15
Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016 - 80 - SUKUK : TEORI DAN IMPLEMENTASI Muhammad Iqbal Fasa Kandidat Doktor Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta E-mail: [email protected] Abstrak Sukuk is one of the most innovative products in the development of contemporary Islamic financial system. Sukuk growth of 84% per year when analyzed in the 2001 until 2007. Discussion of sukuk increasingly attracted the attention of academics and professional practitioners. Thus, the discussion paper will discuss in more depth theoretically about sukuk and implementation. The discussion on the definition of sukuk in etymology and terminology, history of the development of sukuk, Islamic legal basis of the sukuk, sukuk investment types, the development potential of sukuk in Indonesia, mechanism of profit sharing investment securities, as well as the difference between Sukuk and Bonds. Keywords: Investments, sukuk, bonds, and Islamic finance. A. Pendahuluan Perkembangan sistem keuangan Islam mulai sejak awal tahun 1960-an, ketika Mith Ghamr melaksanakan aktivitas keuangan mikro. Sukuk memiliki kesempatan dan tantangan dalam ranah keuangan Islam saat ini (Adam dan Thomas, 2004: 18). Perkembangan sukuk dapat terlihat pada berbagai negara seperti Dubai, Pakistan, Indonesia, Inggris, Mesir, Arab, dan lain sebagainya (Tahmoures, et.al, 2013: 44). Sukuk kini telah menjadi segmen terkuat dalam keuangan Islam. Sukuk terlibat dalam perdagangan pasar internasional dan dapat menggerakkan arus kas keuangan menuju di luar pasar domestik. Seiring dengan pertumbuhan, kerja keras dan agenda pembangunan yang seimbang, semua negara memiliki potensi untuk memperluas peran keuangan Islam meningkat dalam memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan global dan stabilitas keuangan (Ahmed, et.al, 2014: 646). Pertumbuhan sukuk sangat meningkat tajam dibandingkan dengan isntrument keuangan Islam lainnya, pertumbuhan tersebut mencapai 84% per-tahun jika dianalisis semenjak tahun 2001 s/d 2007. Sukuk terbanyak yang diterbitkan adalah di wilayah Timur Tengah dan Malaysia. Hampir 70% sukuk utama global berasal dari Malaysia (Shanmugan and Zahari, 2009: 51). Sukuk merupakan salah satu bentuk produk yang paling inovatif dalam pengembangan sistem keuangan syariah kontemporer. Dapat disimpulkan bahwa, sukuk merupakan alternatif sumber pendanaan, terutama bagi pemerintah dan perusahaan korporasi (Ayub, 2007: 389). Dengan demikian, artikel ini akan membahas secara mendalam terkait sukuk baik secara teoritis dan implementatif.

SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016

- 80 -

SUKUK : TEORI DAN IMPLEMENTASI

Muhammad Iqbal FasaKandidat Doktor Ekonomi Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

E-mail: [email protected]

AbstrakSukuk is one of the most innovative products in the development of contemporary Islamicfinancial system. Sukuk growth of 84% per year when analyzed in the 2001 until 2007.Discussion of sukuk increasingly attracted the attention of academics and professionalpractitioners. Thus, the discussion paper will discuss in more depth theoretically aboutsukuk and implementation. The discussion on the definition of sukuk in etymology andterminology, history of the development of sukuk, Islamic legal basis of the sukuk, sukukinvestment types, the development potential of sukuk in Indonesia, mechanism of profitsharing investment securities, as well as the difference between Sukuk and Bonds.

Keywords: Investments, sukuk, bonds, and Islamic finance.

A. PendahuluanPerkembangan sistem keuangan

Islam mulai sejak awal tahun 1960-an,ketika Mith Ghamr melaksanakanaktivitas keuangan mikro. Sukukmemiliki kesempatan dan tantangandalam ranah keuangan Islam saat ini(Adam dan Thomas, 2004: 18).Perkembangan sukuk dapat terlihatpada berbagai negara seperti Dubai,Pakistan, Indonesia, Inggris, Mesir,Arab, dan lain sebagainya (Tahmoures,et.al, 2013: 44).

Sukuk kini telah menjadi segmenterkuat dalam keuangan Islam. Sukukterlibat dalam perdagangan pasarinternasional dan dapat menggerakkanarus kas keuangan menuju di luar pasardomestik. Seiring dengan pertumbuhan,kerja keras dan agenda pembangunanyang seimbang, semua negara memilikipotensi untuk memperluas perankeuangan Islam meningkat dalammemberikan kontribusi terhadap

pertumbuhan global dan stabilitaskeuangan (Ahmed, et.al, 2014: 646).

Pertumbuhan sukuk sangatmeningkat tajam dibandingkan denganisntrument keuangan Islam lainnya,pertumbuhan tersebut mencapai 84%per-tahun jika dianalisis semenjaktahun 2001 s/d 2007. Sukuk terbanyakyang diterbitkan adalah di wilayahTimur Tengah dan Malaysia. Hampir70% sukuk utama global berasal dariMalaysia (Shanmugan and Zahari,2009: 51).

Sukuk merupakan salah satubentuk produk yang paling inovatifdalam pengembangan sistem keuangansyariah kontemporer. Dapatdisimpulkan bahwa, sukuk merupakanalternatif sumber pendanaan, terutamabagi pemerintah dan perusahaankorporasi (Ayub, 2007: 389). Dengandemikian, artikel ini akan membahassecara mendalam terkait sukuk baiksecara teoritis dan implementatif.

Page 2: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Volume I, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

- 81 -

B. Definisi SukukSecara “etimologi”, sukuk berasal

dari kata ‘Sakk’ ( صك), yang berartidokumen atau sertifikat. Sukuk (صكوك)merupakan istilah yang berasal daribahasa Arab dan merupakan bentukjamak (plural). Sakk adalah buku yangmencatat kegiatan transaksi danlaporan yang terjadi. Dalam KitabMu’jam Al Mustholahaat Al Iqtishodiyah WalIslamiyah, sakk dapat diartikan sebagaisurat berharga (title deed) (Ali, 2000:356).

Secara “terminologi”, sukukmerupakan surat berharga jangkapanjang ber-dasarkan prinsip syariahyang dikeluarkan oleh emiten kepadapemegang obligasi syariah yangmewajibkan emiten untuk membayarpendapatan kepada pemegang obligasisyariah berupa bagi hasil/margin/feeserta membayar kembali dana obligasiketika jatuh tempo (Berdasarkan FatwaDSN-MUI No.32/DSN-MUI/IX/2002).

Berdasarkan Fatwa DewanSyariah Nasional–Majelis UlamaIndonesia (DSN-MUI No. 69/DSN-MUI/VI/2008) tentang Surat BerhargaSyariah Negara. SBSN atau SukukNegara didefinisikan sebagai SuratBerharga Negara yang diterbitkanberdasarkan prinsip syariah, sebagaibukti atas bagian (حصة) kepemilikanaset SBSN, baik dalam mata uangrupiah maupun valuta asing.

Berdasarkan The Accounting andAuditing Organisation for Islamic FinancialInstitutions (AAOIFI) No. 17 tentangInvestment Sukuk (Sukuk Investasi). Sukukmerupakan sertifikat bernilai sama yangmerupakan bukti kepemilikan yangtidak dibagikan atas suatu asset, hakmanfaat, dan jasa-jasa atau kepemilikan

atas proyek atau kegiatan investasitertentu.

C. Sejarah Perkembangan SukukSesungguhnya sukuk bukanlah

hal baru dalam sejarah Islam. Istilah inisudah dikenal sejak abad pertamahijriyah. Saat itu, umat Islammenggunakannya dalam konteksperdagangan antar-bangsa. Iadipergunakan oleh para pedagangsebagai dokumen yang menunjukkankewajiban finansial yang timbul dariusaha perdagangan dan aktivitaskomersial lainnya. Bahkan sejumlahpenulis menyatakan bahwa sakk inilahyang menjadi akar kata “cheque” dalambahasa Latin, yang telah menjadisesuatu yang lazim dipergunakan dalamtransaksi dunia perbankankontemporer (Wahid, 2010: 93).

Penggunaan sukuk berkembangpada abad 4-5 Hijriyah (10-11 Masehi)di mana seorang pembeli dapatmengirim sukuk pada seorang pedagang.Pada sukuk tersebut tertulis namabarang yang diinginkan, harga barang,dan tanda tangan pembeli. Kemudianpedagang tersebut mengirim barangyang diinginkan pembeli, ketikapedagang itu menemui ataumenghubungi pembeli pada waktu yangtelah ditentukan, maka ia menyerahkansukuk tersebut pada pembeli, danpembeli membayar sesuai dengan hargabarang (Fatah, 2011: 37).

Pada abad pertengahan, sukuklazim digunakan oleh para pedagangmuslim sebagai dokumen yangmenunjukkan kewajiban finansial yangtimbul dari perdagangan dan aktivitaskomersial lainnya. Sukuk adalah efeksyariah yang berupa sertifikat ataubukti kepemilikan yang bernilai sama

Page 3: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016

- 82 -

dan mewakili bagian atas beberapa hal.Pertama. Aset berwujud tertentu (A’yanMaujudat). Kedua, Nilai manfaat atas asetberwujud (Manafi’ul a’yan). Ketiga, Jasa(Al-khadamat). Keempat, Aset proyektertentu (Maujudat Masyru’ Mu’ayyan).Kelima, Kegiatan investasi yang telahdilakukan (Nasyath IstitsmarinKhashah)(Suryomurti, 2011: 146).

Pada masa kontemporer,kemunculan sukuk dilatarbelakangi olehupaya untuk menghindari praktik ribayang terjadi pada obligasi konvensionaldan mencari alternatif instrumenpembiayaan bagi pengusaha atau negarayang sesuai dengan syariah. Dengandidukung oleh munculnya fatwa ulamayang mengharamkan obligasikonvensional, seperti Fatwa Majma’ al-Fiqh al-Islâmî 20 Maret 1990 dan FatwaDewan Syariah Nasional Majlis UlamaIndonesia No. 32/DSN-MUI/IX/2002dan kebutuhan investasi jangkapanjang, maka para ahli dan praktisiekonomi Islam berijtihad untukmenciptakan sebuah produk atauinstrumen keuangan baru yang bernamaobligasi syariah atau sukuk.

Dalam perkembangannya, TheIslamic Jurispudence Council (IJC)kemudian mengeluarkan fatwa yangmendukung berkembangnya sukuk. Haltersebut mendorong Otoritas MoneterBahrain (Bahrain Monetary Agency) untukmeluncurkan salam sukuk berjangkawaktu 91 hari dengan nilai 25 juta dolarAS pada tahun 2001 (Zubair, 2012: 279).Penerbitan sukuk global mencapaipuncaknya pada tahun 2007 dengantotal penerbitan sukuk yang nilainyamencapai USD 48,885 milliar.

Perkembangan sukuk sangatdidukung regulator dan pemerintah di

kawasan Teluk dan Asia. Pada tahun,2011, tercatat 17 negara telahmenerbitkan sukuk. Dengan demikian,sukuk sudah berkembang menjadi salahsatu mekanisme yang sangat pentingdalam meningkatkan keuangan dalampasar modal internasional melaluistruktur yang dapat diterima secaraIslami.

D. Landasan Hukum Islam TerhadapSukuk1. Pandangan Al-Qur’an Terhadap

Investasi Sukuk

.....

Terjemahannya:Hai orang-orang yang beriman, apabilakamu bermu'amalah tidak secara tunaiuntuk waktu yang ditentukan, hendaklahkamu menuliskannya. dan hendaklahseorang penulis di antara kamumenuliskannya dengan benar. danjanganlah penulis enggan menuliskannyasebagaimana Allah mengajarkannya ......”(Q.S. Al- Baqoroh: 282).

Maksud ayat di atas telahdibahas secara mendalam oleh pakarfiqh Academy Jeddah, dan telahmelahirkan keputusan No. 5 Tahun1988, dengan menetapkan:a. Sejumlah kumpulan aset dapat

diwakili dalam sautu akte resmi(bonds).

b. Akta resmi (bonds) yang dimaksuddapat dijual pada harga pasaryang tersedia dan komposisi dari

Page 4: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Volume I, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

- 83 -

kumpulan aset ditunjukkandengan pengamanan terdiri daribentuk aset fisik dan asetfinansial penjual (Wahid, 2010:15).

........ Terjemahannya:Padahal Allah telah menghalalkan jualbeli dan mengharamkan riba (Q.S. Al-Baqoroh: 275).

Maksud ayat di atas adalahpelarangan riba dalam bentukobligasi yang sudah marak saatini. Dengan berkembangnya sukuk,maka praktek riba yang terjadiberubah menjadi praktek bagihasil yang diperbolehkan.

2. Pandangan Hadits TerhadapInvestasi Sukuk

Terdapat Hadits dan atsaryang menyebutkan kata sikaak (sukuk)yang dihubungkan denganpelarangan riba:

: عن أبي هريرة رضي االله عنه أنه قال لمروان ما فـعلت ؟: أحللت بيع الربا ؟ فقال

اأحللت بيع الصكاك عن بيع : قال أبو هريرة الطعام حتي يستوفى

Artinya:Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya iapernah berkata kepada Marwan: “Kamutelah menghalalkan riba”. Marwanmembantah,” Aku tidak melakukannya”.Abu Hurairah berkata lagi,” Kamumenghalalkan penjualan sikak padahalRasulullah SAW. Telah melarang penjualanmakanan sampai diterima secara sempurna(HR. Imam Muslim)

Hadits di atas mengungkapbahwasanya, terjadinya indikasi ribapada pelaksanaan transaksi di atas.Pada masa Arab, ada 6 item yangdapat diidentikkan sebagai uang(alat tukar), 4 diantaranya adalahbahan makanan seperti: biji-bijian,gandum, tepung, dan garam, dan 2 diantaranya adalah emas dan perak(Adam and Thomas, 2004: 46).

Sekalipun terdapat teksHadits yang memberikan tanggapannegatif terhadap sukuk (menjualbahan makanan sebelumdimiliknya), namun tinjauan secarapositif yang berhubungan dengansukuk muncul dari sarjana muslimterkenal Abu Hanifah, sebagaimanaditerangkan oleh muridnya AbuYusuf. Mereka telah mengizinkanjual real properti sebelum dimiliki olehpenjual (Wahid, 2010: 17).

3. Pandangan Ulama Fiqh TerhadapInvestasi Sukuk

Husein Shahatahmenyatakan, sukuk berdiri di ataslandasan kerja sama (musyarakah)dalam mendanai sebuah proyek ataudapat juga dikatakan sebagai usahainvestasi jangka menengah danjangka panjang yang sesuai dengankaidah “al-ghunmu bilghurmi” (keterlibatan yang samadalam keuntungan dan kerugian)dalam sistem saham di perusahaan-perusahaan saham modern dandalam sistem unit investasi di pasar-pasar investasi (Yaumuddin, 2008:347).

Dewan Syariah NasionalIndonesia memperbolekan kegiatansukuk dengan berlandaskan kaidahfiqh:

Page 5: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016

- 84 -

الأصل فى المعاملات الاباحــــــة إلا أن يدل الدليل على تحريمـــــها

Artinya:“Hukum asal muamalah itu adalah bolehkecuali jika ada dalil yang mengharamkan”

Perbedaan mendasar antarasukuk dan obligasi terletak padapenetapan bunga yang besarnyaditentukan diawal transaksi jual-beli. Sedangkan sukuk, yangditentukan adalah berapa porsi bagihasil apabila mendapatkankeuntungan di masa mendatang.Dalam buku Maqasid Al-Shari’ah InIslamic Finance, Lahsasna (2013: 84)menyatakan, harus adanya prinsipkeadilan dalam kegiatan bisnis.Prinsip keadilan tersebut seperti:tidak adanya riba, monopoli, gharar(major uncertainty), ghallat (mistake),ghubn (inequality), taghrir (deception).

Sukuk dapat digunakansebagai bentuk pendanaan (financing)sekaligus investasi (invesment) denganmembentuk suatu proses terhadapstruktur akad yang dapatditawarkan untuk menghindari riba.

E. Jenis-Jenis Investasi SukukBerdasarkan kontrak aset

finansial di pasar sekunder, Tariqmenggolongkan sukuk dalam duakategori yaitu sukuk yang dapatdiperdagangkan dan sukuk yang tidakdapat diperdagangkan. Beberapa sukukyang dapat diperdagangkan diantaranya: (Fatah, 2011: 38)1. Sukuk Mudhârabah

Sukuk yang diterbitkanberdasarkan perjanjian atau akadmudhârabah di mana satu pihakmenyediakan modal (Rab al-Mâl) danpihak lain mempunyai keahlian

(mudhârib), keuntungan darikerjasama tersebut dibagiberdasarkan prosentase bagi hasilyang telah disepakati pada awaltransaksi, dan kerugian yang timbulditanggung sepenuhnya oleh pemilikmodal.

GambarModel Skim Sukuk Mudhorobah

Sumber: Wahid, 2010: 136

Keterangan Bagan:a. Penerbit memproses penerbitan

sukuk mudharabah untukkeperluan mobilisasi modaldengan kadar tertentu;

b. Penerbit (sebagai mudhârib) daninvestor (shâhib al-mâl) membuatkontrak mudharabah denganperjanjian keuntungan yangdisepakati (X:Y);

c. Atas kontrak tersebut, terkumpulsejumlah modal mudharabah;

d. Penerbit menanamkan modalpada proyek perniagaan sebagaipeluang baik dalam alternatifperniagaan;

e. Atas investasi yang dilakukanmudhârib dapat menghasilkankeuntungan tertentu.

Page 6: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Volume I, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

- 85 -

f. Keuntungan yang diperoleh dariaktivitas perniagaan tersebutdibagikan antara shâhib al-mâl danmudhârib berdasarkan kesepakatanawal (X:Y);

g. Keuntungan untuk shâhib al-mâlbernilai Y %;

h. Keuntungan untuk mudhâribbernilai X %;

i. Jika dalam investasi tersebutterjadi kerugian, kerugianditanggung oleh shâhib al-mâl,sedangkan mudhârib menanggungkerugian tenaga dan manajemen.

2. Sukuk MusyârakahSukuk yang diterbitkan

berdasarkan perjanjian atau akadmusyarakah di mana dua pihak ataulebih bekerjasama menggabungkanmodal untuk membangun proyekbaru, mengembangkan proyek yangsudah ada, atau membiayai kegiatanusaha. Keuntungan maupunkerugian yang timbul ditanggungbersama sesuai dengan jumlahpartisipasi modal masing-masing.

3. Sukuk IjârahSukuk yang diterbitkan

berdasarkan perjanjian atau akadijârah di mana satu pihak bertindaksendiri atau melalui wakilnya“menjual atau menyewakan hakmanfaat atas suatu aset kepada pihaklain berdasarkan harga dan priodeyang disepakati, tanpa diikutidengan pemindahan aset. Sukukijarah dibedakan menjadi ijârah al-muntahiya bi al-tamlîk (sale and leaseback) dan ijarah headlease and sublease”(Fatah, 2011: 38).

GambarModel Skim Sukuk Ijarah

Sumber: Wahid, 2010: 121Keterangan Bagan:

a. Pemerintah menjual aset kepadaSPV dengan tekad bay‘ al-wafa’(jual beli dengan janji akanmembeli kembali barang yangdijualnya);

b. Pemerintah menerima bayarantunai dari SPV sebagai harga aset(dengan demikian sekarang SPVsebagai pemilik aset);

c. SPV mengeluarkan sukuk denganmenggunakan kontrak ijarah danmenjualnya kepada investor;

d. Investor membayarnya denganharga tunai kepada SPV;

e. SPV menyewakan aset kepadapemerintah dengan harga sewatertentu;

f. Pemerintah membayar sewa asetkepada SPV secara kwartal;

g. SPV membayar sewa tersebutkepada masing-masing investorsebagai pendapatan investor;

h. Pada masa naturity, SPV menjualkembali aset kepada pemerintahdengan nilai harga jual semula;

i. Pemerintah membayar tunai hargaaset.

j. SPV menebus sukuk kepadainvestor dengan nilai harga yangsama.

Page 7: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016

- 86 -

Sedangkan sukuk yang tidakdapat diperdagangkan menurutbeberapa pendapat adalah sebagaiberikut:1. Sukuk Istishna dan atau

MurâbahahKepemilikan utang yang

semakin meningkat yang diperolehdari jenis pembiayaan istishna danatau murâbahah. Sebagai contoh,pembangunan jalan yangmenghabiskan dana sebesar US$110juta harus kembali tanpa adanyaprinsip differensiasi dan diskon(coupon).

Dana sejumlah ini dapatdibuat menjadi sertifikat utang yangtidak dapat diperdagangkan yangmirip dengan zero-coupon bonds dalambeberapa fiturnya. Sebagaimanadisebutkan bahwa Islam melarangperdagangan utang, maka sertifikatini tidak dapat diperdagangkan

2. Sukuk SalamDalam bentuk ini, dana

dibayarkan di muka dan komoditimenjadi utang. Dana juga dapatdalam bentuk sertifikat yang

merepresentasikan utang. Sertifikatini juga tidak dapat diperdagangkan(Fatah, 2011: 38).

F. Potensi Perkembangan Sukuk DiIndonesia1. Perkembangan Sukuk di Indonesia

Saat ini perkembangan sukukdi Indonesia serta penyerapan pasarterhadapnya sangatmenggembirakan. Sebagai negaraberpenduduk muslim di dunia, minatmasyarakat dan lembaga keuanganuntuk menjadikan sukuk sebagaibagian dari portofolio terlihat sangatsignifikan (Suryomurti, 2011: 151).

Berdasarkan emiten atauinstitusi yang menerbitkannya, sukukdapat dibagi menjadi dua macam,yaitu: (1) Sukuk korporasi (corporatesukuk). Sukuk korporasi merupakansukuk yang diterbitkan oleh korporasiatau perusahaan, baik perusahaanswasta maupun BUMN; (2) Sukuknegara (sovereign sukuk). Sukuk yangdikeluarkan oleh pemerintah, dalamhal ini Kementrian KeuanganRepublik Indonesia.

Page 8: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Volume I, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

- 87 -

Sumber: www.ojk.go.id.

Sumber: www.ojk.go.id.

Page 9: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016

- 88 -

Sukuk di Indonesia, pertamakali diterbitkan oleh PT IndonesianSatellite Corporation (Indosat) padabulan September tahun 2002 dengannilai Rp 175 miliar. Langkah Indosattersebut diikuti perusahaan-perusahaan besar lainnya. Nilaipenerbitan sukuk korporasi hinggaakhir 2008 mencapai 4,76 triliun.Sedangkan struktur sukuk yangdigunakan pada periode 2002-2004lebih didominasi oleh mudharabahsebesar Rp 740 miliar (88%), sisanyaijarah sebesar Rp 100 miliar (12%).Adapun periode 2004-2007didominasi oleh ijarah sebesar Rp2,194 triliun (92%), sisanyamudharabah sebesar Rp 200 miliar(8%) (Fatah, 2011: 41).

Sukuk telah mengalamiperkembangan pesat baik dalamkuantitas dan kualitas. Namun,penerapan sukuk negara (sovereignsukuk) belum seaplikatif penerapansukuk swasta (corporate sukuk). Adabeberapa kendala yang urgen untukditangani seperti masalah fiskal danperundang-undangan (Yaumuddin,2008: 373). Sehingga, penerbitansukuk pemerintah baru dilakukansetelah terbit undang-undangtentang Surat Berharga SyariahNegara (SBSN) pada tahun 2008.Sukuk diterbitkan oleh negara(sovereign sukuk) mengacu padaperaturan perundang-undanganberikut:a. Undang-undang No.19 Tahun

2008 tentang Surat BerhargaSyariah Negara (SBSN);

b. Peraturan Pemerintah No. 56Tahun 2008 tentang PerusahaanPenerbit SBSN;

c. Peraturan Pemerintah No. 57Tahun 2008 tentang PendirianPerusahaan Penerbit SuratBerharga Syariah NegaraIndonesia.

TabelPerkembangan Sukuk Ritel di Indonesia

No SBSN Terbit1 SBSN Seri

IFR00012008

2 SBSN SeriIFR0002

2008

3 SBSN SeriIFR0003

2009

4 SBSN SeriIFR0004

2009

5 SBSN SeriIFR0005

2009

6 SBSN SeriIFR0006

2009

7 SBSN SeriIFR0007

2009

8 SBSN SeriIFR0008

2009

9 SBSN Ritel SeriSR-0001

2010

10 SBSN Ritel SeriSR-0002

2010

11 SBSN Global SNI14

2010

12 SBSN Ritel SeriSR-0003

2011

Sumber: Suryomurti, 2011: 151.

2. Keuntungan Investasi Sukuk RitelSukuk ritel diterbitkan dengan

tujuan untuk membiayai anggarannegara, diversifikasi sumberpembiayaan, memperluas basisinvestor, mengelola portofoliopmbiayaan negara, dan menjamintertib administrasi pengelolaanbarang milik negara. Berikut

Sumber: www.ojk.go.id.

Page 10: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Volume I, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

- 89 -

merupakan keuntungan investasisukuk ritel (Suryomurti, 2011: 152).a. Aman, dijamin oleh negara sesuai

dengan UU No. 19 Tahun 2008tentang Surat Berharga SyariahNegara (SBSN) dan UU APBN,dimana setiap bulannyapemerintah wajib membayarimbalan serta membayar pokokpada saat SBSN tersebut jatuhtempo.

b. Imbalan, lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito BankBUMN dan dibayarkan setiapbulan;

c. Profit, berpotensi memperolehkeuntungan atas kenaikan harga(capital gain) sukuk negara ritel diperdagangan pasar sekunder;

d. Mudah, prosedur pembelian dipasar perdana dan penjualan yangmudah dan transparan di pasarsekunder;

e. Partisipasi, berperan aktif secaralangsung dalam pembangunannasional;

f. Likuid, dapat diperdagangkanatau dijual ke pasar sekunder;

g. Prinsip syariah, memberikanakses kepada investor untukberpartisipasi dalam aktivitaspasar keuangan dengan cara danmetode yang sesuai denganprinsip-prinsip syariah.

3. Resiko Investasi Pada Sukuk RitelPada prinsipnya investasi

pada Sukuk Negara Ritel adalahinvestasi yang bebas terhadap gagalbayar karena pokok danimbalan/kuponnya dijamin olehnegara. Namun, ada beberapa resikoyang tidak dapat dihindari:a. Risiko Pasar. Berupa capital loss

(kerugian atas pokok) yang

terjadi akibat harga jual yanglebih rendah dibandingkan hargabeli, dimana risiko tersebut dapatdihindari dengan memegangSukuk Negara Ritel sampaidengan jatuh tempo atau tidakmenjualnya pada saat harga juallebih rendah daripada hargabelinya.

b. Risiko Likuiditas. Risikotimbulnya kerugian apabilapemilik Sukuk Negara Ritel yangmemerlukan dana tunaimengalami kesulitan dalammenjual Sukuk Negara Ritel padaharga pasar yang wajar. Risikotersebut dapat dihindari dengantersedianya kuotasi harga beli dariagen penjual, sehingga nasabahdapat mengeksekusi kepemilikansukuknya pada level harga yangtersedia.

G. Mekanisme PengembanganKeuntungan Investasi Sukuk

Berikut merupakan mekanismepembagian keuntungan investasi padasukuk ritel (Bank Muamalat Indonesia,2015: 1).1. Pembayaran imbalan dilakukan oleh

Pemerintah melalui Bank Indonesiasebagai Agen Pembayar SBSN.

2. Bank Indonesia akan melaksanakanpembayaran imbalan Sukuk NegaraRitel pada setiap TanggalPembayaran Imbalan kepada PemilikSukuk Negara Ritel yang tercatatpada Tanggal PencatatanKepemilikan (record date), yaitudalam rekening efek padaSubregistry 2 (dua) Hari Kerjasebelum tanggal pembayaranImbalan dengan mengkreditrekening dana Pemilik Sukuk NegaraRitel.

Page 11: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016

- 90 -

Page 12: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Volume I, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

- 91 -

H. Perbandingan Antar Sukuk danObligasi

Transaksi sukuk bukan akadutang piutang melainkan penyertaan,karena surat hutang menimbulkankesan adanya bunga yang menurutsyariah tidak halal sehingga tidak boleh

diterbitkan. Dengan demiian, transaksidalam konteks sukuk adalah transaksiyang berdasarkan investment, bukanhutang piutang karena investmentmerupakan milik pemilik modal, makaia dapat menjualnya kepada pihak lain(Zubair, 2012: 294). Berikut merupakanperbedaan sukuk dan obligasi:

Sumber: Bank Muamalat Indonesia

Page 13: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016

- 92 -

Berdasarkan tabel diatas, sukukpada prinsipnya hampir sama sepertiobligasi, namun memiliki perbedaanpokok antara lain berupa penggunaankonsep imbalan dan bagi hasil sebagaipengganti bunga, adanya suatutransaksi pendukung (underlyingtransaction) berupa sejumlah tertentuaset yang menjadi dasar penerbitan, dan

adanya akad atau penjanjian antara parapihak yang disusun berdasarkanprinsip-prinsip syariah.

Penghasilan yang diterimainvestor bisa berupa bagi hasil, fee, danmargin tertentu. Dan ketika jatuh tempo,pokok pinjaman juga akandikembalikan kepada pemegangnya.Emiten bertindak selaku pengelola danadan investor bertindak selaku pemilik

Sumber: Data diolah dari berbagai referensi

Page 14: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Volume I, Nomor 1, Juni 2016 Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam

- 93 -

modal. Keuntungan yang diperolehinvestor merupakan bagianproporsional keuntungan daripengelolaan dana oleh investor. (Zubair,2012: 294).

Enam karakteristik sukuk yangmembedakan dengan obligasikonvensional: Memerlukan underlyingasset; Merupakan bukti kepemilikansuatu aset berwujud atau hak manfaat(beneficial title); Pendapatan berupaimbalan (kupon), marjin, dan bagi hasil,sesuai jenis aqad yang digunakan;Terbebas dari unsur riba, gharar danmaysir; Penerbitannya melalui SpecialPurpose Vehicle; Penggunaan dana hasilpenerbitan sukuk (proceeds) harus sesuaiprinsip syariah.

Dari sisi investasi, sukuk lebihkompetitif dibanding obligasi, karena:Kemungkinan perolehan dari bagi hasilpendapatan lebih tinggi daripadaobligasi konvensional yang berbasisbunga; Sukuk lebih aman karena untukmembiayai proyek prospektif; Bilamengalami kerugian (di luar kontrol),investor tetap memperoleh aktiva;Terobosan paradigma, bukan lagi suratutang, melainkan surat investasi(Zubair, 2012: 294).

I. KesimpulanSecara “etimologi”, sukuk berasal

dari kata ‘sakk’ ( صك), yang berartidokumen atau sertifikat. Secara“terminologi”, sukuk merupakan suratberharga jangka panjang berdasarkanprinsip syariah yang dikeluarkan olehemiten kepada pemegang obligasi syariahyang mewajibkan emiten untukmembayar pendapatan kepada pemegangobligasi syariah berupa bagihasil/margin/fee serta membayar kembalidana obligasi ketika jatuh tempo.

Perkembangan sukuk sangatdidukung regulator dan pemerintah dikawasan Teluk dan Asia. Pada tahun,2011, tercatat 17 negara telahmenerbitkan sukuk. Sukuk merupakansalah satu bentuk produk yang palinginovatif dalam pengembangan sistemkeuangan syariah kontemporer. Dapatdisimpulkan bahwa, sukuk merupakanalternatif sumber pendanaan.Pertumbuhan sukuk sangat meningkattajam dibandingkan dengan isntrumentkeuangan Islam lainnya. Sukuk kini telahmenjadi segmen terkuat dalamkeuangan Islam. Sukuk terlibat dalamperdagangan pasar internasional dandapat menggerakkan arus kas keuanganmenuju diluar pasar domestik.

Transaksi sukuk bukanmerupakan utang piutang melainkanpenyertaan, karena surat hutangmenimbulkan kesan adanya bunga yangmenurut syariah tidak halal sehinggatidak boleh diterbitkan. Enamkarakteristik sukuk yang membedakandengan obligasi konvensional:Memerlukan underlying asset; Merupakanbukti kepemilikan suatu aset berwujudatau hak manfaat (beneficial title);Pendapatan berupa imbalan (kupon),marjin, dan bagi hasil, sesuai jenis aqadyang digunakan; Terbebas dari unsurriba, gharar dan maysir; Penerbitannyamelalui special purpose vehicle; Penggunaandana hasil penerbitan sukuk (proceeds)harus sesuai prinsip syariah.

Sukuk mendapatkan dukungandalam sumber Al- Qur’an dan Hadits.Husein Shahatah menyatakan, sukukberdiri di atas landasan kerja sama(musyarakah) dalam mendanai sebuahproyek atau dapat juga dikatakan sebagaiusaha investasi jangka menengah danjangka panjang yang sesuai dengan

Page 15: SUKUK: TEORI DAN IMPLEMENTASI - IAIN Kendari

Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis Islam Volume I, Nomor 1, Juni 2016

- 94 -

kaidah “al-ghunmu bil ghurmi. DewanSyariah Nasional Indonesiamemperbolekan kegiatan sukuk denganberlandaskan kaidah fiqh: Hukum asalmuamalah itu adalah boleh kecuali jikaada dalil yang mengharamkan.

Sukuk yang dapatdiperdagangkan dan sukuk yang tidakdapat diperdagangkan. Beberapa sukukyang dapat diperdagangkan diantaranya: Sukuk Mudhârabah; SukukMusyârakah; Sukuk Ijârah. Sedangkansukuk yang tidak dapat diperdagangkandi antaranya: Sukuk Istishna dan atauMurâbahah; Sukuk Salam.

Perkembangan sukuk diIndonesia serta penyerapan pasarterhadapnya sangat menggembirakan.Undang-undang No.19 Tahun 2008tentang Surat Berharga Syariah Negara(SBSN): Peraturan Pemerintah No. 56Tahun 2008 tentang PerusahaanPenerbit SBSN; Peraturan PemerintahNo. 57 Tahun 2008 tentang PendirianPerusahaan Penerbit Surat BerhargaSyariah Negara Indonesia.

Keuntungan Investasi SukukRitel; Aman; Imbalan, lebih tinggi;Profit; Mudah; Partisipasi; Likuid;Sesuai Prinsip syariah. Resiko InvestasiPada Sukuk Ritel: Risiko Pasar danResiko Likuiditas.

DAFTAR PUSTAKAAdam And Thomas. 2004. Islamic Bonds: Your

Guide to Issuing, Structuring and Investingin Sukuk, London: Euromoney Books.

Ahmed, et.al, “Islamic Sukuk: PricingMechanism And Rating, “Journal ofAsian Scientific Research, Vol. 4, No.11, 2014, pp. 640-648.

Ali Bin Ali Muhammad. 2000. Mu’jam AlMustholahaat Al Iqtishodiyah Wal

Islamiyah. Riyadh: Maktabah Al‘Abikan.

Ayub, Muhammad. 2007. UnderstandingIslamic Finance. London: Wiley.

Bank Muamalat Indonesia, IlustrasiMekanisme Pembagian KeuntunganInvestasi Sukuk.www.bankmuamalat.com, aksespada 25 Oktober 2015, pukul: 08:10.

Fatah, “Perkembangan Obligasi Syariah(Sukuk) di Indonesia: AnalisisPeluang dan Tantangan,” JurnalAl’adalah , Vol. 10, No. 1, 2011, pp. 35-45.

Lahsasna, Ahcene. 2013. Maqashid Al-Shari’ahIn Islamic Finance. Malaysia: IBFIM.

Otoritas Jasa Keungan, Statistik Sukuk:September 2015, www.ojk.go.id, aksespada 25 Oktober 2015, pukul 8:08.

Shahnamugan and Zahari. 2009. A Primer OnIslamic Finance. The ResearchFoundation Of CFA Institute.

Suryomurti, Wiku. 2011. Supercerdas InvestasiSyariah. Jakarta: Qultum Media.

Tahmoures, et.al, “Compare and ContrastSukuk (Islamic Bonds) withConventional Bonds, Are theyCompatible?”, The Journal of GlobalBusiness Management, Vol. 9, No. 1,February 2013, pp. 44 – 52.

Wahid, Nazaruddin Abdul. 2010. Sukuk:Memahami dan Membedah Obligasi PadaPerbankan Syariah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Yaumuddin, Umu Karomah. 2008. “Sukuk:Sebuah Alternatif InstrumentInvestasi”, dalam Investasi Syariah,Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Zubair, Muhammad Kamal, “Obligasi danSukuk Dalam Perspektif KeuanganIslam: Suatu Kajian Perbandingan,“Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum, Vol.46, No. 1, 2012, pp. 271-296.