31
SUPERALLOY PADA POWER INDUSTRY

SuperAlloy Pada Power Industry

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Alloy

Citation preview

PowerPoint Presentation

SuperAlloy pada Power IndustrySuper Alloy ( Paduan Super)Paduan yang dikembangkan untuk penggunaan material pada temperatur tinggi tahan terhadap hot corrosion dan hot erosion.Super alloy memiliki struktur austenitik FCC dengan base alloying element nickel, cobalt, atau nickel-iron.Heat Resistance Steel (Baja Tahan Panas)Material yang mampu mempertahankan sifat-sifatnya atau tidak mengalami penurunan kualitas pada suhu yang tinggi. Dikembangkan untuk aplikasi pada suhu yang sangat tinggi dengan penekanan yang tinggi terhadap sifat-sifat seperti tensile, thermal, vibrator atau shock dan ketahan terhadap oksidasi.Baja tahan terhadap scaling pada suhu penggunaan di atas 500C

Perbedaan HRS dan Super AlloyHeat Resistance SteelKandungan Fe >50%Tidak dikenai beban mekanik (mechanical stress) yang signifikanTahan pada penggunaan temperatur mencapai diatas 500CTidak tahan pada kondisi lingkungan yang ekstremKandungan Nickel yang jauh lebih rendah dibandingkan super alloy yang membuat rate carburisasi lebih besar sehingga meningkatkan kemungkinan intergranular corrosion

Super AlloyKandungan Fe 650 C dan steam pressure > 13.8 Mpa.Microscopic AnalysisPada bagian failure ditemukan inisiasi creep crack (internal & external) dan terpropagasi sebagai grain boundary creep cavities.Pada sekitar bagian failure ditemukan lining creep crack yang membentuk unconnected intergranular crack

Failure Analysis pada Inconel 800 tubeKesimpulan:Meningkatnya temperature kerja dan pressure menyebabkan kegagalan premature pada material ini.Kegagalan berindikasi pada creep crack, yang berawal pada grain boundary creep cavities yang selanjutnya membentuk intergranular crack.

Ref: J. Ahmad, J. Purbolaksono, L.C. Beng. Failure Analysis on High Temperature superheater Inconel 800 tube. Engineering Failure Analysis. Malaysia: 2009.Co-Based vs Ni-Based SuperalloySifatCo-BasedNi-BasedMelting pointHot corrosion resistance

Weldability & Thermal Fatigue Resistance

Strength

Ductility (ambient temperature)

Fracture toughness

Co-based vs Ni-based

Materials Selection

KesimpulanPenggunaan Ni-superalloy untuk power plant industries lebih banyak karena riset & pengembangannya yang lebih mudah serta ketangguhannya yang lebih baik dari Co-superalloy.Referensihttp://www.jst.go.jp/tt/EN/cips_details/pdf_2/1-22.pdfhttp://bama.ua.edu/~mweaver/courses/MTE585/Co-Based_Alloys.pdfhttp://www.msm.cam.ac.uk/phase-trans/2003/Superalloys/superalloys.htmlhttp://www.tms.org/meetings/specialty/superalloys2000/superalloyshistory.htmlwww.jst.go.jphttp://ieu-ohio.org/info_electricity_primer3.aspxhttp://powerplant-tech.blogspot.co.id/2012/11/main-component-on-steam-power-plant.htmlhttp://www.cewd.org/toolkits/teacher/eeipub_keyfacts_electric_industry.pdf http://megamex.com/superalloys.htm http://www.perkor.hu/en/useful-info/all-about-stainless-and-heat-resistant-steel-1.html Hashizume,dkk. 2004. Development of Ni-Base Single Crystal Super Alloys fo Power-Generation Gas Turbines. Japan : The Minerals, Metal & Materials Society.Zhanli Guo, N. Saunders, A.P. Miodownik and J-Ph. Schill, Quantification of High Temperature Strength of Nickel-based Superalloys. 2007.H.K.D.H. Bhadeshia. Nickel Based Superalloys. www.msm.cam.ac.uk. Diakses pada 17 November 2015