Suara KPU Desember 2014 Upload 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    1/58

    NGGOTA KPU RI: ARIEF BUDIMAN

     “MENCARI

    FORMAT IDEALUJI PUBLIK” 

    LAPORAN UTAMA

    UJI PUBLIK WAJIB MENEKANKAN

    KOMITMEN ANTI KKN

    PEMILIHAN LANGSUNG JADI

    KHASANAH DEMOKRASI INDONESIA

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    2/58

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    3/58

    DAFTAR ISI

    5

    14

    SUARA UTAMA

    Mekanisme uji publik menjadi salah satu pembedapada pemilihan gubernur, bupati dan Walikotatahun 2015. Uji publik mengandung spirit untukmenghadirkan kepala daerah yang kompeten danberintegritas.

    Pemilihan

    Langsung Telah JadiKhazanah Demokrasi

    Indonesia

    n SIGIT PAMUNGKAS:

    n ARI JUNAEDI:

    Uji Publik Wajib Menekankan

    Komitmen Anti KKN

    16

    Sebelum diterima atau ditolak oleh DPR dalam masasidang Januari 2015, Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-undang (Perppu) Nomor 1/2014 tentangPemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota tetap sajamenjadi wacana publik yang menarik untuk disimak.

    n ARIEF BUDIMAN

    Demokrasi Itu HarusDiperjuangkan

    18

    22

    24

    43

    46

    Arief Budiman memiliki

    segudang pengalaman di

    dunia kepemiluan. Dua

    periode mengemban tugas

    sebagai komisioner KPU di

    Provinsi Jawa Timur telah

    menempa dirinya menjadi

    seorang komisioner KPURI yang tangguh.

    KPU Evaluasi Menyeluruh

    Penyelenggaraan Pemilu 2014

    Dubes Brasil Transfer

    Ilmu Pemilu Berbasis IT

    Jatim Monitoring

    Evaluasi Pemilu 2014KPU Resmikan Tiga

    Gedung Baru di Sulbar

    Mencari Format IdealUji Publik 

    Nasib Peraturan PemerintahPengganti Undang UndangNomor 1 Tahun 2014tentang pemilihan dalamPerppu perlu disikapidengan serius oleh KPU.Pertama, penyelenggaraanpemilihan gubernur, bupatidan walikota yang harusdigelar secara serentaktahun 2015 untuk gubernur,bupati dan walikotatergantung keputusanpolitik di DPR. Edisi Desember 2014 SUARA KPU 3

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    4/58

    SUARA REDAKSI

    Benang Merah Uji Publik SYARAT minimum sebuah negara demokrasi adalah pemilihan

    umum (Pemilu). Maka tak heran, Schumpeter mendefinisikan

    demokrasi sebagai setting institusional untuk menghasilkan

    keputusan politik di mana individu mendapat kekuasaan untuk

    mengambil keputusan melalui perjuangan kompetitif meraih suara

    rakyat. Tak jauh beda dengan Schumpeter, Samuel

    Huntington, mendefinisikan demokrasi sebagai prosedur pemungutan

    suara yang adil dan berkala untuk memilih pemimpin negara.

    Pandangan serupa, bahwa demokrasi terkait dengan kontestasi

    — yang juga mengingatkan bahwa kontestasi terkait dengan

    exante (ketidakpastian) dan expost  (ketidakberulangan) yang

    menjadi batu ujian demokrasi—disampaikan para pakar politiklain seperti Przeworski, Alvarez, Cheibub dan Limongi.

    Secara teoritis, menurut William M Downs, pakar politik dari

    Georgia State University, sistem pemilihan umum ini bisa

    dibandingkan satu sama lain dalam sistem elektoral.

    Perbandingan sistem elektoral ini misalnya terkait pada persoalan

    hubungan antara kecenderungan sistem pemilihan dengan

    kebijakan partai politik, hubungan antara sistem pemilihan

    dengan konsistensi pemilih setelah calon yang didukung

    terpilih, serta hubungan dengan masa transisi yang memiliki

    kemungkinan sama, baik berhasil maupun gagal.

    Menarik, benang merah antara sistem pemilihan, kebijakanpartai dalam mengusung calon, konsistensi dukungan pemilih

    serta momentum transisi ini juga bisa dilihat dalam Peraturan

    Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun

    2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Secara

    khusus, ini terkait dengan uji publik bagi calon kepala daerah.

     Tentu saja, uji publik ini menjadi satu dimensi baru dalam sistem elektoral

    kepala daerah di Indonesia, yang boleh juga dikatakan di masa transisi

    pemerintahan. Dalam Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 Perppu tentang

    Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota disebutkan bahwa uji publik

    adalah pengujian kompetensi dan integritas yang dilaksanakan secara

    terbuka oleh panitia yang bersifat mandiri yang dibentuk oleh Komisi

    Pemilihan Umum Provinsi atau Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/

    Kota, yang hasilnya tidak menggugurkan pencalonan.

    Dalam Pasal 3 disebutkan bahwa, calon gubernur, calon bupati dan

    calon walikota yang dapat mengikuti pemilihan harus mengikuti proses

    uji publik. Dalam tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah

    itu, sebagaimana disebutkan dalam Bab II Asas dan Prinsip Pelaksanaan

    Pasal 5 ayat 3 point c disebutkan bahwa uji publik merupakan tahapan

    kedua dari12 tahapan setelah pendaftaran bakal calon gubernur, calon

    bupati dan calon walikota. Dalam Bab II Persyaratan Calon Pasal 7

    disebutkan bahwa calon gubernur, bupati dan walikota adalah warga

    Negara Indonesia yang diantaranya telah mengikuti uji publik.

    Persoalan uji publik ini, secara lebih terperinci tertuang dalam Bab VI

    Pasal 38. Pembaca yang budiman, Suara KPU edisi bulan Desember

    membahas persoalan uji publik tersebut. Di satu sisi, uji publik ini

    mendapat dukungan luas karena memungkinkan publik terlibat

    dalam proses pemilihan kepala daerah. Ini juga memungkinkan

    publik untuk bisa lebih memilih calon kepala daerah yang berkualitas

    dan berintegritas.

    Di sisi lain, ada yang menilai uji publik ini sebatas seremonial

    karena tidak menggugurkan pencalonan. Persoalan ini menarik

    dibahas, meski memang, KPU siap menjalankan apa pun

    ketentuan UU. Selamat membaca!

    PENGARAH: Husni Kamil Manik, Sigit Pamungkas, Ida Budhiati, Arief Budiman, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Nas

    Gumay, Juri Ardiantoro I PENANGGUNG JAWAB: Arif Rahman Hakim I PEMIMPIN REDAKSI : Robby Leo Agust I WAKIL

    PEMRED : Wawan K. Setiawan I REDAKTUR PELAKSANA: Yayan Sopyani I LITBANG : Nur Khamidah I REDAKTUR: Widya

    Victoria, Amelia Fitriani I REPORTER : Soffa Ainul Fajriyah, Ihsan J Dalimunthe I FOTOGRAFER: Aldi H Gultom I LAYOUT: 

    Rici Prabowo I DISAIN GRAFIS : Adit Wahyudianto I DISTRIBUSI : KPU I ALAMAT REDAKSI : Biro Teknis dan Humas Komisi

    Pemilihan Umum Jalan Imam Bonjol nomor 29 Jakarta Pusat, Telpon : 021 – 31937223 I WEBSITE : www.kpu.go.id

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 4

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    5/58

    SUARA UTAMA

    SUARA KPU. Kemampuan publik untuk

    mengakses informasi tentang pilihannya

    merupakan salah satu asumsi dasar

    munculnya pemilih rasional. Selain

    tentunya objek pilihan yang tersedia

    dalam setiap kontes harus memiliki

    diferensiasi (ketidaksamaan). Thomas

    Hobes (Surbakti, 2008 : 32) mengatakan,

    pada dasarnya manusia itu bersifat

    mementingkan diri sendiri dan rasional.

    Manusia disebut bersifat rasional karena

    memiliki akal budi dan kemampuannya

    dalam berbicara serta berargumentasi.Sifat rasional ini yang memungkinkan

    manusia bersilang pendapat tentang

    apa yang baik dan membedakan antara

    kepentingan sendiri dan kepentingan

    bersama.

    Karena setiap individu secara

    instrumental adalah rasional, maka

    tanpa memandang strata sosial, status

    ekonomi maupun tingkat pendidikan,

    semua individu yang punya hak pilih

    dikategorikan sebagai pemilih rasional.

    Karena itu, dalam konteks pemilihan,

    satu individu tidak dapat menilai individu

    lain sebagai manusia tak rasional karena

    berbeda pilihan.

    Sebab setiap individu punya dasar

    rasionalitas yang terkadang berbeda

    antar individu yang satu dengan yang

    lainnya. Rasionalisasi merujuk pada

    argumentasi apologetik (membela diri)

    yang sejatinya ada unsur lain-lain yang

    mendominasi satu pilihan.

    Sebut saja misalnya unsur ekonomi

    (yang kemudian dipahami sebagai

    politik uang), budaya (yang terjerat

    dalam sistem feodal (keningratan) lalu

    muncul ewuh pakewuh ketika memilih

    seseorang atau tidak memilih seseorang),

    psikologis (karena misalnya mendapattekanan dan ancaman, atau iming-

    iming kenyamanan) atau karena unsur

    Mencari Format Ideal Uji Publik Mekanisme uji publik menjadi salah satu pembeda pada pemilihan gubernur, bupatidan Walikota tahun 2015. Uji publik mengandung spirit untuk menghadirkan kepaladaerah yang kompeten dan berintegritas. Lewat uji publik, masyarakat dapatmengakses informasi tentang kandidat lebih mendalam dan lebih awal.

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 5

    Pemilih memasukan kertas suara pemilu legislatif ke dalam kotak suara.

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    6/58

    kedekatan entitas (misal karena berasal

    dari suku, agama atau etnis yang sama).

    Dalam konteks ini, untuk lebih

    mempraktiskan rasionalitas dalam

    pilihan, Donald M. Gooch, pakar

    politik dari Arkansas Tech University,

    menawarkan jalan alternatif dengan

    merumuskan beberapa prinsip penting

    yang mendasari pilihan rasional.

    Pertama, komparabilitas. Artinya,

     jika seseorang akan memilih di

    antara berbagai alternatif, ia harus

    tahu semua alternatif dan mampu

    membandingkannya satu sama lain.

     Tanpa perbandingan, rasionalitas

    terkungkung subyektifitas atau terjerat

    dalam tawaran yang sengaja dipaksakan.

    Kedua, transivitas matematis. Misalnya, bila

    A lebih baik B dan B lebih baik dari C maka

    A adalah lebih baik C. Untuk membuat

    pilihan rasional, seseorang harus mampu

    mengurutkan preferensi (selera) secara

    konsisten. Pilihan transvitas memungkinan

    pilihan yang rasional sebab inter-relasi

    (hubungan) antara semua pilihan

    seseorang dapat dipahami.

    Ketiga, maksimalisasi utilitas (nilai guna).

    Pilihan ini mengasumsikan bahwa aktor

    individu itu mementingkan diri, yakni

    mereka berusaha mendapat hasil sebaik

    mungkin untuk dirinya sendiri. Dengan

    demikian, demi kepentingan diri maupun

    kelompok, atau kepentingan negara

    secara umum maka menurutnya, subjek

    pemilih akan memilih sosok yang terbaik,

    yang akan memberi manfaat lebih

    banyak, baik dari perspektif (pendangan)

    individual maupun sosial.

    Donald M. Gooch pun mengingatkan

    Uji publik menjadi hal penting dari Perppu Pilkada,

    sekaligus alat seleksi yang dapat dipertanggungjawabkan

    secara akademis maupun sosial. Melalui uji publik kemampu-

    an kepala daerah diuji oleh panel yang beranggotakan sosok-sosok yang kapabel.

    Spanduk dukungan pemilukada langsung.

    SUARA UTAMA

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 6

    “Kitaberharap

    dengan adanya uji

    publik partisipasi

    masyarakat dalam

    pemilihan kepaladaerah semakin me-

    ningkat dan

    berkualitas,”

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    7/58

    SUARA UTAMA

    beberapa penyakit yang bisa

    mengganggu dan merusak

    pilihan rasional. Penyakit

    itu adalah terburu-buru,

    disinformasi, inkonsisten

    dan emosional. Bila penyakit ini begitu

    mendominasi dalam setiap proses

    pemilihan, maka secara epistemology

    (pengetahuan) juga sulit rasanya

    mengukur sebuah rasionalitas pilihan.

    Jalan alternatif Donald M. Gooch

    untuk mendasari pilihan rasional

    memiliki relevansi dengan komitmen

    penyelenggara pemilu dalam

    melahirkan pemilih yang rasional,

    cerdas dan mandiri dalam setiap

    pemilihan atau election. Pemilihan

    gubernur, bupati dan walikota Tahun

    2015 dengan dasar hukum Perppu

    nomor 1 tahun 2014 yang mewajibkan

    semua bakal calon mengikuti uji publik

    menjadi sarana bagi masyarakat untukmendapatkan informasi yang memadai

    tentang kandidat.

    Menurut Komisioner KPU, Sigit

    Pamungkas, uji publik menutup peluang

    munculnya calon dadakan di menit-

    menit terakhir pencalonan.

    Publik jauh-jauh hari dapat mengetahui

    figur yang dipilih partai sebagai bakal

    calon. Publik juga dapat memberikan

    masukan kepada partai siapa kandidat

    yang tepat untuk diusung.

    Dengan demikian, partai ‘dipaksa’

    melakukan rekruitmen secara ketat.

    Sigit menambahkan, uji publik

    merupakan salah satu dimensi baru

    dalam pemilihan kepala daerah.

     “Kita berharap dengan adanya uji

    publik partisipasi masyarakat dalampemilihan kepala daerah semakin

    meningkat dan berkualitas,” terangnya.

    Dari sisi pendidikan politik, lanjut

    Sigit, uji publik juga membuat proses

    konsolidasi demokrasi semakin meriah.

    Pemilih dapat mengakses informasi

    sebanyak-banyaknya terkait dengan

    calon kepala daerah. Sementara partai

    politik termotivasi menghadirkan calon

    yang berintegritas, serta tidak memiliki

    cacat moral atau korup.

    “Partai akan semakin menerapkan

    pengkaderan yang profesional dengan

    sistem meritokratik (profesional) yang

    kian kokoh,” imbuhnya.

    Sejumlah pakar juga menilai pentingnya

    uji publik dalam pemilihan kepala

    daerah. Pakar komunikasi politik dari

    Universitas Indonesia, Ari Junaedi,menilai uji publik menjadi hal penting

    dari Perppu Pilkada, sekaligus alat seleksi

    yang dapat dipertanggungjawabkan

    secara akademis maupun sosial. Melalui

    uji publik kemampuan kepala daerah

    diuji oleh panel yang beranggotakan

    “Uji publik menjadi sarana bagi pemilih untuk bisa

    menggunakan prinsip-prinsip rasionalitas dalammenentukan pilihan,”

    n GAMAWAN FAUZI

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 7

    “Partai akan

    semakin

    menerapkanpengkaderan yang

    profesional dengan

    sistem meritokratik

    (profesional)

    yang kian

    kokoh,”

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    8/58

    sosok-sosok yang kapabel.

    Menurut Menteri Dalam Negeri Kabinet

    Indonesia Bersatu Jilid II, Gamawan Fauzi,

    proses uji publik dalam Perppu Pilkada

    bertujuan memberikan kesempatan bagi

    masyarakat untuk menilai kemampuan

    bakal calon kepala daerah secara

    terbuka.

    “Uji publik menjadi sarana bagi pemilihuntuk bisa menggunakan prinsip-prinsip

    rasionalitas dalam menentukan pilihan,”

    terang Gamawan. Namun mekanisme

    uji publik ini pun mendapat kritik karena

    tidak bersifat mengikat.

    Menurut anggota DPR dari Fraksi Golkar,

     Tantowi Yahya, uji publik idealnya

    digunakan untuk memverifikasi calon

    dari semua aspek. Untuk itu, uji publik

    mestinya menentukan lolos atau

    tidaknya seorang bakal calon.

    Hal yang sama juga diungkapkan Ari

    Junaedi. “Akan terasa sangat lucu jika

    rekomendasi yang dihasilkan uji publik

    tidak menggugurkan pencalonanbakal calon kepala daerah mengingat

    semua proses tahapan pengujian

    Uji publik idealnya digunakan untuk memverifkasi calon

    dari semua aspek. Untuk itu, uji publik mestinya menentukan lolos atau

    tidaknya seorang bakal calon.

    n TANTOWI YAHYA

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 8

    SUARA UTAMA

    “Lewat

    uji publik,

    partai dapat

    memilih calon yang

    rekam jejaknya bagus,

    dan memiliki visi yangkuat untuk

    memajukan

    daerah,”

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    9/58

    telah dilakukan secara akuntabel dan

    transparan,” ungkap Ari.

    Ari berpendapat hasil uji publik yang

    tidak menggugurkan pencalonanmenjadi kelemahan Perppu. “Uji publik

    yang seharusnya menjadi penentu

    dalam tahapan pilkada akhirnya menjadi

    sekedar asesoris,” ujar Ari lagi.

    Pengamat politik dari Universitas

    Muhammadiyah (Unismuh) Makassar,

    Arqam Azikin menyarankan, uji publik

    yang dilakukan mengedepankan

    proses dialog antara kandidat dengan

    publik. “Bukan hanya debat kusir tetapi

    memberi peluang bagi masyarakat untuk

    mendapatkan informasi yang lebih

    mendetail tentang kandidat,” kata Arqam.

    Wakil Sekjen Partai Nasdem, Willy

    Adytia memiliki pendapat berbeda.

    Menurut dia uji publik tetap penting

    ditinjau dari sisi bakal calon maupun

    dari sisi pemilih. Dari sisi bakal calon,

    uji publik menjadi sarana untuk

    menyampaikan ide dan rencana

    mereka kepada masyarakat untuk

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 9

    SUARA UTAMA

    Bab 1

    Ketentuan Umum Pasal 1 Perppu tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota disebutkan bahwa uji publik

    adalah pengujian kompetensi dan integritas yang dilaksanakan secara terbuka oleh panitia yang bersifat mandiri yang

    dibentuk oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi atau Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, yang hasilnya tidak

    menggugurkan pencalonan.

    Dalam Pasal 3 disebutkan bahwa, calon gubernur, calon bupati dan calon walikota yang mengikuti pemilihan harus

    mengikuti proses uji publik. Dalam tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah itu, sebagaimana disebutkan

    dalam Bab II Asas dan Prinsip Pelaksanaan Pasal 5 ayat 3 poin c disebutkan bahwa uji publik merupakan tahapankedua dari 12 tahapan setelah pendaftaran bakal calon gubernur, calon bupati dan calon walikota.

    Dalam Bab II

    Persyaratan Calon Pasal 7 disebutkan bahwa calon gubernur, bupati dan walikota adalah warga Negara Indonesia

    yang diantaranya telah mengikuti uji publik.

    Persoalan uji publik ini, secara lebih terperinci tertutang dalam Bab VI Pasal 38. Disebutkan bahwa :

    (1) Warga Negara Indonesia yang mendaftar sebagai bakal calon gubernur, bakal calon bupati, dan bakal calon

    walikota yang diusulkan oleh partai politik, gabungan partai politik atau perseorangan wajib mengikuti uji publik.

    (2) Partai politik atau gabungan partai politik dapat mengusulkan lebih dari satu bakal calon gubernur, bakal calon

    bupati dan bakal calon walikota untuk dilakukan uji publik.

    (3) Uji publik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diselenggarakan oleh panitia uji publik. (4) Panitia uji publik

    sebagaimana dimaksud pada ayat 3 beranggotakan lima orang yang terdiri dari dua orang berasal dari unsur

    akademisi, dua orang berasal dari tokoh masyarakat dan satu orang anggota KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota.

    (5) Uji publik dilakukan secara terbuka paling lambat tiga bulan sebelum pendaftaraan calon gubernur, calon bupati

    dan calon walikota.

    (6) Bakal calon gubernur, bakal calon bupati dan bakal calon walikota yang mengikuti uji publik sebagaimana

    dimaksud pada ayat 1 memperoleh surat keterangan telah mengikuti uji publik dari panitia uji publik.

    MEKANISME UJI PUBLIK SESUAI PERPPU NOMOR 1 TAHUN 2014

    Djohermansyah Djohan

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    10/58

    pembangunan daerah.

    Sementara, dari sisi pemilih lewat uji

    publik masyarakat memiliki informasi

    yang cukup tentang kandidat sebagai

    bahan pertimbangan untuk menentukan

    pilihan. “Seorang pemimpin itu harus

    memiliki pengetahuan terhadap daerah

    yang dipimpinnya. Serta memiliki program

    kerja yang terukur untuk mewujudkan

    kesejahteraan rakyat,” ujar Willy.

    Direktur Jenderal Otonomi Daerah

    Kementerian Dalam Negeri,

    Djohermansyah Djohan, juga

    menekankan pentingnya uji publik untuk

    menghindari oligarki (pemerintahan

    yang dipegang

    elit-elit kecil)

    dan mencegah

    politik

    kekerabatan

    dalam pilkada.

    “Lewat uji

    publik, partai dapat memilih calon yang

    rekam jejaknya bagus, dan memiliki visi

    yang kuat untuk memajukan daerah,”

    tukas Djohermansyah.

    Berdasarkan tahapan, jadwal dan

    kegiatan pilkada yang telah dirumuskan

    KPU, uji publik rencananya digelar

    Februari 2015. Kemudian, pendaftaran

    bakal calon ditargetkan selesai Maret.

    Selanjutnya, pendaftaran calon sekitar

    Juli sampai Agustus.

    Menurut Komisioner KPU Arief Budiman,

    uji publik dilakukan untuk mengukur

    SUARA UTAMA

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 10

    “Kemampuan

    dan kejujuran bakal

    calon, silahkan publik

    yang menilai. KPU

    hanya bekerja secara

    administratif,mengeluarkan surat

    keputusan bahwa dia

    telah mengikuti uji

    publik,”

    Uji publik dilakukan untuk mengukur dua hal utama.

    Yakni kompetensi dan integritas sang bakal calon kepala daerah.

    Tujuannya, agar bisa dinilai langsung oleh masyarakat.

    Foto ALdi

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    11/58

    dua hal utama. Yakni kompetensi dan

    integritas sang bakal calon kepala

    daerah. Tujuannya, agar bisa dinilai

    langsung oleh masyarakat.

    “Kemampuan dan kejujuran bakal

    calon, silahkan publik yang menilai.

    KPU hanya bekerja secara administratif,

    mengeluarkan surat keputusan bahwa

    dia telah mengikuti uji publik,” jelas Arief.

    Sementara, Komisioner KPU lainnya, Ferry

    Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, saat

    ini KPU sedang menyusun mekanisme

    dan disain pelaksanaan uji publik. KPU

    akan membentuk panitia uji publik yangterdiri atas 5 orang melalui seleksi yang

    sangat ketat. Dalam uji publik para bakal

    calon kepala daerah akan memaparkan

    visi, misi dan programnya.

    “Termasuk menyampaikan profil

    atau rekam jejak masing-masing

    untuk memberikan informasi kepada

    masyarakat,” ujar Ferry. Bakal calon kepala

    daerah yang telah mengikuti uji publik

    akan diberikan sertifikat sebagai tanda

    orang tersebut telah mengikuti uji publik.

    “Apabila saat pendaftaran calon, ada

    bakal calon kepala daerah yang telah

    melewati uji publik tapi tidak mendapat

    tiket dari partai politik untuk diajukan

    sebagai calon, itu bukan wilayah KPU tapi

    domain partai politik,” katanya.

    Perlu diketahui, sesuai Perppu nomor

    1 tahun 2014, partai politik dapat

    mengajukan bakal calon lebih dari satuorang untuk mengikuti uji publik. Dalam

    hal, partai mengajukan bakal calon lebih

    dari satu orang, maka akan terdapat dua

    orang atau lebih yang mengantongi

    nFERRY KURNIA RIZKIYANSYAH, KOMISIONER KPU

    SUARA UTAMA

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 11

    “Apabila saat pendaftaran calon, ada bakal calon kepala

    daerah yang telah melewati uji publik tapi tidak mendapat

    tiket dari partai politik untuk diajukan sebagai calon, itubukan wilayah KPU tapi domain partai politik,”

    “Termasuk

    menyampaikanprofl atau rekam

     jejak masing-

    masing untuk

    memberikan

    informasi kepada

    masyarakat,”

    Foto: Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    12/58

    sertifikat uji publik.

    Siapa dari dua atau lebih bakal calon

    yang telah mengikuti uji publik itu yang

    akan diajukan partai sebagai calon

    kepala daerah, itu menjadi kewenangan

    penuh partai politik.

    Komisioner KPU Hadar Nafis Gumaymengatakan, uji publik tidak sepenuhnya

    dapat memberikan pemahaman kepada

    masyarakat tentang kemampuan

    calon kepala daerah. Informasi tentang

    kandidat dapat dipoles sedemikian rupa

    oleh media.

    “Nanti kami akan mengatur sedemikian

    rupa agar penyampaian informasi

    tentang kandidat seimbang,” imbuh

    Hadar.

    Meski uji publik telah diatur dalam

    Perppu tetapi masih ada beberapa hal

    yang membutuhkan penjelasan lebih

    lanjut. Misalnya, soal keanggotaan tim

    uji publik dari unsur akademisi dan

    tokoh masyarakat. Sebab dalam Perppu

    tidak disebutkan sama sekali bagaimana

    kriteria akademisi dan tokoh masyarakat

    yang akan menjadi tim uji publik.

    Selain persoalan uji publik, kegiatan

    kampanye juga butuh pengaturan yang

    lebih detail dari KPU. Sebab, kegiatan

    kampanye dalam bentuk debat publik,

    kampanye di media massa, penyebaran

    alat peraga, dan penyebaran bahan

    kampanye difasilitasi oleh KPU dengan

    biaya dari Anggaran Pendapatan BelanjaNegara (APBN).

    Namun ada beberapa metode kampanye

    yang pembiayaannya menjadi beban

    kandidat seperti pertemuan terbatas dan

    pertemuan tertutup. Komisioner KPU

    lainnya, Juri Ardiantoro, mengutarakan

    pelaksanaan pilkada membutuhkan

    koordinasi yang baik dengan institusi

    lain. Misalnya, koordinasi dengan

    Kementerian Dalam Negeri untuk

    peningkatan kualitas data pemilih dan

    mekanisme uji publik.

    nJURI ARDIANTORO, KOMISIONER KPU

    SUARA UTAMA

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 12

    Foto: Dosen Humas

    “Apabila saat pendaftaran calon, ada bakal calon kepala

    daerah yang telah melewati uji publik tapi tidak mendapat tiket dari partai

    politik untuk diajukan sebagai calon, itu bukan wilayah KPU

    tapi domain partai politik,”

    Pelaksanaan

    pilkada membutuhkan

    koordinasi yang baik

    dengan institusi lain.

    Misalnya, koordinasi

    dengan Kementerian

    Dalam Negeri untuk

    peningkatan kualitas data

    pemilih dan mekanisme

    uji publik.

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    13/58

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    14/58

    WAWANCARA

    Pemilihan Langsung

    Telah Jadi KhazanahDemokrasi Indonesia

    n S I G I T P A M U N G K A S:

    NAMUN Komisi Pemilihan Umum (KPU)tetap menjadikannya sebagai dasarpersiapan penyelenggaraan pemilihanyang direncanakan serentak tahun2015. KPU tak punya pilihan lain. Perppumerupakan satu-satunya kerangkahukum yang tersedia saat ini.

    Ada sejumlah isu penting daerah yangmasa jabatannya akan habis pada tahun2015. Kedua, mekanisme uji publik sebagaibagian dari tahapan penyelenggaraanpemilihan. Ketiga, pembiayaan pemilihanyang masih tergantung dengan AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD)yang dikhawatirkan menjadi alat politikbagi incumbent (pejabat yang sedangmenjabat) untuk menekan penyelenggarapemilu.

    Bagaimana KPU menyikapi sejumlahpersoalan tersebut, inilah wawancaraSUARA KPU dengan Komisioner KPU RISigit Pamungkas :Perppu Pemilihan Gubernur, Bupati

    dan Walikota masih akan dibahas dandiputuskan DPR. Sambil menunggu

     pembahasan serta putusan di DPR, sejauh ini apa yang telah dilakukanoleh KPU untuk mempersiapkan Pilkada

     serentak 2015 ? 

    Adanya Perppu menjadi landasan KPUbekerja mempersiapkan tahapan pilkadakarena Perppu adalah hukum positifmeskipun keberlanjutannya sangattergantung kepada penerimaan DPR. Dalamkerangka itu, KPU melakukan sejumlah hal.

    Pertama, mengidentifikasi pengaturan tindaklanjut yang diamanatkan Perppu. Setidaknyaada 12 peraturan yang harus dipersiapkanKPU dalam pelaksanaan pilkada. Kedua, KPUmemetakan isu-isu strategis terkait denganpengaturan yang akan dimuat dalam PKPU.

    Ada banyak hal yang harus diubah dandidiskusikan secara mendalam karena

    terdapat pengaturan yang berbedadari rezim pemilihan kepala daerahsebelumnya. Ketiga, KPU merumuskanitu dalam draft naskah PKPU.

     Terakhir, KPU juga berkoordinasidengan Kementerian Dalam Negerimembicarakan berbagai aspekpenyelenggaraan pilkada serentak ini.

    Bagaimana mekanisme pelaksanaanPilkada serentak itu ? Pilkada serentak didefinisikan sebagaipenyelenggaraan pilkada serentaksecara nasional terhadap daerah-daerahyang jabatan kepala daerahnya habispada satu kurun waktu tertentu. Perppumengatur bahwa pilkada serentakdikonsentrasikan pada tiga titik waktu,yaitu tahun 2015, 2018, dan 2020.

    Pilkada serentak tahun 2015 diperuntukkanbagi daerah-daerah yang masa jabatan

    Nasib Peraturan Pemerintah

    Pengganti Undang Undang Nomor

    1 Tahun 2014 tentang pemilihan

    dalam Perppu perlu disikapi

    dengan serius oleh KPU. Pertama,penyelenggaraan pemilihan

    gubernur, bupati dan walikota

    yang harus digelar secara serentak

    tahun 2015 untuk gubernur,

    bupati dan walikota tergantung

    keputusan politik di DPR.

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 14

    Pilkada serentak tahun 2015 diperuntukkan bagi daerah-daerah yang masa jabatan

    kepala daerahnya habis pada tahun 2015. Sementara itu, bagi daerah-daerah

    yang masa jabatan kepala daerahnya habis pada tahun 2016 sampai dengan 2018

    dilaksanakan pada tahun 2018.

    Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    15/58

    kepala daerahnya habis pada tahun 2015.Sementara itu, bagi daerah-daerah yangmasa jabatan kepala daerahnya habispada tahun 2016 sampai dengan 2018dilaksanakan pada tahun 2018.

    Seluruh daerah-daerah di Indonesiakemudian akan melaksanakan pilkadaserentak pada tahun 2020. Yangdipersiapkan KPU saat ini penjadwalanpilkada serentak 2015.

    KPU merancang keserentakan waktupelaksanaan pilkada putaran pertama,dan melihat kemungkinan keserentakanputaran kedua. Jika ada pilkada putarankedua direncanakan digelar padatahun 2016. Selain itu, KPU juga sedangmengkaji untuk jadwal pelantikan secaraserentak.

    Di dalam Perppu terdapat aturan yangmenyebut calon gubernur, bupati danwalikota disyaratkan menjalani uji

     publik. Bagaimana mekanismenya dan seberapa besar peran KPU dalam uji publik tersebut ? 

    Uji publik dilaksanakan paling lambattiga bulan sebelum pendaftaran calondibuka. Uji publik ini adalah tiket wajibbagi mereka yang ingin menjadi calonkepala daerah.

    Ia menjadi bagian syarat calon.Pelaksanaannya secara terbuka denganmelibatkan 5 orang dari unsur akademisi,

    komisioner, dan tokoh masyarakat.

    Uji publik bertujuan untuk mengukurintegritas dan kompetensi bakal calon.Klarifikasi tanggapan dan masukanmasyarakat menyangkut bakal calon juga turut menjadi materi uji publik.

    Mereka yang telah mengikuti uji publikkemudian akan mendapatkan suratketerangan telah mengikuti uji publik,yang hanya berlaku sebagai pemenuhansyarat calon di lokasi pemilihan

    dilaksanakannya uji publik.

    Di dalam Perppu juga disebutkanuji publik tidak menggugurkan

     pencalonan. Lantas, sejauh mana uji publik itu mempengaruhi pencalonan?

    Memang demikian aturannya dan itumenjadi salah satu titik lemah Perppu ini.Positifnya adalah nanti tidak ada calondadakan yang muncul di menit-menitterakhir pendaftaran calon.

    Publik jauh-jauh hari sudah tahu siapa yangakan maju baik dari calon perseorangan

    maupun partai politik. Khusus untukcalon dari partai politik, publik dapatmemberikan masukan mengenai siapayang tepat untuk diusung.

    Dengan demikian, partai secara tidaklangsung ‘dipaksa’ untuk tidak melakukanrekruitmen secara serampangan.

    Sejauh ini, apa kendala yang ditemui

    KPU terkait rencana pelaksanaanPilkada serentak tahun depan?

    Sejauh ini KPU sedang mempersiapkansegala sesuatunya dengan baik. KPU jugamemikirkan bagaimana hal-hal positifdalam pelaksanaan pemilu 2014 dapatdiadopsi dalam pelaksanaan pemilihankepala daerah serentak.

    Bagaimana kesiapan KPU sendiri bilaPerppu Pilkada kelak ditolak DPR? 

    KPU adalah pelaksana undang-undang.Kita siap apa pun keputusannya. DPR kitaharapkan mendengar suara rakyat.

    Sejauh ini, bila merujuk pada pemetaanKPU, daerah mana saja yang dinilai telah

     siap melaksanakan pilkada serentak? 

    Pilkada sendiri sebenarnya bukansesuatu yang baru bagi daerah. Jadi padadasarnya daerah siap. Memang ada halyang harus dikonsolidasikan terhadapseluruh KPU di daerah supaya pilkadaserentak dapat berlangsung dengan baik.Sebab, beberapa perubahan dalam

    pengaturan pilkada membawa dampakpada program dan anggaran. Termasukpemahaman KPU di daerah menyangkutregulasi yang nanti dibuat KPU. Ini yangperlu daerah perkuat.

    Dari segi anggaran, bagimanamekanismenya dalam pelaksanaan

     pilkada serentak? 

    Khusus pilkada serentak tahun 2015berasal dari APBD setempat. Sedangkanpilkada di periode berikutnya dibiayai

    oleh APBN. Anggaran ini menjadi isupenting karena ada saja masalah yangmenggelayutinya.

    Pengalaman pilkada sebelumnya, adadaerah yang pemdanya mengalokasikandibawah standar kebutuhan dan sulitmencairkan anggaran. Bahkan ada juga yang menjadikannya sebagai alatmenekan pelaksanaan pilkada.

     Apa harapan anda kepada DPR yangakan membahas dan memutuskan

    nasib Perppu Pilkada tersebut? 

    Pemilihan langsung sesungguhnyatelah menjadi khasanah demokrasi dankekayaan Indonesia di mata dunia. Selainitu elemen-elemen pro demokrasi danrakyat juga melihat pemilihan langsungbukan jalan sesat.

    Saya tidak mengingkari bahwa adabeberapa kekurangan praktik pilkadanamun itu sesuatu yang dapat diperbaiki.Harapan saya, pilkada ini praktik yang

    baik yang mesti dilanjutkan sembarimemperbaiki yang kurang. DPR InsyaAllah membaca dan mendengar gemademokrasi ini.

    WAWANCARA

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 15

    Uji publik bertujuan untuk mengukur integritas dan kompetensi

    bakal calon. Klarifkasi tanggapan dan masukan masyarakat

    menyangkut bakal calon juga turut menjadi materi uji publik.

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    16/58

    n ARI JUNAEDI:

    Uji Publik Wajib Menekankan

    Komitmen Anti KKN

    SUARA KPU.  Di luar itu, ada hal lainyang juga menarik yang tertuang dalam

    Perppu. Dalam Pasal 38 disebutkan, calon

    kepala daerah wajib mengikuti uji publik

    dalam pemilihan kepala daerah di tahun

    2015. Muncul pertanyaan, seberapa

    besar dampak yang ditimbulkan dari

    aktifitas uji publik pemilihan kepala

    daerah ini. Apakah ini akan menjadi

    semacam formalitas belaka, atau

    memang sungguh-sungguh.

    Suara KPU pun berhasil mewawancarai

    DR. Ari Junaedi, pengajar program S2Universitas Indonesia, S2 Magister Ilmu

    Komunikasi Universitas Diponegoro, S2

    Universitas Dr. Soetomo Surabaya, dan S2

    Universitas Persada Indonesia Indonesia YAI

    Jakarta. Berikut petikan wawancaranya :

    Bagaimana pandangan Anda terkait

    dengan Perppu Pilkada yang hingga

     saat ini masih menjadi wacana

    menarik? 

    Perppu Pilkada adalah langkah legaldari Pemerintahan era SBY untuk

    melakukan koreksi atas ‘kesalahan’

    pilihan politik Fraksi Demokrat saat

    dilakukan voting tentang Rancangan

    Undang-Undang (RUU) pemilihan

    kepala daerah secara langsung. Perppu

    Pilkada juga memuat revisi atas

    kelemahan-kelemahan yang ada di

    undang-undang tentang pilkada.

     Apakah menurut Anda ada hubungan

    antara Perppu ini dengan proses

    konsolidasi demokrasi di Indonesia? 

    Ya jelas. Perppu Pilkada adalah sikap

    peneguhan terhadap pelaksanaanpilkada secara langsung yang menjadi

    roh dari semangat kita melaksanakan

    demokrasi. Perppu Pilkada menjadi katup

    pengaman terhadap pelaksanaan pesta

    demokrasi. Jika pilkada dikembalikan

    pada pilihan elit-elit di parlemen daerahsama saja dengan menyuburkan oligarki

    (pemerintahan yang dipegang elit-elit

    kecil) dalam politik.

    Calon yang muncul hanyalah titipan

    partai dan kader partai sehingga

    menutup peluang munculnya

    pemimpin alternatif. Saya tidak bisa

    membayangkan kalau pilkada lewat

    DPRD figur seperti Abdullah Azwar

    Anaz di Banyuwangi, Tri Rismaharinidari

    Surabaya, Nurdin Abdullah dari

    Bantaeng, Ridwan Kamil dari Bandung,

    Bima Arya dari Bogor dan Ganjar

    Pranowo dari Jawa Tengah akan mucul

    menjadi kepala daerah.

    Bagaimana pandangan Anda terkait

    dengan uji publik bagi kepala

    daerah yang termuat dalam Perppu

    tersebut? 

    Uji publik menjadi esensi penting dari

    Perppu Pilkada dan menjadi alat seleksi

    yang bisa dipertanggungjawabkan

    secara akademis maupun sosial.

    Justru melalui esensi publik kadar

    kemampuan calon kepala daerah diuji

    kemampuannya melalui panel yang

    berintikan sosok-sosok yang kapabel.

    Uji publik juga menjadi filter hadirnya

    calon kepala daerah yang tidak layak

    memimpin. Sebagaimana kita ketahui,

    ada kepala daerah yang terindikasi

    terlibat kasus korupsi bahkan ada yang

    sudah divonis pengadilan.

    Sebelum diterima atau ditolak oleh DPR dalam masa sidang Januari 2015, PeraturanPemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1/2014 tentang PemilihanGubernur, Bupati dan Walikota tetap saja menjadi wacana publik yang menarikuntuk disimak. Meski memang, melihat situasi di DPR saat ini, hampir bisa dipastikanPerppu yang diterbitkan Presiden SBY pada 2 Oktober lalu itu akan diterima DPR.

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 16

    WAWANCARA

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    17/58

     Apa yang paling signifikan dan penting

    dalam uji publik tersebut? 

    Dalam uji publik yang harus ditekankan

    adalah komitmen sikap anti KKN dari

    calon kepala daerah. Yang tidak kalah

    pentingnya adalah uji kemampuan

    secara akademis, psikologis dan sosial

    terhadap calon kepala daerah.

    Sudah menjadi keniscayaan, kepaladaerah hendaknya mengedepankan

    sikap pamong yang bisa ‘mengemong’

    warganya dan layak menjadi tokoh

    panutan di tengah-tengah masyarakat.

    Kita berharap lahirnya tipe

    kepemimpinan ideal seperti Khalifah

    Umar bin Khatab, dan mantan Presiden

    Iran Ahmadinejad. Kepala daerah

    hendaknya mendahulukan kepentingan

    umum dari pada kepentingan pribadi

    dan kerabatnya. Apalagi kepentinganpartai yang mengusungnya

    Dalam Perppu disebutkan, uji publik

    dilakukan oleh lima komponen yang

    terdiri dari dua akademisi, dua tokoh

    masyarakat dan anggota KPUD.

     Apakah ini sudah cukup ideal? 

     

    Dengan komposisi terdiri atas dua

    akademisi, dua tokoh masyarakat dan

    anggota KPU provinsi/kabupaten kota,

    saya rasa tim penguji publik sudah ideal.

    Dari sisi akademis dan pengetahuan,kehadiran akademisi bisa menggali

    kemampuan intelektual calon kepala

    daerah.

    Demikian juga keterwakilan tokoh

    masyarakat bisa menjadi penyaring

    kepekaan calon kepala daerah terhadap

    masalah-masalah sosial dan kompleksitas

    masalah kemasyarakatan. Sedangkan

    keterwakilan anggota komisi kemilihan

    umum daerah dalam proses uji publik

    menjadi penyeleksi administrasi

    pengajuan calon kepala daerah.

    Yang menjadi idealisasi dari uji publik

    adalah integitas dan komitmennya

    sebagai ‘wacth dog’ (anjing penjaga) bagi

    tegaknya demokrasi. Istilahnya seperti

    sapu yang akan membersihkan halaman

    maka sapu tersebut harus benar-benar

    bersih dari debu guna menyapu halaman

    yang penuh debu.

    Dengan komposisi yang ‘ganjil’ dalam

    hal jumlah anggota maka keputusan uji

    publik bisa dianggap sahih dan kredibel  

    dalam hal putusan diambil melalui jalan

    voting. Uji publik harus berjalan transpa-

    ran dan bisa diakses publik sehingga bisa

    dikontrol oleh masyarakat dan media.

    Dalam Perppu hasil uji publik

    tidak menggugurkan pencalonan.

    Tanggapan Anda? 

    Sangat ‘lucu’ jika rekomendasi yang

    dihasilkan uji publik tidak menggugurkan

    pencalonan, mengingat semua proses

    tahapan pengujian telah dilakukan

    secara akuntabel dan transparan.

    Pilkada langsung hendaknya dimaknai

    rakyat dengan gembira sekaligus

    bermanfaat dalam penguatan sendi-

    sendi kehidupan demokrasi. Karena itu,

    uji publik harusnya tidak sekedar asesoris

    tetapi menjadi penentu seseorang layak

    atau tidak layak menjadi calon kepaladaerah.

    NAMA :  Dr. Ari Junaedi, M.Si

    TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Malang, 19 November 1967

    PENDIDIKAN:

    S1 Kimia Fakultas Matematika dan

    Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia

    S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia

    S2 Magister Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia

    S3 Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

    PENELITIAN DISERTASI:

    Studi Interaksi Simbolik dan Komunikasi Politik Para Pelarian Politik

    Tragedi Politik 1965 di Mancanegara Pekerjaan dan Aktivitas

    KARIR:

    Pengajar S2 Universitas Indonesia

    Pengajar S2 Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro

    Pengajar S2 Universitas Dr Soetomo, Surabaya

    PengajarS2 Universitas Persada Indonesia Indonesia YAI, Jakarta

    Pembicara pada berbagai seminar dan diskusi nasional

    Nara sumber komunikasi politik dari media massa nasional dan

    internasional

    PENGHARGAAN:

    World Custom OrgizationSerticate of Merit 2014

    WAWANCARA

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 17

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    18/58

    SUARA KPU. Setelah berhasilmenumbangkan rezim Soeharto, 21 Mei1998, mahasiswa mendesak percepatanpelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu).Kepentingan utama digelarnya Pemilusebelum tahun 2003 adalah untukmengembalikan kepercayaan publik,termasuk dunia internasional terhadappemerintahan. Produk Pemilu tahun1997 mengalami krisis legitimasikarena digelar di era Soeharto yangmenjalankan kekuasaan secara otoriter.

    Setelah sidang istimewa MPR tahun 1998 yangmemutuskan menggelar Pemilu Tahun 1999,mahasiswa mulai konsentrasi dengan rencanapenyelenggaraan Pemilu. Sejumlah tokohgerakan mahasiwa masuk ke dalam tim revisiUndang Undang Partai Politik atau tim tujuhdan tim seleksi partai politik atau tim sebelas.Sebagian lagi membentuk dan bergabungdengan lembaga pemantau Pemilu untuk

    memastikan Pemilu 1999 berjalan langsung,umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

    Salah satu jaringan pemantau Pemilu yangaktif mengawal Pemilu 1999 adalahUniversityNetwork for Free and Fair Election (UNFREL) yangdibentuk pada 5 Desember 1998. UNFREL yangmerupakan wujud kerja sama 14 Perguruan Tinggi di Indonesia menerjunkan relawan keberbagai wilayah di Indonesia untuk mengawalPemilu pertama pasca orde baru. UNFREL tidakingin tindakan manipulatif yang terjadi dalamsetiap Pemilu pada era orde baru kembaliterulang di era reformasi.

    Di Jawa Timur, seorang aktivismahasiswa, bernama Arief Budimanbergabung ke dalam wadah UNFREL.

    Pengalamannya yang panjang dalamaktivitas kemahasiswaan menjadikandirinya didaulat sebagai koordinatorUNFREL untuk wilayah Jawa Timur.Arief memberikan pembekalan danmengkoordininir sejumlah relawanuntuk memantau tahapan demi tahapanPemilu, khususnya pemungutandan penghitungan suara di tempatpemungutan suara (TPS) di provinsi diujung Pulau Jawa itu.

    Menurut Arief, menjamurnya lembagapemantau Pemilu pada tahun 1999 merupakangejala positif bagi negara yang baru memasukiera demokrasi. Kegiatan pemantauan diberbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur telah memberikan kontribusi dalampeningkatan kualitas penyelenggaraan Pemilu.Distorsi suara rakyat yang terjadi selama ordebaru dapat dicegah. Secara umum, hasil Pemilu1999, telah menggambarkan kehendak rakyat

    yanggenuine.

    Setelah berkutat dalam aktivitas pemantauanPemilu tahun 1999, jalan hidup AriefBudiman seakan tak dapat dilepaskan daridunia kepemiluan. Arief yang sebelumnyaberada di luar sistem sebagai pemantauPemilu, sejak tahun 2003 bertransformasimenjadi bagian dari penyelenggara Pemilu.Arief tertarik masuk Komisi Pemilihan Umum(KPU) karena ada perubahan besar-besarandalam kelembagaan penyelenggara Pemilu.Sejak tahun 2003, unsur partai politik danpemerintah dalam keanggotaan KPUdihapus. KPU bertransformasi menjadilembaga yang bersifat nasional, tetap danmandiri. Keanggotaannya direkrut darikalangan profesional.

    Arief selama dua periode menjadi anggotaKPU Provinsi Jawa Timur. Dia telah ditempamengelola serangkaian peristiwa elektoral,mulai dari Pemilu DPR, DPD dan DPRD, PemiluPresiden dan Wakil Presiden secara langsungpertama tahun 2004 dan Pemilihan Gubernurdan Wakil Gubernur Jawa Timur. Rentetanperistiwa elektoral itu telah menjadikan AriefBudiman ‘khatam’ dengan kepemiluan baikmenyangkut electoral system (sistem Pemilu),electoral process (tahapan Pemilu) dan electorallaw  (kerangka hukum Pemilu).

    Selama 10 tahun menempa diri sebagaikomisioner KPU di Jawa Timur, tahun2012 Arief ‘menjajal’ seleksi KPU RI.Setelah melewati serangkaian tahapanseleksi yang panjang dan sangatmelelahkan, Arief terpilih menjadi satudari tujuh anggota KPU RI periode 2012-2017. Seleksi akhir di DPR, Arief beradadiurutan ketiga dengan perolehan suara,

    43 suara. “Selama di Jawa Timur itu kanseperti kawah candradimuka sebelummasuk ke Jakarta,” kata Arief, suatu ketika.

    Menurut Arief demokrasi itu harusdiperjuangkan. Kualitas demokrasi tidapdapat diserahkan sepenuhnya kepadapenyelenggara Pemilu. Perlu kontribusidari semua pihak baik pemerintah,peserta pemilu dan masyarakat untukturut merawat tumbuh kembangnyademokrasi. Arief berkeyakinan peran daripara stakeholders akan mempercepatterwujudnya demokrasi yang terkonsolidasi.Demokrasi yang tidak sekadar bertumpupada pemenuhan aspek-aspek prosedural,tetapi bergerak menuju demokrasi yangsubstansial. (Amel)

    DemokrasiItu HarusDiperjuangkan

    n A R I E F B U D I M A N

    Arief Budiman memiliki segudang pengalaman di dunia kepemiluan. Dua periode mengembantugas sebagai komisioner KPU di Provinsi Jawa Timur telah menempa dirinya menjadi seorangkomisioner KPU RI yang tangguh. Arief memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik tentangaspek teknis dan dinamika politik penyelenggaraan Pemilu.

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 18

    SUARA SOSOK

    foto: Dosen Humas KPU RI

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    19/58

    hal terpenting bagi penyelenggara pemilu adalah sikap independensi, tidak bisadiintervensi oleh apapun dan siapapun. Dan terus memperjuangkan demokrasi. Hal

    itu yang dia terapkan selama menjabat anggota KPUD.

    NAMA: ARIEF BUDIMAN

    PENDIDIKAN:

    • SDN Perak Utara II No.59 Surabaya, 1987

    • SMPN 2 Surabaya, 1990

    • SMAN 9 Surabaya, 1993

    • Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, 2000

    • Universitas Airlangga Surabaya, 2002

    • Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2010

    KARIR:

    • Peneliti Jawa Pos Institute of Pro Otonomi

    • Wiraswasta

    • Anggota KPU Provinsi Jawa Timur

    • Anggota KPU RI

    ORGANISASI:

    • Ketua I OSIS SMA Negeri 9 Surabaya (1991)

    • Ketua Bidang I Senat Fakultas Sastra Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (1995)

    • Pengurus Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Sastra Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (1996)

    • Ketua Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya (1997)

    • Chairman Of English Conversation Club Faculty Of Letters University Of 17 Agustus 1945 Surabaya (1996)

    • Delegasi Universitas Airlangga pada pertemuan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia di Surabaya (1997)

    • Delegasi Kunjungan Ilmiah dan Budaya Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga Ke University Malaya (Malaysia) (1997)

    • Koordinator Bidang I Badan Pekerja Senat Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya (1997)

    • Koordinator University Network For Free And Fair Election – Jawa Timur (UNFREL Jatim), Pemantau Pemilu 1999

    • Direktur Eksekutif National Network For Democracy Empowerment – Jawa Timur (NaNDE – Jatim) (1999)• Anggota Badan Pekerja Forum Kota Surabaya (2000)

    • Ketua Ikatan Alumni Sarjana Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya (2003)

    • Sekretaris Tim Pemulihan Paska Kebakaran Pasar Turi Surabaya (2007)

    • Ketua Tim Pemulihan Paska Kebakaran Pasar Turi Surabaya (2008)

    • Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah Muhammadiyah JawaTimur Periode 2010 – 2015

    • Majelis Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Wilayah JawaTimur, Bidang Pengembangan Peran Kebangsaan dan Politik Ummat, (2011)

      Pengalaman mendukung tugas kepemiluan:

    • Koordinator University Network For Free And Fair Election – Jawa Timur (UNFRELJatim), Pemantau Pemilu 1999

    • International Observer At Taiwan Legislative Election,ANFREL (Asian Network For Free Elections), (2004)

    • Participant in the International Visitor Leadership Program Of The United States Department Of State, on “Accountability in

    Goverment and Business”, (2005)

    • Participant in BRIDGE (Building Resources in Democracy, Governance and Elections) Module Training, (2011)

    • Sekretaris Dewan Kehormatan KPU Provinsi Jawa Timur, (2011)

    • Participant International Conference on Voter Registration, (2012)

    • Peserta Diskusi Panel Pengurangan Jumlah Anggota fraksi ABRI di DPR dalam Perspekti fHukum dan Politik (1995)

    • Participant in “One-Day International Seminar on American Studies”, (1998)

    • Peserta Diskusi Panel Format Politik ABRI Masa Depan, (1998)

    • Peserta Seminar Nasional: “Pemilu Lokal – Reformasi KPU”, (2000)

    • Peserta Konsultasi Nasional “Evaluasi Pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 1999”, (2001)

    • Peserta aktif Workshop merumuskan Model SistemPemilu di Indonesia (2002)

    • Peserta Diskusi Publik dan Simulasi “Pemilihan Legislatif & Pemilihan Presiden”, (2003)

    • Peserta Seminar Nasional “Kedaulatan Rakyat Dalam menyongsong Pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2004”, (2003)

    • Pembicara dalam Seminar Sehari “Mengurai Potensi Konik Pilgub: Mewujudkan Pilgub yang Demokratis, Berkeadaban dan Damai

    (Nir-Kekerasan)” (2007)

    • Pembicara dalam Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan, Wisata Parlemen Pendidikan untuk Pemula, dan Kunjungan ke Redaksi Jawa

    Pos SMA se-Surabaya Sidoarjo (2008)

    • Pembicara Workshop “Menyongsong Pemilu tahun 2014 Menuju Pesta Demokrasi Modern yang Demokratis” (2009)• Partisipan dalam Expert Meeting Kajian dan Tindak Lanjut Perempuan dalam Pemilukada 2010: “Kandidasi Perempuan di JawaTimur

    dan Sulawesi Utara”, (2010)

    SUARA SOSOK

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 19

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    20/58

    SUARA KPU. Pria yang dimaksud adalah

    Arif Rahman Hakim yang kini dipercayamenjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen)Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Sejakmengemban amanah sebagai SekjenKPU pada Februari 2013 lalu, Arif RahmanHakim memiliki keinginan membenahisejumlah hal di tubuh lembagapenyelenggara pemilu itu.

    “Banyak hal yang perlu dibenahi di KPU.Peningkatan kualitas sumber daya manusiaserta perbaikan sarana dan prasaranadi semua satuan kerja (satker) mutlakdiperlukan untuk mendukung peningkatankualitas dukungan teknis Pemilu,” ujarnya.

    Komitmen dan kemampuan AriefRahman Hakim untuk menata sekretariat

     jenderal KPU tak diragukan lagi. Arif

    memiliki pengalaman panjang dibirokrasi pemerintahan. Sebelummenjadi sekjen, Arif telah dipercayamemegang sejumlah posisi pentingdi Badan Perencanaan PembangunanNasional (Bappenas) dan LembagaKebijakan Pengadaan Barang dan JasaPemerintah (LKPP).

    Sejumlah posisi penting dan strategis

    yang pernah dijabat Arief di Bappenasyaitu, Kepala Sub Direktorat Kualitas Tenaga Kerja di Bappenas pada Tahun2008 dan Kepala Sub Direktorat AnalisisEkonomi Bappenas tahun 2002-2008.

    Di LKPP, Arief pernah menjabat sebagaiDirektur Bina Sertifikasi Profesi pada

    Bawa Prinsip Kerja Tuntas

    n ARIF RAHMAN HAKIM

    Pria kelahiran Brebes, Jawa Tengah pada 12 Maret 1966, ini dikenal sebagai pekerja keras. Bila

    diberi tanggung jawab, ia berprinsip harus tuntas. Penyelesaian pekerjaan pun tak mau

    ditunda-tunda. Begitu ada pekerjaan, langsung ia selesaikan.

    SUARA SOSOK

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 20

    “Banyak hal yang perlu dibenahi di KPU. Peningkatan

    kualitas sumber daya manusia serta perbaikan sarana

    dan prasarana di semua satuan kerja (satker) mutlakdiperlukan untuk mendukung peningkatan kualitas

    dukungan teknis pemilu,”

    Foto-foto: Dosen Humas KPU RI

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    21/58

    Direktorat Bina Sertifikasi Profesi LKPPpada periode 2008-2012 dan Kepala BiroPerencanaan, Organisasi dan Tata Laksanapada tahun 2013 sebelum akhirnya ‘hijrah’ke KPU pada tahun yang sama.

    Menurut Arief, KPU sebagai lembagayang sangat strategis membutuhkansumber daya manusia yang handal. Untukitu, serangkaian program peningkatankapasitas telah disiapkan. Salah satunyamengirim sejumlah pegawai KPU untukmengikuti kursus singkat kepemiluan diluar negeri.

    “KPU butuh kepercayaan yang besardari publik. Kinerjanya dari waktu kewaktu harus ditingkatkan. Salah satulangkah yang telah kita lakukan dengan

    cara mentransformasikan KPU menjadi

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 21

    SUARA SOSOK

    Nama : Ir. Arif Rahman Hakim, MS

    NIP  : 19660312 199203 1 004

    Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya /IV d

    Tempat dan Tanggal lahir  : Brebes, 12 Maret 1966

     Jenis Kelamin  : Laki-Laki

    Agama  : Islam

    Pekerjaan  : Sekretaris Jenderal KPU Periode 2013 - Sekarang

    A. RIWAYAT PENDIDIKAN

    Riwayat Pendidikan  : S-2 : Policy Economics, University of Illinois at Urbana Champaign, USA 1999

      S-1 : Teknik Industri, ITB, 1990

    Pengalaman Pekerjaan:  : a. Kepala Biro Perencanaan, Organisasi dan Tata Laksana, 2013, LKPP;

      b. Direktur Bina Sertifikasi Profesi, Direktorat Bina Sertifikasi Profesi - LKPP,

    2008 -2012 ;

      c. Kepala Sub Direktorat Kualitas Tenaga Kerja, 2008, Bappenas;

      d. Kepala Sub Direktorat Analisis Ekonomi, 2002 – 2008, Bappenas;

      e. Kepala Sub Direktorat Analisis Harga dan Kelembagaan Ekonomi, 2001 –

    2002, Bappenas;

      f. Kepala Bagian Analisis Harga dan Kelembagaan Ekonomi, 2000 – 2001,

    Bappenas;

      g. Kasubbag Pengembangan Statistik Pada Bagian Pengembangan Statistik

    dan Indikator Pembangunan pada Biro Analisa Ekonomi dan Statistik,

    1994 – 2000, Bappenas;

      h. Staf Perencana, 1992 – 1994, Bappenas.

    B.Pengalaman Organisasi :

    Sekjen Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) 2011-2013, Organisasi Profesi Ahli Pengadaan, Sekertaris Jenderal Yayasan Izatul

    Umah Al Qudwah, Organisasi Kemasyarakatan dengan aktifitas membantu pendidikan dasar dan pembinaan usaha mikro

    masyarakat kurang mampu 2009 - Sekarang.

    lembaga yang terbuka, akuntabel danaksesibel. Dalam rangka itu, kebutuhansumber daya manusia yang handalmutlak diperlukan,” ujarnya.

    Pria lulusan Teknik Industri ITB dan

    University of Illinois Amerika Serikat itumengatakan selain persoalan sumberdaya manusia, sarana dan prasaranaKPU juga membutuhkan pembenahan.KPU di sejumlah daerah belum memilikigedung yang permanen.

    Selain gedung, hal lain yang mendesakuntuk dibenahi adalah infrastrukturkomunikasi. KPU dengan jumlah satkeryang sangat bayak, mencapai 533 satkermembutuhkan fasilitas komunikasi yangbaik untuk memudahkan koordinasi

    dan supervisi penyelenggaraan setiap

    tahapan Pemilu.

    Meski saat ini fasilitas yang tersediadi KPU belum maksimal, Ariefenggan mengeluh. Arief berprinsipmengoptimalkan sumber daya yang

    ada sambil menata dan menyediakanberbagai kebutuhan yang diperlukanuntuk perbaikan kinerja secarakeseluruhan.

    “Fasilitas yang tersedia di KPU belumsepenuhnya sempurna. Tapi situasiyang demikian bukan alasan untukbekerja asal-asalan. Dimanapun kitaberada dan apapun kondisinya, kitaharus berupaya memberikan karyayang terbaik. Setiap tugas yangdiamanahkan harus dikerjakan sampai

    tuntas,” tukasnya. (Amel)

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    22/58

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 22

    SUARA IMAM BONJOL

    KPU Evaluasi MenyeluruhPenyelenggaraan Pemilu 2014

    RAKORNAS yang dihadiri Wakil Presiden RI Muhammad JusufKalla ini bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruhterhadap pelaksanaan pemilih DPR, DPD dan DPRD serta pemilupresiden dan wakil presiden tahun 2014.

    Komisioner KPU RI Divisi Humas, Data, Informasi dan HubunganAntar Lembaga Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, rakornasdihadiri ketua, anggota dan sekretaris KPU dari 33 provinsi sertaketua, anggota dan sekretaris KPU kabupaten/kota dari 497daerah di Indonesia.

    “Rakornas bertujuan untuk mengevaluasi penyelenggaraanpemilu legislatif dan pmilu presiden, sekaligus melahirkansemangat baru bagi semua penyelenggara pemilu untukbekerja lebih baik lagi pada penyelenggaraan pemilu di masamendatang,” kata Ferry kepada Suara KPU, Rabu (17/12).

    Ferry menambahkan, rakornas sangat penting untuk

    mengetahui sejauh mana pemilu 2014 telah berhasildiselenggarakan dengan memenuhi kriteria pemilu yangdemokratis, mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yangdihadapi oleh KPU dalam penyelenggaraan pemilu 2014, sertamenyampaikan rekomendasi untuk perbaikan pemilu serentak2019 mendatang.

    “Yang tidak kalah penting mempersiapkan pemilihan gubernur,bupati dan walikota secara serentak tahun 2015 yang telahdi depan mata,” ujarnya. Selain melakukan evaluasi terhadappenyelenggaraan pemilu, rakornas menjadi ajang pemberianpenghargaan kepada penyelenggara pemilu di berbagai jenjangdan sejumlah stakeholders (pemangku kepentingan) yangdianggap memberikan kontribusi lebih pada perbaikan kualitaspenyelenggaraan Pemilu.

    Penghargaan itu ditujukan untuk memotivasi para pihak agarpada pemilu berikutnya dapat meningkatkan partisipasinya

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) pascapemilihan anggota DPR, DPD dan DPRD serta pemilu presiden dan wakil presiden, Rabu(17/12) bertempat di Hall Ecovention Ecopark Ancol, Jakarta.

    Peserta Rakornas.Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    23/58

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 23

    SUARA IMAM BONJOL

    BERIKUT KATEGORI BESERTA NAMA-NAMA

    PEMENANG YANG DIGANJAR PENGHARGAAN KPU.

    Kategori Transparansi Informasi Pemilu tingkat kabupaten/kota.Nominasi: Kota Denpasar, Kota Bogor , Mandailing Natal.

    Pemenang: Kota Bogor.

    Kategori Transparansi Informasi Pemilu tingkat provinsi.

    Nominasi: Sumatera Utara, Bali, Kalimantan Barat, .Pemenang: Bali.

    Kategori DPT Berkualitas tingkat kabupaten/kota.Nominasi: Sambas, Pandeglang, Jembrana

    Pemenang: Jembrana.

    Kategori DPT Berkualitas tingkat provinsi.Nominasi: Sulawesi Tenggara , Gorontalo, Bali.

    Pemenang: Gorontalo.

    Kategori Akses Pemilu tingkat kab/kota.Nominasi: Samosir, Kota Yogyakarta, Pare-Pare

    Pemenang: Kota Yogyakarta.

    Kategori Akses Pemilu tingkat provinsi:Nominasi: Jawa Barat, Provinsi DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan.

    Pemenang: DI Yogyakarta.

    Kategori Iklan Layanan Masyarakat Kreatif tingkat kab/kota:Nominasi: KIP Bireun, Gorontalo, Sukamara.

    Pemenang: KIP Bireun.

    Kategori Iklan Layanan Masyarakat Kreatif tingkat provinsi.Nominasi: Bengkulu, DI Yogyakarta, Gorontalo

    Pemenang: Bengkulu.

    Kategori Pemilu Berintegritas Tingkat kab/kota.Nominasi: Indragiri Ulu, Kotamobagu, Majane.

    Pemenang: Kotamobagu.

    Kategori Pemilu Berintegritas Tingkat Provinsi.Nominasi: Kalimantan Barat, NTB, Bengkulu

    Pemenang: Kalimantan Barat.

    dalam menyukseskan perhelatan demokrasi Indonesia. SejumlahKPU provinsi dan kabupaten/kota yang mendapat penghargaanmengaku surprise dengan penghargaan tersebut.

    “Ya, kami surprise sekali, karena nggak membayangkansama sekali bisa memperoleh KPU Award,” ujar Ketua KPU KotaSemarang. KPU Semarang diganjar penghargaan karena palingkreatif dalam sosialisasi pemilu sebab melibatkan pemilihanketua OSIS di daerahnya. Untuk di tingkat provinsi, penghargaandiraih KPU Provinsi Bali.

    Ketua KPU Provinsi Bali Dewa Wiarsa Rakasandi juga mengakuterkejut ketika institusinya disebutkan berhak menerimapenghargaan. “Ini anugerah yang luar biasa dari Tuhan YangMaha Esa. Ini kerja keras semua pihak. Seluruh rakyat Bali punyaandil besar menyukseskan jalannya pileg dan pilpres, sehinggadapat berjalan dengan lancar sesuai harapan,” ungkapnya.

    Perasaan gembira juga dirasakan Ketua KPU provinsi Gorontalo,Salahudin Pakaya. “Tak ada firasat apa pun. Ini takdir Allah bisa

    terpilih,” tuturnya usai menerima penghargaan pemenangkategori Daftar Pemilih Tetap (DPT) berkualitas tingkat provinsi.Demikian juga yang disampaikan oleh Ketua KPU kabupatenBireun, Mukhtaruddin.

    “Ini semua tidak terlepas dari dukungan TNI/Polri, pimpinanparpol baik lokal maupun nasional, serta doa dan dukunganmasyarakat Bireuen yang telah memberikan kepercayaankepada KPU Bireuen dalam menyelenggarakan pemilu 2014dengan aman, damai, jujur dan adil,” ucap Mukhtaruddin setelahmenerima penghargaan kategori iklan layanan masyarakatkreatif tingkat kabupaten/kota. (Mel/Sof)

    Ketua KPU Husni Kamil Manik sedang memberikan sambutan disela-sela kegiatan Rakornas.Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    24/58

    SUARA KPU. Duta Besar (Dubes) Brasil untukIndonesia, Paulo Alberto Da Silveira Soaresberbagi ilmu dan pengalaman tentangkeberhasilan negaranya menyelenggarakan

    Pemilihan Umum (Pemilu) berbasis komputerselama kurang lebih 20 tahun.

    Soreas menjelaskan bahwa teknologi komputeryang digunakan oleh penyelenggara Pemiludi negaranya cukup simpel dan aman darigangguan jaringan ataupun peretas.

    “Kami berhasil menyelenggarakanpemilu berbasis komputer. Sistem iniaman, mudah dan simpel, selama kuranglebih 20 tahun kami tidak menemukankendala yang cukup berarti baik di kota-

    kota maupun di pedalaman. Mungkinnegara lain belum ada yang menyamaicapaian ini,” tutur Soreas saat berkunjungdi kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol,

    Jakarta, Senin (1/12).Dalam kunjungan itu Soreas bersamarombongan diterima langsung oleh KetuaKPU RI, Husni Kamil Manik, SekretarisJenderal KPU RI, Arif Rahman Hakim, danKomisioner KPU RI, Hadar Nafis Gumay.

    Menurut dia, Indonesia dan Brasilmemiliki kondisi geografis yang samadalam penyelenggaraan Pemilu. Ia punmengundang KPU RI guna melakukankajian penyelenggaraan Pemilu berbasiskomputer di negaranya.

    “Brasil memiliki daerah pedalaman sepertidaerah Papua, dan Maluku. Jika KPUingin mengkaji penyelenggaraan pemilu,kami sangat terbuka untuk menjelaskan

    bagaimana Brasil menyelenggarakan pemilumenggunakan metode ini,” ujar Soreas.

    Merespon undangan tersebut, Ketua KPURI sangat berterima kasih atas kunjunganDubes Brasil dan perhatian negara-negara lainmengenai perkembangan sistem demokrasidi Indonesia. Husni melanjutkan bahwasebenarnya KPU RI pernah ke Brasil padaSeptember 2014 lalu, guna mengevaluasipelaksanaan Pemilihan Presiden RI di sanaDalam kesempatan itu, KPU RI juga mendapatinformasi tentang Pemilu Presiden di Brasil.

    Dubes Brasil Transfer

    Ilmu Pemilu Berbasis IT

    “Brasil memiliki daerah pedalaman seperti daerah Papua, dan Maluku. Jika KPU

    ingin mengkaji penyelenggaraan pemilu, kami sangat terbuka untuk menjelaskan

    bagaimana Brasil menyelenggarakan pemilu menggunakan metode ini,”

    Negara Brasil berhasil menyelenggarakan pemilu berbasis komputer. Sistem iniaman, mudah dan simpel, selama kurang lebih 20 tahun kami tidak menemukankendala yang cukup berarti baik di kota-kota maupun di pedalaman. Mungkinnegara lain belum ada yang menyamai capaian ini.

    Dubes Brasil untuk Indonesia, Paulo Alberto Da Silveira Soares sedang berbincang dengan Ketua KPU Husni Kamil Manik

    SUARA IMAM BONJOL

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 24

    Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    25/58

    “Kedutaan Indonesia berkomunikasi

    dengan KPU Brasil, dan mendapatundangan untuk menghadiri pemungutansuara di sana, tetapi karena tim haruspulang maka tidak jadi,” ungkap Husni.

    Ia menjelaskan, saat ini KPU sedangmembentuk tim kajian untukmenerapkan sistem Pemilu yang tepat.

    “Saat ini KPU tengah membentuk timkajian yang mengkaji penggunaanteknologi yang baik dan tepat gunadalam pelaksanaan Pemilu di Indonesia,

    kami (KPU) sangat berterima kasih ataskunjungan dan inisiasi ini,” tutur dia.

    Mengenai kendala dalam Pemilu, Husnimenyampaikan bahwa permasalahan KPUtidak hanya kondisi geografis. Menurutnyasistem Pemilu di Indonesia cukup komplekssehingga butuh kajian mendalam jika KPUakan menggunakan teknologi berbasiskomputer dalam proses pemungutan

    suara. Sejalan dengan pernyataan Ketua,

    Komisioner KPU RI, Hadar Nafis Gumaymenyampaikan bahwa sistem PemiluIndonesia sangat kompleks dan perlupenelitian lebih lanjut untuk menyusunaplikasi yang mumpuni dan tampilan yangbersahabat bagi pemilih.

    “Indonesia menggunakan sistemproporsional dengan daftar terbuka,yang menampilkan ratusan kandidatdalam satu surat suara dengan 15partai, ditambah dengan tiga jenis suratsuara. Itu yang menyulitkan kami dalam

    menyusun aplikasi yang baik dan adaptifbagi pengguna hak pilih,” tambah Hadar.

    Diakui Hadar, Brasil contoh negara yangberhasil menyelenggarakan Pemiludengan bantuan IT yang baik selama 20tahun tanpa halangan tertentu. Lewattayangan sebuah video, Soreas lantasmemperlihatkan sistem teknologi dalampemungutan suara dan rekapitulasi

    Pemilu di negaranya. Dari video tersebut,

    pemungutan suara tampak berjalansimpel dan juga penghitungannya dapatrampung dalam hitungan jam.

    “Tidak bermaksud menjual teknologi, ini murnibantuan dan melakukan transfer teknologi,dan melakukan transfer ilmu politik dalampenyelenggaraan Pemilu,”ucap Soreas.

    Hadar menambahkan, undangan Soreasmerupakan momentum yang baikuntuk KPU RI dalam mempelajari sistemPemilu negara lain untuk memperoleh

    banyak referensi sebelum memutuskanmetodologi apa yang akan digunakannanti dalam penyelenggaraan Pemiludi Indonesia. Namun, lanjut Hadar, jikamemang KPU akan menggunakan sistemkomputer dalam penyelenggaraanpemilu maka harus inklusif dan bebas darikepentingan manapun. Hal ini semata-mata untuk menjaga pelaksanaan Pemiludi Indonesia tetap berintegritas dan dapatditerima oleh semua pihak.

    “Jika kami belum siap dan memaksakan

    penggunaan teknologi hal itu akanmempengaruhi kpu sebagai institusipenyelenggara Pemilu yang tidakkompeten,” tandasnya.[wid]

    “Saat ini KPU tengah membentuk tim kajian yang mengkaji

    penggunaan teknologi yang baik dan tepat guna dalampelaksanaan Pemilu di Indonesia, kami (KPU) sangat

    berterima kasih atas kunjungan dan inisiasi ini,”

    SUARA IMAM BONJOL

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 25

    Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    26/58

    KPU Tetap Pakai Pilkada Langsung

    SUARA KPU. Sebagai penyelenggaraPemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU)hanya bisa bekerja berdasarkan hukumpositif yang berlaku saat ini. KPU tidakingin terlibat dalam polemik politiksoal regulasi terkait pemilihan kepala

    daerah (Pilkada). KPU tidak ingin bekerjamelampaui wewenang.

    Polemik Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 yang diterbitkan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono ketika itu,yang sekarang di tangan DPR, tinggalmenunggu waktu pengesahan. “Apakah Perppu Nomor 1 tahun 2014(tentang pemilihan Gubernur, Bupati danWalikota) ini ditolak (DPR) atau diterima,

    tapi kami selalu mengerjakan sesuatusesuai fakta hukum positif. Sekarang yangada ya Perppu Nomor 1, jadi kami tidakpunya angan-angan untuk menyiapkanplan B,” tegas Komisioner KPU, AriefBudiman di Jakarta, Minggu (7/12). Saat ini, jelas Arief, KPU tengahbekerja untuk menyiapkanpenyelenggaraan Pilkada serentaktahun 2015 secara langsung.Persiapan itu juga meliputi b eberaparegulasi dalam bentuk Peraturan

    KPU di antaranya tahapan Pemilu,pemutakhiran data, pen calonan,hingga pembiayaan yang berbedadari Pemilu sebelumnya.

    “Pengerjaan draft PKPU itu bisa dilakukanKPU dengan cepat karena tidak tergantungpada pihak lain. Kalau kapan (PKPU) itudiundangkan, itu baru ada faktor yangmempengaruhi, yaitu konsultasi denganpemerintah dan DPR dan penomoran PKPUdi Kementerian Hukum dan HAM,” ujarnya. 

     Terkait dengan sikap sejumlah partaipolitik yang mendukung Pilkada lewatDPRD, Arief menegaskan, pihaknya tidakmau menanggapi berdasarkan pendapat

    kelompok atau partai tertentu saja. “KPUpasti akan menunggu apa yang dikeluarkanparlemen. Kita tidak mungkin menungguorang per orang atau kelompok perkelompok, itu tidak mungkin. Kita tidakmungkin ikut-ikutan seperti itu,” katanya.

     Arief mengaku hingga kini KPU belummenerima satu pun laporan dari daerahyang menolak Pilkada serentak. Justruyang ada, daerah cenderung setujumembahas dan memasukkan anggaranPilkada serentak 2015 dalam APBD.Lebih lanjut Arief menekankan, PerppuPilkada harus dimaknai secara utuh. Apalagiada pasal yang mengatur bahwa Pilkada

    serentak berlangsung 2015. Ini karenatargetnya, kepala daerah yang terpilih pada2015 akan berakhir masa jabatannya pada2020. Aturan ini dibuat agar mulai 2020mendatang, penyelenggaraan pemilu bisaefektif dan efisien.

    “Oleh karena itu pelantikan seharusnyadidesain 2015. Nanti di daerah-daerah itupelantikannya berbeda-beda tanggalnya.Asal tidak melampaui tahunnya, it’soke. Kalau sudah melampaui, akanmempengaruhi penetapan tanggalkeserentakan di 2020. Kalau desain Perpputercapai, nanti akan tercapai Pilkada yangefektif dan efisien,” jelas Arief.(Sof)

    Polemik Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun2014 yang diterbitkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika itu, yang sekarangdi tangan DPR, tinggal menunggu waktu pengesahan.

    “Pengerjaan draft PKPU itu bisa dilakukan KPU

    dengan cepat karena tidak tergantung pada pihak

    lain. Kalau kapan (PKPU) itu diundangkan, itu baru

    ada faktor yang mempengaruhi, yaitu konsultasi

    dengan pemerintah dan DPR dan penomoran PKPU

    di Kementerian Hukum dan HAM,”

    Rakor persiapan Pilkada serentak di Jogja

    SUARA IMAM BONJOL

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 26

    Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    27/58

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    28/58

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 28

    Humas Garda TerdepanDiseminasi Informasi KepemiluanHumas merupakan salah satu jembatan penting penghubung KPU denganpublik. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU memiliki peran strategis, yangtidak bisa lepas dari dinamika yang ada di tengah-tengah masyarakat.Termasuk dapat menjadi wadah pelengkap sosialisasi persiapan pelaksanaanpilkada serentak.

    SELAIN itu humas juga didorong untukmampu menjadi garda terdepan dalammenyerap dan mendiseminasikaninformasi kepemiluan bagi masyarakatluas. Oleh karena itu, KPU harusmelakukan koordinasi denganberbagai pihak untuk bekerjasama

    menyebarluaskan informasi tersebut,

    Dengan begitu masyarakat dapatmenerima informasi kepemiluan secaraberkelanjutan tanpa terputus di tengah jalan. Sekretaris Badan KoordinasiHubungan Masyarakat (Bakohumas)Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik,Kementerian Komunikasi dan Informatika(Kominfo), Helmi Manik, menjelaskan,

    bahwa Hubungan Masyarakat (Humas)Komisi Pemilihan Umum (KPU)merupakan garda terdepan dalampenyebarluasan informasi kepemiluan.

    “Humas adalah garda terdepan dalammenyerap dan mendiseminasikan

    informasi kepemiluan bagi masyarakatluas,” tutur Helmi Manik. karenaitu, sambung dia, KPU mesti bisamengkoordinasikan seluruh pihak terkaituntuk mengoptimalkan kerjasamapenyebaran informasi kepemiluan ketengah-tengah masyarakat.

    “Untuk mencapai kepercayaan,kerjasama dan dukungan masyarakat

    humas KPU perlu berkoordinasi denganpihak mana pun. Seperti perguruantinggi, LSM, instansi pemerintah, ormas,

    dan lain sebagainya. Semua itu dapatkita ajak kerjasama. Dan membanguncitra kerja itu boleh-boleh saja yangtidak boleh itu membangun citra yangmengada-ngada,” ujarnya lagi.

    Sementara, tenaga ahli DirektoratJenderal Informasi dan KomunikasiPublik, Subagyo menjelaskan, saat iniarus informasi sangat melimpah. Dan,hal itu sekarang ini dapat menimbulkananomali ditengah-tengah masyarakat.“Saat ini ada kelebihan arus informasidari berbagai sumber dan media, jikahal ini dibiarkan, akan terjadi anomaliinformasi yang dapat membingungkanmasyarakat,” ujar dia.

    Mencegah hal tersebut, humas perlumelakukan intervensi arus informasi,menurut Subagyo hal itu dapat dilakukandengan menyusun agenda kebijakanseraya memperkuat kelembagaan humasitu sendiri.“Intervensi humas dapat dilakukandengan cara berkoordinasi menyusuninformasi olahan, membuat agenda

    kebijakan dan penguatan lembagahumas untuk memberi pencerahan dantitik terang terhadap suatu persoalan,”terangnya.

    Lebih lanjut ia berpendapat, Humas KPUharus menjadi pangkalan informasi yangmenguraikan simpul-simpul informasimenjadi suatu kesatuan informasi yangbersumber dari satu kanal. “Humas KPU

    Ketua KPU Husni Kamil Manik memberikan pengarahan kepada peserta Rakor Bakohumas.

    SUARA IMAM BONJOL

    “Saat ini ada kelebihan arus informasi dari berbagai sumber dan media,

     jika hal ini dibiarkan, akan terjadi anomali informasi yang dapat

    membingungkan masyarakat,”

    Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    29/58

    SUARA IMAM BONJOL

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 29

    harus menjadi pangkalan informasi,sehingga simpul-simpul informasidapat mengalir menuju satu kanal yangterpusat. One vision, one identity, onegoal and competence berjejaring antartingkatan,” terang dia.

    Helmi menambahkan, untuk membentukBakohumas tidak diperlukan strukturyang rumit. “Pembentukan Bakohumashanya perlu payung hukum dariinstansi. Sesuaikan struktur dengankebutuhan antara pusat dan daerah.Sangat sederhana, yang diperlukanpayung hukum dan komitmen untukmemberikan informasi yang baik kepadamasyarakat,” tambah Helmi.Pembentukan Bakohumas diharapkandapat membangun legitimasi Humas

    KPU yang mampu melakukan koordinasi,diseminasi program prioritas, menyusunagenda kebijakan dan penguatannetworking antar lembaga.

    Sementara, Ketua KPU RI, Husni KamilManik menyebutkan bahwa bagianhumas merupakan salah satu jembatanpenting yang menghubungkan lembagadengan masyarakat.

    “Humas ini merupakan salah satu jembatan yang penting untukmenghubungkan KPU dengan publik.

    Sebagai penyelenggara pemilu,KPU memiliki peran strategis, tidakboleh lepas dari dinamika yang adadi masyarakat,” sebut Husni saatmemberikan sambutan di depan pesertapembentukan Bakohumas Senin, (15/12).

    Melalui forum yang dilaksanakan

    di gedung KPU RI tersebut, Husnimenegaskan KPU tidak boleh bersikappasif dan diam di ruang hampa tanpabersentuhan dengan pihak lain.

    “Penyelenggara pemilu tidak boleh

    hidup di dunia hampa yang tidakbersentuhan dengan siapapun. KPUperlu inklusif (menyeluruh), merangkulsemua stakeholder  penyelenggaraanpemilu,” tambahnya.

    Menurutnya, tidak ada kata terlambatuntuk membentuk sistem kehumasanyang baik. “Tidak ada kata terlambatuntuk memulai, walaupun kita telahmelewati agenda besar (Pemilu) tahun2014, kita harus siap dengan agendaselanjutnya, 204 pilkada (Pemilihan

    Gubernur, Walikota, dan Bupati) serentakpada Tahun 2015,” tutur dia.

    Karena belum memiliki pengalamandalam menyelenggarakan pilkadaserentak, ia berharap humas KPU bisamemainkan perannya untuk menjagaarus informasi antara KPU Pusat denganKPU Daerah. “Kita belum memilikipengalaman menyelenggarakan pilkadasecara serentak, peran humas sangatpenting untuk menjaga arus informasiantara pusat dengan daerah, jika terjadikesalahan di salah satu kabupaten, KPU

    provinsi dan KPU pusat bisa juga terkenadampaknya,” lanjut dia.

    Dalam rakor yang dihadiri oleh ketuadan anggota dari 29 KPU Provinsi seluruhIndonesia itu, Husni juga menyampaikan,setiap penyelenggara pemilu merupakanhumas KPU, baik dan buruk kegiatan

    humas tersebut tercermin daripelaksanaan fungsi dan tugas kedinasan.

    “Kita bisa menjadi agen kehumasanyang baik ataupun tidak baik, perilakukita menjadi cerminan bagaimana kita

    berperilaku pada saat pelaksanaantugas. Kehumasan yang tidak baik akanmengurangi deposit kepercayaan yangdiberikan publik kepada kita (KPU),”tandasnya.

    Dari Rakor itu, Husni berharap dapatmembentuk sistem bakohumas KPUyang proaktif dan kompeten dalammenciptakan informasi kepemiluansebagai rujukan utama masyarakat.

    “Bakohumas KPU harus menjadi alarm

    yang terus-menerus memproduksi infoyang baik dan berkualitas. Banyak halsisi positif yang perlu kita sampaikanepada masyarakat, jika kita tidakmenyampaikan, publik tidak akantahu mengenai capaian yang telah kitalakukan. Ini satu tantangan yang perlukita selesaikan dengan mengelola sistemkehumasan yang baik 

    Rapat koordinasi Bakohumas KPU yangberlangsung dari 15-16 Desember2014 selain menghadirkan narasumber dari Kementerian Komunikasi

    dan Informatika selaku pengurusBakohumas Pusat, juga pesertadibekali dengan strategi komunikasipublik dan sosialisasi peraturanKPU tentang pelayanan informasipublik. Ditargetkan mulai tahun 2015Bakohumas KPU se-Indonesia sudahterbentuk. (Amel/Sof)

    Peserta Bakohumas KPUFoto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    30/58

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 30

    SUARA KPU. Tim seleksi anggota Komisi

    Pemilihan Umum Papua Barat periode

    2015-2020 diminta bekerja secara

    profesional dalam menjalankan tugas.

    “Kita harap tim seleksi bekerja profesional

    dan independen, karena mereka yang

    dipilih memiliki status pendidikan bergelar

    magister dan doktor,” ujar seorang calon

    pendaftar, Yafet Valentinus Wainarisi, Jumat

    (12/12).

    Menurut Yafet, selayaknya seleksi anggota

    KPU Papua Barat bisa benar-benar

    berlangsung secara profesional dan bebas

    kepentingan.

    “Tim seleksi KPU adalah orang-orang yang

    punya kapasitas kapabilitas, sehingga yang

    dihasilkan juga orang- orang yang punya

    kualitas,” tegasnya.

     

    Baru-baru ini, tim seleksi anggota KPU

    Papua Barat mengikuti pengarahan dari

    Biro Sumberdaya Manusia (SDM) KPU RI di

    Jakarta. Mereka adalah tokoh masyarakat

    Papua Barat, DR. Ir. H. Abdul M. Killian,

    MS., Anggota KPU RI Periode 2007-2012,

    Dra. Endang Sulastri, M.Si., Tokoh Agama

    Papua Barat, Pendeta Musa Ekol Opur, S.Th.,

    M.Pd.K., Pembantu Rektor III Universitas

    Negeri Papua, DR. Hanike Monim, M.Sc.,

    dan Pemimpin Redaksi Media Papua, Mus

    Mualim, SE, ME.

    Komisioner KPU RI Divisi Sosialisasi,

    Pendidikan Pemilih dan Pengembangan

    SDM, Sigit Pamungkas memimpin jalannya

    proses pembekalan, didampingi Kepala

    Biro SDM, Farida Fauzia. Pembekalan

    tersebut dilakukan untuk mempersiapkan

     jadwal dan tahapan selama proses seleksi.

     Tim seleksi menurut Humas KPU RI,

    bertanggungjawab atas jalannya tahapan

    seleksi, mulai proses seleksi administrasi

    para kandidat, hingga menyusun laporan

    hasil seleksi. Tim tersebut akan dibantu oleh

    sekretariat KPU Provinsi Papua Barat.

    Mereka setidaknya akan bekerja

    selama tiga bulan untuk memilih 10

    besar kandidat. Laporan hasil seleksi

     Tim sel itu a kan dib erikan kepad a

    KPU RI, untuk kemudian dilakukan uji

    kelayakan dan kepatuhan terhadap

    sejumlah kandidat terpilih. Selanjutnya

    KPU RI akan menyusun peringkat

    terbaik dari sejumlah kandidat yang

    direkomendasikan oleh Timsel.

    Dua tahapan terakhir yang dilakukan oleh

    KPU RI adalah menerbitkan keputusan

    KPU tentang pengangkatan anggota KPU

    provinsi, dan dilanjutii dengan pelantikan

    lima Anggota KPU Provinsi Papua Barat

    terpilih hasil proses seleksi.

    Pembekalan Tim Seleksi Anggota KPU Papua Barat 

    Tim seleksi bertanggungjawab atas jalannya tahapan seleksi, mulai prosesseleksi administrasi para kandidat, hingga menyusun laporan hasil seleksi.

    “Kita harap tim seleksi bekerja professional

    dan independen, karena mereka yang

    dipilih memiliki status pendidikan bergelarmagister dan doktor,”

    Suasana pembekalan tim seleksi KPU Papua Barat berlangsung hangat

    SUARA IMAM BONJOL

    Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    31/58

    ICW Laporkan Monitoring DanaKampanye Pilpres 2014

    SUARA KPU. Indonesia Corruption Watch (ICW) menyerahkan sejumlah laporanhasil monitoring yang mereka lakukanterhadap penerimaan dan penggunaandana kampanye Pemilu Presiden dan WakilPresiden (Pilpres) 2014 kepada komisionerKPU RI.

    Serah terima laporan dari ICW itu sendiriberlangsung di Ruang Rapat lantai IGedung KPU, Jalan Imam Bonjol No.29Jakarta, Kamis (11/12).Ketua KPU Husni Kamil Manikmenyambut baik laporan yangdisampaikan ICW tersebut.

    “Laporan yang diserahkan ICWini sangat membantu KPU untukmembuat catatan evaluasi terhadapproses penyelenggaraan monitoring

    penerimaan dan penggunaan danakampanye Pilpres 2014, dimana KPUsedang membuat finalisasi juga terhadaplaporan yang ada,” ujar Husni yangdidampingi Komisioner KPU Ferry KurniaRizkiyansyah, Ida Budhiati, Hadar NafisGumay dan Sigit Pamungkas.

    “Sepintas, laporan secara umum hasilaudit hampir sama dengan laporan yangdisampaikan teman-teman (ICW) ini.Ada yang berbeda mungkin pada bagianyang kegiatannya dilakukan secara

    mandiri oleh ICW melalui investigasi.Dan apa yang menjadi hasil monitoringkita ini telah dibantu oleh jasa auditor, jadi tidak dilakukan sendiri oleh KPU.Sehingga kita berharap hasilnya lebihoptimal,” lanjut Husni.

    Ia menambahkan, KPU sudah sejak awalmenyampaikan kepada penyelenggaraan jasa audit bahwa mereka harus bekerja secaraprofesional. “Kami (KPU) tidak mendiktemereka, tapi mereka bekerja secara mandiri.Kami juga mengingatkan mereka tidak boleh

    melakukan keberpihakan terhadap salahsatu atau kedua-duanya dari masing-masingpasangan calon. Itu sudah dilakukan danhasilnya sudah kami terima,” papar Ketua KPU.

    Sementara itu, Koordinator Divisi PolitikICW, Abdullah Dahlan menerangkanhasil temuan lembaganya terkait denganpenerimaan dan penggunaan danakampanye Pilpres 2014. Dari temuanitu terungkap adanya kecenderunganmasing-masing pasangan calon

    presiden dan calon wakil presiden yangmelanggar batas spot iklan.

    “Catatan-catatan penting yang menjadirekomendasi kita, iklan kampanyeini seharusnya menjadi domainpenyelenggara. Tahapan waktu dandurasi iklan ini sendiri kami inginbisa ditentukan dan ditetapkan olehpenyelenggara, dalam hal ini KPU danBawaslu,” ujar Abdullah.

    Ia juga menyinggung soal sanksi iklankampanye, yang tidak berada di KPUatau Bawaslu melainkan pada komisipenyiaran. “Dan sanksinya lebih banyakpada subyek media penyiarnya. Tidakada klausul sanksi yang bisa dikenakankepada peserta pemilunya. Ini mungkinsalah satu poin perubahan dalamundang-undang pilpres ke depan.Harapannya agar pengaturan soal iklan

    media, dari sisi jadwal dan tahapantadi, menjadi bagian dari kewenanganKPU,” papar Abdullah.

    Komisioner KPU Sigit Pamungkas berharaphasil riset ICW itu bisa menginspirasi pihak-pihak lain di daerah untuk memonitor ataumelakukan review kembali laporan pilpresdan pileg di tingkat lokal. “Jadi ini nanti bisadikomunikasikan dengan elemen-elemencivil society  yang lain,” kata Sigit.

    Sanksi iklan kampanye, tidak berada di KPU atau Bawaslumelainkan pada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

    “Sepintas, laporan secara umum hasil audit hampir

    sama dengan laporan yang disampaikan teman-

    teman (ICW) ini. Ada yang berbeda mungkin pada

    bagian yang kegiatannya dilakukan secara mandiri

    oleh ICW melalui investigasi,”

    ICW menyerahkan laporan hasil monitoring penerimaan penggunaan dana kampanye pilpreskepada KPU

    SUARA IMAM BONJOL

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 31

    Foto:Dosen Humas

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    32/58

    SUARA GALERI PUSAT

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 32

    Wapres Jusuf Kalla menyerahkan penghargaan Lifetime Achievementaward kepada Bung Hatta yang diwakili Meutia Hatta.

    Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah menyalami para penerimapenghargaan KPU Award.

    Ketua KPU Husni Kamil Manik menerima penghargaan Ikon Pemiludari majalah Gatra

    Para penerima KPU Award foto bersama pimpinan KPU pusat.

    Rapat Kordinasi Nasional KPU di Eco Park, Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 17 Desember 2014 dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    33/58

    Rapat Kordinasi pembentukan badan koordinasi humas KPU Senin, 15-16 Desember 2014

    SUARA GALERI PUSAT

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 33

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    34/58

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 34

    Pembekalan anggota tim KPU Papua Barat tentang kepemiluan5 Desember 2014

    SUARA GALERI PUSAT

     In house training biro keuangan 08 desember 2014

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    35/58

    Kegiatan Media Gathering di Bogor, Jawa Barat 6-7 Desember 2014

    SUARA GALERI DAERAH

    Foto-foto: Dosen Humas KPU RI

    Edisi Desember 2014 SUARA KPU 35

  • 8/16/2019 Suara KPU Desember 2014 Upload 1

    36/58

    Dari Pemantau Hingga

    Jadi Penyelenggara

    Betty Epsilon Idroos:

    SUARA KPU. Betty Epsilon Idroos adalahsatu dari dua perempuan yang kinimendapat amanah sebagai anggotakomisioner DKI Jakarta periode 2013-2018. Meski baru pertama kali menjadianggota KPU tetapi sepak terjangnya didunia kepemiluan tak diragukan lagi.

    Betty bergabung menjadi pemantauPemilu sebagai relawan UNFREL diPemilu 1999 di Bogor ketika masih

    menjadi mahasiswa. Dari menjadipemantau ini, Betty sedikit banyakbelajar tentang Pemilu dan dinamikayang terjadi dalam setiap tahapan.Dari pengalaman inilah mantan KetuaUmum Kohati PB HMI ini tertarik untukmendalami dunia kepemiluan.

     Tahun 2004 Betty ambil bagian dalamkegiatan pendidikan pemilih untukpemilih pemula. Betty dipercaya sebagaiketua panitia Voter Education Programsalah satu organisasi perempuan tingkatnasional di Indonesia yang konsen dalammembangun kemandirian masyarakat sipil.

    Aktivitas Betty di dunia kepemiluanterus berlanjut, tahun 2009 ia menjadi

    salah satu konsultan di media center  KPUdengan spesialisasi mobilisasi sosial.Di masa tersebut, ia ikut melakukankreasi program yang melibatkan banyakpihak yang dibagi menjadi beberapasegmentasi masyarakat yakni kelompokpemuka agama, pemuda dan mahasiswa,

    perempuan dan masyarakat marginaluntuk lebih mengenali pemilu dalamrangka peningkatan partisipasi pemilihdi pemilu 2009.

    Begitulah pengalaman kepemiluan

    dialami ibu dari 3 (tiga) anak ini.Kemudian pengalaman praktisnya itudilengkapi dengan kesempatannyasebagai tenaga ahli di Komisi 2 DPR RI,Komisi II salah satunya juga membidangimengenai pemilu.

    Selama menjadi tenaga ahli di KomisiII DPR, Betty dipercaya sebagai timasistensi beberapa rancangan Undang-Undang seperti UU No. 2 Tahun 2011tentang Partai Politik, UU No. 15 Tahun2011 tentang Penyelenggara Pemilu danUU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan

    Umum DPR, DPD dan DPRD.Dari pengalamannya ini, ia memperolehbanyak pengetahuan dan keilmuanmengenai pemilu, bertemu banyakpihak terkait dan mengkonsepsi perihalkepemiluan.

    Setelah cukup lama bergelut didunia kepemiluan Betty akhirnyamemberanikan diri mengikuti seleksi KPUprovinsi DKI Jakarta. Ia kemudian terpilihdan dilantik menjadi komisioner periode2013-2018. Betty sadar betul bahwa

    pekerjaan ini adalah suatu amanah yangharus dijalani dengan penuh profesionaldan integritas.

    Di KPU Provinsi DKI Jakarta, Bettydiberi tugas menjadi Ketua DivisiSosialisasi dan Pendidikan Pemilih,

    Mengelola tahapan Pemilu membutuhkan tim kerja yang solid. Sebab, setiap tahapanPemilu sudah terjadwal. Diperlukan manajemen yang baik untuk mengalokasikan sumberdaya yang tersedia dalam melaksanakan setiap tahapan, program dan kegiatan.