG Fishing products are more widely known and its online

shop is visited by more prospective buyers. “The year 2012 was a

phenomenal year of SHG Fishing business journey. We successfully

achieved the highest sales after our business expansion plan obtained

support from bank bjb. Thank you for bank bjb’s caring to us and to

other small businesses ... “said Ilham.

Peningkatan kualitas dan sistem kemasan produk tentunya

membutuhkan tambahan investasi. Di awal tahun 2012 SHG Fishing

mendapat bantuan permodalan dari bank bjb sebesar Rp 200 juta

dengan bunga yang sangat kompetitif. Modal tersebut digunakan

untuk membeli mesin packaging untuk umpan pancing sehingga

umpan menjadi lebih tahan lama. Hasilnya, jika sebelumnya SHG

Fishing hanya dapat menjual sekitar 50 ribu bungkus umpan pancing

per bulan, setelah dikemas dengan mesin, penjualan meningkat

hingga 100 ribu bungkus per bulan. Produknya dipasok ke seluruh

wilayah Indonesia didukung oleh 74 jaringan pemasaran (outlet)

semi franchise. Omsetnya meningkat dari Rp 100 juta per bulan,

menjadi Rp 800 juta hingga Rp 900 juta per bulan. Selain menjual

alat pancing produksi sendiri, SHG Fishing juga menjual produk

impor dengan harga produk bervariasi dari Rp 5.000 hingga Rp 12

juta per buah.

bank bjb tidak hanya memberikan modal, tetapi juga ikut membantu

pemasaran dengan mengajak SHG Fishing mengikuti berbagai

pameran UMKM. Dengan begitu, produk SHG Fishing semakin

dikenal luas dan toko online-nya semakin banyak dikunjungi calon

pembeli. “Tahun 2012 merupakan tahun yang fenomenal dari

perjalanan usaha SHG Fishing. Kami mencapai sukses penjualan

tertinggi setelah rencana ekspansi bisnis kami mendapat dukungan

bank bjb. Terima kasih untuk kepedulian bank bjb kepada kami dan

kepada usaha kecil lainnya...” kata Ilham.

Page 108: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

106

Social PerformanceKinerja Sosial

Tumbuh Bersama Masyarakat

Growing With Community

Melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), bank bjb merancang program-program pengembangan sosial kemasyarakatan yang tidak hanya bersifat filantrofi, tetapi mempunyai dampak berkelanjutan sehingga kehadiran bank bjb dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat dan negeri ini.

Through implementation of corporate social responsibility (CSR) programs, bank bjb designed social community development programs that not only are philanthropic, but also have sustainable impact so that the presence of bank bjb can provide positive values to the community and the country.

Page 109: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

107

bank bjb tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat

khususnya masyarakat Jawa Barat dan Banten. Sudah sewajarnya

bila kemajuan dan keberhasilan yang telah diraih bank bjb memberi

dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan

kemandirian masyarakat. bank bjb memiliki keinginan yang tulus

untuk senantiasa dapat memberikan manfaat dan nilai tambah

dari apa yang kami peroleh untuk para pemangku kepentingan,

termasuk masyarakat luas. Melalui pelaksanaan program tanggung

jawab sosial perusahaan (CSR), kami merancang program-program

pengembangan masyarakat yang tidak hanya bersifat filantrofi,

tetapi mempunyai dampak berkelanjutan. Dengan demikian,

kehadiran bank bjb dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat

dan negeri ini. [SO1]

Program CSR bank bjb dikelompokkan dalam tiga bidang, yaitu

pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Bidang lingkungan

mencakup pengembangan potensi masyarakat dan pelestarian

lingkungan. Tentu saja kami juga peduli dan tanggap terhadap

berbagai masalah kemanusiaan dan musibah bencana alam.

Anggaran CSR berasal dari penyisihan laba setelah pajak yang

besarannya ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS). Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Maret

2013, anggaran CSR tahun 2013 maksimal 5% dari laba Bank atau

Rp 74.089.740.286. Selama tahun 2013 bank bjb telah menyalurkan

dana CSR sebesar Rp 39.694.245.183 untuk kegiatan-kegiatan yang

tersebar di berbagai wilayah. [EC9]

bank bjb grows and thrives in the midst of the community, especially

the people of West Java and Banten. Deservedly the progress and

success achieved by bank bjb provide positive impact on economic

growth and increased self-reliance of the community. Bank bjb

has genuine desire to always be able to provide benefits and

value added of what we receive to all stakeholders, including the

public community. Through implementation of corporate social

responsibility (CSR) programs, we design community development

programs that not only are philanthropic, but also have sustainable

impact. Therefore, the presence of bank bjb can provide positive

values to the community and the country. [SO1]

bank bjb’s CSR programs are grouped in three sectors, namely

education, health and environment. Environmental sector includes

development of the community’s potential and environmental

preservation. Of course we are also concerned and responsive to

various humanitarian issues and natural disasters.

CSR budget is derived from provision of net income after tax,

which amount is set forth in General Meeting of Shareholders

(GMS). Based on resolution of Annual GMS dated March 25, 2013,

CSR budget in 2013 was a maximum of 5% of the Bank’s net

income or Rp 74,089,740,286. During 2013 bank bjb disbursed

Rp 39,694,245,183 for CSR activities performed in many regions.

[EC9]

Total kredit mikro yang disalurkan hingga akhir 2013Total micro-credit disbursed by the end of 2013

Rp 5,35 triliun/trillion

Total dana CSR disalurkan sejak 2009 hingga 2013Total CSR fund disbursed since 2009 to 2013

Rp 168,29 triliun/trillion

2009

3,21

2010

10,60

2011

21,70

2012

17,89

2013

20,20

Sektor Lingkungan HidupEnvironment Sector

2009

5,85

2010

11,98

2011

6,58

2012

29,97

2013

12,26

Sektor PendidikanEducation Sector

2009

5,82

2010

6,45

2011

4,41

2012

4,09

2013

7,23

Sektor KesehatanHealth Sector

Page 110: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

108

Social PerformanceKinerja Sosial

Penyaluran dana CSR bank bjb per bidang tahun 2013

bank bjb’s CSR fund distribution per sector in 2013

BidangSector

RealisasiRealization

(Rp)%

PendidikanEducation

12.260.853.328 31

KesehatanHealth

7.230.294.213 18

Lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakatEnvironment and community empowerment

20.203.097.642 51

TOTAL 39.694.245.183 100

BIDANG PENDIDIKAN [EC8]Kepedulian bank bjb pada masalah pendidikan berdasarkan

keyakinan bahwa anak-anak Indonesia punya potensi dan

kemampuan untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu

menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju.

Faktanya, masih banyak anak-anak yang putus sekolah dan tidak

dapat melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi

karena masalah finansial. Kami ingin membuka akses pendidikan

seluas-luasnya, khususnya bagi siswa berprestasi yang berasal dari

keluarga prasejahtera. Dengan begitu, kita dapat mencetak generasi

terbaik yang akan membawa kemajuan bagi negeri ini.

EDUCATION [EC8]Bank bjb’s concern on education issues is based on the belief that

Indonesian children have potential and ability to become future

leaders who are able to put Indonesia in line with the developed

countries. In fact, there are still many children who drop out

of school and can not continue their education to higher level

because of financial problems. We would like to open up the

widest access to education, especially for bright students who come

from underprivileged families. That way, we can develop the best

generation that will bring improvement to the country.

Page 111: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

109

Sasaran program CSR bidang pendidikan mulai dari pendidikan

anak usia dini (PAUD), sekolah kejuruan hingga perguruan tinggi.

Penyaluran terbesar diberikan kepada pelajar sekolah dasar, karena

kami meyakini bahwa pengetahuan dasar, kepribadian, akhlak, dan

keterampilan awal dimulai dari pendidikan dasar yang baik.

Pada tahun 2013, dari total dana CSR sebesar Rp 12,3 miliar yang

disalurkan di bidang pendidikan, hampir 85% atau sebesar Rp

10,4 miliar disalurkan untuk pembangunan dan rehabilitasi ruang

kelas, dan penyediaan alat dan materi penunjang belajar mengajar

di ratusan sekolah yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Banten

serta wilayah operasi bank bjb lainnya.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya adalah

pembangunan dan perbaikan sekolah dan ruang kelas, ruang

guru, lapangan dan sarana olahraga, pembangunan child center,

pembangunan Kampung Belajar, serta fasilitas dan sarana sekolah

lainnya seperti meubelair, bantuan komputer, bantuan seragam

serta perlengkapan sekolah bagi anak yatim dan dhuafa maupun

mahasiswa kurang mampu. Selama bulan Ramadhan dan

menyambut tahun ajaran baru 2013/2014, bank bjb menyerahkan

bantuan seragam sekolah dan perlengkapan sekolah kepada 1.500

anak yatim dan dhuafa.

Selain penyediaan sarana dan prasarana, bank bjb berusaha

mengoptimalkan fungsi koperasi sekolah melalui edukasi budaya

menabung serta penanaman budaya kewirausahaan ke sekolah-

sekolah. Tujuan program ini adalah untuk membiasakan menabung

dan mengenalkan kewirausahaan sejak dini melalui koperasi sekolah.

Selama tahun 2013, bank bjb melaksanakan program CSR bank

bjb ke koperasi sekolah di 16 sekolah di Jawa Barat dan Banten.

Sebagian besar bantuan digunakan untuk tambahan modal koperasi

sebagai dana simpan pinjam maupun kelengkapan barang-barang/

peralatan koperasi.

bank bjb bekerja sama dengan Sahabat Edukasi memberikan motivasi

dan menjembatani para siswa yang akan melanjutkan sekolah ke

perguruan tinggi. Program ini yang bertujuan untuk meningkatkan

minat siswa lulusan SMA untuk dapat lanjut ke Perguruan Tinggi.

Kegiatan yang diberikan berupa kelas tambahan bagi siswa SMA

selama 2 (Dua) hari seminggu dengan materi edukasi dan kreativitas

bercita rasa lokal khas Jawa Barat.

Program-program di bidang pendidikan tidak hanya ditujukan

untuk pelajar dan mahasiswa, tetapi juga berbentuk pelatihan

dan beasiswa bagi para guru dan buruh migran. Program tersebut

diantaranya adalah:

CSR programs’ targets in education range from early childhood

education (ECD), vocational schools to universities. The largest

distribution was given to elementary school students, because we

believe that early basic knowledge, personality, character and skill

start from excellent basic education.

In 2013, of the total CSR fund of Rp 12.3 billion disbursed in

education sector, almost 85% or Rp 10.4 billion were distributed

to construction and rehabilitation of classrooms and provision of

supporting tools and materials for teaching and learning in hundreds

of schools in various regions of West Java and Banten and bank bjb’s

other operational areas.

Some activities that have been implemented include construction

and rehabilitation of schools and classrooms, teacher rooms, sports

fields and facilities, child center development, Learning Village

development, as well as other school facilities such as and furniture,

computer donation, uniforms donation and school supplies for

orphans and poor children and disadvantaged students. During the

month of Ramadan and celebrating new academic year 2013/2014,

bank bjb provided school uniforms and supplies to 1,500 orphans

and underprivileged children.

In addition to provision of facilities and infrastructure, bank bjb

seeks to optimize schools’ cooperative function through saving and

entrepreneurial culture education in schools. The purpose of this

program is to familiarize and introduce saving and entrepreneurship

through cooperatives at schools. During 2013, bank bjb conducted

CSR programs in cooperatives at 16 schools in West Java and Banten.

Most of the donations were used for cooperatives’ additional capital

and funding-lending funds as well as inventories/supplies.

Bank bjb cooperates with Education Friends to motivate and facilitate

students to continue their education to universities. This program is

aimed to increase high school graduates’ interest to continue to go

to universities. Conducted activities are in form of additional classes

for high school students for 2 (two) days a week with educational

materials and creativity according to typical local culture of West Java.

The programs in education sector are not only intended for students,

but also in form of trainings and scholarships for teachers and

migrant workers. The programs include:

Page 112: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

110

Social PerformanceKinerja Sosial

a. Pelatihan Keterampilan Komputer, Character and Motivation

Building bekerja sama dengan Berkah Internasional Limited;

b. Beasiswa Dokter Yatim bekerja sama dengan Rumah Yatim;

c. Pelatihan bagi guru dan beasiswa bekerja sama dengan IBI

Darmajaya;

d. Beasiswa untuk 100 siswa SD dan 100 siswa SMP bekerja sama

dengan Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Batam.

Sebagai bentuk kepedulian kami dalam melestarikan budaya, bank

bjb menyerahkan alat-alat kesenian seperti perangkat peralatan

gamelan dan dan angklung ke sekolah-sekolah, bekerja sama

dengan Saung Angklung Udjo. Dalam rangka pelestarian rumah

adat, Bank membantu pembangunan gapura di komplek rumah

adat Kabupaten Sumedang.

Perincian investasi bidang pendidikan tahun 2013 adalah sebagai

berikut:

Sub Bidang Total (Rp) Sub Sector

Pembangunan/rehabilitasi prasarana pendidikan 8.970.568.568 Development/rehabilitation of education infrastructures

Pengadaan sarana pendidikan 1.442.274.660 Procurement of education facilities/infrastructures

Penguatan akses masyarakat terhadap layanan pendidikan

556.150.000 Strengthening community access to education

Pelestarian budaya daerah 1.291.860.100 Regional cultural preservation

TOTAL 12.260.853.328 TOTAL

4,54%

10,54%

11,76%

PendidikanEducation

73,16%

Pembangunan/rehabilitasi prasarana pendidikanConstruction/rehabilitation of educational infrastructure

Pengadaan sarana pendidikanProcurement of educational facilities

Penguatan akses masyarakat terhadap layanan pendidikanStrengthening community access to education

Pelestarian budaya daerahRegional Cultural Preservation

73,16%

Kampung Belajar bank bjbBekerja sama dengan Tepas Institute, bank bjb mengembangkan

“Kampung Belajar” yang merupakan program pemberdayaan

masyarakat di bidang pendidikan, dengan mengambil lokasi di

pedesaan dengan mengajak masyarakat menjalankan program ini

secara swadaya. Sesuai dengan tujuan program yaitu sebagai upaya

pemerataan pendidikan terutama bagi masyarakat yang tinggal di

perkampungan atau desa, maka program ini lebih diarahkan pada

pendidikan non-formal atau keterampilan agar masyarakat desa

termotivasi untuk lebih maju.

a. Computer Skills Training, Character and Motivation Building in

collaboration with Berkah Internasional Limited;

b. Orphan Doctors Scholarship in collaboration with Rumah Yatim;

c. Trainings and scholarships for teachers in collaboration with IBI

Darmajaya;

d. Scholarships for 100 elementary school students and 100 junior

high school students in collaboration with Education Department

of Batam City Government.

As part of our concern to preserve the culture, bank bjb provided

art tools such as gamelan and angklung devices to schools, in

collaboration with Saung Angklung Udjo. In order to conserve

traditional houses, the Bank helped to build gateway at traditional

houses complex in Sumedang Regency.

Details of investment in education in 2013 is as follows:

Bank bjb Learning Village

Collaborating with Tepas Institute, bank bjb developed “Learning

Village” which is community development program in education

sector, in rural locations by encouraging people to run this program

independently. In accordance with this program’s purpose as an effort

of educational equity especially for people who live in rural areas or

villages, this program is more focused on non-formal education or

skills for villagers to be more motivated to develop.

Page 113: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

111

Keberadaan Kampung belajar sangat dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat setempat. Anak-anak usia sekolah dapat mengisi

waktunya dengan membaca dan belajar di tempat ini dan telah

terasa dampaknya dari perubahan perilaku masyarakat yang

awalnya sangat rendah minat bacanya, kini mulai gemar membaca

dan selalu ingin tahu. Program ini akan berjalan bertahap, mulai

pendirian perpustakaan masyarakat, kegiatan belajar non-formal

hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.

BIDANG KESEHATAN [EC8]Kualitas kesehatan masyarakat adalah salah satu faktor utama

bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya,

masih terdapat kelompok masyarakat yang belum memiliki akses

ke fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah. Oleh karena itu,

bank bjb tergerak untuk berperan serta membantu menyediakan,

memperbaiki dan meningkatkan sarana prasarana dan kualitas

layanan kesehatan masyarakat.

Peningkatan, penyediaan, dan perbaikan fasilitas kesehatan

pada tahun 2013 antara lain melalui pembangunan puskesmas,

pembangunan posyandu, pembangunan MCK (Mandi Cuci Kakus),

pengadaan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah, bantuan

alat stereotactic kepada Yayasan Kanker Indonesia serta pengadaan

sarana air bersih. Pengadaan sarana air bersih dilakukan dengan

memperbaiki atau membangun saluran air bersih serta pengadaan

tangki air.

Bertepatan dengan ulang tahun yang ke-52, bank bjb secara serentak

menyelenggarakan kegiatan sosial di 64 puskesmas dan klinik yang

tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kegiatan meliputi layanan

pemeriksaan kesehatan, perbaikan gizi anak dan bantuan kepada

puskesmas/klinik berupa peralatan maupun renovasi puskesmas.

Total dana yang disalurkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 3,1 miliar.

Program lainnya adalah program rutin bank bjb yang dilakukan pada

masa liburan anak sekolah, yaitu kegiatan khitanan massal. Pada

tahun 2013 bank bjb telah melaksanakan khitanan massal di bulan

Juli dan bulan Desember dengan jumlah peserta khitan sebanyak

1.100 anak yang diadakan di lima kota besar, Bandung, Medan,

Surabaya, Semarang dan Makassar. Kegiatan khitanan massal

rutin diselenggarakan setiap tahun di kota-kota besar di Indonesia.

Khusus di Kota Surabaya dan Semarang bank bjb juga mengadakan

kegiatan operasi celah bibir dan langit-langit dan operasi katarak. Di

Kabupaten Indramayu diselenggarakan operasi kornea mata dan di

Kabupaten Ciamis diselenggarakan bantuan bagi pasien kanker dan

pemeriksaan pap smear.

The existence of Learning Village benefits the local community.

School-age children can spend their times by reading and learning in

this place and have felt the impact of changes in people’s behavior

who initially had very low interest in reading, now began to love

reading and always eager to learn. This program will run gradually,

starting from establishment of public libraries, non-formal learning

activities to community economic empowerment.

HEALTH SECTOR [EC8]The quality of public health is one of main factors for the community’s

improved welfare. In fact, there are groups of people who do not have

access to health facilities provided by the government. Therefore,

bank bjb is driven to participate in helping provide, renovate and

improve infrastructure and quality of public health services.

The improvement, provision and renovation of health facilities in

2013, among others, through construction of primary healthcare

centers, integrated health service, MCK (bathing washing and toilet

facilities), provision of medical equipment at Regional Public Hospital,

stereotactic aid for Yayasan Kanker Indonesia as well as clean water

facility. Clean water supply is provided by repairing or building clean

water facility and water tank.

Coinciding with its 52nd anniversary, bank bjb simultaneously held

social events in 64 primary healthcare centers and clinics spread in

various parts of Indonesia. The activities included health screening

service, child nutrition improvement and donations for primary

healthcare centers/clinics in form of equipment and renovation. Total

disbursed funds for these activities amounted to Rp 3.1 billion.

Another regular program that bank bjb conducts during school

holidays is mass circumcision activity. In 2013, bank bjb conducted

mass circumcision in July and December with 1,100 participating

children in five major cities, Bandung, Medan, Surabaya, Semarang

and Makassar. Mass circumcision activity is regularly held every year

in major cities in Indonesia. Particularly in Surabaya and Semarang

bank bjb also conducted cleft lip and cataract surgeries. In Indramayu

Regency bank bjb held eye corneal surgery and in Ciamis Regency

bank bjb organized assistance for cancer patients and pap smears

treatment.

Page 114: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

112

Social PerformanceKinerja Sosial

To celebrate the National Health Day, bank bjb provided donation in

form of equipment for doctor rooms at 8 primary healthcare centers

with 24-hour service in Bandung city. Bank bjb also distributed

donation for construction and renovation of primary healthcare

centers and village health posts, provision of healthy MCK, clean

water facility, ambulance and blood donor vehicle to PMI in Bandung

City and Bogor City. Ambulance unit was also given to Yayasan Nurul

Islam.

To embed Clean and Healthy Lifestyle (PHBS) behavior early on, bank

bjb provided donation to build Healthy MCK in elementary schools

through Healthy MCK Healthy School program. This program does

not only contribute adequate MCK facilities, but also provides

education to implement PHBS.

Similar activities were also conducted in Banjar City in form of

construction of hand-washing and toothbrush facilities in elementary

school.

Investment in health sector in 2013 amounted to Rp 7.23 billion

comprising details by sub-sector as follows:

Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, bank bjb memberikan

bantuan berupa perlengkapan ruang jaga dokter di 8 Puskesmas

dengan layanan 24 jam di kota Bandung. bank bjb juga

menyalurkan bantuan untuk pembangunan dan renovasi puskesmas

dan poskesdes, penyediaan MCK sehat dan sarana air bersih serta

menyerahkan unit ambulans dan mobil donor darah kepada PMI

Kota Bandung dan PMI Kota Bogor. Unit mobil ambulans juga

diberikan kepada Yayasan Nurul Islam.

Untuk menanamkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

sejak dini, bank bjb memberikan bantuan pembangunan MCK

Sehat di sekolah dasar melalui program MCK Sehat Sekolah Sehat.

Program ini tidak hanya memberikan sumbangan fasilitas MCK yang

memadai, tetapi juga memberikan edukasi untuk menjalankan PHBS.

Kegiatan serupa juga dilakukan di Kota Banjar berupa pembuatan

sarana cuci tangan dan sikat gigi di sekolah dasar.

Investasi di bidang kesehatan pada tahun 2013 adalah sebesar

Rp 7,23 miliar dengan perincian per sub-bidang sebagai berikut:

Sub Bidang Total (Rp) Sub Sector

Pembangunan/rehabilitasi prasarana kesehatan 983.612.300 Development/rehabilitation of health infrastructures

Pengadaan sarana kesehatan 1.467.088.750 Procurement of health facilities/infrastructures

Penguatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan 4.779.593.163 Strengthening community access to health services

TOTAL 7.230.294.213 TOTAL

20,29%

13,60%

KesehatanHealth

66,11%

Pembangunan/rehabilitasi prasarana kesehatanConstruction / rehabilitation of health infrastructure

Pengadaan sarana kesehatanProcurement of health facilities/infrastructures

Penguatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatanProcurement of health facilities/infrastructures

66,11%

Page 115: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

113

MCK Sehat Sekolah SehatSalah satu indikator sekolah yang sehat adalah kondisi MCK/

toiletnya. Kondisi toilet sekolah yang bersih dan sehat merupakan

hal penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Hal

ini juga dapat menunjang penerapan hidup sehat di sekolah.

Bekerja sama dengan CSRHUB Indonesia melaksanakan program

“Sekolah Sehat” dengan membangun MCK Sehat di sekolah-

sekolah. Diawali dengan pembangunan MCK Sehat di SDN

Cihaurgeulis 2 Bandung dan SDN Selaawi 1 Sukabumi. Dengan

desain yang menarik, MCK tersebut diharapkan mampu menjadi

pemicu siswa dan guru untuk tetap menjaga kebersihan di sekolah.

Kegiatan Sekolah Sehat juga berupa pemberian wawasan mengenai

cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta pengetahuan untuk

pola hidup bersih lainnya. Pelatihan ini diselenggarakan dengan

tujuan menumbuhkan kesadaran dan mengedukasi para siswa SD

agar dapat menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup

bersih dan bersih. Kesadaran untuk menjalankan pola hidup bersih

sangat perlu ditumbuhkan sejak usia dini.Program ini diharapkan

menjadi sebuah percontohan dan berlanjut untuk sekolah-sekolah

lainnya.

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT [EC8]Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari program CSR

bidang lingkungan yang juga mencakup kegiatan peningkatan

kualitas lingkungan hidup. Kegiatan CSR peningkatan kualitas

lingkungan hidup dilaporkan pada bagian lain dari Laporan

Keberlanjutan ini.

Program-program pemberdayaan masyarakat dan sosial

kemasyarakatan mencakup peningkatan taraf hidup melalui

pengembangan potensi masyarakat, penyediaan sarana, prasarana

dan fasilitas umum yang memadai serta peran serta masyarakat

dalam memelihara lingkungannya.

Salah satu program yang kami lakukan adalah bantuan bagi kelompok

usaha dan rehabilitasi rumah tidak layak huni. Program stimulan

ini bertujuan untuk memacu tumbuhnya kesadaran, kemauan,

dan kepedulian masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup.

Kegiatan rehabilitasi rumah tidak layak huni diadakan di Kabupaten

Sumedang, Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Banjar, Kabupaten

Kuningan, Kabupaten Sukabumi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten

Garut, Kabupaten Cianjur, Kota dan Kabupaten Bandung, DKI

Jakarta dan Bali dengan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah

masing-masing, lembaga, atau masyarakat setempat. Rehabilitasi

rumah tidak layak huni juga dilakukan di rumah milik Bapak Nomas

yang berprofesi sebagai buruh sepatu. Rumahnya jauh di bawah

standar layak huni karena hanya berlantai semen, tidak memiliki

plafon, beratap asbes, dinding rumah memakai triplek bekas, seng

bekas, spanduk dan tidak memiliki kamar mandi.

Healthy MCK Healthy SchoolOne of indicators of healthy school is the condition of MCK /

toilet. Clean and healthy condition of school toilets is an important

matter in creating healthy school environment. It can also support

implementation of healthy life at school.

Collaborating with CSRHUB Indonesia, bank bjb held “Healthy

Schools” program by building healthy MCK at schools which began

with construction of Healthy MCK at SDN Cihaurgeulis 2 Bandung

and SDN Selaawi 1 Sukabumi. With attractive design, those MCK are

expected to trigger students and teachers to maintain cleanliness at

schools.

Healthy School activities were also in form of providing insight on how

to wash hands properly, as well as knowledge on other clean lifestyle.

The training was organized with the aim of raising awareness and

educating elementary school students in order to maintain health by

implementing clean lifestyle. Awareness to perform clean lifestyle is

necessary to be learnt since early age. This program is expected to

become a pilot and continued to other schools.

COMMUNITY EMPOWERMENT SECTOR [EC8]Community empowerment is part of CSR programs in environment

sector which also covers environmental quality improvement

activities. CSR activities for environmental quality improvement are

reported in other part of this Sustainability Report.

Community empowerment and social programs and include improved

life standard through the community’s potential development,

provision of facilities, infrastructure and adequate public facilities as

well as community participation in preserving the environment.

One of the programs that we perform is donations for business

groups and rehabilitation of uninhabitable houses. This stimulant

program aims to trigger growing public awareness, willingness

and concern in improving life quality. Rehabilitation activities for

uninhabitable houses were held in Sumedang Regency, Bogor City

and Regency, Banjar City, Kuningan Regency, Sukabumi Regency,

Tasikmalaya City, Garut Regency, Cianjur Regency, Bandung City and

Regency, DKI Jakarta and Bali in cooperation with the respective Local

Governments institutions or the local communities. Rehabilitation of

uninhabitable house was also done in house owned by Mr. Nomas

who works as a shoe labor. His house was far below habitable

standard with only cement floor, without ceiling, asbestos roof, walls

made of used plywood, used zinc, banners and no bathroom.

Page 116: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

114

Social PerformanceKinerja Sosial

Selain perbaikan rumah tidak layak huni, penataan lingkungan juga

dilakukan melalui penataan alun-alun dan Pedagang Kaki Lima yang

merupakan program Kabupaten Sumedang, Penataan kios pasar

buah di Kabupaten Purwakarta dan Pembangunan kios usaha di

kota Bogor.

Kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat

dan mengembangkan potensi lokal untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat adalah:

1. Program peningkatan ekonomi masyarakat desa melalui

penerapan teknologi tepat guna berbasis pangan lokal bekerja

sama dengan Universitas Pasundan sebagai pelaksana program.

Melalui program ini, masyarakat setempat diberi pelatihan

untuk mengolah potensi lokal menjadi produk yang memilki

nilai jual lebih tinggi. Pelatihan diadakan di Kampung Cibeleng

Kabupaten Cianjur untuk pengolahan jambu biji dan pelatihan

pengolahan stroberi sebagai produk lokal di Desa Barudua

Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut.

2. Pembangunan Rumah Tempe lengkap dengan peralatan

produksi sebagai proyek percontohan untuk produksi tempe

dengan memanfaatkan biogas sebagai sumber energinya.

3. Sebagai kegiatan bulan Ramadhan, bank bjb memberikan

bantuan kepada beberapa panti asuhan di wilayah sekitar

Bandung sesuai kebutuhan masing-masing panti dan bagi

anak-anak panti diberikan bantuan seragam dan perlengkapan

sekolah.

4. Dukungan untuk pengembangan usaha bagi kelompok tani

dan kelompok usaha lainnya berupa peralatan mesin pertanian,

pengadaan mesin giling padi dan mesin pengiris pisang untuk

kelompok tani Bima Sakti dan Mekar Jaya di Kabupaten Bandung

Barat, bantuan usaha produksi bata merah Yayasan Abdul Djalil

Assalafiyah, pengembangan usaha ternak domba kelompok

tani Sami Wargi serta pengembangan budidaya ternak domba

kelompok tani Harapan Muda Kabupaten Cianjur.

5. Pembangunan atau perbaikan prasarana umum seperti

pembangunan dan renovasi tempat ibadah termasuk melengkapi

fasilitas dan sarana ibadah yang tersebar di wilayah Jawa Barat

dan Banten serta wilayah operasional bank bjb lainnya seperti di

Kabupaten Bandung Barat dan Kota Palembang, pembangunan

infrastruktur seperti pembangunan bendungan di Desa Babakan

Kabupaten Bandung, pembangunan kirmir di Padalarang,

pengecatan kansteen di Kota Depok serta perbaikan dan

pembangunan jalan dan lingkungan di Kabupaten Sumedang,

Kabupaten Bandung, Bandung Barat dan Kabupaten Indramayu.

In addition to rehabilitation of uninhabitable houses, environmental

organization was also conducted through arrangement of city

square and street traders which is a program of Sumedang Regency,

arrangement of fruit kiosks in Purwakarta Regency and Development

of business kiosks in Bogor City.

Other activities that aim to empower communities and develop local

potential to improve the community’s welfare were:

1. Villagers’ economy strengthening program with application of

appropriate local food-based technology in collaboration with

Universitas Pasundan as the program executor. Through this

program, local people were trained to process local potential into

products that have higher sales values. The training was held in

Cibeleng Village Cianjur Regency to process guavas and training

to process strawberries as local products in Barudua Village

Malangbong District Garut Regency.

2. Development of Rumah Tempe complete with production

equipment as a pilot project for tempe production by utilizing

biogas as energy source.

3. As part of Ramadan activities, bank bjb provided donations to

several children foster homes around Bandung area as required

by the respective foster homes and the orphanage children were

given donations in form of school uniforms and supplies.

4. Support for business development for farmer groups and other

business groups such as agricultural machinery, rice milling

machine and banana slicing machine for farmer groups Bima

Sakti and Mekar Jaya in West Bandung Regency, business

donation for bricks production Yayasan Abdul Djalil Assalafiyah,

development of sheep ranch for farmers group Sami Wangi

and development of sheep breeding for farmers group Harapan

Muda in Cianjur Regency.

5. Development or renovation of public infrastructure such as

development and renovation of places of worship including

completion of religious facilities spread in West Java and Banten

regions as well as bank bjb’s other operational areas such as

in West Bandung Regency and Palembang City, infrastructure

development such as construction of dam in Babakan Village

Bandung Regency, construction of kirmir in Padalarang, painting

kansteen in Depok City well as renovation and construction

of roads and environment in Sumedang Regency, Bandung

Regency, West Bandung and Indramayu Regency.

Page 117: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

115

Investasi di bidang pengembangan masyarakat (termasuk sub-

bidang lingkungan hidup) pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 20,20

miliar dengan perincian per sub-bidang sebagai berikut:

Sub Bidang Total (Rp) Sub Sector

Pembangunan/rehabilitasi prasarana umum 9.771.659.981 Development/rehabilitation of public infrastructures

Pemberdayaan masyarakat 1.514.673.650 Community empowerment

Pemulihan kondisi masyarakat 68.340.000 Restoring people’s conditions

Pengadaan sarana/fasilitas umum 1.758.905.000 Procurement of public facilities/infrastructures

Peningkatan taraf hidup masyarakat 299.201.500 Improvement of people’s living standard

Perbaikan/peningkatan kualitas lingkungan hidup 6.790.317.511 Environmental quality conservation/improvement

TOTAL 20.203.097.642 TOTAL

8,71%0,34%

1,48%

Lingkungan Hidup dan Sosial KemasyarakatanEnvironmental and Social Community

33,61%

7,50%

48,37%

Pembangunan/rehabilitasi prasarana umumDevelopment/rehabilitation of public infrastructures

Perbaikan/peningkatan kualitas hidupEnvironmental quality conservation/improvement

Peningkatan taraf hidup masyarakatImprovement of the people’s standard of living

Pengadaaan sarana/fasilitas umumProcurement of public facilities/infrastructures

Pemulihan kondisi masyarakatRestoring the People’s Conditions

Pemberdayaan MasyarakatCommunity Empowerment

48,37%

Investment in community development (including environment sub-

sector) in 2013 was Rp 20.20 billion comprising details by sub-sector

as follows:

Page 118: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

116

Social PerformanceKinerja Sosial

PRODUCTS PORTFOLIO THAT PROVIDES SOCIAL BENEFITS [EC8] [FS1] [FS7]Basically every product of bank bjb is designed to provide benefits

in accordance with specific customers’ requirements. With products

segmentation according to business lines and needs of each

customer, we provide choices and convenience for customers to

adjust their transaction characteristics. In addition, every product

is also designed to have social impact that is packaged in form of

education, insurance or other benefits that represent our attention

to the customers.

TabunganKu ProgramTo increase saving interest at all levels of society, Bank Indonesia

encourages every bank to have low-cost saving products for the

unfortunate. As a form of our support and concern, bjb bank also

launched “TabunganKu” program which is primarily intended for

students who just begin to learn to have savings without burdensome

costs.

Various easy requirements are provided to TabunganKu customers

such as small initial deposit starting from Rp 20,000, savings deposit

suitable to students’ allowance and free monthly administration

fee. Other features of TabunganKu product are free of replacement

charge for lost or damaged books and earned interest on saving. By

paying additional administration fee of only Rp 1,000 per month,

TabunganKu cusomers can enjoy Automated Teller Machine (ATM)

facility, free cash withdrawals in all ATM Bersam and Prima networks,

print their own books with Self Service Passbook Printer (SSPP) and

various facilities as for other bank bjb’s deposit products.

We hope that these young customers will someday become

prospective loyal customers. Although in terms of business this

product does not generate fee-based income in form of monthly

administration fee, but we seriously manage this product portfolio as

our social responsibility to the community.

PORTOFOLIO PRODUK YANG MEMBERI MANFAAT SOSIAL [EC8][FS1][FS7]Pada dasarnya setiap produk bank bjb dirancang untuk memberi

manfaat spesifik sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan

segmentasi produk sesuai lini bisnis dan keperluan masing-masing

nasabah, kami memberikan pilihan dan kemudahan bagi nasabah

dalam menyesuaikan karakteristik transaksinya. Disamping itu,

setiap produk juga dirancang untuk mempunyai dampak sosial yang

dikemas dalam bentuk edukasi, manfaat perlindungan tambahan

(asuransi) ataupun manfaat lainnya yang merupakan bentuk

perhatian kami terhadap nasabah.

Program TabunganKuUntuk meningkatkan minat menabung di semua lapisan masyarakat,

Bank Indonesia mendorong setiap bank untuk memiliki produk

tabungan yang berbiaya murah bagi masyarakat yang kurang

mampu. Sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami, bank bjb

juga mengeluarkan produk “TabunganKu” yang terutama ditujukan

kepada para pelajar yang baru mulai belajar memiliki tabungan

tanpa dibebani biaya.

Berbagai kemudahan persyaratan diberikan untuk nasabah

TabunganKu seperti setoran awal yang ringan mulai dari

Rp 20.000, setoran tabungan sesuai uang saku pelajar dan bebas

biaya administrasi bulanan. Keistimewaan produk TabunganKu

lainnya adalah gratis biaya penggantian buku apabila hilang atau

rusak, dan mendapatkan bunga tabungan. Dengan hanya membayar

tambahan administrasi Rp 1.000 per bulan, pemilik rekening

TabunganKu sudah dapat menikmati fasilitas Anjungan Tunai

Mandiri (ATM), tarik tunai gratis di seluruh jaringan ATM Bersama

dan Prima, dapat mencetak sendiri buku TabunganKu melalui Self

Service Passbook Printer (SSPP) dan berbagai fasilitas sebagaimana

produk simpanan bank bjb lainnya.

Kami berharap, para nasabah muda ini suatu saat akan menjadi

nasabah prospektif yang loyal. Meskipun dari segi bisnis produk

ini tidak menghasilkan fee based income berupa biaya administrasi

bulanan, namun kami tetap secara serius mengelola portofolio

produk ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial kami kepada

masyarakat.

Page 119: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

117

Program Mini BankingDalam rangkaian acara peringatan ulang tahun bank bjb tahun 2013,

bank bjb meluncurkan program “Mini Banking” sebagai bagian dari

gerakan kampanye gemar menambung di kalangan pelajar. Program

Mini Banking digelar di sejumlah SD, SMP dan SMA di Jawa Barat

untuk memperkenalkan produk-produk perbankan terutama produk

TabunganKu yang memang ditujukan untuk mereka. Selain itu,

diberikan juga wawasan mengenai dunia perbankan dengan cara

yang sederhana dan menyenangkan, misalnya mengajarkan cara

mengoperasikan ATM serta fitur-fiturnya dan memberikan edukasi

mengenai value uang. Program ini juga merupakan salah satu

aktivitas CSR yang dilakukan masing-masing kantor cabang bank

bjb ke sekolah-sekolah yang berada di lingkungannya.

Kredit Abdi BhaktiSalah satu produk layanan jasa sektor consumer banking ini khusus

disediakan untuk pegawai bank bjb sebagai penghargaan Bank

kepada para pegawainya. Kredit Abdi Bhakti diberikan dengan

tingkat bunga yang lebh rendah dibandingkan tingkat bunga

produk untuk debitur umum, yaitu rata-rata sebesar 6,50% dengan

jangka waktu berkisar antara 3 sampai dengan 20 tahun. Angsuran

pembayaran kredit ini dilakukan dengan cara pemotongan gaji

bulan.

Mini Banking ProgramIn a series of bank bjb’s anniversary events in 2013, bank bjb

launched “Mini Banking” program as part of saving campaign

among students. Mini Banking program was held at a number of

elementary, junior-high and high schools in West Java to introduce

banking products especially TabunganKu product which is intended

for them. In addition, insight on banking world was also given in a

simple and fun way, such as teaching how to operate ATM and its

features and provide education on the value of money. This program

is also one of CSR activities undertaken by each branch office of bank

bjb at schools in their environments.

Abdi Bhakti LoanThis product of consumer banking services is particularly provided to

bank bjb’s employees as the Bank’s rewards to its employees. Abdi

Bhakti loan is given with lower interest rate compared to general

debtors, which is an average of 6.50% with maturities ranging from

3 to 20 years. Loan repayment is made by way of monthly payroll

deduction.

Page 120: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

118

Environmental PerformanceKinerja Lingkungan

Memberikan Kontribusi Positif

Kepada LingkunganProviding Positive Contributions To the

Environment

Melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), bank bjb merancang program-program pengembangan sosial kemasyarakatan yang tidak hanya bersifat filantrofi, tetapi mempunyai dampak berkelanjutan sehingga kehadiran bank bjb dapat memberikan nilai positif bagi masyarakat dan negeri ini.

Through implementation of corporate social responsibility (CSR) programs, bank bjb designed social community development programs that not only are philanthropic, but also have sustainable impact so that the presence of bank bjb can provide positive values to the community and the country.

Page 121: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

119

EFEK RUMAH KACA DAN FENOMENA PERUBAHAN IKLIMEfek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan

bumi yang disebabkan adanya konsentrasi lapisan gas karbon

dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya yang digolongkan sebagai Gas

Rumah Kaca (GRK) di atmosfer. Secara alamiah, efek rumah kaca

bermanfaat karena menjaga perbedaan suhu antara siang dan malam

di bumi menjadi tidak terlalu jauh berbeda. Namun akibat aktivitas

manusia yang berlebihan seperti dalam pembakaran bahan bakar

fosil (minyak, gas dan batubara) untuk mesin pembangkit listrik dan

kendaraan bermotor, penggunaan pendingin udara yang memakai

gas CFC, pembakaran dan penggundulan hutan serta aktivitas

pertanian dan peternakan, terjadi peningkatan gas karbon dioksida,

metana, dan nitroksida yang signifikan di atmosfer. Berubahnya

komposisi GRK akibat kegiatan manusia memicu naiknya suhu rata-

rata di permukaan bumi sehingga terjadi pemanasan global. Karena

suhu adalah salah satu parameter dari iklim bumi, maka pemanasan

global memicu terjadinya perubahan iklim.

Dampak pemanasan global dan perubahan iklim sangat luas seperti

mencairnya es di kutub, meningkatnya permukaan laut, bergesernya

garis pantai, musim kemarau yang berkepanjangan dan musim

hujan yang semakin singkat namun semakin tinggi intensitasnya,

serta anomali-anomali iklim seperti badai El Nino dan La Nina.

Fenomena ini pada akhirnya akan mengancam kehidupan manusia

akibat krisis pangan, banjir dan wabah penyakit. Indonesia telah

mengalami dampak perubahan iklim ditandai dengan intensitas

cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Musim panas menjadi

semakin berkepanjangan dan musim hujan dengan intensitas tinggi

disertai angin kencang menyebabkan banjir besar dan berbagai

bencana di berbagai daerah.

GREENHOUSE EFFECT AND CLIMATE CHANGE PHENOMENAThe greenhouse effect is warming of the earth’s surface due to

concentration of carbon dioxide (CO2) and other gases that are

classified as greenhouse gases (GHGs) in the atmosphere. Naturally,

the greenhouse effect is beneficial as it keeps the temperature

difference between day and night on the earth so that they are

not too much different. However, due to excessive human activities

such as fossil fuels (oil, gas and coal) burning for power generation

and motor vehicles, the use of air conditioners that use CFC gases,

combustion and deforestation as well as agricultural and livestock

activities, the increase of carbon dioxide, methane and nitrous oxide

gases in the atmosphere is significant. The changing composition of

GHGs due to human activities triggers a rise in average temperature

at the earth’s surface, causing global warming. Because temperature

is one of the earth’s climate parameters, therefore global warming

triggers climate change.

The impact of global warming and climate change is very broad

such as melting of polar ice caps, rising sea levels, shifting coastline,

prolonged drought and rainy seasons that are getting shorter but

higher intensity, as well as climate anomalies such as El Nino and

La Nina storms. These phenomenons will ultimately threaten human

life as a result of food crisis, floods and disease outbreaks. Indonesia

has suffered the effects of climate change as characterized by more

frequent intensity of extreme weather. Increasingly prolonged

drought and rainy seasons with high intensity and strong winds

caused major flooding and other disasters in various regions.

Prosentase air didaur ulang dan digunakan kembali dari total pemakaian air Kantor Pusat tahun 2013Percentage of water recycled and reused from total water consumption at Head Office in 2013

40%Bibit pohon mangrove ditanam untuk rehabilitasi hutan bakau di Kepulauan SeribuMangrove seedlings planted to rehabilitate mangrove forest in Thousand Islands

8.000

2009

14,9

2010

29,04

2011

32,7

2012

51,95

2013

36,69

Penyaluran dana CSR 2009-2013CSR fund distribution 2009-2013

Page 122: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

120

Environmental PerformanceKinerja Lingkungan

Perubahan iklim dalam skala tertentu berpotensi mempengaruhi

kegiatan operasional dan bisnis bank bjb baik secara langsung

maupun tidak langsung. Cuaca ekstrem dapat mengakibatkan

kerusakan atau gangguan pada berbagai perangkat jaringan

teknologi informasi dan telekomunikasi dan memperpendek masa

pakai. Kondisi ini akan mengurangi optimalisasi layanan perbankan

karena terganggunya kelancaran transaksi yang mempengaruhi

kepuasan nasabah sehingga dalam jangka panjang berpotensi

menurunkan jumlah nasabah dan berimplikasi pada pendapatan.

Secara tidak langsung, banjir besar yang melanda berbagai daerah

juga mempengaruhi kelancaran mobilitas Bank dalam aktivitas

operasional sehari-hari. [EC2]

RESPON TERHADAP PERUBAHAN IKLIMUpaya kesadaran lingkungan atau biasa dikenal sebagai gerakan Go

Green telah menyebar dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Go

Green tidak sekadar gerakan peduli lingkungan secara seremonial

sesaat, tetapi juga bagaimana menjaga keberlanjutan perilaku sadar

lingkungan dalam setiap aspek kehidupan. Dalam aktivitas Go Green,

ada nilai bisnis yang memberikan keuntungan pada perusahaan

melalui penurunan biaya operasional sebagai dampak dari efisiensi

penggunaan energi, sumber daya dan peralatan kantor (listrik,

air, kertas, tinta printer, bahan bakar minyak/BBM), optimalisasi

pemanfaatan ruangan dan efisiensi biaya transportasi.

Climate change at certain scale has potential to affect bank bjb’s

operations and business either directly or indirectly. Extreme weather

may cause damage or disruption to various telecommunication and

information technology network devices and shorten their useful

lives. This condition will reduce optimization of banking services due

to disruption of smooth transactions affecting customer satisfaction

so in the long term could potentially decrease the number of

customers and the revenue implications. Indirectly, large floods that

hit many regions also affect the Bank’s smooth mobility in daily

operational activities. [EC2]

RESPONSE TO CLIMATE CHANGEEnvironmental awareness efforts, commonly known as the Go Green

movement has spread in various activities in the community. Go

Green environmental movement is not merely ceremonial moment,

but also how to maintain the sustainability of environmentally

aware behavior in every aspect of life. In Go Green activities, there

are business values that provide benefits to the Company through

reduction of operating expenses as a result of efficient use of energy,

resources and office equipment (electricity, water, paper, printer ink,

fuel oil), optimizing the use of space and efficiency in transportation

expenses.

Page 123: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

121

Selain itu, aplikasi berbasis teknologi informasi yang semakin

canggih dan handal telah membantu mengubah perilaku kehidupan

masyarakat dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Semakin banyak

pekerjaan dapat diselesaikan melalui komunikasi jarak jauh dengan

dukungan konferensi video melalui jaringan internet yang semakin

murah sehingga dapat mengurangi intensitas perjalanan bisnis dan

mobilitas fisik lainnya, yang diyakini berdampak besar dalam upaya

mengurangi laju perubahan iklim.

Sebagai respon dan bentuk partisipasi dalam menanggulangi

perubahan iklim berskala global yang dilakukan bersama masyarakat

dunia, bank bjb ikut berupaya menjaga lingkungan hidup di sekitar

kita dengan langkah-langkah kecil namun nyata. Dalam berbagai

kesempatan, kami mengajak keterlibatan semua pemangku

kepentingan termasuk mitra usaha, nasabah dan masyarakat, sesuai

dengan kapasitasnya masing-masing. Kami percaya, sekecil apapun

usaha yang kita lakukan akan sangat berarti bagi terwujudnya bumi

yang layak bagi generasi mendatang. [4.12]

Bertepatan dengan ulang tahun emas bank bjb pada tahun 2011,

kami telah mencanangkan dimulainya Gerakan bjb Lestari Bumi

sebagai tema gerakan pelestarian alam dan lingkungan bank bjb

yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan. Salah satu aktivitasnya

adalah mengajak nasabah untuk turut berpartisipasi dalam gerakan

“One Customer One Tree” yang mulai dikampanyekan bersamaan

dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada tanggal 5 Juni,

sebagai wujud kepedulian para pemangku kepentingan bank bjb

dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Untuk berpartisipasi,

nasabah cukup menyumbangkan uang sebesar Rp 20.000 yang

senilai dengan satu batang pohon yang akan ditanam bank bjb di

lahan-lahan yang memerlukan penghijauan.

In addition, information technology-based applications that become

more sophisticated and reliable have helped change behavior of

the public life in interaction and socialization. The more work can

be done via remote communication with video conference support

through internet that is getting cheaper so as to reduce intensity of

business travel and other physical mobility, which is believed to have

major impact in reducing the rate of climate change.

As a response and participation in tackling global climate change

made with the world community, bank bjb seeks to participate

in keeping environment around us with small but real steps. On

many occasions, we invite involvement of all stakeholders including

business partners, customers and the community, according to their

respective capacities. We believe, no matter how small the efforts

that we do will be very meaningful to realize a decent earth for

future generations. [4.12]

Coincides with bank bjb’s golden jubilee in 2011, we have launched

commencement of bjb Movement for Sustainable Earth as the theme

of natural and environmental conservation movement of bank bjb

that will be implemented on an ongoing basis. One of the activities

is to encourage customers to participate in “One Customer One

Tree” movement which started the campaign in conjunction with

the World Environment Day on June 5, to realize the concern of bank

bjb’s stakeholders in protecting and preserving the environment. To

participate, customers only need to donate Rp 20,000 worth of a tree

to be planted by bank bjb on the land that requires reforestation.

Page 124: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

122

bank bjb berusaha meminimalisasi dampak lingkungan akibat

kegiatan operasional perusahaan. Untuk melakukan kegiatan

operasional berwawasan lingkungan, kami membuat kebijakan-

kebijakan bisnis yang memperhatikan aspek lingkungan. Kami

juga mendorong para mitra kerja/rekanan dan debitur untuk

memperhatikan aspek lingkungan. Dalam proses evaluasi calon

rekanan, kami mempertimbangkan kepatuhan calon rekanan atas

peraturan perundang-undangan terkait aspek ketenagakerjaan,

sosial dan lingkungan hidup. Kepatuhan dan ketaatan kami pada

peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pengelolaan

lingkungan hidup membuat kami tidak pernah mendapatkan sanksi

apapun atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.

[FS2][EN28]

Secara khusus bank bjb belum mengadakan pelatihan Go Green

bagi pegawai. Namun demikian, berbagai upaya telah dilakukan

untuk meningkatkan kesadaran pegawai agar senantiasa bertindak

dan berperilaku yang tidak merusak lingkungan dan sumber daya

alam. Kami memulai dari hal-hal kecil dan sederhana namun nyata.

Berbagai himbauan kami sebarkan di berbagai tempat seperti di toilet

dan mushola untuk menggunakan air dan kertas tisu secukupnya.

Himbauan untuk menggunakan kertas bekas secara optimal (bolak-

balik) untuk memo-memo internal dipasang di tempat printer. [FS4]

MENGGUNAKAN KERTAS DENGAN BIJAK [EN26]Setiap proses produksi kertas memerlukan bahan kimia, air dan

energi dalam jumlah besar dan tentu saja bahan baku utama yang

berasal dari kayu. Diperlukan satu batang pohon usia lima tahun

untuk memproduksi satu rim kertas. Limbah yang dihasilkan dari

proses produksi kertas juga sangat besar, baik secara kuantitatif

dalam bentuk cair, gas, dan padat, maupun secara kualitatif.

Dengan demikian, banyak sekali dampak penggunan kertas

terhadap lingkungan kita, baik dampak langsung maupun jangka

panjang yang berkontribusi pada pemanasan global dan kerusakan

lingkungan.

Upaya penghematan kertas telah dilakukan melalui aktivitas kantor

tanpa kertas (paperless office). Secara bertahap kami menerapkan

aplikasi online untuk slip gaji, buletin, form perjalanan dinas dan

nota dinas sehingga penggunaan kertas dapat dikurangi. Kami juga

mengoptimalkan penggunaan kertas bekas dokumen yang tidak

bersifat rahasia untuk digunakan kembali pada sisi lainnya yang

masih kosong untuk keperluan memo internal. Namun demikian

kami belum menghitung dampak penghematan dari penggunaan

kertas bekas terhadap kunsumsi kertas secara keseluruhan. Konsep

Paperless office terus disosialisasikan melalui penyuluhan-penyuluhan

bagi para pegawai agar program tersebut berjalan efektif dan

menghasilkan efisiensi. [EN2]

Bank bjb seeks to minimize the environmental impact of the

Company’s operations. To carry out environmentally sound

operations, we create business policies that take into account

environmental aspects. We also encourage business partners and

debtors to pay attention to environmental aspects. In evaluation

process of potential business partners, we consider their compliance

with laws and regulations related to employment, social and

environmental aspects. Our compliance and adherence to laws

and regulations related to environmental management makes us

never get any penalties for violations of environmental laws and

regulations. [FS2] [EN28]

In particular, bank bjb has not held Go Green training for employees.

Nevertheless, various attempts have been made to increase

employees’ awareness to always act and behave that do not damage

environment and natural resources. We start from small and simple

but real things. We spread various requests at various places such

as in toilets and praying rooms for efficient use of water and tissue

papers. Requests for optimal use of waste paper (back and forth) for

internal memos are placed at printer locations. [FS4]

WISE USE OF PAPER [EN26]Each process of paper production requires chemicals, water and

energy in large quantities and of course the main raw material

derived from wood. It requires a five-year old tree to produce a ream

of paper. Waste generated from paper production process is also

very large, both quantitatively in form of liquid, gas and solid, as

well as qualitatively. Hence, there are so many impacts of the use of

paper on our environment, both immediate and long-term effects

that contribute to global warming and environmental degradation.

Efforts have been made for paper savings through paperless office

activities. Gradually we apply online application for paychecks,

newsletters, business trip forms and official memos so that the use

of paper can be reduced. We also optimize the use of waste paper

from non-confidential documents to be reused on the other empty

side for internal memo purposes. However, we have not calculated

the savings impact of the use of waste paper to the overall paper

consumption. Paperless office concept continues to be disseminated

through counseling to employees so that the program is effective to

generate efficiency. [EN2]

Environmental PerformanceKinerja Lingkungan

Page 125: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

123

Dalam kegiatan operasional perbankan, secara bertahap kami

mengarahkan para nasabah untuk mengoptimalkan penggunaan

internet banking dan mobile banking yang telah kami kembangkan

untuk mengurangi transaksi fisik yang menggunakan kertas.

Sebagian nasabah telah bersedia menerima rekening koran yang

kami kirim melalui e-mail setiap bulannya. Demikian pula nasabah

kartu kredit yang mengikuti program e-billing. Keuntungan dari

e-Billing adalah lebih tepat waktu, bebas sampah, dan aman dari

penyalahgunaan identitas nasabah. [FS1]

Tim Paperless bank bjb terus mencari inovasi dalam menyempurnakan

sistem paperless banking yang handal dan terpercaya. Walaupun

bank bjb masih tetap menyediakan proses perbankan konvensional,

kami terus melakukan edukasi bagi nasabah untuk memanfaatkan

berbagai pilihan cara transaksi yang telah kami sediakan demi

kemudahan dan kenyamanan nasabah.

Jumlah Pemakaian Kertas (Kantor Pusat) [EN1]

Total Usage of Paper (Head Office) [EN1]

Konsumsi Consuption 2012

(Rim/Ream)

KonsumsiConsuption

2013(Rim/Ream)

HVS A4 7.200 8.000 HVS A4

HVS F4 800 1.000 HVS F4

Totai 8.000 9.000 Totai

PENGGUNAAN ENERGI LANGSUNG [EN3][EN5]Penggunaan energi langsung dalam jumlah yang substansial dalam

aktivitas operasional bank bjb adalah penggunaan bahan bakar

minyak (BBM) untuk kendaraan operasional. Inisiatif penghematan

BBM dilakukan dengan melakukan penataaan penggunaan

kendaraan operasional secara lebih optimal dan tepat guna.

Kami menerapkan kebijakan Shuttle Car untuk mengatur

penggunaan kendaraan yang menghubungkan Kantor Pusat di

Bandung dengan Kantor Cabang di Jakarta atau di tempat lain secara

terjadwal. Kendaraan operasional diberangkatkan dengan jam-jam

keberangkatan yang sudah ditentukan. Dengan begitu, pegawai

menyesuaikan waktu keberangkatannya dengan jadwal shuttle car.

Kami juga menerapkan kebijakan Car Pooling, yaitu optimalisasi

penggunaan kendaraan operasional berdasarkan pemenuhan

kebutuhan mobilitas, bukan berdasarkan jatah kendaraan di tiap

Divisi. Kedua kebijakan ini mengurangi biaya konsumsi BBM dan

biaya transportasi secara signifikan disamping juga merupakan

upaya kami untuk ikut mengurangi pencemaran udara akibat emisi

gas buang kendaraan bermotor.

In operational banking activities, gradually we drive our customers

to optimize the use of internet banking and mobile banking that we

have developed to reduce physical transactions using paper. Some

customers have been willing to accept their bank statements that

we send via e-mail each month. Similarly, credit card customers also

participate in the e-billing program. Advantages of e-Billing are more

timely, waste-free and safe from abuse of the customer’s identity.

[FS1]

Bank bjb Paperless team continues to seek innovations in refining

reliable and trustworthy paperless banking system. Although bank

bjb still provides conventional banking process, we continue to

educate the customers to take advantage of various selections of

transaction means that we provide for the customers’ convenience

and comfort.

DIRECT ENERGY USE [EN3] [EN5]Direct energy use in substantial amount in bank bjb’s operational

activities is the use of fuel oil (BBM) for operational vehicles and

generators. Fuel saving initiatives carried out by organizing the use

of operational vehicles to be more optimal and effective.

We implemented Shuttle Car policy to regulate the use of vehicles

linking Headquarter in Bandung with Branch Office in Jakarta or

anywhere else as scheduled. Operational vehicles dispatched at

determined departure hours. That way, employees need to adjust

their travel times to the shuttle car schedule.

We also implement Car Pooling policy, which is optimization of the

use of operational vehicles based on fulfillment of mobility needs,

not based on vehicles quota in each division. Both of these policies

reduce the costs of fuel consumption and transportation significantly

while also are our efforts to help reduce air pollution caused by

motor vehicle exhaust emissions.

Page 126: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

124

Konsumsi BBM untuk Aktivitas Kantor Pusat

Fuel Consumption for Head Office Activities

2012 2013

Konsumsi BBM Kendaraan dan Genset (liter)

4.052.841.473 6.401.013.690 Fuel Consumption for vehicles and genset (litre)

KERJA SAMA HEMAT ENERGI PERTAMINA - BANK BJBPada bulan Oktober 2013, bank bjb dab PT Pertamina (Persero)

menandatangani nota kesepahaman (MoU) Kerja Sama Bisnis

Korporasi dan Jasa Layanan Perbankan serta penggunaan bahan

bakar non subsidi pada kendaraan dinas bank bjb. Kerja sama

tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama bank bjb dan Direktur

Pemasaran dan Niaga Pertamina di Jakarta.

Berdasarkan MoU ini, bank bjb akan mewajibkan seluruh kendaraan

dinasnya menggunakan BBM non subsidi yang dipasarkan Pertamina

melalui tidak kurang dari 82 unit SPBU Coco yang dikelola oleh

anak perusahaan, yaitu PT Pertamina Retail. Langkah ini merupakan

bentuk dukungan konkret terhadap implementasi dari Peraturan

Menteri ESDM Nomor 1/2013 tentang Pengendalian Pengunaan

BBM. Selain itu MoU juga meliputi penggunaan dan pemasaran

Kartu RFId, Co-Branding pada produk yang dikembangkan bersama,

kerja sama pembiayaan, sistem pembelian BBM via hos-to-host,

funding, lending, pemasangan dan penyediaan sarana ATM, EDC,

layanan cash management, payroll service, hingga jasa layanan

perbankan lainnya.

PENGGUNAAN ENERGI TIDAK LANGSUNG [EN4]Penggunaan energi tidak langsung adalah konsumsi daya listrik

untuk aktivitas operasional bank bjb yang dipasok dari PLN. Upaya

menekan konsumsi listrik yang dilakukan adalah program modifikasi

sistem penerangan dalam ruangan kantor dengan mengganti

lampu TL dengan LED bersertifikat dan bergaransi. Disamping

bertujuan untuk menekan konsumsi listrik, penggantian lampu

TL juga merupakan bentuk kesadaran kami terhadap kesehatan

dan perlindungan lingkungan. Seperti diketahui, limbah Lampu TL

mengandung Mercury (Hg) dalam bentuk uap atau bubuk yang

bila tercecer akan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh

karena itu limbah lampu TL tidak dapat dibuang sembarangan dan

harus diperlakukan sebagai limbah B3. [EN7][EN26]

Upaya lain untuk efisiensi daya listrik diantaranya dengan

menggunakan sistem sensor di tiap kamar kecil yang dapat

mendeteksi keberadaan seseorang. Bila sistem sensor tersebut tidak

mendeteksi keberadaan orang di kamar kecil lebih dari 5 menit

maka lampu penerangan akan padam secara otomatis. Selain itu,

pendingin udara (AC) secara otomatis akan mati pada pulul 17.00

dan hanya 1 lift yang beroperasi setelah pukul 19.00. [EN6]

COOPERATION FOR ENERGY EFFICIENCY PERTAMINA – BANK BJBIn October 2013, bank bjb and PT Pertamina (Persero) signed a

memorandum of understanding (MoU) on Corporate Business and

Banking Services Cooperation as well as the use of non-subsidized

fuel for bank bjb’s operational vehicles. This cooperation was signed

by President Director of bank bjb and Marketing and Commercial

Director of Pertamina in Jakarta.

Under this MoU, bank bjb will require all operational vehicles to

use non-subsidized fuel marketed by Pertamina through no less

than 82 units of SPBU Coco managed by a subsidiary, PT Pertamina

Retail. This step is a form of concrete support for implementation

of Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources No.

1/2013 concerning Control of Fuel Use. In addition the MoU also

covers the use and marketing of RFId card, Co-Branding on products

jointly developed, financing cooperation, fuel purchasing system via

host-to-host, funding, lending, installation and provision of ATM,

EDC, cash management, payroll service and other banking services.

INDIRECT ENERGY USE [EN4]Indirect energy use is power consumption for bank bjb’s operational

activities supplied by PLN. Effort to reduce power consumption that

has been done is modification program of indoor office lighting

system by replacing fluorescent lamps with certified and guaranteed

LED. Besides aiming to reduce power consumption, replacement

of fluorescent lamps is also a form of our awareness of health and

environmental protection. As widely known, fluorescent lamps waste

contains Mercury (Hg) in form of vapor or powder that when runoff

would be very dangerous for human health. Therefore fluorescent

lamps waste should not be disposed carelessly and should be treated

as B3 waste. [EN7] [EN26]

Another effort for power efficiency among others is by using sensor

system in each small room that can detect presence of a person.

If the sensor system does not detect presence of people in a small

room more than 5 minutes then the lights will turn off automatically.

In addition, the air conditioning (AC) is automatically turned off at

17:00 and only 1 elevator that operates after 19:00. [EN6]

Environmental PerformanceKinerja Lingkungan

Page 127: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

125

Konsumsi Listrik PLN Kantor Pusat

Electricity (PLN) Consumption at Head Office

2012 2013

Konsumsi Energi Total (KWh) 2.095.213 kWh 2.537.704 kWh Total Energy Consumption (KWh)

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA AIR Sebagian besar air yang yang kami gunakan dipasok oleh perusahaan

air minum (PDAM) dan sebagian kecil bersumber dari air tanah yang

penggunaannya mematuhi peraturan daerah setempat mengenai

pengelolaan air tanah. Di kantor pusat kami melakukan daur ulang

air bekas pakai untuk digunakan kembali untuk keperluan-keperluan

tertentu seperti flushing toilet dan mencuci kendaraan. Dari total

pemakaian air di tahun 2013 sebanyak 47.913 m3, sebanyak

19.913 m3 atau 40% didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Pada

prinsipnya kami ingin menggunakan air secara bijaksana. Sebagai

upaya efisiensi, kami mengunakan kran sensor dan sistem tombol

ganda untuk alat penyiraman toilet.

Jumlah Pemakaian Air (Kantor Pusat) [EN2][EN8][EN10]

Total Usage of Water (Head Office) [EN2][EN8][EN10]

2012 2013

Volume air dari PDAM (m3) 27.239 47.913 Piped water (m3)

Volume air didaur ulang (m3) 4.903 19.165 Water recycled (m3)

Prosentase 18% 40% Percentage

PENGELOLAAN LIMBAHKegiatan operasional kantor sehari-hari tentu menghasilkan limbah

domestik. Di Kantor Pusat kami memiliki instalasi pengolahan air

limbah domestik sehingga air yang dibuang ke badan air sudah

memenuhi baku mutu sebagaimana yang dipersyaratkan. Kami tidak

menghitung secara pasti dan tidak memiliki data mengenai berapa

volume air limbah yang dibuang setiap harinya. [EN21][EN26]

Selama periode pelaporan tidak ada temuan/keluhan dari masyarakat

setempat terhadap keberadaan bank bjb terkait terganggunya

sumber air tanah, pencemaran akibat baku mutu air limbah

domestik, atau dugaan terpengaruhnya keanekaragaman hayati di

badan air/saluran air. [EN9][EN21][EN25]

KEANEKARAGAMAN HAYATIKami dapat memastikan bahwa seluruh kantor bank bjb berada

pada pusat bisnis atau daerah komersial untuk kemudahan akses

bagi para nasabah. Tidak ada lokasi kantor bank bjb yang terletak

berdekatan atau berbatasan langsung atau berada dalam kawasan

dilindungi maupun kawasan dengan keanekaragaman hayati tinggi.

Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa tidak ada spesies flora

maupun fauna yang berstatus dilindungi, yang terkena dampak

kegiatan operasional kami. [EN11] [EN15]

WATER RESOURCES USAGE EFFICIENCYMost of the water we use is supplied by the water company

(PDAM) and a small portion comes from ground water which is

used in compliance with local regulations regarding groundwater

management. At our headquarter we recycle used water to be reused

for specific purposes such as flushing toilets and washing vehicles.

of the total water consumption in 2013 of 47,913 m3, as much as

19,913 m3 or 40% was recycled and reused for non-consumption. In

principle we would like to use water wisely. In an effort for efficiency,

we use sensor faucets and dual key system for toilet flushing tools.

WASTE MANAGEMENTActivities of daily office operations would generate domestic waste.

At Headquarter we have domestic waste water treatment plant so

that water discharged into water bodies has met quality standards

as required. We have not calculated exactly and do not have data

on the volume of wastewater discharged every day. [EN21] [EN26]

During the reporting period there were no findings/complaints

from the local community to the existence of bank bjb related to

disruption of ground water sources, pollution due to domestic waste

water quality standard, or suspicion of its impact on biodiversity in

water bodies/water channel. [EN9] [EN21] [EN25]

BIODIVERSITYWe can ensure that the entire bank bjb’s offices are located on

business centers or commercial area for ease of access for customers.

There is no bank bjb’s office located near or directly adjacent to or

exactly in protected area or high biodiversity area. Hence, it is certain

that there are no species of flora and fauna which have protected

status, that are affected by our operations. [EN11] [EN15]

Page 128: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

126

PENGENDALIAN EMISIKami menyadari bahwa bagaimanapun kecilnya, kegiatan

operasional kami secara tidak langsung ikut menyumbangkan

emisi karbondioksida (CO2) terutama akibat penggunaan bahan

bakar minyak (BBM) kendaraan. Oleh karena itu, kami berupaya

mengurangi emisi CO2 melalui inisiatif-inisiatif yang secara langsung

berdampak pada pengurangan konsumsi BBM sebagaimana telah

dijelaskan di atas. Selain itu, secara berkala bank bjb mengadakan uji

emisi untuk kendaraan operasional dan melakukan perbaikan yang

diperlukan agar mesin kendaraan tetap bekerja dengan pembakaran

sempurna. Namun demikian kami tidak melakukan penghitungan

pengurangan emisi gas rumah kaca sebagai dampak dari inisatif

kami. [EN18]

PERSYARATAN LINGKUNGAN UNTUK ANALISIS KREDIT [FS2][FS3]Sebagai warga korporasi yang baik, bank bjb ingin menjalankan

bisnis yang menghargai nilai-nilai lingkungan dan sosial yang ada di

sekitar kami. Kebijakan Perkreditan Bank (KPB) Divisi Korporasi dan

Komersial dengan tegas mengatur syarat penilaian debitur terkait

lingkungan hidup yang ringkasannya adalah sebagai berikut:

1. Salah satu kriteria dalam penilaian prospek usaha debitur adalah

upaya yang dilakukan debitur dalam mengelola lingkungan

hidup, khususnya debitur berskala besar yang memiliki dampak

penting terhadap lingkungan hidup. Hal ini sejalan dengan

Penjelasan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang

Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998, yang menyatakan bahwa salah satu hal

yang perlu dipertimbangkan dalam penyaluran penyediaan dana

adalah hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

bagi perusahaan yang berskala besar dan atau berisiko tinggi.

Kewajiban AMDAL ini juga tercantum dalam Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

dan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang

AMDAL.

2. Hasil AMDAL diperlukan untuk memastikan kelayakan proyek

yang dibiayai dari aspek lingkungan. Kegiatan berdampak

penting yang dilakukan tanpa AMDAL dapat membawa

dampak yang merugikan Bank di kemudian hari karena tidak

adanya perencanaan pengelolaan lingkungan yang memadai

oleh debitur. Hal ini berisiko pada kelangsungan usaha dan

kemampuan debitur untuk mengembalikan pinjaman. Selain

itu, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999,

AMDAL merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk

mendapatkan izin melakukan usaha dan atau kegiatan.

EMISSIONS CONTROLWe realize that to some degree, our operations indirectly contribute

to carbon dioxide (CO2) emission which is mainly due to the use

of fuel oil (BBM) for vehicles. Therefore, we seek to reduce CO2

emission through initiatives that directly impact on reduction of fuel

consumption as described above. In addition, bank bjb regularly

holds emission testing for operational vehicles and repairs as required

to keep the vehicle engines to work with complete combustion.

However, we have not calculated greenhouse gas emission reductions

as a result of our initiatives. [EN18]

ENVIRONMENTAL REQUIREMENTS FOR CREDIT ANALYSIS [FS2] [FS3]As a good corporate citizen, bank bjb would like to run a business

that respects environmental and social values that surround us.

Bank Lending Policy of Corporate and Commercial Divisions firmly

set the terms of debtor assessment related to the environment as

summarized below:

1. One of the criteria in assessment of debtor’s business prospect

is efforts taken by the debtor in environmental management,

especially large-scale debtors that have important impact on

environment. This is consistent with elucidation of Article 8 of

Law No. 7 of 1992 concerning Banking as amended by Law No.

10 of 1998, which states that one of the matters that need to

be considered in channeling funding provision is the result of

Environmental Impact Analysis (AMDAL) for large-scale and or

high risk companies. AMDAL requirement is also stated in Law

No. 23 of 1997 concerning Environmental Management and

Government Regulation No. 27 of 1999 concerning AMDAL.

2. The results of AMDAL are required to ensure feasibility of

projects financed from the environmental aspect. Activities with

significant impact that are performed without AMDAL may bring

detrimental impact on the Bank later in life because of the lack

of adequate environmental management planning of the debtor.

This issue may impose risk on the debtor’s business continuity

and ability to repay the loan. In addition, based on Government

Regulation No. 27 of 1999, AMDAL is one of the requirements

that must be met to obtain license to conduct business or activity.

Environmental PerformanceKinerja Lingkungan

Page 129: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

127

3. Jenis rencana usaha dan atau kegiatan yang wajib dilengkapi

dengan AMDAL ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana

Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan

AMDAL.

4. Selain pada awal pelaksanaan kegiatan usaha, upaya

pengelolaan lingkungan hidup juga wajib dilakukan oleh debitur

secara terus-menerus. Untuk ini Kementerian Lingkungan Hidup

telah melakukan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan

dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER). Perusahaan

yang diikutsertakan dalam PROPER adalah:

a. Perusahaan yang mempunyai dampak penting terhadap

lingkungan.

b. Perusahaan yang mempunyai dampak pencemaran atau

kerusakan lingkungan sangat besar.

c. Perusahaan yang mencemari dan merusak lingkungan dan

atau berpotensi mencemari dan merusak lingkungan.

d. Perusahaan publik yang terdaftar pada pasar modal baik di

dalam maupun di luar negeri.

e. Perusahaan yang berorientasi ekspor.

AKTIVITAS CSR UNTUK LINGKUNGANProgram CSR bank bjb pada dasarnya difokuskan pada upaya

meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.

Dalam pelaksanaannya, bank bjb bekerja sama dengan pemerintah

daerah maupun mitra-mitra seperti yayasan, lembaga, organisasi

maupun perguruan tinggi. Kegiatan tanggung jawab sosial yang

dilaksanakan bank bjb selalu menerapkan prinsip keberlanjutan dan

kesinambungan dalam pelaksanannya. Dengan begitu, komitmen

untuk memberikan kontribusi bagi segenap pemangku kepentingan

dapat benar-benar terwujud. [FS5]

Program CSR yang dilakukan di sektor lingkungan mencakup sub

sektor pembangunan/rehabilitasi prasarana umum, pemberdayaan

masyarakat, pemulihan kondisi masyarakat, pengadaan sarana/

fasilitas umum, peningkatan taraf hidup masyarakat dan perbaikan/

peningkatan kualitas lingkungan hidup. Pada tahun 2013, bank

bjb telah menyalurkan dana CSR sebesar Rp 39,69 miliar dimana

sektor lingkungan menyerap dana CSR terbesar, yaitu sebesar Rp

20,2 miliar atau setara 50,9% dari total penyaluran. Meningkat

13% dibandingkan penyaluran sektor lingkungan pada tahun

2012. Khusus biaya yang dikeluarkan pada sub sektor perbaikan/

peningkatan kualitas lingkungan hidup adalah sebesar Rp 7,8 miliar

dengan kegiatan diantaranya adalah: [EN30]

1. kegiatan penanam pohon di daerah resapan air dan gerakan

penghijauan lingkungan kota di Kota Bandung, Kabupaten

Garut, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cianjur dan Kota

Denpasar serta penanaman 8.000 bibit mangrove di Kepulauan

Seribu.

3. Type of business plans and or activities that must be completed

with AMDAL is set out in Regulation of the Minister of

Environment No. 11 of 2006 concerning Type of Business Plans

and/or Activities Requiring AMDAL.

4. In addition to the initial implementation of business activities,

environmental management efforts should also be performed by

the debtor continuously. Therefore the Ministry of Environment

conducts Environmental Management Performance Rating

Program (PROPER). Companies participating in PROPER are:

a. Companies that have significant impact on the environment.

b. Companies that have huge impact of pollution or

environmental degradation.

c. Companies that pollute and damage the environment or

potentially pollute and damage the environment.

d. Public companies which are listed on capital markets inside

or outside the country.

e. Export-oriented companies.

CSR ACTIVITIES FOR THE ENVIRONMENTBank bjb’s CSR program is basically focused on improving the

quality of education, health and environment. In practice, bank bjb

cooperates with local governments and partners such as foundations,

institutions, organizations and universities. Social responsibility

activity undertaken by bank bjb always applies the principles of

sustainability and continuity in its implementation. By doing so,

the commitment to contribute to all stakeholders can actually be

realized. [FS5]

CSR program performed in environmental sector includes sub-sectors

of construction/rehabilitation of public infrastructure, community

empowerment, community recovery, procurement of public facilities,

improvement of community’s life standard and improvement/

enhancement of the environment quality. In 2013, bank bjb

disbursed CSR fund of Rp 39.69 billion where the environmental

sector absorbed the largest CSR fund, amounted to Rp 20.2 billion

or 50.9% of the total disbursement, increased by 13% compared to

distribution of the environmental sector in 2012. In particular costs

incurred in recovery/improvement of environmental quality sub sector

was Rp 7.8 billion, with activities among others as follows: [EN30]

1. Trees planting activity in water catchment area and environmental

greening movement in Bandung City, Garut Regency, Kuningan

Regency, Cianjur Regency and Denpasar City as well as the

planting of 8,000 mangrove seedlings in the Thousand Islands.

Page 130: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

128

2. Kegiatan Hari Lingkungan Hidup berupa pengumpulan barang

yang sudah tidak terpakai, namun masih layak. Program ini

melibatkan partisipasi seluruh pegawai yang setiap bulan tanggal

20 (sesuai dengan hari ulang tahun bank bjb) membawa barang

bekas yang akan dikumpulkan, dipilah dan disumbangkan

kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan.

3. Mendukung kegiatan “Gerakan Sejuta Biopori” di Kota Bandung

sebagai salah satu solusi masalah banjir dan sampah karena

biopori berfungsi sebagai resapan air dan membantu pelapukan

sampah organik menjadi kompos, sehingga menghidupi fauna

tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam

tanah.

4. Penanggulangan sampah di Kota Bandung yang dilakukan

bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung

serta aparat pemerintahan di Kelurahan Maleer untuk mendirikan

tempat pengolahan sampah. Pengolahan sampah yang didirikan

masih dalam lingkungan kecil yaitu tingkat RW dengan kapasitas

daya tampung sampah 10 ton/hari. Sampah yang masuk ke

tempat pengolahan dibagi menjadi dua jenis sampah, yaitu

sampah organik dan sampah anorganik. Dari upaya pengolahan

sampah organik telah menghasilkan beberapa produk, seperti:

- Pupuk cair yang sudah bisa dipasarkan dengan harga

Rp20.000/liter.

- Gas metanol yang dapat dipergunakan oleh masyarakat

sekitar pengolahan sebagai bahan bakar dalam pengolahan

makanan untuk berjualan berupa gorengan. Tak lupa

juga, dari gas ini dapat diolah menjadi tenaga listrik yang

dipergunakan untuk penerangan di kantor atau tempat

pengolahan sampah ini.

2. Environment Day activity was in form of collection of used but

decent goods. This program involves participation of the entire

employees, every month on the 20th (as anniversary date of

bank bjb) bring used items to be collected, sorted and donated

to the local community in need.

3. Supporting “A Million Biopores Movement” activity in Bandung

City as one solution to the flood and garbage problems because

biopore serves as water catchment and helps weathering of

organic waste into compost, so that keeping soil fauna, which

then create pores in the ground.

4. Waste management in Bandung City, which was done in

collaboration with Environmental Department of Bandung City

and government officers in Maleer Village to establish waste

treatment facility. The established waste management was for

small neighborhood (RW) with a capacity of 10 tons / day. Waste

that goes into the treatment facility is shorted into two types of

waste, which are organic and inorganic waste. Organic waste

management efforts have produced several products, such as:

- Liquid fertilizer that could be marketed at Rp 20,000/liter.

- Methanol gas that can be used by surrounding community

as fuel for food processing to sell as fried snacks. Not to

forget, this gas can also be processed into electric power

used for lighting in office or this waste treatment facility.

Environmental PerformanceKinerja Lingkungan

Page 131: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

129

Sedangkan pengolahan sampah anorganik telah menghasilkan

produk berupa plastik yang telah dicacah menjadi bahan baku untuk

pembuatan peralatan yang terbuat dari bahan baku plastik.

Kegiatan sub sektor sosial kemasyarakatan diuraikan pada bagian

lain dari laporan ini.

Rehabilitasi Mangrove di Kepulauan SeribuBerangkat dari keinginan untuk ikut menyelamatkan kawasan pesisir

pantai gugusan Kepulauan Seribu dan ekosistemnya dari serangan

abrasi, bank bjb bekerja sama dengan Kemangsteer Jakarta tergerak

untuk melakukan rehabilitasi hutan bakau (mangrove) di pesisir

pantai Pulau Harapan dan Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu – Jakarta

dengan menanam 8.000 bibit pohon mangrove. Pohon bakau,

pohon api-api atau pohon tanjang yang merupakan vegetasi khas

hutan mangrove memiliki batang yang kokoh dan akar yang sangat

khas dengan susunan akar yang menonjol sebagai cara beradaptasi

terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen (anaerob).

Mangrove memiliki banyak fungsi, yaitu fungsi fisik, biologi, dan

ekonomi yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat. Secara

fungsi fisik, mangrove dapat melindungi pantai dari erosi dan abrasi,

melindungi pemukiman penduduk dari terpaan badai dan angin

dari laut, serta dapat menetralisir logam berat dari limbah industri.

Sedangkan fungsi biologi hutan mangrove adalah sebagai sumber

makanan, tempat hidup biota laut, dan tempat habitat berbagai

satwa, seperti burung sehingga memiliki potensi edukasi dan wisata

alam yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

Menyadari banyaknya potensi ekonomi yang muncul sebagai dampak

ikutan dari keberadaan hutan mangrove, bank bjb mengajak peran

serta masyarakat setempat melalui sosialisasi dan penyuluhan agar

ikut memelihara bibit mangrove yang sudah ditanam supaya dapat

tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi

masyarakat.

While inorganic waste management generates product in form of

chopped plastic used as raw material for manufacture of equipment

made of plastic.

Social activity sub-sector is described in other section of this report.

Mangrove Rehabilitation In The Thousand IslandsStarting from the desire to come save the coastal areas of the

Thousand Islands and ecosystems from abrasion, bank bjb cooperates

with Kemangsteer Jakarta to rehabilitate mangrove forest on the

coasts of Harapan Island and Coconut Island, the Thousand Islands –

Jakarta by planting 8,000 mangrove seedlings. Mangrove, Avicennia

or Bruguiera trees which are typical vegetation of mangrove forest

have sturdy stems and roots that are very distinctive with protruding

root arrangement as a way to adapt to the anaerobic ground state.

Mangroves have many functions, including physical, biological

and economical functions with benefits that can be utilized by the

community. In physical function, mangroves can protect the coast

from erosion and abrasion, protect residential areas from storms and

winds exposure from the sea, as well as neutralize heavy metals from

industrial waste. While the biological functions of mangrove forests

are as food source, marine life and habitat for many animals, such as

birds that have potential of education and natural tourism that can

be utilized by the community.

Recognizing the many economic potentials of mangrove forest, ban

bjb invites involvement of local communities through socialization

and education to participate in preserving mangrove seedlings that

have been planted in order to grow well and provide maximum

benefit to the community.

Page 132: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

130

PROFIL Halaman/Page PROFILE

1. Strategi dan Analisis Strategy and Analysis

1.1 Pernyataan dari pengambil keputusan tertinggi di organisasi terkait dengan hubungan Keberlanjutan kepada organisasi dan strateginya.

36 Statement from the most senior decision maker of the organization (e.g., CEO, chair, or equivalent senior position) about the relevance of sustainability to the organization and its strategy.

1.2 Deskripsi dampak kunci, risiko dan kesempatan. 36 Description of key impacts, risks, and opportunities.

2. PROFIL ORGANISASI 12 ORGANIZATIONAL PROFILE

2.1 Nama Organisasi 8 Name of the organization.

2.2 Merek utama, produk, dan/atau layanan AR, 22 Primary brands, products, and/or services.

2.3 Struktur operasional organisasi, perusahaan operasi, anak perusahaan, dan joint ventures.

AR, 18 Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies, subsidiaries, and joint ventures.

2.4 Lokasi kantor pusat organisasi. AR, 8, 20 Location of organization’s headquarters.

2.5 Jumlah negara dimana organisasi beroperasi, dan nama-nama Negara dimana ada kaitannya dengan Keberlanjutan atau terkait dengan operasi utama atau yang khusus.

AR, 8, 20 Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report.

2.6 Sifat kepemilikan dan badan hukum. AR, 8 Nature of ownership and legal form.

2.7 Pasar yang dilayani (termasuk rincian geografis, sektor yang dilayani, jenis pelanggan/penerima manfaat).

AR, 9, 20 Markets served (including geographic breakdown, sectors served, and types of customers/beneficiaries).

2.8 Ukuran organisasi yang melaporkan:• Jumlah karyawan;• Penjualan Bersih;• Total kapitalisasi dirinci dalam hutang dan ekuitas;• Kuantitas produk dan jasa yang diberikan.

AR, 9. 90, 93 Scale of the reporting organization, including:• Number of employees;• Net sales (for private sector organizations) or net revenues

(for public sector organizations);• Total capitalization broken down in terms of debt and

equity (for private sector organizations); and• Quantity of products or services provided.

2.9 Perubahan signifikan yang terjadi pada masa pelaporan terkait ukuran, struktur, atau kepemilikan

7 Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership

2.10 Penghargaan yang diterima selama masa pelaporan AR, 30 Awards received in the reporting period.

3. PARAMETER LAPORAN REPORT PARAMETERS

Profil Laporan Report Profile

3.1 Masa Pelaporan atas informasi yang disajikan. 4 Reporting period (e.g., fiscal/calendar year) for information provided.

3.2 Tanggal laporan paling akhir. 4 Date of most recent previous report.

3.3 Siklus pelaporan 4 Reporting cycle (annual, biennial, etc.)

3.4 Poin Kontak untuk pertanyaan terkait dengan laporan dan Isinya

4 Contact point for questions regarding the report or its contents.

Cakupan dan Batasan Laporan Report Scope And Boundary

3.5 Proses dalam menetapkan isi laporan, termasuk di dalamnya: • Menetapkan materialitas;• Topik prioritas dalam laporan; dan• Identifikasi pemangku kepentingan yang diharapkan

organisasi untuk menggunakan laporan.

5, 41 Process for defining report content, including: • Determining materiality; • Prioritizing topics within the report; and• Identifying stakeholders the organization expects to use the

report.

3.6 Batasan laporan (misalnya negara, divisi, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, usaha patungan, pemasok).

6 Boundary of the report (e.g., countries, divisions, subsidiaries, leased facilities, joint ventures, suppliers).

3.7 Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan.

6 State any specific limitations on the scope or boundary of the report.

GRI Cross Reference [3.12]Referensi Silang GRI [3.12]

Page 133: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

131

PROFIL Halaman/Page PROFILE

3.8 Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang di-outsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi secara signifikan, sehingga dapat diperbandingkan informasinya dari waktu ke waktu dan atau antara organisasi.

6 Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities that can significantly affect comparability from period to period and/or between organizations.

3.9 Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya, termasuk di dalamnya asumsi dan teknik yang mendasari estimasi yang diterapkan dalam mengkompilasi Indikator dan informasi lainnya dalam laporan.

6 Data measurement techniques and the bases of calculations, including assumptions and techniques underlying estimations applied to the compilation of the Indicators and other information in the report.

3.10 Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap informasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya, serta alas an untuk pembuatan pernyataan ulang tersebut (misalnya karena merger/akuisisi, perubahan dasar tahun/periode yang digunakan, sifat usaha, metode pengukuran).

7 Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports, and the reasons for such restatement (e.g., mergers/acquisitions, change of base years/periods, nature of business, measurement methods).

3.11 Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya terkait ruang lingkup, batasan, atau metode pengukuran yang digunakan dalam laporan.

7 Significant changes from previous reporting periods in the scope, boundary, or measurement methods applied in the report.

3.12 Tabel yang menunjukkan lokasi dari Standar Pengungkapan dalam laporan.

4, 7, 128 Table identifying the location of the Standard Disclosures in the report.

3.13 Kebijakan dan praktik saat ini yang ditujukan untuk mencari assurance eksternal untuk laporan. Jika tidak memasukkan laporan assurance, untuk mendampingi laporan keberlanjutan, jelaskan ruang lingkup dan dasar dari setiap assurance eksternal yang tersedia. Jelaskan juga hubungan antara organisasi dan penyedia assurance.

4, 7 Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report. If not included in the assurance report accompanying the sustainability report, explain the scope and basis of any external assurance provided. Also explain the relationship between the reporting organization and the assurance provider(s).

4. TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATAN GOVERNANCE, COMMITMENTS, AND ENGAGEMENT

Tata Kelola Governance

4.1 Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di bawah badan pengelola tertinggi yang bertanggungjawab untuk tugas khusus, seperti dalam menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan organisasi.

AR, 57, 59, 62 Governance structure of the organization, including committees under the highest governance body responsible for specific tasks, such as setting strategy or organizational oversight.

4.2 Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola tertinggi juga merangkap pejabat eksekutif (dan jika ternyata iya, maka tunjukkan fungsi mereka dalam pengelolaan organisasi dan alasan mengapa terjadi kondisi semacam itu).

AR, 44, 57, 63 Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer (and, if so, their function within the organization’s management and the reasons for this arrangement).

4.3 Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan, nyatakan jumlah anggota dari badan pengelola tertinggi yang berasal dari kelompok independen dan atau anggota noneksekutif.

n.a. For organizations that have a unitary board structure, state the number of members of the highest governance body that are independent and/or non-executive members.

4.4 Mekanisme pemegang saham dan pegawai dalam menyampaikan rekomendasi atau arahan kepada badan pengelola tertinggi.

AR, 57, 68 Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body.

4.5 Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan pengelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk dalam hal pengaturan perjalanan) dengan kinerja organisasi (termasuk di dalamnya kinerja sosial dan ekonomi).

AR, 64, 77 Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives (including departure arrangements), and the organization’s performance (including social and environmental performance).

4.6 Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi untuk dalam menjamin terhindarnya konflik kepentingan.

AR, 58, 65 Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided.

4.7 Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian dari anggota badan pengelola tertinggi dalam mengarahkan strategi organisasi terkait topik ekonomi, lingkungan, dan sosial.

AR, 57, 58, 59, 60 Process for determining the qualifications and expertise of the members of the highest governance body for guiding the organization’s strategy on economic, environmental, and social topics.

Page 134: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

132

GRI Cross Reference [3.12]Referensi Silang GRI [3.12]

PROFIL Halaman/Page PROFILE

4.8 Pengembangan secara internal pernyataan misi atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial serta status dari implementasinya.

AR, 14, 15 Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance and the status of their implementation.

4.9 Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk mengawasi manajemen dan identifikasi organisasi terhadap kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial, termasuk di dalamnya risiko dan peluang yang relevan, serta ketaatan atau kepatuhannya terhadap standar internasional yang telah disetujui, kode perbuatan, dan prinsip.

AR, 47, 59, 63 Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance, including relevant risks and opportunities, and adherence or compliance with internationally agreed standards, codes of conduct, and principles.

4.10 Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi, khususnya yang terkait dengan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial.

AR, 57, 59 Processes for evaluating the highest governance body’s own performance, particularly with respect to economic, environmental, and social performance.

Komitmen terhadap Inisiatif Eksternal Commitments To External Initiatives

4.11 Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi.

AR, 65 Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the rganization.

4.12 Piagam, prinsip, atau inisiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal terkait ekonomi, lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi oleh organisasi.

119 Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses.

4.13 Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) dan atau organisasi advokasi nasional/internasional.

54 Memberships in associations (such as industry associations) and/or national/international advocacy organizations

Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement

4.14 Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh organisasi.

41 List of stakeholder groups engaged by the organization.

4.15 Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan yang akan dilibatkan.

41 Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage.

4.16 Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan.

41 Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group.

4.17 Topik dan perhatian utama yang dimunculkan melalui pelibatan pemangku kepentingan, dan bagaimana organisasi merespons topik dan perhatian utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya.

41 Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting.

INDIKATOR KINERJA EKONOMI ECONOMIC PERFORMANCE INDICATORS

Kinerja Ekonomi Aspect: Economic Performance

EC1 Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung, termasuk pendapatan, biaya operasi, kompensasi kepada karyawan, donasi dan investasi ke masyarakat, laba ditahan serta pembayaran ke penyedia modal dan pemerintah.

AR, 91 Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments.

EC2 Implikasi keuangan dan berbagai risiko dan peluang untuk segala aktivitas perusahaan dalam menghadapi perubahan iklim.

118 Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change.

EC3 Daftar cakupan kewajiban perusahaan dalam perencanaan manfaat yang sudah ditetapkan.

AR, 78 Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations.

EC4 Bantuan keuangan finansial signifikan yang diperoleh dari pemerintah.

92 Significant financial assistance received from government.

Keberadaan Pasar Aspect: Market Presence

EC5 Parameter standar upah karyawan di jenjang awal dibandingkan dengan upah karyawan minimum yang berlaku pada lokasi operasi tertentu.

77 Range of ratios of standard entry level wage compared to local minimum wage at significant locations of operation.

Page 135: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

133

PROFIL Halaman/Page PROFILE

EC6 Kebijakan, penerapan dan pembagian pembelanjaan pada subkontraktor (mitra kerja) setempat yang ada di berbagai lokasi operasi.

49 Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation.

EC7 Prosedur penerimaan tenaga kerja lokal dan beberapa orang di level manajemen senior yang diambil dari komunitas setempat di beberapa lokasi operasi.

76 Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at locations of significant operation.

Dampak Ekonomi Tidak Langsung Aspect: Indirect Economic Impacts

EC8 Pengembangan dan dampak dari investasi infrastruktur dan pelayanan yang disediakan terutama bagi kepentingan publik melalui perdagangan, jasa dan pelayanan atau pun yang sifatnya pro-bono.

89, 95 106, 109, 112, 114

Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement.

EC9 Pemahaman dan penjelasan atas dampak ekonomi secara tidak langsung, termasuk luasan dampak

92, 105 Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts.

INDIKATOR KINERJA DI BIDANG LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL PERFORMANCE INDICATORS

Material Aspect: Materials

EN1 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume.

121 Materials used by weight or volume.

EN2 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang. 121, 123 Percentage of materials used that are recycled input materials.

Aspek: Energi Aspect: Energy

EN3 Penggunaan Energi Langsung dari Sumber daya Energi Primer

121 Direct energy consumption by primary energy source.

EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung berdasarkan Sumber Primer

122 Indirect energy consumption by primary source.

EN5 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi.

121 Energy saved due to conservation and efficiency improvements.

EN6 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui,

123 Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result of these initiatives.

EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai

122 Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved.

Aspek: Air Aspect: Water

EN8 Total pengambilan air per sumber 123 Total water withdrawal by source.

EN9 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air

123 Water sources significantly affected by withdrawal of water.

EN10 Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang

123 Percentage and total volume of water recycled and reused.

Aspek Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati) Aspect: Biodiversity

EN11 Lokasi dan Ukuran Tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi (dilindungi?) atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi

124 Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.

EN12 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang diproteksi (dilindungi) dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang diproteksi (dilindungi)

n.a. Description of significant impacts of activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.

Page 136: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

134

GRI Cross Reference [3.12]Referensi Silang GRI [3.12]

PROFIL Halaman/Page PROFILE

EN13 Perlindungan dan Pemulihan Habitat n.a. Habitats protected or restored.

EN14 Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati

n.a. Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity.

EN15 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi

124 Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk.

Aspek: Emisi, Efluen dan Limbah Aspect: Emissions, Effluents, And Waste

EN16 Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat

n.a. Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight.

EN17 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat

n.a. Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight.

EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan Pencapaiannya

124 Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved.

EN19 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat

n.a. Emissions of ozone-depleting substances by weight.

EN20 NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat

n.a. NO, SO, and other significant air emissions by type and weight.

EN21 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan 123 Total water discharge by quality and destination.

EN22 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan

n.a. Total weight of waste by type and disposal method.

EN23 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan. n.r. Total number and volume of significant spills.

EN24 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional.

n.a. Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally.

EN25 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor.

123 Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and run-off.

Aspek: Produk dan Jasa Aspect: Products And Services

EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut.

122 Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation.

EN27 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.

n.a. Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category.

Aspek: Kepatuhan Aspect: Compliance

EN28 Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan.

120 Monetary value of significant fines and total number of nonmonetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations.

Aspect: Transportation Aspect: Transport

EN29 Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan, dan tenaga kerja yang memindahkan.

n.a. Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce.

Aspek: Menyeluruh Aspect: Overall

EN30 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.

95, 126 Total environmental protection expenditures and investments by type.

Page 137: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

135

PROFIL Halaman/Page PROFILE

INDIKATOR KINERJA SOSIAL SOCIAL PERFORMANCE INDICATORS

Praktik Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak Labor Practices and Decent Work

Aspek: Pekerjaan Aspect: Employment

LA1 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah.

84 Total workforce by employment type, employment contract, and region.

LA2 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.

AR, 85 Total number and rate of employee turnover by age group, gender, and region.

LA3 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.

78 Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by major operations.

Aspek: Tenaga Kerja/Hubungan Manajemen Aspect: Labor/Management Relations

LA4 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.

83 Percentage of employees covered by collective bargaining agreements.

LA5 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut.

79 Minimum notice period(s) regarding operational changes, including whether it is specified in collective agreements.

Aspek: Keselamatan dan Kesehatan Kerja Aspect: Occupational Health And Safety

LA6 Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan.

83 Percentage of total workforce represented in formal joint management–worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs.

LA7 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.

83 Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of work related fatalities by region.

LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/ bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya.

84 Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases.

LA9 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan.

84 Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions.

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan Aspect: Training And Education

LA10 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan.

80 Average hours of training per year per employee by employee category.

LA11 Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang menunjang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier.

82 Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings.

LA12 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur.

80 Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews.

Aspek: Keberagaman dan Kesempatan Setara Aspect: Diversity And Equal Opportunity

LA13 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain.

84, 85 Composition of governance bodies and breakdown of employees per category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity.

LA14 Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan.

77 Ratio of basic salary of men to women by employee category.

Page 138: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

136

GRI Cross Reference [3.12]Referensi Silang GRI [3.12]

PROFIL Halaman/Page PROFILE

HAK ASASI MANUSIA HUMAN RIGHTS PERFORMANCE INDICATORS

Aspek: Praktik Investasi dan Pengadaan Aspect: Investment and Procurement Practices

HR1 Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausula HAM atau telah menjalani proses skrining/filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia.

50 Percentage and total number of significant investment agreements that include human rights clauses or that have undergone human rights screening.

HR2 Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/filtrasi atas aspek HAM

50, 77 Percentage of significant suppliers and contractors that have undergone screening on human rights and actions taken.

HR3 Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal kebijakan serta prosedur yang terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan.

81 Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained.

Aspek: Non-diskriminasi Aspect: Non-Discrimination

HR4 Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan.

76 Total number of incidents of discrimination and actions taken.

Aspek: Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Bersama Aspect: Freedom of Association And Collective Bargaining

HR5 Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diidentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.

83 Operations identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be at significant risk, and actions taken to support these rights.

Aspek: Pekerja Anak Aspect: Child Labor

HR6 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan timbulnya terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak.

77 Operations identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the elimination of child labor.

Aspek: Kerja Paksa dan Kerja Wajib Aspect: Forced And Compulsory Labor

HR7 Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko signifikan yang dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib.

83 Operations identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of forced or compulsory labor.

Aspek: Praktik Pengamanan Aspect: Security Practices

HR8 Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi

82 Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations.

Aspek: Hak Penduduk Asli Aspect: Indigenous Rights

HR9 Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil.

50 Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken.

MASYARAKAT SOCIETY PERFORMANCE INDICATORS

Aspek: Komunitas Aspect: Community

SO1 Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktik yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri.

105 Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that assess and manage the impacts of operations on communities, including entering, operating, and exiting.

Aspek: Korupsi Aspect: Corruption

SO2 Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi.

67 Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption.

SO3 Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur anti korupsi.

67, 68, 71 Percentage of employees trained in organization’s anti corruption policies and procedures.

Page 139: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

137

PROFIL Halaman/Page PROFILE

SO4 Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi.

AR, 68, 69, 79 Actions taken in response to incidents of corruption.

Aspek: Kebijakan Publik Aspect: Public Policy

SO5 Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik.

n.r. Public policy positions and participation in public policy development and lobbying.

SO6 Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi.

AR, 72 Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country.

Aspek: Perilaku Anti Kompetisi Aspect: Anti-Competitive Behaviour

SO7 Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan anti-persaingan, anti-trust, dan praktik monopoli serta sanksinya.

53 Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes.

Aspek: Kepatuhan Aspect: Compliance

SO8 Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan.

53, 72 Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with laws and regulations.

TANGGUNG JAWAB PRODUK PRODUCT RESPONSIBILITY PERFORMANCE INDICATORS

Aspek: Kesehatan dan Keamanan Pelanggan Aspect: Customer Health And Safety

PR1 Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut.

n.a. Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures.

PR2 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk.

n.a. Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life cycle, by type of outcomes.

Aspek: Pemasangan Label bagi Produk dan Jasa Aspect: Product And Service Labeling

PR3 Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.

45 Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements.

PR4 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk.

45 Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes.

PR5 Praktik yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasan pelanggan.

AR, Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction.

Aspek: Komunikasi dan Pemasaran Aspect: Marketing Communications

PR6 Program-program untuk ketaatan kepada hukum, standar dan yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi dan sponsorship.

AR, 45, 47 Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship.

PR7 Jumlah ketidakpatuhan (non-compliance) peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya.

45 Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship by type of outcomes.

Aspek: Keleluasaan Pribadi (Privacy) Pelanggan Aspect: Customer Privacy

PR8 Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan

46 Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data.

Aspek: Kepatuhan Aspect: Compliance

PR9 Nilai moneter dari denda ketidakpatuhan (non-compliance) hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa

49, 72 Monetary value of significant fines for noncompliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services.

Page 140: Sustainability Report bank bjb 2013

bank bjb • Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report

138

PROFIL Halaman/Page PROFILE

Dampak Terhadap Produk dan Jasa Product and Service Impact Section

Portofolio Produk Product Portfolio

FS1 Kebijakan yang berkaitan dengan aspek lingkungan dan sosial yang diterapkan pada lini bisnis.

94, 114, 121 Policies with specific environmental and social components applied to business lines

FS2 Prosedur untuk menilai dan melakukan penyaringan risiko lingkungan dan sosial pada lini bisnis.

94, 120, 124 Procedures for assessing and screening environmental and social risks in business lines.

FS3 Proses untuk memantau implementasi dan pemenuhan persyaratan lingkungan dan sosial oleh klien termasuk dalam perjanjian atau transaksi.

94, 124 Processes for monitoring clients’ implementation of and compliance with environmental and social requirements included in agreements or transactions.

FS4 Proses untuk meningkatkan kompetensi staf untuk melaksanakan kebijakan lingkungan dan sosial serta prosedur sebagaimana yang diterapkan pada lini bisnis.

120 Process(es) for improving staff competency to implement the environmental and social policies and procedures as applied to business lines.

FS5 Interaksi dengan klien/asosiasi/mitra bisnis tentang peluang dan risiko lingkungan dan sosial.

125 Interactions with clients/investees/business partners regarding environmental and social risks and opportunities.

FS6 Persentase portofolio untuk bidang usaha menurut wilayah tertentu, segmen bisnis (misalnya mikro/UKM/besar) dan juga berdasarkan sektor.

n.a. Percentage of the portfolio for business lines by specific region, size (e.g. micro/SME/large) and by sector.

FS7 Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat sosial yang spesifik untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.

93, 114 Monetary value of products and services designed to deliver a specific social benefit for each business line broken down by purpose.

FS8 Nilai moneter produk dan layanan yang dirancang untuk memberikan manfaat lingkungan yang spesifik untuk setiap lini bisnis yang dikelompokkan menurut tujuan.

n.a. Monetary value of products and services designed to deliver a specific environmental benefit for each business line broken down by purpose.

Audit Audit

FS9 Cakupan dan frekuensi audit untuk menilai pelaksanaan kebijakan lingkungan dan sosial serta prosedur dan risiko.

n.a. Coverage and frequency of audits to assess implementation of environmental and social policies and risk assessment procedures.

Kepemilikan Aktif Active Ownership

FS10 Persentase dan jumlah perusahaan yang ditempatkan dalam portofolio institusi dengan mana organisasi yang melaporkan SR berinteraksi mengenai isu-isu lingkungan atau sosial.

53 Percentage and number of companies held in the institution’s portfolio with which the reporting organization has interacted on environmental or social issues.

FS11 Persentase aset untuk melakukan penyaringan lingkungan atau sosial baik positif dan negatif.

n.a. Percentage of assets subject to positive and negative environmental or social screening.

FS12 Kebijakan voting yang diterapkan pada isu-isu lingkungan atau sosial yang berkaitan dengan saham dimana organisasi yang melaporkan SR memiliki hak voting terhadap saham atau memberikan saran untuk melakukan voting.

n.a. Voting polic(ies) applied to environmental or social issues for shares over which the reporting organization holds the right to vote shares or advises on voting.

n.a. : not applicablen.r. : not reportedAR : Annual Report

Page 141: Sustainability Report bank bjb 2013
Page 142: Sustainability Report bank bjb 2013

Kantor Pusat • Head Office

Menara bank bjb

Jl. Naripan No. 12-14

Bandung 40111

Telp. 022 423 4868

www.bankbjb.co.id

Laporan Keberlanjutan 2013 Sustainability Report