Upload
dangkhuong
View
241
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Standard Operating Procedure (SOP)Lintas Unit
SPM
Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan OrganisasiInstitut Teknologi Bandung
2014
Standard Operating Procedure (SOP)
DAFTAR ISI
001/I1.B06/SOP/2014 Penyusunan RKA dan Rencana Implementasi
002/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Akreditasi BAN-PT Untuk Program Studi
003/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Akreditasi Internasional Program Studi
004/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Belanja Jasa Yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN
005/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Belanja Barang yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN
006/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan Belanja Pegawai/Honor Jasa yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN
Standard Operating Procedure (SOP)
Penyusunan RKA dan Rencana Implementasi
No. 001/I1.B01/SPM/SOP/2014
Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan OrganisasiInstitut Teknologi Bandung
2014
JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI
NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 1 dari 6
1
Standard Operating Procedure (SOP)
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI
NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 2 dari 6
2
Standard Operating Procedure (SOP)
DAFTAR ISI
I. UNIT KERJA TERKAIT 3
II. TUJUAN 3
III. REFERENSI 3
IV. PENGERTIAN & BATASAN 4
V. PROSEDUR 5
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 5
VII. LAMPIRAN 6
JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI
NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 3 dari 6
3
Standard Operating Procedure (SOP)
I. UNIT KERJA TERKAIT
1. Direktorat Perencanaan
2. Satuan Penjaminan Mutu
3. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB
II. TUJUAN
1. Untuk menyatakan sasaran unit kerja secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai.
2. Untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait sehingga Rencana Kegiatan
dan Anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan unit terkait
dalam upaya mencapai tujuan.
4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka
memaksimalkan sumber daya.
5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja, serta menyediakan
informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
III. REFERENSI
1. Permenkeu RI No.72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan TA 2014
2. SK Rektor ITB No. 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan
Sasaran Institut Teknologi Bandung Tahun 2011-2015
JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI
NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 4 dari 6
4
Standard Operating Procedure (SOP)
3. Rincian Kertas Kerja Satker Tahun Anggaran 2014 (RKA-KL)
4. Pedoman dan Penyusunan RKA 2014
IV. PENGERTIAN & BATASAN
1. PENGERTIAN
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) merupakan suatu rencana yang disusun secara
sistematis dalam bentuk kegiatan dan angka yang dinyatakan dalam Sistem
Perencanaan (SISPRAN) secara on-line yang meliputi seluruh kegiatan untuk
jangka waktu 1 tahun.
2. BATASAN
1) Penyusunan RKA dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan penyusunan
RAB dari Direktorat Perencanaan.
2) RAB yang dibuat terdiri dari program, kegiatan dan anggaran yang akan
dilaksanakan oleh SPM untuk tahun yang akan datang, terdiri dari dua program
sebagai berikut:
a. Program Kelangsungan Operasi yang bersumber dari dana Bukan PNBP,
yaitu program-program rutin SPM yang ditujukan untuk menjaga
kepentingan stakeholders SPM melalui penyelenggaraan kegiatan
pendukung akademik, operasi dan pemeliharaan serta administrasi dan
umum. Program-program kelangsungan operasi disusun sesuai dengan
tupoksi SPM dan pagu anggaran yang telah ditetapkan.
b. Program Pengembangan yaitu program-program yang ditujukan untuk
meningkatkan kualitas dan kapasitas program-program penjaminan mutu
dan akreditasi internasional. Program Pengembangan disusun dengan
mengacu pada program-program strategis yang tercakup dalam renstra ITB
JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI
NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 5 dari 6
5
Standard Operating Procedure (SOP)
Tahun 2011-2015. Program Pengembangan memerlukan anggaran
tambahan yang diajukan melalui proposal kegiatan. Sumber dana untuk
Program Pengembangan pada tahun 2013 berasal dari BOPTN (DIPA).
V. PROSEDUR
1. Direktorat Perencanaan memberikan pagu anggaran RKAT kepada SPM
2. SPM menyusun pagu anggaran untuk setiap Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB
setelah itu disampaikan kepada Fakultas/Sekolah.
3. Fakultas/sekolah menerima/merespon pagu anggaran kegiatan dari SPM dan
kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak.
4. Jika ya, Fakultas/Sekolah menyetujui RKA tersebut.
5. Jika tidak, Fakultas/Sekolah mengajukan revisi kegiatan dan anggaran ke SPM.
6. SPM menerima usulan revisi anggaran dan kegiatan dari Fakultas/Sekolah untuk di
implementasikan dan diajukan ke Direktorat Perencanaan
7. Direktorat perencanaan me-review usulan revisi anggaran Fakultas/Sekolah yang
melalui SPM dan kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak.
8. Jika direkomendasikan SPM memproses usulan RKA dan revisi tersebut untuk
dilakukan entry kegiatan dan anggaran melalui SISPRAN on-line serta rencana
implementasi per triwulan.
9. Jika tidak direkomendasikan, SPM menyampaikan informasi ke Fakultas/Sekolah
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Jumlah program studi S1, S2, dan S3 yang terakreditasi nasional (BAN-PT).
2. Jumlah program studi terakreditasi Internasional.
3. Jumlah program studi yang menerapkan sistem penjaminan mutu secara efektif.
JUDUL : PENYUSUNAN RKA DAN RENCANA IMPLEMENTASI
NOMOR : 001/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 6 dari 6
6
Standard Operating Procedure (SOP)
VII. LAMPIRAN
Penyusunan RKA dan Rencana Implementasi
ProsedurNo. Direktorat Perencanaan SPM Fakultas/Sekolah
1.
Phas
e
1. Direktorat Perencanaan memberikan pagu anggaran RKAT kepada SPM
2. SPM menyusun pagu anggaran untuk setiap Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB setelah itu disampaikan kepada Fakultas/Sekolah
3.
4.
Fakultas/sekolah menerima/merespon pagu anggaran kegiatan dari SPM, dan kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak.
5.
SPM menerima usulan kegiatan dan anggaran dari Fakultas/Sekolah serta revisi untuk di diajukan ke Direktorat Perencanaan sebagai bahan implementasi di SISPRAN on-line.
6.
Direktorat perencanaan mereview usulan RKA dan revisi dari Fakultas/Sekolah yang melalui SPM, dan kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak.
1
7.
Jika direkomendasikan SPM memproses usulan RKA dan revisi tersebut untuk dilakukan entry kegiatan dan anggaran melalui SISPRAN online serta rencana implementasi per triwulan.
Jika ya, Fakultas/Sekolah menyetujui RKA tersebut.
Jika tidak, Fakultas/Sekolah mengajukan revisi kegiatan dan anggaran ke SPM.
8.
2
9. Jika revisi tidak direkomendasikan, SPM menyampaikan informasi ke Fakultas/Sekolah
3
Ya
5 Tidak
6
7
9Tidak
8
4
Ya
Standard Operating Procedure (SOP)
Pengajuan Akreditasi BAN-PT Untuk Program Studi
No. 002/I1.B01/SPM/SOP/2014
Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan OrganisasiInstitut Teknologi Bandung
2014
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI
NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 1 dari 6
1
Standard Operating Procedure (SOP)
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI
NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 2 dari 6
2
Standard Operating Procedure (SOP)
DAFTAR ISI
I. UNIT KERJA TERKAIT 3
II. TUJUAN 3
III. REFERENSI 3
IV. PENGERTIAN & BATASAN 4
V. PROSEDUR 4
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 5
VII. LAMPIRAN 6
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI
NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 3 dari 6
3
Standard Operating Procedure (SOP)
I. UNIT KERJA TERKAIT
1. Satuan Penjaminan Mutu
2. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB
3. Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT)
II. TUJUAN
1. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi
standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT dengan merujuk pada standar nasional
pendidikan yang termaktub dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari
penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan itu.
2. Mendorong program studi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan
mempertahankan mutu yang tinggi.
3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer
kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari
badan atau instansi yang lain.
III. REFERENSI
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
5. Permendikbud No. 59 Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional
6. SK Rektor ITB No. 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan
Sasaran Institut Teknologi Bandung Tahun 2011-2015
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI
NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 4 dari 6
4
Standard Operating Procedure (SOP)
IV. PENGERTIAN & BATASAN
1. PENGERTIAN
1) Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem jaminan mutu eksternal, yaitu
suatu proses yang digunakan lembaga yang berwenang dalam memberikan
pengakuan formal bahwa suatu institusi mempunyai kemampuan untuk
melakukan kegiatan tertentu. Dengan demikian akreditasi melindungi
masyarakat dari penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
2) BAN-PT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan
menilai serta menetapkan status dan peringkat mutu program studi berdasarkan
standar mutu yang telah ditetapkan.
2. BATASAN
1) Penilaian akreditasi dilakukan oleh pakar sejawat dari luar institusi terkait
(external peer reviewer) dan dilakukan secara voluntir bagi perguruan tinggi
yang menyelenggarakan suatu program studi.
2) Akreditasi ini diawali dengan melakukan kegiatan evaluasi diri terhadap
berbagai/komponen dari masukan, proses dan produk perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program studi tersebut dan mengirimkan laporannya ke
lembaga asesor.
V. PROSEDUR
1. SPM menentukan jadwal kegiatan akreditasi BAN-PT 6 Bulan sebelum waktu re-
akreditasi SPM mengirim surat ke fakultas/sekolah agar dibentuk Satgas Akreditasi
BAN-PT Prodi Sarjana, Magister, dan Doktor.
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI
NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 5 dari 6
5
Standard Operating Procedure (SOP)
2. Fakultas/Sekolah membentuk Satgas Akreditasi BAN-PT Prodi Sarjana, Magister,
dan Doktor.
3. Satgas yang telah terbentuk menyusun draft dokumen akreditasi yang kemudian
dikirimkan ke SPM 2 bulan sebelum waktu re-akreditasi untuk di review.
4. Tim evaluator SPM me-review dokumen akreditasi selama 4-6 Minggu sebelum
waktu re-akreditasi, hasil review dikembalikan ke F/S untuk di revisi.
5. Fakultas/Sekolah mengirim dokumen akreditasi hasil perbaikan ke SPM 1 Minggu
sebelum waktu re-akreditasi.
6. SPM membuat jadwal pertemuan untuk tim evaluator internal SPM dengan satgas
akreditasi prodi, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak
7. Jika ya, maka dokumen akreditasi sudah final dan siap untuk digandakan dan dikirim
ke BAN-PT Jakarta.
8. Jika tidak, maka dokumen akreditasi diperbaiki kembali oleh F/S, hasil perbaikan
digandakan dikirim kembali ke SPM untuk siap dikirimkan ke BAN-PT Jakarta.
9. BAN-PT mengirim jadwal visitasi ke SPM untuk diteruskan ke F/S.
10. F/S mempersiapkan dokumen akreditasi dan memfasilitasi tempat untuk para asesor
BAN-PT.
11. Setelah visitasi dilaksanakan SPM menunggu terbitnya SK akreditasi dari BAN-PT.
(masa berlaku SK dan sertifikat akreditasi selama 5 tahun).
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN
Jumlah program studi yang mendapat sertifikasi akreditasi dari BAN-PT.
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI BAN-PT UNTUK PROGRAM STUDI
NOMOR : 002/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 6 dari 6
6
Standard Operating Procedure (SOP)
VII. LAMPIRAN
S.O.P Pengajuan Akreditasi BAN-PT
ProsedurNo. Fakultas/Sekolah BAN-PTSPM
1.
1.
Fakultas/Sekolah membentuk Satgas Akreditasi BAN-PT Prodi Sarjana, Magister, dan Doktor.
2.
Satgas yang telah terbentuk menyusun draft dokumen akreditasi yang kemudian dikirimkan ke SPM 2 bulan sebelum waktu re-akreditasi untu di review.
3.
4. Tim evaluator SPM mereview dokumen akreditasi selama 4-6 Minggu sebelum waktu re-akreditasi, hasil review dikembalikan ke F/S untuk di revisi.
5.
6.
7.
Fakultas/Sekolah mengirim dokumen akreditas hasil perbaikan ke SPM 1 Minggu sebelum waktu re-akreditasi.
8.
SPM membuat jadwal pertemuan untuk tim evaluator internal SPM dengan satgas akreditasi prodi, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak
1
Jika ya, maka dokumen akreditasi sudah final dan siap untuk digandakan dan dikirim ke BAN-PT Jakarta.
5
3
SPM menentukan jadwal kegiatan akreditasi BAN-PT 6 Bulan sebelum waktu re-akreditasi SPM mengirim surat ke fakultas/sekolah agar dibentuk Satgas akreditasi BAN-PT Prodi Sarjana, Magister, dan Doktor.
2
Jika tidak, maka dokumen akreditasi diperbaiki kembali oleh F/S, hasil perbaikan digandakan dikirim kembali ke SPM untuk siap dikirimkan ke BAN-PT Jakarta.
9. BAN-PT mengirim jadwal visitasi ke SPM untuk diteruskan ke F/S.
10. F/S mempersiapkan dokumen akreditasi dan memfasilitasi tempat untuk para asesor Ban-PT.
11. Setelah visitasi dilaksanakan SPM menunggu terbitnya SK akreditasi dari BAN-PT. (masa berlaku SK dan sertifikat akreditasi selama 5 tahun).
4
6
7
ya
8Tidak
9
10
11
Standard Operating Procedure (SOP)
Pengajuan Akreditasi InternasionalProgram Studi
No. 003/I1.B01/SPM/SOP/2014
Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan OrganisasiInstitut Teknologi Bandung
2014
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI
NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 1 dari 7
1
Standard Operating Procedure (SOP)
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI
NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 2 dari 7
2
Standard Operating Procedure (SOP)
DAFTAR ISI
I. UNIT KERJA TERKAIT 3
II. TUJUAN 3
III. REFERENSI 3
IV. PENGERTIAN & BATASAN 4
V. PROSEDUR 4
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 6
VII. LAMPIRAN 7
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI
NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 3 dari 7
3
Standard Operating Procedure (SOP)
I. UNIT KERJA TERKAIT
1. Rektorat
2. Satuan Penjaminan Mutu
3. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB
4. Institusi/Lembaga Akreditasi Internasional
II. TUJUAN
1. Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi
standar mutu yang ditetapkan oleh Institusi/Lembaga Akreditasi Internasional
dengan merujuk pada Renstra ITB tentang standar Internasional pendidikan,
sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan
program studi yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan itu.
2. Mendorong program studi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan
mempertahankan mutu yang tinggi.
3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer
kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan
internasional dari badan atau instansi luar negeri.
4. Menciptakan lulusan program studi lebih berkualitas, yang membuktikan bahwa
kualitas bangsa Indonesia diakui oleh Internasional.
5. Lulusan akan lebih diperhitungkan ketika mulai memasuki dunia kerja dan
membantu perusahaan dalam melakukan standar rekruitmen.
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI
NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 4 dari 7
4
Standard Operating Procedure (SOP)
III. REFERENSI
1. PP No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
2. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
3. SK Rektor ITB No. 271/SK/I1.A/PR/2011 tentang Program Strategis Utama dan
Sasaran Institut Teknologi Bandung Tahun 2011-2015
IV. PENGERTIAN & BATASAN
1. PENGERTIAN
1) Akreditasi merupakan salah satu bentuk sistem jaminan mutu eksternal, yaitu
suatu proses yang digunakan lembaga yang berwenang dalam memberikan
pengakuan formal bahwa suatu institusi mempunyai kemampuan untuk
melakukan kegiatan tertentu. Dengan demikian akreditasi melindungi masyarakat
dari penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
2) Akreditasi Internasional adalah akreditasi yang diberikan oleh suatu
institusi/lembaga akreditasi internasional yang bersifat independen yang memiliki
kewenangan untuk memberikan penilaian tentang kualitas pelayananan
pendidikan yang telah memenuhi standar dan kriteria yang ditentukan.
2. BATASAN
Ada sembilan kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan akreditasi
internasional, yaitu: kemahasiswaan, tujuan program studi, luaran program studi,
proses perbaikan yang berkelanjutan, kurikulum, pengajar, fasilitas, fasilitas
pendukung dan keuangan, serta kriteria khusus program studi.
V. PROSEDUR
1. Prodi, melalui Dekan menyampaikan usulan untuk mengajukan akreditasi internasional ke Rektor.
2. Rektor membahas usulan tersebut di RAPIM.
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI
NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 5 dari 7
5
Standard Operating Procedure (SOP)
3. Untuk memastikan bahwa Prodi tersebut layak untuk mengajukan akreditasi internasional, SPM melakukan asesmen kelayakan dan kesiapan Prodi.
4. Jika Prodi tersebut dipandang belum siap dan layak, SPM merekomendasikan kepada Rektor untuk menunda pengajuan akreditasi internasional tersebut dan prodi melakukan perbaikan yang diperlukan.
5. Jika Prodi tersebut dipandang sudah siap, SPM merekomendasikan kepada Rektor untuk memproses pengajuan akreditasi internasional yang dimaksud.
6. SPM memasukkan anggaran untuk persiapan akreditasi internasional di RKA tahun yang akan datang.
7. F/S membentuk Satgas persiapan akreditasi internasional untuk menyusun Self Assessment Report (SAR) dan pembenahan kegiatan akademik di Prodi yang bersangkutan
8. SPM mengajukan surat kepada Lembaga Akreditasi Internasional yang menyatakan ITB berminat untuk mengajukan Prodi tersebut untuk di-akreditasi.
9. Lembaga akreditasi internasional akan menyampaikan surat persetujuan/penolakan, disertai dengan kontrak yang berisi ketentuan proses akreditasi dan biayanya.
10. ITB, melalui SPM, merespon surat tersebut apakah pengajuan akreditasi internasional dilanjutkan atau tidak.
11. SPM melakukan koordinasi dengan Satgas dan prodi dalam penyusunan SAR agar dihasilkan SAR yang baik.
12. Satgas melalui S/F menyampaikan SAR ke SPM untuk di review.13. SPM membentuk Satgas untuk mereview dokumen SAR.14. SPM menyampaikan hasil review dokumen SAR ke Satgas Prodi melalui S/F15. Satgas melakukan perbaikan dokumen SAR dan hasil perbaikannya disampaikan ke
SPM16. Dokumen SAR disampaikan ke Lembaga Akreditasi internasional sesuai jadwal yang
ditetapkan17. F/S membentuk Satgas untuk persiapan visitasi asesor dari lembaga akreditasi
internasional18. SPM menerima surat pemberitahuan dari lembaga akreditasi internasional tentang
calon asesor 19. SPM merespon keberatan/tidak keberatan atas penunjukkan calon asesor tersebut.20. SPM membentuk Tim Persiapan visitasi akreditasi intenasional21. SPM berkoordinasi dengan F/S dan Prodi serta unit-unit lain di ITB untuk persiapan
visitasi
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI
NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 6 dari 7
6
Standard Operating Procedure (SOP)
22. SPM menerima asesor untuk visit ke Prodi dan diskusi dengan beberapa unit di ITB.23. Asesor menyampaikan “Draft Statement” sebagai hasil visitasi ke Prodi dan ITB
secara keseluruhan.24. Prodi melalui SPM menyampaikan respon terhadap Draft Statement tersebut25. F/S dan Prodi memperbaiki hal-hal yang direkomendasikan dalam Daft Statement
dan menyampaikan proses perbaikan itu ke lembaga Akreditasi Internasional26. Lembaga Akreditasi internasional mengeluarkan Final Statement tentang hasil
akreditasi prodi tersebut.
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN
Jumlah program studi yang mendapat sertifikasi akreditasi Internasional.
JUDUL : PENGAJUAN AKREDITASI INTERNASIONAL PROGRAM STUDI
NOMOR : 003/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 7 dari 7
7
Standard Operating Procedure (SOP)
VII. LAMPIRAN
S.O.P Pengajuan Akreditasi Internasional
ProsedurNo. Institusi Akreditasi Internasional
SPMRektor ITBFakultas/Sekolah
1.
1.
Jika Ya, prodi tersebut sudah siap, SPM merekomendasikan kepada Rektor untuk memproses pengajuan akreditasi Internasional yang dimaksud.
3.
4.
5.
Jika Tidak, prodi tersebut dipandang belum siap dan layak, SPM merekomendasikan kepada Rektor untuk menunda pengajuan akreditasi internasional tersebut dan prodi melakukan perbaikan yang diperlukan.
6.
7.
SPM memasukkan anggaran untuk persiapan akreditasi internasional di RKA tahun yang akan datang.
8.
F/S membentuk Satgas persiapan akreditasi internasional untuk menyusun Self Assessment Report (SAR) dan pembenahan kegiatan akademik di Prodi yang bersangkutan
SPM mengajukan surat kepada Lembaga Akreditasi Internasional yang menyatakan ITB berminat untuk mengajukan Prodi tersebut untuk di-akreditasi.
Dekan menerima usulan akreditasi internasional prodi dan menyampaikan usulan tersebut kepada Rektor
Lembaga akreditasi internasional akan menyampaikan surat persetujuan/penolakan, disertai dengan kontrak yang berisi ketentuan proses akreditasi dan biayanya.
9.
ITB, melalui SPM, merespon surat tersebut apakah pengajuan akreditasi internasional dilanjutkan atau tidak.
10.
SPM melakukan koordinasi dengan Satgas dan prodi dalam penyusunan SAR agar dihasilkan SAR yang baik.
11.
Satgas melalui S/F menyampaikan SAR ke SPM untuk di review dan SPM Membentuk Satgas untuk mereview Dokumen tersebut.
3
Rektor membahas usulan di RAPIM2.
Untuk memastikan bahwa Prodi tersebut layak untuk mengajukan akreditasi internasional, SPM melakukan asesmen kelayakan dan kesiapan Prodi dengan merekomendasikan ya atau tidak.
2
5
4 Tidak
6
Ya
4
7
8Ya/Tidak
9
Ya/Tidak 10
11 Ya
12
12.
13
SPM menyampaikan hasil review dokumen SAR ke Satgas Prodi melalui S/F
13.
14
Satgas melakukan perbaikan dokumen SAR dan hasil perbaikannya disampaikan ke SPM
14.
Dokumen SAR disampaikan oleh SPM ke Lembaga Akreditasi internasional sesuai jadwal yang ditetapkan serta menyampaikan ke F/S untuk membentuk satgas persiapan Visitasi Asesor.
15. 15
15
SPM menerima surat pemberitahuan dari lembaga akreditasi internasional tentang calon asesor
16.16
17Ya/Tidak
SPM merespon keberatan/tidak keberatan atas penunjukkan calon asesor tersebut
17.
18
Ya
SPM membentuk dan berkoordinasi dengan Tim Persiapan visitasi akreditasi intenasional Prodi di F/S.
18.
19
SPM menerima asesor untuk visit ke Prodi dan diskusi dengan beberapa unit di ITB, kemudian Asesor menyampaikan hasil visitasi dalam bentuk “Draft Statement” ke SPM kemudian diteruskan ke F/S
19.
19
20
Prodi melalui SPM menyampaikan respon terhadap Draft Statement tersebut
20.
20
Lembaga Akreditasi internasional mengeluarkan Final Statement tentang hasil akreditasi prodi tersebut.
21
21.
2121
1
Standard Operating Procedure (SOP)
Pengajuan Belanja Jasa Yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN
No. 004/I1.B01/SPM/SOP/2014
Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan OrganisasiInstitut Teknologi Bandung
2014
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 1 dari 5
1
Standard Operating Procedure (SOP)
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 2 dari 5
2
Standard Operating Procedure (SOP)
DAFTAR ISI
I. UNIT KERJA TERKAIT 3
II. TUJUAN 3
III. REFERENSI 3
IV. PENGERTIAN & BATASAN 3
V. PROSEDUR 4
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 4
VII. LAMPIRAN 5
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 3 dari 5
3
Standard Operating Procedure (SOP)
I. UNIT KERJA TERKAIT
1. Satuan Penjaminan Mutu
2. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB
3. Direktorat Logistik
4. Direktorat Keuangan
II. TUJUAN
Belanja jasa yang memenuhi nilai kapitalisasi, menambah dan memperpanjang masa
manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan
datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja aset.
III. REFERENSI
1. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2014
2. Peraturan Presiden RI No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa
3. Surat Edaran Direktur Keuangan No. 1356/I1.B02.1/KU/2013 tentang Penjelasan
Penggunaan Kode Akun Bagan Akun Standar
4. Rincian kertas kerja satker tahun 2014 (RKAL)
IV. PENGERTIAN & BATASAN
1. PENGERTIAN
Belanja Jasa adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk pengadaan/
penambahan/penggantian dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peralatan
dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat.
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 4 dari 5
4
Standard Operating Procedure (SOP)
2. BATASAN
Kelompok Belanja Jasa DIPA terdiri dari:
Belanja keperluan kantor (honorarium pegawai kontrak), belanja barang operasional
lainnya, belanja bahan, belanja jasa lainnya, belanja pengiriman surat dinas pos surat,
belanja barang non operasional lainnya, belanja perjalanan biasa, belanja jasa profesi,
belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota, belanja perjalanan dinas paket
meeting luar kota, belanja perjalanan biasa luar negeri.
V. PROSEDUR
1. Fakultas mengirim Bukti pertanggungjawaban keuangan kepada SPM
2. SPM melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban keuangan F/S, kemudian
memberikan rekomendasi ya atau tidak
3. Jika ya, pertanggungjawaban keuangan diserahkan ke Direktorat logistik untuk
ditandatangani oleh PPK Belanja Jasa, kemudian dikembalikan ke SPM.
4. SPM menggandakan dan mengirim pertanggungjawaban keuangan ke Direktorat
Keuangan.
5. Jika tidak, pertanggungjawaban keuangan dikembalikan ke F/S untuk
dilengkapi/diperbaiki.
6. Direktorat keuangan memverifikasi pertanggungjawaban keuangan untuk
merealisasikan penyerapan dana kegiatan.
7. Direktorat keuangan mengirim dana kegiatan ke SPM dalam bentuk cek.
8. SPM melakukan pembayaran belanja jasa kepada pihak ketiga.
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Jumlah dokumen evaluasi dan pengembangan pembelajaran.
2. Jumlah program studi S1, S2, dan S3 terakreditasi nasional (BAN-PT)
3. Jumlah program studi terakreditasi internasional
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 004/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 5 dari 5
5
Standard Operating Procedure (SOP)
4. Jumlah program studi yang menerapkan sistem penjaminan mutu secara efektif.
5. Jumlah program diverifikasi dan penguatan akademik yang dilaksanakan
6. Waktu layanan efektif per minggu
7. Jumlah rapat koordinasi
8. Jumlah perjalanan dinas
9. Jumlah tenaga yang dikerahkan
VII. LAMPIRAN
Pengajuan Belanja Jasa yang bersumber dari dana BOPTN
ProsedurNo. Fakultas/Sekolah SPM Direktorat Logistik Direktorat Keuangan
1.
Phas
e
1. Fakultas/Sekolah mengirim Bukti pertanggung-jawaban keuangan kepada SPM
2. SPM melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban keuangan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak
3.
4.
Jika ya, pertanggungjawaban keuangan diserahkan ke Direktorat Logistik untuk ditandatangani oleh PPK Belanja Jasa, kemudian dikembalikan ke SPM.
5.
6. Direktorat keuangan memverifikasi pertanggung jawaban keuangan untuk merealisasikan penyerapan dana kegiatan.
7. Direktorat keuangan mengirim dana kegiatan ke SPM dalam bentuk cek.
SPM menggandakan dokumen dan mengirim pertanggungjawaban keuangan ke Direktorat Keuangan.Jika tidak, pertanggungjawaban keuangan dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/diperbaiki.
8. SPM melakukan pembayaran Belanja jasa kepada pihak ketiga.
1
2
Ya4Tidak
3
5
6
Ya
7
Tidak
7
8
Standard Operating Procedure (SOP)
Pengajuan Belanja Barang yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN
No. 005/I1.B01/SPM/SOP/2014
Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan OrganisasiInstitut Teknologi Bandung
2014
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 1 dari 5
1
Standard Operating Procedure (SOP)
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 2 dari 5
2
Standard Operating Procedure (SOP)
DAFTAR ISI
I. UNIT KERJA TERKAIT 3
II. TUJUAN 3
III. REFERENSI 3
IV. PENGERTIAN & BATASAN 3
V. PROSEDUR 4
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 4
VII. LAMPIRAN 5
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 3 dari 5
3
Standard Operating Procedure (SOP)
I. UNIT KERJA TERKAIT
1. Satuan Penjaminan Mutu
2. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB
3. Direktorat Logistik
4. Direktorat Keuangan
5. Rekanan/Pihak Ketiga
II. TUJUAN
Belanja Barang yang memenuhi nilai kapitalisasi, menambah dan memperpanjang masa
manfaat dan atau kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan
datang dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja aset.
III. REFERENSI
1. Peraturan Menteri Keuangan RI No. 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2014
2. Peraturan Presiden RI No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa
3. Surat Edaran Direktur Keuangan No. 1356/I1.B02.1/KU/2013 tentang Penjelasan
Penggunaan Kode Akun Bagan Akun Standar
4. Rincian kertas kerja satker tahun 2014 (RKAL)
IV. PENGERTIAN & BATASAN
1. PENGERTIAN
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 4 dari 5
4
Standard Operating Procedure (SOP)
Belanja Barang adalah pengeluaran/biaya yang digunakan untuk
pengadaan/penambahan/penggantian dan peningkatan kapasitas sumber daya
manusia, peralatan dan mesin serta inventaris kantor yang memberikan manfaat.
2. BATASAN
Kelompok Belanja Barang DIPA terdiri dari:
Belanja barang operasional lainnya, belanja bahan, belanja barang non operasional
lainnya,
V. PROSEDUR
1. Fakultas mengirim Bukti pertanggungjawaban keuangan kepada SPM
2. SPM melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban keuangan F/S,
kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak
3. Jika ya, pertanggungjawaban keuangan diserahkan ke Direktorat Logistik untuk
ditandatangani oleh PPK Belanja Barang, kemudian dikembalikan ke SPM.
4. SPM Menggandakan dan mengirim pertanggungjawaban keuangan ke Direktorat
Keuangan.
5. Jika tidak, pertanggungjawaban keuangan dikembalikan ke F/S untuk
dilengkapi/diperbaiki.
6. Direktorat keuangan memverifikasi pertanggungjawaban keuangan untuk
merealisasikan penyerapan dana kegiatan.
7. Direktorat keuangan mengirim dana kegiatan ke SPM dalam bentuk cek.
8. SPM melakukan pembayaran Belanja Barang kepada pihak ketiga.
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Jumlah program diverifikasi dan penguatan akademik yang dilaksanakan.
2. Waktu layanan efektif per minggu
3. Jumlah rapat koordinasi
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA BARANG YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 005/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 5 dari 5
5
Standard Operating Procedure (SOP)
4. Jumlah tenaga yang dikerahkan
5. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana baru dalam satu tahun
VII. LAMPIRAN
Pengajuan Belanja Barang yang bersumber dari dana BOPTN dibawah Rp. 10.000.000,-
ProsedurNo. Fakultas/Sekolah SPM Direktorat Logistik Direktorat Keuangan Pihak Ketiga
1.
Phas
e
1. Fakultas/Sekolah mengirim Bukti pertanggung -jawaban keuangan kepada SPM
2. SPM melakukan verifikasi dokumen pertanggungjawaban keuangan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak
3.
4.
Jika ya, pertanggungjawaban keuangan diserahkan ke Direktorat logistik untuk ditandatangani oleh PPK Belanja Barang, kemudian dikembalikan ke SPM.
5.
6. Direktorat keuangan memverifikasi pertanggungjawaban keuangan untuk merealisasikan penyerapan dana kegiatan.
7. Direktorat keuangan mengirim dana kegiatan ke SPM dalam bentuk cek.
SPM Menggandakan dan mengirim Pertanggungjawaban Keuangan ke Direktorat Keuangan.Jika tidak, pertanggungjawaban keuangan dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/diperbaiki.
8. SPM melakukan pembayaran Belanja Barang kepada pihak ketiga.
1
2
Ya5Tidak
3
4
7
4
46
8
Standard Operating Procedure (SOP)
Pengajuan Belanja Pegawai/Honor Jasa yang Bersumber dari Dana DIPA BOPTN
No. 006/I1.B01/SPM/SOP/2014
Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan OrganisasiInstitut Teknologi Bandung
2014
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 1 dari 5
1
Standard Operating Procedure (SOP)
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 2 dari 5
2
Standard Operating Procedure (SOP)
DAFTAR ISI
I. UNIT KERJA TERKAIT 3
II. TUJUAN 3
III. REFERENSI 3
IV. PENGERTIAN & BATASAN 3
V. PROSEDUR 4
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN 5
VII. LAMPIRAN 6
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 3 dari 5
3
Standard Operating Procedure (SOP)
I. UNIT KERJA TERKAIT
1. Satuan Penjaminan Mutu
2. Fakultas/Sekolah di lingkungan ITB
3. Direktorat Kepegawaian
4. Direktorat Keuangan
5. Bank
II. TUJUAN
1. Penyusunan beban pegawai berbasis kinerja.
2. Penyajian anggaran belanja pegawai yang sesuai dengan kebutuhan belanja pegawai
yang digunakan.
III. REFERENSI
1. Permenkeu Nomor : 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya Masukan Tahun
Anggaran 2014
2. Surat Edaran Direktur Keuangan No. 1356/I1.B02.1/KU/2013 tentang Penjelasan
Penggunaan Kode Akun Bagan Akun Standar
3. Rincian kertas kerja satker tahun 2014 (RKAL)
IV. PENGERTIAN & BATASAN
1. PENGERTIAN
1) Belanja pegawai adalah Belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 4 dari 5
4
Standard Operating Procedure (SOP)
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang
dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan
pembentukan modal.
2) Belanja pegawai berupa honorarium tetap hanya dipergunakan untuk
pembayaran honor pegawai honorer dalam rangka mendukung tugas pokok dan
fungsi unit organisasi yang bersangkutan.
2. BATASAN
1) Belanja pegawai terdiri dari: Gaji dan tunjangan, honorarium, lembur, uang
makan, dan lain-lain yang berhubungan dengan pegawai.
2) Besar atau kecilnya belanja pegawai/honor seorang PNS/pegawai honorer
ditentukan oleh beban kerja dan kinerja pegawai yang bersangkutan.
V. PROSEDUR
1. Fakultas mengirim Daftar Nominatif, SK Dekan dan SK PPK Belanja Pegawai dan
Jasa kepada SPM
2. SPM melakukan verifikasi data/dokumen yang diberikan F/S, kemudian
memberikan rekomendasi ya atau tidak.
3. Jika ya, SPM melengkapi data/dokumen berupa SPP, BKK F.1.1, DRPP, SPTB, DI,
dan SSP kemudian dikirimkan ke Direktorat Kepegawaian.
4. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/diperbaiki.
5. Direktorat kepegawaian memverifikasi kelengkapan data/dokumen, kemudian
memberikan rekomendasi ya atau tidak.
6. Jika ya, data/dokumen dikirimkan ke Direktorat keuangan.
7. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke SPM untuk dilengkapi/diperbaiki.
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 5 dari 5
5
Standard Operating Procedure (SOP)
8. Direktorat keuangan memverifikasi data/dokumen, kemudian memberikan
rekomendasi ya atau tidak.
9. Jika ya:
a. Direktorat keuangan memproses belanja pegawai lebih lanjut untuk pencairan
dana ke Dir. Kepegawaian diterusakan proses ke bank.
b. Direktorat Keuangan memproses belanja honor jasa lebih lanjut untuk pencairan
dana ke Bank.
10. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke SPM untuk dilengkapi/diperbaiki.
11. SPM melakukan monitoring pencairan dana dari Direktorat keuangan, agar dapat
diketahui penerimaan belanja pegawai/honor yang sudah diterima oleh
pegawai/satgas.
VI. INDIKATOR KEBERHASILAN
1. Jumlah dokumen evaluasi dan pengembangan pembelajaran (lengkap).
2. Jumlah program studi S1, S2, dan S3 terakreditasi nasional (BAN-PT)
3. Jumlah program studi terakreditasi internasional
4. Jumlah program studi yang menerapkan sistem penjaminan mutu secara efektif.
5. Jumlah program diverifikasi dan penguatan akademik yang dilaksanakan
6. Waktu layanan efektif per minggu
7. Jumlah rapat koordinasi
8. Jumlah perjalanan dinas
9. Jumlah tenaga yang dikerahkan
JUDUL : PENGAJUAN BELANJA PEGAWAI/HONOR JASA YANG BERSUMBER DARI DANA DIPA BOPTN
NOMOR : 006/I1.B01/SPM/SOP/2014REVISI KE : 0BERLAKU TMT : HALAMAN : 6 dari 5
6
Standard Operating Procedure (SOP)
VII. LAMPIRAN
Pengajuan Belanja Pegawai/Honor Jasa yang bersumber dari dana BOPTN
ProsedurNo. Fakultas/Sekolah SPMDirektorat
Kepegawaian Direktorat Keuangan Bank
1.
Phas
e
1. Fakultas/Sekolah mengirim Daftar Nominatif, SK Dekan dan SK PPK Belanja Pegawai dan Jasa kepada SPM
2. SPM melakukan verifikasi data/dokumen yang diberikan F/S, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak.
3.
4. Jika ya, SPM melengkapi data/dokumen berupa SPP, BKK F.1.1, DRPP, SPTB, DI, dan SSP kemudian dikirimkan ke Direktorat Kepegawaian.
5.
6. Jika ya, data/dokumen dikirimkan ke Direktorat keuangan.
7. Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke SPM untuk dilengkapi/diperbaiki.
Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke F/S untuk dilengkapi/diperbaiki.
Direktorat kepegawaian memverifikasi kelengkapan data/dokumen, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak.
1
2
3
65
7
4
Direktorat keuangan memverifikasi data/dokumen, kemudian memberikan rekomendasi ya atau tidak.
8.
Jika ya:A. Direktorat Keuangan memproses belanja pegawai lebih lanjut untuk pencairan dana ke Direktorat Kepegawaian diteruskan proses ke bank.B. Direktorat Keuangan memproses belanja honor jasa lebih lanjut untuk pencairan dana ke Bank.
Jika tidak, data/dokumen dikembalikan ke SPM untuk dilengkapi/diperbaiki.
9.
10.
SPM melakukan monitoring pencairan dana dari Direktorat keuangan, agar dapat diketahui penerimaan belanja pegawai/honor yang sudah diterima oleh pegawai/satgas.
11.
Ya
Tidak
Ya
Tidak
8
Ya9A
10 Tidak
Ya
9A
9B