Upload
nurul-tazaroh
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Spasial Subsetting
1/17
8/19/2019 Spasial Subsetting
2/17
8/19/2019 Spasial Subsetting
3/17
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah,Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sebagai wujud kasih sayang kepada umat-Nya sehingga kita mampu
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Penginderaan Jauh yang membahas
mengenai Spasial Subsetting dengan Data Vektor.
Dalam pelaksanaan kegiatan tugas ini pastilah ada kendala yang menghadang. Oleh karena
itu dalam pelaksanaan praktikum ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,
yaitu :
Dosen Pembimbing : Prof. DR. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS
Dosen Asistensi : Husnul Hidayat, S.T., M.T
Untuk itu atas bantuan segenap pihak yang mendukung atas terlaksanya praktikum ini,
kami mengucapkan terima kasih.
Surabaya, 1 Desember 2015
Penulis
iii
8/19/2019 Spasial Subsetting
4/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data
dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak
dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena
oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal
atau alat lain. Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit
cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet
dari orbit. Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancis
télédétection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa Portugis sensoriamento remota,
bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa Rusia distangtionaya. Pada masa modern,
istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat
atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti
penginderaan medis atau fotogrametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan
astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya merupakan
penginderaan jauh yang intensif), istilah "penginderaan jauh" umumnya lebih kepada yang
berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.
Di bidang keilmuan geomatika memang difokuskan di bidang pemetaan. Berbagai
macam teknik digunakan untuk menghasilkan peta suatu daerah yang dikehendaki. Mulai
dari metode yang sederhana sampai teknologi yang sangat canggih pun digunakan untuk
mendapatkan gambaran suatu daerah sesuai keperluan. Salah satunya yaitu dengan
memperoleh peta dengan menggunakan citra satelit maupun foto udara. Maka dari itu
diguanakan beberapa software untuk mengolah peta yang didapatkan sesuai kebutuhan.
Dalam praktikum kali ini, kami melakukan pengolahan citra hasil satelit agar mudah
untuk di analisa dan di interpretasikan. Maka dari itu dalam pengolahan data kali ini
software yang digunakan adalah adalah ENVI 4.6.1 yang merupakan software yang
digunakan untuk pengolahan data citra satelit karena dalam pengoperasiannya cukup
sederhana.
1
8/19/2019 Spasial Subsetting
5/17
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melakukan Spasial Subsetting dengan Data Vektor ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat melakukan Spasial Subsetting dengan Data Vektor.
2
8/19/2019 Spasial Subsetting
6/17
BAB II
METODE
2.1 Alat dan Bahan
Alat : Laptop, mouse
Bahan : Software ENVI Classic
2.2 Prosedur Praktikum
A. Subset dengan Digitasi
1.
Buka aplikasi ENVI Classic
2.
Buka file yang sudah teregistrasi dan teretifikasi
3. Pilih Basic tools>> Region of interest >> ROI Tool
4.
Pilih Region #1 dan pilih di wilayah yang zoom untuk memulai digit Pulau Sulawesi
5. Jika sudah selesai, klik kanan di area yang sudah didigit
3
8/19/2019 Spasial Subsetting
7/17
6. Kemudian pilih di menu ROI Tool untuk File >> Export ROI to EVF
7. Dalam menu Export ROIs to EVF, pilih pilihan seperti di bawah ini
4
8/19/2019 Spasial Subsetting
8/17
8. Pilih ok dan akan muncul gambar di bawah ini
9.
Pilih load selected dan pilih new vector window
10.
Setelah memilih load image, maka akan muncul gambar di bawah ini
5
8/19/2019 Spasial Subsetting
9/17
8/19/2019 Spasial Subsetting
10/17
8/19/2019 Spasial Subsetting
11/17
B. Subset dengan vektor yang sudah ada
1. Open file image yang sudah terektifikasi dan teregistrasi
2. open file vector propinsi yang berformat shp
3. Pilih open dan akan muncul format seperti di bawah ini dan ubah nama file di choose
8
8/19/2019 Spasial Subsetting
12/17
4. Pilih ok setelah mengganti format file, dan akan muncul gambar di bawah ini
5. Load selected dan pilih di new vector window
6. Maka akan muncul gambar seperti di bawah ini
7. Pilih edit >> view edit, sehingga muncul list propinsi di Indonesia dan klik propinsi
sulawesi tengah
9
8/19/2019 Spasial Subsetting
13/17
8. Pilih file save selected to new dan beri nama file
9. Basic tools subset data via ROIs, dan pilih ok pada pilihan gcp1
10. Pilih ok dan akan muncul seperti di bawah ini
10
8/19/2019 Spasial Subsetting
14/17
11. Load RGB layer yang baru tersimpan di new display, maka akan tampil seperti di
bawah ini
11
8/19/2019 Spasial Subsetting
15/17
BAB III
HASIL DAN ANALISA
3.1 Hasil
Hasil dari pratikum penginderaan jauh ini adalah Citra MODIS yang telah
dipotong
berdasarkan daerah khusus yang diinginkan.
3.2 Analisa
Dari Pratikum Penginderaan Jauh ini dapat dianalisa perbedaan Citra yang
dipotong/diRezising berdasarkan daerah khusus yang diinginkan dengan Citra yang
dipotong/diRezising secara umum.
12
8/19/2019 Spasial Subsetting
16/17
BAB IV
KESIMPULAN
Dari penjelasan-penjelasan yang telah di jabarkan di atas, maka dapat diambil
kesimpulan
bahwa:
Software ENVI 4.6.1 dapat digunakan untuk pemotongan citra berdasarkan
daerah
khusus yang diinginkan.
13
8/19/2019 Spasial Subsetting
17/17
DAFTAR PUSTAKA
Mather, P.M. (1999). Computer Processing of Remotely-Sensed Images. An Introduction. John
Wiley & Sons: Chichester. Second Edition. 292 pp. ISBN 0-471-98550-3.
geomatikainderaja.blogspot.com/p/koreksi-geometrik.html