Upload
wahyu
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 Submarine Fan
http://slidepdf.com/reader/full/submarine-fan 1/1
POSTER ACARA PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGIACARA: FIELDTRIP
ASISTEN PENDAMPING:
WINDA KURNIAWATI
YOGYAKARTA
DESEMBER
2012
WAHYU FIRDAUS MAULIDDAN
(11/313018/TK/37759)
DISUSUN OLEH :
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA
FAKULTAS TEKNI K
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI LABORATORIUM SEDIMENTOGRAFI
POSTER PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
ACARA : FIELDTRIP
DASAR TEORISARI
MAKSUD DAN TUJUAN
Maks ud :Ÿ Acara fieldtrip log batuan sedimen dilaksanakan dengan maksud agar
mahasiswa dapat menyajikan data batuan sedimen secara berurutan lengkapdengan aspek - aspek yang ada pada suatu singkapan.
Tujuan:Ÿ Acara ini dilakukan dengan tujuan agar mahasiswa dapat membuat log batuan
sedimen lengkap dengan aspek - aspek batuan sedimen pada suatu singkapandan membuat korelasi diantara log batuan sedimen l ain yang memungkinkanuntuk dilakukan korelasi.
Poster acara fieldtrip ini buat pada daerah piyungan, wonosari Yogyakarta.Pada daerah Piyungan ini kami mengukur ketebalan batuan yang relatif datardengan tinggi kurang lebih 15 meter.
Litologi penyusun daerah ini adalah batupasir, batulanau, batulempung dan breksi. Struktur sedimen yang ada pada daerah ini adalah struktur sedimen Gradasidan laminasi yang saya intrepretasikan akibat adanya arus turbidit
Dapat di interpretasi pula lingkungan pengendapan daerah ini adalahMarine Fan
INTERPRETASI
DAFTAR PUSTAKA
Gradded Interval (Ta)Merupakan perlapisan bersusun dan bagian terbawah dari urut-urutan ini, bertekstur pasirkadang-kadang sampai kerikilatau kerakal. Struktur perlapisan ini menjadi tidak jelas atau
hilang sama sekali apabila batupasir penyusun ini terpilah baik. Tanda-tanda struktur lainnyatidak tampak.Lower Interval of Parallel Lamination (Tb)Merupakan perselingan antara batupasir dengan serpih atau batulempung, kontak denganinterval dibawahnya umumnya secara berangsur.Interval of Current Ripple Lamination (Tc)Merupakan struktur perlapisan bergelombang dan konvolut. Ketebalannya berkisar antara 5-20 cm, mempunyai besar butir yang lebih halus daripada kedua interval dibawahnya.(Interval Tb).
Upper Interval of Parallel Lamination (Td)Merupakan lapisan sejajar, besar butir berkisar dari pasir sangat halus sampai lempunglanauan. Interval paralel laminasi bagian atas, tersusun perselingan antarabatupasir halusdan lempung, kadang-kadang lempung pasirannya berkurang ke arah atas. Bi dang sentuhsangat jelas.Pelitic Interval (Te)Merupakan susunan batuan bersifat lempungan dan tidak menunjukan struktur yang jelas kearah tegak, material pasiran berkurang, ukuran besar butir makin halus, cangkangforaminifera makin sering ditemukan. Bidang sentuh dengan interval di bawahnya
berangsur. Diatas lapisan ini sering ditemukan lapisan yang bersifat lempung napalan atau
yang disebut lempung pelagik.
Pergerakan arus turbidit danproses pengendapannya
model sekuen yang terbentuk karena arus turbit
Arus turbid adalah arus gravitasi yang dalam alirannya tidak seperti debris flow,alirannya bukan berupa aliran massa yang kandungan materialnya berbeda jauh, jika arus turbitmasih sangat jenuh air, sedangkan pada aliran debris adalah aliran yang bermassa jenis besar.Sehingga dengan kata lain arus turbid adalah aliran arus air keruh (suspensi). Arus turbid inimerupakan arus yang disebabkan oleh adanya gaya dari gravitasi yang menggerakkan aliranyang longsor pada daerah slope di laut, sehingga kejadian arus ini berada di daerah l aut dalam.Aliran arus turbid diawali dengan adanya material yang kandungan airnya sangat jenuh,kemudian dengan adanya gaya gravitasi meluncur menuruni lereng dengan arus awal yang
berjenis arus turbulen dan pada arus akhir berjenis arus suspensi. Karena adanya pengaruhtersebut sedimen akan terpilah - pilah sehingga sedimen yang berukuran lebih besar akancendrung berada pada bagian bawah arus dan sedimen yang berukuran halus akan berada pada
bagian diatas, sehingga berpengaruh pada lapisan batuannya yang cendrung bergraxdasi normaldan perselingan antara batupasir dan batulempung atau batulanau. Untuk mempelajari tentangendapan sedimen karena arus turbidit kita berpatokan pada sekuen Bouma.
Arus turbidit terjadi
karenaadanya gravitasi dan adanya slope.Sehingga akibat dari pengaruh dari 2faktor tersebut sedimen dapat
bergerak menurunin slope denganmodel longsoran . kemudianterendapakan pada daerah laut dalamatau marine fan
Lingkungan Pengendapan
Dari hasil pengambaran log sedimen pada daerah Piyungan, litologi penyusun daerah ini adalah batupasir, batulanau, batulempung dan breksi. struktur sedimen yang terdapat pada daerah Piyungan iniadalah Perselingan antara batupasir dengan batulanau ataupun batulempung selain itu juga terdapatgradasi baik itu terbalik maupun normal namun yang dominan adalah struktur fining upward dan
perselingan serta laminasi.Menurut data log yang telah dibuat serta pengamatan litologi dan struktur dapat ditarik
interpretasi bahwa daerah inin merupakan daerah yang diakibatkan oleh arus turbidit yaitu arus yang bergerak karena adanya gaya gravitasi dan slope sehingga kejadian arus ini berada di daerah laut dalam.Aliran arus turbid diawali dengan adanya material yang kandungan airnya sangat jenuh, kemudiandengan adanya gaya gravitasi meluncur menuruni lereng dengan arus awal yang berjenis arus turbulendan pada arus akhir berjenis arus suspensi.
Sedangkan hubungan antara hasil pengamatan dengan sekuen Bouma adalah terdapat struktursedimen berupa peselingan antara batupasir dengan batulanau atau batulempung yang merupakan ciri -ciri dari sekuen Bouma Tb. Selain itu pada perlapisan daerah Piyungan juga terdapat laminasi anatara
batulempug dan batulanau yang merupakan ciri - ciri dari sekuen bouma bagian Td.
Lingkungan pengendapan daerah ini sudah pasti berada pada lingkungan laut dalam dikarenakantidak adanya lapisan yang mengandung karbonat. selain itu adanya arus turbidit yang merupakan
pembawa material sedimen sampai kedasar laut lebih tepatnya marine fan
--- ---
-. -.
-.-.
---
- ----
- -
---
- -
-.-.
-.-.
-.-.-.
-.-.-.
. . .
..
. ..
..
.. ..
.. . .....
.. . .
....
. ..
.
..
.
...
.. .
.
.
.
.
.
..
.
...
.
...
.
.. .
..
.. ....
..... .
.
..
..
.
..
... .
.. . . . ..
--
- --- --
-. -.-.-.
-.
-.-.
-.-.-.
-.-.
-.
-.-.-.
-.
--- --
I
V V
-----
----
-I
I I
. .. .
.
.. .
..
..
.
.
..
. ..
...
.
---- -
------.-.-. -.
....
..
.
..
.....
.
.. . ....
.
. . . . .. ...
.. .
. ..
. .
..
.
.
..
...
.
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
VV V
VV
V
V
V
V
V
V
V
V V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
VVV
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .. . .. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. . . . .
. .
.. .
. .
. .
. . .
. . .
. . .
.
. .
. .
. .
. . .
. . .
. . .
.. .
. .
LP1
LP3
LP4
LP6
LP7
LP8
LP9
LP10
LP11
LP12
LP13
LP2
KEYBEDMARKER:
BATUPASIRBERGRADASINORMALB
KETEBALAN2-5M
LP5
FASIESBATUPASIR
SISIPANBATULANAU
FASIESPERSELINGAN
BATUPASIRDENGAN
BATULANAUC
FASIESPERSELINGAN
BATUPASIR-BATULANAUB
FASIESBATUPASIR
GRADASI NORMALA
FASIESPERSELINGAN
BATUPASIR-
BATULANAUA
FASIES
BREKSI
FASIESBREKSI-BATUPASIRKERIKILAN
UNIVERSITAS GADJAHMADAFAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK GEOLOGILABORATORIUM SEDIMENTOGRAFI
KorelasiStratigrafiKav. 1 - 13 Tanpa SkalaLokasi: Kec. Piyungan, Kab. Bantul, DIY
Tanggal: 8 Desember2012DiukurolehMahasiswa JTGL angkatan2011
Blank zone
Blank zone
Satuan perlapisan berulanggradasi normal dengan sisipan
batupasir berlapis, ketebalan satuan 145 cmdengan arah strike 140 dan 180terdiri dari litologi :1. Batulempung, dengan warna abu- abu kehitaman, ukuran butir lempung, struktur perlapisan
berulang gradasi normal.2. Batulanau, dengan warna lapuk coklat, warna
segar hitam, ukuran butir lanau, struktur perlapisan berulang gradasi normal, terdapatstruktur kekar (80 / 140 )yang terisi urat kalsit.
3. Batupasir, dengan warna lapuk coklat muda,warna segar coklat tua, ukuran butir pasir sedanghingga kasar, sortasi baik, kemas grain
supported , struktur perlapisan berulang gradasinormal, komposisi non karbonatan.
4. Batupasir, yang teroksidasi dengan warna merah, ukuran butir pasir sedang, sortasi baik, kemas
grain supported, struktur masif, komposisimaterial non karbonatan.
batulempung ke batupasir kasar ber
Satuanperlapisanbatupasir sedangke batupasirsangat kasar kerikilanbergra dasi normal denganketebalansatuan320cm yangterdiri dari litologi :1.Batupasir,denganwarnalapukcoklat muda, warnasegar coklat tua,ukuranbutir pasir sedang hinggasangat kasar,sortasi buruk,kemas grain supported ,struktur perlapisangradasi normal dan di bagianatasterdapat laminasi tips,komposisi
kuarsa,litik,feldspar limonit danmaterial non karbonatan.
Satuan perlapisan berulangradasi terbalik, ketebalannya
75 cm (tidak termasuk blank zone)dengan litologi :1. Batulempung, dengan warna abu- abu kehitaman, ukuran butir lempung, struktur perlapisan perlapisan berulang gradasi terbalik.2. Batulanau, dengan warna lapuk coklat, warna
segar hitam, ukuran butir lanau, struktur perlapisan berulang gradasi terbalik.
3. Batupasir, dengan warna lapuk coklat muda,warna segar coklat tua, ukuran butir pasir halus,sortasi baik, kemas grain supported, struktur perlapisan berulang gradasi terbalik.
batupasir kasar ke batulempung berg
Satuan perlapisan berulang batulanau dan batupasir halus hingga sedang dengan ketebalansatuan 15 0 cm, satuan ini tersusun atas litologi :1. Batulanau, dengan warna lapuk coklat, warna
segar hitam, ukuran butir lanau, strukturmasif, komposisi material non karbonatan.
2. Batupasir, dengan warna lapuk coklat muda,warna segar coklat tua, ukuran butir pasir halushingga sedang, sortasi baik, kemas matrixsupported, struktur masif, komposisimaterial non karbonatan.
Satuan perlapisan berulang batulanau ke batupasirsedang ber dengan ketebalansatuan 15 cm, satuan ini tersusun atas litologi:1. Batulanau, dengan warna lapuk coklat, warna
segar hitam, ukuran butir lanau, struktur perlapisan berulang gradasi normal.
2. Batupasir, dengan warna lapuk coklat muda,warna segar coklat tua, ukuran butir pasir sedang,sortasi baik, kemas matrix supported, struktur perlapisan berulang gradasi normal, komposisi
material non karbonatan.
gradasi normal
Satuan perlapisan berulang batupasir sangat haluske batupasir sedang b er deng anketebalan satuan 350 cm, litologi tersusun atas :
1. Batupasir, dengan warna lapuk coklat muda,warna segar coklat tua, ukuran butir pasir
sangat halus hingga sedang, sortasi baik, kemas matrix supported, struktur perlapisan berulang gradasi normal, komposisi material
non karbonatan.
gradasi normal
Data MS kelompok 5Skala 1 : 10
Tinggi11,7 m
1. Membaca data sekunder dari peneliti pendahulu untuk mengetahui
gambaran kondisi geologi daerah penelitian.2. Pengamatan langsung dengan mendatangi daerah penelitian3. Melakukanmeasured section menggunakan tongkat Jacob dan mistar 4. Mencatat semua informasi yang diperoleh kemudian melakukan
interprestasi data.
METODE PENELITIAN
KOLOM PENGESAHAN
Mengetahui, Asisten Pendamping
Winda Kurniawati
Yogyakarta, 20 Desember 2012
Wahyu Firdaus M
th
Boggs,Sam Jr.,2006, Principles of Sedimentology and Stratigraphy,4 Edition,Pearson PrenticeHall,New Jersey.
Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of Indonesia, Vol. 1 A, Government Printing Office, The
Hauge, Amsterdam.
Tucker, Maurice E, 2003, Sedimentary Roks in Field, United Kingdom : John Wiley & Sons Ltd
Rahardjo, Wartono, 1997, Turbidit Karakteristik Serta Analisa Fasies, Jurusan Teknik Geologi FT-
UGM, Yogyakarta
Setianto, A., Bambang, W.H., 2003, Buku Panduan Ekskursi Geologi Regional DIY-Jawa Tengah,
Jurusan Teknik Geologi FT UGM, Yogyakarta.
Gambar sebelah kanan menjelaskan bagaimana terbentuknya endapan yanghasil oleh 2 arus yaitu debris flow danturbidit.a.jika endapan sedimen bergerakdengan cara laminar maka endapanyalaminar dan struktur sedimen yangdihasilkan adalah struktur gradasimenghalus keatas
b. Jika sedimen bergerak dengan caraturbulen dan deposisinya laminar makahasilnya akan gradasi terbalik ataumengkasar keatasc. Jika sedimen bergerak denganlaminar kemudian deposisinya memicuturbulen maka endapannya akanmemiliki struktur yag berstruktur
bergradasi normald. jika sedimen bergerak dengan arusturbulen dan deposisinya turbulenmaka struktur sedimen akan gradasinormal
letak perbedaannya arus turbiditdengan debris terletak pada hasildeposisinya
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Gambar pada sebelah kanan inimenjelaskan tentang model sedimenhasil dari proses arus turbidit sertahubungannya dengan sekuen.
A. merupakan shelf B1. merupakan Upper slopeB2. merupakan Lower SlopC1. merupakan MiddleFanC2. merupakan Outer FanD. merupakan Basin Plain
Gambar yang berada pada bagian atas adalah gambar sekuen - sekuen yang menjelaskantentang bentuk atau model sekuen yang akan muncul pada zona atau tempat pada slopedan Marine Fan
Hubungannya dengan daerah MS Piyungan adalah Lapisan daerah Ms PiyunganCendrung memiliki Sekuen Seperti daerah Outer fan dan Basin Plain karena lapisanyang berda pada bagian bawah (bottom) mengikuti model sekuen Basin Plain sedangkanBagian atas mengikuti daerah Outer Plain.
Sehingga jelas daerah Piyungan Merupakan Daerah yang merupakan daerahyang dulunya berada pada bagian laut dalam tepatnya Outer Fan dan Basin Plaindiperkuat lagi dengan tidaknyanya struktur sedimen terristial ataupun struktur sedimendaerah diatas zona CCD yang terkenal dengan adanya kandungan Karbonatnya.
INTERPRETASI
Batupasir tufan
Perselingan batupasir dengan batulanau dan lempung,Gradasi normal dan laminasi
Batupasir dengan strukturmengkasar
Perselingan batupasirdengan batulanau danlempung
Mauliddan, 2012
Sekuen Bouma
Fasies Berdasrkan MS 1- 13
1. Daerah fieldrip memiliki litologi berupa batupasir tufan, batulanau, batulempung
dan batupasir kerikil
2. Struktur sedimen yang berkembang pada daerah ini adalah Fiding Upward,
laminasi, peselingan batupasir-batulanau, dan perselingan batupasir – lempung
serta gradasi normal dan gradasi terbalik
3. Arus yang membawa sedimen ini adalah arus turbidit
4. Lingkungan pengendapan daerah ini adalah submerine fan tepatnya Basin plain –
middle fan