15
SUPPLEMENTARY REGULATIONS ROTAX MAX CHALLENGE INDONESIA 2011 1. Klub Penyelenggara : FAST TRACK SPEEDZONE Jl. PHH. Mustofa No. 52 Bandung 40124 Indonesia Tel : +62 22 723 5800, 720 4554, 723 0378 Fax : +62 22 721 6128 Web: www.junjunan.com , email : [email protected] 2. Promotor : JUNJUNAN MOTORSPORT (JMS) ROTAX INDONESIA 3. Nama Event : ROTAX MAX CHALLENGE INDONESIA 2011 4. Track : 1000 1200 km 5. Status : Nasional 6. Surat Izin : Tba 7. Jurisdiction : Diselenggarakan di bawah peraturan nasional yang dikeluarkan oleh PP. IMI, mengacu pada peraturan karting internasional yang di keluarkan oleh CIK/FIA dan peraturan Rotax Max yang telah disetujui oleh PP. IMI ini serta peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh penyelenggara, baik berupa tulisan maupun lisan mempunyai kekuatan hukum yang sama. Seri perlombaan ini hanya untuk mesin Rotax dan di jalankan dibawah aturan spesifik : a) Rotax Mojo Max Challenge Technical Regulation 2011. b) Rotax Mojo Max Challenge Sporting Regulation 2011. 8. Tanggal Perlombaan / Penyelenggaraan : a) Tanggal 28 29 Mei 2011 Tempat : Sentul Bogor Jawa Barat b) Tanggal 09 10 Juli 2011 Tempat : Kenjeran Surabaya Jawa Timur c) Tanggal 01 02 Oktober 2011 Tempat : TBA 9. Pendaftaran : i. Biaya pendaftaran : a) Kelas Rotax Max dan Cadet Comer 60 sebesar Rp. 750.000,- /peserta/kelas sudah termasuk Asuransi dan sewa Transponder. b) Kelas Gearbox sebesar Rp. 500.000,- /peserta/kelas sudah termasuk Asuransi dan sewa Transponder. ii. Waktu pendaftaran a) Seri 1 dibuka tanggal 30 April 2011 dan ditutup tanggal 22 Mei 2011 b) Seri 2 dibuka tanggal 10 Juni 2011 dan ditutup tanggal 25 Juni 2011 c) Seri 3 dibuka tanggal 1 September 2011. Dan ditutu tanggal 25 September 2011 iii. Semua pendaftaran yang di terima akan dianggap oleh penyelenggara sesuai dengan kelas yang akan diikuti. Pihak penyelenggara dapat menolak pendaftaran. Jika hal ini terjadi, biaya pendaftaran akan dikembalikan secara penuh. iv. Jika pendaftaran di tolak oleh pihak penyelenggara, maka peserta akan diberitahu dalam tempo 8 hari dari tanggal diterimanya pendaftaran dan tidak kurang dari 5 hari sebelum perlombaan di mulai. v. Keterlambatan mendaftar akan dikenakan biaya pendaftaran sebesar 2x lipat.

Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

SUPPLEMENTARY REGULATIONS

ROTAX MAX CHALLENGE INDONESIA 2011

1. Klub Penyelenggara :

FAST TRACK SPEEDZONE

Jl. PHH. Mustofa No. 52 Bandung 40124 – Indonesia

Tel : +62 22 723 5800, 720 4554, 723 0378 Fax : +62 22 721 6128

Web: www.junjunan.com, email : [email protected]

2. Promotor : JUNJUNAN MOTORSPORT (JMS) ROTAX INDONESIA

3. Nama Event : ROTAX MAX CHALLENGE INDONESIA 2011

4. Track : 1000 – 1200 km

5. Status : Nasional

6. Surat Izin : Tba

7. Jurisdiction :

Diselenggarakan di bawah peraturan nasional yang dikeluarkan oleh PP. IMI, mengacu pada

peraturan karting internasional yang di keluarkan oleh CIK/FIA dan peraturan Rotax Max yang

telah disetujui oleh PP. IMI ini serta peraturan tambahan yang dikeluarkan oleh penyelenggara,

baik berupa tulisan maupun lisan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Seri perlombaan ini hanya untuk mesin Rotax dan di jalankan dibawah aturan spesifik :

a) Rotax Mojo Max Challenge Technical Regulation 2011.

b) Rotax Mojo Max Challenge Sporting Regulation 2011.

8. Tanggal Perlombaan / Penyelenggaraan :

a) Tanggal 28 – 29 Mei 2011 Tempat : Sentul Bogor – Jawa Barat

b) Tanggal 09 – 10 Juli 2011 Tempat : Kenjeran Surabaya – Jawa Timur

c) Tanggal 01 – 02 Oktober 2011 Tempat : TBA

9. Pendaftaran :

i. Biaya pendaftaran :

a) Kelas Rotax Max dan Cadet Comer 60 sebesar Rp. 750.000,- /peserta/kelas sudah

termasuk Asuransi dan sewa Transponder.

b) Kelas Gearbox sebesar Rp. 500.000,- /peserta/kelas sudah termasuk Asuransi dan

sewa Transponder.

ii. Waktu pendaftaran

a) Seri 1 dibuka tanggal 30 April 2011 dan ditutup tanggal 22 Mei 2011

b) Seri 2 dibuka tanggal 10 Juni 2011 dan ditutup tanggal 25 Juni 2011

c) Seri 3 dibuka tanggal 1 September 2011. Dan ditutu tanggal 25 September 2011

iii. Semua pendaftaran yang di terima akan dianggap oleh penyelenggara sesuai dengan kelas

yang akan diikuti. Pihak penyelenggara dapat menolak pendaftaran. Jika hal ini terjadi,

biaya pendaftaran akan dikembalikan secara penuh.

iv. Jika pendaftaran di tolak oleh pihak penyelenggara, maka peserta akan diberitahu dalam

tempo 8 hari dari tanggal diterimanya pendaftaran dan tidak kurang dari 5 hari sebelum

perlombaan di mulai.

v. Keterlambatan mendaftar akan dikenakan biaya pendaftaran sebesar 2x lipat.

Page 2: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

vi. KARTU IJIN START

a) Setiap peserta wajib memiliki KIS yang dikeluarkan dari IMI daerahnya.

b) Bagi peserta asing wajib memiliki KIMS dan menetap di Indonesia minimal 3 bulan,

disertai surat keterangan dari ASN Negara peserta menetap, KIS International.

c) Semua KIS akan dipegang oleh panitia selama kejuaraan berlangsung dan dapat

diambil kembali pada saat seluruh rangkaian perlombaan selesai.

10. Perlombaan

Dalam setiap perlombaan peserta akan menjalankan free practice, timed practice, qualifying

heat 1, Pre-Final dan Final. Panjangnya lomba akan ditetapkan pada peraturan pelengkap

tambahan pada setiap lomba.

Panjangnya lomba adalah sekitar 10 – 15 km pada qualifying heat, 15 – 20 km pada Pre Final.

Sedangkan untuk Final sekitar 25 – 30 km.

11. Kelas yang di perlombakan

a) Rotax Max Junior

b) Rotax Max Senior

c) Rotax Max Master

d) Micro Max

e) Cadet 60 cc

f) National Gearbox

g) Gearbox Mahasiswa

12. Piala / Trophy

i. Semua kelas yang di pertandingkan pada Rotax Max Challenge Indonesia 2011 akan

memperoleh :

- Juara Rotax Max Challenge Indonesia untuk kategori Rotax Max Junior.

- Juara Rotax Max Challenge Indonesia untuk kategori Rotax Max Senior.

ii. Hadiah pemenang kategori setiap seri kejuaraan ialah :

1st Throphy

2nd Throphy

3rd Throphy

4th Throphy

5th Throphy

iii. Hanya satu orang pemenang yang akan memperoleh piala jika setiap kelasnya diikuti

oleh 8 orang peserta.

iv. Setiap point yang diperoleh pada Qualifying Heat akan diperhitungkan untuk menetukan

posisi grid pada Pre-Final. Grid posisi pada Final akan ditentukan oleh hasil posisi finish

pada Pre-Final

v. Seluruh point yang di dapat pada hasil lomba Pre-Final dan Final akan di jumlahkan untuk

menentukan point akhir.

vi. Pemenang keseluruhan dari setiap kategori pada setiap seri kejuaraan akan di tentukan dari

hasil resmi Final Race.

vii. Klasifikasi dari juara masing-masing kelas akan dicapai dari penjumlahan dari point

kejuaraan setiap seri, yang di peroleh oleh pembalap yang bersangkutan. Pemenang adalah

pembalap yang memperoleh point tertinggi dari masing-masing kelas.

Page 3: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

viii. Hadiah pada akhir 3 seri yang diperlombakan, pembalap dengan point tertinggi akan

diumumkan sebagai Juara Umum dari Rotax Max Challenge Indonesia 2011 dan dengan

perolehan hadiah sbb :

a) Rotax Max Junior 1st Challenge Throphy + Motor

b) Rotax Max Senior 1st Challenge Throphy + Motor

ix. Pada akhir dari rangkaian seri, pemenang pertama dari masin-masing kelas yakni kategori

Junior dan kategori Senior terpilih untuk mewakili Rotax Max Grand Finals 2011, dengan

ketentuan sbb;

a) Mereka berkewajiban tunduk pada peraturan yang di keluarkan oleh distributor Rotax

Max dari masing-masing Negara asal, baik secara tertulis maupun lisan.

b) Pembalap yang di ketahui melanggar peraturan atau kondisi tertentu tidak di

perkenankan untuk start ataupun berpartisipasi dalam perlombaan. Pembalap wajib

mengenakan seragam team yang diberikan kepada mereka dengan semua logo sponsor

nya (jika ada). Rotax distributor dari masing – masing Negara akan bertindak sebagai

manager bagi setiap pembalap yang terpilih bertanding di Grand Final dan untuk itu

mempunyai kewenangan untuk menindak setiap pembalap yang berkelakuan tidak tepat

atau bertindak mempermalukan negaranya.

14. Ban

Ban yang dapat dipergunakan ialah :

Dry / Kering - MOJO Slick tyres type D2 Front : 4.5 X 10.0 - 5 Rear : 7.1 X 11.0- 5

Wet/ Hujan - MOJO Wet tyres type W 1 atau W 2 Front : 4.0 X 10.0- 5 Rear : 6.0 X 11.0- 5

Semua ban harus terpasang sesuai dengan arah rotasi dari ban tersebut. Sanksi dari

pelanggaran ini adalah tidak mendapatkan point dari sesi lomba tersebut.

Dilarang memodifikasi ban tersebut, baik secara fisik maupun kimiawi.

Dilarang menggunakan Nitrogen Sanksi Diskualifikasi

15. Bahan Bakar

i. Hanya bahan bakar dan oli 2T umum yang dapat dipergunakan. Oli umum berarti adalah

yang diproduksi oleh suatu perusahaan pelumas.

ii. Bahan bakar ditentukan oleh Panitia dan Peserta membeli bahan bakar dari panitia.

iii. Pengujian Bahan Bakar untuk menentukan nilai Oktan akan dilakukan langsung sepanjang

atau setelah lomba. Panita berhak memeriksa secara acak . Bahan bakar tidak

diperbolehkan di modifikasi oleh bahan kimia apapun

iv. Untuk Pemesanan dan Pembelian Bahan bakar bersamaan dengan pada saat waktu

pendaftaran Peserta.

16. Scrutineering

i. Setiap kart harus mengikuti peraturan dari CIK. Peraturan tekhnis mengenai mesin, tunduk

pada Rotax Mojo Max Challenge Technical Regulation 2011 dan Rotax Mojo Max Challenge

Sporting Regulations 2011.

ii. Kelayakan dari setiap kart yang mengambil bagian dari lomba akan di periksa oleh

scrutineer yang di tunjuk yang mana mereka tidak wajib menjelaskan alasan mereka atas

keputusan yang di buat, dan wajib bagi setiap peserta untuk menuruti permintaan mereka.

Peserta yang memilih untuk tidak melakukan ketentuan dari scrutiner tidak dapat

melanjutkan lomba.

iii. Setiap pembalap wajib hadir dengan kart, formulir scrutineering, baju balap, ban serta

seluruh perlengkapan balap mereka pada waktu yang telah di tentukan.

Page 4: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

iv. Setiap kart yang telah menyelesaikan official time practice, heat 1, Pre-Final dan Final wajib

menimbang dan menuju tempat scrutineering yang telah di sediakan. Tidak satu orang crew

ataupun mekanik yang dapat memasuki area timbangan dan membantu pembalap tanpa ijin

dari petugas scrutineer.

v. Setiap orang yang di ketahui membantu ataupun memberikan sesuatu kepada pembalap

yang belum di timbang, akan mengakibatkan diskualifikasi pada pembalap tersebut

dengan ketentuan sbb ;

- Tidak di perkenankan untuk menambahkan suatu benda padat, cair maupun gas pada

kart maupun pembalap sebelum di timbang.

- Baik pembalap maupun kart tidak diperbolehkan meninggalkan area timbangan tanpa

ijin dari petugas scrut.

- Crew ataupun Mekanik dapat mengambil kartnya masing-masing setelah proses

timbang

vi. Jika segel mesin rusak atau hilang pada saat lomba, hal tersebut harus segera dilaporkan

kepada petugas scrut dan segel baru akan segera di pasang kembali.

vii. Jika Segel rusak atau hilang sebelum latihan resmi, time trial, perlombaan akan

mengakibatkan sanksi diskualifikasi.

viii. Tidak diperbolehkan saling menukar kart, mesin dan perlengkapan di antara setiap

pembalap pada saat perlombaan, sanksi diskualifikasi.

ix. Untuk Peserta yang membeli Mesin dan Spar Part Rotax melalui Distributor Rotax Max

Indonesia yang dapat mengikuti Kejuaraan ini

x. Baju balap yang digunakan wajib yang telah mempunyai homologasi CIK dan perlengkapan

lain yang wajib di bawa pada saat scrutineering :

a) Helm yang di gunakan harus mempunyai standard deperti di bawah ini :

- Snell Foundation CMR 2007,CMS 2007, SA2000, K2005 dan SA2005 (USA),

- British standard Institution A-Type and A/FR-type BS6658-85, termasuk

penambahannya ( Great Britain),

- SFI Foundation Inc., Spec. SFI 31.1A dan 31.2A ( USA ).

- Snell-FIA CMH, untuk peserta dibawah 15 tahun.

Berat dari helm yang digunakan tidak lebih dari 1.800 gram atau 1.550 gram untuk

Junior / Cadet. Harap menjadi catatan untuk beberapa jenis helm tidak diperbolehkan

untuk di cat ataupun mengandung zat perekat. Sesuai dengan appendix L dari

Internasional sporting code (Chapter III, article 1.2) setiap penambahan alat untuk

aerodinamis maupun kepentingan lain pada helm yang dipergunakan, dilarang, jika

tidak di homologasi untuk helm tersebut.

b) Sepasang sarung tangan, yang menutupi seluruh bagian dari tangan.

c) Baju balap yang disarankan untuk digunakan ,level 2, homologasi yang dikeluarkan oleh

CIK-FIA, dan nomor homologasi tersebut dapat terlihat pada bagian luar. Baju balap

wajib menutupi, seluruh bagian dari badan, kedua kaki dan tangan. Baju balap dapat

digunakan selama 5 tahun dari tanggal pembuatan dan homologasi tersebut berlaku

selama periode 5 tahun.

d) Baju balap dari bahan kulit sesuai standard yang di keluarkan oleh FIM, dapat

digunakan.

e) Sepatu yang diperuntukan untuk balap harus menutupi pergelangan kaki.

Page 5: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

xi. Setelah di periksa, Helm yang telah memenuhi syarat akan di berikan sticker OK. Setiap

pembalap yang menggunakan helm yang belum diperiksa akan di kenakan sanksi

diskualifikasi.

xii. Panitia perlombaan mempunyai hak untuk melalkukan random check pada mesin,

chassis, ban, helm dan seluruh perlengkapan lain selama berlangsungnya perlombaan.

xiii. Setiap peserta diperbolehkan untuk mendaftarkan 2 buah mesin dan 1 chassis, 1 set

ban kering dan 1 set ban basah serta 1 buah ban depan dan 1 buah ban belakang

(kering dan basah). Hanya 6 buah ban kering dan 4 buah ban basah yang dapat

digunakan selama jalannya lomba. Ban cadangan baik depan maupun belakang dapat

digunakan setiap saat selama jalannya lomba, namun semua ban tersebut harus di

periksa dan di beri tanda terlebih dahulu. Seluruh perlengkapan bodywork sesuai dengan

CIK art 34, adalah suatu keharusan. Tidak akan diadakan test suara dan setiap peserta

tidak diwajibkan untuk memenuhi aturan ini.

xiv. Penggantian chassis, mesin dan mesin/chassis tidak diperbolehkan pada saat jalan nya

suatu sesi lomba.

xv. Setiap kart yang terlibat kecelakaan wajib untuk melakukan pemeriksaan ulang sebelum

dapat kembali berlomba. Petugas scrut mempunyai hak untuk meminta setiap kart untuk

diperiksa kembali setelah lomba selesai untuk memeriksa apakah sesuai dengan regulasi

yang berlaku.

xvi. Air Radiator menggunakan air mineral dan tidak diperbolehkan menggunakan bahan

kimia apapun saksi Diskualifikasi

17. Posisi grid

Posisi grid untuk start pada setiap kelasnya akan di tentukan dari hasil Qualifying time trial.

Setiap kart dalam kelasnya akan di diberikan satu sesi waktu , 1 x 10 menit dan waktu tercepat

dari setiap kart dari sesi tersebut akan menentukan posisi start dari heat. Posisi grid Pre-Final

pada tiap kelas akan di tentukan dari total point setiap heat. Peserta dengan total point

terendah berhak start pada posisi 1. Posisi grid Final pada tiap kelasnya akan di tentukan dari

hasil Pre-Final. Susunan pembalap pada saat start ialah 2-2-2.

18. Prosedur start

i. Metode start yang dipergunakan adalah rolling start. Grid akan terdiri dari 2 baris kart.

Untuk heat, posisi grid akan disusun berdasarkan waktu terbaik dari masing – masing

pembalap pada Time Trial. Posisi grid pada fase Final akan di tentukan pada posisi finish

saat Pre-Final.

ii. Seluruh peserta lomba akan dilepaskan dari Parc Ferme dan akan menuju starting grid,

yang mana para pembalap tersebut akan di tempatkan pada urutan posisi start yang

sesuai. Semua peserta yang mengemudikan kart dengan kecepatan berlebihan pada area

Parc Ferme akan dikenakan sanksi.

iii. Pada saat di starting grid, pembalap akan di posisikan oleh grid marshall. Pintu keluar dari

Prc Ferme akan di tutup bagi semua peserta, 5 menit sebelum perlombaan di mulai. Jika

ada peserta yang masih ada pada area Parc Ferme, mereka hanya akan diizinkan

bergabung pada posisi grid terakhir saat warm up lap.

iv. Mendekati warm up lap akan di umumkan dengan papan pengumuman yang menunjukan

waktu 3 menit, 1 menit dan 30 detik sebelum start.

- Papan 3 menit

Setiap orang meninggalkan grid kecuali, pembalap, panitia dan 1 orang anggota tim.

- Papan 1 menit

Setiap orang meninggalkan grid kecuali peserta lomba.

Page 6: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

- Papan 30 detik

Semua peserta menyalakan mesin dan tetap pada posisi gridnya.

v. Ketika 30 detik berakhir, bendera hijau akan dikibarkan oleh stater menandakan warm up

lap di mulai. Lampu merah akan dinyalakan . Para pembalap menyelesaikan 1 putaran

warm up kemudian di ikuti dengan formation lap ( total 2 lap ). Pada kedua lap tersebut,

pembalap harus tetap berada sesuai posisi start masing 2x. dengan peserta pada pole

position yang memimpin dari formasi pada kedua lap tersebut. Adalah kewajiban dari

masing – masing pembalap untuk tetap pada grid posisi nya. Jika setelah 2 lap, kart

pemimpin formasi masih berkecepatan tinggi atau berlebihan, stater akan menunjukan

papan “slow down” dan jika setelah satu lap hal tersebut masih berlanjut, formasi akan di

hentikan pada garis start dan 2 kart pada barisan pertama akan di pindahkan ke bagian

belakang dari grid.

vi. Jika hal ini terjadi pada Pre-Final dan Final, lomba akan tetap dilanjutkan tetapi peserta

tersebut akan di kenakan penalti 10 detik.

vii. Setiap peserta yang tidak dapat memulai warm up lap wajib mengangkat tangan. Setelah

semua peserta meninggalkan grid, mekanik peserta tersebut dapat membantu untuk

menyalakan mesin. Jika mesin dapat menyala sebelum warm up lap berakhir, peserta

tersebut dapat bergabung kembali pada posisi sebelumnya. Jika kart tersebut tidak dapat

dinyalakan, maka kart tersebut harus di pindahkan dari lintasan menuju pit. Jika kemudian

kart tersebut dapat dinyalakan maka peserta tersebut dapat bergabung dalam lomba pada

posisi terakhir dari formasi setelah perlombaan tersebut di mulai.

viii. Jika seorang pembalap berhenti dengan sebab apapun pada saat berlangsungnya warm

up lap ataupun formation lap, pembalap tersebut tidak dapat segera bergabung kembali

pada formasi sampai pada saat seluruh rombongan peserta melewatinya. Pembalap

tersebut dapat kembali pada formasi pada posisi terakhir dari formasi. Jika kart tidak dapat

di hidupkan, maka kart tersebut harus segera di pindahkan pada posisi yang aman. Hal

yang sama berlaku juga, jika seorang pembalap tertinggal jauh oleh seluruh rombongan

maka pembalap tersebut harus tetap pada posisi terakhir dari formasi dan tidak mencoba

kembali pada posisi gridnya semula.

ix. Koridor selebar 2 meter yang di tandai dengan garis putih akan di cat pada permukaan

track sekitar 110 meter dari garis start. Pada akhir dari formation lap, para pembalap akan

menuju garis start dengan kecepatan minimum 30 km/jam sampai 50 km/jam maksimum,

dengan formasi dua barisan kart, dan setiap barisan tetap berada di dalam koridor selebar

2 meter tersebut. Setiap pembalap yang melewati garis tersebut akan dikenakan sanksi

oleh steward, sanksi tersebut berupa : penalti 3 detik bagi pelanggaran sebahagian dan

10 detik jika seluruh bagian dari kart keluar dari koridor tersebut.

x. Jika ada pembalap yang melewati batas kecepatan yang telah di tentukan pada saat

mendekati garis start, maka sanksi akan diberikan oleh steward, adapun dasar dari

pemberian penalty ialah 1 detik untuk setiap setiap 1 km/jam nya. Ketika kart mendekati

garis start, lampu merah akan dinyalakan. Semua kart harus tetap pada posisinya sampai

tanda start diberikan. Jika piminan lomba atau race director puas dengan formasi tersebut,

pimpinan lomba atau race director akan member tanda start dengan mematikan lampu

merah tersebut. Jika tidak, maka lampu orange/kuning akan dinyalakan, yang berarti satu

putaran formation lap harus di tempuh. Start akan dimulai dengan mematikan seluruh

lampu yang telah dinyalakan.

xi. Jika terjadi hujan, pimpinan lomba akan mengumumkan “WET RACE”. Pilihan terhadap

penggunaan ban, bebas ditentukan oleh pembalap. Tetapi jika terlihat terlalu pelan dan

membahayakan bagi pembalap lain, pimpinan lomba atau race director berhak

memberhentikan pembalap tersebut dengan memberikan bendera hitam (CIK General

prescription art. 2.14 )

Page 7: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

19. Jump Start

i. Jump Start ialah jika seorang pembalap pada saat melewati garis start berada pada posisi di

depan dari posisi grid yang telah ditentukan sebelumnya.

ii. Penalti sebesar 10 detik akan ditambahkan dari total waktu pembalap tersebut.

20. Re-Start selama Perlombaan

Ketika sebuah kart berada dalam lintasan lomba, baik pada saat latihan maupun perlombaan,

tidak di perbolehkan untuk mendapat bantuan dari pihak luar. Hanya panitia dari perlombaan

tersebut yang dapat membantu pembalap yang bersangkutan untuk memindahkan kart yang

bermasalah dari posisi berbahaya tetapi tidak memberikan bantuan untuk kembali berlomba.

Pembalap yang menerima bantuan dari mekaniknya pada saat di dalam lintasan lomba selama

perlombaan berlangsung akan mendapatkan sanksi diskualifikasi dan hukuman maksimum.

21. Perilaku Pit Crew

Adalah suatu kewajiban bagi para manager team untuk menjaga segala sikap anggota crew

dalam batas wajar dan sopan. Perilaku tidak sopan dari sebahagian anggota crew, tidak dapat

di tolerir, juga tindakan mengabaikan peraturan serta instruksi dari panitia lomba akan

mengakibatkan sanksi Pemecatan dari lomba bagi pembalap.

Tidak seorangpun dari anggota crew berada di dalam lintasan lomba tanpa izin dari pimpinan

lomba.

Ketika putaran pemanasan dilakukan, semua anggota crew di wajibkan kembali ke pit ataupun

paddocknya masing – masing.

Dilarang merokok pada area pit dan paddock. Denda sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta

Rupiah) akan dikenakan kepada pelakunya.

Pihak penyelenggara berhak untuk menolak kehadiran setiap anggota dari pit crew di dalam

lintasan lomba, pit, paddock seluruh area lomba tanpa memberitahukan alasannya.

Pelanggaran dari peraturan ini dapat mengakibatkan sanksi pemecatan bagi pembalap yang

bersangkutan.

Dilarang meminum minuman yang mengandung alcohol dan menggunakan narkotika. Setiap

pembalap dan anggota crew yang melakukan pelanggaran terhadap larangan ini akan segera

di keluarkan dari perlombaan dan area lomba.

22. Menghentikan lomba

Jika dipandang perlu untuk menghentikan lomba karena kecelakaan, keselamatan dan hal

lainnya, bendera merah akan dikibarkan oleh pimpinan lomba pada garis start dan semua

marshall akan mengibarkan bendera merah untuk memberitahukan bahwa perlombaan di

hentikan. Semua pembalap wajib menurunkan kecepatan dan menghentikan perlombaan serta

menuju garis start, mempersiapkan diri untuk berhenti pada tempat yang ditentukan oleh

panitia.

Dengan di hentikannya lomba maka :

a) Jika 75 % dari jarak tempuh perlombaan tercapai. Lomba berakhir dengan hasil urutan dari

finish sebelum lomba di hentikan.

b) Jika kurang dari 2 lap, tercapai. Maka perlombaan akan di ulang dan start sebelumnya tidak

diperhitungkan.

c) Jika lebih dari 2 lap tetapi kurang dari 75 % dari perlombaan, maka perlombaan akan

diulang dengan jarak lomba terjadwal di kurangi dari jumlah lap yang telah di tempuh oleh

pembalap terdepan sebelum lomba tersebut di hentikan.

Note :

a) Untuk Heat, Semua peserta awal berhak untuk mengambil bagian pada start ulang.

b) Untuk Final, Hanya pembalap yang melewati garis finish pada lap sebelum lomba dihentikan

yang dapat melakukan start ulang.

Page 8: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

c) Hanya pembalap yang ambil bagian pada saat start awal yang dapat melalukan start ulang

dan hanya pembalap yang masih berlomba pada saat perlombaan dihentikan, dan bagi

pembalap memasuki pit dengan menggunakan kekuatan tenaga kartnya sendiri.

d) Posisi grid pada saat start ulang akan di tentukan oleh hasil lomba pada saat perlombaan

di hentikan, satu lap sebelum tanda berhenti di berikan.

e) Penambahan bahan bakar dan perbaikan di perbolehkan pada waktu yang telah diberikan

sebelum start di ulang.

f) Start ulang akan dilakukan 15 menit setelah lomba di hentikan.

23. Finish

Bendera finish akan di kibarkan ketika pemenang lomba melintasi garis finish dan akan tetap

dikibarkan sampai pembalap terakhir menyelesaikan putaran yang sedang dilakukannya.

Untuk dapat dianggap seorang finisher, seorang pembalap harus melewati garis finish dengan

kekuatan kartnya sendiri, tidak melebihi 1 menit daripada saat bendera finish di kibarkan, serta

harus mencapai setengah dari jarak perlombaan.

24. Protest

Setiap protes harus dilakukan secara tertulis dan di tujukan kepada pimpinan lomba agar dapat

segera di tindak lanjuti oleh Steward. Biaya Protest: Rp. 500.000,- ( Lima Ratus Ribu Rupiah)

Biaya protes tidak akan dikembalikan apabila Protes diterima ataupun tidak diterima.

25. Pengumunan Hasil Lomba

Hasil dari setiap lomba akan segera diumumkan setelah lomba dan akan di tempelkan pada

papan pengumuman di areal paddock dan ruang secretariat. Setengah jam setelah

diumumkan hasil akan dianggap resmi jika tidak terdapat protes.

26. Penundaan

Jika terjadi penundaan atau pembatalan dari lomba sebelum 48 jam, maka entrant tidak

mempunyai hak untuk menuntut kepada panitia perlombaan atas segala kerugian yang terjadi.

27. Sponsor

Sponsor di perbolehkan pada kart dan perlengkapan balap termasuk helm, baju balap dan

jaket. Penempatan sticker sponsor tidak diperkenankan untuk menggangu penempatan nomor

start. Panitia berhak untuk memindahkan bahkan tidak memperkenankan pembalap untuk

mempergunakan sticker sponsor mereka jika di anggap berbenturan dengan sponsor

perlombaan itu sendiri. Panitia akan menempatkan sticker sponsor tersebut pada tempat yang

lain bahkan tidak mengizinkan sticker sponsor tersebut untuk tidak dipergunakan di manapun.

Panitia dan sponsor berhak untuk mempergunakan photo, video, dan setiap materi dari

perlombaan (termasuk nama dan video/photo dari para pembalap) untuk iklan, publisitas dan

kepentingan public lainnya.

Besar Maximum Ukuran Sticker Sponsor sebesar 5 x 10 cm. Bilamana Peserta tidak

menggunakan Sicker Wajib dari Panitia Penyelenggara (Blank Sponsor) maka Peserta

tersebut dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000.000,- (Full Body), Sebagian / 1/2 Body Rp.

3.000.000,-.

28. Bendera dan kegunaannya

a. Bendera Hijau : Lomba atau latihan di mulai.

b. Bendera Biru

- Diam : Anda dikuti pada jarak dekat.

- Dilambaikan : Ada pembalap yang lebih cepat dan akan melewati anda, beri

jalan.

c. Bendera Kuning

- Diam : Bahaya, kurangi kecepatan.

- Dilambaikan : Amat berbahaya, bersiap untuk berhenti.

Page 9: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

d. Bendera Hitam dengan lingkaran Orange dan No Start :

Ada kerusakan teknis pada kendaraan anda, segera berhenti. Setelah perbaikan dapat

melanjutkan lomba.

e. Bendera Putih : Ada kendaraan melaju lambat pada lintasan.

f. Bendera Kuning dengan garis merah : Permukaan lintasan licin (air, oli, pasir dsb).

g. Bendera Hitam Diagonal Putih (terpisah secara diagonal) :

Peringatan terakhir sebelum dikeluarkan dari lomba, karena tindakan tidak sportif.

h. Bendera Hitam dengan No Start :

Pembalap tersebut harus segera berhenti dan keluar dari lintasan.

29. Point Sama

Jika terdapat dua atau lebih pembalap yang menyelesaikan suatu musim perlombaan dengan

jumlah point sama, maka penilaian akan ditentukan berdasarkan :

- Jumlah posisi pertama yang pernah dicapai oleh pembalap tersebut.

- Jika jumlah posisi pertama dan kedua masih sama, maka jumlah posisi ketiga dan

seterusnya sampai di dapat pemenang tersebut.

- Jika prosedur diatas tersebut belum dapat menentukan pemenangnya, maka Pengprov/PP.

IMI dan Panitia Rotax Max akan menentukan pemenangnya, bersifat mutlak dan tidak dapat

diganggu gugat.

30. Hak dari Panitia Penyelenggara.

Panitia penyelenggara untuk kepentingannya dengan persetujuan dari steward untuk bertindak

sebagai berikut :

a) Membatalkan atau menunda perlombaan karena situasi yang tidak memungkinkan.

b) Pemecatan dan tidak memperkenankan peserta untuk start jika di temukan kecurangan

maupun berlaku tidak sopan.

c) Meminta entrant untuk melakukan pembongkaran dan melakukannya sesuai dengan

petunjuk yang diberikan, menyediakan setiap komponen atau contoh yang diperlukan dan

menanggung setiap biaya yang timbul dari hal tersebut sebesar Rp. 5.000.000,-

d) Jika terjadi pembatalan atau penundaan dalam waktu lebih dari 48 jam, semua biaya

pendaftaran akan di kembalikan seluruhnya. Tidak ada klaim lanjutan dan penggantian

kerugian yang di diakibatkan oleh pembatalan tersebut.

Date Issued :

19 April 2011

Page 10: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

Lampiran 1

Peraturan Teknis

CADET 60

1. Status : Lomba Pendukung / Supporting Race

2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI.

B. Berusia antara 7 tahun sesudah 1 Januari 2011 hingga 12 tahun sebelum 31 Desember 2011.

C. Wajib melampirkan Surat Persetujuan dari Orang tua di atas meterai.

D. WAJIB memakai Leatt Brace dan Rib Protector.

3. Spesifikasi Teknis

3.1 Rangka/Chassis

A. Jenis rangka/chassis yang boleh dipergunakan adalah mini kart, merk Bebas.

B. Jumlah maksimum: 1 buah

C. Jarak sumbu roda maksimum 950 mm 5 mm.

D. As belakang dengan maksimum diameter 30 mm.

E. Sistem Rem Hidrolik hanya 1 buah pada bagian Belakang dan tidak boleh memakai Rem Depan.

F. Ban kering/slick:

DELI type Deli Racing ukuran : Depan 4.5x10.0–5 dan Belakang 7.1x11.0 – 5

G. Ban basah/wet:

MOJO ukuran : Depan 4.0 x 10.0 – 5 dan Belakang 6.0 x 11.0 -5.

3.2 Mesin/Engine

A. Merk mesin yang digunakan adalah COMER type K-60.

B. Kapasitas mesin maksimum 60cc.

C. Karburator merk TILLOTSON type HL 166 B, maksimum venturi 16 mm

D. Tebal adaptor antara karburator dan mesin, minimum 16 mm 1mm.

E. Hubungan mesin dengan as belakang harus dilengkapi dengan kopling jenis sentrifugal (jenis per

atau plat) yang dihubungkan melalui rantai.

F. Untuk menghidupkan mesin secara manual dengan recoil starter.

G. Harus dilengkapi saringan udara standar, tapi apabila hujan boleh diganti.

H. Mesin dan karburator tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun, termasuk pemolesan dari seluruh

bagian.

I. Mesin harus sesuai dengan kondisi pada saat baru/standard.

J. Spesifikasi ,gambar,ukuran mesin Comer 60 terlampir.

3.3 Berat

Berat Kart, Perangkat dan Peserta, minimum 95 Kg

Page 11: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

Peraturan Teknis

125 MICRO MAX

1. Status: Lomba Pendukung / Supporting Race

2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI

B. Berusia 09 tahun pada 1 Januari 2011 hingga 12 tahun pada 31 Desember 2011.

C. Peserta dapat mengikuti kelas di atasnya dengan mengajukan permohonan kepada Departemen

Olahraga PP-IMI qq. Komisi Karting.

D. Wajib melampirkan Surat Persetujuan dari Orang tua di atas meterai.

3. Spesifikasi Teknis

3.1 Rangka/Chassis

A. Merk Rangka/Chassis Bebas, jumlah maksimum: 1 unit.

B. Axle diameter maksimum 30,00 mm.

C. Diameter pipa/tubing chasis maks. 32,00 mm pipa berbentuk silinder yang diperbolehkan.

D. Jarak sumbu roda maksimum 950 mm 5 mm.

E. Lebar as belakang maksimum 1300 mm (diukur dengan ban).

F. Sistem Rem Hidrolik hanya 1 buah pada bagian Belakang dan tidak boleh memakai Rem Depan.

G. Material carbon fiber tidak diperbolehkan, kecuali tempat duduk.

H. Ban Kering / Slick : Deli, dengan ukuran : Depan 4.5 x 10.0 – 5 , Belakang : 7.1 x 11.0 – 5,

I. Ban Basah / Wet : MOJO, dengan ukuran : Depan 4.0 x 10.0 – 5 , Belakang : 6.0 x 11.0 – 5,

3.2 Mesin/Engine

A. Mesin yang digunakan adalah ROTAX type 125 Mikro Max.

B. Mesin tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun, termasuk pemolesan dari seluruh bagian mesin.

C. Pemakaian suku cadang harus asli dari ROTAX MAX. D. Segel yang terdapat di mesin tidak boleh hilang dan nomor harus sesuai. Kerusakan segel harus

diadakan scrutineering ulang oleh Agen Resmi ROTAX MAX.

E. Harus memiliki ID Card mesin dan Peserta dari Agen Resmi ROTAX MAX. F. Sistem “Power Valve” tidak boleh dipergunakan.

G. Cylinder block original part 125 Junior Max, dengan kode 223.998. H. Karburator merk DELL’ORTO type VHSB 34 dengan maksimum venturi 34 mm

I. Spesifikasi Mesin 125 Micro Max terlampir.

3.3 Berat

Berat Kart, Perangkat dan Peserta, minimum 110 Kg

4. Peraturan Mengacu pada peraturan teknik Rotax Max Challenge untuk kelas Rotax Max Junior yang disahkan oleh

PP-IMI. Download website : www.maxchallenge-rotax.com

Page 12: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

Peraturan Teknis ROTAX MAX JUNIOR

1. Status: Kejuaraan Nasional

2. Syarat Peserta A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI

B. Berusia 13 tahun pada 1 Januari 2011 hingga 17 tahun pada 31 Desember 2011.

C. Peserta dengan beberapa kondisi tertentu dapat mengikuti kelas di atasnya dengan mengajukan permohonan kepada Departemen Olahraga PP-IMI qq. Komisi Karting.

D. Wajib melampirkan Surat Persetujuan dari Orang tua di atas meterai.

3. Spesifikasi Teknis

3.1. Rangka/Chassis A. Merk Rangka/Chassis Bebas, jumlah maksimum: 1 unit.

B. Axle diameter maksimum 50,00 mm. C. Diameter pipa/tubing chasis maks. 32,00 mm pipa berbentuk silinder yang diperbolehkan.

D. Jarak sumbu roda maksimum 1040 mm 10 mm

E. Lebar as belakang maksimum 1400 mm (diukur dengan ban).

F. Sistem Rem Hidrolik hanya 1 buah pada bagian Belakang dan tidak boleh memakai Rem Depan. G. Material carbon fiber tidak diperbolehkan, kecuali tempat duduk.

H. Ban kering/slick : MOJO tipe D 2, dengan ukuran : Depan 4.5 x 10.0 – 5 , Belakang : 7.1 x 11.0 – 5, Jumlah: sesuai Pasal 5.1

I. Ban basah/wet : MOJO tipe W 1, dengan ukuran : Depan 4.0 x 10.0 – 5 , Belakang : 6.0 x 11.0 – 5, Jumlah:

sesuai Pasal 5.1

3.2. Mesin/Engine A. Mesin yang digunakan adalah ROTAX tipe JUNIOR FR 125 MAX.

B. Mesin tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun, termasuk pemolesan dari seluruh bagian mesin.

C. Pemakaian suku cadang harus asli dari ROTAX MAX.

D. Segel yang terdapat di mesin tidak boleh hilang dan nomor harus sesuai. Kerusakan segel harus diadakan scrutineering ulang oleh Agen Resmi ROTAX MAX.

E. Harus memiliki ID Card mesin dan Peserta dari Agen Resmi ROTAX MAX. F. Sistem “Power Valve” tidak boleh dipergunakan.

G. Cylinder block original part Rotax Max Junior, dengan kode 223.998 or 223.999.

3.3. Berat Berat Kart, Perangkat dan Peserta, minimum 145 Kg

4. Peraturan

Mengacu pada peraturan teknik Rotax Max Challenge untuk kelas Rotax Max Junior yang disahkan oleh

PP-IMI. Download website : www.maxchallenge-rotax.com

Page 13: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

Peraturan Teknis ROTAX MAX SENIOR, MASTER

1. Status : Kejuaraan Nasional

2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI. B. SENIOR - usia antara 17 tahun (sesudah 1 Januari 2011) s/d usia 31 tahun (sebelum 31 Desember

2011). C. MASTER - harus sudah berulang tahun ke 32 tahun sebelum 31 Desember 2011.

D. Setiap Peserta tidak dapat mengikuti kelas di atasnya, hanya diperbolehkan mengikuti lomba di kelompok umur yang sudah ditentukan.

3. Spesifikasi Teknis

3.1 Rangka/Chassis A. Merk Rangka/Chassis Bebas, jumlah maksimum: 1 unit.

B. Axle diameter maksimum 50,00 mm. C. Diameter pipa chasis maksimum 32,00 mm dan hanya pipa berbentuk silinder yang diperbolehkan.

D. Jarak sumbu roda maksimum 1040 mm 10 mm.

E. Lebar as belakang maksimum 1400 mm (diukur dengan ban). F. Sistem rem hidrolik bagian depan dan belakang. Rem depan harus memiliki homologasi CIK-FIA

G. Material carbon fiber tidak diperbolehkan, kecuali tempat duduk.

H. Ban kering/slick : MOJO, ukuran : Depan 4.5 x 10.0 – 5 , Belakang : 7.1 x 11.0 – 5,

I. Ban basah/wet : MOJO, ukuran : Depan 4.0 x 10.0 – 5 , Belakang : 6.0 x 11.0 – 5,

3.2 Mesin/Engine

A. Merk mesin yang digunakan adalah ROTAX type FR 125 MAX. B. Mesin tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun, termasuk pemolesan dari seluruh bagian mesin.

C. Pemakaian suku cadang harus asli dari ROTAX MAX.

D. Segel yang terdapat di mesin tidak boleh hilang dan nomor harus sesuai. Kerusakan segel harus diadakan re-scrutineering pada Agen Resmi ROTAX MAX.

E. Harus mempunyai ID Card dari Agen ROTAX MAX yang ditunjuk.

3.3 Berat Berat Kart, Perangkat dan Peserta SENIOR, minimum 165 Kg

Berat Kart, Perangkat dan Peserta MASTER, minimum 170 Kg

4. Peraturan Mengacu pada peraturan teknik Rotax Max Challenge untuk kelas Rotax Max Senior/Master yang

disahkan oleh PP-IMI. Download website : www.maxchallenge-rotax.com

Page 14: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

Peraturan Teknis GEARBOX NASIONAL

1. Status: Kejuaraan Nasional

2. Syarat Peserta

A. Memiliki Kartu Tanda Anggota dan Kartu Ijin Start yang masih berlaku dari Pengurus Provinsi IMI.

B. Surat Keterangan dikeluarkan oleh Sekolah yang bersangkutan (kelas Nasional Gearbox Pelajar) C. Berusia Min. 15 tahun sesudah 1 Januari 2011.

3. Spesifikasi Teknis

3.1 Rangka/Chassis A. Merk Rangka/Chassis Bebas, Jumlah maksimum: 1 Unit

B. Harus memiliki homologasi dari CIK-FIA.

C. Jarak sumbu roda maksimum 1040 mm 10 mm

D. Lebar as belakang maksimum 1400 mm (diukur dengan ban terpasang). E. Sistem rem hidrolik, minimum 1 buah dan maksimum 3 buah.

F. Ban kering/slick : Merk DELI dengan ukuran : Depan 4.5 x 10.0 – 5 , Belakang : 7.1 x 11.0 – 5,

G. Ban basah/wet : Merk DELI dengan ukuran : Depan 4.0 x 10.0 – 5 , Belakang : 6.0 x 11.0 – 5,

3.2 Mesin/Engine

A. Merk dan type mesin Bebas, berasal dari Mesin Motor bukan Special Engine / Motocross dan

harus dipasarkan oleh ATPM di Indonesia. B. Bentuk luar mesin harus sesuai aslinya.

C. Dengan sistem pendingin udara (air cooled) atau sistem pendingin air (water cooled). D. Sistem pengapian/magnet bebas (kecuali Kawasaki Ninja dan Honda NSR).

E. Harus dilengkapi dengan gearbox dan kopling sesuai aslinya dan kopling di kolom setir.

F. Jumlah Lubang Transfer harus sama dengan aslinya dan dapat diperbesar/dirubah. G. Rasio kompresi bebas.

H. Perbandingan gigi/ratio bebas. I. Sistem masuknya bahan bakar bebas.

J. Peraturan yang tidak tertulis berarti dilarang. K. Merek mesin Kawasaki Ninja, Honda NSR dan Yamaha TZM 150 :

Kapasitas mesin: maksimum 155cc, sistem pendingin air.

Pengapian standard tetapi boleh dibubut dan karburator maksimum 28 mm.

L. Merek mesin Kawasaki AR, Yamaha RX King, Yamaha RXZ dan Suzuki RGR atau sejenis :

Kapasitas mesin : maksimum 155cc, Sistem pendingin Air atau Udara.

Pengapian dan Karburator Bebas.

M. Mesin Motor 4-Tak Kapasitas mesin: maksimum 250cc, Sistem pendingin Air atau Udara.

Pengapian dan Karburator Bebas.

N. Untuk spesifikasi merek mesin lainnya dapat ditanyakan kepada Komisi Karting PP-IMI.

3.3 Berat

A. Berat Kart, Perangkat dan Peserta untuk mesin 2-Tak s/d 125cc, minimum 155 Kg B. Berat Kart, Perangkat dan Peserta untuk mesin 2-Tak 125cc s/d 155cc, minimum 160 Kg

C. Berat Kart, Perangkat dan Peserta untuk mesin 4-Tak 150cc s/d 250cc minimum 155 Kg

Catatan:

A. Untuk Mesin Kawasaki Ninja dibawah Thn 2005 yang boleh dipergunakan, mesin Kawasaki Ninja thn. 2006 keatas tidak boleh dipergunakan karena sudah mengunakan Super KIPS

B. Peraturan Teknis dan Lomba untuk kelas-kelas Supporting Race lainnya akan diterbitkan oleh Panitia Penyelenggara bekerja sama dengan klub yang menangani kejuaraan tersebut.

62

Page 15: Sr Rotax Mojo Indonesia Challenge 2011

Lampiran 2

Perhitungan Point

Rotax Max Challenge

1. Total Point Hasil Pre-final dan Final akan dihitung untuk mendapatkan total point pada setiap seri.

2. Point Setengah Diberikan bila lomba Pre-final dan Final diikuti oleh kurang 9 dari Peserta.

A. Pre-final: 17.0, 16.5, 16.0, 15.5, 15.0 ……… dan seterusnya hingga finisher terakhir. B. Final: 27.5, 26.0, 25.0, 24.5, 24.0, 23.5 ……… dan seterusnya hingga finisher terakhir.

3. Point Penuh Diberikan bila lomba Pre-final dan Final diikuti 9 Peserta atau lebih. A. Pre-final: 34.0, 33.0, 32.0, 31.0, 30.0 ……… dan seterusnya hingga finisher terakhir. B. Final: 55.0, 52.0, 50.0, 49.0, 48.0, 47.0 ……… dan seterusnya hingga finisher terakhir.

4. Non-finisher Bagi non-finisher, point yang didapat adalah dikurangi 5 point dari point finisher terakhir dan berlaku untuk lomba yang diikuti oleh kurang dari 9 Peserta, atau 9 Peserta dan lebih.

5. Diskualifikasi Bila seorang Peserta terkena diskualifikasi dalam lomba, maka angka yang diperoleh adalah minus (-) dikurangi setengah (0.5) dari angka finisher terakhir. Contoh: angka yang diperoleh finisher terakhir adalah 18.5, maka angka yang diperoleh untuk adalah –18.0

6. Tabel Point Rotax Max Challenge

Kurang dr. 9 9 atau Lebih Kurang dr. 9 9 atau Lebih

1 17.0 34.0 27.5 55.0

2 16.5 33.0 26.0 52.0

3 16.0 32.0 25.0 50.0

4 15.5 31.0 24.5 49.0

5 15.0 30.0 24.0 48.0

6 14.5 29.0 23.5 47.0

7 14.0 28.0 23.0 46.0

8 13.5 27.0 22.5 45.0

9 13.0 26.0 22.0 44.0

10 12.5 25.0 21.5 43.0

11 12.0 24.0 21.0 42.0

12 11.5 23.0 20.5 41.0

POSISI

P O I N T

PRE FINAL FINAL

7. Contoh Perhitungan Point Rotax Max Challenge

Posisi Peserta Point Keterangan Posisi Peserta Point Keterangan

1 A 27.5 1 A 55.0

2 B 26.0 2 B 52.0

3 C 25.0 3 C 50.0

4 D 24.5 4 D 49.0

5 E 24.0 5 E 48.0

6 F 23.5 6 F 47.0

7 G 18.5 DNF 7 G 42.0 DNF

8 H 18.5 DNF 8 H 42.0 DNF

9 I -18.0 Diskualifikasi 9 I -41.5 Diskualifikasi

Final race diikuti

kurang dari 9 Peserta :

Final race diikuti

9 Peserta atau lebih :